HUBUNGAN ANTARA AKTIVITAS FISIK DAN UMUR DENGAN KELUHAN MUSKULOSKELETAL PADA BURUH BAGASI DI PELABUHAN SAMUDERA BITUNG CORRELATION BETWEEN PHYSICAL ACTIVITY AND AGE WITH MUSCULOSKELETAL COMPLIANCE OF THE BAGGAGE LABORS AT THE PORT OF BITUNG CITY OCEAN Harry P. Pattiasina*, Odi R. Pinontoan*, Budi T. Ratag* *Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi ABSTRAK Keluhan muskuloskeletal adalah keluhan pada bagian-bagian otot skeletal yang dirasakan oleh seseorang mulai dari keluhan-keluhan yang biasa sampai yang berat. Keluhan biasanya terjadi ketika seseorang sudah tidak mampu lagi melakukan aktifitas fisik atau beban kerja yang sudah berlebihan. Faktor umur juga menjadi salah satu faktor seseorang dapat merasakan keluhan muskuloskeletal. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui Hubungan antara Aktivitas Fisik dan Umur dengan Keluhan Muskuloskeletal pada Buruh bagasi di Pelabuhan Samudera Kota Bitung. Penelitian ini merupakan studi survei analitik dengan desain cross sectional study dan dilakukan di Pelabuhan Samudera Bitung pada bulan Oktober-Desember 2016. Populasi dalam penelitian ini merupakan seluruh Buruh Bagasi di Pelabuhan Samudera Bitung yaitu 220 Buruh. Sampel yang digunakan adalah 75 responden dengan penentuan sampel menggunakan consecutive sampling. Penelitian ini menggunakan kuisioner Nordic body map untuk muskuloskeletal dan kuisioner aktifitas fisik dengan menggunakan Uji Spearman. Analisis data untuk menentukan hubungan antara aktifitas fisik dengan keluhan muskuloskeletal didapatkan hasil p = 0,249 hal ini berarti, (H0 diterima dan H1 ditolak). Analisis data untuk menentukan hubungan antara umur dengan keluhan muskuloskeletal didapatkan hasil p = 0,873 hal ini berarti, (H0 diterima dan H1 ditolak). Kesimpulan penelitian ini yaitu tidak terdapat hubungan antara aktifitas fisik dengan keluhan muskuloskeletal dan tidak terdapat hubungan antara umur dengan keluhan muskuloskeletal. Saran, Pada saat bekerja sebaiknya buruh menggunakan alat bantu seperti troli/gerobak untuk mengurangi beban saat mengangkat barang, perlu dilakukan sosialisasi oleh bagian koperasi TKBM tentang keluhan muskuloskeletal dan cara pencegahannya untuk buruh, diharapkan buruh dapat memperhatikan kondisi tempat bekerja saat bekerja, cara bekerja yang benar, beban yang diangkat angkat, agar keluhan muskuloskeletal dapat diminimalisir dan tidak akan semakin parah. Kata Kunci : Aktivitas Fisik, Umur, Keluhan Muskuloskeletal ABSTRACT Musculoskeletal complaints were a complaint on the skeletal muscle sections felt by a person ranging from ordinary to severe complaints. Complaints usually occur when a person was no longer able to do physical activity or workload was excessive. Age factor also becomes one factor of someone can feel the musculoskeletal complaints. The purpose of this research was to know the correlation between Physical Activity and Age with Musculoskeletal Complaint of the Baggage Labors at the Port of Bitung City Ocean. This research was an analytic survey study by using the cross-sectional study design and was conducted at Ocean Bitung Port in October-December 2016. Population in this research were all of Baggage Labors at the Port of Bitung City Ocean that were 220 Labors. The sample which used in this research were 75 respondents with sample determination by using the consecutive sampling. This study used the Nordic body map questionnaire for musculoskeletal and physical activity questionnaire, by using the spearman test. Analisys data which aimed to determine the correlation between the physical activity and musculoskeletal complaint, the result p = 0,249 this means, (H0 accepted and H1 rejected). Analisys data to determine the correlation between age and musculoskeletal complaint, the result p = 0,873 this means, (H0 accepted and H1 rejected). The conclusion of this research there was no correlation between physical activity with muskuloskeletal complaint and there was no cerrelation between age with musculoskeletal complaints. Suggestions, At work, the workers should use tools such as trolleys/carts to reduce the load when lifting goods, it is necessary to
1
socialize by the TKBM cooperative section on musculoskeletal complaints and how to prevent them for workers, it is expected that the workers can pay attention to working conditions while working, the right way of working, the lift lifted up, so that musculoskeletal complaints can be minimized and will not get worse. Keywords: Physical Activity, Age, Musculoskeletal Compliance
PENDAHULUAN
tahun
Aktivitas fisik adalah kegiatan yang
meningkat seiring dengan bertambahnya
memerlukan kerja otot dan bersumber
umur.
