GLOBALISASI EKONOMI DAN INTERNASIONAL BISNIS
Pos M. Hutabarat, PhD Jakarta, 22 Januari 2010 Pusdiklat Departemen Perindustrian
Tantangan yang dihadapi Indonesia TREND GLOBALISASI Globalisasi Ekonomi Globalisasi Nilai-nilai Universal
TREND DE-SENTRALISASI
Pos M. Hutabarat PhD
TREND GLOBALISASI GLOBALISASI EKONOMI Globalisasi Produksi Globalisasi Pemasaran
Globalization: international flow of ideas and knowledge, the sharing of culture, global civil society and global environment movement (Stiglitz, 2006)
GLOBALISASI NILAI-NILAI UNIVERSAL Kesadaran Hukum/HAM Perlindungan Konsumen Lingkungan Hidup Pos M. Hutabarat PhD
GLOBALISASI EKONOMI GLOBALISASI PRODUKSI Semua negara dapat menjadi lokasi produksi komponen Penentuan lokasi tergantung efisiensi
GLOBALISASI PEMASARAN Semua negara dapat menjadi tempat pemasaran barang/jasa produk global Harga produk ditentukan oleh sekmen pasar
Pos M. Hutabarat PhD
GLOBALISASI EKONOMI SHALLOW GLOBALISASI Integrasi ekonomi melalui peningkatan pergerakan barang, tenaga kerja dan finansial
DEEP GLOBALISASI Integrasi ekonomi melalui peningkatan Investasi Asing Langsung (FDI) dan peningkatan perananan MNC
Pos M. Hutabarat PhD
FAKTOR YANG MENDORONG GLOBALISASI EKONOMI Perkembangan teknologi yang pesat (mendorong
pergerakan barang, mendorong transfer produksi keluar negeri, meningkatkan price elasticity)
Kebijakan Pemerintah dalam kerjasama internasional (multilateral (WTO), regional (UE, NAFTA, AFTA), bilateral FTA Singapore-USA)
Liberalisasi sektor financial Liberalisasi Perjalanan Penduduk (turis, bisnis, imigran) Pos M. Hutabarat PhD
PerkembanganTeknologi 1.Perhubungan/transportasi (udara, laut, darat)
2.Komunikasi
(telephone, fax, internet)
3.Penyimpanan
(pergudangan, cold store,
dsb)
Pos M. Hutabarat PhD
Lama Perjalanan Laut
Udara 10 hari
Diesel via Suez,
Diesel, via Cape, 15
3,5 jam, concorde
hari 7 jam, jet
Mesin uap, via Suez,
28 hari 12 jam, propeller
Mesin uap, via Cape, Berlayar via Cape,
43 hari
164 hari 80 jam, first flight
Singapura
London Pos M. Hutabarat PhD
New York
Perkembangan Teknologi Perhubungan
Pos M. Hutabarat PhD
Perkembangan Teknologi Perhubungan
Pos M. Hutabarat PhD
Perkembangan Teknologi Perhubungan
Pos M. Hutabarat PhD
Perkembangan Teknologi Komunikasi
Pos M. Hutabarat PhD
Pariwisata
Pos M. Hutabarat PhD
Pariwisata
Pos M. Hutabarat PhD
Teknologi dan Globalisasi Tahapan Periode Pendorong Dinamis Globalisasi Tahun
Lembaga Pendorong
G 1.0
1500
Tenaga angin/kompas
Negara
G 1.1
1770
Penemuan tenaga uap
Negara
G 2.0
1880
Penemuan otomotif
MNC
G 2.1
1930
Penemuan Pesawat terbang
MNC
G 3.0
1950
Penemuan komputer
Person
G 3.1
1995
Penemuan serat optik
Person
Pos M. Hutabarat PhD
Biaya Semakin murah harga
•Biaya transportasi menurun •Harga barang berteknologi menurun •Waktu tempuh menurun
P1 P2
T1
T2
waktu Pos M. Hutabarat PhD
Ekonomi dan Teknologi Perkembangan Ekonomi Efisiensi
Research
Teknologi Inovasi
Harga murah
Pasar luas
Globalisasi Pos M. Hutabarat PhD
Globalisasi Ekonomi New York
London Rotterdam
Frankfurt
Financial Trade People
Tokyo Hong Kong
Singapore Pos M. Hutabarat PhD
Data Ekonomi Global (2007) Nilai (US$ Trilyun) 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
GDP Dunia Perdagangan Internasional Investasi FDI Transaksi Valuta Asing Nilai Kapitalisasi Saham Transaksi Saham Turis (juta orang) Pos M. Hutabarat PhD
42 17 2 248 36 480 910
Krisis Ekonomi Global (1) (Akibat di USA)
.
