PENGARUH REAKSI IMUNISASI DPT/HB TERHADAP SIKAP DAN PERILAKU IBU DALAM PELAKSANAAN IMUNISASI DPT/HB DI KOTA SEMARANG THE INFLUENCE OF DPT/HB IMMUNIZATION REACTION TOWARDS THE MOTHER’S ATTITUDE AND BEHAVIOR IN THE IMPLEMENTATION OF DPT/HB IMMUNIZATION IN SEMARANG CITY
JURNAL MEDIA MEDIKA MUDA Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai derajat Strata-1 Kedokteran Umum
RYAN SARBINI G2A009113
PROGRAM PENDIDIKAN SARJANA KEDOKTERAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS DIPONEGORO 2013
PENGARUH REAKSI IMUNISASI DPT/HB TERHADAP SIKAP DAN PERILAKU IBU DALAM PELAKSANAAN IMUNISASI DPT/HB DI KOTA SEMARANG Ryan Sarbini1, Asri Purwanti2 ABSTRAK Latar Belakang : Tahun 2011 di Jawa Tengah terdapat 42 kasus reaksi imunisasi, didapatkan 10 anak meninggal, 3 diantaranya adalah akibat imunisasi DPT/HB. Terdapat juga beberapa anak yang mengalami reaksi-reaksi imunisasi lain baik ringan maupun berat. Orang tua khususnya ibu, sebagai orang yang paling dekat dengan anak, diharapkan memiliki sikap dan perilaku yang tepat dalam pelaksanaan imunisasi DPT/HB, khususnya dalam menanggapi reaksi imunisasi DPT/HB yang terjadi pada anaknya. Tujuan : Menganalisis hubungan reaksi imunisasi DPT/HB dengan sikap dan perilaku ibu dalam pelaksanaan imunisasi DPT/HB di Kota Semarang. Metode : Penelitian observasional dengan pendekatan cross sectional. Subyek penelitian adalah Ibu yang memiliki anak dengan usia 2-6 bulan yang datang ke 9 Puskesmas di Kota Semarang bulan April-Juli 2013. Pengambilan data dilakukan dengan pengisian kuesioner terpimpin yang telah diujicobakan. Data dianalisis dengan uji korelasi Spearman menggunakan SPSS ver 16 for Windows. Hasil : Jumlah responden penelitian sebanyak 97 orang. Reaksi imunisasi DPT/HB terjadi pada semua anak dengan 99% mengalami reaksi ringan. Sikap responden dalam pelaksanaan imunisasi DPT/HB di Kota Semarang tergolong cukup baik (73,2%). Perilaku dikategorikan cukup baik (70,1%) meskipun sebanyak 15 responden masih memiliki perilaku yang buruk dalam pelaksanaan imunisasi DPT/HB. Tidak ada hubungan anatara reaksi imunisasi DPT/HB dengan sikap dan perilaku ibu dalam pelaksanaan imunisasi DPT/HB di Kota Semarang, didapatkan. Kesimpulan : Tidak ada hubungan antara reaksi imunisasi DPT/HB dengan sikap dan perilaku ibu dalam pelaksanaan imunisasi DPT/HB di Kota Semarang. Kata kunci: Reaksi Imunisasi DPT/HB, Sikap, Perilaku
1
Mahasiswa program pendidikan S-1 kedokteran umum FK UNDIP Staf pengajar Bagian Ilmu Kesehatan Anak FK UNDIP Semarang
2
THE INFLUENCE OF DPT/HB IMMUNIZATION REACTION TOWARDS THE MOTHER’S ATTITUDE AND BEHAVIOR IN THE IMPLEMENTATION OF DPT/HB IMMUNIZATION IN SEMARANG CITY Ryan Sarbini1, Asri Purwanti2 ABSTRACT Background. In year 2011 in Central Java, there was 42 case of immunization, 10 children were died, 3 of them caused by DPT/HB immunization. There was also some children who experienced immunization reaction either with mild or severe outcome. Parents especially mothers, as the closest person with the child, was expected to have the right attitude and behavior in the implementation of DPT/HB Immunization, specifically in responding the DPT/HB immunization reaction that befall their children. Aim. To analyze the correlation between DPT/HB immunization reaction and the mother’s attitude and behavior in the implementation of DPT/HB immunization in Semarang City. Method. The research design is observational using cross sectional as the base of the design. Subject of the research is mothers who have children with age ranged between 2 to 6 months that come to 9 Health center in Semarang City at AprilJuly 2013. Data collection is done with filling out the guided questionnaire which has already been tested. Data was analyzed with Spearman Correlation test using SPSS ver 16 for Windows. Result. Total of responden in this research is 97 people. DPT/HB