JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal) Volume 4, Nomor 3, Juli 2016 (ISSN: 2356-3346) http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkm
HUBUNGAN ANTARA PERILAKU K3 DAN DOSIS RADIASI PEKERJA DI PUSAT TEKNOLOGI RADIOISOTOP DAN RADIOFARMAKA (PTRR) BATAN SERPONG Lena Tresnawati, Hanifa Maher Denny, Bina Kurniawan Bagian Keselamatan dan Kesehatan Kerja, Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Diponegoro Email:
[email protected] ABSTRACT Abstract:BATAN Serpong Radioisotopes and Radiopharmaceuticals Technology Center (PTRR) is a business unit conducting utilization of nuclear energy in thefields of radioisotope and radiopharmaceutical. This work unit has radiation workers who potentially recieve a radiation dose in a certain amount. The radiation dose which is received by radiation workers may be caused by their behaviour when working because the behaviour is a reflection of the knowledge, attitudes, and practices of a person. The purpose of this study was to analyze there is any relationship between knowledge, attitudes, and practices which related to radiation protection principles, and their relation to the radiation doses which received by workers in PTRR BATAN Serpong.This study was a quantitative design in the form of a explanatory cross sectional. The samples in this study was 52 radiation workers of Radioisotopes, Radiopharmaceuticals, as well as Occupational Safety and Waste Management were selected based on purposive sampling technique. Data analysis used Spearman Rank test with a level of 95%. The results showed that the knowledge, attitude, and practice of radioation workers in PTRR BATAN Serpong classified as good, and the radiation dose which received by workers was still below the dose limit value. Statistical analysis showed that knowledge of radiation protection principles related to the radiation dose with weak and negative relationship (p-value = 0,017, ρ= -0,331), and practices of radiation protection principles related to the radiation dose with strong and negative relationship (p-value = 0,001, ρ= -0,521). Menwhile, attitudes of radiation protection principles did not related with radiation dose (p-value = 0,774). We recommended that the management give reward and punishment to radiation workers which related to radiation protection principles.
Keywords
: knowledge, attitudes, practices, radiation dose
468
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal) Volume 4, Nomor 3, Juli 2016 (ISSN: 2356-3346) http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkm
Pendahuluan
(H2O). Ionisasi ini dapat mengakibatkan kematian, kerusakan, atau pun perubahan
Latar Belakang Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
semakin
menuntut
sel sehingga mengakibatkan efek klinis yang dapat teramati secara langsung
manusia
untuk memanfaatkan teknologi modern di
pada
berbagai bidang. Salah satunya adalah
terjadinya
pemanfaatan nuklir/radiasi dalam berbagai
diwariskan pada keturunan, atau pun
sektor, seperti industri pabrikan, medik,
terjadinya kanker. Secara umum efek
pertambangan,
tersebut dikenal sebagai efek deterministik
penelitian,
pendidikan,
orang
yang
mengalaminya,
kelainan
genetik
yang
dan efek stokastik.(1)
pelatihan, dan lain-lain.(1) Pasal 16 Undang-undang Nomor 10
Beberapa kejadian di dunia seperti
Tahun 1997 tentang Ketenaganukliran
yang terjadi di Kawasan Wismut Jerman
menyebutkan bahwa setiap kegiatan yang
(1946-1990), Chernobyl, dan Fukusima
berkaitan dengan pemanfaatan tenaga
(2011)
nuklir wajib memperhatikan keselamatan,
nuklir/radiasi membawa dampak kepada
keamanan,
manusia dan lingkungan.(4),(5)
ketentraman,
kesehatan
menggambarkan
bagaimana
pekerja dan anggota masyarakat, serta
Guna melihat bagaimana pengelolaan
perlindungan terhadap lingkungan hidup.(2)
instalasi nuklir dijalankan, maka perlu
Sebagai salah satu bentuk perlindungan
diteliti terkait perilaku K3 pada pekerja,
lain terhadap Keselamatan dan Kesehatan
dalam hal ini menyangkut prinsip proteksi
Kerja
radiasi. Perilaku merupakan refleksi dari
(K3)
bidang
radiasi,
Badan
Pengawas Tenaga Nuklir (BAPETEN)
berbagai
mengeluarkan
yang
pengetahuan, sikap, persepsi, keinginan,
menyatakan bahwa Nilai Batas Dosis
motivasi, minat, emosi, dan sebagainya.
