Makalah Seminar Kerja Praktek FUNGSI NETWORK MANAGEMENT SYSTEM (NMS) SEBAGAI MENEJEMEN DSLAM dan SISTEM PENOMORAN PELANGGAN SPEEDY PADA DSLAM di UNIT CPE M. Jazilun Niam (L2F 005 553) Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Diponegoro ABSTRAK Kemampuan akses kecepatan tinggi dari jaringan komunikasai data sangat diperlukan untuk jenis informasi dan komunikasi data yang semakin beragam. Untuk penyaluran data berkecepatan tinggi, diperlukan bandwidth yang besar sehingga menuntut penyediaan media transmisi yang baik untuk melewatkan data tersebut. ADSL (Asymetric Digital Subscriber Line) adalah salah satu komunikasi dta berkecepatan tinggi yang dapat menyalurkan data, voice dan video menggunakan media transmisi kabel tembaga/ metal yang telah ada. PT. TELKOM mengimplementasikan layanan data berkecepatan tinggi dengan sebutan Speedy yang menggunakan teknologi ADSL yang mempunyai kecepatan upstream dan downstream tidak sama. NMS (Network Management System)diperlukan untuk mengelola dan mengatur ketersambungan jaringan komunikasi Layanan Speedy dari DSLAM ( Digital Subscriber Line Acces Multiplexer ) sampai Modem ADSL di pelanggan.
1. 1.1
PENDAHULUAN Latar Belakang Kerja praktek merupakan sarana bagi para mahasiswa untuk merealisasikan konsep link and match antara dunia pendidikan dan dunia kerja. Dengan adanya kerja praktek ini mahasiswa diharapkan dapat mempraktekkan atau menerapkan teori yang diperoleh dari perkuliahan di industri atau instansi terkait. Dengan demikian mahasiswa tidak hanya memiliki pengetahuan secara teoritis tetapi juga mendapatkan bekal ketrampilan dan etos kerja yang sesuai dengan tuntutan dunia kerja. PT. Telkom sebagai salah satu penyelenggara jasa telekomunikasi dalam negeri tidak hanya terbatas pada sistem telekomunikasi suara saja. Salah satu Value Added yang dikembangkan PT. Telkom yaitu layanan internet menggunakan teknologi ADSL (Asymetric Digital Subsciber Line). Sistem layanan internet menggunakan ADSL dikenal dengan Speedy Broadband Access. Teknologi ADSL dalam Telkom Speedy ini mampu membawa.data dengan laju Upstream sampai dengan 64 Kbps dan Downstream sampai dengan 384 Kbps. Dengan semakin banyaknya pengguna layanan ini, diperlukan adanya pemantauan jaringan dari Telkom ke pelanggan. Oleh karena itu NMS (Network Management Sistem) di PT. TELKOM Kandatel Semarang bagian CPE (Costumer Premises Equipment) dan sistem penomoran pelanggan Speedy pada DSLAM dibahas dalam laporan Kerja Praktek ini sehingga diperoleh pengetahuan mengenai prinsip dasar dari sistem pemantauan jaringan Speedy . 1.2
Tujuan Tujuan dari Kerja Praktek di PT. TELKOM Kandatel Semarang adalah : 1. Untuk mengetahui dan menganalisa pemanfaatan Teknologi ADSL pada produk Speedy. 2. Untuk mengetahui cara pemantauan jaringan Speedy menggunakan NMS.
3. Untuk mengetahui konfigurasi jaringan Speedy.Membandingkan teori tentang sistem telekomunikasi yang didapatkan di bangku perkuliahan dengan keadaan di lapangan. 1.3
Pembatasan Masalah Batasan masalah yang diambil oleh penulis pada penulisan laporan kerja praktek ini adalah : 1. Teknologi ADSL. 2. Fungsi Network Management System (NMS) sebagai menejemen DSLAM. 3. Sistem penomoran pelanggan speedy pada DSLAM atau Equipment Number (EQN). 2 TEKNOLOGI ADSL 2.1. Definisi ADSL ADSL (Asymetric Digital Subscriber Line) adalah teknologi akses yang memungkinkan terjadinya komunikasi data, voice, dan video secara bersamaan, menggunakan media jaringan akses kabel tembaga 1 pair. ADSL disebut asimetrik karena rate / kecepatan transmisi dari sentral ke pelanggan (downstream) tidak sama dengan rate transmisi dari arah pelanggan ke sentral (upstream). 2.2
Jaringan ADSL Konfiurasi umum ADSL dapat dilihat pada gambar berikut:
3.1.1
STO Public Network Host 1 BRAS
Cara mengakses program NMS Langkah-langkah membuka program NMS adalah sebagai berikut: • Klik Start client pada Desktop, sehingga muncul tampilan sebagai berikut:
TELKOMNet DSLAM Host 2
LAN
WAN
RADIUS
Gambar 3.5 Konfigurasi Umum ADSL 2.3
Keuntungan Broadband ADSL Kelebihan/ keunggulan teknologi ADSL antara
lain: 1
2 3
4
satu saluran telepon dapat digunakan untuk pembicaraan telepon dan akses data (internet, file transfer, email, dan lain-lain) pada saat bersamaan. koneksi ke internet lebih cepat dibanding menggunakan analog modem. sifat hubungannya dedicated connection, tidak seperti dial up modem, dimana terjadi share line dengan pengguna lainnya. cepat dalam proses instalasi.
