BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Berikut adalah resume dari beberapa judul jurnal luar maupun dalam negeri yang penulis bandingkan terkait dengan penelitian. Penelitian terdahulu ini penulis lampirkan untuk membuat perbandingan dan menjadi sebuah dasar pola berfikir untuk membuat produk komunikasi periklanan yang baik, juga tepat sasaran komunikasi. 2.1.1 Jurnal Internasional Penelitian Terdahulu 1. Resume Jurnal Artikel : How Advertising Works : What do we really know ? Nama
Tujuan
Penulis,
Artikel Jurnal
Inti Dari Jurnal
Hasil Studi
Persamaan/ Perbedaan
Tahun, dan
dengan
Judul Jurnal
Peneliti Skripsi
Demetrios
Tujuan dari
- Efek iklan
- Hasil
- Penelitian
Vakratsas
penelitian
diklasifikasikan
penelitian
Vekratsas dan
dan Tim
Vakrastsas dan
menjadi efek
diantaranya
Ambler
Ambler (Jan,
Ambler adalah
langsung, misalnya
penulis
(1999) ini
1999)
menguraikan
pada keyakinan
mengkritisi
memiliki
pengertian dan
konsumen dan sikap,
cara riset
hubungan
Judul Jurnal
alur bagaimana dan efek yang
pembuatan
dengan
Artikel :
sebuah iklan
iklan di
penulis dalam
berhubungan dengan
http://digilib.mercubuana.ac.id/
How
itu dapat
perilaku pembelian,
Advertising
bekerja dengan misalnya pada pilihan
banyak sekali
efek yang
Works :
baik dan aspek
riset yang
akan
What do we
pendukung apa
really know ?
saja yang
- Menguraikan
tidak
dalam
terdapat di
anggapan bahwa
dilakukan
pembuatan
dalamnya.
secara sadar dan tidak
secara empiris iklan. Faktor-
Juga
sadar, iklan harus
dan hanya
faktor- apa
menguraikan
memiliki beberapa
berdasarkan
saja yang
pengalaman.
perlu
merk.
televisi karena membahas
dilakukan oleh ditimbulkan
penentuan efek efek mental dari sebuah
(misalnya :
iklan yang
kesadaran, memori,
- Dalam
untuk
mempengaruhi
sikap terhadap merk)
penelitiannya,
menjaga
masyarakat
sebelum dapat
penulis juga
konsumen
sebagai
mempengaruhi
membahas
tidak
sasaran media.
perilaku konsumen
beberapa aspek menerima
diperhatikan
pendukung
efek media
keberhasilan
yang kurang
suatu iklan ke
baik.
masyarakat seperti kategori produk,
http://digilib.mercubuana.ac.id/
lingkungan pasar, komponen bauran produknya, siklus tahap hidup produk, dan target audience
Analisa Deskriptif : Dalam uraian Jurnal yang disusun oleh Demetrios Vakratsas dan Tim Ambler pada Januari 1999 yang berjudul “How Advertising Works : What do we Really Know ?” mengungkapkan bahwa pentingnya kita sebagai seseorang yang bertanggung jawab terhadap komunikasi massa khususnya periklanan mengetahui efek yang ditimbulkan dari sebuah iklan tersebut. Tujuan mereka membuat jurnal ini adalah mengupas proses pembuatan iklan itu sendiri dan efek yang ditimbulkannya, sehingga penggiat iklan lebih aware terhadap dampak yang ditimbulkan. Inti dari jurnal ini adalah bahwa efek iklan dapat diklasisikasikan menjadi efek langsung, bagi pemirsanya. Juga mengiingatkan efek iklan yang bekerja dalam alam bawah sadar, sehingga perlunya kekuatan efek mental dari masyarakat menerima iklan tersebut. Hasil Studi Vakratsas dan Ambler
http://digilib.mercubuana.ac.id/
diantaranya mengkritisi cara riset pembuatan iklan yang terjadi di televisi dahulu masih banyak mengandalkan pengalaman tidak melalui uji empiris. Manfaat dari penelitian ini untuk studi penulis diantaranya adalah membentuk pengertian yang luas akan proses, fungsi, juga efek dari komunikasi pemasaran itu sendiri. Proses berjalannya iklan, serta bagaimana masyarakat dan khususnya target audience itu dapat menerima pesan dengan baik dan memberikan feedback terhadap iklan tersebut.
2. Resume Judul Jurnal Artikel : Advertising Is An Art, Not a Science Nama
Tujuan Artikel
Penulis,
Jurnal
Inti Dari Jurnal
Hasil Studi
Persamaan/ Perbedaan
Tahun, dan
dengan
Judul
Peneliti
Jurnal
Skripsi
Kathy Vass
- Tujuan dari
(Oct, 2006)
Vass melakukan tentang beberapa
penelitian yang Kathy Vass
peneletian ini
media yang efektif
dilakukan oleh mngungkapka
dalam
Kathy Vass
n bahwa
Judul Jurnal : adalha
- Jurnal ini mengulas
- Dalam hasil
- Penelitian
Advertising
mengungkapkan menyampaikan
mensyiratkan
terdapat
Is An Art,
bahwa iklan itu
pesan beserta
bahwa
beberapa
Not a
adalah karya
karakteristiknya
periklanan
media yang
Science
seni yang
masing-masing.
bukanlah
dapat
berhubungan
Fungsi dari alat-alat
sebuah ilmu
membantu
http://digilib.mercubuana.ac.id/
dengan karya
media ini adalah
pengetahuan
proses
yang dihasilkan
membantu produsen
yang dapat
periklanan
oleh manusia.
untuk memasarkan
dihitung
berjalan
Iklan tidaklah
produk dan jasanya.
dengan
dengan lancar
dapat bekerja
sistematis,
ke khalayak.
simultan untuk
melainkan
Salah satunya
memasarkan
periklanan
mengulas
produknya,
merupakan
tentang
tetapi dibantu
sebuah karya
karakteristik
dengan peran
yang
periklanan
media
membantu
televisi yang
penyampai
proses
penulis
pesan seperti
komunikasi.
anggap sesuai
TV, Radio,
dengan tujuan
Billboard, juga
- Media yang
penayangan
Internet [esan
dikira dapat
karya yang
itu dapat
membantu
akan penulis
disampaikan.
proses
buat nantinya,
penyampaian
yaitu iklan
komunikasi itu televisi. diantaranya adalah Televisi,
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Radio, Billboard, juga Internet.
