eJurnal Mahasiswa Universitas Padjadjaran Vol. 1 ., No. 1 (2012)
Hubungan antara Kegiatan Kampanye Anti Tembakau dengan Sikap Siswa SMP Al Syukro Ciputat terhadap Bahaya Merokok Dellisia Emathia1, Hadi Suprapto Arifin2, Slamet Mulyana3 Jurusan Manajemen Komunikasi Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Padjadjaran
Corresponding Author:
[email protected] ABSTRAK
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana Hubungan antara Kegiatan Kampanye Anti Tembakau Dengan Sikap Siswa SMP Al Syukro Ciputat terhadap Bahaya Merokok. Penelitian ini berpijak pada teori Instrumental Theory of Persuasion. Metode penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan analisis korelasional yaitu metode untuk mencari hubungan antara dua variabel atau lebih. populasi dalam penelitian ini berjumlah 338 orang, yaitu terdiri dari kelas satu sampai dengan kelas tiga yang mengikuti serangkaian kegiatan kampanye anti tembakau. Teknik penarikan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah Teknik sampling random strata proporsional dan diperoleh 77 sampel. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah angket, observasi, wawancara dan studi kepustakaan. Teknik analisis data menggunakan analisis deskriptif yang d ilakukan dengan cara menganalisis data berupa kuesioner dan analisis inferensial yang menyajikan jawaban responden dengan menggunakan perhitungan statistik. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Kredibilitas komunikator maupun pesan pada kegiatan kampanye anti tembakau memiliki hubungan yang signifikan dengan sikap siswa SMP Al-Syukro terhadap bahaya merokok. Kata kunci: kampanye, anti tembakau, sikap siswa, bahaya merokok
I.
PENDAHULUAN Rokok, seperti yang mungkin sudah diketahui banyak orang, merupakan salah satu
faktor risiko utama terjadinya penyakit tidak menular seperti kardiovaskuler, stroke, kanker paru, kanker mulut dan kelainan kehamilan. Penyakit-penyakit tersebut merupakan penyebab kematian utama di dunia, termasuk di Indonesia. Indonesia menduduki peringkat ketiga setelah China dan India, dalam kasus kematian akibat menghisap rokok. Berdasarkan hasil survei Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia tahun 2007, sebanyak 1.127 orang 1
Penulis Pembimbing Utama 3 Pembimbing Pendamping 2
Page 1 of 11
eJurnal Mahasiswa Universitas Padjadjaran Vol. 1 ., No. 1 (2012)
meninggal setiap hari akibat rokok. Diperkirakan setiap detik, satu orang meninggal akibat merokok. Inilah yang menjadi kepedulian Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI)..4 Populasi perokok yang semakin meningkat dan angka kesempatan hidup yang semakin tinggi akan meningkatkan angka kejadian kanker diseluruh dunia, terutama di negara berkembang dimana jumlah orang yang merokok dan minum alkohol sedang meningkat tajam. Efek paling berat akan dialami oleh negara yang lebih miskin karena keterbatasan dana kesehatan dan kekurangan pengobatan seperti radioterapi yang dapat membantu meningkatkan harapan hidup, selain itu membiarkan populasi bertambah dan angka harapan hidup meningkat disatu sisi, akan meningkatkan faktor resiko kanker, terutama dari kebiasaan merokok tembakau dari negara-negara berkembang. Hal ini akan menjadi penyebab utama dan akan menjadi hambatan di negara yang kurang berkembang.5 Untuk bertahun-tahun yang lalu, dimana diperkirakan kanker menjadi masalah utama di negara kaya, karena diperkirakan angka harapan hidup dinegara berkembang tidak cukup tinggi untuk terjadinya kanker, tren ini akan berubah