Serat Acitya – Jurnal Ilmiah UNTAG Semarang
ANALISIS PENCIPTAAN LAPANGAN KERJA DI KOTA SEMARANG Karningsih Staf Pengajar Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas 17 Agustus 1945 Semarang e-mail :
[email protected] ABSTRAK Pembangunan tenaga kerja dapat dilihat dari dua aspek yaitu persediaan atau penawaran tenaga kerja dan permintaan atau kebutuhan tenaga kerja. Pembangunan ketenagakerjaan provinsi Jawa Tengah diarahkan pada menyeimbangkan antara penyediaan tenaga kerja dengan permintaan tenaga kerja. Permasalahan ketenagakerjaan di Kota Semarang yang mendesak untuk dipecahkan salah satunya adalah tingginya Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) . Tujuan penelitian ini untuk melakukan analisis penciptaan lapangan kerja di Kota Semarang, dalam rangka mengurangi jumlah pengangguran. Sumber data diperoleh dari data primer dengan menggunakan metode wawancara (indepth interview) dan Focused Group Discussion (FGD) dan data sekunder dikumpulkan dengan metode dokumentasi . Variabel penelitian adalah persediaan atau penawaran tenaga kerja (supply) dan permintaan atau kebutuhan tenaga kerja (demand). Teknik analisa dengan menggunakan analisis Strength,Weakness, Opportunity and Threat ( SWOT). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa secara keseluruhan peluang kerja jumlahnya jauh lebih sedikit dibandingkan dengan jumlah penganggur. Akibatnya jumlah penganggur sulit berkurang (backlog). Peluang kerja di bidang perdagangan dan jasa cukup terbuka dan berkembang, namun dari sisi ketersediaan tenaga kerja yang bergerak di bidang perdagangan dan jasa belum sesuai dengan kebutuhan. Strategi penciptaan lapangan kerja adalah membuka peluang sebesarbesarnya untuk ivestasi di bidang apa saja. Penciptaan lapangan pekerjaan perlu memperhatikan aspek atau urusan lain yaitu penanaman modal, perindustrian, perdagangan, koperasi dan UMKM , serta Dunia Usaha perlu digalang sehingga upaya penurunan angka pengangguran dapat terwujud, dan backlog penganggur semakin lama akan semakin berkurang. Kata Kunci : Penawaran, Permintaan, Lapangan Kerja, Tenaga Kerja, Angkatan Kerja ABTRACT Workforce development can be viewed from two aspects, namely supplies or labor supply and labor demand or requirement. Manpower development in Central Java province aimed at balancing between labor supply with labor demand. Employment issues in the city of Semarang is urgent to solve one of which is the high Unemployment rate. The purpose of this study to analyze the creation of jobs in the city, in order to reduce the number of unemployed. Sources of data obtained from primary data using interviews (in-depth interview) and Focused Group Discussion (FGD) and secondary data collected by the method of documentation. The research variables are supplies or labor supply (supply) and demand or labor requirements (demand). Engineering analysis using analysis of Strength, Weakness, Opportunity and Threat (SWOT). Results of this study indicate that the overall employment number is far fewer than the number of unemployed. As a result, the number of unemployed is difficult to bereduced (backlog). Job opportunities in the field of trade and services is quite open and evolving, but in terms of the availability of labor engaged in trade and services not in accordance with the needs. Employment strategy is to open opportunities as possible for investment is in any field. Job creation or business needs to pay attention to other aspects of the investment, industry, trade, cooperatives and SMEs, as well as the business needs to be raised so that the efforts to reduce the unemployment rate can be realized, and the longer the backlog of unemployed will decrease. Keywords: Supply, Demand, Employment, Labor, Labor Force
44
Serat Acitya – Jurnal Ilmiah UNTAG Semarang
besar di bidang ketenagakerjaan bagi
PENDAHULUAN Pembangunan
tenaga
kerja
pemerintah
pusat,
provinsi,
dapat dilihat dari dua aspek yaitu
kabupaten/kota
suplai
kerja dan
perencanaan,
demand atau permintaan tenaga kerja.
pengendalian
Pembangunan tenaga kerja diarahkan
Undang Nomor 32 tahun 2004 tentang
pada
Pemerintah Daerah dan Peraturan
atau penawaran
menyeimbangkan
antara
penyediaan tenaga kerja (penawaran )
yang
dan
meliputi
pelaksanaan (pasal
13
dan
Undang-
Pemerintah Nomor 38 tahun 2007).
kerja
Undang-Undang No. 13 tahun
(kebutuhan tenaga kerja ). Pada sisi
2003 tentang ketenagakerjaan salah
penyediaan
terdapat
satunya mengatur tentang perluasan
beberapa unsur antara lain angkatan
tenaga kerja. Pada pasal 39 disebutkan
kerja, kualitas tenaga kerja, dan
bahwa Pemerintah bertanggung jawab
pengangguran, Sedangkan dari sisi
mengupayakan perluasan kesempatan
permintaan ada jumlah kesempatan
kerja baik di dalam maupun di luar
kerja, penempatan tenaga kerja.dan
hubungan
penyerapan tenaga kerja. .
masyarakat
dengan
permintaan
tenaga
tenaga
kerja
kerja.
