HANDI EKO PRASETYO.SKOM,MM
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH CIREBON
Buku Acuan McMillan, J.H. & Schumacher, Sally. 2001.
Research in Education.New York: Logman. Creswell, John W. 1994. Research Design, Qualitative & Quantitative Approarches. Thousand Oaks : Sage Publication. Sukmadinata, Nana Syaodih. 2005. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung : Remaja Rosdakarya. Mulyana, Deddy. 2004. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung : Remaja Rosdakarya.
Moleong, Lexy J. 2007. Metodologi Penelitian Kualitatif.
Bandung : Remaja Rosdakarya. Sugiyono. 2007. Metode Penelitian Pend. Pendekatan Kuant.,Kual.& R&D Bandung: Alfabeta. Umar, Husein. 2002. Metode Riset Komunikasi Organisasi. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama Umar, Husein. 2003. Metode Riset Perilaku Organisasi. Jakarta :Gramedia Pustaka Utama. Umar, Husein. 2004. Metode Riset Ilmu Administrasi. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. Wiriaatmadja, Rochiati. 2005. Metode Penelitian Tindakan Kelas. Bandung : Remaja Rosdakarya
coba identifikasikan bidang-bidang keahlian anda yang
banyak menghadapai masalah penting Kemudian identifikasi dan pilih salah satu masalah esensial, krusial dan bermanfaat untuk dipecahkan Coba rumuskan kemudian adakan pembatasan variabelvariabel yang terkait dengan fokus masalah kemudian rumuskan menjadi judul penelitian Pilih dan merumuskan pendekatan dan metode penelitian serta teknik dan instrumen pengumpulan data yang tepat bagi meneliti masalah diatas Pilih dan rumuskan sumber data dan lokasi penelitiannya Pilih dan rumuskan teknik analisis (pengolahan ) data yang tepat bagi data yang dihasilkan Presentasikan di depan kelas proses yang telah anda lalui tesebut !
QUIZ 1. 2. 3. 4. 5.
Coba jelaskan konsep penelitian tindakan , bedanya dengan penelitian lain Jelaskan teori Geoffrey E. Mills menurut pendapat anda ! Jelaskan kelebihan langkah-langkah penelitian dari Deborah South dari langkah-langkah model lain Susunlah sebuah kerangka dasar penelitian tindakan yang baik dalam pedidikan Coba susun sebuah contoh langka-langkah pelaksanaan penelitian tindakan dalam bidang kurikulum dan pembelajaran.
Macam-macam Metode Pembelajaran 1. Metode ceramah 2. Metode tanya jawab 3. Metode kerja kelompok 4. Metode pemberian tugas 5. Metode demonstrasi 6. Metode eksperimen 7. Metode simulasi 8. Metode inkuiri 9. Metode pengajaran unit (Permana,2001:114-145)
Model cooperative learning a) b) c) d) e) f) g) h) i) j) k)
jigsaw, think pair share, numbered heads together, group investigation, two stay two stray, make a match, inside-outside circle, bamboo dancing, poin-counter-point, the power of two, dan listening team.
Penelitian Tindakan Kelas
8
TUJUAN PEMBELAJARAN Setelah mengikuti sesi ini, diharapkan peserta mampu: Memahami konsep PTK Menyusun desain/rancangan PTK Menyusun Usulan/Proposal PTK Menilai Laporan PTK
Konsep penelitian tindakan Penelitian tindakan merupakan suatu pencarian
sistematik yang dilaksanakan oleh para pelaksana program dalam kegiatannya sendiri (dalam pendidikan dilakukan oleh guru, dosen, kepala sekolah, konselor), dalam mengumpulkan data tentang pelaksanaan kegiatan, keberhasilan dan hambatan yang dihadapi untuk kemudian menyusun rencana dan melakukan kegiatan-kegiatan penyempurnaan.
Perbedaan anrata penelitian biasa dengan penelitian tindakan Apa
Penelitian Biasa
Penelitian Tindakan
Siapa
Dilakukan oleh para profesor, ahli, peneliti khusus, mahasiswa terhadap kelompok khusus, kelompok ekperimental dan kontrol
Dilakukan oleh para pelaksana kegiatan dalam kegiatan yang menjadi tugasnya
Dimana
Dalam lingkungan dimana variabel dapat dikontrol
Didalam lingkungan kerja atau lingkungan tugasnya sendiri
Bagaimana
Menggunakan pendekatan kuantitatif, menguji signifikansi statistik, hubungan sebab-akibat antar variabel
Menggunakan pendekatan kualitatif menggambarkan apa yang sedang berjalan dan ditujukan untuk mengetahui dampak dari kegiatan yang dilakukan
Mengapa
Menemukan kesimpulan yang dapat digeneralisasikan
Melakukan tindakan dan mendapatkan hasil positif dari perubahan yang dilakukan dalam lingkungan kerja atau tugasnya.
4 konsep kunci dalam penelitian tindakan (Geoffrey E. Mills, 2000) Penelitian tindakan bersifat partisipatif dan demokratis Penelitian tindakan responsif terhadap masalah-masalah
sosial dan berlangsung dalam suatu konteks Penelitian tindakan membantu peneliti pelaksana (guru, dosen, dll) untuk menguji dan menjamin cara-cara pelaksanaan pekerjaan profesional sehari-hari. Pengetahuan yang diperoleh melalui penelitian tindakan (dalam pendidikan) dapat memberikan kebebasan kepada siswa, guru, administrator dan meningkatkan proses belajar, pengajaran dan penentuan kebijakan.
SKENARIO PEMBELAJARAN
Pengkondisian Informasi Tujuan & Skenario Pembelajaran
Identifikasi konsepsi awal tentang PTK
Review dan Rangkuman Pemantapan
Penyamaan persepsi PTK (Konsep Dasar, Tahap Pelaksanaan, Proposal, Laporan)
Peranan penelitian dalam upaya perbaikan
pendidikan (pengembangan ilmu ----perbaikan pembelajaran) Guru bukan objek pembaharuan, tetapi turut bertanggung jawab dalam mengembangkan keterampilan pembelajaran Penelitian pendidikan umumnya dilakukan pakar/peneliti sehingga permasalahan kurang dihayati oleh guru Publikasi hasil penelitian kepada praktisi memakan waktu yang sangat panjang
GURU SEBAGAI PENDIDIK PROFESIONAL GURU YANG PROFESIONAL MEMILIKI KEMAMPUAN: 1. MERENCANAKAN PROSES BELAJAR MENGAJAR 2. MELAKSANAKAN DAN MEMIMPIN KBM 3. MENILAI KEMAJUAN KBM, DAN 4. MENAFSIRKAN SERTA MEMANFAATKAN HASIL PENILAIAN KEMAJUAN KBM GURU PROFESIONAL SELALU MELAKUKAN REFLEKSI TERHADAP PRAKTEK PEMBELAJARAN YANG TELAH DILAKUKANNYA KOMPETENSI PENGEMBANGAN PROFESI: MELAKUKAN PENELITIAN SEDERHANA DALAM RANGKA MENINGKATKAN KUALITAS PEMBELAJARAN
HAKEKAT PTK PTK adalah penelitian tindakan untuk memperbaiki
mutu praktik pembelajaran di kelasnya, sehingga berfokus pada kelas atau pada proses belajarmengajar yang terjadi di kelas.
PTK ada tindakan yang nyata yang diyakini lebih baik
dari yang biasa dilakukan.
Tujuan PTK memecahkan permasalahan nyata dalam
kelas, untuk memperbaiki mutu pembelajaran sekaligus mencari jawaban ilmiah mengapa hal tersebut dapat dipecahkan dengan tindakan yang dilakukan.
