HUBUNGAN ANTARA KETERAMPILAN MENYIMAK DENGAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN BAHASA ARAB Yusmaniar Safitri, Nurzaman, Tatang. Email :
[email protected] Jurusan Pendidikan Bahasa Arab Fakultas Pendidikan Bahasa dan Seni Universitas Pendidikan Indonesia ABSTRAK
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh kesulitan siswa dalam keterampilan menyimak dan menulis karangan bahasa Arab. Adapun tujuan dari penelitian di kelas VIII MTs Al-Musyawarah Lembang 2013/2014 ini yaitu untuk mencari keterkaitan antara keterampilan menyimak dengan menulis. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan pendekatan kuantitatif dengan teknik analisis regresi dan analisis korelasi, dengan sampel kelas yang berjumlah 30 siswa. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini yaitu tes tertulis. Berdasarkan hasil tes menyimak dan menulis tersebut maka dapat diketahui keterampilan menyimak siswa kelas VIII MTs Al-Musyawarah tergolong cukup dengan nilai rata-rata 66.36 dan keterampilan menulis yang baik dengan rata-rata 80.Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa Ho ditolak dan Ha diterima, yaitu adanya hubungan yang signifikan antara keterampilan menyimak dengan kemampuan menuis karangan bahasa Arab. Hal tersebut dibuktikan dengan uji One Samples Test pada data dengan menggunakan Spss 20 for Windows didapatkan nilai Sig. (t-tailed) 0,000 lebih kecil dari taraf signifikansi α = 5 % atau 0,05. Kata Kunci : Keterampilan menyimak, kemampuan menulis karangan
مج ّرد و هدف انبحث، خهفُت مه هذا انبحث َصؼبىن انتالمُذ فً مهارة االستماع و مهارة انكتابت انهغت انؼزبُت نمؼزفت ػالقت بُه3102-3102 ًمه انتالمُذ فصم انثاوً بانمدرست انثاوىَت "انمشاورة" نمباوج ػاو درس مىهج انبحث انذٌ تستؼمهها انباحثت هٍ اندراست اإلرتباطُت.مهارة االستماع و مهارة انكتابت انهغت انؼزبُت تقىُت جمغ انبُاواث فً هذا. تهمُذا21 بأمثهت، بستؼمال تقىُت تحهُم االوحدار وتحهُم االرتباط،انىصفُت فُؼزف مهارة االستماع انتالمُذ. بىاء ػهً حاصم االختبار االستماع و انكتابت.انبحث َؼىً اختبار انكتابت و مهارة انكتابت66.26 فً انفصم انثاوً بانمدرست انثاوىَت انمشاورة تدل ػهً مستىي كافُا بقُمت مؼدل هى حاصم مه هذا انبحث َظهز أن انفزوض انصفزَت مزدودة و انفزوض انمىجهت.01 انجُدة بقُمت مؼدل هى One و تحقق بمساػدة. هذا َدل ػهً أن هىاك ػالقت اندالنت بُه مهارة االستماع و مهارة انكتابت.مقبىنت tailed) وتىال وتُجتsoftware SPSS versi 20 for windows نهبُاواث باستؼمالSamples Test .1،15 أو متساوَت بـ%5 = α sig أقم مه انىتُجت111،1sig. (2 مهارة انكتابت، مهارة االستماع: انكهماث انزئُسُت
1
Dalam mempelajari bahasa arab, seseoransg diharapkan mampu menguasai keterampilan bahasa yang baik, terdapat empat aspek yang perlu diperhatikan untuk memahami keterampilan-keterampilan berbahasa, khususnya keterampilan berbahasa Arab, diantara keempat aspek tersebut yaitu : keterampilan menyimak, berbicara, membaca,menulis. Keempat keterampilan tersebut erat kaitannya dan saling menunjang satu sama lain. Salah satu dari keempat keterampilan bahasa tersebut, menyimak merupakan keterampilan dasar yang pertama kali dikuasai oleh setiap manusia. Keterampilan menyimak menjadi dasar bagi keterampilan berbahasa lain. Maka dari itu keterampilan menyimak sangat memiliki peran penting dalam penguasaan berbahasa, Seperti yang diungkapkan oleh Hermawan (2012:30) menjelaskan bahwa “53% aktivitas komunikasi didominasi oleh menyimak sedangkan menulis 14%, berbicara 16%, dan membaca 17%”. Menyimak merupakan suatu pesan yang disampaikan oleh pembicara, seperti menafsirkan atau mengartikan isi pesan.
