29
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
A. HASIL PENELITIAN Propinsi Jawa Barat adalah tempat tinggal sebagaian besar masyarakat Sunda yang disebut Tatar Sunda atau Pasundan (Rosidi, dalam Soegiarty, 2004:30) yang menjadi pusat dan wilayah kebudayaan Sunda. Di wilayah ini terdapat suku Sunda atau Priangan yang merupakan salah satu etnik yang memiliki karakteristik budaya khas. Keberadaan batik tradisional kini mulai surut sehingga perlu dipertahankan agar tidak punah. Pertimbangannya bukan sekadar dari sisi bisnis tetapi kerajinan tersebut merupakan aset kerajinan tradisional kita yang kian langka akibat terdesak oleh ekonomi kapitalis. Di samping itu adanya keterbatasan pengrajin itu sendiri karena pada umumnya kaum wanita sebagai bagian terbesar perajin batik lebih tertarik menjadi buruh pabrik di kota-kota besar. Penelitian ini terutama bertujuan untuk mendokumentasikan dan pemetaan ornamen batik Sunda yang akan berguna bagi semua pihak yang membutuhkannya. Dimana batik Sunda terdapat di beberapa daerah, seperti Cirebon, Indramayu, Kuningan, Sumedang, Tasikmalaya, Ciamis, dan Garut. a. BATIK CIREBON 1. Batik Pesisiran Cirebon a) Corak Geometris 1) Motif Liris (a) Liris Penganten
Gambar 18: Motif Hias Liris Penganten (Koleksi Casta dan Taruna)
30
(b) Liris Kembang Gedang
Gambar 19: Motif Hias Kembang Gedang (Koleksi Casta dan Taruna) (c) Liris Bangkol
Gambar 20: Motif Hias Liris Bangkol (Koleksi Casta dan Taruna)
(d) Liris Keris
Gambar 21: Motif Hias Liris Keris (Koleksi Casta dan Taruna)
31
(e) Liris Dasimah
Gambar 22: Motif Hias Liris Dasimah (Koleksi Casta dan Taruna) 2) Motif Kawung (a) Kawung Gendewo
Gambar 23: Motif Hias Kawung Gendewo (Koleksi Casta dan Taruna)
(b) Kawung Kentang
Gambar 24: Motif Hias Kawung Kentang (Koleksi Casta dan Taruna)
32
(c) Kawung Rambutan
Gambar 25: Motif Hias Kawung Rambutan (Koleksi Casta dan Taruna) 3) Motif Banji Tepak
Gambar 26: Motif Hias Banji Tepak (Koleksi Casta dan Taruna)
4) Motif Tambal Sewu
Gambar 27: Motif Hias Tambal Sewu (Koleksi Casta dan Taruna)
33
5) Motif Lengko-lengko
Gambar 28: Motif Hias Lengko-Lengko (Koleksi Casta dan Taruna) 6) Motif Angen-Angen
Gambar 29: Motif Hias Angen-Angen (Koleksi Casta dan Taruna)
b) Corak Pangkaan (pangka=setangkai daun dan bunga) 1) Pangkaan dengan satu jenis pohon atau bunga (a) Pring Sedapur
Gambar 30: Motif Hias Pring Sedapur (Koleksi Casta dan Taruna)
34
(b) Pangkaan Anggrek
Gambar 31: Motif Hias Pangkaan Anggrek (Koleksi Casta dan Taruna) (c) Klapa Setundun
Gambar 32: Motif Hias Klapa Setundun (Koleksi Casta dan Taruna)
(d) Sako Cino
Gambar 33: Motif Hias Pangkaan Soko Cono (Koleksi Casta dan Taruna)
35
(e) Kembang Suru
Gambar 34: Motif Hias Kembang Suru (Koleksi Casta dan Taruna) c) Batik Semarangan 1) Piring Selampad
Gambar 35: Motif Hias Pring Selampad (Koleksi Casta dan Taruna)
2) Kembang Melati
Gambar 36: Motif Hias Kembang Melati (Koleksi Casta dan Taruna)
36
3) Kembang Mawar Sepasang
Gambar 37: Motif Hias Kembang Mawar Sepasang (Koleksi Casta dan Taruna)
4) Kembang Gempol
Gambar 38: Motif Hias Kembang Gempol (Koleksi Casta dan Taruna)
5) Kembang Kantil
