BAB I
I.1
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Menurut Gaspersz (2011, p.92), Lean Six sigma merupakan suatu filosofi bisnis, pendekatan sistemik dan sistematik dan sistematik untuk mengidentifikasi dan menghilangkan aktivitas-aktivitas yang tidak bernilai tambah (non value added) melalui peningkatan terus-menerus secara radikal demi mencapai tingkat kinerja enam sigma dengan cara mengalirkan produk (material, work in process, output) dan informasi dengan menggunakan sistem tarik (pull system) dari pelanggan internal ke eskternal untuk mengejar keunggulan dan kesempurnaan hanya dengan memproduksi 3,4 cacat untuk setiap satu juta kesempatan atau operasi. PT. Multi Instrumentasi adalah sebuah perusahaan industri manufaktur yang termasuk dalam kelompok industri logam dasar dan elektronika. Perusahaan ini didirikan tanggal 22 Agustus 1991 dan berlokasi di Jalan Tengah Gedebage, Ujung Berung Bandung. Perusahaan ini memproduksi peralatan ukur yaitu Meter Air (Water Meter). Meter air yang diproduksi oleh PT. Multi Instrumentasi ini mempunyai merek dagang LINFLOW.
Berikut
merupakan
part
utama
penyusun meter air di PT. Multi Instrumentasi.
Gambar I.1 Part utama Penyusun meter air
Dari gambar I.1 kita dapat melihat bahwa meter air tersusun dari empat part utama yaitu dari nomor 1 sampai 4 yaitu body casing, head casing, tube fixed coupling dan nut fixed coupling. Part yang diproduksi oleh PT. Multi Instrumentasi hanya dua yaitu part body casing dan head casing, sedangkan 1
untuk dua part lainnya didapatkan dari supplier dan diasumsikan dalam keadaan baik. Dalam memproduksi kedua part utama tersebut sering terdapat produk yang reject. Berikut merupakan data reject kedua part yang diproduksi oleh PT. Multi Instrumentasi. Tabel I.1 Reject Body casing dan Head Casing Periode 2014 Reject Body casing Bulan
Jumlah
Jumlah
Reject Head Casing (%)
Jumlah
Jumlah
(%)
Produksi
Reject
Produksi
Reject
Januari
3434
106
3,09
3370
89
2,64
Februari
4196
119
2,84
4494
75
1,67
Maret
3990
133
3,33
4482
86
1,92
April
4684
137
2,92
5478
81
1,48
Mei
1494
59
3,95
1590
30
1,86
Juni
4280
149
3,48
5215
85
1,63
Juli
3458
109
3,15
3006
36
1,20
Agustus
4938
135
2,74
4728
99
2,09
September
3998
164
4,10
5760
108
1,88
Oktober
7902
328
4,15
7787
287
3,69
November
6626
343
5,18
7800
478
6,13
Desember
4920
268
5,45
5408
319
5,9
Sumber : Data PT. Multi Instrumentasi Tahun 2014
Perbandingan Reject Head Casing dan Body Casing 8 6 4 2 0 1
2
3
4
5
6
Reject Body Casing
7
8
9
10
11
12
Reject Head Casing
Gambar I.2 Perbandingan Reject Body casing dan Head Casing Berdasarkan gambar I.2 yang menunjukkan perbandingan reject pada body casing dan head casing bulan Januari hingga Desember 2014 terlihat bahwa nilai reject yang paling banyak yaitu ditunjukkan pada part body casing yaitu pada bulan
2
Januari, Februari, Maret, April, Mei, Juni, Juli, Agustus, September, dan Oktober. Oleh karena itu, part body casing dipilih sebagai objek penelitian. Banyaknya produk reject tersebut mengakibatkan target produksi tidak tercapai karena produk yang reject akan diperbaiki (rework) dengan cara pengelasan dan sebagian kecil akan dilebur kembali. Berikut merupakan tabel target dan realisasi produksi untuk periode Januari hingga Desember 2013. Tabel I.2 Target dan Realisasi Produksi Meter Air untuk bulan Januari – Desember 2014 Bulan Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober November Desember
Target Produksi
Realisasi Produksi
13327 13327 13327 13327 13327 13327 13327 13327 13327 13327 13327 13327
13550 13325 12131 15456 12320 10695 10220 9130 13180 10179 10000 6531
Sumber : Data PT. Multi Instrumentasi Tahun 2014
Gambar I.3 Target dan Realisasi Produksi Meter Air untuk bulan Januari – Desember 2014 Tabel 1.2 memperlihatkan target produksi yang tidak tercapai karena banyaknya reject pada part yang dihasilkan oleh PT. Multi Instrumentasi. Untuk mengidentifikasi waste dilakukan langkah awal yaitu penetapan Critical To Quality (CTQ). Waste didefinisikan sebagai aktivitas yang memakan waktu, 3
sumber daya, dan ruang, tetapi tidak memberikan kontribusi untuk memenuhi kebutuhan customer (Gaspersz,2011). CTQ untuk part body casing meter air ditunjukkan pada tabel I.3. Tabel I.3 CTQ Body casing No 1
CTQ Permukaan tidak cacat
2
Ulir tidak kasar
3
Tidak keropos