seiring semakin tingginya angka harapan hidup dinegara berkembang, ditambah lagi aktifitas tidak sehat seperti merokok yang juga tinggi. Namun, ada harapan seperti di Eropa, dimana walau angka kejadian tinggi, angka kematian dapat ditekan dengan program peningkatan screening dan edukasi guna membatasi penggunaan tembakau. Eropa sukses menurunkan angka kematian ini sampai 10%. Jadi tinggal bagaimana usaha kita untuk mencegah agar perkiraan diatas tidak sedemikian ekstrim terjadi.6 Untuk melawan itu semua, salah satu cara yang dapat ditempuh misalnya dengan membangun komunitas atau keluarga anti rokok. Dari komunitas atau keluarga tersebut, diharapkan menjadi gerakan sosial yang bergelombang. Tentu ini membutuhkan kesadaran dan stimulus, baik dari Negara maupun dari individu-individu. Beranjak dari hal tersebut, kesadaran akan sangat berbahayanya efek samping dari merokok semakin lama semakin disadari oleh sebagian besar orang. Karena itulah setiap tahunnya pada bulan Mei diperingati sebagai Hari Anti Tembakau Sedunia. Selain itu pula banyak sekali muncul komunitas-komunitas yang menyatakan dirinya anti rokok dan ingin 4
http://www.detiknews.com/read/2009/10/kematian-akibat-merokok-indonesia-tempati-peringkat-ketiga-didunia diakses tanggal 5 Januari 2011 5 Kutipan hasil wawancara dengan Syarif Anwar, ketua Komunitas Anti Rokok Indonesia. Wawancara dilakukan tanggal 9 Januari 2011 6 http://community.um.ac.id/showthread.php-Juta-Kematian-Akibat-Kanker-karena-Merokok diakses tanggal 5 Januari 2011
Dellisia Emathia - Hubungan antara Kegiatan Kampanye Anti Tembakau... Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Komunikasi © 2012 http://journals.unpad.ac.id
Page 2 of 11
eJurnal Mahasiswa Universitas Padjadjaran Vol. 1 ., No. 1 (2012)
memajukan kesehatan Negara, termasuk di Indonesia. Kemenkes sebagai badan yang bertanggung jawab terhadap kesehatan di Indonesia, tentunya juga harus mengambil langkahlangkah penting untuk mengurangi angka kematian yang disebabkan oleh rokok. Langkahlangkah tersebut antara lain dengan seringnya kemenkes, maupun badan-badan LSM serta komunitas-komunitas anti rokok mengadakan kegiatan kampanye yang bertujuan untuk mengajak dan menyadarkan kepada masyarakat bahwa salah satu hal yang paling ampuh dalam mencegah penyakit adalah dengan mengurangi atau bahkan berhenti merokok. Kampanye-kampanye yang diadakan tersebut pun tidak hanya melalui slogan atau kata-kata yang terpampang di sudut jalan atau bahkan di belakang bungkus sebuah rokok itu sendiri, yang paling efektif dalam mempersuasi atau mengajak masyarakat dan menjelaskan arti dari bahaya merokok itu sendiri adalah turun langsung ke lapangan dan bertatap muka dengan masyarakat agar masyarakat lebih mudah dan lebih memahami apa maksud dari kampanye tersebut. Langkah awal dalam menyadarkan seseorang terutama bahaya merokok adalah dimulai dari usia muda atau sekolah. Seperti yang dijelaskan sebelumnya, usia sekolah adalah usia yang paling rawan dengan pengaruh lignkungan sekitarnya. Masih banyak idiom yang mengatakan bahwa dengan merokok akan mempermudah pergaulan dan sebagainya. Oleh karena itulah kegiatan kampanye yang akan diangkat pada penelitian ini adalah kegiatan kampanye yang diadakan di salah satu sekolah di Jakarta, yang diadakan oleh Fakultas Kesehatan salah satu Universitas di Jakarta yang bekerjasama dengan Pemerintah serta LSM yang juga bergerak di bidang kesehatan dan anti rokok. Kampanye kepada siswa sekolah terutama siswa SMP dianggap sebagai sebuah