Gambar 39: Motif Hias Kembang Kantil (Koleksi Casta dan Taruna)
37
d) Pola Byur 1) Ganggengan
Gambar 40: Motif Hias Ganggengan (Koleksi Casta dan Taruna)
2) Iwak Mungup
Gambar 41: Motif Hias Iwak Mungup (Koleksi Casta dan Taruna)
3) Kapal Minggir
Gambar 42: Motif Hias Kapal Minggir (Koleksi Casta dan Taruna)
38
4) Kapal Kandas
Gambar 43: Motif Hias Kapal Kandas (Koleksi Casta dan Taruna)
5) Sawat Garuda
Gambar 44: Motif Hias Sawat Garuda (Koleksi Casta dan Taruna)
6) Sawat Oyod
Gambar 45: Motif Hias Sawat Oyod (Koleksi Casta dan Taruna)
39
7) Sawat Godong
Gambar 46: Motif Hias Sawat Godomg (Koleksi Casta dan Taruna)
8) Lokcan
Gambar 47: Motif Hias Lokcan (Koleksi Casta dan Taruna)
9) Tokolan
Gambar 48: Motif Hias Tokolan (Koleksi Casta dan Taruna)
40
10) Karang Jae
Gambar 49: Motif Hias Karang Jae (Koleksi Casta dan Taruna)
11) Tikel Balung
Gambar 50: Motif Hias Tikel Balung (Koleksi Casta dan Taruna)
12) Pucang Kanginan
Gambar 51: Motif Hias PucangKanginan (Koleksi Casta dan Taruna)
41
13) Jalak Murai
Gambar 52: Motif Hias Jalak Murai (Koleksi Casta dan Taruna)
14) Mawar Segerompol
Gambar 53: Motif Hias Mawar Segerombol (Koleksi Casta dan Taruna)
15) Banyak Anggrem
Gambar 54: Motif Hias Banyak Anggrem (Koleksi Casta dan Taruna)
42
16) Daro Tarung
Gambar 55: Motif Hias Daro Tarung (Koleksi Casta dan Taruna)
b. BATIK INDRAMAYU 1. Motif Hias Kembang Kapas
Gambar 56: Motif Hias Kembang Kapas (Koleksi Didin Jamaluddin)
2. Motif Hias Ganggang
Gambar 57: Motif Hias Ganggang (Koleksi Disin Jamaluddin)
43
3. Motih Hias Kapal Kandas
Gambar 58: Motif Hias Kapal Kandas (Koleksi Didin Jamaluddin)
4. Motif Hias Iwak Entong
Gambar 59: Motif Hias Iwak Entong (Koleksi Didin Jamaluddin)
5. Motif Hias Lok Can
Gambar 60: Motif Hias Lok Can (Koleksi Didin Jamaluddin)
44
6. Motif Hias Slompret
Gambar 61: Motif Hias Slompret (Koleksi Didin Jamaluddin) 7. Motif Hias Lengko- Lengko
Gambar 62: Motif Hias Lengko-Lengko (Koleksi Didin Jamaluddin)
8. Motif Hias Tambal Seribu
Gambar 63: Motif Hias Tambal Seribu (Koleksi Didin Jamaluddin)
45
9. Motif Hias Sawat Riwe
Gambar 64: Motif Hias Sawat Riwe (Koleksi Didin Jamaluddin)
10. Motif Hias Sawat Biskuitan
Gambar 65: Motif Hias Sawat Biskuitan (Koleksi Didin Jamluddin)
11. Motif Hias Perang Solder
Gambar 66: Motif Hias Perang Solder (Koleksi Didin Jamaluddin)
46
12. Motif Hias Banji Tepak
Gambar 67: Motif Hias Banji Tepak (Koleksi Didin Jamaluddin)
13. Motif Hias Merak Berunding
Gambar 68: Motif Hias Merak Berunding (Koleksi Didin Jamaluddin)
14. Motif Hias Merak Ngibing
Gambar 69: Motif Hias Merak Ngibing (Koleksi Didin Jamaluddin)
47
15. Motif Hias Sawat Penganten
Gambar 70: Motif Hias Sawat Penganten (Koleksi Didin Jamaluddin)
16. Motif Hias Jae Serempang Kandang
Gambar 71: Motif Hias Jae Sarempang Kandang (Koleksi Didin Jamaluddin)
17. Motif Hias Rama
Gambar 72: Motif Hias Rama (Koleksi Didin Jamaluddin)
48
18. Motif Hias Srintil
Gambar 73: Motif Hias Srintil (Koleksi Didin Jamaluddin)
19. Motif Hias Kembang Suket
Gambar 74: Motif Hias Kembang Suket (Koleksi Didin Jamaluddin)
20. Motif Hias Kembang Gunda
Gambar 75: Motif Hias Kembang Gunda (Koleksi Didin Jamaluddin)
49
21. Motif Hias Tluki