Arif (2010:30) menjelaskan keterampilan menyimak adalah proses menyempurnakan kata sebagaimana keterampilan berbahasa lainnya. Ini sebabnya keterampilan menyimak tidak hanya menerima apa yang didengar saja. Adapun proses menyimak umumnya dibagi ke dalam lima tingkatan, yaitu : a. Tingkatan mendengar “hearing” pendengar tahu apa yang didengar tanpa mengerti maknanya. b. Tingkatan pemahaman “understanding” pendengar mengerti apa yang diucapkan oleh pembicara. c. Tingkatan penafsiran “interpreting” pendengar tidak hanya mampu mendengar dan memahaminya saja, akan tetapi mampu menafsirkan makna yang didengarnya. d. Tingkatan evaluasi “evaluating” pendengar menilai terhadap apa yang disampaikan pembicara dari kelebihan dan kekurangannya. e. Tingkatan merespon “responding” pendengar merespon apa yang disampaikan oleh pembicara. untuk dapat memiliki tingkat keterampilan menyimak, maka diperlukan latihanlatihan menyimak secara intensif. Kemudian menurut pendapat Suyanto (2000: 14) Menyimak adalah suatu proses yang mencakup kegiatan mendengarkan bunyi bahasa, mengidentifikasi, menginterpretasi, menilai, dan mereaksi atas makna yang terkandung di dalamnya. Oleh karena itu menyimak merupakan suatu proses aktualisasi suara bagi manusia, dengan telinga yang berguna untuk membedakan suara tersebut. Karena menyimak merupakan suatu pesan yang disampaikan oleh pembicara, seperti menafsirkan atau mengartikan isi pesan yang disimaknya. Keberhasilan seseorang dalam kegiatan menyimak dapat diketahui dari pemahaman informasi yang diperoleh dan penyampaian kembali informasi secara lisan maupun tertulis. Artinya keterampilan menyimak seseorang akan sangat berdampak pada memuaskannya kemampuan menulisnya. Untuk meningkatkan kualitas menyimak, siswa perlu memahami informasi yang terkandung di dalam simakannya. Selain hal itu, siswa perlu mengetahui arti kata dari informasi yang disimaknya, Dengan mengetahui arti kata dalam setiap kalimat, maka akan memudahkan penyimak dalam menangkap informasi yang disampaikan oleh pembicara. Oleh karena itu kemampuan siswa dalam hal memahami istilah-istilah 2
dalam simakan perlu ditingkatkan. Dengan menyimak, siswa akan terlatih menerima pesan dan informasi yang datang dari luar yang berupa bunyi-bunyi bahasa. Selain hal tersebut seorang penyimak perlu meningkatkan pemahaman tentang pesan atau informasi yang tersirat dari bahan yang disimaknya. Menyimak dan menulis mempunyai perbedaan yang terdapat dalam jenis komunikasi, Dalam menyimak komunikasi berbentuk lisan sedangkan dalam menulis komunikasi berbentuk tulisan. Menulis adalah salah satu dari empat macam keterampilan berbahasa, menulis dapat dipersepsi sebagai bagian literasi yang dapat dijadikan media pengembangan diri. Namun, kondisi objektif yang terjadi hingga saat ini adalah masih membudayanya aliterasi yaitu masyarakat yang dapat membaca dan menulis, tetapi tidak suka membaca dan menulis. Menurut Silvia (2012:13) Menulis merupakan suatu keterampilan berbahasa yang digunakan untuk berkomunikas secara tidak langsung, tidak secara tatap muka dengan orang lain. Dalam kegiatan menulis seseorang harus terampil memanfaatkan grafologi, struktur bahasa, dan kosakata yang nantinya akan menjadikan tulisan itu sempurna. Dibandingkan