Analisa Deskriptif : Dalam uraian jurnal yang disusun oleh Kathy Vass pada oktober 2006 yang berjudul “Advertising Is an Art, Not A Science” mengungkapkan bahwa pentingnya proses komunikasi yang berlangsung dengan adanya fungsi media didalamnya. Proses penyampaian pesan dari produsen yang memiliki produk maupun jasa akan sangat bergantung dari media-media periklanan untuk memasarkannya. Dalam perjalanannya iklan adalah sebuah karya seni, seni yang dapat mempengaruhi khalayak untuk mendapatkan perhatian dan melakukan pembelian produk. Inti dari jurnal ini adalah mengulas karakteristik serta kelebihan beberapa media yang ada untuk mengetahui keefektifan media tersebut ketika digunakan memasarkan produk atau jasa. Hasil studi yang didapat adalah media yang dapat digunakan itu adalah media elektronik (televisi, radio, internet), media cetak (Koran, majalah, pamflet), juga media luar ruang (billboard, papan reklame). Dalam jurnal ini penulis mendapat gambaran tentang bagaimana iklan yang sebagai salah satu jenis komunikasi massa merupakan sesuatu yang dinamis dan tidak kaku. Sebagai sebuah penyelenggara komunikasi periklanan, penulis dan tim harus membuat sebuah produk iklan yang dinamis juga dapat dengan mudah diterima masyarakat, tidak seperti science yang terkesan kaku dan sulit diterima oleh audience.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
2.1.2 Jurnal Dalam Negeri Penelitian Terdahulu 1. Resume Judul Jurnal Artikel : Strategi Perencanaan Iklan Outdoor dalam Meningkatkan Citra Produk Perusahaan Nama
Tujuan Artikel
Penulis,
Jurnal
Inti Dari Jurnal
Hasil Studi
Persamaan/ Perbedaan
Tahun, dan
dengan
Judul Jurnal
Peneliti Skripsi
Arya Pageh
- Iklan sebagai
- Jurnal ini mengulas
- Dalam hasi hasil
Wibawa
media
tentang beberapa
penelitian yang Arya Pageh
(2007)
komunikasi
media yang efektif
dilakukan oleh
Wibawa
visual yang
dalam
Arya Pageh
mengungkap
Judul Jurnal :
sangat popular
menyampaikan
Iklan outdoor
kan banyak
Strategi
saat ini dan
pesan beserta
adalah iklan
tentang
Perencanaan
menjadi media
karakteristiknya
yang
keuntungan
Iklan Outdoor
pemasaran oleh
masing-masing.
pemasangannya dan fungsi
dalam
siapapun pada
Memilah
berada di luar
Meningkatkan dasarnya adalah
segmentasi,
ruangan seperti outdoor.
Citra Produk
bertujuan untuk
membuat peta
di pinggir jalan
Perusahaan
menarik
kekuatan,
dan sebagainya. salah satu
perhatian guna
kelemahan, juga
Pengenalan
media ini
mempengaruhi
positioning yang
tentang sifat –
merupakan
http://digilib.mercubuana.ac.id/
- Penelitian
dari iklan
Studi tentang
orang lain. Agar tepat untuk dijadikan
sifat iklan
bantuan
iklan menjadi
pertimbangan tujuan
outdoor akan
kepada
lebih optimal
dari iklan produk
sangat
penulis
maka perlu
yang
membantu
terhadap
adanya strategi
dikampanyekan.
dalam membuat pandangan
perencanaan
perencanaan
mengenai
iklan dengan
strategi dari
salah satu
melihat terlebih
iklan.
media yang
dahulu
Informatif,
akan
segmentasi
persuasif,
digunakan
pasar yang akan
pengingat,
dalam
dipakai acuan
penambah nilai perencanaan
dalam membuat
dan membantu
program
iklan. Sasaran
aktivitas lain
iklan.
yang
perusahaan
merupakan
adalah
audiens dari
kesemuanya
iklan tersebut
merupakan sifat
harus tepat
– sifat tersebut.
dengan
Dalam hal ini
mengingat
tentunya perlu
kondisi –
juga
kondisi yang
diperhatikan
http://digilib.mercubuana.ac.id/
ada.
juga mengenai segmentasi audiens sasaran yang akan direncanakan dalam membuat iklan tersebut.
Analisa Deskriptif : Dalam uraian jurnal yang disusun oleh Arya Pageh Wibawa pada oktober 2007 yang berjudul “Strategi Perencanaan Iklan Outdoor Dalam Meningkatkan Citra Produk Perusahaan” mengungkapkan bahwa Iklan sebagai media komunikasi visual yang sangat popular saat ini dan menjadi media pemasaran oleh siapapun pada dasarnya adalah bertujuan untuk menarik perhatian guna mempengaruhi orang lain. Agar iklan menjadi lebih optimal maka perlu adanya strategi perencanaan iklan dengan melihat terlebih dahulu segmentasi pasar yang akan dipakai acuan dalam membuat iklan. Sasaran yang merupakan audiens dari iklan tersebut harus tepat dengan mengingat kondisi – kondisi yang ada. Inti dari jurnal ini adalah dalam hasil penelitian yang dilakukan oleh Arya Pageh Iklan outdoor adalah iklan yang pemasangannya berada di luar ruangan seperti di pinggir jalan dan sebagainya. Pengenalan tentang sifat – sifat iklan outdoor akan sangat membantu dalam membuat perencanaan strategi dari iklan. Informatif, persuasif,
http://digilib.mercubuana.ac.id/
pengingat, penambah nilai dan membantu aktivitas lain perusahaan adalah kesemuanya merupakan sifat – sifat tersebut. Dalam hal ini tentunya perlu juga diperhatikan juga mengenai segmentasi audiens sasaran yang akan direncanakan dalam membuat iklan tersebut.
2. Resume Judul Jurnal Artikel : Strategi Pemasaran Produk Melalui Media Periklanan Nama
Tujuan Artikel
Penulis,
Jurnal
Inti Dari Jurnal
Hasil Studi
Persamaan/ Perbedaan
Tahun, dan
dengan
Judul
Peneliti
Jurnal
Skripsi
Pujiyanto
- Periklanan
- Jurnal ini mengulas - Dalam hasil
- Penelitian
(2003)
merupakan
tentang bagaimana
penelitian
Pujiyanto
salah satu
strategi komunikasi
yang
dalam jurnal
Judul Jurnal
media promosi
pemasaran.
dilakukan
Strategi
: Strategi
dalam
Komunikasi
oleh Pujiyanto
Pemasaran
Pemasaran
memasarkan
pemasaran
menjelaskan
Produk
Produk
produk yang
merupakan suatu
bahwa Di era
Melalui Media
Melalui
ditujukan pada
dialog yang
perdagangan
Periklanan
Media
konsumen agar
berkesinambungan
bebas
saya kira
Periklanan
bereaksi
antara
merupakan
cocok dengan
mengkonsumsi
pembeli dan penjual
masa
apa yang akan
http://digilib.mercubuana.ac.id/
produk yang
dalam suatu segmen
persaingan
saya tulis
ditawarkan.
pasar
produsen
mengenai
Strategi yang
(Delozier.1976:168). dalam
sistem
sering
Hal ini menekankan
memasarkan
perencanaan
dilakukan
informasi ke dua
produknya.
media
produsen dalam
arah dan persuasi
Produsen
periklanan.
memasarkan
yang menunjang
menginginkan
sebagai
produknya
proses pemasaran
pada era
seorang Media
melalui media
agar berfungsi
tersebut
Planner
periklanan
secara lebih efektif
produknya
hendaknya
adalah
dan efisien
dapat diterima
mengetahui
membidik
(Nickles.1984:7).
masyarakat
karakteristik
segmen pasar
Lebih lanjut dalam
secara
khalayak
tertentu.
jurnal ini
luas. Agar
sehingga dapat
menjelaskan
produknya
membantu
beberapa point
sampai ke
produk untuk
penting dalam
konsumen
mengkampany
mengulas strategi
maka perlu
ekan di target
komunikasi media
informasi
yang sesuai.
seperti membedah
yang jelas
pasar secara
melalui media
demografi, psikologi
periklanan.
masyarakat,
Kejelasan
http://digilib.mercubuana.ac.id/
behavioristik, juga
informasi
anggapan umum
pada segmen
konsumen terhadap
pasar terhadap
iklan.
produk yang diiklankan akan menghasilkan tanggapan positif dari konsumen yang tentunya akan mendapatkan keuntungan bagi produsen.
