2014
Laporan Tahunan ANNUAL REPORT
Four Decades of Achieving Hopes
P r a s i d h a PT PRASIDHA ANEKA NIAGA Tbk
Empat Dasawarsa Menggapai Harapan Four Decades of Achieving Hopes
PT PRASIDHA ANEKA NIAGA Tbk 2014 Annual Report
Empat puluh tahun lalu, empat pengusaha muda Indonesia membangun harapan besar atas potensi kopi dan karet, yang sudah dikenal di dunia sejak masa kolonialisme VOC Belanda tahun 1602-1800 (Verenigde Oostindishe Compagnie - East India Company). Keempat pengusaha muda itu adalah Oesman Soedargo, Mansjur Tandiono, Haji Mahmud Uding, dan I Gede Subrata. Pada pertengahan April 1974, mereka mendirikan PT Aneka Bumi Asih yang fokus pada usaha komersial komoditas pertanian. Forty years ago, four young entrepreneurs built their dreams of developing business on coffee and rubber, two Indonesian produces that had been well known since Indonesia was under the occupancy of VOC (Verenigde Oostindische Compagnie - East India Company). The four aspiring entrepreneurs were Oesman Soedargo, Mansjur Tandiono, Haji Mahmud Uding, and I Gede Subrata, who, in the mid April 1974, founded PT Aneka Bumi Asih, focusing on commercial agricultural commodities
3
TEMA DAN PENJELASANNYA Tema dan Penjelasannya
Melalui perjuangan panjang, harapan para pemberani itu telah tergapai. Kami berkembang semakin positif, bahkan telah memiliki anak perusahaan di Palembang, Lampung, Surabaya, Bali, Sidoarjo, serta Makassar. Kami sempat berpindah domisili dari Jakarta ke Palembang pada 1984 dan berganti nama menjadi PT Prasidha Aneka Niaga (PAN) pada 29 Desember 1993. Sebagai perusahaan multinasional, kami mulai melakukan penjualan saham perdana di Bursa Efek Indonesia sejak 18 Oktober 1994, tepat saat kami memasuki usia 20 tahun.
The founding fathers went through the long journey to make their dream come true, so that the Company now has developed, with its Subsidiaries in Palembang, Lampung, Surabaya, Bali, Sidoarjo, and Makassar. The Company changed its domicile form Jakarta to Palembang and changed name to PT Prasidha Aneka Niaga (PAN) on December 29, 1993. As a multinational company, we began introducing our shares at Indonesia Stock Exchange on October 18, 1994, marking the Company’s 20th anniversary.
Pengalaman manajemen membawa kami menjadi perusahaan yang tumbuh berkelanjutan (sustainable growth) dan dikenal mengedepankan kualitas dan layanan prima. Dengan kerjasama yang terjalin baik dengan sesama pengusaha, distributor, mitra bisnis, dan customer, kami selalu berusaha memperbaiki diri dengan memperkuat lini bisnis.
Managerial experiences in the last forty years have resulted in sustainable growth and quality service to our clients. With cooperation with our business peers, distributors, partners and customers, we shall continue to optimize our business lines.
Lini usaha kami adalah karet remah, pabrik kopi, dan perkebunan kopi. Pabrik karet remah berlokasi di Palembang dan memproduksi tiga jenis karet standar Indonesia (SIR), yaitu SIR 5, SIR 10, dan SIR 20. Produk ini digunakan sebagai bahan baku utama pembuatan ban. Kami mengekspor karet remah ke sejumlah pabrik pembuatan ban di Amerika Serikat, Eropa, dan Jepang. Pabrik kopi diperasikan oleh anak perusahaan PT Aneka Coffee Industry (ACI) di Sidoarjo, Jawa Timur. Anak perusahaan yang didirikan pada tahun 1995 ini memproduksi kopi instan, kopi bubuk, dan ekstrak kopi. Sementara perkebunan kopi di kelola anak perusahaan PT Aneka Coffe Industry melalui PT Indoarabica Mengkuraja, dengan lokasi perkebunan di Bengkulu. Pengolahan kopi biji dilakukan Kantor Cabang Perseroan di Bandar Lampung dan anak perusahaan PT Aneka Bumi Kencana di Surabaya.
Our business lines are crumb rubber, coffee processing, and coffee plantation. The crumb rubber factory is located in Palembang and produces three grades of rubber based on Standard Indonesian Rubber (SIR), they are SIR 5, SIR 10, and SIR 20, used as the main raw material of tires. The crumb rubber is exported to leading tire manufacturers in the United States, Europe, and Japan. The coffee processing and exports are operated by the Company’s Subsidiary, PT Aneka Coffee Industry (ACI) in Sidoarjo, East Java. ACI, established in 1995, produces instant coffee, roasted and ground coffee, and coffee bean extract. Meanwhile the coffee plantation, located in Bengkulu, is operated by the Company’s Subsidiary, PT Aneka Coffee Industry through PT Indoarabica Mengkuraja. The coffee beans are processed in the branch office located in Bandar Lampung and by the Company’s Subsidiary, PT Aneka Bumi Kencana, in Surabaya.
Kini, kami memasuki usia 40 tahun. Kami ingin menjadi bagian terdepan untuk membangun ekonomi dan nasionalisme Indonesia melalui industri karet dan kopi, yang menjadi sumber mata pencaharian masyarakat perkebunan. Kami ingin menempatkan diri sebagai bagian penting negeri ini agar karet semakin merekatkan kesatuan dan kopi semakin mengentalkan persatuan Negara Indonesia.
Approaching the Company’s 40th anniversary, we aim at leading the nation’s economic development in rubber and coffee industries, both of which are fundamental for economic sustainability of Indonesian agricultural society. The Company shall establish itself as an important pillar to promote unity in the country
4
PT PRASIDHA ANEKA NIAGA Tbk 2014 Annual Report
Tentang Laporan Tahunan
The Annual Report of 2014
2014
Laporan Tahunan T ANNUAL REPORT
Four Decades of Achieving Hopes
P r a s i d h a
PT PRASIDHA ANEKA NIAGA Tbk
PT Prasidha Aneka Niaga, Tbk (IDX:PSDN), atau disebut dengan ”Prasidha”, ”Perusahaan”, dan ”Kami”, menyajikan Laporan Tahunan untuk periode tahun yang berakhir pada 31 Desember 2014. Laporan Tahunan ini disusun sesuai dengan Keputusan Otoritas Jasa Keuangan (”OJK”), pengganti dari Bapepam-LK No. X.K.6 dan X.K.7. Informasi dan data yang disajikan pada Laporan Tahunan ini bersumber pada data keuangan konsolidasi Perusahaan dan entitas anak.
PT Prasidha Aneka Niaga, Tbk (IDX:PSDN), herewith referred to ”Prasidha”, ”the Company”, or ”we”, have prepared the Annual Report of 2014 of the Company’s activities and performances as of December 31, 2014. This Annual Report is prepared in accordance with the Regulations issued by the Financial Services Authority (OJK) that substituted the Regulations of Bapepam-LK No. X.K.6 and X.K.7. This Annual Report presents data and information based on the consolidated financial statements of the Company and its Subsidiaries. This Annual Report comprises the Company’s forward-
5
TEMA DAN PENJELASANNYA Tema dan Penjelasannya
Dalam Laporan Tahunan ini memuat pernyataan yang bersifat pandangan ke depan (forwardlooking statement), termasuk tentang ekspektasi dan proyeksi atas kinerja operasional dan prospek bisnis di masa mendatang. Pernyataan seperti ini umumnya menggunakan kata seperti ”percaya”, ”mengharapkan”, ”mengantisipasi”, ”memperkirakan”, ”memproyeksikan” atau kata-kata serupa lainnya. Selain itu, seluruh pernyataan yang bukan merupakan fakta historis, dalam Laporan Tahunan ini dapat dikategorikan sebagai forward-looking statement. Meskipun percaya bahwa ekspektasi dalam pernyataan yang mengandung pandangan ke depan cukup beralasan, namun Kami tidak dapat menjamin bahwa ekspektasi tersebut akan terbukti benar. Pernyataan yang mengandung pandangan ke depan memuat risiko dan ketidakpastian, termasuk akibat perubahan-perubahan dalam lingkungan ekonomi, politik, dan sosial di Indonesia. Pada bagian ”FaktorFaktor Risiko” dan bagian-bagian lain Laporan Tahunan ini diungkapkan faktor-faktor penting yang dapat menyebabkan hasil-hasil aktual yang berbeda secara material dengan ekspektasi Perusahaan.
looking statements, including its expectations and projections on future operational performances and business prospects. Therefore, such statements use the words ”believe”, ”hope”, ”anticipate”, ”predict”, ”project”, and other relevant terms. The forwardlooking statements in this Report also include all statements, which are non-historical facts. Given the nature of forward-looking statement, we shall not guarantee that the expectations will be achieved, albeit the reasonable basis of the statement. The Company’s success in meeting the expectations is subject to the sociocultural changes in Indonesia. The factors and conditions that affect the actual results are explained in ”The Risk Factors” and other segments in this Annual Reports.
Untuk mengetahui lebih lanjut informasi mengenai Prasidha, Anda dapat menghubungi kantor pusat kami di Plasa Sentral Lantai 20, Jl. Jend. Sudirman No. 47 Jakarta 12930, Telepon (62-21) 5790-488, 57904478 (hunting), faksimili (62-21) 5288-0084, Email
[email protected], dan situs kami http://www. prasidha.co.id.
For further information on Prasidha, please contact our Head Office at Plaza Sentral 20th Floor, Jl. Jend. Sudirman No. 47 Jakarta 12930, Phone (62-21) 5790488, 5790-4478 (hunting), Fax (62-21) 5288-0084, Email
[email protected], and our website http://www.prasidha.co.id
Penyebutan ”Indonesia” dalam Laporan Tahunan 2014 ini merujuk pada Republik Indonesia sedangkan ”Pemerintah” adalah Pemerintah Indonesia sementara ”Amerika Serikat” atau ”AS” adalah Amerika Serikat. Penyebutan satuan mata uang ”Rupiah” atau ”Rp”merujuk pada mata uang resmi Indonesia sedangkan ”Dolar AS” atau ”US$” merujuk pada mata uang resmi Amerika Serikat. Beberapa angka tertentu (termasuk persentase) telah mengalami pembulatan. Kecuali jika disebutkan lain, semua informasi keuangan disajikan dalam mata uang Rupiah sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan (”SAK”) Indonesia.
In this Annual Report of 2014, the term ”Indonesia”refers to the Republic of Indonesia, ”the Government” refers to the central government of Indonesia, and ”the United States” or ”the US” refers to the United States of America. The term ”Rupiah” or ”Rp” is used to refer to the Indonesian official currency, and ”US Dollar”or ”US$” refers to the official currency of the United States. Several figures, including the percentage, have been rounded off. All financial figures are presented in Rupiah, unless otherwise stated, following the Indonesian Financial Accounting Standard.
6
PT PRASIDHA ANEKA NIAGA Tbk 2014 Annual Report
Daftar Isi
Table of Content
02
Tema dan Penjelasannya Introduction
05
Tentang Laporan Tahunan The annual report of 2014 in a Nutshell
07
Daftar Isi Table of Content
09
Ikhtisar Kinerja Performance Highlight
15
Informasi Perusahaan Company Information
37
Laporan Manajemen Management Report
67
Sumber Daya Manusia Human Resources
73
Analisa & Pembahasan Manajemen Management Review & Analysis
79
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
91
Propspek Usaha Business Prospect
99
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
109
Laporan Keuangan Audited Audited Financial Statements
7
IKHITSAR KINERJA Highlight Performance
8
PT PRASIDHA ANEKA NIAGA Tbk 2014 Annual Report
Ikhtisar Kinerja Highlight Performance
kami mencatat telah dilakukannya berbagai langkah-langkah penguatan serta kebijakan manajemen yang strategis serta berdaya guna dalam menghadapi percaturan bisnis di tahun-tahun mendatang The Company has made several improvements and strategic and effective management policies in order to face the business challenges in the coming years.
9
IKHITSAR KINERJA Highlight Performance
Laporan Posisi Keuangan Konsolidasi
Dalam Jutaan Rupiah
Consolidated Statements of Finance Position URAIAN / DESCRIPTION
In Million Rupiah
2014
2013
2012
289.765
381.085
380.248
Aset Pajak Tangguhan - neto Deferred Tax Assets, net
6.381
5.415
5.170
Penyertaan Saham Investments In Shares Of Stock
3473
3.473
3.473
294.075
275.646
283.053
27.235
16.213
10.667
331.164
300.747
302.363
620.929
681.832
682.611
197.878
227.422
236.668
682
1.019
1.380
-
-
2.599
1.653
-
-
-
295
830
Liabilitas Jangka Panjang Lainnya Other Non-Current Liabilities
42.141
35.496
31.557
Total liabilitas jangka panjang Total Non-Current Liabilities
44,476
36.810
36.366
Total liabilitas Total Liabilities
242,354
264.232
273.034
Total Ekuitas Total Equity
378,575
417.600
409.577
Jumlah Liabilitas dan Ekuitas Total Liabilities and Equity
620,929
681.832
682.611
Total Aset Lancar Total Current Assets Aset Tidak Lancar Non-Current Assets
Aset Tetap, Neto Fixed Assets, Net Aset Lain, lain Other Assets Total Aset Tidak Lancar Total Non Current Assets Total Aset Total Assets Total Liabilitas Jangka Pendek Total Current Liabilities Liabilitas Jangka Panjang Non-Current Liabilities Liabilitas Pajak Tangguhan - Neto Deferred Tax Liabilities, net Pinjaman Bank Bank Loans Kredit Pembiayaan konsumen Consumer Finance Loans Kewajiban Sewa Pembiayaan Obligations Under Finance Lease
10
PT PRASIDHA ANEKA NIAGA Tbk 2014 Annual Report
Aset - Liabilitas - Ekuitas
Dalam Jutaan Rupiah
Assets - Liabilities - Equity
In Million Rupiah
Total Assets
800.000 700.000
800.000 700.000
620.929
600.000
600.000
500.000
500.000
378.575
400.000 300.000
Total Liabilities
242.354
Equity
800.000
681.832
700.000 600.000
417.600
400.000
500.000
409.577
400.000
264.232
300.000
273.034
300.000
200.000
200.000
200.000
100.000
100.000
100.000
2014
682.611
2013
2012
Laporan Laba Rugi Komprehensif Konsolidasi
Dalam Jutaan Rupiah
Consolidated Statements of Comprehensive Income URAIAN / DESCRIPTION
In Million Rupiah
2014
2013
2012
975,081
1.279.553
1.305.117
Laba Bruto Gross Profit
98,147
176.223
159.948
Laba Operasi Income From Operations
(8,043)
56.942
66.858
Laba Sebelum Beban Pajak Income Before Tax Expense
(18,968)
43.238
50.795
Total Laba Rugi Komprehensif Tahun Berjalan Total Comprehensive Income For The Year
(28,175)
21.322
25.623
(30,626) 2,451
7.892 13.430
Penjualan Neto Net Sales
Laba/Total Laba Rugi Komprehensif Tahun Berjalan yang Dapat Diatribusikan Kepada : Total Comprehensive Income For The Year Income/ Total Comprehensive income For The Year Attributable to: " Pemilik Entitas Induk / Equity Holders Of The Parent Entity " Kepentingan Non pengendali / Non-controlling Interest
14.088 11.535
11
IKHITSAR KINERJA Highlight Performance
URAIAN / DESCRIPTION
2014
2013
2012 Dalam Rupiah In Rupiah
Laba Per Saham Dasar/ Basic Earnings Per Share Rata-rata Jumlah Saham yang Beredar (lembar) Average Number of Outstanding Shares
(21)
10
9
1,440,000,000
1,440,000,000
1,440,000,000
Penjualan Neto - Laba Rugi Komperhensif Tahun Berjalan
Dalam Jutaan Rupiah In Million Rupiah
Net - Sales Total Comprehensive Income for The Period
1.400.000
1.400.000
1.200.000
Total Liabilities
Equity 1.279.553
1.400.000
1.200.000
1.200.000
1.000.000
1.000.000
800.000
800.000
800.000
600.000
600.000
600.000
400.000
400.000
400.000
200.000
200.000
-
-
-
(200.000)
(200.000)
1.000.000
975.081
(28.175)
(200.000)
2014
21.332
1.305.117
25.263
200.000
2013
2012
Angka - Angka Penting
Consolidated Significant Numbers RASIO PERTUMBUHAN / GROWTH RATIO
2014 (%)
2014 (%)
2013 (%)
(24)
(2)
5
Laba Operasi Income from Operations
(114)
(15)
38
Total Laba Rugi Komprehensif Tahun Berjalan Total Comprehensive Income For The Year
(232)
(17)
7
Total Aset Total Assets
(9)
(1)
62
Total Ekuitas Total Equity
(9)
2
99
Penjualan Neto Net Sales
12
PT PRASIDHA ANEKA NIAGA Tbk 2014 Annual Report
RASIO USAHA / BUSINESS RATIO
2014 (%)
2013 (%)
2012 (%)
Laba Bruto Terhadap Penjualan Neto Gross Profit to Net Sales
10
14
12
Laba Operasi Terhadap Penjualan Neto Income from Operations to Net Sales
(1)
4
5
Laba Operasi Terhadap Total Ekuitas Income from Operations to Equity
(2)
14
16
Laba Operasi Terhadap Jumlah Aset Income from Operations to Total Assets
(1)
8
10
Total Laba Rugi Komprehensif Tahun Berjalan Terhadap Penjualan Neto Total Comprehensive Income For The Year to net Sales
(3)
2
2
Total Laba Rugi Komprehensif Tahun Berjalan Terhadap Ekuitas Total Comprehensive Income For The Year to Equity
(7)
5
6
Total Laba Rugi Komprehensif Tahun Berjalan Terhadap Jumlah Aset Total Comprehensive IncomeFor The Year to Total Assets
(5)
3
4
RASIO USAHA / BUSINESS RATIO
2014 (%)
Total Aset Lancar Terhadap Total Liabilitas Jangka Pendek Total Current Assets to Total Current Liabilities
2013 (%)
2012 (%)
146
168
161
Total Liabilitas Terhadap Total Ekuitas Total Liabilities to Total Equity
64
63
67
Total Liabilitas Terhadap Total Aset Total Liabilities to Total Assets
39
39
40
URAIAN / DESCRIPTION Modal Kerja Bersih Gross Profit to Net Sales
2014 91,887
2013
2012
153.663
143.580
13
INFORMASI PERUSAHAAN Company Information
14
PT PRASIDHA ANEKA NIAGA Tbk 2014 Annual Report
Informasi Perusahaan Company Information
Kami adalah perusahaan multifungsional dengan produk utama berupa karet remah dan kopi. Kami mengekspor produk-produk bermutu ke Amerika Serikat, Jerman, Belanda, Tiongkok, Jepang, Italia, Spanyol, dan Korea We are a multi-functional company focusing on crumb rubber and coffee as the main commodities. We export quality products to the Unites States, Germany, the Netherlands, China, Japan, Italy, Spain, and South Korea.
15
INFORMASI PERUSAHAAN Company Information
Anak Perusahaan PT Aneka Coffee Industry, Sidoarjo, Jawa Timur
Subsidiaries, PT Aneka Coffee Industry, Sidoarjo, East Java
PT Prasidha Aneka Niaga Tbk (IDX:PSDN) merupakan perusahaan multinasional yang kegiatan dan usaha utamanya adalah pengolahan dan perdagangan karet remah, kopi bubuk, kopi instan, serta kopi biji. Produksi karet remah dilakukan Kantor Cabang Perseroan di Palembang, Sumatera Selatan. Produksi kopi bubuk, kopi instan dan ekstrak kopi dilakukan oleh anak perusahaan Perseroan yaitu PT. Aneka Coffee Industry di Sidoarjo, Jawa Timur. Pengolahan kopi biji dilakukan di Kantor Cabang Perseroan di Palembang dan Bandar Lampung dan anak Perusahaan PT. Aneka Bumi Kencana di Surabaya
PT Prasidha Aneka Niaga Tbk (IDX:PSDN) is a multinational company with the main business line of processing and exporting crumb rubber, roasted ground coffee, instants coffee, and coffee beans. The crumb rubber factory is located in Palembang, South Sumatera. The roasted ground coffee, instant coffee, and coffee extracts are processed by the Company’s Subsidiary, PT. Aneka Coffee Industry in Sidoarjo, East Java. The coffee bean processing is carried out in the Company’s Branch in Palembang and Bandar Lampung as well as in the Company’s Subsidiary, PT. Aneka Bumi Kencana in Surabaya.
16
PT PRASIDHA ANEKA NIAGA Tbk 2014 Annual Report
Perusahaan PT Prasidha Aneka Niaga Tbk.
Company PT Prasidha Aneka Niaga Tbk.
Kode Saham IDX:PSDN
Share Code IDX:PSDN
Bidang Usaha Pengolahan dan Perdagangan Karet Remah, Kopi Bubuk dan Instan serta Kopi Biji
Line of Business Crumb Rubber Processing and Trade, Coffee Powder and Instant, and Coffee Beans
Tanggal Pendirian 16 April 1974
Date of Estabilishment 16 April 1974
Kantor Pusat Plaza Sentral Lantai 20 Jl. Jend. Sudirman No. 47 J akarta 12930 Indonesia
Head Office Plaza Sentral 20th floor Jl. Jend. Sudirman No. 47 Jakarta 12930 Indonesia
Telp. : (62-21) 5790-4488, 5790-4478 Fax : (62-21) 5288-0082, 527-4849 Email.
[email protected] Website : www.prasidha.co.id
Telp. : (62-21) 5790-4488, 5790-4478 Fax : (62-21) 5288-0082, 527-4849 Email.
[email protected] Website : www.prasidha.co.id
Pencatatan di Bursa Saham Saham Perseroan dicatatkan di Bursa Efek Indonesia pada 18 Oktober 1994.
Share Registration Registered at Indonesia Stock Exchange on October 18, 1994.
Modal Dasar Rp252.000.000.000 (dua ratus lima puluh dua miliar rupiah)
Authorized Capital Rp. 252,000,000,000 (Two hundred and fifty two billion rupiah)
Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh Rp252.000.000.000 (dua ratus lima puluh dua miliar rupiah)
Issued and Paid-Up Capital Rp. 252,000,000,000 (Two hundred and fifty two billion rupiah)
Cabang " Palembang - Sumatera Selatan Jl. Ki Kemas Rindho, Kertapati Palembang 30258, Indonesia Tel. : (62-711) 513358 & 511168 Fax. : (62-711) 510654
Branches " Palembang - Sumatera Selatan Jl. Ki Kemas Rindho, Kertapati Palembang 30258, Indonesia Tel. : (62-0711) 513358 & 511168 Fax. : (62-0711) 510654
" Bandar Lampung Jl. Ikan Koki No. 5, Bandar Lampung 35226, Indonesia Tel. : (62-721) 487188 Fax. : (62-721) 481883
" Bandar Lampung Jl. Ikan Koki No. 5, Bandar Lampung 35226, Indonesia Tel. : (62-721) 487188 Fax. : (62-721) 481883
17
INFORMASI PERUSAHAAN Company Information
Akuntan Publik Purwantono, Suherman & Surja Gedung Bursa Efek Indonesia , Menara 2, Lantai 7 Jl. Jendral Sudirman Kav. 52 – 53 Jakarta 12190, Indonesia
Independent Auditor Purwantono, Suherman & Surja Indonesia Stock Exchange , Tower 2, 7th floor Jl. Jendral Sudirman Kav. 52 – 53 Jakarta 12190, Indonesia
Biro Administrasi Efek PT. Raya Saham Registra Plaza Sentral Lantai 2 Jl. Jend. Sudirman No 47 Jakarta 12930, Indonesia Telp : (62-21) 252 5666 Fax : (62-21) 252 5028
Share Registrar PT. Raya Saham Registra Plaza Sentral 2nd floor Jl. Jend. Sudirman No 47 Jakarta 12930, Indonesia Telp : (62-21) 252 5666 Fax : (62-21) 252 5028
Sejarah Singkat Perusahaan
Brief History of the Company
Perseroan didirikan dengan Akta Pendirian nomor 7 tanggal 16 April 1974, semula bernama PT Aneka Bumi Asih dan berkedudukan di Jakarta. Mendapat Pengesahan dengan Surat Keputusan Menteri Kehakiman nomor Y.A.5/358/23 tanggal 3 Oktober 1974 dan diumumkan dalam Berita Negara nomor 37 tanggal 10 Mei 1994, Tambahan nomor 2488.
The Company was established in Jakarta under the name of PT Aneka Bumi Asih according to the Notarial Deed No. 7 of April 16, 1974. The establishment was approved by the Ministry of Justice in its Decree No. Y.A.5/358/23 of October 3, 1974 and published in the State Gazette No. 37 of May 10, 1994, Supplement No. 2488.
Berdasarkan Akta Nomor 189 tanggal 25 April 1984, telah mendapat pengesahan dari Menteri Kehakiman Nomor C2-4686.HT.01-04.Th.84 tanggal 21 Agustus 1984, didaftarkan di Kantor Pengadilan Negeri Palembang tanggal 11 September 1984 dibawah Nomor 84/1984, dan telah diumumkan dalam Berita Negara tanggal 10 Mei 1994 Nomor 37 Tambahan Nomor 2489, tempat kedudukan Perseroan dipindahkan dari Jakarta ke Palembang.
The Company relocated to Palembang in 1984. The relocation was stipulated in the Notarial Deed No. 189 of April 25, 1984, approved by the Ministry of Justice in its Decree No. C2-4686.HT.01-04.Th.84 dated August 21, 1984, and registered at the Public Court in Palembang on September 11, 1984 under the registration number of 84/1984. It was also published in the State Gazette No. 37 of May 10, 1994, Supplement No. 2489.
Dengan Akta nomor 39 tanggal 29 Desember 1993 tentang Perubahan Anggaran Dasar, Perseroan berganti nama menjadi PT Prasidha Aneka Niaga (PAN) dan telah mendapat Persetujuan Menteri Kehakiman dalam Surat Keputusan nomor C2-3792. HT.01.04.TH.94 tanggal 1 Maret 1994, yang diumumkan dalam Berita Negara nomor 40 tanggal 20 Mei 1994 Tambahan nomor 2678.
With Notarial Deed No. 39 of December 29, 1993 regarding the Amendments of Articles of Association, the Company changed its name to PT Prasidha Aneka Niaga (PAN). The amendments were approved by the Ministry of Justice in its Decree No. C2-3792.HT.01.04. TH.94 dated March 1, 1994 and published in the State Gazette No. 40 of May 20, 1994, Supplement No. 2678.
Dalam rangka melakukan Penawaran Umum, Perseroan merubah seluruh Anggaran Dasarnya dengan Akta nomor 127 tanggal 10 Mei 1994 dan telah mendapat Persetujuan Menteri Kehakiman melalui Surat Keputusan nomor C2-10.238.HT.01.04.TH.94 tanggal 5 Juli 1994 yang diumumkan dalam Berita Negara nomor 58 tanggal 21 Juli 1995 Tambahan nomor 6079.
In the process of the initial Public Offering of its shares, the Company amended all its Articles of Association with the Notarial Deed No. 127 of May 10, 1994 and has received approval from the Ministry of Justice in its Decree No. C2-10.238.HT.01.04.TH.94 dated July 5, 1994, which was later published in the State Gazette No. 58 of July 21, 1995, Supplement No. 6079.
18
PT PRASIDHA ANEKA NIAGA Tbk 2014 Annual Report
Pada tanggal 24 Mei 1994 Perseroan telah menandatangani Perjanjian Pendahuluan Pencatatan Efek dengan Bursa Efek Jakarta, disusul pada tanggal 1 Juni 1994 dengan Bursa Efek Surabaya dengan jumlah 30.000.000 (tiga puluh juta) saham Perseroan dengan nilai nominal Rp1.000,- untuk ditawarkan kepada masyarakat dengan harga Penawaran Rp3.000,- per saham.
On May 24, 1994 the Company signed the Preliminary Agreement of Shares Registration with Jakarta Stock Exchange, and on June 1, 1994 with Surabaya Stock Exchange for its 30,000,000 (thirty millions) shares with par value of Rp. 1,000 and an offering price of Rp.3,000 per share
Pada tanggal 22 September 1994, Perseroan mendapatkan Pemberitahuan Efektif Pernyataan Pendaftaran nomor S-1645/PM/1994 dari Ketua Badan Pengawas Pasar Modal.
The share registration was effective since September 22, 1994 upon the Official Statement of the Chairman of the Capital Market Supervisory Agency (Bapepam) No. S-1645/PM/1994
Perseroan telah menerbitkan Prospektus pada tanggal 26 September 1994 dalam rangka Penawaran Umum atas sahamnya. Penawaran Perdana telah dilakukan di Bursa Efek Jakarta pada tanggal 18 Oktober 1994.
The Company released the Prospectus for its Initial Public Offering of its shares on September 26, 1994. The Initial Public offering took place at Jakarta Stock Exchange on October 18, 1994.
Dengan Akta nomor 7 tanggal 10 April 1997 tentang Perubahan Anggaran Dasar yang telah mendapatkan Persetujuan dengan Surat Keputusan Menteri Kehakiman nomor C2-3797.HT.01.04.TH.97 tanggal 15 Mei 1997 serta Penerimaan Laporan Perubahan Anggaran Dasar nomor C2-HT.01.04A.7887 tanggal 15 Mei 1997, Anggaran Dasar Perseroan disesuaikan dengan Undang-Undang Perseroan Terbatas nomor 1 tahun 1995 dan Undang-Undang Pasar Modal nomor 8 tahun 1995, yang telah di umumkan dalam Berita Negara nomor 43 tanggal 30 Mei 1997 Tambahan nomor 2135. Dalam perubahan Anggaran Dasar tersebut selain dibagikan saham bonus, nilai Nominal Saham dari Rp.1.000,- per saham berubah menjadi Rp.500,per saham. Modal Dasar Perseroan ditingkatkan dari 300.000.000 (tiga ratus juta) saham dengan nilai Rp.300.000.000.000,- (tiga ratus miliar rupiah) menjadi 1.440.000.000 (satu miliar empat ratus empat puluh juta) saham dengan nilai Rp.720.000.000.000,- (tujuh ratus dua puluh miliar rupiah). Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh menjadi 360.000.000 (tiga ratus enam puluh juta) saham dengan nilai Rp.180.000.000.000,(seratus delapan puluh miliar rupiah)
Under the Notarial Deed No. 7 of April 10, 1997, the Company amended its Articles of Association upon approval from the Ministry of Justice in its Decree No. C2-3797.HT.01.04.TH.97 of May 15, 1997 and receipt report of the respective Amendment No. C2HT.01.04A.7887 of May 15, 1997, to adjust with the Law of Limited Liability Company No. 1 of 1995 and Law of Capital Market No. 8 of 1995, as recorded in the State Gazette No. 43 dated may 30, 1997, Supplement No. 2135. The amendments included distribution of shares for bonus and splitting the value of shares from Rp. 1.000 to Rp. 500 per share. In addition, the Authorized Capital was increased from 300,000,000 (three hundred million) shares with total par value of Rp. 300.000.000.000 (three hundred billion rupiah) to 1.440.000.000 (one billion four hundred forty million) shares with total par value of Rp. 720.000.000.000 (seven hundred twenty billion rupiah). The Company’s Issued and Paid up Capital reached the figure of 360,000,000 (three hundred sixty million) shares of the total value of Rp. 180.000.000.000 (one hundred eighty billion rupiah
Dengan Persetujuan RUPS tanggal 27 Juni 2001 diputukan saham Perseroan (kode PSDN) terhitung mulai tahun 2001 menyatakan keluar (Delist) dari pencatatan di Bursa Efek Surabaya
With the approval from the General Meeting of the Shareholders on June 27, 2001, it was decided that starting from 2001, the Company delisted its shares from Surabaya Stock Exchange
19
INFORMASI PERUSAHAAN Company Information
Berdasarkan Akta Nomor 42 tanggal 8 November 2004, yang pelaporannya telah diterima dan dicatat dalam Database Sisminbakum Direktorat Jenderal Administrasi Hukum Umum Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor C-28241 HT.01.04. TH.2004 tanggal 10 November 2004, Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh Perseroan menjadi 1.440.000.000 (satu miliar empat ratus empat puluh juta) saham dengan nilai nominal seluruhnya Rp.720.000.000.000,- (tujuh ratus dua puluh miliar Rupiah).
n the Notarial Deed No. 42 of November 8, 2004, which was registered in the Database of Sisminbakum of the Directorate General of Common Law Administration of the Department of Justice and Human Rights No. C-28241 HT.01.04.TH.2004 of November 10, 2004, stipulated that the Company’s Issued and Paid Up Capital was 1,440,000,000 (one billion four hundred and forty million) shares with the total face value of Rp. 720.000.000.000 (seven hundred and twenty billion Rupiah).
Berdasarkan Akta nomor 10 tanggal 20 Oktober 2008. Perubahan Seluruh Anggaran Dasar ini untuk disesuaikan dengan Undang-Undang Perseroan Terbatas nomor 40 Tahun 2007 serta Peraturan Bapepam-LK nomor IX.J.1 Lampiran Keputusan Ketua Bapepam-LK nomor Kep-179/BL/2008 tanggal 14 Mei 2008. Perubahan mana telah mendapat Persetujuan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia nomor AHU97905.AH.01.02 Tahun 2008 tanggal 18 Desember 2008 dan terdaftar dalam Daftar Perseroan nomor AHU0123352.AH.01.09 Tahun 2008 tanggal 18 Desember 2008. Dalam Perubahan Anggaran Dasar ini, domisili Perseroan pindah dari Palembang ke Jakarta Selatan. Alamat kedudukan Perseroan sekarang di Plaza Sentral – Lantai 20, Jl. Jenderal Sudirman No. 47, Jakarta Selatan 12930.
Under the Notarial Deed No. 10 of October 20, 2008, the Company amended its entire Articles of Association according to the Law of Limited Liability Company No. 40 of 2007 and the Regulation of Bapepam-LK No IX.J.1, Attachment of the Regulation of the Head of Bapepam-LK No. Kep-179/BL/2008 of May 14, 2008. The amendment was approved by the Department of Justice and Human Rights in its Decree No. AHU97905.AH.01.02 of 2008 on December 18, 2008 and was registered in the Company Registration No. AHU0123352.AH.01.09 of 2008 on December 18, 2008. The amendment included the relocation of the Company from Palembang to South Jakarta. The current address of the Company is Plaza Sentral – 20th floor, Jl. Jenderal Sudirman No. 47, Jakarta Selatan 12930.
Terakhir Anggaran Dasar Perseroan diubah berdasarkan Akta Nomor 267 tanggal 29 Nopember 2011 yang telah mendapat persetujuan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor AHU-04784. AH.01.02.Tahun 2012 tanggal 30 Januari 2012 dan telah didaftar dalam Daftar Perseroan Nomor AHU-0007786. AH.01.09.Tahun 2012 tanggal 30 Januari 2012. Perubahan Anggaran Dasar Perseroan tersebut sehubungan dengan Kuasi Reorganisasi yang dijalankan dengan pengurangan nilai nominal saham dari Rp.500,- menjadi Rp.175,- per saham dan pengurangan Nilai Modal Dasar dari Rp.720.000.000.000,- (tujuh ratus dua puluh miliar Rupiah) menjadi Rp.252.000.000.000,- (dua ratus lima puluh dua miliar Rupiah) yang terbagi atas 1.440.000.000 (satu miliar empat ratus empat puluh juta) lembar saham serta pengurangan Modal Ditempatkan yang telah disetor penuh dari Rp.720.000.000.000,- (tujuh ratus dua puluh miliar Rupiah) menjadi Rp.252.000.000.000,- (dua ratus lima puluh dua miliar Rupiah) yang terbagi atas 1.440.000.000 (satu miliar empat ratus empat puluh juta) lembar saham.
The last amendment of the Company’s Articles of Association was stipulated in the Notarial Deed No. 267 dated November 29, 2011 upon the approval of the Ministry of Justice and Human Rights No. AHU-04784. AH.01.02. of 2012 on January 30, 2012. It was registered in the Company Registration No. AHU-0007786. AH.01.09. of 2012 on January 30, 2012. The amendment was carried out with regard to the Quasi Reorganization in which each share was devalued from Rp. 500 to Rp. 175 and the Authorized Capital decreased from Rp. 720.000.000.000 (seven hundred and twenty billion Rupiah) to Rp. 252.000.000.000 (two hundred and fifty two billion Rupiah), consisting of 1,440,000,000 (one billion four hundred and forty million) shares and the dilution in the issued capital that was fully paid up from Rp. 720.000.000.000 (seven hundred and twenty billion Rupiah) to Rp. 252.000.000.000 (two hundred and fifty two billion Rupiah) from the total 1.440.000.000 (one billion four hundred and forty million) shares.
20
PT PRASIDHA ANEKA NIAGA Tbk 2014 Annual Report
21
INFORMASI PERUSAHAAN Company Information
Sekilas Prasidha
Prasidha in a Brief
Merekatkan Kesatuan dan Mengentalkan Persatuan We Promote and Support Unity of Indonesia Kami adalah perusahaan multi-fungsional dengan produk utama berupa karet remah dan kopi. Kami mengekspor produk-produk bermutu ke Amerika Serikat, Jerman, Belanda, Tiongkok, Jepang, Italia, Spanyol, dan Korea. We are a multi-functional company focusing on crumb rubber and coffee as the main commodities. We export quality products to the Unites States, Germany, the Netherlands, China, Japan, Italy, Spain, and South Korea.
22
PT PRASIDHA ANEKA NIAGA Tbk 2014 Annual Report
Saat ini Perusahaan memasuki 40 tahun perjalanan. Kami ingin menjadi bagian terdepan untuk membangun ekonomi dan nasionalisme Indonesia melalui industri karet dan kopi. Sebagai bagian penting negeri ini, Kami ingin agar karet semakin merekatkan kesatuan dan kopi semakin mengentalkan persatuan Negara Indonesia.
Approaching our 40th anniversary, we aim at leading the nation’s economic development and promoting the spirit of nationalism through rubber and coffee industries. The Company shall establish its rubber and coffee business as pillars to promote and enhance unity in Indonesia
Kami memiliki kantor pusat di Jakarta dan memiliki Kantor Cabang di Palembang dan Lampung serta anak perusahaan yang berlokasi di Surabaya, Singaraja Bali dan Sidoarjo. Pabrik karet remah yang berlokasi di Palembang dapat memproduksi tiga tipe karet standar Indonesia (SIR), yaitu SIR 5, SIR 10, SIR 20. Karet remah adalah bahan dasar utama dalam produksi ban yang kami ekspor ke sejumlah pabrik pembuatan ban ternama di Amerika Serikat, Eropa, dan Jepang.
Our Head Office is located in Jakarta. We have Branch Offices in Palembang and Lampung and several subsidiaries in Surabaya, Singaraja-Bali and Sidoarjo. Our crumb rubber factory is located in Palembang and produces three grades of rubber based on Standard Indonesian Rubber (SIR); they are SIR 5, SIR 10, and SIR 20, used as the main raw material of tires. The crumb rubber is exported to leading tire manufacturers in the United States, Europe, and Japan.
Anak perusahaan PT. Aneka Coffee Industry (ACI) berlokasi di Sidoarjo dengan usaha utama memproduksi kopi instan, kopi bubuk, dan ekstrak kopi. ACI adalah produsen dan eksporter kopi terbesar di Indonesia dengan konsumen Itochu Corporation dari Jepang, salah satu pengendali bisnis kopi dunia. Tiap tahun ACI mampu memproduksi lebih dari 4600 ton kopi instan.
One of the subsidiaries, PT. Aneka Coffee Industry (ACI) in Sidoarjo produces instant coffee, roasted ground coffee, and coffee bean extract. ACI is the largest coffee producer and exporter in Indonesia. The main importer of our products is Itochu Corporation, one of the most prominent players in international coffee industry, from Japan. Each year, ACI produces more than 4,600 tonnes instant coffee.
Kami berkomitmen mendukung usaha pemerintah Indonesia dalam mempromosikan kopi produksi dalam negeri, khususnya Arabika. Melalui perkebunan PT. Indoarabica Mengkuraja, kami memperkenalkan biji kopi Arabika Sumatera yang tumbuh di perkebunan kopi di Bengkulu. Rasa kopi dari perkebunan kami memiliki citarasa khas, berbeda dengan kopi Arabika yang sudah ada.
We are committed to support the Government efforts in promoting local coffee products, particularly the Arabica. In our plantation at PT. Indoarabica Mengkuraja, we grow Sumatran Arabica that originally grows in coffee plantation in Bengkulu. This Arabica coffee has a unique taste that distinguishes our produce from others.
Komitmen dan hubungan yang selalu dijaga dengan baik membuat kami dapat mempertahankan reputasi sebagai salah satu perusahaan terbaik di Indonesia. Ke depan, kami akan lebih percaya diri lagi dalam menjaga kualitas produk demi ikut serta dalam meningkatkan produktivitas sumber daya alam di Indonesia.
Strong commitment and sustained relationships have helped us maintain our reputation as one of the best companies in Indonesia. In the future, we aim gaining more confidence in maintaining the excellent quality of our products in order to increase the productivity of natural resources in Indonesia.
23
INFORMASI PERUSAHAAN Company Information
Kantor Pusat kami terletak di Gedung Plaza Sentral Lt.20, Jl Jend Sudirman No. 47, Jakarta 12930 dan kantor cabang berlokasi di Jl. Ki Kemas Rindho, Kertapati, Palembang, dan di Jl. Ikan Koki No. 5, Bandar Lampung.
Our Head Office is in Gedung Plaza Sentral 20th Floor, Jl Jend Sudirman No. 47, Jakarta, 12930. The branch offices are located on Jl. Ki Kemas Rindho, Kertapati, Palembang, an on Jl. Ikan Koki No. 5, Bandar Lampung.
Pemegang saham yang memiliki 5% atau lebih saham PSDN antara lain Innovest Offshore Ventures Ltd (46,93%), Igianto Joe (18,92%), PT Aneka Bumi Prasidha (9,48%), PT Aneka Agroprasidha (7,92%), dan Lion Best Holdings Limited (7,77%).
The shareholders of 5% or more of PSDN shares are, among others, Innovest Offshore Ventures Ltd (46,93%), Igianto Joe (18,92%), PT Aneka Bumi Prasidha (9,48%), PT Aneka Agroprasidha (7,92%), and Lion Best Holdings Limited (7,77%).
Berdasarkan Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan kami adalah pengolahan dan perdagangan hasil bumi (karet remah, kopi bubuk, kopi instan, dan kopi biji). Pada tahun 1994, kami memperoleh pernyataan efektif dari Bapepam-LK untuk melakukan Penawaran Umum Perdana Saham (IPO) kepada masyarakat sebanyak 30.000.000 lembar saham dengan nilai nominal Rp1.000 per saham dan harga penawaran Rp3.000 per saham. Saham-saham tersebut dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tanggal 18 Oktober 1994.
According to the Articles of Association, our business lines cover the processing and trading of natural produces (crumb rubber, ground coffee, instant coffee, and coffee beans). In 1994, we obtained the Official Statement from Bapepam-LK to carry out Initial Public Offering of 30,000,000 shares, with par value of Rp1,000 per share and an offering price of Rp3, 000 per share. Those shares were registered at Indonesia Stock Exchange on October 18, 1994
PT Prasidha Aneka Niaga Tbk (PSDN) didirikan tanggal 16 April 1974 dengan nama PT Aneka Bumi Asih dan memulai kegiatan usaha komersial pada tahun 1974. Perusahaan didirikan oleh Oesman Soedargo, Mansjur Tandiono, Haji Mahmud Uding dan I Gede Subrata. Kemudian ditahun 1994 PT Aneka Bumi Asih berubah menjadi PT Prasidha Aneka Niaga
PT Prasidha Aneka Niaga Tbk (PSDN) was founded on April 16, 1974 under the name of PT Aneka Bumi Asih by Oesman Soedargo, Mansjur Tandiono, Haji Mahmud Uding and I Gede Subrata. It began its commercial activities in 1974. In 1994, the Company changed its name to PT Prasidha Aneka Niaga.
Kami berkomitmen mendukung usaha pemerintah Indonesia dalam mempromosikan kopi produksi dalam negeri, khususnya Arabika. Melalui perkebunan PT Indoarabica Mengkuraja, kami memperkenalkan biji kopi Arabika Sumatera yang tumbuh di perkebunan kopi di Bengkulu. Rasa kopi dari perkebunan kami memiliki citarasa khas, berbeda dengan kopi Arabika yang sudah ada. We are committed to support the Government efforts in promoting local coffee products, particularly the Arabica. In our plantation at PT. Indoarabica Mengkuraja, we grow Sumatran Arabica that originally grows in coffee plantation in Bengkulu. This Arabica coffee has a unique taste that distinguishes our produce from others
24
PT PRASIDHA ANEKA NIAGA Tbk 2014 Annual Report
VISI
VISSION
Menjadi perusahaan Agro Bisnis terdepan dengan manejemen profesional. Penjelasan visi: Kami ingin menjadi perusahaan agrobisnis terdepan di Indonesia dan berperan penting dalam bisnis agrobisnis internasional. Kami mengelola perusahaan dengan manajemen profesional. To be a leading Company in the Agribusiness with professional management. With professional company management, we aim at becoming a leader in the agribusiness in Indonesia and a prominent player in international agribusiness.
MISI
MISSION
Mengembangkan usaha atas dasar saling menghormati serta mempercayai Kunci sukses perusahaan dalam membangun kepercayaan internasional adalah pelayanan prima dan menjaga standar kualitas tinggi terhadap semua relasi bisnis. Melalui kerja keras, dukungan, serta kerjasama yang erat antara karyawan dan pimpinan, kami berupaya mengoptimalkan seluruh sumberdaya perusahaan untuk mencapai tujuan usaha.
PT. Prasidha Aneka Niaga Tbk values business relationships based on mutual respect and trust The key to our international reputation is quality service to all clients. By means of individual efforts and teamwork, the company shall continue to optimize the entire resources of the Company to reach it’s business goal.
25
INFORMASI PERUSAHAAN Company Information
Bidang Usaha dan Produk
The Business lines and products of the company
Kegiatan dan bidang usaha yang kini dijalankan Perseroan, utamanya adalah pengolahan dan perdagangan karet remah, kopi bubuk dan instan, serta kopi biji. Sedangkan coklat, tapioka, lada hitam dan vanila sementara ini belum diaktifikan kembali.
The Company’s current business activities are processing and trading crumb rubber, roasted ground coffee, instant coffee, and coffee beans. The Company has not resumed its activities in processing and trading cocoa, tapioca, black pepper, or vanilla.
Produksi Karet Remah dilakukan Kantor Cabang Perseroan di Palembang, Sumatra Selatan. Produksi Kopi Bubuk dan instan dilakukan oleh anak perusahaan Perseroan yaitu PT. Aneka Coffee Industry di Sidoarjo, Jawa Timur. Pengolahan kopi biji dilakukan di Kantor Cabang Perseroan di Bandar Lampung dan Anak Perusahaan Perseroan PT. Aneka Bumi Kencana di Surabaya.
The crumb rubber factory is located in Palembang, South Sumatera. The roasted ground coffee, instant coffee, and coffee extracts are processed by the Company’s Subsidiary, PT. Aneka Coffee Industry in Sidoarjo, East Java. The coffee bean processing is carried out in the Company’s Branch in Palembang and Bandar Lampung as well as in the Company’s Subsidiary, PT. Aneka Bumi Kencana in Surabaya.
Karet Remah
Crumb Rubber
Industri karet remah kami fokuskan di Palembang dengan menghasilkan tiga jenis produk yang memenuhi standar industri karet Indonessia (Standard Indonesia Rubber/SIR), yaitu SIR 5, SIR 10, dan SIR 20. Produk kami digunakan sebagai bahan baku pembuatan ban. Kami mengekspor karet remah ke beberapa pabrik ban terkemuka di Amerika Serikat, Amerika Selatan, Eropa, dan Asia yaitu China, Jepang., Korea, India.
Our central crumb rubber industry is located in Palembang. We produce three grades of rubber based on Standard Indonesian Rubber (SIR): SIR 5, SIR 10, and SIR 20, which are later used as the main raw material of tires. The crumb rubber is exported to leading tire manufacturers in the United States, South America, Europe, and Asia, which include China, Japan, South Korea, and India.
Kopi Biji
Coffee Beans
Kantor Cabang kami di Palembang dan Lampung serta anak perusahaan PT. Aneka Bumi Kencana di Surabaya, adalah pengolah dan eksportir kopi biji sedangkan PT. Tirta Harapan Bali di Singaraja belum aktif lagi dalam mengolah dan ekspor kopi biji.
Our branch offices in Palembang and Lampung and our subsidiary, PT. Aneka Bumi Kencana in Surabaya are processing and exporting coffee beans. Meanwhile, PT. Tirta Harapan Bali in Singaraja is currently inactive.
Kopi Bubuk dan Instan
Roasted Ground Coffee and Instant Coffee
Anak perusahaan PT. Aneka Coffee Industry di Sidoarjo, Jawa Timur memiliki kapasitas pengolahan kopi bubuk sebesar 2.400 ton per tahun dan kopi instan sebesar 4.600 ton per tahun.
One of our subsidiaries, PT. Aneka Coffee Industry in Sidoarjo, East java, is able to process 2,400 tonnes of ground coffee and 4,600 tonnes instant coffee each year.
Wilayah Pemasaran
Marketing Area
Kegiatan pemasaran kami dan anak perusahaan terpusat di Kantor Pusat Jakarta. Sistem sentralisasi dilakukan agar kebijakan yang ditetapkan oleh Direksi dapat dikoordinasikan secara efektif.
The Company and its subsidiaries’ marketing activities are managed by the Head Office in Jakarta. This centralized system in employed so that the Board of Directors’ marketing policies can be implemented effectively.
26
PT PRASIDHA ANEKA NIAGA Tbk 2014 Annual Report
Negara tujuan ekspor Export Destiantion
10 11
9 7
8
5
1
2 6 3 4
1
8
Jepang Kopi Instan dan Biji Kopi Japan Instant Coffe & Coffee Bean Belanda Karet Remah dan Biji Kopi The Netherlands Crumb Rubber & Coffee Bean
2
Korea Selatan Karet remah South Korea Crumb Rubber
3
Filipina Kopi Instan Philippines Instant Coffee
4
Singapura Kopi Instan Singapore Instant Coffee
5
Thailand Kopi Instan Thailand Instant Coffee
6
Vietnam Kopi Instan Vietnam Instant Coffee
7
China Kopi Instan China Instant Coffee
9
Jerman Karet Remah dan Biji Kopi Germany Crumb Rubber & Coffee Bean
10
Inggris Biji Kopi Great Britain Coffee Bean
11
Amerika Serikat Karet Remah dan Biji Kopi USA Crumb Rubber & Coffee Bean
27
INFORMASI PERUSAHAAN Company Information
Jejak Langkah
Milestones
Perubahan nilai nominal saham dari Rp.1.000,menjadi Rp.500,- per saham. Modal Dasar Perseroan ditingkatkan dari 300.000.000 saham dengan nilai Rp.300.000.000.000,menjadi 1.440.000.000 saham dengan nilai Rp.720.000.000.000,- dan Modal Ditempatkan Dan Disetor Penuh menjadi 360.000.000 saham dengan nilai Rp.180.000.000.000,-
Perseroan didirikan dengan Akta Pendirian nomor 7 pada tanggal 16 April 1974, semula bernama PT Aneka Bumi Asih dan berkedudukan di Jakarta. The company was established in Jakarta under the name of Aneka Bumi Asih, with the Notarial Deed No. 7, dated April 16, 1974.
IThe par value decreased from Rp. 1.000 to Rp. 500 per share. The authorized capital increased from 300.000.000 shares (with total par value of Rp. Rp. 300.000.000.000) to 1.440.000.000 shares with total par value of Rp. 720.000.000.000. Issued and Paid Up Capital increased to 360.000.000 shares worth Rp. 180.000.000.000.
Perseroan berganti nama menjadi PT Prasidha Aneka Niaga The company changed its name to PT Prasidha Aneka Niaga.
1974
1993 1984
Kedudukan Perseroan dipindahkan dari Jakarta ke Palembang The company changed its domicile from Jakarta to Palembang.
28
1997 1994
Penawaran Perdana di Bursa Efek Jakarta The initial share offering at Jakarta Stock Exchange
PT PRASIDHA ANEKA NIAGA Tbk 2014 Annual Report
Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh Perseroan menjadi 1.440.000.000 saham dengan nilai nominal seluruhnya Rp.720.000.000.000,Issued and Paid Up Capital increased to 1.440.000.000 shares with the total par value of Rp. 720.000.000.000
2004 2008
Kedudukan Perseroan dipindahkan dari Palembang ke Jakarta. The Company moved from Palembang to Jakarta
2011
Kuasi Reogranisasi dengan pengurangan nilai nominal saham dari Rp.500,- menjadi Rp.175,- per saham dan pengurangan Nilai Modal Dasar dari Rp.720.000.000.000,- menjadi Rp.252.000.000.000,yang terbagi atas 1.440.000.000 lembar saham serta pengurangan Modal Ditempatkan yang telah disetor penuh dari Rp.720.000.000.000,- menjadi Rp.252.000.000.000,- yang terbagi atas 1.440.000.000 lembar saham. The Company underwent Quasi Reorganization by devaluation of its shares from Rp. 500 to Rp. 175 per share, which resulted in a decrease in the Authorized Capital from Rp. 720.000.000.000 to Rp. 252.000.000.000 from 1.440.000.000 shares. The Issued and Paid Up Capital also decreased from Rp. 720.000.000.000 to Rp. 252.000.000.000 from 1.440.000.000 shares.
29
INFORMASI PERUSAHAAN Company Information
Struktur Perusahaan Company Structure
PT ANEKA BUMI KENCANA
Surabaya
ANAK PERUSAHAAN Subsidiaries
PT TIRTHA HARAPAN BALI
Singaraja - Bali
99.9%
99.9%
PT ANEKA COFFEE INDUSTRY Sidoarjo
PT PRASIDHA ANEKA NIAGA Tbk Kantor Pusat Plaza Sentral Lantai 20 Jl. Jend. Sudirman No. 47 Jakarta 12930 - Indonesia
PT PRASIDHA ANEKA NIAGA Tbk Cabang / Branch Bandar Lampung
CABANG PERUSAHAAN Branch
30
PT PRASIDHA ANEKA NIAGA Tbk Cabang / Branch Palembang
65%
PT PRASIDHA ANEKA NIAGA Tbk 2014 Annual Report
1
3
2
Peta Wilayah Operasi
2
Peta Wilayah Operasi
1
PT. Aneka Coffee Industry Berdomisili di Jl. Raya Trosobo Km. 23,5 Kecamatan Taman, Kabupaten Sidoarjo 61257, Jawa Timur. Telepon : (62-31) 8971064, 8971073 Fax : (62-31) 8972469, 8973508 Status : Penanaman Modal Asing (PMA) Kegiatan usaha adalah industri kopi dengan membuat kopi instan, kopi bubuk dan ekstrak kopi, terutama untuk tujuan ekspor. PT. Aneka Coffee Industry Location on Jl. Raya Trosobo Km. 23,5 Kecamatan Taman, Kabupaten Sidoarjo 61257, Jawa Timur Phone : (62-31) 8971064, 8971073 Fax : (62-31) 8972469, 8973508 Status : Foreign Investment Company Business line: producing instant coffee, roasted ground coffee, and coffee extract, mainly for export
PT Aneka Bumi Kencana Berdomisili di Jl. Raya Mulyosari No. 326, Surabaya 60113, Jawa Timur. Telepon : (62-31) 5965848-49, 5962256 Fax : (62 -31) 5362257. Perusahaan ini menjalankan kegiatan usaha pengolahan kopi biji untuk dijual dalam jumlah yang tidak banyak PT. Aneka Bumi Kencana Location : Jl. Raya Mulyosari No. 326, Surabaya 60113, Jawa Timur Phone : (62-31) 5965848-49, 5962256 Fax : (62 -31) 5362257. Business line: processing coffee beans for limited sales
3
PT Tirta Harapan Bali Berdomisili di Jl. Erlangga No. 26 Singaraja, Bali Telepon : (62-362) 21088, 21611 Fax : (62-362) 21086 Kegiatan usaha mengolah kopi biji untuk dijual dalam jumlah yang tidak banyak PT Tirta Harapan Bali Location : Jl. Erlangga No. 26 Singaraja, Bali Phone : (62-362) 21088, 21611 Fax : (62-362) 21086 Business line: processing coffee beans for limited sales
31
INFORMASI PERUSAHAAN Company Information
RUPS AGS Dewan Komisaris
Komite Audit Board of Commissioners
Board of Commissioners
Ketua Merangkap Anggota Chief Cum Member
Direksi
Board of Directors
Robertus Sukamto
Anggota Member
Presiden Direktur
President Directors Jeffry Sanusi Soedargo
Petrus Henryanto Handhoko Kasmita Wijaya
Wakil Presiden Direktur Vice President Directors Didik Tandiono
Corporate Secretary Corporate Secretary Petrus R. Arif
Struktur Organisasi Organizational Structure
Unit Internal Audit Internal Audit Unit Robert Darlianto
Direktur Umum General Director H. Sjamsul Bachri Uding
Bag. Personalia & Umum General Affair and Human Resources Division Mngr. Anna Surtiyana
Direktur Pengembangan Director of Development Budi Pringgosusanto
Bag. Pengembangan
Development Division Mngr. Robby S. Soedargo
Direktur Niaga
Director of Commerce Moenardji Sudargo
Bagian Niaga
Commerce Division Mngr. Jimmy M. Linando
Direktur Keuangan
Director of Finance Lie Sukiantono Budinarta
Bagian Akunting
Accounting Division Mngr. Raymond Budiarto
Bagian Keuangan
Finance Department Mngr. Rudy Sutanto
32
PT PRASIDHA ANEKA NIAGA Tbk 2014 Annual Report
Komposisi Pemegang Saham Shareholders Composition NAMA PEMEGANG SAHAM / SHAREHOLDER NAME
2014 Jumlah Saham Total Shares
2013
%
Nilai Value (Rp)
Jumlah Saham Total Shares
%
Nilai Value (Rp)
Innovest Offsore Ventures Ltd.
675.754.545
46,927
118.257.045.375
675.754.545
46,927
118.257.045.375
Igianto Joe
272.378.790
18,915
47.666.288.250
272.378.790
18,915
47.666.288.250
PT. Aneka Bumi Prasidha
136.500.000
9,479
23.887.500.000
136.500.000
9,479
23.887.500.000
PT. Aneka Agroprasidha
114.000.000
7,917
19.950.000.000
114.000.000
7,917
19.950.000.000
Lion Best Holdings Limited
111.866.665
7,769
19.576.666.375
111.866.665
7,769
19.576.666.375
Masyarakat Public
129.500.000
8,993
22.662.500.000
129.500.000
8,993
22.662.500.000
1.440.000.000
100,000
252.000.000.000
1.440.000.000
100,000
252.000.000.000
JUMLAH / TOTAL
Sumber : Biro Administrasi Efek PT Raya Saham Registra Sources : Securities Administration Agency PT Raya Saham Registra
Komposisi Pemegang Saham Shareholders Composition
8.993
2014
8.993
46.927
7.769
2013 46.927
7.769
7.917
7.917 9.479
Innovest Offsore Ventures Ltd PT. Aneka Agroprasidha
18.915
9.479
18.915
Igianto Joe
PT. Aneka Bumi Prasidha
Lion Best Holdings Limited
Public
33
INFORMASI PERUSAHAAN Company Information
Harga Saham per Triwulan Share Prize per Quater
2014
Market Capitalization
Tertinggi Highest
Terendah Lowest
Penutupan Closing
Triwulan I / 1st Quarter
266.400.000.000
225
130
185
130.100
Triwulan II / 2nd Quarter
288.000.000.000
200
185
200
5.200
Triwulan III / 3rd Quarter
190.080.000.000
200
131
132
7.927.300
Triwulan IV / 4rd Quarter
205.920.000.000
160
121
143
891.300
2013
Kapitalisasi Pasar Market Capitalization
Tertinggi Highest
Terendah Lowest
Penutupan Closing
Triwulan I / 1st Quarter
360.000.000.000
275
178
250
336.500
Triwulan II / 2nd Quarter
403.200.000.000
350
185
280
1.305.000
Triwulan III / 3rd Quarter
244.800.000.000
250
170
170
16.000
Triwulan IV / 4rd Quarter
216.000.000.000
180
150
150
270.500
Kapitalisasi Pasar
Volume
Volume
Sumber : PT Indonesian Capital Market Electronic Library
Kronologis Pencatatan dan Penambahan Jumlah Saham Chronological of Listing and Addition Number of Shares TANGGAL PENCATATAN LISTING DATE
34
TINDAKAN PERSEROAN COMPANY ACTION
JUMLAH SAHAM TOTAL STOCKS
22 September 1994 22 September 1994
Penyataan Efektif dari Bapepam-LK Atas Pernyataan Pendaftaran Emisi Saham Registration of share emission is declared effective by Bapepam-LK
30.000.000 saham / shares
18 Oktober 1994 18 October 1994
Pencatatan dan Penawaran Saham Perdana Initial Public Offering
120.000.000 saham / shares
Juli 1997 July 1997
Pemecahan nilai nominal dari Stock Split from Rp.1.000,- > jadi / to -> Rp.500,-
240.000.000 saham / shares
Juli 1997 July 1997
Saham Bonus Bonus Stock 2:1
360.000.000 saham / shares
Desember 2003 December 2003
Konversi Hutang dengan 1.080.000.000 Saham Debt to Equity Swap -> Share 1.080.000.000
1.440.000.000 saham / shares
Januari 2012 January 2012
Kuasi Reorganiasi dengen Penurunan Nilai Nominal Saham Quasi Reorganization by diluting the face value of the share Rp.500,- ->jadi/ to -> Rp.175,-
1.440.000.000 saham / shares
PT PRASIDHA ANEKA NIAGA Tbk 2014 Annual Report
Oesman Soedargo Mansjur Tandiono Jeffry Sanusi Soedargo Didik Tandiono Made Susila Made Sudharta
Pemegang Saham Pengendali Individu (Per 31 Desember 2014)
H. Sjamsul B. Uding
PT. Prasidha
Individuals Controlling Shareholders (As of December 31, 2014)
Jeffry Sanusi Soedargo Didik Tandiono
PT. Prasidha Tan Leng Wong
Jeffry Sanusi Soedargo Didik Tandiono
PT. Prasidha
Mdm. Tjia Ham Yung
PT Aneka Bumi Persada
Innovest Offsore Ventures Ltd
Igianto Joe
PT Aneka Bumi Prasidha
PT Aneka Agroprasidha
Lion Best Holidings Limited
Masyarakat Community
46,927%
18,915%
9,479%
7,917%
7,769%
8,993%
PT PRASIDHA ANEKA NIAGA Tbk
35
LAPORAN MANAJEMEN Management Report
Kepemilikan Saham Anggota Dewan Komisaris dan Anggota Direksi (Per 31 Desember 2014) Share Ownership of Board of Commissioners and Board of Directors Members (As of December 31, 2014)
NAMA SH AREHOLDERS
POSISI POTITION
JUMLAH SAHAM TOTAL SHARE
PERSENTASE PRECENTAGE
Dewan Komisaris / Board of Commissioners Mansjur Tandiono
Presiden Komisaris President Commissioner
0
0,000%
Widyono Lianto
Wakil Presiden Komisaris Vice President Commissioner
0
0,005%
Made Sudharta
Komisaris Commissioner
0
0,000%
Agus Soegiarto
Komisaris Commissioner
20.051.000
1,392%
Fery Yennoto
Komisaris Independen Independent Commissioner
0
0,000%
Robertus Sukamto
Komisaris Independen Independent Commissioner
0
0,000%
Jeffry Sanusi Soedargo
Presiden Direktur President Director
0
0,000%
Didik Tandiono
Wakil Presiden Direktur Vice President Director
0
0,000%
Direktur Director
0
0,000%
Budi Pringgosusanto
Direktur Director
0
0,000%
Lie Sukiantono Budinarta
Direktur Independen Independent Director
0
0,000%
Moenardji Soedargo
Direktur Director
0
0,000%
20.051.000
1,392%
Direksi / Boards of Directors
H. Sjamsul Bachri Uding
JUMLAH TOTAL
36
PT PRASIDHA ANEKA NIAGA Tbk 2014 Annual Report
Laporan Manajemen Management Report
kami mencatat telah dilakukannya berbagai langkah-langkah penguatan serta kebijakan manajemen yang strategis serta berdaya guna dalam menghadapi percaturan bisnis di tahun-tahun mendatang The Company has made several improvements and strategic and effective management policies in order to face the business challenges in the coming years.
