eJurnal Mahasiswa Universitas Padjadjaran Vol. 1 ., No. 1 (2012)
Hubungan antara Pencarian Informasi Melalui Twitter @BdgBerkebun dengan Pemenuhan Kebutuhan Informasi Nines Emarita1, Asep Suryana2,Nindi Aristi3 Jurusan Manajemen Komunikasi Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Padjadjaran Corresponding author:
[email protected]
ABSTRACT Penelitian yang dilakukan di komunitas Bandung Berkebun Jl. Sukamulya 6/5 ini bertujuan untuk mengetahui hubungan yang signifikan antara pencarian informasi, penghindaran informasi dengan pemenuhan kebutuhan kognitif, pemenuhan kebutuhan afektif, pemenuhan kebutuhan integrasi personal, pemenuhan kebutuhan integrasi sosial, dan pemenuhan kebutuhan pelepasan penggiat komunitas Bandung Berkebun terhadap informasi dan menggunakan teori pencarian informasi (information seeking theory).Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif korelasional dengan teknik analisis data deskriptif dan inferensial melalui uji hipotesis Pearson Product Moment.Penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan data melalui kuesioner, wawancara, dan studi pustaka.Sampel dari penelitian ini adalah penggiat komunitas Bandung Berkebun yang ditarik dengan menggunakan teknik penarikan sampel acak sederhana.Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 89 orang.Hasil simpulan penelitian dari perhitungan statistik untuk pengujian hipotesis menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara pencarian informasi melalui Twitter @BdgBerkebun dengan pemenuhan kebutuhan informasi penggiat komunitas Bandung Berkebun.Peneliti menyarankan hendaknya komunitas Bandung Berkebun mengemas informasi menjadi informasi yang inspiratif, singkat, mudah dimengerti, jelas, persuasif, dan menimbulkan minat untuk mengikuti atau melaksanakan informasi seperti yang diberikan melalui Twitter @BdgBerkebun.Informasi yang diberikan melalui Twitter @BdgBerkebun hendaknya semakin diperkaya dengan memberikan konten edukasi yang lebih banyak dan bermanfaat serta informasi diberikan lebih lengkap dan jelas lagi agar dapat memenuhi kebutuhan informasi komunitas Bandung Berkebun. Kata kunci: twitter, kebutuhan informasi
1
Penulis Pembimbing Utama 3 Pembimbing Pendamping 2
Page 1 of 14
eJurnal Mahasiswa Universitas Padjadjaran Vol. 1 ., No. 1 (2012)
1.1.
Latar Belakang Teknologi bersifat dinamis dan terus berkembang termasuk teknologi informasi
dan komunikasi, salah satunya adalah internet. Menurut Laquey (1997), internet merupakan jaringan loggar dari ribuan komputer yang menjangkau jutaan orang di seluruh dunia. Misi awalnya adalah menyediakan sarana bagi para peneliti untuk mengakses data dari sejumlah sumber daya perangkat keras komputer yang mahal.Namun, sekarang, internet telah berkembang menjadi ajang komunikasi yang sangat cepat dan efektif sehingga menyimpang jauh dari misi awalnya. Dewasa ini internet telah tumbuh menjadi sedemikian besar dan berdaya sebagai alat informasi dan komunikasi yang tak dapat diabaikan (Ardianto dkk., 2007: 150-151). Jika membicarakan internet, maka pemikiran kita terbawa ke arah media sosial yang sedang marak digunakan saat ini termasuk di negara Indonesia.Menurut Antony Mayfield dari iCrossing, media sosial adalah mengenai menjadi manusia biasa.Manusia biasa yang saling membagi ide, bekerjasama, dan berkolaborasi untuk menciptakan kreasi, berpikir, berdebat, menemukan orang yang bisa menjadi teman baik, menemukan pasangan, dan membangun sebuah komunitas.4Menurut Hermawan Kertajaya (2008), komunitas adalah sekelompok orang yang saling peduli satu sama lain lebih dari yang seharusnya, dimana dalam sebuah komunitas terjadi relasi pribadi yang erat antar para penggiat komunitas tersebut karena adanya kesamaan interest atau values. (Jasmadi, 2007: 16-17). Sementara jejaring sosial merupakan situs dimana setiap orang bisa membuat web page pribadi, kemudian terhubung dengan teman-teman untuk berbagi informasi dan berkomunikasi.Jejaring sosial terbesar antara lain Facebook, Myspace, Plurk, dan Twitter. Perkembangan jejaring sosial di Indonesia pun sangat tinggi.Hasil dari Nielsen Audience Measurement Indonesia menunjukkan bahwa penggunaan terbesar, mencapai 81%, adalah untuk berjejaring sosial.Data yang dirilis situs A World of Tweets Dot Com menempatkan Indonesia sebagai negara ketiga terbanyak di dunia dalam menulis tweet (kicauan) dalam situs jejaring sosial Twitter, yakni sebesar 11,39%.5Twitter adalah situs micro blogging yang dioperasikan oleh Twitter, Inc. Twitter disebut micro blogging karena situs ini memungkinkan penggunanya mengirim dan membaca pesan seperti 4