4
Hasil bubutan tidak kasar
5
Hasil Shotblasting baik
6
Hurup dan angka terbaca jelas
Keterangan Tidak ada bagian yang timbul atau kasar ketika dipegang Ketika tersentuh tangan bagian ulir tidak melukai tangan Tidak bocor ketika dilakukan inspeksi Hasil pengelasan tidak timbul dan merusak bentuk Permukaan meter air terkena bijih besi secara merata Angka dan hurup yang menunjukkan tipe meter air terlihat dan terbaca jelas
Langkah kedua untuk mengidentifikasi waste yaitu dengan membuat Value Stream Mapping (VSM). Untuk penggambaran VSM dapat dilihat pada Lampiran C. Dari VSM tersebut kita dapat mengetahui bahwa terdapat masalah dalam hal penumpukan atau inventory. Hal tersebut menunjukkan adanya waste inventory di PT. Multi Instrumentasi. Untuk mengidentifikasi lebih lanjut, digunakan waste finding checklist untuk mengetahui waste lain yang ada di PT. Multi Instrumentasi. Proses mengidentifikasi waste di PT. Multi Instrumentasi berdasarkan pada waste EDOWNTIME. Vincent Gaspersz (2011) menciptakan E-DOWNTIME waste yang merupakan akronim untuk memudahkan praktisi bisnis dan industri untuk mengidentifikasi 9 jenis pemborosan yang selalu ada dalam bisnis dan industri. Perhitungan waste E-DOWNTIME tersebut lebih jelas dijabarkan pada Lampiran D. Berikut hasil waste finding checklist di PT. Multi Instrumentasi.
4
Tabel I.4 Identifikasi Waste E-DOWNTIME Pada Proses Produksi di PT. Multi Instrumentasi Waste Environment Health and Safety Waste (E) Defect Waste (D) Inventory Waste (I) Waiting Waste (W) Over Production waste (O) Not Utilizing Employees knowledge, skills and attitude (N) Transportation Waste (T) Motion Waste (M) Excess Processing Waste (E)
Total Magnitude Waste 48
Persentase Waste 39.02%
Ranking
26 26 21 2 0
21.14% 21.14% 17.07% 1.63 0%
2 3 4 5 6
0 0 0
0% 0% 0%
7 8 9
1
Sumber : Data Pengolahan Hasil Identifikasi Waste di PT. Multi Instrumentasi
Berdasarkan tabel I.4 dapat dilihat bahwa terdapat 4 waste tertinggi yang diperoleh dari tabel waste E-DOWNTIME yaitu waste EHS menduduki peringkat pertama sebesar 39.02 %, selanjutnya peringkat kedua waste defect sebesar 21.14 %, waste ketiga yaitu waste inventory dengan nilai persentase sama dengan waste defect sebesar 21.14 % dan peringkat keempat yaitu waste waiting yang mempunyai persentase sebesar 17.07 %. Penelitian ini dilakukan bersama tim, sehingga akan dilakukan penelitian lebih lanjut terhadap masing-masing waste yang terpilih. Pada penelitian ini akan dilakukan minimasi waste defect. Untuk waste EHS akan dibahas oleh Cut Chaerani Amanda (1102114225), waste inventory akan dibahas oleh Hilda Rismayanti (1102110186) dan waste waiting akan dibahas oleh Viorina Rachminda Putri (1102114230).
5
Waste Defect menurut Vincent Gaspersz (2011) adalah jenis pemborosan yang terjadi karena kecacatan dan kegagalan produk (barang dan/atau jasa). Untuk waste defect didapatkan persentase sebesar 21,14 % dengan total magnitude waste sebesar 26. Total magnitude waste ini diperoleh berdasarkan data defect yang ada selama proses produksi part body casing. Angka – angka yang diisi yaitu berdasarkan kriteria dari pengisian waste finding checklist dan untuk waste defect kriterianya adalah kecacatan produk karena kesalahan operator dalam proses produksi, kecacatan produk karena mesin yang bermasalah dan kecacatan produk karena material yang kurang berkualitas. Selanjutnya berdasarkan kriteria tersebut waste defect diidentifikasi dengan cara mengamati proses produksi body casing secara keseluruhan dan bertanya pada operator dan manajer produksi mengenai kecacatan produk yang sering terjadi. Berdasarkan pernyataan operator dan didukung oleh pernyataan manajer produksi angka untuk identifikasi waste defect tersebut didapatkan yaitu sebesar 26. Berikut data reject part body casing pada tahun 2014. Tabel I.5 Data Reject Part Body casing Reject Body casing Bulan
Jumlah
Jumlah
Produksi
Reject
Januari
3434
106
3,09
Februari
4196
119
2,84
Maret
3990
133
3,33
April
4684
137
2,92
Mei
1494
59
3,95
Juni
4280
149
3,48
Juli
3458
109
3,15
Agustus
4938
135
2,74
September
3998
164
4,10
Oktober
7902
328
4,15
November
6626
343
5,18
Desember
4920
268
5,45
6
(%)
I.2
Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka dapat dirumuskan permasalahan yang akan dibahas dalam penelitian ini yaitu : 1.