immunization reaction happens to most of the children, 99% of them is having a mild reaction. Attitude of the responden in the implementation of DPT/HB immunization in Semarang City is quite good (73,2%). Behavior are categorized as good enough (70,1%) even though 15 responden still having a bad behavior in the implementation of DPT/HB immunization. There is no correlation between DPT/HB immunization reaction and the mother’s attitude and behavior in the implementation of DPT/HB immunization in Semarang City. Conclusion. There was no correlation betwwen DPT/HB immunization reaction and the mother’s attitude and behavior in the implementation of DPT/HB immunization in Semarang City. Keywords : DPT/HB immunization reaction, attitude, behavior
1
Undergraduate Student, Medical Faculty of Diponegoro University Pediatric Department Staff, Medical Faculty of Diponegoro University
2
PENDAHULUAN Di Indonesia imunisasi merupakan salah satu cara pencegahan yang efektif dalam memberantas penyakit.1,2 Namun dari Survei Kesehatan dan Demografi Indonesia diketahui bahwa pada dua tahun terakhir cakupan dan kualitas imunisasi tampak menurun. Hal ini dirasakan dengan ditemukannya kembali kasus polio dan difteria. Angka kejadian difteria yang masih tinggi (174 kasus) pada tahun 2007 merupakan bukti bahwa imunisasi DPT tidak merata.3,7,8 Pencatatan kejadian penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi DPT masih kurang baik, terutama pada penyakit polio dan tetanus. Pada penyakit tetanus kejadiannya sangat variatif dan sangat jarang terjadi. Maka dari itu, peneliti menggunakan data dari penelitian sebelumnya tentang penyakit difteri, di mana sekarang ini terjadi KLB di beberapa tempat di Indonesia. Menurut Profil Data Kesehatan Indonesia tahun 2011, cakupan imunisasi DPT/HB di Indonesia sangat bervariasi di tiap-tiap provinsi. Di Semarang sendiri Kejadian Luar Biasa (KLB) difteri tahun 2011 sebanyak 5 kali dengan jumlah penderita 5 orang. Angka KLB ini masih tergolong tinggi meskipun jika dibandingkan dengan tahun 2010 telah terjadi penurunan sebanyak 1 kali.4,5 Hal ini mungkin disebabkan salah satunya karena ketakutan terhadap reaksi imunisasi sehingga terdapat beberapa oknum orang tua yang takut mengimunisasikan anaknya. Berdasarkan data dari Dinkes Jawa Tengah, dari 42 kasus reaksi imunisasi, didapatkan 10 anak meninggal di mana 3 diantaranya adalah akibat imunisasi DPT/HB. Selain kasus meninggal, juga terdapat beberapa anak yang mengalami reaksi-reaksi imunisasi lain baik ringan maupun berat.6,12 Berdasarkan fakta yang ada, perlu dilakukan penelitian tentang pengaruh reaksi imunisasi DPT/HB terhadap sikap dan perilaku ibu dalam pelaksanaan imunisasi DPT/HB di Kota Semarang agar dapat mengevaluasi efektifitas program yang ada. METODE Jenis penelitian ini adalah analitik observasional dengan menggunakan metode cross-sectional. Sampel penelitian adalah Ibu yang memiliki anak dengan usia 2-6
bulan yang datang ke 9 Puskesmas di Kota Semarang yang memenuhi kriteria inklusi, yaitu: tinggal minimal selama 6 bulan di wilayah penelitian, tinggal serumah dengan anak, bersedia mengikuti penelitian, dan dapat membaca dan menulis. Sedangkan kriteria eksklusi yaitu Ibu yang bekerja sebagai tenaga medis dan Ibu yang mengimunisasikan anaknya di praktik dokter spesialis anak.9,16 Penelitian ini didapatkan 97 responden sebagai sampel penelitian. Cara pengambilan sampel dilakukan dengan purposive sampling dengan kuesioner yang telah diuji validitas dan reliabilitas.17 Data yang diambil adalah data karakteristik responden dan data sikap dan perilaku ibu dalam pelaksanaan imunisasi DPT/HB. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah reaksi imunisasi DPT/HB dengan variabel terikat yaitu sikap dan perilaku ibu dalam pelaksanaan imunisasi DPT/HB dan variabel perancu yaitu tingkat pendidikan 13-15 dan tingkat perekonomian.
