perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
ANALISIS PENGARUH RISIKO BISNIS, GROWTH, LIKUIDITAS, PROFITABILITAS, DAN INTEREST COVERAGE RATIO TERHADAP STRUKTUR MODAL (Studi Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia)
Diajukan Untuk Melengkapi Tugas-tugas dan Memenuhi Syarat-syarat Untuk Mencapai Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta
Oleh :
HANIDA ESTI SATUTI F0207072
FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2011 to user commit
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING
Skripsi dengan judul:
ANALISIS PENGARUH RISIKO BISNIS, GROWTH, LIKUIDITAS, PROFITABILITAS, DAN INTEREST COVERAGE RATIO TERHADAP STRUKTUR MODAL (Studi Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia)
Surakarta, 18 Agustus 2011
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
HALAMAN PENGESAHAN
Skripsi dengan judul:
ANALISIS PENGARUH RISIKO BISNIS, GROWTH, LIKUIDITAS, PROFITABILITAS, DAN INTEREST COVERAGE RATIO TERHADAP STRUKTUR MODAL (Studi Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia)
Telah disetujui dan diterima baik oleh tim penguji Skripsi Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret guna melengkapi tugas-tugas dan memenuhi syarat-syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Manajemen.
Surakarta, September 2011
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
MOTTO
1. Takut akan Tuhan adalah permulaan pengetahuan (Amsal 1 : 7a) 2. Janganlah hendaknya kamu kuatir tentang apapun juga, tetapi nyatakanlah dalam segala hal keinginanmu kepada Allah dalam doa dan permohonan dengan ucapan syukur (Filipi 4 : 6) 3. Tuhan membuat segala sesuatu indah pada waktuNya (Pkh 3:11) 4. Janganlah seorang pun menganggap engkau rendah karena engkau muda. Jadilah teladan bagi orang-orang percaya, dalam perkataanmu, dalam tingkah lakumu, dalam kasihmu, dalam kesetiaanmu, dan dalam kesucianmu (1 Timotius 4 : 12) 5. Aku sebagaimana aku ada, segala sesuatu yang ada padaku karena kasih karunia dan karya terbesarNya dalam hidupku (penulis) 6. Jangan pernah menyerah kalau kamu tidak ingin orang lain menyerah karenamu (salah seorang sahabat penulis) 7. Segala sesuatu yang terjadi dalam hidupku bukan suatu kebetulan, tetapi karena sesuatu yang dikehendakiNya, aku percaya akan selalu ada pelangi sehabis hujan. (penulis) 8. Ada sesuatu yang sangat indah dibalik perkara yang ada (penulis)
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
PERSEMBAHAN Karya ini Penulis Persembahkan untuk : 1. Bapak, Ibu, dan Mama. Terima kasih atas kasih sayang yang tak pernah putus padaku. Terima kasih saat namaku disebut dalam doa yang Bapak, Ibu, dan Mama panjatkan. Terima kasih atas didikan yang diberikan padaku selama ini. Terima kasih sudah sangat memahami dan mengerti diriku. Terima kasih atas dukungan yang diberikan dalam segala segi kehidupanku. Terima kasih orang tuaku….., aku sayang kalian…. You are the best for me….. 2. Eyang Kakung, Eyang Putri, Simbah Kakung, dan Simbah Putri yang selalu mendoakan dan mendukungku. 3. Budhe, Pakdhe, Tante, Om yang selalu mendoakan dan memotivasiku. 4. Kakaku, Mas Shandy, yang walaupun nun jauh di Jakarta, selalu mendoakan dan mendukungku. 5. Saudara-saudara sepupuku, Mb.Alfi, Dik Ria, Ms.Vindy, Dik Angga, Ms.Henry. Terima kasih atas kebersamaan kita selama ini. Terima kasih buat keceriaan saat kita berkumpul. Terima kasih buat motivasi dan pengertiannya selama ini. I luv u my sista n brother…… 6. My lovely, Yulius…, Terima kasih buat dukungan dan motivasinya selama aku menyusun skripsi ini… Terima kasih atas sayang dan doanya juga…. Luv you…. ^^ ,
dan Bapak Cuk Sutardi serta keluarga. Terima kasih atas
dukungannya selama ini.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
7. Sahabat-sahabatku Linda dan Datin. Terima kasih sudah menemani, mendukung, menghibur, dan mengerti diriku.
Terima kasih buat kasih,
keceriaan, dan selalu membantuku….. Terima kasih sahabat…. Loph u…… 8. RKC On the Move untuk Nova, Yoga, Rendi, Lestyo, Agus, Rizal, Adnan, Kotek, Sita, Rimbun, Lailam.
Tetap cinta touring teman-teman…. Lanjutkan
perjalanan kita…. 9. Teman-teman Manajemen semuanya khususnya Manajemen Keuangan angkatan 2007, 10. Kakak tingkatku (Mb. Anggra) dan teman-temanku (Sita, Dinavita, Suryo, Aria dan teman-teman yang lain) yang sudah membantu dan mendukung selama aku kuliah. 11. Komisi Pemuda Remaja GKJ Cakraningratan. Terima kasih Cakra’s Youth buat kasih Philia nya selama ini. Makasih Ms.Ari dan Wisnu (sebagai ketua) yang sabar banget membantuku dan teman-teman. Semua pengurus, aktivis, dan semua pemuda remaja Cakra, terima kasih buat keceriaan, kasih dan kerja samanya selama ini. Cakra’s Youth…..Committed to You….Yesyuu… Aseek….. 12. Dosen dan karyawan Fakultas Ekonomi UNS Surakarta yang telah membantu dan mendukungku selama menjalani perkuliahan. Pak Man dan rekan-rekan ^^, terima kasih sudah ikut mendoakan saat akan pendadaran dan selalu membantu saat kesulitan di tempat parkir. 13. Terima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung saya.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
KATA PENGANTAR
Salam sejahtera bagi kita semua, Teriring salam dan do’a semoga Tuhan YME senantiasa melimpahkan berkatNya kepada kita semua. Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas bimbingan dan penyertaan Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penelitian dengan judul “Analisis Pengaruh Risiko Bisnis, Growth, Likuiditas, Profitabilitas, dan Interest Coverage Ratio terhadap Struktur Modal (Studi pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia)” penulis sangat berharap semoga hasil penelitian ini dapat bermanfaat bagi pengembangan penelitian selanjutnya. Berhasilnya penulisan skripsi ini adalah berkat bantuan, dukungan dan perhatian banyak pihak. Oleh sebab itu, pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih yang tulus dan penghargaan kepada semua pihak yang telah membantu penelitian ini. Ucapan terima kasih dan penghargaan yang tulus penulis haturkan kepada: 1. Dr. Wisnu Untoro, MS, selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta. 2. Dr. Hunik Sri Runing S, M.Si., dan Reza Rahardian, SE, M.Si. selaku ketua dan sekretaris jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
3. Dra. Endang Suhari, M.Si., selaku pembimbing skripsi yang telah dengan sabar dan banyak meluangkan waktunya guna memberikan pengarahan, petunjuk, bimbingan yang sangat berguna dalam pnyusunan skripsi ini 4. Joko Suyono, SE, MSi selaku Pembimbing Akademik 5. Bapak-ibu dosen yang telah membimbing selama ini. 6. Mbak Emy di IPOT yang telah membantu penulis dan memberikan saran dalam mengumpulkan data yang berguna dalam penyusunan skripsi ini. 7. Orang tua dan keluarga yang senantiasa mendoakan dan memberikan dukungan kepada penulis 8. Yulius Endar S. dan keluarga yang memberikan dukungan dan bantuannya. 9. Sahabat ( Linda dan Datin ) dan teman-teman ( Sita, Dinavita, Yoga, Rendi, Nova, Lestyo, Agus, Rizal, Boby, Suryo, Aria, Melisa, Rimbun, Lailam ) yang selalu memberikan dukungan dan bantuannya. 10. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah banyak membantu penulis dalam penyusunan skripsi ini. Penulis menyadari bahwa masih terdapat kekurangan dalam penulisan skripsi ini, baik dalam proses penulisan maupun hasil. Oleh karena itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun. Akhir kata penulis mohon maaf atas semua kesalahan dan semoga karya sederhana ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Tuhan memberkati. Surakarta,
September 2011
Penulis
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ........................................................................................
i
HALAMAN PERSETUJUAN ........................................................................
ii
HALAMAN PENGESAHAN ..........................................................................
iii
HALAMAN MOTTO ......................................................................................
iv
HALAMAN PERSEMBAHAN ......................................................................
v
KATA PENGANTAR ...................................................................................... vii DAFTAR ISI ....................................................................................................
ix
DAFTAR TABEL ............................................................................................ xii DAFTAR GAMBAR ........................................................................................ xiii ABSTRAK . ....................................................................................................... xiv ABSTRACT ....................................................................................................... xv BAB I
BAB II
PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah . .............................................................
