FORMULASI DAN PENENTUAN NILAI SPF (SUN PROTECTING FACTOR) SEDIAAN KRIM TABIR SURYA EKSTRAK ETANOL DAUN KEMANGI (Ocimum sanctum L.) Isriany Ismail, Gemy Nastity Handayany, Dwi Wahyuni, Juliandri
Jurusan Farmasi Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar Email:
[email protected]
ABSTRACT Now, it has starting the concept of re-using the natural materials to overcome and prevent disease (back to nature), one of those materials is the active ingredients from sunscreens. Basil leaves are used as samples in this study, because there are compounds in basil leaves (Phenolic, especially flavonoids and tannins) that presumed have an effect as a sunscreen, because it has a chromophore group which capable to absorb both UV rays, UV A and UV B. This study intends to determine the value of SPF from the cream of sunscreen preparation. The value of SPF is determined by using the method which developed by Mansur. The cream is made with a concentration of 0.03% (Formula I), 0.06% (Formula II), and 0.12% (Formula III). The results has shown that the Formula I with a 0.03% extract concentration has 5.21 SPF value; Formula II with a 0.06% extract concentration has 5.94 SPF value. Both of these formulas has been put into the mild level from category of sunscreen ability and formula III with a 0.12% extract concentration has 8.97 SPF value has been put into the maximal level from category of sunscreen ability.
Keywords: basil leaves, SPF, cream, sunscreen, flavonoids, tannins
PENDAHULUAN Sinar
penyehat kulit dan tulang, misalnya matahari
sangat
dalam pembentukan vitamin D
dan
dibutuhkan oleh semua makhluk hidup
pro-vitamin
D
yang mencegah
untuk kelangsungan hidupnya. Di satu
penyakit
polio
atau
riketsia
pihak, sinar matahari diperlukan oleh
(Sugihartini,
2011:
65),
manusia sebagai sumber energi dan
JF FIK UINAM Vol.2 No.1 2014
6
2010: 56). Senyawa fenolik khusunya namun sinar matahari yang sampai di
golongan
permukaan mempunyai dampak negatif
mempunyai
terhadap kulit yaitu sinar UV A dan UV B
adanya gugus kromofor (ikatan rangkap
(Shovyana dkk., 2013: 109). Secara alami,
tunggal
kulit
pertahanan
menyerap sinar UV baik UV A maupun UV
terhadap efek toksik dari paparan sinar
B (Shovyana dkk., 2013: 110; Sa’adah,
matahari, seperti pengeluaran keringat,
2010: 45).
memiliki
mekanisme
terkonjugasi)
yang
FDA
mampu
(Food
Drug
Administration) pembagian kemampuan
secara
tabir surya adalah Minimal (bila SPF
berlebihan, jaringan epidermis kulit tidak
antara 2-4), Sedang (bila SPF antara 4-6),
cukup
negatif
Ekstra (bila SPF antara 6-8), Maksimal
tersebut, sehingga dapat menyebabkan
(bila SPF antara 8-15), dan Ultra (bila SF
eritema dan sunburn (kulit terbakar), dan
lebih dari 15) (Damgalad, 2013: 42).
matahari
mampu
dapat
tetapi,
tanin
pada
penyinaran
Akan
dan
potensi tabir surya karena
Menurut
pembentukan melanin, dan penebalan stratum corneum.
flavonoid
terjadi
melawan
efek
menimbulkan
Kemangi
perubahan
(Ocimum
sanctum
L.)
degenerasi pada kulit (penuaan dini) dan
merupakan tanaman yang umum bagi
kanker
masyarakat.
kulit.
(Wihelmina,
2011:
1).
Biasanya
Berbagai cara dapat dilakukan untuk
mereka menggunakan
mengatasi pengaruh buruk sinar matahari,
sebagai
salah
menggunakan
mengandung tanin (4,6 %), flavonoid,
Tabir
surya
steroid/triterpenoid, minyak atsiri (2%),
merupakan bahan-bahan kosmetik yang
asam heksauronat, pentosa, xilosa, asam
secara fisik atau kimia dapat menghambat
metil homoanisat, molludistin serta asam
penetrasi
urolat (Yuhana dkk.,2010: 7).
satunya
dengan
tabir
surya.
sediaan
sinar
UV
ke
dalam
kulit.
Pembagian tabir surya yaitu,tabir surya kimia dan tabir
tabir
surya
fisik.
lalapan.
