HOTEL RESORT DI DAGO GIRI, BANDUNG
TINJAUAN UMUM PROYEK II.1
GAMBARAN UMUM PROYEK II.1.1 TINJAUAN PROYEK Judul Proyek
:
Hotel Resort di Dago Giri, Bandung, Indonesia
Tema
:
Arsitektur Hijau
Lokasi
:
Jl.Dago Giri, Bandung, Indonesia
KDB
:
35 %
KLB
:
2
GSB
:
3m
Klasifikasi
:
Hotel Bintang 4 (****)
Sifat Proyek
:
Fiktif
Sasaran
:
Wisatawan Mancanegara dan Wisatawan Nasional
Pendanaan
:
Swasta
Fasilitas
:
Terlampir dihalaman 11
Gambar 2.1 Peta Jawa Barat
II.1.2 PEMILIHAN LOKASI PROYEK Untuk proyek ini lahan berada di kawasan Jl.Dago Giri, Bandung dengan pertimbangan bahwa kawasan ini bisa menarik wisatawan mancanegara dan nasional 41207010017 | RANDY DWIYAN DELYUZIR
Skripsi & Tugas Akhir – Jurusan Arsitektur – FTSP – Universitas Mercu Buana
6
HOTEL RESORT DI DAGO GIRI, BANDUNG
karena pemandangan yang langsung menuju kota Bandung serta suasana yang tenang dan udara yang sejuk.
II.1.3 KRITERIA LOKASI PROYEK Dalam menentukan lokasi proyek terdapat kriteria-kriteria yang mendukung, seperti :
Peruntukan tata guna lahan untuk resort, hotel dan perumahan.
Tersedianya lahan yang memadai untuk proyek ini.
Jarak dengan pusat kota cukup memadai.
Tingkat kebisingan rendah karena privacy (kenyamanan) diutamakan.
Tersedianya infrastruktur yang memadai.
Pemandangan sekitar yang menarik. Lokasi yang berada di sekitar bukit membuat banyak alternatif untuk sistem
pencahayaan, pengudaraan, dan sebagainya sehingga dapat mendukung judul proyek ini.
II.2
TINJAUAN JUDUL PROYEK II.2.1 PENGERTIAN HOTEL Hotel adalah suatu jenis akomodasi yang mempergunakan sebagian atau seluruh bangunan, untuk menyediakan jasa penginapan, makan dan minum, serta jasa lainnya bagi umum, yang dikelola secara komersial.1
II.2.2 PENGERTIAN RESORT Resort adalah suatu perubahan tempat tinggal untuk sementara bagi seseorang di luar tempat tinggalnya dengan tujuan antara lain untuk mendapatkan kesegaran jiwa dan raga serta hasrat ingin mengetahui sesuatu. Dapat juga dikaitkan dengan kepentingan yang berhubungan dengan kegiatan olah raga, kesehatan, konvensi, keagamaan serta keperluan usaha lainnya. Biasanya berada di daerah pegunungan atau di tepi pantai yang banyak di kunjungi.2 Berdasarkan judul proyek diatas dapat didefinisikan sebagai hotel resort yang terletak dikawasan pegunungan, dimana sebagian pengunjung yang menginap tidak melakukan kegiatan usaha. Umumnya terletak cukup jauh dari pusat kota sekaligus difungsikan sebagai tempat peristirahatan. Dapat disimpulkan bahwa hotel resort 1 2
Menurut Dirjen Pariwisata – Depparpostel Dirjen Pariwisata , Pariwisata Tanah air Indonesia, hal. 13, November, 1988
41207010017 | RANDY DWIYAN DELYUZIR
Skripsi & Tugas Akhir – Jurusan Arsitektur – FTSP – Universitas Mercu Buana
7
HOTEL RESORT DI DAGO GIRI, BANDUNG
secara total menyediakan fasilitas untuk berlibur, rekreasi dan olah raga. Juga umumnya tidak bisa dipisahkan dari kegiatan menginap bagi pengunjung yang berlibur dan menginginkan perubahan kegiatan sehari-hari.
II.3
FAKTOR PENYEBAB TIMBULNYA PROYEK II.3.1 FAKTOR UMUM
Padatnya kegiatan di kota besar khususnya Jakarta sehingga saat liburan tiba, tidak menyurutkan wisatawan untuk datang ke Bandung.
Untuk menormalkan kembali kondisi tubuh akibat rutinitas kota yang padat diperlukan olahraga yang bisa menetralkan kondisi tubuh seperti semula dan relaksasi yang bisa meningkatkan stamina kembali.
