JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal) Volume 4, Nomor 3, Juli 2016 (ISSN: 2356-3346) http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkm
HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP RISIKO DENGAN PERILAKU AMAN BAGIAN PRODUKSI TERKAIT KEBIJAKAN K3 DI PT AVENTIS PHARMA
Charisha Mahda Kumala Mahasiswa Peminatan Keselamatan dan Kesehatan Kerja Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Diponegoro E-mail :
[email protected] ABSTRACT Workplace accidents are generally caused by two main things that unsafe behavior and unsafe conditions. Some people will receive a hazard as a real risk for them and try to avoid. Some more will acknowledge the risk but perceive it as a challenge to the ability that they have. This perception can lead to actions that are not safe in the face of danger and increases the likelihood of a person who had an accident. In this study aims to determine the corelation perceptions of risks associated with the safe behavior production conduct policy OSH in PT Aventis Pharma. This type of research is descriptive correlation with cross sectional approach. Sample studies using a total population of 30 workers. Instruments used in this study using a quisioner perceptions of risk variables and the dependent variable safe behavior safer behaviors related policies OSH production workers in PT Aventis Pharma. Univariate analysis showed that workers have a positive perception of the risks and safe behavior accordingly. Based on the results of analysis bivariate corelation with hypothesis testing has done, with Spearman Rank Test (r = 0.802) with a significance level of 0.05 it indicates that there is a corelation perceptions of risks associated with the safe behavior production workers conduct with policy of occupational safety and health in PT Aventis Pharma. Keywords: Safe Behavior, Risk, Perception, Policy of Occupational Safety and Health PENDAHULUAN Komitmen perusahaan
sebuah
terhadap
yang
berkualitas.
dapat
Mengingat bahwa kesehatan dan
ditinjau dari kebijakan yang dibuat
keselamatan kerja adalah upaya
terutama
ini
pencegahan dari kecelakaan dan
sangat berpengaruh untuk pekerja
melindungi pekerja dari mesin, dan
bagian produksi terutama dalam
peralatan kerja yang akan dapat
membentuk efisiensi dan efektifitas
menyebabkan
pekerjaan sehingga menghasilkan
injury.1Kebijakan
kebijakan
K3
produksi
K3.
Hal
323
traumatic K3
yang
telah
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal) Volume 4, Nomor 3, Juli 2016 (ISSN: 2356-3346) http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkm
diterapkan
perusahaan
(unsafe condition).6Berdasarkan hal
dapat
menjadi sumber informasi bagi para
tersebut
pekerja terutama dalam memberikan
perilaku manusia merupakan unsur
stimulus
yang memegang peranan penting
bagi
mereka
pekerja
dimana
mengorganisasi
menginterprestasi.3
dikatakan
bahwa
dalam mengakibatkan kecelakaan.7
dan
Kebijakan
dapat
K3
Beberapa
orang
akan
secara bertahap menyerap dalam
menerima
pemikiran pekerja. Hal ini akan
nyata bagi mereka dan berusaha
membentuk sebuah persepsi pekerja
menghindarinya. Beberapa lagi akan
terutama persepsi terhadap risiko
mengakui
dengan pengendalian bahaya yang
mempersepsikannya
dibuat perusahaan melalui kebijakan
tantangan atas kemampuan yang
K3.
mereka punya. Persepsi inilah yang Hasil
pemetaan
persepsi
dapat
bahayasebagai
risiko
risiko
tersebut
tetapi sebagai
mengakibatkan
tindakan-
terhadap
risiko
dalam
suatu
tindakan yang tidak aman dalam
lingkungan
akan
berimbas
pada
menghadapi
perilaku
aman
suatu
meningkatkan
beragam
bahaya
dan
kemungkinan
populasi yang sama akan membantu
seseorang
pembuatan analisis risiko sebagai
kecelakaan.8
dasar pemahaman masalah dalam
bertujuan
mencari
persepsi terhadap risiko dengan
cara
untuk
mengatasi
permasalahan yang ada.4 Kondisi
saat
permasalahan sebuah
yang
tempat
International
perilaku
ada
kerja
Labour
ini
yang
Pada
mendapat penelitian
mengetahui
aman
bagian
ini
hubungan
produksi
terkait kebijakan K3 di PT Aventis
dalam
Pharma.
menurut METODE PENELITIAN
Organization
(ILO), setiap tahun terjadi 1,1 juta kematian
yang
disebabkan
Jenis penelitian ini adalah
oleh
deskriptif korelasi yaitu penelitian
karena penyakit atau kecelakaan
yang
akibat hubungan pekerjaan. 5
mengungkapkan hubungan korelasi
Kecelakaan
kerja
secara
bertujuan
untuk
korelatif antara variabel bebas dan
umum disebabkan oleh 2 hal pokok
variabel terikat.
yaitu perilaku tidak aman (unsafe
Adapun
behavior) dan kondisi tidak aman
pendekatan
yang
digunakan adalah pendekatan cross
324
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal) Volume 4, Nomor 3, Juli 2016 (ISSN: 2356-3346) http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkm
sectional. Populasi dalam penelitian
maupun para karyawan perusahaan-
ini adalah 30 orang pekerja bagian
perusahaan servis dari luar yang
produksi di Perusahaan PT Aventis
berada
Pharma.