37
LAPORAN MANAJEMEN Management Report
Laporan Dewan Komisaris
Report by the Board of Comissioners
“Kami mencatat telah dilakukannya berbagai langkah-langkah penguatan serta kebijakan manajemen yang strategis serta berdaya guna dalam menghadapi percaturan bisnis di tahun-tahun mendatang” “The Company has made several improvements and strategic and effective management policies in order to face the business challenges in the coming years”
38
PT PRASIDHA ANEKA NIAGA Tbk 2014 Annual Report
Perkembangan Perekonomian Global dan Nasional
Global and National Economic Growth
Dalam laporan Dewan Komisaris ini, kami berpijak pada situasi perkembangan perekonomian global dan nasional, untuk mengambil keputusan, bagaimana harus melangkah dan menata perusahaan ini. Ketika kami melihat situasi perekonomian global, Bank Dunia telah mengeluarkan laporan edisi Desember 2014, yang menyatakan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2014 hanya mencapai 5,1%, lebih rendah dari perkiraan sebelumnya yang mencapai 5,2%. Pertumbuhan yang diperkirakan lebih rendah disebabkan melemahnya pertumbuhan investasi dan ekspor. Kondisi ini kurang menggembirakan bagi kami, dibandingkan kondisi tahun 2013 ketika pertumbuhan ekonomi Indonesia melambat di level 6,03% pada periode pertama hingga menjadi 5,78% pada periode akhir.
The Board of Commissioners have made managerial decisions and policies based on the condition of global and national economic growth. World Bank report in December 2014 stated that the economic growth in Indonesia during 2014 only reached the level of 5.1%, which was lower than expected (5.2%). This slow growth was caused by the slow growth in investment and export sectors. This condition is rather disheartening because in 2013, the national economic growth started at the level of 6.03% and continued to weaken to the level of 5.78% by the end of the term.
Dari laporan Bank Dunia kami melihat, salah satu raksasa ekonomi dunia, Tiongkok, diperkirakan masih mengalami pelemahan ekonomi pada tahun 2015 menjadi 7,1%, lebih rendah dibandinghkan tahun 2014 sebesar 7,4%. India, lokomotif utama negara berkembang lainnya, akan menjadi salah satu penerima manfaat dari penurunan spektakuler harga minyak mentah. India, pengimpor bersih minyak mentah, akan melihat PDB melaju cepat menjadi 6,4% tahun 2015, meningkat dari 5,6% pada tahun 2014. Melemahnya harga minyak juga diperkirakan akan membantu Brazil, Indonesia, Afrika Selatan, dan Turki untuk melawan inflasi serta mengurangi defisit transaksi berjalan.
The World Bank report suggests that one of the international economic giants, China, will still be experiencing weakening economic growth from 7.4% in 2014 to 7.5% in 2015. On the other hand, India, one of the major forces among the developing countries, will benefit from the extravagant decrease of crude oil price. Being a crude oil importer, India will observe a rapid increase of its GDP from 5.6% in 2014 to 6.4% in 2015. It also predicted lower oil price would benefit Brazil, Indonesia, South Africa, and Turkey in fighting inflation and reducing ongoing transaction deficits.
Hasil kajian Badan Pusat Statistik (BPS) menegaskan, perekonomian nasional pada triwulan III tahun 2014 hanya mencapai 5,01% (yoy), atau relatif mengalami perlambatan apabila dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2013. Meskipun pertumbuhan ekonomi menurun, Bank Dunia telah memberikan secercah harapan bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2015 akan mencapai 5,2%. Perkiraan pertumbuhan tersebut lebih rendah dari proyeksi Bank Dunia pada Juli 2014 lalu sebesar 5,6%.
A study by the Central Bureau of Statistics confirmed that the national economic growth in the 3rd quarter of 2014 only reached the level of 5.01%, which is slower than the growth in the same quarter in 2013. Despite the decrease, World Bank suggests a light of hope that Indonesian economic growth will increase to 5.2% although the estimated growth is lower than World Bank projection in July 2014 (5.6%).
Pertumbuhan ekonomi Indonesia diproyeksikan lebih dari prediksi tersebut karena laju pertumbuhan ekonomi global 2015 diperkirakan naik sampai 3%. World Economic Outlook yang dikeluarkan Bank Dunia pada 13 Januari 2015 menyebutkan, kecenderungan
We project that Indonesian economic will grow higher since it is predicted that the global economic growth will increase by 3%. This is in line with the World Economic Outlook released by the World Bank on January 13, 2015, which stated that the economy
39
LAPORAN MANAJEMEN Management Report
pertumbuhan ekonomi negara maju semakin terbagi sedangkan ekonomi negara berkembang akan mendapat manfaat dari menurunnya harga minyak dan menguatnya ekonomi Amerika Serikat. Pendorong utama pemulihan ekonomi negara berkembang ini antara lain menurunnya harga minyak, menguatnya ekonomi Amerika Serikat, bunga rendah di seluruh dunia, serta menurunnya sejumlah pasar baru.
of developed countries will be weakened, while the developing countries will gain benefit from oil price decrease and the strong economic in the US. These two factors, along with the low interest rates in all countries and decline in new markets are the major factors of the developing countries’ economic recovery.
Gambaran situasi makro ekonomi di atas telah memberikan pengaruh terhadap kinerja perusahaan selama tahun 2014. Namun, kondisi ini sekaligus menjadi kabar baik bagi kami. Kami yakin, prospek pemasaran produk-produk hasil bumi yang kami olah dan menjadi komoditas ekspor andalan, akan mendapatkan dampak positif perkembangan ekonomi global dan nasional. Apalagi, negara tujuan ekspor produk kami diperkirakan mengalami pertumbuhan ekonomi positif. Negaranegara itu adalah Tiongkok, Malaysia, Singapura, Thailand, Vietnam, Korea Selatan, Jepang, Amerika Serikat, Inggris, Belanda, dan Jerman.
The macro-economic condition as described previously has affected the Company’s performance during 2014. However, we are able to look at the positive side of this situation, as we believe that our products, especially the export-priority products will gain positive results from the national and global economic growth. In addition, our export destinations, namely China, Malaysia, Singapore, Thailand, Vietnam, South Korea, Japan, the Unite States, the Netherlands, and Germany, are the countries that are predicted to achieve positive economic growth.
Pandangan atas Kinerja 2014
Assessment on the Company’s Performance during 2014
Selaku Dewan Komisaris, kami mencatat telah dilakukannya berbagai langkah-langkah penguatan serta kebijakan manajemen yang strategis serta berdaya guna dalam menghadapi percaturan bisnis di tahun-tahun mendatang. Semua aspek yang ditujukan untuk menyasar pada pertumbuhan dan perkembangan Perseroan bukanlah sesuatu yang mustahil karena bentuk-bentuk penerapan tersebut telah sesuai dengan visi Perseroan untuk menjadi perusahaan agrobisnis terdepan dengan manajemen profesional
The Board of Commissioners observed that the Company has made several improvements and strategic and effective management policies in order to face the business challenges in the coming years. The expected growth and development in the targeted sectors of the Company is not impossible because the improvement efforts are done with regard to the Company vision of becoming a leading agribusiness company with a professional management.
Sampai dengan 31 Desember 2014, penjualan bersih kami mencapai Rp.975 milyar atau mengalami penurunan dibandingkan periode yang sama pada tahun sebelumnya yaitu sebesar Rp.1.280 milyar.
As of December 31, 2014, we recorded net sales of Rp. 975 billion, a decrease from last year’s sales of Rp. 1.280 billion.
Penilaian atas Kinerja Direksi
Assessment on the Performance of the Board of Directors
Selaku Dewan Komisaris, di mana salah satu peran dan fungsinya adalah mengawasi tugas-tugas yang diemban oleh jajaran Direksi, kami menilai kinerja Direksi dalam pengelolaan dan pencapaian kinerja Perseroan sepanjang tahun 2014 cukup baik. Namun, upaya untuk mencapai kinerja lebih cemerlang harus dan tetap selalu diupayakan meskipun situasi dan iklim bisnis sepanjang 2014 terpengaruh oleh hirukpikuk pesta demokrasi bangsa dan negara Indonesia
40
One of the Company’s Board of Commissioners’ functions is to supervise the performance of the Board of Directors. We observed that the Board of Directors performed sufficiently in 2014. Yet, they have to keep working toward more excellent performance despite the unstable business environment related to the country’s dynamic political situation surrounding the General Election in 2014. Therefore, the Board of Directors and
PT PRASIDHA ANEKA NIAGA Tbk 2014 Annual Report
berupa Pemilihan Umum. Karena itu, seluruh jajaran Direksi dan segenap karyawan diharapkan dapat mempertahankan komitmen serta melakukan kerjasama segala lini, kerjasama tim (team work) yang solid, efektif, dan efisien sehingga kinerja Perseroan dapat dipastikan tumbuh dari posisi baik menjadi semakin baik lagi.
all employees are expected to maintain their strong commitment and solid, effective and efficient teamwork to improve the Company’s performance more.
Pandangan atas Prospek Usaha Perseroan Dengan pertumbuhan ekonomi nasional dan dunia pada tahun 2014 ini, prospek usaha yang bakal dihadapi Perseroan diyakini akan tetap baik, termasuk ekspansi penjualan secara global. Namun, lajunya biduk Perseroan tetap harus dapat mengantisipasi serta menekan faktorfaktor yang dapat menghambat kinerja usaha.
Assessment on the Business Prospects
Tata Kelola Perusahaan Dewan Komisaris menilai, hal-hal yang telah dilakukan oleh segenap jajaran manajemen dalam upaya memperbaiki secara simultan dan konsisten penerapan Tata Kelola Perusahaan yang Baik (Good Corporate Governance) kembali patut diapresiasi. Termasuk di antaranya hal-hal yang terkait dengan peningkatan kemampuan dan profesionalisme seluruh sumberdaya manusia. Demikian juga praktik Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (Corporate Social Responsibility).
Assessment on the Corporate Governance
Perubahan Susunan Dewan Komisaris Pada tahun 2014 ini tidak ada perubahan komposisi Dewan Komisaris. Dalam menjalankan tugas pengawasan, Dewan Komisaris dibantu oleh Komite Audit, yang telah bekerja dengan baik. Rekomendasi Komite Audit menjadi bahan pertimbangan bagi Dewan Komisaris dalam memberikan pengarahan, nasihat, dan saran kepada Direksi untuk ditindaklanjuti.
Changes in the Board of Commissioners In 2014, the Company changed its Board of Commissioners. The Auditing Committee aided the Board of Commissioners in performing its supervising task. The Auditing Committee provided recommendations for the Board of Commissioners in giving guidance and advice to the Board of Directors. The cooperation between the Auditing Committee and the Board of Commissioners was effective.
Apresiasi
Apreciation
Dewan Komisaris memberikan penghargaan setinggitingginya atas segala usaha dan perjuangan yang telah dilaksanakan oleh segenap jajaran manajemen Perseroan sepanjang tahun 2014.
The Board of Commissioners expresses the highest appreciation to all levels of management throughout the Company for their great efforts in 2014.
Considering the national and global economic growth in 2014, it is believed that business in the coming year will run well, including in global sales expansion. However, the management has to anticipate several factors that can slow down the Company’s performance.
The Board of Commissioners observed that the management has made several notable efforts to simultaneously and consistently improve the management based on Good Corporate Governance principles. For example, the Company has improved the personnel’s qualification and professionalism, and it has performed its Corporate Social Responsibility.
Dewan Komisaris / Board of Commissioners
Mansjur Tandiono Presiden Komisaris / President Commissioner
41
LAPORAN MANAJEMEN Management Report
42
Robertus Sukamto
Mansjur Tandiono
Agus Soegiarto
Komisaris Independen Independent Commissioner
Presiden Komisaris President Commissioner
Komisaris Commissioner
PT PRASIDHA ANEKA NIAGA Tbk 2014 Annual Report
Made Sudharta
Widyono Lianto
Fery Yennoto
Komisaris Commissioner
Wakil Presiden Komisaris Vice President Commissioner
Komisaris Independen Independent Commissioner
43
LAPORAN MANAJEMEN Management Report
Profil Dewan Komisaris
Board of Comissioners Profile’s
Berdasarkan Undang–Undang No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas, Dewan Komisaris bertanggung jawab atas pengawasan dan pengarahan direksi dalam mengelola Perseroan sehari–hari. Dewan Komisaris terdiri dari enam orang dan bertindak sebagai badan pengawas. Dewan Komisaris mengawasi dan memberi nasihat kepada Direksi dalam masalah strategi dan kebijakan Perusahaan. Tiap anggota dewan dipilih langsung oleh pemegang saham untuk masa jabatan 5 (lima) tahun.
According to Law No. 40 of 2007 on Limited Liability Company, the Board of Commissioners is responsible for supervising and advising the Directors in the dayto-day management of the company. The Board of Commissioners consists of six individuals, who are in charge of monitoring and supervising the Directors about the Company policies and strategies. Each commissioner is directly elected the shareholders to serve in a five-year period
Dewan Komisaris saat ini yang diangkat dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) pada 25 Juni 2014, akan berakhir masa jabatannya pada RUPST di tahun 2019. Dewan Komisaris yang baru harus dipilih dan diangkat dalam RUPST tersebut.
The current Board of Commissioners was elected in the Annual General Meeting of Shareholders (AGMS) on June 25, 2014 and will complete its term in 2019. Therefore, the new Board of Commissioners must be elected in the AGMS in 2019.
Berikut ini susunan dan riwayat hidup Dewan Komisaris Perseroan :
The profiles of the Board of Commissioners are presented below.
NAMA NAME
POSISI POTITION
Dewan Komisaris / Board of Commissioners
44
Mansjur Tandiono
Presiden Komisaris President Commissioner
Widyono Lianto
Wakil Presiden Komisaris Vice President Commissioner
Made Sudharta
Komisaris Commissioner
Agus Soegiarto
Komisaris Commissioner
Fery Yennoto
Komisaris Independen Independent Commissioner
Robertus Sukamto
Komisaris Independen Independent Commissioner
PT PRASIDHA ANEKA NIAGA Tbk 2014 Annual Report
Mansjur Tandiono Presiden Komisaris President Commissioner Bapak Mansjur Tandiono menjabat sebagai Presiden Komisaris Perseroan untuk pertama kalinya berdasarkan hasil keputusan RUPST pada tahun 2003 dan diangkat kembali berdasarkan keputusan RUPST tahun 2004, 2008, 2009, dan tahun 2014. Saat ini beliau menjabat sebagai Presiden Komisaris Perseroan berdasarkan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Perseroan tanggal 25 Juni 2014. Warga Negara Indonesia, lahir tahun 1947. Menempuh pendidikan Sarjana Muda di Universitas Widya Mandala tahun 1970. Beliau merupakan salah seorang perintis pendiri Dharmala Group. Menjadi Managing Direktor Divisi Perdagangan Dharmala Group mulai tahun 1980 hingga memisahkan diri di tahun 1984 untuk mendirikan usaha Prasidha.
Mr. Mansjur Tandiono served as President Commissioner for the first time in 2003 and was re-elected in the AGMS in 2004, 2008, 2009, and 2014. He currently serves as President Commissioner based on the decision of the Annual General Meeting of Shareholders on June 25, 2014. Mr. Mansjur Tandiono holds Indonesian citizenship and was born in 1947. He completed his bachelor’s degree in Widya Mandala University in 1970. Mr. Mansjur Tandiono is one of the pioneers who founded Dharmala Group. He was the Managing Director in Trade Division at Dharmala Group before establishing Prasidha in 1984.
45
LAPORAN MANAJEMEN Management Report
Widyono Lianto Wakil Presiden Komisaris Vice President Commissioner Bapak Widyono Lianto menjabat sebagai Wakil Presiden Komisaris Perseroan untuk pertama kalinya berdasarkan hasil keputusan RUPST pada tahun 2003 dan diangkat kembali berdasarkan keputusan RUPST tahun 2004, 2008, 2009, dan tahun 2014. Saat ini beliau menjabat sebagai Wakil Presiden Komisaris Perseroan berdasarkan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Perseroan tanggal 25 Juni 2014. Warga Negara Indonesia, lahir tahun 1955. Menyelesaikan pendidikan di Fakultas Ekonomi Universitas Widya Mandala Surabaya tahun 1979. Memulai karirnya sebagai Auditor di Kantor Akuntan Drs. Wolfrey Jademurni dari tahun 1980 hingga 1981. Lalu menjabat sebagai Asisten Manajer Internal Audit di Dharmala Group sampai tahun 1984. Sejak Juli 1984 menjabat sebagai Manajer Keuangan dan Akunting Prasidha Group sampai dengan tahun 1993. Sejak 1996 memegang jabatan sebagai Direktur pada PT Indoarabica Mangkuraja.
Mr. Widyono Lianto served as Vice President Commissioner for the first time in 2003 and was re-elected in the AGMS in 2004, 2008, 2009, and 2014. He currently serves as Vice President Commissioner based on the decision of the Annual General Meeting of Shareholders on June 25, 2014. Mr. Widyono Lianto holds Indonesian citizenship and was born in 1955. He completed his bachelor’s degree the Faculty of Economics, Widya Mandala University in 1979. He began his career as an Auditor at Drs. Wolfrey Jademurni’s from 1980 to 1981. He became the Assistant Manager of Internal Audit at Dharmala Group until 1984 and then promoted Financing and Accounting Manager at Prasidha Group form July 1984 to 1993. Since 1996, he has been the Director of PT Indoarabica Mangkuraja
46
PT PRASIDHA ANEKA NIAGA Tbk 2014 Annual Report
Made Sudharta Komisaris Commissioner Bapak Made Sudharta menjabat sebagai Komisaris Perseroan untuk pertama kalinya berdasarkan hasil keputusan RUPST pada tahun 1995 dan diangkat kembali berdasarkan keputusan RUPST tahun 1999, 2004, 2008, 2009, dan tahun 2014. Saat ini beliau menjabat sebagai Komisaris Perseroan berdasarkan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Perseroan tanggal 25 Juni 2014. Warga Negara Indonesia, lahir tahun 1940. Menempuh Pendidikan Lanjutan pada tahun 1960. Karirnya dalam bidang pengelolaan dan perdagangan hasil bumi dimulai tahun 1989, sebagai Komisaris PT. Tirtha Harapan Bali hingga tahun 1994. Sejak tahun 1995 menjabat sebagai Direktur dalam perusahaan yang sama. Mr. Made Sudharta served as Commissioner for the first time in 1995 and was re-elected in the AGMS in 1999, 2004, 2008, 2009, and 2014. He currently serves as Commissioner based on the decision of the Annual General Meeting of Shareholders on June 25, 2014. Mr. Made Sudharta holds Indonesian citizenship and was born in 1940. He completed advanced education in 1960. His career in agribusiness began in 1989 when he became a Commissioner at PT. Tirtha Harapan Bali, where later in 1995 he served as a Director.
47
LAPORAN MANAJEMEN Management Report
Agus Soegiarto Komisaris Commissioner Bapak Agus Soegiarto menjabat sebagai Komisaris Perseroan untuk pertama kalinya berdasarkan hasil keputusan RUPSLB pada tahun 2010 dan RUPST 2014. Saat ini beliau menjabat sebagai Komisaris Perseroan berdasarkan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Perseroan tanggal 25 Juni 2014. Warga Negara Indonesia, lahir tahun 1953. Menyelesaikan pendidikan di Universitas Trisakti Jakarta tahun 1976. Memulai karirnya sebagai Kepala Produksi lada putih di Fa. Jusuf Latief, Bangka dari tahun 1975 hingga 1980, hingga terakhir menjabat sebagai Direktur sejak 1985 hingga sekarang. Komisaris perusahaan penangkapan ikan PT. Aneka Sumber Tata Bahari di Ambon dari tahun 1991 sampai sekarang. Mr. Agus Soegiarto served as Commissioner for the first time in 2010. He currently serves as Vice President Commissioner based on the decision of the Annual General Meeting of Shareholders on June 25, 2014. An Indonesian citizen, Mr. Agus Soegiarto was born in 1953. He completed his study at Trisakti University, Jakarta in 1976. His career began when he became Head Production of white pepper in Fa. Jusuf Latief, Bangka between 1975 and 1980. He became Director in 1985 until present and Commissioner of PT. Aneka Sumber Tata Bahari, a fishing company located in Ambon, since 1991 until present
48
PT PRASIDHA ANEKA NIAGA Tbk 2014 Annual Report
Fery Yennoto Komisaris Independen Independent Commissioner Bapak Fery Yennoto menjabat sebagai Komisaris Independen Perseroan untuk pertama kalinya berdasarkan hasil keputusan RUPST pada tahun 2002 dan diangkat kembali berdasarkan keputusan RUPST tahun 2004, 2008, 2009, dan tahun 2014. Saat ini beliau menjabat sebagai Komisaris Independen Perseroan berdasarkan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Perseroan tanggal 25 Juni 2014. Warga Negara Indonesia, lahir tahun 1966. Menyelesaikan pendidikan di Fakultas Ekonomi Universitas Airlangga Surabaya tahun 1990. Memulai karirnya sebagai Auditor pada Kantor Akuntan Publik dan Konsultan Drs. Roy & Rekan dari tahun 1988 hingga tahun 1991 dan sejak Februari 1991 hingga 1996 sebagai Internal Auditor di PT. Kharisma Mandrasakti. Sejak 1997 sampai dengan 2004 yang bersangkutan menjabat sebagai Accounting and Financial Manager PT. Kharisma Mandrasakti.
Mr. Fery Yennoto served as Commissioner for the first time in 2002 and was re-elected in 2004, 2008, 2009, and 2014. He currently serves as Commissioner based on the decision of the Annual General Meeting of Shareholders on June 25, 2014. An Indonesian citizen, Mr. Fery Yennoto was born in 1966. He completed his study at the Faculty of Economics at Airlangga University, Surabaya in 1990. He began his career as an Auditor at Drs. Roy & Rekan, a public accountant and consultant between 1988 and 1991. Between February 1991 and 1996 he worked as Internal Auditor at PT. Kharisma Mandrasakti. From 1997 to 2004 he served as Accounting and Financial Manager at PT. Kharisma Mandrasakti.
49
LAPORAN MANAJEMEN Management Report
Robertus Sukamto Komisaris Independen Independent Commissioner Bapak Robertus Sukamto menjabat sebagai Komisaris Independen Perseroan untuk pertama kalinya berdasarkan hasil keputusan RUPSLB pada tahun 2010 dan RUPST pada tahun 2014. Saat ini beliau menjabat sebagai Komisaris Independen Perseroan berdasarkan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Perseroan tanggal 25 Juni 2014. Warga Negara Indonesia, lahir tahun 1944. Menyelesaikan pendidikan terakhir S2 di Magister Manajemen Jurusan Manajemen Keuangan STIE Internasional Golden, Jakarta tahun 1998 dan mengikuti pelatihan di beberapa Negara. Memulai karirnya pada tahun 1965 di Bank Ekspor Impor Indonesia (Bank Exim), sekarang menjadi Bank Mandiri, dan telah pension tahun 1998 dengan pangkat terakhir Pegawai Utama Golongan V. Sebagai Tim Pengelola Sementara pada Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN) dari tahun 1999 sampai dengan 2004, anggota ahli Honoris Institut Bankir Indonesia pada tahun 1998 dan dari tahun 2005 sampai dengan sekarang sebagai Konsultan Keuangan pada perusahaan swasta. Mr. Robertus Sukamto served as Commissioner for the first time in 2010 and was re-elected 2014. He currently serves as Commissioner based on the decision of the Annual General Meeting of Shareholders on June 25, 2014. An Indonesian citizen, Mr. Robertus Sukamto was born in 1944. He completed his Master’s degree in financial management at Internasional Golden Institute of Economics, Jakarta in 1998 and also joined several trainings in different countries. He began his career in 1965 at Bank Exim, which now has merged into Bank Mandiri and retired in 1998, holding the rank of Pegawai Utama Golongan V. Then he was elected a member of Temporary Managing Team of National Bank Restructuring Agency from 1999 to 2004 and an expert member at Honoris Indonesian Bank Institute in 1998. Since 2005 up to present, Mr. Robertus Sukamto works as a Financial Consultant in private companies.
50
PT PRASIDHA ANEKA NIAGA Tbk 2014 Annual Report
Laporan Direksi
Report by the Board of Directors
“Dengan bekal solidaritas tim kerja yang mumpuni dan profesiaonal, sepanjang tahun 2014 kami dapat mempertahankan etos kerja yang baik” “With a solid dedication and professional team, we always keep our working spirit in 2014”
51
LAPORAN MANAJEMEN Management Report
Pertumbuhan Usaha yang Berkesinambungan
Sustained Business Growth
Kami sebagai jajaran Direksi memandang, setiap usaha dari yang paling kecil sekalipun membutuhkan manajemen yang baik untuk memastikan proses produksi, distribusi, dan penjualan berlangsung dengan baik. Sistem manajemen yang buruk akan mengakibatkan adanya biaya yang tidak perlu seperti bahan baku yang terbuang, pekerja yang tidak produktif karena pengawasan yang tidak efektif, dan deskripsi pekerjaan yang tidak jelas.
We in the Board of Directors believe that any business needs good management to ensure that the production, distribution, and marketing processes can run well. Poor managerial system will result in inefficiency such as wasted materials or nonproductive performances of the employees (due to lack of supervision or unclear job description) that will cost the company unnecessary expenses.
Untuk menyelesaikan berbagai persoalan tersebut, keberadaan manajemen dalam kehidupan ini menjadi penting. Tidak berlebihan kiranya apabila dikatakan bahwa tanpa manajemen, maka kita akan menghadapi kesulitan dalam mencapai tujuan secara efektif dan efisien. Dengan bekal soliditas tim kerja yang mumpuni dan profesional, sepanjang tahun 2014 kami berhasil mencatat pencapaian yang cukup menggembirakan. Padahal, pada tahun itu situasi perekonomian global kurang mendukung iklim usaha. Akibatnya, sejumlah negara di dunia merevisi target pertumbuhan perekonomiannya.
Without good management, a company will struggle to achieve its goals effectively and efficiently. Therefore, with the solid teamwork of the qualified and professional management, in 2014 we were able to record positive achievements despite the discouraging global economic condition, which forced many countries to revise their targeted economic growtH.
Kondisi perekonomian nasional dan global yang lesu juga berdampak pada berbagai aspek dan pencapaian usaha, terutama nilai volume penjualan atas komoditikomoditi hasil bumi yang diolah dan diekspor. Selain kondisi tersebut, International Coffee Organization (ICO) menyimpulkan, pada akhir tahun 2013 harga kopi dunia mengalami kejatuhan pada tingkat terendah dalam kurun waktu enam setengah tahun terakhir. Hal ini terjadi akibat kelebihan produksi. Angka yang disodorkan ICO untuk total produksi kopi dunia pada tahun 2014 adalah sebesar 141.620.000 bags (karung) atau mengalami penurunan 5.154.000 bags bila dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang mencapai 146.774.000 bags.
The low national and global economic growth also affected several aspects in the Company including the achievement, especially in the decline of sales volume of the products that we processed and exported. International Coffee Organization (ICO) also concluded that at the end of 2013 coffee global price plunged to its lowest level in the last six and half years, as a result of overproduction excess. ICO stated that the total global production of coffee on 2014 was 141.620.000 bags, which showed an decrease of 5.154.000 bags form the number in the previous year 146.774.000 bags.
Pencapaian 2014
Achievement in 2014
Sejumlah negara pengekspor kopi anggota ICO mengalami penurunan produksi kopi pada tahun 2014 dibandingkan tahun sebelumnya. Brazil, sebagai salah satu negara pengekspor kopi terbesar di dunia, mencatatkan produksi kopi sejumlah 45.342.000 bags pada tahun 2014, atau menurun 7,75 % bila dibandingkan pada tahun 2013 yang mencapai 49.152.000 bags. Ekspor kopi India mencapai 5.746.000 bags pada tahun 2014, sedangkan tahun sebelumnya mencapai 5.075.000 bags.
Several coffee-exporting countries of ICO recorded a declining production in 2014 from the previous year. For example, Brazil, one of the largest coffee exporters in the world, produced 45.342.000 bags of coffee in 2014, which was a decrease by 7,75 % compared to their production in 2013, which was recorded at 49.152.000 bags. India, who exported 5.746.000 bags in 2014, only sold 5.075.000 bags in 2013.
52
PT PRASIDHA ANEKA NIAGA Tbk 2014 Annual Report
Produksi kopi Indonesia pada tahun 2013 mencapai 11.667.000 bags sedangkan tahun 2014 mencapai 9.000.000 bags. Produksi kopi kami pada tahun 2014 mencapai 4.091.572 kg, sedangkan pada tahun 2013 tercatat sebanyak 4.551.521 kg. Jumlah produksi tersebut terdiri dari 130.596 kg kopi bubuk, 3.035.628 kg kopi instan, dan 925.348 kg kopi biji.
The total coffee production in Indonesia in 2013 was 11.667.000 bags, while in 2014 it was 9.000.000 bags. The Company produced 4.091.572 kg in 2014 and 4.551.521 kg in 2013, consisting of roasted ground coffee, instant coffee, and coffee beans.
Realisasi ekspor kopi pada tahun 2014 mencapai Rp.98.273.515.795,- menurun 23,79 % dibandingkan tahun 2013 sebanyak Rp128.950.282.518,- Total penjualan kopi tahun 2014 tercatat Rp238.492.840.592,mengalami penurunan sebesar 25,71 % dibandingkan tahun 2013 sebesar Rp321.029.204.290,- .
The realizable export value in 2014 was Rp98.273.515.795,- showing 23,79 % decrease compared to the export value in 2013 of Rp128.950.282.518,- The total sales in 2014 was listed at Rp238.492.840.592,- showing an decrease by 25,71 % from 2013 sales of Rp321.029.204.290,-
Untuk pasar dalam negeri, realisasi penjualan kopi tahun 2014 mencapai Rp140.219.324.797,- mengalami penurunan 27 % dibandingkan tahun 2013 sebanyak Rp.192.078.921.772,-
For our domestic market, the realizable sales in 2014 were worth Rp140.219.324.797,- demonstrating an decrease by 27 % from the sales in 2013 Rp.192.078.921.772,-
Pelemahan ekonomi dunia juga berdampak pada ekspor karet remah. Menurut catatan Gabungan Perusahaan Karet Indonesia (Gapkindo), produksi karet Thailand pada tahun 2014 mencapai 4,09 juta ton, Indonesia 2,67 juta ton, Malaysia 0,65 juta ton, dan Vietnam 0,95 juta ton.
The weakened global economic growth also affected our crumb rubber export. According to the Rubber Association of Indonesia (GAPKINDO), in 2014 Thailand produced 4,09 million tonnes, Indonesia 2,67 million tonnes, Malaysia 0,65 million tonnes, and Vietnam 0,95 million tonnes of crumb rubber.
Khusus untuk Indonesia, Gabungan Perusahaan Karet Indonesia (Gapkindo) membuat catatan, total produksi karet Indonesia (gabungan produksi Small holder, government estate, dan private state) 2014 telah mengalami peningkatan menjadi 3,205 juta ton dibanding dengan 2013 lalu yang hanya mencapai 3,108 juta ton. Dalam catatan GAPKINDO pula, pada 2013 lalu, total ekspor karet Indonesia telah mencapai 2.701.995 metrik ton. Sedangkan pada 2014, total ekspor karet Indonesia telah mencapai 3,2 juta metrik ton. Realisasi ekspor karet remah pada tahun 2014 mencapai US$ 6.597,4 juta menurun 3,13% dibandingkan tahun 2013 sebanyak US$ 8.665,6 juta Penurunan ini disebabkan oleh perekonomian dunia yang mengalami kemerosotan
GAPKINDO made a special note about Indonesia’s crumb rubber export. It listed that the total rubber produced by small holders, government estates, and private estates in 2014 increased to 3,205 million tonnes from only 3,108 million tonnes in 2013. GAPKINDO also recorded that the total export of rubber in 2013 was 2,701,995 metric tonnes, while in 2014 it was 3,2 million metric tonnes. Realizable crumb rubber export in 2014 was worth US$ 6,597.4 million, decrease by 3,13 % from the export in 2013 of US$ 8,665.6 million. This decrease was due to global economic situation.
Sementara itu, dari sisi kinerja keuangan, kami mencatat penurunan aset dari Rp681.832.333.141,- pada tahun 2013 menjadi Rp602.928.440.332,- pada tahun 2014. Rugi komprehensif yang dapat diatribusikan pemilik entitas induk tahun 2014 sebesar Rp30.628.008.054,menurun 488 % dibandingkan tahun 2013, dimana pada tahun 2013 Perseroan memperoleh laba komprehensif yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp7.891.849.718,-
Meanwhile, in the aspect of financial performance, we recorded an asset increase from Rp681.832.333.141,into 2013 to Rp602.928.440.332,- in 2014. The net profit in 2014 was Rp30.628.008.054,- decreasing by 488 % from that in 2013 Rp7.891.849.718,-
53
LAPORAN MANAJEMEN Management Report
Prospek Usaha
Business Prospects
IMF memprediksi, ekonomi global tumbuh 3,5% pada tahun 2015, meningkat dibandingkan tahun 2014 sebesar 2,4 %. Peningkatan ekonomi dunia ini akan berdampak pada permintaan ekspor kopi dan karet remah. Berkaca dari indikator makro tersebut, kami berkeyakinan prospek usaha perseroan masih akan terus tumbuh pada tahun-tahun mendatang.
The IMF has predicted that global economy will grow by 3.5% in 2015, higher than the 2.4% growth in 2014. The improvement of global economy will increase the demand for coffee and crumb rubber exports. Based on this indicator, we believe that our business prospects will continue to grow in the coming years.
Pengelolaan SDM
Human Resources Management
SDM memiliki arti sangat penting bagi kinerja perusahaan. Mengelola SDM perusahaan, pada hakikatnya adalah kegiatan perusahaan dalam mengelola para pegawainya (SDM) mulai dari saat direkrut sampai pegawai memasuki masa pensiun dari perusahaan. Kegiatan ini, tentu saja akan berjalan terus menerus secara berkesinambungan. Untuk itu hal yang paling utama dari kegiatan ini adalah membuat pola/rancangan pengelolaan SDM, yaitu dimana seluruh aspek/bidang SDM harus dibuat terpadu atau setiap aspek merupakan komponen yang tak terpisahkan. Pola/rancangan yang dibuat, tentu harus dapat diimplementasikan dan dapat diterima oleh stakeholder terkait. Oleh karena itu, kami melakukan pengelolaan dan peningkatan kinerja melalui rancangan yang dikelola dengan teratur.
Human resources are essential for company’s performance. Human resources management in a company basically begins from employee recruitment and will continue until the employee retirement. Therefore, a company must design a pattern or system to manage its human resources where all aspects or areas of human resources synergize with each other as inseparable elements. The pattern/system must be feasible and acceptable by the related stakeholders. Due to that, we conducted performance management and enhancement through well-organized design.
CSR
Corporate Social Responsibility
Perkembangan dalam dunia bisnis secara global telah diikuti oleh peningkatan kesadaran publik akan tanggung jawab perusahaan, terutama dalam 40 tahun terakhir. Indikator keberhasilan perusahaan dalam memenangkan persaingan di dalam dunia bisnis adalah profit dan pertumbuhan. Kini perusahaan tidak hanya bertujuan mencapai profit dan pertumbuhan, tetapi juga keberlanjutan, di mana untuk mencapainya, perusahaan dituntut untuk menunjukkan rasa tanggung jawab dan kepedulian terhadap isu-isu sosial baik di dalam perusahaan maupun yang berkembang di dalam masyarakat. Untuk mencapai keberlanjutan (sustainability), lahirlah konsep yang dikenal sebagai Corporate Social Responsibility (CSR). CSR merupakan suatu konsep terintegrasi yang menggabungkan aspek bisnis dan sosial secara selaras agar perusahaan dapat membantu tercapainya kesejahteraan stakeholders, serta dapat mencapai profit maksimum yang dapat meningkatkan harga saham.
The global development of business areas has raised people’s awareness of corporate social responsibility, especially in the last 40 years. The indicators of a company’s success in its business used to be its profit and growth, but now companies should also demonstrate its sense of responsibility on social issues within the company as well as in the society. To achieve business sustainability, the concept that is known as Corporate Social Responsibility (CSR) was created. CSR is an integrated concept of business and social aspects so that a company is able to help provide prosperity for its stakeholders and to reach maximum profits that will increase its share price. .
54
PT PRASIDHA ANEKA NIAGA Tbk 2014 Annual Report
GCG
Good Corporate Governance
Salah satu upaya untuk meningkatkan kinerja suatu perusahaan/organisasi adalah dengan cara menerapkan Good Corporate Governance (GCG). Penerapan Good Corporate Governance (GCG) merupakan pedoman bagi Komisaris dan Direksi dalam membuat keputusan dan menjalankan tindakan dengan dilandasi moral yang tinggi, kepatuhan kepada peraturan perundang-undangan yang berlaku serta kesadaran akan adanya tanggung jawab sosial perseroan terhadap pihak yang berkepentingan (stakeholders) secara konsisten.
Applying Good Corporate Governance (GCG) is one of the efforts to improve a company’s performance. GCG principles are the guidelines for the Commissioners and Directors in their decision-making and actions, by consistently conforming to the highest moral values, the prevailing rules and regulations, and the awareness of corporate social responsibility towards the stakeholders.
Apresiasi
Appreciation
Akhirnya, dengan segenap keteguhan hati untuk melangkah maju secara bersama, kami atas nama manajemen Perseroan bermaksud menyampaikan apresiasi dan penghargaan setinggi-tingginya, atas dedikasi dan loyalitas yang selama ini telah ditunjukkan oleh para staf serta karyawan. Rasa terima kasih yang tinggi juga patut kami haturkan kepada para pemegang saham, mitrausaha, serta seluruh stakeholders atas kepercayaan yang telah disematkan. Sudah barang tentu, dukungan, kepercayaan, dan suntikan semangat tersebut telah memberikan arti besar bagi kinerja Perusahaan dalam melanjutkan pertumbuhan usaha yang simultan, kontinu, dan berkesinambungan di masa-masa mendatang yang semakin penuh dengan tantangan.
Finally, on behalf of the Company Management, would like to express our highest appreciation to all staff and employees for their impeccable dedication and loyalty to the Company. We would also like to express our highest gratitude to all the shareholders, business partners, and stakeholders for their trust in this Company. All the support and trust have been great encouragement for the Company to improve its performance to face the challenges in achieving a simultaneous, continued, and sustained business growth in the future.
Direksi / Board of Directors
Jeffry Sanusi Soedargo Presiden Direktur / President Director
55
LAPORAN MANAJEMEN Management Report
56
H. Sjamsul Bachri Uding
Jeffry Sanusi Soedargo
Direktur Director
Presiden Direktur President Director
Lie Sukiantono Budinarta Direktur Independen Independent Director
PT PRASIDHA ANEKA NIAGA Tbk 2014 Annual Report
Didik Tandiono
Moenardji Soedargo
Budi Pringgosusanto
Wakil Presiden Direktur Vice President Director
Direktur Director
Direktur Director
57
LAPORAN MANAJEMEN Management Report
Profil Direksi
Board of Directors Profile’s Direksi bertindak sebagai badan eksekutif perusahaan dimana berdasarkan Anggaran Dasar Perseroan masing-masing Direktur dipilih untuk bertugas selama 5 (lima) tahun. Direksi saat ini yang diangkat dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) pada tanggal 25 Juni 2014 akan berakhir masa jabatannya pada RUPS di tahun 2019.
Board of Directors act as executive board of the Company whereas based on Article of Associaton each of Director assigned for 5 (five) years of duty. The current Board of Directors was appointed in Annual General Meeting of Shareholder (AGMS) on June 25, 2014, and will end their tenure in the GMS in 2019.
Berikut ini adalah susunan dan riwayat hidup Direksi Perseroan :
The following is the composition and resume of the Company’s Board of Directors: :
NAMA NAME
POSISI POTITION
Direksi / Board of Directors
58
Jeffry Sanusi Soedargo
Presiden Direktur President Director
Didik Tandiono
Wakil Presiden Direktur Vice President Director
H. Sjamsul Bachri Uding
Direktur Director
Budi Pringgosusanto
Direktur Director
Lie Sukiantono Budinarta
Direktur Independen Independent Director
Moenardji Soedargo
Direktur Director
Petrus R. Arif
Sekretaris Perusahaan Corporate Secretary
PT PRASIDHA ANEKA NIAGA Tbk 2014 Annual Report
Jeffry Sanusi Soedargo Presiden Direktur President Director Bapak Jeffry Sanusi Soedargo menjabat sebagai Presiden Direktur Perseroan untuk pertama kalinya berdasarkan hasil keputusan RUPST pada tahun 2000 dan diangkat kembali berdasarkan keputusan RUPST tahun 2002, 2006, 2010, dan tahun 2014. Saat ini beliau menjabat sebagai Presiden Direktur Perseroan berdasarkan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Perseroan tanggal 25 Juni 2014. Warga Negara Indonesia, lahir tahun 1953. Menyelesaikan pendidikannya di Fakultas Ekonomi Universitas Trisaksti pada tahun 1979. Memulai karirnya di Dharmala Group dan setelah berkecimpung di beberapa divisi antara lain perdagangan komoditas, umum, perakitan sepeda motor, loging dan konstruksi, diangkat menjadi Managing Director di Divisi Konstruksi dan Umum pada tahun 1981 hingga memisahkan diri untuk bergabung dengan kelompok usaha Prasidha di tahun 1984 sebagai Senior Executive Vice President. Menjadi Wakil Presiden Direktur Perseroan sejak Mei 1994 dan mulai tahun 2000 menjadi Presiden Direktur sampai dengan saat ini.
Mr. Jeffry Sanusi Soedargo served as President Director of the Company for the first time based on the decision of AGMS in 2000 and reappointed based on the decision of AGMS in 2002, 2006, 2010, and 2014. Presently, Mr. Jeffry serves as President Director of the Company based on the decision of Annual General Meeting of Shareholders on June 25, 2014. Indonesian citizen, born in 1953. Mr. Jeffry completed his education at Faculty of Economic Trisakti University in 1979. Started his career at Dharmala Group and after engaged in several divisions such as commodity trading, general, motorcycle assembling, logging, and construction, appointed as Managing Director at the General and Construction Division in 1981 until he resigned to join Prasidha Business Group in 1984 as Senior Executive Vice President. Mr. Jeffry served as Vice President Director of the Company since May 1994, and commenced in 2000 became President Director until present.
59
LAPORAN MANAJEMEN Management Report
Didik Tandiono Wakil Presiden Direktur Vice President Director Bapak Didik Tandiono menjabat sebagai Wakil Presiden Direktur Perseroan untuk pertama kalinya berdasarkan hasil keputusan RUPST pada tahun 2000 dan diangkat kembali berdasarkan keputusan RUPST tahun 2002, 2006, 2010, dan tahun 2014. Saat ini beliau menjabat sebagai Wakil Presiden Direktur Perseroan berdasarkan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Perseroan tanggal 25 Juni 2014. Warga Negara Indonesia, lahir tahun 1959. Memperoleh gelar Master of Science dari University of Southern California, Amerika Serikat pada tahun 1984. Memulai karir di PT. Aneka Sumber Kencana sejak tahun 1984 dan diangkat sebagai Direktur Utama dari tahun 1984 hingga tahun 1991. Menjadi Komisaris Perseroan sejak tahun 1994. Mulai Juni 2000 diangkat menjadi Wakil Presiden Direktur Perseroan.
Mr. Didik Tandiono served as Vice President Director of the Company for the first time based on the decision of AGMS in 2000 and reappointed based on the decision of AGMS in 2002, 2006, 2010, and 2014. He currently serves as Vice President Director of the Company based on the decision of Annual General Meeting of Shareholders on June 25, 2014. Indonesian citizen, born in 1959. Acquired his degree of Master of Science from University of Southern California, United States of America in 1984. Started his career a PT. Aneka Sumber Kencana since 1984 and was appointed as President Director from 1984 to 1991. Became the Commissioner of the Company since 1994, and commenced in June 2000 appointed as Vice President Director of the Company.
60
PT PRASIDHA ANEKA NIAGA Tbk 2014 Annual Report
H. Sjamsul Bachri Uding Direktur Director Bapak H. Sjamsul Bachri Uding menjabat sebagai Direktur Perseroan untuk pertama kalinya berdasarkan hasil keputusan RUPST pada tahun 1993 dan diangkat kembali berdasarkan keputusan RUPST tahun 1994, 1998, 2002, 2006, 2010, dan tahun 2014. Saat ini beliau menjabat sebagai Direktur Perseroan berdasarkan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Perseroan tanggal 25 Juni 2014. Warga Negara Indonesia, lahir tahun 1953. Mulai karirnya di perusahaan yang dirintis oleh almarhum ayahnya yang bergerak di bidang perdagangan komoditas. Pada tahun 1984 almarhum ayahnya menjadi salah satu pendiri Kelompok Usaha Prasidha dan H. Sjamsul Bachri Uding menjadi Senior Vice President. Saat ini juga menjabat sebagai Direktur Utama PT. Indoarabica Mangkuraja sejak bulan Mei 1994. Beliau juga menjabat sebagai Komisaris PT. Aneka Coffee Industry sejak 1996. Mr. H. Sjamsul Bachri Uding served as Director of the Company for the first time based on the decision of AGMS in 1993 and was reappointed based on the decision of AGMS in 1994, 1998, 2002, 2006, 2010, and 2014. He presently serves as Director of the Company based on the decision of Annual General Meeting of Shareholders on June 25, 2014. Indonesian citizen, born in 1953. Started his career in the company that pioneered by his late father, which was engaged in the field of commodity. In 1984, his late father became one of the founders of Prasidha Business Group and H. Sjamsul Bachri Uding became the Senior Vice President. Today he also serves as President Director of PT. Indoarabica Mangkuraja since May 1994, and as Commissioner of PT. Aneka Coffee Industry since 1996.
61
LAPORAN MANAJEMEN Management Report
Budi Pringgosusanto Direktur Director Bapak Budi Pringgosusanto menjabat sebagai Direktur Perseroan untuk pertama kalinya berdasarkan hasil keputusan RUPST pada tahun 1994 dan diangkat kembali berdasarkan keputusan RUPST tahun 1998, 2002, 2006, 2010, dan tahun 2014. Saat ini beliau menjabat sebagai Direktur Perseroan berdasarkan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Perseroan tanggal 25 Juni 2014. Warga Negara Indonesia, lahir tahun 1935. Menyelesaikan pendidikannya di Fakultas Ekonomi Universitas Airlangga Surabaya tahun 1967. Mengikuti training di SGV Manila tahun 1968 – 1969 dan mengikuti Management and Accounting Course for Construction Industries yang diselenggarakanoleh Australian Society of Accountants di Sydney tahun 1974-1975. Memulai karir sebagai Auditor di Kantor Akuntan Publik Drs. Prasetio, Utomo dan Co, dari tahun 1964 hingga tahun 1967 dan menjadi konsultan manajemen dari tahun 1967 hingga tahun 1972. Bergabung dalam kelompok usaha Prasidha di tahun 1984 sebagai Senior Vice President dan menjadi Direktur Perseroan sejak bulan Mei 1994. Saat ini juga menjabat sebagai Wakil Presiden Direktur PT. Aneka Coffee Industry. Mr. Budi Pringgosusanto served as Director of the Company for the first time based on the decision of AGMS in 1994 and was reappointed based on the decision of AGMS in 1998, 2002, 2006, 2010, and 2014. He currently serves as Director of the Company based on the decision of Annual General Meeting of Shareholders on June 25, 2014. Indonesian citizen, born in 1935. Mr. Budi completed his education at Faculty of Economic Airlangga University Surabaya in 1967. He attended training at SGV Manila in 1968-1969, and also attended Management and Accounting Course for Construction Industries organized by Australian Society of Accountants in Sydney in 1974-1975. Mr. Budi began his career as Auditor at the Public Accounting Firm of Drs. Prasetio, Utomo, and Co. from 1964 to 1967, and became a management consultant from 1967 up to 1972. Joined Prasidha Business Group in 1984 as Senior Vice President and became the Director of the Company since May 1994. Presently he also serves as Vice President Director of PT. Aneka Coffee Industry.
62
PT PRASIDHA ANEKA NIAGA Tbk 2014 Annual Report
Lie Sukiantono Budinarta Direktur Independen Independent Director Bapak Lie Sukiantono Budinarta menjabat sebagai Direktur Perseroan untuk pertama kalinya berdasarkan hasil keputusan RUPST pada tahun 1994 dan diangkat kembali berdasarkan keputusan RUPST tahun 1998, 2002, 2006, 2010, dan tahun 2014. Saat ini beliau menjabat sebagai Direktur Independen Perseroan berdasarkan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Perseroan tanggal 25 Juni 2014. Warga Negara Indonesia, lahir tahun 1954. Menyelesaikan pendidikan di Fakultas Ekonomi Universitas Trisakti tahun 1979. Memulai karirnya sebagai Akuntan di PT. Tiga Ikan dari tahun 1978 hingga tahun 1981 dan sebagai anggota Tim Perencanaan Perusahaan di Satya Djaja Raya Group tahun 1981-1983. Mulai tahun 1983 hingga tahun 1984 menjadi kepala Akuntan di PT. Permadja Surya, divisi konstruksi dari Dharmala Group. Bergabung dengan kelompok usaha Prasidha tahun 1984 sebagai kepala Akuntan sampai dengan tahun 1993 dan menjadi Direktur Perseroan sejak bulan Mei 1994. . Mr. Lie Sukiantono Budinarta served as Director of the Company for the first time based on the decision of the AGM in 1994 and re-appointed by decision of the AGM 1998, 2002, 2006, and 2010. Indonesian citizen, lahirtahun 1954. Graduated from the Faculty of economics Universitas Trisakti in 1979. Starting his career as an Accountant at PT. Tiga Ikan in 1978 until 1981. Member of Company Planning Team at Satya Djaja Kingdom Group in 1981-1983. Starting in 1983 until 1984 became chief accountant at PT. Permadja Surya, the construction division of Dharmala Group. Joined the Prasidha Group in 1984 as chief accountant until 1993 and became Director of the Company since May 1994.
63
LAPORAN MANAJEMEN Management Report
Moenardji Soedargo Direktur Director Bapak Moenardji Soedargo menjabat sebagai Direktur Perseroan untuk pertama kalinya berdasarkan hasil keputusan RUPST pada tahun 1995 dan diangkat kembali berdasarkan keputusan RUPST tahun 1998, 2002, 2006, 2010, dan tahun 2014. Saat ini beliau menjabat sebagai Direktur Perseroan berdasarkan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Perseroan tanggal 25 Juni 2014. Warga Negara Indonesia, lahir tahun 1964. Memperoleh gelar Bachelor of Science dari University of Southern California, Amerika Serikat pada tahun 1987 serta gelar Master of International Management dari THUNDERBIRD, The American Graduate School of International Management, Amerika Serikat pada tahun 1988. Memulai karirnya dengan mengikuti Job Training di Itochu Corporation - Jepang pada tahun 1989, kemudian sebagai Asisten Kepala Divisi Niaga Prasidha Group dari tahun 1990 hingga 1994. Menjadi Direktur Perseroan sejak Juni 1995 hingga sekarang, dan sejak tahun 2003 juga menjadi Chief Operating Officer / Executive Vice President PT. Aneka Coffee Industry. Mr. Moenardji Soedargo served as Director of the Company for the first time based on the decision of AGMS in 1995 and was reappointed based on the decision of AGMS in 1998, 2002, 2006, 2010, and 2014. Currently he serves as Director of the Company based on the decision of Annual General Meeting of Shareholders on June 25, 2014. Indonesian citizen, born in 1953. Acquired his Bachelor of Science degree from University of Southern California, United States of America in 1987 and Master of International Management from THUNDERBIRD, The American Graduate School of International Management, United States of America in 1988. Mr. Moenardji started his career by attending Job Training in Itochu Corporation – Japan in 1989, afterward he became the Head Assistant of Trading Division Prasidha Group from 1990 to 1994. He became the Director of the Company since June 1995 until today, and since 2003 also became the Chief Operating Officer/ Executive Vice President of PT. Aneka Coffee Industry.
64
PT PRASIDHA ANEKA NIAGA Tbk 2014 Annual Report
Petrus R. Arif Sekretaris Perusahaan Corporate Secretary Warga Negera Indonesia, lahir tahun 1943. Menyelesaikan pendidikan SarjanaEkonomi jurusan Perusahaan di Fakultas Ekonomi Universitas Krisnadwipayana dan Universitas Kristen Indonesia padatahun 1970. Mengikuti pelatihan pada tahun 1972 di Siemens Bombay dan pada tahun 1974 di perusahaan Siemens AG Jerman, Austria dan Negeri Belanda. Memulai karirnya di Siemens Indonesia muilai tahun 1970 hingga 1976 sebagai General Manager. Dari tahun 1976 sampai 1978 bekerja pada PT. Dian Graha Elektrika, agen tunggal Siemens AG. Kemudian pada tahun 1979 sampai 1984 bekerja di EKONID (Perkumpulan Ekonomi Indonesia - Jerman) di Jakarta. Pada bulan Juli 1984 mulai bekerja di Prasidha Group dan sejak tahun 1994 diangkat sebagai Sekretaris Perusahaan PT. Prasidha Aneka Niaga Tbk sampai sekarang. Indonesian citizen, born in 1943. Mr. Petrus completed his education at Faculty of Economic majoring Corporate Economic at Krisnadwipayana University and Universitas Kristen Indonesia (Christian University of Indonesia) in 1970. He attended training at Siemens Bombay in 1972, and at Siemens AG Germany, Austria, and Netherlands in 1974. He started his career at Siemens Indonesia from 1970 to 1976 as General Manager. He worked for PT. Dian Graha Elektrika, the sole agent of Siemens AG from 1976 to 1978. Afterward, in 1979 to 1984 he worked at EKONID (Indonesia-Germany Association). He started worked for Prasidha Group on July 1984, and since 1994 he was appointed as Corporate Secretary of PT. Prasidha Aneka Niaga Tbk until today.
65
SUMBER DAYA MANUSIA Human Resources
66
PT PRASIDHA ANEKA NIAGA Tbk 2014 Annual Report
Sumber Daya Manusia Human Resources
Perusahaan yang maju, tentu mempunyai sumber daya manusia yang terdidik, terampil, berdisiplin tekun, mau bekerja keras, dan setia kepada cita-cita perjuangan perusahaannya. An advanced company surely posses an educated, skilfull, disciplined, diligent, hard working, and loyal to the Company’s struggle aspiration, by that formula, many companies succeeded to achieve an enormous progress
67
SUMBER DAYA MANUSIA Human Resources
Perusahaan yang maju, tentu mempunyai sumber daya manusia yang terdidik, terampil, berdisiplin tekun, mau bekerja keras, dan setia kepada cita-cita perjuangan perusahaannya. Dengan rumusan tersebut, banyak perusahaan ternyata berhasil meraih kemajuan yang sangat besar. Selain ilmu manajemen, sumber daya manusia (SDM) merupakan salah satu kunci keberhasilan usaha yang sangat penting. Dengan memilih SDM yang tepat, maka kita sudah setengah jalan menuju kesuksesan. An advanced company surely posses an educated, skilfull, disciplined, diligent, hard working, and loyal to the Company’s struggle aspiration, by that formula, many companies succeeded to achieve an enormous progress. In addition to knowledge in management, human resources (HR) are one of the keys to successful business. By selecting the appropriate HR, we are already halfway to success.
68
PT PRASIDHA ANEKA NIAGA Tbk 2014 Annual Report
Pengembangan Sumber Daya Manusia
Human Resources Development
Manajemen SDM secara umum masuk ke dalam sistem penilaian kinerja pegawai sehingga setiap pegawai akan merasa puas secara psikologis maupun dengan sistem insentif untuk mengoptimalkan kinerja. Kinerja pegawai yang meningkat akan memaksimalkan kinerja perusahaan.
The HR Management in general entered into employee performance assessment system thus every employee will be satisfied psychologically nor with incentive system to optimize their performance. With the increasing employee’s performance will certainly maximize the performance of the Company.
Pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) pada Perseroan bersama tiga anak perusahaan, dilandasi beberapa pertimbangan strategis dengan mengingat kebutuhan dan sifat kegiatan usaha yang dilakukan serta seiring dengan peraturan baru yang menyangkut kepentingan dan kebutuhan perusahaan, misalnya peraturan baru di bidang perpajakan, tenaga kerja, dan teknologi informasi. Pada tahun 2014 ini, sebanyak satu orang dari Bagian Umum dan Personalia mengikuti pelatihan di bidang ketenagakerjaan, kemudian sebanyak satu orang dari Bagian Corporate Secretary telah mengikuti pelatihan pembuatan laporan tahunan, serta satu orang dari Bagian EDP mengikuti seminar di bidang IT.
The development of Human Resource (HR) in the Company along with the three subsidiaries are based on the several strategic consideration given the needs and nature of the business activities conducted, sideways with the new regulation concerning the interests and needs of the Company, such as new regulation in taxation, labor, and information technology. In 2014, one person each from General and Personnel Division attended training in the field of employment, one person from Corporate Secretary Division attended training in making annual report, and one person from EDP Division attended training in IT.
Dari anak-anak Perusahaan, tidak kurang 28 orang dari berbagai bagian dengan berbagai jabatan mengikuti pelatihan di bidang masing-masing. Semuanya dilaksanakan sebagai upaya manajemen dalam mengembangkan sumberdaya manusia yang berujung pada peningkatan kinerja perusahaan.
Out of the Company’s subsidiaries, no less than 28 people from various divisions and positions attended training in their respective fields. This all done as an effort from management in developing human resources that leads to the improvement of the Company’s performance.
Anak Perusahaan PT Prasidha Aneka Niaga, Tbk
PT Aneka Bumi Kencana Surabaya
PT Aneka Coffee Industry Sidoarjo
PT Tirtha Harapan Bali Singaraja
69
SUMBER DAYA MANUSIA Human Resources
Komposisi dan Jumlah Karyawan
Composition and Total Number of Employees
Hingga tanggal 31 Desember 2014, perusahaan telah memiliki total 1.560 orang karyawan. Berikut tabel sumber daya manusia selama dua tahun berturutturut :
Up to December 31, 2014, the Company has a total of 1.560 employees. The following is human resources table for two years in a role:
Tabel Sumber Daya Manusia Berdasarkan Jabatan Tetap/Tidak Tetap Table Based Human Resources Position Fixed / not fixed Tahun Year
JABATAN POSITION
2013
L/M
P/F
Jml / Total
L/M
P/F
Jml / Total
Komisaris Commissioner
9
0
9
9
0
9
Direksi Director
11
0
11
11
0
11
Manager Manager
35
10
45
25
10
35
Staf Staff
112
41
153
124
35
159
Karyawan Tetap dan Karyawan Harian Permanent Employees and Leisure Labour
995
313
1.308
944
269
1.213
Karyawan Borongan Temporary Employees
34
0
34
15
0
15
1.196
364
1.560
1.128
314
1.442
Jumlah Total
70
2014
PT PRASIDHA ANEKA NIAGA Tbk 2014 Annual Report
Tabel Sumber Daya Manusia Berdasarkan Tingkat Pendidikan Table of Human Resources by Level of Education Tingkat Pendidikan Level of Education:
TAHUN / YEAR
SD
SMP
SMA
Jumlah Total
SARJANA
L
P
Jml
L
P
Jml
L
P
Jml
L
P
Jml
2014
441
217
658
171
26
197
481
77
558
103
44
147
1.560
2013
507
80
587
43
135
178
465
71
536
113
28
141
1.442
SD SMP SMA
: Sekolah Dasar Primary School : Sekolah Menengah Pertama Junior High School : Sekolah Menengah Atas High School
71
ANALISIS & PEMBAHASAN MANAJEMEN Management Discussion and Analysis
72
PT PRASIDHA ANEKA NIAGA Tbk 2014 Annual Report
Analisa dan Pembahasan Manajemen Management Discussion and Analysis
kami mencatat telah dilakukannya berbagai langkah-langkah penguatan serta kebijakan manajemen yang strategis serta berdaya guna dalam menghadapi percaturan bisnis di tahun-tahun mendatang The Company has made several improvements and strategic and effective management policies in order to face the business challenges in the coming years.
