Jurnal Keperawatan dan Kebidanan – Stikes Dian Husada Mojokerto
HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SUAMI SELAMA KEHAMILAN TRIMESTER III DENGAN TINGKAT KECEMASAN IBU HAMIL DALAM MENGHADAPI PERSALINAN HARIYADI, KARTIKA Program Studi S1 Keperawatan, Stikes Bhakti Husada Mulia Madiun Email:
[email protected]
ABSTRAK
Persalinan merupakan salah satu factor penyebab munculnya kecemasan pada wanita. Kecemasan adalah salah satu faktor yang paling sering terjadi pada ibu hamil. Pada trimester III ibu akan merasa lebih cemas terhadap kesehatan dan keselamatan melahirkan. Dukungan suami yang bersifat positif kepada istri yang hamil akan memberikan dampak positif terhadap pertumbuhan dan perkembangan janin, kesehatan fisik, dan psikologis ibu. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dukungan suami selama kehamilan istri dengan tingkat kecemasan istri menghadapi persalinan di Desa Bacem, Kecamatan Kebonsari, Kabupaten Madiun. Jenis penelitian yang digunakan adalah analitik dengan pendekatan cross sectional, populasi seluruh ibu hamil trimester III kunjungan bulan Januari-Maret 2014 sebanyak 33 ibu hamil, sampel 30 responden dengan teknik purposive sampling. Instrumen penelitian adalah kuesioner dan analisa data menggunakan fisher exact dengan tingkat kemaknaan α = 0,05. Sebagian besar suami memberikan dukungan kepada istrinya yang sedang hamil, sebanyak 26 orang (87%). Sebagian besar ibu mengalami kecemasan fisiologis sebanyak 18 orang (60%), dengan rincian 2 orang tidak mengalami kecemasan (7%), dan 16 orang mengalami kecemasan ringan (53%). Hasil penghitungan fisher exact di dapat nilai perhitungan (0,0180) <α (0,05). Artinya H1 diterima dan H0 ditolak. Artinya ada hubungan antara dukungan suami dengantingkat kecemasan ibu hamil menghadapi persalinan di Desa Bacem Kecamatan Kebonsari Kabupaten Madiun. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa H1 diterima dan H0 ditolak, artinya ada hubungan antara dukungan suami selama kehamilan trimester III dengan tingkat kecemasan ibu hamil dalam menghadapi persalinan. Untuk itu disarankan bagi tenaga pelayanan kesehatan mengikut sertakan para suami untuk mendukung istri supaya lebih giat menjaga kesehatan dan mempersiapkan diri dalam menghadapi persalinan.
Kata Kunci : Dukungan Suami Tingkat Kecemasan Menghadapi Persalinan.
Halaman | 107
Jurnal Keperawatan dan Kebidanan – Stikes Dian Husada Mojokerto
PENDAHULUAN Fenomena khusus pada wanita yaitu banyak ibu hamil dihinggapi rasa cemas dalam menghadapi persalinan. Persalinan merupakan salah satu faktor penyebab munculnya kecemasan pada wanita. Kecemasan adalah salah satu faktor yang paling sering terjadi pada ibu hamil . Pada trimester III ibu akan merasa lebih cemas terhadap kesehatan dan keselamatan melahirkan (Susanti, 2008). Hal ini muncul disebabkan adanya resiko kehamilan dan dipertaruhkanya jiwa dan raga saat persalinan. Berdasarkan data yang diperoleh dari Profil Kesehatan Indonesia Angka Kematian Ibu (AKI) masih sekitar 334 per 100.000 kelahiran hidup dengan jumlah penduduk 210 juta jiwa, setiap tahun ada 6 juta kehamilan dan diperkirakan 20.000 diantaranya akan berakhir dengan kematian ibu. Dalam sehari diperkirakan ada 60 ibu yang meninggal dunia akibat kehamilan. Laporan Kematian Ibu (LKI) Kabupaten/Kota se Jawa Timur tahun 2010 mengemukakan bahwa Angka Kematian Ibu di Provinsi Jawa Timur tahun 2010 sebesar 101,4 per 100.000 kelahiran hidup. Sedangkan Angka Kematian Ibu di Kota Madiun tahun 2012 mencapai 108,99 per 100.000 kelahiran hidup. Banyaknya faktor penyebab tingginya AKI salah satunya adalah kondisi emosi ibu selama kehamilan hingga