Pemerintah
dan
bersama-sama
Pada saat ini masih terdapat
mengupayakan perluasan kesempatan
kesenjangan antara laju pertumbuhan
kerja baik di dalam maupun di luar
angkatan kerja dengan kesempatan
hubungan kerja. Semua kebijakan
kerja. Kesenjangan ini harus segera
pemerintah baik pusat maupun daerah
diatasi, karena
sesuai amanat pasal
di setiap sektor diarahkan untuk
27 ayat (2) Undang-Undang Dasar
mewujudkan perluasan kesempatan
Negara Republik Indonesia tahun
kerja baik di dalam maupun di luar
1945 bahwa “Tiap-tiap warga negara
hubungan kerja. Lembaga keuangan
berhak
dan
baik
bagi
perbankan, dan dunia usaha perlu
atas
penghidupan
pekerjaan yang
layak
perbankan
kemanusiaan”. Hal ini berimplikasi
membantu
pada
kemudahan
kewajiban
negara
untuk
maupun
dan bagi
non
memberikan setiap
kegiatan
memfasilitasi warga negaranya agar
masyarakat yang dapat menciptakan
dapat memperoleh pekerjaan yang
atau
layak. Hal tersebut ditindaklanjuti
kesempatan kerja. Pasal 39 tersebut
dengan menetapkan kewenangan yang
menjamin
mengembangkan
warganegara
perluasan
untuk 45
Serat Acitya – Jurnal Ilmiah UNTAG Semarang
memiliki kesempatan bekerja, dengan
tenaga kerja berkualitas dan sesuai
memperluas kesempatan kerja bagi
dengan kebutuhan pasar tenaga kerja.
masyarakat.
Konsep link and match antara dunia
Upaya yang dapat dilakukan
pendidikan dan dunia ketenagakerjaan
untuk mengendalikan Angkatan kerja
perlu diredefinisi dengan memasukkan
yang jumlahnya selalu
pendekatan market labour based
meningkat
.
adalah dengan secara alamiah melalui
Jenis-jenis pendidikan kejuruan dan
pembatasan
Faktor
keterampilan kerja didasarkan pada
demografi sebagai salah satu faktor
analisis kebutuhan peluang-peluang
yang berpengaruh terhadap jumlah
kerja
dan
kelahiran.
yang
angkatan
kerja.
diproyeksikan
menurunkan
angka
kebutuhannya.
kelahiran dan kematian juga justru
Tingkat
komposisi
Keberhasilan
berdampak
pada
pertumbuhan
Terbuka
ada,
dan
yang
akan
besar
Pengangguran
(TPT)
adalah
persentase
penduduk usia kerja yang jauh lebih
penduduk yang mencari pekerjaan
cepat
terhadap angkatan kerja. Pada tahun
dari
pada
pertumbuhan
2007 TPT Kota Semarang sebesar
penduduk secara keseluruhan. Pengendalian angkatan kerja
11,39%,
Pada tahun 2008 sampai
juga dapat dilakukan dengan memberi
dengan
kesempatan pada angkatan kerja usia
kenaikan menjadi 11,48% (2008),
muda (usia sekolah) untuk menempuh
11,49% (2009) dan 14,96% pada
pendidikan
mungkin.
tahun 2010. Angka pengangguran
yang
terbuka yang cukup tinggi merupakan
berbasis pada pasar kerja (labour
permasalahan tersendiri dalam bidang
market based). Prosesnya selama ini
ketenagakerajaan,
adalah product oriented, yaitu dunia
untuk dipecahkan.
Mewujudkan
setinggi pendidikan
pendidikan lebih fokus pada upaya menghasilkan
lulusan
tahun
Sampai
2010
yang
dengan
mengalami
mendesak
saat
ini
yang
penyediaan lapangan kerja di Kota
berkualitas. Hal yang dapat dilakukan
Semarang masih belum seimbang
adalah dengan mengubah product
dengan jumlah angkatan kerja baru
oriented menjadi
labour market
setiap tahunnya. Angkatan kerja baru
oriented sehingga diharapkan dapat
seperti lulusan SMK dan lulusan
menjawab kebutuhan pasar kerja akan
perguruan
tinggi
jumlahnya 46
Serat Acitya – Jurnal Ilmiah UNTAG Semarang
meningkat setiap tahun . Lulusan
diharapkan
SMK yang masuk angkatan kerja pada
pertumbuhan penawaran tenaga kerja.
tahun 2011 sebesar 9.572 orang dan
Cara
lulusan perguruan tinggi pada tahun
meningkatkan intensitas pekerja dalam
2011 di Kota Semarang sebesar 5.127
menghasilkan output (labour intensity
orang. Apabila angkatan kerja baru
of output). Cara ketiga adalah melalui
tersebut tidak tertampung di pasar
pertumbuhan
kerja, maka akan menambah angka
dilaksanakanan dengan syarat-syarat
pengangguran.
jumlah
tertentu karena pertumbuhan ekonomi
penganggur tidak berkurang secara
tidak secara langsung mempengaruhi
signifkan
backlog
peningkatan kesempatan kerja. Oleh
(jumlah penganggur yang belum bisa
karena itu, peran pemerintah menjadi
dieselesaikan
pada
tahun
strategis dan krusial untuk merancang
sehingga
menumpuk
atau
strategi pertumbuhan ekonomi yang
Peningkatan
tinggi, tetapi juga "ramah" terhadap
Akibatnya
dan
menjadi
suatu
terakumulasi). kesempatan
kerja
dan
perbaikan
dapat
kedua
menekan
adalah
ekonomi.
ketenagakerjaan
laju
dengan
Cara
ini
(employment
kualitas tenaga kerja yang berdaya
friendly– growth). Melihat fenomena
saing
ini
perlu mendapatkan perhatian
maka dalam penelitian ini akan
dari pemerintah melalui berbagai cara
dibahas
antara lain adalah peningkatan kualitas
lapangan kerja di Kota Semarang.
tenaga
kerja
dan
tentang analisis penciptaan
peningkatan
investasi. . Masalah lain, yang tak kalah pentingnya adalah pelaksanaan
BAHAN DAN METODA
otonomi daerah yang dalam banyak
a. Jenis dan Sumber Data
mendukung
Data yang digunakan adalah
terciptanya lapangan kerja atau "tidak
data primer dan data sekunder. Data
ramah" terhadap tenaga kerja.
primer
hal
seringkali
tidak
bersumber
dari
informan,
Secara teoritis, ada tiga cara
sedangkan data sekunder bersumber
pokok untuk menciptakan kesempatan
dari dokumen, data statistik dan buku-
kerja atau berusaha dalam jangka
buku laporan baik yang diterbitkan
panjang.
secara resmi maupun tidak.
