HAMBATAN LULUSAN NERS DALAM MENGHADAPI UJI KOMPETENSI NERS INDONESIA
NASKAH PUBLIKASI
1
SITI KHOLIFAH
20141050051
PROGRAM STUDI MAGISTER KEPERAWATAN PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA 2016
LEMBAR PENGESAHAN
Naskah Publikasi
HAMBATAN LULUSAN NERS DALAM MENGHADAPI UJI KOMPETENSI NERS INDONESIA
Telah diseminarkan dan diujikan pada tanggal : 30 Juli 2016
Oleh: 2
SITI KHOLIFAH NIM 20141050051
Penguji:
Dr. dr. Wiwik Kusumawati, M.Kes
(.............................................)
Dr. Titih Huriah, S.Kep.,Ns.,Sp.Kep.Kom.
(.............................................)
Moh. Afandi, S.Kep.,Ns.,MAN
(.............................................)
Mengetahui Ketua Program Studi Magister Keperawatan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta
(Fitri Arofiati, S.Kep.,Ns.,MAN.,Ph.D.)
3
HAMBATAN LULUSAN NERS DALAM MENGHADAPI UJI KOMPETENSI NERS INDONESIA Siti Kholifah¹, Wiwik Kusumawati² ¹Tenaga Pengajar Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Muhammadiyah Jember, email:
[email protected] ²Dosen Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, email:
[email protected] ABSTRAK Latar belakang: Mengidentifikasi hambatan yang dihadapi oleh lulusan ners menjadi salah satu upaya institusi pendidikan dan lulusan ners untuk mengevaluasi rendahnya hasil persentase kelulusan ners pada Uji Kompetensi Ners Indonesia (UKNI). Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hambatan lulusan ners Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Jember dalam menghadapi UKNI. Metode: Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif yang melibatkan 6 orang lulusan ners Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Jember yang dinyatakan tidak lulus UKNI. Data diperoleh melalui focus group discussion yang dilakukan hanya sekali selama 90 menit, data kemudian dianalisis dengan menggunakan constant comparative method. Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa hambatan lulusan ners dalam menghadapi UKNI terdiri dari waktu pelaksanaan UKNI yang tidak tepat, tidak fokus belajar, kebingungan, kecemasan, ketidakadekuatan pengetahuan tentang UKNI, keragu-raguan dalam menjawab, layar komputer yang terlalu terang dan adanya perangkat komputer yang bermasalah. Kesimpulan: Adanya hambatan pada tahap persiapan dan pelaksanaan UKNI menjadi faktor yang mempengaruhi keberhasilan lulusan ners dalam UKNI. Kata kunci: Hambatan, Lulusan Ners, Uji Kompetensi Ners Indonesia
ABSTRACT Background: Identifying the barriers faced by graduate nurses become one of the efforts of educational institutions and graduate nurses to evaluate the results of the low passing rate on Indonesian Nurses Competency Test (INCT). This study aims to analyze barriers of graduated nursesfrom Faculty of Health Sciences, University of Muhammadiyah Jember to face INCT. Methods: The method used is descriptive method with qualitative approach that involves 6 people graduate nurses Faculty of Health Sciences, University of Muhammadiyah Jember who did not pass INCT. Data obtained through focus group discussions and then analyzed by constant comparative method. Results: The results showed that the barriers of graduated nurses in the face of INCT consists of theimproper execution time of INCT, unfocused learning process, confusion, anxiety, an inadequate knowledge of INCT, the hesitation in the answer, the computer screen’s brightness, and an error computers. Conclusion: The results indicate that there are obstacles in the preparatory phase and during the implementation INCT that affect the success rate of graduate nurses in INCT. Keywords:
Preparation,
graduate
nurses,
Indonesian
Nurses
Competency
Test
4
PENDAHULUAN Data
alumni dalam UKNI. Peserta yang tidak lulus
kelulusan
UKNI
berdasarkan
hendaknya
perlu
diidentifikasi
hambatan-
RISTEKDIKTI (2015) bahwa pada bulan Juli
hambatan yang dihadapi guna menjadi dasar
tahun 2014 mencapai 57, 81 %, sedangkan pada
perbaikan dalam menghadapi UKNI yang akan
bulan Nopember 2014 persentase mahasiswa yang
datang. Berdasarkan hasil wawancara dengan
lulus menurun menjadi 46,2 %. Tahun 2015
lulusan ners yang tidak lulus UKNI bahwa
periode IV persentase kelulusan peserta UKNI
ketidaklulusan UKNI bukan karena tidak bisa
mencapai 56%. Data
menjawab melainkan salah pengoperasian dari
mahasiswa
Ners
kelulusan uji kompetensi
Fakultas
Ilmu
Kesehatan
computer based test. Data lain yang mereka
Universitas Muhammadiyah Jember menunjukkan
ungkapkan adalah tidak adanya informasi terkait
bahwa persentase kelulusan pada uji kompetensi
kisi-kisi atau blueprint materi uji kompetensi
gelombang I tahun 2014 sebesar 70,45 %,
sehingga hanya secara mandiri mencari contoh-
gelombang II tahun 2014 47 % dan uji
contoh soal melalui internet, institusi selama ini
kompetensi gelombang III pada bulan Juni tahun
memfasilitasi pendaftaran, sosialisasi jadwal dan
2015 hanya 43,5 %.
