HUBUNGAN AKSESIBILITAS DAN TINGKAT PENDAPATAN MASYARAKAT TERHADAP TINGKAT PENDIDIKAN DI KENAGARIAN SURIAN KECAMATAN PANTAI CERMIN KABUPATEN SOLOK
JURNAL
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan S1 (Strata I)
MEDRAWATI NPM : 09030022
Pembimbing I
( Drs. Edi Suarto, M.Pd )
Pembimbing II
( Widya Prari Keslan,S.Si. M.Si )
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GEOGRAFI SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (STKIP) PGRI SUMATERA BARAT PADANG 2013
HUBUNGAN AKSESIBILITAS DAN TINGKAT PENDAPATAN MASYARAKAT TERHADAP TINGKAT PENDIDIKAN DI KENAGARIAN SURIAN KECAMATAN PANTAI CERMIN KABUPATEN SOLOK Oleh : Medrawati *Edi Suarto**Widya Prari Keslan** *Mahasiswa STKIP PGRI Sumatera Barat ** Staf pengajar Geografi STKIP PGRI Sumatera Barat
ABSTRACT This study aims to determine the accessibility and level relations income society against education level in Kenagarian Surian Pantai Cermin district Solok region. The study was correlation descriptive. The population is all households that are in Kenagarian Surian Surian Pantai Cermin district Solok region, amounting to 3,518 households. Samples were taken in two ways, the sample region taken with the sampling technique purvosive 5 taken as representative of the whole ellipse ellipse that is based on consideration of the large number of households, while the sample of respondents proportional random sampling technique with a proportion of 10% for the sample areas so that the sample of respondents totaled 196 KK. The research found that: 1) There is a relationship between the level of accessibility and education at Kenagarian Surian Pantai Cermin district Solok regionfor t> t table (2.150> 1.645), very low power relationship (r = 0.153) and a very small contribution (2.3% ), (2) There is a relationship between the level of income by education level in Kenagarian Surian Pantai Cermin district Solok region for t> t table (8.626> 1.645), the strength of the relationship being (r = 0.527) and a small contribution (27.7%) and ( 3) There is a significant relationship between accessibility and the level of income together with the level of education in Kenagarian Surian Pantai Cermin district Solok regionbecause Fhitung> F table (38.618> 2.751), relationship between the two variables with the level of education in the district Surian Kenagarian Kenagarian Surian Pantai Cermin district Solok regionincludes medium category (r = 0.535) and a small contribution (28.6%).
Key Words: level of accessibility, income, education level
PENDAHULUAN Pembangunan dutujukan untuk kesejahteraan rakyatnya, namun demikian pembangunan itu tidak akan berhasil tanpa adanya dukungan terhadap pendidikan masyarakat dalam mensukseskan programprogram pembangunan yang telah dirancang oleh pemerintah, baik pusat maupun daerah. Dalam hal ini, pendidikan merupakan modal dasar dalam pembangunan yang dilakukan oleh pemrintah. Masyarakat dalam suatu negara merupakan faktor yang sangat menentukan dalam keberhasilan pemerintah untuk menjalankan program pendidikan yang telah ditetapkan oleh negara tersebut. Untuk mencapai karena tanpa adanya partisipasi masyarakat maka program pemerintah yang telah ditetapkan tidak akan berjalan sebagaimana mestinya. Pendidikan adalah suatu kegiatan yang universal dalam kehidupan manusia, karena dimanapun dan kapanpun di dunia terdapat pendidikan. Pada hakekatnya, pendidikan menerupakan usaha manusia untuk memanusiakan manusia itu sendiri, yaitu membudayakan manusia (Bahan Ajar Pengantar Pendidikan, 2005:25) Pendidikan merupakan suatu proses dalam rangka mempengaruhi peserta didik supaya mampu menyesuaikan diri sebaik mungkin dilingkungan yang akan menimbulkan perubahan pada dirinya yang memungkinkan sehingga berfungsi sesuai dengan kompetensinya dalam kehidupan masyarakat. Dengan kata lain pendidikan diarahkan untuk meningkatkan kualitas SDM indonesia sebagaimana diamanatkan