dengan tiga keterampilan berbahasa yang lain, keterampilan menulis lebih sulit dikuasai. Hal ini disebabkan kemampuan menulis menghendaki penguasaan berbagai unsur, baik unsur kebahasaan maupun unsur isi. Al-Khuliy (2002:102) menjelaskan bahwa menulis adalah salahsatu keterampilan berbahasa baik untuk pengajaran bahasa pertama maupun bahasa kedua. Pentahapan pengajaran merupakan prinsip pendidikan yang mesti diaplikasikan dalam berbagai situasi belajar baik untuk materi belajar bahasa maupun untuk materi pelajaran lainnya. Apabila kita terapkan prinsip pentahapan ini dalam pelajaran menulis, kita memulainya dari khat, naskh, (menyalin) imla, atau dikte menulis terstruktur dan kemudian menulis bebas. Pada prinsipnya fungsi utama dari menulis adalah sebagai alat komunitas yang tidak langsung. Menulis sangat penting bagi pendidikan karena memudahkan para pelajar untuk berfikir. Juga dapat menolong kita berpikir secara kritis Juga dapat memudahkan kita merasakan dan menikmati hubungan hubungan, memperdalam daya tanggap atau persepsi kita, daya imajinasi kita, membantu memecahkan masalah masalah yang kita hadapi, serta menyusun urutan bagi pengalaman. Adapun fokus masalah ini lebih jauhnya bermaksud memaparkan bagaimana kemampuan siswa dalam keterampilan menyimak dan menulis, kendala serta problematika yang dihadapi oleh peserta didik, dalam proses penelitian ini peneliti terlibat langsung di lapangan. Tujuan utama dari penelitian ini yaitu : 1. Untuk mengetahui keterampilan menyimak siswa kelas VIII MTs AlMusyawarah Lembang 2. Untuk mengetahui kemampuan menulis karangan bahasa Arab siswa kelas VIII MTs Al-Musyawarah Lembang 3. Untuk menemukan ada tidaknya hubungan antara keterampilan menyimak dengan kemampuan menulis karangan bahasa Arab siswa kelas VIII MTs Al-Musyawarah Lembang Pada dasarnya seorang penulis akan menulis dengan sangat efektif apabila ia menulis dengan satu tujuan (kosadi 2009:168), penulis pemula atau yang belum memiliki pengalaman memang menghadapi kesulitan ketika menulis dengan satu tujuan, kerena biasanya seorang penulis pemula itu melihat begitu banyak tujuan. 3
Sebagian besar tujuan itu dapat diidentifikasikan sebagai motif atau dorongan, jelaslah bahwa Tujuan yang seperti itu berada diluar situasi menulis. Adapun tujuan yang berada dalam ruang lingkup menulis menulis menurut Silvia (2012:15) antara lain : a. Untuk memberitahukan atau mengajar disebut wacana informative. b. Untuk meyakinkan atau mendesak disebut wacana persuasive. c. Untuk menghibur atau menyenangkan atau yang mengandung tujuan estetik disebut tulisan literer. d. Untuk mengekspresikan perasaan dan emosi yang kuat atau berapi api disebut wacana ekspresive. Keterampilan menulis secara langsung memberikan sarana dan membuka jalan bagi para siswa untuk benar-benar mampu melaksanakan kegiatan akademik. Tidak hanya diperlukan bagi kecakapan ekspresif, keterampilan menulispun diperlukan dalam kegiatan reseptif, menulis dapat dipersepsi sebagai bagian literasi yang dapat dijadikan media pengembangan diri. Namun, kondisi objektif yang terjadi hingga saat ini adalah masih membudayanya aliterasi yaitu masyarakat yang dapat membaca dan menulis, tetapi tidak suka membaca dan menulis. Menurut Silvia (2012:15) Tulisan