kelahiran bayi (Kemenkes, 2010). Hasil penelitian Anna Alisyahbana (2000-2001) di Sumedang : AKI berhubungan dengan gangguan kesehatan ibu terutama reaksi emosional dan fisik yang bersifat negatif seperti anxietas saat hamil, abortus dan kesulitan bersalin. Jumlah AKI yang ditemukan berhubungan dengan hal tersebut 237/100.000 kelahiran hidup. Hasil Penelitian terhadap ibu hamil yang dilakukan oleh Damayanti (2000) di Lampung menunjukkan bahwa 80% ibu hamil mengalami rasa was, gelisah, takut, dan cemas dalam menghadapi kehamilannya. Perasaan-perasaan itu muncul antara lain berkaitan dengan keadaan janin, ketakutan dan kecemasan dalam menghadapi persalinan serta perubahan-perubahan fisik yang terjadi. Peran suami sangat diperlukan selama proses kehamilan. Seorang suami sebaiknya mendampingi sang istri untuk memeriksakan kehamilannya. Kondisi menjelang persalinan merupakan saat yang paling menegangkan dan melelahkan bagi seorang ibu hamil. Pada situasi demikian, keberadaan suami di sisi
sang istri sangat membantu perasaan sang istri menjadi lebih terkontrol. Peran suami dalam perawatan kehamilan sampai masa nifas istri adalah suatu tindakan atau perilaku yang harus dilakukan oleh seorang suami yang istrinya dalam keadaan hamil, bersalin dan dalam masa nifas. Tindakan yang dilakukan oleh suami selama proses kehamilan sampai persalinan bisa dengan mengantar istri untuk pemeriksaan kehamilan, memberikan makanan bergizi untuk istri, mengajak istri untuk melakukan olah raga ringan, membantu mengerjakan tugas seharihari, menyiapkan biaya persalinan, ikut memilih tempat bersalin untuk istri, menemani atau mendampingi istri saat melahirkan dan mengingatkan istri untuk memberikan ASI ekslusif (Muhariadi, Nugroho, 2000). Dukungan suami yang bersifat positif kepada istri yang hamil akan memberikan dampak positif terhadap pertumbuhan dan perkembangan janin, kesehatan fisik, dan psikologis ibu. Bentuk dukungan suami tidak cukup dari sisi financial semata, tetapi juga berkaitan dengan cinta kasih, menanamkan rasa percaya diri kepada istrinya, melakukan komunikasi terbuka dan jujur, sikap peduli, perhatian, tanggap, dan kesiapan ayah (Zan, 2010). Untuk meningkatkan kepedulian suami terhadap ibu hamil, bersalin, nifas, terutama meningkatkan kesadaran suami tentang pentingnya keterlibatan dan dukungan dalam kehamilan istrinya, maka pemerintah membuat program Gerakan Sayang Ibu (GSI) dengan pengorganisasian Suami Siaga (Kementrian Pemberdayaaan Perempuan RI, 2004). GSI diperlukan karena target penurunan AKI merupakan komitmen nasional dan internasional serta merupakan salah satu indikator keberhasilan pembangunan kesehatan di Pusat maupun Daerah (Depkes RI, 2003). Dari hasil studi pendahuluan yang dilakukan di BPM Ny.”P” Desa Bacem Kebonsari Madiun pada bulan September 2013 dari 10 ibu hamil terdapat 7 orang (70%) yang menyatakan mengalami kecemasan karena kurangnya perhatian dari suami selama hamil. Dua ibu hamil menyatakan tidak pernah diantar suaminya untuk periksa kehamilan, 3 ibu hamil menyatakan pernah diantar suaminya periksa kehamilan tetapi tidak setiap kali periksa dan 2 ibu hamil menyatakan pernah diantar suaminya periksa kehamilan tetapi tidak ikut masuk mendengar penjelasan dari bidan. Berdasarkan uraian Halaman | 108
Jurnal Keperawatan dan Kebidanan – Stikes Dian Husada Mojokerto
