TEKNOBUGA Volume 1 No.2 – November 2014
PENGARUH POLA MAKAN TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA BIDANG KEAHLIAN TATA BOGA DI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN [SMK] NEGERI 3 PATI TAHUN PELAJARAN 2010 - 2011
Heni Wijayanti
[email protected] SMKN 3 Pati Abstract: The reaserch consist of two variables: the diet as the independent variable and learning achievement as the dependent variable. The sampling technique that use is Random Proportional Sampling technique because the samples in this reaserch is take from each class as much as 25% were randomly numbered 75 students. The results of this research indicate that dietary’s students of Vocational High School 3 Pati include in the medium category (53.3%) and academic achievement include the medium category (44%). From the analysis , it is get RXY = 0.874> table R 0.227 at the significant level of 5%, table R 0.296 at significant level of 1%. While the results of the calculation of the determinant coefficient (R2) get results of 0.765 or 76.5%. Keywords: healthy diet that optimize learning achievement
Abstrak : Penelitian ini terdiri dari dua variabel yaitu pola makan sebagai variabel bebas dan prestasi belajar sebagai variabel terikat. Teknik sampling yang digunakan adalah teknik Proporsional Random Sampling karena sample dalam penelitian ini diambil dari masing-masing kelas sebanyak 25 % secara acak berjumlah 75 orang siswa. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pola makan siswa keahlian Tata Boga SMK Negeri 3 Pati termasuk dalam kategori sedang (53,3%) dan prestasi belajarnya termasuk kategori sedang (44 % ). Dari analisis diperoleh rxy =0,874 > r tabel 0.227 pada taraf signifikan 5 %, r tabel 0.296 pada taraf signifikan 1 %. Sedangkan hasil dari penghitungan koefisien determinan (R2) diperoleh hasil 0.765 atau 76.5%. Kata Kunci : Pola makan yang sehat mengoptimalkan prestasi belajar.
Pendahuluan Tujuan pendidikan Tata Boga /
negara
yang produktif, adaptif
kreatif.
Sekolah
dan
Menengah Kejuruan
Restoran adalah membekali tamatannya
(SMK) Negeri 3 Pati adalah salah satu
agar mandiri dan memiliki pengetahuan,
Sekolah Menengah Kejuruan bidang
keterampilan
yang
keahlian pariwisata yang menyiapkan
terintegrasi dalam kecakapan kerja di
peserta didiknya agar menjadi warga
bidang
sesuai
negara
pengetahuan,
kreatif.
boga
pengembangan
serta
/
sikap
restoran ilmu
teknologi, dan tuntutan dunia kerja.
yang produktif, adaptif
Prestasi
belajar
dan
merupakan
Sekolah
Menengah Kejuruan (SMK)
perubahan tingkah laku pada diri siswa
Negeri
3 Pati adalah salah satu
setelah melakukan kegiatan belajar.
Sekolah Menengah Kejuruan bidang
Dengan
demikian
keahlian pariwisata yang menyiapkan
merupakan
peserta didiknya agar menjadi warga
memiliki
hasil
kemampuan
kualitas
yang
belajar
baru
yang
lebih
tinggi
42
TEKNOBUGA Volume 1 No.2 – November 2014
dibandingkan kemampuan sebelumnya.
yang berasal dari dalam diri seseorang
Kemampuan
itu
diperoleh
dari
maupun yang berasal dari luar diri
kemampuan
yang
mengarah
pada
individu. Guru merupakan salah satu
penguasaan pengetahuan, kecakapan
faktor
dan kebisaan.
seseorang,
Pola makan adalah cara atau kebiasaan
makan
yang
dilakukan
yang
sebagai
berasal di
dari
sini
luar
guru
seorang
diri
berperan
pendidik
yang
diharapkan dapat memberikan bekal
seseorang atau sekelompok orang yang
ilmu
dipengaruhi
adat
kepada siswa didiknya serta guru di
Kebiasaan
dalam mendidiknya haruslah mampu
setempat
oleh dan
beberapa
lain-lain.
pengetahuan
makan sebenarnya merupakan factor
membimbing
yang
determinan
makan.
siswa
kepandaian
didiknya
dalam
terhadap
perilaku
mencapai target atau tujuan belajarnya.
makan
diartikan
Cara Mengevaluasi Prestasi Belajar
dari
kegiatan
Kebiasaan
sebagai
dan
karakteristik
Prestasi belajar pada program
kontinyu (berulang kali) dari individu
keahlian
dalam memenuhi kebutuhan makan,
Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 3
sehingga kebutuhan fisiologis, social
Pati,
dan
kompetensi yang telah tuntas. Tinggi
emosionalnya
dapat
terpenuhi
(Almatsier,2009).
tata
diambil
boga
dari
di
Sekolah
nilai-nilai
setiap
rendahnya prestasi belajar yang dicapai
Slameto menyatakan bahwa “
siswa dengan melihat tinggi rendahnya
belajar ialah suatu proses usaha yang
nilai rata-rata yang tertera pada raport.