16
KONSEP DASAR PENELITIAN TINDAKAN KELAS (PTK) PENGERTIAN SUATU BENTUK PENELITIAN YANG BERSIFAT REFLEKTIF DENGAN MELAKUKAN TINDAKAN TERTENTU AGAR DAPAT MEMPERBAIKI/MENINGKATKAN PRAKTEK PEMBELAJARAN DI KELAS SECARA LEBIH PROFESIONAL
TUJUAN PERBAIKAN DAN PENINGKATAN LAYANAN PROFESIONAL GURU DALAM MENANGANI PROSES PEMBELAJARAN
Lanjutan
MANFAAT INOVASI PEMBELAJARAN
MANDIRI, PERCAYA DIRI DAN BERANI MENCOBAKAN HAL BARU YANG DIDUGA DAPAT MEMBAWA PERBAIKAN PENGEMBANGAN KURIKULUM PENINGKATAN PROFESIONALISME GURU
PTK vs PENELITIAN LAIN N0
ASPEK
KONVENSIONAL
PTK
1
Masalah
Hasil amatan pihak lain
Hasil amatan sendiri
2
Tujuan
Uji hipotesisis, generalisasi, eksplanasi
Perbaikan, peningkatan praktik
3
Manfaat
Tidak langsung, saran
Langsung dapat dinikmati
4
Teori
Sebagai dasar hipotesis
Sebagai dasar pemilihan aksi
5
Metode
Langkah cenderung linier, analisis setelah data terkumpul
Langkah kerja cenderung siklik, analisis saat proses 19
PERBANDINGAN PTK DENGAN PENELITIAN FORMAL No
Dimensi Motivasi
1.
PTK
Penelitian Formal
Tindakan
Kebenaran (truth)
2.
Sumber masalah
Diagnosis
Induktif – Deduktif
3.
Tujuan
Mengembangkan praktis, di sini dan sekarang
Memverifikasi dan menemukan teori yang dapat digeneralisasikan
4.
Peneliti yang terlibat
Aktor dari dalam (guru di sekolah yang bersangkutan)
Pihak lain yang berminat
5.
Sampel
Kasus spesifik
Sample representatif
6.
Metodologi
Tidak terlalu ketat tetapi penekanan pada objektivitas-imparsialitas
Terstandar, termasuk di dalamnya objektivitas dan imparsialitas
7.
Interpretasi Temuan
Untuk memahami pelaksanaan melalui refleksi dan penyusunan teori oleh praktisi
Untuk menguraikan, mengabstrakkan dan menginfer teori yang dibangun ilmuwan
8.
Hasil
Pebaikan pembelajaran siswa
Pengetahuan, prosedur dan materi yang teruji
PTK Penelitian Tindakan Kelas
Dilakukan guru
Meningkatkan praktik pembelajarannya
21
Fokus Berfokus pada PBM di kelasnya (hal-hal yang terkait dengan PBM di kelasnya dalam upaya peningkatan proses dan hasil
belajar ) bab 5
22
Ciri
PTK (a) Kolaborasi peneliti dan praktisi (b) Fokus pada pemecahan masalah praktik (c) Upaya meningkatkan mutu profesional
(=kegiatan pengembangan profesi)
bab 5
23
CIRI-CIRI PENELITIAN TINDAKAN KELAS (Suharsimi Arikunto)
1. Merupakan Kegiatan
Nyata, Untuk Meningkatkan Mutu PBM 2. Merupakan Tindakan
oleh Guru kepada Siswa 3. Tindakan Harus
Berbeda Dari kegiatan Biasanya
4. Terjadi Dalam Siklus
Berkesinambungan; Minimum Dua Siklus 5. Ada Pedoman Yang
Jelas Secara Tertulis, bagi Siswa untuk dapat Mengikuti Tahap Demi Tahap.
24
Ciri PTK (lanjutan) 6. Ada Unjuk Kerja Siswa Sesuai Pedoman Tertulis dari Guru 7. Ada Penelusuran
Terhadap Proses, Dengan Pedoman Pengamatan
8. Ada Evaluasi
Terhadap Hasil Dengan Instrumen Yang Relevan
9. Keberhasilan Tindakan
Dilakukan Dalam Bentuk Refleksi, Melibatkan Siswa Yang Dikenai Tindakan 10. Hasil Refleksi Harus
Terlihat Dalam Perencanaan Siklus Berikutnya
25
KARAKTERISTIK PTK PERMASALAHAN PRAKTIS DI KELAS KOLABORASI ADA UPAYA PERBAIKAN/PENINGKATAN EFEKTIVITAS METODE/TEKNIK/PROSES PEMBELAJARAN TIDAK UNTUK DIGENERALISASIKAN TIDAK PERLU POPULASI ATAU SAMPEL TIDAK MENGENAL KELOMPOK EKSPERIMEN DAN KONTROL PROSES PENELITIAN MELALUI SIKLUS
PRINSIP-PRINSIP PTK TIDAK MENGGANGGU KOMITMEN SEBAGAI GURU
GURU TETAP MEMBERIKAN YANG TERBAIK KEPADA SISWA JIKA TINDAKANNYA TIDAK BERHASIL, SIKLUS TINDAKAN MENGACU PADA TERLAKSANANYA KURIKULUM DAN TARGET PENGUASAAN SESUAI PERENCANAAN PEMBELAJARAN METODE PENGUMPULAN DATA TIDAK MENGGANGGU PROSES PEMBELAJARAN MASALAH YANG DIPILIH ADALAH YANG MERISAUKAN KOMITMEN PROFESIONAL UNTUK MEMBERIKAN LAYANAN TERBAIK KEPADA SISWA GURU MENGIKUTI PROSEDUR ETIKA BERORGANISASI PERMASALAHAN TIDAK DILIHAT TERBATAS DALAM KONTEKS KELAS --- PERSPEKTIF MISI SEKOLAH SECARA KESELURUHAN
BENTUK-BENTUK PTK Bentuk PTK dibedakan menurut keterlibatan dan fokus penelitian: Guru sebagai peneliti Penelitian Tindakan Kolaboratif Simultan terintegrasi Administrasi Sosial Eksperimental
BIDANG GARAPAN PTK Objek PTK harus merupakan sesuatu yang aktif, dapat dikenai aktivitas, bukan objek yang sedang diam dan tanpa gerak
METODE MENGAJAR STRATEGI MENGAJAR MODEL PEMBELAJARAN
PROSEDUR EVALUASI PERUBAHAN SIKAP DAN NILAI MEDIA PEMBELAJARAN LINGKUNGAN BELAJAR
(SETTING) MATERI PEMBELAJARAN KURIKULUM
KELEBIHAN DAN KEKURANGAN PTK KELEBIHAN RASA MEMILIKI KERJA SAMA
KREATIVITAS PEMIKIRAN KRITIS BERUBAH KESEPAKATAN
KEKURANGAN KURANGNYA PENGETAHUAN DAN
KETERAMPILAN BERKENAAN DENGAN WAKTU
TAHAP PELAKSANAAN PTK BERANGKAT DARI PERSOALAN KECIL RENCANAKAN PENELITIAN TINDAKAN SECARA CERMAT
(MASALAH, KELAS, REKAN YANG TERLIBAT, BANTUAN KONSULTASI) SUSUN JADWAL YANG REALISTIK LIBATKAN PIHAK LAIN BUATLAH PIHAK LAIN TERINFORMASI CIPTAKAN SISTEM UMPAN BALIK BUATLAH JADWAL PENULISAN
Tahap-tahap Umum dalam PTK Disain Penelitian Tindakan Model Kemmis & Taggart
Identifikasi dan
analisis Masalah Perencanaan Pelaksanaan Pengamatan Refleksi
Rincian Tahapan PTK Perencanaan: Kajian Pengajaran Identifikasi Masalah dan faktor penyebab Penyusunan Rencana Tindakan Pelaksanaan Tindakan KBM /Open Kelas Pengamatan Pengambilan data (tes, pengamatan, dsb) Analisis dan interpretasi data Refleksi dan Tindak Lanjut
SIKLUS PELAKSANAAN PTK Langkah 1 Siklus
(2) Tindakan (1) Rencana
(3) Pengamatan, Analisis Hasil
(4) Refleksi Evaluasi 34
MODEL PENELITIAN TINDAKAN KELAS Perencanaan Refleksi
SIKLUS I
Pelaksanaan
Pengamatan
Perencanaan Refleksi
SIKLUS II
Pelaksanaan
Pengamatan
? 35
TAHAP PTK TAHAP 1. PERENCANAAN Apa, mengapa, kapan, dimana, oleh siapa dan bagaimana tindakan dilakukan
TAHAP 2. PELAKSANAAN TINDAKAN Pelaksanaan sesuai rencana
TAHAP 3. PENGAMATAN Dilakukan bersamaan dengan tindakan
TAHAP 4. REFLEKSI Kegiatan mengemukakan implementasi rencana tindakan
MERENCANAKAN PTK A. MENETAPKAN FOKUS MASALAH
1. MEMUNCULKAN MASALAH Refleksi terhadap kinerja (siswa, guru, bahan, kurikulum,IBM, hasil belajar siswa)
2. MENGIDENTIFIKASI MASALAH Apa yang terjadi sekarang? Apakah yang terjadi sekarang mengandung permasalahan? Apa yang bisa saya lakukan untuk mengatasinya? Saya memilih untuk mengujicobakan gagasan …..
