EDISI KHUSUS
Volume 2, No 1
MEDIA Manajemen Teknologi
MMT—ITS
Maret 2006
VOLUME 2, NO 1
FLU BURUNG
SURABAYA BERSTATUS KAWASAN MERAH VIRUS Jenis penyakit ini tengah menghebohkan semua orang. Para petinggi negara-negara di dunia merasa perlu mencari akar masalahnya, dan memutuskan 'berkumpul' di Thailand untuk mencari solusi penyakit flu burung (bird flu/ avian influenza) yang telah menewaskan sejumlah orang --kebanyakan anak-anak--di kawasan Asia.
peliharaan rumah tangga. Jika dihitung, jumlahnya mencapai puluhan ribu, bahkan ratusan ribu. Lokasinya pun menyebar dari Surabaya Barat, Timur, Utara hingga Surabaya Selatan. Jika satu daerah diindikasikan positif terkena virus flu burung, maka potensi resiko yang dimiliki oleh seluruh daerah adalah sama. Lokasi yang tersebar akan menyulitkan upaya lokalisasi daerah positif flu burung. Selain itu, ditengarai masih belum banyak Rumah Sakit di Surabaya yang siap menampung para korban virus flu burung. Sehingga, jika terjadi wabah Alasan Mengapa Kita Perlu Waspada pandemik, dikhawatirkan satu RS tidak akan mampu 1. Karakter Virus menangani ribuan korban yang berpotensi terjangkit virus Semua penyakit yang disebabkan oleh virus flu burung. selalu membutuhkan vektor perantara. Struktur sel virus yang terdiri dari protein menyebabkan virus hanya dapat Lebih Jauh Mengenai Flu Burung hidup pada organisme yang masih hidup. Jadi, virus tidak Galur virus influenza H5N1 ini, hanya ditemudapat hidup pada organisme yang sudah mati. kan di Hongkong pada tahun 1997 dan tidak ditemukan di Flu burung adalah penyakit flu yang negara-negara di luar Hongkong. Namun, dalam disebabkan oleh virus yang terdapat pada burung liar. perkembangannya, ternyata galur H5N1 itu juga yang Tidak semua virus pada binatang dapat menyerang menyebabkan kematian manusia di Vietnam pada bulan manusia. Virus flu burung yang tingkat kemampuan Januari 2004. mematikannya tinggi (high-pathogenic avian influenza) -Pada awalnya, penyakit flu burung ini adalah dan dapat menginfeksi manusia (zoonosis)-- adalah tipe penyakit hewan yang menyerang bangsa unggas. Flu H5N1 dan H9N2. burung atau sampar unggas (fowl plaque) adalah penyakit Keunikan biologis virus influenza adalah ke- virus yang menyerang berbagai jenis unggas, seperti mampuannya mengalami perubahan genetika (genetic ayam, kalkun, merpati, unggas air, burung-burung reassortment) sehingga mampu menembus species bar- piaraan, hingga ke burung-burung liar. Namun, babi juga rier dan terjadilah penularan antar jenis (species) mak- dapat tertular flu burung. hluk. Misalnya dari binatang ke manusia, atau dari manuGejala pada unggas biasanya bervariasi, sia ke manusia bahkan kadang tanpa gejala. Gejala yang umum adalah 2. Kondisi Geografis tanda-tanda pada pernapasannya, seperti bersin, pembengVirus tidak mampu bertahan hidup lebih lama kakan kepala, jengger berwarna biru, bercak merah pada pada suhu tinggi. Keberadaan virus sedikit terhambat pada bagian tulang sayap. Juga muncul tanda-tanda saraf lingkungan dengan tingkat kelembaban yang rendah. Tetapi perlu diingat bahwa Indonesia termasuk kawasan dengan curah hujan yang tinggi, sehingga banyak terdapat kawasan dengan tingkat kelembaban tinggi. Kota Surabaya memiliki kondisi geografi yang dinilai sesuai untuk perkembangan virus flu burung karena posisinya yang berada di tepi pantai. Wilayah pesisir Selat Madura dan sebagian Laut Jawa menciptakan daerah genangan air permukaan dengan kelembaban tinggi dan dapat membantu penyebaran virus flu burung. 