Cara
dengan pertumbuhan
pertama
adalah
memperlambat
laju
penduduk
yang
Jenis
penelitian diskriptif analisis.
47
Serat Acitya – Jurnal Ilmiah UNTAG Semarang
b. Metode Pengumpulan data dan Teknik Analisa Data Teknik primer
pengumpulan
data
menggunakan
metode
mendalam
(indepth
wawancara interview)
dan
Focused
Group
HASIL DAN PEMBAHASAN 1. Proyeksi Penawaran / Persediaan Tenaga Kerja Keseluruhan Persediaan
tersedia
sekunder dikumpulkan dengan metode
karakteristiknya.
dokumentasi,
adalah
mengumpulkan
Kerja
adalah jumlah angkatan kerja yang
Discussion (FGD), sedangkan data
yaitu
Tenaga
dengan
berbagai
Angkatan
kerja
jumlah penduduk usia kerja
data yang dibutuhkan dengan cara
yang bekerja, atau punya pekerjaan
mengirim daftar isian kebutuhan data
namun sementara tidak bekerja dan
kepada instansi atau SKPD terkait,
yang
atau
(Pengangguran).
mencari
dari
sumber
lain
tidak
bekerja
sama
sekali
Angkatan
kerja
selanjutnya dicopy baik dalam bentuk
secara kualitas dilihat dari tingkat
hard copy maupun soft copy.
pendidikan dan ketrampilan
Teknik analisis menggunakan analisis
Kekuatan,
Peluang,
dimiliki.
Kelemahan,
dan
Ancaman
yang
Proyeksi kerja
adalah
persediaan gambaran
tenaga
prakiraan
(Strength,Weakness, Opportunity and
persediaan tenaga kerja pada tahun-
Threat-
SWOT
tahun yang akan datang. Proyeksi
diawali dengan melakukan identifikasi
tenaga kerja secara keseluruhan adalah
masing-masing
proyeksi jumlah dan kualitas tenaga
SWOT).
berdasarkan
Analisis
komponen kondisi
data
yang
kerja secara keseluruhan di Kota
diperoleh. Variabel yang digunakan
Semarang.
dalam penelitian ini adalah Suppy side
keseluruhan dapat dilihat berdasarkan
(ketersediaan / penawaran tenaga kerja
jenis kelamin, dan tingkat pendidikan.
) dan Demand Side
Proyeksi
(permintaan
Proyeksi
persediaan
secara
tenaga
kerja
tenaga kerja / kebutuhan tenaga kerja
digunakan
), instrument yang digunakan meliputi
jumlah dan kualitas tenaga kerja atau
Daftar
angkatan kerja yang siap memasuki
isian
Interview Discusion terkait.
Guide (FGD)
Kebutuhan ,
Data,
Focus
Group
dengan
SKPD
untuk
memperkirakan
pasar kerja di Kota Semrang. Dari
tabel
1
Berdasarkan
proyeksi jumlah penduduk tersebut
48
Serat Acitya – Jurnal Ilmiah UNTAG Semarang
diperkirakan jumlah penduduk usia
yang diperkirakan akan menambah
produktif
meningkat.
persediaan tenaga kerja, pada masa
Proyeksi jumlah penduduk digunakan
lima tahun yang akan datang. Dengan
untuk memproyeksi jumlah angkatan
tingkat relevansi rata-rata sebesar
kerja dan jumlah penganggur di Kota
42,5%, jumlah lulusan SMA/ SMK
Semarang.
/MA yang bekerja pada tahun 2011
tersebut
cenderung
Proyeksi di
atas
penduduk menggunakan
sebesar
3.829
orang.
Dengan
pendekatan TPAK. Hasil proyeksi
demikian lulusan yang tidak bekerja
menunjukkan bahwa penduduk usia
dan
produktif Kota Semarang tahun 2017
jumlah pengangguran sebesar 5.743
meningkat dari 1.121.943 orang pada
orang.
tahun
2017.
memiliki
pada
yang
tidak
Banyaknya
bekerja terhadap jumlah penganggur
(15-64)
dari tahun 2012 – 2017 terlihat pada
penduduk usia produktif tahun
kontirbusi
SMA/SMK/MA
tahun 2012 menjadi 1.129.931 orang pada
memberikan
implikasi
bahwa
tabel
3
bahwa
jumlah
lulusan
mereka yang termasuk angkatan kerja
SMA/SMK/MA yang bekerja pada
harus diberikan pekerjaan agar tingkat
tahun 2012 sebanyak 3.407 orang
kesejahteraan mereka semakin baik.
meningkat menjadi 4.050 orang pada
Proyeksi SMA/SMK/MA
lulusan yang diperkirakan
tahun 2017, dan jumlah lulusan SMA/ SMK/MA
yang
tidak
bekerja
akan masuk pasar kerja cukup besar.
menurun dari 6.327 orang tahun 2012
Proyeksi
menjadi 6.075
lulusan
SMA/SMK/MA
yang akan masuk pada pasar kerja menggunakan
pendekatan
orang
pada tahun
2017. Berdasarkan
Kohort.
pendekatan
Lulusan SMA/SMK/MA yang masuk
kohort proyeksi persediaan tenaga
pada pasar kerja diperkirakan akan
kerja sampai dengan tahun 2017 ,
mengalami peningkatan, bedasarkan
dapat
perhitungan proyeksi angkatan kerja
Semarang mempunyai potensi sumber
yang tidak bekerja atau tidak terserap
daya manusia yang cukup besar, hal
di pasar kerja dari lulusan SMK dapat
ini ditunjukkan dari besarnya jumlah
terlihat pada tabel 2.
angkatan kerja
diketahui
bahwa
Kota
yang diperkirakan
2 adalah tabel siswa
meningkat dari 788.956 orang pada
SMA/SMK/MA dan siswa SMP/MTs
tahun 2012 menjadi 1.310.982 orang
Tabel
49
Serat Acitya – Jurnal Ilmiah UNTAG Semarang
pada tahun 2017.