dilakukan seseorang untuk memperoleh
Sedangkan produktifitas kerja dapat
suatu perubahan tingkah laku yang baru
dilihat dari nilai praktek dan dari hasil
secara
hasil
yang dicapai baik kualitas maupun
dalam
kuantitas. Untuk Prestasi belajar siswa
berinteraksi dengan lingkungannya “
dapat dilihat dalam hasil raport yang
(2003:2).
belajar
dihasilkan dari nilai – nilai harian, nilai
dalam
tugas minimal 2 dan nilai tes terakhir
keseluruhan.
pengalamannya
merupakan kepribadian,
Sebagai
sendiri
Sedangkan
“
perubahan yang
dimanifestasikan
yang dirumuskan sebagai berikut :
sebagai pola-pola respon yang baru yang berbentuk keterampilan, sikap,
Na =
kebiasaan, pengetahuan dan kecakapan “
(Nana
Syaodiah
Sukmadinata,
2004:155)
NHx 2 NT NUS 4
Keterangan : Na
= Nilai akhir.
Prestasi belajar yang dicapai
NH = Nilai Harian.
oleh siswa tidak lepas dari berbagai
NT = Nilai Tugas.
faktor yang menentukan baik itu faktor
NUS =Nilai ujian terakhir.
43
TEKNOBUGA Volume 1 No.2 – November 2014
Sedangkan nilai produktif dalam
dibuktikan kebenarannya. Berdasarkan
raport dihasilkan dari nilai – nilai
permasalahan
harian praktek maupun teori yang
pada landasan teori di atas, maka
dirumuskan sebagai berikut :
hipotesis yang diajukan penulis dalam
dengan
bertitik
tolak
penelitian ini adalah “ Ada hubungan Na = 70 % NHP + 30 % NHT
positif
Keterangan : Na
antara
pola
makan
dengan
prestasi belajar pada siswa program
= Nilai akhir.
keahlian
NHP
= Nilai Harian Praktek.
NHT
= Nilai Harian Teori.
tata
boga
di
Sekolah
Menengah Kejuruan (SMK)Negeri 3 Pati “.
Menurut Ali Khomsan (2009) kebutuhan
METODOLOGI PENELITIAN
bahan makanan dalam sehari untuk remaja laki-laki dan remaja putri adalah sebagai berikut:
Penelitian ini dilaksanakan sejak adanya persetujuan dari Kepala sekolah sampai bulan Desember 2006 kurang
Remaja laki-laki:
lebih
-Nasi8 gelas : 450 gram beras
3
bulan.
Adapun
tempat
pelaksanaan di lakukan di SMK Negeri 3
-Daging 2 potong sedang :100 gram
Pati. Penelitian ini merupakan jenis
-Tempe 2 potong sedang : 100 gram
penelitian “expost facto” dan penelitian
-Sayur 1,5 gelas : 150 gram -Buah 2 potong : 200 gram -Gula pasir 5 sendok makan : 50 gram
korelasional.
Expost
pengumpulan
data
facto
artinya
dan
analisis
berdasarkan peristiwa yang telah terjadi
-Minyak 4 sendok makan : 40 gram
dan kemudian dibuktikan melalui data
-Susu 1 gelas
untuk menemukan faktor-faktor atau
Remaja putri:
sebab-sebab
-Nasi 5 gelas : 350 gram beras
melatarbelakangi
peristiwa tersebut. Analisis dalam hal ini
-Daging 2 potong sedang : 100 gram
dilakukan dengan apa adanya tanpa
-Tempe 2 potong sedang : 100 gram
ada perlakuan atau pelatihan khusus
-Sayur 1,5 gelas : 150 gram
terlebih
-Buah 2 potong : 200 gram
dahulu
(Sugiyono,
2004)
Penelitian korelasional adalah penelitian
-Gula pasir 5 sendok makan : 50 gram -Minyak 4 sendok makan
yang
yang bertujuan untuk menemukan ada :
40 gram
tidaknya
hubungan
dengan
membandingkan hasil pengukuran dua
-Susu 1 gelas
variabel
yang
berbeda
agar
daapt
menentukan tingkat hubungan antara Hipotesis Penelitian Hipotesis
merupakan
variabel-variabel dugaan
yang bersifat sementara dan harus
tersebut.
Variabel
penelitian adalah obyek penelitian atau apa yang menjadi titik perhatian suatu
44
TEKNOBUGA Volume 1 No.2 – November 2014
penelitian ‘’(Sugiyono, 2004) .Dalam
determinan terhadap perilaku makan.
penelitian ini melibatkan dua variabel
Pola makan ini yang akan diukur melalui
yaitu
instrumen
varibel
yang
mempengaruhi
yang
disusun
oleh
disebut variabel bebas (X) yaitu pola
peneliti.Prestasi belajar adalah suatu
makan dan variabel yang dipengaruhi
keberhasilan yang telah dicapai siswa
disebut variabel terikat (Y) yaitu prestasi
setelah
belajar, untuk
pembelajaran
hubungi
ini
lebih jelasnya disain dapat
dilihat
dalam
paradigma berikut:
mengikuti
tertentu yang diterapkan oleh peneliti
Definisi Operasional Variabel Penelitian Pola makan adalah cara atau yang
dilakukan
seseorang atau sekelompok orang yang
sebenarnya
Penelitian
mempunyai kualitas serta karakteristik
Y= Prestasi belajar
setempat.
