FORMULIR FORMAT SAP UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
No.Dokumen
FM-03-AKD-06
No. Revisi
00
Tanggal Berlaku
01 Maret 2010
Halaman
1 dari 19
SATUAN ACARA PERKULIAHAN PERTEMUAN KE- 1 Fakultas : Teknik Jurusan : Teknologi Jasa dan Produksi Matakuliah : Matematika Kode Matakuliah : KKB102 SKS :2 STANDAR KOMPETENSI Kemampuan merumuskan, menganalisis dan memecahkan masalah berbasis logika, keangkaan, bentuk dan ukuran yang sifatnya universal, yang dapat diaplikasikan ke dalam berbagai bidang pekerjaan. KOMPETENSI DASAR Kemampuan menyusun deskripsi verbal keanggotaan himpunan dan menyatakan keanggotaan himpunan secara simbolik untuk memecahkan permasalahan dalam dunia pekerjaan, seperti: sistem pengelompokan dan penggajian karyawan; sistem perekrutan karyawan berbasis karakteristik psikologis, penentuan diagnosis penyakit berbasis kesamaan gejala, dsb. INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI 1. Mahasiswa mampu menyusun deskripsi verbal tentang keanggotaan himpunan. 2. Mahasiswa mampu menyatakan keanggotaan himpunan secara simbolik. TUJUAN PEMBELAJARAN Mahasiswa mampu mengimplementasikan teori himpunan untuk memecahkan permasalahan seharihari yang berkaitan dengan keanggotaan himpunan, pendefinisian anggota himpunan, secara verbal maupun simbolik. MATERI POKOK Pengetian himpunan, keanggotaan himpunan, pendefinisian anggota himpunan secara verbal dan simbolik. METODE PEMBELAJARAN 1. Ceramah dan demonstrasi, 2. Latihan LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN Kegiatan Awal : Menceritakan tentang sumbangan Georg F.L. Cantor (1845-1918) terhadap teori himpunan Kegiatan Inti : Menjelaskan pengertian himpunan, keanggotaan dalam himpunan, mendefinisikan anggota himpunan secara verbal dan simbolik, himpunan kosong, kesamaan dua himpunan. Kegiatan Akhir : Melatih mahasiswa menentukan perpotongan himpunan, gabungan dua himpunan, transpos himpunan, mengubah definisi verbal ke simbolik, membuat diagram Venn, ALAT DAN SUMBER BELAJAR Alat : Komputer: Program Microsoft Powerpoint 2003 dan Microsoft-Excell-2003, LCD. Sumber : Britton, J.R. & I. Bello. Topics in Contemporary Mathematics. 3 rd. Ed. Harper & Row Publ., New York.p.1-18. PENILAIAN Mahasiswa diminta: 1.Memilih pernyataan yang tepat tentang keanggotaan himpunan.2. Menulis simbol himpunan, anggota dan bukan anggota himpunan, 3.Menentukan anggota himpunan berdasarkan deskripsi verbal keanggotaan dalam himpunan. Dosen Pengampu,
BAMBANG TRIATMA, Ir., M.Si. NIP. 196209061988031001 (131781325)
d:\mat\fm-03-akd-06 sap-matematika-bambang-triatma.doc Monday, February 20, 2012
FORMULIR FORMAT SAP UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
No.Dokumen
FM-03-AKD-06
No. Revisi
00
Tanggal Berlaku
01 Maret 2010
Halaman
2 dari 19
SATUAN ACARA PERKULIAHAN PERTEMUAN KE- 2 Fakultas : Teknik Jurusan : Teknologi Jasa dan Produksi Matakuliah : Matematika Kode Matakuliah : KKB102 SKS :2 STANDAR KOMPETENSI Kemampuan merumuskan, menganalisis dan memecahkan masalah berbasis logika, keangkaan, bentuk dan ukuran yang sifatnya universal, yang dapat diaplikasikan ke dalam berbagai bidang pekerjaan. KOMPETENSI DASAR Kemampuan menentukan himpunan bagian, himpunan bagian sejati, membuktikan bahwa bilangan pangkat nol sama dengan satu berbasis segitiga Pascal, menentukan perpotongan himpunan, komplemen himpunan, menggambar diagram Venn, menggabungkan himpunan. INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI Mahasiswa mampu menggambar diagram Venn untuk menyatakan operasi himpunan. TUJUAN PEMBELAJARAN Mahasiswa mampu memanfaatkan diagram Venn untuk menganalisis masalah dalam dunia pekerjaan, misalnya kecocokan gejala-gejala dalam dunia kedokteran, kaitannya dengan ketepatan diagnosa, kecocokan karakteristik psikologis antar kelompok gender. MATERI POKOK Himpunan bagian, himpunan bagian sejati, segitiga Pascal, perpotongan himpunan, komplemen himpunan, diagram Venn. METODE PEMBELAJARAN 1. Ceramah dan demonstrasi, 2. Latihan LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN Kegiatan Awal : Menceritakan mengenai sifat-sifat apa yang disukai pria terhadap wanita dan sebaliknya kemudian menentukan frekuensi dan menjabarkannya ke dalam bentuk diagram Venn. Menceritakan sumbangan John Venn (1834-1923) terhadap teori himpunan. Kegiatan Inti : Menjelaskan pengertian himpunan bagian, himpunan bagian sejati, himpunan universal, latihan menentukan himpunan bagian, membuktikan himpunan kosong lewat segitiga Pascal, menentukan perpotongan himpunan, menggabungkan dua himpunan, menentukan perbedaan dua himpunan. Kegiatan Akhir : Melatih mahasiswa menentukan perpotongan himpunan, gabungan dua himpunan, transpos himpunan, mengubah definisi verbal ke simbolik, membuat diagram Venn. ALAT DAN SUMBER BELAJAR Alat : Komputer: Program Microsoft Powerpoint 2003 dan Microsoft-Excell-2003, LCD. rd
Sumber : Britton, J.R. & I. Bello. Topics in Contemporary Mathematics. 3 . Ed. Harper & Row Publ., New York.p.19-39 PENILAIAN 1.Mahasiswa diminta menggambar diagram Venn berdasarkan pernyataan keanggotaan himpunan, 2. Mahasiswa diminta mengerjakan soal: Ada 200 mahasiswa, 70 belajar bahasa Perancis, 40 belajar bahasa Jerman, 75 belajar bahasa Spanyol, 10 belajar dua bahasa sekaligus: Perancis dan Jerman, 30 belajar Perancis dan Spanyol, 15 belajar Jerman dan Spanyol, 70 tidak belajar bahasa. Berapa mahasiswa yang belajar dua bahasa? Berapa yang belajar bahasa Spanyol saja? Berapa yang belajar Spanyol tapi tidak belajar Perancis? Dosen Pengampu,
BAMBANG TRIATMA, Ir., M.Si. NIP. 196209061988031001 (131781325)
d:\mat\fm-03-akd-06 sap-matematika-bambang-triatma.doc Monday, February 20, 2012
FORMULIR FORMAT SAP UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
No.Dokumen
FM-03-AKD-06
No. Revisi
00
Tanggal Berlaku
01 Maret 2010
Halaman
3 dari 19
SATUAN ACARA PERKULIAHAN PERTEMUAN KE- 3 Fakultas : Teknik Jurusan : Teknologi Jasa dan Produksi Matakuliah : Matematika Kode Matakuliah : KKB102 SKS :2 STANDAR KOMPETENSI Kemampuan merumuskan, menganalisis dan memecahkan masalah berbasis logika, keangkaan, bentuk dan ukuran yang sifatnya universal, yang dapat diaplikasikan ke dalam berbagai bidang pekerjaan. KOMPETENSI DASAR Kemampuan penguasaan seluk-beluk teori logika (menyimpulkan nilai kebenaran dari dua pernyataan sebab akibat secara silogisme) untuk memecahkan masalah pengambilan kesimpulan dan disain sistem pengambilan keputusan berbasis logika. INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI Setelah mengikuti perkuliahan ini, mahasiswa mampu membuat tabel kebenaran berdasarkan koneksi DAN, ATAU, BUKAN, JIKA MAKA, JIKA DAN HANYA JIKA, EKUIVALEN / TAUTOLOGI DAN KONTRADIKSI. TUJUAN PEMBELAJARAN Mahasiswa mampu membuat kesimpulan logika berdasarkan tabel kebenaran pernyataan silogisme. MATERI POKOK Pengertian silogisme, definisi pernyataan, koneksi DAN, ATAU, BUKAN, JIKA MAKA, JIKA DAN HANYA JIKA, menentukan EKUIVALEN / TAUTOLOGI DAN KONTRADIKSI. METODE PEMBELAJARAN 1. Ceramah dan demonstrasi, 2. Latihan LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN Kegiatan Awal : Menceritakan sumbangan George Boole (1815-1864) terhadap ilmu logika matematika, pengertian logic dan logos. Kegiatan Inti : Menjelaskan definisi pernyataan, mengubah pernyataan silogisme ke dalam simbol matematika, prinsip nilai-nilai kebenaran akibat koneksi DAN, ATAU, BUKAN, JIKA MAKA, JIKA DAN HANYA JIKA, EKUIVALEN / TAUTOLOGI DAN KONTRADIKSI, membuat tabel kebenaran masingmasing, serta menyimpulkan. Kegiatan Akhir : Melatih mahasiswa membuat tabel kebenaran terhadap tiga pernyataan p, q, r yang dikoneksi dengan koneksi , DAN, ATAU, BUKAN, JIKA MAKA, JIKA DAN HANYA JIKA, serta menentukan EKUIVALEN / TAUTOLOGI DAN KONTRADIKSI. ALAT DAN SUMBER BELAJAR Alat : Komputer: Program Microsoft Powerpoint 2003 dan Microsoft-Excell-2003, LCD. rd