3. Keberadaan Vektor Penyebar Perlu diingat bahwa vektor utama virus flu burung adalah burung dara dan sejenisnya, yang merupakan burung migran dan mudah beradaptasi dengan lingkungan baru serta tidak takut pada manusia dan memiliki kemampuan daya jelajah ratusan kilometer. Diindikasikan bahwa burung-burung migran telah mema- seperti tidak dapat berjalan, kepala dan leher berputarsuki wilayah Surabaya dan sekitarnya dan segera ber- putar. Gejala umum lainnya adalah mencret, penurunan interaksi dengan berbagai hewan ternak dan peliharaan produksi dan makan, serta kematian yang rendah serta yang bersentuhan langsung dengan tempat tinggal pen- tinggi tergantung galur virusnya. Namun, gejala-gejala tersebut sangat umum dan bisa juga disebabkan oleh duduk Surabaya. bakteri, sehingga diagnosis yang meyakinkan sangat 4. Lokasi Potensial Seperti kita ketahui, penduduk Surabaya ada yang bekerja dibutuhkan. (Iwan Budhiarta,) sebagai peternak unggas, dan juga banyak penduduk yang memelihara burung hias maupun ocehan sebagai hewan
DAFTAR ISI : Topik Utama: Surabaya Berstatus Kawasan Merah Virus Flu Burung Bagaimana penularan Flu Burung pada manusia? Avian Flu-Tanya Jawab OPINI : Lampu Merah Buat Indonesia Seminar Nasional III Manajemen Teknologi Informasi Akademik Kolom Alumni: Yudisium untuk Wisuda ke-92 ———————————————— Outbound MMT : Leadership & Teamwork Building ——————————————
1 2 3 3 3 4 4 4
Page 1
BERITA MMT—ITS Bagaimana penularan Flu Burung pada manu-
P
enularan dari unggas ke manusia terjadi bila kita melakukan kontak langsung, seperti memelihara atau menyembelih, serta tinggal di sekitar unggas hidup yang terinfeksi penyakit ini. Unggas yang terinfeksi dapat pula mengeluarkan virus ini melalui tinja, yang kemudian mengering dan hancur menjadi serbuk. Serbuk inilah yang dihirup oleh manusia atau binatang lainnya. Virus ini bisa bertahan dalam waktu cukup lama pada jaringan atau kotoran unggas yang sudah mati, terutama pada temperatur rendah. Bagaimana gejalanya pada manusia ? Gejala awal mirip flu biasa, bersin-bersin, hidung tersumbat atau ingus meler, dilanjutkan dengan demam yang semakin lama semakin tinggi hingga 39o C, sakit kepala, tenggorokan terasa sakit, napas mulai terasa sesak yang semakin lama semakin terasa berat. Bila diabaikan, tidak segera diobati (ke RS), infeksi akan menjalar ke paru-paru sehingga terjadi infeksi paruparu yang disebut “Pneumonia” dan dapat dikategorikan ke dalam “SARS” yang dapat berakhir dengan kematian. Dari 18 orang yang terinfeksi flu burung pada tahun 1997 di Hongkong, semuanya melakukan kontak cukup dekat dengan unggas hidup di pasar atau peternakan. Bagaimana menghindarinya? Cara terbaik untuk menghindari infeksi virus ini adalah tidak melakukan kontak dengan unggas hidup dimana wabah flu burung sedang merebak. Kelompok profesi yang berisiko terinfeksi virus influenza burung adalah para pekerja di peternakan ayam, pasar burung dan rumah potong ayam. Anda juga dianjurkan segera mencuci tangan setelah melakukan kontak dengan ayam, burung atau jenis unggas lainnya. Sejauh ini belum ada bukti kuat penyakit flu burung menular dari VOLUME 2, NO 1
