Analisa Kebutuhan
Spesifikasi Perancangan
Studi Kelayakan
Perancangan Konsep
Model Analisa
Perancangan Alat
Analisa Perancangan Optimalisasi
Evaluasi
Dokumentasi
Gambar 14 Diagram Alur Zeid
Fase – fase pada proses perancangan dapat dikelompokkan ke dalam satu proses yang disebut fase Sintetis, yang mana terperinci dari :
51
a. Identifikasi kebutuhan. b. Formulasi persyaratan perancangan. c. Studi kelayakan dengan mengumpulkan informasi‐informasi perancangan yang relevan. d. Perancangan konsep produk.
1.5 Tempat Penelitian Tempat penelitian adalah selama dalam perjalanan menuju dan pulang kerja dari perjalanan Surabaya – Lamongan pp dengan jarak tempuh + 50 km. 3.6 Jadwal Penelitian Tabel 3 Jadwal penelitian No
Minggu ke
Kegiatan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 1
Pemilihan
tema, topik dan fokus 2
Observasi
dan studi literatur 3
Perumusan masalah
4
Pendataan
5
Analisa
6
Pelaporan
7
Sidang
8
Revisi
9
Penyerahan
laporan
Keterangan : bulan Februari – Agustus 2012
52
Tabel 3.1 memperlihatkan jadwal kegiatan penelitian yang di mulai dari bulan Februari sampai dengan Agustus 2012.nomor 3 menjelaskan waktu dalam melakukan observasi dan studi literatur selama 6 minggu di mulai dari minggu ke 4 – minggu ke 9.jangka waktu tersebut terpaut 2 minggu dari rencana semula karena ada beberapa kendala pada saat proses berlangsung. Diantaranya adalah : 1.
Adanya perubahan dalam penentuan topik dan tema penelitian sehingga penulis harus menata ulang schedule yang sudah di buat.
2.
Terbatasnya waktu yang digunakan penulis karena terbentur dengan pekerjaan, sehingga mengalokasikan waktu pada hari – hari tertentu di luar jam kerja.
53
BAB IV ANALISA DAN DATA 4.1 Data Teknis Sepeda Motor 4 Tak Berkapasitas 125 cc Sepeda motor HONDA SUPRA X 125 CC dibuat tahun 2009 yang rencaana dipakai untuk pengujian, biasa digunakan untuk keperluan perjalanan ke tempat kerja dengan rute perjalanan antara desa Tambak ploso kec.Turi kab. Lamongan menuju kawasan industri Margomulyo kota Surabaya dengan jarak tempuh + 48 km.Gambar 4.1 dan 4.2 menunjukan model sepeda motor SUPRA X 125 CC. Gambar 15 Sepeda motor SUPRA NF 125 TR pandangan samping
54
Gambar 16 Sepeda motor SUPRA NF 125 TR Pandangan Depan Sebagai bahan dasar penelitian,maka peneliti melampirkan beberapa data pendukung sebagai acuan dasar sebelum melakukan penelitian lebih lanjut, sedangkan Tabel 4.1 dan 4.2 menunjukkan data teknis dan sepesifikasi sepeda motor SUPRA X 125 CC .
55
Adapun data – data teknisnya adalah seperti dibawah ini : Tabel 4 Identitas Umum No PARAMETER
TIPE
1
Tipe sepeda motor
HONDA SUPRA NF 125 TR
2
Jenis rem
Double cakram
3
Ruji – ruji roda
Velg bintang
4
Suspensi mesin
Manual karburasi/ EFI
5
Perpindahan gigi
Manual
6
Tahun pembuatan
2009
7
Isi silinder
00125 CC
8
Warna
Hitam merah
9
Nomor rangka
MH JB91109K683551
10 Nomor mesin
JB91E1680914
11 Bahan bakar
Bensin
Dari beberapa data teknis kali ini peneliti juga sedikit lampirkan data spesifikasi original yang di peroleh dari PT AHM ( Honda ).sebagai data penunjang yang melengkapi sumber data pelengkap sebagai acuan dasar yang digunakan peneliti sebagai pijakan awal sebelum mengadakan perubahan dan penelitian tentang sepeda motor tersebut.