Sampel
yang terdiri dari obyek atau subyek dan
X= Kebiasaan/ pola makan
oleh
Dan
Populasi adalah wilayah generalisasi
Keterangan:
dipengaruhi
waktu
tertentu sesuai dengan tujuan yang
Populasi Y
makan
kurun
telah ditetapkan.
X
kebiasaan
dalam
program
beberapa
Kebiasaan merupakan
adat makan
faktor
yang
untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya
(Sugiyono,
2004)
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa program keahlian tata boga
Sekolah
Menengah
Kejuruan
(SMK) Negeri 3 Pati 2006 / 2007 dengan jumlah 310 siswa.
Tabel Jumlah Populasi Kelas
Jumlah Siswa
1 Restoran 1
34 siswa
1 Restoran 2
33 siswa
1 Restoran 3
33 siswa
2 Restoran 1
37 siswa
2 Restoran 2
38 siswa
2 Restoran 3
38 siswa
3 Restoran 1
32 siswa
3 Restoran 2
33 siswa
3 Restoran 3
32 siswa
Jumlah
310 siswa
Sumber : Data Sekunder, 2006 Sampel adalah sebagian atau
menentukan perkiraan besarnya sampel
wakil populasi yang diteliti (Suharsimi
maka apabila subyeknya kurang dari
Arikunto,
100 lebih baik diambil semua sehingga
2002:109).
Di
dalam
45
TEKNOBUGA Volume 1 No.2 – November 2014
penelitiannya
penelitian
unsur yang tidak homogen dan berstrata
jumlah
secara proporsional. Subyek penelitian
subyeknya besar, maka dapat diambil
adalah siswa pada program keahlian
antara 15% atau 20 – 25% atau lebih
tata
(Sugiyono,
penelitian
Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 3
sampel tidak semua populasi menjadi
Pati 2006/2007 dengan jumlah 310
subyek penelitian. Oleh karena itu,
siswa. Dari jumlah populasi tersebut
dalam penelitian ini akan digunakan
akan diambil sampel sebanyak 25 %
proposional
dari masing – masing kelas. Jadi jumlah
populasi.
merupakan
Selanjutnya
2004).
jika
Pada
sample.
pengambilan
sampel
Teknik proporsi
/
imbangan. Teknik ini digunakan apabila populasi
mempunyai
anggota
boga
sampel
/
restoran
yang
di
Sekolah
digunakan
dalam
penelitian ini adalah 75 siswa.
atau
Tabel Sampel Penelitian Kelas
Sampel yang diambil
Jumalah siswa
25 %
I Rest 1
34 siswa
8 siswa
I Rest 2
33 siswa
8 siswa
I Rest 3
33 siswa
8 siswa
IIRest 1
37 siswa
9 siswa
II Rest 2
38 siswa
9 siswa
II Rest 3
38 siswa
9 siswa
III Rest 1
32 siswa
8 siswa
III Rest 2
33 siswa
8 siswa
III Rest 3
32 siswa
8 siswa
310 siswa
75 siswa
Jumlah
Teknik Pengumpulan Data
cara
pertanyaan yang harus diisi oleh orang
Teknik pengumpulan data adalah
yang akan diukur (responden).
yang
Instrumen Penelitian
digunakan
dalam
suatu
penelitian untuk tujuan mendapatkan keterangan
–
keterangan
yang
Instrumen
penelitian
adalah
alat bantu yang digunakan oleh peneliti
berhubungan dengan penelitian yang
dalam
dilakukan
data.
menggunakan suatu metode. Instrumen
data
dalam
yang digunakan untuk mengumpulkan
menggunakan
metode
data tentang kebiasaan /pola makan
yaitu :1)Metode Angket ,disebut juga
menggunakan metode wawancara dan
dengan kuesioner adalah sebuah daftar
angket.
Teknik penelitian
guna
memperoleh
pengumpulan ini
mengumpulkan
Sedangkan
data
dengan
instrumen
yang
digunakan untuk mengumpulkan data
46
TEKNOBUGA Volume 1 No.2 – November 2014
tentang prestasi diambil dari rapor atau
buku nilai, raport, legger dan lain-lain.
buku nilai . Skala pengukuran yang
Sistem penilaian pada tes angket dan
digunakan adalah model skala likert
wawancara
yang menyediakan 4 alternatif jawaban.
memberikan pertanyaan dan pernyataan
Tes verbal akan dibuat dalam bentuk
yang harus dijawab oleh responden.