manusia yang terinfeksi ke manusia lainnya. Jadi, seandainya ada penderita flu burung asal Vietnam, Hongkong atau Thailand yang lolos masuk Indonesia, kita perlu berhati-hati karena penularan penyakit flu burung berpotensi terjadi antar manusia. Salah satu cara pencegahan yang dianjurkan oleh WHO adalah dengan vaksinasi influenza. Program ini dicanangkan BASF mulai dari Jerman sampai ke Indonesia. Di Indonesia telah dilakukan program vaksinasi ini selama 2 tahun berturut turut. Karena masa imun vaksin ini hanya satu tahun, maka disarankan pada tahun ini kita melakukan lagi vaksinasi yang serupa, sehingga kita tidak perlu cemas akan tertular flu burung. Kasus flu burung yang terjadi di Hongkong kebanyakan menyerang anak-anak dan orang dewasa yang tinggal di permukiman kumuh di sekitar peternakan ayam, pasar ayam, atau para pekerja di peternakan ayam dan rumah potong ayam. Selain itu, yang tidak kalah pentingnya adalah selalu menjaga kondisi tubuh agar selalu dalam keadaan sehat dan bugar. Usahakan untuk selalu mengkonsumsi makanan bergizi 4 sehat 5 sempurna. Upayakan mengkonsumsi vitamin C dalam dosis agak tinggi, sekitar 1000 mg/hari sebagai upaya menjaga kondisi tubuh. Dapat juga mengkonsumsi makanan/ minuman suplemen penjaga kondisi tubuh lainnya yang banyak tersedia di pasaran. Jika terjadi komplikasi, segeralah hentikan kegiatan konsumsi Anda dan segera hubungi dokter Anda terdekat. Seimbangkanlah waktu antara bekerja dan istirahat. Untuk memberantas penyakit ini harus melalui tindakan stamping out, yakni membunuh semua ayam pada peternakan terserang, disertai desinfeksi kandang. Upaya ini mutlak dilakukan agar virus tidak semakin berkembang luas hingga menjadi tidak terkendali.( Iwan Budhiarta)
Page 2
AVIAN FLU – Tanya Jawab T. Kenapa flu seseorang patut khawatir akan bahaya flu burung? J. Avian, atau bird flu, dapat menjangkiti manusia melalui perantaraan burung, baik melalui kotoran atau pernafasannya.
T. Bagaimana potensi penyebarannya di Indonesia? J. Dengan tingkat kematian sebanyak 23 orang, dan cakupan area sudah hampir seluruh Pulau Jawa, maka sebaiknya seluruh penduduk Indonesia meningkatkan kewaspadaannya terhadap segala kemungkinan terjangkiti virus flu burung. (iwan Budhiarta)
T. Apakah flu burung lebih berbahaya daripada flu normal? J. Ya. Strain virus flu burung adalah H5N1, yang membawa dampak sangat mematikan manusia, dan manusia tidak dapat membangun sistem kekebalan tubuhnya sendiri. T. Apakah virus tersebut selalu mematikan? J. Tidak. Meski data lapangan menyebutkan bahwa laju kematian sangat tinggi. Sejak Januari 2004, sudah ada 55 korban positif terjangkit flu burung, dan sebanyak 42 korban telah meninggal dunia. Di Indonesia sendiri, hingga kini telah ada korban sebanyak 23 orang. T. Apakah masih aman mengkonsumsi daging ayam? J. Hingga kini, para ahli masih mengatakan bahwa mengkonsumsi daging ayam adalah aman-aman saja, sejauh cara memasaknya sesuai dengan prosedur keamanan pangan. T. Dapatkah virus flu burung menular dari manusia ke manusia? J. Pada saatnya nanti bisa, meskipun bukan hal yang mudah. Strain virus akan selalu merekayasa struktur sel proteinnya sedemikian hingga menyamai struktur sel DNA manusia.