56
Dari data dasar yang murni dari sepeda motor honda SUPRA X 125 CC, ini akan kita olah dan digunakan sebagai data pendukung guna tercapainya target yang kita harapkan yaitu terciptanya sepeda motor dengan bahan bakar NON MINYAK/biasa disebut bahan bakar NON SUBSIDI, karena minyak/premium adalah bahan bakar yang banyak menghabiskan subsidi pemerintah, menurut data terbaru bahwasanya subsidi pemerintah untuk menstabilkan harga minyak ini diperlukan dana +1000 trilyun rupiah, jadi seandainya kita bisa mengalihkan dari premium ke gas maka bukan tidak mungkin negara akan menghemat sekitar +1000 trilyun rupiah, berdasarkan data terbaru dari tahun 2004 negara telah sukses mengkonversi dari minyak tanah ke gas/LPG,negara telah berhemat sekitar + 300 trilyun rupiah,sehingga apabila progress ini bisa berhasil maka negara akan bisa berhemat hampir 3 X lipat dari apa yang sudah dicapai pada tahun 2004 kemarin.
57
Menunjukkan Data Teknis Dan Sepesifikasi Sepeda Motor SUPRA X 125 CC . Tabel 5 Spesifikasi Sepeda Motor SUPRA NF 125 TR No
JENIS ITEM
UKURAN
NILAI
1
Dimensi
Panjang
1.889 mm
Lebar
702 mm
Tinggi
1.074 mm
Jarak sumbu roda
1.242 mm
2
Kapasitas
Oli mesin
0,7 Liter
Tangki bahan bakar
3,7 Liter
Kapasitas penumpang
Pengendara dan 1 pembonceng
3
Mesin
Diameter x langkah
52,4 x 57,9 mm
Perbandingan kompresi 9,3 : 1
Volume langkah
128,3 cm3
Busi dan standart
CPR6EA‐9(NGK)atau U20EPR9(DENSO)
Jarak renggang busi
0,80 – 0,90 mm
Putaran stasioner
1.400 – 1.500 min ‐1(rpm)
4
Rangka dan Suspensi
Caster
26036’
Trail
73 mm
Ukuran ban depan
70/90‐17M/C 38P
Ukuran ban belakang
80/90‐17M/C 44P
5
Transmisi
Reduksi primer
3,350
58
Perbandingan gigi,gigi 1 2,500
Gigi 2
1,550
Gigi 3
1,250
Gigi 4
0,923
Reduksi akhir
2,500
6
Kelistrikan
Baterai
12V‐3,5 AH
Generator
0,130 Kw/5.000 min‐1 (rpm )
7
Lampu – lampu
Lampu depan
12V‐32/32W
Lampu belakang/rem
12V‐18/5W
Lampu sein depan
12V‐10W x 2
Lampu sein belakang
12V‐10W x 2
Lampu speedometer
LED
Indikator netral
LED
Indikator lampu sein
LED
Indikator lampu jauh
LED
Indikator posisi gigi
LED
transmisi 8
Sekring
Sekring utama
15A
Sekring lain
10A
Sumber data : Buku pedoman pemilik PT AHM,2009
59
4.2 Data Teknis Sistem Karburasi Secara teknis sistem karburasi pada sepeda motor penguji adalah mengunakan sistem manual karburasi. Mesin ini mengunakan suplay bahan bakar mesin dengan cara manual karburator,bukan mengunakan sistem injeksi. Sistem pengapian yang bekerja secara manual dimana bensin akan masuk ke ruang karburasi apabila ada udara yang keluar dari ruang kaburator melalui katup vaccum, kemudian bensin ditampung sementara di ruang pelampung,dari sini
kebutuhan
pemium
akan
dilayani
dari
ruang
intake
manifold/pelampung/mangkok karbu. Jadi perputaran rpm tinggi atau rendah tergantung suplay bahan bakar.
