KEMENTERIAN PERHUBUNGAN BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PERHUBUNGAN
SEKOLAH TINGGI ILMU PELAYARAN JAKARTA
PENELITIAN TENTANG
HUBUNGAN ANTARA INTELEGENSI DAN MOTIVASI BERPRESTASI TERHADAP PRESTASI AKADEMIK (SURVEI : PADA TARUNA JURUSAN NAUTIKA STIP)
Oleh : LUKMAN GUNADI,SSiT, MMTr SEREATI HASUGIAN, SSiT, MT SUHARTINI, SsiT, MMTr MU’MAN YITNO SUTRISNA, SSiT, MM Capt. SAJIM BUDI SETIAWAN, MM Capt. ERWIN F. MANURUNG, MMTr
JAKARTA 2012
1
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah STIP mempunyai tugas menyelenggarakan program pendidikan akademik dan / vokasi di bidang ilmu pelayaran. Jenis kegiatan pendidikan yang dilaksanakan oleh STIP terdiri dari diklat pembentukan, diklat keahlian dan diklat keterampilan pelaut. Diklat pembentukan merupakan diklat yang secara sistematis melaksanakan program pembelajaran, bimbingan dan latihan untuk membantu mengembangkan potensi peserta didik menyangkut aspek moral, intelektual, emosional dan sosial, sehingga memiliki kompetensi yang dipersyaratkan untuk jabatan dan atau bidang pekerjaan tertentu di sektor transportasi. Diklat pembentukan terdiri dari program studi Nautika, Teknika dan Ketatalaksanaan Angkutan Laut dan Kepelabuhanan (KALK). Prestasi akademik mengungkapkan keberhasilan seseorang dalam belajar. Secara umum, ada dua faktor yang mempengaruhi prestasi akademik seseorang, yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal meliputi antara lain faktor fisik dan faktor psikologis. Faktor fisik berhubungan dengan kondisi fisik umum seperti penglihatan dan pendengaran. Faktor psikologis menyangkut faktor-faktor non fisik, seperti minat, motivasi, bakat, intelegensi, sikap dan kesehatan mental. Faktor eksternal meliputi faktor fisik dan faktor sosial. Faktor fisik menyangkut kondisi tempat belajar, sarana dan perlengkapan belajar, materi pelajaran dan kondisi lingkungan belajar. Faktor sosial menyangkut dukungan sosial dan pengaruh budaya. Intelegensi merupakan salah satu faktor internal yang mempengaruhi prestasi akademik seseorang. Intelegensi sendiri dalam perspektif psikologi memiliki arti yang beraneka ragam. Salah satu yang paling pokok yaitu adalah kemampuan menyesuaikan diri dengan situasi baru secara cepat dan efektif atau kemampuan menggunakan konsep-konsep abstrak secara efektif. Begitu banyak definisi tentang intelegensi yang dikemukakan oleh para ahli. Motivasi adalah suatu perubahan energi di dalam pribadi seseorang yang ditandai dengan timbulnya afektif (perasaan) dan reaksi untuk mencapai tujuan. Salah satu teori motivasi yang paling penting dalam psikologi adalah motivasi berprestasi, yakni kecenderungan untuk mencapai keberhasilan atau tujuan, dan melakukan kegiatan yang mengarah pada kesuksesan atau kegagalan, maka akan diikuti peningkatan terhadap prestasi belajar seseorang. Dalam penelitian ini peneliti menentukan lokus pada taruna Jurusan Nautika Semester VII Tahun ajar 2011/2012 di STIP. Berdasarkan pengamatan secara langsung dan informasi dari dosen pada saat pelaksanaan yudisium dalam proses belajar mengajar di kelas ditemukan tingkat motivasi berprestasi taruna masih rendah. Ini terbukti dengan masih banyak taruna yang tidur dikelas pada saat proses belajar mengajar maupun ketika pergantian mata kuliah oleh dosen yang berbeda. Taruna taruni kurang memiliki inisiatif untuk belajar mandiri atau diskusi bersama rekan – rekannya. Tingkat intelegensi taruna yang bervariatif diketahui oleh peneliti melalui wawancara dengan unit psikologi STIP dan melihat hasil test intelegensi pada saat test sipencatar secara random sebagai dasar hypotesa peneliti. Data
2
tingkat prestasi akademik yang jauh berbeda antara masing-masing taruna didapatkan dari hasil yudisium taruna jurusan Nautika. Dari hasil yudisium taruna taruni Nautika Semester VII Tahun ajar 2011/2012 Indeks Prestasi banyak yang dibawah 2,7. Sedangkan target dalam sasaran mutu STIP Indeks Prestasi taruna taruni minimal 2,7. Ini menunjukkan prestasi akademik taruna taruni masih bervariatif dan mayoritas dibawah standard. B. Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang masalah di atas maka diidentifikasikan masalah sebagai berikut : 1. Rendahnya motivasi berprestasi Taruna. 2. Tingkat intelegensi taruna yang sangat bervariatif. 3. Tingkat prestasi akademik yang jauh perbedaannya masing-masing taruna. 4. Banyak taruna bekerja masih terfokus pada kepentingan individu. C. Pembatasan Masalah Pada penelitian ini disadari bahwa cukup banyak faktor yang dapat mempengaruhi prestasi akademik taruna pada Jurusan Nautika di Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran Jakarta, namun dalam keterbatasan penelitian ini tentu tidak mungkin seluruh faktor yang dapat mempengaruhi prestasi akademik, dalam penelitian ini dibatasi pada hubungan antara intelegensi dan motivasi berprestasi dengan prestasi akademik taruna pada Jurusan Nautika di Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran Jakarta. D. Perumusan Masalah Adapun rumusan masalah yang didapatkan dari masalah diatas adalah : 1. Apakah terdapat hubungan antara intelegensi dengan prestasi akademik taruna pada Jurusan Nautika di Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran Jakarta ? 2. Apakah terdapat hubungan antara motivasi berprestasi dengan prestasi akademik taruna pada Jurusan Nautika di Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran Jakarta ? 3. Apakah terdapat hubungan antara intelegensi dan motivasi berprestasi secara bersamasama dengan prestasi akademik taruna pada Jurusan Nautika di Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran Jakarta ? E. Tujuan Penelitian Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini : 1. Untuk mengetahui hubungan antara intelegensi dengan prestasi akademik taruna Jurusan Nautika di Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran Jakarta. 2. Untuk mengetahui hubungan antara Motivasi berprestasi dengan prestasi akademik taruna taruna Jurusan Nautika di Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran Jakarta. 3. Untuk mengetahui hubungan antara secara bersama-sama intelegensi dan motivasi berprestasi dengan prestasi akademik taruna Jurusan Nautika di Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran Jakarta. 3
F. Manfaat Penelitian 1. Manfaat Teoritis a. Untuk menemukan penyebab rendahnya motivasi belajar taruna didalam proses belajar mengajar dalam mencapai prestasi akademik yang baik. b. Untuk memberikan masukan kepada taruna tentang pentingnya inteligensi dan motivasi belajar dalam mencapai prestasi akademik yang baik. 2. Manfaat Praktis a. Memberikan sumbangan pemikiran akademis untuk kepentingan Jurusan Nautika di STIP Jakarta. Jika ternyata dari hasil penelitian ini diketahui secara empirik bahwa adanya peningkatan prestasi akademik taruna pada Jurusan Nautika di STIP Jakarta dengan adanya intelegensia dan motivasi berprestasi. b.
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan bagi para taruna Jurusan Nautika di STIP Jakarta sebagai bahan acuan dan evaluasi dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya sehingga akan menjadi lebih baik lagi dimasa yang akan datang.