73
ANALISIS & PEMBAHASAN MANAJEMEN Management Discussion and Analysis
Laporan Posisi Keuangan
Statement of Financial Position
Pada tahun 2014 Perseroan mengalami penurunan total aset sebesar Rp60.903.892.809,- (8,93%) dari Rp681.832.333.141,- di tahun 2013 menjadi Rp620.928.440.332,-, aset lancar Perseroan juga mengalami penurunan sebesar Rp91.320.702.045,(23,96%) dari Rp381.085.626.721,- di tahun 2013 menjadi Rp289.764.924.676,-. Aset tetap Perseroan mengalami kenaikan sebesar Rp18.428.745.694,(6,69%) dari Rp275.646.225.705,- di tahun 2013 menjadi Rp294.074.971.399,- terutama disebabkan adanya pembelian mesin roaster serta decanter oleh entitas anak Perseroan yang berada di Surabaya.
In 2014, the Company experienced a decreased in total assets of Rp60.903.892.809,- (8,93%), from Rp681.832.333.141,- in 2013 to Rp620.928.440.332,, the Company’s current assets also experienced a decreased of Rp91.320.702.045,- (23,96%), from Rp381.085.626.721,- in 2013 to Rp289.764.924.676,. The Company’s fixed assets increased by Rp18.428.745.694,- (6,69%), from Rp275.646.225.705,in 2013 to Rp294.074.971.399,- mainly due to the purchase of roaster and decanter machines by the Company’s subsidiary in Surabaya.
Jumlah liabilitas jangka pendek Perseroan pada tahun 2014 adalah sebesar Rp197.877.917.620,- atau turun sebesar Rp29.543.825.180,- (12,99%) dari tahun 2013 yang sebesar Rp227.421.742.800,- terutama disebabkan oleh adanya pembayaran pinjaman bank jangka pendek oleh Perseroan, sedangkan liabilitas jangka panjang mengalami kenaikan, yaitu sebesar Rp7.664.974.703,- (20,82%) dari Rp36.810.857.178,di tahun 2013 menjadi Rp44.475.831.881,- terutama disebabkan adanya penambahan liabilitas imbalan kerja jangka panjang.
The Company’s total short-term liabilities in 2014 was Rp197.877.917.620,- or decreased by Rp 29.543.825.180,(12,99%) from 2013 of Rp227.421.742.800,- mainly due to the payment of short-term bank loans by the Company, whereas the long-term liabilities increased by Rp .664.974.703,- (20,82%), from Rp 36.810.857.178,in 2013 to Rp 44.475.831.881,- primary due to the addition of long-term remuneration liabilities.
74
PT PRASIDHA ANEKA NIAGA Tbk 2014 Annual Report
Jumlah aset pajak tangguhan, neto Perseroan mengalami kenaikan pada tahun 2014 dari Rp5.414.605.941,- pada tahun 2013 menjadi Rp6.381.258.535,-, atau naik sebesar Rp966.652.594,(17,85%). Sedangkan liabilitas pajak tangguhan, neto Perseroan mengalami penurunan sebesar Rp337.031.005,- (33,07%) dari Rp1.019.151.032,pada tahun 2013 menjadi Rp682.120.027,-. Untuk liabilitas imbalan kerja jangka panjang Perseroan terjadi kenaikan sebesar Rp6.644.869.454,- (18,72%) dari Rp35.496.473.154,- pada tahun 2013 menjadi Rp42.141.342.608,-.
The amount of deferred tax assets, net of the Company experienced an increased in 2014 from Rp5.414.605.941,- in 2013 to Rp6.381.258.535,- or incline by Rp966.652.594,- (17,85%). While the deferred tax liabilities, net of the Company decreased by Rp337.031.005,- (33,07%) from Rp1.019.151.032,- in 2013 to Rp682.120.027,-. For long-term remuneration liabilities there was an increased of Rp6.644.869.454,(18,72%) from Rp35.496.473.154, - in 2013 to Rp42.141.342.608,-.
Laporan Laba Rugi Komprehensif
Statement of Comprehensive Income
Total Penjualan neto Perseroan pada tahun 2014 mengalami penurunan sebesar Rp304.472.014.495,(23,80%) dari Rp1.279.553.071.584,- pada tahun 2013 menjadi Rp975.081.057.089,-, dimana hal tersebut disebabkan oleh turunnya harga komoditas barang dagangan Perseroan di pasaran internasional. Rugi yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp30.626.008.054,- pada tahun buku 2014 atau mengalami penurunan sebesar Rp38.517.857.772,(488,07%) dibandingkan dengan laba yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp7.891.849.718,- di tahun buku 2013.
The Company’s total net Sales in 2014 experienced a decreased by Rp 304.472.014.495,- (23,80%), from Rp1.279.553.071.584,- in 2013 to Rp975.081.057.089,whereas it was caused by the decline of the Company’s commodities price in the international market. Loss attributable to the owner of parent entity of Rp30.626.008.054,- in the fiscal year of 2014 or decreased by Rp38.517.857.772,- (488,07%) compared to the profit attributable to the owner of parent entity of Rp7.891.849.718,- in fiscal year 2013.
Analisis atas Beban Usaha
Analysis on Operating Expenses
Beban operasi Perseroan pada tahun 2014 mengalami penurunan sebesar Rp13.090.230.381- (10,97%) dari Rp119.280.680.809,- di tahun 2013 menjadi Rp106.190.450.428,- terutama dikarenakan pada tahun 2013 Perseroan mengalami rugi selisih kurs, neto yang cukup besar dimana pada tahun 2014 rugi selisih kurs, neto Perseroan tidak terlalu besar. Adapun rugi selisih kurs, neto Perseroan pada tahun 2014 sebesar Rp3.424.732.326,- atau turun Rp21.182.611.625,(86,08%) dibanding rugi selisih kurs, neto tahun 2013 yang sebesar Rp24.607.343.951,-.
The Company’s operating expenses in 2014 decreased by Rp 13.090.230.381,- (10,97%), from Rp119.280.680.809,- in 2013 to Rp106.190.450.428,primary due to in 2013 the Company experienced losses on foreign exchange, net that was quite large whereas in 2014 the foreign exchange losses, net of the Company was not that large. The foreign exchange losses, net of the Company in 2014 was Rp3.424.732.326,- or decline by Rp21.182.611.625,- (86,08%) compared to the foreign exchange losses, net in 2013 of Rp24.607.343.951,-
75
ANALISIS & PEMBAHASAN MANAJEMEN Management Discussion and Analysis
Kemampuan Membayar Utang dan Tingkat Kolektibilitas Piutang Perseroan.
The Ability to Pay Debt and the Level of Receivables Collectability of the Company
Kemampuan perseroan membayar utang dalam jangka pendek baik dimana dapat dilihat dari rasio aset lancar terhadap liabilitas jangka pendek yang sebesar 146%, dan dari rasio total kewajiban terhadap jumlah aktiva sebesar 39% yang menandakan bahwa perseroan masih mempunyai kemampuan di dalam meyelesaikan utangnya, untuk tingkat kolektibilitas piutang perseroan juga dalam tingkat yang baik, dimana sebagian besar piutang yang dimiliki adalah piutang yang belum jatuh tempo dengan persentase sebesar 86,31% sedangkan persentase piutang yang melebihi 60 hari hanya sebesar 0,36% dari total piutang perseroan.
The ability of the Company to pay short-term debt whereas can be seen from the current assets ratio to short-term liabilities of 146%, and from ratio of total liabilities to total assets of 39%, which indicates that the Company still has the ability to settle its debt, for the level of receivables collectability of the Company is also in a good level, whereas most of the receivables owned is are the receivables that have not matured with the percentage of 86,31%, while the percentage of receivables that exceed 60 days only 0,36% from the total receivables of the Company.
Pengaruh Perubahan Harga Internasional terhadap Total Penjualan Neto Perseroan.
The Impact of International Price Changes to Total Net Sales of the Company
Harga pasaran internasional merupakan komponen penting di dalam pendapatan Perseroan, dimana harga jual dan harga beli produk Perseroan akan langsung menyesuaikan dengan fluktuasi harga internasional dari komoditas yang diperdagangkan oleh Perseroan, adapun harga internasional yang memberikan pengaruh signifikan terhadap pendapatan Perseroan adalah :
The international market price is an important component in the Company’s revenue, whereas the selling price and the purchase price of the Company’s products will immediately adjusted to the fluctuation of international price from commodities traded by the Company, the international price that gives significant impact to the Company’s revenues are:
1. Harga pasaran internasional karet remah, dimana yang menjadi acuan adalah SICOM TSR20 Price, dengan harga rata-rata untuk tahun 2013 adalah US Cents 251,7227 per kg dan rata-rata tahun 2014 adalah US Cents 171,0792 per kg, pergerakan harga per bulannya dapat dilihat dari grafik berikut
1. International market price of rubber crumb, in which the reference is SICOM TSR20 Price, with the average price for 2013 was US Cents 251,7227 per kg and the average for 2014 was US Cents 171,0792 per kg, the price movement per month can be seen in the following graphic:
SICOM TSR20 Price Chart (2013-2014) 400,00 350,00 300,00 250,00 200,00 150,00 100,00 50,00
Ja n’ 1 M 3 ar ’13 M ei ’13 Ju l’1 3 Se p’ 13 No p’ 13 Ja n’ 1 M 4 ar ’14 M ei ’14 Ju l’1 4 Se p’ 14 No p’ 14
-
Sumber: SICOM
76
US Cents/kg
PT PRASIDHA ANEKA NIAGA Tbk 2014 Annual Report
2. Harga pasaran internasional dari kopi robusta, dimana yang menjadi acuan adalah ICO Composite Price, dengan harga rata-rata untuk tahun 2013 adalah US Cents 119,51 per lb dan harga rata-rata untuk tahun 2014 adalah US Cents 155,26 per lb, pergerakan per bulannya dapat dilihar dari grafik berikut :
2. International market price of Robusta coffee, in which the reference is ICO Composite Price, with the average price for 2013 was US Cents 119,51 per lb and the average for 2014 was US Cents 155,26 per lb, the price movement per month can be seen in the following graphic:
ICO Composite Price Chart (2013-2014)
US Cents/lb
Ja n’ 13 M ar ’13 M ei ’13 Ju l’1 3 Se p’ 13 No p’ 13 Ja n’ 14 M ar ’14 M ei ’14 Ju l’1 4 Se p’ 14 No p’ 14
200,00 180,00 160,00 140,00 120,00 100,00 80,00 60,00 40,00 20,00 -
Sumber: ICO Monthly Coffee Market Report
77
TATA KELOLA PERUSAHAAN Good Corporate Governance
78
PT PRASIDHA ANEKA NIAGA Tbk 2014 Annual Report
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tata kelola perusahaan yang baik merupakan faktor kunci yang sangat berpengaruh terhadap efektivitas kerja, maupun kemampuannya melaksanakan transaksi yang transparan, andal, dapat dipertanggungjawabkan, dan wajar Good corporate governance is a key factor that is very influential for working effectivity, and the ability to conduct transastions that are transparent, reliable, accountable, and fair
79
TATA KELOLA PERUSAHAAN Good Corporate Governance
Direksi, Dewan Komisaris, manajemen, dan staf berkomitmen untuk menerapkan praktik-praktik GCG. Kesadaran akan pentingnya GCG bagi Perusahaan adalah karena keinginan untuk menegakkan integritas dalam menjalankan bisnis yang sehat. Dewan Komisaris dan Direksi menyadari, tata kelola perusahaan yang baik merupakan faktor kunci yang sangat berpengaruh terhadap efektivitas kerja, maupun kemampuannya melaksanakan transaksi yang transparan, andal, dapat dipertanggungjawabkan, dan wajar. Board of Directors, Board of Commissioners, management, and the entire staffs committed to implement GCG practices. The Company’s awareness of the importance of GCG is due to the urge to uphold integrity in running a healthy business. The Board of Commissioners and Directors realized that good corporate governance is a key factor that is very influential for working effectivity, and the ability to conduct transastions that are transparent, reliable, accountable, and fair.
80
PT PRASIDHA ANEKA NIAGA Tbk 2014 Annual Report
Struktur Tata Kelola Perusahaan
Corporate Governance Structure
Struktur Tata Kelola Perusahaan di dalam Perseroan terdiri dari organ utama, yaitu Rapat Umum Pemegang Saham, Dewan Komisaris, Direksi dan organ pendukung, yaitu Unit Audit Internal, Komite Audit, dan Sekretaris Perseroan.
Corporate Governance Structure within the Company consists of; the main organs, they are the General Meeting of Shareholders, Board of Commissioners, and Board of Directors; supporting organs, they are Internal Audit Unit, Audit Committee, and Corporate Secretary.
Rapat Umum Pemegang Saham
General Meeting of Shareholders
Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) sebagai organ Perusahaan merupakan wadah para pemegang saham untuk mengambil keputusan penting. Wewenang ini tidak diberikan kepada Dewan Komisaris atau Direksi dengan memperhatikan ketentuan Anggaran Dasar dan peraturan perundang-undangan.
The General Meeting of Shareholders (GMS) as an organ of the Company is a place for the shareholders to make important decisions. This authority is not granted to the Board of Commissioners or Directors by having regard to the provision of Articles of Associaton and legislations.
RUPS diadakan sedikitnya sekali dalam setahun, di lokasi yang mudah terjangkau oleh pemegang saham. Dalam forum RUPS, pemegang saham berhak memperoleh keterangan terkait dengan Perseroan, sepanjang berhubungan dengan mata acara rapat dan tak bertentangan dengan kepentingan Perseroan.
GMS is executed at least once a year, in an accessible location by the shareholders. In the GMS forum, the shareholders are entitled to obtain information concerning the Company, as long as it is still in the meeting agenda and do not contradict with the interest of the Company.
Untuk melindungi kepentingan pemegang saham, Perseroan memastikan, bahwa RUPS diselenggarakan pada waktunya dan dipersiapkan sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar Perusahaan, peraturan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan peraturan Bursa Efek Indonesia (BEI).
To protect the interests of the shareholders, the Company ensure that the GMS conducted in a timely manner and prepared in accordance with the provision of the Company’s Articles of Association, Financial Service Authority (OJK) regulation, and Indonesia Stock Exchange (BEI) regulation.
Di tahun 2014, Perseroan telah melakukan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) pada tanggal 25 Juni 2014 dengan keputusan-keputusan sebagai berikut :
In 2014, the Company had performed Annual General Meeting of Shareholders (AGMS) on July 25, 2014, with the following decisions:
1. Menyetujui dan menerima dengan baik Laporan Tahunan Perseroan untuk Tahun Buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013, dan mengesahkan Laporan Keuangan Konsolidasian Perseroan dan Entitas Anak yang memuat Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian, Laporan Laba Rugi Komprehensif Konsolidasian, Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasian dan Laporan Arus Kas Konsolidasian dan dengan catatancatatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian
1. Approved and accepted the Company’s Annual Report for the Fiscal year ended on December 31, 2013, and ratified the Consolidated Financial Statement and Subsidiaries that contain Consolidated Financial Position Statement, Consolidated Comprehensive Income Statement, Consolidated Changes in Equity Statement, and Consolidated Cash Flow Statement, and with notes over the Consolidated Financial Statements, by giving full responsibilities exemption to the Board
81
TATA KELOLA PERUSAHAAN Good Corporate Governance
tersebut, dengan memberikan pembebasan tanggung jawab sepenuhnya kepada Direksi Perseroan atas tindakan pengurusan dan memberi pembebasan tanggung jawab sepenuhnya kepada Dewan Komisaris atas tindakan pengawasan yang mereka lakukan dalam tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013, sepanjang tindakan–tindakan mereka tersebut tercermin pada Laporan Keuangan Konsolidasian Perseroan dan Entitas Anak dan Laporan Tahunan Perseroan untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013.
of Directors of the Company for the management actions and giving full responsibilities exemption to the Board of Commissioners for the supervision actions that they have done in the Fiscal year ended on December 31, 2013, so long as their actions are reflected in the Consolidated Financial Statements of the Company and Subsidiaries, and the Company’s Annual Report for the Fiscal year ended on December 31, 2013.
2. Memutuskan dan menetapkan untuk tidak membagikan dividen atas Laba Tahun Buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 dan memutuskan untuk membukukan seluruh Laba Tahun Buku yang berakhir pada 31 Desember 2013 sebesar Rp.7.891.849.718,- (tujuh miliar delapan ratus sembilan puluh satu juta delapan ratus empat puluh sembilan ribu tujuh ratus delapan belas rupiah) sebagai Saldo Laba Yang Ditahan.
2. Decided and determined to not distribute dividends of Profit for Fiscal year ended on December 31, 2013 and decided to record the entire Profit of the Fiscal Year ended on December 31, 2013 of Rp 7.891.849.718,- (seven billion, eight hundred and ninety-one million, eight hundred and forty-nine thousand, seven hundred and eighteen Rupiah) as Retained Earnings.
3. Menyetujui Penentuan besarnya jumlah gaji dan tunjangan lain bagi anggota Direksi serta anggota Dewan Komisaris sejumlah Rp10.000.000.000,(sepuluh miliar rupiah) setahun yang berlaku sejak bulan Juni 2014 sampai dengan bulan Mei 2015.
3. Approved the Stipulation of the amount of remuneration and other benefits for the Board of Directors as well as the member of the Board of Commissioners of Rp 10.000.000.000,- (ten billion Rupiah) for a year effectively on June 2014 to May 2015.
4. Menyetujui memberikan Wewenang kepada Direksi untuk menunjuk Kantor Akuntan Publik yang akan mengaudit pembukuan Perseroan untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014, dan menentukan honorarium Akuntan tersebut. 5. a. Menyetujui Pengangkatan Kembali anggota Dewan Komisaris dan anggota Direksi Perseroan untuk masa jabatan yang dimulai sejak tanggal ditutupnya RUPS Tahunan ini sampai dengan ditutupnya RUPS Tahunan seperti yang telah diatur dalam Anggaran Dasar Perseroan terakhir, dengan susunan sebagai berikut :
82
4. Approved to grant the Authority to the Board of Directors to appoint Public Accounting Firm which will audit the Company for the Fiscal year ended on December 31, 2014 and stipulated the honorarium of the Accountants. 5. a. Approved the Reappointment of the Board of Commisoners and the Board of Directors of the Company for the tenure commenced from the closing of this year Annual GMS to the closing of the next Annual GMS as set out in the Company’s Articles of Association, with the following composition:
Dewan Komisaris 1. Presiden Komisaris 2. Wakil Pres. Komisaris 3. Komisaris 4. Komisaris 5. Komisaris Independen 6. Komisaris Independen Direksi 1. Presiden Direktur 2. Wakil Pres. Direktur 3. Direktur 4. Direktur 5. Direktur Independen 6. Direktur
: : : : : :
Mansjur Tandiono Widyono Lianto Made Sudharta Agus Soegiarto Fery Yennoto Robertus Sukamto
: Jeffry Sanusi Soedargo : Didik Tandiono : H. Sjamsul Bachri Uding : Budi Pringgosusanto : Lie Sukiantono Budinarta : Moenardji Soedargo
Board of Cimmissioners 1. President Commissioner 2. Vice Pres.Commissioner 3. Commissioner 4. Commissioner 5. Indpt. Commissioner 6. Indpt. Commissioner Board of Directors 1. President Director 2. V. President Director 3. Director 4. Director 5. Independent Director 6. Director
: : : : : :
: : : : : :
Mansjur Tandiono Widyono Lianto Made Sudharta Agus Soegiarto Fery Yennoto Robertus Sukamto
Jeffry Sanusi Soedargo Didik Tandiono H. Sjamsul Bachri Uding Budi Pringgosusanto Lie Sukiantono Budinarta Moenardji Soedargo
b. Memberikan wewenang dan kuasa kepada Direksi Perseroan, dengan hak substitusi, untuk menuangkan keputusan mengenai susunan anggota Dewan Komisaris dan Direksi tersebut di atas dalam akta yang dibuat dihadapan Notaris, yang selanjutnya memberitahukannya pada pihak yang berwenang, serta melakukan semua dan setiap tindakan yang diperlukan sehubungan dengan keputusan tersebut sesuai dengan peraturan perundangan-undangan yang berlaku.
b. Granted authority and command to the Company’s Board of Directors, with substitution right, to pour decision on the composition of the Board of Commissioners and Board of Directors bovementioned in the Deed made before a Notary, which then inform to the competent authority, perform all and every actions necessary regarding to that decision in accordance with the applicable legislation.
6. a. Menyetujui Perubahan Anggaran Dasar Perseroan yaitu Pasal 14 ayat 3 tentang masa jabatan Direksi menjadi sebagai berikut : “Dengan mengingat pada ketentuan dalam ayat 5, 6 dan 7 Pasal ini, para anggota Direksi diangkat oleh RUPS untuk jangka waktu yang dimulai sejak tanggal yang ditentukan dalam RUPS yang mengangkat anggota Direksi tersebut sampai ditutupnya RUPS tahunan yang kelima yang diselenggarakan setelah tanggal dalam RUPS dimana anggota Direksi tersebut diangkat“.
6. a. Approved the Amendments of Articles of Association of the Company, which is Article 14 paragraph 3 on the tenure of the Board of Directors to be as follows: “In view of the provision in paragraph 5, 6 , and 7 of this Article, members of the Board of Directors are appointed by GMS for a period of time commencing on a date specified in the GMS that appoint the members of the Board of Directors until the closing of the fifth Annual GMS conducted after the date in GMS whereas the members of the Board of Directors were appointed“.
b. Memberikan wewenang dan kuasa kepada Direksi Perseroan, dengan hak untuk memindahkan kuasa ini kepada orang lain, untuk melakukan semua dan setiap
b. Granted authority and command to the Company’s Board of the Directors, with the right to transfer this command to others, to perform all and every actions necessary regarding the
83
TATA KELOLA PERUSAHAAN Good Corporate Governance
tindakan yang diperlukan sehubungan dengan keputusan tersebut, termasuk tetapi tidak terbatas untuk menyatakan/menuangkan keputusan tersebut dalam akta yang dibuat dihadapan Notaris, untuk mengubah dan/atau menyusun kembali ketentuan Anggaran Dasar Perseroan, yaitu Pasal 14 ayat 3 atau Pasal 14 secara keseluruhan, yang disyaratkan oleh dan sesuai dengan ketentuan perundangundangan dan peraturan yang berlaku di Pasar Modal, dan selanjutnya untuk menyampaikan pemberitahuan atas perubahan Anggaran Dasar ini kepada instansi yang berwenang, membuat pengubahan dan/atau tambahan dalam bentuk yang bagaimanapun juga yang diperlukan untuk diterimanya pemberitahuan tersebut, serta melakukan semua dan setiap tindakan yang diperlukan sehubungan dengan keputusan tersebut sesuai dengan peraturan perundangan-undangan yang berlaku
decision, including but not limited to state/pour that decisionin Deed before a Notary, to change and/or rearrange the Company’s Article of Association, which is Article 14 paragraph 3 or Article 14 as a whole, as required by and in accordance with the applicable legislation and regulation in the Capital Market, and furthermore to submit notice of this amendment of Article of Association to the competent authorities, making alteration and/or addition in the form which, however, are required for the acceptance of the notice, and perform all and every actions necessary regarding to that decision in accordance with the applicable legislation.
Dewan Komisaris
Board of Commissioners
Dewan Komisaris bertindak sebagai badan yang melakukan pengawasan terhadap perseroan dan memberikan pengarahan kepada Direksi atas strategi dan berbagai kebijakan Perusahaan. Dewan Komisaris juga memonitor kemajuan dan hasil dari kebijakan, program dan keputusan yang dibuat oleh Direksi atau yang disetujui oleh Dewan Komisaris atau Rapat Umum Pemegang Saham.
The Board of Commissioners acts as the board that supervise the Company and provide direction to the Board of Directors over strategies and various policies of the Company. The Board of Commissioners also monitored the progress and result of policies, programs, and decisions made by the Board of Directors or approved by the Board of Commissioners or General Meeting of Shareholders.
Dewan Komisaris terdiri dari sekurang-kurangnya empat orang anggota, dengan susunan seorang Presiden Komisaris, seorang Wakil Presiden Komisaris, atau dua orang Anggota Dewan Komisaris atau lebih.
The Board of Commissioners consists of at least four members, with a composition of one President Commissioner, one Vice President Commissioner, two or more members of the Board of Commissioners.
Para anggota Dewan Komisaris diangkat oleh RUPS untuk waktu lima tahun terhitung sejak tanggal RUPS yang mengangkatnya sampai ditutupnya RUPS yang kelima setelah tanggal pengangkatan tersebut. Anggota Dewan Komisaris yang masa jabatannya telah berakhir dapat diangkat kembali.
GMS appoint the members of the Board of Commissioners for a period of five years commencing on the appointment date of the GMS until the closing of the fifth GMS after the appointment date. Members of the Board of Commissioners whose tenure has ended can be reappointed.
Pada tanggal 31 Desember 2014, berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat No. 541 tanggal 25 Juni 2014 dibuat oleh Dr. Irawan Surodjo, SH, MSi, Notaris di Jakarta, susunan Dewan Komisaris Perseroan adalah sebagai berikut:
On December 31, 2014, based on the Deed of Meeting Resolution No. 541 dated June 25, 2014 made by Dr. Irawan Surodjo, SH, Msi, Notary in Jakarta, the composition of the Company’s Board of Commissioners are as follows:
84
PT PRASIDHA ANEKA NIAGA Tbk 2014 Annual Report
NAMA NAME
POSISI POTITION
Dewan Komisaris / Board of Commissioners Mansjur Tandiono
Presiden Komisaris President Commissioner
Widyono Lianto
Wakil Presiden Komisaris Vice President Commissioner
Made Sudharta
Komisaris Commissioner
Agus Soegiarto
Komisaris Commissioner
Fery Yennoto
Komisaris Independen Independent Commissioner
Robertus Sukamto
Komisaris Independen Independent Commissioner
Rapat Dewan Komisaris
Board of Commissioners Meeting
Pada tahun 2014, Dewan Komisaris melakukan rapat secara berkala tiap bulan dengan tingkat kehadiran 100%. Komisaris juga melaksanakan rapat bersama Direksi Perseroan setiap kuartal dengan tingkat kehadiran secara umum 100%.
In 2014, the Board of Commissioners conducted meeting on a monthly basis with the level of attendance 100%. The Board of Commissioners also conducted meeting with the Board of Directors on a quarterly basis with the level of attendance in general 100%.
Komisaris Independen
Board of Directors
Dalam kerangka tata kelola perseroan yang baik, Dewan Komisaris dalam tugasnya mengawasi, memandu, dan mengendalikan Direksi, harus bersikap independen. Penunjukan Komisaris Independen dilakukan dengan kriteria tidak mempunyai hubungan dengan Direksi atau Para Pemegang Saham. Saat ini, 2 (dua) dari 6 (enam) Komisaris Perusahaan adalah Komisaris Independen, yaitu Fery Yennoto dan Robertus Sukamto. Robertus Sukamto juga bertindak sebagai Ketua Komite Audit.
Within the framework of good corporate governance, the Board of Commissioners in their duty of supervising, guiding, and controlling the Board of Directors, must be independent. The appointment of Independent Commissioners based on the criteria of do not associated to the Board of Directors or Shareholders. At present, 2 (two) out of 6 (six) of the Company’s Commissioners are Independent Commissioners; they are Mr. Fery Yennoto and Mr. Robertus Sukamto. Mr. Robertus Sukamto is also acts as the Head of Audit Committee.
Direksi
Direksi
Direksi bertindak sebagai badan eksekutif perusahaan, bertanggung jawab atas semua kebijakan yang strategis dan operasional Perusahaan seharihari. Masing-masing Direktur mempunyai wilayah tanggung jawab sendiri . Pada tanggal 31 Desember 2014, berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat No. 541 tanggal 25 Juni 2014 dari Dr. Irawan Surodjo, SH, MSi, Notaris di Jakarta, susunan Direksi Perseroan adalah sebagai berikut
Board of Directors acts as the executive board of the Company, they are responsible for all strategic policies and operational of the Company on daily basis. Each of Directors has their respective field of responsibility. On December 31, 2014, based on the Deed of Meeting Resolution No. 541 dated June 25, 2014 made by Dr. Irawan Surodjo, SH, Msi, Notary in Jakarta, the composition of the Company’s Board of Directors are as follows:
85
TATA KELOLA PERUSAHAAN Good Corporate Governance
NAMA NAME
POSISI POTITION
Direksi / Board of Directors Jeffry Sanusi Soedargo
Presiden Direktur President Director
Didik Tandiono
Wakil Presiden Direktur Vice President Director
H. Sjamsul Bachri Uding
Direktur Director
Budi Pringgosusanto
Direktur Director
Lie Sukiantono Budinarta
Direktur Independen Independent Director
Moenardji Soedargo
Direktur Director
Rapat Direksi
Board of Directors Meeting
Selama tahun 2014, Direksi Perseroan mengadakan rapat rutin setiap bulan dengan tingkat kehadiran secara umum 100%, guna pelaksanaan tanggung jawab dan koordinasi. Selain itu, Direksi juga menghadiri rapat koordinasi dengan Dewan Komisaris setiap kuartal dengan tingkat kehadiran 100%.
During 2014, the Board of Directors of the Company perfomed a regular meeting on a monthly basis with the level of attendance of 100%, in order to coordinate and as the implementation of their responsibilities. In addition, the Board of Directors also attending coordination meeting with the Board of Commissioners in a quarterly basis with the level of attendance 100%.
Renumerasi Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan
Remuneration of the Board of Commissioners and Board of Directors of the Company
Renumerasi Dewan Komisaris dan Direksi ditetapkan melalui rapat bersama antara Dewan Komisaris dan Direksi setiap tahun dan kemudian disetujui oleh RUPS. RUPST 2014 memutuskan jumlah remunerasi bagi Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan sejumlah Rp10.000.000.000 setahun yang berlaku sejak bulan Juni 2014 sampai dengan Mei 2015.
Remuneration of the Board of Commissioners and Board of Directors stipulated through joint meeting of the Board of Commissioners and Board of Directors every year and afterward ratified by the GMS. The AGMS 2014 decided the amount of remuneration for the Board of Commissioners and Board of Directors of the Company of Rp 10.000.000.000,- in one year commencing in June 2014 to May 2015.
Sekretaris Perseroan
Corporate Secretary
Sesuai dengan Peraturan Bapepam dan LK No. IX.I.4, Perusahaan mengangkat Sekretaris Perusahaan yang bertugas sebagai pejabat penghubung antara Perusahaan dengan Organ Perusahaan serta para pemangku kepentingan. Tugas pokok Sekretaris Perusahaan antara lain bertanggung jawab terhadap berbagai fungsi yang berhubungan dengan kepatuhan
In accordance with the Regulation of Bapepam and LK No. IX.I.4, the Company appoint Corporate Secretary as a liason between the Company with the Organs of the Company and also with stakeholders. The main duties of Corporate Secretary, among others are; responsible for various function related to compliance and disclosure of information that is complete and in
86
PT PRASIDHA ANEKA NIAGA Tbk 2014 Annual Report
dan pengungkapan informasi yang lengkap dan tepat waktu, terutama untuk kepentingan pasar modal dan pemegang saham, memberi saran kepada Direksi mengenai pelaksanaan prinsip-prinsip GCG di Perusahaan, menyampaikan laporan ke Otoritas Pasar Modal, memberikan informasi kepada manajemen tentang perubahan dan perkembangan terkini yang terjadi di lingkungan peraturan Pasar Modal, serta mengelola Daftar Pemegang Saham Terkini, pendokumentasian catatan rapat-rapat Direksi dan Dewan Komisaris, mengatur RUPS Tahunan dan RUPS Luar Biasa.
a timely manner, espescially for the benefit of capital market and shareholders, provide advice to the Board of Directors on the implementation of GCG practices in the Company, submit report to Capital Market Authority, deliver information to the management on the latest changes and update that occurred in the regulatory environment of Capital Market, as well as managing the Up-to-dated List of Shareholders, documenting minutes of meetings of the Board of Directors and the Board of Commissioners, organize Annual GMS and Extraordinary GMS.
Sekretaris Perusahaan bertanggung jawab kepada Direksi dan saat ini Sekretaris Perseroan dijabat oleh Petrus R. Arif.
Corporate Secretary answered to the Board of Directors, at present the Corporate Secretary occupied by Mr. Petrus R. Arif.
Sekretaris Perusahaan bertugas membantu Direksi dalam hal : 1. Menyebarluaskan informasi Perseroan kepada pihak luar, khususnya investor, masyarakat pasar modal dan para pemegang saham. 2. Memantau kepatuhan Perseroan terhadap ketentuan dan peraturan pasar modal yang berlaku. 3. Penghubung antara Perseroan dengan Otoritas Jasa Keuangan, Bursa Efek Indonesia, Kustodian Sentral Efek Indonesia, maupun masyarakat. 4. Melaksanakan segala komitmen Perseroan terhadap terlaksananya Keterbukaan Informasi.
The Corporate Secretary assists the Board of Directors in: 1. Disseminate information of the Company to outside parties, espescialy investors, capital market community, and the shareholders. 2. Monitored the Company’s compliance to the applicable rules and regulation of capital market. 3. Liaison between the Company with Financial Service Authority, Indonesia Stock Exchange, Indonesian Central Securities Depository, as well as the community. 4. Carried out all of the Company’s commitment to conduct Information Disclosure.
Unit Audit Internal
Internal Audit Unit
Pada tahun 2010, Direksi dan Dewan Komisaris telah mengesahkan Piagam Unit Audit Internal sesuai dengan ketentuan Peraturan Bapepam-LK No. IX.I.7. Piagam Audit Internal antara lain memberikan penjabaran terkait pedoman pelaksanaan kerja bagi Unit Audit Internal dalam rangka menyelenggarakan program kerja secara profesional sesuai dengan penugasan yang telah ditetapkan.
In 2010, the Board of Directors and the Board of Commissioners has ratified the Internal Audit Unit Charter in accordance with the provision of BapepamLK No. IX.I.7. The Internal Audit Charter among other provide explanation related to working guidelines for Internal Audit Unit in the framework of implemented the working program in a professional manner in accordance with the predetermined assignment.
Perseroan telah mengimplementasikan sistem audit intern, melakukan pengawasan terhadap aktivitas operasioal, melakukan audit terhadap aktivitas masa lampau, penilaian atas kecukupan dan efektivitas sistem pengendalian internal pada semua kegiatan operasional Perseroan, termasuk dalam hal pengelolaan aset, kebijakan, prosedur intern perusahaan yang mendukung proses kerja intra divisi.
The Company has implemented the internal audit system, supervise the operational activities, audited the past activities, assessing the adequacy and effectiveness of internal control system in all of the Company’s operational activities, including in managing assets, policies, the Company’s internal procedure that support the intra division working process.
87
TATA KELOLA PERUSAHAAN Good Corporate Governance
Perseroan terus menerapkan sistem pembenahan secara berkesinambungan dan mensosialisasikan masalah risiko perusahaan, agar Direksi dan staf dapat memahami masalah, guna menekan risiko usaha yang dihadapi. Sistem pengendalian intern mengidentifikasikan masalah kepatuhan, efektivitas, efisiensi kerja, dan opini yang dianggap penting untuk pengembangan perusahaan. Kegiatan pengendalian dimonitor kesesuaiannya dengan rencana dan bila dianggap perlu diadakan revisi.
The Company constantly implement the improvement system continuously and socialized corporate risk issues, so that the Board of Directors and staffs can comprehend the problem in order to lessen the business risks encountered. The internal control system identified the issues of compliance, effectivity, working efficiency, and opinion that are considered important for the development of the Company. The control activities being monitored for its suitability with the plan, and if deemed necessary will be revised.
Tugas dan Tanggung Jawab
Duties and Responsibilities
Unit Audit Internal bertanggung jawab dalam fungsi operasioal Audit Internal dan melaporkan hasilnya kepada Direktur Utama dan Dewan Komisaris. Unit Audit Internal juga melakukan pemeriksaan dan penilaian atas efisiensi dan efektifitas di bidang akuntansi, keuangan, pemasaran, produksi, operasional lainnya, melaporkan hasil temuan kepada Direktur Utama dan Dewan Komisaris, serta memberikan saran perbaikan (jika ada).
The Internal Audit Unit is responsible in Internal Audit operational function and reports its result to the President Director and the Board of Commissioners. The Internal Audit Unit also conducts inspection and assessment of the efficiency and effectivity in the field of accounting, finance, marketing, production, and other operational, and reports their findings to the President Director and Board of Commissioners, as well as provide suggestion for improvement (if any).
Unit Audit Internal bertanggung jawab secara langsung kepada Presiden Direktur, dalam pelaksanaan tugas memberikan pandangan dan pendapat tanpa pengaruh ataupun tekanan dari pihak manajemen atau pihak lain. Unit Audit Internal dijabat oleh Robert Darlianto.
The Internal Audit Unit responsible directly to President Director, in performing their duties they provide views and opinions free from influence or pressure from management or any parties. The Internal Audit Unit occupied by Mr. Robert Darlianto.
Laporan Unit Audit Internal
Laporan Unit Audit Internal
Selama tahun 2014, kegiatan-kegiatan yang sudah dilakukan oleh Audit Internal mencakup:
During 2014, the activities that have been carried out by the Internal Audit include:
1. Membantu Direksi memeriksa sistem, prosedur, dan kebijakan yang sudah ditetapkan perusahaan dan melakukan evaluasi terhadap kegiatan setiap unit kerja. 2. Mengevaluasi pelaksanaan pengendalian internal yang sudah ditetapkan perusahaan. 3. Memberikan saran perbaikan kepada setiap unit kerja yang telah dievaluasi 4. Menyusun laporan hasil audit kepada Direksi atas kegiatan yang sudah dilakukan 5. Memantau dan melaporkan tindakan perbaikan yang telah disarankan
1. Conduct the supervision and control function to secure the investment and assets of the Company efficiently. 2. Conduct control over internal control system performed by each units of the Company. 3. Conduct inspection and assessment over the efficiency and effectivity in the field of accounting, finance, and other operational. 4. Submit report on the result of inspection to the Board of Directors, and provide suggestions for improvement in case of divergence from the units of the Company. 5. Assists the Board of Directors observe the leads that have been given by the Board of Commissioners and report corrective actions that have been suggested.
88
PT PRASIDHA ANEKA NIAGA Tbk 2014 Annual Report
Komite Audit
Audit Committee
Tugas Komite Audit
Duties and Responsibility
Komite Audit membantu Dewan Komisaris menjalankan tugas pengawasan diantaranya dengan mengkaji hal-hal sebagai berikut :
The Audit Committee assists the Board of Commissioners in carried out the supervisory duty, among others by evaluating the following matters:
1. Laporan Keuangan Konsolidasian Perseroan dan Informasi Keuangan Konsolidasian Lainnya 2. Kepatuhan Perseroan terhadap Undang-Undang dan Peraturan yang berlaku 3. Effektifitas dari aktivitas pengendalian internal
1. The Company’s Consolidated Financial Statement and Other Consolidated Financial Information 2. The Company’s compliance towards the applicable Laws and Regulations 3. Effectivity of internal control activities
Komite Audit secara berkala mengadakan rapat dan melaporkan hasil kajian kepada Dewan Komisaris. Dalam melaksanakan tugasnya, wewenang Komite Audit memiliki akses penuh ke semua laporan keuangan, temuan-temuan auditor internal.
The Audit Committee periodically hold meetings and report the evaluating results to the Board of Commissioners. In performing their duties, the Audit Committee has full access authority to all financial statement, and the internal auditor’s findings.
Laporan Komite Audit
Audit Committee Report
1. Melakukan evaluasi dan penelaahan Laporan Keuangan Perseroan secara periodik berdasarkan peraturan dan prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku. 2. Melakukan penilaian terhadap pemilihan Akuntan Publik yang direkomendasikan Direksi 3. Melakukanpengawasandanpenilaianataspelaksanaan kegiatan serta hasil audit oleh Audit Internal 4. Melakukan penelaahan atas kecukupan pemeriksaan yang dilakukan oleh Akuntan Publik 5. Menelaah tingkat kepatuhan Perseroan terhadap peraturan perundang-undangan di bidang pasar modal dan perundangan lainnya yang berhubungan dengan kegiatan Perseroaan 6. Melaporkan kepada Dewan Komisaris berbagai resiko yang dihadapi Perseroan dan pelaksanaan manajemen resiko oleh Direksi
1. To evaluate and review the Company’s Financial Statement periodically based on the applicable regulations and accounting principles. 2. To assess the election of Public Accounting Firm recommended by the Board of Directors. 3. To supervise and assess on the implementation of activities and audit result by the Internal Audit. 4. To review over the inspection adequacy conducted by Public Accountants. 5. Reviewing the Company’s level of compliance with regulations in the field of capital market and other regulations related to the Company’s activities. 6. Report to the Board of Commissioners of the various risks faced by the Company and the implementation of risk management by the Board of Directors.
Keanggotaan Komite Audit
Audit Committee Membership
Susunan Keanggotaan Komite Audit Perseroan adalah sebagai berikut :
The membership composition of the Company’s Audit Committee is as follows:
NAMA NAME
POSISI POTITION
Komite Audit / Audit Committee Robertus Sukamto
Ketua Komite Audit merangkap Anggota Komite Audit Chairman and Member of audit committee
Petrus Henryanto Handhoko
Anggota Komite Audit Member of audit committee
Kasmita Wijaya
Anggota Komite Audit Member of audit committee
89
PROSPEK USAHA Prospek Usaha
90
PT PRASIDHA ANEKA NIAGA Tbk 2014 Annual Report
Prospek Usaha
Business Prospect
Hingga tahun 2014, produksi kopi di Indonesia menempati peringkat keempat terbesar di dunia Until 2014, the coffee production in Indonesia occupied the biggest fourth in the world
91
PROSPEK USAHA Prospek Usaha
Prospektif Kopi dan Karet
Coffee & Rubber Prospect Overview
Sesudah mengalami keadaan ekonomi dunia yang stagnan dan hanya mencapai perkembangan 3,3% saja pada tahun 2014, IMF memperbaiki ramalan perkembangan perekonomian dunia pada tahun 2015 menjadi 3,5% menunjukkan sedikit perbaikan daripada tahun 2014.
After experiencing a stagnated world economic growth of 3,3% in 2014, IMF in its revised forecast on 20 January 2015 forecasted that 2015 world economic growth will be at 3,5%, an improvement from 2014.
Perbaikan yang dapat dicatat dalam perkiraan perkembangan diketemukan dalam beberapa Negara yang bisa dipilih seperti Amerika Serikat, Ekonomi Eropa, Jepang, India dan Indonesia. Sementara itu perkembangan yang lebih rendah dijumpai pada beberapa Negara tertentu seperti Cina dan Rusia.
Some notable improvement in growth forecast can be found for some such selected countries as USA, EU, Japan, India and Indonesia. Meanwhile, lower growth forecast can be found for some selected countries like China and Russia.
92
PT PRASIDHA ANEKA NIAGA Tbk 2014 Annual Report
Dari perkiraan diatas, tahun 2015 akan merupakan tahun yang menarik yang harus diamati. Perlambatan pertumbuhan ekonomi Cina yang merupakan pendukung utama harga-harga dalam perekonomian dunia selama tujuh tahun lalu, masih patut untuk diperhatikan.
In view of the above, 2015 would be an interesting year to be observed. Slowdown in Chinese economy, which is the main supporter of global commodities prices until several years ago, is very important to be observed.
Turunnya harga minyak baru-baru ini, dapat menjadi faktor penting yang paling positif untuk pertumbuhan perekonomian dunia termasuk Cina.
The recent significant drop in crude oil prices on the other hand, could be a potential positive factor for global economic growth recovery including China’s.
Perkembangan perbaikan yang berhasil didapat belum lama ini dan dibarengi dengan kemungkinan keberhasilan dalam perekonomian EU (Masyarakat Ekonomi Eropa) yang baru-baru ini mengambil kebijaksanaan “Quantitative Easing” approach dalam menangani masalah perekonomian yang mereka hadapi dan diharapkan bisa menghasilkan hasil positif terhadap keseluruhan prospek ekonomi.
Recent encouraging US economic performances as well as hopeful improvement in EU economy following its recent adoption of Quantitative Easing approach for solving their economic problem, would give further positive tone to the overall economic prospect.
Kopi
Coffee
Meskipun produksi kopi dunia pada tahun kopi 2014/2015 diperkirakan akan berkurang daripada produksi kopi 2013/2014, sementara itu konsumsi kopi dunia tetap tumbuh dan sementara itu harga kopi dunia mengalami tekanan yg berat.
Although world coffee production in 2014/2015 coffee year is estimated to be lower than that in 2013/2014 coffee year, while world coffee consumption is still growing, coffee prices however, have been under pressure. T
Keadaan yang tidak menggembirakan ini dikarenakan terjadinya peningkatan ekspor oleh negara-negara penghasil kopi ke negara-negara konsumen yang didorong oleh melemahnya mata uang negara-negara penghasil kopi terhadap mata uang US$.
His condition was due to the active export activity during the period from origin countries to major consuming countries, encouraged by weakening of various major coffee producing countries’ currency against US Dollar.
Meningkatnya ekspor ini mengakibatkan berkurangnya stok kopi dari negara-negara penghasil kopi ke negaranegara konsumen sehingga memuaskan keinginan konsumen yang berhasil menurunkan harga kopi. Tapi keadaan ini tidak dapat bertahan terus karena terjadi berkurangnya persediaan akan terjadi pada tahun kopi sekarang ini.
Those active exports have led to the shifting of most of the stocks from origin countries to consuming countries which subsequently satisfied the demand of the market.The above condition, however, could not be sustained for long as a global supply deficit will take place in the current coffee year.
Peningkatan konsumsi kopi dunia akan terus terjadi dan akan menjadi pendukung utama bagi pasar kopi.
Continuous growth of global coffee consumption would still be the strong fundamental support to coffee market.
93
PROSPEK USAHA Prospek Usaha
Karet
Rubber
Berlanjutnya perlambatan perekonomian dunia, terutama menurunnya perekonomian dunia, telah mengakibatkan harga karet tertekan dengan amat berat pada tahun 2014.
Continuous slow down of world economy and China’s economy especially, has put rubber prices under strong pressure in 2014.
Cina sebagai konsumen karet terbesar di dunia masih belum bisa kembali seperti dulu. Keadaan ini sangat tidak mendukung keseimbangan supply dan demand karet bahkan cenderung akan mengakibatkan terjadinya peningkatan stok karet dunia mencapai ketingkat tertinggi dan mengkhawatirkan tingkat perbandingan stok karet yang ideal dengan tingkat konsumsi.
China, which is the largest rubber consumer in the world, is still undergoing economic revamp. These conditions have led to the supply demand balance to be in growing surplus and we witnessed that global stock of rubber reached a recent multi-year high, beyond the ideal stock ratio to consumption.
Namun pada kwartal pertama tahun 2015, kami melihat adanya/terjadinya penurunan sedikit demi sedikit stok karet global.Dalam perjalanan perkembangan usaha, membaiknya pasaran karet remah secara fundamental menjadi faktor pendukung yang penting.
However in the 1st quarter of 2015 we observe that global stock of rubber has gradually been reduced. Going forward, improvement of such rubber fundamental would be a supportive factor especially when compounded with a stronger or at least steady global economy.
94
PT PRASIDHA ANEKA NIAGA Tbk 2014 Annual Report
Kopi Harumkan Indonesia
Coffee Pride the Name of Indonesia
Biji kopi ditemukaan sekitar 800 SM namun baru tiba di daratan Arab, beberapa ratus tahun kemudian. Kopi pertama kali dibudidayakan pada abad 15 M di daerah bernama Harar, kini masuk wilayah Ethiopia. Kopi tumbuh secara liar di wilayah Kerajaan Abyssinia. Saat itu telah dikenal kopi jenis Robusta, Liberica, dan Excelsa. Robusta tumbuh di sekitar Kongo dan wilayah tropis Afrika lain. Excelsa banyak ditemukan di dataran rendah Afrika Barat dan Tengah. Liberica tumbuh di sekitar Liberia.
Coffee beans first discovered around 800 BC, but only arrived in the Arab heartland a few hundred years later. Coffee was firt cultivated in the 15th century AD in the region named Harar, it is now a part of Ethiopia. Coffee grows wild in the Abbyssinia Kingdom territories, by then the coffee types of Robusta, Liberica, and Excelsa has been known. Robusta grows around Congo and other tropical regions in Africa. Excelsa mostly found in the lowland of Central and West Africa. Liberica grows around Liberia.
95
PROSPEK USAHA Prospek Usaha
Kopi mulai dikenal di Indonesia sehak tahun 1696 ketika Walikota Amsterdam Nicholas Witsen memerintahkan komandan pasukan Belanda di Pantai Malabar, Adrian Van Ommen, untuk membawa biji kopi ke Batavia. Kopi Arabika ditanam dan dikembangbiakkan di timur Jatinegara, di atas tanah pertikelir Kedaung (kini dikenal dengan Pondok Kopi). Kemudian kopi Arabika menyebar ke Jawa Barat, seperti Bogor, Sukabumi, Banten, dan Priangan hingga ke Sumatera, Sulawasi, Bali, dan Timor.
Coffee became known in Indonesia since 1696 when the Mayor of Amsterdam, Nicholas Witsen, ordered the Dutch army commander at the Malabar Coast, Adrian Van Ommen, to bring coffee beans to Batavia. The Arabica coffee is planted and cultivated in the east of Jatinegara, in the pertekelir Kadaung ground (today known as Pondok Kopi). Then it is spread to West Java, such as to Bogor, Sukabumi, Banten, and Priangan up to Sumatra, Sulawesi, Bali, and Timor.
Pada 1711, kopi Arabika yang ditanam di kebun-kebun di Pulau Jawa masuk ke Balai Lelang Amsterdam untuk pertama kali. Merek yang dipilih adalah ‘Java Koffie’. Kopi kemudian menjadi komoditi yang diandalkan VOC. Ekspor kopi pertama dilakukan tahun 1711 oleh VOC dan dalam 10 tahun ekspor meningkat sampai 60 ton/tahun. Hindia Belanda menjadi tempat perkebunan pertama di luar Arabia dan Ethiopia yang membuat VOC memonopoli perdagangan kopi dari tahun 1725 sampai 1780. Hingga pertengahan abad 19, kopi Jawa adalah yang terbaik di dunia.
In 1711, the Arabica coffee that was planted in the plantations in Java Island enter to Amsterdam Auctioneer for the first time. The brand selected was “Java Koffie”. Coffee then became a reliable commodity for VOC. The first VOC export of coffee was in 1711 and in 10 years escalated up to 60 tons/year. Dutch East Indies became the first plantation outside the Arabic and Ethiopia that made VOC monopolize the coffee trading from 1725 to 1780. Until the mid 19th century, Java coffee was the best in the world.
Pada tahun 1840-an, VOC membuat program tanam paksa kopi (coffiestelsel) dan membuat Jawa menjadi pemasok biji kopi terbesar di Eropa. Antara tahun 1830-1834, produksi kopi Arabika di Jawa mencapai 26.600 ton dan 30 tahun kemudian meningkat menjadi 79.600 ton.
In the 1840s, the VOC formed coffee forced cultivation program (coffiestelsel) and making Java as the largest coffee beans supplier in Europe. Between 1830-1834, the Arabica coffee production in Java reached 26.600 tons and 30 years later increased to 79.600 tons.
Kejayaan kopi Jawa Arabika sempat jatuh pada 1878 lantaran serangan hama penyakit kopi di dataran rendah yang disebabkan oleh Hemileia Vasatrix. Pudarnya kejayaan kopi Jawa ini dimanfaatkan kopi Arabika asal Brazil dan Kolombia hingga sekarang. Sisa tanaman kopi Arabika masih dijumpai di Ijen (Jatim), Toraja (Sulsel), serta lereng pegunungan Bukit Barisan Sumatera Utara (Mandailing, Lintong, dan Sidikalang), serta dataran tinggi Gayo (Aceh).
The triumph of Java Arabica coffee briefly fell in 1878 due to pests’ attack of Hemileia Vasatrix in the lowland. The fading glory of this Java coffee was exploit by Brazillian and Colombian Arabica coffee until today. The remains of Arabica coffee plants is still found in Ijen (East Java), Toraja (South Sulawesi), and at the slope of Bukit Barisan Mountains of North Sumatra (Mandailing, Lintong, and Sidikalang), as well as at the highland of Gayo (Aceh).
Pemerintah Belanda kemudian menanam kopi Liberika yang lebih tahan hama namun gagal. Kopi Robusta mulai diperkenalkan pada awal 1900-an untuk menggantikan kopi Liberika dan Arabika.
The Dutch Government then planted the more resistant to pests Liberica coffee but unsuccessful. Robusta coffee started to introduce in the early 1900s to replace Liberica and Arabica coffee.
96
PT PRASIDHA ANEKA NIAGA Tbk 2014 Annual Report
Sejarah Industri Indonesia
Karet
Dunia
dan
The History of Rubber Industry in the World and Indonesia
Sejarah karet bermula ketika Christopher Columbus menemukan Benua Amerika pada 1476. Columbus tercengang melihat orang-orang Indian bermain bola yang dapat memantul saat dijatuhkan ke tanah. Bola tersebut terbuat dari campuran akar, kayu, dan rumput yang dicampur lateks kemudian dipanaskan di atas unggun dan dibentuk bulat.
The rubber history started when Christopher Columbus discovered the America Continent in 1476. Columbus was astonished to see the Indians played ball that was able to bounce when it is slumped to the ground. The ball was made from the mixture of roots, woods, and grass mixed with latex and then heated on a campfire and round shaped.
Pada 1731, para ilmuwan tertarik menyelidiki bahan tersebut. Seorang ahli dari Perancis bernama Fresnau melaporkan, banyak tanaman yang dapat menghasilkan lateks atau karet, di antaranya jenis Havea Brasilienss yang tumbuh di hutan Amazon. Tanaman inilah yang menjadi tanaman penghasil karet utama.
In 1731, the scientists are interested in examining the materials. An expert of French, Fresnau, reported that may plants that can produce latex or rubber, of which is the variety of Havea Brasilienss that grows in the Amazon jungle. This was the plant that became the main rubber-producing plants.
Salah satu jenis tanaman yang banyak diusahakan di Indonesia adalah karet alami Asia Tenggara (ficus elastica) yang mulai ditanam sejak tahun 1860-an di berbagai perkebunan di Jawa. Pemerintah Kolonial Belanda meningkatkan jumlah penanaman karet di Indonesia karena tingginya permintaan karet di pasaran untuk industri ban. Lokasi yang dipilih adalah Sumatra Timur, mencakup Sumatera Selatan, Jambi, dan Bengkulu.
One of the varieties of plants cultivated in Indonesia is the natural rubber of Southeast Asia (ficus elastic), which was beginning to be planted since 1980s in various plantations in Java. The Dutch Colonial Government escalated the amount of rubber plantation in Indonesia due to the high demand in the market for tire industries. The selected location was East Sumatra, including South Sumatra, Jambi, and Bengkulu.
97
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN Corporate Social Responsibility
98
PT PRASIDHA ANEKA NIAGA Tbk 2014 Annual Report
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
CSR mengandung makna bahwa perusahaan memiliki tugas moral untuk berlaku jujur, mematuhi hukum, menjunjung integritas, dan tidak korup CSR implies that a company has a moral duty to be trustworthy, comply with the law, uphold integrity, and does not corrupt
99
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN Corporate Social Responsibility
Bangsa Indonesia sejak dahulu memiliki nilai-nilai kedermawanan berdasarkan agama dan tradisi. Dalam konteks industri, tanggung jawab sosial perusahaan atau corporate social responsibility (CSR) menjadi salah satu kegiatan kedermawanan atau filantropi yang berkembang di Indonesia dan wajib dilakukan oleh semua perusahaan berbentuk Perseroan Terbatas, sesuai dengan Pasal 74 Undang-Undang Perseroan Terbatas (PT) Indonesian people have persistenly possessed generosity values based on religion and tradition. In the context of industry, corporate social responsibility (CSR) has become a philanthropic activity that is growing and obligated to be done by all companies in the form of Limited Liability Company, in accordance with Article 74 of Limited Liability Company Law
100
PT PRASIDHA ANEKA NIAGA Tbk 2014 Annual Report
CSR adalah bagian dari public relations (PR) dengan tujuan membentuk dan memelihara hubungan dengan komunitas (community relations) dan pemberdayaan masyarakat (community development). CSR mengandung makna bahwa perusahaan memiliki tugas moral untuk berlaku jujur, mematuhi hukum, menjunjung integritas, dan tidak korup. Kegiatan tersebut terus diupayakan agar sesuai dengan konsep dasar CSR, yaitu memberikan bantuan dan dorongan kepada masyarakat dan lingkungan agar ikut memperoleh manfaat ekonomi, akses pendidikan dan kesehatan, menjaga kelestarian alam sekitar, serta melestarikan budaya.
CSR is a part of Public Relation (PR) with the purpose of establishing and maintain community relations and community development. CSR implies that a company has a moral duty to be trustworthy, comply with the law, uphold integrity, and does not corrupt. These activities continuously strived to be conform with the basic concept of CSR, which is to provide assistance and thrust to the community and environment to obtain benefit of economic, access to education and health, conserve the environment, and preserving the culture.
Pada tahun 2014, Perseroan mengadakan beberapa kegiatan dalam rangka tanggung jawab sosial. Kegiatan-kegiatan tersebut dilakukan melalui Kantor Cabang Perseroan yang berada di Palembang serta melalui PT Aneka Cofee Industry, salah satu anak perusahaan Perseroan di Sidoarjo, Jawa Timur.
In 2014, the Company organized several activities of corporate social responsibility. These activities conducted through the Company’s Branch Office in Palembang as well as through PT. Aneka Coffee Industry, one of the Company’s subsidiary in Sidoarjo, East Java.
PT Prasidha Aneka Niaga Tbk Kantor Cabang Palembang PT Prasidha Aneka Niaga Tbk Branch Office in Palembang
Juli 2013 – April 2014 July 2013 – April 2014
Perbaikan Jembatan di Jl. Kemas Rindho, Kertapati, Palembang yang berlokasi di sekitar Perseroan Renovation of the bridge at Jl. Ki Kemas Rindho, Kertapati, Palembang, is connecting the company and community
101
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN Corporate Social Responsibility
Juli 2013 s/d April 2014 July 2013 – April 2014 Pembuatan jembatan baru untuk akses perumahan karyawan dan masyarakat sekitar Perseroan A new bridge is build up and provide a better connection for the labours and the public.
Oktober 2014 October 2014
Pemotongan hewan Qurban dalam rangka memperingati Hari Raya Idul Adha 1435 H Eidul Adha 1435 H The Company offered a cow for the people arround the company
102
PT PRASIDHA ANEKA NIAGA Tbk 2014 Annual Report
PT Aneka Coffee Industry, Sidoarjo, Jawa Timur PT Aneka Coffee Industry Sidoarjo, East Java
Februari 2014 s/d April 2014 February 2014 Sumbangan untuk membantu korban bencana alam erupsi Gunung Kelud The company gave donation to help the people sufered due to the erruption of Mount Kelud
Februari 2014 s/d April 2014 February 2014
Pembangunan Kantor Desa Trosobo dan TK Dharma Wanita di Desa Trosobo The build goverment office for the village of Trosobo and the play group school of the Woman Association of Trosobo Village
103
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN Corporate Social Responsibility
Maret 2014 March 2014
Kegiatan donor darah Karyawan Perseroan Blood donation by the employee of our company
Maret 2014 March 2014
Bakti Sosial untuk membantu korban erupsi Gunung Kelud. Social Aid of the employe of the company for the victims of the mount Kelud Erruption
104
PT PRASIDHA ANEKA NIAGA Tbk 2014 Annual Report
Desember 2014 December 2014 Istighosa bersama anak yatim Social activity of the company for the orphan
Desember 2014 December 2014
Kegiatan donor darah Karyawan Perseroan Blood donation by the employee of our company
105
Halaman ini sengaja dikosongkan. The page was intentionally left blank.
106
107
108
Laporan Keuangan Audited Audited Financial Statements
109
Halaman ini sengaja dikosongkan. The page was intentionally left blank.
110
PT Prasidha Aneka Niaga Tbk dan entitas anaknya/and its subsidiaries Laporan keuangan konsolidasian tanggal 31 Desember 2014 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut beserta laporan auditor independen/ Consolidated financial statements as of December 31, 2014 and for the year then ended with independent auditors’ report
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT PRASIDHA ANEKA NIAGA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN TANGGAL 31 DESEMBER 2014 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT BESERTA LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN
PT PRASIDHA ANEKA NIAGA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS AS OF DECEMBER 31, 2014 AND FOR THE YEAR THEN ENDED WITH INDEPENDENT AUDITORS’ REPORT
Daftar Isi
Table of Contents Halaman/ Pages
Laporan Auditor Independen
Independent Auditors’ Report
Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian …………...
1-2
…….. Consolidated Statement of Financial Position
Laporan Laba Rugi Komprehensif Konsolidasian .......................................................
3
Consolidated Statement of ……………………………..Comprehensive Income
Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasian ........................................................
4
Consolidated Statement of Changes in ………………………………………………….Equity
Laporan Arus Kas Konsolidasian ..............................
5-6
....…………. Consolidated Statement of Cash Flows
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian.......