1
B. Rumusan Masalah ........................................................................
8
C. Tujuan Penelitian .........................................................................
8
D. Manfaat Penelitian .......................................................................
9
LANDASAN TEORI A. Struktur Modal ............................................................................. 11
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
B. Teori Struktur Modal .................................................................... 12 1. Teori Struktur Modal Modigliani-Miller (MM) .................... 12 2. Trade-off Theory .................................................................... 15 3. Signaling Theory .................................................................... 16 4. Asymmetric Information Theory ............................................. 16 5. Pecking Order Theory ............................................................ 17 C. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Struktur Modal .................... 19 D. Risiko Bisnis ................................................................................ 24 E. Growth ......................................................................................... 25 F. Likuiditas ..................................................................................... 26 G. Profitabilitas ................................................................................. 27 H. Interest Coverage Ratio ............................................................... 27 I. Penelitian Terdahulu .................................................................... 28 J. Kerangka Masalah ....................................................................... 30 K. Hipotesis ...................................................................................... 31
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Populasi dan Sampel .................................................................... 33 B. Definisi Operasional .................................................................... 34 C. Metode Pengumpulan Data .......................................................... 39 D. Metode Analisis Data 1. Pengujian Normalitas Data...................................................... 40 2. Pengujian Multikolinearitas ................................................... 40 3. Pengujian Heteroskedasitas .................................................... 41 4. Pengujian Autokorelasi .......................................................... 42 5. Pengujian Hipotesis ................................................................ 42 a. Uji Regresi Berganda ....................................................... 42 b. Pengujian Koefisien Determinasi ( Uji R2 ) ....................... 44
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
c. Pengujian Koefisien Regresi Simultan ( Uji F ) ............... 44 d. Pengujian Koefisien Regresi Parsial ( Uji t ) .................... 44
BAB IV ANALISIS DATA A. Hasil Pengumpulan Data ............................................................. 46 B. Statistik Deskriptif ....................................................................... 47 C. Pengujian Data ............................................................................. 49 1. Uji Normalitas ........................................................................ 49 2. Uji Multikolinieritas ............................................................... 50 3. Uji Heteroskedastisitas ........................................................... 52 4. Uji Autokorelasi ..................................................................... 53 5. Uji Regresi Berganda ............................................................. 54 6. Uji Hipotesis ........................................................................... 56 a. Koefisien Determinasi (R2 ) .............................................. 56 b. Uji F …………. ................................................................. 57 c. Uji t ………… ................................................................... 58 D. Pembahasan ................................................................................. 60
BAB V
PENUTUP A. Kesimpulan .................................................................................. 65 B. Keterbatasan Penelitian ................................................................ 66 C. Saran ............................................................................................ 67
DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
DAFTAR TABEL
Tabel IV.1 Hasil Pengambilan Sampel ........................................................... 46 Tabel IV.2 Hasil Analisis Deskriptif Statistik ................................................. 47 Tabel IV.3 Hasil Uji Normalitas ..................................................................... 49 Tabel IV.4 Hasil Uji Normalitas Setelah Transformasi Data ......................... 50 Tabel IV.5 Hasil Uji Multikolinieritas ............................................................ 51 Tabel IV.6 Hasil Uji Autokorelasi ................................................................... 54 Tabel IV.7 Hasil Pengujian Regresi ............................................................... 55 Tabel IV.8 Hasil Pengujian Uji R2 .................................................................. 57 Tabel IV.9 Hasil Pengujian Uji F ................................................................... 57 Tabel IV.10 Hasil Pengujian Uji t .................................................................... 58
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
DAFTAR GAMBAR
Gambar II.1
Kerangka Pemikiran ................................................................... 30
Gambar IV.2 Scatterplot ................................................................................... 52
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
ABSTRAK
ANALISIS PENGARUH RISIKO BISNIS, GROWTH, LIKUIDITAS, PROFITABILITAS, DAN INTEREST COVERAGE RATIO TERHADAP STRUKTUR MODAL (Studi Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia)
HANIDA ESTI SATUTI F0207072 Penelitian ini mempunyai tujuan untuk mengetahui pengaruh risiko bisnis, growth, likuiditas, profitabilitas, dan interest coverage ratio terhadap struktur modal. Risiko bisnis diproksikan dengan standar deviasi dibagi dengan EBIT, growth diproksikan dengan selisih pertumbuhan aktiva dibagi dengan pertumbuhan aktiva tahun t, likuiditas diproksikan dengan quick ratio, profitabilitas diproksikan dengan ROI, dan interest coverage ratio diproksikan dengan interest expense dibagi dengan EBIT. Sementara itu struktur modal yang di dalam penelitian ini sebagai variabel dependen diproksikan dengan debt ratio. Dalam penelitian ini menggunakan hipotesis sebagai berikut : (1) risiko bisnis berpengaruh signifikan terhadap struktur modal. (2) growth berpengaruh signifikan terhadap struktur modal. (3) likuiditas berpengaruh signifikan terhadap struktur modal. (4) profitabilitas berpengaruh signifikan terhadap struktur modal. (5) interest coverage ratio berpengaruh signifikan terhadap struktur modal. Data penelitian ini merupakan data sekunder berupa laporan keuangan tahunan yang diperoleh dari pojok BEI FE UNS, serta Indonesia Capital Market Directory (ICMD) tahun 2006-2010. Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini diambil dengan metode purposive sampling. Dengan teknik pengambilan sampel yang telah ditentukan diperoleh 17 perusahaan manufaktur yang memenuhi kriteria untuk diambil sebagai sampel. Alat analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah regresi berganda dimana struktur modal yang diukur dengan debt ratio sebagai variabel dependen, dan variabel risiko bisnis, growth, likuiditas, profitabilitas, dan interest coverge ratio sebagai variabel independen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel independen yang terdiri dari risiko bisnis, growth, likuiditas, profitabilitas, dan interest coverage ratio secara bersama-sama mempunyai pengaruh signifikan terhadap variabel dependen yaitu struktur modal yang diukur dengan debt ratio. Adapun secara parsial, hanya likuidtas dan profitabilitas yang berpengaruh signifikan terhadap struktur modal. Likuiditas berpengaruh negatif terhadap struktur modal. Profitabilitas berpengaruh negatif terhadap struktur modal. Sedangkan risiko bisnis, growth, dan interest coverage ratio secara parsial tidakcommit memiliki pengaruh signifikan. to user Kata Kunci: struktur modal, risiko bisnis,growth, likuiditas, profitabilitas,dan interest coverage ratio.
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
ABSTRACT
ANALYSIS OF BUSINESS RISK, GROWTH, LIQUIDITY, PROFITABILITY AND INTEREST COVERAGE RATIO INFLUENCES ON CAPITAL STRUCTURE
(A Study in Manufacture Company Registered in Indonesian Stock Exchange)
HANIDA ESTI SATUTI F0207072 This study is aimed to know the influences of business risks, growth, liquidity, profitability and interest coverage ratio in capital structure. Business risk is proxified by deviation standard divided with EBIT, growth is proxified with the difference of assets increment divided with current year assets increment, liquidity is proxified with quick ratio, profitability is proxified with ROI, and interest covereage ratio is proxified with interest expense divided with EBIT. While capital structure, which in this study is as dependent variable, is proxified with debt ratio. This study uses the following hypothesis: (1) business risk has significant influence on capital structure; (2) growth has significant influence on capital structure; (3) liquidity has significant influence on capital structure; (4) profitability has significant influence on capital structure; and (5) interest coverage ratio has significant influence on capital structure. Data in this study is secondary data in form of annual financial report obtained from BEI FE UNS Corner, and also Indonesian Capital Market Directory (ICMD) year of 2006-2010. Sampling Technique used in this study taken with purposive sampling method. Using predetermined sample amounts, there can be obtained 17 manufacture companies eligible to be taken as the sample. Analysis instrument used in this study is multiple regression in which capital structuer is measured with debt ratio as dependent variable, and business risk, growth, liquidity, profitability and interest coverage ratio variables as the independent variables. The results of this study show that independent variables, in which contains of business risk, growth, liquidity, profitability and interest coverage ratio, simultaneously have significant influence on dependent variable, that is capital structure which measured with debt ratio. While partially, there only liquidity and profitability having significant influence on capital structure. Liquidity has negative influence. Profitability has negative influence. While for business risk, growth and interest coverage ratio, in partial, there is no significant influence. commit to user Keywords: Capital structure, business risk, growth, liquidity, profitability, and interest coverage ratio.
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Kehidupan manusia yang semakin berkembang saat ini akan menuntut perekonomian untuk berkembang pula. Hal ini membuat banyak perusahaan-perusahaan
baik
kecil
maupun
besar
melakukan
pengembangan terhadap perusahaannya. Salah satu masalah yang berkaitan dengan pengembangan perusahaan adalah tentang pembiayaan. Keputusan
berbagai
pembiayaan
sangat
penting
untuk
kesejahteraan keuangan perusahaan. Salah satu unsur pembiayaan dalam perusahaan adalah modal. Modal dapat digunakan untuk membiayai kebutuhan investasi, memenuhi kebutuhan operasional sehari-hari, dan sebagai penunjang kelancaran operasi perusahaan sehingga dapat bertahan dan berkembang lebih besar. Modal perusahaan dapat berasal dari dua sumber yaitu modal sendiri dan modal asing. Modal sendiri merupakan modal yang berasal dari setoran pemilik dan hasil operasi perusahaan itu sendiri. Sedangkan modal asing adalah modal yang berasal dari pinjaman dari bank, lembaga keuangan, maupun dengan mengeluarkan surat hutang, dan atas penggunaannya perusahaan harus memberikan kompensasi berupa bunga yang menjadi beban tetap bagi perusahaan (Dwi Aris, 2009) commit to user
1
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Masalah struktur modal merupakan masalah yang penting bagi setiap perusahaan karena baik buruknya struktur modal akan mempunyai efek langsung terhadap finansial perusahaan.
Sebuah keputusan yang
salah tentang struktur modal dapat mengakibatkan kesulitan keuangan dan akhirnya dapat menimbulkan kebangkrutan. Manajemen perusahaan harus menetapkan struktur permodalan dengan cara yang tepat supaya nilai perusahaan maksimal. Suatu perusahan yang mempunyai struktur modal yang tidak baik yaitu mempunyai hutang yang sangat besar akan memberikan beban yang berat kepada perusahaan yang bersangkutan). Namun, perusahaan memang memilih berbagai tingkat leverage keuangan sebagai upaya mereka untuk mencapai struktur modal yang optimal. Struktur modal suatu perusahaan ditentukan oleh kebijakan pembelanjaan (financing policy) dari manajer keuangan yang senantiasa dihadapkan pada pertimbangan baik yang bersifat kualitatif maupun yang kuantitatif yang mencakup tiga unsur penting, yaitu (Harnanto, 1995:306 dalam Susetyo, 2006) : 1. Keharusan untuk membayar balas jasa atas penggunaan modal kepada pihak yang menyediakan dana 2. Sampai seberapa jauh kewenangan dan campur tangan pihak penyedia dana dalam mengelola perusahaan. 3. Resiko yang dihadapi perusahaan. Keputusan menentukan
pendanaan
keuangan
to user kemampuancommit perusahaan
perusahaan
dalam
akan
melakukan
sangat aktivitas
2
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
operasinya dan juga akan berpengaruh terhadap resiko perusahaan itu sendiri. Struktur modal perusahaan akan berubah jika perusahaan tersebut membiayai operasi perusahaan dengan modal asing khususnya dengan hutang jangka panjang. Perubahan pada struktur modal perusahaan tersebut bisa berpengaruh positif maupun negatif bagi pengelolaan perusahaan. Jika perusahaan meningkatkan leverage maka perusahaan ini dengan sendirinya akan meningkatkan resiko keuangan perusahaan. Dan sebaliknya perusahaan harus memperhatikan masalah pajak, karena sebagian ahli berpendapat bahwa penggunaan modal yang berlebihan akan menurunkan tingkat profitabilitas. Untuk itu sebagian manajer tidak sepenuhnya mendanai perusahaannya dengan modal tetapi juga disertai penggunaan dana melalui hutang baik itu hutang jangka pendek maupun hutang jangka panjang karena terkait dengan sifat penggunaan dari hutang tersebut yaitu bersifat mengurangi pajak. Risiko bisnis berkaitan dengan ketidakpastian pendapatan karena terdapatnya variabilitas
dalam
penjualan
produk,
pelanggan
dan
bagaimana produk dihasilkan. Dengan kata lain risiko bisnis berkaitan dengan operasi suatu perusahaan. Ketidakpastian tersebut membuat risiko bisnis yang ada pada perusahaan berubah-ubah, begitu juga dengan struktur modal yang dihasilkan bervariasi. Semakin tinggi risiko bisnis perusahaan, maka semakin rendah rasio hutang yang optimal (Brigham, 2001). Risiko bisnis akan meningkat jika perusahaan semakin rendah dalam
penggunaan
commit to user hutangnya (Susetyo,2006)
Hasil
penelitian
3
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
membuktikan bahwa perusahaan dengan risiko yang tinggi seharusnya menggunakan hutang yang lebih sedikit untuk menghindari kemungkinan kebangkrutan (Titman & Wessels, 1998). Semakin cepat tingkat pertumbuhan perusahaan, semakin besar pula kemungkinan perusahaan untuk menggunakan hutang dalam pemenuhan kebutuhan dananya. Perusahaan yang mempunyai tingkat pertumbuhan tinggi cenderung untuk menggunakan hutang yang lebih tinggi dibandingkan perusahaan dengan tingkat pertumbuhan rendah. Keadaan ini akan berpengaruh terhadap struktur modal. Teori trade-off menunjukkan bahwa perusahaan dengan rasio likuiditas yang lebih tinggi harus meminjam lebih karena kemampuan mereka untuk memenuhi kewajiban sesuai kontrak tepat waktu. Dengan demikian, teori ini memprediksi hubungan positif antara likuiditas dan leverage. Di sisi lain, teori pecking order memprediksi hubungan negatif antara likuiditas dan leverage, karena sebuah perusahaan dengan likuiditas lebih besar lebih suka menggunakan dana internal sementara (Sheik and Wang, 2011).
