PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
HUBUNGAN ANTARA POLA MAKAN DENGAN DEPRESI PADA PENDERITA DIABETES MELLITUS TIDAK TERGANTUNG INSULIN (DMTTI) TANPA KOMPLIKASI
SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi Program Studi Psikologi
Oleh:
Rr. Klaudia Christa Wardhani NIM: 039114097
PROGRAM STUDI PSIKOLOGI FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2008
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
MOTTO
Bersyukur dan berjuang Demi mencapai keberhasilan
Tak selamanya masa lalu itu indah Kegelapan datang tak kenal waktu dan tempat Jangan pernah hentikan langkahmu Sesuatu yang indah menunggumu di stasiun terakhir
iv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Ku persembahkan karya ini pada Nya yang tak pernah lelah menuntunku dan memberi harapan baru dalam setiap langkahku.
Tiada kasih setulus kasih mu Ini lah sebuah persembahan sederhana untuk ayah ibu yang selalu ada di sampingku, menghidupiku dan menggandengku sampai ku bisa berdiri di atas kakiku.
Dengan penuh syukur dan doa kupersembahkan karya ini untuk Saudaraku, Mas Sefi dan de’ Leo yang tak pernah berhenti menjagaku Dan Semua Yang menyayangiku
v
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRAK Hubungan antara pola makan dengan depresi pada penderita diabetes mellitus tidak tergantung insulin (DMTTI) tanpa komplikasi. Rr. Klaudia Christa Wardhani Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada hubungan antara pola makan dengan depresi pada penderita diabetes tidak tergantung insulin (DMTTI) tanpa komplikasi. Hipotesis penelitian ini adalah: Ada hubungan antara pola makan dengan depresi pada penderita diabetes tidak tergantung insulin (DMTTI) tanpa komplikasi. Hipotesis tersebut dibagi menjadi 2, pertama “ada hibingan negatif antara kesesuaian jumlah kalori dengan depresi pada penderita DMTTI tanpa komplikasi,” dan kedua “ada hubungan negatif antara kepatuhan jadwal makan dengan depresi pada penderita DMTTI tanpa komplikasi”. Subjek dalam penelitian ini adalah para penderita diabetes mellitus tidak tergantung insulin dengan karakteristik tidak mengalami komplikasi diabetes, memiliki aktivitas (bekerja), mengendalikan diabetesnya dengan pengaturan pola makan, berusia antara 20 – 60 tahun. Jumlah subjek dalam penelitian adalah 40 orang yang diambil dengan menggunakan teknik purposive sampling yang dilakukan di RS. Bethesda Yogyakarta. Metode pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan skala Beck Depresion Inventory (BDI), dan angket recall makanan. Uji coba skala dilakukan pada 40 pasien DMTTI tanpa komplikasi dan menghasilkan koefisien reliabilitas pada skala Beck Depresion Inventory sebesar 0,888. Data hasil penelitian dianalisis dengan menggunakan teknik uji t untuk hipotesis pertama dan teknik regresi non linear untuk hipotesis kedua, dan hasilnya menunjukkan bahwa tidak ada hubungan negatif antara pola makan sehat dengan depresi pada penderita diabetes tidak tergantung insulin (DMTTI) tanpa komplikasi. Hal ini dapat dilihat dari perolehan t=1,04 dengan p = 0,303 antara variabel kalori dengan depresi dengan taraf signifikansi 5% (p < 0,05) dan koefisien korelasi variabel jadwal dengan depresi yang bernilai 0,077 dengan taraf signifikansi 5% (p < 0,05). Kata kunci: pola makan, depresi dan diabetes mellitus
vii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRACT Hubungan antara pola makan dengan depresi pada penderita diabetes mellitus tidak tergantung insulin (DMTTI) tanpa komplikasi Rr. Klaudia Christa Wardhani Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta The objective of this research was to find out the correlation between diet and depression on patient who were not depending on insulin (DMTTI). The hypothesis proposed in this research was that there were negative correlations between healthy diets with depression on patient who were not depending on insulin (DMTTI). That hypothesis divided into two hypotheses; there was a negative correlation between appropriateness of the number of calories and depression. Second, there was a negative correlation between schedule and depression on DMTTI without complication. The subjects in this research were patient who were not depend on insulin with such characteristics as not having a diabetes complication, having an activity, using diet to control their illness, and at 20 – 60 years old. The sample of this research include 40 patients that acquired by purposive sampling technique at Bethesda hospital in Yogyakarta. Data collection methods of this research were Beck Depression Inventory (BDI) scalling system and self report diet. The scale was tried out to 40 patients who were not depend on insulin and carried out 0,8883 of BDI reliability co efficiency. Research result data were analyzed by t test for the first hypothesis and regression non linear (Polynomial) for the second hypothesis. The result shows that there was no correlation between diet and depression on patient who were not depending on insulin (DMTTI). This result can be seen from t = 1,04 with p = 0, 303 btween calories variable and depression with significance status of 5% (p<0,05) and also between correlation coefficient of schedule variable and depression of 0,077 with significance status 5% (p < 0, 05).
Key word: pola makan, depresi dan diabetes mellitus
viii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur pada Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan rahmat, dan bimbingan-Nya, akhirnya penulis dapat menyelesaikan karya tulis ilmiah ini. Syukur dan terimakasih tiada henti-hentinya penulis mengucap syukur atas semua proses dan dinamika yang telah dialami dan dijalani, hingga akhirnya penulis mampu untuk menyelesaikan karya tulis ilmiah ini. Penyusunan karya tulis ilmiah ini bertujuan untuk memenuhi tugas akhir sebagai persyaratan mengakhiri program S1 Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma. Karya tulis ilmiah ini disusun berdasarkan hasil penelitian suatu masalah yang dilakukan secara seksama dengan berkonsultasi pada satu dosen sebagai pembimbing. Dalam proses penyelesaiannya, tentu saja tidak terlepas dari bantuan dan bimbingan banyak pihak karena keterbatasan kemampuan yang saya miliki. Oleh sebab itu, perkenankanlah penulis mengucapkan terima kasih dengan segala kerendahan hati kepada: 1. Dr. Sugianto,Sp.S.,M.Kes.,Ph.D. selaku direktur Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta yang telah memberikan izin penelitian. 2. Kepala Bagian Pusmarsa Rumah Sakit Bethesda beserta staf yang telah memberikan pengarahan prosedural kepada penulis sehingga sangat membantu kelancaran pelaksanaan penelitian. 3. Bapak Didik Suryo H, S.Psi., M.Si. selaku dosen pembimbing yang dengan segala kesabaran, kerelaan dan keihklasan hati memberikan saran,
x
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
membimbing, mengoreksi, mendukung dan menjadi teman diskusi dalam proses penyelesaian karya tulis. Terima kasih atas waktu dan kesempatan untuk bimbingan disela-sela kesibukan bapak. 4. Bapak P. Eddy Suhartanto, S.Psi., M.Si. selaku Dekan Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta yang telah memberikan banyak masukan, saran, dan dukungan dalam proses penyelesaian karya tulis. 5. Ibu Tanti Arini, S.Psi., M.Si. atas segala waktu yang diberikan ketika penulis membutuhkan banyak dukungan dan semangat disaat-saat merasa jenuh, serta memberi masukan dan berdiskusi guna penyelesaian tugas akhir peneliti. 6. Ibu Ratri Sunar Astuti, S.Psi., M.Si. selaku dosen pembimbing akademik dan Ibu Agnes Indar Etikawati S.Psi., Psi. selaku dosen pembimbing akademik pengganti. 7. Seluruh dosen Fakultas Psikologi, baik dosen-dosen biasa maupun dosendosen luar biasa yang pernah memberikan ilmu, wawasan, pengetahuan, dan membuat pola pikir peneliti lebih bijaksana agar dapat berusaha dan berbuat yang terbaik. 8. Bapak ku tersayang Drs. Suprihartanta FP. Untuk semua kesabaran, dukungan moril dan materi selama ini. Makasih udah translate-in buku tua nya pak Beck sampai lupa kerja yang lain. U’re the best Father 4 me. I LOVE U so muahhh
xi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9. Ibu ku tercinta Agatha Damai Christiah. Untuk semua kesabaran, dukungan yang tidak pernah habis terutama saat xta “capek”. Xta tidak akan mengecewakan ibu. Mam...LOVE U so muchhh 10. Kakak ku terchayank, Pasifikus Christa Wijaya. Atas diskusinya sampai aku lulus duluan, suport di segala situasi, “pelatih” kesabaranku, tempet curhatku.
Ayo
mas
cepet
lulus..
sadar...sadar....buat
bapak
ibu
sunggingkan senyum termanisnya. Kembalilah......coz u’re my best brother in the world. 11. Adek ku chayank, Leo Agung Christa Maharddika. Atas kesetiaanmu nemeni mbak di rumah, “pelatih” kesabaran juga, udah nganter mbak puter jogja dari barat ke timur. Kuliah yang bener ya... buat our parents proud n happy. 12. Bapak Hariyanta, S.Psi., M.Si. Atas anjurannya untuk berkembang di Psikologi dan atas bantuannya selama perkuliahan dan penelitian ini dilaksanakan “ Bapak datang di saat yang tepat”. 13. Perawat RS Bethesda terutama para perawat klinik interne yang telah membantu penulis mencari subyek di sela-sela kepadatan pasien. 14. Pasien DMTTI, atas kesediaannya menjadi responden dalam penelitian ini, sehingga penelitian dapat selesai dengan baik. Semoga bapak dan ibu diberi kesehatan dan kebahagiaan. 15. Pak Giyanto, mas Gandung, dan mba Nanik atas semua bantuan, kesabaran dan keramahan sikap dalam melayani kepentingan akademik.
xii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16. Mas Muji dan mas Doni selaku laboran dan sebagai teman diskusi mengenai dinamika perkuliahan. Terima kasih juga atas semua bantuan, kepercayaan dan dukungan yang membuat penulis lebih maju. 17. Sahabat sahabatku : a. Agatha, Nuning, Meina, atas persahabatan yang sangat berarti. Semoga kita tetap bisa bersama. Makasih banget atas semua ide, suport dan critanya sampai De bisa selesein kuliah. Ayo siapkan diri jajaki dunia “gila”. b. Irin, Oky “oneng”, Net-net, Risa, Wahyu. Atas kebersamaan kita selama ini, jadi teman diskusi yang oke dalam segala hal, kesediaannya jadi tempat curhat n temen gokil. Akhirnya sebuah “akhir” yang indah.
Sukses untuk masa depan. Thx atas tiap
peristiwa yang tak kan pernah terulang dan terlupakan. c. Mbak Ari, atas bantuannya ngedit, dan memberi/mencarikan bahan tentang diabetes mellitus. d. Sari laksmi, makasih banget kamu kenalin aku ke Gina jadi diriku ngga klimpungan olah data. Sukses buat kuliah mu di UGM n di Sadhar. e. Gina, FKGz atas kesediaannya ngajarin aku nutrisurvey, pinjemin buku gizi dan nyempetin waktu dan tenaga waktu kamu sakit untuk ajari aku. Semoga kamu jadi dokter gizi yang sukses.
xiii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
f. Abu, atas waktu dan kerelaannya ngajarin aku SPSS, makasih juga buat bukunya. Abu kuliah yang bener dunk...... cepetan nyusul kami. g. Teman seperjuanganku ambil data di Bethesa, Melisa. h. Teman-teman Ψ 2003 atas dukungan dan bantuannya, juga terima kasih telah berbagi cerita, pengalaman, wawasan, ilmu dan pengetahuan selama di fakultas psikologi. 18. Kepada semua pihak, teman, dan kerabat lainnya yang tidak dapat disebutkan satu persatu. Terima kasih atas doa, bantuan, dukungan, nasehat, saran dan masukannya dalam proses penyelesaian karya tulis.
Hormat Penulis,
Rr. Klaudia Christa Wardhani
xiv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL .................................................................................... i HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ........................................... ii HALAMAN PENGESAHAN ..................................................................... iii HALAMAN MOTO ..................................................................................... iv HALAMAN PERSEMBAHAN ................................................................... v PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ...................................................... vi ABSTRAK ................................................................................................... vii ABSTRACT.................................................................................................. viii PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ........................................ ix KATA PENGANTAR .................................................................................. x DAFTAR ISI................................................................................................. xvii DAFTAR TABEL......................................................................................... xviii DAFTAR LAMPIRAN................................................................................. xix DAFTAR GAMBAR ................................................................................... xx BAB I PENDAHULUAN ............................................................................. 1 A. Latar Belakang .................................................................................. 1 B. Rumusan Masalah............................................................................. 5 C. Tujuan Penelitian .............................................................................. 6 D. Manfaat Penelitian ............................................................................ 6 1. Manfaat Teoretis ......................................................................... 6 2. Manfaat Praktis ........................................................................... 6 BAB II LANDASAN TEORI ....................................................................... 7 A. Depresi .............................................................................................. 7 1. Pengertian Depresi ...................................................................... 7 2. Simptom – simptom Depresi....................................................... 9 3. Faktor yang mempengaruhi depresi pada penderita DM ............ 24 B. Diabetes Mellitus .............................................................................. 26 1. Pengertian Diabetes Mellitus ...................................................... 26
xv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2. Pengertian Diabetes Mellitus Tidak Tergantung Insulin ............ 27 3. Pola Makan dan Kepemburukan Kondisi Diabetes Mellitus ...... 28 4. Pola Makan Untuk Penderita DMTTI Tanpa Komplikasi.......... 32 5. Efek Pola Makan Bagi Kesehatan Fisik Pada Penderita DM ..... 37 C. Hubungan Antara Pola Makan dengan Depresi................................ 37 D. Kerangka Konsep.............................................................................. 38 E. Hipotesis Penelitian .......................................................................... 39 BAB III METODOLOGI PENELITIAN ..................................................... 40 A. Jenis Penelitian ................................................................................. 40 B. Identifikasi Variabel Penelitian......................................................... 40 C. Definisi Operasional ......................................................................... 40 1. Pola Makan ................................................................................ 40 2. Depresi ............................... ........................................................ 41 D. Sampel Penelitian.............................................................................. 41 E. Teknik Pengumpulan Data................................................................ 43 1. Beck Depresion Inventory .......................................................... 43 2. Self Report Recall Makanan ....................................................... 46 F. Pengujian Instrumen Penelitian ........................................................ 50 G. Metode dan Teknik Analisis Data..................................................... 51 BAB IV PENELITIAN DAN PEMBAHASAN........................................... 53 A. Orientasi Kancah Penelitian.............................................................. 53 1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian ........................................... 53 2. Karakteristik Sampel................................................................... 54 B. Persiapan dan Pelaksanaan Penelitian............................................... 57 1. Mempersiapkan Alat ................................................................... 57 2. Perizinan Penelitian .................................................................... 58 3. Pengujian Alat Ukur ................................................................... 58 4. Hasil Uji Coba Alat Ukur............................................................ 60 a. Validitas ............................................................................... 60 b. Analisis Item ........................................................................ 60 c. Reliabilitas ........................................................................... 61
xvi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
C. Deskripsi Hasil Penelitian ................................................................ 61 D. Uji Asumsi Hasil Penelitian ............................................................. 64 1. Uji Normalitas ............................................................................ 64 a. Sebaran Data Variabel Depresi ............................................ 65 b. Sebaran Data Variabel Jadwal .............................................. 65 2. Uji Homogenitas ......................................................................... 65 3. Uji Linearitas ............................................................................. 66 E. Uji Hipotesis .................................................................................... 66 a. Hipotesis Pertama ................................................................. 66 b. Hipotesis Kedua .................................................................... 68 F. Pembahasan ...................................................................................... 69 G. Kelemahan Penelitian ....................................................................... 74 BAB V KESIMPULAN dan SARAN .......................................................... 76 A. Kesimpulan ...................................................................................... 76 B. Saran ................................................................................................ 76 Bagi Penelitian Selanjutnya ............................................................. 76 DAFTAR PUSTAKA .................................................................................. 78
xvii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR TABEL
Tabel II.1 : Kebutuhan Kalori Orang Diabetes ............................................ 33 Tabel III.1: Aspek dalam Beck Depresion Inventory .................................. 46 Tabel III.2: Parameter Tingkat Kepatuhan Jumlah Asupan Energi .............. 49 Tabel IV.1: Distribusi Sampel Berdasarkan Jenis Kelamin.......................... 54 Tabel IV.2: Distribusi Sampel Berdasarkan Pekerjaan................................. 55 Tabel IV.3: Distribusi Sampel Berdasarkan Lama Menderita DM............... 56 Tabel IV.4: Data Hasil Penlitian. .................................................................. 62 Tabel IV.5: Kategori Tingkat Depresi Pada Penderita DM ......................... 63 Tabel IV.6: Deskripsi tentang kesesuaian kalori .......................................... 63 Tabel IV.7: Deskripsi tentang ketaatan jadwal ............................................. 64 Tabel IV.8: Rangkuman Hasil Uji Hipotesis Pertama ................................. 67 Tabel IV.9: Rangkuman Hasil Uji Hipotesis Kedua..................................... 68
xviii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Surat Pernyataan Kesediaan ........................................................ 82 Lampiran Skala Penelitian ........................................................................... 83 Lampiran Data penelitian BDI...................................................................... 90 Lampiran Data Penelitian Pemenuhan Kalori…........................................... 93 Lampiran Data Penelitian Kepatuhan Jadwal ............................................... 95 Lampiran Karakteristik Umur Subyek…...................................................... 96 Lampiran Koefisien Reliabilitas Skala Depresi ( BDI) ................................ 97 Lampiran Hasil Uji Normalitas Data Hasil Penelitian.................................. 99 Lampiran Hasil Uji Homogenitas Data Hasil Penelitian .............................. 99 Lampiran Hasil Uji Linearitas Data Hasil Penelitian ................................... 100 Lampiran Hasil Uji Hipotesis Data Hasil Penelitian .................................... 101 Lampiran Surat Keterangan Telah Melaksanakan Penelitian ...................... 103
xix
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR GAMBAR
Gambar II.1 Kerangka Konsep Penelitian ………………………………..... 39
xx
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah Diabetes Mellitus (DM) adalah salah satu penyakit kronis yang tidak dapat disembuhkan. Studi populasi yang dilakukan Organisasi Kesehatan Dunia atau World Health Organization (WHO) tahun 2005 menemukan jumlah pengidap diabetes melitus (DM) di Indonesia mencapai peringkat keempat sekitar 8,6 juta orang (Susanto, 2006). Dr. Ernawati
Sinaga,
penanggulangan
MS,
DM
Apt.
