formerly PT Bank Ekspor Indonesia (Persero))

Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (dahulu/formerly PT Bank Ekspor Indonesia (Persero)) Laporan keuangan beserta laporan auditor independen periode empat bulan yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009, periode delapan bulan yang berakhir pada tanggal 31 Agustus 2009 dan tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2008 dengan angka perbandingan tahun 2007/ Financial statements with independent auditors’ report four months period ended December 31, 2009, eight months period ended August 31, 2009 and year ended December 31, 2008 with comparative figures for 2007

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

LEMBAGA PEMBIAYAAN EKSPOR IDONESIA (DAHULU PT BANK EKSPOR INDONESIA (PERSERO)) LAPORAN KEUANGAN BESERTA LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN PERIODE EMPAT BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2009, PERIODE DELAPAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 AGUSTUS 2009 DAN TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2008 DENGAN ANGKA PERBANDINGAN TAHUN 2007

LEMBAGA PEMBIAYAAN EKSPOR INDONESIA (FORMERLY PT BANK EKSPOR INDONESIA (PERSERO)) FINANCIAL STATEMENTS WITH INDEPENDENT AUDITORS’ REPORT FOUR MONTHS PERIOD ENDED DECEMBER 31, 2009, EIGHT MONTHS PERIOD ENDED AUGUST 31, 2009 AND YEAR ENDED DECEMBER 31, 2008 WITH COMPARATIVE FIGURES FOR 2007

Daftar Isi

Table of Contents

Halaman/Page Laporan Auditor Independen

Independent Auditors’ Report

Neraca ………………………………………………..

1-4

.…………………………………… Balance Sheets

Laporan Laba Rugi ……………..……………………

5-6

…..………………………… Statements of Income

Laporan Perubahan Ekuitas ………………..………

7-8

Statements of Changes in Stockholder’s …………………………………………….. Equity

Laporan Arus Kas ……........................…………….

9-12

……..…………………. Statements of Cash Flows

Catatan atas Laporan Keuangan ….......................

13-139

……………….. Notes to the Financial Statements

**************************


LEMBAGA PEMBIAYAAN EKSPOR INDONESIA (DAHULU PT BANK EKSPOR INDONESIA (PERSERO)) NERACA 31 Desember 2009, 31 Agustus 2009 dan 31 Desember 2008 Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2007 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Catatan/ Notes

31 Desember/ December 31, 2009

LEMBAGA PEMBIAYAAN EKSPOR INDONESIA (FORMERLY PT BANK EKSPOR INDONESIA (PERSERO)) BALANCE SHEETS December 31, 2009, August 31, 2009 and December 31, 2008 With comparative Figures For 2007 (Expressed in millions Rupiah, unless otherwise stated)

31 Agustus/ August 31, 2009



ASET KAS

ASSETS 2a

GIRO PADA BANK INDONESIA GIRO PADA BANK Penyisihan kerugian

2a,2c,3 2a,2c,2i,4

210

273

464

230

CASH

1.659

-

123.404

191.120

CURRENT ACCOUNTS WITH BANK INDONESIA

76.693 (767)

383.255 (3.833)

40.794 (408)

CURRENT ACCOUNTS 28.063 WITH BANKS (281) Allowance for possible losses

75.926

379.422

40.386

27.782

PENEMPATAN PADA BANK INDONESIA DAN BANK 2d,2i,5 Penyisihan kerugian

EFEK-EFEK (Diskonto)/premium yang belum diamortisasi Penyisihan kerugian

2e,2i,6

2.478.589 (24.786)

46.218 (462)

640.546 (6.405)

PLACEMENTS WITH BANK INDONESIA AND 1.146.185 BANKS (11.392) Allowance for possible losses

2.453.803

45.756

634.141

1.134.793

1.331.950

2.413.000

963.000

2.577.275

(3.386) (9.724) 1.318.840

TAGIHAN DERIVATIF Penyisihan kerugian

2f,2i,7a 7b

PEMBIAYAAN DAN PIUTANG Kredit yang diberikan Pihak ketiga Pihak yang mempunyai hubungan istimewa Jumlah kredit yang diberikan Penyisihan kerugian Pembiayaan/piutang syariah Pihak ketiga Penyisihan kerugian

2b,2g,2i,8,33

2h,2i,8e

(20.562) (2.044) 2.390.394

9.306 (3.079) 969.227

SECURITIES Unamortized 12.197 (discount)/premium (6.346) Allowance for possible losses

2.583.126

5.851 (59)

1.786 (18)

39.536 (395)

DERIVATIVES 28 RECEIVABLE (1) Allowance for possible losses

5.792

1.768

39.141

27

9.090.687

9.430.947

9.488.224

6.386.954

1.439

1.864

1.990

948

FINANCING AND RECEIVABLES Loans Third parties Related parties

9.092.126 (546.027)

9.432.811 (510.936)

9.490.214 (273.684)

6.387.902 Total Loans (129.850) Allowance for possible losses

8.546.099

8.921.875

9.216.530

6.258.052

186.996 (1.870)

143.407 (1.434)

86.875 (869)

Sharia financing/receivables Third parties - Allowance for possible losses

185.126

141.973

86.006

-

8.731.225

9.063.848

9.302.536

6.258.052

Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.

The accompanying notes form an integral part of these financial statements.

1


LEMBAGA PEMBIAYAAN EKSPOR INDONESIA (DAHULU PT BANK EKSPOR INDONESIA (PERSERO)) NERACA (lanjutan) 31 Desember 2009, 31 Agustus 2009 dan 31 Desember 2008 Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2007 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Catatan/ Notes TAGIHAN AKSEPTASI Penyisihan kerugian

ASET PAJAK TANGGUHAN BERSIH ASET TETAP Harga perolehan Akumulasi penyusutan

ASET LAIN-LAIN - BERSIH JUMLAH ASET

2j,2i,9

2w,14c

2k,10

2I,11

LEMBAGA PEMBIAYAAN EKSPOR INDONESIA (FORMERLY PT BANK EKSPOR INDONESIA (PERSERO)) BALANCE SHEETS (continued) December 31, 2009, August 31, 2009 and December 31, 2008 With Comparative Figures For 2007 (Expressed in millions Rupiah, unless otherwise stated)





244.116 (2.441)

-

5.019 (429)

ACCEPTANCES 46.969 RECEIVABLE (470) Allowance for possible losses

241.675

-

4.590

46.499

21.536

36.674

3.511

2.475

DEFERRED TAX ASSETS - NET PREMISES AND EQUIPMENT Cost Accumulated depreciation

20.156 (13.346)

19.158 (12.571)

16.726 (11.509)

14.375 (9.459)

6.810

6.587

5.217

4.916

114.960

92.019

68.640

43.017

OTHER ASSETS - NET

12.972.436

12.016.741

11.191.257

10.292.037

TOTAL ASSETS



2



Catatan/ Notes






KEWAJIBAN DAN EKUITAS KEWAJIBAN KEWAJIBAN SEGERA SIMPANAN DARI NASABAH Giro Pihak ketiga

LIABILITIES AND STOCKHOLDER’S EQUITY 2m

KEWAJIBAN AKSEPTASI HUTANG PAJAK EFEK-EFEK HUTANG YANG DITERBITKAN Beban emisi obligasi yang belum diamortisasi

KEWAJIBAN DERIVATIF PINJAMAN YANG DITERIMA

6.100

LIABILITIES CURRENT LIABILITIES

-

-

26.613

33.943

DEPOSITS FROM CUSTOMERS Demand deposits Third parties

-

-

416

-

Wadiah demand deposits Third parties

2b,33

-

-

8.000 907.801

4.500 415.904

-

-

915.801

420.404

-

-

942.830

454.347

Total deposits from customers

-

332.160

697.450

778.930

DEPOSITS FROM BANKS

2j,9

244.116

-

5.019

46.969

ACCEPTANCES PAYABLE

2w,14a

42.516

45.132

12.315

25.488

TAXES PAYABLES

3.176.635

3.400.916

700.000

1.323.755

2o,13

2p,15

(7.478) 3.169.157

EFEK YANG DIJUAL DENGAN JANJI DIBELI KEMBALI

4.963

Time deposits

Jumlah simpanan dari nasabah SIMPANAN DARI BANK

3.085

2n,12

Giro wadiah Pihak ketiga Deposito berjangka Pihak yang mempunyai hubungan istimewa Pihak ketiga

5.837

(8.501) 3.392.415

(1.756) 698.244

(2.889)

Related parties Third parties

DEBT SECURITIES ISSUED Unamortized bonds issuance cost

1.320.866

2q

-

-

383.243

-

SECURITIES SOLD UNDER REPURCHASE AGREEMENTS

2f,7c

-

354

17.420

55

DERIVATIVES PAYABLE

4.948.707

3.615.913

3.952.480

3.397.629

FUND BORROWINGS

16

ESTIMASI KERUGIAN KOMITMEN DAN KONTINJENSI

2i,17

44.281

41.401

27.202

17.498

ESTIMATED LOSSES ON COMMITMENTS AND CONTINGENCIES

KEWAJIBAN LAIN-LAIN

2u,18

161.076

242.532

164.854

78.071

OTHER LIABILITIES

8.615.690

7.672.992

6.906.020

6.125.953

TOTAL LIABILITIES

JUMLAH KEWAJIBAN



3



Catatan/ Notes EKUITAS Kontribusi modal pemerintah Modal saham dengan nominal Rp1.000.000 per saham Modal dasar ditempatkan dan disetor penuh - 3.000.000 saham Saldo laba Telah ditentukan penggunaannya: Cadangan umum Cadangan tujuan

Belum ditentukan penggunaannya JUMLAH EKUITAS JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS

19





31 Desember/ December 31, 2007 EQUITY Contributed capital Capital stock - Rp1,000,000 par value per share Authorized, issued and fully paid - 3,000,000 shares Retained earnings Appropriated: General reserve Specific reserve

4.321.586 -

-

-

-

-

3.000.000

3.000.000

3.000.000

-

1.088.094 140.470

888.590 132.157

741.733 126.590

-

1.228.564

1.020.747

868.323

35.160

115.185

264.490

297.761

Unappropriated

4.356.746

4.343.749

4.285.237

4.166.084

TOTAL STOCKHOLDER’S EQUITY

12.972.436

12.016.741

11.191.257

10.292.037

TOTAL LIABILITIES AND STOCKHOLDER’S EQUITY



4


LEMBAGA PEMBIAYAAN EKSPOR INDONESIA (DAHULU PT BANK EKSPOR INDONESIA (PERSERO)) LAPORAN LABA RUGI Periode Empat Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2009, Periode Delapan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Agustus 2009 dan Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2008 Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2007 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Catatan/ Notes PENDAPATAN DAN BEBAN OPERASIONAL Pendapatan bunga dan bagi hasil Bunga Provisi dan komisi Bagi hasil secara syariah

2b,2r,21,33 2s 2t,21

Jumlah pendapatan bunga dan bagi hasil Beban bunga dan beban bonus syariah Beban bunga Beban provisi dan komisi Beban bonus Syariah

2b,2r,22,33 2s 2t,22

Jumlah beban bunga dan beban bonus syariah PENDAPATAN BUNGA DAN BAGI HASIL - BERSIH PENDAPATAN OPERASIONAL LAINNYA Keuntungan transaksi mata uang asing-bersih Provisi dan komisi selain dari kredit Lain-lain

2v 2s

JUMLAH PENDAPATAN OPERASIONAL LAINNYA PENYISIHAN (PEMBALIKAN) KERUGIAN ASET PRODUKTIF DAN NON-PRODUKTIF PENYISIHAN KERUGIAN KOMITMEN DAN KONTINJENSI

Empat Bulan/ Four Months 2009

Delapan Bulan/ Eight Months 2009

2i,17b

Satu Tahun (Tidak Diaudit)/ One Year (Unaudited) 2009 *)

Satu Tahun/ One Year 2008


318.892 14.419 9.413

720.668 34.446 16.541

1.039.560 48.865 25.954

992.792 35.364 14.829

898.384 26.340 -

INCOME AND EXPENSES FROM OPERATIONS interest income and income from profit sharing Interest Fees and commissions Profit sharing from sharia

342.724

771.655

1.114.379

1.042.985

924.724

Total interest income and income from profit sharing

(158.170) (15.352) -

(312.314 ) (16.692 ) (8 )

(470.484) (32.044) (8)

(447.707) (13.608) (1)

(430.714) (7.061) -

Interest expense and Sharia bonus expense Interest expense Fees and commissions expense Sharia bonus expense

(173.522)

(329.014 )

(502.536)

(461.316)

(437.775)

Total interest expense and sharia bonus expense

169.202

442.641

611.843

581.669

486.949

11.004 3.250 (126) 14.128

2i,23

LEMBAGA PEMBIAYAAN EKSPOR INDONESIA (FORMERLY PT BANK EKSPOR INDONESIA (PERSERO)) STATEMENTS OF INCOME Four Months Period Ended December 31, 2009, Eight Months Period Ended August 31, 2009 and Year Ended December 31, 2008 With Comparative Figures For 2007 (Expressed in millions Rupiah, unless otherwise stated)

(82.197)

(4.510)

INTEREST INCOME AND INCOME FROM PROFIT SHARING - NET

57.019

68.023

18.055

10.760

4.141 587

7.391 461

8.754 1.270

4.893 421

OTHER OPERATING INCOME Gain on foreign exchange transactions - net Non-loan related fees and commissions Others

61.747

75.875

28.079

16.074

TOTAL OTHER OPERATING INCOME

11.864

PROVISION (REVERSAL) POSSIBLE FOR LOSSES ON EARNING AND NON-EARNING ASSETS

(242.883 )

(325.080)

(15.876 )

(20.386)

*) Disajikan semata-mata hanya untuk tujuan perbandingan.

(126.013)

(7.915)

(5.724)

PROVISION FOR POSSIBLE LOSSES ON COMMITMENTS AND CONTINGENCIES

*) Presented solely for the comparative purposes only.



5


LEMBAGA PEMBIAYAAN EKSPOR INDONESIA (DAHULU PT BANK EKSPOR INDONESIA (PERSERO)) LAPORAN LABA RUGI (lanjutan) Periode Empat Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2009, Periode Delapan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Agustus 2009 dan Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2008 Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2007 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Catatan/ Notes BEBAN OPERASIONAL LAINNYA Umum dan administrasi Gaji dan tunjangan Lain-lain

24 2u,25,26

JUMLAH BEBAN OPERASIONAL LAINNYA LABA OPERASIONAL



LABA BERSIH LABA BERSIH PER SAHAM DASAR (NILAI PENUH)


(41.082 ) (59.681 ) (3.008 )

(65.482) (81.067) (3.545)

(57.584) (65.098) (3.304)

(45.670) (54.508) (4.084)

(46.323)

(103.771 )

(150.094)

(125.986)

(104.262)

TOTAL OTHER OPERATING EXPENSES

50.300

141.858

192.158

349.834

404.901

INCOME FROM OPERATIONS

1.780

1.778

1.308

705

NON-OPERATING INCOME (EXPENSE) - NET

143.638

193.936

351.142

405.606

INCOME BEFORE INCOME TAX

(2)

2w,14b 2w,14b


(24.400) (21.386) (537)

50.298

Pendapatan (beban) pajak penghasilan: Kini Tangguhan


OTHER OPERATING EXPENSES General and administrative Salaries and benefits Others

PENDAPATAN (BEBAN) BUKAN OPERASIONAL - BERSIH LABA SEBELUM PAJAK PENGHASILAN

LEMBAGA PEMBIAYAAN EKSPOR INDONESIA (FORMERLY PT BANK EKSPOR INDONESIA (PERSERO)) STATEMENTS OF INCOME (continued) Four Months Period Ended December 31, 2009, Eight Months Period Ended August 31, 2009 and Year Ended December 31, 2008 With Comparative Figures For 2007 (Expressed in millions Rupiah, unless otherwise stated)

(15.138)

(84.458 ) 33.163

(15.138) 35.160 -

2aa,27

Income tax (expense) benefit: Current Deferred

(84.458) 18.025

(110.529) 1.035

(129.718) 2.510

(51.295 )

(66.433)

(109.494)

(127.208)

92.343

127.503

241.648

278.398

NET INCOME

30.781

-

80.549

92.799

BASIC EARNINGS PER SHARE (FULL AMOUNT)





6


LEMBAGA PEMBIAYAAN EKSPOR INDONESIA (DAHULU PT BANK EKSPOR INDONESIA (PERSERO)) LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS Periode Empat Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2009, Periode Delapan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Agustus 2009 dan Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2008 Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2007 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

LEMBAGA PEMBIAYAAN EKSPOR INDONESIA (FORMERLY PT BANK EKSPOR INDONESIA (PERSERO)) STATEMENTS OF CHANGES IN STOCKHOLDER’S EQUITY Four Months Period Ended December 31, 2009, Eight Months Period Ended August 31, 2009 and Year Ended December 31, 2008 With Comparative Figures For 2007 (Expressed in millions Rupiah, unless otherwise stated) Saldo laba/Retained earnings

Telah ditentukan penggunaannya/Appropriated Catatan/ Notes Saldo 31 Desember 2006 Laba bersih tahun 2007 (satu tahun) Pembagian laba bersih: Deviden kas Program kemitraan dan program bina lingkungan Pembentukan cadangan umum dan cadangan tujuan

Laba bersih tahun 2008 (satu tahun)

Saldo 31 Desember 2008

Cadangan umum/ General reserve

Belum ditentukan penggunaannya/ Unappropriated

Cadangan tujuan/ Specific reserve

Jumlah ekuitas/ Total equity

3.000.000

609.484

121.665

262.413

3.993.562

Balance as of December 31, 2006

-

-

-

278.398

278.398

Net income for 2007 (one year)

-

-

-

(98.489)

(98.489)

-

-

-

(7.387)

(7.387)

(137.174)

20


Pembagian laba bersih: Deviden kas Program kemitraan dan program bina lingkungan Pembentukan cadangan umum dan cadangan tujuan

Modal dasar, ditempatkan dan disetor penuh/ Authorized, issued and fully paid capital

-

132.249

4.925

-

Distribution of net income: Cash dividend Partnership and environmental development program Appropriation for general and specific reserves

3.000.000

741.733

126.590

297.761

4.166.084


-

-

-

241.648

241.648

Net income for 2008 (one year)

-

-

-

(111.359)

(111.359) (11.136)

20 -

-

-

(11.136)

-

146.857

5.567

(152.424)

3.000.000

888.590

132.157


264.490

-

Distribution of net income: Cash dividend Partnership and environmental development program Appropriation for general and specific reserves

4.285.237



7


LEMBAGA PEMBIAYAAN EKSPOR INDONESIA (DAHULU PT BANK EKSPOR INDONESIA (PERSERO)) LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS (lanjutan) Periode Empat Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2009, Periode Delapan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Agustus 2009 dan Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2008 Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2007 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

LEMBAGA PEMBIAYAAN EKSPOR INDONESIA (FORMERLY PT BANK EKSPOR INDONESIA (PERSERO)) STATEMENTS OF CHANGES IN STOCKHOLDER’S EQUITY (continued) Four Months Period Ended December 31, 2009, Eight Months Period Ended August 31, 2009 and Year Ended December 31, 2008 With Comparative Figures For 2007 (Expressed in millions Rupiah, unless otherwise stated) Saldo laba/Retained earnings

Telah ditentukan penggunaannya/Appropriated Modal dasar, ditempatkan dan disetor penuh/ Authorized, issued and fully paid capital

Catatan/ Notes

Cadangan umum/ General reserve

Belum ditentukan penggunaannya/ Unappropriated

Cadangan tujuan/ Specific reserve

Jumlah ekuitas/ Total equity


3.000.000

888.590

132.157

264.490

4.285.237

Laba bersih delapan bulan

-

-

-

92.343

92.343

-

-

-

(24.165)

(24.165) (9.666)

Pembagian laba bersih: Deviden kas Program kemitraan dan program bina lingkungan Pembentukan cadangan umum dan cadangan tujuan

20 -

-

-

(9.666)

-

199.504

8.313

(207.817)

Saldo 31 Agustus 2009

3.000.000

1.088.094

140.470

Modal tambahan

1.321.586

(1.088.094 )

(140.470)

Laba bersih empat bulan Saldo 31 Desember 2009

115.185

4.343. 749

Balance as of December 31, 2008 Net income eight months Distribution of net income: Cash dividend Partnership and environmental development program Appropriation for general and specific reserves Balance as of August 31, 2009

(115.185)

-

Additional capital

-

-

-

35.160

35.160

Net income for four months

4.321.586

-

-

35.160

4.356.746




8


LEMBAGA PEMBIAYAAN EKSPOR INDONESIA (DAHULU PT BANK EKSPOR INDONESIA (PERSERO)) LAPORAN ARUS KAS Periode Empat Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2009, Periode Delapan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Agustus 2009 dan Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2008 Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2007 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Catatan/ Notes ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Penerimaan bunga, provisi dan komisi serta pendapatan bagi hasil syariah Pendapatan operasional Iainnya - bersih Pembayaran pajak penghasilan badan Beban operasional Iainnya bersih Pembayaran bunga, bonus syariah dan pembiayaan Iainnya Pendapatan bukan operasional - bersih Pembayaran dana program kemitraan dan program bina lingkungan

LEMBAGA PEMBIAYAAN EKSPOR INDONESIA (FORMERLY PT BANK EKSPOR INDONESIA (PERSERO)) STATEMENTS OF CASH FLOWS Four Months Period Ended December 31, 2009, Eight Months Period Ended August 31, 2009 and Year Ended December 31, 2008 With Comparative Figures For 2007 (Expressed in millions Rupiah, unless otherwise stated)

Empat Bulan/ Four Months

Delapan Bulan/ Eight Months

Satu Tahun (tidak diaudit)/ One Year (unaudited)

2009

2009

2009 *)



318.012

811.831

1.129.843

1.032.551

941.353

12.268

61.748

74.016

29.211

8.422

(35.668)

(53.872)

(89.540)

(140.282)

(115.918)

(59.547)

(113.609)

(173.156)

(107.400)

(109.333)

(112.868)

(317.981)

(420.849)

(451.249)

(428.333)

20

Arus kas dari operasi sebelum perubahan aset dan kewajiban operasi

(2)

1.780

-

(9.666)

122.195

1.778 (9.666)

380.231

502.426

1.308 (11.136)

353.003

705 (7.387)

289.509

Perubahan dalam aset dan kewajiban operasi

CASH FLOWS FROM OPERATING ACTIVITIES Interests, fees and commissions received including sharia profit sharing Other operating income - net Payments of corporate income tax Other operating expenses - net Interest, sharia bonus and other financing charges paid Non-operating income - net Payments for partnership and environmental development program Cash flows from operations before changes in operating assets and liabilities Changes in operating assets and liabilities (Increase) decrease





9


LEMBAGA PEMBIAYAAN EKSPOR INDONESIA (DAHULU PT BANK EKSPOR INDONESIA (PERSERO)) LAPORAN ARUS KAS (lanjutan) Periode Empat Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2009, Periode Delapan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Agustus 2009 dan Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2008 Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2007 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Catatan/ Notes (Kenaikan) penurunan aset operasi: Kredit yang diberikan dan pembiayaan/piutang syariah Aset lain-lain Tagihan derivatif Tagihan akseptasi Penempatan pada Bank Indonesia dan bank Kenaikan (penurunan) kewajiban operasi: Kewajiban akseptasi Kewajiban segera Kewajiban derivatif Hutang pajak Kewajiban lain-lain Simpanan dari bank Simpanan nasabah: Giro Deposito berjangka Kas bersih digunakan untuk aktivitas operasi

LEMBAGA PEMBIAYAAN EKSPOR INDONESIA (FORMERLY PT BANK EKSPOR INDONESIA (PERSERO)) STATEMENTS OF CASH FLOWS (continued) Four Months Period Ended December 31, 2009, Eight Months Period Ended August 31, 2009 and Year Ended December 31, 2008 With Comparative Figures For 2007 (Expressed in millions Rupiah, unless otherwise stated)




2009

2009

2009 *)

297.097 19.932 (4.065) (244.116) (2.432.371)

244.116 2.753 (353) (2.286) (164.273) (332.160) (2.493.531)

869 (33.686) 37.751 5.020 594.329

297.966 (13.754) 33.686 (239.096) (1.838.042)

Satu Tahun/ One Year

Satu Tahun/ One Year

2008

2007

(3.189.187) 283 (39.508) 41.950 505.638

(450.354) (244) (28) (377.155)

(5.019) (1.879) (17.067) 2.231 268.861 (365.290)

239.097 874 (17.420) (55) 104.588 (697.450)

(41.950) (1.137) 17.365 576 76.715 (81.480)

5.943 55 (2.446) (6.415) 718.930

(27.029) (915.802)

(27.029) (915.802)

(6.915) 495.398

27.679 (347.157)

(76.480)

(2.570.011)

(1.869.249)


(141.683)

in operating assets: Loans and sharia financing receivables Other assets Derivatives receivable Acceptances receivable Placements with Bank Indonesia and banks Increase (decrease) in operating liabilities: Acceptances payable Current liabilities Derivatives payable Taxes payable Other liabilities Deposits from banks Deposits from customers: Demand deposits Time deposits Net cash used in operating activities




10



Catatan/ Notes ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Hasil penerimaan efek-efek yang dimiliki hingga jatuh tempo, yang telah jatuh tempo Perolehan aset tetap Pembelian efek-efek yang dimiliki hingga jatuh tempo Hasil penerimaan penjualan aset tetap Kas bersih diperoleh dari (digunakan untuk) untuk aktivitas investasi ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN Penerimaan pinjaman yang diterima Penerimaan efek-efek hutang yang diterbitkan Penerimaan efek yang dijual dengan janji dibeli kembali Pembayaran pinjaman yang diterima

10





2009

2009

2009 *)

1.081.050 (998) -

1.080.052



240.000 (2.639)

1.321.050 (3.637 )

1.906.275 (2.544)

136.704 (2.050)

(1.690.000)

(1.690.000 )

(292.000)

(1.289.955)

5

(1.452.634)

5

(372.582 )

-

1.611.731

-

(1.155.301)

CASH FLOWS FROM INVESTING ACTIVITIES Proceeds from matured heldto-maturity securities and equipment Purchase of held-tomaturity securities Proceeds from sale of premises and equipment Acquisitions of premises Net cash provided by (used in) investing activities CASH FLOWS FROM FINANCING ACTIVITIES

-

3.351.600

3.351.600

-

2.500.000

2.500.000

-

(383.243)

(383.243 )

1.332.794

(3.688.167)

(2.355.373 )


2.961.683 383.030 (2.406.832)

3.436.903 14.783 (2.228.654)

Proceeds from borrowings Proceeds from debt securities issued Proceeds from securities sold under repurchase agreements Payments of fund borrowings




11



Catatan/ Notes Pembayaran efek-efek yang jatuh tempo Pembayaran deviden Pembayaran emisi efek-efek hutang yang diterbitkan

20




2009

2009

2009 *)

(224.281) -

15

Kas bersih diperoleh dari aktivitas pendanaan

1.108.513

(PENURUNAN) KENAIKAN BERSIH KAS DAN SETARA KAS


(24.165)

(224.281 ) (24.165 )

(8.045)

(8.045 )

1.747.980

2.856.493



-

-

Payments for matured securities issued Payments of dividends Payments for issuance cost of debt securities issued

202.767

1.124.543

Net cash provided by financing activities

(172.441)

NET INCREASE (DECREASE) IN CASH AND CASH EQUIVALENTS

(623.755) (111.359)

(98.489)

(304.966)

218.866

(86.100)

(54.751)

KAS DAN SETARA KAS AWAL PERIODE

383.528

164.662

164.662

219.413

391.854

CASH AND CASH EQUIVALENTS AT BEGINNING OF PERIOD

KAS DAN SETARA KAS AKHIR PERIODE

78.562

383.528

78.562

164.662

219.413

CASH AND CASH EQUIVALENTS AT END OF PERIOD

Kas dan setara kas akhir periode terdiri dari: Kas Giro pada Bank Indonesia

3

1.659

-

1.659

123.404

191.120

Giro pada bank

4

76.693

383.255

76.693

40.794

28.063

Cash and cash equivalents at end of period consist of: Cash Current accounts with Bank Indonesia Current accounts with banks

78.562

383.528

78.562

164.662

219.413

Total cash and cash equivalents

Jumlah kas dan setara kas

210

273

210

464

230





12


LEMBAGA PEMBIAYAAN EKSPOR INDONESIA (DAHULU PT BANK EKSPOR INDONESIA (PERSERO)) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Periode Empat Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2009, Periode Delapan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Agustus 2009 dan Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2008 Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2007 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

LEMBAGA PEMBIAYAAN EKSPOR INDONESIA (FORMERLY PT BANK EKSPOR INDONESIA (PERSERO)) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Four Months Period Ended December 31, 2009, Eight Months Period Ended August 31, 2009 and Year Ended December 31, 2008 With Comparative Figures For 2007 (Expressed in millions Rupiah, unless otherwise stated)

1. INFORMASI UMUM

1. GENERAL INFORMATION

a. Pendirian

a. Establishment

PT Bank Ekspor Indonesia (Persero) (“Bank” atau “BEI”) didirikan berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 37 Tahun 1999 tanggal 25 Mei 1999 tentang Penyertaan Modal Negara Republik Indonesia untuk Pendirian Perusahaan Perseroan (Persero) di Bidang Perbankan. Pendirian Bank ditetapkan dengan akta No. 49 tanggal 25 Juni 1999 oleh Notaris Siti Pertiwi Henny Singgih, S.H. Akta pendirian ini telah disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. C-13130.HT.01.01-TH.99 tanggal 19 Juli 1999 serta diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 81 tanggal 8 Oktober 1999, Tambahan No. 6652.

PT Bank Ekspor Indonesia (Persero) (“Bank” or “BEI”) was established based on Government Regulation No. 37 of 1999 dated May 25, 1999, regarding the State Capital Participation of the Government of the Republic of Indonesia in the Establishment of a Limited Liability Company (Persero) in the Banking Sector. The establishment of the Bank was notarized under deed No. 49 dated June 25, 1999 of Notary Siti Pertiwi Henny Singgih, S.H. The deed of establishment was approved by the Ministry of Justice of the Republic of Indonesia in its Decision Letter No. C-13130.HT.01.01-TH.99 dated July 19, 1999 and was published in Supplement No. 6652 dated October 8, 1999 of the State Gazette No. 81 of the Republic of Indonesia.

Pemegang saham menyetujui perubahan pasal 3 anggaran dasar Bank tentang Maksud dan Tujuan serta Kegiatan Usaha Bank berdasarkan (i) Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa tanggal 19 Mei 2003 yang diaktakan dengan akta No. 45 tanggal 21 Mei 2003 oleh Notaris Imas Fatimah, S.H., yang telah mendapat persetujuan dari Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. C-11539.HT.01.04.TH.2003 tanggal 23 Mei 2003 dan diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 70 tanggal 2 September 2003, Tambahan No. 7838 dan (ii) Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa tanggal 22 Maret 2007 yang diaktakan dengan akta No. 15 tanggal 10 Mei 2007 oleh Notaris Imas Fatimah, S.H., yang telah mendapat persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. W705624.HT.01.04-TH.2007 tanggal 21 Mei 2007 dan diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 61 tanggal 31 Juli 2007, Tambahan No. 7655.

The stockholder approved the revision of article 3 of the Bank's articles of association concerning the Bank's Objectives and Scope of Activities, based on (i) Shareholder’s Extraordinary General Meeting held on May 19, 2003 as provided in the deed No. 45 dated May 21, 2003 of Notary Imas Fatimah, S.H., which was approved by the Ministry of Justice and Human Rights of the Republic of Indonesia in its Decision Letter No. C-11539.HT.01.04.TH.2003 dated May 23, 2003 and was published in Supplement No. 7838 dated September 2, 2003 of the State Gazette No. 70 of the Republic of Indonesia and (ii) Stockholder's Extraordinary General Meeting held on March 22, 2007 as provided in the deed No. 15 dated May 10, 2007 of Notary Imas Fatimah, S.H., which was approved by the Ministry of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia in its Decision Letter No. W7-05624.HT.01.04TH.2007 dated May 21, 2007 and was published in Supplement No. 7655 dated July 31, 2007 of the State Gazette No. 61 of the Republic of Indonesia.

13




1. INFORMASI UMUM (lanjutan)

1. GENERAL INFORMATION (continued)

a. Pendirian (lanjutan)

a. Establishment (continued)

Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa tanggal 18 Juli 2008, yang diaktakan dengan akta No. 2 tanggal 1 Agustus 2008 oleh Notaris Sutjipto, S.H., MKn. yang telah mendapat persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. AHU-73679.AH.01.02.Tahun 2008 tanggal 14 Oktober 2008, pemegang saham menyetujui perubahan Anggaran Dasar Perseroan secara keseluruhan untuk disesuaikan dengan Undang-undang No. 19 Tahun 2003, Undang-undang No. 40 Tahun 2007 Peraturan Pemerintah No. 45 Tahun 2005.

In the Stockholder’s Extraordinary General Meeting held on July 18, 2008 as mentioned in deed No. 2 dated August 1, 2008 of Notary Sutjipto, S.H., MKn. which has been approved by the Ministry of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia in its Decision Letter No. AHU-73679.AH.01.02.Year 2008 dated October 14, 2008, the Stockholder approved the entire changes in the Bank’s Articles of Association to confirm with Law No. 19 Year 2003, Law No. 40 Year 2007 and Government Regulation No. 45 Year 2005.

Berdasarkan pasal 3 anggaran dasar Bank, maksud dan tujuan Bank adalah turut melaksanakan dan menunjang kebijaksanaan dan program Pemerintah di bidang ekonomi dan pembangunan nasional pada umumnya, khususnya di bidang pembiayaan perdagangan ekspor impor melalui pemberian pinjaman/pembiayaan dan penjaminan serta jasa konsultasi yang berkaitan dengan pembiayaan perdagangan luar negeri, penerus pinjaman Pemerintah, termasuk menghimpun dana pihak ketiga dalam bentuk giro, simpanan berjangka atau bentuk Iainnya yang dipersamakan dengan itu, memperoleh pinjaman dan menerbitkan efekefek baik di dalam maupun di luar negeri serta melaksanakan kegiatan perbankan syariah.

According to article 3 of the Bank's articles of association, the Bank's objectives and scope are to execute and provide assistance to the Government in the implementation of its policies and programs in the economic sector and in the national development in general, particularly in export and import trade financing through the disbursement/financing of trade loans and providing guarantees as well as providing consultations on foreign trade financing, the disbursement of two-step loans from the Government, including collecting third-party funds in the form of demand deposits, time deposits or other forms, obtaining borrowings and issuing securities in the local or foreign markets, and conducting sharia banking activities.

Bank memperoleh izin usaha sebagai bank umum berdasarkan Surat Keputusan Gubernur Bank Indonesia No. 1/12/KEP.GBI/1999 tanggal 18 Agustus 1999 dan beroperasi secara komersial sejak tanggal 10 September 1999. Berdasarkan Keputusan Deputi Gubernur Bank Indonesia No. 2/6/KEP.DpG/2000 tanggal 24 April 2000, Bank memperoleh status sebagai bank devisa.

The Bank has a business license to conduct commercial banking activities based on the Decision Letter No. 1/12/KEP.GBI/1999 dated August 18, 1999 of the Governor of Bank Indonesia and started commercial operations on September 10, 1999. The Bank obtained its status as a foreign exchange bank based on the Decision Letter No. 2/6/KEP.DpG/2000 dated April 24, 2000 of the Deputy Governor of Bank Indonesia.

Pada tanggal 21 September 2007, Bank telah mendapat izin usaha Syariah dari Bank Indonesia berdasarkan Surat Keputusan Bank Indonesia No. 9/1494/BPbS.

On September 21, 2007, the Bank obtained its Sharia business license through Decision Letter No. 9/1494/BPbS of Bank Indonesia.

14






a. Pendirian (lanjutan)

a. Establishment (continued)

Gubernur Bank Indonesia memutuskan bahwa izin usaha PT Bank Ekspor Indonesia (Persero) dicabut sebagai tindak lanjut dari Undang-undang Nomor 2 Tahun 2009 tanggal 12 Januari 2009 tentang Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia dan menegaskan bahwa dengan dicabutnya izin usaha PT Bank Ekspor Indonesia (Persero), maka seluruh aktiva dan pasiva serta hak dan kewajiban hukum PT Bank Ekspor Indonesia (Persero) beralih kepada LPEI sebagaimana diatur dalam Undang-undang Nomor 2 Tahun 2009 tanggal 12 Januari 2009 tentang LPEI (catatan 1d).

the Governor of Bank Indonesia decided that the PT Bank Ekspor Indonesia (Persero)’s business license is revoked pursuant to the Law No. 2 Year 2009 dated January 12, 2009 regarding Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia and stated that accordingly, all legal assets, liabilities, rights and obligations of PT Bank Ekspor Indonesia (Persero) will be transferred to LPEI as provided in the Law No. 2 Year 2009 dated January 12, 2009 regarding LPEI (note 1d).

Kantor LPEI (dahulu Bank) berlokasi di Gedung Bursa Efek Indonesia, JI. Jenderal Sudirman Kavling 52-53, Jakarta - 12190. Pada tanggal 31 Desember 2009, LPEI mempunyai tiga kantor pemasaran yaitu di Surabaya, Medan dan Makassar. LPEI tidak mempunyai kantor cabang.

The LPEI (formerly the Bank)'s office is located in the Indonesia Stock Exchange Building, JI. Jenderal Sudirman Kavling 52-53, Jakarta 12190. As of December 31, 2009, the LPEI has three marketing offices located in Surabaya, Medan and Makassar. The LPEI does not have any branch.

b. Penawaran umum obligasi

b. Public offerings of the bonds

LPEI (dahulu Bank) telah menerbitkan obligasi sejak tahun 2003 sampai dengan tahun 2009, dengan rincian sebagai berikut:

Nama Obligasi Obligasi BEI I - 2003 Obligasi BEI II - 2005 Seri A Obligasi BEI II - 2005 Seri B Obligasi BEI III - 2006 Seri A Obligasi BEI Ill - 2006 Seri B Obligasi BEI Ill - 2006 Seri C Obligasi BEI IV - 2009 Seri A Obligasi BEI lV - 2009 Seri B Obligasi BEI lV - 2009 Seri C Obligasi BEI IV - 2009 Seri D

Jumlah nominal/ Nominal amount (IDR)

The LPEI (formerly the Bank) issued bonds from 2003 until 2009, with details as follows:

Jatuh Tempo/ Maturity

300.000

8 Juli/July 2008

285.000

22 Juni/June 2006

200.000

150.000

17 Juni/June 2010 28 September/ September 2009 28 September/ September 2010 28 September/ September 2011

309.000

28 Juni/June 2010

157.000

18 Juni/June 2012

607.000

18 Juni/June 2014

1.427.000

18 Juni/June 2016

150.000 200.000

15

Tingkat bunga/ Interest rate Tetap/Fixed 13,00% Tetap/Fixed 9,50% Tetap/Fixed 12,50% Tetap/Fixed 12,50% Tetap/Fixed 12,70% Tetap/Fixed 12,80% Tetap/Fixed 10,00% Tetap/Fixed 11,63% Tetap/Fixed 12,00% Tetap/Fixed 12,75%

Bonds BEI Bonds I - 2003 BEI Bonds II - 2005 Series A BEI Bonds II - 2005 Series B BEI Bonds III - 2006 Series A BEI Bonds III - 2006 Series B BEI Bonds III - 2006 Series C BEI Bonds IV - 2009 Series A BEI Bonds IV - 2009 Series B BEI Bonds IV - 2009 Series C BEI Bonds IV - 2009 Series D






b. Penawaran umum obligasi (lanjutan)

b. Public offerings of the bonds (continued)

Seluruh penerbitan obligasi tersebut telah mendapat pernyataan efektif berdasarkan Surat Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (BAPEPAM-LK) masingmasing No. S-1486/PM/2003 tanggal 23 Juni 2003 untuk Obligasi BEI I 2003, No. S-1486/PM/2005 tanggal 9 Juni 2005 untuk Obligasi BEI II - 2005, No. S-1988/BL/2006 tanggal 20 September 2006 untuk Obligasi BEI Ill - 2006 dan No. S-4940/BL/2009 tanggal 9 Juni 2009 untuk Obligasi BEI IV - 2009 (Catatan 15).

All the offerings of the above bonds have been declared effective based on Letters No. S-1486/PM/2003 dated June 23, 2003 for BEI Bonds I - 2003, No. S-1486/PM/2005 dated June 9, 2005 for BEI Bonds II - 2005, No. S-1988/BL/2006 dated September 20, 2006 for BEI Bonds III - 2006 and No. S-4940/BL/2009 dated June 9, 2009 for BEI Bonds IV - 2009 of the Chairman of the Capital Market and Financial Institutions Supervisory Board (BAPEPAM-LK) (Note 15).

c. Dewan komisaris, direksi, komite audit dan karyawan

c. Boards of commissioners and directors, audit committee and employees

Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Keuangan No. 346/KMK.06/2009 tanggal 26 Agustus 2009, susunan Dewan Direktur LPEI (dahulu Bank) pada tanggal 31 Desember 2009 adalah sebagai berikut:

Based on the Decree No. 346/KMK.06/2009 dated August 26, 2009 of the Finance Minister, the composition of the Board of Directors of the LPEI (formerly the Bank) as of December 31, 2009 is as follows:

Ketua dewan direktur merangkap direktur eksekutif* Anggota dewan direktur Anggota dewan direktur Anggota dewan direktur *)

Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Keuangan No. 525/KMK.06/2009 Tentang Pengangkatan Ketua Dewan Direktur Merangkap Direktur Eksekutif Lembaga Pembiayaan Ekspor Inodesia tanggal 30 Desember 2009, I Made Gde Erata diangkat sebagai komisaris utama dan direktur eksekutif LPEI sejak tanggal 1 September 2009 dengan masa jabatan selama 5 (lima) tahun, menggantikan Mahendra Siregar.

*)

Based on Ministry of Finance Decision Letter No. 525/KMK.06/2009 regarding The Appointment of Chairman of Board of Directors concurrently Chief Executive Officer of Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia dated December 30, 2009, I Made Gde Erata was appointed as president commissioner and executive director of LPEI since September 1, 2009 for the 5 (five) years, replacing Mahendra Siregar.

Based on the Decision Letter No. 0001/KDD/09/2009 dated September 1, 2009 of the Board of Directors, the composition of the Managing Directors of the LPEI as of December 31, 2009 is as follows:

Berdasarkan Surat Keputusan Dewan Direktur No. 0001/KDD/09/2009 tanggal 1 September 2009, susunan Direktur Pelaksana LPEI pada tanggal 31 Desember 2009 adalah sebagai berikut: Direktur pelaksana senior Direktur pelaksana I Direktur pelaksana II Direktur pelaksana III Direktur pelaksana IV

Chairman of Board of Directors concurrently chief executive officer* Member of board of directors Member of board of directors Member of board of directors

I Made Gde Erata Hadiyanto Ngalim Sawega Hesti Indah Kresnarini

Arifin Indra Sulistyanto Dwi Wahyudi Suharsono Basuki Setyadjid Omar Baginda Pane

16

Senior managing director Managing director I Managing director II Managing director III Managing director IV






c. Dewan komisaris, direksi, komite audit dan karyawan (lanjutan)

c. Boards of commissioners and directors, audit committee and employees (continued)

Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Negara BUMN No. KEP-96/MBU/2004 tanggal 16 September 2004 dan No. KEP-109/MBU/2004 tanggal 11 Oktober 2004 yang diaktakan dengan akta No. 52 dan No. 51 Notaris Imas Fatimah, S.H., tanggal 23 Februari 2005, beserta Surat Keputusan Menteri Negara BUMN No. KEP-30/MBU/2008 tanggal 25 Januari 2008 yang diaktakan dengan akta No. 57 Notaris Imas Fatimah, S.H., tanggal 29 Februari 2008, susunan Dewan Komisaris dan Direksi Bank pada tanggal 31 Agustus 2009, 31 Desember 2008 dan 2007 adalah sebagai berikut:

Based on the Decision Letters No. KEP96/MBU/2004 dated September 16, 2004 and No. KEP-109/MBU/2004 dated October 11, 2004 of the State Minister of State-Owned Enterprises as provided in the deeds No. 52 and No. 51 both dated February 23, 2005 of Notary Imas Fatimah, S.H., and Decision Letter No. KEP-30/MBU/2008 dated January 25, 2008 as provided in deed No. 57 dated February 29, 2008 of Notary Imas Fatimah, S.H., the composition of the Boards of Commissioners and Directors of Bank as of August 31, 2009, December 31, 2008 and 2007 is as follows:

Komisaris Utama* Komisaris Utama Komisaris* Komisaris Komisaris *)

Hadiyanto Mukhlis Rasyid Ngalim Sawega Adi Putra Hasan Ratna Djuwita Wahab

Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara No. Kep-30/MBU/2008 tanggal 25 Januari 2008, Hadiyanto dan Ngalim Sawega diangkat sebagai komisaris utama dan komisaris Bank, masing-masing menggantikan Mukhlis Rasyid dan Ratna Djuwita Wahab.

Direktur Utama Direktur - Bidang I Direktur - Bidang III

*)

Arifin Indra Sulistyanto Bambang Sabariman Bambang Setijoprodjo

Based on Decision Letter No. Kep-30/MBU/2008 dated January 25, 2008 of the State Minister of State-Owned Enterprises, Hadiyanto and Ngalim Sawega were appointed as president commissioner and commissioner, respectively, of the Bank, replacing Mukhlis Rasyid and Ratna Djuwita Wahab, respectively.

President Director Director - Division I Director - Division III

The LPEI's Audit Committee as of December 31, 2009 based on the Board of Commissioners' Decision Letter No. 0004/KDD/12/2009 dated December 1, 2009 is composed of the following:

Berdasarkan Surat Keputusan Dewan Komisaris No. 0004/KDD/12/2009 tanggal 1 Desember 2009, susunan Komite Audit LPEI pada tanggal 31 Desember 2009 adalah sebagai berikut: Ketua Anggota Anggota

President Commissioner* President Commissioner Commissioner* Commissioner Commissioner

Hesti Indah Kresnarini Eddie M. Gunadi Syahrial Noviananto

17

Chairman Member Member






c. Dewan komisaris, direksi, komite audit dan karyawan (lanjutan)

c. Boards of commissioners and directors, audit committee and employees (continued)

Berdasarkan Surat Keputusan Dewan Komisaris No. SK.0001/DKM/11/2004 tanggal 1 Nopember 2004, susunan Komite Audit Bank pada tanggal 31 Agustus 2009, 31 Desember 2008 dan 2007 adalah sebagai berikut:

The Bank's Audit Committee as of August 31, 2009, December 31, 2008 and 2007 based on the Board of Commissioners' Decision Letter No. SK.0001/DKM/11/2004 dated November 1, 2004 is composed of the following:

Ketua Anggota Anggota *) Anggota **)

Adi Putra Hasan Eddie M. Gunadi Mochamad Iskandar Syahrial Noviananto

Chairman Member Member *) Member **)

*)

Mochamad Iskandar mengundurkan diri efektif 1 Nopember 2008 berdasarkan pada surat keputusan Direksi No: SK.0017/DIR/03/2009 pada tanggal 18 Maret 2009. **) Syahrial Noviananto diangkat efektif 28 Februari 2009 berdasarkan pada surat keputusan Direksi No: SK.0017/DIR/03/2009 pada tanggal 18 Maret 2009.

*)

Berdasarkan Surat Keputusan Direksi No. SK.0040/DIR/11/2007 tanggal 5 Nopember 2007, susunan Dewan Pengawas Syariah pada tanggal 31 Desember 2009, 31 Agustus 2009, 31 Desember 2008 dan 2007 adalah sebagai berikut:

The composition of the Sharia Supervisory Board as of December 31, 2009, August 31, 2009, December 31, 2008 and 2007, based on the Board of Director Decision Letter No. SK.0040/DIR/11/2007 dated November 5, 2007 is as follows:

Ketua Anggota

Mochamad Iskandar resigned effective November 1, 2008, based on the Board of Directors decision letter No. SK.0017/DIR/03/2009 dated March 18, 2009. ** ) Syarial Noviananto was appointed effective February 28, 2009, based on the Board of Directors’ decision letter No: SK.0017/DIR/03/2009 dated March 18, 2009.

H.M. Syafi’i Antonio M. Gunawan Yasni

Chairman Member As of December 31, 2009, August 31, 2009, December 31, 2008 and 2007, the LPEI (formerly the Bank) had 136, 122, 110 and 123 employees, respectively (unaudited).

