Jurnal Pesona Volume 1 No. 1, Januari 2015 Hlm. 15-27
FUNGSI DAN KEDUDUKAN HIKAYAT NABI BERCUKUR Ani Diana Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, STKIP Muhammadiyah Pringsewu email:
[email protected] Abstract The Tale of Propert Shave (TPS) is a work of prose figured legends. The tale comes from Persian Arabic that is re-constructed by taler glorifying the majestic of Prophet Mohammed as the last prophet of age. This research used several methods suitable with the stages of research, those are; (1) stage of collecting data; (2) stage of analyzing data; (3) stage of judgement and elimination data; (4) stage of comparison; (5) stage of editing; and (6) stage of translating.
Keywords: Script, Editing, Classification Berbagai nilai yang hidup pada masa
1. PENDAHULUAN Salah satu peninggalan suatu bangsa yang
dapat
mengenai
memberikan
kebudayaan
penjelasan
kesinambungan dari nilai-nilai yang telah
yang
ada pada masa lampau dan nilai-nilai itu
melalui
juga yang telah mengantarkan lahirnya
dokumen-dokumen tertulis yang berupa
masyarakat Indonesia sekarang ini (Siti
bersangkutan,
dapat
bangsa
kini pada hakikatnya merupakan bentuk
dipelajari
naskah yang ditulis oleh bangsa tersebut semasa hidupnya. Peninggalan yang berupa naskah
tersebut
di
dalamnya
banyak
tersimpan sejumlah informasi masa lampau yang
memperlihatkan
buah
pikiran,
perasaan, kepercayaan, adat kebiasaan, dan
Soeratno Chamamah, 1989:1). Naskah-naskah
yang
ditulis
itu
beraneka ragam isinya, antara lain ceritacerita
pelipur
lara,
cerita-cerita
kepercayaan, cerita-cerita yang bernafaskan
nilai-nilai yang berlaku pada masyarakat
sejarah dan keagamaan, ajaran-ajaran Islam,
masa lampau (Siti Baroroh Baried et al,
pengetahuan mengenai obat-obatan, dan
1984:6). Di samping itu, naskah merupakan
masih
sumber pengetahuan yang dapat membantu
1994:1).
kita dalam usaha mempelajari, mengetahui, mengerti
sejarah
kebudayaan bangsa.
perkembangan
banyak
lagi
(Mulyadi
Rujiati,
Selanjutnya di dalam naskah-naskah itu tercakup rentangan yang luas tentang kehidupan spiritual nenek moyang kita yang memberikan gambaran tentang alam pikiran
Diterbitkan Oleh: http://ejournal.stkipmpringsewu-lpg.ac.id/index.php/pesona Program Studi Bahasa dan Sastra Indonesia STKIP Muhammadiyah Pringsewu Lampung
15
Jurnal Pesona Volume 1 No. 1, Januari 2015 Hlm. 15-27
dan
lingkungan
hidupnya.
Menggali
syair, dan 100 judul berisi aneka karangan
warisan nenek moyang yang agung nilainya
(Husein, 1974:12). Fakta ini merupakan
itu perlu dilakukan dalam rangka membina
gejala mengenai penerimaan Islam sebagai
dan
faktor budaya determinan oleh pengarang-
mengembangkan
kebudayaan
Indonesia.
pengarang Melayu.
Adapun
dilihat
dari
materinya,
Adapun naskah-naskah Melayu yang
penggarapan naskah menurut Edi Ekadjati
berupa teks prosa dikenal dengan sebutan
(1999:2-3) dapat dibedakan atas kegiatan-
Hikayat. Kata hikayat dalam bahasa Melayu
kegiatan berikut: (1) inventarisasi, (2)
berarti: (1) cerita-cerita kuno atau cerita
transliterasi, (3) penyuntingan teks, (4)
lama dalam bentuk prosa, (2) riwayat,
penerjemahan teks, (5) ringkasan isi, (6)
sejarah
analisis isi. Tidak seluruh kegiatan tersebut
Hikayat adalah nama jenis sastra yang
harus dikerjakan pada setiap penggarapan
menggunakan
naskah. Bisa saja sebuah penggarapan
wahananya (Hooykas, 1947:5). Kata hikayat
naskah hanya melakukan dua atau tiga
diturunkan dari bahasa Arab hikayat, yang
kegiatan tersebut.
artinya cerita, kisah, dongeng-dongeng
Banyaknya hasil penelitian berdasarkan
(Poerwadarminto,
bahasa
(Hava, 1951:137).
1976:356).
Melayu
sebagai
Kesusastraan Melayu
edisi naskah di atas, tentunya belum
lama yang bercorak Islam khususnya dalam
sebanding dengan jumlah naskah Nusantara
bentuk hikayat mempunyai pertalian yang
yang ada saat ini mengingat jumlahnya
erat
yang begitu besar. Menurut Siti Baroroh
muncul di negeri Arab sejak zaman
Baried
permulaan Islam.