Salah
satu
daun Daun
kemangi kemangi
metode
untuk
Adapula
menentukan aktivitas tabir surya suatu zat
surya di alam, misalnya senyawa
adalah dengan mengukur besarnya faktor
fenolik yang terdapat dalam tumbuhan
perlindungan sinar matahari
yang
dikenal
berfungsi
melndungi
jaringan
dengan
atau
yang
istilah SPF (Sun
akibat
Protecting Factor). SPF diartikan sebagai
radiasi sinar matahari (Shovyana dkk.,
jumlah energi UV yang dibutuhkan untuk
2013:110).
menimbulkan
tanaman
terhadap
kerusakan
MED
(Minimal Erytemal
antarquinon,
Dose) pada kulit yang terlindungi produk
sinamat dan lain-lain telah dilaporkan
atau zat aktif tabir surya dibandingkan
memiliki
dengan jumlah energi yang dibutuhkan
Flavonoid,
tanin,
kemampuan
sebagai
perlindungan terhadap sinar UV (Hogade, JF FIK UINAM Vol.2 No.1 2014
untuk
menimbulkan
MED
tanpa 7
perlindungan produk atau zat aktif tabir surya (Susanti dkk., 2012: 62). SPF ini diperuntukkan
bagi
perlindungan
Metode Ekstraksi
terhadap UV B dan tidak secara khusus diperuntukkan untuk
melawan
UV
A
(Zulkarnain dkk., 2013: 3). Krim
etanol 96%,
dilarutkan disaring
dan
dengan dipisahkan
ampas dan filtratnya. Filtrat etanol yang setengah
diperoleh kemudian dipekatkan dengan
padat, berupa emulsi mengandung air
alat rotary evaporator (40-500C) sehingga
tidak kurang dari 60% dan dimaksudkan
dihasilkan ektrak etanol daun kemangi.
untuk pemakaian luar yang terdispersi
Pembuatan Krim
dalam
adalah
Sampel
cairan
sediaan
pembawa,
distabilkan
dengan zat pengemulsi atau
surfaktan
yang cocok (Dirjen POM,1979: 8).
Fase
Alat-alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah batang pengaduk,
gegep,
(Memert®),
labu
porselin,
dan
ditambahkan
propil
pada
700C.
suhu
Fase
air dibuat
dengan melarutkan metil paraben dalam sebagian volume air panas. Kemudian tambahkan
gliserin,
tween
80,
dan
kuvet, kompor listrik
sisa volume air. Dipertahankan suhunya
tentu
70 C.
ukur
10
ml
(Pyrex®), labu tentu ukur 50 ml (Pyrex®), lumpang
Kemudian
paraben, kemudian suhu dipertahankan
Alat dan Bahan
corong,
dengan
melebur campuran asam stearat, setil
80.
blender
dibuat
alkohol, adeps lanae, parafin cair, span
METODOLOGI PENELITIAN
(Miyako®), cawan
minyak
stamper,
o
Krim
dibuat
dengan
mangkok,
mencampurkan fase minyak dan fase air
mikropipet, pipet tetes, pot krim, rotavapor
secara bersamaan ke dalam lumpang
(IKA®), sendok
besi,
sambil digerus secara terus menerus
spektrofotometer UV-Vis (Genesys®) ,
hingga terbentuk massa krim. Kemudian
tanduk,
sendok
termometer, timbangan analitik (AND®), tip pipet, toples dan vial. Bahan-bahan ini
dalam
ditambahkan
ekstrak
etanol
daun
kemangi, diaduk hingga homogen. Penentuan Nilai SPF sediaan krim
penelitian
adalah daun kemangi (Ocimum
sanctum L.), air suling, adeps lanae, asam
2 konsentrasi
g
krim
(0,03
%,
masing-masing 0,06%,
0,12%)
dilarutkan dalam etanol PA sebanyak 10
stearat, daun kemangi, etanol 96 %,
ml. Setelah itu dibuat kurva serapan uji
etanol PA, gliserin, kertas saring, metil
dengan panjang gelombang antara 290-
paraben, parafin cair, propil paraben, setil
320 nm dengan ineterval 5 nm. Hasil
alkohol, span 80 dan tween 80 JF FIK UINAM Vol.2 No.1 2014
absorbansi dicatat kemudian dihitung nilai 8
SPFnya dengan menggunakan metode
Vis dengan panjang gelombang 290-320
Mansur.
nm. Penjang gelombang ini mewakili panjang gelombang sinar matahari UV B
HASIL DAN PEMBAHASAN
(290-320 nm). dihitung
Nilai dengan
SPF
dapat
metode
yang
Tabel 1. Nilai EE x I pada
dikembangkan oleh Mansur yaitu nilai
panjang gelombang 290-320 nm
serapan diambil pada rentang panjang gelombang 290-320 nm dengan interval 5 nm. Penentuan
nilai
SPF
(Sun
Protecting Factor) sediaan krim ekstrak daun kemangi di peroleh hasil bahwa formula I dengan konsentrasi
ekstrak
0,03% memiliki nilai SPF 5,21; formula II dengan
konsentrasi
ekstrak
0,06%
memiliki nilai SPF 5,94; dan formula dengan
konsentrasi
III
ekstrak 0,12%
memiliki nilai SPF 8,97. Tabel 2. Hasil Penentuan Nilai SPF
Dari hasil penentuan nilai SPF (Sun Protecting Factor) yang diperoleh
Sediaan Krim
diketahui
bahwa
formula
I
dengan
konsentrasi ekstrak 0,03% dan formula II dengan
konsentrasi
ekstrak
0,06%
memiliki tingkat kemampuan tabir surya sedang; konsentrasi Ekstraksi simplisia daun kemangi menggunakan
formula
ekstrak
III
memiliki
dengan tingkat
kemampuan tabir surya maksimal. Dari
penyari
etanol.