Gambar 76: Motif Hias Tluki (Koleksi Didin Jamaluddin)
22. Motif Hias Kawung Sogok
Gambar 77: Motif Hias Kawung Sogok (Koleksi Didin Jamaluddin)
23. Motif Hias Banji
Gambar 78: Motif Hias Banji (Koleksi Didin Jamaluddin)
50
24. Motif Hias Dara Kepuh
Gambar 79: Motif Hias Dara Kepuh (Koleksi Didin Jamaluddin)
25. Motif Hias Teratai
Gambar 80 Motif Hias Teratai (Koleksi Didin Jamaluddin)
26. Motif Hias Sisik
Gambar 81: Motif Hias Sisik (Koleksi Didin Jamaluddin)
51
27. Motif Hias Cendrawasih
Gambar 82: Motif Hias Cendrawasih (Koleksi Didin Jamaluddin)
28. Motif Hias Manuk Drawes
Gambar 83: Motif Hias Manuk Drawes (Koleksi Didin Jamaluddin)
29. Motif Hias Jarot Asem
Gambar 84: Motif Hias Jarot Asem (Koleksi Didin Jamaluddin)
52
30. Motif Hias Bunga Pentil
Gambar 85: Motif Hias Bunga Pentil (Koleksi Didin Jamaluddin)
31. Motif Hias Burung Bengkuk
Gambar 86: Motif Hias Burung Bengkuk (Koleksi Didin Jamaluddin)
32. Motif Hias Gentong Kosong
Gambar 87: Motif Hias Gentong Kosong (Koleksi Didin Jamaluddin)
53
33. Motif Hias Kereta Kencana
Gambar 88: Motif Hias Kereta Kencana (Koleksi Didin Jamaluddin)
34. Motif Hias Kembang Betah
Gambar 89: Motif Hias Kembang Betah (Koleksi Didin Jamaluddin)
35. Motif Hias Kliran
Gambar 90: Motif Hias Kliran (Koleksi Didin Jamaluddin)
54
36. Motif Hias Daun Suket
Gambar 91: Motif Hias Daun Suket (Koleksi Didin Jamaluddin)
37. Motif Hias Petek
Gambar 92: Motif Hias Petek (Koleksi Didin Jamaluddin)
38. Motif Hias Tiga Negeri
Gambar 93: Motif Hias Tiga Negeri (Koleksi Didin Jamaluddin)
55
39. Motif Hias Jaya Serempang Kandang
Gambar 94: Motif Hias Jaya Sarempang Kandang (Koleksi Didin Jamaluddin)
40. Motif Hias Pacar China
Gambar 95: Motif Hias Pacar Cina (Koleksi Didin Jamaluddin)
41. Motif Hias Kentangan
Gambar 96: Motif Hias Kentangan (Koleksi Didin Jamaluddin)
56
42. Motif Hias Sakarniem
Gambar 97: Motif Hias Sakarniem (Koleksi Didin Jamaluddin)
c. Batik Kuningan 1. Geger Sunten
Gambar 98: Motif Hias Geger Sunten (Koleksi Tity S)
2. Adu Manis
Gambar 99: Motif Hias Adu Manis (Koleksi Jatikusumah)
57
3. Mayang Sagara
Gambar 100: Motif Hias Mayang Sagara (Koleksi Jatikusumah)
4. Oyod Mingmang
Gambar 101: Motif Hias Oyod Mingmang (Koleksi Jatikusumah)
5. Rereng Kujang
Gambar 102: Motif Hias Rereng Kujang (Koleksi Jatikusumah)
58
6. Rereng Pwah Aci
Gambar 103: Motif Hias Pwah Aci (Koleksi Jatikusumah)
7. Sekar Galuh
Gambar 104: Motif Hias Sekar Galuh (Koleksi Jatikusumah)
8. Merak Ngibing
Gambar 105: Motif Hias Merak Ngibing (Koleksi Jatikusumah)
59
B. PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN a. Batik Cirebon Tabel I. Analisis Motif Hias Batik Cirebon NO
GAMBAR
NAMA MOTIF HIAS
1. Liris Penganten
2. Liris Kembang Gedang 3. Liris Bangkol
4. Liris Keris
5. Liris Dasimah
6. Kawung Gendewo
PEMBAHASAN
Batik pesisiran Cirebon yang berstruktur geometris, bentuknya hampir sama dengan bentuk parang dan digunakan sebagai busana penganten. Batik pesisiran Cirebon yang berstruktur geometris, bentuknya merupakan bentuk parang yang digayakan menyerupai bunga pisang. Batik pesisiran Cirebon yang berstruktur geometris, dengan ditambah variasi bentuk bongkol (alat untuk mengaitkan).