pilihan ganda dengan jumlah 30 soal
Instrumen
dengan 4 pilihan jawaban. Pemberian
disesuaikan dengan sumber daya dan
skor untuk pernyataan positif adalah
metode
4,3,2,1 dan untuk pernyataan negatif
mengungkap masing – masing variabel
adalah 1,2,3,4.. Sedangkan prestasi
disusun kisi – kisi instrumen sebagai
belajar
berikut:
datanya
diambilkan
dari
dilakukan
dengan
pengumpulan
pengumpulan
data
data
untuk
dokumentasi yang sudah ada misalnya Tabel KISI – KISI ANGKET POLA MAKAN Variabel
Konsep
Indikator
Sub Indikator
No Item
Pengukuran Makan pagi
1,2
Makan
Makan siang
3, 4
Keluarga
Makan malam
5, 6
Kualitas makanan
Karbohidrat
7, 8, 9
yang dikonsumsi
Protein
10, 11
Vitamin
12, 13
Lemak
14, 15
Mineral
16, 17
Makanan pokok
18, 19
Lauk pauk
20, 21, 22
Sayur
23, 24, 25
Buah
26, 27
Susu
28,29,30
Pola
Mengukur Pola
Makan
Keteraturan makan
Kuantitas makanan
Uji Coba Instrumen Penelitian Di
dalam
mempunyai tinggi,
penelitian
kedudukan
karena
data
yang
bermutu tidaknya hasil penelitian dan data
juga tergantun baik tidaknya instrumen
paling
pengambilan data, sehingga instrumen
merupakan
harus
diujicobakan
terlebih
dahulu.
penggambaran variable yang diteliti dan
Besarnya subyek untuk uji coba tidak
berfungsi
sebagai
pembuktian
dapat
hipotesis.
Oleh
itu,
pasti. Namun semakin banyak uji coba
tidaknya
data
alat
karena sangat
benar
menentukan
maka
diketahui
akan
jawabannya
semakin
baik,
secara
karena
47
TEKNOBUGA Volume 1 No.2 – November 2014
memberikan
gambaran
jelas.
Validitas adalah suatu ukuran
Sebagai patokan, subyek uji coba skala
yang menunjukkan kevalidan atau
kecil dapat dilakukan terhadap 1 – 5
kesahihan suatu instrumen. Untuk
responden dan uji coba skala besar
menguji validitas setiap butir soal,
dapat dilakukan terhadap 15 – 50
maka
responden
dikorelasikan
(Sugiyono,
yang
2004)
Dalam
skor-skor
tiap
dengan
butir
skor
total.
penelitian ini instrumen diujicobakan
Skor butir dipandang sebagai X, dan
terhadap
skor total dipandang sebagai Y.
30
orang
siswa
program
keahlian Tata Boga SMK Negeri 3 Pati.
Adapun
rumus
Uji coba instrumen dimaksudkan untuk
adalah
mengetahui validitas dan reliabilitas dari
Moment dari Pearson (Sugiyono,
instrumen yang telah disusun.
2004) yaitu sebagai berikut :
rumus
yang
digunakan
korelasi
Product
1. Uji Validitas
rxy=
N XY ( X Y )
( N X 2 ( X ) 2 )( N Y 2 ( Y ) 2 )
Keterangan : rxy
=Koefisien korelasi antara butir x dan y
N
=Jumlah sampel
XY =Jumlah dari hasil perkalian antara skor X dan skor Y X =Jumlah skor X Y =Jumlah skor Y X =Jumlah dari pengkuadratan skor X Y =Jumlah dari pengkuadratan skor Y X =Jumlah pengkuadratan dari seluruh skor X 2
2
2
( Y ) 2 =Jumlah pengkuadratan dari seluruh skor Y Setelah
dilakukan
Validitas
dengan
korelasi
Product
pengujian
menggunakan Moment
uji
melalui
program
SPSS
12.0,
edisi
Singgih
Santoso tahun 2006 diperoleh hasil sebagai berikut :
48
TEKNOBUGA Volume 1 No.2 – November 2014
Tabel Rangkuman Uji Validitas Pola Makan Variabel
Sub Indikator
Jumlah
Sahih
Gugur
Ket. Item
Item Pola makan
gugur
Keteraturan
6
5
1
5
Kualitas makanan
11
10
1
16
Kuantitas makanan
13
12
1
22
Jumlah
30
27
3
Sumber : Data Primer Terolah, 2006 Dari 30 item variable pola makan,3 yaitu
item
nomor
dinyatakan 5,
16,
gugur
pada tiap butir dengan skor total.
22.
Hasil perhitungan dapat dilihat pada
dan
Selanjutnya untuk menguji validitas dilakukan
mengkorelasikan skor yang sahih
dengan
table berikut :
cara
Tabel Hasil Uji Validitas Variabel X Variabel
Sub Indikator
Item
rxy
R
table
N
Keterangan
=30;5 % Pola makan
Keteratutan
1–6
0.5604
0.361
Sahih
Kualitas
7 – 17
0.6068
0.361
Sahih
Kuantitas
18 - 30
0.5003
0.361
Sahih
Sumber : data Primer Terolah, 2006 Kemudian
diketahui
bahwa
r table, maka dinyatakan sahih atau
butir soal nomor 5, 16, dan 22,
dipercaya untuk pengambilan data
dinyatakan gugur, karena nilai rxy
penelitian.
yang diperoleh lebih kecil daripada
2. Uji Reliabilitas
nilai r table sebesar 0.361, sehingga
Reliabilitas
menunjukkan
butir-butir tersebut tidak digunakan
pada suatu pengertian bahwa suatu
untuk pengambilan data penelitian.