Gambar 4.7 Client of ZXNM01 •
Setelah itu akan muncul halaman login.
Gambar 4.8 Jendela LOGIN 3.
FUNGSI NMS SEBAGAI DSLAM MANAGEMENT. 3.1 Network Management System (NMS) Network Management System (NMS) merupakan sistem yang digunakan dalam pengaturan dan pemantauan jaringan speedy. Fungsi NMS sebagai Menejemen DSLAM antara lain: 1. Monitoring status/kondisi DSLAM 2. Buka/tutup port pelanggan 3. Mengeset kecepatan pelanggan 4. Memonitor status/kondisi modem pelanggan. Berikut ini adalah tampilan NMS secara umum:
•
Jika user id dan password benar maka akan keluar halaman dalam NMS sebagai berikut:
Gambar 4.9 Halaman Utama NMS Setelah keluar halaman NMS, fungsifungsi dalam program NMS dapat dilakukan. 3.1.2 Fungsi NMS Management.
sebagai
DSLAM
1. Monitoring kondisi/status DSLAM.
Kondisi DSLAM secara umum dapat terlihat pada program NMS sebagai berikut: Gambar 4.6 Tampilan NMS
Dari gambar diatas terlihat bahwa terdapat beberapa kondisi DSLAM, seperti clear (warna hijau) yang berarati tidak terdapat gangguan pada DSLAM dan DSLAM dalam keadaan aktif, major (warna coklat) berarti DSLAM dalam keadaan tidak aktif (belum berisi pelanggan), dan critical (warna merah) berarti DSLAM ada gangguan.
Gambar 4.17 DSLAM pada STO Johar.
Dari gambar diatas terlihat bahwa pada STO Johar terdapat 4 lemari dengan masingmasing lemari berisi 2 DSLAM. Dari gambar yang dilingkari, terlihat bahwa warna DSLAM berbeda, untuk DSLAM warna hijau merupakan DSLAM yang telah aktif (berisi pelanggan), sedangkan DSLAM yang berwarna coklat menandakan bahwa DSLAM tersebut blum aktif (belum berisi pelanggan). Status dari DSLAM terlihat pada menu alarm pada Fault Management berikut ini:
2. Monitoring Pelanggan Selain pemonitoran pada DSLAM pada pelanggan pun dapat dilakukan beberapa hal yang terlihat pada gambar di bawah ini:
(a) Gambar 4.19 Pemonitoran pada tiap pelanggan.
(b) Gambar 4.18 (a). Status DSLAM dilihat dari menu Alarm, (b). Jumlah status Alarm DSLAM
Tiap pelanggan Speedy yang sudah diaktifkan jalurnya, akan masuk dalam pemonitoran NMS, sesuai dengan port DSLAM dimana pelanggan tersebut ditempatkan. Dari gambar diatas terlihat bahwa pelanggan sedang tidak aktif (offline) ditandai dengan jalur yang berwarna merah. Pada pelanggan yang aktif, akan terlihat jalur yang berwarna hijau. pelanggan menggunakan kecepatan 1Mbps
untuk downstreamnya ditandai dengan Line Profile yang digunakan adalah ADSL1024.PRF. Selain itu terdapat beberapa fungsi pada samping kanan yaitu: Enable dan Disable Berfungsi membuka dan menutup port pelanggan Reset Berfungsi untuk menset kembali atau menset ulang port pelanggan pada DSLAM. Line Profile Berfungsi untuk mengubah kecepatan pelanggan, Line Profile yang digunakan adalah ADSL384.PRF (pelanggan dengan kecepatan 64 kbps untuk upstream dan 384 kbps untuk downstreamnya.) dan ADSL1024.PRF (pelanggan dengan kecepatan 128 kbps untuk upstream dan 1024 kbps untuk downstreamnya.)
