1 Hubungan antara Tingkat EmotionalQuotient (EQ) dengan Prestasi Kumite Atlet Karate Kadet Putra pada Kejuaraan Nasional Karate Sunan Kalijaga Cup VIII Yogyakarta Tahun 2012.
Harris ArfanSetiadi, M. M. Endang Sri Retno,. Hadi PKLO FIK-UNNESSekaran, Gunungpati, Semarang, Indonesia
ABSTRAK Tujuan penelitian iniuntuk mengetahui hubungan antara kemapanan emosi, kekuatan emosi, dan kepuasan dengan prestasi kumite atlet karate kadet putra pada Kejuaraan nasional karate Sunan Kalijaga Cup VIII Yogyakarta tahun 2012. Permasalahan dalam penelitian ini adalah secarabersama-samaapakahada hubungan antarakemapananemosi, kekuatanemosi, dankepuasandengan prestasi kumite atlet karate kadet putra pada Kejuaraan nasional karate Sunan Kalijaga Cup VIII Yogyakarta tahun 2012?. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survei tes : Pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling. Variabel dalam penelitian ini yaitu tingkat Emotional Quotient (EQ) sebagai variabel bebas serta prestasi kumite atlet karate kadet putra pada sebagai variabel terikat. Metode pengumpulan data menggunakan kuisioner atau angket tetutup. Metode analisis datamenggunakan pengubahan data ke dalam skor T karena data variabel mempunyai satuan yang berbeda. Hasil penelitian dengan regresi ganda menunjukan bahwa berdasarkan hasil perhitungan statistik diperoleh nilai Fhitung sebesar 6.812 dan nilai signifikansi 0.004< 0.05 kesimpulannya ada hubungan yang signifikan antara Emotional Quotient (EQ) yang meliputi kemapanan emosi, kekuatan emosi dan kepuasan dengan prestasi kumite pada atlet kadet putra Kejuaraan Nasional Sunan Kalijaga Cup VIII tahun 2012. Saran untuk para pelatih agar dapat mengarakan emosi anak didiknya dan juga untuk para atlet karate untuk bisa mengendalikan emosi dirinya sendiri agar memperoleh hasil yang memuaskan. Kata Kunci:Tingkat EmotionalQuotient (EQ), Prestasi Kumite Atlet Karate Kadet Putra PENDAHULUAN Dalam kehidupan ini kita sering menjumpai ada orang yang berhasil dan juga orang yang gagal. Ada yang lancar dan lurus-lurus saja dalam menjalankan roda kehidupan, dan ada pula yang terseok-seok. Keberhasilan dan kegagalan merupakan kejadian biasa dan selalu ada dalam masyarakat mana saja. Dalam olahraga karate itu pun bisa terjadi, banyak atlet karate yang mempunyai teknik dan fisik baik akan tetapi mengalami kegagalan prestasi, banyak diantaranya hanya karena emosi saat bertanding kumite, saat mereka sudah unggul jauh nilai dari lawanya mereka akhirnya kalah hanya karena faktor emosi yang menyebabkan mereka di diskualifikasi.
2 Menurut Rubianto Hadi (2007:47) komponen yang mempengaruhi keberhasilan atlet meliputi fisik, teknik, taktik dan mental. Menurut (M. Sajoto, 1999:1) Untuk unsur jasmaninya dapat dilihat dari sudut pandang yaitu yang pertama dari segi wujudnya yang dapat dilihat secara jelas seperti anatomi dan antropometri. Serta yang kedua adalah dilihat dari kemampuan atau kapasitas kerjanya yaitu dari segi faalnya. Menurut (M. Sajoto, 1999:26) faktor taktik dalam pertandingan meliputi : 1.
