Hitam Putih Nyoman Suwirta 1
HITAM PUTIH Nyoman Suwirta Aspirasi dan Inspirasi Nusa Penida
2 Hitam Putih Nyoman Suwirta
Hitam Putih Nyoman Suwirta 1
Hitam Putih Nyoman Suwirta Aspirasi & Inspirasi Nusa Penida
HITAM PUTIH Nyoman Suwirta
©2013
Penulis: I Wayan Sukadana, ST Editor: I Gede Sumadi
Aspirasi dan Inspirasi Nusa Penida
Karikatur: Komang Budiarta Foto: Relawan Suwasta, Ketut Suarma, Gede Sumadi, Komang Budiarta Desain & Tata Letak: I Made Ludra
2 Hitam Putih Nyoman Suwirta
Hitam Putih Nyoman Suwirta 3
Keteladanan Persatuan Tokoh Tua Nusa Penida Dipertanyakan
S
emasa kecil ketika kita berkelahi dengan teman sepermainan, biasanya
orang tua yang melerai. Sambil memisahkan kita perkelahian, ia memberi nasehat agar kita sesama teman sepermainan dan satu daerah tidak saling pukul. Diujung wejangannya, orang tua juga memberitahu betapa penting persatuan dan kesatuan, karena dengan persatuan dan persatuan semua menjadi lebih mudah. Lalu bagaimana dengan Pemilukada Klungkung 2013 untuk memilih calon bupati dan wakil Bupati Klungkung? Ada putra Nusa Penida yang mencalonkan diri menjadi calon bupati yakni I Nyoman Suwirta berpasangan dengan I Made Kasta, bagaiamana nasehat persatuan dan kesatuan orang tua kita? Apakah masih selantang ketika kita berkelahi dengan sesama orang Nusa Penida? Jawabannya, ternyata nasehat lantang mereka tentang persatuan tidak selantang ketika kita anakanak muda ini berkelahi. Nasehat persatuan mereka seperti “babakan pule”. Diberikan ke kita ada, tetapai nasehat persatuan dan kesatuan sesama orang Nusa Penida untuk mereka sendiri kurang dijalankan. Memang tidak semua tokoh tua Nusa Penida seperti itu, jumlahnya yang mendukung calon lain jumlahnya bisa dihitung dengan jari. Namun demikian patut dicatat bahwa ini pelajarin keteladanan yang buruk dan tidak patut dicontoh oleh anakanak muda Nusa Penida.
4 Hitam Putih Nyoman Suwirta
Hitam Putih Nyoman Suwirta 5
Setelah ditelisik penyebab tokoh-tokoh tua Nusa Penida tidak
hanya janji yang masih belum jelas kepastiannya.
mendukung calon bupati dari Nusa Penida, ternyata penyebabnya beragam.
Orang tua adalah sosok yang harus kita hormati demikian pula pilihannya.
Ada yang masih terbawa romantisme masa lalu, ada yang sarat kepentingan
Namun disayangkan, Pemilukada Klungkung 2013 ini, kita sebagai generasi
politik dan yang lebih miris adalah ada sebagaian dari mereka seolah-olah
muda mestinya menjadi pelopor perubahan. Generasi muda adalah generasi
tidak rela ada tokoh muda Nusa Penida seperti I Nyoman Suwirta maju
yang melek informasi, kebenaran tentang rekam jejak calon bupati dan wakil
mejadi calon bupati. Tokoh tua yang berpikiran semacam itu menganggap
Bupati Klungkung bisa dicek via internet dengan akurasi lebih tinggi dan
I Nyoman Suwirta masih anak baru kemarin sore. Tentunya alasan ini
sumbernya beragam. Saat ini, jaman feodalisme telah menjadi kenangan
tidak punya pijakan yang jelas karena I Nyoman Suwirta kalau dikaji dari
dan hanya sebagai sebuah peninggalan kebudayaan semata sehingga yang
umur sudah berumur 46 tahun sebuah usia yang cukup matang, demikian
layak memimpin adalah mereka yang terbukti cakap memimpin Klungkung.
pula pengalamannya mengatur dan memimpin koperasi patut diacungi
Bahkan sangat dimungkinkan generasi muda Klungkung menjadi inisiator
jempol. Kegigigihannya membangun Koperasi Srinadi (Koppas) telah
perubahan dengan memberikan masukan kepada para tokoh sepuh sehingga
menjadikan Koppas dan dirinya tidak hanya diperhitungkan di Provinsi
mereka terbuka mata, telinga dan nuraninya.
Bali sebagai koperasi nomer satu di Bali tetapi menjadi koperasi terbaik nasional nomor 32.
Perubahan bisa terjadi kalau kita yang mau merubah, kita yang dimaksud adalah putra-putri Nusa Penida. I Nyoman Suwirta tidak saja
Selain alasan yang dipaparkan di atas, romantisme orang-orang tua
sebagai putra terbaik Nusa Penida tetapi putra terbaik Klungkung karena
dari Nusa Penida terhadap masa lalu yaitu feodalisme yang masih kental.
terbukti berkontribusi secara konkret terhadap perkembangan ekonomi
Hal ini terjadi karena adanya eweuh pakeweuh dan kesungkanan yang besar
kerakyatan Klungkung tidak sekedar janji-janji kosong. Tokoh tua
terhadap hegomoni kekuasaan raja masa lampau yang telah mendoktrin
harusnya menjadi teladan persatuan dan kesatuan Nusa Penida termasuk
alam bawah sadar mereka. Tentunya mind set seperti ini perlu diluruskan,
di bidang politik yaitu Pemilukada Klungkung 2013. Generasi muda
karena jaman itu telah lama berlalu dengan berbagai revolusi dan evolusi.
harus ikut ambil bagian menjadi pelopor perubahan di Nusa Penida dan
Masa itu hanya tinggal kenangan dan jaman baru telah terbuka yaitu
cakupan luasnya Klungkung. Sejarah Rengas Dengklok untuk mendesak
demokrasi dimana yang berhak memimpin dalam percaturan politik di
proklamasi 17 Agustus 1945 dan reformasi 1998 adalah buah karya tokoh-
bumi serombotan Klungkung adalah mereka yang memiliki kecakapan
tokoh muda mendesak tokoh tua bahwa perubahan itu ada, dan kini
leadership, bukan keturunan. Sebagian tokoh tua yang mendukung calon
saatnya kita memilih calon Bupati I Nyoman Suwirta dan I Made Kasta
selain I Nyoman Suwirta - Kasta yaitu mereka yang punya kepentingan
pasangan Nomer 4 sehingga perubahan itu nyata.
politik misalnya sebagai tokoh partai, atau dijanjikan sesuatu padahal itu
6 Hitam Putih Nyoman Suwirta
Hitam Putih Nyoman Suwirta 7
Made Mangku Pastika Bantah Programnya untuk Mendukung Salah Satu Kandidat Pemilukada Klungkung 2013
K
laim mengklaim dalam politik adalah hal biasa. Biasanya yang diklaim
adalah daerah tertentu yang sudah sepakat sekian suara menjadi lumbung suaranya. Atas nama dan menyebarkan ke media cetak dan online secara berlebihan adalah suatu teknik untuk perang media massa secara massive. Setelah ditelisik lebih lanjut, fakta di lapangan tidak demikian. Celakanya adalah masyarakat yang diatasnamakan tidak tahu menahu tentang dukung mendukung tersebut. Hal ini juga terjadi di Pemilukada Klungkung 2013, untuk memilih bupati dan wakil bupati periode 2013 – 2018. Beberapa waktu lalu pasangan calon tertentu mengklaim telah menguasai Nusa Penida. Alhasil, masyarakat tidak tahu menahu tentang dukungan dengan calon yang dimaksud. Kalau diibaratkan hal ini seperti kesebelasan dalam tim sepak bola menggiring bola ke gawang sendiri dan memasukaannya sebagai goal bunuh diri dan berteriak kegirangan bahwa ia telah menjebol gawang. Parahnya lagi, hal yang sangat memalukan ini dikorankan oleh tim sepak bola ini. Demikian juga perumpaan yang dilakukan dalam hal klaim mengklaim dukungan dalam pemilukada 2013 di Nusa Penida. Klaim mengklaim ternyata tidak hanya terbatas dukungan suara.
Mangku Pastika membantah tudingan mendukung salah satu kandidat.
8 Hitam Putih Nyoman Suwirta
Ternyata ini juga berlaku dalam mengklaim program-program Gubernur
Hitam Putih Nyoman Suwirta 9
Bali, Made Mangku Pastika. Ada pasangan calon tertentu mengaku bahwa
Semua yang hadir di wantilan Desa Adat Batununggul terbuka matanya
program ternak untuk kelompok Simantri, pisang, jati, jarak, pabrik rumput
sekaligus menjadi saksi terbantahkan klaim-klaim ini. Tercermin juga dari
, rumah sakit dan lainnya diakui adalah program pasangan calon ini. Klaim
peristiwa ini, Gubernur Bali menjadi gubernur yang benar-benar arif dan
program gubernur ditujukan untuk menggalang dukungan khususnya yang
bijaksana berdiri di atas semua golongan, sehingga tidak berkonspirasi dari
memilih gubernur Bali yang tersebar di Klungkung termasuk di Nusa Penida.
program-programnya untuk satu golongan maupun kandidat cabup dan
Ketika simakarama Gubernur Bali, Sabtu, 27 Agustus 2013, di Wantilan
cawabup Klungkung 2013 ini.
Desa Batununggul, Gubernur menepis hal ini. Lebih lanjut Gubernur yang mantan jendral bintang tiga ini menyatakan “Baju saya putih, udeng saya putih ini menandakan saya tidak berwarna dan saya adalah gubernur masyarakat Bali sehingga saya berdiri diatas semua golongan, di seluruh kepentingan masyarakat Bali.” Ini menjawab pertanyaan salah satu peserta Simakarama tentang komitmen Gubernur Mangku Pastika selaku gubernur masyarakat Bali. Hal ini membuat pasangan yang mengembar-gemborkan tersebut lesu darah. Ini diperkuat agar semua kelompok tani dan masyarakat Nusa Penida secara menyeluruh mengetahui jawaban gubernur. Padahal sebelum simakrama, mereka getol menyuarakan melalui pendamping ternak dan tim suksesnya bahwa semua program Gubernur Bali, Mangku Pastika adalah program dirinya, kalau tidak memilih pasangan tertentu yang dimaksud maka bantuan distop. Ibarat permaianan catur jawaban Gubernur Bali ini seolah skak matt, apalagi calon yang dimaksud kebetulan berada di tempat tersebut. Menyimak dari cerita tersebut, masyarakat Nusa Penida dan Klungkung sudah cerdas. Langsung menanyakan hal tersebut ke sang empunya yang punya program yaitu Made Mangku Pastika. Ingin politik “megandong“ dengan mendompleng program ternyata malah jadi boomerang bagi dirinya sendiri. Imajinasi mendapat simpati masyarakat malah mendapat antipati.