Sumber : Britton, J.R. & I. Bello. Topics in Contemporary Mathematics. 3 . Ed. Harper & Row Publ., New York.p.40-94. PENILAIAN 1.Mahasiswa diminta membuktikan apakah serangkaian koneksi pernyataan ekuivalen / tautologi terhadap serangkaian pernyataan lain. Misal: Buktikan bahwa –(p^q) dan –p v –q adalah tautologi. Buktikan bahwa ~(p q) ~p ~q Periksalah apakah kedua pernyataan ini tautologi: (p q) r ; ~p ~q r Dosen Pengampu,
BAMBANG TRIATMA, Ir., M.Si. NIP. 196209061988031001 (131781325)
d:\mat\fm-03-akd-06 sap-matematika-bambang-triatma.doc Monday, February 20, 2012
FORMULIR FORMAT SAP UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
No.Dokumen
FM-03-AKD-06
No. Revisi
00
Tanggal Berlaku
01 Maret 2010
Halaman
4 dari 19
SATUAN ACARA PERKULIAHAN PERTEMUAN KE- 4 Fakultas Jurusan Matakuliah Kode Matakuliah SKS STANDAR KOMPETENSI
: : : : :
Teknik Teknologi Jasa dan Produksi Matematika KKB102 2
Kemampuan merumuskan, menganalisis dan memecahkan masalah berbasis logika, keangkaan, bentuk dan ukuran yang sifatnya universal, yang dapat diaplikasikan ke dalam berbagai bidang pekerjaan. KOMPETENSI DASAR Penguasaan sistem bilangan berbagai basis sebagai dasar untuk memahami sistem penentuan kapasitas memori di era digital dalam rangka apresiasi terhadap teknologi informasi. INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI 1. Setelah mengikuti perkuliahan ini, mahasiswa dapat mengkonversi satuan memori Megabyte, Gigabyte, dan Terabyte ke dalam byte. 2. Mahasiswa dapat menjelaskan perbedaan perbedaan prefix: Mega, Giga, dan Tera pada bilangan berbasis dua dan bilangan berbasis sepuluh. TUJUAN PEMBELAJARAN 1. Mahasiswa memahami prinsip bilangan berbagai basis 2.
Mahasiswa memahami perbedaan prefix: Mega, Giga, dan Tera antara bilangan berbasis dua dan basis sepuluh. 3. Mahasiswa memahami satuan kapasitas memori pada komputer, kaitannya dengan sistem bilangan berbasis dua (biner) dan delapan (oktal). MATERI POKOK Prinsip dan operasi bilangan berbasis dua, tiga, empat, lima, enam, tujuh, delapan, sembilan dan sepuluh. 2. Konversi bilangan dari basis dua ke basis tiga, begitu seterusnya berbagai basis sampai basis sepuluh. 3. Perbedaan Prefix: Mega, Giga dan Tera pada basis dua dan pada basis sepuluh. METODE PEMBELAJARAN 1. Ceramah dan demonstrasi, 2. Latihan LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN Kegiatan Awal : Menceritakan asal mula bilangan sejak jaman Hindu, Arab, sampai Latin. Kegiatan Inti : Menjelaskan prinsip bilangan berbasis dua (biner), basis tiga, empat, sampai sepuluh, lengkap dengan operasi penjumlahan dan pengurangan. Mengkonversi bilangan dari basis dua ke basis tiga dan sebaliknya, begitu serupa sampai basis sepuluh. Menjelaskan prefix Mega, Giga, dan Tera byte bagi kapasitas memori komputer, kaitannya dengan bilangan berbasis dua. Menjelaskan perbedaannya dengan pengertian Mega, Giga, dan Tera pada bilangan berbasis sepuluh. Kegiatan Akhir : Melatih mahasiswa melakukan operasi penghitungan dengan berbagai basis: dua sampai sepuluh, ALAT DAN SUMBER BELAJAR Alat : Komputer: Program Microsoft Powerpoint 2003 dan Microsoft-Excell-2003, LCD. Sumber : Britton, J.R. & I. Bello. Topics in Contemporary Mathematics. 3rd. Ed. Harper & Row Publ., New York.p.95-125. PENILAIAN 1.Mahasiswa diminta mengkonversi bilangan berbasis dua ke basis tiga, dan seterusnya sampai basis sepuluh. 2. Mahasiswa diminta mengkonversi dari Megabyte ke byte; Gigabyte ke byte, Terabyte ke byte. Dosen Pengampu, BAMBANG TRIATMA, Ir., M.Si. NIP. 196209061988031001 (131781325)
d:\mat\fm-03-akd-06 sap-matematika-bambang-triatma.doc Monday, February 20, 2012
FORMULIR FORMAT SAP UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
No.Dokumen
FM-03-AKD-06
No. Revisi
00
Tanggal Berlaku
01 Maret 2010
Halaman
5 dari 19
SATUAN ACARA PERKULIAHAN PERTEMUAN KE- 5 Fakultas Jurusan Matakuliah Kode Matakuliah SKS
: : : : :
Teknik Teknologi Jasa dan Produksi Matematika KKB102 2
STANDAR KOMPETENSI Kemampuan merumuskan, menganalisis dan memecahkan masalah berbasis logika, keangkaan, bentuk dan ukuran yang sifatnya universal, yang dapat diaplikasikan ke dalam berbagai bidang pekerjaan. KOMPETENSI DASAR Penguasaan jenis-jenis bilangan dan prinsip operasi bilangan: asli (natural), bilangan utuh (whole), bilangan bulat (integers), bilangan rasional, bilangan riil, dan bilangan kompleks . INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI Setelah mengikuti perkuliahan ini, mampu menuliskan simbol himpunan bilangan asli (natural), bilangan utuh (whole), bilangan bulat (integers), bilangan rasional, bilangan riil, dan bilangan kompleks. TUJUAN PEMBELAJARAN Mahasiswa mampu menuliskan dengan benar secara simbolik himpunan bilangan-bilangan asli (natural), bilangan utuh (whole), bilangan bulat (integers), bilangan rasional, bilangan riil, dan bilangan kompleks . MATERI POKOK Himpunan bilangan asli (natural), bilangan utuh (whole), bilangan bulat (integers), bilangan rasional, bilangan riil, dan bilangan kompleks. METODE PEMBELAJARAN 1. Ceramah dan demonstrasi, 2. Latihan LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN Kegiatan Awal : Menceritakan sumbangan Leopold Kronecker (1823-1891) terhadap perkembangan ilmu matematika. Kegiatan Inti : Menjelaskan definisi bilangan asli (natural), bilangan utuh (whole), bilangan bulat (integers), bilangan rasional, bilangan riil, dan bilangan kompleks. Kegiatan Akhir : Melatih mahasiswa menemukan bilangan asli (natural), bilangan utuh (whole), bilangan bulat (integers), bilangan rasional, bilangan riil, dan bilangan kompleks. ALAT DAN SUMBER BELAJAR Alat : Komputer: Program Microsoft Powerpoint 2003 dan Microsoft-Excell-2003, LCD. Sumber : Britton, J.R. & I. Bello. Topics in Contemporary Mathematics. 3 rd. Ed. Harper & Row Publ., New York.p.126-187. PENILAIAN 1. Periksalah apakah bilangan ini termasuk bilangan: Utuh, Bulat, Rasional, atau Kompleks: a. 0.123123123..., b. 0.112123123412345... ke bentuk a + bi dimana a dan b bilangan riil, sedang i =
2. Nyatakan bilangan kompleks
1 .