Batik pesisiran Cirebon yang berstruktur geometris, mengambil motif parang dengan pokok hiasan dari bentuk keris. Batik pesisiran Cirebon yang berstruktur geometris, dengan mengambil nama dari tokoh film Nyai Dasimah
Batik pesisiran Cirebon yang berstruktur geometris bidang persegi yang dibagi empat dengan berbagai kemungkinan bentuk. Motif kawung kemungkinan berasal dari pohon aren (kawung). Dinamakan kawung gendewo, karena bentuk bunga arennya yang besar-besar.
60
7. Kawung Kentang
8. Kawung Rambutan
9. Motif Banji Tepak
10. Motif tumbal Sewu
11. Motif Lengkolengko
12. Motif Angen
13. Pangkaan Pring Sedapur
Batik pesisiran Cirebon yang berstruktur geometris, menggambarkan buah kawung dengan bentuk kecil-kecil sehingga bentuknya menyerupai kentang berwarna putih atau krem. Batik pesisiran Cirebon yang berstruktur geometris,merupakan perkembangan dari motif hias kawung. Bagian tengahnya diberi isen sawut hingga menyerupai buah rambutan. Batik pesisiran Cirebon yang berstruktur geometris, yang merupakan pengembangan dari pola hias banji. Bagian tengahnya diberi hiasan flora dan fauna. Batik pesisiran Cirebon yang berstruktur geometris, yang terdiri dari bentuk-bentuk persegi atau segitiga yang disambung-sambungkan, sehingga menyerupai bentuk untuk menambal sesuatu yang berlubang/sobek. Pada bidang-bidang tambal tersebut diisi dengan motif hias flora dan fauna serta motif geometris. Batik pesisiran Cirebon yang berstruktur geometris, dengan struktur pola zig zag dan diisi dengan berbagai hiasan.
Batik pesisiran Cirebon yang berstruktur geometris, yang diilhami oleh bentuk kerlap kerlip bintang di langit.
Batik pesisiran Cirebon yang berbentuk pohon atau bunga yang lengkap mulai dari ujung hingga pangkalnya. Motif pring sedapur mengambil stilasi dari buket serumpun bambo.
61
14. Pangkaan Anggrek
15. Pangkaan Klapa Setundun
16. Pangkaan Soko Cino
17. Pangkaan Kembang Suru
18. Piring Selampad
19. Kembang Melati
20. Kembang Mawar Sepasang
Batik pesisiran Cirebon yang mengambil bentuk sebuah buket bunga anggrek.
Batik pesisiran Cirebon yang mengambil bentuk dari pohon kelapa.
Batik pesisiran Cirebon yang yang diambil dari ornamen yang terdapat pada piring Cina.
Batik pesisiran Cirebon yang diambil dari bunga suru.
Batik pesisiran Cirebon dengan motif semarangan, yaitu motif batik yang mempunyai susunan dari kelompok motif yang berukuran kecil. Motif ini terinspirasi dari piring-piring porselen Cina. Motif hias berbentuk piring diterapkan menyerupai ceplokan dan dilengkapi dengan motif hias lain sebagai hiasan pembantu. Batik pesisiran Cirebon dengan motif semarangan, merupakan stilasi bunga melati yang digabung dengan bentuk daun dan beberapa kuncup bunga. Batik pesisiran Cirebon dengan motif semarangan yang terdiri dari dua bunga mawar yang ditata secara berkelompok dan dilengkapi dengan bentuk lain seperti daun, burung kecil atau kupu-kupu.
62
21. Kembang Gempol
Batik pesisiran Cirebon dengan motif semarangan berupa stilasi bunga sejenis jambu air divariasikan dengan bunga-bunga kecil, daun, dan ranting.
