HUBUNGAN ANTARA KESTABILAN EMOSI DENGAN MOTIF AFILIASI PADA SISWA KELAS X TEKNIK ELEKTONIKA INDUSTRI SMK NEGERI 1 WONOSEGORO TAHUN PELAJARAN 2015 / 2016 Oleh : KURNIA WATI
ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya Hubungan antara Kestabilan Emosi dengan Motif Afiliasi pada Siswa Kelas X Teknik Elektronika Industri SMK Negeri 1 Wonosegoro Tahun Pelajaran 2015/2016. Populasi dan sampel dalam penelitian ini adalah siswa kelas X Teknik Elektronika Industri SMK Negeri 1 Wonosegoro Tahun Pelajaran 2015/2016 yang berjumlah 32 orang. Seluruh siswa digunakan sebagai sampel sehingga teknik sampling yang digunakan adalah total sampling atau sampling jenuh. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah korelasi product moment (angka kasar). Berdasarkan hasil analisis data yang dianalisis yaitu variabel kestabilan emosi dengan motif afiliasi dengan menggunakan rumus r product moment diperoleh r hitung yaitu sebesar 0,397. Kemudian dikonsultasikan dengan tabel nilai-nilai r product moment dengan taraf signifikansi 5% menunjukkan 0,397 > 0,349. Jadi dapat disimpulkan bahwa hasil r hitung lebih besar dari pada r tabel dalam signifikan 5%. Dengan demikian, hipotesis yang menyatakan bahwa “Ada Hubungan yang Positif dan Signifikan antara Kestabilan Emosi dengan motif Afiliasi pada Siswa Kelas X Teknik Elektronika Industri SMK Negeri 1 Wonosegoro Tahun Pelajaran 2015/2016” diterima kebenarannya pada taraf signifikansi 5%.
Kata Kunci : Hubungan, Kestabilan Emosi, Motif Afiliasi
1
ABSTRACT Kurnia Wati. THE CORRELATION BETWEEN EMOTIONAL STABILITY WITH THE AFFILIATION MOTIVE ON X GRADE STUDENT INDUSTRY ELECTRONICS ENGINEERING ON SMK NEGERI 1 WONOSEGORO IN THE ACADEMIC YEAR OF 2015/2016. Thesis, Surakarta. Teacher Training and Education Faculty Slamet Riyadi University Surakarta. March 2016. The goal of this research is to know whether or not correlation between emotional stability with the affiliation motive on X grade student Industry Electronics Engineering on SMK Negeri 1 Wonosegoro in the academic year of 2015/2016. The population and sample in this research is X grade student Industry Electronics Engineering on SMK Negeri 1 Wonosegoro in the academic year of 2015/2016 which amounted to 32 students. All students are used as sample so that the resercher uses total sampling as her sampling technique. Technique of collecting the data used in this research are questionnaire and documentation. The questionnaire is used to collect the data about emotional stability and affiliation motive, while the documentation is used to get the data about respondents’ name. The technique in analyzing data used is product momnet correlation. Based on the data analysis on emotional stability and affiliation motive variable by using r product moment formula earned rcount is 0,397. Furthermore it is consultated with table r product moment values with the level of significane 5% and 1% shows 0,397> 0,349. So, it can be concluded that the result of rcount is bigger than rable in the level of significance 5%. As a result the hypothesis which state that “ there is correlation between emotional stability with the affiliation motive on X grade student Industry Electronics Engineering on SMK Negeri 1 Wonosegoro in the academic year of 2015/2016” is accepted with the level of significance 5%. Keywords: Correlation, Emotional Stability, Affiliation Motive
2