(1994:9-10)
naskah
Nusantara
jumlahnya tidak kurang dari 5000 naskah
dengan
kesusastraan
Islam
yang
Dalam karya-karya sastra lama yang
dengan 800 teks tersimpan dalam museum
berbentuk
dan perpustakaan di beberapa negeri.
tersimpan berbagai ajaran agama serta
Adapun dari jumlah naskah tersebut untuk
naskah
banyak
akhlak mulia, sebagaimana terlihat pada karya-karya Hamzah Fanzuri, dan karya-
yang
karya Nuruddin Arraniri, juga karya-karya
berbentuk puisi, yakni dengan rincian
yang tergolong pada karya kitab, serta
sebagai berikut: 150 berupa cerita rekaan
karya-karya yang mengungkapkan riwayat
atau dongeng, 46 legenda Islam, 47 riwayat
para nabi, sahabat nabi dan orang-orang
atau karangan sejarah, 41 kitab undang-
suci (Siti Soeratno Chamamah, 1989:14).
undang, 300 ajaran agama, 116 berbentuk
Pandangan hidup dan ajaran-ajaran luhur
lebih
besar
berbentuk
tersebut
prosa
jumlahnya
yang
hikayat
daripada
Diterbitkan Oleh: http://ejournal.stkipmpringsewu-lpg.ac.id/index.php/pesona Program Studi Bahasa dan Sastra Indonesia STKIP Muhammadiyah Pringsewu Lampung
16
Jurnal Pesona Volume 1 No. 1, Januari 2015 Hlm. 15-27
sebagaimana yang terungkap dalam karya-
Menurut
Ismail
Hamid
(1983:33)
karya tersebut masih menjadi pedoman
Hikayat Nabi Bercukur merupakan karya
dalam kehidupan.
bercorak legenda yang direka oleh tukang
Khususnya
yang
cerita untuk mengagungkan pribadi Nabi
merupakan pengaruh Islam menurut Edwar
Muhammad sebagai Nabi akhir zaman,
Djamaris et al (1985:1) dapat dibagi dalam
yang diberi kemuliaan oleh Allah melebihi
beberapa golongan, yaitu (1) kisah tentang
Nabi-nabi yang lain. Selain unsur-unsur
para
fiksi, hikayat ini juga mengandung ciri-ciri
nabi,
(2)
untuk
sastra
hikayat
tentang
nabi
Muhammad SAW dan keluarganya, (3)
kepercayaan
hikayat
takhyul.
pahlawan-pahlawan
Islam,
(4)
pribumi
yang
bercorak
cerita tentang ajaran dan kepercayaan
Di dalam HNB terkandung unsur fiksi
Islam, (5) cerita fiktif, dan (6) cerita mistik
dan nonfiksi. Hal ini tentunya akan sangat
atau tasawuf. Dalam kesusastraan Melayu
berguna jika digali khususnya bagi kita
cerita-cerita semacam itu dapat kita lihat
yang berkecimpung dalam bidang filologi
pada naskah-naskah yang berjudul Kissasul
dan sastra, dan bagi para peneliti dari
Anbiya, Suratul Anbiya, dan Hikayat Nabi-
bidang lain guna perkembangan ilmu dan
nabi.
Nabi
budaya Indonesia. Hal ini sesuai dengan
Muhammad SAW dan keluarganya terdapat
yang dikemukakan oleh Siti Baroroh Baried
beberapa kisah, seperti
e.t al. (1985:1) bahwa dengan mengkaji isi
Adapun
Bercukur,
hikayat
Hikayat
Nur
tentang
Hikayat
Nabi
Muhammad,
naskah-naskah
itu
akan
tergalilah
Hikayat Nabi Mikraj, Hikayat Nabi Wafat,
kebudayaan Indonesia lama, tempat berakar
Hikayat Nabi Mengajar Anaknya Fatimah,
dan
Hikayat Nabi Mengajar Ali. Cerita-cerita
Sementara itu menurut Husein (1974:18-19)
tentang
tersebut
bahwa studi filologi akan membantu telaah
merupakan karya yang dianggap paling tua
terhadap naskah-naskah itu serta akan
usianya
tiba
menghasilkan penemuan yang mendekati
bersama-sama dengan kedatangan Islam ke
kebenarannya. Kajian ini akan lebih mantap
daerah Melayu (Ismail Hamid, 1983:18).
apabila penelitiannya dilakukan oleh para
Cerita-cerita tentang Nabi Muhammad ini
pakar putra nusantara sendiri, yang telah
berisi tentang perkataannya, sifat-sifatnya
menghayati kebudayaan Indonesia atau
yang ideal, peristiwa-peristiwa yang luar
Nusantara di tempatnya sendiri.
Nabi
karena
Muhammad
cerita-cerita
itu
berpijaknya
Indonesia
sekarang.
biasa mengenai dirinya sebagai pesuruh Allah. Diterbitkan Oleh: http://ejournal.stkipmpringsewu-lpg.ac.id/index.php/pesona Program Studi Bahasa dan Sastra Indonesia STKIP Muhammadiyah Pringsewu Lampung
17
Jurnal Pesona Volume 1 No. 1, Januari 2015 Hlm. 15-27
Sebagai sebuah karya sastra tentunya HNB ini akan sangat bermanfaat bila banyak
dikaji
hasilnya
dapat
sehingga
dimungkinkan
memperkaya
dalam kesusastraan Melayu yang bercorak Islam. Adapun naskah-naskah Melayu yang
khazanah
berbentuk sastra menurut Edwar Djamaris
pengetahuan dan perkembangan sastra di
(1990:12—18) dapat digolongkan menjadi
Indonesia, khususnya sastra Melayu.
tiga jenis, yaitu: (1) Berdasarkan bentuk,
HNB dapat dikaji dari berbagai disiplin
yaitu prosa dan puisi; (2) penggolongan
ilmu dan sudut tinjauan. Seperti, tinjauan
berdasarkan isi, yaitu sastra berisi sejarah,
dari segi sastra dan bahasanya mengingat
undang-undang, dan petunjuk bagi raja; (3)
NHB merupakan karya sastra karena di
penggolongan berdasarkan pengaruh asing,
dalamnya terdapat unsur cerita tentang
yaitu sastra Melayu asli (belum atau sedikit
kisah Nabi Muhammad dalam bentuk prosa
sekali mendapat pengaruh asing), pengaruh
yang bercorak hikayat, serta dapat pula
Hindu, peralihan Hindu—Islam, dan sastra
dikaji dari segi bahasanya karena cerita ini
pengaruh Islam.