dalam Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional No.20 (UUSPN) tahun 2003 bab II pasal 3 yaitu: “Pendidikan nasional yang berahklak pada kebudayaan bangsa indonesia berdasarkan pancasila serta UUD 1945, diarahkan untuk meningkatkan kecerdasan serta harkat dan martabat bangsa mewujudkan manusia serta masyarakat indonesia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berkualitas nasional bertanggung jawab atas pembangunan bangsa”. Pendidikan sebagai salah satu sekitar penting dalam pembangunan nasional, dijadikan langsung untuk berfungsi semaksimal mungkin dalam upaya meningkat kualitas hidup bangsa indonesia dimana iman dan taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa menjadi unsur motovasi kehidupan segala bidang. Pendidikan merupakan proses budaya untuk meningkatkan harkat dan martabat manusia , karena itu pendidikan merupakan tanggung jawab bersama antar keluarga, masyarakat, dan pemerintah. Pendidikan perlu disesuaikan dengan perkembangan tuntutan pembangunan yang memerlukan berbagai jenis keterampilan dan keahlian disegala bidang serta ditingkatkan mutunya sesuai dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Kualitas pendidikan indonesia saat ini sangat memperihatinkan. Ini dibuktikan bahwa indeks pengembangan manusia indonesia semakin menurun. Kualitas pendidikan di indonesia berada pada urutan ke-12 dari 12 negara di Asia
Tenggara. Indonesia memiliki daya saing yang rendah. Indonesia hanya berpredikat sebagai follower bukan sebagai pemimpin teknologi dari 53 negara di dunia. Yang kita rasakan sekarang adalah adanya ketertinggalan di dalam mutu pendidikan. Pendidikan memang telah menjadi penompang dalam meningkatkan SDM Indonesia untuk pembangunan bangsa. Oleh karena itu, kita harus dapat meningkatkan sumber SDM Indonesia yang tidak kalah bersaing dengan SDM di Negara-negara lain. Setelah kita amati, nampak jelas bahwa masalah yang serius dalam peningkatan mutu pendidikan di Indonesia adalah rendahnya mutu pendidikan diberbagai jenjang pendidikan, baik pendidikan formal maupun informal. Dan hal itulah yang menyebabkan rendahnya mutu pendidikan yang menghambat penyediaan SDM yang mempunyai keahlian dan keterampilan untuk memenuhi pembangunan bangsa di berbagai bidang. (http://2_blogspot.com). Penyebab rendahnya mutu pendidikan di indonesia antara lain adalah masalah efektifitas, efisiensi dan standarisasi pengajaran. Hal tersebut masih menjadi masalah pendidikan di indonesia pada umumnya. Permasalahan khusus dalam dunia pendidikan yaitu: 1) rendahnya sarana fisik, 2) rendahnya kualitas guru, 3) rendahnya kesejahteraan guru, 4) rendahnya prestasi siswa, 5) rendahnya kesempatan pemerataan pendidikan dan 6) mahalnya biaya pendidikan. Kecamatan Pantai Cermin merupakan salah Kecamatan di Kabupaten Solok . Di daerah ini terdapat dua nagari, namun dalam perkembangannya dibidang pendidikan yang tersebar diseluruh