dapat membantu kita menjelaskan pikiran pikiran kita. Tidak jarang kita menemui apa yang sebenarnya kita pikirkan dan rasakan menganai orang orang, gagasan gagasan, masalah masalah, dan kejadian kejadian hanya dalam proses menulis yang aktual. Di perkuat dengan penjelasan Izzan (2004:138) bahwa mengekspresikan pikiran dan perasaan dalam bentuk tulisan di tingkat pemula dapat diwujudkan melalui teknik mengarang terbimbing (guided composition) yang secara berangsur angsur harus dikembangkan menjadi teknik mengarang bebas (free composition). Melalui bimbingan tersebut diharapkan siswa dapat mengembangkan daya imajinasi secara kreatif dan produktif sehingga berpikirnya menjadi berkembang dan tidak statis, agar siswa mampu mengaplikasikan ilmu qowaid yang telah ia pelajari, tak lupa membiasakan siswa dalam pembendaharaan mufradat (kosakata) dalam insya. Ada beberapa hubungan yang berkaitan antara menyimak dengan menulis antara lain: a. Menyimak merupakan suatu cara atau model yang dipergunakan dalam pembelajaran lisan b. Walaupun menyimak pemahamaan lebih unggul dibandingkan menulis, tetapi anak-anak sering sekali gagal untuk memahaminya c. Siswa membutuhkan bimbingan yang lebih efektif lagi dalam pembelajaran menyimak dan menulis d. Menyimak turut membantu sang anak untuk menemukan ide pokok atau gagasan untuk memulai dalam pembelajran menulis karangan. Berdasarkan observasi penulis ssebelumnya, permasalahan yang ditemukan di MTs Al-Musyawarah Lembang ini, dimana masih banyak siswa yang kesulitan untuk menulis sebuah karangan. Terkadang siswa mendapat kesulitan untuk menentukan kalimat pertama yang harus ditulis, selain itu siswa pun sering mendapat kesulitan dalam menentukan kata-kata yang tepat untuk membentuk kalimat yang sempurna. Walaupun ada sebagian yang mampu membuat sebuah karangan dan itu pun harus di berikan contoh ataupun arahan dari teks yang sebelumnya di dengarkan. Apabila hal ini dibiarkan maka siswa akan terus menerus menganggap bahwa menulis karangan berbahasa arab itu sulit, 4
dan akan menjadi salah satu faktor penghambat keberhasilan belajar siswa khususnya dalam aspek menulis, serta menghambat proses belajar bahasa Arab itu sendiri. Kerangka teori yang digunakan dalam rangka mencapai tujuan yang diharapkan adalah sebagai berikut: a. Apabila dalam penelitian ini terdapat hubungan yang signifikan antara keterampilan menyimak dengan kemampuan menulis karangan bahasa Arab, maka Ha ( χ1 ≠ χ2), diterima, dan H0 ( χ1 = χ2), ditolak; b. Apabila tidak terdapat hubungan yang signifikan antara keterampilan menyimak dengan kemampuan menulis karangan bahasa Arab, maka H0 ( χ1 = χ2) diterima, dan Ha ( χ1 ≠ χ2) ditolak. METODE Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu menggunakan metode deskriptif analisis, Teknik analisis yang digunakan yaitu berupa teknik analisis regresi dan analisis korelasi. Adapun hasil penelitiannya diolah dan dianalisis untuk dapat diambil kesimpulannya. Artinya penelitian ini ditekankan pada analisis data angka (numeric), sehingga dapat diketahui hubungan yang signifikan pada variabel-variabel tersebut. Secara garis besar, desain penelitian dalam penelitian ini yaitu sebagai berikut:
X
r
Y