instrumen cukup dapat dipercaya
Hasil selengkapnya dapat dilihat
untuk
pada lampiran. Sedangkan butir –
pengumpul data karena instrumen
butir soal yang lain karena nilai rxy
sudah
yang diperoleh lebih besar daripada
adalah sebagai berikut :
digunakan
baik.
sebagai
Adapun
alat
rumusnya
49
TEKNOBUGA Volume 1 No.2 – November 2014
2 k b rii = 1 t 2 k 1
Keterangan :
b 2
Keterangan :
x x
rii : reliabilitas instrumen k
: banyaknya butir soal
b
2
: jumlah varians butir
t 2
: varians butir : jumlah skor x 2
skor x N
: jumlah varians total
: jumlah subyek Selanjutnya
Untuk mencari nilai varians tiap
b =
skor
reliabilitas dengan program SPSS
2
2
2
setelah
yang diperoleh dilakukan pengujian
butir digunakan rumus sebagai berikut :
x x N
: jumlah pengkuadratan
12.0 edisi Singgih Santoso tahun 2004, diperoleh hasil seperti pada
N
tabel 7 berikut ini :
Tabel Hasil Uji Reliabilitas Variabel
rii
Pola makan
0.926
r tabel N = 30;5 %
Keterangan
0.361
rii > r tabel Reliabel
Sumber : Data Primer Terolah, 2006 Teknik Analisis Data
data deskriptif dan uji hipotesis. Dari
Teknik analisis data adalah suatu
rerata
yang
diperoleh
cara yang digunakan untuk mengolah
dikategorikan
data
dengan norma sebagai berikut :
agar
dapat
dihasilkan
suatu
kesimpulan yang tepat. Menurut Marzuki (Sugiyono, 2004) tujuan analisis data
dan
membatasi
penemuan – penemuan hingga menjadi teratur,
tersusun
dan
lebih
berarti.
=
(Mi – 1 Sdi) – (Mi + 1 Sdi)
=
(Mi – 3 Sdi) – (Mi – 1 Sdi)
=
cukup
kurang Norma
dan analisis statistik.. Analisis deskriptif
berdasarkan
digunakan
memperhatikan
tentang
belajar
kurva
normal
skor
disusun dengan
terendah
dan
tertinggi ideal. Maka nilai rerata ideal
menetukan harga rerata ideal (Mi) dan
(Mi) dan standar deviasi (Sdi) dapat
standard deviasi ideal (Sdi) (Sugiyono,
dicari dengan rumus sebagai berikut :
Sedangkan
dan
tersebut
untuk
2004).
prestasi
mengungkapkan
kategori
(Mi + 1 Sdi) – (Mi + 3 Sdi )
Dalam penelitian ini analisis deskriptif
untuk
tiga
tinggi
dalam suatu penelitian adalah untuk menyempitkan
menjadi
dapat
analisis
statistik
digunakan untuk memberikan data –
Mi = ½ (Nit + Nir) Sdi = 1/6 (Nit – Nir)
50
TEKNOBUGA Volume 1 No.2 – November 2014
Keterangan :
Hipotesis
Mi = Mean deviasi ideal
hipotesis
Sdi = Standar deviasi ideal
alternatif (Ha) Hipotesis alternatif
Nit = Nilai / skor tertinggi ideal
menyatakan
Nir = Nilai / skor terendah ideal
antara variabel X dan Y untuk
1.Uji Hipotesis.
menguji
Pengajuan dimaksudkan
hipotesis
kerja
merupakan
atau
hipotesis
adanya
hubungan
hipotesis
menggunakan
tersebut
teknik
korelasi
menguji
Product Moment dari Pearson.
apakah hipotesis yang diajukan
Bila nilai r yang diperoleh sama
diterima
Dalam
dengan atau lebih besar dari nilai r
penelitian ini terdapat hipotesis
tabel, maka nilai r yang diperoleh
yang diajukan adalah : “ Ada
dinyatakan signifikan (Sugiyono,
hubungan
2004).
dengan rxy=
untuk
tersebut
atau
tidak.
antara
pola
prestasi
makan
belajar
“.
N XY ( X Y )
( N X 2 ( X ) 2 )( N Y 2 ( Y ) 2 )
Keterangan : rxy
=Koefisien korelasi antara butir x dan y
N
=Jumlah sampel
XY =Jumlah dari hasil perkalian antara skor X dan skor Y X =Jumlah skor X Y =Jumlah skor Y X =Jumlah dari pengkuadratan skor X Y =Jumlah dari pengkuadratan skor Y X =Jumlah pengkuadratan dari seluruh skor X 2
2
2
( Y ) 2 =Jumlah pengkuadratan dari seluruh skor Y 2. Uji Persyaratan Hipotesis Untuk menguji hipotesis digunakan
analisis
statistik
karena
penelitian
ini
adalah
penelitian korelasi. Maka syarat – syarat yang harus dipenuhi
korelasional. Agar kesimpulan
adalah
yang ditarik tidak menyimpang
digunakan
dari kebenaran maka terdapat
harus
syarat
secara random sampling dari
yang harus
dipenuhi,
a)Sampel dalam
sampel
yang
yang penelitian diambil
51
TEKNOBUGA Volume 1 No.2 – November 2014
populasi kesimpulan penelitian
dan sebaliknya jika P sama dengan atau
yang
lebih kecil dari 0,05 maka sebarannya
hendak
dikenakan.,
b)Hubungan antara variabel X
dinyatakan
dan Y merupakan garis lurus
2004), 2)Uji Linieritas, Uji Linieritas
dan
dilakukan
hubungan
interval,c)
linier
Bentuk
dan
tidak
normal
terhadap
(Sugiyono,
variabel
bebas
distribusi
secara sendiri – sendiri dengan variabel
variabel X dan Y dalam populasi
terikat. Pengujian linieritas hubungan
adalah
antara
mendekati
normal
(Sugiyono, 2004).