ditulis dengan huruf Arab, yang tentunya
Menurut
Emuch
Hermansoemantri
terdapat banyak kosa kata dari bahasa Arab
(1986:88) dalam sastra Melayu karya tulis
yang terdapat di dalamnya. Hal ini dapat
atau naskah-naskah yang berbentuk prosa
menambah
kata
jumlahnya lebih besar daripada naskah yang
bahasa Indonesia, khususnya yang berasal
berbentuk puisi. Hal ini, dapat dilihat pada
dari bahasa Arab. HNB ini dapat juga dikaji
katalogus Sutaarga (1972:i—x) bahwa dari
dari bidang sosiologi karena di dalamnya
953 naskah Melayu yang terdaftar pada
tercermin keadaan masyarakat pada waktu
katalogus tersebut terdapat 854 naskah
cerita ini diciptakan. Di samping itu pula
dalam bentuk prosa, sedangkan selebihnya
HNB ini dapat diteliti berdasarkan struktur
yaitu 99 naskah dalam bentuk puisi.
dan fungsinya, struktur dan amanat, serta
Naskah-naskah tersebut sampai saat ini
kedudukan dan fungsinya.
tersimpan di PNRI. Prosa Melayu klasik ini
perbendaharaan
kosa
Oleh karena kajian terhadap HNB
umumnya disebut hikayat karena pada
sangat luas maka penulis membatasi pada
umumnya judul prosa Melayu klasik itu
kajian tentng fungsi dan kedudukannya
didahului dengan kata hikayat ini (Edwar
saja. Dengan demikian, penulis nantinya
Djamaris, 1990:12). Teks sastra Melayu
hanya akan memfokuskan penelitian untuk
yang berupa hikayat terdapat dalam jumlah
mendeskripsikan kedudukan dan fungsinya
besar.
Berdasarkan
katalogus
Howard
(1966), dari 2082 naskah Melayu yang Diterbitkan Oleh: http://ejournal.stkipmpringsewu-lpg.ac.id/index.php/pesona Program Studi Bahasa dan Sastra Indonesia STKIP Muhammadiyah Pringsewu Lampung
18
Jurnal Pesona Volume 1 No. 1, Januari 2015 Hlm. 15-27
berbentuk prosa terdapat 867 naskah yang diberi
judul
hikayat.
Menurut
6) MI 406, 9 x 9 cm, 37 halaman (9
Edwar
halaman cuplikan cerita Nur Muhamad),
Djamaris dkk. (1985:3) sebagian besar
7 - - 9 baris/hlm., aksara Arab, jelas dan
naskah cerita atau hikayat, terutama yang
baik.
berasal dari pengaruh Islam tertulis dalam
7) MI 647 (dari Br. 192), 10,5 x 8 cm, 28
huruf Arab-Melayu, dan merupakan tulisan
halaman, 7 - - 10 baris/hlm., aksara
tangan.
Arab, jelas dan baik. 8) MI 409A, 19,5 x 13 cm, 10 halaman, 16
2. METODE PENELITIAN
baris/hlm., aksara Arab, jelas dan baik.
Sumber data dalam penelitian ini adalah
katalog-katalog,
yaitu
katalog-
katalog yang memuat naskah-naskah yang berbahasa Melayu.
9) MI 408A, 19,5 x 13 cm, 10 halaman, 15 - - 16 baris/hlm., aksara Arab, jelas dan baik. Selain naskah yang penulis temukan di
Berdasarkan sumber data penelitian di
atas, masih ada sejumlah naskah HNB yang
atas, penulis berhasil menginventarisasi
ada di luar negeri berdasarkan keterangan
data penelitian yang berupa naskah HNB
Edwar Djamaris (1973: 22) dan Sutaarga
sebanyak sembilan naskah. Kesembilan
et.al. (1972: 184).
naskah tersebut adalah: 1) MI. 60, 15 x 10 cm, 54 hlm., 9--15 baris/hlm., aksara Arab, jelas dan baik.
1) Leiden UB, cod.1720 (2), 1953 (5), KI, 569 (1). 2) London, Royal Asiatic Society, no. 62, VI. “s Gravenhange, no. 569.
2) MI 256B, 20 x 16 cm, 14 hlm., 11 baris/hlm., aksara Arab, jelas dan baik.
Penelitian ini menggunakan beberapa
3) MI 356C, 20,4 x 15,8, 6 hlm., 15
metode sesuai dengan tahapan penelitian.
baris/hlm., aksara Arab, jelas dan baik.
Tahap pertama, yaitu mengumpulkan data
4) MI 388E, 20 x 16 cm, 15 hlm., 15
berupa naskah-naskah HNB. Pengumpulan
baris/hlm., aksara Arab, jelas dan baik.
naskah ini dilakukan dengan metode studi
5) MI 405, 120 x 11 cm, 1 halaman
pustaka, yaitu dengan cara meneliti katalog-
memanjang, baris tidak beraturan, aksara Arab, agak kurang jelas (sebagian tulisan membayang dan besar aksra tidak sama).
katalog naskah Melayu yang terdapat di berbagai
museum
dan
perpustakaan
universitas, khususnya di perpustakaan Nasional
Jakarta.