menggungkapkan
pendekatannya
bukan
bahwa
menyembuhkan
dalam atau
menghilangkan penyakitnya namun bagaimana agar penderita DM dapat hidup dengan aman, nyaman dan gembira bersama penyakit DMnya (Sinaga,2005). Penderita DM dituntut untuk mampu menyesuaikan diri dengan kondisi mereka yang baru dimana mereka hidup dengan berbagai macam aturan serta keterbatasan-keterbatasan (Basoeki, 2002). Menurut Prof. Rainer Matthias Holm-Hadulla (2006), para penderita DM mengalami perubahan yang sangat cepat, misalnya sebelum menderita DM mereka bisa makan seenaknya dan sesuka hati, namun setelah menderita DM mereka harus mengontrol makanan sesuai dengan aturan diet. Mereka juga mengalami kesulitan dalam pernikahan dan mendapatkan pekerjaan. Apabila mereka tidak mampu melaksanakan aturan diet dan menyesuaikan
1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
diri terhadap perubahan tersebut, mereka akan kehilangan kendali terhadap dirinya dan biasanya menghadapi ancaman kegagalan seperti munculnya depresi dan kematian. Menurut Birrer & Sedaghat, (2003), penderita DM memiliki banyak faktor resiko, antara lain hipoglikemia, hiperglikemia dan komplikasi yang merupakan faktor resiko jangka panjang (Basoeki, 2004). Dr. Lana L. Watkins dan rekan-rekannya mengungkapkan bahwa kombinasi antara penyakit jantung, DM, dan depresi dapat menjadi kombinasi yang mematikan. Dr. Lana mengadakan penelitian pada para penderita DM dengan penyakit pembuluh jantung mengalami sejumlah gejala depresi dapat meningkatkan resiko kematian menjadi 25 persen. Selama lebih dari empat tahun para pasien diamati kehidupannya dan sekitar 135 orang dari 325 pasien meninggal (dalam Indria, 2007). DM sebagaimana lazimnya penyakit kronis sering menimbulkan perasaan tidak berdaya dalam dirinya, yaitu suatu perasaan bahwa dirinya sudah tidak mampu lagi mengubah dirinya (Miller, 1985). Kesadaran akan kelemahan dirinya memberikan perasaan berbeda dengan yang lain dan rasa kehilangan keyakinan diri sehingga menyebabkan adanya pemisahan diri dari pergaulan, cepat tersinggung, ketergantungan, pemberontakan, kecemasan, mencari perhatian dengan berlindung pada penyakitnya, rasa tidak berguna atau tidak berdaya dan perasaan takut mati yang sulit diatasi (Basoeki, 1996).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
Perasaan tidak berdaya ini muncul karena adanya beberapa sebab, antara lain kondisi kesehatan penderita yang tidak menentu diwarnai dengan kesembuhan dan kekambuhan; kemungkinan juga karena terjadinya kemunduran fisik (Miller, 1985). Selain simptom suasana hati dan simptom kognitif yang ada adalah simptom motorik. Simptom paling mencolok dan penting dari simptom motorik ini adalah retardasi psikomotorik, yaitu berkurangnya atau lambatnya gerakan fisik (Holmes, 1991). Salah satu penyebab depresi adalah karena adanya penyakit fisik. Ada berbagai penyakit yang dapat menyebabkan gejala serupa dengan depresi misalnya anemia dan DM (Depresi, 2006). Laron (dalam Basoeki 2002) mengungkapkan bahwa DM adalah suatu bentuk penyakit yang membutuhan berbagai macam penyesuaian diri bagi penyandangnya. Penyesuaian tersebut bersifat fisik dan psikologis, antara lain penyesuaian yang berkaitan dengan pengaturan makan, latihan jasmani dan pengendalian emosi (Basoeki, 2002). Berdasarkan penelitian Kaholokula J.K, Haynes S.N., Grandinneti A., (2003) aspek kualitas hidup perlu ditekankan dalam membantu para penderita DM mengatasi masalah depresi. Beberapa hal yang dapat dilakukan oleh penderita agar faktorfaktor resiko jangka panjang dapat dikurangi, serta perasaan-perasaan buruk dalam diri mereka tidak menetap dengan waktu yang lama dan intensitas yang tinggi salah satunya dengan modifikasi gaya hidup sehat yang meliputi pola makan yang sesuai, aktifitas fisik dan penurunan berat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
badan atau diit (Basoeki, 2003). Menurut Dr. Wiliam Adi Teja, MD, MMed., (dalam Susanto,2006) selain obat yang terpenting bagi pasien yakni merancang kembali pola hidup, terutama pola makan dan olahraga. Beberapa
penderita DM dapat mempertahankan kualitas hidup hanya
lewat diet. Menurut kedokteran modern, terdapat lima pilar utama yang bertujuan untuk mengontrol dan menormalkan kadar gula darah, sehingga dapat mengulur waktu agar komplikasi tidak berlangsung serentak dan cepat. Pilar utama pengelolaan DM tersebut antara lain: perencanaan makan, latihan jasmani, asupan obat hipoglikemik, penyuluhan dan pemantauan mandiri kadar glukosa darah atau urin. Pengaturan pola makan bagi penderita DM tergolong cukup berat. Mereka harus mampu memilih dan menetapkan makanan dengan porsi seimbang dan sesuai dengan standart yang ditentukan dokter. Penderita DM pada umumnya melakukan diit untuk mengatur pola makannya. Ada 6 macam diit-dabetes, yaitu: diit-B, diit B-Puasa, diit-B1, diit-B2, diit-B3 dan diit-Be. Berdasarkan data di poliklinik Diabetes RSUD Dr. Sutomo menunjukkan bahwa terdapat 14.94% dari 10.278 penderita yang menjalani pengobatan diit (Tjokroprawiro,1993). Penderita DM memilih tipe diit yang sesuai dengan jenis diabetes mellitus yang diderita. Tipe DM terdiri dari 4 kelompok, yaitu DMTI, DMTTI (DM tipe 1), DM tipe lain, dan DM gestasional. Tipe DM yang pengelolaannya menitikberatkan pada pengaturan pola makan adalah tipe DMTTI. Perencanaan pola makan pada diabetesi yang mengalami
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
komplikasi atau tanpa komplikasi memiliki pola makan yang berbeda. Dalam penelitian ini, peneliti akan melihat pola makan pada diabetesi DMTTI tanpa komplikasi (PERKENI, 2000). Diit yang dapat diikuti oleh penderita DMTTI tanpa komplikasi adalah diet yang sesuai dengan kebutuhan asupan zat gizi yang dibutuhkan. Asupan zat gizi tersebut adalah : kalori, energi, karbohidrat, protein, lemak, vitamin dan mineral, serat, dan garam. Penderita diabetes tanpa komplikasi bebas mengkonsumsi semua jenis makanan, akan tetapi jumlah yang dikonsumsi harus sesuai dengan kebutuhan. Mereka juga harus memahami jenis makanan yang bebas di konsumsi atau makanan yang konsumsinya terbatas (PERKENI, 2000). Pengendalian gula darah merupakan salah satu kunci utama dalam menangani DM. Kadar gula darah yang stabil dapat membantu menstabilkan
kondisi
kesehatan
penderita
dan
mengurangi
laju
kemunduran fisik. Apakah dengan berkurangnya laju kemunduran fisik karena adanya pola makan dan diit yang sehat, dapat menurunkan kemungkinan penderita mengalami depresi? Kajian tentang pola makan yang tepat dan depresi serta hubungan antara keduanya akan sangat membantu pihak-pihak yang terkait dalam penanganan DM.
B. Perumusan Masalah Apakah pola makan berhubungan dengan tingkat depresi pada penderita diabetes mellitus tidak tergantung insulin tanpa komplikasi ?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
C. Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara pola makan penderita Diabetes Mellitus dengan depresi pada penderita diabetes mellitus tidak tergantung insulin tanpa komplikasi.
D. Manfaat Penelitian Hasil penelitian ini dapat bermanfaat untuk beberapa pihak, yaitu: 1. Manfaat Teoritis Hasil penelitian ini dapat memberikan sumbangan bagi psikologi kesehatan tentang pengaruh kondisi fisik terhadap depresi yang dialami oleh penderita diabetes mellitus. 2. Manfaat Praktis Hasil penelitian ini diharapkan dapat membantu para penderita DM dalam menjaga kondisi kejiwaan sehingga dapat terus melakukan aktifitasnya. Selain itu penelitian ini diharapkan dapat menyadarkan mereka betapa pentingnya memiliki pola makan yang sehat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB II LANDASAN TEORI
A. DEPRESI 1. Pengertian depresi Depresi dipahami sebagai keadaan organisme yang abnormal yang termanifestasi atau terwujud dalam gejala-gejala dan tandatanda tertentu. Gejala depresi bervariasi dari paling ringan sampai yang paling berat atau dari tidak depresi (netral) sampai depresi akut. Beck
mengelompokkan
pasien
depresi
berdasarkan
tingkat
kedalaman depresinya. Dia membagi menjadi 4 kelompok, yaitu: tidak depresi/normal, depresi ringan, depresi sedang dan depresi berat. Tanda-tanda awal depresi adalah adanya keluhan tentang perasaan, misalnya merasa kesal, putus asa, sedih (Beck,1985). Clifford W. Beers (dalam Beck, 1985) mengungkapkan gejalagejala utama yang digunakan untuk mendiagnosa depresi yang diperoleh dari penjelasan kuno. Gejala-gejala tersebut adalah mood yang terganggu (sedih, cemas, dan kesia-siaan); menghukum diri terkutuk, perilaku yang merendahkan diri sendiri, memiliki keinginan untuk mengakhiri hidup; tanda-tanda vegetatif dan fisik (agitasi, kehilangan selera makan, penurunan berat badan, dan kurang tidur); dan adanya delusi telah melakukan kesalahan yang tak terampuni.
7
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 8
Depresi secara klinis berbeda dengan kesedihan biasa. Pada depresi klinis, intensitas dan waktu menderitanya lama. Akan tetapi orang yang mengalami depresi memiliki kesamaan dengan orang yang mengalami kesedihan biasa, yaitu perilaku pasien depresi mirip dengan perilaku orang yang sedang susah atau kurang gembira, terutama dalam ekspresi wajah yang murung dan suara mereka yang merendah (Beck,1985). Depresi adalah salah satu jenis gangguan ”mood” dengan tingkat emosi yang ekstrem dan tidak sesuai dalah kondisi sedih, dukacita. Depresi merupakan proses psikologis yang mengikuti pengalaman ”kehilangan ” sesuatu yang berharga ( Supratiknya, 1995). Aretaeus mendiskripsikan seorang penderita depresi sebagai orang yang resah, cemas, sering mengantuk sehingga menjadi kurang bersemangat. Pada tingkatan yang lebih parah, penderita depresi banyak mengeluh tentang kegagalan dan memiliki keinginan untuk mengakhiri hidupnya (Beck,1985). Manifestasi depresi dapat diamati dalam setiap aspek perilaku, yaitu dalam aspek afeksi, kognisi dan konasi. Depresi dianggap memiliki atribut konsisten tertentu selain tanda atau simptom karakteristik; atribut-atribut ini mencakup tipe tertentu dari awal, arah, durasi dan hasil akhirnya (Beck,1985).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 9
Beck (1985) mendefinisikan depresi dengan menggunakan sejumlah atribut, yaitu: a. Perubahan spesifik dalam mood, misalnya sedih, kesepian, dan apati. b. Konsep diri negatif, seperti menyalahkan diri dan mengutuk diri. c. Harapan yang regresif dan menghukum diri, misalnya adanya keinginan/kehendak untuk melarikan diri, bersembunyi atau mati. d. Perubahan vegetatif berupa anoreksia, insomia, hilangnya libido. e. Perubahan tingkat keefektifan mengerjakan sesuatu, misalnya retardasi dan agitasi (kegelisahan). Pada penelitian ini, penelitian dibatasi dengan menggunakan pengertian depresi menurut Beck berdasarkan atribut atau tandatanda yang diungkap Beck sebab atribut tersebut berhubungan dengan pola makan penderita diabetes mellitus. Atribut yang menunjukkan hubungan tersebut adalah atribut perubahan vegetatif. 2.
Simptom-simptom depresi Beck (1985) membuat katergori simptom depresi berdasarkan beberapa langkah. Pertama, beberapa teksbook tentang psikiatri dan monograf mengenai depresi untuk menentukan simptom dari depresi dengan konsesus umum. Kedua, berdasarkan penelitian intensif yang melibatkan 50 pasien depresi dan 30 pasien non depresi dalam psikoterapi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 10
Simptom inti dari depresi adalah low mood, pesimisme, mengkritik diri dan retardasi atau agitasi. Simptom lain yang telah dipandang sebagai bagian dari sindrom depresi mencakup simptom somatis, sembelit, sulit konsentrasi dan kecemasan (Beck, 1985). Para pasien depresi biasanya mengeluhkan beberapa hal dan langsung menunjuk pada diagnosis depresi. Keluhan utama yang muncul adalah: a. Keadaan emosional yang tidak menyenangkan b. Adanya perubahan sikap terhadap hidup. c. Simptom somatis yang merupakan sifat dasar depresif d. Simptom somatis yang tipikal depresi. Keluhan utama muncul dalam bentuk perubahan kegiatan seseorang, reaksi atau sikap terhadap hidup. Selain itu keluhan utama meliputi perasaan sia-sia tentang kehidupan. Keluhan utama pasien depresi juga terpusat pada beberapa simptom fisik yang karakteristik depresi. Antara lain : mudah lelah, tidak punya semangat, dan kehilangan selera (Beck,1985). Berdasarkan
pengkajian
yang
dilakukan
oleh
Cassidy,
Flanaggan dan Spellman (dalam Beck,1985) keluhan utama terbagi menjadi beberapa kategori, yaitu: a. Psikologis : tidak punya sesuatu untuk diharapkan, takut sendirian, marah. b. Localized medical : kepala berat, tenggorokan sakit, perut mual.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 11
c. Generalized medical : mudah merasa lelah, gelisah, gemetaran. d. Medis dan psikologis : takut mati e. Medis, umum dan lokal : tidak mampu bekerja, merasa tidak bisa bernafas. Berdasarkan simptom yang ditemukan oleh beberapa penelitian sebelumnya, Beck (1985) mengelompokkan simptom depresi dalam 4 manifestasi : Berdasarkan simptom yang ditemukan oleh beberapa penelitian sebelumnya,
Beck
mengelompokkan
simptom
depresi
dalam
4
manifestasi: a. Manifestasi Emosional Manifestasi ini merujuk pada perubahan-perubahan perasaan pasien atau perubahan-perubahan pada perilaku yang tidak tampak (overt) tetapi berkaitan langsung dengan keadaan emosinya. Gejala yang termasuk dalam manifestasi emosional meliputi : 1) Mood kesal/sedih/patah hati (Dejected mood) Para pasien depresi biasanya memiliki perasaan ngeri, tidak memiliki harapan, sedih/murung, sepi, tidak bahagia, kecil hati, hina, malu, cemas, sia-sia, dan bersalah. Pada tingkatan depresi yang parah, perasaan yang muncul adalah hopeless
dan
perasaan
ngeri.
Pasien
mengatakan mereka cemas/takut/ngeri.
agitasi
biasanya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 12
2) Perasaan negatif terhadap diri sendiri (negative feeling toward self) Orang depresi sering mengekspresikan perasaan negatif tentang dirinya. Pasien merasa kecewa dengan dirinya sendiri, kemudian berkembang menjadi rasa muak terhadap diri sendiri. Perasaan yang sangat parah yaitu pasien membenci dirinya sendiri. 3) Penurunan kepuasan/kebutuhan (reduction in gratification) Simptom ini paling umum terjadi di antara kelompok depresi. Kehilangan kepuasan akan pemenuhan kebutuhan tersebut dimulai dari hal yang kecil. Semakin depresi itu berkembang maka kebutuhan penting/besar yang lain juga akan hilang.misalnya: pengalaman
kebutuhan
psikososial
makan,
(mencapai
kebutuhan ketenaran,
seksual, mendapat
ungkapan cinta atau persahabatan). Pasien tidak lagi mendapat kepuasan dari kegiatan yang menuntut tanggung jawab, kewajiban, atau usaha. Misalnya dalam keluarga, teman-teman, atau pekerjaannya. Pasien lebih banyak merasa bosan. Pada tingkat depresi yang parah, pasien tidak lagi mendapat kepuasan dari kegiatan yang semula menyenangkan/memuaskan. Dia mencari kegiatan yang tidak biasa dilakukan untuk mendapat kepuasan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 13
Penekanan yang diberikan oleh sejumlah pasien pada hilangnya kepuasan memberikan impresi bahwa hidup mereka berorientasi pada mendapatkan pemuasan kebutuhan. Pasien mengalami
pengosongan
(kerugian)
psikologis
selama
beberapa waktu dengan melakukan hal-hal yang lebih memuaskan dirinya secara alami. 4) Kehilangan
kelekatan/kasih
sayang
emosional
(loss
of
emotional attachment) Kehilangan kelekatan emosi dalam suatu kegiatan atau dengan orang lain termanifestasi dengan menurunnya tingkat ketertarikan terhadap kegiatan tertentu atau perhatian terhadap orang lain. Simptom yang biasa dialami oleh pasien antara lain: Pasien tidak mengalami intensitas kasih/cinta dan afeksi yang sama. Pasien kehilangan daya tarik terhadap perasaan positif dan mungkin bisa berkembang menjadi sikap acuh tak acuh. Perasaan yang dialami oleh pasien depresi berat akan memiliki sikap apati. Dia tidak hanya kehilangan perasaan positif terhadap keluarga/apapun namun dia terkejut mendapati reaksinya yang negatif. 5) Crying spells Pasien depresi memiliki kecenderungan kuat untuk menangis. Mereka biasanya sering lebih lama/makin lama
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 14
menangis. Pasien merasa seperti telah menangis walaupun tidak mengeluarkan air mata. Stimulus yang biasanya tidak mempengaruhi pasien, sekarang dapat membuatnya tiba-tiba menangis. Selain itu, pasien dapat menangis ketika sedang interview oleh psikiatris. Jika pasien sudah mengalami depresi yang parah maka dia tidak lagi bisa menangis akan tetapi hanya tersedu. 6) Kehilangan respon gembira/ceria (loss of response) Pasien depresi tidak dapat merespon humor dengan cara seperti biasa. Mereka tidak melihat sudut terangnya suatu peristiwa dan cenderung memperlakukan/menanggapi sesuatu secara serius. Dia tidak terhibur, rasanya tidak ingin tertawa, tidak mendapatkan perasaan terpuaskan dari olok-olokan (canda), gurauan atau kartun. Mereka berkomentar bahwa gurauan tidak lagi lucu. Mereka juga tidak melakukan lelucon lagi. Pasien depresi berat sama sekali tidak merespon humor dari orang lain. Mereka cenderung merespon isi yang bersifat bermusuhan/agresif
dan
merasa
terhina
tersakiti/tersinggung. b. Manifestasi kognitif Simptom yang muncul dari manifestasi kognitif meliputi : 1) Evaluasi diri yang rendah (low self evaluation)
atau
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 15
Evaluasi diri adalah bagian dari pola pasien depresi mengenai memandang diri tidak memiliki atribut yang penting baginya.