Keterangan: X : Keterampilan menyimak Y : Kemampuan menulis karangan berbahasa Arab r : Koefisien Variabel X terhadap Variabel Y (hubungan antara keterampilan menyimak dengan kemampuan menulis karangan berbahasa Arab) Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII Madrasah Tsanawiyah Al-Musyawarah Lembang Tahun Ajaran 2013/2014 yang berjumlah 154 siswa. Mengingat jumlah siswa kelas VIII lebih dari 100, maka menurut Arikunto (2006:134) dapat diambil antara 10-15% atau 20-25% atau lebih. Dalam penelitian ini, peneliti mengambil sekitar 15% dari jumlah populasi yang ada. Sebelum dilakukan penelitian, penulis menguji validitas instrumen yang telah disusun sebelumnya, Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukan ketepatan suatu instrumen. Soal yang dberikan saat melakulan validitas instrumen sesuai dengan apa yang nantinya akan penulis teliti, uji validitas ini diberikan kepada siswa dengan jumlah 30 orang. Reliabilitas instrumen digunakan untuk mengukur sejauh mana suatu alat ukur memberikan gambaran yang benar-benar dapat dipercaya tentang kemampuan seseorang. Reliabilitas instrumen ini diuji dengan menggunakan bantuan dari program Microsoft Office Excel 2007. Uji persyaratan analisis data dalam penelitian ini meliputi: 1. Uji Normalitas Data Uji normalitas data ini bertujuan untuk menguji apakah data yang diuji itu berdistribusi normal atau tidak dengan menggunakan rumus Kolomogrov Smirnov dengan bantuan software SPSS versi 20 for windows. 5
2. Uji Homogenitas Data Uji homogenitas dilakukan untuk mengetahui varians populasi, apakah populasi mempunyai varians yang sama atau berbeda. Teknik analisis data dalam penelitian ini: 1. Teknik Analisis Regresi Teknik ini digunakan bertujuan untuk mempelajari hubungan antara dua variabel, tidak dengan menggunakan software SPSS versi 20 for windows. 2. Teknik Analisis Korelasi Teknik analisis korelasi digunakan untuk mengetahui derajat hubungan antara variabel-variabel yang diteliti, tidak dengan menggunakan software SPSS versi 20 for windows. 3. Uji t Pengujian ini dilakukan terhadap nilai pengujian koefisien korelasi dengan menggunakan rumus one sampel test dengan bantuan software SPSS versi 20 for windows. Dengan mengambil taraf signifikansi (α) sebesar 0,05 kriteria pengujiannya yaitu jika nilai signifikansi (2-tailed) > (α) = 0,05 maka H0 diterima atau jika nilai signifikansi (2-tailed) < 0,05 maka Ho ditolak. 4. Uji Linieritas Uji linieritas ini bertujuan untuk mengetahui apakah data tersebut bersifat linier atau tidak. Dengan menggunakan ANOVA tabel dengan bantuan software SPSS versi 20 for windows. HASIL DAN PEMBAHASAN 1. Hasil uji validitas dan reliabilitas soal Perhitungan validitas instrumen penelitian dilakukan dengan menggunakan rumus korelasi Product Moment dari Pearson dengan menggunakan bantuan program Microsoft Office Excel 2007 bahwa dari 30 item soal diperoleh 20 soal valid dengan tingkat kepercayaan 95 %. Kemudian hasil uji reliabilitas instrumen penelitian terjadap sampel sebanyak 30 siswa dengan taraf kebebasan (dk) = n-2 dan taraf signifikansi 95% maka diperoleh rtabel sebesar 0,374. Sedangkan, hasil perhitungan menunjukkan rhitung (r11) sebesar 0,884. Berdasarkan hasil perhitungan uji realibilitas, maka dapat dikatakan bahwa instrumen penelitian dinyatakan reliabel, dimana r11 (0,884) > rtabel (0,374). 