Gobou HS 0706.90-010 (Japanese Burdock Root)
1
DAFTAR ISI
Kata Pengantar ............................................................................................................... 3 Peta Jepang ................................................................................................................... 4 I.
Pendahuluan ............................................................................................................ 5 1. Pemilihan Negara.............................................................................................. 5 2. Pemilihan Produk .............................................................................................. 5 3. Profil Jepang ..................................................................................................... 6 II. Potensi Pasar Jepang .............................................................................................. 10 1. Fakta Seputar Gobou ........................................................................................ 10 2. Produksi Domestik Gobou di Jepang ................................................................ 15 3. Impor Produk Gobou di Jepang.................................................................... .17 4. Kebijakan Impor dan Labeling Produk Gobou Di Jepang .................................. 20 5. Saluran Distribusi Produk Gobou di Jepang ...................................................... 23 III. Peluang Dan Strategi ............................................................................................... 24 IV. Informasi Penting ..................................................................................................... 25 1. TPO/Kedutaan Negara Jepang Di Indonesia..................................................... 25 2. Kamar Dagang Jepang ..................................................................................... 25 3. Asosiasi Terkait Gobou Di Jepang .................................................................... 27 4. Daftar Pameran Terkait ..................................................................................... 27 5. Perwakilan Indonesia Di Jepang ....................................................................... 27 6. Referensi........................................................................................................... 28
2
KATA PENGANTAR ITPC Osaka mengucapkan puji syukur pada hadirat Tuhan yang Maha Esa karena telah dapat menyelesaikan ”Market Brief: Gobou HS no 0706.90-010” untuk Edisi pada bulan Mei 2014 ini. Market brief (MB) merupakan kajian singkat yang memberikan gambaran kondisi dan potensi pasar Gobou di Jepang. Adapun isi dari Market Brief ini dibuat berdasarkan acuan “Outline Market Intelligence dan Market Brief” yang disampaikan kepada seluruh Perwakilan Luar Negeri Kementerian Perdagangan tanggal 8 Maret 2011 di Hotel Borobudur, Jakarta.
Selain merupakan bagian dari tugas dan fungsi perwakilan luar negeri, Market Brief disusun untuk memberikan informasi terkini mengenai pasar suatu komoditi, peraturan impor di negara akreditasi setempat, potensi pasar, negara pesaing, strategi penetrasi pasar dan informasi penting lainnya. Sehingga diharapkan secara tidak langsung Market Brief ini dapat menjadi informasi pendukung dalam memperkenalkan dan menciptakan komoditi Gobou Indonesia yang bersaing di pasar Jepang.
Akhir kata ITPC Osaka mengharapkan kiranya informasi dalam MB ini dapat bermanfaat bagi pemerintah selaku pembuat kebijakan dan para pelaku usaha dalam menentukan strategi eskpor ke negara Jepang.
Osaka, 31 Mei 2014
3
PETA JEPANG
Luas daratan Jepang 378.000 km2, yaitu 1/25 dari luas Amerika Serikat (bandingkan dengan luas daratan Indonesia 2.027.087 km2). Jepang berbatasan dengan Rusia di sebelah barat, Korea Utara dan Korea Selatan di bagian selatan dan China di bagian barat daya. Empat pulau utama adalah Hokkaido, Honshu, Shikoku, dan Kyushu.
4
BAB I.