cara yang efektif karena siswa SMP masih memiliki keinginan untuk merubah cara hidupnya kearah yang lebih sehat. Jakarta sebagai ibukota Negara Indonesia memiliki jumlah dan pertumbuhan penduduk yang bisa dikatakan sangat pesat, namun Pemprov DKI Jakarta dan Kemenkes termasuk “gencar” dalam menyampaikan kepada masyarakat tentang bahaya dan kerusakan yang bisa diakibatkan karena merokok. Pemda DKI bahkan sejak tahun 2006 lalu sudah memberlakukan larangan merokok di ruang fasilitas umum, dan apabila seseorang diketahui sedang merokok akan dikenakan denda maksimum 50 juta rupiah. Kampanye demi kampanye, diikuti dengan kasus demi kasus kematian akibat rokok, sebenarnya sudah bsia menjadi pelajaran bagi masyarakat bahwa merokok selain sangat berbahaya bagi kesehatan juga dapat menjadi sifat pemborosan. Namun dalam kenyataannya terjadi paradox, mengapa rokok masih saja tetap diproduksi dan bahkan perusahaan rokok Dellisia Emathia - Hubungan antara Kegiatan Kampanye Anti Tembakau... Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Komunikasi © 2012 http://journals.unpad.ac.id
Page 3 of 11
eJurnal Mahasiswa Universitas Padjadjaran Vol. 1 ., No. 1 (2012)
bisa menjadi salah satu devisa terbesar bagi Negara, dan mengapa masih saja banyak yang merokok mengingat di tiap bungkus rokok tercantum peringatan bahaya merokok, belum lagi kaitannya dengan masalah ketenagakerjaan yakni pentingnya kesehatan masyarakat di satu sisi dan kemungkinan terjadinya pengangguran disisi lain. Olah karena itu peneliti disini ingin menganalisis dan mengkaji lebih lanjut mengenai kegiatan kampanye yang baru-baru ini diadakan disalah satu SMP di Jakarta Selatan yaitu SMP Al Syukro di daerah Ciputat, mengenai bahaya dari merokok, kampanye ini dinamakan Kampanye Anti Tembakau dan diadakan pada bulan Maret 2011. Kampanye ini diadakan selama dua hari dengan mendatangkan narasumber dari berbagai pihak seperti pihak LSM, pihak Departemen Kesehatan, sampai dengan pembicara dari pihak sekolah. Pada kampanye ini disampaikan berbagai macam hal tentang tembakau dan rokok, mulai dari bahaya merokok, tingkat dan jenis racun yang ada di dalam rokok, hingga bagaimana cara berhenti merokok bagi mereka yang sudah terlanjur menyukai rokok. Sesudah adanya kampanye yang melibatkan semua siswa dari SMP Al Syukro tersebut, untuk selanjutnya di sekitar sekolah dipasang juga beberapa spanduk, poster dan berbagai media yang bermaksud untuk tetap mengingatkan siswa mengenai larangan untuk merokok. Peneliti kemudian tertarik untuk menganalisis lebih lanjut, bagaimana kampanye ini bisa atau tidak merubah sikap dan pandangan siswa SMP mengenai rokok, baik yang sudah pernah merasakan, ingin merasakan maupun belum merasakan merokok. Berdasarkan uraian latar belakang masalah tersebut, maka perumusan masalah yang muncul pada penelitian ini adalah: ”Apakah Ada Hubungan antara Kegiatan Kampanye Anti Tembakau Dengan Sikap Siswa SMP Al Syukro Ciputat terhadap Bahaya Merokok?” Berdasarkan perumusan masalah, maka identifikasi masalah untuk penelitian tersebut adalah sebagai berikut : 1
Adakah hubungan antara kredibilitas komunikator kampanye Anti Tembakau dengan aspek kognitif siswa SMP Al Syukro Ciputat terhadap bahaya merokok?
2
Adakah hubungan antara kredibilitas komunikator kampanye Anti Tembakau dengan aspek afektif siswa SMP Al Syukro Ciputat terhadap bahaya merokok?
3
Adakah hubungan antara kredibilitas komunikator kampanye Anti Tembakau dengan aspek konatif siswa SMP Al Syukro Ciputat terhadap bahaya merokok?
