121
DAFTAR PUSTAKA Achmadi, U.F., 2005. Manajemen Penyakit Berbasis Wilayah. Kompas. Jakarta. Achmadi, U.F., 2008. Manajemen Penyakit Berbasis Wilayah. UI Press. Jakarta. Astuti, E.P., Ipa, M., Prasetyowati, H., Santi, M., Fuadzy, H., Dhewantara, P.W., 2014. Penentuan Karakteristik Genetik Plasmodium dan Status Transmisi Malaria di Kabupaten Endemis propinsi Banten. Loka Litbang P2B2. Ciamis. Barodji, Suwasono, H., 2001.Keberadaan Ternak (sapi dan kerbau) di daerah Pedesaan dan Pengaruhnya terhadap vektor Malaria. Laporan Penelitian. Salatiga: B2P2VRP. Barodji, Sumardi, Suwaryono, T., Raharjo, Mujiono, Priyanto, H., 1992. Beberapa Aspek Bionomik Vektor Malaria dan Filariasis Anopheles subpictus Grassi di Kecamatan Tanjung Bunga Flores Timur, NTT. Buletin Penelitian Kesehatan, 27 (2): 268-281. Barodji, 1983. Pengaruh Ternak yang di Kandang di Dalam Rumah Terhadap Jumlah Vektor Malaria An. aconitus yang Menggigit orang dan Bersembunyi di Dalam Rumah di Daerah Pedesaan Jawa Tengah. Kongres dan Seminar Biologi ke VI, Juli 1983. Surabaya. Boewono, D.T., 2012. Bionomik dan Indikator Entomologi: Manfaat dan Aplikasi dalam Penegendalian Vektor Menuju eliminasi Malaria. B2P2VRP. Salatiga. Boewono, D.T., Ristiyanto. 2004. Studi Bioekologi Vektor Malaria di Kecamatan Srumbung Kabupaten Magelang Jawa Tengah. Laporan Penelitian. Bruce-Chwatt, L.J. 1985. Essential Malariology. 2nd edition. London: William Heinemann Medical Books Ltd. Bustam. 2012. Karakteristik Tempat Perkembangbiakan Larva Anopheles Desa Bulubete Kecamatan Dolo Selatan Kabupaten Sigi Propinsi Sulawesi Tengah. Bag.Kesling FKM UNHAS. Makasar. Chan, N.Y., 1999. An Integrated Assessment Framework for Climate Change and Infectious Diseases. Environmental Health Perspective. Vol 107 (5). Control Disease Centre. 2008. The Global Malaria Action Plan For A Malaria Free World (Roll Back Malaria Partnership). Available from: URL: http//www.dpd.cdc.gov/dpd. Coppel, R.L., Favaloro, J.M., Crewter, P.E., 1985. A Blood Stage Antigen of Plasmodium falciparum Shares Determinant With The Sporozoit Coat Protein. Proc.Natl.Acad.Sci. USA August 82:5121-5125. Dawes, E.J., Churcher, T.S., Zhuang, S., Sinden, R.E., Basanez, M.G., 2009. Anopheles Mortality Is Both Age and Plasmodium Density Dependent Implication For Malaria Tranmission. Malaria Journal, 8 : 228.
121
122
Departemen Kesehatan RI, 2007. Survei Entomologi Malaria. Ditjen PP & PL Depkes RI. Jakarta. Departemen Kesehatan RI, 2003. Laporan Pelatihan Dinamika Penularan dan Faktor Risiko Malaria bagi Petugas Propinsi-Kabupaten Regional Sumatera, Palembang, 15-29 Oktober 2003. Subdit Malaria, Dir P2B2. Ditjen PPM & PLP Depkes RI. Jakarta. Departemen Kesehatan RI, 2001. Manajemen Pemberantasan Penyakit Malaria. Ditjen PPM & PLP Depkes RI. Jakarta. Departemen Kesehatan RI, 1993. Malaria,Buku 1: Epidemiologi.. Ditjen PPM & PLP Depkes RI. Jakarta. Departemen Kesehatan RI, 1991. Survei Entomologi Malaria. Ditjen PPM & PLP Depkes RI. Jakarta. Departemen Kesehatan RI, 1990. Entomologi.. Ditjen PPM & PL. Jakarta. Departemen Kesehatan RI, 1987. Ekologi Vektor dan Beberapa Aspek Perilaku. Ditjen PPM & PL. Jakarta. Dharmawan, Ruben. 1993. Metode Identifikasi Spesies Kembar Nyamuk Anopheles sp. UNS. Surakarta. Dinas Kesehatan Kabupaten Pandeglang. 