JURNAL ILMIAH SATYA NEGARA INDONESIA merupakan Jurnal Ilmiah yang menyajikan artikel original tentang pengetahuan dan informasi penelitian atau aplikasi penelitian dan pengembangan terkini yang berhubungan dengan bidang yang ada di Universitas Satya Negara Indonesia yang memiliki empat Fakultas yaitu Fakultas Teknik, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Fakultas Ekonomi dan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik. Jurnal ini merupakan sarana publikasi dan ajang berbagi karya riset dan pengembangannya di Universitas Satya Negara Indonesia (USNI). Pemuatan artikel di Jurnal ini dapat dikirim ke alamat Penerbit. Informasi lebih lengkap untuk pemuatan artikel dan petunjuk penulisan artikel tersedia pada halaman terakhir yakni pada Pedoman Penulisan Jurnal Ilmiah atau dapat dibaca pada setiap terbitan. Artikel yang masuk akan melalui proses seleksi editor atau mitra bestari. Jurnal ini terbit secara berkala sebanyak dua kali dalam setahun yakni Juni dan Desember. Pemuatan naskah tidak dipungut biaya. Jurnal Ilmiah Satya Negara Indonesia merupakan peningkatan dari Jurnal USNI sebelumnya.
Alamat Penerbit / Redaksi Lembaga Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat (LPPM) Universitas Satya Negara Indonesia Jl. Arteri Pondok Indah No.11 Kebayoran Lama Utara Jakarta Selatan 12240 – Indonesia Telp. (021) 7398393/7224963. Hunting, Fax 7200352/7224963 Homepage : http://www.usni.ac.id E-mail :
[email protected] Frekuensi Terbit 2 kali setahun : Juni dan Desember
18
Edisi Khusus September 2012
ISSN : 1979-5246
JURNAL ILMIAH
SATYA NEGARA INDONESIA Pelindung Prof. Dr. Lijan P. Sinambela, MM, M.Pd (Rektor) Penanggung Jawab Dr. Yusriani Sapta Dewi, MSi (Ketua LPPM) Penasehat Prof. Dr. Ir. Supriyono Eko Wardoyo, M.Aq Dewan Redaksi Prof. Dr. Ir. Wilson H. Limbong, M.S Ir. Semuel AM. Littik, M.Sc, Ph.D Dr. Ir. Jupiter Sitorus, M.Eng Dr. Ir. Mustahal, M.Sc Dr. Yusriani Sapta Dewi, M.Si Ir. Urip Rahmani, M.Si Meifida Ilyas, SE, M.Si Ir. Nunung Nurhayati, M.Si Mitra Bestari Prof. Dr. Irwan Abdullah, M.Sc (UGM) Prof. Dr. Ronald Z. Titahelu, SH, M.S (UNPATTI) Prof. Dr. Ir. Rosmawati Paranginangin, M.S (Balai Riset DKP) Dr. Dedi Setia Permana, M.Sc (LIPI) Penyunting Pelaksana Istiqomah Sumadikarta, ST Supriadi, ST
DAFTAR ISI Pengembangan Aplikasi Penerimaan Mahasiswa Baru Menggunakan Metode Extreme Programming 1-4 Istiqomah Sumadikarta Pengaruh Kualitas Bahan Baku Dan Tenaga Kerja Terhadap Peningkatan Kualitas Produk (Studi Empirik Pada Pt. Trimoda Uptodate) 5 - 16 Indira Shinta Dewi Evaluasi Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Tunai Guna Meningkatkan Penerimaan Kas Pada Pt.Mitrasys Bisnis Sinergi 17 - 25 Tagor Sidahuruk Kompresi dan Dekompresi citra digital menggunakan metode lossles dengan Algoritma Huffman 26 - 33 Safrizal Peranan Izin Mendirikan Bangunan (Imb) Dan Pajak Bumi Dan Bangunan (Pbb) Dalam Mengendalikan Ruang Terbuka Hijau (Rth) Di Kota Tangerang 34 - 47 Hendri Jopanda Kecenderungan Headline Tabloid Media Umat
48 - 56
Sandra Olivia
20
EVALUASI SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN TUNAI GUNA MENINGKATKAN PENERIMAAN KAS PADA PT.MITRASYS BISNIS SINERGI TAGOR DARIUS SIDAURUK ANGELINA KARMILA ZAGOTO Abstrak Penelitian ini dilakukan untuk mengevaluasi sistem informasi akuntansi penjualan tunai guna meningkatkan penerimaan kas. Untuk mengetahui bagaimana penerapan sistem informasi akuntansi penjualan tunai dan penerimaan kas yang diterapkan sudah dipatuhi dan dijalankan dengan baik dan benar oleh karyawan. Bagaimana sistem informasi akuntansi penjualan tunai yang diterapkan, apakah SIA penjualan tersebut dapat meningkatkan penerimaan kas. Penelitian yang dilakukan meliputi penelitian kepustakaan dan penelitian lapangan. Sistem informasi akuntansi penjualan tunai yaitu penjualan dengan cara melakukan pembayaran langsung pada saat diterimanya pesanan atau barang yang dibeli. Penjualan tunai merupakan sumber utama pendapatan dan meningkatkan penerimaan kas bagi perusahaan. Jadi sistem informasi akuntansi penjualan tunai yang diterapkan berjalan baik dan meningkatkan penerimaan kas. Serta menghasilkan informasi keuangan yang diperlukan oleh pimpinan perusahaan dalam mengambil keputusan berperan menunjang pengelolaan penjualan. Kata kunci: sistem informasi akuntansi, penjualan tunai, penerimaan kas. Abstract This study was conducted to evaluate the cash sales accounting information systems in order to increase cash receipts. To find out how the application of the accounting information system of cash sales and cash receipts are applied to already adhered to and properly executed by employees. How do cash sales accounting information system are applied, whether cash sales accounting information system can improve cash receipts. The study was conducted on the research literature and field research. Accounting