4
Adakah Hubungan antara pesan kampanye Anti Tembakau dengan aspek kognitif siswa SMP Al Syukro Ciputat terhadap bahaya merokok?
Dellisia Emathia - Hubungan antara Kegiatan Kampanye Anti Tembakau... Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Komunikasi © 2012 http://journals.unpad.ac.id
Page 4 of 11
eJurnal Mahasiswa Universitas Padjadjaran Vol. 1 ., No. 1 (2012)
5
Adakah Hubungan antara pesan kampanye Anti Tembakau dengan aspek afektif siswa SMP Al Syukro Ciputat terhadap bahaya merokok?
6
Adakah Hubungan antara pesan kampanye Anti Tembakau dengan aspek konatif siswa SMP Al Syukro Ciputat terhadap bahaya merokok?
II.
KERANGKA PEMIKIRAN Penelitian ini berpijak pada teori Instrumental Theory of Persuasion. teori ini
merupakan turunan dari teori stimulus – Organism – Response (S-O-R). Menurut teori S-O-R ini, efek yang di timbulkan adalah reaksi terhadap stimulus, sehingga seseorang dapat mengharapkan dan memperkirakan kesesuaian antara pesan dan reaksi komunikan. Proses Instrumental of Persuasion yang menerangkan mengenai pembentukan sikap, juga terdiri dari stimuli, organism, dan respon. Hovland, Janis, dan Kelly dalam Tan (1981:93) mendefinisikan “Komunikasi persuasive sebgai proses dimana komunikator mengirimkan stimuli (biasanya secara verbal) untuk merubah sikap individu lain”. Landasan dari kampanye adalah persuasif yang bertujuan untuk mengubah sikap, oleh karena itulah penelitian ini menggunakan model persuasi dari Hovland, Janis dan Kelly, yang cukup tepat untuk mempelajari dan memahami pembentukan sikap. Hovland, Janis dan Kelly menjelaskan komunikasi persuasif adalah Suatu proses di mana seorang individu (komunikator) mentransmisikan stimulus (biasanya verbal) untuk mengubah perilaku orang lain (komunikan) (Tan, 1981:93). Proses dari perubahan sikap adalah serupa dengan proses belajar, dalam mempelajari sikap yang baru, ada tiga variabel penting yang menunjang proses belajar tersebut, yaitu: a. Perhatian b. Pengertian c. Pemahaman Asumsi dasar dari penelitian ini bahwa seorang komunikator memiliki kemampuan untuk mempengaruhi komunikan melalui stimuli yang memiliki tiga variabel yaitu faktor sumber, faktor pesan, dan faktor audies menjadi perubahan perilaku. Perubahan perilaku sebagai akibat komunikasi persuasif ini bisa terlihat dari perubahan sikap
Dellisia Emathia - Hubungan antara Kegiatan Kampanye Anti Tembakau... Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Komunikasi © 2012 http://journals.unpad.ac.id
Page 5 of 11
eJurnal Mahasiswa Universitas Padjadjaran Vol. 1 ., No. 1 (2012)
INSTRUMENTAL MODEL OF PERSUASION STIMULI: Characteristic of the Communication Situation Source Factors Expertise
Intervening Processes
RESPONSE Communication ATTITUDE CHANGE
Attention
Opinion Change
Trustworthiness Massage Factors Likability Order of Argument One side vs. two side
Perception Change comprehension
Type of appeal
Affect Change
Explicit vs.Factors Implicit Audience Conclusions Perusbility Initial Position
Acceptance
Action Change
Intelligence Self Esteem Personality
Gambar 1.2 Instrumental Model of Persuasion
Sumber: Hovland, Janis dan Kelly, 1959 (Tan, 1981:95)
Model persuasi Hovland, Janis & Kelly (1959) ini memiliki tiga komponen : a. Karakteristik situasi komunikasi yang terdiri dari faktor sumber (source factors), faktor pesan (message fators), dan faktor audiens (audience factors). b. Proses sementara (intervening process) meliputi perhatian (attention), pemahaman (comperehension) dan penerimaan (acceptance). c. Respon, berupa efek-efek komunikasi yaitu perubahan sikap (attitude change)
yang terdiri dari perubahan opini (opinion change), perubahan persepsi (perception change), perubahan afeksi (affect change) dan perubahan tindakan (action change)
Dellisia Emathia - Hubungan antara Kegiatan Kampanye Anti Tembakau... Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Komunikasi © 2012 http://journals.unpad.ac.id
Page 6 of 11
eJurnal Mahasiswa Universitas Padjadjaran Vol. 1 ., No. 1 (2012)
III.
