Fungsi: Membantu peneliti untuk menentukan apakah topik yang akan diteliti layak atau tidak Memberikan pengetahuan luas bagi peneliti dalam membatasi ruang lingkup penelitiannya Menyediakan kerangka kerja dan tolok ukur untuk mempertegas pentingnya penelitian, dengan membandingkan hasil-hasilnya dengan penemuan-penemuan lain.
Tujuan: Menginformasikan kepada pembaca hasilhasil penelitian lain yang berkaitan erat dengan penelitian yang dilakukan Menghubungkan penelitian dengan literatur yang sudah ada Mengisi celah-celah dalam penelitian sebelumnya
1.
Tinjauan pustaka disajikan dalam pendahuluan untuk menjelaskan kerangka “teoritis kronologis” masalah penelitian Harus ada beberapa literatur yang tersedia Model ini biasa digunakan dalam penelitian kualitatif - apapun jenisnya.
2. Tinjauan pustaka disajikan dalam bagian terpisah dengan judul “tinjauan pustaka” Pendekatan ini lebih disukai oleh pembaca yang sudah terbiasa dan nyaman dengan pendekatan pospositivis tradisional untuk tinjauan pustaka pendekatan ini biasa diterapkan dalam penelitian-penelitian yang menggunakan teori yang sudah kuat di awal penelitian, seperti kajian etnografi dan kajian teoritis kritis.
3. Tinjauan pustaka disajikan di akhir penelitian, biasanya berjudul “bacaaan /literatur terkait”, sebagai dasar untuk membandingkan dan membedakan hasil penelitian dengan apa yang terdapat dalam literatur Pendekatan ini cocok untuk penelitian kualitatif yang bersifat induktif, literatur tidak membimbing dan mengarahkan penelitian tetapi menjadi petunjuk dan pembanding atas pola-pola atau kategori-kategori yang diperkenalkan dalam penelitian
Pendekatan ini dapat diterapkan di semua jenis rancangan kualitatif, tetapi lebih sering digunakan dalam penelitian grounded theory di mana seseorang dapat membandingkan dan membedakan satu teori dengan teoriteori lain yang terdapat dalam literatur.
Studi pustaka tetap diperlukan dalam penelitian kualitatif untuk memberikan kerangka berpikir tentang fenomenon, dan menggambarkan secara teoritis permasalahan penelitian. Studi pustaka ini bermanfaat bagi peneliti untuk mengorganisir pikiran berdasarkan literatur yang cukup dan akhirnya menuju pada topik penelitian yang spesifik (fenomena sentral).
Dalam penelitian kualitatif kadang-kadang pertanyaan penelitian dan pernyataan tujuan digabung menjadi satu. Pertanyaan penelitian dibedakan menjadi
central question dan subquestion.
Central question sering disebut juga grand tour question Beberapa ciri pertanyaan penelitian kualitatif adalah: ◦ Open-ended, berkembang, tidak mengarahkan ◦ Menyampaikan kembali tujuan penelitian dalam istilah yang spesifik ◦ Dimulai dengan kata-kata seperti: “apa” dan “bagaimana” daripada “mengapa” ◦ Menunjukkan lima tradisi penelitian kualitatif ◦ Contoh: coba ceritakan pengalaman Anda pada masa kecil, ketika Anda mengalami diskriminasi?
Biografi: “ bagaimana sejarah perkembangan kehidupan orang yang mengalami retardasi mental dideskripsikan dan dianalisis?” Etnografi: “ Bagaimana proses dan penggalanpenggalan perilaku dari sekelompok kecil individu mempengaruhi prinsip-prinsip hidup mereka?” Fenomenologi: “ dari perspektif pasien, pengalaman esensial apa yang mereka alami berkaitan dengan kepedulian perawat?”
Grounded Theory:
“ Teori tentang central phenomenon apa yang ingin dikembangkan atau diciptakan?”. Misalnya penelitian tentang cara yang dilakukan oleh 11 orang perempuan yang mengalami pelecehan seksual pada masa kecilnya, di bagian pendahuluan tidak dituliskan tentang pertanyaan penelitian, tetapi di petunjuk wawancara ditanyakan tentang dua hal, yaitu: (1) “Ceritakan kepada saya senyaman Anda menyampaikan, apa yang terjadi ketika di masa kecil Anda mengalami pelecehan seksual?” dan (2) “Cara khusus apa yang Anda lakukan agar Anda mampu bertahan hidup sampai saat ini?”
Studi kasus: “Apa yang terjadi?, “Siapa yang terlibat dalam respon terhadap kejadian?”, Tema-tema respon apa yang terjadi selama periode waktu tiga bulan mengikut insiden ini?”, “Konstruk teoritis apa yang dapat membantu untuk memahami respon ……., serta konstruk unik apa yang ada dalam kasus ini?”
1.
2.
3.
Mulailah dengan mempelajari sintesissintesis umum dari literatur yang ada, misal mencari dalam artikel-artikel jurnal atau absraksi ilmiah. Selanjutnya beralihlah pada artikel –artikel ilmiah yang diterbitkan oleh jurnal nasional/internasional kenamaan khususnya yang menampilkan laporan penelitian Setelah artikel carilah buku-buku yang berkaitan dengan topik penelitian.
Mulailah dengan naskah-naskah penelitian yang merujuk pada berbagai literatur penting, kemudian pertimbangkan beberapa buku yang berhubungan dengan satu topik yang ditulis oleh seorang pengarang, atau sekelompok pengarang, atau buku-buku yang berisi bab-bab yang ditulis oleh pengarang yang berbeda-beda. 4. Kemudian lanjutkan usaha anda dengan melacak makalah-makalah seminar terkini. 5. Jika memungkinkan periksalah entri-entri dalam dissertation abstract.
6. Website juga menyediakan bahan-bahan yang berguna untuk tinjauan pustaka, namun harus dipilih artikel yang benar-benar berkualitas. Jurnal online kadang-kadang juga menyediakan artikel yang telah diperiksa secara cermat oleh dewan editor.
Pentunjuk gaya menyediakan arahan bagi peneliti untuk menulis penelitian bergaya akademis, seperti format yang konsisten dalam mengutip referensi, membuat judul, menyajikan tabel dan gambar, dan menggunakan bahasa yang tidak diskriminatif. Landasan utama dalam melakukan tinjauan pustaka adalah menggunakan gaya referensi yang tepat dan konsisten di sepanjang tulisan.
Gaya penulisan dalam penelitian psikologi mengacu pada:
publication manual of the American Psychological Association, sixt edition (APA, 2010)
Susunlah Bab II Format penulisan Bab II adalah sbb: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Variabel/Fokus Penelitian (uraian teori yang akan digunakan sebagai acuan penelitian) Meliputi: 1. Pengertian, 2. Aspek-aspek 3. Faktor-faktor yang mempengaruhi B. Pertanyaan Penelitian 1. Central Question 2. Subquestion Note: Tinjauan pustaka harus didukung dengan hasil-hasil penelitian dari jurnal.