1 Awal
Tahun 2003-2005 suku bunga USA diturunkan, penyaluran kredit meningkat (termasuk subprime mortgage), inflasi naik, suku bunga dinaikkan (2006-2007), gagal bayar kredit.
2. Akibat (AS):Lembaga kreditor bangkrut (Fannie Mae dan Freddy Mac), asuransi bangkrut, bank pendukung kekurangan liquiditas, pemilik modal menarik uang (dari bank dan dari saham sektor keuangan), spekulasi komoditi (terutama energi), harga minyak dan produk pertanian naik (jagung, kedele, CPO) Ekonomi kontraksi Harga komoditi turun (spekulasi ada batasnya) Pos M. Hutabarat PhD
Krisis Ekonomi Global (2) (Akibat di luar USA) 1.
2. 3. 4.
Diluar AS : (a) Pembeli obligasi/surat utang AS rugi (b) Fund manager menarik uang dan jual saham untuk menutupi kerugian di AS Bank kekurangan liquiditas dan pembelian US$ besarbesaran, nilai tukar domestik melemah (kecuali Jepang) (c) Order impor barang dari AS menurun Harga komoditi (terutama sumber daya alam dan pertanian seperti CPO, karet, kopi, coklat, kapas) turun Produksi turun, ekonomi melambat (beberapa negara sudah kontraksi) Akibat di Indonesia ekonomi melambat dan mungkin kontraksi
Pos M. Hutabarat PhD
Dampak Krisis Ekonomi Global (terhadap Indonesia) 1.
Jangka Pendek (1-3 bulan) (a) Pasar saham dan valuta asing (harga saham turun, Rupiah melemah mencapai Rp 12000/US$) (b) Perbankan (krisis liquiditas, suku bunga naik)
2.
Jangka Menengah (3-12 bulan) (a) Pasar ekspor (pesanan menurun, TPT, Sepatu, Electronic,
spareparts otomotive) dan harga komoditi turun (CPO, karet, kopi)
(b) Produksi dalam negeri turun (keuntungan perusahaan turun) (c) Pengangguran bertambah (efek sosial) (d) Penerimaan Pajak berkurang (efek APBN)
3.
Jangka Panjang (12-36 bulan)
Perbandingan Krisis Ekonomi 1998 dan 2008
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8.
1998 Akar krisis Dalam negeri GDP growth -13,7% Inflasi 70% Nilai Tukar (Rp/$) 12 -17000 Cadangan devisa $22 milyar Nilai Ekspor $60 milyar Impor beras (juta ton) 2,5 Pengalaman Tidak ada
2008 USA 5.5% 11% 10 -12000 $61 milyar $124 milyar 0,4 Ada
Perdagangan Dunia
Sumber: WTO
Tahun 1900 1950 1970 1980 1990 2000 2004 2005 2006 2007 Pos M. Hutabarat PhD
(barang) Nilai (US$B) 105 290 1 500 2 030 3 480 6 340 9 123 10 430 12 060 13 950
Negara Pengekspor Terbesar Dunia (tahun 2007)
Sumber: WTO
Negara
Nilai Ekspor (US$ B)
1. Germany 2. China 3. USA 4. Japan 5. France 6. Netherlands 7. Italy 8. UK 9. Belgium 19. Malaysia 25. Thailand 31. Indonesia
1 326 1 218 1 163 713 553 551 492 436 431 176 153 118
Pos M. Hutabarat PhD
Share (%) 9,5 8,7 8,3 5,1 4,0 4,0 3,5 3,1 3,1 1,3 1,1 0,8
Perkembangan Pangsa Perdagangan Dunia (exports) Negara
1953
1973
1993
2003
2007
USA
18.8
12.3
12.6
9.8
8.5
Germany
7.3
11.6
10.3
10.2
9.7
Italy
9.0
5.1
4.6
4.1
3.6
UK
1.8
3.8
4.9
4.1
3.2
Japan
1.5
6.4
9.9
6.4
5.2
Argentina
1.3
0.6
0.4
0.4
0.4
Mexico
0.7
0.4
1.4
2.2
2.0
India
1.3
0.5
0.6
0.8
1.2
China
1.2
1.0
2.5
5.9
8.9
Indonesia
0.7