Likuiditas dengan struktur modal yaitu semakin tinggi
likuiditas perusahaan maka semakin rendah tingkat utang dalam struktur modal (Setiawan,2006 dalam Theresia, 2010). Berkaitan dengan profitabilitas, menurut Brigham dan Weston (2001), mengatakan bahwa perusahaan dengan tingkat pengembalian yang tinggi atas investasi menggunakan hutang yang relatif kecil. Tingkat commit to user
4
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
pengembalian yang tinggi memungkinkan untuk membiayai sebagian besar kebutuhan pendanaan dengan dana yang dihasilkan secara internal. Interest coverage ratio telah diselidiki secara teoritis sebagai penentu struktur modal. Harris dan Raviv (1990) mengusulkan leverage yang berkorelasi negatif dengan interest coverage ratio. Mereka berpendapat bahwa
interest coverage ratio yang lebih tinggi
menunjukkan rasio utang yang lebih rendah. Untuk itu manajer juga perlu memperhitungkan faktor karakteristik perusahan supaya terbentuk struktur modal yang optimal. Struktur modal dapat tercermin melalui debt ratio, sehingga dalam penelitian ini debt ratio sebagai variabel dependen. Penelitian mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi struktur modal tersebut antara lain : Penelitian mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi struktur modal yang dilakukan oleh Bintari Retnaningtyas (2009), dimana independen variabelnya adalah risiko bisnis, struktur aktiva, profitabilitas, firm size, tingkat pertumbuhan. Hasil yang didapat adalah risiko bisnis dan struktur aktiva memiliki pengaruh yang tidak signifikan terhadap struktur modal.
Sedangkan profitabilitas memiliki
pengaruh negatif yang signifikan, serta ukuran perusahaan dan tingkat pertumbuhan memiliki pengaruh positif yang signifikan. Penelitian yang dilakukan oleh Nikolaos Eriotis, Dimitrios commit to user Vasiliou and Zoe Ventoura-Neokosmidi (2007), dimana variabel 5
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
independenya adalah firm size, likuiditas, interest coverage ratio, growth. Hasilnya adalah firm size berpengaruh positif terhadap struktur modal, likuiditas berpengaruh negatif terhadap struktur modal, interest coverage ratio berpengaruh negatif terhadap struktur modal, growth berpengaruh negatif terhadap struktur modal. Penelitian yang dilakukan oleh Susetyo (2006), dimana variabel independennya adalah risiko bisnis, struktur aktiva, profitabilitas, firm size. Hasilnya adalah secara bersama-sama : risiko bisnis, struktur aktiva, profitabilitas, firm size berpengaruh secara signifikan terhadap struktur modal. Sedangkan secara parsial : risiko bisnis berpengaruh negatif dan signifikan, struktur aktiva berpengaruh positif dan signifikan, profitabilitas berpengaruh negatif dan signifikan, firm size berpengaruh positif dan signifikan. Penelitian yang dilakukan oleh Serrasqueiro & Nuness (2005), dimana variabel independennya adalah non-debt tax shields, profitability, size, tangibility, risk, growth. Hasil yang didapat adalah nondebt tax shields berpengaruh signifikan positif terhadap debt ratio, profitability berpengaruh signifikan negatif terhadap debt ratio, size berpengaruh negatif terhadap debt ratio. Sedangkan tangibility, risk, growth tidak berpengaruh signifikan. Penelitian yang dilakukan oleh Yuke Prabansari dan Hadri Kusuma (2005)
menngunakan
variabelto user ukuran commit
perusahaan,
pertumbuhan
6
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
perusahaan, profitabilitas, risiko bisnis, struktur kepemilikkan. Hasil penelitian ini adalah ukuran perusahaan dan pertumbuhan perusahaan berpengaruh signifikan terhadap struktur modal. Risiko bisnis berpengaruh negatif terhadap struktur modal. Sedangkan profitabilitas dan struktur kepemilikkan berpengaruh positif terhadap struktur modal. Penelitian yang dilakukan ini untuk meneruskan penelitianpenetian terdahulu tersebut, karena masih terdapat hasil-hasil yang berbeda dengan penggunaan variabel-variabel independen yang sama. Oleh karena itu, peneliti meneruskan penelitian-penelitian tersebut untuk membuktikan kembali bagaimana pengaruh variabel-variabel independen tersebut terhadap struktur modal. Berdasarkan latar belakang tersebut, penulis tertarik untuk meneliti pengaruh risiko bisnis, growth, likuiditas, profitabilitas, dan interest coverage ratio terhadap struktur modal, dengan judul : “ANALISIS PENGARUH
RISIKO BISNIS, GROWTH,
LIKUIDITAS, PROFITABILITAS, DAN INTEREST COVERAGE RATIO TERHADAP STRUKTUR MODAL ( Studi Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia).”
commit to user
7
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
B. PERUMUSAN MASALAH
1. Apakah risiko bisnis berpengaruh signifikan terhadap debt ratio pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI pada tahun 2005 hingga 2009 ? 2. Apakah growth (pertumbuhan perusahaan) berpengaruh signifikan terhadap debt ratio pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI pada tahun 2005 hingga 2009? 3. Apakah likuiditas berpengaruh signifikan terhadap debt ratio pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI pada tahun 2005 hingga 2009? 4. Apakah profitabilitas berpengaruh signifikan terhadap debt ratio pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI pada tahun 2005 hingga 2009? 5. Apakah interest coverage ratio berpengaruh signifikan terhadap debt ratio pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI pada tahun 2005 hingga 2009?
C. TUJUAN PENELITIAN
1. Untuk menganalisis pengaruh risiko bisnis terhadap debt ratio pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI pada tahun 2005 hingga 2009.
commit to user
8
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
2. Untuk menganalisis pengaruh growth (pertumbuhan perusahaan) terhadap debt ratio pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI pada tahun 2005 hingga 2009. 3. Untuk menganalisis pengaruh likuiditas terhadap debt ratio pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI pada tahun 2005 hingga 2009. 4. Untuk menganalisis pengaruh profitabilitas terhadap debt ratio pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI pada tahun 2005 hingga 2009. 5. Untuk menganalisis pengaruh interest coverage ratio terhadap debt ratio pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI pada tahun 2005 hingga 2009.
D. MANFAAT PENELITIAN Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat utnuk pihak-pihak yang membutuhkan, antara lain : 1. Bagi perusahaan, penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan dalam membuat kebijakan yang berhubungan dengan pembentukkan struktur modal untuk menghasilkan struktur modal yang optimal. 2. Bagi penelitian selanjutnya, dengan penelitian ini diharapkan dapat menambah informasi dan wacana yang dapat dimanfaatkan dalam penelitian lebih lanjut.commit to user 9
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
3. Bagi investor, penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan pada investor dalam membuat kebijakan investasi pada perusahaan.
commit to user
10
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. STRUKTUR MODAL
Modal menurut Munawir (2001) adalah hak atau bagian yang dimiliki oleh pemilik perusahaan yang ditujukan dalam pos modal (modal saham), surplus dan laba yang ditahan atau kelebihan aktiva yang dimiliki oleh perusahaan terhadap seluruh hutang-hutangnya Struktur modal adalah merupakan perimbangan jumlah hutang jangka pendek, hutang jangka panjang, saham preferen, saham preferen dan saham biasa. Sementara itu, struktur keuangan adalah perimbangan antara modal total hutang dengan modal sendiri. Dengan kata lain struktur modal merupakan bagian dari struktur keuangan (Sartono, 2001). Target struktur modal bisa berubah sewaktu-waktu sesuai kondisi. Jika rasio hutang yang sesungguhnya berada di bawah tingkat yang ditargetkan,
ekspansi
modal
mungkin
perlu
dilakukan
dengan
menggunakan pinjaman, sementara jika rasio hutang sudah melampaui target, saham mungkin perlu digunakan (Brigham dan Houston, 2001). Struktur modal yang optimal adalah struktur modal yang mengoptimalkan keseimbangan antara risiko dan pengembalian sehingga commit to userdan Brigham, 1994). Risiko yang memaksimalkan harga saham (Weston
11
perpustakaan.uns.ac.id
sama
digilib.uns.ac.id
besarnya
dengan
tingkat
pengembalian
oleh
perusahaan
menunjukkan keadaan struktur modal yang optimal.
B. TEORI STRUKTUR MODAL
1. Teori Struktur Modal Modigliani-Miller (MM)
Modigliani dan Miller (1958) adalah perintis penelitian tentang pengaruh struktur modal terhadap nilai perusahaan. Studi MM didasarkan pada sejumlah asumsi yang tidak realistis, antara lain (Brigham dan Houston, 2001); a. Tidak ada biaya broker (pialang) b. Tidak ada pajak c. Tidak ada biaya kebangkrutan d. Para investor dapat meminjam dengan tingkat suku bunga yang sama dengan perseroan. e. Semua investor mempunyai informasi yang sama seperti manajemen mengenai peluang investasi perusahaan pada masa mendatang f. EBIT tidak dipengaruhi oleh penggunaan hutang.
commit to user
12
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
MM membuktikan bahwa karena bunga atas hutang dikurangkan dalam perhitungan pajak, maka nilai perusahaaan meningkat sejalan dengan makin besarnya jumlah hutang dan nilainya akan mencapai titik maksimum bila seluruhnya dibiayai dengan hutang (Brigham dan Houston, 2001). Menurut Sartono (2001), terdapat dua pendekatan yang dilakukan oleh MM, yaitu :
Pendekatan MM Tanpa Pajak Dengan mengasumsikan tidak ada pajak pendapatan perusahaan, maka MM mengajukan tiga preposisi, yaitu : Preposisi I MM menjelaskan bahwa nilai perusahaan adalah tidak tergantung atau tidak dipengaruhi oleh struktur modal. Menurut preposisi ini, biaya modal rata-rata tertimbang sering disebut juga dengan tingkat keuntungan yang diharapkan atas portofolio karena perusahaan dapat dianggap sebagai portofolio baik untuk perusahaan yang memilih leverage maupun tidak adalah independen terhadap struktur modal. MM juga menjelaskan bahwa biaya modal rata-rata tertimbang sama dengan biaya modal sendiri untuk perusahaan yang tidak memiliki leverage.
commit to user
13
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Preposisi II MM berpendapat bahwa apabila hutang perusahaan semakin besar maka biaya modal sendiri juga semakin besar. Hal ini disebabkan karena risiko yang dihadapi oleh pemilik modal sendiri semakin besar dengan demikian pemilik modal sendiri meminta tingkat keuntungan yang semakin besar.
Preposisi III Pada preposisi III, MM menyatakan bahwa perusahaan seharusnya melakukan investasi proyek baru sepanjang nilai perusahaan meningkat paling tidak sebesar biaya investasi. Dengan demikian, perubahan nilai perusahaan dan perubahan biaya investasi, maka perusahaan seharusnya melakukan investasi sepanjang perubahan nilai perusahaan melebihi perubahan biaya investasi.
Pendekatan MM apabila ada pajak Preposisi I Preposisi ini menjelaskan bahwa nilai perusahaan yang memiliki leverage adalah sama dengan nilai perusahaan yang tidak memiliki leverage ditambah dengan nilai perlindungan pajak.
commit to user
14
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Preposisi II Dalam kondisi ada pajak penghasilan, MM berpendapat bahwa biaya modal sendiri perusahaan yang memiliki leverage adalah sama dengan biaya modal sendiri perusahaan yang tidak memiliki leverage ditambah dengan premium risiko.
2. Trade-off Theory
Menurut teori ini, perusahaan menyeimbangkan manfaat dari pendanaan dengan utang (perlakuan perseroan yang menguntungan) dengan suku bunga dan biaya kebangkrutan yang lebih tinggi. Kenyataan bahwa
bunga
merupakan
beban
yang
dapat
dikurangkan
telah
mengakibatkan menggunakan utang lebih sedikit mengeluarkan biaya daripada saham biasa atau saham preferen. Akibatnya, pemerintah membayar sebagian dari biaya modal yang bersumber dari utang, atau dengan kata lain, utang memberikan manfaat perlindungan pajak. Hasilnya, penggunaan utang mengakibatkan peningkatan porsi laba operasi perusahaan (EBIT) yang mengalir ke investor. Perusahaan jarang menggunakan utang sebesar seratus persen. Salah satu alasannya adalah kenyataan bahwa pemegang saham mendapat keuntungan dari pajak keuntungan modal yang lebih rendah. Lebih penting lagi, perusahaan membatasi penggunaan utang untuk menekan biaya-biaya yang berkaitan dengan kebangkrutan.
commit to user
15
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
3. Signaling Theory
Isyarat atau signal menurut (Brigham dan Houston, 2001) adalah suatu tindakan yang diambil manajemen perusahaan yang memberi petunjuk bagi investor tentang bagaimana manajemen memandang prospek perusahaan. Dalam (Brigham dan Houston,2001 ), perusahaan dengan prospek yang menguntungkan akan
mencoba menghindari
penjualan saham dan mengusahakan setiap modal baru yang diperlukan dengan cara-cara lain, termasuk penggunaan hutang yang melebihi target struktur modal yang normal. Perusahaan dengan prospek yang kurang menguntungkan akan cenderung untuk menjual sahamnya. Pengumuman emisi saham oleh suatu perusahaan umumnya merupakan suatu isyarat (signal) bahwa manajemen memandang prospek perusahaan tersebut suram. Apabila suatu perusahaan menawarkan penjualan saham baru lebih sering dari biasanya, maka harga sahamnya akan menurun, karena menerbitkan saham baru berarti memberikan isyarat negatif yang kemudian dapat menekan harga saham sekalipun prospek perusahaan cerah.