Lanjutan 3. MENGANALISIS MASALAH a. Pilihlah masalah yang paling penting b. Hindari masalah di luar kemampuan c. Pilihlah masalah berskala kecil dan terbatas Masalah mana yang perlu diprioritaskan? Penguasaan operasi matematika Membaca peta buta Kesalahan konseptual pada buku paket d. Usahakan bekerja kolaboratif
Lanjutan 4. MERUMUSKAN MASALAH Rumusan masalah harus jelas, spesifik, dan operasional, mengarah pada jenis data yang perlu dikumpulkan Contoh: Apakah metode eksperimen pada pembelajaran konsep Perubahan Wujud Zat dapat meningkatkan daya serap siswa terhadap materi fisika? Apakah pembelajaran IPA (Biologi) pada konsep Perkembangbiakan Tumbuhan dengan menggunakan pendekatan STM dapat meningkatkan pemahaman konsep, keterampilan proses dan sikap?
Lanjutan B. MERENCANAKAN TINDAKAN 1.
MERUMUSKAN HIPOTESIS TINDAKAN Hipotesis tindakan adalah suatu dugaan yang bakal terjadi jika suatu tindakan dilakukan Contoh: Jika kebiasaan membaca ditingkatkan melalui penugasan mencari kata atau istilah serapan, maka perbendaharaan kata akan meningkat dengan ratarata Penerapan model pembelajaran partisipatif berbasis poster dalam pembelajaran Sosiologi dapat meningkatkan pemahaman konsep interaksi sosial siswa kelas X SMA
Lanjutan 2. MENGANALISIS KELAYAKAN HIPOTESIS TINDAKAN Perlu memperhatikan: a. Kemampuan dan komitmen guru selaku aktor PTK b. Kemampuan siswa c. Fasilitas dan sarana pendukung d. Iklim belajar di sekolah/kelas 3. PERSIAPAN TINDAKAN a. Buat skenario implementasi tindakan b. Siapkan fasilitas dan sarana pendukung c. Tentukan cara merekam dan menganalisis data d. Lakukan simulasi pelaksanaan tindakan
Lanjutan C. MELAKSANAKAN TINDAKAN DAN OBSERVASI 1. Pelaksanaan Tindakan Pada prinsipnya adalah menerapkan apa yang telah direncanakan dan disimulasikan dalam situasi yang aktual di kelas 2. Observasi Observasi dalam PTK adalah merekam segala peristiwa dan kegiatan yang terjadi selama tindakan Perlu kejelasan: Jenis data, indikator yang relevan, prosedur perekaman data, pemanfaatan data dalam analisis dan refleksi 3. Diskusi balikan Tidak dipusatkan kepada kekurangan/kesalahan guru/aktor, bertolak dari kesan-kesan yang didukung data, dilaksanakan tidak terlalu lama setelah observasi dilakukan
Lanjutan D. ANALISIS DAN REFLEKSI 1. Analisis Data Reduksi data/penyederhanaan Paparan data Penyimpulan
2. Refleksi Mengkaji keberhasilan atau kegagalan dalam pencapaian tujuan sementara, untuk menentukan tindak lanjut dalam mencapai tujuan akhir/tujuan sementara lainnya
Lanjutan E. PERENCANAAN TINDAK LANJUT
Jika masalah belum tuntas, maka PTK harus dilanjutkan pada siklus berikutnya dengan prosedur yang sama (perumusan masalah, perencanaan tindakan, pelaksanaan tindakan, observasi dan interpretasi, dan analisis-refleksi)
Berapa Siklus???? Tergantung kepuasan
peneliti Disarankan tidak kurang dari 2 siklus PTK umumnya 3-5 siklus 45
Masalah PT yg menarik
Metode Mengajar Strategi pembelajaran Evaluasi hasil atau proses Pemahaman sikap Perancangan Pembelajaran Pengelolaan, Motivasi, dll Adminsitrasi Persekolahan dll
46
Latar
Belakang Siswa
Manajemen
Fokus PTK
Rancangan, Sajian, Evaluasi Pembelajaran
Hasil
Guru
Tujuan, kurikulum
Sarana/prasarana 47
Syarat PTK Tidak menggangu PBM Tidak menyita banyak waktu Metodologi tetap Mengikuti etika Bertujuan perbaikan profesi Masalahnya sederhana, nyata, jelas dan tajam
48
Rencana Penelitian Tindakan Menurut Dobarah South (2000) Merumuskan bidang fokus penelitian Mendifinisikan variabel Merumuskan pertanyaan penelitian Mendeskripsikan kegiatan atau inovasi Menjelaskan keanggotaan tim penelitian Menjelaskan siapa-siapa yang akan diajak kerjasama atau membantu 7. Menyusun jadwal penelitian 8. Merumuskan sumber-sumber yang akan digunakan 9. Mengembangkan rencana pengumpulan data 1. 2. 3. 4. 5. 6.
Langkah Identifikasi dan analisis masalah (apa, mengapa,
bagaimana?) Merumuskan Masalah hub.variabelnya jelas dan dpt diuji. Merumuskan tindakan (altenatif, pilih, cara pengujiannya) Melaksanakan Tindakan (rencana, lakukan, amati hasil) Melakukan Refleksi (analisis, tarikkesimpulan untuk tindakan berikutnya…) Kesimpulan dan Saran 50
Pengumpulan data Pengalaman Dilakukan dalam bentuk observasi yaitu observasi partisipatif, observasi khusus, observasi pasif. Pengungkapan Dilakukan melalui wawancara, antara lain : 1) wawancara informal 2) wawancara foral terstruktur 3) pengedaran angket 4) menggunakan skala (skala likert, thurstone) 5) pengukuran dengan tes standar. Pembuktian Dilakukan dengan mencari bukti-bukti dokumenter seperti 1) dokumen arsip 2)jurnal 3) peta 4)audio dan video tape 5) benda-benda bersejarah 6) catatan lapangan.
Syarat pengumpulan data Validitas pengumpulan data Menunjukkan ketepatan pengumpulan data atau data yang dikumpulkan memang benar-benar yang ingin diperoleh peneliti. (keterpercayaan dan keterpahaman). Keterpercayaan : kredibilitas, transferabilitas, keabsahan dan konfirmabilitas(data netral atau objektif ). Keterpahaman : validitas deskriptif (ketepatan data yang dikumpulkan), validitas interpretif (menunjukkan kepedulian peneliti terhadap pandangan partisipan), validitas teoritis (kemampuan peneliti menjelaskan fenomena yang dipelajari dan dideskripsikan).
Syarat pengumpulan data Reliabilitas pengumpulan data Menunjukkan keajegan, ketetapan data yang diperoleh. Yaitu pengumpulan data yang jujur, sungguh-sungguh dan teliti akan menghasilkan data yang ajeg. Kebergunaan pengumpulan data Hasil penelitian yang terbatas dalam sampel dapat berlaku secara luas atau berlaku untuk populasi.
Etika
Kembangkan pandangan etika sesuai dengan posisi etika pribadi peneliti Upayakan partisipan dapat menyetujui penelitian anda Tentukan prinsip-prinsip sosial yang lebih luas terkait sikap etika anda Pertimbangan prinsip etika universal , etika deontologis yang berkenaan dengan tugas dan kewajiabn, etika relational, etika ekological kebaikan menurut lingkngan masyarakat, budaya kerja Perhatikan masalah kerahasiaan , nama baik dan hindarkan dampak negatif
LAPORAN (KTI) Permasalahan (latar belakang,
rumusan, tujuan dan manfaat, hipotesis tindakan Kajian Pustaka
Metode Penelitian (Rancangan,
subjek, Instrumen, Teknik Pengumpulan dan Analisis data Hasil penelitian dan pembahasan Penutup
54
Kesalahan Umum PTK : Hanya Berupa Pembelajaran Biasa
Guru Merasa Sudah
Melakukan Peningkatan, Padahal Sebetulnya: Baru Merupakan hal yang biasa yang seharusnya telah dilakukan guru Tetapi selama ini Guru Belum Melakukannya
Contoh: 1. Menggunakan Lembar Kerja 2. Menggunakan Alat Pelajaran 3. Mengevaluasi Aspek Afektif 4. Menganalisis Portofolio 5. Menganalisis Hasil Ulangan
55
APA ANDA MEMILIKI MASALAH DALAM PEMBELAJARAN Apa saja masalahnya? 2. Mengapa masalah tersebut terjadi? 3. Bagaimana cara memperbaikinya? 4. Bagaimana cara melaksanakannya? 5. Bagaimana cara untuk melihat hasilnya? 6. Apakah cara tersebut efektif? 1.