Faktor Kepentingan Tim
Faktor kepentingan tim seringkali perlu diperhatikan bila atlet bertanding sebagai anggota tim/kontingen yang membawa nama daerah/kontingen. Menyebar seluruh atlet pada berbagai kelas yang ada jelas akan lebih menguntungkan dibandingkan menaruh dua atau lebih dalam satu kelas yang berarti mengadu sendiri mereka. Mengisi kelas-kelas berat yang kosong dengan cara menaikkan atau menurunkan berat badan perlu dipertimbangkan sekiranya di bawah atau di atas kelas yang kosong tersebut terdapat lebih dari satu atlet yang potensial 2.
Faktor Lawan
Hindari sedapat mungkin kelas-kelas neraka, dimana dikelas tersebut bercokol lawan-lawan yang sangat tangguh, sehingga kemungkinan menang sangat kecil. Lebih baik atlet naik kelas atau turun kelas dengan mengatur berat badan, sekiranya dikelas yang baru ini tidak ditemukan lawan-lawan yang cukup tangguh. 1.1.1 Unsur Mental (Emotional Quotient) kecerdasan emosional atau yang biasa dikenal dengan EQ (Emotional Quotient) adalah kemampuan seseorang untuk menerima, mengelola, serta mengontrol emosi dirinya dan orang lain disekitarnya (Dwi Sunar P, 2010:129). Menurut Daniel Goleman, kecerdasan sesungguhnya bukan satusatunya faktor penentu kesuksesan, tetapi lebih banyak ditentukan oleh keadaan emosi. Dalam hal ini, emosi mengacu pada perasaan terhadap informasi akan suatu hubungan, sedangkan kecerdasan mengacu pada kapasitas untuk memberikan alasan yang valid akan suatu hubungan.
Patricia Patton (2011:6) IQ adalah faktor keturunan yang tidak dapat berubah dan dibawa sejak lahir. EQ tidak. Kita dapat menyempurnakannya dengan kesungguhan, latihan, pengetahuan, dan kemauan. Dasar untuk memperkuat EQ adalah memahami diri sendiri.
3 METODE PENELITIAN 1.
Metode Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survei tes.
3.1 Populasi Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh atlet kelas kadetdi Kejuaraan Nasional Karate Sunan Kalijaga Cup VIII Yogyakarta tahun 2012 yang berjumlah 47 atlet. Adapun ciri dan karakteristik populasi dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Usia 14-15 tahun. 2. Jenis Kelamin Putra. Dari ciri dan karakteristik diatas dapat disimpulkan bahwa sampel memenuhi syarat.
3.2 Sampel Penelitian . Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sampel bertujuan atau purposive sample.Syarat purposive sample dalam penelitian ini adalah : 1. Atlet karate kadet putra yang berusia 14-15 tahun. 2. Jumlah atlet yang diambil menjadi sempel sebanyak 20 atlet yang di ambil dari babak semifinal. 3. sampel yang diambil yang mendapat juara I, II, dan III bersama. 3.3.3. Kelas yang diambilsempelberjumlah 5 kelasyaitu: 1. Kelas Kumite -63 kg putra kadet 2. Kelas Kumite -52 kg putra kadet 3. Kelas Kumite -57 kg putra kadet 4. Kelas Kumite -70 kg putra kadet 5. Kelas Kumite +70 kg putra kadet
3.3 Variabel Penelitian Variabel bebas dalam penelitian ini adalah tingkat Emotional Quotient (EQ),sedangkan variabel terikat adalah prestasi kumite atlet karate kadet putra pada Kejuaraan Nasional Karate Sunan Kalijaga Cup VIII Yogyakarta tahun 2012.