OPINI : Lampu Merah Buat Indonesia Penanganan Jangan Bersifat Reaktif Sebuah skenario terburuk soal serangan pandemi flu burung diluncurkan lagi. Indonesia termasuk yang paling menderita bersama China dan India, jika flu burung menjadi pandemik (wabah penyakit yang menimpa dunia). Salah satu alasannya adalah karena kepadatan penduduk dan ketidakpastian mengantisipasi pandemik secara dini (http:/www.lowlyinstitute.org). Barangkali ini masih sebuah skenario namun jika penanganan flu burung di Indonesia yang tersebar melalui virus H5N1 tidak ditangani secara maksimal, tidak menutup kemungkinan ini akan menjadi sebuah kenyataan yang mengerikan. Apalagi tidak ada perubahan sikap dari dulu baik pemerintah maupun masyarakat terhadap kesehatan lingkungan. Seharusnya pemerintah bertindak cepat karena ada dana, aparat dan pengetahuan. Kalau dahulu, dengan ekspose
media masa warga sempat panik menghadapi penularan flu burung pada manusia, kini semua tampaknya kembali tenang saja meski korban masih terus berjatuhan. Situasi menjadi semakin sulit karena masyarakat menjadi kurang peduli. Hal ini pertanda bahwa pengetahuan masyarakat sangat terbatas. Bisa jadi ini dikarenakan semakin banyaknya persoalan yang harus dihadapi. Akhirnya menghadapi ancaman penyakit seperti flu burung masyarakat cenderung bersikap fatalistik atau bersikap pasrah kepada Yang Maha Kuasa, karena hidup dan mati sudah ada yang mengatur. Birokrasi Lumpuh Penanganan flu burung di Indonesia belum berjalan maksimal. Cara kerja yang ”jika ada proyek baru kegiatan berlangsung” masih menempel pada seluruh jenjang birokrasi kita. Birokrasi semacam itu dapat melumpuhkan
penanganan yang seharusnya dilakukan secara cepat dan tepat. Tidak Parsial Yang menjadi tugas Pemerintah pada saat ini adalah mendorong proses mencerdaskan masyarakat melalui sosialisasi penanganan sanitasi, lingkungan dan gaya hidup. Pemerintah mulai dari sekarang juga perlu menetapkan prioritas penanganan masalah-masalah pembangunan, sosial ekonomi dan lingkungan secara berkesinambungan, agar antisipasi penyebaran yang lebih luas dapat di atasi sedini mungkin. Sidarta Gautama
SEMINAR NASIONAL MANAJEMEN TEKNOLOGI III
S
EMINAR Nasional Manajemen Teknologi III diselenggarakan Prodi MMT-ITS pada tanggal 4 Februari 2006 di Ruang Auditorium Kampus MMT—ITS, Seminar dibuka oleh Rektor ITS, Prof. Dr. Ir. Mohammad Nuh, DEA. Makalah peserta yang dibahas dalam Seminar tersebut berjumlah 85 buah. Sebanyak 4 makalah utama dibahas dalam Seminar tersebut. Makalah utama pertama berjudul “Strategi dan Kebijakan Ditjen Industri Logam, Mesin, Tekstil & Aneka dalam mempertahankan Sustainabilitas PeruVOLUME 2, NO 1
sahaan-Perusahaan Industri di Indonesia ” yang disampaikan oleh Ir. Ansari Bukhari, MBA selaku Dirjen Industri Logam, Mesin, Tekstil & Aneka, Departemen Perindustrian. Adapun makalah utama kedua adalah “Strategi & Peran Manajemen Teknologi dalam mendukung Sustainabilitas Industri Otomotif Pasca Kenaikan BBM” yang disampaikan oleh Ir. Bambang Trisulo, beliau adalah Presdir PT Astra Nissan Diesel Indonesia dan Ketua Umum GAIKINDO kemudian dilanjutkan dengan The Business Value of Technology yang disajikan oleh Bapak Antonius A. Susanto, ST, MSc,