G. Urgensi Penelitian Peneliti menganggap penting mengangkat judul ini, melihat faktor prestasi taruna yang dipengaruhi oleh beberapa unsur diantaranya motivasi berprestasi dan intelegensi untuk meningkatkan mutu pendidikan sesuai visi misi STIP.
4
BAB II LANDASAN TEORETIK A. Tinjauan Pustaka 1. Intelegensi (Variabel X1) Definisi intelegensi menurut Reber (2005:5) adalah kemampuan psikofisik untuk mereaksi rangsangan atau menyesuaikan diri dengan lingkungan dengan cara yang tepat. Sedangkan intelegensi menurut Wechsler (dalam Azwar, 2004:14) adalah kumpulan kemampuan seseorang untuk bertindak dengan tujuan tertentu, berfikir secara rasional serta menghadapi lingkungannya dengan efektif. Menurut Purwanto (2000:25), intelegensi adalah kemampuan yang dibawa sejak lahir, yang memungkinkan seseorang berbuat sesuatu dengan cara yang tertentu. Menurut Bayley (dalam Slameto, 2005:72) ada beberapa faktor yang mempengaruhi kemampuan intelektual individu, yaitu: a. Keturunan Studi korelasi nilai-nilai tes intelegensi diantara anak dan orang tua, atau dengan kakek-neneknya, menunjukkan adanya pengaruh faktor keturunan terhadap tingkat kemampuan mental seseorang sampai pada tingkat tertentu. b. Latar belakang sosial ekonomi Pendapatan keluarga, pekerjaan orang tua dan faktor-faktor sosial ekonomi lainnya, berkorelasi positif dan cukup tinggi dengan taraf kecerdasan individu mulai usia 3 tahun sampai dengan remaja. c. Lingkungan hidup Lingkungan yang kurang baik akan menghasilkan kemampuan intelektual yang kurang baik pula. Lingkungan yang di nilai paling buruk bagi perkembangan intelegensi adalah panti-panti asuhan serta institusi lainnya, terutama bila anak ditempatkan disana sejak awal kehidupannya. d. Kondisi fisik Keadaan gizi yang kurang baik, kesehatan yang buruk, perkembangan fisik yang lambat, menyebabkan tingkat kemampuan mental yang rendah. e. Iklim emosi Iklim emosi dimana individu dibesarkan mempengaruhi perkembangan mental individu yang bersangkutan. Berdasarkan pengertian-pengertian di atas maka dapat disintesiskan bahwa intelegensi adalah kemampuan umum seseorang untuk bertindak dengan tujuan tertentu, berfikir secara rasional, dan menyesuaikan diri dengan cara yang tepat. 2. Motivasi Berprestasi (Variabel X2) a. Pengertian Motivasi Berprestasi Motivasi berprestasi adalah daya dorong yang terdapat dalam diri seseorang sehingga orang tersebut berusaha untuk melakukan sesuatu tindakan / kegiatan dengan baik dan berhasil dengan predikat unggul (excellent); dorongan tersebut dapat
5
berasal dari dalam dirinya atau berasal dari luar dirinya. Mc.Cleland dalam Hasibuan (2007:116) berpendapat bahwa pada intinya setiap manusia mempunyai 3 jenis motivasi sosial, yaitu : (1) motivasi berprestasi; (2) motivasi untuk berkuasa; dan (3) motivasi untuk berafiliasi. Dua dari ke-tiga motivasi tersebut obyeknya adalah berkaitan dengan manusia lain yang ada di lingkungannya, kecuali motivasi berprestasi yang berpijak pada dirinya sendiri. Untuk dapat membangun motivasi berprestasi, maka perlu mengetahui siapa dirinya dalam hubungannya dengan orang lain dimana mereka terlibat. b. Faktor yang Mempengaruhi Motivasi Berprestasi Pada kenyataannya, ada siswa yang motif berprestasinya lebih bersifat intrinsik sedangkan pada orang lain bersifat ekstrinsik hal ini karena adanya : 1) Faktor Keluarga dan Kebudayaan 2) Faktor Individual 3) Faktor Situasional Pentingnya peranan motivasi dalam proses pembelajaran perlu dipahami oleh pendidik agar dapat melakukan berbagai bentuk tindakan atau bantuan kepada siswa. Motivasi dirumuskan sebagai dorongan, baik diakibatkan faktor dari dalam maupun luar siswa, untuk mencapai tujuan tertentu guna memenuhi atau memuaskan suatu kebutuhan. Dalam konteks pembelajaran maka kebutuhan tersebut berhubungan dengan kebutuhan untuk belajar (Pakdesota, 2008:19, Jurnal “Motivasi dalam Pembelajaran”). Motivasi berprestasi seseorang akan tercermin pada perilaku. Ada beberapa ciri yang menjadi indikator orang yang memiliki motivasi berprestasi yang tinggi. Individu yang motif berprestasi tinggi akan menampakkan tingkah laku dengan ciri-ciri menyenangkan pekerjaan-pekerjaan yang menuntut tangung jawab pribadi, memilih pekerjaan yang resikonya sedang (moderat), mempunyai dorongan sebagai umpan balik (feed back) tentang perebutannya dan berusaha melakukan sesuatu dengan cara-cara kreatif. 3. Prestasi Akademik (Variabel Y) a. Pengertian Prestasi Akademik Prestasi akademik adalah istilah untuk menunjukkan suatu pencapaian tingkat keberhasilan tentang suatu tujuan, karena suatu usaha belajar telah dilakukan oleh seseorang secara optimal (Setiawan, 2006:71). b. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Prestasi Akademik Banyak faktor yang dapat mempengaruhi prestasi akademik individu. Menurut Rola (2006:33) terdapat empat faktor yang mempengaruhi terhadap prestasi akademik yaitu : 1) Pengaruh Keluarga dan Kebudayaan 2) Peranan Konsep Diri 3) Pengaruh dari Peran Jenis Kelamin
6
4) Pengakuan dan Prestasi B. Kerangka Berpikir 1. Hubungan Intelegensi (Variabel X1) Dengan Prestasi Akademik (Variabel Y) 2. Hubungan Antara Motivasi Berprestasi (Variabel X2) Dengan Prestasi Akademik (Variabel Y) Berdasarkan uraian di atas, dapat digambarkan skema kerangka pemikiran sebagai berikut : Gambar II.3. Konstelasi Variabel Penelitian
Intelegensi (X1) ryx1 Prestasi Akademik (Y) Motivasi Berprestasi (X2)
ryx2
Ryx1x2 Keterangan : X1 = Intelegensi X2 = Motivasi berprestasi Y = Prestasi Akademik
C. Hipotesis Penelitian Berdasarkan teori dan kerangka berpikir sebagaimana dikemukakan di atas, maka hipotesis penelitian dapat dirumuskan sebagai berikut : H1 Diduga terdapat hubungan antara intelegensi dengan prestasi akademik taruna H2 Diduga terdapat hubungan antara motivasi berprestasi dengan prestasi akademik taruna H3 Diduga terdapat hubungan antara intelegensi dan motivasi berprestasi secara bersama-sama dengan prestasi akademik taruna
7
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan waktu penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran Jakarta. Desember 2011. B. Populasi dan Sampling 1. Populasi Populasi pada penelitian ini adalah taruna Jurusan Nautika di Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran Jakarta sebanyak 150 orang. 2. Sampling Besarnya sampel dihitung dengan menggunakan pendapat Arikunto (2000: 120) yang menyatakan bahwa apabila populasi dalam sebuah penelitian lebih dari 150, maka sampel dapat diambil diantara 20 persen sampai 25 persen. Maka peneliti menetapkan jumlah sampel yang diambil dalam penelitian ini adalah sebanyak 30 orang dengan mempertimbangkan efisiensi dan efektivitas penelitian dimana 150 x 20% = 30 responden. C. Teknik Pengumpulan Data Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah: 1. Metode Penelitian Metode penelitian yang dipakai dalam penelitian ini adalah gabungan metode survei dangan cara mengumpulkan data melalui instrumen penelitian dengan menyebarkan kuesioner kepada Taruna yang hasilnya kemudian diolah melalui program SPSS untuk mengetahui hubungan variabel yang ada a) Deskripsi variabel 1) Variabel Intelegensi Definisi Konseptual Intelegensi Intelegensi adalah kemampuan umum seseorang untuk bertindak dengan tujuan tertentu, berfikir secara rasional, dan menyesuaikan diri dengan cara yang tepat. Adapun indikator yang digunakan adalah : 1) pemahaman, 2) kemampuan verbal, 3) daya ingat, dan 4) penalaran. Kisi-kisi Instrumen Intelegensi Intelegensi diukur dengan menggunakan butir-butir pernyataan yang mengacu pada kisi-kisi yang dibangun dari sejumlah teori sebulumnya. Rentang skor tiap butir yang dikembangkan yaitu skor satu merupakan skor terendah dan skor lima untuk skor tertinggi.