tersebut maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tentang Hubungan Antara Dukungan Suami Selama Kehamilan Trimester III dengan Tingkat Kecemasan Ibu Hamil Dalam Menghadapi Persalinan di BPS Ny. Purwantini, Amd. Keb. Desa Bacem Kebonsari Madiun. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dukungan suami selama kehamilan istri dengan tingkat kecemasan istri menghadapi persalinan di Desa Bacem, Kecamatan Kebonsari, Kabupaten Madiun. DESAIN PENELITIAN Peneliti ini menggunakan jenis penelitian analitik, dengan pendekatan yang digunakan dalam metode ini adalah Cross sectional. Variabel bebas (independent) adalah variabel yang menjadi sebab timbulnya atau berubahnya variabel terikat, jadi variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi (Sugiyono, 2012). Variabel bebas pada penelitian ini adalah dukungan suami selama kehamilan trimester III, sedangkan variabel terikat penelitian ini adalah tingkat kecemasan ibu hamil dalam menghadapi persalinan. Dalam penelitian ini populasinya adalah semua ibu hamil trimester III di BPS Ny. Purwantini, Amd. Keb. Desa Bacem Kec. Kebonsari Kab. Madiun, sampel yang diambil adalah sebagian ibu hamil trimester III di BPS Ny. Purwantini, Amd. Keb. sejumlah 30 orang dengan teknik sampling yang digunakan adalah purposive sampling. Instrumen penelitian adalah kuesioner dan analisa data menggunakan fisher exact. HASIL PENELITIAN 1. Dukungan Suami Selama Kehamilan Tabel 1. Distribusi Frekuensi Dukungan Suami di BPS Ny. Purwantini, Amd.Keb. Desa Bacem Kebonsari Madiun Bulan Januari-Maret 2014. Dukungan Frekuensi (%) Mendukung 26 87 Tidak Mendukung 4 13 Jumlah 30 100 Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa sebagian besar suami mendukung sebanyak 26 orang (87 %) dan suami yang tidak mendukung sebanyak 4 orang (13 %).
2. Tingkat Kecemasan Ibu Hamil Trimester III Tabel 2. Distribusi Frekuensi tingkat kecemasan ibu hamil trimester III menghadapi persalinan di BPS Ny. Purwantini, Amd. Keb. Desa Bacem Kebonsari Madiun Bulan Januari-Maret 2014. Kecemasan Frekuensi (%) Cemas 18 60 Adaptif/Fisiologis Cemas Mal 12 40 Adaptif/Patologis Jumlah 30 100 Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa sebagian besar ibu hamil trimester III mengalami kecemasan adaptif/ fisiologis sebanyak 18 ibu hamil trimester III (60%) dan sebagian kecil mengalami kecemasan mal adaptif / patologis sebanyak 12 ibu hamil trimester III (40%). 3. Hubungan Antara Dukungan Suami Selama Kehamilan Trimester III Dengan Tingkat Kecemasan Ibu hamil Dalam Menghadapi Persalinan Tabel 3. Tabulasi silang antara dukungan suami selama kehamilan Trimester III dengan tingkat kecemasan ibu hamil dalam menghadapi persalinan di BPS Ny. Purwantini, Amd. Keb. Desa Bacem Kebonsari Madiun Bulan Januari-Maret 2014 Dukungan Suami
Kecemasan Ibu Hamil TM III Adaptif Mal Adaptif F % F % 18 69 8 31
Mendukung Tidak 0 Mendukung P – value = 0,0180 α = 0,05
0
4
100
F
%
26
100
4
100
Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa sebagian besar suami memberikan dukungan selama kehamilan dan ibu hamil mengalami kecemasan fisiologis/adaptif sebanyak 18 orang (69%), sedangkan sebagian kecil suami tidak mendukung dan ibu hamil mengalami kecemasan patologis/mal adaptif sebanyak 4 orang (100%). Berdasarkan hasil hitung Chi kuadrat, hasil fe hitung kurang dari 5. Oleh karena itu analisis uji statistik dapat menggunakan uji Fisher Exact Test. Hasil uji dengan menggunakan uji fisher exact diperoleh nilai signifikan p (0,0180) maka tidak lebih dari α (0,05). Hal ini berarti ada hubungan antara dukungan suami dengan tingkat Halaman | 109
Jurnal Keperawatan dan Kebidanan – Stikes Dian Husada Mojokerto