tempat uji kompetensi berlangsung.
Rendahnya persentase kelulusan mahasiswa
Rendahnya persentase kelulusan hendaknya
pada ujian kompetensi yang diadakan oleh MTKI
segera direspon dengan cepat dan tepat karena
selayaknya
institusi
apabila tidak direspon dengan cepat dan tepat
pendidikan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas
maka akan berdampak terhadap kualitas lulusan
Muhammadiyah Jember. Persentase kelulusan
ners juga berdampak pada institusi. Berdasarkan
alumni ners Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas
pemaparan
Muhammadiyah Jember UKNI pada tahun 2014
melakukan penelitian tentang hambatan lulusan
dan 2015 sangat jauh dari target fakultas yaitu
ners dalam menghadapi UKNI dengan tujuan
100% lulus.
adalah menganalisis secara kualitatif hambatan
menjadi
bahan
evaluasi
Mengidentifikasi hambatan merupakan salah satu upaya evaluasi tingginya angka kegagalan
tersebut
peneliti
tertarik
untuk
yang dihadapi oleh lulusan ners Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Jember.
5
METODE PENELITIAN
HASIL PENELITIAN
Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian deskriptif dengan menggunakan pendekatan
kualitatif.
Penelitian
ini
menitikberatkan pada persiapan menghadapi uji kompetensi lulusan Ners Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas
Muhammadiyah
Jember
di
uji
kompetensi ners Indonesia. Data diperoleh focus group discussion dengan partisipan. Partisipan dalam penelitian ini adalah lulusan Ners Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Jember yang
telah
mengikuti
uji
kompetensi
dan
a. Karakteristik partisipan Tabel 1Karakteristik lulusan ners sebagai partisipan dalam FGD Variabel Usia 23 24 25 Jenis kelamin Laki-laki Perempuan Periode UKNI Juli 2014 Desember 2014 Juni 2015 IPK <3.00 >3.00
Frekuensi
Persen (%)
2 2 2
33.3 33.3 33.3
5 1
83.3 16.7
2 2 2
33.3 33.3 33.3
1 5
16.7 83.3
Berdasarkan tabel 1 rentang usia
dinyatakan tidak lulus sebanyak 6 orang,
lulusan ners adalah 23 sampai dengan 25
Lokasi penelitian untuk FGD sesuai dengan
tahun, yang sebagian besar adalah laki-laki.
kesepakatan dengan partisipan yaitu di ruang
Setiap periode UKNI terdiri dari dua orang
diskusi Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas
partisipan. Sebagian besar IPK akademik
Muhammadiyah Jember. Penelitian dilakukan pada
partisipan baik.