Dari keseluruhan
angkatan kerja yang bekerja, adalah
angkatan
kerja
60 %
laki-laki.
match semakin baik, sehingga siswa yang lulus SMK
semakin banyak
terserap ke tenaga kerja ( bekerja).
Sampai tahun 2017 jumlah tenaga
Sedangkan pada table 5, dapat
kerja laki-laki dan perempuan juga
diketahui bahwa pencari kerja secara
meningkat dari 1.480.418 orang pada
umum juga diprediksikan meningkat.
tahun 2012 menjadi 2.476.135 orang
Peningkatan
pada tahun 2017 . Tingkat Partisipasi
pendidikan SMA/SMK dan Perguruan
Angkatan Kerja (TPAK) laki-laki
tinggi terjadi peningkatan yang cukup
cenderung lebih tinggi daripada TPAK
besar . Kondisi ini menunjukkan dari
perempuan, pada tahun 2012 TPAK
aspek persediaan tenaga kerja terdidik
laki-laki sebesar 71,72 persen dan
semakin banyak. Hal ini dapat dilihat
TPAK
pada table 5.
perempuan sebesar 35,56
ini
pada
jenjang
persen , hal ini berpengaruh pada Tingkat Kesempatan kerja (TKK) laki-laki yang diperkirakan meningkat sampai tahun 2017 yaitu sebesar 91, 88 persen dan Tingkat Kesempatan Kerja perempuan persen.
sebesar 84,26
Diskripsi ini dapat dilihat
pada tabel 4 .
a. Proyeksi Jumlah Permintaan/ Kebutuhan Tenaga Kerja 2012-2017 Berdasarkan
hasil
proyeksi
yang dilakukan untuk 5 tahun ke depan
Proyeksi berdasarkan kohort pada table
2. PROYEKSI KEBUTUHAN TENAGA KERJA
(2012-2017)
menunjukkan
adanya peningkatan, dengan asumsi
4 tersebut menunjukkan
bahwa kondisi tingkat pertumbuhan
bahwa sampai dengan tahun 2017
ekonomi dan investasi sama dengan
Tingkat
tahun dasar analisis.
Pengangguran
Terbuka
(
TPT) diproyeksikan menurun namun
Pada tahun perencanaan 2012
tidak terlalu dratis. Penurunan ini
diperkirakan jumlah kebutuhan tenaga
diasumsikan
adanya
kerja sebanyak 15.500 orang dan
pengendalian di sisi suplay tenaga
kondisi tersebut meningkat sampai
kerja
dengan tahun 2017 yang mencapai
dengan
karena
mencegah
maupun
mengurangi PHK seminimal mungkin.
25.385 orang.
Asumsi lain adalah Program Sekolah
tersebut terlihat bahwa komposisi
Kejuruan
antara kebutuhan tenaga kerja laki-laki
dengan program link and
Dari hasil proyeksi
50
Serat Acitya – Jurnal Ilmiah UNTAG Semarang
dan perempuan lebih banyak pada
diatas pertumbuhan total di tahun
tenaga kerja laki-laki. Untuk lebih
2017
jelasnya
Hotel dan Restoran ( 7,65 persen ) ;
mengenai
hasil
proyeksi
adalah
sektor
Perdagangan,
kebutuhan tenaga kerja untuk tahun
Keuangan, Persewaan dan
Jasa
2012-2017 dapat dilihat pada tabel 6.
Perusahaan
serta
(8, 38 persen )
Berdasarkan proyeksi jumlah
Jasa-jasa lainnya ( 11, 95 persen ) .
kebutuhan tenaga kerja menunjukkan
Sedangkan sektor yang mengalami
hasil proyeksi selama 5 tahun ke
penurunan
depan , dapat diketahui
adanya
pertanian (0,47 persen ) dan sektor
peningkatan kebutuhan tenaga kerja
pertambangan dan penggalian ( 0,94
dengan kualifikasi tingkat pendidikan
persen ). Secara umum sektor-sektor
minimal D2, sedangkan untuk tingkat
yang mengalami peningkatan adalah
pendidikan SD sampai dengan SMA
sektor Listrik, Gas dan Air Bersih;
tidak banyak mengalami peningkatan
Perdagangan, Hotel dan Restoran ;
bahkan cenderung stabil. Untuk lebih
Keuangan,
jelasnya
Perusahaan dan jasa-jasa. Sedangkan
mengenai
hasil
proyeksi
tajam
adalah
sektor
Persewaan,
yang
Jasa
kebutuhan tenaga kerja berdasarkan
sektor-sektor
mengalami
tingkat pendidikan dapat dilihat pada
penurunan selama 5 tahun proyeksi
tabel 7.
adalah sektor pertanian
dari 1,53
persen pada tahun 2012 menjadi 0,47
b. Proyeksi Permintaan/ Kebutuhan Tenaga Kerja Berdasarkan Kelompok Sektor (2012 – 2017)
pada tahun 2017 ; pertambangan dan penggalian dari 2,10 persen pada tahun 2012 menjadi 0,94 pada tahun
Laju pertumbuhan PDRB Kota
2017; secara fluktuatif penurunan juga
Semarang selama 5 tahun terakhir
terjadi
menunjukkan
bahwa
sektor
pengolahan; bangunan; pengangkutan
perdagangan
merupakan
sektor
dan telekomunikasi. Hal ini dapat
dengan laju pertumbuhan terbesar .
pada
sector
industri
terlihat pada table 8.
