Hasil Penelitian dan Kegiatan PTLR Tahun 2012
ISSN 0852-2979
PEMANTAUAN DOSIS RADIASI INTERNAL DENGAN WBC UNTUK PEKERJA PUSAT TEKNOLOGI LIMBAH RADIOAKTIF SERPONG TAHUN 2012 Tri Bambang L Pusat Teknologi Limbah Radioaktif-BATAN ABSTRAK PEMANTAUAN DOSIS RADIASI INTERNAL DENGAN WBC UNTUK PEKERJA PUSAT TEKNOLOGI LIMBAH RADIOAKTIF SERPONG TAHUN 2012. Pemantaun dosis radiasi yang diterima pekerja radiasi Pusat Teknologi Limbah Radioaktif Serpong tahun 2012 dilakukan dengan pemantauan dosis radiasi eksternal dan internal serta mendata hasil pemeriksaan kesehatan yang dilakukan oleh Sub. bidang Medis Pusat Kemitraan Teknologi Nuklir (PKTN). Tujuan kegiatan ini untuk memperoleh data dosis radiasi internal invivo pekerja radiasi Pusat Teknologi Limbah Radioaktif. Pemantauan dosis radiasi internal in-vivo dilakukan dengan menggunakan alat cacah seluruh tubuh (Whole Body Counter Apex In-vivo). Pemantauan dilakukan secara periodik (Triwulan) selama 1 tahun. Hasil Pemantauan dosis radiasi internal disampaikan dalam bentuk Dosis Terikat Efektif E(50). Dari pemantauan ini diperoleh bahwa Dosis Terikat Efektif (E50) rerata tahunan adalah 0 (nol) atau 0% dari Nilai Batas Dosis (NBD) tahunan yang diperkenankan, sedangkan Dosis maksimal E(50) maksimal tahunan 0 atau 0% dari NBD tahunan yang diperkenankan. Kata kunci: pemantauan, dosis radiasi, in-vivo , Nilai Batas Dosis(NBD)
ABSTRACT INTERNALRADIATIONDOSEMONITORINGFORWORKERSWITHWBCTECHNOLOGYC ENTREOFRADIOACTIVE WASTESERPONG2012.Monitoringthe radiation dosereceived byradiation workers Serpong Radioactive Waste Technology Centerin the year of 2012was conducted by monitoring the external and internal radiation dose and assessthe results ofa medical examination conducted by Sub. Medical field of Nuclear Technology Partnership Center (PKTN). The purpose of this activity to obtain thein-vivo internal radiation dose data of radiation workers of Radioactive Waste Technology Center.Monitoring of in-vivo internal radiation doses was done using achopped whole body (Whole Body Counter Apex In-vivo). The monitoring is done periodically (Quarterly) for 1 year. The Result of Monitoring internal radiation dose is delivered in the form of bound Effective Dose E(50). From the monitoring is obtained that the found Effective Dose (E50) annual averageis 0 (nol) the annual of Bose Limit Value (DLV) allowed, while the maximum dose E(50) 0 (nol) annual maximum or 0 (nol) of the annual of DLV allowed. Keywords: monitoring, radiation dose, in-vivo, Dose Limit Value (DLV)
PENDAHULUAN Sesuai dengan ketentuan Badan Pengawas Tenaga Nuklir (BAPETEN). Komisi International Proteksi Radiasi (ICRP) dan PP 63 Tahun 2000, telah dilakukan pemantauan perorangan, baik dari radiasi eksternal maupun internal terhadap pekerja radiasi di Kawasan PPTN Serpong[1,2]. Dalam hal ini adalah pemantauan terhadap pekerja Pusat Teknologi Limbah Radioaktif (PTLR). Pemantauan dilakukan oleh Sub. Bidang Pemantauan Personil Bidang
591
Hasil Penelitian dan Kegiatan PTLR Tahun 2012
ISSN 0852-2979
Keselamatan Lingkungan (BKL). Pemantauan rutin setiap tiga bulan sekali dalam satu tahun. Periode pemantauan untuk dosis radiasi internal bergantung pada sifat kimia dan fisika radionuklida, atau kondisi kerja. Jumlah pekerja yang dipantau adalah 85 orang[4].Tujuan dilakukan pemantauan terhadap pekerja radiasi dengan metode in-vivo ini untuk mengetahui dosis radiasi internal in-vivo yang diterima pekerja akibat masuknya radionuklida (radionuklida pemancar γ) ke dalam tubuh dengan mengukur pancaran radiasi γ dari radionuklida yang ada didalam tubuh. Dan untuk memenuhi Peraturan Pemerintah No. 63 tahun 2000 tentang Keselamatan Kerja dan Kesehatan Terhadap Pemanfaatan Tenaga Nuklir dan Peraturan Pemerintah No.64 tentang Perizinan Pemanfaatan Tenaga Nuklir dan AMDAL PPTN Serpong, juga sebagai sarana pembuktian bahwa pekerja menerima dosis radiasi dibawah Nilai Batas Dosis (NBD) yang diperkenankan, juga agar efek determenistik (non stokastik) tidak diterima oleh pekerja radiasi dan probabilitas efek stokastik ditekan serendah mungkin dengan