Bulan Mei-Juni 2016. Tahapan analisis kualitatif
b. Analisis kualitatif
yang digunakan oleh peneliti berdasarkan Dey
Analisis makna final dilakukan setelah
(1993) dalam Prihatiningsih (2007), antara lain:
data dikumpulkan melalui FGD. Hasil
Menjelaskan (Describing), pemaknaan (Unitizing or
analisis data tersebut dilakukan pemaknaan
meaning units), kategorisasi, constant comparative
kemudian
method, menghubungkan antar kategori (Connecting
teori dan mengacu pada hamabatan lulusan
categories).
ners dalam menghadapi UKNI.
dikategorisasikan
berdasarkan
6
Proses
pembentukan
makna final
mahasiswa yang sedang stase akhir profesi
dijabarkan dalam bentuk Bagan. Bagan ini
ners. utipan pernyataan tentang hambatan
menjelaskan tentang proses pembentukan
dalam mempersiapkan menghadapi UKNI,
makna
yaitu:
final
yang
diawali
dengan
pembentukan koding makna kemudian melalui kategorisasi makna dan tahap yang terakhir adalah perumusan makna final. Koding makna
Kategori makna
Waktu pelaksanaan UKNI Tidak fokus belajar Ketidaktahuan konsep UKNI Kebingungan Kurang pengalaman klinik Kecemasan Ragu-ragu Perangkat komputer trouble Layar komputer Tidak ada dukungan kelompok
Makna final
Hambatan dalam UKNI
Hambatan dalam UKNI
UKNI,
berikut
kutipan
“hehee saya tidak tahu bu kisi-kisi UKNI, yang saya tahu jenis soalnya dan mata kuliah yang akan diujikan” (P6, L, 24th) Berdasarkan
hasil
penelitian
menunjukkan bahwa kebingungan dan kurangnya
hambatan
dalam
UKNI
berawal dari hasil pemaknaan transkrip hingga terbentuk 10 makna final. Hasil penelitian yang berdasar pada makna final yang terbentuk menunjukkan bahwa salah satu persyaratan peserta UKNI dari panitia pusat UKNI secara akademik menyebutkan bahwa
lulusan ners adalah ketidaktauan tentang
pernyataannya:
Berdasarkan bagan 1 pembentukan final
Hambatan lain yang dirasakan oleh
kisi-kisi
Bagan 1 Pembentukan makna final hambatan dalam menghadapi UKNI
makna
“Selain saya tidak fokus karena sedang praktik bu, soal-soal yang saya pelajari ternyata berbeda jauh dengan UKNI dan juga pengalaman klinik…” (P1, P, 23th)
persyaratan
peserta
adalah
pengalaman
klinik
menjadi
hambatan lulusan ners dalam menghadapi UKNI,
berikut
adalah
kutipan
pernyataannya: “hambatannya masih bingung, jadi mau belajar juga susah, juga ada hambatan saya masih profesi separuh jalan bu jadi kurang pengalaman lapangan” yaa karena soalnya kasus yang aplikatif lapangan bu, kalau perawat yang pengalaman praktik klinik lama, dugaan saya c pasti bisa lolos, hehehe…” (P5, L, 25th) Hambatan lain yang lulusan ners saat menghadapi UKNI adalah meningkatnya kecemasan, hal ini berdasarkan kutipan pernyataan dari partisipan, yaitu: 7
“yang pertama mental cemas bu, karena fikes tidak memfasilitasi kisi-kisi terkait UKNI, kalau mendapatkan buku c tidak ada hambatan tetapi buku yang saya baca itu berbeda jauh dengan kenyataan soal yang di UKNI” (P6, L, 24th)
berbeda
dengan
teman
satu
angkatan, berikut kutipan pernyataannya: “Tidak adanya dukungan kelompok bu, saya ujian tidak bersama teman-teman satu angkatan bu, jadi jadwal saya bareng dengan kakak tingkat yang sebelumnya tidak saya kenal, dukungan kelompok tidak ada, jadi berangkat sendiri, di tempat ujian juga sendiri, tidak ada teman sendiri, support sistemnya kurang” (P2, L, 25th).
Data hasil FGD menunjukkan bahwa salah satu partisipan menyatakan bahwa seringnya ragu-ragu saat menjawab soal dan mouse komputer yang digunakan bermasalah
jadwal
PEMBAHASAN
dalam menjawab soal UKNI juga menjadi
Pembahasan terkait hambatan yang dirasakan
hambatan dalam UKNI, berikut kutipan
oleh lulusan ners dalam menghadapi UKNI
pernyataannya:
meliputi hambatan dalam mempersiapkan UKNI
“…baca kasus secara detail kemudian soal baru terakhir jawaban, hehehe, kalau saya ragu, banyak juga c bu yang saya ragu, kemudian dulu juga mouse yang saya gunakan juga sempat trouble, saya…..mousenya bermasalah tiba-tiba macet, waktu kurang 30 menit sedangkan soal saya masih cukup banyak” (P1, P, 23th)
dan
hambatan
saat
pelaksanaan
UKNI.