3.4 Rancangan Penelitian Rancangan penelitian yang digunakan adalah desain korelasional atau Corelational Design. Adapun desain dimaksud terlihat dapat dilihat pada diagram berikut :
4
Tes Tingkat Emotional Quotient (EQ) X
Prestasi Kumite Y
Gambar 3.1. Desain Korelasional
3.5 Instrumen Penelitian Instrumen penelitian mencangkup segala sesuatu yang digunakan dalam penelitian. Suatu alat ukur dapat dinyatakan sebagai alat ukur yang baik dan mampu memberikan informasi yang jelas dan akurat apabila telah memenuhi beberapa kriteria yang telah ditentukan oleh para ahli psikometri, yaitu kriteria valid dan reliabel. Oleh karena itu agar kesimpulan tidak keliru dan tidak memberikan gambaran yang jauh berbeda dari keadaan yang sebenarnya diperlukan uji validitas dan reliabilitas dari alat ukur yang digunakan dalam penelitian. 3.6.1 Validitas 1. Uji validitas item Uji validitas item yaitu pengujian terhadap kualitas item-itemnya yang bertujuan untuk memilih item-item yang benar-benar telah selaras dan sesuai dengan faktor yang ingin diselidiki. Cara perhitungan uji coba validitas item yaitu dengan cara mengorelasikan skor tiap item dengan skor total item. 2. Uji korelasi antar faktor Uji korelasi antar faktor yaitu pengujian antar faktor dengan konstrak yang bertujuan untuk membuktikan bahwa setiap faktor dalam instrumen Skala Kecerdasan emosi telah benar-benar mengungkap konstrak yang didefinisikan. Adapun cara perhitungan uji validitas faktor adalah dengan mengorelasikan skor tiap faktor dengan skor total faktor item-item yang valid. Untuk menghitung analisis item dan korelasi antara faktor digunakan rumus koefisien korelasi product moment dan perhitungannya dibantu dengan program SPSS 16.01 for windows. 3.6.2 Reliabilitas . Dalam penelitian ini, uji reliabilitas dilakukan dengan menggunakan tehnik Formula Alpha Cronbach dan dengan menggunakan program SPSS 16.01 for windows. 3.6.3 Kuisioner Emotional Quotient (EQ)
5 Instrumen kuisioner dalam penelitian ini adalah kuisioner tertutup, yang sudah disediakan jawabannya sehingga responden tinggal memilih (Suharsimi Arikunto, 2006:152). Kuisioner ini terdiri dari tes kemapanan emosi, tes kekuatan emosi dan tes kepuasan. Untuk validitas kuisioner sebesar 0,893 dan reliabilitas kuisioner sebesar 0,949. 3.6.4 Tes Prestasi Atlet Karate Kadet Putra Tes prestasi atlet karate kadet putra pada Kejuaraan Nasional Karate Sunan Kalijaga Cup VIII Yogyakarta tahun 2012 dilakukan dengan melakukan pengamatan pertandingan pada kelas kadet putra yang telah masuk pada babak semifinal dan final. Karena data variabel dalam penelitian ini satuan ukurannya tidak sama maka data untuk prestasi kumite dilakukan dengan pengkodean (koding) sebagai berikut : Tabel 3.1. Pengkodingan Nilai Pertandingan Nilai Pertandingan
skor
0 1 2 3 4 5 6 7 8
5 10 15 20 25 30 35 40 45
3.7 Teknik Pengumpulan Data Salah satu tugas penting dalam penelitian adalah menganalisa data yang diperoleh. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes dan angket atau Kuisioner.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Hasil Setelah penghitungan statistik deskriptif selesai dilakukan sepeti terlihat pada tabel diatas maka dilanjutkan dengan uji hipotesis. Untuk menguji hipotesis perlu dilakukan uji persyaratan yang meliputi: 1) uji normalitas data, 2) uji homogenitas data, 3) uji linieritas data, uji keberartian model. Kemudian langkah-langkahnya adalah sebagai berikut: 4.1.1.1 UjiNormalitas