Kebutuhan untuk menikmati potensi alam yang ada disekitar Hotel resort.
Mengenalkan kebudayaan Indonesia khususnya budaya Sunda ke Internasional.
II.3.2 FAKTOR KHUSUS
Permintaan pasar dan berkembangnya objek wisata di Bandung.
Bandung, dimana wilayah ini mempunyai potensi objek wisata yang cukup besar.
Banyaknya jumlah wisatawan yang berkunjung ke objek wisata pegunungan daripada objek wisata lainnya.3
II.4
KARAKTERISTIK PROYEK Beberapa karakteristik yang terkait dengan judul proyek, seperti: Lokasi
: Umumnya lokasi berada di
tempat
yang
mempunyai
pemandangan
indah,
pegunungan, tepi pantai dan sebagainya, dan tidak dirusak oleh keramaian kota, lalu lintas yang padat.4 Fasilitas
:
Motivasi
pengunjung
untuk
Gambar 2.2 Pemandangan Kota Bandung malam hari
bersenang-senang dengan mengisi waktu luang, serta fasilitas rekreatif indoor dan outdoor. Fasilitas pokok adalah ruang tidur sebagai area privasi. Fasilitas
Gambar 2.3 Jogging Track (Fasilitas) 3 4
Fred Lawson, Hotel and Resort, Planning, Design and Refubishment, Watson-Guptil, 1995 Fred Lawson, Hotel and Resort, Planning, Design and Refubishment, Watson-Guptil, 1995,h
41207010017 | RANDY DWIYAN DELYUZIR
Skripsi & Tugas Akhir – Jurusan Arsitektur – FTSP – Universitas Mercu Buana
8
HOTEL RESORT DI DAGO GIRI, BANDUNG
rekreasi outdoor meliputi kolam renang, lapangan tennis dan penataan landscape.5 Arsitektur dan Suasana
:
Wisatawan
yang
berkunjung ke Hotel Resort cenderung mencari akomodasi dengan arsitektur dan suasana yang khusus dan berbeda dengan jenis hotel lainnya. Gambar 2.4 Trend Arsitektur
Pasar
: Sasaran yang ingin dituju
adalah para Wisatawan mancanegara dan Wisatawan nasional
yang
ingin
berlibur
dan
menikmati
pemandangan alam terbuka. Gambar 2.5 Target Pasar
II.5
KLASIFIKASI PENGGOLONGAN HOTEL Yang dimaksud dengan klasifikasi atau penggolongan hotel adalah suatu sistem
pengelompokkan hotel ke dalam berbagai kelas berdasarkan ukuran penilaian tertentu. Sekarang pengklasifikasian hotel ditentukan dengan Surat Keputusan Menteri Perhubungan Nomor PM.10/PW.301/Pdb–77 tentang usaha dan klasifikasi hotel, ditetapkan bahwa penilaian klasifikasi hotel secara minimum didasarkan pada : Jumlah Kamar, Fasilitas, Peralatan yang tersedia, dan Mutu Pelayanan. Berdasarkan pada penilaian tersebut, hotel di Indonesia kemudian digolongkan kedalam lima kelas hotel, yaitu : Hotel Bintang 1 (*) Hotel Bintang 2 (**) Hotel Bintang 3 (***) Hotel Bintang 4 (****) Hotel Bintang 5 (*****) Tujuan umum daripada penggolongan kelas hotel adalah : 1) Untuk menjadi pedoman teknis bagi calon investor (penanam modal) dibidang usaha perhotelan. 2) Agar calon penghuni hotel dapat mengetahui fasilitas dan pelayanan yang akan diperoleh disuatu hotel, sesuai dengan golongan kelasnya. 3) Agar tercipta persaingan (kompetisi) yang sehat antara pengusahaan hotel.
5
Manuel-Bory Boid and Fred Lawson, Tourism and Recreation Development, The Achithectur Ltd, London, 1977,h.1
41207010017 | RANDY DWIYAN DELYUZIR
Skripsi & Tugas Akhir – Jurusan Arsitektur – FTSP – Universitas Mercu Buana
9
HOTEL RESORT DI DAGO GIRI, BANDUNG
4) Agar tercipta keseimbangan antara permintaan (demand) dan penawaran (supply) dalam usaha akomodasi hotel. Walaupun demikian seorang perencana dan perancang bangunan yang ingin membuat sebuah hotel khususnya hotel resort dapat mengacu pada Ketentuan dan Kriteria Klasifikasi Hotel yang dikeluarkan oleh Direktorat Jenderal Pariwisata 1995. Akan tetapi untuk jumlah kamar tidak diharuskan sesuai dengan golongan kelas hotel asalkan seimbang dengan fasilitas penunjang serta seimbang antara pendapatan dan pengeluaran dari hotel tersebut.
