SINAR B A R U ALGENSINDO A / f ^ . . / : ^ T T T T A l A - l l r TV/f^l A
A
1
Tafsir Ibnu Kasir
JUZ 16
Al-Kahfi, ayat 75-76
Khidir berkata, "Bukankah sudah kukatakan kepadamu bahwa sesungguhnya kamu tidak akan dapat sabar bersamaku. " Musa berkata, "Jika aku bertanya kepadamu tentang sesuatu sesudah (kali) ini, maka janganlah kamu memperbolehkan aku menyertaimu, sesungguhnya kamu sudah cukup memberikan uzur padaku. " F i r m a n Allah S w t :
Khidir berkata, "Bukankah sudah kukatakan kepadamu bahwa sesungguhnya kamu tidak akan dapat sabar bersamaku. " (Al-Kahfi: 75) J a w a b a n ini merupakan pengukuha n t e r h a d a p syarat pertama y a n g telah diajukan. K a r e n a itulah M u s a m e n g a t a k a n :
Jika aku bertanya kepadamu tentang sesuatu sesudah (kali ) ini. ( A l - K a h f i : 76) Yakni sesudah kali ini j i k a saya m e n a n y a k a n sesuatu lagi k e p a d a m u .
2
Juz 16 —
Al-Kahfi
maka janganlah kamit memperbolehkan aku menyertaimu, sesungguhnya kamu sudah cukup memberikan uzur kepadaku. ( A l Kahfi: 76) M a k s u d n y a , saya sudah memberi maaf k e p a d a m u , dan itu sudah cukup. Ibnu Jarir mengatakan , telah menceritakan k e p a da kami Abdullah ibnu Ziyad, telah menceritakan kepada kami Hajjaj ibnu M u h a m m a d , dari Hamzah Az-Zayyat, dari Abu Ishaq, dari Sa' id ibnu Jubair, dari Ibnu A b b a s , dari U b a y ibnu K a ' b yang mengatakan b a h w a N a b i Saw. apabila m e n y e b u t seseorang, lalu beliau b e r d o a untuknya , m a k a d o a n y a itu dimulainya untuk dirinya sendiri. Dan pada suatu hari Nabi Saw. bersabda:
% $4$
Jfcj
usar^s & isis u&vi&'i Semoga rahmat Allah terlimpahkan untuk kita dan untuk Musa; seandainya dia tetap bersama temannya itu, tentulah dia akan banyak menyaksikan hal-hal yang menakjubkan. Akan tetapi, sangat disayangkan Musa mengatakan, "Jika aku bertanya kepadamu tentang sesuatu sesudah (kali) ini, maka janganlah kamu memperbolehkan aku menyertaimu, sesungguhnya kamu sudah cukup memberikan uzur kepadaku. "
Al-Kahfi, ayat 77-78
Tafsir Ibnu Kasir
Maka keduanya berjalan; hingga tatkala keduanya sampai kepada penduduk suatu negeri, mereka minta dijamu kepada penduduk negeri itu, tetapi penduduk negeri itu tidak mau menjamu mereka, kemudian keduanya mendapatkan dalam negeri itu dinding rumah yang hampir roboh, maka Khidir menegakkan dinding itu. Musa berkata, "Jikalau kamu mau, niscaya kamu mengambil upah untuk itu. " Khidir berkata, "Inilahperpisahan antara aku dengan kamu; aku akan memberitahukan kepadamu tujuan perbuatan-perbuatan yang kamu tidak dapat sabar terhadapnya. Allah Swt. berfirman menceritakan keduanya:
Maka keduanya berjalan. (Al-Kahfi: 77) Yaitu melanjutkan perjalanannya, sesudah kedua peristiwa itu.
hingga tatkala keduanya sampai
kepada penduduk suatu negeri.
(Al-Kahfi: 77) Ibnu Juraij telah meriwayatkan dari Ibnu Sirin, bahwa kota tersebut adalah Al-Ailah. Di dalam sebuah hadis disebutkan:
hingga tatkala keduanya sampai kepada penduduk suatu negeri yang kikir. Yakni p e n d u d u k negeri itu o r a n g n y a kikir-kikir.
tetapi penduduk negeri itu tidak mau menjamu mereka, kemudian keduanya mendapatkan dalam negeri itu dinding rumah yang hampir
4
Juz 16 —
Al-Kahfi
roboh, (Al-Kahfi: 77) Iradah atau k e h e n d a k d i s a n d a r k a n k e p a d a d i n d i n g d a l a m a y a t ini merupakan ungkapan isti'arah (kata pinjaman), karena sesungguhnya pengertian kehendak hanyalah disandarkan kepada makhluk yang bernyawa berarti kecenderungan. Ingidad artinya runtuh (roboh) Firman Allah Swt.:
maka Khidir menegakkan dinding itu. (Al-Kahfi: 77) Yakni m e n g e m b a l i k a n n ya ke posisi tegak kembali. D a l a m hadis y a n g terdahulu telah disebutkan b a h w a Khidir menegakka n dinding itu dengan kedua tangannya, yaitu dengan m e n d o r o n g n y a hingga tidak miring lagi; hal ini merupakan peristiwa y a n g menakjubkan. P a d a saat itu j u g a M u s a berkata kepadanya:
Jikalau kamu mau, niscaya kamu mengambil upah untuk itu. (AlKahfi: 77) K a r e n a mereka tidak m a u menjamu kita, maka selayaknyalah kamu tidak bekerja untuk m e r e k a secara c u m a - c u m a tanp a imbalan.
Khidir berkata, "Inilahperpisahan
antara aku dengan kamu. " (Al-
Kahfi: 78) K a r e n a kamu telah mengajukan syarat saat t e r b u n u h n ya anak m u d a tadi, b a h w a j i k a kamu bertanya tentang sesuatu kepadaku sesudah peristiwa itu, m a k a kamu tidak diperkenankan lagi untuk m e n e m a n i k u . Inilah perpisahan antara aku d e n g an kamu.
Tafsir Ibnu Kasir
5
"Aku akan memberitahukan kepadamu tujuan perbuatan-perbuatan yang kamu tidak dapat sabar terhadapnya. " (Al-Kahfi: 78) Al-Kahfi, ayat 79
Adapun bahtera itu adalah kepunyaan orang-orang miskin yang bekerja di laut, dan aku bertujuan merusakkan bahtera itu, karena di hadapan mereka ada seorang raja yang merampas tiap-tiap bahtera. A p a y a n g disebutkan dalam ayat ini merupaka n tafsir dari perkara y a n g sulit dimengerti oleh M u s a a.s. dan penjelasan dari apa y a n g lahiriahnya diingkari olehnya. Allah telah m e n a m p a k k a n kepada K h i d i r a.s. hakikat dari perkara itu. Khidir berkata, " S e s u n g g u h n y a aku m e l u b a n g i perahu itu tiada lain hanyalah untuk m e m b u a t n y a cacat, karena m e r e k a akan melalui penjagaan raja y a n g zalim dengan perahu tersebut.
yang merampas tiap-tiap bahtera. (Al-Kahfi: 79). Yang laik dipakai dan baik. M a k a dengan sengaja saya m e m b u a t n y a cacat agar si raja tersebut tidak mau merampasnya karena ada cacatnya, sehingga para pemiliknya yang miskin dapat terus menggunakannya dan mengambil manfaat darinya karena perahu itu merupaka n satu-satunya milik m e r e ka untuk mencari nafkah. M e n u r u t suatu pendapat para pemilik perahu itu adalah anak-anak yatim. Ibnu Juraij telah meriwayatkan dari Wahb ibnu Salman, dari S y u ' a i b Al-Jiba-i, b a h w a n a m a raja y a n g zalim itu adalah H a d a d ibnu B a d a d . D a l a m riwayat Imam Bukhari yang lalu telah disebutkan pula b a h w a n a m a raja tersebut tertera di dalam kitab Taurat sebagai keturunan dari Al-Is ibnu Ishaq; dia termasuk salah seorang raja yang n a m a n y a tertera di dalam kitab Taurat.
6
Juz 16 —
Al-Kahfi
Al-kahfi, ayat 80-81
Dan adapun anak itu, maka kedua orang tuanya adalah orangorang mukmin, dan kami khawatir bahwa dia akan mendorong kedua orang tuanya itu kepada kesesatan dan kekafiran. Dan kami menghendaki supaya Tuhan mereka mengganti bagi mereka dengan anak lain yang lebih baik kesuciannya daripada anaknya itu dan lebih kasih sayangnya (kepada ibu b a p a k n y a ). D a l a m keterangan y a n g lalu telah disebutkan b a h w a anak itu b e r n a m a Haisur. Di dalam hadis y a n g diriwayatkan oleh Ibnu A b b a s dari U b a y ibnu K a ' b , dari N a b i Saw. y a n g telah bersabda, disebutkan:
Anak yang dibunuh oleh Khidir telah ditetapkan sejak penciptaannya sabagai orang kafir. Ibnu Jarir telah m e r i w a y a t k a n n y a dari hadis Ishaq, dari S a ' i d , dari Ibnu Abbas dengan sanad yang sama. Allah Swt. menyebutkan dalam firman¬ Nya:
maka kedua orang tuanya adalah orang-orang mukmin, dan kami khawatir bahwa dia akan mendorong kedua orang tuanya itu kepada kesesatan dan kekafiran. (Al-Kahfi: 80) Yakni cinta keduany a k e p a da anaknya ini akan m e n d o r o n g keduany a mengikuti kekafiran si anak di masa m e n d a t a n g . Q a t a d a h mengatakan b a h w a kedua orang tua si anak merasa gembira saat kelahiran si anak, dan keduanya merasa sedih terhadapnya saat ia dibunuh. Seandainya anak
7
Tafsir Ibnu Kasir
itu d i b i a r k a n h i d u p , t e n t u l a h a k a n m e n d o r o n g k e d u a n y a k e p a d a kebinasaan. Karena itu, tersimpulkan suatu pelajaran dari kisah ini b a h w a hendaklah seseorang rela dengan takdir Allah, karena sesungguhnya takdir A l l a h u n t u k o r a n g - o r a n g m u k m i n d a l a m hal y a n g t i d a k d i s u k a i m e n g a n d u n g kebaikan, lebih baik daripada takdir Allah untuk m e r e k a dalam hal y a n g disukai. Di dalam sebuah hadis telah disebutkan:
Tiada suatu takdir pun yang diterima
oleh seorang
mukmin,
melainkan takdir itu adalah lebih baik baginya. Di dalam sebuah firman Allah Swt. disebutkan:
Boleh jadi kalian membenci sesuatu, padahal kalian. (Al-Baqarah: 2 1 6 )
ia amat baik bagi
A d a p u n firman Allah Swt.:
Dan Kami menghendaki supaya Tuhan mereka mengganti bagi mereka dengan anak lain yang lebih baik kesuciannya daripada anaknya itu dan lebih dalam kasih sayangnya (kepada ibu bapaknya). (Al-Kahfi: 81) Yaitu m e n d a p a t ganti anak lain y a n g lebih bersih d a r i p a d a n y a, d a n keduanya lebih sayang kepadanya daripada anak itu. Demikianlah takwil m a k n a ayat tersebut menurut Ibnu Juraij. Q a t a d a h mengatakan b a h w a anaknya itu lebih dalam kasih sayangnya dan lebih berbakti kepada kedua orang ibu b a p a k n y a daripada anaknya y a n g pertama. Disebutkan b a h w a k e d u a n y a m e n d a p a t ganti s e o r a n g a n a k p e r e m p u a n . M e n u r u t suatu pendapat, ketika Khidir membunuh anak itu, ibunya sedang m e n g a n d u n g seorang bayi laki-laki yang muslim. Demikian menurut Ibnu Juraij.
8
Juz 16 —
Al-Kahfi
Al-Kahfi, ayat 82
Adapun dinding rumah itu adalah kepunyaan dua orang anak yatim di kota itu, dan di bawahnya ada harta benda simpanan bagi mereka berdua, sedangkan ayahnya adalah seorang yang saleh. Maka Tuhannya menghendaki supaya mereka sampai kepada kedewasaannya dan mengeluarkan simpanannya itu, sebagai rahmat dari Tuhanmu, dan bukanlah aku melakukannya itu menurut kemauanku sendiri. Demikian itu adalah tujuan perbuatanperbuatan yang kamu tidak dapat sabar terhadapnya. Di dalam ayat ini t e r k a n d u ng suatu dalil yang m e n u n j u k k a n b a h w a kata qaryah (kampung) dapat di artikan dengan madinah (kota), karena dalam ayat yang sebelumnya disebutkan:
hingga tatkala keduanya sampai kepada penduduk suatu kampung. (Al-Kahfi: 77) Dan dalam ayat ini disebutkan:
dinding rumah itu adalah kepunyaan dua orang anak yatim di kota itu. (Al-Kahfi: 82) M a s a l a h ini sama dengan a p a y a n g disebutkan di dalam k e d u a firman¬ N y a berikut ini:
9
Tafsir Ibnu Kasir
Dan berapa banyaknya negeri-negeri yang (penduduknya) lebih kuat daripada ( p e n d u d u k ) negerimu mengusirmu. ( M u h a m m a d : 13)
( M u h a m m a d ) yang
telah
Dan mereka berkata, "Mengapa Al-Qur'an ini tidak diturunkan kepada seorang besar dari salah satu dua negeri (Mekah dan Taif) ini? " (Az-Zukhruf: 31) M a k n a ayat, yaitu dinding rumah ini sengaja aku perbaiki karena ia merupakan kepunyaan dua orang anak yatim penduduk kota ini, di bawah r u m a h n y a ini terdapat harta benda s i m p a n an bagi keduanya. Ikrimah, Qatadah, dan lain-lainnya yang bukan hanya seorang mengatakan b a h w a di bawah r u m a h tersebut terdapat harta y a n g t e r p e n d a m bagi kedua anak yatim itu. D e m i k i a n l ah menurut m a k n a lahiriah dari ayat, dan p e n d a p a t inilah yang dipilih oleh Ibnu Jarir. Al-Aufi telah meriwayatkan dari Ibnu Abbas, bahwa di bawah r u m a h itu terdapat perbendaharaan ilmu y a n g t e r p e n d a m. Hal yang sama telah dikatakan oleh S a ' i d ibnu Jubair. M u j a h i d m e n g a t a k an b a h w a y a n g t e r p e n d a m itu b e r u p a l e m b a r a n - l e m b a r a n y a n g b e r t u l i s k a n i l m u pengetahuan. Di dalam sebuah hadis berpredikat marfu' telah disebutkan hal yang m e n g u a t k a n pendapat ini. Al-Hafiz A b u Bakar A h m a d ibnu A m r ibnu Abdul Khaliq Al-Bazzar telah mengatakan di dalam kitab m u s n a d n y a y a n g terkenal, b a h w a telah menceritakan kepada kami Ibrahim ibnu Sa'i d Al-Jauhari, telah menceritakan kepada kami Bisyr ibnul Munzir, telah menceritakan kepada kami Al-Haris ibnu Abdullah Al-Yahsubi, dari Iyasy ibnu A b b a s A l Gassani, dari A b u Hujairah, dari A b u Zar y a n g m&^rafa '-kannya, b a h w a sesungguhnya harta terpendam yang disebutkan oleh Allah Swt. di dalam Kitab-Nya adalah berupa l e m p e n g a n - l e m p e n g a n e m a s yang p a d a n y a tertulis kalimat berikut:
10
Juz 16 —
Al-Kahfi
Aku merasa heran terhadap orang yang mengakui dirinya beriman kepada takdir, mengapa dia bersusah payah. Dan aku heran terhadap orang yang ingat akan neraka, mengapa dia tertawa. Dan aku merasa heran kepada orang yang ingat akan mati, mengapa ia lalai. Tidak ada Tuhan selain Allah, Muhammad utusan Allah. Bisyr ibnul Munzir yang disebutkan dalam sanad ini adalah seorang kadi di Al-Masisah. M e n u r u t A l - H a f i z A b u Ja'far A l - U q a i l i , h a d i s y a n g diriwayatkannya m e n g a n d u n g kelemahan. Sehubungan dengan hal ini telah diriwayatkan oleh banyak asar b e r s u m b e r dari u l a m a Salaf, antara lain Ibnu Jarir y a n g m e n g a t a k a n di dalam kitab tafsirnya b a h w a telah menceritakan kepadaku Y a ' q u b , telah menceritakan kepada kami A l - H a s a n ibnu Habib ibnun N u d b a h , telah menceritakan kepada kami Salamah, dari N a ' i m Al-Anbari, salah seorang m u r i d Al-Hasan; ia mengatakan b a h w a ia pernah m e n d e n g a r A l - H a s a n Al-Basri menafsirkan m a k n a firman-Nya:
dan di bawahnya ada harta benda simpanan bagi mereka
berdua.
(Al-Kahfi: 82) Simpanan itu berupa lempengan e m a s y a n g padanya t e r m a k t ub kalimat berikut:
£>;
JLS- cffy
o*
11
Tafsir Ibnu Kasir
Dengan nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang. Aku merasa heran kepada orang yang beriman kepada takdir, mengapa dia bersedih hati. Dan aku merasa heran kepada orang yang beriman kepada kematian, mengapa dia bersenang hati. Dan aku heran kepada orang yang mengenal dunia serta silih bergantinya dengan para ahlinya, mengapa dia merasa tenang kepadanya. Tidak ada Tuhan selain Allah, Muhammad utusan Allah. Dan telah menceritakan kepadaku Yunus, telah menceritakan kepada kami Ibnu Wahb, telah menceritakan kepadaku Abdullah ibnu Abbas, dari U m a r maula (bekas budak) Gafrah yang mengatakan bahwa sesungguhnya harta t e r p e n d a m y a n g disebutkan oleh Allah di dalam surat yang p a d a n y a diceritakan tentang para pemuda penghuni gua (Al-Kahfi), yaitu firman-Nya:
dan di bawahnya ada harta simpanan bagi mereka berdua. (AlKahfi: 82) b e r u p a sebuah lempengan e m a s y a n g p a d a n y a tertulis kalimat berikut:
$
S^.
l^.
ffi
> ^
djj~>»jj
dJLP i J U ^
Dengan nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang, mengherankan orang yang percaya dengan adanya neraka, lalu ia dapat tertawa. Mengherankan orang yang percaya dengan takdir, lalu ia bersusah payah. Mengherankan orang yang meyakini
12
Juz 16 —
Al-Kahfi
kematian, lalu ia merasa aman (darinya). Saya bersaksi bahwa tidak ada Tuhan selain Allah dan bahwa Muhammad adalah hamba dan utusan-Nya. Telah menceritakan pula kepadaku A h m a d ibnu H a z i m Al-Gifari, telah menceritakan kepada kami H u n a d a h binti Malik Asy-Syaibaniyya h yang m e n g a t a k a n b a h w a ia p e r n a h m e n d e n g a r t e m a n ( s u a m i ) n y a (yaitu Hammad ibnul Walid As-Saqafi) mengatakan bahwa ia pernah mendengar J a ' f a r ibnu M u h a m m a d mengatakan sehubungan dengan m a k n a firman¬ Nya:
dan di bawahnya ada harta benda simpanan (Al-Kahfi: 82)
bagi mereka berdua.
B a h w a hal itu m e r u p a k an prasasti yang terdiri atas d u a baris setengah, baris y a n g ketiganya tidak lengkap. Padanya disebutkan:
jtyJl ULl£
j
Ojib
^35H
#>y^'
J^u <j£ ^1^4-u
c* Aku heran kepada orang yang beriman kepada ( p e m b a g i a n ) rezeki, mengapa bersusah payah. Dan aku heran kepada orang yang beriman dengan hari hisab (perhitungan amal perbuatan), mengapa dia lalai ( k e p a d a n y a ) . Dan aku heran kepada orang yang percaya dengan kematian, mengapa bergembira. Allah Swt. telah berfirman :
Tafsir Ibnu Kasir
Dan jika (amalan itu) hanya seberat biji sawi pun pasti Kami mendatangkan (pahala)wyo. Dan cukuplah Kami sebagai Pembuat perhitungan. (Al-Anbiya: 4 7 ) Selanjutnya H u n a d a h mengatakan b a h w a kedua anak itu d a l a m k e a d a a n terpelihara berkat kesalihan kedua orang tuanya, tetapi tidak a d a y a n g menyebutkan bahwa keduanya berlaku saleh. Disebutkan pula bahwa jarak antara keduanya dengan ayahnya yang menyebabkan keduanya terpelihara adalah tujuh turunan. Dan ayah m e r e k a adalah seorang ahli m e n u l i s . A p a yang disebutkan oleh para imam dan apa yang disebutkan oleh hadis di atas pada hakikatnya tidaklah bertentangan dengan p e n d a p at Ikrimah. Ikrimah menyebutkan , sesungguhny a y a n g terpenda m itu adalah harta. Dikatakan demikian karena mereka menyebutkan bahwa harta peninggalan yang terpendam itu berup a lempengan e m as y a n g disertai d e n g a n harta y a n g cukup berlimpah. Terlebih lagi p a d a n y a tertuliskan ilmu y a n g berupa kata-kata bijaksana dan nasihat-nasihat y a n g baik. H a n y a Allah-lah yang mengetahui kebenarannya. F i r m a n Allah S w t . :
sedangkan ayahnya adalah seorang yang saleh. (Al-Kahfi: 82) Dari pengertian ayat ini tersimpulkan b a h w a seorang lelaki y a n g saleh dapat m e n y e b a b k a n keturunannya terpelihara, dan berkah ibadah y a n g d i l a k u k a n n y a menaung i m e r e k a di d u n i a dan akhirat. Yaitu d e n g a n m e m p e r o l e h syafaat darinya, dan derajat m e r e ka ditinggikan k e tingkat y a n g tertinggi di dalam surga berkat orang tua mereka, agar o r a n g tua mereka senang dengan kebersamaan mereka di dalam surga.Hal ini telah disebutkan di dalam A l - Q u r ' a n , j u g a di dalam sunnah. S a ' id ibnu Jubair telah meriwayatkan dari Ibnu A b b a s b a h w a kedua anak itu terpelihara berkat kesalehan k e d u a orang tuanya, tetapi tidak ada kisah y a n g menyebutkan b a h w a k e d u a n ya berlaku saleh. D a l a m keterangan terdahulu disebutkan b a h w a orang tua tersebut adalah kakek ketujuhnya. H a n y a Allah-lah y a n g mengetahui kebenarannya. Firman Allah Swt.:
Juz 16 —
w atar Tuhanmu menghendaki supaya mereka kedewasaannya dan mengeluarkan simpanannya.
Al-Kahfi
sampai kepada (Al-Kahfi:82)
Dalam ayat ini disebutkan b a h w a iradah atau k e h e n d a k dinisbatkan kepada Allah Swt. karena usia balig k e d u a n ya tidaklah m a m p u berbuat apa pun terhadap harta terpendam itu, kecuali dengan pertolongan Allah. Hal yang sama disebutkan dalam kisah anak m u d a y a n g dibunuh, yaitu firman-Nya:
Dan kami menghendaki supaya Tuhan mereka mengganti bagi mereka dengan anak lain yang lebih baik kesuciannya daripada anaknya itu. (Al-Kahfi: 81) D a n dalam kisah bahtera disebutkan oleh firman-Nya:
dan aku bertujuan merusakkan bahtera itu. (Al-Kahfi: 79) A d a p u n firman Allah Swt.:
sebagai rahmat dari Tuhanmu, dan bukanlah aku melakukannya menuruti kemauanku sendiri. (Al-Kahfi: 82)
itu
Artinya apa y a n g aku lakukan dalam ketiga peristiwa tadi tiada lain merupakan rahmat Allah kepada para pemilik bahtera, o r a n g tua si anak, dan k e d u a anak lelaki y a n g saleh. A k u m e l a k u k a n n y a bukanlah atas k e m a u a n k u sendiri, melainkan aku diperintahkan untuk m e l a k u k a n n y a dan aku mengerjakannya sesuai dengan apa yang diperintahkan. Berangkat dari pengertian ayat inilah maka ada orang-orang yang berpendapat b a h w a Khidir adalah seorang nabi. Dalil lainnya ialah firman Allah Swt. y a n g lalu, yaitu:
Tafsir Ibnu Kasir
15
Lalu mereka bertemu dengan seorang hamba di antara hambahamba Kami, yang telah Kami berikan kepadanya rahmat dari sisi Kami, dan yang telah Kami ajarkan kepadanya ilmu dari sisi Kami. (Al-Kahfi: 65). U l a m a lainnya mengatakan b a h w a Khidir adalah seorang rasul. Bahkan pendapat yang lainnya lagi mengataka n b a h w a Khidir adalah malaikat, m e n u r u t a p a y a n g dinukil oleh A l - M a w a r d i di d a l a m kitab tafsirnya. Tetapi kebanyakan ulama m e n g a t a k a n b a h w a Khidir bukanlah seorang nabi, melainkan seorang wali. Hanya Allah-lah yang mengetahui kebenarannya. Ibnu Qutaibah m e n g a t a k an di dalam kitab Al-Ma'arif, b a h w a n a m a Khidir adalah Balya ibnu Mulka n ibnu Faligh ibnu Abi r ibnu Syalikh ibnu Arfukhsyad ibnu S a m ibnu N u h a.s. M e r e k a m e n g a t a k a n b a h w a n a m a j u l u k a n n y a adalah Abui A b b a s , sedangkan n a m a panggilanny a adalah Khidir; dia adalah anak s e o r a n g raja. D e m i k i a n l a h m e n u r u t keterangan yang disebutkan oleh I m a m N a w a w i di dalam kitab Tahzibul Asma-nya. D i a — j u g a yang l a i n n y a — t e l a h meriwayatkan b a h w a Khidir masih tetap hidup sampai sekarang, sampai hari k i a m at nanti; ada d u a p e n d a p a t mengenainya . Tetapi A n - N a w a w i dan Ibnu Salah c e n d e r u n g memilih pendapat yang m e n g a t a k a n b a h w a Khidir masih tetap hidup sampai sekarang. M e r e k a y a n g m e n g a t a k a n b a h w a di a masi h hidup menyebutkan berbagai kisah dan asar dari ulama salaf dan lain-lainnya. D a n Khidir pernah disebutkan pula dalam b e b e r a p a hadis, tetapi tidak ada satu pun di antaranya y a n g sahih. Yang paling terkenal ialah hadis mengenai ta 'ziyah atau ucapan b e l a s u n g k a w a n y a saat Nabi Saw. wafat), tetapi sanadnya dai/. U l a m a lainnya dari kalangan ahli hadis dan lain-lainnya menguatkan pendapat yang bertentangan dengan pendapat di atas. M e r e k a berpegang k e p a d a firman Allah Swt. y a n g m e n y e b u t k a n:
6
Juz 16 —
Al-Kahfi
Kami tidak menjadikan hidup abadi bagi seorang manusia pun sebelum kamu. (Al-Anbiya: 34) Dan sabda Nabi Saw. dalam doanya saat m e n j e l a n g Peran g Badar:
7a Allah, jika golongan (kaum m u s l i m ) ini binasa, Engkau
tidak
akan disembah lagi di bumi ini. Tidak a d a suatu r i w a y a t p u n y a n g m e n u k i l b a h w a K h i d i r d a t a n g menghadap kepada Rasulullah Saw., tidak m e n e m u i n y a, serta tidak pula berperang bersamanya. Seandainya Khidir benar masih hidup, tentulah dia termasuk pengikut Nabi M u h a m m a d Saw. dan sebagal salah seorang sahabatnya; karena Nabi Saw. diutus kepada semua makhluk, baik manusia maupun jin. D a n N a b i Saw. pernah bersabda:
Seandainya Musa dan Isa masih hidup, mengikutiku.
tentulah
keduanya
Barangkali hal ini merupakan salah satu dari kekeliruan yang dilakukan oleh Penulis, atau ditambahkan oleh seorang zindiq ke dalam tafsirnya. Karena sesungguhnya pendapat ini bertentangan dengan hadis mutawatir yang menyatakan, b a h w a Isa kelak di akhir zaman akan turun. U n t u k lebih j e l a s n y a , silakan merujuk ke kitab aslinya (Tafsir Ibnu K a s i r ), mengenai penjelasan ayat 80-81 surat Ali-Imran Sebelum N a b i Saw. meninggal dunia beliau pernah bersabda b a h w a tidak akan ada lagi seorangpun y a n g b e r s a m a n y a di m a l a m itu hidup di muka bumi setelah lewat seratus tahun. Dan masih banyak dalil-dalil lainnya yang semakna. Imam A h m a d mengatakan, telah menceritakan kepada kami Yahya ibnu Adam, telah menceritakan kepada kami Ibnul Mubarak, dari M a ' m a r , dari H a m m a m ibnu M u n a b b i h , dari A b u Hurairah r.a., dari Nabi Saw. sehubungan dengan Khidir. N a b i Saw. bersabda :
17
Tafsir Ibnu Kasir
£J>
j/j j* j&r'*%tg
H
Sesungguhnya dia diberi nama Khidir karena bila ia duduk di atas rumput yang kering, maka rumput yang ada di bawahnya berubah warnanya menjadi hijau (segar kembali). Hal yang sama telah diriwayatkannya pula melalui A b d u r Razzaq. Di dalam kitab Sahih Bukhari disebutkan melalui H a m m a m , dari A b u Hurairah, b a h w a Rasulullah Saw. pernah bersabda:
Sesungguhnya dia dinamakan Khidir karena bila duduk di atas rumput kering, maka dengan serta merta rumput yang didudukinya itu berubah menjadi hijau. Yang dimaksud dengan farwah dalam hadis ini ialah rumput y a n g kering dan semak-semak yang telah mati. Demikianlah m e n u r ut A b d u r Razzaq. M e n u r u t p e n d a p a t y a n g lain, y a n g d i m a k s u d a d a l a h t a n a h y a n g didudukinya Firman Allah Swt.:
Demikian itu adalah tujuan perbuatan-perbuatan dapat sabar terhadapnya. (Al-Kahfi: 82)
yang kamu tidak
Yakni demikianlah takwil dari hal-hal yang kamu tidak mengerti dan tidak d a p a t m e n a h a n diri t e r h a d a p n y a s e b e l u m k u c e r i t a k a n k e p a d a m u penjelasannya. Setelah Khidir menjelaskan kepada M u s a tujuan semua perbuatannya sehingga lenyaplah kesulitan m e m a h a m i n y a dari M u s a , ia berucap mamakai tastV. Sedangkan sebelumnya diungkapkan dengan
18
Juz 16 —
Al-Kahfi
kata tastatv yang menunjukkan b a h w a kesulitan untuk m e m a h a m i kuat dan berat, yaitu firman-Nya:
Aku akan memberitahukan kepadamu tujuan perbuatan-perbuatan yang kamu tidak dapat sabar terhadapnya. (Al-Kahfi:78) M a k a hal y a n g berat d i u n g k a p k a n dengan kata yang b e r n a d a berat, sedangkan hal y a n g ringan diungkapkan dengan kata y a n g ringan pula. Perihalnya sama dengan pengertian y a n g terdapat di dalam ayat lain, yaitu:
c
Maka mereka tidak dapat mendakinya. (Al-Kahfi: 97) Yang dimaksudkan dengan yazharuhu dalam ayat selanjutnya disebutkan:
ialah naik ke puncaknya . D a n
dan mereka tidak dapat (pula) melubanginya.
(Al-Kahfi: 9 7 )
Yakni terlebih berat lagi untuk melubanginya, maka d i u n g k a p k a n l ah m a s i n g - m a s i n g dari kedua keadaan tersebut dengan bahasa y a n g sesuai, lafaz dan m a k n a n y a . H a n y a Allah y a n g mengetahui kebenarannya . Apabila dikatakan mengapa murid Nabi M u s a di awal kisah disebutsebut, k e m u d i a n dalam kisah selanjutnya tidak disebut-sebut? Sebagai j a w a b a n n y a dapat dikatakan b a h w a tujuan dari konteks kisah ini h a n y a m e n y a n g k u t M u s a bersama Khidir dan kejadian-kejadian y a n g dialami oleh keduanya, sedangkan murid N a b i M u s a selalu mengikut k e p a d anya. Dalam hadis-hadis yang telah disebutkan di dalam kitab-kitab sahih dikatakan bahwa dia adalah Yusya' Ibnu N u n . Dialah yang menggantikan M u s a a.s. sebagai nabi kaum Bani Israil sesudah M u s a tiada. Hal tersebut menunjukkan kelemahan dari apa yang d i k e m u k a k a n oleh Ibnu Jarir di dalam kitab tafsirnya. Ibnu Jarir mengatakan , telah
Tafsir Ibnu Kasir
19
menceritakan kepada kami Ibnu Humaid, telah menceritakan kepada kami Salamah, telah menceritakan kepadaku Ibnu Ishaq, dari A l - H a s a n ibnu Imarah, dari ayahnya, dari Ikrimah y a n g m e n g a t a k an b a h w a p e r n a h dikatakan kepada Ibnu A b b a s , '"Kami belum pernah m e n d e n g a r suatu keterangan pun dalam hadis yang menceritakan tentang murid N a b i Musa, padahal dia bersamanya." Ibnu Abbas menjawab, antara lain disebutkan bahwa si murid minum dari air telaga itu sehingga ia hidup kekal. M a k a orang y a n g alim itu (Khidir) m e n a n g k a p n y a dan m e m a s u k k a n n y a ke dalam perahu y a n g d i t a n g k u b k a n , lalu p e r a h u n y a d i b u a n g ke tengah l a u t . S e s u n g g u h n y a perahu itu benar-benar masih tetap berlayar hingga hari kiamat. Demikian itu karena seharusnya dia tidak m i n u m dari air itu, tetapi ternyata ia m e l a n g g a r dan m e m i n u m n y a . Sanad asar ini dai/-lemah), lagi pula perawiny a y a n g b e r n a m a A l H a s a n berpredikat matruk (tidak terpakai hadisnya), dan a y a h n y a tidak dikenal. Al-Kahfi, ayat 83-84
Mereka akan bertanya kepadamu ( M u h a m m a d ) tentang Zulqarnain. Katakanlah, "Aku akan bacakan kepada kalian cerita tentangnya. " Sesungguhnya Kami telah memberi kekuasaan kepadanya di (muka) bumi dan Kami telah memberikan kepadanya jalan (untuk mencapai) segala sesuatu. Allah Swt. berfirman kepadaNabi-Nya:
Mereka akan bertanya kepadamu ( M u h a m m a d ) tentang (Al-Kahfi: 83)
Zulqarnain.
20
Juz 16 —
Al-Kahfi
Yakni tentang kisah Zulqarnain. D a l a m p e m b a h a s a n terdahulu telah disebutkan bahwa orang-orang kafir Meka h mengirimkan utusan kepad a kaum Ahli Kitab (di Madinah) untuk meminta dari mereka soal-soal buat menguji Nabi M u h a m m a d Saw. K a u m Ahli Kitab mengatakan k e p a d a orang-orang kafir Mekah, '"Tanyakanlah kepadanya tentang seorang lelaki yang menjelajah minangkori di seluruh permukaan bumi, j u g a t e n t a n g para pemuda penghuni gua, apakah yang mereka lakukan, serta tanyakanlah pula tentang roh." M a k a turunlah surat Al-Kahfi ini. Ibnu Jarir telah mengemukakan dalam tafsir ayat ini —demikian pula A l - U m a w i di dalam kitab A\-Magazi-nya—sebuah hadis musnad, tetapi daif, melalui Uqba h ibnu Amir. Disebutkan bahwa segolongan orangorang Yahudi datang kepada Nabi Saw., lalu menanyakan k e p a d a n y a tentang kisah Zulqarnain, kemudian Nabi Saw. menceritakan kisahnya kepada mereka sebagai j a w a b a n dari apa y a n g mereka tanyakan. Di antaranya dikisahkan bahwa Zulqarnain adalah seorang pemuda Romawi, dan dialah yang membangu n kota Al-Iskandariyah. Disebutkan pula bahwa malaikat m e m b a w a n y a ke langit dan mempertemukanny a dengan sejumlah kaum, yang wajah mereka seperti anjing. Di dalam riwayat ini terkandung kemungkaran, ceritanya cukup panjang, tetapi predikat marfunya tidak sah. Sebagian besar dari riwayat mengenainy a bersumberkan dari berita-berita Bani Israil. Akan tetapi, hal yang mengherankan ialah bahw a A b u Z a r ' a h ArRazi — y a n g terkenal sebagai seorang ulama yang t e r h o r m a t — mengetengahkan kisah ini secara lengkap di dalam kitabnya yang berjudul Dala'ilun Nubuwwah. Hal ini merupakan salah satu dari riwayat garitnya, di dalam kisahnya ini terkandung banyak kemungkaran. Disebutkan bahwa Zulqarnain berasal dari R o m a w i , padahal sesungguhnya y a n g berasal dari R o m a w i ialah Alexander II — p u t r a Philips A l - M a q d o n i — y a n g m e m b u a t penanggalan bagi bangsa R o m a w i . Adapun yang dimaksud denganZulqarnain telah disebutkan oleh AlAzraqi dan lain-lainnya, bahw a i a t a w a f bersama Ibrahim Al-Khalil a.s. saat Nabi Ibrahim pertama kalinya membangun Ka'bah; ia beriman kepada Nabi Ibrahim dan menjadi pengikutnya. Patihnya adalah A l - K h i d ir a.s. A d a p u n Iskandar anak Philips A l - M a q d o n i Al-Yunani, patihnya adalah Aristoteles, seorang ahli filsafat yang terkenal. Dialah yang mulamula mencanangkan penanggalan Romawi, dia memerintah Romawi pada
Tafsir Ibnu Kasir
21
tahun kurang lebih tiga abad sebelum Al-Masih dilahirkan. Sedangkan IskandarZulqarnain yang disebutkan di dalam Al-Qur'an , maka ia hidup di masa N a b i Ibrahim a.s. Al-Azraqi dan lain-lainnya menyebutkan bahwa dia t a w a f di Baitullah b e r s a m a Al-Khalil N a b i Ibrahim a.s. Setelah Ibrahim m e m b a n g u n n y a, dan dia m e n y u g u h k a n hewan kurbannya untuk mendekatkan diri kepada Allah, mengikuti jejak Nabi Ibrahim. Kami telah mengetengahkan sebagian dari kisah perjalanan hidupnya y a n g saleh (baik) di d a l a m kitab Al-Bidayah wan Nihayah d e n g a n keterangan yang cukup m e m u a s k a n . Wahb ibnu Munabbih mengatakan bahwa Zulqarnain adalah seorang raja; sesungguhnya ia dinamakan Zulqarnain (orang y a n g bertanduk dua) karena kedua sisi batok kepalanya berupa t e m b a g a ( dan m e m b e n t u k seperti sepasang tanduk). Wahb ibnu Munabbih menyebutkan, sebagian Ahli Kitab mengatakan b a h w a dia dijuluki Zulqarnain karena menguasai R o m a w i dan Persia. Sebagian lainnya dari Ahli Kitab mengatakan b a h w a di atas kepalanya ada sesuatu y a n g mirip dengan sepasang tanduk. Sufyan A s - S a u r i telah m e r i w a y a t k a n dari Habib ibnu A b u Sabit, dari AbutTufail yang mengatakan bahwa Ali r.a. pernah ditanya mengenai Zulqarnain. Ia mengatakan b a h w a Zulqarnain adalah seorang h a m b a yang ikhlas k e p a d a Allah, m a k a Allah m e m b a l a s n y a d e n g a n p a h a l a y a n g berlimpah. Dia menyeru kaumnya untuk menyembah Allah, tetapi mereka memukul tanduknya, hingga matilah dia. Kemudian Allah menghidupkann y a kembali, d a n menyeru k a u m n y a lagi untuk m e n y e m b a h Allah, tetapi m e r e k a m e m u k u li tanduknya, hingga matilah dia. K a r e n a itu ia dijuluki d e n g a n sebutan Z u l q a r n a i n . Hal y a n g s a m a telah diriwayatka n oleh S y u ' b a h , dari Al-Qasim ibnu A b u Bazzah, dari A b u T u f a i l b a h w a Ali r.a. pernah mengatakan demikian. M e n u r u t pendapat yang lain, dia dinamakan Zulqarnain karena telah m e l a n g l a n g b u a n a ke belahan timur dan barat b u m i h i n g g a sampai di tempat terbit dan t e n g g e l a m n y a tanduk matahari. F i r m a n Allah Swt.:
22
Juz 16 —
Sesungguhnya Kami telah memberikan (muka) bumi. (Al-Kahfi: 84)
kekuasaan
Al-Kahfi
kepadanya
di
Yakni Kami berikan kepadany a kerajaan y a n g besar lagi kokoh dengan menguasai segala apa y a n g dimiliki oleh s e m u a raja, berupa kekuasaan, b a l a t e n t a r a , peralatan perang, dan perlengkapannya. K a r e n a itulah dia berhasil menguasai belahan timur dan barat bumi ini. Semua negeri tunduk kepadanya dan semua raja di bumi takluk di bawah kekuasaannya. Semua bangsa, baik yang A r a b m a u p u n yang non-Arab, b e r k h i d m at kepadanya. Karena itulah ada sebagian ulama yang mengatakan b a h w a sesungguhnya ia dijuluki dengan sebutan Zulqarnain karena k e k u a s a a n n y a mencapai dua tanduk matahari, yaitu bagian timur dan bagian baratnya. Firman Allah Swt.:
dan Kami telah memberikan kepadanya jalan segala sesuatu. (Al-Kahfi: 84)
(untuk m e n c a p a i )
Ibnu Abbas, Mujahid, S a ' i d ibnu Jubair, Ikrimah, As-Saddi , Qatadah, Ad-Dahhak, dan lain-lainnya mengatakan b a h w a y a n g dimaksud dengan jalan untuk mencapai segala sesuatu ialah ilmu. Qatadah telah mengatakan pula sehubungan dengan makna firman-Nya:
dan Kami telah memberikan kepadanya jalan segala sesuatu. (Al-Kahfi: 84)
(untuk m e n c a p a i )
b a h w a yang dimaksud ialah s e m u a tempat di bumi dan tanda-tandanya . A b d u r R a h m a n ibnu Zaid ibnu Aslam telah m e n g a t a k a n sehubungan dengan makna firman-Nya:
dan Kami telah memberikan kepadanya jalan segala sesuatu. (Al-Kahfi: 84)
(untuk m e n c a p a i)
Tafsir Ibnu Kasir
23
Yakni menguasai semua bahasa manusia; disebutkan b a h w a tidak sekalikali dia berbicara kepada suatu kaum, melainkan d e n g an bahasa mereka dalam misi perangnya. Ibnu L u h a i ' a h telah meriwayatkan, telah menceritakan kepadaku Salim ibnu Gailan, dari Sa'id ibnu Abu Hilal, b a h w a M u ' a w i y a h pernah menanyakan kepada Ka'bul Ahbar tentang perkataannya yang mengatakan, "Zulqarnain menambatkan kuda tungganganny a di bintang Surayya (yakni di l a n g i t ) . " K a ' b m e n j a w a b b a h w a ia m e n g a t a k a n demikian karena sesungguhnya Allah Swt. pernah berfirman:
dan Kami telah memberikan kepadanya jalan segala sesuatu. (Al-Kahfi: 84)
(untuk m e n c a p a i )
Sanggahan M u ' a w i y a h kepada K a ' b ini adalah pendapat yang benar, dan M u ' a w i y a h m e m a n g berhak mengingkari apa y a n g dikatakan oleh K a ' b itu. M u ' a w i y a h pernah mengatakan tentang K a ' b , " S e s u n g g u h n y a kami menguji tentang kebenarannya , dan kami m e n j u m p a i n y a dusta." Yakni dusta apa yang dinukilnya itu, bukan dia memodifikasi apa yang telah dinukil dari lembaran-lembaran yang ada padanya. Yang j e l a s apa y a n g tercatat di d a l a m lembaran-lembarannya adalah kisah-kisah Israiliyat. Sebagian besar darinya sudah dirubah dan diselewengkan serta dibuatbuat, kita sam a sekali tidak m e m e r l u k a n n y a ; kita telah m e m p u n y a i pegangan, yaitu berita dari Allah dan R a s u l - N y a . K a r e n a sesungguhnya kisah-kisah Israiliyat itu banyak m e m a s u k k a n keburukan dan kerusakan y a n g l u a s d a m p a k n y a di k a l a n g a n o r a n g b a n y a k . T a k w i l y a n g dikemukakan oleh K a ' b sehubungan dengan m a k n a f i r m a n - N y a :
dan Kami memberikan kepadanya jalan (untuk m e n c a p a i) segala sesuatu. (Al-Kahfi: 84) dengan b e r s a n d a r k a n k e p a d a a p a y a n g tercatat di d a l a m l e m b a r a n lembaran miliknya, y a n g antara lain m e n g a t a k a n b a h w a Zulqarnai n menambatkan kuda tunggangannya di bintang Surayya merupakan takwil
24
Juz 16 —
Al-Kahfi
yang tidak benar, tidak rasional karena tidak ada jalan bagi manusia untuk d a p a t m e n c a p a i n y a , tidak pula menaik i t a n g g a - t a n g ga langit (yakni terbang). Allah Swt. telah berfirman menceritakan Ratu Balqis:
dan dia dianugerahi segala sesuatu. ( A n - N a m l : 2 3 ) Yakni dianugerahi segala sesuatu y a n g dimiliki oleh para raja. Demikia n pula Zulqarnain, Allah telah m e m u d a h k a n kepadany a semua j a l a n , yaitu jalan dan sarana untuk m e m b u k a s e m u a kawasa n dan negeri y a n g ada di m u k a b u m i , menghancurka n semua m u s u h , serta m e n u n d u k k a n s e m u a raja di b u m i , dan mengalahkan semua o r a n g musyrik. S e s u n g g u h n ya dia telah d i a n u g e r a h i s e m u a j a l a n untuk m e n c a p a i segala sesuatu y a n g diinginkannya. H a n y a Allah-lah y a n g mengetahui kebenarannya. Di dalam kitab Al-Mukhtarah karya tulis Ad-Diya-ul M a q d i s i telah disebutkan sebuah asar yang diriwayatkan melalui Qutaibah, dari A b u A w w a n a h , dari Sammak ibnu H a r b , dari H a b i b ibnu H a m m a d y a n g telah menceritakan b a h w a ketika ia berada di t e m p a t (majelis) Ali r.a. a d a seorang lelaki menanyakan kepadany a t e n t a n g Z u l q a r n a i n , m e n g a p a dia dapat sampai ke belahan timur dan belahan barat bumi. Ali r.a. menjawab, " M a h a suci A l l a h , Alla h telah m e n u n d u k k a n a w a n b a g i n y a , t e l a h m e n g a n u g e r a h k a n kepadanya jalan untuk mencapai segala sesuatu, serta m e n g a n u g e r a h k a n kepadanya kekuasaan y a n g luas."
Al-Kahfi, ayat 85-88
-
\o4\^5
JJ^^
25
Tafsir Ibnu Kasir
maka dia pun menempuh suatu jalan. Hingga apabila dia telah sampai ke tempat terbenam matahari, dia melihat matahari terbenam di dalam laut yang berlumpur hitam, dan dia mendapati di situ segolongan umat. Kami berkata, "Hai Zulqarnain, kamu boleh menyiksa atau boleh berbuat kebaikan terhadap mereka. " Berkata Zulqarnain, "Adapun orang yang aniaya, maka kami kelak akan mengazabnya, kemudian dia dikembalikan kepada Tuhannya, lalu Tuhan mengazabnya dengan azab yang tiada taranya. Adapun orang-orang yang beriman dan beramal saleh, maka baginya pahala yang terbaik sebagai balasan, dan akan kami titahkan kepadanya (perintah) yang mudah dari perintah-perintah kami. " Ibnu A b b a s telah mengatakan sehubunga n d e n g a n m a k n a firman-Nya:
maka dia pun menempuh suatu jalan. (Al-Kahfi: 85) Yang dimaksud dengan sababan ialah t e m p a t . Mujahid m e n g a t a k a n sehubungan dengan m a k na firman-Nya:
maka dia pun menempuh suatu jalan. (Al-Kahfi: 85) B a h w a y a n g d i m a k s u d ialah t e m p at dan j a l a n antara belahan timur d a n barat, yakni y a n g m e n g h u b u n g k a n di antara keduanya. M e n u r u t suatu riwayat yang bersumberkan dari Mujahid, sababan ialah kedua belahan bumi yang berlawanan letaknya. Qatadah telah mengatakan bahwa makna ayat ialah, m a k a dia pun m e n e m p u h s e m u a tempat di bumi dan s e m u a tanda-tanda yang ada padanya. Ad-Dahhak telah mengatakan sehubungan dengan m a k n a firman-Nya:
CAo
maka dia pun menempuh suatu jalan. (Al-Kahfi: 85)
26
Juz 16 —
Al-Kahfi
Yakni tempat-tempat yang ada di bumi, Sa'id ibnu Jubair telah mengatakan sehubungan dengan m a k n a firman-Nya:
maka dia pun menempuh suatu jalan. (Al-Kahfi: 85) Bahwa yang dimaksud dengan sababan ialah ilmu. Hal y a n g sama telah dikatakan oleh Ikrimah dan Ubaid ibnu Ya'la serta A s - S a d d i . Matar mengatakan b a h w a y a n g dimaksu d dengan sababan ialah tanda-tanda dan bekas-bekas peninggalan yang telah ada sebelum z a m a n itu. Firman Allah Swt.:
Hingga apabila dia telah sampai ke tempat terbenamnya
matahari.
(Al-Kahfi: 86) Artinya,Zulqarnain m e n e m p u h suatu jalan hingga sampailah perjalanann y a itu ke ufuk barat bagian bumi, yakni belahan bumi y a n g ada di barat. A d a p u n pengertian y a n g menjurus ke arah b a h w a dia sampai ke tempat t e r b e n a m n y a m a t a h a r i y a n g a d a di langit, m a k a hal ini m u s t a h i l . Sedangkan apa yang disebut-sebut oleh para p e n d o n g e n g dan tukang cerita y a n g menyebutkan b a h w a Z u l q a r n a i n berjalan selama suatu masa di bumi, sedangkan matahari terbenam di belakangnya; kisah ini adalah d o n g e n g belaka, tidak ada kenyataannya. K e b a n y a k a n kisah tersebut bersumber dari mitos atau dongengan kaum Ahli Kitab yang penuh dengan hal-hal yang mungka r dan kedustaan. Firman Allah Swt.:
dia melihat matahari terbenam di dalam laut yang berlumpur hitam. (Al-Kahfi: 86) Yakni menurut pandangan matanya ia melihat matahari tenggelam di lautan. Demikianlah halnya setiap orang yang sampai di suatu pantai, akan melihat seakan-akan terbena m di dalamnya. Padahal matahari itu
Tafsir Ibnu Kasir
27
sendiri tidak pernah meninggalkan garis edar y a n g telah ditetapkan baginya Hami-ah berakar dari kata al-hama-ah menurut salah satu di antara dua qiraat (dialek) mengenainya, artinya lumpur hitam, seperti pengertian yang terdapat di dalam firman-Nya:
Sesungguhnya Aku akan menciptakan seorang manusia dari tanah liat kering (yang berasal) dari lumpur hitam yang diberi bentuk. (Al-Hijr: 2 8 ) Yaitu tanah liat yang halus, seperti yang telah diterangkan dalam babnya. Ibnu Jarir m e n g a t a k a n , telah m e n c e r i t a k a n k e p a d a k u Y u n u s , telah menceritakan k e p a d a kami Ibnu Wabh, telah menceritakan k e p a d a kami Nafi' ibnu N a ' i m ; ia pernah mendenga r A b d u r R a h m a n Al-A'raj berkata b a h w a Ibnu A b b a s pernah mengatakan s e h u b u n g a n dengan m a k n a ayat ini, b a h w a m a k n a ayat ini ialah matahari itu terbenam di dalam laut y a n g b e r l u m p u r hitam. K e m u d i a n ia m e n a f s i r k a n n y a , b a h w a air laut itu berwarna hitam. Nafi' mengatakan b a h w a K a ' b A l - A h b a r pernah ditanya tentang m a k n a a y a t ini. M a k a d i a m e n j a w a b , " K a l i a n ( o r a n g A r a b ) lebih m e n g e t a h u i tentang A l - Q u r ' a n daripada diriku. Tetapi aku m e n j u m p a i keterangan di dalam kitab (terdahulu) ku, b a h w a matahari itu t e r b e n a m ke dalam lumpur yang berwarna hitam." Hal yang sama telah diriwayatkan bukan h a n y a oleh seorang saja dari Ibnu A b b a s . P e n d a p a t inilah y a n g dipegang oleh Mujahid dan lain-lainnya y a n g bukan hanya seorang. Abu D a u d At-Tayalisi mengatakan telah menceritakan kepada kami M u h a m m a d ibnu Dinar, dari S a ' a d ibnu A u s , dari M u s a d d a ' , dari Ibnu A b b a s , dari U b a y ibnu K a ' b , b a h w a N a b i Saw. m e m b a c a k a n ayat ini kepadanya dengan bunyi Hami-ah. Ali ibnu A b u T a l h a h telah meriwayatkan dari Ibnu A b b a s , b a h w a Zulqarnain melihat matahari itu terbenam di dalam laut yang airnya panas. Hal yang sama telah dikatakan oleh Al-Hasan Al-Basri. Ibnu Jarir mengatakan, hal yang benar ialah b a h w a kedua p e n d a p a t tersebut b e r s u m b e r dari dua qiraat yang terkenal, yakni Hami-ah dan Hdmiyah; m a n a saja y a n g dipilih b a c a a n n ya benar.
28
Juz 16 —
Al-Kahfi
Menurut pendapat kami, kedua pendapat tidak bertentangan dari segi maknanya; karena air laut itu bisa j a d i airnya panas menginga t berada di dekat panas matahari saat tenggelamnya, sebab sinar matahari langsung mengenainya tanpa penghalang. M a k n a hami-ah ialah di dalam air laut y a n g berlumpur hitam. Sama seperti yang dikatakan oleh K a ' b u l A h b a r dan lain-lainnya. Ibnu Jarir mengatakan, telah menceritakan kepada kami M u h a m m a d ibnul Musanna, telah menceritakan kepada kami Yazid ibnu Harun, telah menceritakan kepada kami A l - A w w a m, telah menceritaka n kepadaku seorang bekas budak Abdullah ibnu Amr, dari A b d u l l a h y a n g telah mengatakan b a h w a Rasulullah Saw. m e m a n d a n g ke arah matahari y a n g sedang terbenam, lalu bersabda:
Tenggelam di dalam api Allah yang sangat panas, seandainya tidak dikendalikan oleh perintah Allah, tentulah panas matahari ini dapat membakar semua yang ada di permukaan bumi. Hadis ini telah diriwayatkan pula oleh Imam A h m a d Yazid ibnu Harun, tetapi kesahihan predikat marfu' hadis ini masih diragukan. Barangkali hal ini bersumber dari perkataan Abdullah ibnu A m r y a n g berasal dari k e d u a teman wanitanya y a n g ia j u m p a i dalam perang Yarmuk. H a n y a Allah-lah yang mengetahui kebenarannya. Ibnu Abu Hatim mengatakan, telah menceritakan kepada kami Hajjaj ibnu Hamzah, telah menceritakan kepada kami M u h a m m a d (yakni Ibnu B i s y r ) , telah m e n c e r i t a k a n k e p a d a kami A m r ibnu M a i m u n , telah menceritakan kepada kami Ibnu Hadir; Ibnu A b b a s pernah menceritakan kepadanya bahwa M u ' a w i y a h ibnu Abu Sufyan membaca suatu ayat dalam surat Al-Kahfi, yaitu f i r m a n - N y a dengan bacaan berikut:
terbenam di dalam laut yang panas (airnya). (Al-Kahfi: 86)
Tafsir Ibnu Kasir
29
M a k a Ibnu Abbas_berkata kepada M u ' a w i y a h , "Kami m e m b a c a n y a hanya dengan bacaan hami-ah (bukan H a m i y a h ) . " Hami-ah artinya b e r l u m p u r hitam, sedangkan hamiyah berarti y a n g p a n as airnya. M u ' a w i y a h bertanya kepada Abdullah ibnu 'Amr, " B a g a i m a n a k a h m e n u r u t b a c a a n m u ? " Abdullah ibnu ' A m r menjawab, " S a y a m e m b a c a n y a seperti b a c a a n m u ." Ibnu A b b a s melanjutkan kisahnya, b a h w a lalu ia berkata k e p a da M u ' a w i y a h , " A l - Q u r ' a n d i t u r u n k a n di d a l a m r u m a h k u . " M a k a ia m e n g i r i m k a n utusan k e p a d a K a ' b untuk m e n a n y a k a n , " D i m a n a k a h matahari t e r b e n am menurut berita y a n g kamu j u m p a i di dalam kitab T a u r a t ? " K a ' b menjawabnya, "Tanyakanla h kepada ahli b a h a s a A r a b , k a r e n a s e s u n g g u h n y a m e r e k a lebih m e n g e t a h u i m a k n a n y a . T e t a p i sesungguhnya saya menjumpai keterangan di dalam kitab Taurat, b a h w a matahari terbenam di dalam laut yang berlumpur." Seraya mengisyaratkan tangannya ke arah ufuk barat." Ibnu Hadir berkata (kepada Ibnu A b b a s ) , " S e a n d a i n y a aku berada di sisimu (saat itu), tentulah aku akan m e m b e r i k a n keterangan k e p a d a m u y a n g m e n a m b a h informasi buatmu tentang makna hami-ah." Ibnu A b b a s bertanya, " K a l a u begitu, apakah informasimu itu?". Ibnu Hadir berkata b a h w a m e n u r u t syair peninggalan z a m a n dahulu dari kaum T u b b a ' yang menceritakan kisahZulqarnain, seorang raja y a n g berilmu lagi disiplin dengan ilmu pengetahuannya, disebutkan:
Dia telah mencapai belahan timur dan barat dengan menempuh semua jalan menuju kesuksesannya dengan bijaksana dan kebaikan. Maka ia menyaksikan matahari tenggelam di belahan barat, matahari tenggelam di laut yang berlumpur hitam lagi panas. Ibnu A b b a s bertanya, " A p a k a h y a n g dimaksud dengan khalabl" Ibnu Hadir menjawab, "Tanah liat atau lumpur." Ibnu Abbas bertanya,"Apakah yang dimaksud dengan satin?" Ibnu Hadir menjawab, "Panas." Ibnu Abbas b e r t a n y a , " A p a k a h y a n g d i m a k s u d d e n g a n hurmudT'. I b n u H a d i r menjawab,"Berwarna hitam."
30
Juz 16 —
Al-Kahfi
M a k a Ibnu A b b a s memanggil seorang lelaki atau seorang pemuda, lalu berkata, "Catatlah apa yang dikatakan oleh lelaki ini (Ibnu H a d i r ) . " S a ' i d ibnu Jubair mengatakan bahwa ketika Ibnu A b b a s sedang m e m b a c a surat Al-Kahfi, yaitu sampai pada firman-Nya:
dia melihat matahari tenggelam di dalam laut yang berlumpur hitam. (Al-Kahfi: 86) M a k a K a ' b berkata, " D e m i Tuhan yang j i w a K a ' b ini berada di dalam genggaman kekuasaan-Nya, aku belum pernah mendengar seseorang membacanya seperti apa yang diturunkan di dalam kitab Taurat selain dari Ibnu Abbas. Karena sesungguhnya kami menjumpainya di dalam kitab Taurat disebutkan bahwa matahari tenggelam di dalam lumpur y a n g hitam." A b u Ya'la Al-Mausuli mengatakan, telah menceritakan kepada kami Ishaq ibnu Israil, telah menceritakan kepada kami Hisyam ibnu Yusuf yang telah mengatakan sehubungan dengan pendapat Ibnu Juraij tentang m a k n a firman-Nya:
C M =.—dUjSl&OJ^Otfy-i-S dan dia mendapati di situ segolongan umat. (Al-Kahfi: 86) K a u m itu tinggal di sebuah kota yang memiliki dua ribu pintu; seandainya tidak ada suara penghun i tempat itu, tentulah m a n u s i a dapat m e n d e n g a r suara gemuruh matahari saat tenggelamnya (di lumpur hitam itu). F i r m a n Allah Swt.:
dan dia mendapati di situ segolongan umat. (Al-Kahfi: 86) Yakni segolongan umat manusia, yang menurut sahibul hikayat disebutkan b a h w a mereka adalah umat yang besar dari kalangan Bani A d a m . Firman Allah Swt.:
31
Tafsir Ibnu Kasir
Kami berkata, "Hai Zulgarnain, kamu boleh menyiksa atau boleh berbuat kebaikan terhadap mereka. " (Al-Kahfi: 86) Dengan kata lain, Allah Swt. telah menjadikan Zulqarnain m e n a n g atas mereka, b e r k u a s a atas mereka, dan m e r e k a t u n d u k patuh di b a w a h kekuasaannya. Jika Zulqarnain menghendaki mereka dibunuh, ia dapat m e m b u n u h atau m e n a h a n mereka. Dan j i k a dia menghendak i merek a dibebaskan atau dengan tebusan, ia dapat m e l a k u k a n n y a pula menurut apa yang dikehendakinya. Dan ternyata prinsip keadilan dan imanny a yang mendalam dapat diketahui melalui sikapnya yang adil dan bijaksana terhadap mereka, seperti yang disebutkan oleh firman-Nya:
Adapun orang yang aniaya. (Al-Kahfi: 87) Yaitu orang y a n g tetap dalam kekafiran dan kemusyrikanny a terhada p Tuhannya.
CAV '••
^O^JOC?^
maka kami kelak akan mengazabnya. (Al-Kahfi: 87) Qatadah mengafakan b a h w a azab atau h u k u m an tersebut ialah h u k u m a n mati. As-Saddi mengatakan b a h w a dipanaskan buat m e n g h u k u m mereka pelat tembaga, lalu mereka diletakkan di dalam lempengan itu hingga lebur. Wahb ibnu M u h a b b i h mengatakan b a h w a Zulqarnain m e n a n g k a p semua orang y a n g aniaya, lalu merek a d i m a s u k k a n ke dalam r u m a h m e r e k a dan s e m u a p i n t u n y a dikunci, s e d a n g k a n m e r e k a disekap di dalamnya. H a n y a Allah-lah y a n g mengetahui kebenarannya. Firman Allah Swt.:
CAV
. \^Y/\< JjStyl j * O "•'•>< x*' c f e\\\'"J>" >> /
kemudian dia dikembalikan kepada Tuhannya, lalu Tuhan mengazabnya dengan azab yang tidak ada taranya. (Al-Kahfi: 87) Maksudnya siksaan yang keras, menyakitkan lagi sangat berat. Di dalam ayat ini t e r k a n d u n g m a k n a y a n g m e n g u k u h k a n b a h w a hari kembali dan
Juz 16 —
Al-Kahfi
hari pembalasan itu ada. Firman Allah Swt.:
C A A :.
ijSilD
Adapun orang-orang yang beriman. (Al-Kahfi: 88) Yakni mau mengikuti apa y a n g kami serukan kepadanya, yaitu m a u m e n y e m b a h Allah semata, tiada sekutu baginya.
maka baginya pahala yang terbaik. (Al-Kahfi: 88) kelak di hari akhirat di sisi Allah Swt.
dan akan kami titahkan perintah-perintah
kepadanya (perintah) yang mudah dari
kami. " ( A l - K a h f i: 88)
Mujahid m e n g a t a k a n b a h w a ma 'rufan artinya perintah y a n g baik.
Al-Kahfi, ayat 89-91
Kemudian dia menempuhjalan (yang lain). Hingga apabila dia telah sampai ke tempat terbit matahari (sebelah timur) dia mendapati
matahari itu menyinari segolongan umat yang Kami tidak menjadikan bagi mereka sesuatu yang melindunginya dari (cahaya) matahari itu, demikianlah. Dan sesungguhnya ilmu Kami meliputi segala apa yang ada padanya. Allah Swt. menceritakan b a h w a kemudian Zulqarnai n m e n e m p u h j a l a n lain, ia berjalan dari sebelah bumi bagian barat menuju ke belahan bumi
Tafsir Ibnu Kasir
bagian timur t e m p a t terbitnya matahari. Tersebutlah b a h w a dia setiap kali menjumpai suatu umat pasti dikalahkan dan dikuasai olehnya, lalu ia menyeru mereka untuk menyembah Allah Swt. Jika mereka taat kepadanya, mereka dibebaskan; dan j i k a mereka tidak taat, maka mereka diperangi dan s e m u a harta serta barang milik m e r e k a dirampas. D i a mengambil dari setiap umat yang dikalahkannya sebagian golongan yang digunakannya untuk m e m b a n t u p a s u k a n n ya dalam memerangi negeri tetangga y a n g berdekatan dengan mereka. Di dalam kisah Israiliyat disebutkan b a h w a Zulqarnain hidup selama seribu enam ratus tahun, sebagian besar usianya digunakannya untuk menjelajah minangkori ke seluruh belahan bumi, hingga sampai di belahan timur dan baratnya. Ketika perjalanannya sampai di tempat terbitnya matahari, seperti y a n g disebutkan oleh firman-Nya:
dia mendapati matahari itu menyinari segolongan umat yang Kami tidak menjadikan bagi mereka sesuatu yang menghalanginya dari (cahaya) matahari itu. (Al-Kahfi: 90) M a k s u d n y a m e r e k a tidak m e m p u n y ai r u m a h untuk t e m p a t istirahatnya, dan tidak ada p e p o h o n a n y a n g menjadi naunga n mereka dari sengatan panas matahari y a n g sangat panas. Sa'id ibnu Jubair mengatakan b a h w a m e r e k a berkulit merah lagi b e r t u b u h p e n d e k , t e m p a t t i n g g a l m e r e k a di g u a - g u a , s e d a n g k a n penghidupan m e r e k a dari berburu ikan. Abu Daud At-Tayalisi mengatakan, telah menceritakan kepada kami Sahi ibnu A b u Silt, b a h w a ia pernah m e n d e n g a r A l - H a s a n d i t a n y a mengenai m a k n a firman-Nya:
yang Kami melindunginya
tidak
menjadikan
bagi mereka
sesuatu
yang
dari (cahaya) matahari itu. (Al-Kahfi: 9 0 )
M a k a Al-Hasan m e n j a w a b, "Tanah tempat tinggal mereka tidak dapat menyangga b a n g u n a n . Apabil a matahari terbit, m e r e k a masuk ke dalam
Juz 16 —
Al-Kahfi
air i m e n y e l a m ) : dan apabila matahari tenggelam, mereka keluar dan merumput sebagaimana hewan t e r n a k . " Al-Hasan mengatakan b a h w a demikian itu menurut hadis Samurah. Qatadah mengatakan, telah diceritakan kepada Kami b a h w a mereka tinggal di suatu tempat dari belahan bumi ini yang tanahnya tidak dapat menumbuhkan sesuatu pun bagi mereka. Apabila matahari terbit, mereka masuk ke dalam liang-liangnya; dan apabila matahari tenggelam, mereka keluar dan mencari penghidupannya . Salamah ibnu Kahil mengatakan b a h w a mereka tidak m e m p u n y a i tempat bersembunyi; apabila matahari terbit, maka sinar matahari langsung mengenai mereka. Seseorang dari m e r e ka m e m p u n y a i d u a telinga lebar, yang salah satunya digunakan untuk h a m p a r a n n y a , sedangkan y a n g lain digunakan untuk pakaiannya (selimutnya). Abdur Razzaq mengatakan, telah menceritakan kepada kami M a ' m a r , dari Qatadah sehubungan dengan m a k n a firman-Nya:
dia mendapati matahari itu menyinari segolongan umat yang Kami tidak menjadikan bagi mereka sesuatu yang melindunginya dari (cahaya) matahari itu. (Al-Kahfi: 9 0 ) B a h w a mereka adalah orang-orang Indian. Ibnu Jarir mengataka n sehubungan dengan tafsir firman-Nya:
dia mendapati matahari itu menyinari segolongan umat yang Kami tidak menjadikan bagi mereka sesuatu yang melindunginya dari (cahaya) matahari itu. (Al-Kahfi: 90) B a h w a merek a sama sekali tidak pernah m e m b u a t bangunan apa pun padanya, Zulqarnain tidak m e m b a n g u n suatu bangunan pun padanya. M e r e k a itu apabila matahari terbit, masuklah mereka ke dalam liangliang tempat tinggalnya, hingga matahari berada di tengah langit, atau mereka masuk ke dalam laut. Demikian itu karena tanah tempat tinggal mereka tidak berbukit. Suatu ketika datanglah sejumlah pasukan ke tempat mereka, maka para penduduknya berkata kepada pasukan itu, "Janganlah
35
Tafsir Ibnu Kasir
kamu berada di tempat ini ketika matahari dalam keadaan terbit." Pasukan itu berkata, " K a m i tidak akan meninggalkan tempat ini sampai matahari terbit, tetapi apakah t u l a n g - t u l a n g ini?." Para p e n d u d u k t e m p a t itu berkata,"Ini adalah bekas bangkai suatu pasukan yang berada di t e m p at ini saat matahari sedang terbit, akhirnya mereka semua mati kepanasan." Ibnu Jarir melanjutkan kisahnya, bahwa akhirnya pasukan itu lari tunggang langgang meninggalkan tempat itu menuju kawasan lainnya. Firman Allah Swt.:
demikianlah.
Dan sesungguhnya
ilmu Kami meliputi segala apa
yang ada padanya. (Al-Kahfi: 9 1 ) Mujahid dan As-Saddi mengatakan, yang dimaksud dengan khubran ialah ilmu, yakni K a m i melihat s e m u a k e a d a a n I s k a n d a r Z u l q a r n a i n dan menyaksikan segala perbuatan yang dilakukan oleh pasukannya, tiada sesuatu p u n yang tersembunyi keadaan mereka dari p e n g e t a h u an K a m i , sekalipun mereka berada di mana-mana dan sampai di penghujung dunia, karena sesungguhnya Allah Swt. telah berfirman dalam ayat lainnya:
tidak ada satu pun yang tersembunyi di bumi dan tidak (pula) di langit. (Ali Imran: 5)
Al-Kahfi, ayat 92-96
36
Juz 16 —
Al-Kahfi
Kemudian dia menempuh suatu jalan (yang lain lagi). Hingga apabila dia telah sampai di antara dua buah gunung, dia mendapati di hadapan kedua bukit itu suatu kaum yang hampir tidak mengerti pembicaraan. Mereka berkata, "Hai Zulqarnain, sesungguhnya Yajuj dan Ma-juj itu orang-orang yang membuat kerusakan di muka bumi; maka dapatkah kami memberikan suatu upeti kepadamu, supaya kamu membuat dinding (pemisah) antara kami dan mereka? " Zulqarnain berkata, "Apa yang telah dikuasakan oleh Tuhanku kepadaku terhadapnya ialah lebih baik, maka tolonglah aku dengan kekuatan (manusia dan alat-alat) agar aku membuatkan dinding antara kalian dan mereka, berilah aku potongan-potongan besi. " Hingga apabila besi itu telah sama rata dengan kedua (puncak) gunung itu, berkatalah Zulqarnain, "Tiuplah (api i t u ) . Hingga apabila besi itu sudah menjadi (merah seperti) api, dia pun berkata, "Berilah aku tembaga (yang mendidih) agar kutuangkan ke atas besi panas itu." Allah Swt. berfirman menceritaka n tentang kisah Zulqarnain:
kemudian
dia me+iempuh suatu jalan (yang lain lagi). (Al-Kahfi:
92) Yakni dia m e n e m p u h jalan lain dari belahan timur b u m i .
Hingga apabila dia telah sampai di antara dua buah gunung. (AlKahfi: 93) As-saddain artinya dua buah b e n d u n g a n , m a k n a y a n g d i m a k s ud ialah dua buah g u n u n g yang berdampingan, sedangkan di t e n g a h - t e n g a h n y a terdapat celah yang m e m i s a h k a n di antara keduanya. Dari celah itulah Ya-juj dan Mu-juj memasuki dunia manusia, m e n y e r a n g negeri Turki
37
Tafsir Ibnu Kasir
serta menimbulkan banyak kerusakan padanya, hewan ternak, dan tanamtanaman. Ya-juj d a n Ma-juj adala h k e t u r u n a n B a n i A d a m , seperti y a n g disebutkan di dalam hadis kitab Sahihain:
J j—M
tMr
J j*£
y™
^
4 ^ :
J
J«I
i ^ i j&\
\
Sesungguhnya Allah Swt. berfirman, "Hai Adam!". Adam menjawab, "Labbaikawasa'daika. "Allah berfirman, "Kirimkanlah rombongan ke neraka!" Adam bertanya, "Berapa orangkah yang dikirimkan ke neraka? "Allah Swt. berfirman, "Dari setiap seribu orang yang sembilan ratus sembilan puluh sembilannya ke neraka, sedangkan yang seorang dikirimkan ke surga. " Maka pada saat itulah anak kecil beruban (karena susah dan tekanan hari itu), dan setiap wanita yang mengandung mendadak melahirkan kandungannya (karena terkejut dengan peristiwa hari kiamat). Allah
Swt. berfirman, "Sesungguhnya di antara kalian terdapat dua umat, tidak sekali-kali mereka berada pada sesuatu, melainkan menjadikannya golongan mayoritas, yaitu Ya-juj dan Ma-juj. " I m a m N a w a w i rahimahulldh telah meriwayatkan di dalam kitab Syarah Muslim-nya dari s e b a g i a n o r a n g - o r a n g , b a h w a Ya-juj d a n M a - j u j diciptakan dari air mani y a n g dikeluarkan oleh N a b i A d a m , k e m u d i a n air mani itu b e r c a m p u r dengan tanah (pasir), m a k a mereka diciptakan darinya.
38
Juz 16 —
Al-Kahfi
Dengan demikian, berarti mereka diciptakan dari A d a m saja, t a n p a ibu Hawa; pendapat ini garib sekali. K e m u d i a n tidak ada dalil y a n g menguatkannya, baik ditinjau dari rasio m a u p u n dalil naqli.Tidak boleh dijadi kan pegangan dalam hal ini apa y a n g diriwayatkan dari sebagian dari Ahli Kitab, karena di dalam kitab m e r e k a banyak kisah y a n g telah dirubah dan dibuat-buat. Di dalam kitab MusnadImam Ahmad disebutkan melalui Samurah, b a h w a Rasulullah Saw. pernah bersabda:
cjbj
JZJ\ y)
j
j>0\ y) ^Ct Ki%
JJj
Nuh melahirkan tiga orang anak, yaitu Sarn kakek moyang bangsa Arab, Ham kakek moyang bangsa orang yang berkulit hitam, dan Yafis kakek moyang bangsa Turki. Sebagian u l a m a m e n g a t a k a n b a h w a Ya-juj dan Ma-juj berasal dari keturunan Yafis kakek m o y a n g n y a b a n g s a Turki. Disebutkan b a h w a s e s u n g g u h n y a sebutan nama Turki bagi m e r e k a karena m e r e k a ditinggalkan di belakang bendungan tersebut, yakni dikucilkan dari dunia ramai. Sebab pada kenyataannya Ya-juj dan Ma-juj masih serumpun dengan b a n g sa Turki, hanya saja Ya-juj dan Ma-juj berwata k angkara murka, suka merusak, dan mempunya i keberanian yang luar biasa. Sehubungan dengan hal ini Ibnu Jarir telah meriwayatka n sebuah as'aryang cukup panjang lagi aneh isinya. Di dalamnya disebutkan tentang perjalanan Zulqarnain dan pembangunan bendunga n y a n g dilakukannya serta semua kejadian yang dialaminya, di d a l a m n y a t e r k a n d u ng banyak hal yang aneh lagi tidak rasional m e n y a n g k ut bentuk, sifat, tinggi, dan pendek k a u m - k a u m yang dijumpainya serta telinga mereka. Ibnu A b u Hatim telah meriwayatkan dari ayahnya sehubungan dengan hal ini hadishadis yang garib, tidak sahih sanadnya. F i r m a n Allah Swt.:
C \? :
39
Tafsir Ibnu Kasir
dia mendapali di hadapan kedua bukit itu suatu kaum yang tidak mengerti pembicaraan. (Al-Kahfi: 93)
hampir
karena b a h a s a mereka asing dan mereka j a u h dari keramaian m a n u s i a .
Mereka berkata, "Hai Zulgarnain, sesungguhnya Ya-juj dan Majuj itu orang-orang yang membuat kerusakan di muka bumi, maka dapatkah kami memberikan sesuatu pembayaran kepadamu (upeti). (Al-Kahfi: 94) Ibnu Juraij telah meriwayatkan dari A t a , dari Ibnu A b b a s , b a h w a y a n g dimaksud dengan kharjan ialah imbalan y a n g besar. M e r e k a b e r m a k s u d akan m e n g h i m p u n dana di antara sesam a m e r e ka dalam j u m l a h y a n g cukup besar untuk diberikan kepadaZulqarnain sebagai imbalan j a s a n y a . M a k a Z u l q a r n a i n menjawab dengan n a d a y a n g terhormat, m e n u n j u k k a n p e n d a l a m a n a g a m a n y a y a n g s e m p u r n a , s a l e h lagi m e n g h e n d a k i kebaikan:
Apa yang telah dikuasakan oleh Tuhanku kepadaku adalah lebih baik. (Al-Kahfi: 9 5 )
terhadapnya
Yaitu kerajaan dan kekuasaan y a n g telah d i a n u g e r a h k a n oleh A l l a h k e p a d a k u lebih baik bagiku daripad a harta y a n g kalian h i m p u n k a n . Perihalnya sama dengan perkataan Sulaiman a.s. yang disitir oleh firmanNya:
Apakah (patut) kalian menolong aku dengan harta? Maka apa yang diberikan Allah kepadaku lebih baikdaripada apa yang diberikan¬ Nya kepada kalian. ( A n - N a m l : 3 6 )
40
Juz 16 —
Al-Kahfi
Hal y a n g sama telah dikatakan oleh Zulqarnain, yaitu: " A p a yang ada padaku j a u h lebih baik daripada apa yang kalian berikan itu, tetapi aku m e m i n t a kepada kalian agar m e m b a n t u k u d e n g an sekuat tenaga melalui jasa kerja kalian dan pengadaan bahan b a n g u n a n y a n g diperlukan."
agar aku membuatkan dinding antara kalian dan mereka, aku potongan-potongan besi. (Al-Kahfi: 95-96)
berilah
Az-zubur bentuk j a m a k dari zabrah, artinya potongan besi. Demikianlah m e n u r u t apa y a n g dikatakan oleh Ibnu A b b a s , Mujahid, dan Qatadah, potongan besi itu akan dijadikan sebagai batanya. M e n u r u t suatu riwayat, berat setiap potongan besinya adalah satu kuintal Dam'askus atau lebih.
Hingga apabila besi itu telah sama rata dengan kedua (puncak) gunung itu. (Al-Kahfi: 9 6 ) Yakni setelah potongan-potongan besi itu disusun mulai dari pondasinya, h i n g g a k e t i n g g i a n n y a s a m a rata d e n g a n p u n c a k k e d u a bukit seraya menutup celah yang ada di antara keduanya; para ulama berbeda pendapat tentang tinggi dan lebar dinding tersebut, banyak pendapat mengenainy a di kalangan mereka.
berkatalahZulqarnain,
"Tiuplah (api itu). " (Al-Kahfi: 9 6 )
M a k s u d n y a , nyalakanlah api untuk m e m b a k a r n y a , h i n g g a m a n a k a l a dinding besi itu telah menjadi api.
dia pun berkata, "Berilah aku tembaga ( y a n g m e n d i d i h ) agar kutuangkan ke atas besi panas itu. " (Al-Kahfi: 9 6 )
Tafsir Ibnu Kasir
41
Ibnu A b b a s , Mujahid, Ikrimah, Ad-Dahhak, Q a t a d a h , dan As-Sadd i mengatakan b a h w a yang dituangkan itu adalah t e m b a g a ; sebagian dari m e r e k a m e n a m b a h k a n t e m b a g a y a n g telah dilebur, d e n g a n berdalilkan firman Allah Swt.:
dan Kami alirkan cairan tembaga baginya. (Saba: 12) K a r e n a itulah maka bendungan ini diserupakan dengan kain burdah yang berlurik (bergaris). Ibnu Jarir mengatakan, telah menceritaka n k e p a d a k a m i Bisyr ibnu Yazid, telah menceritakan k e p a d a kami S a ' i d , dari Q a t a d a h y a n g m e n g a t a k a n , " P e r n a h diceritaka n k e p a d a k a m i (para T a b i ' i n ) b a h w a seorang lelaki berkata k e p a d a Rasullullah Saw.; " W a h a i Rasulullah Saw., sesungguhnya saya telah melihat b e n d u n g a n Ya-juj dan M a - j u j . " N a b i Saw. bersabda, " K a l a u begitu, g a m b a r k a n l ah k e a d a a n n y a kepadaku!". Lelaki itu berkata, "Dari kejauhan tampak bentuknya seperti kain burdah yang bergaris, yakni garis hitam dan garis m e r a h . " N a b i Saw. b e r s a b d a , " K a l a u begitu, berarti k a m u telah m e l i h a t n y a . " H a d i s ini berpredikat mursal. Khalifah Al-Wasiq di masa pemerintahannya pernah memerintahkan k e p a d a salah seorang amir (pembantu)ny a untuk m e m b u a t tim ekspedisi g u n a melihat b e n d u n g a n tersebut, lalu bila m e r e ka kembali nanti harus menceritakan k e p a d a n y a keadaan b e n d u n g a n tersebut secara rinci. T i m yang tergabung dalam ekspedisi ini menjelajahi berbagai negeri dan keraja¬ an, hinga konon akhirnya mereka berhasil menemukan bendungan tersebut dan menyaksikan b a n g u n a n n y a yang terbuat dari besi dan t e m b a g a . Disebutkan bahwa mereka melihat sebuah pintu besar pada bendungan itu dan gembok yang sangat besar. Mereka sempat pula melihat a d a n y a sisa-sisa batu bata dan pekerjaan di salah satu m e n a r a n y a , dan b a h w a b e n d u n g a n t e r s e b u t dijaga k e t at oleh p e n j a g a - p e n j a g a dari kerajaan-kerajaan yang berdekatan dengannya. Dikataka n pula b a h w a bendungan tersebut sangat tinggi, bahkan lebih tinggi daripad a bukitbukit y a n g a d a di sekitarnya. K e m u d i a n tim ekspedisi ini kembali ke negeri mereka. L a m a masa p e r j a l a n a n m e r e k a lebih dari d u a t a h u n ; d a l a m p e r j a l a n a n n y a itu
42
Juz 16 —
Al-Kahfi
mereka menyaksikan berbagai kejadian yang mengerikan dan hal-hal yang aneh. Al-Kahfi, ayat 97-99
Maka mereka tidak bisa mendakinya dan mereka tidak bisa (pula) melubanginya. Zulgarnain berkata: " (dinding) ini adalah rahmat dari Tuhanku, maka apabila sudah datang janji Tuhanku. Dia akan menjadikannya hancur luluh; dan janji Tuhanku itu adalah benar. " Kami biarkan mereka di hari itu bercampur aduk antara satu dengan yang lain, kemudian ditiup lagi sangkakala, lalu Kami kumpulkan mereka itu semuanya, Allah Swt. menceritakan tentang Ya-juj dan Ma-juj, bahwa sesungguhnya mereka tidak m a m p u naik ke atas bendunga n (dinding) itu, tidak m a m p u pula melubangi b a w a h n y a , maka m a s i n g - m a s i ng diungkapkan dengan bahasa yang sesuai dengan maknanya . Lalu disebutkanlah oleh firmanNya:
cAv ^
3$J^5$kl\3
Maka mereka tidak dapat mendakinya dan mereka tidak dapat (pula) melubanginya. (Al-Kahfi: 97) Hal ini menunjukkan b a h w a merek a tidak m a m p u melubangi dan tidak dapat berbuat sesuatu pun terhadap dinding itu. A d a p u n mengenai hadis yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad, b a h w a telah menceritakan k e p a da kami Ruh, telah menceritakan kepada kami S a ' i d ibnu A b u Arubah, dari Cjatadah, telah menceritakan kepada kami A b u Rafi', dari A b u Hurairah, dari Rasulullah Saw. y a n g mengataka n b a h w a s e s u n g g u h n ya Ya-juj dan
Tafsir Ibnu Kasir
43
Ma-juj benar-behar menggali bendungan itu setiap malam, manakala mereka hampir m e n e m b u s n y a , terbitlahlah sinar matahari, pemimpin mereka berkata, "Marilah kita pulang, besok kita lanjutkan lagi galian ini." Akan tetapi, pada malam berikutnya b e n d u n g a n itu utuh kembali dan lebih kuat daripada semula. M e r e k a terus melakukan hal itu, dan apabila Allah berkehendak mengeluarkan mereka ke masyarakat manusia, dan mereka melihat sinar matahari, maka pemimpin mereka berkata. " M a r i l a h kita pulang, besok kita lanjutkan galian ini. Insya Allah." Ternyata mereka mengucapkan kalimat'Insya Allah. M a k a pada malam berikutnya saat mereka kembali, ternyata mereka menjumpai hasil galiannya tetap ada seperti saat mereka meninggalkannya. Lalu mereka menggalinya dan berhasil menjebol bendungan itu, kemudian mereka menuju ke khalayak ramai manusia. Mereka menghirup air sehingga kering, dan m a n u s ia berlindung dari serangan mereka di benteng-bentengnya. Kemudian Ya-juj dan Ma-juj membidikkan anak-anak panah mereka ke arah langit, lalu a n a k - a n a k panah m e r e k a j a t u h kembali d e n g a n m e m b a w a cairan seperti darah. Maka m e r e k a berkata, "Kita berhasil m e n g a l a h k a n bumi dan m e n a n g atas p e n d u d u k langit." M a k a Allah m e n i m p a k a n penyakit di leher-leher mereka berupa ulat, sehingga ulatulat itu m e m b u n u h m e r e k a semua. Selanjutnya Rasulullah Saw. bersabda:
Demi Tuhan yang jiwa Muhammad berada di dalam genggaman kekuasaan-Nya, sesungguhnya hewan-hewan di bumi benar-benar menjadi gemuk-gemuk dan hidup senang karena daging dan darah bangkai Ya-uij dan Ma-juj. Imam A h m a d telah meriwayatkannya pula dari H a s a n Ibnu M u s a A l Asyhab, dari Sufyan, dari Qatadah dengan sanad y a n g sama. Hal y a n g sama telah diriwayatkan oleh Ibnu Majah dari Azhar ibnu M a r w a n , dari Abdul ATa, dari Sa'id ibnu Abu Arubah, dari Cjatadah yang menceritakan
44
Juz 16 —
Al-Kahfi
b a h w a A b u R a f i ' p e r n a h m e n c e r i t a k a n h a d i s i n i. I m a m T u r m u z i mengetengahkannya melalui hadis Abu Uwwanah, dari Qatadah. K e m u d i a n ia mengatakan bahwa hadis ini garib, tidak dikenal melainkan hanya dari jalur ini, sanadnya jayyid lagi kuat. Akan tetapi, matan (teks) hadis m e n g a n d u n g keganjilan dalam predikat marfu'-nya, karena m a k n a lahiriah ayat m e n u n j u k k a n b a h w a Ya-juj dan Ma-juj t i d a k m a m p u menaikinya dan tidak m a m pu pula melubanginya, mengingat kerasnya b e n d u n g a n itu serta kekuatan dan kekokohannya. A k a n tetapi, hal yang semisal telah diriwayatkan oleh K a ' b u l Ahbar, b a h w a Ya-juj dan Ma-juj sebelum keluarnya mendatangi b e n d u n g a n itu lalu menggerogotinya hingga tiada y a n g tersisa dari t e m b o k b e n d u n g a n itu kecuali hanya sedikit. K e m u d i a n m e r e k a berkata, " B e s o k kita buka bendungan ini." Pada keesokan harinya mereka datang ke b e n d u n g a n itu y a n g t e r n y a t a telah k e m b a l i seperti sediakala d a l a m k e a d a a n utuh. Kemudian mereka menggerogotinya lagi, hingga tiada yang tersisa kecuali hanya sedikit, lalu mereka mengatakan hal yang sama. D a n pada keesokan harinya mereka menjumpai bendungan itu seperti sediakala. M a k a mereka kembali menggerogotinya dan mengatakan , "Besok kita lanjutkan lagi p e k e r j a a n i n i . " H a n y a kali ini m e r e k a s a d a r d a n a k h i r n y a m e r e k a m e n g u c a p k a n kalimat 'Insya Allah'. Ternyata pada keesokan harinya mereka menjumpai bendungan itu dalam keadaan seperti y a n g m e r e k a tinggalkan. Akhirnya mereka berhasil m e m b u k a n y a . Ini merupakan suatu bukti dan barangkali A b u Hurairah m e n e r i m a kisah ini dari K a ' b karena dia sering duduk bersamanya dan mendengarkan kisah-kisahnya. Lalu A b u Hurairah mengetengahka n kisah ini, sehingga sebagian perawi m e n d u ga bahwa hadis ini berpredikat marfu . H a n y a Allah-lah y a n g lebih mengetahui kebenarannya. 7
Bukti y a n g memperkuat pendapat kita y a n g menyatakan b a h w a Yajuj dan Ma-juj tidak dapat menjebol b e n d u n g a n itu dan tidak dapat pula melubangi suatu bagian pun darinya, dan b a h w a hadis tadi diragukan predikat marfu'-nya, adalah adanya ucapan Imam A h m a d dalam hadis lainnya. Disebutkan bahwa telah menceritakan kepada kami Sufyan, dari Az-Zuhri, dari Urwah, dari Zainab binti A b u Salamah, dari Habibah binti U m m u H a b i b ah binti A b u Sufyan dari ibunya ( U m m u H a b i b a h ) , dari Zainab binti Jahsy (istri Nabi Saw.). Sufyan mengatakan bahwa hadis ini diriwayatkan oleh empat orang wanita. Zainab binti Jahsy menceritakan
45
Tafsir Ibnu Kasir
b a h w a N a b i Saw. bangun dari tidurnya dalam keadaan berwajah merah, lalu bersabda:
yg\
cr$\ JJ g #
jjj'Ai %\ H
"Tidakada Tuhan selain Allah, celakalah orang-orang Arab, karena keburukan yang sudah dekat. Pada hari ini telah terbuka sebagian dari bendungan ( y a n g m e n y e k a p ) Ya-juj dan Ma-juj selebar ini, "seraya memperagakannya. Saya bertanya, "Wahai Rasulullah, apakah kita binasa, sedangkan di kalangan kita terdapat orangorang yang saleh? " Rasulullah Saw. menjawab, "Ya, bila telah banyak kekacauan. " Hadis ini sahih, Imam Bukhari dan I m a m M u s l i m telah sepakat d e n g a n hadis ini dalam pengetengahannya melalui riwayat Az-Zuhri. Akan tetapi, di dalam riwayat Imam Bukhari tidak disebutkan H a b i b a h, dan h a n y a di dalam riwayat Imam Muslim yang disebutkan. Di dalam hadis ini terdapat banyak hal y a n g j a r a n g terjadi dalam isnad-nya. Antara lain ialah riwayat Az-Zuhri dari U r w a h , padahal kedua-duany a adalah Tabi'in . H a l y a n g jarang lainnya ialah di dalam sanad hadis ini terdapat empat orang wanita yang sebagian darinya meriwayatkan hadis ini dari sebagian yang lainnya, kemudian m e r e k a semua adalah sahabat. D u a orang wanita di antaranya adalah anak tiri N a b i Saw., sedangkan d u a w a n i t a lainnya adalah istriistri N a b i Saw. Hal y a n g semisal telah diriwayatkan dari A b u Hurairah pula. A l Bazzar mengatakan, telah menceritakan k e p a d a kami M u h a m m a d ibnu Marzuq, telah menceritakan kepada kami M u a m m a l ibnu Ismail, telah menceritakan k e p a d a kami Wahb, dari I b n u T a w u s , dari ayahnya, dari Abu Hurairah, dari Nabi Saw. yang telah bersabda:
46
Juz 16 —
Al-Kahfi
Pada hari ini telah dibuka sebagian dari bendungan Ya-juj dan Ma-juj selebar ini. Lalu Nabi Saw. mengisyaratkan dengan (jarijari) tangannya menunjukkan bilangan sembilan puluh sembilan.' Imam Bukhari dan Imam Muslim mengetengahkan hadis ini melalui Wahb dengan sanad yang sama. Firman Allah Swt.:
Zulqarnain berkata, " ( b e n d u n g a n ) ini adalah Tuhanku. " (Al-Kahfi: 9 8 )
rahmat
dari
Zulqarnain setelah m e m b a n g u n b e n d u n g a n (dinding) itu berkata:
( b e n d u n g a n ) ini adalah rahmat Tuhanku. (Al-Kahfi: 9 8 ) buat umat manusia, karena bendungan tersebut mendindingi antara mereka ( m a n u s i a ) dengan Ya-juj dan Ma-juj, sehingga Ya-juj dan Ma-juj tidak dapat m e n g a c a u dan m e r u s ak b u m i (tempat m a n u s i a tinggal).
maka bila telah datang janji Tuhanku. (Al-Kahfi: 9 8 ) m a k s u d n y a apabila telah dekat janji y a n g benar, yakni hari kiamat.
Dia akan menjadikannya
hancur luluh. (Al-Kahfi: 9 8 )
Tafsir Ibnu Kasir
47
Yakni rata dengan tanah. Orang-orang A r a b m e n g a t a k an sehubungan dengan makna dakkci, bahwa ndqatim dakkcf artinya unta yang tidak ada punuk pada p u n g g u n g n y a sehingga p u n g g u n g n y a rata. Allah Swt. telah berfirman dalam ayat lain:
Tatkala Tuhannya menampakkan diri kepada gunung itu, dijadikannya gunung itu hancur luluh. (Al-A'raf: 143) Yaitu rata dengan tanah. Ikrimah telah m e n g a t a k a n sehubunga n dengan m a k n a firman-Nya:
maka apabila sudah datang janji Tuhanku. Dia akan hancur luluh. (Al-Kahfi: 98)
menjadikannya
M a k s u d n y a , menjadi j a l a n seperti semula sebelum dibangun dinding itu.
dan janji Tuhanku adalah benar. (Al-Kahfi: 9 8 ) Yakni pasti terjadi. Firman Allah Swt.:
Kami biarkan sebagian dari mereka. (Al-Kahfi: 9 9 ) Yaitu sebagian dari manusia.
di hari itu. (Al-Kahfi: 9 9 )
48
Juz 16 —
Al-Kahfi
Yakni pada hari hancurnya bendungan itu, lalu Ya-juj dan Ma-juj keluar dari dinding itu menuju ke dunia manusia, maka Ya-juj dan Ma-juj datang bergelombang menyerang manusia dengan menimbulkan kerusakan pada harta benda dan m e n g h a n c u r k an segala sesuatu y a n g dimiliki manusia. Hal yang sama telah dikatakan oleh As-Saddi sehubungan dengan makna firman-Nya:
Kami biarkan mereka di hari itu bercampur aduk antara satu dengan yang lain. (Al-Kahfi: 9 9 ) D e m i k i a n itu terjadi ketika Ya-juj dan Ma-juj keluar menuju ke dunia manusia. Hal ini terjadi sebelum hari kiamat dan sesudah peristiwa Dajjal, seperti y a n g akan dijelaskan nanti dalam tafsir firman A l l a h Swt. y a n g mengatakan:
"
'A vi . „ ' s *\b '
f
'
9
i
}
\ ' " 5»i
Hingga apabila dibukakan (tembok) Ya-juj dan Ma-juj, dan mereka turun dengan cepat dari seluruh tempat yang tinggi. Dan telah dekatlah kedatanganjanji yang benar (hari berbangkit). (Al-Anbiya: 96-97) D a l a m ayat ini disebutkan oleh firman-Nya: .
*i9<* •
»^i<2
'i/
Kami biarkan mereka di hari itu bercampur aduk antara satu dengan yang lain. (Al-Kahfi: 99) B a h w a hal ini merupakan permulaan hari kiamat,
49
Tafsir Ibnu Kasir
kemudian ditiup lagi sangkakala. (Al-Kahfi: 99) Yakni sesudah peristiwa itu.
lalu Kami kumpulkan mereka itu semuanya. (Al-Kahfi: 99) U l a m a lainnya berpendapat sehubungan d e n g a n m a k n a
firman-Nya:
ifom/ biarkan mereka di hari itu bercampur aduk antara satu dengan yang lainnya. (Al-Kahfi: 9 9 ) B a h w a hal ini menceritakan tentang j i n d a n m a n u s i a pada hari k i a m a t nanti, m e r e k a b e r c a m p ur aduk dengan y a n g lainnya menjadi satu. Ibnu Jarir telah meriwayatkan dari M u h a m m a d ibnu Humaid , dari Y a ' q u b A l Q u m m i , dari H a r u n ibnu Antrah, dari seoran g guru dari kalangan Bani Fazzarah sehubunga n dengan m a k na firman-Nya:
• '< 'V f 'M» \
>
»x \'l
'i/
Kami biarkan mereka di hari itu bercampur aduk antara satu dengan yang lain. (Al-Kahfi: 9 9 ) B a h w a apabila j i n dan m a n u s i a b e r c a m p u r aduk menjadi satu, iblis berkata,"Aku akan mencari berita tentang perkara ini buat kalian." M a k a i b l i s p e r g i k e a r a h t i m u r , ia m e n j u m p a i p a r a m a l a i k a t t e l a h menghadangnya. K e m u d i a n iblis pergi ke arah barat, maka ia menjumpai para malaikat yang telah menjaga bumi kawasan itu. Iblis berkata, "Tidak ada j a l a n . " Lalu ia pergi ke arah kanan dan kiri sampai ke ujung dunia, maka ia m e n j u m p a i para malaikat menjaganya , hingga iblis berkata, "Tidak ada j a l a n bagiku." Ketika iblis dalam keadaan seperti itu, tiba-tiba di tengah jalan muncul sesuatu seperti jaring, maka jaring itu menangkap iblis dan keturunannya. Ketika iblis dan keturunannya telah m a s u k ke dalam perangkap itu, tiba-
Juz 16 —
Al-Kahfi
tiba neraka bergejolak, dari dalamnya Allah mengeluarkan salah seorang malaikat penjaganya. Malaikat itu berkata. " H a i iblis, bukankah dahulu kamu mempunyai kedudukan di sisi T u h a n m u , bukankah kamu dahulu tinggal di dalam surga?" Iblis menjawab, "'Hari ini bukanlah hari celaan. Seandainya Allah memfardukan kepad a diriku suatu kewajiban, niscaya aku akan m e n y e m b a h - N y a dalam menunaikan kewajiban itu dengan amal ibadah yang belum pernah dilakukan oleh siapa p u n semisalnya dari kalangan makhluk-Nya." Malaikat penjaga neraka itu berkata, "Sesungguhnya Allah t e l a h m e m f a r d u k a n k e p a d a m u s u a t u k e w a j i b a n / ' Iblis b e r t a n y a , "kewajiban apakah itu?" Malaikat m e n j a w a b , " A l l a h memerintahkan kepadamu agar masuk neraka." Maka malaikat itu mengibaskan sayapnya kepada iblis dan keturunannya, sehingga iblis dan keturunannya terlempar ke dalam neraka. Saat itu neraka bergemuruh m e n g g e l e g ar dengan suara yang dahsyat; tiada seorang malaikat terdekat, dan tiada seorang nabi y a n g diutus pun melainkan terduduk bersideku di atas lututnya (karena ketakutan). Hal y a n g s a m a telah d i r i w a y a t k an oleh I b n u A b u H a t i m melalui h a d i s Y a ' q u b A l - Q u m m i d e n g a n s a n a d y a n g s a m a . K e m u d i a n ia meriwayatkannya pula melalui j a l u r lain, dari Y a ' q u b , dari Harun, dari Antrah, dari ayahnya, dari Ibnu Abbas sehubungan dengan makna firmanNya: • ' x , ; j> »9K> •
, S'.
K'
/x/
Kami biarkan mereka di hari itu bercampur aduk antara satu dengan yang lain. (Al-Kahfi: 9 9 ) B a h w a makna y a n g dimaksud ialah j i n dan m a n u s i a bercampur aduk antara satu dengan y a n g lainnya, menjadi satu. Imam Tabrani mengatakan telah menceritakan kepada kami Abdullah ibnu M u h a m m a d ibnul A b b a s Al-Asbahani, telah menceritakan kepada kami A b u M a s ' u d A h m a d ibnul Furat, telah menceritaka n kepada kami A b u Daud At-Tayalisi, telah menceritakan k e p a d a kami Al-Mugirah ibnu Muslim, dari A b u Ishaq, dari Wahb ibnu Jabir, dari Abdullah ibnu Amr, dari N a b i Saw. y a n g telah bersabda:
51
Tafsir Ibnu Kasir
^ J i— J 1
^
^ " "J'"
3
'
^
'J j £ £ J ^ J £ J ^ °i U
ej"1
,^t.
,
• ^ ^ J cr^J jO>~ Sesungguhnya Ya-juj dan Ma-juj dari keturunan Adam. Seandainya mereka dilepas, tentulah mereka akan membuat kerusakan di kalangan manusia terhadap penghidupannya. Tiada seorang pun dari mereka mati melainkan meninggalkan keturunannya dalam jumlah seribu atau lebih. Dan sesungguhnya di belakang mereka terdapat tiga umat (golongan), yaitu Tawil, Tayis, dan Mansak. H a d i s ini berpredikat garib, bahkan munkar lagi dai/. Imam N a s a i telah m e r i w a y a t k a n melalui hadis S y u ' b a h , dari A n - N u ' m a n ibnu Salim, dari A m r ibnu A u s , dari ayahnya, dari kakeknya (yaitu A u s ibnu A b u A u s )
secara marfu':
Sesungguhnya Ya-juj dan Ma-juj mempunyai kaum wanita yang mereka setubuhi sesukanya, dan mempunyai pepohonan yang mereka cangkokkan menurut apa yang mereka sukai. Tidaklah mati seseorang dari mereka melainkan meninggalkan keturunannya sebanyak seribu lebih. F i r m a n Allah Swt.:
Juz 16 —
•:iTiuJian
Al-Kahfi
ditiup lagi sangkakala. (Al-Kahfi: 99)
4s-Sur atau sangkakala seperti apa yang disebutkan di dalam hadis berupa terompet yang berbentuk tanduk, dan y a n g ditugaskan untuk m e n i u p n y a ialah Malaikat Israfil a.s. hadis-hadis y a n g m e n e r a n g k a n hal ini c u k u p banyak, sebagian darinya telah disebutkan, antara lain ialah sebuah hadis dari Atiyyah, dari Ibnu Abbas dari A b u S a ' i d secara marfu' menyebutkan:
Mana mungkin saya merasa senang, sedangkan malaikat pemegang sangkakala telah meletakkan sangkakalanya ke dalam mulutnya seraya mengernyitkan dahinya menunggu perintah yang didengarnya. Lalu para sahabat b e r t a n y a , " M a k a a p a k a h y a n g harus kami u c a p k a n ? " . Rasulullah Saw. bersabda:
Cukuplah Allah (Penolong ) bagi kita, Dia sebaik-baik hanya kepada Allah-lah kita bertawakal.
Pelindung,
Firman Allah Swt.:
lalu Kami kumpulkan mereka itu semuanya. (Al-Kahfi: 9 9 ) Yakni K a m i h a d i r k a n s e m u a n y a u n t u k p e r h i t u n g a n amal p e r b u a t a n . Seperti y a n g disebutkan dalam ayat lain melalui firman-Nya:
Tafsir Ibnu Kasir
53
Katakanlah, "Sesungguhnya orang-orang yang terdahulu dan orang-orang yang terkemudian benar-benar akan dikumpulkan di waktu tertentu pada hari yang dikenal. " ( A l - W a q i ' a h: 49-50)
dan Kami kumpulkan seluruh manusia dan tidak Kami seseorang pun dari mereka. (Al-Kahfi: 4 7 )
tinggalkan
Al-Kahfi, ayat 100-102
dan Kami tampakkan Jahanam pada hari itu kepada orang-orang kafir dengan jelas, yaitu orang-orang yang matanya dalam keadaan tertutup dari memperhatikan tanda-tanda kekuasaan-Ku, dan adalah mereka tidak sanggup mendengar. Maka apakah orang-orang kafir menyangka bahwa mereka (dapat) mengambil hamba-hamba-Ku menjadi penolong selain Aku? Sesungguhnya Kami telah menyediakan neraka Jahanam tempat tinggal bagi orang-orang kafir. Allah Swt. menceritakan tentang apa yang diperbuat-Nya terhadap orangorang kafir pada hari kiamat nanti, b a h w a ditampakkanlah kepada mereka neraka J a h a n a m agar merek a melihat azab dan p e m b a l a s a n y a n g ada di dalamnya sebelum m e r e k a m e m a s u k i n y a . D i m a k s u d k a n agar hal itu m e n a m b a h sakit dan sedih merek a sebelum m e r e k a m e n g a l a m i n y a. Di dalam kitab Sahih Muslim disebutkan sebuah hadis melalui Ibnu M a s ' u d , b a h w a Rasulullah Saw. pernah bersabda:
54
Juz 16 —
Al-Kahfi
Neraka Jahanam didatangkan pada hari kiamat dengan ditarik oleh tujuh puluh ribu kendali, setiap kendali dipegang oleh tujuh puluh ribu malaikat. K e m u d i a n Allah Swt. menceritaka n k e a d a a n m e r e ka melalui firman selanjutnya, yaitu :
yaitu orang-orang yang matanya dalam keadaan tertutup memperhatikan tanda-tanda kebesaran-Ku. (Al-Kahfi: 101)
dari
Yaitu merek a lalai, tidak m a u tahu, bertekad untuk tidak m e n e r i m a petunjuk, dan tidak m a u mengikuti kebenaran. Perihalnya sama dengan apa y a n g disebutkan di dalam ayat lain melalui firman-Nya:
S)> j <. 9i\//, /, , < \ 'i s
Barang siapa yang berpaling dari pengajaran Pemurah
( A l - Q u r ' a n ) , Kami
adakan
t ' ' u y. j '
<
Tuhan Yang Maha
baginya
setan
(yang
menyesatkan). Maka setan itulah yang menjadi teman yang selalu menyertainya. (Az-Zukhruf: 36) D a l a m surat ini disebutkan oleh
firman-Nya:
dan adalah mereka tidak sanggup mendengar. (Al-Kahfi: 101) Yakni tidak dapat m e m a h a m i perintah dan larangan Allah. Dalam firman selanjutnya disebutkan:
'
Tafsir Ibnu Kasir
55
Maka apakah orang-orang kafir menyangka bahwa mereka (dapat) mengambil hamba-hamba-Ku menjadi penolong selain Aku? (AlKahfi: 102) Artinya, mereka m e n d u g a b a h w a hal itu akan terjadi p a d a merek a dan mereka beroleh manfaat darinya.
sekali-kali tidak. Kelak mereka ( s e m b a h a n - s e m b a h a n ) itu akan mengingkari penyembahan (pengikut-pengikutnya) terhadapnya, dan mereka (sembahan-sembahan ) itu akan menjadi musuh bagi mereka. (Maryam: 82) K a r e n a , itulah m a k a d i s e b u t k a n o l e h A l l a h S w t . b a h w a D i a t e l a h menyediakan bagi mereka neraka Jahanam sebagai tempat tinggal mereka di hari kiamat nanti.