Berdasarkan hasil penelitian tentang hambatan yang
dihadapi
oleh
lulusan
ners
dalam
mempersiapkan UKNI, adalah tidak fokus dalam
Berdasarkan hasil penelitian bahwa 5
belajar, hal ini disebabkan karena pada saat proses
partisipan menyatakan layar komputer yang
persiapan status lulusan ners adalah sebagai
digunakan terlalu terang, berikut adalah
mahasiswa yang sedang melaksanakan praktik
kutipan pernyataannya:
profesi ners. Hal ini terkait dengan peraturan dari
“Kalau saya, memberi kritikan display komputer atau layar cahayanya terlalu terang jadinya di mata panas, mau mengatur sendiri takut trouble sistemnya” (P2, L, 25th)
panitia UKNI tentang persyaratan akademik
Data lain terkait hambatan yang dihadapi oleh lulusan ners saat proses pelaksanaan UKNI adalah tidak adanya dukungan kelompok sehingga pada saat pelaksanaan UKNI salah satu partisipan
peserta UKNI dari panitia pusat mengalami perubahan setiap tahun, sehingga mahasiswa yang masih menjalani pendidikan profesi keperawatan dituntut untuk mengikuti proses pendaftaran dan pelaksanaan UKNI sehingga saat menghadapi UKNI
konsentrasi
peserta
terpecah
antara
8
kegiatan praktik profesi keperawatan dengan
klinik yang kurang menjadi penyebab kegagalan
pelaksanaan UKNI.
lulusan di NCLEX-RN.
Tahun 2015 RISTEKDIKTI mengeluarkan
Hambatan yang menjadi penyebab kegagalan
peraturan tentang syarat mahasiswa yang telah
lulusan ners dalam UKNI yang lain adalah
menyelesaikan program pendidikan dari institusi
ketidaktahuan tentang konsep UKNI terutama
pendidikan
operasional
tentang kisi-kisi UKNI. Wiles (2015) menyatakan
program studi dari Dirjen Dikti yang masih
bahwa ketidakedekuatan pengetahuan lulusan ners
berlaku, Jumlah SKS yang telah diselesaikan untuk
menjadi salah satu faktor kegagalan dalam
Program Profesi Ners adalah 2 semester atau
NCLEX-RN.
minimal 25 SKS dengan kurikulum 2008 atau
pengetahuan tentang kisi-kisi atau blueprint UKNI
minimal 36 SKS dengan kurikulum KBK 2010.
sangat penting bagi lulusan ners yang akan
yang
memiliki
izin
Hal
ini
menunjukkan
bahwa
Kondisi inilah yang menjadi hambatan dalam
mengikuti UKNI karena kisi-kisi berisi tentang
persiapan menghadapi UKNI dimana lulusan ners
ruang lingkup materi yang diujikan dalam UKNI.
pada saat mengikuti UKNI masih berstatus
Konsep kisi-kisi yang telah diketahui menjadi
mahasiswa pendidikan profesi ners yang sedang
panduan dalam belajar untuk menghadapi UKNI
praktik klinik sehingga menyebabkan lulusan ners
sehingga lulusan ners lebih fokus dan tidak perlu
tidak bisa memfokuskan pikiran, tenaga dan waktu
menghabiskan waktu untuk mempelajari semua
untuk
materi.
mempersiapkan
diri
menghadapi
uji
kompetensi ners Indonesia, selain itu minimnya
Hambatan lain yang dialami oleh lulusan ners
pengalaman klinik yang dimiliki oleh lulusan ners
adalah kebingungan memilih jawaban yang benar.
dikarenakan rangkaian praktik klinik profesi yang
Berdasarkan Wiles (2015) bahwa kebingungan
belum seluruhnya terselesaikan juga menjadi
dalam memilih jawaban yang benar menjadi salah
hambatan dalam mempersiapkan menghadapi
satu penyebab kegagalan di NCLEX-RN. Jenis
UKNI yang diselenggarakan oleh pemerintah.