0.9
1.0
0.9
0.8
Perkembangan Pangsa Perdagangan Dunia (imports) Negara
1953
1973
1993
2003
2007
USA
13.9
12.3
15.9
16.9
14.5
Germany
4.5
9.2
9.0
7.9
7.6
Italy
2.8
4.7
3.9
3.9
3.6
11.0
6.5
5.5
5.2
4.4
Japan
2.8
6.5
6.4
5.0
4.4
Argentina
0.9
0.4
0.4
0.2
0.3
Mexico
0.9
0.6
1.8
2.3
2.1
India
1.4
0.5
0.6
0.9
1.6
China
1.6
0.9
2.7
5.4
6.8
Indonesia
0.5
0.5
0.7
0.6
0.7
UK
SEGITIGAPERDAGANGAN DUNIA (sekarang)
E Europe
Canada USA
EU
S America
Africa Middle East S Asia
China JAPAN Asean Anzerta Pos M. Hutabarat PhD
Korea
SEGITIGAPERDAGANGAN DUNIA (kedepan)
NAFTA
Greater EU
Latin America
Africa South Asia EAST ASIA ANZERTA Pos M. Hutabarat PhD
DAMPAK GLOBALISASI EKONOMI Meningkatnya kompetisi (antar negara, antar perusahaan)
Meningkatnya spesialisasi produksi (sesuai dengan keunggulan komparatif)
Meningkatnya volume perdagangan intra industri Meningkatnya upah buruh di negara berkembang dan menurun di negara maju
Pos M. Hutabarat PhD
NEGARA PENGEKSPOR DAN PENGIMPOR TERBESAR DUNIA (2007) (Textiles)
Negara Pengekspor 1. UE 2. China 3. Hong Kong 4. USA 5. Korea 6. Taiwan 7. India 8. Turkey 9. Pakistan 10. Japan 12. Indonesia
Share (%) 33.8 23.4 5.6 5.2 4.3 4.1 3.9 3.7 3.1 3.0 1.6
Negara Pengimpor 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10.
UE USA China Hong Kong Japan Turkey Mexico Vietnam Canada Russia
Pos M. Hutabarat PhD
Share (%) 35.3 10.4 6.9 5.6 2.6 2.5 2.3 2.0 1.9 1.9
NEGARA PENGEKSPOR DAN PENGIMPOR TERBESAR DUNIA (2007) (Clothing)
Negara Pengekspor
Share Negara Pengimpor (%)
Share (%)
1. China 2. EU 3. Hong Kong 4. Turkey 5. Bangladesh 6. India 7. Vietnam 8. Indonesia 9. Mexico 10. USA
33.3 29.8 8.3 4.0 2.9 2.8 2.1 1.7 1.5 1.2
46.9 24.6 6.9 5.5 4.2 2.2 1.5 1.4 1.2 1.1
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10.
UE USA Japan Hong Kong Russia Canada Swiss UEA Korea Australia
Pos M. Hutabarat PhD
NEGARA PENGEKSPOR DAN PENGIMPOR TERBESAR DUNIA (2007) (office machine and telecom equipment)
Negara Pengekspor
Share Negara Pengimpor (%)
Share (%)
1. UE 2. China 3. Hong Kong 4. USA 5. Singapore 6. Japan 7. Korea 8. Malaysia 9. Taiwan 10. Mexico 16. Indonesia
26.0 22.9 8.9 8.8 7.8 6.8 6.1 4.5 4.3 3.5 0.5
34.0 17.3 14.9 9.3 5.7 4.6 3.2 3.0 2.9 2.7
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10.
UE USA China Hong Kong Singapore Japan Malaysia Korea Mexico Taiwan
Pos M. Hutabarat PhD
Investasi Dunia (outflow)
60 50 40 1988-90 2003-2005
30 20 10 0 Er
As
Jp
Asia Ats
Pos M. Hutabarat PhD
Af
Investasi Dunia (inflow)
50 45 40 35 30 25 20 15 10 5 0
1988-90 2003-2005
Er
As
Jp
Asia Ats
Pos M. Hutabarat PhD
Af
Multinational Companies 2007 (US$ millyar) Perusahaan Terbesar
Penjualan
Assets
1.
Wall-Mart (USA)
378,7
161,5
2.
Exxon-Mobil (USA)
372,8
242,0
3.
Royal Dutch/Shell (Netherlands)
355,7
269,4
4.
BP (UK)
291,4
236,0
5.
Toyota Motor (Japan)
230,2
326,0
6.
Chevron (USA)
210,7
148,7
7.
ING Group (Netherlands)
201,5
1918,9
8.
Total (France)
187,2
166,0
9.