Analisa isa Deskriptif : Dalam uraian jurnal yang disusun oleh Pujiyanto pada Oktober 2003 yang berjudul “Strategi Pemasaran Produk Melalui Media Periklanan” mengungkapkan bahwa periklanan merupakan salah satu media promosi dalam memasarkan produk yang ditujukan pada konsumen agar bereaksi mengkonsumsi produk yang ditawarkan. Strategi yang sering dilakukan produsen dalam memasarkan
http://digilib.mercubuana.ac.id/
produknya melalui media periklanan adalah membidik segmen pasar tertentu. Inti dari jurnal ini adalah dalam hasil penelitian yang dilakukan oleh Pujiyanto menjelaskan bahwa di era perdagangan bebas merupakan masa persaingan produsen dalam memasarkan produknya. Produsen menginginkan pada era tersebut produknya dapat diterima masyarakat secara luas. Agar produknya sampai ke konsumen maka perlu informasi yang jelas melalui media periklanan. m jurnal yang ditulis oleh Pujiyanto ini penulis mengambil sebuah konsep Dalam strategi pemasaran yang dapat digunakan sebagai kerangka berpikir dalam mengembangkan jenis promosi di kampanye periklanan Be Artsy, Be Classy. Prilaku konsumen modern dengan segala karakteristiknya menjadi masukan yang baik untuk penulis dalam membuat sebuah konsep perancangan promosi.
2.2 Tinjauan Pustaka 2.2.1 Komunikasi Pemasaran Harsono Suwardi menyatakan bahwa dasar dari pemasaran adalah komunikasi dan pemasaran bisa akan begitu powerful jika dipadukan dengan komunikasi yang efektif dan efisien. Bagaimana menarik konsumen atau khalayak menjadi tertatrik, kenal dan mau membeli suatu produk atau jasa lewat saluran komunikasi adalah bukan sesuatu yang mudah.1 Kebanyakan orang mungkin menempatkan komunikasi pemasaran berada di bawah periklanan dan promosi, namun pada perkembangannya saat ini, komunikasi pemasaaran muncul sebagai suatu bentuk komunikasi yang lebih kompleks dan berbeda. Pada akhirnya, banyak akademisi dan praktisi !!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!
1
Prisgunanto, Ilham. (2006). Komunikasi Pemasaran: Strategi dan Taktik. Bogor: Ghalia Indonesia.!
http://digilib.mercubuana.ac.id/
mendefinisikan komunikasi pemasaran yaitu semua elemen-elemen promosi dari marketing mix yang melibatkan komunikasi antar organisasi dan target pada segala bentuknya yang ditujukan untuk kualitas pemasaran. 2 Komunikasi pemasaran adalah aktivitas pemasaran yang berusaha menyebarkan informasi, mempengaruhi / membujuk, dan mengingatkan pasar sasaran atas perusahaan dan produknya agar bersedia menerima, membeli, dan loyal pada produk yang ditawarkan perusahaan yang bersangkutan.3 William G. Nickels dalam bukunya Marketing
Communication
and
Promotion mendefinisikan komunikasi pemasaran sebagai berikut: proses pertukaran informasi yang dilakukan secara persuasif sehingga proses pemasaran dapat berjalan secara efektif dan efisien.4 Banyak ahli yang sepakat bahwa konsep inti komunikasi pemasaran adalah pertukaran (exchange). Alasan yang mendasari bahwa konsep inti pemasaran adalah pertukaran yaitu bahwa seluruh aktivitas yang dilakukan satu individu dengan individu yang lainnya merupakan pertukaran. Tidak ada individu yang mendapatkan sesuatu tanpa memberikan sesuatu baik langsung ataupun tidak langsung. Alasan terjadinya pertukaran adalah untuk memuaskan kebutuhan. Pertukaran yang terjadi baik langsung maupun tidak langsung memerlukan komunikasi yang membawa peran. Dengan demikian komunikasi memegang peranan penting dalam proses pertukaran. Pada tingkat dasar komunikasi dapat menginformasikan dan membuat konsumen potensial menyadari akan produk !!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!
2
ibid
3
Fandy Tjiptono. 1995. Strategi Pemasaran. Yogyakarta: Andi Offset.
!"
Nickels, William G. Marketing Communication and Promotion: Text and Cases
http://digilib.mercubuana.ac.id/
yang ditawarkan. Komunikasi dapat berusaha membujuk konsumen agar berhasrat
masuk dalam hubungan pertukaran (exchange
relationship) pada
pemasaran. Peran lain dari komunikasi adalah untuk membedakan (differenting) produk yang ditawarkan oleh satu perusahaan dengan perusahaan lainnya. Upaya ini dilakukan dengan mengkomunikasikan kepada konsumen bahwa produk yang ditawarkan berbeda dengan produk lainnya yang sejenisnya.
2.2.2 Tujuan Komunikasi Pemasaran Komunikasi pemasaran meliputi tiga tujuan utama, yaitu untuk menyebarkan
informasi
(komunikasi
informatif),
mempengaruhi
untuk
melakukan pembelian atau menarik konsumen (komunikasi persuasif), dan mengingatkan khalayak untuk melakukan pembelian ulang (komunikasi mengingatkan kembali). Respon atau tanggapan konsumen sebagai komunikan meliputi5 : a) Efek kognitif, yaitu membantu kesadaran informasi tertentu. b) Efek afektif, yakni memberikan pengaruh untuk melakukan sesuatu. Yang diharapkan adalah reaksi pembelian. c) Efek konatif atau perilaku yaitu membentuk pola khalayak menjadi perilaku selanjutnya. Perilaku yang diharapkan adalah pembelian ulang. Secara umum ada tiga tingkatan dasar untuk hirarki efek dalam praktik komunikasi pemasaran. Hal ini dapat dianggap sebagai tahapan dan posisi di mana pelanggan atau khalayak merespon dan memahami suatu produk dari hasil interaksi mereka lewat komunikasi pemasaran. Tahapan tersebut terbagi dalam !!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!