variabel
dilakukan
dengan
menetukan persamaan garisnya terlebih
Persyaratan untuk suatu
dahulu.
Persamaan
garis
regresi
korelasi dalam uji hipotesis antara
variabel X dan variabel Y adalah Y = ax
lain :1) Uji Normalitas, Uji ini
= k. Linieritas tidak korelasi disimpulkan
digunakan
mengetahui
dari peluang ralat P bedanya jika P lebih
apakah data dari masing – masing
besar dari 0,05 maka derajat hubungan
variabel berdistribusi normal atau
yang dipakai adalah hubungan linier,
tidak. Uji Normalitas dilakukan
sedangkan jika P beda, sama dengan
terhadap variabel secara sendiri –
atau lebih kecil dari 0,05, maka derajat
sendiri.
yang
hubungan yang dipakai tidak linier,
pengujian
misalnya dinyatakan kuadratik, kubik,
untuk
Adapun
digunakan
rumus
untuk
normalitas adalah menggunakan
atau kuartik (Sugiyono, 2004).
teknik chi – kuadrat.
Laporan Hasil Penelitian
2
( fo fh)
Distribusi
2
makan
fh 2
fo
Frekuensi
yang
diperoleh dari sampel fh
=
pola
data
yang
skor terendah 60, rerata (Mean) 70.03, = chi kuadrat
=
dengan
dari
terkumpul diperoleh skor tertinggi 78,
Keterangan :
sesuai
frekuensi
Frekuensi
Modus 70, Median 70, dan standar deviasi
4.060.
Untuk
jelasnya
perhitungan deskripsi data variable pola harapan
menurut kurva normal
makan siswa program keahlian Tata Boga di Sekolah Menengah Kejuruan
Apabila nilai chi kuadrat yang
(SMK) Negeri 3 Pati secara terperinci
diperoleh lebih kecil dari harga kritik,
tercantum dalam lampiran. Kemudian
maka
data penelitian variable pola makan
dapat
disimpulkan
bahwa
distribusi untuk suatu variabel adalah
siswa
normal atau jika P lebih besar dari 0,05
golongan yaitu tinggi, sedang, rendah,
maka sebarannya dinyatakan normal,
seperti tercantum dalam tabel berikut :
dikategorikan
menjadi
tiga
52
TEKNOBUGA Volume 1 No.2 – November 2014
Tabel Kategori Data Penelitian variabel Pola Makan No
Kategori
Interval
%
Frekuensi
1.
Rendah
60 – 65
8
10,7
2.
Sedang
66 - 71
40
53,3
3.
Tinggi
72 - 78
27
36
75
100
Jumlah Sumber : Data Primer, 2006
Dari tabel di atas diketahui bahwa ada
Pati termasuk dalam kategori sedang.
27 siswa atau 36 % dari 75 siswa yang
Distribusi frekuensi dari prestasi belajar
mempunyai pola makan yang baik,
sesuai dengan data yang terkumpul
sedangkan
pola
diperoleh
makan sedang ada 40 siswa atau 53,3
terendah
% dari 75 siswa dan yang mempunyai
Modus 73, Median 73, dan standar
pola makan rendah/ jelek ada 8 siswa
deviasi 4.114. Data penelitian variabel
atau 10,7 % dari 75 siswa. Berdasarkan
prestasi belajar dikategorikan menjadi
data di atas maka disimpulkan bahwa
tiga
pola makan siswa program keahlian
rendah, seperti tercantum dalam tabel
Tata
berikut :
yang
Boga
/
mempunyai
Restoran
Sekolah
skor 65,
tertinggi rerata
golongan
81,
(Mean)
skor 72.54,
yaitu tinggi, sedang,
Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 3 Tabel Kategori Data Penelitian variabel Prestasi Belajar No
Kategori
Interval
%
Frekuensi
1.