Gambar 17 Karburator Manual 4.3 Perhitungan 4.3.1 Normal Condition Dalam kondisi sepeda motor normal dimana suplay bahan bakar dari tangki BBM dikirim ke ruang bakar melalui karburator premium,didalam karburator ini ada perubahan wujud bahan bakar yang sebelumnya berupa cairan akan diubah
60
menjadi gas dengan pencampuran dengan udara.sehingga wujud/bentuk pada waktu masuk ke ruang bakar adalah berupa semacam gas. Dalam hal ini suplay bahan bakar di kontrol oleh vaccum valve,semakin banyak udara yang keluar maka semakin banyak pula bahan bakar yang masuk ke ruang bakar, sehingga hal ini mempengaruhi kinerja mesin akan semakin maksimal, dengan kata lain kendali kecepatan putaran mesin(rpm) di atur oleh seberapa besar udara yang masuk dan tercampur dengan bahan bakar,melalui katup/skep karburator.sedangkan skep karburator dikendalikan oleh seberapa besar tarikan pedal gas yang kita lakukan(1/2 atau ¼ putaran) 39 .38
Gambar 18 kondisi bagian – bagian sepeda motor Original
4.3.2 Proses Modifikasi. Demi mendapatkan hasil yang diinginkan sesuai dengan model yang diinginkan, maka peneliti mencoba untuk mulai mengadakan perubahan
61
terhadap beberapa bagian tertentu guna terwujudnya sepeda motor berbahan bakar gas. Diantara perubahan yang dilakukan adalah modifikasi yang di lakukan pada dalam rangkaian karburator,yang dilakukan adalah : ‐ Salah satu spuyer saluran suplay bahan bakar ke ruang bakar untuk rpm/getaran rendah atau biasa disebut Pilot jet,ditutup.sehingga suplay bahan bakar hanya melalui spuyer untuk getaran tinggi atau Main jet. ‐ Pelampung untuk kontrol premium/apung – apung dilepas. ‐ Selang suplay gas masuk ke karburator melalui saluran masuk premium.
Gambar 19 Proses Perbaikan Sepeda Motor Adapun proses perubahan yang dilakukan adalah yang mana suplay gas dari regulator LPG akan disuplay ke ruang karburator,seperti dalam gambar alur yang ditunjukkan di bawah ini :
62
Gambar 20 Alur Proses Gas
Gambar 21 Alur Proses Gas
Gambar 22 Alur Proses Gas 63
Dari hasil perubahan tersebut diatas setelah di adakan perubahan pada sistem pengapian yang ada di karburator,maka kami mencoba untuk mulai di proses stater yang mana perlu pencocokan terlebih dahulu terhadap seberapa besar suplay udara dan Gas yang di butuhkan dengan cara pengaturan pada pedal gas dan spuyer regulator dari LPG yang mana akan diproses pada ruang karburator. Setelah motor bisa berjalan maka kami mencoba untuk mengunakan kecepatan yang biasa digunakan pada kecepatan yang biasa digunaka dalam motor premium.maka kami mencoba mengunakan keecepatan di area kecepatan stabil yaitu di kecepatan + 60 km .
Gambar 23 Hasil Kecepatan Yang Tercatat Di Speedometer. Langkah selanjutnya adalah kita mencoba untuk melihat dari gas buang yang dihasilkan dari sepeda motor berbahan bakar Gas ini. Berdasarkan hasil yang kami dapatkan maka gas buang yang keluar dari saluran pembuangan/knalpot dari sepeda motor tersebut adalah sangat 64
sempurna,dalam arti sempurna disini adalah tidak ada keluar asap sedikitpun dari mesin yang sedang berjalan.dari data yang di dapat peneliti yaitu LPG memiliki nilai oktan di atas 112, Pertamax oktan 99 dan premium 88. Selain penghematan sekitar 50 %, kami juga mendapatkan bahan bakar yang lebih ramah lingkungan, yang disebabkan karena nilai oktan yang tinggi tadi sehingga menghasilkan pembakaran yang sangat sempurna sekali. Adapun hasil keluaran asap knalpotnya adalah seperti yang tergambar pada gambar di bawah ini :
Gambar 24 Hasil Pembuangan Dari Knalpot Dari data alur proses modifikasi yang coba peneliti gambarkan diatas,maka proses hasil dari percobaan tersebut diatas yang kami dapatkan adalah sebagai mana tercatat pada halaman selanjutnya. Data ini coba kami bandingkan dengan kondisi dimana apabila kita mengunakan bahan bakar premium,sebagai data perbandingan demi mendapatkan suatu hasil dari apa yang menjadi tujuan utama project
65
ini.kemudian data ini kami wujudkan ke dalam bentuk grafik untuk mempermudah dalam pembacaannya. 4.4 Data Hasil Uji Coba Dari beberapa kali uji coba dengan mengunakan bahan bakar premium ,maka kami dapatkan hasil seperti pada tabel 4.4 dibawah ini : Tabel 6 Data Percobaan Dengan Mengunakan Bahan Bakar Premium No Percobaan ke
Jarak tempuh( km )
1
1 liter pertama.
50,8
2
1 liter kedua.
51,1
3
1 liter ketiga.
50,8
4
1 liter keempat.
50,7
5
1 liter kelima.
50,9
6
1 liter keenam.
50,8
7
1 liter ketujuh.
50,2
8
1 liter kedelapan.
50
9
1 liter kesembilan.
50,7
10 1 liter kesepuluh.
