PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
HUBUNGAN ANTARA KEMANDIRAN DENGAN KEMATANGAN KARIR PADA SISWA KELAS XII SMK NEGERI 2 DEPOK SLEMAN YOGYAKARTA
Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi Program Studi Psikologi
Disusun oleh : Samuel Aditya Eko Putranto 119114065
PROGRAM STUDI PSIKOLOGI JURUSAN PSIKOLOGI FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS SANATA DHARMA 2016
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
SKRIPSI
HUBUNGAI\ AI\ITARA KEMANDIRHN DENGAN KEMATAI\GAI{
KARIR PADA SISWA KELAS
Dosen Pembimbing SkriPsi'
Mw Ratri Sunar Astuti, M.Si
)ilr SMK NEGERT
2 DEPOK, SLEMAN,
Tanggal:...
3 1 MAY
20i6
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
SKRIPSI
HUBT]NGAN ANTARA KEMANDIRIAI\ DENGAN KEMATANGAN
KARIR PADA SISWA KELAS XII SMK NEGERI 2 DEPOK SLEMAhI, YOGYAKARTA Dipersiapkan dan ditulis oleh:
Penguji
Nama
Penguji
l:
AT ?f$ @,try tl
Ratri
t ActbXSi
.'n
syrqKg{a --{9
Penguji 2:Dr. T. Pri
fud,*&
Penguji 3: Sylvia Carolina MYM., M.Si
,
Dr. T. Priyo Widiyanto, M.Si
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
.......“MOTTO”.........
“Diberkatilah orang yang mengandalkan TUHAN, yang menaruh harapannya pada TUHAN! — “Yeremia 17: 7”—
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
HALAMAN PERSEMBAHAN
Karya ini kupersembahkan untuk: Tuhan
Yesus
mendampingiku
yang
selalu
ada
dan
dalam setiap kehidupanku. Segala
sesuatu dicukupkan dan ditolong oleh Nya, karena tidak ada yang tidak mungkin bagi Nya. Bapak dan Ibuk yang sangat aku cintai, yang selalu kubanggakan, selalu memberikan yang terbaik buat anaknya. Mereka selalu menjadi motivasi bagi saya untuk melakukan yang terbaik dalam setiap kehidupanku. Keluarga besar Wonogiri dan Wonosobo yang selalu mendukung dan memotivasi, terlebih ketika saya sedang masa pemulihan dari operasi tangan yang membuat saya tidak berdaya akan kehidupan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI VI
PERNYATAAI{ KEASLIAN KARYA Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tutis ini
tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.
Yogyakarla, April 2016
Penulis, t'/'''
I
)
// ,/ ./ // ,/ ,/ / --F: ,z '/
--'. /'
//'//''
Samuel Aditya Eko Putranto
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
HUBUNGAN ANTARA KEMANDIRAN DENGAN KEMATANGAN KARIR SISWA SMK NEGERI 2 DEPOK SLEMAN YOGYAKARTA Samuel Aditya Eko Putranto ABSTRAK Penelitian ini membahas hubungan antara kemandirian dengan kematangan karir pada siswa-siswi kelas XII SMK Negeri 2 Depok, Sleman, Yogyakarta. Variabel tergantung dalam penelitian ini adalah kematangan karir, sedangkan variabel bebasnya adalah kemandirian. Hipotesis yang diajukan adalah ada hubungan antara kemandirian dengan kematangan karir. Semakin tinggi kemandirian maka semakin tinggi pula kematangan karir. Subjek dalam penelitian ini berjumlah 353 orang. Subjek dipilih dengan metode purposive sampling, yaitu siswa-siswi SMK Negeri 2 Depok, Sleman. Metode pengumpulan data dengan penyebaran skala kemandirian yang dikembangkan oleh Yuanda dan skala kematangan karir yang dikembangkan oleh peneliti. Reliabilitas skala tersebut adalah 0,901 untuk skala kemandirian dan 0,930 untuk skala kematangan karir. Teknik analisis data yang digunakan adalah teknik korelasi Product Moment. Hasil perhitungan menggunakan Product Moment menunjukkan terdapat hubungan antara kemandirian dengan kematangan karir pada siswa-siswi kelas XII SMK Negeri 2 Depok, Sleman, Yogyakarta dengan korelasi 0,659 pada taraf signifikansi 0,01. Koefisien determinasi yang dihasilakn adalah sebesar 0,434 (43,4%). Hasil tersebut menunjukkan sumbangan variabel kemandirian terhadap kematangan karir adalah sebesar 43,4%.
Kata kunci : Kemandirian, Kematangan Karir, Remaja, SMK
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
RELATIONSHIP BETWEEN AUTONOMY AND CAREER MATURITY AT STUDENTS OF SMK NEGERI 2 DEPOK, SLEMAN, YOGYAKARTA Samuel Aditya Eko Putranto ABSTRACT This research discussed about the correlation between autonomy and career maturity for the 3rd grade student of vocational high school 2 Depok, Sleman, Yogyakarta. Dependent variable in this research is career maturity and independent variable is autonomy. The proposed hypothesis are there is the correlation between autonomy and career maturity. If the autonomy got higher than the career maturity get higher too. Subject of this research were 353 students. Subjects were chose by purposive sampling method, which is the students of vocational high school 2 Depok, Sleman, Yogyakarta. Data were collected through spread the scale of autonomy which developed by Yuanda and career maturity scale developed by researchers.The reliability scale of autonomy as much as 0,901 and reliability of the scale of career maturity as much as 0,930. Data were analysed with correlation product moment technique. The result indicates that there’s a correlation between autonomy and career maturity for the 3 rd grade student of 2 Depok, Sleman, Yogyakarta vocational school with the correlation is 0,659 at 0,01 level signification. Coefficient determination is 0,434 (43,4%). It’s indicated that the autonomy variabel contribution career maturity is 43,4%.
Key words : Autonomy, Career Maturity, Adolescent, Vocasional School
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI IX
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPE,NTINGAN AKADEMIS Yanq bertanda tasan di bawah ini. saya mahasiswa ljniversitas Sanata Dharma : Samuel Aditva Eko Putranto
Nama
Nomor
Mahasiswa : 1191 14065
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:
HUBUNGAN AN'TARA KEMANDIRIAN DENGAN KEMATANGAN
KARIR PADA SISWA KELAS XII SMK NEGERI 2 DEPOK, SLEMAN, YOGYAKARTA berserta perangkat yang diperlukan
(bila ada). Dengan demikian,
saya
memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya di internet atau
media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta
tjin dari saya
maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.
Di buat di Yogyakarta
(Samuel Aditya Eko Putranto)
*File
dapat
diminta atau dicopy dari Perpustakaan Universitas SanataDharma
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
KATA PENGANTAR Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala berkat dan kebaikan-Nya, sehingga penulisan skripsi ini dapat selesai dengan baik. Skripsi ini tidak akan selesai tanpa dukungan dari berbagai pihak. Pada kesempatan ini, penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada : 1. Bapak Dr. T. Priyo Widiyanto, M.Si., selaku Dekan Fakultas Psikologi 2. Bapak P. Eddy Suhartanto, M.Si., selaku Kepala Program Studi Psikologi 3. Ibu Ratri Sunar Astuti, M.Si., selaku dosen pembimbing skripsi. Terima kasih karena ibu telah memberikan waktu serta kesempatan yang luar biasa selama satu semester ini untuk bimbingan bersama ibu. Terima kasih untuk selalu memberikan motivasi agar penulis dapat segera menyelesaikan skripsi ini. 4. Bapak C.Wijoyo Adinugroho, S. Psi, dan Bapak P. Eddy Suhartanto, M.Si., selaku dosen pembimbing akademik yang telah membimbing penulis selama menempuh studi di Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma. 5. Bapak dan Ibu Dosen, serta staf Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma yang telah memberikan ilmu dan wawasan yang sangat berguna selama perkuliahan. 6. Bapak dan Ibuk, orang tua yang penulis cintai. Terimakasih karena telah merawat dan memberikan kasih sayang tanpa batas kepada penulis. Terima kasih akan motivasi yang diberikan dari seberang pulau di sana. Bapak dan Ibuk merupakan motivasi terbesar penulis untuk selalu berusaha mengukir
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
senyum bangga pada wajah Bapak dan Ibuk melalui setiap tanggung jawab yang dipercayakan pada penulis. 7. Mas Agung, Mas Dwi, Mami Rossa, Budhe Erika, Bu Ismundari serta temanteman Tim Konseling Gereja Kristen Indonesia (GKI) Gejayan, Yogyakarta yang telah memberikan kesempatan untuk belajar mengenal diri sendiri, penerimaan dan motivasi yang luar biasa. Kalian merupakan keluarga ku yang mengenalkan penulis akan Tuhan Yesus lebih dalam melalui pengalaman teman-teman. 8. Mas Ayodya, selaku direktur Biro Psikologi Coconut Manajemen Team yang telah memberikan kesempatan luar biasa selama dua tahun kepada penulis untuk bekerja part-time dan dapat mempraktekan ilmu psikologi yang sudah didapat di kampus dengan berbagai kegiatan. 9. Teman-teman Divisi Peer-Counselor yang berjuang bersama sewaktu Diklat Kebangsaan dan di masing-masing sekolah, berjuang agar adek-adek kita ag layak dan berhak untuk meraih masa depan mereka dengan baik. Selain itu, teman-teman Divisi Biro yang berjuang bersama selama setahun melayani klien dan menjalankan proyek-proyek bersama. Namun sayang, aku jarang mengambil proyek karena aku harus prioritas dengan kuliah yang dulu sempat terlambat. Untuk teman-teman Divisi Biro 2016, kalian harus tetap semangat!! 10. SMK Negeri 2 Depok, Sleman yang telah memberikan waktu dan kesempatan untuk meneliti disekolah. Dan juga Pak Bangun yang menjadi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
patner penelitian. Besar harapan agar penelitian ini dilanjutkan dengan berbagai program-program bimbingan konseling. 11. Keluarga besar Siswosaputro dan Basirun yang selalu memotivasi penulis dan selalu hadir dalam setiap waktu. Tuhan memberikan kasih yang melimpah kepada kalian dan kalian memberikan aku kasih yang sangat besar juga. Tuhan Yesus selalu menyertai kalian. Immanuel! 12. Keluarga FCBI Jogja, dan Fans Bayern Munchen Indonesia. Terimakasih selama bertahun-tahun mendampingi dan memberikan semangat yang membara,, terlebih ketika sedang berkumpul dan menikmati kemenangan. Danke Bayern Munchen! Mia San Mia! 13. Teman-teman seperjuangan bimbingan Bunda Ratri yang saling memberikan semangat dan motivasi dalam proses penyusunan skripsi. Semua akan selesai pada waktuNya. Keep Fight! 14. Teman-teman seperjuangan Adi, Alek, Togi, Maya dan lainnya. Dari SMA hingga sekarang kita harus tetap berjuang, hajar lei apapun yang didepan. 15. Teman-teman kost, Kunto, Gama, Joko, Gama, Pras, Bayu, dan lainnya. Kalian harus tetap seterong... Yang terpenting adalah jangan lupa bayar LISTRIK!! 16. Semua teman-teman seperjuangan di Fakultas Psikologi 2011, dan 2012 (Leo, Rossa, Shela, Vita, Richard, dll) Universitas Sanata Dharma yang tidak dapat penulis sebutkan satu. Selamat berjuang!
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
17. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, terima kasih atas bantuan, baik secara langsung maupun tidak, sehingga skripsi ini selesai dengan baik. Kiranya Tuhan selalu memberkati kita semua. Yogyakarta, April 2016 Penulis,
Samuel Aditya Eko Putranto
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL.................................................................................................i HALAMAN PERSETUJUAN DOSEN PEMBIMBING........................................ii HALAMAN PENGESAHAN PENGUJI ..............................................................iii MOTTO .................................................................................................................iv HALAMAN PERSEMBAHAN ..............................................................................v PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ................................................................vi ABSTRAK ............................................................................................................vii ABSTRACT............................................................................................................viii HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH...........................ix KATA PENGANTAR.............................................................................................x DAFTAR ISI ........................................................................................................xiv DAFTAR TABEL ...............................................................................................xvii DAFTAR SKEMA ............................................................................................xviii DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................xix BAB I. PENDAHULUAN......................................................................................1 A. Latar Belakang ..........................................................................................1 B. Rumusan Masalah .....................................................................................1 C. Tujuan Penelitian ....................................................................................10 D. Manfaat Penelitian ..................................................................................10 BAB II. TINJAUAN PUSTAKA.........................................................................11 A. Kematangan Karir .....................................................................................11 1. Pengertian Kematangan Karir .............................................................11
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xv
2. Faktor-Faktor yang mempengaruhi Kematangan Karir ......................12 3. Tahap Perkembangan Karir .................................................................15 4. Aspek Kematangan Karir ....................................................................16 B. Kemandirian ..............................................................................................19 1. Pengertian Kemandirian ......................................................................19 2. Aspek Kemandirian .............................................................................20 3. Faktor-faktor yang mempengaruhi Kemandirian ................................22 C. Remaja........................................................................................................23 1. Pengertian Remaja ..............................................................................23 2. Tugas Perkembangan Masa Remaja ...................................................24 3. Faktor-faktor yang mempengaruhi sikap remaja trhadap pendidikan.25 4. Kemandirian Remaja ...........................................................................26 5. Kematangan karir pada Remaja ..........................................................26 D. Hubungan antara kemandirian dengan kematangan karir pada remaja......28 E. Hipotesa .....................................................................................................33 BAB III. METODELOGI PENELITIAN..........................................................34 A. Jenis Penelitian ..........................................................................................34 B. Variabel Penelitian ....................................................................................34 C. Definisi Operasional ..................................................................................34 D. Subjek Penelitian .......................................................................................37 E. Metode dan Alat Pengumpulan Data ........................................................37 F. Validitas, Seleksi Aitem dan Reabilitas ....................................................42 G. Prosedur Penelitian ....................................................................................45
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvi
H. Analisis Data .............................................................................................47 BAB IV. PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ...............................................49 A. Pelaksanaan Penelitian ..............................................................................49 B. Deskripsi Data Penelitian ..........................................................................50 C. Analisis Data Penelitian ............................................................................53 1. Uji Normalitas .....................................................................................54 2. Uji Linearitas .......................................................................................54 3. Uji Hipotesis ........................................................................................55 D. Pembahasan ...............................................................................................57 BAB V. PENUTUP ..............................................................................................63 A. Kesimpulan ...............................................................................................63 B. Keterbatasan Penelitian..............................................................................63 C. Saran ..........................................................................................................64 1. Bagi Siswa ...........................................................................................64 2. Bagi Sekolah .......................................................................................64 3. Bagi Guru Bimbingan Konseling ........................................................64 DAFTAR PUSTAKA............................................................................................65 LAMPIRAN..........................................................................................................71
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvii
DAFTAR TABEL Halaman Tabel 1. Blue Print Skala Kemandirian ................................................................38 Tabel 2. Blue Print Skala Kematangan Karir sebelum uji coba ...........................39 Tabel 3. Skor Berdasarkan Kategori Jawaban ......................................................41 Tabel 4. Blue Print Skala Kematangan Karir sebelum uji coba ...........................44 Tabel 5. Blue Print Skala Kematangan Karir setelah uji coba ..............................44 Tabel 6. Penyebaran subjek Berdasarkan Jenis Kelamin ......................................50 Tabel 7. Deskripsi Statistik Data Penelitian ..........................................................51 Tabel 8. Norma Kategorisasi Skor ........................................................................52 Tabel 9. Kategorisasi Skor Kemandirian ..............................................................52 Tabel 10. Kategorisasi Skor Kematangan Karir ..................................................53 Tabel 11. Hasil Perhitungan Uji Normalitas Kolmogorov- Smirnov ..................54 Tabel 12. Hasil Pengujian Liniearitas ..................................................................55 Tabel 13. Korelasi antara Kemandirian dan Kematangan Karir ...........................56
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xviii
DAFTAR SKEMA Halaman Skema 1. Kemandirian dengan Kematangan Karir ...........................................32
