Harga Avtur Naik , Maskapai Penerbangan Hapus Kelas Murah. Bagaimana Pertumbuhan Pengguna Jasa Pesawat Terbang Kedepan? Sitti Raha A.Salim Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara Fenomena: Kenaikan harga Avtur memaksa beberapa manjemen maskapai penerbangan domestic melakukan evaluasi rute dan penghapusan kelas murah. Pelaku-pelaku ekonomi yang terkait Dari salah satu pembahasan rubrik bisnis dan investasi pada harian Kompas (jumat,6 mei 2005) adalah mengenai kenaikan harga Avtur (bahan bakar pesawat terbang), bila ditinjau sekilas balik kebelakang perubahan harga per liter sudah mengalami kenaikan dari Rp 3765,- per liter menjadi Rp 4565,-per liter dan mulai 1 Mei 2005 kembali naik menjadi Rp 5000,- per liter, hal ini menimbulkan dampak bagi pelaku-pelaku ekonomi karena bila dilihat secara persentase telah terajadi kenaikan yang signifikan yaitu 21,2 persen pada kenaikan pertama dan hampir mencapai 10 persen pada kenaikan kedua, maka total kenaikan lebih dari 30 persen. Pelaku-pelaku ekonomi yang terkait adalah : - Pemerintah RI - Perusahaan BUMN (Pertamina) - Maskapai penerbangan (beberapa maskapai penerbangan domestik) - Masyarakat ( pengguna jasa penerbangan) - Perusahaan jasa biro perjalanan - Perusahaan jasa lalu lintas udara - Perusahaan transportasi darat,laut ( taksi, bus, kapal laut, dll). Hubungan antar variable Dari hubungan antar variabel maka ada beberapa hubungan yang dapat dibahas diantaranya: • Pemerintah Republik Indonesia • Perusahaan BUMN (PT Pertamina) • Maskapai penerbangan • Masyarakat pengguna jasa penerbangan Bila ditinjau dari korelasional maupun kausalitas yang ada dari berita yang disebutkan diatas, PT Pertamina sebagai satu-satunya perusahaan penghasil minyak diantaranya bahan bakar pesawat udara (Avtur) di Indonesia, dalam penetapan harga jual Avtur belum dapat menentukan harga jual per liter secara independen karena masih ada peranan pemerintah untuk mempertimbangkan tingkat harga dengan melihat kepentingan masyarakat banyak, yang pada awalnya memberi subsidi, sejalan dengan perkembangan waktu secara bertahap subsidi yang ada dikurangi dengan berbagai pertimbangan, sehingga harga jual produk secara bertahap mengalami kenaikan seperti kenaikan yang terjadi terakhir ini pemerintah menyebutkan bahwa subsidi yang ada dialihkan untuk bidang pendidikan yang akan dialokasikan untuk pendidikan anak-anak dari keluarga miskin.Disamping itu kenaikan harga juga dilaksanakan karena terjadinya kenaikan harga minyak dunia.