8
Variabel Intelegensi
Tabel III.1 Kisi Kisi Instrumen Variabel Intelegensi Indikator Nomor Item Pemahaman 1,2,3,7,8 Kemampuan verbal 12,18,19 Daya ingat 4,5,6,9,11,13,14,20 Penalaran 3,10,16,17 Jumlah
Jumlah 4 4 8 4 20
2) Variabel Motivasi berprestasi Definisi Konseptual Motivasi berprestasi Motivasi berprestasi adalah merupakan dorongan seseorang di dalam proses belajar mengajar dalam mencapai sukses yang dipengaruhi oleh indikator : 1) Motivasi dari dalam (Intrinsik), 2) Motivasi dari luar (Ekstrinsik) dan Harapan Kisi-kisi Instrumen Motivasi berprestasi Kisi-kisi untuk mengukur variabel motivasi berprestasi menggambarkan secara menyeluruh butir-butir instrumen setelah diadakan uji coba untuk mengetahui validitas dan realibilitas instrumen.
Variabel Motivasi berprestasi
Tabel III.2 Kisi Kisi Instrumen Variabel Motivasi Berprestasi Indikator Nomor Item Motivasi dari dalam 1,2,3,7,8,12,18,19 (Intrinsik) Motivasi dari luar 4,5,6,9,11,13,14,20 (Ekstrinsik) Harapan 3,10,16,17 Jumlah
Jumlah 8 8 4 20
3) Variabel Prestasi akademik taruna Definisi Konseptual Prestasi akademik taruna Prestasi akademik merupakan hasil yang dicapai mahasiswa dalam belajar yang dapat dilihat dari nilai yang diperoleh mahasiswa selama menjalani masa studi, dengan indikator :1) Kemampuan, 2) Sikap dan 3) Hasil Belajar Kisi-kisi Instrumen Prestasi Akademik Prestasi akademik diukur dengan menggunakan butir-butir pernyataan yang mengacu pada kisi-kisi yang dibangun dari sejumlah teori sebelumnya.
9
Tabel III.3 Kisi Kisi Instrumen Variabel Prestasi Akademik Taruna Variabel Indikator Nomor Item Prestasi Kemampuan 1,2,3,7,8,12,18,19 Akademik Sikap 4,5,6,9,11,13,14,20 Hasil Belajar 3,10,16,17 Jumlah
Jumlah 8 8 4 20
b) Kalibrasi Uji Coba Instrumen Sebelum instrumen di lakukan penelitian dilakukan : Uji validitas Uji Reliabilitas D. Teknik Analisis Data Untuk mengetahui arah hubungan antara variabel apakah positif atau negatif dan untuk memprediksi nilai naik atau turun variabel dependen (X1 dan X2) terhadap variabel independen (Y), dilakukan analisis regresi linear sederhana dan berganda 1. Analisis Inferensial Dalam penelitian ini dilakukan pengolahan data dengan menggunakan komputer Program SPSS Ver. 17.00, yaitu program komputer untuk menghitung nilai statistik yang terdiri dari: a. Uji Korelasi 1) Analisis Korelasi Digunakan untuk mengetahui seberapa erat hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen. Secara umum nilai koefisien korelasi terletak antara -1 dan 1 atau -1 < r < 1. Koefisien korelasi mempunyai nilai paling kecil -1 dan paling besar 1, dengan kriteria sebagai berikut : a) Jika r = 1, korelasi antara X dan Y adalah sempurna positif yang berarti kenaikan atau penurunan X sangat mempengaruhi kenaikan atau penurunan Y. b) Jika r = -1, korelasi antara X dan Y sempurna negative yang berarti kenaikan atau penurunan X tidak mempengaruhi kenaikan atau penurunan Y. c) Jika r = 0, korelasi antara X dan Y lemah sekali (tidak ada hubungan). Tabel III.4 Pedoman Untuk Memberikan Interprestasi Koefisien Korelasi Interval koefisien Tingkat hubungan 0,00-0,19 Sangat lemah 0,20-0,39 Lemah
10
0,40-0,59 0,60-0,79 0,80-1,00
Sedang Kuat Sangat kuat
Sumber : Riduwan (2005:136)
2) Analisis Korelasi Ganda Korelasi berganda digunakan untuk mengetahui seberapa erat hubungan antara keseluruhan variabel bebas X1 dan X2 dengan variabel terikat Y. Koefisien korelasi tersebut mempunyai nilai antara –1, 0, dan 1. RY X1 X2 = 1 atau mendekati x1,x2 dan Y adalah sangat kuat. RY X1 X2 = 0 atau mendekati x1,x2 dan Y adalah lemah. Tingkat hubungan yang terjadi pada suatu koefisien korelasi dapat dicari dengan menggunakan tabel di atas. 3) Uji signifikansi korelasi Bertujuan untuk mengetahui ada hubungan antara variable independen dengan variabel dependen. 4) Uji signifikansi korelasi ganda b. Uji Regresi 1) Analisis Regresi Analisis regresi sederhana digunakan untuk mengetahui ada tidaknya kelinieran pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen. 2) Regresi Ganda Analisis regresi digunakan untuk menaksir nilai variabel Y berdasarkan nilai variabel X serta taksiran perubahan variabel Y untuk setiap satuan perubahan variabel X. 3) Uji signifikansi regresi Pengujian hipotesis pada penelitian ini diadakan dengan melakukan uji thitung dengan mencari besarnya thitung yang akan dibandingkan dengan ttabel 4) Uji signifikansi regresi ganda c. Koefisien Determinasi Untuk menyatakan besar kecilnya sumbangan variabel independen terhadap variabel dependen. I. Hipotesis Statistik Hipotesis merupakan jawaban sementara dengan rancangan penelitian atau rumusan masalah penelitian. Pada penelitian berdasarkan landasan teori yang dikemukakan maka variabel-variabel yang diuji adalah : 1. Variabel Intelegensi (X1) yang merupakan veriabel bebas 2. Variabel Motivasi berprestasi (X2) yang merupakan variabel bebas 3. Variabel Prestasi akademik taruna (Y) merupakan variabel terikat. Pola hubungan antara yang tercermin dalam rancangan penelitian ini menyatakan : Prestasi akademik taruna dihubungan antara oleh dua variabel, yaitu Intelegensi dan Motivasi berprestasi, sehingga hipotesis statistik yang diajukan sebagai berikut :
11
Hipotesis pertama Ho : y1 = 0 berarti tidak terdapat hubungan antara Intelegensi dengan prestasi akademik taruna Jurusan Nautika di Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran Jakarta. Ho : y1 > 0 berarti terdapat hubungan antara Intelegensi dengan prestasi akademik taruna Jurusan Nautika di Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran Jakarta. Hipotesis kedua Ho : y2 = 0 berarti tidak terdapat hubungan antara motivasi berprestasi dengan prestasi akademik taruna Jurusan Nautika di Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran Jakarta. Ho : y2 > 0 berarti terdapat hubungan antara Motivasi berprestasi dan Prestasi akademik taruna Jurusan Nautika di Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran Jakarta. Hipotesis ketiga Ho : y1,2 = 0 berarti secara bersama-sama tidak terdapat hubungan antara Intelegensi dan Motivasi berprestasi dengan Prestasi akademik taruna Jurusan Nautika di Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran Jakarta. Ho : y1,2 > 0 berarti secara bersama-sama terdapat hubungan antara Intelegensi dan Motivasi berprestasi dengan prestasi akademik taruna Jurusan Nautika di Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran Jakarta.