setiap individu seperti remaja. Hal ini dibuktikan di kelas X Teknik Elektonika Industri di SMK Negeri 1 Wonosegoro banyak remaja yang kurang bisa menstabilkan emosi dan tidak sedikit dari mereka mudah sekali terpancing emosinya oleh hal-hal yang sepele (marah, gembira, sedih, cemburu, cemas, cinta, dan takut). Penyimpangan individu, sebagai dampak ketidak berhasilnya tugas perkembangan sesuai dengan fase perkembangannya. Perkembangan sosial merupakan proses belajar untuk dapat menyesuaiakan diri terhadap norma moral, kelompok, ataupun tradisi yang saling berkomunikasi dan bekerja sama untuk dapat bersosialisasi. Dorongan untuk berafiliasi muncul disebabkan karena sebagai makhluk sosial yang memiliki berbagai macam kebutuhan yang harus dipenuhi apabila ingin kehidupannya berjalan terus, seseorang menyadari bahwa dalam sebuah kehidupan sehari-hari, dirinya tak mungkin bisa terlepas dengan orang lain. Berdasarkan hasil penelitian uraian di atas peneliti tertarik untuk
PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Remaja merupakan masa pancaroba, penuh dengan kegelisahan dan kebingungan. Masa remaja merupakan periode perubahan, selama awal masa remaja ketika perubahan fisik terjadi dengan pesat, perubahan perilaku dan sikap juga berlangsung pesat. Perubahan-perubahan yang dialami tersebut, antara lain: meningginya emosi, perubahan fisik (bentuk tubuh dan proporsi tubuh) maupun fungsi fisiologis (kematangan organorgan seksual), minat, sosial, dan pola. (Hurlock, 2002:207). Masa remaja dikenal dengan masa yang terjadi pergolakan emosi yang diiringi dengan pertumbuhan fisik yang pesat dan pertumbuhan secara psikis yang bervariasi. Keadaan ini juga kemudian akan mempengaruhi perubahan emosi remaja. Seseorang dikatakan memiliki kestabilan emosi apabila ia mampu mengendalikan emosinya, berpikir secara matang dan objektif terhadap dirinya maupun orang lain. Kenyataan di lapangan dan hasil informasi dari guru Bimbingan dan Konseling bahwa kestabilan emosi dan motif afiliasi merupakan suatu kebutuhan yang diperlukan
3
pada “Hubungan antara Kestabilan Emosi dengan Motif Afiliasi Siswa Kelas X Teknik Elektonika Industri SMK Negeri 1 Wonosegoro Tahun Pelajaran 2015/2016”.
melakukan penelitian “Hubungan antara Kestabilan Emosi dengan Motif Afiliasi Siswa Kelas X Teknik Elektonika Industri SMK Negeri 1 Wonosegoro Tahun Pelajaran 2015/2016.”
D. Perumusan Masalah Berdasarkan pembatasan masalah di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah “Apakah ada Hubungan yang Positif dan Signifikan antara Kestabilan Emosi dengan Motif Afiliasi pada Siswa Kelas X Teknik Elektonika Industri SMK Negeri 1 Wonosegoro Tahun Pelajaran 2015/2016”?
B. Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka dapat diidentifikasikan sebagai berikut: 1. Masih banyak siswa yang tingkat kestabilan emosinya tidak bisa dikendalikan. 2. Ada faktor internal dan foktor external yang mempengaruhi tingkat kestabilan emosi dan motif afiliasi siswa X Teknik Elektonika Industri SMK Negeri 1 Wonosegoro Boyolali. 3. Adanya Hubungan antara Kestabilan Emosi dengan Motif Afiliasi pada Siswa Kelas X Teknik Elektonika Industri SMK Negeri 1 Wonosegoro Tahun Ajaran 2015/2016.
E. Tujuan Penelitian Tujuan yang akan dicapai dalam penelitian ini adalah ”Untuk mengetahui ada tidaknya “Hubungan yang Positif dan Signifikan antara Kestabilan Emosi dengan Motif Afiliasi pada Siswa Kelas X Teknik Elektonika Industri SMK Negeri 1 Wonosegoro Tahun Pelajaran 2015/2016”.
C. Pembatasan Masalah Berdasarkan identifikasi masalah tersebut di atas agar masalah yang ditelilti tidak meluas dan menyimpang dari pokok permasalahan maka perlu dibatasi masalahnya
F. Manfaat Penelitian 1. Manfaat Teoritis
4
a. Dapat memberikan sumbangan yang berupa pengembangan ilmu pengetahuan dalam pendidikan, khususnya Bimbingan dan Konseling. b. Dapat dijadikan bahan acuan bagi penelitian lebih lanjut dengan subjek yang berbeda dan jenis penelitian yang berbeda pula.
terkait dengan kestabilan emosi dan motif afiliasi siswa. METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian SMK Negeri 1 Wonosegoro, Boyolali. 2. Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan pada bulan Januari sampai bulan Februari 2016.