id.wikipedia.org/wiki/Media_sosial diakses pada 4 Maret 2012 pukul 14.33 aworldofwteets.com diakses pada 3 Maret 2012 pukul 21.20
5
Nines Emarita - Hubungan antara Pencarian Informasi Melalui... Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Komunikasi © 2012 http://journals.unpad.ac.id
Page 2 of 14
eJurnal Mahasiswa Universitas Padjadjaran Vol. 1 ., No. 1 (2012)
blog pada umumnya. Pesan tersebut dinamakan tweets, yaitu teks tulisan sebanyak 140 karakter yang ditampilkan pada halaman profil pengguna. Konektivitas dari media sosial dan jejaring sosial melampau jauh hingga ke penciptaan komunitas dan gerakan offline. Saat ini banyak sekali komunitas yang terbentuk hanya karena berawal dari sekadar percakapan di media sosial khususnya pada jejaring sosial Twitter, seperti yang dikutip penulis dari wawancara dengan koordinator komunitas Bandung Berkebun Aryani Murcahyani, salah satunya adalah komunitas Bandung Berkebun. Bermula dari Indonesia Berkebun yang terbentuk pada Januari 2011, kemudian menyebar ke 25 kota besar lainnya, dan salah satunya adalah kota Bandung yang terbentuk pada Februari 2011. Bandung Berkebun menggunakan media sosial khususnya jejaring sosial untuk menggaungkan namanya sekaligus program dan kampanye
yang
dilaksanakan.
Komunitas
Bandung
Berkebun
lebih
banyak
menggunakan jejaring sosial Twitter untuk mengenalkan komunitas Bandung Berkebun sekaligus untuk memuat berbagai konten informasi mengenai komunitas. BandungBerkebun adalah komunitas yang peduli akan kualitas ruang kota dengan berupaya memanfaatkan ruang-ruang yang tidak produktif dan terbatas menjadi produktif, melalui berkebun. Hobi berkebun dijadikan sebagai media untuk memperkenalkan gaya hidup hijau kepada masyarakat melalui kegiatan yang mudah, menyenangkan, inovatif, edukatif dan bermanfaat. Kegiatan rutin komunitas ini yaitu ngebon atau berkebun setiap hari Sabtu atau Minggu di kebun laboratorium Jln Sukamulya Indah VI/5 Bandung.Kegiatan ini bisa diikuti oleh siapa saja.Komunitas ini mengusung konsep urban farming yang merupakan sebuah rantai industri yang memproduksi, memproses, dan menjual makanan dan energi untuk memenuhi kebutuhan konsumen kota. Jadi, apa yang ditanam merupakan sesuatu yang bisa dikonsumsi langsung oleh masyarakat kota. Pada penelitian ini akan diteliti mengenai hubungan pencarian informasi yang dilakukan penggiat komunitas Bandung Berkebun melalui jejaring sosial Twitter @BdgBerkebundengan pemenuhan kebutuhan informasi penggiat komunitas Bandung Berkebun. Pencarian informasi oleh penggiat komunitas Bandung Berkebun melalui media sosial Twitter diharapkan dapat memenuhi kebutuhan informasi sesuai yang diinginkan. Nines Emarita - Hubungan antara Pencarian Informasi Melalui... Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Komunikasi © 2012 http://journals.unpad.ac.id
Page 3 of 14
eJurnal Mahasiswa Universitas Padjadjaran Vol. 1 ., No. 1 (2012)
Penelitian ini menggunakan teori pencarian informasi (information seeking theory) yang menjelaskan tentang pencarian, penghindaran, dan pemrosesan informasi, disebut memiliki akar pemikiran psikologi sosial tentang kesesuaian sikap. Salah satu asumsi utamanya adalah bahwa ketika mencari atau memperoleh informasi, orang akan cenderung menghindari informasi yang tidak sesuai dengan image of reality-nya karena akan dianggap mengganggu dan mengecam keseluruhan sistem yang ada pada dirinya. Populasi dalam penelitian ini yaitu penggiat atau anggota komunitas Bandung Berkebun sejumlah 115 orang yang seluruhnya merupakan followers dari Twitter @BdgBerkebun kemudian ditarik sampel sejumlah 89 orang.