PENDAHULUAN
1. Pemilihan Negara Jepang adalah negara mitra dagang yang strategis bagi Indonesia. Berdasarkan data Kementerian Perdagangan RI, selama 5 ( lima ) tahun terakhir, yaitu periode 2009 - 2013, perdagangan Indonesia–Jepang menunjukkan trend positif sebesar 10 %. Pada periode ini Indonesia mengalami surplus perdagangan. Sementara di tahun 2013, total perdagangan Indonesia-Jepang mencapai USD 45,95 milliar, dengan nilai ekspor sebesar 17,04 miliar dan impor sebesar USD 28,90 milliar. Pada periode ini Indonesia mengalami defisit sebesar USD 11,86 miliar. Komoditas ekspor utama Indonesia ke Jepang meliputi: coal; briquettes, ovoids (USD 3,79 miliar); natural rubber, balata (USD 1,13 miliar); nickel mattes, nickel oxide sinters (USD 0,93 miliar); copper ores and concebtrates (USD 0,81 miliar); plywood, veneered panels and similar laminated wood (USD 0,74 miliar). Sementara dari Jepang, Indonesia mengimpor beberapa komoditas seperti parts & access of motor vehicles (USD 1,77 miliar); Trucks, motor vehicles for the transport of goods (USD 0,64 miliar); cars (incl. station wagon) (USD 0,52 miliar); Flat-rolld products of iron/non-al/s wdth>/=600mm,hr,not clad (USD 0,46 miliar). 2. Pemilihan Produk Gobou, atau nama latinnya Arcticum lappa, adalah akar tanaman burdock Jepang yang umum dikonsumsi. Di Jepang, gobou adalah salah satu produk pangan yang sangat digemari dan umum dijumpai pada masakan-masakan rumah tangga karena memiliki nilai nutrisi yang tinggi dan dipercayai memiliki khasiat kesehatan yang baik. Mengingat masyarakat Jepang sangat menjunjung tinggi kehidupan sehari-hari yang sehat, maka tidak heran apabila gobou merupakan salah satu bahan makanan yang paling sering digunakan pada masakan Jepang. Tanaman gobou pada umumnya mengikuti temperatur regional tempat ia berada, sehingga tanaman ini dijumpai pada berbagai belahan dunia dengan iklim yang berbeda-beda, mulai dari Skandinavia, Rusia, Arab, China hingga Jepang dan India. Sehingga, tidak ada salahnya apabila Indonesia mulai melirik produk ini untuk mulai dibudidayakan. Mengingat besarnya potensi pasar gobou di Jepang menjadikan hal ini sebagai peluang potensial bagi Indonesia untuk mengembangkan ekspor produk gobou ke Jepang.
5
3. Profil Jepang a. Geografi Berdasarkan kondisi geografis Jepang, Jepang terdiri dari 47 perfektur yang dikelompokkan menjadi 9 kawasan yaitu Hokkaido, Tohoku, Kanto,Chubu, Kinki, Chugoku,Shikoku, Kyushu dan Okinawa. Sedangkan kota utama Jepang yaitu Tokyo, Osaka, Kobe, Kyoto, Sapporo, Sendai, Nagoya, Hiroshima dan Fukuoka. b. Pemerintahan Jepang merupakan negara constitutional monarchy dimana kekuasaan Kaisar sangat terbatas. Disini Kaisar hanya sebagai simbol negara dan persatuan dabagi rakyat Jepang. Kekuasaan tertinggi pemerintahan terletak pada Perdana Menteri. Sedangkan untuk badan legislatif di Jepang adalah adalah National Diet yang terdiri dari House of Representatives ( 480 kursi ) dan House of Councillors ( 242 kursi ). PM diangkat oleh Kaisar setelah mendapat persetujuan dari Diet. c. Demografi Populasi penduduk Jepang per Oktober 2013 mencapai 127.298.000 jiwa. Data ini menurun bila dibandingkan data per 1 Oktober 2012 yang 127.515.000 jiwa. Berdasarkan kategori jenis kelamin, populasi penduduk pria berjumlah 61.909.000 (48.6 % dari total populasi) dan penduduk wanita berjumlah 65.388.000 (51.4 %).
Tabel 1. Estimasi populasi yang didasarkan pada usia dan jenis kelamin di Jepang per Oktober 1, 2013 (in thousands) Age (years)
Total
Male
Female
0-14
16390
8395
7996
15-24
12252
6280
5971
25-54
49359
24951
24408
55-64
17397
8579
8818
≥ 65
52040
21009
31030
Sumber: Japan Statistic Bureau, Ministry of Internal Affairs and Communications.
6
Gambar 1. Piramida Populasi Penduduk Jepang tahun 2013 Sumber: United States Census Bureau
Populasi terbesar adalah sepanjang pesisir Pasifik di mana cuaca ringan dengan fasilitas transportasi dan industri yang sangat berkembang. Populasi Jepang berpusat di kota-kota besar, bahkan,sekitar 70% dari penduduk tinggal di dataran pantai antara Tokyo dan bagian utara Kyushu. Hal ini mengakibatkan majunya industrialisasi disertai dengan pergeseran penduduk ke arah kota-kota besar dan ditandai penurunan populasi di daerah pertanian. Lebih dari 1/3 ( sepertiga ) populasi Jepang berdomisili di Tokyo, dan lebih dari setengah populasi tinggal di dua kota besar Tokyo dan Osaka. Pada tahun 2013 tingkat harapan hidup di Jepang adalah 82.97 tahun, dan merupakan salah satu tingkat harapan hidup tertinggi di dunia. Namun populasi Jepang semakin cepat menua dikarenakan dampak dari ledakan kelahiran pasca perang diikuti dengan penurunan tingkat kelahiran.