Misalnya:
kemampuan,
penampilan,
inteligensi,
kesehatan, kekuatan daya tarik pribadi, popularitas, sumber-sumber finansial. Pasien depresi seringkali kurang bisa mengungkapkan/ mengekspresikan perasaannya. Biasanya terefleksi dalam keluhan kehilangan cinta atau kekurangan harta benda. Pasien juga kehilangan percaya diri. Pasien menunjukkan reaksi berlebihan terhadap kesalahankesalahan dan kesulitan-kesulitannya lalu menganggap semua itu refleksi dari kekurangannya. Self evaluation mencapai titik terendah ketika tingkat depresinya sangat parah. Pasien akan secara drastis menilai dirinya sangat rendah dalam hal atribut pribadinya dan perannya dalam kehidupan (misal: orang tua, pasangan majikan, dsb.). Dia memandang dirinya tidak berharga, sama sekali tidak layak, dan gagal total. Dia merasa menjadi beban bagi keluarga dan merasa mereka akan lebih baik tanpa dia. 2) Harapan negatif (negative expectation) Para penderita depresi memiliki perangai yang murung dan pesimis. Perangainya yang negatif sering menyebabkan frustasi teman-temannya, menolongnya.
keluarga
atau
dokter
ketika
mereka
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 16
Pasien depresi cenderung berpikir negatif dan pesimistis. Dia ragu-ragu apakah bisa terjadi perubahan yang lebih baik. Mereka memiliki perasaan bahwa keadaan dan persoalan yang dialaminya saat ini bersifat permanen dan tidak dapat diubah. Hal ini menjadi dasar pertimbangan pasien untuk bunuh diri. Situasi yang tidak jelas/ambigu membuat pasien cenderung mengharapkan hasil yang negatif walaupun teman-temannya memiliki alternatif untuk hasil yang positif. Pasien depresi memandang masa depan tanpa harapan/tidak menjanjikan, gelap dan hopeless. Dia tidak memiliki sesuatu yang dapat diharapkan, dan dia percaya tidak ada masalahnya yang dapat diselesaikan. Pasien depresi memiliki pikiran masa depan dimana kondisi deficien (finansial, sosial, physical) yang dimiliki saat ini akan berlangsung terus atau bahkan semakin buruk. 3) Mencela/ mengutuk diri dan mengkritik diri sendiri (self blame and self criticism) Self blame and self criticism yang berkepanjangan menimbulkan kecenderungan untuk mengkritik diri sendiri terhadap
apa
yang
diduga
sebagai
kekurangannya,
dan
kelemahannya. Pasien menjadi mudah mencela atau mengkritik dirinya secara keras apabila dia merasa perilaku dan pribadinya kurang memenuhi standart perfeksionist dan kaku. Dia tidak toleran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 17
terhadap kekurangannya dan tidak dapat menerima pikiran bahwa membuat kesalahan adalah manusiawi. Dia memandang dirinya sebagai penyakit masyarakat. 4) Kebimbangan/keraguan atau ketidakpastian (indecisiveness) Pasien mengalami kesulitan dan kurang cepat mendapatkan solusi dari permasalahan yang di hadapi. Ketakutannya dalam membuat keputusan tercermin dalam ”a general sense of uncertainty”. Pasien akan menghindari atau berusaha mencari bantuan terhadap situasi yang akan menimbulkan beban. Seorang pasien depresi berat percaya bahwa dia sudah tidak mampu mengambil keputusan dan akibatnya dia tidak mau mencoba. 5) Gambaran yang menyimpang mengenai penampilan fisik (Distorsi body image) Gambaran yang menyimpang mengenai penampilan fisik sering diperhatikan dalam depresi. Pasien depresi menganggap dirinya sudah tidak menarik lagi. Awalnya, mereka memperhatikan sangat berlebihan terhadap penampilan fisiknya. Kemudian perhatian tersebut semakin besar dan dia percaya bahwa telah terjadi perubahan penampilan sejak awal depresi walaupun tidak ada bukti yang obyektif. Akhirnya pasien benar-benar yakin bahwa dia aneh dan terlihat sangat tidak menarik. Dia berharap orang tidak melihatnya. c. Manifestasi Motivasional
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 18
Manifestasi motivasional mencakup usaha keras yang dialami secara sadar, hasrat dan dorongan-dorongan yang menonjol dalam depresi. Fitur menyolok karakteristik motivasi pada pasien depresi adalah regresif alami, yaitu pasien mundur (menarik diri) dari kegiatan-kegiatan yang menurutnya menuntut tanggung jawab atau tingkat inisiatif yang besar dan baik, serta membutuhkan banyak energi untuk melakukannya. Pasien depresi biasanya akan memilih aktifitas pasif dan yang proses pengerjaannya bersifat bergantung daripada yang mandiri. Ketika dihadapkan pada sebuah permasalahan, mereka berusaha melarikan diri dari masalah daripada memecahkannya. Aspek penting dari motivasi ini adalah bahwa pemenuhannya biasanya tidak sesuai /tidak cocok dengan nilai dan tujuan premorbid (pra-abnormal) mayor individu. Intinya mewujudkan dorongan dan hasrat pasif untuk mundur kebelakang dan melakukan usaha bunuh diri mengarah
pada
tindakan
meningalkan
keluarga,
teman
dan
kewajibannya. Manifestasi motivasional terwujud dalam gejala-gejala berikut: 1) Pelumpuhan kehendak (paralysis of the will) Hilangnya motivasi positif merupakan fitur yang menyolok dalam depresi. Perubahan situasi hidup pasien saat ini atau yang akan datang dapat membangkitkan motivasi yang konstruktif. Pasien dapat menentukan sendiri apa yang harus dilakukannya namun, dia tidak memiliki stimulus internal untuk melakukannya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 19
Selain itu, pasien masih bisa ”memaksa” diri melakukan sesuatu dan responsif terhadap pemaksaan dari orang lain atau karena situasi yang memalukan. Simptom yang tampak dalam manifestasi ini adalah pasien tidak lagi secara spontan mempunyai kemauan/selera/kehendak untuk melakukan hal-hal yang spesifik terutama hal-hal yang tidak langsung memberi kepuasan/kesenangan untuknya. Apabila tingkat depresi semakin tinggi maka hilangnya kemauan spontan berkembang ke hampir semua kegiatan pasien bahkan sampai pada kegiatan atau hal yang sangat penting untuk hidup. 2) Avoidance, escapist, dan withdrawal wishes Keinginan untuk mengganti pola kebiasaan atau rutinitas hidup adalah manifestasi yang wajar/ umum dari depresi. Individu yang depresi memandang pekerjaannya membosankan, tidak berarti, membebani dan ingin melarikan diri mencari kegiatan yang lebih santai atau mencari tempat berlindung. Harapan escapist dialami sebagai motivasi tertentu dengan tujuan spesifik. Pasien
depresi
mengalami
kecenderungan
untuk
menghindari atau menunda melakukan sesuatu yang ia anggap tidak menarik atau menganggu dan kegiatan yang tidak memberi kepuasan atau yang membutuhkan usaha. Dia akan menarik diri dari kontak sosial karena tuntutan relasi interpersonal yang semakin kuat. Pada penderita depresi yang parah, kemauan untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 20
menghindar akan diwujudkan dalam pengasingan diri yang menyolok. 3) Keinginan untuk bunuh diri (suicidal wishes) Keinginan
untuk
bunuh
diri
diungkapkan
lewat
ketidakacuhan terhadap hidup dan ambivalensi. Pengungkapan keinginan tersebut bentuknya bervariasi, yaitu langsung, sering mendesak, dan memaksa. 4) Ketergantungan yang makin meningkat (increased dependency) Pasien bantuan,
memiliki
bimbingan,
ketergantungan
atau
arahan
untuk
daripada
memperoleh proses
aktual
mempercayakan atau menyandarkan kepada orang lain ketika beraktifitas. Hasrat/keinginan yang jujur, terus terang akan bantuan, dukungan dan dorongan adalah sangat kuat dalam depresi. Pasien merasa sangat butuh bantuan walaupun dia tahu bahwa itu tidak dia perlukan dan bila bantuannya telah diterima biasanya dia mengalami kepuasan dan mengurangi tingkat depresinya. Pada kasus depresi berat, pasien mengharapkan orang lain mengerjakan tugasnya dan memecahkan masalahnya. d. Manifestasi vegetatif dan fisik Manifestasi vegetatif dan fisik dipandang sebagai bukti terhadap gangguan dasar autonomik atau hipotalamik yang menjadi penyebab terhadap keadaan depresif (Campbell dan Kraines dalam Beck,1985).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 21
Simptom yang tampak adalah : 1) Kehilangan selera (loss of apetite) Kehilangan selera makan sering menjadi tanda awal munculnya depresi dan kembalinya selera makan berarti hilangnya depresi. Pasien tidak lagi makan seperti biasanya dan tidak ada kenikmatan selera makan. Pasien secara tidak sadar telah melewatkan makan sampai akhirnya ketika tingkat depresinya meningkat, mereka harus dipaksa untuk makan. 2) Gangguan tidur (sleep disturbance) Pasien biasanya berjaga lebih awal dari biasanya dan bangun sebelum waktunya. Akan tetapi pasien tidak mengalami tidur nyenyak melainkan tidur kecil. 3) Kehilangan gairah seksual (loss of libido) Pasien kehilangan daya tarik seksual, baik yang bersifat auto-erotis maupun yang hetero. Hasrat seksual secara tajam berkurang/menurun
dan
hanya
dapat
dibangkitkan
dengan
rangsangan yang kuat. Pasien yang berada dalam tingkat depresi berat akan kehilangan semua kesiapan merespon rangsang seksual sehingga pasien akan menolak sex. 4) Keletihan (fatigability) Beberapa pasien mengalami simptom ini semata-mata fenomena fisik dimana anggota badan terasa berat. Pasien mengeluhkan perasaan lesu, jemu, lemah untuk bergerak dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 22
kehabisan energi/mati. Pasien merasa lebih cepat lelah daripada biasanya. Hampir semua kegiatan meningkatkan letihnya. Istirahat, relaksasi dan rekreasi tidak dapat meringankan perasaannya tetapi justru memperburuk keadaan. e. Delusi Delusi adalah keyakinan seseorang yang tidak sesuai dengan kenyataan sebenarnya (Martin,1977). Delusi dalam depresi dapat dikategorikan menjadi 5 jenis (Beck, 1985). Yaitu: 1) Delusi tidak berguna (delutions of worthlessness) Pasien menganggap dirinya tidak berguna. 2) Delusi akan hukuman (delusion of being punished) Pasien yakin bahwa dia telah melakukan kesalahan besar sehingga dia pantas dihukum. 3) Delusi kosong (Nihilistic Delution) Pasien merasa dirinya telah mati. Dia merasa organ tubuhnya hilang, isi perutnya hilang/kosong. 4) Delusi somatic (Somatic Delution) Pasien yakin bahwa dirinya memburuk , atau telah mengalami sakit yang tak dapat disembuhkan. 5) Delusi kemiskinan (Delution of poverty) Pasien
memiliki
keuangan/financial. f. Halusinasi
perhatian
yang
berlebihan
terhadap
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 23
Halusinasi adalah pengalaman atau hal yang dialami indera pada saat tidak terdapat stimulasi pada reseptor-reseptor (Kartono dan Gulo, 1987 :199) Perasaan-perasaan yang terganggu umumnya adalah fitur yang mencolok dari depresi. Kondisi tersebut dipandang sebagai “Primary mood disorder” atau sebagai “gangguan afeksi”. Terdapat banyak komponen terhadap depresi selain deviasi mood. Deviasi mood yang ditemukan pada depresi mungkin adalah manifestasi dari proses penyakit yang berbeda dari keadaan normal (Beck, 1985). Sifat dasar dan etiologi depresi tergantung pada pendapat dari kelompok peneliti yang sangat beraneka ragam. Sebagian kelompok puas bahwa depresi adalah ketidakteraturan psychogenie; sedangkan kelompok lain tetap berpendapat bahwa depresi disebabkan oleh faktor-faktor organik. Kelompok ketiga mendukung kedua konsep yang berbeda : tipe psychogenie dan tipe organik. Berdasarkan uraian tentang gejala depresi di atas, disimpulkan bahwa gejala depresi dapat dikenali berdasarkan perwujudan (manifestasi)
tingkah
laku
dalam
berbagai
aspek
individu.
Manifestasi tersebut meliputi manifestasi emosional, manifestasi kognitif, manifestasi motivasional dan manifestasi vegetatif dan fisik. Selain itu gejala depresi dapat diamati berdasarkan adanya delusi dan halusinasi pada diri pasien.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 24
3. Faktor yang mempengaruhi depresi Menurut Beck (1985), depresi dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu: a. Usia Orang dewasa memiliki kebebasan yang lebih besar daripada anak-anak. Mereka bebas melakukan melakukan kegiatan yang dapat meminimalkan tekanan –tekanan yang menimbulkan sdepresi. b. Kelas sosial Orang yang berada di kelas ekonomi rendah merasakan adanya pembedaan sosial yang tajam oleh karena itu, mereka mereka berusaha menaikkan tingkat penerimaan masyarakat pada mereka salah satunya dengan menaikkan level perekonomian. Tekanan untuk mencapai standar perilaku yang tinggi dapat menimbulkan depresi. c. Tingkat pendidikan Penderita depresi yang memiliki pendidikan yang tinggi memiliki motivasi yang tinggi dalam pencapaian atau hasil. d. Pekerjaan Pekerjaan yang menuntut kompetisi lebih tinggi memiliki kecenderungan depresi yang tinggi. Apabila pasien dapat memenuhi tuntutan pekerjaan dan masyarakat, depresi yang dialami akan menjadi lebih ringan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 25
e. Lama menderita diabetes mellitus Pada penderita DM yang dirawat oleh keluarga, memiliki sikap positif terhadap penyakitnya. Keluarga dan orang sekitarnya memberikan dukungan agar pasien merasa nyaman dengan penyakitnya (Susanto,2006). Tidak adanya pengalaman sama sekali dapat membentuk sikap negatif sikap negatif terhadap objek. Semakin lama pasien menderita, keluarga semakin memahami hal yang dapat dilakukan untuk kebaikan pasien (Midllebrook dalam Winarti, 2001). f. Dukungan Sosial Penelitian Costa dan McCrae (dalam Ismudiyati, 2003), menemukan bahwa dukungan sosial dari lingkungan dapat menimbulkan semangat hidup. Jenis-jenis dukungan sosial adalah dukungan emosional (ungkapan empati, perhatian), dukungan penghargaan (penghargaan dir), dukungan instrumental (bantuan langsung), dan dukungan informatif (nasihat, petunjuk) (House dalam Sarafino, 1990). Cohen dan Syme (dalam Ismudiyati,2003) menyatakan faktor-faktor yang mempengaruhi efektivitas dukungan sosial adalah pemberi dukungan, jenis dukungan, waktu pemberian dukungan dan lamanya pemberian dukungan. Dukungan dapat diperoleh dari lingkungan sekitar, baik keluarga maupun teman atau lembaga yang memberi pelayanan bagi mereka.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 26
B. DIABETES MELLITUS 1. Pengertian Diabetes Mellitus Menurut American Diabetes Association (ADA) tahun 2003, Diabetes Melitus merupakan suatu penyakit metabolik dengan karakteristik hiperglikemia yang terjadi karena kelainan sekresi insulin, kerja insulin atau kedua-duanya. Diabetes melitus sering disebut sebagai the great imitator karena penyakit ini dapat mengenai semua organ tubuh dan menimbulkan berbagai macam keluhan dengan gejala sangat bervariasi. Gejala-gejala tersebut dapat berlangsung lama tanpa diperhatikan dan terkadang gambaran klinik dari diabetes tidak jelas, juga baru ditemukan pada saat pemeriksaan untuk penyakit lain (Priyanto, 2006). Diabetes melitus ditandai dengan peningkatan kadar glukosa darah (hiperglikemik) kronik karena gangguan metabolisme lipid, karbohidrat, dan protein serta meningkatnya komplikasi penyakit vaskuler. (Priyanto, 2006). Klasifikasi DM menurut American Diabetes Assosiation (1993) dibagi menjadi empat kelompok yaitu DM tipe 1 (DMTI), pada diabetes melitus tipe 1 ditemukan kerusakan autoimun sel β yang mengakibatkan terjadinya defisiensi insulin absolut (Adam, 2000), DM tipe 2 (DMTTI), Diabetes Melitus tipe ini dikarakterisasikan dengan resistensi insulin dan sedikitnya sekresi insulin relatif. Kebanyakan individu dengan DM tipe 2 menunjukkan obesitas abdominal yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 27
juga menyebabkan resistensi insulin (Triplitt et al., 2005), DM tipe lain (Diabetes melitus tipe ini berhubungan dengan keadaan atau sindrom tertentu seperti adanya: defisiensi genetik fungsi sel β, defisiensi kerja insulin (Widijanti, 2005), dan DM gestasional (dibatasi sebagai intoleransi glukosa yang pertama kali diketahui selama kehamilan (Triplitt et al., 2005). Zat makanan (glukosa) harus diolah agar menjadi bahan bakar atau energi. Proses pengolahan tersebut adalahs metabolisme (Priyanto, 2006). Dalam proses metabolisme, insulin memegang peranan penting yaitu membantu transpor glukosa dari darah ke dalam sel yang digunakan sebagai bahan bakar. Insulin adalah suatu zat atau hormon yang dihasilkan oleh sel β di pankreas. Bila insulin tidak ada, glukosa tidak dapat masuk sel sehingga glukosa akan tetap berada di pembuluh darah yang artinya kadar glukosa di dalam darah meningkat (Anonim, 2005). Insulin mempunyai pengaruh yang sangat luas terhadap metabolisme karbohidrat, lipid, protein maupun mineral. Oleh karena itu gangguan fungsi insulin dapat menyebabkan pengaruh negatif dan komplikasi yang sangat luas pada berbagai organ dan jaringan tubuh (Muchid, 2005). 2. Pengertian Diabetes Mellitus Tipe II (DMTTI) Diabetes mellitus tipe 2 memiliki prevalensi yang tinggi di dunia yaitu 90% dari populasi penderita DM. Diabetes atlas 2000 (international diabetes federation) memperkirakan pada tahun 2020
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 28
prevalensi DM di Indonesia sebesar 4,6% dari jumlah penduduk dengan usia > 20 tahun. Tingginya kenaikan kekerapan DM tipe 2 disebabkan oleh faktor gaya hidup yang kebarat-baratan, yaitu: pendapatan per kapita tinggi, restoran cepat saji, dan hidup santai. DM tipe II (DMTTI) adalah diabetes yang pasiennya tidak tergantung insulin. Penderita DMTTI memiliki kadar glukosa tinggi, dan kadar insulin tinggi/ normal atau sering disebut dengan resistensi insulin. Hal tersebut disebabkan oleh faktor: obesitas, diet tinggi lemak dan rendah karbohidrat, kurang gerak badan dan faktor keturunan. Faktor yang perlu diperhatikan dalam penanganan DM Tipe 2 untuk mengendalikan glukosa darah adalah dengan diet, olahraga, dan obat-obatan. Pengobatan dengan perencanaan makan (diet) atau terapi nutrisi medik, masih merupakan pengobatan utama, tetapi jika dilakukan bersama latihan jasmani akan mempunyai dampak terapetik (PERKENI, 2004) 3. Pola makan dan kepemburukan kondisi diabetes mellitus Pasien DM sebaiknya sejak awal sudah harus dicegah kemungkinan timbulnya komplikasi kronis sehingga penderita dapat hidup
sehat
dan
wajar
berdampingan
dengan
penyakitnya
(Dalimartha dalam Riastuti, 2005). Menurut Dr. Fiastuti Witjaksono MS. SPGK, pola makan yang sehat terletak pada perencanaan makan yang memenuhi kriteria 3J (Sya, 2007). Dalam melakukan diet diabetes sehari-hari,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 29
hendaklah mengikuti pedoman 3J (Jumlah, Jenis dan Jadwal), maksudnya adalah : J1 : Penentuan jumlah kalori diet diabetes disesuaikan dengan status gizi penderita. Jumlah kalori yang diberikan harus habis, jangan dikurang atau ditambah. Apabila penderita tidak dapat menghabiskan porsi makanan yang disajikan atau makan lebih banyak dari yang boleh dimakannya, akan mengakibatkan terjadi hipoglikemia dan hiperglikemia. Sementara keadaan tersebut justru harus dihindari (Tjokropawiro, 1996). J2 : Jadwal diit harus diikuti sesuai dengan intervalnya pada waktu yang sudah ditentukan agar tidak terjadi perubahan pada kandungan gula darahnya. Menurut Tjokroprawiro (1996), jadwal makan bisa berubah dengan interval tetap 3 jam. J3
: Jenis makanan. Penderita diabetes mellitus tipe 2 (DMTTI) tanpa komplikasi, tidak ada pantangan jenis makanan. Akan tetapi mereka mutlak harus mengetahui apa makanan yang boleh dimakan secara bebas, apa makanan yang harus dibatasi dan
apa
makanan
yang
harus
dibatasi
secara
ketat
(Tjokropawiro, 1996). Oleh karena itu, pada penelitian ini peneliti tidak mengukur jenis makanan yang di konsumsi oleh pasien. Tujuan pengelolaan diabetes dapat dibagi menjadi jangka pendek dan jangka panjang. Tujuan jangka pendek adalah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 30
menghilangkan keluhan/gejala DM dan mempertahankan rasa nyaman sehat. Tujuan jangka panjang adalah menghindari terjadinya komplikasi. Tujuan umum terapi gizi atau diet adalah membantu orang dengan diabetes memperbaiki kebiasaan gizi dan beberapa tembahan tujuan kusus, yaitu: a. Mempertahankan kadar glukosa darah mendekati normal dengan keseimbangan asupan makanan dengan insulin atau obat hipoglikemia oral b. Memberikan energi yang cukup untuk mempertahankan/ mencapai berat badan yang memadai pada orang dewasa, mencapai pertumbuhan dan perkembangan yang normal pada anak dan remaja, untuk penoingkatan kebutuhan metabolik selama kehamilan dan menyusui, atau penyembuhan dari penyakit katatonik. c. Berat badan memadai yaitu berat badan yang dapat dicapai dan dipertahankan baik jangka pendek maupun jangka panjang. d. Menghindari dan menangani komplikasi akut orang dengan diabetes dengan menggunakan insulin, seperti hipoglikemia, masalah yang berhubungan dengan latihan jasmani, dan komplikasi kronik DM. e. Meningkatkan kesehatan secara keseluruhan, baik secara fisik maupun secara psikis melalui gizi yang optimal.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 31
Konsistensi dalam hal pola makan penting sebab pola makan yang konsisten akan menghasilkan gula darah yang lebih rendah (normal) daripada dengan pola makan yang sembarangan. Perencanaan makan diabetes yang cocok untuk setiap pasien hendaknya dilakukan secara individualisasi sesuai dengan cara hidup, pola jam kerja, latar belakang kultural, tingkat pendidikan dan penghasilannya (Suyono, 1998). Untuk mencegah DM ada 3 jenis pencegahan yang perlu diperhatikan, yaitu: a. Pencegahan primer, untuk mencegah terjadinya penyakit DM b. Pencegahan sekunder, mencegah agar penyakit DM yang sudah timbul tidak menyebabkan atau menimbilkan komplikasi atau penyakit lain. c. Pencegahan tersier, untuk mencegah agar tidak terjadi komplikasi yang berlanjut walaupun sudah terjadi penyakit DM. Pada penelitian ini penulis akan membatasi hanya pada pencegahan sekunder sebab pencegahan ini ditujukan untuk pasien yang sudah menderita DM. Selain itu, sarana untuk mencapai sasaran kadar glukosa yang terkendali menurut pencegahan ini adalah: diet sehari-hari yang seimbang dan sehat; menjaga berat badan dalam batas normal; olahraga teratur sesuai dengan kemampuan fisik dan umur ; minum obat teratur; usaha pengendalian gula darah dari
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 32
penderita sendiri agar tidak terjadi penyulit (komplikasi) DM (PERKENI, 2004). 4.