1.2.
Rumusan Masalah Berdasarkan uraian pada latar belakang masalah di atas, maka permasalahan
yang diteliti dapat dirumuskan: “Seberapa besar hubungan antara pencarian informasi melalui Twitter @BdgBerkebun dengan pemenuhan kebutuhan informasi?
1.3.
Penjelasan Penjelasan Variabel X Pencarian Informasi Proses mencari informasi merupakan serangkaian tindakan yang dilakukan
antara lain mencari, mendengarkan, membaca, mempertimbangkan, mengungkapkan, mengabaikan informasi yang sudah didapatkan atau akhirnya menggunakan informasi. Sebagai partisipan yang aktif, individu akan mampu mengingat, menguraikan dan menambahkan pemikirannya terhadap informasi yang berhasil diaksesnya. Pendapat ini memperkuat pernyataan bahwa aktivitas komunikasi mencari informasi sampai menggunakan dapat dipelajari sebagai suatu proses (Heath dan Bryant 2000).6 Individu tidak akan menggunakan semua informasi yang ia peroleh ketika melakukan proses pencarian informasi karena melalui selektivitas dan pertimbangan dari individu terkait, tidak semua materi informasi relevan dengan kebutuhan. Individu melakukan penilaian apakah informasi itu sesuai bagi dirinya atau tidak. Bila sesuai ia akan menggunakan informasi tersebut. Bila tidak sesuai, ia akan mengabaikan informasi tersebut.
6
http://repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/46705/2011kma_Tinjauan%20Pustaka%20(bab% 20II).pdf?sequence=13 diakses pada 11 Juni 2012 16.14
Nines Emarita - Hubungan antara Pencarian Informasi Melalui... Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Komunikasi © 2012 http://journals.unpad.ac.id
Page 4 of 14
eJurnal Mahasiswa Universitas Padjadjaran Vol. 1 ., No. 1 (2012)
Pencarian informasi oleh penggiat komunitas Bandung Berkebun melalui media sosial Twitter diharapkan dapat memenuhi kebutuhan informasi sesuai yang diinginkan.Pencarian informasi pada penelitian ini dibagi menjadi 2 (dua) subvariabel, yaitu pencarian informasi dan penghindaran informasi. Pencarian informasi adalah proses dimana para penggiat komunitas Bandung Berkebun perhatian dan pengertian terhadap informasi mengenai kegiatan Bandung Berkebun dan mengenai kampanye yang dilaksanakan oleh komunitas. Subvariabel pencarian informasi diukur menggunakan dua indikator, yaitu perhatian terhadap informasi dan pengertian terhadap informasi.Indikator tersebut digunakan karena dalam mencari informasi seseorang perlu memiliki perhatian terhadap informasi yang ingin dicarinya.Ia juga perlu memiliki pengertian terhadap informasi agar pencarian informasi yang dilakukannya memenuhi tujuan yang diinginkan. Informasi tersebut mencakup informasi mengenai kegiatan dan informasi mengenai kampanye komunitas Bandung Berkebun yang merupakan informasi penting menurut penggiat komunitas Bandung Berkebun sehingga sering dicari dan juga merupakan tujuan dari Twitter @BdgBerkebun untuk menyebarkan informasi-informasi tersebut. Penghindaran informasi merupakan saat-saat para penggiat komunitas Bandung Berkebun menghindari informasi-informasi yang dirasakan tidak begitu relevan dengan yang dicari melalui Twitter @BdgBerkebun dan dianggap tidak begitu perlu untuk diperhatikan, seperti informasi mengenai penggiat komunitas Bandung Berkebun dan informasi mengenai kegiatan berkebun di kota lain. Indikator dari subvariabel penghindaran informasi yaitu tidak perhatian terhadap informasi dan tidak ingin mencari informasi. Kategori informasi tersebut dikelompokan berdasarkan kesepakatan tim sosial media yang merupakan salah satu tim intern komunitas Bandung Berkebun untuk menyebarkan informasi-informasi tersebut melalui akun Twitter @BdgBerkebun.