2. Manfaat Praktis a. Bagi Siswa Dapat lebih mengontrol emosi siswa ketika berada di lingkungan sekolah maupun di luar sekolah. b. Bagi Guru Dapat menjadi masukan bagi para guru untuk menentukan langkahlangkah dalam mengendalikan kestabilan emosi siswa kelas X Teknik Elektonika Industri SMK Negeri 1 Wonosegoro sebagai motif berafiliasi c. Bagi Sekolah Dapat menjadi tolak ukur yang digunakan oleh sekolah, dalam menetapkan kebijakankebijakan selanjutnya
B. Bentuk dan Strategi Penelitian Bentuk dan strategi yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif dengan jenis korelasional. (Sugiyono, 2012 : 11). C. Populasi, Sampel dan Sampling 1. Populasi “Populasi merupakan obyek atau subyek yang berada pada suatu wilayah dan memenuhi syaratsyarat tertentu berkaitan dengan masalah penelitian” (Riduwan, 2010:8). Seluruh siswa kelas X Teknik Elektonika Industri SMK Negeri 1 Wonosegoro Tahun Pelajaran 2015/2016 yang terdiri dari siswa kelas X
5
Teknik Elektonika Industri dan setiap kelas berjumlah 32 siswa. 2. Sampel “Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi”. (Sugiyono, 2012:120). Seluruh siswa kelas X Teknik Komputer Jaringan 1 SMK Negeri 1 Wonosegoro Tahun Pelajaran 2015/2016 yang berjumlah 32 siswa. 3. Sampling Dalam penelitian ini diggunakan sampling jenuh yaitu teknik penetuan sampel bila semua anggota populasi digunakan.
Angket adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya, atau hal-hal yang ia ketahui (Suharsimi Arikunto, 2006: 151). Dalam penelitian ini menggunakan jenis angket tertutup dan cara penyampaian menggunakan angket langsung. 2. Dokumentasi Dokumentasi dalam penelitian ini digunakan untuk mengetahui catatancatatan atau data-data tersebut siswa kelas X Teknik Elektonika Industri SMK Negeri 1 Wonosegoro Tahun Pelajaran 2015/2016.
D. Variabel Penelitian Dalam penelitian ini menggunakan dua variabel, yaitu: 1. Variabel Independen atau variabel bebas (X) “Variabel bebas yaitu kestabilan emosi”. 2. Variabel Dependen atau variabel terikat (Y) “Variabel terikat yaitu motif afiliasi”.
F. Uji Coba Instumen 1. Uji Validitas Menggunakan rumus atau teknik yang bisa digunakan untuk mengukur validitas adalah: teknik korelasi product moment (angka kasar) yang dikemukakan oleh Pearson.
E. Teknik Pengumpulan Data 1. Angket atau Kuisioner
( √*
6
(
) +*
)(
) (
)+
(Suharsimi Arikunto, 2005:72)
dikonsultasikan dengan tabel interpretasi koefisien korelasi dari Suharsimi Arikunto (2005:93) sebagai berikut:
2. Uji Reliabilitas Selanjutnya diggunakan rumus belah dua yang dikemukakan oleh Spearman-Brown dengan langkah-langkah sebagai berikut: a. Memasukkan data ke dalam rumus rumus korelasi product moment (angka kasar)
BESARNYA NILAI
INTERPRESTASI
Antara 0,800 sampai Sangat tinggi dengan 1,000 Antara 0,600 sampai Tinggi dengan 0,800 Antara 0,400 sampai Cukup dengan 0,600
( √*
(
)(
)
) +*
Antara 0,200 sampai
(
Rendah
) +
dengan 0,400 Antara 0,000 sampai
(Suharsimi Arikunto, 2005:72)
Sangat rendah dengan 0,200
b. Selanjutnya hasil dari perhitungan tersebut dimasukkan ke dalam rumus belah dua dari Spearman-Brown sebagai berikut: ⁄
(
⁄