(NBD) pekerja radiasi rata-rata sebesar 20
Sedangkan, catatan dosis radiasi pekerja
mSv
peraturan
pertahun.(3)Peraturan
bisa
tersebut
gejala
menjadi
kejiwaan,
salah
yaitu
satu
indikasi
diberlakukan guna menghindari adanya
bagaimana penerapan K3 pada pekerja
pekerja yang menerima dosis radiasi
tersebut. Oleh karena itu, perlu dilihat
berlebih sehingga berisiko terkena efek
terkait hubungan antara perilaku dengan
paparan radiasi yang membahayakan
catatan dosis pekerja.(6) Dosis
kesehatan tubuh.
radiasi
yang
diterima
tubuh
merupakan salah satu masalah kesehatan
menimbulkan
bagi pekerja radiasi, dimana jumlah dosis
ionisasi pada sel tubuh manusia yang
yang diterima dapat disebabkan oleh
sebagian besar tersusun dari molekul air
beberapa
Ketika manusia,
radiasi maka
mengenai akan
469
faktor
seperti
masa
kerja,
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal) Volume 4, Nomor 3, Juli 2016 (ISSN: 2356-3346) http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkm
bidang/jenis pekerjaan, besarnya aktivitas
seseorang dapat berupa pengetahuan,
radiasi yang ditangani, frekuensi bekerja
sikap, keyakinan, kepercayaan, nilai, dan
dengan
sebagainya.
radiasi,
dan
lain
(7)
Sedangkan,
faktor
sebagainya. Selain itu, faktor perilaku
pemungkin dapat berupa ketersediaan
dari
pekerja
itu
sendiri
dapat
sarana-prasarana,
besar-kecilnya
dosis
sebagainya, serta untuk faktor penguat
radiasi yang diterima. Berdasarkan hasil
dapat berupa peraturan dan pengawasan
penelitian terkait hubungan antara perilaku
dari pihak manajemen.(7)
mempengaruhi
K3 dan dosis radiasi pada pekerja, dapat diketahui
bahwa
terdapat
Pusat
hubungan
Teknologi
merupakan
dengan
melaksanakan
Reaktor Kartini.
radiasi
pada
dan
Radioisotop
lain
dan
Radiofarmaka (PTRR) BATAN Serpong
negatif yang signifikan antara perilaku K3 dosis
pelatihan,
pekerja
(6)
unit
kerja
BATAN
kegiatan
yang
penelitian,
pengembangan, dan pemanfaatan tenaga
Prinsip dasar proteksi radiasi yang
nuklir
di
bidang
radioisotop
dan
diterbitkan oleh IAEA (International Atomic
radiofarmaka. Unit kerja tersebut memiliki
Energy
bahwa
pekerja
radiasi
yang
tugasnya
untuk melindungi pekerja dan masyarakat
terlepas
dari
berbagai
risiko
terkait
dari risiko paparan radiasi diberlakukan 10
keselamatan
dan
kesehatan
kerja,
prinsip
khususnya
bidang
radiasi.(9)
Selain
Agency)
dasar,
menyebutkan
salah
satunya
adalah
tidak
prinsip kepemimpinan dan manajemen
menerapkan prinsip dasar proteksi radiasi,
keselamatan. Menurut prinsip tersebut,
PTRR BATAN Serpong juga menerapkan
budaya keselamatan harus ditanamkan
prinsip proteksi radiasi yang terdiri dari
dengan mengatur sikap dan perilaku
prinsip proteksi radiasi eksterna (jarak,
terkait
perlindungan
waktu,
semua
individu
dan
dan
keselamatan
organisasi
yang
perisai
diri)
dan
interna
(pengendalian lingkungan, pengendalian
kontak dengan radiasi. Oleh karena itu,
sumber, pengendalian pekerja).
