FORMULASI DAN EVALUASI MIKROEMULSI KETOKONAZOL DENGAN BASIS MINYAK ZAITUN
SKRIPSI Karya tulis sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Farmasi dari Sekolah Farmasi Institut Teknologi Bandung
September 2007
Aning Romauli Pakpahan 10703069
Dr. Jessie S. Pamudji Pembimbing Utama
ABSTRAK Mikroemulsi memiliki beberapa keunggulan jika dibandingkan dengan emulsi biasa antara lain penampilannya yang transparan, stabil secara termodinamika, dapat meningkatkan kelarutan zat-zat hidrofob, serta memiliki penetrasi yang lebih baik pada kulit karena ukuran globulnya yang lebih kecil. Sediaan mikroemulsi pada umumnya mengandung air, minyak, surfaktan, dan kosurfaktan. Pada penelitian akan dibuat dan dievaluasi sediaan mikroemulsi yang stabil dengan minyak zaitun sebagai pembawa dan ketokonazol sebagai zat aktif yang digunakan untuk tujuan penggunaan topikal. Surfaktan dan kosurfaktan yang digunakan adalah Tween 80 dan etanol yang dibuat pada berbagai kombinasi. Gliserin juga ditambahkan sebagai kosurfaktan untuk membantu menstabilkan mikroemulsi yang dihasilkan. Sebelum ditambahkan ke dalam mikroemulsi, ketokonazol dilarutkan terlebih dahulu dalam etanol. Karakteristik mikroemulsi yang dihasilkan dievaluasi dengan mengukur pH sediaan, viskositas, ukuran globul, dan stabilitas fisik dengan metode freezethaw selama 24 hari. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mikroemulsi yang stabil dan transparan diperoleh dari komposisi minyak zaitun 6%; Tween 80 38%; etanol 9,5%; gliserin 31%; dan air suling 15,5%. Formula ini dapat melarutkan ketokonazol sebanyak 0,4%.
i
ABSTRACT A microemulsion has a lot of advantages compare to coarse emulsion such as its optical transparency appearance, thermodynamic stability, enhanced hydrophobic drug solubility and has a better skin penetration due to its smaller particle size. This preparation normally composed of water, oil, surfactant and cosurfactant. The purpose of this study was to prepare and characterize a stable microemulsion of olive oil as a vehicle and ketoconazole as a model of active ingredient for topical use. Tween 80 and ethanol in various combinations were used as a surfactant and cosurfactant component. Glycerin was also added to formula as second cosurfactant. Ketoconazole was solubilized in ethanol before added to the microemulsion. The microemulsion characteristic was evaluated by measuring pH, viscosity, and droplet size and freeze-thaw physical stability for 24 days. The result showed that stable and transparent microemulsion was obtained from the composition of 6% olive oil; 38% of Tween 80; 9,5% of ethanol; 31% of glycerin and 15,5% of water. This formulation can loaded 0,4% of ketoconazole.
ii
KATA PENGANTAR Puji dan syukur dipanjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena hanya dengan rahmat dan karuniaNya penelitian dan buku tugas akhir ini dapat diselesaikan dengan baik dan lancar. Buku tugas akhir yang berjudul “Formulasi dan Evaluasi Mikroemulsi Ketokonazol dengan Basis Minyak Zaitun” ini disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Sains dan Teknologi Farmasi di Sekolah Farmasi, Institut Teknologi Bandung. Terima kasih disampaikan kepada Dr. Jessie S. Pamudji sebagai pembimbing utama dan Lusiana, S.Si, M.Si, atas bimbingan dan saran-saran yang berharga. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada orang tua dan keluarga atas dukungan moral dan doa yang tak henti-hentinya diberikan, kepada sahabat dan rekan-rekan yang telah memberikan dukungan serta doa, kepada seluruh staf pengajar Sekolah Farmasi ITB yang telah memberikan bekal ilmu, serta semua pihak yang telah memberikan dukungan baik moril maupun materil dalam menyelesaikan skripsi ini. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat.
iii
DAFTAR ISI Halaman ABSTRAK ...............................................................................................................
i
ABSTRACT .............................................................................................................
ii
KATA PENGANTAR ..............................................................................................
iii
DAFTAR TABEL ....................................................................................................
v
DAFTAR GAMBAR ...............................................................................................
vi
PENDAHULUAN ....................................................................................................
1
BAB 1 TINJAUAN PUSTAKA ......................................................................................
2
1.1
Emulsi .........................................................................................................
2
1.2
Mikroemulsi ................................................................................................
