PEDOMAN WAWANCARA A. KONDISI UMUM 1. Bagaimana sejarah berdirinya TPQ al-Ikhsan? 2. Siapa tokoh yang merintis berdirinya TPQ al-Ikhsan? 3. Motif apa yang mendasari berdirinya TPQ al-Ikhsan? 4. Mengapa memilih TPQ sebagai solusi dari permasalahan yang ada? 5. Diantara banyaknya metode pembelajaran membaca al-Qur’an, mengapa TPQ Al-Ikhsan memilih metode Qira’ati? B. PELAKSANAAN DAN HASIL EVALUASI 1. Bagaimana prosedur pelaksanaan evaluasi pembelajaran membaca al-Qur’an dengan mempergunakan metode Qira’ati? 2. Ada berapa jenis evaluasi? 3. Faktor apa saja yang menjadi kendala evaluasi? 4. Persiapan apa yang dilakukan TPQ al-Ikhsan dalam menghadapi EBTAQ? 5. Bagaimana hasil EBTAQ yang diperoleh TPQ al-Ikhsan? 6. Hal apa saja yang mempengaruhi hasil evaluasi? 7. Langkah (kebijakan) apa yang diambil terhadap hasil EBTAQ? 8. Implikasi apa saja yang diperoleh dengan mengikuti program evaluasi?
Lampiran 1 Pedoman Observasi Evaluasi Harian/Formatif Nama ustadz Jilid
: Nur Faizah :I
Jumlah santri Tanggal
: 20 santri : 31 Januari 2005
Aspek yang diobservasi
Hasil Observasi
1.Pelaksanaan evaluasi 2.Materi evaluasi Bacaan pendek huruf-huruf Hijaiyyah yang berharakat fathah seperti: ... ﺕ ﺏ –ﺏ ﹶﺍ, Bacaan huruf berangkai :... ﻡ ﺮ ﻦ– ﹶﻛ ﺤ ﺻ , Namanama huruf Hijaiyyah, seperti ... ﺏ ﺕ ﺙ ﺝ ﺡ ﺥ 3.Instrumen dan teknik evaluasi Nama ustadz Jilid
: Nur Hidayati : II Aspek yang diobservasi
1. Ustadzah menyampian materi dengan memberi contoh bacaan yang benar, lancar, tepat dan cepat tanpa mengeja kemudian santri menirukannya dilanjutkan dengan latihan membaca secara mandiri sambil disimak ustadz. 2. Santri dapat membedakan nama huruf-huruf Hijaiyyah dan membacanya dengan baik, namun untuk makhraj huruf tertentu seperti: ﺥ ﺩ ﺭ ﺽ ﻍ ﻕmasih perlu bimbingan, ketelitian santri dalam membaca huruf berangkai dengan memperhatikan letak titik sudah cukup baik. 3. Menggunakan jilid I untuk usia TK, secara otomatis santri membaca materi sesuai dengan halaman yang dipelajarinya sehingga teknik evaluasinya secara lisan.
Jumlah santri Tanggal
1. Pelaksanaan evaluasi 2. Materi evaluasi: Bacaan-bacaan pendek dengan harakat fathah, kasrah, dhummah, dan tanwin: ﺏ ﺏ ٍ ﺎﺱ – ﺑ ﺱ ِ - ﺩ ِﺩ ; Nama-nama harakat dan angka Arab; bacaan-bacaan mad (panjang). 3. Instrumen evaluasi
: 18 santri : 24 Januari 2005 Hasil observasi
1. Ustadzah menjelaskan materi dengan memberi contoh bacaan yang berharakat tanwin kemudian santri menirukannya dilanjutkan dengan latihan membaca secara mandiri sambil disimak ustadz. 2. Santri dapat membaca bacaan huruf-huruf Hijaiyyah dengan berbagai harakat dengan baik, Materi bacaan mad dapat dikuasi dengan baik oleh santri bahkan mereka tampak bersemangat ketika membaca bacaan yang ada mad-nya. Demikian pula dengan angka Arab termasuk materi yang mudah dipahami. 3. Menggunakan jilid II untuk usia TK dan alat peraganya untuk belajar secara klasikal, sedangkan secara individu santri membaca materi sesuai dengan halaman yang dipelajarinya, teknik evaluasinya sama-sama secara lisan.