Rendah
64.9 – 70.2
23
30.7
2
Sedang
70.3 – 75.6
33
44
3
Tinggi
75.7 – 81.1
19
25,3
75
100
Jumlah Sumber : Data Primer Terolah, 2006 Dari tabel di atas diketahui bahwa ada
prestasi belajar siswa program keahlian
19 siswa atau 25,3 % dari 75 siswa
Tata
yang mempunyai prestasi belajar tinggi,
Kejuruan (SMK) Negeri 3 Pati ada pada
sedangkan yang mempunyai prestasi
kategori sedang.
belajar sedang ada 33 siswa atau 44 %
Pengujian Persyaratan Analisis Hipotesis
dari 75 siswa dan yang mempunyai
Boga
di
Pengujian
Sekolah
ini
Menengah
menggunakan
prestasi belajar rendah ada 23 siswa
berbagai cara yaitu : 1) Uji Normalitas,
atau 30.7 % dari 75 siswa.Berdasar data
Uji
di atas maka dapat disimpulkan bahwa
semua variabel yang diteliti secara
normalitas
dilakukan
terhadap
53
TEKNOBUGA Volume 1 No.2 – November 2014
sendiri-sendiri. Dalam penelitian ini ada dua
variabel
yang
harus
diuji
normalitasnya yaitu variabel pola makan
nilai Chi Kuadrat ( ) yang diperoleh 2
lebih besar dari nilai Chi Kuadrat ( ) 2
siswa (X) dan variabel prestasi belajar
tabel maka sebaran data tersebut tidak
(Y), Untuk menguji kenormalan sebuah
normal, sehingga untuk uji hipotesisnya
data penelitian digunakan rumus Chi
menggunakan statistik nonparametris.
Kuadrat ( ). Apabila nilai Chi Kuadrat
Pelaksanaan
2
analisis
data
menggunakan program komputer SPSS
( ) yang diperoleh lebih kecil dari nilai
12.0 edisi Singgih Santoso (2004),
Chi Kuadrat ( ) tabel maka sebaran
Adapun hasilnya dapat dilihat pada tabel
2
2
data tersebut normal, sebaliknya apabila
10 berikut ini :
Tabel Hasil Uji Normalitas No
Variabel
Db
P
2 Hitung
2 tabel 5 %
Sebaran
1
Pola makan
17
0.116
24.120
27.587
Normal
2
Prestasi belajar
16
0.202
20.427
26.296
Normal
Sumber : Data Primer Terolah, 2006
Dari tabel 10 di atas dapat diketahui
untuk uji hipotesis dapat digunakan uji
bahwa nilai Chi Kuadrat ( ) hitung
statitik parametris yaitu Korelasi Product
2
untuk variabel X yang diteliti lebih kecil daripada
Chi
( ) 2
Kuadrat
Moment, 2) Uji Linieritas, uji Linieritas digunakan untuk mengetahui apakah
tabel,
hubungan antara variabel bebas dan
sehingga dapat dikatakan sebaran data
terikat mempunyai hubungan linier atau
penelitian tersebut normal. Demikian
tidak.
juga nilai Chi Kuadrat ( ) hitung untuk
linieritasnya adalah pola makan siswa
variabel Y lebih kecil daripada Chi
dan prestasi belajar. Pelaksanaan uji
Kuadrat ( ) tabel, sehingga dapat
linieritas
2
2
dikatakan sebaran data penelitian untuk variabel Y normal. Oleh karena itu,
Hubungan
yang
akan
m,enggunakan
diuji
program
komputer SPSS 12.0, edisi Singgih Santoso (2004). Hasilnya dapat dilihat pada tabel 11 di bawah ini :
Tabel Hasil Uji Linieritas Variabel
Db
P
F hitung
F table 5
Keterangan
% Pola makan dengan prestasi belajar
16/57
0.195
1.360
2.36
F hit < F Tabel Linier
54
TEKNOBUGA Volume 1 No.2 – November 2014
Suber : Data Primer Terolah, 2006 Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa
Uji hipotesis dilakukan untuk
nilai F hitung sebesar 1.360 lebih kecil
mengetahui adanya hubungan antara
daripada F tabel sebesar 2.36, sehingga
variabel bebas dan variabel terikat.
dapat disimpulkan bahwa hubungan
Pengujian
antara variabel bebas pola makan siswa
dengan rumus Korelasi Product Moment
program
dan
menggunakan program komputer SPSS
variabel terikat yaitu prestasi belajar
12.0 edisi Singgih Santoso (2004). Hasil
bersifat linier.
uji korelasi dapat dilihat pada tabel 12
keahlian
Tata
Boga
analisis
data
dilakukan
sebagai berikut : Hasil Pengujian Hipotesis Tabel 12. Hasil Analisis Korelasi Product Moment Variabel
rxy
Pola makan terhadap
P
0.874
0.000
r tabel
R
N = 75; 5% 0.227
2
76.5 %
Ket. Ada pengaruh
prestasi belajar Sumber : Data Primer Terolah, 2006
Berdasarkan hasil analisis tersebut di
dengan prestasi belajar siswa program
atas, ternyata diperoleh nilai rxy = 0.874
keahlian tata boga SMK Negeri 3 Pati.
lebih besar daripada r tabel untuk taraf
Adapun besarnya pengaruh pola makan
signifikan 5 % = 0.227. Ini berarti nilai r
tersebut
yang diperoleh dinyatakan signifikan.
diketahui sebanyak 76.5 %, yang artinya
Dengan nilai r yang signifikan maka
pola makan memberikan sumbangan
hipotesis nol (Ho) yang berbunyi tidak
sebesar
ada
belajar siswa dan sisanya
hubungan
antara
pola
makan
tehadap
76.5
%
prestasi
terhadap
belajar
prestasi 23.5 %
dengan prestasi belajar siswa Program
dapat dipengaruhi oleh faktor yang
keahlian tata boga SMK Negeri 3 Pati
lainnya seperti bakat, minat, motivasi
dinyatakan ditolak. Sedangkan hipotesis
belajar, fasilitas belajar dan faktor guru
alternatif
serta faktor sarana dan prasana yang
(Ha)
yang
berbunyi
ada
hubungan pola makan dengan prestasi
ada.