Jumlah karyawan LPEI (dahulu Bank) pada tanggal 31 Desember 2009, 31 Agustus 2009, 31 Desember 2008 dan 2007 masing-masing adalah 136, 122, 110 dan 123 orang (tidak diaudit). d. Pengembangan Kegiatan Usaha

d. Enhancement in Business Activity The Governor of Bank Indonesia decided that the Bank’s business license is revoked pursuant to Law No. 2 Year 2009 dated January 12, 2009 regarding Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (Indonesia Eximbank) and stated that with the revocation of the Bank’s business license, all legal assets, liabilities, rights and obligations of BEI will be transferred to LPEI as provided in Law No. 2 Year 2009 dated January 12, 2009 regarding LPEI.

Gubernur Bank Indonesia memutuskan bahwa izin usaha Bank dicabut sebagai tindak lanjut dari Undang-undang Nomor 2 Tahun 2009 tanggal 12 Januari 2009 tentang Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) dan menegaskan bahwa dengan pencabutan izin usaha Bank maka seluruh aktiva dan pasiva serta hak dan kewajiban hukum BEI beralih kepada LPEI sebagaimana diatur dalam Undang-undang Nomor 2 Tahun 2009 tanggal 12 Januari 2009 tentang LPEI.

18






d. Pengembangan Kegiatan Usaha (lanjutan)

d. Enhancement in Business Activity (continued)

Undang-undang Nomor 2 Tahun 2009 tanggal 12 Januari 2009 tentang LPEI Pasal 48 menyebutkan bahwa paling lama 9 (sembilan) bulan sejak Undang-undang ini diundangkan, LPEI mulai beroperasi, sehingga berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan Nomor 336/KMK.06/2009 tanggal 24 Agustus 2009, menetapkan bahwa tanggal 1 September 2009 sebagai tanggal operasionalisasi LPEI.

Law No. 2 Year 2009 dated January 12, 2009 regarding LPEI Article 48 stated that at the latest 9 (nine) months since the Law has been enacted, LPEI should begin to operate. Therefore based on the Ministry of Finance Decision No. 336/ KMK.06/2009 dated August 24, 2009, September 1, 2009 was decided as the operation date of LPEI.

Berdasarkan Pernyataan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Bank yang diaktakan No. 16 tanggal 31 Agustus 2009 oleh Notaris Ny. Anne Meyanne Alwie, S.H., pemegang saham memutuskan diantaranya:

Based on the decision statement of the Stockholder's Extraordinary General Meeting of Bank as mentioned in the deed No. 16 dated August 31, 2009 of Notary Ms. Anne Meyanne Alwie, S.H., the stockholder decided among others to:

·

·

·

·

Mengalihkan seluruh aktiva dan pasiva serta hak dan kewajiban hukum Bank menjadi aktiva dan pasiva serta hak dan kewajiban hukum LPEI. Mengalihkan semua pegawai Bank menjadi pegawai LPEI termasuk namun tidak terbatas pada masa kerja, penghargaan masa kerja, dan jasa produksi pegawai yang telah dibiayakan sampai dengan 31 Agustus 2009. Pembubaran Bank tanpa likuidasi.

·

·

19

Transfer all the legal assets, liabilities, rights and obligations of Bank to become the legal assets, liabilities, rights and obligations of LPEI. Transfer all Bank’s employees to become employees of LPEI including but not limited to the working period, employee benefits, and employee production service that had been expensed up to August 31, 2009. Dissolve Bank without liquidation.




2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI

2. SUMMARY POLICIES

a. Dasar penyajian laporan keuangan

OF

SIGNIFICANT

ACCOUNTING

a. Basis of financial statements presentation

Laporan keuangan LPEI disajikan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia serta Peraturan Badan Pengawas Pasar Modal - Lembaga Keuangan (BAPEPAMLK) No. VIII.G.7 yang merupakan Iampiran Surat Keputusan Ketua BAPEPAM No. KEP06/PM/2000 tanggal 13 Maret 2000 tentang “Pedoman Penyajian Laporan Keuangan”, Surat Edaran No. SE-02/BL/2008 tentang “Pedoman Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan Emiten atau Perusahaan Publik Industri Pertambangan Umum, Minyak dan Gas bumi, dan Perbankan” tanggal 31 Januari 2008 dan Peraturan Menteri Keuangan No. 140/PMK.010/2009 tentang Pembinaan dan Pengawasan LPEI

The LPEI’s financial statements have been prepared in conformity with accounting principles generally accepted in Indonesia and Capital Market and Financial Institutions Supervisory Agency (BAPEPAM-LK) Regulation No. VIII.G.7 attached to the Decision Letter No. KEP06/PM/2000 dated March 13, 2000 of the Chairman of BAPEPAM-LK regarding “Guidelines for Financial Statement Presentation”, Circular Letter No. SE-02/BL/2008 dated January 31, 2008 regarding “Guidance on Presentation and Disclosure of Financial Statements of Issuers or Public Companies in the General Mining, Oil and Gas and Banking Industries” and the Ministry of Finance Regulation No. 140/PMK.010/2009 on Developing and Monitoring of LPEI

Untuk unit usaha syariah yang menjalankan usahanya berdasarkan prinsip perbankan syariah, laporan keuangannya disajikan sesuai dengan PSAK No. 101 tentang “Penyajian Laporan Keuangan Syariah”, PSAK No. 102 tentang “Akuntansi Murabahah” dan PSAK No. 106 tentang “Akuntansi Musyarakah”, yang menggantikan PSAK No. 59 tentang “Akuntansi Perbankan Syariah”, yang berhubungan dengan pengakuan, pengukuran, penyajian dan pengungkapan terhadap topik-topik tersebut dan Pedoman Akuntansi Perbankan Syariah Indonesia (PAPSI) yang diterbitkan atas kerjasama IAI (Ikatan Akuntan Indonesia) dengan Bank Indonesia.

For the sharia business units which operate their business based on sharia banking principles, their financial statements have been prepared in conformity with PSAK No. 101 concerning “Sharia Financial Statements Presentation”, PSAK No. 102 concerning “Accounting for Murabahah” and PSAK No. 106 concerning “Accounting for Musyarakah”, which superseded PSAK No. 59, “Accounting for Sharia Banking”, in relation to the recognition, measurement, presentation and disclosure for the above-mentioned subject matters and the Accounting Guidelines for Indonesian Syariah Banks (PAPSI) issued by Bank Indonesia in cooperation with the Indonesian Institute of Accountants (IAI).

Laporan keuangan untuk periode delapan bulan yang berakhir 31 Agustus 2009 dan tahun yang berakhir 31 Desember 2008 ini dibuat untuk memberikan informasi yang digunakan untuk pemegang saham, dewan komisaris dan direksi Bank sehubungan dengan pencabutan izin usaha PT Bank Ekspor Indonesia (Persero) dan tidak digunakan untuk keperluan lain.

The Bank’s financial statements for the eightmonth period ended August 31, 2009 and the year ended December 31, 2008 have been prepared for the information and use of the stockholder, boards of commissioners and directors of the Bank in correlation with the revocation of the business license of PT Bank Ekspor Indonesia (Persero) and may not be appropriate for any other purpose.

20




2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)

a. Dasar penyajian laporan keuangan (lanjutan)

ACCOUNTING

a. Basis of financial statements presentation (continued)

Laporan keuangan disajikan berdasarkan harga perolehan kecuali instrumen keuangan tertentu seperti instrumen derivatif yang disajikan berdasarkan nilai wajar.

The financial statements have been prepared under the historical cost convention except for certain financial instruments such as derivative instruments, which are stated at fair values.

Laporan arus kas disajikan dengan metode langsung yang dimodifikasi dengan mengelompokkan arus kas ke dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan. Akan tetapi, penyajian beberapa akun arus kas dari aktivitas operasi masih menggunakan metode tidak langsung.

The statements of cash flows are prepared based on the modified direct method by classifying cash flows into operating, investing and financing activities. However, the indirect method is still used in the disclosure of certain cash flow accounts from operating activities.

Untuk tujuan laporan arus kas, kas dan setara kas terdiri dari kas, giro pada Bank Indonesia dan giro pada bank.

For the purpose of the statements of cash flows, cash and cash equivalents consist of cash, current accounts with Bank Indonesia and current accounts with banks.

b. Transaksi dengan pihak-pihak mempunyai hubungan istimewa

yang

b. Transactions with related parties

Dalam menjalankan usahanya, LPEI melakukan transaksi dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa seperti yang didefinisikan dalam PSAK No. 7 tentang "Pengungkapan Pihak-pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa".

In the normal course of its business, the LPEI transacts with related parties which have special relationships as defined under PSAK No. 7, "Related Party Disclosures".

Semua transaksi signifikan dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa, baik yang dilakukan dengan atau tidak dengan syarat dan kondisi sebagaimana dilakukan dengan pihak yang tidak mempunyai hubungan istimewa, diungkapkan dalam Catatan atas laporan keuangan. Transaksi LPEI dengan Badan Usaha Milik Negara/Daerah lainnya dan perusahaanperusahaan yang dimiliki atau dikendalikan Pemerintah, termasuk pihak yang terkait dengan Bank dan Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN) atau Unit Pelaksanaan Penjaminan Pemerintah dan Lembaga Penjamin Simpanan tidak dikategorikan sebagai transaksi dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa sesuai dengan PSAK No. 7.

All significant transactions with related parties, whether or not made under terms and conditions similar to those granted to third parties, are disclosed in the notes to the financial statements. Transactions of the LPEI with state-owned and region-owned entities and entities owned or controlled by the Government including entities related to the Bank and the Indonesian Bank Restructuring Agency or the Government Guarantee Implementation Unit and the Indonesia Deposit Insurance Corporation are not classified as transactions with related parties under PSAK No. 7.

21






c. Giro pada Bank Indonesia dan bank

ACCOUNTING

c. Current accounts with Bank Indonesia banks

and

Giro pada Bank Indonesia dinyatakan sebesar saldo giro. Giro pada bank dinyatakan sebesar saldo giro dikurangi dengan penyisihan kerugian.

Current accounts with Bank Indonesia are stated at their outstanding balances. Current accounts with banks are stated at the outstanding balances, net of allowance for possible losses.

Pada tanggal 31 Agustus 2009, sehubungan dengan rencana operasionalisasi LPEI pada tanggal 1 September 2009, Bank menarik dalam jumlah yang signifikan rekeningnya pada Bank Indonesia dan memindahkan seluruh dana giro pada Bank Indonesia ke rekening Bank Mandiri sebesar yang disajikan dalam akun giro pada bank.

As of August 31, 2009, in connection with the plan of LPEI to start its operation on September 1, 2009, the Bank withdrew a significant amount on its account in Bank Indonesia and transferred all the funds from current accounts with Bank Indonesia to its Bank Mandiri account presented as current accounts with banks.

d. Penempatan pada Bank Indonesia dan bank

d. Placements with Bank Indonesia and banks

Penempatan pada Bank Indonesia dan bank adalah penanaman dana pada Bank Indonesia berupa Fasilitas Simpanan Bank Indonesia (FASBI) dan penanaman dana pada bank berupa penempatan pada pasar uang (interbank call money) dan deposito mudharabah.

Placements with Bank Indonesia and banks represent placements of funds in Bank Indonesia in the form of Bank Indonesia Deposit Facility (FASBI) and placements of funds in banks in the form of interbank call money and mudharabah deposits.

Penempatan pada Bank lndonesia dinyatakan sebesar saldo penempatan dikurangi dengan bunga yang belum diamortisasi. Penempatan pada bank dinyatakan sebesar saldo penempatan dikurangi dengan penyisihan kerugian.

Placements with Bank Indonesia are stated at the nominal amount, net of unamortized interest. Placements with banks are stated at the nominal amount, net of allowance for possible losses.

e. Efek-efek

e. Securities

Efek-efek terdiri atas efek-efek yang diperdagangkan di pasar modal dan pasar uang, berupa obligasi Negara Republik Indonesia, Sertifikat Bank Indonesia (SBI), obligasi korporasi dan interbank call money.

Securities consist of securities traded on the stock exchanges and in the money market, in the form of bonds of the Republic of Indonesia, Bank Indonesia Certificates (SBI), corporate bonds, and interbank call money.

Efek-efek yang diklasifikasikan ke dalam kelompok untuk diperdagangkan dinyatakan berdasarkan nilai wajar. Keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi akibat perubahan nilai wajar dilaporkan dalam laporan laba rugi.

Securities classified as trading are stated at fair value. Unrealized gains or losses from changes in fair value are recorded in the statement of income.

22





2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

e. Efek-efek (lanjutan)

e. Securities (continued)

Efek-efek yang diklasifikasikan ke dalam kelompok dimiliki hingga jatuh tempo dinyatakan berdasarkan biaya perolehan setelah ditambah atau dikurangi dengan saldo premi atau diskonto yang belum diamortisasi dan disajikan bersih setelah dikurangi dengan penyisihan kerugian. Amortisasi premi atau diskonto dilakukan berdasarkan metode garis lurus sejak efek-efek tersebut dibeli hingga tanggal jatuh temponya.

Securities classified as held-to-maturity are stated at cost, adjusted for unamortized premiums or discounts and are presented net of allowance for possible losses. Amortization of premiums or discounts is based on the straight-line method over the period from the date of purchase until maturity.

Efek-efek yang diklasifikasikan ke dalam kelompok tersedia untuk dijual dinyatakan berdasarkan nilai wajar. Keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi sebagai akibat dari perubahan nilai wajar disajikan pada bagian ekuitas. Keuntungan atau kerugian yang telah direalisasi dikreditkan atau dibebankan ke dalam laporan laba rugi.

Securities classified as available-for-sale are stated at fair value. Unrealized gains or losses arising from changes in fair value are presented in the equity section. Realized gains or losses are credited or charged to the statements of income.

Pada 31 Desember 2009, semua efek-efek yang dimiliki LPEI diklasifikasi ke dalam kelompok dimiliki hingga jatuh tempo.

As of December 31, 2009, all securities held by the LPEI are classified into held-to-maturity.

Keuntungan dan kerugian yang direalisasi dari penjualan efek-efek dihitung berdasarkan metode identifikasi spesifik dan dibebankan/dikreditkan dalam laporan laba rugi periode yang bersangkutan.

Realized gains and losses from selling securities are calculated based on the specific identification method and charged/credited to the current period statement of income.

Penurunan nilai wajar di bawah biaya perolehan yang merupakan penurunan yang bersifat permanen dibebankan dalam laporan laba rugi periode yang bersangkutan.

The decline in fair value below the acquisition cost which constitutes a permanent decline in investment value is charged to the current period statement of income.

f. Instrumen derivatif

f. Derivative instruments Based on PSAK No. 55 (Revised 1999) on “Accounting for Derivative Instruments and Hedging Transactions”, all derivative instruments are recognized at their fair values at balance sheet date. Fair value is determined based on market value or Reuters spot rate at balance sheet date or valuation model or value of other instruments with similar characteristics.

Berdasarkan PSAK No. 55 (Revisi 1999) tentang “Akuntansi Instrumen Derivatif dan Aktivitas Lindung Nilai”, semua instrumen derivatif diakui menurut nilai wajar pada tanggal neraca. Nilai wajar ditentukan berdasarkan nilai pasar atau kurs spot Reuters pada tanggal neraca atau model penilaian, atau nilai instrumen yang memiliki karakteristik sejenis.

23






f. Instrumen derivatif (lanjutan)

ACCOUNTING

f. Derivative instruments (continued) The recognition of derivatives as either assets or liabilities is based on the difference between the contract amount and the fair value of the derivative instruments. Such difference represents the unrealized gain or loss at reporting date. The changes in the fair value of the derivative instruments that are not designated as hedging or do not meet the criteria for classification as hedging instrument are recognized in the current year profit and loss. For accounting purposes, LPEI’s derivative transactions are not designated as effective hedging.

Pengakuan derivatif sebagai aset atau kewajiban berdasarkan selisih antara nilai kontrak dengan nilai wajar instrumen derivatif. Selisih tersebut merupakan keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi pada tanggal pelaporan. Perubahan nilai wajar instrumen derivatif yang tidak ditujukan sebagai instrumen lindung nilai atau tidak memenuhi kriteria untuk diklasifikasikan sebagai instrumen lindung nilai, diakui atau dibebankan sebagai laba rugi tahun berjalan. Untuk tujuan akuntansi, transaksi derivatif LPEI bukan merupakan lindung nilai yang efektif. g. Kredit yang diberikan

g. Loans

Kredit yang diberikan dinyatakan sebesar saldo kredit yang diberikan dikurangi dengan penyisihan kerugiannya. Kredit sindikasi dinyatakan sebesar pokok kredit yang diberikan sesuai dengan porsi risiko yang ditanggung oleh LPEI.

Loans are stated at their outstanding balances less any allowance for possible losses. Syndicated loans are stated at the principal amount according to the portion of risk assumed by LPEI.

Kredit yang diberikan dihapusbukukan ketika tidak terdapat prospek yang realistis mengenai pengembalian kredit yang diberikan atau hubungan normal antara LPEI dan debitur telah berakhir. Kredit yang diberikan yang tidak dapat dilunasi dihapusbukukan dengan mendebit penyisihan kerugian. Penerimaan kemudian atas kredit yang diberikan yang telah dihapusbukukan sebelumnya, dikreditkan ke dalam penyisihan kerugian kredit yang diberikan yang dicatat di neraca.

Loans are written off when there is no realistic prospect of collection or when the LPEI’s normal relationship with the borrowers has ended. When loans are deemed uncollectible, they are written off against the related allowance for possible losses. Subsequent recoveries of loans previously written off are credited to the allowance for possible losses in the balance sheets.

Kredit yang direstrukturisasi disajikan sebesar nilai yang lebih rendah antara nilai tercatat pinjaman pada tanggal restrukturisasi atau nilai tunai penerimaan kas masa depan setelah restrukturisasi. Kerugian akibat selisih antara nilai tercatat kredit pada tanggal restrukturisasi dengan nilai tunai penerimaan kas masa depan setelah restrukturisasi diakui dalam laporan laba rugi. Setelah restrukturisasi, semua penerimaan kas masa depan yang ditetapkan dalam persyaratan baru dicatat sebagai pengembalian pokok pinjaman yang diberikan dan penghasilan bunga secara proporsional.

Restructured loans are stated at the lower of the carrying value of the loan at the time of restructuring or net present value of the total future cash receipts after restructuring. Losses arising from any excess of the carrying value of the loan at the time of restructuring over the net present value of the total future cash receipts after restructuring are recognized in the statement of income. Thereafter, all cash receipts under the new terms shall be proportionately accounted for as recovery of principal and interest revenue.

24






h. Pembiayaan dan piutang

ACCOUNTING

h. Financing and receivables

Pembiayaan/piutang berdasarkan prinsip syariah adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat disamakan dengan itu, berdasarkan prinsip jual beli dan bagi hasil antara LPEI dengan pihak lain selama jangka waktu tertentu. Pembiayaan/ piutang tersebut meliputi piutang murabahah, pembiayaan mudharabah dan pembiayaan musyarakah.

Sharia financing/receivables are receivables from providing funds or other similar forms of receivables arising from transactions carried out based on the sale and purchase arrangements and profit sharing between LPEI and borrowers for a certain period of time. The financing/receivables consist of murabahah receivables, mudharabah financing and musyarakah financing.

Piutang murabahah merupakan akad jual beli barang dengan harga pembelian dan marjin yang telah disepakati oleh pembeli dan penjual dan dibuat secara eksplisit (dinyatakan dalam akad pembiayaan). Murabahah dapat dilakukan berdasarkan pesanan atau tanpa pesanan. Dalam murabahah berdasarkan pesanan, LPEI melakukan pembelian barang setelah ada pemesanan dari nasabah. Pada saat akad murabahah, piutang murabahah yang timbul diakui sebesar biaya perolehan aset murabahah ditambah keuntungan yang disepakati bersama. Pada tanggal neraca, piutang murabahah dinyatakan sebesar saldo piutang dikurangi dengan saldo penyisihan kerugian yang dibentuk berdasarkan hasil penelaahan oleh manajemen terhadap tingkat kolektibilitasnya pada setiap akhir tahun. Pendapatan marjin murabahah yang ditangguhkan disajikan sebagai pengurang atas saldo piutang murabahah.

Murabahah receivable is a transaction carried out based on sales and purchase agreement whereby the price and the profit margin are agreed by the buyer and seller and are disclosed explicitly. Murabahah may or may not be carried out based on a certain order to purchase goods. Under Murabahah, based on a certain order, the purchase will be realized by LPEI after the order is received. At the effective date of the Murabahah agreement, the acquisition cost plus the mutually agreed margin is recognized as murabahah receivable. At balance sheet date, the murabahah receivable is stated at the balance of its carrying value less allowance for possible loss which is provided based on the management’s review on the collectibility of the receivable at the end of the year. Deferred murabahah margin is presented as a contra account of murabahah receivables.

Pembiayaan mudharabah merupakan pembiayaan kerjasama antara LPEI sebagai pemilik dana dengan nasabah sebagai pelaksana usaha. Pembagian hasil keuntungan dari proyek atau usaha tersebut ditentukan sesuai dengan nisbah (pre-determined ratio) yang telah disepakati bersama. Pada tanggal neraca, pembiayaan mudharabah dinyatakan sebesar saldo pembiayaan dikurangi dengan saldo penyisihan kerugian yang dibentuk berdasarkan hasil penelaahan oleh manajemen terhadap tingkat kolektibilitasnya pada setiap akhir periode.

Mudharabah financing represents joint financing between LPEI as the owner of the fund and the customer as the business executor. Profit sharing on a project or other business activity is determined in accordance with the mutually agreed nisbah (pre-determined ratio). At balance sheet date mudharabah financing is stated at the outstanding balance less allowance for possible losses which is provided based on the management’s review on the collectibility of the financing at the end of the period.

25






h. Pembiayaan dan piutang (lanjutan)

ACCOUNTING

h. Financing and receivables (continued)

Pembiayaan musyarakah adalah akad kerjasama yang terjadi diantara para pemilik modal (mitra musyarakah) untuk menggabungkan modal dan melakukan usaha secara bersama dalam suatu kemitraan dengan nisbah pembagian hasil sesuai dengan kesepakatan, sedangkan kerugian ditanggung secara proporsional sesuai dengan kontribusi modal. Pada tanggal neraca, pembiayaan musyarakah dinyatakan sebesar saldo pembiayaan dikurangi dengan saldo penyisihan kerugian yang dibentuk berdasarkan hasil penelaahan oleh manajemen terhadap tingkat kolektibilitasnya pada setiap akhir periode.

Musyarakah financing is a partnership contract between fund owners (musyarakah partners) to contribute funds and conduct business through partnership. All parties share profits based on a predetermined ratio, while the loss will be distributed proportionately based on the capital contribution. At balance sheet date, Musyarakah financing is stated at the outstanding balance of the financing less allowance for possible losses based on the management’s review on the Musyarakah financing collectibility at the end of the period.

i. Penyisihan kerugian atas aset produktif dan estimasi kerugian komitmen dan kontinjensi

i. Allowance for possible losses on earning assets and estimated losses on commitments and contingencies

Penyisihan kerugian aktiva produktif berdasarkan penelaahan manajemen terhadap kualitas masing-masing aktiva produktif pada tiap akhir bulan dan dengan mempertimbangkan evaluasi menajemen atas prospek usaha setiap debitur, kinerja keuangan dan kemampuan membayar setiap debitur serta mempertimbangkan juga halhal lain seperti klasifikasi yang ditetapkan oleh bank umum lainnya atas aktiva produktif yang diberikan oleh lebih dari satu bank melalui Bank Indonesia checking dan ketersediaan laporan keuangan debitur yang telah diaudit.

Allowance for possible losses on earning assets is determined based on management’s review of the quality of these earning assets at the end of each month, and management’s evaluation of every debtor’s business prospect, financial performance and repayment ability. Moreover, the allowance also considers other things such as classification from other commercial banks on earning assets provided by more than one bank through Bank Indonesia checking and availability of the debtor’s audited financial statements.

Aset produktif terdiri dari giro pada bank, penempatan pada Bank Indonesia dan bank, efek-efek, tagihan derivatif, kredit yang diberikan dan pembiayaan/piutang syariah, tagihan akseptasi serta komitmen dan kontinjensi yang mempunyai risiko kredit.

Earning assets consist of current accounts with banks, placements with Bank Indonesia and banks, securities, derivative receivables, loans and sharia financing/receivables, acceptance receivables and commitments and contingencies which carry credit risk.

Komitmen dan kontinjensi yang mempunyai risiko kredit antara lain terdiri dari penerbitan jaminan, letters of credit, standby letters of credit dan fasilitas pinjaman kepada nasabah yang belum digunakan.

Commitments and contingencies which carry credit risk include, but are not limited to, issued guarantees, letters of credit, standby letters of credit and unused loan facilities granted to customers.

26






ACCOUNTING

i. Penyisihan kerugian atas aset produktif dan estimasi kerugian komitmen dan kontinjensi (lanjutan)

i. Allowance for possible losses on earning assets and estimated losses on commitments and contingencies (continued)

Untuk periode setelah 31 Agustus 2009, penyisihan kerugian atas aset produktif ditentukan berdasarkan Departemen Keuangan sesuai dengan Peraturan Menteri Keuangan No. 140/PMK.010/2009 tentang Pembinaan dan Pengawasan LPEI, yang mengklasifikasikan aset produktif serupa dengan kriteria Bank Indonesia sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia No. 7/2/PBI/2005 tanggal 20 Januari 2005 tentang ”Penilaian Kualitas Aktiva Bank Umum” yang diubah dengan Peraturan Bank Indonesia No. 8/2/PBI/2006 tanggal 30 Januari 2006, PBI No. 9/6/PBI/2007 tanggal 30 Maret 2007 dan PBI No. 11/2/PBI/2009 tanggal 29 Januari 2009.

For the periods subsequent to August 31, 2009, the allowance for possible losses on earning assets were determined using the Ministry of Finance Regulation No. 140/PMK.010/2009 on Developing and Monitoring of LPEI, which classified earning assets as the Bank Indonesia criteria in accordance with Bank Indonesia Regulation No. 7/2/PBI/2005 dated January 20, 2005 on “Asset Quality Ratings for Commercial Banks” which was amended by Bank Indonesia Regulation No. 8/2/PBI/2006 dated January 30, 2006, PBI No. 9/6/PBI/2007 dated March 30, 2007 and PBI No. 11/2/PBI/2009 dated January 29, 2009.

Untuk periode sebelum dan pada tanggal 31 Agustus 2009, penyisihan kerugian atas aset produktif ditentukan berdasarkan kriteria Bank Indonesia sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia No. 7/2/PBI/2005 tanggal 20 Januari 2005 tentang ”Penilaian Kualitas Aktiva Bank Umum” yang diubah dengan Peraturan Bank Indonesia No. 8/2/PBI/2006 tanggal 30 Januari 2006, PBI No. 9/6/PBI/2007 tanggal 30 Maret 2007 dan PBI No. 11/2/PBI/2009 tanggal 29 Januari 2009 yang mengklasifikasikan aset produktif menjadi lima kategori dengan besarnya minimum persentase penyisihan penghapusan asset sebagai berikut:

For the periods before and as of August 31, 2009, the allowance for possible losses on earning assets has been determined using Bank Indonesia criteria in accordance with Bank Indonesia Regulation No. 7/2/PBI/2005 dated January 20, 2005 on “Asset Quality Ratings for Commercial Banks” which was amended by Bank Indonesia Regulation No. 8/2/PBI/2006 dated January 30, 2006, PBI No. 9/6/PBI/2007 dated March 30, 2007 and PBI No. 11/2/PBI/2009 dated January 29, 2009 which classified earning assets into five categories with minimum percentage of allowance for possible losses, as follows:

Klasifikasi

Persentase minimum penyisihan kerugian/ Minimum percentage of allowance for possible losses

Lancar*) Dalam perhatian khusus Kurang lancar Diragukan Macet

1% 5% 15% 50% 100%

Classification Current*) Special mention Substandard Doubtful Loss

*) excluding Certificates of Bank Indonesia (SBIs), placements with Bank Indonesia, Government Bonds of the Republic of Indonesia and earning assets secured by cash collateral.

*) selain Sertifikat Bank Indonesia (SBI), Penempatan pada Bank Indonesia, Obligasi Pemerintah Republik Indonesia dan aset produktif yang dijamin dengan agunan tunai.

27






ACCOUNTING



Persentase penyisihan kerugian di atas diterapkan terhadap saldo aset produktif setelah dikurangi dengan nilai agunan sesuai dengan peraturan Bank Indonesia dan Peraturan Menteri Keuangan, kecuali untuk aset produktif yang diklasifikasikan lancar, dimana persentase penyisihan penghapusan aset diterapkan terhadap saldo aset produktif yang bersangkutan.

The above percentages are applied to earning assets less the collateral value, in accordance with Bank Indonesia and Ministry of Finance regulations, except for earning assets categorized as current, where the rate for allowance is applied to the related outstanding balance of earning assets.

Aset produktif dengan klasifikasi lancar dan dalam perhatian khusus, sesuai dengan peraturan Bank Indonesia dan Peraturan Menteri Keuangan digolongkan sebagai aset produktif tidak bermasalah. Sedangkan untuk aset produktif dengan klasifikasi kurang lancar, diragukan dan macet digolongkan sebagai aset produktif bermasalah.

Earning assets classified as current and special mention are considered as performing earning assets in accordance with Bank Indonesia and Ministry of Finance regulations. While earning assets classified as substandard, doubtful and loss are classified as non-performing assets.

Penyisihan khusus terhadap pinjaman bermasalah dihitung berdasarkan kemampuan debitur dalam membayar hutang. Penyisihan khusus dibuat ketika timbul keraguan akan kemampuan debitur dalam membayar dan menurut pertimbangan Manajemen, estimasi jumlah yang akan diperoleh kembali dari debitur berada dibawah jumlah pokok dan bunga pinjaman yang belum terbayar.

Specific allowance for non-performing loan is calculated based on the borrower's debt servicing capacity. Specific allowance is made as soon as the debt servicing of the loan is doubtful and Management considers that the estimated recovery from the borrower is likely below the amount of outstanding the principal and interest.

Penerimaan kembali aset produktif yang telah dihapusbukukan dicatat sebagai penambahan penyisihan kerugian aset produktif selama periode berjalan. Jika penerimaan melebihi nilai pokok, kelebihan tersebut diakui sebagai pendapatan bunga.

Recovery of earning assets previously written off is recorded as an addition to allowance for possible losses on earning assets during the current period of recovery. If recovery exceeds the principal amount, the excess is recognized as interest income.

Penyisihan kerugian yang dibentuk untuk komitmen dan kontinjensi disajikan sebagai kewajiban pada neraca dalam akun “Estimasi kerugian komitmen dan kontinjensi”.

Allowance for possible losses on commitments and contingencies is presented under “Estimated losses on commitments and contingencies” account, in the liabilities section of in the balance sheets.

28






ACCOUNTING



Pedoman pembentukan penyisihan kerugian aset produktif dan penentuan kualitas aset produktif unit usaha syariah mengacu pada Peraturan Menteri Keuangan No. 140/PMK.010/2009 dan Peraturan Bank Indonesia (PBI) No. 8/21/PBI/2006 tanggal 5 Oktober 2006 tentang Penilaian Kualitas Aktiva Bank Umum Yang Melaksanakan Kegiatan Usaha Berdasarkan Prinsip Syariah yang mulai berlaku sejak tanggal 1 Januari 2007 yang mana pasal-pasal tertentu telah diamandemen dengan PBI No. 9/9/PBI/2007 tanggal 18 Juni 2007.

The recognition guidance on allowance for possible losses and the classification of earning assets of sharia business unit is based on the Ministry of Finance Regulation No. 140/PMK.010/2009 and Regulation No. 8/21/PBI/2006 dated October 5, 2006 of Bank Indonesia regarding the Quality of Earning Assets in Commercial Banks which Operates under Sharia Principles, effective on January 1, 2007, whereby certain articles are amended with PBI No. 9/9/PBI/2007 dated June 18, 2007.

j. Tagihan dan kewajiban akseptasi

j. Acceptances receivable and payable Acceptances receivable and payable represent letters of credit (L/C) that have been accepted by the accepting bank. Acceptances receivable are stated at nominal amount or realization value of the L/C, net of allowance for possible losses, while acceptances payable are stated at nominal amount or realization value of the L/C.

Tagihan dan kewajiban akseptasi merupakan transaksi letters of credit (L/C) yang diaksep oleh bank pengaksep (accepting bank). Tagihan akseptasi dinyatakan sebesar nilai nominal L/C atau nilai realisasi L/C setelah dikurangi dengan penyisihan kerugian, sedangkan kewajiban akseptasi dinyatakan sebesar nilai nominal L/C atau nilai realisasi L/C. k. Aset tetap

k. Premises and equipment

Efektif tanggal 1 Januari 2008, Bank menerapkan PSAK No. 16 (Revisi 2007), “Aset Tetap”, yang menggantikan PSAK No. 16 (1994), “Aktiva Tetap dan Aktiva Lain-lain” dan PSAK No. 17 (1994), “Akuntansi Penyusutan”, dimana Bank telah memilih model biaya. Penerapan PSAK revisi ini tidak menimbulkan dampak yang signifikan terhadap laporan keuangan Bank.

Effective January 1, 2008, Bank applied PSAK No. 16 (Revised 2007), “Fixed Assets”, which supersedes PSAK No. 16 (1994), “Fixed Assets and Other Assets” and PSAK No. 17 (1994), “Accounting for Depreciation”, whereby Bank has chosen the cost model. The adoption of this revised PSAK did not result in a significant effect in the Bank’s financial statements.

Aset tetap dinyatakan sebesar biaya perolehan dikurangi akumulasi penyusutan dan rugi penurunan nilai. Biaya perolehan termasuk biaya penggantian bagian aset tetap saat biaya tersebut terjadi, jika memenuhi kriteria pengakuan.

Premises and equipment is stated at cost less accumulated depreciation and impairment losses. Such cost includes the cost of replacing part of the premises and equipment when that cost is incurred, if the recognition criteria are met.

29






k. Aset tetap (lanjutan)

ACCOUNTING

k. Premises and equipment (continued)

Selanjutnya, pada saat inspeksi yang signifikan dilakukan, biaya inspeksi itu diakui ke dalam jumlah tercatat (carrying amount) aset tetap sebagai suatu penggantian jika memenuhi kriteria pengakuan. Semua biaya pemeliharaan dan perbaikan yang tidak memenuhi kriteria pengakuan diakui dalam laporan laba rugi pada saat terjadinya.

Likewise, when a major inspection is performed, its cost is recognized in the carrying amount of the premises and equipment as a replacement if the recognition criteria are satisfied. All other repairs and maintenance costs that do not meet the recognition criteria are recognized in profit or loss as incurred.

Penyusutan dihitung dengan menggunakan metode garis lurus selama umur manfaat aset tetap yang diestimasi sebagai berikut:

Depreciation is calculated on a straight-line basis over the estimated useful lives of the assets as follows:

Tahun/Years Peralatan dan perlengkapan kantor Kendaraan bermotor

5 5

Office furniture and fixtures Motor vehicles

Jumlah tercatat aset tetap dihentikan pengakuannya pada saat dilepaskan atau saat tidak ada manfaat ekonomis masa depan yang diharapkan dari penggunaan atau pelepasannya. Laba atau rugi yang timbul dari penghentian pengakuan aset (perbedaan antara jumlah neto hasil pelepasan dan jumlah tercatat dari aset) dimasukkan dalam laporan laba rugi pada periode aset tersebut dihentikan pengakuannya.

An item of premises and equipment is derecognized upon disposal or when no future economic benefits are expected from its use or disposal. Any gain or loss arising on derecognition of the asset (difference between the net disposal proceeds and the carrying amount of the asset) is included in the statement of income in the period the asset was derecognized.

Pada setiap akhir tahun buku, nilai residu, umur manfaat dan metode penyusutan ditelaah dan jika sesuai dengan keadaan, disesuaikan secara prospektif.

The asset’s residual values, useful lives and methods of depreciation are reviewed and adjusted prospectively if appropriate, at the end of each financial year end.

LPEI melakukan penelaahan untuk menentukan indikasi adanya penurunan nilai pada akhir periode sesuai dengan PSAK No. 48 tentang “Penurunan Nilai Aktiva”. Jika terdapat indikasi penurunan nilai aset, LPEI menghitung taksiran jumlah yang dapat diperoleh kembali atas nilai semua asetnya untuk menentukan apabila ada penurunan nilai aset dan mengakui sebagai kerugian penurunan nilai dalam laporan laba rugi periode berjalan.

LPEI conducts a review to determine whether there are indications of asset impairment in accordance with PSAK No. 48, “Accounting for Impairment of Assets Value”, at the end of the each reporting period. If there are any indications of impairment, the LPEI should compute the estimated recoverable amount of all its assets to determine if there is a decrease in the value of the assets, and recognize an impairment loss in the current period statement of income.

30






l. Beban dibayar dimuka

ACCOUNTING

l. Prepaid expense Expenses for the period of at least three (3) months and/or amounting at least Rp10 per month, are booked as prepaid expenses. Prepaid expenses, which is included as part of other assets are amortized over its benefited periods using the straight-line method.

Beban untuk jangka waktu paling sedikit tiga (3) bulan dan/atau berjumlah paling sedikit Rp10 per bulan, dibukukan sebagai beban dibayar dimuka. Beban dibayar dimuka, yang termasuk didalam aset lain-lain diamortisasi selama masa manfaat dengan menggunakan metode garis lurus (straight-line method). m. Kewajiban segera

m. Current liabilities Current liabilities represent LPEI's obligations to outside parties which should be settled immediately based on predetermined instructions by those having the authority. Current liabilities are stated at the amount of LPEI's liability to such authority parties.

Kewajiban segera merupakan kewajiban LPEI kepada pihak lain yang sifatnya wajib segera dibayarkan sesuai dengan perintah pemberi amanat perjanjian yang ditetapkan sebelumnya. Kewajiban segera dinyatakan sebesar nilai kewajiban LPEI kepada pihak luar. n. Simpanan nasabah

n. Deposits from customers

Simpanan nasabah terdiri dari giro dan deposito. Giro merupakan simpanan nasabah yang penarikannya dapat dilakukan setiap saat dengan menggunakan cek atau dengan cara pemindahbukuan dengan bilyet giro atau sarana perintah pembayaran lainnya. Giro dinyatakan sebesar nilai kewajiban kepada pemegang giro.

Deposits from customers consist of demand deposits and time deposits. Demand deposits represent funds deposited by customers, the withdrawal of which can be done at any time by the use of a bank draft or other forms of payment order, or through a transfer order. These demand deposits are stated at the amount of the liability to the account holders.

Deposito merupakan simpanan nasabah yang penarikannya hanya dapat dilakukan pada waktu tertentu sesuai dengan perjanjian antara pemegang deposito dan Bank.

Time deposits represent deposits from customers, which can be withdrawn only at a certain time as stated in the agreement between the deposit holder and the Bank.

Deposito dinyatakan sebesar nilai nominal yang tercantum dalam perjanjian antara pemegang deposito dan Bank.

Time deposits are stated at the nominal amount stated in the agreement between the deposit holder and the Bank.

Sehubungan dengan perubahan Bank menjadi LPEI, sebagian simpanan nasabah ditutup dan sisanya dikonversikan ke akun lain, dimana giro dialihkan ke rekening kewajiban lain-lain dan deposito menjadi efek-efek hutang yang diterbitkan.

Due to the change of the Bank into LPEI, some deposits from customers are closed and the rest are converted into other accounts, in which current accounts are converted into other liabilities account and time deposits into debt securities issued.

31






o. Simpanan dari bank

ACCOUNTING

o. Deposits from banks

Simpanan dari bank terdiri dari kewajiban terhadap bank, baik lokal maupun luar negeri, dalam bentuk deposito berjangka dan interbank call money yang jatuh tempo kurang dari 90 (sembilan puluh) hari dan disajikan sebesar jumlah kewajiban terhadap bank.

Deposits from banks consist of liabilities to local and foreign banks in the form of time deposits and interbank call money with maturity of less than 90 (ninety) days and are stated at the amount due to the banks.

Per tanggal 1 September 2009, sehubungan dengan peralihan Bank menjadi LPEI, LPEI melakukan reklasifikasi saldo simpanan dari bank menjadi pinjaman yang diterima. Adapun atas konversi yang dilakukan, bunga serta syarat dan ketentuan lain tetap.

As of September 1, 2009, due to the change of the Bank into LPEI, LPEI reclassed the deposits from banks to fund borrowings. Regarding this conversion, the interest rate and other terms will remain unchanged.

p. Efek-efek hutang yang diterbitkan dan beban emisi obligasi

p. Debt securities issued and bonds issuance costs

Efek-efek yang diterbitkan terdiri dari surat pengakuan hutang yang diterbitkan oleh Bank berupa obligasi yang diperdagangkan di pasar modal. Obligasi yang diterbitkan disajikan sebesar nilai nominalnya setelah dikurangi dengan beban emisi dan atau diskonto yang belum diamortisasi.

Securities issued consist of obligations of Bank in the form of bonds traded in the capital market. Bonds are stated at their nominal values, net of bonds issuance costs and/or unamortized discount.

Beban yang berkaitan dengan penerbitan obligasi diakui sebagai diskonto dan dikurangkan langsung dari hasil emisi dan diamortisasi selama jangka waktu obligasi tersebut dengan metode garis lurus.

Expenses related to bonds issuance are recognized as discount, directly deducted from the net proceeds of the bonds issuance and amortized over the term of the bonds using the straight-line method.

q. Efek yang dijual dengan janji dibeli kembali

q. Securities sold under repurchase agreements Securities sold under repurchase agreements (repos) are presented as liabilities and stated at the agreed repurchase price less the difference between the selling price and agreed repurchase price. The difference between the selling price and agreed repurchase price is amortized as interest expense over the period commencing from the selling date to the repurchase date.

Efek-efek yang dijual dengan janji dibeli kembali (repo) disajikan sebagai kewajiban sebesar harga pembelian kembali yang disepakati dikurangi dengan selisih antara harga jual dan harga pembelian kembali yang disepakati. Selisih antara harga jual dan harga pembelian kembali yang disepakati tersebut diamortisasi sebagai beban bunga selama periode sejak efek dijual hingga dibeli kembali. r. Pendapatan dan beban bunga

r. Interest income and expense Interest income and expense are recognized on an accrual basis. Interest income on loans or other earning assets that are classified as nonperforming is recognized when cash is received.

Pendapatan dan beban bunga diakui berdasarkan konsep akrual. Pendapatan bunga atas kredit yang diberikan atau aset produktif lainnya yang diklasifikasikan sebagai bermasalah diakui pada saat pendapatan tersebut diterima.

32






r. Pendapatan dan beban bunga (lanjutan)

ACCOUNTING

r. Interest income and expense (continued)

Pada saat kredit yang diberikan diklasifikasikan sebagai bermasalah, bunga yang telah diakui tetapi belum tertagih akan dibatalkan pengakuannya. Selanjutnya bunga yang dibatalkan tersebut diakui sebagai tagihan sampai kontinjensi dapat ditagih.

When a loan is classified as non-performing, any interest income previously recognized but not yet collected is reversed against interest income. The reversed interest income is recognized as a contingent receivable until it is collected.

Penerimaan tunai atas kredit yang diberikan yang diklasifikasikan sebagai diragukan atau macet dipergunakan terlebih dahulu untuk mengurangi pokok kredit yang diberikan. Kelebihan penerimaan dari pokok kredit yang diberikan diakui sebagai pendapatan bunga dalam laporan laba rugi.

Cash receipts from loans that are classified as doubtful or loss are first applied to the loan principal. The excess of cash receipts over the loan principal is recognized as interest income in the statement of income.

s. Pendapatan provisi dan komisi

s. Fees and commission income

Provisi dan komisi yang berkaitan langsung dengan kegiatan perkreditan atau jangka waktu tertentu yang jumlahnya signifikan ditangguhkan dan diamortisasi dengan menggunakan metode garis lurus (straight-line method) sesuai dengan jangka waktunya. Saldo provisi dan komisi yang belum diamortisasi sehubungan dengan pinjaman yang diselesaikan sebelum jatuh tempo diakui sebagai pendapatan pada saat penyelesaian. Pendapatan provisi dan komisi lainnya yang tidak berkaitan langsung dengan kegiatan perkreditan atau jangka waktu tertentu diakui pada saat transaksi dilakukan.

Significant fees and commission income directly related to lending activities or having specific time periods are deferred and amortized using the straight-line method over their respective periods. Unamortized fees and commissions on commitments settled before maturity are recognized as income at the date of settlement. Other fees and commission income not directly related to lending activities or specific time periods are recognized at the transaction date.

t. Pendapatan bagi hasil dan beban bonus secara syariah

t. Sharia profit sharing income and bonus expenses

Pendapatan bagi hasil secara syariah merupakan pendapatan marjin murabahah, bonus dan bagi hasil pembiayaan mudharabah dan musyarakah serta aset produktif lainnya yang diakui dengan menggunakan metode akrual. Beban bonus secara syariah merupakan distribusi bonus dan bagi hasil kepada pemilik dana yang diakui berdasarkan metode akrual.

Sharia profit sharing income represents margin income from murabahah, bonuses and profitsharing on mudharabah and musyarakah financing and other earning assets which are recognized on an accrual basis. Sharia bonus expenses consist of bonus distribution and profitsharing to fund owners which are recognized on an accrual basis.

Pendapatan marjin murabahah diakui sepenuhnya pada saat terjadinya, apabila akad berakhir dalam periode yang sama dengan periode laporan keuangan atau selama periode akad secara proporsional apabila akad tersebut melampaui satu (1) periode laporan keuangan.

Murabahah margin income is recognized in full as earned if the related period of the contract ends in the same period of the financial statements or proportionately in the period of the contract if the contract covers more than one (1) financial statement period.

33






ACCOUNTING

t. Pendapatan bagi hasil dan beban bonus secara syariah (lanjutan)

t. Sharia profit sharing income and bonus expenses (continued)

Jumlah pendapatan marjin dan bagi hasil atas pembiayaan/piutang syariah dan dari aset produktif lainnya yang akan dibagikan kepada nasabah penyimpan dana dan LPEI dihitung secara proporsional sesuai dengan alokasi dana nasabah dan LPEI yang dipakai dalam piutang murabahah dan pembiayaan mudharabah dan musyarakah yang diberikan dan aset produktif lainnya yang disalurkan. Dari jumlah pendapatan marjin dan bagi hasil yang tersedia untuk nasabah tersebut kemudian dibagihasilkan ke nasabah sebagai “shahibul maal” dan LPEI sebagai “mudharib” sesuai dengan porsi nisbah bagi hasil yang telah disepakati bersama sebelumnya.

Total margin income and profit sharing on the sharia financing/receivables transactions and other earning assets for distribution to depositors and LPEI are computed based on the proportion of funds from the depositors and LPEI to be used to finance the murabahah receivables and mudharabah and musyarakah financing and other earning assets. The total available margin and profit sharing are distributed to customers as “shahibul maal” (owner of funds) and to LPEI as “mudharib” (fund manager) in accordance with a pre-determined ratio (nisbah).

Pendapatan marjin dan bagi hasil atas pembiayaan yang diberikan dan aset produktif lainnya yang memakai dana LPEI, seluruhnya menjadi milik LPEI.

Margin income and profit sharing from financing and other earning assets which use LPEI’s funds all belong to LPEI.

u. Program dana pensiun dan imbalan kerja

u. Pension plan and employee benefits

LPEI menyelenggarakan program pensiun iuran pasti untuk seluruh karyawan tetapnya. Kontribusi LPEI adalah sebesar 6%, sedangkan kontribusi karyawan adalah sebesar 4% yang dihitung berdasarkan penghasilan dasar bulanan karyawan. Kontribusi LPEI terhadap dana pensiun dicatat sebagai beban pada saat terjadinya.

LPEI has a defined contribution retirement plan covering all of its permanent employees. LPEI’s and the employees’ contributions are computed at 6% and 4%, respectively, of the employees’ monthly basic salaries. LPEI’s contributions to the retirement plan are recognized as expense when incurred.

LPEI harus menyediakan program pensiun dengan imbalan minimal tertentu sesuai dengan UU Ketenagakerjaan No. 13/2003. Karena UU Ketenagakerjaan menentukan rumus tertentu untuk menghitung jumlah minimal imbalan pensiun, pada dasarnya, program pensiun berdasarkan UU Ketenagakerjaan adalah program imbalan pasti.

LPEI is required to provide a minimum amount of pension benefits in accordance with Labor Law No. 13/2003. Since the Labor Law sets the formula for determining the minimum amount of benefits, basically, pension plans under the Labor Law represent defined benefit plans.

Program pensiun imbalan pasti adalah program pensiun yang menetapkan jumlah imbalan pensiun yang akan diterima oleh karyawan pada saat pensiun, biasanya berdasarkan pada satu faktor atau lebih seperti usia, masa kerja dan kompensasi.