2014. Profil Bidang P2PL Tahun 2013. Seksi P2PL Dinkes Kab.Pandeglang.Banten Dutta, P., Khan, S.A., Bhattacharyya, D.R., Khan, A.M., Sharma, C.K., and Mahanta, J., 2010. Sudies on the breeding habitats of the vector mosquito Anopheles baimai and its relationship to malaria incidence in Northeastern region of India. Ecohealth Journal 7: 498-506. Effendi, H. 2003. Telaah kualitas air bagi pengelolaan sumber daya dan lingkungan perairan. Kanisius. Yogyakarta Elyazar, I.R., Sinka, M.E., Gething, P.W., Tarmidzi, S.N., Surya, A., Kusriastuti, R., Winarno, Baird, J.K., Hay, S.I., Bangs, M.J., 2013. The Distribution and Bionomics of Anopheles Malaria Vector Mosquitoes in Indonesia. Parasitology adv 83: 173-266. Ernamaiyanti, Kasry, A., Abidin, Z. 2010. Faktor-Faktor Ekologis Habitat Larva Nyamuk Anopheles Di Desa Muara Kelantan Kecamatan Sungai Mandau Kabupaten Siak Provinsi Riau Tahun 2009. Jurnal of Environmental Selence. Vol. 2 No.(4). Esposito, F. And Habluetzel, A., 2002. The Handbook of Malaria Infection in the Tropics. Chapter 3: The Anopheles vector. Italian Association Amici di Raoul Follereau (AIFO), Bologna, Italy. Frost. 1959. General Entomology. McGraw Hill-Book.Co.Inc. New York & London. Gandahusada, S., Pribadi, W., dan Herry, D. 1990. Kumpulan Kuliah, Bagian Parasitologi Kedokteran. FKUI. Jakarta.
123
Gunawan, S. 2000. Epidemiologi Malaria.Penerbit EGC. Jakarta. Hawkes, H.A., 1979. Invertebrates as Indicatorof River Water Quality dalam Susana, D., (2011). Dinamika Penularan Malaria. UI-Press. Jakarta. Hidayani. 2011. Distribusi spasial Breeding Site dan jarak rumah penderita malaria Di Desa Bulu Bonggu Kecamatan Dapurang Kabupaten Mamuju Utara. Skripsi. Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Hasanuddin. Makassar. Kasry, A. 2009. Ekologi dan Lingkungan Hidup, Dasar-Dasar Ekologi dan Lingkungan Hidup untuk Sains Lingkungan. Laboratorium Ekologi Perairan. Faperika UNRI. Pekanbaru. Kementerian Kesehatan RI, 2013. Buletin Malaria 2013.Pusat Data dan Informasi Kemenkes RI. Jakarta. Kementerian Kesehatan RI, 2011. Pedoman Kemitraan Menuju Eliminasi Malaria di Indonesia. Ditjend PP & PL Kemenkes RI. Jakarta. Kementerian Kesehatan RI, 2011. Atlas Vektor Penyakit di Indonesia Seri 1 Cetakan 2. B2P2VRP, Balitbangkes Kemenkes RI. Jakarta. Knight, K.L., Stone, A. 1977. A Catalog of the Mosquitoes of the World (Diptera:Culicidae). Second edition. Thomas Say Foundation 6. Ix+ 1611. Kordi KMGH dan Tancung AB. 2007. Pengelolaan kualitas air dalam budidaya perairan. Rineka Cipta. Jakarta. Kusmith, S., Tharavanij, S., Kasemshut, R., Vejvongvarn, C., Bunnag, D., 1987. Two-Site Immunoradiometric Assay for Detection of Plasmodium falciparum Antigen in Blood Using Monoclonal and Polyclonal Antibodies. Journal of Clinical Microbiology, Aug 25 (8): 1467-1471. Kusumasari, R.A., 2013. Nilai Entomological Inoculation Rate Dan Sumber Pakan Darah Vektor terhadap Transmisi Malaria di Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat dan Kabupaten Sintang Kalbar. TESIS S2-IKD Pascasarjana UGM.Yogyakarta. Lemeshow, S., Hosmer, D.W., Klar, J., and Lwanga, S.K. 1990. Adequazy of Sample Size in Health Studied. Jhon Wiley & Sons, New York. Mading, M., dan Kazwaini, M., 2014. Ekologi Anopheles spp. di Kabupaten Lombok Tengah. Aspirator; Vol 6,No 1: 13-20. Malakooti, M.A., et al. 1998. Reemergence of Epidemic Malariain the Highlands of Western Kenya. “Emerging Infectious Disease. Vol. 4 (4). Manson, C.F., 1981. Biology of Fresh Water Polution.Longman. New York. Mardihusodo, S.J., 1997. Vektor Malaria dan Penanggulangannya.Jurnal Kedokteran YARSI 5 (1): 32-49pp. Martens, W.J.M., 1995. Potensial Impact of Global Climate Change on Malaria Risk. Environmental Health Perspective. Vol 103: 458-64.