information system of cash sales are sales by way of direct payment upon receipt of the order or items purchased. Cash sales are the main source of income and increase cash receipts for the company. So cash sales accounting infomation system implemented works well and improves cash receipts. And produce financial information that is required by the company in making decisions to support the role of sales management. Keywords: accounting information system, cash sales, cash receipts. Pendahuluan 1.1. Latarbelakang Di era globalisasi dimana informasi menjadi sumber daya yang berharga bagi perusahaan. Setiap perusahaan memerlukan suatu laporan keuangan untuk mengetahui kondisi keuangannya. Untuk menghasilkan laporan keuangan perusahaan memerlukan sistem akuntansi yang baik. Perusahaan-perusahaan pada umumnya saat ini dalam upaya mempertahankan kelangsungan hidupnya selalu mengandalkan dari tingkat penjualan. Karena penjualan merupakan faktor utama yang mempengaruhi kelangsungan hidup perusahaan. Oleh karena itu, diperlukan suatu sistem yang baik dalam pemrosesan datadata dari hasil penjualan, hingga data-data penjualan tersebut akan membentuk suatu sistem informasi akuntansi penjualan. Penjualan dan penerimaan kas merupakan dua hal yang saling berkaitan karena terjadi transaksi penjualan, pada akhirnya akan
menimbulkan penerimaan kas. Sehingga apabila terdapat kelemahan pengendalian internal pada penjualan, maka akan memberikan pengaruh pada proses penerimaan kas untuk itu diperlukan adanya pengendalian internal yang baik dan mendukung untuk keduanya yang bertujuan untuk meminimalkan risiko terjadinya penyalagunaan dana pada perusahaan. Berdasarkan latarbelakang diatas, maka peneliti mengambil judul sebagai berikut: “Evaluasi Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Tunai Guna Meningkatkan Penerimaan Kas Pada PT.Mitrasys Bisnis Sinergi. 1.2. Perumusan Masalah Adapun yang menjadi perumusan masalah dalam penelitian ini adalah: 1. Bagaimana peranan sistem informasi akuntansi penjualan tunai, pada PT Mitrasys Bisnis Sinergi? 2. Apakah sistem informasi akuntansi penjualan tunai dapat meningkatkan penerimaan kas?
Jurnal Ilmiah Universitas Satya Negara Indonesia Edisi Khusus, September 2012, Hal.:17-25
17
1.3. Tujuan Penelitian Adapun tujuan dari penelitian ini adalah: 1. Untuk mengetahui sistem informasi akuntansi penjualan tunai yang diterapkan PT Mitrasys Bisnis Sinergi. 2. Untuk mengetahui pengaruh sistem informasi akuntansi penjualan tunai untuk meningkatkan penerimaan kas pada PT Mitrasys Bisnis Sinergi. 1.4. Kegunaan penelitian Adapun kegunaan penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Kegunaan teoritis: sebagai sarana bagi peneliti untuk mengembangkan dan menerapkan ilmu pengetahuan yang diperoleh peneliti, memberi tambahan informasi bagi calon peneliti sebagai referensi dalam melakukan penelitian. 2. Kegunaan praktis: bagi perusahaan dapat dijadikan masukan bagi manajemen khususnya dalam mengoptimalkan sistem informasi akuntansi LANDASAN TEORI 2.1. Sistem Informasi Akuntansi Suatu perusahaan dikatakan baik jika mampu membentuk organisasi yang telah memiliki sistem yang memadai. Penggunaan sistem yang tepat dapat mendukung kelancaran operasional perusahaan. Menurut Bodnar, sistem adalah kumpulan sumber daya yang berhubungan untuk mencapai tujuan tertentu. Krismiaji mendefenisikan sistem sebagai serangkaian komponen yang dikoordinasikan untuk mencapai serangkaian tujuan. Informasi yang dibutuhkan perusahaan adalah informasi intern dan informasi ekstern. Menurut Bodnar, informasi adalah data yang berguna yang diolah sehingga dapat dijadikan dasar untuk mengambil keputusan. Menurut Jogiyanto, syarat yang harus dipenuhi agar suatu informasi dikatakan berkualitas yaitu akurat, tepat waktu, relvan. Bodnar mendefenisikan SIA sebagai berikut kumpulan sumber daya, seperti manusia dan peralatan yang dirancang untuk mengubah data menjadi informasi. 2.2. Fungsi Utama Sistem Informasi Akuntansi SIA mempunyai peran penting dalam menyediakan informasi bagi perusahaaan. Sistem informasi dalam dunia bisnis menurut Krismiaji, 2005, mempunyai enam tujuan utama:
18