Kembang Kantil
Batik pesisiran Cirebon dengan motif semarangan, merupakan motif dari stilasi bunga cempaka.
22.
23. Ganggenga n
24. Iwak Mungup 25. Kapal Minggir
26. Kapal Kandas
27.
Batik pesisiran Cirebon dengan pengaruh alam pesisiran yang terdiri dari stilasi bentuk kapal yang sedang menepi, dan dilengkapi dengan motif hias tunbuhan dan binatang laut. Batik pesisiran Cirebon dengan pengaruh alam pesisiran memperlihatkan kapal yang kandas di laut atau sungai dan dilengkapi dengan motif flora dan fauna.
Batik pesisiran Cirebon yang mendapat pengaruh budaya keraton Cirebon berupa stilasi bentuk sayap yang disusun secara simetris, ditambah dengan bentuk-bentuk lain sebagai hiasan pembantu. Batik pesisiran Cirebon yang Sawat Oyod mendapat pengaruh budaya keraton Cirebon dengan motif sayap sebagai motif utama ditambah dengan bentuk akar-akaran (oyod). Sawat Garuda
28.
Batik pesisiran Cirebon dengan motif byur, yaitu motif yang padat, tidak tampak mana yang dijadikan pangkal atau ujungnya. Motif ganggengan terdiri dari stilasi tumbuhan ganggeng beserta motif pelengkap yang menyertainya, seperti ikan, dan binatang laut lainnya. Batik pesisiran Cirebon dengan pengaruh alam pesisiran berupa stilasi ikan yang sebagian muncul ke permukaan air.
63
29. Sawat Godong
30. Lokcan
31. Soko Cino
32. Tokolan
33. Karang Jae
34. Tikel Balung
35. Pucang Kanginan
36. Jalak Murai
Batik pesisiran Cirebon yang mendapat pengaruh budaya keraton Cirebon berupa bentuk sayap yang dilengkapi dengan hiasan bentuk daun (godong) talas dan bentuk lainnya yang disusun secara simetris. Batik pesisiran Cirebon yang mendapat pengaruh budaya keraton Cirebon dengan motif lokcan yang merupakan pengaruh dari Cina. Batik pesisiran Cirebon yang mendapat pengaruh budaya keraton Cirebon dengan mengambil motif hias yang terdapat pada piring Cina. Batik pesisiran Cirebon yang mendapat pengaruh alam pertanian, seperti motif hias tokolan merupakan motif batik yang menggunakan tokol (kecambah) sebagai pokok hiasannya. Batik pesisiran Cirebon yang mendapat pengaruh alam pertanian yang mengilustrasikan tentang kebun jahe yang dijadikan sebagai motif hias ini. Batik pesisiran Cirebon yang mendapat pengaruh alam pertanian dengan bentuk tulang yang ditekuk (tikel=lipat/tekuk, balung= tulang). Motif ini dirangkai dengan bentukbentuk lung, daun, dan burung Batik pesisiran Cirebon yang mendapat pengaruh alam pertanian berupa tumbuhan merambat yang tertiup angin. Motif ini dilengkapi dengan stilasi burung yang sedang menghisap madu. Motif hias ini mengambil pokok hiasan dari burung jalak murai dilengkapi dengan hiasan lainnya berupa stilasi tumbuhan.
64
37. Mawar Segerompol
38. Banyak Anggrem
39. Daro Tarung
Batik pesisiran Cirebon yang mendapat pengaruh alam pertanian berupa sekelompok bunga mawar yang dijadikan sebagai pokok hiasan dilengkapi dengan motif burung. Motif hias ini menggambarkan angsa yang sedang mengerami telur, dilengkapi dengan motif daun dan lung. Motif hias yang menampilkan dua ekor burung yang sedang bertarung, sebagai hiasan latar dilengkapi dengan motif tumbuh-tumbuhan.
Batik Cirebon merupakan batik pesisiran jika dilihat dari konteks letak geografis. Batik pesisiran Cirebon memiliki keunikan lain jika dibandingkan dengan batik pesisiran dari daerah lain. Karena batik pesisiran Cirebon mendapat pengaruh dari keraton, yakni Keraton Kanoman dan Keraton Kasepuhan. Motif batik keratonan memiliki makna simbolis. Batik Cirebon mendapat pengaruh dari Cina, seperti pada motif Mega Mendung, Wadasan, Burung Phoenix, Piring Selampad, dan motif Banji. Garis-garis cenderung tajam dan kecil. Pengaruh Islam tampak pada motif kaligrafi huruf Arab, bentuk motif dengan gaya dekoratif, dan tilasi motif binatang.
b. Batik Indramayu Tabel II. Analisis Motif Hias Batik Indramayu NO
1.