12
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data 1. Deskripsi Data Kuesioner Setiap responden diberikan daftar pernyataan (kuesioner) dengan menggunakan skala likert yang terdiri dari Sangat Setuju, Setuju, Ragu-ragu, Tidak Setuju dan Sangat Tidak Setuju untuk variabel X1, X2 dan variabel Y. Kelima kriteria tersebut diberi bobot sebagai berikut: a. Jawaban Sangat Setujua diberi skor 5 b. Jawaban Setuju diberi skor 4 c. Jawaban Ragu-ragu diberi skor 3 d. Jawaban Tidak Setuju diberi skor 2 e. Jawaban Sangat Tidak Setuju diberi skor 1 Daftar pernyataan (kuesioner) untuk responden dapat dilihat pada lampiran. 2. Deskripsi Data Setelah data variabel bebas dan variabel terikat diperoleh, kemudian diolah dengan menggunakan perhitungan perangkat lunak komputer SPSS Ver. 17.00, maka diperoleh hasil uji statistik deskriptif yang terdiri dari mean, median dan modus adapun hasilnya adalah sebagai berikut: Statistics
N
Intelegensi-X1 30 0 65,0667 65,5000 55,00 8,83150 77,995 29,00 50,00 79,00 1952,00
Valid Missing
Mean Median Mode St d. Dev iation Variance Range Minimum Maxim um Sum
Motiv asi Berprest asiX2 30 0 69,2667 71,0000 72,00a 7,54268 56,892 29,00 54,00 83,00 2078,00
Prest asi Akademik-Y 30 0 69,8333 70,0000 66,00a 7,48370 56,006 23,00 57,00 80,00 2095,00
a. Mult iple modes exist. The smallest v alue is shown
a. Intelegensi Perhitungan melalui program SPSS variabel intelegensi didapat skor empiris skor minimal 50 dan skor tertinggi 79 sehingga diperoleh range 79-50 = 29. Selanjutnya hasil distribusi frekuensi skor intelegensi adalah sebagai berikut : DISTRIBUSI FREKUENSI INTELEGENSI (X1) NO 1 2 3 4 5 6
Kelas Interval 50 55 60 65 70 75
-
Batas Bawah
Batas Atas
49,5 54,5 59,5 64,5 69,5 74,5
54,5 59,5 64,5 69,5 74,5 79,5
54 59 64 69 74 79 Jumlah
13
Frekuensi Absolut 4 4 5 7 5 5 30
Frekuensi Relatif 13 13 17 23 17 17 100
Frekuensi Kumulatif 13 27 43 67 83 100
Pembulatan R=
Nilai terbesar-nilai terkecil 79-50
K
1+3,3 Log30 1+3,3x1,47712
P
R/K 29/6
29
5,874496
6
4,936593709
5
b. Motivasi berprestasi Perhitungan melalui program SPSS variabel motivasi berprestasi didapat skor empiris skor minimal 54 dan skor tertinggi 83 sehingga diperoleh range 83-54 = 29. Selanjutnya hasil distribusi frekuensi skor motivasi berprestasi adalah sebagai berikut : DISTRIBUSI FREKUENSI MOTIVASI BERPRESTASI (X2) NO 1 2 3 4 5 6
Kelas Interval 54 59 64 69 74 79
-
Batas Bawah
Batas Atas
53,5 58,5 63,5 68,5 73,5 78,5
58,5 63,5 68,5 73,5 78,5 83,5
58 63 68 73 78 83
Frekuensi Absolut 3 4 5 10 5 3 30
Jumlah
Frekuensi Relatif 10 13 17 33 17 10 100
Frekuensi Kumulatif 10 23 40 73 90 100
Pembulatan R=
K
P
Nilai terbesar-nilai terkecil 83-54 1+3,3 Log30 1+3,3x1,47712 R/K 29/6
29
5,874496
6
4,936593709
5
Penyajian deskripsi skor motivasi berprestasi secara visual diperlihatkan dalam bentuk histogram sebagai berikut :
14
12
10
Frekuensi
8
6
4
2
0 Batas Nyata
Variabel motivasi berprestasi mempunyai mean atau rata-rata hitung sebesar 69,2667 terletak disekitar mediannya sebesar 71,0000 dan modus 72,00. Sedangkan standard deviasi sebesar 7,54268 menunjukkan penyimpangan disekitar rata-ratanya dengan nilai terbesar 83,00 nilai terkecil 54,00 skor variabel motivasi berprestasi mempunyai rentang nilai sebesar 29,00 dan jumlah total sebesar 2078,00. c. Prestasi akademik taruna Jurusan Nautika di Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran Jakarta Perhitungan melalui program SPSS variabel prestasi akademik taruna Jurusan Nautika didapat skor empiris skor minimal 57 dan skor tertinggi 80 sehingga diperoleh range 80-57 = 23. Selanjutnya hasil distribusi frekuensi skor prestasi akademik taruna Jurusan Nautika adalah sebagai berikut : DISTRIBUSI FREKUENSI PRESTASI AKADEMIK (Y) NO 1 2 3 4 5 6
Kelas Interval 57 61 65 69 73 77
-
Batas Bawah
Batas Atas
56,5 60,5 64,5 68,5 72,5 76,5
60,5 64,5 68,5 72,5 76,5 80,5
60 64 68 72 76 80
Frekuensi Absolut 4 4 4 7 5 6 30
Jumlah
Pembulatan R=
K
P
Nilai terbesar-nilai terkecil 80-57 1+3,3 Log30 1+3,3x1,47712 R/K 23/6
23
5,874496
6
3,915229494
4
B. Analisa Data 1. Uji Validitas dan Realibilitas
15
Frekuensi Relatif 13 13 13 23 17 20 100
Frekuensi Kumulatif 13 27 40 63 80 100
Sebelum membahas hasil penelitian terlebih dahulu dilakukan pre-test (ujicoba) kuesioner terhadap 30 responden diluar sampel pada masing-masing variabel.