6
1.3
Kulit ............................................................................................................
9
1.4
Jamur ...........................................................................................................
14
1.5
Ketokonazol ................................................................................................
15
1.6
Tinjauan Preformulasi Eksipien ..................................................................
17
2
METODE PENELITIAN .....................................................................................
19
3
PERCOBAAN ......................................................................................................
20
3.1
Bahan ...........................................................................................................
20
3.2
Alat ..............................................................................................................
20
3.3
Karakterisasi Bahan Baku Ketokonazol ......................................................
20
3.4
Karakterisasi Minyak ...................................................................................
21
3.5
Penentuan Jumlah Komponen Yang Digunakan .........................................
21
3.6
Pembuatan Mikroemulsi Ketokonazol.........................................................
22
3.7
Evaluasi Mikroemulsi ..................................................................................
23
4 HASIL PERCOBAAN DAN BAHASAN ...........................................................
24
5 SIMPULAN DAN SARAN ..................................................................................
35
6 RINGKASAN PENELITIAN ..............................................................................
36
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................
37
iv
DAFTAR TABEL Tabel
Halaman
4. 1
Penentuan Perbandingan Tween 80-etanol 95%.........................................
25
4. 2
Penentuan Jumlah Tween 80 dan Etanol 95% dalam Formula .................
26
4. 3
Penentuan Jumlah Minyak Zaitun dalam Formula ....................................
26
4. 4
Penurunan Jumlah Emulgator dari Formula II ...........................................
27
4. 5
Formula yang dievaluasi ............................................................................
28
4. 6
Data Pengukuran pH Formula II dan Formula IIB Dibandingkan terhadap Basis ..........................................................................................................
29
4. 7
Data Pengukuran Viskositas F II dan F IIB Dibandingkan Terhadap Basis
31
4. 8
Tabel Pengamatan Kestabilan Sediaan dengan Freeze-Thaw ....................
33
4. 9
Distribusi Ukuran Globul Mikroemulsi ......................................................
34
v
DAFTAR GAMBAR Gambar
Halaman
1.1
Struktur ketokonazol ..................................................................................
16
4.1
Grafik profil pH Formula II dibandingkan dengan basisnya ....................
29
4.2
Grafik profil pH Formula IIB dibandingkan dengan basisnya ..................
30
4.3
Grafik profil pH Formula IIB dibandingkan dengan Formula IIB ...............
30
4.4
Grafik profil viskositas Formula II dibandingkan dengan basisnya .........
31
4.5
Grafik profil viskositas Formula IIB dibandingkan dengan basisnya .........
32
4.6
Grafik profil viskositas Formula II dibandingkan dengan Formula IIB .....
32
4.7
Grafik Distribusi Ukuran Globul Mikroemulsi .........................................
34
vi
PENDAHULUAN Mikroemulsi adalah sediaan yang terdiri dari minyak, air, surfaktan, dan kosurfaktan. Mikroemulsi didefinisikan sebagai larutan transparan yang diperoleh dengan menstabilkan emulsi kasar melalui penambahan alkohol rantai sedang (medium-chain alcohol). Keberadaan alkohol rantai sedang ini berfungsi sebagai kosurfaktan yang berperan menurunkan tegangan antar muka fasa air dan fasa minyak menjadi sangat rendah sehingga akan menstabilkan sistem. Secara kasat mata, mikroemulsi merupakan sediaan yang transparan yang memiliki diameter ukuran globul 10 nm – 200 nm (Prince, 1977). Kelebihan mikroemulsi jika dibandingkan dengan emulsi biasa adalah sistemnya yang stabil secara termodinamika, mempercepat penetrasi obat melalui membran biologi (sediaan topikal), dan meningkatkan bioavailabilitas
obat. Mikroemulsi dapat dibuat
dalam bentuk sediaan untuk tujuan penggunaan topikal, oral, parenteral, dan kosmetika. Ketokonazol merupakan senyawa hidrofobik yang penggunaannya dikenal secara luas untuk antijamur 1 . Penggunaan ketokonazol secara oral diketahui memiliki efek samping hepatotoksik (AHFS, 2005). Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan formula mikroemulsi untuk penggunaan topikal dengan model zat aktif ketokonazol dan dari penelitian ini diharapkan dapat dihasilkan mikroemulsi ketokonazol yang memberikan penampilan fisik yang baik yaitu transparan dan stabil secara fisika sehingga akan memberikan kenyamanan dalam penggunaannya.
1
http://jrnlappliedresearch.com/articles/Vol2Iss1/puranajoti.htm
1