General Motor (USA)
182,3
148,8
178,5
177,7
10. Conoco Phillips (USA)
Pos M. Hutabarat PhD
Multinational Companies Merek Terbesar (nilai) 1. Coca cola (USA) 2. Microsoft (USA) 3. IBM (USA) 4. General Electric (USA) 5. Intel (USA) 6. Nokia (Finland) 7. Disney (USA) 8. McDonalds (USA) 9. Marlboro (USA) 10. Mercedes (Germany) Pos M. Hutabarat PhD
100 TNC Terbesar didunia Asset: (US$ milyar)
Asal Negara:
Total
US$ 8 852
Eropa
53
Luar Negeri
US$ 4 728
USA
25
%
53,4%
Japan
10
Sales (US$ milyar)
LDC
5
Total
US$ 6 102
Luar Negeri
US$ 3 407
(China, Hkg, Malaysia, Korea, Sin)
%
55,8%
Terbesar:
Tenaga Kerja (juta)
1. General Electric
Total
2. Vodafone
Luar Negeri %
14 850 7 379 49,7%
3. Ford Motor Pos M. Hutabarat PhD
100 TNC Terbesar di LDC Asset: (US$ milyar)
Asal Negara:
Terbesar:
Total
US$ 1 073 HongKong
25
1. Hutchison (Hkg)
Luar Negeri
US$
16
2. Petronas (Maly)
%
31,4%
Singapore
13
3. Singtel (Sin)
Sales (US$ milyar)
China
10
4. Samsung (Kor)
Total
US$ 738
S Afrika
10
5. CITIC (China)
Luar Negeri
US$ 323
Meksiko
8
%
43,8%
Malaysia
6
Tenaga Kerja (juta)
Korea
5
Total
3 364
Brazil
3
Luar Negeri
1 109
%
33,0%
336 Taiwan
Pos M. Hutabarat PhD
Merk terkenal di ASEAN Merek Terbesar (nilai) 1. San Miguel
1. Coca cola (USA)
2. Kijang
2. Microsoft (USA)
3. Extra Joss
3. IBM (USA)
4. Bread Talk
4. General Electric (USA) 5. Intel (USA) 6. Nokia (Finland) 7. Disney (USA) 8. McDonalds (USA) 9. Marlboro (USA) 10. Mercedes (Germany) Pos M. Hutabarat PhD
Jumlah Turis, 2007 Negara
Turis
Penduduk
Turis/100 pdk
• Perancis
79,1
60
132
• Spanyol
58,5
40
146
• USA
51,1
295
17
• China
49,6
1290
4
• Italy
41.1
60
68
• UK
30,1
60
50
• Germany
23,6
85
27
• Mexico
21,4
110
19
• Austria
20,3
8
253
• Rusia
20,2
140
14
World
820 6620 Pos M. Hutabarat PhD
8
Penerimaan dari Turis, 2004 Negara
Turis
US$
$/Turis
•
USA
46,1
74,5
1 616
•
Spanyol
53,6
45,2
1 185
•
Perancis
75,1
40,8
543
•
Italy
37,1
35,7
962
•
Germany
20.1
27.7
1 378
•
UK
27,7
27.3
985
•
China
41,8
25,7
614
•
Turkey
17,0
15,9
935
•
Austria
19,4
15,4
794
•
Australia
16,6
13,0
783
760
430
566
World
Pos M. Hutabarat PhD
INDONESIA MENUJU GLOBALISASI PERDAGANGAN DUNIA MULTILATERAL IMF Bank Dunia WTO
REGIONAL ASEAN 2003 APEC 2020 ASEM
BILATERAL FTA bilateral (Jepang) Lintas Batas (Malaysia, Philipina, Thailand, PNG, Timor Leste)
Pos M. Hutabarat PhD
Institusi Global (unholy-tinity) Privatisasi dan mengurangi peranan pemerintah
Liberalisasi sektor finansial
World Bank
Development
IMF
WTO
Monetary
Liberalisasi sektor perdagangan barang dan jasa
Trade Pos M. Hutabarat PhD
WorldBank
Pos M. Hutabarat PhD
World Bank (1) 1. Berdiri tahun 1944 setelah kesepakatan Bretton Woods Conference, New Hampshire, 1944 (WB, IMF and ITO) 2. Anggota 184 negara 3. 24 member boards (5 ditunjuk mewakili pemegang saham terbesar dan19 dipilih) 4. Tahun2006, total penyaluran pinjaman US$ 590 M 5. Direktur biasanya dari Amerika Serikat 6. Sumber dana : Kontribusi anggota (kira2 US$ 100 M), pembayaran kembali pinjaman, dan pinjaman dari pasar uang internasional Pos M. Hutabarat PhD
World Bank (2) Capital share (equal voting power): USA
: 13.91%
Japan
: 10.92
Germany
: 7.02
UK
: 5.00
France
: 4.34
Indonesia : 0.90 Pos M. Hutabarat PhD
IMF
(International Monetary Funds)
Pos M. Hutabarat PhD
IMF (1) 1. Berdiri tahun 1945 setelah Bretton Woods Conference, New Hampshire, 1944 (WB, IMF and ITO) 2. Anggota 184 negara (2004) 3. 184 Board of Governors 4. 24 Interim committee (chosen from board of governors) 5. Managing director (usually from Europe) 6. 11executive directors (represent most members) 7. 2700 staffs
Pos M. Hutabarat PhD
IMF (2) IMF’s Quotas (in SDR in 2006) is equal to voting power USA
: 17.14%
Japan
: 6.14
Germany
: 6.00
UK
: 4.95
France
: 4.95
China
: 3.73
Italy
: 3.73
Indonesia
: 0.96
Pos M. Hutabarat PhD
WTO
(World Trade Organization)
Pos M. Hutabarat PhD
World Trade Organization (WTO) 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
Berdiri tahun 1995 (sebagai kelanjutan dari GATT 1947) Anggota 150 negara (2007) Keputusan terakhir pada Ministerial Conference (setiap 2 tahun) Pelaksanaan sehari-hari dijalankan Sekretaris Jenderal Pengawasan dilakukan oleh General Council (Duta Besar) Penerimaan anggota baru harus disetujui oleh semua anggota Kantor berkedudukan di Geneva, Swiss Pos M. Hutabarat PhD
TUJUAN WTO 1. 2. 3. 4.