METODOLOGI Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan pendekatan korelasional.
Metode kuantitatif adalah penelitian ilmiah yang sistematis terhadap bagian-bagian dan fenomena
serta
hubungan-hubungannya.
Tujuan
penelitian
kuantitatif
adalah
mengembangkan dan menggunakan model-model matematis, teori-teori dan hipotesis yang berkaitan dengan fenomena alam. Pendekatan korelasional, adalah suatu pendekatan umum untuk penelitian yang berfokus pada penaksiran pada kovariasi di antara variabel yang muncul secara alami. Tujuannya adalah untuk mengindentifikasi hubungan prediktif dengan teknik korelasi atau teknik statatistik yang lebih canggih (Zechmester dalam Emzir, 2007:37). Jumlah populasi dalam penelitian ini berjumlah 338 orang, yaitu terdiri dari kelas satu sampai dengan kelas tiga yang mengikuti serangkaian kegiatan kampanye anti tembakau. Jumlah ini merupakan gabungan perwakilan dari masing-masing kelas dan jumlah minimal yang telah ditetapkan dalam kampanye anti tembakau. Sampel adalah sebagian anggota dari populasi yang dipilih dengan menggunakan prosedur tertentu sehingga diharapkan dapat mewakili populasinya (Sugiarto, 2001 :2) Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sampling dengan kategori probabilitas, dimana dalam sampel kategori ini, setiap unsur populasi mempunyai nilai kemungkinan untuk dipilih. Teknik penarikan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah Teknik sampling random strata proporsional digunakan apabila proporsi ukuran subpopulasi atau jumlah satuan elementer dalam setiap strata relatif seimbang atau relatif sama besar. Berdasarkan rumus Yamane (Rakhmat 2002:83), maka ukuran sampel minimal yang diperoleh adalah 77 orang. Dan kuesioner akan dibagikan dengan sistem mengundi namanama siswa Teknik analisis data menggunakan analisis deskriptif dan analisis inferensial. Analisis deskriptif adalah Memaparkan data/jawaban yang diberikan oleh responden atas sejumlah pertanyaan yang diajukan dalam bentuk angket yang nantinya akan dimuat dalam bentuk tabel tunggal, sehingga hasil yang didapat akan memperjelas masalah yang diteliti. Sedangkan analisis inferensial menggunakan pengujian signifikansi dari koefisien korelasi menggunakan statistik uji t. Dellisia Emathia - Hubungan antara Kegiatan Kampanye Anti Tembakau... Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Komunikasi © 2012 http://journals.unpad.ac.id
Page 7 of 11
eJurnal Mahasiswa Universitas Padjadjaran Vol. 1 ., No. 1 (2012)
IV.