A defined benefit pension plan is a pension plan program where the pension amount to be received by employees at the time of retirement will depend on one or more factors such as age, years of service and compensation.

34






u. Program dana pensiun dan imbalan kerja (lanjutan)

u. Pension plan (continued)

and

ACCOUNTING

employee

benefits

Kewajiban imbalan pasti yang diakui di necara adalah nilai kini kewajiban imbalan pasti pada tanggal neraca dikurangi nilai wajar aset program, serta disesuaikan dengan keuntungan/kerugian aktuarial dan beban jasa lalu yang belum diakui. Kewajiban imbalan pasti dihitung setiap tahun oleh aktuaris independen menggunakan metode projected unit credit. Nilai kini kewajiban imbalan pasti ditentukan dengan mendiskontokan estimasi arus kas keluar masa depan dengan menggunakan tingkat bunga obligasi perusahaan berkualitas tinggi dalam mata uang yang sama dengan mata uang imbalan yang akan dibayarkan dan waktu jatuh tempo yang kurang lebih sama dengan waktu jatuh tempo imbalan yang bersangkutan.

The liability recognized in the balance sheets in respect of a defined benefit pension plan is the the defined benefit obligation at the balance sheet date less the fair value of the plan assets, adjusted for unrecognized actuarial gains or losses and past service costs. The present value of defined benefit obligation is calculated annually by an independent actuary using the projected unit credit method. The present value of a defined benefit obligation is determined by discounting the estimated future cash outflows using interest rates of high quality corporate bonds that are denominated in the currency in which the benefit will be paid and that have the terms to maturity approximating the terms of the related pension liability.

Keuntungan dan kerugian aktuarial dapat timbul dari penyesuaian yang dibuat berdasarkan pengalaman dan perubahan asumsi-asumsi aktuarial. Apabila jumlah keuntungan atau kerugian aktuarial ini melebihi 10% nilai kini imbalan pasti dan 10% dari nilai wajar aset program maka kelebihannya dibebankan atau dikreditkan pada pendapatan atau beban selama sisa masa kerja rata-rata para karyawan yang bersangkutan.

Actuarial gains and losses can arise from experience adjustments and changes in actuarial assumptions. If the actuarial gain or loss exceeds whichever the higher of 10% of the present value of defined benefit obligation and 10% of the fair value of the program assets, such excess is credited or charged to the statements of income over the average remaining service lives of the relevant employees.

v. Transaksi dan saldo dalam mata uang asing

v. Foreign currency transactions and balances LPEI maintains its accounting records in Indonesian Rupiah. Transactions involving foreign currencies are recorded at the rates of exchange prevailing at the transactions date. As of December 31, 2009, August 31, 2009, December 31, 2008 and 2007, all monetary assets and liabilities denominated in foreign currencies are translated into Rupiah based on Reuters' published spot rates at 04.00 PM (West Indonesian local time). The resulting gains or losses are credited or charged to the current period statement of income.

LPEI menyelenggarakan catatan akuntansinya dalam Rupiah. Transaksi yang melibatkan mata uang asing dicatat pada nilai tukar pada saat terjadinya transaksi. Pada tanggal 31 Desember 2009, 31 Agustus 2009, 31 Desember 2008 dan 2007, seluruh aset dan kewajiban moneter dalam mata uang asing dijabarkan ke dalam Rupiah dengan menggunakan kurs spot Reuters pada pukul 16.00 WIB. Keuntungan atau kerugian yang timbul akan dibebankan pada laba rugi periode berjalan.

35






ACCOUNTING

v. Transaksi dan saldo dalam mata uang asing (lanjutan)

v. Foreign currency transactions and balances (continued)

Nilai tukar yang digunakan untuk menjabarkan mata uang asing ke dalam Rupiah sebagai berikut:

The exchange rates used against Rupiah were as follows:

31 Desember/ December 31, 2009 Dolar Amerika Serikat Euro Eropa 100 Yen Jepang Dolar Singapura


9.395 13.542 10.219 6.705

10.080 14.408 10.840 6.991

w. Pajak penghasilan

31 Desember/ 31 Desember/ December 31, December 31, 2008 2007 10.900 15.356 12.065 7.587

9.393 13.821 8.384 6.532

United States Dollars European Euro 100 Japanese Yen Singapore Dollars

w. Income tax

Beban pajak kini ditentukan berdasarkan estimasi penghasilan kena pajak untuk periode yang bersangkutan. Aset dan kewajiban pajak tangguhan diakui untuk semua perbedaan temporer antara nilai aset dan kewajiban yang tercatat di neraca dengan dasar pengenaan pajak atas aset dan kewajiban tersebut pada setiap tanggal pelaporan. Manfaat pajak yang belum digunakan, seperti akumulasi rugi pajak yang belum digunakan, juga diakui apabila besar kemungkinan bahwa manfaat tersebut dapat direalisasikan di masa yang akan datang.

Current tax expense is provided based on the estimated taxable income for the period. Deferred tax assets and liabilities are recognized for temporary differences between the financial and the tax bases of assets and liabilities at each reporting date. Future tax benefits, such as the carry-forward of unused tax losses, are also recognized to the extent that realization of such benefits is probable.

Aset dan kewajiban pajak tangguhan dihitung dengan menggunakan tarif pajak yang diharapkan akan diterapkan pada periode aset atau kewajiban tersebut direalisasi atau diselesaikan, berdasarkan tarif pajak (dan peraturan-peraturan pajak) yang berlaku atau secara substansi telah berlaku pada tanggal neraca. Perubahan nilai tercatat aset dan kewajiban pajak tangguhan yang disebabkan oleh perubahan tarif pajak dikreditkan atau dibebankan pada laba rugi periode berjalan, kecuali untuk transaksi-transaksi yang sebelumnya telah langsung dibebankan atau dikreditkan ke ekuitas.

Deferred tax assets and liabilities are measured at the tax rates that are expected to apply to the period when the assets are realized or the liabilities are settled, based on tax rates (and tax laws) that have been enacted or substantively enacted at the balance sheet date. Changes in the carrying amount of deferred tax assets and liabilities due to a change in tax rates are credited or charged to current statement of income, except to the extent that they relate to items previously charged or credited to equity.

36






w. Pajak penghasilan (lanjutan)

ACCOUNTING

w. Income tax (continued) Amendment to tax obligation is recorded when an assessment is received or, if an objection is submitted or appealed against by LPEI, when the result of the appeal and/or objection is determined.

Koreksi atas kewajiban pajak diakui pada saat surat ketetapan pajak diterima, atau apabila diajukan keberatan dan atau banding oleh LPEI, pada saat telah ada keputusan atas banding dan atau keberatan tersebut. x. Pelaporan segmen

x. Segment reporting Based on PSAK No. 5 (Revised 2000), “Segment Reporting”, LPEI is required to identify and disclose financial information based on business segment (products or services) of its operation and geographical area segment. LPEI only operates in a conventional and sharia banking industry and only operates in one city without any branch, thus the LPEI did not disclose segment reporting based on geographical area operation.

PSAK No. 5 (Revisi 2000) tentang “Pelaporan Segmen” mensyaratkan LPEI untuk mengidentifikasi dan mengungkapkan pelaporan informasi keuangan berdasarkan segmen jenis usaha (produk atau jasa) dan segmen wilayah geografis operasi perusahaan. LPEI hanya beroperasi dalam usaha perbankan konvensional dan syariah dan hanya beroperasi dalam satu kota tanpa cabang, sehingga LPEI tidak menyajikan informasi pelaporan segmen berdasarkan wilayah geografis operasi. y. Penggunaan estimasi

y. Use of estimates The preparation of financial statements in conformity with generally accepted accounting principles requires management to make estimates and assumptions that affect amounts reported therein. Due to inherent uncertainty in making estimates, actual results reported in future periods might be based on amounts which differ from those estimates.

Dalam menyusun laporan keuangan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum, manajemen telah menggunakan estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah yang dilaporkan dalam laporan keuangan. Adanya unsur ketidakpastian yang melekat dalam melakukan estimasi dapat menyebabkan jumlah sebenarnya yang dilaporkan pada periode yang akan datang berbeda dengan jumlah yang diestimasikan. z. Pernyataan yang telah dikeluarkan tapi belum berlaku efektif

z. Standards issued but not yet effective Accounting Standards issued by the Indonesian Accounting Standards Board (DSAK) up to the date of completion of LPEI’s financial statements but are not yet effective are summarized below:

Standar Akuntansi yang telah dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan (DSAK) sampai dengan penyelesaian laporan keuangan LPEI tetapi belum efektif adalah sebagai berikut:

37






z. Pernyataan yang telah dikeluarkan tapi belum berlaku efektif (lanjutan)

z. Standards issued (continued)

Efektif berlaku pada atau setelah tanggal 1 Januari 2010: a.

b.

c.

d.

but

not

ACCOUNTING yet

effective

Effective on or after January 1, 2010: a.

PSAK 50 (Revisi 2006) “Instrumen Keuangan: Penyajian dan Pengungkapan” berisi persyaratan penyajian dari instrumen keuangan dan pengidentifikasian informasi yang harus diungkapkan. PSAK 55 (Revisi 2006) “Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran” mengatur prinsip-prinsip dasar pengakuan dan pengukuran aset keuangan, kewajiban keuangan, dan kontrak pembelian dan penjualan item nonkeuangan. PPSAK 3 “Pencabutan PSAK 54: Akuntansi Restrukturisasi Utang Piutang Bermasalah” berlaku untuk semua entitas yang menerapkan PSAK 54. PPSAK 5 “Pencabutan ISAK 6: Interpretasi atas Paragraf 12 dan 16 PSAK No. 55 (1999) tentang Instrumen Derivatif Melekat pada Kontrak dalam Mata Uang Asing”.

b.

c.

d.

PSAK 50 (Revised 2006) “Financial Instruments: Presentation and Disclosures” contains the requirements for the presentation of financial instruments and identifies the information that should be disclosed. PSAK 55 (Revised 2006) “Financial Instruments: Recognition and Measurement” establishes the principles for recognizing and measuring financial assets, financial liabilities, and some contracts to buy or sell non-financial items. PPSAK 3 “Revocation of PSAK 54: Accounting Troubled Payable/Recievable Restructuring” applicable for all entities that apply PSAK 54. PPSAK 5 “Revocation of ISAK 6: Interpretation of Paragraphs 12 and 16 of PSAK 55 (1999) on Embedded Derivative Instruments in Foreign Currency”.

Efektif berlaku pada atau setelah tanggal 1 Januari 2011:

Effective on or after January 1, 2011:

a.

a.

b.

PSAK 1 (Revisi 2009) “Penyajian Laporan Keuangan” menetapkan dasar-dasar bagi penyajian laporan keuangan bertujuan umum (general purpose financial statements) agar dapat dibandingkan baik dengan laporan keuangan periode sebelumnya maupun dengan laporan keuangan entitas lain. PSAK 2 (Revisi 2009) “Laporan Arus Kas” memberikan pengaturan atas informasi mengenai perubahan historis dalam kas dan setara kas melalui laporan arus kas yang mengklasifikasikan arus kas berdasarkan aktivitas operasi, investasi, maupun pendanaan (financing) selama suatu periode.

b.

38

PSAK 1 (Revised 2009) “Presentation of Financial Statements” prescribes the basis for presentation of general purpose financial statements to ensure comparability both with the entity's financial statements of previous periods and with the financial statements of other entities. PSAK 2 (Revised 2009) “Statement of Cash Flows” requires the provision of information about the historical changes in cash and cash equivalents by means of a statement of cash flows which classifies cash flows during the period to operating, investing and financing activities.






z. Pernyataan yang telah dikeluarkan tapi belum berlaku efektif (lanjutan)

z. Standards issued (continued)

but

not

ACCOUNTING yet

effective

Efektif berlaku pada atau setelah tanggal 1 Januari 2011 (lanjutan):

Effective on or after January 1, 2011 (continued):

c.

c.

d.

e.

f.

PSAK 5 (Revisi 2009) “Segmen Operasi” menetapkan informasi segmen diungkapkan untuk memungkinkan pengguna laporan keuangan untuk mengevaluasi sifat dan dampak keuangan dari aktivitas bisnis yang mana entitas terlibat dan lingkungan ekonomi dimana entitas beroperasi. PSAK 25 (Revisi 2009) “Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi dan Kesalahan” menentukan kriteria untuk pemilihan dan perubahan kebijakan akuntansi, bersama dengan perlakuan akuntansi dan pengungkapan atas perubahan kebijakan akuntansi, perubahan estimasi akuntansi dan koreksi kesalahan. PSAK 48 (Revisi 2009) “Penurunan Nilai Aset” menetapkan prosedur-prosedur yang diterapkan agar aset dicatat tidak melebihi jumlah terpulihkan dan jika aset tersebut terjadi penurunan nilai, rugi penurunan nilai harus diakui. PSAK 57 (Revisi 2009) “Provisi, Liabilitas Kontinjensi dan Aset Kontinjensi” bertujuan untuk mengatur pengakuan dan pengukuran kewajiban diestimasi, kewajiban kontinjensi dan aset kontinjensi serta untuk memastikan informasi memadai telah diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan untuk memungkinkan para pengguna memahami sifat, waktu, dan jumlah yang terkait dengan informasi tersebut.

d.

e.

f.

PSAK 5 (Revised 2009) “Operating Segments” prescribes segment information is disclosed to enable users of financial statements to evaluate the nature and financial effects of the business activities in which the entity engages and the economic environments in which it operates. PSAK 25 (Revised 2009) “Accounting Policies, Changes in Accounting Estimates and Errors” prescribes the criteria for selecting and changing accounting policies, together with the accounting treatment and disclosure of changes in accounting policies, changes in accounting estimates and corrections of errors. PSAK 48 (Revised 2009) “Impairment of Assets” prescribes the procedures applied to ensure that assets are carried at no more than their recoverable amount and if the assets are impaired, an impairment loss should be recognized. PSAK 57 (Revised 2009) “Provisions, Contingent Liabilities and Contingent Assets” aims to provide that appropriate recognition criteria and measurement bases are applied to provisions, contingent liabilities and contingent assets and to ensure that sufficient information is disclosed in the notes to financial statements to enable users to understand the nature, timing and amount related to the information.

LPEI is presently evaluating and has not determined the effects of these revised and new Standards, Interpretations and Standards Revocation on its financial statements.

LPEI sedang mengevaluasi dan belum menentukan dampak dari Standar, Interpretasi dan Pencabutan Standar yang direvisi dan yang baru tersebut terhadap laporan keuangannya.

39






aa.Laba bersih per saham dasar

aa. Basic earnings per share Based on PSAK No. 56, "Earnings Per Share" (EPS), earnings per share is computed by dividing net income of the current period by the weighted average number of issued and fully paid shares during the period.

Berdasarkan PSAK No. 56 tentang "Laba Per Saham", laba bersih per saham dasar dihitung dengan membagi laba bersih periode berjalan dengan rata-rata tertimbang jumlah saham yang ditempatkan dan disetor penuh selama periode yang bersangkutan.

3. GIRO PADA BANK INDONESIA

3. CURRENT ACCOUNTS WITH BANK INDONESIA

31 Desember/ December 31, 2009 Rupiah Dolar Amerika Serikat

ACCOUNTING




1.659 -

-

60.960 62.444

69.011 122.109

1.659

-

123.404

191.120

Rupiah United States Dollars

Saldo giro pada Bank Indonesia disediakan untuk memenuhi persyaratan Giro Wajib Minimum (GWM) Bank Indonesia.

The total balance of the current accounts with Bank Indonesia is required to fulfill Bank Indonesia's minimum statutory reserve requirement (GWM).

Rasio GWM yang dipersyaratkan Bank Indonesia pada tanggal-tanggal 31 Agustus 2009, 31 Desember 2008 dan 2007 adalah sebagai berikut:

The statutory reserve ratios as required by Bank Indonesia as of August 31, 2009, December 31, 2008 and 2007 are as follows:

31 Agustus/ August 31,

31 Desember/ December 31,

2009

Konvensional Rupiah Dolar Amerika Serikat Syariah Rupiah Dolar Amerika Serikat

2008


2007

-

5,00% 1,00%

5,00% 3,00%

-

5,00% 3,00%

5,00% 3,00%

40

Conventional Rupiah United States Dollars Sharia Rupiah United States Dollars




3. GIRO PADA BANK INDONESIA (lanjutan)

3. CURRENT ACCOUNTS WITH BANK INDONESIA (continued) The statutory reserve ratios of LPEI as of August 31, 2009, December 31, 2008 and 2007 are as follows:

Rasio GWM LPEI per 31 Agustus 2009, 31 Desember 2008 dan 2007 adalah sebagai berikut: 31 Agustus/ August 31,


2009

Konvensional Rupiah Dolar Amerika Serikat Syariah Rupiah


2008

2007

-

5,66% 1,27%

6,23% 3,17%

-

26,43%

-

Conventional Rupiah United States Dollars Sharia Rupiah

Perhitungan rasio GWM sampai dengan tanggal 24 Oktober 2008 didasarkan pada Peraturan Bank Indonesia (PBI) No. 7/49/PBI/2005 tanggal 29 November 2005 tentang "Perubahan Kedua atas PBI No. 6/15/PB1/2004 tentang Giro Wajib Minimum Bank Umum pada Bank Indonesia dalam Rupiah dan Valuta Asing", sedangkan perhitungan rasio GWM terhitung sejak tanggal 24 Oktober 2008 didasarkan pada Peraturan Bank Indonesia (PBI) No. 10/25/PBI/2008 tanggal 23 Oktober 2008 tentang "Perubahan atas PBI No. 10/19/PBI/2008 tentang Giro Wajib Minimum Bank Umum pada Bank Indonesia dalam Rupiah dan Valuta Asing".

The calculation of the GWM ratios until October 24, 2008 was based on Bank Indonesia Regulation (PBI) No. 7/49/PBI/2005 dated November 29, 2005 on "The Second Amendment of PBI No. 6/15/PBI/2004 concerning Minimum Statutory Reserve Requirement of Commercial Banks with Bank Indonesia in Rupiah and Foreign Currencies", while the calculation of the GWM ratios after October 24, 2008 is based on Bank Indonesia Regulation (PBI) No. 10/25/PBI/2008 dated October 23, 2008 on "The Amendment of PBI No. 10/19/PBI/2008 concerning the Minimum Statutory Reserve Requirement of Commercial Banks with Bank Indonesia in Rupiah and Foreign Currencies".

Pada tanggal 31 Agustus 2009, 31 Desember 2008 dan 2007, Bank telah memenuhi ketentuan Bank Indonesia tentang Giro Wajib Minimum.

As of August 31, 2009, December 31, 2008 and 2007, the Bank has fulfilled Bank Indonesia's regulation regarding the Minimum Statutory Reserve Requirement.

Pada tanggal 31 Agustus 2009, sehubungan dengan perubahan kegiatan usaha Bank menjadi LPEI per 1 September 2009 (Catatan 1d), LPEI tidak memiliki kewajiban untuk memenuhi persyaratan Giro Wajib Minimum (GWM) Bank Indonesia. Seluruh dana yang terdapat di Bank Indonesia untuk pemenuhan Giro Wajib Minimum ditransfer ke rekening di Bank Mandiri sebesar Rp186.895 pada tanggal 31 Agustus 2009 dan disajikan dalam giro pada bank. Pada tanggal 31 Desember 2009, LPEI memiliki saldo giro pada Bank Indonesia hanya untuk keperluan transfer dana Real Time Gross Settlement (RTGS).

As of August 31, 2009, due to the change in business activity of the Bank into LPEI as of September 1, 2009 (Note 1d), LPEI has no obligation to fulfill Bank Indonesia's minimum statutory reserve requirement (GWM). All the funds for the statutory reserve requirement in Bank Indonesia were transferred to Bank Mandiri account which amounted to Rp186,895 on August 31, 2009 and presented under current accounts with banks. As of December 31, 2009, LPEI has current account with Bank Indonesia only for Real Time Gross Settlement (RTGS) transfer of funds.

41




4. GIRO PADA BANK

4. CURRENT ACCOUNTS WITH BANKS

a. Berdasarkan mata uang

a. By currency 31 Desember/ December 31, 2009


_______________

_______________

31 Desember/ 31 Desember/ December 31, December 31, 2008 2007 _________________

________________

Rupiah PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk

6.323

12.801

1.657

2.251

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. PT Bank Syariah BRI PT Bank Syariah Mandiri

1.231 939 -

186.895 73

-

-

8.493

199.769

1.657

2.251

Mata uang asing Dolar Amerika Serikat Wachovia Bank N.A., New York Bank of Tokyo - Jakarta Standard Chartered Bank, New York The Bank of Tokyo - Mitsubishi. Ltd Japan Euro Eropa Wachovia Bank N.A., New York Deutsche Bank, Germany Dresdner Bank AG., Frankfurt Dolar Singapura Overseas Chinese Banking Corp. Yen Jepang Sumitomo Mitsui Banking Corp., Tokyo

Penyisihan kerugian

32.563 21.702

160.915 -

32.310 -

9.387

12.661

-

95

-

-

2.513 1.127 -

2.700 1.381 -

1.494 2.416 -

445

5.192

2.673

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. PT Bank Syariah BRI PT Bank Syariah Mandiri

Foreign currencies United States Dollars 9.202 Wachovia Bank N.A., New York Bank of Tokyo - Jakarta Standard Chartered Bank, New York The Bank of Tokyo Mitsubishi. Ltd Japan 15.205

European Euro Wachovia Bank N.A., New York Deutsche Bank, Germany Dresdner Bank AG., Frankfurt

1.001

Singapore Dollar Overseas Chinese Banking Corp. Japanese Yen Sumitomo Mitsui Banking Corp., Tokyo

368

637

244

404

68.200

183.486

39.137

25.812

76.693 (767)

383.255 (3.833)

40.794 (408)

28.063 (281)

75.926

379.422

40.386

27.782

42

Rupiah PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk

Allowance for possible losses




4. GIRO PADA BANK (lanjutan) b. Berdasarkan kerugian

4. CURRENT ACCOUNTS WITH BANKS (continued)

kolektibilitas

dan

penyisihan

b. By collectibility and allowance for possible losses

Seluruh giro pada bank diklasifikasikan lancar pada tanggal 31 Desember 2009, 31 Agustus 2009, 31 Desember 2008 dan 2007.

As of December 31, 2009, August 31, 2009, December 31, 2008 and 2007, all current accounts with banks are classified as current.

Perubahan penyisihan kerugian giro pada bank adalah sebagai berikut:

The changes in the allowance for possible losses on current accounts with banks are as follows:

31 Desember/ December 31, 2009 _______________

Rupiah Saldo awal (Pembalikan) pembentukan penyisihan selama periode berjalan (Catatan 23) Saldo akhir Mata uang asing Saldo awal (Pembalikan) pembentukan penyisihan selama periode berjalan (Catatan 23) Selisih kurs penjabaran

31 Agustus/ August 31, 2009 _______________

1.998

17

31 Desember/ 31 Desember/ December 31, December 31, 2008 2007 _________________

________________

23

12

1.981

(6)

11

85

1.998

17

23

1.835

391

258

(1.913)

(1.047)

1.780

(106)

(336)

(297) 430

Rupiah Beginning balance (Reversal of allowance) provision during the current period (Note 23) Ending balance

Foreign currency Beginning balance (Reversal of allowance) provision (2.125) during the current period (Note 23) 57 Foreign currency translation 2.326

Saldo akhir

682

1.835

391

258

Ending balance

Jumlah

767

3.833

408

281

Total

Manajemen berpendapat bahwa penyisihan kerugian yang dibentuk adalah cukup untuk menutup kemungkinan kerugian akibat tidak tertagihnya giro pada bank.

Management believes that the allowance for possible losses is adequate to cover possible losses on uncollectible current accounts with banks.

c. Tingkat suku bunga rata-rata per tahun untuk giro pada bank

c. Annual average interest rates for current accounts with banks

Empat Bulan/ Four Months 2009 Rupiah Dolar Amerika Serikat Euro Eropa

Delapan Bulan/ Satu Tahun/ Eight Months One Year 2009 2008

2,25% 0,05% 0,21%

2,25% 0,03% 0,24%

2,63% 0,63% 2,67%

Satu Tahun/ One Year 2007 2,29% 2,79% 3,63%

Rupiah United States Dollars European Euro

The current accounts with banks denominated in Japanese Yen and Singapore Dollars do not bear interest.

Giro pada bank dalam mata uang Yen Jepang dan Dolar Singapura tidak memperoleh bunga.

43




5. PENEMPATAN PADA BANK INDONESIA DAN BANK

5. PLACEMENTS WITH BANK INDONESIA AND BANKS

a. Berdasarkan jenis dan mata uang 31 Desember/ December 31, 2009


_______________

_______________

Rupiah Fasilitas Simpanan Bank Indonesia (FASBI) Interbank call money PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Internasional Indonesia Tbk PT BPD Riau PT Bank Bukopin Tbk PT Bank OCBC Indonesia PT BPD Sulawesi Utara PT BPD Bali BPT Kalimantan Barat Bank Sinarmas PT BPD DKI PT Bank Himpunan Saudara 1906 PT BPD Sumatera Selatan PT ABN AMRO Bank N.V., Indonesia PT Bank Panin Tbk JP Morgan Chase Bank N.A., Jakarta PT BPD Jawa Barat dan Banten Deposito Mudharabah PT Bank Syariah BRI PT Bank Syariah Mega Indonesia PT Bank Syariah Mandiri Unit Usaha Syariah Bank DKI Unit Usaha Syariah Bank Danamon

a. By type and currency 31 Desember/ 31 Desember/ December 31, December 31, 2008 2007 _________________

________________

-

-

-

7.000

300.000

-

-

-

200.000

-

-

51.000

150.000 140.000 135.000 65.000 30.000 25.000 25.000 10.000 -

-

30.000 75.000

30.000 100.000

-

-

55.000 50.000

-

-

-

-

375.000 245.000

-

-

-

100.000

-

-

-

25.000

37.422

18.806

150

156.827

12.016 3.550 -

6.950 7.585

5.200 11.800 7.067

-

-

630

11.680

-

1.132.988

33.971

245.897

1.089.827

44

Rupiah Deposit Facility Bank Indonesia (FASBI) Interbank call money PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Internasional Indonesia Tbk PT BPD Riau PT Bank Bukopin Tbk PT Bank OCBC Indonesia PT BPD Sulawesi Utara PT BPD Bali BPD Kalimantan Barat Bank Sinarmas PT BPD DKI PT Bank Himpunan Saudara 1906 PT BPD Sumatera Selatan PT ABN AMRO Bank N.V., Indonesia PT Bank Panin Tbk JP Morgan Chase Bank N.A., Jakarta PT BPD Jawa Barat dan Banten Mudharabah time deposits PT Bank Syariah BRI PT Bank Syariah Mega Indonesia PT Bank Syariah Mandiri Sharia business unit Bank DKI Sharia business unit Bank Danamon




5. PENEMPATAN PADA BANK INDONESIA DAN BANK (lanjutan)

5. PLACEMENTS WITH BANK INDONESIA AND BANKS (continued)

a. Berdasarkan jenis dan mata uang (lanjutan)

Dolar Amerika Serikat Interbank call money PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk PT Bank CIMB Niaga Tbk Bank Mandiri Eropa (London), Ltd Sumitomo Mitsui Banking Corp, Singapore Wachovia Bank N.A. PT Bank OCBC Indonesia PT Bank UOB Buana Tbk PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk PT Bank OCBC NISP Tbk

Euro Eropa Interbank call money Wachovia Bank N.A.

Penyisihan kerugian

a. By type and currency (continued)



_______________

_______________

_________________

________________

591.885 375.800

-

218.000 -

-

187.900

-

-

-

178.505 -

12.247 -

28.409 54.500 54.500

28.179 -

-

-

39.240 -

28.179

1.334.090

12.247

394.649

56.358

11.511

-

-

-

11.511

-

-

-

2.478.589 (24.786)

46.218 (462)

640.546 (6.405)

1.146.185 (11.392)

2.453.803

45.756

634.141

1.134.793

b. Berdasarkan periode sisa umur jatuh tempo

31 Desember/ December 31, 2009 ________________

United States Dollars Interbank call money PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk PT Bank CIMB Niaga Tbk Bank Mandiri Europe (London), Ltd Sumitomo Mitsui Banking Corp, Singapore Wachovia Bank N.A. PT Bank OCBC Indonesia PT Bank UOB Buana Tbk PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk PT Bank OCBC NISP Tbk

European Euro Interbank call money Wachovia Bank N.A.


b. By remaining period to maturity The details of placements with Bank Indonesia and banks classified by remaining period to maturity are as follows:

Klasifikasi jangka waktu penempatan pada Bank lndonesia dan bank berdasarkan periode sisa umur jatuh tempo adalah sebagai berikut:

Rupiah Sampai dengan 1 bulan

31 Desember/ 31 Desember/ December 31, December 31, 2008 2007

31 Agustus/ August 31, 2009 _______________

31 Desember/ December 31, 2008 ________________

31 Desember/ December 31, 2007 _______________

1.132.988

33.971

245.897

1.089.827

1.132.988

33.971

245.897

1.089.827

45

Rupiah Up to 1 month




5. PENEMPATAN PADA BANK INDONESIA DAN BANK (lanjutan)


b. Berdasarkan periode sisa umur jatuh tempo (lanjutan)

Dolar Amerika Serikat Sampai dengan 1 bulan 1 - 6 bulan 6 - 12 bulan

Euro Eropa 6 - 12 bulan

Penyisihan kerugian

b. By remaining period to maturity (continued)





1.146.190 187.900 -

12.247

381.596 13.053

56.358 -

1.334.090

12.247

394.649

56.358

11.511

-

-

-

11.511

-

-

-

2.478.589 (24.786)

46.218 (462)

640.546 (6.405)

1.146.185 (11.392)

2.453.803

45.756

634.141

1.134.793

c. Tingkat suku bunga rata-rata per tahun untuk penempatan pada Bank Indonesia dan bank Empat Bulan/ Four Months 2009

_________________

United States Dollars Up to 1 month 1 - 6 months 6 - 12 months

European Euro 6 - 12 months


c. Annual average interest rates for placements with Bank Indonesia and banks

Delapan Bulan/ Satu Tahun/ Eight Months One Year 2009 2008 _______________

_____________

Satu Tahun/ One Year 2007 _____________

Rupiah Interbank call money

7,37%

7,81%

8,34%

7,82%

Rupiah Interbank call money

Mata uang asing Interbank call money

1,59%

0,22%

2,89%

5,19%

Foreign Currency Interbank call money

46




5. PENEMPATAN PADA BANK INDONESIA DAN BANK (lanjutan) d. Berdasarkan kerugian

kolektibilitas

dan


penyisihan

d. By collectibility and allowance for possible losses

Seluruh penempatan pada bank diklasifikasikan lancar pada tanggal 31 Desember 2009, 31 Agustus 2009, 31 Desember 2008 dan 2007.

As of December 31, 2009, August 31, 2009, December 31, 2008 and 2007, all placements with banks are classified as current.

Perubahan penyisihan kerugian adalah sebagai berikut:

The changes in the allowance for possible losses are as follows:





340

2.459

10.828

10.294

(2.119)

(8.369)

Rupiah Saldo awal Pembentukan (pembalikan) Penyisihan selama periode berjalan (Catatan 23)

10.990

Saldo akhir

11.330

340

2.459

122

3.946

564

Mata uang asing Saldo awal Pembentukan (pembalikan) penyisihan selama periode berjalan (Catatan 23) Selisih kurs penjabaran

13.464 (130)

Saldo akhir

13.456

Jumlah

24.786

534

Rupiah Beginning balance Provision (Reversal of allowance) during the current period(Note 23)

10.828

Ending balance

2.752 630

Foreign currency Beginning balance Provision (reversal of allowance) during the current (777) period (Note 23) 441 Foreign currency translation

122

3.946

564

Ending balance

462

6.405

11.392

Total

(3.178) (646)

900

Management believes that the allowance for possible losses is adequate to cover possible losses on uncollectible placements with banks.

Manajemen berpendapat bahwa penyisihan kerugian yang dibentuk adalah cukup untuk menutup kemungkinan kerugian akibat tidak tertagihnya penempatan pada bank.

47




6. EFEK-EFEK

6. SECURITIES

a. Berdasarkan tujuan, jenis dan mata uang 31 Desember/ December 31, 2009 Dimiliki hingga jatuh tempo Rupiah Sertifikat Bank Indonesia Dikurangi bunga yang belum diamortisasi

Obligasi Pemerintah ORI 003 SPN20100715 ORI 002 Seri FR0012 Seri FR0014 Seri FR0016 SPN20100114 SPN20100311 Seri FR0010 Seri FR0013 Seri FR0019 Seri FR0027 Seri FR0002 SPN20090430 Ditambah premium yang belum diamortisasi Dikurangi diskonto yang belum diamortisasi

300.000 (1.169)

a. By purpose, type and currency 31 Agustus/ August 31, 2009

1.690.000 (25.876)


-


1.530.000 (3.540)

Held-to-maturity Rupiah Certificates of Bank Indonesia Less unamortized interest

298.831

1.664.124

-

1.526.460

200.000 150.000 95.000 50.000 50.000 50.000 50.000 40.000 22.000 20.000 20.000 15.000 -

205.000 90.000 50.000 50.000 50.000 22.000 20.000 20.000 15.000 -

200.000 95.000 40.000 60.000 50.000 22.000 20.000 20.000 15.000 100.000 40.000

200.000 100.000 50.000 20.000 20.000 20.000 15.000 -

Government Bonds ORI 003 SPN20100715 ORI 002 Series FR0012 Series FR0014 Series FR0016 SPN20100114 SPN20100311 Series FR0010 Series FR0013 Series FR0019 Series FR0027 Series FR0002 SPN20090430

3.303

4.458

7.361

5.566

Add unamortized premium

(7.917)

(2.539)

(4.970)

(2.115)

Less unamortized discount

757.386

523.919

48

664.391

428.451




6. EFEK-EFEK (lanjutan)

6. SECURITIES (continued)

a. Berdasarkan tujuan, jenis dan mata uang (lanjutan) 31 Desember/ December 31, 2009 Obligasi Korporasi PT Oto Multiartha V 2007 Seri B PT Arpeni Pratama Ocean Line MTN Syariah Ijarah II 2008 PT Jasa Marga (Persero) X 2002 Seri O PT Wahana Ottomitra Multiartha IV Seri A 2007

a. By purpose, type and currency (continued)




50.000

50.000

50.000

50.000

50.000

50.000

50.000

-

34.000

34.000

34.000

29.000

25.000

25.000

25.000

25.000

Perum Pegadaian IX Seri D 2002

11.000

11.000

11.000

11.000

Perum Pegadaian X Seri A 2003 PT BPD Jabar dan Banten PT Indofood Sukses Makmur III 2004 PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk. II Seri A PT BPD DKI IV 2004 PT BPD JATIM III 2003 Perum Pegadaian I Ditambah premium yang belum diamortisasi

6.000 -

6.000 25.000

6.000 25.000

25.000

-

-

50.000

50.000

-

-

25.000 25.000 -

25.000 25.000 24.000 6.000

Corporate Bonds PT Oto Multiartha V 2007 Series B PT Arpeni Pratama Ocean Line Syariah MTN Ijarah II 2008 PT Jasa Marga (Persero) X 2002 Series O PT Wahana Ottomitra Multiartha IV Series A 2007 Perum Pegadaian IX Series D 2002 Perum Pegadaian X Series A 2003 PT BPD Jabar dan Banten PT Indofood Sukses Makmur III 2004 PT Adira Dinamika Multi Finance II Series A PT BPD DKI IV 2004 PT BPD JATIM III 2003 Perum Pegadaian I

2.397

3.395

6.915

12.286

Add unamortized premium

178.397

204.395

307.915

282.286

Interbank call money PT Bank Danamon Indonesia Tbk

-

-

Dolar Amerika Serikat Obligasi Korporasi PT Medco Energy International MTN I Seri A 2009

Penyisihan kerugian

-

-

352.275

Interbank call money PT Bank Danamon Indonesia Tbk

352.275

93.950

-

-

-

93.950

-

-

-

1.328.564 (9.724)

2.392.438 (2.044)

972.306 (3.079)

2.589.472 (6.346)

1.318.840

2.390.394

969.227

2.583.126

United States Dollars Corporate Bonds PT Medco Energy International MTN I Series A 2009


As of December 31, 2008, Government Bonds amounting to Rp383,030 include bonds sold under repurchase agreements. The corresponding liability on the repurchase of Government Bonds amounting to Rp383,243 is presented under the account “securities sold under repurchase agreements”.

Pada tanggal 31 Desember 2008, termasuk dalam Obligasi Pemerintah sejumlah Rp383.030 yaitu obligasi yang dijual dengan janji dibeli kembali. Kewajiban atas pembelian kembali Obligasi Pemerintah sebesar Rp383.243 disajikan pada akun “efek yang dijual dengan janji dibeli kembali”.

49






a. Berdasarkan tujuan, jenis dan mata uang (lanjutan)

a. By purpose, type and currency (continued) The liability in relation to the repurchase of Government Bonds had matured on January 6, 2009 and the maturities of the corresponding Government Bonds are on various dates between June 15, 2009 and September 12, 2011.

Kewajiban atas pembelian kembali Obligasi Pemerintah telah jatuh tempo pada tanggal 6 Januari 2009 dan jatuh tempo dari obligasi itu sendiri bervariasi antara 15 Juni 2009 12 September 2011. b. Berdasarkan penerbit, jatuh tempo dan suku bunga

b. By issuer, maturity and interest rate

31 Desember/December 31, 2009

Penerbit

Bank Indonesia

Tanggal jatuh tempo/ Maturity date

Suku bunga per tahun/ Interest rate per annum

Bervariasi mulai Januari 2010 sampai dengan Februari 2010/ Various from January 2010 Up to February 2010

Rata-rata 6,50% pada 31 Desember 2009/Average of 6.50% on December 31, 2009

Jenis/ Types

SBI/Certificate of Bank Indonesia

Bank Indonesia Government of the Republic of Indonesia

Negara Republik Indonesia ORI 003 ORI 002 Seri FR0012

Obligasi/Bonds Obligasi/Bonds Obligasi/Bonds

Seri FR0014

Obligasi/Bonds

Seri FR0016 Seri FR0010

Obligasi/Bonds Obligasi/Bonds

Seri FR0013 Seri FR0019 Seri FR0027


Seri SPN20100104 Seri SPN20100311 Seri SPN20100715


Obligasi korporasi PT Oto Multiartha V 2007 Seri B PT Arpeni Pratama Ocean Line MTN Syariah Ijarah II 2008 PT Jasa Marga (Persero) X 2002 Seri O PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk IV Seri A 2007 Perum Pegadaian IX Seri D 2002 Perum Pegadaian X Seri A 2003 PT Medco Energy Internasional MTN I Seri A 2009

Issuer

12 September/ September 2011 28 Maret/March 2010 15 Mei/May 2010 15 Nopember/ November 2010 15 Agustus/ August 2010 15 Maret/March 2010 15 September/ September 2010 15 Juni/June 2013 15 Juni/June 2015 14 Januari/ January 2010 11 Maret/ March 2010 15 Juli/July 2015

9,40% tetap/fixed 9,28% tetap/fixed 12,63% tetap/fixed

ORI 003 ORI 002 Series FR0012

15,58% tetap/fixed

Series FR0014

13,45% tetap/fixed 13,15% tetap/fixed

Series FR0016 Series FR0010


Series FR0013 Series FR0019 Series FR0027


Obligasi/Bonds

19 Juni/June 2010

10,30% tetap/fixed

MTN/MTN

30 Juni/June 2011 4 Desember/ December 2010

13,75% tetap/fixed

29 Mei/May 2010 6 Juni/June 2010 11 Juli/July 2011 23 Desember/ December 2011


Obligasi/Bonds Obligasi/Bonds Obligasi/Bonds Obligasi/Bonds MTN/MTN

50

16,15% tetap/fixed

7,25% tetap/fixed

Series SPN20100104 Series SPN20100311 Series SPN20100715 Corporate bonds PT Oto Multiartha V 2007 Series B PT Arpeni Pratama Ocean Line MTN Syariah Ijarah II 2008 PT Jasa Marga (Persero) X 2002 Series O PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk IV Series A 2007 Perum Pegadaian IX Series D 2002 Perum Pegadaian X Series A 2003 PT Medco Energy Internasional MTN I Series A 2009






b. Berdasarkan penerbit, jatuh tempo dan suku bunga (lanjutan)

b. By issuer, (continued)

maturity

and

interest

rate

31 Agustus/August 31, 2009

Penerbit

Bank Indonesia


Jenis/ Types

Bervariasi mulai September 2009 sampai dengan Februari 2010/ Various from September 2009 to February 2010

SBI/Certificate of Bank Indonesia


Rata-rata 6,79% pada 31 Agustus 2009/Average of 6.79% on August 31, 2009

Negara Republik Indonesia ORI 003 ORI 002 Seri FR0012


Seri FR0014

Obligasi/Bonds



Seri FR0013 Seri FR0019 Seri FR0027


12 September/ September 2011 28 Maret/March 2010 15 Mei/May 2010 15 Nopember/ November 2010 15 Agustus/ August 2010 15 Maret/March 2010 15 September/ September 2010 15 Juni/June 2013 15 Juni/June 2015

PT BPD Jabar dan Banten Perum Pegadaian IX Seri D 2002 Perum Pegadaian X Seri A 2003

Bank Indonesia Government of the Republic of Indonesia



15,58% tetap/fixed

Series FR0014




Series FR0013 Series FR0019 Series FR0027

Obligasi korporasi PT Oto Multiartha V 2007 Seri B PT Arpeni Pratama Ocean Line MTN Syariah Ijarah II 2008 PT Jasa Marga (Persero) X 2002 Seri O PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk IV Seri A 2007

Issuer

Corporate bonds Obligasi/Bonds

19 Juni/June 2010

10,30% tetap/fixed

MTN/MTN


13,75% tetap/fixed

29 Mei/May 2010 5 Oktober/ October 2009 6 Juni/June 2010 11 Juli/July 2011

11,25% tetap/fixed

PT Oto Multiartha V 2007 Series B PT Arpeni Pratama Ocean Line MTN Syariah Ijarah II 2008 PT Jasa Marga (Persero) X 2002 Series O PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk IV Series A 2007


PT BPD Jabar dan Banten Perum Pegadaian IX Series D 2002 Perum Pegadaian X Series A 2003

Obligasi/Bonds Obligasi/Bonds Obligasi/Bonds Obligasi/Bonds Obligasi/Bonds

51

16,15% tetap/fixed








maturity

and

interest

rate


Penerbit


Jenis/ Types


Negara Republik Indonesia SPN 20090430

Obligasi/Bonds

ORI 003 ORI 002 Seri FR0012


Seri FR0014

Obligasi/Bonds



Seri FR0013 Seri FR0019 Seri FR0027 Seri FR0002

Obligasi/Bonds Obligasi/Bonds Obligasi/Bonds Obligasi/Bonds

30 April/April 2009 12 September/ September 2011 28 Maret/March 2010 15 Mei/May 2010 15 Nopember/ November 2010 15 Agustus/ August 2010 15 Maret/March 2010 15 September/ September 2010 15 Juni/June 2013 15 Juni/June 2015 15 Juni/June 2009

Obligasi/Bonds

19 Juni/June 2010

10,30% tetap/fixed

MTN/MTN


13,75% tetap/fixed

Obligasi korporasi PT Oto Multiartha V 2007 Seri B PT Arpeni Pratama Ocean Line MTN Syariah Ijarah II 2008 PT Jasa Marga (Persero) X 2002 Seri O PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk IV Seri A 2007 PT BPD Jabar dan Banten Perum Pegadaian IX Seri D 2002 Perum Pegadaian X Seri A 2003 PT Indofood Sukses Makmur III 2004 PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk. II Seri A PT BPD DKI IV 2004


10% - 10,50% tetap/fixed

Government of the Republic of Indonesia SPN 20090430



15,58% tetap/fixed

Series FR0014



15,43% tetap/fixed 14,25% tetap/fixed 9,50% tetap/fixed 14,00% tetap/fixed

Series FR0013 Series FR0019 Series FR0027 Series FR0002

16,15% tetap/fixed


29 Mei/May 2010 5 Oktober/ October 2009 6 Juni/June 2010 11 Juli/July 2011 13 Juli/July 2009



8 Juni/June 2009 17 Juni/June 2009


52

Issuer

11,25% tetap/fixed

Corporate bonds PT Oto Multiartha V 2007 Series B PT Arpeni Pratama Ocean Line MTN Syariah Ijarah II 2008 PT Jasa Marga (Persero) X 2002 Series O PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk IV Series A 2007 PT BPD Jabar dan Banten Perum Pegadaian IX Series D 2002 Perum Pegadaian X Series A 2003 PT Indofood Sukses Makmur III 2004 PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk. II Series A PT BPD DKI IV 2004








maturity

and

interest

rate


Penerbit Bank Indonesia

Jenis/ Types SBI/ Certificates of Bank Indonesia

Negara Republik Indonesia ORI 003

Obligasi/Bonds



Seri FR0016

Obligasi/Bonds



Obligasi korporasi PT BPD DKI IV 2004 PT BPD Jawa Timur III 2003 PT BPD Jabar dan Banten


PT Bank Danamon Indonesia Tbk PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk. II Seri A PT Indofood Sukses Makmur III 2004 PT Jasa Marga (Persero) PT Oto Multiartha V 2007 Seri B Perum Pegadaian IX Seri D 2002 Perum Pegadaian X Seri A 2003 PT Wahana Ottomitra Multiartha IV Seri A 2007



Beragam, seluruhnya Rata-rata 7,23%/ pada bulan Januari Average 2008/ Various dates in January 2008 12 September/ September 2011 15 Maret/March 2010 15 Agustus/ August 2011 15 September/ September 2010 15 Juni/June 2013 15 Juni/June 2015

9,40% tetap/fixed

15,43% tetap/fixed

Series FR0016




Corporate bonds PT BPD DKI IV 2004 PT BPD Jawa Timur III 2003 PT BPD Jabar dan Banten



53

Government of the Republic of Indonesia ORI 003 Series FR0010 Series FR0013

14,40% tetap/fixed


Bank Indonesia


17 Juni/June 2009 11 Juli/July 2008 5 Oktober/October 2009 Interbank call money 28 Januari/ January 2008 Obligasi/Bonds 8 Juni/June 2009 13 Juli/July 2009 4 Desember/ December 2010 19 Juni/June 2010 6 Juni/June 2010 11 Juli/July 2011 29 Mei/May 2010

Issuer

8,28% tetap/fixed


PT Bank Danamon Indonesia Tbk PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk . II Series A PT Indofood Sukses Makmur III 2004 PT Jasa Marga (Persero) PT Oto Multiartha V 2007 Series B Perum Pegadaian IX Series D 2002 Perum Pegadaian X Series A 2003 PT Wahana Ottomitra Multiartha Series A 2007






c. Berdasarkan peringkat

c. By rating Nilai tercatat/Carrying value

Penerbit

Bank Indonesia Negara Republik Indonesia PT Oto Multiartha V 2007 Seri B PT Arpeni Pratama Ocean Line MTN Syariah Ijarah II 2008 PT Jasa Marga (Persero) X 2002 Seri O PT BPD Jabar dan Banten PT Wahana Ottomitra Multiartha IV Seri A 2007 Perum Pegadaian PT Medco Energy International MTN I Seri A 2009

Jenis/ Types

31 Desember/31Agustus/ December August 2009 2009

31 Desember/ December 2009

31 Agustus/ August 2009

Issuer

SBI/ Certificates of Bank Indonesia

**

**

298.831

1.664.124

Obligasi/Bonds

**

**

757.386

523.919

Obligasi/Bonds

idAA-

idAA-

50.088

50.146

MTN/MTN*

IdBB (sya) IdA (sya)

50.000

50.000


idAA-

idAAidA+

35.799 -

36.399 25.086


idAidAA+

idAidAA+

25.000 17.510

25.000 17.764

MTN/MTN

idAA-

-

Penyisihan kerugian

93.950

-

1.328.564

2.392.438

(9.724 )

(2.044 )

1.318.840

Bank Indonesia Government of the Republic of Indonesia PT Oto Multiartha V 2007 Series B PT Arpeni Pratama Ocean Line MTN Syariah Ijarah II 2008 PT Jasa Marga (Persero) X 2002 Series O PT BPD Jabar dan Banten PT Wahana Ottomitra Multiartha IV Series A 2007 Perum Pegadaian PT Medco Energy International MTN I Series A 2009 Allowance for possible losses

2.390.394

* Medium Term Note ** Tanpa peringkat

Medium Term Note * Without rating** Nilai tercatat/Carrying value

Penerbit

Bank Indonesia Negara Republik Indonesia PT Oto Multiartha V 2007 Seri B PT Indofood Sukses Makmur III 2004 PT Arpeni Pratama Ocean Line MTN Syariah Ijarah II 2008 PT Jasa Marga (Persero) X 2002 Seri O PT BPD Jabar dan Banten PT Wahana Ottomitra Multiartha IV Seri A 2007 Perum Pegadaian PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk. II Seri A PT BPD DKI IV 2004 PT BPD Jawa Timur PT Bank Danamon Indonesia Tbk

Jenis/ Types

31Desember/ 31 Desember/ December December 2008 2007



Issuer

SBI/ Certificates of Bank Indonesia

**

**

-

1.526.460

Obligasi/Bonds

**

**

664.391

428.451

Obligasi/Bonds

idA+

idA+

50.263

50.438

Obligasi/Bonds

idAA+

idAA+

50.787

52.188

idA (sya)

-

50.000

-


idA+ idA+

idA+ idA

37.598 25.428

33.586 25.926


idAidAA+

idAidAA

25.000 18.271

25.000 19.107

Obligasi/Bonds Obligasi/Bonds Obligasi/Bonds Interbank call money

idAAidA-

idA+ idBBB+ idA-

25.448 25.120 -

26.329 25.360 24.352

-

-

MTN/MTN

Penyisihan kerugian

-

352.275

972.306

2.589.472

(3.079 ) 969.227

** Tanpa peringkat

(6.346 )

Bank Indonesia Government of the Republic of Indonesia PT Oto Multiartha V 2007 Series B PT Indofood Sukses Makmur III 2004 PT Arpeni Pratama Ocean Line MTN Syariah Ijarah II 2008 PT Jasa Marga (Persero) X 2002 Series O PT BPD Jabar dan Banten PT Wahana Ottomitra Multiartha IV Series A 2007 Perum Pegadaian PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk. II Series A PT BPD DKI IV 2004 PT BPD Jawa Timur PT Bank Danamon Indonesia Tbk Allowance for possible losses

2.583.126 Without rating**

54






c. Berdasarkan peringkat (lanjutan)

c. By rating (continued) The ratings of the corporate bonds which are registered in the Indonesia Stock Exchange were determined by PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo).