Pada tahap ini dilakukan pengujian kuesioner dengan menggunakan uji kesahihan butir, dengan uji one shot method (sekali pengukuran). Dimana r tabel didapat dari Df = N – 2. N = 30 berarti r tabel nya = 0,361. Dari nilai koefisien korelasi butir yang tertera dalam tabel-tabel di lampiran, dapat terlihat masing-masing variabel mempunyai nilai koefisien korelasi butir yang lebih besar dan koefisien korelasi nilai tabel. Hal ini menunjukkan bahwa masing-masing variabel di lampiran adalah valid. Selanjutnya setelah butir dinyatakan valid, maka uji selanjutnya adalah uji reliabilitas dengan alpha cronbach. Reliabi lity Statisti cs Cronbach's Alpha .964
Reliabi lity Statisti cs
N of Items 20
Cronbach's Alpha .950
Reliabi lity Statisti cs Cronbach's Alpha .935
N of Items 20
N of Items 20
Reliabilitas masing-masing variabel adalah X1 sebesar 0,964. X2 sebesar 0,950 dan Y sebesar 0,935. Dengan demikian r Alpha masing-masing variabel > 0,60, maka dapat disimpulkan semua variabel datanya valid dan reliabel, sehingga layak disebar ke sampel untuk mengadakan penelitian.
2. Uji Regresi Bertujuan untuk mengetahui ada atau tidaknya kelinieran antara variabel bebas dengan variabel terikat. a. Regresi X1 dan Y (sederhana) Hasil dari penghitungan yang dilakukan dengan SPSS Ver. 17.00 adalah sebagai berikut : Coeffici entsa
Model 1
(Constant) Intelegensi-X1
Unstandardized Coef f icients B Std. Error 29,147 7,095 ,625 ,108
Standardized Coef f icients Beta ,738
a. Dependent Variable: Prestasi Akademik-Y
16
t 4,108 5,786
Sig. ,000 ,000
Collinearity Statistics Tolerance VIF 1,000
1,000
X Variable 1 Line Fit Plot 90
80
70
60
50
Y
Y Predicted Y 40
30
20
10
0 0
10
20
30
40
50
60
70
80
90
X Variable 1
Berdasarkan hasil perhitungan yang dilakukan diperoleh a sebesar 29,147 dan b sebesar 0,625 bentuk persamaan regresi linear sederhana sebagai berikut: Ŷ = 29,147 + 0,625X1 Dari persamaan regresi tersebut terlihat bahwa pengaruh intelegensi dengan prestasi akademik taruna Jurusan Nautika di Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran Jakarta adalah searah (positif), hal tersebut ditunjukkan pada koefisien regresi atau nilai b dalam persamaan regresi tersebut yang menunjukkan angka positif sebesar 0,625 yang mengandung arti bahwa setiap kenaikan intelegensi 1 satuan akan diikuti dengan kenaikan prestasi akademik taruna Jurusan Nautika di Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran Jakarta sebesar 0,625 satuan. Demikian pula sebaliknya, jika intelegensi mengalami penurunan 1 satuan maka prestasi akademik taruna Jurusan Nautika di Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran Jakarta akan cenderung mengalami penurunan sebesar 0,625 satuan. Dan nilai koefisien a (intercept) adalah sebesar 29,147 yang mempunyai arti apabila tidak terdapat intelegensi (X=0), diperkirakan prestasi akademik taruna Jurusan Nautika di Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran Jakarta sebesar 29,147 satuan b. Regresi X2 dan Y (sederhana) Hasil dari penghitungan yang dilakukan dengan SPSS Ver. 17.00 adalah sebagai berikut : Coeffi ci entsa
Model 1
(Constant) Motiv asi Berprestasi-X2
Unstandardized Coef f icients B St d. Error 22,168 9,410 ,688 ,135
St andardized Coef f icients Beta ,694
a. Dependent Variable: Prestasi Akademik-Y
17
t 2,356 5,094
Sig. ,026 ,000
Collinearity Statistics Tolerance VI F 1,000
1,000
X Variable 1 Line Fit Plot 90
80
70
60
50
Y
Y Predicted Y 40
30
20
10
0 0
10
20
30
40
50
60
70
80
90
X Variable 1
Berdasarkan hasil perhitungan yang dilakukan diperoleh a sebesar 22,168 dan b sebesar 0,688 bentuk persamaan regresi linear sederhana sebagai berikut: Ŷ = 22,168 + 0,688X2 Dari persamaan regresi tersebut terlihat bahwa pengaruh motivasi berprestasi dengan prestasi akademik taruna Jurusan Nautika di Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran Jakarta adalah searah (positif), hal tersebut ditunjukkan pada koefisien regresi atau nilai b dalam persamaan regresi tersebut yang menunjukkan angka positif sebesar 0,688 yang mengandung arti bahwa setiap kenaikan motivasi berprestasi 1 satuan akan diikuti dengan kenaikan prestasi akademik taruna Jurusan Nautika di Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran Jakarta sebesar 0,688 satuan. Demikian pula sebaliknya, jika motivasi berprestasi mengalami penurunan 1 satuan maka prestasi akademik taruna Jurusan Nautika di Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran Jakarta akan cenderung mengalami penurunan sebesar 0,688 satuan. Dan nilai koefisien a (intercept) adalah sebesar 22,168 yang mempunyai arti apabila tidak terdapat motivasi berprestasi (X=0), diperkirakan prestasi akademik taruna Jurusan Nautika di Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran Jakarta sebesar 22,168 satuan. c. Regresi X1 X2 dan Y (ganda) Hasil dari penghitungan yang dilakukan dengan SPSS Ver. 17.00 adalah sebagai berikut : Coeffi ci entsa
Model 1
(Constant) Intelegensi-X1 Motiv asi Berprestasi-X2
Unstandardized Coef f icients B St d. Error 10,539 7,834 ,446 ,103 ,437 ,120
St andardized Coef f icients Beta ,526 ,441
a. Dependent Variable: Prestasi Akademik-Y
18
t 1,345 4,333 3,629
Sig. ,190 ,000 ,001
Collinearity Statistics Tolerance VI F ,769 ,769
1,300 1,300
Berdasarkan hasil perhitungan yang dilakukan diperoleh a sebesar 10,539; b1 sebesar 0,446 dan b2 sebesar 0,437 bentuk persamaan regresi linear sederhana sebagai berikut: Ŷ = 10,539 + 0,446X1 + 0,437X2 1) Dari persamaan regresi tersebut terlihat bahwa pengaruh intelegensi dengan prestasi akademik taruna Jurusan Nautika di Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran Jakarta adalah searah (positif), hal tersebut ditunjukkan pada koefisien regresi atau nilai b1 dalam persamaan regresi tersebut yang menunjukkan angka positifsebesar 0,446 yang mengandung arti bahwa setiap kenaikan intelegensi 1 satuan akan diikuti dengan kenaikan prestasi akademik taruna Jurusan Nautika di Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran Jakarta sebesar 0,446 satuan. Demikian pula sebaliknya, jika intelegensi mengalami penurunan 1 satuan maka prestasi akademik taruna Jurusan Nautika di Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran Jakarta akan cenderung mengalami penurunan sebesar 0,446 satuan. 2) Dari persamaan regresi tersebut terlihat bahwa pengaruh motivasi berprestasi dengan prestasi akademik taruna Jurusan Nautika di Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran Jakarta adalah searah (positif), hal tersebut ditunjukkan pada koefisien regresi atau nilai b2 dalam persamaan regresi tersebut yang menunjukkan angka positif sebesar 0,437 yang mengandung arti bahwa setiap kenaikan motivasi berprestasi 1 satuan akan diikuti dengan kenaikan prestasi akademik taruna Jurusan Nautika di Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran Jakarta sebesar 0,437 satuan. Demikian pula sebaliknya, jika motivasi berprestasi mengalami penurunan 1 satuan maka prestasi akademik taruna Jurusan Nautika di Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran Jakarta akan cenderung mengalami penurunan sebesar 0,437 satuan. 3) Dan nilai koefisien a (intercept) adalah sebesar 10,539 yang mempunyai arti apabila tidak terdapat intelegensi dan motivasi berprestasi (X1 dan X2 = 0), diperkirakan prestasi akademik taruna Jurusan Nautika di Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran Jakarta sebesar 10,539 satuan. 3. Uji Korelasi Uji korelasi ini digunakan untuk mengetahui tingkat (derajat) keeratan hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat, semakin besar korelasi maka semakin kuat hubungannya. a. Korelasi X1 dengan Y (sederhana) Hasil perhitungan SPSS adalah sebagai berikut :