10 Hitam Putih Nyoman Suwirta
Hitam Putih Nyoman Suwirta 11
Lomba Panahan di Pemilukada Klungkung 2013
A
pa yang terjadi hari ini adalah karena apa yang kita lakukan masa
lalu. Demikian pula apa yang akan terjadi dimasa depan karena apa yang kita lakukan sekarang. Ungkapan ini mengajarkan kita bahwa masa lalu adalah waktu yang baik untuk belajar, dan masa sekarang waktu untuk berbuat sebaik-baiknya. Demikian pula apabila kalimat ini dikaitkan dengan Pemilukada Klungkung tahun 2013. Apa yang terjadi terhadap Klungkung dari jaman kemerdekaan sampai sekarang di era reformasi harusnya menjadi pelajaran, sehingga pelajaran ini yang mestinya digunakan untuk memilih calon bupati dan wakil bupati Klungkung pada tanggal 23 Agustus 2013 ini. Track record para calon bupati harus dikenal dengan sebaik-baiknya, sepak terjangnya harus kita ketahui sehingga kita tidak terjebak memilih pemimpin Klungkung yang salah. Jika salah memilih pemimpin di tahun 2013, tidak
Track Record menjadi pelontar implementasi visi & misi kandidat.
berlebihan kalau masyarakat Klungkung pantas disebut keledai yang jatuh ke lubang yang sama. Merunut sang waktu dari pemerintahan orde baru sampai 10 tahun terakhir ini tidak ada sesuatu yang spektakuler dalam hal pembangunan maupun prestasi di Kabupaten Klungkung. Semua datardatar saja bahkan belakangan malah lebih miris, pengelolaan pemerintahan Klungkung tanpa memiliki program yang pro-rakyat. Kita bisa menjadi saksi bagaimana Kertagosa sepi, Kamasan menjadi
12 Hitam Putih Nyoman Suwirta
Hitam Putih Nyoman Suwirta 13
desa wisata tanpa pengunjung yang berarti, demikian juga Goa Lawah nyaris
pemaparan teorotis bisa dibuat kajian oleh para teknokratis para ahli, tetapi
tanpa pengunjung apalagi museum Gunarsa sebagai destinasi museum di
eksekusi di lapangan perlu kecakapan praktek. Kita bisa lihat Gubernur
Bali selatan minim pengunjung. Semua itu karena tidak ada kebijakan
Jokowi yang lebih turun kelapangan dalam problem solving.
pemerintah daerah dalam mengembangkan pariwisata Klungkung.
Apabila kemampuan ini dimiliki oleh bupati tentunya mangkraknya
Celakanya lagi, semenjak By Pass Ngurah Rai tembus ke Kusamba, tidak ada
dermaga Gunaksa tidak akan pernah terjadi. Dari keempat pasang kandidat
Perda yang mengatur bagaimana caranya agar bus-bus pariwisata singgah di
yang ada, pasangan nomor 4, I Nyoman Suwirta dan I Made Kasta adalah
Kertagosa, Kamasan maupun Museum Gunarsa. Menghidupkan kesenian
seorang pemanah yang terbaik. Karena ia bisa menarik anak panahnya
di Klungkung adalah dampak ikutan kalau sektor pariwisata ini digenjot.
kebelakang (rekam jejak) dan melesatkan visi misi-nya ke depan menuju
Pemilukada Klungkung 2013 adalah momentum perubahan itu, karena
Klungkung yang unggul dan sejahtera. Mereka tidak hanya berteori,
diera otonomi daerah, bupati dan wakil bupati memiliki peran strategis
Suwirta - Kasta telah memberikan bukti dengan ekonomi kerakyatan
untuk kemajuan dan kemunduran Klungkung. Ibaratnya seperti orang lagi
yang dibangunnya melalu Koppas, ia terbukti mampu meningkatkan
lomba panahan, demikian yang dilakukan para kandidat ini. Dikatakan
perekonomian Klungkung dan membuka peluang kerja di bumi serombotan
sedang lomba panahan karena biasanya orang sedang memanah akan
ini. Tidak berlebihan juga apabila dikatakan sasarannya yang mau
menarik mundur tali busur untuk selanjutnya melesatkan anak panah
“dipanah” oleh Suwirta yaitu masyarakat Klungkung baik masyarakat di
menuju sasarannya. Ini kalau diumpamakan calon bupati dan wakil bupati
Kecamatan Dawan, Klungkung, Banjarangkan dan Nusa Penida. Sasaran
mereka sedang menarik mundur “latar belakang” mereka untuk melesatkan
telah diketahui Suwirta adalah ekonomi kerakyatan dengan harapan agar ia
visi misinya ke depan. Visi misi tanpa rekam jejak (track record) ibarat panah
mampu memimpin Klungkung.
dilesatkan tanpa menarik tali busur sehingga capaiannya juga akan sangat pendek dan lemah. Sasaran yang harus “dipanah” calon bupati dan wakil bupati Klungkung ini tentunya menurunkan jumlah masyarakat miskin, meningkatkan kesehatan
masyarakat,
meningkatkan
indeks
pendidikan
minimal
masyarakat, meningkatkatkan kualitas infrastruktur dasar, dan muaranya adalah kesejahteraan masyarakat Klungkung secara umum. Kemampuan yang dimiliki calon bupati dan wakil bupati tidak saja kemampuan teoritis semata, calon bupati dan wakil bupati harus lebih pada hal-hal praktis.
14 Hitam Putih Nyoman Suwirta
Hitam Putih Nyoman Suwirta 15
Made Mangku Pastika Dipastikan tidak Arahkan Pemilih di Nusa Penida
M
ade Mangku Pastika telah menjabat Gubernur satu periode.
Pemilukada Bali tanggal 15 Mei 2013 yang lalu, ia kembali memenangkan Pilgub Bali. Dipastikan ia menjabat kembali sebagai gubernur periode untuk periode kedua. Kemenangan Made Mangku Pastika cukup dramatis, ini terlihat dari beberapa survey dengan pautan suara yang sangat tipis dari pesaing beratnya AA. Puspayoga. Setelah melewati proses penghitungan suara real KPU, Made Mangku Pastika dinyatakan menang dengan selisih 996 suara. Ini pun di gugat oleh pasangan AA. Puspayoga-Dewa Made Sukrawan lewat pengacaranya ke Mahkamah Konstitusi. Hasil persidangan, Made Mangku Pastika dinyatakan menang, keputusan MK ini bersifat final dan mengikat. Kini Made Mangku Pastika menjadi Gubernur Bali periode 2013 sampai dengan 2018 berpasangan dengan wakil Gubernur,
Gubernur tidak mengarahkan pemilih pada simakrama, 27 Juli 2013.
Ketut Sudikerta. Diakhir Agustus 2013 Made Mangku Pastika akan dilantik kembali menjadi Gubernur Masyarakat Bali. Gubernur
Bali,
Made
Mangku
Pastika
harus
mampu
mengimplementasikan visi misinya pada setiap program kerjanya. Tidak terkecuali yang tidak memilih Made Mangku Pastika karena Pastika merupakan Gubernur Bali secara keseluruhan. Walaupun ia dicalonkan oleh partai pengusung Partai Demokrat, Partai Golkar, Gerindra dan koalisi
16 Hitam Putih Nyoman Suwirta
Hitam Putih Nyoman Suwirta 17
lainnya tetapi ia tetap milik masyarakat Bali. Sebagai negarawan dengan
menjabat kembali sebagai Gubernur periode ke dua. Salam dari kami warga
kaliber internastional, Made Mangku Pastika akan berdiri di atas semua
Nusa Penida yang cinta demokrasi anti konspirasi.
golongan tanpa terkecuali. Program-program pro-rakyat yang sudah dirasakan manfaatnya seperti JKBM, Simantri, Jamkrida dan program lainnya tercermin bukan untuk satu golongan. Tidak membeda-bedakan rakyat yang satu dan yang lainnya, tidak memandang dia partai apa pun, Made Mangku Pastika dipastikan akan selalu lantang berbicara untuk kepentingan rakyat Bali. Merangkul semua pihak dan mengajak bersama-sama membangun Bali. Terkait dengan Nusa Penida, perhatian Made Mangku Pastika tidak usah diragukan lagi. Air, rumah sakit dan kapal yang dijanjikan dipastikan akan segera direalisasikan. Terlebih kemenangan Made Mangku Pastika di Nusa Penida mencapai 67,8% yang cukup menentukan kemenangannya. Terkait Pemilukada Cabup-Cawabup Kabupaten Klungkung 2013, Gubernur Mangku Pastika tidak memihak, sekalipun ke partai yang mengusungnya. Kami meyakini sebagai negarawan sejati, Mangku Pastika tidak akan mengarahkan untuk memilih ke salah satu calon bupati. Proses demokrasi di Klungkung dan Nusa Penida khususnya akan diberikan ruang seluas-luasnya bagi masyarakat untuk memilih calon yang diinginkan. Jiwa besar, pengalaman yang luas dan tentunya jiwa demokratisnya Mangku Pastika tidak juga menjadikan pertemuan simakrama 27 Agustus 2013 ini menjadi agenda politik. Seyogyanya Gubernur masyarakat Bali Made Mangku Pastika tahu mana yang terbaik untuk Nusa Penida. Tentunya yang terbaik untuk Nusa Penida yaitu calon pemimpin Klungkung yang diinginkan oleh masyarakat itu sendiri di Pemilukada, 23 Agustus 2013. Terimakasih Gubernur Bali, Made Mangku Pastika, selamat
18 Hitam Putih Nyoman Suwirta
Hitam Putih Nyoman Suwirta 19
Tanah Subur (karena) Digempur Pemilukada 2013
S
ebelum biji ditanam, tanah biasanya digemburkan terlebih dahulu.