56
Contoh
PTK
57
1
Peningkatan Keterampilan Menulis Narasi Melalui Metode Kerja Kelompok Pada Pembelajaran Bahasa Indonesia Di Kelas VI SDN 17 Aro IV Korong Kota Solok Judul :
Oleh : INNA WAHYUNINGSIH
Sejauh manakah peningkatan mutu proses
pembelajaran keterampilan menulis narasi dengan menggunakan metode kerja kelompok? Sejauh manakah peningkatan hasil belajar siswa pada pembelajaran keterampilan menulis narasi setelah menggunakan metode kerja kelompok?
58
2 Judul : Upaya Peningkatan Kualitas Pembelajaran Ipa Siswa Kelas V Melalui Model Pembelajaran Problem Based Instruction
(PBI)
Oleh : ATA JUMHATA
Apakah PBI dapat meningkatkan kualitas hasil belajar siswa ? Apakah PBI dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa ?
59
JUDUL PTK Contoh: Pembelajaran Biologi melalui Pendekatan Sains Teknologi Masyarakat pada Konsep Lingkungan di MAN Jambi Pembelajaran Konsep Panas dengan Model Konstruktivisme di Sekolah Dasar Upaya Meningkatkan Pemahaman tentang Tekanan Udara melalui Siklus Belajar dengan Menggunakan Alat IPA Sederhana
PENELITIAN TINDAKAN UNTUK KEPALA SEKOLAH
Kualitas aspek kepemimpinan Kualitas aspek manajemen Peningkatan kualitas kinerja KKG atau MGMP Contoh: Pemberdayaan Kemampuan Profesional Kepala Sekolah dalam Mengelola Pendidikan untuk Mewujudkan Sekolah Efektif Model Pelatihan Keterampilan Proses dan Penerapannya untuk Meningkatkan Kemampuan Guru-Guru IPA Sekolah Dasar
KERANGKA LAPORAN PTK Halaman Judul Lembar Pengesahan Abstrak Kata Pengantar Daftar Isi BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Identifikasi Masalah Pembatasan dan Rumusan Masalah Tujuan Penelitian Manfaat penelitian
BAB II KAJIAN TEORI BAB III METODOLOGI PENELITIAN
Mari kita diskusikan…
63
Analisis Masalah PTK Faktor Guru Faktor Siswa
IDENTIFIKASI MASALAH PEMBELAJARAN
Apa itu Masalah Suatu kesenjangan antara harapan dan kenyataan Suatu situasi yang tidak memuaskan atau yang
mengganggu pikiran dan perasaan guru sehingga dirasa perlu untuk segera diatasi Masalah seringkali muncul dalam bentuk simptom atau fenomen tertentu yang mengganggu Suatu situasi dianggap mengandung masalah jika ada kriteria atau tolok ukur yang digunakan sebagai kondisi ideal (harapan)
Dari mana menemukan masalah dalam pembelajaran? Refleksi terus-menerus terhadap pengalaman-
pengalaman pembelajaran di kelas Studi-studi kasus (case study) yang dibuat oleh guru secara teratur Hasil sharing dengan rekan-rekan sejawat
Beberapa Pertanyaan Untuk Menemukan Masalah Apakah kompetensi siswa dalam mata pelajaran yang
diasuh sudah cukup memadai? Bagaimana tingkat pencapaian KKM? Apakah hasil belajar sudah cukup tinggi Apakah proses pembelajaran cukup efektif? Apakah siswa cukup aktif dalam pembelajaran? Apakah pembelajaran sudah menyenangkan dan menyentuh kebutuhan siswa? Apakah strategi pembelajaran yang digunakan sudah cukup efektif?
Penting Diingat !!!!! Sesuatu dikatakan bermasalah jika sudah
diperbandingkan dengan standar / kriteria tertentu (konsep, teori, aturan, dsb).
Beberapa Contoh Identifikasi Masalah Ideal
Kenyataan
Masalah
Siswa harus masuk 30% siswa masuk kelas kelas pkl. 07.00 di atas pkl. 07.00
TIngginya angka keterlambatan siswa
Siswa harus terlibat aktif di kelas
10% siswa yang aktif bertanya atau menjawab pertanyaan
Rendahnya keterlibatan siswa dalam proses pembelajaran
KKM untuk mata pelajaran X = 75
Rata-rata hasil belajar mata pelajaran X = 54
Rendahnya daya serap siswa dalam pelajaran X
Siswa harus mengerjakan tugas-tugas PR
25 % siswa tidak mengerjakan PR
Kurangnya minat untuk menyelesaikan PR
Masalah Macam Apa yang perlu PTK? Luasnya masalah itu (magnitude): yakni dialami oleh
sebagian besar siswa Memiliki dampak terhadap siswa kebanyakan, guru, bahkan sekolah secara keseluruhan Menjadi sumber keresahan bagi banyak pihak
Mengidentifikasi Masalah (Lanjutan) Masalah yang muncul dalam Pembelajaran
Magnitude / besarnya masalah
Kemungkinan penyebabnya
Alternatif Solusi
Dari mana Menemukan Alternatif Pemecahan Masalah Kajian terhadap teori-teori pembelajaran dan teori-
teori pendidikan Kajian terhadap hasil penelitian yang relevan dengan masalah yang diteliti Pendapat pakar pendidikan Diskusi intensif dengan teman sejawat, dosen, atau praktisi pendidikan
Kriteria Kelayakan Solusi Pemecahan Masalah dalam PTK Kemampuan guru untuk melaksanakan rencana
tindakan (penguasaan terhadap metode, strategi atau pendekatan yang digunakan) Kemampuan dan kesiapan siswa secara akaedmik, dan emosional Fasilitas pendukung pelaksanaan rencana tindakan Iklim akademik dan kebijakan sekolah yang mendukung
Merumuskan Masalah Masalah
Alternatif Solusi
Rumusan Masalah
Rendahnya kemampuan siswa memecahkan soal cerita
Gunakan Metode Bermain Peran
Apakah penggunaan metode bermain peran dapat meningkatkan kemampuan siswa memecahkan soal cerita?
Tingginya pelanggaran disiplin di kelas
Gunakan kontrak belajar
Apakah penggunaan kontrak belajar dapat mengurangi pelanggaran disiplin di kelas?
Rendahnya keterlibatan siswa dalam pembelajaran di kelas
Gunakan metode diskusi
Apakah penggunaan metode diskusi dapat meningkatkan partisipasi siswa dalam pembelajaran di kelas?
