BAB III CARA PEMBUATAN ALAT
Miniatur lift yang akan dibuat adalah lift pada gedung tiga lantai. Miniatur lift adalah lift yang tanpa pintu (pintu manual). Setiap lantai memiliki tiga tombol yaitu dua tombol tujuan dan satu tombol panggil. Tahapan perancangan miniatur lift dapat digambarkan dalam diagram alur seperti pada Gambar 3.1..
Gambar 3.1 Tahapan Perancangan Miniatur Lift
23
3. 1. Prinsip Kerja Miniatur Lift Berikut blok diagram miniatur modul praktikum lift 3 lantai berbasis PLC
Sumber tegangan 15 volt DC
Sumber Tegangan 24 Volt DC
M Push button dan limit switch
PLC
Relay 1 dan 2
Gambar 3.2 Blok Diagram Miniatur Modul Praktikum Lift 3 Lantai
Prinsip kerja miniatur lift yang dibuat pada dasarnya seperti yang dijelaskan pada Bab II tentang prinsip kerja lift. Pada miniatur yang dibuat ini menggunakan PLC sebagai pengontrol motor untuk on dan off, dan motor berfungsi sebagai penggerak naik dan turun box lift, relay berfungsi sebagai pengontrol putar kiri dan putar kanan, push button berfungsi sebagai tombol pemanggil dan tujuan. Apabila ditekan tombol pemanggil lantai 1 box lift akan menuju lantai 1 walaupun box lift berada di lantai sembarang, kecuali box lift menuju tujuan selain lantai 1, box lift tidak akan merespon sebelum sampai ke tujuan atau box lift menyentuh limit switch. Setelah tombol pemanggil, yang akan di tekan tombol tujuan yang di inginkan, maka box lift akan mengantar ke lantai yang di inginkan tersebut, selain tujuan yang di inginkan box lift tidak akan merespon perintah tombol yang lain sebelum lift sampai ke tujuan atau box lift menyentuh limit switch.
24
3.2. Masukkan Dan Keluaran Pada PLC Masukkan pada PLC adalah tombol push button dan limit switch, serta keluarannya adalah motor DC. Gambar 3.3 menunjukkan diagram masukkan dan keluaran pada PLC. Input
PLC 00 01
Output 00 COM
R E
02
01
L
03
COM
A
04
02
Y
05
COM
06
03
07
COM
08
04
09
COM
10
05
11
COM
COM
+
-
-
-
M
+
Tegangan 24 Volt DC CCDCDC
+ -
+
Tegangan 24 Volt DC
Gambar 3.3 Rangkaian Input Dan Output Pada Miniatur Lift 3 Lantai
25
Keterangan: Input : Input 00 = Sebagai tombol panggil ke lantai 1 Input 01 = sebagai tombol tujuan ke lantai 2 Input 02 = sebagai tombol tujuan ke lantai 3 Input 03 = sebagai tombol panggil ke lantai 2 Input 04 = sebagai tombol tujuan ke lantai 1 Input 05 = sebagai tombol tujuan ke lantai 3 Input 06 = sebagai tombol panggil ke lantai 3 Input 07 = sebagai tombol tujuan ke lantai 1 Input 08 = sebagai tombol tujuan ke lantai 2 Input 09 = limit switch lantai 1 Input 10 = limit switch lantai 2 Input 11 = limit switch lantai 3 Input tegangan (-) sumber diparalel dengan Com Input tegangan (+) sumber diparalel dengan input 00 sampai input 11. Output : Output 0
= sebagai gerak turun box lift
Output com 0 = sebagai com gerak turun box lift Output 01
= sebagai gerak naik box lift
Output com 1 = sebagai com gerak naik box lift
26
3.3 Membuat Miniatur Gedung Tiga Lantai Dalam pembuatan miniatur gedung tiga lantai yang dibutuhkan yaitu :
Alat dan Bahan Alat Alat yang digunakan
Mesin Las
Gerinda Listrik
Palu
Mistar
Meter
Bahan
Bahan yang digunakan
Pipa Stainleess
Tali
Triplex
Akrilik Transparant
Laher
Skun Fork
Motor DC Atau Motor Torsi Besar
Push Button
Limit Switch
Kawat las/ electrode
27
Setelah lengkap alat dan bahan barulah bisa membuat kerangka miniatur gedung tiga lantai dengan mengukur tinggi dan lebar yang digunakan pada rangka miniatur
tersebut, setelah di ukur, langkah selanjutnya memotong besi dengan
menggunakan gerinda listrik, setelah dipotong akan di sambungkan besi dengan cara mengelas besi tersebut, setelah tersambung semua besi tersebut akan di ukur diagonal dari sudut ke sudut, dan di ukur pula apakah sudutnya sudah siku, setelah terukur diagonal dan sudutnya sudah siku maka akan dilanjutkan dengan pembuatan box lift, setelah selesai pembuatan box lift maka akan dilakukan pemasangan motor power window atau motor DC dengan torsi besar pada bagian atas rangka miniatur tersebut, dalam pemasangan motor harus menggunakan laher dan besi, laher di gunakan sebagai dudukan besi untuk dijadikan tempat melilitnya tali penarik box lift untuk naik dan turun,setelah memasang motor dan besi lilitan tali maka akan dilakukan pengujian manual dengan sumber aki 12 volt, sebelum pengujian harus diketahui berapa tegangan input yang dibutuhkan oleh motor tersebut, setelah diketahui input yang dibutuhkan 12 volt – 24 volt, maka akan dilakukan pengujian manual untuk naik turunnya box lift.