1 e-USU Repository ©2005 Universitas Sumatera Utara
Kenaikan harga Avtur mempunyai pengaruh terhadap Maskapai Penerbangan yang secara khusus bila dilihat dari unsur biaya operasi akan sulit untuk tetap mempertahan anggaran sesuai rencana, sementara itu untuk penetapan harga jual produk bukanlah suatu yang sederhana karena masih banyak variabel yang dapat mempengaruhi tingkat harga diantaranya munculnya kompetitor. Sebagaimana dapat dilihat dalam kurun waktu 2 (dua) tahun terakhir ini munculnya perusahaan – perusahaan baru yang bergerak pada jasa angkutan udara adalah sangat nyata ,sementara itu dengan banyaknya maskapai penerbangan khususnya yang melayani rute domestik, masyarakat dapat merasakan adanya suatu kemudahan untuk melakukan perjalanan domestik yang relatif lebih mudah dan murah , hal ini disebabkan karena harga tiket yang bersaing dengan ketat sehingga harga relatif lebih murah dan bila dilihat dari pengorbanan waktu untuk menempuh jarak tertentu dengan menggunakan pesawat terbang kenyataannya adalah lebih murahdan lebih cepat. Pertimbangan ini dapat dibaca dengan baik oleh setiap maskapai penerbangan sehingga mereka dalam persaingan yang sangat ketat berlomba untuk merebut penumpang dengan membuat berbagai macam promosi misalnya kelas ekonomi yang dibagi dalam beberapa kelas dengan jumlah kursi tertentu, mengadakan diskon khusus, mengadakan undian berhadiah dan lain-lain. Cara ini dapat dilihat keberhasilannya sehingga secara lebih luas berdampak lebih positif terhadap bisnis yang terkait lainnya, misalnya transportasi darat yang khusus melayani antar kota langsung ke Bandar udara (Bandara) dikota tertentu, munculnya perusahaan biro perjalanan (travel biro) yang baru dan yang lebih jelas dapat dilihat adanya perluasan gedung terminal pada kota tertentu. Sebagai perbandingan berikut disampaikan pertumbuhan penumpang berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (Kompas,mei,2005). Jumlah penumpang angkutan udara domestik pada bulan maret 2005 mencapai 2,07 persen juta orang ,atau naik 8.59 persen dibanding dengan bulan february 2005.Jumlah penumpang tujuan luar negri mencapai 391,1 ribu orang atau naik 4.46 persen untuk periode yang sama. Perkembangan pertumbuhan penumpang selama januari-maret 2005 dibanding dengan periode yang sama pada tahun 2004, jumlah penumpang domestik mencapai 6.18 juta orang atau naik 24,98 persen. Sementara penumpang internasional mencapai 1,26 juta orang atau naik 1.97 persen. Dari data diatas dengan jelas ditunjukkan kenaikan pengguna jasa angkutan udara untuk tujuan domestik adalah sangat signifikan bila dilihat dengan membandingkan antara tahun 2004 dengan 2005 selama januari – maret, begitu pula bila membandingkan dengan kenaikan pengguna jasa angkutan udara internasional untuk periode yang sama. Disamping itu perusahaan yang menangani jasa lalu lintas udara (ground handling) turut tampak perkembangannya dengan munculnya perusahaan baru dibidang tersebut. Dilain pihak Kenaikan pertumbuhan penumpang ini sudah menjadi perhatian perusahaan jasa transportasi laut maupun darat yang melayani jalur antar provinsi, karena mereka merasakan adanya penurunan tingkat penjualan dari jasa yang mereka jual. Dengan adanya perubahan harga jual Avtur per liter mulai 1 Mei 2005 maka maskapai penerbangan domestik mulai mengambil sikap dengan membuat kebijakan baru seperti yang dilakukan oleh beberapa perusahaan dibawah ini. • Adam air menyatakan menghapus kelas murah yaitu tiket dengan harga dibawah Rp.200.000,- (dua ratus ribu rupiah) untuk jalur tertentu dan menghapus diskon tiket. • PT Merpati Nusantara Airlines menyatakan menutup kelas murah dan menghapus diskon tiket untuk semua rute penerbangan dan mengadakan evaluasi selama satu bulan ini. • Batavia air menyatakan hal yang sama, disamping itu saat ini sedang mengkaji penutupan sejumlah rute dan pengurangan frekuensi penerbangan. Inilah beberapa pernyataan sebagai yang mewakili dari sejumlah maskapai penerbangan yang ada, karena situasi yang dihadapi oleh setiap maskapai penerbangan tidak akan jauh berbeda, dan
2 e-USU Repository ©2005 Universitas Sumatera Utara
maskapai penerbangan menyatakan harapan agar kebijakan dari Pemerintah dan PT pertamina terhadap seluruh maskapai penerbangan adalah sama (adil) untuk keringanan pembayaran Avtur , mereka mengharapkan agar Pemerintah dan PT Pertamina jangan diskriminatif dengan hanya memberi kredit pembayaran Avtur kepada perusahaan penerbangan BUMN saja. Konsep Teori Ekonomi Mikro Dari pembahasan diatas konsep teori yang digunakan adalah : 1. Penetapan harga dan output untuk struktur pasar monopoly (Control and regulation of monopoly). 2. Struktur pasar oligopoly. 1.
