BPS PROVINSI DKI JAKARTA No. 42/09/31/Th. XV, 2 September 2013
HASIL SENSUS PERTANIAN 2013 DKI JAKARTA RUMAH TANGGA USAHA PERTANIAN TAHUN 2013 SEBANYAK 12.287 RUMAH TANGGA.
Jumlah rumah tangga usaha pertanian Tahun 2013 sebanyak 12.287 rumah tangga. Jumlah perusahaan pertanian berbadan hukum Tahun 2013 sebanyak 36 Perusahaan. Jumlah perusahaan tidak berbadan hukum atau bukan usaha rumah tangga usaha pertanian Tahun 2013 sebanyak 26 Unit. Jumlah sapi/kerbau pada 1 Mei 2013 sebanyak 4.997 ekor.
I. Pendahuluan Sensus Pertanian 2013 (ST2013) adalah sensus pertanian yang keenam kali diselenggarakan. Sensus sebelumnya dilaksanakan pada tahun 2003. Kegiatan yang dicakup meliputi 6 subsektor, yaitu tanaman pangan, hortikultura, perkebunan, peternakan, perikanan, dan kehutanan. Hasil pengolahan data Sensus Pertanian dimaksudkan agar diperoleh potret petani yang akurat sehingga pemerintah dapat merumuskan kebijakan sektor pertanian yang tepat sasaran dan terwujud kesejahteraan petani yang lebih baik.
Sesuai rekomendasi Food and Agriculture Organization (FAO) of the United Nations yang berperan dalam penetapan standar dan pedoman pelaksanaan sensus pertanian di seluruh dunia, FAO mengeluarkan program “The World Programme for the 2010 Around Agricultural Censuses Covering Periode 2006-2015” yang merupakan landasan bagi pelaksanaan sensus pertanian di seluruh dunia. ST2013 yang dilaksanakan oleh BPS secara serentak di Indonesia mengacu kepada ketentuan FAO di atas.
Berita Resmi Statistik Provinsi DKI Jakarta No. 42/09/31/Th. XV, 2 September 2013
1
Hasil ST2013 akan dipergunakan sebagai bahan perencanaan, implementasi kebijakan dan evaluasi program pembangunan pertanian di kementerian dan lembaga terkait, seperti pertanian, kelautan dan perikanan, kehutanan, perdagangan, Bappenas, dan lain-lain, perguruan tinggi, lembaga internasional, serta pelaku bisnis sektor pertanian.
II. Konsep dan Definisi Usaha Pertanian adalah kegiatan yang menghasilkan produk pertanian dengan tujuan sebagian atau seluruh hasil produksi dijual/ditukar atas risiko usaha (bukan buruh tani atau pekerja keluarga). Usaha pertanian meliputi usaha tanaman pangan, hortikultura, perkebunan, peternakan, perikanan, dan kehutanan, termasuk jasa pertanian. Khusus tanaman pangan (padi dan palawija) meskipun tidak untuk dijual (dikonsumsi sendiri) tetap dicakup sebagai usaha.
Rumah Tangga Usaha Pertanian adalah rumah tangga yang salah satu atau lebih anggota rumah tangganya mengelola usaha pertanian dengan tujuan sebagian atau seluruh hasilnya untuk dijual, baik usaha pertanian milik sendiri, secara bagi hasil, atau milik orang lain dengan menerima upah, dalam hal ini termasuk jasa pertanian.
Perusahaan Pertanian Berbadan Hukum adalah setiap bentuk usaha yang menjalankan jenis usaha di sektor pertanian yang bersifat tetap, terus menerus yang didirikan dengan tujuan memperoleh laba yang pendirian perusahaan dilindungi hukum atau izin dari instansi yang berwenang minimal pada tingkat kabupaten/kota, untuk setiap tahapan kegiatan budidaya pertanian seperti penanaman, pemupukan, pemeliharaan, dan pemanenan. Contoh bentuk badan hukum: PT, CV, Koperasi, Yayasan, SIP Pemda.
Perusahaan Tidak Berbadan Hukum atau Bukan Usaha Rumah Tangga Usaha Pertanian adalah usaha pertanian yang dikelola oleh bukan perusahaan pertanian berbadan hukum dan bukan oleh rumah tangga seperti, pesantren, seminari, kelompok usaha bersama, tanksi militer, lembaga pemasyarakatan, lembaga pendidikan, dan lain-lain yang mengusahakana pertanian.