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xix
DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1. Skala Penelitian Kemandirian Lampiran 2. Skala Try-Out Kematangan Karir Lampiran 3. Skala Penelitian Kematanagan Karir Lampiran 4. Hasil Uji Reliabilitas Lampiran 5. Analisis Uji Asumsi Lampiran 6. Analisis Deskripsi Data Penelitian Lampiran 7. Surat Perizinan dari Bappeda
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dewasa ini perkembangan zaman sudah memasuki perdagangan bebas yang memberi pengaruh cukup besar bagi pertumbuhan dan pembangunan ekonomi di Indonesia. Indonesia sendiri telah menyepakati perdagangan bebas di kawasan ASEAN, yaitu MEA (Masyarakat Ekonomi ASEAN). Kehadiran MEA membuat Indonesia harus menghadapi persaingan dalam berbagai bidang. Persaingan tersebut berupa persaingan atas produk, jasa dan lapangan pekerjaan. Keunggulan produk, jasa dan lapangan pekerjaan menjadi faktor utama yang harus diperhatikan agar dapat membangun perekonomian negara. Kualitas sumber daya manusia yang unggul sangat dibutuhkan untuk memperoleh kualitas produk, jasa dan lapangan pekerjaan yang unggul (www.crmsindonesia.org, 12 Oktober 2015). Indonesia yang sedang membangun perekonomian tidak sanggup menyediakan lapangan pekerjaan sehingga angka pengangguran di Indonesia semakin meningkat. Lulusan perguruan tinggi belum tentu mendapat pekerjaan yang sesuai dengan bidang keahliannya (Hatmadji, 2004). Berdasarkan data Biro Pusat Statistik (BPS) pada Februari 2015, pengangguran terbuka paling banyak di Indonesia berasal dari lulusan SMK. Pada Februari 2014, pengangguran yang terbuka paling banyak di Indonesia berasal dari lulusan SMA sebesar 9,10%, diikuti lulusan SMP sebesar 7,44%, dan kemudian SMK sebesar 7, 21%. Pada bulan Agustus 2014, pengangguran
1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
terbuka paling banyak masih berasal dari lulusan SMK, yaitu sebesar 11,24% diikuti lulusan SMA sebesar 9,55%. Pada Februari 2015 juga didapatkan bahwa pengangguran terbuka paling banyak, yaitu sebesar 9,05% masih berasal dari lulusan SMK, diikuti lulusan SMA sebesar 8,17%. Keseluruhan jumlah pengangguran terbuka di Indonesia pada Februari 2015 sebesar 5,81% dan dari lulusan perguruan tinggi sebesar 5,34% (http://www.bps.go.id, 21 September 2015). Meskipun Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) diharapkan bisa menghasilkan lulusan siap kerja, tetapi pada kenyataannya pengangguran terbuka paling banyak justru dari Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). Namun, menuntut ilmu di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) bukan lagi menjadi jaminan bahwa seseorang akan mudah memperoleh pekerjaan (Nurul, 2008). Pekerjaan atau karir merupakan salah satu komponen penting dalam kehidupan individu. Pernyataan ini sesuai dengan pendapat Atwater (1983) yang menyatakan bahwa setiap individu ingin bekerja untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Sukardi (1987) mengungkapkan bahwa setiap individu memerlukan lapangan kerja untuk bekerja dan berhasil dengan pekerjaan yang dijabatnya. Winkel (2006) menambahkan bahwa individu dapat merasa frustrasi dan tegang apabila mereka tidak merasa puas dalam pekerjaannya. Penjelasan tersebut menunjukkan bahwa karir tidak hanya berkaitan dengan fisik, tetapi juga aspek psiokologis individu, sehingga individu perlu merencanakan dan mempersiapkan karir yang matang sejak dini untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
mendapatkan karir yang sesuai dengan bakat, minat, nilai dan kemampuan yang dimiliki. Masa remaja merupakan masa yang tepat untuk mempersiapkan karir, karena remaja mulai memikirkan masa depan secara bersungguh-sungguh (Hurlock, 2002). Lebih lanjut dijelaskan pula bahwa pada masa remaja, minat yang dibawa dari masa kanak-kanak cenderung berkurang dan diganti oleh minat yang lebih matang, antara lain minat pada karir. Pernyataan tersebut senada dengan pendapat Santrock (2003) yang mengungkapkan bahwa minat terhadap karir mulai terlihat lebih nyata pada remaja yang berusia antara 15-18 tahun. Havighurst (dalam Yusuf, 2011) menambahkan bahwa memilih dan mempersiapkan karir merupakan salah satu tugas perkembangan yang penting bagi remaja, sehingga tugas perkembangan ini perlu diselesaikan dengan baik, karena dapat mempengaruhi masa depan individu dan sebagai persiapan untuk menghadapi masa dewasa. Apabila remaja berhasil menyelesaikan tugas perkembangannya, maka remaja akan merasa bahagia, dan apabila remaja gagal menyelesaikan tugas perkembangannya, maka hal ini akan membuat remaja merasa tidak bahagia serta kesulitan dalam menyelesaikan tugas perkembangan selanjutnya. Berdasarkan pengalaman peneliti sebagai peer – counselor di salah satu SMK, peneliti mendapati bahwa anak SMK ternyata tidak bermasalah dengan kenakalan remaja melainkan mengalami kebingungan dengan masa depan setelah mereka tamat dari sekolah. Berdasarkan hasil wawancara peneliti dengan beberapa siswa di SMKN 2 Depok, Sleman diketahui bahwa masih
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
banyak diantara mereka yang masih bingung dan belum mampu mengambil keputusan yang tepat dalam memilih jurusan studi selanjutnya atau berkeingan bekerja. Banyak diantara mereka yang mengikuti teman – teman atau memilih jurusan yang sama sewaktu SMK dan sebagian juga ada yang memilih jurusan yang berbeda sewaktu SMK. “aku memilih kuliah mas, karena peluang bekerja untuk anak SMK kayak aku masih kecil apalagi dibidang atau jurusan SMK ini. Aku di jurusan Perminyakan. Kalaupun kuliah, aku mau jurusan yang berbeda. Aku mau kuliah di Psikologi, karena peluang kerjanya lebih banyak.” (siswa E, wawancara personal, 2 Oktober 2015) Berdasarkan hasil survei yang dilakukan terhadap 62 siswa SMKN 2 Depok, Sleman pada bulan Oktober 2015 menunjukkan bahwa terdapat 44 siswa atau sebanyak 71% siswa SMKN 2 Depok, Sleman belum mempunyai perencanaan karir dan belum mampu mengambil keputusan karir untuk masa depannya setelah lulus SMK. Dari hasil angket tersebut juga didapatkan bahwa mereka kurang mendapatkan informasi mengenai pilihan jurusan dan karir dari sekolah. Hal ini sesuai dengan wawancara yang dilakukan kepada salah seorang guru Bimbingan dan Konseling : “ di sekolah ini guru BK khususnya kelas 3 tidak mendapatkan waktu khusus mas. Jadi guru BK harus meminta waktu kepada guru bidang studi untuk menyampaikan beberapa informasi. Jadi siswa kurang mendapatkan informasi tentang karir mereka.” (Pak B, wawancara personal, 14 September 2015)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
Selain guru Bimbingan dan Konseling, peneliti juga mewawancarai salah seorang guru bidang studi : “ kalau untuk kelas 3 memang guru BK jarang masuk kelas mas. Karena bidang Kurikulum memfokuskan untuk pelajaran. Seharusnya tidak begitu, karena kasihan anak – anak tidak mendapatkan informasi. Saya juga prihatin mas, karena selama 2 tahun ini banyak anak – anak yang sudah lulus tidak mengetahui mau kemana mereka setelah lulus.” (Pak H, wawancara personal, 11 September 2015) Berdasarkan inforamasi yang didapatkan peneliti, bahwa 25% dari seluruh kelas XII di SMK tersebut belum memiliki kematangan karir yang baik. Fakta yang terdapat di lapangan menunjukkan bahwa sebagian remaja tidak mampu memilih dan mempersiapkan karir untuk masa depannya. Manrihu (1988) mengungkapkan bahwa remaja mengalami kesulitan untuk merencanakan dan memilih karir disebabkan oleh semakin meningkatnya kompleksitas dunia kerja. Keadaan tersebut membuat remaja menunda untuk memutuskan karir yang akan ditekuninya di masa depan. Untuk memilih dan mempersiapkan karir ada tahapan yang harus dilalui seorang remaja. Tahapan tersebut dimulai dengan mengumpulkan informasi yang relevan tentang dirinya sendiri dan juga tentang dunia kerja. Lalu remaja akan membuat gambaran mengenai bakat, hobi, nilai-nilai serta gaya hidup yang mereka pilih yang sesuai dengan alternatif pekerjaan yang ada. Berdasarkan hal tersebut remaja mulai membuat tujuan atau karir yang realistik berdasarkan informasi yang ada untuk mencapai tujuan atau karir.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
Kematangan karir penting dimiliki oleh remaja, karena remaja harus memilih dan mempersiapkan karir dengan matang. Komandyahrini dan Hawadi (2008) menyatakan bahwa kualitas pemilihan karir ditentukan oleh kematangan karir. Kematangan karir yang dimiliki remaja akan membuat remaja dapat menentukan bidang pekerjaan yang diinginkan. Kematangan karir juga dapat digunakan sebagai prediktor untuk menentukan keberhasilan individu dalam mengerjakan suatu pekerjaan (Syahrul dan Jamaluddin, 2007). Pada masa sekolah menengah, pemilihan karir merupakan salah satu hal yang cukup membingungkan untuk siswa. Winkel (2006) menyatakan bahwa penggabungan antara faktor – faktor yang mempengaruhi perkembangan karir dengan perubahan – perubahan dalam pemilihan karir menyebabkan perkembangan karir merupakan suatu proses yang sangat kompleks. Keberhasilan individu dalam menyelesaikan tugas – tugas perkembangan karir disebut kematangan karir. Seperti yang dinyatakan oleh Super (dalam Winkel, 2006) bahwa kematangan karir merupakan keberhasilan individu dalam menyelesaikan tugas – tugas perkembangan karir yang khas bagi tahap perkembangan tertentu. Hal ini senada dengan yang dikemukakan oleh Yost & Corbishly (1987, dalam Safitri & Puji Lestrari, 2009) yang menyatakan bahwa kematangan karir adalah kemampuan seseorang untuk berhasil menyelesaikan tugas dalam proses pengembangan karir serta kesiapan seseorang untuk membuat keputusan karir yang sesuai dengan tahapan perkembangannya. Menurut Super (dalam Brown, 2002) remaja berada pada tahap eksplorasi. Pada tahap eksplorasi ini remaja diharapkan dapat mengetahui dan mengenal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
dirinya sendiri dan karir yang sesuai dengan dirinya (Brown, 2002). Santrock (2003) menambahkan bahwa eksplorasi terhadap jalur karir merupakan suatu hal yang penting dalam perkembangan karir remaja. Remaja cenderung membuat pilihan – pilihan karir dan mengetahui lebih banyak mengenai karir dengan menggunakan kesempatan dan sumber daya dari lingkungan mereka (Savickas, 2001). Siswa yang sedang berproses untuk mencapai kematangan karir tidak lepas dari berbagai kondisi yang memungkinkan berpengaruh dalam proses mencapai kematangan karir. Hasan (2006) menyebutkan bahwa konsep diri, vocational aspiration dan gender merupakan sejumlah variasi komponen pada kematangan karir. Pernyataan ini sesuai dengan teori Holland (1985, dalam Coertse & Schepers, 2004) yang menjelaskan bahwa faktor individu (personal), dan lingkungan dimungkinkan berpengaruh terhadap kematangan karir. Kematangan karir juga dipengaruhi oleh kemandirian siswa. Menurut Mappiare (1982) kemandirian adalah kemampuan dalam mempersiapkan diri ke arah pekerjaan, berusaha untuk tidak selalu bergantung pada orangtua dan orang lain serta mampu memilih. Remaja yang bergantung pada orang lain menyebabkan remaja tidak percaya diri, mudah terpengaruh orang lain dan selalu ragu – ragu dalam mengambil keputusan. Sesuai dengan yang dikemukakan Steinberg (2002) bahwa kemampuan individu untuk bertindak dan memutuskan sesuatu sendiri disebut kemandirian. Kemandirian pada remaja dapat ditunjukkan dengan bertingkah laku sesuai dengan keinginannya,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
mengambil keputusan sendiri dan mampu mempertanggungjawabkan tingkah lakunya sendiri. Remaja yang memiliki kemandirian dapat membuat suatu keputusan dan tidak mudah dipengaruhi oleh orang lain. Remaja yang berada pada tahap eksplorasi seharusnya sudah dapat membuat suatu keputusan sesuai dengan minat dan kemampuan (Savickas, 2001). Dengan demikian, kemandirian merupakan suatu hal yang penting dalam membuat suatu keputusan mengenai karir di masa depan. Remaja yang mandiri dapat membuat suatu keputusan tanpa mudah dipengaruhi oleh orang lain (Steinberg, 2002). Remaja yang mandiri dapat membuat sebuah keputusan akan menunjukkan kematangan karir remaja tersebut. Sekolah merupakan wadah yang digunakan siswa berkenalan dengan dunia kerja, sehingga sekolah digunakan sebagai penghubung yang menjembatani remaja ke dunia pekerjaan. Salah satu institusi sekolah yang mempersiapkan siswanya untuk mampu terjun langsung ke dunia kerja setelah lulus adalah SMK (Sekolah Menengah Kejuruan). Undang-Undang Republik Indonesia No 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional berbunyi: Pendidikan Kejuruan merupakan pendidikan yang mempersiapkan peserta didik untuk dapat bekerja dalam bidang tertentu atau melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi sesuai dengan kompetensinya. Pernyataan di atas mengandung makna bahwa SMK dituntut harus memiliki kemampuan dan keterampilan yang sesuai dengan keahliannya sehingga setelah lulus diharapkan mereka dapat memasuki dunia kerja sesuai dengan kompetensinya baik bekerja pada perusahaan orang lain maupun membuka usaha sendiri.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
Dengan demikian keberhasilan dalam penyelenggaraan pendidikan di SMK diukur dari seberapa besar lulusan SMK tersebut dapat terserap ke dunia kerja sehingga pada akhirnya dapat mengurangi jumlah pengangguran. Proses pembelajaran SMK menitikberatkan pada penerapan teori dan keterampilan bersifat praktis sedangkan pembelajaran di SMA lebih dititikberatkan pada fungsional yang berisi aspek teori. Keterampilan tersebut mengarah pada bekal kecakapan atau ketrampilan khusus, mengutamakan kemampuan yang mempersiapkan untuk langsung memasuki dunia kerja. Sardiman (2007) mengemukakan bahwa tujuan instisional pendidikan di SMK adalah mendidik siswa dengan pendidikan kejuruan yang dipilih. Manrihu (1988) menambahkan bahwa pendidikan kejuruan merupakan jembatan antara manusia dengan pekerjaannya. Berdasarkan beberapa data dan fakta yang didapat oleh peneliti pada siswa SMK. Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), mengarah pada profesi, artinya setelah tamat, siswa diharapkan mampu menerapkan ilmunya didunia kerja, tanpa membatasi kelebihannya yang juga bisa melanjutkan ke jenjang Perguruan Tinggi (www.suarapembaharuan.com). Peneliti memilih SMK Negeri 2 Depok sebagai tempat penelitian. Peneliti memilih sekolah tersebut merupakan perintis Sekolah Tinggi Pembangunan dengan jurusan yang terbaik seperti geologi pertambangan. Sekolah tersebut juga memiliki standar kualitas yang baik sehingga calon siswa harus melalui beberapa tes psikotes, wawancara dan kualifikasi NEM yang tinggi. Oleh karena itu, peneliti memilih sekolah tersebut sebagai tempat penelitian.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
Berdasarkan permasalahan yang telah diuraikan diatas, peneliti ingin meneliti mengenai hubungan antara kemandirian dengan kematangan karir pada siswa SMK Negeri 2 Depok, Sleman. B. Rumusan Masalah Berdasarkan uraian pada latar belakang penelitian, maka dalam penelitian ini peneliti ingin melihat apakah ada hubungan antara kemandirian dengan kematangan karir pada siswa kelas XII SMK Negeri 2 Depok, Sleman. C. Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kemandirian dengan kematangan karir pada siswa kelas XII SMK Negeri 2 Depok, Sleman. D. Manfaat Penelitian 1. Manfaat Teoritis Penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi kemajuan atau pengembangan ilmu psikologi khususnya psikologi pendidikan dan psikologi perkembangan. Selain itu, hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan bukti empiris mengenai kemandirian dan kematangan karir pada remaja. 2. Manfaat Praktis Penelitian ini diharapkan dapat memberi masukan kepada sekolah mengenai tingkat kemandirian dan kematangan karir yang dimiliki siswa- siswa sekolah tersebut, sehingga dapat berguna dalam pembinaan siswa – siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kematangan Karir 1. Pengertian Kematangan Karir Crites (dalam Salami, 2008) menyatakan bahwa kematangan karir sebagai sejauh mana individu dapat menguasai tugas-tugas perkembangan karirnya termasuk
komponen
pengetahuan
dan
sikap
yang
sesuai
dengan
perkembangan karirnya. Super (dalam Winkel, 2006) berpendapat bahwa kematangan karir merupakan keberhasilan individu dalam menyelesaikan tugas-tugas perkembangan karir yang khas bagi tahap perkembangan tertentu. Yost dan Corbishly (dalam Seligman, 1994) mendefinisi kematangan karir sebagai kemampuan untuk melakukan keberhasilan negosisasi terhadap tugas – tugas dan transisi dari perkembangan karirnya, serta kesiapan untuk mengambil keputusan yang sesuai dengan usia (age-approriate) dan tahapan (stage – approriate). Super (dalam Savickas, 2001) menjelaskan bahwa individu dikatakan matang atau siap untuk membuat keputusan karir jika pengetahuan yang dimilikinya untuk membuat keputusan karir didukung informasi yang adekuat mengenai pekerjaan berdasarkan pencarian yang telah dilakukan. Levinson, Ohler, Caswell dan Kiewra (2001) mendefinisikan kematangan karir sebagai kemampuan individu untuk membuat pilihan karir yang tepat, sejauh mana pilihan-pilihan tersebut realistis dan konsisten dari waktu ke waktu serta kesadaran yang dibutuhkan untuk membuat keputusan karir
11
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
tersebut. Savickas (dalam Patton, 2001) menyatakan bahwa kematangan karir adalah kesiapan individu untuk mengumpulkan informasi, membuat keputusan karir yang disesuaikan dengan usia dan menyesuaikannya dengan tugas-tugas perkembangan karir. Berdasarkan beberapa pendapat yang telah diuraikan di atas, dapat disimpulkan bahwa kematangan karir adalah kemampuan remaja untuk merencanakan, mempersiapkan, dan mengambil keputusan karir berdasarkan pemahaman terhadap kemampuan diri dan informasi karir. 2. Faktor – faktor yang mempengaruhi Kematangan Karir Kematangan karir dipengaruhi oleh berbagai faktor dari individu maupun dari luar individu. Menurut Winkel dan Hastuti (2006), perkembangan karir dipengaruhi oleh: a. Faktor internal Faktor-faktor internal yang mempengaruhi kematangan karir, antara lain: i.
Nilai-nilai kehidupan,yaitu nilai-nilai ideal yang dikejar oleh seseorang di mana-mana dan kapanpun juga. Nilai- nilai ini menjadi pedoman dan pegangan dalam hidup sampai tua dan sangat menentukan gaya hidup seseorang.
ii.
Taraf inteligensi, yaitu taraf kemampuan untuk mencapai prestasiprestasi, yang didalamnya terdapat unsur kognitif. Pengambilan suatu keputusan mengenai pilihan karir, dipengaruhi oleh tinggi rendahnya taraf inteligensi seseorang.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
iii.
Bakat khusus, yaitu kemampuan yang menonjol di suatu bidang usaha kognitif, bidang ketrampilan, atau bidang kesenian. Sekali terbentuk, suatu bakat khusus menjadi bekal yang memungkinkan untuk memasuki berbagai bidang pekerjaan tertentu dan mencapai tingkatan yang lebih tinggi dalam suatu jabatan.
iv.