1. Mengidentifikasi dan mencatat seluruh transaksi yang valid dan sah. 2. Menggolongkan transaksi secara tepat. 3. Mencatat transaksi sesuai dengan nilai moneternya. 4. Mencatat transaksi dalam periode akuntansi yang tepat. 5. Menyajikan transaksi dan informasi lainnya secara tepat dalam laporan keuangan. Hall menyatakan (2001) menyatakan SIA memiliki tujuan sebagai berikut: a. Mendukung fungsi kepengurusan dari manajemen untuk mengatur sumber daya perusahaan secara benar. b. Mendukung proses pengambilan keputusan para manajer. c. Mendukung kegiatan operasi perusahaan dari hari demi hari. 2.3. Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Tunai Penjualan adalah pengalihan atau penyerahan barang atau jasa dari pihak penjual kepada pihak pembeli dengan pembayaran dari pihak pembeli sebagai imbalannya. Perbedaan waktu penyerahan imbalan dari pihak pembeli ini menjadi faktor penting yang membedakan penjualan secara tunai dengan penjualan secara kredit. Dalam penjualan produk, fungsi siklus pendapatan umumnya meliputi pencarian pesanan dari pelanggan, pemeriksaan kredit pelanggan, pemasukan, pemrosesan pesanan penjualan, perakitan barang untuk dikirimkan, pengiriman barang, penagihan kepada pelanggan, penerimaan dan penyimpanan uang tunai yang dibayarkan, menyelenggarakan catatan piutang, pembukuan transaksi ke buku besar umum, dan penyiapan laporan keuangan serta keluaran-keluaran lain yang dibutuhkan. Menurut Mulyadi, jaringan prosedur yang membentuk sistem penjualan tunai adalah (a) prosedur order penjualan, (b) prosedur penerimaan kas, (c) prosedur penyerahan barang, (d) prosedur pencatatan harga pokok penjualan. Fungsi-fungsi yang terkait dalam sistem penjualan tunai adalah (a) fungsi order penjualan, (b) fungsi kas, (c) fungsi gudang, (d) fungsi pengiriman, (e) fungsi akuntansi. Dokumen yang digunakan dalam sistem penjualan tunai menurut Mulyadi adalah (1) faktur penjualan, (2) pita register kas, (3) bukti setor bank, (4) rekapitulasi harga pokok penjualan. 2.4. Sistem Informasi Akuntansi Penerimaan Kas
Jurnal Ilmiah Universitas Satya Negara Indonesia Edisi Khusus, September 2012, Hal.:17-25
Kas terdiri dari uang tunai, pos wesel, certified check, cashiers check, cek pribadi, dan bank draft, serta dana yang disimpan di bank yang pengambilannya tidak dibatasi oleh bank atau perjanjian lain. Kas mempunyai 2 unsur, yaitu: (1) kas ditangan perusahaan, (2) kas di bank, berupa simpanan di bank berbentuk rekening giro. Sistem penerimaan kas manual adalah sebagai berikut: 1. Prosedur ruang penerimaan dokumen Ruang penerimaan dokumen menerima cek dari pelanggan bersama dengan bukti pembayaran. Dokumen ini berisi informasi kunci yang diperlukan untuk keperluan transaksi rekening pelanggan. 2. Departemen penerimaan kas mencocokkan kebenaran dan kelengkapan antara cek dengan bukti pembayaran. Setiap cek yang hilang dan salah dikirimkan dari ruang penerimaan dokumen dan departemen penerimaan kas seharusnya dapat diidentifikasi pada proses ini. 3. Departemen piutang Petugas departemen piutang melakukan proses posting pembayaran pada rekening pelanggan di buku besar pembantu piutang. Setelah proses posting, bukti pembayaran diarsipkan untuk jejak audi. 4. Departemen buku besar Secara berkala, departemen buku besar menerima dokumen jurnal dari departemen penerimaan tunai dan ringkasan rekening dari departemen piutang. 5. Departemen pengawasan Secara berkala, petugas pengawasan mencocokkan penerimaan tunai dengan membandingkan dokumen salinan dari bukti pembayaran, slip setoran bank yang diterima dari bank, serta dokumen jurnal dari departemen penerimaan tunai dan departemen piutang. Pada sistem penerimaan kas, dokumen yang digunakan adalah: (1) surat pengantar yang menyebutkan bahwa piutang telah dilunasi, (2) bukti penerimaan kas yang telah diberi nomor urut sebelumnya, (3) pita register kas yang dilampirkan dalam bukti penerimaan kas, (4) daftar penjualan dari para salesman setiap hari yang ditandatangani baik oleh salesman maupun debitur, (5) rekening koran. Fungsi-fungsi yang terlibat dalam sistem penerimaan kas adalah: bagian kasir, bagian pembukuan. Kasir yang menyimpan uang dari hasil penjualan. Setiap hari kasir menyetorkan penerimaan uang ke bank. Bagian pembukuan merupakan bagian yang memegang peran penting, karena bagian ini menerima tembusan bukti setor ke bank, membandingkan data
penerimaan kas dengan kartu piutang atau pembayaran lainnya, membukukan daftar penerimaan kas dengan kartu piutang yang sesuai dengan nama masing-masing pelanggan, menjurnal ke dalam jurnal penerimaan kas, membandingkan kolom setoran dengan tembusan bukti setoran yang diterima dari kasir, menyimpan semua arsip yang ada pada bagian pembukuan. 2.5. Sistem Pengendalian Internal Defenisi pengendalian intern menurut SPAP, IAI, 2001 adalah suatu proses yang dijalankan oleh dewan komisaris, manajemen dan personel lain entitas yang didesain untuk memberikan keyakinan memadai tentang pencapaian tiga golongan tujuan berikut keandalan laporan keuangan, efektivitas efisiensi operasi dan kepatuhan terhadap hukum dan peraturan yang berlaku. Tujuan sistem pengendalian internal adalah sebagai berikut: a. Melindungi harta milik perusahaan. b. Menjamin kecermatan dan keandalan data akuntansi. c. Meningkatkan efisiensi dan efektivitas usaha. d. Mendorong ditaatinya kebijakan manajemen yang telah ditetapkan. Unsur-unsur pengendalian internal adalah: 1. Struktur organisasi. Struktur organisasi yang tepat bagi perusahaan belum tentu baik bagi perusahaan yang lain. Hal ini dapat disebabkan oleh beberapa hal, seperti jenis perusahaan, luas perusahaan, banyaknya cabang dan lain-lain. Suatu dasar yang berguna dalam menyusun struktur organisasi adalah pertimbangan bahwa organisasi itu harus fleksibel, memungkinkan adanya penyesuaian tanpa harus mengadakan perubahan. Selain itu, organisasi yang disusun dapat memperlihatkan garis wewenang dan tanggung jawab yang jelas, jangan sampai adanya perangkapan fungsi masing-masing bagian yang terkait. 