2. Hasil Tes a. Data tes menyimak Hasil yang diperoleh dari tes keterampilan menyimak menunjukan bahwa skor tertinggi adalah 95 dan skor terendah 35 dengan rata-rata sebesar 66,36. b. Data tes menulis Skor tertinggi yang diperoleh siswa adalah 100 dan skor terendah yang diperoleh siswa adalah 60, dengan skor rata-rata sebesar 80. 3. Uji persyaratan analisis Dalam uji persyaratan analisis ini peneliti menggunakan Software SPSS versi 20 for windows dengan tujuan untuk memudahkan penghitungan datadata tersebut. Adapun hasil dari analisis data yaitu sebagai berikut : a. Uji normalitas data kemampuan menyimak uji normalitas yang digunakan adalah Kolmogorov-Smirnov dengan mengambil taraf signifikansi (α) 0,05. dengan kriteria pengujian yang 6
digunakan adalah jika sig > 0.05 maka data berdistribusi normal, dan jika sig < 0.05, maka data berdistribusi tidak normal. Berdasarkan perhitungan menggunakan Software SPSS versi 20 for windows tersebut diperoleh nilai signifikansi dari keterampilan menyimak sebesar .145 Signifikansi lebih dari 0,05. Karena nilai signifikansi 0,145 > 0,05, maka H0 dierima. Hal ini menunjukkan bahwa data keterampilan menyimak berasal dari sampel yang berdistribusi normal. b. Uji normalitas data keterampilan menulis Data keterampilan menulis memperoleh .200 Signifikansi tersebut lebih dari 0,05. Karena nilai signifikansi 0,200 > 0,05 Hal ini menunjukkan bahwa data keterampilan menulis berasal dari sampel yang berdistribusi normal. c. Uji homogenitas data hasil dari uji homogenitas data keterampilan menyimak dan menulis diperoleh nilai sebesar 0.261, maka 0,261 > 0,05 dapat disimpulkan pada variabel menyimak dan menulis bersifat homogen. 3. Analisis data tahap selanjutnya adalah menganalisis data dengan langkah-langkah sebagai berikut: a. Uji Keberartian Regresi Diperoleh nilai ρ lebih besar dari pada tingkat α yang digunakan (0,05) atau 0,657 > 0,05 sehingga Ho ditolak yang artinya terdapat hubungan yang signifikan antara menyimak dengan menulis. b. Perhitungan koefisien korelasi Rumus yang digunakan adalah korelasi product moment dengan bantuan software SPSS versi 20 for windows. Melalui rumus ini diperoleh nilai r sebesar 0,710 yang berarti bahwa termasuk kelompok hubungan yang kuat. c. Uji t Uji statistik yang digunakan adalah uji one sampel Test berdasarkan hasil perhitungan dengan program SPSS versi 20 for windows nilai ρ lebih kecil dari taraf signifikansi α atau 0,00 < 0,05 sehingga Ho ditolak. Artinya terdapat hubungan yang signifikan antara menyimak dan menulis. d. Uji Linieritas Berdasarkan analisis diperoleh nilai yang lebih besar dari pada α yang digunakan (0,05) atau 0,20 > 0,05 sehingga variabel-variabel ini berpola linier. 4. Uji hipotesis Hipotesis Kerja (Ha): Ada hubungan antara keterampilan menyimak dengan kemampuan menulis karangan bahasa Arab; Hipotesis Nol (Ho): Tidak ada hubungan antara keterampilan menyimak dengan kekampuan menulis karangan bahasa arab; Apabila hipotesis tersebut sudah teruji kebenarannya, maka secara statistik hipotesis tersebut ditulis sebagai berikut: Ho: χ1 = χ2, artinya tidak terdapat hubungan yang signifikan antara keterampilan menyimak dengan kemampuan menulis karangan bahasa Arab siswa.