kecemasan ibu hamil dalam menghadapi persalinan di BPS Ny. Purwantini, Amd. Keb. dimana Hi : diterima H0: ditolak. PEMBAHASAN 1. Dukungan Suami Selama Kehamilan Trimester III di BPS Ny. Purwantini, Amd. Keb. Desa Bacem Kecamatan Kebonsari Kabupaten Madiun Hasil penelitian pada tabel 1 menunjukan bahwa dari 30 ibu hamil 18 diantaranya mengalami kecemasan fisiologis dan mendapatkan dukungan suami. Berdasarkan data yang diperoleh dari hasil penelitian, responden yang mendapatkan dukungan suami sebanyak 26 responden. Sedangkan 4 responden tidak mendapatkan dukungan dari suami, dikarenakan suami sibuk bekerja, kurangnya pengetahuan suami terhadap pentingnya dukungannya selama kehamilan, dan pendidikan suami yang masih rendah. Dukungan suami adalah salah satu faktor yang mempengaruhi tingkat kecemasan istri dalam menghadapi persalinan, yang didalamnya meliputi dukungan instrumental, informasional, emosional, harga diri, kelompok sosial. Dukungan adalah suatu upaya yang diberikan kepada orang lain, baik moril maupun materiil untuk memotivasi orang tersebut dalam pelaksanaan kegiatan (Sarwono, 2003). Dukungan suami yang bersifat positif kepada istri yang hamil akan memberikan dampak positif terhadap pertumbuhan dan perkembangan janin, kesehatan fisik, dan psikologis ibu. Bentuk dukungan suami tidak cukup dari sisi financial semata, tetapi juga berkaitan dengan cinta kasih, menanamkan rasa percaya diri kepada istrinya, melakukan komunikasi terbuka dan jujur, sikap peduli, perhatian, tanggap, dan kesiapan ayah (Zan, Lumongga, 2010). Dukungan suami sebagai pasangan dalam memberikan semangat dan perhatian saat istri sedang hamil sangat penting untuk kondisi psikis ibu hamil, karena kehamilan merupakan masa yang sangat kompleks dan sulit. Suami harus bisa menciptakan suasana yang mendukung perasaan istri dan membuat istri merasa nyaman dengan kehamilannya. Peran suami sangat diperlukan selama proses kehamilan. Seorang suami sebaiknya mendampingi
sang istri untuk memeriksakan kehamilannya. Kondisi menjelang persalinan merupakan saat yang paling menegangkan dan melelahkan bagi seorang ibu hamil. Pada situasi demikian, keberadaan suami di sisi sang istri sangat membantu perasaan sang istri menjadi lebih terkontrol. 2. Tingkat Kecemasan Ibu Hamil Trimester III dalam Menghadapi Persalinan di BPS Ny. Purwantini, Amd. Keb. Desa Bacem Kecamatan Kebonsari Kabupaten Madiun. Hasil penelitian pada tabel 2 menunjukan bahwa sebagian besar ibu mengalami kecemasan fisiologis atau adaptif sebanyak 18 orang (60%). Sedangkan yang mengalami kecemasan patologis atau mal adaptif sebanyak 12 orang (40%). Kecemasan (ansietas) adalah kekhawatiran yang tidak jelas dan menyebar, yang berkaitan dengan perasaan tidak pasti dan tidak berdaya. Keadaan emosi ini tidak memiliki obyek yang spesifik. Ansietas dialami secara subyektif dan dikomunikasikan secara interpersonal. Ansietas berbeda dengan rasa takut, yang merupakan penilaian intelektual terhadap bahaya. Ansietas adalah respon emosional terhadap penilaian tersebut (Stuart, 2006). Sekalipun proses kelahiran merupakan hal yang fisiologis dan normal bagi setiap wanita yang hamil, namun proses persalinan merupakan hal yang sangat menakutkan bagi setiap wanita, dan akan menimbulkan kecemasan yang berbeda pada setiap ibu hamil dan sangat tergantung pada sejauh mana ibu hamil itu mempersiapkan kehamilan dan persalinannya. Kecemasan pada ibu hamil sering di kaitkan dengan perasaannya dalam menghadapi persalinan. Kecemasan pada ibu hamil yang berkelanjutan dapat berdampak pada kelahiran premature, BBLR dan akibat lainnya yang berimbas pada kehidupan anaknya nanti. Padahal dengan ibu tidak mengalami kecemasan, ibu dapat merasakan rileks dan nyaman dengan kehamilanya. Ibu juga akan lebih siap menghadapi persalinan. Kecemasan ibu yang berlebihan saat menghadapi persalinan dapat mengakibatkan ketegangan pada ibu dan kurangnya kenyamanan saat persalinan.