Minat, yaitu kecenderungan yang agak menetap pada seseorang untuk merasa tertarik pada suatu bidang tertentu dan merasa senang berkecimpung dalam berbagai kegiatan yang berkaitan dengan minatnya tersebut.
v.
Sifat-sifat, yaitu ciri-ciri kepribadian yang bersama-sama memberikan corak khas pada seseorang, seperti riang gembira, ramah, halus, teliti, terbuka, fleksibel, tertutup, lekas gugup, pesimis, dan ceroboh. Sifatsifat tersebut akan mempengaruhi kinerja seseorang dalam bekerja, apakah sifat-sifat tersebut akan mendukung atau menghambat seseorang dalam pekerjaannya.
vi.
Pengetahuan, yaitu informasi yang dimiliki tentang bidang-bidang pekerjaan dan tentang diri sendiri. Informasi tentang dunia kerja yang dimiliki oleh remaja dapat akurat dan sesuai dengan kenyataan atau tidak akurat dan bercirikan idealisasi.
vii.
Keadaan jasmani, yaitu ciri-ciri fisik yang dimiliki seseorang seperti badan tampan dan tidak tampan, ketajaman penglihatan dan pendengaran baik atau kurang baik, memiliki kekuatan otot tinggi atau
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
rendah, dan jenis kelamin. Untuk pekerjaan tertentu berlaku berbagai persyaratan yang menyangkut ciri-ciri fisik. b. Faktor Eksternal Faktor-faktor eksternal yang mempengaruhi kematangan karir antara lain: i. Masyarakat, yaitu lingkungan sosial budaya di masa remaja dibesarkan. Lingkungan ini luas sekali dan berpengaruh besar terhadap pandangan dalam banyak hal yang dipegang teguh oleh setiap keluarga, yang pada gilirannya menanamkannya pada anak-anak. Pandangan ini mencakup gambaran luhur rendahnya aneka jenis pekerjaan, perasaan pria dan wanita dalam kehidupan masyarakat, dan cocok tidaknya jabatan tertentu untuk pria dan wanita. ii. Keadaan sosial ekonomi negara atau daerah, yaitu laju pertumbuhan ekonomi yang lambat atau cepat, stratifikasi masyarakat dalam golongan sosial ekonomi tinggi, tengah dan rendah, serta diversifikasi masyarakat atas kelompok-kelompok yang terbuka atau tertutup, bagi anggota dari kelompok lain. iii. Status sosial ekonomi keluarga, yaitu tingkat pendidikan orangtua, tinggi rendahnya pendapatan orangtua, jabatan ayah atau ayah dan ibu, daerah tempat tinggal, suku bangsa. iv. Pengaruh dari seluruh anggota keluarga besar dan inti, yaitu berkaitan dengan pandangan seluruh anggota keluarga terhadap pendidikan dan pekerjaan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
v. Pendidikan
sekolah,
yaitu
pandangan
dan
sikap
yang
akan
dikomunikasikan kepada anak didik oleh guru maupun staf petugas bimbingan mengenai nilai-nilai yang terkandung dalam suatu pekerjaan, tinggi rendahnya status sosial jabatan dan kecocokan jabatan tertentu untuk anak laki-laki dan perempuan. vi. Pergaulan dengan teman-teman sebaya, yaitu beraneka pandangan dan variasi harapan tentang masa depan yang terungkap dalam pergaulan sehari-hari. 3. Tahap Perkembangan Karir Sumbangan penting dari Super (dalam Brown, 2002) adalah pandangan tentang tahap – tahap perkembangan karir yang berlangsung secara kesinambungan
selama
rentang
kehidupan
individu.
Pada
setiap
perkembangan karir terdapat tugas-tugas perkembangan karir atau perilaku karir yang seharusnya dilakukan dan diharapkan dari individu. a. Tahap Eksplorasi (Exploration) Tahap ini berlangsung pada usia 14-24 tahun. Pada tahap ini remaja mempelajari mengenai dirinya sendiri dan karirnya di masa depan. Remaja melakukan eksplorasi atas berbagai informasi mengenai dirinya sendiri dan pilihan-pilihan karir yang sesuai. Pada tahap ini terjadi penyempitan , tetapi belum merupakan pilihan karir final. Tahap ini memiliki tugas-tugas perkembangan, yaitu: i). Crystallization (14-18 tahun)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
Remaja mengeksplorasi dirinya untuk mengetahui mengenai pilihan-pilihan karir yang sesuai untuk dirinya. Remaja mengembangkan ide atau gagasan yang berkaitan dengan peluang karir yang ada, minat, nilai-nilai hidup, dan perencanaan karir yang ingin direalisasikannya. Remaja dapat membuat sebuah keputusan dari pilihan-pilihan karir yang ada dengan mempertimbangkan ketertarikan, nilai dan kemampuan yang ada pada dirinya. 4. Aspek-aspek Kematangan Karir Super (1974, dalam Alvarez, 2008) menyatakan bahwa kematangan karir pada remaja terdiri atas empat aspek, yaitu: a. Perencanaan Perencanaan merupakan kesadaran individu bahwa dirinya harus membuat pilihan pendidikan dan karir, serta mempersiapkan diri untuk memasuki karir tertentu. Perencanaan berfokus pada proses untuk merencanakan masa depan. b. Eksplorasi Eksplorasi merupakan proses yang menunjukkan individu mengadakan
penyelidikan
atau
menggali
segala
informasi
mengenai dunia kerja yang diperlukannya dari berbagai sumber yang ada, antara lain orangtua, teman, guru, konselor, buku, dan film. Eksplorasi berfokus pada tindakan untuk menggunakan sumber-sumber yang ada.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
c. Informasi Informasi
menilai
pengetahuan
tentang
pendidikan
dan
informasi pekerjaan atau karir. Individu membutuhkan informasi tentang lingkungan, pilihan pendidikan akademik yang berbeda, pilihan profesi atau karir, dan pilihan jabatan. Hal ini tidak hanya pada
masalah
pemberian
informasi,
tetapi
lebih
kepada
pengetahuan remaja tentang bagaimana hal tersebut, kapan, dan di mana remaja dapat menemukan serta menggunakan informasi tersebut. d. Pengambilan keputusan Individu mengetahui segala sesuatu yang harus dipertimbangkan dalam membuat pilihan pendidikan dan karir, kemudian membuat pilihan pekerjaan yang sesuai dengan kemampuannya. Individu seharusnya mempersiapkan periode formatif untuk mencari keputusan yang efektif. Hal ini dibutuhkan individu untuk menggunakan pemikiran atau refleksi diri dengan orang lain dan dengan lingkungan sekitar. Crites (1971, dalam Coertse & Schepers, 2004) mengungkapkan bahwa kematangan karir pada remaja terdiri atas dua aspek, yaitu: a. Sikap Aspek sikap merupakan kemampuan individu dalam pembuatan keputusan karir yang akan mempengaruhi seberapa realistis pilihan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
karir yang dibuat oleh remaja dan keterlibatannya dalam proses pemilihan karir. b. Kemampuan Aspek kemampuan menunjukkan adanya kemampuan individu untuk memahami informasi tentang pekerjaan, mengetahui dan menyadari kemampuan diri sendiri, serta pandangan terhadap masa depan. Berdasarkan uraian dari beberapa ahli di atas, maka peneliti mengacu pada aspek-aspek yang dikemukakan oleh Super (1974, dalam Alvarez, 2008) dan Crities (1971). Peneliti menilai aspek kematangan karir tersebut mengungkap rangkaian kemampuan individu mengenai perilaku karir yang seharusnya dapat dilakukan atau diharapkan dalam mencapai pilihan karir yang di minati. Aspek kematangan karir tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut : a.
Aspek perencanaan karir (career planfulness) adalah sikap individu akan percanaan karir yang berfokus masa depan, dibuat secara sadar dan matang.
b.
Eksplorasi karir (career exploration) adalah adanya sikap individu mencari informasi tentang dunia kerja dari berbagai sumber.
c.
Informasi (information) adalah adanya sikap individu mencari informasi dan pengetahuan mengenai pendidikan, pekerjaan atau karir serta dapat menggunakan informasi tersebut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
d.
Pengambilan keputusan (decision making) adalah kemampuan individu dalam mengambil keputusan tentang karir yang sesuai dengan kemampuannya.
e.
Kemampuan adalah kemampuan individu untuk memahami informasi mengenai pekerjaan, kemampuan diri sendiri dan pandangan terhadap masa depan.
B. Kemandirian 1. Pengertian Kemandirian Setiap manusia dituntut untuk menjadi individu yang mandiri. Steinberg (2002) mendefinisikan kemandirian sebagai kemampuan individu untuk berperilaku sesuai dengan caranya sendiri. Perubahan kognitif dan sosial dapat mempengaruhi kemandirian pada masa remaja. Seorang remaja yang mandiri dapat membuat keputusan sendiri tanpa dipengaruhi oleh orang lain, dapat mengandalkan diri dan lebih bertanggung jawab pada keputusan yang telah dibuat. Masrun
(Erina,
2013)
kemandirian
adalah
suatu
sikap
yang
memungkinkan seseorang untuk berbuat bebas, melakukan sesuatu atas dorongan diri sendiri untuk kebutuhan sendiri, mengejar prestasi, penuh ketekunan, serta berkeinginan untuk melakukan sesuatu tanpa bantuan orang lain, mampu berpikir dan bertindak original, kreatif dan penuh inisiatif, mampu mempengaruhi lingkungannya, mempunyai rasa percaya diri terhadap kemampuan diri sendiri, menghargai keadaan diri sendiri, dan memperoleh
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
kepuasan dari usahanya. Menurut Widiana (Erina, 2013) kemandirian merupakan salah satu karakteristik yang dimiliki oleh seseorang dimana tidak bergantung pada orang tua maupun lingkungan luar dan lebih banyak mengandalkan potensi serta kemampuan yang dimiliki. Awal kemandirian individu dimulai pada masa remaja. Pada masa ini, ketergantungan seorang individu terhadap orang tuanya yang merupakan simbol dari masa kanak – kanak mulai terlepas (Erina, 2013). Berdasarkan pendapat para ahli yang telah diuraikan diatas dapat disimpulkan bahwa kemandirian adalah kemampuan individu untuk bertindak dengan caranya sendiri, dapat membuat keputusan tanpa dipengaruhi oleh orang lain dan mampu bertanggung jawab atas keputusan yang telah dibuat. 2. Aspek – aspek Kemandirian Steinberg (2002) mengemukakan aspek-aspek kemandirian sebagai berikut: a. Kemandirian Emosional Aspek ini berhubungan dengan perubahan hubungan kedekatan individu, khususnya pada orang tua. Hubungan antara orang tua dan anaknya berubah sepanjang kehidupan. Pada masa remaja, individu tidak
terlalu
tergantung secara
emosional
pada
orangtuanya
dibandingkan ketika mereka masih kanak-kanak. Hal ini dikarenakan mereka tidak selalu datang kepada orang tuanya ketika sedang memiliki masalah, tidak selalu menganggap orang tua mereka mengetahui segalanya dan lebih banyak menghabiskan waktu bersama teman-teman mereka. Perubahan-perubahan hubungan antara orangtua
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
dan anak inilah yang menggambarkan perkembangan kemandirian emosional. b. Kemandirian Perilaku Pada aspek ini terdapat kemampuan untuk membuat keputusan sendiri dan selanjutnya melaksanakan keputusan tersebut. Remaja yang mandiri secara perilaku dapat meminta pendapat orang lain ketika hal itu sesuai namun tetap membuat keputusan sendiri tanpa dipengaruhi oleh orang lain. Selama masa remaja kemampuan untuk membuat keputusan meningkat. Perkembangan kemandirian perilaku ini mengakibatkan remaja mampu untuk melihat ke depan, hasil yang akan di dapat dari pilihan-pilihan yang tersedia serta mengetahui resikonya; remaja juga dapat menyadari bahwa ketertarikan pada suatu hal dapat dipengaruhi nasehat dari orang lain serta menyadari nilai-nilai untuk menjadi mandiri. c. Kemandirian Nilai Pada aspek ini remaja dapat mengetahui mengenai hal yang benar atau salah, mengenai hal yang penting atau tidak. Remaja juga memiliki prinsip dalam melakukan berbagai hal. Perubahan konsep moral, politik, ideologi, dan agama pada masa remaja merupakan bentuk
perkembangan
dari
kemandirian
nilai.
Perkembangan
kemandirian nilai didukung dengan perkembangan emosional dan perilaku.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kemandirian Ali dan Asrori (2004) menyatakan ada sejumlah faktor yang sering dihubungkan dengan kemandirian, yaitu sebagai berikut: a. Gen atau Keturunan Orang Tua Orang tua yang memiliki sifat mandiri yang tinggi akan menurunkan sifat kemandirian tersebut kepada anaknya. Namun hal ini masih menjadi perdebatan, karena sesungguhnya bukan sifat mandiri yang diturunkan oleh orang tua kepada anaknya melainkan sifat mandiri tersebut muncul karena cara mendidik yang dilakukan oleh orang tua kepada anaknya. b. Pola Asuh Orang Tua Cara
orang
tua
mengasuh
anaknya
akan
mempengaruhi
perkembangan kemandirian anak. Orang tua yang terlalu banyak melarang anaknya tanpa disertai dengan penjelasan akan menghambat perkembangan kemandirian anak. Suasana yang aman dan interaksi keluarga yang baik akan mendorong perkembangan anak.Ketika orang tua sering membandingkan anaknya yang satu dengan yang lainnya akan berpengaruh kurang baik terhadap kemandirian anak. c. Sistem Pendidikan di Sekolah Perkembangan kemandirian remaja akan terhambat jika proses pendidikan di sekolah tidak mengembangkan proses demokrasi, artinya sekolah cenderung tidak memberikan kesempatan kepada remaja untuk berargumentasi. Proses pendidikan yang lebih
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
menekankan perkembangan
pemberian
hukuman
kemandirian
remaja.