Berkurangnya frekuensi kecelakaan
dalam
lingkungan.
kerja menunjukkan bahwa kebijakan HASIL DAN PEMBAHASAN
HSE
A. Gambaran Umum Perusahaan PT Aventis Pharma dan Sanofi
mengelola bahaya di lingkungan
menempatkan HSE sebagai kata
Menurut PT Aventis Pharma
kunci
dalam
efektif
dalam
kerja.
Sanofi-
dan Sanofi identifikasi risiko: langkah
meningkatkan
yang penting untuk melindungi dan
kesehatan, keamanan karyawan dan
memastikan terjaminnya kesehatan
mitra kerjanya, serta meningkatkan
dan keselamatan karyawan serta
kesadaran
mitra-mitra kerjanya, Sanofi-Aventis
Aventis
kebijakan
memang
untuk
akan
masalah
perlindungan lingkungan.
membuat
Dengan memanfaatkan keahlian ilmiah
dalam
kesehatan
untuk
menentukan dan mengontrol risiko.
meningkatkan
Sanofi-Aventis
program
Semua proyek R&D dan manufaktur
terus
dimonitor oleh tenaga-tenaga ahli.
menerus memantau dampak dari
Bagaimanapun
produk-produk yang diproduksinya
keamanan hanya bisa dicapai bila
terhadap
ada keterlibatan manajemen serta
kesehatan
karyawan.
juga
Risiko biologis dan kimia dianalisa
terbentuknya
oleh staf dan pekerja ahli di tempat
pribadi yang tinggi.
kerja.
perbaikan
tanggung
jawab
Kebijakan HSE-IA PT Aventis
Melaluilangkah-langkah perbaikan
dalam
Pharma
meningkatkan
keamanan.
Pelatihan
pencegahan
merupakan
dan
Corporasi
yang
ditetapkan mencakup :
dan
a. Sesuai dengan sifat,skala dan
kunci
dampak lingkungan dan risiko K3
tercapainya keamanan di lingkungan
dari kegiatan, jasa, produk dan
kerja
fasilitas di PT Aventis Pharma
utamanya
Sanofi-Aventis. adalah
Tujuan
mengurangi
sebagai pembuat obat
frekuensi dan tingkat kegawatan
b. Menetapkan kerangka kerja untuk
kecelakaan di tempat kerja baik
menentukan dan menkaji tujuan
karyawan tetap, karyawan temporer
sasaran HSE melalui the PASS
325
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal) Volume 4, Nomor 3, Juli 2016 (ISSN: 2356-3346) http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkm
c. Menunjukan komitmen terhadap perbaikan
kinerja
berkelanjutan
dengan
persyaratan lainnya yang berlaku
HSE
yang terkait aspek lingkungan
cara
dan bahaya K3 dengan cara
mengukur pencapaian terhadap
menerapakan
sasaran
terkait bagi PT Aventis Pharma
dan
menetapkan
tindakan untuk perbaikan dengan
kerja,
dengan
pencegahaan
berkala
memperbaruhi kemanjuannya d. Komitmen
untuk
persyaratan
sakit
akibat
kerja
dan
pencemaran
lingkungan dari aktifitas, produk
memenuhi
hukum
yang
e. Mencegah terjadinya kecelakaan
cara menindaklanjuti the PASS secara
peraturan
dan jasa di PT Aventis Pharma
dan
B. Karakteristik Responden 1. Jenis Kelamin
adalah laki-laki dengan jumlah 26 orang.
Pada
hasil
penelitian
Menurut teori HBM, persepsi
diketahui bahwa persepsi terhadap
dipengaruhi oleh variabel demografi
risiko pekerja cenderung positif hal
(usia, jenis kelamin) mempengaruhi
ini memungkinkan bahwa persepsi
persepsi4 yakni sesuai dengan hasil
yang ada dipengaruhi berdasarkan
yang ada bahwa mayoritas pekerja
jenis kelamin.