4. Asymmetric Information Theory
Asymmetric Information atau ketidaksamaan informasi menurut (Brigham dan Houston, 2001) adalah situasi di mana manajer memiliki commit to user
16
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
informasi yang berbeda (yang lebih baik) mengenai prospek perusahaan daripada yang dimiliki investor. Asimetri informasi ini terjadi karena pihak manajemen mempunyai informasi yang lebih banyak daripada para pemodal (Husnan, 1996). Dengan demikian, pihak manajemen mungkin berpikir bahwa harga saham saat ini sedang overvalue (terlalu mahal). Kalau hal ini yang diperkirakan terjadi, maka manajemen tentu akan berpikir untuk lebih baik menawarkan saham baru sehingga dapat dijual dengan harga yang lebih mahal dari yang seharusnya. Tetapi pemodal akan menafsirkan kalau perusahaan menawarkan saham baru, salah satu kemungkinannya adalah harga saham saat ini sedang terlalu mahal (sesuai dengan persepsi pihak manajemen). Sebagai akibatnya para pemodal akan menawar harga saham baru tersebut dengan harga yang lebih rendah. Karena itu emisi saham baru akan menurunkan harga saham.
5. Pecking Order Theory
Teori ini dikenalkan pertama kali oleh Donaldson pada tahun (1961) sedangkan penamaan packing order theory dilakukan oleh Myers (1984) (Husnan, 1996). Secara singkat teori ini menyatakan bahwa: a. Perusahaan menyukai internal financing (pendanaan dari hasil operasi perusahaan berwujud laba ditahan) commit to user
17
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
b. Apabila pendanaan dari luar (external financing) diperlukan, maka perusahaan akan menerbitkan sekuritas yang paling aman terlebih dulu, yaitu dimulai dengan penerbitan obligasi, kemudian diikuti oleh sekuritas yang berkarakteristik opsi (seperti obligasi konversi), baru akhirnya apabila masih belum mencukupi, saham baru diterbitkan.
Sesuai dengan teori ini, tidak ada suatu target debt to equity ratio, karena ada dua jenis modal sendiri, yaitu internal dan eksternal. Modal sendiri yang berasal dari dalam perusahaan lebih disukai daripada modal sendiri yang berasal dari luar perusahaan. Menurut Myers (1996) perusahaan lebih menyukai penggunaan pendanaan dari modal internal, yakni dana yang berasal dari aliran kas, laba ditahan dan depresiasi. Urutan penggunaan sumber pendanaan dengan mengacu pada packing order theory adalah: internal fund (dana internal), debt (hutang), dan equity (modal sendiri) (Kaaro,2003 dalam Yuke dan Hadri ,2005). Menurut Yuke Prabasari dan Hadri Kusuma (2005), dana internal lebih disukai dari dana eksternal karena dana internal memungkinkan perusahaan untuk tidak perlu "membuka diri lagi" dari sorotan pemodal luar. Kalau bisa memperoleh sumber dana yang diperlukan tanpa memperoleh "sorotan dan publisitas publik" sebagai akibat penerbitan saham baru. Dana eksternal lebih disukai dalam bentuk hutang daripada commit to user
18
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
modal sendiri karena dua alasan. Pertama adalah pertimbangan biaya emisi. Biaya emisi obligasi lebih murah dari biaya emisi saham baru. Suad Husnan (1996) hal ini disebabkan karena penerbitan saham baru akan menurunkan harga saham lama. Kedua, manajer kuatir kalau penerbitan saham baru akan ditafsirkan sebagai kabar buruk oleh para pemodal dan membuat harga saham turun. Hal ini disebabkan antara lain oleh kemungkinan adanya informasi asimetrik antar pihak manajemen dengan pihak pemodal.
C. FAKTOR-
FAKTOR
YANG MEMPENGARUHI
STRUKTUR
MODAL Empat faktor yang mempengaruhi keputusan struktur modal menurut Houston dan Brigham (2001) adalah : 1. Risiko bisnis Semakin tinggi risiko bisnis perusahaan, maka semakin rendah rasio hutang optimalnya 2. Posisi perpajakan perusahaan Salah satu alasan utama menggunakan utang adalah bunganya yang dapat menjadi pengurang pajak, yang selanjutnya mengurangi biaya hutang efektif. 3. Fleksibilitas keuangan Kemampuan untuk memperoleh modal dengan persyaratan yang wajar dalam kondisi yang buruk. Operasi yang stabil akan membutuhkan commit to user
19
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
pasokan modal yang lancar, yang merupakan hal yang vital bagi keberhasilan jangka panjang perusahaan. Ketika perekonomian sedang ketat, atau ketika perusahaan sedang mengalami kesulitan operasional, para pemberi modal akan lebih suka memberikan dananya kepada perusahaan yang memiliki neraca yang kuat. Oleh karena itu, baik potensi kebutuhan dana di masa depan maupun konsekuensi dari kekurangan dana akan mempengaruhi sasaran struktur modal. Semakin tinggi kemungkinan kebutuhan modal di masa mendatang, dan semakin buruk konsekuensi dari kekurangan dana, maka neraca perusahaan harus semakin kuat. 4. Keagresifan manajemen Beberapa manajer lebih agresif dari yang lainnya, sehingga beberapa perusahaan cenderung menggunakan hutang sebagai usaha untuk mendorong keuntungan.
Menurut Sartono (2001), terlepas dari pendekatan mana yang akan diambil untuk menentukan struktur modal yang optimal, para manajer keuangan perlu mempertimbangkan beberapa factor penting sebagai berikut : 1. Tingkat penjualan Perusahaan dengan penjualan yang relative stabil berarti memiliki aliran kas yang relatif stabil pula, maka dapat menggunakan utang lebih besar daripada perusahaan dengan penjualan yang tidak stabil. commit to user
20
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
2. Struktur aset Perusahaan yang memiliki aset tetap dalam jumlah besar dapat menggunakan utang dalam jumlah besar, hal ini desebabkan karena dari skalanya perusahaan besar akan lebih mudah mendapatkan akses ke sumber dana dibandingkan dengan perusahaan kecil. 3. Tingkat pertumbuhan perusahaan Semakin cepat pertumbuhan perusahaan maka semakin besar kebutuhan dana untuk pembiayaan ekspansi. Semakin besar kebutuhan untuk pembiayaan mendatang maka semakin besar keinginan perusahaan untuk menahan laba. 4. Profitabilitas Profitabilitas periode sebelumnya merupakan faktor penting dlam menentukan struktur modal. Dengan laba ditahan yang besar, perusahaan akan lebih sering menggunakan laba ditahan sebelum menggunakan utang. Hal ini sesuai dengan pecking order theory yang menyarankan bahwa manajer lebih senang menggunakan pembiayaan dari pertama, laba ditahan, kemudian utang, dan terakhir penjualan saham baru. 5.
Variabel laba dan perlindungan pajak Variable ini sangat erat kaitannya dengan stabilitas penjualan. Jika variabilitas atau volatilitas laba perusahaan kecil maka perusahaan mempunyai kemampuan yang lebih besar untuk menanggung beban tetap dari utang.
commit to user
21
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
6. Skala perusahaan Perusahaan besar yang sudah well-established akan lebih mudah memperoleh modal di pasar modal disbanding dengan perusahaan kecil. Karena kemudahan akses tersebut berarti perusahaan besar memiliki fleksibilitas yang lebih besar pula. 7. Kondisi intern perusahaan dan ekonomi makro Perusahaan perlu menanti saat yang tepat untuk menjual saham dan obligasi. Secara umum kondisi yang paling tepat untuk menjual obligasi atau saham adalah pada saat tingkat bunga pasar sedang rendah.
Faktor-faktor yang mempengaruhi struktur modal menurut Weston dan Brigham (1985), yaitu : 1. Stabilitas penjualan Perusahaan dengan penjualan yang stabil boleh lebih banyak mengambil hutang dan memikul biaya tetap yang tinggi, disbanding perusahaan yang penjualannya tidak stabil. 2. Struktur aktiva Perusahaan yang memiliki aktiva yang bisa diserahkan sebagai pinjaman, cenderung menggunakan hutang dalam jumlah besar. 3. Elastisitas operasi Perusahaan dengan elastisitas operasi yang rendah biasanya labih mungkin memanfaatkan leverage. commit to user
22
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
4. Tingkat pertumbuhan Perusahaan dengan tingkat pertumbuhan yang cepat harus lebih banyak mengandalkan pada modal eksternal. Perusahaan drngan tingkat
pertumbuhan
menggunakan
hutang
yang
tinggi
dibanding
cenderung
lebih
banyak
perusahaan
yang
lambat
pertumbuhannya. 5. Profitabilitas Perusahan dengan tingkat pengembalian investasi yang tinggi, umumnya menggunakan hutang yang relatif sedikit. 6. Pajak Semakin tinggi tarif pajak suatu perusahaan akan lebih baik baginya menggunakan permodalan hutang. 7. Kendali Pengaruh hutang atau saham pada posisi pengendalian manajemen akan mempengaruhi keputusannya mengenai struktur modal. Dalam hal manajemen memiliki kendali hak suara tetapi tidak bisa membeli lagi
saham
tambahan,
yang bersangkutan
mungkin
memilih
permodalan hutang bila memerlukan tambahan dana baru. 8. Sikap manajemen Pada keadaan di mana tidak dapat dibuktikan bahwa suatu struktur modal berpengaruh baik pada harga saham, manajemen bisa menggunakan pertimbangannya sendiri dalam menentukan strutur modal yang dirasa tepat. commit to user
23
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
9. Sikap kreditur Terlepas dari analisa manajer tentang faktor solvabilitas yang palin tepat untuk perusahaannya, sikap kreditur seringkali merupakan dominan penting dalam struktur permodalan. Pada umumnya perusahaan akan membicarakan struktur permodalannya dengan kreditur dan selalu memperhatikan pendapat mereka. 10. Kondisi pasar Kondisi di pasar saham dan obligasi mengalami perubahan jangka pendek dan jangka panjang yang dapat mempengaruhi struktur modal optimal perusahaan. 11. Kondisi internal perusahaan Sebagai contoh, sebuah perusahaan baru yang telah selelsai melakukan pembangunan dan rehabilitas dan memproyeksikan laba yang tinggi di masa depan. Laba baru ini belum akan diakui oleh investor dan karena itu tidak tercemin dalam harga sahamnya. Dalam keadaan seperti ini perusahaan tersebut dalam rangka menghimpun modal tidak akan melakukan emisi saham. Ia akan memilih permodalan dengan hutang sampai laba tinggi tersebut dapat direalisasikan dan tercemin dalam harga sahamnya yang beredar.