Sawah akan dibajak bahkan sekarang tanah biasanya ditraktor menggunakan alat-alat modern. Dengan kata lain tanah menjadi subur gembur ketika digempur baik dengan dibajak, dicangkul maupun ditraktor. Apabila kata bijak ini kita kaitkan dengan karakter seorang pemimpin, pemimpin dikatakan hebat ketika pemimpin telah teruji oleh jaman. Dengan kata lain digempur oleh berbagai cobaan. Kita bisa saksikan Soekarno, Mahatma Gandhi maupun pemimpin besar lainnya teruji ketika ia mampu melewati gempuran dari berbagai rintangan dan cobaan. Terkait dengan Pemilukada Klungkung juga demikian, pemimpin yang hebat yang teruji oleh berbagai rintangan. Tidak “nyelogodog” jadi pemimpin, bukan karena keturunan,
bukan pula anugerah dari langit. Bahkan beberapa pemimpin yang hebat
Pemimpin hebat harus merintis dari nol, tidak napetang ada!
harus merintis dari nol, tidak napetang ada. Dari empat calon bupati dan wakil bupati yang ada, I Nyoman Suwirta pantas dikatakan “subur karena digempur” kerasnya kehidupan. Mulai dari kecil, tujuh bersaudara ini menjalani pahitnya kehidupan. Lahir dari pulau kecil Ceningan, Nusa Penida, ia dengan modal tekun, sabar dan ulet harus merantau sekolah SMP. Agar tidak membayar uang kos, ia harus rela kerja apapun termasuk memungut kotoran ayam di tuan rumah agar diberikan
20 Hitam Putih Nyoman Suwirta
Hitam Putih Nyoman Suwirta 21
tempat tinggal gratis. Kesulitan itu juga dialami ketika semasa SMA,
relawan, tim sukses dan simpatisan untuk tidak terprovokasi. Peristiwa ini
Nyoman Suwirta juga menjalani hal yang sama, tinggal di Puri Klungkung
jelas menunjukkan kematangan pribadi I Nyoman Suwirta, untuk selalu
agar bisa lulus sekolah. Masalah tidak berhenti di sana, setelah lulus SMA ia
mengedepankan kesantunan berpolitik walaupun terkadang politik yang
memilih menjadi pengurus koperasi sebagai tukang pungut koperasi simpan
mengempurnya terlalu licik. Tanah subur ketika digempur, harapan itu
pinjam. Lelaki yang bergelar master ekonomi ini enggan menggunakan
pula yang kita tujukan sehingga Suwirta - Kasta dengan nomor urut 4 ini
gelarnya karena ia adalah sosok rendah hati dan tidak mau meninggikan
bisa memenangkan Pemilukada Klungkung 2013 ini. Karena telah teruji
diri dengan gelar itu. Ia lakoni pekerjaan mendatangi pedagang-pedagang di
digempur oleh kerasnya hidup, membuat ia menjadi pemimpin yang hebat.
pasar selama tujuh tahun.
Masyarakat Klungkung yang tersebar di empat kecamatan yaitu Klungkung,
Selama tujuh tahun itu telah banyak memberikan ilmu kemasyarakatan, merasakan kesusahan bagaimana menjadi rakyat kecil. Setelah ketekunan
Dawan, Nusa Penida, dan Banjarangkan wajib memilih pasangan nomor urut 4 pada 23 Agustus 2013.
dan keuletannya, ia terpilih menjadi Sekretaris Koperasi Pasar Srinadi (Koppas). Setelah menjadi Sekretaris Koppas dan dipandang mempunyai kecakapan membawa Koppas maju, oleh anggota Koppas Srinadi, ia terpilih menjadi Manager Umum Koppas. Terbukti Koppas menjadi Koperasi terbaik di Bali dan nomor 32 nasional. Tahun 2013, Nyoman Suwirta - I Made Kasta mencalonkan diri menjadi cabup dan cawabup Klungkung periode 2013 – 2018. Bermodalkan pengalaman dalam merintis hidup dan kehidupan, Nyoman Suwirta ingin mengabdikan diri ke hal yang lebih besar yaitu menjadi Klungkung satu. Karena ia merasa terpanggil ingin memperbaiki kesejahteraan masyarakat Klungkung. Seperti kata bijak diawal, tanah subur karena digempur, I Nyoman Suwirta dan I Made Kasta juga digempur dengan berbagai serangan politik. Black campaign, perobekan baliho, bahkan ada orang mabuk mendatangi rumah Suwirta dan berkata kasar. Pengalaman hidup yang telah terbiasa pahit dan berbagai gempuran, ia mengatasi dengan sabar dan permasalahan terselesaikan dengan baik. Bahkan Suwirta-Kasta memotivasi
22 Hitam Putih Nyoman Suwirta
Hitam Putih Nyoman Suwirta 23
Masa Pemilukada Nusa Penida Disayang, Habis Pemilukada Ditendang
K
ecamatan Nusa Penida merupakan bagian dari Kabupaten Klungkung.
Kecamatan ini memiliki 3 gugusan pulau yakni Lembongan, Ceningan dan Nusa Gede. Seperti halnya suatu daerah kepulauan, banyak masalah yang ada di Nusa Penida. Mulai dari masalah infrastruktur, informasi, dan ekonomi. Masalah infrastruktur ditandai dengan jalan yang masih sempit dan kualitasnya di bawah standar. Ini dapat dilihat dari ujung timur sampai ke barat. Badan jalan dengan dasar batu kapur membuatnya mudah rusak. Terlebih ketika memperbaiki jalan, pemerintah melalui kontraktor memperbaiki dengan cara seadanya. Jalan yang rusak dibubuhi aspal panas kemudian ditimbun dengan koral halus, sehingga bukannya memperbaiki justru membahayakan pengguna jalan. Masalah lainnya adalah dermaga penyanding dermaga Kutampi, Nusa Penida. Ini menjadi penting karena dermaga masih minjam dermaga Padang Bai. Trip penyeberangan Kapal Ro-ro masih sekali dalam sehari sehingga arus barang, jasa dan orang masih bersifat terbatas. Bahkan dari informasi para sopir, truk mereka bisa menyeberangkan truknya sebulan hanya 2 kali. Ini menyebabkan harga barang di Nusa Penida lebih mahal sedangkan menjual barang seperti hasil bumi, ikan dan rumput laut menjadi lebih murah. Angkutan sampan maupun speed boat lebih mahal, selain resiko
24 Hitam Putih Nyoman Suwirta
Hitam Putih Nyoman Suwirta 25
kerusakan barang lebih tinggi. Pembangunan jaringan komunikasi belum
dijawab oleh bupati melalui program-program yang konkret sehingga tidak
maksimal ditandai dengan sinyal handphone yang langka dan sulitnya
hanya wacana tanpa makna. Potensi Nusa Penida sebenarnya sangat banyak.
jaringan internet akse. Komunikasi menjadi penting mengingat Nusa
Misalnya dari segi wilayah 2/3 Kabupaten Klungkung berada di Nusa
Penida daerah kepulauan yang jauh dari daratan Pulau Bali. Semestinya
Penida. Berarti sumber daya alam secara luas berada di pulau ini. Keindahan
ada upaya mendorong pertumbuhan ekonomi. Ekonomi di Nusa Penida
alam, budayanya yang masih asri, satwa khas dan unik sebagai kekayaan yang
ditunjang dari beberapa sektor yaitu dari sektor perikanan, rumput laut,
tidak ternilai harganya. Semua potensi seharusnya dimanfaatkan dalam
perkebunan, peternakan dan pariwisata. Harga ikan dan rumput laut masih
rangka mengembangkan pariwisata. Tidak seperti sekarang semua dibiarkan
dikendalikan oleh tengkulak sehingga harganya tidak bisa memberikan
seperti tak ada yang mengurus, hanya ada yang menguras pendapatan yang
kesejahteraan secara signifikan bagi masyarakat. Terlebih harga Bahan Bakar
dihasilkannya. Pabrik rumput laut, minimal untuk pengolahan setengah
Minyak (BBM) naik, nelayan di Nusa Penida pun hidup segan mati pun tak
jadi di Nusa Penida mestinya bisa direalisasikan.
mau karena apabila melaut takut rugi dan apabila tidak melaut tak mendapat
Dari jaman orde baru yang notabena dipimpin dari lingkungan Puri
penghasilan. Demikian pula hasil perkebunan masih murah harga biaya
dan sepuluh tahun terakhir dipimpin oleh dari Partai PDI Perjuangan
angkut membawa ke daratan Pulau Bali perlu ongkos yang mahal sehingga
tidak ada perkembangan yang berarti di Nusa Penida. Semua terasa
hasil bumi menjadi murah. Sementara pariwisata di Lembongan yang
jalan di tempat, bahkan terkesan masyarakat sendiri yang menyediakan
sudah berkembang tanpa didukung infrastruktur yang baik, jalan banyak
kebutuhannya sendiri. Ini dapat dilihat pelayan speed boat express yang
rusak, fasilitas penunjang pariwisata nyaris tidak ada dari pemerintah
diprakarsai oleh masyarakat setempat. Demikian pula penyediaan air,
terlebih jembatan dari Ceningan menuju Lembongan jebol. Tidak ada yang
masyarakat yang harus membuat cubang sendiri. Walaupun pengaspalan
memperbaiki, hanya mengandalkan swadaya masyarakat.
jalan menggunakan dana dari pemerintah, tetapi jalan-jalan di Nusa
Pada musim pemilukada, calon bupati dan wakil bupati berlomba-lomba
Penida disumbangkan oleh masyarakat Nusa Penida tanpa pengganti dan
mendatangi Nusa Penida. “Sekadi tegal mebudi toya” demikian dilakukan
celakanya pajaknya masih dibayar sampai sekarang. Dermaga Gunaksa,
para tim sukses. Nusa Penida disanjung, dipuji dan disayang-sayang. Tetapi
Dermaga Toya Pakeh dan Dermaga Kutapang adalah bangunan yang
setelah pemilukada lewat semua hanya tinggal janji kosong tak berarti. Ini
menjadi bukti prasasti kegagalan jamannya Puri dan PDI Perjuangan. Kita
bisa kita lihat dari dua kali pemilukada pemilihan bupati yang lalu. Janji
hanya berharap pada I Nyoman Suwirta dan Made Kasta, calon bupati
jalan hotmix, janji dermaga, janji memekarkan menjadi dua kecamatan,
dan wakil bupati yang berasal dari Nusa Penida karena ia telah berhasil
janji mengembangkan pariwsata Nusa Penida dan segudang janji lainnya
membangun ekonomi kerakyatan di Klungkung. Perbaikan itu seyogyanya
hanya tinggal celotehan. Seharusnya semua permasalahan di Nusa Penida
pantas dialamatkan kepada kedua orang ini, sehingga diharapkan
26 Hitam Putih Nyoman Suwirta
Hitam Putih Nyoman Suwirta 27
masyarakat menjadi terhormat dengan memilih calon nomor urut 4 ini sehingga mampu membawa Klungkung ke masa kejayaan. Kita tidak ingin Nusa Penida tidak saja disayang saat pemilukada seperti ini, tapi setelah pemilukada Nusa Penida ditendang, sehingga rasa jengah erang itu harus ditumbuhkan untuk memilih Suwirta-Kasta.