dari tenaga manusia. Aktivitas kerja
dan
tingkat
Pelabuhan
keluhan
Samudera
akan
Bitung
fisik sangat tergantung pada usaha
merupakan salah satu pelabuhan terbesar
manusia yang merupakan pengendali
di Sulawesi Utara dimana terdapat
kerja atau dapat disebut juga dengan
banyak kapal yang berlabuh hampir
manual operation. Aktivitas fisik yang
setiap
berlebih membuat pekerja merasa stres
penumpang. Saat kapal berlabuh dan
sehingga
penumpang turun dari kapal, biasanya
dapat
menyebabkan
kecelakaan saat bekerja. Keluhan
harinya,
termasuk
kapal
para penumpang memiliki sejumlah
Muskuloskeletal
adalah
barang bawaan yang berlebih. Untuk itu
keluhan pada bagian-bagian otot skeletal
mereka memerlukan bantuan dari jasa
yang dirasakan oleh seseorang mulai
buruh bagasi dalam mengeluarkan dan
dari keluhan sangat ringan sampai
menurunkan barang dari dalam kapal.
sangat sakit. Apabila otot menerima
Dalam
beban statis secara berulang dan dalam
penumpang dengan berbagai jenis berat,
waktu
dapat
tentunya buruh bagasi dapat mengalami
menyebabkan keluhan berupa kerusakan
keluhan sakit pada bagian tubuh akibat
pada sendi, ligament, dan tendon.
dari berat barang penumpang yang
Keluhan hingga kerusakan ini biasanya
dibawanya. Hal ini yang biasanya
di
disebut
yang
lama,
istilahkan
akan
dengan
keluhan
mengeluarkan
barang
dengan
keluhan
muskuloskeletal disorders (MSDs) atau
muskuloskeletal.
Beban
kerja
cedera pada sistem muskuloskeletal
kegiatan fisik yang berlebih dapat
(Tarwaka, 2015).
menyebabkan
terjadinya
dan
keluhan
Umur merupakan salah satu faktor
muskuloskeletal pada buruh bagasi di
yang berpengaruh terhadap keluhan
pelabuhan Samudera Bitung. Tujuan
muskuloskeletal. Keluhan otot skeletal
penelitian
biasanya dialami seseorang pada usia
hubungan antara aktivitas fisik dan umur
kerja
dengan keluhan muskuloskeletal pada
yaitu
24-65
tahun.
Keluhan
pertama biasa dialami pada usia 35
2
ini
untuk
menganalisis
buruh bagasi di pelabuhan samudera
persentase
Bitung.
menikah
72% yaitu
dan 21
yang orang
belum dengan
persentase 28%. Dilihat dari masa kerja yang
METODE PENELITIAN Jenis penelitian yaitu study survei
bekerja selama 1-10 tahun yaitu 44
analitik dengan menggunakan desain
orang dengan persentase 46,7%, 11-20
cross sectional (study potong lintang)..
tahun yaitu 32 orang dengan persentase
Penelitian
Pelabuhan
42,7%, 21-30 tahun yaitu 6 orang
Samudera Bitung Kelurahan Bitung
dengan persentase 8%, 31-40 tahun
Timur, Kecamatan Bitung Timur, Kota
yaitu 1 orang dengan persentase 1,3%
Bitung pada bulan Oktober-Desember
dan yang lama kerja 41-50 tahun yaitu 1
2016. Total populasi sebanyak 220
dengan persentase 1,3.
dilakukan
di
orang dengan sampel sebanyak 75 orang. Sampel diambil
Berdasarkan buruh yang tinggi
berdasarkan
badannya antara 150-160 yaitu 16 orang
rumus slovin. Insturmen yang digunakan
dengan persentase 21,3%, 161-170 yaitu
yaitu kuisioner Nordic Body Map,
50 orang dengan persentase 66,7% dan
kuisioner aktivitas fisik dan kamera.