D. RISIKO BISNIS Berdasarkan pengertian risiko menurut Brigham dan Houston (2001), risiko didefinisikan sebagai peluang atau kemungkinan terjadinya commit to user
24
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
beberapa peristiwa yang tidak menguntungkan. Risiko bisnis adalah ketidakpastian yang dihadapi perusahaan dalam menjalankan kegiatan bisnisnya. Secara konseptual, operasionalisasi suatu perusahaan mengandung risiko bisnis. Jika perusahaan menggunakan hutang, maka risiko ini akan dibebankan utamanya pada pemegang saham. biasa. Risiko bisnis adalah ketidakpastian yang berkaitan dengan proyeksi tingkat pengembalian atas aktiva (ROA) atau atas ekuitas (ROE) dengan asumsi perusahaan tidak menggunakan hutang. Fluktuasi ROE ini disebabkan oleh banyak faktor seperti perekonomian nasional, keberhasilan produk baru yang dikeluarkan oleh perusahaan atau pesaingnya, kebakaran, pemogokan, dan lain-lain. Unsur ketidakpastian perolehan ROE inilah yang disebut sebagai risiko bisnis.
E. GROWTH Weston dan Brigham (2001) mengatakan perusahaan dengan tingkat pertumbuhan yang cepat harus lebih banyak mengandalkan pada modal eksternal. Floating cost pada emisi saham biasa adalah lebih tinggi dibanding pada emisi obligasi. Dengan demikian perusahaan dengan tingkat pertumbuhan yang tinggi cenderung lebih banyak menggunakan hutang (obligasi) dibanding perusahaan yang lambat pertumbuhannya. Semakin besar aset diharapkan semakin besar hasil operasi yang commit to user dihasilkan oleh perusahaan. Peningkatan aset yang diikuti peningkatan 25
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
hasil operasi akan semakin menambah kepercayaan pihak luar terhadap perusahaan. Dengan meningkatnya kepercayaan pihak luar terhadap perusahaan, maka proporsi hutang akan semakin besar dibandingkan modal sendiri (Laksmi, 2010). Penelitian yang dilakukan oleh Balakrishnan dan Isaac (1993) (dalam Yuke dan Hadri, 2005) terhadap 295 perusahaan industri di Amerika Serikat menunjukkan bahwa pertumbuhan aktiva berpengaruh positif terhadap struktur modal. Semakin tinggi pertumbuhan aktiva maka akan semakin tinggi struktur modalnya. . F. LIKUIDITAS
Likuiditas menunjukkan kemampuan untuk membayar kewajiban finansial jangka pendek tepat pada waktunya. Likuiditas perusahaan ditunjukkan oleh besar kecilnya aktiva lancar yaitu aktiva yang mudah untuk diubah menjadi kas yang meliputi kas, surat berharga, piutag, persediaan (Sartono, 2001). Teori trade-off menunjukkan bahwa perusahaan dengan rasio likuiditas yang lebih tinggi harus meminjam lebih karena kemampuan mereka untuk memenuhi kewajiban sesuai kontrak tepat waktu. Dengan demikian, teori ini memprediksi hubungan positif antara likuiditas dan leverage. Di sisi lain, teori pecking order memprediksi hubungan negatif antara likuiditas dan leverage, karena commit to user
26
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
sebuah perusahaan dengan likuiditas lebih besar lebih suka menggunakan dana internal sementara.
G. PROFITABILITAS Profitabilitas adalah kemampuan perusahaan memperoleh laba dalam hubungannya dengan penjualan, total aktiva maupun modal sendiri. Brigham dan Houston (2001), mengatakan bahwa perusahaan dengan tingkat pengembalian yang tinggi atas investasi menggunakan hutang yang relatif kecil. Tingkat pengembalian yang tinggi memungkinkan untuk membiayai sebagian besar kebutuhan pendanaan dengan dana yang dihasilkan secara internal. Semakin tinggi keuntungan yang diperoleh berarti semakin rendah kebutuhan dana eksternal (hutang) sehingga semakin rendah pula struktur modalnya.
H. INTEREST COVERAGE RATIO Menurut Nikolaos Eriotis, Dimitrios Vasiliou and Zoe VentouraNeokosmidi (2007), interest coverage ratio yang dinyatakan sebagai pendapatan bersih sebelum pajak dibagi dengan pembayaran bunga. Rasio ini telah diselidiki secara teoritis sebagai penentu struktur modal. Harris dan Raviv (1990) mengusulkan leverage yang berkorelasi negatif dengan rasio bunga. Mereka berpendapat commit tobahwa user peningkatan hasil hutang dalam
27
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
probabilitas default yang lebih tinggi. Dengan asumsi bahwa rasio bunga adalah pengukuran probabilitas default, ini menyiratkan bahwa rasio interest coverage yang lebih tinggi menunjukkan rasio utang yang lebih rendah.
I. PENELITIAN TERDAHULU Penelitian mengenai struktur modal telah banyak dilakukan oleh para peneliti, antara lain adalah Nikolaos Eriotis, Dimitrios Vasiliou dan Zoe Ventoura-Neokosmidi (2007) melakukan penelitian terhadap struktur modal, dimana variabel independenya adalah firm size, likuiditas, interest coverage ratio, growth. Hasilnya adalah firm size berpengaruh positif terhadap struktur modal, likuiditas berpengaruh negatif terhadap struktur modal, interest coverage ratio berpengaruh negatif terhadap struktur modal, growth berpengaruh negatif terhadap struktur modal. Bintari Retnaningtyas (2009), dimana independen variabelnya adalah risiko bisnis, struktur aktiva, profitabilitas, firm size, tingkat pertumbuhan. Hasil yang didapat adalah risiko bisnis dan struktur aktiva memiliki pengaruh yang tidak signifikan terhadap struktur modal. Sedangkan profitabilitas memiliki pengaruh negatif yang signifikan, serta ukuran perusahaan dan tingkat pertumbuhan memiliki pengaruh positif yang signifikan. Susetyo (2006), dimana variabel independennya adalah risiko commit to user bisnis, struktur aktiva, profitabilitas, firm size. Hasilnya adalah secara 28
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
bersama-sama : risiko bisnis, struktur aktiva, profitabilitas, firm size berpengaruh secara signifikan terhadap struktur modal. Sedangkan secara parsial : risiko bisnis berpengaruh negatif dan signifikan, struktur aktiva berpengaruh positif dan signifikan, profitabilitas berpengaruh negatif dan signifikan, firm size berpengaruh positif dan signifikan. Serrasqueiro & Nuness (2005), dimana variabel independennya adalah non-debt tax shields, profitability, size, tangibility, risk, growth. Hasil yang didapat adalah nondebt tax shields berpengaruh signifikan positif terhadap debt ratio, profitability berpengaruh signifikan negatif terhadap debt ratio, size berpengaruh negatif terhadap debt ratio. Sedangkan tangibility, risk, growth tidak berpengaruh signifikan. Yuke Prabansari dan Hadri Kusuma (2005) menggunakan variabel independen ukuran perusahaan, pertumbuhan perusahaan, profitabilitas, risiko bisnis, struktur kepemilikkan. Hasil penelitian ini adalah ukuran perusahaan dan pertumbuhan perusahaan berpengaruh signifikan terhadap struktur modal. Risiko bisnis berpengaruh negatif terhadap struktur modal. Sedangkan profitabilitas dan struktur kepemilikkan berpengaruh positif terhadap struktur modal. Nadeem Ahmed Seikh dan Zongjun Wang (2011) menggunakan variabel independen profitabilitas, size, non-debt tax shield, tangibility, growth, volatilitas laba, dan likuiditas. Hasil dari penelitian ini adalah profitabilitas, non-debt commit tax shield, tangibility, volatilitas laba, dan to user
29
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
likuiditas berpengaruh negatif terhadap debt ratio. Size berpengaruh positif terhadap debt ratio. Growth tidak berpengaruh signifikan terhadap debt ratio.
J. KERANGKA MASALAH Memperhatikan
variabel-variabel
(baik
variabel
independen
maupun variabel dependen) yang akan digunakan dalam penelitian ini, maka kerangka pemikiran yang dikembangkan dalam penelitian ini dapat digambarkan sebagai berikut :
VARIABEL INDEPENDEN ·
Risiko bisnis
·
Growth
·
Likuiditas
·
Profitabilitas
·
Interest coverage ratio
VARIABEL DEPENDEN Struktur Modal (Debt Ratio)
GAMBAR II.1 KERANGKA PEMIKIRAN
commit to user
30
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Keterangan : Risiko bisnis, growth, likuiditas, profitabilitas, dan interest coverage ratio yang diduga berpengaruh signifikan terhadap struktur modal perusahaan digunakan sebagai
variabel independen. Variabel
independen tersebut didapat dari laporan keuangan perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI pada periode 2005-2009 dan variabel struktur modal yang dalam penelitian ini menggunakan debt ratio digunakan sebagai variabel dependen. Kemudian variabel independen tersebut diuji pengaruhnya terhadap variabel dependen yaitu struktur modal perusahaan-perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI tahun 2005-2009.
K. HIPOTESIS Berdasarkan kerangka penelitian tersebut, hipotesis-hipotesis yang dibentuk dalam penelitian ini sebagian besar bersumber pada beberapa penelitian terdahulu, sehingga diharapkan hipotesis tersebut cukup valid untuk diuji. H1 : Diduga risiko bisnis berpengaruh signifikan terhadap debt ratio pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI pada tahun 2005 hingga 2009.
commit to user
31
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
H2 : Diduga growth (pertumbuhan perusahaan) berpengaruh signifikan terhadap debt ratio pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI pada tahun 2005 hingga 2009. H3 : Diduga likuiditas berpengaruh signifikan terhadap debt ratio pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI pada tahun 2005 hingga 2009. H4 : Diduga profitabilitas berpengaruh signifikan terhadap debt ratio pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI pada tahun 2005 hingga 2009. H5 : Diduga interest coverage ratio berpengaruh signifikan terhadap debt ratio pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI pada tahun 2005 hingga 2009.
commit to user
32
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. POPULASI DAN SAMPEL Populasi adalah jumlah dari keseluruhan obyek (satuan-satuan/ individu-individu) yang karakteristiknya hendak diduga (Djarwanto, 2000). Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur go public yang terdaftar di BEI. Rentang periode populasi yang diteliti adalah data periode tahun 2005-2009. Sampel merupakan sebagian dari populasi yang karakteristiknya akan diselidiki dan dianggap bisa
mewakili keseluruhan populasi
(jumlahnya lebih sedikit daripada jumlah populasinya). Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode purposive sampling, yaitu sampel yang ditarik sejumlah tertentu dari populasi dengan menggunakan pertimbangan / kriteria tertentu. Sehingga kriteria yang diambil adalah : 1. Perusahaan manufaktur go public yang terdaftar di BEI pada tahun 2005-2009. 2. Perusahaan manufaktur go public yang memiliki laporan keuangan lengkap dari tahun 2005-2009. commit to user
33
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
3. Perusahaan yang mengalami pertumbuhan aktiva tiap tahunnya selama periode 2005-2009 4. Perusahaan manufaktur yang memiliki likuiditas yang baik (memiliki 1 ≤ quick ratio). Hal ini sesuai dengan pendapat dari Syahyunan (2003) yang mengemukakan: “Apabila kita menggunakan quick ratio untuk menentukan tingkat likuiditas, maka secara umum dapat dikatakan bahwa suatu perusahaan mempunyai quick ratio kurang dari 1:1 atau 100% dianggap kurang baik tingkat likuiditasnya.”