Penjelasan Variabel Y Pemenuhan Kebutuhan Informasi Setiap
orang
membutuhkan
informasi
sebagai
bagian
dari
tuntutan
kehidupannya, penunjang kegiatannya, dan pemenuhan kebutuhannya.Pemenuhan kebutuhan informasi menurut Katz, Gurevitch, dan Haas (Tan, 1981 dalam Yusup 2009: 206), yaitu kebutuhan kognitif, kebutuhan afektif, kebutuhan, integrasi personal, Nines Emarita - Hubungan antara Pencarian Informasi Melalui... Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Komunikasi © 2012 http://journals.unpad.ac.id
Page 5 of 14
eJurnal Mahasiswa Universitas Padjadjaran Vol. 1 ., No. 1 (2012)
kebutuhan integrasi sosial, dan kebutuhan pelepasan. Kebutuhan kognitif adalah kebutuhan untuk memperkuat atau menambah pengetahuan dan pemahaman penggiat komunitas Bandung Berkebun akan informasi melalui Twitter @BdgBerkebun, kebutuhan afektif merupakan kebutuhan yang berhubungan dengan kesenangan dan kepuasan penggiat komunitas Bandung Berkebun akan informasi melalui Twitter @BdgBerkebun, kebutuhan integrasi personal adalah kebutuhan akan kepercayaan dan ketergantungan terhadap informasi melalui Twitter @BdgBerkebun, kebutuhan integrasi sosial, kesediaan penggiat komunitas Bandung Berkebun untuk berbagi informasi dan kesediaan penggiat komunitas untuk mengikuti kegiatan yang diinformasikan melalui Twitter @BdgBerkebun, dan kebutuhan pelepasan adalah informasi melalui Twitter @BdgBerkebun dapat mengurangi kejenuhan, mendapatkan hiburan, dan menjadi inspirasi bagi penggiat komunitas Bandung Berkebun.
Penjelasan Teori Teori yang diuji dalam penelitian ini adalah teori pencarian informasi
(information seeking theory) dikemukakan Donohew dan Tipton (Sendjaja, 1994) yang menjelaskan tentang pencarian, penghindaran dan pemrosesan informasi, disebut memiliki akar pemikiran psikologi sosial tentang kesesuaian sikap. Salah satu asumsi utamanya adalah bahwa ketika mencari atau memperoleh informasi, orang akan cenderung menghindari informasi yang tidak sesuai dengan image of reality-nya karena akan dianggap mengganggu dan mengecam keseluruhan sistem yang ada pada dirinya. Proses pencarian informasi oleh Donohew dan Tripton dapat dijelaskan dalam beberapa tahap, yaitu proses dimulai ketika individu diterpa oleh sejumlah stimuli. Kepada stimuli tersebut, individu dapat memperhatikan atau tidak memperhatikan, dan pilihan pada salah satunya sebagian ditentukan oleh karakteristik dari stimuli tersebut.Pada penelitian ini, individu yaitu penggiat komunitas Bandung Berkebun diterpa oleh stimuli berupa informasi yang disajikan melalui jejaring sosial Twitter, biasa disebut tweet.Dalam tweets tersebut disajikan diantaranya informasi mengenai kegiatan Bandung Berkebun, dan informasi mengenai kampanye yang sedang dilakukan oleh Bandung Berkebun. Pada tahap berikutnya, terjadi suatu perbandingan antara stimuli (informasi) dan image of reality yang dimiliki individu tersebut. Materi atau informasi yang terlalu Nines Emarita - Hubungan antara Pencarian Informasi Melalui... Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Komunikasi © 2012 http://journals.unpad.ac.id
Page 6 of 14
eJurnal Mahasiswa Universitas Padjadjaran Vol. 1 ., No. 1 (2012)