28 Hitam Putih Nyoman Suwirta
Hitam Putih Nyoman Suwirta 29
Catatan Obral Janji Politik & Proyek Gagal di Nusa Penida
N
usa Penida sebagai suatu kecamatan keberadaan kurang berkembang.
Realita sarana prasarana, tingkat kemiskinan, lapangan pekerjaan, dan sektor pariwisata yang masih jalan ditempat. Infrastruktur berupa jalan masih sempit demikian juga kualitasnya. Jalan mayoritas sempit dan belum melingkar sehingga apabila truk berpapasan harus mencari jalan yang agak lebar. Demikian pula perlintasan di pasar mentigi tampak semrawut dan tidak terurus, macet, sampah dan pedagang berjualan seenaknya. Penyediaan air juga masih terkesan setengah hati, air yang hidup masih Senin Kamis dan belum menjangkau separuh Nusa Penida.
Proyek milyaran rupiah gagal, hanya menjadi tempat mancing.
Listrik pun tidak kalah mirisnya beberapa tempat dengan penyebaran penduduk relatif jarang dan tidak mengumpul masih belum teraliri listrik. Warga di daerah Teba, Desa Tanglad dan daerah Tiing Jajang, Desa Sakti masih menggunakan lampu tempel atau mengalirkan listrik dengan swadaya dari desa terdekat. Dermaga pun masih belum maksimal di Kutampi, toiletnya tidak terurus padahal tenaga kerjanya banyak sekali. Percaloan ticket khususnya pada saat hari raya menjadi pemandangan umum yang masih kerap dijumpai. Truk tidak bisa menyeberangkan barang dengan cepat sehingga barang-barang menjadi mahal. Semua pemangku kepentingan seolah tuli, buta mata hati dan tidak punya perasaan untuk membenahi.
30 Hitam Putih Nyoman Suwirta
Hitam Putih Nyoman Suwirta 31
Program yang dibuat pemimpin terdahulu terkesan semua hanya obaral
Penida sulit dijangkau para pemeriksa keuangan sehingga terkesan belum
janji dan warga Nusa Penida selalu dijadikan ajang komoditi politik seperti
ada nampak ini menjadi indikasi korupsi yang serius. Masyarakat sendiri
menjelang Pemilukada Klungkung 2013 ini.
masih belum sadar bahwa mereka telah dijadikan komoditi belaka. Janji-
Selain minimnya fasilitas dasar, ternyata banyak proyek di Nusa Penida
janji kosong politik masih mereka telan, ini bisa dilihat ketika menjelang
sebagai tempat buang hajat. Ini kita bisa saksikan Dermaga di Kutapang yang
pemilukada ini. Mirisnya lagi, tokoh-tokoh tua yang notabena melek politik
tidak berfungsi, demikian pula Dermaga Banjar Nyuh yang hanya sebagai
dan berpengalaman dibidangnya mudah dipecah belah, diiming-imingi janji
tempat mancing. Lebih menyesakkan lagi adalah Dermaga Gunakasa yang
politik dari kandidat lain.
diperuntukkan sebagai dermaga penyanding juga terancam gagal, padahal
Pemilukada ini dijadikan pertaruhan untuk memenangkan calon yang
telah menghabiskan anggaran 114,5 Miliar. Ada apa ini, mengapa proyek
berasal dari Nusa Penida yaitu Suwirta-Kasta karena merekalah putra daerah
untuk Nusa Penida banyak gagal? Belum lagi proyek listrik tenaga angin,
yang bisa merasakan pahit getirnya hidup di Nusa Penida. Selain punya kans
proyek pengubah air laut reverse osmosis yang mengeluarkan dana miliaran
menang yang besar karena didukung oleh Klungkung daratan mengingat
hasilnya nol besar.
Nyoman Suwirta tinggal Klungkung. Tidak kalah pentingnya Suwirta juga
Perbaikan jalan juga demikian, jalan yang didasari batu kapur lokal
telah membuktikan kiprahnya dalam ekonomi kerakyatan yaitu Koperasi
hanya dituangi aspal cair panas dan dibubuhkan kerikil. Pengerjaan ini
Pasar Srinadi yang membawa keberhasilan di Klungkung dan pantas untuk
persis seperti memberikan jajan dengan gula merah dengan meniriskan gula
dipilih memajukan Nusa Penida dan Klungkung lebih luasnya.
merah, tidak memperbaiki jalan malah membahayakan pengguna jalan yang
Masih ada harapan tokoh-tokoh muda yang membaca tulisan ini
lewat. Proyek jarak pagar pun gagal total, padahal petani di Nusa Penida
mengajak para orang tua yang agak kekeh sehingga bisa berbalik memilih
sudah menanam susah payah dan menghasilkan ternyata bijinya tidak ada
paket Suwirta-Kasta No. 4 sehingga bisa membawa perubahan umumnya di
yang membeli. Banyaknya proyek mandeg dan buruknya sarana prasana
Klungkung. Harapan itu masih ada, dan harapan itu bersandar pada tokoh-
menyebabkan Nusa Penida tidak bisa berkembang dengan baik. Tingkat
tokoh muda sebagai estafet kepemimpinan ke depan. Kalau bukan dari
kemiskinan relatif masih tinggi, menurut data yang dirilis BPS kemiskinan
orang Nusa penida yang memimpin niscaya Nusa Penida akan dijadikan
di Klungkung 50%-nya ada di Nusa Penida sedangkan 50% lainnya tersebar
obral janji politik dan proyek gagal. Jangan karena sembako yang dibagikan,
di tiga Kecamatan Klungkung, Dawan dan Banjarangkan.
uang yang diberi dan TV yang serahkan kita menggadaikan Nusa Penida
Kuntur alam dan sarana prasarana yang tidak dibangun pemerintah membuat masyarakat belum berkembang. Proyek yang ada hanya buang
sebagai pulau buang hajat proyek gagal. Kita akan kehilangan kesempatan emas ini.
hajat dan buang-buang uang. Ini mungkin dilakukan mengingat Nusa
32 Hitam Putih Nyoman Suwirta
Hitam Putih Nyoman Suwirta 33
Persatuan Masyarakat Nusa Penida Diuji pada Pemilukada 2013
G
eopolitik adalah sudut pandang politik yang ditinjau dari wilayah.
Hal ini bisa dilihat dari setiap Pemilukada dan pemilihan legislative, factor geopolitik sangat menentukan. Kemenangan Made Mangku Pastika di Pilgub 15 Mei 2013 lebih karena geopolitik. Yaitu kemenangan Made Mangku Pastika di Kabupaten Buleleng yang mencapai 65%, terlebih suara di Buleleng terbesar di Bali dibandingkan kabupaten lainnya. Ini berarti masyarakat Buleleng memilih ayam aduannya sangat tinngi, padahal ada calon wakil gubernur yang juga berasal dari Buleleng. Tanpa mengecilkan pemilih di daerah lain, geopolitik adalah reprensentasi jengah masyarakat terhadap rasa senasib sepenanggungan sebagai sesama satu daerah. Bagaimana dengan Pemilukada Klungkung 2013 yang akan memilih cabup dan cawabup periode 2013 - 2018? Dari sekian kandidat yang ada, satu diantaranya calon bupati I Nyoman Suwirta yang dicalonkan Partai Gerindra, Nasdem dan PNBK yang berasal dari Nusa Penida, tepatnya dari Pulau Ceningan. Bagaimana dengan pilihan masyarakat Nusa Penida tentang calon yang satu ini? Tentunya yang bisa menjawab ini adalah masyarakat Nusa Penida sendiri di bilik suara TPS pada tanggal 23 Agustus 2013.
Saatnya masyarakat Nusa Penida bersatu. 34 Hitam Putih Nyoman Suwirta
Berkaca dari kekalahan calon bupati dari Nusa Penida yaitu Prof.
Hitam Putih Nyoman Suwirta 35
Kinog, Prof. Djinar dan Gunaksa, itu lebih karena pilihan dari elite Nusa
dipandang sebelah mata saja.
Penida terpecah belah menjadi tiga. Sehingga masyarakat Nusa Penida
Apabila persatuan ditinjau dari ekonomi, sosial dan budaya, persatuan
menyayangkan 3 tokoh ini maju secara bersama. Bahkan ada selentingan
Nusa Penida sangat kuat. Ini ditandai bahasa dengan dialek yang khas,
bahwa perumpaman kepiting yang ditaruh dalam ember, di mana kepiting
budaya yang masih terjaga, lingkungan yang keras, makanan gayot (red;
akan saling tarik ketika ada temannya ada yang mau naik menuju puncak
singkong) dan jagung. Berdesak-desakan disaat pulang kampung adalah
ember. Lalu bagaimana halnya sekarang ketika calon bupati yang berasal
ciri persatuan itu tidak pudar. Persatuan ekonomi, sosial dan budaya tidak
dari Nusa Penida hanya satu orang?
cukup untuk mengembangkan Nusa Penida, persatuan politik sangat
Apakah masyarakat Nusa Penida akan meniru semut yang bahu
dibutuhkan dan inilah saatnya. Dengan jumlah pemilih sebanyak 37.000
membahu untuk memenangkan paket Suwirta-Kasta yang bernomor
suara, sangat menentukan kemenangan calon pasangan Suwirta-Kasta.
4? Inilah momentum persatuan masyarakat Nusa Penida diuji pada
Kalau boleh berandai, apabila semua hak suara Nusa Penida itu memilih
Pemilukada 2013. Apabila Suwirta-Kasta kalah telak di Nusa Penida maka
Suwirta Kasta, niscaya pasangan nomer 4 ini akan menang. Lalu bagaimana
tidak berlebihan kalau persatuan masyarakat Nusa Penida adalah persatuan
dengan anda warga Nusa Penida yang punya hak pilih akan memilih siap?