Hasil
pengumpulan
naskah diperoleh 9 (Sembilan) naskah HNB. Semua diperoleh dari perpustakaan Nasional Jakarta. Diterbitkan Oleh: http://ejournal.stkipmpringsewu-lpg.ac.id/index.php/pesona Program Studi Bahasa dan Sastra Indonesia STKIP Muhammadiyah Pringsewu Lampung
19
Jurnal Pesona Volume 1 No. 1, Januari 2015 Hlm. 15-27
Selanjutnya tahap kedua, pengolahan
makhluk halus, seperti hantu, mambang,
data yaitu dengan menggunakan metode
peri.
deskriptif. Dari Sembilan naskah kemudian
Hikayat Nakhoda Ragam, Hikayat Awang
dipilih satu naskah yang tulisannya baik,
Suiting Merah Muda, Hikayat Malim Dewa,
kalimatnya mudah dipahami, dan ceritanya
Hikayat Raja Muda, Hikayat Terong Pipit.
lengkap, yaitu Ml. 408.
Cerita-cerita ini termasuk dalam cerita
Langkah
selanjutnya
melakukan
transliterasi naskah dari huruf Arab ke
Contohnya:
Hikayat
si
Kantan,
rakyat, yang merupakan cerita pelipur lara (Liaw Yock Fang, 1991:3).
dalam huruf Latin. Adapun HNB ini menggunakan huruf Arab Melayu (Jawi)
Kedatangan kebudayaan Datangnya agama Islam menyebabkan
maka hanya diadakan transliterasi dari huruf Arab ke dalam huruf Latin. Acuan yang dipakai adalah Pedoman Transliterasi Arab Latin yang merupakan Hasil Sidang VIII Majelis Bahasa Indonesia-Malaysia di Cisarua, Bogor, 9 - - 13 Agustus 1976. Oleh karena HNB menggunakan bahasa Melayu maka tidak dialihbahasakan ke dalam bahsa
pula timbulnya cerita yang bernafaskan Islam. Peralihan dari zaman Hindu menuju Islam ini dikenal dengan sebutan Zaman Peralihan Hindu—Islam. Karya sastra yang tercipta pada zaman ini memperlihatkan adanya pengaruh Hindu dan juga Islam, yang disebut dengan sinkretisme (Siti Baroroh Baried, 1985:39). Selanjutnya dari
Indonesia.
cerita-cerita
yang berasal
dari
zaman
peralihan Islam berkembang menjadi cerita-
3. HASIL DAN PEMBAHASAN Hikayat merupakan cerita lama atau
cerita yang sarat dengan ajaran Islam
kuno karena dalam sastra Indonesia modern
sehingga banyak berkisar tentang Alquran
sudah tidak dikenal lagi kata hikayat. Sifat
dan
rekaan merupakan unsur yang menonjol
Muhammad.
kehidupan
nabi,
terutama
Nabi
dalam sastra hikayat. Kadar rekaannya
Dalam kesusasteraan Melayu lama juga
sesuai dengan taraf kebudayaan dan alam
terdapat beberapa cerita mengenai Nabi
pikiran masyarakat pendukungnya. Hikayat
Muhammad. Cerita-cerita ini pada mulanya
yang muncul pada awal sastra Melayu
berasal dari sumber yang benar yakni cerita
mengandung
erat
para sahabat nabi yang hidup di zaman
hubungannya dengan dengan kepercayaan
permulaan Islam mengenai biografi Nabi
pribumi pada waktu itu. Cerita ini masih
Muhammad yang digubah oleh para ahli
dihubungkan dengan kehidupan raksasa,
sejarawan
cerita
rekaan
yang
Islam
Diterbitkan Oleh: http://ejournal.stkipmpringsewu-lpg.ac.id/index.php/pesona Program Studi Bahasa dan Sastra Indonesia STKIP Muhammadiyah Pringsewu Lampung
hingga
akhirnya 20
Jurnal Pesona Volume 1 No. 1, Januari 2015 Hlm. 15-27
berkembang melalui tradisi lisan menjadi
untuk
legenda tentang Nabi Muhammad. Nabi
(berdakwah). Mereka menuturkan cerita-
Muhammad dijadikan tokoh utama dalam
cerita mengenai Nabi Muhammad dengan
cerita-cerita tersebut yang dianggap sebagai
tujuan
hero.
pelaksanaan ajaran Islam seperti yang
Segolongan
pendakwah
menyiarkan
untuk
seruan
Islam
menggambarkan
tentang
Islam
dipraktikkan oleh Nabi sendiri atau contoh
Nabi
perjuangannya untuk menjadi model dan
untuk
ikutan umat. Melalui penceritaan seperti ini
menyiarkan seruan Islam dengan tujuan
yang diwarisi dari satu generasi kepada
untuk menggambarkan tentang pelaksanaan
kegenerasi yang lain, maka perwatakan
ajaran Islam seperti yang dipraktikkan oleh
Nabi
Nabi sendiri atau contoh perjuangannya
menjadi legenda yang dicampurkan dengan
untuk menjadi model dan anutan umat
bahan-bahan yang bercorak rekaan dan
Islam (Ismail, 1983: 26). Cerita-cerita
fantasi. Dari proses perkembangan tersebut
tentang Nabi Muhammad dan keluarganya
maka terciptalah cerita-cerita mengenai
merupakan karya yang tertua usianya dan
Nabi Muhammad yang bercampur antara
mendapat tempat di kalangan masyarakat
fakta dan fiksi yang kemudian disadur ke
Melayu (Wahyunah, 1989: x). Hal ini juga
dalam bahasa Melayu (Ismail Hamid, 1983:
sebagaimana yang dikatakan oleh Ismail
26).