Dosen Pengampu,
BAMBANG TRIATMA, Ir., M.Si. NIP. 196209061988031001 (131781325)
d:\mat\fm-03-akd-06 sap-matematika-bambang-triatma.doc Monday, February 20, 2012
36
FORMULIR FORMAT SAP UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
No.Dokumen
FM-03-AKD-06
No. Revisi
00
Tanggal Berlaku
01 Maret 2010
Halaman
6 dari 19
SATUAN ACARA PERKULIAHAN PERTEMUAN KE- 6 Fakultas : Teknik Jurusan : Teknologi Jasa dan Produksi Matakuliah : Matematika Kode Matakuliah : KKB102 SKS :2 STANDAR KOMPETENSI Kemampuan merumuskan, menganalisis dan memecahkan masalah berbasis logika, keangkaan, bentuk dan ukuran yang sifatnya universal, yang dapat diaplikasikan ke dalam berbagai bidang pekerjaan. KOMPETENSI DASAR Penguasaan matematika yang berkaitan dengan sistem keuangan riil / perbankan / perdagangan, seperti masalah bunga pinjaman, bunga tabungan, dll., seperti: teknik pembulatan, penghitungan bunga flat dan bunga berbunga, penghitungan jasa finansial dengan aturan 78. INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI Setelah mengikuti perkuliahan ini, mahasiswa mampu melakukan penghitungan dengan benar bunga deposito sistem sederhana (simple) dan sistem bunga berbunga (compound), serta menghitung akumulasi jasa finansial kredit konsumen. TUJUAN PEMBELAJARAN Mahasiswa memahami prinsip penghitungan jasa finansial sederhana dan kompleks serta aturan 78 yang berlaku pada kredit konsumen. MATERI POKOK 1. Teknik pembulatan bilangan desimal, 2. Bunga sederhana, I = P x r x t, dimana I = Interest (realisasi bunga total), P = Principal (Modal Pokok yang disimpan di Bank), r = rate (bunga %/ tahun), t = time (banyak tahun cicilan). 3. Bunga berbunga (compound interest):
An P1 r
n
dimana An = Akumulasi modal di tahun ke-
n, P = modal pokok yang disimpan di Bank, r = rate (bunga %/tahun). 4. Jasa finansial: aturan 78,
S
n(n 1) , 2
dimana S = proporsi akumulasi jasa finansial sampai
cicilan ke-n. METODE PEMBELAJARAN 1. Ceramah dan demonstrasi, 2. Latihan LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN Kegiatan Awal : Menceritakan sumbangan sejarah sistem pertukaran uang dari jaman ke jaman. Kegiatan Inti : 1. Menjelaskan teknik pembulatan (round secara matematik dan komputer, perintah ROUND), 2. Menjelaskan prinsip penghitungan bunga sederhana (flat), bunga berbunga (compound), 3. Menjelaskan prinsip penghitungan jasa finansial dengan aturan 78. Kegiatan Akhir : Melatih mahasiswa membulatkan angka, menghitung bunga flat, bunga compound, dan jasa finansial aturan 78. ALAT DAN SUMBER BELAJAR Alat : Komputer: Program Microsoft Powerpoint 2003 dan Microsoft-Excell-2003, LCD. rd
Sumber : Britton, J.R. & I. Bello. Topics in Contemporary Mathematics. 3 . Ed. Harper & Row Publ., New York.p.188-230. PENILAIAN 1. Modal pokok Rp.4.000.000,-, disimpan di Bank dengan bunga 12%/tahun, hitung bunga yang diperoleh setelah 6 bulan jika sistem bunga flat (sederhana). 2. Modal yang ditanam di Bank Rp.100.000.000,-, bunga bank 12%/tahun, hitung akumulasi modal setelah 8 tahun. Dosen Pengampu, BAMBANG TRIATMA, Ir., M.Si. NIP. 196209061988031001 (131781325)
d:\mat\fm-03-akd-06 sap-matematika-bambang-triatma.doc Monday, February 20, 2012
FORMULIR FORMAT SAP UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
No.Dokumen
FM-03-AKD-06
No. Revisi
00
Tanggal Berlaku
01 Maret 2010
Halaman
7 dari 19
SATUAN ACARA PERKULIAHAN PERTEMUAN KE- 7 Fakultas : Teknik Jurusan : Teknologi Jasa dan Produksi Matakuliah : Matematika Kode Matakuliah : KKB102 SKS :2 STANDAR KOMPETENSI Kemampuan merumuskan, menganalisis dan memecahkan masalah berbasis logika, keangkaan, bentuk dan ukuran yang sifatnya universal, yang dapat diaplikasikan ke dalam berbagai bidang pekerjaan. KOMPETENSI DASAR Penguasaan sistem satuan ukuran internasional, kaitannya dengan sistem perdagangan global, seperti: satuan massa, berat, volume, panjang, waktu, dan ukuran rumah tangga yang berlaku di wilayah regional tertentu di dunia dan konversinya terhadap ukuran internasional. INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI Setelah mengikuti perkuliahan ini mahasiswa mampu mengkonversi berbagai satuan regional di suatu negara terhadap satuan internasional mengenai massa, berat, volume, panjang, waktu, dan ukuran rumah tangga tertentu. TUJUAN PEMBELAJARAN Mahasiswa memahami pentingnya sistem ukuran internasional terhadap sistem perdagangan global. Mahasiswa mampu mengkonversi secara benar satuan ukuran massa, berat, volume, panjang, waktu, dan ukuran rumah tangga yang berlaku lokal di negara tertentu terhadap ukuran internasional. MATERI POKOK 1. Sistem ukuran internasional yang berlaku untuk massa, berat, panjang, volume, suhu, waktu. 2. Sistem ukuran yang berlaku di suatu negara dan konversinya terhadap ukuran internasional. METODE PEMBELAJARAN 1. Ceramah dan demonstrasi, 2. Latihan LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN Kegiatan Awal : Menceritakan sistem ukuran internasional yang berlaku sejak jaman Babylonia sampai sekarang. Pentingnya sistem ukuran internasional seperti dideklarasikan tahun 1821 oleh John Quincy Adams. Kegiatan Inti : 1. Menjelaskan unit standard untuk satuan meter, liter, gram, second. Penggunaan kata awalan untuk menyatakan singkatan bilangan: kilo, hecto, deka, standard unit satu, deci, centi, milli. 