i
HUBUNGAN ANTARA SENSE OF HUMOR DENGAN PENGUNGKAPAN DIRI PADA MAHASISWA TAHUN PERTAMA FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG Paulina Raras Adyarini, Prasetyo Budi Widodo*, Jati Ariati* Fakultas Psikologi Universitas Diponegoro
[email protected] [email protected] [email protected] ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara sense of humor dengan pengungkapan diri pada mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro Semarang. Sense of humor adalah kemampuan mahasiswa untuk menggunakan humor sebagai cara menyelesaikan masalah, menciptakan humor, menghargai dan menanggapi humor. Pengungkapan diri tindakan individu dalam menyampaikan informasi tentang diri sendiri kepada orang lain yang bersifat pribadi, baik hal-hal yang bersifat positif maupun negatif dan dilakukan tanpa ada paksaan dari pihak luar individu dan bertujuan untuk membangun sebuah kedekatan hubungan. Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa tahun pertama Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro Semarang angkatan 2012 yang terdiri dari program studi Pendidikan Dokter, Keperawatan dan Ilmu Gizi. Sampel penelitian berjumlah 135 orang dari total 451 orang populasi yang diambil melalui teknik proportional random sampling. Alat pengumpul data dalam penelitian ini adalah Skala Sense of humor (32 aitem α = 0,903) dan Skala Pengungkapan Diri (33 aitem α = 0,872). Hasil analisis data dengan metode analisis regresi sederhana menghasilkan koefisien korelasi (rxy) sebesar 0,382 dengan p = 0,000 (p<0,05). Hasil tersebut menunjukkan arah hubungan positif yang signifikan antara sense of humor dengan pengungkapan diri pada mahasiswa tahun pertama Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro Semarang. Sense of humor memberikan sumbangan efektif sebesar 14,6% pada Pengungkapan Diri mahasiswa tahun pertama Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro Semarang. Kata Kunci: Sense of humor, Pengungkapan Diri, Mahasiswa tahun pertama
*Penulis Penanggungjawab
ii
RELATIONSHIP BETWEEN SENSE OF HUMOR WITH SELF DISCLOSURE IN FACULTY OF MEDICINE COLLEGE FRESHMEN DIPONEGORO UNIVERSITY SEMARANG
Paulina Raras Adyarini, Prasetyo Budi Widodo*, Jati Ariati* Faculty of Psychology Diponegoro University
[email protected] [email protected] [email protected] ABSTRACT
Research aims to determine the relationship between sense of humor with self disclosure among freshmen in Faculty of Medicine Diponegoro University Semarang. Sense of humor is ability to use humor as a coping style, create humors, appreciate and respond other people’s humors. Self-disclosure is individual actions to share voluntarily personal information to other people, including negative and positive issues in order to build a social relationship. The population in this research is all of freshmen students of 2012 class in Faculty of Medicine Diponegoro University Semarang consisted of General Medicine department, Science of Nursing Department, and Science of Nutrition Department. A sample of 135 students from 451 freshmen of 2012 class was obtained through proportional random sampling technique. Subject completed the data collection tool used in this study. Self disclosure scale (32 items, α = 0,872) and Sense of humor scale (32 items α = 0,903). Data were analyzed using simple regression analysis method which results a correlation coefficient (rxy) 0,382 with p = 0.000 (p <0.05). The result shows a significant and positive correlation between sense of humor with self-disclosure among freshmen in Faculty of Psychology. Higher sense of humor correlates with higher self-disclosure, or conversely.
Keywords: Sense of humor, Self-Disclosure, Freshmen
*Responsible Author
1
suatu perpindahan menuju struktur
PENDAHULUAN Proses belajar di Perguruan Tinggi dilihat dari seluruh sistem, banyak perbedaan dengan tingkat pendidikan
sebelumnya.