7
Gambar 2. Estimasi Penurunan Populasi Penduduk Jepang Sumber: Japan Ministry of Internal Affairs
Masyarakat Jepang homogen dalam etnis, budaya dan bahasa, dengan sedikit populasi pekerja asing. Di antara sedikit penduduk minoritas di Jepang terdapat orang Korea Zainichi, Cina Zainichi, orang Filipina, orang Brazil-Jepang, dan orang Peru-Jepang. Perubahan dalam struktur demografi menyebabkan sejumlah masalah sosial, terutama kecenderungan menurunnya populasi angkatan kerja dan meningkatnya biaya jaminan sosial seperti uang pensiun. Masalah lain termasuk meningkatkan generasi muda yang memilih untuk tidak menikah atau memiliki keluarga ketika dewasa. d. Infrastruktur Berdasarkan data bulan Desember 2012, energi di Jepang berasal dari LNG 42,5 %, batu bara 27,6 %, 1,7 % tenaga nuklir, minyak tanah 17,10 % dan 8,4 % tenaga air serta new energy dll 2,80 %. Transportasi utama di Jepang adalah kereta yang sangat tepat waktu dan aman bagi konsumen. Jepang memiliki 173 bandara, untuk penerbangan domestik terbesar adalah Haneda airport, dan untuk penerbangan internasional adalah Narita International Airport, Kansai International Airport, dan Chubu Central International Airport dan untuk pelabuhan laut terbesarnya adalah Nagoya Airport. e. Ekonomi Jepang adalah salah 1 ( satu ) dari 3 ( tiga ) negara dunia dengan ekonomi terbesar serta termaju didunia. Berdasarkan survei banyak lembaga internasional, 8
ekonomi Jepang adalah ekonomi terbesar kedua di Asia (di bawah China) dan ketiga didunia (selain AS dan China). Jepang selama ini dikenal sebagai negara yang inovatif dan kreatif serta memiliki semangat berkarya yang tinggi sehingga walaupun bangsa mereka bukan bangsa penemu mereka mampu menciptakan berbagai penemuan-penemuan terpenting dalam sejarah dunia. Faktor-faktor yang mendorong keberhasilan dan kemajuan Jepang ialah karena Jepang memiliki kultur dan watak penduduk yang mau bekerja keras, pantang menyerah, berjiwa wirausahawan sejati, berani dan sangat berdisiplin. Pada 2013, Jepang memiliki GDP perkapita US $ 47.096,48 dan berhasil menjadi Negara ketiga dengan nilai GDP terbesar didunia. Ekonomi Jepang adalah ekonomi no.3 yang tercepat sepanjang sejarah modern umat manusia selain ekonomi Korea Selatan dan RRC. Tonggak kebangkitan dan kemajuan ekonomi Jepang dimulai sesaat setelah Jepang dikalahkan Sekutu dalam perang Dunia ke-2. Saat kota-kota dan ekonomi yang pernah dibangun Jepang sebelum 1945 hancur, bangsa Jepang membangun negaranya hanya dengan modal dengkul ditambah semangat kerja, etos kerja dan kedisiplinan. Tak perlu waktu yang lama, mereka mampu membangun kembali ekonomi dan negerinya menjadi salah satu yang raksasa ekonomi global. Ekonomi Jepang yang bertumbuh dengan cepat, dalam sekejap telah mampu menembus pasar internasional sekaligus menumpas pameo lama “produk Jepang enak dipandang, cepat dibuang”. Sejak akhir tahun 1950-an produk-produk manufaktur Jepang telah menyaingi produk-produk manufaktur AS dan negara-negara Eropa sehingga dibeberapa negara terjadi anti-Jepang dan pelarangan produk-produk Jepang. Meskipun begitu, Jepang tetap percaya diri dan membuktikan bahwa bangsa mereka adalah yang unggul. Walaupun Jepang negara maju, negara ini tidak melupakan bidang usaha lain seperti pertanian, perikanan dan peternakan. Pertanian di Jepang tergolong maju dan menerapkan intensifikasi pertanian, sehingga walaupun luas wilayah Jepang yang dijadikan lahan pertanian kurang dari 15 % Jepang dapa terswasembada memenuhi kebutuhan domestiknya.