171-180
Analisis data dalam penelitian ini yaitu
persentase 12%.
analisis univariat untuk menggambarkan
yaitu
9
orang
Berdasarkan
dengan
karakteristik
karakteristik responden dan analisis
responden menurut berat badan, buruh
bivariat yaitu untuk mengetahui adanya
dengan berat badan antara 40-60 kg
hubungan antara aktifitas fisik dan umur
yaitu
dengan keluhan muskuloskeletal.
33,3%, 61-80 kg yaitu 45 orang dengan
25
orang
persentase
dengan
60%
persentase
sedangkan
buruh
HASIL PENELITIAN
dengan berat badan antara 81-100 kg
Dari hasil penelitian yang didapat,
yaitu 5 orang dengan persentase 6,7%
berdasarkan
karakteristik
responden
Berdasarkan
tingkat
aktifitas
menurut tingkat pendidikan akhir SD
fisik, hasil aktifitas fisik pada buruh
adalah 20 orang (26%), SMP adalah 33
dapat dilihat dari Tabel 1
orang (44%), SMA setara adalah 21
Tabel 1. Hasil tingkat aktifitas fisik
orang (28%) dan D3 adalah 1 orang
buruh di Pelabuhan Samudera Bitung
(1,3%).
Aktivitas Fisik
n
%
Ringan Sedang Normal Berat Total
2 12 23 38 75
2,7 16,0 30,7 50,7 100
Berdasarkan
karakteristik
responden menurut status buruh yang sudah menikah yaitu 54 orang dengan
3
Dapat diketahui bahwa buruh
26,7%, 41-50 tahun berjumlah 29 orang
dengan aktivitas fisik ringan yaitu 2
dengan persentase 38,7%, 51-60 tahun
orang dengan persentase 2,7%, sedang
berjumlah 5 orang dengan persentase
yaitu
6,7%
12
orang
dengan
persentase
dan
kategori
61-70
tahun
16,0%, normal yaitu 23 orang dengan
berjumlah 2 orang dengan persentase
persentase 30,7% dan buruh dengan
2,7%.
aktivitas fisik berat yaitu 38 orang
Berdasarkan
dengan persentase 50,7%.
muskuloskeletal, muskuloskeletal
Berdasarkan umur buruh, hasil
keluhan hasil
pada
buruh
keluhan dapat
dilihat dari Tabel 3.
umur pada buruh dapat dilihat dari Tabel
Tabel 3. Hasil keluhan muskuloskeletal
2.
pada buruh di Pelabuhan Samudera
Tabel 2. Hasil umur di Pelabuhan
Bitung
Samudera Bitung Umur 20-30 Tahun 31-40 Tahun 41-50 Tahun 51-60 Tahun 61-70 Tahun Total
n 19 20 29 5 2 75
Keluhan Muskuloskeletal Ringan Sedang Normal Total
% 25,3 26,7 38,7 6,7 2,7 100
88 10,7 1,3 100
dengan kategori rendah yaitu 66 orang dengan persentase 88%, sedang yaitu 8
tahun berjumlah 19 orang dengan 31-40
66 8 1 75
keluhan muskuloskeletal pada buruh
bahwa responden menurut umur 20-30 25,3%,
%
Dari hasil di atas dapat dilihat
Dari hasil di atas dapat dilihat
persentase
n
orang dengan persentase 10,7% dan
tahun
keluhan pada kategori tinggi yaitu 1
berjumlah 20 orang dengan persentase
orang dengan persentase 1,3%.
Tabel 4. Hubungan antara aktifitas fisik dengan keluhan muskuloskeletal pada buruh di Pelabuhan Samudera Bitung Aktivitas Fisik Ringan Sedang Normal Berat Jumlah
Keluhan Muskuloskeletal Rendah Sedang n % n 2 2,7 0 11 14 1 17 22 5 36 48 2 66 88 8
Tinggi % 0 1,3 6,7 2,7 10,7
n 0 0 1 0 1
Total
p Value
% 0 0 1,3 0 1,3
N 2 12 23 38 75
% 2,7 16,0 30,7 50,7 100
0,249
Dari hasil di atas dapat disimpulkan
muskuloskeletal rendah terdapat 2 orang
bahwa buruh dengan aktivitas fisik
(2,7%),
ringan
aktivitas fisik ringan dan mengalami
dan
mengalami
keluhan
4
tidak terdapat buruh dengan
keluhan muskuloskeletal sedang, tidak
terdapat buruh dengan aktivitas fisik
terdapat buruh dengan aktivitas fisik
berat
ringan
muskuloskeletal
dan
mengalami
keluhan
dan
mengalami tinggi.