juga Proses
akan
menghambat
pendidikan
yang
memberikan penghargaan dan suasana kompetisi yang aktif akan memberikan pengaruh positif terhadap perkembangan kemandirian anak. d. Sistem Kehidupan di Masyarakat Lingkungan masyarakat yang aman, tidak menekankan pentingnya hirarki sosial, dan menghargai potensi remaja dalam berbagai bentuk kegiatan akan lebih mendorong perkembangan kemandirian remaja. Namun sistem kehidupan masyarakat yang menekankan pentingnya hirarki sosial, lingkungan masyarakat yang tidak aman dan tidak menghargai potensi remaja dapat menghambat perkembangan kemandirian remaja. C. REMAJA 1. Pengertian Remaja Siswa Sekolah Menengah Kejuruan yang berusia di antara 15-18 tahun berada pada masa remaja. Remaja adalah masa transisi perkembangan yang dimulai dari usia 10 atau 11 tahun hingga awal usia dua puluhan yang berhubungan dengan perubahan fisik, kognitif, dan psikososial (Papalia, Olds, dan Feldman, 2007). Santrock (2003) mendefinisikan masa remaja sebagai masa perkembangan transisi antara masa anak dan masa dewasa yang mencakup perubahan biologis, kognitif, dan sosio-emosional.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
Monks (1998) menyatakan bahwa remaja berada diantara anak – anak dan dewasa, belum mampu menguasai fungsi – fungsi fisik dan psikis. Remaja pada umumnya masih duduk dibangku sekolah menengah atau perguruan tinggi. Hurlock (2002) menyatakan bahwa istilah “adolescene” mencakup kematangan mental, fisik, emosional dan sosial. Dari beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa remaja adalah masa transisi dari masa kanak-kanak ke masa dewasa yang pada umumnya masih duduk di bangku sekolah menengah atau perguruan tinggi yang mencakup perubahan fisik, kognitif dan psikososial. 2. Tugas Perkembangan Masa Remaja Masa remaja merupakan peralihan antara masa kehidupan anak-anak dan masa kehidupan orang dewasa. Pada masa ini, remaja di tuntut untuk mencari identitas dirinya dengan melakukan tugas-tugas perkembangannya. Tugas tersebut akan mengembangkan fisik, sosial, kognitif, seksual dan lainnya sehingga remaja siap untuk memasuki masa dewasa. Dengan demikian, tugas perkembangan sangat penting bagi remaja. Menurut Havighurst (dalam Desmita, 2012) ada beberapa tugas perkembangan pada masa remaja, yaitu: a. Mencapai hubungan yang matang dengan teman sebaya baik lakilaki maupun perempuan. b. Dapat menerima dan belajar peran sosial sebagai pria atau wanita dewasa yang dijunjung tinggi oleh masyarakat. c. Menerima keadaan fisik dan mampu menggunakannya secara efektif.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
d. Mencapai kemandirian emosional dari orangtua dan orang dewasa lainnya. e. Memilih dan mempersiapkan karier di masa depan sesuai dengan minat dan kemampuannya. f. Mengembangkan
sikap
postif
terhadap
pernikahan,
hidup
berkeluarga dan memiliki anak. g. Mengembangkan keterampilan intelektual dan konsep-konsep yang diperlukan sebagai warga negara. h. Mencapai tingkah laku yang bertanggung jawab secara sosial. i. Memperoleh seperangkat nilai dan sistem etika sebagai pedoman dalam bertingkah laku. j. Mengembangkan
wawasan
keagamaan
dan
meningkatkan
religiusitas. 3. Faktor-faktor yang mempengaruhi sikap remaja terhadap pendidikan Ada berbagai faktor yang mempengaruhi sikap remaja dalam proses pembelajaran diantaranya adalah teman sebaya, orang tua, guru-guru dan sekolah. Hal tersebut mempengaruhi remaja dalam memandang baik atau buruk proses pembelajaran yang sedang dijalani sehingga remaja harus dapat bersikap dengan tepat. Berikut faktor-faktor yang mempengaruhi sikap remaja terhadap pendidikan (Monks, 1998) : a. Sikap terhadap teman sebaya: orientasi sekolah atau kerja. b. Sikap orang tua: pendidikan sebagai batu loncatan kearah mobilitas sosial atau suatu kewajiban karena hukum.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
c. Nilai-nilai
yang
menunjukkan
keberhasilan
atau
kegagalan
akademis. d. Sikap terhadap guru-guru, disiplin serta kebijakan akademis. e. Keberhasilan dalam berbagai ekstrakurikuler. f. Dukungan sosial dari teman-teman sekelas. 4. Kemandirian Remaja Remaja dalam proses perkembangannya mengalami proses belajar bagaimana menyelaraskan keinginan dan kemampuannya secara mandiri sesuai dengan kebutuhan dalam hubungannya dengan harapan-harapan serta kesempatan yang tersedia di dalam masyarakat. Kemandirian remaja tercermin di dalam kemantapan diri, keyakinan diri dan jenis pencapaian yang direalisasikan. Kemandirian ditunjukkan dengan adanya perubahan dalam hubungan antara remaja dengan teman-temannya dan orang tuanya, perubahan dalam konformitasnya dengan kelompok sebaya dan perubahan menurunnya kepatuhan kepada norma-norma orang tua, yang dimulai sekitar umur 15 tahun. Kemandirian yang diwujudkan dalam perilaku dan khususnya kemandirian dalam berpikir akan tampak dalam masa remaja dan masa-masa selanjutnya setelah orang dihadapkan pada tanggung jawab keluarga dan pekerjaan (Monks, 2006). 5. Kematangan karir pada remaja Siswa SMK berada dalam rentang usia 15-18 tahun. Berdasarkan teori perkembangan karir Super siswa SMK berada pada tahap Eksplorasi dan menurut Ginzberg remaja berada pada Subtahap Tentatif. Pada tahap ini
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
siswa melakukan eksplorasi untuk menentukan karir yang kelak akan dipilihnya. Pada subtahap ini seorang siswa juga mampu mengembangkan berbagai ide atau gagasan yang berkaitan dengan peluang / kesempatan karir yang ada, minat,nilai-nilai hidup dan perencanaan karir yang ingin direalisasikannya. Biasanya, perwujudan atau kristalisasi berbagai ide atau gagasan orang muda yang dihubungkan dengan tokoh idolanya sehingga pilihan karir yang dibuat sering bersifat sementara dan tidak realistik. Tugastugas perkembangan karir seorang siswa pada subtahap ini adalah: a) Memiliki kesadaran atau kebutuhan yang ingin direalisasikan. b) Memanfaatkan berbagai sumber yang mengarah pada pilihan karir. c) Memiliki kesadaran akan adanya banyak faktor yang harus dipertimbangkan dalam pemilihan karir. d) Memiliki kesadaran akan adanya berbagai kemungkinan yang mempengaruhi pemilihan karir. e) Mampu mengidentifikasi minat dan nilai-nilai kehidupan. f) Memiliki kesadaran akan adanya hubungan antara hari ini dan masa depan. g) Mampu merumuskan pilihan karir yang bersifat umum. h) Mengembangkan minat yang relatif menetap. i) Memiliki informasi mengenai pilihan karir yang diminati. j) Menyusun rencana yang berkaitan dengan pilihan karir yang diminati. k) Semakin realistis dalam menyikapi pilihan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
D. HUBUNGAN ANTARA KEMANDIRIAN DENGAN KEMATANGAN KARIR PADA REMAJA Remaja berada pada masa transisi perkembangan yang dimulai dari usia 10 atau 11 tahun hingga awal usia dua puluhan. Terdapat berbagai perubahan pada remaja yang berhubungan dengan perubahan fisik, kognitif, dan psikososial (Papalia, Olds, dan Feldman, 2007). Demikian pula siswa-siswi yang sedang menempuh pendidikan di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) yang berusia antara 15-18 tahun, dapat digolongkan pada masa remaja. Sebagai siswa SMK seseorang dituntut untuk mempersiapkan diri sebelum memasuki ke jenjang karir dalam mempersiapkan masa depan. Remaja dituntut untuk mampu membuat suatu keputusan akan karir dan masa depannya. Seorang remaja yang mandiri dapat membuat keputusan sendiri tanpa dipengaruhi oleh orang lain, dapat mengandalkan diri dan lebih bertanggung jawab pada keputusan yang telah dibuat. Menurut Steinberg (2002) kemandirian merupakan kemampuan individu untuk berperilaku sesuai dengan caranya sendiri. Remaja yang mandiri tidak tergantung secara emosional dengan orang tua lagi. Hill dan Holmbeck (dalam Steinberg, 2002) menyatakan bahwa remaja yang mandiri secara perilaku dapat meminta pendapat orang lain pada waktu yang tepat, mempertimbangkan pilihanpilihan alternatif berdasarkan penilaiannya sendiri ataupun saran dari orang lain, lalu membuat keputusan yang tepat. Pada masa remaja, kemampuan untuk membuat keputusan akan meningkat. Dengan demikian remaja
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
diharapkan dapat lebih bertanggung jawab akan masa depannya dan mengetahui resiko-resiko yang ada ketika membuat suatu keputusan (Steinberg, 2002). Dengan kemandirian yang dimiliki, maka banyak hal positif yang didapatkan oleh remaja, yaitu rasa percaya diri, tidak tergantung orang lain, tidak mudah dipengaruhi dan dapat berfikir secara lebih objektif (Mu’tadin, 2002). Remaja yang mandiri kemungkinan besar akan mampu membuat suatu keputusan dengan mempertimbangkan pilihan-pilihan yang ada dengan baik. Semakin mandiri maka remaja akan semakin mampu untuk tidak bergantung secara emosional dengan orang tua, mampu meminta pendapat orang lain dan mempertimbangkan pilihan-pilihan dengan berdasarkan penilaian diri sendiri, dan pemikiran objektif lalu membuat keputusan yang tepat. Hal ini menyebabkan, remaja memiliki kemandirian yang tinggi, maka ia akan merasa mampu untuk mengambil sebuah keputusan sendiri dengan pemikirannya yang objektif dan tanpa tergantung orang tua. Akan tetapi, tidak semua orang dapat mandiri (Turner & Turner, 1999). Remaja yang tidak mandiri akan membutuhkan bantuan dan dukungan orang lain untuk menentukan keputusan dan tindakannya (Turner & Turner, 1999). Selain itu, remaja yang tidak mandiri juga membutuhkan orang lain untuk dapat meningkatkan rasa percaya dirinya (Turner & Turner, 1999). Keadaan ini membuat remaja tersebut membutuhkan keberadaan orang lain. Akan tetapi, tidak selalu ada orang lain untuk dapat membantu remaja tersebut. Hal ini menyebabkan, ketika remaja yang tidak mandiri dihadapkan pada tuntutan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
untuk memilih jenjang karier, maka ia akan merasa sulit untuk memutuskan karena tidak ada orang yang mendukung ataupun membantunya. Ketika tidak ada yang membantunya, maka individu tersebut merasa enggan untuk memutuskan pilihannya. Savickas (2001) menyatakan bahwa salah satu hal yang sulit dilakukan pada masa remaja adalah membuat suatu keputusan terhadap beberapa pilihan karir yang tersedia. Menurut Super (dalam Winkel, 2006) kematangan karir merupakan
keberhasilan
individu
dalam
menyelesaikan
tugas-tugas
perkembangan karir yang khas bagi tahap perkembangan tertentu. Super (dalam Savickas, 2001) menjelaskan bahwa individu dikatakan matang atau siap untuk membuat keputusan karir jika pengetahuan yang dimilikinya untuk membuat keputusan karir didukung oleh informasi yang adekuat mengenai pekerjaan berdasarkan eksplorasi yang telah dilakukan. Oleh sebab itu, untuk membuat suatu keputusan yang tepat dibutuhkan informasi mengenai minat remaja tersebut serta pekerjaan yang ingin dicapainya di masa depan. Super (dalam Syahrul, 2011) mengemukakan bahwa terdapat ciri-ciri individu dengan kematangan karir yang tinggi, yaitu memiliki pilihan karir yang relatif konsisten dan realistik, mandiri dalam melakukan pilihan karir dan memiliki sikap memilih karir yang positif. Sedangkan, ciri-ciri individu dengan kematangan karir yang rendah adalah pemikiran tentang karir yang relatif berubah dan tidak realistik, belum mandiri dalam mengambil keputusan karir, dan ragu dalam mengambil keputusan karir.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa tingkat kemandirian dapat mempengaruhi tingkat kematangan karier seseorang. Ketika seseorang yang mandiri dihadapkan pada pilihan karier, maka ia mampu untuk memilih dan memutuskan tanpa bantuan dan dukungan orang lain sehingga ia memiliki kematangan karier yang tinggi, sedangkan ketika seseorang yang tidak mandiri dihadapkan pada pilihan karier dan tidak mendapatkan dukurngan dari orang lain maka ia merasa sulit untuk memilih keputusan sehingga ia memiliki kematangan karier yang rendah. Dapat dikatakan bahwa seseorang yang mandiri mempunyai kecenderungan memiliki kematangan karier yang tinggi. Sedangkan, seseorang yang tidak mandiri mempunyai kecenderungan memiliki kematangan karier yang rendah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
Skema 1 : Hubungan antar variabel
Tuntutan untuk mempersiapkan diri sebelum memasuki ke jenjang karir dan mempersiapkan masa depan
Remaja
Kemandirian yang rendah :
Kemandirian yang tinggi :
Bergantung secara emosional pada orang tua dan menganggap orang tua sebagai sumber informasi
Tidak bergantung secara emosional pada orang tua dan tidak menganggap orang tua sebagai sumber informasi
Sulit membuat keputusan sendiri, mudah terpengaruhi orang lain dan tidak percaya pada diri sendiri.
Mampu membuat keputusan sendiri, tidak terpengaruhi orang lain dan percaya pada diri sendiri.
Kurang mampu berpikir objektif, tidak memiliki prinsip dan keyakinan akan nilai-nilai yang kuat.
Mampu berpikir objektif, memiliki prinsip dan keyakinan akan nilainilai yang kuat.
Kematangan Karier Rendah
Kematangan Karier Tinggi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
E. HIPOTESA Berdasarkan uraian-uraian yang telah dipaparkan di atas, maka hipotesa penelitian ini: “Ada hubungan positif antara kemandirian dengan kematangan karir pada siswa SMK, dimana semakin tinggi tingkat kemandirian maka semakintinggi pula tingkat kematangan karirnya”.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB III METODELOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian korelasional (Correlations Research). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji hubungan antara 2 variabel, yaitu kemandirian berhubungan dengan kematangan karir pada siswa SMK (Sekolah Menengah Kejuruan). Selain itu dengan pendekatan secara kuantitatif, penelitian ini menekankan analisisnya pada data-data numerical (angka) yang diolah dengan metode statistika.
B. Variabel Penelitian Variabel-variabel yang termasuk dalam penelitian ini adalah: 1. Variabel Bebas
: Kemandirian
2. Variabel Tergantung
: Kematangan Karir
C. Definisi Operasional 1. Kemandirian Kemandirian adalah kemampuan individu untuk tidak tergantung secara emosional dengan orang tuanya, dapat membuat keputusan sendiri serta individu memiliki prinsip yang kuat dan tidak mudah terpengaruh oleh orang lain. Kemandirian diukur dengan menggunakan skala kemandirian yang berdasarkan aspek-aspek yang dikemukakan oleh Steinberg (2002), yaitu
34
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
kemandirian emosional, kemandirian perilaku, dan kemandirian nilai. Peneliti menggunakan skala kemandirian yang telah diadaptasi sesuai dengan budaya Indonesia oleh Yuanda (2014). Adaptasi skala ini sudah memenuhi validitas isi dan konstruk. Dengan demikian, skala tersebut mencerminkan konsep yang sedang diteliti sehingga aitem skala juga mencerminkan domain konsep yang sedang diukur. Skor total yang diperoleh merupakan merupakan indikasi seberapa tinggi kemandirian yang dimiliki subjek. Semakin tinggi skor total maka semakin tinggi pula kemandiriannya, sebaliknya semakin rendah skor total maka semakin rendah pula kemandiriannya. Skala kemandirian berdasarkan pada tiga aspek yang dikemukakan oleh Steinberg (2002) yaitu : a. Kemandirian Emosional Adanya sikap bertanggung jawab pada diri sendiri, tidak bergantung secara emosional dengan orang tua dan tidak menganggap orang tua adalah yang mengetahui segalanya. b. Kemandirian Perilaku Kemampuan untuk membuat keputusan sendiri, tidak terpengaruhi orang lain dan percaya pada diri sendiri. c. Kemandirian Nilai Kemampuan untuk mengetahui hal yang benar dan salah sesuai dengan keyakinannya. Memiliki prinsip yang kuat dan terbentuknya keyakinan akan nilai-nilai dalam diri sendiri.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
2. Kematangan karir Kematangan karir pada remaja merupakan kemampuan remaja untuk merencanakan, mempersiapkan, dan mengambil keputusan karir berdasarkan pemahaman terhadap kemampuan diri dan informasi karir. Kematangan karir pada remaja dalam penelitian ini diukur dengan menggunakan skala kematangan karir pada remaja berdasarkan aspek-aspek yang dimodifikasi oleh peneliti berdasarkan aspek-aspek yang dikemukakan oleh Super (1974, dalam Alvarez, 2008) dan Crites (1971) yang terdiri atas perencanaan, eksplorasi, informasi, pengambilan keputusan, dan kemampuan. Semakin tinggi skor yang diperoleh responden berarti semakin tinggi kematangan karir, sebaliknya semakin rendah skor yang diperoleh subjek berarti semakin rendah kematangan karir yang dimiliki subjek. Skala kematangan karir akan dibagi menjadi lima kategori yang dikemukakan oleh Super (1974, dalam Alvarez, 2008) dan Crites (1971), yaitu a. Perencanaan Sikap individu akan perencanaan karir yang berfokus masa depan, dibuat secara sadar dan matang b. Eksplorasi Adanya sikap individu mencari informasi tentang dunia kerja dari berbagai sumber c.
Informasi Adanya sikap individu mencari informasi dan pengetahuan mengenai
pendidikan, pekerjaan atau karir serta dapat menggunakan informasi tersebut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
d. Kemampuan Kemampuan individu untuk memahami informasi mengenai pekerjaan, kemampuan diri sendiri dan pandangan terhadap masa depan. e. Pengambilan Keputusan Kemampuan individu dalam mengambil keputusan tentang karir yang sesuai dengan kemampuannya.
D. Subjek Penelitian Adapun pengambilan subjek penelitian berdasarkan teknik Purposive Sampling yaitu pemilihan sekelompok subjek didasarkan atas ciri-ciri atau sifat-sifat tertentu yang dipandang mempunyai sangkut paut yang erat dengan ciri-ciri atau sifat-sifat dari populasi itu sendiri (Hadi,2000). Dalam penelitian ini yang menjadi subjek penelitian adalah siswa sebanyak 353 subjek kelas XII SMK Negeri 2 Depok, Sleman, Yogyakarta. Kriteria atau ciri-ciri subjek dalam penelitian ini adalah : 1. Subjek penelitian ini tergolong remaja usia 15 – 18 tahun. 2. Subjek terdiri dari jenis kelamin laki-laki dan perempuan 3. Subjek kelas XII SMK karena para siswa kelas XII akan dihadapkan pada pilihan untuk menentukan rencana berikutnya setelah tamat dari SMK. E. Metode dan Alat Pengumpulan Data Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode skala. Skala yang digunakan dalam penelitian terdiri atas skala kemandirian dan skala
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
kematangan karir. Skala kemandirian telah diadaptasi oleh Yuanda (2014) berdasarkan pada tiga aspek yang dikemukakan oleh Steinberg (2002) yaitu : a. Kemandirian Emosional b. Kemandirian Perilaku c. Kemandirian Nilai Secara keseluruhan skala kemandirian terdiri dari 46 aitem yang terbagi menjadi tiga aspek. Berdasarkan ranah isinya aspek Kemandirian Emosional sebanyak 15 aitem ( 6 aitem favourable dan 9 aitem unfavourable), aspek Kemandirian Perilaku sebanyak 19 aitem ( 8 aitem favourable dan 11 aitem unfavourable), dan aspek Kemandirian Nilai sebanyak 12 aitem ( 4 aitem favourable dan 8 aitem unfavourable). Nilai reliabilitas yang diperoleh dari skala tersebut adalah sebesar 0,887. Tabel 1. Blue print skala kemandirian Aspek
Kemandirian Emosional Kemandirian Perilaku
Kemandirian Nilai
No. Aitem
Jumlah
Favourable
Unfavourable
Aitem
2,5,7,9,11,12
1,3,4,8,10,13,14,15
15
21,22,23,26,27,28,29,
16,17,18,19,20,24,25,30,
19
32
31,33,34
36,39,42,46
35,37,38,40,41,43,44,45
Jumlah
Skala kematangan karir akan dibagi menjadi lima kategori yang dikemukakan oleh Super (1974, dalam Alvarez, 2008) dan Crites (1971), yaitu
12 46
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
a. Perencanaan b. Eksplorasi c. Informasi d. Pengambilan Keputusan e. Kemampuan Secara keseluruhan skala kematangan karir terdiri dari 60 aitem yang terbagi dalam lima aspek. Berdasarkan ranah isinya aspek Perencanaan sebanyak 12 aitem (6 aitem favourable dan 6 aitem unfavourable), aspek Eksplorasi sebanyak 12 aitem (6 aitem favourable dan 6 aitem unfavourable), aspek Informasi sebanyak 12 aitem (6 aitem favourable dan 6 aitem unfavourable), aspek Pengambilan Keputusan sebanyak 12 aitem (6 aitem favourable dan 6 aitem unfavourable), aspek Kemampuan sebanyak 12 aitem (6 aitem favourable dan 6 aitem unfavourable). Tabel 2. Blue print skala kematangan karir sebelum uji coba Aspek
No. Aitem
Jumlah
Favourable
Unfavourable
Aitem
Perencanaan
15,22,29,35,42,44
10,16,27,38,43,52
12
Eksplorasi
9,14,26,32,34,59
1,6,11,23,24,39
12
Informasi
3,17,30,33,36,48
4,13,20,40,49,56
12
Pengambilan Keputusan
8,12,25,37,50,60
2,7,21,51,53,54
12
Kemampuan
5,18,41,46,47,55
19,28,31,45,57,58
12
Jumlah
60
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
Alat pengumpul data yang digunakan adalah skala yang terdiri dari dua skala. Kedua skala tersebut adalah skala kemandirian dan skala kematangan karir. Menurut (Azwar, 2001), manfaat yang diperoleh dari penggunaan metode skala adalah dalam waktu yang relatif singkat dapat memperoleh data atau informasi yang berkaitan dengan penelitian dalam jumlah besar. Skala yang disusun dalam penelitian ini menggunakan metode rating yang dijumlahkan (method of summated rating), atau penskalaan model Likert. Summated Rating merupakan salah satu metode penskalaan pernyataan sikap yang menggunakan distribusi respon sebagai dasar penentuan nilai sikapnya (Gable dalam Azwar, 2007). Dalam skala yang menggunakan metode summated rating ini, subjek diminta untuk merespon pernyataan-pernyataan yang dirumuskan secara favourable dan unfavourable tentang sebuah obyek yakni kemandirian dan kematangan karir. Pernyataan favourable adalah pernyataan yang memihak pada obyek ukur atau yang mengindikasikan tingginya atribut yang diukur, sedangkan pernyataan unfavourable adalah pernyataan yang tidak memihak pada obyek ukur atau yang mengindikasikan rendahnya atribut yang diukur. Setiap butir pernyataan memuat empat kategori pilihan jawaban, yaitu, (SS) = Sangat Setuju, (S) = Setuju, (TS) = Tidak Setuju, (STS) = Sangat Tidak Setuju. Kategori jawaban akan diskor 1 – 4 menurut tingkat dukungan dan penolakan isi pernyataan. a. Pernyataan positif (favourable) Perolehan skor untuk pilihan jawaban adalah:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
Sangat Setuju
(SS)
: memperoleh skor 4
Setuju
(S)
: memperoleh skor 3
Tidak Setuju
(TS)
: memperoleh skor 2
Sangat Tidak Setuju
(STS) : memperoleh skor 1
b. Pernyataan negatif (unfavourable) Perolehan skor untuk pilihan jawaban adalah: Sangat Setuju
(SS)
: memperoleh skor 1
Setuju
(S)
: memperoleh skor 2
Tidak Setuju
(TS)
: memperoleh skor 3
Sangat Tidak Setuju
(STS) : memperoleh skor 4 Tabel 3.