Al-kahfi, ayat 103-106
Katakanlah, ' Apakah akan Kami beri tahukan kepadamu tentang orangorang yang paling merugi perbuatannya? " Yaitu orang-orang yang telah sia-sia perbuatannya dalam kehidupan dunia ini, sedangkan mereka menyangka bahwa mereka berbuat sebaik-baiknya. Mereka itu orang-orang yang kufur terhadap ayat-ayat Tuhan mereka dan (kufur terhadap) perjumpaan dengan Dia, maka hapuslah amalanamalan mereka, dan Kami tidak mengadakan suatu penilaian bagi
56
Juz 16 —
Al-Kahfi
(amalan) mereka pada hari kiamat. Demikianlah balasan mereka itu neraka Jahanam, disebabkan kekafiran mereka dan disebabkan mereka menjadikan ayat-ayat-Ku dan rasul-rasul-Ku sebagai olokolok. Imam Bukhari mengatakan, telah menceritakan kepada kami M u h a m m a d ibnu Basysyar, telah menceritakan kepada kami M u h a m m a d ibnu Ja'far, telah menceritakan kepada kami S y u ' b a h , dari Amr, dari M u s ' a b y a n g telah mengatakan b a h w a ia pernah bertanya kepada ayahnya (yaitu S a ' i d ibnu A b u Waqqas) tentang m a k n a firman-Nya:
Katakanlah, "Apakah akan Kami beri tahukan kepadamu tentang orang-orang yang paling merugi perbuatannya? " (Al-Kahfi: 103) b a h w a apakah m e r e ka itu adalah golongan Haruriyah (suatu sekte dari golongan Khawarij)? Sa'd menjawab, "Bukan, mereka adalah orang-orang Yahudi dan orang-orang N a s r a n i . A d a p u n orang-orang Yahudi, m e r e k a mendustakan M u h a m m a d Saw. Sedangkan orang-orang Nasrani ingkar k e p a d a surga, m e r e k a m e n g a t a k a n b a h w a di d a l a m surga t i d a k ada m a k a n a n dan m i n u m a n . " Golongan Haruriyah adalah orang-orang y a n g m e r u s a k janji Allah sesudah dikukuhkan. S a ' d m e n a m a k a n m e r e k a orang-orang fasik. Ali ibnu A b u Talib dan A d - D a h h a k serta lain-lainnya y a n g b u k a n hanya seorang telah mengatakan bahwa mereka adalah golongan Haruriyah. Dengan kata lain, pendapat sahabat Ali ibnu A b u Talib r.a. m e n g a t a k a n b a h w a m a k n a a y a t ini m e n c a k u p g o l o n g a n H a r u r i y a h , sebagaimana tercakup pula ke dalam pengertian orang-orang Yahudi dan orang-orang Nasrani. Dan m a k n a ayat bukan berarti b a h w a ia diturunkan berkenaan dengan mereka secara khusus, melainkan pengertiannya lebih u m u m dari itu. Ayat ini adalah ayat M a k k i y a h sebelum orang-oran g Yahudi dan orang-orang Nasrani dimasukan ke dalam khitah (perintah)Nya, j u g a sebelum m u n c u l n y a golongan Khawarij (yang t e r m a s u k di dalamnya sekte Haruriyah). Sesungguhnya m a k n a ayat ini bersifat u m u m mencakup semua orang yang menyembah Allah bukan melalui jalan yang diridai. Orang yang bersangkutan menduga bahwa jalan yang ditempuhnya
Tafsir Ibnu Kasir
57
benar dan amalnya diterima, padahal kenyataannya dia keliru dan amalnya ditolak, sebagaimana yang disebut oleh Allah Swt. dalam firman-Nya: 99
Banyak muka pada hari itu tunduk terhina, bekerja keras lagi kepayahan, memasuki api yang sangat panas ( n e r a k a ) , ( A l Gasyiyah: 2-4)
Dan Kami hadapi segala amal yang mereka kerjakan, lalu Kami jadikan amal itu (bagaikan) debu yang beterbangan. (Al-Furqan: 23) D a n firman Allah Swt.:
Dan orang-orang yang kafir amal-amal mereka adalah laksana fatamorgana di tanah yang datar, yang disangka air oleh orangorang yang dahaga, tetapi bila didatanginya air itu dia tidak mendapatinya sesuatu apa pun. (An-Nur: 39) D a l a m surat berikut ini disebutkan oleh firman-Nya:
Katakanlah, "Apakah akan kami beri tahukan kepada kamu tentang orang-orang yang paling merugi perbuatannya? " (Al-Kahfi: 103) K e m u d i a n dalam ayat selanjutnya dijelaskan oleh firman-Nya:
58
Juz 16 —
Al-Kahfi
Yaitu orang-orang yang telah sia-sia perbuatannya dalam kehidupan dunia ini (Al-Kahfi: 104) K a r e n a amal-amal m e r e k a batil, bukan pada j a l a n y a n g diperintahkan oleh syariat, yakni tidak diridai dan tidak diterima.
sedangkan mereka menyangka baiknya. (Al-Kahfi: 104)
bahwa mereka berbuat
sebaik-
Yakni mereka mengira b a h w a dirinya berpegang pada sesuatu dan b a h w a amal mereka diterima lagi disukai. Firman Allah Swt.:
< = V 0 :.
Mereka itu orang-orang yang kufur terhadap ayat-ayat Tuhan mereka dan (kufur t e r h a d a p ) perjumpaan dengan Dia. (Al-Kahfi: 105) M a k s u d n y a , merek a ingkar k e p a da ayat-ayat Allah ketika di dunia, dan ingkar j u g a kepada bukti-bukti y a n g menunjukkan k e p a d a keesaan-Nya serta kebenaran rasul-rasul-Nya, dan ingkar pula k e p a d a adanya hari akhirat.
dan Kami tidak mengadakan suatu penilaian bagi (amalan) mereka pada hari kiamat. (Al-Kahfi: 105) Artinya, Kami tidak m e m b e r a t k a n neraca amal kebaikan m e r e k a karena k o s o n g dari kebaikan, I m a m Bukhari mengatakan, telah menceritakan kepada kami M u h a m m a d ibnu Abdullah, telah menceritakan kepada kami Sa'id ibnu Abu M a r y a m , telah menceritakan k e p a da kami Al-Mugirah , telah m e n c e r i t a k an k e p a d a k u A b u z Z a n a d , dari A l - A ' r a j , dari A b u Hurairah, dari Rasulullah Saw. y a n g telah bersabda:
Tafsir Ibnu Kasir
59
Sungguh kelak di hari kiamat akan datang seorang lelaki gendut, tetapi timbangan (amal)«ya di sisi Allah tidak menyamai berat sayap nyamuk pun. Lalu A b u Hurairah berkata, " B a c a l a h oleh kamu ayat berikut j i k a kamu suka," yaitu firman-Nya:
J a « Kami tidak mengadakan suatu penilaian bagi ( a m a l a n ) mereka pada hari kiamat. (Al-Kahfi: 105) Telah diriwayatkan dari Yahya ibnu Bukair, dari M u g i r a h ibnu A b d u r Rahman, dari A b u z Zanad hal yang semisal. Demikianlah yang disebutkan oleh I m a m Bukhari, b a h w a hadis ini diriwayatkan melalui Yahya ibnu Bukair secara Mu 'allaq. I m a m M u s l i m telah m e r i w a y a t k a n n y a melalui A b u Bakar M u h a m m a d ibnu Ishaq, dari Yahya ibnu Bukair d e n g an sanad y a n g sama. I b n u A b u H a t i m m e n g a t a k a n , telah m e n c e r i t a k a n k e p a d a k a m i ayahku, telah menceritakan kepada kami Abui Walid, telah menceritakan k e p a d a kami A b d u r R a h m a n ibnu A b u z Zanad, dari Saleh m a u l a n a T a u ' a m a h , d a r i A b u H u r a i r a h r.a., b a h w a R a s u l u l l a h S a w . p e r n a h bersabda:
Kelak akan didatangkan seorang lelaki yang banyak makan dan minumnya lagi bertubuh besar, lalu ditimbang dengan sebuah biji sawi, ternyata masih berat biji sawi. A b u Hurairah mengatakan, b a h w a lalu N a b i Saw. m e m b a c a k a n f i r m a n Nya:
60
Juz 16
Al-Kahfi
dan Kami tidak mengadakan suatu penilaian bagi (amalan) mereka pada hari kiamat. (Al-Kahfi: 105) Hal yang sama telah diriwayatkan oleh Ibnu Jarir dari A b u Kuraib, dari Abus Silt, dari A b u z Zanad, dari Saleh maula Tauamah, dari A b u Hurairah secara marfu', lalu Ibnu Jarir mengetengahkan hadis ini sama seperti teks hadis Imam Bukhari. A h m a d ibnu A m r ibnu Abdul Khaliq A l - B a z z ar mengatakan, telah menceritakan kepada kami Al-Abbas ibnu M u h a m m a d , telah menceritakan kepada kami A u n ibnu Imarah, telah menceritaka n kepada kami Hasyim ibnu Hissan, dari Wasil, dari Abdullah ibnu Buraidah, dari ayahnya yang m e n g a t a k a n , " K e t i k a kami b e r a d a di r u m a h R a s u l u l l a h Saw., datanglah seorang lelaki dari kabilah Cmraisy d e n g a n penampilan y a n g angkuh dalam pakaian kebesarannya. Setelah lelaki itu pamit kepada Nabi Saw.. maka N a b i Saw. bersabda:
'Hai Buraidah, orang ini termasuk di antara orang-orang yang A llah tidak mengadakan suatu penilaian bagi (amalan)«ya kelak di hari kiamat'. " Kemudian Al-Bazzar mengataka n b a h w a hadis ini h a n y a diriwayatkan melalui Wasil m a u l a (bekas budak) A b u A n b a s a h d a n A u n ibnu Imarah, sedangkan dia bukan seorang yang hafiz (hafal hadis), k a r e n a n ya tidak dapat dijadikan pegangan hadis yang diriwayatkannya . Ibnu Jarir mengatakan, telah menceritakan kepada kami M u h a m m a d ibnu Basysyar, telah menceritaka n kepada kami A b d u r R a h m a n , telah menceritakan k e p a d a kami Sufyan, dari A l - A ' m a s y, dari Samurah, dari Abu Yahya, dari K a ' b yang mengatakan, b a h w a kelak di hari kiamat dihadapkan s e o r a n g lelaki y a n g tinggi besar, tetapi berat t i m b a n g a n amalnya di sisi Allah tidak sampai seberat sayap n y a m u k pun. Bacalah firman-Nya bila kalian suka berikut ini:
Tafsir Ibnu Kasir
61
dan Kami tidak mengadakan suatu penilaian bagi (amalan) mereka pada hari kiamat. (Al-Kahfi: 105) A d a p u n firman Allah Swt.:
Demikianlah balasan mereka itu neraka Jahanam, kekafiran mereka. (Al-Kahfi: 106)
disebabkan
M a k s u d n y a , sesungguhny a K a m i balas m e r e k a d e n g a n azab ini tiada lain karena kekafiran m e r e ka dan menjadikan ayat-ayat Allah dan rasulrasul-Nya sebagai olok-olokan. Mereka mendustakan semuanya itu dengan pendustaan yang berat. Al-Kahfi, ayat 107-108
Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan beramal saleh, bagi mereka adalah surga Firdaus menjadi tempat tinggal, mereka kekal di dalamnya, mereka tidak ingin berpindah darinya. Allah Swt. menceritakan tentang h a m b a - h a m b a - N y a y a n g berbahagia. M e r e k a adalah orang-orang y a n g beriman k e p a d a Allah dan Rasul-Nya serta membenarkan para rasul tentang apa yang disampaikan oleh mereka. Orang-orang y a n g demikian itu m e n d a p at surga Firdaus. Mujahid m e n g a t a k an b a h w a surga Firdaus artinya t a m a n menurut bahasa R o m a w i . K a ' b , As-Saddi, dan Ad-Dahhak mengataka n b a h w a surga Firdaus adalah taman y a n g padanya terdapat p o h o n - p o h o n anggur. Abu Umamah mengatakan bahwa Firdaus adalah bagian tengahnya surga. Qatadah mengatakan bahwa Firdaus adalah puncak surga, letaknya paling tengah dan paling utama. S e h u b u n g a n d e n g a n h a l ini a d a s e b u a h h a d i s marfu' y a n g diriwayatkan melalui Sa'id ibnu Jubair dari Qatadah, dari Al-Hasan, dari
62
Juz 16 —
Al-Kahfi
S a m u r a h , dari N a b i Saw. yang telah bersabda :
Firdaus adalah bagian puncak surga, letaknya paling di tengah dan paling indah. Hal yang sama telah diriwayatkan oleh Ismail ibnu Muslim dari Al-Hasan, dari Samurah secara marfu''. Qatadah telah meriwayatkan hal yang semisal melalui A n a s ibnu Malik secara marfu' dengan teks yang sama. Semuanya diriwayatkan oleh Ibnu Jarir rahimahullah. Di dalam kitab Sahihain disebutkan:
Apabila kalian meminta kepada Allah, mintalah kepada-Nya surga Firdaus, karena sesungguhnya Firdaus adalah bagian tengah surga yang darinya berhulu semua sungai surga. F i r m a n Allah Swt.:
menjadi tempat tinggal. (Al-Kahfi: 107) Yakni sebagai t e m p at perjamuannya dan peristirahatannya.
mereka kekal di dalamnya. (Al-Kahfi: 108) M a k s u d n y a , m e r e k a m e n e t a p p a d a n y a d a n tidak akan pergi d a r i n y a selama-lamanya.
63
Tafsir Ibnu Kasir
mereka tidak ingin berpindah darinya. (Al-Kahfi: 108) Yaitu mereka tidak memilih tempat selain darinya, dan tidak suka k e p a da tempat lainnya. Perihalnya sama dengan m a k n a y a n g terkandung di dalam perkataan seorang penyair y a n g m e n y e b u t k a n dalam salah satu bait syairnya:
i4e^
\—^ ^ vJ&!
ci^i
Suwaida buah hatiku, aku tidak menginginkan selainnya, dan tidak pula mencintai yang lainnya. Di dalam
firman-Nya:
mereka tidak ingin berpindah darinya. (Al-Kahfi: 108) Terkandung pengertian y a n g menunjukkan b a h w a mereka menginginkan surga F i r d a u s d a n m e n y u k a i n y a . K a r e n a s e s u n g g u h n y a a d a s u a t u pengertian y a n g mengatakan b a h w a seseorang y a n g tinggal selamanya di suatu t e m p a t a k a n m e r a s a j e n u h d a n b o s a n . U n t u k itu A l l a h S w t . menyebutkan b a h w a sekalipun mereka menetap selamanya di dalam surga Firdaus, m e r e ka tidak ingin berpindah darinya, tidak ingin pula pergi m e n i n g g a l k a n n y a atau m e n g g a n t i n y a d e n g a n t e m p a t y a n g lain. Al-Kahfi, ayat 109
Katakanlah, "Kalau sekiranya lautan menjadi tinta untuk (menulis) kalimat-kalimat Tuhanku, sungguh habislah lautan itu sebelum habis (ditulis) kalimat-kalimat Tuhanku, meskipun Kami datangkan tambahan sebanyak itu (pula). "
64
Juz 16 —
Al-Kahfi
Allah Swt. memberitahukan kepada Nabi-Nya, hendaknyalah dia mengatakan kepada manusi a b a h w a seandainya laut dijadikan sebagai tinta bagi pena yang mencatat dengan semua kalimat Allah, h i k m a h h i k m a h - N y a serta ayat-ayat ( t a n d a - t a n d a ) y a n g m e n u n j u k k a n akan kekuasaan-Nya, tentulah laut itu akan habis sebelum penulisannya selesai.
meskipun Kami datangkan tambahan sebanyak itu (pula). (Al-Kahfi: 109) Yakni tinta y a n g sebanyak lautan itu, k e m u d i a n ditambahkan lagi hal y a n g semisal; dan seterusnya demikian , lautan tinta demi lautan tinta, tentulah kalimat-kalimat Allah tidak a d a kunjung habisnya. P e r i h a l n y a sama dengan apa yang disebutkan di dalam ayat lain melalui firman-Nya:
Dan seandainya pohon-pohon di bumi menjadi pena dan laut (menjadi tinta), ditambahkan kepadanya tujuh laut (lagi) sesudah (kering)wya, niscaya tidak akan habis-habisnya (dituliskan) kalimat Allah. Sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Mahabijaksana. (Luqman: 27) A r - R a b i ' ibnu A n as mengatakan, sesungguhnya p e r u m p a m a an ilmu para h a m b a s e m u a n y a di dalam ilmu Allah, sama dengan setetes air bila dibandingkan dengan semua lautan. Allah Swt. telah menurunkan firmanN y a sehubungan dengan hal ini, yaitu:
Katakanlah, "Kalau sekiranya lautan menjadi tinfa untuk (menulis) kalimat-kalimat Tuhanku, sungguh habislah lautan itu sebelum habis (ditulis) kalimat-kalimat Tuhanku. " ( A l - K a h f i : 109)
Tafsir Ibnu Kasir
65
B a h w a seandainya semua lautan yang ada menjadi tintanya untuk menulis kalimat-kalimat Allah, dan semua pepohonan yang ada menjadi penanya, tentulah s e m u a pena patah dan lautan itu menjadi kering; s e d a n g k a n kalimat-kalimat Allah masih tetap utuh, tiada yang dapat m e n g h a b i s k a n n y a . K a r e n a s e s u n g g u h n y a seseorang tidaklah m a m p u m e m b e r i k a n p e n g h o r m a t a n k e p a d a - N y a dengan p e n g h o r m a t a n y a n g semestinya, dan tiada seorang pun yang dapat memuji-Nya dengan pujian Allah terhadap diri-Nya sendiri. Sesungguhnya Tuhan kita adalah seperti a p a y a n g dikatakan-Nya, tetapi di atas segala sesuatu y a n g kita katakan. S e s u n g g u h n y a p e r u m p a m a a n kenikmatan dunia dari awal h i n g g a akhir di dalam nikmat ukhrawi sama dengan perumpamaan sebiji sawi di dalam besarnya dunia ini secara keseluruhan. Al-Kahfi, ayat 110
Katakanlah, "Sesungguhnya aku ini hanya seorang manusia seperti kalian, yang diwahyukan kepadaku bahwa sesungguhnya Tuhan kalian adalah Tuhan Yang Maha Esa. Barang siapa mengharapkan perjumpaan dengan Tuhannya, maka hendaklah ia mengerjakan amal yang saleh dan janganlah ia mempersekutukan seorang pun dalam beribadat kepada Tuhannya. " I m a m T a b r a n i telah meriwayatka n melalui j a l u r Hisyam ibnu A m m a r , dari Ismail ibnu Ayyasy, dari A m r ibnu Qais Al-Kufi, b a h w a ia pernah m e n d e n g a r M u ' a w i y a h ibnu Sufyan berkata, "Ayat ini m e r u p a k a n ayat y a n g paling akhir diturunkan ." Selanjutnya ia mengatakan b a h w a Allah Swt. berfirman k e p a d a Rasul-Nya, N a b i M u h a m m a d Saw.:
Katakanlah. (Al-Kahfi: HO)
66
Juz 16 —
Al-Kahfi
kepada orang-orang m u s y r i k y a n g mendustakan k e r a s u l a n m u kepada mereka.
Sesungguhnya Kahfi: 110)
aku ini hanya seorang manusia seperti kalian. (Al-
M a k a b a r a n g s i a pa m e n y a n g k a b a h w a aku ini d u s t a , h e n d a k l a h ia m e n d a t a n g k a n hal y a n g semisal dengan apa y a n g aku sampaika n ini. K a r e n a sesungguhny a aku tidak mengetahu i hal y a n g gaib m e n y a n g k u t berita masa silam y a n g kusampaikan kepada kalian berdasarkan permintaan kalian, seperti kisah tentang para p e m u d a penghun i gua, dan kisah Zulqarnain. Kisah tersebut ternyata sesuai d e n g a n kejadian y a n g sebenarnya. Seandainya bukan karena Allah yang telah memberitahukann y a kepadaku, tentulah aku tidak mengetahuinya. D a n sesungguhny a aku h a n y a m e m b e r i t a h u k an k e p a d a kalian bahwa:
Sesungguhnya
Tuhan kalian itu. (Al-Kahfi: 110)
y a n g aku seru kalian untuk m e n y e m b a h - N y a .
adalah Tuhan Yang Maha Esa. (Al-Kahfi: 110) tidak a d a sekutu bagi-Nya.
Barang siapa mengharapkan Kahfi: 110)
perjumpaan
dengan Tuhannya. (Al-
Yakni ingin memperole h pahala dan balasan kebaikan-Nya.
67
Tafsir Ibnu Kasir
CM' :
maka hendaklah ia mengerjakan amal yang saleh. (Al-Kahfi: 110) Yaitu segala amal perbuatan yang disetujui oleh syariat Allah.
dan janganlah ia mempersekutukan seorang pun dalam kepada Tuhannya. (Al-Kahfi: 110)
beribadat
Yakni dengan mengerjakan amal y a n g semata-mata hanya karena Allah, tiada sekutu bagi-Nya. Demikianlah syarat utama dari amal y a n g diterima oleh-Nya, yaitu harus ikhlas karena Allah dan sesuai dengan tuntunan syariat y a n g telah dijelaskan oleh Rasulullah Saw. Ibnu A b u Hatim meriwayatka n melalui hadis M a ' m a r , dari A b d ul K a r i m Al-Jazari, dari Tawus yang mengatakan b a h w a ada seorang lelaki bertanya, "Wahai Rasulullah, s e s u n g g u h n ya aku mengerjakan banyak amal perbuatan karena menginginkan pahala Allah, tetapi aku suka j u g a bila amal perbuatanku terlihat oleh o r a n g - o r a n g . " Rasulullah Saw. tidak m e n j a w a b sepatah kata pun kepadanya, hingga turunlah ayat ini, yaitu firman Allah Swt.:
Barang siapa mengharapkan perjumpaan dengan Tuhannya, maka hendaklah ia mengerjakan amal yang saleh dan janganlah ia mempersekutukan seorang pun dalam beribadat kepada Tuhannya. (Al-Kahfi: 110) Hal yang sama telah diriwayatkan melalui Mujahid secara mursal, j u g a melalui Tabi'in lainnya y a n g bukan hanya seorang. A l - A ' m a s y mengatakan, telah menceritakan kepada kami H a m z a h A b u Imarah maula (bekas budak) Bani Hasyim, dari Syahr ibnu H a u s y a b yang mengatakan bahwa pernah ada seorang lelaki datang kepada Ubadah ibnus Samit r.a. Lelaki itu mengatakan, " S a y a m a u bertanya k e p a d a m u ,
AURORA
TULIS NOVEL
uku baru ini akan diterbitkan pada 15 Oktober 2010 dan di ilis oleh Puan Maria Kajiwa . Beliau adalah seorang Novelis an juga Guru Penulisan di Malaysia. uku ini mengandungi nota-nota penulisan novel serta tipsDS penting yg wajib diketahui oleh seorang penulis. Seteba 30 halaman dan berharga Rm 36.00 termasuk Pos bagi emenanjung Malaysia, manakala utk Sabah,Serawak dan idonesia, sila email utk maklumat lanjut.
68
Juz 16 —
Al-Kahfi
bagaimanakah p e n d a p a t m u tentang seorang lelaki y a n g salat dengan mengharapkan pahala Allah, tetapi ia suka bila dipuj i. Ia j u g a mengerjakan saum karena m e n g h a r a p pahala Allah, tetapi ia suka bila dipuji. Dan ia rajin bersedekah karena mengharapkan pahala Allah, tetapi ia suka dipuji. Dan ia mengerjakan ibadah haji karena mengharapkan pahala Allah, tetapi ia suka bila dipuji?". U b a d a h menjawab,"Ia tidak m e n d a p a t apa-apa, karena sesungguhnya Allah Swt. telah berfirman, ' A k u adalah sebaikbaik sekutu. M a k a barang siapa y a n g melakukan suatu amal dengan mempersekutukan selain-Ku di dalamnya, maka amalnya itu buat sekutu¬ K u , Aku tidak memerlukan a m a l n y a ' . " Imam Ahmad mengatakan, telah menceritakan kepada kami M u h a m m a d ibnu Abdullah ibnuz Zubair, telah menceritakan kepada kami Kasir ibnu Zaid, dari Rabih ibnu A b d u r Rahman ibnu A b u S a ' i d AlK h u d r i , dari ayahnya, dari kakeknya y a n g menceritakan, " D a h u l u kami bergantian menjaga Rasulullah Saw. hingga kami m e n g i n a p di dekat rumahnya, karena barangkali beliau mempunyai suatu keperluan atau ada urusan penting di malam hari, maka beliau tinggal menyuruh kami. Orangorang y a n g melakukan tugas berjaga cukup banyak. P a d a suatu ketika k a m i y a n g bertugas sedang berbincang-bincang, Rasulullah Saw. keluar dari r u m a h n y a ( k a r e n a m e n d e n g a r p e m b i c a r a a n k a m i ) , lalu b e l i a u bersabda, ' P e m b i c a r a a n apakah yang sedan g kalian b i s i k k a n ? ' . K a m i m e n j a w a b , ' K a m i bertobat kepada Allah, hai Nabi Allah. Sesungguhny a kami sedang membicaraka n tentang Al-Masih Dajjal, kami m e r a s a takut terhadapnya'. Rasulullah Saw. bersabda, 'Maukah aku beri tahukan kepada kalian hal y a n g seharusnya lebih kalian takuti daripada A l - M a s i h Dajjal menurutku?' Kami menjawab, 'Tentu kami mau.' Rasulullah Saw. bersabda:
'Syirik tersembunyi, yaitu bila seseorang berdiri salatnya karena ingin dilihat oleh orang lain'. "
mengerjakan
I m a m A h m a d mengatakan, telah menceritakan kepada kami A b u n Nadr, t e l a h m e n c e r i t a k a n k e p a d a k a m i A b d u l H a m i d ibnu B a h r a m y a n g m e n g a t a k a n b a h w a Syahr ibnu H a u s y a b pernah bercerita b a h w a Ibnu G a n a m pernah m e n g a t a k a n: Ketika kami m e m a s u k i Masjid Al-Jabiyah
Tafsir Ibnu Kasir
69
bersama A b u Darda, kami bersua dengan Ubada h ibnus Samit. M a k a U b a d a h m e m e g a n g k a n tangan k a n a n n y a ke tangan kiriku, dan tangan kirinya ke tangan kanan Abu Darda. Lalu ia berjalan keluar dengan diapit oleh kami berdua, sedangkan kami berbisik-bisik, hanya Allah-lah y a n g m e n g e t a h u i apa yang kami bisikkan. U b a d a h ibnus Samit berkata, "Jika usia seseorang dari kalian atau kalian berdua panjang, tentulah dalam waktu y a n g dekat k a m u akan melihat seorang lelaki dari kalangan m e n e n g a h qurra kaum m u s l im y a n g berbahasa sama dengan Nabi M u h a m m a d Saw. (yakni bahasa Arab). Lalu dia m e m b a c a n y a dan mengartikannya, serta menghalalkan apa y a n g di h a l a l k a n n y a d a n m e n g h a r a m k a n a p a y a n g d i h a r a m k a n n y a . Ia j u g a m e n e m p a t k a n m a s i n g - m a s i n g dari h u k u m y a n g d i k a n d u n g n y a p a d a tempat-tempatnya sesuai dengan latar belakang penurunannya. Sehingga kalian tidak dapat memberikan komentar apa pun t e r h a d a p n y a . " K e t i k a k a m i s e d a n g asyik d a l a m k e a d a a n b e r b i n c a n g - b i n c a n g , m u n c u l l a h Syaddad ibnu Aus r.a. dan A u f ibnu Malik. K e d u a n y a ikut bergabung dengan kami. Syaddad berkata, "Sesungguhnya hal yang paling saya khawatirka n akan m e n i m p a kalian, hai manusia, ialah setelah saya m e n d e n g a r Rasulullah Saw. bersabda, ' H a l yang paling aku khawatirkan akan m e n i m p a kalian ialah syahwat y a n g tersembuny i dan s y i r i k ' . " U b a d a h ibnus Samit dan A b u D a r d a berkata, "Ya Allah, a m p u n i l a h kami d e n g an a m p u n a n y a n g luas. B u k a n k a h Rasulullah Saw. pernah bersabda k e p a d a kita b a h w a setan telah putus asa untuk d i s e m b a h di J a z i r a h A r a b ini? M e n g e n a i s y a h w a t y a n g t e r s e m b u n y i , k a m i t e l a h m e n g e t a h u i n y a , yaitu syahwat duniawi, t e r m a s u k birahi kepada w a n i t a dan ketamakan untuk memiliki dunia. Lalu apakah yang dimaksud dengan syirik y a n g engkau khawatirkan akan m e n i m p a kami, hai S y a d d a d ? " . S y a d d a d m e n j a w a b , "Tentu kalian m e n g e r t i bila kalian meliha t seorang lelaki mengerjakan salatnya k a r e n a orang lain, atau ia b e r p u a s a karena orang lain, atau dia bersedekah karena ingin dipuji orang lain. B u k a n k a h m e n u r u t dia telah berbuat syirik? " K a m i menjawab, "Benar. Demi Allah, sesungguhnya orang yang salat atau puasa atau bersedekah karena ingin dipuji oleh orang lain berarti telah berbuat syirik." S y a d d a d berkata b a h w a ia p e r n a h m e n d e n g a r R a s u l u l l a h Saw. bersabda:
70
Juz 16 —
Al-Kahfi
Barang siapa yang salat dengan pamer, maka sesungguhnya dia telah musyrik. Barang siapa yang berpuasa karena pamer, sesungguhnya dia telah musyrik. Dan barang siapa yang bersedekah karena pamer, sesungguhnya dia telah musyrik. P a d a saat itu j u g a A u f ibnu Malik berkata, " A p a k a h Allah tidak m a u menerima bagian dari apa yang dikerjakan karena mengharapkan pahala¬ N y a dari amal itu, lalu menola k bagian dari amal itu y a n g pelakunya m e m p e r s e k u t u k a n Dia dengan y a n g lain?" M a k a S y a d d a d saat itu j u g a m e n j a w a b b a h w a d i r i n y a p e r n a h mendengar Rasulullah Saw. bersabda:
Sesungguhnya Allah pernah berfirman, 'Aku adalah sebaik-baik pemberi terhadap orang yang berbuat syirik kepada-Ku. Barang siapa yang mempersekutukan Aku dengan sesuatu, maka sesungguhnya amal perbuatannya —baik yang banyak maupun yang sedikit— Aku berikan kepada temannya yang dia persekutukan dengan Aku karena Aku tidak memerlukannya. " M e n u r u t j a l u r periwayatan lain dari hadis ini diketengahkan oleh I m a m Ahmad. Imam A h m a d mengatakan, telah menceritakan kepada kami Zaid ibnul H a b b a b , telah menceritakan kepadaku Abdul Wahid ibnu Ziyad, telah menceritakan kepada kami Ubadah ibnu Nissi,.dari Syaddad ibnu Aus r.a., b a h w a pada suatu hari kelihatan ia m e n a n g i s . Lalu ada yang bertanya kepadanya, " A p a k a h yang m e n y e b a b k a n k a m u m e n a n g i s ? "
71
Tafsir Ibnu Kasir
Syaddad ibnu A u s menjawab bahwa yang menyebabkan dia menangis ialah sesuatu hal y a n g pernah ia dengar dari Rasulullah Saw. pernah bersabda: 's
'
%
»
's',',
y
't-*,
<'
.'sC'
J
Aku merasa khawatir terhadap umatku perbuatan syirik dan syahwat yang tersembunyi. Saya ( S y a d d a d ) bertanya, "Wahai R a s u l u l l a h , a p a k a h u m a t m u a k a n berbuat syirik s e s u d a h m u ? " Rasulullah Saw. m e n j a w a b :
i j * aj^z 4) JeytA UjU?
K/, tetapi sesungguhnya bukan karena mereka menyembah matahari, bukan karena menyembah rembulan, bukan karena menyembah batu, dan bukan karena menyembah berhala. Akan tetapi, (aku khawatirkan mereka ) pamer dengan amal perbuatannya. Syahwat yang tersembunyi itu ialah bila seseorang dari kalian pada pagi harinya berpuasa, lalu timbullah suatu syahwat dalam dirinya, maka ia meninggalkan puasanya (dan mengerjakan a p a y a n g diinginkan oleh syahwatnya) Ibnu Majah meriwayatkan hadis ini melalui Al-Hasan i b n u Z a k w a n , dari U b a d a h ibnu Nissi dengan sanad y a n g sama. Tetapi U b a d a h o r a n g n y a berpredikatdaif, dan mengenai penerimaannya akan hadis ini dari Syaddad masih diragukan. Al-Hafiz A b u B a k ar Al-Bazzar m e n g a t a k a n , telah menceritakan kepada kami Al-Hasan ibnu Ali ibnu Ja'far Al-Ahmar, telah menceritakan kepada kami Ali ibnu Sabit, telah menceritaka n k e p a d a kami Qais ibnu
72
Juz 16 —
Al-Kahfi
A b u Husain, dari A b u Saleh, dari A b u Hurairah y a n g telah mengatakan b a h w a Rasulullah Saw. bersabda:
/ W a /zar/ kiamat Allah berfirman, "Aku adalah sebaik-baik sekutu. Barang siapa yang mempersekutukan seseorang dengan-Ku, maka semua amalnya adalah untuk sekutunya. " Yakni hendakla h si pengamal itu meminta p a h a l a n y a k e p a d a orang y a n g dipersekutukannya dengan Allah, bukan k e p a d a Allah. Imam A h m a d mengatakan, telah menceritakan kepada kami M u h a m m a d ibnu Ja'far, telah menceritakan kepada kami Syu'bah, b a h w a ia pernah m e n d e n g a r Al-Ala menceritakan hadis berikut dari ayahnya, dari A b u Hurairah, dari N a b i Saw. yang menceritaka n tentang apa y a n g akan difirmankan oleh Allah Swt. (kelak di hari kiamat): ' ' f
u\3
-5 'V
'
-*r"*<
S* yy
<
y
? J\
<. ^
,
sTJa» *>Up J^p j&^yAs'j?* <
f * '
'<•
UI
Aku adalah sebaik-baik sekutu. Barang siapa yang mengerjakan suatu amal yang di dalamnya ia mempersekutukan Aku dengan selain-Ku, maka Aku berlepas diri darinya dan amalnya itu buat sekutunya. Ditinjau dari j a l u r ini hadis diriwayatkan secara munfarid oleh Imam A l Hafiz A b u B a k a r Al-Bazzar. Imam A h m a d m e n g a t a k a n , telah menceritakan k e p a d a kami Yunus, telah menceritakan kepada kami Al-Lais, dari Yazid ibnul Had, dari Amr, dari M a h m u d ibnu Labid, b a h w a Rasulullah Saw. pernah bersabda:
73
Tafsir Ibnu Kasir
"Sesungguhnya hal yang sangat aku khawatirkan akan menimpa kalian ialah syirik kecil. " Mereka bertanya, "Wahai Rasulullah, apakah syirik kecil itu? " Rasul Saw. menjawab, "Riya (pamer), kelak di hari kiamat Allah akan berfirman saat memberikan pahala amal perbuatan manusia, 'Pergilah kalian kepada orang-orang yang kalian pamer kepadanya saat di dunia, dan lihatlah oleh kalian apakah kalian menjumpai adanya pahala balasan (amal kalian) pada mereka'. " I m a m A h m a d mengatakan, telah menceritakan k e p a d a kami M u h a m m a d ibnu Bukair, telah menceritakan kepada kami A b d u l H a m i d ibnu Ja'far, telah menceritakan kepadaku ayahku, dari Ziyad ibnu M i n a , dari A b u S a ' i d ibnu A b u Fudalah Al-Ansari y a n g berpredikat sahabat, b a h w a ia pernah m e n d e n g a r Rasulullah Saw. bersabda:
tf
suj
a
453 V / j 3 ȣ%
4„,'\(r$
ji£
* 6 V i 'Al g * i*l
Si? p fi
Apabila Allah telah menghimpunkan orang-orang yang terdahulu danyang terkemudian pada hari yang tiada keraguan padanya (hari kiamat), terdengarlah suara seruan yang mengatakan, "Barang siapa yang mempersekutukan Aku dengan seseorang dalam suatu amalnya yang seharusnya karena Allah, hendaklah ia meminta
74
Juz 16 —
Al-Kahfi
pahala ( a m a l n y a) dari selain Allah. Karena sesungguhnya Allah tidak memerlukan amal yang dihasilkan dari kemusyrikan. " Imam Turmuz i d a n ibnu Majah telah m e n g e t e n g a h k an hadis ini melalui M u h a m m a d ibnul Bursani dengan sanad y a n g sama. Imam A h m a d mengatakan, telah menceritakan kepada kami A h m a d ibnu A b d u l M a l i k , telah m e n c e r i t a k a n k e p a d a kam i B a k k a r t e l a h menceritakan kepadaku ayahku (Abdul Aziz ibnu Abu Bakrah), dari A b u Bakrah r.a. y a n g mengatakan b a h w a Rasulullah Saw. pernah bersabda: ffi* ,
A/kiJi
S' y ? ~- y
".S
f'* . ''C.
<Jf.\j l$S.\j JAj &S<&\
' rf—T ~> y
j*
Barang siapa yang ingin didengar, maka Allah menjadikannya terkenal dengannya; dan barang siapa yang pamer, maka Allah akan memamerkan (amalnya. Imam A h m a d mengatakan, telah menceritakan kepada kami M u ' a w i y a h , telah menceritakan kepada kami Syaiban, dari Firas, dari Atiyyah, dari Abu S a ' i d A l - K h u d r i , dari Rasulullah Saw. y a n g telah bersabda:
Barang siapa yang pamer, maka Allah akan memamerkan amalnya; dan barang siapa yang ingin didengar ( a m a l n y a ) , maka Allah menjadikan (amal)«ya terkenal. I m a m A h m a d mengatakan , telah menceritakan kepada kami Yahya ibnu Sa'id dari S y u ' b a h , telah menceritaka n kepadak u A m r ibnu M u r r a h , b a h w a di rumah A b u U b a i d a h ia m e n d e n g a r seorang lelaki m e n g a t a k a n b a h w a ia pernah m e n d e n g a r Abdulla h ibnu A m r menceritakan hadis berikut dari Ibnu U m a r yang telah m e n d e n g a r Rasulullah Saw. bersabda: ~ 'i . yy-"y
J
< y
*y . '
'
-t
> .
y
,y
S
y ^ , y*t,
t
•y
yy
^ ^
.
*
y
0 O j i,/*j A i b - £ * L - 4 j 4i«JU ^ U i l J * Barang siapa yang amalnya ingin didengar oleh orang lain, maka Allah menjadikannya terkenal di kalangan semua makhluk-Nya, lalu Allah mengecilkan dan menghinakannya.
Tafsir Ibnu Kasir
75
M a k a Abdullah"menangis mencucurka n air matanya. Al-Hafiz A b u Bakar Al-Bazzar mengatakan, telah menceritakan kepada kami A m r ibnu Yahya Al-Aili, telah menceritakan kepada kami AlHaris ibnu Gassan, telah menceritakan kepada kami A b u Imran Al-Juni, dari Anas r.a. yang mengatakan b a h w a Rasulullah Saw. pernah bersabda:
Amal-amal perbuatan Bani Adam dihadapkan kepada Allah Swt. pada hari kiamat terhimpun di dalam buku-buku catatan amal yang telah dilak. Lalu Allah berfirman, "Lemparkanlah yang ini dan terimalah yang itu. " Para malaikat berkata, "Wahai Tuhanku, demi Allah, kami tidak melihat selain kebaikan. " Allah berfirman, "Sesungguhnya amal perbuatannya itu bukan karena mengharapkan rida-Ku. Pada hari ini Aku tidak mau menerima suatu amal perbuatan kecuali amal yang diniatkan untuk memperoleh rida-Ku. " K e m u d i a n Al-Haris ibnu Gassan mengatakan b a h w a A b u Imran Al-Juni riwayat hadisnya banyak diambil oleh sejumlah ulama, dia adalah seorang y a n g berpredikat siqah, seorang ulama Basrah, y a n g tidak ada celanya (dalam periwayatan hadis). Wahb mengatakan, telah menceritakan kepadak u Yazid ibnu Iyad, dari Abdur Rahman Al-A'raj, dari Abdullah ibnu Qais Al-Khuza'i, bahwa Rasulullah Saw. pernah bersabda:
76
Juz 16 —
Al-Kahfi
Barang siapa yang berdiri karena pamer dan harga diri, ia terus menerus dalam murka Allah hingga duduk. Abu Ya' la mengatakan, telah menceritakan kepada kami M u h a m m a d ibnu A b u Bakar, telah menceritakan k e p a da kami M u h a m m a d ibnu Dinar, dari Ibrahim Al-Hijri, dari Abui A h w a s , dari A u f ibnu Malik, dari Ibnu M a s ' u d r.a. y a n g mengataka n b a h w a Rasulullah Saw. telah bersabda:
Barang siapa yang mengerjakan salatnya dengan baik karena dilihat orang lain, dan mengerjakannya dengan buruk bila sendirian, maka hal ini merupakan suatu penghinaan yang dia lakukan terhadap Tuhannya melalui salatnya itu. Ibnu Jarir mengatakan, telah menceritakan kepada kami A b u A m i r Ismail ibnu A m r As-Sukuni, telah menceritakan k e p a da kami H i s y a m ibnu Ammar, telah menceritakan kepada kami Ibnu Ayyasy, telah menceritakan kepada kami A m r ibnu Qais Al-Kindi, b a h w a ia pernah m e n d e n g a r M u ' a w i y a h ibnu A b u Sufyan m e m b a c a ayat berikut, yaitu firman-Nya:
Barang siapa mengharap perjumpaan dengan Tuhannya. (Al-Kahfi: 110) B a h w a s e s u n g g u h n y a a y a t ini m e r u p a k a n a y a t y a n g p a l i n g a k h i r diturunkan. Asar ini mengandung kemusykilan, karena sesungguhnya ayat ini berada di akhir surat Al-Kahfi, sedangkan surat Al-Kahfi seluruhnya d i t u r u n k a n di M e k a h . B a r a n g k a l i M u ' a w i y a h b e r m a k s u d b a h w a s e s u d a h n y a tidak a d a ayat lain y a n g diturunka n untuk me-mansukh (merevisi)nya, dan tidak ada pula ayat lain y a n g merubah h u k u m n y a , melainkan ia tetap muhkam. Sehingga pengertian ini agak kabur di mata sebagian para perawi yang akhirnya ia meriwayatkan dengan makna sesuai
77
Tafsir Ibnu Kasir
dengan pemahamannya sendiri. Hanya Allah yang mengetahui kebenarannya. Al-Hafiz A b u B a k a r A l - B a z z ar m e n g a t a k a n , t e l a h m e n c e r i t a k a n k e p a d a kami M u h a m m a d ibnu Ali ibnul H a s a n ibnu S y a q i q , t e l a h menceritakan k e p a d a kami A n - N a d r ibnu Syamil, telah menceritakan kepada kami A b u Qurrah, dari S a ' i d ibnul M u s a y y a b , dari U m a r ibnul K h a t t a b y a n g m e n g a t a k a n b a h w a Rasulullah Saw. pernah bersabda:
4 f oir S$l & t\k "fr'Jt &
3&
&
Barang siapa di suatu malam membacafirman-Nya, "Barang siapa mengharapkan perjumpaan dengan Tuhannya" (Al-Kahfi: 110), hingga akhir ayat, maka untuknya ada nur ( c a h a y a) yang kelihatan jelas dari Adn sampai ke Mekah, di dalam nur itu penuh dengan para malaikat. Hadis berpredikat garib.
78
Juz 16 —
Maryam
SURAT MARYAM Makkiyyah, 98 atau 99 ayat Kecuali ayat 58 dan 71 Madaniyyah Turun sesudah surat Fatir
M u h a m m a d ibnu Ishaq telah meriwayatka n di dalam kitab As-Sirah-nya melalui hadis U m m u Salamah. D a n I m a m A h m a d m e r i w a y a t k a n n y a melalui Ibnu M a s ' u d dalam kisah hijrah ke Abesinia dari M e k a h , b a h w a J a ' f a r ibnu A b u Talib r.a. m e m b a c a k a n permulaan ayat ini k e p a d a A n Najasyi (Negus) dan para hulubalangnya.
Dengan nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha
Penyayang.
Maryam, ayat 1-6
KafHa Ya 'Ain Sdd. (yang dibacakan ini adalah)penjelasan tentang rahmat Tuhan kamu kepada hamba-Nya, Zakaria, yaitu tatkala ia berdoa kepada Tuhannya dengan suara yang lembut. Ia berkata, "Ya Tuhanku, sesungguhnya tulangku telah lemah dan kepalaku telah dipenuhi uban, dan aku belum pernah kecewa dalam berdoa kepada Engkau, ya Tuhanku. Dan sesungguhnya aku khawatir terhadap mawaliku sepeninggalku, sedangkan istriku adalah
Tafsir Ibnu Kasir
79
seorang yang mandul, maka anugerahilah aku dari sisi Engkau seorang putra, yang akan mewarisi aku dan mewarisi sebagian keluarga Ya 'qub; dan jadikanlah ia, ya Tuhanku, seorang yang diridai. " P e m b a h a s a n mengenai huruf hijaiyah yang terdapat di permulaan suratsurat A l - Q u r ' a n telah diketengahkan dalam tafsir permulaan surat AlBaqarah. M e n g e n a i firman Allah Swt.:
(Yang dibacakan ini adalah) penjelasan tentang rahmat Tuhan kamu. (Maryam: 2) M a k s u d n y a , kisah ini menceritakan tentang rahmat Allah kepada salah seorang h a m b a - N y a , yaitu Zakaria. Yahya ibnu Ya' mur m e m b a c a ayat ini dengan bacaan berikut:
(Yang dibacakan ini adalah)penjelasan tentang rahmat Tuhan kamu kepada hamba-Nya Zakaria. ( M a r y a m : 2) Lafaz Zakaria, huruf ya-nya dibaca panjang dan dibaca pendek; hal ini merupakan dua qiraat yang terkenal mengenainya. Zakaria adalah seorang nabi yang besar dari kalangan nabi-nabi kaum Bani Israil. Di dalam kitab Sahih Bukhari disebutkan b a h w a Zakaria adalah seorang t u k a n g kayu; dia makan dari hasil kerja tangannya sendiri menjadi tukan g kayu. Firman Allah Swt.:
yaitu tatkala ia berdoa kepada Tuhannya dengan suara yang lembut. (Maryam: 3) Sebagian kalangan ulama tafsir mengatakan bahwa sesungguhnya Zakaria melirihkan suaranya dalam berdoa agar dalam p e r m o h o n a n n y a ini dia
80
Juz 16 —
Maryam
tidak dituduh sebagai orang yang lemah karena usianya telah lanjut, sebab ia meminta agar dikaruniai seorang putra. Demikianlah menurut apa yang diriwayatkan oleh Al-Mawardi. Ulama lainnya mengatakan, sesungguhnya Zakaria melirihkan suaranya dalam berdoa karena kecintaannya kepada Allah Swt. seperti y a n g dikatakan oleh Qatada h s e h u b u n g an dengan m a k n a ayat ini:
Yaitu tatkala ia berdoa kepada Tuhannya dengan suara yang lembut. (Maryam: 3) S e s u n g g u h n y a A l l a h m e n g e t a h u i kalbu o r a n g y a n g b e r t a k w a , d a n m e n d e n g a r suara y a n g perlahan. Sebagian ulama Salaf mengatakan, Zakaria bangun di tengah malam, sedangkan semua muridnya telah tidur; lalu dia berbisik kepada Tuhannya seraya berdoa dengan suara y a n g lembut. M a k a T u h a n n y a berfirman kepadanya, "Kupenuhi semanmu, Kupenuhi semanmu, Kupenuhi semanmu."
Zakaria berkata,
"Ya Tuhanku, sesungguhnya
tulangku
telah
lemah. " ( M a r y a m : 4) Yakni lemah dan rapuh, tidak m e m p u n y a i kekuatan lagi
dan kepalaku telah ditumbuhi uban. (Maryam : 4) Artinya, warna putih ubannya menutupi sisa rambutnya yang masih hitam. Seperti y a n g telah dikatakan oleh Ibnu Duraid dalam bait syair gubahannya:
81
Tafsir Ibnu Kasir
Tidakkah engkau lihat rambut kepalaku yang kini warnanya seakanakan seperti/ajar subuh yang muncul di sisa-sisa kegelapan malam. Warna putih ubannya menyala menutupi warna hitamnya, seperti warna api yang menyala dalam bara api. Makna yang dimaksud dari ayat ini ialah menceritakan tentang kelemahan dan ketuaan serta tanda-tandanya, baik y a n g terlihat m a u p u n y a n g tidak terlihat. Firman Allah Swt.:
c i 'J.
dan aku belum pernah kecewa dalam berdoa kepada Engkau, ya Tuhanku. ( M a r y a m : 4) Yakni saya belum pernah berdoa kepada E n g k a u , melainkan Engkau memperkenankannya, Engkau tidak pernah menolak apa yang k u m o h o n k a n kepada-Mu. F i r m a n Allah Swt.:
Dan sesungguhnya aku khawatir terhadap mawaliku ( M a r y a m : 5)
sepeninggalku.
Kebanyakan ulama qiraat membacanya dengan mawdliya karena dianggap sebagai maf'ul. Tetapi menurut suatu riwayat y a n g bersumber dari Kisai, ia m e m b a c a n y a mawali dengan huruf ya y a n g d\-sukun-kan. Mujahid, Qatadah, dan As-Saddi mengatakan b a h w a yang dimaksud dengan mawali ialah para 'asaba h atau ahli w a r i s laki-laki. A b u Saleh mengatakan b a h w a mawali ialah kalalah atau ahli w a r i s p e r e m p u a n M e n u r u t riwayat y a n g bersumber dari Amirul M u - M i n i n ' U s m a n ibnu Affan r.a., ia m e m b a c a ayat ini dengan men-tasydid-kan huruf fa dari lafaz khiftu, sehingga bacaannya menjadi khaffat, artinya kekurangan, yakni tiada pewaris laki-laki sesudahku. B e r d a s a r k a n qiraat pertama, alasan ketakutan Zakaria ialah b a h w a dia merasa khawatir bila orangorang yang akan menggantikanny a nanti akan berlaku buruk terhadap
82
Juz 16 —
Maryam
manusia. M a k a ia m e m o h o n kepada Allah agar dikaruniai seorang anak laki-laki yang kelak akan menjadi nabi sesudahnya, untuk m e m i m p i n mereka dengan wahyu yang diturunkan kepadanya. Sesungguhnya dalam hal ini Zakaria tidak mengkhawatirkan siapa yang bakal mewaris i harta peninggalannya, karena kenabian merupakan kedudukan yang paling besar dan paling mulia tingkatannya dibandingkan dengan k e k h a w a t i r a n n ya akan pewaris dari darah dagingnya terhada p harta peninggalannya . D a n ia berkeinginan agar kenabiannya itu diwarisi oleh ahli waris 'asabahnya; untuk itu ia m e m o h o n kepada Allah agar dikaruniai seorang putra y a n g kelak akan mewarisi kenabiannya. Tiada suatu kisah pun yang menyebutkan bahwa Zakaria m e m p u n y a i harta, bahkan dia adalah seorang t u k a n g kayu, yang makan dari hasil keringatnya sendiri. Orang yang bermatapencaharia n seperti itu tidaklah banyak memiliki harta, terlebih lagi seorang nabi, karena s e s u n g g u h n y a para nabi adalah orang yang paling berzuhud terhadap d u n i a w i . Di dalam kitab Sahihain telah disebutkan melalui berbagai jalur, b a h w a Rasulullah Saw. pernah bersabda:
Kami tidak diwaris, semua yang kami tinggalkan adalah
sedekah.
M e n u r u t suatu riwayat yang ada pada Imam T u r m u z i dengan sanad y a n g sahih disebutkan seperti berikut:
Kami para nabi tidaklah diwaris. D e n g a n demikian, berarti m a k n a firman-Nya:
maka anugerahilah
aku dari sisi Engkau seorang putra
mewarisi aku. ( M a r y a m : 5-6)
yang
83
Tafsir Ibnu Kasir
B a h w a yang dimaksud tiada lain adalah mewarisi kenabiannya. Karena itulah dalam firman selanjutnya disebutkan:
3
V 3 * * i g i ^ ^ 3
dan mewarisi sebagian keluarga Ya'qub. ( M a r y a m : 6) Pengertiannya sama dengan apa yang disebutkan di dalam firman lainnya:
Dan Sulaiman telah mewarisi Daud. ( A n - N a m l : 16) Yakni kenabiannya. Karena seandainya yang diwarisi itu adalah hartanya, tentulah tidak disebutka n Sulaiman secara k h u s u s t a n p a melibatka n saudara-saudaranya. Juga karena mengingat p e n y e b u t a n mewarisi harta b e n d a tidaklah begitu penting, sebab sudah d i m a k l u m i sebagai suatu ketetapan dalam semua syariat (hukum) dan agama, b a h w a anak mewarisi harta ayahnya. Seandainya pewarisan ini bukanlah p e w a r i s a n khusus, tentulah Allah tidak akan m e n y e b u t k a n n y a . P e n d a p a t ini diperkuat dan didukung oleh sebuah hadis sahih yang m e n g a t a k a n :
Kami para nabi tidaklah diwaris, semua yang kami adalah sedekah.
tinggalkan
Mujahid telah mengatakan sehubungan dengan m a k n a firman-Nya:
yang akan mewarisi aku dan mewarisi sebagian keluarga Ya 'qub. ( M a r y a m : 6) b a h w a peninggalan Zakaria adalah ilmu, dan dia t e r m a s u k keturunan Ya'qub.
84
Juz 16 —
Maryam
H a s y i m mengatakan, telah menceritaka n kepada kami Ismail ibnu A b u Khalid, dari A b u Saleh s e h u b u n g a n dengan m a k n a firman-Nya:
yang akan mewarisi aku dan mewarisi sebagian keluarga Ya 'qub. ( M a r y a m : 6) Yaitu h e n d a k n y a anak itu kelak akan menjadi nabi, s e b a g a i m a n a bapakb a p a k n y a y a n g menjadi nabi. A b d u r Razzaq telah m e r i w a y a t k an dari M a ' m a r , dari Q a t a d a h , dari A l - H a s a n , b a h w a anak itu kelak akan mewarisi kenabian d a n ilmunya. A s - S a d d i m e n g a t a k a n b a h w a m a k n a ayat ialah ' k e l a k a n a k itu m e w a r i s i kenabianku dan kenabian keluarga Y a ' q u b ' . Diriwayatkan dari Malik, dari Zaid ibnu A s l a m s e h u b u n g a n d e n g an m a k n a firman-Nya:
dan mewarisi sebagian keluarga Ya 'qub. ( M a r y a m : 6) Yakni kenabian mereka. Jabir ibnu N u h dan Yazid ibnu Harun telah meriwayatkan dari Ismail ibnu A b u Khalid, dari Abu Saleh sehubungan dengan m a k na firman-Nya:
yang akan mewarisi aku dan mewarisi sebagian keluarga Ya 'qub. ( M a r y a m : 6) M a k s u d n y a , mewarisi hartaku d a n mewaris i kenabian dari keluarga Y a ' q u b . P e n d a p a t inilah y a n g dipilih oleh Ibnu Jarir di dalam kitab tafsirnya. A b d u r R a z z a q m e n g a t a k a n , telah m e n c e r i t a k a n k e p a d a k a m i M a ' m a r , dari Qatadah, b a h w a N a b i Saw. pernah bersabda:
Tafsir Ibnu Kasir
85
Semoga Allah merahmati Zakaria, tiadalah dia meninggalkan harta warisan. Dan semoga Allah merahmati Luth, sesungguhnya dia benar-benar berlindung kepada keluarga yang kuat. Ibnu Jarir mengatakan, telah menceritakan kepada kami A b u Kuraib, telah menceritakan kepada kami Jabir ibnu N u h , dari M u b a r a k ibnu Fudalah, dari Al-Hasan yang mengatakan bahwa Rasulullah Saw. pernah bersabda:
Semoga Allah merahmati saudaraku Zakaria, sebenarnya dia tidak meninggalkan harta warisan saat dia mengatakan, "Maka anugerahilah aku dari sisi Engkau seorang putra, yang akan mewarisi aku dan mewarisi sebagian keluarga Ya 'qub. " Semuanya ini adalah hadis-hadis mursal y a n g tidak bertentangan dengan hadis-hadis sahih. H a n y a Allah-lah y a n g m e n g e t a h u i kebenarannya . Firman Allah S w t . :
dan jadikanlah ia, ya Tuhanku, seorang yang diridai. (Maryam: 6) M a k s u d n y a diridai di sisi Engkau, j u g a dikalangan m a k h l u k - M u , yakni Engkau menyukainya dan menjadikannya disukai oleh makhluk-Mu dalam a g a m a dan akhlaknya.
Maryam, ayat 7
86
Juz 16 —
Maryam
Hai Zakaria, sesungguhnya Kami memberi kabar gembira kepadamu akan (beroleh) seorang anak yang namanya Yahya, yang sebelumnya Kami belum pernah menciptakan orang yang serupa dengan dia. Seakan-akan disebutkan sebelumnya bahwa doa yang dipanjatkan Zakaria diperkenankan oleh Allah Swt. M a k a dikatakan kepadanya:
Hai Zakaria, sesungguhnya Kami memberi kabar gembira kepadamu akan (beroleh) seorang anak yang namanya Yahya. ( M a r y a m : 7) D a l a m ayat y a n g lain disebutkan oleh firman-Nya:
Di sanalah Zakaria mendoa kepada Tuhannya seraya berkata, "Ya Tuhanku, berilah aku dari sisi Engkau seorang anak yang baik. Sesungguhnya Engkau Maha Pendengar doa. " Kemudian Malaikat (Jibril) memanggil Zakaria, sedang ia tengah berdiri melakukan salat di dalam mihrab ( k a t a n y a ) , "Sesungguhnya Allah menggembirakan kamu dengan kelahiran (seorang putramu) Yahya, yang membenarkan kalimat (yang datang ) dari Allah, menjadi ikutan, menahan diri (dari h a w a nafsu), dan seorang Nabi termasuk keturunan orang-orang saleh. " (Ali Imran: 38-39) F i r m a n Allah Swt. :
yang sebelumnya Kami belum pernah menciptakan serupa dengan dia. (Maryam: 7)
orang yang
87
Tafsir Ibnu Kasir
Qatadah, Ibnu Juraij, dan Ibnu Zaid m e n g a t a k a n b a h w a Allah belum pernah menamakan seseorang dengan nama Yahya. Pendapat inilah yang dipilih oleh Ibnu Jarir rahimahullah. Mujahid mengatakan sehubungan dengan m a k n a firman-Nya:
yang sebelumnya Kami belum pernah serupa dengan dia. ( M a r y a m : 7)
menciptakan
orang
yang
Yakni mirip dengannya. Ia mengartikannya d e m i k i a n karena m e n y a m a k a n n y a dengan apa yang disebutkan di dalam ayat lain oleh firman-Nya:
maka sembahlah Dia dan berteguh hatilah dalam beribadat kepada¬ Nya. Apakah kamu mengetahui ada seorang yang sama dengan Dia (yang patut d i s e m b a h ) ? ( M a r y a m : 6 5 ) Yaitu yang serupa dengan Dia. Ali ibnu A b u Talhah y a n g telah m e r i w a y a t k a n dari Ibnu A b b a s sehubungan dengan m a k n a n y a , b a h w a sebelum itu tidak ada pasangan mandul y a n g dapat melahirkan anak seperti dia. H a l ini merupakan dalil y a n g menunjukkan b a h w a Zakaria a.s. s e b e l u m n y a tidak punya anak; begitu pula istrinya, dia adalah seorang wanita y a n g mandul sejak semula. Lain halnya dengan Nabi Ibrahim a.s. dan istrinya Sarah a.s., keduany a hanya merasa heran dengan berita gembira akan kelahiran Ishaq, padahal keduanya telah berusia lanjut, bukan karena k e d u a n y a mandul. K a r e n a itulah N a b i Ibrahim a.s. berkata seperti y a n g disitir oleh firman-Nya:
Apakah kamu memberi kabar gembira kepadaku, padahal usiaku telah lanjut, maka dengan cara bagaimanakah (terlaksananya) berita gembira yang kamu kabarkan itu? (Al-Hijr: 54)
88
Juz 16 —
Maryam
Padahal tiga belas tahun sebelumnya N a b i Ibrahim a.s. telah m e m p u n y a i s e o r a n g putra, yaitu Ismail a.s. K e m u d i a n istrinya berkata, seperti y a n g disitir oleh firman-Nya:
Sungguh mengherankan, apakah aku akan melahirkan anak, padahal aku adalah seorang perempuan tua, dan ini suamiku pun dalam keadaan yang sudah tua pula? Sesungguhnya ini benar-benar suatu yang sangat aneh. Para malaikat itu berkata, "Apakah kamu merasa heran tentang ketetapan Allah? (Itu adalah) rahmat Allah dan keberkatan-Nya, dicurahkan atas kalian, hai ahlul bait! Sesungguhnya Allah Maha Terpuji lagi Maha Pemurah. "(Hud: 72-73) Maryam, ayat 8-9
Zakaria berkata, "Ya Tuhanku, bagaimana akan ada anak bagiku, padahal istriku adalah seorang yang mandul dan aku (sendiri) sesungguhnya sudah mencapai umur yang sangat tua. " Tuhan berfirman, "Demikianlah. " Tuhan berfirman, "Hal itu adalah mudah bagi-Ku, dan sesungguhnya telah Aku ciptakan kamu sebelum itu, padahal kamu (di waktu itu) belum ada sama sekali. " Z a k a r i a m e r a sa heran ketika d o a n y a dikabulkan dan m e n d a p a t berita g e m b i r a akan kelahiran seorang putra, maka k e g e m b i r a a n n y a m e l e d a k ledak. Lalu ia bertanya tentang cara y a n g m e n y e b a b k an dia beranak, m e n g i n g a t istrinya mandul, tidak p u n y a anak sejak «emula, lagi sudah tua. Dirinya pun tua serta tulang-tulangnya telah lemah lagi kurus. Tiada k e m a m p u a n lagi baginya untuk melakuka n persetubuhan.
89
Tafsir Ibnu Kasir
Lafaz 'itiyya menurut orang-orang A r a b artinya kalau diibaratkan dengan kayu, kayu itu sudah kering kerontang . Mujahid m e n g a t a k a n , 'itiyyan a r t i n y a k e r a p u h a n t u l a n g . I b n u A b b a s d a n l a i n - l a i n n y a mengatakan b a h w a 'itiyyan artinya lanjut usia. Tetapi makna lahiriahnya menunjukkan b a h w a 'itiyyan lebih parah lagi dari kibaran (usia lanjut). Ibnu Jarir mengatakan, telah menceritakan kepada kami Ya'qub, telah menceritakan kepada kami H a s y i m , telah menceritakan kepada kami Husain, dari Ikrimah, dari Ibnu A b b a s y a n g m e n g a t a k a n b a h w a ia mengetahui semua sunah (tuntunan) Nabi Saw. Hanya dia tidak mengetahui apakah Rasulullah Saw. melakukan bacaan (selain Al-Fatihah) dalam salat lohor dan Asarnya ataukah tidak, dan ia tidak m e n g e t a h u i b a g a i m a n a k a h Rasulullah Saw. m e m b a c a firman-Nya:
dan aku (sendiri) sesungguhnya sudah mencapai umur yang sangat tua. ( M a r y a m : 8) Apakah beliau m e m b a c a n y a 'itiyyan ataukah 'istiyyan (semakna dengan 'itiyyan). I m a m A h m a d m e r i w a y a t k a n n y a dari Syuraih ibnun N u ' m a n , sedangkan A b u D a u d meriwayatkannya dari ziyad ibnu Ayyub, keduanya dari H a s y i m d e h g a n sanad y a n g sama.
Cl
:)j
-O
(J!&
Tuhan berfirman ( M a r y a m : 9) Yakni malaikat y a n g ditugaskan oleh-Nya m e n j a w a b keheranan Zakari a dari apa y a n g diberitakan kepadanya:
Demikianlah,
Tuhanmu telah berfirman,
"Hal itu adalah
mudah
bagi-Ku." ( M a r y a m : 9) Artinya melahirka n anak dari kamu dan istrimu itu bukan dari lainnya adalah m u d a h sekali bagi Allah.
90
Juz 16 —
Maryam
Kemudian disebutkan kepada Zakaria hal yang lebih mengherankan daripada apa yang dipertanyakannya . U n t u k itu Allah Swt. berfirman:
dan sesungguhnya telah Aku ciptakan kamu sebelum itu, padahal kamu (di waktu itu) belum ada sama sekali. ( M a r y a m : 9) S a m a halnya seperti yang disebutkan oleh firman-Nya dalam ayat lain:
Bukankah telah datang atas manusia satu waktu dari masa, sedangkan dia ketika itu belum merupakan sesuatu yang dapat disebut? (Al-Insan: 1) Maryam, ayat 10-11
Zakaria berkata, "Ya Tuhanku, berilah aku suatu tanda. " Tuhan berfirman, "Tanda bagimu ialah bahwa kamu tidak dapat bercakapcakap dengan manusia selama tiga malam, padahal kamu sehat. " Maka ia keluar dari mihrab menuju kaumnya, lalu ia memberi isyarat kepada mereka; hendaklah kalian bertasbih di waktu pagi dan petang. Allah Swt. berfirman, menceritakan perihal Nabi Zakaria:
Zakaria berkata, "Ya Tuhanku, berilah aku suatu tanda. " (Maryam: 10)
91
Tafsir Ibnu Kasir
Yakni pertanda y a n g m e n g a w a l i a k a n datangnya a p a y a n g telah Engkau janjikan kepadaku, agar j i w a k u tenteram dan hatiku gembira d e n g a n apa yang Engkau janjikan. Pertanyaan ini semakna dengan apa yang dikatakan oleh N a b i Ibrahim a.s. y a n g disitir oleh firman-Nya:
Ya Tuhanku, perlihatkanlah kepadaku bagaimana Engkau menghidupkan orang mati. Allah berfirman, "Belum yakinkah kamu? " Ibrahim menjawab, 'Aku telah menyakininya, tetapi agar hatiku tetap mantap (dengan i m a n k u ) . " (Al-Baqarah: 2 6 0 ) A d a p u n firman Allah Swt.:
CV
'J
Tuhan berfirman, "Tanda bagimu ialah bahwa kamu tidak dapat bercakap-cakap dengan manusia selama tiga malam, padahal kamu sehat. ( M a r y a m : 10) Maksudnya, hendaknya kamu menahan lisanmu j a n g a n berbicara selama tiga m a l a m, sedangkan k a m u dalam keadaan sehat walafiat, tidak sakit dan tidak mengalam i gangguan kesehatan Ibnu A b b a s , Mujahid, Ikrimah, W a h b , As-Saddi, dan Q a t a d a h serta lain-lainnya yang bukan hanya seorang mengatakan b a h w a lisannya kaku bukan karena sakit, bukan pula karena mengalami gangguan kesehatan. Ibnu Zaid ibnu Aslam mengatakan b a h w a Zakaria hanya dapat m e m b a c a kitab dan bertasbih, tidak dapat berbicara dengan kaumnya kecuali dengan isyarat saja. Al-Aufi telah meriwayatkan dari Ibnu A b b a s s e h u b u n g a n dengan m a k n a firman-Nya:
selama tiga malam berturut-turut.
( M a r y a m : 10)
92
Juz 16 —
Maryam
Yakni sawiyyan diartikan berturut-turut. Akan tetapi, p e n d a p a t pertama y a n g bersumber dari Ibnu A b b a s — j u g a y a n g b e r s u m b e r dari j u m h u r u l a m a — adalah pendapat y a n g paling sahih. Pendapa t ini dikuatkan a p a y a n g disebutkan di dalam surat Ali Imran oleh firman-Nya:
Berkata Zakaria, "Berilah aku suatu tanda ( b a h w a i s t r i k u m e n g a n d u n g ) . " Allah berfirman, "Tandanya bagimu kamu tidak dapat berkata-kata dengan manusia selama tiga hari, kecuali dengan isyarat. Dan sebutlah nama Tuhanmu sebanyak-banyaknya serta bertasbihlah diwaktupetang dan pagi hari. " ( A l i Imran: 4 1 ) M a l i k telah meriwayatka n dari Zaid ibnu A s l a m s e h u b u n g a n d e n g a n m a k n a firman-Nya:
selama tiga malam, padahal kamu sehat. ( M a r y a m : 10) Yakni tidak bisu. H a l ini menunjukkan b a h w a Zakaria tidak berbicara dengan manusia selama tiga hari tiga malam, kecuali hanya dengan isyarat seperti y a n g telah disebutkan di d a l a m surat Ali Imran ayat 41 tadi. K a r e n a itulah d a l a m ayat surat ini disebutkan oleh firman-Nya:
Maka ia keluar dari mihrab menuju kaumnya. ( M a r y a m : 11) Yakni dari tempat ia m e n d a p a t berita gembira akan beroleh anak lakilaki.
0 \
:J
lalu ia memberi isyarat kepada mereka. ( M a r y a m : 11)
93
Tafsir Ibnu Kasir
Yakni member i isyarat secara samar lagi cepat.
hendaklah kalian bertasbih di waktu pagi dan petang. ( M a r y a m : 11) M a k s u d n y a , m e m i n t a d u k u n g a n dari m e r e ka agar m e r e k a mengikuti a p a y a n g diperintahkan k e p a d a n ya dalam m a s a - m a s a tiga hari itu. Bantuan tasbih m e r e k a s e b a g a i p e n d u k u n g u n g k a p a n r a s a s y u k u r n y a k e p a d a Allah Swt. atas karunia y a n g diberikan kepadanya. Mujahid mengataka n s e h u b u n g a n dengan m a k n a firman-Nya:
lalu ia memberi
isyarat kepada mereka. ( M a r y a m : 11)
M a k n a auha di sini ialah asydra, yakni berisyarat. H a l y a n g s a m a telah dikatakan oleh Wahb dan Qatadah. Mujahid telah mengatakan dalam suatu riwayat yang bersumber dari Qatadah sehubungan dengan m a k na firmanNya:
Lalu ia memberi isyarat kepada mereka. ( M a r y a m : 11) Yakni Zakaria menulis di tanah k e p a d a mereka. H a l y a n g sama telah dikatakan oleh As-Saddi. Maryam, ayat 12-15
94
Juz 16 —
Maryam
Hai Yahya, ambillah Al-Kitab (Taurat) itu dengan sungguh-sungguh. Dan Kami berikan kepadanya hikmah selagi ia masih kanak-kanak, dan rasa belas kasihan yang mendalam dari sisi Kami dan kesucian (dari dosa). Dan ia adalah seorang yang bertakwa, dan banyak berbakti kepada kedua orang-tuanya, dan bukanlah ia orang yang sombong lagi durhaka. Kesejahteraan atas dirinya pada hari ia dilahirkan dan pada hari ia meninggal dan pada hari ia dibangkitkan hidup kembali. Setelah putra yang diberitakan dalam kabar gembira itu lahir (yaitu Yahya a.s.), maka Allah Swt. mengajarinya Al-Kitab, yaitu kitab Taurat, y a n g biasa mereka baca di antara sesama mereka, dan menjadi pegangan para nabi dalam m e m u t u s k a n hukum terhadap orang-orang y a n g b e r a g a m a Yahudi, para rabbani, dan para ahbar (pendeta). Saat i t u Yahya masih kanak-kanak, karena itulah disebutkan secara menonjol dalam ayat ini, sebagai karunia Allah buatnya, j u g a buat k e d u a orang tuanya. U n t u k itu Allah Swt. berfirman:
Hai Yahya, ambillah Al-Kitab (Taurat) itu dengan ( M a r y a m : 12)
sungguh-sungguh.
Yakni pelajarilah kitab Taurat itu dengan segenap k e m a m p u a n m u d a n sungguh-sungguh.
Dan Kami berikan kepadanya hikmah selagi ia masih ( M a r y a m : 12)
anak-anak.
Yang dimaksud d e n g an 'hikmah'' ialah p e m a h a m a n , ilmu, kesungguhan, tekad, dan suka k e p a d a kebaikan serta m e n e k u n i n y a dengan segala kemampuannya, sedangkan saat itu ia masih kanak-kanak. Abdullah ibnul Mubarak mengatakan bahwa M a ' mar telah mengatakan bahwa anak-anak berkata kepada Yahya ibnu Zakaria," Marilah kita main-main, hai Yahya!" Yahya m e n j a w a b , " K i t a diciptakan bukan untuk main-main." M a ' m a r
95
Tafsir Ibnu Kasir
mengatakan b a h w a karena itulah Allah Swt. menyebutkan dalam firmanNya:
Dan Kami berikan kepadanya hikmah selagi ia masih (Maryam: 1 2 ) .
anak-anak.
A d a p u n firman Allah Swt.:
CAT
: J ,
< Z>
dan rasa belas kasihan yang mendalam dari sisi Kami. (Maryam: 13) Ali ibnu A b u T a l h a h telah meriwayatkan dari Ibnu A b b a s sehubungan dengan m a k n a firman-Nya:
CAT
dan rasa belas kasihan yang mendalam dari sisi Kami. (Maryam: 13) Yaitu rahmat dari sisi K a m i . Hal yang sama telah dikatakan oleh Ikrimah, Qatadah, dan Ad-Dahhak, hanya ditambahka n b a h w a tiada seorang pun y a n g dapat m e n i l a i n y a selain K a m i , m e n u r u t A d - D a h h a k . Q a t a d a h menambahkan b a h w a semoga Allah merahmati Zakaria karena rasa belas kasihan-Nya itu Mujahid mengatakan sehubungan dengan firman-Nya:
dan rasa belas kasihan yang mendalam dari sisi Kami. (Maryam: 13) Yakni belas kasihan dari T u h a n n y a kepadanya . Ikrimah mengatakan sehubungan dengan f i r m a n - N y a :
CAT
:J.
96
Juz 16 —
Maryam
dan rasa belas kasihan yang mendalam dari sisi Kami. ( M a r y a m : 13) Artinya, kecintaan Tuhan kepadanya. Ibnu Zaid mengatakan bahwa hannan artinya kecintaan. Ata ibnu A b u Rabah mengatakan s e h u b u n g an dengan firman-Nya:
«a» dan rasa belas kasihan yang mendalam dari sisi Kami. ( M a r y a m : 13) Yaitu p e n g h o r m a t a n dari sisi K a m i . Ibnu Juraij m e n g a t a k a n , telah m e n c e r i t a k a n k e p a d a A m r ibnu Dinar, b a h w a ia p e r p a h m e n d e n g a r Ikrimah meriwayatkan dari Ibnu A b b a s yang m e n g a t a k a n, "Tidak, demi Allah, saya tidak mengetahui apakah yang dimaksud d e n g a n hannan." Ibnu Jarir mengatakan, telah menceritakan kepada kami Ibnu H u m a i d , telah menceritakan k e p a d a kami Jarir, dan Mansur, b a h w a ia pernah bertanya kepada Sa ' id ibnu Jubair tentang m a k n a firman-Nya:
dan rasa belas kasihan yang mendalam dari sisi kami. ( M a r y a m : 13) M a k a ia mengatakan b a h w a ternyata ia tidak mendapatka n j a w a b a n yang m e m u a s k a n darinya. M a k n a lahiriah k o n t e k s a y a t m e n u n j u k k a n b a h w a f i r m a n - N y a , "Hanan" di- ataf-k&n k e p a d a firman-Nya:
Dan Kami berikan kepadanya hikmah selagi ia masih ( M a r y a m : 12)
kanak-kanak.
Yakni K a m i berikan k e p a d a n y a hikmah dan belas kasihan d a n kesucian. Dengan kata lain, Kami jadikan Yahya yang mempunyai rasa belas kasihan
97
Tafsir Ibnu Kasir
y a n g m e n d a l a m - d a n kesucian. Yang d i m a k s u d dengan hannan. ialah kecintaan yang dibarengi dengan rasa belas kasihan dan rasa rindu. Orangorang Arab mengatakan, "Hannatin naqatu 'ala waladiha" artinya: Unta betina itu menyayangi anaknya. Dikatakan pula, "Hannatil mar-atu 'ala zaujiha" artinya Wanita itu merindukan suaminya. Termasuk ke dalam pengertian ini seorang istri dinamakan hannah berasal dari kata haniyyah. D i k a t a k a n pula, "Hannar rajulu ild watanihi," artinya: L e l a ki itu merindukan tanah airnya. Termasuk ke dalam arti hannah ialah belas kasihan dan kasih sayang, seperti yang dikatakan oleh seorang penyair:
4 %
y
-'S
m
$ i* J
J,
'j
<
SJ,0L-9
J
til
y
y
y
y
Sy
* .'U»
^ , 3tJ a £Js> JLJUC
Belas kasihanilah aku, semoga Tuhan memberimu petunjuk, karena sesungguhnya pada setiap kedudukan itu ada cara (tradisinya) tersendiri. Di dalam kitab Musnadlmam Ahmad disebutkan melalui A n a s r.a. y a n g telah m e n g a t a k an b a h w a Rasulullah Saw. pernah bersabda:
Seorang lelaki terus menerus berseru mengucapkan, "Wahai Tuhan Yang Maha Pengasih, wahai Tuhan Yang Maha Pemberi, " di dalam neraka selama seribu tahun. Ternyata disebutkan dalam hadis ini b a h w a m a k n a handnan. lain dengan manndn.. Diantara ulama ada yang mengartikan lafaz hannan. menurut m a k n a lugawinya, yaitu seperti pengertian yang terdapat di dalam perkataanTarfah (seorang penyair dahulu):
Hai Abu Munzir, apakah engkau membinasakan semuanya, biarkanlah hidup sebagian dari kami dengan belas kasihanmu, karena
98
Juz 16 —
sesungguhnya sebagian sebagian lainnya.
kejahatan
itu lebih ringan
Maryam
daripada
F i r m a n Allah Swt.:
dan kesucian (dari dosa). ( M a r y a m : 13) Lafaz ayat ini di- ataf-kan kepada lafaz handnan. Az-zakah artinya bersih dari naj is, dosa dan kotoran. Qatadah mengatakan bahwa az-zakah artinya amal saleh. Ad-Dahhak dan Ibnu Juraij mengatakan, az-zakah artinya amal saleh y a n g bersih. Al-Aufi telah meriwayatka n dari Ibnu A b b a s s e h u b u n g an dengan m a k n a az-zakah, b a h w a y a n g dimaksud ialah berkah.
dan ia adalah seorang yang bertakwa. ( M a r y a m : 13) Yaitu suci dari dosa, tidak pernah m e l a k u k a n suatu dosa p u n . Firman Allah Swt.:
dan seorang yang berbakti kepada kedua orang tuanya, dan bukanlah ia orang yang sombong lagi durhaka. ( M a r y a m : 14) Allah Swt. menyebutka n tentang ketaatan Yahya k e p a da T u h a n n y a , dan bahkan Allah m e n c i p t a k a n n ya dengan m e n g a n u g e r a h i n y a rasa kasih sayang, kesucia n dari d o s a dan b e r t a k w a . K e m u d i a n d a l a m firman selanjutnya disebutkan b a h w a selain itu Yahya adalah s e o r a n g y a n g taat dan berbakti kepada kedua orang tuanya serta menjauhi hal-hal y a n g menyakitkan kedua orang tuanya, baik secara ucapan m a u p u n perbuatan; perintah dan larangan kedua orang tuanya selalu ditaati. K a r e n a itulah disebutkan oleh firman-Nya:
Tafsir Ibnu Kasir
99
dan bukanlah ia orang yang sombong lagi durhaka. ( M a r y a m : 14) Setelah menyebutkan semua sifatnya yang terpuji, maka Allah m e m b a l a s n y a dengan balasan yang disebutkan oleh firman berikutnya:
Kesejahteraan atas dirinya pada hari ia dilahirkan, dan pada hari ia meninggal dan pada hari ia dibangkitkan hidup kembali. ( M a r y a m : 15) Yakni dia dalam keadaan aman pada tiga keadaa n tersebut. Sufyan ibnu Uyaynah mengatakan bahwa hal yang paling mengerikan bagi seseorang ialah di tiga keadaan, yaitu: saat dia dilahirkan, k a r e n a dia melihat dirinya keluar dari tempat pertamanya. Saat dia mati, m a k a ia m e l i h a t k a u m y a n g b e l u m p e r n a h d i s a k s i k a n n y a . D a n saat d i a di bangkitkan hidup kembali, maka ia melihat dirinya berada di p a d a n g m a h s y a r y a n g luas. Allah memuliaka n Yahya ibnu Zakaria a.s. d e n g a n m e m b e r i n y a kesejahteraan dalam tiga hal itu, seperti yang disebutka n oleh firman-Nya:
Kesejahteraan ia meninggal (Maryam: 15)
atas dirinya pada hari ia dilahirkan dan pada hari dan pada hari ia dibangkitkan hidup kembali.
Demikianlah menurut riwayat Ibnu Jarir, dari A h m a d ibnu M a n s u r A l M a w a r z i , dari Sadaqah ibnul Fadl, dari Sufyan ibnu U y a y n a h . Abdur Razzaq mengatakan, telah menceritakan kepada kami M a ' m a r , dari Qatadah sehubungan dengan m a k n a firman-Nya:
dan bukanlah ia orang yang sombong lagi durhaka. ( M a r y a m : 14)
100
Juz 16 —
Maryam
Ibnul M u s a y y a b p e r n a h m e n g a t a k a n b a h w a R a s u l u l l a h S a w . telah bersabda:
Tiada seorang pun yang menjumpai Allah kelak di hari kiamat melainkan membawa dosa, kecuali Yahya ibnu Zakaria. Qatadah mengatakan b a h w a zakaria belum pernah berbuat d o s a dan tidak pernah mempunyai berahi terhadap wanita. Hadis ini berpredikat mursal. M u h a m m a d ibnu Ishaq telah meriwayatka n dari Yahya ibnu S a ' i d, dari S a ' i d ibnul M u s a y y a b , b a h w a telah menceritakan k e p a d a n y a Ibnul As, y a n g mengataka n b a h w a ia pernah m e n d e n g a r N a b i Saw. bersabda:
Setiap anak Adam datang pada hari kiamat nanti dalam mempunyai dosa selain Yahya ibnu Zakaria.
keadaan
Ibnu Ishaq berpredikat mudallis, hadis ini telah d i r i w a y a t k a n n y a secara mu 'an 'an olehnya; hanya Allah y a n g mengetahui k e b e n a r a n n y a. I m a m A h m a d m e n g a t a k a n , telah menceritakan k e p a d a kami Affan, telah menceritakan k e p a d a kami H a m m a d , telah m e n c e r i t a k a n k e p a da kami Ali ibnu Zaid, dari Yusuf ibnu M a h r a n , dari Ibnu A b b a s , b a h w a Rasulullah Saw. pernah bersabda:
yy
o
y*.9y*
v
<s* Ji tr*J* Jy y
101
Tafsir Ibnu Kasir
Tidak ada seorang pun dari anak Adam melainkan pernah berbuat dosa atau berniat melakukan suatu dosa, selain Yahya ibnu Zakaria. Dan tidaklah layak bagi seseorang mengatakan bahwa diriku lebih baik daripada Yunus ibnu Mata. H a d i s ini p u n d a / / p u l a k a r e n a Ali ibnu Zaid ibnu J a d ' a n terkenal m e m punyai banyak hadis mungkar, hanya Allah yang mengetahui kebenarannya. S a ' i d ibnu A b u Arubah telah meriwayatka n dari Qatadah, b a h w a Al-Hasan pernah mengatakan, "Sesungguhnya Yahya dan Isa bersua, lalu Isa berkata kepadanya, ' M o h o n k a n l a h a m p u n a n bagiku, karena engkau lebih baik daripada a k u . ' Yahya berkata kepada Isa,' Engkaulah y a n g lebih baik daripada a k u .' Isa berkata kepadanya, 'Engkaulah y a n g lebih baik daripada aku, karena aku mengucapkan selamat kepada diriku sendiri, sedangkan k a m u yang m e n g u c a p k a n k e p a d a mu adalah A l l a h ' . " M a k a dikatakanlah b a h w a Allah m e m u l i a k a n keduanya.
Maryam, ayat 16-21
Dan ceritakanlah (kisah) Maryam di dalam Al-Qur 'an, yaitu ketika ia menjauhkan diri dari keluarganya ke suatu tempat di sebelah timur, maka ia mengadakan tabir (yang melindunginya) dari mereka; lalu Kami mengutus roh Kami kepadanya, maka ia menjelma di hadapannya
(dalam bentuk) manusia yang sempurna.
Maryam
berkata, "Sesungguhnya aku berlindung darimu kepada Tuhan Yang Maha Pemurah, jika kamu seorang yang bertakwa. " Ia (j ibril)
102
Juz 16 —
Maryam
berkata, "Sesungguhnya aku ini hanyalah seorang utusan Tuhanmu, untuk memberimu seorang anak laki-laki yang suci. " Maryam berkata, "Bagaimana akan ada bagiku seorang anak laki-laki, sedangkan tidak pernah seorang manusia pun menyentuhku dan aku bukan (pula) seorangpezina!" Jibril berkata, "Demikianlah; Tuhanmu berfirman, 'Hal itu adalah mudah bagi-Ku; dan agar dapat Kami menjadikannya suatu tanda bagi manusia dan sebagai rahmat dari Kami; hal itu adalah suatu perkara yang sudah diputuskan'. " Setelah A l l a h m e n c e r i t a k a n kisah Z a k a r i a a.s., b a h w a A l l a h t e l a h menciptakan bagi Zakaria a.s. — d i saat ia telah berusia lanjut dan istrinya mandul— seorang putra yang suci, bersih lagi diberkati. Lalu dalam firman selanjutnya Allah menceritakan kisah M a r y a m dan penciptaan putrany a (yaitu Isa a.s.) tanpa melalui proses seoran g ayah. K e d d a kisah tersebut m e m p u n y a i kemiripa n dan kesamaan. H a l y a n g sama telah disebutkan pula di dalam surat Ali Imran, j u g a surat Al-Anbiya secara beriringan, mengingat kedua kisah m e m p u n y a i k e a n e h an y a n g sama. Hal tersebut dimaksudkan untuk membuktikan kepada hamba-hamba-Nya akan kekuasaan Allah, kebesaran dan keagungan-Nya, dan b a h w a Allah M a h a K u a s a u n t u k m e n c i p t a k a n segala y a n g d i k e h e n d a k i - N y a . U n t u k itu Allah Swt. berfirman:
Dan ceritakanlah 16)
(kisah) Maryam di dalam Al-Qur 'an. ( M a r y a m :
M a r y a m adalah putri Imran, keturunan D a u d a.s. M a r y a m berasal dari keluarga y a n g bersih lagi baik dikalangan Bani Israil. Allah Swt. telah menceritakan kisah saat ibunya melahirkan dia di dalam surat Ali Imran. Ibunya bernazar b a h w a j i k a kelak anaknya lahir dengan selamat, m a k a anak itu akan dijadikan sebagai pelayan Baitul Maqdis; di masa itu mereka biasa m e l a k u k a n amal taqarrub dengan cara demikian. Di sebutkan oleh firman-Nya
103
Tafsir Ibnu Kasir
Maka Tuhannya menerimanya (sebagai nazar) dengan penerimaan yang baik, dan mendidiknya dengan pendidikan yang baik. (Ali Imran: 37) M a r y a m dibesarkan di kalangan Bani Israil dalam lingkungan y a n g baik, sehingga j a d i l a h M a r y a m seorang w a n i t a ahli ibadah terkenal y a n g m e n c u r a h k a n segenap hidupnya untuk ibadah dan tidak kawin . M a r y a m berada di dalam j a m i n a n suami saudara p e r e m p u a n n y a (yaitu Zakaria), N a b i Bani Israil saat itu dan p e m i m p in mereka y a n g menjadi tempat bertanya mereka dalam urusan agamanya. Zakaria menyaksikan pada diri M a r y a m hal-hal y a n g bertentangan dengan h u k u m alam sebagai karamah (kemuliaan) y a n g a g u n g untuk M a r y a m dari Allah, seperti y a n g dikisahkan oleh firman-Nya:
Setiap Zakaria masuk untuk menemui Maryam di mihrab, ia dapati makanan di sisinya. Zakaria bertanya, "Hai Maryam, dari manakah kamu memperoleh (makanan) ini? "Maryam menjawab, "Makanan itu dari sisi Allah. " Sesungguhnya Allah memberi rezeki kepada siapa yang dikehendaki-Nya tanpa hisab. (Ali Imran: 3 7 ) D i s e b u t k a n b a h w a Zakaria m e n j u m p ai di sisi M a r y a m b u a h - b u a h a n m u s i m dingin di musim panas, dan buah-buahan m u s i m p a n a s di m u s i m dingin, seperti y a n g telah dijelaskan di dalam surat Ali Imran. Ketika Allah berkehenda k menciptakan h a m b a - N y a dari M a r y a m y a n g kelak akan menjadi rasul-Nya, yaitu Isa a.s., salah seorang rasul Ulul 'Azmi dari kelima rasul y a n g besar.
ia menjauhkan timur(Maryam:
diri dari keluarganya 16)
ke suatu tempat di sebelah
104
Juz 16 —
Maryam
Yakni Maryam memisahkan diri dari mereka, menjauhi mereka, dan pergi ke arah timur Baitul M a q d i s . A s - S a d d i mengatakan b a h w a demikian itu karena haid yang dialaminya. M e n u r u t pendapat lain, b u k a n karena itu, melainkan karena hal lainnya. A b u Kadina h telah m e r i w a y a t k a n dari Q a b u s ibnu Z a b y a n , dari ayahnya, dari Ibnu Abbas y a n g mengatakan b a h w a sesungguhnya orangorang Ahli Kitab telah diwajibkan melakukan salat m e n g h a d a p ke Baitul M a q d i s dan menziarahinya. Tiadalah yang m e m a l i n g k an m e r e k a dari Baitul M a q d i s melainkan firman T u h a n m u yang mengatakan :
ia menjauhkan diri dari keluarganya ke suatu tempat di sebelah timur. (Maryam : 16) Ibnu A b b a s mengatakan b a h w a M a r y a m keluar dari Baitul M a q d i s ke suatu tempat di sebelah timur, akhirnya mereka (orang-orang Ahli Kitab) m e n g h a d a p ke arah terbitnya matahari dalam salat mereka. Demikianlah m e n u r u t y a n g diriwayatkan oleh Ibnu A b u Hatim dan Ibnu Jarir. Ibnu Jarir mengatakan pula, telah menceritakan k e p a d a kami Ishaq ibnu Syahin, telah menceritakan kepada kami Khalid ibnu Abdullah, dari Daud, dari Amir, dari Ibnu A b b a s yang mengatakan, " S e s u n g g u h n y a saya b e n a r - b e n a r orang y a n g p a l i n g m e n g e t a h u i di antara m a k h l u k Allah tentang m e n g a pa orang-orang N a s r a n i menjadikan arah t i m u r sebagai kiblat m e r e k a , " yaitu karena a d a firman Allah Swt. y a n g m e n g a t a k a n:
ia menjauhkan diri dari keluarganya ke suatu tempat di sebelah timur. (Maryam : 16) M e r e k a menjadikan tempat kelahiran Isa sebagai kiblat mereka. Qatadah mengatakan s e h u b u n g an dengan m a k n a firman-Nya:
105
Tafsir Ibnu Kasir
suatu tempat di sebelah timur. (Maryam: 16) Yaitu tempat yang luas lagi j a u h (dari Masjidil A q s a ) . M u h a m m a d ibnu Ishaq mengatakan bahwa Maryam pergi dengan m e m b a w a timbanya untuk mengambil air minumnya. N a u f Al-Bakkali m e n g a t a k an b a h w a M a r y a m m e m b u a t suatu r u m a h u n t u k t e m p a t i b a d a h n y a . H a n y a A l l a h y a n g mengetahui kebenarannya. Firman Allah Swt.:
maka ia mengadakan (Maryam: 17)
tabir ( y a n g m e l i n d u n g i n y a ) dari
mereka.
Yakni Maryam menutupi dirinya dan bersembunyi dari pandangan mereka. M a k a Allah mengutu s k e p a d a n y a M a l a i k a t Jibril a.s.
C\V :
maka ia menjelma di hadapannya sempurna. ( M a r y a m : 17)
J
(dalam b e n t u k ) manusia
yang
Maksudnya, malaikat Jibril berganti rupa menjadi manusia yang sempurna. Mujahid, A d - D a h h a k, Qatadah , Ibnu Juraij, W a h b ibnu M u n a b b i h , dan As-Saddi telah mengatakan sehubungan dengan m a k n a firman-Nya:
lalu Kami mengutus roh Kami kepadanya. ( M a r y a m : 17) Yang dimaksud dengan r oh K a m i dalam ayat ini adalah Malaikat Jibril a.s. Pendapat yang diutarakan oleh mereka ini berdasarkan m a k n a lahiriah A l - Q u r ' a n , karena sesungguhny a Allah Swt. telah berfirman dalam ayat lain, yaitu:
106
Juz 16 —
Maryam
dan dibawa turun oleh Ar-Ruhul Amin (Jibril) ke dalam ( M u h a m m a d ) agar kamu menjadi salah seorang di antara orang yang memberi peringatan. (Asy-Syu'ara: 193-194)
hatimu orang-
A b u Ja'far Ar-Razi telah m e r i w a y a t k a n dari A r - R a b i ' ibnu A n a s , dari Abui Aliyah, dari Ubay ibnu K a ' b yang mengatakan bahwa sesungguhnya roh Isa a.s. termasuk salah satu dari roh-roh yang telah diambil sumpahnya di m a s a A d a m a.s. R o h itulah y a n g menjelma dalam rup a m a n u s i a y a n g sempurna, yakni roh Isa. M a k a M a r y a m yang diajak bicara olehnya m e n g a n d u n g dan ia masuk ke d a l a m tubuh M a r y a m melalui mulutnya. P e n d a p a t ini sangat aneh dan tidak rasional, seakan-akan p e n d a p at ini bersumber dari kisah Israiliyat.
Maryam berkata, "Sesungguhnya aku berlindung darimu kepada Tuhan Yang Maha Pemurah, jika kamu seorang yang bertakwa. " ( M a r y a m : 18) S e t e l a k Jibril menjelma dalam rupa manusia y a n g s e m p u r n a di hadapan M a r y a m , saat itu M a r y a m berada di suatu tempat yang menyendiri; antara dia dan k a u m n y a terdapat hijab (dinding) penghalang, M a r y a m m e r a sa takut kepada Jibril, ia menduga bahwa Jibril hendak berbuat tidak senonoh terhadap dirinya. M a k a M a r y a m berkata:
Sesungguhnya
aku berlindung darimu kepada Tuhan Yang Maha
Pemurah, jika kamu seorang yang bertakwa. ( M a r y a m : 18) M a r y a m m e n g a t a k a n , " J i k a k a m u s e o r a n g y a n g b e r t a k w a , " d e n g an m a k s u d mengingatkannya akan Allah. Hal inilah y a n g dianjurkan oleh syariat dalam m e m b e l a diri, yaitu dengan m e m a k ai sarana y a n g paling m u d a h terlebih d a h u l u , k e m u d i a n baru d e n g an c a r a l a i n n y a secara b e r t a h a p . Langkah p e r t a m a y a n g dilakukan oleh M a r y a m ialah memperingatkan orang itu akan siksa Allah Swt. j i k a ia bermaksud jahat.
Tafsir Ibnu Kasir
107
Ibnu Jarir mengatakan, telah menceritakan kepadaku A b u Kuraib, telah menceritakan kepada kami Abu Bakar, dari A s i m y a n g mengatakan b a h w a A b u Wa-il menceritakan kisah M a r y a m ; ia mengatakan b a h w a orang yang bertakwa itu adalah orang yang m e m p u n y a i "self control" dalam dirinya terhadap perbuatan-perbuatan yang dilarang Allah. Ketika Maryam berkata:
Sesungguhnya aku berlindung darimu kepada Tuhan Yang Maha Pemurah, jika kamu seorang yang bertakwa. Ia (Jibril) berkata, "Sesungguhnya aku ini hanya seorang utusan Tuhanmu. " (Maryam: 18-19) Malaikat menjawab untuk m e l e n y a p k a n rasa curiga dan takut M a r y a m t e r h a d a p d i r i n y a y a n g m e n d u g a b a h w a ia m a u m e m p e r k o s a n y a , " K e a d a a n k u tidaklah seperti yang kamu duga. S e s u n g g u h n y a aku ini hanyalah utusan T u h a n m u . Allah-lah y a n g m e n g u t u s k u k e p a d a m u . " M e n u r u t suatu riwayat, saat M a r y a m mengingatkan Jibril k e p a da Tuhan Yang M a h a Pemurah, m a k a Malaikat Jibril g e m e t a r karena takut dan ujudnya kembali berubah seperti rupa aslinya, lalu berkata:
Sesungguhnya aku ini hanya seorang utusan Tuhanmu, untuk memberimu seorang anak laki-laki yang suci. ( M a r y a m : 19) M e n u r u t A b u A m r ibnul Ala, lafaz li-ahaba di baca liyahaba, artinya D i a akan m e m b e r i m u seorang anak laki-laki y a n g suci. A b u A m r ibnul A l a adalah seorang ahli qiraat y a n g terkenal. S e d a n g k a n u l a m a lainnya m e m b a c a n y a seperti berikut:
untuk memberimu seorang anak laki-laki yang suci. ( M a r y a m : 19) Yakni dengan bacaan li-ahaba. Masing-masing dari kedua qiraat tersebut
108
Juz 16
— Maryam
m e m p u n y a i alasan yang baik dan m a k n a y a n g benar, j u g a m e m p u n y a i kesimpulan yang sama.
Maryam berkata, "Bagaimana akan ada bagiku seorang anak lakilaki. ( M a r y a m : 2 0 ) M a r y a m merasa heran dengan berita tersebut, m a k a ia m e n g a t a k a n , " B a g a i m a n a aku bisa punya anak laki-laki," dengan cara apakah akan terjadi kelahiran anak laki-laki seperti itu dariku, padahal aku bukanlah wanita y a n g bersuami, dan mustahil aku berbuat lacur. K a r e n a itulah dalam ayat selanjutnya disebutkan b a h w a M a r y a m berkata:
sedangkan tidak pernah seorang manusia pun menyentuhku aku bukan pula seorangpezina. ( M a r y a m : 2 0 )
dan
Al-bagyu artinya zina. Di dalam h a d i s disebutkan b a h w a N a b i Saw. melarang (memakan) maskawin pelacuran, yakni imbalan yang diberikan kepada pelacur.
Jibril berkata, "Demikianlah, bagi-Ku'. " ( M a r y a m: 2 1 )
Tuhanmu berfirman,
'Hal itu mudah
M a k a Malaikat itu berkata k e p a d a n y a dalam m e n j a w a b pertanyaannya , b a h w a sesungguhnya Allah telah berfirman, " S e s u n g g u h n y a D i a akan menciptakan darimu seorang anak laki-laki, sekalipun kamu tidak p u n y a suami d a n k a m u tidak pernah m e l a k u k a n p e r b u a t a n lacur." K a r e n a sesungguhnya D i a M a h a K u a s a t e r h a d a p s e m u a apa y a n g dikehendaki¬ Nya. D a l a m firman selanjutnya disebutkan:
109
Tafsir Ibnu Kasir
dan agar Kami menjadikannya
suatu tanda. ( M a r y a m : 2 1 )
Yaitu petunjuk dan tanda bagi manusia tentang kekuasaan Pencipta mereka yang m e r a g a m k an proses penciptaan m a k h l u k - N y a . Dia menciptaka n bapak merek a ( A d a m ) tanpa melalui ayah dan ibu, dan Dia menciptakan istrinya ( H a w a ) melalui laki-laki tanp a wanita. D a n D i a menciptakan k e t u r u n a n n y a m e l a l u i l a k i - l a k i d a n w a n i t a , k e c u a l i Isa, k a r e n a sesungguhnya D i a menciptakan Isa melalu i wanita saja, tanpa laki-laki. D e n g a n d e m i k i a n , l e n g k a p l a h k e e m p a t p r o s e s p e n c i p t a a n ini y a n g menunjukkan kesempurnaa n k e k u a s a a n - N ya dan kebesaran pengaruh¬ Nya; tidak a d a Tuhan dan tidak ada R a b b selain Dia. Firman Allah Swt.:
dan sebagai rahmat dari Kami. ( M a r y a m : 2 1 ) Artinya, Kami jadikan anak itu —sebagai rahmat dari K a m i — seorang nabi yang menyeru manusia untuk m e n y e m b a h Allah Swt. dan mengesankan¬ Nya. Seperti y a n g disebutkan oleh Allah Swt. dalam ayat lainnya, yaitu:
(Ingatlah), ketika Malaikat berkata, "Hai Maryam, sesungguhnya Allah menggembirakan kamu (dengan kalahiran seorang putra y a n g diciptakan) dengan kalimat (yang d a t a n g ) dari-Nya, namanya AlMasih Isa putra Maryam, seorang terkemuka di dunia dan di akhirat dan termasuk orang-orang yang didekatkan (kepada Allah), dan dia berbicara dengan manusia dalam buaian dan ketika sudah dewasa dan dia termasuk di antara orang-orang yang saleh. " (Ali Imran: 45-46 ) Yakni dia menyeru manusia untuk m e n y e m b a h Tuhanny a sejak d a l a m usia buaian dan dalam usia dewasanya.