“tahi kambing.” Di tengahnya bersatu tetapi setelah di luar buyar berkeping-
Ingat, persatuan kalian sedang diuji!
keping. Apabila masyarakat Nusa Penida bisa bersatu yang ditandai dengan perolehan Suwirta-Kasta lebih dari 70% tentunya acungan jempol patut diberi setinggi-tingginya pada masyarakat Nusa Penida sehingga tidak saja omong kosong belaka, tapi fakta yang tak terbantahkan. Demokrasi adalah kebebasan untuk memilih, demikian pula masyarakat Nusa Penida. Tetapi sebagai suatu pulau yang dianggap termarginalkan, merasa dianaktirikan dengan infrastruktur yang amburadul, mestinya saat inilah untuk memilih putra dari Nusa Penida. Kesempatan ini tidak datang dua kali apalgi tiga kali. Suwirta telah diakui masyarakat Klungkung daratan mampu membangun Klungkung, khususnya ekonomi kerakyatannya melalui Koperasi Pasar Srinadi. Sehingga calon yang baik, punya kans menang yang tinggi dan mampu membawa Klungkung ke arah perbaikan merupakan kesempatan emas bagi masyarakat Nusa Penida agar tidak
36 Hitam Putih Nyoman Suwirta
Hitam Putih Nyoman Suwirta 37
Nusa Penida Tidak Minta Bantuan Tetapi Menuntut Hak
D
alam sebuah acara ataupun tersiar di media, rakyat selalu dikatakan
mendapat bantuan dari pemerintah. Baik itu berupa uang, jalan, dermaga, beras, maupun lainnya selalu dibahasakan bahwa masyarakat mendapat bantuan. Inilah kemudian menjadi kebenaran umum yang melingkupi hati dan pikiran rakyat Indonesia bahwa pemberian oleh pemerintah adalah bantuan. Kalau dicermati lebih dalam dan dikaji dengan seksama sesungguhnya itu bukan bantuan. Lebih tepatnya rakyat mengambil hakhaknya yang diamanatkan ke pemerintah melalui skema tata kelola pemerintahan yang diatur undang-undang. Pola pikir seperti ini ternyata menggejala dipemikiran sebagian kecil masyarakat Nusa Penida, bahwa segala apa yang diberikan oleh Pemerintah Klungkung melalui bansos, Dana Alokasi Khusus (DAK), Dana Alokasi Umum (DAU) maupun yang lainnya adalah bantuan. Padahal semua itu memang seharusnya kewajiban Pemerintah Klungkung dalam rangka menjalankan tugas-tugasnya.
Sempadan pantai hancur, jalan berubah menjadi rawa, pemerintah tutup mata.
Kenyataan yang terjadi di masyarakat segala bantuan pemerintah seolaholah dianggap sebuah anugerah dari yang dipertuan agung. Jalan, air, listrik dan kebutuhan hajat hidup orang banyak dikuasai oleh negara dan melalui pemerintahan itu dikelola. Sumber-sumber pendapatan baik berupa pajak maupun sektor lainnya diberikan hak kepada
38 Hitam Putih Nyoman Suwirta
Hitam Putih Nyoman Suwirta 39
pemerintah. Melalui perangkatnya, pemerintah akan membuat program
dihasilkan. Isu kelaparan ini mencederai perasan sebagian masyaraat Nusa
kerja yang disebut Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) sebagai timbal
Penida karena image yang terbentuk seolah-olah Nusa Penida pulau kering
balik. Pendapatan yang dimiliki oleh Pemerintah Daerah Klungkung harus
dan tandus serta tak menghasilkan. Banyak organisasi kemanusian seperti
digunakan untuk membangun infrastruktur jalan, listrik, fasilitas kesehatan
Keluarga Mahasiswa Hindu Dharma Indonesia (KMHDI) mengunjungi
dan air bersih. Ketika masyarakat mengkritik kebijakan Pemerintah
Nusa Penida waktu itu membawa beras dan sebagainya, masyarakat Nusa
Klungkung dimana Dermaga Gunaksa masih megap-megap, jalan di Nusa
Penida merespon sebagai suatu hal biasa, tidak ada suatu luar biasa
Penida yang hancur lebur, air yang masih hidup Senin-Kamis dan yang jelas
yang terjadi apalagi seperti berita yang dimuat yaitu kelaparan. Setelah
kemiskinan masih cukup tinggi serta prasarana kesehatan masih minim.
ditelusuri ternyata semua itu adalah akal-akalan dari berbagai pihak untuk
Harusnya ini dimaknai sebagai upaya untuk menuntut hak-hak Nusa
melegalkan kasino dengan dalih kelaparan dan keterbelakangan. Akhirnya
Penida bukan minta bantuan. Mengapa disebut menuntut hak? Pendapatan
rencana kasino menjadi wacana yang tidak pernah terwujud karena ia
Pemerintah Klungkung, provinsi dan pusat juga disumbangkan oleh Nusa
telah dihukum sang waktu tentang isu kelaparan dan keterbelakangan
Penida baik melalui pajak, pendapatan pariwisata, pendapatan sarang walet
Nusa Penida pada saat itu.
di Lembongan, devisa rumput laut dan berbagai hasil bumi serta perikanan yang sangat besar untuk APBN dan APBD.
Nah sekarang yang bisa merubah Nusa Penida kearah yang lebih baik adalah masyarakat itu sendiri. Sumber daya alam yang dikaruniai oleh
Sangat tidak adil ketika jalan di kecamatan lain seperti di Dawan,
Tuhan begitu indah sebagai kekayaan yang tidak pernah habisnya. Demikian
Banjarangkan dan Klungkung begitu bagusnya sedangkan di Nusa Penida,
pula kebudayaan yang masih asri dan terjaga kelestariannya. Sumber daya
jalan penuh lubang menganga. Sangat tidak adil apabila air di kecamatan
manusia yang berkualitas menjadi daya ungkit kemajuan Nusa Penida.
di Klungkung berlebihan sedangkan di Nusa Penida pada musim kemarau
Terlebih sekarang ada putra daerah, I Nyoman Suwirta sebagai salah satu
harus menjual ternak untuk membeli air. Lain pula ketika rumah sakit di
putra terbaik maju di pemilukada cabup dan cawabup 2013 berpasangan
Klungkung sangat baik sedangkan di Nusa Penida masyarakat operasi minor
dengan I Made Kasta menjadi titik tolak kebangkitan Nusa Penida yang
saja harus dirujuk dengan biaya transportasi yang besar. Inilah yang mesti
lama tertidur. Kita harus menuntut hak-hak kita sebagai warga Nusa Penida
kita luruskan dari paradigma tentang konsep bantuan dan penuntutan hak.
yaitu hak yang sama di bidang politik, ekonomi sosial dan budaya. Perubahan
Di beberapa tahun yang lalu memang ada tersiar kelaparan di Nusa
itu sudah di depan mata, tinggal masyarakat Nusa Penida menggunakan
Penida tepatnya tahun 1998 – 1999. Berita itu dihembuskan secara terus
kesempatan ini atau tidak. Mari jadi bagian dari perubahan dengan memilih
menerus oleh sebuah koran lokal di Bali. Padahal itu hal yang biasa
Suwirta-Kasta, pasangan dengan nomor urut 4.
dengan makanan sederhana dari ketela pohon, jagung dan sejenisnya yang
40 Hitam Putih Nyoman Suwirta
Hitam Putih Nyoman Suwirta 41
Suwirta: Koperasi Pasar Srinadi Milik Masyarakat Klungkung
P
ernyataan itu terlontar pada sesi dialog dengan Nyoman Suwirta selaku
Manager Umum Koperasi Pasar Srinadi. Ungkapan Nyoman Suwirta ini, bahwa Koperasi Pasar Srinadi milik masyarakat Klungkung seolah menepis anggapan selama ini bahwa Koperasi Pasar Srinadi miliknya. Menurutnya, isu itu berhembus semakin santer ketika menjelang Pemilukada Klungkung 23 Agustus 2013 mendatang dan karena ia maju menjadi calon Bupati Klungkung berpasangan dengan Made Kasta sebagai calon wakil bupati. “Ada upaya rekayasa dari sekelompok orang untuk menurunkan citra saya pada masyarakat, bahkan yang lebih ektsrem ada sekelompok orang yang menyuruh pedagang-pedagang pasar yang menjadi anggota Koperasi Pasar Srinadi untuk menarik uangnya di Koppas yang akan bangkrut karena saya menjadi calon Bupati Klungkung,” ujar pria yang berasal dari pulau Ceningan Nusa Penida ini. Sambil tersenyum optimis, lelaki 46 tahun ini berujar, “untungnya masyarakat Klungkung sudah cerdas, paham tentang makna koperasi. Koperasi adalah sebuah usaha bersama yang beranggotakan orang-orang dari masyarakat Klungkung dan merekalah sesungguhnya pemilik koperasi tersebut, demikian pula Koperasi Pasar Srinadi keberadaannya milik masyarakat Klungkung khususnya anggota koperasi,” ungkap Suwirta
Suwirta, penggerak ekonomi kerakyatan melalui Kopas Srinadi. 42 Hitam Putih Nyoman Suwirta
Hitam Putih Nyoman Suwirta 43
dengan tegas. Namun dalam pelaksanaannya usaha Koperasi dijalankan oleh
masyarakat setelah dekat-dekat Pemilukada. “Padahal saya sudah lama
pengurus sesuai tugasnya masing-masing sebagai mandat dari anggota agar
turun kemasyarakat dengan memberikan bantuan kepada orang kurang
memperoleh keuntungan yang akan dibagikan kembali keanggota melalui
mampu, seperti bantuan kursi roda, tongkat ketiak, alat bantu dengar,
sisa hasil usaha (SHU).
serta sembako kenapa baru sekarang orang protes. Sudah lama saya
Melalui kerja keras pengurus, pengelola dan anggota yang selalu bahu
mencari ilmu dan pengalaman di Koppas yang selanjutnya ingin saya
membahu, Koperasi Pasar Srinadi dapat tumbuh dan berkembang dengan
aplikasikan untuk mengabdi kepada cakupan masyarakat yang lebih besar
pesat. Nyoman Suwirta mengaku bahwa pertama kali ketika ia masuk
yaitu masyarakat Klungkung,” pungkas Nyoman
menjadi karyawan Koppas dia bertugas sebagai kolektor yang bertugas
Ketika disinggung mengenai alasannya mengapa ia memutuskan untuk
memungut tabungan simpan pinjam anggota Koppas yang kebanyakan
terjun merebut Klungkung satu, pria yang selalu berpenampilan kalem
waktu itu pedagang. Sambil menerawang mengingat 27 tahun silam, pria
ini menuturkan bahwa niatnya ini didasari atas keinginan mengabdi pada
dengan 3 anak ini mengaku harus dengan sabar merayu para pedagang agar
masyarakat Klungkung, melihat kesejahteraan masyarakat Klungkung yang
ikut menjadi anggota Koppas dengan menabung harian ataupun meminjam
masih memprihatinkan. “Pendapatan Asli Daerah Kabupaten Klungkung
sebagai modal usaha. Setelah beberapa tahun selanjutnya Koperasi Pasar
sangat kecil dibandingkan kabupaten-kabupaten lain di Bali menjadi salah
Srinadi mulai mendapat kepercayaan dari para pedagang pasar setelah
satu indikator mengapa Klungkung tidak bisa berkembang dengan baik.
masyarakat mulai menikmati manfaat dari ikut anggota koperasi.