Lampiran 2 Nama ustadz Jilid
: Eko P : III Aspek yang diobservasi
Jumlah santri Tanggal
Hasil observasi
1. Pelaksanaan evaluasi 2. Materi evaluasi: Bacaan mad ﻩ ﻩ ﻩ, Huruf-huruf yang dibaca jelas ﺭ ﻡ ﺱ ﹾﻝ, Bacaan harfu Liin ﻱ -َ ﻭ َ -, Cara membaca huruf-huruf: ﻑ ﻉ ْﺀ 3. Instrumen evaluasi
Nama ustadz Jilid
: Mukarromah : IV Aspek yang diobservasi
: 17 santri : 27 Januari 2005
1. Ustadz menjelaskan materi dengan memberi contoh bacaan yang berharakat sukun seperti ﺳ ﹾﻠﻄﹶﺎ ﹲﻥ ﺪ ﹲﺓ ﺑ ﹾﻠ ﻮﺍ ِﺣﺪ ﹶﺍﹾﻟkemudian santri menirukannya dilanjutkan dengan latihan membaca secara mandiri sambil disimak ustadz. 2. Santri dapat membaca bacaan yang berharakat sukun dan dibaca jelas, namun terkadang dalam membaca huruf lam sukun sebagian bacaan santri masih terdengar bunyi “e”nya. Untuk bacaan harfu Liin cukupbaik meski ada sebagian santri yang membacanya masih goyang ke “ao” atau “ae”. Materi bacaan ﻑ ﻉ ْﺀsudah cukup baik sesuai dengan makhraj-nya. Materi ﻡ sudah dapat dikuasai dengan baik tannpa bunyi dengung. 3. Menggunakan jilid III untuk usia TK dan alat peraganya untuk belajar secara klasikal, sedangkan secara individu santri membaca materi sesuai dengan halaman yang dipelajarinya, teknik evaluasinya sama-sama secara lisan.
Jumlah santri Tanggal
1. Pelaksanaan evaluasi 2. Materi evaluasi: Bacaan ikhfa’, huruf-huruf ikhfa’: ﻅ ﻑ ﻕ ﻙ ﺕ ﺙ ﺝ ﺩ ﺩ ﺭ ﺱ ﺵ ﺹ ﺽ ﻁ, Bacaan dengungnya idgham bighunnah ﹾﻥ/ –ٌ –ٍ – ً --> ; ﻡBacaan idgham bilaghunnah ﹾﻥ/ –ٌ –ٍ –ً --> ; ﻝ ﺭBacaan ghunnah نdan م tasydid; Bacaan huruf-huruf tasydid; Bacaan mad wajib muttasil dan mad jaiz munfasil; Bacaan-bacaan khusus; Bacaan huruf mim sukun yang dibaca jelas dan yang dibaca dengung (ْ م--> ) م 3. Instrumen dan teknik evaluasi
: 21 santri : 31 Januari 2005 Hasil observasi
1. Ustadzah menjelaskan materi bacaan ikhfa’ dan prinsip-prisipnya dan santri menirukannya dilanjutkan dengan latihan membaca secara mandiri sambil disimak ustadz. 2. Santri dapat membaca bacaan bacaan ikhfa’haqiqi dengan baik, Materi bacaan idgham bighunnah termasuk materi yang dapat dikuasai dengan baik oleh santri. Demikian pula dengan bacaan ghunnah نdan مtasydid merupakan materi yang mudah dipahami, namun untuk huruf-huruf tasydid lainnya masih terdapat ketidaktepatan pelafalan.
3. Menggunakan jilid IV untuk usia TK dan alat peraga, teknik evaluasinya secara lisan.
Lampiran 3 Nama ustadz Jilid
: Haritsah :V
Jumlah santri Tanggal
Aspek yang diobservasi
Hasil observasi
1. Pelaksanaan evaluasi 2. Materi evaluasi: Bacaan idgham bighunnah ﹾﻥ/ –ٌ –ٍ – ً --> ﻭ
ﻡ ﻱ ﻥ, bacaan iqlab ﹾﻥ
/ –ٌ –ٍ –ً --> ب, bacaan mim sukun, materi-materi khusus seperti: fawatihussuwar, mewaqafkan bacaan, penyempurnaan makhraj, lafadz Allah, bacaan huruf-huruf qalqalah:ب د ج ق ط bacaan nun idzhar, bacaan mad lazim __ ---3. Instrumen evaluasi Nama ustadz Jilid
: Zubaidah : VI Aspek yang diobservasi
: 20 santri : 2 Februari 2005
1. Ustadz menjelaskan materi dengan memberi contoh bacaan yang berharakat sukun seperti ﺳ ﹾﻠﻄﹶﺎ ﹲﻥ ﺪ ﹲﺓ ﺑ ﹾﻠ ﻮﺍ ِﺣﺪ ﹶﺍﹾﻟkemudian santri menirukannya dilanjutkan dengan latihan membaca secara mandiri sambil disimak ustadz. 2. Di antara huruf qalqalah طdan قmerupakan dua huruf yang makhrajnya cenderung sulit, santri sering keliru saat dievaluasi. Sedangkan huruf بdan دtermasuk huruf yang mudah diucapkan. Bacaan fawatihussuwar jilid V sudah bagus sesuai dengan makhrajnya. Namun terkadang santri membaca dengan nafas terputus-tupus jika membaca kalimat yang panjang, sehingga ia perlu melatih agar bacaan santrinya menjadi lebih baik dan lancar dengan cara memanfaatkan saat waqaf /berhenti untuk mengambil nafas secukupnya.
