HOTEL RESORT DI DAGO GIRI, BANDUNG
KONSEP PERANCANGAN V.1
KONSEP DASAR PERANCANGAN Dalam perancangaan Hotel Resort ini saya menggunakan kosep dasar adalah
“Arsitektur Hijau” dimana bangunan ini hemat energi, minim menimbulkan dampak negatif pada lahan sekitar, dan ramah lingkungan. Bangunan dengan Arsitektur Hijau selalu ingin menampilkan konsep hemat energi dan ramah lingkungan. Tidak lupa material yang digunakan berbahan yang mudah dicari dan terbaharukan. Maka pada bangunan ini diterapkan hal yang sama seperti diatas dengan tema “Arsitektur Hijau”, dengan memadukan beberapa elemen : pedestrian, atap hijau, Solarcells, pemanfaatan air hujan, warna, tekstur, material/bahan, sehingga terkesan mandiri dan menarik bagi pengunjung Hotel Resort dan tidak lupa menerapkan konsep 3R pada bangunan dan sekitarnya ( Reduce, Reuse, Recycle ). V.2.
KONSEP PERANCANGAN V.2.1. KONSEP TAPAK
Pada konsep tapak ini, saya mengambil dari unsur tumbuhan dikotil, dimana pola dari unsur tumbuhan ini sendiri, mengikuti pola terpusat dan melingkar, jadi pola tersebut saya aplikasikan kedalam tapak, sehingga dapat menemukan pola bangunan dan lainnya.
Gambar 5.1 Gambar Dikotil
Gambar 5.2 Kosep Design
41207010017 | RANDY DWIYAN DELYUZIR
Skripsi & Tugas Akhir – Jurusan Arsitektur – FTSP – Universitas Mercu Buana
59
HOTEL RESORT DI DAGO GIRI, BANDUNG
Gambar 5.2 Kosep Design
V.2.2. KONSEP BANGUNAN V.2.2.1. Panggung di atas tiang
Gambar 5.3 Penggunaan panggung di atas tiang
Konsep bangunan menggunakan panggung diatas tiang, agar kondisi tanah dan lingkungan sekitar tidak terganggu oleh bangunan yang ada, sehingga penerapan Arsitektur hijau berjalan.
41207010017 | RANDY DWIYAN DELYUZIR
Skripsi & Tugas Akhir – Jurusan Arsitektur – FTSP – Universitas Mercu Buana
60
HOTEL RESORT DI DAGO GIRI, BANDUNG
V.3.
KONSEP RUANG V.3.1. KONSEP RUANG LUAR
Bukaan pada tapak dan perluasan taman akan dipilih sesuai dengan kebutuhannya, dimana bukaan ini akan menjadi pengaruh untuk akses manusia ke lokasi. Interaksi yang dihadirkan dari visual juga akan terasa di tentukan dari bukaan dalam tapak. Unsur peneduh / perlindungan
Unsur pengarah
Yaitu melindungi pejalan kaki dari sengatan matahari.
Berperan
Untuk itu dipilih yang jenisnya rimbun.
kawasan.
Gambar 5.4. Sketsa Unsur Peneduh
sebagai
penunjuk
arah
serta
identitas
Gambar 5.5. Sketsa Unsur Pengarah
Unsur pembatas
Berfungsi untuk membatasi antara ruang (luar) yang
Unsur penerima / estetis Befungsi sebagai unsur pelunak lingkungan.
berbeda.
Batas tapak
Batas pedestrian dengan parkir
Gambar 5.6. Sketsa Unsur Pembatas
Gambar 5.7. Sketsa Unsur Penerima
Area parkir kendaraan motor
Area parkir kendaraan mobil
Parkir motor diberikan peneduh berupa kanopi dan
Parkir mobil diberikan peneduh berupa kanopi dan
memakai panel solar sehingga panas matahari bisa
pepohonan sehingga terasa sejuk, serta memakai panel
dimanfaatkan.
solar sehingga panas matahari bisa dimanfaatkan.
Gambar 5.8. Gambar parkir motor dan sepeda
Gambar 5.9. Gambar parkir mobil
41207010017 | RANDY DWIYAN DELYUZIR
Skripsi & Tugas Akhir – Jurusan Arsitektur – FTSP – Universitas Mercu Buana
61
HOTEL RESORT DI DAGO GIRI, BANDUNG
Penghijauan
Pedestrian dalam tapak
Selain menambah keindahan juga menambah kualitas
Pedestrian sebagai alternatif sirkulasi pada tapak.
lingkungan serta menjadi buffer untuk mengendalikan kebisingan serta menyaring angin dan debu.