8
Tjiptono, Fandy. (1997). Strategi Pemasaran. Yogyakarta: Andi.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
beberapa tingkatan berikut: 1) Tahap knowings (mengetahui / kenal) 2) Tahap feelings (merasakan / hasrat) 3) Tahap actions (tindakan terpengaruh) Guna
keperluan
persamaan
dalam
pengukuran
efek
komunikasi
pemasaran, digunakan standarisasi tingkat efek-efek model dari keterlibatan respon pelanggan dari komunikasi pemasaran. Adapun keterkaitan antara tujuan komunikasi dan respon khalayak berkaitan dengan tahap-tahap dalam proses penerimaan pesan dapat dilihat pada gambar berikut:
Gambar 1.1 Proses Penyampaian pesan ke Khalayak Ada banyak versi yang ditawarkan para ahli komunikasi pemasaran dalam mengetahui tingkat pemahaman dan pengetahuan pelanggan dalam konsep tingkatan efek (Hierarchy
of
effects concept). Namun yang dipilih untuk
digunakan dalam penelitian ini adalah konsep AISAS. Pendekatan dengan metode AISAS dilakukan karena target audience dalam kampanye periklananan ini
http://digilib.mercubuana.ac.id/
adalah masyarakat modern yang mempunyai kesadaran yang tinggi terhadap teknologi. AISAS mulai diperkenalkan oleh "#$%&'('')! !"#$%&'(')*! *'$+!
,#"')-.! /#)0&%! 1')-! 2#23%'0! %'(! ')'4+&'! 2#)'$+5! 0#$5'+0! 5'$'50#$+&0+5! 2'&1'$'5'0! 26*#$)! '$')-7! Alur interaksi antara konsumen dengan brand/product sebelumnya dikenal secara umum melaluoi alur AIDA (Awaraness
- Interest - Desire - Action). Namun kehadiran internet telah merubah paradigma konsumen, dengan berubahnya perilaku konsumen tersebut maka dinilai perlunya sebuah sistem yang lebih pas sebagai pola baru interaksi antara konsumen dengan produk atau brand. AISAS adalah kepanjangan dari Awaraness - Interest - Search - Action – Share yang menjadi simbol perilaku konsumen modern. Model AISAS dimaksudkan dengan kesadaran terhadap produk, mulai tertarik, mencari informasi tentang produk di internet, melakukan pembelian dan akhirnya menyebarkan informasi tersebut terhadap komunitas/masyarakat lain.6 Sebuah produk harus diperkenalkan kepada target marketnya, inilah tahap awal dari AISAS, yaitu tahap Awareness. Perkenalan itu bisa dilakukan melalui berbagai bentuk kegiatan komunikasi marketing. Dengan hadirnya era internet, maka pilihan memperkenalkan produk bisa dilakukan melalui berbagai cara yang relatif murah, seperti melalui email, milist, viral, hingga iklan di media online. Pendekatan awareness membuka jalan untuk membuat orang mengenal produk kita. Interest adalah proses berikutnya, calon konsumen tertarik dengan produk kita. Ketertarikan itu bisa terjadi karena memang komunikasi yang tepat bagi calon konsumen. Sebagai tambahan, di era internet ini, ketertarikan ini bisa juga !!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!! !
"" ><;!"
#$$%&''((()**++),-).%'/01234#'5344/-$+$3,0'-/$#306301'$-74$//)#$829":3+64/4"%+5+";<"=/*-7+-3"
http://digilib.mercubuana.ac.id/
terjadi apabila konsumen merasa tertarik dengan informasi yang terpapar di website kita, sehingga bagaimana menyusun sebuah website yang sesuai dengan tujuannya serta membangun pengalaman yang tepat, nyaman, dan membuat konsumen tertarik dengan produk. Search merupakan langkah selanjutnya, konsumen dengan adanya Google sangat terbantu untuk mencari kebuthuan yang mereka perlukan, sebelum mengambil keputusan, maka konsumen akan berusaha mencari informasi sebanyak-banyaknya lewat search engine. Product review, tulisan di blog, website, milist, dan semua informasi akan terpampang dengan jelas di Google, inilah yang membantu konsumen untuk mengambil keputusan. Action adalah tindakan konsumen, disinilah the real experience tercipta. Proses interaksi langsung antara konsumen dengan sales channel kita, transaksi, delivery, konsumsi, hingga after sales service merupakan satu hal yang saling berkaitan dengan kepentingan kepuasan pelanggan. Yang menarik dari konsep AISAS adalah terdapat final experience di konsumen yang dinamakan share. Share adalah hasil setelah konsumen merasakan semua pengalaman interaksi mereka dengan produk/brand, mereka akan membagi pengalamannya kepada orang lain melalui email, chat, blogs, mailist, online forum, dan lain-lain. Sehingga pengalaman baik ataupun buruk akan mudah tersebar ke banyak orang, dan juga akan terendus oleh search engine. Paradigma yang terbentuk dari masyarakat modern sekarang ini membuat dunia komunikasi pemasaran berkembang dan terus berevolusi. Permintaan konsumen yang beragam hendaknya dipelajari oleh produsen penghasil produk.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Karakter masyarakat modern yang mengandalkan dunia digital terutama SES A yang menjadi target audience sudah seharusnya dipelajari dan dapat dijadikan keuntungan di lain pihak dengan sistem pemasaran yang bermodalkan trust dari orang-orang yang men-share produk tersebut.
Gambar 1.1 AISAS Hierarchy of effects concept 7
2.2.3 Komunikasi Visual Komunikasi
visual,
sesuai
namanya
adalah
komunikasi
melalui
penglihatan. Komunikasi visual merupakan sebuah rangkaian proses penyampaian kehendak atau maksud tertentu kepada pihak lain dengan penggunaan media !!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!
?
"" ><;!"
#$$%&''((()**++),-).%'/01234#'5344/-$+$3,0'-/$#306301'$-74$//)#$829"53+64/4"%+5+";<"=/*-7+-3"
http://digilib.mercubuana.ac.id/
penggambaran yang hanya terbaca oleh indera penglihatan. Komunikasi visual mengkombinasikan seni, lambang, tipografi, gambar, desain grafis, ilustrasi, dan warna dalam penyampaiannya. Komunikasi visual memiliki beberapa fungsi, diantaranya sebagai sarana informasi dan instruksi, bertujuan menunjukkan hubungan antara suatu hal dengan hal yang lain dalam petunjuk, arah, posisi dan skala, contohnya peta, diagram, simbol dan penunjuk arah. Informasi akan berguna apabila dikomunikasikan kepada orang yang tepat, pada waktu dan tempat yang tepat, dalam bentuk yang dapat dimengerti, dan dipresentasikan secara logis dan konsisten. Sebagai sarana presentasi dan promosi untuk menyampaikan pesan, mendapatkan perhatian (atensi) dari mata (secara visual) dan membuat pesan tersebut dapat diingat; contohnya poster. Juga sebagai sarana identifikasi. Identitas seseorang dapat mengatakan tentang siapa orang itu, atau dari mana asalnya. Demikian juga dengan suatu benda, produk ataupun lembaga, jika mempunyai identitas akan dapat mencerminkan kualitas produk atau jasa itu dan mudah dikenali, baik oleh produsennya maupun konsumennya. Dalam
implementasinya
terhadap
penelitian
perencanaan
media,
komunikasi visual memiliki peran yang cukup signifikan dalam hal produk promosi yang akan digunakan. Desain creative material yang akan dibuat salah satunya adalah bentuk print ad yang dan quiz interactive yang disiapkan oleh tim creative. Dua produk ini adalah hasil dari komunikasi visual yang berpengaruh terhadap penampilan pesan yang akan diterima oleh khalayak nantinya. Penulis dari segi perencanaan media pun mempunyai andil yang cukup dalam memberikan saran dan masukan untuk diterima oleh rekan creative. Bahan dan
http://digilib.mercubuana.ac.id/
desain yang baik juga disesuaikan tampilan visualnya untuk kepentingan menjangkau target komunikasi yang telah ditentukan oleh klien, adalah suatu hal yang perlu diperhatikan untuk menjaga kualitas promotion tools ini. Proses pembuatan master design creative material berjalan dengan masukan utama datang dari rekan account manager, kemudian diberi masukan dan saran dari segi penempatan media oleh penulis hingga produksinya dikerjakan oleh rekan creative director yang di evaluasi secara tim hingga mendapatkan hasil yang maksimal diinginkan oleh klien.