124
Marwoto, A.H., Atmosoedjono, S., Dewi, M.R., 1992. Penentuan Vektor Malaria di Flores. Buletin Penelitian Kesehatan 20. Jakarta. Mulyadi. 2010. Distribusi spasial dan karakteristik habitat perkembangan Anopheles spp. serta peranannya dalam penularan malaria di Desa Doro Kabupaten Halmahera Selatan Provinsi Maluku Utara. (Tesis). Sekolah Pasca Sarjana Institut Pertanian Bogor, Bogor. [Online]http://repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/41161/2 010 mul1.pdf?sequence=9 [diakses 27 oktober 2013]. Munif, A., Sudomo, M., Soekirno. 2007. Bionomi Anopheles spp. di Daerah Endemis Malaria Kecamatan Lengkong, Sukabumi. Buletin Penelitian Kesehatan, 35(2): 57-80. Najera, J.A. dan Zaim, M. 2003. World Health Organization Communicable Disease Control, Prevention and Eradication, WHO Pesticide Evaluation Scheme (WHOPES). Malaria Vector Control. Decision Making Criteria and Procedure for Judicious Use of Insecticides.WHO/CDS/WHOPES/2002.5. Rev 1. Notoatmodjo, S., 2000. Metodologi Penelitian Kesehatan. Rineka Cipta: Jakarta. O’Connor, C.T., Soepanto, A., 1994. Kunci Bergambar Untuk Anopheles sp Betina di Indonesia. Depkes RI. Jakarta. O’Connor, C.T., Soepanto, A., 2000. Kunci Bergambar Untuk Anopheles sp dewasa di IndonesiaJawa. PPM-PL.Depkes RI. Jakarta. O’Connor, C.T., Sopa, T. 1981 A Checklist of The Mosquitoes of Indonesia. A Special Publication of The US. Naval Medical Research Unit No.2. Jakarta. Raharjo, Marsid. 2014. Model Spasial Ekologis Variabilitas Lingkungan terhaadap Dinamika Vektor Malaria di Kabupaten Purworejo Propinsi Jawa Tengah. Disertasi–Pascasarjana UGM. Yogyakarta. Ramenah, M. 2013. Hubungan Pengetahuan, Perilaku, dan Karakteristik Masyarakat dengan Kejadian Penyakit Malaria di Desa Ujungjaya Kecamat Sumur Kab.Pandeglang tahun 2013 (Skripsi). STIKES Faletehan:Serang. Rao, T.R., 1981. Vector Density Factor in Malaria Epidemiology: Some General Considerations dalam T.R Rao (eds).The Anopheline of Indian Council of Medical Research, New Delhi. Reid, J.A., 1968. Anopheline Mosquitoes of Malaya and Borneo. Studies from The Institute For Medical Research Malaysia No.31. Government of Malaysia. Reiter, 2008. Global Warming and Malaria: Knowing the Horse Before Hotching the Car. Malaria Journal, 7(Suppl), doi: 10.1186/1475-2875-7S1-S3. Reyburn, H., and Drakeley, C., 2006. Epidemiological Consequences of Reducing the Transmission Intensity of Plasmodium falciparum.Genetically
125
Modified Mosquitoes for Malaria Control, edited by Christophe Boete.Landes Bioscience. Rozendaal, J.A. 1997. Vector Control: Mothods for use by individuals and communities. WHO: Geneva. Russel, P.F., Manwell, and MacDonald. 1963. Practical Malariology. Second Edition. Oxford University Press. London. Safar, R. 2010. Parasitologi Kedokteran Edisi Khusus.Yrama Widya. Bandung. Samani, R.D., 2009. Studi Potensi Anopheles subpictus (Diptera: Culicidae) sebagai Vektor Malaria di Desa Waihura Kecamatan Wanokaka Kabupaten Sumba Barat (Tesis). FKUGM. Yogyakarta. Sandy, I.M., 1987. Iklim Regional Indonesia. Jurusan Geografi FMIPA UI. Jakarta. Sattler MA, Mtasiwa D, Kiama M, Premji Z, Tanne M, Killeen GF, Lengele C. 2005. Habitat characterization and spatial distribution of Anopheles sp. mosquito larvae in Dares Salaam (Tanzania) during an extended dry period. Malaria Journal. 