berbahaya atau tidak penting akan tersaring keluar, demikian pula dengan stimuli yang dianggap monoton karena tingkat konsistensinya yang tinggi. Penggiat komunitas Bandung Berkebun yang menjadi populasi dari penelitian ini akan menerima berbagai informasi yang disajikan oleh akun Twitter @BdgBerkebun ketika melakukan kegiatan pencarian informasi. Beberapa informasi yang disajikan mungkin tidak sesuai dengan kebutuhan informasi yang diinginkan maka informasi-informasi yang tidak diinginkan tersebut tidak akan mendapatkan perhatian lebih dari penggiat komunitas Bandung Berkebun. Berikutnya muncul persoalan tentang apakah stimuli tersebut menuntut suatu tindakan. Jika jawabnya adalah tidak, maka efek dari stimuli mungkin adalah membentuk suatu bagian tambahan dari image sedangkan jika jawabnya adalah ya, maka perangkat dari image of reality, seperti pengalaman, konsep diri, dan gaya pemrosesan informasi akan mempengaruhi tindakan apa yang harus dilakukan. Ketika populasi penggiat komunitas Bandung Berkebun melakukan pencarian informasi kemudian informasi yang menerpa berupa tweet melalui akun Twitter @BdgBerkebun sesuai
dengan
yang
diinginkan
atau
dicari
maka
penggiat
komunitas
mempertimbangkan apakah informasi tersebut menuntut suatu tindakan atau tidak. Jika tidak, efek informasi tersebut hanya sebatas menambah pengetahuan yang sebelumnya telah dimiliki oleh penggiat komunitas Bandung Berkebun. Jika ya, maka berdasarkan informasi tesebut ada tindakan yang harus dilakukan oleh penggiat komunitas Bandung Berkebun yang diantaranya akan menambah pengalaman serta konsep diri. Pada bagian terakhir, proses ini dapat menghasilkan revisi pada image of reality seseorang.Pengalaman barunya dapat mengubah persepsinya terhadap lingkungan dan konsep diri yang telah dimiliki. Populasi penelitian ini, penggiat komunitas Bandung Berkebun, pada tahap ini telah menerima informasi berupa tweet dari akun Twitter @BdgBerkebun yang dapat mengubah persepsinya terhadap lingkungan di sekitarnya yaitu lingkungan kecil komunitas atau lingkungan besar masyarakat. Sebagai hasil dari suatu proses yang bekerja secara utuh, gaya atau cara pencarian informasinya dapat juga dimodifikasi atau diperkuat pada bagian terakhir ini.(Sendjaja, 1994: 218-219). Ketika proses pencarian informasi berlangsung maka akan terjadi pula penghindaran informasi di dalam proses tersebut. Hal ini disebabkan karena sumber informasi, dalam penelitian ini akun Twitter @BdgBerkebun, memuat semua informasi Nines Emarita - Hubungan antara Pencarian Informasi Melalui... Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Komunikasi © 2012 http://journals.unpad.ac.id
Page 7 of 14
eJurnal Mahasiswa Universitas Padjadjaran Vol. 1 ., No. 1 (2012)
yang berkaitan dengan komunitas sedangkan informasi yang dibutuhkan oleh penggiat komunitas hanya beberapa diantaranya.Ketika mencari informasi, individu dapat memilih diantara berbagai strategi (strategi luas dan sempit). Strategi luas, individu membuat
daftar
mengenai
sumber-sumber
informasi
yang
memungkinkan,
mengevaluasinya dan memilih sumber mana yang akan digunakannya. Dalam strategi yang sempit, satu sumber digunakan sebagai titik awal, dan pencarian lebih lanjut dilakukan dengan menempatkan sumber tersebut sebagai basisnya. Pencarian informasi akan dilakukan sampai pada tahap closure di mana seseorang akan berhenti mencari lebih banyak informasi.Berdasarkan penjelasan diatas maka penulis menurunkan dua variabel dari information seeking theory, yaitu pencarian informasi dan pemenuhan kebutuhan informasi.
1.4.
Metodologi Penelitian ini dirancang sebagai sebuah penelitian survei yang bersifat
eksplanatori atau eksplanatif dengan menggunakan metode korelasional.Penelitian ini menggunakan metode korelasional yang digunakan untuk mengukur hubungan antara dua variabel, yaitu variabel pencarian informasi melalui Twitter @BdgBerkebun dengan variabel pemenuhan kebutuhan informasi. Adapun metode pengumpulan data dalam penelitian ini sebagai berikut: 1.
Kuesioner
2.
Wawancara
3.