Pembelajaran
di
universitas
sekolah yang lebih besar, lebih impersonal,
mahasiswa
untuk
mengatur
kegiatan belajarnya. Perbedaan yang mencolok
tersebut
membawa
kesulitan pada sebagian mahasiswa dalam peralihan kebiasaan belajar di sekolah kepada tuntutan belajar di perguruan tinggi (Ginting, 2003, h.20). Rice (dalam Santrock, 2003, h.262)
menjelaskan
bahwa
mahasiswa yang semula senior di sekolah lanjutan tingkat atas menjadi sekolompok mahasiswa yang paling muda dan paling tidak berkuasa. Transisi dari sekolah menengah atas menuju perguruan tinggi melibatkan
interaksinya
dengan teman sebaya yang lebih beragam
dikarenakan
perbedaan
latar belakang geografis dan etnis. Masa
menuntut kemandirian yang lebih dari
yang
lingkungan
penyesuaian perlu
dengan
dimanfaatkan
dengan baik oleh para mahasiswa tahun pertama agar diterima secara sosial yaitu dengan membangun suatu interaksi dengan lingkungan sosial itu sendiri. Metode untuk membangun interaksi di dalammya mengandung
unsur
komunikasi.
Komunikasi merupakan suatu proses antara dua atau lebih orang dalam membentuk
atau
melakukan
pertukaran informasi antara satu dengan
yang
lainnya
untuk
membentuk saling pengertian yang mendalam (Mulyana, 2004, hlm.62).
2
Suatu yang
bentuk
komunikasi
menawarkan
informasi
mengakibatkan hidup
perubahan
yang negatif
gaya
yang salah
mengenai diri sendiri kepada orang
satunya
lain disebut sebagai pengungkapan
sosial dengan lingkungan sosial tidak
diri.
adekuat. Keragaman
belakang
yang
menyebabkan
Disini
interaksi
dapat
menjadi
asal dan latar
pembatas proses komunikasi dengan
ada
mahasiswa lain yang merupakan
diantara
mahasiswa baru yang memasuki
sarana
bangku kuliah dapat menyebabkan
dalam bentuk pengungkapan diri
setiap
saling
agar dapat dipahami secara langsung
mengenal dengan baik, sehingga
oleh orang lain dan sarana untuk
perlu membuka diri agar dapat
mengatasi
membina hubungan dengan teman
muncul
baru.
interpersonal.
mahasiswa
belum
Mahasiswa
tahun
pertama
pengenalan
antar
masalah
pribadi
yang
dalam
dapat
hubungan
Pengungkapan
diri
Fakutas Kedokteran dituntut untuk
merupakan cara untuk mendapatkan
dapat menyesuaikan tidak hanya dari
dukungan dari orang lain dalam
akademik
melewati masa penyesuaian diri, baik
saja
namun
lingkungan
sosial
yang
Penelitian
Al-Dabal,
dengan baru. Koura,
dengan penyesuaian
lingkungan
maupun
dengan
perubahan
Sowielem, dan Makki (2010, h.233-
internal sebagai akibat perubahan
234) menemukan bahwa mahasiswa
dan perkembangan masa remaja.
Fakultas Kedokteran lebih sering mengalami stress akademik yang
Pada
penelitian
yang
dilakukan Johnson (Gainau, 2009,
3
h.4),
menunjukkan
hasil
dirinya untuk membangun hubungan
bahwa individu yang mampu dalam
sosial di lingkungan yang baru
membuka
dapat
(Barrett & Pietremonaco dalam Wei,
mengungkapkan diri dengan tepat,
Russel & Zakalik, 2005 h. 603-604).
mampu
Dalam
diri
akan
menyesuaikan
diri
mengungkapkan
(adaptive), lebih percaya diri, lebih
terkadang
kompeten, dapat diandalkan, lebih
pengungkapan diri yang di dalamnya
mampu bersikap positif, percaya
terdapat humor yang diekspresikan.
terhadap orang lain, lebih objektif,
Martin (2007, h.269) memaparkan
dan terbuka. Sebaliknya individu
bahwa humor merupakan salah satu
yang
dalam
bentuk komunikasi yang memiliki
pengungkapan diri (self disclosure)
fungsi sosial yang baik bagi anak dan
terbukti tidak mampu menyesuaikan
remaja. Bentuk komunikasi tersebut
diri, kurang percaya diri, timbul
salah
perasaan
pengungkapan diri.