Meningkatkan produksi dan perdagangan dunia Meningkatkan pendapatan dan standard of living Menjaga full employment Penggunaan world’s resources yang optimal (a) pembangunan yang berkelanjutan serta melindungi dan menjaga lingkungan hidup (b) menjaga agar negara sedang berkembang dapat memperoleh pembagian yang lebih baik dalam pertumbuhan perdagangan dunia
Pos M. Hutabarat PhD
PRINSIP UTAMA WTO 1. 2. 3. 4. 5.
Perlindungan industri dalam negeri hanya melalui tarif bea masuk Tarif harus diturunkan dan diikat sehingga tidak dapat dinaikkan kembali Prinsip Most Favored Nation Prinsip National Treatment Mekanisme Penyelesaian Sengketa Pos M. Hutabarat PhD
BIDANG-BIDANG NEGOSIASI WTO 1. 2. 3. 4.
Barang Manufaktur Pertanian Jasa Rules
5.
Isu baru (Trade facilitation, Investment, Competition Policy, and Government Procurement)
Pos M. Hutabarat PhD
ORGANISASI WTO Ministerial Conference
General Council
Council for Trade in Goods
Council for Trade in Services
Pos M. Hutabarat PhD
Council for TRIPs
MINISTERIAL CONFERENCE 1. 2. 3. 4. 5. 6.
Singapura, 1997 (baik) Geneva, 1998 (baik) Seattle, 1999 (rusuh, gagal) Doha, 2001 (baik) Cancun, 2003 (gagal) Hong Kong, 2005 (baik)
Pos M. Hutabarat PhD
PUTARAN PERUNDINGAN WTO 1. Uruguay Round (1986 – 1994) Dimulai dalam pertemuan Menteri-Menteri Perdagangan di Punta del Esta Uruguay, September 1986
2. Doha Round (2001 – 2009?) Dimulai dalam pertemuan Menteri-Menteri Perdagangan di Doha, Qatar, November 2001
Pos M. Hutabarat PhD
HASIL-HASIL URUGUAY ROUND 1.
Penurunan Tarif (a) Negara maju memotong sepertiga besaran tarif (b) Negara berkembang menurunkan menjadi maksimal 40% (Indonesia rata-rata 37% bound rate, tetapi actual rate hanya 16.4%)
2.
Menghilangkan Hambatan Non Tarif/Konversi ke Tarif yaitu menghilangkan kuota, monopoli, dan hambatan lainnya (Indonesia menghilangkan kuota dan monopoli Bulog dalam impor beras, serta peraturan impor susu 1 : 1,6)
3.
Mengikat tarif Semua pos tarif diikat, kecuali negara berkembang diperkenankan tidak mengikat maksimum 5% dari pos tarif
4.