7-96
..... Notes to the Consolidated Financial Statements
**********************
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT PRASIDHA ANEKA NIAGA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2014 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 31 Desember 2014/ December 31, 2014
PT PRASIDHA ANEKA NIAGA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENT OF FINANCIAL POSITION As of December 31, 2014 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) Catatan/ Notes
31 Desember 2013/ December 31, 2013
ASET ASET LANCAR Kas dan setara kas Piutang usaha Pihak ketiga, neto Pihak-pihak berelasi Piutang lain-lain, neto Pinjaman kepada pihak berelasi Persediaan Uang muka kepada pemasok dan lain-lain Biaya dibayar di muka Total Aset Lancar ASET TIDAK LANCAR Aset pajak tangguhan, neto Penyertaan saham Tanaman perkebunan Belum menghasilkan Aset tetap, neto Taksiran tagihan pajak Deposito berjangka yang dibatasi penggunaannya Biaya tangguhan hak atas tanah, neto Uang muka pembelian aset tetap Pinjaman kepada karyawan Uang jaminan Aset lain-lain
ASSETS 2c,2d,2m, 34.238.117.211 4,20,30,33 87.886.588.998 2c,2m,6,30,33,34 82.098.740.270 67.957.994.246 6.028.467.540 2e,7 2.839.529.938 388.301.398 2c,33 493.927.724 2.550.000.000 2c,2e,7,33 159.934.594.274 2f,8 217.607.447.083 1.864.616.683 2.662.087.300
2g
289.764.924.676
6.381.258.535 3.473.181.636 1.568.380.111 294.074.971.399 18.178.622.095 3.649.000.000 972.705.000 1.149.818.400 449.558.030 1.186.020.450 80.000.000
CURRENT ASSETS
2.493.288.158 1.806.850.574
Cash and cash equivalents Trade receivables Third parties, net Related parties Other receivables, net Due from related parties Inventories Advances to suppliers and others Prepaid expenses
381.085.626.721
Total Current Assets
1.072.622.876 275.646.225.705 6.190.495.756
NON-CURRENT ASSETS Deferred tax assets, net Investments in shares of stock Plantations Immature Fixed assets, net Estimated claims for tax refunds
3.592.525.000
Restricted time deposits
2i
1.134.822.500
2c,33 2c,33
3.315.774.927 379.347.529 446.783.100 80.321.450
Deferred land rights, net Advances for purchase of fixed assets Loan to employees Security deposit Others assets
2n,16 2c,9,33
5.414.605.941 3.473.181.636
2h,10 2i,2j,2p,11 2n,16 2c,2d,2m, 5,30,32,33
Total Aset Tidak Lancar
331.163.515.656
300.746.706.420
Total Non-Current Assets
TOTAL ASET
620.928.440.332
681.832.333.141
TOTAL ASSETS
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian ini secara keseluruhan.
The accompanying notes to the consolidated financial statements form an integral part of these consolidated financial statements taken as a whole.
1
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT PRASIDHA ANEKA NIAGA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan) Tanggal 31 Desember 2014 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 31 Desember 2014/ December 31, 2014
PT PRASIDHA ANEKA NIAGA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENT OF FINANCIAL POSITION (continued) As of December 31, 2014 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) Catatan/ Notes
31 Desember 2013/ December 31, 2013
LIABILITAS DAN EKUITAS LIABILITAS JANGKA PENDEK Pinjaman bank jangka pendek
LIABILITIES AND EQUITY
Utang usaha - pihak ketiga Utang lain-lain - pihak ketiga
7.166.404.068 2.173.316.961
Beban akrual Liabilitas imbalan kerja jangka pendek Utang pajak Pendapatan diterima di muka
3.589.116.200
2c,2m,12, 20,30,33,34 2c,2m 13,30,33 2c,2m,33 2c,2e,2l,2m, 7,14,30,33
4.994.799.488 30.930.303
2o 2n,16 2l,15
178.597.418.167
Liabilitas jangka panjang yang jatuh tempo dalam satu tahun Kredit pembiayaan konsumen
1.056.731.627
Kewajiban sewa pembiayaan
269.200.806
Pinjaman bank Total Liabilitas Jangka Pendek LIABILITAS JANGKA PANJANG Liabilitas pajak tangguhan, neto Liabilitas jangka panjang, setelah dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam satu tahun Kredit pembiayaan konsumen
-
1.652.369.246
Kewajiban sewa pembiayaan Liabilitas imbalan kerja jangka panjang
42.141.342.608
Total Liabilitas Jangka Panjang Total Liabilitas EKUITAS Ekuitas yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk Modal saham - nilai nominal Rp175 per saham Modal dasar, ditempatkan dan disetor penuh 1.440.000.000 saham Tambahan modal disetor Saldo laba (akumulasi kerugian) Akumulasi kerugian sebesar Rp567.723.113.356 telah dieliminasi dengan tambahan modal disetor pada saat kuasi reorganisasi pada tanggal 30 Januari 2012 Sub-Total Kepentingan Nonpengendali Total Ekuitas TOTAL LIABILITAS DAN EKUITAS
-
CURRENT LIABILITIES Short-term bank loans
7.126.761.834 2.722.901.787
Trade payables - third parties Other payables - third parties
5.285.020.487
Accrued expenses Short-term employees benefit liabilities Taxes payable Unearned revenue
684.868.460 5.657.575.480 305.189.958
2c,11, 17,20,33,34 2c,2j,11, 18,33,34 2c,17,20, 33,34
197.877.917.620 682.120.027
201.823.634.259
2n,16 2c,11, 17,20,33,34 2c,2j,11, 18,33,34
Current maturities of long-term debts -
Consumer finance loans
490.631.335
Obligations under finance lease
3.325.159.200
Bank loans
227.421.742.800
Total Current Liabilities
1.019.151.032
NON-CURRENT LIABILITIES Deferred tax liabilities, net
-
Long-term debts, net of current maturities Consumer finance loans
295.232.992 35.496.473.154
Obligations under finance lease Long-term employees benefit liabilities
44.475.831.881
36.810.857.178
Total Non-Current Liabilities
242.353.749.501
264.232.599.978
Total Liabilities
252.000.000.000 52.681.380.953
2o,31
2k,20 2k 2k,35
(9.307.510.516)
EQUITY Equity attributable to equity holders of the parent entity Capital stock-par value of Rp175 per share Authorized, issued and fully paid 252.000.000.000 1,440,000,000 shares 52.681.380.953 Additional paid-in capital Retained earnings (accumulated losses) Accumulated losses of Rp567,723,113,356 were eliminated against additional paid-in capital as a result of quasi-reorganization 21.318.497.538 as at January 30, 2012
295.373.870.437
20
325.999.878.491
Sub-Total
83.200.820.394
2b,19
91.599.854.672
Non-controlling Interest
378.574.690.831 620.928.440.332
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian ini secara keseluruhan.
417.599.733.163
Total Equity
681.832.333.141
TOTAL LIABILITIES AND EQUITY
The accompanying notes to the consolidated financial statements form an integral part of these consolidated financial statements taken as a whole.
2
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT PRASIDHA ANEKA NIAGA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF KONSOLIDASIAN Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2014 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT PRASIDHA ANEKA NIAGA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENT OF COMPREHENSIVE INCOME For the Year Ended December 31, 2014 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
Tahun yang Berakhir pada tanggal 31 Desember/ Year ended December 31 Catatan/ Notes
2014 PENJUALAN NETO
975.081.057.089
BEBAN POKOK PENJUALAN
876.933.770.789
2013
2e,2l,7,21,29 1.279.553.071.584 2e,2l,7,22
1.103.330.479.808
COST OF GOODS SOLD
176.222.591.776
GROSS PROFIT
LABA BRUTO
98.147.286.300
BEBAN (PENDAPATAN) OPERASI Beban penjualan
17.525.511.456
2l 2e,7,23
17.024.437.277
Beban umum dan administrasi Beban operasi lainnya Pendapatan operasi lainnya
87.500.904.324 3.478.049.830 (2.314.015.182)
24 25 26
80.048.588.332 24.686.731.438 (2.479.076.238)
Beban Operasi, Neto
106.190.450.428
119.280.680.809
LABA (RUGI) OPERASI
(8.043.164.128)
29
Pendapatan keuangan Beban keuangan
764.509.251 (11.689.228.786)
2l,29,32 2l,27,29
LABA (RUGI) SEBELUM BEBAN PAJAK
(18.967.883.663)
Beban Pajak, Neto LABA (RUGI)TAHUN BERJALAN Laba komprehensif lain-lain
(9.207.368.669) (28.175.252.332) -
TOTAL LABA (RUGI) KOMPREHENSIF TAHUN BERJALAN (28.175.252.332) Total laba (rugi) komprehensif tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada: Pemilik entitas induk Kepentingan nonpengendali
(30.626.008.054) 2.450.755.722
TOTAL
(28.175.252.332)
LABA (RUGI) PER SAHAM YANG DAPAT DIATRIBUSIKAN KEPADA PEMILIK ENTITAS INDUK
(21,27)
28,29 19,29
2s,28
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian ini secara keseluruhan.
OPERATING EXPENSES (INCOME) Selling expenses General and administrative expenses Other operating expenses Other operating income Operating Expenses, Net
56.941.910.967 INCOME (LOSS) FROM OPERATIONS 1.334.401.646 (15.038.748.966) 43.237.563.647
2n,16, 29
NET SALES
(21.915.314.813)
Finance income Finance charges INCOME (LOSS) BEFORE TAX EXPENSE Tax Expense, Net
21.322.248.834
INCOME (LOSS) FOR THE YEAR
-
Other comprehensive income
21.322.248.834
TOTAL COMPREHENSIVE INCOME (LOSS) FOR THE YEAR
7.891.849.718 13.430.399.116
Total comprehensive income (loss) for the year attributable to: Equity holders of the parent entity Non-controlling interest
21.322.248.834
TOTAL
5,48
EARNINGS (LOSS) PER SHARE ATTRIBUTABLE TO EQUITY HOLDERS OF THE PARENT ENTITY
The accompanying notes to the consolidated financial statements form an integral part of these consolidated financial statements taken as a whole.
3
52.681.380.953
-
-
52.681.380.953
-
-
52.681.380.953
Tambahan Modal Disetor/ Additional Paid-in Capital
4
(9.307.510.516)
-
(30.626.008.054)
21.318.497.538
-
7.891.849.718
13.426.647.820
Saldo Laba (Akumulasi kerugian)/ Retained Earnings (Accumulated losses)
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian ini secara keseluruhan.
252.000.000.000
-
Pembayaran dividen entitas anak kepada kepentingan nonpengendali
Saldo per 31 Desember 2014
-
Total laba (rugi) komprehensif tahun berjalan 2014
19
252.000.000.000
Saldo per 31 Desember 2013
-
Pembayaran dividen entitas anak kepada kepentingan nonpengendali
19
-
252.000.000.000
Total laba komprehensif tahun berjalan 2013
Saldo per 31 Desember 2012
Catatan/ Notes
Modal saham dasar, ditempatkan dan disetor penuh/ Capital stock authorized, issued and fully paid
83.200.820.394
(10.849.790.000)
2.450.755.722
91.599.854.672
(13.299.807.500)
13.430.399.116
378.574.690.831
(10.849.790.000)
(28.175.252.332)
417.599.733.163
(13.299.807.500)
21.322.248.834
409.577.291.829
Ekuitas, Neto/ Equity, Net
Balance as of December 31, 2014
Payments of a subsidiary’s dividends to the non-controlling interests
Total comprehensive income (loss) for the year 2014
Balance as of December 31, 2013
Payments of a subsidiary‘s dividends to the non-controlling interests
Total comprehensive income for the year 2013
Balance as of December 31, 2012
The accompanying notes to the consolidated financial statements form an integral part of these consolidated financial statements taken as a whole.
295.373.870.437
-
(30.626.008.054)
325.999.878.491
-
7.891.849.718
91.469.263.056
Kepentingan nonpengendali/ Non-controlling interest
PT PRASIDHA ANEKA NIAGA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENT OF CHANGES IN EQUITY For the Year Ended December 31, 2014 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
318.108.028.773
Jumlah/ Total
Ekuitas yang Dapat Diatribusikan kepada Pemilik Entitas Induk/ Equity Attributable to Equity Holders of The Parent Entity
PT PRASIDHA ANEKA NIAGA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASIAN Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2014 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PRASIDHA ANEKA NIAGA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2014 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT PRASIDHA ANEKA NIAGA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENT OF CASH FLOWS For the Year Ended December 31, 2014 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
Tahun yang Berakhir pada tanggal 31 Desember/ Year ended December 31 2014 ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Penerimaan kas dari pelanggan Penerimaan kas dari: Penghasilan bunga dan lain-lain Restitusi pajak Pendapatan sewa Pembayaran kas kepada pemasok Pembayaran kas untuk: Gaji dan upah Beban usaha (di luar gaji dan upah) Pajak penghasilan badan dan pajak lainnya Beban bunga Kas neto yang diperoleh dari aktivitas operasi ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Hasil penjualan aset tetap Penerimaan dividen neto Pembelian aset tetap Uang muka pembelian aset tetap Biaya terkait tanaman belum menghasilkan Kas neto digunakan untuk aktivitas investasi ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN Penambahan pinjaman bank jangka pendek Pembayaran pinjaman bank Pembayaran dividen kepada kepentingan nonpengendali Pembayaran kewajiban sewa pembiayaan Pembayaran kredit pembiayaan konsumen Kas neto digunakan untuk aktivitas pendanaan
Catatan/ Notes
2013
955.448.776.780
1.288.253.438.485
762.777.368 1.269.654.680 374.087.162 (772.207.142.652)
1.248.922.375 865.792.495 406.659.093 (1.057.316.733.943)
(69.879.700.962)
(58.123.163.551)
(59.370.506.596)
(50.963.447.845)
(23.314.414.328) (11.881.250.201)
(27.880.087.756) (14.941.569.703)
21.202.281.251
81.549.809.650
152.600.000 1.591.030 (35.090.540.292)
11 9 11
(647.354.400) (495.757.235) (36.079.460.897)
1.671.570.217.798 (1.698.653.012.810) (10.849.790.000)
(390.372.970) (13.113.436.965)
Net cash used in investing activities
160.477.727 (9.567.766.795)
2.034.278.688.531 (2.095.907.089.171) 19
(609.263.583)
(13.299.807.500) (1.389.809.655)
(536.499.127)
-
(39.078.347.722)
(76.318.017.795)
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian ini secara keseluruhan.
Net cash provided by operating activities CASH FLOWS FROM INVESTING ACTIVITIES Proceeds from disposal of fixed assets Dividend income Acquisitions of fixed assets Advances for purchases of fixed assets Cost related to immature plantations
(3.315.774.927) 10
CASH FLOWS FROM OPERATING ACTIVITIES Cash received from customers Cash received from: Interest income and others Tax refunds Rent income Cash payments to suppliers Cash payments for: Salaries and wages Operating expenses (excluding salaries and wages) Corporate income tax and other taxes Interest expense
CASH FLOWS FROM FINANCING ACTIVITIES Additions to short-term bank loans Payments of bank loans Payment of dividends to the non-controlling interest Payments of obligations under finance lease Payments of consumer finance loan Net cash used in financing activities
The accompanying notes to the consolidated financial statements form an integral part of these consolidated financial statements taken as a whole.
5
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT PRASIDHA ANEKA NIAGA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN (lanjutan) Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2014 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT PRASIDHA ANEKA NIAGA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENT OF CASH FLOWS (continued) For The Year Ended December 31, 2014 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
Tahun yang Berakhir pada tanggal 31 Desember/ Year ended December 31 2014 PENURUNAN NETO KAS DAN SETARA KAS DAMPAK NETO PERUBAHAN NILAI TUKAR ATAS KAS DAN SETARA KAS KAS DAN SETARA KAS AWAL TAHUN KAS DAN SETARA KAS AKHIR TAHUN
Catatan/ Notes
(53.955.527.368)
(7.881.645.110)
307.055.581
87.886.588.998
34.238.117.211
2013
4
4
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian ini secara keseluruhan.
NET DECREASE IN CASH AND CASH EQUIVALENTS
10.110.615.420
NET EFFECTS OF CHANGES IN EXCHANGE RATE ON CASH AND CASH EQUIVALENTS
85.657.618.688
CASH AND CASH EQUIVALENTS AT BEGINNING OF YEAR
87.886.588.998
CASH AND CASH EQUIVALENTS AT END OF YEAR
The accompanying notes to the consolidated financial statements form an integral part of these consolidated financial statements taken as a whole.
6
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT PRASIDHA ANEKA NIAGA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk Tahun yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 1.
PT PRASIDHA ANEKA NIAGA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
UMUM a.
b.
1.
Pendirian Perusahaan
GENERAL a.
The Company’s establishment
PT Prasidha Aneka Niaga Tbk (“Perusahaan”) didirikan dengan nama PT Aneka Bumi Asih berdasarkan akta Notaris Paul Tamara No. 7 tanggal 16 April 1974. Akta pendirian Perusahaan telah disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. Y.A.5/358/23 tanggal 3 Oktober 1974 dan diumumkan dalam Tambahan No. 2488 dari Berita Negara No. 37 tanggal 10 Mei 1994. Anggaran Dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan. Perubahan terakhir dengan Akta Notaris Dr.Irawan Soerodjo, SH, MSi No. 267 tanggal 29 November 2011 mengenai perubahan Anggaran Dasar Perusahaan untuk melakukan kuasi reorganisasi dan telah disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. AHU-04784.AH.01.02.Tahun 2012 tanggal 30 Januari 2012.
PT Prasidha Aneka Niaga Tbk (the “Company”) was established under the name of PT Aneka Bumi Asih based on the Notarial Deed No. 7 of Paul Tamara dated April 16, 1974. The deed of the Company’s establishment was approved by the Ministry of Justice in its Decision Letter No. Y.A.5/358/23 dated October 3, 1974 and was published in the Supplement No. 2488 of State Gazette No. 37 dated May 10, 1994. The Company’s Articles of Association has been amended several times. The latest amendment was covered by Notarial Deed No. 267 of Dr. Irawan Soerodjo, SH, MSi dated November 29, 2011 regarding the amendments of the Company’s Articles of Association to conduct quasi-reorganization and was approved by the Ministry of Laws and Human Rights of the Republic of Indonesia in its Decision Letter No. AHU04784.AH.01.02.Year 2012 dated January 30, 2012.
Perusahaan berdomisili di Jalan Jenderal Sudirman No. 47, Jakarta Selatan dan pabriknya berlokasi di Jalan Ki Kemas Rindho, Kertapati, Palembang. Perusahaan saat ini bergerak dalam bidang pengolahan dan perdagangan hasil bumi. Perusahaan memulai kegiatan usaha komersialnya pada tahun 1974.
The Company is domiciled at Jenderal Sudirman Street No. 47, South Jakarta and its factory is located at Ki Kemas Rindho Street, Kertapati, Palembang. The Company is currently engaged in agricultural products processing and trading. The Company started its commercial operations in 1974.
Innovest Offshore Venture Ltd., British Virgin Islands adalah entitas induk langsung dan entitas induk terakhir Perusahaan dan entitas anaknya.
Innovest Offshore Venture Ltd., British Virgin Islands, is the direct parent company and ultimate parent company of the Company and its subsidiaries.
Penawaran umum efek Perusahaan
b.
The Company’s public offerings On September 22, 1994, based on the Capital Market Supervisory Agency (BAPEPAM) Letter No. S-1645/PM/1994, the Company offered to the public through the Jakarta and Surabaya Stock Exchanges (which have merged to become the Indonesia Stock Exchange) 30,000,000 shares with Rp1,000 par value a share at the selling price per share of Rp3,000. The difference between the total par value and selling price of the shares sold (capital paid in excess of par value) amounted to Rp60,000,000,000.
Pada tanggal 22 September 1994, berdasarkan Surat Badan Pengawas Pasar Modal (BAPEPAM) No. S-1645/PM/1994, Perusahaan melalui Bursa Efek Jakarta dan Surabaya (yang telah bergabung menjadi Bursa Efek Indonesia) menawarkan 30.000.000 lembar sahamnya dengan nilai nominal Rp1.000 per saham kepada masyarakat dengan harga jual Rp3.000 per saham. Perbedaan antara jumlah nilai nominal dengan jumlah harga jual saham (agio saham) tersebut sebesar Rp60.000.000.000.
7
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT PRASIDHA ANEKA NIAGA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk Tahun yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 1.
PT PRASIDHA ANEKA NIAGA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
UMUM (lanjutan) b.
c.
Penawaran (lanjutan)
1. umum
efek
Perusahaan
GENERAL (continued) b.
The Company’s (continued)
public
offerings
Pada tahun 1997, Perusahaan membagikan saham bonus (untuk setiap pemegang 2 saham yang tercatat dalam daftar pemegang saham tanggal 8 Juli 1997, berhak atas 1 saham bonus).
In 1997, the Company distributed bonus shares (1 bonus share for every 2 shares held by the shareholders on record as of July 8, 1997).
Pada tanggal 30 Januari 2012, Perusahaan mengubah nilai nominal saham dari Rp500 per lembar saham menjadi Rp175 per lembar saham. Penurunan nominal saham ini diperlukan Perusahaan untuk melakukan kuasi reorganisasi secara hukum. Perusahaan dan entitas anaknya melakukan kuasi reorganisasi secara konsolidasian. Selisih penilaian kembali aset dari Perusahaan dan entitas anaknya dieliminasi terhadap akumulasi rugi secara konsolidasian.
As of January 30, 2012, the Company changed the par value from Rp500 per share to become Rp175 per share. The reduction of share was needed by the Company to conduct quasi-reorganization legally. The Company and its subsidiaries conducted the quasireorganization on consolidated basis. The revaluation increment in the asset values of the Company and its subsidiaries is eliminated against the accumulated losses on a consolidated basis.
Struktur entitas anak yang dikonsolidasi
c.
The details of subsidiaries which are consolidated directly or indirectly, are as follows:
Rincian mengenai entitas anak yang dikonsolidasi, baik secara langsung maupun tidak langsung, adalah sebagai berikut:
Entitas anak/ Subsidiaries
Structure of consolidated subsidiaries
Domisili dan tahun usaha komersial dimulai/ Domicile and year commercial operations started
Bidang usaha/ Business
Persentase pemilikan efektif (%)/ Effective percentage of ownership (%) 2014
2013
Total aset (dalam jutaan Rupiah)/ Total assets (in millions Rupiah) 2014
2013
Langsung/Direct PT Aneka Coffee Industry (ACI)
Pabrik kopi bubuk dan instan/ Roasted and instant coffee manufacturing
Sidoarjo, 1996
65,0000
65,0000
265.384
286.857
PT Aneka Bumi Kencana
Pengolahan dan perdagangan hasil bumi/ Agricultural products processing and trading
Surabaya, 1984
99,9900
99,9900
23.083
24.342
PT Tirtha Harapan Bali
Pengolahan dan perdagangan hasil bumi/ Agricultural products processing and trading
Singaraja, 1973
99,9900
99,9900
4.179
4.251
Perkebunan dan pengolahan hasil bumi/ Plantations and processing agricultural products
Bengkulu, 1989
61,1020
61,1020
9.257
9.450
Tidak langsung/Indirect PT Indoarabica Mangkuraja
8
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT PRASIDHA ANEKA NIAGA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk Tahun yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 1.
PT PRASIDHA ANEKA NIAGA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
UMUM (lanjutan) d.
1.
Karyawan, Dewan Komisaris, Direksi dan Komite Audit
GENERAL (continued) d.
Employees, Board of Commissioners, Directors and Audit Committee As of December 31, 2014 and 2013, the members of the Company’s Boards of Commissioners, Directors, and Audit Committee are as follows:
Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, susunan anggota Dewan Komisaris, Direksi, dan Komite Audit Perusahaan adalah sebagai berikut: Dewan Komisaris/ Board of Commissioners Presiden Komisaris Wakil Presiden Komisaris Komisaris Komisaris Komisaris Independen Komisaris Independen
: : : : : :
Mansjur Tandiono Widyono Lianto Made Sudharta Agus Soegiarto Fery Yennoto Robertus Sukamto
: : : : : :
President Commissioner Vice President Commissioner Commissioner Commissioner Independent Commissioner Independent Commissioner
: : : : : :
President Director Vice President Director Director Director Director Director
Direksi/ Board of Directors Presiden Direktur Wakil Presiden Direktur Direktur Direktur Direktur Direktur
: : : : : :
Jeffry Sanusi Soedargo Didik Tandiono H. Sjamsul Bachri Uding Budi Pringgosusanto Lie Sukiantono Budinarta Moenardji Soedargo Komite Audit/ Audit Committee
Ketua Anggota Anggota
: : :
2014
2013
Robertus Sukamto Petrus Hendryanto Handoko Kasmita Wijaya
Fery Yennoto Vonalita Santoso Daniel
: : :
Chairman Member Member
Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPS) yang diaktakan dengan Akta Notaris Irawan Soerodjo, S.H., M.Si. No. 540 tanggal 25 Juni 2014, RUPS mengangkat Robertus Sukamto menggantikan Fery Yennoto sebagai ketua Komite Audit serta mengangkat Petrus Hendrayanto Handoko dan Kasmita Wijaya sebagai anggota Komite Audit menggantikan Vonalita Santoso dan Daniel.
Based on the Annual General Shareholders Meeting (“AGM”) which was covered by Notarial Deed No. 540 dated June 25, 2014 of Irawan Soerodjo, S.H., M.Si., the AGM appointed Robertus Sukamto replacing Fery Yennoto as chairman of Audit Committee, and appointed Petrus Hendrayanto Handoko and Kasmita Wijaya replacing Vonalita Santoso and Daniel as members of Audit Committee.
Perusahaan dan entitas anak memiliki 569 (lima ratus enam puluh sembilan) dan 536 (lima ratus tiga puluh enam) karyawan tetap (tidak diaudit) masing-masing pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013.
The Company and subsidiaries have a total of 569 (five hundred and sixty nine) and 536 (five hundred and thirty six) permanent employees (unaudited) as of December 31, 2014 and 2013, respectively.
Manajemen Perusahaan bertanggung jawab atas penyusunan laporan keuangan konsolidasian yang telah diselesaikan dan diotorisasi untuk terbit pada tanggal 18 Maret 2015.
The management of the Company is responsible for the preparation of the consolidated financial statements which were completed and authorized for issue on March 18, 2015.
Berikut ini adalah kebijakan akuntansi yang signifikan yang diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian Perusahaan dan entitas anaknya.
Presented below are the significant accounting policies adopted in preparing the consolidated financial statements of the Company and its subsidiaries.
9
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT PRASIDHA ANEKA NIAGA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk Tahun yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
PT PRASIDHA ANEKA NIAGA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING a.
b.
Dasar penyusunan konsolidasian
laporan
2.
keuangan
SUMMARY POLICIES a.
OF
SIGNIFICANT
Basis of preparation financial statements
of
ACCOUNTING consolidated
Laporan keuangan konsolidasian telah disusun dan disajikan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia (“SAK”), yang mencakup Pernyataan dan Interpretasi yang dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan, Ikatan Akuntan Indonesia dan peraturan-peraturan dan Pedoman Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan yang diterbitkan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
The consolidated financial statements have with been prepared in accordance Indonesian Financial Accounting Standards (“SAK”), which comprise the Statements and Interpretations issued by the Board of Financial Accounting Standards of the Indonesian Institute of Accountants and the Regulations and the Guidelines on Financial Statement Presentation and Disclosures issued by the Financial Services Authority (OJK).
Laporan keuangan konsolidasian disusun berdasarkan konsep akrual, kecuali laporan arus kas konsolidasian, dan menggunakan konsep biaya historis, kecuali seperti yang disebutkan dalam Catatan atas laporan keuangan konsolidasian yang relevan.
The consolidated financial statements have been prepared on the accrual basis, except for the consolidated statement of cash flows, and using the historical cost concept of accounting, except as disclosed in the relevant Notes herein.
Laporan arus kas konsolidasian menyajikan penerimaan dan pengeluaran kas dan setara kas yang diklasifikasikan dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan dengan menggunakan metode langsung.
The consolidated statement of cash flows present receipts and payments of cash and cash equivalents classified into operating, investing and financing activities using the direct method.
Mata uang penyajian yang digunakan pada laporan keuangan konsolidasian adalah Rupiah, yang merupakan mata uang fungsional Perusahaan dan entitas anak.
The presentation currency used in the consolidated financial statements is Indonesian Rupiah, which is the Company and subsidiaries’ functional currency.
Prinsip-prinsip konsolidasian
b.
Principles of consolidation
Laporan keuangan konsolidasian meliputi laporan keuangan Perusahaan dan entitas anak seperti yang disebutkan pada Catatan 1c yang dimiliki oleh Perusahaan (secara langsung atau tidak langsung) dengan kepemilikan saham lebih dari 50% dan dikendalikan oleh Perusahaan.
The consolidated financial statements include the accounts of the Company and subsidiaries mentioned in Note 1c, in which the Company maintains (directly or indirectly) equity ownership of more than 50% and is controlled by the Company.
Seluruh transaksi dan saldo akun antar perusahaan yang signifikan (termasuk laba atau rugi yang belum direalisasi) telah dieliminasi.
All significant intercompany transactions and account balances (including the related unrealized gains or losses) have been eliminated.
Laporan keuangan entitas anak disusun untuk tahun pelaporan yang sama dengan Perusahaan, menggunakan kebijakan akuntansi yang konsisten.
The financial statements of the subsidiaries are prepared for the same reporting year as the Company, using consistent accounting policies.
10
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT PRASIDHA ANEKA NIAGA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk Tahun yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
PT PRASIDHA ANEKA NIAGA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) b.
2.
Prinsip-prinsip konsolidasian (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) b.
ACCOUNTING
Principles of consolidation (continued)
Entitas anak dikonsolidasi secara penuh sejak tanggal akuisisi, yaitu tanggal Perusahaan memperoleh pengendalian, sampai dengan tanggal entitas induk kehilangan pengendalian.
Subsidiaries are fully consolidated from the date of acquisitions, being the date on which the Company obtained control, and continue to be consolidated until the date such control ceases.
Seluruh laba rugi komprehensif entitas anak diatribusikan pada pemilik entitas induk dan pada kepentingan nonpengendali (KNP) bahkan jika hal ini mengakibatkan KNP mempunyai saldo defisit.
Total comprehensive income within a subsidiary is attributed to the owners of the parent and to the non-controlling interest (NCI) even if that results in a deficit balance.
Jika kehilangan pengendalian atas suatu entitas anak, maka Perusahaan:
In case of loss of control over a subsidiary, the Company:
• • • • • • •
•
menghentikan pengakuan aset (termasuk setiap goodwill) dan liabilitas entitas anak; menghentikan pengakuan jumlah tercatat setiap KNP; menghentikan pengakuan akumulasi selisih penjabaran, yang dicatat di ekuitas, jika ada; mengakui nilai wajar pembayaran yang diterima; mengakui setiap sisa investasi pada nilai wajarnya; mengakui setiap perbedaan yang dihasilkan sebagai keuntungan atau kerugian diakui sebagai laba rugi; dan mereklasifikasi bagian induk atas komponen yang sebelumnya diakui sebagai laba komprehensif lainnya ke laba rugi, atau mengalihkan secara langsung ke saldo laba.
• • • • • •
derecognizes the assets (including goodwill) and liabilities of the subsidiary; derecognizes the carrying amount of any NCI; derecognizes the cumulative translation differences, recorded in equity, if any; recognizes the fair value of the consideration received; recognizes the fair value of any investment retained; recognizes any surplus or deficit in profit or loss; and reclassifies the parent’s share of components previously recognized in profit or loss or retained earnings, as appropriate.
NCI represents the portion of the profit or loss and net assets of the subsidiaries attributable to equity interests that are not owned directly or indirectly by the Company, which are presented respectively in the consolidated statement of comprehensive income and under equity section of the consolidated statement of financial position, respectively, separately from the corresponding portion attributable to the equity holders of the parent entity.
KNP mencerminkan bagian atas laba atau rugi dan aset neto dari entitas anak yang tidak dapat diatribusikan secara langsung maupun tidak langsung oleh Perusahaan, yang masingmasing disajikan dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian dan dalam ekuitas pada laporan posisi keuangan konsolidasian, terpisah dari bagian yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk.
11
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT PRASIDHA ANEKA NIAGA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk Tahun yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
PT PRASIDHA ANEKA NIAGA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) c.
2.
Instrumen Keuangan
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) c.
ACCOUNTING
Financial Instruments
Aset Keuangan
Financial Assets
Pengakuan Awal
Initial Recognition
Aset keuangan diklasifikasikan sebagai salah satu dari aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba atau rugi, pinjaman yang diberikan dan piutang, investasi dimiliki hingga jatuh tempo, dan aset keuangan tersedia untuk dijual, mana yang sesuai. Perusahaan dan entitas anak menetapkan klasifikasi aset keuangan setelah pengakuan awal dan, jika diperbolehkan dan sesuai, akan melakukan evaluasi atas klasifikasi ini pada setiap akhir periode pelaporan.
Financial assets are classified as financial assets at fair value through profit or loss, loans and receivables, held-to-maturity investments, or available-for-sale financial assets, as appropriate. The Company and subsidiaries determines the classification of its financial assets after initial recognition and, where allowed and appropriate, re-evaluates this designation at each reporting period.
Pada saat pengakuan awalnya, aset keuangan diukur pada nilai wajar, dan dalam hal aset keuangan tidak diukur pada nilai wajar melalui laba atau rugi, ditambah dengan biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung.
When financial assets are recognized initially, they are measured at fair value, and in the case of financial assets not at fair value through profit or loss, plus directly attributable transaction costs.
Aset keuangan Perusahaan dan entitas anak meliputi kas dan setara kas, piutang usaha, piutang lain-lain, pinjaman kepada pihak berelasi, uang jaminan, deposito berjangka yang dibatasi penggunaannya dan pinjaman kepada karyawan yang diklasifikasikan sebagai pinjaman yang diberikan dan piutang, serta penyertaan saham yang diklasifikasikan sebagai aset keuangan tersedia untuk dijual.
The Company and subsidiaries’ financial assets include cash and cash equivalents, trade receivables, other receivables, due from related parties, security deposit, restricted time deposits and loan to employees classified as loans and receivables, and investments in shares of stock classified as available-for-sale financial assets.
Pengukuran Setelah Pengakuan Awal
Subsequent Measurement
Pengukuran setelah pengakuan awal dari aset keuangan tergantung pada klasifikasi sebagai berikut:
The subsequent measurement of financial assets depends on their classification as follows:
a)
a)
Pinjaman yang diberikan dan piutang
Loans and receivables Loans and receivables are non-derivative financial assets with fixed or determinable payments that are not quoted in an active market. Such financial assets are carried at amortized cost using the effective interest rate method. Gains and losses are recognized as profit or loss when the loans and receivables are derecognized or impaired, as well as through the amortization process.
Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif. Aset keuangan tersebut dicatat pada biaya perolehan yang diamortisasi menggunakan metode tingkat bunga efektif. Keuntungan atau kerugian diakui sebagai laba rugi pada saat pinjaman yang diberikan dan piutang dihentikan pengakuannya atau mengalami penurunan nilai, serta melalui proses amortisasi.
12
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT PRASIDHA ANEKA NIAGA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk Tahun yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
PT PRASIDHA ANEKA NIAGA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) c.
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
Instrumen Keuangan (lanjutan)
c.
Financial Instruments (continued)
Aset Keuangan (lanjutan)
Financial Assets (continued)
b)
b)
Aset keuangan tersedia untuk dijual
ACCOUNTING
Available-For-Sale assets
(“AFS”)
financial
Aset keuangan tersedia untuk dijual adalah aset keuangan non derivatif yang ditetapkan sebagai tersedia untuk dijual atau yang tidak diklasifikasikan dalam tiga kategori sebelumnya. Setelah pengukuran awal, aset keuangan tersedia untuk dijual diukur dengan nilai wajar dengan keuntungan atau kerugian yang belum terealisasi diakui dalam ekuitas sampai investasi tersebut dihentikan pengakuannya. Pada saat itu, keuntungan atau kerugian kumulatif yang sebelumnya diakui dalam ekuitas akan direklasifikasi ke laba rugi sebagai penyesuaian reklasifikasi.
AFS financial assets are non-derivative financial assets that are designated as available-for-sale or are not classified in any of the three preceding categories. After initial measurement, AFS financial assets are measured at fair value with unrealized gains or losses recognized in the shareholders’ equity until the investment is derecognized. At the time, the cumulative gain or loss previously recognized in equity shall be reclassified to profit or loss as a reclassification adjustment.
Investasi dalam instrumen ekuitas yang tidak memiliki harga kuotasi di pasar aktif dicatat pada biaya perolehan bila (i) nilai tercatatnya adalah kurang lebih sebesar nilai wajarnya; atau (ii) nilai wajarnya tidak dapat diukur secara andal.
Investments in equity instruments that do not have quoted market prices in an active market are carried at costs if either (i) their carrying amounts approximate their fair values; or, (ii) their fair values cannot be reliably measured. Derecognition
Penghentian Pengakuan
A financial asset, or, where applicable a part of a financial asset or part of a group of similar financial assets, is derecognized when:
Penghentian pengakuan atas suatu aset keuangan, atau, bila dapat diterapkan untuk bagian dari aset keuangan atau bagian dari kelompok aset keuangan serupa, terjadi bila:
i. the contractual rights to receive cash
i.
hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset keuangan tersebut berakhir; atau ii. Perusahaan dan entitas anak mentransfer hak kontraktual untuk menerima arus kas yang berasal dari aset keuangan tersebut atau menanggung kewajiban untuk membayar arus kas yang diterima tersebut tanpa penundaan yang signifikan kepada pihak ketiga melalui suatu kesepakatan penyerahan dan apabila (a) secara substansial mentransfer seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset keuangan tersebut, atau (b) secara substansial tidak mentransfer dan tidak mempertahankan seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset keuangan tersebut, namun telah mentransfer pengendalian atas aset keuangan tersebut.
flows from the financial asset have expired; or ii. the Company and subsidiaries have transferred their contractual rights to receive cash flows from the financial asset or have assumed an obligation to pay them in full without material delay to a third party under a “pass-through” arrangement and either (a) have transferred substantially all the risks and rewards of the financial asset, or (b) have neither transferred nor retained substantially all the risks and rewards of the financial asset, but have transferred control of the financial asset.
13
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT PRASIDHA ANEKA NIAGA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk Tahun yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
PT PRASIDHA ANEKA NIAGA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) c.
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
Instrumen Keuangan (lanjutan)
ACCOUNTING
c. Financial Instruments (continued)
Aset Keuangan (lanjutan)
Financial Assets (continued)
Penghentian Pengakuan (lanjutan)
Derecognition (continued)
Dalam hal ini, Perusahaan dan entitas anak juga mengakui liabilitas terkait. Aset yang ditransfer diukur atas dasar yang merefleksikan hak dan kewajiban Perusahaan dan entitas anak yang ditahan.
In that case, the Company and subsidiaries also recognizes an associated liability. The transferred asset and the associated liability are measured on a basis that reflects the rights and obligations that the Company and subsidiaries has retained.
Pada saat penghentian pengakuan atas aset keuangan secara keseluruhan, maka selisih antara nilai tercatat dan jumlah dari (i) pembayaran yang diterima, termasuk aset baru yang diperoleh dikurangi dengan liabilitas baru yang ditanggung; dan (ii) keuntungan atau kerugian kumulatif yang telah diakui secara langsung dalam ekuitas, harus diakui pada laba atau rugi.
On derecognition of a financial asset in its entirety, the difference between the carrying amount and the sum of (i) the consideration received, including any new asset obtained less any new liability assumed; and (ii) any cumulative gain or loss that has been recognized directly in equity, is recognized in the profit or loss.
Pada setiap tanggal pelaporan, Perusahaan dan entitas anak mengevaluasi apakah terdapat bukti yang obyektif bahwa aset keuangan atau kelompok aset keuangan mengalami penurunan nilai.
The Company and subsidiaries assess at each reporting date whether there is any objective evidence that a financial asset or a group of financial assets is impaired.
Penurunan nilai atas aset keuangan atau kelompok aset keuangan dianggap telah terjadi, jika dan hanya jika, terdapat bukti yang obyektif mengenai penurunan nilai sebagai akibat dari satu atau lebih peristiwa yang terjadi setelah pengakuan awal aset tersebut (“peristiwa kerugian”), dan peristiwa kerugian tersebut berdampak pada estimasi arus kas masa depan aset keuangan atau kelompok aset keuangan yang dapat diestimasi secara andal.
A financial asset or a group of financial assets is deemed to be impaired if, and only if, there is an objective evidence of impairment as a result of one or more events that has occurred after the initial recognition of the asset (an incurred “loss event”) and that loss event has an impact on the estimated future cash flows of the financial asset or the Company and subsidiaries of financial assets that can be reliably estimated.
Penurunan Nilai Aset Keuangan
Impairment of Financial Asset
Bukti penurunan nilai dapat meliputi indikasi pihak peminjam atau kelompok peminjam mengalami kesulitan keuangan signifikan, wanprestasi atau tunggakan pembayaran bunga atau pokok, terdapat kemungkinan bahwa pihak peminjam akan dinyatakan pailit atau melakukan reorganisasi keuangan lainnya dan pada saat data yang dapat diobservasi mengindikasikan adanya penurunan yang dapat diukur atas estimasi arus kas masa datang, seperti meningkatnya tunggakan atau kondisi ekonomi yang berkorelasi dengan wanprestasi.
Evidence of impairment may include indications that the debtors or a group of debtors is experiencing significant financial difficulty, default or delinquency in interest or principal payments, the probability that they will enter bankruptcy or other financial reorganization, and when observable data indicate that there is a measurable decrease in the estimated future cash flows, such as changes in arrears or economic conditions that correlate with defaults.
14
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT PRASIDHA ANEKA NIAGA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk Tahun yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
PT PRASIDHA ANEKA NIAGA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) c.
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
Instrumen Keuangan (lanjutan)
ACCOUNTING
c. Financial Instruments (continued)
Aset Keuangan (lanjutan)
Financial Assets (continued)
Penurunan Nilai Aset Keuangan (lanjutan)
Impairment of Financial Asset (continued)
•
•
Aset Keuangan yang Dicatat pada Biaya Perolehan Diamortisasi
Financial Assets Carried at Amortized Cost
Untuk pinjaman yang diberikan dan piutang yang dicatat pada biaya perolehan yang diamortisasi, Perusahaan dan entitas anak pertama kali secara individual menentukan bahwa terdapat bukti obyektif mengenai penurunan nilai atas aset keuangan yang signifikan secara individual, atau secara kolektif untuk aset keuangan yang tidak signifikan secara individual.
For loans and receivables carried at amortized cost, the Company and subsidiaries first assess individually whether objective evidence of impairment exists individually for financial assets that are individually significant, or collectively for financial assets that are not individually significant.
Jika Perusahaan dan entitas anak menentukan tidak terdapat bukti obyektif mengenai penurunan nilai atas aset keuangan yang dinilai secara individual, terlepas aset keuangan tersebut signifikan atau tidak, maka Perusahaan dan entitas anak memasukkan aset tersebut ke dalam kelompok aset keuangan yang memiliki karakteristik risiko kredit yang sejenis dan menilai penurunan nilai kelompok tersebut secara kolektif. Aset yang penurunan nilainya dinilai secara individual dan untuk itu kerugian penurunan nilai diakui atau tetap diakui, tidak termasuk dalam penilaian atau penurunan nilai secara kolektif.
If the Company and subsidiaries determine that no objective evidence of impairment exists for an individually assessed financial asset, whether significant or not, it includes the asset in a group of financial assets with similar credit risk characteristics and collectively assesses them for impairment. Assets that are individually assessed for impairment and for which an impairment loss is, or continues to be, recognized are not included in a collective assessment or impairment.
Jika terdapat bukti obyektif bahwa kerugian penurunan nilai telah terjadi, jumlah kerugian tersebut diukur sebagai selisih antara nilai tercatat aset dengan nilai kini estimasi arus kas masa datang (tidak termasuk kerugian kredit di masa mendatang yang belum terjadi). Nilai kini estimasi arus kas masa datang didiskonto menggunakan suku bunga efektif awal dari aset keuangan tersebut. Jika pinjaman yang diberikan atau piutang memiliki suku bunga variabel, tingkat diskonto untuk mengukur kerugian penurunan nilai adalah suku bunga efektif terkini.
When there is objective evidence that an impairment loss has been incurred, the amount of the loss is measured as the difference between the asset’s carrying amount and the present value of estimated future cash flows (excluding future credit losses that have not been incurred). The present value of the estimated future cash flows is discounted at the financial asset’s original EIR. If a loan or receivable has a variable interest rate, the discount rate for measuring impairment loss is the current EIR.
15
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT PRASIDHA ANEKA NIAGA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk Tahun yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
PT PRASIDHA ANEKA NIAGA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) c.
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
Instrumen Keuangan (lanjutan)
c.
ACCOUNTING
Financial Instruments (continued)
Aset Keuangan (lanjutan)
Financial Assets (continued)
Penurunan Nilai Aset Keuangan (lanjutan)
Impairment of Financial Asset (continued)
•
•
Aset Keuangan yang Dicatat pada Biaya Perolehan Diamortisasi (lanjutan)
• Financial Assets Carried at Amortized Cost (continued)
Nilai tercatat aset keuangan dikurangi melalui penggunaan akun cadangan dan jumlah kerugian tersebut diakui secara langsung dalam laba rugi. Pendapatan bunga terus diakui atas nilai tercatat yang telah dikurangi tersebut berdasarkan suku bunga yang digunakan untuk mendiskontokan arus kas masa depan dengan tujuan untuk mengukur kerugian penurunan nilai. Pinjaman yang diberikan dan piutang beserta dengan cadangan terkait dihapuskan jika tidak terdapat kemungkinan yang realistis atas pemulihan di masa mendatang dan seluruh agunan, jika ada, sudah direalisasi atau ditransfer kepada Perusahaan dan entitas anak.
The carrying amount of the asset is reduced through the use of an allowance account and the amount of the loss is directly recognized in profit or loss. Interest income continues to be accrued on the reduced carrying amount based on the rate of interest used to discount future cash flows for the purpose of measuring impairment loss. Loans and receivables, together with the associated allowance are written off when there is no realistic prospect of future recovery and all collateral, if any, has been realized or has been transferred to the Company and subsidiaries.
Jika, dalam tahun berikutnya, nilai estimasi kerugian penurunan nilai aset keuangan bertambah atau berkurang yang dikarenakan peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai diakui, maka kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui ditambahkan atau dikurangi (dipulihkan) dengan menyesuaikan akun cadangan. Pemulihan tersebut tidak boleh mengakibatkan nilai tercatat aset keuangan melebihi biaya perolehan diamortisasi yang seharusnya jika penurunan nilai tidak diakui pada tanggal pemulihan dilakukan. Jika penghapusan nantinya terpulihkan, jumlah pemulihan aset keuangan diakui pada laba atau rugi.
If, in a subsequent year, the amount of the estimated impairment loss increases or decreases because of event occurring after the impairment was recognized, the previously recognized impairment loss is increased or reduced by adjusting the allowance account. The reversal shall not result in a carrying amount of the financial asset that exceeds what the amortized cost would have been had the impairment not been recognized at the date the impairment is reversed. If a future write-off is later recovered, the recovery is recognized in profit or loss.
• Available-For-Sale (“AFS”) financial assets
Aset keuangan yang tersedia untuk dijual
For financial assets classified as availablefor-sale, the Company assesses at each statement of financial position date whether there is an objective evidence that a financial asset or a group of financial assets is impaired.
Untuk aset keuangan yang tersedia untuk dijual, pada setiap tanggal laporan posisi keuangan, Perusahaan mengevaluasi apakah terdapat bukti obyektif bahwa aset keuangan atau kelompok aset keuangan mengalami penurunan nilai.
16
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT PRASIDHA ANEKA NIAGA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk Tahun yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
PT PRASIDHA ANEKA NIAGA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) c.
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
Instrumen Keuangan (lanjutan)
c.
ACCOUNTING
Financial Instruments (continued)
Aset Keuangan (lanjutan)
Financial Assets (continued)
Penurunan Nilai Aset Keuangan (lanjutan)
Impairment of Financial Asset (continued)
•
Aset keuangan yang tersedia untuk dijual (lanjutan)
• Available-For-Sale (“AFS”) financial assets (continued)
Dalam hal instrumen ekuitas yang diklasifikasikan sebagai aset keuangan yang tersedia untuk dijual, penurunan yang signifikan atau penurunan jangka panjang atas nilai wajar investasi, di bawah biaya perolehannya merupakan bukti obyektif terjadinya penurunan nilai dan menyebabkan pengakuan kerugian penurunan nilai. Kerugian penurunan nilai atas efek-efek yang tersedia untuk dijual diakui dengan mengeluarkan kerugian kumulatif yang telah diakui secara langsung dalam ekuitas ke laba rugi. Jumlah kerugian kumulatif tersebut diukur sebagai selisih antara biaya perolehan dengan nilai wajar kini, dikurangi kerugian penurunan nilai aset keuangan yang sebelumnya telah diakui pada laba rugi. Rugi penurunan nilai dari investasi ekuitas tidak dipulihkan melalui laba rugi, kenaikan nilai wajar setelah adanya penurunan nilai diakui di pendapatan komprehensif lainnya.
In the case of equity instruments classified as available-for-sale financial assets, a significant or prolonged decline in the fair value of the security below its cost is an objective evidence of impairment resulting in the recognition of an impairment loss. Impairment losses on available-for-sale marketable securities are recognized by transferring the cumulative loss that has been recognized directly in equity to profit or loss. The cumulative loss is measured as the difference between the acquisition cost and the current fair value, less any impairment loss previously recognized in profit or loss. The impairment losses on equity investment are not reversed through profit or loss, increase in the fair value after impairment are recognized in other comprehensive income.
Jika pada periode berikutnya, nilai wajar instrumen utang yang diklasifikasikan dalam kelompok tersedia untuk dijual meningkat dan peningkatan tersebut dapat secara obyektif dihubungkan dengan peristiwa yang terjadi setelah pengakuan kerugian nilai pada laba rugi, maka kerugian tersebut harus dipulihkan dan diakui pada periode terjadinya.
If in a subsequent period, the fair value of debt instrument classified as available-forsale securities increases and the increase can be objectively related to an event occurring after the impairment loss was recognized in profit or loss, the impairment loss is reversed and recognized in the period it occurred.
Liabilitas Keuangan
Financial Liabilities
Pengakuan Awal
Initial Recognition
Liabilitas keuangan diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba atau rugi, liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya diamortisasi. Pada tanggal pelaporan, Perusahaan dan entitas anak tidak memiliki liabilitas keuangan selain yang diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya diamortisasi. Perusahaan dan entitas anak menetapkan klasifikasi atas liabilitas keuangan pada saat pengakuan awal.
Financial liabilities are classified as financial liabilities at fair value through profit or loss, and finance liabilities measured at amortized cost. As at the reporting dates, the Company and subsidiaries has no other financial liabilities other than those classified as finance liabilities at amortized cost. The Company and subsidiaries determine the classification of its financial liabilities at initial recognition.
17
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT PRASIDHA ANEKA NIAGA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk Tahun yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT PRASIDHA ANEKA NIAGA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) c.
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
ACCOUNTING
Instrumen keuangan (lanjutan)
c. Financial Instruments (continued)
Liabilitas Keuangan (lanjutan)
Financial Liabilities (continued)
Pengakuan Awal (lanjutan)
Initial Recognition (continued)
Pengakuan awal liabilitas keuangan dalam bentuk liabilitas keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi dicatat pada nilai wajar dikurangi biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung.
Financial liabilities in the form of financial liabilities measured at amortized cost are initially recognized at their fair values less directly attributable transaction costs.
Liabilitas keuangan Perusahaan dan entitas anak meliputi pinjaman bank jangka pendek, utang usaha, utang lain-lain, beban akrual, kredit pembiayaan konsumen kewajiban sewa pembiayaan dan pinjaman bank. Semua liabilitas keuangan Perusahaan dan entitas anak diklasifikasikan sebagai liabiltas keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi.
The Company and subsidiaries’ financial liabilities include short-term bank loans, trade payables, other payables, accrued expenses, consumer finance loans, obligations under finance lease and bank loans. All the Company and subsidiaries’ financial liabilities are classified as financial liabilities measured at amortized cost.
Pengukuran Setelah Pengakuan Awal
Subsequent Measurement a) Long-term Interest-bearing liabilities at amortized cost
a) Liabilitas keuangan Jangka Panjang yang dikenakan Bunga yang diukur dengan biaya diamortisasi
Finance
Setelah pengakuan awal, liabilitas keuangan jangka panjang yang dikenakan bunga yang diukur dengan biaya diamortisasi diukur dengan biaya yang diamortisasi dengan menggunakan metode SBE. Pada tanggal pelaporan, biaya akrual bunga dicatat secara terpisah dari pokok pinjaman terkait dalam bagian liabilitas lancar. Keuntungan dan kerugian diakui sebagai laba rugi pada saat liabilitas tersebut dihentikan pengakuannya serta melalui proses amortisasi menggunakan metode SBE.
Subsequent to initial recognition, long-term interest-bearing finance liabilities at amortized cost are measured at amortized costs using EIR method. At the reporting dates, accrued interest is recorded separately from the associated borrowings within the current liabilities section. Gains and losses are recognized as profit or loss when the liabilities are derecognized as well as through amortization process using the EIR method.
Biaya perolehan diamortisasi dihitung dengan mempertimbangkan setiap diskonto atau premium atas perolehan dan komisi atau biaya yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari SBE. Amortisasi SBE dicatat sebagai bagian dari "Beban Keuangan" dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.
Amortized cost is calculated by taking into account any discount or premium on acquisition and fee or costs that are an integral part of the EIR. The EIR amortization is included under “Finance Charges” account in the consolidated statement of comprehensive income. b) Payables
b) Utang
Liabilities for current trade and other accounts payable, and accrued expenses are stated at carrying amounts (notional amounts), which approximate their fair values.
Liabilitas untuk utang usaha dan utang lain-lain lancar, dan beban akrual dinyatakan sebesar jumlah tercatat (jumlah nosional), yang kurang lebih sebesar nilai wajarnya.
18
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT PRASIDHA ANEKA NIAGA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk Tahun yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT PRASIDHA ANEKA NIAGA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) c.
d.
e.
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
ACCOUNTING
Instrumen keuangan (lanjutan)
c. Financial Instruments (continued)
Liabilitas Keuangan (lanjutan)
Financial Liabilities (continued)
Penghentian Pengakuan
Derecognition
Suatu liabilitas keuangan dihentikan pengakuannya pada saat kewajiban yang ditetapkan dalam kontrak dihentikan atau dibatalkan atau kadaluwarsa.
A financial liability is derecognized when the obligation under the contract is discharged or cancelled or expired.
Ketika sebuah liabilitas keuangan ditukar dengan liabilitas keuangan lain dari pemberi pinjaman yang sama atas persyaratan yang secara substansial berbeda, atau bila persyaratan dari liabilitas keuangan tersebut secara substansial dimodifikasi, pertukaran atau modifikasi persyaratan tersebut dicatat sebagai penghentian pengakuan liabilitas keuangan awal dan pengakuan liabilitas keuangan baru, dan selisih antara nilai tercatat masing-masing liabilitas keuangan tersebut diakui dalam laba rugi.
When an existing financial liability is replaced by another from the same lender on substantially different terms, or the terms of an existing liability are substantially modified, such an exchange or modification is treated as derecognition of the original liability and the recognition of a new liability, and the difference in the respective carrying amounts is recognized in profit or loss.
Kas dan setara kas serta deposito berjangka yang dibatasi penggunaannya
d.
Cash and cash equivalents and restricted time deposits
Kas dan setara kas terdiri dari kas, bank dan semua investasi yang jatuh tempo dalam waktu 3 (tiga) bulan atau kurang dari tanggal penempatan dan tidak dijaminkan atas pinjaman serta tidak dibatasi penggunaannya.
Cash and cash equivalents consist of all unrestricted cash on hand and in banks and investments with maturities of 3 (three) months or less from the dates of placement and not pledged as collateral to loans.
Deposito berjangka dengan pembatasan penggunaannya disajikan sebagai “Deposito Berjangka yang Dibatasi Penggunaannya”.
Time deposits that are restricted in used are classified as “Restricted Time Deposits”.
Transaksi dengan pihak-pihak berelasi
e.
Transactions with related parties
Perusahaan dan entitas anak mempunyai transaksi dengan pihak-pihak berelasi sebagaimana didefinisikan dalam PSAK 7 (Revisi 2010), “Pengungkapan Pihakpihak Berelasi”.
The Company and subsidiaries have transactions with related parties as defined under PSAK 7 (Revised 2010), “Related Party Disclosures”.
Transaksi ini dilakukan berdasarkan persyaratan yang disetujui oleh kedua belah pihak, dimana persyaratan tersebut mungkin tidak sama dengan transaksi lain yang dilakukan dengan pihak-pihak tidak berelasi.
The transactions are made based on terms agreed by the parties, where as such terms may not be the same as those transactions with unrelated parties.
Seluruh transaksi dan saldo yang material dengan pihak-pihak berelasi diungkapkan dalam catatan-catatan atas laporan keuangan konsolidasian yang relevan.
All significant transactions and balances with related parties are disclosed in the relevant notes to the consolidated financial statements.
19
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT PRASIDHA ANEKA NIAGA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk Tahun yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT PRASIDHA ANEKA NIAGA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) f.
g.
2.
Persediaan
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) f.
Inventories
Persediaan dinyatakan sebesar nilai yang lebih rendah antara biaya perolehan atau nilai realisasi neto. Biaya perolehan ditentukan dengan menggunakan metode rata-rata bergerak (moving-average method). Nilai realisasi neto adalah estimasi harga jual dalam kegiatan usaha biasa, dikurangi estimasi biaya penyelesaian dan estimasi biaya yang diperlukan untuk membuat penjualan.
Inventories are stated at the lower of cost or net realizable value. Cost is determined using the moving-average method. Net realizable value is the estimated selling price in the ordinary course of business, less the estimated costs of completion and the estimated costs necessary to make the sale.
Perusahaan dan entitas anak menetapkan penyisihan untuk keusangan dan/atau penurunan nilai persediaan berdasarkan hasil penelaahan berkala atas kondisi fisik dan nilai realisasi neto persediaan.
The Company and subsidiaries provide allowance for obsolescence and/or decline in market values of inventories based on periodic reviews of the physical conditions and net realizable values of the inventories.
Biaya dibayar di muka
g.
Prepaid expenses Prepaid expenses are amortized and charged to operations over the periods benefited.
Biaya dibayar di muka diamortisasi dan dibebankan pada operasi selama masa manfaatnya. h.
ACCOUNTING
Tanaman perkebunan
h.
Plantations
Tanaman perkebunan kopi diklasifikasikan dalam tanaman perkebunan yang belum menghasilkan dan menghasilkan. Tanaman perkebunan yang belum menghasilkan dinyatakan sebesar harga perolehan, dimana telah mencakup akumulasi biaya dari penanaman, penyuburan, dan pemeliharaan tanaman, dan alokasi biaya tidak langsung. Tanaman perkebunan yang belum menghasilkan akan direklasifikasi ke tanaman perkebunan yang menghasilkan saat tanaman perkebunan siap dipanen. Tanaman perkebunan yang belum menghasilkan tidak diamortisasi dan dicatat sebagai bagian dari “Aset Tidak Lancar” dalam laporan posisi keuangan konsolidasian.
Coffee plantations are classified into immature plantations and mature plantations. Immature plantations are stated at cost, which consists of accumulated costs of planting, fertilizing and up-keeping of the plantations, and allocations of indirect overhead costs. Immature plantations will be reclassified to the mature plantations at the time the plants become harvestable. Immature plantations are not amortized and recorded as a part of “Non-Current Assets” in the consolidated statement of financial position.
Tanaman perkebunan yang menghasilkan dinyatakan sebesar harga perolehan dikurangi akumulasi amortisasi dan rugi penurunan nilai. Tanaman perkebunan yang menghasilkan diamortisasi dengan menggunakan metode garis lurus atas umur produktif ekonomi, yaitu 20 (dua puluh) tahun.
Mature plantations are stated at cost less accumulated amortization and impairment losses. Mature plantations are amortized using the straight-line method over their economic productive life of 20 (twenty) years.
20
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT PRASIDHA ANEKA NIAGA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk Tahun yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
PT PRASIDHA ANEKA NIAGA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) i.
2.
Aset tetap
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) i.
Fixed Assets
Seluruh aset tetap awalnya diakui sebesar biaya perolehan, yang terdiri atas harga perolehan dan biaya-biaya tambahan yang dapat diatribusikan langsung untuk membawa aset ke lokasi dan kondisi yang diinginkan supaya aset tersebut siap digunakan sesuai dengan maksud manajemen.
All fixed assets are initially recognized at cost, which comprises its purchase price and any costs directly attributable in bringing the asset to the location and condition necessary for it to be capable of operating in the manner intended by management.
Setelah pengakuan awal, aset tetap dinyatakan pada biaya perolehan dikurangi akumulasi penyusutan dan akumulasi rugi penurunan nilai.
Subsequent to initial recognition, fixed assets are carried at cost less any subsequent accumulated depreciation and impairment losses.
Penyusutan aset dimulai pada saat aset tersebut siap untuk digunakan sesuai maksud penggunaannya dan dihitung dengan menggunakan metode garis lurus untuk bangunan dan prasarana dan menggunakan metode saldo menurun ganda untuk aset tetap lainnya berdasarkan persentase sebagai berikut:
Depreciation of an asset starts when it is available for use and is computed using the straight-line method for building and improvements and using the double-declining balance method for other properties based on the annual rates of depreciation as follows:
Persentase/Rates Bangunan dan prasarana Jalan perkebunan Mesin dan peralatan Peralatan kantor Kendaraan
5 - 10% 25 10 - 25 25 - 50 25 - 50
Buildings and improvements Road in plantation Machinery and equipment Office equipment Transportation equipment
Nilai tercatat aset tetap di reviu penurunan nilainya jika terjadi peristiwa atau perubahan keadaan yang mengindikasikan bahwa nilai tercatat mungkin tidak dapat seluruhnya terealisasi.
The carrying amounts of fixed assets are reviewed for impairment when events or changes in circumstances indicate that the carrying values may not be fully recoverable.
Jumlah tercatat komponen dari suatu aset tetap dihentikan pengakuannya pada saat dilepaskan atau saat sudah tidak ada lagi manfaat ekonomi masa depan yang diekspektasikan dari penggunaan maupun pelepasannya. Keuntungan atau kerugian yang timbul dari penghentian pengakuan tersebut dimasukkan ke dalam laba atau rugi ketika penghentian pengakuan tersebut dilakukan.
The carrying amount of an item of fixed assets is derecognized upon disposal or when no future economic benefits are expected from its use or disposal. Any gain or loss arising from the derecognition of the asset is directly included in the profit or loss when the item is derecognized.
Nilai residu, umur manfaat dan metode penyusutan dievaluasi setiap akhir tahun dan disesuaikan secara prospektif jika diperlukan.
The asset residual values, useful lives and depreciation method are reviewed at each year end and adjusted prospectively if necessary.