Pola makan untuk penderita diabetes mellitus tipe II tanpa komplikasi Tujuan diet/ terapi gizi adalah pengendalian glukosa dan lipid. Perencanaan makan hendaknya dengan kandungan gizi yang cukup dan disertai pengurangan lemak. Penekanan tujuan terapi gizi medis pada DM II hendaknya pada pengendalian glukosa, lipid dan hipertensi. Penurunan berat badan dan diet hipokalori biasanya memperbaiki kadar glikemik jangka pendek dan mempunyai potensi meningkatkan kontrol metabolik jangka panjang (PERKENI,2004). Pengendalian
glukosa
dapat
dilakukan
dengan
memperhatikan asupan zat gizi yang dikonsumsi. Asupan zat-zat gizi yang perlu diperhatikan adalah : a. Asupan kalori Terdapat beberapa cara untuk menentukan jumlah kalori yang dibutuhkan pasien diabetes. Pertama, dengan perhitungan berdasarkan kebutuhan kalori basal yang dipengaruhi oleh faktor usia, jenis kelamin, umur, aktivitas, kondisi hamil dan menyusui, komplikasi lain dan berat badan. Secara umum kebutuhan kalori pria adalah 30 kal/kg BB, dan kebutuhan kalori untuk wanita adalah 25 kal/kg BB (Elvina, 2002).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 33
Kedua, untuk menentukan kebutuhan kalori adalah dengan pegangan kasar, yaitu untuk pasien kurus 2300-2500 kalori, normal 1700-2100 kalori, gemuk 1300-1500 kalori. Ketiga, kebutuhan kalori dapat dilihat berdasarkan tabel berikut. Tabel II.1 Kebutuhan kalori orang diabetes (PERKENI,2002). Kalori/kg BB ideal Orang
Aktivitas
Dewasa
Kerja santai
Sedang
Berat
Gemuk
25
30
35
Normal
30
35
40
Kurus
35
40
40-50
Perhitungan berat badan adaman berdasarkan rumus brocca (PERKENI,2002): BB idaman = 90% x (TB – 100) x 1 kg BB: berat badan (kg), TB: tinggi badan(cm) Bagi pria dengan tinggi di bawah 160 cm dan wanita di bawah 150 cm, rumus yang digunakan: BB ideal = (TB – 100) x 1 kg penggolongan status gizi untuk pedoman praktis yaitu (elvina, 2002): Berat badan kurus
= <90% BB idaman
Berat badan normal
= 90 – 110% BB idaman
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 34
Berat bada lebih
= 110 – 120% BB idaman
Gemuk
= >120% BB idaman
Jumlah kalori yang dibutuhkan sehari untuk orang diabetes yang bekerja biasa (Tjokroprawiro, 1996): Kurus
= BB x 40 – 60 kalori sehari
Normal
= BB x 30 kalori sehari
Gemuk
= BB x 20 kalori sehari
Obesitas
= BB x 10 -15 kalori sehari
b. Komposisi energi Komposisi energi yang dianjurkan adalah 60-70% karbohidrat, 10-15% protein, dan 20-25% lemak. c. Karbohidrat Asupan karbohidrat lebih diperhatikan jumlah total daripada jenis karbohidrat. Jenis karbohidrat yang dikonsumsi oleh pengidap DM sebaiknya karbohidrat komplek yang tinggi serat. Misalnya: nasi, kentang, ketela, mie, bihun, dan roti (Asdie, 2000). d. Protein Kebutuhan protein pengidap diabetes adalah 10-15% energi. A. H. Asdie (2000) menganjurkan konsumsi protein sehari sebaiknya tidak kurang dari 50 gram. e. Lemak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 35
Asupan lemak jenuh sebaiknya < 10% total kalori, dan lemak tak jenuh ganda sebaiknya tidak lebih dari 10% energi. f. Vitamin dan mineral Vitamin dan mineral sebagai suplemen baik untuk dikonsumsi untuk penderita DM sebab selain mengandung banyak serat, juga sebagai sumber antioksidan yang menunjang terapi diabetes. g. Serat Asupan serat pengidap DM sama dengan asupan serat untuk orang sehat, yaitu sekitar 25 g/hari. h. Garam Asupan garam pengidap DM sama dengan asupan garam untuk orang sehat, yaitu 3000 mg natrium/hari. i. Alkohol Asupan alkohol hanya 1-2 minuman saja, dan tidak boleh lebih dari 2 kali/minggu. Penderita diabetes masih bisa menikmati hidangan seperti biasa. Penderita hanya perlu mengingat berapa banyak dari setiap jenis makanan tersebut yang boleh dimakannya (Tjokroprawiro, 1996). Pasien
diberi
pengetahuan
atau
petunjuk
beberapa
kebutuhan bahan makanan setiap kali makan dalam bentuk penukar (P). Daftar bahan makanan penukar adalah suatu daftar makanan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 36
dengan ukuran tertentu dan dikelompokkan berdasarkan kandungan kalori, protein, lemak dan hidrat arang. setiap kelompok bahan makanan dianggap memiliki nilai gizi yang kurang lebih sama (PERKENI, 2004). Kelompok makanan tersebut dibagi menjadi 7, yaitu: o GOLONGAN 1
: bahan makanan sumber karbohidrat
o GOLONGAN 2
: bahan makanan sumber protein hewani
o GOLONGAN 3
: bahan makanan sumber protein nabati
o GOLONGAN 4
: sayuran
o GOLONGAN 5
: buah - buahan
o GOLONGAN 6
: susu
o GOLONGAN 7
: minyak
o GOLONGAN 8
: makanan tanpa kalori
5. Efek pola makan bagi kesehatan fisik pada penderita diabetes mellitus. Konsumsi makan berlebihan atau kekurangan sama-sama tidak baik. Keduanya sama-sama beresiko berkembang menjadi diabetes. Kekurangan gizi (malnutrisi) dapat mempengaruhi gangguan pancreas, sedang kegemukan dapat menggangu kerja insulin. Menjaga kesehatan dengan menjaga menu seimbang adalah jalan keluarnya (Martinus, 2005). Tjokropawiro (1986) berpendapat bahwa peran diit pada penderita DM yaitu: mengontrol jumlah insulin agar sesuai dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 37
kebutuhan; memenuhi kecukupan gizi untuk mempertahankan kesehatan dan untuk dapat menjalankan kegiatan normal; mencapai berat badan ideal dan terus mempertahankannya, dengan catatan pada anak-anak: mencapai pertumbuhan dan perkembangan yang normal; menimbulkan perasaan yang sehat dan nyaman. Diit dapat digunakan untuk menurunkan kholesterol, menjaga tingginya kadar trigliserida
darah
meskipun
karbohidratnya
tinggi
(Tjokropawiro,1996). Kesalahan pola makan yang dipakai oleh penderita DM akan menyebabkan kondisi kesehatan menurun yaitu dengan adanya kemunduran fisik (Miller,
1985);
menimbulkan sakit yang
berkepanjangan sehingga mempengaruhi perkembangan psikososial penderita (Kaplan dan sadock, 1987).
C. HUBUNGAN ANTARA POLA MAKAN DAN DEPRESI Efek pola makan yang yang tidak sehat tidak hanya mempengaruhi kondisi fisik namun juga mempengaruhi kondisi psikis penderita DM. Adanya penurunan kondisi kesehatan dapat menimbulkan perasaan kehilangan harapan untuk sembuh, dan adanya perasaan tidak berdaya yang memicu munculnya depresi (Arcibald Hart, 1999). Selain itu, sakit yang berkepanjangan menimbulkan adanya kesadaran akan kelemahan diri sehingga penderita akan kehilangan kepercayaan diri kemudian memiliki penilaian diri yang negatif. Hal tersebut memunculkan keputusasaan dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 38
rasa pesimis serta menimbulkan gangguan kognitif dengan adanya konsep diri yang negative. Menurut Kaplan dan Sadock, (1987) hal tersebut merupakan penyebab depresi pada penderita DM. Kesehatan fisik memiliki hubungan dengan keadaan psikis (Latipun, 2002). Hall dan koleganya (dalam Latipun, 2002) menemukan bahwa pasien yang sakit secara medis menunjukkan adanya gangguan mental seperti depresi. Goldberg (dalam Latipun, 2002) memperkuat hubungan tersebut. Dia melakukan penelitian pada pasien yang mengalami sakit fisik dan pasien
yang
mengalami
operasi
pembedahan.
Hasil
penelitian
mengungkapkan bahwa 20-40% pasien sakit fisik dapat didiagnosa mengalami gangguan mental. Goldberg mengungkapkan adanya 3 hubungan antara sakit secara fisik dan mental. Pertama, orang mengalami sakit mental disebabkan oleh sakit fisiknya. Kedua, sakit fisik yang diderita sebenarnya merupakan gejala dari adanya gangguan mental. Ketiga, gangguan mental dan sakit fisik saling menopang, maksudnya orang yang sakit fisik menimbulkan gangguan mental, dan orang yang menderita gangguan mental menderita sakit fisik. Penelitian ini sesuai dengan kemungkinan yang pertama.
D. KERANGKA KONSEP Berdasarkan kerangka teoritis tersebut, maka kerangka konsep dalam penelitian adalah:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 39
Gambar II.1 Kerangka Konsep Penelitian
Penderita DM
Pola Makan buruk
Penurunan Kondisi Kesehatan
• Perasaan kehilangan harapan untuk sembuh • Perasaan tidak berdaya • Kesadaran akan kelemahan diri • Penilaian diri negatif • Rasa pesimis
Depresi E. HIPOTESIS Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah
adanya
hubungan negatif antara pola makan sehat dengan depresi pada penderita diabetes mellitus. Hipotesis umum tersebut di uji dalam dua hipotesis minor, yaitu: 1. Ada hubungan negatif antara kesesuaian jumlah kalori dengan depresi pada
penderita
DMTTI
tanpa
komplikasi.
Penderita
yang
mengkonsumsi kalori secara berlebihan atau kurang dari standar akan cenderung lebih depresif dibanding yang sesuai. 2. Ada hubungan negatif antara depresi dengan jadwal makan. Semakin tinggi skor yang diperoleh, maka tingkat depresi semakin rendah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian korelasional. Penelitian ini berguna untuk mencari hubungan antara dua variabel (Hadi, 2000). Dua variabel yang hendak diselidiki adalah pola makan dan depresi.
B. Identifikasi Variabel Variable yang digunakan dalam penelitian ini adalah: 1. Variabel bebas
: Pola makan : a. Kalori b. Jadwal
2. Variabel tergantung
: Depresi
C. Definisi Operasional 1. Pola makan Pola makan adalah keteraturan atau kebiasaan makan yang baik ditinjau dari ketepatan waktu makan dan kesesuaian jumlah kalori. a. Kesesuaian jumlah kalori Kesesuaian jumlah kalori adalah jumlah kalori yang dipenuhi pada saat diet disesuaikan dengan status gizi penderita. Jumlah kalori
40
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
adalah jumlah asupan energi yang terdapat dalam setiap jenis makanan yang di konsumsi oleh pasien. b. Ketepatan pada jadwal Ketepatan pada jadwal adalah waktu makan pasien harus sesuai dengan intervalnya yaitu 3 jam. Pola makan diukur menggunakan Recall Makanan 24 Jam. Dari Recall makanan tersebut akan diukur tingkat kesesuaian asupan kalori dengan kebutuhan penderita dan melihat tingkat ketaatan pada jadwal. 2. Depresi Depresi adalah suatu gangguan yang berkenaan dengan adanya tanda-tanda pergantian mood, suatu konsep diri negative, harapan yang regresif dan menghukum diri, perubahan vegetatif, perubahan dalam level kegiatan. Data
untuk
mengetahui
tingkat
depresi
diperoleh
dengan
menggunakan angket BDI (Beck Depression Inventory) (Beck, 1985:333). Semakin tinggi skor BDI yang didapat, maka subjek tersebut mengalami depresi yang semakin tinggi.
D. Sampel Penelitian 1. Populasi Seluruh individu yang dimaksudkian untuk diselidiki disebut populasi. Populasi dibatasi sebagai sejumlah individu dengan sifat yang
41
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
sama (Hadi, 2000:220). Pada penelitian ini, yang menjadi populasi adalah para penderita Diabetes mellitus tipe II. Pemilihan subjek berdasarkan data bahwa diabetes mellitus tipe II memiliki prevalensi yang tinggi di dunia yaitu 90% dari populasi penderita DM. DM tipe 2 disebabkan oleh faktor gaya hidup yang kebaratbaratan, yaitu : pendapatan per kapita tinggi, restoran cepat saji, dan hidup santai. Faktor tersebut berhubungan dengan variabel bebas penelitian ini.
2. Metode Pengambilan Sampel Pengambilan sampel penelitian dengan cara purposive sampling yaitu pengambilan sampel yang didasarkan atas ciri-ciri tertentu yang terkait dengan ciri-ciri populasi yang sudah diketahui sebelumnya (Hadi, 2000). Adapun kriteria sampel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: a. Bersedia sebagai responden dengan menandatangan surat pernyataan kesediaan menjadi responden. b. Penderita didiagnosis penderita DMTTI oleh dokter dan dapat dilihat di rekam medik. c. Pasien DMTTI yang mengendalikan diabetesnya dengan pengaturan pola makan. d. Pasien DMTTI tanpa komplikasi. e. Pasien DMTTI yang masih beraktifitas/bekerja.
42
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
f. Pasien DMTTI yang berusia ≥ 20 – 60 tahun.
E. Teknik Pengumpulan Data Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan 2 skala, yaitu : 1. Skala Depresi Beck Aitem diperoleh secara klinis, berdasarkan seleksi hasil penelitian Beck tentang sikap, karakteristik dan simptom yang spersifik nampak pada pasien depresi. Dengan dasar seleksi tersebut, Beck menyusun Skala depresi berisi 21 aitem dengan 21 kategori. Masing-masing kategori menjelaskan manifestasi kognitif, manifestasi emosional, manifestasi motivasional, dan manifestasi vegetatif dan fisik. Keuntungan menggunakan BDI dalam penelitian adalah: a. BDI akan memberi pengukuran yang konsisten dan standart ketika bertemu dengan masalah variabilitas diagnosa klinis, sehingga tidak sensitif untuk orientasi teoritis dan inkonsistensi dari individu yang menangani akan menanyakan masing-masing pasien dengan cara yang benar-benar sama. b. Karena BDI dapat ditangani dengan mudah oleh interviewer yang terlatih, akan lebih hemat daripada interview yang dilakukan oleh psikiatris klinis.
43
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
c. BDI akan menyediakan skor numeral (dengan angka), akan memudahkan perbandingan dengan data kuantitatif, dan akan mudah digunakan untuk perhitungan statistik. d. BDI akan menjadi indikator perubahan kedalaman depresi yang lebih sensitif daripada pembenaran klinis yang didasarkan pada interview psikiatris. Prosedur pengisian skala ini, subyek diminta untuk menanggapi pernyataan-pernyataan yang ada dengan menentukan satu pilihan pernyataan dari empat pernyataan yang ada pada tiap aitem sesuai keadaan sebenarnya. Setiap pernyataan dijawab berdasarkan cerminan perasaan selama beberapa hari terakhir setelah mengendalikan pola makannya. Skala ini berisi 21 aitem, dimana tiap aitem dibagi menjadi 4 pernyataan bertingkat mulai dari unfavorable sampai favorable yang memiliki skor 0-3. akan tetapi terdapat item paralel dengan skor yang sama, yaitu: 1a dan 1b, 2a dan 2b, 3a dan 3b. Skor dipilih dari nilai yang tertinggi dengan urutan sebagai berikut: 3,2,1,0. Dengan susunan skor yang demikian maka ada kemungkinan bahwa subyek akan memilih skor yang tertinggi atau terendah. Untuk menghindari terjadinya kemungkinan tersebut maka penulis menggantinya dengan A,B,C,D,E dan F sebagai alternatif jawaban. Huruf – huruf tersebut diletakkan di depan pernyataan dengan asumsi subjek akan membaca pernyataan secara lengkap baru
44
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
memilih jawaban. Akan tetapi dalam analisis data tetap dilakukan dengan skor 0,1,2,3. Depresi pasien dapat dievaluasi atau dilihat tingkatannya berdasarkan nilai totalnya. Nilai total diperoleh dari hasil penjumlahan skor tiap butir, sehingga rentang skor yang diperoleh adalah 0 – 63. Semakin tinggi nilainya maka semakin parah depresi penderita. Aspek – aspek yang diungkap dalam Beck Depression Inventori (BDI) adalah sebagai berikut:
45
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
Tabel III. 1 Aspek dalam Beck Depression Inventori (BDI) No. Aspek yang diungkap 1.
Kesedihan
2.