Studi Pustaka Populasi dari penelitian ini adalah penggiat dari komunitas Bandung Berkebun
yang merupakan followers dari Twitter @BdgBerkebun. Berdasarkan hasil wawancara dengan Koordinator Bandung Berkebun tahun pertama 2011, Aryani Murcahyani, keseluruhan penggiat komunitas Bandung Berkebun adalah 115 orang. Presisi yang digunakan dalam penelitian ini adalah 10%, yang berarti memiliki tingkat kepercayaan sebesar 90%. Untuk menentukan berapa besar sampel yang harus diambil dari populasi maka digunakan rumus Slovin yang lazim digunakan untuk menghitung jumlah sampel dengan populasi dibawah 500 (lima ratus) orang, yaitu:
Nines Emarita - Hubungan antara Pencarian Informasi Melalui... Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Komunikasi © 2012 http://journals.unpad.ac.id
Page 8 of 14
eJurnal Mahasiswa Universitas Padjadjaran Vol. 1 ., No. 1 (2012)
n= dimana: n = ukuran sampel N = ukuran populasi E = batas toleransi kesalahan pengambilan sampel yang digunakan Maka ukuran sampel melalui penghitungan rumus diatas yang didapat adalah sebagai berikut. n=
(
)( .
≈ 89
)
Ukuran sampel yang digunakan dalam penelitian ini yaitu sebanyak 89 orang yang terdiri dari penggiat komunitas Bandung Berkebun. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah teknik sampling sampling acak sederhana karena populasinya jelas ukurannya pun tidak tak terbatas yaitu sejumlah 115 orang, tidak terlalu tersebar, dan memungkinkan untuk dibuatkan kerangka sampling. Pada penelitian ini menguji validitas menggunakan rumus Pearson’s Product Moment
(Arikunto, 2006: 170)
=
[ ∑
∑
− (∑
− (∑ )(∑ ) )][ ∑
− (∑
)]
dimana: r
= koefisien korelasi Product Moment
N
= jumlah reponden uji coba
∑
= hasil kali skor X dan Y untuk setiap responden
∑
= skor responden
∑
= skor item tes
∑
= kuadrat skor item tes
∑
= kuadrat skor responden
Uji validitas dilakukan pada setiap butir pertanyaan. Hasil r hitung dibandingkan dengan t tabel (t student) dimana df = n -2 ( sig 0,5 % ; n = jumlah sampel). Uji validitas ini dilakukan pada penggiat komunitas Bandung Berkebun sebanyak 20 orang yang disebarkan di lokasi Jalan Sukamulya 6/5 Bandung dan merupakan bagian dari populasi penelitian. Nines Emarita - Hubungan antara Pencarian Informasi Melalui... Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Komunikasi © 2012 http://journals.unpad.ac.id
Page 9 of 14
eJurnal Mahasiswa Universitas Padjadjaran Vol. 1 ., No. 1 (2012)
Untuk menguji reliabilitas dalam penelitian ini, penulis menggambarkan koefisien reliabilitas Alpha Cronbach dengan rumusan sebagai berikut: =
dimana:
−1
1−
∑
= koefisien reliabilitas k
= jumlah instrumen pertanyaan
∑
= jumlah varian dari tiap instrumen = varian dari keseluruhan instrumen Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis data deskriptif
dan analisis data inferensial.Teknik deskriptif memaparkan jawaban responden dalam bentuk tabel frekuensi dan persentase. Perhitungan presentasi tabel frekuensi dihitung berdasarkan: P=
100% Keterangan: P = presentase
n = jumlah
f = frekuensi
Teknik analisis inferensial bertujuan untuk menganalisis data sampel dan hasilnya diberlakukan untuk populasi (Sugiyono, 2008: 147). Melalui analisis inferensial akan diperoleh koefisien korelasi yang akan menunjukkan hubungan antar variabel. Pada penelitian ini terdapat dua variabel yang masing-masing berskala ordinal yang akan kemudian diubah menjadi data berskala interval maka koefisien korelasi yang digunakan adalah uji korelasi Pearson Product Moment.
1.5.
Hasil dan Kesimpulan Hasil Hasil yang diperoleh pada penelitian ini yaitu terdapat hubungan yang signifikan
antara variabel X yaitu pencarian informasi melalui Twitter @BdgBerkebun dengan variabel Y yaitu pemenuhan kebutuhan informasi memiliki tingkat hubungan yang kuat antara pencarian informasi melalui Twitter @BdgBerkebun dengan pemenuhan kebutuhan informasi. Seluruh subvariabel yang digunakan dalam penelitian ini memiliki hubungan yang signifikan dengan tingkat hubungan yang beragam.