6 Uji normalitas data dilakukan untuk mengetahui normal tidaknya data yang akan dianalisis. Adapun uji normalitas menggunakan Kolmogorov-Smirnov. Kriteria uji jika signifikasi > 0,05 data dinyatakan normal, sebaliknya jika signifikasi < 0,05 data dinyatakan tidak normal. Hasil data sebagai berikut : Tabel 4.2. Rangkuman hasil perhitungan Uji Normalitas Variabel
Signifikansi
Kriteria
Kemapanan Emosi
0.594 > 0.05
Normal
Kekuatan Emosi
0.151 > 0.05
Normal
Kepuasan
0.626 > 0.05
Normal
Prestasi Kumite
0.263 > 0.05
Normal
Sumber : Analisis Data Penelitian 2012 4.1.1.2 Uji Homogenitas Uji homogenitas digunakan untuk mengetahui seragam tidaknya variasi sampel-sampel yang diambil dari populasi yang sama dalam penelitian. Uji homogenitas dihitung dengan menggunakan uji chi square. Kriteria uji jika signifikasi > 0,05 data dinyatakan homogen, sebaliknya jika signifikasi < 0,05 data dinyatakan tidak homogen. Adapun dari perhitungan diperoleh hasil sebagai berikut: Tabel 4.3. Rangkuman hasil perhitungan Uji Homogenitas Variabel
Signifikansi
Kriteria
Kemapanan Emosi
0.640 > 0.05
Homogen
Kekuatan Emosi
0.534 > 0.05
Homogen
Kepuasan
0.637 > 0.05
Homogen
Prestasi Kumite
0.780 > 0.05
Homogen
Sumber : Analisis Data Penelitian 2012 Dari tabel tersebut diatas nampak bahwa semua variabel penelitian yang ada menunjukan nilai signifikansi > 0.05, dengan demikian dapat disimpulkan bahwa secara keseluruhan data tersebut adalah Homogen. 4.1.1.3 Uji Lineritas Data Uji linieritas ini dimaksudkan untuk melihat ada tidaknya hubungan antara prediktor yaitu variabel-variabel Kemapanan Emosi (X1), Kekuatan Emosi ( X2), Kepuasan (X3) dengan prestasi kumite atlet kadet putra pada Kejuaraan Nasional Sunan Kalijaga Cup VIII tahun 2012, sebagai
7 variabel (Y). Dalam uji lineritas garis regresi ini dengan melihat nilai F dengan ketentuan sebagai berikut: jika Fhitung> Ftabel atau jika nilai signifikansi < 0.05 berarti linier. Sedang jika Fhitung < Ftabel atau jika nilai signifikansi > 0.05 berarti tidak linier. Dari perhitungan data diperoleh hasil sebagai berikut: Tabel 4.4. Rangkuman hasil perhitungan uji lineritas garis regresi Variabel
Fhitung
Signifikansi
Kriteria
Kemapanan Emosi
18.248
0.000 < 0.05
Linier
Kekuatan Emosi
4,750
0.043 < 0.05
Linier
Kepuasan
7.539
0.013 < 0.05
Linier
Gab. KE, KE, K
6.812
0.004 < 0.05
Limier
Sumber : Analisis Data Penelitian 2012 Tabel diatas menunjukkan bahwa variabel dalam penelitian ini semuanya linier berarti uji parametrik dalam penelitian ini dapat dilanjutkan. Dengan demikian berarti bahwa variabel ini dapat digunakan untuk memprediksi dan dapat digunakan untuk menggeneralisasi populasi. 4.1.1.4 Uji Keberartian Model Garis Regresi
Uji keberartian model garis regresi ini dimaksudkan untuk mengetahui apakah persamaan garis regresi yang diperoleh signifikan atau tidak untuk dapat digunakan sebagai prediktor dari harga kriterium. Uji keberartian model ini menggunakan uji-t dengan kriteria sebagai berikut : jika thitung > ttabel atau nilai signifikansi < 0.05 berarti signifikan, sedang jika thitung < ttabel atau nilai signifikansi > 0.05 berarti tidak signifikan. Dari perhitungan diperoleh hasil seperti tabel berikut Tabel 4.5. Rangkuman hasil perhitungan uji keberartian model garis regresi Variabel
thitung
Signifikansi
Kriteria
Kemapanan Emosi
4.271
0.000 < 0.05
Signifikan
Kekuatan Emosi
2.179
0.043 < 0.05
Signifikan
Kepuasan
2.799
0.013 < 0.05
Signifikan
Sumber : Analisis Data Penelitian 2012 Berdasarkan tabel tersebut dapat dipahami bahwa ke tiga variabel menunjukan hasil sebagai berikut : 1) Variabel kemapanan emosi diperoleh nilai thitung sebesar 4.271 atau bila dilihat dari nilai signifikansinya diperoleh hasil sebesar 0.000< 0.05 dengan demikian kesimpulannya signifikan.