menjadikan
cerita-cerita
Muhammad
sebagai
Hamid (1983: 18) tentang
Nabi
tentang media
bahwa cerita-cerita
Muhammad
Muhammad
telah
berkembang
Cerita-cerita seputar Nabi Muhammad
tersebut
dalam kesuasteraan Melayu dikelompokkan
merupakan karya yang dianggap paling tua
dalam kesusasteraan zaman Islam. Khusus
usianya
tiba
untuk sastra yang merupakan pengaruh
bersama-sama dengan kedatangan Islam ke
Islam menurut Edwar Djamaris et.al. (1985:
daerah Melayu. Cerita-cerita tentang Nabi
1) dapat dibagi dalam beberapa golongan,
Muhammad ini berisi tentang perkataannya,
yaitu: (1) kisah tentang para nabi;
sifat-sifatnya
hikayat tentang Nabi Muhammad SAW dan
karena
cerita-cerita
yang
ideal,
itu
peristiwa-
(3)
peristiwa yang luar biasa mengenai dirinya
keluarganya;
sebagai pesuruh Allah. Cerita-cerita ini
pahlawan Islam; (4) cerita tentang ajaran
merupakan saduran dari bahasa Arab Persi
dan kepercayaan Islam; (5) cerita fiktif; dan
yang masuk ke dalam kesusasteraan Melayu
(6) cerita mistik atau tasawuf. Dalam
dibawa oleh para penulis Islam. Sebagian
kesusasteraan
para penulis tersebut menggunakannya
semacam itu dapat kita lihat pada naskah-
Diterbitkan Oleh: http://ejournal.stkipmpringsewu-lpg.ac.id/index.php/pesona Program Studi Bahasa dan Sastra Indonesia STKIP Muhammadiyah Pringsewu Lampung
hikayat
(2)
Melayu
pahlawan-
cerita-cerita
21
Jurnal Pesona Volume 1 No. 1, Januari 2015 Hlm. 15-27
naskah yang berjudul Kissasul Anbiya,
membaca,
Suratul Anbiya, dan Hikayat Nabi-nabi.
atau
Adapun Hikayat tentang Nabi Muhammad
memperoleh rahmat dan ampunan dosa dari
dan keluarganya terdapat beberapa kisah,
Allah,
seperti: Hikayat Nur Muhammad, Hikayat
malapetaka dunia dan akhirat.
Israk Mikraj, Hikayat Bulan Berbelah,
mendengarkan,
menyimpan
dan
hikayat
dapat
Sebagaimana
menyuratkan ini
akan
menjauhkan
uraian
tentang
dari
tema
Hikyat Nabi Mengajar Anaknya Fatimah,
hikayat di atas maka HNB pun menurut
Hikayat
Hikayat
kajian peneliti memiliki kesamaan dengan
Hikayat Nabi dan Orang
tema-tema hikayat yang telah disebutkan di
Miskin, Hikayat Iblis dan Nabi, Hikayat
atas, yakni berisi tentang pendidikan,
Nabi bercukur, Hikayat Nabi Wafat (Ismail,
terutama pendidikan moral. Tema ini dapat
1983:19).
dilihat dari penggambaran watak tokoh
Nabi
Rasulullah,
Mengajar
Ali,
Hal ini sebagaimana juga
pendapat Liaw Yock Fang dalam bukunya
utamanya,
Sejarah Kesusasteraan Melayu Klasik Jilid I
digambarkan sebagai tokoh agung yang
(1993: 3-286) dan II (1993:1-236) bahwa
memiliki banyak kelebihan dan mukjizat
hikayat tentang Nabi Muhammad tergolong
dibandingkan dengan nabi-nabi lainnya.
dalam kesusasteraan Zaman Islam.
Ucapan dan perilaku Nabi Muhammad akan
HNB
merupakan
Nabi
Muhammad
bercorak
dijadikan sebagai anutan bagi umat Islam.
legenda yang direka oleh tukang cerita
Di dalam HNB ML 408 diceritakan bahwa
untuk
Nabi
Allah memerintahkan Nabi Muhammad
Muhammad sebagai Nabi akhir zaman.
untuk bercukur melalui malaikat Jibril
Hikayat
untuk
setelah beliau pulang dari perang dengan
menonjolkan Nabi Muhammad sebagai
Raja Lahad. Nabi Muhammad dicukur oleh
seorang Nabi yang tinggi martabatnya.
Jibril dan pada saat ia dicukur para bidadari
Selain dari unsur-unsur yang bercorak fiksi,
turun ke dunia untuk memegang rambut
hikayat ini juga mengandung ciri-ciri
beliau yang sudah dicukur agar tidak jatuh
kepercayaan
ke bumi atas perintah Allah SWT. Setelah
mengagungkan
ini
juga
pribumi
karya
yaitu
pribadi
bertujuan
yang
bercorak
takhayul. Misalnya, hikayat ini mengatakan
dicukur
Nabi
Muhammad
dipakaikan
bahwa Nabi Muhammad dapat dijadikan
kopiah yang dibuat dari daun tuba yang ada
sebagai azimat untuk menolak bala dan
di surga.