9
BAB II. POTENSI PASAR JEPANG
2.1. Fakta Seputar Gobou Gobou( 牛蒡 ), nomor HS. 0706. 90-010 adalah akar tanaman burdock yang bisa dimakan dengan nilai nutrisi yang tinggi yang umum dikonsumsi di negara Jepang dan Taiwan. Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, tanaman ini mengikuti iklim negara tempat ia berasal sehingga tidak heran apabila ia ditemukan pada negara-negara dengan iklim yang berbeda. Namun, tanaman Gobou pada umumnya dibudidayakan pada tanah yang banyak mengandung nitrogen dan kaya akan humus. Tanaman ini juga menyukai terik matahari dan sangat reaktif terhadap fertilisasi nitrogen. Umumnya pembudidayaan Goubo dilakukan pada pertengahan musim panas dan dipanen 3 - 4 bulan sesudahnya pada saat musim gugur ketika akar dari tanaman ini mulai membesar. Ukuran tanaman bisa mencapai tinggi 1 meter dan panjang 2cm.
10
Gambar 3. Contoh Tanaman Gobou di Jepang
Gobou sendiri memiliki beberapa varian, diantaranya adalah sebagai berikut.
Super Risou Gobou.
Oura Gobou
11
Yama Gobou Gambar 4. Contoh Jenis Gobou di Jepang Tekstur dari Gobou adalah renyah, dengan rasa sedikit manis dan bau khas seperti lumpur yang bisa dikurangi dengan cara Gobou yang sudah dicincang direndam dalam air selama 5-10 menit. Berikut adalah informasi nutrisi dari Gobou per 100 gram: Energy: 65 kcal
Potassium: 320 mg
Vitamins:
Water: 81.7 g
Calcium: 46 mg
B1: 0.05 mg
Protein: 1.8 g
Magnesium: 54 mg
B6: 0.10 mg
Carbohydrates: 15.4 g
Phosphorus: 62 mg
Ash: 0.9 g
Iron: 0,7 mg, Zinc: 0.8mg
Dietary fibers: 5.7 g
Tabel 2. Informasi nutrisi Gobou 2.1.1. Variasi Masakan Gobou Jepang Melihat kandungan nutrisi Gobou yang tinggi, masyarakat Jepang percaya Gobou dapat mencegah berbagai macam jenis penyakit, terlebih lagi apabila telah diolah dengan bahan makanan lainnya yang juga dipercayai memiliki khasiat kesehatan seperti berikut: Apabilia dimasak dengan wakame atau rumput laut, atau dengan enoki ( jamur warna putih yang panjang tipis ) atau dengan seledri, atau dengan konnyaku ( sejenis jelly dari rumput laut berwarna hitam ), Gobou dipercayai memiliki
khasiat
mencegah
tekanan
darah
tinggi
dan
berkhasiat
menyuburkan rambut dan pemulihan akibat konstipasi / sembelit. 12
Apabila dikombinasikan dengan rumput laut hijiki, atau tahu, atau rebung, atau agar-agar, dipercayai merupakan kombinasi diet yang baik yang dapat mengurangi kolesterol dalam darah Apabila dicampur dengan oatmeal, Gobou flakes maka berkhasiat mencegah diabetes dan penggumpalan pada darah. Karena masyarakat Jepang mengkonsumsi Gobou untuk mendapatkan khasiat nutrisinya, maka pada saat mengolah Gobou menjadi masakan, mereka tidak mengupas kulit Gobou karena justru pada kulitnya nutrisi tersebut banyak terkandung. Selain itu, kotoran pada kulit Gobou tidak di sikat pada air yang mengalir, melainkan cukup hanya di rendam pada air saja. Berikut adalah variasi masakan Jepang yang menggunakan Gobou.