8 2) Variabel kekuatan emosi diperoleh nilai thitung sebesar 2.179 atau bila dilihat dari nilai signifikansinya diperoleh hasil sebesar 0.043< 0.05 dengan demikian kesimpulannya signifikan. 3) Variabel kepuasan diperoleh nilai thitung
sebesar 2.799 atau bila dilihat dari nilai
signifikansinya diperoleh hasil sebesar 0.013 < 0.05 dengan demikian kesimpulannya signifikan. 4.1.2 Pengujian Hipotesis 4.1.2.1 Analisis Regresi Tunggal Analisi regresi tunggal ini dimaksudkan untuk mengkaji korelasi antara kemapanan emosi, kekuatan emosi dan kepuasan dengan prestasi kumite atlet kadet putra pada Kejuaraan Nasional Sunan Kalijaga Cup VIII tahun 2012. Namun dengan ketentuan jika thitung > ttabel atau nilai signifikansi < 0.05 berarti signifikan, sedang jika thitung < ttabel atau nilai signifikansi > 0.05 berarti tidak signifikan. Berdasarkan ketentuan dan perhitungan diperoleh hasil seperti tabel 7 berikut : Tabel 4.6.Rangkuman hasil perhitungan Analisis Regresi Tunggal Variabel
thitung
Signifikansi
Kriteria
Kemapanan Emosi
4.271
0.000 < 0.05
Signifikan
Kekuatan Emosi
2.179
0.043 < 0.05
Signifikan
Kepuasan
2.799
0.013 < 0.05
Signifikan
Sumber : Analisis Data Penelitian 2012 Berdasarkan perhitungan yang ada dalam tabel 4.6. dapat dijelaskan sebagai berikut : 1) Hubungan antara kemapanan emosi dengan dengan prestasi kumite atlet kadet putra pada Kejuaraan Nasional Sunan Kalijaga Cup VIII tahun 2012 Dari perhitungan untuk variabel kemapanan emosi dengan prestasi kumite atlet kadet putra pada Kejuaraan Nasional Sunan Kalijaga Cup VIII tahun 2012 diperoleh nilai thitung sebesar 4.271 dan nilai signifikansi sebesar 0.000< 0.05 kesimpulannya ialah signifikan. Dengan demikian hipotesis nol yang menyatakan “ Tidak ada hubungan yang signifikan antara kemapanan emosi dengan prestasi kumite atlet kadet putra pada Kejuaraan Nasional Sunan Kalijaga Cup VIII tahun 2012 “ adalah Ditolak, sebaliknya hipotesis alternatif yang menyatakan “ Terdapat hubungan antara kemapanan emosi dengan prestasi kumite atlet kadet putra pada Kejuaraan Nasional Sunan Kalijaga Cup VIII tahun 2012 “ adalah Diterima.