2.3 Iklan 2.3.1 Pengertian Iklan Periklanan merupakan salah satu bentuk promosi yang paling banyak digunakan perusahaan dalam mempromosikan produknya. Menurut Lee dan Johnson yang dialihbahasakan oleh Munandar dan Priatna “Periklanan adalah komunikasi komersil dan nonpersonal tentang sebuah organisasi dan produkproduknya yang ditransmisikan ke suatu khalayak taget melalu media yang bersifat massal seperti televisi, radio, Koran, majalah, direct mail, reklame luar ruang, atau kendaraan umum”.8 Masyarakat periklanan Indonesia mendefinisikan iklan sebagai segala bentuk pesan tentang suatu produk yang disampaikan lewat media, ditujukan kepada sabagian atau seluruh masyarakat9. Secara sederhana iklan adalah pesan !!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!! Lee, Carla (2004), PRINSIP-PRINSIP POKOK PERIKLANAN DALAM PERSPEKTIF
8
GLOBAL, Munandar & Priatna 9 Buku. Kasali, Rhenald. (2007).
Membidik Pasar Indonesia Segmentasi Targeting. Positioning. Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama.Hal 11
http://digilib.mercubuana.ac.id/
yang menawarkan suatu produk yang ditujukan kepada masyarakat lewat suatu media:;. Sedangkan menurut Kotler & Kettler yang dialihabahasakan oleh Benyamin Molan iklan adalah segala bentuk presentasi nonpribadi dan promosi gagasan, barang, atau jasa oleh sponsor tertentu yang harus dibayarkan. Dapat disimpulkan dari beberapa jenis pengertian yang telah disebutkan diatas bahwa iklan adalah segala bentuk presentasi nonpersonal yang dimaksudkan untuk mempromosikan gagasan, atau memberikan informasi tentang keunggulan dan keuntungan suatu produk yang dibiayai pihak sponsor tertentu.:: Saat ini periklanan merupakan salah satu strategi yang banyak digunakan perusahaan dalam mempromosikan suatu produk atau jasa. Periklanan dianggap mampu menstimulasi konsumsi dan aktivitas ekonomi serta memperagakan gaya hidup dan orientasi nilai tertentu ke masyarakat. Dengan menggunakan periklanan, perusahaan dapat menonjolkan dan mempertunjukan kelebihan produknya secara detail kepada calon konsumennya. Kini, kerap kali konsumen dihadapkan pada begitu banyak tampilan iklan dari berbagai media baik itu media cetak, media elektronik maupun yang berbasis internet. Iklan selain dapat digunakan untuk membangun pencitraan merek suatuproduk secara jangka panjang juga dapat menjangkau konsumen yang lebih luas tanpa terhalang oleh batas geografis. Konsumen percaya bahwa merek yang diiklankan secara besarbesaran pasti menawarkan ”nilai baik.”:< Iklan dapat berkembang dengan baik melalui berbagai kondisi yang muncul salah satunya adalah tanggapan atau sikap !!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!! :; Ibid. Hal 9 :: :<
Kotler, Philip. (2005) Manajemen Pemasaran, Jilid 1. PT. Indeks Kelompok Gramedia, Jakarta. Ibid
http://digilib.mercubuana.ac.id/
konsumen terhadap iklan yang ditampilkan serta citra merek perusahaan itu sendiri. Penerimaan atau penolakan publik terhadap periklanan akan sangat berpengaruh pada barang atau jasa yang ditawarkan. Periklanan sendiri telah digambarkan sebagai ”image management”: creating and maintaining images and meanings in consumers’ mind.” := Dalam hal ini dapat terlihat bahwa pada dasarnya iklan ditujukan untuk membentuk suatu attitude atau sikap (afeksi dan kognisi) konsumen. Sikap kognisi terdiri dari berbagai kognisi seseorang, yaitu pengetahuan dan persepsi yang diperoleh berdasarkan kombinasi pengalaman langsung dengan objek sikap dan informasi yang berkaitan dari berbagai sumber:>.
2.3.2 Fungsi Iklan Ibrahim dalam Rina:? menyatakan iklan memiliki sejumlah fungsi sesuai dengan yang dimaksudkan oleh perancang atau pengiklannya. Secara garis besar, fungsi iklan bisa dilihat dari dua sisi, yaitu funsi nyata dan funsi tersembunyi. Iklan bisa menampilkan beraneka fungsi yang terlihat secara nyata (manifest), dalam hal ini iklan berfungsi untuk : 1.Menginformasikan suatu produk ke publik 2.Menarik perhatian konsumen terhadap suatu produk. 3.Memotivasi konsumen untuk bertindak atau melakukan sesuatu. 4.Menstimulus pasar. !!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!! := J. Paul Peter, Jerry Corrie Olson, Consumer Behavior, Publisher;McGraw-Hill Higher Education, 2010 :> Strategi Perluasan Merek. Jakarta : Penerbit PT. Gramedia. Schiffman, Leon G. Leslie, Lazar Kanuk. 2004 :?
Ibid
http://digilib.mercubuana.ac.id/
5.Mendukung komunitas bisnis. 6.Membangun dan memelihara hubungan yang abadi antara konsumen dan perusahaan. Menurut Liliweri:@, iklan berfungsi sebagai : 1. Mengirimkan informasi. 2. Memanfaatkan jasa non personal, karena iklan memindahkan informasi tidak melalui manusia, individu atau kelompok, melainkan melalui media bukan manusia. 3. Memanfaatkan media massa, karena iklan memindahkan informasi melalui media massa, baik cetak maupun elektronik. 4. Persuasif, karena iklan pada umumnya berisi bujukan terhadap individu atau kelompok sasaran agar mereka memiliki informasi yang lengkap mengenai produk barang dan jasa. 5. Sponsor, karena iklan yang dimuat dalam media dibayar oleh pihak tertentu yang disebut sponsor. 6.Tujuan, karena iklan mempunyai tujuan tertentu, misalnya untuk mengubah sikap dan sasaran terhadap produk barang dan jasa.