110
Juz 16 —
Maryam
Ibnu A b u H a t i m m e n g a t a k a n , telah m e n c e r i t a k a n k e p a d a kami ayahku, telah menceritakan k e p a d a kami A b d u r Rahim ibnu Ibrahim, telah menceritakan kepada kami Marwan, telah menceritakan kepada kami A l - A l a ibnul H a r i s Al-Kufi, dari M u j a h i d y a n g m e n g a t a k a n b a h w a M a r y a m a.s. berkata, "Apabila aku sendirian, Isa yang masih a d a dalam k a n d u n g a n k u berbicara dan bercerita kepadaku. Apabila aku b e r s a m a dengan orang lain, maka ia bertasbih dan bertakbir di dalam p e r u t k u . " F i r m a n Allah Swt. :
dan hal itu adalah suatu perkara yang sudah diputuskan. ( M a r y a m : 21) Kalimat ini dapat ditakwilkan merupakan perkataan Jibril kepada M a r y a m yang menceritakan kepadanya bahwa penciptaan anak itu merupakan suatu hal y a n g telah ditakdirkan di dalam ilmu AUah Swt. dan telah menjadi k e h e n d a k - N y a . D a p a t ditakwilkan pula b a h w a kalimat ini m e r u p a k a n cerita dari Allah Swt. kepada N a b i M u h a m m a d Saw. D a n m a k n a y a n g dimaksud adalah ungkapan kiasan y a n g m e n g a n d u ng makna b a h w a Jibril m e l a k u k a n tiupan ke dalam rahim M a r y a m . Seperti pengertian y a n g terdapat di dalam firman-Nya:
dan Maryam putri Imran yang memelihara kehormatannya, maka Kami tiupkan ke dalam rahimnya sebagian dari roh (ciptaan) Kami. (At-Tahrim: 12) D a n firman Allah S w t . :
Dan (ingatlah kisah) Maryam yang telah memelihara kehormatannya, lalu Kami tiupkan ke dalam rahimnya roh dari Kami. ( A l Anbiya: 9 1 )
Tafsir Ibnu Kasir
111
M u h a m m a d ibrru Ishaq telah mengataka n sehubunga n dengan m a k n a firman-Nya:
dan hal itu adalah suatu perkara yang sudah diputuskan. 21)
( M a r y a m:
Yakni sesungguhny a Allah telah m e n e t a p k a n perkara itu dan b a h w a perkara itu harus terjadi. Pendapat ini dipilih pula oleh Ibnu Jarir di dalam kitab tafsirnya, tiada seorang pun yang m e r i w a y a t k a n n y a kecuali hanya dia. H a n y a Allah-lah y a n g mengetahui k e b e n a r a n n y a. Maryam, ayat 22-23
Maka Maryam mengandungnya, lalu ia menyisihkan diri dengan kandungannya itu ke tempat yang jauh. Maka rasa sakit akan melahirkan anak memaksa ia ( b e r s a n d a r) pada pangkal pohon kurma,ia berkata, "Aduhai, alangkah baiknya aku mati sebelum ini, dan aku menjadi sesuatu yang tidak berarti, lagi dilupakan. " Allah Swt. berfirman, menceritakan tentang M a r y a m , b a h w a ketika Jibril telah m e n y a m p a i k a n firman Allah kepadanya , m a k a M a r y a m dengan segenap j i w a dan raganya berserah diri k e p a da takdir Allah Swt. B a n y a k ulama yang menceritakan dari ulama terdahulu, b a h w a malaikat tersebut adalah Jibril a.s. Saat itu Jibril melakukan tiupan ke dalam baju k u r u n g M a r y a m , lalu tiupan itu turun kebagian b a w a h t u b u h n y a hingga m a s u k ke dalam farjinya, m a k a d e n g an serta-merta M a r y a m m e n g a n d u n g anak dengan seizin Allah Swt. Setelah M a r y a m merasaka n dirinya berbadan dua, terasa sempitlah d a d a n y a k a r e n a k e b i n g u n g a n , ia tidak m e n g e t a h u i a p a y a n g h a r u s dikatakannya k e p a d a orang-orang. M a r y a m m e r a s a yakin b a h w a orangorang tidak akan mempercayai ucapannya bila ia ceritakan hal itu kepada
112
Juz 16 —
Maryam
mereka. Hanya M a r y a m menceritakan rahasia dirinya itu kepada saudara p e r e m p u a n n y a y a n g menjadi istri Zakaria, karena Z a k a r ia a.s. pernah memohon dikaruniai seorang anak kepada Allah, dan Allah memperkenankan permintaannya sehingga istrinya m e n g a n d u n g . M a r y a m m a s u k ke dalam rumah saudara p e r e m p u a n n y a . Saudara p e r e m p u a n n y a itu b a n g k i t m e n y a m b u t n y a d e n g a n h a n g a t , lalu memeluknya dan berkata, " H a i M a r y a m , tidakkah engkau merasakan b a h w a saya sedang h a m i l ? " M a r y a m menjawab, " A p a k a h engkau tidak merasakan pula b a h w a diriku sedang m e n g a n d u n g j u g a ? " K e m u d i a n Maryam menceritakan kepada saudara perempuannya itu tentang kejadian y a n g dialaminya; keluarga Zakaria adalah keluarga y a n g beriman dan percaya kepada kebenaran. Setelah peristiwa itu istri Zakaria apabila berhadapan dengan Maryam merasakan bahwa kandungan yang ada di dalam perutnya bersujud kepada k a n d u n g a n yang ada di dalam perut M a r y a m , yakni m e n g a g u n g k a n dan berendah diri kepada anak y a n g dikandung oleh M a r y a m . K a r e n a sesungguhnya bersujud menurut syariat mereka merupakan hal yang diperbolehkan saat memberi salam. Sebagaimana telah bersujud kepada Yusuf, kedua orang tuanya dan saudara-saudaranya. S e b a g a i m a n a Allah telah memerintahkan k e p a d a para malaikat untuk bersujud k e p a d a A d a m a.s. Akan tetapi, hal seperti itu diharamkan di dalam syariat a g a m a Islam, demi m e n y e m p u r n a k a n p e n g a g u n g a n kepada Allah Swt. Yang M a h a a g u n g . Ibnu A b u Hatim mengatakan, telah menceritakan k e p a d a kami Ali ibnul Husain yang mengatakan , "Telah dibacakan k e p a da Al-Hari s ibnu Miskin, sedangkan saya (Ali ibnul Husain) m e n d e n g a r k a n b a h w a telah menceritakan k e p a d a kami A b d u r R a h m a n ibnul Q a s i m, b a h w a Imam Malik rahimahulldh pernah mengatakan bahwa telah sampai suatu berita k e p a d a n y a b a h w a s e s u n g g u h n y a Isa putra M a r y a m dan Yahya ibnu Zakaria a.s. adalah saudara sepupu dari pihak ibu, dan kedua-duanya dikandung dalam m a s a y a n g bersamaan." Imam Malik mengatakan, "Telah sampai suatu berita kepadaku bahwa ibu Yahya berkata kepada M a r y a m , ' Sesungguhnya saya merasakan anak yang ada dalam k a n d u n g a n k u bersujud kepada anak y a n g a d a dalam kandunganmu'." Imam Malik mengatakan b a h w a menurut pendapatnya, demikian itu karena keutamaan y a n g dimiliki oleh Isa a.s., sebab Allah m e m b e r i n y a
Tafsir Ibnu Kasir
113
keistimewaan dapat menghidupka n orang-orang y a n g baru mati, dapat m e n y e m b u h k a n orang y a n g buta dan orang y a n g berpenyakit supak. Kemudian para ahli tafsir berbeda pendapat tentang masa kandungan yang dialami oleh Isa a.s. Menurut pendapat y a n g terkenal dari j u m h u r u l a m a , M a r y a m m e n g a n d u n g Isa s e l a m a s e m b i l a n b u l a n . I k r i m a h mengatakan delapan bulan, karena itulah menurutnya bayi yang dilahirkan dalam usia kandungan delapan bulan tidak ada yang dapat bertahan hidup. Ibnu Juraij mengatakan , telah menceritakan kepadaku Al-Mugirah ibnu Utbah ibnu Abdullah As-Saqafi yang mendengar Ibnu Abbas berkata saat ditanya m e n g e n a i k a n d u n g a n M a r y a m , b a h w a begitu M a r y a m mengandung, langsung melahirkan dalam w a k t u y a n g singkat. Tetapi pendapat ini aneh sekali, seakan-akan p e n d a p at ini tersimpulkan dari makna lahiriah firman Allah Swt. y a n g m e n g a t a k a n:
Maka Maryam mengandungnya, lalu ia menyisihkan diri dengan kandungannya itu ke tempat yang jauh. Maka rasa sakit akan melahirkan anak memaksa ia ( b e r s a n d a r ) pada pangkal pohon kurma. ( M a r y a m : 22-23) Sekalipun huruf fa y a n g ada dalam ayat m e n u n j u k k a n m a k n a ta'qib (urutan), tetapi pengertiannya disesuaikan d e n g a n tradisi y a n g berlaku. Seperti halnya pengertian y a n g terdapat di d a l a m firman Allah Swt.:
•
: & ifci & tiSJiOSKflU
Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari suatu sari pati (berasal) dari tanah.Kemudian Kami jadikan sari pati itu air mani ( y a n g d i s i m p a n ) dalam tempat yang kokoh ( r a h i m ) . Kemudian air mani itu Kami jadikan 'alaqah, lalu alaqah itu Kami jadikan segumpal daging, dan segumpal daging itu Kami jadikan tulang belulang. (Al-Mu-miniin: 12-14)
114
Juz 16 —
Maryam
Huruf fa yang ada dalam ayat ini sam a bermakna ta 'qib (menunjukkan ) urutan kejadian), tetapi j a r a k t e n g g a n g masanya berdasarkan kebiasaan y a n g berlaku. Telah ditetapkan di dalam kitab Sahihain, bahwa di antara kedua t a h a p tersebut j a r a k masanya empat puluh hari. Dan Allah Swt. telah berfirman dalam ayat lain, yaitu:
Apakah kamu tidak melihat bahwasanya Allah menurunkan air dari langit, lalu jadilah bumi itu hijau? (Al-Hajj: 63) M e n u r u t pendapat yang terkenal, m a k n a y a n g dimaksud sesuai d e n g an m a k n a lahiriah ayat, Allah M a h a k u a s a atas segala sesuatu. M a r y a m m e n g a n d u n g Isa sebagaimana biasanya kaum wanita m e n g a n d u n g anaka n a k n y a . K a r e n a itulah setelah kelihatan tanda k e h a m i l a n p a d a diri M a r y a m , sedangkan di dalam masjid tempat ia berada terdapat seorang lelaki s a l e h dari k a l a n g a n k e r a b a t n y a , y a n g j u g a ikut b e r k h i d m a t mengurusi masjid Baitul M u q a d d a s ; ia dikenal dengan n a m a Yusuf A n Najjar. M a k a ketika Yusuf melihat perut M a r y a m semakin besar ia tidak m e m p e r c a y a i hal tersebut karena sepanjang p e n g e t a h u a n n y a M a r y a m adalah w a n i t a yang bersih suci lagi rajin beribadah dan kuat a g a m a n y a . Tetapi kejadia n y a n g d i a l a m i oleh M a r y a m selalu m e n g h a n t u i pikirannya, t a n p a dapat ia enyahkan . A k h i r n y a dengan m e m b e r a n i k a n diri ia bertanya k e p a d a M a r y a m dengan bahasa sindiran, " H a i M a r y a m , sesungguhnya aku hendak bertanya kepadamu tentang suatu perkara, tetapi janganlah engkau m e n y i m p u l k a n hal y a n g tidak baik t e r h a d a p diriku." M a r y a m berkata, " A p a k a h y a n g h e n d a k engkau tanyakan i t u ? " Yusuf berkata, " A p a k a h ada pohon tanpa biji, dan apakah ada t a n a m a n tanp a benih, dan apakah ada seorang anak tanpa a y a h ? " M a r y a m m e n j a w a b , "Ya." M a r y a m m e m a h a m i apa y a n g dimaksud oleh Yusuf dalam kata sindirannya itu. Maryam melanjutkan perkataannya, " A d a p u n tentang pertanyaanm u y a n g mengatakan b a h w a b i s a k a h a d a p o h o n t a n p a biji, t a n a m a n t a n p a benih? S e s u n g g u h n y a Allah menciptakan pepohonan dan tanam-tanaman pada pertama kalinya tanpa biji dan tanp a benih. Dan mengenai pertanyaanmu, bisakah lahir anak
Tafsir Ibnu Kasir
115
tanpa ayah? Sesungguhnya Allah Swt. telah menciptaka n A d a m tanpa melalui ayah j u g a ibu." Akhirnya Yusuf percaya kepada kesucian Maryam dan memaklumi keadaannya. Setelah M a r y a m merasakan b a h w a k a u m n y a telah m e n u d u h tidak baik terhadap dirinya, akhirnya ia menjauhkan diri dari mereka ke tempat yang jauh, agar dia tidak melihat mereka dan mereka tidak melihat dirinya. M u h a m m a d ibnu Ishaq m e n g a t a k a n b a h w a ketika M a r y a m mengandung Isa dan M a r y a m telah mengisi penuh w a d a h airnya, lalu kembali, dia tidak berhaid lagi dan merasakan keadaan seperti yang biasa dirasakan oleh w a n i t a y a n g sedang m e n g a n d u n g anak; t u b u h n y a terasa letih, berat b a d a n n y a bertambah dan pucat, hingga lisannya terasa berat untuk berbicara. M a k a tiada suatu cobaan p u n y a n g seberat apa y a n g sedang m e n i m p a keluarga Zakaria. Berita k e h a m i l a n n y a telah tersiar di kalangan kaum Bani Israil. M e r e k a m e n g a t a k an b a h w a sesungguhnya yang menghamilinya tiada lain adalah si Yusuf. M e r e k a m e n g a t a k a n demikian karena di dalam gereja itu tiada y a n g b e r s a m a dengan M a r y a m selain Yusuf. Akhirny a M a r y a m bersembunyi dari o r a n g banyak dan membuat hijab penghalang bagi dirinya sehingga orang-orang tidak dapat melihatnya d a n dia pun tidak dapat melihat m e r e k a . Firman Allah Swt.:
Maka rasa sakit akan melahirkan anak memaksa ia (bersandar)pada pangkal pohon kurma. ( M a r y a m : 2 3 ) Yakni rasa sakit y a n g d i a l a m i n y a k a r e n a akan m e l a h i r k a n anak m e m a k s a n y a u n t u k bersandar p a da p a n g k a l p o h o n k u r m a di t e m p a t pengasingannya. Para u l a m a berbeda pendapat m e n g e n ai t e m p a t tersebut, As-Saddi mengatakan b a h w a tempat tersebut terletak di sebelah timur m i h r a b n y a yang merupakan tempat ia biasa melakukan ibadahnya di Baitul M a q d i s . Wahb ibnu M u n a b b i h mengatakan b a h w a M a r y a m pergi melarikan diri, dan ketika ia berada di antara negeri Syam dan negeri Mesir, ia merasakan sakit akan melahirkan anak.
116
Juz 16 —
Maryam
D i d a l a m riwayat lain dari W a h b ibnu M u n a b b i h disebutkan b a h w a t e m p a t tersebut j a u h n y a delapan mil dari Baitul M a q d i s di sebuah dusun y a n g dikenal dengan n a m a Baitul Lahm. M e n u r u t kami, dalam hadis isra melalui riwayat I m a m N a s a i dari A n a s dan riwayat Imam Baihaqi dari Syaddad ibnu A u s telah disebutkan b a h w a hal itu terjadi di Baitul L a h m (tempat penyembeliha n h e w a n alias pejagalan). H a n y a Allah-lah y a n g mengetahui kebenarannya. Pendapat inilah yang terkenal dikalangan orang banyak d a n diterima oleh mereka. Kalangan k a u m N a s r a n i p u n tidak m e r a g u k a n b a h w a Isa dilahirkan di Baitul L a h m ; p e n d a p a t ini diterima di kalanga n mereka. A d a p u l a sebuah hadis y a n g m e n c e r i t a k a n tentang hal ini, j i k a h a d i s tersebut m e m a n g berpredikat sahih. F i r m a n Allah Swt. y a n g menceritakan perkataan M a r y a m :
CTT :
J
dia berkata, "Aduhai alangkah baiknya aku mati sebelum ini, dan aku menjadi sesuatu yang tidak berarti lagi dilupakan. " (Maryam: 23) Ayat ini mengandung pengertian yang menunjukkan boleh mengharapkan m a t i di saat tertimpa fitnah; k a r e n a M a r y a m merasakan b a h w a dirinya a k a n m e n d a p a t c o b a a n d a n ujian d e n g a n k e l a h i r a n a n a k n y a , y a n g m e m b u a t orang-orang keheranan dan tidak akan mempercayai cerita y a n g sebenarnya. Sehingga kejadian tersebut m e m b u a t p a n d a n g a n m e r e k a terhadap dirinya menjadi terbalik; dahulu mereka menganggapnya sebagai w a n i t a ahli ibadah dan bertakwa , k e m u d i a n mereka m e n g a n g g a p n y a sebagai seorang w a n i t a pelacur, m e n u r u t dugaan mereka. K a r e n a itulah M a r y a m berkata kepada dirinya sendiri:
Aduhai, alangkah baiknya aku mati sebelum ini. ( M a r y a m : 2 3 ) M a k s u d n y a , sebelum kejadian dia m e n g a n d u n g .
117
Tafsir Ibnu Kasir
dan aku menjadi sesuatu yang tidak berarti lagi dilupakan. (Maryam: 23) Yakni d i r i k u t i d a k d i c i p t a k a n d a n b u k a n b e r u p a s e s u a t u a p a p u n . D e m i k i a n l a h menurut Ibnu A b b a s . A s - S a d d i mengataka n b a h w a saat M a r y a m m e r a s a sakit akan melahirkan,ia berkata kepada dirinya sendiri, "Aduhai, sekiranya aku mati sebelum musibah ini, dan kesedihanku karena melahirkan anak tanpa suami. " Ia m e n g a t a k a n demikian karena malu k e p a d a orang-orang.
dan aku menjadi sesuatu yang tidak berarti lagi dilupakan. (Maryam: 23) M a k s u d n y a , dilupakan sehingga tidak a d a y a n g mencarinya; perihalnya sama dengan kain pembalut haid bila sudah terpakai, dibuang begitu saja tanpa pikir panjang lagi. D e m i k i a n p u l a h a l n y a segala sesuatu y a n g dilupakan dan dibiarkan, ia tidak disebut-sebut lagi. Q a t a d a h m e n g a t a k a n s e h u b u n g a n d e n g a n m a k n a firman-Nya:
dan aku menjadi sesuatu yang tidak berarti lagi dilupakan. (Maryam: 23) Yakni sesuatu y a n g tidak dikenal, tidak disebut-sebut, dan tidak diketahui jati dirinya. A r - R a b i ' ibnu A n a s telah m e n g a t a k a n sehubunga n dengan m a k n a firman-Nya:
dan aku menjadi (Maryam: 23)
sesuatu
yang
tidak
berarti
lagi
dilupakan.
Yaitu menjadi bayi y a n g mati keguguran. Ibnu Zaid mengatakan b a h w a
118
Juz 16 —
Maryam
Maryam bermaksud seandainya saja dirinya tidak ada s a m a sekali. Dalam p e m b a h a s a n terdahulu telah diketengahkan hadis-hadis y a n g melarang mengharapkan mati kecuali di saat tertimpa fitnah (yang m e n i m p a agama orang y a n g bersangkutan), yaitu pada firman-Nya:
Wafatkanlah aku dalam keadaan Islam dan gabungkanlah dengan orang-orang yang saleh. (Yusuf: 101)
aku
Maryam, ayat 24-26
Maka Jibril menyerunya dari tempat yang rendah, ' 'Janganlah kamu bersedih hati, sesungguhnya Tuhanmu telah menjadikan anak sungai di bawahmu. Dan goyangkanlah pangkal pohon kurma itu ke arahmu, niscaya pohon itu akan menggugurkan buah kurma yang masak kepadamu; maka makan, minum, dan bersenang hatilah kamu. Jika kamu melihat seorang manusia, maka katakanlah, "Sesungguhnya aku telah bernazar berpuasa untuk Tuhan Yang Maha Pemurah, maka aku tidak akan berbicara dengan seorang manusia pun pada hari ini. " Sebagian ulama m e m b a c a firman-Nya:
dari tempat yang rendah. ( M a r y a m : 24) menjadi man tahtaha, yang artinya orang yang ada di t e m p a t y a n g lebih rendah daripadanya. Sedangkan ulama lainnya membacanya sesuai dengan
• afsir Ibnu Kasir
119
apa yang tertera di-dalam mus-haf, yakni min tahtihd, dengan mengartikan huruf min sebagai huruf jar. U l a m a tafsir b e r b e d a p e n d a p a t m e n g e n a i o r a n g y a n g m e n y e r u M a r y a m , siapakah dia s e b e n a r n y a ? Al-Aufi dan l a i n - l a i n n y a telah meriwayatkan dari Ibnu A b b a s sehubungan dengan m a k n a firman-Nya:
Maka Jibril menyerunya dari tempat yang rendah. (Maryam: 2 4 ) Bahwa yang menyerunya adalah malaikat Jibril, dan Isa masih belum berbicara sebelum ibunya m e m b a w a n y a kepada kaumnya. Hal yang sama :elah dikatakan oleh Sa'id ibnu Jubair, Ad-Dahhak, A m r ibnu M a i m u n , As-Saddi, dan Qatadah, b a h w a y a n g menyerunya adalah Malaikat Jibril a.s. Jibril memanggilnya dari lembah yang ada di t e m p a t y a n g lebih rendah. Mujahid mengatakan sehubunga n dengan m a k n a firman-Nya:
Maka Jibril menyerunya dari tempat yang rendah. ( M a r y a m : 24) B a h w a yang m&nyerunya adalah Isa putra M a r y a m . Hal y a n g s a m a dikatakan oleh A b d u r Razzaq, dari M a ' m a r , dari Q a t a d a h , b a h w a A l Hasan Al-Basri mengatakan b a h w a yang m e n y e r u n ya adalah putranya < Isa). Pendapat ini bersumbe r dari salah satu di antara dua riwayat y a n g bersumber dari Sa'id ibnu Jubair, b a h w a orang yang m e n y e r u n y a adalah putranya. Selanjutnya Al-Hasan Al-Basri mengatakan b a h w a tidakkah kamu mendenga r firman-Nya yang mengatakan:
maka Maryam menunjuk kepada anaknya. (Maryam: 29) Pendapat ini dipilih oleh Ibnu Jarir di dalam kitab tafsirnya, j u g a oleh Ir-uZaid. Firman Allah Swt.:
120
Juz 16 —
Maryam
Janganlah kamu bersedih hati. (Maryam: 2 4 ) Yakni Malaikat Jibril m e n y e r u n ya seraya m e n g a t a k a n b a h w a j a n g a n l a h k a m u bersedih hati.
sesungguhnya Tuhanmu telah menjadikan anak sungai di bawahmu. (Maryam: 24) Sufyan As-Sauri dan S y u ' b a h telah m e r i w a y a t k a n dari A b u Ishaq, dari Al-Barra ibnu A z i b , sehubunga n dengan firman-Nya:
sesungguhnya Tuhanmu telah menjadikan anak sungai di bawahmu. (Maryam: 2 4 ) B a h w a y a n g dimaksud dengan sariyyd ialah anak-anak sungai. Hal y a n g sama telah dikatakan oleh Ali ibnu A b u Talhah, dari Ibnu A b b a s , b a h w a as-sariy artinya sungai. Hal y a n g sama telah dikatakan pula oleh A m r ibnu M a i m u n , b a h w a as-sariy artinya sungai airnya dapat diminum . Mujahid mengatakan b a h w a yang dimaksud ialah sungai menurut bahasa Siryani, Said ibnu Jubair mengatakan sungai kecil d e n g a n bahasa Nabti. Ad-Dalihak mengatakan b a h w a yang dimaksud ialah sungai kecil menurut b a h a s a Siryani. Ibrahim A n - N a k h a ' i m e n g a t a k a n sungai kecil. Qatadah mengatakan bahwa as-sariy artinya anak sungai menurut dialek penduduk Hijaz. Wahb ibnu M u n a b b i h mengatakan , as-sariy artinya sungai kecil yang mengalir. As-Saddi mengatakan sungai. Pendapat inilah yang dipilih oleh Ibnu Jarir. Hal ini telah disebutkan di dalam sebuah hadis marfu'; ImamTabrani mengatakan, telah menceritakan kepada kami A b u S y u ' a i b Al-Harrani, telah menceritakan k e p a d a kami Yahya ibnu A b d u l l a h Al-Babili, telah menceritakan kepada kami Ayyub ibnu N u h a i k ; ia pernah mendenga r Ikrimah maula (bekas budak) Ibnu A b b a s m e n g a t a k a n b a h w a ia pernah
Tafsir Ibnu Kasir
121
m e n d e n g a r Ibnu*Umar berkata b a h w a ia pernah m e n d e n g a r Rasulullah Saw. bersabda:
Sesungguhnya makna as-sariy yang disebutkan oleh Allah Swt. di dalam firman-Nya, "Sesungguhnya Tuhanmu telah menjadikan anak sungai di bawahmu " ( M a r y a m : 24), adalah sungai yang dikeluarkan oleh Allah untuk minum Maryam. Hadis ini garib sekali bila ditinjau dari jalur periwayatannya; karena Ayyub ibnu N u h a i k Al-Habli y a n g ada dalam sanad hadis ini m e n u r ut A b u Hatim Ar-Razi orangny a daif. Sedangkan menurut A b u Z a r ' a h , hadisnya munkar (tidak dapat diterima). M e n u r u t penilaian A b u i Fat-h Al-Azdi, hadisnya matruk (tidak terpakai). U l a m a lainnya m e n g a t a k a n b a h w a y a n g dimaksud d e n g a n as-sariy adalah Isa a.s. Hal ini dikatakan oleh Al-Hasan, A r - R a b i ' ibnu A n a s , M u h a m m a d ibnu A b b a d ibnu Ja'far. P e n d a p a t ini b e r s u m b e r dari salah satu di antara dua riwayat y a n g b e r s u m b e r dari Q a t a d a h , dan pendapat A b d u r R a h m a n ibnu Zaid ibnu Aslam. Tetapi p e n d a p at y a n g paling kuat adalah pendapat y a n g pertama, karena itulah disebutkan dalam firman selanjutnya:
Dan goyangkanlah pangkal pohon kurma itu ke arahmu. ( M a r y a m : 25) Yakni peganglah pangkal pohon kurma itu. Menurut pendapat Ibnu Abbas, p o h o n k u r m a itu p a da asalnya kering. M e n u r u t p e n d a p a t lainnya, p o h o n k u r m a itu berbuah. Mujahid m e n g a t a k a n b a h w a p o h o n k u r m a itu tidak berbuah. As-Sauri m e n g a t a k a n dari A b u D a u d N u f a i ' A l - A ' m a , b a h w a p o h o n kurma itu sudah mati. M a k n a lahiriah ayat m e n u n j u k k a n b a h w a y a n g dipegangnya itu adalah p o h o n kurma, tetapi di saat sedang tidak
122
Juz 16 —
Maryam
berbuah. Demikianlah menurut Wahb ibnu Munabbih. Allah memberikan karunia kepada M a r y a m dengan m e n y e d i a k an di dekatnya makanan dan minuman, sebagai imbalan dari usahanya.
niscaya pohon kurma itu akan menggugurkan buah kurma yang masak kepadamu, maka makan dan minumlah serta bersenang hatilah kamu. ( M a r y a m : 25-26) Yaitu t e n a n g l a h d a n b e r s e n a n g h a t i l a h k a m u . A m r ibnu M a i m u n mengatakan, b a h w a tidak ada suatu m a k a n a n pun y a n g lebih baik bagi wanita sehabis melahirkan selain k u r ma m u d a dan k u r m a masak. Ibnu AbuHatim mengatakan telah menceritakan kepada kami Ali ibnul Husain, telah menceritakan kepada kami Syaiban, telah menceritakan kepada kami M a s r u r ibnu S a ' i d At-Tamimi, telah menceritakan kepada kami A b d u r Rahman ibnu A m r A l - A u z a ' i , dari U r w a h ibnu R u w a y y i m , dari Ali ibnu Abu Talib y a n g mengataka n b a h w a Rasulullah Saw. pernah bersabda:
Muliakanlah bibi kalian dengan kurma, karena sesungguhnya kurma diciptakan dari tanah yang diciptakan darinya Adam a.s. Tiada suatu pohon pun yang dikawinkan selain dari pohon kurma. Rasulullah Saw. pernah bersabda pula:
123
Tafsir Ibnu Kasir
f / a
?
S y-, y r"'^
o^'.
Berilah makan kurma muda kepada wanita kalian yang habis melahirkan, jika tidak ada maka kurma masak. Tidak ada suatu pohon pun yang paling dimuliakan oleh Allah selain dari pohon kurma yang menjadi tempat berteduh Maryam binti Imran. Hadis ini munkar sekali, tetapi Abu Ya'la telah m e r i w a y a t k a n n y a pula dari Syaiban d e n g an sanad yang sama. Sebagian ulama qiraat m a m b a c a tussdqit d e n g an memakai tasydid, sedangkan sebagian ulama lainnya m e m b a c a n y a tusaqit tanpa tasyidid. Adapun A b u N u h a i k m e m b a c a n y a tasqut. A b u Ishaq telah meriwayatkan dari Al-Barra, bahwa ia membacanya yusdqit, yakni pangkal pohon kurma itu merunduk. Pad a garis besarnya masing-masin g dari pendapat tersebut berdekatan maknanya. Firman Allah Swt.:
Jika kamu melihat seorang manusia. ( M a r y a m : 2 6 ) Yakni m a n a k a l a k a m u melihat seseorang.
maka katakanlah, "Sesungguhnya aku telah bernazar berpuasa untuk Tuhan Yang Maha Bernur ah; maka aku tidak akan berbicara dengan seorang manusia pun pada hari ini. " (Maryam: 26) M a k n a y a n g d i m a k s u d ialah M a r y a m b e r i s y a r a t k an k e p a d a n y a y a n g pengertiannya seperti itu, bukan mengucapkanny a dengan kata-kata; agar tidak bertentangan dengan firman-Nya:
maka aku tidak akan berbicara dengan seorang manusia pun pada hari ini. ( M a r y a m : 2 6 )
124
Juz 16 • — Maryam
A n a s ibnu Malik telah m e n g a t a k an sehubungan dengan m a k n a firmanNya:
Sesungguhnya aku telah bernazar berpuasa untuk Tuhan Yang Maha Pemurah. ( M a r y a m : 26) Yang dimaksud dengan puasa ialah diam atau puasa tidak bicara. Hal y a n g s a m a telah dikatakan oleh Ibnu A b b a s dan Ad-Dahhak. M e n u r u t suatu r i w a y a t dari A n a s , disebutkan p u a s a dan tidak bicara; hal y a n g sama telah dikatakan oleh Q a t a d a h dan selain keduanya. M a k n a yang dimaksud ialah ' m e r e ka apabila melakukan puasa, m a k a m e n u r u t syariat merek a tidak boleh m a k a n dan b e r b i c a r a '. D e m i k i a n l a h m e n u r u t apa y a n g dinaskan oleh As-Saddi, Qatadah, dan A b d u r R a h m a n ibnu Zaid. Ibnu Ishaq telah meriwayatkan dari Harisah yang mengatakan b a h w a ketika ia berada di rumah Ibnu M a s ' u d , datanglah d u a o r a n g lelaki kepadanya; salah seorang dari keduanya mengucapkan salam, sedangkan y a n g lainnya tidak m e n g u c a p k a n salam. M a k a Ibnu M a s ' u d bertanya, " M e n g a p a k a m u ? " . T e m a n - t e m a n n y a m e n j a w a b , " D i a telah b e r s u m p a h b a h w a p a d a hari ini dia tidak akan berbicara dengan seorang m a n u s i a p u n . " M a k a Abdullah ibnu M a s ' u d m e n j a w a b , "Berbicarala h k e p a d a orang dan ucapkanlah salam kepada mereka. Karena sesungguhnya wanita itu ( M a r y a m ) m e r a s a yakin b a h w a tidak akan ada seorang pun y a n g percaya k e p a d a n y a b a h w a dirinya m e n g a n d u n g tanpa suami. D i m a k s u d kan p u a s a n y a itu sebagai alasan untuk tidak bicara dengan m e r e k a bila ia ditanya m e r e k a . " Asar ini telah diriwayatkan pula oleh Ibnu A b u H a t i m dan Ibnu Jarir. A b d u r R a h m a n ibnu Zaid m e n g a t a k a n b a h w a ketika Isa b e r k a t a kepada M a r y a m , seperti yang disebutkan oleh firman-Nya (menurut tafsir u l a m a y a n g m e n g a t a k a n b a h w a o r a n g y a n g m e n y e r u n y a adalah Isa):
CTL'jJ
Janganlah kamu bersedih hati. ( M a r y a m: 24)
Tafsir Ibnu Kasir
125
M a r y a m menjawab, " B a g a i m a n a saya tidak sedih, sedangka n k a m u ada bersama dengan saya tanpa suami, j uga bukan sebagai budak wanita (yang dinikahi tuannya). M a k a d e n g a n alasan apakah saya berhujah k e p a d a orang-orang? Aduhai, sekiranya aku mati sebelum ini dan aku menjadi sesuatu y a n g tidak berarti lagi d i l u p a k a n . " Isa berkata kepadanya, "Sayalah yang akan menjawab mereka, kamu tidak usah bicara lagi."
Jika kamu melihat seorang manusia, maka katakanlah, "Sesungguhnya aku telah bernazar berpuasa untuk Tuhan Yang Maha Pemurah, maka aku tidak akan berbicara dengan seorang manusia pun pada hari ini. " (Maryam : 2 6 ) Ini merupakan perkataan Isa kepada ibunya. Hal yang sama telah dikatakan p u l a oleh W a h b .
Maryam, ayat 27-33
Maka Maryam membawa anak itu kepada kaumnya dengan menggendongnya. Kaumnya berkata, "Hai Maryam, sesungguhnya kamu telah melakukan sesuatu yang amat mungkar. Hai saudara
126
Juz 16 —
Maryam
perempuan Harun, ayahmu sekali-kali bukanlah seorang yang jahat dan ibumu sekali-kali bukanlah seorang pezina, " maka Maryam menunjuk kepada anaknya. Mereka berkata, ' 'Bagaimana kami akan berbicara dengan anak kecil yang masih dalam ayunan? " Berkata Isa, "Sesungguhnya aku ini hamba Allah, Dia memberiku Al-Kitab (Injil) dan Dia menjadikan aku seorang nabi, dan Dia menjadikan aku seorang yang diberkati di mana saja aku berada, dan Dia memerintahkan kepadaku ( m e n d i r i k a n ) salat dan ( m e n u n a i k a n ) zakat selama aku hidup; dan berbakti kepada ibuku, dan Dia tidak menjadikan aku seorang yang sombong lagi celaka. Dan kesejahteraan semoga dilimpahkan kepadaku, pada hari aku dilahirkan, pada hari aku meninggal dan pada hari aku dibangkitkan hidup kembali. " Allah Swt. berfirman, menceritakan tentang M a r y a m ketika diperintahkan puasa p a d a hari itu, yaitu hendaknya dia tidak berbicara k e p a da seorang manusia pun; karena dengan puasa, maka keadaan dirinya yang sebenarnya tidak kelihatan dan puasa menjadi alasan baginya untuk tidak berbicara. M a r y a m berserah diri kepada perintah Allah Swt. dan pasrah k e p a d a keputusan Allah. Lalu Maryam menggendong putranya dan m e m b a w a n y a kepada kaumnya. Ketika k a u m n y a melihat M a r y a m m e m b a w a bayinya, mereka sangat kaget dan m e n g e c a m n y a d e n g a n k e c a m a n yang berat, seperti y a n g d i s e b u t k an oleh firman A l l a h S w t . m e n y i t i r k a t a - k a t a kaumnya:
Hai Maryam, sesungguhnya kamu telah melakukan sesuatu amat mungkar. ( M a r y a m : 27)
yang
Yakni suatu perkara yang besar dosanya. Demikianlah menurut pendapat Mujahid, Qatadah, As-Saddi, dan lain-lainnya yang bukan hanya seorang. Ibnu A b u H a t i m m e n g a t a k a n , telah m e n c e r i t a k a n k e p a d a kami ayahku, telah menceritakan kepada kami Abdullah ibnu A b u Ziyad, telah menceritakan k e p a d a kami Syaiban, telah menceritaka n k e p a da kami Ja'far ibnu Sulaiman, telah menceritakan k e p a d a kami A b u Imran A l Juni, dari N a u f Al-Bakkali yang mengatakan b a h w a kaum M a r y a m pergi
Tafsir Ibnu Kasir
127
mencari-carinya*. M a r y a m berasal dari keluarga nabi d a n keluarga terhormat. Merek a merasa kehilangan Maryam . karenanya mereka mencaricarinya; dan mereka bersua dengan seorang pengembala sapi, lalu mereka bertanya, " A p a k a h kamu pernah melihat wanita m u d a y a n g ciri khasnya anu dan a n u ? " P e n g e m b a l a sapi m e n j a w a b, "Tidak, tetapi tadi m a l a m saya melihat sapi saya melakukan perbuatan yang belum pernah saya lihat sebelumnya." M e r e k a bertanya, " A p a k a h y a n g telah dilakukan s a p i m u ? " P e n g e m b a l a sapi berkata, "Tadi m a l a m saya melihat sapi saya bersujud ke arah lembah itu." Abdullah ibnu A b u Ziyad mengatakan, ia teringat akan perkataan Syaiban yang mengatakan bahwa pengembala itu menjawab, "Saya melihat cahaya yang terang." M a k a mereka pergi menuju ke arah yang ditunjukkan oleh si p e n g e m b a l a itu, tiba-tiba m e r e ka berpapasan d e n g a n M a r y a m . Ketika M a r y a m melihat kaumnya , m a k a duduklah ia d a n m e n g g e n d o n g b a y i n y a di p a n g k u a n n y a . M e r e k a d a t a n g k e p a d a n y a d a n berdiri di dekatnya.
Mereka berkata, "Hai Maryam, sesungguhnya kamu melakukan sesuatu yang amat mungkar. " (Maryam : 2 7 )
telah
Yaitu suatu perkara yang sangat berat dosanya.
Hai saudara perempuan Harun. ( M a r y a m : 2 8 ) M a k n a y a n g dimaksud ialah hai w a n i t a y a n g ibadahnya mirip dengan H a r u n a.s.
ayahmu sekali-kali bukanlah seorang yang jahat dan ibumu sekalikali bukanlah seorangpezina. (Maryam: 28)
128
Juz 16 —
Maryam
Yakni kamu berasal dari keluarga yang baik lagi suci, terkenal dengan kesalehannya, ibadah, dan zuhudnya. M a k a m e n g a p a hal seperti itu kamu lakukan? Ali ibnu A b u T a l h a h dan As-Saddi m e n g a t a k a n b a h w a dikatakan kepada M a r y a m :
Hai saudara perempuan Harun. ( M a r y a m : 2 8 ) Yang d i m a k s u d ialah saudara M u s a , d a n M a r y a m adala h k e t u r u n a n darinya. Perihalnya sama dengan seseorang dari Bani Tami m dipanggil 'hai saudara T a m i m ' , dan dari Bani Mudar dipanggil 'hai saudara M u d a r ' . M e n u r u t p e n d a p a t yang lain, M a r y a m dinisbatkan k e p a d a seorang lelaki saleh di kalangan mereka yang b e r n a m a H a r u n ; M a r y a m dalam hal ibadah dan zuhud sama dengan lelaki saleh itu. Ibnu Jarir telah meriwayatkan dari sebagian di antara mereka, b a h w a m e r e k a (Bani Israil) m e n y e r u p a k a n M a r y a m d e n g a n s e o r a n g lelaki p e n d u r h a k a y a n g a d a di kalangan m e r e ka b e r n a m a H a r u n ; riwayat ini diketengahkan oleh Ibnu A b u H a t i m dari S a ' i d ibnu Jubair. Hal y a n g lebih aneh dari k e s e m u a n y a ialah a p a y a n g diriwayatkan oleh Ibnu A b u H a t i m berikut ini. Ia m e n g a t a k a n , telah menceritakan kepada kami Ali ibnul Husain Al-Hijistani, telah menceritakan k e p a d a kami Ibnu A b u M a r y a m , telah menceritakan k e p a d a kami Al-Mufaddal ibnu A b u Fudalah, telah menceritakan k e p a d a kami A b u Sakhr, dari A l Qurazi sehubungan dengan m a k n a firman-Nya:
Hai saudara perempuan Harun. ( M a r y a m : 2 8 ) B a h w a M a r y a m adala h saudara p e r e m p u a n H a r u n alias j u g a saudara p e r e m p u a n M u s a y a n g mengikuti j e j a k M u s a saat M u s a dilemparka n ke dalam sungai N i l dalam suatu peti (waktu itu M u s a masih bayi).
129
Tafsir Ibnu Kasir
Maka kelihatanlah olehnya Musa darijauh, sedangkan mereka tidak mengetahuinya. (Al-Qasas: 11) P e n d a p a t ini keliru sama sekali, karena s e s u n g g u h n y a Allah Swt. telah menyebutkan di dalam Kitab-Ny a ( A l - Q u r ' a n ) , b a h w a sesudah para rasul D i a mengiringi mereka dengan Isa sesudah mereka. Hal ini menunjukkan b a h w a Isa adalah nabi y a n g akhir, tiada nabi lagi s e s u d a h n y a selain N a b i M u h a m m a d Saw. sebagai p e n u t u p para nabi. Karena itulah disebutkan di d a l a m kitab Sahih Bukhari melalui A b u Hurairah r.a., b a h w a Rasulullah Saw. pernah bersabda: 9 < 1 '' s
\g
y^*"X.r
r>
*~>J
&>
^
*1
o. ( C > ^
>
?t> ' f ° i u
* U l
J j l
^ UI
Aku adalah nabi yang paling berhak terhadap (Isa) putra Maryam, karena sesungguhnya tidak ada seorang nabi pun antara aku dan dia. Seandainya keadaannya seperti apa y a ng dikatakan oleh M u h a m m a d ibnu K a ' b Al-Qurazi, tentulah Isa bukan t e r m a s u k rasul y a n g akhir sebelum M u h a m m a d Saw. D a n tentulah Isa b e r a d a sebelum Sulaima n d a n Daud, karena sesungguhnya Allah Swt. telah menyebutkan b a h w a Daud sesudah M u s a , seperti y a n g disebutkan di dalam firman-Nya:
Apakah kamu tidak memperhatikan pemuka-pemuka Bani Israil sesudah Nabi Musa, yaitu ketika mereka berkata kepada seorang nabi mereka, "Angkatlah untuk kami seorang raja supaya kami berperangai B a w a h p i m p i n a n n y a ) dijalan Allah. " (Al-Baqarah: 2 4 6 ) D a n dalam ayat-ayat selanjutnya disebutkan:
dan (dalam p e p e r a n g a n itu) Daud membunuh Jalut. ( A l - B a q a r a h : 251) hingga akhir ayat.
130
Juz 16 —
Maryam
Hal yang mendorong Al-Qurazi berani mengemukakan pendapat ini ialah apa yang tertera di dalam kitab Taurat. Disebutkan b a h w a sesudah M u s a dan Bani Israil keluar dari laut (yang dibelahnya) dan F i r ' a u n beserta kaumnya ditenggelamkan di dalam laut itu, M a r y a m binti Imran (saudara perempuan sekandung Musa dan Harun) memukul rebana bersama kaum wanita Bani Israil seraya bertasbih menyucika n Allah dan bersyukur kepada-Nya atas nikmat yang telah dilimpahkan-Nya kepada kaum Bani Israil. K e m u d i a n Al-Qurazi beranggapan b a h w a M a r y a m y a n g disebutkan dalam kisah tersebut adalah ibu Isa. Padahal pendapat tersebut merupakan suatu kekeliruan yang fatal karena pada hakikatnya M a r y a m ibunya Isa hanya senama dengan M a r y a m saudara perempuan M u s a a.s. Disebutkan bahwa mereka biasa memakai nama para nabi dan orang-orang saleh mereka. Imam A h m a d mengatakan, telah menceritakan kepada kami Abdullah ibnu Idris; ia pernah mendengar ayahnya menceritakan kisah berikut dari Sammak, dari A l q a m a h ibnu Wa-il, dari A l - M u g i r a h ibnu S y u ' b a h y a n g m e n g a t a k a n b a h w a R a s u l u l l a h Saw. p e r n a h m e n g u t u s n y a ke negeri Najran. M a k a orang-orang Nasrani Najran bertanya kepadanya, " M e n g a p a kalian (kaum m u s l i m ) m e m b a c a firman-Nya:
Hai saudara perempuan Harun'. ( M a r y a m: 2 8 ) Padahal M u s a sebelum Isa dalam jarak masa y a n g amat j a u h ? " A l - M u g i r a h ibnu S y u ' b a h tidak dapat m e n j a w a b . Ketika ia pulang, ia menceritakan hal tersebut kepada Rasulullah Saw. M a k a Rasulullah Saw. bersabda:
^-^i^i
—i^t_s ^
>i
Mengapa kamu tidak menceritakan kepada mereka bahwa mereka dahulu biasa memakai nama-nama nabi dan orang-orang saleh sebelum mereka?
Tafsir Ibnu Kasir
131
H a d i s ini d i r i w a y a t k a n secara munfarid oleh I m a m M u s l i m , I m a m Turmuz i dan Imam Nasai melalui hadis Abdullah ibnu Idris, dari ayahnya, dari Sammak dengan sanad yang sama. Imam Turmuz i mengatakan bahwa hadis ini berpredikat hasan sahih garib, yakni kalau tidak hasan, sahih, atau garib; kami tidak mengenalnya, melainkan melalui hadis Ibnu Idris. Ibnu Jarir mengatakan, telah menceritakan k e p a d a ku Y a ' q u b , telah menceritakan kepada kami Ibnu Ulayyah, dari S a ' i d ibnu A b u Sadaqah, dari M u h a m m a d ibnu Sirin yang mengatakan, ia pernah mendapat berita b a h w a K a ' b telah m e n g a t a k an sehubungan dengan m a k n a firman-Nya:
Hai saudara perempuan Harun. (Maryam : 2 8 ) B a h w a yang dimaksud bukanlah Harun saudara lelaki M u s a a.s. M a k a perkataannya itu dibantah oleh Siti Aisyah, "kamu dusta." K a ' b menjawab, "Wahai Ummul Mu-minin, sesungguhnya Nabi Saw. pernah mengatakann y a b a h w a beliau lebih mengetahui dan lebih teliti. Jika Nabi Saw. tidak mengatakannya, maka sesungguhnya saya menjumpai jarak masa di antara mereka ada enam ratus tahun." Akhirnya Siti Aisyah terdiam. Akan tetapi, j a w a b a n K a ' b y a n g m e n g a t a k an j a r a k masa e n a m ratus tahun masih diragukan kebenarannya. Ibnu Jarir mengatakan pula, telah menceritakan k e p a da kami Bisyr, telah menceritakan k e p a d a kami Yazid, telah menceritakan k e p a d a kami S a ' i d , dari Qatadah sehubunga n dengan m a k n a firman-Nya.
Hai saudara perempuan Harun. ( M a r y a m : 2 8 ) h i n g g a akhir ayat. B a h w a M a r y a m berasal dari keluarga yang dikenal akan kesalehannya, mereka sama sekali tidak pernah berbuat kebobrokan. Di antara manusia ada orang-orang yang dikenal dengan kesalehannya, dan keturunan mereka pun berpegang teguh kepada tradisi kesalehan itu. Di antara manusia ada orang-orang yang dikenal dengan keburukannya, dan keturunan mereka terkenal pula dengan keburukan itu. Harun terkenal saorang yang saleh
132
Juz 16 —
Maryam
lagi dicintai dikalangan kabilahnya, tetapi Harun di sini bukanlah H a r u n saudara lelaki N a b i Musa, melainkan H a r u n y a n g lain. Ibnu Jarir mengatakan, telah diceritakan kepada kami b a h w a saat Harun meninggal dunia, j e n a z a h n y a dihantarkan k e p e m a k a m a n n y a oleh empat puluh ribu orang Bani Israil y a n g s e m u a n y a b e r n a m a Harun. F i r m a n Allah Swt.:
CX \
'J
maka Maryam menunjuk kepada anaknya. Mereka berkata, "Bagaimana kami akan berbicara dengan anak kecil yang masih ada dalam ayunan? " ( M a r y a m : 2 9 ) Yakni ketika m e r e k a mencurigai k e a d a a n M a r y a m dan m e n g i n g k a r i kejadian y a n g dialaminya, serta m e n g a t a k a n k e p a d a n y a dengan kalimat sindiran yang menuduhnya berbuat tidak senonoh dan melakukan perbuatan zina. Saat itu M a r y a m sedan g p u a s a dan tidak bicara, m a k a ia m e m a l i n g k a n j a w a b a n n y a dengan m e n u n j u k ke arah anaknya, d e n g a n maksud agar mereka berbicara langsung dengan anaknya yang masih bayi. M a k a m e r e k a m e n j a w a b dengan n a d a m e m p e r o l o k - o l o k k a n M a r y a m m e l e d e k d a n m e m p e r m a i n k a n mereka:
C\ \
'J
Bagaimanakah kami akan berbicara dengan anak kecil yang masih dalam ayunan? ( M a r y a m : 2 9 ) M a i m u n ibnu M a h r a n mengatakan s e h u b u n g a n d e n g an m a k n a Nya:
firman-
maka Maryam menunjuk kepada anaknya. ( M a r y a m : 2 9 ) dengan m a k s u d b a h w a h e n d a k n y a m e r e k a berbicara langsung d e n g an bayinya. M a k a mereka merasa terkejut mendapat j a w a b a n demikian seraya
Tafsir Ibnu Kasir
mengatakan, "Apaka h kamu menyuruh kami berbicara dengan anak yang masih dalam usia a y u n a n ? " As-saddi telah mengatakan sehubungan dengan m a k n a firman-Nya:
maka Maryam menunjuk kepada anaknya. ( M a r y a m : 2 9 ) Ketika Maryam berlaku demikian, mereka marah dan mengatakan, " S u n g g u h ini m e r u p a k an ejekan dia terhadap kami, y a n g lebih parah daripada perbuatan zina y a n g dilakukannya, k a r e n a dia m e n y u r u h kita berbicara dengan bayi i n i . "
Mereka berkata, "bagaimana kami akan berbicara dengan kecil yang masih dalam ayunan? " ( M a r y a m : 2 9 )
anak
Yakni anak y a n g masih dalam usia ayunan lagi masih bayi, m a n a mungkin dia dapat berbicara.
Berkata Isa, "Sesungguhnya
aku ini hamba Allah. " ( M a r y a m : 3 0 )
M u l a - m u l a kalimat y a n g diucapka n Isa ialah m e n y u c i k a n Z a t T u h a n n y a dan m e m b e r s i h k a n - N y a dari sifat beranak, k e m u d i a n m e n g u k u h k a n eksistensi dirinya sebagai h a m b a Allah. Firman Allah Swt.:
Dia memberiku Al-Kitab (Injil) dan Dia menjadikan nabi. ( M a r y a m : 3 0 )
aku seorang
K a l i m a t ini d i m a k s u d k a n m e m b e r s i h k a n n a m a i b u n y a dari t u d u h a n berzina y a n g dilontarkan oleh k a u m n y a .
134
Juz 16 —
Maryam
N a u f Al-Bakkali mengatakan b a h w a setelah mereka m e n g u c a p k a n kata-kata tuduhan yang tidak senonoh terhada p ibunya, saat itu ia (Isa) sedang m e n e t e k pada ibunya. M a k a ia m e l e p a s k a n payudara ibunya dan memalingkan mukany a ke arah kiri seraya berkata:
C*-
:Jj » =
Sesungguhnya aku ini hamba Allah, Dia memberiku Al-Kitab (Injil) dan Dia menjadikan aku seorang nabi. ( M a r y a m : 3 0 ) sampai dengan apa y a n g disebutkan oleh firman-Nya:
selama aku hidup. (Maryam : 3 1 ) H a m m a d ibnu Salamah telah meriwayatkan dari Sabit Al-Bannani, b a h w a Isa m e n g a n g k a t jari telunjuknya ke atas p u n d a k n y a yang sebelah kiri seraya berkata, seperti yang disitir oleh firman-Nya:
C.T-
Sesungguhnya aku ini hamba Allah, Dia memberiku Al-Kitab (Injil) dan Dia menjadikan aku seorang nabi. ( M a r y a m : 30) Ikrimah telah mengatakan sehubunga n d e n g a n firman-Nya:
Dia memberiku Al-Kitab (Injil). ( M a r y a m : 3 0 ) Artinya D i a telah m e m u t u s k a n b a h w a Dia akan m e m b e r i k u A l - K i t a b dalam ketetapan-Nya. Ibnu A b u H a t i m m e n g a t a k a n , telah m e n c e r i t a k a n k e p a d a kami ayahku, telah menceritakan kepada kami M u h a m m a d ibnul Musaffa, telah menceritakan k e p a d a kami Yahya ibnu S a ' i d Al-Attar, dari A b d ul Aziz ibnu Ziyad, dari A n a s ibnu Malik r.a. y a n g mengatakan b a h w a Isa putra
135
Tafsir Ibnu Kasir
Maryam telah mempelajari kitab Taurat dan menguasainya sejak ia masih berada dalam kandungan ibunya. Yang demikian itu adalah a p a y a n g disebutkan oleh firman-Nya, menyitir kata-katanya:
C.* -
Sesungguhnya
:J
aku ini hamba Allah, Dia memberiku Al-Kitab dan
Dia menjadikan aku seorang nabi. ( M a r y a m : 3 0 ) Akan tetapi, Yahya ibnu Sa' id Al-Attar orangnya berpredikat matrukyakp.i hadisnya tidak terpakai. Firman Allah Swt.:
dan Dia menjadikan aku seorang yang diberkati di mana saja aku berada. ( M a r y a m : 3 1 ) Mujahid dan A m r ibnu Qais serta As-Sauri m e n g a t a k a n b a h w a m a k n a y a n g dimaksud ialah Allah menjadikan Isa seoran g pengajar kebaikan. Menurut riwayat yang lain dari Mujahid, Isa adalah seorang mujahid yang banyak memberika n manfaat. Ibnu Jarir mengatakan, telah menceritakan kepadak u Sulaiman ibnu Abdul Jabbar, telah menceritakan kepada kami M u h a m m a d ibnu Yazid ibnu K h u n a i s A l - M a k h z u m i ; ia pernah m e n d e n g a r W u h a i b ibnul Ward (bekas budak Bani M a k h z u m ) mengatakan b a h w a seorang yang berilmu bersua dengan seorang y a n g berilmu lagi lebih daripadanya, lalu orang yang berilmu lebih tinggi itu bertanya kepadanya , " S e m o g a Allah m e rahmati kamu, apakah yang kelihatan dari amal perbuatanku (menurutmu)?" Ia menjawab, " M e m e r i n t a h k a n kepada kebajikan dan m e n c e g a h perkara mungkar. K a r e n a sesungguhny a perbuatan tersebut m e r u p a k a n a g a m a Allah yang disampaikan oleh para nabi-Nya kepada hamba-hamba-Nya." Ulama fiqih telah sepakat tentang makna firman-Nya:
136
Juz 16 —
dan Dia menjadikan aku seorang yang diberkati berada. ( M a r y a m : 31)
Maryam
di mana saja
aku
K e t i k a ditanyakan, " A p a k a h k e b e r k a t a n n y a ? " y a n g ditanya m e n j a w a b , " A m a r m a ' r u f dan nahi m u n k a r di m a n a pun ia berada." F i r m a n Allah Swt.:
c.x\ O.
dan Dia memerintahkan kepadaku ( m e n d i r i k a n ) salat ( m e n u n a i k a n ) zakat selama aku hidup. ( M a r y a m : 3 1 )
dan
S a m a pengertiannya dengan firman Allah Swt. kepada N a b i M u h a m m a d Saw.:
dan sembahlah Tuhanmu sampai (ajal). ( A l - H i j r : 9 9 )
datang kepadamu
yang
diyakini
A b d u r R a h m a n ibnul Qasim telah m e r i w a y a t k a n dari M a l i k ibnu A n a s s e h u b u n g a n dengan firman-Nya:
dan Dia memerintahkan kepadaku ( m e n d i r i k a n ) salat ( m e n u n a i k a n ) zakat selama aku hidup. ( M a r y a m : 3 1 )
dan
Isa dalam j a w a b a n n y a m e n y e b u t k a n perkara yang dialaminya sejak lahir sampai wafat sesuai dengan a p a y a n g telah ditakdirkan t e r h a d a p n y a . F i r m a n Allah Swt.:
dan berbakti
kepada ibuku. ( M a r y a m : 3 2 )
137
Tafsir Ibnu Kasir
Yakni Allah m e m e r i n t a h k a n pula kepadaku agar berbakti kepada ibuku. Allah Swt. m e n y e b u t k a n berbakti kepada orang tua sesudah taat kepada Tuhannya, sebab Allah Swt. sering m e n y e b u t k a n secara bergandengan antara perintah menyembah-Ny a dan taat kepada kedua orang tua. Seperti y a n g disebutkan di dalam firman-Nya:
Dan
Tuhanmu
menyembah
telah
memerintahkan
selain Dia dan hendaklah
ibu bapakmu.(A\-\sr&:
supaya
kamu
kamu berbuat
baik
jangan kepada
23)
D a n firman Allah Swt.:
Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada dua orang ibu bapakmu, kepada-Kulah kembalimu. ( L u q m a n : 14)
hanya
A d a p u n firman A l l ah Swt.:
dan Dia tidak menjadikan ( M a r y a m : 32)
aku seorang yang sombong
lagi
celaka.
M a k s u d n y a , Allah tidak menjadikan diriku seorang y a n g angkara m u r k a lagi s o m b o n g , tidak m a u m e n y e m b a h dan taat k e p a d a - N y a serta tidak m a u berbakti k e p a d a ibuku, y a n g akibatnya aku menjadi o r a n g y a n g celaka. Sufyan As-Sauri m e n g a t a k an b a h w a m a k n a al-jabbarusy syaqiyyu ialah orang y a n g tega m e m b u n u h karena m a r a h . Sebagian u l a m a Salaf mengatakan b a h w a tidak sekali-kali kamu j u m p a i o r a n g y a n g menyakiti kedua orang tuanya, melainkan kamu j u m p a i dia berwatak s o m b o n g lagi celaka. K e m u d i a n ia m e m b a c a k a n firman Allah Swt.:
138
Juz 16 —
dan berbakti kepada ibuku, dan Dia tidak menjadikan yang sombong lagi celaka. ( M a r y a m : 3 2 )
Maryam
aku seorang
tidak sekali-kali kamu j u m p a i orang y a n g berperangai buruk, melainkan k a m u j u m p a i d i a o r a n g y a n g a n g k u h lagi s o m b o n g . K e m u d i a n ia m e m b a c a k a n firman-Nya:
dan hamba sahaya yang kalian miliki. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong dan membangga-banggakan diri. (An-Nisa: 36) Qatadah mengatakan, telah diceritakan k e p a da kami b a h w a ada seoran g wanita melihat putra M a r y a m m e n g h i d u p k a n orang-orang mati serta m e n y e m b u h k a n orang yang buta dan berpenyakit supak dengan seizin A l l a h . M a k a w a n i t a itu b e r k a t a , " B e r u n t u n g l a h b a g i o r a n g y a n g m e n g a n d u n g m u , beruntunglah bagi orang y a n g m e n y u s u k a n m u . " M a k a N a b i Isa a.s. berkata m e n j a w a b n y a , " B e r u n t u n g l a h bagi orang y a n g m e m b a c a Kitabullah dan mengikuti petunjuk yang ada di dalamnya, serta bukan menjadi orang yang s o m b o n g lagi celaka." F i r m a n Allah Swt.:
Dan kesejahteraan semoga dilimpahkan kepadaku, pada hari aku dilahirkan, pada hari aku meninggal, dan pada hari aku dibangkitkan hidup kembali. ( M a r y a m : 3 3 ) Hal ini m e m b u k t i k a n akan predikat dirinya sebagai h a m b a Allah Swt. dan b a h w a Isa adalah seorang makhluk Allah yang hidup dan mati serta dibangkitkan sebagaimana makhluk lainnya. Akan tetapi, Isa diselamatkan dari semua fase tersebut yang merupakan fase-fase yang paling berat dirasakan oleh s e m u a h a m b a Allah.
139
Tafsir Ibnu Kasir
Maryam, ayat 34-37
Itulah Isa putra Maryam, yang mengatakan perkataan yang benar, yang mereka berbantah-bantahan tentang kebenarannya. Tidak layak bagi Allah mempunyai anak, Maha Suci Dia. Apabila Dia telah menetapkan sesuatu, maka Dia hanya berkata kepadanya, "Jadilah, " maka jadilah ia. Sesungguhnya Allah adalah Tuhanku dan Tuhan kalian,maka sembahlah Dia oleh kamu sekalian. Ini adalah jalan yang lurus. Maka berselisihlah golongan-golongan (yang ada) di antara mereka. Maka kecelakaanlah bagi orang-orang kafir pada waktu menyaksikan hari yang besar. Allah Swt. berfirman kepada Nabi M u h a m m a d , Rasul-Nya, bahwa kisah y a n g Kami ceritakan k e p a d a m u m e r u p a k a n sebagian dari kisah tentang Isa a.s.
adalah kisah yang sebenarnya, yang mereka tentang kebenarannya.
berbantah-bantahan
(Maryam: 34)
Yakni orang-orang yang batil dan orang-orang y a n g hak dari kalangan orang-orang yang beriman kepadanya dan orang-orang yang kafir kepada¬ Nya, berbantah-bantahan mengenai kebenarannya. Karena itulah sebagian besar ulama m e m b a c a n y a qaulul hak dengan d i - r a / a ' - k a n . Tetapi A s i m dan Abdullah ibnu A m i r m e m b a c a n y a qaulul haqqi. Diriwayatkan dari Ibnu M a s ' u d b a h w a dia m e m b a c a n y a dengan bacaan 'isabna maryama.
140
Juz 16 —
Maryam
Penulis mengatakan Frab y a n g lebih j e l a s adalah bacaan rafa' diperkuat oleh firman Allah Swt. y a n g berbunyi:
Kebenaran itu adalah dari Tuhanmu, sebab itu janganlah termasuk orang-orang yang ragu. (Al-Baqarah: 147)
yang
kamu
Setelah Allah m e n y e b u t k a n b a h w a D i a menciptakan Isa sebagai h a m b a dan nabi-Nya, lalu Allah Swt. m e m b e r s i h k a n dari-Nya Yang M a h a suci melalui firman-Nya.
Tidak layak bagi Allah mempunyai anak, Maha suci Dia. ( M a r y a m : 35) Artinya, M a h a Suci Allah dari apa yang dikatakan oleh orang-orang bodoh lagi zalim dan m e l a m p a u i batas itu d e n g a n kesucian y a n g sebesar besarnya.
Apabila Dia telah menetapkan sesuatu, maka Dia hanya kepadanya, "Jadilah!" Maka jadilah ia. ( M a r y a m : 3 5 )
berkata
Dengan kata lain, apabila Allah menghendaki sesuatu, sesungguhnya D i a h a n y a berkata kepadanya; m a k a j a d i l a h a p a y a n g d i k e h e n d a k i - N y a itu sesuai dengan keinginan-Nya. Di dalam ayat lain disebutkan oleh firmanNya:
Sesungguhnya misal (penciptaan) Isa di sisi Allah adalah seperti (penciptaan) Adam. Allah menciptakan Adam dari tanah, kemudian
141
Tafsir Ibnu Kasir
Allah berfirman kepadanya, "Jadilah " ( s e o r a n g m a n u s i a ) , maka jadilah dia. ( A pa y a n g telah Kami ceritakan itu), itulah yang benar, yang datang dari Tuhanmu, karena itu janganlah kamu termasuk orang-orang yang ragu-ragu. (Ali Imran: 59-60) A d a p u n firman Allah Swt.:
Sesungguhnya Allah adalah Tuhanku dan Tuhan kalian, maka sembahlah Dia oleh kalian. Ini adalah jalan yang lurus. ( M a r y a m : 3 6 ) Yaitu di antara perintah y a n g dianjurkan oleh Isa k e p a d a k a u m n y a saat ia masih dalam ayunan ialah memberitahukan kepada m e r e k a b a h w a Allah adalah Tuhanny a dan T u h a n mereka. Lalu Isa m e m e r i n t a h k a n k e p a d a m e r e k a untuk m e n y e m b a h Allah Swt. U n t uk itu ia berkata:
maka sembahlah Dia oleh kamu sekalian. Ini adalah jalan lurus. ( M a r y a m : 3 6 )
yang
Yakni a g a m a y a n g aku sampaika n kepada kalian dari Allah m e r u p a k a n jalan y a n g lurus; B a r a n g siapa y a n g m e n g i k u t i n y a , d i b e n a r k a n d a n m e n d a p a t petunjuk. D a n b a r a n g siapa y a n g m e n e n t a n g n y a , disalahkan dan tersesat. Firman Allah Swt.:
Maka berselisihlah golongan-golongan (Maryam: 37)
(yang ada) di antara mereka.
Yaitu Ahli Kita b berselisih pendapat tentang eksistensi Isa, padahal perkaranya sudah j e l a s dan g a m b l a n g , b a h w a d i a adalah h a m b a Allah dan Rasul-Nya y a n g diciptakan melalui perintah-Nya y a n g ditujukan k e p a d a M a r y a m , dan diciptakan melalui roh ciptaan-Nya. Sebagian dari
142
Juz 16 —
Maryam
mereka yang terdiri atas orang-orang Yahudi telah sepakat mengatakannya sebagai anak zina; s e m o g a laknat A l l ah m e n i m p a m e r e k a . M e r e k a mengatakan pula bahwa perkataan Isa yarfg masih ada dalam usia ayunan itu adalah sihir. Segolongan lainnya dari kalangan mereka mengatakan, sesungguhnya yang berbicara itu adalah Tuhan. Segolongan lainnya lagi m e n g a t a k a n b a h w a Isa a d a l a h a n a k A l l a h . G o l o n g a n l a i n n y a lagi mengatakan, Isa adalah salah satu dari ketiga Tuhan. Dan golongan y a n g lainnya mengatakan b a h w a Isa adalah h a m b a Allah dan utusan-Nya. Pendapat yang terakhir ini adalah p e n d a p at y a n g benar sesuai dengan petunjuk y a n g diberikan oleh Allah k e p a d a orang-orang y a n g beriman. Kisah y a n g semisal telah diriwayatkan melalui A m r ibnu M a i m u n , Ibnu Juraij, dan Qatadah serta lain-lainnya y a n g bukan hanya seorang, baik dari kalangan ulama Salaf m a u p u n dari kalangan ujama Khalaf. Abdur Razzaq mengatakan, telah menceritakan kepada kami M a ' m a r , dari Qatadah sehubungan dengan m a k n a firman-Nya:
Itulah Isa putra Maryam, yang mengatakan perkataan yang benar, yang mereka berbantah-bantahan tentang kebenarannya. (Maryam: 34) B a h w a k a u m B a n i Israil m e n g a d a k a n p e r t e m u a n , lalu m e r e k a m e n g e m u k a k a n empat orang y a n g paling alim di antara m e r e ka sebagai juru bicara dari masing-masing kelompoknya, kemudian mereka berdebat tentang Isa ketika Isa dinaikkan. Sebagian dari mereka mengatakan b a h w a Isa adalah tuhan yang turun ke bumi, lalu m e n g h i d u p k a n o r a n g - o r a n g y a n g d i h i d u p k a n n y a dan mematikan orang-orang yang dimatikannya, setelah itu Isa naik ke langit. M e r e k a yang berpendapat demikian adalah golongan Y a ' q u b i y a h . Pendapat tersebut ditolak oleh ke tiga orang lainnya karena di anggap dusta dan tidak benar. Kemudian orang yang kedua dari mereka berkata kepada orang y a n g ketiga, "Bagaimanakah pendapatmu? Kemukakanlah."JOrang yang ketiga berkata bahwa Isa adalah anak Allah. Mereka yang mengatakan demikian adalah golongan Nusturiyah.
Tafsir Ibnu Kasir
143
Orang yang"kedua menyangkal seraya m e n g a t a k a n , " K a m u dusta." K e m u d i a n salah seorang dari dua orang lainnya berkata kepada y a n g lainnya, " K e m u k a k a n l a h pendapatmu tentang dia." Ia berkata bahwa Isa adalah salah satu dari tiga tuhan; Allah Tuhan y a n g pertama, dia tuhan kedua, dan ibunya tuhan ketiga. M e r e k a y a n g berpendapat demikian adalah golongan Israili, raja-raja nasrani, s e m o g a laknat Allah m e n i m p a mereka semua. Orang yang keempat berkata, " K a m u dusta, bahkan Isa adalah hamba Allah, Rasul-Nya, roh yang diciptakan oleh-Nya dan diciptakan melalui firman-Nya." M e r e k a yang berpendapat demikian adalah orang-orang muslim. Disebutkan bahwa masing-masing dari keempat orang itu mempunyai pengikutnya sendiri-sendiri yang m e n d u k u n g pendapatnya. A k h i r n y a m e r e k a b e r p e r a n g di a n t a r a s e s a m a m e r e k a d a n m e r e k a b e r o l e h kemenangan atas orang-orang muslim y a n g beriman b a h w a Isa adalah h a m b a dan utusan Allah Swt. Yang demikian itulah y a n g dimaksud oleh firman-Nya:
dan membunuh orang-orang yang menyuruh manusia berbuat adil. (Ali Imran: 2 1 ) Qatadah mengatakan, mereka adalah orang-orang yang disebut oleh Allah Swt. dalam firman-Nya:
Maka berselisihlah golongan-golongan (yang ada) di antara mereka. (Maryam: 3 7 ) M e r e k a berselisih pendapat tentang Isa, akhirnya terpecahlah m e r e k a menjadi beberapa golongan. Ibnu A b u H a t i m telah meriwayatka n dari Ibnu A b b a s dan U r w a h Ibnuz Zubair melalui sebagian ahlul 'ilmi suatu kisah yang isinya hampir sama dengan riwayat di atas.
144
Juz 16 —
Maryam
A h l i sejara h dari k a l a n g a n A h l i K i t a b dan l a i n - l a i n n y a t e l a h menyebutkan bahwa Kaisar Konstantinopel pernah mempertemukan kaum Ahli Kitab dalam suatu pertemuan besar di ketiga tempat p e r k u m p u l a n mereka yang terkenal di kalangan mereka. Golongan uskup dari kalangan mereka terdiri atas dua ribu seratus tujuh puluh orang, lalu m e r e k a berselisih pendapat tentang Isa putra M a r y a m dengan perselisihan y a n g tajam sekali. M a s i n g - m a s i n g golongan m e m p u n y a i pendapat sendiri. Seratus orang mempunyai pendapat sendiri; begitu pula tujuh puluh orang dari mereka; lima puluh orang berpendapat berbeda dengan lainnya, dan seratus e n a m puluh orang mempunyai pendapat sendiri pula. Tiada suatu pendapat pun y a n g disepakati oleh lebih dari tiga ratus delapan orang. Di antara mereka ada sejumlah uskup y a n g sepakat m e m e g a n g suatu pendapat dan m e m p e r t a h a n k a n n y a mati-matian; pendapat ini disetujui oleh Kaisar. Kaisar adalah seorang ahli filsafat, m a k a golongan t e r s e b ut dijadikan sebagai p e m u k a a g a m a dan d i d u k u n g n y a , serta m e n g u s i r golongan lainnya. M a k a para u s k u p y a n g d i d u k u n g n y a m e m b e r i k a n k e p a d a K a i s a r a m a n a t y a n g besar y a n g lebih layak disebu t sebaga i pengkhianatan terbesar. K e m u d i a n para uskup y a n g d i d u k u n g oleh Kaisar ini m e m b u a t k a n untuk Kaisar kitab u n d a n g - u n d a n g dan m e n e t a p k an baginya h u k u m hukum syariat serta membuat banyak b i d ' a h dan penyimpangan di dalam a g a m a Al-Masih ; mereka telah m e r u b a h n y a dari aslinya. Sebagai imbalannya Kaisar K o n s t a n t i n o p e l m e m b a n g u n k a n buat mereka gereja-gereja yang besar di wilaya h kekaisarannya; s e m u a n y a tersebar di negeri Syam, Jazirah Arabia, dan R o m a w i sehingga j u m l a h gereja di m a s a p e m e r i n t a h a n n y a kurang lebih d u a belas ribu gereja. Sedangkan ibu kaisar membangu n tempat p e m b u a n g an sampah di t e m p a t penyaliban y a n g diduga oleh orang-orang Yahudi b a h w a y a n g disalib itu adalah Al-Masih. M e r e k a dusta, bahkan Allah-lah yang m e n a i k a n n y a ke langit. F i r m a n Allah Swt.:
Maka kecelakaanlah bagi orang-orang kafir pada waktu menyaksikan hari yang besar. (Maryam: 37)
145
Tafsir Ibnu Kasir
Ayat ini m e n g a n d u ng ancaman dan peringatan yang keras terhadap orango r a n g y a n g m e n d u s t a k a n A l l a h d a n m e l a k u k a n t u d u h a n keji s e r t a m e n g a n g g a p b a h w a Allah beranak. A k a n tetapi, Allah m e n a n g g u h k a n m e r e k a s a m p a i hari k i a m a t dan m e m b i a r k a n m e r e k a b e r k a t sifat Penyantun-Nya dan kekuasaan-Nya untuk menyiksa mereka. Sesungguhnya Dia tidak menyegerakan orang-orang yang berbuat durhaka terhadap¬ Nya. Di dalam kitab Sahihain disebutkan melalui salah satu hadisnya:
Sesungguhnya Allah benar-benar memberikan tangguh orang yang zalim; tetapi apabila Dia menyiksanya, pastilah yang zalim itu tidak akan luput dari siksa-Nya.
kepada orang
K e m u d i a n Rasulullah Saw. m e m b a c a k a n firman-Nya:
CVf
: j j
fc3
Dan begitulah azab Tuhanmu, apabila Dia mengazab penduduk negeri-negeri yang berbuat zalim. Sesungguhnya azab-Nya itu adalah sangat pedih lagi keras. (Hud: 102) Di dalam kitab Sahihain bersabda:
ii
disebutkan pula b a h w a Rasulullah Saw. telah
tfZ^k
JS Jz jpT £.7 q
Tiada seorang pun yang lebih sabar terhadap berita yang menyakitkan hatinya selain dari Allah. Sesungguhnya mereka menganggap bahwa Allah beranak, padahal Allah-lah yang memberi mereka rezeki dan kesehatan. Allah Swt. telah berfirman:
146
Juz 16 —
Maryam
Dan berapalah banyaknya kota yang Aku tangguhkan (azab-Ku) kepadanya, yang penduduknya berbuat zalim, kemudian Aku azab mereka, dan hanya kepada-Kulah kembalinya (segala sesuatu). (AlHajj:48)
Dan janganlah sekali-kali kamu mengira bahwa Allah lalai dari apa yang diperbuat oleh orang-orang yang zalim. Sesungguhnya Allah memberi tangguh kepada mereka sampai hari yang pada waktu itu mata (mereka) terbelalak. (Ibrahim: 4 2 ) D a l a m ayat berikut ini disebutkan oleh firman-Nya:
CTV
:J
Maka kecelakaanlah bagi orang-orang kafir pada waktu menyaksikan hari yang besar. (Maryam: 37) Y a k n i h a r i k i a m a t . Di d a l a m h a d i s s a h i h y a n g t e l a h d i s e p a k a t i kesahihannya diriwayatkan melalui U b a d a h ibnus Samit r.a disebutkan b a h w a Rasulullah Saw. pernah bersabda:
Tafsir Ibnu Kasir
147
Barang siapa yang bersaksi bahwa tidak ada Tuhan selain Allah semata, tiada sekutu bagi-Nya, dan bahwa Muhammad adalah hamba dan rasul-Nya, dan bahwa Isa adalah hamba Allah, rasulnya, yang diciptakan melalui kalimat-Nyayang disampaikan-Nya kepada Maryam, dan dengan tiupan roh dari-Nya, dan bahwa surga itu hak dan neraka itu hak ( b e n a r ada), niscaya Allah akan memasukkannya ke dalam surga sesuai dengan amal perbuatan yang dikerjakannya. Maryam, ayat 38-40
Alangkah terangnya pendengaran mereka dan alangkah tajamnya penglihatan mereka pada hari mereka datang kepada Kami. Tetapi orang-orang yang zalim pada hari ini (di dunia) berada dalam kesesatan yang nyata. Dan berilah mereka peringatan tentang hari penyesalan,(yaitu) ketika segala perkara telah diputus. Dan mereka dalam kelalaian dan mereka tidak (pula) beriman. Sesungguhnya. Kami mewarisi bumi dan semua orang-orang yang ada di atasnya, dan hanya kepada Kamilah mereka dikembalikan. Allah Swt. berfirman menceritakan perihal orang-orang kafir kelak di hari kiamat, b a h w a sesungguhnya mereka mempunya i pendengaran y a n g sangat terang dan penglihatan yang sangat tajam. Pengertiannya sama dengan apa yang disebutkan oleh Allah Swt. di dalam firman-Nya:
Dan (alangkah ngerinya) jika sekiranya kamu melihat ketika orangorang yang berdosa itu menundukkan kepalanya di hadapan
148
Juz 16 —
Tuhannya, ( m e r e k a berkata), "Ya Tuhan kami, kami telah dan mendengar. " (As-Sajdah: 12), hingga akhir ayat.
Maryam
melihat
D e n g a n kata lain, m e r e k a mengatakan hal tersebut di saat tiada sesuatu pun y a n g dapat m e m b e r i k a n manfaat kepada m e r e k a dan tiada sesuatu pun yang dapat m e n o l o n g mereka. Seandainya peristiwa y a n g disebutkan dalam ayat ini terjadi sebelum mereka menyaksika n azab, tentulah hal tersebut dapat memberi manfaat kepada mereka dan dapat menyelamatkan mereka dari azab Allah. K a r e n a itulah disebutkan oleh firman-Nya:
Alangkah terangnya pendengaran mereka dan alangkah penglihatan mereka. ( M a r y a m : 38)
tajamnya
U n g k a p a n ini m e r u p a k a n ungkapa n ta 'ajjub y a n g m e n u n j u k k an m a k n a keluarbiasaan, yakni betapa terangnya p e n d e n g a r an m e r e k a dan betapa tajamnya penglihatan merek a saat itu.
pada hari mereka datang kepada Kami. ( M a r y a m : 3 8) Yaitu p a d a hari kiamat.
Tetapi orang-orang
yang zalim pada hari ini. ( M a r y a m : 38)
Yakni dalam k e h i d u p a n dunia.
berada dalam kesesatan
yang nyata. ( M a r y a m : 3 8 )
M a k s u d n y a , tidak dapat m e n d e n g a r dan tidak dapat melihat serta tidak dapat berpikir; yaitu di saat hidayah datang kepada mereka, mereka tidak m a u menerimanya, tidak mau pula menaatinya. Dengan kata lain, mereka
149
Tafsir Ibnu Kasir
tidak memanfaatkan pendengaran, penglihatan, dan akal m e r e k a untuk m e n e r i m a hidayah. K e m u d i a n dalam ayat selanjutnya disebutkan oleh firman-Nya:
Dan berilah mereka peringatan 39)
tentang hari penyesalan.
(Maryam:
Artinya berilah peringatan k e p a d a makhlu k akan hari penyesalan.
yaitu ketika segala perkara
telah diputuskan.
(Maryam: 39)
Yakni ahli surga dan ahli n e r a k a telah dipisahkan, dan m a s i n g - m a s i n g d i m a s u k k a n ke dalam t e m p at tinggalnya untuk s e l a m a - l a m a n y a.
Dan mereka dalam keadaan
lalai. ( M a r y a m : 3 9 )
Yaitu dalam kehidupan dunia mereka lalai terhadap apa yang diperingatkan k e p a d a mereka, yakni hal y a n g bakal m e n i m p a m e r e k a kelak di hari penyesalan dan kekecewaan .
"» iVT f
dan mereka tidak (pula) beriman.
J - "
(Maryam: 39)
M a k s u d n y a tidak percaya k e p a d a hari penyesalan itu. I m a m A h m a d m e n g a t a k a n telah menceritaka n k e p a d a kami M u h a m m a d ibnu Ubaid, telah menceritakan kepada kami Al-A'masy, dari A b u Saleh, dari Abu S a ' id y a n g m e n g a t a k a n b a h w a Rasulullah Saw. pernah bersabda:
150
Juz 16 —
4Adr» J j b l -f *
Jj
J,^"
j U J I j Aliri
U -r
'j^j ^ Jj^-J
O I J L A
Vjfy*
<* 5,*y''y<
j**, OjpjiLtj
4 ^ r l
^JU
^ u t f j s S 'f,-
< £
^ J^
O j j i i u j
c
;
i ^ S 7'
^i j*^ J-*
dj£jJ~&
J i ? ^ J b ^ Jl3 g j L 3
Maryam
4i ^
3
J13
IJLA
J l 3
Apabila ahli surga dimasukkan ke dalam surga dan ahli neraka dimasukkan ke dalam neraka, maka didatangkanlah maut yang rupanya seakan-akan seperti domba yang berbulu putih, lalu dihentikan di antara surga dan neraka. Maka dikatakan, "Hai ahli surga, apakah kalian mengenal ini? " Maka mereka mengarahkan pandangannya ke arah domba itu dan menelitinya, lalu mereka berkata, "Ya, ini adalah maut. " Kemudian dikatakan, "Hai ahli neraka, apakah kalian mengenal ini? " Maka mereka mengarahkan pandangannya ke arah maut dan menelitinya, kemudian mereka berkata, "Ya, inilah maut. " Lalu diperintahkan agar domba itu disembelih, maka disembelihlah domba itu, lalu dikatakan, "Hai ahli surga, kekallah kalian dan tidak ada mati lagi. Hai ahli neraka, kekallah kalian dan tidak ada mati lagi. " K e m u d i a n Rasulullah Saw. m e m b a c a k a n firman-Nya:
Dan berilah mereka peringatan tentang hari penyesalan, (yaitu) ketika segala perkara telah diputus. Dan mereka dalam kelalaian dan mereka tidak (pula) beriman. ( M a r y a m : 3 9 )
Tafsir Ibnu Kasir
151
Seraya berisyaral dengan tangannya, kemudian bersabda: "Ahli dunia berada dalam kelalaian (tentang itu) saat hidup di dunia." Hal yang sama telah diriwayatkan oleh Imam Ahmad. Imam Bukhari dan Imam Muslim telah mengetengahkanny a di dalam kitab sahih masing-masing melalui hadis A l - A ' m a s y d e n g a n sanad y a n g s a m a d a n d e n g a n lafaz y a n g pengertiannya mirip dengan hadis ini. Hadis ini telah diriwayatkan pula oleh Al-Hasan ibnu Arafah. Ia mengatakan, telah menceritakan kepadaku Asbat ibnu M u h a m m a d , dari Al-A'masy, dari A b u Saleh, dari Abu Hurairah secara marfu'' dengan lafaz y a n g semisal. Di d a l a m kitab Sunan Ibnu Majah d a n lain-lainny a disebutkan melalui hadis M u h a m m a d ibnu Amr, dari A b u Salamah, dari Abu Hurairah dengan lafaz yang semisal. Di d a l a m kitab Sahihain d i s e b u t k a n h a d i s y a n g s a m a melalui Ibnu U m a r . Ibnu Juraij tela h meriwayatkan hadis ini, b a h w a Ibnu A b b a s pernah mengatakan, lalu disebutkan hadis yang semisal, hanya hadis ini diucapkan oleh Ibnu Abbas. Dan Ibnu Juraij telah meriwayatkan pula dari ayahnya; ia pernah mendengar Ubaid ibnu Umair mengatakan dalam kitab Qisas-ny&bahwa maut di datangkan seakan-akan berupa hewan, lalu disembelih, sedangkan orang-orang m e m a n d a n g n y a . Sufyan As-Sauri telah meriwayatkan dari Salamah ibnu Kahil, bahwa telah menceritakan kepada kami AbuzZa*ra, dari Abdullah ibnu M a s ' u d dalam kisah y a n g d i k e t e n g a h k a n n y a , b a h w a t i a d a suatu o r a n g p u n melainkan melihat rumah-rumah yang ada di surga dan rumah-ruma h y a n g ada di neraka; hal ini terjadi pada hari penyesalan. Ahli neraka melihat rumah y a n g ada di dalam surga, lalu dikatakan kepada mereka, "Sekiranya kalian beramal kebaikan." M a k a mereka merasa menyesali perbuatannya. Dan ahli surga melihat rumah y a n g a d a di dalam neraka, lalu dikatakan kepada mereka, "Seandainya saja Allah tidak memberikan karunia-Nya kepada kalian (tentulah kalian m a s u k n e r a k a ) . " As-Saddi telah meriwayatkan dari Ziyad, dari Zurr ibnu Hubaisy, dari Ibnu M a s ' u d sehubungan dengan makna firman-Nya:
Dan berilah mereka peringatan tentang hari penyesalan, ketika segala perkara telah diputus. (Maryam: 3 9 )
(yaitu)
152
Juz 16 —
Maryam
Apabila ahli surga telah masuk surga dan ahli neraka telah masuk neraka, maka didatangkanlah maut dalam bentuk d o m b a yang berbulu putih dengan berbelang hitam, lalu dihentikan di antara surga dan neraka. K e m u d i a n terdengarlah suara seruan y a n g mengatakan, "Hai ahli surga, inilah maut yang mematikan manusia di dunia. " M a k a tiada seorang pun dari kalangan ahli surga — b a i k surga y a n g tertinggi m a u p u n surga y a n g terendah— melainkan memandang ke arah maut yang diserupakan dengan d o m b a itu. K e m u d i a n suara itu m e n y e r u lagi dan mengatakan, " H a i ahli neraka, inilah maut yang telah mematikan manusia di dunia." M a k a tidak ada seorang pun dari kalangan penghuni n e r a k a — b a i k yang ada di bagian atas maupun yang ada di d a s a r n y a — melainkan m e m a n d a n g ke arahnya. K e m u d i a n maut disembelih di t e m p a t y a n g terletak di antara surga dan neraka. Lalu terdengar suara m e n y e r u , "Hai ahli surga, inilah m a s a kekekalan untuk selama-lamanya. Hai ahli neraka, inilah masa kekekalan untuk selama-lamanya." M a k a ahli surga meluap-luap kegembiraannya. Seandainya ada orang yang mati karena kegembiraan, tentulah mereka mati karena kegembiraan y a n g sangat. Lain halnya d e n g a n ahli neraka, merek a sangat m e n y e s a l luar biasa. Seandainya ada orang y a n g dapat mati k a r e n a m e n y e s a l , tentulah m e r e ka semua mati karena menyesal. Yang demikian itu adalah firman Allah Swt.:
CV*.
:J
Dan berilah mereka peringatan tentang hari penyesalan, ketika segala perkara telah diputus. ( M a r y a m : 39)
(yaitu)
Yaitu bilamana maut disembelih. Hadis ini diriwayatkan oleh Ibnu A b u Hatim di dalam kitab tafsirnya. Ali ibnu A b u Talhah telah m e r i w a y a t k a n dari Ibnu A b b a s sehubunga n dengan firman-Nya:
Dan berilah mereka peringatan 39)
tentang hari penyesalan.
(Maryam:
Tafsir Ibnu Kasir
153
Al-Hasrah merupakan salah satu dari n a m a hari kiamat y a n g dibesarkan oleh Allah Swt. untuk m e m p e r i n g a t k an h a m b a - h a m b a - N y a : A b d u r R a h m a n ibnu Zaid ibnu Aslam mengatakan sehubunga n d e n g a n m a k n a firman-Nya:
Dan berilah mereka peringatan tentang hari penyesalan. 39)
(Maryam :
B a h w a y a n g dimaksud dengan 'hari p e n y e s a l a n ' ialah hari kiamat. Lalu A b d u r R a h m a n ibnu Zaid ibnu A s l a m m e m b a c a firman-Nya:
supaya jangan ada orang yang mengatakan, "Amat besar penyesalanku atas kelalaianku dalam ( m e n u n a i k a n k e w a j i b a n ) terhadap Allah. (Az-Zumar : 5 6 ) A d a p u n firman Allah Swt.:
Sesungguhnya Kami mewarisi bumi dan semua orang-orang yang ada di atasnya, dan hanya kepada Kamilah mereka dikembalikan. (Maryam: 40) Allah Swt. menyebutkan b a h w a Dia adalah Yang Menciptaka n makhluk, Raja Yang M e n g a t u r segalanya, s e m u a makhlu k akan binasa, d a n y a n g kekal hanyalah D i a Yang Mahatingg i lagi M a h a s u c i. Tiada seorang pun yang disebut raja, tidak pula ada yang dapat mengatur, bahkan Dia sendirilah Yang Mewarisi semua makhluk-Nya, Yang Mahakekal sesudah mereka lagi M a h a M e m u t u s k a n di antara mereka. M a k a tiada s e o r a ng p u n y a n g dianiaya barang sedikit pun, bahkan m e r e ka tidak dianiaya dalam hal y a n g sekecil n y a m u k pun, tidak pula dalam hal yang lebih kecil daripada itu.
154
Juz 16 —
Maryam
Ibnu A b u Hatim mengatakan b a h w a Hudbah ibnu Khalid Al-Qaisi telah mengatakan, telah menceritakan kepada kami Hazm ibnu A b u Hazm Al-Qat'i, bahwa Khalifah U m a r ibnu Abdul Aziz pernah berkirim surat kepada Abdul Hamid ibnu Abdur R a h m a n (Gubernur Kufah) yang isinya sebagai berikut: "Amma ba'du (sesudah m e m b a c a h a m d a l a h , salawat, dan salam), sesungguhnya Allah telah memastikan atas makhluk-Nya saat Dia menciptakan mereka,bahwa mereka harus mati. lalu Dia menjadikan mereka kembali kepada-Nya. D a n Dia telah berfirman di dalam w a h y u y a n g diturunkan-Nya yang t e r m a k t u b di dalam A l - Q u r ' a n y a n g benar — y a n g Dia pelihara dengan seizin-Nya— serta menyuruh para malaikat¬ N y a untuk menyaksikannya, b a h w a Dia memelihara Kitab-Nya, b a h w a sesungguhnya Dia mewarisi bumi dan semua orang y a n g a d a di atasnya, dan hanya pada-Nyalah m e r e ka dikembalikan."
Maryam, ayat 41-45
Ceritakanlah (hai M u h a m m a d ) kisah Ibrahim di dalam Al-Kitab ( A l - Q u r an) ini. Sesungguhnya ia adalah seorang yang sangat membenarkan lagi seorang nabi. Ingatlah ketika ia berkata kepada bapaknya, "Wahai bapakku, mengapa kamu menyembah sesuatu yang tidak mendengar, tidak melihat, dan tidak dapat menolong kamu sedikit pun? Wahai bapakku, sesungguhnya telah datang kepadaku sebagian ilmu pengetahuan yang tidak datang kepadamu. Maka ikutilah aku, niscaya aku akan menunjukkan kepadamujalan yang lurus. Wahai bapakku, janganlah kamu menyembah setan. Sesungguhnya setan itu durhaka kepada Tuhan Yang Maha Pemurah. Wahai bapakku, sesungguhnya aku khcm'atir bahwa kamu
155
Tafsir Ibnu Kasir
akan ditimpa azab dari Tuhan Yang Maha Pemurah, maka kamu menjadi kawan bagi setan. " Allah Swt. berfirman k e p a d a N a b i M u h a m m a d Saw., bahwa ceritakanlah kisah Ibrahim di dalam Al-Kitab dan bacakanlah kisah ini kepada kaummu yang menyembah berhala. Dan ceritakanlah kepada mereka sebagian dari kisah Ibrahim, kekasih Tuhan Yang M a h a Pemurah, yang m e r u p a k an bapak m o y a n g bangsa Arab, dan m e r e k a m e n d u g a b a h w a diri m e r e k a berada dalam agamanya. S e s u n g g u h n ya Ibrahim adalah seorang y a n g sangat m e m b e n a r k a n lagi seorang nabi, ia h i d u p bersama ayahnya d a n melarang a y a h n y a m e n y e m b a h berhala. U n t u k itu Ibrahim mengatakan , seperti yang disitir oleh firman-Nya:
Wahai bapakku, mengapa kamu menyembah sesuatu yang tidak mendengar, tidak melihat, dan tidak dapat menolong kamu sedikit pun? ( M a r y a m : 4 2 ) Yakni sesuatu y a n g tidak dapat m e m b e r i k a n manfaat kepadamu, tidak pula dapat m e n o l a k suatu mudarat pun darimu.
Wahai bapakku, sesungguhnya telah datang kepadaku sebagian ilmu pengetahuan yang tidak datang kepadamu. ( M a r y a m : 4 3 ) Dengan kata lain, dapat disebutkan b a h w a j i k a aku berasal dari sulbimu ( k e t u r u n a n m u ) dan kamu p a n d a n g diriku lebih kecil daripadamu karena aku adalah anakmu, maka ketahuilah b a h w a sesungguhnya aku telah dianugerahi ilmu dari sisi Allah yang tidak diketahui olehmu dan k a m u tidak memilikinya sama sekali.
maka ikutilah aku, niscaya aku akan menunjukkan yang lurus. ( M a r y a m : 4 3 )
kepadamu
jalan
156
Juz 16 —
Maryam
Yaitu jalan yang lurus yang dapat mengantarkan seseorang untuk meraih citacita yang didambakan dan menyelamatkannya dari hal y a n g menakutkan.
Wahai bapakku, janganlah
kamu menyembah setan. ( M a r y a m : 4 4 )
M a k s u d n y a , j a n g a n l a h kamu menaatinya dengan m e n y e m b a h berhalaberhala ini, karena sesungguhnya setanlah yang m e n d o r o n g m u untuk m e n y e m b a h n y a dan setan suka dengan perbuatanmu. H a l ini s e m a k n a dengan a p a y a n g disebutkan di dalam ayat lain melalui firman-Nya:
CV :
Bukankah Aku telah memerintahkan kepada kalian, hai Bani Adam, supaya kalian tidak menyembah setan? Sesungguhnya setan itu adalah musuh yang nyata bagi kalian. (Yasin: 60)
Yang mereka sembah selain dari Allah itu tidak lain hanyalah berhala, dan (dengan m e n y e m b a h berhala itu) mereka tidak lain menyembah setan yang durhaka. (An-Nisa: 117) A d a p u n firman Allah Swt.:
Cl t
:Jj
Sesungguhnya setan itu durhaka Pemurah. ( M a r y a m : 4 4 )
kepada
Tuhan Yang
Maha
Yakni p e n e n t a n g lagi s o m b o n g , tidak m a u taat kepada T u h a n n y a ; m a k a T u h a n m e n g u s i r d a n m e n j a u h k a n n y a . K a r e n a itu, j a n g a n l a h k a m u mengikuti setan, sebab akibatnya kamu menjadi seperti dia.
Tafsir Ibnu Kasir
157
Wahai bapakku, sesungguhnya aku khawatir bahwa kamu akan ditimpa azab dari Tuhan Yang Maha Pemurah. (Maryam: 4 5 ) Karena kemusyrikan dan kedurhakaanmu terhadap apa yang diperintahkan kepadamu (yaitu menyembah Allah Swt. semata dan tidak menyekutukan¬ N y a dengan sesuatu pun)
maka kamu menjadi kawan bagi setan. (Maryam: 45) Yaitu m a k a kamu tidak m e m p u n y a i p e l i n d u n g dan tidak pula p e n o l o n g , serta tidak penjamin selain iblis. Padahal iblis tidak dapat melakukannya, juga yang lainnya; bahkan ketaatanmu terhadapnyalah yang mengakibatkan kamu tertimpa azab. Seperti y a n g disebutkan oleh Allah Swt. dalam ayat y a n g lain melalui firman-Nya:
Demi Allah, sesungguhnya Kami telah mengutus rasul-rasul kepada umat-umat sebelum kamu, tetapi setan menjadikan umat itu memandang baik perbuatan mereka (yang buruk), setan menjadi pemimpin mereka di hari itu dan bagi mereka yang sangat pedih. (An-Nahl: 63)
Maryam, ayat 46-48
Kami umatmaka azab
158
Juz 16 —
Maryam
Berkata bapaknya, "Bencikah kamu kepada tuhan-tuhanku, hai Ibrahim ? Jika kamu tidak berhenti, maka niscaya kamu akan kurajam dan tinggalkanlah aku buat waktu yang lama. " Berkata Ibrahim, "Semoga keselamatan dilimpahkan kepadamu, aku akan memintakan ampun bagimu kepada Tuhanku. Sesungguhnya Dia sangat baik kepadaku. Dan aku akan menjauhkan diri dari kalian dan dari apa yang kalian seru selain dari Allah; dan aku akan berdoa kepada Tuhanku, mudah-mudahan aku tidak akan kecewa dengan berdoa kepada Tuhanku. " Allah Swt. berfirman, menceritakan tentang j a w a b a n ayah N a b i Ibrahim saat N a b i Ibrahim m e n y e r u n y a untuk m e n y e m b a h Allah. Disebutkan b a h w a ayah N a b i Ibrahim mengatakan, seperti y a n g disitir oleh firmanNya:
"Bencikah kamu kepada tuhan-tuhanku,
hai Ibrahim? " (Maryam:
46) M a k s u d n y a , j i k a k a m u t i d a k ingin m e n y e m b a h n y a d a n t i d a k p u l a menyukainya, maka hentikanlah cacianmu dan penghinaan serta s e r a p a h m u terhadapnya. Jika k a m u tidak m a u m e n g h e n t i k a n itu semua, n i s c a y a aku a k a n m e n g h u k u m m u dan b e r b a l i k a k a n m e n c a c i dan menghinamu. Yang demikian itu adalah yang dimaksudkan oleh apa yang disebutkan firman-Nya:
niscaya kamu akan kurajam. (Maryam: 4 6 ) Demikianlah menurut penafsiran Ibnu Abbas, As-Saddi, Ibnu Juraij, AdD a h h a k , dan lain-lainnya. Firman Allah Swt.:
159
Tafsir Ibnu Kasir
dan tinggalkanlah
aku buat waktu yang lama. " ( M a r y a m : 4 6 )
Menurut Mujahid, Ikrimah, Sa"id ibnu Jubair, dan M u h a m m a d ibnu Ishaq, yang dimaksud dengan maliyyan ialah dahran, artinya satu tahun. Menurut Al-Hasan Al-Basri, artinya masa y a n g lama. As-Saddi telah mengatakan sehubunga n dengan firman-Nya:
dan tinggalkanlah
aku buat waktu yang lama. ( M a r y a m : 4 6 )
B a h w a artinya selama-lamanya. Ali ibnu Abu Talhah dan Al-Aufi telah meriwayatkan dari Ibnu Abbas sehubungan dengan firman-Nya:
dan tinggalkanlah
aku buat waktu yang lama. ( M a r y a m : 4 6 )
B a h w a y a n g dimaksud dengan maliyyan ialah sawiyyan, yakni dalam keadaan utuh dan selamat sebelum kamu tertimpa siksaan dariku. Hal yang sama telah-dikatakan oleh Ad-Dahhak, Qatadah, Atiyyah Al-Jadali, dan A b u Malik serta lain-lainnya. Pendapa t ini dipilih oleh Ibnu Jarir. P a d a saat itu j u g a Ibrahim berkata k e p a d a ayahnya:
Semoga keselamatan dilimpahkan kepadamu. ( M a r y a m : 4 7 ) Pengertiannya sama dengan apa y a n g disebutkan oleh Allah Swt. dalam menceritakan sifat kaum m u k m i n melalui firman-Nya:
dan apabila orang-orang jahil menyapa mereka, mereka mengucapkan kata-kata (yang m e n g a n d u n g ) keselamatan. (Al-Furqan: 6 3 )
160
Juz 16 —
Maryam
Dan firman Allah Swt. yang mengatakan:
Dan apabila mereka mendengar perkataan yang tidak bermanfaat, mereka berpaling darinya dan mereka berkata, "Bagi kami amalamal kami dan bagi kalian amal-amal kalian, kesejahteraan atas diri kalian, kami tidak ingin bergaul dengan orang-orang jahil. " (Al-Qasas: 55) M a k n a ucapan N a b i Ibrahim a.s. yang m e n g a t a k a n :
Semoga keselamatan dilimpahkan kepadamu. ( M a r y a m : 4 7 ) Yakni adapun diriku, maka aku tidak akan m e n i m p a k a n hal y a n g tidak kamu sukai terhadap dirimu, tidak pula hal y a n g menyakitkan dirimu, karena aku m e n g h o r m a t i m u sebagai ayahku.
aku akan memintakan ampun bagimu kepada Tuhanku. ( M a r y a m : 47) Yaitu tetapi sebaliknya aku akan memohonkan kepada Allah semoga Allah m e m b e r i m u hidayah dan ampuni dosa-dosamu .
Sesungguhnya
Dia sangat baik kepadaku. ( M a r y a m : 4 7 )
Ibnu Abbas dan lain-lainnya mengatakan b a h w a m a k n a hafiyyan ialah lafifan, yakni baik atau penyayang. Karena itulah aku mendapa t petunjuk untuk m e n y e m b a h - N y a dan berikhlas kepada-Nya .
161
Tafsir Ibnu Kasir
Qatadah dan Mujahid serta lain-lainnya m e n g a t a k a n sehubungan dengan m a k n a firman-Nya:
Sesungguhnya
Dia sangat baik kepadaku. ( M a r y a m : 4 7 )
Yakni biasa m e m p e r k e n a n k a n permintaannya, A s - S a d d i mengatakan, m a k n a haflyyan ialah yang selalu memperhatikan urusannya. Ibrahim a.s. telah memintakan a m p u n buat a y a h n y a dalam waktu y a n g c u k u p l a m a , b a h k a n s e s u d a h ia h i j r a h ke n e g e r i S y a m d a n m e m b a n g u n Masjidil Haram, dan sesudah m e m p u n y ai anak (yaitu Ismail dan Ishaq). Seperti yang disebutkan oleh firman-Nya:
Ya Tuhan kami, beri ampunlah aku dan kedua ibu bapakku dan sekalian orang-orang mukmin pada hari terjadinya hisab (hari kiamat). (Ibrahim: 4 1 ) K a u m muslim dalam masa permulaan Islam pernah m e m i n t a k a n a m p u n buat kerabat dan keluarga mereka yang masih musyrik, karena mengikuti jejak Nabi Ibrahim a.s. y a n g pernah m e l a k u k a n n y a , hingga Allah Swt. menurunkan firman-Nya:
Sesungguhnya telah ada suri teladan yang baik bagi kalian pada Ibrahim dan orang-orang yang bersama dengan dia; ketika mereka berkata kepada kaum mereka, "Sesungguhnya kami berlepas diri dari kamu dan dari apa yang kamu sembah selain Allah. ( A l M u m t a h a n a h : 4) Sampai dengan firman-Nya:
162
Juz 16 —
Maryam
Kecuali perkataan Ibrahim kepada bapaknya, "Sesungguhnya aku akan memohonkan ampunan bagi kamu dan aku tiada dapat menolak sesuatu pun dari kamu (siksaan) Allah. "(Al-Mumtahanah: 4), hingga akhir ayat. Yakni kecuali perkataan Nabi Ibrahim y a n g m e m o h o n k a n ampun k e p a d a T u h a n n y a buat ayahnya, "Janganla h kalian mengikutinya. " K e m u d i a n Allah Swt. menjelaskan bahwa Ibrahim menghentikan permohonan a m p u n b u a t a y a h n y a d a n tidak lagi m e l a k u k a n n y a . U n t u k itu A l l a h S w t . berfirman: " f ' V i 11 •>}• \"<
C.WT :
Tiadalah sepatutnya
"tf»*
bagi nabi dan orang-orang
yang
beriman
memintakan ampun (kepada Allah) bagi orang-orang musyrik. (AtTaubah: 113) Sampai dengan firman-Nya:
Dan permintaan ampun dari Ibrahim (kepada Allah) untuk bapaknya
tidak lain hanyalah karena suatu janji yang telah diikrarkannya kepada bapaknya itu. Maka tatkala jelas bagi Ibrahim bahwa bapaknya itu adalah musuh Allah, maka Ibrahim berlepas diri darinya. Sesungguhnya Ibrahim adalah seorang yang sangat lembut hatinya lagi penyantun. (At-Taubah: 114) A d a p u n firman Allah Swt.:
163
Tafsir Ibnu Kasir
Dan aku akan menjauhkan diri dari kalian dan dari apa yang kalian seru selain dari Allah, dan aku akan berdoa kepada Tuhanku. ( M a r y a m : 48) M a k s u d n y a , aku akan menjauhi kalian, berlepas diri dari kalian dan s e m b a h a n - s e m b a h a n yang kalian sembah selain dari Allah.
dan aku akan berdoa kepada Tuhanku. (Maryam: 48) Yakni aku akan m e n y e m b a h Tuhanku semata, tiada sekutu bagi-Nya.
Mudah-mudahan
aku tidak akan kecewa dengan berdoa
kepada
Tuhanku. ( M a r y a m: 48) Maksudnya, m u d a h - m u d a h a n doaku diperkenankan dengan pasti. D o a Nabi Ibrahim pasti diterima, karena s e s u n g g u h n ya dia adalah p e n g h u l u para nabi sesudah N a b i M u h a m m a d Saw.
Maryam, ayat 49-50
Maka ketika Ibrahim sudah menjauhkan diri dari mereka dan dari apa yang mereka sembah selain Allah. Kami anugerahkan kepadanya Ishaq dan Ya 'qub. Dan masing-masingnya Kami angkat menjadi nabi. Dan Kami anugerahkan kepada mereka sebagian dari rahmat Kami dan Kami jadikan mereka buah tutur yang baik lagi tinggi. Allah Swt. menceritaka n bahwa setelah Nabi Ibrahim menjauh dari ayahnya dan k a u m n y a demi karena Allah, m a k a Allah menggantikan
164
Juz 16 —
Maryam
b a g i n y a o r a n g - o r a n g y a n g lebih baik d a r i p a d a m e r e k a d a n A l l a h menganugerahkan kepadanya Ishaq dan Y a ' q u b , yakni seorang putra dan cucu. Seperti yang disebutkan dalam ayat lain melalui firman-Nya:
dan Ya 'qub sebagai
suatu anugerah
(dari Kami). (Al-Anbiya: 72)
D a n firman Allah Swt. yang mengatakan :
dan sesudah Ishaq (lahir pula) Ya 'qub. (Hud: 71) Tidak diperselisihkan lagi b a h w a Ishaq adalah orang tua Y a ' q u b , dan hal ini disebutkan secara jelas oleh nas A l - Q u r ' a n di dalam surat Al-Baqarah, yaitu firman-Nya:
Adakah kamu hadir ketika Ya 'qub kedatangan (tanda-tanda) maut, ketika ia berkata kepada anak-anaknya, "Apakah yang kalian sembah sepeninggalku? " Mereka menjawab, "Kami akan menyembah Tuhanmu dan Tuhan nenek moyangmu, Ibrahim, Ismail, dan Ishaq. " (Al-Baqarah: 133) K a r e n a itulah disebutkan dalam ayat ini Ishaq dan Y a ' q u b . D e n g a n kata lain, A l l a h b e r f i r m a n b a h w a K a m i j a d i k a n bagi I b r a h i m a n a k dan keturunannya y a n g kelak menjadi nabi-nabi. Hal ini d i m a k s u d k a n untuk m e n y e n a n g k a n hati N a b i I b r a h i m s e m a s a h i d u p n y a , k a r e n a itulah disebutkan oleh firman-Nya:
C i\ O.
Dan masing-masingnya
Kami angkat menjadi nabi. ( M a r y a m : 4 9 )
Tafsir Ibnu Kasir
165
Seandainya Y a ' q u b tidak diberitakan menjadi nabi semasa Nabi Ibrahim masih hidup, tentulah dia tidak akan disebutkan, dan yang disebutkan tentulah cucunya (yaitu Yusuf) karena sesungguhny a dia pun adalah seorang nabi. Seperti yang disebutkan oleh Rasulullah Saw. dalam sebuah hadis y a n g telah disepakati kesahihannya, yaitu di saat beliau ditanya m e n g e n a i orang yang paling baik, m a k a Rasul Saw. m e n j a w ab d e n g an n a d a y a n g penuh rendah diri ( k a r e n a k e n y a t a a n n ya hanya beliaulah m a k h l u k Allah yang paling baik secara mutlak, pent.):
Yusuf Nabi Allah putra Ya 'qub nabi Allah putra Ishaq nabi putra Ibrahim kekasih Allah.
Allah
M e n u r u t lafaz yang lain disebutkan sebagai berikut:
Sesungguhnya orang yang mulia, putra orang yang mulia putra orang yang mulia putra orang yang mulia ialah Yusuf ibnu Ya 'qub ibnu Ishaq ibnu Ibrahim. F i r m a n Allah Swt.:
c»,
o.
Dan Kami anugerahkan kepada mereka sebagian dari rahmat Kami dan Kami jadikan mereka buah tutur yang baik lagi tinggi. (Maryam: 50) Ali ibnu A b u T a l h a h telah m e r i w a y a t k a n dari Ibnu A b b a s s e h u b u n g an dengan makna ayat ini, bahwa makna yang dimaksud ialah buah tutur yang baik. Hal y a n g sama telah dikatakan oleh As-Saddi dan Malik ibnu A n a s .
166
Juz 16 —
Maryam
Ibnu Jarir m e n g a t a k a n , s e s u n g g u h n y a Allah S w t . m e n y e b u t k a n 'Aliyyan tiada lain karena semua agama dan millah menyebutkan Ibrahim dengan sebutan dan pujian yang baik. Maryam, ayat 51-53
Dan ceritakanlah (hai M u h a m m a d kepada m e r e k a ) kisah Musa di dalam Al-Kitab ( A l - Q u r ' a n ) ini. Sesungguhnya ia adalah seorang yang dipilih dan seorang rasul dan nabi. Dan Kami memanggilnya dari sebelah kanan Gunung Tur dan Kami telah mendekatkannya kepada Kami di waktu dia munajat (kepada Kami). Dan Kami telah menganugerahkan kepadanya sebagian rahmat Kami, yaitu saudaranya -Harun- menjadi seorang nabi. Setelah disebutkan kisah mengena i Ibrahim dan pujian kepadanya , lalu disebutkan pula mengiringinya kisah tentang orang y a n g telah diajak berbicara langsung oleh Allah Swt., yaitu Nabi M u s a. U n t u k itu Allah berfirman:
Dan ceritakanlah kisah Musa di dalam Al-Kitab ( A l - Q u r ' a n ) ini. Sesungguhnya ia adalah seorang yang dipilih. ( M a r y a m : 5 l ) Sebagian ulama m e m b a c a n y a mukhlisan, berasal dari kata ikhlas, yakni ikhlas dalam beribadah kepada Allah. As-Sauri telah meriwayatka n dari Abdul Aziz ibnu R a f i ' , dari A b u Lubabah yang mengatakan b a h w a kaum Hawariyyin pernah bertanya k e p a d a Isa, "Wahai Ruhullah, ceritakanlah kepada kami siapakah orang yang ikhlas kepada Allah itu?" Nabi Isa menjawab," O r a n g yang beramal karena Allah, tidak suka manusia memujinya." Sebagian ulama lain m e m b a c a n y a dengan mukhlasan y a n g artinya
167
Tafsir Ibnu Kasir
orang yang terpilih, sama pengertiannya dengan apa yang disebutkan oleh firman-Nya:
sesungguhnya
Aku memilih kamu lebih dari manusia yang lain
(dimasamu). (AI-A'raf: 144)
dan seorang rasul dan nabi. ( M a r y a m : 51) Allah Swt. menghimpunkan dua sifat bagi M u s a a.s. M u s a termasuk salah seorang rasul y a n g besar dan termasuk salah seorang dari ulul 'azmi dari kalangan para rasul yang j u m l a h n y a ada lima orang, yaitu N u h , Ibrahim, Musa, Isa, dan M u h a m m a d ; semoga salawat dan salam Allah terlimpahkan k e p a d a merek a semua, dan k e p a d a semua nabi. Firman Allah Swt.:
C=V : }
Dan Kami telah memanggilnya
dari sebelah kanan Gunung Tur.