Padahal Klungkung mempunyai potensi yang sangat besar baik sumber daya
Puncaknya, sekarang tumbuh sebagai Koperasi nomor 1 di Bali dan
alam maupun sumber daya manusianya, tidak kalah dengan Kabupaten lain
32 di Indonesia dengan 9 jenis unit usaha yang dimilikinya meliputi unit
di Bali,” terang Nyoman Suwirta yang diusung oleh Partai Gerindra, PKPB,
simpan pinjam yang merupakan unit tertua dan terbesar dibandingkan
PNBKI ini. Untuk itu ia mengajak seluruh elemen masyarakat Klungkung
unit lainnya, unit grosir, unit swalayan mini, unit percetakan dan konveksi,
untuk bersama-sama mengusung Paket Suwasta (Suwirta-Kasta) baik petani,
unit swalayan rama (toko bangunan), unit supermarket inti, unit wisata
nelayan, pedagang, pegawai tanpa terkecuali. Dengan slogan “Suwasta
tirta (waterboom), unit bengkel, dan unit Radio Srinadi FM. Disela-sela
menang, Klungkung Sejahtera” memberikan harapan baru bagi masyarakat
wawancara, ia mengaku bahwa selama 27 tahun fokus bekerja sebagai
klungkung untuk menggapai kesejahteraan. Tidak sekedar ucapan saja tetapi
pegawai Koppas dari kolektor kemudian menjadi sekretaris koperasi
Nyoman Suwirta telah membuktikannya melalui Koperasi Pasar Srinadi
hingga sekarang menjadi manager umum.
yang dirintisnya bersama masyarakat Klungkung.
Pernyataan Nyoman Suwirta yang sarjana keguruan ini ingin menampik anggapan sebagian kecil orang bahwa dirinya mendekati
44 Hitam Putih Nyoman Suwirta
Hitam Putih Nyoman Suwirta 45
Politik Kungfu diterapkan SuwirtaKasta di Pemilukada Klungkung 2013
S
eperti tetesan air yang terus menerus akan mampu melubangi kerasnya
batu sekalipun. Demikianlah perumpaan dari kekuatan kelembutan, ketekunan dan kesabaran dari seorang Nyoman Suwirta. Dengan ketekunan selama 27 tahun, ia mampu membawa Koperasi Pasar Srinadi yang ia dari nol bersama anggota lainnya menjadi kekuatan ekonomi kerakyatan di Klungkung yang maha dasyat. Pria yang berasal dari Pulau Ceningan mengaku tidak pernah pindah perusahaan, ia hanya menggeluti Koperasi Pasar Srinadi selama 27 tahun. Dari menjadi kolektor simpan pinjam selama 7 tahun, dengan gigih ia mendatangi para pedagang yang sebagian besar langganannya di pasar. Kalau I Nyoman Suwirta pindah pekerjaan atau tidak tekun, tentunya Koperasi Pasar Srinadi tidak sebesar seperti sekarang ini. Sepenggal cerita ini, Suwirta ingin mengajarkan bahwa merintis usaha yang harus ditekuni dengan kerendahan hati sehingga mampu menjadi kekuatan ekonomi kerakyatan yang tidak bisa ditandingi. Pemilukada Klungkung 2013, I Nyoman Suwirta berpasangan dengan I Made Kasta maju sebagai calon bupati dan Wakil Bupati Klungkung. Bermodalkan pengalaman ketekunan dan kesabaran ia menghadapi politik yang yang cukup keras ini. Ibarat pemain kung fu dengan kelenturannya (soft power) Nyoman Suwirta menghadapi badai kampanye hitam dengan sabar.
Politik santun laksana tari, sing ada lemete lung! 46 Hitam Putih Nyoman Suwirta
Hitam Putih Nyoman Suwirta 47
Kampanye hitam adalah fitnah yang disebarluaskan tanpa mempunyai
Nyoman Suwirta - Kasta menjadi pendidikan politik yang baik dengan
akurasi data, penyebar juga tidak diketahui termasuk sumbernya dan yang
mengedepankan sifat tekun, sabar, namun tegas yang diprediksi banyak
jelas mendeskreditkan Nyoman Suwirta secara sepihak. Contoh black
kalangan memenangi Pemilukada Klungkung 23 Agustus 2013 mendatang.
campaign antara lain mengatakan bahwa Nyoman Suwirta akan memotong gaji PNS dan pegawai kontrak, Koperasi Srinadi akan bangkrut apalagi ia maju menjadi calon Bupati dan yang terbaru malah lebih keras adalah perobekan dan pengerusakan baliho Nyoman Suwirta-Kasta dibeberapa titik di Nusa Penida dan Klungkung. Dengan jiwa yang teguh dan berbekal semangat pantang menyerah, Suwirta memotivasi para relawan, simpatisan dan tim sukses Suwirta-Kasta untuk selalu tegar dan jangan terprovokasi. Alhasil kesabaran Suwirta-Kasta berbuah manis simpati masyarakat Klungkung berbalik mendukung SuwirtaKasta, ditandai dukungan Suwirta sampai ke pelosok-pelosok desa terpencil di Klungkung. Dukungan masyarakat ke Suwirta Kasta akan terus menyala sampai pencoblosan, sehingga pasangan nomer 4 ini bisa memenangkan Pemilukada Klungkung 2013 dalam satu kali putaran. Peristiwa terakhir yang terekam jelas adalah beberapa waktu lalu ada oknum-oknum yang sambil mabuk mendatangi rumah Suwirta dan berkatakata kasar. Berbekal dengan wibawa dan sifat rendah hatinya, Suwirta mampu menghadapi masalah ini dan diselesaikan dengan damai dan baikbaik. Sekali lagi ibarat pepatah orang Bali “sing ade lemete elung” mungkin filosofi itu yang digunakan Suwirta, ayah 3 anak ini. Jiwa merakyat, tekun, sabar, berwibawa dan mau terjun ke masyarakat tidak gengsi merupakan pemimpin yang diidam-idamkan masyarakat Klungkung. Harapan ke depan, masyarakat Klungkung menjadi unggul dam sejahtera sesuai slogan tim dengan ciri khas poleng ini. Soft power berpolitik yang diterapkan
48 Hitam Putih Nyoman Suwirta
Hitam Putih Nyoman Suwirta 49
Suwirta - Kasta di-Black Campaign, Simpati Masyarakat Klungkung Meningkat
M
asih ingat ketika SBY dikatakan jendral kekanak-kanakan oleh Alm.
Taufiq Kiemas? Karena isu ini simpati masyarakat Indonesia terhadap Susilo Bambang Yudoyono menanjak drastis. Bahkan tidak bisa dipungkiri ucapan Alm, Taufiq Kiemas inilah yang menyebabkan SBY duduk ke tampuk RI satu. Negative campaign yang sinis dan terkesan menjelekkan lawan tanpa dasar akan mendapat simpati masyarakat, terlebih yang dijelekkan dengan tegar dan sabar meng-counter isu tersebut sehingga malah meraup simpati dan pastinya suara masyarakat. Hal serupa juga akan terjadi di Pemilukada Klungkung untuk memilih Suwirta - Kasta diperebutan kursi bupati dan Wakil Bupati Klungkung periode 2013-2018 ini. Suwirta - Kasta yang disebut “Paket Suwasta” sudah berulangkali diserang isu black campaign. Mulai dari
Suwasta anti pegawai negeri, Suwirta pemilik Koperasi Pasar Srinadi yang akan menyebabkan koperasi merosot ketika dia menyalonkan diri jadi bupati dan juga yang terbaru perobekan spanduk di beberapa lokasi baik di Klungkung maupun di Nusa Penida. Keteraniayaan pasangan No. 4, Suwirta-Kasta ini mendapat simpati masyarakat Klungkung secara menyeluruh. Suwirta adalah sososk yang selalu santun, kalem dan memegang prinsip-prinsip kejujuran dalam
Aksi black campaign rival justru meningkatkan elektabilitas Suwasta. 50 Hitam Putih Nyoman Suwirta
berpolitik. Ini terbukti masyarakat ikut bahu membahu memberikan
Hitam Putih Nyoman Suwirta 51
pencerahan melalui penyebarluasan informasi kepada masyarakat
meningkat ke pasangan Suwirta-Kasta ketika ia di-black campaign secara
Klungkung secara umum melalui mulut ke mulu, komunikasi media
bertubi-tubi. Ini juga yang makin menegaskan bahwa lawan-lawan politik
sosial dan yang lainnya. Suwirta-Kasta juga menghadapi dengan sabar dan
makin keder sehingga melakukan upaya-upaya yang tidak masuk akal dengan
tegar bahwa apabila Suwirta menang dia tidak akan menurunkan hak-hak
merobek spanduk Suwirta-Kasta
pegawai negeri. Justru sebaliknya, tata kelola pemerintahan yang baik, peningkatan pendapatan asli daerah dengan cara kreatif dan pemanfaatan potensi justru akan meningkatkan tunjangan pegawai pegawai negeri dan pegawai kontrak di Klungkung. Terkait
merosotnya
Koperasi
Pasar
Srinadi
apabila
Nyoman
Suwirta menjadi calon juga dibantah dengan tegas. Team Suwirta-Kasta mengemukakan merujuk sistem koperasi bila diselami lebih mendalam, koperasi bersal dari anggota, oleh anggota dan untuk anggota Koperasi Pasar Srinadi, dan anggotanya adalah Masyarakat Klungkung. Sehingga tidak ada kaitan merosotnya Koperasi Pasar Srinadi dengan pencalonan Nyoman Suwirta. Isu-isu black camIpaign sengaja dihembuskan oleh pihak-pihak tertentu dengan harapan simpati masyarakat menurun. Tetapi yang terjadi malah sebaliknya elektabilitas Suwirta-Kasta malah meroket baik di Dawan, Banjarangkan, Klungkung dan Nusa Penida, Hasilnya, muncul ketakutan pihak-pihak tertentu tersebut dengan jalan perobekan spanduk pasangan Nomor urut empat (4) ini. Melalui kajian lebih mendalam, orang-orang yang menghebuskan isu kampanye hitam biasanya menggunakan media-media underground misalnya sms, blackberry messenger yang tidak jelas orang yang menyebarkannya. Isu black campaign tidak punya alasan yang jelas, data yang akurat dan siapa penyebar resminya. Masyarakat Klungkung khususnya Pemilukada 2013 sudah cerdas dan bisa membaca permaianan politik, justru simpati masyarakat Klungkung
52 Hitam Putih Nyoman Suwirta
Hitam Putih Nyoman Suwirta 53
Poleng simbol Ketegasan Suwirta-Kasta Tanpa Ragu
P
oleng adalah perpaduan warna kotak hitam putih di Bali. Poleng
merupakan simbolisasi rwa bineda yaitu antara baik dan buruk yang selalu
melingkupi kehidupan manusia. Simbol poleng dijadikan ciri khas pasangan Suwirta-Kasta, calon bupati-calon Wakil Bupati Klungkung pada Pemilukada Klungkung 2013. Ketika dikonfirmasi tentang penggunaan simbol poleng, pihak Suwirta mengatakan bahwa poleng yang terdiri warna hitam putih berarti ketegasan pemimpin tanpa ragu. “Ketegasan tanpa ragu tampak diwarna hitam putih, hitam ya hitam, putih ya putih,” ujar simpatisan Suwirta. Selain hal tersebut, warna poleng selaras dengan karakter calon bupati dan wakil bupati dari Partai Gerindra, PNBK dan Nasdem ini, Nyoman Suwirta dan Made Kasta. Ini bisa dilihat dari keberhasilan me-manage Koperasi Pasar Srinadi yang bisa tumbuh dan berkembang dengan pesat sampai sekarang. Sangat sulit
Eros Djarot mendukung ketegasan Suwasta dengan simbol POLENG.