wilayah Kecamatan Pantai Cermin tidak mengalami perkembangan yang sama. Perkembangan tersebut dipengaruhi oleh beberapa faktor dan kondisi yang menunjang jumlah fasilitas sekolah antara daerah satu dengan daerah yang lain berbeda. Sehingga pemanfaatan fasilitas sekolah juga berbeda. Hal ini disebabkan karena adanya perbedaan jumlah sekolah, jumlah murid, keadaan ekonomi keluarga, sarana dan prasarana serta jarak dimasingmasing daerah. Secara geografis, aspek-aspek yang mempengaruhi kemajuan aktifitas masyarakat dan pembangunan adalah sumber daya alam, penduduk dengan segala prilaku dan kebutuhannya serta keterjangkauan suatu lokasi (aksesibilitas) di muka bumi (Sumataatmaja,1988 dalam Rini Amelia (2008). Pemahaman keruangan dalam hubungannya dengan kegiatan manusia dapat dibagi atas lokasi (aksesibilitas), interaksi, dan wilayah. Analisa keruangan ini mempelajari keadaan lokasi mengenai sifat-sifat penting di dalamnya, dalam hal ini yaitu perbedaan antara daerah aksesibilitas tinggi dan daerah aksesibilitas rendah. Kecamatan Pantai Cermin pada realitasnya memiliki nagari yang memiliki akses tinggi dan akses rendah. Hal ini tidak terlepas dari letak Kecamatan Pantai Cermin yang berada di jalur lalu lintas Padang Muara Labuh. Akses yang tidak merata menyebabkan rendahnya kualitas pendidikan disamping itu akses yang rendah terhadap infrastruktur yang disebabkan infrastruktur yang tidak memadai, merupakan faktor kunci yang berada
dibalik ketidakmerataan terhadap kesempatan memperoleh pendidikan.
METODOLOGI PENELITIAN Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif korelasional yang bertujuan disamping mendeskripsikan variabel, penelitian ini juga mencari hubungan dan konstribusi antara variabel bebas dan variabel terikat. Populasi dalam penelitian ini adalah adalah seluruh KK yang berada di Kenagarian Surian Kecamatan Pantai Cermin Kabupaten Solok yang berjumlah 3.518 KK Sampel penelitian diambil dengan dua cara, sampel wilayah diambil dengan teknik purposive sampling dengan pertimbanganbesarnya jumlah KK dan banyaknya jumlah jorong sehingga diharapkan dapat mewakili wilayah populasi baik yang dekat maupun yang jauh dari pusat pemerintahan. Sampel responden secara proportional random samplingdengan prporsi 10% sehingga sampel berjumlah 196 KK Teknik analisa data pada penelitian ini menggunakan analisis persentase yang dikemukakan Sudijono, 2010 yaitu P
f 100 % n
Regresi sederhana dapat dianalisis karena didasari oleh hubvungan fungsional atau hubungan sebab akibat (kausal) variabel X terhadap variaabel Y dengan rumus sebagai berikut : = + (Riduwan, 2004) 3) Uji Ratio Uji ratio adalah hipotesis yang membuktikan tingkat keberartian seluruh variabel bebas terhadap variabel terikat. Dengan menggunakan rumus sebagai berikut: F=
)(
(
)
(Riduwan, 2004) 4) Uji Korelasi (Pearson Product Moment) a. Korelasi Product Moment Uji korelasi digunakan untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara satu variabel dengan variabel yang lain. Rumusnya sebagai berikut : ∑
= { (∑
) (∑
(∑ ) (∑ ) ). (∑
b. Korelasi Ganda Analisis korelasi ganda bertujuan untuk mencari besarnya pengaruh atau hubungan antara dua variabel bebas atau lebih secara stimulat (bersama- sama) dengan variabel terikat dengan menggunakan rumus sebagai berikut : Rx1,x2 =
Analisa Hipotesis 2
1) Analisis regresi (r ) Kegunaan regresi adalah untuk meramalkan atau memprediksikan variabel terikat (Y) apabila variabel bebas diketahui. Dan untuk pengujian hipotesis yang sama telah diajukan digunakan analisis regresi linier sederhana dan linier ganda. 2) Regresi linier sederhana
) (∑ ) }
. (
)(
)
(Riduwan, 2004) 5) Uji T-test Maka hasil korelasi product moment di uji dengan signifikan dengan menggunakan rumus sebagai berikut : √
t=r √ 6) Uji F hitung
Untuk menguji signifikasi korelasi ganda digunakan rumus F hitung sebagai berikut : Fhitung =
(