Berdasarkan
musculoskeletal tinggi. Buruh dengan
hasil
aktivitas fisik sedang dan mengalami
spearmen untuk menentukan hubungan
keluhan muskuloskeletal rendah yaitu 11
antara aktivitas fisik dengan keluhan
orang (14%), buruh dengan aktivitas
muskuloskeletal didapatkan hasil p =
fisik sedang dan mengalami keluhan
0,249 atau p value <
muskuloskeletal sedang yaitu 1 orang
ini berarti bahwa H0 di terima dan H1 di
(1,3%), tidak terdapat buruh dengan
tolak atau tidak terdapat hubungan
aktivitas fisik sedang dan mengalami
antara aktivitas fisik dengan keluhan
keluhan muskuloskeletal tinggi. Buruh
muskuloskeletal. Hasil yang sama juga
dengan
didapatkan oleh Wenur (2013) mengenai
aktivitas
mengalami
fisik normal
keluhan
dan
muskuloskeletal
pengujian
keluhan
Hubungan
menggunakan
Antara
(
uji
= 0,05), hal
Aktivitas
Fisik
rendah yaitu 17 orang (22%), buruh
dengan Keluhan Muskuloskeletal Pada
dengan
dan
Pekerja Bengkel CV. Kombos Kota
muskuloskeletal
Manado Tahun 2013 didapatkan juga
sedang yaitu 5 orang (6,7%), buruh
hasil yang sama, menggunakan analisis
dengan
dan
Spearman diperoleh p value= 0,749 (p
muskuloskeletal
value > 0,05). Yang berarti tidak ada
tinggi yaitu 1 orang (1,3%). Buruh
hubungan antara Aktivitas Fisik dengan
dengan
keluhan Muskuloskeletal pada pekerja
aktivitas
mengalami
keluhan
aktivitas
mengalami
fisik normal
keluhan
aktivitas
mengalami
fisik normal
fisik
keluhan
berat
dan
muskuloskeletal
bengkel CV. Kombos kota Manado.
rendah yaitu 36 orang (48%), buruh dengan
aktivitas
mengalami
fisik
keluhan
berat
dan
Tabel 5. Hubungan antara umur dengan
muskuloskeletal
keluhan muskuloskeletal pada buruh di
sedang yaitu 4 orang (2,7%), tidak Umur
20-30 Tahun 31-40 Tahun 41-50 Tahun 51-60 Tahun 61-70 Tahun Jumlah
pelabuhan samudera Bitung.
Muskuloskeletal Disorder Rendah Sedang
Tinggi
Total
n 15 20
% 20 26,7
N 4 0
% 5,3 0
n 0 0
% 0 0
N 19 20
25 5 1
33,3 6,7 1,3
3 0 1
4 0 1,3
1 0 0
1,3 0 0
29 5 2
66
88
8
10,7
1
1,3
5
75
p Value
% 25,3 26,7 38,7 6,7 2,7
0,873
100
Dari hasil di atas dapat disimpulkan
dengan rentan umur antara 51-60 tahun
bahwa buruh dengan rentan umur antara
dengan keluhan muskuloskeletal sedang,
20-30
keluhan
tidak terdapat buruh dengan rentan umur
musculoskeletal yaitu berjumlah 15
antara 51-60 tahun dengan keluhan
orang (20%), buruh dengan rentan umur
muskuloskeletal tinggi. buruh dengan
antara 20-30 tahun dengan keluhan
rentan umur antara 61-70 tahun dengan
musculoskeletal rendah yaitu berjumlah
keluhan muskuloskeletal rendah yaitu 1
15 orang (20%), buruh dengan rentan
orang (1,3), buruh dengan rentan umur
umur
dengan
antara 61-70 tahun dengan keluhan
keluhan musculoskeletal sedang yaitu
muskuloskeletal sedang yaitu 1 orang
berjumlah 4 orang (5,3%), tidak terdapat
(1,3), tidak terdapat buruh dengan rentan
buruh dengan rentan umur antara 20-30
umur
tahun dengan keluhan musculoskeletal
keluhan
tinggi. Buruh dengan rentan umur antara
Berdasarkan
31-40
menggunakan
tahun
antara
tahun
dengan
20-30
tahun
dengan
keluhan
antara
61-70
tahun
dengan
muskuloskeletal hasil uji
tinggi. pengujian
spearmen