Gambar 4.21 Jendela DSL User
Refresh Menu yang merefresh tampilan.
digunakan
untuk
Semua fungsi diatas dapat diakses melalui program NMS, sedangkan untuk fungsi diluar yang disebutkan diatas tidak diakses melalui program NMS tetapi melalui Command Promt. Dalam gambar 4.19 juga terdapat beberapa informasi, seperti: Rate Parameter Pada Rate Parameter terdapat informasi mengenai kecepatan pelanggan.
Gambar 4.20 Jendela Line Profile.
DSL User Berfungsi untuk memasukkan data pelanggan. Di dalam DSL User terdapat beberapa data pelanggan penting yang harus dimasukkan seperti: Nama, ID (nomor Speedy pelanggan), Nomor Telepon pelanggan, Alamat, kecepatan Upstream dan Downstream yang dipakai.
Gambar 4.22 Performance Parameter
dari gambar 4.23 diatas terlihat ada beberapa parameter seperti: Current Tx Rate (Kbps) Menunjukkan kecepatan transmisi yang telah ada. Configed Min Rate (Kbps) Menunjukkan kecepatan minimal yang telah diatur sebelumnya, yaitu 384 kbps untuk downstream dan 64 kbps saat upstream. Configed Max Rate (Kbps) Menunjukkan kecepatan maksimal yang telah diatur sebelumnya, yaitu
1024 kbps untuk downstream dan 128 kbps saat upstream. Real Data Rate (Kbps) Menunjukkan kecepatan data sesungguhnya, yaitu kecepatan yang diperoleh pelanggan ketika sedan online (terhubung dengan internet).
Performance Parameter Pada Performance Parameter terdapat informasi mengenai performansi jaringan pelanggan seperti terlihat pada gambar berikut ini:
Gambar 4.23 Performance Parameter
dari gambar 4.23 diatas terlihat ada beberapa parameter seperti: SNR Margin (0.1dB) SNR margin yang baik untuk jaringan Broadband ADSL dengan kecepatan 384kbps adalah diatas 25 dB, sedangkan untuk jaringan broadband ADSL dengan kecepatan 1Mbps adalah diatas 30dB. Attenuation (0.1dB) Semakin kecil nilai pelemahan, maka akan semakin baik jaringan untuk digunakan. Output Power (0.1dBm) Attainable Rate(Kbps) Menunjukkan berapa kecepatan maksimal yang dapat digunakan dalam jaringan tersebut. Interleaved Delay (ms) Menunjukkan lama tundaan pengiriman data.
User Information Pada User Information terdapat informasi identitas pelanggan, seperti, Nama, ID,Telepon dan Alamat.
Gambar 4.24 User Information
3.2
Sistem Penomoran Pelanggan Speedy pada DSLAM dan NMS ( EQN / Equipment Number ). Format penomoran pelanggan Speedy pada DSLAM berbeda dengan sistem penomoran Layanan Speedy Broadband Access. Berikut adalah sistem penomoran pelanggan pada DSLAM maupun NMS atau yang disebut dengan EQN ( Equipment Number). A
-
B
-
C
-
D
E
Keterangan: A : Kode STO B : Nomor Lemari DSLAM C : Nomor Rak DSLAM D : Nomor Modul DSLAM E : Nomor Port Pelanggan. Berikut kode-kode STO wilayah Semarang: • SM1 : STO Johar • SM2 : STO Simpang Lima • SM3 : STO Tugu • SM4 : STO Banyumanik • SM5 : STO Genuk • SM6 : STO Majapahit • SM7 : STO Mangkang • SM8 : STO Candi Sistem penomoran ini digunakan untuk mempermudah pencarian lokasi port pelanggan jika sewaktu-waktu terjadi gangguan pada pelanggan yang berkaitan dengan DSLAM. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat dalam contoh berikut: Misalkan Kode pelanggan pada DSLAM adalah SM1-1-1-401, maka pelanggan tersebut berada dalam wilayah STO Johar, Lemari DSLAM 1, Rak DSLAM 1, Modul ke-4 dan port nomor 1. Dalam NMS dapt dicari port tersebut, sebagai berikut: Klik menu Network Maps Root JOHAR, hingga muncul tampilan sebagai berikut:
Setelah muncul port manager pada Modul 4, kemudian klik port 1. sehingga muncul tampilan sebagai berikut:
Gambar 4.25 DSLAM pada STO Johar
DSLAM
dengan lingkaran warna merah merupakan DSLAM pada lemari 1 dan rak satu. Klik 2 kali pada DSLAM tersebut. Hingga muncul jendela DSLAM sebagai berikut:
Gambar 4.27 Port Manager pada DSLAM modul 4 port 1 Dalam Port Manager tersebut dapat dilakukan berbagai hal seperti yang telah dijelaskan pada sub bab sebelumnya.