Dari data di tabel 8 dapat diketahui proyeksi laju pertumbuhan PDB Total dan
sektoral
menunjukkan
atas bahwa
harga
konstan
sektor-sektor
yang mengalami laju pertumbuhan 51
Serat Acitya – Jurnal Ilmiah UNTAG Semarang
3. ANALISIS KESEIMBANGAN PERSEDIAAN DAN KEBUTUHAN TENAGA KERJA SERTA ANALISIS SWOT
paling besar ketersediaan tenaga
a. Analisis Keseimbangan Persediaan dan Kebutuhan Tenaga Kerja
orang.
Untuk
kerja
Perdagangan, Hotel dan Restoran yang
antara
kesempatan kerja
•
kelompok
jasa.
•
menunjukkan bahwa pada sektor tersebut terdapat kelebihan tenaga (pengangguran
terbuka),
yang termasuk dalam kelompok ini
adalah
sektor
Pertanian;
dan
penggalian
Pertambangan
Listrik, Gas dan Air Bersih; Bangunan;
Adapun
Perdagangan,
sektor
diperkirakan
yang
mencapai
41.070 orang. •
Secara
keseluruhan
antara
ketersediaan tenaga kerja dengan kesempatan
Hasil perhitungan yang positif
kerja
2017
dilakukan
menunjukkan bahwa :
sektor
di sektor jasa-jasa yang pada tahun
semua lapangan usaha. Adapun hasil
9
adalah
ketersediaan tenaga kerja terbesar
untuk
Hasil dari perhitungan dari tabel
ini
diperkirakan masih memerlukan
kerja (penganggur terbuka) maupun
menunjukkan hasil pada tabel 9.
sektor
Persewaan, Jasa Perusahaan; Jasa-
seberapa besar kelebihan angkatan
yang
bahwa
Industri Pengolahan; Keuangan,
lapangan usaha. Hal ini untuk melihat
perhitungan
309.499
tenaga kerja, yang termasuk dalam
proyeksi
kerja
2017
tersebut mengalami kekurangan
dengan proyeksi
angkatan
tahun
Hasil perhitungan yang negative menunjukkan
ketersediaan tenaga kerja menurut
kekurangan
pada
diperkirakan mencapai
menentukan
melihat
dengan
kesempatan kerja adalah sektor
keseimbangan tenaga kerja dilakukan dengan
dibandingkan
kerja
masih
menunjukkan adanya kelebihan tenaga kerja (penganggur terbuka) dimana
pada
tahun
diperkirakan mencapai
2017 378.527
orang. b. Analisis SWOT Analisis
Kekuatan,
Hotel
Kelemahan, Peluang dan Ancaman (
dan Restoran; Pengangkutan dan
Strength, Weakness, Opportunity and
telekomunikasi.
Threat – SWOT)
Sektor
yang
digunakan untuk 52
Serat Acitya – Jurnal Ilmiah UNTAG Semarang
menyusun
strategi
penciptaan Analisis
dalam
lapangan SWOT
rangka
pekerjaan.
diawali
dengan
g. Prasarana
dan
prasrana
pendukung ekonomi di Kota Semarang
Relatif
melakukan identifikasi masing-masing
secara
komponen berdasarkan kondisi data
mendukung berbagai aktivitas
yang diperoleh. Identifikasi masing-
ekonomi.
masing unsure atau komponen adalah
memadai
tersedia
h. Kondisi
sehingga
ketenagakerjaan
sebagai berikut:
khusunya berkaitan dengan
1. Kekuatan
kesejahteraan
a. Kota
Semarang
memiliki
persediaan tenaga kerja cukup tinggi
dengan
pendidikan
tingkat
yang
relatif
b. Komitmen pemerintah kota Semarang untuk memecahkan. c. masalah pengangguran dan
kerja
cukup tinggi dengan tingkat UMK yang memadai. i. Kondisi
keamanan
ketertiban untuk
memadai.
tenaga
dan
relatif
kondusif
melakukan
kegiatan
usaha. j. Perijinan investasi dan usaha realtif mudah dan cepat.
ketenagakerjaan cukup tinggi. d. Kota Semarang sebagai Ibu Kota Provinsi memiliki daya tarik investasi cukup tinggi sehingga
banyak
investor
2. Kelemahan a. Masih
tingginya
pengangguran terbuka. b. Belum
tersedianya
memilih menanamkan modal
kerja
di Kota Semarang.
kebutuhan pasar kerja.
e. Pertumbuhan
Investasi
di
lebih
sehingga
dengan
kesempatan kerja lebih luas. f. Ekspor berbagai komoditas
yang
sesuai
tenaga dengan
c. Persediaan tenaga kerja jauh
Kota Semarang relatif tinggi membuka
angka
tinggi
dibandingkan
kebutuhan
tenaga
kerja. d. Jumlah
tenaga
kerja
dari Kota Semarang cukup
khususnya
berasal
tinggi membuka kesempatan
penduduk
kerja di sektor perdagangan
Semarang yang bekerja di
luar negeri khususnya.