2. Menjelaskan satuan lain: 1 liter 0.2642172 gal, 1 qt 0.946 liter, 1 km 0.621 mile, 1 in = 2.54 cm, 1 yd = 0.914 m, 1 lb = 0.454 kg, 1 cm 0.394 in, 1 m 1.09 yd, 1 kg 2.2 lb, 1 liter 1.06 qt, 1 oz = 28 g, 1 mile = 1.6 km, 1 teaspoon 60 drops 5 gram, 1 tablespoon 3 teaspoon 15 gram, 1 cup 16 tablespoon 240 gram, 1 bushel 4 peck 8 gallon, 1 peck 2 gallon 8 quart, 1 quart 2 pint 4 cup. 3. Menjelaskan skala suhu Celcius, Fahrenheit, Kelvin. 4. Teknik membulatkan bilangan dengan significant digit. Kegiatan Akhir : Melatih mahasiswa menjawab soal latihan. ALAT DAN SUMBER BELAJAR Alat : Komputer: Program Microsoft Powerpoint 2003 dan Microsoft-Excell-2003, LCD. Sumber : Britton, J.R. & I. Bello. Topics in Contemporary Mathematics. 3 rd. Ed. Harper & Row Publ., New York.p.231-256. PENILAIAN 1. Suatu segitiga sisi-sisinya 2.0, 3.5, dan 4.0 in. Berapakah keliling segitiga itu dalam cm? 2. Suatu botol berisi 750 ml air. Berapa volumenya jika dinyatakan dengan liter? Berapa volumenya jika dinyatakan dengan quarts? Dosen Pengampu, BAMBANG TRIATMA, Ir., M.Si. NIP. 196209061988031001 (131781325)
d:\mat\fm-03-akd-06 sap-matematika-bambang-triatma.doc Monday, February 20, 2012
FORMULIR FORMAT SAP UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
No.Dokumen
FM-03-AKD-06
No. Revisi
00
Tanggal Berlaku
01 Maret 2010
Halaman
8 dari 19
SATUAN ACARA PERKULIAHAN PERTEMUAN KE- 8 Fakultas : Teknik Jurusan : Teknologi Jasa dan Produksi Matakuliah : Matematika Kode Matakuliah : KKB102 SKS :2 STANDAR KOMPETENSI Kemampuan merumuskan, menganalisis dan memecahkan masalah berbasis logika, keangkaan, bentuk dan ukuran yang sifatnya universal, yang dapat diaplikasikan ke dalam berbagai bidang pekerjaan. KOMPETENSI DASAR Penguasaan prinsip-prinsip aljabar (persamaan dan pertidaksamaan) untuk menyelesaikan permasalahan yang muncul dari data statistika riil dari berbagai lapangan pekerjaan, untuk memprediksi kejadian berbasis data riil. Misalnya mengidentifikasi seseorang berdasarkan data panjang tulang, memprediksi umur seseorang berdasarkan data denyut jantung, dsb. INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI Setelah mengikuti perkuliahan ini mahasiswa mampu mengoperasikan dengan benar simbol-simbol =, ≠, , , ≥, ≤, , | | untuk menyelesaikan permasalahan aljabar dan menentukan akar-akar dari persamaan aljabar dengan atau tanpa rumus abc. TUJUAN PEMBELAJARAN 1. Mahasiswa mampu mengoperasikan dengan benar simbol-simbol =, ≠, , , ≥, ≤, , | | untuk menyelesaikan permasalahan aljabar. 2. Mahasiswa mampu menentukan akar-akar dari persamaan aljabar dengan atau tanpa rumus abc. MATERI POKOK 1. Pertidaksamaan, 2. Persamaan, 3. Mencari akar persamaan. METODE PEMBELAJARAN 1. Ceramah dan demonstrasi, 2. Latihan LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN Kegiatan Awal : Menceritakan sumbangan Karl Friedrich Gauss (1777-1855) terhadap perkembangan ilmu matematika, khususnya aljabar. Kegiatan Inti : 1. Menjelaskan pertidaksamaan dan persamaan, simbol =, ≠, , , ≥, ≤, , | | (harga mutlak.
2. Menjelaskan asal mula faktor persamaan:
x px qx pq 2
ax 2 bx c 0
=
x p q x pq 2
maka faktor-faktornya sbb:
x px q x px x pq =
3. Menjelaskan rumus abc: Jika persamaan sbb:
x
b b 2 4ac 2a
Kegiatan Akhir : Melatih mahasiswa menjawab soal. ALAT DAN SUMBER BELAJAR Alat : Komputer: Program Microsoft Powerpoint 2003 dan Microsoft-Excell-2003, LCD. Sumber : Britton, J.R. & I. Bello. Topics in Contemporary Mathematics. 3rd. Ed. Harper & Row Publ., New York.p.256.-295 PENILAIAN 1. Gunakan rumus abc untuk mencari nilai-nilai x dari persamaan: 2 x
2
3x 5 0
2. Carilah faktor-faktor dari persamaan tanpa menggunakan rumus abc: x
2
7 x 10 0 Dosen Pengampu, BAMBANG TRIATMA, Ir., M.Si. NIP. 196209061988031001 (131781325)
d:\mat\fm-03-akd-06 sap-matematika-bambang-triatma.doc Monday, February 20, 2012
FORMULIR FORMAT SAP UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
No.Dokumen
FM-03-AKD-06
No. Revisi
00
Tanggal Berlaku
01 Maret 2010
Halaman
9 dari 19
SATUAN ACARA PERKULIAHAN PERTEMUAN KE- 9 Fakultas : Teknik Jurusan : Teknologi Jasa dan Produksi Matakuliah : Matematika Kode Matakuliah : KKB102 SKS :2 STANDAR KOMPETENSI Kemampuan merumuskan, menganalisis dan memecahkan masalah berbasis logika, keangkaan, bentuk dan ukuran yang sifatnya universal, yang dapat diaplikasikan ke dalam berbagai bidang pekerjaan. KOMPETENSI DASAR Penguasaan prinsip-prinsip aljabar: persamaan dan pertidaksamaan linier untuk merumuskan permasalahan memecahkan dalam ekonomi perusahaan untuk tujuan meraih keuntungan maksimal dari sumberdaya terbatas. INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI Setelah mengikuti perkuliahan ini, mahasiswa mampu menterjemahkan dengan benar persamaan dan pertidaksamaan linier ke dalam bentuk gambar dan sebaliknya, merumuskan permasalahan riil ekonomi perusahaan ke dalam persamaan dan pertidaksamaan matematik dengan tujuan meraih keuntungan maksimal dari sumberdaya terbatas. TUJUAN PEMBELAJARAN 1. Mahasiswa mampu menterjemahkan persamaan linier ke dalam bentuk gambar dan sebaliknya. 2.
