GLOSARY Agama Helo: Agama jaman dulu, agama kepercayaan nenek moyang Dayak Ngaju sebelum agama Hindu Kaharingan. Amun: jika; kalau Andau:hari Angkat Pahari: menjadikan saudara Atei: hati Baduruh dahae: mengalami keguguran Bahalai: kain panjang Bahasa sangen: bahasa yang digunakan penduduk Dayak Ngaju sebelum menggunakan bahasa Dayak Ngaju Balanga atau tajau: guci Basir: Orang yang memimpin ritual keagamaan dalam agama Kaharingan. Dalam upacara tiwah mereka berfungsi sebagai mediator/pengantara Batuah: beruntung Batu kaja: komponen hukum adat perkawinan; pemberian barang oleh mertua kepada menantu perempuan saat pakaja manantu Belep: padam Belom Bahadat; hidup sesuai dengan aturan-aturan yang berlaku dalam masyarakat Dayak Ngaju Behas Hambaruan: beras Bisik kurik: bisikan kecil Bulau Ngandung/Panginan Jandau: biaya pesta untuk jamuan makan dalam acara perkawinan Banama Bulau Pahalendang Tanjung Anjung Rabia Pahalingei Lunuk (bahasa sangiang): sebuah peti mati Bunu habunu: bunuh membunuh. Bukit lampayung Nyahu (Sandon): tempat tulang Bukit Tampung Karuhei: sebuah tempat kumpulan rejeki dan kekayaan Damang: Kepala Adat Dayak Duit kumbang: uang yang diberikan sebagai tanda kesungguhan Duit turus: uang saksi Dulang bawui: tempat makan babi Dumah:datang Entang: kain panjang untuk menggendong bayi. Garantung Kolok Pelek: gong kuningan Haguet: berangkat Hamputan Hila Hatue: keluarga pihak laki-laki. Hamputan Hila Bawi: keluarga pihak perempuan. Handak: mau; ingin Handep: bergotong-royong Hanjenan: sepupu dua kali Hantuen: sejenis drakula, yang menghisap darah manusia yang sakit dan melahirkan, leak (Bali) Hakumbang auh: pembahasan keliling Hakambelom sampai hentang tulang: Hidup bersama sampai maut memisahkan Hetoh: sini
Huma: rumah Ikei: kami Jalan hadat: persyaratan adat; ketentuan-ketentuan adat yang harus dipenuhi oleh pihak mempelai laki-laki kepada pihak perempuan Jangkut Amak: separangkat peralatan tidur Jipen: budak Kaharingan: hidup dengan sendirinya secara alami, tanpa dibibit, tanpa ditanam. Kalunen: manusia Kawin suntu:perkawinan yang dijadikan contoh atau teladan. Kawin Hatamput: kawin lari Kawin hisek: perkawinan yang sesuai dengan tatanan adat Dayak Ngaju Kawin Manyakei: kawin menaiki; seorang laki-laki atau wanita datang ke tempat kekasihnya agar bisa dinikahkan. Kayau Mangayau: kebiasaan berburu kepala manusia Keton:kalian Laladang: tenda Lamiang: gelang terbuat dari batu lamiang berwarna merah Lapik Ruji: uang perak sebagai alas kehidupan Lawang Sakepeng: pintu gerbang yang dibuat dari pelepah kelapa yang dihiasi dengan benang bersusun tiga yang diberi bunga. Let Perdamaian Adat: wadah; tempat; forum gabungan para mantir adat baik yang ada di Kecamatan maupun di desa/kelurahan, dalam persidangan-persidangan adat, guna menegakan menyelesaikan suatu perkara. Lewu Tatau: dunia yang penuh dengan kesenangan, kekayaan dan kemakmuran. Luang: juru bicara, kurir Maja misek: bertamu dan menanyakan Mamanggul: meminang Mampendeng: mendirikan Mandai balai sumbang: perkawinan sumbang; perkawinan tulah Mangarangka pambelom: merencanakan kehidupan; mendirikan rumah tangga sendiri. Manggau: mencari Manggetem parei: memetik; menuai padi Mantir Adat: pelaksana hukum adat tingkat Desa/Kelurahan Manugal: menanam padi Manukie: pekikan Manyaki/mamalas: mengoleskan/memercik Mimbul: menanam Ngaju: hulu sungai Pahinje arep: menyatukan diri Pakaian sinde mendeng: satu stel pakaian lengkap Pakaja manantu: upacara menjamu menantu oleh orang tua pihak laki-laki Palaku:permintaan, sehakekat dengan mas kawin, simbol harkat dan martabat wanita. Pambelep: arah matahari terbenam Panganten: pengantin; mempelai Petak: sebidang tanah Pinggan Pananan Pahinjean Kuman: seperangkat alat makan