Kota Semarang cukup besar.
di
dari
luar
Kota
53
Serat Acitya – Jurnal Ilmiah UNTAG Semarang e. Supply
peluang kerja bagi penduduk
tenaga kerja yang
berasal
dari
Kota Semarang.
lulusan
c. Adanya
SMA/SMK/MA yang tidak melanjutkan
sekolah
meningkatnya
atau
Masyarakat
meningkatkan
terutama
di
ketrampilan
cukup
untuk
melakukan
usaha
atau
peluang
kesempatan kerja baru.
penganggur tidak memiliki
4. Ancaman a. Kondisi perekonomian yang
berwiraswasta.
fluaktuatif dan dalam kondisi
g. Peluang usaha dan peluang
kerja di sektor perdagangan
yang
dan jasa tidak mudah diakses
mengancam berbagai usaha di
oleh masyarakat.
Kota Semarang.
bagus
dapat
dari Luar Kota Semarang
Semarang. Kebijakan
dan
penciptaan secara
kurang
b. Meningkatnya jumlah pekerja
h. Tingginya kasus PHK di Kota
i.
investasi
Kota Semarang yang akan
bekerja cukup besar. f.
kecenderungan
lapangan
diperkirakan
strategi
akan
banyak
mengisi peluang kerja yang
kerja
ada di Kota Semarang.
berkesinambungan
belum tersedia. KESIMPULAN
3. Peluang
Pengangguran
a. Kebijakan ekonomi nasional (MP3EI)
memungkinkan
masalah
merupakan
ketenagakerjaan
penting
untuk
paling
diselesaikan.
daerah seperti kota Semarang
Penyediaan dan penciptaan lapangan
mengembangkan
potensi
kerja merupakan salah satu upaya
ekonominya
rangka
untuk mengurangi pengangguran.. UU
dalam
penciptaan lapangan kerja. b. Daerah
hinterland
penyangga
ekonomi
Semarang mengembangkan
sebagai Kota banyak usaha
industry dan jasa, membuka
No
13
tahun
2003
tentang
ketenagakerjaan mengatakan bahwa tugas
pemerintah
dalam
bidang
ketenagakerjaan adalah menyediakan lapangan
kerja
bagi
warganya.
Berdasarkan data yang ada terdapat
54
Serat Acitya – Jurnal Ilmiah UNTAG Semarang
beberapa
permasalahan
berkaitan
Kerja Kota Semarang tahun 2012 –
dengan penciptaan peluang kerja.
2017
Secara keseluruhan peluang kerja atau
dokumen perencanaan pembangunan
kesempatan kerja jumlahnya jauh
yaitu
lebih sedikit dibandingkan dengan
Semarang
jumlah penganggur. Akibatnya jumlah
dalam Renstra Dinas Tenaga Kerja
penganggur sulit berkurang (backlog).
dan
Berdasarkan analisis terhadap data
penciptaan
yang ada peluang kerja di bidang
sebagaimana
perdagangan dan jasa cukup terbuka
masterplan ini sangat tergantung dari
dan berkembang
komitmen pemerintah Kota Semarang
namun dari sisi
perlu
diintegrasikan
RPJMD
dan
serta
dalam
RKPD
Kota
diitengrasikan
Transmigrasi.
ke
Terwujudnya
lapangan
kerja
direncanakan
dalam
yang
dalam hal ini adalah SKPD yang
bergerak di bidang perdagangan dan
berkaitan dengan penciptaan lapangan
jasa belum sesuai dengan kebutuhan.
kerja.
Strategi penciptaan lapangan kerja
masterplan ini juga sangat tergantung
adalah membuka peluang sebesar-
stakeholder
besarnya untuk ivestasi di bidang apa
masyarakat dan dunia usaha atau
saja. Berdasakan data yang ada daya
swasta. Sinergitas antara Pemerintah
serap tenaga kerja dari investasi yang
Kota dan masyarakat serta Dunia
ada selama ini cukup besar.
Usaha perlu digalang sehingga upaya
ketersediaan
tenaga
kerja
Dengan Permasalahan
demikian
peluang
kerja
dan
Selain
terwujud. semakin
belum bekerja dan tidak bekerja bukan
berkurang.