Skor Berdasarkan Kategori Jawaban Jawaban
Skor Favourable
Unfavourable
Sangat Setuju
(SS)
4
1
Setuju
(S)
3
2
Tidak Setuju
(TS)
2
3
1
4
Sangat Tidak Setuju (STS)
Dalam penelitian ini, skala yang digunakan tidak menyediakan jawaban tengah atau netral. Hal ini menurut Hadi (2001), didasarkan pada tiga alasan, yaitu: a. Kategori undecided itu mempunyai arti ganda, bisa diartikan belum memutuskan atau memberi jawaban, bisa juga diartikan netral, setuju
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
tidak, tidak setujupun tidak atau bahkan ragu-ragu. Kategori jawaban yang mempunyai arti ganda ini tentu saja tidak diharapkan dalam suatu instrumen. b. Tersediannya jawaban tengah menimbulkan kecenderungan menjawab tengah (central tendency effect) terutama bagi mereka yang ragu-ragu atas arah kecenderungan jawabannya. c. Jika disediakan kategori jawaban tengah, akan banyak menghilangkan data penelitian, karena tidak jelas kecenderungan pendapat subjek, sehingga mengurangi banyaknya informasi yang dapat disaring dari subjek. F. Validitas, Seleksi Aitem dan Realibilitas 1) Validitas Dalam pengertian umum, validitas adalah ketepatan dan kecermatan skala dalam menjalankan fungsi ukurnya, artinya sejauh mana skala itu dapat mengukur atribut yang akan diukurnya. Azwar (2012) menyatakan untuk mengetahui skala psikologi mampu menghasilkan data yang akurat sesuai dengan tujuan ukurnya diperlukan uji validitas. Skala yang memiliki validitas tinggi merupakan skala yang mampu mengungkapkan seluruh aspek yang seharusnya diukur. Teknik yang digunakan untuk menguji validitas alat ukur, dalam hal ini skala diuji validitasnya dengan menggunakan professional judgement. Pada penelitian ini yang bertindak menjadi professional judgement adalah dosen pembimbing.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
Untuk mendukung validitas skala pengukuran, perlu dilakukan prosedur seleksi aitem dengan cara menguji karakteristik masing-masing aitem yang menjadi bagian dari skala pengukuran 2) Seleksi Aitem Seleksi aitem dilakukan untuk mendapatkan aitem yang valid sehingga layak digunakan untuk penelitian. Seleksi aitem ini dilakukan dengan melihat koefisien korelasi aitem total (rix) tiap aitem. Perhitungan koefisien aitem total akan dilakukan dengan menggunakan program SPSS for windows versi 16.00. Biasanya, kriteria yang digunakan sebagai batasan aitem adalah rix ≥ 0,30 (Azwar, 2009). Maka dari itu, pada penelitian ini aitem yang mempunyai rix < 0,30 akan digugurkan. Aitem yang mencapai koefisien korelasi minimal 0,30 dianggap memiliki daya beda yang memuaskan. Semakin tinggi koefisien korelasi positif antara skor aitem dengan skor skala berarti semakin tinggi konsistensi antara aitem dengan skala secara keseluruhan yang berarti semakin tinggi daya bedanya. Uji coba skala dilakukan peneliti pada tanggal 1 Februari 2016 terhadap siswa kelas XII Teknik Pemesinan (B), Teknik Audio Video, dan Teknik Kimia Analis. Terdapat 85 siswa yang mengisi skala kemandirian dan juga kematangan karir. Berdasarkan data uji coba pada tanggal 1 Februari 2016 di SMKN 2 Depok, Yogyakarta terhadap 85 siswa kelas XII Teknik Pemesinan (B), Teknik Audio Video, dan Teknik Kimia Analis, prosedur analisis aitem dilakukan dengan menggunakan program SPSS for windows versi 16.00.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
Pada skala kematangan karir, dari pengujian terhadap 60 aitem skala kematangan karir menunjukkan bahwa
aitem lolos seleksi. Adapun yang
gugur itu adalah aitem no aitem no 1, 4, 5, 7, 9, 15, 19, 21, 32, 50, dan 56. karena memiliki rix < 0,30. Dalam rangka menyeimbangkan jumlah aitem pada tiap aspek maka peneliti memilih menggugurkan aitem skala pada setiap aspek yaitu aitem 8, 16, 24, 27, 30, 36, 41, 42, dan 45. Tabel 4 Blue print Kematangan Karir sebelum uji coba Aspek
No. Aitem
Jumlah
Favourable
Unfavourable
Aitem
Perencanaan
15*,22,29,35,42*,44
10,16*,27*,38,43,52
12
Eksplorasi
9*,14,26,32*,34,59
1*,6,11,23,24*,39
12
Informasi
3,17,30*,33,36*,48
4*,13,20,40,49,56*
12
Pengambilan
8*,12,25,37,50*,60
2,7*,21*,51,53,54
12
5*,18,41*,46,47,55
19*,28,31,45*,57,58
12
Keputusan Kemampuan
60
Jumlah Keterangan * = aitem yang gugur Tabel 5 Blue print Kematangan Karir setelah uji coba Aspek
No. Aitem
Jumlah
Favourable
Unfavourable
Aitem
Perencanaan
12,17,21,27
4,23,26,33
8
Eksplorasi
8,15,20,39
3,5,13,24
8
Informasi
2,9,19,30
7,11,25,31
8
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
Pengambilan
6,14,22,40
1,32,34,35
Keputusan Kemampuan
8 8
10,28,29,36
Jumlah
16,18,37,38 40
3) Reliabilitas Reliabilitas mengacu kepada konsistensi atau kepercayaan hasil ukur yang mengandung arti kecemasan pengukuran. Pengukuran yang tidak reliabel tidak akan konsisten dari waktu ke waktu (Azwar, 2012). Alat ukur yang memiliki reliabilitas tinggi adalah alat ukur yang memiliki koefisien korelasi mendekati nilai satu (1,00), begitu sebaliknya semakin mendekati nol (0), maka semakin rendah reliabilitasnya. Analisis reliabilitas yang digunakan dalam penelitian ini dilakukan dengan teknik Alpa Cronbach dengan program SPSS for windows versi 16.00. Koefisien reliabilitas yang diperoleh pada skala kemandirian sebelum uji coba adalah sebesar 0.887 dan setelah uji coba sebesar 0,901 Pada skala kematangan karir koefisien yang diperoleh adalah 0,930. Dengan demikian, skala tersebut dinyatakan reliabel. Hal ini didasarkan pada teori yang menyatakan bahwa suatu alat ukur dinyatakan reliabel apabila memiliki koefisien Alpha-Chronbach ≥ 0.600 (Azwar, 2011)
G. Prosedur Penelitian 1. Tahap Persiapan Penelitian Dalam tahap persiapan ini ada beberapa hal yang dilakukan oleh peneliti, yaitu:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
a. Pembuatan alat ukur Skala kemandirian menggunakan skala yang dibuat oleh Yuanda (2014). Alat ukur ini mengukur aspek-aspek kemandirian yang dikemukakan oleh Steinberg (2002), yaitu kemandirian emosional, kemandirian perilaku dan kemandirian nilai. Sedangkan kematangan karir diukur dengan menggunakan skala kematangan karir yang disusun oleh peneliti berdasarkan aspek-aspek kematangan karir yang dikemukakan oleh Super (1974, dalam Alvarez, 2008) dan Crites (1971), yaitu Perencanaan, Eksplorasi, Informasi, Pengambilan Keputusan dan Kemampuan. Pada kedua skala tersebut terdiri dari aitem favourable dan unfavourable dengan menggunakan empat pilihan jawaban yaitu, (SS) = Sangat Setuju, (S) = Setuju, (TS) = Tidak Setuju, (STS) = Sangat Tidak Setuju. Kategori jawaban akan diskor 1 – 4 menurut tingkat dukungan dan penolakan isi pernyataan, seperti pada aitem favourable jawaban (SS) : 4, (S) : 3, (TS) : 2, dan (STS) : 1. Sedangkan untuk aitem unfavourable akan diskor sebaliknya. b. Mencari Informasi Sebelum peneliti melakukan pengambilan data, terlebih dahulu diawali dengan mencari informasi tentang sekolah yang dapat dijadikan subjek penelitian yang sesuai dengan kriteria subjek yang akan digunakan. Setelah ditemukan, peneliti mencari informasi-informasi yang diperlukan serta jumlah siswa di sekolah tersebut. Peneliti juga melakukan wawancara kepada beberapa siswa kelas XII dan guru Bimbingan Konseling di SMK Negeri 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
Depok, Sleman. Peneliti juga memberikan angket kepada 62 siswa sebagai data awal untuk penelitian. c. Uji Coba Alat Ukur Sebelum skala digunakan untuk pengambilan data, peneliti melakukan uji coba (try out) skala kematangan karir pada tanggal 1 Februari 2016 terhadap 85 siswa. Hasil dari try out tersebut, terdapat aitem-aitem yang gugur dan banyak aitem yang memenuhi standar untuk dijadikan alat ukur tersebut sehingga peneliti merevisi alat ukur tersebut dengan meratakan jumlah aitem setiap aspek. H. Analisis Data 1. Uji Asumsi a. Uji Normalitas Uji normalitas data akan dilakukan dengan menggunakan rumus One Sample Kolmogorov-Smirnov pada program SPSS for windows versi 16.00. Distribusi data dinyatakan normal apabila nilai signifikansi lebih dari 0.05 (p > 0.05) dan sebaliknya jika kurang dari 0.05 (p < 0.05) maka data dinyatakan tidak normal (Hadi, 2000). b. Uji Linearitas Uji linearitas yang akan dipergunakan dalam penelitian ini adalah Test for Linearity pada program SPSS for windows versi 16.00. Suatu hubungan dinyatakan linear apabila nilai signifikansi yang didapatkan lebih kecil dari 0.05 (p < 0.05), sementara itu hubungan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
dinyatakan tidak linear bila nilai signifikansi yang didapatkan lebih besar dari 0.05 (p > 0.05) (Hadi, 2000). 2. Uji Hipotesis Teknik uji hipotesis yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah dengan korelasi Pearson-Product Moment yang terdapat dalam program program SPSS for windows versi 16.00.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB IV PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Pelaksanaan Penelitian Penelitian dengan tujuan mencari hubungan kemandirian dengan kematangan karir siswa SMK ini dilakukan pada tanggal 7 – 11 Maret. Penelitian ini menggunakan surat ijin penelitian No: 9e/D/KP/Psi/USD/I/2016 yang diserahkan kepada Bappeda Sleman untuk memperoleh perizinan penelitian. Setelah mendapatkan izin dari Bappeda Sleman dengan perizinan No: 070/Bappeda/339/2016, lalu peneliti menyerahkan perizinan tersebut kepada Kepala Sekolah SMK Negeri 2 Depok, Sleman. Pihak sekolah menindaklanjuti dengan memberi fasilitas yaitu menunjuk seorang guru Bimbingan
Konseling
kepada
peneliti
sebagai
Guru
Pendamping.
Pengambilan data dilakukan ketika sekolah sedang melaksanakan Ujian Akhir Sekolah sehingga peneliti mulai membagikan skala penelitian kepada para subjek di kelas tersebut setelah ujian selesai. Subjek penelitian adalah siswa kelas XII SMK yang terdiri dari 353 siswa yang berusia 15-18 tahun yang terdiri dari 256 subjek laki-laki dan 97 subjek perempuan.
Berdasarkan jenis kelamin, penyebaran subjek penelitian dapat
terlihat pada tabel di bawah ini:
49
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
Tabel 6 Penyebaran Subjek Berdasarkan Jenis Kelamin Jenis Kelamin
Jumlah
Presentase
Laki – laki
256
73%
Perempuan
97
27%
Jumlah
353
100%
Berdasarkan tabel 6 terlihat bahwa jumlah subjek paling banyak adalah yang berjenis kelamin laki – laki yaitu 285 orang (73%) sementara subjek yang berjenis kelamin perempan sebanyak 97 orang (27%). Hal ini mungkin tidak seimbang antara jumlah subjek laki-laki dan perempuan mengingat SMK tersebut terdiri dari jurusan yang banyak diminati oleh subjek laki-laki daripada subjek perempuan. B. Deskripsi Data Penelitian Kategori yang digunakan oleh peneliti adalah kategori jenjang (ordinal) yaitu menempatkan individu ke dalam kelompok-kelompok yang terpisah secara berjenjang suatu kontinum mulai dari jenjang sangat tinggi sampai dengan jenjang sangat rendah (Azwar, 2012). Dari penelitian ini juga diperoleh gambaran dari skor kemandirian dengan kematangan karir siswa SMK melalui tabel berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
Tabel 7 Deskripsi Statistik Data Penelitian Variabel
N
Minimun
Maksimum
Mean
SD
Hipotetik Empirik Hipotetik Empirik Hipotetik Empirik
Kemandirian 353
46
115
184
158
102
133,94
8,379
353
40
86
160
153
96,5
121,71
9,372
Kematangan Karir
Berdasarkan data diatas dapat dilihat bahwa mean empirik kedua variabel lebih besar daripada mean teoritis sehingga dapat dikatakan bahwa rata-rata subjek dari penelitian ini memiliki kemandirian dan kematangan karir yang cenderung tinggi. Selain itu, kemandirian dan kematangan karir dapat dikategorikan berdasarkan standar deviasi (�) dan mean teoritik (µ). Penggunaan kategori jenjang bertujuan menempatkan subjek ke dalam kelompok terpisah secara berjenjang suatu kontinum berdasarkan atribut yang diukur. Kontinum jenjang yang digunakan terdiri dari tiga kategori, yaitu: tinggi, sedang, dan rendah. (Azwar,2012). Norma kategori skor dapat dilihat pada tabel 8:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
Tabel 8 Norma kategorisasi skor Skor
Kategori
(µ + 1,0 �) ≤ X
Tinggi
(µ -1,0 �) ≤ X < (µ + 1,0 � )
Sedang
X < (µ - 1,0 �)
Rendah
Untuk skala kemandirian mempunyai rentang minimum 1x46= 46 dan rentang maksimum 4x46= 184 sehingga jarak luas sebarannya 138. Sehingga mempunyai standar deviasi (�) sebesar 138:6= 23 serta mean teoritik (µ) sebesar 102 setelah dimasukkan ke dalam norma diperoleh kategorisasi skor sebagai berikut: Tabel 9 Kategorisasi Skor Kemandirian Skor
Kategori
Jml. Subjek
Persentase
125 ≤ X
Tinggi
298
84%
79 ≤ X < 125
Sedang
55
16%
X < 79
Rendah
-
0%
Berdasarkan hasil kategori diatas dapat dilihat ada 298 atau 84% subjek yang berada dalam kategori tinggi, 55 atau 16% siswa dalam kategori sedang. Setelah dilakukan pengkategorian subjek terhadap skala kemandirian, berikutnya peneliti melakukan pengkategorian subjek terhadap kematangan karir. Rentang minimum-maksimum untuk skala kematangan karir adalah 1x40= 40 sampai dengan 4x40= 160 sehingga luas jarak sebarannya adalah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
160-40=120. Dengan demikian mempunyai standar deviasi (�) sebesar 120:6= 20 serta mean teoritik (µ) sebesar 96,5. Sehingga setelah dimasukan ke dalam norma diperoleh kategorisasiskor sebagai berikut: Tabel 10 Kategorisasi Skor Kematangan Karir Skor
Kategori
Jml. Subjek
Persentase
114 ≤ X
Tinggi
286
81%
67 ≤ X < 114
Sedang
67
19%
X < 67
Rendah
0
0%
Hasil pengkategorian diatas menunjukkan bahw subjek yang memiliki kematangan karir yang tinggi berjumlah 286 subjek atau 81%, dan 67 subjek atau 19% dalam kategori sedang.