Mahasiswa mampu menterjemahkan pertidaksamaan linier ke dalam bentuk gambar dan sebaliknya. 3. Mahasiswa mampu merumuskan permasalahan riil ekonomi perusahaan ke dalam persamaan dan pertidaksamaan matematik dengan tujuan meraih keuntungan maksimal dari sumberdaya terbatas. MATERI POKOK 1. Persamaan linier, 2. Pertidaksamaan linier, 3. Linier programming. METODE PEMBELAJARAN 1. Ceramah dan demonstrasi, 2. Latihan LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN Kegiatan Awal : Menceritakan sumbangan Rene Descartes (1596-1650) terhadap perkembangan ilmu matematika, khususnya aljabar. Kegiatan Inti : 1. Menjelaskan prinsip menggambar persamaan linier: menentukan slope (kemiringan garis) dan titik potong pada sumbu x dan sumbu y. 2.Menjelaskan pertidaksamaan linier. 3.Menjelaskan linear programming berbasis persamaan dan pertidaksamaan aljabar. Kegiatan Akhir : Melatih mahasiswa menjawab soal. ALAT DAN SUMBER BELAJAR Alat : Komputer: Program Microsoft Powerpoint 2003 dan Microsoft-Excell-2003, LCD. Sumber : Britton, J.R. & I. Bello. Topics in Contemporary Mathematics. 3 rd. Ed. Harper & Row Publ., New York.p.295-348 PENILAIAN Pak Tani memelihara ayam dan bebek, tapi kemampuannya terbatas maksimal 30 ekor (total ayam + bebek). Meskipun demikian, dia ingin meraih untung sebesar-besarnya. Biaya beternak ayam = Rp.20.000,- per ekor, sedangkan bebek Rp.30.000,- per ekor. Modal yang dimiliki hanya Rp.800.000,--. Jika keuntungan beternak ayam = Rp.25.000,- per ekor, sedang keuntungan bebek Rp. 35.000,-- ekor, hitunglah keuntungan maksimal yang bisa diperoleh. Dosen Pengampu, BAMBANG TRIATMA, Ir., M.Si. NIP. 196209061988031001 (131781325)
d:\mat\fm-03-akd-06 sap-matematika-bambang-triatma.doc Monday, February 20, 2012
FORMULIR FORMAT SAP UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
No.Dokumen
FM-03-AKD-06
No. Revisi
00
Tanggal Berlaku
01 Maret 2010
Halaman
10 dari 19
SATUAN ACARA PERKULIAHAN PERTEMUAN KE- 10 Fakultas : Teknik Jurusan : Teknologi Jasa dan Produksi Matakuliah : Matematika Kode Matakuliah : KKB102 SKS :2 STANDAR KOMPETENSI Kemampuan merumuskan, menganalisis dan memecahkan masalah berbasis logika, keangkaan, bentuk dan ukuran yang sifatnya universal, yang dapat diaplikasikan ke dalam berbagai bidang pekerjaan. KOMPETENSI DASAR Penguasaan prinsip penentuan hubungan antar ukuran panjang sisi, sudut, luas, dan volume berbagai bentuk geometrik: dua dan tiga dimensi, untuk memprediksi kebutuhan bahan dalam suatu disain bentuk ruang dan untuk memprediksi kapasitas muat suatu bentuk, kaitannya dengan prinsip efisiensi manfaat/modal. INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI 1. Setelah mengikuti perkuliahan ini, mahasiswa mampu menentukan dengan benar hubungan antar sisi, sudut, keliling, dan luas bentuk geometrik dua dimensi. 2. Setelah mengikuti perkuliahan ini, mahasiswa mampu menentukan dengan benar hubungan antar alas, diameter, dan volume bentuk geometrik tiga dimensi. TUJUAN PEMBELAJARAN 1. Mahasiswa mampu menganalisis hubungan antar sisi, sudut, keliling, dan luas bentuk geometrik dua dimensi. 2.Mahasiswa mampu menganalisis hubungan antar alas, diameter, dan volume bentuk geometrik tiga dimensi. MATERI POKOK 1. Bentuk dasar geometrik dua dimensi: segi tiga, segi empat, bujur sangkar, belah ketupat, trapesium, lingkaran. 2. Bentuk geometrik tiga dimensi: balok, kubus, limas, kerucut, tabung, bola. METODE PEMBELAJARAN 1. Ceramah dan demonstrasi, 2. Latihan LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN Kegiatan Awal : Menceritakan sumbangan Pythagoras (569-501 Sebelum Masehi) terhadap perkembangan ilmu matematika, khususnya geometri. Kegiatan Inti : 1. Menjelaskan bentuk-bentuk dasar geometrik: segitiga, bujursangkar, persegi empat, trapesium, belah ketupat, lingkaran, sudut geometrik, hubungan antara panjang sisi-sisi, dan luas suatu bidang. 2. Menjelaskan bentuk-bentuk tiga dimensi: kubus, balok, kerucut, tabung, lingkaran dan pengukuran volumenya. Kegiatan Akhir : Melatih mahasiswa menjawab soal. ALAT DAN SUMBER BELAJAR Alat : Komputer: Program Microsoft Powerpoint 2003 dan Microsoft-Excell-2003, LCD. Sumber
rd
: Britton, J.R. & I. Bello. Topics in Contemporary Mathematics. 3 . Ed. Harper &
Row Publ., New York.p.348-407. PENILAIAN 1. Suatu trapesium alas bawahnya 20 cm, alas atasnya 15 cm. Jika tingginya 10 cm, berapa luas trapesium? 2. Suatu lingkaran berdiameter 20 cm, berapakah luas lingkaran itu? 3. Suatu segitiga siku-siku sisi terpanjangnya 10 cm, sedang sisi yang lebih pendek 4 cm. Berapa panjang sisi yang lain? 4. Sebuah pesawat bergerak ke arah timur dengan kecepatan 500 km per jam. Sementara itu angin bergerak ke utara dengan kecepatan 50 km per jam. Berapa derajat sudut arah pesawat terhadap garis ke timur? 5. Hitunglah volume tabung yang diameternya 100 cm, tingginya 50 cm. 6. Hitunglah volume kerucut yang diameter alasnya 20 cm, tingginya 10 cm. 7. Hitung volume bola yang diameternya 40 cm. Dosen Pengampu, BAMBANG TRIATMA, Ir., M.Si. NIP. 196209061988031001 (131781325)
d:\mat\fm-03-akd-06 sap-matematika-bambang-triatma.doc Monday, February 20, 2012
FORMULIR FORMAT SAP UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
No.Dokumen
FM-03-AKD-06
No. Revisi
00
Tanggal Berlaku
01 Maret 2010
Halaman
11 dari 19
SATUAN ACARA PERKULIAHAN PERTEMUAN KE- 11 Fakultas : Teknik Jurusan : Teknologi Jasa dan Produksi Matakuliah : Matematika Kode Matakuliah : KKB102 SKS :2 STANDAR KOMPETENSI Kemampuan merumuskan, menganalisis dan memecahkan masalah berbasis logika, keangkaan, bentuk dan ukuran yang sifatnya universal, yang dapat diaplikasikan ke dalam berbagai bidang pekerjaan. KOMPETENSI DASAR Penguasaan ilmu kalkulus:differensial dan integral (turunan dan induk fungsi) untuk menentukan luas di bawah kurva dan penyisipan fungsi jari-jari ke dalam fungsi luas lingkaran untuk memprediksi volume tabung berbentuk variabel dengan jari-jari bervariasi di tiap titik yang lebih komplek dari bentuk konvensional. INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI Setelah mengikuti perkuliahan ini, mahasiswa mampu membuat turunan fungsi, integral fungsi, dan menerapkan prinsip penurunan fungsi untuk memprediksi volume tabung yang diameternya bervariasi di tiap titik. TUJUAN PEMBELAJARAN Mahasiswa mampu membuat turunan fungsi matematik untuk menentukan luas bidang di bawah kurva pada range sumbu x tertentu terhadap sumbu y. 2. Mahasiswa mampu membuat integral fungsi matematik untuk menentukan volume suatu tabung yang diameternya mengikuti aturan suatu fungsi tertentu dari sumbu x ke sumbu y, dengan range nilai x tertentu. 3. Mahasiswa mampu menerapkan rumus fungsi jari-jari lingkaran ke dalam fungsi luas lingkaran, kemudian menghitung luas bawah kurvanya sebagai penjelmaan volume tabung yang diameternya bervariasi di tiap titik.
MATERI POKOK 1. Prinsip turunan fungsi: suatu fungsi 2.