Menggunakan jilid V untuk usia TK dan alat peraganya untuk belajar secara klasikal, sedangkan secara individu santri membaca materi sesuai dengan halaman yang dipelajarinya, teknik evaluasinya sama-sama secara lisan. Jumlah santri : 15 santri Tanggal : 7 Februari 2005 Hasil observasi
1. Pelaksanaan evaluasi 2. Materi evaluasi: Bacaan idzhar halqi (jelas) ﹾﻥ/ –ٌ –ٍ –ً --> ﺍ ﺡ ﺥ ﻉ ﻍ ﻩ, pelajaran tambahan: ِﺇﻵ – ﹶﺍَﻧﹶﺎ, latihan membaca surat pendek. 3. Instrumen evaluasi
3.
1. Ustadz menjelaskan materi dengan memberi contoh bacaan idzhar halqi (jelas) kemudian santri menirukannya dilanjutkan dengan latihan membaca secara mandiri sambil disimak ustadz. 2. Ketika dievaluasi, santri sudah bisa membaca bacaan izhhar halqi dengan baik, namun masih ada sebagian kecil santri yang kurang teliti dalam membedakan bacaan ikhfa’ haqiqi dengan izhhar halqi. Untuk latihan surat-surat pendek, santri sudah bisa membacanya dengan baik. 3. Menggunakan jilid VI untuk usia TK dan alat peraganya untuk belajar secara klasikal, sedangkan secara individu santri membaca materi sesuai dengan halaman yang dipelajarinya, teknik evaluasinya sama-sama secara lisan.
Lampiran 4 Nama ustadz Jilid
: Siti Nur Asiyah : Ghorib/ Musykilat
Jumlah santri Tanggal
Aspek yang diobservasi 1. Pelaksanaan evaluasi 2. Materi evaluasi: tanda waqaf, tanda washal, bacaan hati-hati, bacaan imalah, bacaan isymam, bacaan tas-hil, bacaan mad badal, bacaan naql, dll.
3. Instrumen evaluasi
: 14 santri : 31 Januari 2005 Hasil observasi
1. Ustadz menjelaskan materi dengan memberi contoh bacaan imalah, bacaan isymam, nun “iwadz” , waqaf saktah dsbg, kemudian santri menirukannya dilanjutkan dengan latihan membaca secara mandiri sambil disimak ustadz. 2 Di kelas gharib/musykilat sebagian sudah bisa menguasai bacaan yang aneh seperti anaa () اﻧﺎ yang نnya dibaca pendek atau tetap dibaca panjang, cara membaca nun “iwadz” kecil yang di awal dan tengah kalimat, bacaan imalah, bacaan isymam, bacaan panjang yang dibaca pendek, idzhar mutlak, waqaf saktah, perbedaan bacaan yang dibaca waqaf dan washal, bacaan yang harus dibaca hati-hati dan lain sebagainya. 3. Menggunakan buku gharib/musykilat untuk usia TK dan alat peraganya untuk belajar secara klasikal, sedangkan secara individu santri membaca materi sesuai dengan halaman yang dipelajarinya, teknik evaluasinya sama-sama secara lisan.