untuk mendapatkan keberuntungan. Penulis
Dalam naskah tersebut diceritakan pula
hikayat ini juga menceritakan tentang
bahwa rambut Nabi yang telah dicukur itu
kekuatan gaib hikayat ini, yaitu bagi yang
dapat dijadikan azimat untuk menolak bala
Diterbitkan Oleh: http://ejournal.stkipmpringsewu-lpg.ac.id/index.php/pesona Program Studi Bahasa dan Sastra Indonesia STKIP Muhammadiyah Pringsewu Lampung
22
Jurnal Pesona Volume 1 No. 1, Januari 2015 Hlm. 15-27
dan memperoleh keberuntungan bagi yang
berbentuk syair, dan 47 naskah tidak
menyimpan atau membawanya. Begitu pula
diketahui bentuknya. Dari katalogus itu
orang yang membaca, mendengar atau pun
pula dapat diketahui jumlah naskah yang
yang menyimpan naskah tersebut akan
ada di Perpustakaan Nasional Jakarta, yaitu
memperoleh ampunan dari Allah segala
880 naskah yang terdiri dari 777 naskah
dosanya dan dijauhkan dari segala bencana,
berbentuk prosa dan 103 naskah berbentuk
dan bagi yang tidak percaya serta tidak
syair. Perbandingan yang sangat mencolok
mengikutinya
antara jumlah karya sastra yang berbentuk
maka
dianggap
bukan
golongan umat Nabi Muhammad.
prosa dengan yang berbentuk syair tersebut
Menurut Ismail Hamid (1983: 33)
menunjukkan bahwa bentuk prosa dalam
Hikayat Nabi Bercukur merupakan karya
kesusasteraan Melayu lama lebih digemari
bercorak legenda yang direka oleh tukang
daripada bentuk syair oleh para penulis
cerita untuk mengagungkan pribadi Nabi
karya sastra. Hal ini, wajar karena prosa
Muhammad sebagai Nabi akhir zaman,
memiliki bentuk yang lebih bebas, tidak
yang diberi kemuliaan oleh Allah melebihi
terikat oleh irama atau sajak sebagaimana
nabi-nabi yang lain. Selain unsur-unsur
dalam syair sehingga para penulis lebih
fiksi, hikayat ini juga mengandung ciri-ciri
bebas
kepercayaan
bercorak
pemikiran, dan pandang-an-pandangannya
tahkayul. Hal ini tentunya bertentangan
dalam bentuk tulisan, sedangkan pada syair
dengan ajaran Islam karena di dalam ajaran
sebelum menuangkannya si penulis harus
Islam kita dilarang untuk percaya kepada
memperhatikan pula kesesuaian irama atau
sesuatu selain Allah, seperti percaya kepada
sajaknya. Dari 2082 naskah yang berbentuk
benda-benda
prosa tersebut, ada 867 naskah yang diberi
pribumi
yang
yang
dianggap
memiliki
kekuatan.
terbagi menjadi dua, yaitu prosa dan puisi. sastra
menuangkan
pemikiran-
judul hikayat. Hal ini, berarti sastra hikayat
Sastra Melayu berdasarkan bentuknya
Karya
untuk
yang
berbentuk
prosa
cukup digemari dalam sastra Melayu lama. HNB dimasukkan dalam sastra Melayu karena
teks
HNB
ditulis
dengan
jumlahnya lebih banyak dari pada karya
menggunakan huruf Arab-Melayu, yakni
sastra yang berbentuk syair. Berdasarkan
yang dikenal dengan huruf Jawi (hurufnya
katalogus Howard (1966) jumlah naskah
Arab dan bahasanya Melayu). Dalam sastra
Melayu yang ada di dalam dan di luar
hikayat unsur yang menonjol adalah sifat
negeri adalah 2429 naskah, terdiri dari 2082
rekaannya. Kadar rekaan hikayat tergantung
naskah
dari taraf kebudyaan masyarakat yang
berbentuk
prosa,
300
naskah
Diterbitkan Oleh: http://ejournal.stkipmpringsewu-lpg.ac.id/index.php/pesona Program Studi Bahasa dan Sastra Indonesia STKIP Muhammadiyah Pringsewu Lampung
23
Jurnal Pesona Volume 1 No. 1, Januari 2015 Hlm. 15-27
mendukungnya.
Jika
mendukungnya
masyarakat
mayoritas
yang
menganut
kalimat yang banyak persamaannya dengan ayat
Quran
kepercayaan Hindu maka karya
yang
menunjukkan
tercermin
akan
Islam.
di
dalamnya
pun
dalam
kutipan
di
atas
ajaran dan kepercayaan
terpengaruh kepercayaan Hindu, seperti
Agama Islam pertama masuk ke dunia
percaya adanya dewa-dewa, kayangan,
Melayu melalui Samudra Pasai pada abad
bidadari,
yang
ke-13 (Siti Baroroh Baried, 1985:37), yang
mengandung kekuatan gaib. Demikian pula,
kemudian berkembang ke Malaka dan
jika masyarakat pendukungnya mayoritas
selanjutnya
beragama Islam maka karya yang tercermin
Nusantara. Oleh karena itu, para pengarang
di
cerita
dan
dalamnya
benda-benda
pun
terpengaruh
oleh
berkembang
Melayu
yang
ke
telah
seluruh
mengenai
kepercayaan Islam, seperti percaya kepada
kesusasteraan Hindu memasukkan pula
Allah SWT, nabi-nabi, malaikat, kiamat,
motif-motif Hindu tersebut ke dalam karya-
serta penggunaan doa-doa yang ditujukan
karya mereka sehingga lahirlah hikayat
kepada Allah Taala. Di samping itu, ada
klasik Melayu yang berasal dari zaman
pula karya-karya sastra yang mencerminkan
Hindu, seperti Hikayat Sri Rama. Naskah
atau
kedua
HSR ini pula yang ditemukan sebagai
kepercayaan tersebut, yaitu percampuran
naskah hikayat tertua yang ditulis dengan
antara kepercayaan Hindu dan Islam.
huruf Jawi oleh perpustakaan Universitas
Dilihat dari penggolongan yang dilakukan
Oxford
oleh Edwar Djamaris (1990:12—18) bahwa
1985:34). Ini berarti, bahwa naskah hikayat
“karya
mencerminkan
tersebut telah ditulis jauh sebelum hikayat
perpaduan kedua unsur Hindu dan juga
tersebut ditemukan, yakni sebelum tahun
Islam ini disebut dengan sastra pengaruh
1633. Adapun penulisan
Peralihan Hindu—Islam”.