B. DEFINISI OPERASIONAL Penelitian melibatkan 6 variabel yang terdiri atas 1 variabel terikat dan 5 variabel bebas. Variabel bebas tersebut adalah : Risiko bisnis, growth, likuiditas, profitabilitas dan interest coverage ratio. Sedangkan variabel terikatnya adalah struktur modal Variabel Dependen : Dalam penelitian ini yang menjadi variabel dependen adalah struktur modal. Struktur modal adalah struktur modal dapat diukur dengan debt rasio yang diformulasikan sebagai berikut : commit to user
34
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Debt Rasio
=
Total Utang Total Aktiva
Variabel Independen : Variabel independent dalam penelitian ini terdiri dari 4 variabel, yaitu : Risiko bisnis Risiko
bisnis
adalah
ketidakpastian
mengenai
proyeksi
pengembalian atas aktiva di masa mendatang. Risiko bisnis dalam penelitian ini diberi lambang BRISK. Proksi risiko bisnis diukur dengan standar deviasi EBIT dibagi total aset (Titman & Wessels, 1998 dalam Susetyo, 2006 ). Perusahaan yang mempunyai pendapatan yang stabil mampu mempertahankan tingkat laba sehingga akan mampu memenuhi kewajibannya tanpa perlu menanggung suatu resiko kegagalan (Chang & Rhee, 1990 dalam Mustika, Tesa. 2010). Secara matematis dapat di formulasikan sebagai berikut :
BRISK
=
σEBIT total aset
Semakin tinggi risiko bisnis perusahaan, maka semakin rendah rasio hutang optimalnya (Houston dan Brigham,2001). Risiko commit to user bisnis akan meningkat jika perusahaan semakin rendah dalam 35
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
penggunaan
hutangnya
(Susetyo,2006)
Hasil
penelitian
membuktikan bahwa perusahaan dengan risiko yang tinggi seharusnya menggunakan hutang yang lebih sedikit untuk menghindari kemungkinan kebangkrutan (Titman & Wessels, 1998). Hal ini berarti bahwa risiko bisnis berkoefisien negatif terhadap struktur modal.
Growth Dalam penelitian ini growth diukur dengan pertumbuhan aset. Pertumbuhan aset adalah perubahan (peningkatan atau penurunan) total aktiva yang dimiliki oleh perusahaan. Pertumbuhan aset dihitung sebagai persentase perubahan aset pada tahun tertentu terhadap tahun sebelumnya. (Bhaduri, 2002 dalam Yuke dan Hadri 2005). Secara matematis dapat dirumuskan sebagai berikut :
Pertumbuhan aset tahun t
=
Aset tahun t - Aset tahun t-1 Aset tahun t-1
Semakin besar aset diharapkan semakin besar hasil operasi yang dihasilkan oleh perusahaan. Peningkatan aset yang diikuti peningkatan hasil operasi akan semakin menambah kepercayaan pihak
luar
terhadap
perusahaan.
Dengan
meningkatnya
kepercayaan pihak luar terhadap perusahaan, maka proporsi hutang commit to user
36
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
akan semakin besar dibandingkan modal sendiri (Laksmi, 2010). Hal ini berarti growth berkoefisien positif terhadap struktur modal.
Likuiditas Likuiditas adalah kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban finansial jangka pendek. Dimana likuiditas perusahaan ditunjukkan oleh besar kecilnya aktiva lancar yaitu aktiva yang mudah untuk diubah menjadi kas, yang meliput kas, surat berharga, piutang,
persediaan.
menggunakan
Untuk
mengukur
likuiditas
dengan
quick ratio. Likuiditas diformulasikan sebagai
berikut :
Quick ratio
=
aktiva lancar – persediaan utang lancar
Di sisi lain, teori pecking order memprediksi hubungan negatif antara likuiditas dan leverage, karena sebuah perusahaan dengan likuiditas lebih besar lebih suka menggunakan dana internal sementara. Sehingga dapat dikatakan bahwa likuidtas berkoefisien negatif terhadap struktur modal.
commit to user
37
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Profitabilitas
Kemampulabaan
atau
profitabilitas
(profitability)
kemampuan perusahaan dalam memperoleh laba.
adalah
Profitabilitas
perusahaan dalam penelitian ini dapat diukur dengan menggunakan ratio return on invesment yang menggambarkan seberapa besar keuntungan perusahaan dalam memaksimalkan penggunaaan struktur modalnya (Susetyo, 2006). Secara sitematis dapat diformulasikan sebagai berikut :
Rasio Return On Investment =
Net profit Total asset
Brigham dan Houston (2001), mengatakan bahwa perusahaan dengan
tingkat
pengembalian
yang
tinggi
atas
investasi
menggunakan hutang yang relatif kecil. Tingkat pengembalian yang tinggi memungkinkan untuk membiayai sebagian besar kebutuhan pendanaan dengan dana yang dihasilkan secara internal. Hal in berarti profitabilitas berkoefisien negatif.
commit to user
38
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Interest coverage ratio Interest
coverage ratio adalah
rasio
tentang kemampuan
perusahaan dalam membayar beban bunga. Rasio ini dihitung dengan rumus :
EBIT Interest Coverage Ratio
= interest expense
Harris dan Raviv (1990) mengusulkan leverage yang berkorelasi negatif dengan rasio bunga. Hal ini menyiratkan bahwa rasio interest coverage yang lebih tinggi menunjukkan rasio utang yang lebih rendah. Sehingga interest coverage ratio berkoefisien negatif
C. METODE PENGUMPULAN DATA Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder, berupa laporan keuangan perusahaan manufaktur yang disusun secara periodik yaitu tahun 2005 & 2009. Data penelitian diperoleh dari ICMD yang terdapat di pojok BEI. Disamping itu juga digunakan sejumlah data atau keterangan yang diperoleh melalui studi kepustakaan, yaitu bukubuku dan hasil penelitian yang relevan dengan permasalahan ini.
commit to user
39
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
D. METODE ANALISIS DATA a. Pengujian Normalitas Data Uji Normalitas data bertujuan untuk mengetahui apakah distribusi sebuah data mengikuti atau mendekati distribusi normal. Data yang baik adalah data yang mempunyai pola seperti distribusi normal. Ada dua cara yang biasa digunakan untuk menguji normalitas model regresi yaitu dengan analisa grafik (normal P-P plot) dan analisis statistik (analisis Z skor skewness dan kurtosis) one sample Kolmogorov-Smirnov Test. Pengujian
normalitas
pada
penelitian
ini
menggunakan
metode
Kolmogorov-Smirnov. Konsep dasar dari uji normalitas KolmogorovSmirnov adalah dengan membandingkan distribusi data (yang akan diuji normalitasnya) dengan distribusi normal baku. b. Pengujian Multikolinearitas Uji multikolinearitas digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya penyimpangan asumsi klasik multikolinearitas, yaitu adanya hubungan linear antara variabel independen dalam model regresi. Untuk mendeteksi ada atau tidaknya multikolineritas dapat dilakukan analisis matrik korelasi antar variabel bebas. Jika pada variabel bebas terdapat korelasi yang tinggi, maka hal ini merupakan indikasi adanya multikolineritas. Selain itu dapat juga dengan cara melihat tolerance value dan VIF. Batas tolerance value adalah kurang dari 10%, commit to user
40
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
sehingga apabila tolerance value kurang dari 10% maka terjadi multikolineritas. Sedangkan batas nilai VIF adalah 10. Jika VIF diatas 10, maka terjadi multikolineritas
c. Pengujian Heteroskedasitas Uji Heteroskedastisitas digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya penyimpangan asumsi klasik heteroskedastisitas yaitu adanya ketidaksamaan varian dari residual untuk semua pengamatan pada model regresi. Pengujian terhadap asumsi klasik heterokedastitas menggunakan grafik antara nilai prediksi yang diperoleh dari model regresi dengan kuadrat masing-masing residual. Dasar pengambilan keputusan untuk mendeteksi apakah dalam suatu model regresi terjadi gejala heterokedastitas adalah sebagai berikut : a. Jika ada pola-pola tertentu seperti titik-titik (point-point) yang ada membentuk suatu pola tertentu yang teratur (bergelombang, melebar
kemudian
menyempit)
maka
telah
terjadi
heterokedastistas. b. Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar diatas dan dibawah
angka
0
pada
sumbu
Y,
maka
tidak
terjadi
heterokedastistas commit to user
41
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
d. Pengujian Autokorelasi Uji Autokorelasi digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya penyimpangan asumsi klasik autokorelasi, yaitu korelasi yang terjadi antara residual pada suatu pengamatan dengan pengamatan lain pada model regresi. Untuk mendeteksi ada tidaknya autokorelasi dalam suatu model regresi dapat digunakan uji Durbin Watson ( DW-test ). Sebagai dasar pengambilan keputusan secara umum bisa diambil patokan : a. Angka D-W dibawah -2 berarti ada autokorelasi positif b. Angka D-W diantara -2 sampai +2 berarti tidak ada autokorelasi c. Angka D-W diatas +2 berarti ada autokorelasi negatif
e. Pengujian Hipotesis
a. Uji Regresi Berganda Metode analisis yang digunakan untuk menguji hipotesis tentang kekuatan variabel penentu (variable independent) terhadap struktur modal yang adalam penelitian ini digunakan variable debt ratio , dalam penelitian ini digunakan analisis regresi berganda. Model persamaan regresi dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
commit to user
42
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
DR = β0 + β1BRISK i,t + β2 GROWTH i,t + β 3 LIQ i,t + β 4 PROFi,t + β 5 INCOVi,t ε i,t
Keterangan: DR
= Debt Ratio
BRISK
= Risiko bisnis
GROWTH
= Pertumbuhan perusahaan
LIQ
=
PROF
= Profitabilitas
INCOV
= Interest coverage ratio
β
= konstanta
β1, β2, β3, β4
=
Likuiditas
koefisien
persamaan
regresi
predictor BRISK, GROWTH , LIQ, PROF, INCOV ε
= error term
commit to user
43
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
b. Pengujian Koefisien Determinasi ( Uji R2 ) Koefisien determinasi ( Uji R2 ) menunjukkan indeks keeratan yang menyatakan proporsi dari variabel total Y (variabel dependen) yang dapat diterangkan oleh variabel
X (variabel
dependen). Nilai koefisien determinasi adalah diantara nol dan satu. Nilai R2 yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan variabel-variabel dependen sangat terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti variabel-variabel independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen. c. Pengujian Koefisien Regresi Simultan ( Uji F ) Uji F digunakan untuk mengetahui bagaimana pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen. Penolakan atau penerimaan hipotesis didasarkan pada tingkat signifikansi ( λ ) sebesar 5%. Bila niali F test kurang dari 0,05 maka dapat dikatakan variabel independen mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen. d. Pengujian Koefisien Regresi Parsial ( Uji t ) Uji t digunakan untuk mengetahui apakah variabel bebas secara parsial berpengaruh terhadap variabel terikat dengan asumsi independen lainnya konstan. Penolakan dan penerimaan hipotesis commit to user
44
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
didasarkan pada tingkat signifikansi ( λ ) sebesar 5%. Apabila nilai output < 0,05 maka variabel independen berpengaruh positif terhadap variabel dependen.
commit to user
45
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
BAB IV ANALISIS DATA
A. HASIL PENGUMPULAN DATA Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh risiko bisnis (diukur dengan rasio σ EBIT / total asset), growth (diukur dengan rasio asset tahun t – asset tahun t-1 / asset tahun t-1 ), likuiditas (diukur dengan quick ratio), profitabilitas (diukur dengan rasio return on investment), dan interest coverage ratio (diukur dengan EBIT / interest expense) terhadap struktur modal (diukur dengan debt ratio) sebagai variebel dependen pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2005-2009. Berdasarkan pada kriteria yang ditentukan sebelumnya, diperoleh sampel penelitian dengan rincian sebagai berikut : TABEL IV.1 HASIL PENGAMBILAN SAMPEL Keterangan
Jumlah sampel
Perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek
133
Indonesia tahun 2005-2009 Perusahaan manufaktur yang mengalami pertumbuhan
54
aktiva selama tahun 2005-2009 Perusahaan manufaktur yang memiliki quick ratio 1 dan diatas 1
17
commit to user
46
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Dari tabel IV.1 diketahui bahwa jumlah sampel penelitian pada tahun 2005-2009 masing-masing tahun berjumlah 17 perusahaan. Langkah selanjutnya adalah pengumpulan data. Data dalam penelitian ini diperoleh dari laporan keuangan auditan dari perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia, database diperoleh dari pojok BEI FE UNS, serta Indonesia Capital Market Directory (ICMD) tahun 2006-2010. Hipotesis dalam penelitian ini diuji dengan menggunakan regresi melalui software spss 16 for Windows.