(Maryam: 52) Yakni y a n g ada di sebelah kanan M u s a saat ia pergi mencari nyala api dari api yang dilihatnya itu. Ia melihat adanya nyala api, m a k a ia pergi mencarinya. M a k a ia menjumpa i nyala api itu berada di sebelah kanan G u n u n g Tur, yakni di sebelah baratnya, di tepi lembah. Lalu Allah mengajak bicara langsung d e n g a n n y a dan m e n y e r u n y a serta mendekat kannya, maka M u s a bermunajat kepada-Nya. Ibnu Jarir m e r i w a y a t k a n , telah m e n c e r i t a k a n k e p a d a kami Ibnu Basysyar, telah menceritakan k e p a d a kami Yahya ibnul Qattan, telah menceritakan kepada kami Sufyan, dari Ata ibnu Yasar, dari S a ' i d ibnu Jubair, dari Ibnu A b b a s s e h u b u n g a n dengan firman-Nya:
168
Juz 16
dan Kami telah mendekatkannya
kepada
Maryam
Kami diwaktu
dia
bermunajat (kepada K a m i ) . ( M a r y a m : 52) B a h w a N a b i M u s a didekatkan kepada-Nya hingga ia dapat m e n d e n g a r guratan suara qalam. Hal yang sama telah dikatakan oleh Mujahid, Abui Aliyah serta lain-lainnya, yang pada garis besarnya m e r e ka mengatakan b a h w a makna y a n g dimaksud ialah guratan qalam y a n g sedang menulis kitab Taurat. As-Saddi m e n g a t a k a n sehubungan dengan m a k n a firman-Nya:
dan Kami telah mendekatkannya kepada Kami dijvaktu dia munajat (kepada K a m i ) . ( M a r y a m : 52) B a h w a M u s a dimasukka n ke langit, lalu diajak bicara secara langsung oleh Allah. Disebutkan dari Mujahid hal y a n g semisal. A b d u r R a z z a q t e l a h m e r i w a y a t k a n dari M a ' m a r , dari Q a t a d a h sehubungan dengan m a k na firman-Nya:
dan Kami telah mendekatkannya kepada Kami di waktu dia munajat (kepada K a m i ) . ( M a r y a m : 52) B a h w a M u s a diselamatkan karena berkat kejujurannya. Ibnu Abu Hatim telah meriwayatkan, telah menceritakan kepada kami Abdu l Jabbar ibnu Asim, telah menceritakan kepada kami M u h a m m a d ibnu Salamah AlHarrani, dari A b u Wasil, dari Syahr ibnu H a u s y a b , dari A m r ibnu M a ' d i Kariba y a n g mengatakan b a h w a ketika M u s a didekatkan k e p a d a Allah untuk bermunajat kepada-Nya di Bukit Tur yang terletak di semenanjung Sinai, Allah berfirman, "Hai M u s a , apabila Aku ciptakan buatmu hati yang bersyukur, lisan y a n g selalu berzikir m e n y e b u t - K u dan istri yang m e m b a n t u m u dalam kebaikan, berarti A k u tidak m e n y i m p a n sesuatu kebaikan pun darimu. K a r e n a barang siapa y a n g A k u sembunyikan hal tersebut darinya, berarti Aku tidak m e m b u k a k a n suatu kebaikan pun baginya."
169
Tafsir Ibnu Kasir
Firman Allah Swt.:
Dan Kami telah menganugerahkan kepadanya sebagian rahmat Kami, yaitu saudaranya -Harun- menjadi seorang nabi. (Maryam: 53) Dan Kami perkenankan permintaan dan syafaatnya buat saudaranya, maka K a m i j a d i k a n saudaranya itu seorang nabi. Seperti y a n g disebutkan di dalam ayat lain melalui firman-Nya:
o-^-.^b
gjj^(j|
"Z)a« saudaraku Harun, dia lebihpetah lidahnya daripadaku, maka utuslah dia bersamaku sebagai pembantuku untuk membenarkan (perkataan)A:w; sesungguhnya aku khawatir mereka akan mendustakan aku. "(Al-Qasas: 34)
Sesungguhnya
telah diperkenankan
permintaanmu,
hai Musa.
(Taha: 36) D a n firman Allah Swt.:
o i - v r =.i^Sta
!<^Ja^
!J53 - «lili* cii ti^>\S
maka utuslah (Jibril) kepada Harun. Dan aku berdosa terhadap mereka, maka aku takut mereka akan membunuhku. (Asy-Syu'ara: 13-14) K a r e n a itulah m a k a ada sebagian ulama Salaf y a n g m e n g a t a k a n b a h w a tidak ada seorang pun y a n g memberika n syafaat di dunia buat seseorang dengan syafaat yang lebih besar daripada syafaat M u s a buat Harun, Musa m e m o h o n k a n n y a menjadi seoran g nabi. Allah Swt. telah berfirman :
170
Juz 16 —
Maryam
Dan Kami telah menganugerahkan kepadanya sebagian rahmat Kami, yaitu saudaranya -Harun- menjadi seorang nabi. ( M a r y a m : 53) Ibnu Jarir mengatakan , telah menceritakan k e p a d a kami Y a ' q u b , telah menceritakan k e p a da kami Ibnu Ailah, dari Daud, dari Ikrimah y a n g mengatakan b a h w a Ibnu A b b a s telah m e n g a t a k a n sehubungan dengan makna firman-Nya:
Dan Kami telah menganugerahkan kepadanya sebagian rahmat Kami, yaitu saudaranya -Harun- menjadi seorang nabi. ( M a r y a m : 53) B a h w a Harun lebih tua daripada M u s a , karenanya M u s a m e n g h e n d a k i agar Harun p u n dijadikan seorang nabi ( M u s a rela m e m b e r i k a n kenabiannya k e p a d a saudaranya itu). Hal y a n g sama disebutkan secara ta'liq (komentar) oleh Ibnu A b u Hatim, dari Y a ' q u b ibnu Ibrahim A d Dauraqi dengan sanad yang sama. Maryam, ayat 54-55
Dan ceritakanlah (hai M u h a m m a d k e p a d a mereka) kisah Ismail ( y a n g t e r s e b u t ) di dalam Al-Qur 'an. Sesungguhnya ia adalah seorang yang benar janjinya, dan dia adalah seorang rasul dan nabi. Dan ia menyuruh ahlinya untuk mengerjakan salat dan menunaikan zakat; dan ia adalah seorang yang diridai di sisi Tuhannya. Melalui ayat ini Allah memuji Ismail ibnu Ibrahim a.s. Ismail adalah bapak m o y a n g orang-oran g A r a b Hijaz, b a h w a dia adalah seorang y a n g
171
Tafsir Ibnu Kasir
benar janjinya.'Ibnu Juraij mengatakan b a h w a tidak sekali-kali Ismail berjanji kepada T u h a n n y a sesuatu hal, melainkan dia melaksanakannya. Dengan kata lain, tidak sekali-kali dia menetapkan suatu nazar akan m e n g e r j a k a n s u a t u i b a d a h k e p a d a T u h a n n y a , m e l a i n k a n ia pasti menunaikannya dan mengerjakannya dengan s e m p u r n a . Ibnu Jarir mengatakan, telah menceritakan kepadak u Yunus, telah menceritakan kepada kami Ibnu Wahb, telah menceritakan kepadaku Umar ibnul Haris. b a h w a Sahi ibnu Aqil pernah bercerita kepadanya b a h w a Ismail a.s. pernah menjanjikan kepada seseorang akan bertemu dengannya di suatu tempat. M a k a Ismail a.s. datang ke tempat itu, sedangkan lelaki yang berjanji dengannya tadi lupa kepada janji Ismail. M a k a Ismail tetap berada di tempat itu dan m e n g i n a p hingga keesokan harinya. M a k a pada keesokan harinya lelaki itu datang dan berkata k e p a d a n y a, "Tidakka h engkau tinggalkan tempat ini?" Ismail m e n j a w a b , " T i d a k . " Lelaki itu b e r k a t a / ' S e s u n g g u h n y a saya lupa kepada janjimu." Ismail berkata,"Saya tidak akan meninggalkan tempat ini sebelum k a m u d a t a ng k e p a d a k u . " Yang demikian itulah y a n g dimaksud oleh firman-Nya:
ia adalahseorangyang
benar janjinya.
( M a r y a m : 54)
Sufyan As-Sauri mengatakan, telah sampai suatu berita kepadaku b a h w a Ismail m e n u n g g u di tempat itu selama satu tahun p e n u h , hingga lelaki tersebut datang kepadanya. Ibnu Syauzab mengatakan, telah sampai suatu berita kepadaku b a h w a Ismail a.s. m e m b u a t r u m a h di tempat tersebut (selama m e n u n g g u lelaki y a n g berjanji d e n g a n n y a ) . Abu Daud di dalam kitab sunannya dan Abu Bakar M u h a m m a d ibnu J a ' f a r A l - K h a r a i t i di d a l a m k i t a b n y a Makdrimul Akhlak telah meriwayatkan melalui j a l u r Ibrahim i b n u T a h m a n , dari Abdullah ibnu Maisarah, dari A b d ul K a r i m ibnu A b d u l l a h ibnu Syaqiq, dari ayahnya, dari Abdullah ibnu Abui H a m s a y a n g m e n g a t a k a n b a h w a ia pernah melakukan suatu transaksi j u a l beli dengan Rasulullah Saw.; sebelum beliau diangkat menjadi utusan. K e m u d i a n masih tersisa lagi sebagian dari piutangnya padaku, m a k a aku berjanji akan datang k e p a d a n y a guna melunasi utangku di t e m p a t tersebut. Akan tetapi, aku lupa akan janjiku
172
Juz 16 —
Maryam
hari itu dan keesokan harinya lagi. Pada hari yang ketiga aku teringat dan datang ke tempat tersebut, ternyata beliau masih ada di t e m p a t itu dan bersabda kepadaku:
Hai orang muda, sesungguhnya engkau telah memberatkan diriku, • saya tetap menunggumu di tempat ini sejak tiga hari yang lalu. Lafaz hadis ini menurut A l - K h a r a ' i t i , lalu ia m e n g e t e n g a h k a n b e b e r a p a asar y a n g baik mengenai masalah ini. Hal y a n g sama telah diriwayatkan oleh Ibnu M a n d a h A b u Abdullah di dalam kitab Ma 'rifatus Sahabah d e n g a n sanadnya dari Ibrahim i b n u T a h m a n , dari Badil ibnu M a i s a r a h , dari A b d u l Karim dengan sanad y a n g sama. Sebagian u l a m a mengatakan b a h w a sesungguhnya d a l a m ayat ini disebutkan oleh firman-Nya:
orang yang benar janjinya.
( M a r y a m : 54)
K a r e n a N a b i Ismail pernah berkata kepada ayahnya, yaitu N a b i Ibrahim:
insya Allah kamu akan mendapatkanku sabar. (As-Saffit: 102)
termasuk orang-orang
yang
Ismail a.s. m e m b e n a r k a n a p a y a n g d i u c a p k a n itu. M e m e n u h i j a n j i m e r u p a k a n sifat yang terpuji, sebagaimana mengingkari janji m e r u p a k a n sifat y a n g tercela. Allah Swt. telah berfirman dalam ayat lain:
173
Tafsir Ibnu Kasir
Hai orang-omngyang beriman, mengapa kamu mengatakan apa yang tidak kamu perbuat? Amat besar kebencian di sisi Allah bahwa kamu mengatakan apa-apa yang tiada kamu kerjakan. (As-Saff: 2 - 3 ) Rasulullah Saw. pernah bersabda:
Pertanda orang munafik ada tiga, (yaitu): Apabila bicara, apabila berjanji, ingkar; dan apabila dipercaya, khianat.
dusta;
Mengingat apa yang disebutkan di dalam hadis merupakan sifat-sifat orang munafik, maka orang yang menyandang kebalikan dari sifat-sifat tersebut adalah orang yang beriman. Karena itulah maka Allah Swt. memuji h a m b a dan rasul-Nya (yaitu Nabi Ismail), b a h w a dia adalah orang y a n g benar janjinya. Demikian pula halnya Rasulullah Saw., beliau adalah orang y a n g b e n a r j a n j i n y a ; tidak sekali-kali beliau menjanjikan sesuatu k e p a d a seseorang, melainkan beliau m e n u n a i k a n n y a k e p a d a orang itu. Nabi Saw. memuji sikap Abui A s h ibnur R a b i ' (suami putrinya) melalui sabdanya:
Dia berbicara kepadaku dan membenarkanku, kepadaku dan dia memenuhinya terhadapku.
dan dia
berjanji
Setelah N a b i Saw. wafat, Khalifah A b u B a k a r As-Siddiq berkata, b a h w a barang siapa yang mempunyai suatu janji dari Rasulullah Saw. atau suatu p i u t a n g b a g i n y a , h e n d a k l a h ia d a t a n g k e p a d a k u , m a k a a k u a k a n menunaikannya. M a k a datanglah Jabir ibnu Abdullah dan m e n g a t a k a n b a h w a s e s u n g g u h n y a R a s u l u l l a h Saw. p e r n a h b e r k a t a k e p a d a n y a , "Seandainya telah datang harta dari Bahrain, maka aku akan m e m b e r i m u sebanyak anu dan anu," yakni sepenuh kedua telapak tangannya dalam bentuk uang logam. Ketika harta dari Bahrain tiba, m a k a Khalifah A b u Bakar memerintahka n kepada Jabir untuk m e n g a m b i l n y a . Lalu Jabir
174
Juz 16 —
Maryam
m e r a u p k a n kedua telapak tangannya, mengambil dari t u m p u k a n harta tersebut. Kemudia n Jabir menghitungnya, ternyata berjumlah lima ratus Dirham. Selanjutnya Khalifah Abu Bakar memberinya lagi dua kali lipatnya. Firman Allah Swt.:
dan dia adalah seorang rasul dan nabi. (Maryam: 54) M a k n a ayat ini menunjukkan kemuliaan yang dimiliki oleh Ismail melebihi saudaranya Ishaq, karena Ishaq hanya diberi sifat (predikat) sebagai seorang nabi saja, sedangkan Ismail berpredikat sebagai nabi dan rasul. Di dalam kitab Sahih Muslim disebutkan b a h w a Rasulullah Saw. pernah bersabda:
Sesungguhnya
Allah telah memilih Ismail dari anak
Ibrahim
(Sebagai orang pilihan-Nya) Hadis ini menunjukkan kebenara n dari pendapat y a n g kami k e m u k a k a n . F i r m a n Allah Swt.:
Dan ia menyuruh ahlinya untuk salat dan menunaikan zakat, dan ia adalah seorang yang diridai di sisi Tuhannya. ( M a r y a m : 55) M a k n a ayat ini pun m e n g a n d u n g pujian y a n g baik dan m e n g g a m b a r k a n sifat y a n g terpuj i, serta pekerti y a n g benar, mengingat N a b i Ismail adalah orang yang sabar dalam menjalankan ketaatan kepada T u h a n n y a dan j u g a memerintahkan kepada keluarganya untuk mengerjakan ketaatan kepada Tuhannya. Perihalnya sama dengan apa yang difirmankan oleh Allah Swt. k e p a d a Rasulullah Saw.:
175
Tafsir Ibnu Kasir
Dan perifttahkanlah kepada keluargamu mendirikan salat dan bersabarlah kamu dalam mengerjakannya. (Taha: 132), hingga akhir ayat. Dan firman Allah Swt. yan g m e n g a t a k a n :
Hai orang-orang yang beriman, peliharalah diri kalian dan keluarga kalian dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, yang keras, yang tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan. (At-Tahrim: 6) D e n g a n kata lain, perintahkanlah keluarga kalian untuk mengerjakan kebajikan dan cegahlah m e r e k a dari k e m u n g k a r a n, dan j a n g a n l a h kalian biarkan m e r e k a tersia-sia yan g akibatnya mereka akan d i m a k a n oleh api neraka kelak p a d a hari kiamat. Di dalam sebuah hadis y a n g diriwayatkan oleh A b u H u r a i r a h r.a. disebutkan b a h w a Rasulullah Saw. pernah bersabda:
4
C—?w2J ^
1
0\3 iprjj
cJaA>l j cJUaS -'w
£lii
j
Semoga Allah merahmati seorang lelaki yang bangun di malam hari, lalu salat, dan membangunkan istrinya ( u n t u k s a l a t bersamanya); jika istrinya menolak, maka ia mencipratkan air ke muka istrinya (agar bangun). Semoga Allah merahmati seorang
176
Juz 16 —
Maryam
wanita yang bangun di tengah malam, lalu salat, dan membangunkan suaminya ( u n t u k s a l a t ) ; jika suaminya menolak, maka ia mencipratkan air ke mukanya (agar b a n g u n ) . Hadis diketengahkan oleh Imam A b u Daud dan Ibnu Majah. Diriwayatkan dari A b u Sa'id dan Abu Hurairah, dari Nabi Saw. yang telah bersabda:
Apabila seorang lelaki bangun di tengah malam, lalu ia membangunkan istrinya, kemudian keduanya salat dua rakaat, maka dicatatkan bagi keduanya (di dalam buku catatan amalnya) termasuk laki-laki dan wanita yang banyak berzikir kepada Allah. Hadis yang sama telah diriwayatkan oleh A b u D a u d, N a s a i , dan Ibnu Majah, sedangkan lafaznya berdasarkan apa y a n g a d a p a d a Ibnu Majah. Maryam, ayat 56-57
Dan ceritakanlah (hai M u h a m m a d , kepada mereka kisah) Idris (yang tersebut) di dalam Al-Qur 'an. Sesungguhnya dia adalah seorang yang sangat membenarkan dan seorang nabi. Dan Kami telah mengangkatnya ke martabat yang tinggi. Allah Swt. menyebutka n tentang Idris dengan sebutan y a n g baik, b a h w a ia adalah seorang yang sangat membenarkan dan seorang nabi. Dan bahwa Allah Swt. m e n g a n g k a t n y a ke tempat yang tinggi. Di dalam kitab sahih telah disebutkan b a h w a Rasulullah Saw. bersua dengannya pada malam beliau menjalani isra, sedangkan Nabi Idris berada di langit yang keempat. Hadis ini telah kami kemukakan .dalam Bab "Isra". Dalam pembahasan ini Imam Ibnu Jarir telah mengetengahkan sebuah asar y a n g garib lagi mengherankan. Ia mengatakan, telah menceritakan
Tafsir Ibnu Kasir
177
kepadaku Yunus ibnu Abdul A l a , telah menceritakan k e p a d a kami Ibnu Wahb, telah menceritakan kepadaku Jarir ibnu Hazim, dari Sulaiman AlA'masy, dari Syamir ibnu Atiyyah, dari Hilal ibnu Yasafyang menceritakan b a h w a Ibnu A b b a s pernah bertanya kepada K a ' b , sedangka n ia (Hilal ibnu Yasaf) hadir di majelis itu. Ibnu A b b a s berkata k e p a d a n y a b a h w a apakah yang dimaksud oleh firman Allah Swt. Tentang Idris:
Dan Kami telah mengangkatnya ke martabat yang tinggi. (Maryam: 57) K a ' b menjawab bahwa mengenai Idris, sesungguhnya Allah mewahyukan kepadanya, "Sesungguhnya Aku akan mengangkat bagimu setiap harinya amal perbuatan y a n g semisal dengan semua amal perbuatan anak-anak A d a m (Seluruh m a n u s i a ) . " M a k a Idris menginginkan agar amalnya terus bertambah. Kemudian datanglah seorang malaikat yang terdekat dengannya. Idris berkata kepada malaikat itu, " S e s u n g g u h n y a Allah telah m e w a h y u k a n anu dan anu kepadaku, m a k a bicaralah kamu k e p a d a malaikat maut agar sudilah ia m e n a n g g u h k a n ajalku supaya amalku makin b e r t a m b a h . " Malaikat itu akhirnya m a m b a w a Idris di antara kedua sayapnya, lalu naik ke langit. Ketika sampai di langit keempat, malaikat maut yang sedang turun bersua dengannya. M a k a malaikat yang m e m b a w a n y a mengemukakan apa yang dimaksudkan oleh Idris. Malaikat maut bertanya, "Sekarang Idris ada di mana?" Malaikat itu menjawab,"Dia sekarang ada di pundakku." Malaikat maut berkata,"Aku heran, mengapa aku diperintahkan untuk m e n c a b u t roh Idris di langit k e e m p a t . P a d a m u l a n y a aku bertanya, ' m e n g a p a aku mencabut roh Idris di langit keempat, sedangkan ia berada di b u m i ? ' Akhirnya roh N a b i Idris dicabut di langit yang keempat." Yang demikian itu adalah y a n g dimaksud oleh firman-Nya:
Dan Kami telah mengangkatnya ke martabat yang tinggi. (Maryam: 57)
178
Juz 16 —
Maryam
Hal ini merupakan salah satu dari cerita K a ' b u l A h b a r yang dikutipnya dari kisah-kisah Israiliyat, di dalam sebagiannya terkandung hal yang tidak dapat diterima. H a n y a Allah-lah yang mengetahui kebenarannya. Tetapi Ibnu Abu Hatim telah m e r i w a y a t k an melalui j a l u r lain dari Ibnu Abbas, bahwa ia pernah bertanya kepada K a ' b , lalu disebutkan hal yang semisal dengan kisah di atas. Hanya dalam riwayat ini disebutkan b a h w a Idris berkata kepada malaikat yang terdekat dengannya, "maukah engkau menanyakan hal itu kepada malaikat m a u t ? " Yakni berapa lama lagi masa yang tersisa dari ajalnya, dengan maksud Idris akan m a n a m b a h amalnya. Di dalam riwayat ini disebutkan pula b a h w a malaikat yang terdekat dengan Idris ketika menanyakan kepada malaikat maut tentang ajal y a n g masih tersisa bagi Idris, malaikat maut menjawab. "Saya tidak tahu, nanti saya akan lihat dahulu." Malaikat maut melihat buku catatannya, kemudian berkata, " S e s u n g g u h n y a kamu m e n a n y a k a n kepadaku tentang seorang lelaki y a n g tiada tersisa bagi ajalnya selain dari sekejap m a t a . " Lalu malaikat maut m e m a n d a n g ke arah b a w a h kedua sayapnya, tiba-tiba ia melihat Idris telah dicabut nyawanya, sedangkan malaikat maut itu tidak menyadari b a h w a dirinya telah mencabutnya . Kemudian Ibnu Abu Hatim meriwayatkan pula dari j a l u r y a n g lainnya lagi dari Ibnu A b b a s , b a h w a Nabi Idris adalah seorang tukang jahit; tidak sekali-kali ia menusukkan jarumnya, melainkan ia membaca Subhdnalldh (Mahasuci A l l a h ). Dan Idris setiap harinya tiada seorang pun di m u k a bumi saat itu y a n g beramal lebih baik dan lebih utama daripadanya. Ibnu A b u Hatim m e n u t u r k an hadis selanjutnya d e n g a n teks y a n g s e m a k n a dengan hadis di atas. Ibnu A b u Nujaih telah meriwayatkan melalui Mujahid sehubungan dengan m a k n a firman-Nya:
Dan Kami telah mengangkatnya 57)
ke martabat yang tinggi. ( M a r y a m :
B a h w a N a b i Idris diangkat ke langit dan tidak mati, perihalnya sama dengan pengangkatan N a b i Isa. Sufyan telah meriwayatkan dari Mansur, dari Mujahid sehubungan dengan m a k n a firman-Nya:
Tafsir Ibnu Kasir
179
Dan Kami telah mengangkatnya ke martabat yang tinggi. ( M a r y a m : 57) B a h w a t e m p a t yang tinggi itu adalah langit yang keempat. Al-Aufi telah meriwayatkan dari Ibnu A b b a s sehubungan d e n g a n m a k n a firman-Nya:
Dan Kami telah mengangkatnya ke martabat yang tinggi. ( M a r y a m : 57) B a h w a Idris diangkat ke langit y a n g k e e n a m dan wafat di tempat itu. Hal y a n g sama telah dikatakan oleh A d - D a h h a k ibnu M u z a h i m . A l - H a s a n dan lain-lainnya telah m e n g a t a k an sehubungan dengan m a k n a firman-Nya:
Dan Kami telah mengangkatnya ke martabat yang tinggi. ( M a r y a m : 57) B a h w a yang dimaksud dengan martabat yang tinggi ialah surga. Maryam, ayat 58
Mereka itu adalah orang-orang yang telah diberi nikmat oleh Allah, yaitu para nabi dari keturunan Adam, dan dari orang-orang yang
180
Juz 16 —
Maryam
Kami angkat bersama Nuh, dan dari keturunan Ibrahim dan Israil, dan dari orang-orang yang telah Kami beri petunjuk dan telah Kami pilih. Apabila dibacakan ayat-ayat Allah Yang Maha Pemurah kepada mereka,maka mereka menyukur dengan bersujud dan menangis. Allah Swt. menyebutkan bahwa para nabi itu tidak terbatas hanya nabinabi yang disebutkan dalam surat ini saja, melainkan semua nabi. Hal ini merupakan kebiasaan dalam bahasa Arab dengan menyebutkan beberapa orang, sedangkan makna yang dimaksud ialah predikatnya. Bahw a mereka itu:
adalah orang-orang yang telah diberi nikmat oleh Allah, yaitu para nabi dari keturunan Adam. ( M a r y a m : 58), hingga akhir ayat. As-Saddi mengatakan —juga Ibnu Jarir— b a h w a yang dimaksud dengan keturunan Adam ialah Nabi Idris. Yang dimaksud dengan keturunan orangorang y a n g K a m i angkat bersam a N u h adalah N a b i Ibrahim. D a n y a n g dimaksud dengan keturunan Ibrahim ialah Ishaq, Y a ' q u b , dan Ismail. Sedangkan yang dimaksud dengan keturunan Israil (Ya'qub) ialah M u s a , Harun, Zakaria, Yahya, dan Isa putra M a r y a m . Ibnu Jarir m e n g a t a k an b a h w a karena itulah m a k a nasab merek a dibedakan, sekalipun pada garis besarnya nasab merek a terhimpun p a d a A d a m a.s. Karen a di antara mereka terdapat orang-orang yang bukan termasuk dari keturunan orang-orang y a n g diangkat bersama N u h dalam bahteranya, yaitu Idris; karena sesungguhnya Idris adalah kakek dari Nabi Nuh. M e n u r u t kami, pendapat yang d i k e m u k a k a n oleh Ibnu A b u Hatim ada benarnya dan m e r u p a k a n pendapat y a n g terkuat, sebab N a b i Idris merupakan puncak dari nasab Nabi N u h a.s. Dapat dikatakan pula b a h w a sesungguhnya y a n g dimaksud dengan keturunan Israil ialah nabi-nabi dari keturunan Bani Israil. Hal ini tersimpul dari hadis isra y a n g menyebutkan b a h w a M u s a dalam s'alamnya kepada Nabi Saw. m e n g u c a p k a n , " S e l a m a t datan g d e n g a n nabi y a n g saleh, saudara yang saleh." Ia tidak mengatakan anak yang saleh seperti y a n g
Tafsir Ibnu Kasir
181
dikatakan oleh A d a m dan Ibrahim a.s. Ibnu Abu Hatim mengatakan, telah menceritakan kepada kami Yunus, telah menceritakan kepada kami Ibnu Wahb,telah menceritakan kepadaku Ibnu L u h a i ' a h , dari Yazid ibnu A b u Habib, dari A b d u l l a h ibnu Umar, b a h w a Nabi Idris lebih dahulu daripada Nabi N u h . Allah m e n g u t u s n y a k e p a d a k a u m n y a . M a k a Idris m e m e r i n t a h k a n k e p a d a m e r e k a agar mengucapkan kalimat tauhid, yaitu: "Tidak ada Tuhan selain Allah." Akan tetapi, k a u m n y a berbuat semau mereka dan tidak mau menuruti perintah N a b i Idris, akhirnya Allah m e m b i n a s a k a n mereka. Di antara dalil yang m e m p e r k u a t b a h w a makna y a n g dimaksud oleh ayat ini adalah j e n i s nabi, ialah b a h w a ayat ini s e m a k na dengan firman Allah Swt. di dalam surat A l - A n ' a m , yaitu:
Dan itulah hujah Kami yang Kami berikan kepada Ibrahim untuk menghadapi kaumnya. Kami tinggikan siapa yang Kami kehendaki beberapa derajat. Sesungguhnya Tuhanmu Mahabijaksana lagi Maha Mengetahui. Dan Kami telah menganugerahkan Ishaq dan Ya 'qub kepadanya. Kepada keduanya masing-masing telah Kami beri petunjuk, dan kepada Nuh sebelum itu (juga) telah Kami beri petunjuk, dan kepada sebagian dari keturunannya (Nuh), yaitu Daud, Sulaiman, Ayyub, Yusuf, Musa, dan Harun. Demikianlah Kami memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat baik, dan Zakaria, Yahya, Isa, dan Ilyas. Semuanya termasuk orang-orang yang saleh, dan Ismail, Alyasa', Yunus, dan Luth. Masing-masingnya Kami lebihkan derajatnya di atas umat (di masanya), dan Kami
182
Juz 16 —
Maryam
lebihkan (pula ) derajat sebagian dari bapak-bapak mereka, keturunan mereka, dan saudara-saudara mereka. Dan Kami telah memilih mereka (untuk menjadi nabi-nabi dan rasul-rasul) dan Kami
menunjuki mereka ke jalan yang lurus. ( A l - A n ' a m : 83-87) Sampai dengan
firman-Nya:
c
v -.sUAte
i$)
fU>o4^ &l < j J i 2 $
Mereka itulah orang-orang yang telah diberi petunjuk oleh Allah, maka ikutilah petunjuk mereka. (Al-An'am : 90) Dan firman Allah Swt. yang mengatakan: V|
' s
J
J> « . <
/u j 'i »>'
S ' \ \/>
•, "U
»<
, i»
di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antara mereka ada (pula) y a n g tidak Kami ceritakan kepadamu. ( A l - M u min: 78) Di dalam kitab Sahih Bukhari disebutkan melalui Mujahid, ia pernah bertanya k e p a d a Ibnu A b b a s , " A p a k a h di dalam surat Sad terdapat ayat Sajdah?" M a k a Ibnu A b b a s menjawab , " Y a . " K e m u d i a n Ibnu A b b a s membacakan
firman-Nya:
Mereka itulah orang-orang yang telah diberi petunjuk oleh Allah, maka ikutilah petunjuk mereka. ( A l - A n ' a m : 90) Ibnu Abbas selanjutnya mengatakan, "Nabi kalian adalah termasuk orang yang diperintahkan untuk mengikuti jejak mereka." Ibnu A b b a s mengatakan b a h w a termasuk di antara m e r e ka ialah N a b i Daud. Di d a l a m ayat surat ini Allah Swt. berfirman:
Tafsir Ibnu Kasir
183
Apabila dibacakan ayat-ayat Allah Yang Maha Pemurah kepada mereka, maka mereka menyungkur dengan bersujud dan menangis. (Maryam: 58) Yakni apabila merek a m e n d e n g a r Kaldmulldh y a n g m e n g a n d u n g hujahhujah-Nya, dalil-dalil-Nya, dan bukti-bukti-Nya, m a k a mereka bersujud k e p a d a Tuhanny a dengan penuh rendah diri dan ketenangan sebagai ungkapan puji syukur mereka atas nikmat-nikmat y a n g telah dilimpahkan¬ N y a kepada mereka. Bukiyyun adalah bentuk j a m a k dari bdkin, yakni menangis . Para u l a m a sepakat m e n e t a p k a n d i a n j u r k a n n y a m e l a k u k a n sujud setelah m e m b a c a ayat ini karena mengikuti jejak mereka dan menelusuri pekerti mereka yang disebutkan dalam ayat ini. Sufyan As-Sauri telah meriwayatkan dari A l - A ' m a s y, dari Ibrahim, dari A b u M a ' m a r y a n g m e n g a t a k a n b a h w a U m a r ibnul Khattab r.a. membaca surat Maryam, (dan ketika sampai pada ayat ini) lalu ia bersujud, dan ia mengatakan, "Inilah sujud, tetapi susah m e l a k u k a n tangisannya." Dia bermaksud b a h w a sulit melakukan tangisan (barangkali karena tidak adanya m u n a s a b a h m e n a n g is p a d a ayat). Ibnu A b u Hatim dan Ibnu Jarir telah m e r i w a y a t k a n asar ini, tetapi dalam riwayat Ibnu Jarir tidak disebutkan A b u M a ' m a r menurut penglihatan kamr (penulis), hanya Allah yang mengetahui kebenarannya. Maryam, ayat 59-60
•ti&fcsiKffiifftsftaii&afls&&&& Maka datanglah sesudah mereka pengganti ( y a n g j e l e k ) yang menyia-nyiakan salat dan memperturutkan hawa nafsunya, maka mereka kelak akan menemui kesesatan, kecuali orang yang bertobat, beriman, dan beramal saleh, maka mereka itu akan masuk surga dan tidak dianiaya (dirugikan) sedikit pun. Setelah menyebutkan tentang golongan orang-oran g y a n g berbahagia, yaitu para nabi dan para pengikutnya yang mengikuti j e j a k mereka dan
184
Juz 16 —
Maryam
menegakkan batasan-batasan Allah lagi m e n u n a i k a n perintah-perintah¬ N y a serta mengerjakan s e m u a yang difardukan-Nya dan meninggalkan semua y a n g dilarang oleh-Nya, lalu Allah m e n y e b u t k a n dalam firman selanjutnya:
Maka datanglah 59)
sesudah mereka pengganti
(yang j e l e k ) . (Maryam:
Yakni generasi y a n g buruk sesudah mereka.
yangmenyia-nyiakan
salat. ( M a r y a m : 59)
A p a b i l a m e r e k a m e n y i a - n y i a k a n salat, berarti t e r h a d a p k e w a j i b a n kewajiban lainnya lebih menelantarkan lagi; k a r e n a salat adalah tiang a g a m a dan pilar p e n y a n g g a h n y a serta amal y a n g paling baik. Akibatnya m e r e k a menjadi orang-orang y a n g m e m p e r t u r u t k an h a w a nafsunya dan m e m b u r u kesenangan serta rela dengan kehidupan dunia; m e r e ka merasa tenang dengan kehidupan dunia. Orang-orang yang berperangai demikian kelak akan m e n e m u i kesesatan, yakni kerugian di hari kiamat. Para ulama berbeda pendapat sehubungan dengan pengertian menyianyiakan salat dalam ayat ini. Sebagian dari m e r e k a b e r p e n d a p a t b a h w a yang dimaksud dengan menyia-nyiakan salat ialah meninggalkannya sama sekali, yakni tidak p e r n a h mengerjakannya s a m a sekali. D e m i k i a n l a h m e n u r u t pendapat M u h a m m a d ibnu K a ' b Al-Qurazi , Ibnu Zaid ibnu A s l a m , serta A s - S a d d i ; dan pendapat ini dipilih oleh Ibnu Jarir. K a r e n a itulah ada sebagian ulama Salaf dan K h a l a f serta para I m a m Mujtahid seperti yang dikatakan oleh pendapat y a n g terkenal dari I m a m A h m a d , dan menurut suatu p e n d a p a t y a n g bersumber dari I m a m Syafii. M e r e k a mengatakan b a h w a orang y a n g meninggalkan salat h u k u m n y a kafir. P e n d a p a t mereka berlandaskan kepada sebuah hadis y a n g m e n g a t a k a n:
185
Tafsir Ibnu Kasir
Di antara seorang
hamba dan syirik adalah meninggalkan
salat.
Dan hadis lainnya y a n g mengatakan:
Perjanjian di antara kami dan mereka adalah mengerjakan salat, maka barang siapa yang meninggalkan salat, sungguh ia telah kafir. K a m i tidak akan m e m b a h a s lebih lanjut masalah ini, karenanya kami cukupkan hingga di sini. A l - A u z a ' i telah meriwayatka n dari M u s a ibnu Sulaiman, dari AlQ a s i m ibnu M u k h a i m i r a h sehubungan d e n g a n m a k n a firman-Nya:
Maka datanglah sesudah mereka pengganti menyia-nyiakan salat. (Maryam : 59)
(yang jelek)
yang
M a k n a yang dimaksud ialah sesungguhnya mereka hanya menyia-nyiakan w a k t u - w a k t u salat; k a r e n a seandainya m e r e k a menyia-nyiaka n salat, tentulah perbuatan itu m e r u p a k a n perbuatan o r a n g kafir. Waki' telah meriwayatkan dari Al-Mas'udi, dari Al-Qasim ibnu Abdur R a h m a n dan A l - H a s a n ibnu Sa'id, dari Ibnu M a s ' u d , b a h w a pernah dikatakan k e p a d a n y a m e n g a p a Allah b a n y a k m e n y e b u t masalah salat di dalam A l - Q u r ' a n y a n g antara lain ialah firman-Nya:
(yaitu) orang-orang
yang lalai dari salatnya.
yang mereka itu tetap mengerjakan dan firman Allah Swt. lainnya, yaitu:
salatnya.
( A l - M a ' u n : 5)
(Al-Ma'arij: 23)
186
Juz 16 —
Dan orang-orang
yang memelihara
salatnya.
Maryam
(Al-Ma'arij: 34)
Maka Ibnu M a s ' u d menjawab bahwa yang dimaksudkan dengan m e m e l i h a r a ialah memelihara w a k t u - w a k t u n y a, yakni mengerjakanny a p a d a w a k t u n y a m a s i n g - m a s i n g . M e r e k a y a n g bertanya m e n g a t a k a n , " M e n u r u t kami, m a k n a yang dimaksud tiada lain meninggalkan salat." Ibnu M a s ' u d m e n j a w a b , "Yang demikian itu adalah perbuatan kafir." Masruq mengatakan b a h w a seseorang y a n g tidak m e m e l i h a r a salat lima w a k t u n y a , m a k a ia d i c a t a t t e r m a s u k o r a n g - o r a n g y a n g lalai. M e n e l a n t a r k a n salat lima w a k t u m e n y e b a b k a n k e b i n a s a a n , dan menelantarkannya berarti menyia-nyiakan dari waktunyajnasing-masing. Al-Auza'i telah meriwayatkan dari Ibrahim, dari Yazid, b a h w a U m a r ibnu Abdul Aziz m e m b a c a firman-Nya:
Maka datanglah sesudah mereka pengganti ( y a n g j e l e k ) yang menyia-nyiakan salat dan memperturutkan hawa nafsunya, maka mereka kelak akan menemui kesesatan. ( M a r y a m : 59) K e m u d i a n U m a r ibnu Abdul Aziz m e n g a t a k an b a h w a y a n g d i m a k s u d dengan menyia-nyiakannya bukanlah meninggalkannya, melainkan menyia-nyiakannya dari waktu-waktunya. Ibnu A b u Nujaih telah m e r i w a y a t k a n dari Mujahid s e h u b u n g a n dengan m a k n a firman-Nya:
Maka datanglah menyia-nyiakan ( M a r y a m : 59)
sesudah mereka pengganti salat dan memperturutkan
( y a n g j e l e k ) yang hawa nafsunya. .
B a h w a hal ini terjadi di saat menjelang hari kiamat dan lenyapnya orangorang saleh dari umat Nabi M u h a m m a d ; m a k a sebagian dari m e r e k a
187
Tafsir Ibnu Kasir
menerkam sebagian lainnya di jalan-jalan (seperti layaknya h e w a n liar). Hal y a n g sama telah diriwayatkan oleh Ibnu Juraij dari Mujahid. Jabir Al-Ju'fi telah meriwayatka n dari Mujahid dan Ikrimah serta Ata ibnu Abu Rabaah, bahwa mereka adalah dari kalangan umat ini, tetapi mereka berada di akhir zaman. Ibnu Jarir mengatakan, telah menceritakan kepadaku Al-Haris, telah menceritakan kepada kami Al-Hasan Al-Asy-yab, telah menceritaka n kepada kami Syarik, dari Ibrahim ibnu Muhajir, dari Mujahid sehubungan dengan m a k n a firman-Nya:
Maka datanglah menyia-nyiakan ( M a r y a m : 59)
sesudah mereka pengganti salat dan memperturutkan
(yang j e l e k ) yang hawa nafsunya.
B a h w a m e r e ka yang disebutkan dalam ayat ini adalah orang-oran g dari kalangan umat Nabi M u h a m m a d (di akhir zaman). Mereka saling menaiki di antara sesamanya, sebagaimana layaknya h e w a n ternak dan unta di jalan-jalan, tanpa rasa takut kepada Allah di langit dan tidak malu kepada m a n u s i a di bumi. Ibnu A b u Hatim m e n g a t a k a n , telah m e n c e r i t a k a n k e p a d a k a m i Ahmad ibnu Sinan Al-Wasiti, telah menceritakan kepada kami Abu Abdur R a h m a n A l - M u q r i , telah m e n c e r i t a k a n k e p a d a kami H a i w a h , telah menceritakan kepada kami Basyir ibnu A b u A m r Al-Khaulani; Al-Walid ibnu Q a i s p e r n a h menceritakan k e p a d a n y a b a h w a ia pernah m e n d e n g a r A b u Sa'id Al-Khudri mengatakan b a h w a ia pernah mendengar Rasulullah Saw. bersabda:
S j i
<3
'
' fy^
y
y ' <
>
,
y
' '
? y .
s'-
-V
^y
°y,
X
„ _ yy
V
Jtoy
3
9'y
-F
<
y ~
-V
188
Juz 16 —
Maryam
5>^J Kelak akan ada generasi pengganti sesudah enam puluh tahun; mereka menyia-nyiakan salat dan memperturutkan hawa nafsunya, maka mereka kelak akan menemui kesesatan. Kemudian akan muncul pula pengganti lainnya yang pandai membaca Al-Qur 'an, tetapi tidak sampai meresap ke dalam hati mereka. Saat itu yang membaca Al-Qur 'an ada tiga macam orang, yaitu orang mukmin, orang munafik, dan orang durhaka. Basyir mengatakan bahwa ia bertanya kepada Al-Walid tentang pengertian dari ketiga m a c a m orang tersebut, "Siapa sajakah m e r e k a itu?" M a k a Al-Walid menjawab, "Oran g mukmin adalah orang y a n g beriman kepada A l - Q u r ' a n ; orang munafik adalah orang y a n g kafir k e p a d a A l - Q u r ' a n ; sedangkan orang y a n g durhaka ialah orang y a n g mencari makan (nafkah) dengannya." Hal y a n g sama telah diriwayatkan oleh A h m a d , dari A b u A b d u r R a h m a n A l - M u q r i. Ibnu Abu Hatim telah mengatakan pula, telah menceritakan kepadaku ayahku, telah m e n c e r i t a k a n k e p a d a kami I b r a h i m ibnu M u s a , telah menceritakan k e p a da kami Isa ibnu Yunus, telah menceritakan k e p a d a kami Ubaidillah ibnu A b d u r R a h m a n ibnu W a h b , dari Malik, dari A b u r Rijal, b a h w a A i s y a h m e n g i r i m k a n sedekah b e r u p a sesuatu m a k a n a n k e p a d a ahli suffah (orang-orang miskin y a n g tinggal di teras masjid). Lalu Siti Aisyah mengatakan , "Janganlah kalian berikan sedekah ini k e p a d a orang Barbar laki-laki dan p e r e m p u a n , karena s e s u n g g u h n y a ia pernah mendengar Rasulullah Saw. bersabda b a h w a merekalah pengganti y a n g j e l e k yang disebutkan oleh Allah Swt. di dalam firman-Nya:
'Maka datanglah sesudah mereka pengganti menyia-nyiakan salat' ( M a r y a m : 59)
(yang jelek)
yang
hadis ini berpredikat garib. Ibnu A b u Hatim m e n g a t a k an pula, telah menceritakan kepadaku ayahku, telah menceritakan k e p a d a kami A b d u r R a h m a n ibnu D a h h a k , telah menceritakan k e p a d a kami Al-Walid ibnu
Tafsir Ibnu Kasir
189
Jarir, dari seorang syekh (guru) dari kalangan ulama M a d i n a h , b a h w a ia p e r n a h m e n d e n g a r M u h a m m a d ibnu K a ' b A l - Q u r a z i m e n g a t a k a n s e h u b u n g a n d e n g a n m a k n a firman-Nya:
Maka datanglah sesudah mereka pengganti 59), h i n g g a akhir ayat.
(yang jelek). ( M a r y a m :
B a h w a m e r e k a adalah orang-orang barat ( M a g r i b ) y a n g menjadi raja. M e r e k a adalah raja-raja yang jahat. K a ' b u l A h b a r mengatakan, " D e m i Allah, s e s u n g g u h n ya aku benar benar menjumpai sifat orang-orang munafik di dalam Kitdbulldh, b a h w a m e r e k a adalah orang-orang yang suka m i n u m kopi, suka m e n i n g g a l k an salat lima w a k t u , suka main dadu, suka tidur meninggalka n salat isya, suka menyia-nyiakan salat subuh, dan suka m e n i n g g a l k a n salat berjamaah." K e m u d i a n ia m e m b a c a k a n firman-Nya:
Maka datanglah sesudah mereka pengganti ( y a n g j e l e k ) yang menyia-nyiakan salat dan memperturutkan hawa nafsunya, maka mereka kelak akan menemui kesesatan. ( M a r y a m : 59) Al-Hasan Al-Basri mengataka n b a h w a m e r e k a menelantarka n masjidmasjid dan m e n e t a pi perbuatan yang sia-sia. Abui Asyha b Al-Ataridi mengatakan b a h w a Allah Swt. m e w a h y u k a n k e p a d a D a u d a.s., "Hai Daud, berilah peringatan dan larangan k e p a d a teman-temanmu terhadap perbuatan memperturutkan h a w a nafsu, karena s e s u n g g u h n y a hati y a n g menggandrung i syahwa t dunia, akal m e r e k a terhalang dari-Ku. D a n sesungguhny a hal y a n g paling m u d a h y a n g akan Kulakukan terhadap seseorang dari hamba-hamba-Ku bila ia memperturutkan salah satu dari nafsu syahwatnya, ialah Aku haramkan dia taat kepadaKu. Imam A h m a d mengatakan , telah menceritakan kepada kami Zaid ibnul H a b b a b , telah menceritakan k e p a d a kami A b u Zaid At-Tamimi ,
190
Juz 16 —
Maryam
dari A b u Qabil; ia pernah m e n d e n g a r U q b a h ibnu A m i r m e n g a t a k a n b a h w a Rasulullah Saw. telah bersabda:
Sesungguhnya aku mengkhawatirkan dua perkara atas umatku, Al-Qur 'an dan Al-laban (air susu).
yaitu
Al-Laban m e n u r u t salinan M a k k i y y a h , sedangkan m e n u r u t salinan A l A m i r i y a h disebutkan Al-Kuna, bukan Al-Laban. Y a n g d i m a k s u d k a n dengan Al-Laban ialah mereka mengikuti hal yang batil, memperturutka n h a w a nafsunya, dan meninggalka n salat. Adapu n y a n g d i m a k s u d dengan Al-Qur'an ialah orang-oran g m u n a f i k m e m p e l a j a r i n y a, lalu m e r e k a j a d i k a n sebagai senjata untuk m e n d e b a t orang-orang m u k m i n . I m a m A h m a d m e r i w a y a t k a n n ya pula dari Hasan ibnu M u s a , dari Ibnu L u h a i ' a h , b a h w a telah menceritakan kepada kami A b u Qabil, dari U q b a h dengan sanad yang sama secara marfu' dan lafaz y a n g semisal, h a n y a I m a m A h m a d m e r i w a y a t k a n n y a secara munfarid. F i r m a n Allah Swt.:
maka mereka kelak akan menemui kesesatan.
( M a r y a m : 59)
Ali ibnu A b u T a l h a h telah m e r i w a y a t k a n dari Ibnu A b b a s s e h u b u n g a n d e n g a n m a k n a firman-Nya:
maka mereka kelak akan menemui kesesatan.
( M a r y a m : 59)
B a h w a yang dimaksud dengan gayyan ialah kerugian. Sedangkan menurut Q a t a d a h yang dimaksud gayyan ialah keburukan. Sufyan As-Sauri, S y u ' b a h , dan M u h a m m a d ibnu Ishaq telah m e riwayatkan dari Abu Ishaq A s - S u b a i ' i , dari Abu Ubaidah, dari Abdullah ibnu M a s ' u d sehubungan d e n g a n m a k n a firman-Nya:
191
Tafsir Ibnu Kasir
maka mereka kelak akan menemui kesesatan.
( M a r y a m : 59)
Gayyan adalah nama sebuah lembah di dalam neraka J a h a n a m , letaknya sangat dalam dan baunya sangat busuk. Al-A'masy telah meriwayatkan dari Ziyad, dari Abu Iyad sehubungan dengan m a k n a firman-Nya:
maka mereka kelak akan menemui kesesatan.
( M a r y a m : 59)
Gayyan adalah n a m a sebuah lembah di neraka J a h a n a m yang berisikan nanah dan darah. Imam A b u Ja'far ibnu Jarir mengatakan, telah menceritakan kepadaku A b b a s ibnu A b u Talib, telah menceritakan kepada kami M u h a m m a d ibnu Ziyad, telah menceritakan kepada kami Syarqi ibnu Qutami, dari L u q m a n ibnu A m i r A l - K h u z a ' i y a n g mengataka n b a h w a ia datang k e p a d a A b u U m a m a h (yaitu Sada ibnu Ajian Al-Bahili), lalu ia berkata,"Ceritakanlah k e p a d a kami sebuah hadis yang pernah engkau dengar dari Rasululla h Saw." M a k a A b u U m a m a h m e m e r i n t a h k a n k e p a d a p e l a y a n n y a agar m e n g h i d a n g k a n j a m u a n , setelah itu ia berkata b a h w a Rasulullah Saw. pernah bersabda:
Seandainya sebuah batu seberat sepuluh auqiyah dilemparkan ke dalam neraka Jahanam dari pinggirnya, tentulah batu itu masih belum sampai ke dasarnya selama lima puluh tahun, kemudian batu itu akan sampai di Gay dan Asam. A b u U m a m a h bertanya, " A p a k a h y a n g d i n a m a k a n Gay dan Asam i t u ? " Rasulullah Saw. menjawab:
192
Juz 16 —
Dua buah sumur yang berada di dasar neraka Jahanam, ke dalamnya keringat (nanah) ahli neraka.
Maryam
mengalir
K e d u a sumur itulah yang disebutkan oleh Allah Swt. di d a l a m firmanNya:
yang menyia-nyiakan salat dan memperturutkan hawa nafsunya, maka mereka akan menemui gay (kesesatan). ( M a r y a m : 59) D a n firman Allah Swt. di dalam surat Al-Furqan, yaitu:
dan tidak berzina, barang siapa yang melakukan demikian itu, niscaya dia mendapat ( p e m b a l a s a n ) dosa (nya). (Al-Furqan : 6 8 ) Yang dimaksud dengan p e m b a l a s a n dosany a ialah Asam, salah satu dari k e d u a sumur itu. Hadis ini berpredikat garib dan s e h u b u n g a n dengan predikat marfu''-nya masih belum dapat diterima. Firman Allah Swt.:
kecuali orang yang bertobat, 60)
beriman, dan beramal saleh. (Maryam:
Yakni kecuali orang y a n g bertobat, tidak meninggalka n salat lagi, dan tidak lagi memperturutka n h a w a nafsunya; m a k a s e s u n g g u h n y a Allah m e n e r i m a t o b a t n y a dan m e n j a d i k a n b a g i n y a akhir y a n g baik, serta menjadikannya sebagai salah seorang y a n g berhak m e n g h u n i surga yang p e n u h d e n g a n k e n i k m a t a n . K a r e n a itulah dalam firman selanjutny a disebutkan:
193
Tafsir Ibnu Kasir
CV
:J
maka mereka itu akan masuk surga dan tidak dianiaya sedikit pun. (Maryam : 60)
(dirugikan)
Dikatakan demikian karena tobat itu m e n g h a p u s k a n d o s a - d o s a y a n g sebelumnya. Di dalam hadis y a n g lain disebutkan:
Orang yang bertobat tidak punya dosa.
dari dosa, sama halnya dengan
orang
yang
K a r e n a itulah merek a y a n g bertobat tidak dikurangi dari amal kebajikan m e r e k a b a r a ng sedikit pun, tidak pula dibandingka n d e n g a n d o s a y a n g s e b e l u m n y a yang m e n y e b a b k a n amal perbuatan s e s u d a h n ya dikurangi. D e m i k i a n itu karena dosa yang telah d i l a k u k a n n ya diangga p sia-sia dan dilupakan serta dihapuskan sama sekali, sebagai karunia dari Allah Yang M a h a m u l i a lagi M a h a P e n y a n t u n t e r h a d a p h a m b a - h a m b a - N y a y a n g b e r t o b a t . P e n g e c u a l i a n ini s a m a p e n g e r t i a n n y a d e n g a n a p a y a n g disebutkan di dalam surat Al-Furqan melalui firman-Nya:
CVA • j L ^ A i ^
Dan orang-orang yang tidak menyembah tuhan yang lain beserta Allah dan tidak membunuh jiwa yang diharamkan Allah ( m e m b u n u h n y a ) kecuali dengan (alasan) yang Z>e«ar.(Al-Furqan: 68) Sampai d e n g an firman-Nya:
Dan adalah Allah Maha Pengampun Furqan: 70)
lagi Maha Penyayang.
(Al-
194
Juz 16 —
Maryam
Maryam, ayat 61-63
yaz/w swrga '^t/n ytftfg telah dijanjikan oleh Tuhan Yang Maha Pemurah kepada hamba-hamba-Nya, sekalipun (surga itu) tidak tampak. Sesungguhnya janji Allah itu pasti akan ditepati. Mereka tidak mendengar perkataan yang tak berguna di dalam surga, kecuali ucapan salam. Bagi mereka rezekinya di surga tiap-tiap pagi dan petang. Itulah surga yang akan Kami wariskan kepada hambahamba Kami yang selalu bertakwa. Allah Swt. menyebutkan b a h w a surga y a n g kelak akan dimasuki oleh orang-orang y a n g bertobat dari dosa-dosanya adalah surga ' A n d , yakni sebagai tempat tinggal m e r e k a y a n g telah dijanjikan oleh Tuhan Yang M a h a Pemurah k e p a da h a m b a - h a m b a - N y a secara gaib. B a h w a surga itu termasuk perkara gaib yang diimani oleh mereka keberadaannya, sekalipun m e r e k a tidak melihatnya. D e m i k i an itu karena kuatny a keyakinan dan iman mereka y a n g telah berakar di dalam kalbu mereka. Firman Allah Swt.:
Sesungguhnya
janji Allah itu pasti akan ditepati.
( M a r y a m : 61)
K a l i m a t ayat ini menguatkan pengertian kalimat sebelumnya, b a h w a hal itu pasti terjadi dan telah ditetapkan; karena s e s u n g g u h n y a Allah tidak akan mengingkari j anji-Nya, tidak akan pula menggantinya. M a k n a ayat ini sama dengan apa y a n g terdapat di dalam firman-Nya:
Adalah janji Allah itu pasti terlaksana. ( A l - M u z z a m m i l : 18)
195
Tafsir Ibnu Kasir
Yakni pasti terjadi Yang dimaksud dengan m a k n a firman-Nya, " M o 'tiyyan" (pasti akan ditepati) ialah b a h w a semua h a m b a akan kembali kepada-Ny a dan pasti m e n g h a d a p kepada-Nya. Sebagian lainnya mengartikannya sama dengan lafaz atiyan yang artinya datang (sedangka n kalau m a ' t i y y a n artinya didatangkan). Dikatakan demikian k a r e n a sesuatu hal yang m e n i m p a m u berarti datang kepadamu. Sama halnya dengan kata-kata o r a n g - o r a n g A r a b , "Atat 'alayya khamsima sematan, " dan 'Ataitu 'ala khamsina sanatan, " artinya sama saja, yakni saya telah berusia lima puluh tahun. Firman Allah Swt.:
Mereka tidak mendengar surga. ( M a r y a m : 62)
perkataan
yang
tak berguna
di
dalam
Yakni di dalam surga tidak terdapat kata-kata y a n g kotor, tak berguna, lagi o m o n g kosong, seperti yang banyak didapat di dunia. Firman Allah Swt.:
kecuali ucapan salam. ( M a r y a m : 62) Istisna atau pengecualian ini bersifat munaati'. M a k n a ayat ini s a m a dengan apa y a n g disebutkan dalam ayat lain melalui firman-Nya:
Mereka tidak mendengar di dalamnya perkataan yang sia-sia dan tidak pula perkataan yang menimbulkan dosa, tetapi mereka mendengar ucapan salam. ( A l - W a q i ' a h : 25-26) A d a p u n firman Allah Swt.:
196
Juz 16 — • Maryam
Bagi mereka rezekinya di surga tiap-tiap pagi dan petang. 62)
(Maryam:
Yaitu semisal dengan waktu pagi dan waktu p e t a n g . Hal ini bukan berarti b a h w a di surga ada siang dan ada malam, tetapi m e r e k a berada dalam waktu-waktu yang silih berganti, mereka m e n g e t a h u i n y a melalui sinar dan cahaya yang beraneka ragam, (yakni mereka berada dalam alam yang selalu bercahaya dan terang-benderan g oleh nur). I m a m A h m a d mengatakan, telah menceritakan k e p a d a kami A b d ur Razzaq, telah menceritakan kepada kami Ma'mar, dari H a m m a m , dari Abu Hurairah r.a. yang mengatakan b a h w a Rasulullah Saw. pernah bersabda: <
"Lf
, <
x
&
* . y * J
"'A\
£
*
M
\'
v; J £ S
Gelombang pertama yang masuk surga, rupa mereka bagaikan rembulan di malam purnama; mereka tidak pernah meludah di dalamnya dan tidak pernah ingusan serta tidak pernah buang air di dalamnya. Perabotan mereka dan sisir mereka terbuat dari emas dan perak, dan tempat dupa mereka penuh dengan kemenyan, keringat mereka adalah minyak kesturi. Setiap orang dari mereka mempunyai dua orang istri, yang sumsum kedua betisnya dapat terlihat dari balik dagingnya karena keindahannya. Tidak ada
197
Tafsir Ibnu Kasir
perselisihan dan tidak ada pertengkaran di antara mereka. Hati mereka sama dengan hati seorang lelaki; mereka bertasbih menyucikan Allah setiap pagi dan petangnya. Imam Bukhari dan Imam Muslim mengetengahkan hadis ini di dalam kitab sahih masing-masing melalui hadis M a ' m a r d e n g a n sanad y a n g sama. Imam A h m a d mengatakan, telah menceritakan kepada kami Y a ' q u b , telah menceritakan kepada kami ayahku, dari Ibnu Ishaq, telah menceritakan kepada kami Al-Haris ibnu Fudail Al-Ansari, dari M a h m u d i b n u L a b i d A l - A n s a r i , dari I b n u A b b a s y a n g m e n g a t a k a n b a h w a Rasulullah Saw. pernah bersabda:
Para syuhada berada di pinggir sungai di dekat pintu surga di dalam sebuah kemah hijau; dikirimkan kepada mereka rezeki mereka dari dalam surga setiap pagi dan petangnya. I m a m A h m a d dari j a l u r ini telah m e r i w a y a t k a n n y a secara munfarid. Ad-Dahhak telah meriwayatkan dari Ibnu A b b a s sehubungan dengan m a k n a firman-Nya:
Bagi mereka rezekinya di surga tiap-tiap pagi dan petang. 62)
(Maryam :
B a h w a y a n g dimaksud d e n g a n pagi d a n p e t a n g adalah perkiraan m a l a m dan siang hari. Ibnu Jarir mengatakan , telah menceritaka n k e p a da kami Ali ibnu Sahi, telah menceritaka n k e p a d a kami Al-Walid ibnu M u s l i m y a n g m e n g a t a k a n b a h w a ia p e r n a h b e r t a n y a k e p a d a Z u h a i r i b n u M u h a m m a d tentang m a k n a firman-Nya:
CV!
•/
198
Juz 16 —
Bagi mereka rezekinya di surga tiap-tiap pagi dan petang. 62)
Maryam
(Maryam:
M a k a ia menjawab, "Di surga tidak ada m a l a m hari, para penghuniny a selalu berada dalam cahaya selama-lamanya, tetapi m e r e k a m e m p u n y a i perkiraan malam dan siang hari. Hal tersebut diketahui melalui tertutupnya tirai-tirai dan pintu-pintu r u m a h - r u m a h m e r e k a . P e r t a n d a siang hari diketahui dengan diangkatnya semua tirai dan d i b u k a n y a semua pintu rumah mereka." Masih dalam sanad y a n g sama telah disebutkan dari Al-Walid ibnu Muslim, dari Khulayyid , dari Al-Hasan Al-Basri y a n g menceritakan tentang pintu-pintu surga. Ia mengatakan b a h w a pintu-pintu surga bagian luarnya dapat terlihat dari bagian dalamnya. Bila diajak bicara, maka pintu-pintu itu dapat menjawab dan mengerti; bila dikata*kan kepadanya, " T e r b u k a l a h atau t e r t u t u p l a h , " m a k a p i n t u - p i n t u itu m e m b u k a dan m e n u t u p dengan sendirinya. Qatadah telah m e n g a t a k an sehubunga n d e n g a n m a k n a firman-Nya:
Bagi mereka rezekinya di surga tiap-tiap pagi dan petang. 62)
(Maryam:
Di dalam surga ada dua saat, yaitu saat pagi dan saat sore; tetapi bukan seperti siang dan m a l a m hari di dunia ini, sebab s e s u n g g u h n y a yang ada di dalam surga hanyalah sinar dan cahaya, tidak ada kegelapan. Mujahid mengatakan, yang dimaksud bukan pagi dan petang, melainkan mereka diberi hidangan sesuai dengan kesukaan mereka ketika di dunia. Al-Hasan dan Qatadah serta lain-lainnya mengataka n bahwa dahulu ada segolongan o r a n g A r a b y a n g hidup serba m e w a h , biasa makan pagi dan makan malam. M a k a turunlah A l - Q u r ' a n sesuai dengan k e m e w a h a n y a n g dialami oleh mereka. U n t u k itu Allah Swt. berfirman:
Bagi mereka rezekinya di surga tiap-tiap pagi dan petang. 62)
(Maryam:
199
Tafsir Ibnu Kasir
Ibnu Mahd i telah meriwayatkan dari H a m m a d ibnu Zaid, dari H i s y a m , dari Al-Hasan sehubungan d e n g a n m a k n a firman-Nya:
Bagi mereka rezekinya di surga tiap-tiap pagi dan petang. .62)
(Maryam:
Yaitu setiap pagi sampai sore dan setiap sore sampai pagi, tetapi tidak ada malam harinya di dalam surga. Ibnu A b u Hatim m e n g a t a k a n , telah menceritakan k e p a d a kami Ali ibnul Husain, telah menceritakan k e p a d a kami Sulaiman ibnu M a n s u r ibnu Ammar, telah menceritakan k e p a d a k u ayahku, telah m e n c e r i t a k a n k e p a d a k u M u h a m m a d ibnu Z i y a d (kadi p e n d u d u k S y a m m a t ) , dari A b d u l l a h ibnu Hadir, dari A b u Salamah ibnu A b d u r R a h m a n , dari A b u Hurairah, dari N a b i Saw. y a n g telah bersabda:
VlOljJ-P
4Jr! J T J 4 * 1 9 l j O P
<^
j£d\J£> jfi
<&> y.*'**
? '
t
<\y
'a
Tiada suatu pagi hari pun dari hari-hari surga yang semuanya adalah bagaikan pagi hari (keindahannya), melainkan disuguhkan kepada seorang kekasih Allah di dalam surga pengantin wanita berupa bidadari yang bermatajeli, yang paling rendahnya di antara para bidadari itu terciptakan dari za'faran ( m i n y a k w a n g i y a n g semerbak baunya). A b u M u h a m m a d m e n g a t a k an b a h w a hadis ini berpredikat garib munkar. Firman Allah Swt.:
lagi
U
200
Juz 16 —
Maryam
Itulah surga yang akan Kami wariskan kepada hamba-hamba yang selalu bertakwa. ( M a r y a m : 63)
Kami
Artinya, surga yang telah K a m i sebutkan g a m b a r a n n ya dengan gambaran yang agung itu akan K a m i anugerahkan kepada h a m b a - h a m b a Kami yang bertakwa. Mereka adalah orang-orang yang taat k e p a d a Allah Swt. dalam suka dan duka, lagi m a m p u m e r e d a m a m a r a h n y a serta suka memaafkan orang lain. D a n seperti apa y a n g disebutkan oleh Allah Swt. di dalam surat Al-Mu-minun, melalui firman-Nya:
Sesungguhnya beruntunglah orang-orang yang beriman, (yaitu) orang-orang yang khusyuk dalam salatnya. ( A l - M u - m i n u n : 1-2) Sampai dengan firman-Nya:
Mereka itulah orang-orang yang akan mewarisi (yaitu) yang akan mewarisi surga Firdaus. Mereka kekal di dalamnya. (Al-Mu-minun: 10-11)
Maryam, ayat 64-65
Dan tidaklah kami (Jibril) turun kecuali dengan perintah Tuhanmu. Kepunyaan-Nyalah apa-apa yang ada di hadapan kita, apa-apa yang ada di belakang kita, dan apa-apa yang ada di antara keduanya, dan tidaklah Tuhanmu lupa. Tuhan -(yang m e n g u a s a i ) langit dan bumi dan apa-apa yang ada di antara keduanya], maka sembahlah Dia dan berteguh hatilah dalam beribadah kepada-Nya.
Tafsir Ibnu Kasir
201
Apakah kamu mengetahui ada seorang yang sama dengan Dia (yang patut d i s e m b a h ) ? I m a m A h m a d mengatakan, telah menceritaka n k e p a d a kami Y a ' l a dan w a k i ' . K e d u a n y a mengatakan, telah m e n c e r i t a k an kepada kami U m a r ibnu Zar, dari ayahnya, dari S a ' i d ibnu Jubair, dari Ibnu A b b a s y a n g m e n g a t a k a n b a h w a Rasulullah Saw. b e r s a b d a k e p a d a Malaikat Jibril, " A p a k a h gerangan yang m e n c e g a h m u u n t u k tidak mengunjungiku lebih banyak lagi dari b i a s a n y a ? " M a k a turunlah firman-Nya:
Dan tidaklah kami (Jibril) turun kecuali dengan perintah ( M a r y a m : 64), hingga akhir ayat.
Tuhanmu.
I m a m Bukhari m e n g e t e n g a h k a n n y a secara munfarid. Di dalam kitab tafsirnya ia meriwayatkan s e h u b u n g an d e n g an m a k n a ayat ini melalui A b u N a ' i m , dari U m a r ibnu Zar d e n g a n sanad y a n g sama. Ibnu A b u Hatim dan Ibnu Jarir meriwayatkannya melalui hadis U m a r ibnu Z a r d e n g a n sanad yang sama, tetapi m e n u r ut riwayat k e d u a n y a di akhir hadis terdapat tambahan, yaitu b a h w a j a w a b a n tersebut ditujukan k e p a d a N a b i M u h a m m a d Saw. Al-Aufi telah meriwayatkan dari Ibnu A b b a s , b a h w a Malaikat Jibril tidak turun k e p a da Rasulullah Saw. dalam waktu yang cukup lama. M a k a Rasulullah Saw. dirundung rasa sedih dan duka karenanya. K e m u d i a n M a l a i k a t Jibril datang dan m e n g a t a k a n , " H a i M u h a m m a d :
Dan tidaklah kami (Jibril) turun, kecuali dengan perintah ( M a r y a m : 64), hingga akhir ayat.
Tuhanmu..
Mujahid mengataka n b a h w a Jibril tidak turun k e p a d a M u h a m m a d Saw. selama dua belas m a l a m atau kurang dari itu. Ketika Jibril turun, N a b i Saw. berkata kepadanya, "Hai Jibril, sesungguhny a k a m u m e m b u a t saya sedih, sehingga kaum musyrik mempunyai dugaan yang tidak-tidak kepada saya." M a k a turunlah firman-Nya:
202
Juz 16 — • Maryam
CM-Jj.
3
^jA^iA^^te
Dan tidaklah kami (Jibril) turun, kecuali dengan perintah ( M a r y a m : 64), hingga akhir ayat.
Tuhanmu.
Mujahid mengatakan b a h w a ayat ini sama m a k n a n ya d e n g an ayat y a n g terdapat di dalam surat Ad-Duha. Hal yang sama telah dikatakan oleh Ad-Dahhak ibnu M u z a h i m , Qatadah, As-Saddi, dan lain-lainnya y a n g bukan hanya seorang, bahwa sesungguhnya ayat ini diturunkan berkenaan dengan tertahannya Malaikat Jibril. A l - H a k a m ibnu A b a n t e l a h m e r i w a y a t k a n d a r i I k r i m a h y a n g mengatakan bahwa Jibril lama tidak turun kepada Nabi Saw. dalam waktu e m p a t puluh hari. K e m u d i a n Jibril turun di suatu hari. M a k a N a b i Saw. b e r s a b d a k e p a d a n y a , " M e n g a p a k a m u lam a t i d a k furun k e p a d a k u , sehingga aku rindu k e p a d a m u . " Jibril menjawab, " B a h k a n aku selalu rindu kepadamu, tetapi aku m e n u n g gu perintah, lalu Allah m e w a h y u k a n kepadaku agar aku m e n y a m p a i k a n k e p a d a m u firman Allah Swt. sebagai berikut:
CM
:J
Dan tidaklah kami (Jibril) turun, kecuali dengan perintah ( M a r y a m : 64), hingga akhir ayat.
Tuhanmu.
Demikianlah menurut riwayat Ibnu Abu Hatim, hadis ini berpredikat garib, Ibnu A b u Hatim mengatakan, telah menceritakan kepad a kami A h m a d ibnu Sinan, telah menceritakan kepad a kami Ab u M u ' a w i y a h , telah menceritakan kepada kami Al-A'masy, dari Mujahid y a n g m e n g a t a k a n b a h w a utusan Allah datang lambat kepada N a b i Saw. K e m u d i a n Jibril datang, m a k a N a b i Saw. bertanya, " A p a k a h gerangan y a n g m e n a h a n m u , hai Jibril?" M a k a Jibril berkata, " B a g a i m a n a saya datang kepada kalian, sedangkan kalian tidak m e m o t o n g kuku kalian, tidak membersihka n selasela jari-jemari tangan dan kaki kalian, tidak mencuku r kumis kalian, serta tidak bersiwak lagi?" K e m u d i a n Jibril m e m b a c a k a n firman-Nya:
CM
:J
Tafsir Ibnu Kasir
Dan tidaklah kami (Jibril) turun, kecuali dengan perintah ( M a r y a m : 64), hingga akhir ayat.
203
Tuhanmu.
ImamTabrani mengatakan, telah menceritakan kepada kami A b u A m i r A n - N a h w i , telah menceritakan kepada kami M u h a m m a d ibnu Ibrahim As-Suri, telah menceritakan kepada kami Sulaiman ibnu A b d u r Rahman Ad-Dimasyqi, telah menceritakan kepada kami Ismail ibnu Ayyasy, telah menceritakan kepadaku Sa'labah ibnu Muslim, dari Ubay ibnu K a ' b maula Ibnu A b b a s , dari Ibnu A b b a s , dari N a b i Saw. y a n g telah bersabda b a h w a Malaikat Jibril lama tidak turun kepadanya. Ketika Nabi Saw. mengatakan hal tersebut kepada Jibril, maka Jibril m e n j a w a b :
Bagaimana saya turun, sedangkan kalian tidak lagi bersiwak, tidak memotong kuku, tidak mencukur kumis, dan tidak membersihkan sela-sela jari-jemari tangan dan kaki kalian? Hal y a n g sama telah diriwayatkan oleh I m a m A h m a d dari Abui Yaman, dari Ismail ibnu Ayyasy, dari Ibnu A b b a s dengan lafaz y a n g semisal. Imam A h m a d mengatakan, telah menceritakan kepada kami Sayyar, telah menceritakan kepada kami Ja'far ibnu Sulaiman A l - M u g i r a h ibnu Habib, dari Malik ibnu Dinar, telah menceritakan kepadaku seorang syekh dari kalangan ulama Madinah, dari U m m u Salamah y a n g m e n g a t a k a n b a h w a Rasulullah Saw. pernah bersabda kepadanya :
Benahilah majelis ini untuk kami, karena sesungguhnya akan turun ke bumi seorang malaikat yang belum pernah turun sama sekali ke bumi ini.
204
Juz 16 —
Maryam
Firman Allah Swt.:
Kepunyaan-Nyalah apa-apa yang ada di hadapan dan apa-apa ada di belakang kita. ( M a r y a m : 64)
yang
M e n u r u t suatu pendapat, makna yang dimaksudkan d e n g a n apa-apa yang ada di hadapan kita ialah perkara dunia; sedangka n apa-apa y a n g ada di b e l a k a n g kita ialah perkara akhirat.
dan apa-apa yang ada di antara keduanya.
(Mary&m: 64)
Yakni apa-apa y a n g ada di antara dua tiupan sangkakala. Demikianla h menurut pendapat A b u i Aliyah, Ikrimah, Mujahid, S a ' i d ibnu Jubair, dan Qatadah menurut suatu riwayat y a n g b e r s u m b e r dari keduanya , j u g a m e n u r u t As-Saddi serta A r - R a b i ' ibnu A n a s. M e n u r u t p e n d a p at y a n g lain, m a k n a mabaina aidlnd ialah apa-apa yang bakal terjadi menyangkut urusan akhirat, sedangkan warna khalfand artinya apa-apa y a n g telah lalu m e n y a n g k u t urusan dunia. D a n m a k n a warna bainaialika artinya apa y a n g ada di antara d u n i a dan akhirat. Hal y a n g semisal telah diriwayatkan dari Ibnu A b b a s , S a ' i d ibnu Jubair, AdD a h h a k , Qatadah, Ibnu Juraij, dan As-Sauri. P e n d a p a t ini dipilih oleh Ibnu Jarir; hanya Allah y a n g mengetahui k e b e n a r a n n y a. F i r m a n Allah Swt.: cis. O. dan tidaklah
Tuhanmu lupa. ( M a r y a m : 64)
Mujahid dan As-Saddi mengatakan makna yang dimaksud ialah Tuhanmu t i d a k a k a n m e l u p a k a n m u . D a l a m k e t e r a n g a n y a n g t e r d a h u l u telah disebutkan b a h w a m a k n a ayat ini sama dengan firman-Nya:
205
Tafsir Ibnu Kasir
Demi waktu matahari sepenggalahan naik, dan demi malam apabila telah sunyi. Tuhanmu tiada meninggalkanmu dan tiada (pula) benci kepadamu. ( A d - D u h a : 1-3) Ibnu Abu Hatim mengatakan telah menceritakan kepada kami Yazid ibnu M u h a m m a d ibnu A b d u s S a m a d Ad-Dimasyqi, telah menceritakan kepada kami M u h a m m a d ibnu Usman (yakni Abui Jamahir), telah menceritakan k e p a d a kami Ismail ibnu Ayyasy, telah menceritakan k e p a d a kami A s i m . ibnu Raja ibnu Haiwah, dari ayahnya, dari Abu D a r d a y a n g me-rafa'kan hadis ini:
Apa saja yang dihalalkan Allah di dalam Kitab-Nya, maka hal itu halal; dan apa-apa yang diharamkan oleh Allah, maka hal itu haram; dan apa saja yang Allah diam terhadapnya, maka hal itu dimaafkan. Maka terimalah kemurahan dari-Nya, karena sesungguhnya Allah tidak pernah melupakan sesuatu pun. K e m u d i a n A b u Darda m e m b a c a k a n ayat berikut, yaitu
dan tidaklah
firman-Nya:
Tuhanmu lupa. ( M a r y a m : 64)
A d a p u n firman Allah Swt.:
Tuhan (yang menguasai) langit dan bumi. ( M a r y a m : 65) Yakni Yang Menciptakannya , Yang M e n g a t u r n y a, Yang M e n g u a s a i n y a , dan Yang M e n g u r u s n y a , t i a d a y a n g m e m p e r t a n y a k a n a p a y a n g diputuskan-Nya.
206
Juz 16 —
maka sembahlah Dia dan berteguh hatilah dalam beribadah Nya. Apakah kamu mengetahui ada seorang yang sama Dia (yang patut d i s e m b a h ) . ( M a r y a m : 65)
Maryam
kepadadengan
Ali ibnu A b u T a l h a h telah meriwayatkan dari Ibnu A b b a s , b a h w a m a k n a ayat ialah,'apakah kamu mengetahui misal atau yang serupa dengan Tuhan ( m u ) ? ' . Hal yang sama telah dikatakan oleh Mujahid, S a ' i d ibnu Jubair, Qatadah, dan Ibnu Juraij serta lain-lainnya. Ikrimah telah meriwayatkan dari Ibnu A b b a s , b a h w a tiada seorang pun y a n g b e r n a m a Ar-Rahman (Yang M a h a P e m u r a h ) selain Allah Swt. sendiri Yang Mahasuci lagi Mahatinggi serta M a h a suci nama-Nya .
Maryam, ayat 66-70
Dan berkata manusia, "Betulkah, apabila aku telah mati, bahwa aku sungguh-sungguh akan dibangkitkan menjadi hidup kembali? " Dan tidaklah manusia itu memikirkan bahwa sesungguhnya Kami telah menciptakannya dahulu, sedangkan ia tidak ada sama sekali? Demi Tuhanmu, sesungguhnya akan Kami bangkitkan mereka bersama setan, kemudian akan Kami datangkan mereka ke sekeliling Jahanam dengan berlutut. Kemudian pasti akan Kami tarik tiaptiap golongan siapa di antara mereka yang sangat durhaka kepada Tuhan Yang Maha Pemurah. Dan kemudian Kami sungguh lebih mengetahui orang-orang yang seharusnya dimasukkan ke dalam neraka. Allah Swt. menceritakan tentang manusia, b a h w a manusi a itu merasa heran dan m e n g a n g g a p mustahil akan a d a n ya kehidupan sesudah mati.
207
Tafsir Ibnu Kasir
Pengertiannya sama dengan yang terdapat di dalam ayat lain melalui firman-Nya:
*»=>
i^&^nr&^i&c&tt,
Dan jika (ada sesuatu) yang kamu herankan, maka yang patut mengherankan adalah ucapan mereka, ''Apabila kami telah menjadi tanah, apakah kami sesungguhnya akan ( d i k e m b a l i k a n) menjadi makhluk yang baru. ? " ( A r - R a ' d : 5) Dan firman Allah Swt. yang mengatakan:
Dan apakah manusia tidak memperhatikan bahwa Kami menciptakannya dari setitik air (mani), maka tiba-tiba ia menjadi musuh yang nyata? Dan dia membuat perumpamaan bagi Kami, dan dia lupa kepada kejadiannya; ia berkata, "Siapakahyang dapat menghidupkan tulang belulang yang telah hancur luluh?" Katakanlah, "Ia akan dihidupkan oleh Tuhan Yang Menciptakannya pertamakah. Dan Dia Maha Mengetahui tentang segala makhluk. " (Yasln: 77-79) Sedangkan dalam ayat berikut ini disebutkan oleh
firman-Nya:
Dan berkata manusia, "Betulkah apabila aku telah mati, bahwa aku sungguh-sungguh akan dibangkitkan menjadi hidup kembali? " Dan tidakkah manusia itu memikirkan bahwa sesungguhnya Kami
208 telah menciptakannya (Maryam: 66-67)
dahulu, sedangkan
Juz 16 —
Maryam
ia tidak ada sama
sekali?
Untuk menunjukkan kekuasaan-Nya yang m a m p u menghidupkan kembali orang yang mati, Allah Swt. mengambil contoh dari permulaan penciptaan yang dilakukan-Nya. Dengan kata lain, A l l ah Swt. telah menciptakan manusia, sedangkan manusia tidak ada sama sekali; maka mudahlah bagi¬ N y a mengembalikan manusia hidup kembali, bahkan mengembalikannya jauh lebih mudah karena telah ada. Sama halnya d e n g a n pengertian y a n g terdapat di dalam firman-Nya:
Dan Dialah yang menciptakan (manusia) dari permulaan, kemudian mengembalikan ( m e n g h i d u p k a n n y a kembali, dan menghidupkan kembali itu adalah jauh lebih mudah bagi-Nya. (Ar-Rum: 27) Di dalam kitab sahih disebutkan sebuah hadis y a n g m e n g a t a k a n:
% \ t j k t f . % ' 4 c \ t e * Allah Swt. berfirman, 'Anak Adam mendustakan-Ku, padahal tidaklah pantas baginya mendustakan-Ku; anak Adam menyakiti¬ Ku, padahal tidaklah pantas baginya menyakiti-Ku. " Dia mendustakan Aku melalui ucapannya, 'Bahwa Aku tidak akan menghidupkannya kembali sebagaimana Aku menciptakannya pada
209
Tafsir Ibnu Kasir
yang pertama kali.' Padahal penciptaan yang pertama tidaklah lebih mudah daripada penciptaan yang terakhir. Dia menyakiti Aku melalui ucapannya, "Sesungguhnya Aku beranak, padahal Aku adalah Tuhan Yang Maha Esa, bergantung kepada-Ku segala sesuatu, Aku adalah Tuhan yang tidak beranak dan tidak diperanakkan, serta tiada seorang pun yang setara dengan-Ku. " F i r m a n Allah Swt.:
Demi Tuhanmu, sesungguhnya bersama setan. ( M a r y a m : 68)
akan Kami
bangkitkan
mereka
Tuhan Yang Mahasuci lagi Mahatinggi bersumpah dengan menyebut nama diri-Nya Yang Mahamulia, bahwa sesungguhnya Dia pasti akan m e m b a n g k i t k a n mereka b e r s a m a setan-setan y a n g m e n y e m b a h selain Allah.
kemudian akan Kami datangkan dengan berlutut. ( M a r y a m : 68)
mereka
ke sekeliling
Jahanam
Al-Aufi telah meriwayatkan dari Ibnu Abbas, bahwa makna Jisiyyan ialah berlutut; sama pengertiannya dengan apa y a n g terdapat di dalam firmanNya:
Dan (pada hari itu) kamu lihat tiap-tiap 28)
umat berlutut.
(Al-Jasiyah:
A s - S a d d i telah m e n g a t a k an s e h u b u n g a n d e n g a n m a k n a firman-Nya, "Jisiyyan, " artinya dalam keadaan berdiri. D a n telah diriwayatkan dari Murrah, dari Ibnu M a s ' u d hal y a n g semisal.
210
Juz 16 —
Maryam
Firman Allah Swt.:
Kemudian pasti akan Kami tarik dari tiap-tiap golongan. 69)
(Maryam :
Yakni dari tiap-tiap umat, m e n u r ut Mujahid.
siapa di antara mereka yang paling Maha Pemurah. ( M a r y a m : 69)
durhaka kepada
Tuhan Yang
As-Sauri telah meriwayatkan dari Ali ibnul Aqmar, dari A b u i A h w a s , dari Ibnu M a s ' u d yang m e n g a t a k a n b a h w a orang-orang y a n g pertam a ditahan m e n u n g g u orang-orang y a n g terakhir. Setelah bilangan m e r e ka lengkap, barulah mereka didatangi, kemudian dilakukan peradilan mulai d a r i y a n g t e r b e s a r d o s a n y a , lalu m e n y u s u l y a n g b e s a r d o s a n y a , demikianlah seterusnya. Hal inilah y a n g dimaksudkan oleh firman-Nya:
Kemudian pasti akan Kami tarik dari tiap-tiap golongan siapa di antara mereka yang sangat durhaka kepada Tuhan Yang Maha Pemurah. ( M a r y a m : 69) Qatadah telah mengatakan s e h u b u n g a n dengan makna firman-Nya:
Kemudian pasti akan Kami tarik dari tiap-tiap golongan siapa di antara mereka yang sangat durhaka kepada Tuhan Yang Maha Pemurah. ( M a r y a m : 69) Kemudian pasti akan Kami tarik dari tiap-tiap pemeluk a g a m a pembesarp e m b e s a r dan p e m i m p i n - p e m i m p i n kejahatannya. Hal y a n g sama telah
211
Tafsir Ibnu Kasir
di katakan oleh Ibnu Juraij dan lain-lainnya yang bukan hanya seorang dari kalangan ulama Salaf. M a k n a ayat ini sama dengan firman-Nya:
sehingga apabila mereka masuk ke dalam semuanya berkatalah orang-orang yang masuk kemudian di antara mereka kepada orangorang yang masuk terdahulu, "Ya Tuhan kami, mereka telah menyesatkan kami, sebab itu timpakanlah kepada mereka siksaan yang berlipat ganda dari neraka. " (Al-A'raf: 38) sampai d e n g an firman-Nya:
karena perbuatan
yang telah kalian lakukan. " (Al-A'raf: 3 9 )
A d a p u n firman Allah Swt.:
Dan kemudian Kami sungguh lebih mengetahui orang-orang seharusnya dimasukkan ke dalam neraka. ( M a r y a m : 70)
yang
Lafazsumma dalam ayat ini untuk meng-ataf-kan kalimat berita k e p a d a kalimat berita lainnya. M a k n a y a n g dimaksu d ialah, b a h w a Allah Swt. lebih m e n g e t a h u i siapa di antara h a m b a - h a m b a - N y a y a n g lebih berhak untuk dimasukkan ke dalam neraka Jahanam dan tinggal kekal di dalamnya, dan siapa yang berhak mendapat siksaan y a n g berlipat ganda. Perihalnya sama dengan apa yang disebutkan dalam ayat terdahulu yang mengatakan:
Allah berfirman, "Masing-masing mendapat (siksaan)yang ganda, tetapi kalian tidak mengetahui. " (Al-A'raf: 38)
berlipat
212
Juz 16 —
Maryam
Maryam, ayat 71-72
Dan tidak ada seorang pun darimu, melainkan mendatangi neraka itu. Hal itu bagi Tuhanmu adalah suatu kemestian yang sudah ditetapkan. Kemudian Kami akan menyelamatkan orang-orang yang bertakwa dan membiarkan orang-orang yang zalim di dalam neraka dalam keadaan berlutut. Imam A h m a d mengatakan , telah menceritaka n k e p a d a kami Sulaiman ibnu Harb, telah menceritakan kepada kami Khalid ibnu'Sulaiman, dari K a s i r ibnu Ziyad Al-Bursuni, dari A b u S u m a y y a h y a n g mengatakan , " K a m i berselisih pendapat tentang m a k n a al-wurud (mendatangi) y a n g ada dalam ayat ini. Sebagian dari kami mengatakan bahwa neraka Jahanam tidak dimasuki oleh orang-orang m u k m i n . Sebagian lainnya mengatakan b a h w a s e m u a m a n u s i a m e m a s u k i n y a, k e m u d i a n Allah m e n y e l a m a t k a n orang-orang y a n g bertakwa. K e m u d i a n saya bersua dengan Jabir ibnu A b d u l l a h dan kutanyakan k e p a d a n y a masalah tersebut, " S e s u n g g u h n y a kami berselisih p e n d a p a t tentang makna al-wurud, apakah maknanya? ' Jabir menjawab, 'semuany a mendatangi n e r a k a ' . " Sulaiman ibnu Murrah m e n g a t a k a n b a h w a mereka semua m e m a s u k i n y a . Lalu ia mengisyaratkan k e d u a j a r i telunjuknya ke arah kedua telinganya dan mengatakan b a h w a ia akan diam seandainya belum pernah m e n d e n g a r Rasulullah Saw. bersabda:
213
Tafsir Ibnu Kasir
Tiada seorang pun yang bertakwa dan tiada pula seorang pun yang durhaka melainkan memasuki neraka. Maka neraka Jahanam bagi orangmukmin terasa sejuk dan menjadi keselamatan sebagaimana yang pernah dialami oleh Nabi Ibrahim, sehingga neraka terdengar bersuara gemuruh karena sejuknya mereka. Kemudian Allah Swt. selamatkan orang-orang yang bertakwa dan membiarkan orangorang yang zalim di dalam neraka dalam keadaan berlutut. Hadis berpredikat garib, para ahli hadis tidak ada y a n g mengetengahkannya selain dari Sulaiman ibnu Murrah . Al-Hasan ibnu Arafah mengatakan, telah menceritakan kepada kami M a r w a n ibnu M u ' a w i y a h , dari Bakkar ibnu A b u M a r w a n , dari K h a l id ibnu M a ' d a n y a n g mengatakan b a h w a ahli surga setelah memasuki surga berkata, " B u k a n k a h T u h a n kita telah menjanjikan k e p a d a kita a k a n mendatangi n e r a k a ? " Allah Swt. berfirman, "kalian telah mendatanginya sedang neraka dalam keadaan p a d a m . " Abdur Razza q telah m e r i w a y a t k an dari Ibnu U y a y n a h , dari Ismail ibnu A b u Khalid, dari Qais ibnu A b u H a z i m y a n g mengataka n b a h w a Abdullah ibnu R a w w a h a h di suatu hari sedan g meletakkan kepalanya di pangkuan istrinya. Lalu ia menangis, dan istrinya ikut menangis. M a k a Abdullah bertanya, " M e n g a p a kamu ikut m e n a n g i s ? " Istrinya menjawab, "Saya melihat kanda menangis, maka saya ikut menangis." Abdullah ibnu R a w w a h a h b e r k a t a b a h w a ia teringat a k a n firman Allah Swt. y a n g mengatakan:
Dan tidak ada seorang pun dari kalian neraka itu. ( M a r y a m : 71)
melainkan
mendatangi
(Abdullah ibnu R a w w a h a h berkata), " S a ya tidak mengetahui apakah diri saya dapat selamat dari neraka ataukah tidak." M e n u r u t riwayat y a n g lain, saat itu A b d u l l a h ibnu R a w w a h a h sedang dalam keadaan sakit. Ibnu Jarir mengatakan, telah menceritakan kepada kami Abu Kuraib, telah menceritakan kepada kami Ibnu Yaman, dari M a l i k ibnu M a g u l ,
214
Juz 16 —
Maryam
dari Abu Ishaq, b a h w a A b u M a i s a r a h a p a b i l a b e r b a r i n g di t e m p a t p e r a d u a n n y a selal u m e n g a t a k a n , " A d u h a i , s e k i r a n y a ibuku t i d a k melahirkan diriku." K e m u d i a n ia m e n a n g i s. M a k a ketika ditanyakan kepadanya, "Hai Abu Maisarah, mengapa engkau menangis?" Abu Maisarah menjawab, "Kita diberi tahu bahwa kita akan mendatangi neraka itu dan tidak diberi tahu b a h w a kita akan keluar darinya." Abdullah ibnul Mubarak telah meriwayatkan dari Al-Hasan Al-Basri yang m e n g a t a k a n b a h w a seorang lelaki b e r k a ta k e p a d a s a u d a r a n y a , "Apakah engkau pernah mendapat berita b a h w a engkau akan mendatangi n e r a k a ? " Ia m e n j a w a b , "Ya." D i t a n y a k a n lagi, " D a n apakah engka u mendapat berita b a h w a engkau akan keluar d a r i n y a ? " Ia m e n j a w a b , "Tidak." Dikatakan lagi, "Lalu m e n g a p a engkau masih dapat t e r t a w a ? " Al-Hasan Al-Basri selanjutnya menceritakan b a h w a sejak saat itu lelaki tersebut tidak kelihatan pernah tertawa h i n g g a meninggal dunia. Abdur Razzaq telah meriwayatkan pula, telah menceritakan k e p a d a kami Ibnu Uyaynah , dari Amr, telah m e n c e r i t a k a n kepadaku seseorang yang pernah m e n d e n g a r Ibnu A b b a s berdebat dengan N a f i ' AI-Azraq. Ibnu A b b a s mengatakan b a h w a al-wuriid artinya m e m a s u k i. Sedangkan Nafi' berkata, " B u k a n . " Lalu Ibnu A b b a s m e m b a c a k a n firman-Nya:
Sesungguhnya kalian dan apa yang kalian sembah selain adalah umpan Jahanam, kalian pasti masuk ke dalamnya. Anbiya: 98)
Allah (Al-
Ibnu Abbas mengatakan, "Apakah mereka m e m a s u k i n ya ataukah t i d a k ? " Ibnu A b b a s m e m b a c a k a n lagi firman-Nya:
Ia berjalan di muka kaumnya di hari kiamat mereka ke dalam neraka. (Hud: 98)
lalu
memasukkan
Ibnu Abbas mengatakan, "Bukankah F i r ' a u n m e m a s u k i neraka? A d a p u n aku dan kamu, maka kita sama-sama akan memasukinya, lalu kita tunggu apakah kita bakal dikeluarkan darinya ataukah tidak. M e n u r u t hematku,
215
Tafsir Ibnu Kasir
Allah tidak akan m e n g e l u a r k a n k a m u dari n e r a k a , bila k a m u tidak percaya." M a k a N a f i ' tertawa. Ibnu Juraij telah meriwayatkan dari Ata, bahwa Abu Rasyid Al-Haruri ( y a i t u N a f i ' Al-Azraq) m e m b a c a k an firman-Nya:
mereka tidak mendengar 102)
sedikit pun suara api neraka.
(Al-Anbiya:
M a k a Ibnu A b b a s berkata, "Celakalah kamu, apakah k a m u ini gila? Lalu bagaimanakah dengan firman Allah Swt. y a n g m e n y e b u t k a n:
'Ia berjalan di muka kaumnya di hari kiamat, mereka ke dalam neraka' (Hud: 98)
lalu
memasukkan
'dan Kami akan menghalau orang-orang yang durhaka ke Jahanam dalam keadaan dahaga' ( M a r y a m : 86)
'Dan tidak ada seorang pun dari kalian neraka itu' ( M a r y a m : 71)
melainkan
neraka
mendatangi
D e m i Allah, sesungguhny a doa orang yang terdahulu mengatakan, "Ya A l l a h , k e l u a r k a n l a h daku dari n e r a k a d a l a m k e a d a a n selamat, dan masukkanlah aku ke dalam surga dalam keadaan b e r u n t u n g ' . " Ibnu Jarir mengatakan , telah menceritakan k e p a d a k u M u h a m m a d ibnu Ubaid Al-Muharibi , telah menceritakan k e p a da kami A s b a t , dari Abdul Malik, dari Ubaidillah, dari Mujahid y a n g mengataka n b a h w a ketika ia berada di rumah Ibnu Abbas, datanglah kepadanya seorang lelaki y a n g dikenal d e n g a n panggilan Abu Rasyid, yaitu N a f i ' ibnul Azraq. M a k a Nafi' berkata kepada Ibnu Abbas, "Hai Ibnu A b b a s , bagaimanakah
216
Juz 16 —
Maryam
m e n u r u t m u m a k na firman Allah Swt.:
CV,
:j ,
'Dan tidak ada seorang pun dari kalian melainkan mendatangi neraka itu. Hal itu bagi Tuhanmu adalah suatu kemestian yang sudah ditetapkan' (Maryam: 71) Ibnu A b b a s menjawab, " A d a p u n saya dan kamu, hai A b u Rasyid, pasti akan mendatanginya . M a k a tunggulah apakah kita dapat keluar darinya ataukah tidak." A b u D a u d At-Tayalisi mengatakan, S y u ' b a h pernah m e n g a t a k a n b a h w a telah menceritakan kepadaku Abdullah ibnus Sa-ib, dari seseorang y a n g mendengar Ibnu Abbas m e m b a c a k a n firman-Nya ini dengan bacaan berikut: Wa-in minhum illd wdriduhd, artinya: Dan tidak ada seorang pun dari m e r e k a melainkan m e m a s u k i neraka itu. Lalu Ibnu A b b a s berkata b a h w a y a n g dimaksud dengan m e r e k a adalah orang-orang kafir. H a l y a n g sama telah diriwayatkan oleh U m a r ibnul Walid Al-Busti, b a h w a ia pernah mendengar Ikrimah m e m b a c a n y a dengan bacaan berikut: Wa-in minhum illd wdriduhd, artinya: D a n tidak ada seoran g pun dari m e r e k a melainkan m e m a s u ki n e r a k a itu. B a h w a y a n g dimaksud d e n g an mereka adalah orang-orang yang zalim. Ikrimah mengatakan, " K a m i biasa m e m b a c a n y a dengan bacaan demikian (yakni minhum, bukan m i n k u m ) . " S e m u a n y a diriwayatkan oleh Ibnu A b u Hatim dan Ibnu Jarir. Al-Aufi telah meriwayatkan dari Ibnu A b b a s s e h u b u n g a n d e n g a n m a k n a firman-Nya:
Dan tidak ada seorang pun dari kalian melainkan ( M a r y a m : 71)
mendatanginya
Yaitu o r a n g y a n g baik dan orang y a n g j a h a t s e m u a n y a m a s u k neraka, T i d a k k a h A n d a m e n d e n g a r firman Allah Swt. tentang F i r ' a u n :
217
Tafsir Ibnu Kasir
Ia berjalan di muka kaumnya di hari kiamat, lalu memasukkan mereka ke dalam neraka. (Hud: 98), hingga akhir ayat. Dan firman Allah Swt. yang mengatakan:
CAT
-Uj3j^Jt(^b>J3
dan Kami akan menghalau orang-orang yang durhaka ke Jahanam dalam keadaan dahaga. ( M a r y a m : 86)
neraka
Al-wurud d a l a m ayat ini berarti masuk, b u k a n n y a keluar. Imam A h m a d mengatakan, telah menceritakan k e p a d a kami A b d u r R a h m a n , dari Israil, dari As-Saddi, dari M u r r a h , dari Abdullah ibnu M a s ' u d y a n g m e n g a t a k a n sehubungan d e n g a n m a k n a firman-Nya:
Dan tidak ada seorang pun dari kalian neraka itu. ( M a r y a m : 71)
melainkan
mendatangi
B a h w a Rasululla h Saw. pernah bersabda:
Seluruh umat manusia mendatangi neraka, kemudian mereka dikeluarkan darinya menurut amal perbuatannya masing-masing. Imam Turmuz i meriwayatkannya dari Abdu ibnu Humaid, dari Ubaidillah, dari Israil, dari A s - S a d d i dengan sanad y a n g s a m a . I m a m T u r m u z i meriwayatkannya pula melalui j a l ur Syu'bah, dari As-Saddi, dari Murrah, dari Ibnu M a s ' u d secara marfu'. Demikianlah m e n u r u t riwayat ini hadis dikemukakan secara marfu''. Asbat telah meriwayatkannya dari As-Saddi, dari Murrah, dari Abdullah ibnu M a s ' u d yang mengatakan bahwa manusia semuanya melewati sirat (jembatan y a n g m e n g h u b u n g k a n antara mauqif dan surga, sedangkan di tengah-tengahny a adalah neraka). Pengertian wurud ialah berdirinya mereka di pinggir neraka, kemudian mereka keluar dari sirat sesuai dengan amal perbuatannya masing-masing . Di antara
218
Juz 16 —
Maryam
mereka ada orang yang lewat seperti kilat, ada orang yang lewat seperti angin yang cepat, ada orang yang melaluinya seperti cepatnya burung terbang ada orang yang melaluinya secepat kuda balap yang sangat kencang, ada orang y a n g melaluinya seperti larinya unta yang cepat, ada pula yang melewatinya dengan berlari kencang, sehingga orang y a n g terakhir dari mereka (kaum muslim) melewatinya adalah seseorang yang cahayanya hanya sampai pada bagian kedua j e m p o l jari kakinya. Ia melewati sirat sedangkan sirat menjadi g o y a n g karenanya. Sirat adalah jembatan yang sangat licin, padanya terdapat duri-duri yang sangat tajam, sedangkan di kedua tepi sirat terdapat malaikat-malaikat yang m e m b a w a kaitan dari api y a n g digunakan merek a untuk m e n y a m b a r orang-orang yang melewati sirat (dan ditakdirkan untuk m a s u k neraka), hingga akhir hadis. Hadis y a n g sama telah diriwayatkan pula oleh Ibnu Abu Hatim. Ibnu Jarir mengatakan, telah menceritakan kepada kami Khallad ibnu Aslam, telah menceritakan kepada kami An-Nadr, telah menceritakan kepada kami Israil, telah menceritakan kepada kami Abu lshaq, dari Abui Ahwas, dari Abdulla h sehubungan dengan m a k n a firman-Nya:
Dan tidak ada seorang pun dari kalian neraka itu. ( M a r y a m : 71)
melainkan
mendatangi
B a h w a sirat berada di atas neraka, tajamnya sama seperti p e d a n g y a n g paling tajam. M a k a golongan orang yang pertama melaluinya seperti kilat y a n g menyambar, golongan kedua cepatnya seperti angin yang kencang, golongan ketiga cepatnya seperti kuda balap, dan golongan k e e m p at cepatnya seperti ternak yang larat. Kemudian lewatlah para malaikat seraya berkata, "Ya Allah, selamatkanlah kami, selamatkanlah k a m i . " Hadis ini m e m p u n y a i banyak bukti yang menguatkanny a terdapat di dalam kitab Sahihain dan kitab hadis lainnya melalui riwayat A n a s , A b u Sa'id, Abu Hurairah, Jabir, dan lain-lainnya dari kalangan para sahabat. Ibnu Jarir mengatakan, telah menceritakan kepadaku Y a ' q u b , telah menceritakan kepada kami Ibnu Ulayyah, dari Al-Jariri, dari A b u s Salil, dari Ganim ibnu Qais yang mengatakan b a h w a m e r e ka membicarakan tentang m a k n a wurud. K a ' b berkata, " A p i neraka m e n y e k a p manusia
219
Tafsir Ibnu Kasir
seakan-akan seperti penjara y a n g m a h a besar, hingga s e m u a manusia b e r a d a di atas n e r a k a, baik y a n g b e r t a k w a m a u p u n y a n g d u r h a k a . K e m u d i a n terdengarlah suara y a n g menyeru neraka, ' T a h a n l a h orangorang y a n g harus masuk neraka, dan lepaskanlah t e m a n - t e m a n k u ! " M a k a setiap ahli neraka d i b e n a m k a n ke d a l a m n y a oleh penjaga neraka, sedangkan penjaga neraka itu lebih mengenal ahlinya daripada seseorang terhadap anaknya. Dan orang-orang yang beriman dikeluarkan dari neraka dalam keadaan pakaian merek a basah. K a ' b melanjutkan kisahnya, "Di antara malaikat penjaga mereka ada malaikat yang panjang di antara kedua pundaknya sama dengan perjalanan satu tahun. Tiap-tiap malaikat dari merek a m e m b a w a g a d a besar yang b e r c a b a n g dua untuk m e n d o r o n g ahli neraka masu k ke dalam neraka. Bila malaikat itu menggunakan gadanya, maka masuklah ke dalam neraka sebanyak tujuh ratus ribu orang." Imam A h m a d mengatakan , telah menceritakan k e p a d a kami A b u M u ' a w i y a h , telah menceritakan kepada kami Al-A'masy, dari Abu Sufyan, dari Jabir, dari U m m u Mubasysyir, dari Hafsah y a n g m e n g a t a k a n b a h w a Rasulullah Saw. pernah bersabda:
fji^s&TtoSi a J&Lr* ST j ^ i 5
Sesungguhnya aku benar-benar berharap semoga tidak ada pun dari kalangan ahli Badar dan Hudaibiyyahyang masuk insya Allah.
seorang neraka,
Hafsah bertanya, " B u k a n k a h Allah Swt. telah berfirman di dalam AlQur'an:
'Dan tidak ada seorang pun dari kalian melainkan neraka itu' ( M a r y a m : 71)
mendatangi
M a k a Rasulullah Saw. m e m b a c a k a n firman-Nya: 'i A CVT
:Jj
220
Juz 16 - - Maryam
Kemudian Kami akan menyelamatkan orang-orang yang bertakwa dan membiarkan orang-orang yang zalim di dalam neraka dalam keadaan berlutut. ( M a r y a m : 72) Imam A h m a d telah mengatakan pula b a h w a telah menceritakan k e p a d a kami Ibnu Idris, telah menceritakan k e p a d a kami Al-A'masy, dari A b u Sufyan, dari Jabir, dari U m m u Mubasysyir (istri Zaid ibnu Harisah) y a n g telah menceritaka n b a h w a ketika Rasulullah Saw. berada di rumah Siti Hafsah, beliau bersabda:
Tidak akan masuk neraka seseorang yang ikut dalam Badar dan peperangan Hudaibiyah.
peperangan
Siti Hafsah bertanya, b a h w a b u k a n k a h Allah Swt. Telah berfirman:
Dan tidak ada seorang pun dari kalian, neraka itu. ( M a r y a m : 71)
melainkan
mendatangi
Yakni mendatangi neraka itu alias m e m a s u k i n y a , kemudia n Rasulullah Saw. m e m b a c a k a n firman-Nya:
Kemudian Kami akan menyelamatkan ( M a r y a m : 72)
orang-orang
yang
bertakwa.