50,4
50,04
Rata ‐ rata
66
Dari beberapa kali uji coba dengan mengunakan bahan bakar Gas sebagai data pendukungnya, maka kami dapatkan hasil seperti pada tabel 4.4 dibawah ini : Tabel 7 Data Hasil Percobaan Dengan Mengunakan Bahan Bakar LPG No
Tabung /3 kg
Jarak tempuh( km )
1
Tabung I
226,3/3 = 75,43
2
Tabung II
225,3/3 = 75,1
3
Tabung III
219,8/3 = 73,1
4
Tabung IV
221,5/3 = 73,83
5
Tabung V
235,7/3 = 78,56
6
Tabung VI
235,9/3 = 78,63
7
Tabung VII
230,5/3 = 76,83
8
Tabung VIII
238,7/3 = 79,56
9
Tabung IX
237,7/3 = 79,23
10
Tabung X
234,9/3 = 78,3
X
Rata ‐ rata
76,86
Dari data tersebut diatas maka kami mencoba untuk mengkonversikan ke dalam suatu grafik yang akan memudahkan kita untuk mencoba membaca hasil
67
dari percobaan kita.maka bentuknya grafik akan berbentuk seperti dalam grafik di bawah ini :
Dari pembacan grafik dapat kami jelaskan bahwa sumber bahan bakar Gas lebih unggul dalam ke iritannya,karena di dapatkan bahwa bahan bakar premium jatuh pada rata – rata : 50,04 km/liter,sedangkan hasil dari bahan bakar Gas didapatkan nilai rata – rata : 76,86 km/kg. Dari keunggulan dalam hal irit,adalagi yang coba peneliti tampilkan sebagai data pembantu yaitu : Data Kuisioner kepuasan dari 10 voeleenter/penguji yang diujikan,dari data beberapa responden maka didapatkan kesimpulan sebagai berikut :
68
A. 90 % responden menyatakan menyukai dalam hal efesiensi,sedangkan 10 % menyatakan cukup menyukai. B. 50
%
responden
menyatakan
menyukai
dalam
hal
kenyamanannya,sedangkan 50 % menyatakan cukup menyukai. C. 10 % responden menyatakan suka terhadap keamanan alat ini, sedangkan 90% sisanya menyatakan cukup menyukai alat ini. D. 60% responden menyatakan menyukai,20% cukup menyukai dan 20% kurang menyukai dalam hal akselerasi.sedangkan untuk perfomance kendaraan,70 % responden menyatakan menyukai,sisanya 20% menyatakan cukup dan 10% kurang suka . Untuk supaya lebih memperjelas maka penulis mencoba menampilkan dalam bentuk grafik yang tergambar sebagai berikut :
69
70
BAB V KESIMPULAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan analisa terhadap data dan fakta – fakta yang di temukan selama percobaan dan analisa di lapangan, maka kami mendapatkan beberapa catatan kesimpulan, sbb: Secara efisiensi atau penhematan bahan bakar maka diperoleh kesimpulan bahwa bahan bakar mengunakan Gas LPG jauh lebih irit/efisien karena tingkat pembakaran yang lebih sempurna dibandingkan apabila kita mengunakan bahan bakar jenis premium.dengan rasio perbandingan hampir 1 : 1,5 kali lipat dibanding dengan jenis premium.sedangkan kelebihan lain apabila mengunakan bahan bakar Gas LPG adalah hasil pembakaran yang sempurna sehingga menghasilkan gas buang yang ramah dan aman bagi lingkungan.serta hal lain yang akan terjadi apabila mengunakan Gas adalah mesin lebih awet,karena dari sisa pembakarannya tidak meninggalkan kerak bagi mesin,sehingga mesin jadi lebih awet dan tidak harus sering diservis/diperbaiki. Ada lagi nilai plus yang bisa ditonjolkan dari BBG ini,yaitu kita tidak akan lagi binggung dengan susahnya mendapatkan bahan bakar premium seperti layaknya yang sering diberitakan di beberapa media elektronik( TV,Radio dan Surat Kabar).kita juga bisa membantu pemerintah dalam hal program
71
penghematan anggaran negara,karena apabila kita mengalakkan proyek ini maka negara akan bisa berhemat hingga 1000 trillyun rupiah. Project ini tidak membutuhkan nilai yang tinggi/mahal tapi bisa menjadikan nilai tambah yang sangat maksimal.tujuan peneliti adalah menciptakan konsep alat yang simple dan sederhana tapi bernilai tinggi sudah bisa dipenuhi dari project yang kami sedang coba kembangkan ini. 5.2 Usulan Usulan yang kami berikan terkait penyempurnaan proyek yang berkelanjutan ini, maka ada beberapa point yang perlu dilanjutkan dan disempurnakan adalah : ‐ Tempat yang digunakan adalah tabung LPG yang 3 kg adalah tabung buatan pemerintah sehingga beerat antar satu tabung dengan tabung yang lainnya tidak sama, sehingga secara perhitungan untuk efisensi tidak bisa distabilkan. ‐ Akselerasi apabila kita mengunakan sepeda motor ini kurang bisa maksimal
seperti
apabila
kita
mengunakan
sepeda
motor
premium,karena terkait masalah suplay bahan bakar yang menuju ke karburator,apabila sistem karburator premium sistem suplay bahan bakar sudah otomatis dengan bantuan sistem vaccum kalau karburator Gas ini cara suplay masih manual dengan sistem katup.jadi cara kerja di ruang karburator masih perlu penyempurnaan.