B. STATISTIK DESKRIPTIF Statistik deskriptif bertujuan untuk melihat distribusi data dari variabel yang digunakan dalam penelitian ini. Berikut statistik deskriptif dari masing-masing variabel yang digunakan dalam penelitian ini. TABEL IV.2 HASIL ANALISIS DESKRIPTIF STATISTIK Varibel
N
Mean
Std, Deviasi
Minimum
Maksimum
DR
83
0,3838
0,50007
0,07
3,37
BRISK
81
0,03181
0,033050
0,001
0,163
GROWTH
75
0,16361
0,150267
0,001
0,658
QR
76
3,2790
2,01556
1,02
10,22
ROI
80
10,5505
7,53818
0,33
33,80
ICR
81
2,2815E+02
1195,50101
0,64
10742,75
Valid N
69 commit to user
47
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Maka dapat diinterpretasikan sebagai berikut : 1. Debt ratio memiliki nilai minimum sebesar 0,07 dan nilai maksimum sebesar
3,37 . Nilai rata-rata sebesar 0,3838 dan standart deviasi
variabel sebesar 0,50007 2. Risiko bisnis memiliki nilai minimum sebesar maksimum sebesar 0,163 .
0,001
Nilai rata-rata sebesar
dan nilai
0,03181 dan
standart deviasi variabel sebesar 0,033050. 3. Growth memiliki nilai minimum sebesar 0,001
dan nilai maksimum
sebesar 0,658 . Nilai rata-rata sebesar 0,16361 dan standart deviasi variabel sebesar 0,150267. 4. Quick ratio memiliki nilai minimum sebesar 1,02 dan nilai maksimum sebesar 10,22 . Nilai rata-rata sebesar 3,2790 dan standart deviasi variabel sebesar 2,01556 . 5. Return on Investment memiliki nilai minimum sebesar 0,33 dan nilai maksimum sebesar
33,8 . Nilai rata-rata sebesar
10,5505 dan
standart deviasi variabel sebesar 7,53818 6. Interest Coverage Ratio memiliki nilai minimum sebesar 0,64 dan nilai maksimum sebesar
10742,75
. Nilai rata-rata sebesar
2,2815E+02 dan standart deviasi variabel sebesar 1195,50101.
commit to user
48
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
C. PENGUJIAN DATA 1. Uji Normalitas Pengujian
terhadap
normalitas
data
dilakukan
dengan
menggunakan uji Klomogorov-Smirnov. Pengujian ormalitas data memberikan hasil seperti yang ditunjukkan pada tabel IV.4 , sebagai berikut : TABEL IV.3 HASIL UJI NORMALITAS
Tests of Normality a
Kolmogorov-Smirnov Statistic Unstandardized Residual
df
.110
Shapiro-Wilk
Sig. 69
.038
Statistic .947
Df
Sig. 69
.006
a. Lilliefors Significance Correction
Kriteria pengujian Apabila angka signifikansi > 0,05 maka data berdistribusi normal Apabila angka signifikansi < 0,05 maka data tidak berdistribusi normal Bila dilihat dari hasil uji normalitas diatas dengan menggunakan Kolmogorov, data termasuk data tidak berdistribusi normal karena signifikasi dibawah 0,05 yaitu sebesar 0,038. commit to user
49
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Untuk mengatasi hal tersebut dilakukan transformasi data. Data ditransformasikan ke dalam bentuk LN setelah diubah dalam bentuk LN kemudian diuji kembali dengan uji Kolmogorov-Smirnov.
Hasil pengujian setelah dilakukan transformasi data adalah sebagai berikut : TABEL IV.4 HASIL UJI NORMALITAS SETELAH TRANSFORMASI DATA
Tests of Normality a
Kolmogorov-Smirnov Statistic Unstandardized Residual
df
.088
Shapiro-Wilk
Sig. 69
.200
Statistic *
df
.962
Sig. 69
.033
a. Lilliefors Significance Correction *. This is a lower bound of the true significance.
Hasil
pengujian
normalitas
menunjukkan
data
kini
telah
berdistribusi normal. Hal ini ditunjukkan pada kolom KlomogorovSmirnov yang mempunyai signifikasi sebesar 0,2.
2. Uji Multikolinearitas Metode untuk menditeksi adanya multikolinearitas dapat dilihat dari Varince Inflation Factor (VIF) atau nilai tolerance. Apabila nilai dari VIF kurang dari 10 dan nilai tolerance lebih dari 0,1 maka dapat dikatakan commit to user
50
perpustakaan.uns.ac.id
bahwa
digilib.uns.ac.id
model
yang
digunakan
dalam
model
terbebas
dari
multikolinearitas. Besarnya VIF dan tolerance dari hasil analisis dapat dilihat pada tabel IV.5 sebagai berikut :
TABEL IV.5 HASIL UJI MULTIKOLINEARITAS
Coefficients
a
Standardized Unstandardized Coefficients Model 1
B
Std. Error
Coefficients Beta
Collinearity Statistics Tolerance
VIF
(Constant)
-.812
.130
BRISK
2.984
1.951
.175
.624
1.603
.656
.430
.156
.783
1.277
QR
-.104
.026
-.385
.861
1.162
ROI
-.035
.008
-.491
.694
1.441
ICR
-2.540E-5
.000
-.062
.940
1.064
GROWTH
a. Dependent Variable: LN_DR
Hasil output SPSS di atas dapat diketahui bahwa masing-masing variable independen mempunyai nilai VIF tidak lebih dari 10 dan nilai tolerance tidak kurang dari 0,1 . maka dapat dinyatakan bahwa model tersebut terbebas dari multikolinearitas. commit to user
51
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
3. Uji Heteroskedastisitas Cara memprediksi ada tidaknya heteroskedastisitas pada suatu model dapat dilihat dari scatterplot
GAMBAR IV.2 SCATTERPLOT
commit to user
52
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Output SPSS pada gambar scatterplot di atas menunjukkan penyebaran titik-titik data sebagai berikut : a. Titik-titik data menyebar di atas dan di bawah atau disekitar angka 0. b. Titik – titik data tidak hanya mengumpul di atas atau di bawah saja. c. Titik – titik data tidak membentuk pola bergelombang melebar kemudian menyempit dan melebar kembali. d. Titik-titik data tidak berpola.
4. Uji Autokorelasi Cara untuk mendeteksi autokorelasi dapat dilakukan dengan uji Durbin-Watson. Sebagai dasar pengambilan keputusan secara umum bisa diambil patokan e.
Angka D-W dibawah -2 berarti ada autokorelasi positif
f.
Angka D-W diantara -2 sampai +2 berarti tidak ada autokorelasi
g.
Angka D-W diatas +2 berarti ada autokorelasi negatif Pengujian
Durbin-Watson
menyajikan
hasil
seperti
yang
ditunjukkan pada tabel IV.6
commit to user
53
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
TABEL IV.6 HASIL UJI AUTOKORELASI
b
Model Summary
Model
R
1
R Square
.696
a
Adjusted R
Std. Error of the
Square
Estimate
.484
.443
Durbin-Watson
.39581
1.910
a. Predictors: (Constant), ICR, GROWTH, ROI, QR, BRISK b. Dependent Variable: LN_DR
Hasil Uji Autokorelasi menunjukkan tidak adanya autokorelasi dengan nilai hitung Durbin Watson sebesar 1,910
5. Uji Regresi Berganda Persamaan regresi yang digunakan dalam penelitian ini adalah DR = β0 + β1BRISK
i,t
+ β2 GROWTH
i,t
+ β
3
LIQ
i,t
+ β
4
PROFi,t + β 5 INCOVi,t ε i,t
Keterangan: DR
= Debt Ratio
BRISK
= Risiko bisnis
GROWTH
= Pertumbuhan perusahaan commit to user
54
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
LIQ
=
Likuiditas
PROF
= Profitabilitas
INCOV
= Interest coverage ratio
β
= konsatanta
β1, β2, β3, β4
=
koefisien
persamaan
regresi
predictor BRISK, GROWTH , LIQ, PROF, INCOV ε
= error term Hasil dari regresi dan uji hipotesis yang telah dilakukan dapat
dilihat secara singkat pada tabel IV.7 TABELIV.7 HASIL PENGUJIAN REGRESI Coefficients
a
Standardized Unstandardized Coefficients Model 1
B
Std. Error
(Constant)
-.812
.130
BRISK
2.984
1.951
.656
QR
Coefficients Beta
t
Sig.
-6.234
.000
.175
1.529
.131
.430
.156
1.525
.132
-.104
.026
-.385
-3.949
.000
ROI
-.035
.008
-.491
-4.518
.000
ICR
-2.540E-5
.000
-.062
-.663
.510
GROWTH
a. Dependent Variable: LN_DR
commit to user
55
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Konstanta sebesar -0,812 berarti jika BRISK, GROWTH, QR, ROI, ICR diasumsikan konstan, maka debt ratio adalah -0,812 point. QR dan ROI mempunyai signifikansi 0,000 dan berpengaruh negatif. BRISK mempunyai signifikansi 0,131 dan berpengaruh positif. GROWTH mempunyai signifikansi 0,132 dan berpengaruh positif. Dan ICR mempunyai tingkat signifikansi sebesar 0,510.
6. Uji Hipotesis Pengujian
hipotesis
adalah
pengujian
untuk
membuktikan
hipotesis-hipotesis dalam penelitian. Hasil dari regresi dan uji hipotesisi yang telah dilaksanakan dapat dilihat pada tabel
a. Uji Koefisien Determinasi (R2) Koefisien determinasi ( Uji R2 ) menunjukkan indeks keeratan yang menyatakan proporsi dari variabel total Y (variabel dependen) yang dapat diterangkan oleh variabel X (variabel independen). Hasil koefgisien determinasi adalah sebagai berikut :
commit to user
56
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
TABEL IV.8 HASIL PENGUJIAN UJI R2
b
Model Summary
Model
R
1
R Square
.696
a
Adjusted R
Std. Error of the
Square
Estimate
.484
.443
.39581
a. Predictors: (Constant), ICR, GROWTH, ROI, QR, BRISK b. Dependent Variable: LN_DR
Nilai koefisien determinasi adalah antara nol dan satu. Nilai yang mendekati 1 menunjukan bahwa hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen. Hasil analisis menunjukan adjusted R square sebesar 0,443 yang berarti sekitar 44.3% variabel dependen yang bisa dijelaskan oleh variabel independen. b. Uji F Uji F dilakukan untuk mengetahui pengaruh simultan variable independen terhadap variable dependen. TABEL IV. 9 HASIL PENGUJIAN UJI F b
ANOVA Model 1
Sum of Squares
df
Mean Square
Regression
9.273
5
1.855
Residual
9.870
63
.157
19.142
68
Total
F 11.838
Sig. .000
a
a. Predictors: (Constant), ICR, GROWTH, ROI, QR, BRISK
commit to user
b. Dependent Variable: LN_DR
57
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Hasil pengujian F Test dari output Anova menunjukan bagaimana pengaruh variable independent secara bersama-sama terhadap variable dependen. Nilai F test sebesar 11,838 dan nilai signifikansi sebesar 0,000 menunjukan pengaruh yang signifikan yang berarti ada pengaruh positif. Hal ini berarti variabel risiko bisnis, growth, likuiditas, profitabilitas dan interest coverage ratio (independen) secara bersama-sama berpengaruh terhadap struktur modal yang diukur dengan debt ratio (dependen).
c. Uji t TABEL IV.10 HASIL PENGUJIAN UJI t
Coefficients
a
Standardized Unstandardized Coefficients Model 1
B
Std. Error
(Constant)
-.812
.130
BRISK
2.984
1.951
.656
QR
Coefficients Beta
t
Sig.