Peringkat untuk obligasi korporasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia berdasarkan peringkat yang dilaporkan oleh PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo). d. Berdasarkan periode sisa umur jatuh tempo

d. By remaining period to maturity The details of securities classified by remaining period to maturity are as follows:

KIasifikasi jangka waktu efek-efek berdasarkan periode sisa umur jatuh tempo adalah sebagai berikut: 31 Desember/ December 31, 2009 Sampai dengan 1 tahun 1 tahun - 5 tahun 5 tahun - 10 tahun Penyisihan kerugian

e. Berdasarkan Pemerintah

efek



893.901 421.220 13.443

1.942.620 436.468 13.350

266.141 693.001 13.164

1.903.087 652.741 33.644

1.328.564 (9.724)

2.392.438 (2.044)

972.306 (3.079)

2.589.472 (6.346)

1.318.840

2.390.394

969.227

2.583.126

Pemerintah

dan

bukan

e. By Government securities

31 Desember/ 31 Agustus/ 31 Desember/ December 31, August 31, December 31, 2009 2009 2008 Efek Pemerintah Efek bukan Pemerintah

664.391 307.915

1.954.911 634.561

1.328.564

2.392.438

972.306

2.589.472

1.318.840

dan

(2.044) 2.390.394

(3.079) 969.227

Up to 1 year 1 year - 5 years 5 years - 10 years Allowance for possible losses

non

-

Government


2.188.043 204.395

(9.724)

kolektibilitas

and

1.056.217 272.347

Dikurangi penyisihan kerugian

f. Berdasarkan kerugian


(6.346)

Government securities Non-Government securities Less allowance for possible losses

2.583.126

penyisihan

f. By collectibility and allowance for possible losses

Pada tanggal 31 Desember 2009, 31 Agustus 2009, 31 Desember 2008 dan 2007, kolektibilitas untuk efek-efek adalah sebagai berikut:

As of December 31, 2009, August 31, 2009, December 31, 2008 and 2007, the classification of securities is as follows:




Lancar Kurang lancar

1.278.564 50.000

2.392.438 -

972.306 -

2.589.472 -

Current Substandard

Jumlah

1.328.564

2.392.438

972.306

2.589.472

Total

55







f. Berdasarkan kolektibilitas kerugian (lanjutan)

dan

penyisihan

f. By collectibility and allowance for possible losses (continued)

Perubahan penyisihan kerugian efek-efek adalah sebagai berikut:

The changes in the allowance for possible losses on securities are as follows:

31 Desember/ December 31, 2009 Rupiah Saldo awal Penyisihan (pembalikan) selama periode berjaIan (Catatan 23) Saldo akhir




2.044

3.079

6.346

410

6.740

(1.035)

(3.267)

5.936

Rupiah Beginning balance Reversal of allowance during the current period (Note 23)

8.784

2.044

3.079

6.346

Ending balance

Mata uang asing Saldo awal Pembentukan (pembalikan) penyisihan selama periode berjalan (Catatan 23)

-

-

-

-

Foreign currency Beginning balance

940

-

-

-

Provision during the current period (Note 23)

Saldo akhir

940

-

-

-

Ending balance

9.724

2.044

3.079

6.346

Total

Jumlah

Management believes that the allowance for possible losses is adequate to cover possible losses on uncollectible securities.

Manajemen berpendapat bahwa penyisihan kerugian yang dibentuk adalah cukup untuk menutup kemungkinan kerugian akibat tidak tertagihnya efek-efek. 7. TAGIHAN DAN KEWAJIBAN DERIVATIF

7. DERIVATIVES RECEIVABLE AND PAYABLE

LPEI menghadapi risiko pasar atas perubahan nilai tukar mata uang dan menggunakan instrumen derivatif untuk mengelola risiko tersebut. LPEI melakukan transaksi derivatif berupa kontrak berjangka mata uang asing (forward dan swap) dengan beberapa counterparty yang memungkinkan LPEI atau pihak lain untuk mengurangi risiko fluktuasi nilai tukar mata uang asing.

The LPEI faces market risk with respect to changes in foreign currency exchange rates and thus uses derivative instruments to manage such risk. LPEI enters into derivative transactions in the form of foreign currency forward contracts (forward and swap) with certain counterparties that allow LPEI or other parties to reduce the risk of fluctuations in foreign currency exchange rates.

Perjanjian swap mata uang merupakan kontrak antara dua pihak untuk pertukaran arus kas berdasarkan nilai notional dan nilai tukar yang ditetapkan terlebih dahulu. Sedangkan kontrak berjangka forward mata uang asing merupakan perjanjian untuk menjual sejumlah mata uang tertentu kepada pihak lain atau untuk membeli sejumlah mata uang tertentu dari pihak lain pada suatu tanggal di masa yang akan datang dengan harga yang telah ditetapkan terlebih dahulu.

Currency swap contract is a contract between two parties to exchange cash flows based on a predetermined notional value and exchange value. While foreign currency forward contract is a covenant to sell a certain amount of currencies to other parties or to buy a certain amount of currencies from other parties in the future with a predetermined price.

56


LEMBAGA PEMBIAYAAN EKSPOR INDONESIA (DAHULU PT BANK EKSPOR INDONESIA (PERSERO)) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Periode Empat Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2009, Periode Delapan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Agustus 2009 dan Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2008 Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2007 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 7. TAGIHAN (lanjutan)

DAN

KEWAJIBAN


DERIVATIF

7. DERIVATIVES (continued)

RECEIVABLE

AND

PAYABLE

Transaksi derivatif tersebut menimbulkan risiko pasar dan risiko kredit. Risiko pasar dari transaksi derivatif timbul sebagai akibat dari adanya fluktuasi nilai instrumen derivatif yang disebabkan adanya fluktuasi kurs mata uang. Sedangkan risiko kredit timbul dalam hal pihak lain tidak dapat memenuhi kewajibannya sesuai dengan ketentuan dalam kontrak kepada LPEI.

Such derivative transactions give rise to market risk and credit risk. Market risk from derivative transactions arise as a result of fluctuation in the value of derivative instruments due to foreign currency fluctuation. While credit risk arises when the other parties fail to fulfill their obligations stated in the contracts with LPEI.

Pada tanggal 31 Desember 2009, 31 Agustus 2009, 31 Desember 2008 dan 2007, tidak terdapat instrumen derivatif LPEI dan Bank yang memenuhi syarat sebagai transaksi lindung nilai untuk keperluan akuntansi.

As of December 31, 2009, August 31, 2009, December 31, 2008 and 2007, LPEI’s and Bank’s derivatives do not qualify as hedging transactions for accounting purposes.

Oleh karena itu, seluruh keuntungan atau kerugian dari transaksi derivatif ini dicatat sebagai laba atau rugi periode berjalan.

Therefore, all gains or losses from these derivative transactions are recorded as profits or losses for the current period.

a. Tagihan derivatif

a. Derivatives receivable The details of LPEI’s and Bank’s derivatives receivable and payable as of December 31, 2009, August 31, 2009, December 31, 2008 and 2007 are as follows:

Berikut adalah rincian saldo tagihan dan kewajiban derivatif LPEI dan Bank pada tanggal 31 Desember 2009, 31 Agustus 2009, 31 Desember 2008 dan 2007:

31 Desember 2009

Nilai Nosional/ Notional Value

Nilai Wajar/ Fair Value

Tanggal Efektif/ Effective Date

Tanggal Jatuh Tempo/ Maturity Date

Nilai Wajar Tagihan Derivatif/ Fair Value of Derivatives Receivable

December 31, 2009

Swap Jual

Swap Sold

Citibank N. A., Jakarta

97.750

94.870

Deutsche Bank A. G. Jerman

97.350

94.890

PT Bank ANZ Panin

48.175

47.664

2 Nopember/ November 2009 3 Nopember/ November 2009 30 Nopember/ November 2009

4 Pebruari/ February 2010 5 Pebruari/ February 2010 2 Maret/ March 2010

2.880

Citibank N. A., Jakarta

2.460

Deutsche Bank A. G. Germany

511

PT Bank ANZ Panin

5.851 (59)

Penyisihan kerugian


5.792

31 Agustus 2009






Swap Beli PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.

August 31, 2009 Swap Bought

51.125

21 Agustus/ August 2009

25 Nopember/ November 2009

3 Juli/July 2009 20 Agustus/ August 2009 20 Agustus/ August 2009

8 September/ September 2009 24 Nopember/ November 2009 24 Nopember/ November 2009

51.189

64

Swap Jual

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. Swap Sold

PT Bank ANZ Panin

51.785

50.427

PT Bank Permata Tbk The Hongkong and Shanghai Banking Corp. Ltd. (HSBC Bank)

51.300

51.118

51.300

51.118

1.358

PT Bank ANZ Panin

182

PT Bank Permata Tbk The Hongkong and Shanghai Banking Corp. Ltd (HSBC Bank)

182 1.722 1.786 (18)

Penyisihan kerugian

1.768

57




DAN

KEWAJIBAN


DERIVATIF


a. Tagihan derivatif (lanjutan)

AND

PAYABLE

a. Derivatives receivable (continued)


31 Desember 2008

RECEIVABLE





Forward Jual

December 31, 2008 Forward Sold

PT Bank Commonwealth

22.096

21.891

5.502

5.469

PT Bank Panin Tbk

31 Desember/ December 2008 30 Desember/ December 2008

06 Januari/ January 2009 05 Januari/ January 2009

205

PT Bank Commonwealth

33

PT Bank Panin Tbk

238 Swap Jual

Swap Sold

Standard Chartered Bank PT Bank Danamon Indonesia Tbk

131.500

116.078

64.375

58.405

PT Bank Danamon Indonesia Tbk

63.250

58.710

Citibank N.A.

32.175

29.203

Deutsche Bank AG

59.400

57.429

Standard Chartered Bank

59.400

57.429


112.300

110.500

PT Bank Danamon Indonesia Tbk The Hongkong and Shanghai Banking Corp. Ltd. (HSBC Bank) The Hongkong and Shanghai Banking Corp. Ltd. (HSBC Bank)

56.000

54.689

56.275

55.250

56.150

55.250

PT Bank Bukopin Tbk

55.450

54.689


28.000

27.345

25 Nopember/ November 2008 3 Desember/ December 2008 4 Desember/ December 2008 3 Desember/ December 2008 12 Nopember/ November 2008 12 Nopember/ November 2008 6 Nopember/ November 2008 23 Desember/ December 2008 6 Nopember/ November 2008 6 Nopember/ November 2008 31 Desember/ December 2008 23 Desember/ December 2008

27 Februari/ February 2009 5 Maret/ March 2009 10 Maret/ March 2009 5 Maret/ March 2009 17 Februari/ February 2009 17 Februari/ February 2009 12 Januari/ January 2009 5 Januari/ January 2009 12 Januari/ January 2009 12 Januari/ January 2009 5 Januari/ January 2009 5 Januari/ January 2009

15.422


5.970


4.540


2.972

Citibank N.A.

1.971

Deutsche Bank AG

1.971


1.800


1.311

PT Bank Danamon Indonesia Tbk The Hongkong and Shanghai Banking Corp. Ltd (HSBC Bank) The Hongkong and Shanghai Banking Corp. Ltd (HSBC Bank

1.025 900 761

PT Bank Bukopin Tbk

655


39.298 39.536 (395)

Penyisihan kerugian


39.141

31 Desember 2007






3 Januari/ January 2008


Forward Jual

December 31, 2007 Forward Sold

PT Bank CIMB Niaga, Tbk

9.421

9.393

Penyisihan kerugian

28

PT Bank CIMB Niaga,Tbk

28 (1)


27

b. Berdasarkan kerugian

kolektibilitas

dan

penyisihan

b. By collectibility and allowance for possible losses

Pada tanggal-tanggal 31 Desember 2009, 31 Agustus 2009, 31 Desember 2008 dan 2007, seluruh tagihan derivatif yang dimiliki oleh LPEI dan Bank dikIasifikasikan lancar.

As of December 31, 2009, August 31, 2009, December 31, 2008 and 2007, all derivatives receivable held by LPEI and Bank are classified as current.

58



DAN

KEWAJIBAN

b. Berdasarkan kolektibilitas kerugian (lanjutan)

dan


DERIVATIF


RECEIVABLE

AND

PAYABLE

penyisihan

b. By collectibility and allowance for possible losses (continued)

Perubahan penyisihan kerugian tagihan derivatif adalah sebagai berikut:

The changes in the allowance for possible losses on derivatives receivable held by the LPEI are as follows:





Saldo awal Pembentukan (pembalikan) selama periode berjaIan (Catatan 23) Selisih kurs penjabaran

18

395

1

-

34 7

(384) 7

377 17

Saldo akhir

59

18

395

1

Ending balance

Management believes that the allowance for possible losses is adequate to cover possible losses on uncollectible derivatives receivable.

Manajemen berpendapat bahwa penyisihan kerugian yang dibentuk adalah cukup untuk menutup kemungkinan kerugian akibat tidak tertagihnya tagihan derivatif. c. Kewajiban derivatif

c. Derivatives payable As of December 31, 2009, the LPEI did not have any derivatives payable.

Pada tanggal 31 Desember 2009, LPEI tidak memiliki kewajiban derivatif.

31 Agustus 2009

Beginning balance Provision (reversal of allowance) during the (9) current period (Note 23) 10 Foreign currency translation





Nilai Wajar Kewajiban Derivatif/ Fair Value of Derivatives Payable

Swap Jual

Swap Sold

The Hongkong and Shanghai Banking Corp. Ltd. (HSBC Bank)

131.092

131.245

Deutsche Bank AG

100.840

100.958

70.588

70.671

ABN AMRO Bank N.V.

August 31, 2009

28 Agustus/ August 2009 28 Agustus/ August 2009 28 Agustus/ August 2009

14 September/ September 2009 14 September/ September 2009 14 September/ September 2009

153

The Hongkong and Shanghai Banking Corp. Ltd (HSBC Bank)

118

Deutsche Bank AG

83

ABN AMRO Bank N.V.

354

31 Desember 2008






Forward Beli PT Bank Central Asia Tbk

December 31, 2008 Forward Bought

22.300

21.876

PT Bank Central Asia Tbk

22.200

21.876

PT Bank OCBC NISP Tbk

22.100

21.891

PT Bank DBS Indonesia

22.100

21.891

PT Bank CIMB Niaga Tbk

22.090

21.891

30 Desember/ December 2008 30 Desember/ December 2008 31 Desember/ December 2008 31 Desember/ December 2008 31 Desember/ December 2008

59

5 Januari/ January 2009 5 Januari/ January 2009 6 Januari/ January 2009 6 Januari/ January 2009 6 Januari/ January 2009

424


324


209

PT Bank OCBC NISP Tbk

209

PT DBS Bank Indonesia

199

PT Bank CIMB Niaga Tbk



DAN

KEWAJIBAN


DERIVATIF


c. Kewajiban derivatif (lanjutan) Nilai Nosional/ Notional Value

31 Desember 2008

RECEIVABLE

AND

PAYABLE

c. Derivatives payable (continued) Nilai Wajar/ Fair Value

PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk

11.100

10.938

PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk

5.538

5.469


5.538

5.469


5.538

5.469


5.500

5.469



Tanggal Efektif/ Effective Date 30 Desember/ December 2008 30 Desember/ December 2008 30 Desember/ December 2008 30 Desember/ December 2008 30 Desember/ December 2008

5 Januari/ January 2009 5 Januari/ January 2009 5 Januari/ January 2009 5 Januari/ January 2009 5 Januari/ January 2009

December 31, 2008

162

PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk

69


69


69


31


1.765 Swap Beli

Swap Bought

PT BPD DKI

69.080

60.158

PT Bank DBS Indonesia

63.150

58.710


5 Januari/ January 2009 10 Maret/ March 2009

8.922

PT BPD DKI

4.440


13.362 Swap Jual

Swap Sold


111.100

3 Nopember/ November 2008

113.393

5 Februari/ February 2009

2.293


17.420


31 Desember 2007





December 31, 2007

Forward Beli

Forward Bought

PT Bank DBS Indonesia PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.

18.814

18.786

9.420

9.393


2 Januari/ January 2008 3 Januari/ January 2008

28


27

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.

55

8. PEMBIAYAAN DAN PIUTANG a. Berdasarkan kolektibilitas

31 Desember 2009 Rupiah Pihak yang mempunyai hubungan istimewa Konsumsi Pihak ketiga Modal kerja Investasi Konsumsi

jenis,

8. FINANCING AND RECEIVABLES

mata

Lancar/ Current

uang

dan

Dalam perhatian khusus/ Special mention

a. By type, currency and collectability

Kurang lancar/ Substandard

Diragukan/ Doubtful

Macet/ Loss

Jumlah/ Total

December 31, 2009 Rupiah

1.439

-

-

-

-

1.439

2.988.180 1.169.377 5.449

432.800 200.000 -

-

18.310 -

496.942 1.690 -

3.936.232 1.371.067 5.449

4.164.445

632.800

-

18.310

498.632

5.314.187

60

Related parties Consumption Third parties Working capital Investment Consumption




8. PEMBIAYAAN DAN PIUTANG (lanjutan) a. Berdasarkan jenis, kolektibilitas (lanjutan)

31 Desember 2009

mata

Lancar/ Current

8. FINANCING AND RECEIVABLES (continued)

uang

dan


a. By type, (continued)


Diragukan/ Doubtful

currency

Macet/ Loss

and

Jumlah/ Total

Dolar Amerika Serikat Pihak ketiga Modal kerja Investasi

2.633.930 776.040 3.409.970

104.839

11.640

268.044

170.442

3.964.935

Penyisihan kerugian

7.574.415 (75.744)

737.639 (40.025)

11.640 (1.591)

286.354 (120.558)

669.074 (309.979)

9.279.122 (547.897)

7.498.671

697.614

10.049

165.796

359.095

8.731.225

104.839 -

11.640 -

31 Agustus 2009 Rupiah Pihak yang mempunyai hubungan istimewa Konsumsi Pihak ketiga Modal kerja Investasi Konsumsi


Penyisihan kerugian

Lancar/ Current

169.480 962

3.171.492 793.443

December 31, 2009 United States Dollars Third parties Working capital Investment


The above loans include loans given to banks amounting to Rp7,905, which are classified as current in which allowance for possible losses of Rp79 has been provided.

Termasuk dalam kredit yang diberikan di atas adalah kredit yang diberikan kepada bank dengan kategori lancar sebesar Rp7.905 dan telah dibentuk penyisihan kerugian sebesar Rp79. Dalam perhatian khusus/ Special mention

251.603 16.441

collectibility


Diragukan/ Doubtful

Macet/ Loss

Jumlah/ Total

August 31, 2009 Rupiah

1.864

-

-

-

-

1.864

2.983.471 1.435.791 6.323

230.000 -

-

51.182 405 -

464.540 1.286 -

3.729.193 1.437.482 6.323

4.427.449

230.000

-

51.587

465.826

5.174.862

2.929.101 876.150

184.602 -

16.520 -

214.636 18.670

161.677 -

3.506.536 894.820

3.805.251

184.602

16.520

233.306

161.677

4.401.356

8.232.700

414.602

16.520

284.893

627.503

9.576.218

(7.742)

(234.796)

(182.444)

8.778

50.097

445.059

(82.327) 8.150.373

(5.061) 409.541

(512.370)


United States Dollars Third parties Working capital Investment


9.063.848


Termasuk dalam kredit yang diberikan di atas adalah kredit yang diberikan kepada bank dengan kategori lancar sebesar Rp8.706 dan telah dibentuk penyisihan kerugian sebesar Rp87.

61




8. PEMBIAYAAN DAN PIUTANG (lanjutan) a. Berdasarkan jenis, kolektibilitas (lanjutan)

31 Desember 2008 Rupiah Pihak yang mempunyai hubungan istimewa Konsumsi Pihak ketiga Modal kerja Investasi Konsumsi


Penyisihan kerugian

mata

Lancar/ Current


uang

dan


a. By type, (continued)


Diragukan/ Doubtful


Penyisihan kerugian

Jumlah/ Total

collectibility

December 31, 2008

1.990

-

-

-

-

1.990

2.847.038 893.451 6.855

289.372 1.961 -

9.994 -

-

425.475 -

3.571.879 895.412 6.855

3.749.334

291.333

9.994

-

425.475

4.476.136

3.696.930 1.173.705

141.559 2.045

29.203 -

-

4.870.635

143.604

29.203

8.619.969

434.937

39.197

(18.853) 416.084

(86.200)

57.511 -

3.925.203 1.175.750

-

57.511

5.100.953

-

482.986

9.577.089

(1.499)

-

(168.001)

37.698

-

314.985

Lancar/ Current


(274.553)




9.302.536



Rupiah Pihak yang mempunyai hubungan istimewa Konsumsi Pihak ketiga Modal kerja Investasi Konsumsi

Macet/ Loss

and

Rupiah

8.533.769

31 Desember 2007

currency


Diragukan/ Doubtful

Macet/ Loss

Jumlah/ Total


948

-

-

-

-

948

1.431.695 1.026.520 6.701

9.877 -

66.592 -

-

-

1.508.164 1.026.520 6.701

2.465.864

9.877

66.592

-

-

2.542.333

3.357.108 436.799

32.876 -

-

-

18.786 -

3.408.770 436.799

3.793.907

32.876

-

-

18.786

3.845.569

6.259.771

42.753

66.592

-

18.786

6.387.902

(5.985)

(27.068)

-

(18.786)

36.768

39.524

-

(78.011) 6.181.760

-

(129.850)




6.258.052



62




8. PEMBIAYAAN DAN PIUTANG (lanjutan)


b. Berdasarkan sektor ekonomi, mata uang dan kolektibilitas

31 Desember 2009 Rupiah Pihak yang mempunyai hubungan istimewa Pinjaman karyawan Pihak ketiga Perindustrian Pertanian Perdagangan Pertambangan Lain-lain

Lancar/ Current



b. By economic collectability

sector,

Diragukan/ Doubtful

Jumlah/ Total

Macet/ Loss

1.439

-

-

-

-

1.439

2.314.923 622.200 146.421 48.850 1.030.612

232.800 400.000

-

18.310 -

110.512 33.276 354.844 -

2.676.545 655.476 501.265 48.850 1.430.612

Third parties Industry Agriculture Trading Mining Others

4.164.445

632.800

-

18.310

498.632

5.314.187 United States Dollars

1.770.242 357.950 242.328 721.828 317.622

7.574.415 (75.744) 7.498.671

104.839 -

11.640 -

104.839

11.640

Rupiah Pihak yang mempunyai hubungan istimewa Pinjaman karyawan Pihak ketiga Perindustrian Perdagangan Pertanian Pertambangan Lain-lain

Lancar/ Current

268.044 268.044

150.690 19.752 170.442

2.305.455 377.701 242.329 721.828 317.622

11.640

286.354

669.074

9.279.122

(40.025)

(1.591)

(120.558)

(309.979)

(547.897)

697.614

10.049

165.796

359.095

8.731.225


Penyisihan kerugian


As of December 31, 2009, “others” above include loans to the public sector, construction, electricity, gas & water, distribution, warehousing and communication.


Diragukan/ Doubtful

Macet/ Loss

Jumlah/ Total

August 31, 2009 Rupiah

1.864

-

-

-

-

1.864

Related parties Employee loans

2.755.411 326.629 213.700 52.710 1.077.135

230.000 -

-

51.587 -

30.487 435.339 -

3.067.485 761.968 213.700 52.710 1.077.135

Third parties Industry Trading Agriculture Mining Others

4.427.449

230.000

-

51.587

465.826

5.174.862

Dolar Amerika Serikat Pihak ketiga Perindustrian Pertanian Perdagangan Pertambangan Lain-lain


3.964.935

737.639

Pada 31 Desember 2009, termasuk dalam “lainlain” di atas terutama adalah pinjaman untuk sektor dunia usaha, konstruksi, listrik, gas &air, pengangkutan, pergudangan dan komunikasi.

31 Agustus 2009


3.409.970

Penyisihan kerugian

and


Dolar Amerika Serikat Pihak ketiga Perindustrian Pertanian Perdagangan Pertambangan Lain-lain

currency

United States Dollars 2.631.287 1.008 5.958 937.358 229.640

184.602 -

16.520 -

233.306 -

161.677 -

3.227.392 1.008 5.958 937.358 229.640

3.805.251

184.602

16.520

233.306

161.677

4.401.356

8.232.700

414.602

16.520

284.893

627.503

9.576.218

(7.742)

(234.796)

(182.444)

8.778

50.097

445.059

(82.327) 8.150.373

(5.061) 409.541

63

(512.370) 9.063.848








b. Berdasarkan sektor ekonomi, mata uang dan kolektibilitas (lanjutan)

b. By economic sector, collectibility (continued)

31 Desember 2008 Rupiah Pihak yang mempunyai hubungan istimewa Pinjaman karyawan Pihak ketiga Perindustrian Pertanian Perdagangan Pertambangan Lain-lain

Lancar/ Current


Diragukan/ Doubtful

Macet/ Loss

Jumlah/ Total


1.990

-

-

-

-

1.990


1.787.633 683.694 174.274 15.270 1.086.473

257.786 33.547 -

9.994 -

-

80.475 345.000 -

2.125.894 717.241 529.268 15.270 1.086.473


3.749.334

291.333

9.994

-

425.475

4.476.136

Dolar Amerika Serikat Pihak ketiga Perindustrian Pertambangan Pertanian Perdagangan Lain-lain

Penyisihan kerugian

United States Dollars 3.102.937 738.618 415.290 258.450 355.340

119.864 23.740 -

29.203 -

-

4.870.635

143.604

29.203

8.619.969

434.937

39.197

(18.853) 416.084

(86.200) 8.533.769

57.511 -

3.309.515 738.618 439.030 258.450 355.340

-

57.511

5.100.953

-

482.986

9.577.089

(1.499)

-

(168.001)

37.698

-

314.985

Rupiah Pihak yang mempunyai hubungan istimewa Pinjaman karyawan Pihak ketiga Perindustrian Pertanian Perdagangan Jasa dunia usaha Lain-lain

Lancar/ Current


(274.553)

Third parties Industry Mining Agriculture Trading Others


9.302.536

As of December 31, 2008, “Others” above include loans to the construction, housing, automotive and fishery products sectors.

Pada 31 Desember 2008, termasuk dalam “Lainlain” di atas terutama adalah pinjaman untuk sektor konstruksi, perumahan, produksi alat-alat otomotif dan produksi hasil laut.

31 Desember 2007

and

As of August 31, 2009, “others” above include loans to the construction, housing, mining services and shipping sectors.

Pada 31 Agustus 2009, termasuk dalam “lain-lain” di atas terutama adalah pinjaman untuk sektor konstruksi, perumahan, jasa pertambangan dan perkapalan. Dalam perhatian khusus/ Special mention

currency


Diragukan/ Doubtful

Macet/ Loss

Jumlah/ Total


948

-

-

-

-

948


1.666.083 770.035 4.022 24.776

9.877 -

66.592

-

-

1.666.083 770.035 9.877 4.022 91.368

Third parties Industry Agriculture Trading Business services Others

2.465.864

9.877

66.592

-

-

2.542.333

64






b. Berdasarkan sektor ekonomi, mata uang dan kolektibilitas (lanjutan)

31 Desember 2007


Lancar/ Current

b. By economic sector, collectibility (continued)


Diragukan/ Doubtful

Macet/ Loss

Jumlah/ Total

currency

December 31, 2007

Dolar Amerika Serikat Pihak ketiga Perindustrian Perdagangan Pertanian Lain-lain

United States Dollars 2.249.635 929.093 491.598 123.581

32.876 -

3.793.907

32.876

-

-

18.786

3.845.569

6.259.771

42.753

66.592

-

18.786

6.387.902

(5.985)

(27.068)

-

(18.786)

39.524

-

Penyisihan kerugian

(78.011)

6.181.760

-

36.768

c. Berdasarkan jangka waktu

Dolar Amerika Serikat Sampai dengan 1 tahun 1 tahun - 3 tahun 3 tahun - 5 tahun Lebih dan 5 tahun

Penyisihan kerugian

18.786 -

-

Third parties Industry Trading Agriculture Others

2.301.297 929.093 491.598 123.581


(129.850)

6.258.052

c. By period 31 Desember/ December 31, 2009




3.288.599 699.336 1.238.153 88.099

3.178.148 600.530 1.290.669 105.515

3.463.387 157.937 652.049 202.763

1.460.322 90.944 225.965 765.102

5.314.187

5.174.862

4.476.136

2.542.333

2.905.358 58.590 596.700 404.287

2.944.808 563.103 602.015 291.430

3.113.234 815.874 690.903 480.942

2.632.618 664.639 332.430 215.882

3.964.935

4.401.356

5.100.953

3.845.569

9.279.122 (547.897)

9.576.218 (512.370)

9.577.089 (274.553)

6.387.902 (129.850)

8.731.225

9.063.848

9.302.536

6.258.052

d. Berdasarkan periode sisa umur jatuh tempo

Rupiah Up to 1 year 1 year - 3 years 3 years - 5 years More than 5 years

United States Dollars Up to 1 year 1 year - 3 years 3 years - 5 years More than 5 years


d. By remaining period to maturity

31 Desember/ 31 Agustus/ December 31, August 31, 2009 2009 Rupiah Sampai dengan 1 tahun 1 tahun - 3 tahun 3 tahun - 5 tahun Lebih dari 5 tahun

-

As of December 31, 2007 “Others” above include loans to the construction, housing, automotive and fishery products sectors.

Pada 31 Desember 2007, Termasuk dalam “lainlain” di atas terutama adalah pinjaman untuk sektor konstruksi, perumahan, produksi alat-alat otomotif dan produksi hasil laut.

Rupiah Sampai dengan 1 tahun 1 tahun - 3 tahun 3 tahun - 5 tahun Lebih dari 5 tahun

and



3.529.609 1.018.427 761.385 4.766

3.220.869 1.064.998 883.630 5.365

3.489.225 406.955 555.812 24.144

1.472.795 106.877 897.193 65.468

5.314.187

5.174.862

4.476.136

2.542.333

65

Rupiah Up to 1 year 1 year - 3 years 3 years - 5 years More than 5 years






d. Berdasarkan periode sisa umur jatuh tempo (lanjutan)

d. By remaining period to maturity (continued)

31 Desember/ 31 Agustus/ December 31, August 31, 2009 2009 Dolar Amerika Serikat Sampai dengan 1 tahun 1 tahun - 3 tahun 3 tahun - 5 tahun Lebih dari 5 tahun

Penyisihan kerugian



2.990.254 256.604 718.077 -

3.507.912 228.285 589.559 75.600

3.445.640 763.260 566.579 325.474

3.086.643 299.206 394.514 65.206

3.964.935

4.401.356

5.100.953

3.845.569

9.279.122 (547.897)

9.576.218 (512.370)

9.577.089 (274.553)

6.387.902 (129.850)

8.731.225

9.063.848

9.302.536

6.258.052

e. Pembiayaan/piutang syariah

United States Dollars Up to 1 year 1 year - 3 years 3 years - 5 years More than 5 years


e. Sharia financing/receivables As of December 31, 2009, August 31, 2009, December 31, 2008 and 2007, the details of Sharia financing/receivables are as follows:

Rincian pembiayaan/piutang syariah pada tanggal 31 Desember 2009, 31 Agustus 2009, 31 Desember 2008 dan 2007 adalah sebagai berikut: 31 Desember/ 31 Agustus/ December 31, August 31, 2009 2009



Piutang Murabahah Pembiayaan Musyarakah

70.076 116.920

25.407 118.000

6.875 80.000

-

Murabahah receivables Musyarakah financing

Penyisihan kerugian

186.996 (1.870)

143.407 (1.434)

86.875 (869)

-


185.126

141.973

86.006

-

f. Informasi pokok lainnya

f. Other significant information 1. The average annual interest rates for loans in Rupiah and United States Dollars are as follows:

1. Suku bunga rata-rata per tahun untuk kredit yang diberikan dalam Rupiah dan Dolar Amerika Serikat adalah sebagai berikut: 31 Desember/ 31 Agustus/ December 31, August 31, 2009 2009 Rupiah Dolar Amerika Serikat

11,24% 9,27%

10,58% 9,4%

31 Desember/ December 31, 2008 10,84% 8,73%

31 Desember/ December 31, 2007 11,09% 8,14%


2. Loans are secured by promissory notes, registered mortgages, trade receivables and inventories pledged under a fiduciary transfer of ownership ("cessie"), demand deposits, time deposits and by other guarantees generally accepted by the LPEI.

2. Kredit yang diberikan dijamin dengan surat sanggup (promissory notes), agunan yang diikat dengan hak tanggungan, piutang dagang dan persediaan yang diikat secara fidusia ("cessie"), giro, deposito atau jaminan lain yang umumnya dapat diterima oleh LPEI.

66






f. Informasi pokok lainnya (lanjutan)

f. Other significant information (continued)

3. Jumlah kredit yang diberikan dalam bentuk sindikasi adalah sebesar Rp716.039, Rp998.423, Rp1.315.491 dan Rp233.788, masing-masing pada tanggal 31 Desember 2009, 31 Agustus 2009, 31 Desember 2008 dan 2007. Keikutsertaan LPEI dan Bank berkisar antara 2.55% sampai dengan 76.98%, 10% sampai dengan 76,98%, 12% sampai dengan 36,52% dan 12% sampai dengan 36,85% dari jumlah masingmasing pinjaman sindikasi yang ada, masing-masing pada tanggal 31 Desember 2009, 31 Agustus 2009, 31 Desember 2008 dan 2007. Risiko atas kredit sindikasi ditanggung secara proporsional oleh bank-bank peserta.

3. Total syndicated loans amounted to Rp716.039, Rp998,423, Rp1,315,491 and Rp233,788 as of December 31, 2009, August 31, 2009, December 31, 2008 and 2007 respectively. LPEI's and Bank’s share in syndicated loans ranged from 2.55% to 76.98%, 10% to 76.98%, 12% to 36.52% and 12% to 36.85% of the total syndicated loans as of December 31, 2009, August 31, 2009, December 31, 2008 and 2007, respectively. Risks from syndicated loans are shared proportionately among the participating banks.

4. Kredit yang diberikan kepada karyawan dan karyawan kunci LPEI dan Bank merupakan pinjaman berbunga tetap untuk membeli rumah, kendaraan, dan keperluan lainnya yang dibebani bunga tetap sebesar 0% sampai 4% per 31 Desember 2009, 31 Agustus 2009, 31 Desember 2008 dan 2007 dengan jangka waktu pinjaman berkisar antara 2 tahun sampai dengan 15 tahun. Pinjaman ini dibayar kembali melalui pemotongan gaji setiap bulan.

4. The loans to LPEI and Bank employees and LPEI key employees consist of fixed-interest loans intended for the acquisitions of houses, vehicles and other personal necessities with interest at the annual rates ranging from 0% to 4% as of December 31, 2009, August 31, 2009, December 31, 2008 and 2007 with periods ranging from 2 to 15 years. The loans are collected through monthly payroll deductions.

5. Dalam laporan Batas Maksimum Pemberian Kredit (BMPK) yang diserahkan oleh Bank kepada Bapepam-LK pada periode 31 Desember 2009 dan kepada Bank Indonesia pada periode 31 Agustus 2009, 31 Desember 2008 dan 2007 tidak terdapat pemberian kredit, baik kepada pihak yang mempunyai hubungan istimewa maupun pihak ketiga, yang tidak memenuhi ketentuan BMPK.

5. Based on the Legal Lending Limit (LLL) reports submitted by the Bank to BapepamLK as of December 31, 2009 and to Bank Indonesia as of August 31, 2009, December 31, 2008 and 2007 that there were no loans, either to related parties or third parties, that breach the LLL requirement.

Pada tanggal 31 Desember 2009, ketentuan BMPK didasarkan pada Peraturan Menteri Keuangan (PMK) No. 140/PMK.010/2009 tentang “Pembinaan dan Pengawasan LPEI”.

As of December 31, 2009, the Legal Lending Limit (LLL) is based on Financial Ministry Regulation (PMK) No. 140/PMK.010/2009, “Developing and Monitoring of LPEI”.

Pada tanggal 31 Agustus 2009, 31 Desember 2008 dan 2007, ketentuan BMPK didasarkan pada Peraturan Bank Indonesia (PBI) No. 8/13/PBI/2006 tanggal 5 Oktober 2006 tentang “Perubahan PBI No. 7/3/PBI/2005 tentang Batas Maksimum Pemberian Kredit Bank Umum".

As of August 31, 2009, December 31, 2008 and 2007, the Legal Lending Limit (LLL) is based on Bank Indonesia Regulation (PBI) No. 8/13/PBI/2006 dated October 5, 2006, "The Amendment on PBI No. 7/3/PBI/2005 concerning Legal Lending Limit for Commercial Banks".

67








Pada tanggal 31 Agustus 2009, sehubungan dengan pengembangan kegiatan usaha menjadi Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia per 1 September 2009 (Catatan 1d), LPEI tidak lagi memiliki kewajiban untuk memenuhi persyaratan BMPK Bank Indonesia.

As of August 31, 2009, due to the enhancement in business activity of the Bank to Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia as of September 1, 2009 (Note 1d), LPEI has no obligation to fulfill Bank Indonesia’s LLL requirement.

6. Perubahan penyisihan kerugian kredit yang diberikan adalah sebagai berikut:

6. The changes in the allowance for possible losses on loans are as follows:

31 Desember/ 31 Agustus/ 31 Desember/ 31 Desember/ December 31, August 31, December 31, December 31, 2009 2009 2008 2007 ______________ _____________ _____________ _____________ Rupiah Saldo awal Pembentukan (pembalikan) penyisihan selama periode berjalan (Catatan 23)

200.292

171.259

62.453

93.813

129.608

29.033

108.806

(31.360)

Saldo akhir

329.900

200.292

171.259

62.453

312.078

103.294

67.397

45.985

(79.061) (15.020)

217.258 (8.474)

26.124 9.773

19.311 2.101

Foreign currency Beginning balance (Reversal of allowance) Provision during the current period (Note 23) Foreign currency translation

Saldo akhir

217.997

312.078

103.294

67.397

Ending balance

Jumlah

547.897

512.370

274.553

129.850

Total

Mata uang asing Saldo awal (Pembalikan) pembentukan penyisihan selama periode berjalan (Catatan 23) Selisih kurs penjabaran

Rupiah Beginning balance Provision (reversal of allowance) during the current period (Note 23) Ending balance

Manajemen berpendapat bahwa penyisihan kerugian yang dibentuk adalah cukup untuk menutup kemungkinan kerugian atas tidak tertagihnya kredit yang diberikan.

Management believes that the allowance for possible losses is adequate to cover possible losses on uncollectible loans.

7. Jumlah kredit bermasalah pada tanggal 31 Desember 2009 adalah sebesar Rp967.068 yang terdiri dari kredit dalam Rupiah sebesar Rp516.942 dan kredit dalam Dolar Amerika Serikat sebesar Rp450.126.

7. As of December 31, 2009 total non-performing loans amounted to Rp967,068 which consist of loans in Rupiah of Rp516,942 and loans in United States Dollars of Rp450,126.

Jumlah kredit bermasalah pada tanggal 31 Agustus 2009 adalah sebesar Rp928.916 yang terdiri dari kredit dalam Rupiah sebesar Rp517.413 dan kredit dalam Dolar Amerika Serikat sebesar Rp411.503.

As of August 31, 2009 total non-performing loans amounted to Rp928,916 which consist of loans in Rupiah of Rp517,413 and loans in United States Dollars of Rp411,503.

68








Jumlah kredit bermasalah pada tanggal 31 Desember 2008 adalah sebesar Rp522.183 yang terdiri dari kredit dalam Rupiah sebesar Rp435.469 dan kredit dalam Dolar Amerika Serikat sebesar Rp86.714.

As of December 31, 2008, total nonperforming loans amounted to Rp522,183 which consisted of loans in Rupiah of Rp435,469 and loans in United States Dollars of Rp86,714.

Jumlah kredit bermasalah pada tanggal 31 Desember 2007 adalah sebesar Rp85.378 yang terdiri dari kredit dalam Rupiah sebesar Rp66.592 dan kredit dalam Dolar Amerika Serikat sebesar Rp18.786.

As of December 31, 2007, total nonperforming loans amounted to Rp85,378 which consisted of loans in Rupiah of Rp66,592 and loans in United States Dollars of Rp18,786.

LPEI dan Bank telah membentuk penyisihan kerugian atas kredit bermasalah pada tanggal 31 Desember 2009, 31 Agustus 2009, 31 Desember 2008 dan 2007 masing-masing sebesar Rp432.128, Rp424.982, Rp169.500 dan Rp45.854.

LPEI and Bank have provided allowance for possible losses on the non-performing loans amounting to Rp432,128, Rp424,982, Rp169,500 and Rp45,854 as of December 31, 2009, August 31, 2009, December 31, 2008 and 2007, respectively.

8. Pada tanggal 31 Desember 2009, saldo kredit bermasalah yang direstrukturisasi dan penyisihan atas kredit tersebut yang telah dibentuk oleh Bank adalah Rp529.484 dan Rp129.043 (2008: nihil).

8. As of December 31, 2009, the outstanding balance of restructured troubled loans and the related allowance provided by the Bank amounted to Rp529,484 and Rp129,043 (2008: nil), respectively.

Tidak ada pendapatan bunga yang telah diakui selama tahun 2009 atas kredit tersebut diatas.

There were no interest income recognized during 2009 on these loans.

Pada tanggal 31 Desember 2009, Bank tidak memberikan komitmen untuk tambahan pencairan atas kredit tersebut.

As of December 31, 2009, there are no commitments to withdraw additional amount in relation to these loans.

69






f. Informasi pokok lainnya (lanjutan) 9.

f. Other significant information (continued) 9. Based on Bank Indonesia regulation No. 2/II/PB/2000 dated March 31, 2000, the maximum Non-Performing Loan (NPL) ratio for a Bank is 5% from gross loans. While Financial Ministry Regulation (PMK) No. 140/PMK.010/2009 did not mention any limit on NPL ratio. The ratios of NPL as of December 31, 2009, August 31, 2009, December 31, 2008 and 2007 are as follows:

Berdasarkan Peraturan Bank Indonesia No. 2/II/PBI/2000 tanggal 31 Maret 2000, rasio kredit yang diklasifikasikan Non-Performing Loan (NPL) setinggi-tingginya adalah 5% dari jumlah kredit yang diberikan. Namun dalam Peraturan Menteri Keuangan No. PMK 140/PMK.010/2009 tidak disebutkan mengenai batas NPL atas kredit yang diberikan. Rasio kredit yang diklasifikasikan NPL pada tanggal 31 Desember 2009, 31 Agustus 2009, 31 Desember 2008 dan 2007 adalah sebagai berikut: 31 Desember/ December 31, 2009

Rasio NPL - bruto Rasio NPL - bersih

10,42% 5,77%



9,70% 5,26%

9. TAGIHAN DAN KEWAJIBAN AKSEPTASI

5,45% 3,79%

Euro Eropa 1 bulan - 3 bulan

Gross NPL ratio Net NPL ratio

a. By currency and maturity


Pihak ketiga Dolar Amerika Serikat 3 bulan - 6 bulan

1,34% 0,62%

9. ACCEPTANCES RECEIVABLE AND PAYABLE

a. Berdasarkan mata uang dan jatuh tempo

Tagihan akseptasi/ Acceptances receivable



Kewajiban akseptasi/ Acceptances payable



243.727

243.727

-

-

243.727

243.727

-

-

389

389

-

-

389

389

-

-

70

Third parties United States Dollars 3 months - 6 months

European Euro 1 month - 3 months






a. Berdasarkan mata uang dan jatuh tempo (lanjutan)

a. By currency and maturity (continued)

31 Desember/ December 31, 2009 Tagihan akseptasi/ Acceptances receivable 244.116 Penyisihan kerugian



-

-

-

-

-

244.116

-

-

31 Desember/ December 31, 2008 Tagihan akseptasi/ Acceptances receivable Pihak ketiga Dolar Amerika Serikat Sampai dengan 1 bulan 1 bulan - 3 bulan 3 bulan - 6 bulan

Yen Jepang 1 bulan - 3 bulan

Penyisihan kerugian


244.116

(2.441) 241.675






2.703 -

2.703 -

2.435 21.216 23.318

2.435 21.216 23.318

2.703

2.703

46.969

46.969

2.316

2.316

-

-

2.316

2.316

-

-

5.019

5.019

46.969

46.969

(429)

-

4.590

5.019

71


(470) 46.499

46.969

Third parties United States Dollars Up to 1 month 1 month - 3 months 3 months - 6 months

Japanese Yen 1 month - 3 months







b. Berdasarkan kolektibilitas

b. By collectibility

Seluruh tagihan akseptasi yang dimiliki LPEI dan Bank diklasifikasikan lancar pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2007.

As of December 31, 2009 and 2007, all LPEI and Bank acceptances receivable are classified as current.

Bank tidak memiliki tagihan dan kewajiban akseptasi pada tanggal 31 Agustus 2009.

As of August 31, 2009, Bank does not have any acceptances receivable and payable.

Pada tanggal 31 Desember 2008, tagihan akseptasi yang dimiliki LPEI dan Bank beserta penyisihan kerugiannya adalah sebagai berikut:

As of December 31, 2008, LPEI’s and Bank’s acceptances receivable and their allowance for possible losses are as follows:

31 Desember 2008


Lancar/ Current


Diragukan/ Doubtful

Macet/ Loss

Jumlah/ Total

December 31, 2008

Pihak ketiga Dolar Amerika Serikat PT Prima Alloy Steel Universal Tbk Yen Jepang PT Karya Tekhnik Utama

Penyisihan kerugian

-

-

2.703

-

-

2.703

Third parties United States Dollars PT Prima Alloy Steel UniversalTbk

2.316

-

-

-

-

2.316

Japanese Yen PT Karya Tekhnik Utama

2.316

-

2.703

-

-

5.019

-

-

-

-

(23)

-

2.293

(406)

-

2.297

Saldo awal Pembentukan (pembalikan) penyisihan selama periode berjalan (Catatan 23) Selisih kurs penjabaran

2.442 (1)

Saldo akhir

2.441


4.590

The changes in the allowance for possible losses on acceptances receivable are as follows:

Perubahan penyisihan kerugian tagihan akseptasi adalah sebagai berikut: 31 Desember/ December 31, 2009

(429)




429

470

3.778

(453) 24

(107) 66

-

72

429

Beginning balance Provision (reversal of allowance) during the current (3.385) period (Note 23) 77 Foreign currency translation 470

Ending balance



DAN

KEWAJIBAN


AKSEPTASI

9. ACCEPTANCES RECEIVABLE AND PAYABLE (continued)

b. Berdasarkan kolektibilitas (lanjutan)

b. By collectibility (continued) Management believes that the allowance for possible losses is adequate to cover possible losses on uncollectible acceptances receivable.