Gambar 5.10. Sketsa Buffer
Gambar 5.11. 3D konsep pedestrian dalam tapak
Fasilitas Outbound
Panggung terbuka
Outbound adalah satu dari beberapa sarana fasilitas
Fasilitas musik tentunya tidak lepas dari fasilitas hotel
yang ada di resort ini, sehingga pengunjung bisa aktif
resort ini, untuk santai dan bernostalgia bersama
dan berolahraga.
keluarga.
Gambar 5.12. 3D konsep arena outbound
Gambar 5.13. 3D konsep panggung terbuka
Tempat sampah dan lampu penerang
Koridor akses dan retaining wall
Pemberian tempat sampah agar pengunjung lebih peka
Pemberian koridor di bangunan ini untuk memudahkan
kebersihan
akses
sekitar,
dan
lampu
penerangan
pedestrian untuk memberi kesan natural.
Gambar 5.14. konsep tempat sampah dan lampu penerang
pada
pengunjung
ke
tempat
lainnya,
pemberian
retaining wall agar tanah tidak mudah longsor.
Gambar 5.15. 3D konsep koridor dan retaining wall
41207010017 | RANDY DWIYAN DELYUZIR
Skripsi & Tugas Akhir – Jurusan Arsitektur – FTSP – Universitas Mercu Buana
62
HOTEL RESORT DI DAGO GIRI, BANDUNG
V.3.2. KONSEP RUANG DALAM V.3.2.1 Ruang Penahan Panas
Gambar 5.16 Gambar penggunaan ruang penahan panas
1
Penggunaan ruang penahan panas pada bangunan untuk mereduksi panas yang masuk ke dalam bangunan, sehingga panas tidak langsung masuk ke ruangan, dan keluar melalui ventilasi. V.3.2.2 Konsep Ruang Kamar
Penggunaan bahan material yang mudah didapat dan mudah didaur ulang serta minim menimbulkan dampak negatif pada penggunanya.
1
Astudioarchitect.com 41207010017 | RANDY DWIYAN DELYUZIR
Skripsi & Tugas Akhir – Jurusan Arsitektur – FTSP – Universitas Mercu Buana
63
HOTEL RESORT DI DAGO GIRI, BANDUNG
V.3.3. KONSEP ARSITEKTUR HIJAU V.3.3.1. Konsep Material “Arsitektur Hijau”
Pemilihan bahan bangunan didasarkan pengaruh pada iklim indonesia yang tropis sehingga bahan material pun harus yang bersahabat dengan alam dan tidak menimbulkan efek negatif bagi pengunjung dan lingkungan sekitar. pada bahan material menggunakan material atap menggunakan genting terbuat dari tanah liat serta pemakaian kayu, bambu, batu alam yang dimana material tersebut mudah dicari dan terbaharukan.
Gambar 5.17. Material Arsitektur Hijau
V.3.3.2. Konsep Sollar-cells
Gambar 5.18. Skematik Proses Sollar-Cells dan penerapan pada bangunan
41207010017 | RANDY DWIYAN DELYUZIR
Skripsi & Tugas Akhir – Jurusan Arsitektur – FTSP – Universitas Mercu Buana
64
HOTEL RESORT DI DAGO GIRI, BANDUNG
Proses kerja energi sollar-cells menjadi energi listrik, melalui beberapa tahaptahapan, pemakaian solar-cell untuk menimalisir penggunaan energi bumi yang semakin menipis setiap tahunnya.
V.3.3.3. Konsep Pemanfaatan Air Hujan (Recyling)
Gambar 5.19. Skematik Proses Recyling Water
Gambar 5.20. Skematik Proses Recyling Water menggunakan Kolam
Fungsi kolam didalam tapak selain untuk proses recyling air, juga sebagai pendingin suhu atau penetral debu yang ada disekitar, jadi manfaat kolam sangat berguna bagi lingkungan sekitar dan pada bangunan. 41207010017 | RANDY DWIYAN DELYUZIR
Skripsi & Tugas Akhir – Jurusan Arsitektur – FTSP – Universitas Mercu Buana
65