9 2) Korelasi antara kekuatan emosi dengan dengan prestasi kumite atlet kadet putra pada Kejuaraan Nasional Sunan Kalijaga Cup VIII tahun 2012 Dari perhitungan untuk variabel kekuatan emosi dengan prestasi kumite atlet kadet putra pada Kejuaraan Nasional Sunan Kalijaga Cup VIII tahun 2012 diperoleh nilai thitung sebesar 2.179 dan nilai signifikansi sebesar0.043< 0.05 kesimpulannya ialah signifikan. Dengan demikian hipotesis nol yang menyatakan “ Tidak ada hubungan yang signifikan antara kekuatan emosi dengan prestasi kumite atlet kadet putra pada Kejuaraan Nasional Sunan Kalijaga Cup VIII tahun 2012 “ adalah Ditolak, sebaliknya hipotesis alternatif yang menyatakan “ Terdapat hubungan antara kekuatan emosi dengan prestasi kumite atlet kadet putra pada Kejuaraan Nasional Sunan Kalijaga Cup VIII tahun 2012 “ adalah Diterima. 3) Korelasi antara kepuasan dengan dengan prestasi kumite atlet kadet putra pada Kejuaraan Nasional Sunan Kalijaga Cup VIII tahun 2012 Dari perhitungan untuk variabel kepuasan dengan prestasi kumite atlet kadet putra pada Kejuaraan Nasional Sunan Kalijaga Cup VIII tahun 2012 diperoleh nilai thitung sebesar 2.799 dan nilai signifikansi sebesar 0.013< 0.05 kesimpulannya ialah signifikan. Dengan demikian hipotesis nol yang menyatakan “ Tidak ada hubungan yang signifikan antara kepuasan dengan prestasi kumite atlet kadet putra pada Kejuaraan Nasional Sunan Kalijaga Cup VIII tahun 2012 “ adalah Ditolak, sebaliknya hipotesis alternatif yang menyatakan “ Terdapat hubungan antara kepuasan dengan prestasi kumite atlet kadet putra pada Kejuaraan Nasional Sunan Kalijaga Cup VIII tahun 2012 “ adalah Diterima. 4.1.2.2 Analisis Regresi Ganda Pada analisis regresi ganda dilakukan dengan maksud akan menguji korelasi dari ketiga variabel yang ada adalah kemapanan emosi, kekuatan emosi dan kepuasan dengan prestasi kumite atlet kadet putra pada Kejuaraan Nasional Sunan Kalijaga Cup VIII tahun 2012, oleh karena itu analisisnya menggunakan regresi ganda dengan uji F. Berdasarkan perhitungan seperti terlihat pada tabel berikut : Tabel 4.7.Rangkuman hasil perhitungan regresi ganda Variabel
Fhitung
Signifikansi
Kriteria
6.812
0.004 < 0.05
Signifikansi
Kemapanan Emosi, Kekuatan
10 Emosi, Kepuasan Sumber : Analisis Data Penelitian 2012 Berdasarkan hasil perhitungan statistik seperti terlihat dalam tabel, bahwa diperoleh nilai Fhitung sebesar 6.812 dan nilai signifikansi sebesar 0.004 < 0.05 kesimpulannya adalah sangat signifikan. Dengan demikian hipotesis nol yang diajukan berbunyi “ Tidak ada korelasi yang signifikan antara kemapanan emosi, kekuatan emosi dan kepuasan dengan prestasi kumite atlet kadet putra pada Kejuaraan Nasional Sunan Kalijaga Cup VIII tahun 2012” adalah Ditolak, sebaliknya hipotesis alternatif yang diajukan berbunyi “ Ada korelasi yang signifikan antara kemapanan emosi, kekuatan emosi dan kepuasan dengan prestasi kumite atlet kadet putra pada Kejuaraan Nasional Sunan Kalijaga Cup VIII tahun 2012” adalah Diterima.