memperhatikan
ketenagakerjaan
saja,
tetapi
yang
pelaksanan
lain
yaitu
penurunan angka pengangguran dapat
lapangan pekerjaan bagi mereka yang
semata-mata
itu
Backlog lama
akan
penganggur semakin
aspek perlu
memperhatikan juga aspek atau urusan lain
yaitu
penanaman
modal,
perindustrian, perdagangan, koperasi dan
UMKM
dan
permasalahan
perencanaan pembangunan. Implementasi Masterplan
Penciptaan
dari Lapangan 55
Serat Acitya – Jurnal Ilmiah UNTAG Semarang
Daftar Pustaka Asri Wijayanti, Menggugat Konsep Hubungan Kerja, Bandung,Lubuk Agung, 2011 Chris Manning, Tadjuddin Noer Effendi, Urbanisasi Pengangguran Dan Sektor Informal Di kota , Jakarta, Yayasan Obor Indonesia, 2001 Faturochman, dkk, Dinamika Kependudukan Dan Kebijakan , Yogyakarta, Pusat Studi Kependudukan dan Kebijakan Universitas Gadjah Mada, 2004
Ida Bagoes Mantra, Demografi Umum, Yogyakarta, Pustaka Pelajar, 2007 Kartomo Wirosuhardjo, dkk, Kebijakan Kependudukan dan Ketenagakerjaan di Indonesia, Jakarta,Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, 2000 Zainab Bakir, Chris Manning, Angkatan Kerja Di Indonesia, Jakarta ,CV Rajawali 2000 Undang-Undang Dasar 1945. Undang-Undang Nomor 13 tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan, (LN Tahun 2003 No. 39,TLN No, 4279
56
Serat Acitya – Jurnal Ilmiah UNTAG Semarang
Lampiran-lampiran
Tabel 1 Proyeksi Jumlah Penduduk Kota Semarang menurut Usia dan Jenis Kelamin Tahun 2012 – 2017
0-4
15- 64
65+
Tahun
Jenis Kelamin
Kel.Usia
2012 2013 2014 2015 2016 2017 192.009 192.282 192.555 192.828 193.102 193.376 177.444 177.696 177.948 178.201 178.454 178.707 369.454 369.978 370.504 371.030 371.557 372.084 554.256 555.043 555.832 556.621 557.411 558.202 567.686 568.492 569.299 570.108 570.917 571.728 1.121.943 1.123.536 1.125.131 1.126.729 1.128.329 1.129.931 32.523 32.569 32.615 32.662 32.708 32.754 42.371 42.431 42.491 42.552 42.612 42.672 74.895 75.001 75.107 75.214 75.321 75.428
Laki-laki Perempuan Jumlah Laki-laki Perempuan Jumlah Laki-laki Perempuan Jumlah
Sumber : BPS , Kota Semarang 2012
Tabel 2 Kondisi Jumlah Siswa SMP/MTs, SMA/SMK/MA, lulusan SMP, Lulusan SMK, dan Lulusan SMK yang bekerja Di Kota Semarang Tahun 2009– 2011 NO
URAIAN
2009 P
Jml
11.86 11.784 11.741
24.217 24.147 23.339
12.975 11.389 11.762 9.338 4.926 12.777
12.395 11.446 11.369 9.428 3.890 12.304
1.724 3.202
L
2010 P
Jml
12.458 12.014 11.481
11.722 11.773 11.548
24.18 23.787 23.029
25.370 22.835 23.131 18.766 8.816 25.081
13.180 11.664 11.473 10.909 4.804 13.027
12.323 11.702 11.180 11.270 4.058 12.304
1.362
3.086
1.777
2.529
5.730
3.027
L
2011 P
Jml
12.395 12.030 11.290
11.686 11.619 11.557
24.081 23.649 22.847
25.503 23.366 22.653 22.179 8.862 25.331
12.929 11.867 11.527 10.556 4.865 13.460
12.269 11.851 11.668 10.968 4.707 12.975
25.198 23.718 23.195 21.524 9.572 26.435
1.501
3.279
1.946
1.883
3.829
2.557
5.583
2.919
2.824
5.743
L
1 Jumlah siswa SMP/MTs (kelas 1,2,3) Kelas VII Kelas VIII Kelas IX
12.357 12.363 11.598
2 Jumlah siswa SMA/SMK/MA (kelas 1,2,3)
3 5 6 7 8
Kalas X Kelas XI Kelas XII Jumlah lulusan SMP Jumlah lulusan SMK Jumlah lulusan SMP yang melanjutkan ke SMA/SMK/MA Jumlah lulusan SMA/SMK/MA yang bekerja Jumlah lulusan SMA/SMK/MA tidak bekerja
Sumber: Dinas Pendidikan Kota Semarang 2012
57
Serat Acitya – Jurnal Ilmiah UNTAG Semarang
Tabel 3 Proyeksi Jumlah Lulusan SMK yang bekerja dan tidak bekerja Menurut Jenis Kelamin Tahun 2012 - 2017 Uraian
Jenis Kelamin
Jmlh Lulusan SMK Proyeksi Jumlah lulusan SMA/SMK/MA yang bekerja Proyeksi Jumlah lulusan SMA yang tidak bekerja
Laki-laki Perempuan Jumlah Laki-laki Perempuan Jumlah Laki-laki Perempuan Jumlah
2012 4.837 4.897 9.734 1693 1714 3407 3.144 3.183 6.327
2013 4.994 4.988 9.982 1848 1845 3693 3.146 3.142 6.289
Tahun 2014 2015 5.441 4.747 5.163 4.86 10.604 9.607 2176 1899 2065 1944 2065 3843 3.264 2.848 3.098 2.916 6.362 5.764
2016 5.058 4.886 9.944 2023 1954 3978 3.035 2.931 5.966
2017 5.212 4.914 10.126 2085 1966 4050 3.127 2.948 6.075
Sumber: Dinas Pendidikan Kota Semarang 2012
Tabel 4 Proyeksi Penduduk Kota Semarang Berumur 15 Tahun Ke Atas Dan Kegiatan Selama Seminggu Yang Lalu Tahun 2012 – 2017 Uraian Angkatan Kerja Bekerja
Mencari Kerja
Jumlah
Bukan AngkatanKerja (Org)
Jumlah Tenaga Kerja (Org)
TPT
TPAK
TKK