kurang
takut,
mampu
cemas,
merasa
rendah diri, dan tertutup. Oleh karena itu pengungkapan diri dalam mengenal
membantu
dan beradaptasi
terhadap suatu lingkungan. Pengungkapan merupakan individu
komunikasi mengenai
terdapat
diri
satunya
dihubungkan
situasi
dengan
kesuksesan
pada penerimaan teman sebaya dan sebuah
hubungan
interpersonal. Apte (2002, h.13)
verbal
menyatakan
informasi,
mengamati,
pemikiran, dan perasaan mengenai
dalam
Sense of humor yang baik
membangun diri
bentuk
bahwa
mengungkapkan
untuk
merasakan,
dapat atau
humor,seseorang
4
memerlukan sense of humor.
humor
berhubungan
dengan
Seseorang dengan sense of humor
pengungkapan
memiliki
untuk
melalui komunikasi interpersonal.
menciptakan,
Oleh karena itu peneliti ingin melihat
mengungkapkan kelucuan serta tawa
hubungan sense of humor dengan
tanpa mengakibatkan individu lain
pengungkapan diri mahasiswa tahun
terluka secara fisik maupun psikis.
pertama
Seseorang yang peka terhadap humor
Universitas Diponegoro
kemampuan
mengapesiasikan,
(sense
of
humor)
diri
Fakultas
mahasiswa
Kedokteran
mengandung
banyak keuntungan. Individu dengan
METODE
sense of humor yang lebih tinggi,
Populasi
penelitian
mahasiswa
tahun
adalah
lebih termotivasi, lebih ceria, dapat
451
dipercaya
self
angkatan 2012 Fakultas Diponegoro
esteem yang lebih tinggi (Kelly,
Undip yang terdiri dari progam studi
2002. h.660). Sense of humor yang
Pendidikan
dimiliki seseorang
dapat membuat
Keperawatan, dan Ilmu Gizi. Sampel
interpersonal
yang digunakan untuk penelitian
menjadi menarik, terutama dalam
adalah 136 orang mahasiswa dengan
situasi komunikasi yang berkaitan
karakteristik yaitu tercatat resmi dan
dengan pengungkapan diri.
masih aktif mengikuti perkuliahan.
suatu
dan
mempunyai
komunikasi
Dokter,
pertama
Ilmu
Berdasarkan uraian diatas,
Teknik pengambilan sampel yang
dalam suatu interaksi sosial di
akan digunakan dalam penelitian ini
kalangan mahasiswa adanya sense of
5
adalah teknik proportional random sampling. Alat
komputer
pengumpul
of
for
data HASIL DAN PEMBAHASAN
humor dan skala pengungkapan diri. sense
Package
Social Science versi 16.00
penelitian adalah skala sense of
Skala
Statiscal
humor
berdasarkan
aspek
dikemukakan
Eysenck
disusun yang (dalam
Hasil yang diperoleh dari pengujian
hipotesis
menunjukkan
bahwa terdapat hubungan signifikan antara
sense
of
humor
dengan
Martin, 2007, h.194), tiga aspek
pengungkapan diri pada mahasiswa
sense of humor yang saling berkaitan
tahun pertama Fakultas Kedokteran
antara
Universitas Diponegoro, ditunjukkan
lain:
Qualitative
Sense,
Quantitative Sense, dan Productive
dengan rxy = 0,328
Sense.
0,000 (p<0,05). Semakin tinggi sense Skala
pengungkapan
dengan p =
diri
of humor maka semakin tinggi
disusun berdasarkan aspek yang
pengungkapan diri dan sebaliknya.
dikemukakan oleh West & Turner
Hasil tersebut membuktikan bahwa
(2008,h.202) antara lain: keluasan
hipotesis yang menyatakan terdapat
(Breadth), waktu keluasan (Breadth
hubungan negatif dan signifikan
Time) dan kedalaman (Depth).
antara sense of
humor dengan
Penelitian ini menggunakan
pengungkapan diri pada mahasiswa
metode analisis regresi sederhana
tahun pertama Fakultas Kedokteran
yang dihitung menggunakan proram
Universitas Diponegoro diterima.