Di dalam kitab Sahihain disebutkan sebuah hadis melalui Az-Zuhri, dari Sa'id, dari A b u Huraira h r.a. yang m e n g a t a k a n b a h w a Rasulullah Saw. pernah bersabda:
221
Tafsir Ibnu Kasir
Tidak ada seorang pun dari kaum muslim yang ditinggal mati oleh ketiga anaknya (yang belum berusia balig, lalu ia bersabar) masuk ke dalam neraka melainkan hanya sekejap saja. A b d u r Razzaq mengatakan, M a ' m a r p e r n a h mengataka n b a h w a telah m e n c e r i t a k a n k e p a d a n y a A z - Z u h r i, dari Ibnul M u s a y y a b , dari A b u Hurairah, b a h w a N a b i Saw. pernah bersabda : y y
a
J*>c
*
«
<
*y
'
'
9
y
y
Barang siapa yang kematian tiga orang anaknya, disentuh api neraka kecuali hanya sekejap saja.
tidak
akan
M a k n a y a n g dimaksud ia hanya m e n d a t a n g i n y a saja, kemudian keluar darinya. A b u D a u d At-Tayalisi mengatakan, telah menceritakan kepada kami Z a m ' a h , dari Az-Zuhri, dari Sa'id ibnul M u s a y y a b , dari A b u H u r a i r a h yang mengatakan b a h w a ia pernah m e n d e n g a r Rasulullah Saw. bersabda: y
* y i y
'i
y
c jp
.
y
y
*$y ' y
«
9 ->9y
y
£ £ 3 * 0 ^ 1 & **** ^rl^k V Tidak ada seorang muslim pun yang kematian tiga orang disentuh oleh api neraka kecuali hanya sebentar saja.
anaknya
Az-Zuhri mengatakan seakan-akan Rasulullah Saw. bermaksud d e n g a n apa yang disebutkan oleh ayat ini, yaitu firman-Nya:
Dan tidak ada seorang pun dari kalian melainkan mendatangi neraka itu. Hal itu bagi Tuhanmu adalah suatu kemestian yang sudah ditetapkan. ( M a r y a m : 71) Ibnu Jarir mengatakan , telah menceritakan kepadak u Imran ibnu B a k k a r Al-Kala'i, telah menceritakan kepada kami Abui Mugirah, telah menceritakan kepada kami Abdur R a h m a n ibnu Yazid ibnu Tamim, telah menceritakan k e p a d a kami Ismail ibnu Ubaidillah, dari A b u Saleh, dari A b u Hurairah y a n g m e n g a t a k an b a h w a Rasululla h Saw. m e n j e n g u k
222
Juz 16 —
Maryam
seorang lelaki dari kalangan sahabatnya yang sedang sakit, sedangkan aku bersama beliau Saw. K e m u d i a n Rasulullah Saw. bersabda: ?y
yy
*
y
?
y
y
y^
•>
'i
Sesungguhnya Allah Swt. telah berfirman, "Sakit itu merupakan neraka-Ku yang Aku timpakan kepada hamba-Ku yang mukmin sebagai ganti dari api neraka di akhirat. " Hadis berpredikat garib bila ditinjau dari segi jalur ini. Telah menceritakan pula kepada kami A b u Kuraib, telah menceritakan k e p a d a kami Abui Yaman, dari Usman ibnul Aswad, dari Mujahid y a n g mengatakan b a h w a sakit demam merupakan bagian tiap orang mukmin dari neraka. Kemudian ia m e m b a c a k an firman-Nya:
Dan tidak ada seorang pun dari kalian neraka itu. ( M a r y a m : 71)
melainkan
mendatangi
Imam A h m a d mengatakan, telah menceritakan kepada kami Hasan, telah menceritakan k e p a da kami Ibnu L u h a i ' a h , telah menceritakan kepada kami Zaban ibnu Fa-id, dari Sahi ibnu M u ' a z ibnu A n a s Al-Juhani, dari ayahnya, dari Rasulullah Saw. y a n g telah bersabda:
R^_j
j * j i V}
&
Barang siapa membaca surat Ikhlas sebanyak sepuluh kali, maka Allah membangunkan baginya sebuah gedung di dalam surga. M a k a U m a r b e r k a t a , " K a l a u d e m i k i a n , k a m i akan m e m p e r b a n y a k bacaannya, hai Rasulullah." Rasulullah Saw. menjawab, "Allah akan m e m b a l a s n y a dengan pahala y a n g lebih banyak dan lebih baik."
223
Tafsir Ibnu Kasir
Rasulullah Saw. telah bersabda pula:
Barang siapa yang membaca seribu ayat dijalan Allah, maka kelak di hari kiamat ia akan dikumpulkan bersama para nabi, para siddiqin, para syuhada, dan orang-orang saleh; mereka adalah sebaik-baik teman, insya Allah. Dan barang siapa yang menjaga tapal batas untuk melindungi kaum muslim (dari serangan m u s u h ) dijalan allah secara suka rela, bukan karena mendapat upah dari sultan, niscaya ia tidak akan melihat neraka kecuali hanya dalam waktu yang sebentar. Allah Swt. telah berfirman:
Dan tidak ada seorang pun dari kalian neraka itu. ( M a r y a m : 71)
melainkan
mendatangi
D a n s e s u n g g u h n y a berzikir di jalan Allah, pahalanya dilipatgandakan tujuh ratus kali membelanjakan harta d i j a l a n Allah. M e n u r u t riwayat y a n g lain adalah tujuh ratus ribu kali lipatnya. A b u Daud telah meriwayatkan dari A b u t T a h i r , dari Ibnu Wahb dan Yahya ibnu Ayyub; keduany a dari Zaban, dari Sahi, dari ayahnya, dari Rasulullah Saw. yang telah bersabda:
224
Juz 16 —
l-^sJLw J*
Maryam
?£&>\j ^
Sesungguhnya membaca salawat untukku, puasa, pahalanya dilipatgandakan lebih dari membelanjakan Allah dengan tujuh ratus kali lipat.
dan berzikir, harta dijalan
Abdur Razzaq telah meriwayatkan dari Ma'mar, dari Qatadah sehubungan dengan makna firman-Nya:
Dan tidak ada seorang pun dari kalian neraka itu. ( M a r y a m : 71)
melainkan
mendatangi
B a h w a y a n g dimaksud dengan m l r i i d ialah melaluinya. A b d u r R a h m a n ibnu Zaid ibnu A s l a m m e n g a t a k a n s e h u b u n g a n dengan m a k n a firman-Nya:
cv, ^ &MM*& Dan tidak ada seorang pun dari kalian neraka itu. ( M a r y a m : 71)
melainkan
mendatangi
Yang dimaksud dengan mendatangi neraka bagi k a u m m u s l i m ialah melewati j e m b a t a n y a n g t e r p a n c a ng di antara kedua tepinya, sedangkan y a n g dimaksud dengan mendatangi bagi kaum musyrik ialah m e m a s u k i nya. Dan N a b i Saw. telah bersabda:
Laki-laki dan wanita yang terpeleset pada hari itu banyak sekali, pada hari itu jembatan tersebut dikepung oleh dua barisan malaikat
5i
225
Tafsir Ibnu Kasir
yang dalam doanya selamatkanlah. "
mengatakan,
"Ya Allah,
selamatkanlah,
As-Saddi telah meriwayatkan dari Murrah, dari Ibnu M a s ' u d sehubungan dengan m a k n a firman-Nya:
Hal itu bagi Tuhanmu adalah ditetapkan. (Maryam : 71)
suatu
kemestian
yang
sudah
M a k n a y a n g dimaksud ialah sumpah y a n g wajib dilaksanakan. M e n u r u t Mujahid, kemestian yang sudah ditetapkan. Hal yang sama telah dikatakan oleh Ibnu Juraij. F i r m a n A l l ah Swt.:
CVT
Kemudian Kami akan menyelamatkan ( M a r y a m : 72)
:J
orang-orang
yang
bertakwa.
Yakni apabila s e m u a makhluk melewati neraka dan orang-orang kafir, serta orang-orang ahli maksiat terjerumus ke d a l a m n ya sesuai dengan amal perbuatan mereka, maka Allah menyelamatkan orang-orang mukmin y a n g bertakwa dari neraka sesuai d e n g a n amal perbuatannya. M e r e k a melewati sirat dengan kecepatan yang berbeda-beda sesuai dengan amal perbuatan masing-masing selama m e r e k a di dunia. Kemudian diberikan syafaat terhadap orang-orang yang berdosa besar dari kalangan k a u m m u k m i n . M a k a para malaikat, para nabi, dan orangorang mukmin memberikan syafaatnya kepada mereka sehingga dikeluarkan dari neraka sejumlah besar m a k h l uk yang telah hangus di makan api neraka, kecuali wajah mereka, yaitu anggota badan m e r e k a yang dipakai sujud dalam salat.Mereka di keluarkan dari api neraka secara prioritas sesuai dengan kadar iman y a n g ada di dalam kalbu mereka. Orang-orang y a n g mula-mula dikeluarkan dari neraka ialah orang y a n g di dalam hatinya terdapat iman seberat uang dinar, kemudian menyusu! orang yang imannya lebih kecil daripada itu. Demikianlah seterusnya hingga dikeluarkan dari neraka orang-orang yang di dalam hatinya masih
226
Juz 16 —
Maryam
terdapat iman yang kadarnya lebih kecil daripada semut yang paling kecil. Setelah itu Allah mengeluarkan dari neraka orang y a n g p a d a suatu hari dari usianya pernah m e n g u c a p k a n kalimah, "Tiada Tuhan selain Allah", sedangkan dia tidak pernah beramal kebaikan barang sekalipun. Setelah itu tidak ada lagi yang tertinggal di dalam neraka kecuali hanya orangorang yang menjadi penghuni tetapnya untuk selama-lamanya. Seperti yang telah disebutkan oleh hadis-hadis sahih dari Rasulullah Saw. Karena itulah disebutkan oleh Allah Swt. dalam firman-Nya:
Kemudian Kami akan menyelamatkan orang-orang yang bertakwa dan membiarkan orang-orang yang zalim di dalam neraka dalam keadaan berlutut. ( M a r y a m : 72)
Maryam, ayat 73-74
Dan apabila dibacakan kepada mereka ayat-ayat Kami yang terang ( m a k s u d n y a ) , niscaya orang-orang yang kafir berkata kepada orang-orang yang beriman, "Manakah di antara kedua golongan (kafir dan m u k m i n ) yang lebih baik tempat tinggalnya dan lebih indah tempat pertemuan(nya)? " Berapa banyak umat yang telah Kami binasakan sebelum mereka sedangkan mereka adalah lebih bagus alat rumah tangganya dan lebih sedap dipandang mata. Allah Swt. menyebutkan ciri khas orang-orang kafir saat dibacakan kepada mereka ayat-ayat Allah yang jelas maksudnya dan terang hujah dan bukti kebenarannya, b a h w a m e r e ka ingkar dan berpaling darinya. M e r e k a j u g a bersikap angkuh dan s o m b o n g terhadap orang-orang, mukmin, seraya mengemukakan alasan yang menguatkan kebenaran agama mereka yang batil, b a h w a mereka:
Tafsir Ibnu Kasir
lebih baik tempat tinggalnya dan lebih indah tempat (nya). ( M a r y a m : 73)
227
pertemuan
Yakni lebih baik serta lebih m e w a h tempat-tempat tinggalnya dan lebih baik tempat pertemuannya. Yang dimaksud dengan nadiyyan ialah tempat berkumpulnya kaum lelaki. Dengan kata lain. orang-orang kafir itu merasa bahwa tempat pertemuan mereka lebih ramai dikunjungi oleh orang. Yakni apakah kami yang dalam keadaan demikian dikatakan berada dalam j a l a n y a n g batil, s e d a n g k a n m e r e k a ( o r a n g - o r a n g m u k m i n ) y a n g s e d a n g b e r s e m b u n y i di dalam p e r u m a h a n A l - A r q a m ibnu Abui A r q a m dan rumah-rumah j e l e k lainnya merasa benar? M a k n a ayat ini sama dengan apa yang disebutkan oleh Allah Swt. dalam firman-Nya:
Dan orang-orang kafir berkata kepada orang-orang yang beriman, "Kalau sekiranya dia ( A l - Q u r ' a n ) adalah suatu yang baik, tentulah mereka tiada mendahului kami (beriman ) kepadanya. " (Al-Ahqaf: Dan firman Allah Swt. menceritakan perkataan kaum N u h :
Apakah kami akan beriman kepadamu, padahal yang mengikuti kamu ialah orang-orang yang hina? ( A s y - S y u ' a r a : 111) Demikian pula firman Allah Swt. y a n g m e n y e b u t k a n:
Dan demikianlah telah Kami uji sebagian mereka (orang-orang yang kaya) dengan sebagian mereka (orang-orang miskin), supaya (orang-
228
Juz 16 —
Maryarr
orang yang kaya itu) berkata, "Orang-orang semacam inilah di antara kita yang diberi anugerah oleh Allah kepada mereka? " (Allah berfirman), "Tidakkah Allah lebih mengetahui tentang orang-orang yang bersyukur ( k e p a d a - N y a ) ? " ( A l - A n ' a m : 53) K a r e n a itulah dalam ayat berikut ini Allah berfirman m e n j a w a b tuduhan mereka yang tidak benar:
Berapa banyak umat yang telah Kami binasakan (Maryam: 74)
sebelum
mereka.
Yakni sudah berapa banyak generasi dan umat y a n g mendustakan telah K a m i binasakan disebabkan kekafiran mereka.
sedangkan mereka adalah lebih bagus alat rumah tangganya lebih sedap dipandang mata. ( M a r y a m : 74)
dan
Maksudnya mereka memiliki harta yang lebih baik, perabotannya mewah, dan penampilan serta gaya hidup merek a lebih baik. Al-A'masy telah meriwayatkan dari A b u Z a b y a n , dari Ibnu A b b a s sehubungan dengan m a k n a firman-Nya:
lebih baik tempat tinggalnya (nya). (Maryam : 73)
dan lebih indah tempat
pertemuan
Maqaman artinya tempat tinggal, an-nadiy artinya t e m p at pertemuan, al-asds artinya perabotan dan barang-barang, sedangkan ar-ri-ya artinya penampilan. Al-Aufi telah mengatakan dari Ibnu A b b a s , b a h w a almaqam artinya rumah, an-nadiy artinya tempat pertemuan, kesenangan, dan k e m e w a h a n hidup yang dimiliki oleh mereka. Pengertian ayat ini sama dengan apa y a n g disebutkan oleh Allah Swt. tentang kaum F i r ' a u n
Tafsir Ibnu Kasir
229
saat Allah m e m b i n a s a k a n mereka melalui firman-Nya:
Alangkah banyaknya taman dan mata air yang mereka tinggalkan, dan kebun-kebun serta tempat-tempat yang indah-indah. (Ad-Dukhan: 25-26) Maqam adalah tempat tinggal dan k e m e w a h a n , an-nadiy artinya t e m p at p e r t e m u a n mereka. Allah Swt. menceritakan kepada Rasul-Nya kisah kaum Lut:
dan (kalian) mengerjakan kemungkaran kalian? (Al-'Ankabut : 29)
di tempat-tempat
pertemuan
Orang-orang Arab menamakan tempat pertemuan mereka dengan sebutan »a#/(klub). Q a t a d a h mengatakan b a h w a ketika orang-orang musyrik melihat sahabat-sahabat Nabi M u h a m m a d Saw. hidupnya miskin dan penampilan mereka s a n g a t . s e d e r h a n a, m a k a orang-orang musyrik m e n j a w a b AlQ u r ' a n y a n g m e r e k a dengar dengan ucapan mereka:
Manakah di antara kedua golongan (kafir dan m u k m i n ) yang lebih baik tempat tinggalnya dan lebih indah pertemuan (nya)? (Maryam: 73) Hal yang sama telah dikatakan oleh Mujahid dan Ad-Dahhak. Di antara mereka ada y a n g mengatakan b a h w a asas artinya harta benda, ada y a n g mengartikan pakaian, ada pula yang mengartikannya perabotan; sedangkan ar-ri-ya diartikan penampilan, seperti y a n g telah dikatakan oleh Ibnu A b b a s dan Mujahid serta lain-lainnya yang bukan hanya seorang. Al-Hasan Al-Basri mengatakan, yang dimaksud dengan ar-ri-ya ialah rupa. Hal y a n g sama telah dikatakan oleh Malik, bahwa m a k n a yang
230
Juz 16 —
Maryam
dimaksud ialah lebih banyak hartanya dan lebih indah rupanya. Tetapi pada garis besarnya semua m a k n a sehubungan dengan takwil ayat ini berdekatan dan semuanya benar.
Maryam, ayat 75
Katakanlah, "Barang siapa yang berada di dalam kesesatan, maka biarlah Tuhan Yang Maha Pemurah memperpanjang tempo baginya; sehingga apabila mereka telah melihat apa yang diancamkan kepadanya, baik siksa maupun kiamat, maka mereka akan mengetahui siapa yang lebih jelek kedudukannya dan lebih lemah penolong-penolongnya. " Allah Swt. berfirman k e p a d a N a b i - N y a Saw.:
CV»
Katakanlah!
:J,j ^= (JS
( M a r y a m : 75)
Hai M u h a m m a d , kepada orang-orang yang mempersekutuka n Tuhannya lagi mengakui b a h w a dirinya benar, sedangkan kamu dalam j a l a n y a n g batil:
Barang siapa yang berada di dalam
kesesatan.
( M a r y a m : 75)
Dari kami dan kalian.
maka biarlah Tuhan Yang Maha Pemurah baginya. ( M a r y a m : 75)
memperpanjang
tempo
231
Tafsir Ibnu Kasir
Yakni s e m o g a Tuhan Yang M a h a P e m u r a h m e n a n g g u h k a n azab t e r h a d a p n y a hingga ia m e n g h a d a p k e p a d a - N ya dan ajalnya habis, lalu tempat kembalinya:
baiksiksaan.
( M a r y a m : 75)
y a n g akan menimpanya .
maupun kiamat. ( M a r y a m : 75) y a n g datang kepadanya secara tiba-tiba. i maka mereka kedudukannya 75)
j
f./ j '/\/,\ <'&<. /K''
akan mengetahui (saat itu) siapa yang dan lebih lemahpenolong-penolongnya.
'M
'"<
lebih jelek (Maryam:
Untuk membuktikan alasan mereka y a n g mengakui dirinya m e m p u n y a i k e d u d u k a n y a n g lebih baik dan tempat pertemua n y a n g lebih m e w a h . Mujahid telah mengatakan sehubungan dengan m a k n a firman-Nya:
maka biarlah Tuhan Yang Maha Pemurah baginya. ( M a r y a m : 75)
memperpanjang
tempo
Yaitu hendaknyalah Allah m e m b i a r k an dia berada dalam kesesatannya. Demikianlah menurut takwil y a n g telah ditetapkan oleh A b u Ja'far ibnu Jarir rahimahullah. Kalimat ini m e r u p a k an mubdhalah terhadap orangorang musyrik yang mengakui bahwa dirinya berada dalam jalan petunjuk. Semakna dengan mubdhalah yang ditujukan terhadap orang-orang Yahudi seperti yang disebutkan oleh firman-Nya:
232
Juz 16 — 1
Maryam
Katakanlah, "Hai orang-orang yang menganut agama Yahudi, jika kalian mendakwakan bahwa sesungguhnya kalian sajalah kekasih Allah, bukan manusia-manusia yang lain. Maka harapkanlah kematian kalian, jika kalian adalah orang-orang yang benar. " (AlJ u m u ' a h : 6) M a k s u d n y a , harapkanlah kematian semoga m e n i m p a kami atau kalian, jika kalian m e n g a k u b a h w a diri kalian berada dalam j a l a n yang benar. Sesungguhnya doa ini tidak akan m e n i m p a k a n m u d a r a t terhadap diri kalian. A k a n tetapi, m e r e k a tidak m a u m e n g a t a k a n n y a . Pembahasan mengenainya telah disebutkan dengan panjang lebar di dalam tafsir surat Al-Baqarah. Sama j u g a dengan mubdhalah yang ditujukan kepada orangorang Nasrani y a n g disebutkan di dalam surat Ali Imran, saat mereka bertekad untuk tetap pada kekafirannya dan kesesatan serta pengakuannya yang berlebih-lebihan terhadap Isa putra Maryam. Mereka mengatakannya sebagai anak Allah, padahal Allah telah m e n y e b u t k a n bukti dan hujahN y a y a n g mengatakan akan kehambaan Isa, dan bahwa dia adalah makhluk A d a m i . Allah Swt. berfirman mengenainya:
&&&&& Siapa yang membantahmu tentang kisah Isa sesudah datang ilmu (yang meyakinkan kalian), maka katakanlah (kepadanya), "Marilah kita memanggil anak-anak kami dan anak-anak kalian, istri-istri kami dan istri-istri kalian, diri-diri kami dan diri-diri kalian: kemudian marilah kita bermubdhalah kepada Allah dan kita minta supaya laknat Allah ditimpakan kepada orang-orang yang dusta. (Ali Imran: 61) Ternyata mereka pun menolak, tidak mau m e n g u c a p k a n n y a .
Tafsir Ibnu Kasir
Maryam, ayat 76
Dan Allah akan menambah petunjuk kepada mereka yang telah mendapat petunjuk. Dan amal-amal saleh yang kekal itu lebih baik pahalanya di sisi Tuhanmu dan lebih baik kesudahannya. Setelah Allah menyebutkan pemberian masa tangguh-Nya terhadap orango r a n g y a n g sesat dalam kesesatannya, dan Allah menjadikan merek a bertambah sesat, kemudian Allah menyebutkan b a h w a D i a m e n a m b a h petunjuk kepada orang-orang yang telah mendapat petunjuk, seperti yang disebutkan oleh Allah Swt. dalam ayat lain melalui firman-Nya:
Dan apabila diturunkan suatu surat, maka di antara mereka (orangorang munafik) ada yang berkata, "Siapakah di antara kalian yang bertambah imannya dengan (turunnya) surat ini? " (At-Taubah: 124), hingga akhir ayat berikutnya. A d a p u n firman A l l a h Swt.:
Dan amal-amal
saleh yang kekal itu. ( M a r y a m : 76)
Tafsir mengenainya telah disebutkan di dalam surat Al-Kahfi berikut hadishadis yang m e m b a h a s tentangnya.
lebih baik pahalanya
di sisi Tuhanmu. ( M a r y a m : 76)
Maksudnya, lebih baik balasan pahalanya.
234
Juz 16 —
dan lebih baik kesudahannya.
Maryam
( M a r y a m : 76)
Yakni lebih baik akibat dan kesudahannya bagi orang yang mengerjakannya. Abdur Razzaq mengatakan, telah menceritakan kepada kami M a ' m a r ibnu Rasyid, dari Yahya ibnu Abu Kasir, dari Abu Salamah ibnu A b d u r R a h m a n yang mengatakan bahwa pada suatu hari Rasulullah Saw. duduk, lalu m e m u n g u t s e b a t a n g k a yu y a n g t e l a h k e r i n g dan m e m b u a n g dedaunannya, k e m u d i an bersabda:
juirl
jjS j£rp*j
Ol^rUaJl O L 3 U \
Sesungguhnya ucapan, "Tidak ada Tuhan selain Allah, Allah Mahabesar, Mahasuci Allah, dan segala puji bagi Allah, " dapat menggugurkan dosa-dosa sebagaimana angin menggugurkan dedaunan pohon (yang telah kering) ini. Ambillah olehmu, hai Abu Darda, sebelum kamu dihalang-halangi untuk dapat mengucapkannya. Kalimat-kalimat ini merupakan amal-amal saleh yang kekal, dan ia merupakan perbendaharaan surga. A b u Salamah mengatakan b a h w a Abu D a r d a apabila teringat akan hadis ini, ia mengatakan, "Sungguh aku akan m e m b a c a tahlil, takbir, dan tasbih kepada Allah Swt. hingga orang yang tidak mengerti mendugaku sebagai orang gila." M a k n a lahiriah hadis ini menunjukkan b a h w a hadis berpredikat mursal, tetapi barangkali y a n g mursal berasal dari riwayat Abu Salamah dari Abu Darda. Hanya Allah yang mengetahui kebenarannya . Demikianlah menurut apa yang terdapat di dalam Sunan Ibnu Majah melalui hadis A b u M u ' a w i y a h , dari U m a r ibnu Rasyid, dari Yahya, dari Abu Salamah, dari Abu Darda, lalu disebutkan hadis yang semisal.
Tafsir Ibnu Kasir
235
Maryam, ayat 77-80
Maka apakah kamu telah melihat orang yang kafir kepada ayatayat Kami dan ia mengatakan, "Pasti aku akan diberi harta dan anak. " Adakah ia melihat yang gaib atau ia telah membuat perjanjian di sisi Tuhan Yang Maha Pemurah? Sekali-kali tidak, Kami akan menulis apa yang ia katakan, dan benar-benar Kami akan memperpanjang azab untuknya, dan Kami akan mewarisi apa yang ia katakan itu dan ia akan datang kepada Kami dengan seorang diri. Imam Ahmad mengatakan, telah menceritakan kepada kami Abu M u ' a w i y a h , telah menceritakan k e p a d a kami Al-A'masy, dari Muslim, dari Masruq, dari K h a b b a b ibnul Art y a n g m e n g a t a k a n b a h w a ia adalah seorang pandai^besi, dan ia mengutangkan sesuatu kepada Al-A s ibnu Wa-il. Lalu ia datang untuk menagihnya, tetapi A l - A s berkata, " D e m i T u h a n , aku t i d a k a k a n m e m b a y a r m u s e b e l u m k a m u kafir k e p a d a M u h a m m a d . " M a k a K h a b b a b berkata,"Tidak, demi Allah, aku tidak akan kafir k e p a d a M u h a m m a d s a m p a i k a m u m a t i p u n , k e m u d i a n k a m u dibangkitkan." A l - A s ibnu Wa-il mengatakan , " K a l a u demikian, biarlah saya mati, lalu saya dibangkitkan dan k a m u d a t a n g kepadaku, karena saat itu aku m e m p u n y a i harta dan anak, dan aku akan m e m b a y a r m u . " M a k a Allah Swt. menurunka n firman-Nya:
Maka apakah kamu telah melihat orang yang kafir kepada ayatayat Kami dan ia mengatakan, "Pasti aku akan diberi harta dan anak. " ( M a r y a m : 77)
236
Juz 16 —
Maryam
Sampai dengan firman-Nya:
CA-
:J
dan ia akan datang kepada Kami dengan seorang 80)
diri. ( M a r y a m :
Imam Bukhari dan Imam Muslim serta lain-lainnya mengetengahkan hadis ini melalui berbagai j a l u r dari A l - A ' m a s y dengan sanad y a n g sama. M e n u r u t lafaz hadis yang ada p a d a I m a m Bukhari, ia adalah seorang pandai besi di M e k k a h . Lalu ia m e m b u a t sebilah p e d a n g pesana n Al-As ibnu Wa-il. Setelah selesai, ia datang untuk menagihnya, hingga akhir hadis. Di dalamnya disebutkan firman Allah Swt.:
CVA
:^
atau ia telah membuat perjanjian Pemurah? ( M a r y a m : 78)
di sisi
Tuhan
Yang
Maha
A b d u r Razzaq mengatakan, telah menceritakan k e p a da kami As-Sauri, dari Al-A'masy, dari Abud-Duha, dari Masruq yang mengatakan, K h a b b a b ibnul Art pernah mengatakan b a h w a ia dahulu adalah seorang p a n d ai besi di M e k a h . Ia mengerjakan sesuatu milik Al-As ibnu Wa-il. Setelah pekerjaan selesai dan ongkosny a masih kurang sejumlah b a n y a k u a n g dirham, m a k a ia datang untuk menagihnya. Tetapi Al-As ibnu Wa-il m e n g a t a k a n kepadanya, " A k u tidak m a u m e m b a y a r m u sebelum k a m u m a u kafir kepada M u h a m m a d . " M a k a ia m e n j a w a b, " A k u tidak akan kafir k e p a d a M u h a m m a d sampa i k a m u mati pun, lalu d i b a n g k i t k a n k e m b a l i . " Al-As ibnu Wa-il berkata, "Apabil a aku dibangkitkan lagi, aku pasti beroleh harta dan anak." Khabbab ibnul Art menceritakan hal itu kepada Rasulullah Saw. Maka Allah menurunkan firman-Nya:
CVV
:J
Maka apakah kamu telah melihat orang kafir kepada Kami. ( M a r y a m : 77), hingga beberapa ayat berikutnya.
ayat-ayat
237
Tafsir Ibnu Kasir
Al-Aufi telah m e r i w a y a t k a n dari Ibnu A b b a s , b a h w a sesungguhnya ada sejumlah sahabat Rasulullah Saw. yang menagih utang kepada Al-As ibnu Wa-il As-Sahmi. Mereka datang kepadanya untuk menagihnya, maka Al-As berkata, "Bukankah kalian percaya b a h w a di dalam surga terdapat e m a s dan perak, kain sutra, dan segala m a c a m b u a h - b u a h a n ? " M e r e k a menjawab, " M e m a n g benar." A l - A s berkata, " M a k a sesungguhnya janji untuk m e m b a y a r kalian nanti di akhirat. D e m i T u h a n , aku benar-benar akan diberi harta dan anak, dan aku benar-benar akan diberi seperti kitab y a n g ada pada kalian." M a k a Allah m e n j a w a b n y a melalui firman-Nya:
Maka apakah kamu telah melihat Kami. ( M a r y a m : 77)
orang kafir kepada
ayat-ayat
sampai dengan firman-Nya:
dan ia akan datang kepada Kami dengan seorang 80)
diri. ( M a r y a m :
Hal yang sama telah dikatakan oleh Mujahid dan Qatadah serta lainlainnya, b a h w a s e s u n g g u h n y a ayat ini diturunkan berkenaan dengan A l A s ibnu Wa-il. Firman Allah Swt.:
Pasti aku akan diberi harta dan anak. ( M a r y a m : 77) Sebagian ulama qiraat membacanya waladan, sedangkan sebagian lainnya m e m b a c a n y a dengan wuldan, tetapi kedua lafaz m e m p u n y a i m a k n a y a n g sama, R u ' b a h seorang penyair mengatakan dalam salah satu bait syairnya:
l
"V
''
238
Juz 16 —
Segala puji bagi Allah Yang Mahaperkasa beranak.
Maryam
lagi Maha Esa, Dia
tidak
Al-Haris ibnu Halzah mengatakan dalam salah satu bait syairnya:
Sesungguhnya aku telah menyaksikan mempunyai harta dan anak yang sangat
banyak banyak.
orang
yang
Seorang penyair lainnya mengatakan :
Aduhai, sekiranya si Fulan tetap berada di dalam perut Aduhai, seandainya si Fulan adalah anak keledai.
ibunya.
M e n u r u t pendapat y a n g lain, wuldan adalah bentuk j a m a k ; sedangkan kalau dibaca waladun adalah bentuk tunggal, hal ini menurut dialek Bani Qais. F i r m a n Allah Swt.:
Adakah ia melihat yang gaib. ( M a r y a m : 78) K a l i m a t ayat ini merupaka n bantaha n t e r h a d a p orang y a n g m e n g a t a k a n apa y a n g disitir oleh firman-Nya:
Pasti aku akan diberi harta dan anak. ( M a r y a m : 77) Yakni k e l a k di h a r i k i a m a t . D i a m e m b e r i t a h u k a n a p a y a n g b a k a l diperolehnya di hari akhirat nanti, m e n u r u t dakwaan sendiri, sehingga ia berani bersumpah menyatakan hal tersebut dan m e n g a n g g a p n ya sebagai suatu kepastian.
239
Tafsir Ibnu Kasir
/ a /'e/a/7 membuat perjanjian Pemurah? ( M a r y a m : 78)
di sisi
Tuhan
Yang
Maha
Yaitu apakah dia telah m e m b u a t suatu janji dengan Allah, b a h w a Allah pasti akan m e m b e r i n y a hal tersebut? D a l a m p e m b a h a s a n terdahulu telah disebutkan melalui hadis Imam Bukhari, b a h w a y a n g dimaksud dengan ahdan ialah janji. Ad-Dahhak telah meriwayatkan dari Ibnu A b b a s sehubungan dengan makna firman-Nya:
Adakah ia melihat yang gaib atau ia telah membuat perjanjian sisi Tuhan Yang Maha Pemurah? ( M a r y a m : 78)
di
Bahwa yang dimaksud ialah kalimat, "Tidak ada Tuhan selain A l l a h ," yang karenanya m a k a ia berharap akan m e n d a p a t hal tersebut. M u h a m m a d ibnu K a ' b Al-Qurazi telah m e n g a t a k a n sehubungan dengan m a k n a firman-Nya:
kecuali orang yang telah mengadakan perjanjian Maha Pemurah. ( M a r y a m : 87)
di sisi Tuhan Yang
B a h w a y a n g d i m a k s u d ialah persaksia n b a h w a t i d a k ada T u h a n selain Allah, lalu M u h a m m a d ibnu K a ' b Al-Qurazi m e m b a c a k a n firman-Nya: •>'
kecuali orang yang telah mengadakan Maha Pemurah. ( M a r y a m : 87) A d a p u n firman Allah Swt.:
t »<£,, •
perjanjian
•> '/'t,
'&
di sisi Tuhan Yang
240
Juz 16 —
sekali-kali 79)
tidak, Kami akan menulis apa yang ia katakan.
Maryam
(Maryam :
Kalla, lafaz y a n g m e n u n j u k k a n m a k n a t o l a k a n t e r h a d a p k a l i m a t sebelumnya dan sekaligus mengukuhka n kalimat yang sesudahnya. Yakni orang y a n g meminta demikian dan memastikan bagi dirinya apa y a n g diangan-angankannya itu, sedangkan ia ingkar kepada Allah Yang M a h a agung.
dan benar-benar ( M a r y a m : 79)
Kami
akan
memperpanjang
azab
untuknya.
Yakni kelak di hari akhirat atas ucapannya itu dan keingkarannya terhadap Allah Swt. ketika di dunia.
dan Kami akan mewarisi
apa yang ia katakan itu. ( M a r y a m : 80)
Maksudnya, harta benda dan anak-anaknya akan Kami rampas; kebalikan dari apa y a n g telah ia katakan, b a h w a dirinya akan m e n d a p a t harta dan anak kelak di akhirat selain dari apa y a n g diperolehnya saat di dunia. M a k a di akhirat kelak s e m u a n y a itu akan dirampas darinya, di s a m p i n g ia akan mendapat tuntutan dari orang yang memberikan utang kepadanya saat di d u n i a . K a r e n a i t u l a h A l l a h S w t . b e r f i r m a n d a l a m f i r m a n selanjutnya:
dan ia akan datang kepada Kami dengan seorang 80) Yaitu tanp a m e m b a w a harta dan anak.
diri.
(Maryam:
241
Tafsir Ibnu Kasir
Ali ibnu AbuTalhah telah meriwayatkan dari Ibnu Abbas sehubungan dengan m a k n a firman-Nya:
dan Kami akan mewarisi
apa yang ia katakan
itu. ( M a r y a m : 80)
Yaitu K a m i akan mewarisinya. Mujahid m e n g a t a k a n sehubunga n d e n g a n m a k n a
dan Kami akan mewarisi
apa yang ia katakan
firman-Nya:
itu. ( M a r y a m : 80)
Yakni, harta b e n d a dan anak-anaknya. O r a n g y a n g d i m a k s u d adalah AlA s ibnu Wa-il. A b d u r - R a z z a q t e l a h m e r i w a y a t k a n dari M a ' m a r , dari Q a t a d a h sehubungan d e n g a n m a k n a firman-Nya:
dan Kami akan mewarisi
apa yang ia katakan
itu. ( M a r y a m : 80)
Yakni akan m e n g a m b i l s e m u a y a n g m e n j a d i m i l i k n y a , y a i t u y a n g disebutkan di d a l a m firman-Nya:
Pasti aku akan diberi harta dan anak. ( M a r y a m : 77) Menurut qiraat Ibnu M a s ' u d disebutkan wanarisuhumd mengatakan s e h u b u n g an dengan m a k na firman-Nya:
'indahu. Qatadah
CA- :>
dan ia akan datang 80)
kepada Kami dengan seorang
diri. ( M a r y a m :
242
Juz 16 —
Maryam
Yaitu ia datang dengan tidak m e m b a w a harta dan anak. A b d u r R a h m a n ibnu Zaid ibnu Aslam mengataka n sehubungan dengan m a k n a firmanNya:
dan Kami akan mewarisi
apa yang ia katakan itu. ( M a r y a m : 80)
Yakni semua yang ia h i m p u n k a n selama di dunia dan s e m u a y a n g ia a m a l k a n . Selanjutnya disebutkan oleh firman-Nya:
dan ia akan datang kepada Kami dengan seorang'diri. 80)
(Maryam:
Artinya, sendirian tanpa hal y a n g ia dakwaka n itu, baik sedikit ataupun banyak.
Maryam, ayat 81-84
Dan mereka telah mengambil sembahan-sembahan selain Allah, agar sembahan-sembahan itu menjadi pelindung bagi mereka, sekali-kali tidak. Kelak mereka ( s e m b a h a n - s e m b a h a n ) itu akan mengingkari penyembahan (pengikut-pengikutnya) terhadapnya, dan mereka ( s e m b a h a n - s e m b a h a n ) itu akan menjadi musuh bagi mereka. Tidakkah kamu lihat, bahwasanya Kami telah mengirimkan setan-setan itu kepada orang-orang kafir untuk mengasung mereka berbuat maksiat dengan sungguh-sungguh? Maka janganlah kamu tergesa-gesa memintakan siksa terhadap mereka, karena
243
Tafsir Ibnu Kasir
sesungguhnya Kami hanya menghitung untuk mereka dengan perhitungan yang
datangnya teliti.
(hari siksaan)
Allah Swt. menceritakan perihal orang-orang kafir y a n g musyrik terhadap Tuhan mereka, b a h w a mereka menjadikan s e m b a h a n - s e m b a h a n selain dari Allah sebagai tuhan-tuhan mereka. Yang d e n g a n tuhan-tuhan itu mereka m e m b a n g g a k a n dirinya dan m e m i n t a pertolongan kepadanya. Kemudian Allah Swt. menceritakan bahwa duduk perkaranya tidaklah seperti apa y a n g merek a duga, bahkan apa y a n g m e r e k a harapkan itu tidak ada sama sekali dan kosong belaka. Untuk itu Allah Swt. berfirman:
sekali-kali tidak. Kelak mereka ( s e m b a h a n - s e m b a h a n ) itu akan mengingkari penyembahan ( p e n g i k u t - p e n g i k u t n y a) terhadapnya. (Maryam: 82) Yakni kelak di hari kiamat akan terjadi pengingkaran itu.
CAT
:
J
dan mereka ( s e m b a h a n - s e m b a h a n ) itu akan menjadi mereka. ( M a r y a m : 82)
musuh
bagi
Yaitu bersikap berbeda dengan apa yang didugakan oleh mereka terhadap sembahan-sembahannya. Pengertiannya sama dengan apa yang disebutkan oleh Allah Swt. di dalam firman-Nya:
Dan siapakah yang lebih sesat daripada orang yang menyembah sembahan-sembahan selain Allahyang tiada dapat memperkenankan (doa)nya sampai hari kiamat dan mereka lalai dari (memperhatikan) doa mereka? Dan apabila manusia dikumpulkan (pada hari kiamat),
244
Juz 16 —
niscaya sembahan-sembahan mengingkari pemujaan-pemujaan
Maryam
itu menjadi musuh mereka mereka. (Al-Ahqaf: 5-6)
dan
A b u Nuhaik membaca ayat ini dengan bacaan berikut: Kullun sayakfuruna bi'ibadatihim, artinya: M a s i n g - m a s i n g dari s e m b a h a n m e r e k a a k a n mengingkari p e n y e m b a h a n mereka. As-Saddi telah mengatakan sehubungan dengan m a k n a firman-Nya:
Sekali-kali tidak. Kelak mereka ( s e m b a h a n - s e m b a h a n ) itu akan mengingkari penyembahan (pengikut-pengikutnya ) terhadapnya. ( M a r y a m : 82) Yakni berhala-berhala sembahan mereka akan mengingkari penyembahan mereka. F i r m a n Allah Swt.:
dan mereka ( s e m b a h a n - s e m b a h a n ) itu akan menjadi mereka. ( M a r y a m : 82)
musuh
bagi
Yaitu bersikap berbeda dengan apa y a n g diharap-harapkan oleh m e r e k a dari sembahan-sembahannya. Ali ibnu AbuTalhah telah meriwayatkan dari Ibnu A b b a s sehubungan dengan m a k n a firman-Nya:
dan mereka ( s e m b a h a n - s e m b a h a n ) itu akan menjadi mereka. ( M a r y a m : 82)
musuh
bagi
Bahwa maknadiddan ialah a 'wanan, yakni menjadi teman-teman mereka. Mujahid mengatakan bahwa sembahan-sembahan itu kelak di hari kiamat akan menjadi lawan mereka yang mendebat dan mendustakan pemujaanpemujaan merek a terhadapnya. Al-Aufi telah meriwayatkan dari Ibnu A b b a s s e h u b u n g an dengan m a k n a firman-Nya:
245
Tafsir Ibnu Kasir
CAT
—^
•IJ ^c^^
mereka ( s e m b a h a n - s e m b a h a n ) //w a/ca« menjadi mereka. ( M a r y a m : 82)
musuh
bagi
B a h w a y a n g d i m a k s u d d e n g a n diddan ialah t e m a n - t e m a n , Q a t a d a h mengatakan b a h w a sembahan-sembahan itu akan menjadi teman-teman mereka di dalam neraka; sebagian dari mereka melaknat dan mengingkari sebagian y a n g lainnya. As-Saddi m e n g a t a k a n sehubungan d e n g a n m a k n a firman-Nya:
CAT
-lljL^^U>WJ
dan mereka ( s e m b a h a n - s e m b a h a n ) itu akan menjadi mereka. ( M a r y a m : 82)
musuh
bagi
B a h w a sembahan-sembahan itu kelak di hari kiamat akan menjadi musuhm u s u h m e r e k a y a n g sangat sengit. Ad-Dahhak m e n g a t a k a n sehubunga n dengan m a k n a firman-Nya:
CAT :Jj
aZ> • ! t b J . ^ V ^ j £ j J v
dan mereka ( s e m b a h a n - s e m b a h a n) itu akan menjadi mereka. ( M a r y a m : 82)
musuh
bagi
B a h w a sembahan-sembahan itu kelak akan menjadi m u s u h mereka. Ibnu Zaid mengatakan bahwa ad-diddu artinya malapetaka. Ikrimah mengatakan b a h w a ad-diddu artinya penyesalan. Firman Allah Swt.:
Tidakkah kamu lihat, bahwasanya Kami telah mengirim setan-setan itu kepada orang-orang kafir untuk mengasung mereka berbuat maksiat dengan sungguh-sungguh? ( M a r y a m : 83) Ali ibnu A b u T a l h a h telah meriwayatkan dari Ibnu A b b a s , b a h w a setansetan itu menyesatkan mereka. Al-Aufi telah m e r i w a y a t k a n dari Ibnu
246
Juz 16 —
Maryam
A b b a s , b a h w a setan-setan itu m e n g o b a r k a n s e m a n g at m e r e k a untuk m e m u s u h i Nabi M u h a m m a d dan para sahabatnya. Mujahid mengatakan , setan-setan itu m e n g a s u ng m e r e ka dengan sungguh-sungguh. M e n u r u t Qatadah, setan-setan itu dengan sungguh-sungguh memberikan semangat kepada mereka untuk mengerjakan perbuatan-perbuatan durhaka terhadap Allah Swt. Sedangkan Sufyan As-Sauri mengatakan b a h w a setan-setan itu m e m b u j u k m e r e k a d e n g a n g o d a a n y a n g m e n g g i u r k a n d a n m e n g o b a r k a n semangat mereka. Dan menurut As-Saddi, setan-setan itu menyesatkan mereka dengan sebenar-benarnya. A b d u r R a h m a n ibnu Zaid m e n g a t a k a n b a h w a ayat ini s e m a k n a dengan apa yang terdapat di dalam firman-Nya:
Barang siapa yang berpaling dari pengajaran Tuhan Yang Maha Pemurah ( A l - Q u r ' a n ) , Kami adakan baginya setan (yang m e n y e s a t k a n ) ; maka setan itulah yang menjadi teman yang selalu menyertainya. (Az-Zukhruf: 36) A d a p u n firman Allah Swt.:
maka janganlah kamu tergesa-gesa memintakan siksa terhadap mereka, karena sesungguhnya Kami hanya menghitung datangnya ( h a r i s i k s a a n ) untuk mereka dengan perhitungan yang teliti. ( M a r y a m : 84) Maksudnya, j a n g a n l ah kamu terburu-buru —hai M u h a m m a d — m e m i n t a k e p a d a Allah agar azab-Nya segera ditimpakan kepada mereka.
karena sesungguhnya Kami hanya menghitung datangnya (hari siksaan) untuk mereka dengan perhitungan yang teliti. (Maryam: 84) Yakni sesungguhnya Kami sengaja menangguhkan mereka hanya sampai waktu yang tertentu lagi dipastikan, dan m e r e ka pasti akan m e n d a p a t
247
Tafsir Ibnu Kasir
azab Allah dan pembalasan-Nya. Allah Swt. telah berfirman dalam ayat y a n g lain:
Dan janganlah sekali-kali kamu ( M u h a m m a d ) mengira bahwa Allah lalai dari apa yang diperbuat oleh orang-orang yang zalim. (Ibrahim: 42), hingga akhir ayat. Dan firman Allah Swt.:
Karena itu, beri tangguhlah orang-orang kafir itu, yaitu tangguhlah mereka itu barang sebentar. ( A t - T a r i q : 17)
beri
Sesungguhnya Kami memberi tangguh kepada mereka hanyalah supaya bertambah-tambah dosa mereka. (Ali Imran: 178)
Kami biarkan mereka bersenang-senang sebentar, kemudian Kami paksa mereka ( m a s u k) ke dalam siksa yang keras. ( L u q m a n : 24) Serta firman Allah Swt.:
Katakanlah, "'Bersenang-senanglah kalian, karena tempat kembali kalian ialah neraka. " (Ibrahim: 30)
sesungguhnya
As-Saddi mengatakan, sesungguhnya Allah menangguhkan mereka dengan perhitungan yang teliti, yakni hanya beberapa tahun, beberapa bulan, beberapa hari, dan beberapa saat. Ali ibnu A b u Talhah telah meriwayatkan dari Ibnu A b b a s sehubungan dengan m a k na firman-Nya:
248
Juz 16 —
CM.
^—„
z> . \
Maryam
J^s j^c Uj;
karena sesungguhnya Kami hanya menghitung datangnya (hari siksaan) untuk mereka dengan perhitungan yang teliti. (Maryam: 84) Yakni K a m i beri tangguh m e r e k a selama mereka hidup di dunia saja.
Maryam, ayat 85-87
(Ingatlah) hari (ketika) Kami mengumpulkan orang-orang yang takwa kepada Tuhan Yang Maha Pemurah sebagai perutusan yang terhormat, dan Kami akan menghalau orang-orang yang durhaka ke neraka Jahanam dalam keadaan dahaga. Mereka tidak dapat memberi syafaat, kecuali orang yang telah mengadakan perjanjian di sisi Tuhan Yang Maha Pemurah. Allah Swt. menceritakan tentang kekasih-kekasih-Nya, yaitu orang-orang y a n g bertakwa yang takut kepada-Nya ketika di dunia dan mengikuti rasulrasul-Nya serta membenarkan berita yang disampaikan oleh mereka, j u g a taat k e p a d a apa yang diperintahkan oleh para rasul k e p a da m e r e k a serta menjauhi apa yang dilarang oleh mereka. Allah m e n y e b u t k a n b a h w a m e r e k a p a d a hari kiamat akan d i k u m p u l k a n sebagai p e r u t u s an y a n g terhormat m e n g h a d a p kepada-Nya. M e r e k a m e n g h a d a p k e p a d a Allah sebagai perutusan dengan mengendarai kendaraan yang terbuat dari nur kendaraan akhirat; mereka datang ke hadirat Tuhan Yang M a h a m u l i a , sedangkan Tuhan Yang M a h a Pemurah rida kepada m e r e k a Adapun orang-orang yang berdosa (yaitu mereka yang mendustakan para rasul dan menentangnya), maka sesungguhnya mereka digiring secara paksa menuju ke neraka. Disebutka n oleh firman-Nya b a h w a m e r e k a digiring ke neraka dalam keadaan dahaga. Demikianlah menurut pendapat Ata, Ibnu A b b a s , Mujahid, Al-Hasan, Qatadah, dan y a n g lainnya. Dan p a d a saat itu j u g a dikatakan:
249
Tafsir, Ibnu Kasir
Manakah di antara kedua golongan (kafir dan m u k m i n ) yang baik dan lebih indah tempatpertemuannya). ( M a r y a m : 73)
lebih
Ibnu Abu Hatim mengatakan, telah menceritakan kepada kami Abu Sa'id Al-Asyaj, telah menceritakan kepada kami Ibnu Khalid, dari A m r ibnu Qais Al-Mala-i, dari Ibnu Marzuq sehubungan dengan firman Allah Swt.: s
I " v , 'v. ' »
(Ingatlah) hari (ketika) Kami mengumpulkan orang-orang takwa kepada Tuhan Yang Maha Pemurah sebagai perutusan terhormat. ( M a r y a m : 85)
yang yang
Bahwa orang m u k m i n saat bangkit dari k u b u r n y a disambut oleh utusan yang sangat indah rupanya dan sangat h a r u m baunya. M a k a ia bertanya, "Siapakah k a m u ? " Utusan menjawab, "Tidakkah kamu m e n g e n a l k u ? " la berkata, "Tidak, mengapa Allah menjadikan b a u m u sangat harum dan rupamu sangat indah?" Utusan menjawab, "Aku adalah amal perbuatanmu yang saleh. Selama kamu di dunia, k a m u telah melakukan amal y a n g indah dan harum; dan inilah hasilnya. Selama di dunia aku manaikimu. Sekarang tibalah saatnya bagimu untuk menaikiku, naikilah aku." M a k a orang m u k m i n itu menaikinya. Yang demikian itu adalah maksud dari firman-Nya:
(Ingatlah) hari (ketika) Kami mengumpulkan orang-orang takwa kepada Tuhan Yang Maha Pemurah sebagai perutusan terhormat. ( M a r y a m : 85)
yang yang
Ali ibnu A b u T a l h a h telah meriwayatka n dari Ibnu A b b a s sehubungan dengan m a k n a firman-Nya:
CAO
:J
250
Juz 16 —
(Ingatlah) hari (ketika) Kami mengumpulkan orang-orang takwa kepada Tuhan Yang Maha Pemurah sebagai perutusan terhormat. ( M a r y a m : 85)
Maryam
yang yang
B a h w a yang dimaksud dengan wafdan ialah berkendaraan. Ibnu Jarir m e n g a t a k a n , t e l a h m e n c e r i t a k a n k e p a d a k u Ibnul M u s a n n a , telah menceritakan kepada kami Ibnu M a h d i , dari Sa'id, dari Ismail, dari seorang lelaki, dari A b u Hurairah, tentang firman-Nya:
CAS
:Jj
(Ingatlah) hari (ketika) Kami mengumpulkan orang-orang takwa kepada Tuhan Yang Maha Pemurah sebagai perutusan terhormat. (Maryam : 85)
yang yang
B a h w a mereka datang menghadap dengan berkendaraan unta. Ibnu Juraij mengatakan, mereka datang m e n g h a d a p dengan m e n g e n d a r a i unta-unta y a n g baik. As-Sauri m e n g a t a k a n , m e n g e n d a r a i unta m u d a . Q a t a d a h m e n g a t a k a n sehubungan dengan m a k n a firman-Nya:
(Ingatlah) hari (ketika) Kami mengumpulkan orang-orang takwa kepada Tuhan Yang Maha Pemurah sebagai perutusan terhormat. (Maryam : 85)
yang yang
Yakni m e r e ka digiring m e m a s u k i surga. Abdullah ibnu Imam A h m a d mengataka n di dalam kitab musnad ayahnya, telah menceritaka n k e p a d a kami Suwaid ibnu S a ' i d , telah menceritakan kepada kami Ali ibnu Mishar, dari A b d u r R a h m a n ibnu Ishaq, telah menceritakan k e p a d a kami A n - N u ' m a n ibnu S a ' i d y a n g mengatakan b a h w a ketika kami sedang berada di majelis Ali ibnu Abu Talib r.a. dan ia m e m b a c a firman Allah Swt.:
Tafsir Ibnu Kasir
(Ingatlah) hari (ketika) Kami mengumpulkan orang-orang takwa kepada Tuhan Yang Maha Pemurah sebagai perutusan terhormat. ( M a r y a m : 85)
251 yang yang
M a k a Ali r.a. berkata, "Tidak, demi Allah, mereka digiring bukan dengan jalan kaki. Utusan tidak akan digiring dengan jalan kaki, melainkan dengan mengendarai unta y a n g sangat indah; di p u n g g u n g unta-unta itu terdapat pelana yang terbuat dari emas, lalu m e r e ka menaiki unta-unta itu hingga sampai di depan pintu-pintu surga." Hal yang sama telah diriwayatkan o'eh Ibnu A b u Hatim dan Ibnu Jarir melalui hadis A b d u r R a h m a n ibnu Ishaq A l - M a d a n i dengan sanad y a n g sama. H a n y a di d a l a m r i w a y a t ini d i t a m b a h k a n b a h w a p a d a p u n g g u n g unta-unta itu terdapat pelana y a n g terbuat dari emas, dan tali kendalinya dari zabarjad. Sedangkan teks asar lainnya sama dengan yang di atas. Ibnu Abu Hatim sehubungan dengan m a k na ayat ini telah meriwayatkan sebuah hadis yang garib sekali secara marfu' dari Ali. Ia mengatakan, telah menceritakan kepada kami ayahku, telah menceritakan kepada kami A b u Gassan Malik ibnu Ismail A n - N a h d i , telah menceritakan kepada kami M a s l a m a h ibnu Ja'far Al-Bajali; ia p e r n a h m e n d e n g a r A b u M u ' a z A l - B a s r i m e n g a t a k a n b a h w a p a d a suatu hari Ali b e r a d a di r u m a h Rasulullah Saw., m a k a Rasulullah Saw. m e m b a c a firman-Nya:
(Ingatlah) hari (ketika) Kami mengumpulkan orang-orang takwa kepada Tuhan Yang Maha Pemurah sebagai perutusan terhormat. ( M a r y a m : 85)
yang yang
M a k a Ali bertanya, "Wahai Rasulullah, menurut hematku utusan itu tiada lain datang dengan b e r k e n d a r a a n ." Rasulullah Saw. m e n j a w ab melalui s a b d a n y a , " D e m i T u h a n y a n g j i w a k u b e r a d a di d a l a m g e n g g a m a n kekuasaan-Nya, sesungguhnya mereka apabila dibangkitkan dari kuburnya masing-masing langsung disambut oleh unta putih y a n g bersayap. Di p u n g g u n g untanya terdapat pelana e m a s , sedangkan teracaknya adalah nur yang berkilauan cahayanya. Sekali langkah dapat mencapai j a r a k sejauh mata m e m a n d a n g .
252
Juz 16 —
Maryam
M a k a sampailah perjalanan m e r e k a di sebuah p o h o n y a n g dari akarnya m e n y u m b e r dua buah mata air, lalu mereka m i n u m dari salah satu mata air itu, dan air itu mencuc i semua kotoran y a n g ada di dalam perut mereka. K e m u d i a n dari mata air lainnya mereka m a n d i , karena itu kulit dan rambut mereka tidak akan mengalami kekusutan lagi selamalamanya, dan penampilan mereka menggambarkan kesenangan hidupnya. Setelah itu mereka sampai atau mendatangi pintu surga. Ternyata mereka menjumpai pegangan pintunya berupa yaqut merah, sedangkan daun pintunya emas. Lalu mereka mengetuk pintu itu dengan pegangannya yang bulat, maka terdengarlah suara ketukan yang membunyika n kalimat 'Wahai Tuhan Yang Mahatinggi'. Suara ketukan itu terdengar oleh semua bidadari yang ada di dalam surga, dan para bidadari itu mengetahui bahwa suami-suami mereka telah tiba. M a k a bidadari itu m e n y u r u h pelayanny a untuk m e m b u k a k a n pintu; saat pintu surga dibuka dan orang m u k m i n itu melihatnya, maka orang m u k m i n langsung menyungku r bersujud kepadanya. M a k a si pelayan itu berkata, 'Angkatlah mukamu, sesungguhnya saya ini hanyalah pelayanmu, saya disuruh untuk menyambut kedatanganmu.' Kemudian orang mukmin itu mengikutinya, s e d a n g k a n bidadari sudah tidak sabar lagi; m a k a keluarlah ia dari kemah mutiara dan y a q u t n y a dan langsung m e n y a m b u t suaminya serta m e m e l u k n y a seraya berkata, ' E n g k a u kekasihku dan aku k e k a s i h m u . Aku wanita y a n g kekal, tidak mati, selalu senang, tidak sengsara; aku wanita yang selalu rela, tidak pernah marah; dan aku wanita y a n g selalu berada di tempat, tidak pernah b e p e r g i a n / M a k a orang m u k m i n itu m a s u k ke d a l a m sebuah g e d u n g y a n g t i n g g i n y a d a r i b a w a h s a m p a i a t a p n y a a d a l a h s e r a t u s ribu h a s t a . B a n g u n a n n y a terbua t dari m u t i a r a y a n g b e r a n e k a r a g a m ; a d a y a n g b e r w a r n a merah, kuning, dan hijau, masing-masing darinya m e m p u n y a i m o d e l n y a sendiri yang berbeda dengan lainnya. Di dalam gedung itu terdapat tujuh puluh pelaminan, di dalam tiap pelaminan terdapat tujuh puluh kasur, setiap kasur diisi oleh tujuh puluh orang istri, setiap orang istri m e m a k a i tujuh puluh pakaian; s u m s u m b e t i s n y a k e l i h a t a n dari b a l i k p a k a i a n n y a . U n t u k m e n y e t u b u h i n y a diperlukan waktu yang lamanya sama dengan satu malam dari m a l a m kalian ini.
Tafsir Ibnu Kasir
253
Sungai-sungai mengalir di b a w a h g e d u n g mereka dengan berbagai macam rasa; ada yang airnya tawar lagi jernih, tidak ada kotoran padanya; ada y a n g airnya berupa air susu yang tidak berubah rasanya, tetapi bukan dikeluarkan dari tetek ternak; ada y a n g airnya berupa kham r y a n g sangat lezat bagi p e m i n u m n y a, bukan k h a m r y a n g diperah oleh injakan kaki manusia; dan ada yang airnya berupa madu y a n g disaring, bukan m a d u y a n g dikeluarkan dari perut lebah. B u a h - b u a h a n s e m u a n y a m a s a k dan r a n u m ; j i k a ia m e n g h e n d a k i m e m a k a n n y a d e n g a n berdiri, ia d a p a t m e l a k u k a n n y a , atau sambil d u d uk atau sambil bersandar, m e n u r u t cara y a n g disukainya." K e m u d i a n Nabi Saw. m e m b a c a firman-Nya:
Dan naungan (pohon-pohon surga itu) dekat di atas mereka dan buahnya dimudahkan memetiknya semudah-mudahnya. (Al-Insan: 14) Bila ia ingin makan, maka datanglah burung putih kepadanya atau burung hijau, kemudian burung itu m e n g a n g k a t kedua sayapnya; m a k a ia dapat m a k a n darinya berbagai j e n i s m a k a n a n y a n g disukainya. Setelah itu si b u r u n g t e r b a n g k e m b a l i , lalu m a s u k l a h m a l a i k a t m e n e m u i n y a d a n m e n g u c a p k a n salam kepadanya, "Assaldmu alaikum. "
Dan itulah surga yang diwariskan kepada kalian disebabkan amal yang dahulu kalian kerjakan. (Al-Zukhruf: 72)
amal-
Seandainya sebilah rambut bidadari jatuh ke bumi, niscaya matahari dapat menyinari bagian yang tidak terjangkau olehnya berkat r a m b u t bidadari itu. D e m i k i a n l a h m e n u r u t r i w a y a t ini s e c a r a marfu', k a m i d a l a m pendahuluan kitab telah meriwayatkannya melalui perkataan sahabat Ali r.a. dengan lafaz yang semisal yang lebih mendekati predikat^a/?//z. Hanya Allah-lah. y a n g mengetahui kebenarannya.
254
Juz 16 —
Maryam
dan Kami akan menghalau orang-orang yang durhaka ke Jahanam dalam keadaan dahaga. ( M a r y a m : 86)
neraka
Firman Allah Swt.:
Yang dimaksud dengan wirdan ialah itdsyan, yakni k e h a u s a n.
CAV :J
Mereka tidak berhak mendapat
syafaat. ( M a r y a m : 87)
Yakni tidak ada seorang pun yang m e m b e r i k a n syafaat-kepada mereka, sebagaimana sebagian dari orang-orang mukmin memberikan syafaatnya k e p a d a sebagian y a n g lain. Ayat ini sama d e n g a n apa y a n g disebutkan oleh Allah Swt. di dalam ayat lain melalui firman-Nya:
Maka kami tidak mempunyai pemberi syafaat seorang pun dan tidak pula mempunyai
teman yang akrab. ( A s y - S y u ' a r a : 100-101)
A d a p u n firman Allah Swt.:
CAV :J
kecuali orang yang telah mengadakan perjanjian Maha Pemurah. ( M a r y a m : 87)
di sisi Tuhan yang
Istisna dalam ayat ini munqati', yakni hanya orang yang telah mengadakan perjanjian di sisi Tuhan Yang M a h a Pemurah sajalah y a n g beroleh syafaat dan pertolongan. Perjanjian tersebut berupa kesaksiannya yang mengatakan b a h w a tidak ada Tuhan selain Allah, lalu ia m e n g a m a l k a n hak dari kalimah tersebut. Ali ibnu Abu Talhah telah meriwayatkan dari Ibnu Abbas sehubungan dengan m a k n a firman-Nya:
255
Tafsir Ibnu Kasir
kecuali orang yang telah mengadakan perjanjian Maha Pemurah. ( M a r y a m : 87)
di sisi Tuhan Yang
B a h w a yang dimaksud dengan perjanjian ini ialah kesaksiannya y a n g mengatakan bahwa tidak ada Tuhan selain Allah dan berlepas diri kepada Allah dari upaya dan kekuatan, serta tidak berharap kecuali hanya kepada Allah Swt. Ibnu Abu Hatim mengatakan, telah menceritakan kepada kami Usman ibnu Khalid Al-Wasiti, telah menceritakan kepada kami M u h a m m a d ibnul Hasan Al-Wasiti, dari A l - M a s ' u d i , dari A u n ibnu Abdullah, dari A b u Fakhitah, dari A l - A s w a d ibnu Yazid y a n g m e n g a t a k a n b a h w a Abdullah ibnu M a s ' u d m e m b a c a ayat ini:
kecuali orang yang telah mengadakan Maha Pemurah. ( M a r y a m : 87)
perjanjian
di sisi Tuhan Yang
Kemudian Ibnu M a s ' u d mengatakan bahwa mereka yang telah mengambil janji di sisi T u h a n n y a , m a k a kelak di hari k i a m a t Allah Swt. akan memanggil mereka, " B a r a n g siapa y a n g telah mengambil janji di sisi Allah, hendaklah ia berdiri." M e r e k a (para t a b i ' i n ) berkata, "Wahai A b u Abdur Rahman (julukan panggilan Ibnu M a s ' u d ) , kalau begitu ajarkanlah d o a n y a k e p a d a k a m i . " Ibnu M a s ' u d m e n j a w a b , " K a l a u d e m i k i a n , ucapkanlah oleh kalian doa berikut: "Ya Allah, Pencipta langit dan bumi, Yang mengetahui semua yang gaib dan yang lahir, sesungguhnya saya berjanji kepada Engkau dalam kehidupan dunia ini, b a h w a sesungguhnya bila E n g k a u m e n y e r a h k a n diriku k e p a d a a m a l p e r b u a t a n k u y a n g m e n d e k a t k a n diriku k e p a d a k e b u r u k a n dan m e n j a u h k a n diriku dari kebaikan, sedangkan aku tidak percaya kepada siapa pun kecuali hanya k e p a d a r a h m a t - M u , m a k a j a d i k a n l a h b a g i k u di sisi E n g k a u suat u perjanjian y a n g Engkau akan tunaikan kepadaku kelak di hari kiamat. Sesungguhnya Engkau tidak akan menyalahi j a n j i ' . " A l - M a s ' u d i m e n g a t a k a n b a h w a Z a k a r i a telah menceritakan ini kepadanya dari Al-Qasim ibnu Abdur Rahman, bahwa telah menceritakan
256
Juz 16 —
Maryam
kepadanya Ibnu M a s ' u d . Tersebutlah pula b a h w a sahabat Ibnu M a s ' u d selalu mengiringi doany a d e n g a n doa ini dengan p e n u h rasa takut, memohon perlindungan dan m e m o h o n ampunan dengan penuh harap dan cemas kepada Allah Swt. Ibnu A b u Hatim telah meriwayatkan pula asar y a n g semisal melalui jalur lain, dari A l - M a s ' u d i .
Maryam, ayat 88-95
Dan mereka berkata, "Tuhan Yang Maha Pemurah mengambil ( m e m p u n y a i ) anak. " Sesungguhnya kalian telah mendatangkan sesuatu perkara yang sangat mungkar, hampir-hampir langit pecah karena ucapan itu, dan bumi belah, dan gunung-gunung runtuh, karena mereka mendakwakan Allah Yang Maha Pemurah mempunyai anak. Dan tidak layak bagi Tuhan Yang Maha Pemurah mengambil ( m e m p u n y a i ) anak. Tidak ada seorang pun di langit dan di bumi, kecuali akan datang kepada Tuhan Yang Maha Pemurah selaku seorang hamba. Sesungguhnya Allah Telah menentukan jumlah mereka dan menghitung mereka dengan hitungan yang teliti. Dan tiap-tiap mereka akan datang kepada Allah pada hari kiamat dengan sendiri-sendiri. Setelah Allah Swt. menetapkan dalam surat ini sifat k e h a m b a a n Isa a.s. dan menceritakan b a h w a Dia m e n c i p t a k a n n y a dari M a r y a m t a n p a ayah, m a k a Allah membanta h dugaan orang-orang y a n g m e n g a t a k a n b a h w a Dia m e m p u n y ai anak, Mahasuci dan Mahatinggi Allah dari hal tersebut d e n g a n k e t i n g g i a n y a n g s e t i n g g i - t i n g g i n y a . U n t u k itu A l l a h S w t . berfirman:
257
Tafsir Ibnu Kasir
Dan mereka berkata, "Tuhan Yang Maha Pemurah mengambil ( m e m p u n y a i ) anak. " Sesungguhnya kalian telah mendatangkan sesuatu perkara yang sangat mungkar. ( M a r y a m : 88-89) karena ucapan kalian ini. Ibnu A b b a s , Mujahid, Qatadah, dan M a l i k mengatakan bahwa makna iddan ialah aziman, yakni sesuatu yang sangat besar (dosanya). Lafaz iddan ini ada tiga bacaan mengenainya, yaitu iddan, addan, dan idda, tetapi yang terkenal adalah bacaan yang pertama. Firman Allah Swt.:
C A \ - V 'J_j
•"=>
hampir-hampir langit pecah karena ucapan itu, dan bumi dan gunung-gunung runtuh, karena mereka mendakwakan Yang Maha Pemurah mempunyai anak. ( M a r y a m : 90-91)
belah, Allah
Yakni h a m p i r - h a m p i r akan terjadi hal t e r s e b u t k a r e n a u c a p a n y a n g dikeluarkan oleh orang-orang durhaka dari kalangan Bani A d a m , k a r e n a kebesaran dan keagungan Allah Swt. s e m u a n y a adalah m a k h l u k Allah dan diciptakan„untuk m e n g e s a k a n - N y a . Tidak ada Tuhan selain Allah, tiada sekutu dan tiada tandingan bagi-Nya, tiada beranak, tiada beristri, dan tiada y a n g m e n y a m a i - N y a ; bahkan Dia adalah Yang M a h a Esa, bergantung kepada-Nya segala sesuatu.
J
4
i l ^
Pada tiap-tiap sesuatu Dia Yang Maha Esa.
JiPjj.^ terdapat
4
.14
U
y
i J - ^ J j
tanda yang menunjukkan
bahwa
Ibnu Jarir mengatakan, telah menceritakan kepadaku Ali, telah menceritakan kepada kami Abdullah, telah menceritakan kepadaku M u ' a w i y a h , dari Ali, dari Ibnu A b b a s sehubunga n denga n m a k n a firman-Nya:
'Jj
•*•=>
258
Juz 16 —
hampir-hampir langit pecah karena ucapan itu, dan bumi dan gunung-gunung runtuh, karena mereka mendakwakan Yang Maha Pemurah mempunyai anak. ( M a r y a m : 90-91 )
Maryam
belah, Allah
B a h w a kemusyrikan itu m e m b u a t terkejut langit, bumi, gunung-gunung , serta s e m u a m a k h l u k kecuali j i n dan m a n u s i a ; dan h a m p i r - h a m p i r s e m u a n y a lenyap karenanya disebabkan kebesaran Allah Swt. Untuk itu sebagaimana tidak memberi manfaat amal baik orang musyrik karena kemusyrikannya, kita b e r h a r a p semoga Allah m e m b e r i k a n a m p u n a n terhadap dosa-dosa ahli tauhid. Rasulullah Saw. telah bersabda: /
„
yy
y
y
\
'
S
?'
y
J_lB.
S
y
yy
J>
y
_ „ o " '
^ y
Of
\yti
4J c-.-5rj
tey
Ajarilah orang-orang mati kalian bacaan syahadat, yaitu 'Tidak ada Tuhan selain Allah'. Barang siapa yang membacanya di saat meregang nyawa, wajib baginya masuk surga. Para sahabat bertanya, "Wahai Rasulullah, bagaimanaka h dengan orang y a n g m e m b a c a n y a dalam masa sehatnya?'" Rasulullah Saw. bersabda, "Itu lebih memastikan lagi." K e m u d i a n Rasulullah Saw. bersabda: i
y''
.
y\u'
„ .'
iS^-A°\ MS\
> <, t,
j/iii
'<>
-n
,'
-
*•'
9
diirik
Demi Tuhan Yang jiwaku berada di dalam genggaman kekuasaannya, seandainya didatangkan langit dan bumi serta semua yang ada padanya dan semua yang ada di antara keduanya dan semua yang ada di bawahnya, lalu diletakkan di salah satu dari kedua sisi neraca, sedangkan sisi neraca lainnya diletakkan kalimah syahadat,
259
Tafsir Ibnu Kasir
yaitu, "Tidak ada Tuhan selain Allah, " tentulah kalimah berat timbangannya daripada semuanya itu.
ini lebih
Demikianlah menurut riwayat Ibnu Jarir, dan diperkuat oleh hadis-hadi s lainnya y a n g menceritakan tentang buku catatan amal perbuatan. Ad-Dahhak mengatakan sehubungan dengan makna firman-Nya:
hampir-hampir
langit pecah karena ucapan itu. ( M a r y a m : 90)
Yaitu terbelah karena kebesaran Allah Swt. A b d ur R a h m a n ibnu Zaid ibnu A s l a m mengataka n sehubungan d e n g a n m a k n a firman-Nya:
dan bumi belah. ( M a r y a m : 90) B a h w a y a n g dimaksud adalah bumi h a m p i r - h a m p i r belah karena m u r k a Allah t e r h a d a p orang-orang yang m e n g u c a p k a n n y a.
dan gunung-gunung
runtuh. ( M a r y a m : 90)
Ibnu A b b a s mengatakan b a h w a haddan artinya sama dengan hadman, yakni runtuh dan hancur. Sa'id ibnu Jubair mengatakan b a h w a haddan artinya runtuh sebagian demi sebagian secara berurutan. Ibnu A b u Hatim m e n g a t a k a n , telah m e n c e r i t a k a n k e p a d a kami M u h a m m a d ibnu Abdullah ibnu Suwaid Al-Maqbari, telah menceritakan k e p a d a kami Sufyan ibnu U y a y n a h, telah menceritakan kepada kami M i s ' a r , dari Aun ibnu Abdullah y a n g mengatakan b a h w a s e s u n g g u h n y a gunung memanggi l gunung lainnya dengan menyebut n a m a n y a , " H a i Fulan, apakah hari ini ada yang kamu dengar menyebut nama Allah Swt.?" G u n u n g yang dipanggil menjawab, "Ya." M a k a gunung yang memanggil merasa g e m b i r a karenanya. K e m u d i a n Aun berkata, " S e s u n g g u h n y a gunung itu lebih tajam pendengarannya terhadap perkara kebaikan, maka apakah g u n u n g - g u n u ng itu dapat m e n d e n g a r dosa dan perkataan batil
260
Juz 16 —
Maryam
apabila diucapkan, ataukah g u n u n g - g u n u ng itu tidak dapat m e n d e n g a r selain kebaikan saja?" Kemudia n ia m e m b a c a firman-Nya:
hampir-hampir langit pecah karena ucapan itu, dan bumi dan gunung-gunung runtuh, karena mereka mendakwakan Yang Maha Pemurah mempunyai anak. ( M a r y a m : 90-91)
belah, Allah
Ibnu A b u Hatim mengatakan pula, telah menceritakan k e p a d a kami AlMunzir ibnu Syadan, telah menceritakan kepada kami H a u d a h , telah menceritakan kepada kami A u f ibnu Galib ibnu Ajrad, telah menceritakan kepadaku seseorang dari penduduk Syam di Masjid Mina;-ia mengatakan, telah sampai suatu berita k e p a d a n y a b a h w a Allah ketika menciptakan bumi dan menciptakan s e m u a pepohonan yang ada padanya, maka tidak ada suatu pohon pun di bumi ini y a n g didatangi oleh m a n u s i a melainkan m a n u s i a beroleh manfaat dari pohon itu, atau p o h o n itu memberika n manfaat kepadanya. Bumi masih tetap dalam keadaan seperti itu, hingga orang-orang durhaka dari Bani A d a m mengucapka n kalimat y a n g sangat mungkar itu. Yaitu mereka mengatakan bahwa Tuhan Yang M a h a Pemurah mempunyai anak. Ketika mereka mulai mengatakan kalimat tersebut, bumi bergetar dan semua pohon sakit karenanya. K a ' b u l A h b ar m e n g a t a k an b a h w a para malaikat m u r k a dan neraka Jahanam bergejolak saat mereka mengucapkan kalimat yang mungkar itu. I m a m A h m a d mengatakan, telah menceritakan k e p a d a kami A b u M u ' a w i y a h , dari Al-A'masy, dari Sa'id ibnu Jubair, dari A b u A b d u r R a h m a n A s - S u l a m i , dari A b u M u s a r.a. y a n g m e n g a t a k a n b a h w a Rasulullah Saw. pernah bersabda:
Tidak ada seorang pun yang lebih sabar daripada Allah mendengar hal yang menyakitkan, Dia dipersekutukan dan dianggap beranak,
261
Tafsir Ibnu Kasir
padahal Dia menyehatkan mereka dan menolak bahaya dari serta memberi mereka rezeki.
mereka
Hadis diketengahkan pula oleh Imam Bukhari dan Imam Muslim di dalam kitab sahih masing-masing. M e n u r u t lafaz yang lain disebutkan seperti berikut:
Bahwa mereka menganggap Allah beranak, padahal Allah mereka rezeki dan menyehatkan mereka.
memberi
Firman Allah Swt.:
Dan tidak layak bagi Tuhan Yang Maha ( m e m p u n y a i ) anak. ( M a r y a m : 92)
Pemurah
mengambil
Artinya tidaklah pantas dan tidaklah layak bagi keagungan dan kebesaran¬ N y a hal tersebut; sebab tidak ada seorang pun dari m a k h l u k - N y a y a n g menyamai-Nya, semua makhluk adalah hamba-Nya. Karena itulah dalam firman selanjutnya disebutkan:
CU
-
°lt
:Jj
Tidak ada seorang pun di langit dan di bumi, kecuali akan datang kepada Tuhan Yang Maha Pemurah selaku seorang hamba. Sesungguhnya Allah telah menentukan jumlah mereka dan menghitung mereka dengan hitungan yang teliti. ( M a r y a m : 93-94 ) Yakni s e s u n g g u h n ya Allah telah m e n g e t a h ui bilangan mereka sejak Dia menciptakan mereka sampai hari kiamat, baik yang laki-laki maupun yang p e r e m p u a n , dan baik y a n g masih m u d a m a u p u n yang sudah tua.
262
Juz 16 —
Maryam
Dan tiap-tiap mereka akan datang kepada Allah pada hari dengan sendiri-sendiri. ( M a r y a m : 95)
kiamat
M a k s u d n y a , tidak ada y a n g m e n o l o n g n y a dan tidak ada y a n g dapat menyelamatkannya kecuali hanya Allah semata; tiada sekutu bagi-Nya, Dialah yang berhak m e m u t u s k a n nasib m a k h l u k - N y a sesuai dengan apa yang dikehendaki-Nya, dan Dialah Yang Mahaadil yang tidak akan berbuat aniaya barang sedikit pun dan Dia tidak akan m e n g a n i a y a seorang pun.
Maryam, ayat 96-98
Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan beramal saleh, kelak Allah Yang Maha Pemurah akan menanamkan dalam (hati) mereka rasa kasih sayang. Maka sesungguhnya telah Kami mudahkan AlQur 'an itu dengan bahasamu, agar kamu dapat memberi kabar gembira dengan Al-Qur 'an itu kepada orang-orang yang bertakwa, dan agar kamu memberi peringatan dengannya kepada kaum yang membangkang. Dan berapa banyak telah Kami binasakan umatumat sebelum mereka. Adakah kalian melihat seorang pun dari mereka atau kamu dengar suara mereka yang samar-samar? Allah Swt. menyebutka n b a h w a Dia menjadikan untuk h a m b a - h a m b a N y a yang beriman dan beramal saleh, yaitu amal-amal y a n g diridai oleh Allah Swt. karena mengikuti tuntunan syariat N a b i M u h a m m a d Saw. sebagai orang-orang yang dikasihi dan dicintai di kalangan hamba-hambaN y a yang saleh. Hal ini merupakan suatu kepastian yang telah ditetapkan oleh-Nya, dan telah disebutkan perihalnya oleh banyak hadis sahih dari Rasulullah Saw. yang diriwayatkan melalui berbagai jalur. Imam A h m a d mengatakan , telah menceritakan k e p a d a kami Affan, telah menceritakan k e p a da kami Abu U w w a n a h , telah menceritakan
Tafsir Ibnu Kasir
263
k e p a d a kami Suhail, dari ayahnya, dari A b u Hurairah, dari N a b i Saw. y a n g telah bersabda:
Jis ojSajjti u">te J i j i k i Oi eUiJi J i i
Sesungguhnya Allah Swt. apabila mencintai seorang hamba-(Nya.), maka Dia memanggil Malaikat Jibril dan berfirman kepadanya, "Hai Jibril, sesungguhnya Aku menyukai si Fulan, maka cintailah dia. "Jibril mencintainya, kemudian ia berseru ke segenap penduduk langit, bahwa sesungguhnya Allah menyukai si Fulan, maka sukatlah dia oleh kalian. Maka seluruh penduduk langit mencintainya, kemudian diletakkanlah baginya cinta dan kasih sayang di bumi dan sesungguhnya apabila Allah membenci seorang hamba-(Nya), maka Dia memanggil Malaikat Jibril dan berfirman kepadanya, "Hai Jibril, sesungguhnya Aku membenci si Fulan, maka bencilah dia olehmu. " Maka Malaikat Jibril membencinya, kemudian ia berseru ke segenap penduduk langit, bahwa sesungguhnya Allah membenci si Fulan, maka bencilah dia oleh kalian. Maka seluruh
264
Juz 16 —
penduduk langit membencinya, kebencian di bumi.
kemudian
diletakkanlah
Maryam
baginya
Imam Muslim meriwayatkannya melalui hadis Suhail. Dan Imam Ahmad serta Imam Bukhari meriwayatkannya melalui hadis Ibnu Juraij, dari Musa ibnu Atabah, dari N a f i ' maula Ibnu Umar, dari A b u Hurairah r.a., dari Nabi Saw. dengan lafaz yang semisal. Imam Ahmad mengatakan, telah menceritakan kepada kami M u h a m m a d ibnu Bakar, telah menceritakan k e p a d a kami M a i m u n A b u M u h a m m a d Al-Mura-i, telah menceritakan kepada kami M u h a m m a d ibnu Abbad Al-Makhzumi, dari Sauban r.a., dari Nabi Saw. yang telah bersabda:
«L3 J^j j£ >
j — * U>jkj J>lju\ AX3-
0 1 ^
U>JA»J 0 ^ 3
JKSISI
4Jl
Bilamana seorang hamba mencari rida Allah Swt. dan terus-menerus mencarinya tanpa henti, maka Allah Swt. berfirman kepada Jibril, "Sesungguhnya si Fulan, hamba-Ku, sedang mencari rida-Ku. Ingatlah, sesungguhnya rahmat-Ku tercurahkan kepadanya. " Maka Malaikat Jibril berkata, "Rahmat Allah tercurahkan kepada si Fulan. " Lalu kalimat yang sama dikatakan oleh para malaikat penyanggah Arasy, dan dikatakan pula oleh para malaikat yang di sekeliling mereka, hingga semua penduduk langit yang tujuh mengatakannya. Kemudian Malaikat Jibril turun ke bumi.
265
Tafsir Ibnu Kasir
Hadis berpredikat garib, mereka tidak mengetengahkannya melalui jalur ini. Imam A h m a d mengatakan, telah menceritakan kepada kami A s w a d ibnu Amir, telah menceritakan kepada kami Syarik, dari M u h a m m a d ibnu S a ' d Al-Wasiti, dari A b u Zabyah, dari A b u U m a m a h y a n g m e n g a t a k a n b a h w a Rasulullah Saw. pernah bersabda:
y
< o
f' '
y
0
9 ' J
a '
'
'
o '
* ^
y
'.
$1*0 titi jJ\ >Jx&j?£ Jvs fs£ j & \ 's- «
9
o
i'.o e '
„
~ y
y
'
'O*
y
Sesungguhnya cinta itu berasal dari Allah dan ketenarannya dari langit. Apabila Allah mencintai seorang hamba, maka Dia berfirman kepada Malaikat Jibril, "Sesungguhnya Aku mencintai Fulan. " Maka Jibril berseru, Sesungguhnya Tuhan kalian mencintai si Fulan, maka cintailah dia oleh kalian. " ( A s w a d ibnu A m i r m e n g a t a k a n , ia t e r i n g at b a h w a Syarik m e n g a t a k a n b a h w a lalu turunlah kecintaan baginya di b u m i ) . Dan apabila Allah membenci seorang hamba, maka Dia berfirman kepada Jibril, "Sesungguhnya Aku membenci si Fulan, maka bencilah dia olehmu. " Kemudian Jibril berseru (ke s e g e n a p m a l a i k a t y a n g ada di l a n g i t ) , "Sesungguhnya Tuhan kalian membenci si Fulan, maka bencilah dia oleh kalian. " (Syarik m e n g a t a k a n ) , bahwa lalu diturunkanlah kebencian baginya di bumi.
266
Juz 16 —
Maryam
H a d i s b e r p r e d i k a t garib, m e r e k a ( p a ra ahli h a d i s ) t i d a k ada y a n g mengetengahkannya. Ibnu A b u H a t i m m e n g a t a k a n , telah m e n c e r i t a k a n k e p a d a kami ayahku, telah menceritaka n k e p a d a kami A b u D a u d Al-Hafri, telah menceritakan kepada kami Abdul Aziz ibnu M u h a m m a d Ad-Darawardi , dari Sahi ibnu A b u Saleh, dari ayahnya, dari A b u Hurairah r.a. y a n g mengatakan b a h w a N a b i Saw. bersabda:
Apabila Allah mencintai seorang hamba, maka Allah memanggil Jibril, "Sesungguhnya Aku mencintai si Fulan, maka cintailah dia. " Lalu Jibril berseru ke segenap penduduk langit, setelah itu diturunkanlah baginya kecintaan di bumi. Yang demikian itu adalah m a k n a dari firman-Nya:
Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan beramal saleh, kelak Allah Yang Maha Pemurah akan menanamkan dalam (hati) mereka rasa kasih sayang. ( M a r y a m : 9 6 ) Imam Muslim dan I m a m Turmuzi m e r i w a y a t k a n n y a melalui Abdullah ibnu Q u t a i b a h , dari A d - D a r a w a r d i d e n g a n s a n a d y a n g s a m a . I m a m Turmuzi mengataka n b a h w a hadis ini hasan lagi sahih. Ali ibnu Abu Talhah telah meriwayatkan dari Ibnu A b b a s sehubungan dengan m a k n a firman-Nya:
kelak Allah Yang Maha Pemurah akan menanamkan mereka rasa kasih sayang. ( M a r y a m : 96)
dalam
(hati)
Tafsir Ibnu Kasir
267
Bahwa wuddan artinya kasih sayang. Mujahid mengatakan dari Ibnu Abbas, bahwa kelak Allah Yang M a h a Pemurah akan mananamkan kasih sayang k e p a d a mereka, yakni manusia di dunia mencintai mereka. S a id ibnu Jubair telah meriwayatkan dari Ibnu Abbas, bahwa mereka mencintai orang-orang mukmin dan orang-orang m u k m i n mencintai mereka. Hal yang sama telah dikatakan oleh Mujahid, Ad-Dahhak, serta lain-lainnya. Al-Aufi telah meriwayatkan pula dari Ibnu A b b a s , b a h w a kasih sayang dari orang-orang muslim di dunia dan rezeki yang baik serta lisan yang benar. Qatadah telah mengatakan sehubungan d e n g a n m a k n a firman-Nya: !
Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan beramal saleh, kelak Allah Yang Maha Pemurah akan mananamkan dalam (hati) mereka rasa kasih sayang. ( M a r y a m : 96) B a h w a demi Allah, y a n g dimaksud ialah kasih sayan g di dalam hati ahli iman. Telah diriwayatkan kepada kami bahwa Haram ibnu Hayyan pernah mengatakan, "Tidak sekali-kali seorang h a m b a m e n g h a d a p k a n segenap kalbunya kepada Allah, melainkan Allah akan menjadikan kalbu h a m b a h a m b a - N y a y a n g beriman menyukainya , sehingga Allah m e m b e r i n y a rezeki kasih sayang k e p a d a n y a dari m e r e k a . " Usman ibnu Affan r.a. pernah m e n g a t a k a n b a h w a tidak ada seorang h a m b a p u n y a n g b e r a m a l bai k atau a m a l b u r u k , m e l a i n k a n A l l a h memakaikan kepadanya buah dari amal perbuatannya y a n g melekat pada t u b u h n y a bagai kain selendang. Ibnu A b u H a t i m m e n g a t a k a n , telah m e n c e r i t a k a n k e p a d a k a m i A h m a d ibnu Sinan, telah menceritakan kepada kami A b d u r Rahman ibnu M a h d i , dari A r - R a b i ' ibnu Sabih, dari A l - H a s an Al-Basri rahimahullah yang mengatakan b a h w a seorang lelaki berkata, " D e m i Allah, aku benarbenar akan b e r i b a d a h k e p a d a Allah y a n g kelak m e m b u a t diriku menjadi buah bibir orang b a n y a k . " Sejak itu tidaklah ia terlihat di waktu salat, melainkan sedang dalam keadaan mengerjakan salat. Dan ia selalu menjadi orang pertama y a n g m a s u k ke dalam masjid serta orang terakhir y a n g k e luar darinya; ia lakukan semuany a itu tanp a rasa s o m b o n g. Tujuh bulan telah berlalu, sedangkan ia dalam keadaan demikian; dan bila ia lewat di
268
Juz 16 —
Maryam
hadapan kaum, maka kaum m e n g a t a k a n , "Lihatlah orang y a n g p a m e r dengan ibadahnya ini." K e m u d i a n ia sadar, lalu berjanji k e p a d a dirinya sendiri b a h w a perbuatannya itu hanyalah membuat dirinya disebut-sebut dengan sebutan y a n g b u r u k . M a k a ia b e r j a n j i b a h w a s u n g g u h s e j a k s a a t itu ia mengikhlaskan amalnya karena Allah Swt. semata. Setelah membalikka n niatnya itu, ia beramal sebagaiman a biasanya tanpa m e n a m b a h dari apa y a n g ia amalkan sebelumnya. K e m u d i a n p a d a suatu hari ia m e l e w a t i k a u m itu, dan ternyata m e r e k a m e n g a t a k a n , " S e m o g a Allah merahmati si Fulan sekarang. " K e m u d i a n Al-Hasan Al-Basri m e m b a c a firman-Nya:
C U 'J
Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan beramal saleh, kelak Allah Yang Maha Pemurah akan mananamkan dalam (hati) mereka rasa kasih sayang. ( M a r y a m : 96) Ibnu Jarir meriwayatkan sebuah asar bahwa ayat ini diturunkan berkenaan dengan hijrah y a n g dilakukan oleh A b d u r R a h m a n ibnu Auf; p e n d a p a t yang mengatakan demikian adalah keliru, karena sesungguhny a surat ini seluruhnya adalah M a k k i y y a h, tidak ada suatu ayat pun dari surat ini diturunkan sesudah hijrah. Bila ada riwayat y a n g mengataka n demikian, m a k a sanadnya lemah dan tidak sahih. Hanya Allah-lah y a n g mengetahui kebenarannya. Firman Allah Swt.:
Maka sesungguhnya telah Kami mudahkan bahasamu. ( M a r y a m : 97)
Al-Qur 'an itu
dengan
Hai M u h a m m a d , sesungguhnya K a m i m u d a h k a n A l - Q u r ' a n ini dengan b a h a s a A r a b y a n g j e l a s , fasih lagi sempurna.
269
Tafsir Ibnu Kasir
agar kamudapat memberi kabar gembira dengan Al-Qur 'an itu kepada orang-orang yang bertakwa. ( M a r y a m : 97) Yakni orang-orang yang taat kepada Allah dan membenarkan Rasul-Nya.
dan agar kamu memberi peringatan membangkang. ( M a r y a m: 97)
dengannya
kepada kaum
yang
Yaitu kaum y a n g m e n y i m p a ng dari jalan y a n g hak dan cenderung k e p a d a kebatilan. Ibnu A b u Nujaih telah m e r i w a y a t k a n dari Mujahid, b a h w a m a k n a kaum y a n g m e m b a n g k a n g ialah k a u m y a n g tidak lurus. As-Sauri telah meriwayatkan dari Ismail (yakni As-Saddi), dari A b u Saleh sehubunga n dengan m a k n a firman-Nya:
dan agar kamu memberi peringatan membangkang. ( M a r y a m: 97)
dengannya
kepada kaum
yang
Yakni kaum y a n g m e n y i m p a n g dari jalan y a n g hak. Ad-Dahhak mengatakan b a h w a yang dimaksud d e n g a n al-aladd ialah k a u m y a n g bersikap m e m u s u h i . Al-Qurazi m e n g a t a k a n b a h w a al-aladd artinya pendusta. Al-Hasan Al-Basri mengatakan s e h u b u n g a n dengan m a k n a firmanNya:
kaum yang membangkang.
(Maryam: 97)
Yaitu kaum yang tuli. Sedangkan menurut lainnya adalah tuli pendengaran h a t i n y a , y a k n i h a t i n y a m e n o l a k p e r k a r a y a n g h a k dan t i d a k m a u mendengarkannya. Qatadah mengatakan sehubunga n dengan m a k n a firman-Nya:
270
Juz 16 —
kaum yang membangkang.
Maryam
( M a r y a m : 97)
B a h w a y a n g dimaksud adalah orang-orang Quraisy. Al-Aufi telah meriwayatkan dari Ibnu A b b a s s e h u b u n g a n dengan m a k n a firman-Nya:
cw^—-IjJljojS kaum yang membangkang.
( M a r y a m : 97)
Yaitu kaum yang pendurhaka . Hal y a n g sama telah diriwayatka n oleh Lais ibnu Abu Sulaim, dari Mujahid. Ibnu Zaid m e n g a t a k a n b a h w a alaladd artinya banyak berbuat aniaya, lalu ia m e m b a c a firman-Nya:
padahal ia adalah penantang
yang paling keras. (Al-Baqarah: 204)
A d a p u n firman Allah Swt.:
(zU-Jj—i(
Dan berapa banyak telah Kami mereka. ( M a r y a m : 98)
binasakan
umat-umat
sebelum
y a n g kafir kepada ayat-ayat Allah dan mendustaka n rasul-rasul-Nya.
Adakah kamu melihat seorang pun dari mereka atau kamu suara mereka yang samar-samar? (Maryam: 98) Yakni apakah kamu melihat seseorang dari mereka.
C'U
:J,
dengar
271
Tafsir Ibnu Kasir
atau kamu dengar suara mereka yang samar-samar.
( M a r y a m : 98)
M e n u r u t Ibnu A b b a s , Abui Aliyah, Ikrimah, Al-Hasan Al-Basri, Sa'id ibnu Jubair, Ad-Dahhak, dan Ibnu Zaid, Rikzan artinya suara. Al-Hasan dan Qatadah mengatakan, b a h w a apakah kamu melihat seseorang atau m e n d e n g a r suara (mereka). Ar-rikzu menurut istilah bahasa artinya suara y a n g samar-samar, seperti pengertian y a n g ada dalam bait syair yang mengatakan:
Ia merindukan bisikan kekasih yang dilanda sakit rindu.
telah pergi
darinya,
kini ia
272
Juz 16 —
Taha
TAFSIR SURAT TAHA Makkiyyah, 135 ayat Kecuali ayat 20 dan 121 Madaniyyah Turun sesudah Surat Maryam
Imamul A i m m a h M u h a m m a d ibnu Ishaq ibnu K h u z a i m a h telah meriwayatkan di dalam Kitabut Tauhid, dari Ziyad ibnu Ayyub, dari Ibrahim ibnul M u n i i r A l - K h u z a m i , telah menceritakan k e p a da kami Ibrahim ibnu Muhajir ibnu Mismar, dari U m a r ibnu Hafs i b n u Z a k w a n , dari M a u l a Al-Harqah (yakni A b d u r R a h m a n ibnu Y a ' q u b ) , dari A b u Hurairah yang telah mengatakan bahwa Rasulullah Saw. pernah bersabda:
Sesungguhnya Allah telah membaca surat Taha dan surat Yasin seribu tahun sebelum Dia menciptakan Adam. Ketika para malaikat mendengarnya, mereka mengatakan, "Beruntunglah bagi umat yang diturunkan kepada mereka surat ini. Beruntunglah bagi hati-hati yang hafal surat ini, dan beruntunglah bagi lisan-lisan yang membacanya. " Hadis berpredikat garib, di dalam matanya terdapat nakdrah (hal yang tidak dapat diterima), dan Ibrahim ibnu Muhajir serta g u r u n y a banyak dibicarakan oleh ahli hadis akan ke-daif-annya.
273
Tafsir Ibnu Kasir
Dengan nama Allah Yang Maha Pemurah
lagi Maha
Penyayang
Tana, ayat 1-8
Tdhd. Kami tidak menurunkan Al-Qur 'an ini kepadamu agar kamu menjadi susah, tetapi sebagai peringatan bagi orang yang takut (kepada Allah), yaitu diturunkan dari Allah yang menciptakan bumi dan langit yang tinggi, (yaitu) Tuhan Yang Maha Pemurah,. Yang bersemayam di atas Arasy. Kepunyaan-Nyalah semua yang ada di langit, semua yang di bumi, semua yang di antara keduanya, dan semua yang di bawah tanah. Dan jika kamu mengeraskan ucapanmu, maka sesungguhnya Dia mengetahui rahasia yang lebih tersembunyi. Dialah Allah, tidak ada Tuhan (yang barhak disembah) melainkan Dia. Dia mempunyai Al-asma-ul husna (nama-nama yang baik). P e m b a h a s a n mengenai huruf-huruf hija-iyah y a n g terdapat pada permulaan surat-surat A l - Q u r ' a n telah diterangkan di dalam permulaan tafsir surat Al-Baqarah. Jadi tidak perlu diulangi lagi dalam tafsir surat ini. Ibnu A b u H a t i m mengatakan, telah menceritakan k e p a da kami AlHusain ibnu M u h a m m a d ibnu Syaibah Al-Wasiti, telah menceritakan kepada kami A b u A h m a d Az-Zubairi, telah menceritakan kepada kami Israil, dari Salim Al-Aftas, dari Sa'id ibnu Jubair, dari Ibnu A b b a s y a n g m e n g a t a k a n b a h w a Tdhd artinya 'hai l e l a k i ! ' . Hal y a n g sam a telah diriwayatkan dari Mujahid, Ikrimah, Sa'id ibnu Jubair, Ata, M u h a m m a d
274
Juz 16 —
Tana
ibnu K a ' b , Abu Malik, Atiyyah Al-Aufi, Al-Hasan, Qatadah, Ad-Dahhak, As-Saddi, dan Ibnu Abza. Merek a semua mengatakan bahwa Tdhd artinya 'hai lelaki!'. M e n u r u t riwayat yang lain dari Ibnu A b b a s , Sa'id ibnu Jubair, dan As-Sauri, Tdhd adalah suatu kalimat dengan bahasa N a b a t y a n g artinya 'hai lelaki'!. A b u Saleh m e n g a t a k a n b a h w a Taha a d a l a h k a l i m a t y a n g telah diarahkan dari bahasa lain. A l - Q a d i Iyad di dalam kitabnya Asy-Syifa telah meriwayatkan melalui j a l u r A b d u ibnu H u m a i d di dalam kitab tafsirnya, b a h w a telah menceritakan k e p a d a kami Hasyim ibnul Q a s i m. Dari Ibnu Ja'far, dari A r - R a b i ' ibnu A n a s y a n g mengatakan b a h w a N a b i Saw. apabila hendak salat beliau berdiri dengan satu kaki, sedangkan kaki lainnya diangkat. M a k a Allah Swt. m e n u r u n k a n firman-Nya:
Tdhd. (Taha: 1) Yakni hai M u h a m m a d , jejakkanla h k e d u a kakimu ke b u m i .
Kami tidak menurunkan Al-Qur 'an ini kepadamu agar kamu susah. (Taha: 2)
menjadi
K e m u d i a n Al-Qadi Iyad mengatakan, " T i d a k samar lagi b a h w a sikap tersebut m e n g a n d u n g pengertian y a n g menunjukkan p e n g h o r m a t a n dan etika y a n g baik." F i r m a n Allah Swt.:
Kami tidak menurunkan A!-Qur 'an ini kepadamu agar kamu susah. (Taha: 2)
menjadi
Juwaibir telah meriwayatkan dari A d - D a h h a k , b a h w a ketika Allah Swt. m e n u r u n k a n A l - Q u r ' a n k e p a d a R a s u l - N y a , dan R a s u l b e s e r t a p a r a
275
Tafsir Ibnu Kasir
sahabatnya mengamalkannya , maka orang-orang musyrik berkata b a h w a tidak sekali-kali Allah menurunkan A l - Q u r ' an ini kepada M u h a m m a d melainkan agar dia menjadi susah. Maka Allah Swt. menurunkan firman-Nya:
7 a t o . Kami tidak menurunkan Al-Qur 'an ini kepadamu agar menjadi susah; tetapi sebagai peringatan bagi orang-orang takut (kepada Allah). (Taha: 1-3)
kamu yang
P a d a h a l d u d u k p e r k a r a y a n g s e b e n a r n y a t i d a k l a h seperti a p a y a n g didugakan oleh orang-orang yang tidak percaya kepada Al-Qur'an, bahkan barang siapa y a n g di beri ilmu oleh Allah, m a k a sesungguhny a Allah menghendaki baginya kebaikan yang banyak, dan ilmu itu adalah w a h y u Al-Qur'an. Seperti yang telah disebutkan di dalam kitab Sahihain melalui M u ' a w i y a h , b a h w a Rasulullah Saw. pernah bersabda.
Barang siapa menjadikannya
yang dikehendaki baik oleh Allah, pandai dalam agama.
maka
Allah
Alangkah baiknya hadis y a n g diriwayatkan oleh A l - H a f i z Abui Qasim At-Tabrani sehubungan dengan hal ini. Ia mengatakan, telah menceritakan k e p a d a kami A h m a d ibnu Zuhair, telah menceritakan kepada kami A l Ala ibnu Salim, telah menceritakan k e p a d a kami Ibrahim At-Taliqani, telah menceritakan kepada kami Ibnul Mubarak, dari Sufyan, dari Sammak ibnu Harb, dari Sa'labah ibnul Hakam yang mengatakan bahwa Rasulullah Saw. telah bersabda:
sLj, JtT u JU p j y*\ &\ JJJ\
uij
276
Juz 16
1$
Taha
%
Allah Swt. berfirman kepada para ulama kelak di hari kiamat, yaitu bilamana Dia telah duduk di atas Kursi-Nya untuk menjalankan peradilan terhadap hamba-hamba-Nya, "Sesungguhnya Aku tidak sekali-kali menganugerahkan ilmu dan hikmah-Ku kepada kalian, melainkan dengan maksud Aku hendak memberikan ampunan kepada kalian terhadap semua (dosa) yang kalian lakukan tanpa peduli. " Sanad hadis berpredikat jayyid (baik), d a n S a ' l a b a h ibnul H a k a m y a n g disebutkan dalam sanad hadis adalah Al-Laisi, disebutkan dengan sebutan yang baik oleh Abu A m r di dalam kitab Isti 'ab-nya. Ia mengatakan bahwa ia tinggal di Basrah, kemudian pindah ke Kufah; dan telah m e n g a m b i l riwayat darinya S a m m a k ibnu Harb. Mujahid telah mengatakan sehubungan dengan m a k n a firman-Nya:
Kami tidak menurunkan menjadi susah. (Taha: 2)
Al-Qur
'an ini kepadamu
agar
kamu
Ayat ini semakna dengan firman-Nya dalam ayat y a n g lain, yaitu:
karena itu bacalah apa yang mudah (bagimu) dari Al-Qur 'an. (AlM u z z a m m i l : 20) Tersebutlah b a h w a s e b e l u m n ya m e r e ka m e n g g a n t u n g k an tali p a d a d a d a mereka dalam salatnya (agar j a n g a n m e n g a n t u k ) . Cjatadah m e n g a t a k a n s e h u b u n g a n dengan m a k n a firman-Nya:
Kami tidak menurunkan menjadi susah. (Taha: 2)
Al-Qur
'an ini kepadamu
agar
kamu
277
Tafsir Ibnu Kasir
Tidak, demi Allah, Allah tidak menjadikan A l - Q u r ' a n baginya sebagai kesusahan. Tetapi Allah menjadikannya sebagai rahmat, cahaya, dan petunjuk ke surga.
tetapi sebagai (Taha: 3)
peringatan
bagi orang yang takut ( k e p a d a A l l a h ) .
S e s u n g g u h n y a Allah telah m e n u r u n k a n Kita b ( A l - Q u r ' a n ) - N y a dan mengutus Rasul-Nya sebagai rahmat buat hamba-hamba-Nya, agar orang ingat kepada-Nya , dan mengambil manfaat dari apa y a n g ia dengar dari Kitabullah. A l - Q u r ' a n adalah peringatan y a n g diturunkan oleh Allah, di dalamnya disebutkan halal dan haram. Firman Allah Swt.:
yaitu diturunkan dari Allah yang menciptakan tinggi. (Taha: 4)
bumi dan langit
yang
A l - Q u r ' a n y a n g diturunka n k e p a d a m u , hai M u h a m m a d , adalah dari Tuhanmu, Tuhan segala sesuatu dan Yang Memilikinya serta Yang M a h a kuasa atas apa y a n g dikehendaki-Nya. Dialah y a n g menciptakan bumi yang datar lagi padat (tebal), dan Dialah y a n g m e n c i p t a k an langit y a n g tinggi lagi lembut (tidak kelihatan) Di dalam hadis yang dinilai sahih oleh Imam Turmuzi dan lain-lainnya disebutkan b a h w a ketebalan setiap langit sama dengan j a r a k perjalanan lima ratus tahun. Dan antara permukaan suatu langit ke langit yang lainnya sama dengan j a r a k perjalanan lima ratus tahun. Ibnu A b u Hatim dalam bab ini telah m e n g e t e n g a h k a n HadisulAu 'di melalui riwayat A l - A b b a s , paman Rasulullah. Firman Allah Swt.:
278
Juz 16 —
( Y a i t u ) Tuhan Yang Maha 'Arasy. (Taha: 5)
Pemurah
Yang berkuasa
di
Taha
atas
Mengenai pembahasa n m a k n a istawa telah disebutkan di dalam surat Al-A'raf, s e h i n g g a t i d a k perl u d i u l a n g i lagi d a l a m s u r a t ini. D a n p e m a h a m a n yang lebih aman dalam mengartikan m a k na lafaz ini (yang menurut makna asalnya ialah b e r s e m a y a m ) adalah menurut p e m a h a m a n u l a m a Salaf, yaitu m e m b e r l a k u k a n m a k n a hal y a n g seperti ini dari Kitabullah maupun sunnah Rasul Saw. dengan pengertian y a n g tidak dibarengi dengan penggambaran, tidak diselewengkan, tidak diserupakan, tidak dikurangi, tidak pula dimisalkan. Firman Allah Swt.:
Kepunyaan-Nyalah semua yang ada di langit dan yang di bumi, semua yang di antara keduanya dan semua yang di bawah tanah. (Taha: 6) Yakni semua adalah milik Allah, berada dalam g e n g g a m a n kekuasaan¬ Nya, dan berada dalam pengaturan-Nya, kehendak dan keinginan serta hukum-Nya. Dialah Yang M e n c i p t a k a n semuanya, Yang M e m i l i k i n y a , dan yang menjadi Tuhannya ; tiada Tuhan selain Dia. Firman Allah Swt.:
dan semua yang di bawah tanah. (Taha: 6) M u h a m m a d ibnu K a ' b m e n g a t a k an b a h w a m a k na yang d i m a k s u d ialah semua yang ada di b a w a h bumi lapis ketujuh. A l - A u z a ' i m e n g a t a k a n, sesungguhnya Yahya ibnu A b u Kasir pernah menceritakan k e p a d a n y a bahwa K a ' b pernah ditanya, "Apakah yang ada di bawah bumi ini?" K a ' b menjawab, "Air." Ditanyakan lagi, " A p a k a h yang ada di b a w a h a i r ? " K a ' b menjawab . " T a n a h . " Ditanyakan lagi. "Apaka h y a n g ada di bawah t a n a h ? " K a ' b m e n j a w a b , "Air." Ditanyakan lagi, " A p a k a h yang ada di bawah a i r ? " K a ' b m e n j a w a b , " T a n a h . " Ditanyakan lagi, " A p a k a h y a n g
279
Tafsir Ibnu Kasir
ada di bawah t a n a h ? " K a ' b menjawab, "Air." Ditanyakan lagi, " A p a k a h y a n g ada di bawah a i r ? " K a ' b m e n j a w a b , " T a n a h . " Ditanyakan lagi, "Apakah y a n g ada di bawah t a n a h ? " K a ' b m e n j a w a b, "Air." Ditanyakan lagi, " A p a k a h y a n g a d a di bawah a i r ? " K a ' b m e n j a w a b , " T a n a h . " Ditanyakan lagi, " A p a k a h yang ada di b a w a h t a n a h ? " K a ' b m e n j a w a b, "Batu besar." Ditanyakan lagi, "Apaka h y a n g ada di bawah batu b e s a r ? " K a ' b menjawab, "Malaikat". Ditanyakan lagi, "Apakah yang ada di bawah M a l a i k a t ? " K a ' b menjawab, "Ikan y a n g m e n g g a n t u n g k a n buntutnya k e 'Arasy." Ditanyakan lagi, "Apakah yang a d a di bawah ikan i t u ? " K a ' b menjawab, " U d a r a dan kegelapan," lalu terputuslah p e n g e t a h u a n n ya sampai di sini. Ibnu A b u Hatim mengatakan, telah menceritaka n kepada kami A b u Ubaidillah keponakanku, telah menceritakan kepada kami pamanku, telah menceritakan k e p a d a kami Abdullah ibnu Ayyasy, telah menceritakan kepada kami A b d u l l a h ibnu Sulaiman, dari Darij, dari Isa ibnu Hilal A s Sadfi, dari Abdullah ibnu A m r yang mengatakan b a h w a Rasulullah Saw. pernah bersabda, " S e s u n g g u h n y a bumi itu berlapis-lapis; j a r a k antara satu lapis dengan lapis lainnya sama dengan perjalanan lima ratus tahun. Lapisan yang paling atas darinya berada di atas p u n g g u n g ikan besar y a n g kedua sisinya (ekor dan kepalanya) bertemu di langit, sedangkan ikan itu berada diatas batu yang mahabesar, dan batu besar berada di tangan malaikat. Lapis y a n g kedua adalah t e m p at p e n a h a n a n angin, lapis y a n g ketiga m e n g a n d u n g b a t u - b a t u a n J a h a n a m , lapis y a n g k e e m p a t m e n g a n d u n g kibrit (fosfor) neraka Jahanam, lapis y a n g kelima dihuni oleh ular-ular Jahanam, lapis yang keenam dihuni oleh kalajengking Jahanam, dan lapis y a n g ketujuh terdapat saqar dan j u g a iblis y a n g dibelenggu dengan besi; salah satu dari tangannya d i k e d e p a n k a n, sedangkan y a n g satunya lagi dikebelakangkan; apabila Allah bermaksud m e l e p a s k a n n y a untuk sesuatu y a n g dikehendaki-Nya, m a k a Dia m e l e p a s k a n n y a . " Hadis ini berpredikat garib sekali. M e n g e n a i predikat marfu'-nya masih diragukan. Al-Hafiz A b u Ya'la mengatakan di dalam kitab Musnad-nya, bahwa telah menceritakan kepada kami Abu M u s a A l - H a r a w i , dari A l - A b b a s ibnul Fadl. Abu Ya'la bertanya, "Apakah dia adalah Ibnul Fadl Al-Ansari?" Abu Musa Al-Harawi menjawab, "Ya." Dia meriwayatkan dari Al-Qasim At-V^TIT-Dol-* m O i-i
A »-'i1\ A i i l i n t v i m o ^ i ' U n i i A l t r l o r i
loUic lUnn
A
i111oh
280
Juz 16 —
Taha
yang mengatakan bahwa ia pernah bersama Rasulullah Saw. dalam perang Tabuk. Ketika kaum muslim yang terlibat dalam perang tabuk itu pulang di hari y a n g panas sekali, dan kaum musli m berjalan secara berpencar. Perawi saat itu berada di bagian paling depan dari pasukan kaum muslim. Tiba-tiba ada seorang lelaki b e r p a p a s a n dengan kami, lalu lelaki itu bertanya, "Siapakah di antara kalian y a n g bernama M u h a m m a d ? " Teman-temanku meneruskan perjalanannya, sedangkan aku berhenti meladeni lelaki itu. Tiba-tiba Rasulullah Saw. muncul di tengah pasukan kaum muslim dengan mengendarai unta merah seraya menutupi kepalanya dari sengatan panas matahari yang terik. Lalu saya berkata k e p a d a lelaki itu, " H a i kamu yang bertanya, inilah Rasulullah Saw. telah tiba menuj u ke a r a h m u ! " Lelaki itu bertanya, " S i a p a k a h dia di antara m e r e k a ? " A k u m e n j a w a b , " o r a n g yang m e n g e n d a r ai unta m e r a h . " Lelaki itu mendekatinya dan m e m e g a n g tali kendali untanya. M a k a unta y a n g dikendarai oleh N a b i Saw. berhenti, dan lelaki itu bertanya, " E n g k a u k a h y a n g bernama M u h a m m a d ? " N a b i Saw. m e n j a w a b , "Ya." Lelaki itu berkata, " S e s u n g g u h n y a aku hendak bertanya k e p a d a m u tentang beberapa perkara yang tiada seorang pun dari kalangan p e n d u d uk bumi m e n g e t a h u i n y a kecuali hanya seorang atau dua orang saja." Rasulullah Saw. bersabda, "Tanyakanlah apa yang kamu kehendaki!" L e l a k i itu berkata, " H a i M u h a m m a d , a p a k a h s e o r a n g nabi t i d u r ? " Rasulullah Saw. menjawab, " K e d u a m a t a n y a tidur, tetapi hatinya tidak tidur." Si lelaki berkata, " E n g k a u benar." K e m u d i a n lelaki itu bertanya, "Hai M u h a m m a d , m e n g a p a anak itu m i r i p a y a h n y a d a n ( a d a k a l a n y a ) m i r i p i b u n y a ? " R a s u l u l l a h Saw . menjawab:
A ir mani lelaki putih lagi kental, sedangkan air mani wanita kuning lagi encer. Maka mana saja di antara kedua air mani itu yang mengalahkan lainnya, anak tersebut akan lebih mirip kepadanya.