)
HASIL DAN PEMBAHASAN Pertama, hasil pengujian hipotesis membuktikan terdapat hubungan antara aksesibilitas dengan tingkat pendidikan Di Kenagarian Surian Kecamatan Pantai Cermin Kabupaten Solok karena thitung> ttabel (2,150> 1,645), kekuatan hubungan antara aksesibilitas dengan tingkat pendidikan termasuk kategori sangat rendah (r = 0,153) dan besarnya kontribusi aksesibilitas terhadap tingkat pendidikan di Kenagarian Surian Kecamatan Pantai Cermin Kabupaten Solok termasuk sangat kecil (2,3%). Hal ini sesuai dengan pendapat Tarigan (2005:140) menyebutkan aksesibilitas adalah kemudahan mencapai kota dan kota/wilayah lain yang berdekatan dengan masyarakat yang disuatu kota. Selanjutnya (Bakaruddin, 2010) menjelaskan bahwa aksesibilitas berkaitan dengan kondisi medan atau ada tidaknya sarana transportasi atau komunikasi antara satu tempat ketempat lain. Rintangan medan yang dihadapi antara lain berupa pegunugan tinggi, rawa-rawa, gurungurun, hutan lebat, terlalu curam/terjal. Banyak sungai dan hambatan lainnya, sehingga untuk menjangkau daerah tersebut amat sukar. Konsep keterjangkauan ini juga berlaku untuk perubahan individu, dengan begitu primitifnya masyarakat tersebut mengalami beberapa hambatan dalam pembaharuan pola pikirnya.
Kedua, hasil penelitian pengujian hipotesis menunjukkan terdapat hubungan antara tingkat pendapatan dengan tingkat pendidikan di Kenagarian Surian Kecamatan Pantai Cermin Kabupaten Solok karena thitung > ttabel (8,626 > 1,645). Kekuatan hubungan antara tingkat pendapatan dengan tingkat pendidikan di Kenagarian Surian Kecamatan Pantai Cermin Kabupaten Solok termasuk sedang (r = 0,527), besarnya kontribusi tingkat pendapatan dengan tingkat pendidikan di Kenagarian Surian Kecamatan Pantai Cermin Kabupaten Solok termasuk kecil (27,7%). Hal ini sesuai dengan pendapat Valeri.J.Hull (1976) dikutip oleh Nawi (1991:22) pendapatan adalah gambaran yang lebih tepat tentang posisi ekonomi keluarga yang merupakan jumlah keseluruhan pendapatan atau kekayaan termasuk semua barang dan hewan peliharaan. Ketiga, penelitian ini juga membuktikan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara aksesibilitas, dan tingkat pendapatan secara bersama-sama dengan tingkat pendidikan di Kenagarian Surian Kecamatan Pantai Cermin Kabupaten Solok karena Fhitung > F tabel (38,618 > 2,751). Kekuatan hubungan antara kedua variabel dengan tingkat pendidikan di Kenagarian Surian Kecamatan Pantai Cermin Kabupaten Solok termasuk kategori sedang (r = 0,535), sedangkan besarnya kontribusi termasuk kecil (28,6%). KESIMPULAN DAN SARAN 1. Terdapat hubungan yang signifikan antara aksesibilitas dengan tingkat pendidikan di Kenagarian Surian Kecamatan
Pantai Cermin Kabupaten Solok karena thitung > ttabel (2,150> 1,645), kekuatan hubungan sangat rendah (r = 0,153) dan kontribusi sangat kecil (2,3%). 2. Terdapat hubungan yang signifikan antara tingkat pendapatan dengan tingkat pendidikan di Kenagarian Surian Kecamatan Pantai Cermin Kabupaten Solok karena thitung > ttabel (8,626 > 1,645), kekuatan hubungan sedang (r = 0,527) dan kontribusi kecil (27,7%). 3. Terdapat hubungan yang signifikan antara aksesibilitas dan tingkat pendapatan secara bersama-sama dengan tingkat pendidikan di Kenagarian Surian Kecamatan Pantai Cermin Kabupaten Solok karena Fhitung > F tabel (38,618 > 2,751), Kekuatan hubungan antara kedua variabel dengan tingkat pendidikan di Kenagarian Surian Kecamatan Pantai Cermin Kabupaten Solok termasuk kategori sedang (r = 0,535) dan kontribusi kecil (28,6%). Sedangkan saran penulis kemukakan: 1.