Prinsip
integral
suatu
akan memiliki turunan
f ' ( x) a.n.x n1
f ' ( x) a.n.x n1 akan memiliki a.n n f ( x) x atau f ( x) ax n n
fungsi
a.n x ( n1)1 sehingga menjadi (n 1) 1 n Menerapkan rumus f ( x) a.x tertentu sebagai
f ( x) 3.
fungsi:
f ( x) ax n
integral
variasi jari-jari lingkaran dari x = 0 sampai x
tertentu, kemudian menyisipkannya ke dalam rumus luas lingkaran
f ( x ) .x 2 ,
menjadi
f ( x) .(a.x )
n 2
kemudian menghitung luas di bawah kurva tersebut sebagai penjelmaan dari volume tabung dari x = 0 sampai x tertentu. METODE PEMBELAJARAN 1. Ceramah dan demonstrasi, 2. Latihan LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN Kegiatan Awal : Menjelaskan prinsip penurunan dan pengintegralan fungsi. Kegiatan Inti : 1. Menjelaskan penghitungan luas di bawah kurva suatu fungsi, 2. Mengaplikasikan f(x) sebagai fungsi jari-jari kemudian menyisipkannya ke dalam fungsi luas lingkaran sehingga terbentuk fungsi baru, 3. Menghitung luas di bawah kurva fungsi baru tersebut sebagai penjelmaan dari volume tabung yang panjangnya dari X = 0 sampai X tertentu. Kegiatan Akhir : Melatih mahasiswa menjawab soal. ALAT DAN SUMBER BELAJAR Alat : Komputer: Program Microsoft Powerpoint 2003 dan Microsoft-Excell-2003, LCD. Sumber : Negoro, S.T. & B. Harahap. Ensiklopedia Matematika. 499-506. PENILAIAN 1. Hitung volume tabung (X=0 sampai X=10) jika fungsi jari-jari = f(x)=2x. Dosen Pengampu, BAMBANG TRIATMA, Ir., M.Si. NIP. 196209061988031001 (131781325)
d:\mat\fm-03-akd-06 sap-matematika-bambang-triatma.doc Monday, February 20, 2012
FORMULIR FORMAT SAP UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
No.Dokumen
FM-03-AKD-06
No. Revisi
00
Tanggal Berlaku
01 Maret 2010
Halaman
12 dari 19
SATUAN ACARA PERKULIAHAN PERTEMUAN KE- 12 Fakultas : Teknik Jurusan : Teknologi Jasa dan Produksi Matakuliah : Matematika Kode Matakuliah : KKB102 SKS :2 STANDAR KOMPETENSI Kemampuan merumuskan, menganalisis dan memecahkan masalah berbasis logika, keangkaan, bentuk dan ukuran yang sifatnya universal, yang dapat diaplikasikan ke dalam berbagai bidang pekerjaan. KOMPETENSI DASAR Penguasaan operasi matrik untuk menyelesaikan persamaan linier, kaitannya dengan permasalahan distribusi tugas dan profesi dalam dunia kerja, misalnya jenis tugas, profesionalitas dan besaran upah. INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI Setelah perkuliahan ini diharapkan mahasiswa dapat melakukan dengan benar operasi matrik: pertambahan/pengurangan, perkalian matrik, matrik identitas, penyelesaian persamaan linier dalam bentuk matrik. TUJUAN PEMBELAJARAN Mahasiswa dapat menyelesaikan dengan benar permasalahan operasi matrik. MATERI POKOK 1. Pertambahan matrik, 2. Perkalian Matrik, 3. Matrik Identitas, 4. Menyelesaikan tiga persamaan linier ke dalam bentuk matrik. METODE PEMBELAJARAN 1. Ceramah dan demonstrasi, 2. Latihan LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN Kegiatan Awal : Menceritakan sumbangan Arthur Cayley (1821-1895) terhadap ilmu matematika, khususnya matrik. Kegiatan Inti : 1. Mencontohkan permasalahkan pekerjaan yang dapat dinyatakan ke dalam bentuk matrik, misalnya jenis mata kuliah dan siapa dosen pengampu, 2. Terminologi dan operasi
sederhana matrik: pertambahan, perkalian, matrik identitas.
1 0 0 I 0 1 0 0 0 1
Kegiatan Akhir : Melatih mahasiswa menjawab soal. ALAT DAN SUMBER BELAJAR Alat : Komputer: Program Microsoft Powerpoint 2003 dan Microsoft-Excell-2003, LCD. Sumber
rd
: Britton, J.R. & I. Bello. Topics in Contemporary Mathematics. 3 . Ed. Harper &
Row Publ., New York.p.408-457. PENILAIAN
1 0
1. Jika matrik A
x 1 3 dan B , dan A = B, tentukan nilai-nilai x dan y. y 0 1
1 2 , tentukan -2A. 3 0
2. Jika A
1 0
3. Jika A
x 2 6 , dan B , sedangkan 2A = B, tentukan nilai x dan y. y 0 10
d:\mat\fm-03-akd-06 sap-matematika-bambang-triatma.doc Monday, February 20, 2012
FORMULIR FORMAT SAP UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
No.Dokumen
FM-03-AKD-06
No. Revisi
00
Tanggal Berlaku
01 Maret 2010
Halaman
13 dari 19
2 1 1 5 , dan B , tentukan A + B dan 2A + 2B. 3 4 4 2
4. Jika A
5 5. Jika A 2 7
3 2 4 , dan B , tentukan AB 1 10 Dosen Pengampu,
BAMBANG TRIATMA, Ir., M.Si. NIP. 196209061988031001 (131781325)
d:\mat\fm-03-akd-06 sap-matematika-bambang-triatma.doc Monday, February 20, 2012
FORMULIR FORMAT SAP UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
No.Dokumen
FM-03-AKD-06
No. Revisi
00
Tanggal Berlaku
01 Maret 2010
Halaman
14 dari 19
SATUAN ACARA PERKULIAHAN PERTEMUAN KE- 13 Fakultas : Teknik Jurusan : Teknologi Jasa dan Produksi Matakuliah : Matematika Kode Matakuliah : KKB102 SKS :2 STANDAR KOMPETENSI Kemampuan merumuskan, menganalisis dan memecahkan masalah berbasis logika, keangkaan, bentuk dan ukuran yang sifatnya universal, yang dapat diaplikasikan ke dalam berbagai bidang pekerjaan. KOMPETENSI DASAR Penguasaan kemampuan menghitung frekuensi kejadian yang dimunculkan dengan lebih dari satu cara, secara acak maupun secara urut, sebagai dasar menguasai teori peluang. INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI Setelah mengikuti perkuliahan ini, mahasiswa mampu menerapkan prinsip penghitungan frekuensi kejadian yang mungkin yang dimunculkan oleh lebih dari satu cara, secara acak maupun secara urut. TUJUAN PEMBELAJARAN Mahasiswa mampu menghitung banyaknya kejadian yang dimunculkan dengan lebih dari satu cara secara cara acak maupun urut. MATERI POKOK Prinsip penghitungan frekuensi kejadian yang dimunculkan dengan lebih dari satu cara secara acak. Prinsip penghitungan frekuensi kejadian yang dimunculkan dengan lebih dari satu cara secara urut (permutasi). METODE PEMBELAJARAN 1. Ceramah dan demonstrasi, 2. Latihan LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN Kegiatan Awal : Menjelaskan sumbangan Gottfried Wilhelm Leibniz (1646-1716) terhadap ilmu matematika. Kegiatan Inti : 1. Menjelaskan prinsip penghitungan frekuensi kejadian / pilihan: jika kejadian dimunculkan dengan m cara, kemudian dimunculkan lagi dengan n cara, maka total banyaknya cara yang mungkin adalah m x n cara, dst., 2. Himpunan {a, b, c} dapat ditulis dengan urutan abc, acb, bac, bca, cab, cba. Banyaknya kemungkinan susunan dimana urutan dipandang penting disebut permutasi. Permutasi dari 3 anggota = 3! = 3 x 2 x 1 = 6. n! = n x (n-1) x (n-2) x . . . x 3 x 2 x 1. 3. P(7, 3) = 7 x 6 x 5. P(7, 5) = 7 x 6 x 5 x 4 x 3. Banyaknya permutasi dari n dari ambilan sebanyak r adalah =
P(n, r )
n! (n r )!