6
Hasil
penelitian
menunjukkan
bahwa
ini
juga
mahasiswa
percaya diri yang tinggi, sikap berterus
terang,
pemberani
dan
tahun pertama Fakultas Kedokteran
kepribadian ekstrovert akan memiliki
Universitas Diponegoro mempunyai
tingkat pengungkapan diri yang lebih
sense of humor yang tinggi sehingga
tinggi (Masturah, 2013, h. 55).
menimbulkan
pengungkapan
diri
Berdasarkan
kategorisasi
yang tinggi. Sesuai dengan arah
sense of humor, subjek penelitian
persamaan
yang
berada pada kategori tinggi dengan
menyatakan bahwa penambahan satu
rentang nilai skor antara 80-104.
skor variabel sense of humor maka
Secara keseluruhan dapat dilihat
variabel
bahwa
garis
regresi
pengungkapan
diri
mengalami kenaikan sebesar 0,305. Sense of humor
mahasiswa
Fakultas
Kedokteran Universitas Diponegoro
juga dapat
Semarang memiliki sense of humor
membangun kepercayaan diri pada
yang tinggi. Sense of humor yang
diri seseorang yang penting dalam
tinggi pada mahasiswa disebabkan
pembentukan suatu hubungan sosial
karena mahasiswa mampu memnuhi
(Hampes, 1999, h. 253). Penelitian
aspek-aspek yang ada pada sense of
yang dilakukan oleh Hughes (2008,
humor yaitu kemampuan mahasiswa
h.46) menyatakan bahwa sense of
untuk menggunakan humor sebagai
humor mampu membentuk kapasitas
cara
psikologi
menciptakan humor, menghargai dan
yang
positif
pada
seseorang yaitu kepercayaan diri. Remaja
yang
memiliki
tingkat
menyelesaikan
menanggapi humor.
masalah,
7
Berdasarkan
kategorisasi
dukungan dan pertukaran informasi
pengungkapan diri subjek penelitian
yang
yaitu
menyelesaikan tugas akademik.
mahasiswa
Fakultas
tahun
Kedokteran
pertama
KESIMPULAN DAN SARAN
kategori tinggi dengan rentang nilai antara
83-108.
Tingginya
diri
individu
bahwa
mahasiswa
pengungkapan menunjukkan
untuk
Universitas
Diponegoro cenderung berada dalam
skor
diperlukan
Berdasarkan hasil penelitian yang
telah
disimpulkan hubungan
dilakukan bahwa
yang
dapat terdapat
positif
yang
tahun pertama Fakultas Kedokteran
signifikan antara sense of humor
Universitas Diponegoro Semarang
dengan
terdapat
untuk
mahasiswa tahun pertama Fakultas
informasi tentang
Kedokteran Universitas Diponegoro
diri sendiri kepada teman lain yang
Semarang yang ditunjukkan dengan
bersifat pribadi, baik hal-hal yang
angka koefisien korelasi rxy = 0,382
bersifat positif
(rxy > 0,30) dengan p = 0,000
kecenderungan
menyampaikan
untuk
maupun negatif,
membangun
kedekatan
pengungkapan
(p<0,05).
Sense
diri
of
pada
humor
hubungan sosial. Menurut Rovai
memberikan
(2002, h.3) saat mahasiswa merasa
sebesar 14,6% pada pengungkapan
nyaman
diri. Kondisi tersebut menyatakan
dalam
mengembangkan
sumbangan
hubungan dengan teman yang lain
bahwa
maka dapat terbentuk kerjasama
pengungkapan diri sebesar 14,6%
yang
dapat diprediksi oleh sense of humor,
baik
dalam
mendapatkan
tingkat
efektif
konsistensi
8
sedangkan sisannya 85,4%
tepat. Pengungkapan diri membuat
ditentukan oleh faktor-faktor lain
mahasiswa merasa lebih lega karena
yang
dalam
perasaan tertekan yang dapat muncul
tersebut
saat mahasiswa harus menyesuaikan
menunjukkan bahwa semakin positif
diri secara akademik dan sosial pada
sense of humor maka semakin positif
lingkungan yang baru telah berusaha
pengungkapan
Pernyataan
diungkapkan.. Selain itu untuk tetap
tersebut mengandung arti bahwa
mengembangkan sense of humor
hipotesis dalam penelitian ini dapat
sebagai sarana untuk meminimalisir
diterima.