Gobou kukus berbumbu
Gobou sebagai appetizer
Kinpira (Gobou dengan sake, soyu, mirin Gobou Oura dan wijen)
13
Salad Gobou panggang
Kinpira dengan beragam jenis sayuran
Super Risou Gobou
Yama Gobou goreng
Yama Gobou sushi Gambar 5. Contoh Jenis Masakan Gobou Jepang
14
Gobou rentan terhadap suhu yang kering, sehingga umumnya disimpan pada tempat yang dingin dengan dibungkus menggunakan kertas koran bersamaan dengan tanah yang melekat. Setelah mengalami proses pengolahan, Gobou bisa disimpan pada kulkas. 2.2. Produksi Domestik Gobou di Jepang Berdasarkan data dari Kementrian Pertanian, Perhutanan dan Perikanan, total lahan di Jepang yang digunakan untuk bercocoktanam Gobou mencapai kurang lebih 8.810 hektar pada tahun 2012.
Gambar 6. Wilayah produksi tanaman Gobou di Jepang tahun 2012 Sumber: Ministry of Agriculture, Forestry and Fisheries statistics. Wilayah yang paling banyak memproduksi Gobou pada tahun 2012 adalah Aomori sebanyak 52.700 ton ( 37% ), Ibaraki sebesar 19.800 ton ( 14% ), dan Hokkaido sebesar 17.100 ton ( 12% ). Sehingga total produksi dalam negeri mencapai kurang lebih 142.600 ton.
15
Tabel 3. Produksi Gobou di Jepang tahun 2012. Akan tetapi, jumlah produksi Gobou terus menurun mulai dari tahun 1990-an, dan mulai tergantikan oleh produk impor.
Jumlah panen Gobou
Jumlah shipping Gobou Lahan budidaya Gobou
Gambar 7. Penurunan Produksi Gobou di Jepang dari tahun ke tahun Sumber: Ministry of Agriculture, Forestry and Fisheries statistics. Mulai dari tahun 2006, produksi Gobou mulai mengalami stagnansi, dan terdapat kenaikan pada tahun 2009 sebesar 173.400 ton namun kembali menurun pada tahun 2010 ke 161.100 ton dan kembali meningkat hingga tahun 2012 ke angka 167.500 ton.
16
Jumlah panen Gobou Jumlah shipping Gobou
Lahan budidaya Gobou
Gambar 8. Produksi Gobou di Jepang yang Cukup Stagnan dari tahun 2006-2012 Sumber: Ministry of Agriculture, Forestry and Fisheries statistics 2.3. Impor Produk Gobou di Jepang Berdasarkan data dari Ministry of Agriculture, Forestry and Fisheries of Japan, importer utama produk Gobou ke Jepang adalah China (96%) dan Taiwan (4%) data pada tahun 2013.
Gambar 9. Impor Gobou ke Jepang Tahun 2013. Sumber: Ministry of Agriculture, Forestry and Fisheries statistics.
Taiwan (4%%)
China (96%)
17
Negara
Ranking
Importir
1 China
2 Taiwan
Jumlah impor
Nilai impor
Harga (kg)
39085 ton
2.440.350.000 yen
62 円
1597 ton
135.910.000 yen
85 円
Tabel 4. Tabel Impor Gobou Tahun 2013 Sumber: Ministry of Finance Statistic China mampu mendominasi impor Gobou dikarenakan harga dibawah negara pesaingnya, Taiwan dengan selisih sekitar 20 yen. Volume
Nilai
Gambar 10. Volume dan Nilai Impor Gobou dari tahun ke tahun Sumber: Ministry of Finance Statistics Apabila ditarik mundur hingga tahun 2000, jumlah impor Gobou pada dasarnya mengalami penurunan dan mencapai titik terendah pada tahun 2009 sebesar 36.631 ton. Hal ini sejalan dengan meningkatnya produksi dalam negeri pada tahun 2009. Namun angka ini mulai merangkak naik hingga tahun 2012 mencapai sebesar 48.208 ton meskipun diiringi oleh kenaikan jumlah produksi dalam negeri pada tahun 2012 sebesar 167.500 ton. Banyaknya supply barang dipasar mengakibatkan turunnya nilai 18
impor pada tahun yang sama.
Volume
Nilai
Gambar 11 . Volume dan Nilai Impor Gobou 5 tahun terakhir Sumber: Ministry of Finance Statistics Pada tahun 2013, meskipun volume impor Gobou menurun, nilai impornya meningkat apabila dibandingkan pada tahun 2012. Hal ini bisa disebabkan oleh minimnya jumlah produk yang tersedia di pasar yang juga dikarenakan stagnannya produksi dalam negeri hingga tahun 2012.