Kegiatan Akhir : Melatih mahasiswa menjawab soal. ALAT DAN SUMBER BELAJAR Alat : Komputer: Program Microsoft Powerpoint 2003 dan Microsoft-Excell-2003, LCD. Sumber : Britton, J.R. & I. Bello. Topics in Contemporary Mathematics. 3 rd. Ed. Harper & Row Publ., New York.p.485-513. PENILAIAN 1. Seseorang akan membeli mobil. Pilihan bentuk mobil ada dua: truk dan sedan. Warna mobil ada tida pilihan: merah, putih, hitam. Buatlah diagram pohon untuk pilihan-pilihan tersebut. Berapa total banyaknya pilihan? 2. Lima kotak akan diisi dengan angka dari 0 sampai 9, hitung banyaknya kombinasi angka yang terbentuk dari lima kotak tersebut. 3. Hitunglah permutasi berikut: 6!/3!. 4. Hitunglah P(7,3). 5. Jika S = {a, b, c, d} hitunglah banyaknya kombinasi dua dua anggota S, hitung banyaknya permutasi dua dua anggota S. 6. Suatu himpunan memiliki empat anggota. Hitung banyaknya himpunan bagian yang anggotanya Cuma dua. Dosen Pengampu, BAMBANG TRIATMA, Ir., M.Si. NIP. 196209061988031001 (131781325)
d:\mat\fm-03-akd-06 sap-matematika-bambang-triatma.doc Monday, February 20, 2012
FORMULIR FORMAT SAP UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
No.Dokumen
FM-03-AKD-06
No. Revisi
00
Tanggal Berlaku
01 Maret 2010
Halaman
15 dari 19
SATUAN ACARA PERKULIAHAN PERTEMUAN KE- 14 Fakultas Jurusan Matakuliah Kode Matakuliah SKS
: : : : :
Teknik Teknologi Jasa dan Produksi Matematika KKB102 2
STANDAR KOMPETENSI Kemampuan merumuskan, menganalisis dan memecahkan masalah berbasis logika, keangkaan, bentuk dan ukuran yang sifatnya universal, yang dapat diaplikasikan ke dalam berbagai bidang pekerjaan. KOMPETENSI DASAR Penguasaan teori peluang untuk menciptakan sebaran peluang binomial sebagai dasar untuk memahami sebaran peluang normal yang mendasari ilmu statistika INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI Setelah mengikuti perkuliahan ini, mahasiswa mampu menerapkan teori peluang untuk menciptakan sebaran peluang binomial. TUJUAN PEMBELAJARAN Mahasiswa mampu memahami prinsip pembentukan sebaran peluang binomial berbasis proporsi dasar tertentu. MATERI POKOK Prinsip penghitungan peluang berbasis teori himpunan bagian. Prinsip penghitungan peluang binomial berbasis proporsi tertentu, misal pria:wanita=1:1. METODE PEMBELAJARAN 1. Ceramah dan demonstrasi, 2. Latihan LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN Kegiatan Awal : Menjelaskan sumbangan Blaise Pascal (1623-1662) terhadap ilmu matematika, khususnya teori peluang. Kegiatan Inti : 1. Menjelaskan teori peluang, Jika P(E) = Peluang munculnya kejadian tertentu, sedang n(E) = Frekuensi yang muncul dari kejadian tertentu, dan n(U) = Frekuensi total kejadian yang mungkin muncul, maka
P( E )
n( E ) . n(U )
2. Menjelaskan bahwa P(E) + PE’) = 1, 3. Menghitung peluang
harapan hidup: Jika n(70) adalah banyaknya orang yang masih hidup pada usia 70 tahun, sedangkan n(20) adalah banyaknya orang usia 20 tahun yang masih hidup, maka peluang hidup sampai umur 70 bagi orang yang sekarang berusia 20 adalah =
n(70) . n(20)
4. Jika n = banyak sampel yang diambil
secara acak, sedang x = banyaknya sampel dengan ciri tertentu yang nyata-nyata muncul , sedangkan p0 = peluang dasar jumlah x diantara populasi, maka peluang menemukan x sebanyak nol, ketika dilakukan pengambilan acak sebanyak n = 5 adalah
1 n! 5! 1 1 x P( x 0, n 5, p0 ) . p0 .(1 p0 ) ( n x ) = .( ) 0 .(1 ) (50) 2 x!(n x)! 0!(5 0)! 2 2
d:\mat\fm-03-akd-06 sap-matematika-bambang-triatma.doc Monday, February 20, 2012
=
FORMULIR FORMAT SAP UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
No.Dokumen
FM-03-AKD-06
No. Revisi
00
Tanggal Berlaku
01 Maret 2010
Halaman
16 dari 19
1 . 32 Kegiatan Akhir
: Melatih mahasiswa menjawab soal.
ALAT DAN SUMBER BELAJAR Alat : Komputer: Program Microsoft Powerpoint 2003 dan Microsoft-Excell-2003, LCD. rd Sumber : Britton, J.R. & I. Bello. Topics in Contemporary Mathematics. 3 . Ed. Harper & Row Publ., New York.p.514-562. PENILAIAN 1. Sekeping koin terdiri atas dua gambar: angka dan burung di masing-masing sisinya. Jika koin dilempar satu kali, berapa peluang mendapati gambar burung? Berapa pula peluangnya jika dilempar dua kali? Berapa juga jika dilempar tiga kali? 2. Sebuah dadu dilempar satu kali. Berapa peluang muncul angka lebih besar dari 4? Berapa pula peluang muncul angka lebih besar dari 4 jika dadu dilempar dua kali? 3. Banyaknya penduduk usia 70 sekarang adalah 38,600 orang, sedangkan banyaknya penduduk berusia 20 sekarang adalah 92,600 orang. Hitunglah peluang hidup sampai usia 70 bagi orang yang saat ini berusia 20. 4. Di sebuah pabrik ada karyawan pria 500 orang dan karyawan wanita 500 orang. Jika kita ambil secara acak lima orang karyawan, hitunglah peluang menemukan bahwa dari lima ambilan tersebut, semuanya adalah pria.