Tanah dinyatakan sebesar biaya perolehan dan tidak disusutkan.
Land are stated at cost and not depreciated.
21
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT PRASIDHA ANEKA NIAGA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk Tahun yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
PT PRASIDHA ANEKA NIAGA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) i.
j.
2.
Aset tetap (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) i.
Fixed Assets (continued)
Biaya pengurusan legal hak atas tanah ketika tanah diperoleh pertama kali diakui sebagai bagian dari biaya perolehan tanah pada akun “Aset Tetap” dan tidak diamortisasi. Sementara biaya pengurusan atas perpanjangan atau pembaruan legal hak atas tanah diakui sebagai bagian dari akun “Biaya tangguhan hak atas tanah, Neto” pada laporan posisi keuangan konsolidasian dan diamortisasi sepanjang mana yang lebih pendek antara umur hukum hak dan umur ekonomik tanah.
The legal cost of land rights when the land was acquired initially are recognized as part of the cost of the land under the “Fixed Assets” account and not amortized. Meanwhile the extension or the legal renewal costs of land rights were recognized as part of “Deferred Land Rights, Net” account in the consolidated statement of financial position and were amortized over the shorter of the rights' legal life and land's economic life.
Aset tetap dalam penyelesaian dicatat sebesar biaya perolehan, yang mencakup kapitalisasi beban pinjaman dan biaya-biaya lainnya yang terjadi sehubungan dengan pendanaan aset tetap dalam penyelesaian tersebut. Akumulasi biaya perolehan akan direklasifikasi ke akun “Aset Tetap” yang bersangkutan pada saat aset tetap tersebut telah selesai dikerjakan dan siap untuk digunakan. Aset tetap dalam penyelesaian tidak disusutkan karena belum tersedia untuk digunakan.
Constructions in-progress are stated at cost, including capitalized borrowing costs and other charges incurred in connection with the financing of the said asset constructions. The accumulated costs will be reclassified to the appropriate “Fixed Assets” account when the construction is completed. Assets under construction are not depreciated as these are not yet available for use.
Beban pemeliharaan dan perbaikan dibebankan pada operasi pada saat terjadinya. Beban pemugaran dan penambahan dalam jumlah besar dikapitalisasi kepada jumlah tercatat aset tetap terkait jika memenuhi kriteria pengakuan.
Repairs and maintenance are taken to the profit or loss when these are incurred. The cost of major renovation and restoration is included in the carrying amount of the related fixed asset when meet the recognition of criteria.
Sewa
j.
Leases
Perusahaan dan Entitas Anak mengklasifikasikan sewa berdasarkan sejauh mana risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset sewa pembiayaan berada pada lessor atau lessee, dan pada substansi transaksi daripada bentuk kontraknya.
The Company and subsidiaries classify leases based on the extent to which risks and rewards incidental to the ownership of a leased asset are vested upon the lessor or the lessee, and the substance of the transaction rather than the form of the contract.
Sewa Pembiayaan - sebagai Lessee
Finance Lease - as Lessee
Suatu sewa diklasifikasikan sebagai sewa pembiayaan jika sewa tersebut mengalihkan secara substansi seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset sewaan. Sewa tersebut dikapitalisasi sebesar nilai wajar aset sewaan atau sebesar nilai kini dari pembayaran sewa minimum, jika nilai kini lebih rendah dari nilai wajar. Pembayaran sewa minimum harus dipisahkan antara bagian yang merupakan beban keuangan dan bagian yang merupakan pelunasan liabilitas.
A lease is classified as a finance lease if it transfer substantially all the risks and rewards incidental to ownership of the leased assets. Such leases are capitalized at the inception of the lease at the fair value of the leased property or, if lower, at the present value of minimum lease payments. Lease payments are apportioned between the finance charges and reduction of the lease liability.
22
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT PRASIDHA ANEKA NIAGA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk Tahun yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
PT PRASIDHA ANEKA NIAGA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) j.
2.
Sewa (lanjutan) Sewa Pembiayaan (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) j.
-
sebagai
Lesse
Leases (continued) Finance Lease - as Lessee (continued)
Jika terdapat kepastian yang memadai bahwa lessee akan mendapatkan hak kepemilikan pada akhir masa sewa, aset sewaan disusutkan selama estimasi masa manfaat aset tersebut. Jika tidak terdapat kepastian tersebut, maka aset sewaan disusutkan selama periode yang lebih pendek antara umur manfaat aset sewaan atau masa sewa. Selisih lebih hasil penjualan atas jumlah tercatat yang timbul dari transaksi jual dan sewa-balik kembali tidak diakui segera sebagai penghasilan oleh penjual - lessee, tetapi ditangguhkan dan diamortisasi selama masa sewa.
If there is reasonable certainty that the lessee will obtain ownership by the end of the lease term, the leased asset is depreciated over the estimated useful lives of the assets. If there is no reasonable certainty that the Company will obtain ownership by the end of the lease term, the leased assets are depreciated over the shorter of the estimated useful life of the leased assets or the lease term. Any excess of sales proceeds over the carrying amount of an asset in a sale-and-leaseback transaction shall not be immediately recognised as income by a seller - lessee. Instead, it shall be deferred and amortised over the lease term.
Sewa Operasi - sebagai Lessee
Operating Lease - as Lessee
Suatu sewa diklasfikasikan sebagai sewa operasi jika sewa tidak mengalihkan secara substansi seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset. Dengan demikian, pembayaran sewa diakui sebagai beban dengan dasar garis lurus (straight-line method) selama masa sewa.
A lease is classified as an operating lease if it does not transfer substantially all the risks and rewards incidental to ownership of the leased asset. Accordingly, the related lease payments are recognized in profit or loss on a straightline method over the lease term.
Sewa Operasi - sebagai Lessor
Operating Lease - as Lessor
Dalam sewa menyewa operasi, Perusahaan sebagai lessor mengakui aset untuk sewa operasi di laporan posisi keuangan sesuai sifat aset tersebut. Perusahaan mencatat aset tersebut sebagai aset sewa operasi yang disusutkan dengan menggunakan metode garis lurus selama umur manfaat aset tersebut yaitu 15 tahun. Biaya langsung awal sehubungan proses negosiasi sewa operasi ditambahkan ke jumlah tercatat dari aset sewaan dan diakui sebagai beban selama masa sewa dengan dasar yang sama dengan pendapatan sewa. Rental kontinjen, apabila ada, diakui sebagai pendapatan pada tahuntahun terjadinya.
Under an operating lease, the Company as a lessor presents assets subject to operating leases in its consolidated statement of financial position according to the nature of the asset. The Company recorded those asset as assets under operating leases which is depreciated using straight-line method over the estimated useful lives of the assets of 15 years. Initial direct costs incurred in negotiating an operating lease are added to the carrying amount of the leased asset and recognized over the lease term on the same basis as rental income. Contingent rents, if any, are recognized as revenue in the years in which they are earned.
23
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT PRASIDHA ANEKA NIAGA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk Tahun yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
PT PRASIDHA ANEKA NIAGA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) k.
2.
Kuasi Reorganisasi
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) k.
Quasi-Reorganization
Sesuai dengan PSAK No. 51 (Revisi 2003), “Akuntansi Kuasi Reorganisasi”, kuasi reorganisasi merupakan prosedur akuntansi yang mengatur entitas merestrukturisasi ekuitasnya dengan mengeliminasi akumulasi rugi dan menilai kembali seluruh aset dan liabilitas pada nilai wajar. Dengan melakukan prosedur ini, entitas diharapkan dapat melanjutkan usahanya seperti baru, dengan laporan posisi keuangan konsolidasian yang menunjukkan posisi keuangan yang lebih baik tanpa akumulasi rugi dari masa lampau.
Pursuant to PSAK No. 51 (Revised 2003), “Accounting for Quasi-reorganization”, a quasi-reorganization is an accounting procedure which enables an entity to restructure its equity by eliminating its accumulated losses and reappraising all of its assets and liabilities at fair value. By this procedure, the entity is expected to continue its business as if it was a fresh start, with a consolidated statement of financial position showing a better financial position with no past accumulated losses.
Nilai wajar aset dan liabilitas ditentukan berdasarkan nilai pasar. Bila nilai pasar tidak tersedia, estimasi nilai wajar didasarkan pada informasi terbaik yang tersedia. Estimasi nilai wajar dilakukan dengan mempertimbangkan harga aset sejenis dan teknik penilaian yang paling sesuai dengan karakteristik aset dan liabilitas yang bersangkutan, antara lain metode nilai kini dan arus kas diskonto. Perusahaan dan entitas anak menentukan nilai wajar aset dan liabilitas berdasarkan hasil penilaian dari Penilai Independen.
The fair values of assets and liabilities are determined based on market values. If the market value is unavailable, the estimated fair value is determined using the best information available. The estimates of the fair values put into consideration prices of the similar type of assets and a valuation technique most suitable to the characteristics of the related assets and liabilities, among others, present value method and discounted cash flows method. The Company and subsidiaries determined the fair value of assets and liabilities based on the appraisal result from an Independent Appraiser.
Sesuai dengan PSAK No. 51 (Revisi 2003) tersebut, eliminasi atas saldo defisit terhadap akun-akun ekuitas dilakukan melalui urutan prioritas sebagai berikut: • Cadangan umum (legal reserve); • Cadangan khusus; • Selisih penilaian kembali aset dan liabilitas (termasuk didalamnya selisih revaluasi aset tetap) dan selisih penilaian yang sejenisnya (misalnya, selisih penilaian efek tersedia untuk dijual, selisih transaksi perubahan ekuitas entitas anak/entitas asosiasi dan pendapatan komprehensif lain);
Under the PSAK No. 51 (Revised 2003), the elimination of deficit is applied against equity accounts in the order of priority as follows: • Legal reserve; • Special reserve; • Revaluation increment on assets and liabilities (included the difference arising from revaluation of fixed assets) and the difference arising from similar assessment (for examples, difference arising from available-for-sale securities, difference arising from changes in subsidiaries/associates and other comprehensive income); • Additional paid-in capital and the similar accounts; • Share capital.
• •
Tambahan setoran modal dan akun sejenis lainnya; Modal saham.
24
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT PRASIDHA ANEKA NIAGA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk Tahun yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
PT PRASIDHA ANEKA NIAGA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) k.
l.
2.
Kuasi Reorganisasi (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) k.
Quasi-Reorganization (continued)
Seperti yang dijelaskan pada Catatan 35, Perusahaan dan entitas anak melakukan kuasi reorganisasi pada tanggal 30 Januari 2012 mengikuti persyaratan dari PSAK di atas, sebelum PSAK tersebut dicabut efektif tanggal 1 Januari 2013 oleh Pernyataan Pencabutan Standar Akuntansi 10 (PPSAK 10) tentang Pencabutan PSAK 51 Akuntansi Kuasi Reorganisasi.
As discribed in Note 35, the Company and its subsidiaries conducted quasi-reorganization as of January 30, 2012 following the provision of the above PSAK, prior the PSAK has been revoked on January 1, 2013 by Revocation Statement Standard 10 (PPSAK 10) on Recovation of PSAK 51 Accounting for Quasi-Reorganization.
Pencabutan PSAK ini tidak berdampak terhadap laporan keuangan konsolidasian Perusahaan dan entitas anaknya.
The recovation of the PSAK has no impact on the Company and its subsidiaries consolidated financial statements.
Pendapatan dan beban
l.
Revenue and expense
Pendapatan diakui bila besar kemungkinan manfaat ekonomi akan diperoleh oleh Perusahaan dan entitas anak dan jumlahnya dapat diukur secara handal. Pendapatan diukur pada nilai wajar imbalan yang diterima, dikurangi jumlah diskon, rabat dan termasuk pajak penjualan (“PPN”).
Revenue is recognized to the extent that it is probable that the economic benefits will flow to the Company and subsidiaries and the revenue can be reliably measured. Revenue is measured at the fair value of the consideration received, after discount or rebates and excluding sales tax (“VAT”).
Perusahaan dan entitas anak mengevaluasi pengaturan pendapatannya melalui kriteria tertentu untuk menentukan apakah Perusahaan dan entitas anak bertindak sebagai prinsipal atau agen. Perusahaan dan entitas anak berkesimpulan untuk bertindak sebagai prinsipal dalam semua perjanjian pendapatannya. Kriteria spesifik berikut juga harus dipenuhi sebelum pendapatan diakui:
The Company and subsidiaries assess their revenue arrangements againts specific criteria in order to determine if it is are acting as principal or agent. The Company and subsidiaries have concluded that they are acting as principal in all of their revenue arrangements. The following specific recognition criteria must also be met before revenue recognized:
Penjualan Barang
Sale of Goods
Pendapatan dari penjualan yang timbul dari pengiriman fisik produk-produk Perusahaan dan entitas anak diakui bila risiko dan manfaat yang signifikan telah dipindahkan kepada pembeli, yang pada umumnya bersamaan waktunya dengan pengiriman dan penerimaannya.
Revenue from sales arising from physical delivery of the Company and subsidiaries’ products is recognized when the significant risks and rewards of ownership of the goods have passed to the buyer, which generally coincide with their delivery and acceptance.
Pendapatan/Beban Keuangan
Finance Income/Charges
Untuk semua instrumen keuangan yang diukur berdasarkan biaya perolehan diamortisasi, pendapatan atau beban keuangan dicatat dengan menggunakan metode SBE, yaitu suku bunga yang secara tepat mendiskontokan estimasi pembayaran atau penerimaan kas di masa datang selama perkiraan umur dari instrumen keuangan, sebagaimana mestinya, digunakan periode yang lebih singkat, sampai mencapai nilai tercatat neto dari aset keuangan atau liabilitas keuangan.
For all financial instruments measured at amortized cost, finance income or expense is recorded using the EIR, which is the rate that exactly discounts the estimated future cash payments or receipts through the expected life of the financial instrument or a shorter period, where appropriate, to the net carrying amount of the financial asset or liability.
25
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT PRASIDHA ANEKA NIAGA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk Tahun yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
PT PRASIDHA ANEKA NIAGA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) l.
2.
Pendapatan dan beban (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) l.
Revenue and expense (continued)
Dividen
Dividends
Pendapatan diakui pada saat hak Perusahaan dan entitas anak untuk menerima pembayaran ditetapkan.
Revenue is recognized when the Company and subsidiaries’ right to receive the payment is established.
Beban
Expenses
Beban diakui pada saat terjadinya (asas akrual).
Expenses are recognized when they are incurred (accrual basis).
m. Transaksi dan saldo dalam mata uang asing
m. Foreign balances
currency
transactions
and
Transaksi dalam mata uang asing dicatat dalam Rupiah berdasarkan kurs yang berlaku pada saat transaksi dilakukan. Pada tanggal pelaporan, aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing dijabarkan sesuai dengan rata-rata kurs jual dan beli yang diterbitkan oleh Bank Indonesia pada tanggal transaksi perbankan terakhir untuk tahun/periode yang bersangkutan, dan laba atau rugi kurs yang timbul, dikreditkan atau dibebankan pada operasi tahun/periode kini.
Transactions involving foreign currencies are recorded in Indonesian Rupiah at the rates of exchange prevailing at the time the transactions are made. At the reporting date, monetary assets and liabilities denominated in foreign currencies are adjusted to reflect the average of the selling and buying rates of exchange prevailing at the last banking transaction date of the year/period, as published by Bank Indonesia, and any resulting gains or losses are credited or charged to operations of the current year/period.
Kurs yang digunakan untuk menjabarkan aset dan liabilitas moneter pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 adalah kurs tengah Bank Indonesia sebagai berikut:
As of December 31, 2014 and 2013, the monetary assets and liabilities were adjusted to Rupiah using the Bank Indonesia middle rates of exchange as follows:
31 Desember 2014/ December 31, 2013 December 31, 2014 December 31, 2013 Mata uang EUR1 US$1 JP¥100 SGD1
n.
15.133 12.440 10.425 9.422
Perpajakan
16.821 12.189 11.617 9.628
n.
Currency EUR1 US$1 JP¥100 SGD1
Taxation Income tax expense represents the sum of the corporate income tax currently payable and deferred tax.
Beban pajak penghasilan merupakan jumlah dari pajak penghasilan badan yang terutang saat ini dan pajak tangguhan.
26
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT PRASIDHA ANEKA NIAGA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk Tahun yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
PT PRASIDHA ANEKA NIAGA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) n.
2.
Perpajakan (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) n.
ACCOUNTING
Taxation (continued)
Pajak kini
Current tax
Aset dan liabilitas pajak kini untuk tahun berjalan dan lalu diukur sebesar jumlah yang diharapkan dapat direstitusi dari atau dibayarkan kepada otoritas perpajakan. Tarif pajak dan peraturan pajak yang digunakan untuk menghitung jumlah tersebut adalah yang telah berlaku atau secara substantif telah berlaku pada tanggal pelaporan.
Current income tax assets and liabilities for the current and prior year are measured at the amount expected to be recovered from or paid to the tax authority. The tax rates and tax laws used to compute the amount are those that have been enacted or substantively enacted as the reporting dates.
Koreksi terhadap liabilitas perpajakan dicatat saat surat ketetapan pajak diterima atau apabila dilakukan banding, ketika hasil banding sudah diputuskan. Kekurangan/kelebihan pembayaran pajak penghasilan disajikan sebagai bagian dari “Beban Pajak - Tahun Berjalan” dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. Perusahaan dan entitas anak juga menyajikan bunga/denda, jika ada, sebagai bagian dari “Beban Pajak – Tahun Berjalan”.
Amendments to taxation obligations are recorded when an assessment is received or if appealed against, when the results of the appeal are determined. The of income underpayment/overpayment tax presented as part of “Tax Expense Current” in the consolidated statement of comprehensive income. The Company and subsidiaries also presented interest/penalty, if any, as part of “Tax Expense - Current”.
Pajak tangguhan
Deferred tax
Pajak tangguhan diakui dengan menggunakan metode liabilitas atas perbedaan temporer pada tanggal pelaporan antara dasar pengenaan pajak aset dan liabilitas dan jumlah tercatatnya untuk tujuan pelaporan keuangan pada tanggal pelaporan.
Deferred tax is provided using the liability method on temporary differences at the reporting date between the tax bases of assets and liabilities and their carrying amounts for financial reporting purposes at the reporting date.
Liabilitas pajak tangguhan diakui untuk semua perbedaan temporer yang kena pajak.
Deferred tax liabilities are recognized for all taxable temporary differences.
Aset pajak tangguhan diakui untuk seluruh perbedaan temporer yang boleh dikurangkan dan saldo terbawa rugi fiskal yang belum dikompensasikan, sepanjang perbedaan temporer dan rugi fiskal yang belum dikompensasikan tersebut dapat dimanfaatkan untuk mengurangi laba fiskal pada masa yang akan datang, kecuali apabila perbedaan temporer yang boleh dikurangkan berasal dari investasi pada entitas anak dan entitas asosiasi, maka aset pajak tangguhan diakui sepanjang perbedaan temporer tersebut kemungkinan besar akan dibalik di masa depan yang dapat diperkirakan dan dapat dimanfaatkan untuk mengurangi laba fiskal pada masa yang akan datang.
Deferred tax assets are recognized for all deductible temporary differences and carry forward of unused tax losses to the extent that it is probable that taxable profits will be available against which the deductible temporary differences and carry forward of unused tax losses can be utilized, except in respect of deductible temporary differences associated with investments in subsidiaries and associates deferred tax assets are recognized only to the extent that is probable that the temporary differences will reverse in the foreseeable future and taxable profit will be available against which the temporary differences can be utilized.
27
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT PRASIDHA ANEKA NIAGA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk Tahun yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
PT PRASIDHA ANEKA NIAGA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) n.
2.
Perpajakan (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) n.
ACCOUNTING
Taxation (continued)
Pajak tangguhan (lanjutan)
Deferred tax (continued)
Jumlah tercatat aset pajak tangguhan ditelaah pada setiap tanggal pelaporan dan nilai tercatat aset pajak tangguhan tersebut diturunkan apabila laba fiskal mungkin tidak memadai untuk mengkompensasi sebagian atau semua manfaat aset pajak tangguhan. Aset pajak tangguhan yang belum diakui sebelumnya ditelaah pada setiap tanggal pelaporan dan diakui sepanjang laba kena pajak yang akan datang kemungkinan besar akan tersedia untuk dipulihkan.
The carrying amount of deferred tax assets is reviewed at each reporting date and reduced to the extent that it is no longer probable that sufficient taxable profit will be available to allow all or part of the benefit of the deferred tax assets to be utilized. Unrecognized deferred tax assets are reassessed at each reporting date and are recognized to the extent that it has become probable that future taxable income will allow the deferred tax assets to be recovered.
Aset dan liabilitas pajak tangguhan diukur berdasarkan tarif pajak yang diharapkan akan dipakai pada tahun saat aset direalisasikan atau liabilitas diselesaikan berdasarkan peraturan perpajakan yang berlaku atau yang telah secara substantif berlaku pada tanggal pelaporan.
Deferred tax assets and liabilities are measured at the tax rates that are expected to apply to the year when the asset is realized or the liability is settled based on the tax laws that have been enacted or substantively enacted as at the reporting date.
Perubahan nilai tercatat aset dan liabilitas pajak tangguhan yang disebabkan perubahan tarif pajak dibebankan pada tahun berjalan, kecuali untuk transaksi-transaksi yang sebelumnya telah langsung dibebankan atau dikreditkan ke ekuitas.
Changes in the carrying amount of deferred tax assets and liabilities due to a change in tax rates are charged to current year operations, except to the extent that they relate to items previously charged or credited to equity.
Pajak tangguhan sehubungan dengan bagian yang diakui di luar laba atau rugi diakui di luar laba atau rugi. Pajak tangguhan tersebut diakui berkaitan dengan transaksi baik yang ada di pendapatan komprehensif lainnya atau langsung dibebankan ke ekuitas.
Deferred tax relating to items recognized outside of profit or loss is recognized outside profit or loss. Deferred tax items are recognized in correlation to the underlying transaction either in other comprehensive income or directly in equity.
Aset pajak tangguhan dan liabilitas pajak tangguhan saling-hapus jika dan hanya jika entitas anak yang dapat dipaksakan secara hukum untuk saling hapus atas aset pajak kini, dan aset dan liabilitas pajak tangguhan terkait dengan pajak penghasilan yang dikenakan oleh otoritas perpajakan yang sama atas entitas kena pajak yang sama, atau entitas kena pajak yang berbeda bermaksud untuk menyelesaikan aset dan liabilitas pajak kini dengan dasar neto.
Deferred tax assets and deferred tax liabilities are offset if and only if when a legally enforceable right exists to offset current tax assets against current tax liabilities relate to the income taxes levied by the same taxation authority on the same taxable entity, or the different taxable entities intends to settle its current assets and liabilities on a net basis.
28
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT PRASIDHA ANEKA NIAGA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk Tahun yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
PT PRASIDHA ANEKA NIAGA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) n.
2.
Perpajakan (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) n.
Taxation (continued)
Pajak Pertambahan Nilai (PPN)
Value-Added Tax (VAT)
Penjualan, beban dan aset diakui neto terhadap nilai pajak penjualan (yaitu pajak pertambahan nilai dan pajak lainnya, jika ada), kecuali: • Situasi dimana PPN yang timbul dari pembelian aset atau jasa tidak terpulihkan dari otoritas pajak, dalam situasi tersebut PPN terkait diakui sebagai bagian dari nilai perolehan aset atau bagian dari beban.
Revenues, expenses and assets are recognized net of the amount of sales tax (i.e. value added tax and other relevant tax, if any), except: • Where the VAT incurred on a purchase of assets or services is not recoverable from the taxation authority, in which case the VAT is recognized as part of the cost of acquisition of the asset or as part of the expense item as applicable.
•
•
Piutang dan hutang yang diakui termasuk PPN terkait.
Receivables and payables that are stated with the amount of VAT included.
The net amount of VAT recoverable from, or payable to, the taxation authority is included as part of receivables or payables in the consolidated statement of financial position.
Nilai dari PPN neto yang dipulihkan atau terhutang ke otoritas pajak dicatat sebagai bagian dari piutang atau utang dalam laporan posisi keuangan konsolidasian. o.
ACCOUNTING
Imbalan kerja karyawan
o.
Employees benefits
Perusahaan dan entitas anak mencatat penyisihan manfaat untuk memenuhi dan menutup imbalan minimum yang harus dibayar kepada karyawan-karyawan sesuai dengan Undang-undang Ketenagakerjaan No. 13/2003 (“Undang-undang Tenaga Kerja”). Penyisihan tersebut diestimasi dengan menggunakan perhitungan aktuarial metode “Projected Unit Credit”.
The Company and subsidiaries made provisions of the benefits in order to meet and cover the minimum benefits required to be paid to the qualified employees under Labor Law No. 13/2003 (the “Labor Law”). The said provisions are estimated using actuarial calculations using the “Projected Unit Credit” method.
Penyisihan biaya jasa masa lalu ditangguhkan dan diamortisasi selama sisa masa kerja ratarata yang diharapkan dari karyawan yang memenuhi syarat tersebut. Selain itu, penyisihan untuk biaya jasa kini dibebankan langsung pada operasi tahun berjalan. Keuntungan atau kerugian aktuarial yang timbul dari penyesuaian dan perubahan dalam asumsi-asumsi aktuarial diakui sebagai pendapatan atau beban apabila akumulasi keuntungan atau kerugian aktuarial neto yang belum diakui pada akhir periode pelaporan sebelumnya melebihi 10% dari nilai kini kewajiban imbalan pasti, pada tanggal tersebut. Keuntungan atau kerugian aktuarial yang melebihi batas 10% tersebut diakui atas dasar metode garis lurus selama ekspektasi rata-rata sisa masa kerja karyawan yang memenuhi syarat.
Provisions made pertaining to past service costs are deferred and amortized over the expected average remaining service years of the qualified employees. On the other hand, provisions for current service costs are directly charged to operations of the current year. Actuarial gains or losses arising from experience adjustments and changes in actuarial assumptions are recognized as income or expense when the net cumulative unrecognized actuarial gains or losses at the end of the previous reporting period exceed the greater of 10% of the present value of the defined benefit obligations, at that date. The actuarial gains or losses in excess of the said 10% threshold are recognized on a straight-line method over the expected average remaining service years of the qualified employees.
29
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT PRASIDHA ANEKA NIAGA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk Tahun yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
PT PRASIDHA ANEKA NIAGA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) o.
2.
Imbalan kerja karyawan (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) o.
Employees benefits (continued) Actuarial gains or losses and past service costs from other long-term employee benefits are recognized immediately in the current year’s profit or loss.
Keuntungan atau kerugian aktuarial dan biaya jasa lalu dari imbalan kerja jangka panjang lainnya langsung diakui pada laba atau rugi tahun berjalan. p.
ACCOUNTING
Penurunan nilai aset non keuangan
p.
Impairment of non-financial assets
Pada setiap akhir periode pelaporan, Perusahaan dan entitas anak menilai apakah terdapat indikasi suatu aset mengalami penurunan nilai. Jika terdapat indikasi tersebut atau pada saat pengujian tahunan atas penurunan nilai aset tertentu (yaitu aset takberwujud dengan umur manfaat tidak terbatas, aset takberwujud yang belum dapat digunakan, atau goodwill yang diperoleh dalam suatu kombinasi bisnis) diperlukan, maka Perusahaan dan entitas anak membuat estimasi atas jumlah terpulihkan aset tersebut.
The Company and subsidiaries assess at each annual reporting period whether there is an indication that an asset may be impaired. If any such indication exists, or when annual impairment testing for an asset (i.e. an intangible asset with an indefinite useful life, an intangible asset not yet available for use, or goodwill acquired in a business combination) is required, the Company and subsidiaries makes an estimate of the asset’s recoverable amount.
Jumlah terpulihkan yang ditentukan untuk aset individual adalah jumlah yang lebih tinggi antara nilai wajar aset atau Unit Penghasil Kas (“UPK”) dikurangi biaya untuk menjual dengan nilai pakainya, kecuali aset tersebut tidak menghasilkan arus kas masuk yang sebagian besar independen dari aset atau kelompok aset lain. Jika nilai tercatat aset lebih besar daripada nilai terpulihkannya, maka aset tersebut dipertimbangkan mengalami penurunan nilai dan nilai tercatat aset diturunkan nilainya menjadi sebesar nilai terpulihkannya. Rugi penurunan nilai dari operasi yang berkelanjutan diakui pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian sebagai “Rugi Penurunan Nilai”. Dalam menghitung nilai pakai, estimasi arus kas masa depan neto didiskontokan ke nilai kini dengan menggunakan tingkat diskonto sebelum pajak yang menggambarkan penilaian pasar kini dari nilai waktu uang dan risiko spesifik atas aset.
An asset’s recoverable amount is the higher of an asset’s or Cash Generating Unit (“CGU”)’s fair value less costs to sell and its value in use, and is determined for an individual asset, unless the asset does not generate cash inflows that are largely independent of those from other assets or groups of assets. Where the carrying amount of an asset exceeds its recoverable amount, the asset is considered impaired and is written down to its recoverable amount. Impairment losses of continuing operations are recognized in the consolidated statement of comprehensive income as “Impairment Losses”. In assessing the value in use, the estimated net future cash flows are discounted to their present value using a pretax discount rate that reflects current market assessments of the time value of money and the risks specific to the asset.
Dalam menentukan nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual, digunakan harga penawaran pasar terakhir, jika tersedia. Jika tidak terdapat transaksi tersebut, Perusahaan dan entitas anak menggunakan model penilaian yang sesuai untuk menentukan nilai wajar aset. Perhitungan-perhitungan ini dikuatkan oleh penilaian berganda atau indikator nilai wajar yang tersedia.
In determining fair value less costs to sell, recent market transactions are taken into account, if available. If no such transactions can be identified, The Company and subsidiaries used an appropriate valuation model to determine the fair value of the assets. These calculations are corroborated by valuation multiples or other available fair value indicators.
30
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT PRASIDHA ANEKA NIAGA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk Tahun yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
PT PRASIDHA ANEKA NIAGA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) p.
Penurunan (lanjutan)
nilai
aset
non
2.
keuangan
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) p.
Impairment (continued)
of
ACCOUNTING
non-financial
assets
Kerugian penurunan nilai dari operasi yang berkelanjutan, jika ada, diakui pada laba rugi sesuai dengan kategori biaya yang konsisten dengan fungsi dari aset yang diturunkan nilainya.
Impairment losses of continuing operations, if any, are recognized in profit or loss under expense categories that are consistent with the functions of the impaired assets.
Penilaian dilakukan pada setiap akhir periode pelaporan apakah terdapat indikasi bahwa rugi penurunan nilai yang telah diakui dalam periode sebelumnya untuk aset selain goodwill mungkin tidak ada lagi atau mungkin telah menurun. Jika indikasi dimaksud ditemukan, maka entitas mengestimasi jumlah terpulihkan aset tersebut. Kerugian penurunan nilai yang telah diakui dalam periode sebelumnya untuk aset selain goodwill dibalik hanya jika terdapat perubahan asumsi-asumsi yang digunakan untuk menentukan jumlah terpulihkan aset tersebut sejak rugi penurunan nilai terakhir diakui. Dalam hal ini, jumlah tercatat aset dinaikkan ke jumlah terpulihkannya. Pembalikan tersebut dibatasi sehingga jumlah tercatat aset tidak melebihi jumlah terpulihkannya maupun jumlah tercatat, setelah dikurangi penyusutan, seandainya tidak ada rugi penurunan nilai yang telah diakui untuk aset tersebut pada tahun sebelumnya. Pembalikan rugi penurunan nilai diakui dalam laba rugi. Setelah pembalikan tersebut, penyusutan aset tersebut disesuaikan di periode mendatang untuk mengalokasikan jumlah tercatat aset yang direvisi, dikurangi nilai sisanya, dengan dasar yang sistematis selama sisa umur manfaatnya.
An assessment is made at each end of reporting period as to whether there is any indication that previously recognized impairment losses recognized for an asset other than goodwill may no longer exist or may have decreased. If such indication exists, the recoverable amount is estimated. A previously recognized impairment loss for an asset other than goodwill is reversed only if there has been a change in the assumptions used to determine the asset’s recoverable amount since the last impairment loss was recognized. If that is the case, the carrying amount of the asset is increased to its recoverable amount. The reversal is limited so that the carrying amount of the assets does not exceed its recoverable amount, nor exceed the carrying amount that would have been determined, net of depreciation, had no impairment loss been recognized for the asset in prior years. Reversal of an impairment loss is recognized in profit or loss. After such a reversal, the depreciation charge on the said asset is adjusted in future periods to allocate the asset’s revised carrying amount, less any residual value, on a systematic basis over its remaining useful life.
Goodwill diuji untuk penurunan nilai setiap tahun dan ketika terdapat suatu indikasi bahwa nilai tercatatnya mengalami penurunan nilai. Penurunan nilai bagi goodwill ditetapkan dengan menentukan jumlah tercatat tiap UPK (atau kelompok UPK) dimana goodwill terkait. Jika jumlah terpulihkan UPK kurang dari jumlah tercatatnya, rugi penurunan nilai diakui. Rugi penurunan nilai terkait goodwill tidak dapat dibalik pada periode berikutnya.
Goodwill is tested for impairment annually and when circumstances indicate that the carrying value may be impaired. Impairment is determined for goodwill by assessing the recoverable amount of each CGU (or group of CGUs) to which the goodwill relates. Where the recoverable amount of the CGU is less than their carrying amount, an impairment loss is recognized. Impairment losses relating to goodwill cannot be reversed in future periods.
31
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT PRASIDHA ANEKA NIAGA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk Tahun yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
PT PRASIDHA ANEKA NIAGA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) q.
r.
2.
Provisi
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) q.
ACCOUNTING
Provisions
Provisi diakui jika Perusahaan dan entitas anak memiliki kewajiban kini (baik bersifat hukum maupun bersifat konstruktif) yang akibat peristiwa masa lalu besar kemungkinannya penyelesaian kewajiban tersebut mengakibatkan arus keluar sumber daya yang mengandung manfaat ekonomi dan estimasi yang andal mengenai jumlah kewajiban tersebut dapat dibuat.
Provisions are recognized when the Company and subsidiaries have a present obligation (legal or constructive) where, as a result of a past event, it is probable that an outflow of resources embodying economic benefits will be required to settle the obligation and a reliable estimate can be made of the amount of the obligation.
Provisi ditelaah pada setiap tanggal pelaporan dan disesuaikan untuk mencerminkan estimasi terbaik yang paling kini. Jika arus keluar sumber daya untuk menyelesaikan kewajiban kemungkinan besar tidak terjadi, maka provisi dibalik.
Provisions are reviewed at each reporting date and adjusted to reflect the current best estimate. If it is no longer probable that an outflow of resources embodying economic benefits will be required to settle the obligation, the provision is reversed.
Pelaporan segmen
r.
Segment reporting
Segmen adalah bagian khusus dari Perusahaan dan entitas anaknya yang terlibat baik dalam menyediakan produk dan jasa (segmen usaha), maupun dalam menyediakan produk dan jasa dalam lingkungan ekonomi tertentu (segmen geografis), yang memiliki risiko dan imbalan yang berbeda dari segmen lainnya.
A segment is a distinguishable component of the Company and its Subsidiaries that is engaged either in providing certain products (business segment), or in providing products within a particular economic environment (geographical segment), which is subject to risks and rewards that are different from those of other segments.
Pendapatan, beban, hasil, aset dan liabilitas segmen mencakup item-item yang dapat diatribusikan langsung kepada suatu segmen serta hal-hal yang dapat dialokasikan dengan dasar yang sesuai kepada segmen tersebut. Item-item segmen ditentukan sebelum saldo dan transaksi antar Perusahaan dan entitas anaknya, dieliminasi sebagai bagian dari proses konsolidasi.
Segment revenue, expenses, results, assets and liabilities include items directly attributable to a segment as well as those that can be allocated on a reasonable basis to that segment. They are determined before intragroup balances and intra-group transactions are eliminated, as part of consolidation process.
Perusahaan dan entitas anak mengelompokkan usaha mereka menjadi empat jenis industri, yaitu pengolahan dan perdagangan hasil bumi, pabrik kopi bubuk dan instan dan perkebunan dan pengolahan hasil bumi.
The Company and subsidiaries categorize their business into four industry types, namely, agricultural products processing and trading, roasted and instant coffee manufacturing and plantations and agriculture processing products.
Perusahaan dan entitas anak juga mengelompokkan usaha mereka berdasarkan area geografis menjadi dua area, yaitu Indonesia dan negara-negara asing.
The Company and subsidiaries also classified their business based on geographical area, namely Indonesia and foreign countries.
32
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT PRASIDHA ANEKA NIAGA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk Tahun yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
PT PRASIDHA ANEKA NIAGA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) r.
s.
t.
2.
Pelaporan segmen (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) r.
ACCOUNTING
Segment reporting (continued)
Segmen operasi adalah suatu komponen dari entitas:
An operating segment is a component of an entity:
a) yang terlibat dalam aktivitas bisnis yang mana memperoleh pendapatan dan menimbulkan beban (termasuk pendapatan dan beban terkait dengan transaksi dengan komponen lain dari entitas yang sama);
a) that engages in business activities which it may earn revenues and expenses (including revenues expenses relating to transactions with components of the same entity);
b) hasil operasinya dikaji ulang secara reguler oleh pengambil keputusan operasional (Direksi) untuk membuat keputusan tentang sumber daya yang dialokasikan pada segmen tersebut dan menilai kinerjanya; dan
b) whose operating results are reviewed regularly by the entity’s chief operating decision maker (Board of Directors) to make decisions about resources to be allocated to the segment and assess its performance; and
c) tersedia informasi keuangan yang dapat dipisahkan.
c) for which discrete financial information is available.
Perusahaan telah mengidentifikasi dan mengungkapkan informasi keuangan berdasarkan kegiatan bisnis dimana Perusahaan terlibat (segmen usaha). Segmen pendapatan, biaya, hasil, aset, dan liabilitas, termasuk bagian yang dapat diatribusikan langsung kepada segmen, serta yang dapat dialokasikan dengan dasar yang memadai untuk segmen tersebut.
The Company identifies and discloses financial information based on the business activities in which the Company engages (business segments) in. Segment revenues, expenses, income, assets, and liabilities include items directly attributable to a segment as well as those that can be allocated on a reasonable basis to that segment.
Laba (rugi) per saham
s.
from incur and other
Earnings (loss) per share
Laba (rugi) per saham dihitung dengan membagi laba (rugi) tahun berjalan yang dapat diatribusikan ke pemilik entitas induk dengan jumlah rata-rata tertimbang saham yang ditempatkan dan disetor penuh selama tahun berjalan, yaitu sebanyak 1.440.000.000 lembar saham masing-masing untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013.
Earnings (loss) per share is computed by dividing income (loss) for the year attributable to equity holders of the parent entity by the weighted-average number of issued and fully paid shares outstanding during the year of 1,440,000,000 shares for the year ended December 31, 2014 and 2013 respectively.
Perusahaan tidak mempunyai efek berpotensi saham biasa yang bersifat dilutif pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, dan oleh karenanya, (rugi) laba per saham dilusian tidak dihitung dan disajikan pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.
The Company has no outstanding dilutive potential ordinary shares as of December 31, 2014 and 2013, and accordingly, no diluted (loss) earnings per share is calculated and presented in the consolidated statement of comprehensive income.
Kontinjensi
t. Contingencies Unless the possibility of an outflow of resources embodying economic benefits is remote, contingent liabilities are disclosed. Contingent assets are not recognized in the consolidated financial statements but disclosed when an inflow of economic benefits is probable.
Liabilitas kontinjensi diungkapkan, kecuali jika arus keluar sumber daya yang mengandung manfaat ekonomi kemungkinannya kecil (remote). Aset kontinjensi tidak diakui dalam laporan keuangan konsolidasian, tetapi diungkapkan jika terdapat kemungkinan besar (probable) arus masuk manfaat ekonomi.
33
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT PRASIDHA ANEKA NIAGA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk Tahun yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
PT PRASIDHA ANEKA NIAGA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) u.
2.
Peristiwa setelah Periode Pelaporan
PERTIMBANGAN, ESTIMASI DAN SIGNIFIKAN OLEH MANAJEMEN
Post year-end events that provide additional about the Company and information subsidiaries financial position at the reporting date (adjusting events), if any, are reflected in the consolidated financial statements. Post year-end events that are not adjusting events are disclosed in the notes to consolidated financial statements when material.
ASUMSI
3.
SIGNIFICANT JUDGMENT, ESTIMATES AND ASSUMPTION BY MANAGEMENT The preparation of consolidated financial statements, in conformity with Indonesian Financial Accounting Standards, requires management to make judgments, estimations and assumptions that affect amounts reported therein. Uncertainty in making assumptions and estimates can cause material adjustment to the carrying value of assets and liabilities in the next reporting period.
Penyusunan laporan keuangan konsolidasian sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia mewajibkan manajemen untuk membuat pertimbangan, estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah-jumlah yang dilaporkan dalam laporan keuangan konsolidasian. Ketidakpastian mengenai asumsi dan estimasi tersebut dapat mengakibatkan penyesuaian material terhadap nilai tercatat aset dan liabilitas dalam periode pelaporan berikutnya. a.
ACCOUNTING
u. Events after the Reporting Period
Peristiwa setelah akhir tahun yang memberikan tambahan informasi mengenai posisi keuangan Perusahaan dan entitas anak pada tanggal pelaporan (peristiwa penyesuai), jika ada, dicerminkan dalam laporan keuangan konsolidasian. Peristiwa setelah akhir tahun yang bukan peristiwa penyesuai diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan konsolidasian jika material. 3.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
Pertimbangan
a. Judgments
Pertimbangan berikut ini dibuat oleh manajemen dalam rangka penerapan kebijakan akuntansi Perusahaan dan entitas anak yang memiliki pengaruh paling signifikan atas jumlah yang diakui dalam laporan keuangan konsolidasian:
The following judgments are made by management in the process of applying the Company’s and subsidiaries’ accounting policies that have the most significant effects on the amounts recognized in the consolidated financial statements:
Penentuan mata uang fungsional
Determination of functional currency
Mata uang fungsional dari setiap entitas dalam Perusahaan dan entitas anak adalah mata uang dari lingkungan ekonomi utama dimana entitas beroperasi. Mata uang tersebut adalah mata uang yang mempengaruhi pendapatan dan beban dari produk dan jasa yang diberikan.
The functional currency of each entity in the Company and subsidiaries is the currency from the primary economic environment where such entity operates. Those currency are the currencies that influence the revenues and costs of each respective entity.
Penentuan mata uang fungsional membutuhkan pertimbangan, karena suatu entitas dapat bertransaksi dalam lebih dari satu mata uang dalam aktivitas usahanya sehari-hari. Mayoritas kegiatan operasional Perusahaan dan entitas anak termasuk pembelian dan biaya-biaya dilakukan dengan mata uang Rupiah. Sementara pendapatan Perusahaan dan entitas anak didapat dari penjualan ekspor, yang juga dilakukan dengan berbagai jenis mata uang dan hanya menggunakan Dolar AS sebagai mata uang untuk perdagangan internasional.
The determination of functional currency requires consideration, since an entity can do transactions in more than one currency in day to day operations. The Company and subsidiaries’ majority operation including purchase and cost transactions are conducted in Rupiah. While the Company and subsidiaries’ revenue are coming from export sales, these are also conducted in various currencies and only use the US Dollar as the currency for international trading.
34
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT PRASIDHA ANEKA NIAGA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk Tahun yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 3.
PT PRASIDHA ANEKA NIAGA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
PERTIMBANGAN, ESTIMASI DAN ASUMSI SIGNIFIKAN OLEH MANAJEMEN (lanjutan) a.
b.
3.
Pertimbangan (lanjutan)
SIGNIFICANT JUDGMENT, ESTIMATES AND ASSUMPTION BY MANAGEMENT (continued) a. Judgments (continued)
Klasifikasi aset dan liabilitas keuangan
Classification of financial assets and financial liabilities
Perusahaan dan entitas anak menetapkan klasifikasi atas aset dan liabilitas tertentu sebagai aset keuangan dan liabilitas keuangan dengan mempertimbangkan apakah definisi yang ditetapkan PSAK No. 55 (Revisi 2011) dipenuhi. Dengan demikian, aset keuangan dan liabilitas keuangan diakui sesuai dengan kebijakan akuntansi Perusahaan dan entitas anak seperti diungkapkan pada Catatan 2c.
The Company and subsidiaries determine the classifications of certain assets and liabilities as financial assets and financial liabilities by judging if they meet the definition set forth in PSAK No. 55 (Revised 2011). Accordingly, the financial assets and financial liabilities are accounted for in accordance with the Company’s and subsidiaries’ accounting policies disclosed in Note 2c.
Sewa
Leases
Perusahaan mempunyai perjanjian-perjanjian sewa dimana Perusahaan bertindak sebagai lessee untuk sewa tempat. Perusahaan mengevaluasi apakah terdapat risiko dan manfaat yang signifikan dari aset sewa yang dialihkan berdasarkan PSAK No. 30 (Revisi 2011), yang mensyaratkan Perusahaan untuk membuat pertimbangan dengan estimasi dari pengalihan risiko dan manfaat terkait dengan kepemilikan aset.
The Company has several leases whereas the Company act as lessee in respect of rental location. The Company evaluates whether significant risks and rewards of ownership of the leased assets are transferred based on SFAS No. 30 (Revised 2011) which requires the Company to make judgment and estimates of the transfer of risks and rewards related to the ownership of assets.
Berdasarkan hasil penelaahan yang dilakukan Perusahaan atas perjanjian sewa tempat yang ada saat ini, maka transaksi sewa tersebut diklasifikasikan sebagai sewa operasi.
Based on the review performed by the Company for the current rental agreement of rental location accordingly, the rent transactions were classified as operating lease.
Estimasi dan asumsi
b. Estimates and assumptions The key assumptions concerning the future and other key sources of estimation uncertainty at the end of reporting period that have a significant risk of causing a material adjustment to the carrying amounts of assets and liabilities within the next financial year/period are disclosed below. The Company and subsidiaries based their assumptions and estimates on parameters available when the consolidated financial statements were prepared. Existing circumstances and assumptions about future developments, may or change due to market changes circumstances arising beyond the control of the Company and subsidiaries. Such changes are reflected in the assumptions as they occur.
Asumsi utama masa depan dan sumber utama estimasi ketidakpastian lain pada akhir periode pelaporan yang memiliki risiko signifikan bagi penyesuaian yang material terhadap nilai tercatat aset dan liabilitas untuk tahun/periode berikutnya, diungkapkan di bawah ini. Perusahaan dan entitas anak mendasarkan asumsi dan estimasi pada parameter yang tersedia pada saat laporan keuangan konsolidasian disusun. Asumsi dan situasi mengenai perkembangan masa depan, mungkin berubah akibat perubahan pasar atau situasi diluar kendali Perusahaan dan entitas anak. Perubahan tersebut dicerminkan dalam asumsi terkait pada saat terjadinya.
35
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT PRASIDHA ANEKA NIAGA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk Tahun yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 3.
PT PRASIDHA ANEKA NIAGA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
PERTIMBANGAN, ESTIMASI DAN ASUMSI SIGNIFIKAN OLEH MANAJEMEN (lanjutan) b.
3.
Estimasi dan asumsi (lanjutan)
SIGNIFICANT JUDGMENT, ESTIMATES AND ASSUMPTION BY MANAGEMENT (continued) b.
Estimates and assumptions (continued)
Pensiun dan imbalan kerja
Pension and employee benefits
Penentuan kewajiban dan biaya pensiun dan kewajiban imbalan kerja Perusahaan dan entitas anak bergantung pada pemilihan asumsi yang digunakan oleh aktuaris independen dalam menghitung jumlah-jumlah tersebut. Asumsi tersebut termasuk antara lain, tingkat diskonto, tingkat kenaikan gaji tahunan, tingkat pengunduran diri karyawan tahunan, tingkat kecacatan, umur pensiun dan tingkat kematian. Hasil aktual yang berbeda dari asumsi yang ditetapkan Perusahaan dan entitas anak yang memiliki pengaruh lebih dari 10% kewajiban imbalan pasti, ditangguhkan dan diamortisasi secara garis lurus selama rata-rata sisa masa kerja karyawan.
The determination of the Company’s and subsidiaries’ obligations and cost for pension and employee benefits liabilities is dependent on its selection of certain assumptions used by the independent actuaries in calculating such amounts. Those assumptions include among others, discount rates, annual salary increase rate, annual employee turn-over rate, disability rate, retirement age and mortality rate. Actual results that differ from the Company’s and subsidiaries’ assumptions which effects are more than 10% of the defined benefit obligations are deferred and being amortized on a straight-line method over the expected average remaining service years of the qualified employees.
Sementara Perusahaan dan entitas anak berkeyakinan bahwa asumsi tersebut adalah wajar dan sesuai, perbedaan signifikan pada hasil aktual atau perubahan signifikan dalam asumsi yang ditetapkan Perusahaan dan entitas anak dapat mempengaruhi secara material liabilitas diestimasi atas pensiun dan imbalan kerja dan beban imbalan kerja neto.
While the Company and subsidiaries believe that its assumptions are reasonable and appropriate, significant differences in the Company’s and subsidiaries’ actual results or significant changes in the Company’s and subsidiaries’ assumptions may materially affect its estimated liabilities for pension and employee benefits and net employee benefits expense.
Nilai tercatat atas estimasi liabilitas imbalan kerja Perusahaan dan entitas anaknya pada tanggal 31 Desember 2014 adalah Rp42.141.342.608 (31 Desember 2013: Rp35.496.473.154). Penjelasan lebih rinci diungkapkan dalam Catatan 31.
The carrying amount of the Company’s and its subsidiaries’ estimated liabilities for employee benefits as of December 31, 2014 is Rp42,141,342,608 (December 31, 2013: Rp35,496,473,154). Further details are discussed in Note 31.
Penyusutan aset tetap
Depreciation of fixed assets
Biaya perolehan aset tetap disusutkan dengan menggunakan metode saldo menurun ganda, kecuali untuk bangunan disusutkan dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan estimasi masa manfaat ekonomisnya. Manajemen mengestimasi masa manfaat ekonomis aset tetap antara 5 sampai dengan 20 tahun. Ini adalah umur yang secara umum diharapkan dalam industri dimana Perusahaan dan entitas anak menjalankan bisnisnya. Perubahan tingkat pemakaian dan perkembangan teknologi dapat mempengaruhi masa manfaat ekonomis dan nilai sisa aset, dan karenanya biaya penyusutan masa depan mungkin direvisi.
The costs of fixed assets are depreciated on the double-declining balance method, except for the building are depreciated on the straight-line method over their estimated useful lives. Management properly estimates the useful lives of these fixed assets to be within 5 to 20 years. These are common life expectancies applied in the industries where the Company and subsidiaries conduct its businesses. Changes in the expected level of usage and technological development could impact the economic useful lives and the residual values of these assets, and therefore future depreciation charges could be revised.
36
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT PRASIDHA ANEKA NIAGA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk Tahun yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 3.
PT PRASIDHA ANEKA NIAGA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
PERTIMBANGAN, ESTIMASI DAN ASUMSI SIGNIFIKAN OLEH MANAJEMEN (lanjutan) b.
3.
Estimasi dan asumsi (lanjutan)
SIGNIFICANT JUDGMENT, ESTIMATES AND ASSUMPTION BY MANAGEMENT (continued) b.
Estimates and assumptions (continued)
Penyusutan aset tetap (lanjutan)
Depreciation of fixed assets (continued)
Nilai tercatat neto atas aset tetap Perusahaan dan entitas anak pada tanggal 31 Desember 2014 adalah masing-masing sebesar Rp294.074.971.399 (31 Desember 2013: Rp275.646.225.705). Penjelasan lebih rinci diungkapkan dalam Catatan 11.
The net carrying amounts of the Company’s fixed assets as of December 31, 2014 are Rp294,074,971,399 (December 31, 2013: Rp275,646,225,705), respectively. Further details are disclosed in Note 11.
Instrumen keuangan
Financial instruments
Perusahaan dan entitas anak mencatat aset dan liabilitas keuangan tertentu pada nilai wajar, yang mengharuskan penggunaan estimasi akuntansi. Sementara komponen signifikan atas pengukuran nilai wajar ditentukan menggunakan bukti obyektif yang dapat diverifikasi, jumlah perubahan nilai wajar dapat berbeda bila Perusahaan dan entitas anak menggunakan metodologi penilaian yang berbeda. Perubahan nilai wajar aset dan liabilitas keuangan tersebut dapat mempengaruhi secara langsung laba atau rugi Perusahaan dan entitas anak.
The Company and subsidiaries carries certain financial assets and liabilities at fair values, which requires the use of accounting estimates. While significant components of fair value measurement were determined using verifiable objective evidences, the amount of changes in fair values would differ if the Company and subsidiaries utilized different valuation methodology. Any changes in fair values of these financial assets and liabilities would affect directly the Company’s and subsidiaries’ profit or loss.
Nilai tercatat dari aset keuangan pada nilai wajar dalam laporan posisi keuangan konsolidasian pada tanggal 31 Desember 2014 adalah sebesar Rp134.157.389.275 (31 Desember 2013: Rp167.169.130.911) (Catatan 33), sedangkan nilai tercatat liabilitas keuangan dalam laporan perubahan posisi keuangan konsolidasian pada tanggal 31 Desember 2014 adalah sebesar Rp194.504.557.075 (31 Desember 2013: Rp221.069.341.894) (Catatan 33).
The carrying amount of financial assets carried at fair values in the consolidated statement of financial position as of December 31, 2014 is Rp134,157,389,275 (December 31, 2013: Rp167,169,130,911) (Note 33), while the carrying amount of financial liabilities carried in the consolidated statement of financial position as of December 31, 2014 is Rp194,504,557,075 (December 31, 2013: Rp221,069,341,894) (Note 33).
Aset Pajak Tangguhan
Deferred Tax Assets
Aset pajak tangguhan diakui atas liabilitas imbalan kerja karyawan, uang muka kepada pemasok, piutang lain-lain, piutang usaha, aset tetap, kewajiban sewa pembiayaan dan uang jaminan. Estimasi signifikan oleh manajemen disyaratkan dalam menentukan jumlah aset pajak tangguhan yang dapat diakui, berdasarkan saat penggunaan dan tingkat penghasilan kena pajak dan strategi perencanaan pajak masa depan.
Deferred tax assets are recognized for employee benefits liability, advances to suppliers, other receivables, trade receivables, fixed assets, obligation under finance lease and security deposits. Significant management estimates are required to determine the amount of deferred tax assets that can be recognized, based upon the likely timing and the level of future taxable profits together with future tax planning strategies.
Aset pajak tangguhan terkait yang diakui, yang diperkirakan dapat terpulihkan diungkapkan pada Catatan 16.
The related deferred tax assets recognized which are estimated recoverable, are disclosed in Note 16.
37
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT PRASIDHA ANEKA NIAGA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk Tahun yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 3.
PT PRASIDHA ANEKA NIAGA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
PERTIMBANGAN, ESTIMASI DAN ASUMSI SIGNIFIKAN OLEH MANAJEMEN (lanjutan) b.
3.
Estimasi dan asumsi (lanjutan)
SIGNIFICANT JUDGMENT, ESTIMATES AND ASSUMPTION BY MANAGEMENT (continued) b.
Estimates and assumptions (continued)
Penurunan Nilai Aset Non Keuangan
Impairment of Non-financial Assets
Penurunan nilai muncul saat nilai tercatat aset atau UPK melebihi nilai terpulihkannya, yang lebih besar antara nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual dan nilai pakainya. Nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual didasarkan pada ketersediaan data dari perjanjian penjualan yang mengikat yang dibuat dalam transaksi normal atas aset serupa atau harga pasar yang dapat diamati dikurangi dengan biaya tambahan yang dapat diatribusikan dengan pelepasan aset.
An impairment exists when the carrying value of an asset or CGU exceeds its recoverable amount, which is the higher of its fair value less costs to sell and its value in use. The fair value less costs to sell calculation is based on available data from binding sales transactions in an arm’s length transaction of similar assets or observable market prices less incremental costs for disposing the asset.
Perhitungan nilai pakai didasarkan pada model arus kas yang didiskontokan. Arus kas diproyeksikan untuk sepuluh tahun ke depan dan tidak termasuk aktivitas restrukturisasi yang belum ada perikatannya atau investasi signifikan di masa depan yang akan meningkatkan kinerja dari UPK yang diuji. Nilai terpulihkan paling sensitif terhadap tingkat diskonto yang digunakan untuk model arus kas yang didiskontokan seperti halnya dengan arus kas masuk masa depan yang diharapkan dan tingkat pertumbuhan yang digunakan untuk tujuan ekstrapolasi. Asumsi utama yang digunakan untuk menentukan nilai terpulihkan UPK, masing-masing dijelaskan lebih rinci dalam Catatan 34.
The value in use calculation is based on a discounted cash flow model. The future cash flow projection is for a year of ten years and does not include restructuring activities that is not yet committed to or significant future investments that will enhance the asset’s performance of the CGU being tested. The recoverable amount is most sensitive to the discount rate used for the discounted cash flow model as well as the expected future cash inflows and the growth rate used for extrapolation purposes. The way assumptions used to determine the recoverable amount for the different CGU, are further explain in Note 34.
Cadangan Penurunan Keusangan Persediaan
dan
Allowance for Decline in Market Values and Obsolescence of Inventories
Penyisihan penurunan nilai pasar dan keusangan persediaan diestimasi berdasarkan fakta dan situasi yang tersedia, termasuk namun tidak terbatas kepada, kondisi fisik persediaan yang dimiliki, harga jual pasar, estimasi biaya penyelesaian dan estimasi biaya yang timbul untuk penjualan. Provisi dievaluasi kembali dan disesuaikan jika terdapat tambahan informasi yang mempengaruhi jumlah yang diestimasi. Nilai tercatat persediaan Perusahaan dan entitas anak sebelum cadangan atas keusangan dan penurunan nilai pasar berjumlah Rp159.934.594.274 pada tanggal 31 Desember 2014 (31 Desember 2013: Rp217.607.447.083). Penjelasan lebih lanjut diungkapkan dalam Catatan 8.
Allowance for decline in market values and obsolescence of inventories is estimated based on the best available facts and circumstances, including but not limited to, the inventories’ own physical conditions, their market selling prices, estimated costs of completion and estimated costs to be incurred for their sales. The provisions are re-evaluated and adjusted as additional information received affects the amount estimated. The carrying amount of the Company and subsidiaries’ inventories before allowance for obsolescence and decline in market values amounted to Rp159,934,594,274 as of December 31, 2014 (December 31, 2013: Rp217,607,447,083). Further details are contained in Note 8.
Nilai
Pasar
38
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT PRASIDHA ANEKA NIAGA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk Tahun yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 3.
PT PRASIDHA ANEKA NIAGA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
PERTIMBANGAN, ESTIMASI DAN ASUMSI SIGNIFIKAN OLEH MANAJEMEN (lanjutan) b.
3.
Estimasi dan asumsi (lanjutan)
SIGNIFICANT JUDGMENT, ESTIMATES AND ASSUMPTION BY MANAGEMENT (continued) b.
Estimates and assumptions (continued)
Piutang
Allowance for Impairment Losses on Trade Receivables
Perusahaan dan entitas anak mengevaluasi akun tertentu jika terdapat informasi bahwa pelanggan yang bersangkutan tidak dapat memenuhi kewajiban keuangannya. Dalam hal tersebut, Perusahaan dan entitas anak mempertimbangkan, berdasarkan fakta dan situasi yang tersedia, termasuk namun tidak terbatas pada, jangka waktu hubungan dengan pelanggan dan status kredit dari pelanggan berdasarkan catatan kredit dari pihak ketiga dan faktor pasar yang telah diketahui, untuk mencatat provisi spesifik atas jumlah piutang pelanggan guna mengurangi jumlah piutang yang diharapkan dapat diterima oleh Perusahaan dan entitas anak..
The Company and subsidiaries evaluates specific accounts where it has information that certain customers are unable to meet their financial obligations. In these cases, the Company and subsidiaries uses judgment, based on the best available facts and circumstances, including but not limited to, the length of its relationship with the customer and the customer’s current credit status based on third party credit reports and known market factors, to record specific provisions for customers against amounts due to reduce its receivable amounts that the Company and subsidiaries expects to collect.
Provisi spesifik ini dievaluasi kembali dan disesuaikan jika tambahan informasi yang diterima mempengaruhi jumlah cadangan kerugian penurunan nilai atas piutang usaha. Nilai tercatat dari piutang usaha Perusahaan dan entitas anak sebelum cadangan kerugian penurunan nilai berjumlah Rp88.223.210.550 pada tanggal 31 Desember 2014 (31 Desember 2013: Rp70.896.776.924). Penjelasan lebih lanjut diungkapkan dalam Catatan 6.
These specific provisions are re-evaluated and adjusted as additional information received affects the amounts of allowance for impairment losses on trade receivables. The carrying amount of the Company and subsidiaries’ trade receivables before allowance for impairment losses amounted to Rp88,223,210,550 as of December 31, 2014 (December 31, 2013: Rp70,896,776,924). Further details are contained in Note 6.
Cadangan Usaha
atas
Penurunan
Nilai
39
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT PRASIDHA ANEKA NIAGA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk Tahun yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 4.
PT PRASIDHA ANEKA NIAGA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
KAS DAN SETARA KAS
4.