4(4):10-25. Service, M.W., 1996. Medical Entomology. Champman & Hail. London. Snow, R.W., Kathryn, M.R., Lindsay, S.W., Greewood, B.M., 1989. A Trial of Bet Nets (MosquitoNets) as a Malaria Control strategy in Rural Area of The Gambia West Africa. Tropical Medicine and Hygiene Journal: NY. Stojanovich, C.J dan Scoot, H.G. 1965. Illustrated Key to Mosquitos of Vietnam. Department of Health Education and Welfare Public Health. USA Subbarao, K.S., 1998. Anopheline Species Complexes in South-East Asia.WHO. New Delhi, India. Suin, N.M., 1999. Metoda Ekologi. Ditjen Perguruan Tinggi. Departemen P & K. Jakarta Sukowati, S., Stoops, C.A., Rusmiarto, S., Susapto, D., Munif, A., Andris, H., Barbara, K.A., 2009. Bionomics of Anopheles spp. (Diptera: Culicidae) in a Malaria Endemic Region of Sukabumi, West Java, Indonesia. Vector Ecology Journal 34 (2): 200-7. Sukowati S. 2008. Masalah keragaman spesies vektor malaria dan cara pengendaliannya di indonesia. Orasi pengukuhan profesor riset bidang entomologi. Badan Litbangkes Depkes RI. Jakarta. Sundararaman, S., Soeroto, R.M., Siran, M., 1957. Vector Malaria in Mid Java. Indian Journal of Malariology, 11(4): 321-38. Suriadi, 2000. Epidemiologi Malaria dalam Harijanto (2000). Malaria Epidemiologi Phatogenesis Manifestasi Klinis & Penanganan. EGC, Jakarta. Susana, D. 2011. Dinamika Penularan Malaria. UI Press. Jakarta
126
Sushanti, N. 1999. Fauna Anopheles sp. di Daerah Bekas Pantai Mangrove Kecamatan Padang Cermin Kabupaten Lampung Selatan. Buletin Penelitian Kesehatan 26(1). Suwasono, H., 2000. Review Malaria di Puskesmas Samigaluh II, Kabupaten Kulon Progo, DIY, 1998. Medika, No.4,tahun XXVI, 216-20. Suwignyo, S. 1989. Vertebrata Air. Lembaga Sumber daya Informasi Fak.Perikanan IPB. Bogor. Suwito. 2010. Perilaku Nyamuk Anopheles di Kabupaten Lampung Selatan Propinsi Lampung. Dit. P2B2. Jakarta. Syafruddin D, Asih PBS, Siregar JE and Tjitra E. 2002. Molecuilar basis of antimalarial drug resistance in Indonesia. In snippe, Verhoef and Marzuki eds. Infections Diseases in the tropics: from Molecule to bedside. In press. Takken, W., Knols, BG., Snellen, WB., Verhave, JP., and Atmosoedjono, S. 1990 A Taxonomic and Bionomic Review of Vector Malaria in Indonesia. A Historitical Review on Spesies Sanitation. Wageningen Agricultural University Press. Paris. Theodolfi, R., 2011. Studi Kompetensi dan Kapasitas Vektorial Anopheles vagus dan Anopheles barbirostris sebagai Vektor Malaria di Kelurahan Oesao Kabupaten Kupang (Tesis). FK UGM. Yogyakarta. Tim Penyusun Laptah. 2014. Laporan Tahunan KKP Kelas II Banten tahun 2014. Cilegon-Banten. Tjasjono, B. 1999. Klimatologi Umum.ITB Bandung: Bandung. Warrel, D.A., and Gilles, H.M., 2002. Essential Malariology,Fourth Edition. Oxford University Press Inc. England. Wirtz, R.A., Duncan, J.F., Njelesani, E.K., Scheneider, I., Brown, A.E., Oster, C.N., Were, J.B.O., Webster, H.K., 1989. ELISA for Detecting Plasmodium falciparum Circum Sporozoite Antibody. Buletin Of World Health Organization, 67 (5): 535-42. Wirtz, D.A., 1987. Comparative Testing of Plasmodium falciparumSporozoite Monoclonal Antibodies For ELISA Development. Bull. WHO 65: 39-45. World Health Organization, 2014. Roll Back Malaria Program. WHO Global Malaria Programme. WHO. Geneva . World Health Organization, 2011. World Health Organization Report 2011. WHO Global Malaria Programme. WHO. Geneva . World Health Organization, 2007. Revised Malaria control strategy and its Implementation. Report of an Intercountry Meeting. Muangthai, Thailand.12-14 March 61 pp. World Health Organization, 1982. Manual on Environmental Management for Mosquito Control. Geneva. 284pp.
127
World Health Organization, 1975. Division of Malaria and Other Pasific Diseases Manual on Practical Entomology in Malaria Vol 1. WHO. Geneva. World Health Organization, 1969. Parasitology of Malaria. Technical Report Series No. 433. Geneva.