Melihat pembahasan tentang penetapan harga jual bahan bakar Avtur dilakukan hanya oleh 1 (satu) penjual yang dalam hal ini dilakukan oleh PT Pertamina dan karena melihat keterkaitan dari harga jual Avtur ini adalah masyarakat banyak maka pemerintah hingga saat ini masih turut campur tangan dalam penetapan harga. Selanjutnya untuk pembahasan secara teori akan digunakan konsep teori ekonomi mikro dilihat dari struktur pasar monopoly yang penetapan harga ditentukan oleh peraturan dalam hal ini pemerintah. Dilihat dari sudut kepentingannya adalah termasuk pada jenis publik monopoly karena termasuk kepada pengadaan jenis komoditi tertentu dan PT Pertamina adalah sebagai suatu perusahaan yang diberi kepercayaan oleh pemerintah . Agar tidak terjadi eksploitasi terhadap orang-orang tertentu maka pemerintah membuat suatu peraturan untuk mengawasi harga dan output, sebab, hal ini dapat menimbulkan masalah ekonomi karena monopolis dapat melakukan produksi dalam jumlah besar begitu pula dalam penetapan harga, maka peranan peraturan pemerintah adalah untuk menjaga agar produk dan harga tetap konsisten dan sesuai dengan permintaan. Dengan kata lain tujuannya adalah agar harga yang ditetapkan oleh monopolis sesuai dengan besarnya jumlah produksi / output untuk memperoleh laba maksimum ,dan dengan harga tersebut konsumen mampu membeli sejumlah output. Agarwal,(1988) dalam pembahasannya menyampaikan bahwa apabila harga ditentukan pada tingkat yang sangat rendah, permintaan produk akan naik dengan pesat, tetapi monopolis melakukan produksi/output pada tingkat yang kecil yaitu pada tingkat yang dapat memenuhi MC=MR. Hal ini akan menyebabkan “black – marketing” dimana monopolis akan menetapkan harga yang sangat tinggi, jadi harga yang sangat rendah akan memberi peluang terjadinya kelebihan permintaan kecuali kalau harga ditetapkan dalam suatu peraturan yang sejalan dengan beberapa distribusi. Oleh sebab itu komisi penetapan harga harus berhati-hati untuk menetapkan harga yang wajar untuk suatu produk. Pada gambar 1. monopolis dapat memperoleh maksimum profit sepanjang output menunjukkan marginal cost (MC) = marginal revenue (MR). Dalam situasi bebas monopolis menginginkan harga pada OP dan output OX. Dengan quantity OX diperoleh profit per unit sebesar CP (perbedaan antara harga OP dan biaya per unit OC). Misalkan dengan kekuasaan / peraturan pemerintah (price tribunal) menetapkan harga yang sangat rendah untuk produk tertentu misalnya OP1. Dengan harga OP1 ini menunjukkan permintaan konsumen adalah OX1 (kuantity produk), tetapi monopolis memproduksi sebesar OX2 (kuantity) karena hanya pada OX2 monopolis merasa percaya untuk memperoleh profit maksimum dimana titik E1 merupakan MC=MR. Dengan jelas dapat dilihat bahwa pada tingkat harga OP1 akan terjadi kelebihan permintaan sebesar X2X1, maka pada tingkat output OX1, terjadi “black marketing” yang sangat tinggi OP2. Jadi penetapan harga pada beberapa tingkat yang rendah akan menyebabkan “black marketing” bagi monopolis.