belajar siswa program keahlian tata
Pembahasan
boga SMK Negeri 3 Pati diterima. Jadi
Berdasarkan
penelitian,
yang
signifikan
dapat diambil suatu kesimpulan bahwa
terdapat
ada
antara pola makan dengan prestasi
hubungan
antara
pola
makan
hubungan
hasil
55
TEKNOBUGA Volume 1 No.2 – November 2014
belajar siswa program keahlian tata
Negeri
boga SMK Negeri 3 Pati, atau adanya
dikategorikan sedang.
pola makan yang baik dapat digunakan
Saran
untuk memprediksi prestasi belajar yang
3
Pati
secara
Berdasarkan
garis
besar
kesimpulan
dan
dimiliki siswa. Hal ini diketahui dari hasil
implikasi di atas, maka dapat disarankan
r hitung = 0.874 yang lebih besar
: 1)Bagi guru atau pendidik disarankan
daripada r tabel = 0.227.
untuk
Untuk hasil
selalu
mendukung
dan
analisis deskriptife diketahui bahwa pola
memotivasi siswa atau anak didiknya
makan siswa program keahlian tata
untuk selalu menjalankan pola makan
boga di SMK Negeri 3 Pati termasuk
yang baik dengan cara memberikan
pada katagori sedang.
pengarahan pentingnya makan yang
untuk
prestasi
Demikian pula
belajarnya.
Dari
baik, sehat dan benar serta manfaatnya
perhitungan nilai koefisien determinan
bagi kecerdasan dan kesiapan dalam
2
(R ) diperoleh hasi sebesar 76.5 %. Hal
menerima
ini menunjukan pola makan memberikan
maupun teori, memberikan kesempatan
sumbangan terhadap prestasi belajar
untuk beristirahat pada jam – jam
sebesar 76.5 %. Hasil tersebut dapat
istirahat
dikatakan
pengaruh
makanan yang baik dan bergizi serta
sedang, karena berdasarkan identifikasi
harga yang terjangkau di kantin atau
masalah yang ada, prestasi belajar
kafetaria
dipengaruhi oleh banyak faktor , baik
program
dalam diri siswa maupun dari luar.
Negeri 3 Pati agar lebih memperhatikan
Faktor dari dalam seperti motivasi,
kebiasaan atau pola makan yang baik
minat, bakat
dan IQ dan sebagainya.
dan teratur sesuai dengan kebutuhan
Sedangkan faktor dari luar siswa seperti
agar selalu siap baik fisik maupun
fasilitas belajar, guru, orang tua dan lain
kecerdasannya
– lain. Faktor di luar pola makan
pelajaran di sekolah sehingga lebih
memberikan
bersungguh-sungguh
menunjukan
sumbangan
23.5
%
pelajaran
/
baik
makan,
sekolah,
menyediakan
2)
keahlian
praktek
Tata
dalam
Bagi Boga
siswa SMK
menerima
dan
terhadap sumbangan prestasi belajar.
berkonsentrasi
Simpulan dan Saran
mencapai prestasi belajar yang optimal.
Berdasarkan
hasil
pengaruh
antara
pola
makan
dengan prestasi belajar. Semakin baik pola
makannya
semakin
nantinya
akan
penelitian
maka disimpulkan sebagai berikut : 1) Ada
yang
baik
pula
prestasi belajarnya, 2) Pola Makan siswa program keahlian Tata Boga SMK
Daftar Pustaka Almatsier,
Sunita.2009.Prinsip
Dasar
Ilmu Gizi. Jakarta .Gramedia. Ali Khomsan.2009.Ekologi Masalah Gizi, Panan
,
Kemiskinan.
Bandung.Penerbit Alfabeta.
56
TEKNOBUGA Volume 1 No.2 – November 2014
Kresno Agus. 2009.Dasar - Dasar Ilmu Gizi.
Malang.
Ummpress.UMM Nana
Syaodih
Sukmadinata,
Landasan
Psikologi
Pendidikan.
2004. Proses
Bandung.
PT.
Remaja Rosdakarya. Oemar Hamalik, 2003. Kurikulum dan pembelajaran. Jakarta.
PT
Bumi Aksara. Proverawati Atikah, dkk.2010. Ilmu Gizi Untuk
Keperawatan.Jakarta.
Penertbit Nuha Medika. Sisdiknas, 2003. Undang – Undang RI Tentang
Sisdiknas.
Bandung.Citra Umbara.
Singgih
Santosa.2004.Pengembangan Analisis
Multivariate.Jakarta.
Penerbit Salemba Infotek. Sugiyono.
2004. Metode Penelitian Bisnis. Bandung. Alfabeta.
Slameto.2003. Belajar dan Faktor – Faktor Mempengaruhinya.
yang Jakarta.
PT. Rineka Cipta.
57