Halaman | 110
Jurnal Keperawatan dan Kebidanan – Stikes Dian Husada Mojokerto
3. Hubungan Antara Dukungan Suami Selama Kehamilan Trimester III dengan Tingkat Kecemasan Ibu Hamil Dalam Menghadapi Persalinan di BPS Ny. Purwantini, Amd. Keb. Desa Bacem Kecamatan Kebonsari Kabupaten Madiun. Hasil penghitungan fisher exact di dapat nilai perhitungan (0,0180) <α (0,05). Dapat disimpulkan bahwa H1 diterima H0 ditolak. Artinya ada hubungan antara dukungan suami terhadap tingkat kecemasan menghadapi persalinan di BPS Ny. Purwantini, Amd. Keb. Desa Bacem Kecamatan Kebonsari Kabupaten Madiun. Berdasarkan data yang diperoleh dari hasil penelitian pada tabel 3 menunjukkan dari 30 ibu hamil trimester III, 4 diantaranya tidak mendapatkan dukungan dari suami dan semua mengalami kecemasan patologis/mal adaptif. Dukungan suami yang bersifat positif kepada istri yang hamil akan memberikan dampak positif terhadap pertumbuhan dan perkembangan janin, kesehatan fisik, dan psikologis ibu. Bentuk dukungan suami tidak cukup dari sisi financial semata, tetapi juga berkaitan dengan cinta kasih, menanamkan rasa percaya diri kepada istrinya, melakukan komunikasi terbuka dan jujur, sikap peduli, perhatian, tanggap, dan kesiapan ayah (Zan, Lumongga, 2010). Dukungan suami yang konsistensi, tegas, dan panjang sabar serta melakukan konsultasi kepada ahlinya dapat mengubah reaksi sikap hiper-pasif yang memungkinkan perkembangan dan pertumbuhan janin yang dikandungnya mengalami hambatan dalam fisik maupun psikologis (Zan, Lumongga, 2010). Kecemasan (ansietas) adalah kekhawatiran yang tidak jelas dan menyebar, yang berkaitan dengan perasaan tidak pasti dan tidak berdaya. Keadaan emosi ini tidak memiliki obyek yang spesifik. Ansietas dialami secara subyektif dan dikominikasikan secara interpersonal. Ansietas berbeda dengan rasa takut, yang merupakan penilaian intelektual terhadap bahaya. Ansietas adalah respon emosional terhadap penilaian tersebut (Stuart, 2006). Kecemasan (ansietas) menggambarkan rasa kecemasan, khawatir, gelisah dan tidak tentram yang disertai dengan gejala fisik. Ansietas merupakan bagian dari respon emosional terhadap penilaian individu yang subjektif yang keadaannya
dipengaruhi alam bawah sadar (Janiwarty, Zan, 2013). Ibu hamil yang mendapatkan dukungan penuh dari suaminya akan mengurangi tingkat kecemasan yang melandanya dalam menghadapi persalinan. Namun, dukungan suami tidak hanya berupa materi semata melainkan dari segala sudut, dukungan emosional, dukungan informasional, dan instrumental, agar istri siap menghadapi persalinan. Dukungan suami sebagai pasangan dalam memberikan semangat dan perhatian kepada istri yang tengah hamil sangatlah penting untuk menghindari stress yang berkelanjutan. Seorang suami harus dapat membina hubungan baik dengan istri yang tengah hamil. Dengan membina hubungan yang baik istri dapat mengkonsultasikan segala sesuatu yang dihadapinya selama masa kehamilan. Suami harus bisa menciptakan suasana yang mendukung perasaan istri dan membuat istri merasa nyaman dengan kehamilannya, mendengarkan curhatan istri, menemani istri jalan-jalan pagi, dan memeriksakan kehamilannya pada dokter merupakan salah satu contoh yang dapat dilakukan suami agar istri merasa lebih nyaman. Mendekati minggu-minggu terakhir menjelang kelahiran, pada umumnya ibu hamil mengalami kegelisahan