Tafsir Ibnu Kasir
281
Lelaki itu berkata, "Engkau benar." Lalu ia bertanya, "Apa sajakah yang diciptakan dari air mani lelaki dan air mani perempuan dalam tubuh anaknya?" M a k a Rasulullah Saw. bersabda:
Air mani laki-laki membentuk tulang dan urat-urat serta otot-otot, sedangkan air mani wanita membentuk daging, darah, dan rambut. Lelaki itu berkata, "Engkau benar." K e m u d i a n lelaki itu bertanya, " H a i M u h a m m a d , apakah yang ada di b a w a h tanah ini?" Rasulullah Saw. menjawab, "Makhluk." Lelaki itu bertanya, Di bawah mereka itu ada a p a ? " Rasulullah Saw. menjawab, " B u m i . " Lelaki itu bertanya, " A p a k a h y a n g ada di b a w a h bumi i t u ? " Rasulullah Saw. m e n j a w a b , "Air." Ia bertanya, "Lalu apakah y a n g ada di bawah air i t u ? " Rasulullah Saw. m e n j a w a b , "Kegelapan." Ia bertanya, "Lalu apakah yang ada di bawah kegelapan itu?" Rasulullah Saw. m e n j a w a b, " U d a r a . " Ia bertanya, " A p a k a h y a n g ada di bawah udara itu?" Rasulullah Saw. menjawab, " B u m i . " Ia bertanya, "Lalu apakah y a n g ada di bawah bumi i t u ? " Rasulullah Saw. m e n a n g i s dan bersabda, " H a n y a sampai di situlah pengetahuan makhluk bila dibandingkan dengan pengetahua n Pencipta. Hai o r a n g y a n g bertanya, tidaklah orang y a n g ditanya lebih mengetahui daripada orang y a n g bertanya." Lelaki itu berkata, "Engkau benar, saya bersaksi bahwa engkau adalah utusan A l l a h . " M a k a Rasulullah Saw. bersabda, " H a i manusia, tahuka h kalian siapakah orang ini?" Merek a m e n j a w a b , " H a n y a Allah dan RasulNyalah y a n g lebih m e n g e t a h u i . " Rasulullah Saw. b e r s a b d a , " O r a n g ini adalah Jibril a.s. Hadis berpredikat garib sekali, dan konteksnya sangat aneh, ia hanya diriwayatkan oleh Al-Qasim ibnu Abdu r R a h m a n . Yahya ibnu M u ' i n mengatakan tentangnya, bahwa ia adalah orang yang tidak pantas menjadi rawi hadis. A b u Hatim Ar-Razi menilainyaafaz/; sedangkan menurut Ibnu Addi, Al-Qasi m ibnu A b d u r R a h m a n adalah perawi y a n g tidak dikenal. M e n u r u t kami hadis ini bercampur aduk, sesuatu dimasukkan ke dalam sesuatu y a n g lain, dan suatu hadis dimasukkan ke dalam hadis
282
Juz 16
Taha
l a i n n y a menjad i satu. D a p a t d i k a t a k a n b a h w a p e r a w i n y a s e n g a j a melakukan pencampuradukan itu atau memasukkan ke d a l a m n y a sesuatu y a n g lain. Hanya Allah-lah y a n g lebih mengetahui k e b e n a r a n n y a . Firman Allah Swt.:
Dan jika kamu mengeraskan ucapanmu, maka sesungguhnya mengetahui rahasia dan yang lebih tersembunyi. (Taha: 7)
Dia
Yakni A l - Q u r ' a n ini diturunkan oleh Tuhan yang menciptaka n bumi dan langit yang tinggi, yang mengetahui rahasia dan yang lebih tersembunyi. Perihalnya sama dengan apa y a n g disebutkan dalam ayat lain melalui firman-Nya:
Katakanlah, "Al-Qur 'an ini diturunkan oleh ( A l l a h ) yang mengetahui rahasia di langit dan di bumi. Sesungguhnya Dia adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. " (Al-Furqan: 6) Ali ibnu A b u Talhah telah m e r i w a y a t k a n dari Ibnu A b b a s sehubunga n dengan m a k na firman-Nya:
Dia mengetahui
rahasia dan yang lebih tersembunyi.
(Taha: 7)
Yang dimaksud dengan rahasia ialah apa y a n g disembunyika n oleh anak A d a m dalam hatinya, sedangkan y a n g lebih tersembunyi ialah apa y a n g tidak diketahui oleh anak A d a m , padahal ia yang mengerjakannya. M a k a Allah mengetahui k e s e m u a n y a itu. Pengetahuan Allah tentan g apa y a n g telah berlalu dari hal ini dan apa y a n g akan datang meliputi s e m u a n y a, dan semua makhluk bagi Allah dalam hal ini sama dengan salah satu dari mereka. Seperti yang disebutkan oleh Firman-Nya dalam ayatyang lain, yaitu:
283
Tafsir Ibnu Kasir
Tidaklah Allah menciptakan dan membangkitkan kalian (dari dalam k u b u r ) itu melainkan hanyalah seperti (menciptakan dan m e m b a n g k i t k a n ) satu jiwa saja. (Luqman: 28) Ad-Dahhak mengatakan sehubunga n dengan m a k n a
Dia mengetahui
firman-Nya:
rahasia dan yang lebih tersembunyi.
(Taha: 7)
Arti sirr ialah sesuatu yang dibicarakan olehmu dalam dirimu, sedangkan akhfd ialah sesuatu yang belum kamu bicarakan dalam dirimu. Sa'id ibnu Jubair mengatakan, " A n d a mengetahui apa yang A n d a rahasiakan hari ini, tetapi A n d a tidak akan mengetahui apa yang bakal A n d a rahasiakan keesokan harinya. Allah mengetahui apa y a n g A n d a rahasiakan hari ini dan apa y a n g akan A n d a rahasiakan keesokan harinya. Mujahid mengatakan sehubungan dengan makna firman-Nya, "Akhfd" b a h w a y a n g dimaksud dengannya ialah bisikan hati. Dan ia serta S a ' i d ibnu Jubair mengatakan pula bahwa akhfd artinya sesuatu yang dilakukan oleh m a n u s i a tanpa diniatkannya dahulu dalam hatinya. F i r m a n Allah Swt.:
Dialah Allah, tidak ada Tuhan melainkan Dia, Dia asmd-ul husna ( n a m a - n a m a y a n g baik). (Taha: 8)
mempunyai
Yakni Tuhan Yang menurunkan A l - Q u r ' a n kepadamu. Dialah Allah Yang tidak ada Tuhan selain Dia Yang m e m p u n y a i n a m a - n a m a y a n g baik dan sifat-sifat y a n g tinggi. D a l a m p e m b a h a s a n t e r d a h u l u telah d i s e b u t k a n asmd-ul husna ini berikut keterangannya, yaitu dalam tafsir ayat-ayat terakhir dari surat Al-A'raf.
Taha, ayat 9-10
284
Juz 16 —
Taha
Apakah telah sampai kepadamu kisah Musa? Ketika ia melihat api, lalu ia berkata kepada keluarganya, "Tinggallah kalian (di sini), sesungguhnya aku melihat api, mudah-mudahan aku dapat membawa sedikit darinya kepada kalian atau aku akan mendapat petunjuk di tempat api itu. " Mulai dari sini Allah kembali menceritakan kisah M u s a , saat pertama kalinya ia m e n e r i m a w a h y u dan saat dia diajak b i c a r a l a n g s u n g oleh Allah Swt. D e m i k i a n itu terjadi setelah M u s a m e n y e l e s a i k a n m a s a perjanjian kontrak kerja m e n g g e m b a l a k an ternak t e r h a d a p mertuanya. Lalu M u s a berjalan dengan keluarganya y a n g menurut^suatu pendapat menyebutkan b a h w a tujuannya adalah negeri Mesir, yaitu setelah dalam waktu y a n g lama ia meninggalkannya, lebih dari sepuluh tahun. D a l a m perjalanan itu M u s a m e m b a w a istrinya. M u s a sesat j a l a n , saat itu sedang musim dingin; lalu ia beristirahat di sebuah lereng bukit, sedangkan cuaca saat itu sangat dingin di sertai dengan kabut, awan, dan gelapnya malam. K e m u d i a n M u s a m e m b u a t api dengan batu pemantik apinya sebagaimana y a n g biasa dilakukan di masanya dalam menyalakan api. Akan tetapi, usahanya tidak membuahkan sepercik api pun. Ketika M u s a dalam keadaan kedinginan, tiba-tiba ia melihat cahaya api y a n g bersumber dari arah Bukit Tur, yang ada di sebelah kanannya. M a k a M u s a berkata k e p a d a keluarganya seraya m e n y e n a n g k a n hati mereka:
Sesungguhnya aku melihat api, mudah-mudahan membawa sedikit darinya kepada kalian. (Taha: 10)
aku
dapat
Yakni sebuah obor api. Di dalam ayat lain disebutkan melalui firmanN y a dengan ungkapa n lain, yaitu:
285
Tafsir Ibnu Kasir
atau ( m e m b a w a ) suluh api. (Al-Qasas: 29) Yaitu obor api.
agar kalian dapat menghangatkan
badan. (Al-Qasas: 29)
Hal ini menunjukkan bahwa saat itu cuaca sangat dingin. Sedangkan yang disebutkan dalam ayat ini yaitu oleh firman-Nya, "Biqabasin, " yang artinya obor api; hal ini menunjukka n b a h w a suasana m a l a m itu sangat gelap. F i r m a n Allah Swt.:
atau aku akan mendapat petunjuk
di tempat api itu. (Taha: 10)
Yakni seseorang yang menunjukkan jalan kepadaku. Hal ini menunjukkan b a h w a N a b i M u s a a.s. saat itu sesat j a l a n . Hal ini seperti apa y a n g diriwayatkan oleh As-Sauri, dari A b u S a ' d Al-A'war, dari Ikrimah, dari Ibnu A b b a s sehubungan dengan m a k n a firman-Nya:
atau aku akan mendapat
petunjuk
di tempat api itu. (Taha: 10)
Yaitu seseorang yang memberikan petunjuk jalan kepadaku. M e r e k a saat itu berada di m u s im dingin dan sesat jalan . Ketika M u s a melihat api, ia b e r k a t a , " J i k a aku tidak m e n j u m p a i s e s e o r a n g y a n g m e n u n j u k k a n kepadaku j a l a n yang sebenarnya, aku akan mendatangkan k e p a d a m u api y a n g dapat dipakai untuk berdiang kalian."
Taha, ayat 11-16
286
Juz 16 —
Taha
Ma/ca ketika ia datang ke tempat api itu ia dipanggil, "Hai Musa, sesungguhnya Aku inilah Tuhanmu, maka tanggalkanlah kedua terompahmu; sesungguhnya kamu berada di lembah yang suci, Tuwa. Dan Aku telah memilih kamu, maka dengarkanlah apa yang akan diwahyukan (kepadamu). Sesungguhnya Aku ini adalah Allah, tidak ada Tuhan selain Aku, maka sembahlah Aku dan dirikanlah salat untuk mengingat Aku. Sesungguhnya hari kiamat itu akan datang Aku merahasiakan (waktunya) agar tiap-tiap diri itu dibalas dengan apa yang ia usahakan. Maka sekali-kali janganlah kamu dipalingkan darinya oleh orang yang tidak beriman kepadanya dan oleh orang yang mengikuti hawa nafsunya, yang menyebabkan kamu jadi binasa. " Firman Allah Swt.:
Maka ketika ia datang ke tempat api itu. (Taha: 11) M a k s u d n y a , mendekati tempat api yang m e n y a l a itu.
* ia dipanggil,
"Hai Musa. " (Taha: 11)
Di dalam ayat lain disebutkan oleh firman-Nya:
f>
287
Tafsir Ibnu Kasir
Diserulah dia dari (arah) pinggir lembah yang sebelah kanan(nya) pada tempat yang diberkahi, dari sebatang pohon kayu, yaitu: "Ya Musa, sesungguhnya Aku adalah Allah. " ( A l - Q a s a s : 30) Sedangkan dalam ayat ini disebutkan:
Sesungguhnya
Aku inilah Tuhanmu. (Taha: 12)
Yakni yang berbicara d e n g a n m u .
maka tanggalkanlah
(lepaskanlah) kedua terompahmu.
(Taha: 12)
Ali ibnu A b u Talib, A b u Zar, dan A b u Ayyub serta sahabat lainnya yang bukan hanya seorang m e n g a t a k a n b a h w a kedua t e r o m p a h n y a itu terbuat dari kulit keledai yang tidak disembelih. Menuru t p e n d a p a t y a n g lain, sesungguhnya Musa diperintahkan untuk melepaskan kedua terompahnya hanyalah demi memuliakan tanah yang M u s a berada padanya. S a ' i d ibnu J u b a i r m e n g a t a k a n b a h w a p e r i n t a h ini s a m a d e n g a n p e r i n t a h y a n g ditujukan kepada seseorang yang hendak memasuki K a ' b a h . M e n u r u t pendapat y a n g lainnya lagi, d i m a k s u d k a n agar M u s a menginjak tanah suci itu dengan kedua telapak kakinya tanpa m e m a k a i t e r o m p a h . Dan pendapat yang lainnya lagi mengatakan selain itu. H a n y a Allah-lah yang mengetahui kebenarannya. Sehubungan dengan firman-Nya, "Tuwa, Ali ibnu A b u Talhah telah meriwayatkan dari Ibnu A b b a s b a h w a Tuwa adalah n a m a lembah. Hal y a n g sama telah dikatakan pula oleh lainnya yang bukan hanya seorang. Berdasarkan pengertian demikian, berarti atafdisim adalah ataf bayan (penjelasan). Menurut pendapat lain, Tuwa maksudnya adalah kata perintah untuk menginjak tanah dengan kedua telapak kaki (tanpa alas kaki). Menurut pendapat yang lainnya lagi, disebutkan demikian karena tempat itu disucikan sebanyak dua kali: Tuwa artinya tanah y a n g diberkati, penyebutannya merupakan sebutan ulangan (dengan ungkapan lain). Akan tetapi, pendapat yang paling sahih adalah pendapat pertama. Seperti
288
Juz 16 —
Taha
pengertian yang terdapat di dalam firman-Nya:
Tatkala Tuhannya memanggilnya (An-Nazi'at: 16)
di lembah suci ialah Lembah
Tuwa.
A d a p u n firman Allah Swt.:
Dan Aku telah memilih kamu. (Taha: 13) Ayat ini semakna dengan firman-Nya:
C1U
: _ J '
Sesungguhnya aku memilih ( m e l e b i h k a n ) kamu dari manusia yang lain (di m a s a m u ) untuk membawa risalah-Ku dan untuk berbicara langsung dengan-Ku. (Al-A'raf: 144) Yaitu melebihkan kamu di atas semua m a n u s i a di masanya . Dengan kata lain, dapat pula diartikan b a h w a Allah Swt. berfirman kepada M u s a a.s., "Hai Musa, tahukah kamu mengapa Aku mengistimewakan kamu hingga k a m u dapat berbicara langsung dengan-Ku , b u k a n o r a n g lain?" M u s a m e n j a w a b , "Tidak tahu." Allah berfirman, " K a r e n a sesungguhny a Aku menghargai sikapmu y a n g rendah diri itu." Firman Allah Swt.:
maka dengarkanlah
apa yang diwahyukan
kepadamu.
(Taha: 13)
Artinya sekarang dengarkanlah olehmu apa y a n g Aku firmankan melalui w a h y u - K u k e p a d a m u ini:
289
Tafsir Ibnu Kasir
Sesungguhnya Aku ini adalah Allah, tidak ada Tuhan (yang hak) selain Aku. (Taha: 14) Ini m e r u p a k a n kewajiba n p e r t a m a bagi o r a n g - o r a n g mukalaf, yaitu h e n d a k n y a ia mengetahui b a h w a tidak ada Tuhan selain Allah semata, tiada sekutu bagi-Nya. Firman Allah Swt.:
maka sembahlah
Aku. (Taha: 14)
Maksudnya, Esakanlah Aku dan sembahlah Aku tanpa mempersekutukan Aku.
dan dirikanlah
salat untuk mengingat
Aku. (Taha: 14)
M e n u r u t suatu pendapat, m a k n a y a n g dimaksud ialah salatlah k a m u untuk mengingat-Ku. Menurut pendapat lain, maksudnya ialah dirikanlah salat bilamana kamu ingat kepada-Ku. M a k n a y a n g k e d u a ini diperkuat oleh hadis yang d i k e m u k a k an oleh Imam A h m a d . Ia mengatakan , telah menceritakan kepada kami Abdur R a h m a n ibnu M a h d i, telah menceritakan kepada kami A l - M u s a n n a ibnu Sa'id, dari Qatadah , dari A n a s , dari Rasulullah Saw. y a n g telah bersabda:
Apabila seseorang di antara kalian tertidur hingga meninggalkan salatnya atau lupa kepada salatnya, hendaklah ia mengerjakannya saat mengingatnya. Karena sesungguhnya Allah Swt. telah berfirman, "Dirikanlah salat untuk mengingat-Ku. " (Taha: 14)
290
Juz 16 —
Taha
Di dalam kitab Sahihain disebutkan sebuah hadis melalui sahabat A n a s r.a., b a h w a Rasulullah Saw. pernah bersabda:
Barang siapa tidur meninggalkan salat (nya) atau lupa kepadanya, maka kifaratnya ialah mengerjakannya (dengan segera) manakala ingat kepadanya, tiada kifarat lain kecuali hanya itu. Firman Allah Swt.:
Sesungguhnya
hari kiamat itu akan datang.
(Taha: 15)
Yakni pasti akan datang dan pasti terjadi. F i r m a n Allah Swt.:
Aku merahasiakan
(waktu)«ya. (Taha: 15)
Ad-Dahhak telah meriwayatka n dari Ibnu A b b a s sehubungan dengan maknanya, bahwa Ibnu Abbas m e m b a c a n ya dengan bacaan berikut: "Aku hampir saja merahasiakan waktunya t e r h a d a p diri-Ku sendiri." M a k n a yang dimaksud ialah b a h w a waktu hari kiamat itu dirahasiakan oleh Allah Swt. terhadap s e m u a makhluk. Dikatakan demikian karena tidak ada sesuatupun yang tersembunyi bagi Allah Swt. selamanya. Sa'id ibnu Jubair telah meriwayatkan dari Ibnu Abbas, bahwa bacaannya adalah: Min nafsihi (terhadap diri-Nya sendiri). Hal yang sama telah dikatakan oleh Mujahid, A b u Saleh, dan Yahya ibnu Rafi'. Ali ibnu AbuTalhah telah meriwayatkan dari Ibnu Abbas sehubungan dengan m a k n a firman-Nya:
291
Tafsir Ibnu Kasir
Aku merahasiakan
( w a k t u ( T a h a : 15)
Artinya, Aku tidak akan m e m p e r l i h a t k a n t e n t a n g w a k t u n y a k e p a d a seorang pun selain diri-Ku sendiri. Menuru t As-Saddi, tiada seorang pun dari kalangan penduduk langit dan bumi, melainkan Allah merahasiakan terhadapnya tentang waktu hari kiamat. Ayat ini m e n u r ut bacaan Ibnu M a s ' u d disebutkan seperti berikut: " A k u h a m p i r m e n y e m b u n y i k a n waktunya terhadap diri-Ku sendiri." Dengan kata lain, Aku merahasiakan waktu hari kiamat terhadap semua makhluk; sehingga andaikan Aku dapat m e n y e m b u n y i k a n n y a t e r h a d a p d i r i - K u s e n d i r i , t e n t u l a h A k u akan melakukannya. Menurut pendapat y a n g lain bersumber dari Q a t a d a h , disebutkan b a h w a firman-Nya:
Aku merahasiakan
(waktu)wya. (Taha: 15)
Menurut suatu qiraat (bacaan) disebutkan, "Aku menyembunyikan waktunya dengan sengaja." Demi usiaku, sesungguhnya Allah menyembunyikan waktunya terhadap para malaikat yang terdekat, para nabi, dan para rasul¬ Nya. M e n u r u t kami, ayat ini s e m a k n a dengan apa y a n g disebutkan oleh Allah Swt. dalam ayat lain melalui firman-Nya:
Katakanlah, "Tidak ada seorang pun di langit dan di bumi yang mengetahui perkara yang gaib, kecuali Allah. " ( A n - N a m l : 65) Dan firman Allah Swt.:
Kiamat itu amat berat (huru-harany a bagi m a k h l u k ) yang di langit dan di bumi. Kiamat itu tidak akan datang kepada kalian melainkan dengan tiba-tiba. (Al-A'raf: 187)
292
Juz 16 —
Taha
Yakni amatlah berat pengetahuan m e n g e n a i n y a bagi makhluk y a n g ada di langit dan di b u m i . Ibnu Abu Hatim m e n g a t a k a n , telah menceritakan kepada kami A b u Z a r ' a h , telah menceritakan kepada kami Minjab, telah menceritakan k e p a d a kami Abu N a m i l a h , telah menceritakan kepadaku M u h a m m a d ibnu Sahi Al-Asadi, dari w a r g a yang mengatakan b a h w a Sa'id ibnu Jubair telah m e m b a c a k a n k e p a d a n y a ayat berikut:
Aku merahasiakan
(waktu)wy<7. (Taha: 15)
dengan bacaan akhfiha yang artinya m e n a m p a k k a n n y a yakni hampirhampir Allah Swt. m e n a m p a k k a n p e n g e t a h u a n mengenai w a k t u hari k i a m a t . K e m u d i a n ia m e n g a t a k a n b a h w a t i d a k k a h * e n g k a u p e r n a h mendengar perkataan seorang penyair y a n g mengatakan dalam salah satu bait syairnya:
Telah berlalu masa dua bulan, kemudian ditambah lagi satu bulan penuh tinggal di Arbakin dan tanam-tanaman mulai menguning. As-Saddi mengatakan bahwa al-gamir ialah tanaman basah yang tumbuh di pematang yang kering, yakni tanamannya sudah mulai masak. Arbakin n a m a sebuah tempat. Ad-damik satu bulan penuh. Syair ini dikatakan oleh K a ' b ibnu Zuhair. F i r m a n Allah Swt.:
agar tiap-tiap diri itu dibalas dengan apa yang ia usahakan. 15)
(Taha:
Yakni Aku pasti mengadakan hari kiamat agar Aku melakukan pembalasan k e p a d a setiap orang sesuai dengan amal perbuatannya .
293
Tafsir Ibnu Kasir
Barang siapa yang mengerjakan kebaikan seberat zarrah pun, niscaya dia akan melihat (balasan)/ryo. Dan barang siapa yang mengerjakan kejahatan seberat zarrah pun, niscaya dia akan melihat (balasan)«ya. (Az-Zalzalah: 7-8) D a n firman Allah Swt. yang mengatakan:
sesungguhnya kalian hanya diberi balasan terhadap apa yang kalian kerjakan. (At-Tur: 16)
telah
A d a p u n firman Allah Swt.:
CM
: A
U Z>
Maka sekali-kali janganlah kamu dipalingkan darinya oleh orang yang tidak beriman kepadanya. (Taha: 16), h i n g g a akhir ayat. M a k n a yang dimaksud ialah bahwa khitab dalam ayat ini ditujukan kepada setiap individu o r a n g - o r a n g mukailaf, sekalipu n lahiriahnya khitab ditujukan kepada Nabi Saw. Dengan kata lain, janganlah kalian mengikuti jalan orang-orang yang tidak percaya dengan adanya hari kiamat, mereka hanya mengejar kesenangan dan kenikmatan duniawi lagi durhaka kepada T u h a n n y a serta mengikuti h a w a nafsunya. M a k a b a r a n g siapa y a n g mengikuti j e j a k mereka, s e s u n g g u h n ya dia telah merugi dan k e c e w a .
yang menyebabkan
kamu binasa. (Taha: 16)
Yakni kamu akan binasa dan hancur bila mengikuti jejak mereka , Allah Swt. telah berfirman dalam ayat lain:
294 Dan hartanya (Al-Lail: 11)
tidak bermanfaat
baginya
apabila
Juz 16
Taha
ia telah
binasa.
Taha, ayat 17-21
Apakah itu yang di tangan kananmu, hai Musa? Musa berkata, "Ini adalah tongkatku, aku bertelekan padanya, dan aku pukul ( d a u n ) dengannya untuk kambingku, dan bagiku ada lagi keperluan yang lain padanya. "Allah berfirman, "Lemparkanlah ia, hai Musa! "Lalu dilemparkannya tongkat itu, maka tiba-tiba ia menjadi seekor ular yang merayap dengan cepat. Allah berfirman, ' 'Peganglah ia dan jangan takut, Kami akan mengembalikannya kepada keadaannya semula. " Ini m e r u p a k a n bukti dari Allah Swt. k e p a d a M u s a dan merupakan suatu mukj izat y a n g besar serta peristiwa yang luar biasa, menunjukkan b a h w a tidak ada seorang pun yang m a m p u melakukan hal itu selain Allah Swt. Dan b a h w a peristiwa seperti itu tidak ada seorang pun yang dapat m e n datangkannya kecuali seorang nabi y a n g diutus. F i r m a n Allah Swt.:
Apakah itu yang di tangan kananmu, hai Musa. (Taha: 17) M e n u r u t sebagian ulama tafsir, sesungguhnya Allah berfirman demikian kepada Musa dengan nada mengingatkan. Menurut pendapat yang lain, sesungguhnya Allah Swt. mengatakan demikian kepada M u s a dengan nada menetapkan. Dengan kata lain. dapat dikatakan bahwa adapun benda yang ada di tangan kananmu itu yang kamu kenal dengan sebutan tongkat, kelak kamu akan melihat apa yang bakal Kami lakukan terhadapnya sekarang.
295
Tafsir Ibnu Kasir
CVV : 4
U
3
Apakah itu yang di tangan kananmu, hai Musa? (Taha: 17) Kata tanya atau istifham ini m e n g a n d u n g m a k n a tagrir.
Berkata Musa, (Taha: 18)
"Ini adalah tongkatku,
aku bertelekan
padanya.
"
Yaitu tongkat ini kujadikan sebagai pegangan saat aku berjalan.
CNA : 4
"dan aku pukul (daun) dengannya
U
3
untuk kambingku.
" (Taha: 18)
Yakni aku goyangkan dengannya tangkai pohon agar dedaunannya rontok buat makan kambingku. A b d u r Rahman ibnul Q a s i m telah mengatakan dari Imam Malik, b a h w a al-husy artinya bila seseorang m e n c a n g k o l k a n (mengaitkan) bagian yang bengkok dari tongkatnya ke dahan pohon, lalu ia menggerak-gerakkannya hingga dedaunan dan buah-buahannya rontok, tetapi dahan pohon (rantingnya) tidak patah. Itulah m a k n a lafaz al-husy, yakni bukan m e m u k u l k a n . Hal yang sama telah dikatakan oleh M a i m u n ibnu M a h r a n . Firman Allah Swt.:
dan bagiku ada lagi keperluan
yang lain padanya.
(Taha: 18)
Yaitu kegunaan lainnya. Sebagian di antara merek a ada yang m e m a k s a kan diri dengan menceritakan sebagian dari kegunaan lainnya yang masih misteri. Dikatakan b a h w a tongkatnya itu dapat m e n y a l a di m a l a m hari, dan dapat menjaga k a m b i n g n y a bila M u s a tertidur. M u s a dapat pula m e n a n c a p k a n n y a , lalu j a d i l a h sebuah p o h o n r i n d a n g y a n g menjadi naungannya di terik matahari, serta hal lainnya yang bertentangan dengan
296
Juz 16 —
Taha
h u k u m alam. Jelasnya kisah y a n g demikian itu pada k e n y a t a a n n ya tidak ada. Seandainy a tongkat tersebut m e m p u n y a i kegunaan y a n g didugakan itu, niscaya M u s a a.s. tidak m e r a s a aneh m a n a k a la t o n g k at tersebut berubah ujud menjadi ular besar, dan tentulah M u s a a.s. tidak akan lari darinya. S e m u a n y a itu tiada lain b e r s u m b e r dari kisah-kisah israiliyat. Sebagian dari mereka mengatakan pula bahwa tongkat tersebut adalah milik A d a m a.s. Pendapat y a n g lainnya lagi mengatakan b a h w a tongkat itu adalah hewan melata y a n g akan muncul nanti menjelang hari kiamat. Telah diriwayatkan dari Ibnu Abbas yang mengatakan b a h w a tongkat itu m e m p u n y a i nama, yaitu Mdsyd; hanya Allah-lah y a n g m e n g e t a h ui kebenarannya. F i r m a n Allah Swt.:
Allah berfirman,
"Lemparkanlah
ia, hai Musa!" (Taha: 19)
H a i M u s a , t o n g k a t y a n g k a m u p e g a n g di t a n g a n k a n a n m u lemparkanlah.
Lalu dilemparkannyalah tongkat itu, maka tiba-tiba seekor ular yang merayap dengan cepat. (Taha: 20)
ia
itu
menjadi
Yakni seketika itu j u g a t o n g k a t n ya berubah menjadi ular y a n g sangat besar lagi panjang dan dapat merayap dengan gerakan y a n g sangat cepat. D a n tiba-tiba tongkat itu bergerak dan berubah ujudnya menjadi ular yang sangat cepat gerakannya, tetapi tidaklah sebesar yang disebutkan s e b e l u m n y a . S i n g k a t n y a d a l a m ayat ini d i s e b u t k a n ular itu besar, sedangkan dalam ayat lain disebutkan sangat cepat gerakannya. Tas 'a, artinya m e r a y a p dan bergerak. Ibnu A b u Hatim m e n g a t a k a n , telah menceritakan kepada kami ayahku, telah menceritakan kepada kami A h m a d ibnu A b d a h, telah menceritakan kepada kami Hafs ibnu J a m i ' , telah menceritakan kepada kami Sammak, dari Ikrimah, dari Ibnu A b b a s sehubungan dengan m a k na firman-Nya:
297
Tafsir Ibnu Kasir
Lalu dilemparkannya tongkat itu, maka tiba-tiba ular yang merayap dengan cepat. (Taha: 20)
ia menjadi
seekor
Sebelum peristiwa itu tongkat tersebut tidak pernah berubah ujud menjadi ular bila dilemparkan; lalu ular itu melewati p o h o n, maka ia langsung memakannya; dan melewati batu besar, lalu ia memakannya pula, sehingga M u s a m e n d e n g a r suara batu besar masuk ke dalam perut ular itu, karena itu maka M u s a lari ketakutan. K e m u d i a n M u s a diseru, " H a i M u s a , ambillah ular itu!" M u s a tidak mau m e n g a m b i l n y a karena takut. Lalu diseru lagi untuk kedua kalinya seraya mengataka n kepadanya, " H a i M u s a , ambillah, j a n g a n l a h kamu takut." K e m u d i a n dalam seruan y a n g ketiga kalinya disebutkan, "Engkau t e r m a s uk orang-oran g y a n g a m a n . " M a k a barulah M u s a a.s. m a u m e n g a m b i l n y a (dan ular itu berubah ujud seperti semula, yaitu tongkatnya). Wahb ibnu Munabbih telah mengatakan sehubungan dengan m a k na firman-Nya:
Lalu dilemparkannya tongkat itu, maka tiba-tiba ular yang merayap dengan cepat. (Taha: 20)
ia menjadi
seekor
M a k a Musa melemparkannya ke tanah. Ketika pandangan matanya tertuju kepada tongkat itu, tiba-tiba ia menjumpainya telah berubah ujud menjadi ular y a n g sangat besar yang baru ia lihat. Ular itu m e r a y a p seakan-akan sedang mencari sesuatu y a n g hendak diterkamnya. U l ar itu melewati sebuah batu besar yang besarnya sama dengan unta y a n g paling besar, m a k a ia m e n e l a n n y a sekali telan. D a n salah satu dari t a r i n g n y a ia tancapkan ke sebuah pohon yang besar, lalu p o h o n itu dicabutnya. K e d u a mata ular itu m e n y a l a bagaikan api, sedangkan c a b a n g yang ada p a d a u j u n g t o n g k a t n y a itu b e r u b a h u j u d n y a m e n j a d i m u l u t u l a r y a n g m e n y e m b u r k a n api. Besarnya sama dengan sebuah sumur yang sangat lebar, di dalamnya dipenuhi dengan gigi taring dan gigi kunyah, sedangkan dari mulut ular itu terdengar suara desisan yang sangat keras. Ketika Musa menyaksikan p e m a n d a n g a n yang sangat mengerikan itu, ia lari tanp a
298
Juz 16 —
Taha
menoleh ke belakang. M u s a pergi j a u h hingga ia merasa b a h w a ular itu tidak akan mengejarnya. M u s a ingat kepada Tuhannya, m a k a ia berdiri d e n g a n rasa malu kepada-Nya. Kemudian ia diseru, ''Hai Musa, kembalilah kamu ke tempat s e m u l a , " maka kembalilah M u s a dengan hati yang masih dipenuhi oleh rasa takut. Lalu dikatakan kepadanya:
4
Peganglah
\*Z>
ia. (Taha: 21)
Yakni dengan tangan k a n a n m u .
dan jangan takut. Kami akan keadaannya semula. (Taha: 21)
mengembalikannya
kepada
Saat itu M u s a memakai baju lapis yang terbuat dari kain wol (bulu). M a k a tatkala ia diperintahkan untuk m e m e g a n g ular itu, ia melilitkan baju w o l n y a itu ke tangannya, tetapi malaikat berkata kepadanya, "Hai M u s a , b a g a i m a n a k a h m e n u r u t m u j i k a Allah mengizinkan terjadinya hal y a n g k a m u hindari itu, apakah kain bajumu itu dapat m e m b e r i k a n sesuatu manfaat k e p a d a m u ? " M u s a m e n j a w a b , "Tentu tidak, tetapi saya adalah makhluk y a n g lemah dan diciptakan dari sesuatu yang l e m a h . " A k h i r n ya M u s a melepaskan bajunya dari tanganny a dan meletakkan t a n g a n n y a ke mulut ular itu sehingga ia m e n d e n g a r desisan yang keluar dari mulut ular dan m e r a s a taring y a n g dipegangnya. Tiba-tiba dengan serta-merta ular itu menjadi tongkat seperti keadaan semula. Dan tiba-tiba tangannya berada pada posisi semula sewaktu ia memegangkan tangannya pada tongkatnya, yaitu p a d a kedua cabangnya. K a r e n a itulah disebutkan oleh firman-Nya:
Kami akan mengembalikannya 21)
kepada keadaannya
semula.
(Taha:
299
Tafsir Ibnu Kasir
Yakni kepada keadaan semula yang biasa kamu kenal sebagai tongkat.
Taha, ayat 22-35
"Do« kepitkanlah tanganmu ke ketiakmu, niscaya ia keluar menjadi putih cemerlang tanpa cacat, sebagai mukjizat yang lain (pula), untuk Kami perlihatkan kepadamu sebagian dari tanda-tanda kekuasaan Kami yang sangat besar. Pergilah kepada Fir 'aun, sesungguhnya ia telah melampaui batas. " Berkata Musa, "Ya Tuhanku, lapangkanlah untukku dadaku, dan mudahkanlah untukku urusanku, dan lepaskanlah kekakuan dari lidahku, supaya mereka mengerti perkataanku; dan jadikanlah untukku seorang pembantu dari keluargaku, (yaitu) Harun, saudaraku, teguhkanlah dengan dia kekuatanku, dan jadikanlah dia sekutu dalam urusanku, supaya kami banyak bertasbih kepada Engkau, dan banyak mengingat Engkau. Sesungguhnya Engkau adalah Maha Melihat (keadaan) kami. " Hal ini m e r u p a k a n mukjizat lain bagi M u s a a.s. Yaitu Allah memerintahkan k e p a d a n ya agar m e m a s u k k an t a n g a n n y a ke leher bajunya, seperti y a n g disebutkan di dalam ayat lain, sedangkan hal itu disebutkan dalam surat ini melalui firman-Nya dengan sebutan berikut:
dan kepitkanlah
tanganmu ke ketiakmu.
(Taha: 22)
300
Juz 16 —
Taha
Sedangkan dalam ayat lain disebutkan seperti berikut:
C.TT
: n.,/i2lb 0
dan dekapkanlah kedua tanganmu (ke dada)ww bila ketakutan, maka yang demikian itu adalah dua mukjizat dari Tuhanmu ( y a n g akan kamu hadapkan) kepada Fir 'aun danpembantu-pembantunya. (AlQasas: 32) Mujahid telah mengatakan s e h u b u n g an dengan m a k n a firman-Nya:
dan kepitkanlah
tanganmu keketiakmu.
(Taha: 22)
Yakni t e l a p a k t a n g a n m u k e b a g i a n d a l a m l e n g a n m u . M u s a a p a b i l a memasukkan tangannya ke leher bajunya, lalu dia mengeluarkannya, maka keluarlah cahaya dari tanganny a seakan-akan seperti c a h a y a rembulan. Firman Allah Swt.:
niscaya
ia keluar menjadi putih cemerlang
tanpa cacat. (Taha: 22)
Yaitu bukan karena penyakit supak, bukan karena penyakit lainnya, bukan pula karena cacat. Demikianlah menurut yang dikatakan oleh Ibnu Abbas, Mujahid, Ikrimah, Qatadah, Ad-Dahhak, dan As-Saddi serta lain-lainnya. A l - H a s a n Al-Basri mengatakan, " D e m i Allah, bila M u s a m e n g e l u a r k an t a n g a n n y a itu, m a k a kelihatan seperti senter, m a k a M u s a mengetahu i b a h w a dia saat itu telah bersua dengan T u h a n n y a . " K a r e n a itulah dalam firman selanjutnya disebutkan:
untuk Kami perlihatkan kepadamu sebagian dari kekuasaan Kami yang sangat besar. (Taha: 23)
tanda-tanda
301
Tafsir Ibnu Kasir
Wahb ibnu Munabbih mengatakan bahwa Tuhan berfirman kepada M u s a , "Mendekatlah kamu." Tuhan terus-menerus memerintahkan kepada M u s a agar lebih mendeka t lagi, hingga M u s a m e n e m p e l k a n p u n g g u n g n y a k e batang pohon itu. Setelah itu M u s a t e n a n g dan tidak merasa takut lagi serta t a n g a n n y a m e m e g a n g tongkat d e n g a n kuat, lalu m e n u n d u k k a n kepalanya seraya merendahka n diri. Firman Allah Swt.:
Pergilah kepada Fir 'aun; sesungguhnya (Taha: 24)
ia telah melampaui
batas
M a k s u d n y a , pergilah k a m u kepada F i r ' a u n Raja Mesir, yaitu ke negeri y a n g kamu pernah melarikan diri darinya (setelah m e m b u n u h seorang M e s i r yang bertengkar dengan salah seorang Ban i Israil). Lalu serulah dia untuk m e n y e m b a h Allah semata, tiada sekutu bagi-Nya. Perintahkanlah k e p a d a n y a agar m e m p e r l a k u k a n b a n g s a B a n i Israil d e n g a n perlakuan y a n g baik, dan j a n g a n l a h ia m e n y i k s a dan menindas mereka. Sesungguhnya Fir'au n itu adalah seorang yang berlaku sewenang-wenang, melampaui batas, lebih memilih kehidupan duniawinya, serta melupaka n Tuhannya YangTvIahatinggi. Wahb ibnu M u n a b b i h m e n g a t a k an b a h w a Allah Swt. berfirman kepada Musa, "Berangkatlah kamu dengan m e m b a w a risalah-Ku, sesungguhnya engkau sekarang mendenga r dengan pendengaran-Ku dan melihat dengan pandangan-Ku. Dan sesungguhnya tangan dan pandangan k e k u a s a a n - K u selal u m e n y e r t a i m u , d a n s e s u n g g u h n y a A k u t e l a h memakaikan k e p a d a m u perisai kekuasaan-Ku agar kekuatanmu menjadi sempurna dalam m e n g e m b a n perintah-Ku." Allah berfirman, " E n g k a u adalah pasukan y a n g besar dari pasukan¬ Ku, Aku utus kamu kepada seorang makhluk-Ku yang lemah, tetapi ingkar kepada nikmat-Ku dan merasa aman dari pembalasan-Ku, serta teperdaya oleh duniawi dengan melupakan Aku (sebagai Penciptanya). K a r e n a n y a dia mengingkari hak-Ku sebagai Tuhannya, dan ia m e n d u g a b a h w a dia tidak mengenal-Ku. Allah b e r f i r m a n , " S e s u n g g u h n y a A k u b e r s u m p a h d e n g an n a m a
302
Juz 16 —
Taha
Keagungan-Ku, seandainya tiada takdir (keputusan) yang telah Kutetapkan antara diri-Ku dan makhluk-Ku, tentulah Aku akan menyiksanya dengan siksaan yang kejam dan bengis. Ikut murka karena murka-Ku semua langit dan bumi, serta gunung-gunung dan lautan-lautan. Jika A k u perintahkan kepada langit untuk menghukumnya , tentulah langit akan menerbangkannya (melalui angin topan); dan j i k a Aku perintahkan kepada Bumi untuk m e n g h u k u m n y a , tentulah bumi akan menelannya. Jika A k u perintahkan kepada gunung-gunung, tentulah gunung-gunun g itu akan menghancur k a n n y a ( m e n i m p a n y a ) . Dan j i k a Aku perintahkan k e p a d a lautan untuk m e n g h u k u m n y a , tentulah lautan itu akan m e n e n g g e l a m k a n n y a. Tetapi ia terlalu hina dan kecil menurut pandangan-Ku dan masih tertoleransi oleh sifat Penyantun-Ku, serta Aku merasa cukup d e n g a n - K u sendiri. Dan s e s u n g g u h n y a A k u adalah Y a n g M a h a k a y a , t i a d a y a n g lebih k a y a daripada-Ku." Allah Swt. berfirman, " S a m p a i k a n l a h kepadany a ( F i r ' a u n ) risalah¬ Ku, dan serulah dia agar m e n y e m b a h - K u dan m e n g e s a k a n Aku serta mengikhlaskan kepada-Ku, dan ingatkanlah dia akan hari-hari pertemuan dengan-Ku, serta peringatkanlah dia akan pembalasan dan azab-Ku. Dan sampaikanlah kepadanya bahwa tidak ada sesuatu pun yang dapat bertahan menghadapi murka-Ku. " Allah Swt. berfirman, " S a m p a i k a n l ah kepadanya risalah-Ku ini di s a m p i n g a n c a m a n - K u itu d e n g a n p e n y a m p a i a n y a n g lemah lembut, mudah-mudahan ia sadar atau takut. Dan sampaikanlah kepadanya bahwa m a a f dan a m p u n a n - K u lebih cepat daripada m u r k a dan s i k s a a n - K u ." Allah Swt. berfirman, " D a n j a n g a n sekali-kali k a m u m e r a s a gentar terhadap pakaian keduniawian y a n g Kuberikan k e p a d a n y a ( F i r ' a u n ) , karena sesungguhnya ubun-ubunnya (rohnya) berada di dalam genggaman k e k u a s a a n - K u . Tidaklah ia berbicara, tidaklah ia m e m a n d a n g , serta tidaklah pula ia bernafas kecuali dengan seizin-Ku." Allah Swt. berfirman, " D a n katakanlah kepadanya b a h w a penuhilah seruan Tuhanmu, karena sesungguhnya Dia Mahaluas ampunan-Nya, Dia telah m e m b e r i m u masa tangguh selama empat ratus t a h u n . D a l a m m a s a tersebut kamu terang-terangan memusuhi-Nya, yaitu dengan mencaci dan menyerupakan dirimu sebagai Dia. serta menghalangrhalangi h a m b a h a m b a - N y a dari jalan-Nya. Padahal Dia selalu m e m b e r i m u hujan dan menyuburkan (menumbuhkan) tanam-tanaman bagimu. Selama itu kamu
Tafsir Ibnu Kasir
303
tidak pernah sakit, tidak menua, tidak miskin, dan tidak terkalahkan. Seandainya Dia hendak menyegerakan siksaan-Nya kepadamu, tentulah Dia m u d a h melakukannya, tetapi Dia memiliki sifat Penyantun dan sifat Penyabar y a n g Mahabesar. Allah Swt. berfirman, "Berjihadlah kamu bersama saudaramu untuk m e n e n t a n g n y a , s e d a n g k a n k a m u b e r d u a m e n g i k h l a s k a n diri d a l a m j i h a d m u untuk m e n d a p a t rida Allah. S e s u n g g u h n y a Aku s e a n d a i n y a menghendaki, bisa saja mendatangkan bala tentara yang j u m l a h n y a belum pernah dia lihat. Tetapi sengaja A k u m e n g h e n d a k i agar si h a m b a y a n g lemah itu, yang merasa besar diri dengan bala tentaranya yang banyak, b a h w a s e s u n g g u h n y a p a s u k a n y a n g kecil — y a n g p a d a h a k i k a t n y a bukanlah kecil bila dengan seizin-Ku—dapa t mengalahkan pasukan yang besar dengan seizin-Ku. A l l a h Swt. b e r f i r m a n , ' ' J a n g a n s e k a l i - k a li k a m u silau d e n g a n perhiasan yang dikenakannya, j a n g a n pula silau dengan k e m e w a h a n hidupnya. Dan jangan pula kamu berdua menunjukkan pandangan matamu kepada hal itu, karena sesungguhnya semuanya itu adalah b u n g a k e h i d u p a n d u n i a dan p e r h i a s a n o r a n g - o r a n g y a n g h i d u p m e w a h . Seandainya Aku m e n g h e n d a k i, tentu Aku dapat menghiasimu d e n g a n perhiasan dunia, agar F i r ' a u n mengetahui saat m e m a n d a n g k e p a d a m u , b a h w a k e m a m p u a n n y a tidak dapat menandingi apa yang Aku berikan kepadamu berdua. Akan tetapi, Aku sengaja membuat dirimu tidak suka k e p a d a perhiasan dunia dan m e n j a u h k a n m u darinya. Demikianla h y a n g biasa Aku lakukan kepada kekasih-kekasih-Ku, dan hal ini m e r u p a k a n kebiasaan-Ku sejak dulu. S e s u n g g u h n ya Aku akan melindungi m e r e k a dari k e n i k m a t a n d u n i a w i dan p e r h i a s a n n y a , s e b a g a i m a n a s e o r a n g p e n g g e m b a l a y a n g p e n y a y a n g menjauhkan ternak untanya dari t e m p a t tempat y a n g berbahaya (pasir bergerak). Sebenarnya hal itu m u d a h A k u lakukan, tetapi sengaja tidak Kulakuka n agar mereka (kekasih-kekasihKu) memperoleh bagiannya secara sempurna kelak di rumah kehormatanK u d a l a m k e a d a a n b e r o l e h p a h a l a y a n g utuh lagi b e r l i m p a h t a n p a dicampuri oleh kotoran d u n i a w i . " Allah Swt. berfirman, "Perlu kamu ketahui b a h w a s e s u n g g u h n y a tidak ada suatu perhiasan pun y a n g dikenakan oleh h a m b a - h a m b a - K u lebih terpandang oleh-Ku selain dari sifat Zuhud(menjauhi) keduniawian. Karena sesungguhnya sifat Zuhud itu adalah perhiasan orang-orang yang
304
Juz 16 —
Taha
bertakwa. M e r e k a m e m p u n y a i ciri khas tersendiri y a n g dapat dikenal melalui sikapnya y a n g tenan g dan khusyuk serta p a d a wajah m e r e ka terdapat tanda bekas sujud; mereka adalah kekasih-kekasih-Ku yang sebenar-benarnya. Apabila kamu bersua dengan mereka, maka rendahkanlah dirimu bagi m e r e k a serta lunakkanlah hati dan lisanmu terhadap mereka." Allah Swt. berfirman, "Perlu diketahui, b a h w a b a r a n g siapa yang menghina kekasih-Ku atau manakut-nakutinya, m a k a s e s u n g g u h n ya dia s e c a r a t e r a n g - t e r a n g a n t e l a h m e n a n t a n g - K u u n t u k b e r p e r a n g dan m e m u l a i n y a . D a n itu berarti dia sendirilah y a n g m e n g a j a k n y a dan mendorong-Ku untuk memeranginya, sedangkan Aku sangat cepat dalam m e n o l o n g kekasih-kekasih-Ku. A p a k a h orang y a n g berani m e m e r a n g i K u m e n d u g a b a h w a dirinya dapat bertahan m e l a w a n - K u , atau apakah orang yang memusuhi-Ku m e n d u g a bahwa dia dapat m e n g a l a h k an Aku, ataukah orang yang menantang-Ku dapat mendahului atau melewati-Ku? M a n a m u n g k i n hal itu t e r j a d i , k a r e n a A k u - l a h Y a n g m e l a k u k a n pembalasan buat kekasih-kekasih-Ku di dunia dan akhirat, Aku tidak akan menyerahkan kepada selain-Ku dalam m e n o l o n g m e r e k a . " Asar yang telah disebutkan di atas diriwayatkan oleh Imam Ibnu A b u Hatim. Firman Allah Swt.:
Musa berkata, "Ya Tuhanku, lapangkanlah untukku dadaku, mudahkanlah untukku urusanku. " (Taha: 25-26)
dan
Ini adalah permintaan M u s a a.s. kepada Tuhannya. D i a m e m o h o n agar dadanya dilapangkan dalam m e n u n a i k a n tugas risalah y a n g dibebankan k e p a d a n y a . K a r e n a s e s u n g g u h n y a ia t e l a h d i p e r i n t a h k a n u n t u k menyampaikan suatu perkara yang besar dan akan menghadapi tantangan yang berat. Dia diutus untuk menyampaikan risalah Allah kepada seorang raja yang paling besar di m u k a bumi di masa itu. Sedangkan raja tersebut adalah orang yang paling s e w e n a n g - w e n a n g, paling keras kekafirannya, paling banyak bala tentaranya, paling makmur kerajaannya, paling diktator, dan p a l i n g ingkar. K e a n g k a r a m u r k a a n n y a sampai k e p a d a batas dia
305
Tafsir Ibnu Kasir
mengakui b a h w a dia tidak m e n g e n a l Allah, dan mengajarkan k e p a d a rakyatnya b a h w a tidak ada tuhan selain dirinya sendiri. Pada mulanya M u s a pernah tinggal di istana Fir'aun semasa kecilnya, ia menjadi anak angkat F i r ' a u n y a n g d i p e l i h a r a d a l a m a s u h a n n y a . Kemudian setelah dewasa Musa membunuh seseorang dari mereka, karena itu ia m e r a s a takut mereka akan balas m e m b u n u h n y a , lalu ia melarikan diri selama itu dari pencarian mereka. Setelah itu Allah m e n g a n g k a t n y a menjadi seorang rasul k e p a da merek a sebagai pemberi peringatan y a n g m e n y e r u m e r e k a ke j a l a n A l l a h S w t . d a n m e n y e m b a h - N y a s e r t a m e n g e s a k a n - N y a , tanpa m e m p e r s e k u t u k a n - N y a d e n g an sesuatu pun. K a r e n a itulah M u s a menyadari akan beratnya tugas y a n g dipikulnya. Ia berdoa kepada Tuhannya:
Ya Tuhanku, lapangkanlah untukku dadaku, untukku urusanku. (Taha: 25-26)
dan
mudahkanlah
Yakni j i k a Engkau tidak m e n o l o n g k u , tidak m e m b a n t u k u , tidak m e m p e r k u a t k u dan tidak m e n d u k u n g k u , tentulah aku tidak m a m p u m e n g e m b a n tu^as ini.
dan lepaskanlah kekakuan dari lidahku, supaya mereka perkataanku (Taha: 27-28)
mengerti
Demikian itu karena lidah M u s a agak kaku sehingga u c a p a n n y a k u r a n g begitu fasih. Hal ini dialaminya ketika ia masih kecil dan disuguhka n k e p a d a n y a buah kurma y a n g merah dan bara api, lalu ia m e n g a m b i l bara api dan m e n g u n y a h n y a (sehingga lidahnya terbakar); k i s a h n y a akan diterangkan sesudah ini. Dalam hal ini Musa tidak memoho n kepada Allah agar melenyapka n kekakuan lidahnya secara tuntas, melainkan dia hanya m e m i n t a agar kekurangfasihannya dalam berbicara dapat diatasi dan mereka yang diajak berbicara d e n g a n n y a dapat m e m a h a m i apa y a n g ia maksudkan, sebatas yang diperlukan. Seandainya M u s a m e m i n t a kepada
306
Juz 16 —
Taha
Allah agar m e n y e m b u h k a n secara total k e k a k u a n lidahnya, tentulah kekakuan lidahnya disembuhkan. Akan tetapi, para nabi tidaklah meminta kecuali hanya sebatas yang diperlukannya saja. K a r e n a itulah m a k a kekakuan lidahnya masih ada padanya, seperti yang disebutkan oleh Allah Swt. yang menceritakan tanggapan F i r ' a u n t e r h a d a p M u s a :
Bukankah aku lebih baik daripada orang yang hina ini dan yang hampir tidak dapat menjelaskan (perkataannya)? (Az-Zukhruf: 52) Yaitu kurang fasih bicaranya karena lidahnya yang pelat (kaku). Al-Hasan Al-Basri telah m e n g a t a k an sehubungan dengan m a k n a firman-Nya:
dan lepaskanlah
kekakuan lidahku. (Taha: 27)
Yakni satu tahap dari kekakuan lidahnya; seandainya M u s a meminta agar seluruh kekakuan lidahnya dilenyapkan, tentulah permintaannya dikabulkan. Ibnu Abbas telah mengatakan bahwa M u s a mengadu kepada Tuhannya tentang ketakutannya terhadap pendukung-pendukung F i r ' a un sehubungan d e n g a n p e m b u n u h a n yang d i l a k u k a n n y a ; j u g a m e n g a d u kepada-Nya tentang kekakuan lidahnya, karena sesungguhnya lidah M u s a mengalami kekakuan sehingga ia tidak dapat berbicara banyak. Lalu ia m e m i n t a k e p a d a - N y a agar saudaranya (yaitu H a r u n ) diangkat menjadi p e m b a n t u n y a y a n g kelak akan menjadi j u r u terjemahnya terhadap apa y a n g t i d a k fasih dari p e r k a t a a n y a n g d i u n g k a p k a n n y a . L a l u Alla h mengabulkan p e r m i n t a a n n ya dan melenyapkan sebagian dari kekakuan lidahnya. Ibnu Abu Hatim mengatakan, telah diriwayatkan dari U m a r ibnu Usman bahwa telah menceritakan kepada kami Baqiyyah, dari Artah ibnul Munzir; telah menceritakan kepadaku salah seorang t e m a n M u h a m m a d ibnu K a ' b , dari M u h a m m a d ibnu K a ' b yang mengatakan b a h w a pada suatu hari salah s e o r a n g k e r a b a t n y a d a t a n g k e p a d a n y a dan berkata
307
Tafsir Ibnu Kasir
kepadanya, "Tidak menjadi masalah bagimu seandainya kamu tidak kaku dalam bicaramu dan kurang jelas (fasih) bila m e l a k u k an b a c a a n ." M a k a M u h a m m a d ibnu K a ' b Al-Qurazi m e n j a w a b , " H a i a n a k saudaraku, bukankah aku dapat memberikan pengertian kepadamu j i k a aku berbicara k e p a d a m u ? " Ia menjawab , "Ya". K a ' b berkata, " S e s u n g g u h n y a M u s a pun hanya meminta k e p a da T u h a n n y a agar m e l e n y a p k a n sebagian dari kekakuan lidahnya agar ia dapat memberikan pengertian dan pemahaman k e p a d a Bani Israil melalui pembicaraannya. Ia tida k m e m i n t a lebih dari itu." Demikianlah menurut teks yang dikemukakan oleh Ibnu A b u Hatim. Firman Allah Swt.:
dan jadikanlah untukku seorang pembantu Harun saudaraku. (Taha: 29-30)
dari keluargaku,
(yaitu)
Ini pun merupakan permintaan M u s a a.s. sehubungan dengan urusan lain di luar dirinya, yaitu agar saudaranya itu kelak menjadi p e m b a n t u y a n g m e n d u k u n g n y a ; dialah Harun, saudara sekandungnya . As-Sauri telah meriwayatkan dari Abu Sa'id, dari Ikrimah, dari Ibnu Abbas yang mengatakan bahwa Harun diangkat menjadi nabi dalam waktu y a n g sama saat Nabi M u s a diangkat menjadi nabi. Ibnu A b u Hatim m e n g e m u k a k a n sebuah riwayat dari Ibnu Numair, b a h w a telah menceritakan kepada kami Abu U s a m a h , dari Hisyam ibnu Urwah, dari ayahnya, dari Siti Aisyah, bahwa ketika Siti Aisyah berangkat untuk menunaika n ibadah umrahnya, di perjalanan ia turun istirahat di sebuah perkampungan Badui. Lalu ia mendenga r s e o r a ng lelaki berkata, "Siapakah orang yang hidup di dunia dengan m e m b e r i k a n manfaat y a n g paling besar kepada s a u d a r a n y a ? " M e r e k a (yang diajak bicara olehnya) m e n j a w a b , "Tidak t a h u . " Lelaki itu berkata, " K a l a u saya, demi Allah, mengetahui siapa dia." Perawi melanjutkan kisahnya, bahwa Siti Aisyah berkata dalam hatinya, " K a l a u meliha t dari s u m p a h n y a y a n g tidak m e m a k a i insya Allah, lelaki ini pasti mengetahui siapakah orang y a n g d i m a k s u d y a n g dapat memberikan manfaat paling besar kepada saudaranya." Lelaki itu berkata, "Dia adalah M u s a ketika m e m i n t a agar saudaranya diangkat menjadi
308
Juz 16 —
Taha
nabi."Siti A i s y a h berkata, "Dia benar, demi A l l a h . " Siti Aisyah berkata b a h w a karena itulah Allah Swt. berfirman memuji sikap M u s a a.s.:
Dan adalah dia seorang yang mempunyai terhormat di sisi Allah. (Al-Ahzab: 69)
kedudukan
yang
A d a p u n firman Allah Swt.:
teguhkanlah
dengan dia kekuatanku.
(Taha: 31)
M e n u r u t Mujahid, m a k n a azri ialah p u n g g u n g k u , yakni kekuatanku.
dan jadikanlah
dia sekutu dalam urusanku.
(Taha: 32)
Yakni sebagai temannya dalam bermusyawarah menentukan segala urusan.
supaya kami banyak bertasbih kepada mengingat Engkau. (Taha: 33-34)
Engkau
dan
banyak
Mujahid mengatakan bahwa seseorang hamba bukanlah termasuk golongan orang-orang y a n g banyak berzikir kepada Allah sebelum ia berzikir k e p a d a Allah dalam semua k e a d a a n n y a , baik sambil berdiri, sambil duduk, m a u p u n sambil berbaring. Firman Allah Swt.:
Sesungguhnya (Taha: 35)
Engkau
adalah
Maha Melihat
(keadaan)
kami.
Tafsir Ibnu Kasir
309
Yakni dalam pilihan-Mu yang Engkau j a t u h k a n kepada kami, pemberian¬ M u kepada kami akan kenabian, serta E n g k a u utus kami kepada musuh¬ M u , yaitu F i r ' a u n . Bagi-Mu segala puji atas s e m u a n y a itu.
Taha, ayat 36-40
Allah berfirman, "Sesungguhnya telah diperkenankan permintaanmu, hai Musa. " Dan sesungguhnya Kami telah memberi nikmat kepadamu pada saat yang lain, yaitu ketika Kami mengilhamkan kepada ibumu suatu yang diilhamkan. Yaitu, "Letakkanlah ia ( M u s a ) di dalam peti, kemudian lemparkanlah ia ke sungai (Nil), maka pasti sungai itu membawanya ke tepi, supaya diambil oleh ( F i r ' a u n ) musuh-Ku dan musuhnya. Dan Aku telah melimpahkan kepadamu kasih sayang yang datang dari-Ku, dan supaya kamu diasuh di bawah pengawasan-Ku. (yaitu) ketika saudaramu yang perempuan berjalan, lalu ia berkata kepada (keluarga F i r ' a u n ) , "Bolehkah saya menunjukkan kepada kalian orang yang akan memeliharanya? " Maka Kami mengembalikanmu kepada ibumu, agar senang hatinya dan tidak berduka cita. Dan kamu pernah membunuh seorang manusia, lalu Kami selamatkan kamu dari kesusahan dan Kami telah mencobamu dengan beberapa cobaan. Ini merupakan perkenan dari Allah Swt. k e p a d a rasul-Nya ( M u s a a.s.) yang telah m e n g a b u l k an semua permintaannya, sekaligus mengingatkan
310
Juz 16 —
Taha
M u s a akan semua nikmat yang telah dilimpahkan k e p a d a n y a di m a s a silam berkaitan dengan apa y a n g dialami oleh ibunya saat ibunya masih m e n y u s u k a n n y a dan bersikap m a w a s diri t e r h a d a p F i r ' a u n dan bala tentaranya agar mereka j a n g a n m e m b u n u h n y a . M u s a dilahirkan di m a s a F i r ' a u n dan bala tentaranya m e m b u n u h s e m u a bayi yang lahir tahun itu. M a k a ibu M u s a m e m b u a t s e b u a h p e t i u n t u k M u s a y a n g m a s i h disusukannya, lalu meletakkan M u s a di dalam peti itu dan m e n g h a n y u t k a n n y a ke Sungai Nil, tetapi dalam keadaa n diikat dengan tali y a n g dihubungkan ke rumahnya. D a n pada suatu hari ibu M u s a pergi untuk m e m p e r b a h a r ui ikatan talinya, tetapi ternyata peti yang berisikan M u s a terlepas dan t e r b a w a hanyut oleh arus Sungai Nil. K a r e n a itu, hati ibu M u s a d i r u n d u n g rasa duka cita yang sangat mendala m dan kesedihan y a n g tak'terperikan. Hal ini di ungkapka n oleh Allah Swt. melalui firman-Nya dalam ayat y a n g lain, yaitu:
Dan menjadi kosonglah hati ibu Musa. Sesungguhnya ia menyatakan rahasia tentang Musa, seandainya teguhkan hatinya. (Al-Qasas: 10)
hampir saja tidak Kami
Arus Sungai Nil m e m b a w a peti yang berisikan M u s a itu ke istana F i r ' a u n y a n g terletak di pinggir Sungai Nil.
Maka dipungutlah ia oleh keluarga Fir 'aun yang akibatnya menjadi musuh dan kesedihan bagi mereka. (Al-Qasas: 8)
dia
Yakni sebagai suatu takdir y a n g telah ditetapkan oleh Allah Swt. D a l a m saat y a n g sama merek a m e m b u n u h bayi-bayi kaum Bani Israil k a r e n a m e r e k a takut akan kelahiran M u s a. M a k a Allah m e m u t u s k a n hal y a n g lain, karena Dialah yang memi liki kekuasaan Yang M a h a b e s ar dan takdir y a n g sempurna, bahwa tidaklah M u s a dipelihara kecuali di dalam asuhan
311
Tafsir Ibnu Kasir
F i r ' a u n dan m a k a n serta m i n u m dari m a k a n a n dan m i n u m a n n y a setelah Allah menanamkan rasa kasih sayang kepada M u s a di dalam hati F i r ' a u n dan istrinya. K a r e n a itulah dalam ayat ini disebutkan oleh firman-Nya:
C YA : 4 S»=> supaya diambil oleh ( F i r ' a u n ) musuh-Ku dan musuhmu. Dan Aku telah melimpahkan kepadamu kasih sayang yang datang dari-Ku. (Taha: 39) M a k s u d n y a , kasih sayang itu tertanam di dalam hati m u s u h m u sehingga ia m e n c i n t a i m u. Salamah ibnu Kahil telah m e n g a t a k a n s e h u b u n g an dengan makna firman-Nya:
Dan Aku telah melimpahkan dari-Ku. (Taha: 39)
kepadamu
kasih sayang yang
datang
Yakni Aku j a d i k a n engkau disukai oleh h a m b a - h a m b a - K u .
dan supaya kamu diasuh di bawahpengawasan-Ku
(Taha: 39)
M e n u r u t A b u Imran Al-Juni, m a k n a ayat ialah agar M u s a dipelihara di bawah pengawasa n Allah Swt. Qatadah m e n g a t a k a n agar M u s a diberi m a k a n di b a w a h p e n g a w a s a n A l l a h S w t . M a ' m a r ibnul M u s a n n a mengatakan sehubunga n dengan m a k n a firman-Nya:
dan supaya kamu diasuh di bawah pengawasan-Ku.
(Taha: 39)
Artinya, selalu berada di bawah penglihatan dan p e n g a w a s a n Allah Swt. Abdur R a h m a n ibnu Zaid ibnu Aslam mengatakan b a h w a Allah menjadikan M u s a berada di dalam istana raja, hidup m e w a h dan senang,
312
Juz 16 —
Taha
serta m a k a n a n n y a sama dengan m a k a n a n raja. Hal inilah yang dimaksud dengan pengertian lafaz sun 'ah dalam ayat. Firman Allah Swt.:
CL- : A
L»3
(yaitu) ketika kepada
saudara
perempuanmu
berjalan,
(keluarga F i r ' a u n ) , "Bolehkah
kalian orang yang akan memeliharanya? kanmu kepada
ibumu, agar senang
lalu ia
saya menunjukkan " Maka Kami
hatinya.
berkata kepada
mengembali-
(Taha: 40)
D e m i k i a n itu terjadi setelah M u s a b e r a d a di dalam a s u h a n keluarga F i r ' a u n . M a k a merek a mencari wanita y a n g akan menyusuinya , tetapi M u s a m e n o l ak mereka, sebagaiman a y a n g disebutkan oleh Allah Swt. dalam ayat lain melalui firman-Nya:
dan Kami cegah Musa dari menyusu kepada perempuan-perempuan yang mau menyusui(nya) sebelum itu. (Al-Qasas: 12) M a k a datanglah saudara perempuannya dan mengatakan kepada keluarga F i r ' a u n , seperti yang disitir oleh firman-Nya:
Maukah kamu aku tunjukkan memeliharanya untuk kalian kepadanya? (Al-Qasas: 12)
kepadamu ahli bait yang dan mereka dapat berlaku
akan baik
Yakni m a u k a h kalian aku tunjukkan seseorang y a n g m a u m e n y u s u i n y a b u a t kalian d e n g a n i m b a l a n u p a h . L a l u s a u d a r a p e r e m p u a n M u s a m e m b a w a M u s a diiringi oleh keluarga F i r ' a u n ke tempat ibunya. Ibunya menyusuinya dan M u s a mau menerima air susu ibunya, sehingga keluarga F i r ' a u n merasa senang tak terperikan menyaksika n hal tersebut, dan mereka memberi upah imbalannya kepada ibu M u s a. Dengan kisah y a n g
313
Tafsir Ibnu Kasir
b e r l i k u - l i k u ini a k h i r n y a ibu M u s a m e m p e r o l e h k e b a h a g i a a n dan ketenangan serta kedudukan yang tinggi di dunia, j u g a mendapa t pahala y a n g lebih besar dan lebih berlimpah di akhirat. Karena itu, di dalam sebuah hadis disebutkan:
Perumpamaan pekerja yang mengharapkan kebaikan dari adalah seperti yang dilakukan oleh ibu Musa. Dia menyusui dan menerima upahnya.
kerjanya anaknya
D a n dalam ayat berikut ini disebutkan oleh firman-Nya:
Maka Kami mengembalikanmu kepada ibumu, agar senang dan tidak berduka cita. (Taha: 40)
hatinya
karena kehilanganmu.
Dan kamu pernah
membunuh
seorang
manusia.
(Taha: 4 0 )
Yaitu salah seorang bangsa Qibti (Egypt) p e n d u d u k negeri Mesir.
lalu Kami selamatkan
kamu dari kesusahan.
(Taha: 4 0 )
K e s u s a h a n itu timbul karena dikejar oleh keluarga F i r ' a u n y a n g telah bertekad bulat untuk m e m b u n u h n y a bila menjumpainya . M a k a M u s a melarikan diri dari kejaran mereka hingga sampailah ia di sebuah mat a air M a d y a n . Lalu berkata kepada M u s a seorang lelaki yang saleh, seperti y a n g diceritakan oleh firman-Nya:
314
Juz 16 —
Janganlah kamu takut. Kamu telah selamat dari orang-orang zalim 7Yw.(Al-Qasas: 25)
Taha
yang
A d a p u n firman Allah Swt.:
dan Kami telah mencobamu
dengan beberapa
cobaan.
(Taha: 40)
Imam A b u Abdur R a h m a n A h m a d ibnu Syu'aib An-Nasai rahimahulldh telah mengataka n di dalam kitab tafsir, bagian dari kitab sunnahnya, sehubungan dengan m a k n a firman-Nya:
dan Kami telah mencobamu
dengan beberapa
cobaan.
(Taha: 40)
B a h w a telah menceritakan kepada kami Abdullah ibnu M u h a m m a d telah menceritakan kepada kami Yazid ibnu Harun, telah menceritakan kepada k a m i Asbag ibnu Zaid, telah menceritaka n kepada kami A l - Q a s im ibnu A b u A y y u b , telah m e n c e r i t a k a n k e p a d a k u S a ' i d ibnu J u b a i r y a n g mengatakan bahwa Abdullah ibnu A b b as pernah ditanya mengenai makna firman Allah Swt. kepada M u s a a.s. y a n g disebutkan d a l am ayat berikut:
dan Kami telah mencobamu
dengan beberapa
cobaan.
(Taha: 40)
Saya m e n a n y a k a n k e p a d a n y a apa y a n g d i m a k s u d d e n g a n ' b e b e r a p a c o b a a n ' dalam ayat tersebut? M a k a Ibnu Abba s berkata, "Hai Ibnu Jubair, ajukanlah pertanyaanmu itu besok pagi, karena sesungguhnya j a w a b a n n y a m e n g a n d u n g kisah y a n g p a n j a n g . " Pada keesokan harinya saya berangkat pagi-pagi k e p a d a Ibnu A b b a s untuk menagih apa yang telah dijanjikannya kepada saya mengenai kisah beberapa fitnah tersebut. Ibnu Abbas menjawab, bahwa Fir'aun dan orang-
Tafsir Ibnu Kasir
315
orang yang berada dalam majelis m u s y a w a r a h n y a m e m p e r b i n c a n g k a n tentangjanji Nabi Ibrahim a.s. yang telah menjanjikan b a h w a di kalangan keturunannya kelak akan ada yang menjadi raja diraja. Sebagian dari mereka mengatakan bahwa sesungguhnya orang-orang Bani Israil sedang menunggu-nunggu berita itu yang tidak mereka ragukan lagi. Pada m u l a n y a mereka m e n d u g a b a h w a Yusuf ibnu Y a ' q u b l a h orang y a n g dijanjikannya itu. Tetapi setelah Yusuf mati, merek a m e n g a t a k a n , " B u k a n orang ini yang telah dijanjikan oleh Ibrahim a.s." F i r ' a u n berkata, "Kalau demikian, bagaimanakah menurut pendapat k a l i a n ? " M a k a mereka sepakat untuk m e m b u a t makar, yaitu m e r e k a m e n g u t u s b e b e r a p a o r a n g lelaki y a n g m e m b a w a g o l o k u n t u k m e nyembelih. Para lelaki itu ditugaskan untuk berkeliling m e m e r i k s a kaum Bani Israil. M a k a tidak sekali-kali m e r e k a menjumpai bayi y a n g baru dilahirkan, melainkan bayi itu mereka sembelih jika laki-laki. Demikianlah bunyi instruksi hasil m u s y a w a r a h mereka , dan para lelaki y a n g bertugas untuk itu harus mengerjakannya Setelah hal itu berjalan dan m e r e k a melihat b a h w a o r a n g - o r a n g dewasa Bani Israil banyak yang mati karena ajalnya telah tiba, sedangkan bayi-bayi mereka disembelih, maka m e r e ka berkata, " K a u m Bani Israil, hampir saja kalian tumpas habis sehingga akibatnya kalian sendirilah yang menangani pekerjaan yang biasa mereka tangani sebagai pelayan kalian. M a k a sebaiknya bunuhlah bayi-bayi lelaki mereka selama satu tahun dan biarkanlah anak-anak p e r e m p u a n mereka hidup, kemudian biarkanlah bayi-bayi lelaki mereka hidup pada tahun berikutnya. Janganlah seseorang dari mereka kalian bunuh, karena m e r e k a kelak akan menjadi pengganti dari orang-orang dewasa mereka yang telah mati bila mereka telah tumbuh dewasa. Denga n cara ini j u m l a h populasi mereka dapat ditekan dan tidak terlalu banyak, dan keberadaan m e r e ka masih tetap dapat dipertahankan, w a l a u p u n b a n y a k dari k a l a n g a n m e r e k a y a n g kalian b u n u h ; kalian m e m e r l u k a n merek a di masa m e n d a t a n g . " F i r ' a u n dan ahli m u s y a w a r a h telah sepakat dengan keputusan itu. Dan di tahun mereka tidak melakukan Penyembelihan terhadap bayi-bayi lelaki Bani Israil, bertepatan dengan itu Harun dikandung oleh ibunya dan lahir di tahun itu secara terang-terangan dalam keadaan a m a n . Akan tetapi, pada tahun berikutnya ibu Harun m e n g a n d u n g M u s a . M a k a hati ibu M u s a dilanda oleh kesusahan dan kesedihan disebabkan
316
Juz 16 —
Taha
adanya cobaan (fitnah) tersebut terhadap kandungannya. Hai Ibnu Jubair, itulah yang dimaksud dengan cobaan itu, yakni di saat ibu M u s a sedang m e n g a n d u n g Musa. M a k a Allah menurunkan wahyu kepada ibu M u s a , "Janganlah kamu takut, janganlah pula bersedih hati, sesungguhnya Kami akan mengembalikan M u s a kepadamu dan akan menjadikannya salah seorang dari para utusan." Dan Allah memerintahkan kepada ibu M u s a bahwa bila ia melahirkan Musa, hendaklah M u s a dimasukkan ke dalam peti, lalu dihanyutkan di Sungai Nil. Setelah ibu M u s a melahirkannya, ia m e l a k u k an apa y a n g telah diperintahkan oleh Allah Swt. kepadanya (yaitu memasukkan M u s a ke dalam sebuah peti dan m e n g h a n y u t k a n n y a ke Sungai N i l ) . Setelah anaknya lenyap dari pandangan matanya, setan datang dan membisikkan ke dalam hatinya godaan sehingga ibu M u s a t e r k a t a kepada dirinya sendiri (menyesali perbuatannya), " A p a y a n g telah kulakukan terhadap anakku ? S e a n d a i n y a ia disembelih di h a d a p a n k u , lalu aku mengafani dan m e n g u b u r k a n n y a , tentulah hal itu lebih baik daripada m e l e m p a r k a n n y a ke Sungai Nil untuk m a k a n a n ikan-ikannya." A r u s Sungai Nil m e m b a w a peti itu ke pinggiran sungai t e m p a t pelayan (dayang-dayang) istri Fir'aun mengambil air minum. Ketika para dayang melihat peti itu, maka mereka m e m u n g u t n y a ; dan ketika m e r e ka h e n d a k m e m b u k a p e t i itu, s e b a g i a n di a n t a r a m e r e k a b e r k a t a , " S e s u n g g u h n y a di d a l a m peti ini pasti t e r d a p a t h a r t a k a r u n , d a n sesungguhnya j i k a kita m e m b u k a n y a , niscaya istri F i r ' a u n tidak akan percaya dengan apa y a n g kita temukan di d a l a m n y a . " M a k a m e r e ka m e m b a w a peti itu dalam keadaan seperti apa adanya sewaktu mereka m e n e m u k a n n y a tanpa m e n g e l u a r k a n sesuatu pun dari dalamnya, lalu merek a menyerahkan peti itu kepada istri F i r ' a u n . Ketika istri Fir'aun membukanya, ia terkejut karena di dalamnya terdapat seorang bayi lelaki yang mungil. M a k a Allah m e l i m p a h k a n rasa kasih sayang kepada M u s a di dalam hati istri F i r ' a u n yang belum pernah dialaminya sebelum itu. Lain halnya d e n g a n ibunya Musa, saat itu hatinya k o s o n g dan lupa segala-gala kecuali hanya mengingat Musa. Ketika orang-orang F i r ' a u n y a n g d i t u g a s k a n u n t u k m e n y e m b e l i h setia p bayi lelaki Bani Israil mendengar berita p e n e m u a n bayi tersebut, m a k a merek a datang dengan
317
Tafsir Ibnu Kasir
m e m b a w a pisau p e n y e m b e l i h a n n y a k e p a d a istri F i r ' a u n untu k menyembelih bayi itu. Hai Ibnu Jubair, itulah y a n g dinamakan fitnah ( c o b a a n ) dalam ayat ini. K e m u d i a n istri F i r ' a u n berkata kepada mereka, "Biarkanla h dia, karena sesungguhnya bayi y a n g satu ini tidak dapat m e m b e r i k a n nilai t a m b a h apa pun terhadap kaum Bani Israil. Aku akan datang m e n g h a d a p k e p a d a F i r ' a u n , l a l u . a k u akan m e m i n t a grasi k e p a d a n y a . J i k a dia m e m b e r i k a n grasi kepada bayi ini demi aku, lebih baik bagi kalian dan kalian telah menunaikan tugas dengan baik. Dan j i k a dia memerintahkan agar bayi ini disembelih, saya tidak mencela kalian." Istri F i r ' a u n datang m e n g h a d a p kepada F i r ' a u n dan berkata kepadanya, "Bayi ini adalah penyejuk hatiku dan j u g a hatimu." F i r ' a u n berkata, "Silakan bayi itu untukmu, tetapi aku tidak m e m e r l u k a n n y a . " Rasulullah Saw. bersabda: yy_
ey
a
y
yy
f
y
9,
?'
J
f'
y
f ' * }
Demi Tuhan yang disebut nama-Nya dalam sumpah, seandainya Fir 'aun mengakui bahwa Musa adalah buah hatinya juga, sama dengan apa yang diakui oleh istrinya, tentulah Allah akan memberinya hidayah sebagaimana hidayah yang diterima oleh istrinya, tetapi Fir 'aun diharamkan untuk menerimanya. K e m u d i a n istri F i r ' a u n m e n g u n d a n g s e m u a w a n i t a y a n g t e r d e k a t d e n g a n n y a dengan maksud mencari wanita yang c o c o k untuk menyusui M u s a . Tetapi setiap M u s a diambil oleh seseorang dari m e r e k a untuk disusuinya, M u s a menolak air susunya. Hal ini m e m b u a t istri F i r ' a u n m e r a s a khawatir bila M u s a sama sekali tidak mau m i n u m air susu y a n g berakhir dengan kematiannya. Istri F i r ' a u n merasa sedih karenanya, lalu ia keluar dengan m e m b a w a M u s a ke pasar dan tempat orang-orang ramai d e n g a n tujuan untuk mencari wanita yang mau m e n y u s u i n y a dan M u s a mau kepada air susunya, tetapi M u s a tetap tidak mau j u g a . Dalam waktu yang sama ibu M u s a dicekam oleh rasa sedih dan kekhawatiran, lalu ia berkata kepada saudara perempuan M u s a (Maryam),
318
Juz 16 —
Taha
"Telusurilah jejaknya dan carilah berita tentangnya, apakah ia masih hidup ataukah telah dimakan oleh binatang b u a s ? " Saat itu ibu M u s a lupa akan janji Allah kepadanya tentang M u s a. Saudara p e r e m p u a n Musa melihat M u s a dari kejauhan, sedangkan mereka y a n g m e m b a w a M u s a tidak menyadarinya. Ia menelitinya dari kejauhan dan ternyata bayi tersebut adalah saudaranya ( M u s a ) , maka ia sangat gembira dapat menemukannya kembali bertepatan dengan kesulitan mereka dalam mencari ibu persusuan buat Musa. Lalu ia berkata, "Maukah kalian aku tunjukkan kepada suatu ahli bait y a n g dapat m e m e l i h a ra bayi ini bagi kalian, dan ahli bait itu sangat sayan g k e p a d a n y a ? " M a k a merek a m e n a n g k a p saudara p e r e m p u a n M u s a dan berkata kepadanya, " A p a k a h yang m e n y e b a b k an kamu tahu b a h w a ahli bait itu sayang kepadanya, apakah kamu m e n g e n a l n y a ? " M e r e k a merasa ragu dengan pernyataan saudara p e r e m p u an M u s a itu. Ibnu A b b a s berkata, "Hai Ibnu Jubair, kejadian ini t e r m a s uk dari cobaan tersebut." Saudara perempuan M u s a berkata, "Ahli bait itu pasti sayang kepada bayi ini karena m e r e k a mengharapkan agar dapat menjadi orang y a n g terdekat dengan raja dan berharap m e n d a p a t imbalannya dari raja." M e n d e n g a r alasannya yang tepat itu, maka m e r e ka melepaskannya. Lalu saudara perempuan Musa pulang menemui ibunya dan menceritakan berita itu kepadanya. K e m u d i a n ibunya datang; dan ketika M u s a diletakkan dipangkuannya, m a k a M u s a langsung m e n e t e k padanya dan m e n y e d o t air susunya sehingga perutnya penuh dan kenyang . Kemudian pergilah seorang pembawa berita gembira, melapor kepada istri F i r ' a u n b a h w a telah diketemukan ibu y a n g mau menyusui M u s a , anak angkatnya itu. K e m u d i a n istri F i r ' a u n mengirimkan utusan agar menjemput w a n i t a itu dan M u s a . Setelah ia melihat apa y a n g dilakukan oleh M u s a kepada ibu yang menyusuinya, yakni M u s a mau menerimanya sebagai ibu persusuannya , maka istri F i r ' a u n berkata k e p a d a w a n i t a itu (yang sebenarnya adalah ibu Musa sendiri), "Tinggallah kamu di istanaku untuk menyusui anakku ini, karena sesungguhnya tiada sesuatu pun yang lebih aku cintai selain dari anakku ini." Ibu M u s a m e n j a w a b , " S a ya tidak dapat meninggalkan rumah saya lama-lama k a r e n a saya masih m e m p u n y a i anak kecil. Saya m e r a s a khawatir bila anak saya merasa kehilangan ibunya. M a k a j i k a Tuan suka menyerahkan bayi ini kepada saya untuk saya bawa ke rumah, saya sangat
Tafsir Ibnu Kasir
319
b e r t e r i m a kasih sekali dan saya akan b e r u s a h a sekuat t e n a g a untuk m e m p e r l a k u k a n n y a dengan perlakuan yang terbaik. S e s u n g g u h n y a saya tidak dapat meninggalkan rumah dan anak-anak saya." Ibu M u s a teringat akan janji Allah kepadanya tentang M u s a , saat itu istri Fir'au n tidak mempunyai pilihan lagi kecuali menuruti kehendaknya. Ibu M u s a merasa yakin b a h w a Allah pasti akan m e m e n u h i janji-Nya. A k h i r n y a pada hari itu j u g a ia pulang ke r u m a h n y a dengan m e m b a w a M u s a . K e m u d i a n Allah m e m b u a t M u s a t u m b u h dengan p e r t u m b u h a n y a n g baik, dan A l l a h m e m e l i h a r a n y a k a r e n a k e p u t u s a n y a n g telah ditetapkannya tentang Musa. Di masa itu kaum Bani Israil masih tetap hidup dalam penindasan dan kekejaman orang-orang F i r ' a u n . Setelah M u s a tumbu h besar, istri F i r ' a u n berkata kepada ibu M u s a , " B a w a l a h anakku k e p a d a k u ." M a k a ibu M u s a menjanjikan k e p a d a n y a suatu hari di m a n a ia akan berkunjung ke istana dengan m e m b a w a M u s a m e n g h a d a p kepada istri F i r ' a u n . Istri F i r ' a u n berkata k e p a d a kasir istana, istri F i r ' a u n y a n g lainnya, dan s e m u a hulubalan g istana, " J a n g a n a d a seorang pun di antara kalian kecuali ia harus m e n y a m b u t anakku dengan m e m b a w a hadiah sebagai p e n g h o r m a t a n k e p a d a n y a pada hari ini. Untu k m e n g e c e k k e b e n a r a n n y a aku akan mengutus mata-mata untuk meneliti apakah tiap orang dari kalian benar-benar melakukan perintahku ini." Akhirnya hadiah dan bingkisan-bingkisan terus mengalir menyambut kedatangan M u s a sejak M u s a keluar dari rumah ibunya sampai masu k ke istana istri F i r ' a u n . Setelah M u s a masu k ke dalam istana istri F i r ' a u n , istri F i r ' a u n menghormati dan m e m u l i a k a n n y a serta m e n y a m b u t n y a dengan gembira dan memberikan hadiah yang berlimpah kepada ibu Musa sebagai imbalan dari j a s a n y a y a n g telah m e r a w a t dan m e m e l i h a r a M u s a d e n g a n baik. K e m u d i a n istri F i r ' a u n berkata, " S e s u n g g u h n y a aku benar-benar akan m e m b a w a Musa menghadap kepada Fir'aun , agar dia memberinya hadiah dan penghormatan ( k e d u d u k a n ) . " Setelah M u s a dibawa ke istana F i r ' a u n , F i r ' a un mendudukka n M u s a di pangkuannya, tetapi Musa menarik jenggot Fir'aun dan menjulurkannya sampai ke tanah. Maka tukang tenung Fir'aun dari kalangan musuh-musuh Allah berkata kepada F i r ' a u n , "Tidakkah engkau melihat apa y a n g telah
320
Juz 16 —
Taha
dijanjikan oleh A l l a h k e p a d a I b r a h i m , b a h w a s e s u n g g u h n y a dari keturunannya kelak akan lahir seseorang yang bakal mewarisi kerajaanmu dan m e n g a l a h k a n mu serta m e n j a t u h k a n m u ? " M a k a F i r ' a u n m e n g u n d a n g o r a n g - o r a n g y a n g ditugaskan untuk menyembelih anak-anak (Bani Israil). Ibnu A b b a s mengatakan, "Hai Ibnu Jubair, peristiwa itu merupakan sebagian dari fitnah (cobaan) sesudah semua cobaan y a n g ditimpakan kepada M u s a . " Tetapi istri F i r ' a u n datang dan m e n c e g a h seraya berkata, " A p a k a h yang akan engkau lakukan terhadap anak kecil yang telah engkau berikan kepadaku ini?" F i r ' a u n menjawab , "Tidakkah kamu melihat b a h w a dia mengira dirinya dapat menjatuhkanku dan m e n g a l a h k a n k u ? " Istri Fir'au n berkata, "Sekaran g adakanlah ujian agar duduk perkaranya menjadi jelas dan terang antara aku dan engkau sehubungan dengan anak ini. Datangkanlah dua butir bara api dan dua butir mutiara, lalu sajikanlah di hadapan anak ini. Jika anak ini ternyata mengambil d u a buah mutiara dan tidak mengambil dua butir bara api, berarti anak ini telah mengerti. Dan j i k a anak ini mengambil dua butir bara api dan tidak m e n g a m b i l dua butir mutiara, maka ketahuilah bahwa tiada seorang pun yang berakal (mengerti) akan memilih dua butir bara api dan mengesampingkan dua butir mutiara." Kemudian disajikan di hadapan M u s a — y a n g saat itu masih anaka n a k — d u a butir bara api dan dua butir mutiara. Ternyata Musa mengambil dua butir bara api. M a k a F i r ' a u n menarik tangan M u s a dari bara api itu karena khawatir tangan M u s a akan terbakar, dan p a d a saat itu j u g a istri F i r ' a u n berkata, "Tidakkah k a m u saksikan s e n d i r i ? " Allah Swt. m e m a l i n g k a n M u s a dari b a h a ya dan m e n y e l a m a t k a n n ya dari ujian tersebut, padahal F i r ' a u n telah berniat j a h a t terhadapnya; dan Allah melaksanakan urusan y a n g dikehendaki-Nya t e r h a d ap M u s a . Setelah M u s a tumbuh dewasa dan menjadi seorang lelaki, maka tidak ada seorang pun dari kalangan keluarga F i r ' a u n bila b e r s a m a n y a berani melakukan perbuatan aniaya atau menghina seseorang dari kalangan kaum Bani Israil, mereka sangat segan dan tidak berani berbuat sembarangan dengan keberadaan M u s a . Ketika M u s a a.s. sedang berjalan sendirian di salah satu bagian kota Mesir, tiba-tiba ia bersua dengan dua orang lelaki yang sedang bertengkar dengan serunya; salah seorangnya adalah orangnya F i r ' a un (yakni bangsa Qibti), sedangkan y a n g lainnya adalah seorang dari Bani Israil.
Tafsir Ibnu Kasir
321
K e m u d i a n orang Bani Israil itu m e m i n t a t o l o ng kepada M u s a dalam menghadapi orang Qibti, M u s a menjadi marah ketika orang Qibti itu memaki-maki dirinya karena orang Qibti itu mengetahui b a h w a M u s a dihormati oleh Bani Israil dan selalu berpihak kepada mereka. Tiada seorang pun dari bangsa Qibti yang mengetahui hakikat M u s a — m e r e k a hanya mengetahui b a h w a kaitan M u s a dengan Bani Israil hanyalah kaitan p e r s u s u a n — kecuali ibu M u s a yang mengetahui hakikat sesungguhnya, bahwa M u s a adalah anaknya sendiri. Juga terkecuali M u s a sendiri, karena Allah telah memberitahukan hal itu kepadanya y a n g tidak diketahui oleh orang lain. M a k a M u s a langsung m e m u k u l orang Qibti itu dan pukulan itu mematikannya. Kejadian itu tidak ada seorang pun yang melihatnya selain Allah Swt. dan orang Bani Israil itu. Setelah m e m b u n u h orang Qibti itu M u s a menyesali perbuatanny a dan berkata, "Ini adalah perbuatan setan, s e s u n g g u h n y a setan itu adalah musuh yang jelas-jelas menyesatkan (manusia)." Kemudian Musa berkata, seperti yang disitir oleh firman-Nya:
Ya Tuhanku, sesungguhnya aku telah menganiaya diriku sendiri, karena itu ampunilah aku. Maka Allah mengampuninya, sesungguhnya Allah Dialah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (AlQasas: 16) K a r e n a itu, M u s a dirundung oleh rasa takut di kota itu seraya melihat p e r k e m b a n g a n n y a dengan penuh rasa khawatir (akibat perbuatan yang telah d i l a k u k a n n ya k e m a r i n ) . Lalu M u s a d a t a n g m e n g h a d a p k e p a d a F i r ' a u n , saat itu dilaporkan kepada F i r ' a u n b a h w a sesungguhny a orang Bani Israil telah m e m b u n u h seorang lelaki dari kalangan pengikut Fir'aun. Si pelapor m e n g a t a k a n , " K a m i menuntut keadilan, belalah hak kami, janganlah engkau memberikan ampunan kepada mereka." Fir'aun berkata, "Carilah p e m b u n u h n y a dan hadapkanlah kepadaku berikut dengan saksi yang melihat kejadian itu." Karena sesungguhnya seorang raja itu tidaklah adil bila m e n g h u k u m seseorang tanpa bukti dan tanpa saksi, sekalipun orang yang teraniaya adalah dari kalangan orang y a n g terdekat dengan raja. Selanjutnya F i r ' a u n mengatakan, "Selidikilah dahulu kejadiannya.
322
Juz 16 —
Taha
Bila telah j e l a s , maka aku akan m e m b a l a s pelakunya dengan h u k u m a n y a n g setimpal demi k a l i a n / ' Ketika mereka sedang berkeliling melakukan penyelidikan kasus tersebut dan masih belum m e n e m u k a n suatu bukti pun, tiba-tiba keesokan h a r i n y a M u s a melihat orang Bani Israil yang kemarin sedan g berkelahi pula dengan seseorang dari kalangan pendukung Fir'aun. Kemudian orang Bani Israil itu kembali m e m i n ta t o l o ng kepada M u s a agar m e m b a n t u n y a untuk melawan orang Qibti tersebut. M u s a yang saat itu masih menyesali perbuatannya kemarin m e r a s a benci melihat kejadian tersebut. Orang Bani Israil itu menjadi marah ketika ia melihat M u s a diam saja, saat itu ia hendak m e m u k u l orang Qibti y a n g menjadi lawannya. Musa mengingatkan orang Bani Israil itu akan kejadian kemarin dan berkata kepadanya, ' ' S e s u n g g u h n y a kamu ini adalah o r a n g y a n g benar-benar sesat." Setelah m e n d e n g ar M u s a berkata demikian, orang Bani Israil itu m e m a n d a n g n y a , dan ia melihat M u s a merah padam m u k a n y a seperti kemarahannya kemarin yang mengakibatkan terbunuhnya pengikut F i r ' a u n . M a k a orang Bani Israil itu menjadi takut, ia m e r a sa khawatir b a h w a kemarahan M u s a y a n g sekarang ini ditujukan k e p a d a dirinya, bukan kepada pengikut F i r ' a u n y a n g menjadi lawannya sekarang. M a k a ia berkata kepada Musa, "Hai M u s a , apakah kamu hendak m e m b u n u h k u , sebagaimana kamu telah m e m b u n u h seseorang k e m a r i n ? " O r a n g Bani Israil itu tidak sekali-kali mengatakan demikian k e p a d a M u s a , melainkan karena ia merasa takut b a h w a kemarahan M u s a kali ini ditujukan kepada dirinya dan M u s a hendak m e m b u n u h n y a . A k h i r n y a orang Bani Israil itu mengalah dan tidak melanjutkan p e r t e n g k a r a n n y a dengan orang Qibti, pengikut F i r ' a u n t e r s e b u t ? " Pengikut F i r ' a u n itu pergi, lalu ia menceritakan k e p a d a k a u m n y a apa y a n g telah dikatakan oleh bekas lawannya yang dari kalangan Bani Israil itu. Yaitu perkataanny a y a n g berbunyi, "Hai M u s a , apakah kamu h e n d a k m e m b u n u h k u seperti k a m u m e m b u n u h seseorang k e m a r i n ? " M a k a F i r ' a u n mengirimkan para algojonya untuk m e m b u n u h M u s a , lalu utusan F i r ' a u n ini mulai melakukan pencarian terhadap M u s a dengan langkah-langkah yang tenang karena merek a merasa yakin b a h w a M u s a tidak akan dapat melarikan diri dari kejarannya. M e r e k a melakuka n pengejaran dengan mengambil jalan-jalan besar.
Tafsir Ibnu Kasir
Seorang lelaki dari golongan M u s a datang dengan langkah y a n g tergesa-gesa dari ujung kota menemui M u s a dengan memakai j a l a n pintas yang lebih dekat, sehingga ia dapat mendahului orang-orang F i r ' a u n yang sedang melakukan pengejaran terhadap Musa. Lalu lelaki itu menceritakan hal tersebut kepada Musa. Ibnu A b b a s berkata kepada Sa'id ibnu Jubair, "Hai ibnu Jubair, peristiwa ini t e r m a s u k di antara cobaan tersebut." M u s a segera melarikan diri menuju ke arah negeri M a d y a n , padahal sebelum itu Musa tidak mengenal jalan menuju ke arah tersebut; ia hanya berbekal baik prasangkanya kepada Allah Swt. dan tekadny a y a n g bulat. Ia m e n g a t a k a n , seperti yang disitir oleh firman-Nya.
*J>\4$S>J*}($)^*J3\3j • C
"
U^£•> S/'"*
/1,1"'
\Su ' x
Mudah-mudahan Tuhanku memimpinku ke jalan yang benar. Dan tatkala ia sampai di sumber air negeri Madyan, ia menjumpai di sana sekumpulan orang yang sedang meminumkan (ternaknya), dan ia menjumpai di belakang orang banyak itu, dua orang wanita yang sedang menghambat ternaknya. (Al-Qasas: 22-23) K e d u a w a n i t a ku sedang m e n a h a n t e r n a k k a m b i n g n y a . M a k a M u s a bertanya kepada mereka, " M e n g a p a kamu berdua memisahkan diri, tidak m e m i n u m k a n ternakmu b e r s a ma orang-orang itu?" K e d u a w a n i t a itu m e n j a w a b , " K a m i tidak m e m p u n y a i kekuatan untuk ikut berdesakan d e n g a n kau m yan g banyak. S e s u n g g u h n y a kami hanya m e m i n u m k a n ternak kami dari sisa air mereka." M a k a M u s a m e n g u a k k e r u m u n a n o r a n g dan m e m e n u h i t i m b a n y a d e n g a n air y a n g b a n y a k , s e h i n g g a ia a d a l a h o r a n g p e r t a m a y a n g m e n g a m b i l air itu di antara para p e n g g e m b a l a y a n g ikut b e r d e s a k a n. Akhirnya kedu a wanita itu pulang dengan m e m b a w a ternak k a m b i n g n ya menuju ke rumah mereka, menemui ayah mereka. M u s a a.s. pergi dan bernaung di b a w a h sebuah pohon, lalu berkata, seperti yang disebutkan oleh firman-Nya: (}' ~ < » '
5 ''w / V T y v
$ i
'
324
Juz 16 —
Ya Tuhanku, sesungguhnya aku memerlukan Engkau turunkan kepadaku.(Al-Qasas: 24)
suatu kebaikan
Taha
yang
Ayah kedua wanita itu merasa heran karena k e d u a putrinya begitu cepat pulang dengan membawa ternaknya, lalu ia berkata, "Sesungguhnya kalian berdua hari ini benar-benar mengalami kejadian yang penting." Kemudian keduanya menceritakan kepada ayahnya tentang apa yang telah dilakukan oleh M u s a . M a k a si ayah memerintahkan k e p a da salah seorang putrinya untuk memanggil Musa. Ia mendatangi M u s a dan m e n g u n d a n g n y a agar menemui ayahnya. Setelah M u s a menceritakan kepada ayah kedua orang wanita itu segala sesuatu yang telah dialaminya, si orang tua berkata kepadanya, "Janganlah kamu takut, sekarang engkau telah selamat dari orang-orang y a n g zalim. Baik F i r ' a u n atau kaumny a sam a sekali tidak mempunya i kekuasaan terhadap kami karena kami berada di luar kerajaannya." Salah seorang putrinya berkata, seperti y a n g dikisahkan oleh Allah Swt. melalui firman-Nya:
Ya bapakku, ambillah karena sesungguhnya untuk bekerja ( p a d a dipercaya. (Al-Qasas:
ia sebagai orang yang bekerja (pada kita), orang yang paling baik yang kamu ambil kita) adalah orang yang kuat lagi dapat 26)
M a k a rasa girah ayah kedua wanita itu tergugah sehingga ia berkata kepadanya, "Tahukah kamu sampai di manakah kekuatannya dan sampai di m a n a k e p e r c a y a a n n y a ? " Ia menjawab, b a h w a kekuatan M u s a yang dilihatnya sendiri ialah saat Musa mengambil timba besar dan memenuhinya dengan air untuk m i n u m ternak kambingnya. Ia belum pernah menyaksikan seorang lelaki y a n g lebih kuat daripada M u s a dalam m e n g a m b il air minum dari telaga itu. (Selanjutnya wanita itu berkata), "Adapun mengenai kepercayaannya (agamanya), sesungguhnya Musa pada mulanya memandang saya saat saya menuju kepadanya dan sampai di hadapannya. Setelah Musa mengetahui bahwa saya adalah seorang wanita, maka ia m e n u n d u k k a n p a n d a n g a n m a t a n y a dan tidak berani m e n g a n g k a t n y a hingga saya menyampaika n undanganmu kepadanya. Lalu Musa berkata
Tafsir Ibnu Kasir
325
kepadaku, 'Berjalanlah kamu di belakangku, dan beritahukanlah j a l a n menuju r u m a h m u k e p a d a k u (dari b e l a k a n g ) . ' T i d a k sekali-kali ia melakukan demikian melainkan dia adalah orang yang dapat dipercaya." M a k a hati si ayah menjadi tenang kembali dan mempercayai apa yang diucapkan oleh putrinya itu tentang M u s a . K e m u d i an (si ayah) berkata kepada Musa, "'Maukah kamu bila kukawinkan dengan salah seorang dari anak p e r e m p u a n k u ini atas dasar b a h w a kamu bekerja denganku delapan tahun; dan j i k a kamu cukupka n sepuluh tahun, itu adalah (suatu kebaikan) dari kamu, m a k a aku tidak hendak memberati kamu. Dan kamu insya Allah akan mendapatiku termasuk orang-orang yang baik." M u s a menyetujuinya, dan kewajiban M u s a ialah bekerja selama delapan tahun. Hal ini diselesaikannya d e n g a n baik, kemudian M u s a m e n a m b a h n y a dua tahun hingga genap sepuluh tahun; yang dua tahun itu sebagai hadiah dari M u s a . Sa'id ibnu Jubair mengatakan bahwa ia pernah dijumpai oleh seorang ulama Nasrani, dan orang itu berkata kepadanya, "Tahukah kamu, manakah di antara kedua tempo yang diselesaikan oleh M u s a ? Saya menjawab, "Tidak tahu." Dan m e m a n g saat itu saya tidak mengetahui kisah tersebut, lalu saya bersua dengan Ibnu Abbas dan menceritakan kepadanya tentang pertanyaan orang Nasran i itu. Ibnu A b b a s m e n j a w a b , "Tidakkah kamu tahu b a h w a m a s a delapan tahun m e r u p a k an suatu kewajiban bagi N a b i M u s a untuk menunaikannya? la tidak mengurangi sedikit pun dari delapan tahun. D a n M u s a mengetahui b a h w a Allah telah menakdirkan baginya akan menyelesaikan mas a yang telah dijanjikan itu, dan akhirnya M u s a menyelesaikan masa sepuluh tahun tersebut." K e m u d i a n aku bersua kembali dengan orang Nasrani tersebut, maka kuceritakan k e p a d a n y a hal tersebut. Lalu o r a n g Nasrani itu berkata, " O r a n g y a n g engkau tanyai dan menceritakan kepada engkau akan hal itu adalah orang yang lebih alim (mengetahui) tentang hal tersebut daripada engkau." Saya berkata, " B a h k a n lebih mulia dan lebih utama." Setelah M u s a berjalan membawa keluarganya dan terjadilah peristiwa api dan tongkat serta tangannya, seperti apa yang telah disebutkan kisahnya oleh Allah Swt. kepadamu di dalam A l - Q u r ' a n , maka Musa mengadu k e p a d a T u h a n n y a t e n t a n g apa y a n g ia takuti dari F i r ' a u n dan bala tentaranya menyangkut peristiwa pembunuhan yang dilakukannya. Musa
326
Juz 16 —
Taha
pun m e n g a d u k e p a d a T u h a n n y a t e n t a n g kekakuan l i d a h n y a , karena sesungguhnya lisan (lidah) M u s a mengalami kekakuan yang membuatnya tidak dapat berbicara terlalu banyak. Dan Musa meminta kepada Tuhannya agar ia dibantu oleh saudaranya (yaitu Harun) yang kelak akan menjadi j u r u t e r j e m a h n y a t e r h a d a p b a n y a k p e r k a t a a n y a n g ia t i d a k d a p a t m e n g u n g k a p k a n n y a secara fasih. M a k a Allah mengabulkan permintaannya dan melepaskan kekakuan lidahnya, lalu Allah menurunkan w a h y u kepada Harun dan memerintahkan k e p a d a M u s a agar m e n e m u i Harun. M a k a M u s a b e r a n g k a t dengan m e m b a w a tongkatnya sampa i b e r s u a dengan Harun a.s., setelah itu keduanya berangkat menuju negeri t e m p a t F i r ' a u n berada. K e d u a n y a sampai di depan pintu istana Fir'au n dan berdiam selama beberapa lama karena tidak di beri izin untuk masuk, kemudian keduanya diberi izin sesudah mendapat rintangan yang sangat keras. Lalu keduanya berkata, seperti y a n g diceritakan oleh firman-Nya:
Sesungguhnya
kami berdua adalah utusan Tuhanmu. (Taha: 47)
F i r ' a u n bertanya, "Siapakah Tuhan kamu b e r d u a ? " K e d u a n y a m e n j a w a b F i r ' a u n d e n g a n j a w a b a n seperti y a n g dikisahkan oleh Allah di dalam AlCjur'an kepada kita. Fir'aun bertanya, "Lalu apakah yang kamu berdua inginkan?" F i r ' a u n teringat akan peristiwa p e m b u n u h a n yang telah dilakukan oleh M u s a , tetapi ia tidak dapat mengatakannya karena pembicaraan telah mengarah ke topik lain. Musa menjawab, "Saya menginginkan agar engkau beriman kepada Allah dan melepaskan kaum Bani Israil untuk pergi bersama kami." Fir'aun menolak permintaan M u s a dan berkata, "Datangkanlah suatu tanda (mukjizat j i k a engkau t e r m a s uk orang-orang y a n g benar." M a k a M u s a m e l e m p a r k a n t o n g k a t n y a , tiba-tib a t o n g k a t n y a b e r u b a h ujud menjadi ular yang besar seraya m e n g a n g a k a n mulutnya m e r a y a p dengan cepat menuju ke arah F i r ' a u n . K e t i k a F i r ' a u n melihat ular besar itu menuju ke arahnya , ia takut dan lari dari singgasananya, lalu m e m i n t a tolong k e p a da M u s a agar menahan ular itu supaya tidak menyerangnya. M u s a melakukan apa yang
Tafsir Ibnu Kasir
327
diminta oleh F i r ' a u n , - k e m u d i a n M u s a mengeluarka n tangannya dari kantongnya; maka tangan M u s a kelihatan putih bersinar bukan karena penyakit. Lalu M u s a mengembalikan t a n g a n n y a ke dalam kantongnya, maka warna tangannya kembali seperti semula. F i r ' a u n bermusyawarah dengan para pejabat yang ada di sekitarnya, menanggapi apa yang telah dilihatnya. M a k a mereka berkata k e p a d a F i r ' a u n , seperti yang diceritakan oleh Firman-Nya:
Dua orang ini adalah benar-benar ahli sihir yang hendak mengusir kalian dari negeri kalian dengan sihirnya dan hendak melenyapkan kedudukan kamu yang utama. (Taha: 63) Yakni bertujuan hendak melenyapkan kerajaan m e r e ka yang menjadi tempat hidup mereka. Fir'aun dan orang-orang terdekatnya menolak, tidak mau memberikan kepada M u s a sesuatu pun y a n g dimintanya. Bahka n mereka berkata kepada F i r ' a u n , " K u m p u l k a n l a h semua ahli sihir y a n g banyak didapat di negerimu untuk m e n g h a d a p i dua orang ini, sampai sihirmu m e n a n g atas sihir keduanya." M a k a F i r ' a u n mengirimkan utusannya ke berbagai kota besar, dan terhimpunlah semua ahli sihir yang benar-benar pakar, mereka menghadap kepada F i r ' a u n . Setelah para ahli sihir itu datang di hadapan F i r ' a u n , maka mereka bertanya,"Perbuatan apakah y a n g telah dilakukan oleh ahli sihir ini ( M u s a ) ? " Fir'aun menjawab, "Dia dapat membuat ular." Para ahli sihir berkata, "Tidak, demi Tuhan, tiada seorang pun di muka bumi ini yang dapat menyihir tali dan tongkat menjadi ular seperti yang biasa kami lakukan. M a k a imbalan apakah yang akan engkau berikan kepada kami jika kami m e n a n g ?" Fir'aun berkata kepada mereka, "Kalian akan menjadi orang-orang terdekatku dan kuanggap kalian sebagai kerabatku, dan aku akan m e m e n u h i segala sesuatu yang kalian sukai." M a k a M u s a dan para ahli sihir itu mengadakan suatu janji pertemuan pada hari raya, dan hendaknya pertandingan mereka disaksikan oleh s e m u a orang di waktu duha. Sa'id ibnu Jubair mengatakan, Ibnu A b b a s mengatakan k e p a d a n y a bahwa yang dimaksud dengan hari raya itu adalah hari Asyiird; pada hari itu Allah Swt. m e m e n a n g k a n M u s a atas F i r ' a u n dan para ahli sihirnya.