Jawi pertama kali ditemukan pada batu
merupakan
sastra
perpaduan
yang
(1633)
(Siti
Baroroh
dengan
Baried,
huruf
Adapun cerita HNB yang dikaji dalam
nisan Minye Tujuh (abad ke-14 M)
penelitian ini, jika dilihat dari isi ceritanya
sehingga rekaman budaya Melayu lama
memperlihatkan adanya unsur kepercayaan
yang tersimpan di dalam sastra hikayat
Islam sehingga HNB dapat digolongkan ke
diperkirakan meliputi kurun waktu tersebut,
dalam karya sastra Melayu Pengaruh Islam.
yakni abad ke-14 hingga ke-l9 (zaman
Adanya
doa
(bismillahirrahma-
nirrahim, wabihi nasta’inu), Allah SWT,
Abdullah bin Abdul Kadir Munsyi) (lihat Siti Baroroh Baried, 1985:34).
Rasul, dan malaikat, penggunaan kalimatDiterbitkan Oleh: http://ejournal.stkipmpringsewu-lpg.ac.id/index.php/pesona Program Studi Bahasa dan Sastra Indonesia STKIP Muhammadiyah Pringsewu Lampung
24
Jurnal Pesona Volume 1 No. 1, Januari 2015 Hlm. 15-27
Dalam penelitian ini, fungsi naskah bedasarkan bendanya dibedakan dengan
peristiwa
yang
dialami
oleh
Nabi
Muhammad.
fungsi naskah berdasarkan teksnya atau
Selanjutnya fungsi yang kedua, yakni
isinya. Hal ini sebagaimana pendapat Edi
fungsi didaktis dapat dilihat dari awal cerita
Ekadjati (1988: 9) bahwa fungsi naskah
HNB sudah mengajarkan pendidikan tauhid
dibedakan dua macam, yaitu (1) fungsi
bahwa sebelum melakukan segala sesuatu
naskah berdasarkan bendanya, dan (2)
pekerjaan kita harus terlebih dahulu berdoa
fungsi naskah berdasarkan isinya. Fungsi
atau memohon kepada Allah SWT yakni
naskah
dengan membaca bismillahirrahmanirrahim.
berdasarkan
bendanya
dapat
ditemukaan pada naskah HNB ini. Adapun ceritanya
hikayat menurut
(1983:83)
dilihat Sulastin
berfungsi:
Hal ini berarti mengajarkan kepada umat dari
isi
Nabi Muhammad untuk selalu bergantung
Sutrisno
dan berserah diri hanya kepada Allah
(1)
untuk
karena
hanya
Allah
yang
mampu
menumbuhkan jiwa kepahlawanan, (2)
memberikan kekuatan dan mengabulkan
didaktis, (3) hiburan, dan (4) mengabadikan
segala permintaan manusia. Selanjutnya
segala kejadian yang dialami oleh para raja.
peistiwa bercukur yang dilakukan oleh Nabi
Keempat fungsi menurut Sulastin ini dapat
Muhammad itu juga menjadi anutan bagi
ditemui
umat terutama dalam hal ini laki-laki yang
di
dalam
HNB.
Hal
ini,
sebagaimana pula yang dikemukakan oleh
mengisyaratkan
Siti Baroroh Baried (1985:92) bahwa cerita-
untuk
cerita hikayat telah menjadi sumber hiburan
sebagai-mana perempuan sehingga harus
bangsa Melayu, yang mengandung cerita
dipotong. Memotong rambut bagi laki-laki
yang ajaib tentang putra raja, kebesaran
tentunya akan mendapat pahala karena hal
sebuah kerajaan.
itu dicontohkan oleh Rasulullah. Nilai
Adapun fungsi yang pertama menurut Sulastin,
menum-buhkan
kaum
memanjangkan
laki-laki rambutnya
pendidikan lainnya terlihat dari kepatuhan
jiwa
Nabi Muhammad kepada perintah Allah
kepahlawan dapat dilihat dalam HNB
SWT yang menyuruhnya untuk mencukur
bahwa tokoh utamanya Nabi Muhammad
rambutnya
dijadikan sebagai tokoh hero yang memiliki
melakukannya.
kekuatan
yakni
tidak
kepada
untuk
Nabi
Muhammad
rido
menda-tangkan
Adapun fungsi yang ketiga yakni,
keberuntungan dan sekaligus kemalangan
fungsi menghibur dapat dilihat dari bentuk
bagi orang yang tidak percaya kepada
cerita HNB
sendiri yang merupakan
perpaduan antara cerita fiksi dan non fiksi, Diterbitkan Oleh: http://ejournal.stkipmpringsewu-lpg.ac.id/index.php/pesona Program Studi Bahasa dan Sastra Indonesia STKIP Muhammadiyah Pringsewu Lampung
25
Jurnal Pesona Volume 1 No. 1, Januari 2015 Hlm. 15-27
yakni cerita
tentang kehidupan Nabi
Muhammad yang sudah direka ulang oleh si
keluarganya dalam kesusasteraan Melayu tergolong dalam cerita pengaruh Islam.