musculoskeletal rendah yaitu berjumlah
menentukan
20 orang (26,7%), tidak terdapat buruh
dengan
dengan rentan umur antara 31-40 tahun
didapatkan hasil p = 0,873 atau p value
dengan keluhan musculoskeletal sedang,
>
tidak terdapat buruh dengan rentan umur
di tolak dan H0 di terima atau tidak
antara 31-40 tahun dengan keluhan
terdapat hubungan antara umur dengan
musculoskeletal tinggi. Buruh dengan
keluhan muskuloskeletal. Penelitian ini
rentan umur antara 41-50 tahun dengan
sejalan dengan yang dilakukan Ellyana
keluhan muskuloskeletal rendah yaitu
pada tahun 2014 tentang “Analisis
berjumlah 25 orang (33,3%), buruh
Risiko Postur Kerja Pada Pekerjaan
dengan rentan umur antara 41-50 tahun
Angkut Dengan Metode Ovako Working
dengan keluhan muskuloskeletal sedang
Analysis
yaitu berjumlah 3orang (4%), buruh
Risiko Keluhan Muskuloskeletal Kuli
dengan rentan umur antara 41-50 tahun
Panggung Di Pasar
dengan keluhan muskuloskeletal tinggi
Didapatkan hasil bahwa tidak ada
yaitu berjumlah 25 orang (33,3%).
hubungan antara umur dengan kejadian
Buruh dengan rentan umur antara 510-
risiko muskuloskeletal dengan p value =
60
0,738 dan nilai r 0,052.
tahun
dengan
keluhan
muskuloskeletal rendah yaitu berjumlah 5 orang (6,7%), tidak terdapat buruh
6
hubungan
keluhan
antara
untuk umur
muskuloskeletal
( = 0,05), hal ini berarti bahwa H1
System
(OWAS)
Terhadap
Bunder Sragen”.
(OWAS)
KESIMPULAN 1. Tidak
terdapat
aktivitas
hubungan
fisik
dengan
antara
Terhadap
Risiko
Keluhan Muskuloskeletal Kuli
keluhan
Panggul
Di
muskuloskeletal pada buruh bagasi di
Sragen.
Naskah
Publikasi.
pelabuhan samudera kota Bitung.
Fakultas
Ilmu
Kesehatan
2. Tidak terdapat hubungan antara umur dengan
keluhan
Pasar
Universitas
muskuloskeletal
Bunder
Muhammadiyah
Surakarta
pada buruh bagasi di pelabuhan
Goni. D. R. 2015. Hubungan Antara
samudera kota Bitung.
Aktivitas Kebiasaan
Fisik,
Umur,
Merokok
Dengan
Keluhan Muskuloskeletal Pada SARAN
Petani Di Kelurahan Nataan
1.
Pada saat bekerja sebaiknya buruh
Kecamatan Ratahan Kabupaten
menggunakan alat bantu seperti
Minahasa Tenggara. Skripsi.
troli/gerobak
Fakultas Kesehatan Masyarakat
untuk
mengurangi
beban saat mengangkat barang. 2.
Unsrat Manado.
Perlu dilakukan sosialisasi oleh
Pelabuhan
Bitung. 2016.
bagian koperasi TKBM tentang
Profil Pelabuhan
keluhan muskuloskeletal dan cara
Bitung. Kota Bitung
pencegahannya untuk buruh. 3.
Samudera
Diharapkan
buruh
memperhatikan
kondisi
Samudera
Tarwaka. 2015. Ergonomi Industri Edisi dapat
2. Surakarta: Harapan Press
tempat
Losyk, B. 2005. Kendalikan
bekerja saat bekerja, cara bekerja
Stres Anda! Cara Mengatasi
yang benar, beban yang diangkat
Stres dan Sukses di Tempat
angkat,
Kerja. Jakarta: PT Gramedia
agar
keluhan
Muskuloskeletal diminimalisir
dapat dan
tidak
Pustaka Utama
akan
Wenur. J. A. 2013. Hubungan Antara
semakin parah
Aktivitas Fisik Dengan Keluhan Muskuloskeletal Pada Pekerja
DAFTAR PUSTAKA
Bengkel Di Cv. Kombos Kota
Ellyana, R. N. 2014. Analisis Risiko
Manado.
Postur Kerja Pada Pekerjaan
Jurnal
Kesehatan
Masyarakat Unsrat Manado.
Angkat-Angkut Dengan Metode Ovako Working Analysis System
.
7