diharapkan seluruh pihak, tidak terkecuali
Pekerja radiasi di PTRR BATAN
pekerja radiasi, perlu menerapkan perilaku
Serpong terbagi ke dalam lima bidang,
K3 yang sesuai dengan prinsip proteksi
akan tetapi bidang yang paling berisiko
yang berlaku.(8)
menerima paparan radiasi tinggi adalah
Perilaku seseorang dapat dipengaruhi oleh
faktor
factors),
predisposisi
faktor
bidang Radioisotop, bidang Radiofarmaka,
(predisposing
pemungkin
serta
(enabling
bidang
Pengelolaan
Keselamatan
Limbah.
Pekerja
dan radiasi
factors), dan faktor penguat (reinforcing
tersebut tentunya berisiko menerima dosis
factors). Faktor pemudah dari perilaku
radiasi dalam jumlah tertentu, dimana
470
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal) Volume 4, Nomor 3, Juli 2016 (ISSN: 2356-3346) http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkm
penerimaan
dosis
radiasi
dapat
analisis bivariat menggunakan uji rank
disebabkan oleh perilaku pekerja ketika
spearman.
bekerja. Perilaku itu sendiri merupakan HASIL DAN PEMBAHASAN
cerminan dari pengetahuan, sikap, dan praktik pekerja.
A. Analisis Univariat 1. Pengetahuan terkait Prinsip Proteksi Radiasi Tabel 1Distribusi Frekuensi Pengetahuan terkait Prinsip Proteksi Radiasi Berdasarkan tabel 1
T Pengetahuan Tidak Baik Baik Total
ujua n
n 15 37 52
Persentase (%) 28,8 71,2 100
dari penelitian
ini
adalah
menganalisis
diketahui bahwa sebagian besar
hubungan antara perilaku (pengetahuan,
responden memiliki pengetahuan
sikap, praktik) K3terkait prinsip proteksi
terkait
radiasi, dan dosis radiasi yang diterima
prinsip
proteksi
radiasi
dalam kategori baik, yaitu dengan
pekerja radiasi di PTRR BATAN Serpong.
persentase
sebesar
80,8%.
Pekerja radiasi telah mengetahui
METODE PENELITIAN
tujuan dari prinsip proteksi radiasi Penelitian ini merupakan penelitian
secara umum dan maksud dari
kuantitatif, dengan jenis penelitian yang
masing-masing
digunakan yaitueksplanatori dan desain
yang sering tidak diketahui oleh
dalam penelitian ini adalah 52 pekerja Bidang
responden
Radioisotop,
Limbah
yang
data
dan
paparan
penelitian
reabilitasnya
pedoman
terhadap
yang
dibanding bivariat.
sebagai prinsip
penting
untuk
tindakan/perilaku. yang
didasari
pengetahuan akan lebih langgeng
Analisis data yang digunakan adalah dan
tingkat
pelaksanaan
sangat
Perilaku
sebagai data sekunder.
univariat
berguna
terbentuknya
penerimaan
dosis radiasi pekerja tahun 2011-2015
analisis
dan
Pengetahuan adalah domain
Jaminan Mutu PTRR BATAN Serpong, data
kerja.
jarak dan waktu.
Fasilitas Proses Radioisotop dan Unit
menggunakan
radiasi
kontaminasi
pekerja radiasi di bidang Pengelolaan
serta
daerah
kerja yang berupa informasi tingkat
menggunakan angket yang telah diuji validitas
intensitas
Padahal, hasil pemantauan daerah
dipilih
berdasarkan teknik purposive sampling. Pengumpulan
adalah
pemantauan
Radiofarmaka, serta Keselamatan dan Pengelolaan
secara
khusus. Namun, salah satu aspek
penelitian berupacross sectional.Sampel
radiasi
prinsip
perilaku
yang
didasari oleh pengetahuan.