3 e-USU Repository ©2005 Universitas Sumatera Utara
Selanjutnya dimisalkan lagi daripada dengan harga OP1 (tingkat harga terendah) komisi menetapkan harga maksimum OP3 dimana monopolis marginal cost curve memotong demand curve pada E1. Situasi ini menunjukkan demand curve monopolis adalah P2E1D, dan juga menunjukkan bahwa tingkat output diatas Ox3 monopolis dapat menetapkan harga OP3, tetapi bila harapan untuk menjual lebih dari OX3 (quantity) maka harga harus diturunkan dibawah OP3, sehingga demand curve yang baru adalah P3E1D dan monopolis juga merubah MR curve diatas OX3 demand curve adalah inelastic maka akan sama dengan OP3. Y
Price Revenue and Costs
P2
MC AC
P E1
P3 C3 Em
C P1
E A D = AR B O
X2
X0
X3
X1
X Quantity
MR
2.
Melihat jumlah maskapai penerbangan dapat dikategorikan masih beberapa, produknya standart atau berbeda corak, terdapat persaingan diluar harga misalnya jenis / type pesawat maka maskapai penerbangan dapat dikategorikan kedalam struktur pasar oligopoly dengan beberapa ciri lainnya. Pada struktur pasar oligopoly suatu perusahaan dapat merasakan akibat dari pesaing, begitu pula sebaliknya , sehingga masing-masing berusaha untuk merubah aktivitas pasarnya. Oleh sebab itu yang penting dalam oligopoly adalah dapat membuat perbedaan antara satu perusahaan dengan perusahaan lainnya (saingan). Seperti yang dapat dilihat dengan munculnya maskapai penerbangan baru dengan menawarkan harga tiket yang sangat menarik (murah), maka maskapai lainnya menawarkan hal-hal yang berbeda misalnya bebas bagasi untuk sejumlah kg tertentu yang sudah melebihi berat bagasi yang diberikan pada umumnya. Masih banyak caracara yang dilakukan maskapai penerbangan untuk membedakan antara satu maskapai penerbangan dengan maskapai penerbangan lainnya, seperti yang sedang berlaku saat ini oleh salah satu maskapai penerbangan yaitu dengan menawarkan pemberian diskon 50% untuk pembelian tiket kedua. Hal ini terjadi pada saat isu kenaikan Avtur sedang ramai dibicarakan.
4 e-USU Repository ©2005 Universitas Sumatera Utara
Estimasi kajian 1. Pemerintah bersama PT Pertamina Diharapkan dalam penetapan harga benar-benar telah membuat suatu kajian secara mikro dan makro baik secara grafis maupun matematis, sehingga harga yang telah ditetapkan ini dapat berlaku untuk jangka panjang, begitu pula dengan alasan pengalihan subsidi yang ada selama ini kepada bidang tertentu benar-benar direalisasikan dengan baik dan dapat dilihat secara nyata proses maupun sistim pelaksanaan dan hasil yang dapat dicapai semoga sesuai dengan rencana. Dapat melebur diskriminasi Mempertimbangkan himbauan maskapai penerbangan agar tidak terdapat diskriminatif dalam sistim pembayaran Avtur ,diharapkan apabila ada systim pembayaran kredit adalah berlaku untuk seluruh maskapai penerbangan. 2. Maskapai penerbangan Diharapkan dalam masa evaluasi ini benar-benar membuat suatu kajian yang dilakukan oleh praktisi dan akademisi ,hal ini perlu untuk mendapatkan hasil yang berguna bagi maskapai penerbangan untuk mengetahui tingkat penjualan yang tidak merugikan perusahaan dan pengguna jasa, disamping tetap memperhatikan kwalitas jasa yang dijual dan mempertimbangkan dengan cermat apabila dengan amat terpaksa harus menutup sejumlah rute dan mengurangi frekuensi penerbangan dengan beberapa alasan untuk menutupi biaya, jangan dengan mudah melakukan pemutusan hubungan kerja. 