II.6
FAKTOR PENYEBAB RENCANA HOTEL BINTANG EMPAT Hotel berbintang adalah usaha yang menggunakan bangunan atau sebagian yang
disediakan khusus, dimana orang dapat menginap, makan, pelayanan, dan fasilitas dengan pembayaran, dan telah memenuhi persyaratan seperti yang ditentukan oleh Dinas Pariwisata Daerah. Perkembangan jumlah hotel dan akomodasi lainnya di Kabupaten Bandung mengalami peningkatan berdasarkan data tahun 2010. Terutama pada hotel berbintang, jumlah hotel bintang empat (****) merupakan hotel paling banyak pada tahun 2010. Jumlah hotel terbanyak kedua adalah hotel bintang tiga (***). Sedangkan jumlah hotel paling sedikit yaitu hotel yang dimiliki oleh kelas hotel bintang lima (*****).6 Hotel bintang lima(*****) merupakan urutan kedua setelah hotel bintang empat(****) yang banyak diminati oleh Wisatawan Mancanegara dan Wisatawan Nasional. Hal ini dilihat berdasarkan Tingkat Penghunian Kamar Hotel Bintang Lima di Jawa Barat yang mencapai 48.80% pada tahun 2006 dan 45.44% pada tahun 2007.7 Pada hotel bintang empat(****), rata – rata kunjungan Wisatawan Mancanegara mengalami kenaikan pada tahun 2007 sebanyak 5.15 hari yang sebelumnya sebanyak 2.31 hari pada tahun 2006. Sedangkan pada hotel bintang lima(*****) rata – rata kunjungan Wisatawan Mancanegara mengalami penurunan yaitu sebanyak 1.17 hari pada tahun 2007 yang sebelumnya hanya 1.94 hari pada tahun 2006. Untuk kunjungan Wisatawan Nasional menunjukkan angka yang stabil. Wisatawan Mancanegara
Wisatawan Nasional
Jenis Hotel
Bintang Lima (*****)
6 7
Tahun 2006
Tahun 2007
Tahun 2006
Tahun 2007
1.94
1.17
1.55
1.68
Badan Pusat Statistik ; Jawa Barat Dalam Angka 2010 / 2011 ; hal. 300 Badan Pusat Statistik ; Tingkat Penghunian Kamar Hotel tahun 2007 ; hal. 35
41207010017 | RANDY DWIYAN DELYUZIR
Skripsi & Tugas Akhir – Jurusan Arsitektur – FTSP – Universitas Mercu Buana
10
HOTEL RESORT DI DAGO GIRI, BANDUNG
Bintang Empat (****)
2.31
5.15
1.31
1.63
Total
4.25
6.32
2.86
3.31
Tabel 2.1 Rata – rata Kunjungan Wisatawan pada Hotel Bintang Lima dan Empat
II.7
8
STANDART PERSYARATAN RUANG HOTEL Program ruang standart yang digunakan berdasarkan penentuan fasilitas /
ruang pada hotel berbintang (Dirjen pariwisata, tahun 1998, hal 27). Jenis Fasilitas
Kamar
Hotel berbintang 5
Hotel berbintang 4
Hotel berbintang 3
Hotel berbintang 2
Hotel berbintang 1
(*****)
(****)
(***)
(**)
(*)
Min. 100 buah
Min. 50 buah
Min. 50 buah
Min. 20 buah
Min. 15 buah
Tidur
Restoran
Wajib min. 2 buah
Wajib min. 2 buah
Wajib min. 1 buah
Wajib min. 1 buah
Bar
Wajib min. 1 buah
Wajib min. 1 buah
Perlu min. 1 buah
Perlu min. 1 buah
Function
Wajib min. 1 buah
Wajib min. 1 buah
Wajib min. 1 buah
Wajib pre-function
Perlu pre-function
Dianjurkan perlu
room.
room.
pre-function room.