Menghapuskan Quota Textile dan Apparel tahun 2005 (MFA) Pos M. Hutabarat PhD
HASIL-HASIL URUGUAY ROUND (rata-rata tarif produk manufaktur, di negara maju)
Jenis industri
Pre UR
Post UR
Semua Fish and fish products Wood, pulp, paper, furniture Textile, clothing Leather, rubber, footwear Metals Chemicals, photograph Transport equipment Electrical Mineral and precious stone
6.2% 6.1 3.5 15.5 8.9 3.7 6.7 7.5 6.6 2.3
3.7% 4.5 1.1 12.1 7.3 1.4 3.7 5.8 3.5 1.1
Pos M. Hutabarat PhD
HASIL-HASIL URUGUAY ROUND (rata-rata tarif produk manufaktur)
Negara Maju Negara Berkembang (Indonesia tahun
1995 2005
Pos M. Hutabarat PhD
Pre UR
Post UR
6.2% 20.5%
3.7% 14.4% 16.4% 7.8%
DOHA ROUND 1. Penurunan Tarif (a) General (Swiss formula, dengan nilai coefficient lebih besar untuk negara berkembang) (b) Sectoral liberalization
2. Konversi non-advalorem to advalorem 3. Menghilangkan non-tariff barriers (NTB) 4. Mengikat seluruh pos tarif 5. Flexibilitas untuk negara berkembang (waktu dan coeffisient) Pos M. Hutabarat PhD
DOHA ROUND
(sectoral liberalization)
Bicycles Chemicals Electronics/electrical equipment Footwear Fish Forest products Gems and jewelery Pharmaceuticals and medical equipments Raw material and sporting goods Textiles and apparels Auto and auto parts
Pos M. Hutabarat PhD
PERKEMBANGANPER DAGANGAN DAN EKONOMI DUNIA (sebelum dan sesudah WTO)
Tahun 1985 – 1994 1995 – 2004
GDP (%) (%)
2,64 2,58
Pos M. Hutabarat PhD
Perdagangan 7,15 6,53
KOMPOSISI GDP
Agriculture
GDP
Industry
Services
Pos M. Hutabarat PhD
PDB Menurut Sektor (2007)
Sektor
Rp. Trilyun
1. Pertanian
547,2
2. Pertambangan dan penggalian
440,8
3. Manufaktur
1 068,8
4. Listrik, gas dan air
34,7
5. Konstruksi
305,3
6. Perdagangan, hotel dan restoran
590,8
7. Pehubungan dan komunikasi
265,2
8. Keuangan
305,2
9. Jasa-jasa
399,2
Produk Domestik Bruto
3 957,4 Pos M. Hutabarat, PhD
PDB Menurut Pengeluaran (2007)
Jenis Pengeluaran
Rp. Trilyun
1. Pengeluaran Konsumsi 2. Pengeluaran Pemerintah 3. Pembentukan modal tetap 4. Perubahan Stock 5. Ekspor barang dan jasa 6. Impor Barang dan jasa Produk Domestik Bruto 7. Pedapatan bersih luar negeri Produk Nasional Bruto 8. Pajak tak langsung 9. Depresiasi Pendapatan Nasional
2 511,3 329,7 983,8 170,0 1 161,9 1 002,5 3 957,4 - 156,5 3 800,8 -112,1 - 197,8 3 490,7
Pos M. Hutabarat, PhD
INDUSTRIALIZATIONPROCESS
Export promotion
High growth
Industrialization
Trade policies Import substitution
Pos M. Hutabarat PhD
Perdagangandan ekonomi Perdagangan
Ekspor
Devisa
Impor
EKONOMI
TEKNOLOGI Kapasitas produksi
Modal tetap
INDUSTRI Pos M. Hutabarat PhD
Mesin dan kapital
Perdagangandan ekonomi Perdagangan
Ekspor
Devisa
Impor
EKONOMI
TEKNOLOGI Kapasitas produksi
Modal tetap
Mesin dan kapital
FDI INDUSTRI Pos M. Hutabarat PhD
DAMPAKGLOBALISASI EKONOMI Meningkatnya kompetisi (antar negara, antar perusahaan)
Meningkatnya spesialisasi produksi (sesuai dengan keunggulan komparatif)
Meningkatnya volume perdagangan intra industri Meningkatnya upah buruh di negara berkembang dan menurun di negara maju
Pos M. Hutabarat PhD
Globalisasi (pro) 1. Perluasan Pasar melalui spesialisasi produk 2. Aliran dana murah yang dapat menurunkan biaya produksi 3. Aliran teknologi dan skills yang dapat mendorong inovasi dan efisiensi produksi 4. Peningkatan kesempatan kerja 5. Perkembangan ekonomi
Pos M. Hutabarat PhD