Tahun
Volume Impor
Nilai Impor
2009
36.631 ton
1.600.070.000 yen
2010
36.866 ton
2.270.120.000 yen
2011
45569 ton
3.223.440.000 yen
2012
48208 ton
2.362.310.000 yen
2013
40683 ton
2.576.270.000 yen
Tabel 5. Volume dan Nilai Impor Gobou 5 tahun terakhir Sumber: Ministry of Finance Statistics Melihat tren produksi dalam negeri stagnan, meskipun terdapat kecenderungan meningkat secara perlahan, nilai impor dari Gobou cenderung meningkat meskipun 19
diiringi oleh penurunan volume impor pada tahun 2013. Hal ini juga bisa disebabkan naiknya minat masyarakat Jepang terhadap Gobou dalam konsumsi sehari-hari. 2.4. Kebijakan Impor dan Labeling Gobou di Jepang Peraturan impor terkait dengan impor Gobou adalah (1) Plant Protection Act, (2) Food Sanitation Act, (3) Act on Standardization and Proper Labelling of Agricultural and Forests Products, (4) Customs Tariff Act, dan (5) Act on the Promotion of Effective Utilization of Resources. 1. Plant Protection Act (PPA). Gobou yang sudah diproses dan dipaket ke dalam botol yang tertutup rapat sehingga tidak ada kemungkinan kontaminasi mendapatkan pengecualian dari inspeksi tanaman impor yang diatur dalam PPA. Gobou yang diimpor ke Jepang, selain yang disebutkan di atas harus melalui proses screening untuk mengetes kontaminasi hama, dan proses karantina apabila ditemukan kontaminasi hama yang dianggap berbahaya di Jepang. Gobou yang terkontaminasi hama yang tidak dapat disterilkan dapat ditolak masuk ke Jepang. 2. Food Sanitation Act (FSA). Sesuai
dengan
Peraturan
Kementerian
Kesehatan,
Tenaga
Kerja,
dan
Kesejahteraan No. 370 mengenai “Standards and Criteria for Food and Additives” dalam kerangka Food Sanitation Act, standar residu pestisida dalam makanan yang diperbolehkan maksimal 0.01 ppm, termasuk Gobou. Penggunaan zat aditif juga harus mengikuti standar yang sudah ditetapkan di Jepang. Selain itu, “Notification Form for Importation of Foods” harus dilengkapi dan diserahkan ke Ministry of Health, Labour, and Welfare Quarantine Station. Penentuan apakah pemeriksaan lebih lanjut diperlukan atau tidak dilakukan berdasarkan dari dokumen yang diserahkan tersebut. Apabila pada pemeriksaan lebih lanjut ditemukan pelanggaran penggunaan zat aditif yang dilarang atau melebihi batas yang ditentukan, maka pihak pengekspor / pengimpor bertanggungjawab atas pengiriman kembali atau pembuangan. 3. Act on Standardization and Proper Labeling of Agricultural and Forest Products. Berdasarkan peraturan ini, pemerintah Jepang melarang kargo muatan barang 20
impor yang labelnya tidak sesuai dengan kandungan di dalamnya. Gobou yang direkayasa secara genetik harus mencantumkan label jelas yang menyatakan demikian. Pelabelan harus mengikuti standar yang sudah ditetapkan dalam JAS. 4. Customs Tariff Act. Ministry of Agriculture, Forestry and Fisheries sudah menetapkan kuota tahunan untuk beberapa barang bagi masing-masing pengimpor. Untuk impor Gobou yang melebihi kuota yang telah ditetapkan, akan dikenakan tarif pajak sekunder. Tepung Gobou, ethyl alcohol, dan Gobou flake yang diproduksi dari Gobou termasuk produk yang telah ditetapkan kuotanya setiap tahun. Namun, ada pengecualian untuk Gobou yang diimpor sebagai bahan dasar pembuatan makanan ternak. 5. Act on the Promotion of Effective Utilization of Resources. Berdasarkan hukum ini, label yang menunjukkan bahan dasar kaleng, botol, maupun wadah lain yang digunakan sebagai wadah atau bungkus makanan harus dicantumkan. Selain itu, daur ualng wadah atau bungkus tersebut juga menjadi tanggung jawab dari pihak importer. Secara umum, aturan dari Food Sanitation Law antara lain adalah: Melarang impor produk yang mengandung racun atau materi berbahaya yang dapat membahayakan kesehatan manusia. Melarang impor produk yang mengandung bahan additive yang dilarang oleh kementrian kesehatan Diberlakukannya inspeksi oleh bagian sanitasi makanan oleh Kementrian kesehatan. Pengecekan termasuk degradasi dari kualitas produk selama proses pengangkutan.