Tugas Identifikasi Masalah Buatlah identifikasi kebutuhan menggunakan matriks
berikut ini: Ideal
Kenyataan
Masalah
Kemunngkinan Alternatif penyebab solusi
Rumusan masalah
Judul PTK
Tugas Perencanaan Tindakan Berdasarkan identifikasi masalah yang dilakukan, buatlah pemetaan
rencana tindakan dengan menggunakan matriks berikut ini: Masalah
Kemungkinan penyebab yang menonjol
Alternatif tindakan
Tahapan tindakan
Perangkat pembelajaran
Instrumen Pengumpul Data
Hipotesis tindakan Contoh : Terdapat peningkatan hasil belajar peserta didik pada
mata pelajaran B.inggris setelah pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran Course Review Horay di kelas V B di SDN……. Kabupaten ……
Syarat Kelayakan Tindakan Rasional dan memiliki dasar / argumentasi teoretis
tertentu Feasibel atau dapat dilaksanakan Tidak mengganggu aktivitas pembelajaran di sekolah Tidak menimbulkan masalah etis tertentu
Syarat Kelayakan Tindakan Tersedia fasilitas dan sarana pendukung Mengandung unsur baru / belum diterapkan
sebelumnya Tindakan haruslah berproses/bersiklus sehingga dapat dipantau dampaknya terhadap penyelesaian masalah dari waktu ke waktu Didukung oleh semua komponen sekolah
Ruang Lingkup Tindakan dalam PTK
Strategi Metode Media Kombinasi dari ketiganya
Produk Perencanaan Tindakan Skenario tindakan yang tertuang dalam perencanaan
implementasi RPP Perangkat-perangkat penilaian (rubrik evaluasi, pedoman pengamatan, kuesioner, dsb) LKS, media dan alat bantu pembelajaran
Pada saat pelaksanaan: Tindakan yang telah direncanakan harus dilaksanakan
secara konsisten Perlu ada pengamatan dan monitoring Peneliti perlu melibatkan pihak-pihak lain sebagai mitra untuk melakukan pengamatan atau monitoring Jadwal tindakan harus ditaati
Pengamatan Pengamatan dapat dilakukan selama pelaksanaan
tindakan (untuk pengamatan proses) dan setelah dilaksanakan tindakan (pengamatan hasil) Pengamatan hendaknya dibuat secara menyeluruh terhadap dampak dari tindakan terhadap permasalahan yang dihadapi, termasuk berbagai dampak pengiringnya. Data-data hasil pengamatan bisa berupa data kuantitatif maupun data kualitatif
Refleksi Refleksi dilakukan untuk melihat kembali tindakan
yang telah dilakukan dan dampaknya terhadap pemecahan masalah. Selain itu juga untuk mengetahui kesulitan-kesulitan yang dihadapi dalam implementasi tindakan. Hasil dari refleksi dijadikan sebagai dasar untuk menetapkan rencana tindakan selanjutnya pada siklus berikutnya.
Berapa Siklus Dibutuhkan untuk sebuah PTK? Sekurang-kurangnya dua siklus. Jika siklus I telah memperlihatkan perubahan maka perlu dicoba pada siklus II untuk memastikan apakah perubahan itu konsisten atau kebetulan. Jika siklus I mengalami perubahan tetapi siklus II stagnan atau mengalami penurunan maka hendaknya diteruskan ke siklus III Hasil dari siklus III menjadi pembanding siklus I dan II Jika makin lama siklus tetapi kurang memperlihatkan ada perubahan yang berarti maka intervensi tindakan itu kurang efektif. Perlu diganti dengan intervensi tindakan lain.
Dalam satu siklus, berapa pertemuan yang dibutuhkan? Jika permasalahan PTK kompleks, misalnya mencakup hasil belajar keseluruhan untuk satu mata pelajaran atau satu SK maka jumlah pertemuan dalam satu siklus disesuaikan dengan jumlah kompetensi dasarnya (dalam satu KD sekurang-kurangnya 2 pertemuan) Jika masalahnya hanya mencakup satu KD maka
satu pertemuan = satu siklus
Kriteria Keberhasilan PTK Efektivitas: sejauh mana intervensi PTK telah menimbulkan perubahan yang positif atau
mengatasi permasalahan yang dihadapi Efisiensi: pemanfaatan sumber daya dalam PTK (waktu, tenaga, biaya, sarana pendukung) haruslah terukur dan tidak menimbulkan kerugian / pemborosan. Daya tarik: dampak dari intervensi PTK juga harus membawa kepuasan bagi guru, siswa, dan menimbulkan motivasi dan ketertarikan belajar bagi siswa.
Beberapa Contoh PTK Masalah
Tindakan
Judul
Ketidakmampuan Penggunaan membaca Teknik SQ3R pemahaman
Upaya meningkatkan kemampuan membaca pemahaman dengan teknik SQ3R dalam pembelajaran Bindo di kelas VI SD … Kec…
Ketidakmampuan Metode menyelesaikan Bermain Peran soal cerita
Upaya meningkatkan kemampuan menyelesaikan soal cerita dalam pembealjaran matematika dengan menggunakan metode bermain peran di kelas V SD ….. Kec.
Struktur Proposal PTK Bab I : Pendahuluan
A. Latar Belakang B. Rumusan Masalah C. Tujuan Penelitian D. Manfaat Penelitian Bab II: Kajian Teoretis A. Hakikat Variabel Masalah (Y) B. Hakikat Variabel Tindakan (X) C. Kerangka Berpikir
Bab III: Metodologi Penelitian A. Desain Penelitian B. Prosedur Penelitian 1. Perencanaan 2. Pelaksanaan 3. Pengamatan 4. Refleksi C. Subjek Penelitian D. Tempat dan Waktu Penelitian E. Teknik Pengumpulan Data F. Teknik Analisis Data Daftar Kepustakaan
Bab I. Pendahuluan A. Latar Belakang Kondisi ideal (rujukannya kurikulum, teori-teori
pembelajaran, dsb) Kenyataan (penyimpangan dari kondisi ideal di atas) Analisis masalah (faktor-faktor penyebab munculnya penyimpangan atau kesenjangan tersebut Tawaran alternatif pemecahan B. Rumusan Masalah Mengandung dua unsur : unsur masalah dan unsur tindakan Dirumuskan dalam kalimat tanya interogatif atau non interogatif
Bab I. Pendahuluan C. Tujuan Penelitian Untuk memecahkan masalah aktual dan spesifik yang
dihadapi seperti yang tergambar dalam latar belakang sehingga mutu pembelajaran di sekolah dapat semakin meningkat
D. Manfaat Penelitian Bagi Guru (peningkatan profesionalisme, peningkatan
keinovatifan dan budaya meneliti) Bagi Siswa (peningkatan hasil belajar, motivasi dan kepuasan belajar) Bagi sekolah (peningkatan mutu pendidikan di sekolah)
Bab II. Kajian Teoretis A. Hakikat Variabel Masalah (pengertian, dasar
teori dsb) B. Hakikat Variabel Tindakan (pengertian, dasar teori, keunggulan, prosedur penerapan) Kerangka Berpikir (Argumentasi peneliti tentang hubungan antara variabel masalah dan variabel tindakan)
Bab III. Metodologi Penelitian A. Desain Penelitian (jelaskan model desain dan
mengapa menggunakan desain tersebut) B. Prosedur Penelitian (Perencanaan, Pelaksanaan, Pengamatan, Refleksi) C. Subjek Penelitian (siswa di kelas berapa) D. Tempat dan Waktu Penelitian (di sekolah mana, kapan?) E. Teknik Pengumpulan Data (tes, pengamatan, wawancara, kuesioner, dsb dilengkapi dengan kriteria keberhasilan / perubahan yang diinginkan) F. Teknik Analisis Data (Analisis deskriptif kuantitatif dan kualitatif)
Daftar Kepustakaan Tuliskan semua rujukan yang dikutip baik pada bab I,
II maupun bab III. Teknik Penulisan : Nama Penulis (dibalik), tahun terbit, Judul
Buku/Artikel, Kota Terbit, Penerbit.
PENJELASAN CARA MENULISKAN DAFTAR PUSTAKA 1. Cara membuat daftar pustaka mengacu pada model Pusat Pengembangan Bahasa Indonesia yang terdapat pada Kamus Besar Bahasa Indonesia (2008). 2. Sedikitnya ada dua syarat utama harus dipenuhi oleh sumber bacaan yang akan digunakan dalam acuan teori; (1) Adanya keterkaitan antara isi bacaan dengan masalah yang dibahas, (2) Kemutahiran sumber bacaan, artinya sumber bacaan yang sudah kadaluwarsa harus ditinggalkan.
PENJELASAN CARA MENULISKAN DAFTAR PUSTAKA
3. Urutannya: Nama pengarang. Tahun penerbitan. Judul buku dicetak miring. Kota Penerbit: Penerbit. Buku, artikel, dan sumber lain yang boleh dituliskan dalam daftar pustaka adalah acuan yang dikuti saja. 4. Buku, artikel, dan sumber lain yang tidak dikutip tidak boleh dituliskan dalam daftar pustaka.