Globalisasi (kontra) 1. Globalisasi hanya menguntungkan negara maju, sedangkan negara berkembang dirugikan 2. Globalisasi menguras sumber daya alam di negara berkembang 3. Jumlah kemiskinan di negara berkembang tidak berkurang (kurang dari US$ 2/hari) 4. Arus balik dana dari negara berkembang ke negara maju melebihi arus masuk 5. Brain drain, di negara berkembang Pos M. Hutabarat PhD
STRATEGIA NTISIPASI GLOBALISASI 1. Mengkaji Ulang Core Competence Indonesia (industrialisasi yang berdasarkan sumber daya alam untuk meningkatkan nilai tambah di dalam negeri, serta information technology products dan bio technology)
2. Memperbaiki Infrastruktur (prasarana dan administratif) 3. Mempercepat Penyelesaian PP melengkapi Undang-Undang Investasi (tanpa investasi baru sulit meningkatkan kapasitas produksi)
4. Memperluas akses terhadap sumber finansial 5. Megembangkan UKM (untuk menjadi supporting industry) Pos M. Hutabarat PhD
MENDORONG KEUNGGULAN KOMPETITIF INDONESIA Firm Strategy, Structure and Rivalry
Demand Condition
Factors Condition
Related and Supporting Industries Pos M. Hutabarat PhD
PEMBENTUKAN NILAI TAMBAH (dari pertanian ke industri)
Mesin giling
Promosi, restaurant
pengeringan
Biji kopi
Roasted
Bubuk
US$ 600/ton
US$ 1200/ton
US$ 2500/ton
Pos M. Hutabarat PhD
Starbuck US$ 2,5/gelas
PEMBENTUKAN NILAI TAMBAH (dari pertanian ke industri)
campuran bumbu
mesin giling pengemasan
pengeringan
kacang polong Rp 6000/kg
kacang kering
Kacang pedas
Rp 22000/kg
Rp 36000/kg
Pos M. Hutabarat PhD
Peanut butter Rp 52000/kg
PEMBENTUKAN NILAI TAMBAH (dari pertambangan ke industri)
teknologi proses
teknologi produk
transportasi
Biji besi
Biji besi
Baja lembaran
US$ 20/ton
US$ 50/ton
US$ 700/ton
Pos M. Hutabarat PhD
Mesin diesel US$ 5400/ton
TARIF ESKALASI (di negara maju)
Jenis industri 1. Coffee raw roasted extracts 2. Cocoa beans powder Chocolate 3. Hides & Skin raw materials leather articles
USA
EU
JAPAN
0.0 0.0 0.0
0.0 7.4 9.0
0.0 7.5 14.1
0.0 4.0 17.0
0.0 8.0 10.0
0.0 12.9 26.4
0.0 3.0 9.4
0.0 3.4 4.2
0.0 4.1 9.6
Pos M. Hutabarat PhD
ASEAN Dalam EASTASIA EAST ASIA
CHINA
INDIA
JAPAN ASEAN KOREA
AUSTRALIA
OCEANIA Pos M. Hutabarat PhD
Association of South East Asia Nations (ASEAN)
Pos M. Hutabarat PhD
Association of South East Asia Nations (ASEAN)
Berdiri tahun 1967 (deklarasi Bangkok) AFTA (Asean Free Trade Area) mulai 1994 sesuai hasil KTT ASEAN IV di Singapura 1992 AFTA diikuti oleh 10 negara Negara pendiri atau founding fathers (Brunai, Indonesia, Malaysia, Philipina, Singapura, Thailand) Anggota baru Vietnam (1995); Laos dan Myanmar (1996); Kambodya (1997)
Pos M. Hutabarat PhD
Association of South East Asia Nations (ASEAN, 2008) Country Indonesia Philippines Vietnam Thailand Myanmar Malaysia Cambodia Lao PDR Singapore Brunei Darussalam
Population (million) 234.6 91.0 85.2 65.0 55.0 24.8 13.7 6.5 4.5 0.4
GDP/Cap (US$) 1700 1400 750 2860 270 4620 430 460 28200 15800
Pos M. Hutabarat, PhD
Export (US$M) 118.4 43.4 49.9 143.1 2.9 169.9 4.3 3.6 317.6 6.7
ASEAN Free Trade Area (AFTA) Menurunkan tarif bea masuk secara bertahap sejak tahun 1994. Target I : Seluruh pos tarif akan menjadi 0-5% tahun 2003 (kecuali produk sensitif termasuk highly sensitif seperti beras, gula; dan produk tertentu yang tidak diikutkan seperti amunisi, senjata, dsb) Target II : Seluruh pos tarif akan menjadi 0% tahun 2010 (kecuali produk highly sensitif dan produk tertentu yang tidak diikutkan) Pada tahun 2005, lebih dari 98% pos tarif mengikuti 0-5% tarif diantaranya 60% pos tarif sudah mengikuti 0% Pos M. Hutabarat PhD
ASEAN Free Trade Area (AFTA)
Total Trade
1994
Extra ASEAN (US$ Billion) Intra ASEAN (US$ Billion) Share (%)
2003 514.0 105.5 20.5