Analisis
data
dilakukan
dengan
uji
korelasi
Spearman
menggunakan SPSS 16. HASIL Karakteristik Responden Hasil penelitian terhadap responden didapatkan data karakteristik subjek penelitian yang dapat dilihat pada Tabel 1. Sebagian besar responden tingkat pendidikan tergolong menengah (tamat SMA atau sederajat) yaitu 57 orang (58,8%). 53 orang responden (54,6%) berada pada tingkat perekonomian cukup (pendapatan per bulan > Rp 1.200.000,00). Anak yang mengalami rekasi ringan yaitu 96 anak (99%). Dari tabel tersebut juga dapat dilihat bahwa sebagian besar responden memiliki sikap dan perilaku yang cukup baik terhadap pelaksanaan imunisasi DPT/HB. Tabel 1. Karakteristik Responden Karakteristik Pendidikan Tidak sekolah & tidak tamat SD Tamat SD atau lulus SMP Tamat SMA atau sederajat Tamat Perguruan Tinggi
Frekuensi N (%) 4 (4,1%) 25(25,8%) 57 (58,8%) 11(11,3%)
Pendapatan per bulan < Rp 1.200.000,00 > Rp 1.200.000,00 Reaksi Imunisasi DPT/HB Reaksi ringan Reaksi berat
44 (45,4%) 53 (54,6%) 96 (99%) 1 (1%)
Sikap dan Perilaku Ibu dalam Pelaksanaan Imunisasi DPT/HB Baik Cukup Buruk
26 (26,8%) 71 (73,2%) 0 (0%)
Hubungan Reaksi Imunisasi DPT/HB dengan Sikap dan Perilaku Ibu dalam Pelaksanaan Imunisasi DPT/HB Setelah melakukan analisis korelasi Spearman, didapatkan nilai signifikansi yang menunjukkan bahwa tidak ada hubungan antara reaksi imunisasi DPT/HB dengan sikap dan perilaku ibu dalam pelaksanaan imunisasi DPT/HB. Tabel 2. Hubungan reaksi imunisasi DPT/HB dengan sikap dan perilaku ibu dalam pelaksanaan imunisasi DPT/HB Hubungan Reaksi imunisasi DPT/HB dengan sikap dan perilaku ibu dalam pelaksanaan imunisasi DPT/HB
r 0,062
p 0,540
Hubungan Tingkat Pendidikan dengan Sikap dan Perilaku Ibu dalam Pelaksanaan Imunisasi DPT/HB Berdasarkan hasil analisis korelasi Spearman, didapatkan hasil bahwa tidak ada hubungan antara tingkat pendidikan dengan sikap dan perilaku ibu dalam pelaksanaan imunisasi DPT/HB. Tabel 3. Hubungan tingkat pendidikan dengan sikap dan perilaku ibu dalam pelaksanaan imunisasi DPT/HB Hubungan Tingkat pendidikan dengan sikap dan perilaku ibu dalam pelaksanaan imunisasi DPT/HB
r 0,122
p 0,236
Hubungan Tingkat Perekonomian dengan Sikap dan Perilaku Ibu dalam Pelaksanaan Imunisasi DPT/HB Dari hasil analisis, didapatkan hasil bahwa ada hubungan antara tingkat perekonomian dengan sikap dan perilaku ibu dalam pelaksanaan imunisasi DPT/HB. Tabel 4. Hubungan tingkat perekonomian dengan sikap dan perilaku ibu dalam pelaksanaan imunisasi DPT/HB Hubungan Tingkat perekonomian dengan sikap dan perilaku ibu dalam pelaksanaan imunisasi DPT/HB
r 0,224
p 0,027
PEMBAHASAN Sikap dan perilaku ibu dalam pelaksanaan imunisasi DPT/HB di Kota Semarang terdapat dalam kategori cukup baik (73,2%). Sebagian besar ibu (59,8%) sudah mengetahui tentang reaksi imunisasi. Informasi reaksi imunisasi DPT/HB mereka dapatkan sebagian besar dari tenaga kesehatan yang bekerja di Puskesmas. Sebagian besar ibu (58,8%) tidak takut akan reaksi imunisasi yang terjadi dan tetap akan mengimunisasikan anaknya dan 96,9% sudah sadar akan pentingnya imunisasi. Tetapi perlu diperhatikan bahwa 54% responden tidak mengetahui kegunaan imunisasi DPT/HB, 52% responden tidak mengetahui berapa kali dan usia berapa saja imunisasi DPT/HB
harus diberikan, 40% responden tidak