dan ketidaknyamanan sehingga kondisi ini mempengaruhi kualitas mental ibu. Efek psikologis yang ditimbulkannya makin besar, seperti kegelisahan pada fase pemisahan pribadi ibu dengan pribadi anak. Kondisi-kondisi psikologis yang sering menyertai ibu menjelang kelahiran bayi adalah adanya kecemasan. Kecemasan pada ibu hamil menjelang persalinan berhubungan dengan ketakutannya menghadapi persalinan, untuk itu dukungan dari suami adalah salah satu dukungan yang diperlukan ibu hamil untuk menghadapi masa-masa yang berat yaitu persalinan. KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan di atas maka penulis dapat menyimpulkan bahwa terdapat Hubungan Antara Dukungan Suami Selama Kehamilan Trimester III dengan Tingkat Kecemasan Ibu Hamil Dalam Menghadapi Persalinan di BPS Ny. Halaman | 111
Jurnal Keperawatan dan Kebidanan – Stikes Dian Husada Mojokerto
Purwantini, Amd. Keb. Desa Bacem Kecamatan Kebonsari Kabupaten Madiun. 1. Sebagian besar suami memberikan dukungan kepada ibu hamil sebanyak 26 orang (87%). 2. Sebagian besar ibu mengalami kecemasan fisiologis/adaptif sebanyak 18 orang (69%). 3. Ada hubungan antara dukungan suami selama kehamilan trimester III dengan tingkat kecemasan menghadapi persalinan. SARAN 1. Bagi Bidan Sebagai masukan dalam meningkatkan pelayanan kesehatan dan memberikan masukan dalam penyuluhan serta mengikutsertakan suami dalam pemberian dukungan terhadap istrinya selama kehamilan. 2. Bagi Ibu Hamil Diharapkan agar ibu mematuhi setiap instruksi yang diberikan oleh tenaga kesehatan dan rutin memeriksakan kehamilannya. 3. Bagi Institusi STIKES Bhakti Husada Mulia Madiun Diharapkan penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan referensi dan dapat dijadikan tambahan pustaka bagi peneliti yang akan datang.
Janiwarty. B. (2013). Pendidikan Psikologi untuk Bidan Suatu Teori dan Terapannya. Yogyakarta: Rapha Publishing Lestari. (2007). Cara Pengukuran Dukungan Sosial dalam http.//lib.uin-malang.ac.id (diakses 13 September 2013 jam 20.00 WIB) Musbikin, Imam (2008). Panduan Bagi Ibu Hamil dan Melahirkan. Yogyakarta: Mitra Pustaka Notoatmodjo. 2003. Metode Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta Nursalam. 2013. Pendekatan Praktis Metodologi Riset Keperawatan. Jakarta: CV. Inti Media Pieter, Zan (2010). Pengantar Psikologi Untuk Kebidanan. Jakarta: Kencana Prenada Media Group Putri, Fania (2010). Buku Pintar Ibu Hamil. Yogyakarta: Second Hope Sarwono, 2003. Ilmu Kebidanan. Jakarta: YBP-SP
DAFTAR PUSTAKA
Stuart. G. (2007). Buku Saku Keperawatan Jiwa. Jakarta: EGC
Anggreini. D. (2012). Melahirkan Tanpa Rasa Sakit. Jogjakarta: Galmas Publiser
Sugiyono. (2012). Statistika untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta
Arikunto, Suharsini. (2006). Prosedur penelitian suatu pendekatan. Jakarta:Rineka Cipta
Sumarah. (2009). Perawatan Ibu Bersalin. Yogyakarta: Fitramaya
Azwar, Saifuddin. (1995). Sikap Manusia Teori dan Pengukurannya. Jogjakarta: Pustaka Pelajar Bobak. (1995). Buku Ajar Maternitas. Jakarta: EGC
Towsend, Mary (2010). Buku Saku Diagnosis Keperawatan Psikiatri Rencana Asuhan dan Medikasi Psikotropik. Jakarta: EGC
Keperawatan
Friedman. M. (1998). Keperawatan Keluarga Teori dan Praktek. Jakarta: EGC Hidayat, Aziz. (2009). Metode penelitian kebidanan dan teknik analisa data. Jakarta: Salemba Medika
Halaman | 112