21
Gambar 12. Aliran Inspeksi Import Gobou ke Jepang Sumber: Jetro 2013
22
Sedangkan tariff custom untuk produk gobou update tahun 2014 tertera pada tabel dibawah ini. Tariff rate
Tariff rate (EPA)
General
Indonesia
2.50%
Free
Tabel 6. Tariff Custom Gobou di Jepang Sumber: Japan Customs 2.5. Saluran Distribusi Impor Gobou di Jepang Saluran distribusi impor gobou di Jepang mengikuti channel distribusi dari produk pakaian seperti dibawah ini.
Gambar 13. Saluran Distribusi Impor Gobou di Jepang Sumber: Fuji Keizai Research Data 23
BAB III.
PELUANG DAN STRATEGI
Meskipun terdapat beberapa peluang impor produk Gobou ke Jepang, dilihat dari sedikitnya pemain importir Gobou dan stagnansi produksi dalam negeri, Gobou masih merupakan produk pertanian yang asing bagi negara Indonesia, sehingga perlu penanganan yang ekstra hati-hati. Lain halnya dengan negara China yang telah memiliki pengalaman berpuluh-puluh tahun dalam budidaya Gobou dan mencari tahu cara pembibitan Gobou yang terbaik. Untuk itu perlu diadakan pembelajaran yang intensif akan pembudidayaan tanaman Gobou, karena kualitas yang paling utama. Tren makanan sehat yang meningkat juga bisa dilihat sebagai peluang bisnis, sehingga tidak perlu mengandalkan produk Gobou sebagai bahan komoditi agrikultur saja melainkan juga sebagai bahan olahan. Dari jenis variasi masakan Jepang yang menggunakan Gobou, bisa dilakukan pengalengan atau pengemasan yang sesuai kualitas impor sehingga bisa memenuhi permintaan yang besar masyarakat Jepang akan masakan yang mengandung Gobou. Dikarenakan produk ini belum populer di kalangan importer Indonesia, importer juga perlu menghadiri event-event pameran yang berkenaan dengan produk makanan, khususnya yang terkait Gobou, dan meng-update informasi yang terkait mengenai produk serta ikut aktif menjalin kerjasama dengan asosiasi setempat.
24
BAB IV. 1.
INFORMASI PENTING
TPO/Kedutaan Negara Jepang di Indonesia
Kedutaan Besar Jepang Jakarta Duta Besar : Yoshinori KATORI Jl.M. H. Thamrin Kav. 24, Jakarta Pusat 10350, Indonesia Phone : (62-21) 3192-4308 Fax : (62-21) 3192-5460 Website : www.id.emb-Jepang.go.jp Konsulat Jenderal Jepang - Jakarta Konsul Jenderal : Yoshihiro TAKESHITA Jl. M.H. Thamrin Kav. 3, Jakarta Pusat 10350, Indonesia Phone : (62-21) 3192-4308 Fax : (62-21) 3192-5460 Konsulat Jenderal Jepang - Surabaya Konsul Jenderal : Masaaki TAKANO Jl. Sumatera 93, Surabaya, Jawa Timur, Indonesia Phone : (62-31) 503-0008 Fax : (62-31) 503-0007 2. Kamar Dagang Jepang Tokyo Chamber of Commerce & Industry (HQ) 3-2-2 Marunouchi, Chiyoda-ku, Tokyo 100-0005 Japan T : (813) 3283 7523 F : (813) 3216 6497 W : www.tokyo-cci.or.jp/ E:
[email protected] Fukuyama Chamber of Commerce and Industry 2-10-1 Nishi-machi Fukuyama-City HiroshimaPrefecture 720-0067 Japan T : (818) 4921 2345 F : (818) 4922 0100 W : www.fukuyama.or.jp/e