28
Rangka Miniatur
Gambar 3.4 Rangka Miniatur
29
Keterangan : 1. Box lift 2. Tombol pemanggil 1 3. Tombol tujuan ke lantai 2 dari lantai1 4. Tombol tujuan ke lantai 3 dari lantai 1 5. Tombol tujuan ke lantai 1 dari lantai 2 6. Tombol pemanggil 2 7. Tombol tujuan ke lantai 3 dari lantai 2 8. Tombol tujuan ke lantai 1 dari lantai 3 9. Tombol pemanggil 3 10. Tombol tujuan lantai 2 dari lantai 3 11. Motor DC/ power window 12. Laher 13. Besi stainleess sebagai rel box lift 14. Besi stainleess sebagai tiang gedung miniatur 15. Limit Switch 3 16. Limit Switch 2 17. Limit Switch 1 3.4. Perancangan Motor Naik Turun. Ada dua alternatif perancangan motor DC agar bergerak naik turun. Pada prinsipnya gerak naik turun motor DC adalah mengubah kutup terminal motor, berikut adalah dua alternatif pilihan perancangan gerak naik turun motor : 1. Menggunakan kontaktor internal PLC, Gambarnya adalah seperti pada gambar 3.5 2. Menggunakan kontaktor eksternal, gambarnya adalah seperti pada gambar 3.6
30
* Kontaktor internal PLC Gambar 3.5 menunjukkan cara penyambungan motor menggunakan kontaktor internal PLC.
M
Gambar 3.5 Kontaktor internal PLC Kerugiannya adalah apabila salah menentukan output maka bisa terjadi hubung singkat, yang mengakibatkan arus besar masuk ke PLC, ini dikhawatirkan akan merusak PLC. * Kontaktor eksternal. Gambar 3.6 menunjukkan cara penyambungan motor menggunakan kontaktor eksternal. +
M _
Gambar 3.6 Kontaktor eksternal Cara ini menjamin tidak akan terjadi hubung singkat. Oleh karena itu cara inilah yang digunakan pada Tugas Akhir.
31
3.5. Perancangan Program Lift 3 Lantai Dengan PLC Program yang akan dirancang adalah program gerakan lift dengan ketentuan, apabila eksekusi perintah belum selesai, maka perintah berikutnya tidak dapat dilasanakan. Berikut adalah tahapan-tahapan perancangan program; Tahap pertama adalah merancang gerakan lift pada lantai 1, yaitu gerakan tujuan ke lantai 2 dan ke lantai 3 (menggunakan tombol tujuan) dan gerakan panggil ke lantai 1 (menggunakan tombol pemanggil). Tahap kedua adalah merancang gerakan lift pada lantai 2, yaitu gerakan tujuan ke lantai 1 dan ke lantai 3 (menggunakan tombol tujuan) dan gerakan pangggil ke lantai 2 (menggunakan tombol pemanggil). Tahap ketiga adalah merancang gerakan lift pada lantai 3, yaitu gerakan tujuan ke lantai 1 dan ke lantai 2 (menggunakan tombol tujuan) dan gerakan pangggil ke lantai 3 (menggunakan tombol pemanggil). Tahap terakhir adalah menggabungkan tahap ketiga tahap di atas. Keempat tahap di atas akan dibuat sebagai modul praktikum.
32