Manajemen berpendapat bahwa penyisihan kerugian yang dibentuk adalah cukup untuk menutup kemungkinan kerugian akibat tidak tertagihnya tagihan akseptasi. 10. ASET TETAP

10. PREMISES AND EQUIPMENT 31 Desember/December 31, 2009 Saldo awal/ Beginning Balance

Penambahan/ Additions

Saldo akhir/ Ending Balance

Pengurangan/ Deductions

Harga perolehan Kepemilikan langsung Peralatan dan perlengkapan kantor

Cost Direct ownership 19.158

998

-

20.156 Office furniture and fixtures

19.158

998

-

20.156

Akumulasi penyusutan Kepemilikan langsung Peralatan dan perlengkapan kantor

Accumulated depreciation Direct ownership 12.571

775

-


12.571

775

-

13.346

6.587

6.810

31 Agustus/August 31, 2009 Saldo awal/ Beginning Balance






3.951

1.519


16.726

3.951

1.519

19.158



1.211

149


11.509

1.211

149

12.571

5.217

6.587

73




10. ASET TETAP (lanjutan)

10. PREMISES AND EQUIPMENT (continued) 31 Desember/December 31, 2008 Saldo awal/ Beginning Balance






2.544

193


14.375

2.544

193

16.726



2.080

30


9.459

2.080

30

11.509

4.916

5.217 31 Desember/December 31, 2007

Saldo awal/ Beginning Balance




Harga perolehan Kepemilikan langsung Peralatan dan perlengkapan kantor Kendaraan bermotor

Cost Direct ownership 12.665 40

2.050 -

340 40

14.375 Office furniture and fixtures Motor vehicles

12.705

2.050

380

14.375

Akumulasi penyusutan Kepemilikan langsung Peralatan dan perlengkapan kantor Kendaraan bermotor

Accumulated depreciation Direct ownership 7.911 40

1.836 -

288 40

7.951

1.836

328

4.754

9.459 Office furniture and fixtures Motor vehicles 9.459 4.916

Premises and equipment are covered by insurance against fire and other risks under certain blanket policies issued by third parties. As of December 31, 2009, August 31, 2009, December 31, 2008 and 2007, LPEI and Bank have obtained insurance from PT Asuransi AIU Indonesia. The insurance coverage for December 31, 2009, August 31, 2009, December 31, 2008 and 2007 are Rp7,715, Rp7,715, Rp6,344 and Rp5,926, respectively. Management believes that the insurance coverage is adequate to cover possible losses arising from such risks.

Aset tetap diasuransikan terhadap risiko kebakaran dan risiko Iainnya berdasarkan suatu paket polis tertentu dengan pihak ketiga. Untuk 31 Desember 2009, 31 Agustus 2009, 31 Desember 2008 dan 2007, LPEI dan Bank menggunakan PT Asuransi AIU Indonesia. Nilai pertanggungan untuk 31 Desember 2009, 31 Agustus 2009, 31 Desember 2008 dan 2007 masing-masing adalah sebesar Rp7.715, Rp7.715, Rp6.344 dan Rp5.926. Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutup kemungkinan kerugian atas aset tetap yang dipertanggungkan.

74




10. ASET TETAP (lanjutan)

10. PREMISES AND EQUIPMENT (continued) Based on the management's assessment, there are no events or changes in circumstances which may indicate an impairment in the value of premises and equipment as of December 31, 2009, August 31, 2009, December 31, 2008 and 2007.

Berdasarkan penelaahan manajemen, tidak terdapat kejadian atau perubahan keadaan yang mengindikasikan adanya penurunan nilai aset tetap pada tanggal 31 Desember 2009, 31 Agustus 2009, 31 Desember 2008 dan 2007. 11. ASET LAIN-LAIN - BERSIH

11. OTHER ASSETS - NET 31 Desember/ December 31, 2009

Rupiah Tagihan kelebihan bayar pajak penghasilan badan (Catatan 14b) Bunga yang masih akan diterima: Kredit yang diberikan Efek-efek Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain Biaya pra-operasi Uang muka Iainnya Beban dibayar dimuka Uang jaminan Provisi dibayar dimuka Lain-lain

Mata uang asing Provisi dibayar dimuka Bunga yang masih akan diterima: Kredit yang diberikan Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain Efek-efek




51.340

16.003

16.003

-

8.555 8.518

9.916 13.726

8.833 11.611

5.203 10.333

1.368 2.033 1.522 673 195 54 197

98 1.043 1.271 5.206 195 85 191

662 1.200 2.668 186 193

1.553 2.790 2.595 194 -

74.455

47.734

41.356

22.668

21.080

37.695

7.752

17.654

6.577

18.382

1.601 170

13 -

1.150 -

40.505

44.285

27.284

20.349

114.960

92.019

68.640

43.017

Rupiah Claim for tax refund on corporate income (Note 14b) Accrued interest receivable: Loan Securities Placements with Bank and Indonesia other banks Pre-operating cost Other advances Prepaid expenses Refundable deposits Prepaid commission Others

Foreign currencies Prepaid commission Accrued interest receivable: 12.466 Loans Placements with Bank Indonesia 31 and other banks Securities 7.852

Beban dibayar dimuka terutama terdiri dari biaya sewa yang dibayar dimuka dan asuransi.

Prepaid expenses consist mainly of prepaid rental and insurance.

Uang muka lainnya terutama terdiri dari uang muka kepada karyawan untuk aktivitas operasional LPEI dan Bank.

Other advances consist mainly of advances to employees for LPEI’s and Bank’s operational purposes.

Biaya pra-operasi adalah biaya konsultan yang dikapitalisasi untuk implementasi PSAK 50 and 55 di tahun 2010.

Pre-operating cost is the capitalized cost for consultant’s fee for the implementation of PSAK 50 and 55 in the year 2010.

75




12. SIMPANAN NASABAH

12. DEPOSITS FROM CUSTOMERS 31 Desember/ December 31, 2009

Pihak hubungan istimewa Deposito berjangka

Pihak ketiga Deposito berjangka Giro




-

-

8.000

4.500

-

-

8.000

4.500

-

-

907.801 27.029

415.904 33.943

-

-

934.830

449.847

-

-

942.830

454.347

a. Giro

Third parties Time deposits Demand deposits

a. Demand deposits 31 Desember/ December 31, 2009

Pihak ketiga Rupiah Konvensional Syariah (wadiah) Dolar Amerika Serikat

Related parties Time deposits




-

-

12.911 416 13.702

645 33.298

-

-

27.029

33.943

Third parties Rupiah Conventional Sharia (wadiah) United States Dollars

Bank memberikan tingkat bunga sebesar 2,5% per tahun untuk giro dalam mata uang Rupiah dengan saldo di atas Rp1.000 dan sebesar 0,5% per tahun untuk giro dalam mata uang Dolar Amerika Serikat dengan saldo di atas USD110.000. Jika saldo giro dalam mata uang Rupiah kurang dari Rp1.000 dan saldo giro dalam mata uang Dolar Amerika Serikat kurang dari USD110.000, maka Bank tidak memberikan bunga.

The Bank provides interest at the annual rate of 2.5% for demand deposits denominated in Rupiah with balances of over Rp1,000, and 0.5% for demand deposits denominated in United States Dollars with balances of over USD110,000. If the balance of demand deposits denominated in Rupiah is less than Rp1,000 and the balance of demand deposits denominated in United States Dollars is less than USD110,000, the Bank does not provide interest.

Per tanggal 24 Juni 2009, sehubungan dengan peralihan Bank menjadi LPEI, Bank mengirimkan surat kepada nasabah giro yang menyatakan kesediaan nasabah atas pengalihan saldo rekening giro nasabah di Bank ke rekening kewajiban lain-lain atas nama nasabah tanpa memperoleh jasa/bunga. Sehubungan dengan hal tersebut, terdapat rekening giro ditutup dan sisanya dikonversikan ke rekening kewajiban lainlain (Catatan 18).

As of June 24, 2009, due to the change from Bank to become LPEI, the Bank sent letters to the demand deposits customers regarding the customers’ willingness on the transfer of demand deposit balance in Bank into other liabilities under the name of such customers without receiving any interest. In connection with such matter, some current accounts were closed and the rest were converted into other liabilities account (Note 18).

76




12. SIMPANAN NASABAH (lanjutan)

12. DEPOSITS FROM CUSTOMERS (continued)

b. Deposito berjangka

b. Deposits

(i) Berdasarkan jenis dan mata uang

(i) By type and currency





Pihak ketiga Rupiah Deposito berjangka

-

-

535.400

305.396

Third parties Rupiah Time deposits

Dolar Amerika Serikat Deposito berjangka

-

-

372.401

110.508

United States Dollars Time deposits

907.801

415.904

Pihak yang mempunyai hubungan istimewa Rupiah Deposito berjangka (Catatan 33)

-

-

-

8.000

4.500

-

-

915.801

420.404

(ii) Berdasarkan jangka waktu

(ii) By period The details of deposits based on contract period to maturity are as follows:

Rincian deposito berdasarkan tanggal penempatan sampai dengan saat jatuh tempo adalah: 31 Desember/ December 31, 2009 Rupiah Deposito berjangka 1 bulan 3 bulan 6 bulan 12 bulan

Dolar Amerika Serikat Deposito berjangka 1 bulan 3 bulan 12 bulan

Related parties Rupiah Time deposits (Note 33)




-

-

244.300 101.400 69.400 128.300

86.066 5.000 10.830 208.000

-

-

543.400

309.896

-

-

146.150 187.011 39.240

22.815 73.603 14.090

-

-

372.401

110.508

-

-

915.801

420.404

77

Rupiah Time deposit 1 month 3 months 6 months 12 months

United States Dollars Time deposits 1 month 3 months 12 months






b. Deposito berjangka (lanjutan)

b. Deposits (continued)

(iii) Berdasarkan periode sisa umur jatuh tempo

(iii) By remaining period to maturity The details of other deposits classified by remaining period to maturity are as follows:

Rincian deposito berdasarkan sisa umur sampai dengan saat jatuh tempo adalah: 31 Desember/ December 31, 2009 Rupiah Deposito berjangka Sampai dengan 1 bulan 1 bulan - 3 bulan 3 bulan - 6 bulan 6 bulan - 12 bulan Lebih dari 12 bulan

Dolar Amerika Serikat Deposito berjangka Sampai dengan 1 bulan 1 bulan - 3 bulan Lebih dari 12 bulan



-

-

190.000 56.400 20.000 277.000 -

147.366 50.000 28.830 73.700 10.000

-

-

543.400

309.896

-

-

146.150 187.011 39.240

79.511 26.300 4.697

-

-

372.401

110.508

-

-

915.801

420.404

(iv) Tingkat suku bunga per tahun

Rupiah Time deposits Up to 1 month 1 month - 3 months 3 months - 6 months 6 months - 12 months Over 12 months

United States Dollars Time deposits Up to 1 month 1 month - 3 months Over 12 months

(iv) Annual interest rates

Empat Bulan/ Delapan Bulan/ Four Months Eight Months 2009 2009 Rupiah Dolar Amerika Serikat


-

-



6,0% - 13,0% 3,75% - 5,75%

5,5% - 13,15% 2,5% - 5,00%


Tingkat suku bunga per tahun untuk deposito berjangka mengacu kepada tingkat suku bunga LPS dengan kisaran suku bunga LPS dikurangi 2,5% sampai dengan maksimum tingkat suku bunga Bank.

Annual interest rates on time deposits are based on interest rates from LPS which range from LPS interest rate minus 2.5% up to a maximum Bank interest rate.

Pada periode empat bulan yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009, sehubungan dengan peralihan Bank menjadi LPEI, LPEI tidak lagi memiliki kewajiban untuk membayar premi program penjaminan.

For the four months period ended December 31, 2009, in connection with the change from the Bank to become LPEI, LPEI is no longer obligated to pay the premium for the guarantee program.

78






b. Deposito berjangka (lanjutan)

b. Deposits (continued)

(v) Deposito yang dijadikan jaminan atas kredit yang diberikan

(v) Deposits pledged as loan collateral As of December 31, 2008 and 2007, time deposits denominated in US Dollars to Rp158,958 and Rp87,693, respectively, are pledged as collateral for loans extended by the Bank to several debtors.

Deposito berjangka dalam mata uang Dolar Amerika Serikat yang dijadikan jaminan atas fasilitas kredit yang diberikan oleh Bank kepada beberapa debitur masing-masing adalah sebesar Rp158.958 dan Rp87.693 pada tanggal 31 Desember 2008 dan 2007. (vi) Lain-lain

(vi) Others As of June 24, 2009, in connection with the change of the Bank into LPEI, the Bank sent letters to the time deposit customers regarding the customers’ willingness on the conversion of time deposits into promissory notes. Regarding this conversion, the interest rate and other terms remain unchanged. In connection with such matter, time deposits which are not related to loan collateral were closed and the remaining balances were converted into securities issued account.

Per tanggal 24 Juni 2009, sehubungan dengan peralihan Bank menjadi LPEI, Bank mengirimkan surat kepada nasabah deposito yang menyatakan kesediaan nasabah atas pengkonversian deposito menjadi surat hutang (promissory notes). Adapun atas konversi yang dilakukan, bunga serta syarat dan ketentuan lain tetap. Sehubungan dengan hal tersebut, deposito yang tidak berkaitan dengan jaminan kredit ditutup dan sisanya dikonversikan ke akun efek-efek yang diterbitkan.

13. SIMPANAN DARI BANK

13. DEPOSITS FROM BANKS

a. Berdasarkan jenis dan mata uang

a. By type and currency





Rupiah Deposito Berjangka PT BPD Aceh Interbank call money PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk PT Bank UOB Indonesia PT BPD Riau PT BPD Sumatera Selatan PT BPD Sulawesi Utara PT BPD Kalimantan Selatan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk PT BPD Jawa Timur PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk PT BPD Jabar dan Banten

Rupiah -

-

-

85.000

-

30.000 30.000 -

160.000 150.000 30.000 25.000

-

-

-

-

250.000 150.000

-

-

-

150.000 50.000

-

60.000

365.000

685.000

79

Time Deposits PT BPD Aceh Interbank call money PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk PT Bank UOB Indonesia PT BPD Riau PT BPD Sumatera Selatan PT BPD Sulawesi Utara PT BPD Kalimantan Selatan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk PT BPD Jawa Timur PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk PT BPD Jabar dan Banten




13. SIMPANAN DARI BANK (lanjutan)

13. DEPOSITS FROM BANKS (continued)

a. Berdasarkan jenis dan mata uang (lanjutan) 31 Desember/ December 31, 2009

a. By type and currency (continued)




Dolar Amerika Serikat Interbank call money PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Bank Ekonomi Raharja Tbk PT Bank Chinatrust Indonesia PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Himpunan Saudara 1906 Tbk PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk PT Bank Commonwealth PT Bank Danamon Indonesia Tbk PT Bank Bukopin Tbk Deposito berjangka PT BPD Riau

United States Dollars -

181.440 50.400 40.320 -

218.000

46.965 -

-

-

54.500

-

-

-

21.800 16.350

-

-

-

-

28.179 18.786

Interbank call money PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Bank Ekonomi Raharja Tbk PT Bank Chinatrust Indonesia PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Himpunan Saudara 1906 Tbk PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk PT Bank Commonwealth PT Bank Danamon Indonesia Tbk PT Bank Bukopin Tbk

-

-

21.800

-

Time deposits PT BPD Riau

-

272.160

332.450

93.930

-

332.160

697.450

778.930

As of September 1, 2009, in connection with the change of the Bank into LPEI, LPEI reclassed deposits from banks to fund borrowings. In relation this conversion, the interest rate and other terms remain unchanged.

Per tanggal 1 September 2009, sehubungan dengan peralihan Bank menjadi LPEI, Bank melakukan reklasifikasi saldo pinjaman dari Bank menjadi pinjaman yang diterima. Adapun atas konversi yang dilakukan, bunga serta syarat dan ketentuan lain tetap. b. Berdasarkan periode sisa umur jatuh tempo 31 Desember/ December 31, 2009

b. By remaining period to maturity




Rupiah Sampai dengan 1 bulan

-

60.000

365.000

685.000

Rupiah Up to 1 month

Dolar Amerika Serikat Sampai dengan 1 bulan

-

272.160

332.450

93.930

United States Dollars Up to 1 month

-

332.160

697.450

778.930

80




13. SIMPANAN DARI BANK (lanjutan)

13. DEPOSITS FROM BANKS (continued)

c. Tingkat suku bunga rata-rata per tahun untuk simpanan dari bank

c. Annual average interest rates for deposits from banks

Empat Bulan/ Delapan Bulan/ Four Months Eight Months 2009 2009

Rupiah Dolar Amerika Serikat

-

8,30% 0,68%

-

14. PAJAK PENGHASILAN

7,24% 4,72%

6,23% 5,44%


a. Taxes payables 31 Desember/ December 31, 2009




30.317 1.587 7 311 10.178 116

30.317 3.381 18 439 10.509 468

814 2 87 10.239 10 1.163

14.342 646 3 78 9.646 123 650

42.516

45.132

12.315

25.488

b. Beban pajak penghasilan

Income taxes: Corporate income tax (Note 14b) Article 21 Article 22 Article 23 Article 25 Article 26 Article 29 Article 4(2)

b. Income tax expense Empat Bulan/ Four Months 2009

Pajak kini Pajak tangguhan


14. INCOME TAX

a. Hutang pajak

Pajak penghasilan: Pajak penghasilan badan (Catatan 14b) Pasal 21 Pasal 22 Pasal 23 Pasal 25 Pasal 26 Pasal 29 Pasal 4(2)


Delapan Bulan Eight Months 2009



(15.138)

(84.458) 33.163

(110.529) 1.035

(129.718) 2.510

(15.138)

(51.295)

(109.494)

(127.208)

Current tax Deferred tax

The reconciliation between income before tax, as shown in the statements of income, and estimated taxable income for the four months period ended December 31, 2009, eight months period ended August 31, 2009 and years ended December 31, 2008 and 2007 is as follows:

Rekonsiliasi antara laba sebelum pajak penghasilan seperti yang disajikan dalam laporan laba rugi dengan taksiran penghasilan kena pajak untuk periode empat bulan yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009, periode delapan bulan yang berakhir pada tanggal 31 Agustus 2009 dan tahun yang berakhir pada tanggaltanggal 31 Desember 2008 dan 2007 adalah sebagai berikut:

81




14. PAJAK PENGHASILAN (lanjutan)

14. INCOME TAX (continued)

b. Beban pajak penghasilan (lanjutan)

b. Income tax expense (continued)

Empat Bulan/ Four Months 2009 Laba sebelum pajak penghasilan

50.298

Delapan Bulan Eight Months 2009 143.638

Satu Tahun/ One Year 2008 351.142

Perbedaan temporer: Penyisihan kerugian aset produktif untuk kredit yang diberikan dan pembiayaan/piutang syariah Penyisihan imbalan kerja Penyusutan aset tetap

(99.474) (1.621)

Penyusutan aset tetap Denda Sumbangan

Taksiran (rugi) laba pajak Beban pajak penghasilan kini Dikurangi pajak penghasilan dibayar dimuka: Pasal 25 Pajak fiskal Hutang (Tagihan lebih bayar) pajak penghasilan (Catatan 11)

3.721

42

474

134.899

4.195

428 (100.667)

Perbedaan tetap: Pembentukan penyisihan (pembalikan) kerugian aset produktif selain dari kredit yang diberikan dan pembiayaan/piutang syariah Penghasilan yang sudah dikenakan pajak final Kenikmatan karyawan Jamuan dan representasi Aktivitas karyawan Langganan majalah Keanggotaan

122.807 12.050

Satu Tahun/ One Year 2007 405.606

Income before income tax

Temporary differences: Provision (reversal of allowance) for loss on earning assets for loans and sharia financing/receivables 3.355 Provision for employee benefits Depreciation of 292 premises and equipment 3.647 Permanent differences: Provision (reversal) for possible losses on earning assets aside from loans and sharia financing/receivables

36.159

12.468

(1.002)

5.910

(30.555) 2.415 1.640 262 188 32

4.831 4.640 849 213 79

6.625 6.133 1.121 91 165

6.054 1.099 315 111

7 105 -

14 6 -

14 1 4

329 -

10.253

23.100

13.152

13.818

(40.116)

301.637

368.489

423.071

Estimated taxable (loss) income

84.458

110.529

129.718

Current income tax expense

(54.141) -

(126.451) (81)

(115.332) (44)

-

(35.337) -

(35.337)

30.317

(16.003)

14.342

Income subject to final tax Employees’ benefits in kind Representation and entertainment Employee activities Magazine subscription Membership Depreciation of premises and equipment Penalties Donations

Less prepaid taxes: Article 25 Exit tax Income tax payable (Claim for tax refund) (Note 11)

The amount of the estimated income tax payable of the Bank for the years ended December 31, 2008 and 2007 has conformed with the amount reported in the Annual Corporate Income Tax Return filed by Bank with the Tax Office.

Taksiran penghasilan kena pajak Bank untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2008 dan 2007, telah sesuai dengan yang tercantum pada Surat Pemberitahuan Tahunan Pajak Penghasilan yang disampaikan Bank ke Kantor Pelayanan Pajak.

82






b. Beban pajak penghasilan (lanjutan)

b. Income tax expense (continued) The reconciliation between income tax expense and accounting income before income tax of the LPEI and Bank the prevailing tax rate is as follows:

Rekonsiliasi atas beban pajak penghasilan dengan perkalian laba akuntansi LPEI dan Bank sebelum pajak penghasilan dan tarif pajak yang berlaku adalah sebagai berikut: Empat Bulan/ Four Months 2009

Delapan Bulan Eight Months 2009



Laba sebelum pajak penghasilan

50.298

143.638

351.142

405.606

Income before income tax

Beban pajak penghasilan dengan tarif pajak yang berlaku

14.083

40.219

105.325

121.664

Income tax expense at applicable tax rate

Pengaruh pajak atas beda tetap: Penyesuaian atas perubahan tarif pajak Pembentukan penyisihan (pembalikan) kerugian aset produktif selain dari kredit yang diberikan dan pembiayaan/piutang syariah Kenikmatan karyawan Jamuan dan representasi Aktivitas karyawan Lain-lain Aktiva pajak tangguhan tahun lalu yang dibukukan di tahun 2007 Beban pajak penghasilan

(1.816)

4.608

223

10.124 677 459 73 (8.462)

3.491 1.353 1.299 238 87

(301) 1.988 1.841 336 82

-

-

-

15.138

51.295

109.494

c. Aset pajak tangguhan - bersih

Aset tetap (nilai buku) Jumlah aset pajak tangguhan - bersih

127.208

Income tax expense

c. Deferred tax assets - net

31 Desember/ December 31, 2009 Rugi fiskal Penyisihan kerugian aset produktif Penyisihan atas imbalan kerja

Tax effect on permanent differences: Adjustment resulting from change in tax rates Provision (reversal) for possible losses on earning assets aside from loans and 1.773 sharia financing/receivables 1.816 Employees’ benefits in kind 2.459 Representation and entertainment 329 Employees’ activities 582 Others Prior year’s deferred tax assets (1.415) recognized in 2007




10.029

-

-

-

5.833 5.556

30.702 5.962

3.354

2.422

118

10

157

53

Tax loss Provision for loss on earning assets Provision for employee benefits Premises and equipment (book value)

21.536

36.674

3.511

2.475

Total deferred tax assets - net

In September 2008, Law No. 7 Year 1983 regarding “Income Tax” has been revised for the fourth time with the issuance of Law No. 36 Year 2008. The revised Law stipulates changes in corporate income tax rate from progressive tax rates to a single rate of 28% for fiscal year 2009 and 25% for fiscal year 2010 onwards. The LPEI recorded the impact of the change in tax rates which amounted to (Rp1,816), Rp4,608 and Rp223 as part of deferred tax benefit in the current period operations.

Pada bulan September 2008, Undang-undang No. 7 Tahun 1983 mengenai “Pajak Penghasilan” diubah untuk keempat kalinya dengan diterbitkannya Undang-undang No. 36 Tahun 2008. Perubahan tersebut juga mencakup perubahan tarif pajak penghasilan dari sebelumnya menggunakan tarif pajak bertingkat menjadi tarif tunggal yaitu 28% untuk tahun fiskal 2009 dan 25% untuk tahun fiskal 2010 dan seterusnya. LPEI mencatat dampak perubahan tarif pajak tersebut masing-masing sebesar (Rp1.816), Rp4.608 dan Rp223 sebagai bagian dari manfaat pajak penghasilan tangguhan pada periode berjalan.

83






c. Aset pajak tangguhan - bersih (lanjutan)

c. Deferred tax assets - net (continued) Management believes that the deferred tax assets - net can be utilized and compensated against future taxable income.

Manajemen berkeyakinan bahwa aset pajak tangguhan - bersih dapat dipulihkan dan dikompensasikan dengan laba fiskal pada masa mendatang. d. Pengungkapan Pajak LPEI dan PPN Syariah

d. Disclosure of The LPEI Tax and Syariah VAT

Sejak tanggal 1 September 2009, Bank berganti badan hukum dari bank menjadi lembaga keuangan. Sehubungan dengan hal tersebut LPEI menjadi subjek pengenaan Pajak Pertambahan Nilai. Tetapi, berdasarkan Undang-undang Republik Indonesia Nomor 8 tahun 1983 sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 42 Tahun 2009 tanggal 15 Oktober 2009, efektif tanggal 1 April 2010, jasa yang diberikan oleh LPEI tidak dikenai Pajak Pertambahan Nilai sebagaimana dinyatakan pada pasal 4A ayat 3 huruf d bahwa jasa yang dikecualikan adalah jasa keuangan meliputi:

As of September 1, 2009, the Bank has changed its legal entity from a bank to a financial institution. Accordingly, LPEI is subjected to value added tax. However, based on Law of Indonesia Republic No. 8 year 1983 which has been amended several times with Law of Indonesia Republic No. 42 Year 2009 dated October 15, 2009 effective on April 1, 2010, LPEI is not subjected to Value Added Tax which is stated in chapter 4A. 3 letter d, that provides the services exempted from tax are financial sevices include:

1. Jasa menghimpun dana dari masyarakat berupa giro, deposito berjangka, sertifikat deposito, tabungan dan/atau bentuk lain yang dipersamakan dengan itu;

1. Funds raising services from current accounts, time deposits, deposit certificates, savings and/or other facilities similar to those facilities.

2. Jasa menempatkan dana, meminjam dana, atau meminjamkan dana kepada pihak lain dengan menggunakan surat, sarana telekomunikasi maupun dengan wesel unjuk, cek atau sarana lainnya;

2. Funds providing, borrowing or lending services to other parties by using letters, communication facilities or promissory notes, cheque or other facilities;

3. Jasa pembiayaan, termasuk pembiayaan berdasarkan prinsip syariah, berupa: · Sewa guna usaha dengan hak opsi; · Anjak piutang; · Usaha kartu kredit; dan/atau · Pembiayaan konsumen;

3. Payment service, includes payment based on Syaria principles, such as : · Leasing with an option right; · factoring; · Credit card financing, and/or; · Consumer financing;

4. Jasa penyaluran pinjaman atas dasar hukum gadai, termasuk gadai syaria gadai, termasuk gadai syariah dan fidusia; dan

4. Service of transfer of financing based on security law, included syaria trust principle, including syaria trust and fiducia; and

5. Jasa penjaminan

5. Guarantee Service

LPEI tidak membukukan Pajak Pertambahan Nilai atas transaksi yang menjadi subjek PPN sejak September 2009 sampai dengan Maret 2010.

LPEI does not recognized VAT for its transactions from September to March 2010.

84




15. EFEK-EFEK HUTANG YANG DITERBITKAN

Rupiah Obligasi Bank I - 2003 Obligasi Bank II - 2005 Seri B Obligasi Bank Ill - 2006 Seri A Seri B Seri C Obligasi Bank IV - 2009 Seri A Seri B Seri C Seri D Efek-efek hutang (Korporasi) Dolar Amerika Serikat Efek-efek (Korporasi) Interbank call money Dikurangi beban emisi obligasi yang belum diamortisasi

15. DEBT SECURITIES ISSUED





-

-

-

295.000

200.000

200.000

200.000

200.000

200.000 150.000

150.000 200.000 150.000

150.000 200.000 150.000

150.000 200.000 150.000

309.000 157.000 607.000 1.427.000 112.225

309.000 157.000 607.000 1.427.000 130.100

-

-

14.410 -

70.816 -

-

328.755

3.176.635

3.400.916

700.000

1.323.755

(7.478) 3.169.157

(8.501) 3.392.415

a. Obligasi BEI I - 2003

(1.756) 698.244

(2.889)

Rupiah Bank Bonds I - 2003 Bank Bonds II - 2005 Series B Bank Bonds III - 2006 Series A Series B Series C Bank Bonds IV - 2009 Series A Series B Series C Series D Debt securities (Corporate) United States Dollars Securities (Corporate) Interbank call money Less unamortized bonds issuance cost

1.320.866

a. BEI Bonds I – 2003

Bank menerbitkan Obligasi BEI I - 2003 sebesar Rp300.000 dengan tingkat suku bunga tetap sebesar 13,00% per tahun yang jatuh tempo pada tanggal 8 Juli 2008. Jadwal pembayaran bunga adalah triwulanan dan pembayaran pertama dilakukan pada tanggal 8 Oktober 2003. Pada tanggal 23 Juli 2004, Bank membeli kembali Obligasi BEI I - 2003 dengan total nilai nominal sebesar Rp5.000 dengan tujuan penurunan beban bunga pada harga sebesar 102,40%. Pembelian kembali tersebut merupakan pelunasan dan tidak ditujukan untuk dijual kembali.

The Bank issued BEI Bonds I - 2003 with a nominal value of Rp300,000 which bears interest at the annual fixed rate of 13.00% and matured on July 8, 2008. Interest was payable quarterly, with the first payment on October 8, 2003. On July 23, 2004, the Bank bought back BEI Bonds I - 2003 amounting to Rp5,000 with the intention to reduce interest at the price of 102.40%. The above repurchased bonds represent settlement and are not intended to be resold in the future.

Obligasi BEI I - 2003 tercatat di Bursa Efek Indonesia. Penerbitan obligasi Bank I - 2003 telah dinyatakan efektif berdasarkan Surat Ketua BAPEPAM-LK No. S-1486/PM/2003 tanggal 23 Juni 2003. Bertindak sebagai wali amanat untuk penerbitan Obligasi BEI I - 2003 adalah PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. Penerimaan bersih dari penerbitan ObIigasi BEI I - 2003 digunakan untuk pembiayaan aktiva produktif, khususnya kegiatan pembiayaan transaksi perdagangan luar negeri (trade financing).

The BEI Bonds I - 2003 were listed on the Indonesia Stock Exchange. The offering of the BEI Bonds I - 2003 was declared effective based on the letter No. S-1486/PM/2003 dated June 23, 2003 of the Chairman of BAPEPAM-LK. The trustee for the BEI Bonds I - 2003 was PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. The net proceeds from the issuance of BEI Bonds I - 2003 were used to finance earning assets, specifically overseas trade financing activities.

85


LEMBAGA PEMBIAYAAN EKSPOR INDONESIA (DAHULU PT BANK EKSPOR INDONESIA (PERSERO)) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Periode Empat Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2009, Periode Delapan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Agustus 2009 dan Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2008 Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2007 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 15. EFEK-EFEK (lanjutan)

HUTANG

YANG


DITERBITKAN

15. DEBT SECURITIES ISSUED (continued)

a. Obligasi BEI I - 2003 (lanjutan)

a. BEI Bonds I - 2003 (continued)

Bank mencatat beban emisi obligasi BEI I - 2003 sebesar Rp2.100 yang dibebankan seluruhnya sebagai beban umum dan administrasi pada laporan laba rugi untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2003.

The Bank fully charged the issuance cost on BEI Bonds I - 2003 amounting to Rp2,100 to general and administrative expenses in the statement of income for the year ended December 31, 2003.

Pada tanggal 8 Juli 2008, Bank telah membayar lunas obligasi BEI I - 2003.

On July 8, 2008, the Bank paid fully the BEI Bond I - 2003.

Pada tanggal 31 Desember 2007, obligasi BEI I 2003 mendapat peringkat “idA” dari PT Pefindo.

As of December 31, 2007, BEI Bond I - 2003 were rated “idA”, respectively by PT Pefindo.

b. Obligasi BEI II - 2005

b. BEI Bonds II – 2005

Pada bulan Juni 2005, Bank menerbitkan Obligasi BEI II - 2005 dengan nilai nominal keseluruhan Rp485.000 yang terdiri dari Seri A dan Seri B. Obligasi BEI II - 2005 Seri A telah jatuh tempo dan dilunasi pada tanggal 22 Juni 2006. Obligasi BEI II - 2005 Seri B ditawarkan dan semua diterbitkan senilai Rp200.000 dengan tingkat suku bunga tetap sebesar 12,50% per tahun yang akan jatuh tempo pada tanggal 17 Juni 2010. Jadwal pembayaran bunga adalah triwulanan dan pembayaran pertama dilakukan pada tanggal 17 September 2005.

In June 2005, the Bank issued BEI Bonds II 2005 with a total nominal amount of Rp485,000 consisting of Series A and Series B. The BEI Bonds II - 2005 Series A were fully paid upon maturity on June 22, 2006. The BEI Bonds II 2005 Series B offered amounting to Rp200,000 were all issued, bore interest at the annual fixed rate of 12.50% and will mature on June 17, 2010. Interest is payable quarterly, with the first payment made on September 17, 2005.

Obligasi BEI II - 2005 tercatat di Bursa Efek Indonesia. Penerbitan Obligasi BEI II - 2005 telah dinyatakan efektif berdasarkan Surat Ketua BAPEPAM-LK No. S-1486/PM/2005 tanggal 9 Juni 2005. Bertindak sebagai wali amanat Obligasi BEI II - 2005 adalah PT Bank Mega Tbk. Penerimaan bersih dari penerbitan obligasi BEI II - 2005 digunakan untuk pembiayaan aset produktif, berupa pembiayaan modal kerja ekspor.

The BEI Bonds II - 2005 are listed on the Indonesia Stock Exchange. The offering of the BEI Bonds II - 2005 was declared effective based on the letter No. S-1486/PM/2005 dated June 9, 2005 of the Chairman of BAPEPAM-LK. The trustee for the BEI Bonds II - 2005 is PT Bank Mega Tbk. The net proceeds from the issuance of BEI Bonds II - 2005 were used to finance earning assets in the form of export working capital financing.

Bank mencatat beban emisi obligasi BEI II - 2005 sebesar Rp3.556 yang dikurangkan langsung dari hasil emisi obligasi BEI II - 2005 dan diamortisasi selama jangka waktu obligasi tersebut dengan metode garis lurus.

The Bank recorded issuance cost on BEI Bonds II - 2005 amounting to Rp3,556 which was directly deducted from the proceeds of the BEI Bonds II 2005 and amortized over the term of the bonds using the straight-line method.

86



HUTANG

YANG


DITERBITKAN


c. Obligasi BEI III - 2006

c. BEI Bonds III - 2006 In September 2006, the Bank issued BEI Bonds III - 2006 with a total nominal amount of Rp500,000 that consists of Series A, B and C, with details as follows:

Pada bulan September 2006, Bank menerbitkan Obligasi BEI III - 2006 dengan nilai nominal keseluruhan sebesar Rp500.000 yang merupakan obligasi berseri A, B dan C, dengan rincian sebagai berikut: Seri/Series

Obligasi BEI Ill - 2006 Seri A Obligasi BEI Ill - 2006 Seri B Obligasi BEI Ill - 2006 Seri C

Jumlah nominal/ Nominal amount (IDR)

Tingkat bunga/ Interest rate

Jatuh tempo/ Maturity

28 September/ 150.000 September 2009 28 September/ 200.000 September 2010 28 September/ 150.000 September 2011

Obligasi/ Bonds

12,50% tetap/fixed

BEI Bonds III - 2006 Series A

12,70% tetap/fixed

BEI Bonds III - 2006 Series B

12,80% tetap/fixed

BEI Bonds III - 2006 Series C

Jadwal pembayaran bunga adalah triwulanan dan pembayaran pertama dilakukan pada tanggal 28 Desember 2006. Obligasi BEI Ill - 2006 tercatat di Bursa Efek Surabaya (sekarang Bursa Efek Indonesia). Penerbitan obligasi BEI Ill - 2006 telah dinyatakan efektif berdasarkan Surat Ketua BAPEPAM-LK No. S-1988/BL/2006 tanggal 20 September 2006. Bertindak sebagai wali amanat Obligasi BEI Ill - 2006 adalah PT Bank Permata Tbk. Penerimaan bersih dari penerbitan obligasi BEI Ill - 2006 digunakan untuk pembiayaan aset produktif, berupa pembiayaan modal kerja ekspor dengan komposisi 80% dalam bentuk direct financing dan 20% dalam bentuk refinancing.

Interest is payable quarterly, with the first payment made on December 28, 2006. The BEI Bonds III - 2006 are listed on the Surabaya Stock Exchange (currently Indonesia Stock Exchange). The offering of the BEI Bonds III - 2006 has been declared effective based on the letter No. S-1988/BL/2006 dated September 20, 2006 of the Chairman of BAPEPAM-LK. The trustee for the BEI Bonds III - 2006 is PT Bank Permata Tbk. The net proceeds from the issuance of BEI Bonds III - 2006 were used to finance earning assets in the form of export working capital financing that consists of 80% direct financing and 20% refinancing.

Bank mencatat beban emisi obligasi BEI Ill - 2006 sebesar Rp3.230 yang dikurangkan langsung dari hasil emisi obligasi BEI Ill - 2006 dan diamortisasi selama jangka waktu obligasi tersebut dengan metode garis lurus.

The Bank recorded the issuance cost on BEI Bonds III - 2006 amounting to Rp3,230 which was directly deducted from the proceeds of the BEI Bonds III - 2006 and amortized over the term of the bonds using the straight-line method.

Sebelum dilunasinya semua pokok dan bunga Obligasi BEI I, II dan Ill (“obligasi”) serta pengeluaran lain yang menjadi tanggung jawab Bank sehubungan dengan penerbitan Obligasi BEI I, II dan Ill, Bank tanpa persetujuan tertulis dari masing-masing wali amanat tidak diperkenankan melakukan tindakan-tindakan, antara lain:

Before settlement of the principal, interest on BEI Bonds I, II and III (the “Bonds”) and other charges payable by the Bank in connection with the issuance of BEI Bonds I, II and III, the Bank without the written approval from each of the trustees, shall not undertake, among others, to:

i. menjaminkan dan atau menggadaikan baik bagian maupun seluruh harta kekayaan Bank;

i. secure and/or pledge a portion or all assets of the Bank;

ii. melakukan pengeluaran obligasi lain atau instrumen hutang lain yang sejenis yang mempunyai kedudukan lebih tinggi, dan pembayarannya didahulukan dari obligasi;

ii. issue other bonds or other similar debt instruments which have higher grade and earlier repayment than the Bonds;

87



HUTANG

YANG


DITERBITKAN


c. Obligasi BEI III - 2006 (lanjutan)

c. BEI Bonds III - 2006 (continued)

iii. mengadakan akuisisi, penggabungan, konsolidasi dengan perusahaan lain yang menyebabkan bubarnya Bank dan atau melakukan perubahan pokok dan bidang usaha atau yang akan mempunyai akibat negatif terhadap kelangsungan usaha Bank, kecuali hal-hal tersebut dilakukan dalam program Pemerintah Republik Indonesia dan sepanjang dilakukan sesuai dengan ketentuan yang telah disepakati dalam perjanjian perwaliamanatan atau dilakukan sehubungan dengan perubahan badan hukum Bank menjadi Export Credit Agency atau Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia atau bentuk lain yang ditentukan oleh perundangundangan yang berlaku;

iii. acquire, merge, consolidate with other companies that will result in the dissolution of the Bank and/or change in the main business of the Bank or that will have a negative impact to the business continuity of the Bank, except those conducted under the Government of the Republic of Indonesia program, as well as conducted under the agreed terms of the trusteeship agreement or in relation to the change in the legal entity of the Bank into an Export Credit Agency or Indonesia Eximbank (Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia) or other forms provided as determined under the prevailing laws.

iv. melakukan transaksi dengan pihak afiliasi, kecuali bila transaksi tersebut dilakukan dengan persyaratan yang menguntungkan Bank atau setidak-tidaknya sama dengan persyaratan yang diperoleh Bank dan pihak ketiga yang bukan terafiliasi;

iv. conduct any transactions with affiliated parties, except if the transactions are entered under terms that benefit the Bank or have the same terms as those obtained by the Bank and nonaffiliated third parties;

v. memberi pinjaman kepada atau melakukan investasi dalam bentuk penyertaan saham pada pihak lain, kecuali dilakukan sehubungan dengan kegiatan yang sesuai dengan bidang usahanya atau sehubungan dengan pembangunan fasilitas usaha Bank yang bersangkutan dan pinjaman kepada karyawan, koperasi dan yayasan karyawan Bank serta Program Kemitraan dan Bina Lingkungan sesuai dengan program pemerintah;

v. grant any loan or invest in shares of stock of other parties, except when made in connection with the Bank's scope of activities or in connection with the related business development facility and in the form of loans to Bank’s employees, employee cooperatives and foundations of the Bank and partnership and environmental development program under the government program;

vi. melakukan pengurangan modal di sektor Bank;

vi. reduce the capital in the Bank’s sector;

vii. melakukan transaksi dalam jumlah yang material sebagaimana dimaksud dalam kentuan BAPEPAM-LK, selain dari kegiatan usaha yang normal dilakukan oleh Bank, yang dapat memberikan pengaruh negatif pada kinerja Bank; dan

vii. commence any transactions in material amount as determined under BAPEPAM-LK regulations, other than the normal activities conducted by the Bank, that can negatively impact the Bank 's performance; and

viii. melakukan pengambilalihan kendali perusahaan lain atau melakukan penyertaan modal pada pihak manapun yang secara total melebihi ketentuan Bank Indonesia atau lembaga otoritas keuangan yang berwenang.

viii. commence to acquire the control of other parties or invest in shares of stock of other parties that exceed the amount allowed by the regulations of Bank Indonesia or other authorized financial authority institution.

Sebagai tambahan, Bank diharuskan menjaga rasio-rasio berikut:

In addition, the Bank is required to maintain the following ratios:

88



HUTANG

YANG


DITERBITKAN


c. Obligasi BEI III - 2006 (lanjutan)

c. BEI Bonds III - 2006 (continued)

i. Rasio hutang terhadap ekuitas tidak lebih dari 6:1

i. Debt-to-equity ratio do not exceed 6:1

ii. Perbandingan antara laba sebelum beban bunga, pajak, penyusutan dan amortisasi dengan beban bunga sedikitnya 1,5:1

ii. Comparable earnings ratio before interest expense, tax, depreciation and amortization to interest of at least 1.5:1

iii. Nilai net worth atau ekuitas bersih LPEI dan Bank tidak kurang dari Rp3.000.000

iii. Total net worth or net equity of the LPEI and Bank of not less than Rp3,000,000

Pada tahun 2009, 2008 dan 2007, LPEI dan Bank telah memenuhi seluruh pembatasan tersebut.

In 2009, 2008 and 2007, the LPEI and Bank has complied with all the above covenants.

Pada tahun 2009, 2008, 2007, LPEI dan Bank telah melakukan pembayaran bungan dan pokok obligasi sesuai jadwal.

In 2009, 2008 and 2007, the LPEI and Bank has paid the interest and principal of the bonds according to the schedule.

Pada tanggal 31 Agustus 2009, 31 Desember 2008 dan 2007, obligasi Bank III - 2006 mendapat peringkat masing-masing “idAAA”, “idA+” dan “idA” dari PT Pefindo.

As of August 31, 2009, December 31, 2008 and 2007 Bank III - 2006 bonds were rated “idAAA”, “idA+” and “idA”, respectively, by PT Pefindo.

Pada tahun tanggal 28 September 2009, seluruh Obligasi BEI III - 2006 Seri A telah jatuh tempo dan dilunasi.

On September 28, 2009, the issued BEI Bonds III - 2006 Series A had matured and were fully paid.

d. Obligasi BEI IV - 2009

d. BEI Bonds IV - 2009 In June 2009, the Bank issued BEI Bonds IV 2009 with a total nominal amount of Rp2,500,000 that consists of Series A, B, C and D, with details as follows:

Pada bulan Juni 2009, Bank menerbitkan Obligasi BEI IV - 2009 dengan nilai nominal keseluruhan sebesar Rp2.500.000 yang merupakan obligasi berseri A, B, C dan D, dengan rincian sebagai berikut:

Seri/Series

Jumlah nominal/ Nominal amount

Obligasi BEI IV - 2009 Seri A

309.000

Obligasi BEI IV - 2009 Seri B

157.000

Obligasi BEI IV - 2009 Seri C

607.000

Obligasi BEI IV - 2009 Seri D

1.427.000

Jatuh tempo/ Maturity

28 Juni/ June 2010 18 Juni/ June 2012 18 Juni/ June 2014 18 Juni/ June 2016

89

Tingkat bunga/ Interest rate

Obligasi/ Bonds

10,00% tetap/fixed BEI Bonds IV - 2009 Series A 11,63% tetap/fixed

BEI Bonds IV - 2009 Series B

12,00% tetap/fixed

BEI Bonds IV - 2009 Series C

12,75% tetap/fixed

BEI Bonds IV - 2009 Series D



HUTANG

YANG


DITERBITKAN


d. Obligasi BEI IV - 2009 (lanjutan)

d. BEI Bonds IV - 2009 (continued)

Jadwal pembayaran bunga adalah triwulanan dan pembayaran pertama dilakukan pada tanggal 18 September 2009. Obligasi BEI IV - 2009 tercatat di Bursa Efek Indonesia. Penerbitan obligasi BEI IV - 2009 telah dinyatakan efektif berdasarkan Surat Ketua BAPEPAM-LK No. S-4940/BL/2009 tanggal 9 Juni 2009. Bertindak sebagai wali amanat Obligasi BEI IV 2009 adalah PT Bank Mega Tbk. Penerimaan bersih dari penerbitan obligasi BEI IV - 2009 digunakan untuk pembiayaan aset produktif dalam bentuk kredit ekspor.

Interest is payable quarterly, with the first payment conducted on September 18, 2009. The BEI Bonds IV - 2009 are listed on the Indonesia Stock Exchange. The offering of the BEI Bonds IV - 2009 has been declared effective based on the letter No. S-4940/BL/2009 dated June 9, 2009 of the Chairman of BAPEPAM-LK. The trustee for the BEI Bonds IV - 2009 is PT Bank Mega Tbk. The net proceeds from the issuance of BEI Bonds IV - 2009 were used to finance earning assets in the form of export credit.

Bank mencatat beban emisi obligasi BEI IV 2009 sebesar Rp8.045 yang dikurangkan langsung dari hasil emisi obligasi BEI IV - 2009 dan diamortisasi selama jangka waktu obligasi tersebut dengan metode garis lurus.

The Bank recorded the issuance cost on BEI Bonds IV - 2009 amounting to Rp8,045 which was directly deducted from the proceeds of the BEI Bonds IV - 2009 and amortized over the term of the bonds using the straight-line method.

Sebelum dilunasinya semua pokok dan bunga Obligasi BEI I, II, Ill dan IV (“Obligasi”) serta pengeluaran lain yang menjadi tanggung jawab Bank sehubungan dengan penerbitan Obligasi BEI I, II, Ill dan IV, Bank tanpa persetujuan tertulis dari masing-masing wali amanat tidak diperkenankan melakukan tindakan-tindakan, antara lain:

Before settlement of all the principal and interest on BEI Bonds I, II, III and IV (“Bonds”) and other charges payable by the Bank in connection with the issuance of BEI Bonds I, II, III and IV, the Bank without the written approval from each of the trustees, shall not undertake, among others, to:

i. menjaminkan dan atau menggadaikan baik sebagian maupun seluruh harta kekayaan Bank;

i. secure and/or pledge a portion or all assets of the Bank;

ii. melakukan pengeluaran obligasi lain atau instrumen hutang lain yang sejenis yang mempunyai kedudukan lebih tinggi, dan pembayarannya didahulukan dari obligasi;

ii. issue other bonds or other similar debt instruments which have higher grade and earlier repayment than the bonds;

iii. melakukan pengurangan modal disetor Bank;

iii. reduce the Bank's capital;

Sebagai tambahan, Bank berjanji dan mengikatkan diri untuk menjaga dan/atau melakukan hal-hal sebagai berikut:

In addition, the Bank agreed to maintain and/or conduct the following terms:

i. Memenuhi semua ketentuan dalam perjanjian perwaliamanatan.

i. Comply with agreement.