mengetahui lokasi penyuntikan vaksin DPT/HB di tubuh, dan 40,1% responden menunda pelaksanaan imunisasi anaknya. Sebanyak 48,5% pernah mendengar atau mengetahui informasi kampanye anti imunisasi. Informasi tersebut sebagian besar didapatkan dari tetangga atau kerabat dekat dan keluarga (42,3%). Masih terdapat sebagian kecil responden (17,5%) yang percaya akan berita yang disampaikan dalam kampanye tersebut, dan mereka menjadi khawatir untuk mengimunisasikan anaknya. Peneliti mengamati empat hal penting dalam pelaksanaan imunisasi DPT/HB.9,11 Yang pertama adalah pencarian info seputar reaksi imunisasi DPT HB. 52,8% telah mencari info seputar reaksi imunisasi DPT/HB. Yang kedua adalah
pelaksanaan imunisasi apakah sesuai jadwal yang dianjurkan. 66% responden mengimunisasikan anaknya sesuai jadwal yang dianjurkan puskesmas. Yang ketiga, apakah ibu tersebut mengamati keadaan anaknya setelah diimunisasi DPT/HB dan didapatkan 85,6% mengamati anaknya setelah diimunisasi DPT/HB. Yang keempat yaitu, pelaporan reaksi imunisasi DPT/HB kepada tenaga kesehatan. Sebanyak 96,9% ibu tidak melaporkannya. Didapatkan hasil bahwa tidak ada hubungan antara reaksi imunisasi DPT/HB dengan sikap dan perilaku ibu dalam pelaksanaan imunisasi DPT/HB. Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Sumy Dwi Antono dan Koekoeh Hardjito18 yang mengatakan bahwa tidak terdapat hubungan antara reaksi KIPI dengan kecemasan ibu sebelum melaksanakan vaksinasi DPT/HB di daerah Kediri. Tidak ada hubungan antara tingkat pendidikan dengan sikap dan perilaku ibu dalam pelaksanaan imunisasi DPT/HB, sedangkan tingkat perekonomian dinyatakan memiliki hubungan dengan sikap dan perilaku ibu dalam pelaksanaan imunisasi DPT/HB. SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Dari hasil penelitian, didapatkan bahwa semua responden memiliki anak yang mengalami reaksi imunisasi setelah diimunisasi DPT/HB. Anak yang mengalami rekasi ringan yaitu 96 anak (99%). Sebagian besar responden memiliki sikap dan perilaku yang cukup baik terhadap pelaksanaan imunisasi DPT/HB. Didapatkan hasil bahwa tidak ada hubungan antara reaksi imunisasi DPT/HB dengan sikap dan perilaku ibu dalam pelaksanaan imunisasi DPT/HB. Tingkat pendidikan tidak berhubungan dengan sikap dan perilaku ibu dalam pelaksanaan imunisasi DPT/HB, sedangkan tingkat perekonomian berhubungan dengan sikap dan perilaku ibu dalam pelaksanaan imunisasi DPT/HB. Saran Perlu diadakan sosialisasi dan edukasi secara berkala yang lebih baik dan benar pada ibu-ibu yang memiliki anak usia 2-6 bulan tentang manfaat, jadwal imunisasi yang dianjurkan, serta reaksi dari imunisasi DPT/HB di Puskesmas-Puskesmas
Kota Semarang. Selain itu perlu diadakan perbaikan dalam sistem pelaporan dan pencatatan kejadian serta penanganan reaksi imunisasi di setiap Puskesmas di Kota Semarang yaitu dengan melaporkan reaksi yang terjadi pada anak mulai setelah imunisasi sampai 2 hari pasca imunisasi. Juga perlu dilakukan penelitian lebih lanjut di daerah-daerah lain di Indonesia mengenai faktor-faktor apa sajakah yang berpengaruh terhadap pelaksanaan (cakupan) imunisasi DPT/HB di daerah tersebut. UCAPAN TERIMAKASIH Peneliti mengucapkan terima kasih kepada dr. Asri Purwanti, Sp.A(K), M.Pd. selaku pembimbing Karya Tulis Ilmiah; dr. Fitri Hartanto, Sp.A(K) selaku ketua penguji; dan Dr. dr. M. Mexitalia, Sp.A(K) selaku peguji. Serta pihak-pihak lain yang telah membatu hingga penelitian ini dapat terlaksana dengan baik. DAFTAR PUSTAKA 1.