2. Sistem otorisasi dan prosedur pencatatan Sistem otorisasi dan prosedur keuangan dalam suatu perusahaan merupakan alat bagi manajemen untuk mengadakan pengawasan terhadap operasi dan transaksi-transaksi yang terjadi dan juga untuk mengklasifikasikan data akuntansi yang tepat. Klasifikasi data akuntansi ini dapat dilakukan dalam rekeningrekening buku besar. 3. Praktik yang sehat Praktik sehat yang dimaksud adalah setiap pegawai melaksanakan tugasnya sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan. Apabila semua pegawai melakukan pekerjaan
Jurnal Ilmiah Universitas Satya Negara Indonesia Edisi Khusus, September 2012, Hal.:17-25
19
sesuai dengan prosedur, maka diharapkan terdapat suatu sistem pengendalian internal yang baik. 4. Mutu karyawan Mutu karyawan mempengaruhi sukses tidaknya suatu sistem. Untuk mendapatkan karyawan yang memiliki mutu yang baik, harus dimulai sejak penerimaan pegawai baru yaitu dengan melakukan seleksi untuk menentukan apakah calon karyawan itu memenuhi kriteria yang diinginkan.apabila karyawan itu sudah diterima bekerja dalam perusahaan, hendaknya perlu diadakan pelatihan-pelatihan agar dapat meningkatkan mutu dari karyawan itu sendiri. 2.6. Pengendalian Internal Atas Penjualan Penjualan harus dikendalikan agar dapat dicapai hasil pengembalian sebaik-baiknya atas investasi. Laba operasi yang optimum akan dapat direalisasikan hanya bila terdapat hubungan yang wajar antara faktor investasi dalam modal kerja dan fasilitas-fasilitas, volume penjualan, biaya operasi dan laba kotor. Oleh karena itu pengendalian akuntansi terhadap penjualan adalah laporan-laporan yang menganalisa kegiatan penjualan yang mengungkapkan hubungan-hubungan atau penyimpangan-penyimpangan yang tidak dikehendaki dari tujuan, anggaran yang telah dihitung dengan cara yang tepat agar ada tindakan perbaikan. Pengendalian atas penjualan adalah sebagai berikut: a. Analisis terhadap prestasi pelaksanaan penjualan di masa lampau dalam hubungannya dengan harga dan volumen guna menemukan perkembangan, kelemahan, tendensi yang tidak memuaskan. b. Memberikan bantuan kepada manajemen penjualan dalam menetapkan anggaran penjualan menyeluruh yang sesuai dan melaporkan persesuaian pelaksanaan dengan rencana. c. Memberikan bantuan kepada manajemen penjualan dalam menetapkan standar pelaksanaan penjualan. d. Penyiapan analisa yang sehat mengenai biaya dan investasi untuk digunakan dalam menetapkan harga produk. 2.7. Pengendalian Internal Atas Penerimaan Kas Adanya pengendalian yang memadai terhadap kas merupakan syarat utama untuk melindungi keamanan kas, sehingga menjamin
20
bahwa kas digunakan sesuai dengan tujuan perusahaan. Prinsip-prinsip pengendalian internal penerimaan kas adalah: a. Menetapkan tanggung jawab pengelolaan dan pengawasan fisik. b. Semua surat masuk harus dibuka dengan pengawasan yang cukup. c. Harus segera dibuat catatan oleh yang membuka surat tentang cek atau uang yang diterima, dari siapa, jumlahnya dan untuk tujuan apa. d. Semua penjualan tunai harus dibuat nota penjualan yang sudah diberi nomor urut atau dicatat dalam mesin cash register. e. Daftar penerimaan uang harus dicocokkan dengan jurnal penerimaan uang. f. Tembusan nota penjualan tunai dikirimkan ke kasir dengan dan bagian pengiriman g. Bukti setoran ke bank setao hari diccocokan dengan daftar penerimaan uang harian dan catatan dalam jurnal uang h. Kasir tidak boleh merangkap mengerjakan buku pembantu hutang dan piutang dan sebaliknya i. Semua penerimaan uang harus disetorkan pada hari itu juga atau pada awal hari kerja berikutnya j. Rekonsiliasi laporan bank harus dilakukan oleh orang yang tidak berwenang menerima uang maupun yang menukis cek k. Kunciiiii cash register dipegang oleh orang yang tidak mengelola kas l. Diadakan rotasi pegawai agar tidak timbul kerjasama untuk berbuat kecuarangan m. Kasir, sebaiknya meyerahkan uang jaminan
3.1. Gambaran umum perusahaan PT Mitrasys Bisnis Sinergy didirikan pada tahun 1995 di Jakarta dengan bidang utama sebagai perusahaan konsultasi untuk bisnis hospitality. PT Mitrasys Bisnis Sinergy memiliki customer di perhotelan, di restaurant. Jenis usahanya adalah software business, hardware business, service business. Fungsi-fungsi dalam struktur organisasi PT Mitrasys Bisnis Sinergy adalah Direktur, Marketing, Kepala Gudang, Admin Gudang, Manager Support (IT Support, Keuangan, Adm keuangan, Accounting).