Sumber: ASEAN Secretariat Pos M. Hutabarat PhD
2004
789.6 985.5 174.2 221.7 22.0 22.5
BALI CONCORD II (2003)
Mempercepat intergrasi ekonomi ASEAN melalui 11 sektor prioritas: Automotif dan Wood bases (Indonesia) Rubber dan TPT (Malaysia) Electronics (Philipina) Health care dan E-comerce (Singapura) Agro based dan Fisheries (Myanmar) Air Transpor dan Turisme (Thailand)
Mempercepat Implementasi MRA (electronics, cosmetics,
pharmaceutical, telecommunication equipments and prepared foodstuff)
Menentukan target untuk harmonization of standard and technical regulation to trade Pos M. Hutabarat PhD
11 SEKTOR PRIORITAS Menurunkan tarif bea masuk menjadi 0% tahun 2007 (kecuali produk kategori negative tahun 2010) Jumlah pos tarif 11 sektor prioritas sebanyak 4275 pos tarif (8 dijit) Negative list sebanyak 15% (kira-kira 640 pos tarif)
Pos M. Hutabarat PhD
ASEAN INTRA TRADE (US$ juta)
Commodities
2004
Share
1. Transistor, semiconductor, valves 2. Petroleum oils, products 3. Office machinery, parts 4. Crude petroleum 5. Automatic data processing 6. Telecommunication equip. parts 7. Electrical switcher relay, circuits 8. Hydrocarbon and derivatives 9. Electrical machinery, apparatus 10. Petroleum gas, hydrocarbon 11. Cars, motorcycles, personal transports 12. Parts & accessories for cars, vehicle 13. Fixed vegetables fats, oils 14. Measuring, controlling instruments 15. Rotating electric plants, parts
23 443 9 638 7 271 4 704 3 285 3 084 2 621 2 264 1 747 1 336 1 001 909 877 847 843
23.4% 9.6 7.3 4.7 3.3 3.1 2.6 2.3 1.7 1.3 1.0 0.9 0.9 0.8 0.8
Pos M. Hutabarat PhD
TRADE INDONESIA - ASEAN (Non-Oil and Gas, US$ million)
1997
1998
2000
2005
2007
EXPORT
8.850,9
9.346,7
10.883,7
14.578,9
19.705,5
IMPORT
5.413,1
4.559,2
6.781,2
7.833,7
11.270,5
BALANCE
3.437,8
4.787,2
4.102,5
6.755,2
8.435,0
Sumber: BPS
Pos M. Hutabarat PhD
TRADE INDONESIA - ASEAN (Non-oil and gas US$ million)
Negara
Ekspor
Impor
Neraca
2000
2007
2000
2005
2000
2005
1. Singapura
5 796
8 990
2 069 3 908
3 727
4 981
2. Malaysia
1 816
4 593
707 2 149
1 108
2 443
3. Thailand
898
2 646
1 023 4 194
4. Philippines
763
1 828
111
357
651 1 471
5. Vietnam
323
1 354
128
608
194
6. Total5 Negara
9 596 19 411
4 038 11 216
Pos M. Hutabarat PhD
-125 -1 547
746
5 555 8 014
ASEAN TRADE County USA European Union Japan China Korea Australia & NZ India
(US$ billion)
Export 2000 2004 73.8 75.2 62.9 69.4 59.5 63.7 14.2 38.6 14.4 19.8 10.1 18.2 6.4 10.9
Import 2000 2004 45.6 54.6 39.1 51.1 65.6 72. 5 18.1 43.2 15.2 20.7 9.6 10.4 3.2 6.7
Pos M. Hutabarat PhD
Balance 2000 2004 28.2 20.6 23.8 18.3 -6.1 -8.8 -3.9 -4.6 -0.8 -0.9 0.5 9.8 3.2 4.2
TOTAL FDI TO ASEAN (US$ million) Country Brunei Cambodia Indonesia Lao PDR Malaysia Myanmar Philippines Singapore Thailand Vietnam Total ASEAN
2004 161 131 1 023 17 4 623 145 460 16 059 14144 1 610 25 654
1995-2004 Share (%) 8 654 1 746 4 860 519 40 686 3 792 12 125 119 817 33 420 16 203 241 826
Pos M. Hutabarat PhD
3.5 0.7 2.0 0.2 16.6 1.7 5.0 49.5 13.8 6.7 100
SOURCE OF FDI TO ASEAN (US$ million)
Country European Union USA Japan ASEAN Korea Hong Kong Others
Amount 68 477 42 285 32 071 30 241 8 903 7 289 52 560
Share 28.3% 17.4 13.2 12.5 3.7 3.0 21.8
Total
241 826
100
Pos M. Hutabarat PhD
ASEAN INVESTORS to ASEAN (US$ million)
Country Brunei Cambodia Indonesia Lao PDR Malaysia Myanmar Philippines Singapore Thailand Vietnam Total ASEAN
1995-2004 438 20 3 876 11 4 916 50 408 1 900 1 494 92 30 241 Pos M. Hutabarat PhD
Share 1.4 (%) 12.8 16.2 0.2 1.3 60.3 4.9 0.4 100
Pos M. Hutabarat PhD