19
Correlati ons
Intelegensi-X1
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
Prest asi Akademik-Y
Prest asi Akademik-Y ,738** ,000 30 30 ,738** 1 ,000 30 30
Intelegensi-X1 1
**. Correlation is signif icant at the 0.01 lev el (2-tailed).
Dari perhitungan korelasi sederhana diperoleh r sebesar 0,738. Dari hasil tersebut, tampak bahwa hubungan intelegensi dengan prestasi akademik taruna Jurusan Nautika di Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran Jakarta adalah kuat dan searah (positif). b. Korelasi X2 dengan Y (sederhana) Hasil perhitungan SPSS adalah sebagai berikut : Correlati ons
Motiv asi Berprestasi-X2
Prest asi Akademik-Y
Motiv asi Berprest asiX2 1
Prest asi Akademik-Y ,694** ,000 30 30 ,694** 1 ,000 30 30
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
**. Correlation is signif icant at the 0.01 lev el (2-tailed).
Dari perhitungan korelasi sederhana diperoleh r sebesar 0,694. Dari hasil tersebut, tampak bahwa hubungan motivasi berprestasi dengan prestasi akademik taruna Jurusan Nautika di Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran Jakarta adalah kuat dan searah (positif). c. Korelasi X1 dan X2 dengan Y (ganda) Hasil perhitungan SPSS adalah sebagai berikut : Model Summaryb Model 1
R ,833a
R Square ,694
Adjusted R Square ,671
St d. Error of the Estimate 4,29131
DurbinWat son 2,580
a. Predictors: (Constant), Motiv asi Berprestasi-X2, Intelegensi-X1 b. Dependent Variable: Prestasi Akademik-Y
Dari perhitungan korelasi berganda diperoleh r sebesar 0,833. Dari hasil tersebut, tampak bahwa hubungan intelegensi dan motivasi berprestasi dengan prestasi akademik taruna Jurusan Nautika di Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran Jakarta adalah kuat dan searah (positif)
20
4. Uji Koefisien Determinasi a. Koefisien Determinasi X1 dan Y Berikut hasil koefisien determinasi dari R square : Model Summaryb Model 1
R ,738a
R Square ,545
Adjusted R Square ,528
St d. Error of the Estimate 5,14015
DurbinWat son 2,365
a. Predictors: (Constant), I ntelegensi-X1 b. Dependent Variable: Prestasi Akademik-Y
Dengan melihat hasil perhitungan di atas dimana R square sebesar 0,545 atau 54,5%. Hal ini menunjukkan besarnya pengaruh positif dari intelegensi dengan prestasi akademik taruna Jurusan Nautika di Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran Jakarta sebesar 54,5% sedangkan sisanya 45,5% merupakan pengaruh faktor lain b. Koefisien Determinasi X2 dan Y Berikut hasil koefisien determinasi dari R square : Model Summaryb Model 1
R ,694a
R Square ,481
Adjusted R Square ,462
St d. Error of the Estimate 5,48668
DurbinWat son 2,563
a. Predictors: (Constant), Motiv asi Berprestasi-X2 b. Dependent Variable: Prestasi Akademik-Y
Dengan melihat hasil perhitungan di atas dimana R square sebesar 0,481 atau 48,1%. Hal ini menunjukkan besarnya pengaruh positif dari motivasi berprestasi dengan prestasi akademik taruna Jurusan Nautika di Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran Jakarta sebesar 48,1% sedangkan sisanya 51,9% merupakan pengaruh faktor lain c. Koefisien Determinasi X1 X2 dan Y (ganda) Berikut hasil koefisien determinasi dari R square : Model Summaryb Model 1
R ,833a
R Square ,694
Adjusted R Square ,671
St d. Error of the Estimate 4,29131
DurbinWat son 2,580
a. Predictors: (Constant), Motiv asi Berprestasi-X2, Intelegensi-X1 b. Dependent Variable: Prestasi Akademik-Y
Dengan melihat hasil perhitungan di atas dimana R square sebesar 0,694 atau 69,4%. Hal ini menunjukkan besarnya pengaruh positif dari intelegensi dan motivasi berprestasi dengan prestasi akademik taruna Jurusan Nautika di Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran Jakarta sebesar 69,4% sedangkan sisanya 30,6% merupakan pengaruh faktor lain C. Pembahasan Hasil Penelitian Berdasarkan data dan analisis yang telah dilakukan menunjukkan bahwa :
21
1. Analisis Korelasi a. Korelasi Y dan X1 (sederhana) diperoleh r sebesar 0,738 berarti hubungan intelegensi dengan prestasi akademik taruna Jurusan Nautika di Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran Jakarta adalah kuat dan searah (positif). b. Korelasi Y dan X2 (sederhana) diperoleh r sebesar 0,694 berarti hubungan motivasi berprestasi dengan prestasi akademik taruna Jurusan Nautika di Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran Jakarta adalah kuat dan searah (positif). d. Korelasi Y, X1 dan X2 (ganda) diperoleh r sebesar 0,833 berarti hubungan intelegensi dan motivasi berprestasi dengan prestasi akademik taruna Jurusan Nautika di Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran Jakarta adalah sangat kuat dan searah (positif) 2. Analisis Regresi a. Regresi Y dan X1 (sederhana) diperoleh nilai Ŷ = 29,147 + 0,625X1. Dari persamaan regresi linier sederhana tersebut terlihat bahwa jika intelegensi meningkat satu satuan maka prestasi akademik taruna Jurusan Nautika di Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran Jakarta akan meningkat 0,625 satuan b. Regresi Y dan X2 (sederhana) diperoleh nilai Ŷ = 22,168 + 0,688X2. Dari persamaan regresi regresi linier sederhana tersebut terlihat jika motivasi berprestasi meningkat satu satuan maka prestasi akademik taruna Jurusan Nautika di Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran Jakarta akan meningkat 0,688 satuan c. Regresi Y, X1 dan X2 (ganda) diperoleh nilai Ŷ = 10,539 + 0,446X1 + 0,437X2. Dari persamaan regresi tersebut terlihat bahwa jika intelegensi meningkat satu satuan maka prestasi akademik taruna Jurusan Nautika di Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran Jakarta akan meningkat sebesar 0,446 satuan atau motivasi berprestasi meningkat satu satuan maka prestasi akademik taruna Jurusan Nautika akan meningkat sebesar 0,437 satuan. 3. Uji Hipotesis Korelasi (Uji Signifikansi Korelasi-Hubungan) a. Uji Hipotesis Korelasi Y dan X1. Karena t hitung > t tabel atau 5,786 > 1,701 dan menunjukkan probabilitas signifikansi 0,000 < 0,05 maka Ho ditolak dan H1 diterima artinya ada hubungan positif yang signifikan intelegensi dengan prestasi akademik taruna Jurusan Nautika pengujian uji di Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran Jakarta. b. Uji Hipotesis Korelasi Y dan X2. Berdasarkan hal tersebut bahwa t hitung > t tabel atau 5,094 > 1,701 dan menunjukkan probabilitas signifikansi 0,011 < 0,05 maka Ho ditolak dan H2 diterima artinya ada hubungan positif yang signifikan motivasi berprestasi dengan prestasi akademik taruna Jurusan Nautika di Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran Jakarta. c. Uji Hipotesis Korelasi Y, X1 dan X2 (ganda). Berdasarkan hal tersebut bahwa F hitung > F tabel atau 30,598 > 3,354 maka Ho ditolak dan H3 diterima artinya secara berganda ada hubungan positif yang signifikan intelegensi dan motivasi berprestasi dengan prestasi akademik taruna Jurusan Nautika di Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran Jakarta. 4. Uji Hipotesis Regresi (Uji Signifikasi Regresi – Pengaruh)
22