Rekreasi
Wajib kolam
Wajib kolam
Perlu kolam
Perlu kolam
Dianjurkan ada
dan Olah
renang.
renang.
renang.
renang.
kolam renang
Perlu ditambah 2
Perlu ditambah 2
Dianjurkan perlu
Dianjurkan perlu
sarana lainnya.
sarana lainnya.
ditambah 2
ditambah 1
sarana lainnya.
sarana lainnya.
room
-
-
raga
Ruang
Wajib min 3 ruang
Perlu min 3 ruang
Perlu min 1 ruang
sewa
Lounge
Wajib
Wajib
Wajib
Taman
Wajib
Wajib
Perlu
-
Perlu
-
Perlu
Tabel 2.2 Standart persyaratan ruang hotel
II.7.1 PRINSIP DESAIN HOTEL RESORT Perencanaan hotel yang diklasifikasikan sebagai hotel resort dengan tujuan olahraga dan rekreasi adalah sebuah hunian yang berada di daerah peristirahatan 8
Badan Pusat Statistik ; Tingkat Penghunian Kamar Hotel tahun 2007; hal. 39-41
41207010017 | RANDY DWIYAN DELYUZIR
Skripsi & Tugas Akhir – Jurusan Arsitektur – FTSP – Universitas Mercu Buana
11
HOTEL RESORT DI DAGO GIRI, BANDUNG
dengan fasilitas yang lengkap dengan memanfaatkan keadaan alam sekitar. Setiap lokasi yang akan dikembangkan sebagai suatu tempat wisata memiliki karakter yang berbeda, yang memerlukan pemecahan yang khusus. Dalam merencanakan sebuah hotel resort perlu diperhatikan prinsip desain sebagai berikut9 : Kebutuhan dan persyaratan individu dalam melakukan kegiatan wisata. 1) Suasana tenang untuk istirahat, selain olahraga dan hiburan. 2) Kesendirian dan privasi, tetapi juga adanya kesempatan untuk berinteraksi dengan orang lain berpartisipasi dalam aktivitas kelompok. 3) Berinteraksi dengan lingkungan, dengan budaya baru, dan negara baru dengan standar kenyamanan rumah sendiri. Pengalaman unik bagi wisatawan. 1) Ketenangan, perubahan gaya hidup dan kesempatan untuk relaksasi. 2) Kedekatan dengan alam, matahari, udara, pegunungan, dan sebagainya. 3) Keakraban dalam hubungan dengan orang lain diluar lingkungan kerja. 4) Pengenalan terhadap budaya dan cara hidup yang berbeda. Menciptakan suatu citra wisata yang menarik. 1) Memanfaatkan sumber daya alam dan kekhasan suatu tempat. 2) Menyesuaikan fisik bangunan terhadap karakter lingkungan setempat. 3) Pengolahan terhadap fasilitas yang sesuai dengan tapak dan iklim setempat.
II.8
STUDI BANDING JUDUL SETARA II.8.1 GRACIA SPA RESORT HOTEL, BANDUNG Hotel Resort ini terletak di kawasan pegunungan
tepatnya di Blok Dawuan Cikondang Ciater Subang, Jawa Barat - Indonesia. Hotel yang berlokasi di pegunungan ini mempunyai luas lahan ± 5 hektar are, terdapat landscape dan fasilitasnya termasuk unit bungalow dengan kapasitas 6 orang, meeting accommodation yang dapat menampung hingga 200
Gambar 2.6 Logo Gracia
orang dan fasilitas resort lainnya termasuk kolam renang air panas, lapangan tenis, bar dan karaoke. Dalam Gracia Spa Resort Hotel, Bandung terdapat 12 kamar dan bungalow. Semua kamar dilengkapi dengan kolam renang air panas pribadi, cafe, televisi, telepon dengan sambungan lokal maupun internasional.
9
Fred Lawson, Hotel and Resort, Planning, Design and Refubishment, Watson-Guptil, 1995
41207010017 | RANDY DWIYAN DELYUZIR
Skripsi & Tugas Akhir – Jurusan Arsitektur – FTSP – Universitas Mercu Buana
12
HOTEL RESORT DI DAGO GIRI, BANDUNG
(1)
(2)
Gambar 2.7 (1) Gracia Bird Eyes View (2) Site Plan Gracia Spa Resort Hotel
Type – type kamar yang tersedia di Gracia Spa Resort Hotel
Pinus
( 4 unit )
(1)
(2)
(3)
Gambar 2.8 (1) Interior (2) Private Hot Spring Water Pool (3) Double Bed
Saninten
( 2 unit )
(1)
(2)
(3)
Gambar 2.9 (1) Interior (2) Private Hot Spring Water Pool (3) Twin Single Bed
Damar
( 3 unit )
(1)
(2)
Gambar 2.10 (1) Double Bed (2) Private Hot Spring Water Pool
41207010017 | RANDY DWIYAN DELYUZIR
Skripsi & Tugas Akhir – Jurusan Arsitektur – FTSP – Universitas Mercu Buana
13
HOTEL RESORT DI DAGO GIRI, BANDUNG
Rasamala
( 3 unit )
(1)
(2)
(3)
Gambar 2.11 (1) Interior (2) Twin Single Bed (3) Exterior View
Kelebihan dari Gracia Spa Resort Hotel adalah
Memiliki kolam renang air panas pibadi sehingga pengunjung tidak merasa khawatir akan kenyamanan (gambar 2.11),
Memiliki fasilitas kamar tidur dan ruang tamu yang luas (gambar 2.12)
Pemandangan pegunungan yang asri (gambar 2.10),
Serta memiliki fasilitas yang dapat memenuhi kebutuhan pengunjung.