Faktor-faktor apakah yang menyebabkan terjadinya waste defect pada proses produksi body casing di PT. Multi Instrumentasi?
2.
Perbaikan apa yang dapat dilakukan untuk meminimalisir atau menghilangkan faktor penyebab terjadinya waste defect pada produksi body casing di PT. Multi Instrumentasi?
I.3
Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah : 1.
Mengidentifikasi faktor- faktor yang menyebabkan terjadinya waste defect pada proses produksi body casing di PT Multi Instrumentasi.
2.
Memberikan usulan perbaikan yang dapat dilakukan untuk meminimalisir atau menghilangkan penyebab terjadinya waste defect pada produksi body casing di PT. Multi Instrumentasi.
I.4
Batasan Penelitian
Pada penelitian ini penulis menetapkan batasan untuk memfokuskan pembahasan masalah agar sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai. Batasan tersebut antara lain : 1.
Penelitian ini tidak membahas masalah biaya karena PT. Multi Instrumentasi tidak mempermasalahkan biaya yang akan dikeluarkan jika akan dilakukan improvement.
2.
Tahapan yang dilakukan yaitu hanya sampai usulan perbaikan.
I.5
Manfaat Penelitian
Manfaat Penelitian ini adalah : 1.
Perusahaan diharapkan dapat menurunkan persentase produk reject sampai target yang telah ditetapkan.
7
2.
Perusahaan dapat meningkatkan kualitas produk dan pencapaian target penjualan perbulan dengan menurunkan cycle time.
1.6
Sistematika Penulisan
Penelitian ini diuraikan dengan sistematika penulisan sebagai berikut: Bab I
Pendahuluan Bab ini berisi uraian latar belakang permasalahan yang menjadi dasar untuk meminimasi waste defect dalam produksi meter air di PT. Multi Instrumentasi, rumusan permasalahan, tujuan penelitian, batasan penelitian, manfaat penelitian dan sistematika penulisan.
Bab II
Landasan Teori Bab ini berisi sumber teori atau literatur yang berkaitan dengan permasalahan yang diteliti yaitu teori mengenai pendekatan lean six sigma dengan metode DMAIC (Define, Measure, Analyze, Improve, Control) beserta tools yang digunakan untuk usulan perbaikan masalah terkait. Sumber teori yang digunakan pada penelitian ini diambil dari referensi buku-buku dan jurnal penelitian yang berhubungan dengan topik dan disertakan pada daftar pustaka. Selain itu dibahas pula alasan pemilihan dan penggunaan metode lean six sigma.
Bab III Metodologi Peneltian Pada bab ini dijelaskan langkah penelitian secara rinci dan terstruktur menggunakan pendekatan lean six sigma yaitu dengan menggunakan metode DMAIC yang dimulai dari persiapan penelitian, pengambilan data-data yang diperlukan, pengolahan data, analisis masalah hingga kesimpulan dan saran yang diberikan kepada pihak perusahaan. Bab IV
Pengumpulan dan Pengolahan Data Pada bab ini memuat segala data yang diperlukan untuk penelitian beserta pengolahannya, serta hasil pengolahan data yang nantinya akan dianalisis di bab berikutnya. Pengolahan data meliputi tahap define yang mendefinisikan permasalahan waste defect yang terjadi, tahap measure yang melakukan pengukuran kinerja perusahaan saat ini dalam menghasilkan part body casing meter air, tahap analyze yang 8
menganalisis akar penyebab dari permasalahan yang terjadi, tahap Improve yang memberikan usulan perbaikan dari setiap akar penyebab yang didapat. Bab V
Rancangan usulan Perbaikan Pada bab ini berisi usulan perbaikan proses produksi part body casing meter air disertai rancangan usulan perbaikan proses produksi part body casing meter air untuk memudahkan perusahaan dalam implementasi usulan perbaikan yang diberikan.
Bab VI
Kesimpulan dan Saran Pada bab ini berisi kesimpulan dari hasil pengolahan data dan rancangan usulan perbaikan yang menjelaskan tujuan penelitian ini. Bab ini juga berisi saran bagi PT. Multi Instrumentasi dan penelitian selanjutnya.
9