C. Analisis Data Penelitian 1. Uji Asumsi Sebelum melakukan pengujian hipotesis, peneliti melakukan uji asumsi untuk melihat apakah data sudah memenuhi syarat. Uji asumsi mendasari teknik statistik tertentu karena setiap teknik statistik mengasumsikan data dalam kondisi tertentu. Jika kondisi data tidak seperti yang diasumsikan oleh teknik statistik tertentu, maka hasil analisis dan interpretasi dapat melesat jauh dari realitasnya (Santoso, 2010). Sebelum analisis dilakukan, ada beberapa syarat yang harus dilakukan terlebih dahulu yaitu berupa uji normalitas dan uji
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
liniearitas. Pengujian asumsi dan analisa data dilakukan dengan menggunakan program SPSS for windows versi 16.00. Jumlah skala yang disebarkan kepada subjek penelitian sebanyak 353. Setelah dilakukan pemeriksaan terhadap skala tersebut maka keseluruhan skala tersebut telah memenuhi syarat untuk dilakukan analisis. a. Uji Normalitas Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah data penelitian telah menyebar secara normal. Uji normalitas dilakukan dengan menggunakan One Sample Kolmogorrov-Smirnov Test. Data dikatakan memiliki sebaran normal jika probability value atau p-value (sig) berada diatas nilai 0,05 (p>5%). Nilai p skala kemandirian 0,122 dan nilai p skala kematangan karir 0,085. Hasil tersebut menunjukkan bahwa distribusi sebaran data skala kemandirian dan kematangan karir adalah normal karena nilai p berada diatas 0,05. Hasil uji normalitas dapat terlihat pada tabel berikut ini: Tabel 11 Hasil Perhitungan uji Normaltitas Kolmogorov-Smirnov Kemandirian
Kematangan Karir
Kolmogorov-Smirnov
1,183
1,256
Asymp Sig. (2 tailed)
0,122
0,085
b. Uji Liniearitas Uji liniearitas dilakukan untuk mengetahui apakah hubungan antara skor variable kemandirian dan variabel kematangan karir pada siswa SMK merupakan garis lurus atau tidak. Kedua variabel dikatakan memiliki hubungan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
yang linier jika nilai p < 0,05 dan tidak linier jika nilai p > 0,05. Hasil uji linieritas variabel kemandirian dengan kematangan karir, diperoleh nilai p= 0,000. Hal ini menunjukkan bahwa nilai p (0,000) < 0,05, sehingga dapat disimpulkan bahwa data dari variabel kemandirian dengan kematangan karir memiliki hubungan yang linier. Hasil dari pengujian tersebut akan terlihat lebih jelas dalam tabel berikut: Tabel 12 Hasil pengujian Linearitas Sum of Squares Kema Between
(Combined)
15482.210
ndiria Groups
Linearity
13437.249
n *
Deviation from
KK
Linearity
Mean df
Square 43
360.051
F 7.205
.000
1 13437.249 268.899
.000
2044.961
42
48.690
Within Groups
15441.149
309
49.971
Total
30923.360
352
.974
2. Uji Hipotesis Sesuai dengan tujuan penelitian ini yaitu untuk melihat hubungan antara kemandirian dengan kematangan karir, maka digunakan uji statistik Pearson Product Moment dan menggunakan taraf signifikansi 0,001 dengan uji satu ekor ( one-tailed). Jika nilai p < 0,05 maka Ho akan ditolak sementara Ha akan diterima. Jika p > 0,05 maka Ha ditolak dan Ho diterima. Hasil korelasi dapat dilihat pada tabel berikut:
Sig.
.521
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
Tabel 13 Korelasi antara Kemandirian dengan Kematangan Karir Kemandirian Kemandirian
Pearson Correlation
Kematangan Karir 1
Sig. (1-tailed)
.000
N KK
Pearson Correlation
.659**
353
353
.659**
1
Sig. (1-tailed)
.000
N
353
353
**. Correlation is significant at the 0.01 level (1-tailed).
Berdasarkan hasil analisa data, menunjukkan adanya korelasi positif antara kemandirian dengan kematangan karir siswa SMK. Korelasi ( r ) antara kedua variabel tersebut adalah sebesar 0,659, koefisien determinasi sebesar 0,434 dengan p < 0,001. Dengan demikian menunjukkan bahwa hipotesis nihil (Ho) ditolak sehingga hipotesis alternatif (Ha) menyatakan bahwa ada hubungan positif antara kemandirian dan kematangan karir siswa SMK dapat diterima. Hubungan ini diartikan semakin tinggi kemandirian yang dimiliki maka semakin tinggi pula kematangan karir yang dimiliki siswa SMK tersebut. Koefisien determinasi merupakan gambaran besarnya sumbangan atau kontribusi variabel tergantung terhadap variabel bebas. Pada penelitian ini koefisien determinasi dapat dicari dengan mengkuadratkan nilai koefisien korelasi sebesar 0,659 sehingga diperoleh koefisien determinasi sebesar 0,434. Angka ini menunjukkan besarnya kontribusi skala kemandirian terhadap
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
kematangan karir adalah 43,4% sedangkan sisanya sebesar 56,6% yang disebabkan oleh faktor-faktor lain yang tidak masuk dalam penelitian. D. Pembahasan Berdasarkan hasil uji korelasi pearson product moment dapat diketahui bahwa terdapat hubungan yang positif antara kemandirian dengan kematangan karir pada siswa kelas XII SMK N 2 Depok, Sleman, Yogyakarta. Hasil pengujian korelasi antara kemandirian dengan kematangan karir yang menunjukkan nilai r=0.659 dengan p=0.000 yang berarti hipotesis penelitian diterima, dimana semakin tinggi kemandiriannya, maka semakin tinggi pula kematangan karirnya dan sebaliknya. Hal ini sesuai dengan pendapat yang dikemukakan oleh Super (dalam Crites, 1973) bahwa seseorang yang memiliki kematangan karir adalah ketika orang tersebut mandiri dalam membuat keputusan. Steinberg (2002) menyatakan bahwa remaja yang mampu membuat keputusan dan dapat bertanggung jawab terhadap keputusannya termasuk remaja yang mandiri. Siswa yang memiliki kemandirian maka siswa tersebut dapat bertanggung jawab pada diri sendiri dan tidak bergantung secara emosional pada orang tua. Siswa tidak lagi menganggap orang tua sebagai sumber informasi. Mereka akan mencari informasi mengenai hal yang benar dan yang salah dengan caranya sendiri. Mereka juga harus percaya pada dirinya sendiri dan tidak terpengaruh pada orang lain dalam membuat suatu keputusan. Remaja yang mandiri tersebut mampu membuat keputusan dengan baik menurutnya dirinya sendiri.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
Penelitian yang dilakukan oleh Gibson (2006) menyatakan bahwa kemandirian memiliki hubungan dengan kematangan karir. Hal ini dikarenakan bahwa kemampuan untuk membuat suatu keputusan secara mandiri merupakan salah satu komponen dari kematangan karir. Zunker (dalam Tekke dan Ghani, 2013) yang melakukan penelitian di Malaysia dan Novrita (2014) yang juga melakukan penelitian di Medan menyatakan bahwa kemandirian merupakan salah satu karakteristik dari kematangan karir. Dalam tahap perkembangan karir siswa SMK yang berada dalam usia 15-18 tahun menurut Super (Brown, 2002) berada dalam tahap eksplorasi dan sub tentatif. Pada tahap ini siswa melakukan eksplorasi untuk menentukan karir yang kelak dijadikan pilihannya. Pada tahap subtentatif seorang siswa juga mampu mengembang ide atau gagasan yang berkaitan peluang atau kesempatan karir yang ada, minat, nilai-nilai hidup dan perencanaan karir yang ingin direalisasikan. Hal ini berarti siswa mengerti dan memahami apa yang diinginkan, kemampuannya dan kelemahan yang dimilikinya, serta usaha apa yang bisa ia realisasikan sehingga siswa sudah mampu mempersempit tujuan karir dan berupaya untuk mewujudkan tujuan karir yang mereka inginkan. Kemandirian merupakan kemampuan siswa untuk membuat keputusan yang baik menurutnya dan sesuai dengan caranya sendiri. Crites (dalam Salami 2008) menyatakan bahwa kematangan karir sebagai sejauh mana individu dapat menguasai tugas-tugas perkembangan karirnya termasuk komponen pengetahuan dan sikap yang sesuai dengan perkembangan karirnya. Remaja yang dapat membuat keputusan sendiri mengenai karirnya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
merupakan remaja yang matang karirnya. Hal ini sejalan dengan pendapat Super (dalam Rachmawati, 2012) yang mengemukakan bahwa salah satu ciriciri individu yang memiliki kematangan karir yang tinggi adalah mandiri dalam melakukan pilihan karir. Hal ini senada dengan pernyataan Blustein (dalam Gibson, 2006) yang menyatakan bahwa eksplorasi terhadap karir memiliki hubungan yang positif dengan kemandirian. Hal ini senada dengan pendapat Salami (2008) yang melakukan penelitian di Nigeria berpendapat bahwa untuk membuat keputusan dalam pilihan-pilihan karir yang tersedia dibutuhkan kemandirian, dengan demikian dapat diketahui apakah pilihan tersebut diputuskan sendiri atau karena faktor eksternal. Steinberg (2002) mendefinisikan kemandirian sebagai kemampuan individu untuk berperilaku sesuai dengan caranya sendiri. Seorang remaja yang mandiri dapat membuat keputusan sendiri tanpa mudah terpengaruh oleh orang lain, dapat mengandalkan diri dan lebih bertanggung jawab pada keputusan yang telah dibuat. Berdasarkan hasil penelitian juga menunjukkan bahwa tidak ada subjek yang memiliki kematangan karir dengan kategori rendah (0%), kategori sedang sebesar 67 subjek (19%) dan kategori tinggi sebesar 286 subjek (81%). Hal ini dapat diartikan bahwa sebagian besar kematangan karir subjek berada pada kategori tinggi. Mean empirik kematangan karir (121,71) lebih tinggi dibandingkan dengan mean hipotetik nya (96,5). Hasil ini menunjukkan bahwa kematangan karir pada subjek lebih tinggi dibandingkan kematangan karir berdasarkan standar alat ukur peneliti. Hal ini kemungkinan dikarenakan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
sekolah telah memberikan kesempatan pada pihak luar untuk memberikan informasi seputar pekerjaan dan perguruan tinggi yang sesuai dengan jurusan para subjek, sehingga subjek mendapatkan wawasan yang lebih luas mengenai jurusan atau pekerjaan yang diminatinya. Subjek penelitian juga mendapatkan informasi mengenai karir dari lingkungan seperti pelatihan magang atau pelatihan pendidikan khusus yang mereka ikuti di luar sekolah. Informasiinformasi yang diperoleh oleh subjek membantu subjek untuk dapat membuat keputusan mengenai karir yang sesuai dengan mereka. Hal ini sesuai dengan pendapat Super (dalam Savickas, 2001) yang menyatakan bahwa individu yang matang untuk membuat keputusan karir jika pengetahuan yang dimilikinya untuk membuat keputusan karir didukung oleh informasi yang adekuat mengenai pekerjaan berdasarkan eksplorasi yang telah dilakukannya. Berdasarkan hasil analisis data, tidak ada subjek yang memiliki kemandirian dalam kategori rendah sebesar (0%), kategori sedang sebesar 55 subjek ( 16%) dan kategori tinggi sebesar 298 subjek ( 84%). Hal ini dapat diartikan bahwa pada umumnya subjek memiliki kemandirian yang tinggi. Hasil penelitian juga terlihat bahwa mean empirik kemandirian (133,9) lebih besar dibandingkan mean hipotetiknya (102). Hal ini berarti bahwa kemandirian pada subjek penelitian ini lebih tinggi dibandingkan kemandirian berdasarkan standar alat ukur peneliti. Hal ini kemungkinan karena pihak sekolah menerapkan program pembelajaran yang dapat meningkatkan kemandirian subjek. Sekolah Menengah
Kejuruan
ini
menitikberatkan
pada
penerapan
teori
dan
keterampilan bersifat praktis sehingga subjek dapat memanfaatkannya untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
mencari informasi yang lebih banyak tentang pelajaran dan keterampilan yang diberikan. Subjek diharapkan tidak hanya menerima informasi dari guru saja dan lebih sering diskusi secara berkelompok. Hal ini dapat terlihat ketika subjek sedang mengikuti proses pembelajaran praktek di bengkel atau di laboratorium. Hal ini sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh Ali dan Asrori (2004) bahwa pendidikan yang memberikan penghargaan dan suasana kompetisi
yang
aktif
akan
memberikan
pengaruh
positif
terhadap
perkembangan kemandirian anak. Berdasarkan hasil penelitian, SMK Negeri 2 Depok memiliki tingkat kemandirian dan kematangan karir yang tinggi. Hasil tersebut berbeda dengan survey yang dilakukan di awal penelitian. Tingkat kemandirian dan kematangan karir yang cenderung tinggi dalam penelitian mungkin disebabkan sekolah sudah bekerjasama dengan berbagai pihak seperti perusahaan atau lembaga sebagai wadah siswa-siswi melanjutkan pendidikan atau bekerja. Dengan demikian, siswa-siswi juga memiliki tingkat kemandirian dan kematangan yang cenderung tinggi. Pada
penelitian
ini
koefisien
determinasi
dapat
dicari
dengan
mengkuadratkan nilai koefisien korelasi sebesar 0,659 sehingga diperoleh koefisien determinasi sebesar 0,434. Angka ini menunjukkan besarnya kontribusi skala kemandirian terhadap kematangan karir adalah 43,4% sedangkan sisanya sebesar 56,6% yang disebabkan oleh faktor-faktor lain yang tidak masuk dalam penelitian.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
Beberapa variabel lain yang berpengaruh terhadap kematangan karir seseorang adalah faktor media massa. Media massa baik elektronik maupun cetak memberi informasi dalam kadar dan informasi yang beragam sehingga menyumbang bagi pembentukan opini siswa dalam dunia kerja. Hal ini akan memberikan gambaran diri karir dan memperkaya wawasan siswa tentang karir. Variabel lain yang mempengaruhi kematangan karir juga adalah faktor lingkungan sosial atau lingkungan masyarakat serta norma yang berlaku di masyarakat sebagai tempat tumbuh kembang siswa. Lingkungan masyarakat termasuk lingkungan yang dekat dengan keseharian subjek. Pengaruh tersebut tidak jarang sebagai sebuah tuntutan sosial, yang menyebabkan seseorang memilih bersikap atas pilihan-pilihan mereka. Pilihan bukan berdasarkan atas kemampuan dirinya atau bukan atas kemauan mereka sendiri, namun bersikap karena hal tersebut dikehendaki oleh lingkungan sekitarnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB V PENUTUP Kesimpulan dan saran yang dapat peneliti berikan terkait hasil dari penelitian mengenai ada tidaknya hubungan antara kemandirian dengan kematangan karir pada siswa kelas XII SMK Negeri 2 Depok, Sleman, Yogyakarta adalah sebagai berikut: A. Kesimpulan Setelah melakukan analisis dan pembahasan dari data penelitian maka hipotesis yang diajukan diterima. Berdasarkan hasil tersebut, peneliti membuat kesimpulan bahwa kemandirian berkorelasi dengan kematangan karir pada siswa kelas XII SMK Negeri 2 Depok, Sleman. Hal ini berarti bahwa ada hubungan yang positif antara kemandirian dengan kematangan karir pada siswa kelas XII SMK Negeri 2 Depok, Sleman. B. Keterbatasan Penelitian Keterbatasan penelitian ini adalah tempat penelitian yang belum mewakilkan keseluruhan populasi sekolah yang ada. Peneliti menggunakan SMK Negeri 2 Depok, Sleman sebagai tempat penelitian. Selain itu, peneliti juga menggunakan subjek penelitian hanya siswa-siswi kelas XII. Variabel dalam penelitian berfokus pada kematangan karir dan kemandirian siswasiswi.
63
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
C. Saran a. Bagi Siswa Bagi siswa diharapkan dapat lebih mengenal diri sendiri, baik dari sisi kelebihan dan kekurangan diri, dan lebih memperluas wawasan yang berkaitan dengan pilihan-pilihan jurusan Perguruan Tinggi, lapangan pekerjan, serta kualifikasi yang dibutuhkan di pekerjaan tersebut. Berdasarkan hal tersebut, siswa diharapkan dapat membuat keputusan yang tepat dan sesuai dengan potensi diri. b. Bagi Sekolah Pihak
sekolah
diharapkan
ikut
berpartisipasi
dalam
upaya
meningkatkan kemandirian siswa, terutama yang masih berada di kategori sedang dengan lenih mengoptimalkan proses pembelajaran keterampilan atau kelas praktikurm serta extrakulikuler. c. Bagi Guru Bimbingan Konseling Bagi Guru Bimbingan Konseling diharapkan
membuat program
yang dapat meningkatkan kematangan karir siswa-siswi, seperti program bimbingan karir secara kelompok atau personal.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR PUSTAKA Ali, M. & Asrori, M. 2004. Psikologi remaja: Perkembangan peserta didik. Jakarta: PT. Bumi Aksara Alvarez, G.M. 2008. Career Maturity: A priority for secondary education. Journal of Research in Educational Psychology. Vol 6(3) No 16. Anggraini, Erina Nur. 2006. Hubungan antara kemandirian dengan penyesuaian diri pada mahasiswa baru yang merantau di kota Malang. Universitas Brawijaya Malang Atwater, E. 1983. Psychology of Adjustment: Personal Growth in a Changing World. Englewood Cliffs: Prentice-Hall Inc. Azwar, 2001. Sikap Manusia dan Pengukurannya. Yogyakarta : Liberti Azwar,S. 2007. Sikap Manusia dan Teori Pengukurannya. Yogyakarta : Pustaka Pelajar Offset ----------. 2012. Reliabilitas dan Validitas (Edisi ke 3). Yogyakarta : Pustaka Pelajar Offset -----------. 2012. Penyusunan skala psikologi. Yogyakarta : Pustaka Pelajar Offset Badan
Pusat
Statistik.