Kekurangan dari Gracia Spa Resort Hotel adalah
Tidak adanya ruang pertemuan
Masih minimnya fasilitas
Kurangnya akses ke lokasi
Berdasarkan analisa di atas dapat disimpulkan bahwa mendesain sebuah hotel selain harus sesuai dengan prinsip desain hotel, harus memperhatikan klasifikasi hotel dan juga standart hotel. Iklim dan lingkungan sekitar sangat berpengaruh terhadap kenyamanan sebuah hotel yang memerlukan tingkat privacy yang tinggi, terutama untuk hotel resort.
II.8.2 HOTEL SANTIKA PREMIERE BEACH RESORT BALI Resort Hotel mewah yang merangkul sebuah paket tepi pantai tropis. Hotel Santika Premiere Beach Resort Bali adalah
tempat
istirahat
bagi
wisatawan
yang
ingin
melepaskan diri dari tekanan sehari-hari kehidupan modern. Hotel Santika Premiere Beach Resort
terletak di Jalan
Kartika Plaza, P.O. Box 1008 Tuban, Kuta – Bali, Indonesia.
Gambar 2.12 Logo Hotel Santika
41207010017 | RANDY DWIYAN DELYUZIR
Skripsi & Tugas Akhir – Jurusan Arsitektur – FTSP – Universitas Mercu Buana
14
HOTEL RESORT DI DAGO GIRI, BANDUNG
(1)
(2)
(3)
Gambar 2.13 (1). Hotel Sign (2). Premiere Pool (3). Main Entrance
Untuk kamar yang tersedia pada Hotel Santika Premiere Beach Resort yaitu : Tipe Deluxe Room Tipe Premiere Room Tipe Ocean Front Suite Room Tipe Presidential Suite Room Tipe Garden Double Queen Tipe Garden Bungalow
(1)
(2)
(3)
Gambar 2.14 (1). Deluxe Room (2). Premiere Room (3). Ocean Front Suite Room
(1)
(2)
(3)
Gambar 2.15 (1). Presidential Suite Room (2). Garden Double Queen (3). Garden Bungalow
41207010017 | RANDY DWIYAN DELYUZIR
Skripsi & Tugas Akhir – Jurusan Arsitektur – FTSP – Universitas Mercu Buana
15
HOTEL RESORT DI DAGO GIRI, BANDUNG
Sang arsitek menghendaki rancangannya tidak lepas dari alam sekitarnya yang beriklim tropis dan kondisi tapak berada di tepi pantai. Eksplorasi potensi tapak dan panorama alam sekitar yang indah menghasilkan desain baik eksterior dan interior yang mampu memberi kenyamanan bagi para penggunanya. Penerapan bahan alam sangat terasa, penerapan bahan alam seperti kayu pada tiang dan balok, batu alam pada dinding dan lantai, serta elemen air memberi suasana alami dan nyaman. Hotel Santika Premiere Beach Resort ini menyajikan Arsitektur Bali Modern yang mengesankan para pengguna.
(1)
(2)
(3)
Gambar 2.16 (1). Weeding Set-up (2). Nusa Penida Meeting Room (3). Wayang Restauran
Kelebihan dari Hotel Santika Premiere Beach Hotel Resort, Bali adalah :
Memiliki fasilitas sesuai standart bintang 4 (****),
Mempunyai banyak pilihan kamar sesuai kebutuhan pengunjung,
Mempunyai tempat weeding Set-up dan meeting room.
Menjual nuansa alam pantai kuta, bali
Kekurangan dari Hotel Santika Premiere beach Hotel Resort, Bali adalah :
Tidak terdapatnya arena olahraga indoor atau olahraga darat,
Tidak terdapatnya arena bermain anak (Playground),
Tidak adanya arena pedestrian dan jogging track.
41207010017 | RANDY DWIYAN DELYUZIR
Skripsi & Tugas Akhir – Jurusan Arsitektur – FTSP – Universitas Mercu Buana
16