pencerita sehingga isi ceritanya menjadi terlalu mengagung-agungkan pribadi Nabi Muhammad. Diawal dan di akhir cerita dikatakan
bahwa
barang
siapa
yang
membaca Hikayat Nabi bercukur akan mendapatkan keberuntungan berupa pahala, dan sebaliknya barang siapa yang tidak percaya
akan
Kedudukan HNB dalam kesusasteraan Melayu tergolong dalam kelompok cerita Pengaruh Islam, dan dilihat dari fungsinya HNB dibedakan menjadi dua, yaitu dari bendanya berfungsi magis dan dari naskah (teksnya) berfungsi menumbuhkan jiwa
kemalangan.
kepahlawanan, didaktis, menghibur, dan
Padahal jika kita merunut dalam sejarah
mengabadikan segala kejadian yang dialami
Islam
oleh raja.
dan
mendapat
4. KESIMPULAN
keterangan-keterangan
yang
sahih tentang Nabi Muhammad tidak kita dapatkan keterangan bahwa kita harus
5. DAFTAR PUSTAKA
membaca
Edi Ekadjati S. 1988. Naskah Sunda: Inventarisasi dan Pencatatan. Bandung: Lembaga Penelitian Universitas Padjadjaran dan The Toyota Foundation. 2000. Direktori Edisi Naskah Nusantara. Jakarta: Yayasan Obor.
atau
memperlakukan
HNB
sebagaimana kita memperlakukan Quran dan hadist karena tidak ada perintah dari Rasulullah
untuk
membaca
HNB
sebagaimana yang diceritakan dalam HNB tersebut. Selanjutnya fungsi yang terakhir adalah mengabadikan segala kejadian yang dialami oleh para raja. Fungsi ini juga terdapat di dalam HNB karena tokohnya adalah Nabi Muhammad yang sekaligus sebagai seorang khalifah
atau
pemimpin
yang
kedudukannya berarti sama dengan raja sehingga semua ucapan dan perilaku beliau banyak diabadikan dalam cerita-cerita yang tergolong cerita terutama dimanfaatkan sebagai media untuk berdakwah. Ceritacerita
tentang
Nabi
Muhammad
dan
Edi Ekadjati. S. 1999. Direktori Edisi Naskah-naskah Nusantara. Temu Ilmiah IV Ilmu-ilmu Sastra Pascasarjana Se Indonesia. Bandung : 2 November 1999. Edwar Djamaris. 1973. Singkatan Naskah Sastra Indonesia Lama Pengaruh Islam. Jakarta : Lembaga Bahasa Nasional Direktorat Jenderal Kebudayaan Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Edwar Djamaris. 1985. Antologi Sastra Indonesia Lama Pengaruh Islam. Jakarta : Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
Diterbitkan Oleh: http://ejournal.stkipmpringsewu-lpg.ac.id/index.php/pesona Program Studi Bahasa dan Sastra Indonesia STKIP Muhammadiyah Pringsewu Lampung
26
Jurnal Pesona Volume 1 No. 1, Januari 2015 Hlm. 15-27
Edwar Djamaris. 1991. Metode Penelitian Filologi. Jakarta : Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Emuch Hermansoemantri. 1986. Identifikasi Naskah. Bandung : Fakultas Sastra Universitas Padjajaran. Hava, I.G. 1951. Arabic-English Dictionary. Beirut: Catholic Press. Hooykaas, C.1947. Over Maleische Literatuur. Leiden: E.J. Brill. Howard, Joseph H.1966. Malay Manuscripts in the University of Malaya Library. Kuala Lumpur: University of Malaya Library. Husein Ismail. 1974. The Study of Traditional Malay Literature With a Selected Bibliography. Kuala Lumpur : Dewan Bahasa dan Pustaka. Ismail Hamid. 1983. Kesusastraan Melayu Lama dan Warisan Peradaban Islam. Selangor, Petaling Jaya : Fajar Bakti.
Siti
Baroroh Baried et. Al. 1985. Memahami Hikayat dalam Sastra Indonesia. Jakarta : Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
Siti Soeratno Chamamah. 1989. Sastra Lama dan Relevansinya dengan masa Kini Satu Tinjauan dari Sastra Melayu dan Sastra Jawa. Yogyakarta : 14 September 1989. Sulastin Sutrisno. 1983. Hikayat Hang Tuah. Analisis Struktur dan Fungsi. Yogyakarta : Gajah Mada University Press. Sutaarga, Amir, et. Al. 1972. Katalogus Koleksi Naskah Melayu. Jakarta : Proyek Inventarisasi dan Dokumentasi Kebudayaan Nasional, Direktorat Jenderal Kebudayaan. Wahyunah. 1989. Hikayat Tamim Al-Dari. Kuala Lumpur: Percetakan Dewan Bahasa dan Pustaka.
Liaw Yock Fang. 1991. Sejarah Kesusastraan Melayu Klasik Jilid I. Jakarta : Erlangga. Liaw Yock Fang. 1993. Sejarah Kesusastraan Melayu Klasik Jilid II. Jakarta : Erlangga. Mulyadi Rujiati, Sri Wulan. 1994. Kodikologi Melayu di Indonesia. Jakarta : Fakultas Universitas Indonesia. Poerwadarminto, W.J.S.1976. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka. Siti Baroroh Baried et, al. 1994. Pengantar Teori Filologi. Fakultas Sastra Universitas Gajah Mada. Diterbitkan Oleh: http://ejournal.stkipmpringsewu-lpg.ac.id/index.php/pesona Program Studi Bahasa dan Sastra Indonesia STKIP Muhammadiyah Pringsewu Lampung
27