Jurnal Ilmiah Universitas Satya Negara Indonesia Edisi Khusus, September 2012, Hal.:17-25
3.2. Metode Penelitian 1. Waktu dan tempat penelitian Penelitian ini dilakukan selama dua bulan yaitu sejak bulan Mei 2013 sampai Juli 2013. Penelitian ini dilaksanakan pada PT Mitrasys Bisnis Sinergy yang berlokasi di gedung berca Lt.5 No. 501, Slipi Jakarta Barat 11480. 2. Desain penelitian Desain penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif yang memberikan gambaran atau menganalisis suatu hasil penelitian tetapi tidak digunakan untuk membuat kesimpulan yang lebih luas. 3. Metode pengumpulan data Ada dua jenis metode pengumpulan data dalam penelitian ini yaitu (a) metode penelitian lapangan, (b) metode penelitian kepustakaan. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah dengan melakukan wawancara, observasi, dan survei dokumen secara langsung kegiatan yang berhubungan dengan SIA penjualan tunai dan penerimaan kas pada PT Mitrasys Bisnis Sinergi. 4. Jenis data Jenis data yang digunakan adalah data primer yang diambil langsung dari perusahaan, seperti hasil wawancara. Data primer karena peneliti langsung ke tempat di mana data itu berada atau ke perusahaan yang dijadikan objek penelitian dengan wawancara, observasi, dan survei dokumen. Jenis data yang dibutuhkan dalam penelitian ini adalah data penjualan tunai dan data penerimaan kas yang ada di PT Mitrasys Bisnis Sinergi. 5. Metode analisis data Dalam penelitian deskriptif ini teknik pengolahan data dengan menggunakan metode analisis data kualitatif, yaitu teknik pelaksanaan yang digunakan untuk mengelola data yang berupa teori-teori yang akan disajikan berdasarkan ketentuan teoritis yang ada.
PEMBAHASAN 4.1. Sistem Informasi Akuntansi Penjualan PT Mitrasys Bisnis Sinergi PT Mitrasys Sinergi adalah perusahaan yang bergerak di bidang konsultasi untuk bisnis hospitality. Mempunyai produk andalan yang telah digunakan di beberapa restoran dan hotel. Sumber penghasilan berasal dari penjualan perangkat lunak dan perangkat keras secara tunai dan kredit. Penelitian ini hanya membahas penjualan tunai dari perangkat keras-nya saja. Fungsi-fungsi yang terkait pada PT Mitrasys Bisnis Sinergi adalah bagian order
penjualan, bagian keuangan, bagian gudang, bagian akuntansi. Bagian order penjualan bertugas: (1) menerima order dari langganan, order dari langganan diterima dalam bentuk purchases order dari langganan melalui fax atau secara langsung yang kemudian dicatat dalam order form. (2) memverifikasi order langganan mencakup data pelanggan secara lengkap termasuk alamat penyerahan barang yang diinginkan customer, quantity, dan merawat validasi data tersebut melalui waorkstation yang ada pada bagian penerimaan order untuk mengecek pemenuhan order. (3) mencatat order langganan ke sistem komputer dan menerbitkan dokumen order penjualan. Dokumen ini selanjutnya berfungsi sebagai surat permintaan pengadaan barang. Bila barang yang dipesan tidak tersedia atau persediaan di gudang tidak mencukupi, maka akan direkam sebagai back order (order yang belum terpenuhi). Order penjualan di print out melalui printer di bagian penerimaan order. Bagian keuangan menerima FPT, DO, dan kwitansi dari bagian order penjualan. Fungsi ini juga melakukan penagihan dengan mengeluarkan surat penagihan/ invoice dan juga menerima uang dari customer sebesar yang tercantum dalam FPT atau kwitansi dan membubuhkan cap ‘lunas’. Fungsi selanjutnya adalah menyetorkan uang pembayaran yang diterima dari customer ke bank sesuai dengan jumlah yang diterima. Bagian gudang melakukan fungsi: (1) menerima surat perintah atau permintaan barang berupa PO, (2) melakukan pengecekan barang-barang di gudang sesuai dengan surat perintah/ permintaan barang atau purchases order, (3) menyiapkan pesanan barang untuk dikriim ke pelanggan dan melakukan pengeluaran barang di gudang, (4) mencatata pengeluaran pada kartu persediaan dan melakukan pengurangan pada stock barang yang ada di gudang, (4) membuat surat jalan atau surat pengiriman barang berupa delivery order tiga rangkap, lembar pertama diberikan kepada pelanggan sebagai tanda terima pesanan, lembar kedua diberikan ke bagian keuangan sebagai bukti penagihan, lembar ketiga untuk dokumen bagian gudang. Bagian akuntansi bertanggung jawab: (1) menerima bukti setor bank dari bagian kasir, (2) membuat jurnal penjualan dan jurnal penerimaan kas ke dalam slip jurnal berdasarkan bukti setor bank yang diterima dari bagian kasir, (3) mengarsipkan bukti setor bank sesuai dengan tanggal. Dokumen-dokumen yang digunakan pada PT Mitrasys Bisnis Sinergi adalah purchases order, surat jalan, invoice, kwitansi, bukti pembayaran, faktur penjualan, bukti setor bank.