Pada 471
(10)
tidak
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal) Volume 4, Nomor 3, Juli 2016 (ISSN: 2356-3346) http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkm
2. S Praktik n Persentase (%) i Tidak Baik 23 44,2 Baik 29 55,8 k Total 52 100 a p terkait Prinsip Proteksi Radiasi Tabel2 Distribusi Frekuensi Sikap terkait Prinsip Proteksi Radiasi
Tabel 3Distribusi Frekuensi Praktik terkait Prinsip Proteksi Radiasi Sikap Tidak Baik Baik Total
n 23 29 52
Persentase (%) 44,2 55,8 100
B
Berdasarkan tabel 2 diketahui
erdasarkan
bahwa sebagian besar responden
bahwa
memiliki
prinsip
responden memiliki praktik terkait
proteksi radiasi dalam kategori
prinsip proteksi radiasi dalam
baik, yaitu dengan persentase
kategori
sebesar 55,8%. Pekerja radiasi
persentase
merasa sangat setuju dengan
Praktik
penggunaan
penerapan
sikap
melindungi
terkait
APD diri
dari
untuk
radiasi,
bahaya
tabel sebagian
baik,
dengan
sebesar
55,8%.
tersebut
Prosedur(SOP),
radiasi yang tepat untuk shielding
secara aman.
Namun,
Standar
pemakaian Operasional
dan
bekerja
Namun, beberapa praktik
pengendalian banyak
proteksi
termasuk
serta pentingnya pemilihan bahan
radiasi.
meliputi
prinsip
APD,
bentuk
besar
yaitu
paparan dan kontaminasi radiasi
sebagai
3diketahui
sering diabaikan oleh pekerja
pula
responden memilih bersikap akan
radiasi,
tetap bekerja meskipun APD tidak
pemakaian APD secara lengkap.
tersedia
sikap
Selain itu, pekerja juga jarang
tersebut terwujud dalam tindakan
melihat hasil pemantauan daerah
tentu
kerja yang diberikan oleh petugas
padahal
akan
jika
berbahaya
bagi
mewujudkan
praktik
proteksi radiasi. Padahal, hasil
pekerja radiasi itu sendiri. Untuk
diantaranya
pemantauan
sikap
tersebut
penting
menjadi tindakan nyata diperlukan
sebagai pedoman prinsip jarak
faktor pendukung atau kondisi
dan waktu pekerja selama berada
yang
seperti
di daerah radiasi. Pekerja juga
sarana-prasarana dan dukungan
jarang menegur ketika melihat
dari lingkungan sekitar.(10)
pekerja
memungkinkan
berperilaku proteksi
3. Praktik terkait Prinsip Proteksi Radiasi
radiasi
lain
sesuai radiasi.
tidak prinsip
Padahal,
dukungan dari lingkungan sekitar 472
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal) Volume 4, Nomor 3, Juli 2016 (ISSN: 2356-3346) http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkm
menjadi
salah
pendukung
satu
faktor
radiasi
praktik/perilaku
tinggi
dibandingkan
pekerjaan lain.
seseorang.(10) 2. Analisis Bivariat 1. Hubungan antara Pengetahuan terkait Prinsip Proteksi Radiasi dan Dosis Radiasi T Dosis n Persentase (%) a Radiasi b Rendah 38 73,1 e Sedang 8 15,4 l Tinggi 6 11,5
4. Dosis Radiasi Tabel 4Distribusi Frekuensi Dosis Radiasi Berdasarkan tabel 4 diketahui bahwa sebagian besar responden memiliki dosis radiasi dalam
kategori
dengan
rendah,
persentase
73,1%.
yaitu
Total
telah
menentukan Nilai Batas Dosis (NBD)
pekerja
radiasi
Pengetahuan
yaitu
sebesar
20 mSv dalam
tahun.