4.2
Pembahasan dan Hasil Penelitian Dari hasil penelitian Emotional Quotient pada Kejuaraan Nasional Karate Sunna Nasional
Sunan Kalijaga Cup VIII tahun 2012 menunjukan prestasi tertinggi atlet atau yang mendapat juara yaitu dominan mempunyai tingkat kemapanan emosi sebesar dengan nilai dengan T hitung sebesar 4271, sedangkan kemapanan emosi sebesar T hitung sebesar 2179, dan kepuasan T hitung sebesar 2799. Berdasarkan hasil penelitian diatas,sesuai dengan teori Daniel Goleman, dalam bukunya Emotional Intelegence (1994) menyatakan bahwa “ kontribusi IQ bagi keberhasilan seseorang hanya sekitar 20 % dan sisanya yang 80 % ditentukan oleh serumpun faktor-faktor yang disebut kecerdasan emosional “. Orang yang ber-EQ tinggi akan berupaya menciptakan keseimbangan dalam dirinya, bisa mengusahakan kebahagiaan dari dalam dirinya sendiri dan bisa mengubah sesuatu yang buruk menjadi sesuatu yang positif dan bermanfaat. Selama bertahun-tahun, orang beranggapan bahwa keberhasilan seseorang ditentukan oleh kecerdasan intelektual (Intellegence Quotient), sering disebut IQ. Kecerdasan ini merupakan kemampuan untuk memecahkan masalah secara logis dan akademis. Menurut (Dwi Sunar P, 2010:7) pada pertengahan tahun 1990-an, para ahli menemukan bentuk kecerdasan lain yang menetukan keberhasilan seserorang, yaitu EQ (Emotional Quotient), yakni suatu kemampuan berempati, bela rasa, dan memahami diri dan perasaan orang lain, dan motivasi untuk maju. EQ merupakan persyaratan dasar untuk menggunakan IQ. Dengan demikian, IQ bukan satu-satunya
11 kecerdasan yang menetukan keberhasilan seseorang, sebagaimana selama ini diyakini banyak orang. Dalam dunia olahraga, pengendalian emosi sangat menentukan dalam pencapaian prestasi. Di dalam dunia olahraga cukup banyak rangsangan-rangsangan yang dapat memacu perkembangan emosi. Syarat mutlak tergeraknya emosi adalah adanya rangsangan. Sedangkan rangsangan-rangsangan dapat menimbulkan emosi kalau rangsangan-rangsangan dapat menggerakkan dorongan-dorongan individu. Berapa jauh efek rangsangan-rangsangan tersebut terhadap emosi sangat bergantung pada sifat dan temprament serta keadaan individu itu sendiri, disamping juga bergantung pada keteraturan dan kekuatan rangsang yang memacu emosi tersebut. Pengertian dan pengalaman terhadap situasi sesaat ikut menentukan pula. Hasil-hasil ini juga disebabkan oleh beberapa hal lain diantaranya : 4.3.1. Faktor Teknik Sampel adalah atlet karate pada kejuaraan nasional yang secara teknik mereka sudah baik karena mereka adalah atlet-atlet yang sudah terpilih di daerahnya masing-masing sehingga secara teknik mereka sudah tidak diragukan lagi, sehingga untuk kualitas teknik sampel-sampel sudah teruji dan sudah tidak membutuhkan pengujian lagi. 4.3.2. Faktor Pengalaman Bertanding Sampel adalah atlet yang bertanding di event kejuaraan nasional yang pastinya atlet-atletnya merupakan orang-orang terpilih dari daerahnya masing-masing dan memiliki jam terbang yang cukup dalam bertanding, sehingga mereka secara psikologis sudah terbiasa mendapat tekanan, motivasi sehingga mereka dapat mengkontrol emosi dirinya sendiri dengan baik. 4.3.3. Faktor Usia Sampel dalam penelitian ini adalah sampel yang berusia 14-15 tahun yang tergolong sudah cukup matang dalam psikologisnya sehingga kemampuan dalam memahami angket tentang Emotonal Quotient (EQ) atau kecerdasan emosi sudah baik. 4.3.4 Faktor Nonteknis Karate merupakan salah satu cabang olahraga yang tidak terukurbukan hanya faktor teknik, fisik yang bagus guna menunjang keberhasilan seorang atlet karate banyak faktor yang mempengaruhinya salah satunya faktor nonteknis yang berasal dari luar faktor nonteknis. Karena karate merupakan pengambilan nilainya menggunaka sistem visual yang hanya mengandalkan faktor pengliatan wasit dan juri yang terkadang banyak mengalami kekeliruan atau kesalahan
12 dalam pengambilan keputusaan sehingga ada salah satu pihak yang dirugikan misalnya: subjektifitas wasit dan juri kadang merugikan atlet biasanya ketidak ojektifaan wait dan juri dipengaruhi fanatik kedaerahan yang membela atlet daerah masing-masing. SIMPULAN Secara bersama-sama ada hubungan kemapanan emosi, kekuatan emosi, dan kepuasanyang signifikan dengan prestasi kumite pada atlet karate kadet putra di Kejurnas Sunan Kalijaga cup VII Yogyakarta 2012.