HASIL DAN KESIMPULAN Hasil perhitungan untuk menjawab hipotesis yang diajukan baik hipotesis mayor dan
minor dapat dilihat pada tabel di bawah ini. Hipotesis: H0 : = 0 { tidak terdapat hubungan antara kredibilitas Komunikator Kegiatan Kampanye Anti Tembakau Dengan Sikap Siswa SMU Al Syukro Ciputat terhadap Bahaya Merokok } H1 : ≠ 0 { terdapat hubungan antara kredibilitas Komunikator Kegiatan Kampanye Anti Tembakau Dengan Sikap Siswa SMU Al Syukro Ciputat terhadap Bahaya Merokok }
Variabel
rs
Tingkat Keeratan
thitung
t(0,05;65)
Kesimpulan
Keterangan
6,596
1,993
Ho ditolak
Signifikan
Kegiatan Kampanye Anti Tembakau Dengan Sikap Siswa SMP Al Syukro
0,611
Cukup Berarti
Ciputat terhadap Bahaya Merokok
Sumber : Pengolahan Data
Pada tabel di atas dapat dilihat koefisien korelasi Rank Spearman (rs) adalah sebanyak 0,611. Hasil uji signifikansi diperoleh nilai t hitung sebanyak 6,596 dan nilai t tabel dengan dk=75 dan α = 5% adalah sebanyak 1,993 maka dapat dilihat bahwa t hitung (6,596) > t tabel (1,993) sehingga Ho ditolak. Maka ada hubungan yang cukup berarti antara kredibilitas Komunikator Kegiatan Kampanye Anti Tembakau Dengan Sikap Siswa SMP Al Syukro Ciputat terhadap Bahaya Merokok. Dalam kehidupan nyata, setiap orang mampu dan bisa menjadi komunikator dalam penyampaian pesan, tetapi sangat sulit menemukan seseorang yang dipandang memiliki kredibilitas tinggi untuk setiap situasi yang dihadapai untuk menjadi komunikator yang baik. Pada kenyataannya penerimaan seseorang terhadap sebuah pesan tergantung kepada kredibilitas sumber yang mengirimkan pesan resebut. Semakin tinggi tingkat kredibilitas sumber (komunikator), maka besar pula kemampuan sumber tersebut dalam mempengaruhi
Dellisia Emathia - Hubungan antara Kegiatan Kampanye Anti Tembakau... Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Komunikasi © 2012 http://journals.unpad.ac.id
Page 8 of 11
eJurnal Mahasiswa Universitas Padjadjaran Vol. 1 ., No. 1 (2012)
khalayak (Bettinghaus, 1973). Idealnya ada kesesuaian antara pelaku kampanye (komunikator), objek kampanye, khalayak penerima, pesan dan media yang digunakan. Untuk mengetahui hubungan antara pesan Kampanye Anti Tembakau Dengan Sikap Siswa SMP Al Syukro Ciputat terhadap Bahaya Merokok, peneliti menggunakan analisa data dengan koefisien korelasi rank spearman (Rs). Hipotesis: H0 : = 0 { tidak terdapat hubungan antara pesan Kampanye Anti Tembakau Dengan Sikap Siswa SMP Al Syukro Ciputat terhadap Bahaya Merokok } H1 : ≠ 0 { terdapat hubungan antara pesan Kampanye Anti Tembakau Dengan Sikap Siswa SMP Al Syukro Ciputat terhadap Bahaya Merokok } Hasil perhitungan untuk menjawab hipotesis yang diajukan baik hipotesis mayor dan minor dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
Variabel
rs
Tingkat Keeratan
thitung
t(0,05;65)
Kesimpulan
Keterangan
9,231
1,993
Ho ditolak
Signifikan
Pesan Kampanye Anti Tembakau Dengan Sikap Siswa SMP Al Syukro Ciputat
0,736
Kuat
terhadap Bahaya Merokok
Sumber : Pengolahan Data
Pada tabel di atas dapat dilihat koefisien korelasi Rank Spearman (rs) adalah sebanyak 0,736. Hasil uji signifikansi diperoleh nilai t hitung sebanyak 9,231 dan nilai t tabel dengan dk=75 dan α = 5% adalah sebanyak 1,993 maka dapat dilihat bahwa t hitung (9,231) > t tabel (1,993) sehingga Ho ditolak. Maka ada hubungan yang cukup berarti antara pesan Kampanye Anti Tembakau Dengan Sikap Siswa SMP Al Syukro Ciputat terhadap Bahaya Merokok Menurut Antar Venus dalam bukunya yang berjudul ”Manajemen Kampanye”, inti dari kampanye adalah pesan. Kampanye pada dasarnya penyampaian pesan-pesan dari pengirim kepada khalayak. Pesan-pesan tersebut dapat disampaikan dalam berbagai bentuk, mulai dari poster, iklan, spanduk, baligo, pidato, diskusi, selebaran dan event.