a. Uji Hipotesis Regresi X1 terhadap Y. Menunjukkan ada pengaruh positif dan signifikan intelegensi dengan prestasi akademik taruna Jurusan Nautika di Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran Jakarta, dengan demikian hipotesis penelitian diterima. b. Uji Hipotesis Regresi X2 terhadap Y. Menunjukkan ada pengaruh positif dan signifikan motivasi berprestasi dengan prestasi akademik taruna Jurusan Nautika di Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran Jakarta, dengan demikian hipotesis penelitian diterima c. Uji Hipotesis Regresi X1 dan X2 terhadap Y (ganda). Menunjukkan ada pengaruh positif dan signifikan intelegensi dan motivasi berprestasi dengan prestasi akademik taruna Jurusan Nautika di Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran Jakarta, dengan demikian hipotesis penelitian diterima. 5. Koefisien Determinasi a. Koefisien Determinasi Y dan X1. Besarnya konstribusi (sumbangan) dari variabel intelegensi dengan prestasi akademik taruna Jurusan Nautika di Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran Jakarta sebesar 54,5% sedangkan sisanya 45,5% merupakan pengaruh faktor lain. b. Koefisien Determinasi Y dan X2. Besarnya konstribusi (sumbangan) dari variabel motivasi berprestasi dengan prestasi akademik taruna Jurusan Nautika di Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran Jakarta sebesar 48,1% sedangkan sisanya 51,9% merupakan pengaruh faktor lain c. Koefisien Determinasi Y, X1 dan X2 (ganda). Besarnya konstribusi (sumbangan) dari variabel intelegensi dan motivasi berprestasi dengan prestasi akademik taruna Jurusan Nautika di Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran Jakarta sebesar 69,4% sedangkan sisanya 30,6% disebabkan oleh faktor-faktor lain yang tidak dianalisis dalam penelitian ini. Dari keterangan di atas dapat diinterpretasikan kondisi dalam periode yang diteliti bahwa intelegensi dan motivasi berprestasi mempunyai hubungan positif yang signifikan secara sederhana maupun bersama-sama dengan prestasi akademik taruna Jurusan Nautika di Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran Jakarta.
23
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Dari hasil pengujian atas tiga hipotesis penelitian yang diajukan terbukti bahwa variabel intelegensi (X1) dan variabel motivasi berprestasi (X2) baik secara sederhana maupun bersama-sama mempunyai hubungan terhadap prestasi akademik taruna Jurusan Nautika di Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran Jakarta. Secara lengkapnya kesimpulan ini dapat dijabarkan sebagai berikut : 1. Variabel intelegensi mempunyai hubungan positif dan signifikan terhadap prestasi akademik taruna Jurusan Nautika di Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran Jakarta, semakin tinggi intelegensi yang diberikan maka akan semakin tinggi prestasi akademik taruna Jurusan Nautika di Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran Jakarta, dengan demikian hipotesis penelitian H1 diterima. 2. Variabel Motivasi berprestasi mempunyai hubungan positif dan signifikan terhadap prestasi akademik taruna Jurusan Nautika di Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran Jakarta. Bahwa semakin berjenjang dan efektif motivasi berprestasi yang diberikan maka akan semakin tinggi prestasi akademik taruna Jurusan Nautika di Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran Jakarta, dengan demikian hipotesis penelitian H2 diterima. 3. Variabel intelegensi dan motivasi berprestasi secara bersama-sama hubungan positif dan signifikan terhadap prestasi akademik taruna Jurusan Nautika di Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran Jakarta. Bahwa apabila intelegensi dan motivasi berprestasi secara bersamasama ditingkatkan maka prestasi akademik taruna Jurusan Nautika di Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran Jakarta akan meningkat, dengan demikian hipotesis penelitian H3 diterima. B. Implikasi. Prestasi akademik taruna Jurusan Nautika adalah merupakan salah satu factor dominan untuk keberhasilan suatu unit organisasi pelayanan. Dimana tinggi rendahnya suatu tingkat prestasi akademik taruna Jurusan Nautika sangat dipengaruhi oleh imbalan ataupun intelegensi yang diterima dan juga motivasi berprestasi yang diberikan. Hal ini terbukti dari kesimpulan hasil penelitian seperti yang diuraikan di atas, menunjukkan bahwa intelegensi dan motivasi berprestasi mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap prestasi akademik taruna Jurusan Nautika. Oleh karena itu implikasi terhadap Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran Jakarta harus senantiasa memperhatikan kebijakan-kebijakan yang terkait dengan kemampuan baik yang berupa kemampuan secara langsung maupun tidak langsung serta program-program pelayanan yang berorientasi kepada konsumen harus ditanamkan. Beberapa upaya yang perlu dilakukan antara lain adalah sebagai berikut : 1. Upaya Meningkatkan Prestasi akademik taruna Jurusan Nautika Melalui Intelegensi Unsur kebijakan intelegensi mempunyai korelasi positif terhadap peningkatan prestasi akademik taruna Jurusan Nautika, karena dengan Kemampuan diharapkan dapat mengembangkan prestasi akademik taruna Jurusan Nautika secara professional, meningkatkan keterampilan, menambah kepercayaan diri, menambah rasa tanggung
24
jawab, menambah perasaan kepemilikan, serta menambah sikap mental yang handal dan mandiri yang dapat diaplikasikan dalam setiap pekerjaan. Untuk itu pendekatan pembelajaran harus lebih menitik beratkan pada praktik, studi kasus, simulasi serta banyak difokuskan pada latihan-latihan studi kasus dan teknologi, serta melakukan pendekatan secara human relation. Dengan bantuan metode tersebut peserta dipaksa belajar berbicara, bertukar pikiran dan ikut merasakan dan memecahkan masalah yang ada pabila ada prestasi dimungkinkan untuk diberikan promosi. 2. Upaya Meningkatkan Prestasi akademik taruna Jurusan Nautika Melalui Motivasi berprestasi Kebijakan motivasi berprestasi secara langsung mempunyai potensi untuk dikembangkan menjadi salah satu faktor dominan dalam rangka menggerakan prestasi akademik taruna Jurusan Nautika. Bertitik tolak kepada teori kebutuhan menurut Maslow yaitu kebijakan motivasi berprestasi yang memenuhi kriteria persyaratan standar merupakan kebutuhan pegawai mendapatkan kepuasan tersendiri faktor ini merupakan faktor yang perlu dipertimbangkan oleh setiap organisasi pelayanan pengujian dalam rangka peningkatan prestasi akademik taruna Jurusan Nautika. Karena prestasi akademik taruna Jurusan Nautika sangat ditentukan oleh output yaitu intelegensi dan motivasi berprestasi memenuhi persyaratan merupakan kebutuhan dasar (basic needs), karena motivasi berprestasi merupakan menjadi sebab timbulnya prestasi akademik taruna Jurusan Nautika. C. Saran Dari hasil pembahasan penelitian, kesimpulan dan implikasi penelitian seperti yang telah diuraikan di atas, maka disarankan sebagai berikut : 1. Intelegensi merupakan salah satu kebutuhan dasar organisasi dalam hal prestasi akademik taruna Jurusan Nautika yang perlu di tingkatkan kualitasnya agar prestasi akademik taruna Jurusan Nautika, maka disarankan agar pimpinan yang berwenang dalam masalah pengembangan karier senantiasa mengembangkan metode mengajar. Meningkatkan passing grade kelulusan potensi akademik pada proses penerimaan calon taruna. 2. Motivasi berprestasi taruna untuk mencapai prestasi akademik yang baik melalui dukungan dosen pada saat proses belajar mengajar dan senantiasa menambah kegiatan softskill taruna seperti yang telah dilaksanakan oleh unit psikologi saat ini. 3. Intelegensi dan motivasi berprestasi secara bersama-sama dengan prestasi akademik taruna Jurusan Nautika harus diperhatikan oleh tingkat manajemen agar prestasi akademik taruna Jurusan Nautika dapat terpenuhi.