B.K. Mandall., et all. Lecture Notes: Penyakit Infeksi. Jakarta: Penerbit Erlangga; 2006.
2.
Widoyono. Penyakit Tropis: Epidemiologi, Penularan, Pencegahan, dan Pemberantasannya. Jakarta: Penerbit Erlangga; 2008.
3.
Sumarmo S. Poorwo Soedarmo, Herry Garna, Sri Rezeki S. Hadinegoro, Hindra Irawan Satari, et al. Buku Ajar Infeksi dan Pediatri Tropis. Edisi kedua. Jakarta: Ikatan Dokter Anak Indonesia; 2008.
4.
Ditjen PPPL. Profil Data Kesehatan Indonesia. Jakarta: Kemenkes RI; 2012.
5.
Bidang Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit. Profil Kesehatan Kota Semarang. Semarang: Dinas Kedsehatan Kota Semarang; 2012.
6.
Asri Purwanti. Kasus KIPI di Jateng. Semarang:Komda KIPI Jateng.2007
7.
WebMD. Dtap and Tdap Vaccines [Internet].
©
2012 [updated 2012 May 6].
Available from: http://children.webmd.com/vaccines/dtap-and-tdap-vaccines 8.
WHO.
Diphtheria
[Internet].
©
2013.
Available
http://www.who.int/immunization_monitoring/diseases/diphteria/en/
from:
9.
Satgas Imunisasi Ikatan Dokter Anak Indonesia. Pedoman Imunisasi di Indonesia. Edisi keempat. Jakarta: Satgas Imunisasi IDAI; 2011.
10. Staff Pengajar Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran Universitas
Indonesia. Buku Kuliah 2 Ilmu Kesehatan Anak. Jakarta: bagian Ilmu Kesehatan anak fakultas Kedokteran Universitas Indonesia; 2007. 11. Dinas Kesehatan. Kebijakan Program Imunisasi. Semarang: Dinas Kesehatan
Provinsi Jawa Tengah; 2008. 12. Komda KIPI Jateng. Kasus KIPI Provinsi Jawa Tengah Tahun 2011.
Semarang: Komda KIPI Jateng, 2012. 13. Notoatmodjo S. Pendidikan dan Perilaku Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta; 2003.p.114-34. 14. Notoatmodjo S. Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku. Jakarta: Rineka Cipta; 2007.p.58-179. 15. Djaali, Muljono P. Pengukuran Dalam Bidang Pendidikan. Jakarta: Grasindo; 2000.p.28-30. 16. I.G.N. Ranuh, Hariyono Suyitno, Sri Rejeki, Cissy B., Ismoedijanto, Soedjatmiko. Pedoman Imunisasi di Indonesia. Jakarta:Badan Penerbit Ikatan Dokter Anak Indonesia. 2008;3:160. 17. Sudigdo Sastroasmoro, Sofyan Ismael. Dasar-Dasar Metodologi Penelitian Klinis. Edisi ke-4. Jakarta: CV. Sagung Seto. 18. Sumy Dwi Antono, Koekoeh Hardjito. Asuhan Kesehatan Jurnal Penelitian:
Hubungan Pengetahuan Ibu bayi tentang Reaksi Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) DPT/HB Combo dengan Kecemasan Ibu Sebelum Melaksanaan Imunisasi di Polindes Desa Karangrejo Wilayah Kerja Puskesmas Ngasem Kediri . Vol.5 No.3, April 2012, hlm.1-4.