Lampiran 5 Hasil Observasi Tes Harian
Jilid
Materi Evaluasi
I
Bacaan pendek huruf-huruf Hijaiyyah yang berharakat fathah seperti: ... ﺕ ﺏ –ﺏ ﹶﺍ, Bacaan huruf berangkai :... ﻡ ﺮ ﻦ – ﹶﻛ ﺤ ﺻ , Nama-nama huruf Hijaiyyah, seperti ﺏ ﺕ ﺙ ﺝ ... ﺡ ﺥ Bacaan-bacaan pendek dengan harakat fathah, kasrah, dhummah, dan tanwin: ﺏ ﺏ ٍ ﺎﺱ – ﺑ ﺱ ِ - ﺩ ِﺩ ; Nama-nama harakat dan angka Arab; bacaan-bacaan mad (panjang). Bacaan mad ﻩ ﻩ ﻩ, Huruf-huruf yang dibaca jelas ﺭ ﻡ ﺱ ﹾﻝ, bacaan harfu Liin ﻱ -َ ﻭ َ -, cara membaca huruf-huruf: ﻉ ْﺀ ﻑ
II
III
IV
Bacaan ikhfa’, huruf-huruf ikhfa’: ﺕ ﺙ ﺝ ﺩ ﺩ ﺭ ﺱ ﺵ ﺹ ﺽ ﻁ ﻅ ﻑ ﻕ ﻙbacaan dengungnya idgham bighunnah ﹾﻥ/ –ٍ –ً –ٌ --> ; ﻡbacaan idgham bilaghunnah ﹾﻥ/ – ٌ –ٍ –ً --> ﻝ ﺭ ; bacaan ghunnah نdan مtasydid; bacaan huruf-huruf tasydid; bacaan mad wajib muttasil dan mad jaiz munfasil; bacaan-bacaan khusus; bacaan huruf mim sukun yang dibaca jelas dan yang dibaca dengung (ْ م->)م
V
Bacaan idgham bighunnah ﹾﻥ/ –ٌ –ٍ –ً --> ﻭ
ﻡ ﻱ ﻥ,
bacaan iqlab ﹾﻥ/ –ٌ –ٍ –ً --> ب, bacaan mim sukun, materi-materi khusus seperti: fawatihussuwar,
Fashohah Al-Waqfi wal ibtida’
Tartil Ketelitia Ahkamul n bacaan Mad wal Qashr cukup cukup
Kelancaran membaca
Adabut Tilawah
Ahkamul Huruf
-
Baik
-
Cukup
-
Baik
-
baik
cukup
cukup
Baik
cukup
Baik
cukup
cukup
cukup
baik
Baik
cukup
Baik
cukup
baik
baik
cukup
Cukup
cukup
Baik
baik
baik
baik
baik
Makharijul Huruf & Shifatul Huruf Cukup
baik
VI
Grb
mewaqafkan bacaan, penyempurnaan makhraj, lafadz Allah, bacaan huruf-huruf qalqalah: ب د ج ق ط, bacaan nun idzhar, bacaan mad lazim __ ---Bacaan idzhar halqi (jelas) ﹾﻥ/ –ٌ – ٍ –ً --> ﺍ ﺡ ﺥ ﻉ ﻍ ﻩ, pelajaran tambahan: ِﺇﻵ – ﹶﺍَﻧﹶﺎ, latihan membaca surat pendek. tanda waqaf, tanda washal, bacaan hati-hati, bacaan imalah, bacaan isymam, bacaan tas-hil, bacaan mad badal, bacaan naql, bacaan اﻧﺎyang نnya dibaca pendek atau tetap dibaca panjang, cara membaca nun “iwadz” dan lain sebagainya.
Baik
baik
Baik
cukup
baik
cukup
baik
Baik
cukup
Baik
baik
cukup
baik
baik
Ket: Kategori baik apabila 75-100 % santri dapat membaca benar sesuai dengan kriteria. Kategori cukup apabila 50-74 % santri dapat membaca benar sesuai dengan kriteria.
Lampiran 6 Tashih/ Evaluasi Kenaikan Jilid Pentashih
: Nur Laila
Makharijul Huruf & Shifatul Huruf Cukup
Al-Waqfi wal ibtida’ -
Adabut Tilawah Baik
Ahkamul Huruf -
Ahkamul Mad wal Qashr Cukup
Ketelitian bacaan Baik
Kelancaran membaca Cukup
Cukup
-
Baik
-
Baik
Cukup
Cukup
Baik
Baik
Baik
Cukup
Cukup
Cukup
Baik
Cukup
Baik
Baik
Cukup
Cukup
Baik
Cukup
Baik
Cukup
Cukup
Baik
Baik
Cukup
Baik
I
Halaman 41-44 termasuk huruf-huruf Hijaiyahnya
II
V
Halaman 37-39 dan 42-44 Nama-nama harakat dan angka Arab Halaman 23-25, 27, 30, 39, 42-44 Angka Arab dan Fawatihussuwar Halaman mana saja atau 41-44 Fawatihussuwar Al-Qur’an juz 27 dan jilid V halaman mana saja
VI
Langsung menggunakan al-Qur’an
Baik
Baik
Baik
Cukup
Baik
Baik
Baik
Grb
Halaman mana saja atau 39, 40-44
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Cukup
Baik
III IV
Teknik pelaksanaan evaluasi
Santri menghadap ustadzah Laila untuk tashih, membaca bacaan yang ditunjuk oleh Ustadzah, sebagian santri mampu membaca dengan baik, benar dan tepat maka ia diperkenankan naik ke jilid berikutnya. Sedangkan sebagian yang lain mereka belum mampu dan masih banyak bacaan yang kurang benar, maka ia diharuskan mengulang. Evaluasi dilakukan secara lisan untuk mengukur kemampuan membaca.