7
Ha: χ1 ≠ χ2, artinya terdapat hubungan yang signifikan antara keterampilan menyimak dengan kemampuan menulis karangan bahasa Arab siswa. Dari hasil analisis uji normalitas dan homogenitas data sebelumnya diperoleh hasil yang menunjukan bahwa data tersebut berdistribusi normal dan homogen. Dan berdasarkan hasil analisis diperoleh nilai sig (2-tailed) 0.00. karena 0.00 < 0.05 maka maka Ho ditolak dan Ha diterima. Dan dengan demikian dapat ditafsirkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara keterampilan menyimak dengan kemampuan menulis karangan bahasa Arab siswa. KESIMPULAN Berdasarkan hasil perhitungan dan analisis data penelitian diperoleh ratarata nilai keterampilan menyimak yang mereka miliki yaitu sekitar 66,36 ini menunjukan bahwa keterampilan menyimak siswa termasuk ke dalam kategori cukup. rata-rata nilai keterampilan menulis yang mereka miliki yaitu sekitar 80 termasuk ke dalam kategori baik. Dan berdasarkan hasil penghitungan statistik, nilai signifikansi (2-tailed) yaitu 0,000. Hasil ini lebih kecil dari nilai sig α = 5% atau sama dengan 0,05. Dan hasil dari koefisien korelasi yaitu sebesar 0,710 dan ini termasuk ke dalam hubungan yang kuat. Kemudian hasil dari 0.000 < 0.05 artinya H0 ditolak dan Ha diterima. Ini menunjukan adanya hubungan yang signifikan antara keterampilan menyimak dengan kemampuan menulis bahasa arab (Insya). Berdasarkan hasil pengujian hipotesis telah terbukti bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara keterampilan menyimak dengan keterampilan menulis. Keterampilan menyimak memberikan kontribusi sebesar 50,41% terhadap keterampilan menulis. Yang artinya semakin baik keterampilan menyimak siswa maka akan semakin baik pula keterampilan menulis nya. Seperti yang telah disebutkan sebelumnya bahwa kontribusi keterampilan menyimak terhadap keterampilan menulis sebesar 50,41%, hal tersebut berarti keterampilan menyimak ini setengahnya dari faktor yang mempengaruhi keterampilan menulis, sisanya 49,50% ditentukan oleh faktor-faktor keterampilan yang lainnya. Kenyataan dan pembuktian hipotesis ini memperkuat hasil penelitian bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara keterampilan menyimak dengan keterampilan menulis. Oleh karena itu, guna meningkatkan keterampilan menulis siswa perlu lebih dioptimalkan keterampilan menyimaknya dan diperhatikan pula faktor-faktor lainnya karena pengetahuan dan wawasan yang diperkaya melalui kegiatan menyimak memiliki peranan yang sangat menguntungkan untuk bekal siswa dalan melakukan kegiatan menulis. DAFTAR PUSTAKA
Al-khuly. (2002). Model Pembelajaran Bahasa Arab. Bandung: Pusat Studi Islam Bahasa Arab (PSIBA) Arif. M. (2010). Efektifitas Penggunaan Laboratorium Bahasa Terhadap Pembelajaran Istima Bahasa Arab. (Studi eksperimen terhadap siswa kelas X Madrasah Aliyah Al-Inayah tahun ajaran 2010/2011). Skripsi pada FPBS UPI Bandung: Tidak diterbitkan Arikunto. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta. Hermawan, H. (2012). Menyimak Keterampilan Berkomunikasi yang Terabaikan. Yogyakarta: Graha Ilmu. Izzan,A. (2004). Metodologi Pembelajaran Bahasa arab. Bandung. Humaniora. 8
Kosadi. (2009). Bahasa dan Sastra dalam Perspektif Pendidikan. Bandung. FPBS Silvia, E (2012). Efektivitas Pembelajaran Bahasa Arab Melalui Media Audiovisual Film Kartun Berbahasa Arab Terhadap Penguasaan Insya. (Studi eksperimen pada kelas XI Madrasah Aliyah Al Ihsan Baleendah tahun ajaran 2011/2012) Skripsi pada FPBS UPI Bandung: Tidak diterbitkan Suyanto, I. (2000). “Korelasi antara Kemampuan Menyimak dan Indeks Prestasi Komulatif Mahasiswa DII PGSD Penyetaraan Tatap Muka FKIPUNS UPP Kebumen Tahun 1997/1998”. Peneitian Perorangan dalam Bidang Pendidikan. Surakarta: Tidak diterbitkan
9