Jumlah Sapi dan Kerbau adalah jumlah sapi dan kerbau yang dipelihara pada tanggal 1 Mei 2013 baik untuk usaha (pengembangbiakan/penggemukan/pembibitan/pemacekan) maupun bukan untuk usaha (konsumsi/hobi/angkutan/perdagangan/lainnya). 2
Berita Resmi Statistik Provinsi DKI Jakarta No. 42/09/31/Th. XV, 2 September 2013
III.
Jumlah Rumah Tangga Usaha Pertanian dan Perusahaan Pertanian
Jakarta Barat, Jakarta Utara, dan Jakarta Timur merupakan tiga kota administrasi di DKI Jakarta yang mempunyai jumlah rumah tangga usaha pertanian terbanyak, yaitu masing-masing 3.289 rumah tangga, 2.966 rumah tangga, dan 2.841 rumah tangga.
Sementara itu, Kota
Administrasi Jakarta Pusat merupakan wilayah yang paling sedikit jumlah rumah tangga usaha pertaniannya, yaitu 180 rumah tangga. Berdasarkan angka sementara hasil pencacahan lengkap Sensus Pertanian 2013, jumlah rumah tangga usaha pertanian di Provinsi DKI Jakarta mengalami penurunan sebanyak 39.891 rumah tangga, yaitu dari 52.178 rumah tangga pada tahun 2003 (Sensus Pertanian 2003) menjadi 12.287 rumah tangga pada tahun 2013, yang berarti menurun 76,45 persen dalam satu dasa warsa terakhir. Persentase penurunan tertinggi terjadi di Kota Adm. Jakarta Pusat 93,38 persen dan persentase penurunan terendah terjadi di Kota Adm. Jakarta Utara 51,15 persen. Banyaknya Rumah Tangga Usaha Pertanian di DKI Jakarta Tahun 2003 dan 2013
turun 76,45 %
Jumlah perusahaan pertanian berbadan hukum dan jumlah non-rumah tangga usaha pertanian di Provinsi DKI Jakarta masing-masing sebanyak 36 unit dan 26 unit. Jumlah perusahaan pertanian berbadan hukum terbanyak berlokasi di Kota Adm. Jakarta Pusat yaitu 15 perusahaan dan paling sedikit di Kabupaten Kepulauan Seribu yaitu 2 perusahaan. Sedangkan jumlah non-
Berita Resmi Statistik Provinsi DKI Jakarta No. 42/09/31/Th. XV, 2 September 2013
3
rumah tangga usaha pertanian terbanyak terdapat di Kota Adm. Jakarta Selatan, yaitu 8 unit dan wilayah yang tidak memiliki usaha tersebut adalah Kabupaten Kepulauan Seribu. Banyaknya Usaha Pertanian Berdasarkan Hasil Sensus Pertanian 2003 dan 2013 Menurut Kabupaten/Kota dan Cakupan Usaha 2003 No
Kabupaten/Kota
RTP
(1)
(2)
(3)
1 2 3 4 5 6
Kepulauan Seribu Jakarta Selatan Jakarta Timur Jakarta Pusat Jakarta Barat Jakarta Utara
4.053 14.656 12.220 2.717 12.460 6.072
2013
Perusaha an (4) 16 10 16 6
RTP
Perusaha an
(5)
(6)
1.264 1.747 2.841 180 3.289 2.966
Pertumbuhan (2003-2013) Lainnya (7)
2 4 4 15 6 5
8 6 1 7 4
Perusahaan
RTP Absolut (8) -2.789 -12.909 -9.379 -2.537 -9.171 -3.106
% (9) -68,81 -88,08 -76,75 -93,38 -73,60 -51,15
Absolut (10) 2 -12 -6 15 -10 -1
DKI Jakarta 52.178 48 12.287 36 26 -39.891 -76,45 -12 Catatan : - Untuk tahun 2003 tidak dilakukan pendataan terhadap non-rumah tangga usaha pertanian : - RTP (Rumah Tangga Pertanian), Perusahaan (Perusahaan Pertanian Berbadan Hukum), Lainnya (Perusahaan Tidak Berbadan : - Hukum atau Non Rumah Tangga Usaha Pertanian)
% (11) -75,00 -60,00 -62,50 -16,67 -25,00
Jumlah Perusahaan Pertanian Berbadan Hukum selama sepuluh tahun terakhir mengalami penurunan. Berdasarkan hasil ST 2003 di DKI Jakarta terdapat 48 perusahaan berbadan hukum, sementara dari hasil ST 2013 hanya tinggal 36 perusahaan yang melakukan kegiatan. Dengan demikian, jumlah perusahaan berbadan hukum di DKI Jakarta turun 25 persen selama sepuluh tahun terakhir. Persentase Banyaknya Perusahaan Pertanian Berbadan Hukum di DKI Jakarta Tahun 2013
4
Berita Resmi Statistik Provinsi DKI Jakarta No. 42/09/31/Th. XV, 2 September 2013
%
IV.