Nines Emarita - Hubungan antara Pencarian Informasi Melalui... Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Komunikasi © 2012 http://journals.unpad.ac.id
Page 10 of 14
eJurnal Mahasiswa Universitas Padjadjaran Vol. 1 ., No. 1 (2012)
Kesimpulan
1. Jejaring sosial dewasa ini banyak digunakan untuk meningkatkan kesadaran dan menciptakan komunitas global yang berpengetahuan luas dan mampu menyerap informasi yang terus berkembang. Tak hanya itu, jejaring sosial berusaha digunakan untuk menyebarkan berbagai informasi yang mendukung pemenuhan kebutuhan informasi bagi sebagian kalangan masyarakat. 2. Penggunaan jejaring sosial untuk menyebarkan informasi disimpulkan dapat memenuhi kebutuhan informasi yang dirasakan oleh masyarakat. Jejaring sosial dipilih sebagai media untuk menyebarkan informasi karena meyesuaikan dengan karakter masyarakat yang menjadi sasaran informasi tersebut dan juga karakter dari sumber atau kelompok yang menyebarkan informasi. 3. Pengetahuan dan pemahaman yang didapat melalui pencarian informasi menumbuhkan pengalaman bahwa dengan mencari informasi yang disebarkan melalui sumber informasi tertentuseperti jejaring sosial akan memenuhi kebutuhan kognitif mereka sehingga akan melakukan pencarian informasi kembali. 4. Kesenangan dan kepuasan yang didapatkan oleh responden terhadap informasi melalui sumber informasi akan membentuk suatu bagian tambahan dari perangkat image of reality seperti pengalaman, konsep diri, dan gaya pemrosesan informasi mempengaruhi tindakan apa yang harus dilakukan. 5. Informasi yang didapatkan melalui sumber informasi khususnya dalam jejaring sosial meningkatkan pemenuhan kebutuhan integrasi sosial yaitu membagi informasi yang diperoleh kepada orang lain atau berinteraksi. Interaksi antar manusia merupakan suatu kebutuhan dalam rangka untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. 6. Pencarian informasi yang dilakukan dapat mengurangi kejenuhan, menjadi terhibur, dan dapat menjadi inspirasi. Pengaruh informasi yang inspiratif akan menginspirasi penerima informasi untuk bersikap ke arah yang lebih baik. 7. Penghindaran informasi terhadap beberapa informasi yang dianggap tidak relevan dengan yang dicari akan memengaruhi penambahan pengetahuan dan pemahaman akan informasi yang lainnyadan juga dapat memengaruhi kepercayaan dan ketergantungan akan informasi. Nines Emarita - Hubungan antara Pencarian Informasi Melalui... Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Komunikasi © 2012 http://journals.unpad.ac.id
Page 11 of 14
eJurnal Mahasiswa Universitas Padjadjaran Vol. 1 ., No. 1 (2012)
DAFTAR PUSTAKA Amsyah, Zulkifli. 2000. Manajemen Sistem Informasi. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama Ardianto, Elvinaro dkk. 2007. Komunikasi Bandung: Simbiosa Rekatama Media
Massa Suatu
Pengantar.
Arikunto, S. 1996. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta Briggs, Asa dan Peter Burke. 2000. Sejarah Sosial Media: Dari Guttenberg sampai Internet. New York: Polity Press, Cambridge Bakhtiar, Amsal. 2004. Filsafat Ilmu. 2007. Jakarta: Rajagrafindo Persada Bungin, Burhan. 2005. Metode Penelitian Kuantitatif. Jakarta: Gramedia Pustaka Case, Donald O. 2007. Looking For Information. London: Elsevier 84 Theobald‘s Road Fakhrurroja. 2009. Twitter Ngoceh Dapet Duit. Jogja: Great Publisher Hidayat S.E. M.Si., Taufik dan Nina Istiadah, S.T. 2011. Panduan Lengkap Menguasai SPSS 19 Untuk Mengolah Data Statistik Penelitian. Jakarta: PY. TransMedia Jl. Moh. Kahfi II No. 12 A Cipedak, Jagakarsa, Jakarta Selatan Jasmadi. 2007. Membangun Komunitas Online Secara Praktis dan Gratis: Jakarta: PT Elex Media Komputindo Kaplan, Andreas M., Michael Haenlein. 2010. Users of the world, unite! The challenges and opportunities of Social Media. Business Horizons 53(1): 59–68 Kaplan, Robert M & Saccuzo, Denilis P. Psychological Testing Principles, Application and Issues. California. Brooks/Cole Publishing Company, Pacifik Grove Nines Emarita - Hubungan antara Pencarian Informasi Melalui... Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Komunikasi © 2012 http://journals.unpad.ac.id