Rahian: belakangan Raja Uju Hakanduang: raja tujuh bersaudara Ramun paisek: barang-barang pertunangan Rapin Tuak:hasil fermentasi beras ketan yang diberi ragi Rewar: budak yang dianggap tidak memiliki nilai sama sekali Sala hurui: salah silsilah; sumbang Sandong: bangunan tempat menyimpan tulang Saput:bingkisan kehormatan untuk saudara laki-laki dari calon mempelai wanita. Singer: denda adat Singer tekap bau mate: denda penutup muka dan mata; penutup malu Tampung Tawar: memercikan air yang diisi bunga segar dan harum, atau bisa juga air diberi bunga dan parfum Tanda Panggul: tanda bahwa wanita itu sudah ada yang meminang; Tapih: kain kurung Tege kikeh: ada rasa takut Timbuk Tangga: timbun tangga, dalam arti bentuk penghargaan atas kerjasama dalam acara perkawinan, diberikan dalam bentuk sebuah piring yang diisi Tiwah: ritual kematian untuk mengantar arwah yang telah meninggal ke Lewu Tataw Turus:tonggak Tutup uwan: tutup uban, berupa kain hitam Utus randah: golongan rendah Uwei: rotan Rabayang: sejenis trisula
SURAT PERJANJIAN PERKAWINAN MENURUT ADAT DAYAK NGAJU, KALIMANTAN TENGAH I. Pada hari………….Tanggal…………….Bulan……………..Tahun……... kami yang bertanda tangan di bawah ini masing-masing: 1. Nama 2. TempatTanggalLahir 3. Alamat
: ……………………Bin…………......…........... : …………………………………….....….......... : Jl. ………Kelurahan…..……Kecamatan….….
Selanjutnya dalam hal ini disebut PIHAK PERTAMA (I) 1. Nama 2. TempatTanggalLahir 3. Alamat
: ……………………Bin………………..................... : ………………………………………....................... : Jl………Kelurahan.............Kecamatan.....................
Selanjutnya dalam hal ini disebut PIHAK KEDUA (II) II. Bahwa kami Pihak Pertama dan Pihak Kedua atas mufakat/kehendak bersama dan persetujuan orang tua kedua belah pihak, melangsungkan pernikahan menurut Tata Gereja Kristen Protestan dan tercatat pada Kantor Catatan Sipil…………….. serta memenuhi ketentuan hukum adat Dayak Ngaju Kalimantan Tengah: Jalan hadat yang dipenuhi oleh PIHAK PERTAMA (I) kepada KEDUA (II) sebagai berikut: 1.
PALAKU
PIHAK
: 5 (lima) Pikul Garantung diganti dengan …………………… 2. SAPUT : Rp. ........................................ 3. PAKAIAN : 1 stel pakaian lengkap 4. GARANTUNG KULUK PELEK : 1 (satu) Buah Garantung 5. BULAU SINGAH PELEK : 1 (satu) emas 6. LAMIANG TURUS PELEK : 1 (satu) Pucuk Lilis Lamiang 7. SINJANG ENTANG : 1 (satu) lembar Kain Bahalai 8. LAPIK LUANG : 1 (satu) lembar Kain Bahalai 9. DUIT RINGGIT LAPIK RUJI : 1 (satu) Buah Ringgit Duit Perak 10. ADAS IJE BATA TUTUP UWAN : 2 (dua) meter Kain Hitam 11. PINGGAN PANANAN PAHANJEAN KUMAN : 1 (satu) PasangPiringMangkok 12. BULAU NGANDUNG (Panginan Jandau) : Ditanggung Bersama (kesepakatan) 13. RAPIK TUAK : Secukupnya 14. TIMBUN TANGGA : Ditanggung Bersama 15. JANGKUT AMAK (Perlengkapan Tempat Tidur) : KesepakatanBersama 16. BATU KAJA : Diserahkan pada waktu Pakaja Manantu
17. TURUS KAWIN
oleh orang tua pihak pertama : Ditanggung Bersama