CASH AND CASH EQUIVALENTS This account is consists of:
Akun ini terdiri dari:
31 Desember 2014/ 31 Desember 2013/ December 31, 2014 December 31, 2013
Kas Rupiah Dolar AS (US$4.307 pada tahun 2014 dan US$10.436 pada tahun 2013) Bank Pihak ketiga Rekening Rupiah PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Artha Graha Internasional Tbk PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Danamon Indonesia Tbk The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited, Surabaya PT Bank DBS Indonesia Citibank N.A., Surabaya Rekening Dolar AS (US$1.219.022 pada tahun 2014 dan US$3.003.306 pada tahun 2013) Citibank N.A., Surabaya PT Bank DBS Indonesia PT Bank Central Asia Tbk The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited, Surabaya PT Bank Danamon Indonesia Tbk PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Setara kas - deposito berjangka Rekening Rupiah PT Bank DBS Indonesia PT Bank Mayapada Internasional Tbk Rekening Dolar AS PT Bank DBS Indonesia (US$1.000.000 pada tahun 2013) Total
3.454.163.525
4.411.044.176
53.579.080
127.204.404
10.371.736.426 1.966.423.954
7.127.092.503 -
1.777.596.014
4.016.745.643
675.833.597 462.471.800
495.939.482 310.096.160
140.280.706 113.926.699 57.473.596
494.075.848 538.675.202 341.420.632
Cash on hand Rupiah US Dollar (US$4,307 in 2014 and (US$10,436 in 2013) Cash in banks Third parties Rupiah Accounts PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Artha Graha Internasional Tbk PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Danamon Indonesia Tbk The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited, Surabaya PT Bank DBS Indonesia Citibank N.A., Surabaya
7.438.077.279 5.617.865.685 1.182.279.686
16.938.807.570 10.944.749.318 3.028.264.292
424.862.076 308.540.239
473.318.494 5.039.497.438
193.006.849
182.662.160
US Dollar Accounts (US$1,219,022 in 2014 and US$3,003,306 in 2013) Citibank N.A., Surabaya PT Bank DBS Indonesia PT Bank Central Asia Tbk The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited, Surabaya PT Bank Danamon Indonesia Tbk PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk
18.000.000.000 3.227.995.676
Cash equivalents - time deposits Rupiah Accounts PT Bank DBS Indonesia PT Bank Mayapada Internasional Tbk
-
12.189.000.000
US Dollar Accounts PT Bank DBS Indonesia (US$1,000,000 in 2013)
34.238.117.211
87.886.588.998
Total
-
40
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT PRASIDHA ANEKA NIAGA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk Tahun yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 4.
PT PRASIDHA ANEKA NIAGA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
KAS DAN SETARA KAS (lanjutan)
4.
CASH AND CASH EQUIVALENTS (continued) The annual effective interest rates on the above time deposits are as follows:
Tingkat suku bunga tahunan efektif atas deposito berjangka tersebut adalah sebagai berikut:
Tahun yang Berakhir pada tanggal 31 Desember/ Year ended December 31 2014 Rupiah Dolar AS
2013
7,25% - 10,00% 2,20% - 2.75%
7,25% - 9,50% 2,20% - 2,75%
The Company and subsidiaries do not have related party relationship with the banks where cash and cash equivalents are placed.
Perusahaan dan entitas anak tidak berelasi dengan bank di mana kas dan setara kas ditempatkan. 5.
6.
DEPOSITO BERJANGKA PENGGUNAANNYA
YANG
Rupiah US Dollar
DIBATASI
5.
RESTRICTED TIME DEPOSITS
Akun ini merupakan deposito berjangka PT Aneka Coffee Industry (“ACI”), entitas anak, yang ditempatkan pada PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk senilai Rp850.000.000 dan US$225.000 pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013.
This account consists of time deposits of PT Aneka Coffee Industry (“ACI”), a Subsidiary, placed at PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk amounting to Rp850,000,000 and US$225,000 as of December 31, 2014 and 2013.
Deposito berjangka yang dibatasi penggunaannya dalam Rupiah memiliki tingkat bunga antara 4,25% sampai 7,50% pada tahun 2014 (tahun 2013: 4,25% sampai 7,00%), sementara deposito berjangka yang dibatasi penggunaannya dalam Dolar AS memiliki tingkat bunga antara 0,25% sampai 0,50% pada tahun 2014 dan 2013.
The restricted time deposits in Rupiah currency earned annual interest at rates ranging from 4.25% to 7.50% in 2014 (2013: from 4.25% to 7,00%), while the restricted time deposits in US Dollar currency earned annual interest at rates ranging from 0.25% to 0.50% in 2014 and 2013.
Seluruh deposito berjangka yang dibatasi penggunaannya ini dijadikan sebagai jaminan atas fasilitas bank garansi yang diperoleh oleh ACI (Catatan 32).
All restricted time deposits are pledged as collateral to the bank guarantee facilities obtained by ACI (Note 32).
PIUTANG USAHA
6.
TRADE RECEIVABLES This account is consists of:
Akun ini terdiri dari:
31 Desember 2014/ 31 Desember 2013/ December 31, 2014 December 31, 2013
Dolar AS
US Dollar
Pihak ketiga PT Hankook Indonesia Tire (US$1.251.067 pada tahun 2014 dan US$1.882.654 pada tahun 2013) Hankook Tire Co. Ltd., Korea (US$1.035.018 pada tahun 2014) Hankook Tire Magyarorzag, Racalmas (US$769.608 pada tahun 2014)
Third Parties
15.563.274.774
22.987.375.761
12.875.629.269
-
9.573.923.520
-
41
PT Hankook Indonesia Tire (US$1,251,067 in 2014 and US$1,882,654 in 2013) Hankook Tire Co. Ltd., Korea (US$1,035,018 in 2014) Hankook Tire Magyarorzag, Racalmas (US$769,608 in 2014)
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT PRASIDHA ANEKA NIAGA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk Tahun yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 6.
PT PRASIDHA ANEKA NIAGA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
PIUTANG USAHA (lanjutan)
6.
TRADE RECEIVABLES (continued) This account is consists of (continued):
Akun ini terdiri dari (lanjutan):
31 Desember 2014/ 31 Desember 2013/ December 31, 2014 December 31, 2013
Dolar AS (lanjutan)
US Dollar (continued)
Pihak ketiga (lanjutan)
Third Parties (continued)
Utexam Logistics Limited, Singapura (US$709.473 pada tahun 2014 dan US$1.024.550 pada tahun 2013) 8.825.840.886 Kunming Gaoshen International Business Co. Ltd, China (US$590.886 pada tahun 2014) 7.350.627.562 Societe Des Matieres Premieres Tropicales Pte. Ltd., Singapura (US$122.903 pada tahun 2014 dan US$3.452 pada tahun 2013) 1.528.918.545 Daewoo International Corporation (US$237.888 pada tahun 2013) Namazie International Pte. Ltd. (US$233.688 pada tahun 2013) Lain-lain (masing-masing dibawah Rp 1 milyar) (US$7.986 pada tahun 2014 dan US$143.970 pada tahun 2013) 99.343.540
12.488.243.972 -
42.077.880 2.899.616.832 2.848.418.888 1.754.850.330
Pihak-pihak berelasi (Catatan 7) Itochu Corp. Ltd., Jepang (US$357.240 pada tahun 2014 dan US$115.680 pada tahun 2013) Itochu Corp. Ltd., Thailand (US$127.364 pada tahun 2014 dan US$51.960 pada tahun 2013) Itochu Corp. Ltd., Taipei (US$65.318 pada tahun 2013)
Related Parties (Note 7)
4.444.065.600
1.410.023.520
1.584.401.940
633.340.440
-
796.165.978
61.846.025.636
Itochu Corp. Ltd., Japan (US$357,240 in 2014 and US$115,680 in 2013) Itochu Corp. Ltd., Thailand (US$127,364 in 2014 and US$51,960 in 2013) Itochu Corp. Ltd., Taipei (US$65,318 in 2013)
45.860.113.601
Rupiah
Rupiah
Pihak ketiga PT Java Prima Abadi PT Santos Jaya Abadi Lain-lain (masing-masing dibawah Rp2,5 milyar)
Utexam Logistics Limited, Singapore (US$709,473 in 2014 and US$1,024,550 in 2013) Kunming Gaoshen International Business Co. Ltd, China (US$590,886 in 2014) Societe Des Matieres Premieres Tropicales Pte. Ltd., Singapore (US$122,903 in 2014 and US$3,452 in 2013) Daewoo International Corporation (US$237,888 in 2013) Namazie International Pte. Ltd. (US$233,688 in 2013) Others (each below Rp1 billion) (US$7,986 in 2014 and US$143,970 in 2013)
Third Parties 18.271.968.000
10.807.615.500 7.595.742.000
8.105.216.914
6.633.305.823
26.377.184.914
25.036.663.323
Sub-total Cadangan kerugian penurunan nilai
88.223.210.550 (96.002.740)
70.896.776.924 (99.252.740)
Sub-total Allowance for impairment losses
Total
88.127.207.810
70.797.524.184
Total
42
PT Java Prima Abadi PT Santos Jaya Abadi Others (each below Rp2.5 billion)
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT PRASIDHA ANEKA NIAGA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk Tahun yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 6.
PT PRASIDHA ANEKA NIAGA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
PIUTANG USAHA (lanjutan)
6.
TRADE RECEIVABLES (continued)
Persentase (%)/Percentage (%) 2014 Lancar dan tidak mengalami penurunan nilai Telah jatuh tempo namun tidak mengalami penurunan nilai : 1 - 30 hari 31 - 60 hari Telah jatuh tempo dan/atau mengalami penurunan nilai : Lebih dari 60 hari
2013
Jumlah/Amount 2014
2013
86,31
80,74
76.061.985.869
57.165.096.162
Neither past due nor impaired
13,09 0,34
18,63 0,62
11.537.112.176 303.163.642
13.193.110.292 439.370.000
Past due but not impaired : 1 - 30 days 31 - 60 days
0,36
0,14
320.948.863
99.200.470
Past due and/or impaired : Over 60 days
Jumlah Piutang Usaha Cadangan kerugian penurunan nilai
100,10
100,13
88.223.210.550
70.896.776.924
Total
100,00
(0,10)
(0,13) 100,00
(96.002.740) 88.127.207.810
(99.252.740) 70.797.524.184
Total Trade Receivables Allowance for impairment losses Total
Cadangan kerugian penurunan nilai dilakukan untuk menutup kemungkinan kerugian adanya piutang tidak tertagih.
The allowance for impairment losses is provided to cover the possible losses from the non-collection of the amounts.
Berdasarkan hasil penelaahan terhadap adanya penurunan nilai piutang pada akhir tahun, manajemen berkeyakinan bahwa cadangan atas penurunan nilai piutang usaha di atas dapat mencukupi untuk menutup kerugian atas penurunan nilai piutang tersebut.
Based on the results of review for impairment of receivable accounts at the end of the year, the management believes that the above allowance for impairment of trade receivables is sufficient to cover losses from impairment of such receivables.
Perubahan saldo cadangan atas penurunan nilai adalah sebagai berikut:
The movements in the balance of allowance for impairment losses are as follows:
31 Desember 2014/ 31 Desember 2013/ December 31, 2014 December 31, 2013 Saldo awal Penambahan Penghapusan
99.252.740 (3.250.000)
92.252.740 7.000.000 -
Beginning balance Additions Write-offs
Saldo akhir
96.002.740
99.252.740
Ending balance
Pada tanggal 31 Desember 2014, sebagian piutang usaha Perusahaan dan seluruh piutang usaha PT Aneka Coffee Industry, entitas anak, dengan nilai sebesar US$4.187.257 (31 Desember 2013: US$3.093.209 dan Rp19.506.792.509) dijadikan sebagai jaminan atas pinjaman bank jangka pendek dan jangka panjang yang diperoleh dari PT Bank DBS Indonesia (Catatan 12).
As of December 31, 2014, part of trade receivables of the Company and all of trade receivables of PT Aneka Coffee Industry, a Subsidiary, amounting to US$4,187,257 (December 31, 2013: US$3,093,209 and Rp19,506,792,509) are pledged as collateral to the short-term and long-term bank loans obtained from PT Bank DBS Indonesia (Note 12).
Pada tanggal 31 Desember 2014, sebagian piutang usaha Perusahaan sebesar US$292.269 (31 Desember 2013: US$286.141 dan Rp3.487.768.870) dijadikan sebagai jaminan atas pinjaman bank jangka pendek yang diperoleh dari PT Bank Danamon Indonesia Tbk (Catatan 12).
As of December 31, 2014, part of the Company’s trade receivables amounting to US$292,269 (December 31, 2013: US$286,141 and Rp3,487,768,870) are also pledged as collateral to the short-term bank loan obtained from PT Bank Danamon Indonesia Tbk (Note 12).
43
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT PRASIDHA ANEKA NIAGA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk Tahun yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 7.
PT PRASIDHA ANEKA NIAGA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAKPIHAK BERELASI
7.
Manajemen kunci Dewan Komisaris dan Direksi
TRANSACTIONS
WITH
In the normal course of business, the Company and subsidiaries engages in trade and other transactions with related parties, which are affiliated with the Company and subsidiaries through equity ownership, either direct or indirect, and/or under common control, and/or common key management. The significant transactions and balances with these related parties are as follows:
Dalam kegiatan usaha yang normal, Perusahaan dan entitas anak melakukan transaksi dagang dan transaksi lainnya dengan pihak-pihak berelasi, yang terafiliasi dengan Perusahaan dan entitas anak melalui kepemilikan ekuitas langsung dan tak langsung, dan/atau di bawah kendali pihak yang sama, dan/atau melalui manajemen kunci yang sama. Transaksi dan saldo yang signifikan dengan pihak-pihak berelasi adalah sebagai berikut: Penjualan kepada pihak-pihak berelasi/ Sales to related parties
BALANCES AND RELATED PARTIES
Pembelian dari pihak-pihak berelasi/ Purchases from related parties
Piutang usaha dari pihak-pihak berelasi/ Pinjaman kepada Trade receivables pihak berelasi/ from Due from related parties related parties Key Management Boards of Commissioners and Directors
2014
-
-
-
2.550.000.000
2014 2013
10.656.157.383 36.336.872.425
-
796.165.978
-
Itochu Corp. Ltd., Jepang
2014 2013
31.884.909.223 33.075.168.907
4.008.420.466
4.444.065.600 1.410.023.520
-
Itochu Corp. Ltd., Japan
Itochu Corp. Ltd., Thailand
2014 2013
25.014.499.414 7.941.272.401
-
1.584.401.940 633.340.440
-
Itochu Corp. Ltd., Thailand
Persentase terhadap total 2014 penjualan neto konsolidasian 2013
6.93% 6,04%
-
-
-
Percentage to total consolidated net sales
Pihak-pihak berelasi lainnya Itochu Corp. Ltd., Taipei
Other related parties: Itochu Corp. Ltd., Taipei
Persentase terhadap total beban pokok penjualan konsolidasian
2014 2013
-
0,36%
-
-
Percentage to total consolidated cost of goods sold
Persentase terhadap total aset konsolidasian
2014 2013
-
-
0.97% 0,42%
0,41% -
Percentage to total consolidated assets
Syarat dan ketentuan transaksi-transaksi dengan pihak-pihak berelasi
Terms and conditions of the transactions with related parties
a.
a.
Penjualan dan pembelian dari pihak-pihak berelasi dilakukan pada harga yang disepakati tergantung jenis produk terkait dan/atau berdasarkan harga pasar. Saldo terkait pada akhir tahun adalah tanpa jaminan, tanpa bunga dan penyelesaian dilakukan dalam bentuk tunai. Tidak terdapat jaminan yang diberikan atau diterima untuk setiap piutang atau utang dari pihak-pihak berelasi. Untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, Perusahaan dan entitas anak tidak membuat provisi atas penurunan nilai piutang dari pihak-pihak berelasi, dikarenakan manajemen berpendapat bahwa, berdasarkan hasil penilaian, seluruh piutang usaha dari pihakpihak berelasi dapat ditagih.
44
Sales and purchases from related parties are made at agreed prices depending on the type of product involve and/or based on market prices. The related outstanding balances at end of year are unsecured, interest-free and settlement is made in cash. There have been no guarantees provided or received for any related parties receivables or payables. For the years ended December 31, 2014 and 2013, the Company and subsidiaries have not made any provision for impairment relating to the amounts due from related parties, since management believes, based on its assessment, that all trade receivables from related parties are fully collectible.
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT PRASIDHA ANEKA NIAGA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk Tahun yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 7.
PT PRASIDHA ANEKA NIAGA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAKPIHAK BERELASI (lanjutan)
7.
BALANCES AND TRANSACTIONS RELATED PARTIES (continued)
WITH
Syarat dan ketentuan transaksi-transaksi dengan pihak-pihak berelasi (lanjutan)
Terms and conditions of the transactions with related parties (continued)
Penilaian ini dilakukan pada setiap akhir tahun keuangan dengan memeriksa posisi keuangan dari pihak-pihak berelasi dan pasar di mana pihak-pihak tersebut beroperasi.
This assessment is undertaken each financial year by examining the financial positions of the related parties concerned, and the market in which the related parties operate.
b.
b.
PT Aneka Coffee Industry (“ACI”), entitas anak, mengadakan penjanjian biaya komisi tanpa jangka waktu yang pasti dengan Itochu Corp. Ltd., Jepang (“ITC”), dimana ACI akan membayar beban komisi sebesar persentase tertentu dari nilai faktur penjualan komersial kepada pelanggan tertentu. Sebaliknya, ITC, sebagai agen komisi, menjamin pembayaran pelanggan. Selama tahun 2014 biaya komisi yang dibayarkan kepada ITC sebesar Rp662.708.291 (2013: Rp770.334.986) disajikan sebagai bagian dari akun “Beban Penjualan - Komisi Penjualan” dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian (Catatan 23).
PT Aneka Coffee Industry (“ACI”), a Subsidiary, entered into a commission fee agreement with Itochu Corp. Ltd., Japan (“ITC”) with indefinite duration, whereby ACI will pay commission fees at certain percentage of the commercial invoice value of sales to certain customers. In return, ITC, as a commission agent, guarantees the customers’ payments. In 2014 commission fees paid to ITC amounted to Rp662,708,291 (2013: Rp770,334,986) are presented as part of “Selling Expenses - Sales Commissions” in the consolidated statement of comprehensive income (Note 23). The payables arising from these transactions amounting to US$15,551 as of December 31, 2014 (December 31, 2013: US$20,070) are recorded as part of “Accrued Expenses - Sales Commissions” (Note 14) in the consolidated statement of financial position.
Saldo utang ACI dari transaksi tersebut sebesar US$15.551 pada tanggal 31 Desember 2014 (31 Desember 2013: US$20.070) disajikan sebagai bagian dari akun “Beban Akrual - Komisi Penjualan” (Catatan 14) dalam laporan posisi keuangan konsolidasian. c.
Pinjaman kepada pihak berelasi tidak dikenakan bunga dan akan dikembalikan kepada Perusahaan dalam waktu satu tahun. Pinjaman kepada pihak berelasi ini telah dilunasi pada tanggal 3 Maret 2015.
c.
Due from related parties are non-interest bearing and will be repaid to the Company within one year. Due from related parties has been fully paid on March 3, 2015.
d.
Kompensasi manajemen kunci
d.
Key Management compensation Compensation of key management personnel consisting of boards of commissioners and directors of the Company are as follows:
Kompensasi kepada personil manajemen kunci yang terdiri dari dewan komisaris dan direksi Perusahaan adalah sebagai berikut:
Tahun yang Berakhir pada tanggal 31 Desember/ Year ended December 31 2014 Gaji dan imbalan pekerja jangka pendek Imbalan pasca-kerja Total
2013
9.362.000.000 1.110.531.134
8.510.461.536 1.031.422.927
Salaries and other short-term employee benefits Post-employment benefits
10.472.531.134
9.541.884.463
Total
45
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT PRASIDHA ANEKA NIAGA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk Tahun yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 7.
PT PRASIDHA ANEKA NIAGA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAKPIHAK BERELASI (lanjutan)
7.
BALANCES AND TRANSACTIONS RELATED PARTIES (continued)
Syarat dan ketentuan transaksi-transaksi dengan pihak-pihak berelasi (lanjutan)
Terms and conditions of the transactions with related parties (continued)
d.
d.
Kompensasi manajemen kunci (lanjutan)
Pihak-pihak berelasi dengan entitas anak/ Related parties with Subsidiary Itochu Corp. Ltd., Jepang/Japan
Key Management compensation (continued) The relationships with the related parties mentioned in the foregoing are as follows:
Hubungan dengan pihak-pihak berelasi adalah sebagai berikut:
8.
WITH
Jenis hubungan/ Type of relationships
Transaksi pihak-pihak berelasi/ Related parties transactions
Mempunyai pengaruh yang signifikan dalam entitas anak/ Has significant influences in subsidiary
Pembelian dari pihak-pihak berelasi, perantara untuk menjual kopi instan, perdagangan kopi, dan untuk transaksi berjangka dan/atau opsi biji kopi/ Purchases from related parties, agent for selling instant coffee, trading coffee, and agent for trading future and/or option transactions of coffee beans
Itochu Corp. Ltd., Taipei dan/and Thailand
Mempunyai pengaruh yang signifikan dalam entitas anak/ Has significant influences in subsidiary
Perantara untuk menjual kopi instan/ Agent for selling instant coffee
Dewan Komisaris dan Direksi/ Boards of Commissioners and Directors
Manajemen kunci/ Key management
Pinjaman kepada pihak berelasi/ Due from related parties
PERSEDIAAN
8.
INVENTORIES This account is consists of:
Akun ini terdiri dari:
31 Desember 2014/ 31 Desember 2013/ December 31, 2014 December 31, 2013 Bahan baku Karet - slabs Kopi Barang dalam proses Karet - blanket Kopi Barang jadi Karet remah Kopi Sub-total Bahan pembantu dan pembungkus Total Persediaan
15.661.146.635 24.795.268.635
41.836.425.963 32.987.651.227
25.090.887.463 -
40.444.775.561 2.705.454
35.696.396.059 45.295.808.745
63.106.878.532 25.650.657.005
Raw materials Rubber - slabs Coffee Work in process Rubber - blanket Coffee Finished goods Crumb rubber Coffee
146.539.507.537
204.029.093.742
Sub-total
13.395.086.737
13.578.353.341
Supplies and packaging materials
159.934.594.274
217.607.447.083
Total Inventories
The Company and subsidiaries’ cost of inventories has been adjusted to the fair values when the Company conducted the quasi-reorganization in 2012 (Note 35).
Nilai persediaan Perusahaan dan entitas anak telah disesuaikan mengikuti nilai wajarnya pada saat Perusahaan melakukan kuasi reorganisasi pada tahun 2012 (Catatan 35).
46
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT PRASIDHA ANEKA NIAGA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk Tahun yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 8.
PT PRASIDHA ANEKA NIAGA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
PERSEDIAAN (lanjutan)
8.
INVENTORIES (continued)
Berdasarkan hasil penelaahan terhadap harga pasar dan kondisi fisik persediaan pada tanggal pelaporan, manajemen berkeyakinan bahwa cadangan untuk keusangan dan penurunan nilai pasar persediaan tidak diperlukan.
Based on a review of the market prices and physical conditions of the inventories at the reporting dates, management believes that there is no need to provide the allowance for obsolescence and decline in market values of inventories.
Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, harga pasar atas persediaan kopi dan karet remah lebih tinggi dibandingkan biaya perolehannya, sehingga tidak diperlukan cadangan kerugian penurunan nilai persediaan.
As of December 31, 2014 and 2013, the market price for coffee and crumb rubber is higher than its cost, thus, no allowance for decline in market value is needed.
Pada tanggal 31 Desember 2014, persediaan milik Perusahaan yang diperoleh melalui pendanaan dari PT Bank DBS Indonesia (“DBS”) dan seluruh persediaan milik PT Aneka Coffee Industry, entitas anak, kecuali bahan pembantu dan pembungkus, yaitu sebesar Rp127.702.706.699 (31 Desember 2013: Rp123.343.012.314) dijadikan sebagai jaminan atas pinjaman bank jangka pendek dan jangka panjang yang diperoleh dari DBS (Catatan 12).
As of December 31, 2014, inventories owned by the Company which were funded through PT Bank DBS Indonesia (“DBS”) and all of inventories owned by PT Aneka Coffee Industry, a Subsidiary, except for supplies and packaging materials totalling to Rp127,702,706,699 (December 31, 2013: Rp123,343,012,314) are pledged as collateral for the short-term and longterm bank loan obtained from DBS (Note 12).
Pada tanggal 31 Desember 2014, persediaan milik Perusahaan yang diperoleh melalui pendanaan dari PT Bank Danamon Indonesia Tbk (“BDI”), kecuali bahan pembantu dan pembungkus, yaitu sebesar Rp17.081.689.115 (31 Desember 2013: Rp22.045.067.742) dijadikan sebagai jaminan atas pinjaman bank jangka pendek yang diperoleh dari BDI (Catatan 12).
As of December 31, 2014, inventories owned by the Company which were funded through PT Bank Danamon Indonesia Tbk (“BDI”), except for supplies and packaging materials totalling to Rp17,081,689,115 (December 31, 2013: Rp22,045,067,742) are pledged as collateral for short-term bank loan obtained from BDI (Note 12).
Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, persediaan dengan nilai buku sebesar Rp159.934.594.274 dan Rp217.607.447.083 telah diasuransikan terhadap risiko kerugian atas kebakaran dan risiko lainnya kepada Asuransi Central Asia (ACA), berdasarkan suatu paket polis tertentu dengan nilai pertanggungan gabungan masing-masing sebesar US$28.315.000 dan US$30.790.000, yang menurut pendapat manajemen cukup untuk menutup kemungkinan kerugian atas risiko tersebut.
As of December 31, 2014 and 2013, inventories with book value amounting to Rp159,934,594,274 and Rp217,607,447,083, respectively, are covered by insurance against losses from fire and other risks to Asuransi Central Asia (ACA) under a policy package with combined coverage amounting to US$28,315,000 and US$30,790,000, respectively which in management’s opinion, are adequate to cover possible losses that may arise from such risks.
47
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT PRASIDHA ANEKA NIAGA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk Tahun yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 9.
PT PRASIDHA ANEKA NIAGA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
PENYERTAAN SAHAM
9.
INVESTMENTS IN SHARES OF STOCK The details of this account as of December 31, 2014 and 2013, are as follows:
Rincian penyertaan saham pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 adalah sebagai berikut:
31 Desember 2014 dan 2013/ December 31, 2014 and 2013
Nama Perusahaan
Persentase kepemilikan/ Percentage of ownership
PT Bursa Berjangka Jakarta PT Sarana Aceh Ventura PT Sarana Bengkulu Ventura PT Sarana Sumsel Ventura
3,448% 3,760 0,270 0,260
Total Penyertaan Saham
Biaya perolehan/ Acquisition cost
Investees
3.027.557.649 435.623.987 10.000.000 -
PT Bursa Berjangka Jakarta PT Sarana Aceh Ventura PT Sarana Bengkulu Ventura PT Sarana Sumsel Ventura
3.473.181.636
Total Investments in Shares of Stock
Pada tahun 2014, Perusahaan menerima dividen atas penyertaannya pada PT Sarana Bengkulu Ventura Rp1.591.030 dalam bentuk dividen tunai yang dicatat dalam akun pendapatan operasi lainnya (Catatan 26).
In 2014, the Company received dividends for its investment in shares of stock of PT Sarana Bengkulu Ventura amounting to Rp1,591,030 in the form of cash dividends was recorded in account other operating income (Note 26).
Pada tanggal 30 Januari 2012, Perusahaan dan entitas anak telah melakukan kuasi reorganisasi dengan menilai kembali nilai penyertaan saham Perusahaan pada tanggal tersebut mengikuti nilai wajarnya, sehingga terdapat penambahan nilai penyertaan saham sebesar Rp2.843.181.636 pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 yang berasal dari selisih penilaian kembali yang dilakukan dalam kuasi reorganisasi pada tanggal 30 Januari 2012 (Catatan 35).
On January 30, 2012, the Company and subsidiaries have conducted quasi-reorganization by revaluing the Company’s investments in shares of stock as of the date based on the fair value, thus an addition to investments in shares of stock amounting to Rp2,843,181,636 as of December 31, 2014 and 2013 from revaluation increment in the quasi-reorganization on January 30, 2012 was recorded (Note 35).
Penyertaan saham dicatat dengan metode biaya.
Investment in shares of stock are carried at cost.
Pada akhir periode pelaporan tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, manajemen Perusahaan berpendapat bahwa tidak terdapat bukti yang objektif yang mengindikasikan bahwa penyertaan saham mengalami penurunan nilai.
At the end of reporting period as of December 31, 2014 and 2013, the Company’s management believes that there is no objective evidence that the investments in shares of stock is impaired.
10. TANAMAN PERKEBUNAN
10. PLANTATIONS
Akun ini terdiri dari:
This account consists of:
- Tanaman menghasilkan
- Mature plantation Tahun yang Berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013/ Year Ended December 31, 2014 and 2013 Saldo Awal/ Beginning Balances
Nilai tercatat Akumulasi amortisasi Nilai buku Kerugian penurunan nilai Nilai buku, neto
Penambahan/ Additions
Saldo Akhir/ Ending Balances
Pengurangan/ Deduction
21.285.078.788 20.196.847.209
-
-
21.285.078.788 20.196.847.209
Carrying value Accumulated amortization
1.088.231.579 1.088.231.579
-
-
1.088.231.579 1.088.231.579
Book value Impairment losses
-
Net book value
-
48
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT PRASIDHA ANEKA NIAGA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk Tahun yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT PRASIDHA ANEKA NIAGA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
10. TANAMAN PERKEBUNAN (lanjutan)
10. PLANTATIONS (continued) - Mature plantation (continued)
- Tanaman menghasilkan (lanjutan) Amortisasi dari tanaman menghasilkan dibebankan ke beban pokok penjualan.
The amortization of mature charged to cost of goods sold.
plantations
is
Pada tanggal 30 Januari 2012, Perusahaan dan entitas anak telah melakukan kuasi reorganisasi dengan menilai kembali nilai tanaman perkebunan-menghasilkan entitas anak pada tanggal tersebut mengikuti nilai wajarnya, sehingga penambahan tanaman perkebunanmenghasilkan pada tanggal 31 Desember 2012 mencakup jumlah sebesar Rp4.960.327.282 yang berasal dari selisih penilaian kembali yang dilakukan dalam kuasi reorganisasi pada tanggal 30 Januari 2012 (Catatan 35).
On January 30, 2012, the Company and subsidiaries have conducted quasireorganization by revaluing Subsidiary’s mature plantation as of the date based on the fair value, thus the addition of mature plantation as of December 31, 2012 included an amount of Rp4,960,327,282 from revaluation increment in the quasi-reorganization on January 30, 2012 (Note 35).
entitas anak memiliki tanah untuk perkebunan seluas kurang lebih 590 hektar dan sampai dengan tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, entitas anak telah menggunakan tanah tersebut untuk penanaman seluas kurang lebih 190 hektar.
The subsidiary owns a parcel of land of approximately 590 hectares and up to December 31, 2014 and 2013, the subsidiary has used approximately 190 hectares of the land for planting.
Semua tanaman menghasilkan tidak diasuransikan terhadap risiko kerugian atas kebakaran dan risiko lainnya.
All the plantations are not covered by insurance against losses from fire and other risks. - Immature plantation
- Tanaman belum menghasilkan
31 Desember 2014/ 31 Desember 2013/ December 31, 2014 December 31, 2013 Saldo awal Penambahan biaya
2.119.100.444 495.757.235
1.728.727.474 390.372.970
Beginning balance Additional cost
Rugi penurunan nilai
2.614.857.679 (1.046.477.568)
2.119.100.444 (1.046.477.568)
Impairment losses
1.568.380.111
1.072.622.876
Saldo akhir
Ending balance
Tanaman belum menghasilkan terdiri dari biaya sehubungan dengan penanaman kembali tanaman perkebunan seluas kurang lebih 70 hektar.
Immature plantations consist of expenses relating to the replanting the plantations of approximately 70 hectares.
Pada tanggal 30 Januari 2012, berdasarkan laporan penilai independen, Toto Suharto & Rekan, nilai wajar tanaman belum menghasilkan pada tanggal 30 Januari 2012 memiliki nilai Rp112.580.000, yang menyebabkan rugi penurunan nilai tanaman belum menghasilkan sebesar Rp1.046.477.568 yang berasal dari selisih penilaian kembali yang dilakukan dalam kuasi reorganisasi pada tanggal 30 Januari 2012 (Catatan 35).
On January 30, 2012, based on the independent appraisal, Toto Suharto & Rekan’s report, the fair value of mature plantations as of January 30, 2012 is amounted to Rp112,580,000, which resulted to an impairment losses on immmature plantations amounting to Rp1,046,477,568, from revaluation increment in the quasi-reorganization on January 30, 2012 (Note 35).
49
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT PRASIDHA ANEKA NIAGA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk Tahun yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT PRASIDHA ANEKA NIAGA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
11. ASET TETAP
11. FIXED ASSETS This account is consists of:
Akun ini terdiri dari:
31 Desember 2014/December 31, 2014 Saldo Awal/ Beginning Balances
Penambahan/ Additions
Pengurangan/ Deductions
Reklasifikasi/ Reclassifications
Saldo Akhir/ Ending Balances
Nilai Tercatat Pemilikan langsung Tanah Bangunan dan prasarana Jalan perkebunan Mesin dan peralatan Peralatan kantor Kendaraan Aset dalam penyelesaian
100.722.870.000 118.944.942.742 1.469.313.144 201.810.120.939 8.738.524.634 20.365.718.036 4.112.171.553
32.161.819 17.869.333.243 432.898.865 5.555.818.000 17.259.239.292
162.000.000 -
880.299.851 -
100.722.870.000 118.977.104.561 1.469.313.144 219.679.454.182 9.171.423.499 26.639.835.887 21.371.410.845
Carrying Value Direct ownership Land Buildings and improvements Road in plantation Machinery and equipment Office equipment Transportation equipment Construction in progress
Total
456.163.661.048
41.149.451.219
162.000.000
880.299.851
498.031.412.118
Total
880.299.851 940.508.115
-
-
940.508.115
Asset under Finance Lease Transportation equipment Machinery and equipment
457.984.469.014
41.149.451.219
162.000.000
Aset Sewa Pembiayaan Kendaraan Mesin dan peralatan Total Akumulasi Penyusutan Pemilikan langsung Bangunan dan prasarana Jalan perkebunan Mesin dan peralatan Peralatan kantor Kendaraan
41.948.032.260 1.298.664.996 120.138.006.110 6.540.581.175 11.763.621.093
5.151.361.506 56.882.716 13.728.627.977 695.296.693 2.769.263.962
49.891.204
Total
181.688.905.634
22.401.432.854
49.891.204
Aset Sewa Pembiayaan Kendaraan Mesin dan peralatan
479.789.625 169.548.050
207.163.875
-
Total
182.338.243.309
22.608.596.729
49.891.204
Nilai Buku
275.646.225.705
(880.299.851) -
498.971.920.233
Total
479.789.625
47.099.393.766 1.355.547.712 133.866.634.087 7.235.877.868 14.962.783.476
Accumulated Depreciation Direct ownership Buildings and improvements Road in plantation Machinery and equipment Office equipment Transportation equipment
479.789.625
204.520.236.909
Total
376.711.925
Asset under Finance Lease Tansportation equipment Machinery and equipment
(479.789.625) -
204.896.948.834
Total
294.074.971.399
Net Book Value
31 Desember 2013/December 31, 2013 Saldo Awal/ Beginning Balances
Penambahan/ Additions
Pengurangan/ Deductions
Reklasifikasi/ Reclassifications
Saldo Akhir/ Ending Balances
Nilai Tercatat Pemilikan langsung Tanah Bangunan dan prasarana Jalan perkebunan Mesin dan peralatan Peralatan kantor Kendaraan Aset dalam penyelesaian
100.722.870.000 118.464.749.274 1.469.313.144 191.665.856.017 8.175.599.626 17.790.982.267 958.681.690
343.430.000 8.019.019.103 621.500.282 1.293.195.579 3.290.253.331
3.218.181 58.575.274 345.791.308 -
136.763.468 2.128.464.000 1.627.331.498 (136.763.468)
100.722.870.000 118.944.942.742 1.469.313.144 201.810.120.939 8.738.524.634 20.365.718.036 4.112.171.553
Total
439.248.052.018
13.567.398.295
407.584.763
3.755.795.498
456.163.661.048
Total
Aset Sewa Pembiayaan Kendaraan Mesin dan peralatan
Carrying Value Direct ownership Land Buildings and improvements Road in plantation Machinery and equipment Office equipment Transportation equipment Construction in progress
2.507.631.349 3.068.972.115
-
-
(1.627.331.498) (2.128.464.000)
880.299.851 940.508.115
Asset under Finance Lease Transportation equipment Machinery and equipment
Total
444.824.655.482
13.567.398.295
407.584.763
-
457.984.469.014
Total
Akumulasi Penyusutan Pemilikan langsung Bangunan dan prasarana Jalan perkebunan Mesin dan peralatan Peralatan kantor Kendaraan
36.721.002.293 1.213.340.922 106.766.828.001 5.587.422.258 9.736.621.532
5.227.029.967 85.324.074 12.129.888.258 1.003.652.296 1.590.033.204
3.218.182 50.493.379 304.894.703
1.244.508.033 741.861.060
41.948.032.260 1.298.664.996 120.138.006.110 6.540.581.175 11.763.621.093
Accumulated Depreciation Direct ownership Buildings and improvements Road in plantation Machinery and equipment Office equipment Transportation equipment
Total
160.025.215.006
20.035.927.799
358.606.264
1.986.369.093
181.688.905.634
Total
479.789.625 169.548.050
Asset under Finance Lease Tansportation equipment Machinery and equipment
Aset Sewa Pembiayaan Kendaraan Mesin dan peralatan
774.018.254 972.585.477
447.632.431 441.470.606
-
Total
161.771.818.737
20.925.030.836
358.606.264
Nilai Buku
283.052.836.745
50
(741.861.060) (1.244.508.033) -
182.338.243.309
Total
275.646.225.705
Net Book Value
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT PRASIDHA ANEKA NIAGA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk Tahun yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT PRASIDHA ANEKA NIAGA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
11. ASET TETAP (lanjutan)
11. FIXED ASSETS (continued) The details of gains on disposals of fixed assets are as follows (Note 26):
Rincian dari laba atas pelepasan aset tetap adalah sebagai berikut (Catatan 26):
Tahun yang Berakhir pada tanggal 31 Desember/ Year ended December 31 2014 Penerimaan dari penjualan Nilai buku neto Laba atas pelepasan aset tetap
2013
152.600.000 112.108.796
160.477.727 48.978.499
Proceeds from disposals Net book value
40.491.204
111.499.228
Gain on disposals of fixed assets
Aset tetap dalam penyelesaian
Constructions in-progress Constructions in-progress consist of the following:
Aset tetap dalam penyelesaian terdiri dari:
31 Desember 2014
Persentase Penyelesaian/ Completion Percentage
Nilai Kontrak/ Contract Amount
Bangunan dan prasarana
27.699.182.315
Total
27.699.182.315
40,00% - 100,00%
Nilai Tercatat/ Carrying Value
Perkiraan Waktu Penyelesaian/ Estimated Time of Completion
21.371.410.845
Oktober 2015/ October 2015
21.371.410.845
December 31, 2014 Buildings and improvements Total
31 Desember 2013
December 31, 2013
Bangunan dan prasarana
12.964.600.000
Total
12.964.600.000
10,00% - 50,00%
4.112.171.553
Oktober 2015/ October 2015
4.112.171.553
Buildings and improvements Total
Depreciation expense of fixed assets which were charged to operations are as follows:
Beban penyusutan aset tetap yang dibebankan pada operasi adalah sebagai berikut:
Tahun yang Berakhir pada tanggal 31 Desember/ Year ended December 31 2014
2013
Beban umum dan administrasi (Catatan 24) Beban pokok penjualan
12.982.247.159 9.626.349.570
9.523.998.524 11.401.032.312
General and administrative expenses (Note 24) Cost of goods sold
Jumlah
22.608.596.729
20.925.030.836
Total
Balance of carrying amount of fixed assets as of December 31, 2013 included addition and deduction from revaluation of fixed assets conducted for quasi-reorganization as of January 30, 2012.
Saldo nilai tercatat aset tetap tanggal 31 Desember 2013 termasuk penambahan dan pengurangan dari revaluasi aset tetap yang dilakukan dalam rangka kuasi reorganisasi pada tanggal 30 Januari 2012.
51
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT PRASIDHA ANEKA NIAGA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk Tahun yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT PRASIDHA ANEKA NIAGA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
11. ASET TETAP (lanjutan)
11. FIXED ASSETS (continued)
Pada tanggal 30 Januari 2012, Perusahaan dan entitas anak telah melakukan kuasi reorganisasi dengan menilai kembali nilai aset tetap Perusahaan dan entitas anak pada tanggal tersebut mengikuti nilai wajarnya berdasarkan laporan penilai independen, Toto Suharto & Rekan tertanggal 7 Maret 2013, sehingga terdapat penambahan nilai aset tetap sebesar Rp176.560.553.574 pada tanggal 30 Januari 2012 yang berasal dari selisih penilaian kembali yang dilakukan dalam kuasi reorganisasi pada tanggal 30 Januari 2012 (Catatan 35).
On January 30, 2012, the Company and subsidiaries have conducted quasi-reorganization by revaluing the Company’s and subsidiaries’ fixed assets as of the date based on the fair value, based on the independent appraisal, Toto Suharto & Rekan’s report dated March 7, 2013, thus the addition of fixed assets amounted to Rp176,560,553,574 as of January 30, 2012 arising from revaluation increment in the quasireorganization on January 30, 2012 (Note 35).
Manajemen berkeyakinan bahwa tidak terdapat kejadian atau perubahan keadaan yang mengindikasikan penurunan nilai atas aset tetap pada tanggal-tanggal 31 Desember 2014 dan 2013.
Management believes that there are no events or changes in circumstances which may indicate impairment in value of fixed assets as of December 31, 2014 and 2013.
Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, harga perolehan aset tetap Perusahaan dan entitas anak yang sudah disusutkan penuh yang masih digunakan dalam operasi masing-masing sebesar Rp10.815.246.606 dan Rp3.398.895.436 (tidak diaudit).
As of December 31, 2014 and 2013, the acquistion cost of fully depreciated fixed assets of the Company and subsidiaries that are still in use in operation amounted to Rp10,815,246,606 and Rp3,398,895,436, respectively (unaudited).
Hak atas tanah
Land rights
Hak atas tanah seluas 5.473 meter persegi masih dalam proses pengalihan menjadi atas nama Perusahaan. Selain itu, Perusahaan dan entitas anak memiliki Hak Guna Bangunan atas beberapa lahan tanah di berbagai lokasi untuk periode yang berkisar dari 20 sampai 30 tahun. Hak-hak tersebut akan berakhir pada berbagai tanggal mulai dari tahun 2014 sampai 2037. Hak Guna Bangunan yang berakhir masa berlakunya di 2014 sedang dalam proses perpanjangan. Manajemen Perusahaan dan entitas anak berkeyakinan bahwa Hak Guna Bangunan tersebut dapat diperpanjang pada saat tanggal masa berlakunya berakhir.
The transfer of the title of land rights totaling 5,473 square meters to the Company’s name is currently in process. In addition, the Company and subsidiaries have the Buildings Rights (“Hak Guna Bangunan”) several parcels of land located at several places for periods ranging from 20 to 30 years. These rights will expire at various dates starting from the year 2014 to 2037. The Building Rights which expired in 2014 are currently in process of extention. The Company’s and subsidiaries’ management believe that the terms of the above Buildings Rights can be extended upon their expiration dates.
Penjaminan dan asuransi atas aset tetap
Collateralization and insurance of fixed assets
Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, aset tetap tertentu milik Perusahaan dan PT Aneka Coffee Industry, entitas anak, dijadikan sebagai jaminan atas pinjaman bank jangka pendek dan jangka panjang yang diperoleh dari PT Bank DBS Indonesia dan PT Bank Jasa Jakarta (Catatan 12 dan 17). Selain itu, pada tanggal 31 Desember 2013 semua kendaraan yang diperoleh melalui pinjaman sewa pembiayaan dijaminkan terhadap masing-masing fasilitas kredit terkait.
As of December 31, 2014 and 2013, certain fixed assets owned by the Company and PT Aneka Coffee Industry, a Subsidiary, are pledged as collateral for short-term and long-term bank loan obtained from PT Bank DBS Indonesia and PT Bank Jasa Jakarta (Notes 12 and 17). In addition, as of December 31, 2013, all vehicles acquired through finance leases were used to secure the respective credit facilities.
52
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT PRASIDHA ANEKA NIAGA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk Tahun yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT PRASIDHA ANEKA NIAGA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
11. ASET TETAP (lanjutan) Penjaminan (lanjutan)
dan
asuransi atas
11. FIXED ASSETS (continued) aset
tetap
Collateralization and insurance of fixed assets (continued)
Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, aset tetap sebesar Rp294.074.971.399 dan Rp275.646.225.705 telah diasuransikan terhadap risiko kerugian atas kebakaran dan risiko lainnya kepada Asuransi Central Asia (ACA), Nipponkoa, dan Indrapura pada tahun 2014 dan kepada Asuransi Central Asia (ACA), Nipponkoa, Marsh dan Indrapura pada tahun 2013 dengan nilai pertanggungan masing-masing sebesar US$47.578.000 dan Rp82.952.388.250 dan US$48.380.800 dan Rp16.690.846.250 yang menurut pendapat manajemen cukup untuk menutup kemungkinan kerugian atas risiko tersebut.
As of December 31, 2014 and 2013, the fixed assets amounting to Rp294,074,971,399 and Rp275,646,225,705 are covered by insurance against losses from fire and other risks under blanket insurance policies to Asuransi Central Asia (ACA), Nipponkoa, and Indrapura in 2014 and to Asuransi Central Asia (ACA), Nipponkoa, Marsh and Indrapura in 2013 with combined coverage amounting to US$47,578,000 and Rp82,952,388,250 and US$48,380,800 and Rp16,690,846,250, respectively, which in management’s opinion, are adequate to cover possible losses that may arise from such risks.
12. PINJAMAN BANK JANGKA PENDEK
12. SHORT-TERM BANK LOANS The balances of short-term bank loans are as follows:
Saldo pinjaman bank jangka pendek adalah sebagai berikut:
31 Desember 2014/ 31 Desember 2013/ December 31, 2014 December 31, 2013 PT Bank DBS Indonesia (US$12.056.706 pada tahun 2014 dan US$13.357.850 pada tahun 2013) PT Bank Danamon Indonesia Tbk (US$2.300.000 pada tahun 2014 dan US$3.200.000 pada tahun 2013) Total
149.985.418.167
162.818.834.259
28.612.000.000
39.004.800.000
PT Bank DBS Indonesia (US$12,056,706 in 2014 and US$13,357,850 in 2013) PT Bank Danamon Indonesia Tbk (US$2,300,000 in 2014 and US$3,200,000 in 2013)
178.597.418.167
201.823.634.259
Total
Perusahaan
The Company
a.
a.
PT Bank DBS Indonesia (”DBS”)
Based on the Credit Agreement between the Company and DBS dated December 18, 2006, which was last amended on December 18, 2014, which will mature on February 15, 2015. DBS agreed to provide the following facilities:
Berdasarkan Perjanjian Kredit antara Perusahaan dan DBS pada tanggal 18 Desember 2006, yang terakhir diperbaharui pada tanggal 18 Desember 2014, yang jatuh tempo pada tanggal 15 Februari 2015. DBS setuju untuk memberikan fasilitas-fasilitas sebagai berikut: •
•
PT Bank DBS Indonesia (“DBS”)
Fasilitas pembiayaan pre-export financing (Fasilitas B) dengan batas maksimum sebesar US$9.000.000, untuk kebutuhan modal kerja Perusahaan. Fasilitas modal kerja dalam bentuk Collateral Monitoring Agreement (Fasilitas C) dengan batas maksimum sebesar US$15.000.000, untuk kebutuhan modal kerja Perusahaan.
•
•
53
Pre-export financing facility (Facility B) with a maximum amount of US$9,000,000, for the Company’s working capital. Working capital facility in the form of Collateral Monitoring Agreement (Facility C) with a maximum amount of US$15,000,000, for the Company’s working capital.
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT PRASIDHA ANEKA NIAGA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk Tahun yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT PRASIDHA ANEKA NIAGA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
12. PINJAMAN BANK JANGKA PENDEK (lanjutan)
12. SHORT-TERM BANK LOANS (continued)
Perusahaan (lanjutan)
The Company (continued)
a.
a.
PT Bank DBS Indonesia (”DBS”) (lanjutan)
PT Bank DBS Indonesia (“DBS”) (continued)
Pinjaman jangka pendek dari DBS tersebut dikenakan tingkat bunga tahunan sebesar cost of fund ditambah dengan persentase margin sebesar 2,75% dan dibayar setiap 3 (tiga) bulanan.
The short-term bank loan from DBS bears interest at annual rate equal to the cost of fund plus a certain margin rate of 2.75% and payable quarterly.
Fasilitas pinjaman jangka pendek ini dijamin oleh tanah Perusahaan, bangunan dan prasarana, mesin dan peralatan (termasuk tanah dan mesin dan peralatan yang dahulu dimiliki PT Aneka Sumber Kencana (“ASK”) dan PT Lampung Sumber Kencana Pelleting Factory (“LSKPF”), entitas anak), piutang usaha, persediaan, klaim asuransi, tanah yang dimiliki pihak-pihak yang berelasi, seluruh penyertaan saham milik Perusahaan atas PT Aneka Coffee Industry, entitas anak, dan jaminan pribadi oleh Mansjur Tandiono, Made Sudharta, Jeffry Sanusi Soedargo dan H. Sjamsul Bachri Uding, masing-masing sebagai komisaris dan direksi Perusahaan (Catatan 6, 8 dan 11).
The short-term facilities are secured by the Company’s land, buildings and improvements, machineries and equipment (including the land and machineries and equipment formerly owned by PT Aneka Sumber Kencana (“ASK”) and PT Lampung Sumber Kencana Pelleting Factory (“LSKPF”), subsidiaries), trade receivables, inventories, insurance claim, land owned by related parties, all the Company’s shares in PT Aneka Coffee Industry, a Subsidiary, and covered by personal guarantees of Mansjur Tandiono, Made Sudharta, Jeffry Sanusi Soedargo and H. Sjamsul Bachri Uding, the Company’s commissioners and directors, respectively (Notes 6, 8 and 11).
Tanpa persetujuan tertulis terlebih dahulu dari DBS, Perusahaan tidak diperbolehkan untuk, antara lain, melakukan penggabungan usaha atau konsolidasi, menjual aset tetap, memberikan jaminan untuk pihak-pihak lain, menjaminkan aset kepada pihak ketiga, mengubah bentuk usaha, mengubah Anggaran Dasar, pemegang saham atau manajemen dan modal saham, memperoleh fasilitas pinjaman baru dari bank/lembaga keuangan lain dan membagikan dividen.
Without the prior written agreement from DBS, the Company is not permitted to, among others, enter into mergers or consolidation, sell fixed assets, provide guarantee to other parties, pledge assets to third parties, change nature of business, make changes in Articles of Association, shareholders or management and capital stock, obtain new loan facility from other banks/financial institutions and declare dividends.
Setiap tiga bulan, Perusahaan harus mempertahankan rasio kemampuan membayar bunga (interest coverage ratio) sebesar minimum 2 kali, rasio utang terhadap ekuitas maksimum sebesar 1,50 kali dan rasio utang terhadap EBITDA maksimum sebesar 4,25 kali. Di samping itu, Perusahaan juga harus mempertahankan rasio lancar sebesar minimum 100% dan nilai aset neto sebesar minimum Rp125 milyar. Menurut perjanjian kredit, pembatasan keuangan di atas dapat berubah tergantung dari hasil penilaian keuangan yang dilakukan oleh dan untuk kepentingan DBS atas proyeksi keuangan Perusahaan.
The Company shall, on a quarterly basis, maintains an interest coverage ratio at a minimum of 2 times, a maximum debt to equity ratio of 1.50 times and a maximum debt to EBITDA ratio of 4.25 times. In addition, the Company shall also maintain a current ratio at a minimum of 100% and total net worth at a minimum of Rp125 billion. According to the credit agreement, the above financial covenants may change subject to financial due diligence conducted by and at the sole discretion of DBS on the Company’s financial projections.
54
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT PRASIDHA ANEKA NIAGA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk Tahun yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT PRASIDHA ANEKA NIAGA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
12. PINJAMAN BANK JANGKA PENDEK (lanjutan)
12. SHORT-TERM BANK LOANS (continued)
Perusahaan (lanjutan)
The Company (continued)
a.
a.
b.
PT Bank DBS Indonesia (”DBS”) (lanjutan)
PT Bank DBS Indonesia (“DBS”) (continued)
Pada tanggal 31 Desember 2014, Perusahaan tidak memenuhi persyaratan di atas mengenai rasio kemampuan membayar bunga (interest coverage ratio) dan rasio utang terhadap EBITDA. Namun, sampai dengan tanggal penyelesaian laporan keuangan, tidak ada kewajiban pelunasan yang diajukan oleh DBS.
As of December 31, 2014, the Company has not complied with the above requirements about interest coverage ratio and maximum debt to EBITDA ratio. However, up to the completion date of these financial statements no call of defaults has been made by DBS.
Pada tanggal 31 Desember 2013, Perusahaan memenuhi persyaratan di atas.
As of December 31, 2013, the Company has complied with the above requirement.
Sehubungan dengan Amandemen Ketujuh (7) Perjanjian Kredit, Perusahaan mengadakan Perjanjian Pengawasan Agunan dengan DBS dan Sucofindo pada tanggal 11 April 2011. Berdasarkan perjanjian ini, Perusahaan dan DBS menunjuk Sucofindo untuk mengawasi pergerakan barang (slabs, blanket dan karet remah) yang terdapat di tempat penyimpanan yang ditunjuk dengan rincian aktivitas seperti yang ditetapkan dalam perjanjian tersebut. Sebagai kompensasi, Perusahaan harus membayar biaya jasa bulanan sebesar US$4.500 per lokasi atau sebesar US$2.900 per lokasi jika dilaksanakan Collateral Monitoring pada saat dan lokasi yang sama. Biaya jasa yang dibayarkan ke Sucofindo sebesar US$113.128 dan Rp28.093.060 pada tahun yang berakhir tanggal 31 Desember 2014 (tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013: US$121.154 dan Rp25.966.343).
In accordance with the seventh (7) amendement Credit Agreement, the Company entered into a Collateral Monitoring Agreement with DBS and Sucofindo on April 11, 2011. Based on this agreement, the Company and DBS appointed Sucofindo to monitor the movement of the goods (rubber-slabs, rubber-blanket and crumb rubber) at the appointed storage facilities with the details of services as stipulated in the related agreement. As a compensation, the Company shall pay a monthly fee amounting to US$4,500 per location or amounting to US$2,900 per location if there were Collateral Monitoring in the same time and same location. The fees paid to Sucofindo amounted to US$113,128 and Rp28,093,060 for the year ended December 31, 2014 (the year ended December 31, 2013: US$121,154 and Rp25,966,343).
Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, tidak terdapat saldo utang yang timbul atas transaksi tersebut.
As of December 31, 2014 and 2013, there were no outstanding payables arising from the transaction. b.
PT Bank Danamon Indonesia Tbk (”BDI”)
PT Bank Danamon Indonesia Tbk (“BDI”)
Pinjaman jangka pendek kepada BDI merupakan utang untuk fasilitas open account financing (“OAF”).
Short-term bank loans to BDI represents open account financing facility (“OAF”).
Perjanjian pinjaman ini telah beberapa kali diubah, yang terakhir pada tanggal 16 September 2014 di mana BDI menyetujui peningkatan penarikan atas fasilitas OAF menjadi sebesar US$12.000.000 dengan persyaratan yang sama dengan fasilitas modal kerja sebelumnya dan memperpanjang jangka waktu fasilitas pinjaman sampai dengan 26 September 2015.
This loan agreement has been amended for several times and recently on September 16, 2014 that BDI agreed to increase the credit facility of OAF into US$12,000,000 with the same requirements with prior facility and extend the loan facility period until September 26, 2015.
55
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT PRASIDHA ANEKA NIAGA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk Tahun yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT PRASIDHA ANEKA NIAGA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
12. PINJAMAN BANK JANGKA PENDEK (lanjutan)
12. SHORT-TERM BANK LOANS (continued)
Perusahaan (lanjutan)
The Company (continued)
b.
b.
PT Bank Danamon Indonesia Tbk (”BDI”) (lanjutan)
PT Bank Danamon Indonesia Tbk (“BDI”) (continued)
Perjanjian pinjaman dengan BDI dijamin dengan jaminan fiducia atas piutang usaha, persediaan barang dan tanah milik PT Aneka Bumi Kencana, entitas anak (Catatan 6, 8 dan 11).
The credit agreement with BDI is collateralized with fiduciaries of trade receivables, inventory and land owned by PT Aneka Bumi Kencana, a subsidiary (Notes 6, 8 and 11).
Tanpa persetujuan tertulis terlebih dahulu dari BDI, Perusahaan tidak diperbolehkan untuk, antara lain, menjual harta/kekayaan, aset tetap, menjaminkan asetnya kepada pihak ketiga, memberikan jaminan kepada pihak ketiga, menerima atau memberikan pinjaman dari/kepada bank lain/institusi keuangan atau kepada pihak lainnya, merubah sifat dari bisnis, melakukan perubahan anggaran dasar, pemegang saham, manajemen, saham dan melakukan merger atau akuisisi.
Without the prior written agreement from BDI, the Company is not permitted to, among others, sells fixed assets, pledges its assets to third parties, provides guarantee to other parties, obtains or provides new loan facility from/to other banks/financial institutions or to other parties, changes its nature of business, makes changes in Articles of Association, shareholders, management and capital stock and enters into mergers or acquisitions.
Setiap tiga bulan, Perusahaan harus mempertahankan rasio lancar minimum 125%, rasio utang terhadap ekuitas maksimum sebesar 3 kali dan rasio EBITDA terhadap kewajiban bunga dan pokok pinjaman jangka panjang minimum sebesar 1,25 kali.
The Company shall, on a quarterly basis, maintain a current ratio at a minimum of 125%, a maximum debt to equity ratio at 3 times and a minimum EBITDA to interest and principal of 1.25 times.
Perusahaan telah memenuhi persyaratan pinjaman yang relevan pada tanggal-tanggal pelaporan.
The Company has complied with relevant loan covenants at reporting dates.
Sehubungan dengan Perjanjian Kredit, Perusahaan mengadakan Perjanjian Pengawasan atas Jaminan dengan BDI dan PT (Persero) Superintending Company of Indonesia (“Sucofindo”) pada tanggal 23 November 2009. Berdasarkan perjanjian ini, Perusahaan dan BDI menunjuk Sucofindo untuk mengawasi pergerakan barang (slabs, blanket dan karet remah) yang terdapat di tempat penyimpanan yang ditunjuk dengan rincian aktivitas seperti yang ditetapkan dalam perjanjian tersebut.
In accordance with the Credit Agreement, the Company entered into a Collateral Monitoring Agreement with BDI and PT (Persero) Superintending Company of Indonesia (“Sucofindo”) on November 23, 2009. Based on this agreement, the Company and BDI appointed Sucofindo to monitor the movement of the goods (rubber-slabs, rubber-blanket and crumb rubber) at the appointed storage facilities with the details of services as stipulated in the related agreement.
Sebagai kompensasi, Perusahaan harus membayar biaya jasa bulanan sebesar US$750 per lokasi. Biaya jasa yang dibayarkan ke Sucofindo sebesar US$13.071 dan Rp3.173.764 pada tahun yang berakhir tanggal 31 Desember 2014 (tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013: US$14.021 dan Rp3.000.078).
As a compensation, the Company shall pay a monthly fee amounting to US$750 per location. The fees paid to Sucofindo amounted to US$13,071 and Rp3,173,764 for the year ended December 31, 2014 (the year ended December 31, 2013: US$14,021 and Rp3,000,078).
Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, tidak terdapat saldo utang yang timbul atas transaksi tersebut.
As of December 31, 2014 and 2013, there were no outstanding payables arising from the transaction.
56
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT PRASIDHA ANEKA NIAGA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk Tahun yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT PRASIDHA ANEKA NIAGA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
13. UTANG USAHA
13. TRADE PAYABLES Trade payables primarily arise from purchases of raw materials, supplies and other materials as well as purchases of services required for the Company and subsidiaries’ operations. The details of this account are as follows:
Utang usaha terutama timbul atas pembelian bahan baku, bahan penolong, dan bahan lainnya, serta penggunaan jasa yang dibutuhkan untuk operasi Perusahaan dan entitas anak. Rincian dari akun ini adalah sebagai berikut:
31 Desember 2014/ 31 Desember 2013/ December 31, 2014 Desember 31, 2013 Pihak ketiga Rupiah Dolar AS (US$11.611 pada tahun 2014 dan US$32.653 pada tahun 2013) Euro (EUR16.253 pada tahun 2014 dan EUR17.833 pada tahun 2013) Dolar Singapura (SGD162 pada tahun 2014 dan SGD2.671 pada tahun 2013) Yen (JP¥251.226 pada tahun 2013) Total
6.774.473.236
6.373.865.140
144.443.577
398.007.417
245.960.875
299.984.141
1.526.380
25.720.212
-
29.184.924
Third Parties Rupiah US Dollar (US$11,611 in 2014 and US$32,653 in 2013) Euro (EUR16,253 in 2014 and EUR17,833 in 2013) Singapore Dollar (SGD162 in 2014 and SGD2,671 in 2013) Yen (JP¥251,226 in 2013)
7.166.404.068
7.126.761.834
Total
The aging analysis of trade payables is as follows:
Analisa umur utang usaha adalah sebagai berikut:
31 Desember 2014/ 31 Desember 2013/ December 31, 2014 Desember 31, 2013 Kurang dari 31 hari 31 sampai 60 hari
7.166.404.068 -
7.092.724.499 34.037.335
Less than 31 days 31 up to 60 days
Total
7.166.404.068
7.126.761.834
Total
14. BEBAN AKRUAL
14. ACCRUED EXPENSES 31 Desember 2014/ 31 Desember 2013/ December 31, 2014 Desember 31, 2013
Jasa tenaga ahli Listrik, air dan telepon Bunga Komisi penjualan (Catatan 7b) Lain-lain (masing-masing di bawah Rp200 juta)
1.224.800.000 1.106.710.334 713.209.941 193.457.301
1.140.000.000 2.571.432.542 905.231.355 244.637.252
350.938.624
423.719.338
Professional fee Electricity, water and telephone Interest Sales commissions (Note 7b) Others (each below Rp200 million)
Total
3.589.116.200
5.285.020.487
Total
57
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT PRASIDHA ANEKA NIAGA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk Tahun yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT PRASIDHA ANEKA NIAGA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
15. PENDAPATAN DITERIMA DI MUKA
15. UNEARNED REVENUE The balances of unearned revenue are as follows:
Saldo pendapatan diterima di muka adalah sebagai berikut:
31 Desember 2014/ 31 Desember 2013/ December 31, 2014 Desember 31, 2013 Pihak ketiga PT Varuna Tirta Prakasya Lain-lain (masing-masing di bawah Rp100 juta)
-
210.000.000
30.930.303
95.189.958
Third Parties PT Varuna Tirta Prakasya Others (each below Rp100 million)
Total
30.930.303
305.189.958
Total
There were no balances of unearned revenue from related parties.