Director Microsoft MDP East Java. Makalah terakhir dengan judul Pengembangan Teknologi Pembakaran Non BBM sebagai Strategi Inovasi Produk oleh Ir. Mugi Rahardjo sebagai Presiden Direktur PT Dinamika Energitama Nusantara. Seminar memperoleh dukungan sponsorship dari pihak Rektorat ITS, PT Dinamika Energitama Nusantara, Surabaya Plaza Hotel, PT Sinar Sosro, Excelso, Pocari Sweat. (Anita Aprillia)
Page 3
INFORMASI AKADEMIK Peringkat II : Ir. R. Sutjipto Tantyonimpuno, *DOSEN BERPRESTASI* MSc Selamat kepada dosen yang mencapai Indeks PresPeringkat III : Ir. Supani H. D., MT tasi Dosen (IPD) tertinggi : 4. Kategori Mata Kuliah Pendukung, yaitu : 1. Bidang Keahlian Manajemen Industri : Peringkat I : Ir. R. Sjarief Widjaja, PhD; Peringkat I :Ir. I Nyoman Pudjawan, M.Eng.Sc, Peringkat II : Ir. Bambang Koestoyo, MBA PhD Peringkat III : Drs. F. A. Handoko Sasmita, Peringkat II : Dr. Ir A. Rusdiansyah, M.Eng MBA. Peringkat III: Dr. Ir Abdullah Shahab, MSc. Bentuk reward yang diberikan adalah piagam 2. Bidang Manajemen Teknologi Informasi : penghargaan dan cinderamata yang akan diberiPeringkat I : Prof. Dr. Ir Arif Djunaidy, MSc kan setelah SK dari Direktur Program Peringkat II : Ir. Aries Tjahyanto, MSc Pascasarjana turun. (Nur Sofi Farida) Peringkat III : Fajar Baskoro, S.Kom, MT 3. Bidang Keahlian Manajemen Proyek, yaitu : Peringkat I : Dr. Ir Rianto B. Adihardjo, MSc
Mahasiswa Baru—Ruangan Kelas Baru
S
etelah 6 bulan lamanya (kurang lebih setengah tahun), ruang kelas 209, 210, 211, 212 dan 2 kamar mandi telah siap digunakan kembali. Selesainya renovasi tersebut bertepatan dengan diselenggarakannya Seminar Nasional Manajemen Teknologi III pada tanggal 4 Februari 2006 yang lalu. Renovasi ruangan tersebut juga dipersiapkan sebelum perkuliahan semester genap 2005/2006 dimulai. Desain yang lebih futuristik dan elegan diharapkan bisa menciptakan suasana belajar mengajar yang lebih nya-
KOLOM ALUMNI : YUDISIUM UNTUK WISUDA KE - 92
Y
udisium untuk penentuan calon wisudawan untuk Periode Wisuda ke-92 Prodi MMT-ITS berlangsung pada tanggal 8 Februari 2006. Dari 65 mahasiswa yang potensial diwisuda, hanya 17 orang yang memenuhi semua persyaratan, yaitu telah lulus minimum 40 sks mata kuliah, telah menyelesaikan tesis, telah mempresentasikan hasil penelitiannya dalam Seminar Nasional atau jurnal ilmiah, serta telah memenuhi persyaratan TOEFL minimum 475. Para mahasiswa yang potensial lulus kali ini perlu mensyukuri berlangsungnya beberapa penundaan batas waktu untuk penyerahan persyaratan kelulusan. Batas akhir pemenuhan persyaratan yang semula ditetapkan ITS pada tanggal 8 Februari 2006, telah dua kali diperpan-