Jurnal Ilmiah Universitas Satya Negara Indonesia Edisi Khusus, September 2012, Hal.:17-25
21
Purchase order adalah surat pesanan pembelian yang dibuat oleh konsumen sebagai surat permintaan/ pemesanan barang. PO dibuat manual ataupun dengan cetakan komputer oleh customer setiap ingin melakukan pemesanan barang. Didalam PO biasanya tertulis no PO, tanggal PO, nama supplier, nama barang, kuantitas, harga, jumlah, dan tanggal pengiriman. Surat jalan merupakan surat pengantar atas barang yang didalamnya tercantum nama barang, jumlah barang dan keterangan atas barang tersebut dan ditujukan kepada pelanggan. Invoice adalah dokumen yang digunakan sebagai pernyataan tagihan yang harus dibayar oleh konsumen. Invoice dapat juga diartikan sebagai faktur atau bon. Bukti pembayaran berupa bukti transfer atau bukti slip pembayaran yang diperoleh dari konsumen apabila sudah melakukan pembayaran. Bukti pembayaran ini biasanya berupa cetakan komputer atau fax dari konsumen yang akan diberikan ke bagian akuntansi untuk di arsip. Kwitansi adalah bukti pembayaran yang dibuat oleh pihak penerima dana uang atau cek untuk suatu transaksi, kemudian diserahkan ke pihak yang melakukan pembayaran. Kwitansi ini menjadi bukti transaksi yang dilakukan secara tunai. Faktur penjualan merupakan bukti pelunasan pajak oleh pelanggan yang berisi spesifikasi keperluan perpajakan berupa nominal beban pajaknya. Bukti setor bank digunakan sebagai bukti penyetoran kas dari penjualan tunai ke bank. Bukti setor bank ini digunakan oleh bagian akuntansi salah satu dokumen sumber pencatatan transaksi penerimaan kas atas penjualan tunai. Catatan akuntansi yang digunakan oleh perusahaan adalah jurnal penjualan, invoice, surat pengiriman atau delivery order. Jurnal penjualan berfungsi untuk mencatat penjualan barang dagangan yang dilakukan dengan pembayaran tunai maupun kredit. Invoice merupakan buku untuk merekam atau mencatat transaksi penjualan tunai antara penjual dengan pembeli yang memuat rincian barang atau jasa yang dibeli oleh konsumen, tanggal transaksi, nomor invoice, jumlah barang yang dibeli, harga satuan dan jumlah pembelian. Surat pengiriman atau delivery oder merupakan tempat pencatatan pergerakan transaksi keluar masuk barang, yang dilengkapi dengan jam transaksi, jumlah barang, keterangan tujuan barang. Jaringan prosedur yang membentuk sistem adalah prosedur order penjualan, prosedur penerimaan kas, prosedur penyerahan barang, prosedur pencatatan penjualan tunai, prosedur penyetoran kas ke bank, prosedur pencatatan
22
penerimaan kas. Dalam prosedur penerimaan kas, bagian kasir menerima pembayaran harga barang dari konsumen berupa uang tunai, cek atau transfer dan memberikan tanda pembayaran. Dalam Prosedur penyerahan barang, bagian gudang menyiapkan barang yang akan dikirim sesuai dengan PO customer. Sebelum dikirim, terlebih dahulu barang diperiksa kuantitas dan nama barang oleh staff gudang agar sesuai dengan dokumen yang telah disiapkan oleh bagian administrasi yaitu berupa surat jalan, faktur penjualan tunai dan kwitansi dan faktur penjualan. Setelah barang diterima oleh konsumen, maka konsumen akan menerima bukti penerimaan barang berupa fotocopy surat jalan berwarna merah dan surat jalan asli yang berwarna putih dibawa kembali oleh bagian pengiriman barang untuk diarsipkan oleh bagian administrasi. Prosedur pencatatan penjualan tunai, fungsi akuntansi melakukan pencatatan transaksi penjualan tunai ke dalam jurnal dengan menggunakan slip jurnal. Dalam prosedur penyetoran kas ke bank, bagian kasir menyetorkan kas yang diterima dari penjualan tunai ke bank dalam jumlah penuh. Dalam prosedur pencatatan penerimaan kas, bagian kasir mencatatat penerimaan kas ke dalam jurnal berdasarkan bukti setot bank. 4.2. Pengendalian Intern Penjualan Tunai 1. Struktur organisasi Struktur organisasi adalah kerangka antar hubungan dari orang-orang atau unit-unit organisasi yang memiliki tugas, dan tanggung jawab, dan wewenang tertentu. Dalam menjalankan kegiatan perusahaan diperlukan struktur organisasi serta uraian tugas yang jelas dari setiap orang karyawan. 2. Jaringan prosedur yang membentuk sistem informasi akuntansi penjualan tunai Fungsi-fungsi yang terkait dalam SIA penjualan tunai pada PT Mitrasys bisnis sinergi dalam praktiknya dijalankan dengan baik di lihat dari masing-masing fungsi dan tugas masing-masing fungsi dan masingmasing staf saling bekerja sama di dalam menjalankan pekerjaannya. Namun terdapat penumpukan tugas yaitu pada bagian gudang yang juga merangkap sebagai bagian pengiriman. Ini merupakan salah satu kelemahan karena mengakibatkan fungsi gudang tidak dapat bekerja maksimal karena adanya penumpukan tugas dan tanggung jawab. Dan untuk di bagian kas diambil alih oleh bagian keuangan yang juga merangkap sebagai kasir dimana menerima pembayaran atas penjualan barang yang di setor ke bank,