III. PERJANJIAN KAWIN 1. Saya, Nama…………………, Pihak Pertama telah mengambil Perempuan bernama………………….…, (PihakKedua) untuk menjadi isteri saya, saya berjanji untuk mencintai dia dan menolong, memelihara kerukunan rumah tangga dalam suka maupun duka serta tidak menceraikan dia sampai akhir hidup/hayat. 2. Saya, Nama…………………, Pihak Kedua telah mengambil laki-laki bernama…………………….., (PihakPertama) untuk menjadi suami saya, saya berjanji untuk mencintai dia dan menolong, memelihara kerukunan rumah tangga dalam suka maupun duka serta tidak menceraikan dia sampai akhir hidup/hayat. 3. Harta benda yang diperoleh selama berumah tangga menjadi hak bersama. Apabila salah satu dari kami berdua meninggal dunia, maka pengaturan harta benda tersebut kami sepakati dan ditetapkan sebagai berikut: a. Jika kami mempunyai anak, maka seluruh harta benda yang diperoleh selama berumah tangga menjadi hak milik yang masih hidup dan hak milik anak-anak kami. b. Jika kami tidak mempuyai anak, maka seluruh harta benda yang diperoleh selama berumah tangga dibagi dua, sama banyaknya, sebagian menjadi hak milik yang masih hidup dan sebagian lagi diserahkan kepada ahli waris, orang tua yang meninggal. 4. Apabila dikemudian hari terjadi permasalahan dalam rumah tangga kami, dan kami tidak mampu menyelesaikan sendiri, kami bersepakat diselesaikan melalui jalur kekeluargaan, dan apabila masih belum dapat penyelesaian maka kami sepakat menyerahkan penyelesaian permasalahan melalui Lembaga Adat Dayak (Damang). 5. Apabila terpaksa terjadi perceraian maka: a. Pihak yang bersalah menyebabkan perceraian dikenakan sanksi Adat dengan membayar kepada Pihak yang tidak bersalah sebesar……………… atau dengan Emas Murni………..gram. b. Palaku (Mas Kawin) tetap menjadi hak Pihak Kedua (isteri) c. Harta benda yang diperoleh selama berumah tangga (barang rupa tangan) menjadi hak anak-anak dan hak yang tidak bersalah. Demikian Surat Perjanjian Kawin menurut Adat Dayak Ngaju Kalimantan Tengah ini dibuat dan ditandatangani bersama di atas materai, dihadapan Orang Tua/ahli waris, saksi-saksi dari kedua belah pihak, dikuatkan oleh Damang Kepala Adat Palangka Raya. Palangka Raya,………………………
KAMI YANG BERJANJI Pihak Kedua (II)
Pihak Pertama (I)
Materai Rp. 6.000,-
(………………….........)
(……………………...)
ORANG TUA
Orang Tua Pihak II
Orang Tua Pihak I
(………………………)
(……………………….)
SAKSI-SAKSI
PihakKedua
PihakPertama
1………………………………..
1………………………..
2……………………………….
2………………………..
YANG MENGUKUHKAN: MANTIR ADAT KELURAHAN……. …………
------------------------------------
YANG MENGUKUHKAN/DIKUATKAN OLEH:
DAMANG KEPALA ADAT WILAYAH .....................................
.....................................................................
PERATURAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN TENGAH NOMOR 16 TAHUN 2008, TANGGAL 18 DESEMBER 2008 BAGAN KELEMBAGAAN ADAT DAYAK DAYAK DI KALIMANTAN TENGAH
MAJELIS ADAT DAYAK NASIONAL
DEWAN ADAT DAYAK Provinsi Kalimantan Tengah
DEWAN ADAT DAYAK Kabupaten/Kota
DEWAN ADAT DAYAK Kecamatan
DEWAN ADAT DAYAK Desa/Kelurahan
Kedamangan dan Kerapatan Mantir Perdamaian Adat Kecamatan
Kerapatan Mantir Perdamaian Adat Desa/Kelurahan
PERATURAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN TENGAH NOMOR 16 TAHUN 2008, TANGGAL 18 DESEMBER 2008 BAGAN KELEMBAGAAN ADAT DAYAK DAYAK DI KALIMANTAN TENGAH
MAJELIS ADAT DAYAK NASIONAL (MADN)
FOTO PENELITIAN
DEWAN ADAT DAYAK (DAD) Povinsi Kalimantan Tengah
DEWAN ADAT DAYAK (DAD) Kabupaten/Kota
DEWAN ADAT DAYAK (DAD) Kecamatan
Kedamangan dan Kerapatan Mantir Perdamaian Adat Kecamatan
DEWAN ADAT DAYAK (DAD) Desa/Kelurahan
Kerapatan Mantir Perdamaian Adat Desa/Kelurahan
Peneliti bersama keluarga Mantir Adat Kereng Bangkirai
Penyerahan barang hadat oleh pihak laki-laki kepada pihak perempuan
Sangku yang berisi barang hadat diangkat seraya mengucapkan doa