Saran Emotional Quotient atau kecerdasan emosi yang terdiri dari kemapanan emosi, kekuatan emosi dan kepuasan sangatlah berpengaruh dengan prestasi kumite oleh karena itu untuk para pelatih agar dapat mengontrol emosi anak didiknya dan juga untuk para atlet karate untuk bisa mengarahkan emosi dirinya sendiri agar memperoleh hasil yang memuaskan.
13 DAFTAR PUSTAKA Abdul Wahid. 2007. Shotokan. Jakarta: C.V Media Karya. Admin, 2009. Cara Meningkatkan KecerdasanEmosional .http://belajarpsikologi.com/cara-meningkatkan-kecerdasan-emosi-eq/(15 Desember 2009). Agus Efendi. 2005. Revolusi Kecerdasan abad 21: Kritik MI, EI, SQ, AQ & Successfull Intelligence atas IQ. Bandung: Alfabeta. Anna Liana, 2011. rangsangan-dan-emosi-emosi-adalah. http://akhwatlempeur.blogspot.com/2011/02/rangsangan-dan-emosi-emosi-adalah.html/ (8 Februari 2011). Dwi Sunar Prasetyono, 2010. Tes IQ dan EQ Plus!. Jogjakarta: BukuBiru. . 2010. Edisi Lengkap Tes IQ, EQ, dan SQ. Jogjakarta: FlashBooks. Goleman,Daniel. 2003. Working with Emotional Intelligence” Kecerdasan Emosional Untuk Mencapai Puncak Prestasi”. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. . 1999. Kecerdasan Emosional. Jakarta : Gramedia. . 2002. Emotional Intelligence : Kecerdasan Emosional, MengapaEL Lebih Penting Dari pada IQ. Jakarta : Gramedia. Gugun ArifGunawan. 2007. Beladiri. Jakarta: Rineka Cipta. M. Sajoto. 1999. Pedoman Program Latihan Daya Tahan Aerobic dan Anaerobic. Semarang : Konida I Jawa Tengah. Patricia Patton. 2011. EQ Karir Sukses. Terjemahan Ir. Zaeni Dahlan. Jakarta : Delaprasta Publisher. Poerwadarminta, W.J.S. 2002. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta : PN Balai Pustaka. R.P. Moch Saleh T.A. 1983. Bela Diri II. Jakarta: CV. Gembira Jakarta. Rubianto Hadi. 2007. Ilmu Kepelatihan Dasar. Semarang: CV. Cipta Prima Nusantara. Shihan Achmad Ali. 2008. Kurikulum Karate-Do Gojukai Indonesia Standar IKGA. Makassar: Hasil Seminar Teknik IKGA di Singapura, Rotterdam dan Hongkong. Suharsimi Arikunto. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik (Edisi revisi VI).Jakarta: Rineka Cipta. . 2002. Prosedur Penelitian : Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta : Asdi Mahasatya. Sumadi Suryabrata. 2001. Psikologi Pendidikan. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada. Yamaguchi, Gogen. 1999. Goju-Ryu Karate do Kyohan ByGogen “The Cat” Yamaguchi. Kanada: Harpess Busssiness Editon. 20080511081819_sejarah_pon__dispora_2005.