Jumlah Sapi dan Kerbau
Pelaksanaan Pendataan Sapi Potong, Sapi Perah, dan Kerbau (PSPK) 2011 yang dilaksanakan serentak di seluruh Indonesia mulai 1-30 Juni 2011 oleh BPS bekerja sama dengan Ditjen Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian mencatat populasi sapi dan kerbau kondisi 1 Juni 2011 di Provinsi DKI Jakarta mencapai 4.611 ekor. Sementara itu, dari hasil Sensus Pertanian 2013, populasi sapi dan kerbau mencapai 4.997 ekor, sehingga dalam periode 2011 sampai 2013 mencatat pertumbuhan 8,37 persen. Banyaknya Sapi dan Kerbau di DKI Jakarta Tahun 2011 dan 2013
Berdasarkan hasil Sensus Pertanian 2013 di Provinsi DKI Jakarta menurut wilayah, populasi sapi dan kerbau paling banyak dijumpai di Kota Adm. Jakarta Selatan 2.244 ekor, kemudian Kota Adm. Jakarta Timur 1.965 ekor, dan Kota Adm. Jakarta Barat 616 ekor. Sementara itu, kota yang memiliki sapi dan kerbau paling sedikit adalah Kota Adm. Jakarta Pusat dengan populasi 63 ekor.
Berita Resmi Statistik Provinsi DKI Jakarta No. 42/09/31/Th. XV, 2 September 2013
5
Jumlah Sapi dan Kerbau di DKI Jakarta Tahun 2011 dan 2013 menurut Kabupaten/Kota (ekor) No
Kabupaten/Kota
2011
2013
(1)
(2)
(3)
1 2 3 4 5 6
Kepulauan Seribu Jakarta Selatan Jakarta Timur Jakarta Pusat Jakarta Barat Jakarta Utara
-1.861 2.010 69 587 84
Pertumbuhan 2011-2013
(4)
Absolut (5)
% (6)
-2.244 1.965 63 616 109
-383 -45 -6 29 25
-20.58 -2,24 -8,70 4,94 29,76
DKI Jakarta 4.611 4.997 386 8,37 Keterangan: Hasil Pendataan Sapi Potong, Sapi Perah, dan Kerbau (PSPK) 2011 dan Sensus Pertanian 2013.
Jika dibandingkan populasi tahun 2003, Kota Adm. Jakarta Selatan, Jakarta Utara dan Jakarta Barat mencatat peningkatan masing-masing 20,58 persen, 29,76 persen dan 4,94 persen. Sebaliknya Kota Adm. Jakarta Pusat dan Jakarta Timur mencatat penurunan populasi masingmasing -8,70 persen dan -2,24 persen.
6
Berita Resmi Statistik Provinsi DKI Jakarta No. 42/09/31/Th. XV, 2 September 2013
BPS PROVINSI DKI JAKARTA Informasi lebih lanjut hubungi: Suhartono, S.Si, SE Kepala Bidang Statistik Produksi Telepon Fax e-mail Homepage
: 021-42877301, Pesawat 4020 : 021-42877350 :
[email protected] : http://jakarta.bps.go.id
Berita Resmi Statistik Provinsi DKI Jakarta No. 42/09/31/Th. XV, 2 September 2013
7