Pesimisme
3.
Perasaan gagal
4.
Perasaan bersalah
5.
Ketidakpuasan
6.
Hukuman
7.
Perasaan tidak suka pada diri sendiri
8.
Menuduh diri sendiri
9.
Pikiran untuk bunuh diri
10.
Frekuensi menangis
11.
Sifat lekas marah
12.
Kecenderungan menarik diri dari lingkungan
13.
Ketidakmampuan mengambil keputusan
14.
Perasaan akan perubahan gambaran tubuh
15.
Kelambanan dalam bekerja
16.
Insomia (sulit tidur)
17.
Perasaan mudah lelah
18.
Anoreksia (hilangnya nafsu makan)
19.
Penurunan berat badan
20.
Preokupasi somatik
21.
Hilangnya minat terhadap sex
2. Self Report Pola Makan (Recall Makan24 jam) Recall digunakan untuk mengetahui jadwal, dan jumlah kalori yang dikonsumsi oleh diabetesi. Jenis makanan yang dikonsumsi tidak dilihat
46
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
dalam penelitian ini sebab jenis makanan untuk penderita DMTTI tidak ada pantangannya. Recall dilakukan selama 3 x 24 jam selama 1 minggu dengan hari yang berbeda dan tidak berurutan. Waktu yang dipilih sebaiknya mewakili hari yang berbeda,dan musim yang berbeda. Misalnya hari kerja dan hari libur ( Gibson, 1990). Prosedur pengisian recall, subyek akan diwawancara pada hari berikutnya serta subyek mengisi sendiri. Wawancara dilakukan untuk mengurangi faking pada pasien. a) Jumlah kalori Data tentang kesesuaian/kepatuhan terhadap jumlah akan dianalisa dengan menggunakan nutrisurvey yang telah di up date tanggal 27 Oktober 2007 (www.nutrisurvey.de).. Nutrisurvey adalah sebuah software berbahasa Indonesia untuk mengolah data konsumsi perorangan. Dilengkapi dengan Angka Kecukupan Gizi (AKG) yang dianjurkan. Hasil widya karya nasional pangan dan gizi tahun 2004 menetapkan 1.412 item daftar komposisi bahan makanan (DKBM) di Indonesia (Usman, 2007) Software nutrisurvey digunakan dalam beberapa penelitian di bidang gizi dan kesehatan. Salah satu penelitian tersebut adalah penelitian yang dilakukan oleh Podojoyo, Suryani, dan Nuryanto (2007), yaitu Konseling Gizi terhadap Penurunan Berat Badan Remaja
47
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
Overweight dan Obes di kota Palembang. Penelitian ini dilakukan pada 46 orang anak overweight dan obesitas. Hasil penelitian tersebut adalah adanya perbedaan rata-rata pada konsumsi dan berat badan sebelum dan setelah dilakukan konseling gizi. Cara mengoperasian alat adalah dengan melewati beberapa prosedur. Setelah pengisian recall selesai, kita peroleh jumlah jenis makanan dan jumlah yang mereka konsumsi. Kenudian jumlah kita konversikan ke dalam ukuran gram sesuai dengan panduan yang disediakan. Setelah diperoleh jumlah makanan dalam gram, hasil recall dapat diolah menggunakan nutrisurvey. Setiap jenis makanan memiliki jumlah kalori yang berbeda. Dengan nutrisurvey, kita dapat mengetahui jumlah kalori yang terdapat dalam tiap jenis makanan. Perolehan kalori dari masing-masing jenis makanan diakumulasikan langsung dalam nutrisurvey sehingga kita dapat mengetahui berapa besar kalori yang dikonsumsi oleh diabetesi setiap harinya. Jika data lengkap selama 3 hari kita peroleh, kita melakukan rata-rata pada hasil selama 3 hari. Setelah itu dihitung persen asupan energi terhadap total kebutuhan. Setelah diperoleh persen asupan energi terhadap total kebutuhan, kemudian dikategorikan berdasarkan parameter pada tabel III.2 yang telah ditentukan.
48
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
Tabel III.2 Parameter tingkat kepatuhan jumlah asupan energi Indikator
Jumlah Asupan Energi (%)
Patuh
80 – 110 total kebutuhan
Tidak patuh
< 80 atau > 110 total kebutuhan
(Ni Made, 2005) Skala : nominal
b) Jadwal makan Data tentang kepatuhan terhadap jadwal dilihat berdasarkan hasil recall. jika interval waktu makan pagi dengan waktu selingan pagi 3 jam maka dianggap diabetesi mendapat skor 1. begitu seterusnya sampai dengan waktu makan malam atau selingan malam. Skor yang diperoleh kemudian dijumlahkan. Semakin tinggi jumlah skor yang diperoleh maka dikatakan bahwa pasien semakin patuh. c) Wawancara Teknik wawancara dilakukan untuk mengkroscek data hasil penelitian pada BDI dan recall makanan. Pada BDI dilakukan untuk memperjelas maksud pertanyaan sehingga subyek dapat mengisi skala sesuai dengan kondisi diri yang sebenarnya. Wawancara yang dilakukan pada recall makanan bertujuan untuk mengetahui kelengkapan subyek dalam mengisi angket. Selain itu, wawancara tidak terencara dilakukan untuk mengetahui secara singkat latar belakang kehidupan subyek.
49
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
F. Pengujian Instrumen Penelitian Beck Depression Inventory (BDI) Beck (1985) telah menguji validitas dan reliabilitas BDI. Reliabilitas yang diukur menggunakan Kruskal wallisnon-parametrik analysis of varians oleh ranks, ditemukan bahwa semua kategori menunjukkan hubungan yang signifikan dengan total skor untuk depresi inventori yaitu > 0.001. Validitas BDI diukur menggunakan concurrent validity sebab berdasarkan manual Recomendation for psychological test and diagnostik teknik oleh APA (1952), concurrent validity relevan dalam tes kepribadian. Prihanto (1988 dalam Retnowati,1998) menggunakan angket BDI pada penganggur yang terdaftar di kantor departemen tenaga kerja kotamadya yogyakarta menemukan bahwa BDI cukup valid dan reliabel untuk mengukur depresi. Dari penelitiannya tersebut (N=258) diperoleh bahwa semua butir (21) ternyata valid. Koefisien korelasi item total bergerak antara r = 0,286 sampai r = 0,527 (p = 0,0001). Koefisien reliabilitasnya sebesar 0,903 dengan metode Belah Dua. Prabandari (1989 dalam Retnowati,1998) melakukan uji validitas dan reliabilitas item BDI terhadap mahasiswa tingkat lanjut. Korelasi item total untuk menguji validitas internal bekisar antara 0,2338 sampai 0,6097. sedangkan reliabilitas alat dihitung dengan menggunakan teknik ALPHA dari Cronbach menunjukkan angka yang reliabel yaitu 0,932.
50
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
Pristinella (2001) menggunakan angket BDI pada tahanan dan narapidana yang ada di LP Wirogunan Yogyakarta. Uji validitas (N=42) menunjukkan bahwa 21 item BDI memiliki koefisien korelasi item total yang berkisar dari 0,262 sampai 0,604. dari uji reliabilitas dengan menggunakan teknik ALPHA dari Cronbach menunjukkan angka yang reliabel yaitu 0,858. Setelah mengadakan beberapa perubahan terhadap BDI dari Beck, penulis akan mengadakan ujicoba kembali untuk mendapatkan validitas item dan reliabilitas alat ukur (BDI). Perubahan dilakukan dengan disesuaikan dengan tema tulisan ini yaitu pengaruh pola makan terhadap depresi pada penderita diabetes mellitus tipe II (DMTTI). Reliabilitas hasil pengukuran dalam penelitian ini akan dilihat dengan menggunakan pendekatan konsistensi internal, yang hanya memerlukan satu kali pengukuran kepada sekelompok individu sebagai subjek penelitian (Azwar, 2005).
G. Teknik Analisis Data Penelitian ini menggunakan 2 metode analisis data, yaitu: a. Analisis data untuk hipotesis pertama yaitu ada hubungan negatif antara kesesuaian jumah kalori dengan depresi, menggunakan uji beda karena variabel bebas dalam penelitian ini dikategorikan dalam kelompok patuh dan tidak patuh. Nilai t pada uji t dapat juga digunakan untuk mengukur korelasi. Kategori patuh dan tidak patuh dapat dilihat pada hal 52.
51
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
b. Analisis data untuk hipotesis kedua yaitu ada hubungan antara depresi dengan jadwal makan menggunakan analisis regresi.
52
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB IV PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Orientasi Kancah Penelitian 1. Gambaran umum lokasi penelitian Penelitian ini dilakukan dengan melakukan kunjungan ke rumah-rumah pasien yang menjadi subyek penelitian, dan wawancara melalui telepon. Akan tetapi pengambilan awal dilakukan di instalasi rawat jalan poliklinik penyakit dalam RS. Bethesda Yogyakarta. Instalasi rawat jalan adalah instalasi yang memberi pelayanan langsung terhadap masyarakat melalui pelayanan di polikinik yang meliputi pemeriksaan, tindakan dan pemeriksaan penunjang bagi pasien baru dan lama, baik yang datang dengan rujukan maupun tanpa rujukan (umum, askes, dan lain-lain). Klinik penyakit dalam memberikan pelayanan langsung pada masyarakat dengan keluhan pada endokrin, perut, paru-paru dan penyakit dalam lainnya. Setiap harinya klinik ini mampu melayani lebih dari 50 pasien. Pada saat pengambilan data awal yaitu pada bulan januari, rata-rata jumlah pengunjung setiap hari kerja nencapai 60 orang.
53
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 54
2. Karakteristik sampel Penelitian ini dilakukan selama bulan Januari sampai Februari 2008 dan diperoleh sampel sebanyak 44 orang. Akan tetapi hanya 40 orang subyek yang dapat menjadi responden dalam penelitian ini. a. Jenis kelamin Data sampel yang diperoleh menggambarkan bahwa sebagian besar pasien diabetes mellitus adalah laki-laki, yaitu sebesar 55%. Sedangkan pasien perempuan hanya sebesar 45%. Hal ini sesuai dengan hasil penelitian Santoso (1998), bahwa jumlah penderita DM untuk wilayah DIY lebih besar laki-laki daripada perempuan dengan perbandingan 3 : 2. Distribusi sampel berdasarkan jenis kelamin dapat dilihat dalam tabel IV. 1. Tabel IV. 1 Distribusi sampel berdasarkan jenis kelamin No.
Jenis kelamin
n
Presentase (%)
1.
Laki-laki
22
55
2.
Perempuan
18
45
Total
40
100
b. Pekerjaan Dari data yang diperoleh, sebagian besar sampel bekerja sebagai wiraswasta yaitu sebesar 37,5 %. Sebagian kecil sampel bekerja menjadi seorang petani yaitu sebesar 2,5%. Pasien bekerja sebagai pegawai negeri sipil menduduki peringkat ke dua yaitu sebesar 22,5%. Sedangkan para pensiunan menduduki peringkat ke tiga
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 55
sebesar 20 %. Tampak bahwa penderita diabetes lebih banyak ditemukan pada orang yang mempunyai pekerjaan. Distribusi sampel berdasarkan pekerjaan dapat dilihat pada tabel IV.2 Tabel IV.2 Distribusi sampel berdasarkan pekerjaan No.
Pekerjaan
N
Presentase (%)
1.
Pensiunan
8
20 %
2.
Tidak bekerja
7
17,5%
3.
Wiraswata
15
37,5%
4.
PNS
9
22,5%
5.
Petani
1
2,5%
Total
40
100%
c. Umur Pasien diabetes mellitus yang menjadi subyek penelitian ini adalah orang yang berusia 34 – 60 tahun. Rata-rata usia diabetesi yang menjadi subyek dalam penelitian ini berusia 52,9 ≈ 53 tahun. Akan tetapi, berdasarkan perolehan modus sebesar 60, maka sebagian besar diabetesi yang ikut berpartisipasi dalam penelitian ini berusia 60 tahun (27,5%). Hasil tersebut sesuai dengan pendapat Panardji (2002), bahwa pada umumnya DMTTI mulai muncul setelah usia 40 tahun. Karakteristik usia digunakan untuk menggambarkan banyaknya pasien diabetes yang berada pada usia dewasa tengah. Pada usia dewasa tengah terjadi perubahan fisiologis yang salah satunya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 56
periodontal, yang akan berpengaruh pada asupan makanan (Moore, 1997). d. Lama menderita diabetes Pasien diabetes mellitus yang diambil sebagai sampel sebagian besar sudah menderita selama 1 – 4,5 tahun. Yaitu sebesar 40%. Sedangkan jumlah terendah adalah pasien dengan lama menderita Diabetes selama < 1 tahun. Yaitu sebesar 15% Distribusi sampel berdasarkan lama menderita DM dapat dilihat pada tabel IV.3. Tabel IV.3 Distribusi sampel berdasarkan lama menderita DM No.
Lama menderita diabetes
N
Prosentase
1
<1 th
6
15%
2
1-4,5 th
16
40%
3
5 – 9,5 th
8
20%
4
≥ 10 th
10
25%
Total
40
100%
Middlebrook (dalam Winarti, 2001), mengatakan bahwa tidak adanya pengalaman sama sekali dengan suatu objek akan membentuk sikap negatif terhadap objek tersebut. Sedangkan menurut Azwar (1998) sikap akan lebih mudah terbentuk apabila pengalaman pribadi terjadi dalam situasi yang melibatkan faktor emosional. Berdasarkan observasi dan wawancara yang dilakukan dalam penelitian ini, pada pasien yang sudah lama menderita diabetes tidak selalu memiliki penanganan yang baik terhadap penyakitnya terutama dalam hal makanan. Hal tersebut terjadi sebab mereka masih berpikir
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 57
bahwa ketika kadar gula naik dan kondisi menurun, mereka bisa mengkonsumsi obat dari dokter yang dikonsumsi khusus untuk menurunkan kadar gula darah. Selain itu sebagian besar pasien berasumsi bahwa walaupun mereka makan semaunya selama mereka sakit, pasien masih tetap memiliki umur panjang.
B. Persiapan dan Pelaksanaan penelitian Sebelum melaksanakan sebuah penelitian, dibutuhkan persiapan yang matang agar penelitian berjalan lancar. Persiapan yang dilakukan oleh peneliti adalah : 1. Mempersiapkan alat Alat yang harus dipersiapkan adalah skala untuk mengukur depresi pada penderita diabetes mellitus. Skala yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala Beck Depression Inventori (BDI). Skala tersebut masih berupa skala asli dalam bahasa Inggris. Oleh sebab itu penulis harus melakukan
alih bahasa ke dalam bahasa Indonesia
dengan mengacu pada terjemahan yang ada. Dalam proses menerjemahkan, penulis juga melakukan beberapa penyesuaian sesuai dengan kondisi pasien. Kemudian, hasil terjemahan dikonsultasikan pada dosen pembimbing dan rekan peneliti yang memiliki kemampuan bahasa Inggris yang lebih baik. Alat ukur yang lain adalah recall makanan. Recall makanan digunakan untuk mengetahui pola makan pasien. Recall makanan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 58
berupa blangko/tabel yang harus dilengkapi oleh subyek. Persiapan yang dilakukan pada alat ini tidak membutuhkan banyak waktu, cukup dengan penggandaan jumlah alat. 2. Perizinan penelitian Sebelum melakukan sebuah penelitian di instansi, dalam hal ini RS. Bethesda Yogyakarta, diperlukan sebuah ijin dari instansi yang bersangkutan yaitu Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Perijinan tersebut dibutuhkan sebagai alat untuk akses masuk ke dalam instansi, dan mempermudah peneliti dalam menjalankan penelitian karena dalam proses penelitian akan memerlukan bantuan dari pihak RS. Bethesda. Surat keterangan permohonan ijin yang ditujukan pada direktur RS. Bethesda, telah diberikan secara langsung pada tanggal 4 desember 2007. Pihak Rumah Sakit memberi tanggapan melalui surat no 7265/D3473/2007 yang diterima peneliti tanggal 8 januari 2008. 3. Pengujian alat ukur Uji coba instrumen penelitian dilaksanakan untuk mengetahui layak tidaknya skala tersebut sungguh-sungguh mewakili setiap variabel sehingga dapat digunakan sebagai instrument pengambilan data. Dalam uji coba skala penelitian ini (BDI), peneliti menggunakan uji coba (Try Out) terpakai mengingat subyek yang cukup sulit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 59
diperoleh. Subyek penelitian ini adalah pasien DMTTI yang tidak menderita komplikasi, berusia 35-60 tahun. Peneliti menyebarkan skala dan angket secara langsung mulai tanggal 8 Januari – 3 Februari 2008 bertempat di Rumah Sakit Bethesda, Yogyakarta. Karena keterbatasan subyek / pasien dalam mengisi skala dan angket, dari 44 skala dan angket yang disebar, yang kembali hanya 40, dan semuanya dapat dianalisis. Proses pengisian angket recall makanan yang cukup lama (1 minggu) untuk setiap subjek membuat beberapa pasien tidak bisa membantu pengisian skala. Selain itu ada subyek yang kondisi fisiknya sangat lemah sehingga dia tidak dapat membantu walaupun subyek tersebut bersedia. Peneliti mengumpulkan skala dengan dua cara, pertama dengan wawancara lewat telepon dan self report kemudian peneliti melakukan kunjungan ke rumah subyek umtuk mengambil skala. Wawancara dilakukan karena ada beberapa subyek yang tidak mampu mengisi recall makanan sendiri, dan berada di luar wilayah DIY. Kunjungan dilakukan sekaligus agar peneliti mendapatkan infomasi yang lebih mendalam dan dapat ,melengkapi jawaban yang belum lengkap langsung dengan subyek. Secara umm proses pengambilan data berjalan lancar. Walaupun ketika mencari subyek, kadang kala peneliti mengalami penolakan karena pasien tidak bersedia mengisi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 60
4. Hasil uji coba alat ukur a. Validitas Validitas atau kesahihan yaitu tingkat kemampuan suatu instrumen dalam menghasilkan data yang akurat sesuai dengan tujuan pengukurannya (Azwar, 2005). Dalam penelitian ini, penulis telah melakukan adaptasi skala Beck Depression Inventory. Pengujian validitas alat ukur sebelum diuji coba, dilakukan dengan koreksi pada aitem-aitem skala BDI oleh seorang yang dianggap ahli, dalam hal ini adalah dosen pembimbing skripsi. b. Analisis aitem Analisis aitem bertujuan agar peneliti mendapatkan aitem yang berkualitas pada skala penelitian. Analisis aitem dilakukan dengan melihat nilai dari koefisien korelasi aitem total (rix), yaitu konsistensi antar fungsi aitem dengan menggunakan program SPSS for Windows versi 11,5. setelah itu, dilakukan seleksi aitem dengan koefisien korelasi minimal 0,20. aitem-aitem yang memiliki koefisien korelasi minimal 0,20 dianggap memiliki daya beda yang cukup memuaskan, sedangkan aitem yang nilainya kurang dari 0,20 dianggap memiliki daya diskriminasi aitem yang sangat rendah dan harus digugurkan (Azwar 2005). Setelah uji coba dilakukan, validitas aitem yang diperoleh. dari hasil analisis kesahihan aitem, diperoleh bahwa semua aitem
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 61
memiliki status sahih. Koefisien korelasi aitem total berkisar antara 0,2026 sampai 0,7431. c. Reliabilitas Reliabilitas
adalah
tingkat
kepercayaan
hasil
suatu
pengukuran, yang mengandung makna kecermatan pengukuran (Azwar, 2005). Pengukuran reliabilitas dilakukan terhadap aitem yang telah lolos seleksi berdasarkan perhitungan koefisien korelasi aitem total (rix). Dengan koefisien korelasi yang tinggi, maka terdapat konsistensi pada skor yang diperoleh dari hasil pengukuran seorang subyek penelitian. Reliabilitas pada skala depresi menggunakan teknik Alpha Cronbach’s
dengan bantuan SPSS for Windows versi 11.5.