Jenis Kelamin Laki-laki Perempuan Jumlah Laki-laki Perempuan Jumlah Laki-laki Perempuan Jumlah Laki-laki Perempuan Jumlah Laki-laki Perempuan Jumlah Laki-laki Perempuan Jumlah Laki-laki Perempuan Jumlah Laki-laki Perempuan Jumlah
Tahun 2012 467,358 227,89 695,246 46,126 47,584 93,71 513,483 275,474 788,956 202,475 488,987 691,462 715,959 764,46 1,480,418 8.98% 17.27% 11.88% 71.72% 36.04% 53.29% 91.02% 82.73% 88.12%
2013 518,736 252,901 771,635 50,039 51,584 101,623 568,775 304,484 873,258 224,747 542,775 767,523 793,522 847,26 1,640,781 8.80% 16.94% 11.64% 71.68% 35.94% 53.22% 91.20% 83.06% 88.36%
2014 575,922 280,737 856,657 54,424 55,948 110,372 630,346 336,684 967,029 249,47 602,481 851,95 879,816 939,165 1,818,979 8.63% 16.62% 11.41% 71.65% 35.85% 53.16% 91.37% 83.38% 88.59%
2015 638,756 311,269 950,024 58,664 60,575 119,239 697,42 371,844 1,069,262 276,911 668,753 945,665 974,331 1,040,597 2,014,927 8.41% 16.29% 11.15% 71.58% 35.73% 53.07% 91.59% 83.71% 88.85%
2016 708,935 345,305 1,054,239 63,93 65,837 129,767 772,865 411,143 1,184,006 307,371 742,316 1,049,688 1,080,236 1,153,459 2,233,693 8.27% 16.01% 10.96% 71.55% 35.64% 53.01% 91.73% 83.99% 89.04%
2017 786,757 383,085 1,169,840 69,563 71,579 141,142 856,32 454,664 1,310,982 341,182 823,971 1,165,153 1,197,502 1,278,635 2,476,135 8.12% 15.74% 10.77% 71.51% 35.56% 52.94% 91.88% 84.26% 89.23%
Sumber : Disnakertran, Kota Semarang 2011, diolah
58
Serat Acitya – Jurnal Ilmiah UNTAG Semarang
Tabel 5 Proyeksi Pencari Kerja Di Kota Semarang Berdasarkan Pendidikan Tahun 2012 – 2017 (orang) Pendidikan
Tahun 2012 Tahun 2013 Tahun 2014 Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 P Jumlah L P Jumlah L P Jumlah L P Jumlah L P Jumlah L P Jumlah 38 63 25 37 62 26 37 62 26 36 62 27 35 62 27 34 62 301 450 165 395 559 183 517 700 203 677 880 225 887 1113 250 1163 1413 2480 5319 2936 2584 5520 3036 2693 5728 3139 2806 5945 3246 2924 6169 3356 3046 6402 56 90 43 58 100 53 59 112 66 61 127 81 63 145 101 65 166 621 1007 428 690 1117 475 765 1240 527 850 1377 585 943 1528 649 1047 1696 1420 2540 1133 1464 2596 1145 1509 2654 1158 1556 2713 1170 1604 2774 1183 1654 2837 4916 9468 4729 5227 9956 4917 5580 10497 5118 5986 11104 5334 6456 11791 5567 7009 12576
L 25 148 2839 34 385 1120 4552
SD SMP SMA D1,D2 D3 PT JUMLAH
Sumber : Disnakertran, Kota Semarang 2012, diolah
Tabel 6 Proyeksi Jumlah Kebutuhan Tenaga Kerja Secara Keseluruhan Tahun 2012-2017 Jumlah Permintaan Tenaga Kerja (orang/thn)
Jenis Kelamin
2012
2013
2014
2015
2016
2017
Laki-laki
7.900
9.000
10.325
11.800
13.490
15.425
Perempuan
7.600
8.000
8.480
8.950
9.400
9.960
15.500
17.000
18.805
20.750
22.890
25.385
Jumlah
Disnakerstran, Kota Semarang, 2011
Tabel 7 Proyeksi Jumlah Kebutuhan Tenaga Kerja Berdasarkan Tingkat Pendidikan Tahun 2012-2017 (orang) Pendi-dikan
SD SMP SMA D1-D2 D3 S1 Jumlah
2012
2013 Jml
L
P
50 270 3.100 130 550 3.800 7.900
30 80 500 770 2.240 5.340 130 260 600 1.150 4.100 7.900 7.600 15.500
2014 Jml
L
P
L
50 250 3.100 350 800 4.450 9.000
25 75 50 500 750 250 2.000 5.100 3.100 325 675 725 650 1.450 1.200 4.500 8.950 5.000 8.000 17.000 10.325
P
2015 Jml
L
25 75 40 500 750 250 1.750 4.850 3.000 830 1.555 750 750 1.950 1.150 4.625 9.625 6.610 8.480 18.805 11.800
P
2016 Jml
L
25 65 40 450 700 250 1.375 4.375 3.000 850 1.600 1.300 750 1.900 1.600 5.500 12.110 7.300 8.950 20.750 13.490
P
2017 Jml
L
25 65 40 450 700 250 1.250 4.250 3.000 1.000 2.300 2.155 750 2.350 2.000 5.925 13.225 7.980 9.400 22.890 15.425
P
Jml
25 65 400 650 1.000 4.000 1.200 3.355 835 2.835 6.500 14.480 9.960 25.385
Sumber : Disnakertran Kota Semarang, 2012, yang diolah
59
Serat Acitya – Jurnal Ilmiah UNTAG Semarang
Tabel 8 Proyeksi Laju Pertumbuhan PDRB Atas Dasar Harga Konstan 2000 Kota Semarang Tahun 2012-2017(%) Sektor Pertanian Pertambangan dan penggalian Industri Pengolahan Listrik, Gas dan Air Bersih Bangunan Perdagangan, Hotel dan Restoran Pengangkutan dan telekomunikasi Keuangan, Persewaan, Jasa Perusahaan Jasa-jasa PDRB KOTA SEMARANG
2012 1,53 2,1 5,42 4,86 7 6,83 5,97 6,03 8,78 6,52
2013 1,32 1,87 5,35 4,94 6,96 7 5,88 6,5 9,42 6,63
2014 1,11 1,64 5,28 5,02 6,92 7,16 5,79 6,97 10,05 6,74
2015 0,89 1,4 5,2 5,1 6,89 7,32 5,7 7,44 10,69 6,85
2016 0,68 1,17 5,13 5,18 6,85 7,48 5,61 7,91 11,32 6,95
2017 0,47 0,94 5,05 5,26 6,81 7,65 5,52 8,38 11,95 7,06
Sumber : Disnakertrans tahun 2012, yang diolah
60