90

all

terms

in

the

trustee



HUTANG

YANG


DITERBITKAN


d. Obligasi BEI IV - 2009 (lanjutan)

d. BEI Bonds IV - 2009 (continued)

ii. Memenuhi kewajiban keuangan konsolidasi (jika ada anak perusahaan) berdasarkan laporan keuangan konsolidasi (jika ada anak perusahaan) tahunan terakhir yang telah diaudit oleh kantor akuntan publik serta laporan keuangan konsolidasi tengah tahunan dan triwulanan (unaudited) dengan memperhatikan Nilai Net Worth atau Ekuitas Bersih tidak kurang dari Rp4.000.000 setelah Bank menjadi LPEI.

ii. Comply with the consolidated financial obligation (if there is a subsidiary) based on the latest yearly consolidated financial statements (if there is a subsidiary) which have been audited by a public accounting firm and semi-annual and quarterly (unaudited) financial statements by maintaining the net worth value or net equity of not less than Rp4,000,000 after the Bank becomes LPEI.

Pada tahun 2009, 2008 dan 2007 LPEI dan Bank telah memenuhi seluruh pembatasan tersebut.

In 2009, 2008 and 2007 LPEI and Bank has complied with all the above covenants.

Obligasi Bank IV - 2009 memiliki peringkat “idAAA” berdasarkan PT Pefindo pada tanggal 31 Desember 2009 dan 31 Agustus 2009.

As of December 31, 2009 and August 31, 2009 the Bank Bonds IV - 2009 have the rating of “idAAA” based on the rating by PT Pefindo.

e. Interbank call money

e. Interbank call money On September 28, 2007, the Bank entered into interbank call money transaction with PT Bank Danamon Indonesia Tbk. The Bank placed funds amounting to Rp352,275 that earned interest at SIBOR plus a certain margin. On September 28, 2007, the Bank received USD35,000,000 funds from PT Bank Danamon Indonesia Tbk that bore interest at SIBOR plus a certain margin. Both transactions had matured on January 28, 2008 and were fully paid. The Bank recorded these transactions as securities in Rupiah and securities issued in United States Dollars.

Pada tanggal 28 September 2007, Bank melakukan transaksi interbank call money dengan PT Bank Danamon Indonesia Tbk. Bank menempatkan dana sebesar Rp352.275 dengan tingkat suku bunga sebesar SIBOR ditambah margin tertentu. Pada tanggal 28 September 2007, Bank menerima dana sebesar USD35.000.000 dari PT Bank Danamon Indonesia Tbk dengan tingkat suku bunga SIBOR ditambah margin tertentu. Kedua transaksi tersebut telah jatuh tempo pada tanggal 28 Januari 2008 dan dilunasi penuh. Bank mencatat transaksi ini sebagai efek-efek dalam Rupiah dan efek-efek yang diterbitkan dalam Dolar Amerika Serikat. f. Efek-efek hutang (Korporasi)

f. Debt securities (Corporate) As of June 24, 2009, in connection with the change from the Bank to become LPEI, the Bank converted its time deposits into promissory notes. Regarding this conversion, the interest rate and other terms remain unchanged (Note 12b). These promissory notes are used as collateral for facilities provided by the Bank.

Per tanggal 24 Juni 2009, sehubungan dengan peralihan Bank menjadi LPEI, Bank melakukan pengkonversian atas rekening deposito menjadi surat hutang (promissory notes). Adapun atas konversi yang dilakukan, bunga serta syarat dan ketentuan lain tetap (Catatan 12b). Surat hutang tersebut digunakan untuk keperluan jaminan atas fasilitas yang dibiayai oleh Bank.

91




16. PINJAMAN YANG DITERIMA

16. FUND BORROWINGS 31 Desember/ December 31, 2009

Dolar Amerika Serikat Pinjaman Pinjaman sindikasi dengan facility agent Sumitomo Mitsui Banking Corporation, Singapura 1.972.950 Standard Chartered Bank, Singapura 563.700 Overseas-Chinese Banking Corporation Bank (OCBC) Ltd., Singapura 427.534 Wachovia Bank N.A., New York 375.800 The Bank of Tokyo Mitsubishi UFJ Ltd., Jakarta 281.850 Sumitomo Mitsui Banking Corporation, Singapura 281.850 Standard Chartered Bank, Jakarta 234.875 PT Bank Panin Tbk, Jakarta 234.875 Japan Bank for International Corporation 187.900 Bank DBS Indonesia 187.900 PT Bank Bukopin Tbk ABN AMRO Bank N.V., Singapura Pinjaman sindikasi dengan facility agent Natixis Singapura ABN Amro Bank N.V., Jakarta Pinjaman sindikasi dengan facility agent Overseas-Chinese Banking Corporation Bank (OCBC) Ltd., Singapura PT Bank Danamon Indonesia Tbk Pemerintah Republik Indonesia melalui Departemen Keuangan 4.749.234 Interbank - Money Market Bank Mandiri (Persero) Tbk. Cabang Cayman Island Euro Eropa Pinjaman Pemerintah Republik Indonesia melalui Departemen Keuangan



2.116.800 -

-

201.600

49.050 109.000

302.400

327.000

-

-

453.600

872.000

252.000

272.500

226.800

81.750

50.400

599.500

-

1.613.200

-

-

-

-

-

-

-

-

3.603.600

3.924.000

31 Desember/ December 31, 2007 United States Dollar Borrowings Syndicated loan with Sumitomo Mitsui Banking Corporation, Singapore as facility agent - Standard Chartered Bank, Singapore Overseas-Chinese Banking Corporation Bank (OCBC) Ltd., Singapore 328.755 Wachovia Bank N.A., New York The Bank of Tokyo 281.790 Mitsubishi UFJ Ltd., Jakarta Sumitomo Mitsui Banking Corporation, Singapore Standard Chartered 704.475 Bank, Jakarta PT Bank Panin 469.650 Tbk, Jakarta Japan Bank for International Corporation DBS Bank, Indonesia PT Bank Bukopin Tbk ABN AMRO Bank N.V., Singapore Syndicated loan with Natixis, Singapore as facility agent ABN Amro 657.510 Bank N.V., Jakarta Syndicated loan with Overseas- Chinese Banking (OCBC) Ltd., 469.650 Singapore as facility agent PT Bank Danamon 469.650 Indonesia Tbk Government of the Republic of Indonesia through 2.327 the Ministry of Finance 3.383.807

187.900

-

-

-

187.900

-

-

-

11.573

12.313

28.480

13.822

11.573

12.313

28.480

13.822

4.948.707

3.615.913

3.952.480

3.397.629

92

Interbank - Money Market PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. Cayman Island Branch European Euro Borrowings Government of the Republic of Indonesia through the Ministry of Finance




16. PINJAMAN YANG DITERIMA (lanjutan) a. Pinjaman sindikasi Sumitomo Mitsui Singapura

16. FUND BORROWINGS (continued)

dengan facility agent Banking Corporation,

a. Syndicated loan with Sumitomo Mitsui Banking Corporation, Singapore as facility agent

Pada tanggal 6 Juli 2009, Bank memperoleh fasilitas pinjaman term loan sebesar USD210.000.000 dari sindikasi bank-bank asing dan lokal dengan Sumitomo Mitsui Banking Corporation Singapura bertindak sebagai facility agent yang memiliki jangka waktu selama 364 hari terhitung sejak tanggal perjanjian, dengan rincian sebagai berikut:

On July 6, 2009, the Bank obtained a term loan borrowing facility of USD210,000,000 from a syndicate of foreign and local banks with Sumitomo Mitsui Banking Corporation, Singapore as the facility agent which has the maturity of 364 days from the drawdown date, with the following details:

Komposisi sindikasi

Jumlah fasilitas/ Facility amount (USD)

Mandated Lead arrangers: • The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ, Ltd. Jakarta • PT Bank ICBC Indonesia • Intesa Sanpaolo S.p.A, Cabang Singapura • Overseas-Chinese Banking Corp. Limited • Sumitomo Mitsui Banking Corporation Singapura • PT Bank Mandiri (Persero) Tbk., Cabang Hong Kong • Bank of China Limited • Citic Ka Wah Bank Limited • PT Bank Mandiri (Persero) Tbk., Cabang Singapura • PT Bank Ekonomi Raharja Tbk • ING Bank N.V., Cabang Singapura • PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk • PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk, Cabang Tokyo

4.000.000

Mandated Lead arrangers: The Bank of Tokyo-Mitsubishi • UFJ, Ltd., Jakarta PT Bank ICBC Indonesia • Intesa Sanpaolo S.p.A., Singapore • Branch Overseas-Chinese Banking Corp. • Limited Sumitomo Mitsui Banking • Corporation Singapore PT Bank Mandiri (Persero) Tbk., • Hong Kong Branch Bank of China Limited • Citic Ka Wah Bank Limited • PT Bank Mandiri (Persero) Tbk., • Singapore Branch PT Bank Ekonomi Raharja Tbk • ING Bank N.V., Singapore Branch • PT Bank Negara Indonesia • (Persero) Tbk PT Bank Negara Indonesia • (Persero) Tbk, Tokyo Branch

6.000.000

Co-Arrangers: Krung Thai Bank Public Company • Ltd. Singapore

20.000.000 20.000.000 20.000.000 20.000.000 20.000.000 20.000.000 16.500.000 16.500.000 15.000.000 8.000.000 8.000.000 4.000.000

Co-Arrangers: • Krung Thai Bank Public Company Ltd. Singapura Lead arrangers: • PT Bank Rakyat Indonesia (Persero), New York • Doha Bank Q.S.C • The Export-Import Bank of The Republic of China • Mega International Commercial Bank Co., Ltd., OffShore Banking

3.000.000 3.000.000 3.000.000 3.000.000 210.000.000

93

Syndicate composition

Lead arrangers: PT Bank Rakyat Indonesia • (Persero), New York Doha Bank Q.S.C • The Export-Import Bank of The • Republic of China Mega International Commercial • Bank Co., Ltd., Offshore Banking




16. PINJAMAN YANG DITERIMA (lanjutan) a. Pinjaman sindikasi Sumitomo Mitsui Singapura (lanjutan)


dengan facility agent Banking Corporation,

a. Syndicated loan with Sumitomo Mitsui Banking Corporation, Singapore as facility agent (continued)

Seluruh jumlah dan fasilitas telah ditarik pada tanggal 13 Juli 2009. Fasilitas pinjaman ini dikenakan tingkat suku bunga per tahun sebesar LIBOR 3 bulan ditambah margin tententu. Tingkat suku bunga rata-rata per tahun adalah sebesar 2,40% pada tahun 2009.

The full amounts and the facilities were drawn on July 13, 2009. This loan facility bears interest at the annual rate of 3 months LIBOR plus a certain margin. The average annual interest rate was 2.40% in 2009.

b. Standard Chartered Bank, Singapura

b. Standard Chartered Bank, Singapore

Pada tanggal 24 November 2009, LPEI memperoleh pinjaman USD20.000.000 berjangka waktu 6 bulan dan tingkat suku bunga per tahun sebesar LIBOR ditambah margin tertentu serta tingkat suku bunga rata-rata 1,24%.

On November 24, 2009, LPEI obtained a borrowing facility for 6 months period amounting to USD20,000,000 that bears annual interest rate at LIBOR plus certain margin and average interest rate of 1.24%.

Pada tanggal 28 Desember 2009, LPEI memperoleh pinjaman USD40.000.000 Standard Chartered Bank, Singapore dengan jangka waktu 6 bulan dan tingkat suku bunga per tahun sebesar LIBOR 6 bulan ditambah margin tertentu serta tingkat suku bunga rata-rata 1,18%.

On December 28, 2009, LPEI obtained a borrowing facility for 6 months period amounting to USD40,000,000 that bears annual interest rate at 6 months LIBOR plus certain margin and average interest rate of 1.18%.

c. Overseas-Chinese Banking Corporation Bank (OCBC) Ltd., Singapura

c. Overseas-Chinese Banking Corporation Bank (OCBC) Ltd., Singapore

Pada tahun 2008, Bank memperoleh fasilitas pinjaman trade finance dari Overseas-Chinese Banking Corporation Bank (OCBC) Ltd., Singapura dengan jumlah maksimum sebesar USD4.500.000 dengan jangka waktu fasilitas selama 3 bulan sejak tanggal penarikan.

In 2008, Bank obtained a trade finance credit facility from Overseas-Chinese Banking Corporation Bank (OCBC) Ltd., Singapore with a maximum amount of USD4,500,000 with a term of 3 months from the withdrawal date.

Bank telah melakukan penarikan pada tanggal 31 Oktober 2008 yang telah jatuh tempo dan dilunasi pada tanggal 29 Januari 2009. Pinjaman ini dikenakan tingkat suku bunga per tahun sebesar cost of funds ditambah margin tertentu. Tingkat suku bunga rata-rata per tahun adalah sebesar 6,15% pada tahun 2008.

The Bank made the withdrawal on October 31, 2008, which matured and was fully paid on January 29, 2009. This loan bore annual interest at the cost of funds plus a certain margin. The average annual interest rate was 6.15% in 2008.

Pada tanggal 23 Desember 2009, LPEI memperoleh pinjaman USD45.506.496,93 berjangka waktu 4 bulan dengan tingkat suku bunga per tahun sebesar SIBOR 4 bulan ditambah margin tertentu dan tingkat suku bunga rata-rata 1,03%.

On December 23, 2009, LPEI obtained a borrowing facility for 4 months period amounting to USD45,506,496.93 that bears annual interest rate at 4 months SIBOR plus certain margin and average annual interest rate of 1.03%.

94




16. PINJAMAN YANG DITERIMA (lanjutan)


d. Wachovia Bank N.A., New York

d. Wachovia Bank N.A., New York

Pada tanggal 10 Desember 2007, Bank memperoleh fasilitas kredit jangka pendek trade finance sebesar USD35.000.000 dari Wachovia Bank N.A., New York. Pinjaman ini dikenakan suku bunga per tahun sebesar LIBOR ditambah margin tertentu dan fasilitas ini telah dilunasi pada tanggal 10 Maret 2008. Pada tahun 2008 dan 2007, tingkat suku bunga rata-rata per tahun adalah sebesar 5,50%.

On December 10, 2007, the Bank obtained a short-term trade finance loan facility in the amounts of USD35,000,000 from Wachovia Bank N.A., New York. This facility bore interest at LIBOR plus a certain margin per annum and was fully paid on March 10, 2008. The average annual interest rate in 2008 and 2007 was 5.50%.

Pada tanggal 8 dan 20 Oktober 2008, Bank memperoleh fasilitas kredit jangka pendek trade finance masing-masing sebesar USD5.000.000 dari Wachovia Bank N.A., New York. Pinjaman ini dikenakan suku bunga per tahun sebesar LIBOR ditambah margin tertentu, dan fasilitas ini telah jatuh tempo dan dilunasi penuh pada tanggal 6 April 2009 dan 20 April 2009 secara berturutturut. Pada tahun 2008 dan 2009, tingkat suku bunga rata-rata per tahun masing-masing adalah sebesar 5,60% dan 6,12%.

On October 8 and 20, 2008, the Bank obtained short-term trade finance loan facilities in the amount of USD5,000,000 each from Wachovia Bank N.A., New York. The loans bear annual interest at LIBOR plus a certain margin and each of the loans matured and were fully paid consecutively on April 6, 2009 and April 20, 2009. The average annual interest rate in 2008 and 2009 were 5.60% and 6.12%, respectively .

Pada tanggal 16 Juni dan 18 Juni 2009, Bank memperoleh pinjaman masing-masing sebesar USD5.000.000 berjangka waktu 3 bulan dengan suku bunga per tahun sebesar LIBOR 3 bulan ditambah margin tertentu dan tingkat suku bunga rata-rata 2,87%. Fasilitas ini telah jatuh tempo dan dilunasi pada tangal 14 dan 16 September 2009 secara berturut-turut.

On June 16 and June 18, 2009, the Bank obtained borrowing facilities for 3 months period amounting to USD5,000,000 each which bears annual interest rate at 3 months LIBOR plus certain margin and average annual interest rate of 2.87%. These facilities had matured and were fully paid consecutively on September 14 and 16, 2009.

Pada tanggal 24 Juli 2009, Bank memperoleh pinjaman USD5.000.000 berjangka waktu 3 bulan dengan suku bunga per tahun sebesar LIBOR 3 bulan ditambah margin tertentu dan tingkat suku bunga rata-rata 2,35%. Pada tanggal 30 Juni 2009, LPEI memperoleh pinjaman USD5.000.000 berjangka waktu 3 bulan dengan suku bunga per tahun sebesar LIBOR 3 bulan ditambah margin tertentu dan tingkat suku bunga rata-rata 2,60%. Fasilitas ini telah jatuh tempo dan dilunasi pada tangal 22 Oktober dan 28 September 2009 secara berturut-turut.

On July 24, 2009, the Bank obtained a borrowing facility for 3 months period amounting to USD5,000,000 that bears annual interest rate at 3 months LIBOR plus certain margin and average annual interest rate of 2.35%. On June 30, 2009, the Bank obtained a borrowing facility for 3 months period amounting to USD5,000,000 that bears annual interest rate at 3 months LIBOR plus certain margin and average interest rate of 2.60%. These facilities had matured and were fully paid consecutively on October 22 and September 28, 2009.

Pada tanggal 30 Oktober 2009, LPEI memperoleh pinjaman USD5.000.000 dari Wachovia Bank N.A. berjangka waktu 6 bulan dengan tingkat suku bunga per tahun sebesar LIBOR dan tingkat suku bunga rata-rata 1,47%.

On October 30, 2009, the LPEI obtained a borrowing facility for 6 months period, amounting to USD5,000,000 from Wachovia Bank N.A. that bears annual interest rate at LIBOR and average annual interest rates were of 1.47%.

95






d. Wachovia Bank N.A., New York (lanjutan)

d. Wachovia Bank N.A., New York (continued)

Pada tanggal 22 Desember 2009, LPEI memperoleh pinjaman USD35.000.000 dari Wachovia Bank N.A. berjangka waktu 6 bulan dengan tingkat suku bunga per tahun sebesar LIBOR dan tingkat suku bunga rata-rata 1,34%.

On December 22, 2009, the LPEI obtained a borrowing facility for 6 months period amounting to USD35,000,000 from Wachovia Bank N.A. that bears annual interest rate at LIBOR and average annual interest rate of 1.34%.

e. The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ, Ltd., Jakarta

e. The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ, Ltd., Jakarta

Pada tanggal 19 November 2007, Bank memperoleh fasilitas pinjaman sebesar USD30.000.000 dari The Bank of TokyoMitsubishi UFJ, Ltd., Jakarta dan setiap penarikan mempunyai jangka waktu maksimum 3 bulan dari tanggal penarikan. Saldo pinjaman pada tanggal 31 Desember 2008 adalah sebesar USD30.000.000. Pinjaman ini dikenakan suku bunga per tahun berdasarkan BTMU SIBOR untuk jangka waktu bunga yang bersangkutan ditambah margin tertentu yang dilunasi pada tanggal 27 Februari 2009. Tingkat suku bunga pinjaman rata-rata per tahun dari The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ, Ltd., berada pada kisaran 2,60% - 5,62%.

On November 19, 2007, the Bank obtained a borrowing facility of USD30,000,000 from The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ, Ltd., Jakarta and each withdrawal has a maximum tenor of 3 months from the withdrawal date. The outstanding loan as of December 31, 2008 amounted to USD30,000,000. The loan bears annual interest at BTMU SIBOR for the relevant interest period plus a certain margin which was paid on February 27, 2009. The average annual interest rates ranged between 2.60% and 5.62%.

Pada tanggal 21 Agustus 2009, LPEI memperoleh pinjaman USD30.000.000 berjangka waktu 1 bulan dengan tingkat suku bunga ratarata 2,75%. Tingkat suku bunga rata-rata per tahun adalah sebesar BTMU SIBOR 1 bulan ditambah margin tertentu pada tahun 2009. Pinjaman telah dilunasi per tanggal 17 September 2009.

On August 21, 2009, LPEI obtained a borrowing facility for 1 month period amounting to USD30,000,000 that bears an average annual interest rate of 2.75%. The average annual interest rate was at BTMU 1 months SIBOR plus certain margin in the year 2009. This facility was fully paid on September 17, 2009

Pada tanggal 15 Desember 2009, LPEI memperoleh pinjaman USD30.000.000 berjangka waktu 1 bulan dengan tingkat suku bunga per tahun sebesar BTMU SIBOR 1 bulan ditambah margin tertentu dan tingkat suku bunga rata-rata per tahun 2,57%.

On December 15, 2009, LPEI obtained a borrowing facility for 1 month amounting to USD30.000.000 that bears an annual interest rate at BTMU 1 month SIBOR plus certain margin and average annual interest rate of 2.57%.

f. Sumitomo Singapura

Mitsui

Banking

Corporation,

f. Sumitomo Singapore

Mitsui

Banking

Corporation,

On November 30, 2009, LPEI obtained a borrowing facility amounting to USD30,000,000 from Sumitomo Mitsui Banking Corp., Singapore, with a 4-month tenor, annual interest rate at 4 months LIBOR plus certain margin and average annual interest rate of 1.23%.

Pada tanggal 30 November 2009, LPEI memperoleh pinjaman USD30.000.000 dari Sumitomo Mitsui Banking Corp., Singapore dengan jangka waktu 4 bulan dan tingkat suku bunga per tahun sebesar LIBOR 4 bulan ditambah margin tertentu dan tingkat suku bunga rata-rata per tahun 1,23 %.

96





16.FUND BORROWINGS (continued)

g. Standard Chartered Bank, Jakarta

g. Standard Chartered Bank, Jakarta

Bank memperoleh fasilitas pinjaman berjangka dari Standard Chartered Bank, Jakarta sebesar USD75.000.000. Fasilitas tersebut terdiri dari dua tranche; tranche pertama sebesar USD50.000.000 diperoleh pada tanggal 11 Mei 2007 dan telah dilunasi pada tanggal 11 Mei 2009. Tranche kedua sebesar USD25.000.000 diperoleh pada tanggal 3 Juli 2007 dan telah jatuh tempo pada tanggal 3 Juli 2009. Fasilitas ini dikenakan tingkat bunga mengambang LIBOR ditambah margin tertentu.

The Bank obtained a term loan facility from Standard Chartered Bank, Jakarta, amounting to USD75,000,000. This facility is divided into two tranches; the first tranche of USD50,000,000 was obtained on May 11, 2007 and has been fully paid on May 11, 2009. The second tranche of USD25,000,000 was obtained on July 3, 2007 and has matured on July 3, 2009. This facility bears a floating interest rate at LIBOR plus a certain margin.

Pada tanggal 31 Juli 2008, Bank memperoleh fasilitas pinjaman bankers acceptance sebesar USD5.000.000 dari Standard Chartered Bank, Jakarta untuk pembiayaan fasilitas ekspor yang telah dilunasi pada tanggal 27 Januari 2009. Pinjaman ini dikenakan tingkat suku bunga per tahun sebesar SIBOR ditambah margin tertentu per tahun. Tingkat suku bunga rata-rata per tahun adalah sebesar 3,76% untuk tahun 2008.

On July 31, 2008, the Bank obtained a bankers acceptance facility from Standard Chartered Bank, Jakarta, amounting to USD5,000,000 for export financing facility that was fully paid on January 27, 2009. This facility bore annual interest rate at SIBOR plus a certain margin per annum. The average annual interest rate in 2008 was 3.76%.

Pada tanggal 29 Mei 2009, Bank memperoleh pinjaman sebesar USD5.000.000 dengan jangka waktu 6 bulan dan suku bunga per tahun sebesar COF ditambah margin tertentu dan tingkat suku bunga rata-rata 3,5%. Pada tanggal 26 Juni 2009, Bank memperoleh pinjaman USD40.000.000 berjangka waktu 6 bulan dengan suku bunga per tahun sebesar LIBOR 6 bulan ditambah margin tertentu dan tingkat suku bunga rata-rata per tahun 3,48%. Fasilitas ini telah jatuh tempo dan dilunasi masing-masing pada tanggal 25 November dan 23 Desember 2009.

On May 29, 2009, the Bank obtained a borrowing facility for 6 months period amounting to USD5,000,000 that bears annual interest rate COF plus certain margin and average interest rate of 3.5%. On June 26, 2009, the Bank obtained a borrowing facility for 6 months period amounting to USD40,000,000 that bears average annual interest rate at 6 months LIBOR plus certain margin and an average interest rate of 3.48%. These facilities had matured and were fully paid on November 25, 2009 and December 23, 2009.

Pada tanggal 24 November 2009, LPEI memperoleh pinjaman sebesar USD20.000.000 dari Standard Chartered Bank, Jakarta dengan jangka waktu 6 bulan dan tingkat suku bunga per tahun sebesar LIBOR 6 bulan ditambah margin tertentu dan tingkat suku bunga rata-rata per tahun 1,29%.

On November 24, 2009, LPEI obtained a credit facility amounting to USD20,000,000 from Standard Chartered Bank, Jakarta with 6 months tenor, annual interest rate at 6 months LIBOR plus certain margin and bears an average annual interest rate of 1.29%.

Pada tanggal 1 Desember 2009, LPEI memperoleh pinjaman sebesar USD5.000.000 dari Standard Chartered Bank, Jakarta dengan jangka waktu 6 bulan dan tingkat suku bunga per tahun sebesar LIBOR 6 bulan ditambah margin tertentu dan tingkat suku bunga rata-rata per tahun 1,29%.

On December 1, 2009, LPEI obtained a credit facility amounting to USD5,000,000 from Standard Chartered Bank, Jakarta with 6 months tenor, annual interest rate at 6 months LIBOR plus certain margin and bears an average annual interest rate of 1.29%.

97






h. PT Bank Panin Tbk, Jakarta

h. PT Bank Panin Tbk, Jakarta

Bank memperoleh fasilitas pinjaman untuk modal kerja umum dari PT Bank Panin Tbk, Jakarta dengan jumlah maksimum sebesar USD50.000.000. Penarikan dapat dilakukan dengan pilihan jangka waktu 12 bulan atau 24 bulan, dengan catatan saldo pinjaman dengan jangka waktu 12 bulan adalah maksimum sebesar USD25.000.000. Selama tahun 2007, Bank telah melakukan dua kali penarikan; USD25.000.000 dengan jangka waktu 12 bulan dan tingkat suku bunga per tahun sebesar LIBOR 3 bulan ditambah margin tertentu, dan USD25.000.000 dengan jangka waktu 24 bulan dan tingkat suku bunga per tahun sebesar 3 bulan LIBOR ditambah margin tertentu. Suku bunga pinjaman dari PT Bank Panin Tbk berada pada kisaran 1,96% - 5,63% per tahun. Fasilitas untuk penarikan pertama telah dilunasi oleh Bank pada tanggal 10 November 2008. Penarikan kedua jatuh tempo pada tanggal 5 November 2009.

LPEI obtained a borrowing facility from PT Bank Panin Tbk, Jakarta, with the maximum amount of USD50,000,000 for general working capital purposes. Fund withdrawals can be made with a tenor selection of 12 months or 24 months on the condition that the maximum amount of the outstanding loans with 12 months tenor is USD25,000,000. During 2007, Bank made two withdrawals: USD25,000,000 with 12-month tenor, bearing an annual interest rate of 3-month LIBOR plus a certain margin, and USD25,000,000 with 24-month tenor, bearing an annual interest rate of 3-month LIBOR plus a certain margin. Interest rates from PT Bank Panin Tbk ranged from 1.96% to 5.63% per annum. The facility for the first withdrawal was already repaid by Bank on November 10, 2008. The second withdrawal had matured on November 5, 2009.

Pada tanggal 5 November 2009, Bank memperoleh pinjaman sebesar USD25.000.000 dengan jangka waktu 12 bulan dengan tingkat suku bunga per tahun sebesar LIBOR 3 bulan ditambah margin tertentu dan tingkat suku bunga rata-rata 2,53%.

On November 5, 2009, LPEI obtained a borrowing facility for 12 months amounting to USD25,000,000 that bears annual interest rate at 3 months LIBOR plus certain margin and an average annual interest rate of 2.53%.

i. Japan Bank for International Cooperation

i. Japan Bank for International Cooperation

Pada tanggal 23 Oktober 2009, LPEI menandatangani Perjanjian Trade Finance Initiative Loan (TFIL) dengan Japan Bank for International Cooperation (JBIC), dengan jumlah fasilitas sebesar USD100.000.000. Penarikan pinjaman akan dilakukan dalam 3 tahap, tahap pertama (Desember 2009) sebesar USD20.000.000, tahap ke-2 (Maret 2010) sebesar USD30.000.000 dan tahap terakhir (April 2010) sebesar USD50.000.000. Pinjaman tersebut berjangka waktu 5 (lima) tahun dengan suku bunga sebesar LIBOR 6 bulan ditambah margin tertentu.

On October 23, 2009, the LPEI signed a Trade Finance Initiative Loan Agreement (TFIL) with Japan Bank for International Cooperation (JIBC) that has borrowing facility amounting to USD100,000,000. Loan withdrawal will plan in three stage, first stage done in December 2009 amounting to USD20,000,000, second stage done in March 2010 amounting to USD30,000,000 and last stage will plan in April 2010 amouting to USD50,000,000. LPEI got this borrowing facility from JIBC with 5-year tenor and interest rate at 6 months LIBOR plus certain margin.

Pada tanggal 29 Desember 2009, LPEI telah melakukan penarikan tahap pertama sebesar USD20.000.000. Suku bunga rata-rata untuk penarikan tahap pertama sebesar 2,73%.

On December 29, 2009, LPEI realized first withdrawal amounting to USD20,000,000 with average interest rate of 2.73%, for first withdrawal.

98






j. Bank DBS Indonesia

j. Bank DBS Indonesia

Pada tanggal 17 September 2009, LPEI memperoleh pinjaman sebesar USD20.000.000 dari Bank DBS Indonesia dengan jangka waktu 6 bulan dan tingkat suku bunga per tahun sebesar LIBOR 6 bulan ditambah margin tertentu dan tingkat suku bunga rata-rata per tahun 1,74%.

On September 17, 2009, LPEI obtained a borrowing facility amounting to USD20,000,000 from Bank DBS Indonesia with 6 months tenor, annual interest rate at 6 months LIBOR plus certain margin and an average annual interest rate of 1.74%.

k. PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. Cabang Cayman Island

k. PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. Cayman Island Branch

Per tanggal 1 September 2009, sehubungan dengan peralihan Bank menjadi LPEI, LPEI melakukan reklasifikasi saldo pinjaman dari bank menjadi pinjaman yang diterima. Adapun atas konversi yang dilakukan, bunga serta syarat dan ketentuan lain tetap.

As of September 1, 2009, in connection with the change of the Bank into LPEI, LPEI reclassified the deposits from banks to fund borrowings. Regarding this conversion, the interest rate and other terms remain unchanged.

Pada tanggal 9 November 2009, LPEI memperoleh pinjaman USD10.000.000 dari Bank Mandiri (Persero) Tbk. Cabang Cayman Island dengan jangka waktu 6 bulan dan tingkat suku bunga rata-rata per tahun 2,28%.

On November 9, 2009, LPEI obtained a borrowing facility amounting to USD10,000,000 from Bank Mandiri (Persero) Tbk. Cayman Island Branch with 6 months tenor and an average annual interest rate of 2.28%.

Pada tanggal 2 Desember 2009, LPEI memperoleh pinjaman USD10.000.000 dari Bank Mandiri Cabang Cayman Island dengan jangka waktu 6 bulan dan tingkat suku bunga rata-rata per tahun 2,50%.

On December 2, 2009, LPEI obtained a credit facility amounting to USD10,000,000 from Bank Mandiri Cayman Island Branch with 6 months tenor and an average annual interest rate of 2.50%.

l. PT Bank Bukopin Tbk

l. PT Bank Bukopin Tbk

Bank memperoleh fasilitas pinjaman trade finance dari PT Bank Bukopin Tbk dengan jumlah maksimum sebesar USD7.500.000 dengan jangka waktu fasilitas selama 3 bulan sejak tanggal penarikan. Bank telah melakukan penarikan pada tanggal 11 Desember 2008 yang telah jatuh tempo dan dilunasi pada tanggal 11 Maret 2009. Pinjaman ini dikenakan tingkat suku bunga per tahun sebesar SIBOR ditambah margin tertentu. Tingkat suku bunga rata-rata adalah masing-masing sebesar 5,54% masingmasing pada tahun 2008 dan 2009.

The Bank obtained a trade finance credit facility from PT Bank Bukopin Tbk with a maximum amount of USD7,500,000 and a facility term of 3 months from the withdrawal date. Bank made a withdrawal on December 11, 2008 which matured and was fully paid on March 11, 2009. The loan bore annual interest at SIBOR plus a certain margin. The average annual interest rates were 5.54% in 2008 and 2009, respectively.

99






l. PT Bank Bukopin Tbk (lanjutan)

l. PT Bank Bukopin Tbk (continued)

Pada tanggal 12 Juni 2009, Bank memperoleh pinjaman USD7.500.000 dengan jangka waktu 3 bulan dengan suku bunga per tahun sebesar SIBOR 3 bulan ditambah margin tertentu dan tingkat suku bunga rata-rata per tahun 3,65%. Pinjaman ini telah jatuh tempo dan dilunasi seluruhnya pada tanggal 10 September 2009. Pada tanggal 24 Juni 2009, Bank memperoleh pinjaman USD15.000.000 dengan jangka waktu 3 bulan dengan suku bunga per tahun sebesar SIBOR 3 bulan ditambah margin tertentu dan tingkat suku bunga rata-rata per tahun 3,63%. Pinjaman ini telah jatuh tempo dan dilunasi seluruhnya pada tanggal 22 September 2009. m. ABN AMRO Bank N.V., Singapura

On June 12, 2009, the Bank obtained a borrowing facility for 3 months amounting to USD7,500,000 that bears an annual interest rate at 3 months SIBOR plus certain margin and an average annual interest rage of 3.65%. This facility has matured and was fully paid on September 10, 2009. On June 24, 2009, the Bank obtained a borrowing facility for 3 months amounting to USD15,000,000 that bears an annual interest rate at 3 months SIBOR plus certain margin and an average annual interest rate of 3.63%. This facility has matured and was fully paid on September 22, 2009. m. ABN AMRO Bank N.V., Singapore

Pada tanggal 20 Agustus 2008, 26 September 2008 dan 8 Oktober 2008 Bank memperoleh fasilitas pinjaman bankers acceptance sebesar masing-masing secara berturut-turut USD15.000.000, USD20.000.000 dan USD20.000.000 dari ABN AMRO Bank N.V., Singapura untuk keperluan pembiayaan ekspor yang telah jatuh tempo dan dilunasi pada tanggal 17 Februari 2009, 25 Maret 2009 dan 6 April 2009 secara berturut-turut. Tingkat suku bunga ratarata per tahun adalah sebesar 5,15% pada tahun 2008 dan tahun 2009.

On August 20, 2008, September 26, 2008 and October 8, 2008, the Bank obtained bankers acceptance facilities amounting to USD15,000,000, USD20,000,000 and USD20,000,000, respectively, from ABN AMRO Bank N.V., Singapore for export financing requirements that consecutively had matured and were fully paid on February 17, 2009, March 25, 2009 and April 6, 2009. The average annual interest rate was 5.15% for the years 2009 and 2008.

Pada tanggal 7 April 2009, Bank memperoleh pinjaman USD5.000.000 dengan jangka waktu 6 bulan dengan tingkat suku bunga per tahun sebesar COF ditambah margin tertentu dan tingkat suku bunga rata-rata per tahun 4,62%. Pinjaman tersebut jatuh tempo dan telah dilunasi pada tanggal 5 Oktober 2009.

On April 7, 2009, the Bank obtained a borrowing facility for 6 months amounting to USD5,000,000 that bears an annual interest rate at COF plus certain margin and an average annual interest rate of 4.62%. The borrowing matured and were fully paid on October 5, 2009.

100




16. PINJAMAN YANG DITERIMA (lanjutan) n. Pinjaman sindikasi Natixis, Singapura

dengan

16. FUND BORROWINGS (continued) agent

n. Syndicated loan with Natixis, Singapore as facility agent

Pada tanggal 11 Juli 2008, Bank memperoleh fasilitas pinjaman term loan sebesar USD100.000.000 dari sindikasi bank-bank asing dengan Natixis Bank Singapura bertindak sebagai facility agent. Pada tanggal 15 September 2008, Bank memperoleh tambahan plafond atas fasilitas yang sama sebesar USD48.000.000 sehingga total plafond dari fasilitas tersebut adalah sebesar USD148.000.000 yang keduanya telah jatuh tempo dan dilunasi pada tanggal 13 Juli 2009, dengan rincian sebagai berikut:

On July 11, 2008, the Bank obtained a term loan borrowing facility of USD100,000,000 from a syndicate of foreign banks with Natixis Bank., Singapore as the facility agent. On September 15, 2008, the Bank obtained an additional principal on the same facility amounting to USD48,000,000, making the total facility amounting to USD148,000,000 which have both matured and were fully paid on July 13, 2009, with the following details:

Komposisi sindikasi

facility

Jumlah fasilitas/ Facility amount (USD)

Mandated Lead arrangers: • The Bank of TokyoMitsubishi UFJ, Ltd., Cabang Jakarta • Natixis Singapura • Overseas-Chinese Banking Corporation Limited • Standard Chartered Bank • Sumitomo Mitsui Banking Corporation

20.000.000 20.000.000 20.000.000 20.000.000 20.000.000

Arrangers: • Mashreqbank PSC • AKA Ausfuhrkredit-Gesellschaft m.b.H. • Intesa Sanpaolo S.p.A. Cabang Singapura • PT Bank Mandiri (Persero) Tbk., Cabang Hong Kong • Bank Muscat S.A.O.G.

15.000.000 10.000.000 10.000.000 10.000.000 3.000.000

Syndicate composition Mandated Lead arrangers: The Bank of Tokyo- • Mitsubishi UFJ, Ltd., Jakarta Branch Natixis Singapore • Overseas-Chinese Banking • Corporation Limited Standard Chartered Bank • Sumitomo Mitsui Banking • Corporation Arrangers: Mashreqbank PSC • AKA Ausfuhrkredit-Gesellschaft • m.b.H. Intesa Sanpaolo S.p.A., Singapore • Branch PT Bank Mandiri (Persero) Tbk., • Hong Kong Branch Bank Muscat S.A.O.G. •

148.000.000 Seluruh jumlah dan fasilitas telah ditarik masingmasing pada tanggal 18 Juli 2008 dan tanggal 19 September 2008. Fasilitas pinjaman ini dikenakan tingkat suku bunga per tahun sebesar LIBOR ditambah margin tertentu. Tingkat suku bunga rata-rata per tahun adalah masing-masing sebesar 3,55% dan 2,39% pada tahun 2008 dan 2009.

101

The full amounts and the facilities were drawn on July 18, 2008 and September 19, 2008, respectively. The loans bear interest at the annual rate of LIBOR plus a certain margin. The average annual interest rate 3.55% and 2.39% in 2008 and 2009 respectively.






o. ABN Amro Bank N.V, Jakarta

o. ABN Amro Bank N.V, Jakarta

Pada tanggal 8 Oktober 2007, Bank memperoleh fasilitas bankers acceptance dari ABN Amro Bank N.V sebesar USD40.000.000. Fasilitas yang saat ini telah ditarik dikenakan suku bunga sebesar SIBOR ditambah margin tertentu per tahun dengan jangka waktu maksimum 180 hari setelah tanggal penarikan. Bank telah melakukan dua penarikan di tahun 2007; USD20.000.000, dengan tingkat suku bunga sebesar SIBOR ditambah margin tertentu yang telah dilunasi pada tanggal 8 Januari 2008, dan USD20.000.000, dengan tingkat suku bunga sebesar SIBOR ditambah margin tertentu dan telah dilunasi pada tanggal 7 April 2008.

On October 8, 2007, the Bank obtained a bankers acceptance facility from ABN Amro Bank N.V the amounting to USD40,000,000. The amount drawn from the facility bore interest at SIBOR plus a certain margin per annum with a maximum tenor of 180 days from the drawdown date. The LPEI made two withdrawals during 2007: USD20,000,000 which bore interest at SIBOR plus a certain margin per annum and was fully paid on January 8, 2008, and USD20,000,000, which bore interest at SIBOR plus a certain margin per annum and was fully paid on April 7, 2008.

Pada tanggal 10 Desember 2007, Bank memperoleh fasilitas kredit bankers acceptance tambahan dari ABN Amro Bank N.V sebesar USD30.000.000. Fasilitas yang saat ini telah ditarik dikenakan suku bunga sebesar SIBOR ditambah margin tertentu dan telah dilunasi pada tanggal 11 Juni 2008. Suku bunga per tahun atas pinjaman berkisar antara 5,52%-5,75%.

On December 10, 2007, the Bank obtained an additional bankers acceptance financing facility from ABN Amro Bank N.V in the amount of USD30,000,000. The current facility drawn bore interest at SIBOR plus a certain margin per annum that was fully paid on June 11, 2008. The annual interest rates on the loan ranged from 5.52% to 5.75%.

p. Pinjaman sindikasi dengan OCBC Ltd., Singapura

facility

agent

p. Syndicated loan with OCBC Ltd., Singapore as facility agent

Pada tanggal 27 Juni 2006, Bank memperoleh fasilitas pinjaman term loan sebesar USD120.000.000 dari sindikasi bank-bank asing dengan OCBC Ltd., Singapura bertindak sebagai facility agent. Fasilitas pinjaman tersebut terdiri atas Tranche A sebesar USD70.000.000 yang memiliki jangka waktu selama 370 hari sejak tanggal penarikan dan Tranche B sebesar USD50.000.000 yang memiliki jangka waktu selama 2 tahun sejak tanggal penarikan, dengan rincian sebagai berikut:

On June 27, 2006, the Bank obtained a term loan facility of USD120,000,000 from a syndicate of lenders consisting of foreign banks with OCBC Ltd., Singapore as the facility agent. The facility consisted of Tranche A with a total amount of USD70,000,000 which was due 370 days from the withdrawal date and Tranche B with a total amount of USD50,000,000 which was due 2 years from the withdrawal date, with the following details:

Jumlah fasilitas/ Loan facility (USD) Komposisi sindikasi Mandated lead arrangers: • Raiffeisen Zentralbank Osterreich AG. Singapura • Natixis Banques Populaires, Singapura • Sumitomo Mitsui Banking Corp., Singapura

Tranche A

Tranche B


10.500.000

-

6.000.000

4.500.000

5.500.000

5.500.000

102

Mandated lead arrangers: Raiffeisen Zentralbank • Osterreich AG, Singapore Natixis Banques Populaires, • Singapore Sumitomo Mitsui Banking • Corp., Singapore






p. Pinjaman sindikasi dengan facility OCBC Ltd., Singapura (lanjutan)

agent

p. Syndicated loan with OCBC Ltd., Singapore as facility agent (continued)

Jumlah fasilitas/ Loan facility (USD) Komposisi sindikasi

Tranche A

Mandated lead arrangers: • DBS Bank Ltd., Singapura • Bayerische Landesbank, Jerman • RHB Bank (L) Ltd., Malaysia • State Bank of India, India • HSH Nordbank AG, Singapura • OCBC Ltd., Singapura Lead arrangers: • The Sumitomo Trust & Banking Co. Ltd., Singapura • Erstes Bank AG, Hong Kong Arrangers: • AKA Ausfuhrkredit-Gesellschaft MBH, Jerman • First Commercial Bank, Taiwan • Bank Muscat S.A.O.G, Oman Lead manager: • Bank of Ireland, Irlandia

Tranche B


5.000.000

6.000.000

5.000.000 5.000.000 5.000.000 4.000.000 3.500.000

4.000.000 4.000.000 4.000.000 7.000.000 7.500.000

6.000.000 2.000.000

4.000.000

4.500.000 2.500.000 2.500.000

2.000.000 1.500.000

3.000.000

-

70.000.000

50.000.000

Seluruh jumlah dan fasilitas Tranche A dan Tranche B telah ditarik masing-masing pada tanggal 30 Juni 2006 dan tanggal 25 September 2006. Fasilitas pinjaman ini dikenakan tingkat suku bunga per tahun sebesar LIBOR ditambah margin tertentu. Tingkat suku bunga rata-rata per tahun adalah masing-masing sebesar 5,81% dan 5,98% pada tahun 2007 dan 2006. Fasilitas Tranche A telah dilunasi seluruhnya pada tanggal 2 Juli 2007, sedangkan untuk fasilitas Tranche B telah dilunasi seluruhnya di tahun 2008. q. PT Bank Danamon Indonesia Tbk, Jakarta

Mandated lead arrangers: DBS Bank Ltd., Singapore • Bayerische Landesbank, • Germany RHB Bank (L) Ltd., Malaysia • State Bank of India, India • HSH Nordbank AG, Singapore • OCBC Ltd., Singapore • Lead arrangers: The Sumitomo Trust & Banking • Co. Ltd., Singapore Erstes Bank AG, Hong Kong • Arrangers: AKA Ausfuhrkredit-Gesellschaft • MBH, Germany First Commercial Bank, Taiwan • Bank Muscat S.A.O.G, Oman • Lead manager: Bank of Ireland, Ireland •

The full amounts and the Tranche A and Tranche B facilities were withdrawn on June 30, 2006 and September 25, 2006, respectively. The loans bore interest at LIBOR plus a certain margin per annum. The average annual interest rates were 5.81% and 5.98% in 2007 and 2006, respectively. The Tranche A facility was settled in full on July 2, 2007, while the Tranche B loan facility was settled in full in 2008.

q. PT Bank Danamon Indonesia Tbk, Jakarta

Bank memperoleh fasilitas money market dari PT Bank Danamon Indonesia Tbk dengan jumlah maksimum sebesar USD 50.000.000 dan suku bunga mengambang sebesar 1 bulan SIBOR ditambah margin tertentu per tahun. Setiap penarikan mempunyai jangka waktu fasilitas selama 1 tahun sejak tanggal penarikan. Bank telah melakukan beberapa kali penarikan selama bulan Maret 2007 sampai dengan bulan Juli 2007. Saldo pinjaman pada tanggal 31 Desember 2007 adalah sebesar USD50.000.000. Suku bunga pinjaman berada pada kisaran angka 2,86%6,07% pada tahun 2007.

103

The Bank obtained a money market facility from PT Bank Danamon Indonesia Tbk with a maximum amount of USD50,000,000 and a floating interest rate of 1-month SIBOR plus a certain margin per annum. Each withdrawal has a tenor of 1 year from the withdrawal date. The Bank made several withdrawals during March 2007 to July 2007. The outstanding amount of the borrowings as of December 31, 2007 amounted to USD50,000,000. The average annual interest rates in 2007 ranged from 2.86% to 6.07%.




16. PINJAMAN YANG DITERIMA (lanjutan) r. Pemerintah Republik Departemen Keuangan

Indonesia

16. FUND BORROWINGS (continued) melalui

r. Government of the Republic of Indonesia through the Ministry of Finance

(i) Perjanjian penerusan pinjaman atas fasilitas kredit dari Asian Development Bank

(i) Subsidiary loan agreement of credit facility from Asian Development Bank

Bank memperoleh fasilitas kredit dari Pemerintah Republik Indonesia melalui Departemen Keuangan sesuai dengan Penjanjian Penerusan Pinjaman No. SLA1160/DP3/2004 tanggal 5 Februari 2004. Pinjaman ini berasal dari fasilitas kredit Asian Development Bank (ADB) melalui Pemerintah dengan jumlah maksimum sebesar USD50.000.000 dalam rangka pembiayaan Small and Medium Enterprises Export Development Project (SMEEDP). Tingkat suku bunga yang harus dibayar oleh Bank kepada Pemerintah adalah sebesar suku bunga berkala yang disetujui oleh ADB dan Pemerintah.

The Bank obtained a credit facility from the Government of the Republic of Indonesia through the Ministry of Finance based on Subsidiary Loan Agreement No. SLA1160/DP3/2004 dated February 5, 2004. This loan arose from the loan facility provided by the Asian Development Bank (ADB) through the Government with a maximum amount of USD50,000,000 to finance the Small and Medium Enterprises Export Development Project (SMEEDP). The interest rate that the Bank has to pay to the Government is the interest rate agreed between ADB and the Government.

Pokok pinjaman dibayar setiap tanggal 15 Mei dan tanggal 15 November dengan angsuran terakhir pada tanggal 15 November 2017. Pada tanggal 25 Januari 2008 fasilitas pinjaman telah dibatalkan. Saldo pinjaman pada tanggal 31 Desember 2007 sebesar USD247.719,63. Tingkat suku bunga rata-rata per tahun sebesar 5,96% tahun 2007.