memperhatikan aspek sosial dan ekonomi[2,3,4,5]. Dosis radiasi internal yang diukur secara in-vivo adalah Dosis Terikat Efektif E(50) yaitu jumlah dosis terikat rata-rata dalam organ atau jaringan dengan memperhitungkan faktor bobot (WT) masing-masing organ[9,11]. TATA KERJA Bahan dan Peralatan Dalam melaksanakan pemantauan dosis internal digunakan alat cacah seluruh tubuh Whole Body Counter (WBC) Apex-Invivo buatan Canberra, yang dilengkapi dengan software IMBA, Nitrogen cair dan sumber standar diperlukan dalam mengoperasikan alat cacah WBC. Baju pasien diperlukan oleh pasien ketika dicounting (dicacah). Pemantauan ini dilakukan di PTLR pada tahun 2012. Metode Pemantauan dosis radiasi internal in-vivo dilakukan dengan metode langsung dengan menggunakan alat cacah seluruh tubuh WBC Apex in-vivo. Pekerja radiasi dipantau dengan alat WBC selama 10 menit untuk jenis Total Body dengan posisi berdiri, detektor bergerak dari atas kepala turun ke bawah sampai ujung kaki dan 10 menit untuk thyroid Counting posisi duduk dengan detektor tetap atau tidak bergerak pada posisi thyroid[6,7,8]. Hasil pengukuran kemudian dianalisis menggunakan perangkat lunak Apex in-vivo PC untuk memperoleh jenis dan jumlah unsur yang terdeteksi, sedangkan perhitungan dosis internal in-vivo dengan software IMBA informasi yang harus dilengkapi adalah jenis radionuklida yang terdeteksi, prakiraan waktu intake, jalur intake (inhalation, ingestion, injection), mode intake (acute, chronic), ukuran partikel, jenis penyerapan radionuklida (fast, moderate, slow), model pengukuran (total body, thyroid, lung). Dosis hasil perhitungan adalah dosis terikat efektif E(50) yang setara dengan dosis seluruh tubuh[9,10].
592
Hasil Penelitian dan Kegiatan PTLR Tahun 2012
ISSN 0852-2979
Untuk menghitung dosis terikat efektif (commited effective dose) yang diterima pekerja dari inhalasi (pernafasan) dan injesi (pecernaan) dari radionuklida yang masuk kedalam tubuh, digunakan persamaan sebagai berikut[9,10,11]: E(50) = ∑e(g)j,inh.Ij,inh + ∑e(g)j,ing.Ij,ing .................... (1) j j Dengan E(50) : dosis terikat efektif e(g)j,inh : koefisien dosis terikat efektif persatuan masukan (intake) radionuklida j dari inhalasi (Sv/Bq) e(g)j,ing : koefisien dosis terikat efektif persatuan masukan (intake) radionuklida j dari inngesi (Sv/Bq) Ij,inh : pemasukan radionuklida j melalui inhalasi Ij,ing : pemasukan radionuklida j melalui ingesi Hasil evaluasi pemantauan dosis radiasi internal in-vivo dari pemroses dosis dilaporkan ke Pusat terkait, BAPETEN dan Kepala BATAN secara pereodik[4]. HASIL DAN PEMBAHASAN Pelaksanaan pemantauan personil dengan Apex in-vivo terlihat pada Gambar 1. Hasil pemantauan dosis internal in-vivo untuk tahun pemantauan 2012 ditampilkan dalam Table 1. Untuk pemantauan Triwulan I berjumlah 29 orang, Triwulan II berjumlah 20 orang, Triwulan III berjumlah 17 orang dan triwulan IV berjumlah 19 orang. Setelah dilakukan analisis data pemantauan dengan Apex invivo dan evaluasi dosis dengan software IMBA diperoleh hasil tidak terdeteksi (ttd) dalam batas normal atau di bawah Nilai Batas Dosis (NBD) untuk pekerja Pusat Teknologi Limbah Radioaktif Serpong. Tabel 2. Adalah rentang penerimaan dosis internal in-vivo dan jumlah pekerja di Pusat Teknologi Limbah Radioaktif Serpong, secara keseluruhan pekerja menerima dosis 0 atau tidak terdeteksi adanya radionuklida 85 orang. Atau bisa dilihat selengkapnya pada Grafik 1. Dosis internal secara in-vivo yang diterima pekerja radiasi Pusat Teknologi Limbah Radioaktif untuk tahun 2012 adalah E(50) minimal: 0, E(50) reratanya 0 mSv atau 0 % dari NBD dan untuk E(50) maksimal 0 mSv, atau 0 % dari NBD tahunan[4,11]. Potensi resiko yang mungkin timbul atau diterima oleh pekerja adalah efek stokastik dan determenistik, Untuk membatasi peluang terjadinya efek stokastik pada pekerja radiasi, ditetapkan batas dosis 20 mSv dalam 1 tahun. Sedangkan untuk mencegah efek determenistik, batas dosis ekivalen sebesar 500 mSv dalam 1 tahun ditentukan untuk semua jaringan, kecuali lensa mata yang ditetapkan 150 mSv dalam 1 tahun[9,11].