GAMBAR
NAMA MOTIF HIAS Motif Hias Kembang Kapas
PEMBAHASAN
Berasal dari bentuk tumbuh-tumbuhan yang distilasi menjadi bentuk geometris berupa motif kembang kapas, yaitu jenis tumbuhan bunga kapas yang banyak terdapat di daerah Indramayu.
65
2.
Motif Hias Ganggang
3.
Motih Hias Kapal Kandas
Motif ini berasal dari jenis tumbuhan ganggeng yang banyak terdapat di pesawahan daerah Indramayu Utara. Motif ganggengan terdiri dari stilasi tumbuhan ganggeng beserta motif pelengkap yang menyertainya, seperti ikan, dan binatang lainnya. Motif ini terdiri dari stilasi kapal yang terdampar di pantai ketika peperangan antara Jepang dan Amerika.
4.
Motif Hias Iwak Entong
Motif ini terdiri dari stilasi ikan dan udang beserta tumbuhan lainnya sebagai pelengkap
5.
Motif Hias Lok Can
Batik pesisiran yang mendapat pengaruh budaya Cina dengan motif stilasi dari bentuk dasar burung.
6.
Motif Hias Slompret
7.
Motif Hias LengkoLengko
8.
Motif Hias Tambal Seribu
9.
Motif Hias Sawat Riwe
Motif batik pesisiran dengan bentuk slompret yaitu sebuah alat yang digunakan para raja untuk memanggil prajurit ke pos penjagan. Motif ini dilengkapi dengan bentuk tumbuhan dan bentuk geometris berupa sulursuluran. Batik pesisiran Indramayu yang berstruktur geometris, dengan struktur pola zig zag dan diisi dengan hiasan floran (daun dan bunga), dan fauna (ikan dan Burung). Batik pesisiran Indramayu yang berstruktur geometris, yang terdiri dari berbagai bentuk yang dipadukan dalam sehelai kain, terdiri dari bentuk persegi atau segitiga yang disambungsambungkan, sehingga menyerupai bentuk untuk menambal sesuatu yang berlubang/sobek. Batik pesisiran Indramayu yang mendapat pengaruh budaya Islam, dengan motif sayap sebagai motif utama ditambah dengan bentuk kaligrafi Arab yang distilasi ke dalam bentuk geometris dan serangga.
66
10.
Motif Hias Sawat Biskuitan
11.
Motif Hias Perang Solder
12.
13.
Motif hias dengan struktur utama sawat dan dilengkapi dengan tanaman berupa daun berbentuk persegi dan termasuk tanaman langka.
Batik pesisiran Indramayu dengan motif yang diambil dari penggambaran situasi pada zaman penjajahan, yaitu perang antara para penguasa Jepang dengan Belanda. Bentuk motif hias ini berasal dari bentuk geometris dengan struktur parang. Motif Hias Batik pesisiran Indramayu yang Banji Tepak berstruktur geometris, yang merupakan pengembangan dari pola hias banji dan bentuk tepak (kotak kecil untuk menyimpan perhiasan). Bidang kotak kecil diisi dengan berbagai bentuk floran, fauna dan bentuk geometris. Motif Hias Batik pesisiran Indramayu yang terdiri Merak dari stilasi dua ekor merak yang Berunding berhadapan, dilengkapi dengan motif tumbuhan lain seperti daun-daunan.
14.
Motif Hias Merak Ngibing
Batik pesisiran Indramayu dengan stilasi burung merang sedang menari, dilengkapi dengan motif tumbuhtumbuhan lain seperti bunga dan daun.
15.
Motif Hias Sawat Penganten
16.
Motif Hias Jae Serempang Kandang
17.
Motif Hias Rama
Batik pesisiran Indramayu yang berstruktur geometris dan binatang. Stilasi burung dengan latar belakang bentuk-bentuk geometris dilengkapi dengan stilasi daun dan bunga. Batik pesisiran Indramayu yang mendapat pengaruh alam yang terdiri dari tanaman jahe yang dijadikan sebagai motif hias ini, ditambah dengan motif tumbuhan lainnya. Motif batik ini terdiri dari stilasi flora dan fauna yang banyak tumbuh di laut.