Jurnal Ilmiah Universitas Satya Negara Indonesia Edisi Khusus, September 2012, Hal.:17-25
atau pembayaran yang diterima dalam bentuk cek atau giro. Yang seharusnya bagian ini dipegang oleh kasir, namun dalam hal ini tidak ada kasir. Dan ini juga merupakan salah satu kelemahan karena penumpukan tugas pada bagian keuangan. 3. Dokumen dan catatan akuntansi yang digunakan Dalam sistem informasi penjualan tunai terdapat dokumen-dokumen seperti purchase order, ini karena terjadi pemesanan barang atas langganan lewat email atau dikirimkan lewat fax. Kemudian akan dibuatkan surat jalan berupa delivery order bersamaan dengan pengiriman barang pesanan pelanggan. Serta invoice sebagai surat tagihan yang harus dibayar oleh pelanggan. Oleh pelanggan akan memberikan bukti pembayaran yang akan dikirimkan lewat fax. Sebagai bukti penerimaan uang atau cek tersebut, maka kwitansi akan diserahkan kepada pihak pelanggan. Dalam bukti setor bank yang digunakan sebagai bukti yang menjadi sumber pencatatan transaksi penerimaan kas pada penjualan tunai. Transaksi penjualan barang dagangan yang telah dilakukan, baik pembayaran secara tunai dan kredit. Pencatatan akuntansi atas penjualan tunai pada PT Mitrasys Bisnis Sinergi di catat dalam jurnal penerimaan kas dimana berfungsi sebagai tempat mencatat transaksi penjualan tunai karena dalam hal ini, dari transaksi penjualan tunai terdapat penerimaan kas. Pencatatan buku tersebut bersumber dari bukti transfer dan faktur penjualan. 4. Praktik yang sehat Praktik-praktik yang sehat yang ada pada PT Mitrasys Bisnis Sinergi adalah (a) faktur penjualan bernomor urut tercetak dan pemakaiannya dipertanggungjawabkan oleh fungsi penjualan. Setiap transaksi hanya akan terjadi jika telah mendapat otorisasi dari yang berwenang. Otorisasi dari pejabat yang berwenang tersebut berupa tanda tangan pad faktur penjualan tunai, surat jalan, dan kwitansi. (b) jumlah kas yang diterima dari penjualan tunai disetor seluruhnya ke bank pada hari yang sama dengan transaksi penjualan tunai atau hari kerja berikutnya. Bagian kasir segera menyetorkan seluruh uang kas yang diterima dari penjualan tunai ke bank. Dengan demikian jurnal kas perusahaan dapat diuji ketelitian dan keandalannya dengan menggunakan informasi dari bank yang tercantum dalam rekening koran. Jika kas yang diterima setiap hari disetor ke bank seluruhnya pada hari yang sama atau hari
kerja berikutnya, bank akan mencatat setoran tersebut dalam catatan akuntansinya (dapat dilakukan rekonsiliasi bank). (c) secara periodik dilakukan penghitungan fisik barang dan dibandingkan dengan jumlah yang tertera pada kartu persediaan barang. Bagian gudang bertanggung jawab atas setiap pengeluaran barang. Dimana setiap barang yang keluar akan dilakukan pencatatan sehingga memudahkan bagian gudang dalam melakukan pengecekan atas stok barang yang ada digudang. 4.3. Evaluasi Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Tunai Guna Meningkatkan Penerimaan Kas Fungsi yang terkait dalam sistem penerimaan kas: (1) fungsi penjualan, (2) fungsi fungsi kas, (3) fungsi akuntansi. Fungsi penjualan dalam perusahaan ini bertanggungjawab menerima order dari pembeli, mengisi faktur penjualan tunai dan menyerahkan faktur tersebut kepada pelanggan untuk kepentingan pembayaran harga barang ke fungsi kas. Fungsi kas bertanggung jawab sebagai penerima kas dari pelanggan. Transaksi pembayaran yang dilakukan oleh pelanggan akan ditangani oleh fungsi kas. Pembayaran bisa dengan cek/ giro, transfer oleh pelanggan. Untuk memastikan adanya pembayaran fungsi ini akan menerima bukti transfer atau dengan melakukan pengecekan adanya kas masuk ke rekening bank. Fungsi akuntansi bertanggung jawab sebagai pencatat transaksi penjualan, penerimaan kas, dan pembuat laporan penjualan. Dokumen yang digunakan dalam sistem penerimaan kas adalah (1) faktur penjualan, (2) bukti penerimaan kas, (3) bukti setor bank. Faktur penjualan digunakan untuk merekam berbagai informasi yang diperlukan oleh manajemen mengenai transaksi penjualan tunai. Bukti penerimaan kas berisi jumlah kas yang diterima dari pelanggan. Bukti adanya pembayaran oleh pelanggan dalam bentuk bon pembayaran atau bukti transfer bank. Bukti setor bank ini dibuat oleh fungsi kas sebagai bukti penyetoran kas ke bank. Bukti setor bank dipakai oleh fungsi akuntansi sebagai dokumen sumber untuk pencatatan transaksi penerimaan kas dari penjualan tunai ke dalam jurnal penerimaan kas. Catatan akuntansi yang digunakan oleh PT Mitrasys Bisnis Sinergi adalah jurnal penerimaan kas. Jurnal ini digunakan oleh fungsi akuntansi untuk mencatat penerimaan kas dari berbagai sumber, diantaranya dari penjualan tunai dari produk hardware dan software. Jaringan prosedur yang membentuk sistem akuntansi penerimaan kas dari penjualan