-6.234
.000
.175
1.529
.131
.430
.156
1.525
.132
-.104
.026
-.385
-3.949
.000
ROI
-.035
.008
-.491
-4.518
.000
ICR
-2.540E-5
.000
-.062
-.663
.510
GROWTH
a. Dependent Variable: LN_DR
commit to user
58
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Uji t digunakan untuk menguji apakah masing-masing variabel independen secara parsial berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen. 1) Variabel risiko bisnis Hasil analisis regresi diperoleh nilai t hitung sebesar 1,529 dengan signifikansi 0,131 yang artinya tidak signifikan pada 0,05. 2) Variabel growth Hasil analisis regresi diperoleh nilai t hitung sebesar 1,525 dengan signifikansi 0,132 yang artinya tidak signifikan pada 0,05 3) Variabel likuiditas Hasil analisis regresi diperoleh nilai t hitung sebesar -3,949 dengan signifikansi 0,000 yang artinya signifikan pada 0,05 4) Variabel profitabilitas Hasil analisis regresi diperoleh nilai t hitung sebesar -4,518 dengan signifikansi 0,000 yang artinya signifikan pada 0,05 5) Variabel interest coverage ratio Hasil analisis regresi diperoleh nilai t hitung sebesar -0,663 dengan signifikansi 0,510 yang artinya tidak signifikan pada 0,05
Sehingga dapat disimpulkan bahwa struktur modal dipengaruhi oleh likuiditas, dan profitabilitas. commit to user
59
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
D. PEMBAHASAN Hasil penelitian dari analisis yang dilakukan adalah : 1. Hipotesisi 1 mengatakan bahwa diduga risiko bisnis berpengaruh signifikan terhadap debt ratio pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI pada tahun 2005 hingga 2009. Hasil analisis menunjukkan bahwa risiko bisnis tidak berpengaruh signifikan terhadap struktur modal. Hasil analisis ini sejalan dengan penelitian mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi struktur modal yang dilakukan oleh Bintari Retnaningtyas (2009), dimana independen variabelnya adalah risiko bisnis, struktur aktiva, profitabilitas, firm size, tingkat pertumbuhan. Hasil yang didapat adalah risiko bisnis memiliki pengaruh yang tidak signifikan terhadap struktur modal. Sedangkan hasil analisis bertentangan dengan penelitian yang dilakukan oleh Susetyo (2006), dimana variabel independennya adalah risiko bisnis, struktur aktiva, profitabilitas, firm size. Hasilnya adalah secara parsial : risiko bisnis berpengaruh negatif dan signifikan. Menurut Hartoro dan Atahau (2007) risiko bisnis tidak signifikan dengan struktur modal karena akibat rendahnya risiko bisnis membuat manajemen
perusahaan kurang mempertimbangkan risiko bisnis
dalam menentukan besarnya utang. Risiko bisnis tidak berpengaruh signifikan terhadap struktur modal dikarenakan manajer perusahaan user adalah seorang risk commit taker. toSehingga setingginya risiko bisnis, 60
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
perusahaan kurang memperhitungkannya. Sehingga dapat disimpulkan hipotesis 1 pada penelitian ini ditolak. 2. Hipotesis 2 mengatakan diduga growth (pertumbuhan perusahaan) berpengaruh signifikan
terhadap debt ratio pada perusahaan
manufaktur yang terdaftar di BEI pada tahun 2005 hingga 2009. Hasil analisis menunjukkan bahwa growth tidak berpengaruh signifikan terhadap struktur modal. Menurut Sartono (2001), semakin cepat pertumbuhan perusahaan maka semakin besar kebutuhan dana untuk pembiayaan ekspansi. Semakin besar kebutuhan untuk pembiayaan mendatang maka semakin besar keinginan perusahaan untuk menahan laba, sehingga perusahaan akan menggunakan laba yang ditahan. Hal ini sesuai dengan pecking order theory, dimana semakin bertumbuh, labanya semakin tinggi, perusahaan akan melakukan pembiayaan dengan laba. Sehingga perusahaan kurang mempertimbangkan growth dalam menentukan utang. Hasil ini sejalan dengan peneltitian yang dilakukan Serrasqueiro & Nuness (2005), dimana variabel independennya adalah non-debt tax shields, profitability, size, tangibility, risk, growth, dimana hasilnya adalah growth tidak berpengaruh signifikan. Hasil ini bertentangan dengan penelitian mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi struktur modal yang dilakukan oleh Bintari Retnaningtyas (2009) dan dimana hasilnya tingkat pertumbuhan berpengaruh signifikan terhadap struktur commit to user modal. Sehingga hipotesis 2 dalam penelitian ini ditolak. 61
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
3. Hipotesis 3 mengatakan diduga likuiditas berpengaruh signifikan terhadap debt ratio pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI pada tahun 2005 hingga 2009. Hasil analisis menunjukkan bahwa likuiditas berpengaruh signifikan terhadap struktur modal. Apabila likuiditas mengalami kenaikan, hal ini akan menyebabkan penurunan struktur modal. Demikian juga sebaliknya, bila likuiditas mengalami penurunan maka struktur modal mengalami kenaikan. Teori pecking order memprediksi hubungan negatif antara likuiditas dan leverage, karena sebuah perusahaan dengan likuiditas lebih besar lebih suka menggunakan dana internal sementara. Sehingga dapat dikatakan bahwa likuidtas berkoefisien negatif terhadap struktur modal. Hasil ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Nikolaos Eriotis, Dimitrios Vasiliou and Zoe Ventoura-Neokosmidi (2007) yang hasilnya mengatakan likuiditas berpengaruh signifikan.
Sehingga
dapat disimpulkan hipotesis 3 pada penelitian ini diterima. 4. Hipotesis 4 mengatakan bahwa diduga profitabilitas berpengaruh signifikan terhadap debt ratio pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI pada tahun 2005 hingga 2009. Hasil analisis menunjukkan profitabilitas berpengaruh signifikan terhadap struktur modal. Struktur modal akan mengalami kenaikan jika to user profitabilitas menurun,commit sebaliknya jika struktur modal akan menurun 62
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
jika profitabilitas mengalami kenaikan. Brigham dan Houston (2001), mengatakan bahwa perusahaan dengan tingkat pengembalian yang tinggi atas investasi menggunakan hutang yang relatif kecil. Tingkat pengembalian yang tinggi memungkinkan untuk membiayai sebagian besar kebutuhan pendanaan dengan dana yang dihasilkan secara internal. Hal in berarti profitabilitas berkoefisien negatif. Hasil ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan Serrasqueiro & Nuness (2005), dimana variabel independennya adalah non-debt tax shields, profitability, size, tangibility, risk, growth. Hasil yang didapat adalah profitability berpengaruh signifikan negatif terhadap debt ratio. Sehingga dapat disimpulkan bahwa hipotesis 4 pada penelitian ini diterima. 5. Hipotesis 5 mengatakan diduga interest coverage ratio berpengaruh signifikan terhadap debt ratio pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI pada tahun 2005 hingga 2009. Hasil analisis mengatakan bahwa interest coverage ratio tidak berpengaruh signifikan terhadap struktur modal. Sesuai dengan pecking order theory, dimana perusahaan lebih menyukai melakukan pendanaan dengan sumnber dana internal, yaitu dengan laba. Maka interest coverage ratio kurang berpengaruh signifikan terhadap struktur modal. Korelasi negatif antara interest coverage ratio dengan debt ratio hal ini sesuai juga to dengan commit user pecking order theory. Sehingga
63
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
dengan EBIT yang semakin besar maka semakin kecil hutang yang digunakan perusahaan. Hasil ini bertentangan dengan penelitian yang dilakukan oleh Nikolaos Eriotis, Dimitrios Vasiliou and Zoe Ventoura-Neokosmidi (2007) yang mengatakan , interest coverage ratio berpengaruh negatif terhadap struktur modal. Sehingga dapat disimpulkan hipotesis 5 pada penelitian ini ditolak.
commit to user
64
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
BAB V PENUTUP
A. KESIMPULAN Dari hasil penelitian yang telah dilakukan yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh risiko bisnis, growth, likuiditas, profitabilitas, dan interest coverage ratio terhadap struktur modal, maka dapat ditarik beberapa kesimpulan seperti di bawah ini: 1. Variabel-variabel independen yang terdiri dari risiko bisnis, growth, likuiditas, profitabilitas, dan interest coverage ratio pada keseluruhan periode tahun 2005-2009 memiliki pengaruh secara simultan atau bersama-sama terhadap struktur modal pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI. 2. Variabel-variabel independen yang terdiri dari likuiditas dan profitabilitas pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI pada periode tahun 2005-2009 memiliki pengaruh secara parsial atau individu terhadap struktur modal. Likuiditas berpengaruh negatif terhadap struktur modal. Apabila likuiditas mengalami kenaikan, hal ini akan menyebabkan penurunan struktur modal. Demikian juga sebaliknya, bila likuiditas mengalami penurunan maka struktur modal mengalami kenaikan. Profitabilitas berpengaruh negatif terhadap struktur modal. Struktur modal akan mengalami kenaikan jika commit to user
65
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
profitabilitas menurun, sebaliknya jika struktur modal akan menurun jika profitabilitas mengalami kenaikan.
Sedangkan variabel risiko
bisnis, growth, dan interest coverage ratio tidak memiliki pengaruh secara parsial atau individu terhadap struktur modal pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI pada periode tahun 2005-2009.
B. KETERBATASAN PENELITIAN Selama proses penelitian berlangsung, peneliti menemui beberapa keterbatasan yang menyebabkan penelitian ini memiliki kekurangankekurangan. Kekurangan-kekurangan tersebut antara lain: 1. Populasi dalam penelitian ini hanya terbatas pada satu jenis industri yaitu perusahaan manufaktur. Hal ini mengakibatkan hasil penelitian tidak bisa digeneralisasi untuk semua jenis perusahaan 2. Penelitian ini hanya menggunakan lima variabel yaitu risiko bisnis, growth, likuiditas, profitabilitas, dan interest coverage ratio yang dipertimbangkan dapat mempengaruhi debt ratio perusahaan. Maka dengan penelitian yang sama sebaiknya dapat mempertimbangkan faktor-faktor lain yang dapat mempengaruhi struktur modal misalnya struktur aktiva, current ratio, net profit margin, ukuran perusahaan. 3. Kebenaran data sangat bergantung pada keakuratan data pada Indonesian Capital Market Directory (ICMD) dan ketersediaan data commit to user laporan keuangan. 66
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
C. SARAN 1. Bagi Perusahaan Pemilik dan manajemen perusahaan dalam mengambil keputusan struktur modal yang optimal dengan mempertimbangkan faktor-faktor yang mampu mempengaruhi struktur modal. Semakin tinggi likuiditas suatu perusahaan akan membuat perusahaan memperkecil proporsi hutangnya. Dan semakin perusahaan meningkatkan profitabilitasnya maka semakin kecil sumber dana dari hutang yang akan digunakan. Beberapa faktor tersebut sebaiknya dipertimbangkan oleh perusahaan. Sehingga perusahaan diharapkan mampu mengatur keputusan sumber pendanaan.
2. Bagi Penelitian Selanjutnya a. Penelitian selanjutnya diharapkan mampu menggunakan sektor industri yang berbeda dan dengan rentang periode penelitian yang berbeda pula sehingga akan memperluas penjelasan mengenai keputusan struktur modal. b. Pada penelitian selanjutnya sebaiknya menggunakan batasan quick ratio yang lebih rendah sehingga akan memperbanyak sampel penelitian yang dilakukan dalam penelitian sehingga akan lebih banya mewakili jenis perusahaan yang dipakai dalam penelitian.
commit to user
67
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
3. Bagi Investor Investor
dapat
mempertimbangkan
hal-hal
yang
berpengaruh
signifikan terhadap struktur modal. Termasuk jika investor sebagai debtholder, maka investor dapat mempertimbangkan likuiditas dan profitabilitas suatu perusahaan. Sehingga dapat membuat kebijakan investasi yang tepat.
commit to user
68