CONTOH MENULIS DAFTAR PUSTAKA Usman, Husaini & Purnomo Setyadi Akbar. 2009. Pengantar Metodologi Sosial. Edisi Ketiga. Jakarta: Bumi Aksara. Usman, Husaini. 2009. Manajemen: Teori, Praktik, dan Riset Pendidikan. Edisi Ketiga. Jakarta: Bumi Aksara. Payong, Marsel Ruben. 2009. “Prospek Pendidikan Kesetaraan di Indonesia”, Jurnal Missio, Vol. II No. 2. Suhardjono. 2005. Laporan Penelitian Eksperimen dan Penelitian Tindakan Kelas sebagai KTI, makalah pada Pelatihan Peningkatan Mutu Guru di LPMP Makasar, Maret 2005
Laporan PTK Laporan PTK adalah laporan yang dibuat setelah
peneliti memastikan bahwa telah terjadi perubahanperubahan yang mengarah kepada perbaikan atau telah diatasinya masalah yang dihadapi sebelumnya. Laporan PTK dibuat setelah dilaksanakan siklus-siklus tindakan
Struktur Laporan PTK Bab I – Bab II sama persis seperti dalam Proposal Bab III ada penambahan yakni uraian tentang
siklus-siklus yang telah dilakukan dan waktu pelaksanaan penelitian dibuatkan dalam jadwal yang terinci Bab IV. Hasil Penelitian A. Pra Tindakan B. Deskripsi Hasil Per Siklus (data-data kuantitatif dan
kualitatif disajikan) C. Pembahasan / Diskusi
Struktur Laporan PTK Bab V. Kesimpulan dan Saran Daftar Kepustakaan
Lampiran-lampiran Instrumen penelitian (tes, kuesioner, pedoman
pengamatan, pedoman wawancara, dsb) Data hasil penelitian (hasil tes, hasil tabulasi kuesioner, transkrip wawancara, tabulasi hasil pengamatan, deskripsi hasil pengamatan, catatan anekdotal, catatan lapangan, dsb) dan hasil pengolahan Instrumen perlakuan/tindakan (RPP, media, perangkat pembelajaran, dsb)
Kriteria Pemilihan Jenis Penelitian Kriteria
Kuantitatif
Kualitatif
Masalah yang diteliti
Bila masalah cukup jelas, memperlihatkan adanya penyimpangan
Bila masalah belum jelas, samar-samar, hanya berupa simptom
Informasi/data yang dibutuhkan
Bila peneliti ingin mendapat Bila peneliti ingin mendapat informasi dari populasi yang informasi yang mendalam luas untuk generalisasi tentang suatu fenomen dari populasi terbatas
Tujuan penelitian
Bila peneliti ingin melihat pengaruh dari suatu perlakuan (treatment) thd suatu objek tertentu atau keterkaitan antara suatu variabel dengan variabel lain baik untuk pengembangan teori atau untuk aplikasi dlm bidang tertentu
Bila peneliti ingin memahami fenomen atau interaksi sosial yang kompleks guna menemukan pola hubungan atau saling keterkatian di antara fenomen tsb sehingga ditemukan teori, prinsip atau pola tertentu (grounded theory)
Kriteria Pemilihan Jenis Penelitian (Cont.) Kriteria
Kuantitatif
Kualitatif
Waktu penelitian
Bila peneliti memiliki waktu yang terbatas tapi membutuhkan informasi dari populasi yang luas
Bila peneliti memiliki waktu yang banyak dan membutuhkan informasi yang mendalam dari populasi yang terbatas
Acuan teori dan hipotesis
Bila peneliti sudah memiliki teori dan kerangka berpikir tertentu sehingga sejak awal telah memiliki hipotesis yang akan diuji.
Bila peneliti belum memiliki teori yang cukup dan belum memiliki hipotesis sejak awal.
Populasi dan Sampel Populasi: wilayah generalisasi yang terdiri dari
objek/subjek yang memiliki kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya Populasi tidak terbatas pada orang/manusia tetapi juga objek/benda-benda lain. Penetapan populasi tergantung pada masalah dan variabel penelitian yang ditetapkan oleh peneliti Terdapat dua jenis populasi: Populasi target (targeted population): populasi di mana hasil-hasil
penelitian akan digeneralisasikan Populasi terjangkau (accessible population): bagian dari populasi target di mana sebagian dari anggotanya akan dijadikan sampel
Sampel : bagian dari populasi yang akan diambil untuk
diteliti
Teknik Sampling Probability Sampling
Non Probability Sampling
1. Simple random sampling
1. Systematic sampling
2. Proportional random sampling
2. Quota sampling
3. Stratified proportional random sampling 4. Cluster random sampling 5. Multi-stage random sampling
3. Incidental sampling 4. Purposive sampling 5. Sampling jenuh 6. Snowball sampling
Contoh Teknik Sampling Populasi
Sampel
xwszwcd tqadyjkp lmhbgnui
abc defg hi
Desa A (120)
Desa A (48)
Desa B (200)
Desa B (80)
Desa C (158) Desa D (256)
40% Sampel
Desa C (63) Desa D (102)
Simple random sampling
Proportional random sampling
Contoh Teknik Sampling (Cont.) Sampel Mhs STKIP Ruteng Prog. PGSD (850)
Populasi Mhs STKIP Ruteng Prog. PGSD (1700)
Tk I = 350 Tk II = 250
Tk I = 700 Tk II = 500 Prog. Teologi Tk I = 70 Tk II = 40 Tk III = 25 Tk IV = 27 Tk V = 30 Prog. Inggris Tk I = 130 Tk II = 90 Tk III = 25 Tk IV = 30 Tk V = 35
Sampel 50%
Prog. Teologi Tk I = 35 Tk II = 20 Tk III = 12 Tk IV = 13 Tk V = 15 Prog. Inggris Tk I = 65 Tk II = 45 Tk III = 12 Tk IV = 15 Tk V = 18
Stratified proportio nal random sampling
Contoh Teknik Sampling (Cont.) Populasi
Kec. A = 1102 Desa A (120)
Sampel
Tahap I Cluster (secara acak)
Tahap II
Desa B (200)
Desa B (40)
Desa D (256)
Desa D (51)
Desa E (178)
Desa E (36)
Desa B (200)
Desa C (158) Desa D (256) Desa E (178) Desa F (190)
(20%) Cluster random sampling
Contoh Teknik Sampling (Cont.) Target
SMA Muhammadiyah
Kelas II Terjangkau
(II1 – II10) Kelas II1 (48 siswa)
Kelas II3 (48 siswa)
30 Siswa
30 Siswa
Sampel
Multi-stage Random Sampling
Ukuran Sampel Sampling error: kekeliruan penarikan kesimpulan yang selalu terjadi akibat dari pengambilan sampel. Setiap penelitian yang membutuhkan data sampel pasti memiliki sampling error. Jika data penelitian berasal dari data populasi maka sampling error hampir tidak ada. Semakin kecil sampling error, semakin akurat penarikan kesimpulan, begitupun sebaliknya Semakin kecil sampling error maka ukuran sampel harus semakin besar – mendekati jumlah populasi.
Ukuran Sampel Besarnya ukuran sampel berdasarkan tingkat
kekeliruan dapat dilihat pada tabel yang dikembangkan oleh Isaac & Michael (Sugiyono, 2006 p. 128) Besarnya ukuran sampel dikaitkan dengan sampling error hanya berlaku apabila populasinya memiliki karakteristik yang heterogen. Jika populasinya homogen maka penentuan ukuran sampel tidak berlaku. Misalnya dalam penelitian laboratorium yang menggunakan darah sebagai sampel, tidak ada kriteria berapa cc darah yang harus diambil. Dengan ukuran 0,1 cc darah saja sudah mewakili seluruh darah dalam tubuh seseorang,
Contoh penentuan besarnya ukuran sampel Jumlah populasi mhs PT XYZ: 2200 orang; FKIP 1000,
FT 450, FE 750. Penarikan sampel menggunakan taraf kekeliruan (sampling error 5%). Dari tabel Isaac & Michael, ukuran sampel yang dibutuhkan = 301 orang. Berapa sampel untuk setiap fakultas?
Lanjutan penentuan Ukuran sampel Rumus : S = Pi
xn N
Ketr: S = sampel Pi = populasi untuk unit / kategori tertentu N = populasi keseluruhan n = ukuran sampel yang dibutuhkan (berdasarkan nilai tabel untuk taraf kekeliruan tertentu)
Dengan demikian: Sampel FKIP = 1000 / 2200 x 301 = 136,8 = 137 orang Sampel FT
= 450 / 2200 x 301 = 61,5 = 61 orang Sampel FE = 750 / 2200 x 301 = 102,6 = 103 orang Total sampel = 137 + 61 + 103 = 301 orang.