4. PENUTUP 4.1. Kesimpulan Dari uraian di atas dapat ditarik bebrapa kesimpulan sebagai berikut : 1. ADSL (Asymetric Digital Subscriber Line) adalah teknologi akses yang memungkinkan terjadinya komunikasi data, voice, dan video secara bersamaan, menggunakan media jaringan akses kabel tembaga 1 pair.
Gambar 4.26 DSLAM pada Lemari 1 dan Rak 1
Setelah itu klik modul ke-4 pada DSLAM tersebut. Hingga muncul port manager dengan tampilan sebagai berikut:
2. Kelebihan/ keunggulan teknologi ADSL adalah satu saluran telepon dapat digunakan untuk pembicaraan telepon dan akses data (internet, file transfer, email, dan lain-lain) pada saat bersamaan, koneksi ke internet lebih cepat dibanding menggunakan analog modem, sifat hubungannya dedicated connection, tidak seperti dial up modem, dimana terjadi share line dengan pengguna lainnya, cepat dalam proses instalasi. 3. Pada layanan Speedy, kecepatan download dan upload yang bisa dilakukan yaitu sampai 1024 kbps dan 128 kbps.
Gambar 4.27 Port Manager pada DSLAM modul 4
4. Network Management System (NMS) memiliki beberapa fungsi seperti Menejemen DSLAM, Menejemen ATM Switch, Menejemen RAS, Menejemen RADIUS.
5. Fungsi NMS sebagai Menejemen DSLAM antara lain adalah untuk memonitor status/kondisi DSLAM, membuka/tutup port pelanggan, mengeset kecepatan pelanggan , dan memonitor status/kondisi modem pelanggan. 6. Sistem penomoran pelanggan Speedy pada DSLAM dimaksudkan untuk mempermudah pencarian port pelanggan apabila sewaktuwaktu terjadi gangguan. 4.2
BIODATA M. Jazilun Niam (L2F 005 553) .Lahir di Magelang. Menempuh pendidikan di TK BA Tanhidul Muta’alimin Balekerto, MI ALHUDA Sampangan, MTsN Kaliangkrik, SMUN 3 Magelang, dan sekarang tercatat sebagai Mahasiswa Teknik Elektro UNDIP, Angkatan 2005, Konsentrasi Elektronika dan Telekomunikasi. Telah melaksanakan Kerja Praktek di PT. Telkom Kandatel Semarang.
Saran
Berdasarkan hasil kerja praktek di PT.TELKOM, penyusun memberikan saran sebagai berikut:
Menyetujui Dosen Pembimbing
1. Pengembangan NMS perlu dilakukan untuk mempermudah mengatur organisasi jaringan speedy. 2. Sistem Penomoran pelanggan Speedy pada DSLAM lebih terstandar lagi, agar lebih mudah dalam pencarian port pelanggan jika terjadi gangguan. 3. Dibutuhkan kerjasama yang baik dalam tim sehingga dapat mengerjakan tugas dengan cepat dan tepat. 5.
DAFTAR PUSTAKA
[1]
Dood, Annabel Z, The Essential Guide to Telecommunications, Yogyakarta : ANDI,2002.
[2]
Freeman, Roger L, Telecommunication Transmition Handbook Fourth Edition, John Wiley& Sons, Inc., 1998 Sukiswo, ST, Buku Ajar Jaringan Telekomunikasi, Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Diponegoro, Semarang, 2002. Stallings, William, Komunikasi Data dan Komputer Dasar-dasar Komunikasi Data, Salemba Teknika, Jakarta, 2001. ______________, Prinsip Dasar Teknologi Jaringan Telekomunikasi, Penerbit Angkasa, Bandung, 1997. ______________, Buku Panduan Instalasi Telkom Speedy, PT.TELKOM, 2005.
[3]
[4]
[5]
[6]
Ir. Ngatelan, MT NIP 131 124 436