nilai SPF yang terdapat pada masing-
adalah
karena
masing konsentrasi krim ekstrak dapat
senyawa fenolik (flavonoid dan tanin)
dilihat bahwa semakin tinggi konsentrasi
dalam daun kemangi merupakan senyawa
maka semakin tinggi juga nilai SPF yang
yang
didapat.
Pemilihan
cairan
dan
pelarut
bersifat
ini
polar
sehingga
harus
dilarutkan dengan pelarut yang bersifat polar.
KESIMPULAN Penentuan nilai SPF sediaan tabir
Konsentrasi ekstrak 0,03% pada
surya dapat dilakukan secara in vitro
formula I memiliki nilai SPF 5,21 dan
menggunakan alat spektrofotometer UV
konsentrasi
JF FIK UINAM Vol.2 No.1 2014
ekstrak
0,06%
pada 9
formulaII memiliiki nilai SPF 5,94. Kedua
Shovyana,
H.H.,
A.
Karim Zulkarnain.
tingkat
Physical Stability and Activity of
kemampuan tabir surya sedang. Dan
Cream W/O Etanolic Fruit Extract
konsentrasi ekstrak 0,12% pada formula III
of
memiliki nilai SPF 8,97 dan tergolong
macrocarpha (scheff.) Boerl,) as A
dalam tingkat kemampuan tabir surya
a Sunscreen. Traditional Medicine
maksimal.
Journal
formula
ini
tergolong
dalam
Mahkota
Dewa
18(2).
(Phaleria
Yogyakarta:
Fakultas Farmasi UGM, 2013. DAFTAR PUSTAKA Damogalad,
V.,
Susanti, M., Dachriyanus, Doni Permana Hosea
dan Hamidah
Sri
Formulasi Krim Ekstrak
Jaya
Edy
Supriadi.
Tabir
Surya
Kulit Nanas (Ananas
Putra. Aktivitas Perlindungan Sinar UV
Kulit
Buah
mangostana Linn SecaraIn Vitro. Jurnal
Farmasi
Indonesia
comosus L Merr) dan Uji In Vitro
PHARMACON.
Nilai Sun Protecting Factor (SPF).
Fakultas
Pharmacon Jurnal Ilmiah Farmasi
Muhammadiyah, 2012.
UNSRAT Vol. 2 No. 2. Manado : Program
Studi
Farmasi FMIPA
Dirjen POM. Farmakope Indonesia. Edisi Jakarta:
Departemen
Kesehatan RI, 1995.
Wiyono.
Identifikasi
:
Farmasi Universitas
Wihelmina, Cynthya E. Pembuatan dan Penentuan Nilai SPF Nanoemulsi
Kencur (Kaemferia galanga L.) Sebagai
Fase
Minyak.
Depok:
FMIPA Program Studi Farmasi,
Koirewoa, Yohanes A., Fatimawali, Weny Indayani
Surakarta
Tabir Surya Menggunakan Minyak
UNSRAT, 2013.
Keempat.
Garcinia
Isolasi
Senyawa
dan
Flavonoid
2011. Yuhana
Sinchia
A.T.
A.,
Purwitasari
W.D
Jayanti,
dan
Adnan
Antibakterial
Ekstrak
Dalam Daun Beluntas (Pluchea
Kharisma.
indica
Daun Kemangi (Ocimum sanctum
L.).
Manado:
FMIPA
Linn.) Terhdap Bakteri Aeromonas
UNSRAT Manado. 2013 Sa’adah,
L.
Isolasi
Senyawa
dan
Tanin
Identifikasi dari
Daun
Belimbung Wuluh (Averrhoa bilimbi
hydrophila Secara
In
Vitro.
Surabaya: Universitas Airlangga, 2010
L.). Malang : Jurusan Kimia UIN Maulana Malik Ibrahim, 2010.
JF FIK UINAM Vol.2 No.1 2014
10
Zularnain,
Abdul
Nurul Ikka Amilum
K.,
Novi
Sukardani.
Benguang
Ernawati, Aktivitas
(Pachyrrizus
erosus L.) Sebagai Tabir Surya pada
Mencit
dan
Pengaruh
Kenaikan
Kadarnya
Terhadap
Viskositas
Sediaan.
Traditional
Medicine Journal 18(1). Yogyakarta : Fakultas Farmasi UGM, 2013. .
JF FIK UINAM Vol.2 No.1 2014
11