Berdasarkan perhitungan tersebut diperoleh reliabilitas aitem valid dari skala depresi sebesar 0,8883. Angka tersebut termasuk dalam kategori tingkat reliabilitas sangat tinggi. Dengan demikian skala BDI dipandang reliabel. Perolehan hasil Alpha pada skala depresi dapat dilihat pada halaman lampiran.
C. Deskripsi hasil penelitian Berdasarkan penelitian yang telah dilaksanakan, peneliti memperoleh data hasil penelitian yang membandingkan antara data empiris dengan data teoretis. Perolehan data empiris yaitu berasal dari pengolahan data yang dilakukan dengan menggunakan SPSS for Windows versi 11.5, sedangkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 62
perolehan data teoretis berasal dari perhitungan dengan menggunakan rumus statistik. Perbandingan antara mean empiris dengan mean teoretis dilakukan untuk mengetahui kecenderungan tingkat tingkat depresi pada subyek penelitian. Berikut ini disajikan tabel yang berisi data empiris dan data teoretis: Tabel IV.4 Data Hasil Penelitian Variabel depresi Statistik Empiris
Teoretis
Mean
10,03
20
X Max
37
63
X Min
0
0
SD
9,42
10,5
Pada skala BDI, terdapat aitem sejumlah 21 dengan rentang skor 0 sampai dengan 3. Oleh karena itu, skor terkecil yang diperoleh untuk skala BDI adalah 21 x 0 = 0, dan skor terbesar adalah 21 x 3 = 63. Dengan demikian, rentang skor skala BDI adalah 0 sampai dengan 63, atau besar jaraknya adalah 63 – 0 = 63. Satuan deviasi standar populasi adalah 63 : 6 = 10,5. Mean teoretis (µ) yaitu 30 x 1,5 = 20 Berdasarkan tabel di atas diperoleh data hasil perbandingan antara mean empiris dan mean teoritis pada BDI. Pada BDI diperoleh mean empiris yang lebih rendah daripada mean teoritisnya. Hal ini menunjukkan bahwa kecenderungan depresi pada penderita diabetes cenderung rendah. Berdasarkan hasil penelitian pada pasien DMTTI tanpa komplikasi, sebagian besar mereka mengalami depresi rendah yaitu 42,5%. Kategori
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 63
tingkat depresi pada penderita diabetes mellitus dapat dilihat pada tabel IV.6. Tabel IV.5 Kategori tingkat depresi pada penderita diabetes mellitus Kategori
Rentang
Jumlah
Presentase
subyek Sangat rendah
x ≤ - 4,1
0
0
Rendah
- 4,1 < x ≤ 5,32
17
42,5%
Sedang
5,32 < x ≤ 14,74
12
30%
Tinggi
14,74 < x ≤ 24,16
6
15%
Sangat tinggi
x > 24,16
5
12,5%
40
100%
Total
Berdasarkan hasil pengolahan data penelitian, diperoleh sebagian besar panderita DMTTI tanpa komplikasi tidak patuh dalam memenuhi jumlah kebutuhan asupan kalori perhari, yaitu 72,5%. Kategori kesesuaian jumlah kalori dapat dilihat pada tabel IV.6. Tabel IV.6 Kategori kesesuaian jumlah kalori Kategori
Jumlah subyek
Presentase
Patuh
11
27,5%
Tidak patuh
29
72,5%
Jumlah
40
100%
Berdasarkan hasil penelitian diperoleh bahwa sebagian besar penderita DMTTI tanpa komplikasi dalam penelitian ini tidak taat terhadap jadwal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 64
dengan presentase 95%. Kategori ketaatan subyek terhadap jadwal makan dapat dilihat pada tabel IV. 7. Tabel IV.7 Kategori ketaatan subyek terhadap jadwal makan. Kategori
Jumlah subyek
Presentase
Patuh
2
5%
Tidak patuh
38
95%
total
40
100%
D. Uji asumsi hasil penelitian Peneliti melakukan beberapa penyesuaian pada perolehan data untuk mempermudah pengolahan data statistik terutama dalam melakukan uji hipotesis dan uji asumsi. Penyesuaian yang dilakukan adalah menambah atau menaikkan nilai terendah pada variabel depresi dan variabel jadwal makan. Nilai terendah yang sesungguhnya adalah 0 dan penambahan yang diberikan adalah 5, jadi nilai terendah dalam penghitungan adalah 5. 1. Uji normalitas Dalam sebuah penelitian yang menggunakan uji statistik parametrik diasumsikan bahwa setiap variabel yang akan dianalisis membentuk distribusi normal. Apabila data tidak normal, teknik statistik parametris tidak dapat digunakan (Sugiyono, 2002). Oleh karena itu peneliti harus melakukan uji normalitas pada setiap variabel penelitian. Sehingga dapat disimpulkan bahwa uji normalitas bertujuan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 65
untuk mengetahui apakah sebaran variabel bebas dan tergantung berdistribusi normal atau tidak. a. Sebaran data variabel depresi Uji normalitas data variabel depresi melalui One-Sampel Kolmogorov-Smirnov Test pada program SPSS for Windows versi 11.5 dengan koefisien 1,223 menunjukkan bahwa sebaran data normal. Kenormalan distribusi tersebut ditunjukkan dengan perolehan p=0,101. Hal tersebut sesuai dengan pernyataan Santoso (2001) yang mengatakan jika p>0,05 berarti distribusi data normal. b. Sebaran data variabel jadwal Uji normalitas data variabel jadwal melalui One-Sampel Kolmogorov-Smirnov Test pada program SPSS for Windows versi 11.5 dengan koefisien 1,322 menunjukkan bahwa sebaran data normal. Kenormalan distribusi tersebut ditunjukkan dengan perolehan p sebesar 0,061. Hal tersebut sesuai dengan pernyataan Santoso (2001) yang mengatakan jika p>0,05 berarti distribusi data normal. 2. Uji homogenitas Uji homogenitas dilakukan untuk menguji varians variabel kalori dan depresi pada hipotesis pertama. Nilai p umtuk kedua variabel yang diuji menunjukkan p > 0,05 atau 0,831 > 0,05 dengan levence statistic sebesar 0,046. Hal tersebut berarti varians dalam kedua variabel tersebut adalah sama.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 66
3. Uji linearitas Uji linearitas dilakukan untuk menguji linearitas kedua variabel pada hipotesis ke dua, yaitu variable jadwal dan depresi.
Dalam
penelitian ini variabel yang akan di uji linearitasnya adalah variabel depresi dan jadwal makan Hasil uji linearitas menunjukkan bahwa hubungan antara kedua variabel tersebut adalah tidak linear. Hal ini berarti kenaikan pada variabel jadwal tidak diikuti kenaikkan depresi. Perolehan uji linear dapat dilihat pada taraf signifikansi dari deviation from linearity sebesar 0,069. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa 95% terjadi penyimpangan pada garis lurus karena p > 0,05 atau 0,069 > 0,05. Oleh karena itu pengujian hipotesis kedua menggunakan teknik analisis regresi non linear.
E. Uji hipotesis 1. Hipotesis pertama Hipotesis pertama dalam penelitian ini diuji dengan uji t karena pada variabel kalori sebagai variabel bebas merupakan variable dikategori (patuh dan tidak patuh). Peneliti membandingkan rata-rata tingkat depresi dua kelompok yaitu patuh dan tidak patuh.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 67
Tabel IV.8 Ringkasan uji – t hubungan kalori dan depresi. Kalori
N
Mean SD
df
t
p
Ket
Patuh
11
17,55 8,71
38
1,04
0,303
Non
Tidak patuh 29
14,07 9,64
signifikan
Taraf signifikansi 5% Keterangan : N : jumlah subyek SD: besarnya standar deviasi T : hasil perhitungan uji t P : probabilitas
Hipotesis untuk kasus ini adalah: Ho = Rata-rata skor tingkat depresi pasien DMTTI tanpa komplikasi yang patuh dan tidak patuh adalah sama (tidak ada perbedaan rata-rata skor tingkat depresi pasien DMTTI tanpa komplikasi yang patuh dan tidak patuh). H1 = Rata-rata skor tingkat depresi pasien DMTTI tanpa komplikasi yang patuh dan tidak patuh adalah tidak sama (ada perbedaan rata-rata skor tingkat depresi pasien DMTTI tanpa komplikasi yang patuh dan tidak patuh). Dasar pengambilan keputusan adalah: Jika probabilitas (p) > 0,05, maka H0 diterima Jika probabilitas (p) < 0,05, maka H0 ditolak Dari data pada tabel IV. 6, terlihat bahwa nilai t sebesar 1,04 denagn p sebesar 0,303. karena p > 0,05 maka H0 diterima. Untuk probabilitas one tail p = 0,151 (p > 0,04). Kedua analisis tersebut menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan rata-rata skor tingkat depresi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 68
pasien DMTTI tanpa komplikasi yang patuh dan tidak patuh. dengan demikian diperoleh bahwa tidak terdapat hubungan yang signifikan pada tingkat depresi dengan kepatuhan pemenuhan kebutuhan kalori pada penderita DMTTI tanpa komplikasi. 2. Hipotesis kedua Hipotesis kedua dalam penelitian ini berbunyi “ Ada hubungan negatif antara jadwal makan dengan depresi pada penderita dibetes tidak tergantung insulin mellitus tanpa komplikasi”. Pengujian hipotesis dilakukan menggunakan menggunakan teknik regresi non linear. Setelah dilakukan analisis data diperoleh hasil seperti dalam tabel IV.9. Tabel IV.9 Rangkuman hasil uji hipotesis Variabel
N
r
F
p
Depresi
40
0,077
1,53
0,229
Jadwal
Pada tabel terlihat bahwa koefisien korelasi ( r ) antara variabel depresi dan kepatuhan jadwal makan sebesar 0,077 (p > 0,05). Jadi hasil korelasi ( r ) sebesar 0,077 dinyatakan tidak signifikan pada taraf signifikansi 5% karena p > 0,05. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa hipotesis awal ( Ho ) pada penelitian ini yaitu tidak ada hubungan antara jadwal makan dengan depresi pada penderita diabetes mellitus tanpa komplikasi diterima. Jadi hipotesis kedua pada penelitian ini ditolak.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 69
F. Pembahasan Berdasarkan hasil penelitian
diperoleh bahwa sebagian besar
pasien tidak patuh terhadap perencanaan dietnya. Menurut PERKENI (2004), hal tersebut disebabkan oleh kurangnya motivasi atau disiplin untuk mengikuti program yang ketat yang diberikan oleh dokter. Seperti telah diuraikan dalam bab II bahwa pola makan yang sehat bagi penderita diabetes mellitus tidak tergantung insulin tanpa komplikasi adalah dengan 2J. Dimana penderita mengkonsumsi makanan sesuai dengan jumlah asupan kalori yang dibutuhkan dan sesuai dengan interval waktu yang ditentukan yaitu 3 jam. Diabetesi sebagian besar tidak patuh terhadap jumlah energi yang harus dikonsumsi berdasarkan diet dari dokter. Hal ini terjadi bukan karena mereka tidak mengetahui jumlah energi yang harus masuk ke dalam tubuh namun karena kemampuan diabetesi yang kurang terlatih dalam menghitung sendiri besar makan yang boleh dimakan. Selain itu, diabetesi juga memiliki ketergantungan pada obat yang dapat menurunkan kadar gula darah yang naik akibat kelebihan jumlah energi dalam tubuh. Hasil penelitian juga menunjukkan adanya ketidakpatuhan terhadap jadwal. Hal ini berkaitan dengan kesulitan diabetesi mengatur waktu makan dengan waktu kerja dan aktifitas lainnya. Sebagian besar pasien yang menjadi sampel dalam penelitian ini adalah orang yang masih bekerja dalam bidang wiraswasta dan PNS. Mereka sering mengalami kesulitan dalam mengatur jadwal makannya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 70
Uraian pada bab II menggungkap bahwa Beck mengelompokkan pasien depresi berdasarkan tingkat kedalamannya. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sebagian besar penderita diabetes mellitus tidak tergantung insulin tanpa komplikasi berada pada tingkat depresi rendah atau normal. Depresi rendah atau normal merupakan depresi dengan intensitas yang rendah dan waktu yang tidak terlalau lama. Depresi pada tingkat ini banyak dialami oleh setiap individu. Berdasarkan pendapat Beck (1985), salah satu simptom inti dari depresi adalah low mood. Low mood yang dialami olah penderita depresi rendah atau normal dalam beberapa hal serupa dengan orang normal, yaitu dalam mengungkapkan ekspresi perasaan, perilaku pasien depresi yang mirip dengan orang yang susah/ kurang gembira dan pada manifestasi vegetasi dan fisik. Penderita diabetes sebagian besar beruasia 60 tahun. Hal tersebut berkaitan dengan masalah kesehatan utama yang dialami karena adanya kenaikan berat badan. Mereka bebas mengkonsumsi apapun dan berbuat apapun selama kondisi tubuh mereka masih memungkinkan untuk mengikuti kehendak. Semakin dewasa seseorang, tuntutan sosial pada mereka menjadi lebih rendah dibanding orang muda sehingga mereka tidak mengalami tekanan yang tinggi. Hal tersebut membuat mereka tidak mengalami depresi akut. Berdasarkan hasil penelitian, diperoleh bahwa sebagian besar pasien masih memiliki aktifitas di bidang wiraswasta. Sesuai dengan teori
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 71
seharusnya mereka mengalami depresi yang cukup tinggi karena mereka dituntut untuk berkompetisi dengan para pelaku usaha yang lain. Akan tetapi hasil penelitian Ismudiyati (2003), menemukan bahwa adanya dukungan sosial dan hubungan dengan kedekatan/keintiman yang baik dapat memberi peluang lebih rendah terkena depresi dibanding dengan tingkatan keintiman yang kurang baik. Cohen dan Syme (dalam Ismudiyati, 2003) menyatakan faktorfaktor yang mempengaruhi efektifitas dukungan sosial adalah pemberi dukungan, jenis dukungan, waktu pemberian dukungan dan lamanya pemberian dukungan. Dukungan dapat diperoleh dari lingkungan sekitar, baik keluarga maupun teman atau lembaga yang memberi pelayanan bagi mereka. Penderita DM dalam penelitian ini sebagian besar masih bekerja/memiliki rutinitas. Aktifitas yang dilakukan diabetesi membuat mereka selalu memperolah dukungan sosial yang dapat mengurangi tingkat kedalaman depresi. Selain itu, menurut Burn (2002), depresi dapat di atasi dengan memperbanyak interaksi dengan orang lain supaya dapat berbagi cerita terutama ketika sedang mengalami masalah. Pada penelitian ini sebagian besar diabetesi telah mengidap penyakit DMTTI selama 1-4,5 tahun. Pengalaman yang dimiliki oleh penderita dan keluarga dalam mengatasi penyakitnya dapat membuat mereka memiliki sikap yang lebih positif terhadap penyakitnya. Oleh karena itu diabetesi dalam penelitian ini mengalami depresi rendah. Ketika
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 72
mereka berada pada situasi emosi yang tidak menyenangkan, sikap positif akan lebih mudah terbentuk. Kedua hipotesis yang diajukan pada penelitian ini ditolak. Tidak ada hubungan antara ketaatan jadwal makan dan kesesuaian pemenuhan kebutuhan kalori dengan tingkat depresi pada penderita diabetes mellitus tidak tergantung insulin (DMTTI) tanpa komplikasi. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa tidak ada hubungan antara pola makan dengan tingkat depresi pada penderita diabetes mellitus tidak tergantung insulin (DMTTI) tanpa komplikasi. Para penderita DMTTI tanpa komplikasi tidak mengalami pemburukan berlarut – larut yang dapat memicu timbulnya depresi. Penatalaksanaan utama pada penderita DMTTI adalah pengaturan diet dan olah raga (PERKENI, 2004). Jika diabetesi tidak mampu/ gagal mengatur diet dan olahraganya, dapat menimbulkan hiperglikemik atau hipoglikemik. Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan oleh peneliti, diperoleh bahwa hal yang biasa dilakukan untuk mengatasi kenaikan atau penurunan kadar gula darah antara lain dengan olah raga, dan mengkonsumsi obat dari dokter. Kedua cara tersebut sesuai dengan apa yang terungkap dalam PERKENI (2004) bahwa penatalaksaan diabetes mellitus dilakukan dengan 3 cara, yaitu pengaturan makanan, pemberian terapi obat dan melakukan olah raga teratur. Keseimbangan 3 cara tersebut penting agar penanganan penyakit DM berhasil.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 73
Pada penderita diabetes mellitus tidak tergantung insulin, olah raga berperan dalam pengaturan kadar glukosa darah serta menurunkan berat badan sehingga mencapai berat badan normal. Pada saat berolahraga resistensi insulin berkurang, sebaliknya sensitivitas insulin meningkat, hal ini membuat kebutuhan insulin pada penderita DMTTI berkurang. Olah raga yang dilakukan oleh diabetesi disesuaikan dengan lama berolahraga, beratnya latihan, tingkat kebugaran, kadar glukosa darah, dan imbangnya cairan tubuh. Olah raga yang biasa dilakukan oleh diabetesi meliputi bersepeda, senam, lari pagi/ jogging. Sebaiknya bila diabetesi ingin berolahraga, kadar glukosa darah tidak lebih dari 250 mg/dl. Apabila diabetesi
melanggar anjuran tersebut
maka
olahraga
tidak
lagi
menguntungkan namun justru jadi berbahaya karena dapat meningkatkan kadar glukosa darah dan benda keton. Pengobatan lain yang juga dilakukan oleh para diabetesi adalah dengan terapi obat. Terapi ini dilakukan jika kedua penatalaksanaan sebelumnya gagal (PERKENI,2002). Obat yang biasa dikonsumsi oleh penderita DMTTI tanpa komplikasi adalah obat yang digunakan untuk menghambat absorpsi glukosa. Efek yang muncul adalah menurunkan kadar gula darah sesudah makan. Obat ini tidak menimbulkan efek samping hipoglikemia, namun diabetesi akan mengalami perut kembung. Kemampuan pasien mengontrol/ mengendalikan gula darahnya, adanya
dukungan keluarga dan aktifitas membuat tidak terjadi
pemburukan yang berlarut-larut pada kondisi fisiknya. Dengan demikian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 74
pasien DMTTI tanpa komplikasi tidak memliki kecenderungan menderita depresi tingkat tinggi/ depresi akut.
G. Kelemahan Penelitian Dalam penelitian ini terdapat beberapa kelemahan yang sekiranya dapat memberikan masukan bagi peneliti lainnya ketika akan melakukan penelitian selanjutnya. Kelemahan tersebut antara lain : 1. Pada angket recall makanan, peneliti membuat kolom karbohidrat (Kh), lemak (L), protein (P), dan energi (E). Meskipun hanya secara sekilas, namun hal ini akan mempengaruhi pada keputusan responden (karyawan) dalam memberikan respon. Mereka merasa tidak mampu mengisi karena kurang mengetahui besarnya karbohidrat, lemak, protein, dan energi sehingga diabetesi tidak mau menjadi responden. 2. Diabetesi kurang mampu atau terbiasa melakukan pengukuran jumlah konsumsi makan sehingga mempersulit pengisian angket recall makanan. 3. Peneliti
tidak
mengendalikan
faktor-faktor
lain
yang
ikut
mempengaruhi terjadinya pemburukan fisik pasien, seperti obat, dan keteraturan dalam berolah raga. 4. Peneliti kurang memperoleh data lengkap diabetesi terkait dengan latar belakang kehidupannya. 5. Peneliti dapat menambah subjek penelitian sehingga hasil penelitian menjadi lebih signifikan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 75
6. Penelitian ini membutuhkan biaya dan tenaga yang cukup besar, karena peneliti harus melakukan kunjungan rumah ke rumah responden yang tersebar di tiga Daerah Istimewa Yogyakarta dan untuk pengambilan data lewat telepon.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A.
Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis statistik terhadap data-data yang diperoleh, ditemukan tidak ada hubungan negatif antara pola makan sehat dengan depresi pada penderita diabetes mellitus tidak tergantung insulin tanpa komplikasi. Tidak adanya hubungan antara kedua variabel tersebut karena diabetesi mampu mengendalikan pemburukan fisik sementara dengan menggunakan terapi obat dan olah raga.
B.
Saran Bagi Penelitian Selanjutnya a. Penelitian selanjutnya lebih memperhatikan dan mengendalikan faktorfaktor lain yang ikut mempengaruhi terjadinya pemburukan fisik pasien, seperti obat, dan keteraturan dalam berolah raga. b. Peneliti sebaiknya melihat lebih dalam tentang kehidupan subyek, latar belakang, tingkat pendidikan, dan keadaan ekonomi sebab faktor tersebut mempengaruhi kepatuhan diabetesi dalam pengelolaan diabetesnya, terutama terapi diet. c. Peneliti dapat menambah subjek penelitian sehingga ditemukan lebih banyak variabel penelitian dengan alat yang telah disempurnakan.
76
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 77
d. Peneliti perlu memperhatikan kendala-kendala teknis yang dapat mempengaruhi hasil penelitian, misal dalam menentukan subyek penelitian. Peneliti sebaiknya mencari diabetesi yang mampu atau terbiasa dalam melakukan pengukuran jumlah konsumsi makan sehingga mempermudah pengisian angket recal makanan dan hasilnya pun lebih memuaskan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR PUSTAKA Anonim. 2006. Depresi. http:// www.spiritia.or.id/li/LI 558. php. Diakses pada 30 Maret 2007 Anonim. 2005. Resistensi Insulin. http://www.webmed.com/hw/health_guide _atoz /sti150721.asp? navbar=tp21221. Diakses pada 20 Januari 2006 American Diabetes Association. 2003. Standards of Medical Care for Patients with Diabetes Mellitus. Diabetes Care. 26 Suppl 1. 33-50. Aside, Prof.dr.Ahmad Husain, Sp.PD-KE. 2000. Patogenesis dan Terapi Diabetes Mellitus Tipe 2. Yogyakarta: UGM Azwar, Saifuddin.. 2005. Penyusunan Skala Psikologi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar Azwar, Saifuddin.. 1995. Sikap Manusia. Yogyakarta: Pustaka Pelajar Basoeki, Lestari, S., Yanny Tanumidjojo. 2004. Stress dan Perilaku Koping pada Remaja Penyandang Diabetes Mellitus Tipe I, Anima Indonesian Psychological Journal Vol. 19 No. 4, 399-406. Basoeki, Lestari, S., Askandar T., Subagyo Adi. 2002. Diabetes Mellitus Tergantung Insulin (DM-TI): Aspek Psikologik Penderita dan Keluarga. Anima, Indonesian Psychological Journal Vol. 17 No. 2, 161-169. Basoeki, Lestari S. 1996. Aspek Psikologis Anak dengan Insulin Diabetes Mellitus. Bulletin Ilmu Kesehatan Anak, Thn.XXIV No. 4, 17 – 23 Beck, Aaron.T. 1985. Depression, Cause and Treatment. Philadelphia : University of Pennyslavia. Hadi, Prof.Drs. Sutrisno.MA. 2000. Statistik Jilid 2. Yogyakarta : ANDI Holmes D.M. 1985. Diabetes in Its Psychosocial Context. in Marbic A. eds. Joslin’s Diabetes Mellitus 12 th edition. Philadelphia : Lea & Febiger Company; 882-903 Indria. 2007. Maret 11. Hati-Hati Jangan Suka Stress. http://indri.blogs .friendster.com/nineseventeen.2007/03/hati_hati _jangan htm-26k-. Diakses pada 30 Maret 2007 Ismudiyati, Yuti Sri., Thomas Dicky Hastjarjo. 2003. Perilaku Coping dan Depresi Anak Jalanan Di Kota Bandung Ditinjau Dari Dukungan Sosial
78
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 79
dan lamanya Mendapatkan Pelayanan SOSIOHUMANIKA, 16(A). Hal 271-285
Di
Rumah
Singgah.
Kaholokula J.K., Haynes S.N., Grandinneti a., Chang H.K. 2003. Biological, Psychological ang Socialdemographig Variables Associated with Depressive Symptoms in persons with Type 2 Diabetes. Journal of Behavioral Medicine, Volume 26, Number 5, Oktober, pp. 435-458 (24). Abstrak. Karyadi, Dr. dr. Elvina M.Sc. 2002. Kiat Mengatasi Penyakit Diabetes, Hiperkolesterolema, Stroke. Intisari. Jakarta:Gramedia Kadri, 1990. Aspek Psikosomatis pada Diabetes Mellitus. Naskah Lengkap. KOPAPDI VI. Jakarta. Kaplan dan Sadock, 1987. Mood Disorder Synopsis of Psychiatry 6. ed., p. 363388. William & Wilkins. Baltimore Matthias, Rainer holm Hadulla Prof. 2006, November 24. Penyakit Stress Di Era Globalisasi.http:/www.dw-wold.de/Indonesia/panorama/wissen-technik/1 204774.1.html-42k-,Diakses pada 6 Juni 2007 Martinus, Adrian. 2005. 1001 Tentang Diabetes. Seluk Beluk Diabetes dan Penanggulangannya. Bandung : Nexx Media Muchid, A., Fatimah U., Ginting, N., Basri, C., Wahyuni, R., Helmi, R.,et al., 2005, Pharmaceutical Care untuk Pasien Diabetes Melitus. Jakarta : Departemen Kesehatan RI Miller Y.F. 1985. Patient Power Resources. In : Miller Y.F eds. Hoping with Chronic Illness 3 rd ed. Philadelphia : FA Davis Company; 3-13 Moore,M.C. 1997. Buku Pedoman Terapi Diet dan Nutrisi. Alih bahasa, Liniyati, DO; editors, Melfiawati, S. ed.2. Jakarta : Hipokrates Podojoyo,. Susyani., Nuryanto. 2007. Konseling Gizi terhadap Penurunan Berat Badan Remaja Overweight dan Obes Di Kota Palembang. Jurnal Pembangunan Manusia. http://balitbangdasumsel.net/jurnal/jurnal_ed_03_4.pdf?id=00008. Diakses pada 22 April 2008. Pranadji, Diah K, Dwi Hastuti M, Vera US. 1996. Perencanaan Menu Untuk Penderita Diabetes Mellitus. Jakarta : Penebar Swadaya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 80
Pristinella, Debri. 2001. Perbedaan Tingkat Depresi Antara Para Tahanan dan Narapidana Di Lembaga Pemasyarakatan Wirogunan Yogyakarta. Skripsi (tidak diterbitkan). Yogyakarta: Fakultas Psikologi USD Priyanto, 2006. Diabetes Melitus pada Lanjut Usia. http://www.cipg.org/index. php?module=document&JAS_DocumentManager_op=downloadFile&JA S_File_id=15.Diakses pada 20 Januari 2006 PERKENI, 2004. Penatalaksanaan Diabetes Mellitus Terpadu. Jakarta Riastuti, Ni Made Dewi Puri. 2005. Pengaruh Kunjungan Rumah Terhadap Kepatuhan Diit Dan Kadar Gula Darah Pasien Diabetes Mellitus Tidak Tergantung Insulin Rawat Jalan Di RS. Dr. Sardjito Yogyakarta. Skripsi (tidak diterbitkan). Yogyakarta: UGM Retnowati, Sofia. 1991. Hopelessness Dan Depresi Pada Remaja Putus Sekolah. Laporan Penelitian. Yogyakarta: fakultas psikologi UGM Santoso. 2001. Statistik Parametrik. Jakarta: PT. Elex Media Komputindo Santoso, S. S.et al.1998. Profil Penderita DM Yang Berobat Tradisional Di DKI Jakarta, Yogyakarta dan Surabaya, Buletin Penelitian Kesehatan. No.3 & 4. Jakarta. Santrock, John W. 2002. Life Span Development: Perkembangan Masa Hidup, Edisi 5, Jilid II. Jakarta : Erlangga Sinaga, Ernawati,. Dr. 2005. September 2005. Diabetes Tak Kunjung Sembuh. http://www.republika.co.id/suplemen/cetak_detail.asp?mid=2&id=161286 =kat_id1=150&kat_id2=204. Siakses tanggal 26 April 2007 Sya. 2007. September 26. Mengatur pola makan sehat dengan 3J. http://www.gizi.net/cgi_bin/berita/fullnews.cgi?newsid/1190706407,8150 2. Diakses pada 26 oktober 2007 Sugiyono. 2002. Statistik untuk Penelitian. Bandung: Alfabet. Susanto, Abdi., 2006. Januari 19. Diabetes Bisa Sembuh., http://www.seniornews.co.id/modules.php?name=news&file=article& sid =58 Diakses pada 30 Maret 2007 Setiawan, happy., Woelan Handadari., (2004). Studi Kasus Depresi Pada Pasien Karsinoma Servix Dengan Keluhan Utama Nyeri Di Poli Paliatif Dan Bebas Nyeri RSUD Dr. Soetomo Surabaya. INSAN, JURNAL Psikologi Universitas Airlangga Vol. 6 No. 1, 17-33
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 81
Suyono,S., 1998, Patofisiologi Diabetes Melitus dalam Soegondo,S., dkk., Pengobatan Diabetes Melitus Terpadu, Cetakan II, 8-11, Fakultas Kedokteran UI, Jakarta. Triplitt, C.L., Reasner, C.A., and Isley, W.L., 2005, Diabetes Mellitus, dalam Dipiro, J.T., Talbert, R.L., Yee, G.C., Matzke, G.R., Wells, B.G., dan Posey, L.M., (Eds.), Pharmacotherapy A Patophysiologic Approach, Sixth (6th) Ed., 1333-1363, The Mc Graw-Hill Companies, New York. Tjokroprawiro, Askandar. 1996. DIABETES MELLITUS Klasifikasi, Diagnosis dan Terapi. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama Tjokroprawiro, Askandar., 1993. Diabetes Mellitus Di Dalam Masyarakat Indonesia. Buletin Penelitian Kesehatan. 21 (4), 43-62 Tjokroprawiro, Askandar., Made Sukahatya., Widawati, Soemarto., Soegarjono, Soejono. 1986. DIABETES MELLITUS Aspek klinik dan epidemologi. Surabaya: AIRLANGGA UNIVERSITY PRESS Usman. 2007. Desember 23. Intensifkan Pembelajaran Anda Dengan Elearning. http://promo.andaleh.com/index.php?c=produk. Diakses tanggal 22 April 2008. Winarti, Hesti. 2001. Pengaruh Tingkat Pengetahuan Tentang Pengaturan Makanan Diabetes Dan Tingkat Kesukaan Makanan Terhadap Asupan Snack Diabetes Di Malam Hari Di Irna I Penyakit Dalam RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta. Skripsi (tidak diterbitkan). Yogyakarta: Fakultas Kedokteran UGM www.nutrisurvey.de
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN PERNYATAAN KESEDIAAN MENJADI RESPONDEN
PENELITIAN TENTANG : Hubungan pola makan terhadap depresi pada penderita diabetes mellitus. Yang bertanda tangan di bawah ini : Nama
:
Jenis kelamin
: Pria / Wanita *
Umur
:
Tahun
Tinggi badan
:
cm
Berat badan
:
kg
Alamat
:
Pekerjaan
:
Diagnosa
:
Kebutuhan kalori
:
Lama menderita diabetes :
Bulan / Tahun *
Bersedia dan mau berpartisipasi menjadi subyek penelitian yang akan dilakukan oleh Rr. Klaudia Christa Wardhani dari program S-1 psikologi Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Atas kesediaan dan partisipasi Bapak / Ibu / Saudara / Saudari kami haturka banyak terima kasih.
Yogyakarta, ................. 2008
Mengetahui, Peneliti
Responden
Rr. Klaudia Christa W. (......................................)
82
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 83
LAMPIRAN SKALA PENELITIAN
PENGUKUR DEPRESI BECK (BDI) Nama Umur
: :
Jenis kelamin : Tanggal :
Petunjuk: Di bawah ini terdapat beberapa pernyataan yang dikelompokkan dari 1 sampai 21. pilihlah pernyataan dalam setiap kelompok yang paling sesuai dengan perasaan anda satu minggu terakhir ini dengan cara melingkari huruf ( A,B,C,D,E,F) di depan pernyataan yang dipilih. Untuk setiap kelompok anda dapat memilih lebih dari satu penyataan. Bacalah semua pernyataan dalam setiap kelompok terlebih dahulu sebelum anda memutuskan untuk memilih. 1.
A Saya tidak merasa sedih B Saya merasa sedih C Sepanjang waktu saya sedih dan tidak bisa menghilangkan perasaan itu. D Saya demikian sedih/tidak bahagia dimana perasaan itu cukup menyakitkan. E Saya demikian sedih atau tidak bahagia sehingga saya tidak tahan lagi rasanya.
2.
A B C D
Saya tidak terlalu pesimis mengenai masa depan. Saya merasa pesimis mengenai masa depan. Saya merasa bahwa tidak ada satupun yang dapat saya harapkan. Saya merasa bahwa saya tidak dapat mengatasi permasalahanpermasalahan saya. E Saya merasa bahwa masa depan saya tanpa harapan dan bahwa semuanya tidak akan membaik.
3.
A Saya tidak menganggap diri saya sebagai orang yang gagal. B Saya merasa lebih sering mengalami kegagalan daripada kebanyakan orang. C Saat saya menengok masa lalu, maka yang terlihat oleh saya adalah kegagalan. D Saya merasa bahwa hanya sedikit hal berarti yang telah saya selesaikan. E Saya merasa bahwa saya adalah seorang yang gagal total.
4.
A Saya tidak terlalu merasa tidak puas. B Saya seringkali merasa bosan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 84
C Saya tidak lagi menikmati hal-hal yang sebelumnya biasa saya lakukan. D Saya tidak memperoleh kepuasan sejati dari apapun lagi. E Saya tidak puas atau bosan dengan segalanya. 5.
A Saya tidak terlalu merasa bersalah. B Saya sering merasa tidak berharga atau buruk. C Saya merasakan perasaan bersalah yang cukup besar. D Saya merasa bersalah sepanjang waktu. E Saya merasa dan berpikir bahwa saya sangat buruk dan tidak berharga.
6.
A Saya tidak merasa seolah saya sedang dihukum. B Saya memiliki perasaan bahwa sesuatu yang buruk akan terjadi padaku. C Saya pikir saya akan dihukum atau sedang dihukum. D Saya merasa pantas untuk dihukum. E Saya ingin dihukum..
7.
A B C D E
Saya tidak merasa kecewa terhadap diri saya sendiri. Saya kecewa dengan diri saya sendiri. Saya tidak menyukai diri saya sendiri. Saya muak terhadap diri saya sendiri. Saya membenci diri saya sendiri.
8.
A Saya tidak merasa lebih buruk daripada orang lain. B Saya sering mengkritisi diri saya sendiri karena kelemahankelamahan atau kesalahan saya. C Saya menyalahkan diri saya sepanjang waktu karena kesalahankesalahan saya. D Saya menyalahkan diri saya untuk semua hal buruk yang terjadi.
9.
A Saya tidak punya sedikitpun pikiran untuk bunuh diri. B Saya mempunyai pikiran-pikiran untuk melukai diri saya, namun saya tidak akan melakukannya. C Saya merasa lebih baik saya mati. D Saya merasa keluarga saya lebih baik bila saya mati. E Saya akan bunuh diri jika saja ada kesempatan. F Saya memiliki rencana yang tersusun rapi untuk bunuh diri.
10. A Saya lebih sedikit menangis dibandingkan biasanya. B Sekarang saya lebih banyak menangis dibandingkan sebelumnya. C Sekarang saya sering menangis sepanjang waktu, dan saya sulit menghentikannya. D Biasanya saya mampu menangis, namun kini saya tidak lagi dapat menangis walaupun saya menginginkannya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 85
11. A Saya tidak lebih terganggu oleh berbagai hal dibandingkan biasanya. B Kini saya sedikit lebih pemarah daripada biasanya. C Saya sering jengkel dan terganggu di sebagian besar waktu saya. D Saya tidak lagi marah pada semua hal yang seharusnya menjengkelkan. 12. A Saya tidak kehilangan minat saya terhadap orang lain. B Saya agak kurang berminat terhadap orang lain dibandingkan biasanya. C Saya kehilangan hampir seluruh minat saya pada orang lain. D Saya telah kehilangan seluruh minat saya pada orang lain, dan saya tidak peduli pada mereka. 13. A B C D
Saya dapat membuat keputusan dengan baik seperti biasanya. Saya mencoba untuk tidak membuat keputusan. Saya merasa sangat kesulitan untuk membuat keputusan. Saya tidak lagi dapat menbuat keputusan.
14. A Saya tidak merasa bahwa penampilan saya tampak lebih buruk dari biasanya. B Saya kawatir saya tampak tua atau tidak menarik. C Saya merasa bahwa ada perubahan-perubahan yang permanen dalam penampilan saya sehingga membuat saya tampak tidak menarik. D Saya yakin bahwa saya tampak jelek. 15. A Saya dapat bekerja seperti sebelumnya. B Saya membutuhkan suatu usaha ekstra untuk mulai melakukan sesuatu. C Saya bekerja tidak sebaik biasanya. D Saya harus memaksa diri sekuat tenaga untuk melakukan sesuatu. E Saya tidak mampu mengerjakan apapun lagi. 16. A Saya dapat tidur seperti biasa. B Di pagi hari saya sering terbangun dalam keadaan lelah, lebih sering dari biasanya. C Saya bangun 1-2 jam lebih awal dari biasanya dan merasa sukar sekali untuk bisa tidur kembali. D Saya bangun beberapa jam lebih awal daripada biasanya dan tidak dapat tidur lebih dari 5 jam. 17. A B C E
Saya tidak merasa lebih lelah dari biasanya. Saya merasa lebih mudah lelah dari biasanya. Saya merasa lelah setelah melakukan apa saja. Saya terlalu lelah untuk melakukan apapun.