328
Juz 16 —
Taha
Setelah mereka bertemu di suatu lapangan yang luas, m a k a orango r a n g y a n g m e n y a k s i k a n s e b a g i a n dari m e r e ka m e n g a t a k a n k e p a d a s e b a g i a n y a n g lain, " M a r i l a h k i t a b e r a n g k a t u n t u k m e n y a k s i k a n pertandingan ini."
semoga kita mengikuti ahli-ahli sihir jika orang yang menang. ( A s y - S y u ' a r a : 40)
mereka
adalah
orang-
Yang mereka maksudkan dengan ahli sihir ialah Musa dan Harun. Mereka katakan kalimat ini dengan n a d a memperolok-olokkan k e d u a n y a.
Ahli-ahli sihir berkata, "Hai Musa, kamukahyang akan melemparkan lebih dahulu, ataukah kami yang akan melemparkan? " Musa menjawab, "Lemparkanlah (lebih d a h u l u ) / " Maka tatkala mereka melemparkan, mereka menyulap mata orang dan menjadikan orang banyak itu takut, serta mereka mendatangkan sihir yang besar (menakjubkan). (Al-A'raf: 115-116) M u s a menyaksika n hasil dari sihir mereka, dan dalam hatinya ia m e r a s a takut, lalu Allah m e w a h y u k a n kepadanya , " L e m p a r k a n l a h t o n g k a t m u ! " Setelah M u s a m e l e m p a r k an tongkatnya, tiba-tiba t o n g k a t n y a berubah menjadi ular yang sangat besar sedang m e n g a n g a k a n m u l u t n y a . M a k a tongkat-tongkat dan tali-tali t u k a n g sihir itu menjadi satu m e m b e n t u k suatu untaian dan menuju ke arah ular besar, lalu m a s u k ke dalam mulutnya, sehingga tiada suatu tongkat pun dan tiada seutas tali pun dari rekayasa tukang-tukan g sihir F i r ' a u n melainkan ditelan oleh ular besar N a b i M u s a . Meliha t p e m a n d a n g a n tersebut para ahli sihir berkata, "Seandainya apa yang dibuat oleh M u s a ini adalah sihir, tentulah ia tidak akan sampai melakuka n demikian terhadap sihir kami. Tetapi hal ini tiada lain dari Allah Swt. belaka, maka kami beriman kepada Allah
329
Tafsir Ibnu Kasir
dan kepada apa y a n g disampaikan oleh M u s a dari sisi Allah, dan kami bertobat k e p a d a Allah dari segala perbuatan kami terhadap M u s a . " Allah m e m a t a h k a n tulang p u n g g u n g F i r ' a u n di tempat tersebut, demikian pula para pendukungnya. Perkara hak telah menang, dan batallah semua upaya y a n g telah mereka lakukan.
Maka mereka kalah di tempat itu dan jadilah yang hina. (Al-A'raf: 119)
mereka
orang-orang
Saat itu istri F i r ' a u n t a m p a k dengan pakaian y a n g merendahkan diri, berdoa k e p a da Allah untuk k e m e n a n g a n M u s a atas F i r ' a u n dan para p e m b a n t u n y a . T e t a p i o r a n g dari k a l a n g a n k e l u a r g a F i r ' a u n y a n g melihatnya pasti m e n d u g a b a h w a istri F i r ' a u n s e d a n g b e r d oa u n t u k kemenangan F i r ' a u n serta para p e m b a n t u n y a , dan sesungguhnya kesedihan dan kesusahan yang dialaminya hanyalah semata-mata karena kasihan k e p a d a M u s a . Sudah c u k u p lama M u s a menanti-nanti janji F i r ' a u n y a n g selalu dusta. M a n a k a l a M u s a mendatangka n suatu mukjizat atas permintaan F i r ' a u n y a n g m e n j a n j i k a n k e p a d a n y a b a h w a j i k a m u k j i z a t itu d i p e r l i h a t k a n , m a k a ia b e r s e d i a m e l e p a s k a n k e p e r g i a n B a n i Israil b e r s a m a n y a ; t e t a p i b i l a m u k j i z a t itu t e l a h d i t a m p a k k a n , F i r ' a u n mengingkari janjinya. F i r ' a u n berkata k e p a d a M u s a , " A p a k a h T u h a n m u m a m p u m e m perbuat hal selain i n i ? " M a k a Allah m e n g i r i m k a n pada kaum F i r ' a u n banjir, belalang, kutu, katak, dan darah sebagai tanda-tanda kekuasaan Allah y a n g j e l a s . Setiap kali datang suatu mukjizat, F i r ' a u n m e n g a d u kepada M u s a agar melenyapkan mukjizat tersebut dan berjanji kepadanya akan melepaskan kepergian Bani Israil b e r s a m a n y a. Tetapi bila telah dilenyapkan, Fir'aun kembali mengingkari janjinya. Hingga akhirnya Allah memerintahkan k e p a d a M u s a agar m e m b a w a pergi kaum Bani Israil bersamanya. M a k a M u s a berangkat m e m b a w a mereka di malam hari. Pada keesokan harinya F i r ' a un melihat bahwa kaum Bani Israil telah pergi. Maka ia mengumpulkan semua prajuritnya dari kota-kota besar, lalu ia mengejar M u s a dan k a u m n y a dengan m e m b a w a pasukan y a n g besar.
330
Juz 16 —
Taha
Allah mewahyukan kepada laut, '"Apabila hamba-Ku Musa memukulmu dengan tongkatnya, m e m b e l a h l ah kamu menjadi dua belas belahan, agar M u s a dan orang-orang y a n g bersamany a dapat m e l a k u m u . Setelah itu menyatulah kamu dengan menenggelamka n orang-orang yang datang sesudah mereka, yaitu F i r ' a u n dan p a s u k a n n y a ." M u s a lupa memukul laut itu dengan tongkatnya. Ketika ia sampai di tepi laut itu, saat itu laut b e r g e l o m b a ng besar karena ketakutan akan dipukul oleh M u s a dengan tongkatnya, padahal M u s a lupa. D e n g a n demikian, berarti M u s a melangga r perintah Allah. Ketika kedua golongan saling melihat dan keduanya makin mendekat, teman-teman Musa berkata, "Sesungguhnya kita sekarang hampir terkejar, maka lakukanlah apa yang telah diperintahkan oleh Tuhanmu, sesungguhnya Dia tidak berdusta dan kamu pun bukan p e n d u s t a . " M u s a berkata, " T u h a n k u telah menjanjikan kepadak u b a h w a j i k a aku sampai di tepi laut, m a k a laut akan membelah menjadi dua belas j a l a n a g a r aku d a p a t m e l e w a t i n y a . " Saat itulah M u s a inga t a k a n tongkatnya, lalu ia pukulkan ke laut itu di saat bagian depan pasukan F i r ' a u n telah berada di dekat bagian belakang kaum M u s a . M a k a laut itu terbelah seperti apa y a n g telah diperintahkan oleh T u h a n n y a dan seperti y a n g telah dijanjikan oleh M u s a . Setelah M u s a dan orang-oran g y a n g b e r s a m a n y a telah melalui laut itu, dan F i r ' a u n bersama p a s u k a n n y a telah masuk ke dalam laut, maka laut menyatu kembali, m e n e n g g e l a m k a n mereka sesuai dengan apa y a n g telah diperintahkan oleh Allah. Setelah M u s a melewati laut itu, temant e m a n n y a berkata, " S e s u n g g u h n y a kami merasa khawatir bila F i r ' a u n masih belum ditenggelamkan dan kami masih belum percaya b a h w a ia telah ditenggelamkan." Maka Musa berdoa kepada Tuhannya, dan Allah mengeluarkan tubuh F i r ' a u n yang telah mati dari laut itu sehingga m e r e ka p e r c a ya akan kematiannya. Sesudah merek a selamat dari kejaran F i r ' a u n dan bala tentaranya, mereka melewati suatu kaum. K a u m itu sedang melakuka n p e n y e m b a h a n kepada berhala mereka.
Tafsir Ibnu Kasir
Bani Israil berkata, "Hai Musa. buatlah untuk kami sebuah tuhan ( b e r h a l a ) sebagaimana mereka mempunyai beberapa tuhan (berhala). " Musa menjawab. "Sesungguhnya kalian ini adalah kaum yang tidak mengetahui (sifat-sifat T u h a n ) . " Sesungguhnya mereka itu akan dihancurkan kepercayaan yang dianutnya. (Al-A' raf: 138¬ 139), hingga akhir ayat. Kalian telah melihat dan mendengar pelajaran-pelajaran yang cukup untuk dijadikan pegangan bagi kalian. M u s a melanjutkan perjalanannya m e m b a w a kaumnya, lalu M u s a m e n e m p a t k a n mereka di suatu t e m p at dan ia berkata kepada mereka, "Taatlah kalian kepada Harun, karena sesungguhnya aku telah m e n g a n g k a t n y a sebagai pengganti diriku untuk mengatur kalian. S e s u n g g u h n y a aku akan pergi m e n e m u i T u h a n k u . " M u s a m e m b e r i n y a t e m p o tiga puluh hari, b a h w a setelah itu ia akan kembali kepada mereka. Setelah M u s a sampai ke tempat yang telah dijanj ikan oleh Tuhannya, m a k a sebelum M u s a berbicara dengan Tuhannya, ia melakukan p u a s a terlebih dahulu selama tiga puluh hari secara terus-menerus siang dan m a l a m . M u s a tidak suka berbicara kepada Tuhannya ketika m u l u t n y a sedang bau karena puasa y a n g dilakukannya. M a k a M u s a m e n g a m b i l sesuatu dari t e t u m b u h a n y a n g ada di situ dan m e n g u n y a h n y a . Lalu Tuhannya befirman kepadanya — p a d a h a l Dia M a h a Mengetahui tentang apa y a n g d i l a k u k a n n y a — , " M e n g a p a kamu b e r b u k a ? " M u s a m e n j a w a b, "Wahai Tuhanku, sesungguhnya saya tidak suka berbicara d e n g a n - M u melainkan bila mulut saya enak b a u n y a . " A l l a h S w t . b e r f i r m a n , " T i d a k k a h e n g k a u k e t a h u i , hai M u s a , s e s u n g g u h n y a bau mulut orang y a n g sedang puasa itu harum menurut¬ Ku daripada bau minyak misk (kesturi). Sekarang ulangilah p u a s a m u sebanyak sepuluh hari, kemudia n kembalilah kamu k e p a d a - K u . " M u s a melakuka n apa y a n g diperintahkan oleh Tuhannya. Setelah kaumnya melihat bahwa M u s a tidak kembali kepada mereka dalam waktu y a n g tepat seperti yang dijanjikannya, maka mereka merasa gelisah dan k e c e w a . H a r u n sebelum itu telah berkhotba h k e p a d a m e r e ka seraya m e n g a t a k a n , "Sesungguhnya kalian telah diselamatkan dari negeri Mesir,
332
Juz 16 —
Taha
sedangkan di tangan kalian masih ada baran g p i n j a m a n dan b a r a n g titipan milik kaum F i r ' a u n . Begitu pula sebaliknya, milik kalian masih ada yang tertinggal di tangan mereka. M e n u r u t k u , s e b a i k n y a kalian m e r e l a k a n b a r a n g kalia n y a n g ada p a d a m e r e k a . Tetapi aku tida k menghalalkan kepada kalian barang titipan atau barang pinjaman mereka yang ada di tangan kalian. Kita juga tidak akan mengembalikannya kepada mereka barang sedikit pun serta tidak pula memilikiny a buat diri kita sendiri." Lalu Harun membua t suatu galian dan memerintahkan kepada setiap orang y a n g m e m p u n y a i barang atau perhiasan titipan atau pinjaman dari kaumnya Fir'au n untuk melemparkannya ke dalam galian itu. Lalu semua barang itu dibakar dengan api dalam galian tersebut. Harun berkata, "Biarkanlah barang-barang ini tidak menjadi milik kita dan tidak pula milik mereka." Saat itu Samiri y a n g berasal dari kaum p e n y e m b a h sapi y a n g h i d u p bertetangga dengan kaum Bani Israil —tetapi ia bukan berasal dari kaum Bani I s r a i l— ikut b e r s a m a mereka. Samiri yang m e n g g a b u n g k a n diri b e r s a m a M u s a dan Bani Israil saat mereka berangkat, telah ditakdirkan baginya dapat melihat suatu jejak. Lalu ia m e m u n g u t segenggam tanah dari bekas jejak itu dan m e m b a w a n y a pergi. Ketika ia bersua dengan Harun, Harun berkata kepadanya, "Hai Samiri, m e n g a p a engkau tidak melemparkan apa yang ada di tanganmu itu?" Samiri m e n g g e n g g a m erat tanah tersebut tanpa ada seorang pun yang m e n g e t a h u i n y a selama itu, hanya Harunlah y a n g melihatnya. Samiri m e n j a w a b , "Ini adalah segenggam tanah bekas j e j ak rasul (Jibril) yang m e m b i m b i n g kalian melewati laut itu. A k u tidak akan melemparkannya walau bagaimanapun, kecuali jika engkau berdoa kepada Allah b a h w a j i k a barang ini kulemparkan ke dalam api itu Dia akan menjadikannya sesuatu menurut apa yang kukehendaki." Harun menyetujuinya. M a k a Samiri melemparkan tanah bekas j e j ak rasul itu ke dalam api dan Harun b e r d o a m e m o h o n kepada Allah. Samiri berkata, " S a y a menginginkan agar ia menjadi anak lembu." M a k a terhimpunlah semua barang dan perhiasan yang ada di dalam galian itu, baik yang berupa e m a s , tembaga, atau pun besi;, lalu m e m b e n t u k menjadi seekor anak lembu y a n g berongga, tetapi tanpa roh dan hanya ada suaranya saja.
Tafsir ibnu Kasir
Ibnu Abbas mengatakan, "Tidak, demi Allah, anak lembu itu sama sekali tidak bersuara, melainkan suaranya itu akibat pengaruh angin y a n g masuk dari duburnya, kemudian keluar dari mulutnya; karenanya maka bersuara. M a k a k a u m Bani Israil berpecah-belah menjadi banyak golongan. Segolongan di antara mereka mengatakan , "Hai Samiri, apakah ini?" K a m u lebih mengetahui tentangnya." Samiri menjawab, "Ini adalah tuhan kalian, tetapi Musa sesat jalan." Sebagian dari mereka mengatakan, " K a m i tidak mau mendustakan ini hingga M u s a kembali kepada kita. Jika patung anak lembu ini benar-benar tuhan kita, tentu kita tidak akan m e n y i a nyiakannya dan kita tidak dapat berbuat apa-apa lagi terhadapnya. D a n jika p a t u n g lembu ini bukan tuhan kita, m a k a kita mengikuti M u s a . " Segolongan lain mengatakan, "Ini adalah perbuatan setan. Ini bukan tuhan kita, kami tidak percaya dan tidak m e m b e n a r k a n n y a . " Ternyata ada s e g o l o n g a n dari m e r e k a y a n g t e r p e n g a r u h oleh Samiri dan m e m p e r c a y a i apa yang dikatakannya tentang patung anak lembu itu, akhirnya mereka secara terang-terangan mendustakan Musa. M a k a Harun berkata k e p a d a mereka, seperti y a n g disebutkan oleh firman-Nya:
Hai kaumku, sesungguhnya kalian itu hanya diberi cobaan dengan anak lembu itu dan sesungguhnya Tuhan kalian ialah (Tuhan) Yang Maha Pemurah, maka ikutilah aku dan taatilah perintahku. (Taha: 90) M e r e k a menjawab, "Lalu mengapa M u s a telah menjanjikan k e p a da kami tiga puluh hari, kemudia n dia mengingkarinya? Sekarang telah berlalu masa empat puluh hari." Orang-orang yang kurang akalnya dari kalangan mereka mengatakan bahwa M u s a keliru mencari Tuhannya, sekarang dia sedang mencari dan menelusuri-Nya. Setelah Allah berfirman kepada M u s a dan mengajaknya berbicara langsung serta menceritakan k e p a d a n y a apa y a n g telah dialami oleh k a u m n y a sesudah kepergiannya.
CAV : A L>=> d'
334
Kemudian Musa kembali bersedih hati. (Taha: 86)
kepada
kaumnya
dengan
Juz 16 —
Taha
marah
dan
Lalu M u s a berkata kepada mereka, seperti yang kalian dengan kisahnya di dalam A l - Q u r ' a n , kata Ibnu A b b a s . M u s a menarik kepala (jenggot) saudaranya ( H a r u n) mendekat ke dirinya dan m e m b a n t i ng luh-luh-nya. karena marah. Tetapi pada akhirnya M u s a memaafkan saudaranya karena saudaranya m e n g e m u k a k a n alasan yang benar, lalu M u s a m e m o h o n k a n ampun buat saudaranya. Sesudah itu M u s a pergi menemui Samiri dan berkata kepadanya, " A p a k a h yang m e n d o r o n g m u berbuat d e m i k i a n ? " Samiri menjawab, "Saya memungut segenggam tanah dari bekas telapak utusan Allah (Jibril), dan saya mengetahui hikmahnya, tetapi saya s e m b u n y i k a n dari kalian.
lalu aku melemparkannya, dan demikianlah nafsuku membujukku. " Berkata Musa, "Pergilah kamu. maka sesungguhnya bagimu di dalam kehidupan di dunia ini (hanya dapat) mengatakan, 'Janganlah menyentuh (aku)'. Dan sesungguhnya bagimu hukuman (di akhirat) yang kamu sekali-kali tidak dapat menghindarinya, dan lihatlah tuhanmu yang kamu tetap menyembahnya. Sesungguhnya kami akan membakarnya, kemudian kami sungguh-sungguh akan menghamburkannya ke dalam laut (berupa abu y a n g berserakan). " (Taha: 96-97) Seandainya dia benar-benar tuhan, tentulah nasibnya tidak akan demikian. Akhirnya kaum Bani Israil sadar b a h w a diri mereka tertimpa fitnah, dan mereka iri kepada orang-orang yang sependapat dengan Harun. M a k a mereka berkata kepada golongannya, "Hai Musa, mintakanlah kepada Tuhanm u agar Dia m e m b u k a k a n pintu tobat buat kami. Kami akan bertobat dan Dia akan menghapuskan dosa perbuatan k a m i . " M a k a M u s a memilih tujuh puluh orang dari kaumny a untuk tujuan tersebut,
Tafsir Ibnu Kasir
m e r e k a adalah dari kalangan orang-orang Bani Israil y a n g terpilih dan tidak ikut musyrik m e n y e m b ah anak lembu. K e m u d i a n M u s a m e m b a w a mereka pergi untuk meminta tobat, tetapi bumi berguncang sehingga M u s a merasa malu terhadap kaumnya dan delegasi yang dibawanya saat mereka mendapat balasan seperti itu. Maka M u s a berkata, seperti yang disebutkan oleh firman-Nya:
Ya Tuhanku, kalau Engkau kehendaki, tentulah Engkau membinasakan mereka dan aku sebelum ini. Apakah Engkau membinasakan kami karena perbuatan orang-orang yang kurang akalnya di antara kami. (Al-A'raf: 155) Di antara m e r e ka terdapat orang y a n g isi hatinya dirasuki oleh kecintaan m e n y e m b a h anak lembu dan beriman kepadanya, karena itulah b u m i berguncang m e n g g o y a h k an mereka. M a k a Allah Swt. berfirman:
dan rahmat-Ku meliputi segala sesuatu. Maka akan Aku tetapkan rahmat-Ku untuk orang-orang yang bertakwa, yang menunaikan zakat dan orang-orang yang beriman kepada ayat-ayat Kami. (Yaitu) orang-orang yang mengikut Rasul, Nabi yang ummi yang ( n a m a n y a ) mereka dapati tertulis di dalam Taurat dan Injil. (AlA'raf: 156-157) M u s a berkata, "Ya Tuhanku, aku memohon kepada-Mu tobat bagi umatku, tetapi Engkau berfirman,'Sesungguhny a rahmat-Ku, Aku tetapkan untuk o r a n g - o r a n g s e l a i n dari k a u m k u . ' M a k a m e n g a p a t i d a k E n g k a u tangguhkan kemunculanku hingga tiba masanya umat lelaki tersebut yang dirahmati, lalu baru Engkau m e m u n c u l k a n diriku?" Allah berfirman
336
Juz 16 —
Taha
kepada mereka, b a h w a sesungguhnya cara tobat mereka ialah hendaknya setiap lelaki dari merek a m e m b u n u h lelaki lainnya y a n g dijumpainya, baik ia sebagai orang tua atau pun anaknya; dan hendaklah ia membunuhnya dengan pedang, tanpa memperdulika n siapa y a n g dibunuhny a di tempat itu; j u g a m e n e r i m a tobat orang-orang y a n g tersembunyi dari pengetahuan M u s a dan Harun, tetapi Allah mengetahui mereka. M e r e k a mengakui dosanya dan mengerjakan apa y a n g diperintahkan k e p a d a mereka, akhirnya Allah m e n g a m p u n i orang y a n g m e m b u n u h dan orang y a n g terbunuh (dari kalangan mereka). Selanjutnya M u s a m e m b a w a mereka menuju ke arah Baitul Maqdis; M u s a memungut kembali luh-luh-nyz sesudah amarahnya reda, lalu M u s a memerintahkan k e p a da mereka agar mengerjakan tugas-tugas yang telah diperintahkan oleh Allah melaluinya agar d i s a m p a i k an k e p a da mereka. Akan tetapi, hal itu terasa berat oleh mereka. A k h i r n y a rfiereka menolak, tidak mau m e n g a k u i n y a . M a k a Allah m e n j e b ol s e b u a h g u n u n g dan mengangkatnya di atas mereka, sehingga gunung itu seakan-akan menjadi naungan yang mahabesar, lalu didekatkan kepada mereka sehingga mereka takut tertimpa gunung itu. Akhirnya mereka terpaksa m e m e g a n g Al-Kitab itu dengan tangan kanan m e r e k a sebagai pertanda b a h w a merek a m a u mengamalkannya, sedangkan mata mereka tertuju k e p a d a g u n u n g itu. Kitab itu mereka p e g a n g di tangan mereka sambil menjauhkan diri dari gunung tersebut karena khawatir akan menimpa mereka, setelah itu mereka melanjutkan perjalanannya. Setelah sampai di Baitul M a q d i s , m e r e k a m e n j u m p a i b a h w a kota tersebut telah dikuasai oleh kaum yang berlaku s e w e n a n g - w e n a n g ; dan bentuk tubuh m e r e k a sangatlah besar, sehingga disebutkan b a h w a buahb u a h a n yang d i m a k a n oleh mereka bukan main besarnya. K a u m Bani Israil berkata, "Hai Musa, s e s u n g g u h n y a di dalam kota Baitul Maqdis terdapat suatu kaum yang berlaku sewenang-wenang, tiada kekuatan bagi k a m i untuk m e l a w a n m e r e k a . K a m i tidak berani memasukinya selagi mereka masih ada di dalamnya; kecuali j i k a mereka pergi meninggalkannya, m a k a barulah kami m a u m e m a s u k i n y a . " D u a orang lelaki dari kalangan kaum y a n g ditakuti oleh mereka itu — y a n g ketika ditanyakan kepada Yazid siapa m e r e ka itu, m a k a Yazid menjawab b a h w a mereka dari kalangan kaum yang s e w e n a n g - w e n a n g t e r s e b u t — berkata," K a m i beriman kepada M u s a . "
Tafsir Ibnu Kasir
337
K e d u a n y a keluar dari kota itu dan menuju ke t e m p at M u s a , lalu berkata kepadanya, " K a m i lebih mengetahui tentang k a u m kami. Kalian ini hanyalah memandang dari segi postur tubuh mereka yang besar-besar, j u g a peralatan perang mereka, sehingga kalian takut k e p a d a mereka. P a d a h a l s e s u n g g u h n y a hati m e r e k a p e n g e c u t dan tidak m e m p u n y a i kekuatan bela diri. M a k a masuklah kalian dari pintu gerbangnya ; j i k a kalian memasukinya, sesungguhnya kalian akan beroleh kemenangan atas mereka." Sebagian orang berpendapat b a h w a kedua orang tersebut adalah dari kalangan k a u m M u s a sendiri. K e m u d i a n orang-orang y a n g m e r a sa takut dari kalangan kaum Bani Israil mengatakan, seperti y a n g disebutkan oleh Firman-Nya:
Mereka berkata, ' 'Hai Musa, kami sekali-kali tidak akan memasukinya selama-lamanya, selagi mereka ada di dalamnya. Karena itu, pergilah kamu bersama Tuhanmu; dan berperanglah kamu berdua, sesungguhnya kami hanya duduk menanti di sini saja. " ( A l - M a i d a h: 2 4 ) H a l itu m e m b u a t M u s a murka. M a k a ia b e r d o a k e p a d a Allah untuk kebinasaan mereka yang membangkang , dan dalam doanya M u s a m e n y e b u t k a n b a h w a mereka adalah orang-orang fasik ( p e m b a n g k a n g ) . Sebelumnya M u s a tidak pernah m e n d o a k an buat kebinasaan mereka, hal itu dilakukannya setelah ia melihat kedurhakaan mereka dan sikap mereka y a n g j a h a t p a d a hari itu. Allah m e m p e r k e n a n k a n p e r m o h o n a n M u s a dan menamakan mereka dengan sebutan yang telah diberikan oleh Musa, yaitu b a h w a mereka adalah orang-orang fasik. Dan Allah mengharamkan Baitul M a q d i s bagi mereka selama empat puluh tahun; yang selama itu m e r e k a tersesat di m u k a bumi tanpa mengetahui j a l a n pulang. Setiap harinya mereka selalu berjalan mencari jalan untuk kembali, tidak pernah menetap di suatu t e m p at pun. Di Padang Tih mereka tersesat, dan awan selalu menaung i m e r e ka (dari sengatan matahari yang terik); lalu Allah menurunkan kepada mereka
338
Juz 16 —
Taha
Manna dan Salwa, serta menjadikan pakaian mereka tidak pernah kumal dan tidak pernah kotor. Allah menjadikan sebuah batu segi empat di hadapan mereka, lalu memerintahkan kepada M u s a agar m e m u k u l n y a dengan tongkatnya. M a k a mengalirlah darinya d u a belas mata air; setiap sisi dari batu segi empat itu m e m a n c a r k an tiga mata air. M u s a memberitahuka n kepada tiap-tiap kabilah dari k a u m n y a akan tempat m i n u m n y a masing-masing (mereka s e m u a terdiri atas dua belas kabilah). Tidak sekali-kali mereka berangkat dari suatu tempat untuk mencari jalan keluar dari padang Tih itu. melainkan menjumpai batu segi empat itu berada di hadapan mereka lagi dan di tempat yang sama dengan kemarinnya. Ibnu A b b a s m e - r a / b ' - k a n hadis ini sampai k e p a d a N a b i Saw. Dan sebagai buktinya, menurutku ialah b a h w a p a d a suatu hari M u ' a w i y a h mendengar sahabat Ibnu Abbas menceritakan hadis ini. Lalu M u ' a w i y a h mengingkarinya sehubungan dengan peristiwa orang Qibti y a n g m e n c e r i t a k a n r a h a s i a M u s a di h a d a p a n F i r ' a u n t e n t a n g p e r i s t i w a pembunuhan tersebut. M u ' a w i y a h mengatakan, '"Mana mungkin si orang Qibti itu yang membeberkan rahasia Musa, padahal dia tidak mengetahui peristiwa itu dan dia tidak ada di tempat saat kejadiannya selain orang Bani Israil dan orang Qibti y a n g dibunuh oleh M u s a . " M a k a Ibnu A b b a s marah, lalu m e n a r ik t a n g a n M u ' a w i y a h dan m e m b a w a n y a pergi menuju ke rumah S a ' d ibnu M a l i k Az-Zuhri. Lalu Ibnu A b b a s berkata kepadanya, "Hai Abu Ishaq ( n a m a panggilan S a ' d ) , apakah engkau masih ingat hari ketika Rasulullah Saw. menceritakan kepada kita tentang kisah pembunuhan yang dilakukan oleh M u s a terhadap salah seorang dari keluarga Fir'aun, j u g a kisah tentang seorang Bani Israil y a n g m e m b e b e r k a n rahasia M u s a di hadapan seorang keluarga F i r ' a u n lainnya?" S a ' d ibnu M a l i k Az-Zuhri menjawa b b a h w a sesungguhnya orang y a n g m e m b e b e r k a n rahasia p e m b u n u h a n y a n g dilakukan oleh M u s a adalah seorang dari keluarga Fir' aun lainnya yang telah mendengar rahasia kejadian itu dari seorang Bani Israil yang sedang bertengkar dengannya, sedangkan orang tersebutlah yang terlibat dalam peristiwa itu ." Demikianlah menurut apa yang telah diriwayatkan oleh Imam Nasai di dalam kitab Sunanul Knbra-nya. Abu Ja'far ibnu Jarir dan Ibnu Abu Hatim telah mengetengahka n hadis ini di dalam kitab tafsirnya masing-
Tafsir Ibnu Kasir
339
m a s i n g melalui hadis Yazid ibnu Harun dengan sanad y a n g sama. Hadis ini mauquf hanya sampai pada Ibnu Abbas. yakni m e r u p a k a n perkataan Ibnu Abbas. Dan tiada y a n g marfu' dari hadis ini kecuali hanya sebagian kecil saja. Seakan-akan kisah ini diterima oleh Ibnu A b b a s dari K a ' b u l A h b a r dan termasuk salah satu dari kisah israiliyat y a n g boleh dinukil, atau b a r a n g k a li bukan dari kisah israiliyat. H a n y a A l l a h - l a h y a n g mengetahui kebenarannya. Saya pernah m e n d e n g ar guru kami (yaitu Al-Hafiz Abui Hajjaj Alm a z i ) mengatakan hal y a n g sama.
Taha, ayat 40-44
maka kamu tinggal beberapa tahun di antara penduduk Madyan, kemudian kamu datang menurut waktu yang ditetapkan, hai Musa, dan Aku telah memilihmu untuk diri-Ku. Pergilah kamu beserta saudaramu dengan membawa ayat-ayat-Ku, dan janganlah kamu berdua lalai dalam mengingat-Ku. Pergilah kamu berdua kepada Fir 'aun, sesungguhnya dia telah melampaui batas; maka berbicaralah kamu berdua kepadanya dengan kata-kata yang lemah lembut, mudah-mudahan ia ingat atau takut. Allah berfirman kepada M u s a , b a h w a sesungguhnya dia akan bermukim di tengah-tengah penduduk M a d y a n setelah melarikan diri dari kejaran F i r ' a u n dan para pembantunya . Selama itu ia m e n g g e m b a l a k a n ternak m e r t u a n y a sehingga mas a kerjanya habis dan kontrak kerjanya selesai. K e m u d i a n M u s a datang sesuai dengan apa y a n g telah digariskan oleh takdir dan kehendak Allah tanpa ada perjanjian terlebih dahulu; segala sesuatu itu berjalan atas kehendak Allah Swt. Dialah Yang Mengatur dan Menjalankan urusan h a m b a - h a m b a - N y a dan hal ikhwal m a k h l u k - N ya
340
Juz 16 —
Taha
menurut apa yang dikehendaki-Nya. Untuk itulah disebutkan oleh firmanNya: 'l »J>i
V ' \
kemudian kamu datang menurut waktu yang ditetapkan, (Taha: 40)
' i> }
hai Musa.
Mujahid mengatakan b a h w a yang d i m a k s u d ialah menuru t janji y a n g ditetapkan. Abdur Razzaq telah meriwayatkan dari M a ' m a r , dari Cjatadah sehubungan dengan makna firman-Nya:
kemudian kamu datang menurut waktu yang ditetapkan, (Taha: 40)
hai Musa.
B a h w a m a k n a y a n g dimaksud ialah sesuai d e n g a n wakt u p e n e t a p an pengangkatan kerasulan dan kenabian. Firman Allah Swt.:
dan Aku telah memilihmu
untuk diri-Ku.
(Taha: 41)
Yakni Aku telah m e n g a n g k a t dan m e m i l i h m u menjadi seorang rasul menurut apa y a n g K u k e h e n d a k i dan apa y a n g K u s u k a i . I m a m Bukhari sehubungan dengan tafsir ayat ini mengatakan, telah menceritakan kepada kami As-Silt ibnu M u h a m m a d , telah menceritaka n kepada kami M a h d i ibnu M a i m u n , telah menceritakan kepada kami M u h a m m a d ibnu Sirin, dari A b u Hurairah, dari Rasulullah Saw. y a n g telah bersabda:
'
9
<
* •
"/i » «f,
7. "
-^'f
y
*
'7.«
s">S"J>'-r
<S7
341
Tafsir Ibnu Kasir
Adam bersua dengan Musa. Musa berkata, "Engkaulah orang yang menyengsarakan manusia dan yang menyebabkan mereka dikeluarkan dari surga. " Adam menjawab, "Engkaulah orang yang dipilih oleh Allah untuk membawa risalah-Nya dan memilihmu untuk diri-Nya (dekat d e n g a n - N y a ) serta menurunkan kepadamu kitab Taurat." Musa berkata, "Ya. " Adam berkata, "Aku telah menjumpai hal itu telah tercatat (di L a u h Mahfuz) untukku sebelum Allah menciptakan aku. " Musa menjawab, "Ya. " Akhirnya Adam dapat mengalahkan Musa dalam debatnya. H a d i s diketengahkan oleh I m a m B u k h a r i dan Imam M u s l i m . F i r m a n Allah Swt.:
Pergilah kamu beserta saudaramu (Taha: 42)
dengan membawa
ayat-ayat-Ku.
Yaitu d e n g a n m e m b a w a hujah-hujah-Ku, bukti-bukti, dan mukjizatmukjizat dari-Ku.
dan janganlah
kamu berdua lalai dalam mengingat-Ku.
(Taha: 42)
Ali ibnu A b u T a l h a h telah meriwayatka n dari Ibnu A b b a s , b a h w a m a k na yang dimaksud ialah janganlah kamu berdua terlambat. Menurut Mujahid, dari Ibnu A b b a s , artinya j a n g a n l a h kamu berdua lemah. M a k n a y a n g dimaksud ialah b a h w a k e d u a n ya diperintahkan oleh Allah untuk terus-
342
*
Juz 16 —
Taha
menerus mengingat Allah; bahkan di kala mereka berdua menghadapi F i r ' a u n , harus tetap ingat kepada Allah. D i m a k s u d k a n agar mengingat Allah dapat m e m b a n t u k e d u a n y a m e n g h a d a p i F i r ' a u n dan menjadi kekuatan bagi keduanya serta menjadi pengaruh yang dapat mematahkan F i r ' a u n , seperti y a n g telah disebutkan d a l a m hadis berikut:
Sesungguhnya hamba-Kuyang sebenar-benarnya ialah yang selalu mengingat-Ku saat dia sedang melaksanakan
seseorang tugasnya.
Firman Allah Swt.:
C1T : A
Pergilah melewati
kamu berdua kepada batas. (Taha: 43)
\»3
Fir 'aun, sesungguhnya
dia
telah
Yaitu m e m b a n g k a n g , berlaku s e w e n a n g - w e n a n g , dan melampau i batas terhadap Allah serta durhaka kepada-Nya.
maka berbicaralah kamu berdua kepadanya dengan kata-kata yang lemah lembut, mudah-mudahan ia ingat atau takut. {Taha: 44) Ayat ini m e n g a n d u n g pelajaran y a n g penting, yaitu sekalipun F i r ' a u n adalah orang y a n g sangat m e m b a n g k a n g dan sangat takabur, sedangkan M u s a adalah makhlu k pilihan Allah saat itu, M u s a tetap diperintahkan agar dalam m e n y a m p a i k a n risalah-Nya k e p a d a F i r ' a u n memakai b a h a s a dan tutur kata y a n g lemah lembut dan sopan santun. Seperti yang telah diterangkan oleh Yazid Ar-Raqqasyi saat menafsirkan firman-Nya:
maka berbicaralah kamu berdua kepadanya lemah lembut. (Taha: 44)
dengan kata-kata
yang
343
Tafsir Ibnu Kasir
Ia m e n g e m u k a k a n perkataan seorang penyair seperti berikut:
Wahai orang yang bertutur lemah lembut kepada orang yang memusuhinya, maka bagaimanakah ia bertutur kata dengan orang yang menyukai dan mendambakannya (yakni tak t e r b a y a n g k a n kelembutan tutur katanya) ? Wahb ibnu M u n a b b i h telah m e n g a t a k a n sehubunga n d e n g a n pengertian ini, " S e s u n g g u h n y a aku lebih b a n y a k m e m a a f dan m e n g a m p u n i n y a daripada marah dan m e n g h u k u m i n y a ? ' Dari Ikrimah, telah disebutkan sehubungan d e n g an m a k n a firmanNya:
maka berbicaralah kamu berdua kepadanya lemah lembut. (Taha: 44)
dengan kata-kata
yang
Yakni ucapan "Tidak ada T u h a n selain Allah". A m r ibnu Ubaid telah meriwayatkan dari Al-Hasan Al-Basri sehubungan dengan m a k n a firmanNya:
maka berbicaralah kamu berdua kepadanya lemah lembut. (Taha: 44)
dengan kata-kata
yang
Yaitu M u s a diperintahkan untuk m e n y a m p a i k a n k e p a d a F i r ' a u n kalimat berikut, "Sesungguhnya engkau mempunyai Tuhan, dan engkau m e m p u n y a i tempat kembali, dan sesungguhnya di h a d a p a n m u ada surga dan neraka. " Baqiyyah telah meriwayatka n dari Ali ibnu Harun, dari s e o r a n g lelaki, dari A d - D a h h a k ibnu M u z a h i m , dari A n - N i z a l ibnu Sabrah, dari Ali sehubunga n dengan m a k n a firman-Nya:
344 maka berbicaralah kamu berdua kepadanya lemah lembut. (Taha: 44)
Juz 16 —
Taha
dengan kata-kata
yang
B a h w a y a n g dimaksud dengan layyinan ialah dengan kata-kata sindiran (bukan dengan kata-kata terus terang). Hal y a n g sama telah diriwayatkan dari Sufyan As-Sauri, b a h w a sebutlah dia dengan j u l u k a n Abu M u r r a h . P a d a garis besarnya pendapat m e r e ka m e n y i m p u l k a n b a h w a M u s a dan Harun diperintahkan oleh Allah Swt. agar dalam d a k w a h n y a k e p a d a F i r ' a u n m e m a k a i kata-kata y a n g lemah lembut, sopan santun, dan belas kasihan; D i m a k s u d k an agar k e s a n n y a lebih m e n d a l a m dan lebih m e n g g u g a h perasaan serta dapat m e m b a w a hasil y a n g positif. Seperti y a n g disebutkan oleh Allah Swt. dalam ayat lain y a n g m e n g a t a k a n:
Serulah (manusia) ke jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baikdan bantahlah mereka dengan cara yang baik. (An-Nahl: 125) A d a p u n firman Allah Swt.:
mudah-mudahan
ia ingat atau takut. (Taha: 44)
Yakni barangkali saja F i r ' a un sadar dari kesesatannya yang membinasakan dirinya itu, atau ia menjadi takut k e p a da T u h a n n y a , akhirnya ia m a u taat kepada-Nya. Seperti y a n g disebutkan oleh Allah Swt. dalam ayat lain melalui firman-Nya:
bagi orang yang ingin mengambil pelajaran bersyukur. (Al-Furqan: 62)
atau orang yang
ingin
O r a n g y a n g m a u mengambi l pelajaran akan sadar dan menghindari halhal yang terlarang, sedangkan rasa syukur ini timbul dari rasa takut kepada
345
Tafsir Ibnu Kasir
Allah dan sebaga i u n g k a p a n t e r i m a kasih k e p a d a - N y a , a k h i r n y a ia mengerjakan ketaatan kepada-Nya. Al-Hasan Al-Basri mengatakan sehubungan d e n g a n m a k n a firmanNya:
mudah-mudahan
ia ingat atau takut. (Taha: 4 4 )
Yakni j a n g a n l ah kamu berdua mendoakan kebinasaan untuknya sebelum k a m u m e n g e m u k a k a n alasanmu kepadanya. S e h u b u n g a n dengan hal ini saya akan m e n g e m u k a k a n syair Zaid ibnu A m r ibnu Nufail y a n g telah diriwayatkan oleh Ibnu Ishaq, menyitir kata-kata U m a y y a h ibnu Abus Silt:
\$>
\\r£
Cjl&Vft
ijLi-j c : J ^
dj-ij J»i—ii\
A
'U'i
Jf.ii
'J
' ' 'A'
Engkaulah yang memberikan anugerah dan rahmat kepada siapa yang Engkau kehendaki, Engkau telah mengutus Musa sebagai rasul yang menyeru ( F i r ' a u n u n t u k m e n y e m b a h - M u ) . Maka Engkau
346
Juz 16
— Taha
berfirman kepadanya, "Pergilah kamu beserta Harun, serulah Fir 'aun untuk menyembah Allah, dia adalah orang yang melampaui batas. Katakanlah olehmu berdua kepadanya, 'Apakah engkau mampu menghamparkan bumi ini tanpa pasak sehingga ia dapat terhampar seperti sekarang?' Dan katakanlah olehmu berdua kepadanya, 'Apakah kamu mampu meninggikan langit ini tanpa tiang penyangga? Kalau begitu, cobalah bangun olehmu sendiri'. Dan katakanlah olehmu berdua kepadanya, Apakah engkau yang menciptakan bintang-bintang yang bersinar bila malam hari sehingga dapat dijadikan sebagai pedoman arah? ' Dan katakanlah olehmu berdua kepadanya, 'Siapakahyang menerbitkan matahari di pagi hari, sehingga tiada suatu belahan bumi pun yang terkena sinarnya melainkan tampak dengan jelas?' Dan katakanlah olehmu berdua kepadanya, "Siapakah yang menumbuhkah biji-bijian di bumi, sehingga tumbuhlah tetumbuhan dengan pesatnya, lalu dikeluarkan pula dari pucuk tetumbuhan itu biji-bijian?" Dalam semuanya itu terkandung tanda-tanda yang menunjukkan kekuasaan Allah bagi orang yang berakal. "
Taha, ayat 45-48
Berkatalah mereka berdua, "Ya Tuhanku, sesungguhnya kami khawatir bahwa ia segera menyiksa kami atau akan bertambah melewati batas. " Allah berfirman. "Janganlah kamu berdua khawatir, sesungguhnya Aku beserta kamu berdua, Aku mendengar dan melihat. " Maka datanglah kamu berdua kepadanya ( F i r ' a u n )
Tafsir Ibnu Kasir
347
dan katakanlah, "Sesungguhnya kami berdua adalah utusan Tuhanmu, maka lepaskanlah Bani Israil bersama kami dan janganlah kamu menyiksa mereka. Sesungguhnya kami telah datang kepadamu dengan membawa bukti (atas k e r a s u l a n k a m i ) dari Tuhanmu. Dan keselamatan itu dilimpahkan kepada orang yang mengikuti petunjuk. Sesungguhnya telah diwahyukan kepada kami bahwa siksa itu (ditimpakan) atas orang-orang yang mendustakan dan berpaling. " Allah Swt. menceritaka n perihal M u s a dan H a r u n , b a h w a k e d u a n y a mengadu kepada Allah Swt. dan m e m o h o n perlindungan kepada-Nya:
sesungguhnya kami khawatir bahwa ia segera menyiksa akan bertambah melewati batas. (Taha: 45)
kami atau
K e d u a n y a bermaksud b a h w a keduany a merasa takut j i k a F i r ' a u n begitu melihat keduanya langsung menyiksanya atau m e n a n g k a p keduanya, lalu m e n g h u k u m n y a . Sedangka n k e d u a n y a tidak b e r h a k untuk m e n d a p a t sambutan seperti itu. A b d u r R a h m a n ibnu Zaid ibnu Aslam m e n g a t a k a n b a h w a m a k n a farat ialah segera. Sedangkan menurut Mujahid, M u s a dan Harun merasa khawatir bila F i r ' a u n m e n a n g k a p keduanya. A d - D a h h a k telah meriwayatkan dari Ibnu A b b a s , b a h w a m a k n a Yatgd dalam ayat ini ialah menyerang.
Allah berfirman, "Janganlah kamu berdua khawatir, sesungguhnya Aku beserta kamu berdua, Aku mendengar dan melihat. " (Taha: 46) Maksudnya, j a n g a n l a h kamu berdua takut kepada F i r ' a u n sesungguhnya Aku selalu bersamamu, Aku mendengar p e m b i c a r a a n mu dan pembicaraannya, dan Aku melihat tempatmu dan tempatnya, tiada sesuatu pun dari perkara kalian yang samar bagi-Ku. Dan ketahuilah olehmu berdua bahwa ubun-ubun (roh) F i r ' a u n berada di dalam g e n g g a m a n kekuasaan-Ku .
348
Juz 16 —
Taha
Maka tidaklah ia berbicara, dan tidak bernafas, tidak pula memukul kecuali d e n g a n s e i z i n - K u dan s e s u d a h a d a p e r i n t a h d a r i - K u . A k u s e l a l u b e r s a m a m u melalui pemeliharaan-Ku, pertolongan dan d u k u n g a n - K u . Ibnu A b u H a t i m m e n g a t a k a n , telah m e n c e r i t a k an k e p a d a kami ayahku, telah menceritakan kepada kami Ali ibnu M u h a m m a d At-Tanafisi, telah menceritakan kepada kami A b u M u ' a w i y a h , dari A l - A ' m a s y, dari A m r ibnu Murrah, dari A b u Ubaidah , dari Abdullah yang m e n g a t a k a n b a h w a ketika Allah mengutus M u s a kepada F i r ' a u n , M u s a bertanya, "Wahai Tuhanku, apakah yang harus aku k a t a k a n ? " Allah berfirman, " K a t a k a n l a h , 'Hayya syarahiya'." Al-A'masy menafsirkan kalimat tersebut dengan terjemahan berikut, "Akulah Yang Hidup sebelum adanya segala sesuatu, dan Akulah y a n g hidup sesudah segala sesuatu t i a d a ." Sanad riwayat ini jayyid, tetapi m e n g a n d u n g sesuatu yang garib.
Maka datanglah kamu berdua kepadanya (Fir'aun) dan katakanlah, "Sesungguhnya kami berdua adalah utusan Tuhanmu. " (Taha: 47) D a l a m hadis y a n g menceritakan tentang fitnah-fitnah yang diriwayatkan oleh Ibnu Abbas telah disebutkan bahwa Musa dan Harun tinggal beberapa lama di depan pintu istana F i r ' a u n tanpa diberi izin untuk masuk, sesudah itu keduany a diperbolehkan masuk setelah melewati berbagai m a c a m rintangan yang keras. M u h a m m a d ibnu Ishaq ibnu Yasar mengatakan b a h w a M u s a dan saudaranya Harun berangkat m e n e m u i F i r ' a u n , lalu k e d u a n ya berhenti di depan pintu istana F i r ' a u n untuk m e m i n t a izin agar k e d u a n y a diperbolehkan masuk menemuinya. Keduanya mengatakan, "Sesungguhnya kami adalah utusan Tuhan semesta alam, maka izinkanlah kami m a s u k untuk m e n e m u i F i r ' a u n . " Menurut berita yang sampai kepadaku, keduanya tinggal selama dua tahun pulang dan pergi ke pintu istana tanpa diberi izin untuk m a s u k . Tiada seorang pun dari kalangan penjaga pintu istananya yang berani melapor k e p a d a F i r ' a u n tentang kedatangan keduanya. Sehingga akhirnya masuklah menemui Fir'aun seorang pelawak yang selalu m e n g h i b u r n y a dan m e m b u a t n y a tertawa, lalu pelawak itu berkata
Tafsir Ibnu Kasir
349
kepadanya, "Wahai Raja, sesungguhnya di depan pintu istanamu terdapat seorang lelaki yang mengatakan kalimat-kalimat y a n g menakjubkan. Dia menduga bahwa dirinya mempunyai Tuhan selain engkau yang menyuruhnya untuk m e n g h a d a p k e p a d a m u . " F i r ' a u n berkata, m e m i n t a ketegasan, " A p a k a h benar ia telah berada di depan pintu istanaku? " Si pelawak menjawab, "Ya (tadi saya melihatnya ketika m a s u k ) . " M a k a F i r ' a u n berkata m e m b e r i k a n perintah, "Izinkanlah dia m a s u k . " Maka masuklah M u s a bersama Harun ke dalam istana. M u s a saat itu m e m e g a n g tongkatnya. Setelah keduanya berdiri di hadapan F i r ' a u n , M u s a berkata m e m b u k a pembicaraan, " S e s u n g g u h n ya aku adalah utusan Tuhan semesta a l a m , " maka F i r ' a u n mengenalinya. As-Saddi menceritakan b a h w a ketika M u s a tiba di negeri Mesir, terlebih dahulu ia bertamu ke rumah ibunya dan saudaranya, sedangkan keduanya tidak mengenalinya . Hidangan m a k a n k e d u a n y a pada m a l a m itu a d a l a h m a k a n a n taf U, k e m u d i a n k e d u a n y a m e n g e n a l i n y a , lalu menyalaminya. Musa berkata kepada saudaranya, "Hai Harun, sesungguhnya Tuhanku telah memerintahkan kepadaku agar mendatangi F i r ' a u n ini, lalu m e n y e r u n y a u n t u k m e n y e m b a h A l l a h , dan A l l a h memerintahkan kepadaku agar kamu m e m b a n t u k u . " Harun menjawab , "Kerjakanlah apa y a n g telah diperintahkan oleh T u h a n m u . " Majca k e d u a n y a berangkat, saat itu hari telah malam, lalu M u s a m e n g e t u k pintu istana F i r ' a u n d e n g a n tongkatnya , dan F i r ' a u n mendengarnya (karena suaranya sangat keras). F i r ' a u n sangat marah, lalu berkata, "Siapakah orang yang berani melakukan perbuatan yang kurang ajar ini terhadap d i r i k u ? " M a k a para penjaga pintu istana melaporka n bahwa di depan pintu terdapat seorang lelaki yang gila, mengatakan bahwa dirinya adalah utusan Allah. M a k a F i r ' a u n m e m e r i n t a h k a n agar M u s a dibawa menghadap kepadanya. Setelah M u s a berada di hadapan F i r ' a u n , m a k a M u s a dan saudaranya (Harun) mengatakan kepada F i r ' a u n hal-hal y a n g telah disebutkan oleh Allah di dalam Kitab-Nya . Firman Allah Swt.:
Sesungguhnya kami telah datang kepadamu dengan membawa (atas kerasulan kami) dari Tuhanmu. (Taha : 4 7 )
bukti
350
Juz
16
Taha
Yakni bukti dan mukjizat dari T u h a n m u yang m e m b e n a r k an kerasulan kami.
keselamatan itu dilimpahkan petunjuk. (Taha: 47) Z)<3«
kepada
orang yang
mengikuti
M a k s u d n y a , keselamatan s e m o g a d i l i m p a h k a n k e p a d a m u j i k a k a m u mengikuti petunjuk. Karena itulah ketika Rasulullah Saw. berkirim surat k e p a d a H e r a k l i u s ( K a i s a r R o m a w i ) , di p e r m u l a a n s u r a t n y a b e l i a u menyebutkan:
If^-f
*h
^uS
$ksf ti*JJ
Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Dari Muhammad, utusan Allah, ditujukan kepada Heraklius (pembesar Romawi ) "Kesejahteraan semoga terlimpahkan kepada orang yang mengikuti petunjuk. Amma Ba 'du, sesungguhnya aku mengajakmu kepada seruan Islam, masuk Islamlah, niscaya engkau selamat. Allah pasti memberimu pahala dua kali lipat. " Begitu pula ketika Musailamah berkirim surat kepada Rasulullah Saw. yang teksnya berbunyi seperti berikut, " D a r i M u s a i l a m a h k e p a d a Rasulullah, semoga keselamatan terlimpahkan kepadamu. Amma Ba 'du, sesungguhnya aku m e n y a i n g i m u dalam urusan ini. M a k a bagimu adalah daerah perkotaan, sedangkan bagiku adalah daerah perkampungan (pedalaman), tetapi orang-oran g Cjuraisy adalah kaum yang m e l a m p a u i b a t a s . " M a k a Rasulullah Saw. m e n j a w a b suratnya y a n g isinya seperti berikut:
351
Tafsir Ibnu Kasir
Dari Muhammad, utusan Allah, ditujukan kepada Musailamah AlKazzdb, semoga kesejahteraan terlimpahkan kepada orang-orang yang mengikuti petunjuk. Amma Ba'du, sesungguhnya bumi itu adalah milik Allah, Dia mewariskannya ( m e m b e r i k a n n y a ) kepada siapa yang dikehendaki-Nya di antara hamba-hamba-Nya, dan akibat yang terpuji itu hanyalah bagi orang-orang yang bertakwa. K a r e n a itulah M u s a dan Harun berkata k e p a d a F i r ' a u n , seperti y a n g dikisahkan oleh Firman-Nya:
C t A. -tY : i \oZ>
Dan keselamatan
itu dilimpahkan
petunjuk. Sesungguhnya
kepada
telah diwahyukan
itu (ditimpakan) atas orang-orang
orang yang
mengikuti
kepada kami bahwa
yang mendustakan
dan
siksa
berpaling.
(Taha: 4 7 - 4 8 ) Dengan kata lain, Musa bermaksud bahwa Allah telah menceritakan kepada kami di antara w a h y u yang diturunkan-Nya k e p a da kami, b a h w a azab itu akan ditimpakan khusus k e p a d a orang-orang y a n g m e n d u s t a k a n ayatayat Allah dan berpaling dari ketaatan kepada-Nya. S e m a k n a dengan apa y a n g disebutkan oleh Allah Swt. dalam ayat lain melalui firman-Nya:
Adapun orang yang melampaui batas, dan lebih mengutamakan kehidupan dunia, maka sesungguhnya nerakalah tempat tinggal(nya). (An-Nazi'at: 37-39)
352
Juz 16 —
Taha
Maka Kami memperingatkan kalian dengan neraka yang menyalanyala. Tidak ada yang masuk ke dalamnya kecuali orang yang paling celaka, yang mendustakan ( k e b e n a r a n ) dan berpaling (dari iman). (A!-Lail: 14-16) D a n firman Allah Swt.:
Dan ia tidak mau membenarkan (Rasul dan A l - Q u r ' a n ) dan tidak mau mengerjakan salat, tetapi ia mendustakan (Rasul) dan berpaling (dari kebenaran). (Al-Qiyamah: 31-32) Yaitu hatinya mendustakan (Rasul) dan perbuatannya berpalin g (dari kebenaran).
Taha, ayat 49-52
Berkata Fir 'aun, 'Maka siapakah Tuhanmu berdua, hai Musa? " Musa berkata, "Tuhan kami ialah (Tuhan) yang telah memberikan kepada tiap-tiap sesuatu bentuk kejadiannya, kemudian memberinya petunjuk. " Berkata Fir 'aun, "Maka bagaimanakah keadaan umatumat yang dahulu? " Musa menjawab, "Pengetahuan tentang itu ada di sisi Tuhanku, di dalam sebuah kitab, Tuhan kami tidak akan salah dan tidak (pula) lupa. Allah Swt. menceritakan tentang F i r ' a u n , bahwa ia berkata k e p a da M u s a dengan nada yang ingkar kepada Tuhan y a n g menciptakan segala sesuatu,
353
Tafsir Ibnu Kasir
Tuhan segala sesuatu dan Yang m e n g u a s a i serta memiliki semuanya , F i r ' a u n berkata, seperti yang disebutkan oleh firman-Nya:
Maka siapakah
Tuhanmu
berdua, hai Musa?
(Taha: 49)
M a k s u d n y a , siapakah yang m e n g u t u s mu itu; karena sesungguhnya aku tidak mengenal-Nya. dan aku tidak mengetahu i adanya tuhan bagi kalian selain aku sendiri.
Musa berkata, "Tuhan kami ialah ( T u h a n ) yang telah kepada tiap-tiap sesuatu bentuk kejadiannya, kemudian petunjuk. " (Taha: 50)
memberikan memberinya
Ali i b n u A b u T a l h a h t e l a h m e r i w a y a t k a n d a r i I b n u A b b a s y a n g m e n g a t a k a n b a h w a m a k na yang dimaksud ialah Allah menciptakan bagi tiap-tiap sesuatu pasangannya masing-masing. Ad-Dahhak telah meriwayatkan dari Ibnu Abbas, bahwa Allah menciptakan manusia dalam bentuknya sendiri, keledai dalam bentuknya sendiri, dan kambing dalam bentuknya sendiri. Lais ibnu Abu Sulaim telah meriwayatkan dari Mujahid, bahwa Allah memberikan kepada tiap-tiap sesuatu b e n t u k n y a masing-masing . Ibnu Abu Nujaih telah meriwayatkan dari Mujahid, bahwa Allah m e n y e m p u r n a k a n penciptaan segala sesuatu. S a ' i d ibnu Jubair telah m e n g a t a k a n s e h u b u n g a n dengan m a k n a firman-Nya:
yang telah memberikan kepada tiap-tiap sesuatu bentuk kemudian membennyapetunjuk. (Taha: 50)
kejadiannya,
Yakni Allah memberikan kepada tiap-tiap m a k h l u k bentuk yang pantas baginya, m a k a Dia tidak menjadikan m a n u s i a berbentuk h e w a n , dan
354
Juz 16 —
Taha
h e w a n ternak tidak berbentuk seperti anj ing, anj ing pun tidaklah berbentuk seperti kambing. Dan Allah memberikan kepada masing-masing apa yang d i p e r l u k a n n y a untuk m e n g e m b a n g b i a k k a n k e t u r u n a n n y a dan segala bentuknya untuk tujuan itu. Tiada sesuatu pun dari tiap-tiap j e n i s y a n g m e n y e r u p a i lainnya dalam hal b e n t u k , rezeki ( m a k a n a n ) , dan cara m e n g e m b a n g b i a k k a n keturunannya. Sebagian ulama tafsir mengatakan bahwa Allah memberikan pada tiaptiap sesuatu bentuk kejadiannya, kemudian memberinya petunjuk. Semakna d e n g a n apa yang disebutkan dalam ayat lain melalui firman-Nya:
dan yang menentukan petunjuk. (Al-ATa: 3)
kadar
( m a s i n g - m a s i n g ) dan
memberi
Yaitu telah menentukan kadar m a s i n g - m a s i n g dan m e m b e r i k a n petunjuk k e p a d a m a k h l u k - N ya untuk mengerjakannya. Denga n kata lain, Allah telah m e n e t a p k a n semua amal perbuatan, ajal, dan rezekinya masing m a s i n g , kemudia n s e m u a m a k h l u k berjalan m e n u r u t apa y a n g telah digariskan-Nya; merek a tidak dapat m e n y i m p a n g darinya, dan tidak ada s e o r a n g p u n y a n g m a m p u m e n y i m p a n g dari k e t e n t u a n t e r s e b u t . D i s e b u t k a n b a h w a T u h a n k a m i l a h y a n g m e n c i p t a k a n m a k h l u k dan menetapkan kadar, serta menciptakan watak masing-masing sesuai dengan apa y a n g dikehendaki-Nya.
Berkata Fir'aun, dahulu?"
"Maka bagaimanakah
keadaan umat-umat
yang
(Taha: 51)
M e n u r u t pendapat yang paling sahih sehubungan dengan m a k n a ayat ini, tatkala F i r ' a u n mendapat berita dari M u s a b a h w a Tuhan yang m e n g u t u s n y a adalah Tuhan y a n g menciptakan makhluk, m e m b e r i n y a rezeki dan menentukan kadar m a s i n g - m a s i n g serta m e m b e r i petunjuk, m a k a Fir'aun berdalihkan dengan umat-umat terdahulu. Dengan kata lain, u m a t - u m a t terdahulu y a n g tidak m e n y e m b a h Allah. Yakni m e n g a p a
Tafsir Ibnu Kasir
355
mereka —jika kenyataannya d e m i k i a n — tidak m e n y e m b a h T u h a n m u , b a h k a n mereka m e n y e m b a h selain-Nya? M u s a berkata kepada F i r aun, menjawab ucapannya y a n g demikian itu, bahwa sekalipun mereka tidak menyembah Allah, sesungguhnya amal perbuatan mereka dicatat di sisi Allah, dan kelak Allah akan memberikan b a l a s a n n y a kepada mereka. Catatan y a n g dimaksud ialah L a u h Mahfuz dan catatan usia segala sesuatu.
Tuhan kami tidak akan salah dan tidak (pula) lupa. (Taha: 52) Yakni tiada sesuatu pun yang m e n y i m p a n g dari ketetapan-Nya, dan tiada sesuatu pun yang luput dari pengetahuan-Nya , baik y a n g kecil m a u p u n y a n g besar, dan Dia tidak pernah lupa kepada sesuatu pun D e n g a n kata lain, M u s a m e n g g a m b a r k a n tentang p e n g e t a h u a n Allah, b a h w a s e s u n g g u h n y a pengetahuan Allah meliputi segala sesuatu, dan b a h w a D i a tidak pernah lupa terhada p sesuatu pun, Mahasuc i dan Mahatingg i Allah. Sesungguhnya pengetahuan makhluk itu masih ada kekurangannya; d u a hal y a n g terpenting di antaranya yaitu p e n g e t a h u a n n y a terhadap sesuatu tidak meliputi, dan yang lain ialah lupa sesudah m e n g e t a h u i n y a . M a k a Allah menyucikan diri-Nya dari kekurangan ini.
Taha, ayat 53-56
Yang telah menjadikan bagi kalian bumi sebagai hamparan Yang menjadikan bagi kalian di bumi ini jalan-jalan,
dan dan
356
Juz 16 —
Taha
menurunkan dari langit air hujan. Maka Kami tumbuhkan dengan air hujan itu berjenis-jenis dari tumbuh-tumbuhan yang bermacammacam. Makanlah dan gembalakanlah binatang-binatang kalian. Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda kekuasaan Allah bagi orang-orang yang berakal. Dari bumi (tanah) itulah Kami menjadikan kalian dan kepadanya Kami akan mengembalikan kalian dan darinya Kami akan mengeluarkan kalian pada saat yang lain. Dan sesungguhnya Kami telah perlihatkan kepadanya (Fir'aun) tanda-tanda kekuasaan Kami semuanya, maka ia mendustakan dan enggan ( m e n e r i m a k e b e n a r a n ). A y a t ini m e r u p a k a n k e l e n g k a p a n d a r i p e r k a t a a n M u s a d a l a m m e n g g a m b a r k a n sifat Tuhanny a saat F i r ' a u n m e n a n y a k a n k e p a d a n y a tentang Tuhannya. M u s a berkata:
Yang telah memberikan kepada tiap-tiap sesuatu bentuk kemudian memberinya petunjuk. (Taha: 50)
kejadiannya,
K e m u d i a n M u s a mendapat pertanyaan dari F i r ' a u n . M a k a M u s a menjawabnya lagi:
Yang telah menjadikan 53)
bagi kalian bumi sebagai
hamparan.
(Taha:
M e n u r u t qiraat sebagian ulama, disebutkan mahddn (bukan m i h a d a n ) y a n g artinya t e m p a t menetap bagi kalian; kalian dapat berdiri, tidur, dan bepergian di p e r m u k a a n n y a .
dan Yang telah menjadikan (Taha: 53)
bagi kalian
di bumi itu
jalan-jalan.
357
Tafsir Ibnu Kasir
Yakni Dia telah menjadikan bagi kalian jalan-jalan agar kalian dapat berjalan di segala penjurunya. Sama halnya dengan apa y a n g disebutkan dalam ayat lain melalui firman-Nya:
dan telah Kami jadikan (pula) di bumi itu jalan-jalan agar mereka mendapat petunjuk. (Al-Anbiya: 31)
yang
luas
A d a p u n firman Allah Swt.:
dan menurunkan dari langit air hujan. Maka Kami tumbuhkan dengan air hujan itu berjenis-jenis dari tumbuh-tumbuhan yang bermacam-macam. (Taha: 53) Yaitu berbagai maca m t e t u m b u h a n berupa t a n a m - t a n a m a n dan buahbuahan, ada y a n g rasanya m a s a m , ada y a n g manis, dan ada y a n g pahit, serta berbagai j e n i s lainnya dari hasil t a n a m - t a n a m an dan buah-buahan.
Makanlah dan gembalakanlah
binatang-binatang
kalian. (Taha: 54)
M a k s u d n y a , sebagian u n t u k m a k a n a n dan b u a h - b u a h a n k a l i a n dan sebagian lainnya buat ternak kalian, yakni buat m a k a n a n ternak berupa d e d a u n a n y a n g hijau dan y a n g kering.
Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda. 54)
(Taha:
Yakni dalil-dalil, bukti-bukti, dan tanda-tanda (yang menunjukkan akan kekuasaan Allah).
358
Juz 16 —
Z>ag/ orang-orang
Taha
yang berakal (Taha: 54)
Artinya, bagi orang-orang yang berakal sehat dan lurus. S e m u a n y a itu menunjukkan b a h w a tidak ada Tuhan selain Allah, dan tidak ada R a b b selain Dia.
Dari bumi (tanah) itulah Kami menjadikan kalian dan kepadanya Kami akan mengembalikan kalian dan darinya Kami akan mengeluarkan kalian pada saat yang lain. ( T a h a - 5 5 ) M a k s u d n y a , dari bumi itu kejadian kalian; k a r e n a sesungguhny a k a k e k m o y a n g kalian (yaitu A d a m ) diciptakan dari tanah.
dan kepadanya
Kami akan mengembalikan
kalian. (Taha: 55)
Yakni kalian akan dikembalikan ke bumi bila telah mati dan kalian menjadi hancur di dalamnya.
dan darinya Kami akan mengeluarkan (Taha: 55)
kalian pada saat yang
lain.
Di dalam ayat y a n g lain disebutkan oleh firman-Nya:
yaitu pada hari Dia memanggil kalian, lalu kalian mematuhinya sambil memuji-Nya dan kalian mengira bahwa kalian tidak berdiam (di dalam kubur) kecuali sebentar saja. (Al-Isra: 52)
Tafsir Ibnu Kasir
359
Makna ayat dalam surat ini sama dengan apa yang disebutkan oleh Allah Swt. di dalam firman-Nya:
Di bumi itu kalian hidup dan di bumi itu kalian mati, dan dari bumi itu pula kalian akan dibangkitkan. (Al-A'raf: 25) Di dalam hadis yang disebutkan di dalam kitab sunan disebutkan b a h w a Rasulullah Saw. menghadiri p e m a k a m a n s u a t u j e n a z a h. Setelah j e n a z a h di kebumikan, beliau mengambil segenggam tanah, lalu melemparkannya ke dalam liang lahat seraya m e m b a c a firman-Nya, " D a ri bumi Kami m e n c i p t a k a n k a l i a n . " L a l u m e n g a m b i l lagi s e g e n g g a m t a n a h (dan melemparkannya ke dalam liang lahad) seraya bersabda m e m b a c a firmanNya, " D a n ke bumilah K a m i m e n g e m b a l i k a n kalian." Lalu mengambi l lagi segenggam tanah dan m e m b a c a firman-Nya, " D a n dari bumi itu pula K a m i m e m b a n g k i t k an kalian pada saat y a n g lain." Firman Allah Swt.:
Dan sesungguhnya Kami telah perlihatkan kepadanya (Fir'aun) tanda-tanda kekuasaan Kami semuanya, maka ia mendustakan dan enggan ( m e n e r i m a kebenaran). (Taha: 56) Yang dimaksud dengan dia adalah F i r ' a u n , b a h w a telah ditegakkan di h a d a p a n n y a hujah-hujah, tanda-tanda, dan dalil-dalil y a n g menunjukkan a k a n k e k u a s a a n A l l a h , s e h i n g g a ia m e n y a k s i k a n n y a d e n g a n m a t a k e p a l a n y a s e n d i r i . A k a n t e t a p i , ia t e t a p b e r d u s t a t e r h a d a p n y a d a n m e n o l a k n y a dengan rasa penuh keingkaran dan k e l e w a t batas. Sama halnya dengan apa yang disebutkan oleh Allah Swt. dalam ayat lain melalui firman-Nya:
360
Juz 16 —
Taha
Dan mereka mengingkarinya karena kezaliman dan kesombongan (mereka), padahal had mereka meyakini ( k e b e n a r a n n y a (An-Naml: 14), hingga akhir ayat.
Taha, ayat 57-59
Berkata Fir 'aun, "Adakah kamu datang kepada kami untuk mengusir kami dari negeri kami (ini) dengan sihirmu, hai Musa? Dan kami pun pasti akan mendatangkan (pula) kepadamu sihir semacam itu, maka buatlah suatu waktu untuk pertemuan antara kami dan kamu, yang kami tidak akan menyalahinya dan tidak (pula) kamu di suatu tempat yang pertengahan (letaknya). " Berkata Musa, "Waktu untuk pertemuan (kami dengan) kalian itu ialah di hari raya dan hendaklah dikumpulkan manusia pada waktu matahari sepenggalahan naik. " Allah Swt. menceritakan perihal F i r ' a u n ketika ia menyaksikan t a n d a yang besar, yaitu mukjizat yang ditampakkan oleh Nabi M u s a kepadanya. Tongkat dilemparkan oleh Nabi Musa, m a k a jadilah tongkat itu ular y a n g sangat besar; lalu Nabi M u s a memasukkan tangannya ke dalam ketiaknya, maka setelah dikeluarkan tangannya memancarkan sinar yang putih bukan karena penyakit. F i r ' a u n berkata k e p a d a M u s a , "Ini adalah sihir y a n g kamu buat untuk menyihir kami dan menguasai orang-orang agar mereka mengikutimu, lalu engkau m e l a w a n kami b e r s a m a mereka; hal itu tidak akan terjadi. Sesungguhnya kami pun m e m p u n y a i ahli sihir yang pandai bersihir seperti kamu, m a k a j a n g a n l a h k a m u m e r a s a besar diri dengan apa y a n g kamu miliki."
361
Tafsir Ibnu Kasir
maka buatlah suatu waktu untuk pertemuan (Taha: 58)
antara kami dan kamu.
Yakni suatu hari untuk pertemuan kami dan k a m u , lalu kita lakukan pertandingan antara ilmu y a n g kamu miliki dan ilmu y a n g kami miliki, yakni ilmu sihir, di tempat yang tertentu dan dalam w a k t u yang tertentu. M a k a saat itu j u g a M u s a menjawab tantangan tersebut, seperti y a n g disebutkan oleh firman-Nya:
Waktu untuk pertemuan (Taha: 59)
(kami dengan) kalian itu ialah di hari raya.
Yaitu hari raya merek a dan hari libur mereka, d i m a k s u d k a n agar semua orang dapat menyaksikan kekuasaan Allah atas apa y a n g dikehendaki¬ N y a melalui mukjizat nabi, dan kalahnya ilmu sihir menghadapi mukjizat nabi. K a r e n a itulah N a b i M u s a a.s. berkata:
dan hendaklah dikumpulkan manusia sepenggalahan naik. (Taha: 59)
pada
waktu
matahari
Yakni semua manusia dikumpulkan di waktu duha agar segala sesuatunya t a m p a k j e l a s dan g a m b l a n g . Demikia n pula halnya s e m u a perkara para nabi, berciri khas j e l a s dan gamblang, tiada y a n g t e r s e m b u n yi dan tiada pula propaganda palsu. K a r e n a itulah N a b i M u s a a.s. berkata kepada mereka bahwa hendaknya waktu pertandingan itu diadakan di waktu siang hari, tepatnya waktu matahari sepenggalahan naik, bukan m a l a m hari. Ibnu Abbas mengatakan, hari raya itu adalah hari Asyura. As-Saddi, Qatadah, dan Ibnu Zaid m e n g a t a k an b a h w a hari itu adalah hari raya mereka. M e n u r u t S a ' i d ibnu Jubair, hari itu adalah hari pasaran mereka. Semua pendapat yang dikemukakan pada hakikatnya tidak bertentangan. Menurut pendapat kami, pada hari yang sama Allah membinasaka n F i r ' a u n beserta bala tentaranya, seperti yang telah disebutkan di dalam hadis sahih.
362
Juz 16 —
Taha
Wahb ibnu Munabbih mengatakan b a h w a F i r ' a u n berkata, " H a i Musa, buatlah suatu waktu untuk p e r t e m u a n antara kami dan kamu agar kami dapat membuat persiapan terlebih d a h u l u . " M u s a m e n j a w a b , " S a y a tidak diperintahkan untuk itu, melainkan diperintahkan untuk menantangmu secara langsung. Jika kamu tidak m a u keluar, maka sayalah y a n g akan masu k k e p a d a m u . " M a k a Allah m e n u r u n k a n w a h y u kepada M u s a yang isinya mengatakan, "Buatlah suatu waktu untuk pertemuan antara kamu dan dia, dan katakanlah k e p a d a n y a b a h w a silakan dia m e n e n t u kannya sendiri." Kemudian F i r ' a un berkata, "Berilah tempo empat puluh hari," m a k a M u s a menyetujuinya. Mujahid dan Qatadah mengatakan sehubungan dengan makna firman-Nya:
di suatu tempat yang pertengahan
letak(nya).
(Taha: 58)
Yang dimaksud dengan suwd ialah t e m p a t y a n g pertengahan. A s - S a d di mengatakan tempat yang sebanding untuk tujuan itu. Abdur Rahman ibnu Zaid ibnu Aslam mengatakan s e h u b u n g a n dengan m a k n a firman-Nya:
di suatu tempat yang pertengahan
letak(nya).
(Taha: 58)
Yakni tempat yang datar —tiad a p e n g h a l a n g n y a — sehingga semua orang dapat menyaksikannya, tiada sebagian dari mereka terhalang penglihatannya oleh sebagian y a n g lain atau oleh p e n g h a l a n g lainnya.
Taha, ayat 60-64
Tafsir Ibnu Kasir
36J
Maka Fir'aun meninggalkan ( t e m p a t itu), lalu mengatur tipu dayanya, kemudian dia datang. Berkata Musa kepada mereka, "Celakalah kalian, janganlah kalian mengadakan kedustaan terhadap Allah, maka Dia membinasakan kalian dengan siksa. " Dan sesungguhnya telah merugi orang yang mengada-adakan kedustaan. Maka mereka berbantah-bantahan tentang urusan mereka di antara mereka, dan mereka merahasiakan percakapan (mereka). Mereka berkata, "Sesungguhnya dua orang ini adalah benar-benar ahli sihir yang hendak mengusir kalian dari negeri kalian dengan sihirnya dan hendak melenyapkan kedudukan kalian yang utama. Maka himpunkanlah segala daya (sihir) kamu sekalian, kemudian datanglah dengan berbaris, dan sesungguhnya beruntunglah orang yang menang pada hari itu. " Allah Swt. berfirman menceritakan perihal F i r ' a u n , bahwa setelah ia berjanji dengan M u s a untuk mengadakan pertandingan di waktu dan tempat y a n g tertentu, F i r ' a u n mulai m e n g h i m p u n k a n s e m u a ahli sihir dari kotakota besar yang ada di b a w a h kekuasaannya. M e r e k a y a n g d i h i m p u n n y a adalah j ago-jagp sihir y a n g ada di masa itu, dan tersebutlah b a h w a sihir di masa itu banyak dilakukan oleh orang-orang dan sangat laku, seperti y a n g diterangkan oleh Allah Swt. melalui firman-Nya:
Fir 'aun berkata ( k e p a d a p e m u k a k a u m n y a ) , "Datangkanlah kepadaku semua ahli sihir yang pandai. " (Yunus: 79) Kemudian dihadapkan kepada F i r ' a u n (semua tukang sihir). Orang-orang berkumpul di hari yang telah dijanjikan itu yaitu hari raya mereka. F i r ' a un d u d u k di atas singgasana kerajaannya, dan para p e m b e s a r kerajaannya duduk berbaris di sampingnya, sedangkan rakyatnya berdiri di bagian kiri dan kanannya. M u s a datang dengan bertelekan p a d a tongkatny a bersama saudaranya, Harun. Para ahli sihir berdiri di hadapan F i r ' a u n dalam keadaan berbaris, sedangkan F i r ' a u n m e m b e r i k a n semangat dan
364
Juz 16 —
Taha
m e m b a n g k i t k a n motivasi agar m e r e k a melakuka n pekerjaannya sebaik mungkin pada hari itu. M e r e k a b e r h a r ap serta m e m o h o n a n u g e r a h dan hadiah dari Fir'aun, sedangkan F i r ' a u n menjanjikan hal itu kepada mereka (jika merek a beroleh k e m e n a n g a n ). Para ahli sihir itu berkata, seperti y a n g diceritakan oleh firman-Nya:
" ( A p a k a h ) sesungguhnya kami akan mendapat upah, jika kamilah yang menang? " Fir 'aun menjawab, "Ya, dan sesungguhnya kalian benar-benar akan termasuk orang-orang yang dekat (kepadaku). " (Al-A'raf: 113-114) A d a p u n firman Allah Swt.:
Berkata Musa kepada mereka, "Celakalah kalian, janganlah mengada-adakan kedustaan terhadap Allah. " (Taha: 61)
kalian
Maksudnya, janganlah kalian membuat ilusi terhadap orang-orang melalui perbuatan kalian, sehingga t a m p a k di m a t a mereka kalian m e n c i p t a k an berbagai m a c a m hal yang tidak ada hakikatnya. Di mata m e r e k a hal tersebut adalah makhluk, p a d a h a l k e n y a t a a n n y a bukanlah m a k h l u k . D e n g a n d e m i k i a n , berarti k a l i a n t e l a h m e n g a d a - a d a k a n k e d u s t a a n terhadap Allah.
maka Dia membinasakan
kalian dengan siksa. (Taha: 61)
Yakni Allah membinasakan kalian dengan azab yang tidak meninggalkan seorang pun di antara kalian.
365
Tafsir Ibnu Kasir
Dan sesungguhnya telah merugi orang yang mengada-adakan kedustaan. Maka mereka berbantah-bantahan tentang urusan di antara mereka. (Taha: 61-62) M e n u r u t suatu pendapat, merek a bersengketa di antara sesama mereka; s e b a g i a n dari m e r e k a a d a y a n g m e n g a t a k a n b a h w a u c a p a n y a n g dikemukakan oleh Musa ini bukanlah ucapan seorang penyihir, melainkan ucapan seorang nabi. Sebagian dari mereka m e n g a t a k a n b a h w a M u s a adalah seorang tukang sihir, dan sebagian lainnya lagi mengatakan y a n g lainnya. H a n y a Allah-lah y a n g mengetahui k e b e n a r a n n y a. Firman Allah Swt.:
dan mereka merahasiakan
percakapan
(mereka). (Taha: 62)
Yaitu mereka berbisik-bisik di antara sesama mereka.
Mereka berkata, "Sesungguhnya ahli sihir. " (Taha: 63)
dua orang ini adalah
benar-benar
Menurut dialek sebagian orang Arab dibaca inna hd'zani (yakni inna tidak ber-mal atau malgiyah), sedangkan menurut qiraat y a n g terkenal dibaca inna hazaini. U l a m a N a h u sehubungan dengan kebolehan m e m b a c a ayat ini dengan bacaan pertama telah m e n g e m u k a k an analisisnya yang cukup panjang, tetapi p e m b a h a s a n n y a bukan di kitab ini. M a k n a ayat, para ahli sihir F i r ' a u n mengatakan di antara sesam a mereka, "Tahukah kalian b a h w a lelaki ini dan s a u d a r a n y a (yakni M u s a dan Harun) adalah dua o r a n g tukan g sihir yang ahli dalam bidang ilmu sihir. Keduanya bertujuan mengalahkan kalian dan kaum kalian pada hari ini, lalu keduanya dapat merebut hati manusia, dan kalangan a w a m nanti banyak yang akan mengikuti keduanya. Lalu keduanya memerangi Fir'aun dan balatentaranya. Setelah keduanya beroleh kemenangan atas Fir'aun, maka keduanya akan mengusir kalian dari tanah air kalian ini."
366
Juz 16 —
Taha
F i r m a n Allah Swt.:
dan hendak melenyapkan
kedudukan
kalian yang utama. (Taha: 63)
Yaitu dengan melalui ilmu sihirnya, keduanya dapat merebut k e d u d u k a n kalian. Karen a sesungguhnya para ahli sihir disegani dan dihormati dikalangan mereka, berkat ilmu sihirnya mereka memperoleh banyak harta dan rezeki. M e r e k a mengatakan, "Jika kedua orang ini dapat m e n g a l a h k a n kalian, binasalah kalian dan keduanya akan mengusir kalian dari negeri ini. Karena dengan demikian hanya keduanyalah yang menguasainya tanpa kal ian. D a l a m hadis Ibnu A b b a s y a n g menceritakan perihal fitnah telah disebutkan sehubungan dengan m a k n a firman-Nya:
dan hendak melenyapkan
kedudukan
kalian yang utama. (Taha: 63)
Yakni k e d u a n y a akan m e n g u a s a i m e r e k a di d a l a m n e g e r i itu, j u g a m e n g u a s a i penghidupannya. Ibnu A b u Hatim mengatakan, telah m e n ceritakan k e p a d a kami ayahku, telah menceritaka n kepada kami N u ' a i m ibnu H a m m a d , telah menceritaka n k e p a d a kami Hasyim, dari A b d u r Rahman ibnu Ishaq yang telah mendengar Asy-Sya'bi menceritakan hadis berikut dari Ali sehubungan d e n g a n m a k n a firman-Nya:
dan hendak melenyapkan
kedudukan
kalian yang utama. (Taha: 63)
Yaitu keduanya akan merebut hati manusia untuk menyukainya. Mujahid m e n g a t a k a n sehubunga n dengan m a k n a firman-Nya:
dan hendak melenyapkan
kedudukan
kalian yang utama. (Taha: 63)
367
Tafsir Ibnu Kasir
Y a n g d i m a k s u d d e n g a n k e d u d u k a n u t a m a ialah k e d u d u k a n y a n g terhormat, dipandang sebagai orang yang cerdas, berakal cemerlang, dan mempunyai kekuatan. Abu Saleh mengatakan sehubungan dengan makna firman-Nya:
kedudukan
kalian yang utama. (Taha: 63)
Yaitu orang-orang terhormat kalian dan orang-oran g hartawan kalian. Menurut Ikrimah, artinya orang-orang terbaik kalian. Qatadah mengatakan b a h w a yang dimaksud dengan kedudukan y a n g utama ialah kedudukan y a n g dimiliki oleh k a u m Bani Israil pada masa itu, m e r e k a adalah orang y a n g j u m l a h n y a banyak, begitu pula harta bendanya . M a k a musuh Allah (Fir'aun) b e r k a t a , " Keduanya bertujuan hendak merebut kedudukan yang utama itu untuk dirinya sendiri." Abdur R a h m a n ibnu Zaid ibnu A s l a m mengatakan s e h u b u n g an dengan makna firman-Nya:
kedudukan
kalian yang utama. (Taha: 63)
M a k s u d n y a , k e d u d u k a n y a n g sekarang kalian kuasai. Firman Allah Swt.:
Maka himpunkanlah segala daya (sihir) kamu sekalian, datanglah dengan berbaris. (Taha: 64)
kemudian
Yakni berkumpulla h k a m u sekalian dalam satu saf, lalu lemparkanlah segala y a n g ada di tangan kalian dalam w a k t u y a n g bersamaan, agar mengejutkan p a n d a n g a n mata dan kalian dapat mengalahka n orang ini dan saudaranya.
368
Juz 16 —
dan sesungguhnya (Taha: 64)
beruntunglah
Taha
orang yang menang pada hari ini.
di antara kami dan dia, para ahli sihir berkata, "'Adapun kita, m a k a raja ini ( F i r ' a u n ) telah menjanjikan kepada kita akan memberikan pemberian y a n g berlimpah; sedangkan orang ini apabila menang, m a k a ia m e n d a p a t kedudukan yang sangat besar."
Taha, ayat 65-70
(Setelah mereka berkumpul) mereka berkata, "Hai Musa (pilihlah), apakah kamu yang melemparkan (dahulu) ataukah kami orang yang mula-mula melemparkan? " Berkata Musa, "Silakan kamu sekalian melemparkan. " Maka tiba-tiba tali-tali dan tongkat-tongkat mereka terbayang kepada Musa seakan-akan ia merayap cepat lantaran sihir mereka. Maka Musa merasa takut dalam hatinya. Kami berkata, "Janganlah kamu takut, sesungguhnya kamulah yang paling unggul ( m e n a n g ) . Dan lemparkanlah apa yang ada di tangan kananmu, niscaya ia akan menelan apa yang mereka perbuat. Sesungguhnya apayang mereka perbuat itu adalah tipu daya tukang sihir (belaka). Dan tidak akan menang tukang sihir itu, dari mana saja ia datang. " Lalu tukang-tukang sihir itu tersungkur dengan bersujud, seraya berkata, "Kami telah percaya kepada Tuhannya Harun dan Musa. " Allah Swt. menceritakan perihal tukang-tukang sihir itu saat m e r e k a b e r h a d a p a n dengan Musa, b a h w a mereka berkata kepada M u s a :
Tafsir Ibnu Kasir
Apakah kamu yang melempar (dahulu) atau kamikah orang yang mula-mula melemparkan? Musa berkata, "Silakan kamu sekalian melemparkan. " (Taha: 65-66) Yakni apakah kamu dahulu ataukah kami. M u s a m e n j a w a b , "Kalianlah y a n g lebih dahulu melempar, agar kami dapat meliha t apa sihir yang ditampilkan oleh kalian dan agar para penonto n m e n y a k s i k a n dengan m a t a kepala m e r e ka perbuatan sihir kalian."
Maka tiba-tiba tali-tali dan tongkat-tongkat mereka terbayang kepada Musa seakan-akan ia merayap cepat lantaran sihir mereka. (Taha: 66) Di d a l a m ayat y a n g lain d i s e b u t k a n b a h w a saat p a r a ahli sihir itu melemparkan apa yang ada di tangan mereka, m e r e ka mengatakan seperti y a n g disebutkan oleh firman-Nya:
Mereka berkata, "Demi kekuasaan Fir 'aun, sesungguhnya benar-benar akan menang. " (Asy-Syu'ara : 44)
kami
mereka menyulap mata orang dan menjadikan orang banyak itu takut, serta mereka mendatangkan sihir yang besar (menakjubkan). (Al-A'raf: 116) Sedangkan dalam ayat berikut ini disebutkan oleh firman-Nya:
Juz 16 —
Taha
Maka tiba-tiba tali-tali dan tongkat-tongkat mereka terbayang kepada Musa seakan-akan ia merayap cepat lantaran sihir mereka. (Taha: 66) Demikian itu karena mereka m e m a s u k k a n air raksa ke dalamnya y a n g m e n y e b a b k a n n y a dapat bergerak dan bergetar serta m e l o m p a t - l o m p a t sehingga kelihatan pada pandangan mata seakan-akan tali-tali dan tongkattongkat para ahli sihir itu bergerak dengan sendirinya. Padahal kenyataannya hal itu hanyalah semata-mata tipu muslihat belaka. Para ahli sihir sangat banyak j u m l a h n y a dan masing-masin g dari mereka m e l e m p a r k a n tongkat dan talinya sehingga lembah itu penuh dengan ular ciptaan sihir mereka, sebagian darinya bertumpang tindih dengan sebagian lainnya. Firman Allah Swt.:
Maka Musa merasa takut dalam hatinya.
(Taha: 67)
Yakni M u s a merasa takut bila orang-orang teperdaya oleh ilmu sihir mereka sehingga mereka terfitnah karenanya. Hal itu terjadi sebelum M u s a m e l e m p a r k a n tongkat yang ada di tangannya . K e m u d i a n saat itu j u g a Allah menurunkan wahyu kepada M u s a yang memerintahkan k e p a d a n ya agar melemparkan tongkat yang ada di tangannya. Setelah tongkat itu dilemparkan, tiba-tiba ujudnya berubah menjadi ular naga yang sangat besar, berkaki, berleher, dan bertaring. K e m u d i a n ular naga itu menelan s e m u a yang diperbuat oleh tukang-tukang sihir sehingga tiada satu pun darinya yang tersisa. Sedangkan para ahli sihir dan para penonton menyaksika n hal tersebut d e n g a n mata kepala sendiri secara j e l a s dan g a m b l a n g . A k h i r n y a mukjizat dapat mengalahkan sihir, dan menanglah bukti y a n g di b a w a oleh Musa, sedangkan kebatilan yang dibawa oleh para ahli sihir itu kalah. Allah Swt. menceritakan kejadian ini melalui firman-Nya:
Sesungguhnya apa yang mereka perbuat itu adalah tipu daya tukang sihir (belaka). Dan tidak akan menang tukang sihir itu, dari mana saja ia datang. (Taha: 69)
371
Tafsir Ibnu Kasir
Ibnu Abu Hatim mengatakan, telah menceritakan k e p a d a kami ayahku, telah menceritakan kepada kami M u h a m m a d ibnu M u s a Asy-Syaibani, telah menceritakan kepada kami Hammad ibnu Khalid, telah menceritakan kepada kami Ibnu M u ' a z (menurut dugaanku dia adalah As-Sa-ig), dari Al-Hasan, dari J u n d u b ibnu Abdullah Al-Bajali y a n g mengatakan b a h w a Rasulullah Saw. pernah bersabda:
Apabila kalian menangkapnya dia oleh
—yakni penyihir—,
maka
bunuhlah
kalian.
Kemudian N a b i Saw. m e m b a c a firman-Nya:
Dan tidak akan menang tukang sihir itu, dari mana saja ia (Taha: 69)
datang.
Nabi Saw. bersabda menjelaskannya, " O r a n g t u k a n g sihir itu tidaklah beriman, di m a n a pun ia berada." Asal dari hadis ini telah diriwayatkan oleh Imam Turmuzi secara mauquf dan marfu'. Setelah tukang sihir itu menyaksikan hal tersebut dengan mata kepala mereka sendiri, sedangkan merek a adalah orang-orang y a n g mempunya i pengalaman y a n g mendalam dalam ilmu sihir dan berbagai maca m aliran serta jenis-jenisnya, m a k a mereka mengetahu i dengan yakin b a h w a apa y a n g didatangkan oleh M u s a ini bukan t e r m a s u k ke dalam ilmu sihir dan tipu muslihat pandanga n mata, dan b a h w a hal tersebut adalah nyata dan tidak diragukan lagi kebenarannya . Tiada seoran g pun y a n g m a m p u m e l a k u k a n d e m i k i a n k e c u a l i m e n d a p a t izin dari T u h a n y a n g b i l a m e n g h e n d a k i sesuatu, D i a h a n y a m e n g a t a k a n , " J a d i l a h k a m u , " lalu terjadilah ia. M a k a pada saat itu j u g a para ahli sihir menyungkur bersujud kepada Allah Swt. dan mereka mengatakan, "Kami beriman kepada Tuhan semesta alam, T u h a n n y a M u s a dan H a r u n . " Ibnu A b b a s dan Abid ibnu Umair mengataka n b a h w a para ahli sihir itu pada pagi harinya masih berstatus sebagai tukan g sihir, kemudian di
372
Juz 16 —
Taha
p e t a n g harinya mereka menjadi para syuhada yang benar-benar berbakti. M u h a m m a d ibnu K a ' b mengatakan , m e r e k a berjumlah delapan puluh ribu o r a n g . A l - Q a s im ibnu A b u B u z z a h m e n g a t a k a n b a h w a j u m l a h m e r e k a ada tujuh puluh ribu orang. M e n u r u t As-Saddi, j u m l a h m e r e k a terdiri atas tiga puluh ribu lebih b e b e r a p a ribu orang. As-Sauri telah meriwayatkan dari Abdul Aziz ibnu Rafi', dari A b u T a m a m a h, b a h w a para ahli sihir F i r ' a u n berjumlah sembilan belas ribu orang. M e n u r u t M u h a m m a d ibnu Ishaq j u m l a h m e r e k a a d a lima b e l a s r i b u o r a n g . K a ' b Al-Ahbar mengatakan b a h w a j u m l a h mereka ada dua belas ribu orang. Ibnu Abu Hatim mengatakan , telah menceritakan k e p a d a kami Ali ibnul Husain, telah menceritakan kepada kami M u h a m m a d ibnu Ali ibnu H a m z a h , telah menceritakan k e p a d a kami Ali ibnul Husain ibnu Waqid, dari ayahnya, dari Yazid An-Nahwi, dari Ikrimah, dari Ibnu Abbas, bahwa para ahli sihir F i r ' a u n terdiri atas tujuh puluh orang; p a d a pagi harinya mereka masih menjadi tukang sihir, kemudian pada petang harinya mereka menjadi syuhada (karena d i h u k u m mati oleh F i r ' a u n ) . Ibnu A b u H a t i m m e n g a t a k a n , telah m e n c e r i t a k a n k e p a d a k a m i ayahku, telah menceritakan k e p a da kami A l - M u s a y y a b ibnu Wadih di Mekah, telah menceritakan kepada kami Ibnul Mubarak yang mengatakan, "Al-Auza' i pernah menceritakan bahwa setelah para ahli sihir menyungkur bersujud, maka ditampakkanlah surga k e p a d a mereka sehingga m e r e k a dapat menyaksikannya dengan m a t a kepala mereka sendiri." Ibnu Abu Hatim mengatakan pula, telah diriwayatkan dari Sa'id ibnu Salam, bahwa telah menceritakan kepada kami Ismail ibnu Abdullah ibnu Salman, dari Salim Al-Aftas, dari Sa'id ibnu Jubair s e h u b u n g an d e n g an m a k n a firman-Nya:
Lalu tukang-tukang 70)
sihir itu tersungkur
dengan
bersujud.
(Taha:
B a h w a mereka melihat kedudukan mereka (di surga) dalam sujud mereka. Hal y a n g sama telah dikatakan oleh Ikrimah dan Al-Qasim ibnu A b u Buzzah.
Tafsir Ibnu Kasir
373
Taha, ayat 71-73
c^ii s ; ^ ^ ^ ^ ^ ^ ^ ^ ^ <
Berkata Fir 'aun, "Apakah kalian telah beriman kepadanya ( M u s a ) sebelum aku memberi izin kepadamu sekalian. Sesungguhnya ia adalah pemimpin kalian yang mengajarkan sihir kepada kalian. Maka sesungguhnya aku akan memotong tangan dan kaki kalian dengan bersilang secara timbal balik, dan sesungguhnya aku akan menyalib kalian pada pangkal pohon kurma dan sesungguhnya kalian akan mengetahui siapa di antara kita yang lebih pedih dan lebih kekaLsiksanya. " Mereka berkata, "Kami sekali-kali tidak akan mengutamakan kamu daripada bukti-bukti yang nyata (mukjizat), yang telah datang kepada kami dan dari Tuhan yang telah menciptakan kami; maka putuskanlah apa yang hendak kamu putuskan. Sesungguhnya kamu hanya akan dapat memutuskan pada kehidupan di dunia ini saja. Sesungguhnya kami telah beriman kepada Tuhan kami, agar Dia mengampuni kesalahan-kesalahan kami dan sihir yang telah kamu paksakan kepada kami melakukannya. Dan Allah lebih baik (pahala-Nya) dan lebih kekal (Azab-Nya)." Allah Swt. menceritakan tentang kekufuran F i r ' a u n, keingkaran, kelewatbatasannya, dan k e s o m b o n g a n n y a terhadap perkara y a n g hak dengan kebatilan y a n g dipegangnya, setelah ia melihat mukjizat besar yang menakjubkannya dan melihat orang-orang yang tadinya m e m b a n t u nya kini berbalik menjadi orang-orang y a n g beriman kepada T u h a n n y a
374
Juz 16 —
Taha
Musa. Hal itu terjadi di hadapan mata orang banyak, bahkan seluruh rakyat negeri Mesir, F i r ' a u n m e n g a l a mi kekalahan yang fatal. Tetapi peristiwa itu tidaklah m e m u d a r k a n k e s o m b o n g a n dan keingkarannya, bahkan ia menggunakan kekuasaan dan kedudukan serta pengaruhnya terhadap para ahli sihir, lalu ia m e n g a n c a m dan m e m p e r i n g a t k an mereka, seperti y a n g disebutkan oleh firman-Nya:
Apakah
kalian telah beriman.
(Taha: 71)
M a k s u d n y a , apakah kalian m e m p e r c a y a i M u s a sekarang.
sebelum
aku memberi
izin kepadamu
sekalian.
(Taha: 71)
Yakni aku tidak memerintahkan kepada kalian untuk itu yang berarti kalian m e m b a n g k a n g t e r h a d a p k u . F i r ' a u n m e n g u c a p k a n k a t a - k a t a y a n g ia sendiri, para ahli sihir, dan s e m u a orang mengetahui b a h w a ia dusta karena dikalahkan.
Sesungguhnya dia adalah pemimpin kepada kamu sekalian. (Taha: 71)
kalian yang mengajarkan
sihir
Yaitu kalian telah belajar ilmu sihir dari M u s a dan kalian telah sepakat dengannya untuk m e l a w a n k u — j u g a r a k y a t k u— agar kalian m e n a m p a k kan k e m e n a n g a n kalian t e r h a d a p k u . S a m a h a l n y a d e n g a n apa y a n g disebutkan oleh Allah Swt. dalam ayat y a n g lain melalui firman-Nya:
sesungguhnya perbuatan ini adalah suatu muslihat yang telah kalian rencanakan di dalam kota ini, untuk mengeluarkan penduduknya
375
Tafsir Ibnu Kasir
darinya; maka kelak kalian kalian ini). (Al-A'raf: 123)
akan mengetahui
(akibat perbuatan
K e m u d i a n F i r ' a u n mulai m e n g a n c a m mereka melalui u c a p a n n y a y a n g disitir oleh firman-Nya:
Maka sesungguhnya aku akan memotong tangan dan kaki kamu sekalian dengan bersilang secara bertimbal balik, dan sesungguhnya aku akan menyalib kamu sekalian pada pangkal pohon kurma. (Taha: 71) Yakni sungguh aku benar-benar akan m e n c i n c a n g kalian, m e m b u n u h kalian, dan m e m a m e r k a n tubuh kalian. Ibnu A b b a s m e n g a t a k a n b a h w a F i r ' a u n adalah orang y a n g m u l a - m u l a melakukan h u k u m a n seperti itu. Demikianlah menurut riwayat Ibnu A b u Hatim. F i r m a n Allah Swt.:
dan sesungguhnya kamu akan mengetahui siapa di antara kita yang lebih pedih dan lebih kekal siksanya. (Taha: 71) Yakni kalian telah mengatakan b a h w a aku dan k a u m k u b e r a d a dalam kesesatan, sedangkan kalian dan M u s a beserta kaumnya berada pada jalan petunjuk. M a k a kelak kalian akan mengetahui siapa yang akan m e n d a p at siksa dan siapa yang kekal dalam siksanya. Setelah F i r ' a u n m e n y e r a n g p a r a ahli sihir dengan a n c a m a n n y a itu, maka merek a dengan suka rela bersedia mengurbanka n dirinya demi m e m b e l a Allah Swt.
Mereka berkata, "Kami sekali-kali tidak akan mengutamakan daripada bukti-bukti yang nyata (mukjizat) (Taha: 72)
kamu
376
Juz 16 —
Taha
Artinya, kami tidak akan m e m i l i h mu atas petunjuk dan keyakinan y a n g telah kami peroleh.
dan dari Tuhan yang telah menciptakan
kami. (Taha: 72)
Wawu yang ada dalam ayat ini dapat diartikan sebagai sumpah, dapat pula diartikan sebagai huruf 'ataf, yang dikaitkan d e n g an lafaz al-bayyinat. Mereka bermaksud b a h w a kami tidak akan m e m i l i h mu atas Pencipta dan Khalik kami y a n g telah menciptaka n kami dari tiada. Dia menciptakan kami dari tanah liat, maka Dialah yang berhak disembah dan ditaati, bukan engkau ( F i r ' a u n ) .
makaputuskanlah
apa yang hendak kamu putuskan.
(Taha: 72)
Yakni lakukanlah apa y a n g kamu kehendaki dan apa y a n g dapat dicapai oleh tangan (kekuasaan)mu.
Sesungguhnya kamu hanya akan dapat memutuskan pada di dunia ini saja. (Taha: 72)
kehidupan
Yaitu s e s u n g g u h n y a k a m u hanya berkuasa di dunia ini saja, negeri y a n g pasti lenyap, sedangkan kami menginginka n dunia y a n g kekal.
Sesungguhnya kami telah beriman kepada Tuhan kami, agar mengampuni kesalahan-kesalahan kami. (Taha: 73)
Dia
Yakni m e n g a m p u n i s e m u a dosa kami, khususnya dosa menjalankan sihir y a n g kamu paksakan kepada kami agar m e l a k u k a n n y a untuk m e n e n t a n g tanda kekuasaan Allah dan mukjizat nabi-Nya.
Tafsir Ibnu Kasir
Ibnu A b u H a t i m m e n g a t a k a n , telah m e n c e r i t a k a n k e p a da kami ayahku, telah menceritakan kepada kami N a ' i m ibnu H a m m a d , telali menceritakan k e p a d a kami Sufyan ibnu U y a y n a h , dari A b u Sa'id, dari Ikrimah, dari Ibnu A b b a s sehubungan dengan m a k n a firman-Nya:
dan sihir yang telah kamu paksakan (Taha: 73)
kepada
kami
melakukannya.
Bahwa Fir'au n pernah mengambil empat puluh orang budak dari kalangan k a u m Bani Israil, lalu m e r e ka diperintahkan untuk belajar ilmu sihir di Al-Farma, dan F i r ' a u n berkata (kepada guru ilmu sihir), "Ajarkanlah k e p a d a m e r e k a ilmu sihir y a n g tiada seorang pun di m u k a bumi y a n g mengetahui m e r e k a belajar ilmu sihir." Ibnu A b b a s mengatakan b a h w a mereka adalah termasu k di antara ahli sihir y a n g beriman kepada M u s a , dan merekalah y a n g m e n g a t a k a n:
Sesungguhnya kami telah beriman kepada Tuhan kami, agar Dia mengampuni kesalahan-kesalahan kami dan sihir yang telah kamu paksakan kepada kami melakukannya. (Taha: 73) Hal yang sama telah dikatakan oleh Abdur R a h m a n ibnu Zaid ibnu Aslam. Firman Allah Swt.:
Dan Allah lebih baik ( p a h a l a - N y a ) dan lebih kekal (Taha: 73)
(azab-Nya).