593
Hasil Penelitian dan Kegiatan PTLR Tahun 2012
ISSN 0852-2979
Gambar 1. Pemantauan Pekerja dengan alat WBC Apex In-vivo[6,7,8] Tabel 1. Hasil Pemantauan Dosis Radiasi Internal In-vivo pekerja Pusat Teknologi Limbah Radioaktif Tahun 2012[10] Jumlah Pekerja PERIODE Triwulan I Triwulan II Triwulan III Triwulan IV Tahunan
Keterangan E(50) NBD pertahun ttd
Minimal
29 20 17 19 85
0 0 0 0 0
E(50) mSv Rerata Maksimal 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0
Prosentase Terhadap NBD(%) 0 0 0 0 0
: Dosis Terikat Efektif Tahunan : 20 mSV : tidak terdeteksi/dibawah batas deteksi
Tabel 2. Rentang penerimaan dosis internal In-vivo dan jumlah pekerja di Pusat Teknologi Limbah Radioaktif Serpong pada Tahun 2012[9]. NO. 1. 2. 3. 4. 5. 6.
Penerimaan Dosis (mSv) 0 – 2.5 2.6 – 5 5.1 – 7.5 7.6 – 10 10.1 – 20 >20
594
Jumlah Pekerja (orang) 85 0 0 0 0 0
Hasil Penelitian ian dan Kegiatan PTLR Tahun 2012 20
ISSN 0852-2979
90
Jumlah Pekerja (orang)
80 70 60 50 40 30 20 10 0 0 -2.5
2.6-5
5-7.5
7.6-10
10.1-20 20
>20
Dosis E50 (mSv) Grafik 1. Penerimaan Dosis Internal Interna In-vivo Pekerja radiasi Pusat Teknologi Limbah Radioaktif Serpong Tahun 2012 KESIMPULAN Berdasarkan data pemantauan dosis radiasi internal dengan metode in-vivo untuk pekerja radiasi Pusat Teknologi Limbah Radioaktif tahun 2012 dapat disimpulkan bahwa secara umum keselamatan pekerja terhadap bahaya radiasi masih dalam batasan an dosis yang aman karena masih dibawah NBD yang diperkenankan. Namun tetap harus diperhatikan keselamatan pekerja saat bekerja di daerah radiasi,seperti eperti sistem proteksi diri yang baik sehingga akan a relatif lebih kecil dalam penerimaan dosis.
DAFTAR PUSTAKA [1]. BAPETEN, SK. NO.01/KA.BAPETEN/V-99, NO.01/KA.BAPETEN/V Ketentuan Keselamatan [2]. Kerja erja Terhadap Radiasi, Jakarta. Tahun 1999 [3]. PP.No. 333 tahun 2007 200 tentang Keselamatan dan Kesehatan Terhadap Pemanfaatan Radiasi Pengion. [4]. PP. No. 29 tahun 2008 200 tentang Perizinan Pemanfaatan Tenaga Nuklir. [5]. P2PLR-BATAN, BATAN, NO. DOK. P2PLR/6/PDRE/3/012/01/1999. Program Pemantauan Dosis Radiasi Interna PPTN-BATAN PPTN Serpong, Tahun 1999 [6]. ANBERRA, User’s Manual Apex-InVivo, Apex InVivo, Productivity Software 1.0 7065586. CANBERRA. 2009 [7]. Genie 2000 3.2 Operations manual Spectroscopy Software. CANBERRA. Tahun 2009 [8]. Canberra Industries Inc, Connectitut, Tahun 1990
595
Hasil Penelitian dan Kegiatan PTLR Tahun 2012
ISSN 0852-2979
[9]. CANBERRA, Model 2280 Accuscan-II Germanium Vertical Scanning Whole Body Counter Cise 749, Canberra Industries Inc, Connectitut, Tahun 1990 [10]. ICRP NO.68, Individual Monitoring for Intakes of Radionuclides by workers Design and Interpretation, Pergamon Press Tahun 1994 [11]. Introduction to IMBA Profesional, CANBERRA. 2012
596