Apabila
100
5 Tabulasi Silang Pengetahuan dan Dosis Radiasi
sebesar
BAPETEN
52
Tidak Baik Baik Total
satu
dibandingkan
Dosis Radiasi Rendah Sedang Tinggi n % n % n % 8 15,4 2 3,8 5 9,6 30 38
57,7 73,1
6 8
11,5 15,4
1 6
1,9 11,5
dengan aturan tersebut, maka
Berdasarkan hasil uji statistik
pekerja radiasi di PTRR BATAN
menggunakan uji Rank Spearman,
Serpong memiliki dosis radiasi
diperoleh nilai p-value sebesar
jauh di bawah NBD yang telah
0,017 (≤ 0,05) maka ada hubungan
ditentukan.
antara pengetahuan terkait prinsip radiasi
proteksi radiasi dan dosis radiasi
dapat dipengaruhi oleh beberapa
pekerja di PTRR BATAN Serpong.
faktor,
adalah
Nilai koefisien korelasi (rho) pada
dari
uji statistik didapatkan ρ = -0,331
itu
sehingga dapat disimpulkan bahwa
dalam
kekuatan hubungan lemah dengan
Penerimaan
salah
dosis
satunya
bidang/jenis
pekerjaan
pekerja
radiasi
sendiri.
(11)
Responden
arah hubungan negatif (-).
penelitian ini berasal dari 3 bidang
Pengetahuan terkait prinsip
yaitu, Bidang Radioisotop, Bidang Radiofarmaka, Keselamatan
serta dan
Limbah.Berdasarkan
proteksi radiasi yang baik akan
Bidang
mendorong
Pengeolaan
memiliki
perilaku yang baik dalam bekerja,
perbedaan
tugas dari ketiga bidang tersebut,
kemudian
maka ada pekerjaan yang lebih
meminimalisir
berisiko
pekerjaannya
menerima
seseorang
paparan
akhirnya 473
cenderung
akan
risiko
dari
sehingga
pada
mempengaruhi
jumlah
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal) Volume 4, Nomor 3, Juli 2016 (ISSN: 2356-3346) http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkm
penerimaan
dosis
radiasi
sehingga
tersebut.(6)Untuk
seseorang mengetahui
dan
pada
akhirnya
mempengaruhi jumlah penerimaan
menganalisis
dosis
radiasi
seseorang
(6)
suatu risiko pekerjaan, seseorang
tersebut. Namun, secara umum
harus
sikap tidak ditemukan sebagai hal
mempunyai
pengalaman,
pelatihan terhadap pekerjaan itu
yang
sendiri,
dengan
dan
mental
kemampuan
perilaku.
Kegagalan
pengaruh ini menunjukkan bahwa
pekerja
hubungan yang konsisten antara
radiasi di PTRR BATAN Serpong
sikap dan perilaku disebabkan oleh
memiliki masa kerja lebih dari 10
faktor-faktor
tahun. Masa kerja yang cukup
sangat
(12)
Sebesar
lama
memori
berhubungan
yang
baik.
dan
juga
konsisten
84,6%
tersebut
tentunya
perilaku
situasional
yang
kuat
mempengaruhi
tersebut.
(13)
Berdasarkan
menyebabkan pekerja mendapat
hasil penelitian diketahui bahwa
pengalaman yang cukup terkait
antarpekerja
pekerjaan yang menjadi tanggung
tidak
jawabnya.
melihat pekerja radiasi lain yang
saling
radiasi menegur
terkadang apabila
tidak mematuhi prinsip proteksi 2. Hubungan antara Sikap terkait Prinsip Proteksi Radiasi dan Dosis Radiasi Tabel 6 Tabulasi Silang Sikap dan Dosis Radiasi Berdasarkan hasil uji statistik
radiasi. Padahal, apabila semua pekerja
maka dapat memperkuat sikap seseorang menjadi terwujud dalam sebuah perilaku.