72
‐ Ancaman terhadap bahaya kebakaran masih menghantui para pengemudi yang awam dengan sistem BBG ini, jadi masih perlu sosialisasi yang lebih lagi.
73
DAFTAR PUSTAKA Fuazan achmad HS Ir,MT, Desain Conventer Kits Modifikasi Sistem Bahan Bakar Motor Bensin Menjadi Berbahan Gas ,2008. Kristianto,P,dan Willyanto, Pengaruh Perubahan Pemajuan Waktu Penyalaan Terhadap Motor Dual Fuel (Bensin ‐ BBG), Jurnal Teknik Mesin vol 1 – 3,2001. Nugraha B S dan Sriyanto, Aplikasi Teknologi Injeksi Bahan Bakar Eletrolit (EFI) Untuk Mengurangi Emisi Gas Buang Pada Sepeda Motor,Jurnal Ilmiah Dan Teknologi Terapan, 2007. Pradana, A, Pengujian Alat Hemat Bahan Bakar Motor Pada Mesin Isuzu Panther Dilihat Dari Aspek Temperatur, 2009 . Tenaya I G N P dan Hardiana M, Pengaruh Air Fuel Ratio Terhadap Emisi Gas Buang Berbahan Bakar Lpg Pada Ruang Bakar Model Helle – Shaw Cell, Jurnal Ilmiah Teknik Mesin Vol. 5, 2011. Ginting R,Buku Perancangan Produk, 2009. Sunarto Sulaiman B,Indriyo Daru,Suryadi,Dedy,BBM Naik Kenapa Takut...?,2008. Pramono Peni R,Sunarto Sulaiman B,BBM Naik?!?Siapa Takut?Saya Buat Sendiri BBM‐nya,2012.
74
LAMPIRAN 75
ANGGARAN BIAYA Adapun detailnya Material dan rincian biaya yang diperlukan untuk konversi kendaraan BBM ke BBG pada sepeda motor adalah sbb : 1. Tabung Gas (3 kg supaya ergonomis) Æ Rp 100.000,00 2. Regulator Gas Æ Rp 60.000,00 3. Selang Khusus gas SNI 1.8 meter (steel reinforced) Æ Rp 40.000,00 4. Joint Valve (napel) Æ Rp 50.000,00 5. Stop Valve/ Stop kran 1/4" Æ Rp 25.000,00 6. Selang Vakum/bensin Æ Rp 30.000,00 7. Clamp besar dan kecil Æ Rp 40.000,00 8. Seal Tape Æ Rp 10.000,00 9. Bok tempat tabung LPG 3 kg Æ Rp 55.000,00 +
Total Biaya
Rp 410.000,00
76
K U E S I O N E R
Desain dan Pengembangan
Tanggal :
Hari :
Produk
NAMA PRODUK : SEPEDA MOTOR LPG PANELIS : PERSYARATAN PANELIS 1.Merupakan panelis yang memenuhi persyaratan umum. 2.Persyaratan jumlah minimal panelis minimal 5 maksmimal 10. 3.Kriteria penilaian 4,5 s/d 5 Sangat disukai 3,5 s/d 4,5 Disukai 2,5 s/d 3,5 Cukup 1,5 s/d 2,5 Kurang disukai 0 s/d 1,5 Sangat tidak disukai No Nama produk
Kenyamanan Keamanan
Perfomance Akselerasi
1
Sepeda motor
BBG
Catatan.......................................................................................................................... Tanda Tangan ( ...................) 77