Teknik Pengumpulan Data Dalam Penelitian Kuantitatif Metode
Teknik
Deskriptif
Survai, polling
Eksperimen
Observasi
Komparatif
Survai, polling
Korelasional
Survai, polling
Instrumen Kuesioner, wawancara, skala, test, pedoman pengamatan Daftar cek, skala, skala penilaian, test, pedoman pengamatan Kuesioner, wawancara, skala, tes, pedoman pengamatan Kuesioner, skala, tes, wawancara
Validitas dan Reliabilitas Instrumen Penelitian Kuantitatif Jenis Instrumen
Pengujian Validitas Konstruk/ Konten
Tes, Skala Gutmann
- Expert judgment,
Skala sikap Likert, Thurstone
- Expert judgment,
Rating scale
- Expert judgment,
- table of spesification
- t-test two sample - table of spesification
- t-test two sample
Check list/ lembaran observasi
Empiris Point biserial Correlation
- Tes-retest, equivalent test - K-R20 - K-R21
Product moment Correlation
- Alpha Cronbach - Split-half Spearman Brown
Product moment Correlation
- Ebel Formula
Point biserial Correlation
- K-R20 - K-R21
- t-test two sample - table of spesification
- Expert judgment, - table of spesification
- t-test two sample
Reliabilitas
- Kendall Tau - Rank order Spearman Corr.
Teknik Analisis Data Dlm Penelitian Kuantitatif Metode Deskriptif
Jenis Data
Teknik Analisis Deskriptif
Nominal Distr. frekuensi, prosentase, modus
Inferensial Binominal, Chi Square one sample
Ordinal
Distr. frekuensi, prosentase, modus
Run test
Rasio/ Interval
Distr. frekuensi, modus, mean, median, kuartil, persentil, deviasi standar, kurtosis, dll.
t-test one sample
Teknik Analisis Data Dlm Penelitian Kuantitatif (cont.) Teknik Analisis Metode
Jenis Data
Inferensial
Deskriptif
2 sampel Related
Komparatif/ Eksperimen
Nomina l Ordinal
Rasio/ Interval
Independent
Distr. frekuensi, prosentase, modus
- McNemar
-Chi Square
Distr. frekuensi, prosentase, modus,
-Sign Test,
-Median Test
- Wilcoxon’s
- Mann-Whitney
matched pairs
(U Test) - KolomogorovSminorv Test
Distr. frek, mean, modus, median, persentil, deviasi standar, kurtosis
t test
t- test
>2 sampel Related
Independent
Cochran Q
Chi Square
Friedman Two-way Anova
Kruskal-Wallis One way Anova
Ancova, Mancova
1 way/ 2 way Anova, 1 way/ 2 way Manova
- Fisher Exact
Probability
Teknik Analisis Data Dlm Penelitian Kuantitatif (Cont.) Metode Korelasional
Jenis Data
Teknik Analisis Deskriptif
Inferensial
Nominal
Distr. frekuensi, prosentase, modus,
Contingency Coefficient C, biserial/point biserial correlation
Ordinal
Distr. frekuensi, prosentase, modus,
Spearman Rank Correlation Kendall Tau Correlation
Rasio/ Interval
Distr. frekuensi, modus, mean, median, persentil, deviasi standar, kurtosis
Product Moment Correlation Partial & multiple correlation Simple & multiple regression Path Analysis/SEM Canonical Correlation Factor analysis
Catatan: Khusus untuk Teknik Analisis Inferensial pada metode korelasional atau eksperimen terdapat beberapa uji persyaratan analisis: - Uji Normalitas Data dan normalitas galat taksiran - Uji Homogenitas varians - Uji Linearitas Regresi - Uji Multikolinieritas
FORMAT USULAN PTK JUDUL BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah B. Rumusan Masalah C. Tujuan Penelitian D. Manfaat Penelitian BAB II LANDASAN TEORI A. Landasan Teori B. Penelitian yang relevan (jika ada) C. Kerangka Berpikir D. Hipotesis Tindakan
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Setting Penelitian B. Subjek Penelitian C. Sumber Data D. Teknik dan Alat Pengumpulan Data E. Validasi Data F. Analisis Data G. Indikator Kinerja H. Prosedur Penelitian
Lanjutan… BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Kondisi Awal B. Deskripsi Siklus I C. Deskripsi Siklus II, dst D. Pembahasan Tiap Siklus E. Hasil Penelitian BAB V PENUTUP A. Simpulan B. Saran DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN
ALUR PENALARAN Masalah: sebagai alasan penulisan, ada bukti data /
fakta; akan lebih jelas apabila dilengkapi tabel atau bagan. Tujuan: target secara spefisifk yang ingin dicapai
melalui penulisan ini. Teori: sekurang-kurangnya 5 (lima) sumber;
bukan pedoman / acuan / ketentuan dari SK
bukan kamus tetapi
konsep (pengertian
prinsip (hubungan sebab-akibat)
dipilih terbitan mutakhir
tertera dalam daftar pustaka
nama orang ditulis tanpa gelar; orang Indonesia namanya tidak dibalik (?)
126
Pembahasan: menghubungkan antara teori dengan masalah,
menerapkan teori untuk memecahkan masalah, tetapi mungkin belum langsung pada data untuk masalah yang akan dipecahkan. Ide atau gagasan asli penulis:
bukan kutipan dari teori
bukan ide yang terlalu umum/sudah banyak dikenal
tetap
ide / gagasan cemerlang, khusus dari penulis
Ikuti rumus Smart Untuk meyakinkan, berikan gambaran tentang kondisi dan
situasi kelas yang masalahnya akan dipecahkan.
127
PRINSIP PERENCANAAN
S
= Specific, khusus, tertentu
M
= Managable, dapat dilaksanakan
A R
= Acceptable, dapat diterima = Realistic, terdukung sumber daya
T
= Time-bound, ada batasan waktu
128
Penelitian bidang pembelajaran
PBM Meningkatkan mutu rancangan, sajian dan evaluasi Kegiatan pengembangan profesi guru = kegiatan guru dalam peningkatan mutu PBMnya
Melalui PTK 129
KTI hasil PTK disarankan.. Merupakan laporan kegiatan nyata
guru di kelas Sesuai dengan tujuan
pengembangan profesi guru
130
Bentuk Laporan
PTK
1. Berupa buku diterbitkan secara nasional
12,5
2. Barupa artikel ilmiah di muat di Jurnal
6,0
3. Buku yang tidak diterbitkan
6,0
4. Makalah yang disimpan di perpustakaan
4,0
5. Disajikan sebagai Tulisan Ilmiah Populer
2,0
6. Disajikan sebagai prasaran
2,5
131
SYARAT Harus Terlihat Upaya Peningkatan Mutu Profesional Guru HARUS MENGENAI UPAYA UNTUK MENINGKATKAN MUTU SISWA, Jadi SUBJEKNYA HARUS SISWA Harus Dilakukan Sendiri, Bukan Minta Bantuan Orang / Pihak Lain
132
Yakin thd manfaat tindakannya Peneliti sudah yakin
(berdasar teori) akan manfaat dari tindakan yang dilakukan 133
PRINSIP PERENCANAAN
S
= Specific, khusus, tertentu
M
= Managable, dapat dilaksanakan
A R
= Acceptable, dapat diterima = Realistic, terdukung sumber daya
T
= Time-bound, ada batasan waktu
134
Studi kasus a. b. c. d. e. f. g. h. i.
Manajemen sekolah. Kepemimpinan pembelajaran. Supervisi akademik. Kultur sekolah/ moralitas sekolah. Kewirausahaan dalam rangka mendukung pembelajaran. Pengembangan profesionalisme guru. Pengembangan kreativitas kepala sekolah, guru, dan siswa. Kurikulum dan implementasinya. Pengembangan inovasi pengelolaan sekolah, kelas, dan pembelajaran. j. Pengembangan sistem evaluasi pembelajaran. k. Berpikir kritis kepala sekolah, guru, dan siswa. l. Penyelesaian masalah oleh kepala sekolah, guru, dan siswa
Identifikasi metode pembelajaran
METODE INKUIRI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE
STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) MODEL PEMBELAJARAN COURSE REVIEW HOREY MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE PICTURE AND PICTURE METODE DISCOVERY LEARNING
A. Alur Berpikir : 1. Tulislah masalah-masalah atau kendala-kendala yang dihadapi kepala sekolah ketika melaksanakan tugas sesuai dengan topik yang dibahas.