3. Hasil Uji Instrumen a. Hasil Uji Validitas Hasil uji coba tersebut dianalisis dengan menggunakan bantuan program SPSS seri 16, diketahui bahwa dari 40 item pernyataan yang di uji cobakan kepada 28 responden diperoleh hasil yang valid sebanyak 34 item, dan yang tidak valid sebanyak 6 yaitu item nomor 5, 10, 16, 21, 24, 33. Dengan demikian data mengenai kestabilan emosi sebanyak 34 item pernyataan. Sedangkan 40 item pernyataan mengenai
⁄ ⁄
)
(Suharsimi Arikunto, 2005:93)
Hasil perhitungan rhitung dibandingkan dengan rtable pada taraf signifikan 5%. Jika r-hitung > dari pada r-table maka instrumen tersebut dapat dikatakan reliabel. Untuk mengetahui kriteria reliabilitas soal, maka hasil perhitungan r11 di atas kemudian
7
motif afiliasi yang samasama di uji cobakan kepada 28 responden diperoleh hasil yang valid sebanyak 36 item dan yang tidak valid sebanyak 4 item yaitu item nomor 5, 28, 35, 40. Dengan demikian item pernyataan yang bisa digunakan untuk mengumpulkan data mengenai motif afiliasi sebanyak 36 item pernyataan. Berdasarkan uji coba skala kestabilan emosi dan motif afiliasi yang terdiri dari 40 item pernyataan dan di uji cobakan kepada 28 responden dengan nilai r tabel 0,374 pada taraf signifikansi 5% dapat ditemukan sebanyak 6 item pertanyaan untuk kategori kestabilan emosi dan 4 item pernyataan untuk kategori motif afiliasi.
antara 0,800-1,000 atau mempunyai reliabilitas sangat tinggi. Sedangkan hasil uji reliabilitas variabel motif afiliasi diperoleh koefisian reliabilitas 0,937, sehingga angket tersebut masuk dalam kategori antara 0,8001,000 atau mempunyai reliabilitas sangat tinggi. G. Teknik Analisis Data Teknik analisis data merupakan bagian terpenting dalam penelitian, karena dengan analisis data tersebut dapat diberi arti dan makna yang berguna dalam masalah penelitian. Analisis ini yang digunakan sudah jelas untuk menjawab rumusan masalah atau menguji hipotesis yang telah dirumuskan (Sugiyono, 2009:333). Setelah data-data yang penulis kumpulkan terutama data yang diperlukan dalam menganalisis data ini menggunakan analisis data teknik korelasi product moment (angka kasar) yang dikemukakakan oleh Pearson.
b. Uji Reliabilitas Hasil uji reliabilitas variabel kestabilan emosi dengan menggunakan rumus korelasi product moment angka kasar. Selanjutnya dicari dengan menggunkana rumus Spearman Brown (lihat lampiran 7). Dari hasil analisa diperoleh koefisien reliabilitas = 0,956, sehingga angket tersebut masuk dalam kategori
( √*
(
) +*
)(
) (
)+
(Suharsimi Arikunto, 2005:72)
HASIL DAN PEMBAHASAN
8
lebih besar dari r tabel atau 0,397 > 0,349. Disimpulkan bahwa hipotesis nol atau hipotesis nihil (H0) yang menyatakan: “Tidak Ada Hubungan yang Positif dan Signifikan antara Kestabilan Emosi dengan Motif Afiliasi pada Siswa Kelas X Teknik Elektronika Industri SMK Negeri 1 Wonosegoro Tahun Pelajaran 2015/2016” ditolak dan hipotesis kerja atau hipotesis alternatif (Ha/Hk) yang diajukan yang menyatakan: “Ada Hubungan Positif dan Signifikan antara Kestabilan Emosi dengan Motif Afiliasi pada Siswa Kelas X Teknik Elektronika Industri SMK Negeri 1 Wonosegoro Tahun Pelajaran 2015/2016” diterima kebenarannya pada taraf signifikansi 5%.