DAFTAR PUSTAKA Ahmadi, 2004, Psikologi Sosial. Rineka Cipta Jakarta Algifari, 2007, Analisis Regresi, Teori, Kasus & Solusi. BPFE UGM, Yogyakarta
25
Alhadza, 2003, engaruh Motivasi berprestasi dan Perilaku Komunikasi Antarpribadi terhadap Efektivitas Kepemimpinan Kepala Sekolah (Survei Terhadap Kepala SLTP di Provinsi Sulawesi Tenggara).http://www.depdiknas.go.id/jurnal/40/Pengaruh%20Motivasi berprestasi%20Berprestasi%20dan%20Perilaku.htm. Diakses tanggal 28 Juni 2007 Arief Prastito, 2005, Cara Mudah Mengatasi Masalah Statistika dan Rancangan Percobaan dengan SPSS. Jakarta: PT. Elex Media Komputindo Arikunto, 2000, Prosedur Penelitian : Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta Atkinson, 2006, Pengantar Psikologi (11th ed ). Jakarta: Interaksara Azwar, 2002, Penyusunan Skala Psikologi, Yogyakarta, Pustaka Pelajar Azwar, 2004, Penyusunan Skala Psikologi, Edisi Revisi, Yogyakarta, Pustaka Pelajar Basuki, 2005, Metode Numerik dan Algoritma Komputasi. Yogyakarta: ANDI. Beck, 2000, Motivation Theories and Principles. New Jersey: Prentice-Hall Inc Campbel dan Dickinson dalam Anonim myschoolnet, 2006 :4 Djamarah, 2002, Guru dan Anak Didik Dalam Interaksi Edukatif, Jakarta : Rineka Cipta Djiwandono, 2002, Psikologi Pendidikan. Jakarta : PT. Gramedia Dwi Priyatno, 2008, Mandiri Belajar SPSS (Statistical Product and Service Solution), Jakarta: MediaKom Eastwood, 2003, Psychology of Adjustment: 2nd edt Engelwood Cliff: Prentice-Hall Inc Gagne, 2005, principles ot instructional design . second model pembelajaran dalam pembelajaran Greenberg, 2000, Beliavior in Organization. New Jersey 1 Prentice Hall Internationaline Harjo & Badjuri, 2002, Pengaruh Motivasi berprestasi Berprestasi dan cara Belajar terhadap Prestasi belajar siswa Sekolah Dasar di Semarang. UPBJJ UT Semarang Hasibuan, 2007, Manajemen Sumber Daya Manusia. Edisi Revisi. Penerbit PT. Bumi Aksara Hawadi, 2003, Perspektif psikologis program ... Columbus: Merril Publishing Company Hernowo, 2006, Menjadi Guru yang Mau dan Mampu Mengajar secara Menyenangkan. Bandung: Mizan Learning Center (MLC Hesse, 2005, Siddharta. Jakarta: Penerbit Jejak, 2007 Lasse, 2006, Keselamatan Pelayaran di Lingkungan Teritorial Pelabuhan, Penerbit Nika, Jakarta Luthans, 2008, Perilaku Organisasi Edisi 10, Penerbit Andi, Yogyakarta Moekijat, 2007, Pembangunan Organisasi. Bandung:CV. Remaja Karya Morgan, 2006, Clinical Anesthesiology, Edisi 4, McGraw-Hill: New York 2 Nafisah, 2001, Implementasi Creative Learning Pada Pembelajaran PAI Di Sekolah Kreatif SD Muhammadiyah 20 Surabaya, Skripsi (Surabaya: Perpustakaan IAIN Sunan Ampel)
26
Nasrun, 2000, Fiqh Muamalah, Jakarta: Gaya Media Pratama Nurgiyantoro, Gunawan dan Marzuki, 2002, Statistik Terapan untuk Penelitian Ilmu-ilmu Sosial, Gajah Mada University Press, Yokyakart Pakdesota, 2008:19, Jurnal “Motivasi berprestasi dalam Pembelajaran”. Purwanto, 2000, Kualitas Total dalam Pendidikan, Makalah yang diajukan di STAIN Surakarta Qohar,
2000, Prestasi Belajar Akademik. Dapat http://www.prestasi+akademik_/belajarnews/235/saq8/html
dibuka
Pada
Situs
Reber, 2005, The penguin dictionary of psychology. USA. Penguin books Ltd Reksohadiprojo dan Handoko, 2005, Organisasi Perusahaan BPFE-. Yoyakarta, Yogyakarta Riduwan, 2005, Metode & Teknik Menyusun Tesis, Bandung : CV Alfabeta Robbins dan Coulter, 2009, Manajemen, Edisi Kedelapan, Penerbit PT Gramedia Robbins, 2008, Perilaku Organisasi. Edisi kesepuluh. Jakarta: PT Indeks Kelompok Gramedi Rola, 2006, Hubungan Konsep Diri dengan Motivasi berprestasi Berprestasi pada Remaja (Makalah Ilmiah). Sumatera Utara: Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara Segal, 2007, Management, Jakarta Semiawan, 2004, Belajar dan Pembelajaran Prasekolah dan Sekolah Dasar. Jakarta: PT Macanan Jaya Cemerlang Setiawan, 2006, Meningkatkan Kualitas. Jakarta: AgroMedia Pustaka Siagian, 2002, Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Bumi Aksara Sianturi, 2005, Analsisis Penerapan Economic Value Added (EVA) Jakarta Singarimbun, 2005, Metode Penelitian Survai, PL3ES, Jakarta Slameto, 2005, Belajar dan Faktor-Faktor yang mempengaruhinya, Bandung: Rinaksara Sobur, 2006, Psikologi Umum, Bandung: Pustaka Setia Soemanto, 2006, Psikologi pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta. Soeprapto Sugiyono. 2005. Metode Penelitian Bisnis. Bandung : CV. Alfabeta. Sugiyono, 2008, Metode Penelitian Pendidikan, Alfabeta, Bandung Suhalis, 2005, Metode Penelitian Sosial. Mawar Gempita. Jakarta Supranto, 2001, Statistik Teori dan Aplikasi. Edisi ke – 6, Jakarta Suryabrata, 2006, Psikologi Pendidikan. Jakarta: Rajawai Press Thoha, 2007, Perilaku Organisasi : Konsep Dasar dan Aplikasinya. Yogyakarta: Fisipol UGM Triluqman BS, 2007, Metode Penelitian, Jakarta Tulus Tu’u, 2004, Statistik Dalam Penelitian Psikologi dan Pendidikan,Malang: UMM Press Winkel, 2004, Psikologi Pengajaran, Jakarta: PT Grasindo
27