18. A Nafsu makan saya tidak lebih buruk daripada biasanya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 86
B Nafsu makan saya tidak sebaik biasanya. C Nafsu makan saya kini jauh lebih buruk. D Saya tidak memiliki nafsu makan lagi. 19. A Berat badan saya tidak turun banyak atau bahkan tetap akhir-akhir ini. B Berat badan saya turun lebih dari 3,5 kg. C Berat badan saya turun lebih dari 5 kg. D Berat badan saya turun lebih dari 7,5 kg. 20. A Saya tidak lagi mencemaskan kesehatan saya daripada biasanya. B Saya cemas mengenai masalah-masalah fisik seperti rasa sakit dan tidak enak badan, atau perut mual atau sembelit. C Saya sangat cemas mengenai masalah-masalah fisik dan sukar untuk memikirkan banyak hal lainnya. D Saya begitu cemas mengenai masalah-masalah fisik saya sehingga tidak dapat berpikir tentang hal lainnya. 21. A Saya tidak melihat adanya perubahan dalam minat saya terhadap seks. B Saya kurang berminat di bidang seks dibandingkan biasanya. C Kini saya sangat kurang berminat terhadap seks. D Saya telah kehilangan minat terhadap seks sama sekali.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 87
PETUNJUK PENGISIAN RECALL MAKANAN Recall makanan diisi dengan menuliskan jenis atau menu makan pasien yang dikonsumsi selama 3 kali atau 3 hari dalam satu minggu. Pengisian dilakukan setiap 2 hari sekali dan bukan hari yang berurutan. 1. Silahkan pilih salah satu (centang) ( ) Senin, rabu, dan sabtu ( ) Selasa, kamis dan sabtu ( ) Rabu, jumat dan minggu ( ) Kamis, sabtu dan senin ( ) Jumat, minggu dan selasa ( ) Minggu, selasa dan kamis ( ) ......................................... 2. Tulis waktu recall dimulai (pasien mulai mengisi recall makanan) Tanggal : 3. Mencocokkan waktu makan. Jika waktu makan tidak sesuai dengan waktu yang tercantum dalam tabel, maka pasien dimohon untuk mengganti dan menyesuaikan dengan jadwal makan yang sebenarnya. 4. Isi daftar menu Misal: nasi Sayur tumis kangkung Tahu bacem Buah pisang Teh manis/teh tawar 5. Tuliskan bahan baku masakan Pasien dimohon untuk menuliskan bahan yang digunakan dalam membuat menu mulai dari minyak, bumbu sampai bahan pokok. 6. Tulis jumlah atau ukuran banyaknya pasien mengkonsumsi makanan. - URT: ukuran rata-rata (Dalam ukuran gelas, sdm, sdt, centong, dst.) - GR: Gram - E : energi - Kal : kalori - P : protein - L : lemak - Kh : karbohidrat Terimakasih
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 88
RECALL MAKANAN Nama Recall ke Tanggal Waktu Pagi jam 06.30 :
Jam 09.30 WIB :
Siang jam 12.30 WIB :
Jam 15.30 WIB :
: : I / II / III : Menu
Bahan
Ukuran GR URT
E (kal)
P (gr)
L (gr)
Kh (gr)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 89
Waktu
Menu
Bahan GR
Sore jam 18.30 WIB :
Ukuran URT
E (kal)
P (gr)
L (gr)
Kh (gr)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 90
LAMPIRAN DATA PENELITIAN BDI subjek 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40
nama anjo rubinem norike mujiati ricky harum eddy eni heru yayuk yanti bambang surti sri sebekti suki sutarto marsum budi btd mardjono bu tris noor lina budi jamal henni baryanti argodewi harya budi wates dayat bambang ismiwati paimin sriyono budi mgw sunaryo sri sudaryanti sriyati suyanto jumiran rohmi widodo
1 0 0 1 1 2 2 0 0 0 0 0 0 0 2 0 3 0 0 0 0 0 0 2 0 0 0 0 0 1 0 2 0 0 3
2 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 2 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2
0 0 0 1 0 0
0 0 0 0 0 0
nomor item 3 4 0 0 0 1 0 1 2 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 2 1 0 0 0 0 0 0 2 2 0 0 0 1 0 3 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 2 1 1 1 0 1 0 1 0 0 0 0 2 0 0 0 2 0 0 1 0 0 1 1 0 0 2 0 0 0
0 0 1 0 1 1
5 0 0 0 2 0 0 0 0 2 2 0 0 0 2 0 0 0 0 0 0 0 0 1 2 0 0 0 0 3 0 2 0 0 2
6 0 1 0 1 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 3 0 0 1 1 1 2 0 0 2 0 3
7 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0
0 0 2 0 0 0
0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 91
8 0 0 0 2 0 2 2 0 0 2 0 0 0 0 0 3 2 0 0 0 0 0 3 2 2 2 0 0 2 0 3 2 0 2 2 0 2 2 0 0
9 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2 0 0 0 0 0 0
10 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 3 3 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 3 0 0 0 1 3 0 0 1 0 0 0
11 1 1 3 2 1 0 0 3 0 0 0 0 0 3 0 2 1 0 0 0 0 3 1 1 1 0 0 3 2 0 2 0 3 2 0 0 2 0 1 0
nomer item 12 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
13 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 3 0 2 0 0 0 0 0 0 2 0 0 0 1 0 2 0 0 0 0 2 0 0 0 0 0 0
14 0 2 0 2 0 1 1 0 2 1 1 0 0 0 0 2 0 0 0 0 2 0 1 2 0 0 0 0 0 0 2 0 0 1 0 0 0 0 0 0
15 0 1 0 1 0 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 2 0 0 0 0 1 0 0 0 0 2 1 0 0 0 2 0 0 2 0 0 1 0 0 1
16 0 2 0 3 0 1 0 0 0 1 0 0 2 0 0 1 0 0 0 0 2 0 0 0 0 0 0 0 1 0 3 0 2 2 0 0 1 0 0 0
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 92
17 0 3 1 3 0 1 1 0 2 1 0 0 1 0 0 3 0 0 0 0 2 1 2 1 1 1 0 0 1 0 3 0 1 2 1 0 1 1 1 1
18 0 1 1 0 0 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 1 0 3 0 0 0 0 0 0 0 3 0 2 0 1 0 1 0 0 0
nomer item 19 0 1 0 1 0 2 1 0 0 0 0 2 0 0 0 0 0 2 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 2 0 3 3 3 0 0 0 0 0
skor 20 0 2 1 3 0 1 1 1 1 0 0 0 1 0 0 3 0 0 0 0 1 0 0 1 1 1 1 0 0 0 2 0 1 2 0 0 1 0 1 0
21 0 1 0 2 0 1 0 0 0 1 0 1 3 0 0 2 0 0 0 0 2 0 0 1 0 0 0 0 1 0 2 0 1 2 1 1 0 0 1 1
1 18 9 25 4 16 9 4 7 11 2 3 9 16 0 32 9 2 0 0 12 5 26 15 6 8 4 4 20 0 30 6 14 37 8 1 15 4 5 4
kategorisasi norma baru rendah tinggi sedang sangat tinggi rendah tinggi sedang rendah sedang sedang rendah rendah sedang tinggi rendah sangat tinggi sedang rendah rendah rendah sedang rendah sangat tinggi tinggi sedang sedang rendah rendah tinggi rendah sangat tinggi sedang sedang sangat tinggi sedang rendah tinggi rendah rendah rendah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 93
LAMPIRAN DATA PENELITIAN PEMENUHAN KALORI
subjek 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40
nama anjo rubinem norike mujiati ricky harum eddy eni heru yayuk yanti bambang surti sri sebekti suki sutarto marsum budi btd mardjono bu tris noor lina budi jamal henni baryanti argodewi harya budi wates dayat bambang ismiwati paimin sriyono budi mgw sunaryo sri sudaryanti sriyati suyanto jumiran rohmi widodo
tinggi badan
usia 60 60 41 51 57 34 58 50 50 49 47 56 60 54 60 53 45 54 56 60 60 60 59 43 54 60 56 44 35 60 53 55 57 60 54 60 44 41 51 58
152 160 158 161 145 155 164 155 168 166 151 159 160 154 165 168 164 167 160 165 161 157 158 158 160 161 159 169 170 156 170 160 159 160 155 160 163 174 156 167
berat badan 60 54 55 55 48 49 55 50 76 48 49 55 65 48 70 81 72 67 65 55 54 61 68 45 65 49 62 78 78 64 70 58 52 70 58 57 80 78 60 61
BB ideal 46.8 54 52.2 54.9 40.5 49.5 57.6 49.5 61.2 59.4 45.9 53.1 54 48.6 58.5 61.2 57.6 60.3 54 58.5 54.9 51.3 52.2 52.2 54 54.9 53.1 62.1 63 50.4 63 54 53.1 54 49.5 54 56.7 66.6 50.4 60.3
status gizi obesitas normal normal normal gemuk normal normal normal obesitas kurus normal normal obesitas normal gemuk obesitas obesitas gemuk obesitas normal normal gemuk obesitas kurus obesitas kurus gemuk obesitas obesitas obesitas gemuk normal normal obesitas gemuk normal obesitas gemuk gemuk normal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 94
kalori ideal 900 1620 1650 1650 960 1470 1650 1500 1140 1920 1470 1650 975 1440 1400 1215 1080 1340 975 1650 1620 1220 1020 1800 975 1960 1240 1170 1170 960 1400 1740 1560 1050 1160 1710 1200 1560 1200 1830
hari 1 1429.2 4028.1 576.1 1809 458.3 1519.6 1485.3 954.9 581.7 770.9 1286.1 1175.3 303.8 1139.9 1361 1699.5 862.4 590.9 1181.5 1852.6 1482.7 1474.4 973.1 687.7 1377.1 896.4 1212.5 1160.5 1004.4 1399.4 866.3 630.9 931.2 1899.8 764.1 417 504.8 1135.1 757.9 1449.6
jumlah kalori hari 2 hari 3 978.9 1522.8 1418.1 2461.5 431.4 497.5 1851.5 1345.3 984.9 972 976.2 1082.8 2386.8 1294.6 1271.4 970.5 462.4 1134.4 464.6 1081 932.3 1310.9 1175.4 1175.5 356.7 517 1024.2 1349.3 1054.8 2302.4 1545.9 1220.5 529.5 1025.1 484.1 656.3 1398.2 1250.1 2024.8 1941.9 1609 1500.9 1750 1578.5 811.8 1100.8 687.8 687.9 1377.2 1377.3 1254.3 1887.7 1531.7 1110.4 893.4 1007.3 1004.5 1004.6 1382.1 1177.4 356.7 502.4 219.6 533.1 328.6 1111 1439.1 936.4 737.2 614.1 380.7 663.6 861.7 400.6 683.5 1205.3 623.4 693.5 1210.8 1197.2
rata-rata 1310.3 2635.9 501.6667 1668.6 805.0667 1192.867 1722.233 1065.6 726.1667 772.1667 1176.433 1175.4 392.5 1171.133 1572.733 1488.633 805.6667 577.1 1276.6 1939.767 1530.867 1600.967 961.9 687.8 1377.2 1346.133 1284.867 1020.4 1004.5 1319.633 575.1333 461.2 790.2667 1425.1 705.1333 487.1 589.0333 1007.967 691.6 1285.867
kalori (%) 146% 163% 30% 101% 84% 81% 104% 71% 64% 40% 80% 71% 40% 81% 112% 123% 75% 43% 131% 118% 94% 131% 94% 38% 141% 69% 104% 87% 86% 137% 41% 27% 51% 136% 61% 28% 49% 65% 58% 70%
kepatuhan tidak patuh tidak patuh tidak patuh patuh patuh patuh patuh tidak patuh tidak patuh tidak patuh patuh tidak patuh tidak patuh patuh tidak patuh tidak patuh tidak patuh tidak patuh tidak patuh tidak patuh patuh tidak patuh patuh tidak patuh tidak patuh tidak patuh patuh patuh patuh tidak patuh tidak patuh tidak patuh tidak patuh tidak patuh tidak patuh tidak patuh tidak patuh tidak patuh tidak patuh tidak patuh
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 95
LAMPIRAN DATA PENELITIAN KETAATAN JADWAL subjek 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
nama anjo rubinem norike mujiati ricky harum eddy eni heru yayuk yanti bambang surti sri sebekti suki sutarto marsum budi btd mardjono bu tris noor lina budi jamal henni baryanti argodewi harya budi wates dayat bambang ismiwati
skor hari 2
hari 1 1 2 0 1 1 2 0 2 0 1 0 0 0 2 1 0 0 0 4 4 2 2 2 2 3 0 1 2 0 1
hari 3 0 2 1 0 2 2 2 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 4 4 3 3 1 2 0 1 2 2 0 0
0 4 1 1 2 4 0 1 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 4 4 3 3 3 2 0 1 1 1 1 1
ratarata 0.33333 2.66667 0.66667 0.66667 1.66667 2.66667 0.66667 1 0.33333 0.66667 0 0 0 0.66667 0.33333 0.33333 0 0 4 4 2.66667 2.66667 2 2 1 0.66667 1.33333 1.66667 0.33333 0.66667
kepatuhan tidak patuh tidak patuh tidak patuh tidak patuh tidak patuh tidak patuh tidak patuh tidak patuh tidak patuh tidak patuh tidak patuh tidak patuh tidak patuh tidak patuh tidak patuh tidak patuh tidak patuh tidak patuh patuh patuh tidak patuh tidak patuh tidak patuh tidak patuh tidak patuh tidak patuh tidak patuh tidak patuh tidak patuh tidak patuh
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 96
LAMPIRAN KARAKTERISTIK UMUR SUBYEK Frequencies Statistics UMUR N
Valid
40
Missing
0
Mean
52.9750
Mode
60.00 UMUR
Frequency Valid
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
34.00
1
2.5
2.5
35.00
1
2.5
2.5
5.0
41.00
2
5.0
5.0
10.0
43.00
1
2.5
2.5
12.5
44.00
2
5.0
5.0
17.5
45.00
1
2.5
2.5
20.0
47.00
1
2.5
2.5
22.5
49.00
1
2.5
2.5
25.0
50.00
2
5.0
5.0
30.0
51.00
2
5.0
5.0
35.0
53.00
2
5.0
5.0
40.0
54.00
4
10.0
10.0
50.0
55.00
1
2.5
2.5
52.5
56.00
3
7.5
7.5
60.0
57.00
2
5.0
5.0
65.0
58.00
2
5.0
5.0
70.0
59.00
1
2.5
2.5
72.5
60.00
11
27.5
27.5
100.0
Total
40
100.0
100.0
2.5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 97
LAMPIRAN VALIDITAS DAN RELIABILITAS SKALA BDI Reliability ****** Method 1 (space saver) will be used for this analysis ****** _
R E L I A B I L I T Y H A)
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21.
DP1 DP2 DP3 DP4 DP5 DP6 DP7 DP8 DP9 DP10 DP11 DP12 DP13 DP14 DP15 DP16 DP17 DP18 DP19 DP20 DP21
Statistics for SCALE _
Mean 10.0250
A N A L Y S I S
-
S C A L E
Mean
Std Dev
Cases
.5000 .2000 .4000 .5500 .5000 .4500 .1000 .9250 .1000 .3750 .9500 .0750 .3500 .5000 .4250 .5250 .9000 .4250 .5250 .6500 .6000
.9058 .5164 .7779 .6775 .9058 .8149 .3038 1.1183 .4414 .9251 1.1311 .2667 .7696 .7845 .6751 .9055 .9554 .7808 .9604 .8336 .8102
40.0 40.0 40.0 40.0 40.0 40.0 40.0 40.0 40.0 40.0 40.0 40.0 40.0 40.0 40.0 40.0 40.0 40.0 40.0 40.0 40.0
Variance 88.6917
Std Dev 9.4176
N of Variables 21
(A L P
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 98
R E L I A B I L I T Y H A)
A N A L Y S I S
-
S C A L E
(A L P
Item-total Statistics
DP1 DP2 DP3 DP4 DP5 DP6 DP7 DP8 DP9 DP10 DP11 DP12 DP13 DP14 DP15 DP16 DP17 DP18 DP19 DP20 DP21
Scale Mean if Item Deleted
Scale Variance if Item Deleted
9.5250 9.8250 9.6250 9.4750 9.5250 9.5750 9.9250 9.1000 9.9250 9.6500 9.0750 9.9500 9.6750 9.5250 9.6000 9.5000 9.1250 9.6000 9.5000 9.3750 9.4250
76.7686 83.3788 80.1891 85.6917 79.3840 80.6609 86.7891 76.0410 84.4814 79.3615 80.8917 86.9718 80.6353 80.1532 81.1692 77.7949 75.4455 81.4256 82.6667 78.4455 80.4558
Corrected ItemTotal Correlation .6995 .5351 .5669 .2026 .5258 .5033 .3198 .5845 .4948 .5142 .3205 .3314 .5400 .5641 .5809 .6309 .7431 .4724 .2922 .6468 .5215
Reliability Coefficients N of Cases = Alpha =
.8883
40.0
N of Items = 21
Alpha if Item Deleted .8766 .8835 .8813 .8905 .8824 .8830 .8881 .8809 .8849 .8828 .8915 .8882 .8820 .8813 .8814 .8789 .8748 .8839 .8904 .8787 .8825
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 99
LAMPIRAN UJI ASUMSI PENELITIAN 1. Uji Normalitas NPar Tests One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test BDI N Normal Parameters(a,b) Most Extreme Differences
KALORI
JADWAL
40
40
40
Mean
15.0250
83.1500
6.1255
Std. Deviation
9.41763
36.70852
1.11178
.193
.083
.209
Absolute Positive
.193
.083
.209
Negative
-.144
-.079
-.156
1.223
.526
1.322
.101
.944
.061
Kolmogorov-Smirnov Z Asymp. Sig. (2-tailed) a Test distribution is Normal. b Calculated from data.
2. Uji Homogenitas Oneway Test of Homogeneity of Variances BDI Levene Statistic .046
df1
df2 1
Sig. 38
.831
ANOVA BDI
Between Groups
Sum of Squares 96.386
1
Mean Square 96.386
Within Groups
3362.589
38
88.489
Total
3458.975
39
df
F 1.089
Sig. .303
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 100
3. Uji Linearitas Means Case Processing Summary Cases Included N BDI * JADWAL
40
Excluded
Percent 100.0%
N
Total
Percent .0%
0
N
Percent 100.0%
40
Report BDI JADWAL 5.00
Mean 13.1250
N 8
Std. Deviation 9.28036
5.33
15.8333
6
12.60820
5.67
16.5000
8
7.23089
6.00
11.5000
4
6.02771
6.33
11.0000
2
2.82843
6.67
9.0000
2
.00000
7.00
31.0000
3
11.00000
7.67
17.7500
4
5.73730
8.00
9.0000
1
.
9.00
5.0000
2
.00000
Total
15.0250
40
9.41763
ANOVA Table Sum of Squares BDI * JADWAL
Between Groups
(Combined)
Within Groups Total
R -.021
Sig.
9
137.502
1.857
.098
1.587
1
1.587
.021
.885
1235.930
8
154.491
2.086
.069
2221.458
30
74.049
3458.975
39
Measures of Association
BDI * JADWAL
F
1237.517
Linearity Deviation from Linearity
Mean Square
df
R Squared .000
Eta .598
Eta Squared .358
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 101
LAMPIRAN UJI HIPOTESIS PENELITIAN 1. T-Test Group Statistics
BDI
KALORI patuh
N
Mean
tidak patuh
Std. Deviation
Std. Error Mean
11
17.5455
8.71050
2.62631
29
14.0690
9.64340
1.79073
Independent Samples Test Levene's Test for Equality of Variances F
BDI
Equal variances assumed Equal variances not assumed
.046
Sig.
.831
t-test for Equality of Means t
Sig. (2tailed)
df
Mean Difference
Std. Error Difference
95% Confidence Interval of the Difference Lower
Upper 10.21983
1.044
38
.303
3.4765
3.33104
-3.26685
1.094
19.922
.287
3.4765
3.17872
-3.15587
10.10885
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 102
2. Uji regresi Linear Non Linear Curve Fit MODEL:
MOD_1.
Independent:
Dependent Mth
JADWAL
Rsq
d.f.
F
Sigf
b0
b1
b2 BDI 1.9965
QUA
.077
37
1.53
.229
-70.572
26.5963
-
BDI 50
40
30
20
10 Observed 0
Quadratic 4
5
JADWAL
6
7
8
9
10
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 103
LAMPIRAN SURAT PERNYATAAN TELAH MELAKUKAN PENELITIAN