2.3 Brand Ambassador 2.3.1. Pengertian Brand Brand
adalah
nama,
singkatan,
tanda,
atau
desain
yang
mengidentifikasikan suatu produk itu dari produk lain. Merek yang kuat memiliki !!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!! Dasar-dasar komunikasi periklanan. Pengarang, Alo Liliweri. Penerbit, PT Citra Aditya Bakti, :@
http://digilib.mercubuana.ac.id/
tempat dibenak konsumen yang pada akhirnya akan membentuk citra merek. Citra merek (brand image) dalam hal ini dapat dianggap sebagai jenis asosiasi yang muncul dalam benak konsumen ketika mengingat sebuah merek tertentu. Asosiasi tersebut secara sederhana dapat muncul dalam bentuk pemikiran atau citra tertentu yang dikaitkan kepada suatu merek.17 Menciptakan brand yang kuat memberikan banyak keuntungan bagi perusahaan. Brand itu sendiri mempunyai banyak pengertian, secara simpel yaitu brand sebagai indikator yang menggambarkan seberapa kokoh dan solidnya value yang ditawarkan kepada para pelanggan, karena brand menggambarkan value yang ditawarkan maka ia menjadi alat kunci bagi pelanggan dalam menetapkan pilihan pembelian.18 ( Kartajaya, 2004 : 184). Sementara itu, Styles & Ambler mengidentifikasi dua perspektif berbeda dalam mendefinisikan merek: definisi product-plus dan holistic view. view Dalam rancangan product-plus, produk dan merek dipandang sebagai dua hal yang terpisah dimana merek adalah tanda yang ditambahkan pada produk. Merek dipandang sebagai bagian dari produk sehingga branding dianggap sebagai aktifitas yang memberikan nilai tambah bagi produk.19 Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa brand mempunyai dua unsur, yaitu brand name yang terdiri dari huruf-huruf dan kata-kata yang dapat terbaca, serta brand mark yang berbentuk simbol, desain konsumen untuk !!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!! 17
Shimp, Terence A. (2000). Periklanan Promosi hal 12. Jakarta: Penerbit Erlangga
18
Hermawan Kartajaya. 2004. Positioning, Diferensiasi, dan Brand. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka
Utama 19
Tjiptono, Fandy, (2005), Manajemen Pemasaran Jasa, Bayumedia, Malang.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
mengenali dan mengidentifikasikan barang atau jasa yang hendak dibeli.
2.3.2 Dian Sastro Sebagai Brand Ambassador Brand ambassador adalah model pemasaran yang menggunakan kepercayaan, kredibel kepribadian untuk mempromosikan dan memberikan visibilitas yang lebih besar untuk produk mereknya. Tapi diluar tradisional, dunia iklan dengan uang yang besar, di mana aktor atau artis terkenal atau bintang olahraga dimanfaatkan sebagai “alat” promosi produk. Disebuah artikel disebutkan definisi brand ambassador adalah : “The Brand Ambassador is an advertising model that leverages the authority and credibility of online personalities to create a powerful direct marketing strategy”. 20 Brand ambassador adalah model iklan yang memanfaatkan otoritas dan kredibilitas kepribadian online yang kuat untuk menciptakan strategi pemasaran langsung. Brand ambassador biasanya adalah orang-orang yang telah banyak dikenal publik, misalnya penyanyi, actor/aktris, atlet dan lain sebagainya. Brand ambassador ini kemudian dapat menjadi semacam buffer antara konsumen dan suara perusahaan, karena konsumen tentunya lebih percaya pada suara konsumen lainnya dibandingkan dengan suara perusahaan. Intinya, selain terkenal, kredibel, dapat dipercaya, dan menarik perhatian, orang yang dipilih untuk brand ambassador harus seorang yang dikagumi dan dihormati, serta cocok dengan target audience. !!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!! 20
(http://www.fcw.com/Articles/2009/01/26/who-are-the-brand- ambassador.aspx ) Diakses pada 17 Januari 2016
http://digilib.mercubuana.ac.id/
a. Karakteristik Pemilihan Brand ambassador Agar dapat menjadi brand ambassador yang bermanfaat bagi produk yang diiklankan, ada beberapa faktor penting yang perlu diperhatikan. Brand ambassador sebaiknya diseleksi dalam arti karakteristik pribadi haruslah diluruskan dengan efek komunikasi yang ingin ditimbulkan atau dimunculkan dalam kampanye. Model yang dapat digunakan untuk meluruskan karakteristik Brand Ambassador dengan komunikasi yang objektif adalah VisCAP Model. VisCap Model terdiri atas empat hal utama dari karakteristik brand aambassador : visibility, creadibility, attraction, dan power. Dalam penelitian kali ini, tim beserta tim menggunakan sebuah survey untuk menentukan siapa brand ambassador yang tepat untuk produk kampanye periklanan Art:1. Pemilihan Dian Sastrowardhoyo adalah hasil dari survey tersebut. Dian dianggap pas untuk dijadikan brand ambassador di produk ini karena memenuhi karakteristik yang sesuai dengan produk kampanye periklanan dari segi SES, psikografis, personalisasi hingga budget yang diajukan.
Dari
survey yang kami berikan, Dian Sastro dipilih karena look visual dan personalisasinya yang dianggap mewakili kaum berkelas Indonesia. Dian merupakan public figur yang dapat memberikan informasi kepada target pasar nantinya.
2.4 Digital Media 2.4.1 Pengertian Digital Media “New media mean here new market paradigms, new production processes, new
http://digilib.mercubuana.ac.id/
mindsets and new expressive forms” .21 Media Digital kini sudah menjadi media penting yang digunakan disetiap kalangan. Hal ini dapat dilihat dari bagaimana Indonesia menjadi pengguna Facebook terbesar ke dua di dunia. Media digital tumbuh pesat seiring
dengan bertambahnya pengguna internet dikawasan asia khususnya
Indonesia. Media digital bahkan kini sudah menjadi gaya hidup disetiap kalangan, di samping itu penggunaan media digital telah banyak membantu setiap orang dalam melakukan rutinitas, termasuk dalam berkomunikasi, baik dalam individu maupun dalam komunikasi massa. Jenis - jenis media digital yang sering digunakan saat ini yaitu : Youtube, Facebook, Twitter, Path, dan Instagram, yang di mana masing – masing dari jenis media digital tersebut mempunyai fungsi yang hampir sama, yaitu berkomunikasi. Fungsi lain dari penggunaan media digital, yaitu : branding, sharing, promosi, dan marketing. Digitalisasi dapat didefinisikan secara sederhana sebagai penyederhanaan materi informasi dalam bentuk kode biner22 atau penyatuan teknologi komunikasi dengan logika komputer.
23
Metode baru pengubahan data ini memiliki
keunggulan dalam meningkatkan fleksibilitas penanganan, penyimpanan dan pengiriman data dari satu orang ke orang lainnya24 (Marshall, 2004,h.17). Selain itu, fleksibilitas yang ditawarkan oleh proses digitalisasi juga telah mempermudah proses transmisi dan manipulasi materi informasi yang berefek ekonomis bagi !!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!! 21
The New Media Book London: British Film Institute, 2002, O’Regan dan Goldsmith, 2002, h. 93 Marshall, P. D. (2002) ‘The New Intertextual Commodity’ h. 69-81 dalam D. Harries(Ed.). The New Media Book. London: Bfi Publishing. 23 Schiller, D (2002) Digital Capitalism: Networking the Global Market System. 24 Marshall, P. D. (2002) ‘The New Intertextual Commodity’ h. 69-81 dalam D. Harries(Ed.). The New Media Book. London: Bfi Publishing. 22
http://digilib.mercubuana.ac.id/
suatu jaringan, karena materi informasi dapat disebarluaskan secara lebih efisien di antara para pengguna jaringan tersebut .25 Internet adalah sebuah medium terbaru yang mengkonvergensikan seluruh karakteristik media dari bentuk – bentuk yang terdahulu. Apa yang membuat bentuk - bentuk komunikasi berbeda satu sama lain bukanlah penerapan aktualnya, namun perubahan dalam proses komunikasi seperti kecepatan komunikasi, harga komunikasi, persepsi puhak – pihak yang berkomunikasi, kapasitas storage dan fasilitas tempat mengakses informasi, densitas (kepadatan) dan kekayaan arus informasi, jumlah fungsionalitas atau intelijen yang dapat ditransfer. Jadi, titik esensinya adalah bahwa keunikan internet terletak pada efisiensinya sebagai sebuah medium.26
Gambar 1.2 Data : Pertumbuhan media Internet di Indonesia27 !!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!! 25
Schiller, D (2002) Digital Capitalism: Networking the Global Market System.