diperoleh nilai p-value sebesar 0,744 (> 0,05) maka tidak ada antara
sikap
Sikap
terkait
Tidak
prinsip proteksi radiasi dan dosis
Serpong. Sikap terkait prinsip proteksi yang
baik
seharusnya
dapat
mendorong
seseorang
Dosis Radiasi Rendah Sedang Tinggi n % n % n % 16 30,8 5 9,6 2 3,8
3. Baik H u Baik 22 42,3 3 5,8 4 7,7 Total 38 73,1 8 15,4 6 11,5 b ungan antara Praktik terkait Prinsip Proteksi Radiasi dan Dosis Radiasi Tabel 7 Tabulasi Silang Praktik dan Dosis Radiasi
radiasi pekerja di PTRR BATAN
radiasi
mengingatkan
antara satu dengan yang lainnya
menggunakan uji Rank Spearman,
hubungan
saling
memiliki perilaku yang baik dalam bekerja, kemudian cenderung akan meminimalisir risiko pekerjaannya 474
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal) Volume 4, Nomor 3, Juli 2016 (ISSN: 2356-3346) http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkm
Praktik Tidak Baik Baik Total
Dosis Radiasi Rendah Sedang Tinggi n % n % n % 11 21,2 6 11,5 6 11,5
pada
bahaya
tersebut.(12)Meskipun
pekerja
27 38
sebagian
51,9 73,1
2 8
3,8 15,4
0 6
radiasi di PTRR BATAN Serpong
0 11,5
besar
memiliki
pendidikan SMA/Sederajat, namun pekerja
Berdasarkan hasil uji statistik
tersebut
telah
menggunakan uji Rank Spearman,
mendapatkan pelatihan proteksi
diperoleh nilai p-value sebesar
radiasi dasar serta penyegaran
0,001 (≤ 0,05) maka ada hubungan
proteksi radiasi sehingga memiliki
antara
dasar pengetahuan yang cukup
praktik
terkait
prinsip
terkait bidang pekerjaannya.
proteksi radiasi dan dosis radiasi pekerja di PTRR BATAN Serpong.
uji statistik didapatkan ρ = -0,521
KESIMPULAN 1. Pengetahuan terkait prinsip proteksi
sehingga dapat disimpulkan bahwa
radiasi pada pekerja radiasi di PTRR
kekuatan hubungan kuat dengan
BATAN Serpong tergolong baik, yaitu
arah hubungan negatif (-).
sebesar 71,2%.
Nilai koefisien korelasi (rho) pada
prinsip
2. Sikap terkait prinsip proteksi radiasi
proteksi radiasi yang baik akan
pada pekerja radiasi di PTRR BATAN
mendorong
Serpong tergolong baik, yaitu sebesar
Praktik
penerapan
seseorang
memiliki
55,8%.
perilaku yang baik pula dalam
3. Praktik terkait prinsip proteksi radiasi
bekerja, kemudian cenderung akan dari
pada pekerja radiasi di PTRR BATAN
sehingga
pada
Serpong tergolong baik, yaitu sebesar
mempengaruhi
jumlah
meminimalisir
risiko
pekerjaannya akhirnya
penerimaan seseorang dapat
dosis
55,8%. 4. Dosis
radiasi
pekerja
tersebut.(6)Seseorang
memperlihatkan
radiasi
yang
radiasi
di
diterima PTRR
oleh
BATAN
Serpong tergolong rendah dengan rata-
perilaku
yang aman apabila dia mempunyai
rata
penerimaan
dosis
<1
pengamatan
terhadap
bahaya,
pertahun, yaitu sebesar 73,1%.
pengetahuan
terhadap
bahaya,
mSv
5. Ada hubungan antara pengetahuan
arti
terkait prinsip proteksi radiasi dan dosis
menolak bahaya serta mempunyai
radiasi pada pekerja di PTRR BATAN
kemampuan
Serpong (p-value=0,017, ρ=-0,331).
dan
bersikap
baik
untuk
dalam
menolak
6. Tidak ada hubungan antara sikap
bahaya atau keterampilan khusus
terkait prinsip proteksi radiasi dan dosis 475
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal) Volume 4, Nomor 3, Juli 2016 (ISSN: 2356-3346) http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkm
DAFTAR PUSTAKA
radiasi pada pekerja di PTRR BATAN Serpong (p-value=0,744).