67
18.
Motif Hias Srintil
19.
Motif Hias Kembang Suket
20.
Motif Hias Kembang Gunda
21.
Motif Hias Tluki
22.
Motif Hias Kawung Sogok
23.
Motif Hias Banji
24.
Motif Hias Dara Kepuh
25.
Motif Hias Teratai
26.
Motif Hias Sisik
Batik pesisiran Indramayu dengan struktur stilasi burung yang banyak terdapat di Indramayu. Latar belakang diisi dengan bentuk geometris dan motif tumbuh-tumbuhan. Batik pesisiran Indramayu dengan struktur stilasi flora berupa tumbuhan sejenis rumput yang banyak terdapat di daerah Indramayu. Batik pesisiran Indramayu dengan struktur stilasi flora berupa tumbuhan sejenis bunga rumput (kembang=bunga; gunda=jenis rumput yang tumbuh di laut) yang tumbuh di laut dan banyak terdapat di daerah Indramayu. Batik pesisiran Indramayu dengan struktur stilasi flora berupa tumbuhan sejenis rumput berdaun kecil yang banyak terdapat di daerah Indramayu. Batik pesisiran Indramayu dengan struktur geometris berupa stilasi bentuk kawung yang ditusuk (sogok) sebagai latar belakang. Sedangkan bagian depan didisi dengan bentuk stilasi burung dan tumbuhan bunga dan daun. Batik pesisiran Indramayu yang berstruktur geometris, dan merupakan pengembangan dari pola hias banji yang berasal dari Cina. Bagian tengahnya diberi hiasan flora dan fauna. Batik pesisiran Indramayu yang berstruktur stilasi burung merpati, dilengkapi dengan motif tumbuhan berupa bungan dan daun. Batik pesisiran Indramayu yang berstruktur stilasi bunga teratai, yaitu tumbuhan yang hidup di air. Batik pesisiran Indramayu yang berstruktur geometris dominasi bentuk sisik yang merupakan ciri khas batik Indramayu. Dilengkapi dengan stilasi bentuk burung, daun dan bunga.
68
27.
Motif Hias Cendrawasi h
Batik pesisiran Indramayu yang berstruktur stilasi burung cendrawasih. Latar belakang diisi dengan bentuk sulur-suluran yang saling kait, dan stilasi bungan dan daun.
28.
Motif Hias Manuk Drawes
Batik pesisiran Indramayu yang berstruktur stilasi burung drawes, yairu sejenis burung laut yang memiliki ekor panjang.
29.
Motif Hias Jarot Asem
30.
Motif Hias Bunga Pentil
Batik pesisiran Indramayu yang berstruktur stilasi tumbuhan asam dengan jarotnya (akar-akar yang terdapat di dalam asam). Batik pesisiran Indramayu yang berstruktur stilasi kuncup bunga.
31.
Motif Hias Burung Bengkuk
Batik pesisiran Indramayu yang berstruktur tilasi burung kecil bungkuk.
32.
Motif Hias Gentong Kosong
Batik pesisiran Indramayu yang mendapat isnpirasi dari gentong (tempat air/beras)
33.
Motif Hias
Batik pesisiran Indramayu yang mendapat pengaruh batik Cirebon, berupa stilasi kereta kencara yang dilengkapi dengan bentuk-nemtk tumbuh-tumbuhan dan bentuk geometris Batik pesisiran Indramayu yang berstruktur flora dan banyak tumbuh di daerah Indramayu.
Kereta Kencana
34.
Motif Hias Kembang Betah
35.
Motif Hias Kliran
36.
Motif Hias Daun Suket
Batik pesisiran Indramayu yang berstruktur geometris, terdiri dari motif lereng dn tumpal yang disusun secara diagonal. Batik pesisiran Indramayu yang mendapat inspirasi dari bentuk tunbuhan sejenis rumput berdaun kecil dan berbunga. Bnetuk ini disusun
69
37.
Motif Hias Petek
38.
Motif Hias Tiga Negeri
39.
Motif Hias Jaya Serempang Kandang
40.
Motif Hias Pacar China
41.
Motif Hias Kentangan
42.