2. Umur
3. Pendidikan
Faktor
umur
mempunyai
Berdasarkan hasil penelitian
hubungan langsung dengan logika
diketahui bahwa responden yang
berpikir
ada pada penelitian berpendidikan
dan
pengetahuan
seseorang. Semakin matang usia
minimal
seseorang
sebanyak
biasanya
cenderung
SMA 23
bertambah pengetahuan dan tingkat
memperkuat
kecerdasanya.
dapat
mengendalikan dapat
Kemampuan emosi
mengurangi
kecelakaan.9Sesuai
dengan orang.
bahwa
jumlah Hal
ini
pendidikan
mempengaruhi
proses
psikisnya
penangkapan
terjadinya
dalam pemberian program K3 yang
pekerja
hasil
ada.Seperti yang dikemukan Robbin
pekerja
karakteristik individu mempengaruhi
berusia produktif dan pada umur 21-
perilaku yang karena adanya tingkat
30
pendidikan.7
angket
yang
tahun
dengan
informasi
diperoleh
sebanyak
15
orang
pekerja.
326
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal) Volume 4, Nomor 3, Juli 2016 (ISSN: 2356-3346) http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkm
4. Masa Kerja
lingkungan
Pekerja bagian produksi PT
kerja
menyebabkan
yang
dapat
kecelakaan
dan
Aventis Pharma memiliki masa kerja
konsekuensi yang akan ditimbulkan
yang paling tinggi pada rentang 1-10
dan pekerja mampu menjelaskan
tahun masa kerja. Secara umum,
program yang diatur oleh HSE untuk
apabila
upaya
terlihat
dari
gambaran
perlindungan
terhadap
mengenai masa kerja maka dapat
pekerja.Hal ini tidak terlepas dari
diketahui
kondisi K3 yang ada PT Aventis
akan
masa
kerja
mempengaruhi
kerja
orang
pengalaman
seseorang pengalaman
tersebut.
yang
Pharma.
Dari
Penelitian
ini
sejalan
dengan yang dikemukakan Glendon
dimiliki
maka
dan
Eugene
pengetahuan yang dimiliki
akan
individu
bahwa
akan
beberapa
menerima
bahaya
semakin meningkat. Hal ini dapat
sebagai risiko nyata bagi mereka
dihubungkan
dan
dengan
teori
yang
berusaha
menghindarinya,
yang diungkapkan oleh David Kretch
beberapa lagi akan mengakui risiko
bahwa persepsi dapat dipengaruhi
tersebut tetapi mempersepsikannya
oleh pengalaman yang telah dialami
sebagai tantangan atas kemampuan
yang tidak terlepas dari lingkungan
yang mereka punya.8
sekitarnya.Hal ini didukung pula dari
2. Perilaku
Aman
Terkait
penjelasan Robbins bahwa masa
Kebijakan K3 Bagian Produksi
kerja bisa diekspresikan sebagai
di PT Aventis Pharma
suatu pengalaman kerja.7
Pekerja bagian produksi di
C. Analisis Univariat 1. Persepsi Terhadap Risiko Penelitian
ini
PT
Aventis
aman
menunjukan
Pharma
sesuai
berperilaku
dengan
K3.Kesadaran
untuk
kebijakan berperilaku
bahwa pekerja bagian produksi di
aman
PT
diwujudkan dengan menggunakan
Aventis
Pharma
memiliki
ketika
bekerja
dapat
persepsi yang positif terhadap risiko.
perlengkapan
Persepsi
dengan baik dan benar, menaati
adalah
yang pekerja
positif
dimaksud
mampu
untuk
peraturan
keselamatan
dan
prosedur
kerja
yang
mendefinisikan risiko yang diterima
berlaku, dan bekerja sesuai dengan
pekerja
pekerja
tanggung jawabnya. Hasil sesuai
terhadap
dengan Petersan bahwa seorang
mampu
selama
bekerja,
menilai
kemungkinan dari sebuah kondisi
pekerja
327
cenderung
melakukan
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal) Volume 4, Nomor 3, Juli 2016 (ISSN: 2356-3346) http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkm
perilaku tidak selamat karena tingkat
kemungkinan terjadinya kecelakaan
persepsi
terhadap
kerja, menganggap rendah biaya
tempat
yang harus dikeluarkan jika terjadi
remeh
kecelakaan kerja.10
adanya kerja,
yang
buruk
bahaya/risiko
di
menganggap
D. Analisis Bivariat Tabel 4.8 Hasil Analisa Uji Korelasi Rank Spearman Antara Variabel Bebas dan Variabel Terikat Variabel Bebas
Variabel Terikat
Persepsi Terhadap Risiko
Perilaku Aman Terkait Kebijakan K3 Bagian Produksi di PT Aventis Pharma
Koefisien Korelasi
ρ Value
0,802
0,000
Uji hipotesis dengan Rank
persepsi,
Keterangan
Ada Hubungan
informasi
ini
dapat
Spearman (r = 0,802) dengan taraf
membantu
signifikansi
hal
memutuskan tindakan yang akan
tersebut mengindikasikan bahwa
diambilnya. Kebijakan K3 yang
hasil
ada
uji
sebesar
hipotesis
0,05
signifikan
seseorang
sebagai
acuan
untuk
sehingga hipotesis diterima. Hasil
menjalankan
dari
menyebutkan
disesuaikan dengan HIRADC yang
bahwa terdapat hubungan antara
dibuat dimana pekerja memiliki
persepsi terhadap risiko dengan
risiko
perilaku aman terkait kebijakan K3
suhu panas, kebisingan, iritasi kulit
pekerja bagian produksi di PT
dan paling utama paparan bahan
Aventis Pharma.