2.
3.
yang
dapat
Diharapkan pada masyarakat untuk untuk tidak terlalu mempertimbangkan aksesibilitas suatu daerah sehingga dapat meningkatkan pendidikan keluarga. Diharapkan kepada masyarakat untuk dapat meningkatkan pendapatan sehingga dapat meningkatkan pendidikan anggota keluarga. Diharapkan kepada pemerintah untuk dapat meningkatkan sarana pendidikan dan
aksesibilitas terhadap sarana pendidikan sehingga masyarakat dapat terlayani oleh sarana pendidikan. DAFTAR PUSTAKA Amelia. Rini. 2008. Perbandingan Kelompok Tani antara Daerah Aksesibilitas Tinggi dan Aksesibilitas Rendah di Kec. X Koto Singkarak. Skripsi FIS: UNP. Arikunto, Suharsimi. 1989. Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta. Bakaruddin. 2010. Dasar-dasar Ilmu Geografi. Padang. UNP Press Bintarto. 1984. Interaksi Desa Kota dan Permasalahannya. Ghalia Indonesia. Jogjakarta. Idris, Zahara dan Lisma Jamal.1992. Dasar-dasar Pendidikan. Jakarta: PT Gramedia Jasmanidar. 2000. Korelasi Antara Tingkat Pendidikan dan Pendapatan Kepala Keluarga Terhadap Konsumsi Rumah Tangga di Perumahan Cendana Kelurahan Lubuk Buaya Kec. Koto Tangah Padang. Skripsi Jurusan Geografi FIS UNP Padang Kunandar. 2010. Guru Profesional, Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) dan Sukses dalam Sertifikasi Guru. Jakarta: Rajawali Press Mangunwijaya, Forum. 2008. Kurikulum yang Mencerdaskan. Jakarta: Penerbit Buku Kompas
Nawi, Marnis. 1992. “Dampak Perluasan Kota terhadap Kehidupan Sosial Ekonomi Penduduk Asli di Kel. Kuranji Kota Padang. Padang: FPIPS IKIP Nelwandra, Melsi, 2010. Tingkat Pendidikan Masyarakat Berdasarkan Aksesibilitas Daerah Di Nagari Tanjung Bingkung Kecamatan Kubung Kabupaten Solok. Skripsi Jurusan Geografi FIS UNP Padang Prayitno. 2008. Pendidikan Dasar Teori dan Praktis. Padang: UNP Press Saulina, Pitta Nora. 2010. Hubungan Latar Belakang Remaja Dengan Kepeduliannya Terhadap Kebersihan Lingkungan “.Skripsi FIS:UNP. Sisilia, Bintariana. 2011. Hubungan Latar Belakang Keluarga Dengan Kesehatan Lingkungan Permukiman Di Kenagarian Panti Kecamatan Panti Kabupaten Pasaman. Skripsi Jurusan Geografi FIS UNP Padang Sudijono,Anas.2010.”Pengantar Statistik Pendidikan”.Raja Grafindo Pustaka:Jakarta Sudjana, Nana dan Ibrahim. 2007. Penelitian dan Penilaian Pendidikan. Bandung: Sinar Baru Algesindo Tarigan, Robinson. 2005. Perencanaan Pembangunan Wilayah, Edisi Revisi. Jakarta: Bumi Aksara
Undang-undang Sisttem Pendidikan Nasional no.20 (UUSPN) tahun 2003 http://indrajayaadriand.wordpress.co m/Aksesibilitas Daerah, diakses tanggal 28 Maret 2013