Tidak terdapat saldo pendapatan diterima di muka dari pihak-pihak berelasi. 16. PERPAJAKAN
16. TAXATION Taxes payable consist of:
Utang pajak terdiri dari:
31 Desember 2014/ 31 Desember 2013/ December 31, 2014 Desember 31, 2013 Taksiran utang pajak penghasilan - dikurangi dengan pembayaran pajak di muka (Rp22.309.276.791 pada tahun 2013) Utang pajak lainnya Pajak penghasilan Pasal 4(2) Pasal 21 Pasal 22 Pasal 23 Pasal 25 Pasal 26 Pajak pertambahan nilai
-
4.788.554
71.986.772 1.924.910.607 271.231.170 222.169.102 1.777.515.791 726.986.046
325.737.640 1.918.510.313 238.633.829 169.148.874 1.788.881.833 20.263.353 1.191.611.084
Estimated income tax payable - net of tax prepayments (Rp22,309,276,791 in 2013) Other taxes payable Income taxes Article 4(2) Article 21 Article 22 Article 23 Article 25 Article 26 Value-added tax
Total Utang Pajak
4.994.799.488
5.657.575.480
Total Taxes Payable
The reconciliation between income (loss) before tax expense, as shown in the consolidated statements of comprehensive income, and taxable income (accumulated tax loss) of the Company is as follows:
Rekonsiliasi antara laba (rugi) komersial sebelum beban pajak, sesuai dengan laporan laba rugi komprehensif konsolidasian, dan laba fiskal (akumulasi rugi fiskal) Perusahaan adalah sebagai berikut:
Tahun yang Berakhir pada tanggal 31 Desember/ Year ended December 31 2014
2013
Laba (rugi) sebelum beban pajak sesuai dengan laporan laba rugi komprehensif konsolidasian Laba entitas anak sebelum beban pajak
(18.967.883.663)
43.237.563.647
(13.268.126.183)
(58.482.682.861)
Income (loss) before tax expense per consolidated statement of comprehensive income Income of subsidiaries before tax expense
Rugi sebelum manfaat (beban) pajak - Perusahaan
(32.236.009.846)
(15.245.119.214)
Loss before tax benefit (expense) - The Company
58
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT PRASIDHA ANEKA NIAGA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk Tahun yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT PRASIDHA ANEKA NIAGA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
16. PERPAJAKAN (lanjutan)
16. TAXATION (continued) The reconciliation between income (loss) before tax expense, as shown in the consolidated statements of comprehensive income, and taxable income (accumulated tax loss) of the Company is as follows: (continued)
Rekonsiliasi antara laba (rugi) komersial sebelum beban pajak, sesuai dengan laporan laba rugi komprehensif konsolidasian, dan laba fiskal (akumulasi rugi fiskal) Perusahaan adalah sebagai berikut: (lanjutan)
Tahun yang Berakhir pada tanggal 31 Desember/ Year ended December 31 2014 Beda waktu: Penyisihan imbalan kerja karyawan Penyusutan aset sewa pembiayaan Penyusutan aset tetap Biaya bunga atas transaksi sewa pembiayaan Pembayaran imbalan kerja karyawan Beban sewa Sub-total
2013
3.891.546.157
2.643.191.604
327.364.801 229.655.844
818.037.088 248.969.878
61.392.968 (68.200.000) (575.149.396) 3.866.610.374
172.167.481 (1.387.129.130) (1.517.109.772) 978.127.149
Temporary differences: Provision for employees benefits Depreciation of assets under finance lease Depreciation of fixed assets Interest expense from finance lease Payments of employees benefits Rent expense Sub-total
Beda tetap: Gaji, upah dan kesejahteraan karyawan Jamuan, sumbangan dan representasi Perbaikan dan pemeliharaan Komunikasi Beban pajak Surat Ketetapan Pajak Penghasilan bunga yang telah dikenakan pajak bersifat final Penghasilan sewa yang telah dikenakan pajak bersifat final
6.546.682.089
5.724.241.070
2.290.155.821 218.664.439 132.768.239 132.217.873 -
1.836.395.953 208.417.784 116.547.149 311.554.725
Sub-total
8.571.447.459
7.304.896.027
(19.797.952.013)
(6.962.096.038)
(7.277.955.464)
(315.859.426)
Estimated fiscal loss - the Company Tax loss carried forward from prior years
(27.075.907.477)
(7.277.955.464)
Accumulated tax loss - The Company
Taksiran rugi fiskal - Perusahaan Kompensasi rugi fiskal tahun-tahun sebelumnya Akumulasi rugi fiskal - Perusahaan
(178.694.186)
(131.601.563)
(570.346.816)
(760.659.091)
59
Permanent differences: Salaries, wages and employees’ welfare Entertainment, donations and representation Repairs and maintenance Communication Tax expense Tax Assessment Letter Interest income already subjected to final tax Rent income already subjected to final tax Sub-total
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT PRASIDHA ANEKA NIAGA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk Tahun yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT PRASIDHA ANEKA NIAGA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
16. PERPAJAKAN (lanjutan)
16. TAXATION (continued) The computation of current tax expense and estimated income tax payable (claim for tax refunds) is as follows:
Perhitungan beban pajak tahun berjalan dan taksiran utang pajak penghasilan (tagihan pajak penghasilan) adalah sebagai berikut:
Tahun yang Berakhir pada tanggal 31 Desember/ Year ended December 31 2014 Taksiran penghasilan kena pajak (dibulatkan) Perusahaan Entitas anak
2013 Estimated taxable income (rounded-off) The Company Subsidiary
41.836.387.000
85.320.758.000
10.459.096.750
21.330.189.500
51.955.517 -
46.065.910 1.144.735.200
Tax expense - current The Company Subsidiary Tax expense - final The Company Subsidiary Tax assesment
Beban pajak dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian
10.511.052.267
22.520.990.610
Tax expense per consolidated statement of comprehensive income
Pajak penghasilan dibayar di muka Perusahaan Entitas anak
922.047.404 22.843.507.618
983.875.845 21.325.400.946
Tax expense - current The Company Subsidiary
Beban pajak - tahun berjalan Perusahaan Entitas anak Beban pajak - final Perusahaan Entitas anak Ketetapan pajak
Taksiran utang pajak penghasilan (tagihan pajak penghasilan) Pasal 29 - Perusahaan Pasal 29 - Entitas anak
(922.047.404) (12.384.410.868)
(983.875.845) 4.788.554
Estimated taxable income (claim for tax refunds) Article 29 - The Company Article 29 - Subsidiary
The reconciliation between tax expense is calculated by applying the applicable tax rates based on existing tax regulation to the income (loss) before tax expense, and tax expense, as shown in the consolidated statement of comprehensive income is as follows:
Rekonsiliasi antara beban pajak yang dihitung dengan menggunakan tarif pajak berdasarkan peraturan perpajakan yang berlaku dengan laba (rugi) sebelum beban pajak, dan beban pajak, sesuai dengan laporan laba rugi komprehensif konsolidasian adalah sebagai berikut:
Tahun yang Berakhir pada tanggal 31 Desember/ Year ended December 31 2014
2013
Laba (rugi) sebelum beban pajak sesuai dengan laporan laba rugi komprehensif konsolidasian Laba entitas anak sebelum beban pajak
(18.967.883.663)
43.237.563.647
(13.268.126.183)
(58.482.682.861)
Income (Loss) before tax expense per consolidated statement of comprehensive income Income of subsidiaries before tax expense
Rugi sebelum manfaat (beban) pajak - Perusahaan
(32.236.009.846)
(15.245.119.214)
Loss before tax benefit (expense) - The Company
60
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT PRASIDHA ANEKA NIAGA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk Tahun yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT PRASIDHA ANEKA NIAGA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
16. PERPAJAKAN (lanjutan)
16. TAXATION (continued) Tahun yang Berakhir pada tanggal 31 Desember/ Year ended December 31 2014
Manfaat pajak berdasarkan tarif pajak yang berlaku Pengaruh pajak atas beda tetap Manfaat (beban) pajak berdasarkan laporan laba rugi komprehensif Perusahaan Cadangan atas aset pajak tangguhan Pajak final Ketetapan pajak Beban pajak sesuai laporan laba rugi komprehensif entitas anak Beban pajak sesuai laporan laba rugi komprehensif konsolidasian
2013
8.059.002.461
3.811.279.803
(2.142.861.865)
(1.826.224.007)
Tax benefit based on applicable tax rates Tax effects on the permanent differences
5.916.140.596
1.985.055.796
(4.949.488.003) -
(1.740.524.009) (46.065.910) (1.144.735.200)
(10.174.021.262)
(20.969.045.490)
Tax benefit (expense) based on the Company’s statement of comprehensive income Valuation allowance on deferred tax assets Final tax Tax assessment Tax expense based on subsidiaries’ statement of comprehensive income
(21.915.314.813)
Tax expense per consolidated statement of comprehensive income
(9.207.368.669)
The details as follows:
Rincian manfaat pajak tangguhan adalah sebagai berikut:
of
deferred
tax
benefit
are
Tahun yang Berakhir pada tanggal 31 Desember/ Year ended December 31 2014
2013
Pengaruh beda waktu pada tarif pajak yang berlaku Perusahaan Penyisihan imbalan kerja karyawan Penyusutan aset sewa pembiayaan Penyusutan aset tetap Biaya bunga atas transaksi sewa pembiayaan Beban sewa Pembayaran imbalan kerja karyawan Entitas anak Penyisihan imbalan kerja karyawan Amortisasi biaya tangguhan hak atas tanah Penyusutan aset tetap Laba selisih kurs - pinjaman bank Cadangan kerugian penurunan nilai piutang usaha Pembayaran imbalan kerja karyawan Manfaat pajak tangguhan
Tax effects of temporary differences at applicable tax rate The Company 972.886.539 81.841.200
660.797.901 204.509.272
57.413.961
62.242.470
15.348.242 (143.787.349) (17.050.000)
43.041.869 (379.277.443) (346.782.282)
Provision for employees benefits Depreciation of assets under finance lease Depreciation of fixed assets Interest expense from finance lease Rent expense Payments of employees benefits subsidiaries
772.322.901
656.918.639
Provision for employees benefits
40.529.375 (279.498.771) -
40.529.375 37.148.657 9.707.892
(812.500) (195.510.000)
1.750.000 (384.910.553)
Amortization of deferred land rights Depreciation of fixed assets Gain on foreign exchange - bank loan Allowance for impairment losses of trade receivables Payments of employees benefits
1.303.683.598
61
605.675.797
Deferred tax benefit
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT PRASIDHA ANEKA NIAGA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk Tahun yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT PRASIDHA ANEKA NIAGA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
16. PERPAJAKAN (lanjutan)
16. TAXATION (continued) The significant effects of temporary differences between commercial and tax reporting are as follows:
Pengaruh pajak yang signifikan atas beda waktu antara pelaporan komersial dan pajak adalah sebagai berikut:
31 Desember 2014/ 31 Desember 2013/ December 31, 2014 Desember 31, 2013 Perusahaan
The Company
Aset pajak tangguhan Liabilitas imbalan kerja karyawan Kewajiban sewa pembiayaan Uang muka kepada pemasok Uang jaminan Piutang lain-lain Piutang usaha Aset tetap
6.086.127.209 73.808.248 174.615.744 65.821.200 95.522.894 23.063.185 17.672.960
5.130.290.669 202.247.355 174.615.744 96.601.046 95.522.894 23.063.185 19.629.849
Liabilitas pajak tangguhan Aset sewa pembiayaan
(155.372.905)
(327.364.801)
Deferred tax liabilities Assets under finance lease
Aset pajak tangguhan, neto
6.381.258.535
5.414.605.941
Deferred tax assets, net
Deferred tax assets
Entitas anak Aset pajak tangguhan Liabilitas imbalan kerja karyawan Penyisihan kerugian penurunan nilai piutang usaha Liabilitas pajak tangguhan Aset tetap Biaya tangguhan hak atas tanah Liabilitas pajak tangguhan, neto
Employees benefits liability Obligation under finance lease Advances to suppliers Security deposits Other receivables Trade receivables Fixed assets
Subsidiaries 3.754.611.575
3.177.798.674
937.500
1.750.000
(4.194.492.852)
(3.914.994.081)
(243.176.250)
(283.705.625)
682.120.027
1.019.151.032
Deferred tax assets Employees benefits liability Allowance for impairment losses of trade receivables Deferred tax liabilities Fixed assets Deferred land rights Deferred tax liabilities, net
Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 manajemen berpendapat bahwa tidak terdapat kepastian bahwa aset pajak tangguhan yang timbul dari kerugian fiskal dapat direalisasikan di masa yang akan datang. Sehingga, manfaat pajak tangguhan yang terkait tidak diakui dalam laporan keuangan konsolidasian.
As of December 31, 2014 and 2013 the management believes that there is no certainty that the deferred tax asset arising from fiscal loss can be realized in the future. Hence, the related deffered tax benefit was not recognized in the consolidated financial statements.
Untuk tujuan penyajian dalam laporan posisi keuangan konsolidasian, klasifikasi aset atau liabilitas pajak tangguhan untuk setiap perbedaan temporer di atas ditentukan berdasarkan posisi pajak tangguhan neto (aset neto atau liabilitas neto) setiap entitas.
For purposes of presentation in the consolidated statement of financial position, the asset or liability classification of the deferred tax effect of each of the above temporary differences is determined based on the net deferred tax position (net assets or net liabilities) on a per entity basis.
62
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT PRASIDHA ANEKA NIAGA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk Tahun yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT PRASIDHA ANEKA NIAGA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
16. PERPAJAKAN (lanjutan)
16. TAXATION (continued)
Perusahaan menyampaikan pajak tahunan atas dasar perhitungan sendiri (“self assessment”). Sesuai dengan perubahan terakhir atas Undangundang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan yang berlaku mulai tanggal 1 Januari 2008. Kantor Pajak dapat menetapkan atau mengubah besarnya kewajiban pajak dalam batas waktu 5 tahun sejak tanggal terutangnya pajak, sedang untuk tahun pajak 2007 dan sebelumnya, pajak dapat ditetapkan paling lambat pada akhir tahun 2013.
The Company submits its tax returns on the basis of self-assessment. In accordance with the latest amendments of the general taxation and procedural law which become effective on January 1, 2008. The Tax Office may assess or amend taxes within 5 years from the date the tax becomes payable, while for fiscal year 2007 and earlier, the tax can be assessed at the latest by the end of 2013.
Rincian taksiran tagihan pajak adalah sebagai berikut:
The details of estimated claims for tax refunds are as follows:
31 Desember 2014/ 31 Desember 2013/ December 31, 2014 Desember 31, 2013 Perusahaan Pajak Pertambahan Nilai Pasal 22 Pajak Penghasilan Badan
4.872.163.823 922.047.404
5.206.619.911 61.828.441 922.047.404
The Company Value-added tax Article 22 Corporate Income tax
Entitas anak Pasal 22 Pasal 23 Pajak Penghasilan Badan
1.263.277.000 215.943.000 10.905.190.868
-
Subsidiaries Article 22 Article 23 Corporate Income tax
Total Taksiran Tagihan Pajak
18.178.622.095
6.190.495.756
Total Estimated Claims for Tax Refunds
Pada tanggal 12 November 2012, Perusahaan menerima Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (“SKPKB”) atas pajak final PPh 4 (2) tahun 2011 sebesar Rp1.144.735.200. Perusahaan telah membayar Rp233.270.068 pada tanggal 12 Februari 2013 dan mengajukan surat keberatan pada tanggal 28 Januari 2013 kepada Direktorat Jenderal Pajak. Surat keberatan tersebut ditolak dan pada tanggal 20 Desember 2013 Perusahaan telah membayar sebesar Rp621.009.932. Jumlah tersisa sebesar Rp290.455.200 telah dibayar oleh Perusahaan pada tanggal 19 Desember 2014 dengan mendapatkan keringanan pembayaran yang dikabulkan oleh otoritas pajak sebesar Rp145.227.600.
On November 12, 2012, the Company received Tax Assessment letters of underpayment (“SKPKB”) final tax article 4 (2) tax amounting to Rp1,144,735,200. The Company has paid Rp233,270,068 in February 12, 2013 and filed objection letter on January 28, 2013 to the Directorate General of Taxation. The objection letter was rejected and as of December 20, 2013, the Company has already paid amounting to Rp621,009,932. The remaining balance of Rp290,455,200 has been paid by the Company on December 19, 2014 with payment reduction granted by tax authorities amounting to Rp145,227,600.
Pada tahun 2013, Perusahaan menerima Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (SKPKB) dan Surat Tagihan Pajak (STP) untuk masa pajak Januari 2011 sampai dengan Desember 2011 dengan rincian sebagai berikut:
In 2013, the Company received Underpayment Tax Assessment Letters (SKPKB) and Tax Assessment Letters (STP) for the tax fiscal year January 2011 up to December 2011 with details as follows:
a.
a.
Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (SKPKB) Pajak Penghasilan pasal 21 tahun pajak 2011 dengan jumlah yang masih harus dibayar sebesar Rp3.695.664.
63
Underpayment Tax Assessment Letter (SKPKB) of Income tax article 21 for fiscal year 2011 with amount to be paid amounting to Rp3,695,664.
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT PRASIDHA ANEKA NIAGA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk Tahun yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT PRASIDHA ANEKA NIAGA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
16. PERPAJAKAN (lanjutan)
16. TAXATION (continued)
b
Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (SKPKB) Pajak Pertambahan Nilai Barang dan Jasa tahun pajak 2011 dengan jumlah yang masih harus dibayar sebesar Rp125.176.010.
b. Underpayment Tax Assessment Letter (SKPKB) of Value added tax for fiscal year 2011 with amount to be paid amounting to Rp125,176,010.
c.
Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (SKPKB) Pajak Penghasilan Badan tahun pajak 2011 dengan jumlah yang masih harus dibayar sebesar Rp46.216.481.651. Pada bulan September 2013, Perusahaan telah mengajukan keberatan atas SKPKB ini, karena menurut Perusahaan, beban pokok penjualan yang ditetapkan pemeriksa pajak tidak termasuk sebagian data pembelian bahan baku sehingga terdapat perbedaan laba yang cukup signifikan karena tidak diakuinya sebagian beban bahan baku.
c. Underpayment Tax Assessment Letter (SKPKB) of Corporate tax for fiscal year 2011 with amount to be paid amounting to Rp46,216,481,651. In September 2013, the Company has filed an objection for this assessment, since, according to the Company, the cost of sales based on tax examination does not include the partial data regarding raw materials purchase, therefore the differences in the amount of net income is quite significant due to unrecognized partial raw material expenses.
d.
Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (SKPKB) Pajak Penghasilan pasal 26 tahun pajak 2011 dengan jumlah yang masih harus dibayar sebesar Rp151.844.371.
d.
Underpayment Tax Assessment Letter (SKPKB) of Income tax article 26 for fiscal year 2011 with amount to be paid amounting to Rp151,844,371.
e.
Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (SKPKB) Pajak Pertambahan Nilai Barang dan Jasa tahun pajak 2011 dengan jumlah yang masih harus dibayar sebesar Rp1.486.178.
e.
Underpayment Tax Assessment Letter (SKPKB) of Value-added tax for fiscal year 2011 with amount to be paid amounting to Rp1,486,178.
f.
Surat Tagihan Pajak (STP) pajak Pertambahan Nilai, tahun pajak 2011 dengan jumlah yang masih harus dibayar sebesar Rp29.352.502.
f.
Tax Assessment Letter (STP) of Value-added tax, for fiscal year 2011 with amount to be paid amounting to Rp29,352,502.
Pada bulan Juli 2013, Perusahaan telah melakukan pembayaran untuk poin d dan e sebesar Rp153.330.549. Pada bulan Agustus 2013, Perusahaan telah melakukan pembayaran untuk poin a, b dan f sebesar Rp158.224.176.
In July 2013, assessment in Rp153,330,549. assessment in Rp158,224,176.
Pada tahun 2013, Perusahaan menerima Surat Ketetapan Pajak Nihil (SKPN) atas Pajak Penghasilan tahun 2007 dan 2008, dimana koreksi atas hasil pemeriksaan telah dikompensasikan dengan sisa kompensasi rugi fiskal sebesar Rp2.224.162.455.
In 2013, the Company received Nil Tax Assessment Letters of Income Tax year 2007 and 2008, wherein the correction of the examination result has been compensated with the remaining tax loss carried forward amounting to Rp2,224,162,455.
64
the Company has paid the point d and e amounting to In August 2013, has paid the point a, b and f amounting to
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT PRASIDHA ANEKA NIAGA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk Tahun yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT PRASIDHA ANEKA NIAGA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
16. PERPAJAKAN (lanjutan)
16. TAXATION (continued)
Pada tanggal 23 Juli 2014, Perusahaan mendapat pemberitahuan penolakan atas keberatan untuk poin c oleh otoritas pajak melalui Surat Keputusan Direktorat Jenderal Pajak. Atas penolakan keberatan oleh otoritas pajak tersebut, Perusahaan mengajukan permohonan pengurangan atau pembatalan Surat Ketetapan Pajak (SKP) pada tanggal 8 Oktober 2014. Sampai dengan tanggal penyelesaian laporan keuangan konsolidasian, saat ini masih dalam proses pembatalan SKP oleh otoritas pajak. Perusahaan yakin bahwa pembatalan akan diterima.
On July 23, 2014, the Company received the rejection letter of point c from tax authorities with Decision Letter from the Directorate General of Taxation. Based on the objection letter from tax authorities, the Company filed a request letter for reduction or cancellation of Tax Assessment Letter (“SKP”) on October 8, 2014. Up to the completion date of the consolidated financial statements, the cancellation of SKP is still in process by the tax authorities. The Company believes that the cancellation of SKP will be granted.
Direktorat Jenderal Pajak dalam Ikhtisar Hasil Pembahasan Akhir tanggal 22 Januari dan 13 Februari 2015 telah menyetujui restitusi Pajak Pertambahan Nilai Perusahaan tahun 2013.
The Directorate General of Taxation in the Overview of the Results of Final Discussion dated January 22 and February 13, 2015, has approved the claim for tax refund of the Company’s 2013 Value-added tax.
Direktorat Jenderal Pajak dalam Surat Keputusan No.00007/407/12/054/14 tanggal 28 Januari 2014, telah menyetujui restitusi Pajak Pertambahan Nilai Perusahaan tahun 2012. Perusahaan telah menerima restitusi pada tanggal 10 Maret 2014.
The Directorate General of Taxation in its Decision Letter No.00007/407/12/054/14 dated January 28, 2014, has approved the claim for tax refund of the Company’s 2012 Value-added tax. The Company has received restitution on March 10, 2014.
Taksiran penghasilan kena pajak tahun 2013 sesuai dengan Surat Pemberitahuan Tahunan (SPT) yang dilaporkan Perusahaan kepada Kantor Pelayanan Pajak (KPP). Sampai dengan tanggal 18 Maret 2015, Perusahaan belum melaporkan SPT tahun 2014 kepada KPP. Namun dasar pelaporan SPT tahun 2014 akan sesuai dengan taksiran penghasilan kena pajak tahun 2014 diatas.
Estimated taxable income in 2013 are consistent with Annual Tax Return (SPT) for corporate income tax that reported by the Company to Tax Office (KPP). As of March 18, 2015, the Company has not yet reported the 2014, Tax Return to the Tax Office. However, the reporting base for 2014’s Tax Return will be in accordance with the estimated taxable income for 2014 above.
17. PINJAMAN BANK JANGKA PANJANG DAN KREDIT PEMBIAYAAN KONSUMEN
17. LONG-TERM BANK LOANS AND CONSUMER FINANCE LOANS
31 Desember 2014/ 31 Desember 2013/ December 31, 2014 Desember 31, 2013 Kredit pembiayaan konsumen PT Bank Jasa Jakarta Perusahaan PT Aneka Coffee Industry Pinjaman bank PT Bank DBS Indonesia PT Aneka Coffee Industry (US$272.800 pada tanggal 31 Desember 2013) Total Dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam satu tahun Perusahaan PT Aneka Coffee Industry Pinjaman bank jangka panjang dan pinjaman kredit konsumen
-
Consumer finance loans PT Bank Jasa Jakarta The Company PT Aneka Coffee Industry
-
3.325.159.200
Bank loans PT Bank DBS Indonesia PT Aneka Coffee Industry (US$272,800 as of December 31, 2013)
2.709.100.873
3.325.159.200
Total
1.667.544.445 1.041.556.428
(696.999.996) (359.731.631) 1.652.369.246
65
(3.325.159.200) -
Less current maturities The Company PT Aneka Coffee Industry Long-term bank loans and consumer finance loans
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT PRASIDHA ANEKA NIAGA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk Tahun yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT PRASIDHA ANEKA NIAGA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
17. PINJAMAN BANK JANGKA PANJANG (lanjutan)
17. LONG-TERM BANK LOANS (continued)
PT Bank Jasa Jakarta
PT Bank Jasa Jakarta
Perusahaan
The Company
Berdasarkan Perjanjian Kredit tanggal 5 Maret 2014 dan 25 September 2014, Perusahaan memperoleh fasilitas Kredit Pemilikan Mobil (KPM) dari PT Bank Jasa Jakarta, pihak ketiga, senilai total Rp2.091.600.000 untuk jangka waktu tiga (3) tahun dengan suku bunga tahunan sebesar 5,18%. Fasilitas kredit tersebut dijaminkan dengan kendaraan Perusahaan senilai Rp2.790.590.000 (Catatan 11). Perusahaan diharuskan untuk mengasuransikan kendaraan yang dijaminkan tersebut selama periode pinjaman. Jatuh tempo fasilitas kredit ini adalah pada tanggal 27 Januari 2017 dan 19 Agustus 2017.
Under the Credit Agreements dated March 5, 2014 and September 25, 2014, the Company obtained Vehicle loan facility from PT Bank Jasa Jakarta, a third party, amounting to Rp2,091,600,000 for a period of three (3) years with interest rate of 5.18%. The credit facility is secured by the Company’s vehicle amounting to Rp2,790,590,000 (Note 11). The Company is required to insured the vehicle as collateral during the loan period. The maturity of this credit is January 27, 2017 and August 19, 2017.
PT Aneka Coffee Industry (”ACI”), entitas anak
PT Aneka Coffee Industry (“ACI”), a Subsidiary
Berdasarkan Perjanjian Kredit tanggal 20 September 2014, ACI memperoleh fasilitas Kredit Pemilikan Mobil (KPM) dari PT Bank Jasa Jakarta, pihak ketiga, senilai total Rp1.154.000.000 untuk jangka waktu tiga (3) tahun dengan suku bunga tahunan sebesar 5,18%. Fasilitas kredit tersebut dijaminkan dengan kendaraan senilai Rp1.442.500.000 (Catatan 11). ACI diharuskan untuk mengasuransikan kendaraan yang dijaminkan tersebut selama periode pinjaman. Jatuh tempo fasilitas kredit ini adalah pada tanggal 19 Agustus 2017.
Under the Credit Agreements dated September 20, 2014, ACI obtained Vehicle loan facility from PT Bank Jasa Jakarta, a third party, amounting to Rp1,154,000,000 for a period of three (3) years with interest rate of 5.18%. The credit facility is secured by the vehicle amounting to Rp1,442,500,000 (Note 11). ACI is required to insured the vehicle as collateral during the loan period. The maturity of this credit is August 19, 2017.
PT Bank DBS Indonesia
PT Bank DBS Indonesia
PT Aneka Coffee Industry (“ACI”), entitas anak
PT Aneka Coffee Industry (“ACI”), a Subsidiary
Term and Revolving Loan
Term and Revolving Loan
ACI dan PT Bank DBS Indonesia (DBS) melakukan Perjanjian Fasilitas Bank, sebagaimana tercatat pada akta Notaris Dr. Irawan Soerodjo, S.H., MSi No. 246 tanggal 26 Juli 2011. Perjanjian ini telah beberapa kali mengalami perubahan dan yang terakhir dengan Perubahan Kedua atas Perjanjian Fasilitas Bank pada tanggal 24 Oktober 2013, di mana ACI and DBS setuju untuk melakukan perubahan mengenai hal-hal tertentu dalam Perjanjian No. 246 tanggal 26 Juli 2011. Dalam Perubahan Kedua Perjanjian Fasilitas Bank, DBS setuju untuk memberikan fasilitas pinjaman sebagai berikut:
ACI and PT Bank DBS Indonesia (DBS) entered into Banking Facility Agreement, as notarized in the Notarial Deed No. 246 of Dr. Irawan Soerodjo, S.H., MSi dated July 26, 2011. This agreement was amended several times and the latest by Second Amendment Bank Facility Agreement on October 24, 2013, whereas ACI and DBS agreed to amend certain provisions in the Agreement No. 246 dated July 26, 2011. In the Second Amendment Bank Facility Agreement, DBS agreed to provide the following credit facilities:
•
•
Fasilitas ATL dengan saldo US$363.700 pada tanggal 21 Oktober 2013 dengan masa penarikan maksimum masing-masing 3 (tiga) tahun dan tenggang waktu 6 (enam) bulan dari tanggal perjanjian. Fasilitas ini akan jatuh tempo pada tanggal 26 Juli 2014 atau pada tanggal Fasilitas ini dihentikan.
66
Amortizing term loan facility (“ATL Facility”) with outstanding amount on October 21, 2013 is US$363,700 with the maximum validity period of each issuance 3 (three) years and grace period of 6 (six) months. The facility will expire on July 26, 2014 or any other date whereby the Banking Facility is terminated.
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT PRASIDHA ANEKA NIAGA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk Tahun yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT PRASIDHA ANEKA NIAGA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
17. PINJAMAN BANK JANGKA PANJANG (lanjutan)
17. LONG-TERM BANK LOANS (continued)
PT Bank DBS Indonesia (lanjutan)
PT Bank DBS Indonesia (continued)
PT Aneka Coffee Industry (“ACI”), entitas anak (lanjutan)
PT Aneka Coffee Industry (“ACI”), a subsidiary (continued)
Term and Revolving Loan (lanjutan)
Term and Revolving Loan (continued)
•
•
Fasilitas RCF tersedia sampai dengan batas maksimum sebesar US$1.000.000 dengan masa penarikan maksimum masing-masing 3 (tiga) bulan dari tanggal penerbit. Fasilitas ini akan jatuh tempo pada tanggal 26 Juli 2014 atau pada tanggal Fasilitas ini dihentikan.
Uncommitted revolving credit facility (“RCF Facility”) with available facility up to a maximum aggregate amount of US$1,000,000 with the maximum validity period of each 3 (three) months since the issuance date. The facility will expire on July 26, 2014 or any other date whereby the Banking Facility is terminated.
Pada tanggal 31 Desember 2013, saldo fasilitas ATL kepada DBS sebesar US$272.800 atau ekuivalen Rp3.325.159.200. Pada tahun 2014, ACI telah melunasi semua pinjaman tersisa.
As of December 31, 2013, outstanding Amortizing Term Loan to DBS amounted to US$272,800 or equivalent to Rp3,325,159,200. In 2014, ACI has fully paid all the remaining loans.
Pada tanggal 3 Desember 2014, ACI dan DBS melakukan perubahan ketiga atas Perjanjian Fasilitas Bank dan kedua pihak setuju untuk mengubah beberapa hal dalam perjanjian sebagai berikut:
On December 3, 2014, ACI and DBS entered into third amendment to the Banking Facility Agreement and both parties agreed to amend certain provisions in the agreement as follows:
•
Fasilitas ATL Karena ACI telah melakukan pelunasan atas fasilitas ATL pada Juli 2014, kedua pihak setuju bahwa semua syarat dan kondisi sehubungan dengan fasilitas ATL tidak lagi berlaku.
•
ATL Facility Due to ACI has fully paid the ATL facility on July 2014, both parties agreed that all terms and conditions in relation to the ATL facility is no longer applicable.
•
Fasilitas RCF
•
RCF Facility
-
-
•
-
Fasilitas RCF tersedia sampai dengan batas maksimum sebesar US$1.000.000 dengan masa penarikan maksimum masing-masing 3 (tiga) bulan dari tanggal penerbitan. Jangka waktu fasilitas sampai dengan tanggal 15 Desember 2015. Tingkat bunga tahunan sebesar cost of fund dari DBS ditambah dengan presentasi marjin 1,5%. Biaya fasilitas sebesar 0,75% per tahun dari total nilai fasiltas RCF.
-
•
Fasilitas pinjaman tersebut dijamin dengan Hak Tanggungan pertama atas Sertifikat Tanah No. 588 milik ACI yang berlokasi di Trosobo, Sidoarjo dan penyerahan rekening bank ACI yang dibukukan di DBS (Catatan 11).
67
The available RCF facility is up to a maximum aggregate amount of US$1,000,000 with the maximum validity period of each 3 (three) months since the issuance date. The facility will expire on December 15, 2015. Annual interest is DBS’s cost of fund plus 1.5% per year. Facility fee of 0.75% per annum on the total amount of RCF facility.
These facilities are secured by first rank of security right (“Hak Tanggungan”) on the premises of Land Certificate No. 588 of the Company located at Trosobo, Sidoarjo and assignment of ACI’s bank account in DBS (Note 11).
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT PRASIDHA ANEKA NIAGA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk Tahun yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT PRASIDHA ANEKA NIAGA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
17. PINJAMAN BANK JANGKA PANJANG (lanjutan)
17. LONG-TERM BANK LOANS (continued)
PT Bank DBS Indonesia (lanjutan)
PT Bank DBS Indonesia (continued)
PT Aneka Coffee Industry (“ACI”), entitas anak (lanjutan)
PT Aneka Coffee Industry (“ACI”), a subsidiary (continued)
Term and Revolving Loan (lanjutan)
Term and Revolving Loan (continued)
ACI harus mempertahankan pembatasan keuangan sebagai berikut: rasio utang terhadap EBITDA maksimum sebesar 225%, rasio kemampuan membayar utang minimum sebesar 125%, rasio utang terhadap aset neto maksimum sebesar 150% dan nilai aset neto sebesar Rp100 milyar.
ACI is required to maintain the following financial covenants quarterly: Debt to Earnings before interest, income tax, depreciation and amortization (EBITDA) ratio is maximum 225%, debt service coverage ratio is minimum of 125%, total debt to total networth ratio is maximum of 150% and networth at least Rp100 billion.
Sebagai tambahan, tanpa persetujuan tertulis terlebih dahulu dari DBS, ACI tidak diperbolehkan untuk, antara lain, mengubah komposisi pemegang saham, mengubah bidang usaha, mengubah bentuk entitas legal perusahaan, mentransfer sebagian besar aset utama atau material perusahaan kepada pihak ketiga, membagikan dividen, memperoleh fasilitas pinjaman baru dari bank lain.
In addition, ACI, without any written approval from DBS, should not, among others, change its respective shareholders, change its type of business, change the company’s legal form, transfer most of the company’s major or material assets to third party, distribute dividends, obtain new or additional loan from other bank and third party.
Sampai dengan tanggal 31 Desember 2014, ACI belum menggunakan fasilitas RCF.
Up to December 31, 2014, ACI has not used the RCF Facility.
Pada tanggal-tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, ACI telah memenuhi persyaratan dalam Perjanjian Bank.
As of December 31, 2014 and 2013, ACI was able to meet the requirements in the Banking Facility Agreement.
18. KEWAJIBAN SEWA PEMBIAYAAN
18. OBLIGATION UNDER FINANCE LEASE
Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, Perusahaan memiliki perjanjian sewa pembiayaan yang berasal dari tahun 2012 dan 2011 dengan PT Orix Indonesia Finance (“Orix”) dan dengan PT Chandra Sakti Utama Leasing (“CSUL”) yang meliputi kendaraan dan genset dengan jangka waktu 2 (dua) dan 3 (tiga) tahun yang akan jatuh tempo pada tahun 2014 dan 2015. Perusahaan memiliki opsi untuk membeli aset sewa pembiayaan pada akhir masa sewa pembiayaan.
As of December 31, 2014 and 2013, the Company has lease commitments from year 2012 and 2011 with PT Orix Indonesia Finance (“Orix”) and PT Chandra Sakti Utama Leasing (“CSUL”) covering transportation equipment and generator within 2 (two) and 3 (three) years periods which will expire in 2014 and 2015, respectively. The Company has the option to purchase the leased assets at the end of the lease terms.
Uang jaminan yang disetorkan Perusahaan pada tahun 2011 dan 2012 sehubungan dengan transaksi-transaksi di atas adalah sebesar Rp597.355.400.
Security deposit paid by the Company in 2011 and 2012 regarding these transactions amounted to Rp597,355,400.
68
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT PRASIDHA ANEKA NIAGA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk Tahun yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT PRASIDHA ANEKA NIAGA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
18. KEWAJIBAN SEWA PEMBIAYAAN (lanjutan)
18. OBLIGATION (continued)
UNDER
FINANCE
Future minimum payments agreements are as follows:
Pembayaran sewa minimum di masa yang akan datang berdasarkan perjanjian sewa pembiayaan adalah sebagai berikut:
under
LEASE the
lease
31 Desember 2014/ 31 Desember 2013/ December 31, 2014 December 31, 2013 2014 2015
281.312.830
544.687.503 313.381.504
Jumlah Dikurangi bagian bunga
281.312.830 (12.112.024)
858.069.007 (72.204.680)
Kewajiban sewa pembiayaan Dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam satu tahun
269.200.806
785.864.327
(269.200.806)
(490.631.335)
Kewajiban sewa pembiayaan jangka panjang
-
19. KEPENTINGAN NONPENGENDALI
295.232.992
2014 2015 Total Less interest portion Obligations under finance lease Less current maturities Long-term portion of obligations under finance lease
19. NON-CONTROLLING INTERESTS Details of non-controlling interests’ proportionate share in the net assets and net earnings of the consolidated subsidiaries are as follows:
Rincian bagian kepentingan nonpengendali atas aset neto dan laba neto entitas anak yang dikonsolidasi adalah sebagai berikut:
31 Desember 2014/ 31 Desember 2013/ December 31, 2014 December 31, 2013 Aset neto PT Aneka Coffee Industry PT Aneka Bumi Kencana PT Indoarabica Mangkuraja
84.875.855.816 1.000.000 (1.676.035.422)
92.764.420.302 1.000.000 (1.165.565.630)
Total aset neto
83.200.820.394
91.599.854.672
Net assets PT Aneka Coffee Industry PT Aneka Bumi Kencana PT Indoarabica Mangkuraja Total net assets
Tahun yang Berakhir pada tanggal 31 Desember/ Year ended December 31 2014
2013
Laba neto PT Aneka Coffee Industry PT Indoarabica Mangkuraja
2.961.225.514 (510.469.792)
13.873.814.572 (443.415.456)
Total laba neto
2.450.755.722
13.430.399.116
69
Net earnings PT Aneka Coffee Industry PT Indoarabica Mangkuraja Total net earnings
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT PRASIDHA ANEKA NIAGA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk Tahun yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT PRASIDHA ANEKA NIAGA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
19. KEPENTINGAN NONPENGENDALI (lanjutan)
19. NON-CONTROLLING INTERESTS (continued)
Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan PT Aneka Coffee Industry (ACI), entitas anak, yang telah disahkan dengan akta No. 235 tanggal 24 Maret 2014, para pemegang saham menyetujui, di antaranya, pembagian dividen tunai sebesar Rp1.347.800 per lembar saham atau sejumlah Rp30.999.400.000 masing-masing kepada Perusahaan dan kepentingan nonpengendali sebesar Rp20.149.610.000 dan Rp10.849.790.000. Pembagian dividen tunai tersebut telah disetujui oleh PT Bank DBS Indonesia (DBS) pada Maret 2014. Pembayaran dividen dilakukan pada Maret 2014.
Based on the Annual General Meeting of Shareholders’ Resolution of PT Aneka Coffee Industry (ACI), a subsidiary, as notarized in the Notarial Deed No. 235 dated March 24, 2014, the shareholders approved, among others, the payment of cash dividends amounting to Rp1,347,800 per share or totaling Rp30,999,400,000 to the Company and noncontrolling interest amounting to Rp20,149,610,000 and Rp10,849,790,000, respectively. This cash dividends payment has been approved by PT Bank DBS Indonesia (DBS) on March 2014. The dividend payment were made on March 2014.
Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan ACI, entitas anak, yang telah disahkan dengan akta No. 181 tanggal 5 April 2013, para pemegang saham menyetujui, di antaranya, pembagian dividen tunai sebesar Rp1.652.150 per lembar saham atau sejumlah Rp37.999.450.000 masing-masing kepada Perusahaan dan kepentingan nonpengendali sebesar Rp24.699.642.500 dan Rp13.299.807.500. Pembagian dividen tunai tersebut telah disetujui oleh PT Bank DBS Indonesia (DBS) pada Februari 2013. Pembayaran dividen dilakukan pada Maret 2013.
Based on the Annual General Meeting of Shareholders’ Resolution of ACI as notarized in the Notarial Deed No. 181 dated April 5, 2013, the shareholders approved, among others, the payment of cash dividends amounting to Rp1,652,150 per share or totaling Rp37,999,450,000 to the Company and noncontrolling interest amounting to Rp24,699,642,500 and Rp13,299,807,500, respectively. This cash dividends payment has been approved by DBS on February 2013. The dividend payment were made on March 2013.
20. MODAL SAHAM
20. CAPITAL STOCK The ownership details of the Company’s shares of stock with a par value of Rp175 per share are as follows:
Rincian pemilikan saham Perusahaan dengan nilai nominal Rp175 per saham adalah sebagai berikut:
31 Desember 2014 dan 2013/ December 31, 2014 and 2013
Pemegang saham Innovest Offshore Ventures Ltd., British Virgin Islands Igianto Joe PT Aneka Bumi Prasidha PT Aneka Agroprasidha Lion Best Holding Limited., British Virgin Islands Agus Soegiarto H. Sjamsul Bachri Uding Didik Tandiono Jeffry Sanusi Soedargo Moenardji Soedargo Widyono Lianto Masyarakat (masing-masing dengan pemilikan kurang dari 5%) Total
Jumlah saham dasar, ditempatkan dan disetor penuh/ Number of shares authorized, issued and fully paid
Persentase pemilikan/ Percentage of ownership
Jumlah/ Total
7,341
18.499.950.000
100,000%
252.000.000.000
Total
675.754.545 272.378.790 136.500.000 114.000.000
46,927% 18,915 9,479 7,917
118.257.045.375 47.666.288.250 23.887.500.000 19.950.000.000
111.866.665 20.051.000 2.157.000 600.000 450.000 450.000 78.000
7,769 1,393 0,150 0,042 0,031 0,031 0,005
19.576.666.375 3.508.925.000 377.475.000 105.000.000 78.750.000 78.750.000 13.650.000
105.714.000 1.440.000.000
Shareholders Innovest Offshore Ventures Ltd., British Virgin Islands Igianto Joe PT Aneka Bumi Prasidha PT Aneka Agroprasidha Lion Best Holding Limited., British Virgin Islands Agus Soegiarto H. Sjamsul Bachri Uding Didik Tandiono Jeffry Sanusi Soedargo Moenardji Soedargo Widyono Lianto Public (each with ownership interest below 5%)
70
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT PRASIDHA ANEKA NIAGA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk Tahun yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT PRASIDHA ANEKA NIAGA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
20. MODAL SAHAM (lanjutan)
20. CAPITAL STOCK (continued)
Berdasarkan risalah Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Perusahaan No. 540 tanggal 25 Juni 2014, para pemegang saham menyetujui, antara lain, bahwa Perusahaan tidak membagikan dividen atas laba neto tahun 2013.
Based on the minutes of the Shareholders’ Annual General Meeting of the Company No. 540 dated June 25, 2014, the shareholders approved, among others, that the Company will not distribute dividends from 2013 net income.
Berdasarkan risalah Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Perusahaan No. 11 tanggal 21 Juni 2013, para pemegang saham menyetujui, antara lain, bahwa Perusahaan tidak membagikan dividen atas laba neto tahun 2012.
Based on the minutes of the Shareholders’ Annual General Meeting of the Company No. 11 dated June 21, 2013, the shareholders approved, among others, that the Company will not distribute dividends from 2012 net income.
Pengelolaan modal
Capital Management
Tujuan utama pengelolaan modal Perusahaan dan entitas anaknya adalah untuk memastikan pemeliharaan rasio modal yang sehat untuk mendukung usaha dan memaksimalkan imbalan bagi pemegang saham.
The primary objective of the Company and its subsidiaries’ capital management is to ensure that it maintains healthy capital ratios in order to support its business and maximize shareholder value.
Perusahaan dan entitas anak tertentu dipersyaratkan untuk memelihara tingkat permodalan tertentu oleh perjanjian pinjaman. Persyaratan permodalan eksternal tersebut telah dipenuhi oleh entitas terkait pada tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2014 dan 2013. Selain itu, Perusahaan dan entitas anak juga dipersyaratkan oleh Undang-undang Perseroan efektif tanggal 16 Agustus 2007 untuk mengkontribusikan sampai dengan 20% dari modal saham diterbitkan dan dibayar penuh ke dalam dana cadangan yang tidak boleh didistribusikan. Persyaratan permodalan eksternal tersebut akan dipertimbangkan oleh Perusahaan dan entitas anak dalam Rapat Umum Pemegang Saham (“RUPS”) berikutnya.
The Company and certain subsidiaries are required by the respective loan agreements to maintain the level of existing share capital. This externally imposed capital requirement has been complied with by the relevant entities for the years ended December 31, 2014 and 2013. In addition, the Company and subsidiaries is also required by the Corporate Law effective August 16, 2007 to contribute to and maintain a non-distributable reserve fund until the said reserve reach 20% of the issued and fully paid share capital. This externally imposed capital requirements will be considered with by the Company and subsidiaries in their next Annual General Shareholders Meeting (“AGM”).
Perusahaan dan entitas anaknya mengelola struktur permodalan dan melakukan penyesuaian, berdasarkan perubahan kondisi ekonomi. Untuk memelihara dan menyesuaikan struktur permodalan, Perusahaan dan entitas anak dapat menyesuaikan pembayaran dividen kepada pemegang saham, imbalan modal kepada pemegang saham atau menerbitkan saham baru. Tidak ada perubahan atas tujuan, kebijakan maupun proses untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2014 dan 2013.
The Company and its subsidiaries manages their capital structure and makes adjustments to it, in light of changes in economic conditions. To maintain or adjust the capital structure, the Company and subsidiaries may adjust the dividend payment to shareholders, return capital to shareholders or issue new shares. No changes were made in the objectives, policies or processes during the years ended December 31, 2014 and 2013.
71
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT PRASIDHA ANEKA NIAGA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk Tahun yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT PRASIDHA ANEKA NIAGA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
20. MODAL SAHAM (lanjutan)
20. CAPITAL STOCK (continued)
Pengelolaan modal (lanjutan)
Capital Management (continued)
Perusahaan dan entitas anaknya mengawasi modal dengan menggunakan rasio pengungkit (gearing ratio), dengan membagi utang neto dengan total modal. Kebijakan Perusahaan dan entitas anaknya adalah menjaga rasio pengungkit dalam kisaran perusahaan-perusahaan terkemuka dalam industri sejenis di Indonesia untuk mengamankan akses terhadap pendanaan pada biaya yang rasional. Perusahaan dan entitas anaknya menyertakan dalam pinjaman bank jangka pendek dan pinjaman bank jangka panjang dikurangi kas dan setara kas. Termasuk dalam modal adalah modal saham, ekuitas yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk.
The Company and its subsidiaries monitors their capital using gearing ratios, by dividing net debt with the total capital. The Company and subsidiaries’ policy is to maintain the gearing ratio within the range of gearing ratios of the leading companies with similar industry in Indonesia in order to secure access to finance at a reasonable cost. The Company and its subsidiaries includes within short-term bank loans and long-term bank loans less cash and cash equivalents. Capital includes share capital, equity attributable to the equity holders of the parent entity.
Tujuan utama pengelolaan modal Perusahaan dan entitas anaknya adalah untuk memastikan pemeliharaan rasio modal yang sehat yaitu rasio utang terhadap ekuitas sebesar 1,5 kali untuk mendukung usaha dan memaksimalkan imbalan bagi pemegang saham. Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, rasio utang terhadap ekuitas Perusahaan dan entitas anaknya adalah sebagai berikut:
The primary objective of the Company’s and its Subsidiary’s capital management is to ensure that they maintains healthy capital ratios which is a maximum debt to equity ratio of 1.5 times in order to support its business and maximize shareholder value. As of December 31, 2014 and 2013, the Company and subsidiaries’ debt to equity are as follows:
31 Desember 2014/ 31 Desember 2013/ December 31, 2014 December 31, 2013 Pinjaman bank jangka pendek Liabilitas jangka panjang yang jatuh tempo dalam satu tahun Kredit pembiayaan konsumen Pinjaman bank Liabilitas jangka panjang, setelah dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam satu tahun Kredit pembiayaan konsumen
178.597.418.167
201.823.634.259
1.056.731.627 -
3.325.159.200
Short-term bank loans Current maturities of long-term debts Consumer finance loans Bank loans
1.652.369.246
-
Long-term debts, net of current maturities Consumer finance loans
Total
181.306.519.040
205.148.793.459
Total
34.238.117.211
87.886.588.998
Less : cash and cash equivalents
Pinjaman - neto
147.068.401.829
117.262.204.461
Net loans
Total ekuitas
295.373.870.437
325.999.878.491
Total equity
0,50
0,36
Gearing ratio
Dikurangi: kas dan setara kas
Rasio utang terhadap modal
72
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT PRASIDHA ANEKA NIAGA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk Tahun yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT PRASIDHA ANEKA NIAGA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
21. PENJUALAN NETO
21. NET SALES This account is consists of:
Akun ini terdiri dari:
Tahun yang Berakhir pada tanggal 31 Desember/ Year ended December 31 2014
2013
Hasil Bumi Pihak ketiga Ekspor Lokal Pihak-pihak berelasi (Catatan 7) Ekspor
635.481.908.476 272.043.582.593
847.799.884.314 354.399.873.537
67.555.566.020
77.353.313.733
Agricultural Products Third parties Export Local Related parties (Note 7) Export
Total
975.081.057.089
1.279.553.071.584
Total
The sales transaction exceeding 10% of total net sales, recorded in agricultural products processing and trading (Note 29), are as follows:
Transaksi penjualan yang mencapai 10% dari total penjualan neto, tercatat dalam segmen pengolahan dan perdagangan hasil bumi (Catatan 29), adalah sebagai berikut:
Tahun yang Berakhir pada tanggal 31 Desember/ Year ended December 31 Persentase dari total Penjualan Neto/ Percentage to total Net Sales 2014 Utexam Logistics Limited, Singapura
2013 21,49
19,49
22. BEBAN POKOK PENJUALAN
Jumlah/ Amount 2014
2013
209.540.822.976
249.412.032.865
Utexam Logistics Limited, Singapore
22. COST OF GOODS SOLD This account is consists of:
Akun ini terdiri dari:
Tahun yang Berakhir pada tanggal 31 Desember/ Year ended December 31 2014
2013
Bahan baku yang digunakan Upah buruh langsung Beban pabrikasi
737.209.425.794 19.603.987.785 94.872.480.429
993.905.238.131 17.013.379.190 99.613.679.589
Raw materials used Direct labor Factory overhead
Total Beban Produksi
851.685.894.008
1.110.532.296.910
Total Manufacturing Cost
Persediaan barang dalam proses: Awal tahun Akhir tahun
40.447.481.015 (25.090.887.463)
51.108.598.438 (40.447.481.015)
Work in process: At beginning of year At end of year
Beban Pokok Produksi
867.042.487.560
1.121.193.414.333
Cost of Goods Manufactured
Persediaan barang jadi: Awal tahun Pembelian Akhir tahun
88.757.535.537 2.125.952.496 (80.992.204.804)
55.420.687.784 15.473.913.228 (88.757.535.537)
Finished goods: At beginning of year Purchases At end of year
Total
876.933.770.789
1.103.330.479.808
Total
73
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT PRASIDHA ANEKA NIAGA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk Tahun yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT PRASIDHA ANEKA NIAGA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
22. BEBAN POKOK PENJUALAN (lanjutan)
22. COST OF GOODS SOLD (continued) There are no purchase recorded in agricultural products processing and trading (Note 29) which exceed 10% of total net sales for the year ended December 31, 2014 and 2013.
Tidak ada pembelian tercatat dalam segmen pengolahan dan perdagangan hasil bumi (Catatan 29) yang melebihi 10% dari total penjualan neto untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013. 23. BEBAN PENJUALAN
23. SELLING EXPENSES The details of selling expenses are as follows:
Rincian beban penjualan adalah sebagai berikut:
Tahun yang Berakhir pada tanggal 31 Desember/ Year ended December 31 2014 Pengangkutan Gaji, upah dan kesejahteraan karyawan Biaya ekspor Perjalanan dan transportasi Biaya asuransi Komisi penjualan (Catatan 7b) Iklan dan promosi Lain-lain (masing-masing di bawah Rp300 juta) Total beban penjualan
2013
5.343.589.658 3.851.811.413 2.280.593.814 2.257.985.424 1.200.190.845 1.044.337.206 351.644.199
4.202.045.676 3.622.805.799 2.080.072.746 2.606.166.004 1.502.802.603 1.471.464.276 716.740.250
1.195.358.897
822.339.923
Freight Salaries, wages and employees’ welfare Export charges Traveling and transportation Insurance expense Sales commissions (Note 7b) Advertising and promotion Others (each below Rp300 million)
17.525.511.456
17.024.437.277
Total selling expenses
24. BEBAN UMUM DAN ADMINISTRASI
24. GENERAL AND ADMINISTRATIVE EXPENSES The details of general and administrative expenses are as follows:
Rincian beban umum dan administrasi adalah sebagai berikut:
Tahun yang Berakhir pada tanggal 31 Desember/ Year ended December 31 2014
2013
Gaji, upah dan kesejahteraan karyawan Penyusutan (Catatan 11)
40.727.503.334 12.982.247.159
36.959.789.122 9.523.998.524
Jamuan, sumbangan dan representasi Penyisihan imbalan kerja karyawan (Catatan 31) Jasa tenaga ahli Perjalanan dan transportasi Pajak dan perizinan Administrasi bank Komunikasi Sewa Perbaikan dan pemeliharaan Asuransi Peralatan kantor Lain-lain (masing-masing di bawah Rp300 juta)
9.421.122.534
11.632.391.433
7.501.609.454 3.584.906.562 2.798.617.796 1.766.722.937 1.652.506.360 1.437.366.651 1.274.671.641 1.223.951.800 388.888.668 305.885.369
5.661.500.478 3.065.189.388 2.726.584.513 1.940.577.576 1.895.491.091 1.361.646.556 1.158.893.510 1.051.545.151 323.573.623 291.234.282
2.434.904.059
2.456.173.085
Salaries, wages and employees’ welfare Depreciation (Note 11) Entertainment, donations and representation Provision for employees benefits (Note 31) Professional fees Travelling and transportation Taxes and licenses Bank administration Communication Rent Repairs and maintenance Insurance Office supplies Others (each below Rp300 million)
87.500.904.324
80.048.588.332
Total general and administrative expenses
Total beban umum dan administrasi
74
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT PRASIDHA ANEKA NIAGA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk Tahun yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT PRASIDHA ANEKA NIAGA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
25. BEBAN OPERASI LAINNYA
25. OTHER OPERATING EXPENSES The details of other operating expenses are as follows:
Rincian beban operasi lainnya adalah sebagai berikut:
Tahun yang Berakhir pada tanggal 31 Desember/ Year ended December 31 2014
2013
Rugi selisih kurs, neto Lain-lain
3.424.732.326 53.317.504
24.607.343.951 79.387.487
Loss on foreign exchange, net Others
Total beban operasi lainnya
3.478.049.830
24.686.731.438
Total other operating expenses
26. PENDAPATAN OPERASI LAINNYA Rincian pendapatan sebagai berikut:
operasi
26. OTHER OPERATING INCOME
lainnya
The details of other operating income are as follows:
adalah
Tahun yang Berakhir pada tanggal 31 Desember/ Year ended December 31 2014
2013
Penghasilan sewa Laba atas pelepasan aset tetap (Catatan 11) Lain-lain
635.346.816
906.659.091
40.491.204 1.638.177.162
111.499.228 1.460.917.919
Rent income Gain on disposals of fixed assets (Note 11) Others
Total pendapatan operasi lainnya
2.314.015.182
2.479.076.238
Total other operating income
27. BEBAN KEUANGAN
27. FINANCE CHARGES Tahun yang Berakhir pada tanggal 31 Desember/ Year ended December 31 2014
Biaya bunga - bank Biaya provisi Sewa pembiayaan Total beban keuangan
2013
8.558.671.570 3.067.048.680 63.508.536
12.265.502.023 2.598.072.429 175.174.514
Interest expense - bank Provision fee Finance Lease
11.689.228.786
15.038.748.966
Total finance charges
75
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT PRASIDHA ANEKA NIAGA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk Tahun yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT PRASIDHA ANEKA NIAGA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
28. LABA (RUGI) PER SAHAM
28. EARNINGS (LOSS) PER SHARE The computation of earnings (loss) per share are as follows:
Perhitungan laba (rugi) per saham adalah sebagai berikut:
Tahun yang Berakhir pada tanggal 31 Desember/ Year ended December 31 2014 Total laba (rugi) komprehensif tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada Pemilik entitas induk Rata-rata tertimbang total saham biasa (dalam lembar saham) (Catatan 20)
2013
(30.626.008.054)
7.891.849.718
Total comprehensive income (loss) for the year attributable to Equity holders of the parent entity
1.440.000.000
1.440.000.000
Weight average number of common shares (in shares) (Note 20)
5,48
Earnings (loss) per share
Laba (rugi) per saham
(21,27)
The Company has no outstanding dilutive potential ordinary shares for years ended December 31, 2014 and 2013 and accordingly, no diluted earnings (loss) per share is calculated and presented in the consolidated statement of comprehensive income.
Perusahaan tidak mempunyai efek berpotensi saham biasa yang bersifat dilusi pada tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 dan oleh karenanya, laba (rugi) per saham dilusian tidak dihitung dan disajikan pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. 29. PELAPORAN SEGMEN
29. SEGMENT REPORTING
Pelaporan segmen usaha Perusahaan dan entitas anaknya adalah sebagai berikut:
The segment reporting on the Company and its subsidiaries’ operations is as follows:
a.
a.
Bidang Usaha Bidang Usaha/ Scope of Activities
Scope of Activities Nama Perusahaan/ Name of Companies
Pengolahan dan perdagangan hasil bumi/ Agricultural products processing and trading
PT Prasidha Aneka Niaga Tbk (Perusahaan/the Company) PT Aneka Bumi Kencana PT Tirtha Harapan Bali
Pabrik kopi bubuk dan instan/ Roasted and instant coffee manufacturing
PT Aneka Coffee Industry
Perkebunan dan pengolahan hasil bumi/ Plantations and processing agricultural products
PT Indoarabica Mangkuraja
76
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT PRASIDHA ANEKA NIAGA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk Tahun yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT PRASIDHA ANEKA NIAGA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
29. PELAPORAN SEGMEN (lanjutan) a.
29. SEGMENT REPORTING (continued) a.
Bidang Usaha (lanjutan)
Scope of Activities (continued)
Tahun yang berahir pada tanggal 31 Desember 2014/Year ended December 31, 2014 (Dalam jutaan Rupiah / In million of Rupiah) Pengolahan dan perdagangan hasil bumi/ Agricultural products processing and trading
Perkebunan dan pengolahan hasil bumi/ Plantations and processing agricultural products
Pabrik kopi bubuk dan instan/ Roasted and instant coffee manufacturing
Eliminasi/ Elimination
Konsolidasi/ Consolidation
Penjualan ke pihak luar/ Sales to external parties Lokal/ Local Ekspor/ Export
131.824
139.030
1.189
-
272.043
604.764
98.273
-
-
703.037
24.896
-
1.189
(26.085)
-
Laba (rugi) operasi/ Income (loss) from operations
(13.256)
12.266
(7.053)
-
(8.043)
Beban keuangan/ Finance charges
(11.592)
(97)
-
-
(11.689)
179
585
8.695
-
-
937
(10.122)
(22)
-
2.854
-
Laba (rugi) neto/ Net income (loss)
(15.037)
5.486
INFORMASI TAMBAHAN/ OTHER INFORMATION Aset segmen/ Segment assets
419.672
Penyertaan saham/ Investments in shares of stock
Penjualan antar segmen/ Inter-segment sales
Pendapatan keuangan/ Finance income Bagian laba neto perusahaan asosiasi, neto/ Equity in net earnings of investee, net Beban pajak/ Tax expense Kepentingan nonpengendali/ Non-controlling interest
-
-
(8.695) -
764
(9.207)
(5.305)
(2.451)
(7.075)
(14.000)
(30.626)
195.053
6.016
(3.286)
617.455
113.181
-
-
(109.708)
3.473
Total aset yang dikonsolidasi/ Total consolidated assets
532.853
195.053
6.016
(112.994)
620.928
Liabilitas segmen/ Segment liabilities
(1.352)
242.354
211.624
29.789
2.293
Penyusutan/ Depreciation
10.098
11.965
545
-
22.608
Pengeluaran modal/ Capital expenditures
21.905
19.195
49
-
41.149
77
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT PRASIDHA ANEKA NIAGA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk Tahun yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT PRASIDHA ANEKA NIAGA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
29. PELAPORAN SEGMEN (lanjutan) a.
29. SEGMENT REPORTING (continued) a.
Bidang Usaha (lanjutan)
Scope of Activities (continued)
Tahun yang berahir pada tanggal 31 Desember 2013/Year ended December 31, 2013 (Dalam jutaan Rupiah / In million of Rupiah) Pengolahan dan perdagangan hasil bumi/ Agricultural products processing and trading
Perkebunan dan pengolahan hasil bumi/ Plantations and processing agricultural products
Pabrik kopi bubuk dan instan/ Roasted and instant coffee manufacturing
Eliminasi/ Elimination
Konsolidasi/ Consolidation
Penjualan ke pihak luar/ Sales to external parties Lokal/ Local Ekspor/ Export
162.321
191.933
146
-
354.400
794.912
130.241
-
-
925.153
Penjualan antar segmen/ Inter-segment sales
14.335
-
-
(14.335)
-
Laba operasi/ Income from operations
27.387
23.548
6.007
-
56.942
-
-
(15.039)
-
1.334
Beban keuangan/ Finance charges Pendapatan keuangan/ Finance income Bagian laba neto perusahaan asosiasi, neto/ Equity in net earnings of investee, net Beban pajak/ Tax expense Kepentingan nonpengendali/ Non-controlling interest
(14.689)
(350)
172
1.162
-
29.081
-
-
(946)
(20.969)
-
-
(21.915)
2.748
-
(16.178)
(13.430)
41.005
6.139
6.007
(45.259)
7.892
INFORMASI TAMBAHAN/ OTHER INFORMATION Aset segmen/ Segment assets
463.845
213.661
6.014
(5.161)
678.359
Penyertaan saham/ Investments in shares of stock
125.238
-
-
(121.765)
3.473
Total aset yang dikonsolidasi/ Total consolidated assets
589.083
213.661
6.014
(126.926)
681.832
Liabilitas segmen/ Segment liabilities
234.625
30.153
2.439
(2.985)
264.232
7.705
12.586
634
-
20.925
11.794
1.706
67
-
13.567
Laba (rugi) neto/ Net income (loss)
Penyusutan/ Depreciation Pengeluaran modal/ Capital expenditures
-
(29.081)
78
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT PRASIDHA ANEKA NIAGA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk Tahun yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT PRASIDHA ANEKA NIAGA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
29. PELAPORAN SEGMEN (lanjutan) b.
29. SEGMENT REPORTING (continued) b.
Pelaporan Segmen Geografis
Geographical Segment Reporting
Seluruh aset produktif Perusahaan dan entitas anaknya berada di Indonesia.