Koperasi Pasar Srinadi dipercaya masyarakat sedemikian besarnya apabila tidak diatur dengan baik. Ketegasan dalam menegakkan aturan tapi tidak kaku menyebabkan masyarakat menyimpan uang dan meminjam uangnya di koperasi, demikian pula membeli barang dan jasa di Koperasi yang dirintis Suwirta. Poleng juga menjadi ciri khas yang dijadikan branding oleh Suwirta-Kasta.
54 Hitam Putih Nyoman Suwirta
Hitam Putih Nyoman Suwirta 55
Dalam teori marketing, politik branding sangat menentukan kemenangan
Klungkung akan berbondong-bondong ke TPS tanggal 23 Agustus 2013,
calon bupati dan wakil bupati, ini terbukti ketika Jokowi dengan kotak-
mencoblos nomor 4. Kecuali masyarakat menginginkan Klungkung seperti
kotaknya memenangi Pemilukada DKI. Poleng juga telah menjadi warna
ini-ini saja, tidak ada perubahan menuju perbaikan alias stagnan.
hitam putih yang sangat begitu dikenal di Bali. Ketika melihat kain poleng itu identik dengan warna yang sering digunakan di setiap pura, sehingga mind set-nya masyarakat sudah terekam dengan baik. Sebuah kecerdasan alamiah yang dimiliki tim Suwirta-Kasta dalam mengkemas politik untuk menggaet suara masyarakat. Belakangan ada kandidat lain yang kepincut meniru ciri khas poleng ini. Poleng kandidat lain ini terkesan mengekor dan meniru walaupun harus diakui warna siapapun boleh memakai terlebih kain poleng. Istilah pengekor dengan kata dasar ekor jelas akan selalu adanya di belakang dan tidak mungkin di depan dalam rangka menggaet simpati masyarakat. Walaupun demikian ikut menggunakan khas poleng oleh kandidat lain juga bisa diartikan nebeng popular karena mungkin belum merasa terkenal, atau mungkin bisa diartikan menyamarkan ketenaran Suwirta-Kasta sehingga masyarakat menjadi gamang akan branding Suwirta-Kasta ini. Terlepas dari perebutan warna poleng, semua harus dikembalikan ke rohnya bahwa branding politik harus selaras dan sesuai karakter calon dan wakil bupati sehingga tidak timpang. Dalam dunia marketing, sebagus-bagusnya kemasan, branding dan iklan tetapi apabila kualitas “barang” yang “dijual” tidak sesuai dengan pemasarannya jelas akan tidak diminati masyarakat. Beda halnya Suwirta-Kasta yang sudah mengakar di masyarakat. Trust (kepercayaan) berasal dari kata true (kebenaran), sehingga bisa disimpulkan kepercayaan masyarakat yang sedemikian tinggi untuk memilih SuwirtaKasta lebih pada kebenaran, ketegasan tanpa ragu yang dimiliki. Masyarakat
56 Hitam Putih Nyoman Suwirta
Hitam Putih Nyoman Suwirta 57
Mengapa Masyarakat Klungkung Harus Memilih Suwirta - Kasta?
P
esta demokrasi pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Klungkung periode
2013-2018 tinggal menghitung hari. Tepatnya tanggal 23 Agustus 2013 akan dilakukan pemilihan secara serentak di empat kecamatan. Kecamatan tersebut adalah Klungkung, Nusa Penida, Dawan dan Banjarangkan. Dari 4 pasang calon kandidat, cabup dan cawabup yang ada, nama I Nyoman Suwirta dan I Made Kasta santer memenangi Pemilukada kali ini. Calon pasangan Bupati No urut empat ini dicalonkan Partai Gerindra, Nasdem, PNBK. Belakangan nama I Nyoman Suwirta dan Made Kasta disebut pasangan ini pasangan “SUWASTA”. Suwasta lekat diingatan masyarakat Klungkung di empat kecamatan selaku penggerak ekonomi kerakyatan melalui Koperasi Pasar Srinadi. Koperasi terbaik nomor satu di Bali ini dan nomor 32 di Indonesia ini
Suwasta membawa Klungkung unggul dan sejahtera.
menjadi obat pelepas dahaga mandegnya ekonomi masyarakat di Klungkung. Betapa tidak galian C yang dulu diandalkan sebagai pendapatan daerah dan masyarakat, khususnya masyarakat Gunaksa sekarang sudah ditutup. Demikian pula pariwisata yang belum tergarap dengan baik. Pariwisata Lembongan yang dibiarkan berkembang sendiri tanpa ada peran pemerintah untuk ikut andil menatanya, demikian pula Kerta Gosa yang semakin sepi. Terlebih Kamasan juga sepi nyaris tanpa pengunjung yang berarti. Terlebih-
58 Hitam Putih Nyoman Suwirta
Hitam Putih Nyoman Suwirta 59
lebih ketika by Pass Ngurah Rai yang langsung tembus ke Goa Lawah seolah
sosialnya akan menggenjot pariwisat di Klungkung. Khususnya menata
wisatawan langsung dibiarkan bablas ke Gili Trawangan ataupun yang mau
kelola pariwisata Lembongan, mengembangkan wisata Nusa Penida, menata
ke Tulamben ataupun Candidasa. Sisi lain, pasar yang digadang-gadang
kembali Kerta Gosa yang teridur lelap dan mulai rusak. Jejak kreatifitas seni
sebagai penggenjot ekonomi masyarakat dan peningkatan pendapatan asli
di Klungkung yang dulu sempat berjaya sekarang redup dan menghilang
daerah melalu restribusi dan parkir nyaris tidak ada sentuhan Pemerintah
harus dibangkitkan. Ketelatenan dan ketekunan Nyoman Suwirta serta
Klungkung untuk menatanya. Kita bisa saksikan dengan mata kepala sendiri
kedisplinan membesarkan Koperasi tidak saja teori manis di atas kertas,
betapa semrawutnya pasar galiran, pasar mentigi demikian juga pasar-pasar
bukan pula kajian indah seperti akademisi tetapi lebih bukti nyata yang
lainnya di Klungkung.
tidak terbantahkan bahwa Klungkung bisa maju apabila di pimpin Nyoman
Beranjak dari seabreg masalah tersebut, pemimpin yang akan dipilih
Suwirta-Kasta. Itulah alasan logis mengapa masyarakat Klungkung perlu
melalui Pemilukada 23 Agustus harus bisa menjawab permasalahn itu.
memilih Suwirta-Kasta, pasangan calon bupati dan wakil bupati nomor 4
Tampaknya dari sekian calon yang ada, Nyoman Suwirta-Kasta yang mampu
untuk periode 2013 – 2018 pada tanggal 23 Agustus mendatang.
menjawab segala permasalahan Klungkung yang ada. Pasangan Suwirta-Kasta ini tidak sekedar janji-janji tetapi telah membuktikannya melalui Koperasi Pasar Srinadi. Mengelola koperasi dengan sangat baik dari kumpulan uang masyarakat, diolah sehingga menjadi besar tumbuh menjadi 9 jenis usaha seperti sekarang. Ada water boom, perumahan, mini market, bengkel mobil, radio, toko bangunan, percetakaan dan sebagainya. Apabila Suwirta-Kasta diberikan kesempatan tentu cara berpikirnya adalah bagaimana konsep ekonomi kerakyatan yang telah dipraktekaannya akan diiplementasikan. Koperasi yang anggaran masih dari anggota kelompok saja bisa maju, apalagi pemerintah daerah yang mempunyai SKPD, anggaran yang jelas, dan kewenangan yang cukup luas dalam mengelola potensi. Pasar pun jelas akan diatur oleh Suwirta karena ia telah membuktikan dengan pengaturan mini market tragia yang diakuisisi Koppas, demikian juga pusat grosir di pasar galiran menjadi toko yang paling rapi ditengah kesemrawutan Pasar Galiran. Pariwisat sebagai potensi terbesar dengan kemampuan jiwa corporate
60 Hitam Putih Nyoman Suwirta
Hitam Putih Nyoman Suwirta 61
Alasan Memilih Suwirta-Kasta di Pemilukada Klungkung 2013
K
etika pihak manajemen sumber daya manusia merekrut tenaga kerja,
banyak aspek yang menentukan diterimanya seseorang menjadi karyawan. Faktor-faktor tersebut biasanya disebut IQ, SQ dan EQ. IQ (kecerdasaan intelektual) adalah ukuran kemampuam intelektual, analisis, logika, dan rasio seseorang, IQ merupakan kecerdasan otak untuk menerima, menyimpan, dan mengolah informasi menjadi fakta. SQ (kecerdasan spiritual) adalah kemampuan seseorang untuk mengerti dan memberi makna pada apa yang dihadapi dalam kehidupan sehingga seseorang akan memiliki fleksibilitas dalam menghadapi persoalan. EQ (kecerdasan emosional) adalah kemampuan mengenali perasaan sendiri dan perasaan orang lain, kemampuan memotivasi diri sendiri, serta kemampuan mengolah emosi dengan baik diri sendiri dan orang lain. Terkait dengan pemilihan pemimpin, tiga faktor ini harus dimiliki secara berimbang sehingga mampu
Salah satu kepedulian Nyoman Suwirta.