2015.
Keadaan
Ketenagakerjaan
Februari.
www.bps.go.id Diakses tanggal 21 September 2015. Brown, D. 2002. Career Choice and Development. USA: A Wiley Imprint Coertse, S.D. & Lent, R.W. 2005. Career Development and Counseling: Putting Theory and Research to work. New Jersey: John Wiley & Son’s, Inc Coertse, S. & Schepers, JM. 2004. Some Personality and Cognitive Correlates of Career Maturity. Journal of Industrial Psychology. Vol. 30(2), 56-73.
65
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Desmita. 2012. Psikologi Perkembangan. Bandung : PT. Rosda Karya Endi. 2009.Peranan Sekolah dalam Karir. Internet. www.go-kerja.com Diakses tanggal 30 September 2015. Fleming, M. 2005. Adolescent Autonomy: Desire, Achievement and Disobeying Parents between Early and Late Adolescene. Autralian Journal of Education and Developmental Psychology. Vol 5.1-16 Gibson, W. 2006. The career maturity, autonomomous behaviours, and social interactions of college athletes. Dissertation. Georgia: The University of Georgia. Hadi, S. 2000. Statistik, Jilid 1. Yogyakarta : Andi Offset ----------. 2000. Metodelogi penelitian. Yogyakarta: Andi Hasan, B. 2006. Career Maturity of Indian Adolescents as a function of self – conceptc, Vocational Aspiration and gender. Journal of the Academy of Apllied Psychology. Vol 32, No 2, 127 – 134 Hatmadji, S.H.& Wiyono,N.H. 2004. “Karakteristik Penganggur dan Prospek Penawaran Tenaga di Indonesia”. Jurnal Dinamika Masyarakat, Vol III, No. 2, Agustus 2004 Hayadin. 2005. Pengambilan Keputusan untuk Profesi pada Siswa Jenjang Pendidikan Menengah (Survei pada SMA, MA, dan SMK di DKI Jakarta). www.petamasadepanku.net Diakses tanggal 11 November 2015 http;//www.suratpembaharuan.com “Antara Studi dan Karir, Akan Kemana?” Diakses tanggal 30 September 2015
66
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Huda, Nurul.2008. Hubungan antara self – efficacy dengan kecemasan dalam menghadapi dunia kerja. Skripsi (Tidak Diterbitkan). Malang: Universitas Muhammadiyah Malang. Fakultas Psikologi Hurlock, E.B. 2002. Psikologi Perkembangan Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang Kehidupan. Jakarta: Penerbit Erlangga Kazdin, Alan E. 2000. Encyclopedia of Psychology, APA (American Psychological Association). Oxford University Press Komandyahrini, E & Hamadi. 2008. Hubungan Self- Efficacy & Kematangan dalam memilih karir siswa Program Percepatan Belajar (Penelitian pada SMA Negeri 8 Jakarta dan kreativitas). Vol 02, 1- 12 Levinson, E.M; Ohler, D.L; Caswell, S; & Kiewra, K. 2001. Six Approaches to the assessment of career maturity. Journal of Counseling & Development. Vol 46 Manrihu,M.T. 1998. Pengantar Bimbingan dan Konseling Karir. Jakarta: Departemen Pendidikan & Kebudayaan Mappiare, A. 1982. Psikologi Remaja. Surabaya: Usaha Nasional. Monks, F.J.,Knoers, A.M.P.,&Haditono,S.R. 1998. Psikologi Perkembangan: Pengantar dalam berbagai bagiannya. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press -----------------------------------------------------. 2006. Psikologi Perkembangan: Pengantar dalam berbagai bagiannya. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press
67
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Papalia, Diane E., Olds, Sally Wendkosa, & Feldman, Ruth Duskin. 2007. Human Development (10th,ed). New York: Mc Graw Hill Companies Patricia, W.M. 2009. Hubungan antara efikasi diri dengan kematangan karir siswa SMK Negeri 1 Karanganyar Kebumen. Skripsi (Tidak Diterbitkan). Universitas Sanata Dharma : Fakultas Psikologi Patton, W. & Lokan, J. 2001. “Perspectives on Donald Super’s construct of career maturity”. International Journal for Educational and Vocational Guidance. Vol. 1, 31 – 48 Pinasti, W. 2011. Pengaruh self efficacy, locus of control, dan faktor demografis terhadap kematangan karir mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Skripsi. Diakses tanggal 23 Oktober 2015 Rachmawati,E.Y. 2012. Hubungan self efficacy dengan kematangan karir pada mahasiswa tingkat awal dan tingkat akhir di Universitas Surabaya. Jurnal ilmiah mahasiswa universitas surabaya. Vol. 1 No. 1. Rahmanto, Aji.,Dra. Sri Hartati, Dra. Diana R. 2009. Hubungan antara locus of control internal dengan kematangan karir pada siswa kelas XII SMKN 4 Purworejo Ruth. 2006. Hubungan antara Konsep Diri dengan Sikap terhadap karier pada mahasiswa. Skripsi (Tidak Diterbitkan). Yogyakarta : Universitas Sanata Dharma. Fakultas Psikologi Safitri, Puji Lestari Prianto, Patricia. 2009. Peranan Locus of Control, Self Esteem, Self Efficacy, & Prestasi belajar terhadap Kematangan Karir. Jurnal Keterbakatan dan Kreatifitas. Vol 03 No 02.
68
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Salami, S.O. 2008. Gender, identity status and career maturity of adolescents in the South Nigeria. Journal of Social Sciences, 16, 35-49 Santoso, Agung. 2010. Statistik Untuk Psikologi dari Blog Menjadi Buku. Yogyakarta : Penerbit Universitas Sanata Dharma. Santrock, J.W. 2003. Adolescence: Perkembangan Remaja. Jakarta: Erlangga Sardiman. 2007. Interaksi dan motivasi belajar mengajar. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada Savickas, L. M. 2001. A Development Perspective on vocational behavior: Career Patterns, Salience and Themes. Netherlands: Kluwer Academic Publishers. Journal for Educational and Vocational Guidance. Vol 1, 49-57 Seligman, L. 1994. Development career counseling and assessment (2nd ed.) London: SAGE Setiana, Luluk., Dra. Retno L., Dr. Tamsil M. & Budi P. Hubungan antara self – efficacy karir dan persepsi terhadap masa depan karir dengan kematangan karir siswa SMK PGRI Wonosari Tahun Ajaran 2012/2013. Jurnal BK UNESA. Vol 03 No 01. Pp 172 -180 Steinberg, L. 2002. Adolescence (6th ed). New York : Mc Graw Hill Companies Syahrul dan Jamaluddin.2007. Kematangan Vokasional Mahasiswa D-3 jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Negeri Makassar. Jurnal PTM Vol. 7 No. 1, 36 – 44 Tekke, M., & Ghani, A.F. 2013. Examining the level of career maturity among asian foreign students in a public university: Gender and academic achivement. Hope Journal Of Research, Voll No. 1.
69
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Turner, H. A., & Turner, R. J. (1999). Gender, Social, and Emotional Reliance. Journal of Health and Social Behaviour, Vol. 40, No.4 Winkel, W. S. & Hastuti, S. 2006. Bimbingan dan Konseling di Institusi Pendidikan (Edisi Revisi, Cetakan Kelima). Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma Yuanda, N.S. 2014. Hubungan antara kemandirian dengan kematangan karir siswa kelas XII SMA Negeri 1 Lubuk Pakam. Skripsi (Tidak Diterbitkan). Universitas Sumatera Utara : Fakultas Psikologi Yulianti, K.D. 2012. Hubungan antara Harga Diri dan Motivasi Berprestasi dengan Kematangan Karir pada Siswa Kelas XI SMK Negeri 3 Surakarta. Skripsi (Tidak Diterbitkan). Solo: Universitas Sebelas Maret. Fakultsas Psikologi Yusuf,S. 2011. Psikologi Perkembangan Anak & Remaja. Bandung: PT. Remaja Rosadakarya Offset
70
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
LAMPIRAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
Lampiran I
SKALA KEMANDIRIAN Petunjuk pengisian! 1. Pada lembar-lembar berikut terdapat pernyataan yang berhubungan dengan kemandirian anda. 2. Anda diminta untuk menyatakan tanggapan terhadap pernyataan tersebut, dengan cara memilih: SS
: Sangat Setuju
S
: Setuju
TS
: Tidak Setuju
STS
: Sangat Tidak Setuju
3. Anda bebas menyatakan pilihan yang sesuai dengan keadaan diri anda. 4. Semua pilihan adalah benar selama itu sesuai dengan keadaan diri anda. 5. Cara menyatakan dengan memberi tanda chek ( √ ) pada kolom yang tersedia. Contoh : NO 1
PERNYATAAN Saya lebih dekat dengan teman-teman
SS
S
TS
STS
√
saya dibandingkan dengan orangtua saya
6. Jika anda sudah selesai, periksa kembali dan pastikan tidak ada nomor yang terlewatkan. 7. Terima kasih atas segala kesediaan anda, selamat mengerjakan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
Lembar Identitas Nama/Inisial :...................................................................................... Usia
:......................................................................................
Jenis Kelamin: P / L (Lingkari salah satu) Kelas
:......................................................................................
NO PERNYATAAN SS 1. Saya tidak berani menanggung resiko atas keputusan yang telah saya buat. 2. Saya menganggap meskipun orangtua saya lebih berpengalaman, namun mereka belum tentu mengetahui segalanya. 3. Saya lebih sering meminta pendapat kepada orangtua saya dibandingkan kepada teman saya. 4. Ketika saya ada masalah, hanya orangtua yang dapat memberikan saya solusi. 5. Saya bertanggung jawab terhadap akibat dari perbuatan yang saya lakukan. 6. Saya lebih sering mendapatkan informasi dari orangtua saya dibandingkan dari teman saya. 7. Ketika saya melakukan kesalahan, saya akan bertanggung jawab. . 8. Saya selalu meminta bantuan orang tua untuk menghadapi masalah. 9. Saya mampu merencanakan masa depan saya sendiri tanpa banyak arahan dari orangtua. 10. Orangtua saya jarang melakukan kesalahan dalam menilai sesuatu. 11. Ketika saya melanggar aturan sekolah, saya bersedia menerima hukumannya. 12. Dalam menghadapi masalah, saya jarang meminta bantuan dari orangtua saya. 13. Saya sering menyalahkan orang lain atas kesalahan yang telah saya buat. 14. Saya lebih sering bertanya mengenai sesuatu kepada orangtua saya dibandingkan kepada teman saya. 15. Ketika saya sedih, saya menunjukkan kesedihan saya kepada orangtua saya. 16. Ketika mengerjakan soal, saya akan mengganti jawaban saya jika jawaban saya berbeda dengan teman saya.
S
TS
STS
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25.
26. 27.
28. 29.
30. 31. 32. 33. 34. 35. 36. 37.
Saya akan mengikuti ajakan teman-teman saya, meskipun saya tidak menyukainya. Saya sulit membuat keputusan tanpa bantuan dari orang lain. Saya sering ragu dengan kemampuan yang saya miliki. Pendapat orang lain lebih penting dibandingkan pendapat saya sendiri. Saya tidak mudah terpengaruh oleh orang lain dalam membuat suatu keputusan. Ketika berdiskusi, saya sering mengungkapkan pendapat saya. Saya mengikuti suatu organisasi atau tidak mengikuti organisasi, itu karena kemauan saya sendiri. Ketika akan membuat suatu keputusan saya sering ragu sehingga saya mengikuti pendapat teman saya. Teman-teman saya memiliki kemampuan yang lebih baik dibandingkan diri saya, sehingga saya menjadi kurang percaya diri. Saya tidak langsung mempercayai pendapat orang lain sebelum mengecek kebenarannya. Saya sering ditunjuk menjadi ketua dalam suatu kelompok karena saya dapat mengambil keputusan dengan bijak. Saya percaya akan kemampuan saya sendiri. Ketika akan membuat suatu keputusan, saya akan tetap meminta pendapat orang-orang terdekat saya dan memilih mana yang terbaik untuk saya. Saya tidak dapat membuat suatu keputusan sendiri karena takut akan resikonya. Saya mengikuti OSIS karena teman-teman saya ikut OSIS juga. Saya lebih percaya kepada diri saya sendiri dibandingkan pada orang lain. Saya masih mudah dipengaruhi teman-teman dalam melakukan sesuatu. Saya lebih banyak mengandalkan kemampuan teman dalam melakukan sesuatu. Saya sering mengikuti pendapat teman saya. Saya sering menghindari hal-hal yang menurut penilaian saya salah. Saya hanya mengikuti nilai-nilai yang diajarkan oleh orangtua saya tanpa pernah mencari tahu alasannya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
38. 39. 40. 41. 42. 43. 44.
45. 46.
Saya sering menghabiskan uang saya hanya untuk halhal yang kurang bermanfaat. Saya tidak melakukan tindakan yang tidak sesuai dengan prinsip saya. Saya sering tidak dapat membedakan perilaku yang benar dan yang salah. Saya sering tidak yakin dengan prinsip-prinsip yang saya pegang. Saya tidak akan melakukan hal-hal negatif yang dapat merusak diri saya sendiri. Saya sering menyetujui pendapat teman saya meskipun saya tidak memahami maksud dan tujuannya. Saya mempercayai apa yang diajarkan oleh orang-orang yang saya anggap lebih pintar tanpa bertanya mengenai alasannya. Saya sering mengikuti hal – hal yang menurut penilaian teman saya baik. Saya tidak akan melakukan hal yang tidak sesuai dengan keyakinan saya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
Lampiran II
SKALA KEMATANGAN KARIR Petunjuk pengisian! 1. Pada lembar-lembar berikut terdapat pernyataan yang berhubungan dengan kemandirian anda. 2. Anda diminta untuk menyatakan tanggapan terhadap pernyataan tersebut, dengan cara memilih: SS
: Sangat Setuju
S
: Setuju
TS
: Tidak Setuju
STS
: Sangat Tidak Setuju
3. Anda bebas menyatakan pilihan yang sesuai dengan keadaan diri anda. 4. Semua pilihan adalah benar selama itu sesuai dengan keadaan diri anda. 5. Cara menyatakan dengan memberi tanda chek ( √ ) pada kolom yang tersedia. Contoh : NO 1
PERNYATAAN Saya akan merencanakan masa depan
SS
S
TS
STS
√
6. Jika anda sudah selesai, periksa kembali dan pastikan tidak ada nomor yang terlewatkan. 7. Terima kasih atas segala kesediaan anda, selamat mengerjakan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
Lembar Identitas Nama/Inisial :...................................................................................... Usia
:......................................................................................
Jenis Kelamin: P / L (Lingkari salah satu) Kelas
:...................................................................................... NO PERNYATAAN SS S 1. Saat ini belum waktunya bagi saya untuk mencari informasi pekerjaan. 2. Saya akan menyerahkan pilihan pekerjaan kepada orangtua. 3. Saya memahami keterampilan yang harus saya kuasai untuk menunjang pekerjaan saya di masa depan. 4. Informasi dunia kerja tidak terlalu penting untuk masa depan saya. 5. Saya memahami keterampilan dan keahlian yang saya miliki. 6. Saya merasa cukup mendengarkan informasi pekerjaan dari orang lain, sehingga tidak perlu mencarinya sendiri. 7. Saya khawatir akan mengalami kegagalan jika saya sendiri yang menentukan pilihan pekerjaan. 8. Meskipun banyak saingan, saya akan tetap memasuki bidang pekerjaan yang sesuai dengan keahlian. 9. Saya sering bertanya kepada orang lain tentang berbagai informasi pekerjaan yang tersedia saat ini. 10. Saat ini masih terlalu dini bagi saya untuk memikirkan pekerjaan yang akan ditekuni di masa depan. 11. Saya lebih senang bermain daripada mencari informasi pekerjaan. 12. Saya merasa yakin dengan pekerjaan yang saya pilih untuk masa depan. 13. Saya merasa tidak perlu meningkatkan keterampilan, karena dengan penampilan yang menarik maka saya dapat bekerja sesuai dengan keinginan. 14. Saya sering berdiskusi dengan orang lain mengenai langkah yang harus saya tempuh untuk mendapatkan pekerjaan yang diinginkan. 15. Saya tetap memikirkan pekerjaan untuk masa depan, meskipun minat saya akan berubah.
TS
STS
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
16.
17. 18. 19. 20. 21. 22. 23.
24. 25. 26. 27. 28. 29.
30. 31. 32. 33.
34. 35.
Masa sekolah adalah masa yang menyenangkan untuk bermain daripada memikirkan pekerjaan untuk masa depan. Saya mengetahui berbagai jenis pekerjaan yang sesuai dengan keahlian yang saya miliki. Saya siap menghadapi segala resiko yang berkaitan dengan pekerjaan yang saya tekuni. Pekerjaan yang saya minati di luar batas kemampuan saya. Menurut saya, informasi pekerjaan hanya diperlukan oleh siswa yang sudah lulus. Saya akan merasa puas jika mendapatkan pekerjaan, meskipun kurang sesuai dengan keahlian saya. Saya akan mengikuti kursus keterampilan yang dapat menunjang pekerjaan saya di masa depan. Membicarakan pekerjaan dengan orang lain membuat saya semakin bingung menentukan pekerjaan untuk masa depan. Saya malu bertanya kepada orang lain mengenai informasi dunia kerja. Saya mampu menentukan pilihan pekerjaan tanpa bantuan orang lain. Saya sering mencari informasi mengenai hal-hal yang dapat menunjang pekerjaan yang saya inginkan. Mengikuti kursus keterampilan di luar jam sekolah hanya akan menganggu waktu belajar saya. Saya tidak yakin dengan keterampilan dan keahlian saya untuk memasuki pekerjaan yang diinginkan. Dengan menyusun segala hal yang harus dilakuka di masa depan, maka saya selangkah lebih maju dalam menuju keberhasilan. Saya ingin menekuni pekerjaan tertentu, sehingga saya memasuki program keahlian (jurusan pendidikan) ini. Saya pasrah dengan pekerjaan saya di masa depan, karena segalanya bergantung pada takdir. Saya sering mencari informasi lowongan pekerjaan dari berbagai media massa. Dengan adanya informasi dunia kerja, saya lebih mengetahui langkah-langkah yang dapat dilakukan untuk mendapatkan pekerjaan yang saya inginkan. Saya sering membaca informasi pekerjaan yang ditempel di papan pengumuman sekolah. Dengan mengikuti kursus di luar jam sekolah, maka saya akan lebih mampu mempersiapkan diri untuk bekerja.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
36. 37. 38.