All of the Company and its subsidiaries’ productive assets are located in Indonesia.
Tabel berikut menyajikan berdasarkan lokasi pelanggan:
The following table presents sales based on the location of the customers:
penjualan
Tahun yang Berakhir pada tanggal 31 Desember/ Year ended December 31 2014 Indonesia Negara-negara asing
2013
272.043.582.593 703.037.474.496
Total penjualan sesuai laporan laba rugi komprehensif konsolidasian
975.081.057.089
30. ASET DAN LIABILITAS DALAM MATA UANG ASING
Aset Lancar Kas dan setara kas Dalam Dolar AS Piutang usaha Dalam Dolar AS Deposito berjangka yang dibatasi penggunaannya Dalam Dolar AS Total Aset dalam Mata Uang Asing
Indonesia Foreign countries
1.279.553.071.584
Total sales per consolidated statement of comprehensive income
30. ASSETS AND CURRENCIES
LIABILITIES
IN
FOREIGN
As of December 31, 2014, the Company and its subsidiaries’ foreign currency denominated assets and liabilities, as listed below, were restated to Rupiah using the rates of exchange as stated in Note 2m:
Pada tanggal 31 Desember 2014, aset dan liabilitas Perusahaan dan entitas anaknya dalam mata uang asing, seperti terlampir di bawah ini, disajikan dalam Rupiah dengan menggunakan kurs tukar yang berlaku pada tanggal tersebut seperti yang dijelaskan dalam Catatan 2m:
Mata Uang Asing/ Foreign Currency
354.399.873.537 925.153.198.047
31 Desember 2014 (Tanggal Pelaporan)/ December 31, 2014 (Reporting Date)
18 Maret 2015 (Tanggal Penyelesaian Laporan Keuangan Konsolidasian)/ March 18, 2015 (Consolidated Financial Statements Completion Date)
US$1.223.329
15.218.210.894
16.103.902.956
US$4.971.545
61.846.025.636
65.445.418.380
Current Assets Cash and cash equivalents In US Dollar Trade receivables In US Dollar
US$225.000
2.799.000.000
2.961.900.000
Restricted time deposits In US Dollar
79.863.236.530
84.511.221.336
Total Assets in Foreign Currencies
79
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT PRASIDHA ANEKA NIAGA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk Tahun yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT PRASIDHA ANEKA NIAGA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
30. ASET DAN LIABILITAS DALAM MATA UANG ASING (lanjutan)
Mata Uang Asing/ Foreign Currency
Liabilitas Jangka Pendek Pinjaman bank jangka pendek Dalam Dolar AS Utang usaha Dalam Dolar AS Dalam Euro Dalam Dolar Singapore Utang lain-lain Dalam Dolar AS Beban akrual Dalam Dolar AS
30. ASSETS AND LIABILITIES CURRENCIES (continued)
31 Desember 2014 (Tanggal Pelaporan)/ December 31, 2014 (Reporting Date)
FOREIGN
18 Maret 2015 (Tanggal Penyelesaian Laporan Keuangan Konsolidasian)/ March 18, 2015 (Consolidated Financial Statements Completion Date)
US$ 14.356.706
178.597.418.167
188.991.677.784
US$11.611 EUR16.253 SGD162
144.443.577 245.960.875 1.526.380
152.847.204 226.888.142 1.536.156
US$145.500
1.810.020.000
1.915.362.000
US$136.499
1.698.044.851
1.796.872.836
182.497.413.850
193.085.184.122
102.634.177.320
108.573.962.786
Jumlah Liabilitas dalam Mata Uang Asing Liabilitas Neto dalam Mata Uang Asing
IN
Current Liabilities Short-term bank loans In US Dollar Trade payables In US Dollar In Euro In Dollar Singapore Other payables in US Dollar Accrued expenses In US Dollar Total Liabilities in Foreign Currencies Net Liabilities in Foreign Currencies
As stated above, if the foreign currency exchange rate at the date of financial statement report date is used to restate the Company’s assets and liabilities denominated in foreign currencies, net liabilities denominated in foreign currencies will increase by Rp5,939,785,466 in 2014.
Sebagaimana disajikan diatas, jika nilai tukar mata uang asing pada tanggal laporan keuangan tersebut diatas digunakan untuk menyajikan kembali aset dan liabilitas dalam mata uang asing Perusahaan, liabilitas neto dalam mata uang asing akan naik sebesar Rp5.939.785.466 pada tahun 2014.
The Company and its subsidiaries do not engage in hedging transactions, however, the Company and subsidiaries export sales, which averaged about 72% of consolidated net sales, provide limited natural hedge against the impact of fluctuations in exchange rate of Rupiah against foreign currencies.
Perusahaan dan entitas anaknya tidak melakukan transaksi lindung nilai, namun penjualan ekspor Perusahaan dan entitas anak yang rata-rata berkisar 72% dari penjualan neto konsolidasian dapat memberikan lindung nilai secara natural yang terbatas dalam menghadapi dampak fluktuasi nilai tukar Rupiah dengan mata uang asing. 31. LIABILITAS IMBALAN KERJA
31. EMPLOYEES BENEFITS LIABILITY As of December 31, 2014, the accrual for employees benefits amounted to Rp42,141,342,608 (December 31, 2013: Rp35,496,473,154) was recorded as “Employees Benefits Liability”. The related expenses amounted to Rp7,501,609,454 for the year ended December 31, 2014 (the year ended December 31, 2013: Rp5,661,500,478) were recorded as part of General and Administrative Expenses (Note 24) in the consolidated statement of comprehensive income.
Pada tanggal 31 Desember 2014, liabilitas imbalan kerja karyawan sebesar Rp42.141.342.608 (31 Desember 2013: Rp35.496.473.154) disajikan sebagai akun “Liabilitas Imbalan Kerja”. Biaya terkait masing-masing sebesar Rp7.501.609.454 pada tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 (31 Desember 2013: Rp5.661.500.478.) dicatat sebagai bagian dari Beban Umum dan Administrasi (Catatan 24) dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.
80
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT PRASIDHA ANEKA NIAGA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk Tahun yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT PRASIDHA ANEKA NIAGA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
31. LIABILITAS IMBALAN KERJA (lanjutan)
31. EMPLOYEES BENEFITS LIABILITY (continued)
Rincian beban imbalan kerja
Details of expense
the
related
employee
benefits
Tahun yang Berakhir pada tanggal 31 Desember/ Year ended December 31 2014
2013
Biaya jasa kini Biaya bunga Amortisasi biaya atas jasa di masa lalu yang belum menjadi hak Rugi aktuarial
3.361.178.018 3.480.202.972
2.799.547.300 2.180.696.965
562.907.554 97.320.910
562.907.554 118.348.659
Current service cost Interest on obligation cost Amortization of past service cost non vested Actuarial loss
Total (Catatan 24)
7.501.609.454
5.661.500.478
Total (Note 24)
Rincian liabilitas imbalan kerja neto
Details of the net liabilities for employee benefits 31 Desember 2014/ 31 Desember 2013/ December 31, 2014 December 31, 2013
Nilai kini kewajiban imbalan kerja Beban jasa masa lalu yang tidak diakui - yang belum menjadi hak Keuntungan aktuarial yang tidak diakui Liabilitas imbalan kerja karyawan
51.177.524.969
41.800.304.380
Present value of employees benefits obligation
(2.140.079.478) (6.896.102.883)
(2.645.608.650) (3.658.222.576)
Unrecognized past service cost - non vested Unrecognized actuarial gain
42.141.342.608
35.496.473.154
Employees benefits liability
Balance of present value of employees benefits obligation as of December 31, 2014 and previous four years are as follows:
Saldo nilai kini kewajiban imbalan kerja untuk posisi 31 Desember 2014 dan posisi selama empat tahun sebelumnya:
31 Desember/December 31 2014 Nilai kini liabilitas imbalan pasca-kerja
51.177.524.969
2013 41.800.304.380
2012
2011
43.490.138.112
Mutasi saldo estimasi liabilitas imbalan kerja neto
36.085.164.580
2010 14.705.996.838
Present value of future benefit obligations (“PBO”)
Movements in the balance of the net estimated liabilities for employee benefits
31 Desember 2014/ 31 Desember 2013/ December 31, 2014 December 31, 2013 Saldo awal tahun Penyisihan tahun berjalan Pembayaran tahun berjalan
35.496.473.154 7.501.609.454 (856.740.000)
31.556.626.806 5.661.500.478 (1.721.654.130)
Saldo akhir tahun
42.141.342.608
35.496.473.154
81
Balance at beginning of year Provision during the year Payments during the year Balance at end of year
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT PRASIDHA ANEKA NIAGA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk Tahun yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT PRASIDHA ANEKA NIAGA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
31. LIABILITAS IMBALAN KERJA (lanjutan)
31. EMPLOYEES BENEFITS LIABILITY (continued)
Mutasi nilai kini liabilitas imbalan kerja
Movements in the present value of obligation
31 Desember 2014/ 31 Desember 2013/ December 31, 2014 December 31, 2013 Nilai kini kewajiban imbalan kerja awal Biaya jasa kini Biaya bunga Pembayaran imbalan Kerugian aktuarial
41.800.304.380 3.361.178.018 3.480.202.972 (856.740.000) 3.392.579.599
43.490.138.112 2.799.547.300 2.180.696.965 (1.721.654.130) (4.948.423.867)
Nilai kini kewajiban imbalan kerja akhir
51.177.524.969
41.800.304.380
Analisa sensitivitas diskonto
untuk
risiko
tingkat
The following table demonstrates the sensitivity to a reasonably possible change in discount rates in 100 basis point, with all other variables held constant, of the employee benefits obligation and current service cost as of December 31, 2014 and 2013 (unaudited):
2014
Dampak pada biaya jasa kini Dampak pada nilai kini liabilitas imbalan kerja karyawan
Ending present value of employees benefits obligation
Sensitivity analysis for discount rate risk
Tabel berikut menunjukkan sensitivitas atas kemungkinan perubahan tingkat diskonto sebesar 100 basis poin, dengan variabel lain dianggap tetap, terhadap liabilitas imbalan kerja karyawan dan biaya jasa kini pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (tidak diaudit): Kenaikan/ Increase
Beginning present value of employees benefits obligation Current service cost Interest on obligation cost Benefit payment Actuarial loss current year
2013 Penurunan/ Decrease
(225.210.991)
262.942.246
(2.752.636.338)
3.155.900.343
Kenaikan/ Increase
Penurunan/ Decrease
(174.952.933) (2.134.989.525)
202.549.816 2.442.502.925
Effect on the current service cost Effect on the present value of obligation employees benefits
The accrual of the Company’s and its subsidiaries’ obligations as of December 31, 2014 and 2013 were determined based on the actuarial calculation performed by PT Dian Artha Tama, an independent actuary, using the “Projected Unit Credit” method which considered the following assumptions:
Akrual atas kewajiban Perusahaan dan entitas anaknya pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 didasarkan pada perhitungan aktuaris yang dilakukan oleh PT Dian Artha Tama, aktuaris independen, dengan menggunakan metode “Projected Unit Credit” dengan mempertimbangkan asumsi-asumsi berikut ini:
31 Desember 2014/ 31 Desember 2013/ December 31, 2014 December 31, 2013 Tabel kematian : Tingkat bunga diskonto :
Tingkat kenaikan gaji
: :
Umur pensiun
:
Tingkat cacat
:
Indonesia – III (2011) 8,0% per tahun/ 8.0% per annum 8,5% per tahun/ 8.5% per annum 55 dan 60 tahun/ 55 and 60 years 0,2% per tahun/ 0.2% per annum
82
CSO-1980 8,5% per tahun/ 8.5% per annum 8,5% per tahun/ 8.5% per annum 55 dan 60 tahun/ 55 and 60 years 0,2% per tahun/ 0.2% per annum
Mortality table Discount rate
Salary increase rate
Retirement age Disability rate
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT PRASIDHA ANEKA NIAGA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk Tahun yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT PRASIDHA ANEKA NIAGA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
31. LIABILITAS IMBALAN KERJA (lanjutan)
31. EMPLOYEES BENEFITS LIABILITY (continued)
31 Desember 2014/ 31 Desember 2013/ December 31, 2014 December 31, 2013 Tingkat resign Umur Pensiun Normal 55 Umur 18-44 tahun :
Umur 45-54 tahun
2% - 4% per tahun/ 2% - 4% per annum 0% - 1% per tahun/ 0% - 1% per annum
:
Tingkat resign Umur Pensiun Normal 60 Umur 45-57 tahun : Umur 58-59 tahun
1% per tahun/ 1% per annum 0% per tahun 0% per annum
:
32. KOMITMEN DAN KONTINJENSI
ASET
DAN
Age 45-54 years
0% per annum
0%per tahun/ 0%per annum 0% per tahun/ 0% per annum
Withdrawal rate Normal Retirement Age 60 Age 45-57 years Age 58-59 years
32. COMMITMENTS AND CONTINGENCIES As of December 31, 2014 and 2013, PT Aneka Coffee Industry, a Subsidiary, pledged time deposits amounting to Rp850,000,000 and US$225,000 as collateral for bank guarantee facilities obtained from PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. The bank guarantee is used for the procurement of gas from PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk, SBU Distribution Area II East Java, which will expire on April 30, 2015. The bank guarantee is renewable yearly (Note 5).
Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, PT Aneka Coffee Industry, entitas anak, menempatkan deposito berjangka senilai Rp850.000.000 dan US$225.000 sebagai jaminan atas fasilitas bank garansi dari PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Bank garansi tersebut digunakan untuk pembelian gas dari PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk, SBU Area Distribusi II Jawa Timur, yang berlaku sampai tanggal 30 April 2015. Bank garansi akan diperpanjang setiap tahun (Catatan 5). 33. NILAI WAJAR KEUANGAN
2,5% - 4% per tahun/ 2.5% - 4% per annum 0% per tahun/
Withdrawal rate Normal Retirement Age 55 Age 18-44 years
LIABILITAS
33. FAIR VALUE OF FINANCIAL ASSETS AND LIABILITIES
Instrumen keuangan yang disajikan di dalam laporan posisi keuangan konsolidasian dicatat sebesar nilai wajar, atau disajikan dalam jumlah tercatat baik karena jumlah tersebut adalah mendekati nilai wajarnya atau karena nilai wajarnya tidak dapat diukur secara handal. Penjelasan lebih lanjut diberikan pada paragrafparagraf berikut.
Financial instruments presented in the consolidated statements of financial position are carried at fair value, otherwise, they are presented at carrying amounts as either these are reasonable approximation of fair values or their fair values cannot be reliably measured. Further explanations are provided in the following paragraphs.
Instrumen keuangan dengan nilai tercatat yang kurang lebih sebesar nilai wajarnya
Financial instruments with carrying amounts that approximate their fair values
Manajemen menetapkan bahwa nilai tercatat (berdasarkan jumlah nosional) kas dan setara kas, piutang usaha, piutang lain-lain, pinjaman kepada pihak berelasi dan aset tidak lancar lainnya penyertaan saham, deposito berjangka yang dibatasi penggunaannya, uang jaminan dan pinjaman kepada karyawan, utang usaha, utang lain-lain, beban akrual, kewajiban sewa pembiayaan, pinjaman bank jangka pendek dan pinjaman bank dan kredit pembiayaan konsumen yang jatuh tempo dalam satu tahun kurang lebih sebesar nilai wajarnya karena instrumen keuangan tersebut sebagian besar berjangka pendek.
Management has determined that the carrying amounts (based on notional amounts) of cash and cash equivalents, trade receivables, other receivables, due from related parties and other non-current assets – investments in shares of stock, restricted time deposits, security deposits and loan to employees, trade payables, other payables and accrued expenses, obligations under finance lease, short-term bank loans and current maturities of bank loans and consumer finance loans reasonably approximate their fair values because they are mostly short-term in nature.
83
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT PRASIDHA ANEKA NIAGA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk Tahun yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 33. NILAI WAJAR ASET KEUANGAN (lanjutan)
DAN
PT PRASIDHA ANEKA NIAGA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
LIABILITAS
33. FAIR VALUE OF FINANCIAL ASSETS AND LIABILITIES (continued)
Instrumen keuangan dengan nilai tercatat yang kurang lebih sebesar nilai wajarnya (lanjutan)
Financial instruments with carrying amounts that approximate their fair values (continued)
Adalah tidak praktis untuk memperkirakan nilai wajar dari setoran jaminan dikarenakan tidak memiliki jangka waktu pembayaran yang tetap meskipun tidak diharapkan dapat diselesaikan dalam waktu 12 (dua belas) bulan setelah tanggal pelaporan.
It is not practical to estimate the fair value of deposits since they have no fixed repayment period and there are not expected to be completed within 12 (twelve) months after reporting date.
Nilai tercatat liabilitas jangka panjang dengan suku bunga mengambang besarnya kurang lebih sama dengan nilai wajarnya karena dinilai ulang secara berkala.
The carrying amounts of long-term debts with floating interest rates approximate their fair values as they are re-priced frequently.
Instrumen keuangan dicatat pada nilai selain nilai wajar
Financial instruments carried at amounts other than fair values
Penyertaan saham biasa yang tidak memiliki kuotasi pasar dengan kepemilikan saham di bawah 20%, dicatat pada biaya perolehan karena nilai wajarnya tidak dapat diukur secara handal.
Investments in other unquoted ordinary shares representing equity ownership interest of below 20% are carried at cost as their fair values cannot be reliably measured.
Tabel berikut menyajikan klasifikasi instrumen keuangan pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013:
The table below presents the classification of financial instruments as of December 31, 2014 and 2013:
Pinjaman yang diberikan dan piutang/ Loans and receivables
Aset keuangan tersedia untuk dijual/ Available-ForSale (AFS) financial assets
Liabilitas keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi/ Financial liabilities measured at amortized cost
Total
31 Desember 2014
December 31, 2014
Aset Keuangan Aset lancar Kas dan setara kas Piutang usaha Piutang lain-lain Pinjaman kepada pihak berelasi
Financial Assets 34.238.117.211 88.223.210.550 388.301.398 2.550.000.000
-
-
34.238.117.211 88.223.210.550 388.301.398 2.550.000.000
Current assets Cash and cash equivalents Trade receivables Other receivables Due from related parties
Aset tidak lancar Penyertaan saham Deposito berjangka yang dibatasi penggunaannya Uang jaminan Pinjaman kepada karyawan Total
-
3.473.181.636
-
3.473.181.636
Non-current assets Investments in shares of stock
3.649.000.000 1.186.020.450 449.558.030
-
-
3.649.000.000 1.186.020.450 449.558.030
Restricted time deposits Security deposits Loan to employees
130.684.207.639
3.473.181.636
-
134.157.389.275
Total
84
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT PRASIDHA ANEKA NIAGA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk Tahun yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 33. NILAI WAJAR ASET KEUANGAN (lanjutan)
DAN
PT PRASIDHA ANEKA NIAGA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
LIABILITAS
33. FAIR VALUE OF FINANCIAL ASSETS AND LIABILITIES (continued)
Instrumen keuangan dicatat pada nilai selain nilai wajar (lanjutan)
Financial instruments carried at amounts other than fair values (continued)
Pinjaman yang diberikan dan piutang/ Loans and receivables
Aset keuangan tersedia untuk dijual/ Available-ForSale (AFS) financial assets
Liabilitas keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi/ Financial liabilities measured at amortized cost
Total
31 Desember 2014 (lanjutan)
December 31, 2014 (continued)
Liabilitas Keuangan Liabilitas jangka pendek Pinjaman bank jangka pendek Utang usaha Utang lain-lain Beban akrual Liabilitas jangka panjang yang jatuh tempo dalam satu tahun Kredit pembiayaan konsumen Kewajiban sewa pembiayaan
Financial Liabilities -
-
178.597.418.167 7.166.404.068 2.173.316.961 3.589.116.200
178.597.418.167 7.166.404.068 2.173.316.961 3.589.116.200
-
-
1.056.731.627 269.200.806
1.056.731.627 269.200.806
Current liabilities Short-term bank loans Trade payables Other payables Accrued expenses Current maturities of long-term debts Consumer finance loans Obligations under finance lease
Liabilitas jangka panjang Liabilitas jangka panjang, setelah dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam satu tahunPinjaman bank Kredit pembiayaan konsumen
-
-
1.652.369.246
1.652.369.246
Long-term debts, net of current maturities Bank loan Consumer finance loans
Total
-
-
194.504.557.075
194.504.557.075
Total
Pinjaman yang diberikan dan piutang/ Loans and receivables
Aset keuangan tersedia untuk dijual/ Available-ForSale (AFS) financial assets
Non-current liabilities
Liabilitas keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi/ Financial liabilities measured at amortized cost
Total
31 Desember 2013
December 31, 2013
Aset Keuangan Aset lancar Kas dan setara kas Piutang usaha Piutang lain-lain
Financial Assets 87.886.588.998 70.896.776.924 493.927.724
-
-
87.886.588.998 70.896.776.924 493.927.724
Current assets Cash and cash equivalents Trade receivables Other receivables
-
3.473.181.636
-
3.473.181.636
Non-current assets Investments in shares of stock
3.592.525.000 446.783.100 379.347.529
-
-
3.592.525.000 446.783.100 379.347.529
Restricted time deposits Security deposits Loan to employees
163.695.949.275
3.473.181.636
-
167.169.130.911
Total
Aset tidak lancar Penyertaan saham Deposito berjangka yang dibatasi penggunaannya Uang jaminan Pinjaman kepada karyawan Total
Liabilitas Liabilitas jangka pendek Pinjaman bank jangka pendek Utang usaha Utang lain-lain Beban akrual Liabilitas jangka panjang yang jatuh tempo dalam satu tahun Pinjaman bank Kewajiban sewa pembiayaan Liabilitas jangka panjang Liabilitas jangka panjang, setelah dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam satu tahunKewajiban sewa pembiayaan Total
Liabilities -
-
201.823.634.259 7.126.761.834 2.722.901.787 5.285.020.487
201.823.634.259 7.126.761.834 2.722.901.787 5.285.020.487
-
-
3.325.159.200 490.631.335
3.325.159.200 490.631.335
Current liabilities Short-term bank loans Trade payables Other payables Accrued expenses Current maturities of long-term debts Bank loan Obligations under finance lease Non-current liabilities
-
-
295.232.992
295.232.992
Long-term debts, net of current maturities Obligations under finance lease
-
-
221.069.341.894
221.069.341.894
Total
85
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT PRASIDHA ANEKA NIAGA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk Tahun yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 34. TUJUAN DAN KEBIJAKAN RISIKO KEUANGAN
PT PRASIDHA ANEKA NIAGA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
MANAJEMEN
34. FINANCIAL RISK MANAGEMENT OBJECTIVES AND POLICIES
Risiko utama dari instrumen keuangan Perusahaan dan entitas anaknya adalah risiko suku bunga, risiko mata uang, risiko harga komoditas, risiko kredit, dan risiko likuiditas. Direksi menelaah dan menyetujui kebijakan untuk mengelola masingmasing risiko tersebut yang dijelaskan dengan lebih rinci sebagai berikut:
The main risks arising from the Company and its subsidiaries’ financial instruments are interest rate risk, foreign currency risk, commodity price risk, credit risk and liquidity risk. The Directors review and agree policies for managing each of these risks, which are described in more details as follows:
Risiko Likuiditas
Liquidity Risk
Dalam menjalankan operasi usahanya, Perusahaan dan entitas anaknya membutuhkan likuiditas pembiayaan untuk pengadaan bahan baku, persediaan barang dalam proses dan persediaan barang jadi. Jumlah likuiditas pembiayaan yang diperlukan sangat tergantung pada tingkat harga komoditas. Untuk mengatasi kebutuhan likuiditas, Perusahaan dan entitas anaknya selain mendayagunakan modal kerja sendiri, juga mendapatkan dukungan pembiayaan modal kerja dari kreditur perbankan.
In conducting its business, the Company and its subsidiaries require liquidity to finance the procurement of raw materials, work in process and finished goods inventory. The amount of liquidity financing needed depends on the level of commodity prices. To overcome the liquidity needs, beside using its own capital, the Company and its subsidiaries also obtained additional working capital from banks.
Tabel di bawah ini menunjukkan sisa jatuh tempo kontraktual dari liabilitas keuangan berdasarkan pada undiscounted cash flows pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013.
The tables below show the remaining contractual maturities of financial liabilities based on undiscounted cash flows as of December 31, 2014 and 2013.
31 Desember/December 31, 2014 Tidak memiliki tanggal jatuh tempo kontraktual/ Does not have contractual due date LIABILITAS Liabilitas jangka pendek Pinjaman bank jangka pendek Utang usaha Utang lain-lain Beban akrual Liabilitas jangka panjang yang jatuh tempo dalam satu tahunKredit pembiayaan konsumen Kewajiban sewa pembiayaan Liabilitas non keuangan jangka pendek
3-12 bulan/ 3-12 months
1-3 tahun/ 1-3 years
>3 tahun/ >3 years
Total
-
178.597.418.167 7.166.404.068 2.173.316.961 3.589.116.200
-
-
-
178.597.418.167 7.166.404.068 2.173.316.961 3.589.116.200
-
312.499.500 83.763.600
937.498.500 223.581.416
-
-
1.249.998.000 307.345.016
5.025.729.791
-
-
-
-
5.025.729.791
Liabilitas jangka panjang Liabilitas jangka panjang, setelah dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam satu tahun Kredit pembiayaan konsumen Liabilitas non keuangan jangka panjang 42.823.462.635 Total
Kurang dari 3 bulan/ Less than 3 months
47.849.192.426
LIABILITIES Current liabilities Short-term bank loans Trade payables Other payables Accrued expenses Current maturities of long-term debts Consumer finance loans Obligations under finance lease Non-financial liabilities current liabilities Long-term liabilities
-
-
1.861.811.500
-
1.861.811.500
-
-
-
-
42.823.462.635
191.922.518.496
1.161.079.916
1.861.811.500
-
242.794.602.338
86
Long-term debts, net of current maturities Consumer finance loans Non-financial liabilities – long-term liabilities Total
S
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT PRASIDHA ANEKA NIAGA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk Tahun yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 34. TUJUAN DAN KEBIJAKAN RISIKO KEUANGAN (lanjutan)
PT PRASIDHA ANEKA NIAGA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
MANAJEMEN
34. FINANCIAL RISK MANAGEMENT OBJECTIVES AND POLICIES (continued)
Risiko Likuiditas (lanjutan)
Liquidity Risk (continued) 31 Desember/December 31, 2013
Tidak memiliki tanggal jatuh tempo kontraktual/ Does not have contractual due date LIABILITAS Liabilitas jangka pendek Pinjaman bank jangka pendek Utang usaha Utang lain-lain Beban akrual Liabilitas imbalan kerja jangka pendek Liabilitas jangka panjang yang jatuh tempo dalam satu tahunKewajiban sewa pembiayaan Pinjaman bank Liabilitas non keuangan jangka pendek
5.962.765.438
Liabilitas jangka panjang Liabilitas jangka panjang, setelah dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam satu tahun Kewajiban sewa pembiayaan Liabilitas non keuangan jangka panjang 36.515.624.186 Total
Kurang dari 3 bulan/ Less than 3 months
42.478.389.624
3-12 bulan/ 3-12 months
1-3 tahun/ 1-3 years
>3 tahun/ >3 years
Total
201.823.634.259 7.126.761.834 2.722.901.787 5.285.020.487 684.868.460
-
-
-
201.823.634.259 7.126.761.834 2.722.901.787 5.285.020.487 684.868.460
159.770.699 1.156.331.669
415.377.785 2.264.672.198
-
-
575.148.484 3.421.003.867
-
-
-
-
5.962.765.438
LIABILITIES Current liabilities Short-term bank loans Trade payables Other payables Accrued expenses Short-term employees benefit liabilities Current maturities of long-term debts Obligations under finance lease Bank loans Non-financial liabilities current liabilities Long-term liabilities
-
-
307.345.016
-
307.345.016
-
-
-
-
36.515.624.186
Long-term debts, net of current maturities Obligations under finance lease Non-financial liabilities – long – term liabilities
218.959.289.195
2.680.049.983
307.345.016
-
264.425.073.818
Total
Risiko Suku Bunga atas Nilai Wajar dan Arus Kas
Interest Rate Risks on Fair Values and Cash Flows
Risiko suku bunga Perusahaan dan entitas anaknya terutama timbul dari pinjaman untuk modal kerja dan investasi. Pinjaman pada berbagai suku bunga menimbulkan risiko suku bunga atas nilai wajar kepada Perusahaan dan entitas anaknya. Tidak terdapat pinjaman Perusahaan dan entitas anaknya yang dikenakan suku bunga tetap.
The Company and its subsidiaries’ interest rate risk mainly arises from loans for working capital and investment purposes. Loans at variable rates expose the Company and its subsidiaries to fair value interest rate risk. There are no loans of the Company and its subsidiaries that bear interest at fixed rate.
Saat ini, Perusahaan dan entitas anaknya tidak mempunyai kebijakan formal lindung nilai atas risiko suku bunga. Untuk pinjaman modal kerja, Perusahaan dan entitas anaknya dapat berupaya untuk mengatasi risiko suku bunga dengan mengalihkannya kepada para pelanggan.
Currently, the Company and its subsidiaries does not have a formal hedging policy for interest rate exposures. For working capital loans, the Company and its subsidiaries may seek to mitigate its interest rate risk by passing it on to its customers.
Pada tanggal 31 Desember 2014, berdasarkan simulasi, jika tingkat suku bunga utang bank jangka pendek dan utang jangka panjang lebih tinggi/lebih rendah 50 basis poin (31 Desember 2013: lebih tinggi/lebih rendah 50 basis poin), dengan seluruh variabel-variabel lain tidak berubah, maka rugi sebelum beban pajak untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 akan lebih rendah/lebih tinggi sebesar Rp951.052.631 (tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013: lebih rendah/lebih tinggi sebesar Rp1.054.957.389), terutama akibat biaya bunga utang bank jangka pendek dan utang jangka panjang dengan tingkat bunga mengambang yang lebih tinggi/lebih rendah.
At December 31, 2014, based on a simulation, had the interest rates of short-term bank loans and long-term loans been 50 basis points higher/lower (December 31, 2013: 50 basis points higher/lower), with all other variables held constant, loss before tax expense for the year ended December 31, 2014 would have been Rp951,052,631 lower/higher (year ended December 31, 2013: Rp1,054,957,389 lower/higher), mainly as a result of higher/lower interest charges on floating rate short-term bank loans and long-term loans.
87
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT PRASIDHA ANEKA NIAGA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk Tahun yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 34. TUJUAN DAN KEBIJAKAN RISIKO KEUANGAN (lanjutan)
PT PRASIDHA ANEKA NIAGA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
MANAJEMEN
34. FINANCIAL RISK MANAGEMENT OBJECTIVES AND POLICIES (continued)
Risiko Suku Bunga atas Nilai Wajar dan Arus Kas (lanjutan)
Interest Rate Risks on Fair Values and Cash Flows (continued)
Tabel berikut menyajikan nilai tercatat liabilitas keuangan Perusahaan dan entitas anaknya pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 yang memiliki risiko suku bunga, berdasarkan periode jatuh temponya masing-masing:
The table below presents the carrying amounts, by maturity, of the Company and its subsidiaries’ financial liabilities as of December 31, 2014 and 2013 that are exposed to interest rate risk:
31 Desember/December 31, 2014 Kurang dari 3 bulan/ Less than 3 months
3-12 bulan/ 3-12 months
LIABILITAS Liabilitas jangka pendek Pinjaman bank jangka pendek 178.597.418.167 Liabilitas jangka panjang yang jatuh tempo dalam satu tahunKredit pembiayaan konsumen 260.973.988 Kewajiban sewa pembiayaan 78.304.524 Liabilitas jangka panjang Liabilitas jangka panjang, setelah dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam satu tahun Kredit pembiayaan konsumen Total
1-3 tahun/ 1-3 years
>3 tahun/ >3 years
Total
-
-
-
178.597.418.167
795.757.639 190.896.282
-
-
1.056.731.627 269.200.806
LIABILITIES Current liabilities Short-term bank loans Current maturities of long-term debts Consumer finance loans Obligations under finance lease Long-term liabilities
-
-
1.652.369.246
-
1.652.369.246
Long-term debts, net of current maturities Consumer finance loans
178.936.696.679
986.653.921
1.652.369.246
-
181.575.719.846
Total
31 Desember/December 31, 2013 Kurang dari 3 bulan/ Less than 3 months
3-12 bulan/ 3-12 months
LIABILITAS Liabilitas jangka pendek Pinjaman bank jangka pendek 201.823.634.259 Liabilitas jangka panjang yang jatuh tempo dalam satu tahunKewajiban sewa pembiayaan 138.899.220 Pinjaman bank 2.215.960.200 Liabilitas jangka panjang Liabilitas jangka panjang, setelah dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam satu tahun Kewajiban sewa pembiayaan Total
1-3 tahun/ 1-3 years
>3 tahun/ >3 years
Total
-
-
-
201.823.634.259
351.732.115 1.109.199.000
-
-
490.631.335 3.325.159.200
LIABILITIES Current liabilities Short-term bank loans Current maturities of long-term debts Obligations under finance lease Bank loans Long-term liabilities
-
-
295.232.992
-
295.232.992
Long-term debts, net of current maturities Obligations under finance lease
204.178.493.679
1.460.931.115
295.232.992
-
205.934.657.786
Total
88
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT PRASIDHA ANEKA NIAGA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk Tahun yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 34. TUJUAN DAN KEBIJAKAN RISIKO KEUANGAN (lanjutan)
PT PRASIDHA ANEKA NIAGA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
MANAJEMEN
34. FINANCIAL RISK MANAGEMENT OBJECTIVES AND POLICIES (continued)
Risiko Harga Komoditas
Commodity Price Risk
Kegiatan usaha utama Perusahaan dan entitas anaknya adalah pengolahan karet remah yang berasal dari bahan baku slab dan mengolah kopi instan dan kopi bubuk, yang menggunakan biji kopi sebagai bahan baku yang utama. Risiko yang dihadapi Perusahaan dan entitas anaknya antara lain adalah fluktuasi harga karet dan kopi dan tersedianya pasokan bahan baku slab dan kopi.
The Company and its subsidiaries' main business activity are processing raw materials slab into crumb rubber and manufacturing instant and roasted ground coffee, which use coffee beans as the main raw materials. Risks faced by the Company and its subsidiaries are, among others, fluctuations in raw materials slabs and coffee’s price and availability of raw materials slab and coffee supply.
Untuk mengatasi risiko fluktuasi harga, manajemen melaksanakan operasional bisnisnya secara bijaksana dan hati-hati dalam pembelian bahan baku dan penjualan barang jadi dengan menerapkan strategi pembelian dan penjualan antara lain yang mengacu pada SICOM (Singapore Commodity Exchange). Adapun risiko, pasokan bahan baku dapat diminimalkan karena lokasi pabrik berada di Sumatera Selatan yang merupakan sentral produksi karet terbesar di Indonesia. Lebih lanjut lagi, manajemen juga melaksanakan kebijakan usaha secara bijaksana dengan menjaga persediaan minimal biji kopi untuk beberapa bulan produksi dan melakukan kontrak komoditas berjangka, jika diperlukan.
To overcome the risk of price fluctuations, management implement the business prudently and carefully in the purchase of raw materials slab and selling crumb rubber based on the purchase and sales strategy, which refers to SICOM (Singapore Commodity Exchange). As for the risk, the supply of raw materials slab can be minimized because of the location of plants located in South Sumatra which is the largest rubber production centers in Indonesia. In addition, the management also has implemented prudent business policy by maintaining sufficient buffer stock of coffee bean for several months of production and entered into future commodity contracts, if necessary.
Pada tanggal 31 Desember 2014, berdasarkan simulasi, jika harga komoditas lebih tinggi/lebih rendah sebesar 10% (31 Desember 2013: lebih tinggi/lebih rendah sebesar 10%) atas kontrak komoditas berjangka yang masih berlaku (semua dalam posisi “jual”), dengan seluruh variabelvariabel lain tidak berubah, maka rugi sebelum beban pajak untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 akan lebih rendah/lebih tinggi sebesar Rp100.219.577.775 (tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013: lebih rendah/tinggi rendah sebesar Rp129.607.073.492), terutama akibat harga kuotasi pasar atas kontrak komoditas berjangka yang masih berlaku yang lebih tinggi/lebih rendah.
At December 31, 2014, based on a simulation, had the commodity prices been 10% higher/lower (December 31, 2013: 10% higher/lower) from the outstanding/open contracts (all at “sell” position), with all other variables held constant, loss before tax expense for the year ended December 31, 2014 would have been lower/higher amounting to Rp100,219,577,775 (year ended December 31, 2013: Rp129,607,073,492 lower/higher), mainly as a result of higher/lower quoted market prices of the open position future commodity contracts.
89
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT PRASIDHA ANEKA NIAGA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk Tahun yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 34. TUJUAN DAN KEBIJAKAN RISIKO KEUANGAN (lanjutan)
PT PRASIDHA ANEKA NIAGA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
MANAJEMEN
34. FINANCIAL RISK MANAGEMENT OBJECTIVES AND POLICIES (continued)
Risiko Kredit
Credit Risk
Risiko kredit yang dihadapi oleh Perusahaan dan entitas anaknya berasal dari kredit yang diberikan kepada pelanggan dan penempatan rekening koran dan deposito pada bank.
The Company and its subsidiaries has credit risk arising from the credits granted to the customers and placement of current accounts and deposits in the banks.
Selain dari pengungkapan di bawah ini, Perusahaan dan entitas anaknya tidak memiliki konsentrasi risiko kredit.
Other than as disclosed below, the Company and its subsidiaries have no concentration of credit risk.
Bank dan Deposito Berjangka
Cash in Bank and Time Deposit
Risiko kredit atas penempatan rekening koran dan deposito dikelola oleh manajemen sesuai dengan kebijakan Perusahaan dan entitas anaknya. Investasi atas kelebihan dana dibatasi untuk tiaptiap bank dan kebijakan ini dievaluasi setiap tahun oleh dewan direksi. Batas tersebut ditetapkan untuk meminimalkan risiko konsentrasi kredit sehingga mengurangi kemungkinan kerugian akibat kebangkrutan bank-bank tersebut.
Credit risk arising from placements of current accounts and deposits is managed in accordance with the Company and its subsidiaries policy. Investments of surplus funds are limited for each banks and reviewed annually by the board of directors. Such limits are set to minimize the concentration of credit risk and therefore mitigate financial loss through potential failure of the banks.
Piutang Usaha
Trade Receivables
Perusahaan dan entitas anaknya melakukan kegiatan usaha ekspor produk karet remah dan kopi dan juga penjualan lokal kopi. Selama ini tidak pernah ada masalah ataupun keterlambatan pembayaran dari pembeli karena Perusahaan dan entitas anak sangat selektif dalam melakukan hubungan dagangnya dengan pembeli yang memiliki rekam jejak yang sangat kredibel dan dapat dipercaya.
The Company and its subsidiaries export crumb rubber and coffee and also have domestic sales for coffee. Until now there’s no problem or delay in the payment from the buyer because the Company and subsidiaries are very selective in their commercial relationships with buyers who are highly credible and trustworthy.
Terdapat kebijakan untuk memastikan penjualan produk hanya dilakukan kepada pelanggan yang dapat dipercaya dengan rekam jejak atau sejarah kredit yang baik. Merupakan kebijakan Perusahaan dan entitas anaknya bahwa semua pelanggan yang akan melakukan pembelian secara kredit harus melalui prosedur verifikasi kredit.
The Company and its subsidiaries has policies in place to ensure that whole sales of products are made only to creditworthy customers with proven track records or good credit history. It is the Company and its subsidiaries’ policy that all customers who wish to trade on credit terms are subject to credit verification procedures.
Perusahaan dan entitas anaknya mempertimbangkan adanya risiko kredit apabila piutang tersebut telah memiliki umur 60 hari dari saat faktur diterbitkan kecuali untuk piutang real estat. Sebagai tambahan, saldo piutang dipantau secara terus menerus untuk mengurangi kemungkinan piutang yang tidak tertagih.
The Company and its subsidiaries are considering the occurrence of credit risk if the respective receivables has the period of 60 days from the issuance of invoice, except for real estate receivable. In addition, receivable balances are monitored on an ongoing basis to reduce the Company and its subsidiaries exposure to bad debts.
90
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT PRASIDHA ANEKA NIAGA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk Tahun yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 34. TUJUAN DAN KEBIJAKAN RISIKO KEUANGAN (lanjutan)
PT PRASIDHA ANEKA NIAGA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
MANAJEMEN
34. FINANCIAL RISK MANAGEMENT OBJECTIVES AND POLICIES (continued)
Risiko Kredit (lanjutan)
Credit Risk (continued)
Piutang Usaha (lanjutan)
Trade Receivables (continued)
Ketika pelanggan tidak mampu melakukan pembayaran dalam jangka waktu yang telah diberikan, Perusahaan dan entitas anaknya akan menghubungi pelanggan untuk menindaklanjuti piutang yang telah lewat jatuh tempo. Jika pelanggan tidak melunasi piutang yang telah jatuh tempo dalam jangka waktu yang telah ditentukan, Perusahaan dan entitas anaknya akan memastikan kembali komitmen para pelanggan. Tergantung pada penilaian Perusahaan, penyisihan khusus mungkin dibuat jika utang dianggap tidak tertagih untuk meringankan risiko kredit. Eksposur maksimum risiko kredit dinyatakan sebesar nilai tercatat seperti yang disajikan pada Catatan 6.
When a customer fails to make payment within the credit term granted, the Company and its subsidiaries will contact the customer to act on the overdue receivables. If the customer does not settle the overdue receivable within a reasonable time, the Company and its subsidiaries will ensure the re-commitment to its customers. Depending on the Company and its subsidiaries assessment, specific provisions may be made if the debt is deemed uncollectible to mitigate credit risk. The maximum exposure to the credit risk is represented by the carrying amount as shown in Note 6.
Sehubungan dengan risiko kredit yang timbul dari aset keuangan lainnya, yang terdiri dari kas dan setara kas, pengaruh risiko kredit Perusahaan dan entitas anaknya timbul akibat kegagalan pihak lain untuk melunasi kewajibannya. Pengaruh maksimum yang muncul dari aset keuangan Perusahaan dan entitas anaknya adalah sama dengan nilai tercatat.
With respect to credit risk arising from the other financial assets, which comprise cash and cash equivalents, the Company and its subsidiaries exposure to credit risk arises from default of the counterparty. The maximum exposure of the company and its subsidiaries financial assets is equal to the carrying amount.
Belum Jatuh Tempo, Telah Jatuh Tempo dan Tidak Mengalami Penurunan Nilai/Not yet due, past due and Not Impared Tingkat tinggi/ High grade Piutang Usaha/Trade Receivables 2014 2013
Tingkat standard/ Standard grade
76.061.985.869 57.165.096.162
11.840.275.818 13.632.480.292
Jatuh Tempo dan Mengalami Penurunan Nilai/ Past due and Impaired 320.948.863 99.200.470
Total 88.223.210.550 70.896.776.924
Risiko Mata Uang
Foreign Exchange Currency Risk
Transaksi utama Perusahaan dan entitas anaknya dilakukan dalam mata uang Rupiah dan Dolar AS. Tetapi Perusahaan dan entitas anaknya tidak membuat lindung nilai yang khusus dari transaksi Rupiah ke Dolar AS. Perusahaan dan entitas anaknya sebagian besar menggunakan Rupiah untuk kegiatan operasionalnya.
The Company and its Subsidiary’s principal transactions are carried out in Indonesian Rupiah and US Dollar. However, the Company and its subsidiary do not make any special hedge from Rupiah into US Dollar. The Company and its subsidiaries mostly used Indonesian Rupiah for its operation.
91
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT PRASIDHA ANEKA NIAGA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk Tahun yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 34. TUJUAN DAN KEBIJAKAN RISIKO KEUANGAN (lanjutan)
PT PRASIDHA ANEKA NIAGA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
MANAJEMEN
34. FINANCIAL RISK MANAGEMENT OBJECTIVES AND POLICIES (continued)
Risiko Mata Uang (lanjutan)
Foreign Exchange Currency Risk (continued)
Analisis sensitivitas untuk risiko nilai mata uang asing
Sensitivity analysis for foreign currency risk
Pada tanggal 31 Desember 2014, jika nilai tukar Rupiah terhadap mata uang asing menurun/meningkat sebanyak 10% dengan semua variabel konstan, rugi sebelum beban pajak untuk tahun yang berakhir, akan menjadi lebih rendah/tinggi sebesar Rp10.263.417.732 terutama sebagai akibat kerugian/keuntungan penjabaran kas dan setara kas, piutang usaha, piutang lain-lain, deposito berjangka yang dibatasi penggunaannya, pinjaman bank jangka pendek, utang usaha, dan beban akrual.
As of December 31, 2014, had the exchange rate of the Rupiah against the foreign currency depreciated/ appreciated by 10% with all other variables held constant, loss before tax expense for the year then ended would have been Rp10,263,417,732 lower/higher, mainly as a result of foreign exchange losses/gains on the translation of cash and cash equivalents, trade receivables, other receivables, restricted time deposit, shortterm bank loans, trade payables, and accrued expense.
35. KUASI REORGANISASI
35. QUASI REORGANIZATION
Perusahaan dan entitas anaknya melakukan kuasi reorganisasi sesuai dengan PSAK 51 (Revisi 2003) dengan laporan posisi keuangan konsolidasian tanggal 30 Juni 2011 yang disetujui oleh para pemegang saham Perusahaan melalui Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang diselenggarakan pada tanggal 29 November 2011. RUPSLB ini diaktakan dengan Akta Notaris Dr. Irawan Soerodjo, S.H., Msi. No. 266.
The Company and its subsidiaries conducted a quasi-reorganization in accordance with PSAK 51 (Revised 2003) using the consolidated statement of financial position as of June 30, 2011 which was approved by the shareholders of the Company through an Extraordinary General Meeting of Shareholders (RUPSLB) held on November 29, 2011. The RUPSLB was covered by the Notarial Deed of Dr. Irawan Soerodjo, S.H., Msi. No. 266.
Perusahaan dan entitas anaknya berkeyakinan bahwa kuasi reorganisasi akan memberikan dampak positif dan prospek yang baik terhadap Perusahaan dan entitas anaknya di masa mendatang, antara lain: • Memulai awal baru dengan laporan posisi keuangan konsolidasian yang menunjukkan posisi keuangan dan struktur modal yang lebih baik tanpa dibebani defisit masa lampau; • Meningkatkan kemampuan dalam perolehan pendanaan dalam rangka pengembangan dan ekspansi usaha; • Memampukan pembayaran dividen sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku; • Meningkatkan minat dan daya tarik investor untuk memiliki saham Perusahaan sehingga diharapkan akan meningkatkan likuiditas perdagangan saham Perusahaan.
The Company and its subsidiaries believes that the quasi-reorganization will give positive effects and good prospect to the Company and its subsidiaries moving forward, among others: • To have a fresh start consolidated statements of financial position which reflects better financial position and capital structure without being burdened by past deficit; • To enhance funding capability for the purpose of its business developments and expansions; • To enable paying dividends according to the prevailing regulation; • To enhance the interest and attract investors to own the shares of the Company which will eventually increase the liquidity of the Company’s share trading in the market.
92
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT PRASIDHA ANEKA NIAGA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk Tahun yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT PRASIDHA ANEKA NIAGA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
35. KUASI REORGANISASI (lanjutan)
35. QUASI REORGANIZATION (continued)
Berdasarkan surat keputusan No. AHU0007786.AH.01.09.Tahun 2012, tanggal 30 Januari 2012, Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia telah menyetujui perubahan Anggaran Dasar Perusahaan yang mengubah nilai nominal saham dasar dari Rp500 per lembar saham menjadi Rp175 per lembar saham.
Based on the letter No. AHU-0007786. AH.01.09.Year 2012, dated January 30, 2012, the Minister of Laws and Human Rights has approved to the amendments of the Company’s Articles of Association which changed the par value from Rp500 per share to become Rp175 per share.
Penurunan nominal saham ini diperlukan Perusahaan untuk melakukan kuasi secara hukum. Dengan demikian, Perusahaan telah efektif melakukan kuasi pada tanggal 30 Januari 2012. Kuasi reorganisasi dilakukan secara konsolidasian. Selisih penilaian kembali aset dari Perusahaan dan entitas anaknya dieliminasi terhadap akumulasi rugi secara konsolidasian.
The reduction of share was needed by the Company to conduct quasi legally. Therefore, the Company executed quasi effectively on January 30, 2012. The quasi-reorganization is conducted on the consolidated basis. The revaluation increment in the asset values of the Company and its subsidiaries is eliminated against the accumulated losses on a consolidated basis.
Berikut daftar aset yang mengalami penyesuaian atas nilai wajarnya yang dilakukan oleh penilai independen:
Below is the list of assets which were revaluated using fair value by the independent appraiser: Kenaikan (Penurunan) revaluasi/ Revaluation increase (decrease)
Penilai/ Appraiser Persediaan Penyertaan saham Tanaman perkebunan Menghasilkan Belum menghasilkan Aset Tetap
KJPP Toto Suharto & Rekan KJPP Toto Suharto & Rekan
4.846.811.596 2.843.181.636
KJPP Toto Suharto & Rekan KJPP Toto Suharto & Rekan KJPP Toto Suharto & Rekan
4.960.327.282 (1.046.477.568) 176.560.553.574
Total
188.164.396.520
Inventories Investments in shares of stock Plantations Mature Immature Fixed Assets Total
TIdak terdapat penyesuaian atas nilai liabilitas pada tanggal 30 Januari 2012 karena jumlah tercatat sebelum kuasi-reorganisasi telah mencerminkan nilai wajarnya.
No adjustment was made to the value of liabilities as of January 30, 2012 because the carrying amount prior to quasi-reorganization has already reflected their fair value.
Dengan kuasi-reorganisasi tersebut, Perusahaan mengeliminasi akumulasi kerugian per tanggal 30 Januari 2012 sebesar Rp567.723.113.356, dengan komponen ekuitas sebagai berikut:
Through the quasi-reorganization, the Company eliminated the balance of its accumulated losses as of January 30, 2012 of Rp567,723,113,356, against the following equity components:
31 Desember 2014 dan 2013/ December 31, 2014 and 2013 Akumulasi kerugian Selisih penilaian kembali aset Selisih nilai transaksi restrukturisasi entitas sepengendali Tambahan modal disetor Kepentingan nonpengendali Modal ditempatkan dan disetor
(567.723.113.356) 188.164.396.520 (430.308.190) (52.681.380.953) (35.329.594.021) 468.000.000.000
Total
-
93
Accumulated losses Difference on revaluation of assets Difference in the values of restructuring transaction among companies under common control Additional paid-in capital Non-controlling interest Issued and fully paid capital Total
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT PRASIDHA ANEKA NIAGA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk Tahun yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT PRASIDHA ANEKA NIAGA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
36. TAMBAHAN INFORMASI ARUS KAS
36. SUPPLEMENTAL CASH FLOW INFORMATION Activities not affecting cash flows:
Aktivitas yang tidak mempengaruhi arus kas:
Tahun yang Berakhir pada tanggal 31 Desember/ Year ended December 31 2014 Tambahan aset tetap yang berasal dari kredit pembiayaan konsumen Reklasifikasi dari uang muka pembelian ke aset tetap Tambahan aset tetap yang berasal dari utang lain-lain
2013
3.245.600.000
-
2.813.310.927
1.599.753.500
-
2.399.878.000
Addition in fixed asset from consumer finance loans Reclassification from advance to fixed assets Addition in fixed assets from other payables
37. STANDAR AKUNTANSI REVISI YANG TELAH DITERBITKAN NAMUN BELUM EFEKTIF BERLAKU
37. REVISED ACCOUNTING STANDARDS THAT HAVE BEEN ISSUED BUT NOT YET EFFECTIVE
Berikut ini adalah beberapa Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) yang telah disahkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan (DSAK) Ikatan Akuntan Indonesia yang dipandang relevan terhadap pelaporan keuangan Perusahaan namun belum berlaku efektif untuk laporan keuangan konsolidasian tahun 2014:
The following are several Statements of Financial Accounting Standards (SFAS) issued by the Financial Accounting Standards Board (FASB) that are considered relevant to the financial reporting of the Company but not yet effective for 2014 consolidated financial statements:
\
•
•
PSAK No. 1 (Revisi 2013): Penyajian Laporan Keuangan, yang berlaku efektif 1 Januari 2015.
This SFAS change the grouping of items presented in Other Comprehensive Income. Items that could be reclassified to profit or loss would be presented separately from items that will never be reclassified.
PSAK ini mengubah penyajian kelompok pospos dalam Penghasilan Komprehensif Lain. Pos-pos yang akan direklasifikasi ke laba rugi disajikan terpisah dari pos-pos yang tidak akan direklasifikasi ke laba rugi. •
•
SFAS No. 1 (Revised 2013): Presentation of Financial Statements, effective January 1, 2015.
•
PSAK No. 24 (Revisi 2013): Imbalan Kerja, yang berlaku efektif 1 Januari 2015.
SFAS No. 24 (Revised 2013): Employee Benefits, effective January 1, 2015.
PSAK ini, antara lain, menghapus mekanisme koridor dan pengungkapan atas informasi liabilitas kontinjensi untuk menyederhanakan klarifikasi dan pengungkapan.
This SFAS, among other, removes the corridor mechanism and contingent liability disclosures to simple clarifications and disclosures.
PSAK No. 46 (Revisi 2014): Pajak Penghasilan, yang berlaku efektif 1 Januari 2015.
• SFAS No. 46 (Revised 2014): Income Taxes, effective January 1, 2015.
PSAK ini memberikan tambahan pengaturan untuk aset dan liabilitas pajak tangguhan yang berasal dari aset yang tidak disusutkan yang diukur dengan menggunakan model revaluasi, dan yang berasal dari properti investasi yang diukur dengan menggunakan model nilai wajar.
This SFAS now provides additional provision for deferred tax asset or deferred tax liability arises from a non-depreciable asset measured using the revaluation model, and those arises from investment property that is measured using the fair value model.
94
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT PRASIDHA ANEKA NIAGA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk Tahun yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT PRASIDHA ANEKA NIAGA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
37. STANDAR AKUNTANSI REVISI YANG TELAH DITERBITKAN NAMUN BELUM EFEKTIF BERLAKU (lanjutan)
37. REVISED ACCOUNTING STANDARDS THAT HAVE BEEN ISSUED BUT NOT YET EFFECTIVE (continued)
Berikut ini adalah beberapa Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) yang telah disahkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan (DSAK) Ikatan Akuntan Indonesia yang dipandang relevan terhadap pelaporan keuangan Perusahaan namun belum berlaku efektif untuk laporan keuangan konsolidasian tahun 2014: (lanjutan)
The following are several Statements of Financial Accounting Standards (SFAS) issued by the Financial Accounting Standards Board (FASB) that are considered relevant to the financial reporting of the Company but not yet effective for 2014 consolidated financial statements: (continued)
\
•
•
PSAK No. 48 (Revisi 2014): Penurunan Nilai Aset, berlaku efektif 1 Januari 2015.
This SFAS provides additional disclosure terms for each individual asset (including goodwill) or a cash-generating unit, for which an impairment loss has been recognized or reversed during the period.
PSAK ini memberikan tambahan persyaratan pengungkapan untuk setiap aset individual (termasuk goodwill) atau unit penghasil kas yang mana kerugian penurunan nilai telah diakui atau dibalik selama periode. •
•
PSAK No. 50 (Revisi 2014): Instrumen Keuangan: Penyajian, yang berlaku efektif 1 Januari 2015.
•
PSAK No. 55 (Revisi 2014): Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran, yang berlaku efektif 1 Januari 2015.
SFAS No. 55 (Revised 2014): Financial Instruments: Recognition and Measurement, effective January 1, 2015. This SFAS, among others, provides additional provision for the criteria of not an expiration or termination of the hedging instrument, and provision to account financial instruments at the measurement date and after initial recognition.
PSAK ini, antara lain, menambah pengaturan kriteria instrumen lindung nilai yang tidak dapat dianggap telah kedaluarsa atau telah dihentikan, serta ketentuan untuk mencatat instrument keuangan pada tanggal pengukuran dan pada tanggal setelah pengakuan awal. •
SFAS No. 50 (Revised 2014): Financial Instruments: Presentation, effective January 1, 2015. This SFAS provides more deep about criterion on legally enforceable right to set off the recognized amounts and criterion to settle on a net basis.
PSAK ini mengatur lebih dalam kriteria mengenai hak yang dapat dipaksakan secara hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang telah diakui dan kriteria penyelesaian secara neto. •
SFAS No. 48 (Revised 2014): Impairment of Assets, effective January 1, 2015.
•
PSAK No. 60 (Revisi 2014): Instrumen Keuangan: Pengungkapan, yang berlaku efektif 1 Januari 2015.
SFAS No. 60 (Revised 2014): Financial Instruments: Disclosures, effective January 1, 2015. This SFAS, among others, provides additional provision on offsetting disclosures with quantitative and qualitative information, and disclosures on Transfers of financial instruments.
PSAK ini, antara lain, menambah pengaturan pengungkapan saling hapus dengan informasi kuantitatif dan kualitatif, serta pengungkapan mengenai pengalihan instrumen keuangan.
95
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT PRASIDHA ANEKA NIAGA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk Tahun yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT PRASIDHA ANEKA NIAGA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
37. STANDAR AKUNTANSI REVISI YANG TELAH DITERBITKAN NAMUN BELUM EFEKTIF BERLAKU (lanjutan)
37. REVISED ACCOUNTING STANDARDS THAT HAVE BEEN ISSUED BUT NOT YET EFFECTIVE (continued)
Berikut ini adalah beberapa Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) yang telah disahkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan (DSAK) Ikatan Akuntan Indonesia yang dipandang relevan terhadap pelaporan keuangan Perusahaan namun belum berlaku efektif untuk laporan keuangan konsolidasi tahun 2014: (lanjutan)
The following are several Statements of Financial Accounting Standards (SFAS) issued by the Financial Accounting Standards Board (FASB) that are considered relevant to the financial reporting of the Company but not yet effective for 2014 consolidated financial statements: (continued)
\
•
•
PSAK No. 65: Laporan Keuangan Konsolidasi, yang berlaku efektif 1 Januari 2015
This SFAS replaces the portion of SFAS No. 4 (2009) that addresses the accounting for consolidated financial statements, establishes principles for the presentation and preparation of consolidated financial statements when an entity controls one or more other entities.
PSAK ini menggantikan porsi PSAK No. 4 (2009) yang mengenai pengaturan akuntansi untuk laporan keuangan konsolidasian, menetapkan prinsip penyusunan dan penyajian laporan keuangan konsolidasian ketika entitas mengendalikan satu atau lebih entitas lain. •
•
PSAK No. 67: Pengungkapan Kepentingan dalam Entitas Lain, yang berlaku efektif 1 Januari 2015.
SFAS No. 67: Disclosure of Interest in Other Entities, effective January 1, 2015. This SFAS includes all of the disclosures that were previously in SFAS No. 4 (2009), SFAS No. 12 (2009) and SFAS No. 15 (2009). This disclosure relate to an entity’s interests in other entities.
PSAK ini mencakup semua pengungkapan yang diatur sebelumnya dalam PSAK No. 4 (2009), PSAK No. 12 (2009) dan PSAK No. 15 (2009). Pengungkapan ini terkait dengan kepentingan entitas dalam entitas-entitas lain. •
SFAS No. 65: Consolidated Financial Statements, effective January 1, 2015
•
PSAK No. 68: Pengukuran Nilai Wajar, yang berlaku efektif 1 Januari 2015.
SFAS No. 68: Fair Value Measurement, effective January 1, 2015.
PSAK ini memberikan panduan tentang bagaimana pengukuran nilai wajar ketika nilai wajar disyaratkan atau diizinkan.
This SFAS provides guidance on how to measure fair value when fair value is required or permitted.
Perusahaan dan entitas anaknya sedang mengevaluasi dampak dari standar akuntansi tersebut dan belum menentukan dampaknya terhadap laporan keuangan konsolidasian Perusahaan.
The Company and its subsidiaries are presently evaluating and have not yet determined the effects of these accounting standards on their consolidated financial statements.
96
2014
Laporan Tahunan ANNUAL REPORT
P r a s i d h a
PT PRASIDHA ANEKA NIAGA, Tbk KANTOR PUSAT
Plaza Sentral Lantai 20 Jl. Jend. Sudirman No. 47 Jakarta 12930 - Indonesia Telp. : (62-21) 5790-4488, 5790-4478 Fax. : (62-21) 5288-0082, 527-4849 Email.
[email protected]