The loan principal is payable every May 15 and November 15 with the final installment due on November 15, 2017. On January 25, 2008, the loan facility was cancelled. The outstanding loan as of December 31, 2007 amounted to USD247,719.63. The average annual interest rate was 5.96% in 2007.

(ii) Perjanjian Penerusan Pinjaman atas Fasilitas Kredit dari Kreditanstalt fur Wiederaufbau (KfW)

(ii) Subsidiary Loan Agreement on Credit Facility from Kreditanstalt fur Wiederaufbau (KfW)

Bank memperoleh fasilitas kredit dari Pemerintah Republik Indonesia melalui Departemen Keuangan sesuai dengan Perjanjian Penerusan Pinjaman No. SLA1169/DP3/2004 tanggal 30 Juni 2004.

The Bank obtained a credit facility from the Government of the Republic of Indonesia through the Ministry of Finance based on Subsidiary Loan Agreement No. SLA1169/DP3/2004 dated June 30, 2004.

104




16. PINJAMAN YANG DITERIMA (lanjutan) r. Pemerintah Republik Indonesia Departemen Keuangan (lanjutan)

16. FUND BORROWINGS (continued) melalui

r. Government of the Republic of Indonesia through the Ministry of Finance (continued)

(ii) Perjanjian Penerusan Pinjaman atas Fasilitas Kredit dari Kreditanstalt fur Wiederaufbau (KfW) (lanjutan)

(ii) Subsidiary Loan Agreement on Credit Facility from Kreditanstalt fur Wiederaufbau (KfW) (continued)

Pinjaman ini berasal dari Kreditanstalt fur Wiederaufbau (KfW) melalui Pemerintah dengan jumlah maksimum sebesar EUR4.500.000 yang digunakan untuk meningkatkan efisiensi industri dan kontrol terhadap polusi di Indonesia. Jangka waktu pinjaman adalah empat puluh tahun sampai dengan tanggal 30 Juni 2044, termasuk masa tenggang sepuluh tahun atas pembayaran pokok. Tingkat suku bunga tetap per tahun adalah sebesar 1,25%.

This loan arose from Kreditanstalt fur Wiederaufbau (KfW) through the Government with a maximum amount of EUR4,500,000 that is intended to be used to improve industrial efficiency and pollution control in Indonesia. The facility has a term of forty years up to June 30, 2044, including a grace period of ten years for the principal payments. The fixed interest rate is 1.25% per annum.

Pokok pinjaman dibayar setiap tanggal 30 Juni dan 30 Desember dengan angsuran terakhir pada tanggal 30 Juni 2044. Saldo pinjaman pada tanggal 31 Desember 2009 dan 31 Agustus 2009 adalah sebesar EUR854.595,50, sedangkan untuk 31 Desember 2008 dan 2007 adalah sebesar EUR1.854.595,50.

The principal amount is payable every June 30 and December 30 with the final installment due on June 30, 2044. The outstanding loan as of December 31, 2009 and August 31, 2009, amounted to EUR854,595.50, while as of December 31, 2008 and 2007 amounted to EUR1,854,595.50

17. ESTIMASI KERUGIAN KONTINJENSI

DAN

17. ESTIMATED LOSSES ON COMMITMENTS AND CONTINGENCIES

a. Estimasi kerugian komitmen dan kontinjensi yang dibentuk adalah sebagai berikut:

a. The estimated losses on commitments and contingencies provided the are as follows:

31 Desember 2009 Rupiah Fasilitas pinjaman kepada debitur yang belum digunakan Bank garansi Letters of Credit

Mata Uang Asing Fasilitas pinjaman kepada debitur yang belum digunakan Standby L/C Letters of Credit


KOMITMEN

Lancar/ Current



Diragukan/ Doubtful

Macet/ Loss

Jumlah/ Total


797.453 93.073 13.304

-

-

-

-

797.453 93.073 13.304

903.830

-

-

-

-

903.830

997.888 209.709 72.996

886 4.455

-

44.340 -

-

1.043.114 209.709 77.451

1.280.593

5.341

-

44.340

-

1.330.274

2.184.423

5.341

-

44.340

-

2.234.104

-

(22.170)

-

-

22.170

-

Unused loan facilities Bank guarantee Letters of Credit (L/C)

Foreign Currency

(21.844) 2.162.579

(267) 5.074

105

(44.281) 2.189.823

Unused loan facilities Standby L/C Letters of Credit (L/C)

Less allowa nce for possible losses


LEMBAGA PEMBIAYAAN EKSPOR INDONESIA (DAHULU PT BANK EKSPOR INDONESIA (PERSERO)) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Periode Empat Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2009, Periode Delapan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Agustus 2009 dan Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2008 Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2007 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 17. ESTIMASI KERUGIAN KONTINJENSI (lanjutan)

DAN

17. ESTIMATED LOSSES ON COMMITMENTS AND CONTINGENCIES (continued)

a. Estimasi kerugian komitmen dan kontinjensi yang dibentuk adalah sebagai berikut (lanjutan):

a. The estimated losses on commitments and contingencies provided by the are as follows (continued):

31 Agustus 2009

KOMITMEN


Lancar/ Current



Diragukan/ Doubtful

Macet/ Loss

Jumlah/ Total

Rupiah Fasilitas pinjaman kepada debitur yang belum digunakan Bank garansi Letters of Credit

Mata Uang Asing Fasilitas pinjaman kepada Debitur yang belum digunakan Letters of Credit Standby L/C


Rupiah 681.166 110.367 4.815

-

-

-

-

681.166 110.367 4.815

796.348

-

-

-

-

796.348

Rupiah Fasilitas pinjaman kepada debitur yang belum digunakan Bank garansi Letters of Credit

Mata Uang Asing Fasilitas pinjaman kepada debitur yang belum digunakan Letters of Credit Standby L/C Bank garansi



Foreign Currency 373.663 313.106 224.999

8.937 3.021 -

-

47.444 -

-

430.044 316.127 224.999

911.768

11.958

-

47.444

-

971.170

1.708.116

11.958

-

47.444

-

1.767.518

-

(23.722)

-

(41.401)

-

23.722

-

1.726.117

(17.081) 1.691.035

31 Desember 2008

August 31, 2009

Lancar/ Current

(598) 11.360



Diragukan/ Doubtful

Macet/ Loss

Jumlah/ Total

Unused loan facilities Letters of Credit (L/C) Standby L/C

Less allowance for possible losses


979.160 10.013 1.371

342 -

6 -

-

-

979.508 10.013 1.371

990.544

342

6

-

-

990.892


Foreign Currency 1.070.845 365.498 202.576 54.936

471 -

2.108 -

1.693.855

471

2.108

2.684.399

813

2.114

(26.844) 2.657.555

(41)

(317)

772

1.797

106

-

-

1.073.424 365.498 202.576 54.936 -

-

-

-

-

-

-

Unused loan facilities Letters of Credit (L/C) Standby L/C Bank guarantee

1.696.434 2.687.326 (27.202) 2.660.124



LEMBAGA PEMBIAYAAN EKSPOR INDONESIA (DAHULU PT BANK EKSPOR INDONESIA (PERSERO)) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Periode Empat Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2009, Periode Delapan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Agustus 2009 dan Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2008 Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2007 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 17. ESTIMASI KERUGIAN KONTINJENSI (lanjutan)

DAN

17. ESTIMATED LOSSES ON COMMITMENTS AND CONTINGENCIES (continued)

a. Estimasi kerugian komitmen dan kontinjensi yang dibentuk adalah sebagai berikut (lanjutan):

a. The estimated losses on commitments and contingencies provided are as follows (continued):

31 Desember 2007

KOMITMEN


Lancar/ Current

Rupiah Fasilitas pinjaman kepada debitur yang belum digunakan Letters of Credit



Diragukan/ Doubtful

Macet/ Loss

Jumlah/ Total


Mata uang asing Fasilitas pinjaman kepada debitur yang belum digunakan Letters of Credit Bank garansi Standby L/C

546.433 7.686

123 -

-

-

-

546.556 7.686

554.119

123

-

-

-

554.242

Unused loan facilities Letters of Credit

Foreign Currency 882.664 179.468 47.341 85.575

-

-

-

-

882.664 179.468 47.341 85.575

1.195.048

-

-

-

-

1.195.048

1.749.167

123

-

-

-

1.749.290

-

-

-

-

-

-


(17.492)

(6)

1.731.675

117

(17.498)

Unused loan facilities Letters of Credit Bank guarantee Standby L/C


1.731.792

b. Perubahan estimasi kerugian komitmen dan kontinjensi

b. Changes in estimated losses on commitments and contingencies

Perubahan estimasi kerugian komitmen dan kontinjensi adalah sebagai berikut:

The changes in estimated losses on commitments and contingencies are as follows:

31 Desember/ December 31, 2009 Rupiah Saldo awal (Pembalikan) pembentukan penyisihan selama periode berjalan Saldo akhir Mata uang asing Saldo awal Pembentukan penyisihan selama periode berjalan Selisih kurs penjabaran

Saldo akhir




7.963

9.924

5.548

2.818

1.075

(1.9601)

4.376

2.730

9.038

7.963

9.924

5.548

Ending balance

33.438

17.278

11.950

8.352

Foreign currency Beginning balance

3.435 (1.630)

17.837 (1.6767)

3.539 1.789

2.994 604

35.243

33.438

17.278

11.950

44.281

41.401

27.202

17.498

Manajemen berpendapat bahwa estimasi kerugian yang dibentuk adalah cukup untuk menutup kemungkinan kerugian komitmen dan kontinjensi.

107

Rupiah Beginning balance (Reversal of) provision during the current period

Provision during the current period Foreign currency translation

Ending balance

Management believes that the estimated losses as provided are adequate to cover possible losses on commitments and contingencies.




18. KEWAJIBAN LAIN-LAIN

18. OTHER LIABILITIES 31 Desember/ December 31, 2009

Rupiah Penyisihan imbalan kerja (Catatan 26c) Provisi yang ditangguhkan Bonus yang masih harus dibayar Bunga yang masih harus dibayar Rekening penampungan Jaminan atas pembukaan L/C Lain-lain

Dolar Amerika Serikat Provisi yang ditangguhkan Bunga yang masih harus dibayar Rekening penampungan Jaminan atas pembukaan L/C Lain-lain

Euro Eropa Jaminan atas pembukaan L/C




22.225 19.796 18.538 12.918 5.804 3.052 23.407

23.846 17.985 13.162 78.463 14.562 1.546 545

11.796 15.609 13.067 5.307 1.098 170

8.075 12.035 8.053 13.178 97 83

105.740

150.109

47.047

41.521

17.725 14.231 13.571 9.714 63

24.056 14.715 30.437 23.113 68

29.624 31.976 54.848 1.359

12.233 22.773 1.401 143

55.304

92.389

117.807

36.550

32

34

-

-

32

34

-

-

161.076

242.532

164.854

78.071

Rupiah Provision for employee benefits (Note 26c) Unearned income Accrued bonus Accrued interest Suspense account Collateral for L/C opening Others

United States Dollars Unearned income Accrued interest Suspense account Collateral for L/C opening Others

European Euro Collateral for L/C opening

Termasuk dalam rekening penampungan adalah rekening giro yang telah dikonversikan menjadi rekening kewajiban lain-lain (Catatan 12a). Rekening ini digunakan oleh nasabah kredit untuk melakukan pembayaran pokok maupun bunga.

The suspense account includes current accounts that were converted into other liabilities account (Note 12a). These accounts are used by the loan debtors to make payments for principal and interest.

Termasuk dalam lain-lain dalam mata uang rupiah adalah biaya yang dicadangkan atas dasar Akta Pernyataan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa PT Bank Ekspor Indonesia (Persero) No.16 tanggal 31 Agustus 2009 untuk pembayaran deviden dan untuk keperluan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (catatan 20).

The others in rupiah currency includes the accrued expense based on the Decision Statement Stockholder’s Extraordinary General Meeting No. 16 dated August 31, 2009 for the payment of dividend and Partnership and Environmental Development Program (notes 20).

19. MODAL

19. CAPITAL

LPEI dimiliki sepenuhnya oleh Pemerintah Republik Indonesia. Pada tanggal 31 Desember 2009, 31 Agustus 2009, 31 Desember 2008 dan 2007, LPEI memiliki modal dasar, ditempatkan dan disetor penuh sebesar Rp3.000.000 yang terdiri dan 3.000.000 lembar saham dengan nilai nominal sebesar Rp1.000.000 per saham (angka penuh).

108

LPEI is wholly-owned by the Government of the Republic of Indonesia. As of December 31, 2009, August 31, 2009, December 31, 2008 and 2007, LPEI has authorized, issued and fully paid capital stock which amounted to Rp3,000,000, consisting of 3,000,000 shares with a par value of Rp1,000,000 per share (full amount).




19. MODAL (lanjutan)

19. CAPITAL (continued)

Sesuai dengan Undang-Undang No. 2 tahun 2009 tanggal 12 Januari 2009 tentang Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia, modal awal LPEI ditetapkan paling sedikit Rp4.000.000. Modal tersebut merupakan kekayaan negara yang dipisahkan dan tidak terbagi atas saham. Dalam hal modal LPEI berkurang dari Rp4.000.000, Pemerintah menutup kekurangan tersebut dari dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara berdasarkan mekanisme yang berlaku. Penambahan modal LPEI untuk menutup kekurangan modal ditetapkan dengan Peraturan Pemerintah. 20. PEMBAGIAN LABA BERSIH

Based on Law No. 2 of year 200 dated January 12, 2009 regarding Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia, LPEI’s initial capital shall be at least Rp4,000,000. The paid up capital shall be the state’s treasury that is separated and undivided into shares. In the event that LPEI capital becomes less than Rp4,000,000, the Government shall cover such deficiency from the State Budget based on the applicable mechanism. LPEI’s additional capital to cover such capital deficiency shall be determined by Government Regulation.

20. DISTRIBUTION OF NET INCOME

Berdasarkan Pernyataan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa PT Bank Ekspor Indonesia (Persero) No. 16 Tanggal 31 Agustus 2009, pemegang saham Bank menyetujui antara lain penggunaan laba bersih periode 1 Januari sampai dengan 31 Agustus 2009 untuk pembayaran deviden sebesar 20%, program kemitraan sebesar 2%, program bina lingkungan sebesar 2% dan laba ditahan sebesar 76%.

In accordance with the Decision Statement Stockholder’s Extraordinary General Meeting No. 16 dated August 31, 2009, Bank’s stockholder resolved, among others to allocate the January 1 to August 31, 2009 period net income to ed payments amounting to 20%, partnership program amounting to 2%, environmental development program amounting to 2% and retained earnings amounting to 76%.

Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan yang diadakan pada tanggal 28 Mei 2009, pemegang saham Bank menyetujui antara lain penggunaan laba bersih tahun buku 2008 untuk pembayaran deviden sebesar Rp24.165, cadangan umum sebesar Rp199.505, cadangan tujuan sebesar Rp8.313, program kemitraan sebesar Rp4.833, program bina lingkungan sebesar Rp4.833.

In accordance with the Stockholder’s Annual General Meetings held on May 28, 2009, Bank’s stockholder resolved, among others to allocate the 2008 net income to ed payments amounting to Rp24,165, general reserve amounting to Rp199,505, specific reserve amounting to Rp8,313, partnership program amounting to Rp4,833, and environmental development program amounting to Rp4,833.

Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan yang diadakan pada tanggal 27 Mei 2008, pemegang saham Bank menyetujui antara lain penggunaan laba bersih tahun buku 2007 untuk pembayaran deviden sebesar Rp111.359, cadangan umum sebesar Rp146.856, cadangan tujuan sebesar Rp5.568, program kemitraan sebesar Rp5.568, program bina lingkungan sebesar Rp5.568 dan tantiem sebesar Rp3.479.

In accordance with the Stockholder’s Annual General Meeting held on May 27, 2008, Bank’s stockholder resol ved, among others, to allocate the 2007 net income to dividend payments amounting to Rp111,359, general reserve amounting to Rp146,856, specific reserve amounting to Rp5,568, partnership program amounting to Rp5,568, environmental development program amounting to Rp5,568 and “tantiem” amounting to Rp3,479.

Pembayaran tantiem untuk tahun 2007 dibebankan pada laporan laba rugi pada saat diumumkan dan disetujui oleh Rapat Umum Pemegang Saham. LPEI mencanangkan pembayaran tantiem sebesar Rp1.154 dan Rp3.383 masing-masing untuk tahun 2009 dan 2008.

Bank directly charged “tantiem” for the years 2007 to the statements of income at the time of declaration and approval by the stockholder. For the year 2009 and 2008, Bank accrued tantiem amounting to Rp1,154 and Rp3,383.

109


LEMBAGA PEMBIAYAAN EKSPOR INDONESIA (DAHULU PT BANK EKSPOR INDONESIA (PERSERO)) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Periode Empat Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2009, Periode Delapan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Agustus 2009 dan Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2008 Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2007 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 21. PENDAPATAN SYARIAH

BUNGA

DAN

BAGI


HASIL

21. INTEREST SHARING

AND



174.360 52.904

382.531 105.321

556.891 158.225

402.952 162.945

331.594 227.482

10.122 250

17.548 27

27.670 277

85.252 196

82.293 328

237.636

505.427

743.063

651.345

641.697

76.187

214.265

290.452

329.062

223.717

5.055 14

896 80

5.951 94

11.519 866

30.553 2.417

81.256

215.241

296.497

341.447

256.687

318.892

720.668

1.039.560

992.792

898.384


Mata uang asing Kredit yang diberikan Penempatan pada Bank Indonesia dan pada bank lain Giro pada bank lain

SHARIA

PROFIT

Interest income was derived from:

Pendapatan bunga berasal dari:

Rupiah Kredit yang diberikan Efek-efek Penempatan pada Bank Indonesia dan pada bank lain Giro pada bank lain

INCOME

* )Disajikan semata-mata hanya untuk tujuan perbandingan.


Satu Tahun/ One Year 2007 Rupiah Loans Securities Placements with Bank Indonesia and other banks Current accounts with other banks

Foreign currencies Loans Placements with Bank Indonesia and other banks Current accounts with other banks


Dalam pendapatan bunga dari kredit yang diberikan, termasuk pendapatan bunga dari pihak yang mempunyai hubungan istimewa sebesar Rp19, Rp51, Rp37 dan Rp33 secara berurutan untuk periode empat bulan yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009, periode delapan bulan yang berakhir pada tanggal 31 Agustus 2009 dan tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2008 dan 2007 (Catatan 33).

Interest income on loan includes interest income derived from related parties amounting to Rp19, Rp51, Rp37 and Rp33 for the four months period ended December 31, 2009, eight-month period ended August 31, 2009 and years ended December 31, 2008 and 2007, respectively (Note 33).

Bagi hasil Syariah berasal dari:

Sharia profit sharing was derived from:

Empat Bulan/ Four Months 2009 Rupiah Bagi hasil Musyarakah Obligasi korporasi (Syariah) Deposito Mudharabah Margin Murabahah Margin Murabahah akrual Bagi hasil giro Wadiah

5.290 2.313 1.117 504 189



7.990 4.564 2.170 1.324 493

13.280 6.877 3.287 1.828 682

____________________________


______________________________

1.707 3.457 7.738 151 42


_______________________________

-

-

-

-

1.734

-

9.413

16.541

25.954

14.829

-


Rupiah Musyarakah profit sharing Corporate Bond (Sharia) Mudharabah time deposit Murabahah margin Accrued Murabahah margin Profit sharing on Wadiah current account


110




22. BEBAN BUNGA DAN BEBAN BONUS SYARIAH

22. INTEREST EXPENSE



129.051 104 -

120.531 55.506 25.898

249.582 104 55.506 25.898

108.271 117.396 36.572

126.700 77.829 46.123

-

3.239 1.093

3.239 1.093

3.248 1.162

1.385

129.155

206.267

335.422

266.649

252.037

28.546 469

92.714 8.003 5.330 -

121.260 8.003 5.330 469

165.232 9.609 6.217 -

128.027 4.186 41.786 4.678

29.015

106.047

135.062

181.058

178.677

158.170

312.314

470.484

447.707

430.714


Mata uang asing Pinjaman yang diterima Simpanan nasabah Simpanan dari bank lain Efek-efek yang diterbitkan

____________________________


SHARIA

BONUS


______________________________


_______________________________

Rupiah Debt securities issued Fund borrowings Deposits from other banks Deposits from customers Securities sold under repurchase agreements Others

Foreign currencies Fund borrowings Deposits from customers Deposits from other banks


Sharia bonus expense was derived from:

Beban bonus Syariah berasal dari:

Empat Bulan/ Four Months 2009 Rupiah Bagi hasil serifikat Mudharabah (SIMA) Biaya bonus giro Wadiah (korporasi)

AND

This account represents interest expense on:

Akun ini merupakan beban bunga atas:

Rupiah Efek-efek hutang yang diterbitkan Pinjaman yang diterima Simpanan dari bank lain Simpanan nasabah Efek yang dijual dengan janji dibeli kembali Lain-lain

EXPENSE


Satu Tahun (Tidak Diaudit)/ One Year (Unaudited) 2009 *) ____________________________


______________________________


_______________________________

-

2

2

-

-

-

6

6

1

-

-

8

8

1

-


Rupiah Mudharabah certificate profit sharing (SIMA) Bonus expense wadiah current account (corporate)


Dalam beban bunga dari simpanan nasabah, termasuk beban bunga dari pihak yang mempunyai hubungan istimewa sebesar Rpnihil, Rpnihil, Rp248 dan Rp616 masing-masing untuk periode empat bulan yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009, periode delapan bulan yang berakhir pada tanggal 31 Agustus 2009 dan tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2008 dan 2007 (Catatan 33).

111

Interest expense on deposits from customers includes interest from related parties amounting to Rpnil, Rpnil, Rp248 and Rp616 for the four months period ended December 31, 2009, the eight months period ended August 31, 2009 and the years ended December 31, 2008 and 2007, respectively (Note 33).




23. PEMBALIKAN (PENYISIHAN) KERUGIAN ASET PRODUKTIF DAN NON-PRODUKTIF

Empat Bulan/ Four Months 2009 Giro pada bank (Catatan 4b) Tagihan derivatif (Catatan 7b) Tagihan akseptasi (Catatan 9b) Efek-efek (Catatan 6f) Penempatan pada bank (Catatan 5d) Kredit yang diberikan (Catatan 8f)


23. REVERSAL OF ALLOWANCE (PROVISION) FOR POSSIBLE LOSSES ON EARNING AND NONEARNING ASSETS

Satu Tahun (Tidak Diaudit)/ One Year (unaudited) 2009 *) ____________________________

______________________________


_______________________________

243

Current accounts with banks (Note 4b) Derivatives receivable (Note 7b) Acceptances receivable (Note 9b) Securities (Note 6f) Placements with banks (Note 5d)

(50.547)

(246.291)

(296.838)

(134.930)

12.049

Loans (Note 8f)

(82.197)

(242.883)

(325.080)

(126.013)

11.864

2.960 (34) (2.442) (7.680) (24.454)

(3.761) 384 453 1.035

(801) 350 (1.989) (6.645)

5.297

(19.157)


303 (377) 107 3.267 5.617

2.114 9 3.385 (5.936)


24. BEBAN UMUM DAN ADMINISTRASI

24. GENERAL AND ADMINISTRATIVE EXPENSES Delapan Bulan/ Eight Months 2009


9.126 6.351 1.681 1.640 1.333 1.143

18.213 6.055 2.318 4.640 794 2.859

27.339 12.406 3.999 6.280 2.127 4.002

22.466 9.388 3.440 7.947 2.507 3.640

17.305 5.165 2.760 8.195 1.098 3.634

775 420 269 262 188 168 101 57 32 854

1.211 2.199 730 849 213 176 218 107 79 421

1.986 2.619 999 1.111 401 344 319 164 111 1.275

2.080 1.686 960 1.121 368 698 348 163 165 607

1.836 1.633 991 1.296 315 515 544 110 10 263

24.400

41.082

65.482

57.584

45.670

Empat Bulan/ Four Months 2009 Sewa Jasa profesional Perjalanan dinas Jamuan dan representasi Iklan dan promosi Komunikasi Penyusutan aset tetap (Catatan 10) Perbaikan dan pemeliharaan Percetakan dan perlengkapan kantor Aktivitas karyawan Langganan majalah Transportasi Listrik dan air Benda pos Keanggotaan Lain-lain


____________________________



______________________________


_______________________________

Rent Professional services Travelling Representation and entertainment Advertising and promotions Communications Depreciation of premises and equipment (Note 10) Repairs and maintenance Printing and office supplies Employee activities Magazine subscription Transportation Electricity and water Postage Membership Others


“Lain-lain” merupakan beban-beban yang dikeluarkan untuk sumbangan bencana alam, pelaporan ke Bank Indonesia, pembayaran pajak dan asuransi atas kendaraan dinas dan sebagainya.

112

“Others” consists of expenses disbursed for natural disaster donations, reporting to Bank Indonesia, tax and insurance payments on official vehicles and others.




25. BEBAN GAJI DAN TUNJANGAN

25. SALARIES AND BENEFITS


Satu Tahun (Tidak Diaudit)/ One Year (unaudited) 2009 *)

17.301 730 657 528 474 210 201 1.285

32.265 1.792 13.577 1.681 1.030 3.863 2.182 3.291

49.566 2.522 14.234 2.209 1.504 4.073 2.383 4.576

48.481 2.422 4.022 2.343 1.432 3.229 1.447 1.722

39.644 2.107 3.355 713 1.228 3.044 3.280 1.137

21.386

59.681

81.067

65.098

54.508

Empat Bulan/ Four Months 2009 Beban gaji dan tunjangan Pendidikan dan pelatihan Imbalan kerja (Catatan 26) Asuransi Tunjangan kesehatan Tunjangan hari raya Tunjangan cuti tahunan Lain-lain

____________________________


31 Desember 2009 Dewan Direktur Direktur Pelaksana Komite Audit

Gaji/ Salaries

_______________________________

Tunjangan/ Allowances

Bonus/ Bonus

Jumlah/ Total

987 1.890 66

21 420 -

-

1.008 2.310 66

11

2.943

441

-

3.384

31 Agustus 2009 Dewan Komisaris Dewan Direksi Komite Audit

Gaji/ Salaries


Bonus/ Bonus

1.100 2.212 115

485 899 7

880 1.960 17

2.465 5.071 139

9

3.427

1.391

2.857

7.675

5 3 2

1.428 3.108 182

1.568 4.290 75

889 2.590 -

3.885 9.988 257

10

4.718

5.933

3.479

14.130

Jumlah pegawai/ Number of Employees

Gaji/ Salaries


Bonus/ Bonus

August 31, 2009 Board of Commissioners Board of Directors Audit Committee

December 31, 2008 Board of Commissioners Board of Directors Audit Committee

Jumlah/ Total

5 4 2

1.500 3.952 198

1.838 2.818 16

952 2.220 17

4.290 8.990 231

11

5.650

4.672

3.189

13.511

113

December 31, 2009 Board of Directors Managing Directors Audit committee

Jumlah/ Total

4 3 2

31 Desember 2008 Dewan Komisaris Dewan Direksi Komite Audit

Salaries and benefits expenses Training and education Employee benefits (Note 26) Insurance Medical allowance Fringe benefits Annual leave allowance Others

The details of salaries and bonuses of the boards of directors, managing directors, board commissioners and audit committee are as follows:

4 5 2

Jumlah pegawai/ Number of Employees

31 Desember 2007 Dewan Komisaris Dewan Direksi Komite Audit

______________________________



Rincian gaji dan bonus atas dewan direktur, direktur pelaksana, dewan komisaris dan komite audit adalah sebagai berikut: Jumlah pegawai/ Number of Employees


December 31, 2007 Board of Commissioners Board of Directors Audit committee




26. IMBALAN KERJA

26. EMPLOYEE BENEFITS

Pensiun iuran pasti

Defined contribution plan

LPEI dan Bank menyelenggarakan program pensiun iuran pasti untuk seluruh karyawan tetapnya yang dikelola oleh Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK) Manulife Indonesia. Jumlah kontribusi LPEI dan Bank untuk dana pensiun adalah sebesar 6% dari gaji pokok karyawan yang disajikan sebagai bagian dari "beban gaji dan tunjangan" dalam laporan laba rugi. Jumlah kontribusi LPEI dan Bank adalah sebesar Rp297, Rp600, Rp747 dan Rp588 masing-masing untuk periode empat bulan berakhir pada tanggal 31 Desember 2009, periode delapan bulan yang berakhir pada tanggal 31 Agustus 2009 dan tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2008 dan 2007 (Catatan 25).

The LPEI and Bank implements a defined contribution plan covering all of its permanent employees, which is managed by Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK) Manulife Indonesia. The LPEI's and Bank contribution to the pension plan retirement fund is 6% of the employees' basic salaries and is presented as part of "salaries and benefits expenses" in the statements of income. The LPEI and bank contributions amounted to Rp297, Rp600, Rp747 and Rp588 for the four months period ended December 31, 2009, eight months period ended August 31, 2009 and years ended December 31, 2008 and 2007, respectively (Note 25).

Pensiun manfaat pasti

Defined benefit plan

LPEI dan Bank mencatat kewajiban imbalan kerja jangka panjang dan paska kerja sesuai dengan UU No. 13/2003 tanggal 25 Maret 2003 yang meliputi uang pesangon, uang penghargaan masa kerja dan ganti kerugian serta imbalan pasti atas long-service award.

The LPEI and Bank has recorded allowance for employee long-service and post-service benefits in accordance with UU No. 13/2003 dated March 25, 2003 which include severance fee, service pay benefits and compensation fees as well as longservice award.

Kewajiban imbalan kerja pada tanggal 31 Desember 2009, 31 Agustus 2009, 31 Desember 2008 dan 2007 dihitung oleh aktuaria independen PT Mercer Aktuaria Konsultan dengan menggunakan metode "Projected Unit Credit". Berikut ini adalah hal-hal penting yang diungkapkan dalam laporan aktuaria PT Mercer Aktuaria Konsultan tertanggal 22 Maret 2010, 12 Oktober 2009, 2 Maret 2009 dan 6 Februari 2008, masing-masing untuk periode empat bulan yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009, periode delapan bulan yang berakhir pada tanggal 31 Agustus 2009 dan tahun-tahun yang berakhir 31 Desember 2008 dan 2007:

Provision for employee benefits as of December 31 2009, August 31, 2009, December 31, 2008 and 2007 was calculated by an independent actuary, PT Mercer Aktuaria Konsultan, which used the projected unit credit method. The following are the significant items disclosed in the actuarial reports prepared by PT Mercer Aktuaria Konsultan, dated March 22, 2010, October 12, 2009, March 2, 2009 and February 6, 2008 for the four months period ended December 31, 2009, eight months period ended August 31, 2009 and years ended December 31, 2008 and 2007, respectively:

114




26. IMBALAN KERJA (lanjutan)

26. EMPLOYEE BENEFITS (continued)

Pensiun manfaat pasti (lanjutan)

Tingkat diskonto Tingkat kenaikan gaji per tahun Tingkat kematian menggunakan Usia pensiun

Defined benefit plan (continued)




10,25% 11% TMI II 1999 table 56 tahun/years

12% 11% TMI II 1999 table 56 tahun/years


Amortisasi atas beban jasa lalu Beban jasa kini Beban bunga Beban yang diakui dalam laporan laba rugi

Mortality rate used Retirement age


1.727 1.413 1.287

1.648 2.182 2.039

1.418 1.593 1.011

1.848 885 622

Amortization of past service cost Current service cost Interest cost

4.427

5.869

4.022

3.355

Expense recognized in the statements of income

(79) 769 752 1.442

____________________________


______________________________


_______________________________


b. Provision for employee ben fits:

b. Penyisihan imbalan kerja Empat Bulan/ Four Months 2009

Kewajiban yang diakui dalam neraca

Discount rates Annual salary increase rates



Nilai kini kewajiban imbalan kerja Beban jasa lalu Keuntungan aktuarial yang belum diakui

11% 11% CSO 1980 table 56 tahun/years

a. Expense recognized in the statements of income is as follows:

a. Beban yang diakui di laporan laba rugi adalah sebagai berikut: Empat Bulan/ Four Months 2009





18.794 (254)

22.143 (270)

17.428 (301)

10.140 (349)

Present value of employee benefits obligation Past service cost

(4.479)

(7.044)

(5.331)

(1.716)

Unrecognized actuarial gain

14.061

14.829

11.796

8.075

c. The movements in the provision for employee benefits are as follows:

c. Perubahan penyisihan imbalan kerja adalah sebagai berikut: 31 Desember/ December 31 2009

31 Agustus/ August 31 2009

Saldo awal periode 14.829 Penambahan pembalikan periode berjalan 1.442 Pembayaran periode berjalan (2.210)

11.796 4.427 (1.394)

Saldo akhir periode (Catatan 18)

14.829

14.061

Liability recognized in the balance sheets

115

31 Desember/ 31 Desember/ December 31 December 31 2008 2007 8.075 4.022 (301) 11.796

4.720 3.355 -

Balance at beginning of current period Additions reversal during the current period Payment during the current period

8.075

Balance at end of year (Note 18)






Masa Persiapan Pensiun (MPP)

Pension Preparation Period

MPP adalah suatu jangka tertentu sebelum usia pensiun jabatan pegawai yang membebaskan pegawai dari tugas-tugas rutin sebagaimana pegawai aktif dimana pegawai tidak masuk kerja dengan tetap memperoleh remunerasi yang ditentukan, meliputi: gaji, asuransi kesehatan, tunjangan hari raya keagamaan, cuti tahunan (jika pada tahun berjalan masih terdapat masa kerja pegawai aktif), cuti besar (jika perhitungan cuti besarnya jatuh tempo pada periode MPP) dan santunan duka.

MPP is a period prior to pension age which relieves the employee from their routine jobs as active employees where the related employee does not come to work but still receives a determined remuneration such as: salary, medical insurance, religion vacation benefit, annual leave (if in the current period the employee still has active working period), grand leave (if the calculation of grand leave falls within the MPP period) and mourning facility.

Fasilitas MPP tersebut di atas selain untuk memberikan penghargaan, juga dimaksudkan untuk memberikan kesempatan kepada pegawai dalam rangka persiapan memasuki usia pensiun jabatan.

In addition to the benefits as mentioned above on the MPP facility, the MPP facility is intended to provide the employee with an opportunity to prepare prior to entering the pension age.

Usia Pensiun Jabatan, Masa Kerja Minimal dan Lama MPP adalah sebagai berikut:

The Pension Age, Minimal Working Period and MPP period are as follows:

No. 1.

Usia Masa Persiapan Pension/ Pension Preparation Age 55 tahun/years

The assumptions used by the actuary for MPP calculation are as follows:

Asumsi-asumsi yang digunakan oleh aktuaris dalam perhitungan MPP adalah sebagai berikut:

Tingkat diskonto Tingkat kenaikan gaji per tahun Tingkat kematian Usia pensiun

Lama MPP/ MPP Period 12 bulan/months





10.25% 11% TMI II 1999 table 56 tahun/years



-

Discount rates Annual salary increase rates

-

Mortality rate Retirement age

116






Masa Persiapan Pensiun (MPP) (lanjutan)

Pension Perparation Period (continued)

a. Beban yang diakui di laporan laba rugi adalah sebagai berikut:

a. Expense recognized in the statements of income is as follows :



(1.458) 370 303

1.757 564 476

299 934 779

-

-

-

6.353

6.353

-

-

Amortization of past service cost Current service cost Interest cost Adjustment from last year calculation effect

(785)

9.150

8.365

-

-

Expense recognized in the statements of income

Empat Bulan/ Four Months 2009 Amortisasi atas beban jasa lalu Beban jasa kini Beban bunga Koreksi atas dampak perhitungan tahun lalu Beban yang diakui dalam laporan laba rugi

____________________________



Saldo akhir periode (Catatan 18)


4.421

-

-

Past service cost

1.458

(1.757)

-

-

6.353

6.353

-

-

Unrecognized actuarial gain Adjustment from last year calculation effect

8.164

9.017

-

-

Liability recognized in the balance sheets

c. The movements in the provision for employee benefits are as follows:

Empat Bulan/ Delapan Bulan/ Four Months Eight Months 2009 2009

Penambahan periode berjalan Pembayaran periode berjalan


353

c. Perubahan penyisihan imbalan kerja adalah sebagai berikut:

Saldo awal periode

_______________________________

b. Provision for employee benefits: 31 Desember/ December 31, 2009

Kewajiban yang diakui dalam neraca

______________________________



b. Penyisihan imbalan kerja

Beban jasa lalu Keuntungan aktuarial yang belum diakui Koreksi atas dampak perhitungan tahun lalu




-

-

9.150 (133)

-

-

Balance at beginning of period Additions during the current period Payments during the current period

9.017

-

-

Balance at end of period (Note 18)

9.017 (785) (68) 8.164

-

117




27. LABA PER SAHAM DASAR

27. BASIC EARNINGS PER SHARE Basic earnings per share is calculated by dividing the net income by the weighted average number of outstanding (issued and fully paid) shares during the period, with details as follows:

Laba bersih per saham dasar dihitung dengan membagi laba bersih yang tersedia bagi pemegang saham dengan rata-rata tertimbang jumlah saham biasa yang beredar (ditempatkan dan disetor penuh) pada periode bersangkutan, dengan rincian sebagai berikut: Empat Bulan/ Delapan Bulan/ Four Months Eight Months 2009 2009 Laba bersih Jumlah rata-rata tertimbang saham yang beredar Laba per saham dasar nilai penuh


35.160

92.343

241.648

278.398

-

3.000.000

3.000.000

3.000.000

-

30.781

80.549

92.799

28. KOMITMEN DAN KONTINJENSI

Net income Weighted average number of outstanding shares Basic earnings per share at full amount

28. COMMITMENTS AND CONTINGENCIES The LPEI and Bank contingencies as follows:

LPEI dan Bank memiliki komitmen dan kontinjensi sebagai berikut: 31 Desember/ December 31, 2009 KOMITMEN Tagihan Komitmen Fasilitas pinjaman yang diterima dan belum digunakan




has

commitments

and

31 Desember/ December 31, 2007 COMMITMENTS Commitment receivable

49.368

52.522

40.633

48.376

Unused borrowing facilities

Kewajiban komitmen Fasilitas pinjaman kepada nasabah yang belum digunakan Penerbitan L/C yang tidak dapat dibatalkan

1.840.567

1.111.210

2.052.932

1.429.220

Commitments liabilities Unused loan facilities for customers

90.755

320.942

366.869

187.154

Outstanding irrevocable L/C

Jumlah kewajiban komitmen

1.931.322

1.432.152

2.419.801

1.616.374

Total commitment liabilities

(1.881.954)

(1.379.630)

(2.379.168)

(1.567.998)

Komitmen - bersih KONTINJENSI Tagihan kontinjensi

Commitments - net

Tagihan bunga dalam penyelesaian

110.914

75.610

22.649

4.535

CONTINGENCIES Contingent receivables Interest receivable in process

Kewajiban kontinjensi Bank garansi Standby L/C

93.073 209.709

110.367 224.999

64.949 202.576

47.431 85.575

Contingent liabilities Bank guarantee Standby L/C

Jumlah kewajiban kontinjensi

302.782

335.366

267.525

133.006

Total contingent liabilities

(191.868)

(259.756)

(244.876)

(128.471)

Contingencies - net

Kontinjensi - bersih

Estimasi kerugian atas komitmen dan kontinjensi disajikan di Catatan 17.

118

Estimated losses on commitments contingencies are disclosed in Note 17.

and




29. RISIKO LIKUIDITAS

29. LIQUIDITY RISKS A maturity analysis of monetary assets and liabilities (before allowance for possible losses) based on the remaining contractual periods from December 31, 2009, August 31, 2009, December 31, 2008 and 2007 until maturity, is as follows:

Analisa jatuh tempo aset dan kewajiban moneter (sebelum penyisihan kerugian) berdasarkan jangka waktu kontraktual yang tersisa sejak tanggal 31 Desember 2009, 31 Agustus 2009, 31 Desember 2008 dan 2007 sampai dengan tanggal jatuh tempo adalah sebagai berikut:

31 Desember/December 31, 2009 Tidak Mempunyai tanggal jatuh tempo kontraktual/ No Contractual maturity

Sampai dengan 1 bulan/ Up to 1 month

1 bulan 3 bulan/ 1-3 months

3 bulan 6 bulan/ 3 - 6 months


Lebih dari 12 bulan/ More than 12 months

Jumlah/ Total

Aset Kas

-

210

-

-

-

-

210

Giro pada Bank Indonesia

-

1.659

-

-

-

-

1.659

Giro pada bank Penempatan pada Bank Indonesia dan bank Efek-efek Tagihan derivatif Kredit yang diberikan dan pembiayaan piutang syariah Tagihan akseptasi Aset pajak tangguhan Aset tetap Aset lain-lain

Assets Cash Current accounts with Bank Indonesia Current accounts with banks Placements with Bank Indonesia and banks Securities Derivatives receivable Loans and sharia financing/ receivables Acceptances receivable Deferred tax assets Premises and equipment Other assets

-

76.693

-

-

-

-

76.693

-

2.279.178 199.663 -

305.204 5.851

187.900 136.679 -

11.511 252.355 -

434.663 -

2.478.589 1.328.564 5.851

21.536 6.810 -

1.618.625 389 114.960

61.984 2.148 -

1.347.322 241.579 -

3.491.932 -

2.759.259 -

9.279.122 244.116 21.536 6.810 114.960

28.346

4.291.377

375.187

1.913.480

3.755.798

3.193.922

13.558.110

Penyisihan kerugian

(585.674)

-

-

-

-

-

585.674

Less: Allowance for possible losses

Jumlah aset

(557.328)

4.291.377

375.187

1.913.480

3.755.798

3.193.922

12.972.436

Total assets

-

5.837 42.516

-

-

-

-

5.837 42.516

Liabilities Current liabilities Taxes payable

-

112.225 389 281.850

2.148 469.750

522.885 241.579 1.789.809

199.758 2.207.825

2.334.289 199.473

3.169.157 244.116 4.948.707

44.281 -

161.076

-

-

-

-

44.281 161.076

Dikurangi:

Kewajiban Kewajiban segera Hutang pajak Efek-efek hutang yang diterbitkan Kewajiban akseptasi Pinjaman yang diterima Estimasi kerugian atas komitmen dan kontinjensi Kewajiban lain-lain JumIah kewajiban Aset (kewajiban) bersih

Debt securities issued Acceptances payable Fund borrowings Estimated losses on commitments and contingencies Other liabilities

44.281

603.893

471.898

2.554.273

2.407.583

2.533.762

8.615.690

Total liabilities

(601.609)

3.687.784

(96.711)

(640.793)

1.348.215

660.160

4.356.746

Net assets (liabilities)

119




29. RISIKO LIKUIDITAS (lanjutan)

29. LIQUIDITY RISKS (continued)

31 Agustus/August 31, 2009 Tidak Mempunyai tanggal jatuh tempo kontraktual/ No Contractual maturity Aset Kas Giro pada bank Penempatan pada Bank Indonesia dan bank Efek-efek Tagihan derivatif Kredit yang diberikan dan pembiayaan piutang syariah Aset pajak tangguhan Aset tetap Aset lain-lain



-

273

3 bulan 6 bulan/ 3 - 6 months -

-


Lebih dari 12 bulan/ More than 12 months -

Jumlah/ Total -

273

-

383.255

-

-

-

-

383.255

-

33.971 99.580 1.358

905.816 428

683.814 -

12.247 253.410 -

449.818 -

46.218 2.392.438 1.786

36.674 6.587 92.019

2.798.324 -

895.148 -

813.275 -

2.222.033 -

2.847.438 -

9.576.218 36.674 6.587 92.019

135.280

3.316.761

1.801.392

1.497.089

2.487.690

3.297.256

12.535.468

Dikurangi:

Assets Cash Current accounts with banks Placements with Bank Indonesia and banks Securities Derivatives receivable Loans and sharia financing/ receivables Deferred tax assets Premises and equipment Other assets

Penyisihan kerugian

(518.727)

-

-

-

-

-

(518.727)


Jumlah aset

(383.447)

3.316.761

1.801.392

1.497.089

2.487.690

3.297.256

12.016.741

Total assets

-

3.085 332.160 45.132

-

-

-

-

3.085 332.160 45.132

Liabilities Current liabilities Deposits from other banks Taxes payable

-

350.889 354 680.400

403.200

403.200

508.056 2.116.800

2.533.470 12.313

3.392.415 354 3.615.913

41.401 242.532

-

-

-

-

-

41.401 242.532

283.933

1.412.020

403.200

403.200

2.624.856

2.545.783

7.672.992

Total liabilities

(667.380)

1.904.741

1.398.192

1.093.889

751.473

4.343.749


Kewajiban Kewajiban segera Simpanan dari bank Iain Hutang pajak Efek-efek hutang yang diterbitkan Kewajiban derivatif Pinjaman yang diterima Estimasi kerugian atas komitmen dan kontinjensi Kewajiban lain-lain JumIah kewajiban Aset (kewajiban) bersih

120

(137.166)

Debt securities issued Derivatives payable Fund borrowings Estimated losses on commitments and contingencies Other liabilities





29. LIQUIDITY RISKS (continued) 31 Desember/December 31, 2008

Tidak Mempunyai tanggal jatuh tempo kontraktual/ No Contractual maturity






Jumlah/ Total

Aset Kas

-

464

-

-

-

-

464


-

123.404

-

-

-

-

123.404

Giro pada bank Penempatan pada Bank Indonesia dan bank Efek-efek Tagihan derivatif Kredit yang diberikan dan pembiayaan piutang syariah Tagihan akseptasi Aset pajak tangguhan Aset tetap Aset lain-lain

-

40.794

-

-

-

-

40.794

-

627.493 6.689

32.847

189.927 -

13.053 76.215 -

706.164 -

640.546 972.306 39.536

3.511 5.217 68.640

81.600 -

1.408.995 5.019 -

1.645.642 -

3.798.628 -

2.642.224 -

9.577.089 5.019 3.511 5.217 68.640

77.368

880.444

1.446.861

1.835.569

3.887.896

3.348.388

11.476.526

Dikurangi:

Assets Cash Current accounts with Bank Indonesia Current accounts with banks Placements with Bank Indonesia and banks Securities Derivatives receivable Loans and sharia financing/ receivables Acceptances receivable Deferred tax assets Premises and equipment Other assets

Penyisihan kerugian

(285.269)

-

-

-

-

-

(285.269)


Jumlah aset

(207.901)

880.444

1.446.861

1.835.569

3.887.896

3.348.388

11.191.257

Total assets

4.963 363.178 697.450 12.315

243.412 5.019 -

20.000 -

277.000 -

39.240 -

4.963 942.830 697.450 5.019 12.315

Liabilities Current liabilities Deposits from customers Deposits from other banks Acceptances payable Taxes payable

-

-

-

-

149.758

548.486

698.244

-

383.243 10.687 103.550

6.733 790.250

872.000

2.158.200

28.480

383.243 17.420 3.952.480

27.202 164.854

-

-

-

-

-

27.202 164.854

192.056

1.575.386

1.045.414

892.000

2.584.958

616.206

6.906.020

Total liabilities

401.447

943.569

1.302.938

2.732.182

4.285.237


Kewajiban Kewajiban segera Simpanan nasabah Simpanan dari bank Iain Kewajiban akseptasi Hutang pajak Efek-efek hutang yang diterbitkan Efek yang diterbitkan dengan janji dibeli kembali Kewajiban derivatif Pinjaman yang diterima Estimasi kerugian atas komitmen dan kontinjensi Kewajiban lain-lain JumIah kewajiban Aset (kewajiban) bersih

-

(399.957)

(694.942)

121

Debt securities issued Securities sold under repurchase agreements Derivatives payable Fund borrowings Estimated losses on commitments and contingencies Other liabilities





29. LIQUIDITY RISKS (continued) 31 Desember/December 31, 2007

Tidak Mempunyai tanggal jatuh tempo kontraktual/ No Contractual maturity


1 bulan – 3 bulan/ 1–3 months

6 bulan – 12 bulan/ 6 – 12 months

3 bulan – 6 bulan/ 3 – 6 months


Jumlah/ Total

Aset Kas

-

230

-

-

-

-

230


-

191.120

-

-

-

-

191.120

Giro pada bank Penempatan pada Bank Indonesia dan bank Efek-efek Tagihan derivatif Kredit yang diberikan Tagihan akseptasi Aktiva pajak tangguhan Aset tetap Aset lain-lain

-

28.063

-

-

-

-

2.475 4.916 -

1.146.185 1.878.735 28 886.035 2.435 43.017

407.621 21.216 -

585.016 23.318 -

24.352 2.680.765 -

686.385 1.828.465 -

1.146.185 2.589.472 28 6.387.902 46.969 2.475 4.916 43.017

7.391

4.175.848

428.837

608.334

2.705.117

2.514.850

10.440.377

28.063

Dikurangi:

Assets Cash Current accounts with Bank Indonesia Current accounts with banks Placements with Bank Indonesia and banks Securities Derivatives receivable Loans Acceptances receivable Deferred tax assets Premises and equipment Other assets

Penyisihan kerugian

(148.340)

-

-

-

-

-

(148.340)


Jumlah aktiva

(140.949)

4.175.848

428.837

608.334

2.705.117

2.514.850

10.292.037

Total assets

6.100 454.347 778.930 46.969 25.488

Liabilities Current liabilities Deposits from customers Deposits from other banks Acceptances payable Taxes payable

Kewajiban Kewajiban segera Simpanan nasabah Simpanan dari bank Iain Kewajiban akseptasi Hutang pajak Efek-efek yang diterbitkan Kewajiban derivatif Pinjaman yang diterima Estimasi kerugian atas komitmen dan kontinjensi Kewajiban lain-lain JumIah kewajiban Aktiva (kewajiban) bersih

-

6.100 260.820 778.930 2.435 25.488

76.300 21.216 -

28.830 23.318 -

78.397 -

-

328.755 55 187.860

563.580

1.080.195

295.000 610.546

697.111 955.448

1.320.866 55 3.397.629

17.498 -

70.720

-

-

-

7.351

17.498 78.071

17.498

1.661.163

661.096

1.132.343

983.943

1.669.910

6.125.953

Total liabilities

(158.447)

2.514.685

(232.259)

1.721.174

844.940

4.166.084


(524.009)

LPEI telah merencanakan Iangkah-Iangkah untuk mengatasi perbedaan jatuh tempo antara aset dan kewajiban, diantaranya:

10.000 -

Securities issued Derivatives payable Fund borrowings Estimated losses on commitments and contingencies Other liabilities

LPEI has planned actions to overcome the maturity gap between assets and liabilities, among others, by:

·

Meningkatkan pelayanan kepada nasabah deposan serta menawarkan bunga yang menarik untuk menjaga stabilitas dan kontinuitas jumlah simpanan.