2. Pilihlah salah satu masalah (butir 1.a.) yang paling penting dan segera diselesaikan masalahnya.
3. Berikan alasan mengapa masalah tersebut penting dan segera diselesaikan masalahnya!.
4. Kemukakan faktor-faktor yang menyebabkan muculnya masalah tersebut!.
A. Alur Berpikir : 5. Rumuskan alternatif-alternatif penyelesaian masalah dan pilihlah salah satu alternatif yang terbaik!. 1. Alternatif-alternatif penyelesaian masalah:
2. Alternatif yang terbaik :
B. Kerangka Kerja : Siklus 1 1. Rencana Tindakan (berisi rumusan masalah dan rencana solusinya).
2. Pelaksanaan Tindakan (catatan: dalam pelatihan ini, tahap ini baru latihan/exercise).
3. Pengamatan/Pengumpulan Data, Evaluasi Proses dan Hasil Tindakan (catatan: dalam pelatihan ini, tahap ini baru latihan/exercise)!. No.
Aspek yang diamati
Data pendukung
4. Refleksi (catatan: dalam pelatihan ini, tahap ini baru latihan/exercise)
Nama Guru Kelas : __________________
Nama Observer
Tanggal : ___________
: __________________
Kegiatan apa saja yang telah saya lakukan di sekolah yang pada prinsipnya mendekati/sesuai dengan kerangka pikir materi pelatihan ini? Hal-hal apa saja yang sudah saya pahami terkait dengan materi pelatihan ini? Apa saja yang telah saya lakukan yang ada hubungannya dengan materi kegiatan ini tetapi belum ditulis pada materi pelatihan ini? Manfaat apa saja yang saya peroleh dari materi pelatihan ini untuk menunjang keberhasilan tugas pokok dan fungsi sebagai kepala sekolah? Langkah-langkah apa saja yang perlu ditempuh untuk menerapkan materi pelatihan ini dalam rangka meningkatkan mutu pembelajaran di sekolah saya?
Subjek Penelitian dimana berjumlah 28 siswa No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28
NAMA ALDI AWAL DIANA SHAYLA PUTRI ALAM NURI LASTRI LESTARI DESI AGUSTINI SRI AYU LESTARI REGI ALFIAN NUR’AENA NUR’AENI SITI ALISIA M. HAFIDZAL MUNAWAR ILAR MAULANA HAERUL NURJANA BARI ADI PRIATNA ADITIA RAPIANSYAH AMBARI RISLIYA DEVA ADIYA PUTRA FITRI HANDAYANI PIRMANSYAH FAUZAN ANUGRAH RAMDAN NANDA MANIAS RIZKA RAMDANI U. SIHAB MAULANA ADIESTY SEPIA DEVIASARI SRI PURWATI KUSUMA RANTIKA ALDIANSYAH
L/P L P P P P L P P P L L L L L L P L P L L P P L P P P P L
No
Interval Nilai
Frekuensi
Presentase (%)
1
1-10
-
-
2
11 – 20
-
-
3
21 – 30
-
-
4
31 – 40
-
-
5
41 – 50
10
35,71
Dibawah KKM
6
51 – 60
4
14,28
Dibawah KKM
7
61 – 70
8
28,57
Dibawah KKM
8
71 – 80
6
21,42
Diatas KKM
9
81 – 90
-
-
10
90 – 100
-
-
28
100
Jumlah
Ketuntasan = (6/28)x 100%= 21,42 % Ketidaktuntasan = (22/28x100% = 78,51%
Keterangan
Pertemuan
Pertemuan
1
2
3
3
3
3
2
3
2
4
3. Peserta didik terfokus pada materi yang disampaikan guru
3
3
4. Peserta didik dapat bekerjasama dalam belajar berkelompok
3
4
2
3
2
3
3
3
3
3
Jumlah
26
32
Rata-rata
2,6
3,2
No A
Aspek yang diamati
Pendahuluan 1. Peserta didik siap mengikuti pembelajaran 2. Peserta didik memperhatikan tujuan pembelajaran yang disampaikan guru
B
Kegiatan Inti Pembelajaran 1. Peserta didik aktif dalam bertanya dan mengajukan ide 2. Peserta didik aktif dalam menjawab pertanyaan yang diajukan guru
5. Perserta didik mampu membuat kotak 9/16 bersama teman kelompoknya 6. Peserta didik mampu membuat yel-yel bersama teman kelompoknya C
Kegiatan Akhir 1. Peserta didik melaksanakan evaluasi dengan baik dan benar 2. Peserta didik mampu menyimpulkan materi pembelajaran yang telah dipelajari
Nilai rata-rata = Skor akhir / jumlah aspek
Observasi kelengkapan guru (penilaian) menggunakan skala likert No
Aspek yang diamati A Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) 1. Rumusan indikator sesuai dengan kompetensi dasar 2. Rumusan materi sesuai dengan indikator/tema 3. Rumusan KBM sesuai dengan indikator 4. Penentuan media, sumber dan alat pelajaran sesuai dengan materi pelajaran 5. Penentuan alat dan instrument evaluasi sesuai dengan indikator B Pelaksanaan Pembelajaran (KBM) 1 Prapembelajaran/Pembukaan 1. Kemampuan membuka pelajaran yang kondusif 2. Keterampilan mengkomunikasikan tujuan, KBM dan evaluasi 2 Kegiatan inti pembelajaran 1. Kemampuan menjelaskan materi pelajaran secara sistematis 2. Kemampuan menyesuaikan materi pelajaran dengan indikator dan tema 3. Kemampuan menghubungkan materi pelajaran dengan pengalaman peserta didik dan kehidupan sehari-hari 4. Kemampuan melaksanakan KBM yang berpusat pada peserta didik 5. Kemampuan mengelola waktu 6. Kemampuan menggunakan media pembelajaran yang sesuai dengan materi 7. Kemampuan memotivasi peserta didik 8. Kemampuan menciptakan suasana kelas yang kondusif 9. Kemampuan berkomunikasi dengan semua peserta didik 10. Kesesuaian KBM dengan RPP 11. Kemampuan menguasai materi pelajaran 3 Kegiatan Penutup 1. Kemampuan membimbing peserta didik dalam menyimpulkan materi pelajaran
2. Kemampuan melakukan evaluasi
Standar penilaian (skala likert) 1 = kurang 2 = cukup 3 = baik 4 = sangat baik 5 = sangat baik sekali
Observasi kelengkapan peserta didik (penilaian) menggunakan skala likert N Aspek yang diamati o A Pendahuluan 1. Peserta didik hadir 5 menit sebelum pelajaran dimulai 1. Peserta didik berdo’a dengan seksama 1. Peserta didik siap melaksanakan pembelajaran 1. Peserta didik memperhatikan tujuan pembelajaran yang disampaikan guru B Kegiatan Inti Pembelajaran 1. Peserta didik aktif bertanya dan mengajukan ide 1. Peserta didik aktif dalam menjawab pertanyaan yang diajukan guru 1. Siswa serius dalam melakukan kegiatannya 1. Peserta didik terfokus pada materi yang disampaikan guru 1. Kerapihan dan kebersihan dalam proses pembelajaran 1. Peserta didik Memberikan pendapat dan aktif pada saat pembelajaran C Kegiatan Akhir 1. Peserta didik Mengumpulkan tugas tepat waktu 1. Peserta didik Melaksanakan evaluasi dengan baik dan benar 1. Peserta didik mampu menyimpulkan materi pembelajaran
Standar penilaian (skala likert) 1 = kurang 2 = cukup 3 = baik 4 = sangat baik 5 = sangat baik sekali
Observasi ketuntasan belajar peserta didik KBK
= Banyaknya siswa yang tuntas belajar x 100% Banyaknya siswa
No. 1. 2. 3. 4. 5.
Nilai 0 ≤ n ≤ 59 60 ≤ n ≤ 69 70 ≤ n ≤ 79 80 ≤ n ≤ 89 90 ≤ n ≤100 Jumlah
Frekuen si. 0 0 4 12 4 20
Prosenta se. 0% 0% 20% 60% 20% 100%
Penyajian data keseluruhan yaitu prasiklus, siklus 1 , siklus 2 Pembahasan deskriptip analysis penelitian Kesimpulan dan saran