39. 40. 41. 42. 43. 44. 45.
46. 47. 48. 49. 50. 51. 52. 53. 54. 55. 56.
Saya memahami segala persyaratan di bidang pekerjaan yang ingin saya tekuni. Gaji yang besar bukanlah pertimbangan utama saya dalam memilih pekerjaan. Saya merasa tidak perlu memikirkan pekerjaan untuk masa depan, karena hal tersebut tidak dapat diketahui secara pasti. Membicarakan kondisi dunia kerja dengan orang lain hanya membuang-buang waktu saya. Menurut saya, persyaratan yang diajukan oleh tempat kerja hanya sebagai formalitas saja. Saya mampu bersaing di dunia kerja setelah lulus sekolah nanti. Saya telah menyusun segala hal yang harus dilakukan untuk mewujudkan cita-cita saya. Banyaknya jumlah pengangguran membuat saya malas sekolah atau pun mengikuti kursus keterampilan. Untuk meningkatkan keterampilan, saya akan mengikuti kursus sesuai dengan minat saya. Keadaan perekonomian negara yang tidak stabil membuat saya ragu dapat memasuki pekerjaan yang saya inginkan. Keterampilan dan keahlian yang saya miliki akan menjadi bekal dalam memasukin dunia kerja. Keterampilan dan keahlian yang saya miliki akan menentukan keberhasilan pada pekerjaan. Saya memahami tugas-tugas yang harus dilakukan pada pekerjaan yang saya inginkan. Saya akan memilih jenis kursus di luar jam sekolah sesuai dengan pilihan teman-teman. Saya tidak mengalami banyak kesulitan dalam menentukan pekerjaan untuk masa depan. Saya belum menentukan pekerjaan yang akan ditekuni, karena banyak hal yang harus dipertimbangkan. Saya akan memikirkan persiapan bekerja setelah lulus sekolah. Saya bingung memilih pekerjaan, karena jenis pekerjaan yang tersedia saat ini sangat beragam. Pekerjaan yang dipilihkan orang lain lebih menjanjikan keberhasilan daripada pekerjaan yang saya pilih sendiri. Saya yakin dapat meraih pekerjaan yang saya inginkan tanpa bergantung pada orang lain. Program keahlian (jurusan pendidikan) yang saya tekuni di sekolah tidak banyak membantu saya untuk mendapatkan pekerjaan yang diinginkan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80
57. 58.
59. 60.
Pekerjaan yang saya inginkan tidak sesuai dengan keahlian yang saya miliki. Keterampilan yang saya miliki tidak menjamin keberhasilan pada pekerjaan yang saya tekuni di masa depan. Saya menyenangi pembicaraan mengenai dunia kerja. Program keahlian (jurusan pendidikan) yang saya tekuni menjadi pertimbangan utma dalam memilih pekerjaan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81
Lampiran III
SKALA KEMATANGAN KARIR Petunjuk pengisian! 1. Pada lembar-lembar berikut terdapat pernyataan yang berhubungan dengan kemandirian anda. 2. Anda diminta untuk menyatakan tanggapan terhadap pernyataan tersebut, dengan cara memilih: SS
: Sangat Setuju
S
: Setuju
TS
: Tidak Setuju
STS
: Sangat Tidak Setuju
3. Anda bebas menyatakan pilihan yang sesuai dengan keadaan diri anda. 4. Semua pilihan adalah benar selama itu sesuai dengan keadaan diri anda. 5. Cara menyatakan dengan memberi tanda chek ( √ ) pada kolom yang tersedia. Contoh : NO 1
PERNYATAAN Saya akan merencanakan masa depan
SS
S
TS
STS
√
6. Jika anda sudah selesai, periksa kembali dan pastikan tidak ada nomor yang terlewatkan. 7. Terima kasih atas segala kesediaan anda, selamat mengerjakan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82
Lembar Identitas Nama/Inisial :...................................................................................... Usia
:......................................................................................
Jenis Kelamin: P / L (Lingkari salah satu) Kelas
:...................................................................................... NO PERNYATAAN SS S 1 Saya akan menyerahkan pilihan pekerjaan kepada orangtua. 2 Saya memahami keterampilan yang harus saya kuasai untuk menunjang pekerjaan saya di masa depan. 3 Saya merasa cukup mendengarkan informasi pekerjaan dari orang lain, sehingga tidak perlu mencarinya sendiri. 4 Saat ini masih terlalu dini bagi saya untuk memikirkan pekerjaan yang akan ditekuni di masa depan. 5 Saya lebih senang bermain daripada mencari informasi pekerjaan. 6 Saya merasa yakin dengan pekerjaan yang saya pilih untuk masa depan. 7 Saya merasa tidak perlu meningkatkan keterampilan, karena dengan penampilan yang menarik maka saya dapat bekerja sesuai dengan keinginan. 8 Saya sering berdiskusi dengan orang lain mengenai langkah yang harus saya tempuh untuk mendapatkan pekerjaan yang diinginkan. 9 Saya mengetahui berbagai jenis pekerjaan yang sesuai dengan keahlian yang saya miliki. 10 Saya siap menghadapi segala resiko yang berkaitan dengan pekerjaan yang saya tekuni. 11 Menurut saya, informasi pekerjaan hanya diperlukan oleh siswa yang sudah lulus. 12 Saya akan mengikuti kursus keterampilan yang dapat menunjang pekerjaan saya di masa depan. 13 Membicarakan pekerjaan dengan orang lain membuat saya semakin bingung menentukan pekerjaan untuk masa depan. 14 Saya mampu menentukan pilihan pekerjaan tanpa bantuan orang lain. 15 Saya sering mencari informasi mengenai hal-hal yang dapat menunjang pekerjaan yang saya inginkan.
TS
STS
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
83
16 17
18 19
20 21 22 23
24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36
Saya tidak yakin dengan keterampilan dan keahlian saya untuk memasuki pekerjaan yang diinginkan. Dengan menyusun segala hal yang harus dilakuka di masa depan, maka saya selangkah lebih maju dalam menuju keberhasilan. Saya pasrah dengan pekerjaan saya di masa depan, karena segalanya bergantung pada takdir. Dengan adanya informasi dunia kerja, saya lebih mengetahui langkah-langkah yang dapat dilakukan untuk mendapatkan pekerjaan yang saya inginkan. Saya sering membaca informasi pekerjaan yang ditempel di papan pengumuman sekolah. Dengan mengikuti kursus di luar jam sekolah, maka saya akan lebih mampu mempersiapkan diri untuk bekerja. Gaji yang besar bukanlah pertimbangan utama saya dalam memilih pekerjaan. Saya merasa tidak perlu memikirkan pekerjaan untuk masa depan, karena hal tersebut tidak dapat diketahui secara pasti. Membicarakan kondisi dunia kerja dengan orang lain hanya membuang-buang waktu saya. Menurut saya, persyaratan yang diajukan oleh tempat kerja hanya sebagai formalitas saja. Banyaknya jumlah pengangguran membuat saya malas sekolah atau pun mengikuti kursus keterampilan. Untuk meningkatkan keterampilan, saya akan mengikuti kursus sesuai dengan minat saya. Keterampilan dan keahlian yang saya miliki akan menjadi bekal dalam memasukin dunia kerja. Keterampilan dan keahlian yang saya miliki akan menentukan keberhasilan pada pekerjaan. Saya memahami tugas-tugas yang harus dilakukan pada pekerjaan yang saya inginkan. Saya akan memilih jenis kursus di luar jam sekolah sesuai dengan pilihan teman-teman. Saya belum menentukan pekerjaan yang akan ditekuni, karena banyak hal yang harus dipertimbangkan. Saya akan memikirkan persiapan bekerja setelah lulus sekolah. Saya bingung memilih pekerjaan, karena jenis pekerjaan yang tersedia saat ini sangat beragam. Pekerjaan yang dipilihkan orang lain lebih menjanjikan keberhasilan daripada pekerjaan yang saya pilih sendiri. Saya yakin dapat meraih pekerjaan yang saya inginkan tanpa bergantung pada orang lain.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
84
37 38
39 40
Pekerjaan yang saya inginkan tidak sesuai dengan keahlian yang saya miliki. Keterampilan yang saya miliki tidak menjamin keberhasilan pada pekerjaan yang saya tekuni di masa depan. Saya menyenangi pembicaraan mengenai dunia kerja. Program keahlian (jurusan pendidikan) yang saya tekuni menjadi pertimbangan utma dalam memilih pekerjaan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
85
Lampiran IV Uji Reliabilitas I
Case Processing Summary N Cases
Valid
% 85
100.0
0
.0
85
100.0
a
Excluded Total
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure. Reliability Statistics Cronbach's Alpha
N of Items .901
46
Item-Total Statistics Cronbach's Scale Mean if Item Deleted
Scale Variance if Corrected ItemItem Deleted
Total Correlation
Alpha if Item Deleted
Item1
140.55
129.179
.464
.898
item2
140.82
129.695
.392
.899
item3
140.98
130.071
.412
.898
item4
141.15
128.941
.494
.897
item5
140.54
130.394
.367
.899
item6
141.01
128.869
.503
.897
item7
140.68
128.029
.516
.897
item8
140.84
129.044
.416
.898
item9
140.67
129.890
.441
.898
item10
140.96
129.582
.424
.898
item11
140.92
129.386
.456
.898
item12
141.19
130.274
.315
.900
item13
140.51
129.824
.487
.898
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
86
item14
140.96
129.582
.424
.898
item15
140.98
130.071
.412
.898
item16
140.76
130.087
.395
.899
item17
141.00
129.690
.445
.898
item18
140.81
131.131
.334
.899
item19
140.58
131.295
.252
.901
item20
140.62
129.023
.400
.898
item21
140.69
129.286
.427
.898
item22
140.58
131.176
.288
.900
item23
140.47
132.585
.226
.900
item24
141.06
131.508
.348
.899
item25
141.19
130.274
.315
.900
item26
140.55
131.393
.292
.900
item27
140.56
129.201
.379
.899
item28
140.62
130.761
.315
.900
item29
140.55
129.179
.464
.898
item30
140.51
129.824
.487
.898
item31
140.72
131.276
.277
.900
item32
140.51
130.658
.343
.899
item33
141.20
129.924
.371
.899
item34
140.85
131.655
.369
.899
item35
141.21
129.740
.394
.899
item36
140.55
129.179
.464
.898
item37
141.01
131.417
.330
.899
item38
140.62
128.952
.417
.898
item39
140.66
128.894
.382
.899
item40
140.68
131.172
.324
.899
item41
141.00
129.690
.445
.898
item42
140.62
131.166
.276
.900
item43
141.01
128.869
.503
.897
item44
141.02
129.976
.391
.899
item45
141.27
129.485
.374
.899
item46
140.55
130.798
.313
.900
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
87
Uji Reliabilitas II
Case Processing Summary N Cases
Valid a
Excluded Total
% 85
100.0
0
.0
85
100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure. Reliability Statistics Cronbach's Alpha
N of Items .930
60
Item-Total Statistics Cronbach's Scale Mean if Item Deleted
Scale Variance if Corrected ItemItem Deleted
Total Correlation
Alpha if Item Deleted
Item1
184.53
196.347
.075
.931
item2
184.88
194.153
.275
.930
item3
184.88
190.534
.505
.928
item4
184.47
193.776
.293
.929
item5
186.11
200.477
-.213
.932
item6
184.93
190.614
.502
.928
item7
185.35
194.326
.198
.930
item8
184.92
190.315
.437
.929
item9
184.91
190.896
.447
.929
item10
184.79
190.002
.465
.928
item11
185.08
191.291
.366
.929
item12
185.06
190.556
.534
.928
item13
184.75
190.903
.477
.928
item14
184.91
190.896
.447
.929
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
88
item15
185.18
195.528
.157
.930
item16
185.09
189.039
.449
.929
item17
185.31
191.762
.432
.929
item18
184.87
190.900
.526
.928
item19
185.24
195.134
.227
.930
item20
184.79
190.121
.496
.928
item21
185.36
193.925
.212
.930
item22
185.01
191.226
.363
.929
item23
184.99
193.583
.361
.929
item24
184.99
193.297
.319
.929
item25
184.75
186.998
.800
.926
item26
185.01
192.417
.400
.929
item27
184.92
190.315
.437
.929
item28
185.19
191.202
.496
.928
item29
184.91
190.896
.447
.929
item30
185.05
191.593
.422
.929
item31
184.86
190.908
.428
.929
item32
185.18
195.528
.157
.930
item33
184.82
191.718
.465
.928
item34
184.88
190.534
.505
.928
item35
185.06
191.151
.422
.929
item36
185.13
191.900
.426
.929
item37
185.06
190.556
.534
.928
item38
184.75
186.998
.800
.926
item39
184.75
189.641
.598
.928
item40
185.01
191.178
.394
.929
item41
184.99
191.678
.340
.929
item42
185.18
191.552
.363
.929
item43
184.72
189.848
.520
.928
item44
185.16
191.996
.432
.929
item45
185.19
192.797
.306
.930
item46
184.65
189.493
.562
.928
item47
185.02
189.452
.459
.928
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
89
item48
184.75
186.998
.800
.926
item49
184.99
193.583
.361
.929
item50
185.81
196.345
.084
.931
item51
184.88
190.534
.505
.928
item52
184.87
190.900
.526
.928
item53
184.95
189.879
.419
.929
item54
184.99
192.988
.385
.929
item55
184.92
190.315
.437
.929
item56
184.98
194.071
.190
.931
item57
185.06
190.556
.534
.928
item58
185.13
190.209
.429
.929
item59
184.93
191.804
.464
.928
item60
184.75
186.998
.800
.926
Uji Reliabilitas III
Case Processing Summary N Cases
Valid a
Excluded Total
% 85
100.0
0
.0
85
100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Reliability Statistics Cronbach's Alpha
N of Items .932
40 Item-Total Statistics Cronbach's
Scale Mean if Item Deleted item3
124.85
Scale Variance if Corrected ItemItem Deleted 112.274
Total Correlation .543
Alpha if Item Deleted .930
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
90
item6
124.89
112.548
.520
.930
item10
124.75
112.069
.480
.930
item11
125.05
113.903
.313
.932
item12
125.02
112.595
.543
.930
item13
124.72
112.586
.511
.930
item14
124.87
113.209
.423
.931
item17
125.27
113.533
.440
.931
item18
124.84
112.854
.537
.930
item20
124.75
111.998
.527
.930
item22
124.98
112.904
.384
.931
item23
124.95
115.141
.348
.931
item25
124.72
109.824
.816
.927
item26
124.98
114.190
.394
.931
item28
125.15
113.345
.480
.930
item29
124.87
113.209
.423
.931
item31
124.82
112.718
.447
.931
item33
124.79
113.407
.484
.930
item34
124.85
112.274
.543
.930
item35
125.02
113.261
.411
.931
item37
125.02
112.595
.543
.930
item38
124.72
109.824
.816
.927
item39
124.72
111.896
.607
.929
item40
124.98
113.142
.394
.931
item43
124.68
112.505
.488
.930
item44
125.13
113.447
.468
.930
item46
124.61
111.883
.561
.930
item47
124.99
112.155
.433
.931
item48
124.72
109.824
.816
.927
item49
124.95
115.141
.348
.931
item51
124.85
112.274
.543
.930
item52
124.84
112.854
.537
.930
item53
124.92
112.100
.421
.931
item54
124.95
114.879
.352
.931
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
91
item55
124.88
113.105
.387
.931
item57
125.02
112.595
.543
.930
item58
125.09
113.039
.379
.932
item59
124.89
113.501
.480
.930
item60
124.72
109.824
.816
.927
item2
124.85
115.441
.277
.932
Lampiran V 1. Uji Normalitas One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Kemandirian N Normal Parameters
a
353
353
1.3394E2
1.2171E2
8.37926
9.37286
Absolute
.063
.067
Positive
.063
.067
Negative
-.041
-.047
1.183
1.256
.122
.085
Mean Std. Deviation
Most Extreme Differences
Kematangan Karir
Kolmogorov-Smirnov Z Asymp. Sig. (2-tailed) a. Test distribution is Normal.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
92
2. Uji Liniearitas ANOVA Table
Sum of
Mean
Squares Kem Between andiri Groups
df
(Combined)
15482.210
Linearity
13437.249
Square 43
360.051
F
Sig.
7.205
.000
1 13437.249 268.899
.000
an * Deviation from
KK
2044.961
42
48.690
Within Groups
15441.149
309
49.971
Total
30923.360
352
Linearity
Measures of Association
R KK* Kemandiri an
R Squared
.659
.435
Eta
Eta Squared
.708
.501
.974
.521
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
93
3. Uji Korelasi
Kemandirian Kemandirian
Pearson Correlation
Kematangan Karir .659**
1
Sig. (1-tailed)
.000
N KK
Pearson Correlation
353
353
.659**
1
Sig. (1-tailed)
.000
N
353
353
**. Correlation is significant at the 0.01 level (1-tailed).
Lampiran VI Statistics
Kemandirian N
Valid
Kematngan Karir
353
353
0
0
Mean
1.3394E2
1.2171E2
Median
1.3300E2
1.2100E2
Missing
Mode
a
128.00
117.00
8.37926
9.37286
Variance
70.212
87.850
Minimum
115.00
86.00
Maximum
158.00
153.00
Std. Deviation
a. Multiple modes exist. The smallest value is shown
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
94