soal dalam UKNI menggunakan pilihan jawaban
Silvestri (2013) menyatakan bahwa pengalaman
yang homogen sehingga semua jawaban akan tampak seperti benar, hal itu yang diperkirakan
9
menjadi kesalahan yang umum dilakukan oleh
lulusan ners. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
lulusan ners dalam UKNI. Perlunya pembiasaan
lulusan ners sering ragu—ragu dalam menentukan
latihan soal yang sama sehingga kemampuan
jawaban, data ini ditunjang dengan penelitian yang
dalam menganalisis dan menjawab soal dengan
dilakukan oleh Wiles (2015) bahwa performance yang
cepat dan tepat akan meningkat.
buruk saat proses NCLEX-RN menjadi salah satu
Faktor lain yang menjadi hambatan dalam UKNI adalah kecemasan. Seorang partisipan menyatakan
bahwa
saat
UKNI
kecemasan
penyebab kegagalan. Berdasarkan hasil penelitian bahwa hambatan saat pelaksanaan UKNI adalah 5 partisipan
meningkat sehingga mempengaruhi konsentrasi
mengatakan
dalam menjawab soal. Lavin (2013) menyebutkan
digunakan
bahwa kecemasan berisiko mempengaruhi hasil
menyebutkan bahwa kondisi panca indra terutama
NCLEX-RN.
bahwa
penglihatan menjadi faktor yang mempengaruhi
perlunya intervensi konseling tes kecemasan dan
hasil belajar. Data lain menunjukkan bahwa mouse
pendampingan secara terstruktur terhadap lulusan
komputer yang digunakan oleh salah satu
ners untuk menghindari kegagalan di NCLEX-
partisipan sempat bermasalah. Masalah teknis pada
RN. Kecemasan merupakan faktor psikologis yang
perangkat komputer seharusnya dapat dihindari
mempengaruhi belajar seseorang karena apabila
karena sesuai dengan aturan RISTEKDIKTI
seseorang cemas maka kemampuan konsentrasi
tahun 2015 bahwa tugas koordinator CBT adalah
dalam menentukan pilihan jawaban yang benar
mengkoordinir
akan terganggu. Septiari (2014) menyebutkan
pelaksanaan dan pasca) uji di lokasi uji pada aspek
bahwa kemampuan mengendalikan kecemasan
penunjang (prasarana dan sarana) dan komponen
mampu mempertahankan keluasan logika untuk
pelaksana uji sesuai dengan ketetapan panitia
menentukan pilihan jawaban.
penyelenggara dan bertanggung jawab terhadap
Carrick
menambahkan
Menentukan pilihan jawaban hendaknya
bahwa terlalu
layar terang.
komputer Slameto
penyelenggaraan
penyediaan dan kesiapan
yang (2010)
(persiapan,
ruang uji, ruang
dengan penuh percaya diri karena soal yang
karantina, komputer workstation, server dan topologi
diberikan sesuai dengan kompetensi seorang
jaringan serta sumber daya manusia sesuai dengan
10
criteria atau spesifikasi minimal pelaksanaan CBT
dalam penyesuaian diri dengan lingkungannya
yang ditetapkan panitia penyelenggara.
sehingga menimbulkan ketenangan saat mengikuti
Djamarah
(2008)
menyebutkan
bahwa
UKNI.
Carrick (2011) menyebutkan bahwa
perangkat keras atau hardware merupakan faktor
terdapat
beberapa
instrumental yang mempengaruhi hasil belajar.
meningkatkan hasil NCLEX-RN yaitu dukungan
Perlunya evaluasi kinerja panitia penyelenggara
kelompok pada saat NCLEX-RN berlangsung.
untuk perbaikan pelayanan kepada peserta UKNI demi terciptanya lingkungan uji yang kondusif serta
mengantisipasi
hal-hal
yang
dapat
meningkatkan kecemasan peserta saat mengikuti UKNI. Data lain terkait hambatan yang dihadapi oleh lulusan ners saat proses pelaksanaan UKNI adalah tidak adanya dukungan kelompok sehingga
intervensi
yang
dapat
KESIMPULAN Hambatan lulusan ners dalam menghadapi UKNI terdiri dari waktu pelaksanaan UKNI yang tidak tepat, tidak fokus belajar, kebingungan, kecemasan, ketidakadekuatan pengetahuan tentang UKNI, keragu-raguan dalam menjawab, layar komputer yang terlalu terang,perangkat komputer yang bermasalah. .
pada saat pelaksanaan UKNI salah satu partisipan berbeda jadwal dengan teman satu angkatan.