Motif Hias Sakarniem
secara berulang dalam bentuk lingkaran. Batik pesisiran Indramayu yang berasal dari stilasi ikan jenis petek, yaitu ikan kecil berbadan tipis, berwarna putih. Batik pesisiran Indramayu yang berasal dari gabungan tiga motif hias yang digabung menjadi satu, yang terdiri dari motif manuk drawes, sisik, dan kentangan., ditambah dengan isen-isen berukuran besar dan bentuk tumpal yang berderet secara diagonal. Motif batik pesisiran Indramayu yang terdiri dari struktur garis yang membentuk seperti kumparan kawat (sarempang) dengan motif hias burung bengkuk. Batik pesisiran Indramayu yang berasal dari tumbuhan pacar cina yang dapat mengeluarkan warna merah jika ditumbuk yang digunakan untuk mewarnai kuku. Batik pesisiran Indramayu yang berasal dari bentuk-bentuk irisan kentang, dikombinasikan dengan bentuk tumbuhan. Batik pesisiran Indramayu, berasal dari bentuk tumbuhan kecil sejenis rimput.
Motif hias batik Indramayu berasal dari ragam hias kelompok tumbuhtumbuhan, binatang laut dan darat, ragam hias geometris, dan ragam hias campuran antara tumbuh-tumbuhan, binatang dan geometris. Semua ragam hias ini diambil dari lingkungan alam sekitar daerah Indramayu. Nama-nama motif hias banyak diambil dari bahasa daerah setempat, seperti iwak entong berati ikan yang tanpa kepala, lengko-lengko (lengak-lengok) yang berarti bengkok, merak ngibing berati merak joged, manuk drawes artinya burung sejenis burung laut, petek berati jenis ikan kecil dan berbadan tipis berwarna putih, dan sebagainya.
70
c. Batik Kuningan Tabel III. Analisis Motif Hias Batik Kuningan NO
1.
GAMBAR
NAMA MOTIF HIAS Geger Sunten
2.
Adu Manis
3.
Mayang Sagara
4.
Oyod Mingmang
5.
Rereng Kujang
6.
Rereng Pwah Aci
PEMBAHASAN
Berasal dari stilasi tumbuh-tumbuhan yang disusun secara berderet membentuk segitiga yang kokoh sebagai penanda benteng pertahanan diri dari pengaruh-pengaruh yang berasal dari luar. Batik Kuningan yang berstruktur pola tumbuhan dan diatur saling berhadapan (simetris) hingga membentuk struktur yang indah, selaras (adu manis). Yang melambangkan kesatuan dua insan yang selaras. Motif batik mayang sagara mengambil bentuk tumbuh-tumbuhan laut yang merupakan sebuah keindahan di dalam samudra yang dihubungkan dengan simbol refleksi adanya alam raga dan alam raya. Batik Kuningan yang berstruktur flora dari rangkaian akar yang saling berkaitan membentuk kesatuan. Simbol kesatuan dan persatuan. Batik Kuningan yang berstruktur geometris berbentuk rereng yang berasal dari deretan kujang (senjata khas Jawa Barat). Memiliki arti simbolis sebagai kukuh kana jangji. Batik Kuningan yang berstruktur geometris, bentuknya merupakan bentuk parang yang digayakan, diisi dengan bentuk flora berupa daun dan tangkai padi. Menggambarkan sosok perempuan yang memiliki peranan penting dalam segala aspek, seperti dalam kehidupan pribadi, keluarga dan sosial.
71
7.
Sekar Galuh Batik kuningan yang berstruktur motif flora berupa daun yang saling kait. Sekar=kembang, galu dari kata galeuh=inti kehidupan.
8.
Merak Ngibing
Batik kuningan yang berstruktur bentuk burung merak yang sedang menari dengan bentuk ekor yang digayakan menyerupai sulur-suluran yang berhubungan satu dengan lainnya.
Bentuk motif batik Kuningan merupakan cerminan dari kehidupan sosial budaya, falsafah hidup, dan adat-istiadat orang Sunda. Beberapa perwujudan batik Kuningan secara visual dapat digambarkan melalui motif dan warnanya. Berdasarkan pemikiran yang melatarbelakangi penciptaan batik Kuningan, maka motif-motif yang dihadirkan berbentuk flora sebagai ciri khas ragam hiasnya. Bentuk-bentuk lain dari motif batik Kuningan adalah geometris dan fauna. Bentuk flora umumnya mengarah ke susunan saling kait, bersambungan satu sama lainnya. Bentuk geometrik umumnya mengarah ke garis diagonal dan bentuk parang atau rereng.