stress, seperti banyak tertawa dengan
tidak
penelitian.
diungkap Angka
diri.
Berdasarkan hasil penelitian yang
diperoleh,
dikemukakan
maka
dapat
saran-saran
sebagai
berikut:
membaca buku komedi, menonton acara komedi, atau pun bercanda dengan teman lain. 2. Bagi pihak Fakultas Bagi setiap program studi
1. Bagi mahasiswa Mahasiswa
pertama
untuk memberikan wadah diskusi
Universitas
perkuliahan untuk setiap mahasiswa
Diponegoro Semarang disarankan
yang bersifat tidak terlalu tegang di
untuk
tengah jadwal kuliah yang sangat
Fakultas
tahun
Kedokteran
mempertahankan
pengungkapan dirinya dengan tetap
padat
berbagi informasi dengan teman
memberikan tugas yang member
maupun dosen secara tepat dengan
kesempatan mahasiswa untuk lebih
pemilihan waktu dan situasi yang
dan
melelahkan
dan
9
mengungkapkan
banyak
mengungkapkan pendapatnya. 3. Bagi peneliti selanjutnya Peneliti
selanjutnya
yang
tertarik dengan topik pengungkapan diri disarankan untuk melakukan penelitian secara kualitatif agar dapat lebih menggali atau meneliti variabel lain yang diduga turut berperan dan mempengaruhi pengungkapan diri.
Ginting, C. (2003). Kiat belajar di perguruan tinggi. Edisi 2. Jakarta: GramediaWidiasarana Indonesia. Hampes, W.P. (1999). The relationship between humor and trust. International Journal of Humor Research, 12, 253-260. Hughes, L.W. (2008). A correlational study of the relationship between sense of humor and positive psychological capacities. Economics & Bussiness Journal: Inquiries & Perspectives,1, 46-55
DAFTAR PUSTAKA
Kelly, W.E. (2002). An investigation of worry and sense of humor. Journal of Clinical Psychology, 136, 657-666.
Apte,M.L. (2002). Humor laughter: An anthropological approach. London: Cornell University Press.
Martin, R. (2007). The psychology of humor: An integrative approach. Amsterdam: Elveiser.
Al-Dabal, B.K., Koura, M.R., Rasheed, P., Al-Sowielem, L., Makki, S.M. (2010). A Comparative Study of Perceived Stress among Female Medical and NonMedical University Students in Dammam, Saudi Arabia. SQU Med Journal, 10, 2. Gainau, M. B. (2009). Keterbukaan diri (self disclosure) siswa dalam perspektif budaya dan implikasinya bagi konseling. Jurnal Ilmiah Widya Warta, 33, 4
Masturah, A. N. (2013). Pengungkapan diri antara remaja Jawa dan Madura. Jurnal Online Psikologi UMM, 1, 55-64 Mulyana, D. (2004). Ilmu komunikasi: Suatu pengantar. Bandung: Remaja Rosdakarya. Rovai, A. P. (2002). Building sense of community at a distance school of education. Psychological Science, 6, 45– 58.
10
Santrock, J.W. (2003). Adolescence: Perkembangan Remaja. Jakarta: Penerbit Erlangga.
longitudinal study. Journal of counseling psychology, 52, 602-614.
Wei, M. Russel W. D, & Zakalik R.A. (2005). Adult attachment, social selfefficacy, self-disclosure for freshman college students: A
West.R & Turner. (2008). Pengantar teori komunikasi analisis dan aplikasi, Edisi 3. Jakarta: Salemba Humanika.