A. Deskripsi Data 1. Deskripsi Data Hasil Angket Kestabilan Emosi (X) Mengenai hasil kestabilan emosi memperoleh nilai tertinggi 117 dan nilai terendah 90, adapun analisis data diperoleh nilai mean : 103, 093 median : 103, 388 modus : 103, 978 dan standar deviasi : 5, 695
hitung
2. Deskripsi Data Hasil Angket Motif Afiliasi (Y) Mengenai hasil motif afiliasi memperoleh nilai tertinggi 128 dan nilai terendah 80, adapun analisis data diperoleh nilai mean : 115, 437 median : 115,5 modus : 115,626 dan Standar deviasi : 205. B. Pengujian Hipotesis Berdasarkan hasil analisis data yaitu hubungan antara kestabilan emosi dengan motif afiliasi yang dianalisis menggunakan r product moment diperoleh r hitung yaitu sebesar 0,397, selanjutrnya r hitung tersebut dikonsultasikan dengan r tabel dengan taraf signifikansi 5% yaitu 0,349. Jadi dapat disimpulkan bahwa r
C. Pembahasan Hasil Analisis Data Dari hasil pengujian hipotesis di atas ternyata hipotesis yang menyatakan “Ada Hubungan antara Kestabilan Emosi dengan Motif Afiliasi pada Siswa Kelas X Teknik Elektronika Industri SMK Negeri 1 Wonosegoro Tahun Pelajaran
9
2015/2016” diterima karena teruji kebenarannya.
sebesar 0,397. Selanjutnya nilai r tersebut hitung dikonsultasikan ke r tabel product moment dengan N = 32 dan taraf signifikansi 5 % yaitu sebesar 0,349. Ternyata hasil analisis yaitu 0,397 > 0,349. Dapat disimpulkan bahwa hipotesis nol atau hipotesis nihil (H0) yang berbunyi: “Tidak Ada Hubungan antara Kestabilan Emosi dengan Motif Afiliasi pada Siswa Kelas X Teknik Elektronika Industri Tahun Pelajaran 2015/2016” ditolak dan hipotesis kerja atau hipotesis alternatif (Ha/Hk) yang diajukan yang menyatakan: bahwa “Ada Hubungan antara Kestabilan Emosi dengan Motif Afiliasi pada Siswa Kelas X Teknik Elektronika Industri Tahun Pelajaran 2015/2016” diterima kebenarannya pada taraf signifikansi 5%.
D. Keterbatasan Penelitian Dalam penelitian ini masih banyak keterbatasan dan kekurangan, adapun keterbatasan adalag sebagai berikut: 1. Instrumen yang digunakan dalam penelitian adalah angket dimana angket dibuat berdasarkan rumusan sendiri yang disusun berdasarkan teoriteori yang digunakan sebagai bagian dalam skripsi. Mungkin masih banyak faktor-faktor yang belum diungkapkan mengenai kestabilan emosi dan motif afiliasi. 2. Jika diteliti dengan jumlah sampel yang berbeda maka kemungkinan hasilnya akan berbeda juga. KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis data secara statistik tentang “Hubungan antara Kestabilan Emosi dengan Motif Afiliasi pada Siswa Kelas X Teknik Elektronika Industri Tahun Pelajaran 2015/2016” yang dianalisis dengan menggunakan r product moment diperoleh r hitung yaitu
B. Saran 1. Bagi Siswa Hendaknya siswa dalam meningkatkan motif afiliasi perlu menjaga kestabilan emosi yang
10
baik, karena kestabilan emosi dapat dilakukan melalui berinteraksi dengan orang lain agar dapat berkembang lebih baik. Selain itu siswa juga harus terus belajar mengenai pentingnya berperilaku baik dan menghindari berperilaku buruk. 2. Bagi Guru Hendaknya guru Bimbingan dan Konseling dapat memberikan pengertian tentang pentingnya melatih kestabilan emosi agar lebih baik lagi dan permasalahanpermasalahan yang dihadapi siswa yang berkaitan dengan motif afiliasi dapat dipecahkan bersama antara guru Bimbingan dan Konseling dengan siswa. 3. Bagi Sekolah Hendaknya sekolah atau lembaga perlu adanya kerjasama baik dengan anggota keluarga sekolah (kepala sekolah, guru, karyawan) sehingga mampu memberikan pengawasan bagi siswa yang mengalami permasalahan yang
berkaitan dengan kestabilan emosi dan motif afiliasi. DAFTAR PUSTAKA Hurlock. 2002. Psikologi Perkembangan. Jakarta: Erlangga. Riduwan. 2013. Skala Pengukuran Variabelvariabel Penelitian. Bandung: Afabeta. Samsudi. 2009. Disain Penelitian Pendidikan. Semarang: Universitas Negeri Semarang Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Kombinasi (MixedMethods).Bandung: CV Alfabeta. Suharsimi Arikunto. 2005. DasarDasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara. .2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Asdi. Maha Satya.
11