3. Masyarakat Bagi masyarakat adanya perang tariff untuk harga tiket jasa angkutan udara, pada umumnya selalu mencari yang relative lebih murah.Demikian pula halnya apabila terjadi kenaikan harga tiket jasa angkutan udara untuk masyarakat golongan tertentu besar kemungkinan akan mencari alternative jasa angkutan lainnya seperti kapal laut,transportasi darat (bus antar provinsi) dan jumlah yang termasuk golongan ini relative lebih kecil dari pada golongan yang walaupun dengan berat hati tetap memilih pesawat udara. 4. Perusahaan yang terkait Dalam hal ini ada beberapa perusahaan yang terkait diantaranya biro perjalanan, jasa ground handling,transportasi darat/laut. Walaupun tidak langsung merasakan dampak kenaikan Avtur, tetapi akan merasakan berkurangnya konsumen yang mencari jasa yang mereka tawarkan ,pengaruh tidak langsung ini diharapkan tidak mempengaruhi operasional perusahaan secara nyata. Saran dan komentar 1. Dengan adanya diskriminatif untuk pembayaran Avtur terhadap maskapai penerbangan milik swasta yang berbeda dengan milik BUMN, agar Pemerintah dan PT Pertamina melakukan evaluasi untuk kebijakan sistim pembayaran Avtur. Karena dengan sistim pembayaran kredit kemungkinan ditutupnya rute tertentu akan berkurang , hal ini dengan pertimbangan agar rute yang selama ini sudah dilalui dengan pesawat udara sedapat mungkin berkembang atau bertahan. 2. Maskapai penerbangan diharapkan tetap mempertahankan kwalitas jasa penerbangan yang dijual.Untuk antisipasi dari harga jual yang tidak dapat dipertahankan ,maskapai penerbangan yang termasuk dalam struktur pasar oligopoly, dalam menetapkan harga dan berusaha untuk tetap melayani rute yang selama ini sudah dilalui yaitu dengan melakukan kerja sama /berkolaborasi untuk melayani rute tertentu dengan nama bersama yang dilakukan oleh salah satu maskapai penerbangan untuk rute yang berbeda. 3. Apabila dilihat secara lebih luas maka disamping dampak negative, terdapat dampak positif, yaitu apabila terjadi penutupan beberapa jalur rute atau pengurangan
5 e-USU Repository ©2005 Universitas Sumatera Utara
frekwensi maka pengguna jasa angkutan udara tidak dapat sesuka hati untuk berangkat ketujuan tertentu. Hal ini akan memberi dampak positif kepada sarana transportasi darat (bus antar kota/provinsi),dan sarana transportasi laut, dimana mungkin selama ini turut merasakan sepinya pembeli jasa yang mereka jual tetapi karena tidak terdapat lagi harga tiket pesawat yang murah maka sebagian konsumen akan melirik transportasi darat/laut Akhirnya untuk pertumbuhan pengguna jasa pesawat terbang kedepan diharapkan dapat tetap tumbuh dengan perkembangan yang baik, dan apabila situasi yang masih sulit sedapat mungkin maskapai penerbangan berusaha untuk mempertahankan kondisi yang sudah dicapaiDemikian secara sederhana dan singkat cara yang dapat dilakukan untuk penetapan harga dan output struktur pasar monopoly dibawah pengawasan peraturan pemerintah dengan melakukan pendekatan secara grafis. Yang perlu menjadi perhatian bahwa cara ini mungkin untuk dilaksanakan apabila komisi memungkinkan untuk membuat hal-hal mengenai perlunya kalkulasi biaya dan struktur harga monopoly.
Daftar Pustaka Agarwal,H.S., (1998), Modern Microeconomics, 6th edition, Konark Publidhers,Delhi Kompas, (2005), Harga Avtur Naik Lagi.
6 e-USU Repository ©2005 Universitas Sumatera Utara