DAFTAR PUSTAKA
Pentingnya dukungan kelompok terhadap individu
Carrick, J. A, 2011, Student achievement and
ini dapat mempengaruhi motivasi yang dampaknya
NCLEX-RN
adalah prestasi belajar. Menurut Pierce (dalam Kail
persist. Nursing
and Cavanaug, 2000) dukungan sosial sebagai
Perspectives, 32(2), 78-83. Retrieved from
sumber
http://search.proquest.com/docview/86
emosional,
informasional
atau
success:
Problems
pendampingan yang diberikan oleh orang-orang di
3645880?accountid=38628
sekitar
Revision,
individu
untuk
menghadapi
setiap
Standardized
that
Education
Curriculum Testing,
and
permasalahan dan krisis yang terjadi sehari-hari
Attitudinal Change, Nursing Education
dalam kehidupan. Dukungan kelompok yang
Perspectives, vol. 32, no. 6, pp. 384-8.
adekuat menjadikan lulusan ners lebih mudah
11
Claudette, M. F, 2014, Lived experiences of failure on
the
national
licensure
Development: A life SpanView 2th ed,
examination - registered nurse (NCLEX-
Wadsworth Thomson Learning, United
RN):
States
Perceptions
council
Kail, Robert .V & Cavanaugh. J. C, 2000, Human
of
registered
nurses. International Journal of Nursing
Lavin, J., & Rosario-Sim, M, 2013, Understanding
Education, 6(1), 10-14, Retrieved from
the NCLEX: how to increase success on
http://search.proquest.com/docview/15
the revised 2013 examination, Nursing
05352601?accountid=38628.
Education
Direktorat
Jenderal
Pendidikan
Tinggi
Perspectives, 34(3),
196-8,
Retrieved
from
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
http://search.proquest.com/docview/13
(DIKTI), 2014, Peningkatan Kompetensi
70894354?accountid=38628.
Lulusan Pendidikan Tinggi Kesehatan melalui Uji Kompetensi, Jakarta. Djamarah, Syaiful Bahri, 2008, Rahasia Sukses
Prihatiningsih, Titi Savitri, 2007, Strategi Analisis Data
Kualitatif
Pendidikan
untuk
Kedokteran
Penelitian &
Profesi
Belajar, PT. Rineka Cipta, Jakarta.
Kesehatan, Jurnal Pendidikan Kedokteran
Emory, D.J, 2012, Use of standardized mastery
dan Profesi Kesehatan Indonesia, Vol. 2,
content assessments given during the first
No.1.
year of a baccalaureate nursing program
RISTEKDIKTI, 2015, Panduan Pelaksanaan Uji
for predicting NCLEX-RN outcomes,
Kompetensi Bagi Mahasiswa Program
University of Arkansas
Diploma III Kebidanan, Diploma III
Horton, L. L, 2015, An exploration of first-time
Keperawatan dan Profesi Ners Periode
NCLEX takers' lived experience of
September
Tahun
2015,
Direktorat
preparing to attempt the national council
Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian
licensure exam, Doctoral dissertation,
Pendidikan dan Kebudayaan, Jakarta.
Keiser University.
12
Septiari, B. B, 2014, Uji Kompetensi Ners Indonesia
(UKNI),
Nuha
Medika,
Yogyakarta. Silvestri, L.A., Clark, M.C. & Moonie, S.A, 2013), "Using logistic regression to investigate self-efficacy
and
the
predictors
for
National Council Licensure Examination success
for
baccalaureate
nursing
students", Journal of Nursing Education and Practice, vol. 3, no. 6, pp. 21. Slameto, 2010, Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya, CV Rineka Cipta, Jakarta. Wiles, L.L, 2015, "Why Can't I Pass These Exams?":
Providing
Individualized
Feedback for Nursing Students", Journal of Nursing Education, vol. 54, no. 3, pp. S55-58.
13