·

Improving the services to depositors and offering more competitive returns to maintain the stability and continuity of amounts of deposits.

·

Menjaga stabilitas fasilitas pinjaman money market line dari berbagai bank, baik di dalam maupun di luar negeri.

·

Maintaining the stability of money market line credit facility from several banks, either onshore or offshore.

122




30. POSISI DEVISA NETO

30. NET OPEN POSITION

Perhitungan Posisi Devisa Neto (PDN) pada tanggal 31 Desember 2009 didasarkan pada Peraturan Menteri Keuangan No. 140/PMK.010/2009.

On December 31, 2009, the calculation of Net Open Position (NOP) is based on the Ministry of Finance Regulation No. 140/PMK.010/2009.

Sedangkan, perhitungan Posisi Devisa Neto (PDN) pada tanggal 31 Agustus 2009, 31 Desember 2008 dan 2007 didasarkan pada Peraturan Bank Indonesia (PBI) No. 7/2/PBI/2005 tanggal 30 September 2005 tentang “Perubahan Kedua atas PBI No. 5/31/PBI/2003 tentang PDN Bank Umum”.

Accordingly, the calculation of NOP for August 31, 2009, December 31, 2008 and 2007, is based on Bank Indonesia Regulation (PBI) No. 7/2/PBI/2005 dated September 30, 2005 regarding “The Second Amendment of PBI No. 5/31/PBI/2003 regading Net Open Position for Commercial Banks”.

Kedua peraturan diatas mengatur hal yang sama mengenai PDN.

Both regulations regulate NOP the same manner about.

PDN untuk neraca adalah selisih bersih jumlah asset dan jumlah kewajiban dalam setiap mata uang asing yang semuanya dinyatakan dalam rupiah.

The balance sheet NOP represents the net difference between assets and liabilities denominated in each foreign currency which are all stated in rupiah.

PDN secara keseluruhan adalah penjumlahan nilai absolut dari selisih bersih antara aset dan kewajiban dalam mata uang asing dan selisih bersih dari tagihan dan kewajiban komitmen dan kontinjensi, yang dicatat dalam rekening administratif yang didenominasi dalam setiap mata uang asing, yang dinyatakan dalam rupiah.

The overall NOP is the total of the absolute values of the net difference between the assets and liabilities denominated in each foreign currency and the net difference of the receivables and payables of both commitments and contingencies recorded in the administrative accounts denominated in each foreign currency, which are stated in rupiah.

Berdasarkan peraturan tersebut, LPEI dan Bank wajib memelihara rasio PDN secara keseluruhan dan neraca setinggi-tingginya sebesar 20% dari modal.

Based on the above regulation, LPEI and Bank is required to maintain the overall and balance sheet NOP at a maximum of 20% of the total capital.

Berikut ini adalah Posisi Devisa Neto LPEI dan Bank per tanggal 31 Desember 2009, 31 Agustus 2009, 31 Desember 2008 dan 2007:

The following is LPEI’s and Bank Net Open Position as of December 31 2009, August 31, 2009, December 31, 2008 and 2007: 31 Desember/ December 31, 2009

Aset/ Assets Neraca Dolar Amerika Serikat Euro Eropa Yen Jepang Dolar Singapura

Kewajiban/ Liabilities

Nilai bersih/ Net value

5.511.332 15.447 365 440

(5.285.612) (12.023) (180)

225.720 3.424 365 260

5.527.584

(5.297.815)

229.769

123

Balance sheet United States Dollars European Euro Japanese Yen Singapore Dollars




30. POSISI DEVISA NETO (lanjutan)

30. NET OPEN POSITION (continued) 31 Desember/ December 31, 2009 Aset/ Assets

Rekening administratif Dolar Amerika Serikat Euro Eropa Dolar Singapura

Posisi devisa absolut



-

(503.754) (2.784) (15.497)

(503.754) (2.784) (15.497)

-

(522.035)

(522.035)

5.527.584

5.819.850

Modal (Catatan 31)

Administrative accounts United States Dollars European Euro Singapore Dollars

292.266

Absolute open position

4.496.672

Capital (Note 31)

Rasio Posisi Devisa Neto (Neraca) Rasio Posisi Devisa Neto (Neraca dan rekening administratif)

5,11%

Net Open Position Ratio (Balance sheet)

6,50%

Net Open Position Ratio (Balance sheet and administrative accounts)

31 Agustus/ August 31, 2009 Aset/ Assets Neraca Dolar Amerika Serikat Euro Eropa Yen Jepang Dolar Singapura

Rekening administratif Dolar Amerika Serikat Euro Eropa Dolar Singapura




4.307.158 16.178 630 5.140

(4.072.506) (12.386) (497)

234.652 3.792 630 4.643

4.329.106

(4.085.389)

243.717

50.400 -

(982.123) (1.251) (11.352)

50.400

(994.726)

4.379.506

5.080.115

Modal (Catatan 31) Rasio Posisi Devisa Neto (Neraca) Rasio Posisi Devisa Neto (Neraca dan rekening administratif)

124

(931.723) (1.251) (11.352)


Administrative accounts United States Dollars European Euro Singapore Dollars

(944.326) 700.609


4.383.250

Capital (Note 31)

5,56%


15,98%






30. NET OPEN POSITION (continued) 31 Desember/ December 31, 2008 Aset/ Assets

Neraca Dolar Amerika Serikat Euro Eropa Yen Jepang Dolar Singapura

Rekening administratif Dolar Amerika Serikat Euro Eropa Yen Jepang Dolar Singapura




5.522.367 33.019 2.646 2.535

(4.795.403) (29.488) (2.341) (1.595)

726.964 3.531 305 940

5.560.567

(4.828.827)

731.740

256.150 -

(1.429.417) (26.407) (2.413) (9.524)

(1.173.267) (26.407) (2.413) (9.524)

256.150

(1.467.761)

(1.211.611)

5.816.717

6.296.588

Modal (Catatan 31) Rasio Posisi Devisa Neto (Neraca) Rasio Posisi Devisa Neto (Neraca dan rekening administratif)


Administrative accounts United States Dollars European Euro Japanese Yen Singapore Dollars

479.871


4.292.690

Capital (Note 31)

17,05%


11,18%


31 Desember/ December 31, 2007 Aktiva/ Assets Neraca Dolar Amerika Serikat Euro Eropa Dolar Singapura Yen Jepang

Rekening administratif Dolar Amerika Serikat Euro Eropa Dolar Singapura Yen Jepang




4.040.870 16.422 991 399

(4.043.578) (15.191) (823) (13)

(2.708) 1.231 168 386

4.058.682

(4.059.605)

(923)

28.179 -

(191.833) (49.018) (79.649) (1.276)

(163.654) (49.018) (79.649) (1.276)

28.179

(321.776)

(293.597)

4.086.861

4.381.381

Modal (Catatan 31)

125

Balance sheet United States Dollars European Euro Singapore Dollars Japanese yen

Administrative accounts United States Dollars European Euro Singapore Dollars Japanese yen

294.520


4.113.514

Capital (Note 31)





30. NET OPEN POSITION (continued) 31 Desember/ December 31, 2007 Aktiva/ Assets



Rasio Posisi Devisa Neto (Neraca)

0,02%


Rasio Posisi Devisa Neto (Rekening administratif)

7,14%

Net Open Position Ratio (Administrative accounts)

7,16%


Rasio Posisi Devisa Neto (Neraca dan rekening administratif)

Pada tanggal 31 Desember 2009, 31 Agustus 2009, 31 Desember 2008 dan 2007, LPEI dan Bank telah memenuhi ketentuan rasio posisi devisa neto. 31. RASIO KEWAJIBAN MINIMUM

PENYEDIAAN

MODAL

As of December 31, 2009, August 31, 2009, December 31, 2008 and 2007, LPEI and Bank complied with the required net open position ratio. 31. MINIMUM RATIO

REQUIRED

CAPITAL

ADEQUACY

Pada tanggal 31 Desember 2009, Rasio kewajiban penyediaan modal minimum (KPMM) merupakan rasio modal terhadap aktiva tertimbang menurut risiko (ATMR).

As of December 31, 2009, the Capital Adequacy Ratio (CAR) is the ratio of capital to asset based on its risk (ATMR).

Perhitungan rasio KPMM LPEI pada tanggal 31 Desember 2009 didasarkan pada Peraturan Menteri Keuangan No. 140/PMK/010/2009 Pasal 58, LPEI wajib memelihara rasio kecukupan Modal paling rendah sebesar 8%.

The calculation CAR of LPEI as of December 31, 2009 is based on the Ministry of Finance Regulation No. 140/PMK/010/2009 Article 58, wherein LPEI is required to maintain the capital adequacy ratio at least 8%.

Perhitungan rasio KPMM LPEI pada tanggal 31 Agustus 2009, 31 Desember 2008 dan 2007 didasarkan pada Surat Edaran Bank Indonesia (SE BI) No. 7/10/DPNP tanggal 31 Maret 2005 sebagai perubahan atas SE BI No. 5/23/DPNP tanggal 29 September 2003 dan SE BI No. 3/30/DPNP tanggal 14 Desember 2001.

The CAR calculation of LPEI as of August 31, 2009, December 31, 2008 and 2007 is based on Circular Letter No. 7/10/DPNP dated March 31, 2005 of Bank Indonesia that superseded Circular Letters No. 5/23/DPNP dated September 29, 2003 and No. 3/30/DPNP dated December 14, 2001.

31 Desember/ December 31, 2009 ATMR (tanpa memperhitungkan risiko pasar) ATMR (dengan memperhitungkan risiko pasar) Modal Modal inti Modal pelengkap Jumlah modal




10.361.917

9.563.976

10.501.673

6.827.205

10.677.992

10.164.539

10.981.544

7.121.839

4.368.898 127.864

4.277.484 105.766

4.161.419 131.271

4.028.174 85.340

RWA (without market risk charge) RWA (with market risk charge) Capital Core capital Supplementary capital

4.496.762

4.383.250

4.292.690

4.113.514

Total capital

126


LEMBAGA PEMBIAYAAN EKSPOR INDONESIA (DAHULU PT BANK EKSPOR INDONESIA (PERSERO)) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Periode Empat Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2009, Periode Delapan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Agustus 2009 dan Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2008 Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2007 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 31. RASIO KEWAJIBAN MINIMUM (lanjutan)

PENYEDIAAN 31 Desember/ December 31, 2009

Rasio KPMM Bank (tanpa memperhitungkan risiko pasar) Rasio KPMM Bank (dengan memperhitungkan risiko pasar) Rasio KPMM minimum


MODAL 31 Agustus/ August 31, 2009

31. MINIMUM REQUIRED RATIO (continued) 31 Desember/ December 31, 2008

CAPITAL

ADEQUACY


43,40%

45,83%

40,88%

60,25% CAR (without market risk charge)

42,11% 8,00%

43,12% 8,00%

39,09% 8,00%

57,76% 8,00%

CAR (with market risk charge) Minimum CAR

Pada tanggal 31 Desember 2009, 31 Agustus 2009, 31 Desember 2008 dan 2007, LPEI dan Bank telah memenuhi ketentuan rasio KPMM.

As of December 31, 2009, August 31, 2009, December 31, 2008 and 2007, LPEI and Bank had complied with the required capital adequacy ratio.

32. JAMINAN PEMERINTAH TERHADAP KEWAJIBAN PEMBAYARAN BANK UMUM

32. GOVERNMENT GUARANTEE ON OBLIGATIONS OF COMMERCIAL BANKS

Berdasarkan Keputusan Presiden No. 15/2004 tanggal 27 Pebruari 2004 tentang berakhirnya tugas dan penutupan Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN), dan keputusan Menteri Keuangan No. 84/KMK.06/2004 tanggal 27 Februari 2004, Pemerintah membentuk Unit Pelaksana Penjaminan Pemerintah (UP3), sebuah institusi baru yang menggantikan BPPN untuk melanjutkan pelaksanaan Program Penjaminan Pemerintah atas kewajiban pada bank-bank lokal.

Based on Presidential Decree No. 15/2004 dated February 27, 2004 in relation to the termination of the duties and dissolution of the Indonesian Bank Restructuring Agency (BPPN), and Decision No. 84/KMK.06/2004 dated February 27, 2004 of the Ministry of Finance, the Government established the Government Guarantee Implementation Unit (UP3), the new institution which replaced BPPN, to continue the Government guarantee program for obligations of locally incorporated banks.

Berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan No. 17/PMK.05/2005 tanggal 3 Maret 2005, terhitung sejak 18 April 2005 jenis kewajiban bank umum yang dijamin berdasarkan Program Penjaminan Pemerintah meliputi giro, tabungan, deposito berjangka dan pinjaman yang diterima dari bank dalam bentuk transaksi pasar uang antar bank.

Based on the Ministry of Finance Regulation No. 17/PMK.05/2005 dated March 3, 2005, effective April 18, 2005, the type of commercial bank obligations covered by the Government guarantee program includes demand deposits, savings deposits, time deposits and borrowings from banks in the form of interbank money market transactions.

127


LEMBAGA PEMBIAYAAN EKSPOR INDONESIA (DAHULU PT BANK EKSPOR INDONESIA (PERSERO)) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Periode Empat Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2009, Periode Delapan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Agustus 2009 dan Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2008 Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2007 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 32. JAMINAN KEWAJIBAN (lanjutan)

PEMERINTAH PEMBAYARAN


TERHADAP BANK UMUM

32. GOVERNMENT GUARANTEE ON OBLIGATIONS OF COMMERCIAL BANKS (continued)

Program Penjaminan Pemerintah melalui UP3 telah berakhir pada tanggal 22 September 2005, sebagaimana dinyatakan dalam Peraturan Menteri Keuangan No. 68/PMK.05/2005 tanggal 10 Agustus 2005 tentang Perhitungan dan Pembayaran Premi Program Penjaminan Pemerintah terhadap Kewajiban Pembayaran Bank Umum untuk periode 1 Juli sampai dengan 21 September 2005. Sebagai pengganti UP3, Pemerintah telah membentuk lembaga independen, yaitu Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) berdasarkan Undang-undang No. 24 tahun 2004 tanggal 22 September 2004 tentang Lembaga Penjamin Simpanan. LPS menjamin dana masyarakat termasuk dana dari bank lain dalam bentuk giro, deposito, sertifikat deposito, tabungan dan atau bentuk lainnya yang dipersamakan dengan itu.

The Government guarantee program through UP3 was terminated on September 22, 2005 based on Regulation No. 68/PMK.05/2005 dated August 10, 2005 of the Ministry of Finance regarding the Calculation and Payment of Premium on Government Guarantee Program on Commercial Bank Obligations for the period July 1 up to September 21, 2005. The Government established the Indonesia Deposit Insurance Corporation (LPS), an independent agency, to replace UP3 based on Law No. 24 of 2004 dated September 22, 2004 regarding LPS. LPS guarantees public funds including funds from other banks in the form of demand deposits, time deposits, certificates of deposits, savings deposits and other similar forms.

Pada periode delapan bulan berakhir pada tanggal 31 Agustus 2009 dan tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2008 dan 2007, Bank telah membayar premi program penjaminan masing masing sebesar Rp882, Rp1.184 dan Rp1.385 yang dicatat sebagai bagian dari beban bunga.

For the eight months period ended August 31, 2009 and years ended December 31, 2008 and 2007, the Bank paid the premium for the guarantee program amounting to Rp882, Rp1,184, and Rp1,385, respectively, which are recorded as part of interest expenses.

Pada periode empat bulan yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009, sehubungan dengan peralihan PT Bank Ekspor Indonesia (Persero) menjadi Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia, LPEI tidak lagi memiliki kewajiban untuk membayar premi program penjaminan.

For the four month period ended December 31, 2009, in connection the change from PT Bank Ekspor Indonesia (Persero) to become Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia, LPEI is no longer obligated to pay the premium for the guarantee program.

33. TRANSAKSI HUBUNGAN ISTIMEWA Pihak yang mempunyai hubungan istimewa/ Related parties Karyawan kunci/Key employees

Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL)/Partnership and Environmental Development Program (PKBL)

33. RELATED PARTY TRANSACTIONS Sifat dari hubungan/ Nature of relationship

Dewan Komisaris, Direksi dan pejabat eksekutif/Board of Commissioners, Board of Directors and executive officers Unit PKBL yang dibentuk dan dikelola oleh Bank/PKBL unit established and managed by the Bank

128

Sifat dari transaksi/ Nature of transaction Kredit yang diberikan/Loans, Pendapatan bunga/Interest income, Beban tenaga kerja/Personnel expenses Simpanan nasabah/Deposits from customers, Beban bunga/Interest expense




33. TRANSAKSI HUBUNGAN ISTIMEWA (lanjutan) 31 Desember/ December 31, 2009 ASET Kredit yang diberikan kepada karyawan kunci - bersih (Catatan 8) Persentase terhadap jumlah aset

33. RELATED PARTY TRANSACTIONS (continued)



31 Desember/ December 31, 2007 ASSETS

1.439 0,0111%

1.864 0,0155%

1.990 0,0178%

948 0,0092%

KEWAJIBAN Deposito berjangka Program Kemitraan dan Bina Lingkungan

LIABILITIES Time deposit of partnership and environmental development

(PKBL) (Catatan 12) Persentase terhadap jumlah kewajiban

LAPORAN LABA RUGI Pendapatan bunga dari pinjaman yang diberikan kepada karyawan kunci (Catatan 21) Persentase terhadap pendapatan bunga Beban bunga deposito berjangka PKBL (Catatan 22) Persentase terhadap beban bunga

Loans to key employees - net (Note 8) Percentage to total assets

-

-

8.000 0,1158%

4.500 0,0735%





program (PKBL) (Note 12) Percentage to total liabilities

STATEMENTS OF INCOME 19

51

37

33

0,0055%

0,0066%

0,0037%

0,0037%

-

-

248 0,0554%

616 0,1429%

Pada tanggal 31 Desember 2009, 31 Agustus 2009, 31 Desember 2008 dan 2007, kolektibilitas atas kredit yang diberikan kepada pihak yang mempunyai hubungan istimewa seluruhnya lancar. 34. INFORMASI TAMBAHAN LAINNYA

Interest income from loans given to key employees (Note 21) Percentage to interest income Interest expense for PKBL time deposit (Note 22) Pencentage to interest expense

Loans to related parties were all classified as current as of December 31, 2009, August 31, 2009, December 31, 2008 and 2007.

34. ADDITIONAL INFORMATION

a. Rasio aset produktif yang diklasifikasikan nonperforming terhadap jumlah aset produktif pada tanggal 31 Desember 2009, 31 Agustus 2009 31 Desember 2008 dan 2007 masing-masing sebesar 6,78%, 6,89%, 0,50% dan 0,72%.

a. As of December 31, 2009, August 31, 2009, December 31, 2008 and 2007, the nonperforming assets to total earning assets ratios were 6.78%, 6.89%, 0.50% and 0.72% respectively.

b. Pada tanggal 31 Desember 2009, 31 Agustus 2009, 31 Desember 2008 dan 2007, rasio Kredit yang diberikan terhadap simpanan (loan-todeposit ratio atau LDR) masing-masing adalah sebesar nihil, nihil, 1.014,69% dan 1.405.06%.

b. As of December 31, 2009, August 31, 2009 December 31, 2008 and 2007, the loan-todeposit ratios (LDR) were nil, nil, 1,014.69% and 1,405.06%, respectively.

129


LEMBAGA PEMBIAYAAN EKSPOR INDONESIA (DAHULU PT BANK EKSPOR INDONESIA (PERSERO)) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Periode Empat Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2009, Periode Delapan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Agustus 2009 dan Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2008 Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2007 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 35. PEMBENTUKAN LEMBAGA EKSPOR INDONESIA


PEMBIAYAAN

35. ESTABLISHMENT OF INDONESIA EXIMBANK

Bank yang dibentuk berdasarkan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 37 tahun 1999 akan dikembangkan menjadi sebuah lembaga keuangan yang berdaulat, dengan nama Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI). Berdasarkan Instruksi Presiden (Inpres) nomor 6 tahun 2007, Presiden Republik Indonesia telah menegaskan pengembangan ekspor melalui pembentukan LPEI tersebut.

The Bank, which was established based on Government Regulation No. 37 year 1999, will be developed into a sovereign financial institution, and shall bear the name Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (Indonesia Eximbank). According to Presidential Instruction No. 6 year 2007, the President of the Republic of Indonesia has affirmed the need for export expansion through the formation of the aforesaid LPEI.

Pembentukan LPEI ini berdasarkan atas Undangundang No. 2 tahun 2009 tentang Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) yang ditandatangani oleh Presiden Republik Indonesia pada tanggal 12 Januari 2009.

The establishment of LPEI is based on Law No. 2 year 2009 regarding the Indonesia Eximbank (LPEI) which was signed by the President of the Republic of Indonesia on January 12, 2009.

Sebagaimana diatur dalam Undang-undang LPEI, LPEI akan beroperasi selambat-lambatnya Sembilan (9) bulan sejak diundangkan. Pada saat mulai beroperasinya LPEI maka Bank dinyatakan bubar dan seketika itu pula seluruh aktiva dan pasiva serta hak dan kewajiban hukum Bank dan pegawai BEI tersebut beralih menjadi aktiva dan pasiva serta hak dan kewajiban hukum LPEI dan pegawai LPEI.

As regulated in the LPEI Law, LPEI will start to operate at the latest nine (9) months after the Law is enacted. When LPEI starts to operate, then the Bank will be dissolved and effective immediately, all legal assets and liabilities as well as rights and obligations of the Bank and the Bank’s employees will become the legal assets and liabilities, as well as the rights and obligations of employees of LPEI.

LPEI akan lebih berfokus dalam menjalankan kegiatan usaha berupa pembiayaan, penjaminan, asuransi dan jasa konsultasi dalam rangka ekspor. Keberadaan LPEI juga akan memberikan garansi atas berbagai risiko yang selama ini tidak diberikan oleh bank komersial. Pihak asing akan lebih mempunyai keyakinan atas LPEI karena LPEI merupakan bagian dari Pemerintah dan berdasarkan atas undang-undang (sovereign). LPEI juga bisa mengatur prudential norm-nya sendiri. Selain itu, struktur Organisasi LPEI yang menggunakan One Board System tentu akan bisa mengefektifkan pengambilan keputusan.

LPEI will focus more on export-related business activities in the form of providing financing, guarantee, insurance, and consultation services. LPEI will also provide guarantee on various risks that, so far, have not been provided by commercial banks. Foreign parties will have more confidence on LPEI because it is part of the Government and its sovereignty is based on legislation. LPEI also has the power to regulate its own prudential norms. In addition, the LPEI organization structure which uses One Board System, will prove to be more effective in decision making.

Berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan Nomor 336/KMK.06/2009 tentang penetapan tanggal operasionalisasi LPEI, Pemerintah menetapkan tanggal 1 September 2009 sebagai tanggal operasionalisasi untuk mengoperasikan LPEI.

Based on the Minister of Finance Decision No. 336/KMK.06/2009 regarding the determination of the operation date of LPEI, the Government has decided September 1, 2009 to be the start date of operation of LPEI.

130




36. MANAJEMEN RISIKO

36. RISK MANAGEMENT

LPEI menerapkan manajemen risiko sebagaimana diamanatkan dalam Undang-undang Nomor 2 Tahun 2009 tentang LPEI dan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 142/PMK.010/2009 tanggal 31 Agustus 2009 tentang Manajemen Risiko LPEI. Cakupan penerapan manajemen risiko sebagaimana Peraturan Menteri Keuangan dimaksud antara lain:

LPEI implements risk management in the same manner as mandated in UU No.2 in 2009 about LPEI and Regulation of the Ministry of Finance No.142/PMK.010/2009 dated at August 31, 2009 about Risk Management LPEI. The implementation of management risk is included in theRegulation of the Ministry of Finance which have the objectives of:

1.

1. Active monitoring of Board of Directors and Executive Director; 2. Adequacy of policies, procedures and determining of risk barrier; 3. Adequacy process of identification, measurement, monitoring, risk control, and system information of risk management; and 4. Comprehensive system of internal control.

2. 3. 4.

Pengawasan aktif Dewan Direktur dan Direktur Eksekutif; Kecukupan kebijakan, prosedur dan penetapan limit risiko; Kecukupan proses identifikasi, pengukuran, pemantauan, dan pengendalian risiko serta sistem informasi manajemen risiko; dan Sistem pengendalian intern yang menyeluruh.

Sedangkan pada tahapan organisasi LPEI telah membentuk: 1. Komite Manajemen Risiko 2. Satuan Kerja Manajemen Risiko

LPEI also has established:

Sebagaimana Peraturan Menteri Keuangan yang berlaku, LPEI melakukan pengelolaan 8 jenis risiko dengan cakupan identifikasi dan pengendalian sebagai berikut: a. Risiko Kredit

Based on prevailing Regulation of the Ministry of Finance, LPEI manages eight types or risks that are identified and controlled as:

Adalah risiko yang disebabkan karena kegagalan pihak lawan (counterparty) untuk memenuhi kewajibannya (default).

This is the risk arising from the failure of a customer (counterparty) to fulfill its obligation (default).

LPEI (dahulu Bank) telah menyusun kebijakan, manual prosedur dan membangun Internal Credit Risk Rating Tool sejak tahun 2005 yang diterapkan untuk seluruh usulan calon debitur LPEI.

LPEI (formerly the Bank) has arranged policy, manual procedure, and established Internal at Credit Risk Rating Tool since 2005 that has been implemented for all potential LPEI debtors.

131

1. Risk Management Committee 2. Risk Management Work Field Unit

a. Credit Risk




36. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan)

36. RISK MANAGEMENT (continued)

a. Risiko Kredit (lanjutan)

a. Credit Risk (continued)

Pengendalian risiko kredit antara lain dilakukan melalui manajemen portofolio, yakni penetapan limit konsentrasi risiko kredit pada sektor industri, limit wilayah, limit portofolio rating, limit kelompok debitur, limit individual dan limit konsentrasi debitur inti. Disamping itu, LPEI juga menerapkan Early Warning System (EWS) sebagai salah satu alat pemantauan untuk mendeteksi secara dini debitur yang berpotensi gagal bayar. EWS dimaksudkan untuk mendukung proses pemantauan pinjaman secara menyeluruh, mengidentifikasi tindakan perbaikan dan menyempurnakan tindak lanjut yang efektif.

Credit risk control, among others, is conducted through management portfolio, which includes the establishment of credit risk concentration limit for the industry sector, geography, portfolio rating, debtor group, individual and concentrated limit on main debtors. Besides, the LPEI has established an Early Warning System (EWS) as one of the monitoring tools to detect early the probability of a potential borrower default. The EWS is intended to support the overall credit monitoring process and the identification of recovery actions, and to enhance effective follow-up actions.

Kebijakan pemberian pinjaman ditetapkan dan dilaksanakan melalui proses persetujuan pinjaman yang mengacu pada prinsip kehatihatian, penerapan manajemen risiko kredit yang komprehensif, kecukupan agunan pinjaman, asas-asas perkreditan yang sehat, penerapan internal credit risk rating, kepatuhan terhadap peraturan LPEI Indonesia serta pemantauan dan evaluasi kebijakan internal secara periodik.

The loan granting policies are determined and implemented through the loan approval process based on prudent banking practices, the comprehensive implementation of credit risk management, the adequacy of collaterals, healthy loans assessment, application of internal credit risk rating, compliance to LPEI Indonesia regulations monitoring and evaluation of internal policies on a periodic basis.

Dalam rangka pemberian pinjaman yang sehat sesuai dengan prinsip kehati-hatian, LPEI menerapkan prinsip "four eyes principles" yang didasarkan pada "best practices" perbankan, dimana penyaluran pinjaman harus diproses oleh dua pihak yang merepresentasikan dua fungsi yang berbeda, yaitu fungsi marketing yang terdiri dari relationship manager dan atau account officer pada unit bisnis (risk-taking unit) dan fungsi manajemen risiko sebagai pihak yang melakukan analisa review pada Divisi Manajemen Risiko guna menjamin obyektivitas. Proses pengambilan keputusan kredit dilakukan oleh Komite Kredit sesuai batas wewenang memutus kredit yang ditetapkan.

As part of good credit practices based on prudential banking principles, LPEI applies the “four eyes principles” based on disbursement of the banking best practices, which requires that LPEI's credit should be conducted by two parties which represent two different functions, namely marketing functions that consist of the relationship manager and/or account officer in the business unit (risk-taking unit) and risk management function as a party that conducts analysis review in the Risk Management Division to ensure objectivity. The process of credit decision making is made by the credit committee based on the determined limit.

b. Risiko Pasar

b. Market Risk

Adalah risiko yang disebabkan pergerakan variabel pasar atas portofolio yang dimiliki oleh Bank yang dapat merugikan LPEI (adverse movement). Pengelolaan risiko pasar di LPEI mencakup dua faktor risiko pasar, yaitu risiko nilai tukar dan risiko suku bunga.

132

This is the risk that is caused by the market variable movements of the LPEI's portfolio which can cause losses to the LPEI (adverse movement). The market risk management in LPEI covers two types of market risks factors i.e., exchange risk and interest rate risk.






b. Risiko Pasar

b. Market Risk

Pengendalian risiko pasar dilakukan melalui scenario analysis yaitu worst case scenario, normal condition, maupun best scenario untuk mengetahui sensitivitas portofolio LPEI terhadap faktor pasar, yakni nilai tukar maupun suku bunga yang dapat berdampak pada NII.

Market risk control is conducted by scenario analysis, worst case scenario, normal condition, or best scenario to know the sensitivity of LPEI portfolio to market factors, such as interest rate or exchange rate that impact NII.

Pengendalian risiko pasar dilakukan melalui penetapan batas transaksi (limit), khususnya untuk transaksi trading yang mencakup limit counterparty, limit currency, limit posisi, cut loss limit, stop loss limit dan limit dealer. Pemantauan posisi gap berdasarkan profil jatuh tempo dan posisi devisa neto melalui stress testing dengan menggunakan skenario worst case.

Market risk control is conducted by setting transaction limits especially for trading transactions, which include counterparty limit, currency limit, position limit, cut loss limit, stop loss limit and dealer limit. The gap position monitoring is based on maturity profile and net open position is performed through stress testing using the worst case scenario.

c. Risiko Operasional

c. Operational Risk

Adalah risiko yang disebabkan ketidakcukupan atau tidak berfungsinya proses internal, kesalahan manusia, kegagalan sistem dan atau permasalahan eksternal yang mempengaruhi operasional LPEI.

This is the risk that arises from the inadequacy or failure of internal processes, human error, system failure and external problems that affect the LPEI's operational activities.

Dalam rangka peningkatan pengelolaan manajemen risiko operasional, LPEI telah menerapkan Sistem Infomasi Manajemen Risiko Operasional (SIMRO) sebagai alat bantu untuk data loss management.

In order to increase the maintenance of operational risk management, LPEI has applied the Operational Risk Management Information System (SIMRO) to support data loss management.

Pengendalian risiko operasional saat ini lebih ditekankan pada penyempurnaan kebijakan dan prosedur, peningkatan pengetahuan dan pemahaman manajemen risiko operasional kepada seluruh karyawan LPEI melalui penilaian dan sosialisasi secara berkala, pengawasan internal melalui optimalisasi peran supervisor pada masing-masing unit kerja serta peningkatan kesadaran dan penerapan budaya risiko pada seluruh jajaran manajemen dan karyawan LPEI.

Control over operational risk is more emphasized on improving policies presently and procedures, enhancing the knowledge and understanding of operational risk management to all LPEI employees through periodic evaluation and socialization, internal monitoring by way of optimizing the role of supervisors in each of the working units, and enhancing awareness and implementation of risk culture to all lines of management and employees of LPEI.

133






d. Risiko Likuiditas

d. Liquidity Risk

Adalah risiko yang disebabkan LPEI tidak mampu memenuhi kewajiban yang telah jatuh tempo.

This is the risk that arises from the inability of LPEI to fulfill its obligations when they become due.

Dalam rangka pengendalian atas risiko likuiditas, LPEI telah menyusun rencana pendanaan darurat (contingency funding plan) untuk menghindari terjadinya kesulitan likuiditas yang dapat mengakibatkan terjadinya kegagalan pembayaran oleh LPEI kepada pihak lain (default).

In connection with controlling liquidity risks, LPEI has prepared a contingency funding plan to prevent liquidity problems that may cause default by LPEI to its counterparties.

Pemantauan risiko likuiditas dilakukan melalui maturity profile dan gap management secara harian maupun bulanan.

Liquidity risk is monitored through maturity profile and gap management on a daily and monthly basis.

e. Risiko Hukum

f.

e. Legal Risk

Adalah risiko yang disebabkan kelemahan aspek hukum yang diantaranya diakibatkan oleh tuntutan hukum, ketiadaan peraturan perundangundangan yang mendukung atau kelemahan perikatan seperti tidak terpenuhinya syarat sahnya kontrak dan pengikatan agunan yang tidak sempurna.

This is the risk that arises from weaknesses in the legal aspects such as those relating to lawsuits, absence of supporting laws and regulations or weaknesses in agreements such as non-compliance with contracts, legal terms and inadequate collateral agreements.

Dalam rangka pengendalian atas risiko hukum, LPEI telah melakukan review secara berkala terhadap perjanjian dengan pihak lain, yang diantaranya dilakukan melalui penilaian kembali terhadap efektivitas proses enforceability tersebut guna mengecek validitas hak LPEI dalam perjanjian tersebut.

In order to control the legal risk, LPEI periodically reviews all agreements with other parties which include the evaluation of the effectiveness of the enforceability process to verify the validity of LPEI's rights in those agreements.

Risiko Reputasi

f. Reputation Risk

Adalah risiko yang disebabkan publikasi negatif yang terkait dengan kegiatan usaha LPEI atau persepsi negatif terhadap LPEI.

134

This is the risk that might arises from negative publications relating to LPEI's business activities or negative perceptions on LPEI.






Pengendalian risiko reputasi diantaranya dilakukan melalui penetapan kebijakan korespondensi LPEI, penanganan segera terhadap keluhan nasabah dan gugatan hukum yang dapat meningkatkan risiko reputasi melalui peningkatan komunikasi dengan nasabah atau counterparty secara berkesinambungan dan melakukan perundingan secara bilateral dengan nasabah untuk menghindari litigasi dan tuntutan hukum. Disamping itu, upaya penggunaan pihak ketiga melalui outsourcing dalam rangka mengendalikan risiko reputasi dilakukan dengan tetap memperhatikan beban dan manfaat atas penggunaan outsourcing dimaksud. g. Risiko Strategis

Reputation risks are controlled through, among others, the establishment of LPEI correspondence policy, prompt handling of customer complaints and legal cases which could increase reputation risk through continuous communication with customer or counterparty and bilateral negotiation with customers to prevent litigations and legal claims. In addition, LPEI also hired third party service through outsourcing in the reputation risk control by considering costs and benefits of such outsourcing.

g. Strategic Risk

Adalah risiko yang disebabkan penetapan dan pelaksanaan strategi LPEI yang tidak tepat yaitu seperti pengambilan keputusan bisnis yang tidak tepat atau kurang responsifnya LPEI terhadap perubahan eksternal.

This is the risk that arises from inappropriate determination and implementation of LPEI strategy such as improper business decisionmaking or unresponsiveness of LPEI to external changes.

Pengendalian risiko strategis diantaranya dilakukan melalui pelaksanaan bisnis review untuk memantau analisa kesenjangan antara anggaran dan realisasinya serta penyusunan laporan analisa varian. Langkah-langkah dimaksud merupakan bagian pengendalian keuangan yang secara umum bertujuan untuk memantau realisasi dibandingkan dengan target yang akan dicapai dan memastikan bahwa risiko yang diambil masih dalam batas toleransi.

Strategic risks are controlled through, among others, conducting business review to monitor the gap analysis between the budget and realization and preparation of variance analysis report. These steps represent a part of financial control with the basic objectives of monitoring realization as compared to the target that will be achieved and ensuring that the risks taken are still within the tolerable limit.

h. Risiko Kepatuhan

h. Compliance Risk

Adalah risiko yang disebabkan LPEI tidak mematuhi atau tidak melaksanakan peraturan perundang-undangan dan ketentuan lain yang berlaku.

This is the risk that is caused by LPEI's failure to comply or non-compliance with the existing laws or regulations.

Dalam rangka meminimalisi risiko kepatuhan, LPEI berupaya memastikan efektivitas penerapan manajemen risiko kepatuhan yang berkaitan dengan kebijakan, prosedur, sumber daya manusia dan sistem pengendalian dengan melakukan upaya-upaya pembaruan atas setiap kebijakan internal, standard operating procedures, dan pelatihan di bidang kepatuhan LPEI.

To minimize compliance risk, LPEI has conducted efforts to ensure the effectiveness of implementation of compliance risk management, particularly those which are related to policies, procedures, human resources and control system through updating of every internal policy and standard operating procedures, and conducting training in LPEI compliance field.

135




37. INFORMASI SEGMEN

37. SEGMENT INFORMATION Segment information based on business type is as follows:

Informasi segmen berdasarkan jenis usaha adalah sebagai berikut:

Untuk Periode Empat Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal/ Four Months Period Ended 31 Desember 2009 (diaudit)/December 31, 2009(audited) Konvensional/ Conventional Pendapatan segmen Segment income Beban segmen

Syariah/ Sharia

333.311

Pendapatan operasional lainnya

Jumlah/ Total

9.413

-

342.724

-

-

(173.522)

159.789

9.413

-

169.202

Segment income - net

12.320

1.808

-

14.128

Other operating income

(173.522)

Pendapatan segmen - bersih

Eliminasi/ Elimination

Segment expenses

Beban penyisihan kerugian aset produktif dan non produktif

(74.562)

(7.635)

-

Beban estimasi kerugian komitmen dan kontinjensi Beban operasional lainnya

(3.940) (45.807)

(570) (516)

-

47.800

2.500

-

50.300

(3.142)

(2) (15.138)

Income from operations Non-operating income (expense) - net Income tax expense

Laba operasional Pendapatan (beban) bukanoperasional - bersih Beban pajak penghasilan

(11.996)

Laba bersih Aset Kewajiban

(2) -

Provision for possible losses on earning and (82.197) non-earning assets Provision for possible losses on commitments and (4.510) contingencies (46.323) Other operating expenses

35.804

2.498

(3.142)

35.160

Net income

12.992.910

281.557

(302.031)

12.972.436

Assets

8.635.038

268.250

(287.598)

8.615.690

Liabilities

Untuk Periode Delapan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal/ Eight Months Period Ended 31 Agustus 2009)/August 31, 2009) Konvensional/ Conventional Pendapatan segmen Beban segmen Pendapatan segmen - bersih Pendapatan operasional lainnya

Syariah/ Sharia


Jumlah/ Total

755.114 (329.006)

16.541 (8)

-

771.655 (329.014)

426.108

16.533

-

442.641


61.747

0

-

61.747



(242.336)

(547)

-


(15.876) (103.754)

(17)

-

Laba operasional Pendapatan (beban) bukanoperasional - bersih Beban pajak penghasilan Laba bersih Aset Kewajiban

125.889

15.969

1.784 (46.538)

(4) -

-

Segment income Segment expenses

Provision for possible losses on earning and (242.883) non-earning assets Provision for possible losses on commitments and (15.876) contingencies (103.771) Other operating expenses 141.858

(4.757)

1.780 (51.295)


81.135

15.965

(4.757)

92.343

Net income

12.000.235

227.136

(210.630)

12.016.741

Assets

7.693.610

215.979

(236.597)

7.672.992

Liabilities

136




37. INFORMASI SEGMEN (lanjutan)

37. SEGMENT INFORMATION (continued) Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal/ Year Ended 31 Desember 2009( tidak diaudit) /December 31, 2009(unadited) *)

Konvensional/ Conventional Pendapatan segmen Beban segmen Pendapatan segmen - bersih Pendapatan operasional lainnya

1.088.425 (502.528)

Jumlah/ Total -

1.114.379 (502.536)


585.897

25.946

-

611.843


74.067

1.808

-

75.875


(316.898)


(19.816) (149.561)

Laba operasional Pendapatan (beban) bukanoperasional - bersih Beban pajak penghasilan

173.689

Laba bersih

116.939

Kewajiban


25.954 (8)


Aset

Syariah/ Sharia

(8.182)

-

(570) (533)

-

18.469

1.784 (58.534)

(6) -

-

Provision for possible losses on earning and (325.080) non-earning assets Provision for possible losses on commitments and (20.386) contingencies (150.094) Other operating expenses 192.158


(7.899)

1.778 (66.433)

18.463

(7.899)

127.503

Net income

12.992.910

281.557

(302.031)

12.972.436

Assets

8.635.038

268.250

(287.598)

8.615.690

Liabiliites



Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal/Year Ended 31 Desember 2008/December 31, 2008 Konvensional/ Conventional Pendapatan segmen Beban segmen Pendapatan segmen - bersih

Syariah/ Sharia


Jumlah/ Total

1.028.156 (461.315)

14.829 (1)

-

1.042.985 (461.316)

566.841

581.669

14.828

-

Pendapatan operasional lainnya Beban penyisihan kerugian aset produktif dan non produktif

27.269

810

-

(125.854)

(159)

-


(7.915) (125.964)

(22)

-

Laba operasional Pendapatan (beban) bukanoperasional - bersih Beban pajak penghasilan Laba bersih Aset Kewajiban

334.377

15.457

1.310 (104.826)

(2) -

-


28.079 Other operating income Provision for possible losses on earning and (126.013) non-earning assets Provision for possible losses on commitments and (7.915) contingencies (125.986) Other operating expenses 349.834


(4.668)

1.308 (109.494) 241.648

Net income

11.191.257

Assets

6.906.020

Liabiliites

230.861

15.455

(4.668)

11.180.070

171.624

(160.437)

6.905.603

156.169

137


(155.752)




37. INFORMASI SEGMEN (lanjutan)

37. SEGMENT INFORMATION (continued)

Pada tanggal 31 Desember 2007, Manajemen berpendapat bahwa Bank secara substansi memiliki satu segmen usaha yaitu pembiayaan aktifitas ekspor bagi debitur-debitur Bank (export financing). Sampai pada tanggal 31 Desember 2007 unit usaha syariah belum menyalurkan pembiayaan. Oleh karena itu Bank tidak menyajikan informasi segmennya untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2007. 38. KONDISI EKONOMI

As of December 31, 2007, Management believes that the Bank substantially owns a single business segment that provides export financing to Bank’s debtors. The sharia business unit has not provided financing yet until December 31, 2007. Therefore Bank did not present segment information for the year ended December 31, 2007.

38. ECONOMIC CONDITION

Krisis ekonomi global telah menyebabkan tingginya volatilitas nilai tukar mata uang asing dan tingkat suku bunga, ketidakstabilan pasar modal, ketatnya likuiditas di perbankan dan pasar uang dan penurunan tingkat kepercayaan investor secara global termasuk terhadap Indonesia.

The global economic crisis has resulted in high volatility in the foreign currency exchange rates and interest rates, unstable capital market, tight liquidity in the banking sector and money market and deterioration of investors’ trust globally including in Indonesia.

Dampak krisis ekonomi global pada tahun 2008 hingga semester I tahun 2009 juga telah menyebabkan penurunan drastis kinerja ekspor akibat penurunan permintaan di negara tujuan ekspor Indonesia serta aktivitas perekonomian Indonesia secara keseluruhan. Meskipun mengalami pelambatan pertumbuhan ekonomi, Indonesia masih mencatatkan pertumbuhan ekonomi yang positif yaitu sekitar 4,3% pada tahun 2009. Pertumbuhan yang positif ini didukung oleh tingkat konsumsi masyarakat yang tinggi, kegiatan pemilu yang aman, belanja pemerintah yang besar dan dampak positif pemulihan perekonomian global sejak semester II tahun 2009 kepada aktivitas ekspor Indonesia.

The impact of this global economic crisis in 2008 up to the first semester of 2009 has also caused a significant drop in the export performance due to the drop in demand from the target country for Indonesian exports and Indonesian overall economic activity. Despite the deterioration of growth in the economy, up to the first semester of 2009, Indonesia still recorded a positive economic growth of about 4.3%. This positive growth is supported by high public consumption, political activity, increased government expenditure, and positive recovery of the global economy the since second semester of 2009.

Bagi sektor riil, kondisi krisis keuangan global telah menimbulkan dampak negatif terhadap kinerja perusahaan serta peningkatan risiko bisnis terutama bagi sektor-sektor industri yang berorientasi ekspor, dimana penurunan aktivitas perekonomian di negara-negara tujuan ekspor akan berdampak langsung pada menurunnya aktivitas produksi, perdagangan hingga meningkatnya resiko bisnis mereka. Namun demikian, sejalan dengan pemulihan di negara-negara tujuan ekspor, optimisme terhadap membaiknya kinerja ekspor semakin meningkat dan selanjutnya mendorong tumbuhnya industri manufaktur terutama yang berorientasi ekspor.

In the real sector, this global financial crisis has given rise to negative impact on companies’ performances and increased business risk especially for the export-oriented industry sector, in which the decline in economic activity of exporttargeted countries will have a direct impact to the decline in production activity, trading and higher business risk. On the other hand, as long as recovery in the target export country begin, optimism on improvement in export performance win increase and support the growth in the manufacturing industry that are export oriented.

138




38. KONDISI EKONOMI (lanjutan)

38. ECONOMIC CONDITION (continued)

Di sektor perbankan, dampak krisis keuangan dapat dianggap relatif terkendali. Sektor industri perbankan Indonesia masih relatif kuat dan sehat seperti ditunjukkan oleh capital adequacy ratio yang masih sekitar 17% secara rata-rata, jauh diatas ketentuan minimum sebesar 8%. Rasio kredit bermasalah, meskipun menunjukkan tren peningkatan, namun masih dibawah 5%. Namun demikian, ekspansi bisnis sektor perbankan sepanjang tahun 2009 sangat rendah. Akibat peningkatan resiko bisnis dan turunnya permintaan pembiayaan, perbankan menjadi sangat selektif dalam memberikan kredit terkait peningkatan persepsi resiko sektor riil. 39. PENYELESAIAN LAPORAN KEUANGAN

In the banking sector, the impact of the global financial crisis is relatively under control. The Indonesian banking industry is still strong as shown by the average capital adequacy ratio of 17%, much higher than the minimum required value of 8%. The non-performing loans ratio, though showing an increasing trend, is still below 5%. Nevertheless, during 2009, the business expansion of the banking sector is very low. Due to the increased business risk and decreased demand on financing, the banking sector is becoming more selective in giving credits in relation to the increasing perception of real sector risk. 39. COMPLETION OF FINANCIAL STATEMENTS

Manajemen LPEI bertanggung jawab terhadap penyusunan laporan keuangan terlampir yang diselesaikan pada tanggal 25 Maret 2010.

139

The management of LPEI is responsible for the preparation of the accompanying financial statements that were completed on March 25, 2010.

formerly PT Bank Ekspor Indonesia (Persero))

Recommend Documents