Konsulat Jenderal Jepang - Medan Konsul Jenderal : Mr. Hiroshi HASHI Wisma BII, 5th Floor, Jl. Diponegoro No. 18, Medan, Sumatera Utara, Indonesia Phone : (62-61) 457-5193 Fax : (62-061) 457-4560 Konsulat Jenderal Jepang - Makasar Konsul Jenderal : Mr. Noboru NOMURA Address : Jl. Jenderal Sudirman No. 31, Makasar, Indonesia Phone : (62-411) 871-030, 872-323, 851-882 Fax : (63-61) 853-946 Konsulat Jenderal Jepang Cabang Denpasar Konsul : Mr. Minoru SHIROTA Address : Jl. Raya Puputan No. 170, Renon, Denpasar, Indonesia Phone : (62-361) 227-628 Fax : (62-21) 231-308, 265-066
E:
[email protected] Hiroshima Chamber of Commerce 44 Matomachi 5-chome, Naka-ku Hiroshima 730 Japan T : (818) 2222 6610 F : (818) 2211 0108 W : ww.hiroshimacci.or.jp/ Kawasaki Chamber of Commerce and Industry 11-2, Ekimae Honcho, Kawasaki-ku Kawasaki 210 Japan T : (814) 4211 4111 F : (814) 4211 4118 W : www.kawasaki-cci.or.jp 25
Kyoto Chamber of Commerce & Industry 240 Shoshoicho Ebisugawaagaru Karasumadori Nakakyo-ku 604, Japan T :(817) 5212 6450 F : (817) 5255 0428 W : www.kyo.or.jp/kyoto/e/ E:
[email protected] Osaka Chamber of Commerce & Industry 2-8 Hommachi-Bashi, Chuoku Osaka 540-0029 Japan T : (816) 6944 6400 F : (816) 6944 6293 W : www.osaka.cci.or.jp/e/ Okinawa Chamber of Commerce and Industry 15-20 Chuo 4-chome Okinawa-shi 904 Japan T : (819) 8938 8022 F : (819) 8938 2755 W : www.okinawacci.or.jp E:
[email protected] Nagahama Chamber of Commerce and Industry 10-1 Takada-cho Nagahama Shiga 526-0037 Japan T : (817) 4962 2500 F : (817) 4962 8001 W : www.nagahama.or.jp E:
[email protected]
26
3.
Asosiasi Terkait Gobou di Jepang Japan Specialty Agriculture Products Association Sankaido Building 3th Floor, 1-9-13 Akasaka Minato-Ku, Tokyo 107-0052 Phone : +81-3-3584-6845 FAX : +81-3-3584-1757 www.jsapa.or.jp
4.
Daftar Pameran Terkait – Annual Expo Overall Food Products http://www3.jma.or.jp/foodex/ja
FOODEX
TEL: +81-3-3434-3453 http://www.ifiajapan.com/2013/en/index.html
IFIA JAPAN TEL: +81-3-6459-0444 Supermarket Show
Trade
http://www.smts.jp TEL: +81-3-5209-1056 TEL: +81-3-5294-0071
5.
Perwakilan Indonesia di Jepang KBRI Tokyo Duta Besar : Yusron Ihza Mahendra Atase Perdagangan : Julia Silalahi 2-9 Highashi Gotanda, 5-chome, Shinagawa-kuTokyo-to,141-0022,Japan Phone : (+81-3) 3441-4201 Fax : (+81-3) 3447-1697 Email :
[email protected] Website : www.indonesianembassy.jp
KJRI Osaka KUAI : Bambang Soegianto Resona Semba Building 6th Floor, 4-4-21, Minami Semba, Chuo-ku, Osaka 542-0081, Japan Phone : (81-6) 6252-9826 Fax : (81-6) 6252-9872 :
[email protected] Website : www.indonesia-osaka.org
27
ITPC Osaka Kepala : Rosiana C. Frederick Wakil : Eko Priyantoro ITM4 J-8 Asia and Pacific Trade Center 2-1-10 Nanko Kita, Suminoe-ku, Osaka 559-0034, Japan Tel : 06-66155350 Fax : 06-6615-5351 Email :
[email protected] Website : http://www/itpc.or.jp
REFERENSI 1. 2. 3. 4.
Japan Custom www.customs.go.jp JETRO, http://www.jetro.go.jp/ Statistics Bureau of Japan http://www.stat.go.jp Ministry of Economy, Trade and Industry of Japan http://www.meti.go.jp/english
28