1.
Sanyoto A. K3 Radiasi Nuklir (Occupational Safety and Health for Internal Radiactive Hazards). Jakarta: Dian Rakyat; 2012.
2.
Wahyuningsih S, Suliyanto. Evaluasi Paparan Radiasi Terhadap Dosis Eksterna yang Diterima Pekerja Radiasi di IEBE Tahun 2008. Seminar. 2009;
3.
Peraturan Kepala BAPETEN tentang Proteksi dan Keselamatan Radiasi dalam Pemanfaatan Tenaga Nuklir. Peraturan Kepala Badan Pengawas Tenaga Nuklir Nomor 4 Tahun 2013 Jakarta; 2013 p. 1–29.
4.
Gero R. Bahaya Unsur Radioaktif. 2015; Available from: http://m.dw.com/id/bahaya-unsurradioaktif/g-17877045
5.
Johnson W.Database Radiological Incidents and Related Events. 2014;
6.
Abidin Z, Tjiptono TW, Dahlan I. Hubungan Perilaku Keselamatan dan Kesehatan Kerja dengan Dosis Radiasi pada Pekerja Reaktor Kartini. Seminar. 2008;15:67–76.
7.
Green L. Health Education Planning, A Diagnostic Approach. California: Mayfield Publishing; 1980.
8.
International Atomic Energy Agency. International Basic Safety Standards for Protection Against Ionizing Radiation and for the Safety of Radiation Sources (Safety Series No. 115). Vienna. 1996;
9.
Peraturan Kepala BAPETEN tentang Organisasi dan Tata Kerja Badan Tenaga Nuklir Nasional. Peraturan Kepala Badan Tenaga Nuklir Nasional Nomor 16 Tahun
7. Ada hubungan antara praktik terkait prinsip
proteksi
radiasi
dan
dosis
radiasi pada pekerja di PTRR BATAN Serpong (p-value=0,001, ρ=-0,521). SARAN 1. Bagi Pekerja Sebaiknya
dibangun
budaya
keselamatan melalui gerakan saling mengingatkan kepada pekerja radiasi lain yang tidak mematuhi prinsip proteksi radiasi. 2.
Bagi Institusi Terkait a) Sebaiknya
pihak
memberikan
manajemen
reward
dan
punishment kepada pekerja radiasi terkait kepatuhan prinsip proteksi radiasi. b) Hasil pemantauan daerah kerja berupa informasi tingkat paparan dan
kontaminasi
sebaiknya
diletakkan di persimpangan koridor dekat pintu masuk laboratorium. Sehingga, setiap pekerja sebelum memasuki ruang laboratorium yang dituju
dapat
melihat
hasil
pemantauan tersebut 3. Bagi Peneliti Selanjutnya Diharapkan
dapat
melakukan
penelitian lebih lanjut terkait faktorfaktor penyebab penerimaan dosis radiasi pada pekerja selain daripada faktor perilaku.
476
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal) Volume 4, Nomor 3, Juli 2016 (ISSN: 2356-3346) http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkm
2014 Jakarta; 2014. 10.
Notoatmojo S. Pendidikan dan Perilaku Kesehatan. Rinneka Cipta. Jakarta; 2003.
11.
Trikasjono T, Elisabeth S, Hendarto B.Studi Penerimaan Dosis Eksterna pada Pekerja Radiasi di Kawasan BATAN Yogyakarta. 2008;25–6.
12.
McCornick Ernest J. Industrial and Organization Psychology. New Jersey: Prentice-Hall. 1985;
13.
Heinrich WH. Industrial Accident Prevention a Safety Management Approach. Graw Hill Book; 1980.
477