Dosen Pengampu,
BAMBANG TRIATMA, Ir., M.Si. NIP. 196209061988031001 (131781325)
d:\mat\fm-03-akd-06 sap-matematika-bambang-triatma.doc Monday, February 20, 2012
FORMULIR FORMAT SAP UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
No.Dokumen
FM-03-AKD-06
No. Revisi
00
Tanggal Berlaku
01 Maret 2010
Halaman
17 dari 19
SATUAN ACARA PERKULIAHAN PERTEMUAN KE- 15 Fakultas : Teknik Jurusan : Teknologi Jasa dan Produksi Matakuliah : Matematika Kode Matakuliah : KKB102 SKS :2 STANDAR KOMPETENSI Kemampuan merumuskan, menganalisis dan memecahkan masalah berbasis logika, keangkaan, bentuk dan ukuran yang sifatnya universal, yang dapat diaplikasikan ke dalam berbagai bidang pekerjaan. KOMPETENSI DASAR Penguasaan kemampuan menghitung rata-rata, modus, dan median, serta prinsip penghitungan standar deviasi, untuk mengidentifikasi karakteristik sebaran data statistika. INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI Setelah mengikuti perkuliahan ini, mahasiswa terampil menghitung rata-rata, modus, dan median, serta prinsip penghitungan standar deviasi. TUJUAN PEMBELAJARAN Mahasiswa terampil menghitung rata-rata, modus, dan median, serta prinsip penghitungan standar deviasi. MATERI POKOK Penghitungan distribusi frekuensi, pembuatan histogram dan poligon, rata-rata, modus, median, dan standar deviasi. Prinsip penghitungan standar deviasi sebaran peluang binomial. METODE PEMBELAJARAN 1. Ceramah dan demonstrasi, 2. Latihan LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN Kegiatan Awal : Menceritakan lahirnya ilmu statistika tahun 1662 di London, Inggris, berkat John Graunt yang menerbitkan buku ”Natural and Political Observations upon the Bills f Mortality”. Kegiatan Inti : Menyajikan data upah karyawan, membuat distribusi frekuensi, histogram, dan poligon, Menjelaskan tentang rata-rata, modus, dan median, serta prinsip penghitungan standar deviasi. Menjelaskan sebaran peluang binomial, rata-rata dan standar deviasinya: Jika p = peluang munculnya gambar burung dari lemparan koin uang, maka = ½. Jika n = banyaknya lemparan koin, misal 100 kali, maka rata-rata frekuensi kemunculan gambar burung = n.p = ½.(100) = 50. Sedangkan standar deviasinya =
1 1 s np(1 p) atau = 100. .(1 ) = 50 2 2
= 7.1
Kegiatan Akhir : Melatih mahasiswa menjawab soal. ALAT DAN SUMBER BELAJAR Alat : Komputer: Program Microsoft Powerpoint 2003 dan Microsoft-Excell-2003, LCD. Sumber : Britton, J.R. & I. Bello. Topics in Contemporary Mathematics. 3 rd. Ed. Harper & Row Publ., New York.p.563-609. PENILAIAN 1. Upah harian dari 30 karyawan dalam ribu rupiah adalah sbb: 4.00, 3.90, 4.00, 4.10, 3.90, 3.90, 3.80, 3.90, 4.00, 3.80, 4.00, 4.10, 3.70, 3.90, 3.80, 4.10, 4.00, 4.00 4.10, 4.20, 3.80, 4.20, 4.10, 3.70, 3.80, 4.20, 2.80, 2.80, 3.90, 3.90. Buatlah distribusi frekuensi untuk upah harian tersebut. Upah berapa yang paling sering muncul? Berapa karyawan yang mendapat upah kurang dari Rp.4.000,-? Buatlah histogram dan poligonnya. Carilah rata-rata, modus dan median serta standar deviasi dari data upah tersebut. 2. Koin mata uang bergambar burung dan angka, dilempar 100 kali. Berapa harapan rata-rata dan standar deviasi munculnya gambar burung? Dosen Pengampu, BAMBANG TRIATMA, Ir., M.Si. NIP. 196209061988031001 (131781325)
d:\mat\fm-03-akd-06 sap-matematika-bambang-triatma.doc Monday, February 20, 2012
FORMULIR FORMAT SAP UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
No.Dokumen
FM-03-AKD-06
No. Revisi
00
Tanggal Berlaku
01 Maret 2010
Halaman
18 dari 19
SATUAN ACARA PERKULIAHAN PERTEMUAN KE- 16 Fakultas : Teknik Jurusan : Teknologi Jasa dan Produksi Matakuliah : Matematika Kode Matakuliah : KKB102 SKS :2 STANDAR KOMPETENSI Kemampuan merumuskan, menganalisis dan memecahkan masalah berbasis logika, keangkaan, bentuk dan ukuran yang sifatnya universal, yang dapat diaplikasikan ke dalam berbagai bidang pekerjaan. KOMPETENSI DASAR Penguasaan identifikasi karakteristik kurva peluang normal, dengan ciri: nilai rata-rata terletak tepat di tengah kurva, bentuk dan luas bawah kurva yang sama antara kiri dan kanan, luas bawah kurva yang mengecil ketika skor menjauhi nilai rata-rata. INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI Setelah mengikuti perkuliahan ini, mahasiswa mampu menjawab dengan benar pertanyaan seputar hubungan antara nilai rata-rata, standar deviasi, angka kelipatan terhadap standar deviasi, dan kaitannya dengan proporsi luas bawah kurva sebagai pencerminan banyaknya populasi yang berada dalam kisaran skor di bawah rata-rata dan di atas rata-rata tertentu. TUJUAN PEMBELAJARAN 1. Mahasiswa memahami benar prinsip sebaran peluang normal. 2. Mahasiswa memahami Hubungan antara rataan, standar deviasi dan nilai Z. 3. Mahasiswa memahami dasar penentuan jumlah sampel dalam penelitian berbasis teori Chebyshev. MATERI POKOK 1. Kurva normal, 2. Hubungan antara rataan, standar deviasi dan nilai Z, 3. Teori Chebyshev untuk jumlah efektif pengambilan sampel. METODE PEMBELAJARAN 1. Ceramah dan demonstrasi, 2. Latihan LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN Kegiatan Awal : Menciptakan data dari pengukuran langsung terhadap tinggi badan dari mahasiswa. Kegiatan Inti : 1.
2. 3.
Membuat distribusi frekuensi dari data yang terbentuk tadi, lalu membuat persentase menurut kisaran mahasiswa terpendek, sedang, sampai tertinggi, kemudian membuat histogram dan poligon. Membandingkan poligon tersebut dengan poligon sebaran normal yang telah dibakukan, yang simetris antara kiri dan kanan. Menjelaskan hubungan antara rata-rata, standar deviasi, dan peluang bawah kurva.
z
skor X s
dimana
X
adalah nilai rata-rata, sedangkan s = standar deviasi.
4.
Menjelaskan bahwa nilai Z adalah mewakili standar deviasi yang telah dibakukan.
5.
Menjelaskan rumus Chebyshev: Jika kisaran skor berada antara
X 3s
proporsi peluang bawah kurva sebaran dalam kisaran itu adalah =
26 27
X 3s , maka 1 1 1 2 atau = 1 = 27 3 dan
atau = 0.96 atau 96% dari seluruh anggota populasi. Selanjutnya rumus dibakukan menjadi
d:\mat\fm-03-akd-06 sap-matematika-bambang-triatma.doc Monday, February 20, 2012
FORMULIR FORMAT SAP UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
1 ) yang menyatakan besarnya h2 X hs dan X hs , dimana h>1.
(1
No.Dokumen
FM-03-AKD-06
No. Revisi
00
Tanggal Berlaku
01 Maret 2010
Halaman
19 dari 19
proporsi populasi yang berada pada kisaran antara
Maka jika misal rata-rata tinggi badan X = 150 cm, sedangkan standar deviasi tinggi badan, s = 5 cm, maka banyaknya mahasiswa yang tingginya antara 150-3(5) cm dan 150+3(5) cm adalah 96% dari populasi. Misal satu kelas ada 40 mahasiswa, maka yang 38 mahasiswa pasti memiliki tinggi badan antara 135 cm sampai 165 cm. 6. Menunjukkan distribusi peluang normal dengan Microsoft Excell. Kegiatan Akhir : Melatih mahasiswa menjawab soal. ALAT DAN SUMBER BELAJAR Alat : Komputer: Program Microsoft Powerpoint 2003 dan Microsoft-Excell-2003, LCD. rd
Sumber : Britton, J.R. & I. Bello. Topics in Contemporary Mathematics. 3 . Ed. Harper & Row Publ., New York.p.563-609. PENILAIAN 1. Suatu populasi terdiri dari 50 orang, tinggi badan mereka rata-rata 160 cm dengan standar deviasi 3 cm. Dengan asumsi bahwa datanya menyebar normal, prediksilah berapa orang yang tingginya akan berada pada kisaran 154 sampai 166 cm. 2. Menggunakan program Microsoft Excell, tentukan rata-rata, standar deviasi, dan proporsi peluang normal dari data tinggi badan mahasiswa.
Dosen Pengampu,
BAMBANG TRIATMA, Ir., M.Si. NIP. 196209061988031001 (131781325)
d:\mat\fm-03-akd-06 sap-matematika-bambang-triatma.doc Monday, February 20, 2012