kimia. Bahan kimia ini sangat erat
penelitian
Bila
dikaitkan
program
K3
terpeleset,terjepit
dan
mesin,
dengan
kaitan dengan risiko yang ada
perilaku kerja maka kesadaran
karena yang diproduksi adalah
seseorang
obat terdapat bahan aktif dan
dalam
menerima
informasi yang didapat mengenai
bahan
baik buruknya kondisi lingkungan
diketahui
kerja akan diproses dan disimpan
dengan
oleh otak sehingga membentuk
selama berada di area produksi.
328
pembantu MSDS hasil
yang nya.
yang
telah Sesuai
diperoleh
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal) Volume 4, Nomor 3, Juli 2016 (ISSN: 2356-3346) http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkm
Pekerja
memiliki
ketaatan
terhadap
perlindungan
menjalankan program K3 yang
untuk
ditetapkan HSE.
bahan kimia karena untuk masuk
3. Hasil Uji Rank Spearman (r =
dalam area produksi dibutuhkan
0,802) dengan taraf signifikansi
perlengkapan khusus
sebesar 0,05 hipotesis diterima.
Hasil dari penelitian ini sama sepertiteori
yang
seseorang
hubungan
persepsi
oleh
terhadap risiko dengan perilaku
bahwakeberhasilan
aman terkait kebijakan K3 pekerja
dalammempersepsi,
bagian produksi di PT Aventis
Sander
dikutip
Terdapat
mengenal dan memutuskanuntuk menghindari
bahaya
Pharma.
akan
menyebabkan perilaku aman (safe
DAFTAR PUSTAKA
behavior)
1. Colling, David A. Industrial Safety:
dan
kegagalan
sebaliknya
dalam
tahap–
tahaptersebut
Management
akan
mengakibatkan
New
perilaku
berbahaya (Unsafe Action).
and
Jerse:
Technology.
Prentice
Hall.
Inc.,1990.
11
2. Halimah, S. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi
Perilaku
Aman
KESIMPULAN
Pekerja PT. SIM PLANT TAMBUN
1. Persepsi terhadap risiko pekerja
II Tahun 2010. Skripsi. FKM UIN
bagian
produksi
PT
Aventis
Syarif Hidayatullah.Jakarta. 2010.
Pharma memiliki persepsi yang
3. Kondarus, Danggur. Keselamatan
positif terhadap risiko. Pekerja
Kesehatan
mayoritas mengetahui risiko yang
SDM
mereka terima selama bekerja
Produktif, dan Kompetitif”. Jakarta:
dengan
Litbang Danggur & Partners, 2006.
presentase
sebanyak
93%.
Kerja
Pekerja
Yang
Sehat,
4. Botterill, Linda & Nicole Mazur.
2. Pekerja bagian produksi di PT
Risk
and
Risk
Aventis Pharma berperilaku aman
literature
sesuai
Publication. 2004.
dengan
”Membangun
dengan
kebijakan
presentase
K3
sebanyak
5. ILO.
Perception:
review.
Pencegahan
RIRDC
Kecelakaan,
90%. Pekerja berperilaku aman
Jakarta :Penerbit
ketika bekerja diwujudkan dengan
Binaman Pressindo,1989.
329
a
PT. Pustaka
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal) Volume 4, Nomor 3, Juli 2016 (ISSN: 2356-3346) http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkm
6. Suma’mur. dan
Keselamatan
Pencegahan
Kerja
Aplikasi, Edisi Kelima, Jakarta :Prenhallindo,1996.
Kecelakaan,
Jakarta : Penerbit PT. Gunung
8. Glendon,
Ian
&
7. Robbins, Stephen P., Perilaku OrganisasiKonsep,
Management, Chapman & Hall,
Kontroversi,
New York,1995.
9. Ahmadi, Abu. Psikologi Sosial.
11. Neal, Andrew., Griffin, Mark. A.
Jakarta : Penerbit Rineka Cipta,
Safety
1999.
Behavior.Australian Dan.
Safety
Issue 2002.
New York : Proffesional and Publisher
Climate
and
Safety
Journal
of
Management, Vol. 27, Special
Management A Human Approch.
Academic
F
McKenna. Human Safety and Risk
Agung.1996.
10. Petersan,
Eugene
Gohsen
Aloray Inc, 1998.
330