26
Jurnalisme Kontemporer. KURNIA, 2005:135-136
>?
""
Indonesia Market Overview, www.ansr.io. Diakses pada 19 Januari 2016
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Dari data yang disajikan diatas, dapat diambil sebuah kesimpulan bahwa Indonesia adalah sebuah pasar internet yang tengah berkembang pesat. Ini dapat dilihat dari gambar 1 yang menyajikan data bahwa masyarakat Indonesia bahkan mengalami migrasi habbit media dalam dunia bisnis dan ekonomi. Dengan kemajuan teknologi yang begitu cepat, internet adalah sebuah pasar baru bagi masyarakat modern. Jumlah e-commerce yang begitu banyak dan diminati masyarakat menandakan bahwa internet mulai merubah banyak kebiasaan masyarakat. Munculnya internet yang tidak hanya di beberapa kota tetapi hampir diseluruh belahan dunia merupakan sebuah fenomena yang sudah menjadi konsumsi publik sehari – hari, khususnya di era serba modern seperti sekarang ini. Sebagian orang tentunya masih mengingat bahwa sebelumnya teknologi internet hanya digunakan untuk berkirim pesan melalui internet melalui email ataupun chatting, ataupun untuk mencari informasi melalui browsing ataupun googling. Perkembangan fungsional dari Internet ini jelas berdampak cukup besar pada proses komunikasi manusia. Manusia akan mengalami masa transisi dari tipe
komunikasi konvensional ke tipe komunikasi modern. Akan tetapi,
walaupun banyak dampak positif yang didapat dari internet, internet dap dapat mengurangi kualitas interaksi di lingkungan fisik karena individu
yang
bergantung pada Internet untuk berinteraksi dengan orang lain akan cenderung mengurangi keterlibatan dalam percakapan yang normal.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Gambar 1.3 Data : Pengguna Internet di Indonesia28 Lalu, siapa pengguna internet di Indonesia ? pertanyaan ini adalah pertanyaan yang muncul ketika sebuah institusi media mengukur karakteristik masyarakat Indonesia. Dari sebuah data yang didapatkan, media internet digunakan oleh masyarakat modern yang berpendidikan tinggi juga telah mengenal sebuah pemanfaatan internet tidak hanya untuk keperluan mencari informasi, melainkan untuk networking sesama masyarakat yang ada di dalamnya. Tingkat kemudahan yang dihadirkan oleh teknologi membantu setiap orang untuk mendapatkan akses internet dan kemudian mendapatkan informasi maupun menciptakan sebuah networking. Dari data ke dua didapatkan masyarakat bahkan lebih menyukai kegiatan social networking seperti chatting daripada mencari informasi di laman internet. !!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!! >@
""
Indonesia Market Overview, www.ansr.io. Diakses pada 19 Januari 2016
"
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Golongan SES A dapat dikatakan sebuah representasi masyarakat modern yang telah dipaparkan dalam dua data diatas. Habbit media yang mereka miliki sesuai dengan penggambaran karakteristik manusia modern. Bahkan, SES A ini dianggap lebih superior karena mereka memiliki daya beli yang tinggi. Art:1 galeri mengungkapkan bahwa mereka menyasar ke sebuah target pasar yang cukup ekslusif dan itu adalah pasar SES A. Dengan karakter media SES A yang telah diungkapkan diatas, maka pemilihan target komunikasi penelitian ke SES A adalah sebuah ungkapan yang dapat dipertanggungjawabkan dan juga sesuai dengan target pasar klien. Latar belakang target audience yang mempunyai media habbit teknologi informasi tentunya mendorong kami para pelaku periklanan untuk merancang sebuah produk iklan yang sesuai dengan target. Digital media dirasa pas dengan karakter target, sehingga diperlukan sebuah alat komunikasi yang mewakili kebutuhan target dalam bentuk digital. QR Code kami pilih untuk menyelesaikan masalah itu, QR Code dipilih karena dapat memuat informaasi yang banyak dengan space yang sedikit. Para target audience akan tetap tidak terganggu dari segi desain iklan dan mendapatkan informasi yang cukup jelas juga dengan menscan QR Code yang tersedia. Penempatan QR Code ini melalui media konvensional non digital seperti print ad, sehingga para target audience yang mengkonsumsi media print ad pun tetap diupayakan terhubung dengan informasi periklanan melalui kanal digital yang disediakan.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Tabel 1.1 Aplikasi QR Code di Halaman Print Ad
2.4.2 Media Sosial Perkembangan media sosial berdampak pada cara berkomunikasi organisasi. Munculnya web 2.0 memungkinkan orang membangun hubungan bisnis dan sosial serta berbagi informasi. Pemasaran melalui media sosial biasanya berpusat pada upaya membuat konten yang menarik perhatian dan mendorong pembaca untuk berbagi dengan jaringan sosial mereka. Media sosial menjadi platform yang mudah diakses oleh siapapun, maka peluang perusahaan untuk meningkatkan kesadaran merek mereka dan memfasilitasi percakapan dengan pelanggan. Teknologi-teknologi web baru memudahkan semua orang untuk membuat
http://digilib.mercubuana.ac.id/
dan yang terpenting menyebarluaskan konten mereka sendiri. Post di blog, tweet, atau video di YouTube dapat direproduksi dan dilihat oleh jutaan orang secara gratis. Pemasang iklan tidak harus membayar banyak uang kepada penerbit atau distributor untuk memasang iklannya. Sekarang pemasang iklan dapat membuat konten sendiri yang menarik dan dilihat banyak orang.29 Social media atau dalam bahasa indonesia disebut media sosial adalah media yang didesain untuk memudahkan interaksi sosial yang bersifat interaktif atau dua arah. Menurut Gunelius media sosial30 adalah penerbitan online dan alat-alat -alat komunikasi, situs, dan tujuan dari Web 2.0 yang berakar pada percakapan, keterlibatan, dan partisipasi. Isi media sosial adalah media online partisipatif yang mempublikasikan berita, foto, video, dan podcast yang diumumkan melalui situs media sosial. Biasanya disertai dengan proses pemungutan suara untuk membuat media item menjadi populer.