berpikir inovatif, tekun, dan jujur. Kepercayaan rakyat didapatnya pun tinggi dalam mengemban tugas-tuganya. Terkait dengan Pemilukada Klungkung 2013, pemilih harus juga memperhatikan 3 aspek itu. Rakyat Klungkung sebagai pemilih merupakan manajemen sumber daya manusia apabila diibaratkan perusahaan. Rakyatlah yang menentukan, menyeleksi dan memilih sehingga mampu
62 Hitam Putih Nyoman Suwirta
Hitam Putih Nyoman Suwirta 63
membawa Klungkung unggul dan sejahtera. Rakyat bisa menilai calon
dan besar kalau Suwirta tidak tekun, jujur, sabar. Pastinya Koppas sudah
bupati dan calon wakil bupatinya berdasarkan rekam jejak dan visi misinya.
dari dulu bangkrut apabila Suwirta korupsi, tidak tekun dan serampangan
Klungkung yang masih jauh tertinggal dari Kabupaten lainnya di Bali bisa
mengambil keputusan, karena ia Manager Umum Koppas.
mengalami perkembangan positif. Pemimpin yang cerdas dengan IQ yang
Kecerdasan emosi yang dimilik Nyoman Suwirta tidak kalah pentingnya.
baik ditandai dengan kemampuannya menangkap peluang, berikir inovatif,
Kewibawaan dan sikap rendah hati Nyoman Suwirta dan Mangku Made
mengelaborasikan segala potensi yang dimiliki daerahnya sehingga mampu
Kasta juga dilihat dari kemampuan memimpin Koppas sehingga orang-
menjawab permasalahan-permasalahan masyarakat Klungkung.
orang yang dipimpin dengan kesadaran penuh taat pada aturan yang dibuat
Kecerdasan spiritual yang ditandai dengan semangat hidup yang tinggi
Koppas. Kecerdasan emosi yang baik akan mampu membuat dream team,
dalam menghadapi segala peliknya hidup. SQ yang baik biasanya ditandai
dan mampu mengenali potensi orang-orang yang dipimpinnya. Hal ini
dari seseorang yang jujur, tekun, sabar, dan memegang prinsip-prinsi
menyebabkan Koppas tumbuh dan berkembang dengan baik, menempatkan
spiritual. SQ yang baik seorang Calon Bupati Klungkung akan mampu
posisi orang pada minat, bakat dan keahliannya sebagai dasar optimalisasi
menghindarkan sikap mengeluh, korupsi, kolusi dan nepostisme. Sedangkan
keberhasilan koperasi.
EQ sebagai suatu rasio kematangan emosi dari seorang pemimpin mampu
Secara tidaklangsung, Suwirta sudah membuktikan, bukan sekedar janji-
tampil selalu stabil walaupun dalam keadaan apapun, tidak membeda-
janji manis angin surga yang tidak jelas, sehingga kita sebagai masyarakat
bedakan masyarakatnya, bahkan mampu membuat masalah yang ada
Klungkung tidak punya alasan untuk tidak memilih Suwirta-Kasta pada
menjadi motivasi, inspirasi untuk meningkatkan daya juang masyarakat
Pemilukada 2013 yang diadakan 23 Agustus 2013. Kita masyarakat
Klungkung.
Klungkung adalalah HRD yang siap menyeleksi dan memilih bupati dan
Dari ke-empat calon yang ada, pasangan nomor 4, Suwirta-Kasta
wakil Bupati Klungkung periode 2013 – 2018 untuk membawa Klungkung
yang memiliki tiga aspek itu secara mendekati sempurna. Kecerdasan
ke arah yang lebih baik. Suwirta Kasta adalah pilihan yang tepat menduduki
intelektualnya bisa dilihat dari kemampuannya membuat inovasi-inovasi
kursi Bupati dan wakil Bupatinya.
usaha sehingga bisa mengembangkan Koperasi Pasar Srinadi menjadi 9 usaha. Ini sebuah kecerdasan dalam menangkap peluang dan memberikan sentuhan kreatifitas melalui variasi usaha-usaha kreatif. Kecerdasan Spiritual Suwirta-Kasta tidak usah diragukan lagi. Mengingat Koperasi Pasar Srinadi yang dirintisnya mulai dari nol, sedikit demi sedikit, akhirnya menjadi usaha yang lebih besar. Sangat mustahil Koperasi Pasar Srinadi bisa tumbuh
64 Hitam Putih Nyoman Suwirta
Hitam Putih Nyoman Suwirta 65
Suwirta-Kasta Cabup Klungkung yang “Bejo”
O
rang pintar memang mengalahkan orang bodoh. Tetapi dalam
hidup dan kehidupan pintar saja tidak cukup. Karena orang pintar bisa dikalahkan orang yang beruntung. Ini telah dibuktikan dengan Pilgub DKI Jakarta tempo lalu, antara Jokowi-Ahok dan Foke. Walaupun tidak bergelar profesor, Jokowi membuktikan bahwa dengan bersih, jujur dan ojo dumeh-
nya “Bejo” Jokowi menang diputaran ke-2 Pemilukada DKI. Hal serupa juga berlaku di Pemilukada Klungkung untuk memilih calon bupati dan Wakil Bupati Klungkung untuk masa 2013 – 2018. Didukung Partai Gerindra, PNBK, Nasdem, dan masyarakat, Suwirta-Kasta yang notabena icon Koperasi Pasar Srinadi yang sudah merakyat tampaknya akan memenangi Pemilukada Klungkung ini. Bukannya tanpa alasan, banyak sebab yang logis mengapa Suwirta memenangi perhelatan demokrasi ini.
Suwasta paket super Bejo.
Alasan pertama adalah secara geopolitik Suwirta adalah orang Nusa Penida yang mempunyai jumlah suara yang terbesar ke-dua setelah Kecamatan Klungkung. Kita contohkan kemenangan Mangku Pastika di Pilgub yang baru lewat karena menang telak di Buleleng. Demikian Juga Nyoman Suwirta dan Mangku Kasta akan meraup suara besar di Pulau Nusa Penida. Dibandingkan dengan Pemilukada tahun 2008, kandidat dari Nusa Penida jumlahnya 3 orang sehingga suara di Nusa Penida terpecah
66 Hitam Putih Nyoman Suwirta
Hitam Putih Nyoman Suwirta 67
belah. Sedangkan pada kali ini, suara masyarakat dipastikan akan diraup
Perjuangan sekarang diserang berbagai isu terkait mangkraknya Dermaga
setidaknya 70% dari 37 ribuan suara di Nusa Penida. Peroleha 70% suara
Gunaksa dan sejumlah kapal ikan di Kusamba. Ini semakin menguatkan
dari masyarakat Nusa Penida juga tanpa alasan, ini dikarenakan data
mengapa Suwirta-Kasta yang notabena dari pulau terkecil Ceningan
kemenangan Mangku Pastika saja di Nusa Penida 67,8%. Apalagi Nyoman
menggerakan ekonomi kecil melalui koperasi kalau diberikan kesempatan
Suwirta yang notabena “ayam” aduannya masyarakat Nusa Penida, tentunya
oleh masyarakat. Klungkung akan berkembang menjadi daerah yang akan
perolehan 70% bukan angka karangan semata. Persentase 70% ini bisa
diperhitungkan di Bali dengan pertumbuhan ekonomi yang baik. Idiom
kurang kalau masyarakat Nusa Penida mudah dipecah belah, “dibeli”
mengubah yang besar harus memulai dari yang kecil, Suwirta-Kasta akan
dengan janji-janji muluk. Kemungkinan sangat kecil mengingat Nusa Penida
membuktikan kepada masyarakat Klungkung. Itu sudah ia lakukan melalui
sudah lama merasa dianaktirikan. Ketimpangan jelas pada jalan, air dan
Koperasi selama 27 tahun.
pelabuhan yang masih sangat jauh dari harapan. Dipastikan masyarakat Nusa Penida memilih orang yang bisa merasakan kepahitan hidup di pulau ini dan Nyoman Suwirta merasakan hal ini. Realitas kedua adalah calon Puri Klungkung pecah dua yaitu Tjok Bagus dan Tjok Raka. Sehingga suara pemilih di klungkung pecah dua pada kandidat itu. Padahal kalau puri bersatu kemungkinan bisa menang, tetapi yang namanya bejo Suwirta-Kasta ibarat kuda hitam yang melesat mengambil keuntungan dari pecah kongsi kandidat puri ini. Terlebih Suwirta lama hidup dan berkembang di Klungkung selaku praktisi Koperasi Pasar Srinadi sehingga bisa dimaklumi suara masyarakat Klungkung akan lebih lari ke Suwirta-Kasta yang telah membuktikan dengan ekonomi kerakyatan, tidak sekedar janji-janji muluk. Keberuntungan ketiga, jagoan PDI Perjuangan selaku partai penguasa di Klungkung dengan kandidatnya Anom-Regeg tidak begitu populer. Hanya mengandalkan orang partai yang berlambang moncong putih ini. Sementara kiprahnya Anom-Regeg hanya sebagai anggota dewan yang kinerjanya masih dipertanyakan. Sebagai Partai yang berkuasa PDI
68 Hitam Putih Nyoman Suwirta
Hitam Putih Nyoman Suwirta 69
70 Hitam Putih Nyoman Suwirta