Jurnal Ilmiah Universitas Satya Negara Indonesia Edisi Khusus, September 2012, Hal.:17-25
23
tunai PT Mitrasys Bisnis Sinergi yaitu fungsi penjualan menerima order dari pelanggan menyerahkannya ke bagian gudang untuk mempersiapkan barang sesuai dengan purchase order. Prosedur pengiriman barang, bagian gudang akan melakukan pengiriman barang kepada pelanggan sesuai dengan purchase order oleh pelanggan. Seiring pengiriman barang bagian gudang akan membuatkan delivery order sebagai bukti pengiriman barang. Berdasarkan surat delivery order itu bagian kas akan menerbitkan invoice sebagai bukti penagihan kepada pelanggan. Maka pelanggan akan segera melakukan pembayaran lewat transfer ke bank atau cek (giro). Telah dilakukan pemisahan fungsi dan tugas antara bagian penjualan, bagian kasir, bagian akuntansi, bagian gudang, bagian pengiriman, sehingga mencegah terjadinya kecurangan: a. Transaksi penjualan tunai selalu didukung dengan dokumen yang memadai seperti faktur penjualan tunai, surat jalan, dan kwitansi dengan tujuan perusahaan dan pelanggan memiliki data dan mempermudah penelusuran jika terjadi kesalahan di kemudian hari. b. Dokumen yang digunakan dalam transaksi penjualan tunai telah bernomor urut tercetak, tujuannya adalah untuk mempermudah proses pengawasan dan pencarian dataa yang dibutuhkan. c. Jumlah kas yang diterima dari customer, seluruh aset disetor ke bank pada hari yang sama. d. Pendistribusian dokumen penjualan tunai telah dilakukan secara teratur kepada office manager dan bagian akuntansi. Dokumen yang digunakan dalam transaksi penjualan tunai diotorisasi oleh pihak yang berwenang dan dibuat rangkap untuk diserahkan kepada pihak-pihak yang membutuhkan. e. Pelanggan diminta menandatangani surat jalan rangkap tiga pada saat penyerahan barang. Tujuan dibuat rangkap tiga adalah untuk memudahkan proses pengawasan dan pencarian data yang dibutuhkan. f. Pembayaran tunai berupa transfer atau cek atas nama perusahaan. Hal ini mengurangi risiko kecurangan dalam arti penggelapan uang. Terdapat juga kelemahan-kelemahan sistem informasi akuntansi penjualan tunai pada PT Mitasys Bisnis Sinergi, yaitu: a. Pencatatan jurnal oleh bagian akuntansi masih dilakukan secara manual dengan menggunakan slip jurnal. Slip jurnal tersebut tidak hanya berfungsi untuk pembuatan jurnal
24
b.
c.
d.
e.
saja, namun juga digunakan sebagai bukti kas keluar dan voucher. Tidak adanya pemeriksaan saldo fisik secara rutin sehingga hal ini dapat memberikan peluang dalam penggelapan uang atau penyalagunaan uang atau penyalagunaan kas perusahaan. Terdapat faktur penjualan tunai dengan nomor ganda karena kurangnya ketelitian bagian penjualan dalam pembuatan faktur penjualan tunai. Penumpukan dokumen-dokumen yang belum diarsip oleh bagian administrasi sehingga banyak dokumen terselip sehingga sulit dalam pencarian data. Terdapat penumpukan tugas dari bagian administrasi sehingga menyebabkan keterlambatan dalam menyelesaikan laporan penjualan. Karena bagian administrasi merangkap administrasi penjualan dan pembelian.
5. PENUTUP 5.1. Kesimpulan Kesimpulan dari penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Bahwa SIA penjualan yang diterapkan perusahaan telah memiliki struktur organisasi bagian penjualan yang memadai. 2. SIA penjualan yang diterapkan berperan dalam menunjang pengelolaan penjualan dan menghasilkan informasi keuangan yang diperlukan oleh pimpinan perusahaan dalam mengambil keputusan. 3. Dari SIA penjualan tunai yang sesuai dengan prosedur dan dijalan dengan baik serta adanya pengendalian intern atas penjualan tunai yang diterapkan, ini dapat mempengaruhi penerimaan kas perusahaan. 5.2. Saran 1. Dalam proses SIA penjualan lebih diteliti kembali, agar tidak terjadi hal-hal yang bisa merugikan perusahaan. 2. Penerapan sistem pengendalian intern terhadap karyawan perusahaan lebih di tingkatkan lagi, agar kegiatan perusahaan sesuai dengan tujuan perusahaan begitu pun dengan kegiatan sistem komputerisasi di tingkatkan lagi.
Daftar Pustaka Amsyah, Zulkifli, Manajemen Sistem Informasi, Edisi Kelima, PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, 2005. Hall, James A, Sistem Informasi Akuntansi, Buku Dua, Salemba Empat, 2001.
Jurnal Ilmiah Universitas Satya Negara Indonesia Edisi Khusus, September 2012, Hal.:17-25
Bodnar, George H, Hopwood William S, Sistem Informasi Akuntansi, Salemba Empat, 2000. Jogiyanto, Sistem Informasi Akuntansi, Edisi Kedua, Salemba Empat, Jakarta, 2002. Ikatan Akuntan Indonesia, Standar Profesional Akuntan Publik, Salemba Empat, Jakarta, 2002. Mulyadi, Sistem Akuntansi, Edisi Ketiga, Salemba Empat, Jakarta, 2001. Skousen, Albrecht, Stice, Akuntansi Keuangan, Buku Satu, Salemba Empat, Jakarta, 2001. Harahap, Sofyan Syafri, Teori Akuntansi, Edisi Ketiga, STIE YKPN, Yogyakarta, 2005.
Jurnal Ilmiah Universitas Satya Negara Indonesia Edisi Khusus, September 2012, Hal.:17-25
25