Dellisia Emathia - Hubungan antara Kegiatan Kampanye Anti Tembakau... Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Komunikasi © 2012 http://journals.unpad.ac.id
Page 9 of 11
eJurnal Mahasiswa Universitas Padjadjaran Vol. 1 ., No. 1 (2012)
Applbaum dan Anatol (1974) menekankan pentingnya menyadari bahwa kegiatan kampanye menghandalkan pesan-pesan simbollis. Melalui simbol-simbol, pesan-pesan kampanye dirancang secara sistematis, agar dapat memunculkan respons tertentu dalam pikiran khalayak. Tujuan kampanye hanya dapat dicapai bila khalayak memahami pesanpesan yang ditujukan pada mereka. Pfau dan perrot (1993) memingatkan kita untuk berhatihati ketika mengonstruksi pesan kampanye agar tidak menjadi boomerang effect yang dapat menggagalkan pencapaian tujuan
DAFTAR PUSTAKA Ahmadi. 2002. Psikologi sosial. Jakarta: Penerbit Rineka Cipta Azwar, Saifuddin. 1995. Sikap Manusia Teori dan Pengukurannya. Yogyakarta : Pustaka Belajar _____________. 2007. Metode Penelitian. Yogyakarta: Pustaka Pelajar Effendy, Onong Uchjana. 1993. Ilmu, Teori, dan Filsafat Komunikasi. Bandung : PT. Citra Aditya Bakti ____________________. 1986. Dimensi-Dimensi Komunikasi. Bandung : Rosda karya ____________________.
2003.
Ilmu
Komunikasi
Teori
dan
Praktek.
Cetakan
kesembilanbelas. Bandung. PT Remaja Rosdakarya Hovland C.I., Janis,I.L, & Kelley,H.H. Communication and Persuasion. New Haven,CT : Yale University Press Kaplan, M Robert dan P Dennis Sacuzzo, 1993. Psychological Testing, 3rd Edition, California : Brooks/Cole Publishing Company. Mar’at. 1984. Sikap Perubahan Serta Pengukurannya. Bandung; Ghalia. Indonesia Rakhmat, Djalaluddin. 2005. Psikologi Komunikasi. Bandung : PT. Remaja Rosda Karya. __________________. 1999. Retorika Modern Pendekatan Praktis. Bandung : PT. Remaja Rosda Karya. Dellisia Emathia - Hubungan antara Kegiatan Kampanye Anti Tembakau... Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Komunikasi © 2012 http://journals.unpad.ac.id
Page 10 of 11
eJurnal Mahasiswa Universitas Padjadjaran Vol. 1 ., No. 1 (2012)
__________________. 1996. Psikologi Komunikasi. Bandung : Remaja Rosdakarya Singarimbun, Masri dan Sofian Effendi, 1995. Metode Penelitian Survei. Jakarta: LP3ES Tan, Alexis. 1981. Mass Communications Theories and Research. Ohio: Grid Publishing Inc. Colombus. Venus, Antar, 2004. Manajemen Kampanye Panduan Teoritis dan Praktis dalam Mengefektifkan Kampanye Komunikasi. Bandung : Simbiosa Rekatama Media.
Sumber Internet http://www.kapanlagi.com/a/old/kematian-akibat-rokok-melonjak-pada-2020.html http://www.detiknews.com/read/2009/10/kematian-akibat-merokok-indonesia-tempatiperingkat-ketiga-di-dunia http://community.um.ac.id/showthread.php-Juta-Kematian-Akibat-Kanker-karena-Merokok
Dellisia Emathia - Hubungan antara Kegiatan Kampanye Anti Tembakau... Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Komunikasi © 2012 http://journals.unpad.ac.id
Page 11 of 11