jang menjadi tanggal 14 Februari, kemudian 20 Februari, dan terakhir 28 Februari 2006. “Berkat” penundaan ini jumlah calon wisudawan meningkat dari 17 orang menjadi 48 orang. Pada momenmomen tersebut sejumlah mahasiswa berhasil menyempurnakan buku tesisnya, dan beberapa mahasiswa mampu meraih nilai Toefl yang memenuhi syarat dan menulis karya ilmiah. Mahasiswa bidang Manajemen Industri yang berhasil diwisuda berjumlah 31 orang, Manajemen Teknologi Informasi 9 orang, Manajemen Proyek 7 orang, dan Manajemen Teknologi Transportasi 1 orang. Seorang mahasiswi Manajemen Industri, yaitu Dewi Hartanti (Nrp 9104201305) lulus dengan pujian (IPK 3.83). Sedangkan 2 orang mahasiswa Mana-
jemen Teknologi Informasi dari kerjasama dengan PT Caltex Pacific Indonesia, yaitu Lutfi Shahab (Nrp 9103205817) dan Mulyandri (Nrp. 9103205819) juga berhasil lulus dengan pujian, masing-masing dengan IPK 3.78 dan 3.85. Perlu ditambahkan bahwa umur termuda lulusan kali ini adalah 25 tahun, sedangkan umur tertua adalah 58 tahun. Sedangkan umur median para lulusan 33 tahun. Seluruh pengelola dan staf pelaksana Prodi MMT-ITS mengucapkan selamat kepada para calon wisudawan dan keluarga. Semoga ilmu yang diperoleh dapat diamalkan dan memberi manfaat. (Yulinah Trihadiningrum) .
OUTBOUND MMT : Leadership & Teamwork Building
P
ada hari Sabtu, 18 Februari 2006 telah diadakan acara Outbound diselenggarakan oleh tim “Visioner” di alam Outbound yang diselenggarakan bagi seluruh maha- terbuka, yaitu di Kebun Raya Purwodadi, Pasuruan. Berbagai acara siswa baru MMT-ITS. Kegiatan yang meliputi latihan leadership dan team work ini diikuti pula oleh pengelola building serta diselingi ice breaking dan sejumlah dan staf MMT—ITS. Mahasiswa fun games berlangsung dalam cuaca mendung baru yang belum berkesempatan mengikuti dan hujan menjelang akhir acara. Outbound tersebut diharuskan mengikuti outDiharapkan acara outbound ini dapat bound pada semester berikutnya. meningkatkan keharmonisan dan suasana kondusif, baik antara mahasiswa, pimpinan dan Latar belakang diadakannya program staf, terutama dalam berinovasi dan bekerjasama. ini yaitu sebagai latihan leadership & teamwork Selamat datang para mahasiswa baru. Semoga sukses dan dapat menyelesaikan studi tepat pada building di kalangan mahasiswa baru dan staf MMT-ITS. Selain itu diharapkan para mahawaktunya. (Anita Aprillia) siswa dapat lebih mengenal dan lebih dekat dengan para pengelola, sehingga lebih memudahkan komunikasi apabila ada permasalahan dalam studinya kelak. MEDIA Manajemen Teknologi Penanggung jawab : Dr. Ir Sekartedjo, MSc, Editor : Dr. Yulinah Trihadiningrum, MAppSc, Redaksi : Iwan Budhiarta, SSi, MT, Anita Aprillia, SE, Nur Sofi Farida, A.Md., Sirkulasi : Bagus Nugroho Bulletin ini diterbitkan setiap semester oleh Prodi MMT—ITS. Redaksi menerima sumbangan artikel singkat berupa review atau opini di bidang Manajemen Teknologi, serta masukan-masukan yang positif. Setiap artikel dan masukan dapat dikirimkan secara langsung ke alamat redaksi: KAMPUS MAGISTER MANAJEMEN TEKNOLOGI—ITS Jl. Cokroaminoto 12A, Surabaya 60264 Phone : 031—5613922-5666172, Fax : 031—5682887, Email :
[email protected]
VOLUME 2, NO 1
Page 4