2.4.3 Promosi Melalui Media Sosial Promosi menjadi salah satu bagian yang menjadikan organisasi pemasar berhasil. Promosi yang disebut juga alat mengkomunikasikan produk telah mengalami perkembangan dimana pemasar lebih mudah dan lebih cepat dalam mempromosikan produknya. Hal ini disebabkan munculnya berbagai media baru yang dapat dimanfaatkan untuk menjangkau konsumen lebih cepat dan luas. Secara klasik promosi adalah semua kegiatan yang dilakukan perusahaan untuk mengkomunikasikan dan mempromosikan produknya ke target pasar (Kotler, !!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!! 29 30
Zarrella, Dan, 2010. The Social Media Marketing Book. PT. Serambi Ilmu Semesta : Jakarta Gurnelius, Susan, 2011, 30-minute Sosial Media Marketing, McGraw-Hill Companies, United
States
http://digilib.mercubuana.ac.id/
2004: 114). Promosi sebagai unsur utama dalam kampanye pemasaran merupakan kumpulan alat-alat yang insentif yang sebagian besar berjangka pendek, yang dirancang untuk merangsang pembelian produk atau jasa tertentu dengan lebih cepat dan lebih besar oleh konsumen atau pedagang31 Perkembangan teknologi komunikasi dan informasi membuat para pemasar memikirkan ulang cara-cara mendekati dan membujuk konsumen untuk membeli produk, jasa, dan ide yang ditawarkan. Selain itu, teknologi digital yang merambah ke proses kreatif gambar, suara, dan teks memberikan kemudahan kepada pembuat materi promosi untuk menciptakan karya-karya yang kreatif untuk promosi pemasaran. Para pembuat iklan dapat dengan leluasa menuangkan ide dan kreasinya dengan lebih mudah, cepat, dan sesuai kebutuhan. Menurut
Tjiptono
(2008)
tujuan
utama
dari
promosi
32
adalah
menginformasikan, mempengaruhi dan membujuk, serta mengingatkan pelanggan sasaran tentang perusahaan dan bauran pemasarannya. a. Menginformasikan (informing): pemasar melakukan promosi bertujuan untuk menginformasikan
pasar
mengenai
menginformasikan
cara
pemakaian
keberadaan
suatu
yang
dari
baru
produk suatu
baru, produk,
menginformasikan perubahan harga, menjelaskan cara kerja suatu produk, menginformasikan jasa-jasa yang disediakan oleh perusahaan, meluruskan kesan yang keliru dan dapat membangun citra perusahaan b. Membujuk pelanggan sasaran (persuading): pemasar memanfaatkan promosi untuk membentuk pilihan merek, mengalihkan pilihan ke merek tertentu, !!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!! 31
Kotler, Philip dan Kevin Lane Keller, 2007. Hal 266, Manajemen Pemasaran, Edisi 12 (terjemahan), PT. Macanan Jaya Cemerlang. 32 Tjiptono,F, 2008. Strategi Pemasaran. Edisi 3. Andi Offset: Yogjakarta
http://digilib.mercubuana.ac.id/
mengubah persepsi pelanggan terhadap atribut produk, mendorong pembeli untuk membeli saat itu juga, dan mendorong untuk menerima kunjungan wiraniaga. c. Mengingatkan (reminding): promosi juga bertujuan untuk mengingatkan kembali bahwa produk yang bersangkutan dibutuhkan dalam waktu dekat, mengingatkan konsumen akan tempat-tempat yang menjual suatu produk, membuat konsumen tetap ingat walaupun tidak ada kampanye pembeli, dan menjaga agar ingatan pertama pembeli jatuh pada produk perusahaan.
2.5 Perencanaan dan Perancangan Strategi Kampanye Periklanan Jack Z. Sissors dan Roger B. Baron dalam bukunya, Advertising Media Planning meyebutkan bahwa a planner attempts to answer spesific questions33, such as the following : 1. How many prospects (for purchasing a given brand of product) do I need to reach ? 2. In which medium (or media) should I place ads ? 3. How many times a month shoul pospectsmsee each ad ? 4. In which months should add appear ? 5. Where should the ads appear in which markets and regions ? 6. How much money should be spent in each medium When all questions have been asked and decition made, the reccomendations and rationales are organized into a written document called a !!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!! 33
Sissors Jack.Z, Baron Roger B., Advertising Media Planning,
http://digilib.mercubuana.ac.id/
media plan. The plan, when approved by advertisers, becomes a blueprint for the selection and use of media. Demikianlah sebuah sistem kerja yang menjadi acuan seorang perencana media. Blueprint yang dihasilkan oleh seorang perencana dan perencana strategi media adalah sebuah output nyata kampanye periklanan. Perencanaan media adalah suatu proses dalam merancang suatu cara pelaksanaan yang menunjukkan bagaimana suatu komunikasi pada suatu waktu dan tempat akan digunakan sebagai kontribusi dalam mencapai tujuan marketing. Efektif dan efisien menjadi tujuan utama departemen ini dalam menjalankan sebuah kampanye periklanan. Mencapai khalayak sasaran yang tepat, menjangkau jumlah khalayak sasaran yang memadai, frekuensi pemasangan yang memadai, jangka waktu kegiatan, penjadwalan kegiatan, jangkauan geografis, penempatan iklan dalam media terpilih yang tepat merupakan syarat-syarat yang harus diperhatikan oleh seorang media planner. Proses dalam sebuah departemen media di sebuah agensi periklanan dibagi menjadi 3 bagian. Perencanaan Media (Media Media Planning Planning), Negosiasi Media Media Negotiation), dan Pelaksanaan Media (Media Buyer), yang mempunyai (Media tugas berbeda dalam menentukan media implementation yang cocok untuk klien. Tugas seorang media planning adalah menyampaikan big idea dari creative director untuk merancang strategi penyampaian pesan juga menentukan audience mana yang akan dijadikan taget, dimana iklan akan ditayangkan, kapan dan berapa lama iklan tersebut akan ditayangkan. Media planner mempunyai peran yang krusial karena bertugas menjadi pijakan utama bagi 2 bagian lainnya. Sedangkan peran media negosiator dan media buyer bertugas untuk menjaga
http://digilib.mercubuana.ac.id/
target-target yang telah direncanakan oleh media plan sehingga kedua tujuan efektif dan efisien dapat terealisasi dengan baik dari segi budgeting maupun jumlah pesan yang disampaikan ke target audience. Bentuk aplikatif dari format kerja departemen media dalam karya ini dapat dicontohkan dengan diterimanya media brief yang diberikan dari creative director. Kemudian penulis sebagai seorang media plan mulai bekerja untuk menentukan media apa yang cocok digunakan setelah survey pasar. Setelah mengetahui karateristik pasar yang diinginkan, kemudian penulis mencoba untuk menjabarkan media yang digunakan dan memperhitungkan jumlah spot yang akan dipakai di setiap medianya. Media recommendation dari rekan creative dan account directo director membuat pekerjaan ini lebih mudah dan tepat sasaran. Setelah menentukan tipe media yang akan digunakan, harga spot, juga berapa banyak spot yang diperlukan, maka selanjutnya dilakukan media negotiating kepada beberapa media yang dituju (digital magazine, print ad magazine, juga website). Diskon yangn didapat dari hasil negosiasi media ini yang diajukan ke klien untuk membuat gambaran anggaran yang diperlukan. !
http://digilib.mercubuana.ac.id/