Page 12 of 14
eJurnal Mahasiswa Universitas Padjadjaran Vol. 1 ., No. 1 (2012)
Koswara, Dr. Ir. E. Dinamika informasi dalam era global. Bandung: PT. Remaja Rosda Karya Kuhlthau, C. C. (1991). Inside the search process: Information seeking from the user‟s perspective. Journal of the american society for information science, 42(5), 361–371. Kuhlthau, C. C. (1993). A principle of uncertainty for information seeking. Journal of Documentation, 49(4), 339–355. McQuail. 2000. Mass Communication Theory. London: Sage Publications Inc. 1 Oliver‘s Road 55 City Road Mulyana, Deddy. 2000. Metode Penelitian Komunikasi. PT. Remaja Rosdakarya Rakhmat, Jalaludin. 2001. Metode Penelitian Komunikasi.Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Sendjaja, Djuarsa. 1994. Teori Komunikasi. Jakarta: Universitas Terbuka Severin, W. J. dan Tankard, J. W. 2005. Communcation Theories, Methods & Uses in The Mass Media Singarimbun dan Effendy. 1987. Metode Penelitian Survei. Yogyakarta : LP3ES Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: CV Alphabeta Yusup, Pawit M. 2010. Komunikasi Instruksional Teori dan Praktik. Jakarta: PT. Bum Aksara . 2009. Ilmu Informasi, Komunikasi, dan Kepustakaan. Jakarta: PT. Bumi Aksara . 1995. Pedoman Mencari Informasi. Jakarta: PT. Bumi Aksara Waters, John K. 2010. The Everything Guide to Social Media. USA: Adams Media 57 Littlefield Street, Avon, MA 02322 USA
Nines Emarita - Hubungan antara Pencarian Informasi Melalui... Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Komunikasi © 2012 http://journals.unpad.ac.id
Page 13 of 14
eJurnal Mahasiswa Universitas Padjadjaran Vol. 1 ., No. 1 (2012)
Sumber Lain www.twitter.com/#!/BdgBerkebun diakses pada 2 Juni 2012 pukul 16.55 http://www. indonesiaberkebun.org diakses pada 10 Mei 2012 pukul 15.35 Porto Komunitas Bandung Berkebun tahun 2012 Proposal Komunitas Bandung Berkebun tahun 2011 http://www.indonesiaberkebun.org diakses pada 17 Maret 2012 pukul 13.01 http://papers.ssrn.com/sol3/papers.cfm?abstract_id=957055&http://scholar.googl e.co.id/scholar?start=80&q=%22information+seeking+theory%22&hl=id&as_sd t=0 diakses pada 23 Maret 2012 pukul 2.40 http/isjd.pdii.lipi.go.id/admin/jurnal/11096672_2085-2576.pdf 25 Mei 2012 pukul 13.18
diakses
pada
http://salingsilang.com/baca/52-persen-pengguna-internet-indonesiadari- kalangan-kelas-atas diakses pada 15 Maret 2012 pukul 14.25 http://id.wikipedia.org/wiki/Komunitas diakses pada 15 Maret 2012 pukul 10.44 http://www.wikipedia.com/information diakses pada 3 Mei 2012 pukul 14.32 http://blog.elearning.unesa.ac.id/alim-sumarno/memahami-tahapanpemrosesan-informasi diakses pada 4 Mei 2012 pukul 19.33 http://repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/46705/2011kma_Tinjauan %20Pustaka%20(bab%20II).pdf?sequence=13 diakses pada 11 Juni 2012 16.14 http://frontlinerinc.com/2012/02/pengaruh-komunitas-sosial-terhadap-keputusanpembelian-dan-sikap-terhadap-merek-part-1/ diakses pada 1 Juni 2012 pukul 21.39 http://green.kompasiana.com/penghijauan/2011/12/04/rahasia-dibalik- kesuksesan-indonesia-berkebun/ diakses pada 2 Mei 2012 pukul 20.22 http://www.tumblr.com/tagged/bandung_berkebun pada 5 Mei 2012 pukul 09.58
Nines Emarita - Hubungan antara Pencarian Informasi Melalui... Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Komunikasi © 2012 http://journals.unpad.ac.id
Page 14 of 14