Yakni lebih baik bagi kami daripada kamu, karena pahala-Nya lebih kekal daripada apa yang engkau janjikan kepada kami. Pendapat ini berdasarkan r i w a y a t Ibnu Ishaq. M u h a m m a d ibnu K a ' b A l - Q u r a z i m e n g a t a k a n sehubungan dengan m a k n a firman-Nya:
378
Juz 16 —
cvr
Taha
Jft>dM5
Dan Allah lebih baik (pahala-Nya). (Taha: 73) Yaitu bagi kami daripada kamu j i k a p e r i n t a h - N ya ditaati.
cvrrO.=> dan lebih kekal (azab-Nya). (Taha: 73) daripada kamu j i k a perintah-Nya dilanggar. Telah diriwayatkan pula hal yang semisal, j u g a dari Ibnu Ishaq. M a k n a lahiriahnya menunjukkan bahwa F i r ' a u n la 'natulldh telah bertekad untuk m e n g h u k u m para ahli sihirnya dan dia menjatuhkan h u k u m a n n y a k e p a d a mereka, padahal kenyataannya hal itu merupakan rahmat dari Allah untuk mereka. K a r e n a itulah Ibnu A b b a s dan lain-lainnya dari kalanga n u l a m a Salaf mengatakan, "Jadilah kalian di pagi hari sebagai t u k a n g sihir, dan jadilah kalian di petang harinya sebagai s y u h a d a . "
Taha, ayat 74-76
Sesungguhnya barang siapa yang datang kepada Tuhannya dalam keadaan berdosa, maka sesungguhnya baginya neraka Jahanam. Ia tidak mati di dalamnya dan tidak (pula ) hidup. Dan barang siapa datang kepada Tuhannya dalam keadaan beriman lagi sungguh-sungguh telah beramal saleh, maka mereka itulah orangorang yang memperoleh tempat-tempat yang tinggi (mulia), (yaitu) surga Adn yang mengalir di bawahnya; mereka kekal di dalamnya.
379
Tafsir Ibnu Kasir
Dan itu adalah balasan bagi orang yang bersih (dari kekafiran dan kemaksiatan). M a k n a lahiriah konteks ayat-ayat ini m e r u p a k a n kelanjutan dari nasihat para ahli sihir k e p a d a F i r ' a u n . M e r e k a m e m p e r i n g a t k a n F i r ' a u n akan balasan Allah dan azab-Nya yang kekal lagi abadi, dan mereka memikat F i r ' a u n dengan janji pahala-Nya yang j u g a kekal dan abadi. U n t uk itu mereka berkata:
Sesungguhnya barang siapa yang datang kepada keadaan berdosa. (Taha: 74)
Tuhannya
dalam
M a k s u d n y a , dia m e n g h a d a p kepada Allah kelak di hari kiamat dalam keadaan berlumuran dengan dosa.
maka sesungguhnya baginya neraka Jahanam. dalamnya dan tidak (pula) hidup. (Taha: 74)
Ia tidak mati
di
Ayat ini s e m a k n a d e n g a n ayat lain yang disebutkan oleh firman-Nya:
Mereka tidak dibinasakan sehingga mereka mati dan tidak (pula) diringankan dari mereka azabnya. Demikianlah Kami membalas setiap orang yang sangat kafir. (Fatir: 3 6 )
o\*
-w
-.j.
orang-orang yang celaka (kafir) akan menjauhinya. (Yaitu) orang yang akan memasuki api yang besar (neraka) . Kemudian dia tidak mati di dalamnya dan tidak (pula) hidup. (Al-A' la: 11-13)
380
Juz 16 —
Taha
Dan firman Allah Swt.:
Mereka berseru, "Hai Malik, biarlah Tuhanmu membunuh kami saja. " Dia menjawab, "Kalian akan tetap tinggal (di nerak a ini). " (Az-Zukhruf: 77) Imam A h m a d ibnu Hambal mengatakan, telah menceritakan kepada kami Ismail, telah m e n c e r i t a k an k e p a d a kami S a ' i d ibnu Yazid, dari A b u N a d r a h , dari A b u Sa'id A l - K h u d r i y a n g mengatakan b a h w a Rasulullah Saw. pernah bersabda:
J ^
t+r-t-yH ^
'l/'t
t
3
4 _ & l
1
.'?*•&
y
3
C£?J
i» g a'.
*' f'
J»
3 9 y
'T
-^"?' y 'y
< y
s 'y
y
yJ aJJ-j'.
y
^
Adapun ahli neraka yang merupakan penghuni tetapnya, maka sesungguhnya mereka tidak mati di dalamnya dan tidak (pula) hidup. Tetapi orang-orang yang dikenai oleh api neraka disebabkan dosadosa mereka, maka neraka mematikan mereka dengan sebenarbenarnya; hingga manakala mereka telah menjadi arang, maka diberikanlah izin untuk beroleh syafaat, dan mereka dientaskan dari neraka secara bergolong-golong, lalu mereka dilemparkan ke dalam sungai-sungai surga, dan dikatakan kepada mereka, "Haipenghuni surga, bertolaklah kalian untuk menyambut mereka, "Maka mereka
381
Tafsir Ibnu Kasir
tumbuh (muncul dari sungai-sungai surga itu) bagaikan bebijian di tanah bekas berlalunya banjir.
tumbuhnya
Seorang lelaki dari kalangan orang-oran g y a n g hadir berkata b a h w a seakan-akan Rasulullah Saw. ( m e n g u n g k a p k a n p e r u m p a m a a n tersebut) berada di daerah pedalaman. Hal yang sama telah diriwayatkan oleh Imam M u s l i m di d a l a m kitab s a h i h n y a m e l a l u i S y u ' b a h d a n B i s y r ibnul Mufaddal, k e d u a n y a dari A b u Salamah S a ' i d ibnu Yazid dengan sanad y a n g sama. Ibnu Abu Hatim telah menyebutkan suatu riwayat dari A b u i Waris ibnu Abdus Samad ibnu Abdul Waris, b a h w a telah menceritakan k e p a d a kami ayahku, telah menceritakan kepada kami Hibban, ia telah mendengar Sulaiman At-Taimi menceritakan hadis berikut dari A b u N a d r a h, dari Abu Sa' id, b a h w a Rasulullah Saw. berkhotbah. Dalam khotbahnya sampai pada firman-Nya:
Sesungguhnya barang siapa datang kepada Tuhannya dalam keadaan berdosa, maka sesungguhnya baginya neraka Jahanam. Ia tidak mati di dalamnya dan tidak (pula) hidup. (Taha: 7 4 ) K e m u d i a n Rasulullah Saw. bersabda: <
° y * '
a
fa
<:.
S, s
J
y j,
'<,.
f
"J"?'
,
>iS
<<
'A*'*
„J>
y
a
' i . J's '< y°jy»'
3 c "-t',
J j J j f t p J l Jwr^ OjALZ~3i\*AJd\
IS ofJJ* oi
j i au*-i
Adapun ahli neraka yang merupakan penduduk tetapnya, mereka tidak mati di dalamnya dan tidak pula hidup. Adapun
\j$ »
maka orang-
382
Juz 16
Taha
orang yang bukan penghuni tetapnya, maka neraka membakar mereka, kemudian berdirilah orang-orang yang memberi syafaat, maka mereka memberikan pertolongan syafaatnya. Lalu dijadikanlah mereka bergolong-golong (dientaskan dari neraka) dan dilemparkan ke dalam sebuah sungai yang disebut Sungai Kehidupan, maka mereka tumbuh ( m u n c u l ) darinya sebagaimana munculnya rerumputan di tempat (bekas) mengalirnya banjir. F i r m a n Allah Swt.:
Dan barang siapa datang kepada Tuhannya dalam keadaan beriman, lagi sungguh-sungguh telah beramal saleh. (Taha: 75) Yakni baran g siapa m e n g h a d a p k e p a da Tuhannya kelak di hari kiamat dalam keadaan iman hatinya dan apa yang ada di dalam hatinya dibenarkan oleh perbuatan dan ucapannya.
*
maka mereka itulah orang-orang
yang memperoleh
tempat-tempat
yang tinggi (mulia). (Taha: 75). Y a n g d i m a k s u d d e n g a n t e m p a t - t e m p a t y a n g m u l i a ialah surga y a n g m e m p u n y a i tangga yang tinggi-tinggi dan kamar-kamar y a n g tenang serta r u m a h - r u m a h yang baik. I m a m A h m a d mengatakan, telah m e n c e r i t a k a n k a p a d a kami Affan, telah m e n c e r i t a k an kepada kami H a m m a m , telah menceritakan kepada kami Zaid ibnu A s l a m , dari Ata ibnu Yasar, dari U b a d a h ibnus Samit, dari N a b i Saw. yang telah bersabda: K ^ ' * U '
s
'j
S
9
'
S
*
°'"<
" -^
\P
''
i ^ ' l
J'/s'
-^r.
>*'*>us
.
*iu"
383
Tafsir Ibnu Kasir
y
f
J>
.<
<
Surga itu memiliki seratus tingkatan, j arak di antara dua tingkatan (satu sama lainnya) sama dengan jarak antara langit dan bumi. Firdaus adalah tingkatan surga yang paling tinggi, darinyalah keluar sungai-sungai surga yang empat. Di atas Firdaus adalah 'Arasy; maka apabila kalian meminta kepada Allah, mintalah kepada-Nya surga Firdaus. I m a m Turmuzi meriwayatkannya melalui hadis Yazid ibnu H a r u n, dari H a m m a m dengan sanad y a n g sama. Ibnu A b u H a t i m m e n g a t a k a n , telah m e n c e r i t a k a n k e p a d a k a m i ayahku, telah menceritakan kepada kami Sulaiman ibnu A b d u r R a h m a n A d - D i m a s y q i , telah menceritakan k e p a d a kami Khalid ibnu Yazid ibnu A b u M a l i k , dari a y a h n y a y a n g m e n g a t a k a n b a h w a m e n u r u t suatu pendapat, surga itu m e m p u n y a i seratus tingkatan, dan setiap tingkatan memiliki seratus tingkatan lagi; j a r a k antara d u a tingkatan sama d e n g a n jarak antara langit dan bumi, padanya terdapat yaqut dan berbagai m a c a m perhiasan. Pada tiap-tiap tingkatan terdapat amirnya sendiri yang dihormati dan disegani oleh mereka (pendudu k surga lainnya). Di dalarrukitab Sahihain
disebutkan:
Sesungguhnya ahli surga yang berada di tingkatan yang paling tinggi benar-benar dapat melihat orang-orang yang berada di atas mereka, sebagaimana kalian melihat bintang-bintang yang bertaburan di cakrawala langit, karena adanya kelebihan keutamaan di antara mereka. Para sahabat bertanya, "Wahai
384
Juz 16 —
Taha
Rasulullah, itu adalah kedudukan para nabi. " Rasulullah Saw. bersabda, "Bahkan demi Tuhan yang jiwaku berada di dalam genggaman kekuasaan-Nya, (juga) orang-orang yang beriman kepada Allah dan membenarkan para rasul. " Di dalam kitab Sunan disebutkan bahwa sesungguhnya Abu Bakar dan Umar benar-benar termasuk di antara mereka, k e d u a n ya beroleh kenikmatan . Firman Allah Swt.:
(yaitu) surga 'And. (Taha: 76) Yakni sebagai tempat tinggalnya. Lafaz ayat ini b e r k e d u d u k a n sebagai badai dari ad-darajatul 'uld.
yang mengalir sungai-sungai dalamnya. (Taha: 76)
di bawahnya,
mereka
kekal
di
Artinya, mereka tinggal di dalam surga untuk s e l a m a - l a m a n y a.
Dan itu adalah balasan bagi orang yang bersih (dari kekafiran dan kemaksiatan). (Taha: 76) Yaitu m e m b e r s i h k a n dirinya dari kotoran, najis, dan k e m u s y r i k a n serta m e n y e m b a h Allah semata, tiada sekutu bagi-Nya, dan mengikut i para rasul melalui apa y a n g disampaikan oleh mereka b e r u p a kebaikan dan kewajiban.
Taha, ayat 77-79
Tafsir Ibnu Kasir
385
Dan sesungguhnya telah Kami wahyukan kepada Musa, "Pergilah kamu dengan hamba-hamba-Ku (Bani Israil) di malam hari, maka buatlah untuk mereka jalan yang kering di laut itu, kamu tak usah khawatir akan tersusul dan tidak usah takut (akan t e n g g e l a m ) . " Maka Fir 'aun dengan bala tentarannya mengejar mereka, lalu mereka ditutup oleh laut yang menenggelamkan mereka. Dan Fir 'aun telah menyesatkan kaumnya dan tidak memberi petunjuk. Allah Swt. menceritakan b a h w a Dia m e m e r i n t a h k an k e p a d a M u s a a.s. setelah Fir'aun menolak memberikan izin kepadanya untuk membawa kaum Bani Israil bersamanya, bahwa hendaklah Musa m e m b a wa mereka pergi di malam hari, untuk menyelamatkan mereka dari penindasan F i r ' a u n . Allah Swt. telah menceritakan kisah ini di dalam surat-surat A l - Q u r ' a n lainnya. Setelah M u s a m e m b a w a pergi k a u m Bani Israil, pada pagi harinya F i r ' a u n tidak melihat seorang pun di antara merek a yang tertinggal di negeri Mesir. M a k a F i r ' a u n sangat marah melihat keadaan tersebut.
Kemudian Fir 'aun mengirimkan orang yang (tentaranya) ke kota-kota. ( A s y - S y u ' a r a : 53)
mengumpulkan
Yakni F i r ' a u n mengirimkan orang-orangny a untuk m e n g h i m p u n bala tentaranya dari semua kota-kota besar di wilayahnya , F i r ' a u n berkata:
"Sesungguhnya mereka (Bani Israil) benar-benar golongan kecil, dan sesungguhnya mereka membuat-buat hal-hal yang menimbulkan amarah kita. " ( A s y - S y u ' a r a : 54-55) K e m u d i a n F i r ' a u n m e n g u m p u l k a n s e m u a b a l a t e n t a r a n y a , lalu ia m e m i m p i n sendiri pasukan itu untuk mengejar mereka.
386
Juz 16 —
Taha
Maka Fir 'aun dan bala tentaranya dapat menyusul mereka di waktu matahari terbit. ( A s y - S y u ' a r a : 60) M a k s u d n y a , mereka mulai kelihatan oleh F i r ' a u n dan bala tentaranya di waktu pagi hari.
Maka setelah kedua golongan
itu saling melihat. ( A s y - S y u ' a r a : 61)
Yaitu masing-masing golongan dapat melihat y a n g lainnya.
_„:
cw
o;^
o\j
^i ^
t-
berkatalah pengikut-pengikut Musa, "Sesungguhnya kita benarbenar akan tersusul. " Musa menjawab, "Sekali-kali tidak akan tersusul; sesungguhnya Tuhanku besertaku, kelak Dia akan memberi petunjuk kepadaku. " ( A s y - S y u ' a r a: 61-62) M u s a memberhentikan Bani Israil setelah sampai di tepi laut, karena laut berada di hadapan mereka, sedangkan F i r ' a u n dan b a l a t e n t a r a n y a ada di b e l a k a n g mereka. M a k a p a d a saat itu j u g a Allah m e n u r u n k a n w a h y u k e p a d a Musa:
Pukullah lautan itu dengan tongkatmu.
( A s y - S y u ' a r a : 63)
L a l u M u s a m e m u k u l laut itu d e n g a n t o n g k a t n y a s e r a y a b e r k a t a , "Terbelahlah kamu untukku dengan seizin A l l a h ! "
Maka terbelahlah lautan itu dan tiap-tiap gunung yang besar. ( A s y - S y u ' a r a : 63)
belahan
adalah
seperti
387
Tafsir Ibnu Kasir
Lalu Allah mengirimkan angin kering ke tanah laut yang kelihatan itu dan m e n i u p n y a sehingga t a n a h n y a menjadi kering seperti tanah darat. K a r e n a itulah maka dalam surat Taha ini disebutkan oleh firman-Nya:
maka buatlah untuk mereka jalan yang kering di laut itu, kamu tak usah khawatir akan tersusul (oleh F i r ' a u n dan pasukannya) dan tidak usah takut (akan tenggelam). (Taha: 77) Yakni j a n g a n l a h kamu merasa khawatir F i r ' a u n dan tentaranya dapat menyusul kamu, j a n g a n pula kamu merasa takut laut akan menenggelamkan k a u m m u . K e m u d i a n disebutkan dalam ayat selanjutnya:
Maka Fir 'aun dengan bala tentaranya mengejar mereka, lalu mereka ditutup oleh laut yang menenggelamkan mereka. (Taha: 78) Al-yamm artinya laut. Lafaz md gasyiyahum diucapkan terhadap apa yang sudah terkenal dan diketahui, seperti pengertian yang terdapat di dalam firman Allah Swt.:
3L— oY :(•—>iS\-
dan negeri-negeri kaum Lutyang telah dihancurkan Allah, lalu Allah menimpakan atas negeri itu azab besar yang menimpanya. (AnNajm: 53-54) Dan perkataan seorang penyair, yaitu:
Aku adalah Abun Najm dan syairku
adalah
syairku.
Yakni sesuatu yang telah dikenal dan termasyhur. Dan s e b a g a i m a n a F i r ' a u n berada di depan tentaranya, lalu m e m b a w a mereka ke dalam laut,
388
Juz 16 —
Taha
sehingga mereka sesat; dia tidak memberi mereka petunjuk ke jalan yang benar. M a k a demikian pula kelak keadaannya di hari kiamat, F i r ' a u n berada di depan m e r e k a dan m e m b i m b i n g m e r e ka ke dalam neraka. Sesungguhnya neraka itu adalah seburuk-buruk t e m p a t y a n g didatangi.
Taha, ayat 80-82
Hai Bani Israil, sesungguhnya Kami telah menyelamatkan kamu sekalian dari musuh kalian, dan Kami telah mengadakan perjanjian dengan kamu sekalian (untuk munajat) di sebelah kanan gunung itu dan Kami telah menurunkan kepada kamu sekalian Manna dan Salwa. Makanlah di antara rezeki yang baik yang telah Kami berikan kepada kalian, dan janganlah melampaui batas padanya, yang menyebabkan kemurkaan-Ku menimpa kalian. Dan barang siapa yang ditimpa oleh kemurkaan-Ku, maka sesungguhnya binasalah ia. Dan sesungguhnya Aku Maha Pengampun bagi orang yang bertobat, beriman, beramal saleh, kemudian tetap di jalan yang benar. Allah Swt. m e n y e b u t k an tentang nikmat-nikmat-Nya dan karunia-Nya yang telah Dia limpahkan k e p a da Bani Israil, b a h w a Dia telah menyelamatkan mereka dari musuh mereka (yaitu F i r ' a u n ) dan menenangkan hati mereka dengan memperlihatkan mayat F i r ' a u n kepada mereka, j u g a mayat tentarany a y a n g tenggelam dalam waktu y a n g sama di pagi hari itu, sehingga tiada seorang pun dari m e r e k a y a n g selamat. Hal ini disebutkan oleh Allah Swt. dalam ayat lain melalui firman-Nya:
c . S^_ill=
. ^ & & & t \ %
Jl&*!j
Tafsir Ibnu Kasir
389
dan Kami'tenggelamkan ( F i r ' a u n ) dan pengikut-pengikutnya, sedangkan kalian sendiri menyaksikan. (Al-Baqarah: 50) Imam Bukhari mengatakan, telah menceritakan kepada kami Y a ' q u b ibnu Ibrahim, telah m e n c e r i t a k a n k e p a d a kami Rauh ibnu U b a d a h , telah menceritakan kepada kami S y u ' bah, telah menceritakan k e p a d a kami Bisyr, dari S a ' i d ibnu Jubair, dari Ibnu Abbas yang m e n g a t a k a n b a h w a ketika Rasulullah Saw. tiba di Madinah, dijumpainya orang-orang Yahudi sedang melakukan puasa di h a r i ' Asyura, lalu beliau menanyaka n kepada m e r e k a tentang puasa itu. M a k a mereka menjawab b a h w a hari itu adalah hari k e m e n a n g a n yang dianugerahka n oleh Allah k e p a d a M u s a atas F i r ' a u n . M a k a Rasulullah Saw. bersabda:
Kami lebih berhak terhadap Musa (daripada mereka), maka kalian.
puasalah
Hadis riwayat Imam Bukhari ini diriwayatkan pula oleh Imam M u s l i m di d a l a m kitab sahihnya. K e m u d i a n Allah Swt. menjanjikan kepada M u s a dan Bani Israil sesudah kebinasaan Fir'au n untuk bersua ke sebelah kanan Bukit Tur. Di (empat itulah Allah mengajak M u s a berbicara langsung dan M u s a m e m i n t a kepada Allah untuk memperlihatkan diri-Nya. Allah m e m b e r i n y a kitab Taurat di tempat itu. Dan dalam m a s a itu k a u m Bani Israil menyembah anak lembu, kisahnya seperti yang baru saja disebutkan di atas. A d a p u n mengena i Manna dan Salwa, m a k a keterangan dan kisahnya telah disebutkan di dalam tafsir surat A l - B a q a r a h , j u g a surat lainnya. Manna ialah sejenis m a k a n a n y a n g berasa manis, diturunkan dari langit kepada kaum Bani Israil. Salwa ialah sejenis b u r u n g yang berjatuhan k e p a d a mereka, lalu m e r e k a m e n g a m b i l n ya sesuai dengan keperluan m e r e k a sampai besok paginya, sebagai belas kasihan dan rahmat serta kebaikan Allah k e p a d a mereka. K a r e n a itulah m a k a dalam surat ini disebutkan oleh firman-Nya:
390
Juz 16 —
Taha
Makanlah di antara rezeki yang baik yang telah Kami berikan kepada kalian, dan janganlah melampaui batas padanya, yang menyebabkan kemurkaan-Ku menimpa kalian. (Taha: 81) Yakni makanlah sebagian dari rezeki yang Aku turunkan kepada kalian ini, dan j a n g a n l a h kalian b e r s i k a p rakus t e r h a d a p n y a d e n g a n c a r a m e n g a m b i l n y a lebih dari apa yang kalian perlukan, sebab hal ini berarti kalian melanggar perintah-Ku.
yang menyebabkan
kemurkaan-Ku
menimpa
kalian. (Taha: 82)
Yakni Aku menjadi m u r k a k e p a da kalian karenanya.
Dan barang siapa ditimpa oleh kemurkaan-Ku, binasalah ia. (Taha: 81)
maka
sesungguhnya
Ali ibnu A b u Talhah telah meriwayatkan dari Ibnu A b b a s r.a. sehubungan dengan m a k na ayat ini, b a h w a hawa artinya celaka. Syafi ibnu M a n i ' mengatakan, s e s u n g g u h n y a di dalam neraka J a h a n a m terdapat suatu penjara; bila seoran g kafir dilemparkan dari atas ke dalamnya, m a k a terjerumuslah ia ke d a l a m n y a selama empat puluh m u s im gugur (tahun) sebelum mencapai dasarnya. Yang demikian itu adalah apa yang dimaksud oleh firman-Nya:
CAN r^=.(j3*octoc^^>^(jV-^^ Dan barang siapa ditimpa oleh kemurkaan-Ku binasalah ia. (Taha: 81) Asar ini diriwayatkan oleh I m a m ibnu Abu Hatim. Firman Allah Swt.:
maka
sesungguhnya
391
Tafsir Ibnu Kasir
Dan sesungguhnya Aku Maha Pengampun bagi orang yang beriman, dan beramal saleh. (Taha: 82)
bertobat,
Artinya, setiap orang yang bertobat kepada-Ku , A k u m e n e r i m a t o b a t n y a dari s e m u a d o s a y a n g d i l a k u k a n n y a . S e h i n g g a D i a m e n e r i m a t o b a t sebagian k a u m Bani Israil yang m e n y e m b a h anak lembu karena m e r e k a benar-benar bertobat kepada-Nya. F i r m a n Allah Swt.:
r<_i>=>
orang yang bertobat.
o\j
(Taha: 82)
Yaitu k e m b a l i taat k e p a d a A l l a h s e s u d a h kafir atau m u s y r i k a t a u m e l a k u k a n maksiat atau munafik. F i r m a n Allah Swt.:
dan beriman.
(Taha: 82)
Yakni hatinya beriman.
dan beramal
saleh. (Taha: 82)
Yaitu membenarkan imannya dengan amal perbuatan saleh yang dilakukan oleh s e m u a anggota tubuhnya.
C A T •* W=> L?JC*A]Ji>.>
kemudian
tetap di jalan yang benar. (Taha: 82)
Ali ibnu A b u Talhah telah meriwayatkan dari Ibnu A b b a s , b a h w a m a k n a y a n g dimaksud ialah kemudian tidak ragu lagi dalam keimanannya. S a ' i d ibnu Jubair mengatakan sehubunga n dengan makna firman-Nya:
392
Juz 16 —
c AT i 4 W 3 kemudian tetap dijalan
Taha
JCJblgJ
yang benar. (Taha: 82)
Maksudnya, tetap berada pada tuntunan sunnah dan j a m a a h . Hal y a n g semisal telah diriwayatkan dari Mujahid, A d - D a h h a k , dan lain-lainnya y a n g bukan hanya seorang dari kalangan ulama Salaf. Qatadah mengatakan sehubungan dengan m a k n a firman-Nya:
kemudian tetap di jalan yang benar. (Taha: 82) Yakni t e t a p p a d a a g a m a Islam h i n g g a m a t i . Sufyan 'As-Sauri telah mengatakan s e h u b u n g a n dengan m a k n a firman-Nya:
cat
r^j»=
cioc&iSj
kemudian tetap di jalan yang benar. (Taha: 82) Yaitu meyakini b a h w a perbuatanny a itu ada balasan pahalanya. Lafaz summa dalam ayat ini menunjukkan pengertian tartib (berurutan), seperti pengertian y a n g terdapat di dalam firman-Nya:
Kemudian dia termasuk (pula) orang-orang berpesan untuk bersabar. (Al-Balad: 17)
Taha, ayat 83-89
yang beriman dan saling
Tafsir Ibnu Kasir
Mengapa kamu datang lebih cepat daripada kaummu, hai Musa? Berkata Musa, "Itulah mereka sedang menyusuli aku dan aku bersegera kepada-Mu, ya Tuhanku, agar Engkau rida (kepadaku). " Allah berfirman, ' Maka sesungguhnya Kami telah menguji kaummu sesudah kamu tinggalkan, dan mereka telah disesatkan oleh Samiri. " Kemudian Musa kembali kepada kaumnya dengan marah dan bersedih hati. Berkata Musa, "Hai kaumku, bukankah Tuhan kalian telah menjanjikan kepada kalian suatu janji yang baik? Maka apakah terasa lama masa yang berlalu itu bagi kalian atau kalian menghendaki agar kemurkaan dari Tuhan kalian menimpa kalian, dan kalian melanggar perjanjian kalian dengan aku? " Mereka berkata, "Kami sekali-kali tidak melanggar perjanjianmu dengan kemauan kami sendiri, tetapi kami disuruh membawa beban-beban dari perhiasan kaum itu, maka kami telah melemparkannya, dan demikian pula Samiri melemparkannya, " kemudian Samiri melemparkan untuk mereka (dari lubang itu) anak lembu yang bertubuh dan bersuara, maka mereka berkata, "Inilah Tuhan kalian dan Tuhan Musa, tetapi Musa telah lupa. "Maka apakah mereka tidak memperhatikan bahwa patung anak lembu itu tidak dapat memberi jawaban kepada mereka, dan tidak dapat memberi kemudaratan kepada mereka dan tidak (pula) kemanfaatan? Setelah M u s a berjalan m e m b a w a Bani Israil seusai binasanya F i r ' a u n , disebutkan oleh firman-Nya:
394
Juz
c \ t l - nva. :•
16 —
Taha
JJ^I3
ma/fo setelah mereka sampai kepada suatu kaum yang tetap menyembah berhala mereka. Bani Israil berkata, "Hai Musa, buatlah untuk kami sebuah tuhan (berhala) sebagaimana mereka mempunyai tuhan (berhala). "Musa menjawab, "Sesungguhnya kalian ini adalah kaum yang tidak mengetahui (sifat-sifat T u h a n ) . " Sesungguhnya mereka itu akan dihancurkan kepercayaan yang dianutnya dan akan batallah apa yang selalu mereka kerjakan. (Al-A'raf: 138-139) Lalu Allah menjanjikan kepada M u s a selama tiga puluh hari, kemudian ditambah dengan sepuluh hari lagi sehingga g e n a p menjadi e m p a t puluh hari; s e l a ma itu M u s a m e l a k u k a n p u a s a s i a n g d a n m a l a m harinya. Keterangan mengenai hal ini telah disebutkan dalam hadis fitnah y a n g dikemukakan oleh Ibnu Abbas. Setelah menjalani masa itu M u s a bersegera menuju ke Bukit Tur, dan sebelumnya terlebih dahulu ia m e n g a n g k at saudaranya sebagai ganti darinya untuk mengatur kaum Bani Israil. Karena itu, disebutkan oleh firman-Nya:
Mengapa kamu datang lebih cepat daripada kaummu, hai Musa? Berkata Musa, "Itulah mereka sedang menyusuli aku. " (Taha: 83¬ 84) Yakni m e r e ka telah datang dan sedang beristirahat di dekat Bukit Tur.
dan aku bersegera kepada-Mu, (kepadaku). (Taha: 84)
ya Tuhanku,
agar Engkau
M a k s u d n y a , supaya Engkau bertambah rida k e p a d a k u .
rida
395
Tafsir Ibnu Kasir
/4//a/z berfirman, "Maka sesungguhnya Kami telah menguji kaummu sesudah kamu tinggalkan, dan mereka telah disesatkan oleh Samiri. " (Taha: 85) Allah Swt. memberitakan kepada M u s a tentang kejadian y a n g m e n i m p a k a u m n y a (Bani Israil) sepeninggalnya, b a h w a m e r e k a m e n y e m b a h anak lembu atas rekayasa y a n g dilakukan oleh Samiri buat mereka. Di dalam kitab-kitab dongeng Israiliyat disebutkan bahwa nama sebenarnya Samiri adalah Harun. Dalam masa itu Allah Swt. telah menuliskan luh-luh yang di dalamnya tertera kitab Taurat untuk M u s a. seperti yang disebutkan dalam firmanNya:
&&&&
s %®
*m
Dan telah Kami tuliskan untuk Musa pada luh-luh (Taurat) segala sesuatu sebagai pelajaran dan penjelasan bagi segala sesuatu; maka ( K a m i berfirman), "Berpeganglah kepadanya dengan teguh dan suruhlah kaummu berpegang kepada (perintah-perintahnya) yang sebaik-baiknya, nanti Aku akan memperlihatkan kepadamu negeri orang-orang yang fasik. "(Al-A'raf: 145) Yakni akibat yang akan dialami oleh orang-orang y a n g m e n y i m p a n g dari jalan ketaatan kepada-K u dan m e n e n t a ng perintah-Ku. Firman Allah Swt.:
. Kemudian Musa kembali bersedih hati. (Taha: 86)
kepada
*\Z <'y< kaumnya
, A- \\ "<•>)""< dengan
marah
dan
sesudah Allah m e w a r t a k a n k e p a d a n ya kisah tersebut. M u s a kembali kepada kaumnya dengan rasa marah dan murka terhadap mereka, padahal saat itu Musa sedang menjalankan apa yang menjadi kebaikan bagi mereka
396
Juz 16 —
Taha
yang karenanya ia menerima kitab Taurat. Di dalam kitab Taurat terdapat syariat buat mereka, terkandun g pula kemuliaan mereka. Tetapi m e r e k a adalah suatu kaum yang m e n y e m b a h selain Allah, hal tersebut tidaklah dilakukan oleh orang yang berakal sehat. Sudah jelaslah kebatilan perbuatan mereka dan hal itu menunjukkan akan kedangkalan serta kekurangan akal dan hati mereka. K a r e n a itulah maka disebutkan dalam ayat ini b a h w a M u s a kembali k e p a d a mereka dalam keadaan marah dan murka. Yang dimaksud dengan murka ialah k e m a r a h a n y a n g sangat atau marah berat. Mujahid mengataka n s e h u b u n g a n d e n g a n m a k n a firman-Nya:
dalam keadaan
marah dan bersedih
hati. (Taha: 86)
Yaitu dengan kesal hati, Qatadah dan A s - S a d d i mengatakan b a h w a alasaf artinya bersedih hati atas perbuatan k a u m n y a sepeninggal dia.
Berkata Musa, "Hai kaumku, bukankah Tuhan kalian telah menjanjikan kepada kalian suatu janji yang baik? " (Taha: 86) Yakni bukankah Dia telah menjanjikan k e p a d a kalian melalui lisanku kebaikan dunia dan akhirat serta akibat y a n g terpuji, seperti y a n g telah kalian rasakan sendiri, yaitu Dia telah m e m b e r i k a n p e r t o l o n g a n - N ya kepada kalian dalam menghadapi m u s u h kalian sehingga kalian beroleh k e m e n a n g a n atasnya, j u g a nikmat-nikmat lainnya y a n g telah diberikan oleh Dia kepada kalian.
Maka apakah (Taha: 86)
terasa
lama masa yang
berlalu
itu bagi
kalian.
Yakni masa tunggu kalian terhadap apa y a n g dijanjikan oleh Allah untuk kalian dan kalian melupakan nikmat-nikmat y a n g telah diberikan-Nya, padahal masa itu masih hangat dan belum lama.
397
Tafsir Ibnu Kasir
a / a « kalian menghendaki agar menimpa kalian? (Taha: 86)
kemurkaan
dari
Tuhan
kalian
Am d a l a m a y a t ini b e r m a k n a bal y a n g m e n u n j u k k a n arti idrab ( m e n g e n y a m p i n g k a n ) kalimat pertama, lalu m e n g a l i h k an p e m b i c a r a a n kepada kalimat selanjutnya. Seakan-akan dikatakan b a h w a 'atau kalian menghendaki dengan perbuatan kalian ini agar Tuhan menimpakan murka¬ N y a kepada kalian, yang hal itu berarti kalian ingkar janji k e p a d a k u ' . K a u m Bani Israil m e n j a w a b apa y a n g diperingatkan oleh M u s a k e p a da mereka, seperti y a n g disebutkan oleh firman-Nya:
Kami sekali-kali tidak melanggar kami sendiri. (Taha: 87)
perjanjianmu
dengan
kamauan
Yakni dengan keinginan dan pilihan kami sendiri. K e m u d i a n Bani Israil m e n g e m u k a k a n alasannya y a n g munafik itu y a n g lahiriahnya m e n g gambarkan tentang kesucian mereka terhadap perhiasan orang Mesir yang ada di tangan mereka dari hasil pinjaman saat mereka keluar meninggalkan negeri Mesir, sedangkan perhiasan itu masih ada di tangan mereka. Mereka mengatakan, " K a m i melemparkan perhiasan itu s e m u a n y a (ke dalam api itu)." Dalam p e m b a h a s a n y a n g lalu telah disebutkan berkenaan d e n g an hadis fitnah, b a h w a Harun a.s. adalah orang yang memerintahkan kepada mereka untuk m e l e m p a r k a n semua perhiasan itu di lubang galian y a n g telah dinyalakan api di dalamnya. Kisah tersebut m e n u r u t riwayat A s Saddi, dari A b u Malik, dari Ibnu Abbas, sesungguhnya Harun bermaksud agar semua perhiasan itu dikumpulkan di dalam lubang galian itu menjadi satu dan dilebur menjadi satu sambil menunggu kedatangan Musa, m a k a M u s a l a h k e l a k y a n g a k a n m e m u t u s k a n n y a m e n u r u t apa y a n g di kehendakinya. Kemudian datanglah Samiri, lalu ia melemparkan ke dalam galian itu segenggam tanah yang telah diambilnya dari bekas telapak (kuda) Malaikat Jibril. Samiri meminta pula kepada Harun agar m e n d o a k a n
398
Juz 16 —
Taha
kepada Allah Swt. semoga Allah memperkenankan suatu permintaannya. Harun berdoa kepada Allah, m e m o h o n perkenan bagi Samiri, sedangkan ia sendiri tidak mengetahui apa y a n g dimaksud oleh Samiri. D o a Harun diterima oleh Allah, lalu Samiri berkata saat itu j u g a , " S a y a m e m o h o n kepada Allah agar apa yang saya lemparkan itu menjadi anak l e m b u . " Dan jadila h anak lembu yang dimintanya itu sekaligus ada suaranya. Hal ini terjadi sebagai istidraj, penangguhan azab, ujian, dan cobaan dari Allah k e p a d a n y a . Karena itulah disebutkan oleh firman-Nya:
dan demikian pula Samiri melemparkannya, kemudian Samiri mengeluarkan untuk mereka (dari lubang itu) anak lembu yang bertubuh dan bersuara. (Taha: 87-88) Ibnu Abu Hatim mengatakan, telah menceritakan kepada kami M u h a m m a d ibnu Ubadah ibnul Buhturi, telah menceritakan kepada kami Yazid ibnu H a r u n , telah m e n c e r i t a k a n k e p a d a k a m i H a m m a d dari S a m m a k , dari S a ' i d ibnu Jubair, dari Ibnu A b b a s , b a h w a H a r u n bersua d e n g a n Samiri y a n g saat itu Samiri sedang m e m a h a t m e m b u a t p a t u n g anak lembu. H a r u n bertanya kepadanya, " A p a k a h y a n g s e d a n g k a m u buat?" Samiri menjawab, "Saya sedang membua t sesuatu yang mudarat dan tidak memberi manfaat." Harun berkata, "Ya Allah, berikanlah kepadanya apa y a n g dimintanya di dalam hatinya," lalu harun berlalu m e n i n g g a l kannya. Samiri berkata, "Ya Allah, sesungguhny a aku m e m o h o n k e p a d a - M u agar patung ini bersuara," m a k a patung itu dapat bersuara. A p a b i l a ia bersuara, mereka bersujud kepadanya ; dan bila bersuara lagi, m e r e k a m e n g a n g k a t kepalanya dari sujudnya. Ibnu A b u H a t i m m e r i w a y a t k a n n y a pula melalui j a l u r lain, dari H a m m a d y a n g menyebutkan b a h w a Samiri menjawab, " S a y a s e d a n g membuat sesuatu yang bermanfaat dan tidak mudarat." As-Saddi mengatakan bahwa patung anak lembu itu dapat bersuara dan berjalan. Lalu orango r a n g yang sesat dari kalangan m e r e ka — k a r e n a teperdaya oleh p a t u n g anak lembu itu sehingga mereka m e n y e m b a h n y a — m e n g a t a k a n :
399
Tafsir Ibnu Kasir
Inilah Tuhan kalian (Taha: 88)
dan Tuhan Musa,
tetapi
Musa
telah
lupa.
Yaitu M u s a lupa bahwa tuhannya ada di sini. lalu dia pergi m e n c a r i n y a . Hal yang sama telah disebutkan dalam hadis fitnah yang b e r s u m b e r dari Ibnu A b b a s . Hal yang sama telah dikatakan oleh Mujahid. S a m m a k telah meriwayatkan dari Ikrimah. dari Ibnu A b b a s sehubungan dengan m a k n a firman-Nya:
C A A •.
<*
WP
-(^y*
tetapi Musa telah lupa. (Taha: 88) M a k s u d n y a , lupa mengingatkan kalian, b a h w a ini adalah tuhan kalian. M u h a m m a d ibnu Ishaq telah m e r i w a y a t k an dari Hakim ibnu Jubair, dari S a ' i d ibnu Jubair, dari Ibnu A b b a s , b a h w a merek a m e n g a t a k a n :
i
* '-Vik/
}
f9 \\X< * s
Inilah Tuhan kalian dan Tuhan Musa. (Taha: 88) Lalu m e r e k a tetap m e n y e m b a h n y a dan m e n y u k a i n y a dengan k e s u k a a n y a n g sangat. M e r e k a belum pernah mencintai sesuatu seperti kecintaan m e r e k a t e r h a d a p p e n y e m b a h a n anak lembu itu. Allah Swt. berfirman:
tetapi Musa telah lupa. (Taha: 88) Bahwadamir y a n g ada dalam lafaz nasiya kembali kepada Samiri, yakni Samiri meninggalkan keislamannya. Lalu Allah berfirman, m e n j a w a b m e r e k a d e n g a n n a d a k e c a m a n dan m e n g a n d u n g penjelasan t e n t a n g kepicikan akal merek a dan pendapat merek a yang m e m a l u k a n :
400
Juz 16 —
Taha
Maka apakah mereka tidak memperhatikan bahwa patung anak lembu itu tidak dapat memberi jawaban kepada mereka, dan tidak dapat memberi kemudaratan kepada mereka dan tidak ( p u l a ) kemanfaatan? (Taha: 89) Yakni apakah mereka tidak melihat b a h w a patung anak lembu itu tidak menjawab mereka bila mereka bertanya, tidak pula dapat berbicara dengan m e r e k a bila mereka mengajaknya bicara. Patung anak lembu itu sama sekali tidak dapat m e m b a h a y a k a n mereka dan tidak dapat m e m b e r i k a n manfaat kepada mereka, baik di dunia maupun di akhirat. Ibnu A b b a s m e n g a t a k a n , " D e m i A l l a h t i a d a lain suara p a t u n g a n a k l e m b u itu melainkan bila ada angin y a n g masuk ke duburnya , lalu keluar dari mulutnya, maka saat itulah terdengar suaranya." Dalam hadis futun (fitnah-fitnah y a n g melanda Bani Israil) yang diriwayatkan dari Al-Hasa n Al-Basri, disebutkan b a h w a patung anak lembu itu bernama Bahmut . Kesimpulan dari alasan yang dikemukakan oleh o r a n g - o r a ng y a n g bodoh itu (kaum Bani Israil penyembah anak lembu) ialah b a h w a mereka pada mulanya enggan untuk memiliki perhiasan orang-orang Qibti (bangsa Egypt) yang masih ada di tangan mereka. K a r e n a itu, m a k a m e r e k a m e l e m p a r k a n n y a (ke dalam parit), lalu mereka m e n y e m b a h patung anak lembu. M e r e k a melucuti dirinya dari perkara yang kecil, dan akhirnya terjerumus ke dalam perkara yang besar (dosanya, yaitu m e n y e m b a h anak lembu). Di dalam sebuah hadis sahih dari Abdullah ibnu Umar disebutkan b a h w a pernah ada seorang lelaki dari kalangan p e n d u d u k Irak bertanya k e p a d a n y a tentang darah n y a m u k bilamana darah n y a m u k itu mengenai pakaian. Pertanyaannya ialah, " B o l e h k a h baju itu dipakai untuk s a l a t ? " M a k a Ibnu U m a r r.a m e n j a w a b :
JL£> J ^ j c . ^
$\
'f
P
Lihatlah oleh kalian penduduk Irak, mereka membunuh putra dari putri Rasulullah Saw. ( y a k n i A l - H u s a i n ) , sedangkan mereka menanyakan tentang masalah darah nyamuk!
401
Tafsir Ibnu Kasir
Taha, ayat 90-91
Dan sesungguhnya Harun telah berkata kepada mereka sebelumnya, "Hai kaumku, sesungguhnya kamu hanya diberi cobaan dengan anak lembu itu dan sesungguhnya Tuhan kalian ialah (Tuhan) Yang Maha Pemurah, maka ikutilah aku dan taatilah perintahku. " Mereka menjawab, "Kami akan tetap menyembah patung anak lembu ini hingga Musa kembali kepada kami. " Allah Swt. menceritakan tentang larangan Harun a.s. t e r h a d a p mereka agar jangan menyembah patung anak lembu. Harun memberitahukan pula k e p a d a m e r e k a b a h w a h a l itu a d a l a h c o b a a n b a g i m e r e k a , d a n sesungguhnya Tuhan merek a ialah Tuhan Yang M a h a P e m u r a h Yang menciptakan segala sesuatu, dan Dia m e n e t a p k a n u k u r a n - u k u r a n n y a dengan serapi-rapinya, dan Dia m e m p u n y a i Arasy yang agung lagi M a h a Berbuat terhadap semua y a n g dikehendaki-Nya. :
maka ikutilah aku dan taatilah perintahku.
(Taha: 90)
dalam semua yang kuperintahkan kepada kalian, dan tinggalkanlah semua y a n g aku larang kalian m e l a k u k a n n y a .
Mereka menjawab, "Kami akan tetap menyembah patung lembu ini hingga Musa kembali kepada kami. " (Taha: 91)
anak
Yakni kami tidak akan meninggalkan penyembahan terhadapnya hingga kami mendengar pendapat Musa tentangnya. Mereka menentang Harun dalam hal tersebut, dan mereka memusuhinya, bahkan hampir sajamerekamembunuhnya.
402
Juz 16 —
Taha
Taha, ayat 92-94
/Wl'^^''Y
'f-'' "f-*'
A
< '\i ^ V
'-''L - Vv! ;
Berkata Musa, "Hai Harun, apa yang menghalangi kamu ketika kamu melihat mereka telah sesat, ( s e h i n g g a ) kamu tidak mengikuti aku? Maka apakah kamu telah (sengaja) mendurhakai perintahku? " Harun menjawab, "Hai putra ibuku, janganlah kamu pegang /anggutku, dan jangan (pula) kepalaku; sesungguhnya aku khawatir bahwa kamu akan berkata ( k e p a d a k u ) , "Kamu telah memecah antara Bani Israil dan kamu tidak memelihara amanatku. " Allah Swt. menceritakan tentang keadaan M u s a a.s. ketika kembali kepada kaumnya dan ia melihat perkara besar yang dilakukan oleh mereka. M a k a saat itu j u g a hati M u s a penuh dengan k e m a r a h a n , lalu ia melemparka n luh-luh Ilahi yang ada di tangannya, dan m e m e g a n g kepala saudaranya seraya menariknya untuk mendekat. Dalam surat Al-A'raf telah kami c e r i t a k a n kisah ini secara rinci. Telah k a m i k e m u k a k a n pula p a d a p e m b a h a s a n itu sebuah hadis yang mengatakan : s ' C0s
Berita itu tidaklah seperti
Ss 0
.
kenyataan.
K e m u d i a n M u s a m u l a i m e n c e l a H a r u n , s a u d a r a n y a . U n t u k itu ia mengatakan, seperti y a n g disebutkan oleh firman-Nya:
Apa yang menghalangi kamu ketika kamu melihat mereka telah sesat, (sehingga) kamu tidak mengikuti aku? (Taha: 92-93) Yaitu ceritakanlah kejadian ini kepadaku sejak semulanya .
403
Tafsir Ibnu Kasir
Maka apakah (Taha: 93)
kamu telah ( s e n g a j a ) mendurhakai
perintahku?
Yakni terhadap apa yang telah aku pesankan kepadamu sebelumnya, yaitu apa yang telah disebutkan oleh Allah Swt. melalui firman-Nya:
o\tx . s' :
Gantikanlah aku dalam ( m e m i m p i n ) kaumku, dan perbaikilah, dan janganlah kamu mengikuti jalan orang-orang yang membuat kerusakan. (Al-A'raf: 142) Harun menjawab, seperti yang disebutkan
firman-Nya:
c u •. i >>=> ^ 5 - ^ Hai putra ibuku. (Taha: 94) H a r u n m e m i n t a belas kasihan k e p a d a M u s a d e n g a n m e n y e b u t n a m a ibunya, padahal M u s a adalah saudara s e k a n d u n g n y a , karena dengan m e n y e b u t panggilan seperti ini kesannya lebih lembut dan lebih kasih sayang.
Hai putra ibuku, janganlah (pula) kepalaku. (Taha: 94)
kamu pegang janggutku,
dan
jangan
Kalimat ini m e r u p a k a n alasan yang d i k e m u k a k a n Harun kepada M u s a untuk menceritakan tentan g k e t e r l a m b a t a n n y a sehingg a ia tidak dapat menyusul M u s a . M a k a H a r u n menceritakan k e p a d a n y a tentang perkara besar yang terjadi di kalangan kaumnya.
404
Juz 16 —
sesungguhnya
Taha
aku khawatir. (Taha: 94)
untuk mengikutimu ; lalu bila kuceritakan k e p a d a mu peristiwa ini, m a k a kamu berkata kepadaku, " M e n g a p a engkau tinggalkan mereka sendirian dan kamu m e m e c a h belah di antara m e r e k a . "
dan kamu tidak memelihara
amanatku.
(Taha: 94)
Yakni k a m u tidak dapat m e m e l i h a r a a p a y a n g telah k u p e r i n t a h k a n kepadamu saat aku mengangkatmu sebagai penggantiku untuk memimpin mereka. Ibnu A b b a s mengatakan b a h w a H a r u n adalah orang y a n g segan dan taat kepada M u s a .
Taha, ayat 95-98
Berkata Musa, "Apakah yang mendorongmu (berbuat d e m i k i a n ) hai Samiri? " Samiri menjawab, 'Aku mengetahui sesuatu yang mereka tidak mengetahuinya, maka aku ambil segenggam dari jejak rasul, lalu aku melemparkannya dan demikianlah nafsuku membujukku. " Berkata Musa, "Pergilah kamu, maka sesungguhnya bagimu di dalam kehidupan dunia ini ( h a n y a dapat) mengatakan, "Janganlah menyentuh ( a k u ) . ' Dan sesungguhnya bagimu hukuman (di akhirat) yang kamu sekali-kali tidak dapat menghindarinya, dan lihatlah tuhanmu itu yang kamu tetap menyembahnya.
405
Tafsir Ibnu Kasir
Sesungguhnya kami akan membakarnya, kemudian kami sungguhsungguh akan menghamburkannya ke dalam laut (berupa abu y a n g berserakan). Sesungguhnya Tuhanmu hanyalah Allah, yang tidak ada Tuhan ( y a n g berhak d i s e m b a h ) , selain Dia. Pengetahuan-Nya meliputi segala sesuatu. " M u s a bertanya kepada Samiri, " A p a k a h y a n g m e n d o r o n g m u berbuat seperti itu, dan apakah yang m e m b u a t m u berani melakukan apa y a n g kamu lakukan i t u ? " M u h a m m a d ibnu Ishaq telah meriwayatkan dari Hakim ibnu Jubair, dari Sa'id ibnu Jubair,dari Ibnu A b b a s y a n g m e n g a t a k a n b a h w a Samiri adalah seorang lelaki dari kalangan penduduk Baj irma, yaitu dari kalangan kaum yang m e n y e m b a h sapi. Dan kecintaannya terhadap p e n y e m b a h a n sapi m e l e k a t d a l a m dirinya . Dia secara lahiriah m e n a m p a k k a n k e islamannya di mata orang-orang Bani Israil, dan nama aslinya ialah M u s a ibnu Zafar. M e n u r u t riwayat yang lain dari Ibnu A b b a s , Samiri berasal dari Kirman. Cjatadah m e n g a t a k an b a h w a Samiri berasal dari suatu kota y a n g disebut Samara.
Samiri menjawab, 'Aku mengetahui mengetahui. " (Taha: 96)
sesuatu
yang
mereka
tidak
Yakni aku melihat Jibril ketika datang untuk m e m b i n a s a k a n F i r ' a u n .
i'-"'n V\' maka aku ambil segenggam
9
''Z'
dari jejak rasul. (Taha: 96)
Yaitu dari bekas j e j a k kudanya. Demikianlah menurut pendapat yang terkenal di kalangan kebanyakan ahli tafsir atau sebagian besar dari mereka. Ibnu A b u H a t i m m e n g a t a k a n , telah m e n c e r i t a k a n k e p a d a kami M u h a m m a d ibnu A m m a r ibnul Haris, telah menceritakan kepada kami Ubaidillah ibnu M u s a , telah menceritakan kepada kami Israil, dari A s Saddi, dari U b a y ibnu Imarah, dari Ali r.a. yang mengatakan b a h w a sesungguhnya Jibril a.s. ketika turun dan ketika naik lagi dengan m e m b a w a
406
Juz 16 —
Taha
M u s a ke langit, peristiwa itu terlihat oleh Samiri yang ada di antara orang banyak, maka Samiri mengambil segenggam tanah dari bekas telapak k u d a utusan itu (Jibril). Ali r.a. melanjutkan kisahnya, b a h w a Jibril a.s. m e m b a w a M u s a di belakangnya hingga sampailah di dekat pintu langit, lalu M u s a naik ke langit; dan Allah m e n u l i s luh-luh (kita b Taurat), s e d a n g k a n M u s a m e n d e n g a r g u r a t a n q a l a m p a d a luh-luh itu. D a n s e t e l a h A l l a h m e m b e r i t a h u k a n k e p a d a n y a b a h w a k a u m n y a telah terfitnah setelah kepergiannya, M u s a turun ke b u m i , lalu mengambi l p a t u n g anak lembu itu dan m e m b a k a r n y a. Asar ini berpredikat garib. Mujahid mengatakan s e h u b u n g a n dengan firman-Nya:
maka aku ambil segenggam
dari jejak rasul. (Taha: 96)
Yakni dari bekas teracak kuda yang dinaiki Malaikat Jibril. Yang dimaksud dengan gabdah ialah segenggam tanah, yakni sepenuh k e d u a telapak tangan. Mujahid melanjutkan kisahnya, b a h w a lalu Samiri m e l e m p a r k an apa y a n g digenggam tangannya itu ke dalam tumpuka n perhiasan Bani Israil, m a k a tercetaklah dari leburannya sebuah patung anak lembu y a n g bertubuh dan bersuara akibat masuknya angin ke dalam rongga tubuhnya. I b n u A b u Hatim m e n g a t a k a n , telah m e n c e r i t a k an k e p a d a k a m i M u h a m m a d ibnu Yahya, telah m e n c e r i t a k a n k e p a d a k a m i Ali ibnul M a d i n i , telah m e n c e r i t a k a n k e p a d a k a m i Yazid ibnu Z u r a i ' , t e l a h m e n c e r i t a k a n k e p a da kami Imarah, telah menceritaka n k e p a d a kami Ikrimah, b a h w a Samiri melihat utusan itu (sedangkan o r a n g lain tidak melihatnya). Lalu ada yang membisikka n kepadanya, "Jika kamu m e n g a m b i l segengga m dari j e j a k utusan ini, lalu kamu lemparka n p a d a sesuatu dan k a m u katakan k e p a d a n y a , 'Jadilah kamu a n u , ' m a k a j a d i l a h ia (menuruti k e m a u a n m u ) . " M a k a Samiri mengambi l s e g e n g g a m tanah dari j e j a k utusan itu dan jari jemarinya lengket pada tanah yang digenggamnya. Setelah M u s a pergi untuk m e m e n u h i janjinya, sedangka n di tangan kaum Bani Israil banyak terdapat perhiasan yang mereka pinjam dari keluarga F i r ' a u n (semas a di Mesir, dan t e r b a w a oleh m e r e k a ) , S a m i r i b e r k a t a k e p a d a m e r e k a ,
407
Tafsir Ibnu Kasir
"Sesungguhnya yang menyebabkan kalian tertimpa musibah ini tiada lain karena perhiasan yang ada di tangan kalian, maka kumpulkanlah semuanya." Lalu merek a m e n g u m p u l k a n perhiasan-perhiasan itu dan Samiri m e m b a k a r n y a hingga lebur menjadi satu. Ketika melihat p e m a n d a n g a n itu Samiri m e n d a p a t bisikan, " S e s u n g g u h n y a j i k a k a m u l e m p a r k a n g e n g g a m a n tanah bekas utusan ini ke dalam api tersebut, lalu kamu katakan, 'Jadilah anu,' maka akan j a d i l a h ia" Lalu Samiri m e l e m p a r k a n g e n g g a m a n itu dan berkata, "Jadilah kamu anak lembu y a n g bertubuh dan b e r s u a r a ! " M a k a j a d i l a h ia. L a l u Samiri berkata, seperti y a n g disebutkan firman-Nya:
Inilah Tuhan kalian dan Tuhan Musa. (Taha: 88) K a r e n a itulah disebutkan oleh kisah selanjutnya melalui firman-Nya: . lalu aku melemparkannya.
.
yl
\»<
(Taha: 96)
Yakni aku m e l e m p a r k a n n y a b e r s a m a d e n g a n o r a n g - o r a n g y a n g m e l e m p a r k a n perhiasannya, menjadi satu.
dan demikianlah
nafsuku membujukku.
(Taha: 96)
Yaitu h a w a nafsunya m e n g a n g g a p baik perbuatan itu dan m e m b u a t n y a m e r a s a bangga dan takjub dengan p e r b u a t a n n ya saat itu.
cAv -.
Musa berkata, "Pergilah kamu, maka sesungguhnya dalam kehidupan di dunia ini (hanya dapat) mengatakan, menyentuh(ku)'. " (Taha: 97)
bagimu di 'Janganlah
408
Juz 16 —
Taha
Yakni sebagaimana kamu telah mengambil dan m e m e g a n g sesuatu yang seharusnya kamu tidak boleh mengambil dan m e m e g a n g n y a , yaitu bekas jejak utusan itu; m a k a h u k u m a n m u di dunia ini ialah h e n d a k n y a kamu mengatakan, "Janganlah kamu m e n y e n t u h k u ," yakni orang-orang tidak boleh menyentuhmu .
Dan sesungguhnya
bagimu hukuman. (Taha: 97)
Yaitu kelak di hari kiamat.
yang kamu sekali-kali
tidak dapat menghindarinya.
(Taha: 97)
Artinya tiada j a l a n lain bagimu kecuali m e n g a l a m i n y a , atau tiada jalan selamat bagimu darinya. Cjatadah mengatakan sehubungan dengan m a k n a firman-Nya:
(hanya dapat) mengatakan,
"Janganlah menyentuh(ku).
" (Taha: 97)
Hal tersebut sebagai h u k u m a n terhadap m e r e ka ( y a n g m e n y e m b a h anak lembu), dan sisa-sisa mereka di masa sekarang mengatakan hal yang sama. Firman Allah Swt.:
Dan sesungguhnya bagimu hukuman (di akhirat) yang kamu kali tidak dapat menghindarinya. (Taha: 97)
sekali-
Al-Hasan Al-Basri, Q a t a d a h dan A b u N u h a i k m e n g a t a k a n b a h w a kamu tidak dapat menghindari siksaan itu.
409
Tafsir Ibnu Kasir
dan lihatlah tuhanmu itu yang kamu tetap menyembahnya. 97)
(Taha:
Yakni kamu tetap m e n y e m b a h patung anak lembu.
Sesungguhnya
kami akan membakarnya.
(Taha: 97)
Ad-Dahhak telah meriwayatka n dari Ibnu A b b a s , j u g a A s - S a d d i , b a h w a M u s a mengikis habis patung itu d e n g an kikir, lalu m e l e m p a r n y a dalam api. Qatadah mengatakan b a h w a patung anak lembu itu berubah menjadi a n a k l e m b u s u n g g u h a n y a n g b e r d a r a h d a n b e r d a g i n g , lalu M u s a membakarnya dan melemparkan abunya ke laut. Karena itulah disebutkan oleh firman selanjutnya:
kemudian kami sungguh-sungguh akan menghamburkannya dalam laut (berupa abu y a n g b e r s e r a k a n ). (Taha: 9 7 )
ke
Ibnu A b u Hatiirumengatakan, telah menceritakan k e p a da kami ayahku, telah menceritakan kepada kami Abdullah ibnu Raja, telah menceritakan k e p a d a kami Israil, dari A b u Ishaq, dari Imarah ibnu A b d u l l a h dan A b u Abdur Rahman, dari Ali r.a. yang mengatakan b a h w a sesungguhnya M u s a setelah bersegera menuju ke tempat yang dijanjikan oleh Tuhannya, Samiri dengan sengaja m e n g u m p u l k a n s e m u a perhiasan wanita Bani Israil y a n g dapat dihimpunkannya , lalu dijadikannya sebuah patun g anak lembu. Ali melanjutkan kisahnya, b a h w a setelah pulang M u s a segera pergi ke t e m p at patung anak lembu itu dan m e n g a m b i l kikir, lalu ia mengikir habis patung anak lembu itu di pinggir sungai. M a k a tiada s e o r a n g pun dari kalangan mereka yang m e n y e m b a h patung anak lembu itu m e m i n u m air sungai tersebut, melainkan wajahnya berubah menjadi kuning seperti w a r n a emas . Lalu mereka berkata k e p a d a Musa, " B a g a i m a n a k a h cara tobat k a m i ? " Musa menjawab, "Sebagian dari kalian membunuh sebagian yang lainnya."
410
Juz 16 —
Taha
Hal yang sama telah dikatakan oleh As-Saddi. Dalam tafsir surat AlBaqarah telah disebutkan kisah ini. kemudian diulangi lagi dalam hadis y a n g bersumber dari Ibnu A b b a s . k e t e r a n g a n n ya lebih rinci lagi. Firman Allah Swt.:
Sesungguhnya Tuhan kalian hanyalah Allah, yang tidak ada Tuhan (yang berhak d i s e m b a h ) selain Dia. Pengetahuan-Nya meliputi segala sesuatu. (Taha: 98) M u s a berkata kepada mereka,"Ini bukanlah tuhan kalian. Sesungguhnya Tuhan kalian hanyalah Tuhan y a n g tidak ada T u h a n selain Dia. Yakni tiada yang pantas disembah oleh para h a m b a kecuali hanyalah Dia, dan segala sesuatu berhajat kepada-Ny a dan menjadi h a m b a - N y a . " Firman Allah Swt.:
Pengetahuan-Nya
meliputi segala sesuatu.
(Taha: 98)
Lafaz 'ilman di-wasa/3-kan karena b e r k e d u d u k a n sebagai tamyiz, yakni Dia M a h a Mengetahui segala sesuatu, P e n g e t a h u a n - N y a meliputi segala sesuatu, dan Dia m e n g h i t u n g segala sesuatu dengan perhitungan y a n g sangat teliti. Tiada sesuatu pun yang t e r h a l a n g dari pengetahuan-Nya , sekalipun sebesar semut y a n g paling kecil.
dan tiada sehelai daun pun yang gugur melainkan Dia mengetahuinya, dan tidak jatuh sebutir biji pun dalam kegelapan bumi dan tidak sesuatu pun yang basah atauyang kering, melainkan tertulis dalam kitab yang nyata (Lauh Mahfuz). ( A l - A n ' a m : 59) Dan firman Allah Swt. y a n g mengatakan:
411
Tafsir Ibnu Kasir
Dan tidak ada suatu binatang melata pun di bumi melainkan Allahlah yang memberi rezekinya, dan Dia mengetahui tempat berdiam binatang itu dan tempat penyimpanannya. Semuanya tertulis di dalam Kitab yang nyata (Lauh Mahfuz). (Hud: 6) Ayat-ayat y a n g semakna banyak didapat di dalam A l - Q u r ' a n .
Taha, ayat 99-101
Demikianlah Kami kisahkan kepadamu ( M u h a m m a d ) sebagian kisah umat yang telah lalu, dan sesungguhnya telah Kami berikan kepadamu dari sisi Kami suatu peringatan ( A l - Q u r ' a n ) . Barang siapa berpaling dari Al-Qur 'an, maka sesungguhnya ia akan memikul dosa yang besar di hari kiamat, mereka kelak di dalam keadaan itu. Dan amat buruklah dosa itu sebagai beban bagi mereka di hari kiamat. Allah Swt. berfirman k e p a d a N a b i - N y a , bahwa telah K a m i ceritakan k e p a d a m u kisah M u s a dan s e m u a apa yang terjadi p a d a dirinya dalam menghadapi F i r ' a u n dan bala tentaranya, yaitu dengan kisah y a n g j e l a s d a n sesuai d e n g a n k e j a d i a n n y a . B e g i t u p u l a t e l a h K a m i c e r i t a k a n kepadamu kisah-kisah masa lalu lainnya sesuai dengan kejadiannya tanpa ada p e n a m b a h a n atau p e n g u r a n g a n , dan ini:
sesungguhnya telah Kami berikan kepadamu peringatan. (Taha: 99)
dari sisi Kami
suatu
412
Juz 16 —
Taha
Yakni A l - Q u r ' a n y a n g tidak datang kepadanya kebatilan, baik dari depan maupun dari belakangnya, yang diturunkan dari Tuhan Yang M a h a bijaksana lagi M a h a Terpuji. Tiada seorang nabi pun sejak mereka diutus hingga diakhiri dengan Nabi M u h a m m a d Saw. diberi sebuah Kitab y a n g semisal dengan A l - Q u r ' a n , tiada suatu kitab pun y a n g lebih s e m p u r na dan lebih m e n c a k u p isinya daripada A l - Q u r ' a n . Di d a l a m n y a termuat kisah-kisah terdahulu, kisah masa A l - Q u r ' a n , dan kisah masa mendatang, di d a l a m n y a t e r k a n d u n g p u l a h u k u m y a n g m e m u t u s k a n di a n t a r a manusia. Firman Allah Swt.:
Barang siapa berpaling
dari Al-Qur 'an. (Taha: 100)
Yaitu m e n d u s t a k a n n y a dan berpaling, tidak m a u mengikuti perintah dan larangannya, lalu ia m e n c a r i petunjuk dari selain A l - Q u r ' a n , m a k a sesungguhnya Allah akan m e n y e s a t k a n n y a dan m e n u n t u n n y a ke j a l a n yang menjerumuskannya ke dalam neraka Jahim. Karena itulah disebutkan oleh
firman-Nya:
Barang siapa berpaling dariAl-Qur 'an, maka sesungguhnya memikul dosa yang besar di hari kiamat. (Taha: 100)
ia akan
S e m a k n a dengan apa y a n g disebutkan oleh Allah Swt. dalam firman lainnya yang mengatakan :
Dan barang siapa di antara mereka (orang-orang Quraisy) dan sekutu-sekutunya yang kafir kepada Al-Qur 'an, maka nerakalah tempat yang diancamkan baginya. (Hud: 17) M a k n a ayat ini bersifat u m u m m e n c a k u p s e m u a o r a n g yang sampai kepadanya A l - Q u r ' a n , baik dari kalangan orang A r a b maupun non-Arab,
413
Tafsir Ibnu Kasir
dan baik dari kalangan ahli kitab maupun lainnya. Seperti yang disebutkan dalam ayat lain melalui firman-Nya:
supaya dengan Al-Qur 'an Aku memberi peringatan kepada kalian dan kepada orang-orang yang sampai Al-Qur 'an (kepadanya). (AlA n ' a m : 19) Setiap orang yang sampai kepadanya Al-Qur'an, maka A l - Q u r ' a n memberikan peringatan kepadanya dan menyerunya. M a k a barang siapa y a n g mengikutinya akan m e n d a p a t petunjuk. D a n b a r a n g siapa y a n g m e n e n t a n g n y a serta berpaling darinya, sesatlah ia dan celakalah ia di dunia ini, dan tempat yang diancamkan baginya kelak di hari kiamat adalah neraka. K a r e n a itulah disebutkan oleh firman-Nya:
Barang siapa berpaling dariAl-Qur 'an, maka sesungguhnya ia akan memikul dosa yang besar di hari kiamat, mereka kekal di dalam keadaan itu. (Taha: 100-101) Artinya tidak ada jalan selamat bagi mereka dari siksa neraka, dan mereka tidak akan dikeluarkan darinya.
Dan amat buruklah dosa itu sebagai kiamat. (Taha: 101)
beban bagi mereka di hari
Yakni seburuk-buruk beban adalah beban yang m e r e ka pikul.
Taha, ayat 102-104
414
Juz 16 —
Taha
(yaitu) di hari (yang di waktu itu) ditiup sangkakala dan Kami akan mengumpulkan pada hari itu orang-orang yang berdosa dengan muka yang biru muram; mereka berbisik-bisik di antara mereka, "Kalian tidak berdiam (di dunia) melainkan hanyalah sepuluh (hari). " Kami lebih mengetahui apa yang mereka katakan, ketika berkata orang yang paling lurus jalannya di antara mereka, "Kalian tidak berdiam (di dunia), melainkan hanyalah sehari saja. " Telah disebutkan di dalam sebuah hadis, b a h w a Rasulullah Saw. pernah ditanya tentang as-sur atau sangkakala ini. M a k a beliau menjawab:
Seperti sebuah tanduk yang dapat
ditiup
Di dalam hadis m e n g e n a i sangkakala ini y a n g diriwayatkan oleh A b u H u r a i r a h r.a., d i s e b u t k a n b a h w a sur a d a l a h t a n d u k ( t e r o m p e t y a n g berbentuk t a n d u k ) y a n g sangat besar. Garis t e n g a h n y a sama d e n g a n luasnya langit dan b u m i , M a l a i k a t Israfillah y a n g ditugaskan u n t u k meniupnya. Di dalam hadis lainnya disebutkan b a h w a Rasulullah Saw. telah bersabda:
£—9-j
O j — f i i l j^ftsJl J3
d ^ U » j fJtit
JiS
Bagaimana aku dapat bersenang-senang, sedangkan malaikat yang ditugaskan meniup sangkakala telah meletakkan sangkakala pada mulutnya dan mengernyitkan dahinya siap melakukan tiupan sambil menunggu perintah. Para sahabat y a n g hadir mengatakan, "Wahai Rasulullah, apakah y a n g harus kami u c a p k a n ? " Rasulullah Saw. m e n j a w a b :
415
Tafsir Ibnu Kasir
Katakanlah oleh kalian, "Cukuplah Allah menjadi Penolong kami dan Allah adalah sebaik-baik Pelindung, hanya kepada Allah-lah kami bertawakal (berserah d i r i ) . " Firman Allah Swt.:
dan Kami akan mengumpulkan pada hari itu orang-orang berdosa dengan muka yang biru muram. (Taha: 102)
yang
M e n u r u t suatu pendapat, m a k n a yang dimaksud ialah m a ta merek a biru k a r e n a kerasnya kengerian y a n g dialami oleh m e r e k a di hari itu.
fV^J^l^L
cvr mereka berbisik-bisik
di antara mereka. (Taha: 103)
I b n u A b b a s m e n g a t a k a n b a h w a m e r e k a s a l i n g b e r b i s i k di a n t a r a sesamanya. M e / e k a mengatakan kalimat berikut:
c v r : * J . -jj&^j^wj. 3
Kalian tidak berdiam melainkan hanyalah sepuluh (hari). (Taha: 103) Yakni masa tinggal kalian di dunia hanya sebentar, yaitu sepuluh hari atau yang semisal dengannya . Lalu Allah Swt. berfirman:
Kami lebih mengetahui
apa yang mereka katakan.
(Taha: 104)
Saat m e r e ka melakukan bisik-bisik di antara sesama mereka,
416
Juz 16 —
ketika berkata orang yang paling lurus jalannya (Taha: 104)
di antara
Taha
mereka.
M a k n a y a n g dimaksud ialah orang y a n g paling sehat akalnya di antara mereka.
Kalian tidak berdiam (Taha: 104)
(di dunia ) melainkan
hanyalah
sehari
saja.
karena p e n d e k n y a masa hidup di dunia m e n u r u t mereka di hari k i a m a t itu. K e h i d u p a n di dunia ini, sekalipun w a k t u n y a terus berulang dan silih berganti malam dan siang harinya, keadaannya seakan-akan sama dengan satu hari. K a r e n a itulah orang-orang kafir p a d a hari kiamat nanti m e r a s a kehidupan m e r e k a di dunia sangat pendek. Tujuan merek a m e n g a t a k a n demikian ialah untuk menolak tegaknya hujah terhadap diri mereka, yaitu dengan mengemukakan alasan bahwa masa hidup mereka di dunia amatlah pendek. K a r e n a itulah disebutkan oleh Allah Swt. dalam ayat y a n g lain melalui firman-Nya:
Dan pada hari terjadinya kiamat, bersumpahlah orang-orang berdosa, bahwa mereka tidak berdiam (di dunia) melainkan sesaat (Ar-Rum: 55)
yang hanya
sampai dengan firman-Nya:
akan tetapi kamu sekalian selalu tidak meyakini{nya). Demikian pula firman Allah Swt. y a n g m e n g a t a k a n:
(Ar-Rum: 56)
Tafsir Ibnu Kasir
417
Dan apakah Kami tidak memanjangkan umur kalian dengan masa yang cukup untuk berpikir bagi orang yang mau berpikir, dan (apakah tidak) datang kepada kalian pemberi peringatan? (Fatir: 37), hingga akhir ayat. D a n firman Allah Swt.:
Berapa tahunkah lamanya kalian tinggal di bumi? Mereka menjawab, "Kami tinggal (di bumi) sehari atau setengah hari, maka tanyakanlah kepada orang-orang yang menghitung. " Allah berfirman, "Kalian tidak tinggal (di bumi) melainkan sebentar saja, kalau kalian sesungguhnya mengetahui. " (Al-Mu-minun : 112-114) Yakni sesungguhnya masa tinggal kalian di dunia hanyalah sebentar. Kalau kalian sesungguhnya mengetahui, tentulah kalian akan memilih kehidupan y a n g kekal daripada kehidupan y a n g fana. Tetapi kalian telah diberi kebebasan untuk memilih, dan ternyata kalian salah memilih karena kalian lebih memprioritaskan kehidupan yang fana dan melalaikan kehidupan y a n g kekal dan abadi.
Taha, ayat 105-108
Dan mereka bertanya kepadamu tentang gunung-gunung, maka katakanlah, "Tuhanku akan menghancurkannya (di hari kiamat) sehancur-hancurnya, maka Dia akan menjadikan (bekas) gununggunung itu datar sama sekali, tidak ada sedikit pun kamu lihat padanya tempat yang rendah dan yang tinggi-tinggi. Pada hari itu
418
Juz 16 —
Taha
manusia mengikuti (menuju kepada suara) penyeru dengan tidak berbelok-belok; dan merendahlah semua suara kepada Tuhan Yang Maha Pemurah, maka kamu tidak mendengar kecuali bisikan saja. Firman Allah Swt.:
Dan mereka bertanya 105)
kepadamu
tentang gunung-gunung.
(Taha:
apakah g u n u n g - g u n u ng itu masih tetap ada kelak di hari kiamat, ataukah akan lenyap?
^^OJ^L^J^SA
cva maka katakanlah, "Tuhanku akan menghancurkannya kiamat) dengan sehancur-hancurnya. (Taha: 105)
(di h a r i
Maksudnya , Allah melenyapkan dari tempatny a dan m e n g h a n c u r k a n n y a serta m e n g h a m b u r - h a m b u r k a n n y a dengan sehambur-hamburnya.
maka Dia akan menjadikan sekali. (Taha: 106)
(bekas) gunung-gunung
itu datar
sama
Yaitu bumi menjadi hamparan yang rata seluruhnya, seakan-akan menjadi satu hamparan . Al-qa' artinya tanah rata, sedangkan safsaf m e m p u n y a i arti yang sama untuk menguatkannya. Menurut pendapat yang lain, makn a yang dimaksud ialah tanah yang tiada tumbuh-tumbuhannya. Tetapi makna pendapat yang pertama lebih baik, sekalipun makna pendapat yang kedua j u g a t e r m a s u k ke dalam pengertiannya secara tidak langsung. K a r e n a itulah dalam firman selanjutnya disebutkan:
419
Tafsir Ibnu Kasir
tidak ada sedikit pun kamu lihat padanya yang tinggi-tinggi. (Taha: 107)
tempat yang rendah
dan
Yakni pada hari itu kamu tidak akan melihat di bumi suatu lembah pun, tidak pula suatu dataran tinggi pun; tiada tempat yang rendah, tiada pula tempat y a n g tinggi, semuanya rata dan datar. Demikianla h m e n u r ut pendapat Ibnu Abbas, Ikrimah, Mujahid, Al-Hasan Al-Basri, Ad-Dahhak, Cjatadah, dan lain-lainnya yang bukan hanya seorang dari kalangan ulama Salaf.
Pada hari itu manusia mengikuti (menuju k e p a d a suara) dengan tidak berbelok-belok. (Taha: 108)
penyeru
Yakni di hari mereka menyaksika n keadaan dan huru-hara hari kiamat ini, mereka bersegera m e m e n u h i seruan y a n g m e m a n g g i l mereka. K e mana pun seruan itu memerintahkan kepada mereka, m a k a mereka segera menurutinya. Seandainya ketaatan seperti itu dilakukan oleh mereka ketika hidup di dunia, tentulah m e m b a w a manfaat bagi mereka. Tetapi nasi telah menjadi bubur, hal itu tiada manfaatnya bagi mereka. Hal y a n g sama telah disebutkan oleh Allah Swt. melalui firman-Nya:
c ?A
:J
Alangkah terangnya pendengaran mereka dan alangkah tajamnya penglihatan mereka pada hari mereka datang kepada kami. (Maryam: 38) D a n firman Allah Swt. y a n g mengatakan:
mereka datang dengan cepat kepada penyeru
itu. (Al-Qamar: 8)
M u h a m m a d ibnu K a ' b Al-Qurazi mengatakan b a h w a kelak di hari kiamat Allah menggiring manusia dalam kegelapan, langit telah digulung, bintangbintang berhamburan, dan matahari serta rembulan telah lenyap. Lalu terdengarlah suara seruan (yang menyeru manusia), maka manusia pun mengikutinya dengan taat. Yang demikian itu disebutkan di dalam firman Allah Swt.:
420
Juz 16 —
Taha
.... . - o . , Pada hari itu manusia mengikuti (menuju kepada suara) dengan tidak berbelok-belok, ( T a h a : 108)
penyeru
Menurut Qatadah, makna yang dimaksud ialah mereka tidak m e n y i m p a n g dari perintah seruan. M e n u r u t A b u Saleh, tidak berbelok-belok. Firman Allah Swt.:
dan merendahlah (Taha: 108)
semua suara kepada Tuhan Yang Maha
Pemurah.
Ibnu A b b a s mengatakan bahwa semuanya diam, tiada yang bersuara. Hal y a n g s a m a dikatakan oleh As-Saddi.
maka kamu tidak mendengar
kecuali hanya bisikan saja. (Taha: 108)
S a ' i d ibnu Jubair telah m e r i w a y a t k a n dari Ibnu A b b a s , b a h w a y a n g dimaksud dengan hams ialah suara langkah. Hal yang sama telah dikatakan oleh Ikrimah, Mujahid, Ad-Dahhak, A r - R a b i ' ibnu A b a s , Q a t a d a h , Ibnu Zaid, dan lain-lainnya. Ali ibnu A b u Talhah telah m e r i w a y a t k a n dari Ibnu A b b a s sehubungan dengan m a k n a firman-Nya:
maka kamu tidak mendengar
kecuali bisikan saja. (Taha: 108)
Yakni suara bisikan, dan itu adalah riwayat y a n g bersumber dari Ikrimah dan A d - D a h h a k . Sa'id ibnu Jubair telah mengatakan sehubungan dengan m a k n a firman-Nya:
maka kamu tidak mendengar
kecuali bisikan saja. (Taha: 108)
Tafsir Ibnu Kasir
421
Yakni suara bisikan dan suara langkah kaki. Sa'id menggabungkan kedua takwil tersebut, dan itu bisa saja terjadi. Yang d i m a k s u d dengan langkah kaki ialah suara langkah manusia ketika menuju ke P a d a n g Mahsyar, mereka berjalan dengan t e n a ng dan m e r e n d a h k a n diri. Adapu n yang dimaksud dengan suara bisikan, barangkali terjadi di suatu keadaan tertentu, tidak di semua keadaan saat itu. Sesungguhnya Allah Swt. telah berfirman:
Di kala datang hari itu, tidak ada seorang pun yang berbicara melainkan dengan izin-Nya; maka di antara mereka ada yang celaka dan ada yang bahagia. (Hud: 105)
Taha, ayat 109-112
Pada hari itu tidak berguna syafaat kecuali (syafaat) orang yang Allah Maha Pemurah telah memberi izin kepadanya, dan Dia telah meridai perkataannya. Dia mengetahui apa yang ada di hadapan mereka dan apa yang ada di belakang mereka, sedangkan ilmu mereka tidak meliputi ilmu-Nya. Dan tunduklah semua muka (dengan berendah diri) kepada Tuhan Yang Hidup Kekal lagi senantiasa mengurus (makhluk-Nya). Dan sesungguhnya telah merugilah orang yang melakukan kezaliman. Dan barang siapa mengerjakan amalamal yang saleh dan ia dalam keadaan beriman, maka ia tidak khawatir akan perlakuan yang tidak adil ( t e r h a d a p n y a) dan tidak (pula) akan pengurangan haknya. F i r m a n Allah Swt
422
Juz 16 —
Taha
Pada hari itu tidak berguna syafaat, kecuali (syafaat) orang Allah Maha Pemurah telah memberi izin kepadanya, dan Dia meridai perkataannya. (Taha: 109)
yang telah
Yaitu pada hari kiamat itu tiada suatu syafaat pun y a n g diterima di sisi¬ Nya, kecuali pertolongan syafaat dari orang yang telah m e n d a p a t izin dari Allah Swt. Yang M a h a P e m u r a h . M a k n a ayat ini sama d e n g a n apa y a n g disebutkan dalam ayat lain melalui firman-Nya:
Siapakah yang dapat memberi syafaat di sisi Allah tanpa (Al-Baqarah: 255)
izin-Nya?
Dan berapa banyaknya malaikat di langit, syafaat mereka pun tidak berguna kecuali sesudah Allah mengizinkan bagi yang dikehendaki dan diridai-Nya. (An-Najm: 26)
sedikit orang
dan mereka tiada memberi syafaat melainkan kepada orang yang diridai Allah, dan mereka itu selalu berhati-hati karena takut kepadaNya. (Al-Anbiya: 28)
Dan tiadalah berguna syafaat di sisi Allah, melainkan bagi yang telah diizinkan-Nya memperoleh syafaat. (Saba: 23) Dan firman Allah Swt.:
orang
423
Tafsir Ibnu Kasir
Pada hari ketika roh dan malaikat berdiri bersaf-saf, mereka tidak berkata-kata kecuali siapa yang telah diberi izin kepadanya oleh Tuhan Yang Maha Pemurah; dan ia mengucapkan kata yang benar. (An-Naba:38) Di dalam kitab Sahihain disebutkan melalui berbagai jalur dari Rasulullah Saw., penghulu anak A d a m dan makhluk y a n g paling mulia, dari Allah Swt. Disebutkan b a h w a beliau pernah bersabda: y
y < y
J."J'A J jAif <
y-
jy.-fy
&
i J/'s
y y s
oy?
9"'
'
y<><
y
g* tf'M & £ IgJu* M ~ ' . ' J
J!—9
y
£&«J
y
* y
a
J
^alj
*Z y
^V^<„
~
o-J s t
V
S " J
y
Jij
dl-oij £ 9 j U U £ b J «J''l'S*',* sM 'Zs ,^J>y<
/ 4 £ M datang ke bagian bawah 'Arasy dan aku menyungkur bersujud kepada Allah, lalu Allah mengajariku pujian-pujian yang tidakdapat aku hitung-hitung jumlahnya sekarang, dan Allah membiarkan aku selama apa yang dikehendaki-Nya. Setelah itu Allah Swt. berfirman, "Hai Muhammad, angkatlah mukamu. Berkatalah, pasti di dengar. Dan mintalah syafaat, pasti diberi izin memberi syafaat. " Lalu Allah memberikan batasan sejumlah tertentu, maka aku masukkan mereka ke dalam surga, lalu aku meminta lagi. Nabi Saw. dalam hadisnya ini menyebutkan b a h w a beliau melakukan hal tersebut sebanyak empat kali. S e m o g a salawat dan salam-Ny a terlimpahkan kepadanya, j u g a kepada para nabi lainnya. Di dalam hadis y a n g lain disebutkan pula:
aJ
a^
A
«J"-?
S
°,y
S'
a
t S
9
J',
'o
' y
424
Juz 16 —
Taha
Allah Swt. berfirman, "Keluarkanlah oleh kalian (para malaikat) dari dalam neraka orang yang di dalam kalbunya terdapat iman sebesar biji sawi!" Maka keluarlah (dari neraka) sejumlah besar manusia. Kemudian Allah Swt. berfirman lagi, "Keluarkanlah dari neraka orang yang di dalam kalbunya terdapat iman sebesar separo biji sawi, dan keluarkanlah dari neraka orang yang di dalam kalbunya terdapat iman seberat semut yang kecil, dan (juga) orang yang dalam hatinya terdapat iman yang lebih kecil daripada semut yang terkecil." A d a p u n firman Allah Swt.:
CM- : 4
Dia mengetahui ada di belakang
i» P
apa yang ada di hadapan mereka. (Taha: 110)
mereka dan apa
yang
Artinya, pengetahuan Allah meliputi s e m u a makhluk. Firman Allah Swt.:
sedangkan
ilmu mereka tidak dapat meliputi
ilmu-Nya.
(Taha: 110)
Ayat ini semakna dengan firman-Nya:
dan mereka tidak mengetahui apa-apa dari ilmu Allah, apa yang dikehendaki-(Nya). ( A l - B a q a r a h : 225)
melainkan
425
Tafsir Ibnu Kasir
Adapun firman Allah Swt.:
Dan tunduklah semua muka (dengan berendah diri) kepada Tuhan Yang Hidup Kekal lagi senantiasa mengurus makhluk-Nya. (Taha: 111) Ibnu A b b a s dan lain-lainnya mengatakan b a h w a semua wajah saat itu tunduk, merasa hina dan berserah diri kepada Tuhannya Yang M a h a h i d u p dan Yang tidak mati lagi terus-menerus mengurus makhluk-Nya dan tidak tidur; sedangkan Dia terus m e n g u r us segala sesuatu, mengaturnya, dan memeliharanya. D i a adalah Zat Yang M a h a S e m p u r n a , segala sesuatu berhajat k e p a d a - N y a k a r e n a t i d a k d a p a t b e r t a h a n k e c u a l i d e n g a n pertolongan-Nya. Firman Allah Swt.:
cw Dan sesungguhnya telah merugilah zaliman. (Taha: 111)
orang yang
melakukan
ke-
Yakni merek a akan merugi pada hari kiamat, karena sesungguhnya p a d a hari itu Allah akan menunaika n setiap h a k k e p a d a pemiliknya m a s i n g masing, sehingga kambing yang tidak bertanduk membalas kambing y a n g bertanduk (yang dahulu ketika di dunia pernah m e n a n d u k n y a ). Di dalam sebuah hadis disebutkan:
Allah Swt. berfirman,''Demi Keagungan dan Kemuliaan-Ku, hari (kiamat) ini Aku tidak akan melewatkan (pembalasan ) perbuatan zalim pun dari pelakunya. "
pada suatu
Di dalam h a d i s sahih disebutkan: •2 y
s. * s
y s ? s os
9
^J A
°$>
'J'
°%
s
9
'
426
Juz 16 —
Taha
Janganlah kalian berbuat zalim, karena sesungguhnya perbuatan zalim itu merupakan kegelapan kelak di hari kiamat. Kekecewaan yang sesungguhnya ialah bagi orang yang menghadap kepada Allah, sedangkan ia dalam keadaan musyrik kepada-Nya. Karena sesungguhnya Allah Swt. telah berfirman, "Sesungguhnya perbuatan syirik itu benar-benar perbuatan zalim (dosa) yang besar. " Firman Allah Swt.:
Dan barang siapa mengerjakan amal-amal yang saleh dan ia dalam keadaan beriman, maka ia tidak khawatir akan perlakuan yang tidak adil ( t e r h a d a p n y a ) dan tidak ( p u l a ) akan pengurangan haknya. (Taha: 112) Setelah menyebutkan perihal orang-orang zalim dan a n c a m a n y a n g telah dijanjikan buat mereka, kemudian Allah menyebutkan perihal orang-orang y a n g b e r t a k w a dan nasib m e r e k a , b a h w a pahala m e r e k a tidak akan dikurangi, dan haknya tidak pula akan dikurangi. Dengan kata lain, d o s a mereka tidak ditambahi, dan kebaikan mereka tidak dikurangi. Demikianlah menurut Ibnu A b b a s , Mujahid, Ad-Dahhak, Al-Hasan , dan Qatadah serta lain-lainnya yang bukan hanya seorang. B a h w a makna zalim ialah adanya penambahan, misalnya ditambahkan kepada seseorang dosa dari orang lain. Al-hadm m a k n a n y a pengurangan .
Taha, ayat 113-114
427
Tafsir Ibnu Kasir
Dan demikianlah Kami menurunkan Al-Qur 'an dalam bahasa Arah, dan Kami telah menerangkan dengan berulang kali di dalamnya sebagian dari ancaman, agar mereka bertakwa atau (agar) AlQur 'an itu menimbulkan pengajaran bagi mereka. Maka Mahatinggi Allah, Raja yang sebenar-benarnya; dan janganlah kamu tergesa-gesa membaca Al-Qur'an sebelum disempurnakan mewahyukannya kepadamu, dan katakanlah, "Ya Tuhanku, tambahkanlah kepadaku ilmu pengetahuan. " Allah Swt. berfirman, "'Mengingat hari kembali dan hari pembalasan amal baik dan amal buruk itu pasti terjadi, maka Kami turunkan A l - Q u r ' a n sebagai pembawa berita gembira dan menyampaikan peringatan dengan bahasa Arab yangjelas lagi fasih, tiada kekeliruan dan tiada pula kesulitan padanya."
dan Kami telah menerangkan dengan berulang kali di dalamnya sebagian dari ancaman, agar mereka bertakwa. (Taha: 113) Yaitu agar mereka meninggalkan perbuatan-perbuatan dosa dan perbuatanperbuatan y a n g haram serta semua perbuatan yang fdhisyah (keji).
atau (agar) Al-Qur (Taha: 113)
'an itu menimbulkan
pengajaran
bagi
mereka.
Yakni menimbulkan ketaatan dan pekerjaan-pekerjaan yang mendekatkan diri merek a k e p a d a Allah.
Maka Mahatinggi
Allah, Raja yang sebenar-benarnya.
(Taha: 114)
Artinya, M a h a s u c i Allah, Raja yang sebenar-benarnya; janji-Nya benar, a n c a m a n - N y a benar. rasul-rasul-Nva benar, surga benar, neraka benar
428
Juz 16 —
Taha
(adanya), dan segala sesuatu yang datang dari-Nya adalah benar belaka. Sifat M a h a a d i l Allah ialah D i a tida k m e n g a z a b s e s e o r a n g s e b e l u m memberikan peringatan dan mengutus rasul-rasul-Nya dan sebagai alasan¬ N y a kepada makhluk-Nya, agar tidak ada lagi hujah dan keraguan bagi seorang pun terhadap apa y a n g telah diputuskan o l e h - N y a kelak. Firman Allah Swt.:
dan janganlah disempurnakan
kamu tergesa-gesa membaca Al-Qur 'an mewahyukannya kepadamu. (Taha: 114)
sebelum
Ayat ini semakna dengan apa y a n g disebutkan oleh Allah Swt. dalam surat lainnya y a n g mengatakan :
Janganlah kamu gerakkan lidahmu untuk ( m e m b a c a ) Al-Qur 'an karena hendak cepat-cepat (menguasai)ftya Sesungguhnya atas tanggungan Kamilah mengumpulkannya ( d i d a d a m u ) dan ( m e m b u a t m u pandai) membacanya. Apabila Kami telah selesai membacakannya, maka ikutilah bacaannya itu. Kemudian atas tanggungan Kamilah penjelasannya. (Al-Qiyamah: 16-19) Di dalam hadis sahih telah disebutkan sebuah hadis melalui Ibnu A b b a s , b a h w a Rasulullah Saw. sangat bersemanga t bila m e n e r i m a w a h y u ; hal inilah yang m e n d o r o n g n y a m e n g g e r a k k an lisannya. Lalu Allah menurunkan ayat ini. Sebelum itu apabila Nabi Saw. kedatangan Malaikat Jibril m e m b a w a wahyu , setiap kali Jibril mengataka n suatu ayat, N a b i Saw. ikut m e m b a c a n y a b e r s a m a Jibril, karena keinginanny a yang keras untuk menghafal A l - Q u r ' a n dengan cepat. M a k a Allah m e m b e r i n y a petunjuk kepada cara y a n g lebih m u d a h dan lebih ringan bagi Nabi Saw. agar beliau tidak berat. U n t u k itulah maka Allah Swt. berfirman:
429
Tafsir Ibnu Kasir
Janganlah kamu gerakkan lidahmu untuk ( m e m b a c a ) Al-Qur 'an karena hendak cepat-cepat (menguasai)??y<x Sesungguhnya atas tanggungan Kamilah mengumpulkannya ( d i d a d a m u ) dan ( m e m b u a t m u pandai) membacanya. (Al-Qiyamah: 16-17) Yakni K a m i l a h yang akan m e n g h i m p u n n y a dalam d a d a m u , k e m u d i a n k a m u dapat m e m b a c a k a n n y a k e p a da m a n u s i a tanpa ada sesuatu pun darinya y a n g terlupakan olehmu.
Apabila bacaannya
Kami
telah
selesai
membacakannya,
itu. Kemudian sesungguhnya
penjelasannya.
maka
ikutilah
atas tanggungan
Kamilah
(Al-Qiyamah: 18-19)
D a l a m surat berikut ini disebutkan oleh firman-Nya:
dan janganlah disempurnakan
kamu tergesa-gesa membaca Al-Qur 'an mewahyukannya kepadamu. (Taha: 114)
sebelum
melainkan dengarlah dengan penuh perhatian. A p a b i l a malaikat telah selesai m e m b a c a k a n n y a kepadamu, mulailah kamu m e m b a c a n y a .
dan katakanlah, "Ya Tuhanku, pengetahuan. " (Taha: 114)
tambahkanlah
kepadaku
ilmu
M a k s u d n y a , b e r i l a h aku t a m b a h a n i l m u d a r i - M u . I b n u U y a y n a h m e n g a t a k a n b a h w a Rasulullah Saw. terus-menerus m e n d a p a t t a m b a h a n ilmu hingga Alla h Swt. mewafatkannya . K a r e n a itulah di dalam sebuah hadis telah disebutkan: y."/\
« v?.
<5 s
, ?J>s < >
' y?.
s>
'S*
,^ ,
430
Juz 16 —
j \ ^ y
*,
'l y
i.
4JS>'iU\
^Ltj Sesungguhnya
/ ' j
Allah menurunkan
berturut-turut,
sehingga
beliau menjelang
wahyu
A
j / e
'J y
A??
'*s
4»!
J j ' J J J
-r &
diturunkan
di
y
fji
wahyu kepada Rasul-Nya banyak
Taha
Ob
secara hari-hari
wafatnya.
Ibnu Majah mengatakan, telah menceritakan k e p a d a kami A b u Bakar ibnu A b u Syaibah, telah m e n c e r i t a k a n k e p a d a kam i A b d u l l a h ibnu Numair, dari M u s a ibnu Ubaidah, dari M u h a m m a d ibnu Sabit, dari A b u Hurairah r.a. y a n g mengataka n b a h w a Rasulullah Saw. pernah berkata dalam doanya:
7a Allah, berilah aku manfaat melalui ilmu yang telah Engkau ajarkan kepadaku, dan ajarilah aku hal-hal yang bermanfaat bagiku, dan tambahkanlah kepadaku ilmu pengetahuan, dan segala puji bagi Allah dalam semua keadaan. Imam Turmuzi m e n g e t e n g a h k a n hadis ini melalui A b u K u r a i b , dari A b d u l l a h ibnu N u m a i r d e n g a n sanad y a n g sama, selanjutny a I m a m Turmuzi mengatakan b a h w a ditinjau dari j a l u r p e r i w a y a t a n n y a hadis ini berpredikat garib. Al-Bazzar m e r i w a y a t k a n n y a dari A m r ibnu Ali A l Fallas, dari A b u Asim, dari M u s a ibnu Ubaidah dengan sanad yang sama, h a n y a di akhir hadis d i t a m b a h k a n doa berikut:
jlill Jil Jb- jfi 4lb ijPlj Dan aku berlindung
kepada Allah dari keadaan
Taha, ayat 115-122
ahli
neraka.
U
Tafsir Ibnu Kasir
431
Dan sesungguhnya telah Kami perintahkan kepada Adam dahulu, maka ia lupa (akan perintah itu) dan tidak Kami dapati padanya kemauan yang kuat. Dan (ingatlah) ketika Kami berkata kepada malaikat, "Sujudlah kalian kepada Adam! " Maka mereka sujud, kecuali iblis. Ia membangkang. Maka Kami berkata, "Hai Adam, sesungguhnya ini (iblis) adalah musuh bagimu dan bagi istrimu, maka sekali-kali janganlah sampai ia mengeluarkan kamu berdua dari surga, yang menyebabkan kamu menjadi sengsara. Sesungguhnya kamu tidak akan kelaparan di dalamnya dan tidak akan telanjang, dan sesungguhnya kamu tidak akan merasa dahaga dan tidak (pula) akan ditimpa panas matahari di dalamnya. " Kemudian setan membisikkan pikiran jahat kepadanya, dengan berkata, "Hai Adam, maukah saya tunjukkan kepada kamu pohon khuldi dan kerajaan yang tidak akan binasa? " Maka keduanya memakan dari buah pohon itu, lalu tampaklah bagi keduanya aurat-auratnya dan mulailah keduanya menutupinya dengan daun-daun (yang ada di) surga, dan durhakalah Adam kepada Tuhan dan sesatlah ia. Kemudian Tuhannya memilihnya, maka Dia menerima tobatnya dan memimpinnya. Ibnu A b u Hatim mengatakan, telah menceritakan k e p a d a kami A h m a d ibnu Sinari, telah menceritakan kepada kami A s b a t ibnu M u h a m m a d , telah menceritakan kepada kami Al-A'masy, dari S a ' i d ibnu Jubair, dari Ibnu Abbas yang mengatakan, " S e s u n g g u h n y a m a n u s i a itu dinamakan insan tiada lain karena Allah telah memerintahka n kepadanya dahulu, lalu ia lupa kepada perintah-Nya. " Hal yang sama telah diriwayatkan
432
Juz 16 —
Taha
oleh Ali ibnu A b u Talhah dari Ibnu A b b a s . Mujahid mengatakan — b e g i t u pula A l - H a s a n A l - B a s r i — b a h w a makna nasiya ialah meninggalkan. Firman Allah Swt.:
Dan (ingatlah) ketika Kami berkata kalian kepada Adam!" (Taha: 116)
kepada
malaikat,
"Sujudlah
Allah Swt. menceritakan kemuliaan dan p e n g h o r m a t a n y a n g diberikan¬ N y a kepada A d a m dan keutamaan yang dianugerahkan kepadanya di atas kebanyakan m a k h l u k - N ya dengan k e u t a m a a n y a n g sebenar-benarnya. Pembahasan mengenai kisah ini telah dikemukakan dalam tafsir surat Al-Baqarah, Al-A'raf, Al-Hijr, serta Al-Kahfi, dan nanti di akhir tafsir surat Sad akan disebut kisah Allah menciptaka n A d a m dan perintah-Nya kepada para malaikat untuk bersujud kepada A d a m sebagai penghormatan mereka kepada A d a m . Dijelaskan pula dalam kisah itu p e r m u s u h a n iblis kepada Bani A d a m dan kakek m o y a n g m e r e k a dahulu. K a r e n a itulah disebutkan oleh Allah Swt. dalam firman-Nya:
maka mereka sujud, kecuali iblis. Ia membangkang.
(Taha: 116)
Yaitu menolak dan sombong, tidak mau bersujud.
Maka Kami berkata, "Hai Adam, sesungguhnya ini (iblis) musuh bagimu dan bagi istrimu (Siti H a w a ) . (Taha: 117)
adalah
maka sekali-kali janganlah sampai ia mengeluarkan kamu berdua dari surga, yang menyebabkan kamu menjadi sengsara. (Taha: 117)
433
Tafsir Ibnu Kasir
Artinya, bersikap w a s p a d a l a h kamu terhadapnya. Dia akan berusaha mengeluarkan kamu dari surga, yang akibatnya k a m u akan hidup payah, lelah, dan sengsara dalam mencari rezekimu. Karena sesungguhnya kamu sekarang di surga ini dalam kehidupan y a n g m a k m u r lagi nikmat, tanpa beban dan tanpa bersusah payah.
Sesungguhnya kamu tidak akan kelaparan akan telanjang. (Taha: 118)
di dalamnya
dan
tidak
Sesungguhnya disebutkan antara kelaparan dan telanjang secara bergandengan karena lapar merupakan kehinaan bagian dalam, sedangkan telanjang merupaka n kehinaan bagian lahiriah (luar)
dan sesungguhnya kamu tidak akan merasa dahaga dan tidak (pula) akan ditimpa panas matahari di dalamnya. (Taha: 119) Hal ini pun m e r u p a k an dua perkara y a n g bertolak belakang; dahaga m e r u p a k a n panas dalam, sedangkan kepanasan karena sinar matahari merupakan panas lahiriah. Firman Allah Swt.:
Kemudian setan membisikkan pikiran jahat kepadanya, dengan berkata, "Hai Adam, maukah saya tunjukkan kepada kamu pohon khuldi dan kerajaan yang tidak akan binasa? " (Taha: 120) D a l a m pembahasa n y a n g lalu telah disebutkan b a h w a setan m e r a y u n y a dengan bujukan y a n g menjerumuskan.
434
Juz 16 —
Taha
Dan dia (setan) bersumpah kepada keduanya, "Sesungguhnya saya adalah termasuk orang yang memberi nasihat pada kamu berdua. " (Al-A'raf: 21) Dalam p e m b a h a s an terdahulu telah disebutkan bahwa Allah Swt. telah memerintahkan kepada A d a m dan istrinya untuk memakan s e m u a buahbuahan yang ada di dalam surga, tetapi k e d u a n y a tidak boleh mendekati suatu pohon tertentu di dalam surga itu. Iblis terus-menerus m e n g g o d a dan merayu keduanya sehingga k e d u a n y a m e m a k a n buah terlarang itu. Buah terlarang itu berasal dari pohon khuldi, yang barang siapa m e m a k a n b u a h n y a ia akan hidup kekal dan abadi. Di dalam sebuah hadis telah disebutkan kisah tentang pohon khuldi ini. Imam Abu Daud At-Tayalisi mengatakan, telah menceritakan kepada kami Syu'bah, dari Abud Dahhak, b a h w a ia pernah m e n d e n g a r A b u Hurairah m e n c e r i t a k a h n a d i s berikut dari Nabi Saw. yang telah bersabda:
£ g*%
y*
i^S&\
jl\
Sesungguhnya di dalam surga terdapat sebuah pohon; bila seorang pengendara berjalan di bawah naungannya selama seratus tahun, ia masih belum menempuhnya. Pohon itu adalah pohon khuldi. Imam A h m a d j u g a telah m e r i w a y a t k a n hadis ini. Firman Allah Swt.:
Maka keduanya memakan dari buah pohon itu, lalu tampaklah keduanya aurat-auratnya. (Taha: 121)
bagi
Ibnu A b u Hatim mengatakan, telah menceritaka n kepada kami Ali ibnul Husain ibnu Isykab, telah menceritakan k e p a da kami Ali ibnu Asim, dari Sa'id ibnu A b u Arubah, dari Qatadah, dari Al-Hasan, dari U b a y ibnu K a ' b y a n g mengatakan b a h w a Rasulullah Saw. pernah bersabda:
435
Tafsir Ibnu Kasir
J
/
i
'
Z'
'
,s-
.„ y
*
s
J j \ 3 4-. U
?
vs
J ^ ^ t .
* 't
°
y
c
'
^
-V."*
\'<"y-
rjiri
^
'
j i ^
-Jas
y s
y
~
' ' s
>
j b u l s j j*»~>
'
'Z/
JJ'y'Jo
t'-"
*
~
S~->S0
'v''s
f-A
y
'
^
'S
'
_^r'
^
S y
/
a^^r /
'
/
*
s
'
o
's
' '
a
y,
s
'***
Sesungguhnya Allah menciptakan Adam berupa seorang lelaki yang tinggi lagi berambut lebat, seakan-akan tingginya seperti pohon kurma yahg sangat tinggi. Setelah Adam memakan buah terlarang itu, maka semua pakaiannya terlepas; mula-mula yang kelihatan ialah bagian auratnya. Setelah Adam melihat bahwa auratnya kelihatan, maka ia berlari di dalam taman surga, tetapi rambutnya terkait pada sebuah pohon, maka ia menarik pohon itu. Lalu Tuhan Yang Maha Pemurah berfirman, ' 'Hai Adam, apakah engkau lari dariKu! " Setelah Adam mendengar kalam Tuhan Yang Maha Pemurah, ia berkata, "Wahai Tuhanku, saya tidak lari, tetapi saya malu. Bagaimanakah menurut Engkau jika aku bertobat dan kembali taat, apakah Engkau akan mengembalikan diriku ke dalam surga? "Allah menjawab, "Ya. " Yang demikian itu disebutkan oleh firman-Nya, "Kemudian Adam menerima beberapa kalimat Tuhannya, maka Allah menerima tobatnya. " (Al-Baqarah: 37 ) . " Di dalam sanad hadis ini terdapat incjita' (mata rantai yang terputus) antara Al-Hasan dan U b a y ibnu K a ' b , Al-Hasan tidak m e n e r i m a n y a langsung
436
Juz 16 —
Taha
dari U b a y ; mengenai predikat marfu hadis ini masih diragukan pula. Firman Allah Swt.:
dan mulailah keduanya menutupinya di) surga. (Taha: 121)
dengan daun-daun
(yang ada
Mujahid mengatakan b a h w a k e d u a n y a m e m o t o n g d e d a u n an surga itu untuk pakaiannya. Hal y a n g sama telah dikatakan oleh A s - S a d d i. Ibnu A b u Hatim mengatakan, telah menceritakan kepada kami Ja'far ibnu Aun, telah menceritakan kepada kami Sufyan, dari Ibnu A b u Laila, dari A l Minhal, dari Sa'id ibnu Jubair, dari Ibnu Abbas sehubungan dengan makna firman-Nya:
dan mulailah keduanya menutupinya di) surga. (Taha: 121)
dengan daun-daun
(yang a d a
B a h w a keduanya memetik daun-daun surga, lalu menjadikannya sebagai p e n u t u p auratnya, yaitu daun p o h o n Tin. F i r m a n Allah Swt.: i\\\_vrx-.*_J»:
dan durhakalah Adam kepada Tuhan dan sesatlah ia. Kemudian Tuhannya memilihnya, maka Dia menerima tobatnya dan memimpinnya. (Taha: 121-122) I m a m Bukhar i mengatakan, telah menceritaka n kepada kami Cjutaibah, telah menceritakan k e p a d a kami Ayyub ibnun Najjar, dari Yahya ibnu A b u Kasir, dari A b u Salamah, dan A b u Hurairah, dari N a b i Saw. y a n g telah bersabda:
y , s*'
,
%
^<J<
Z"'?.
y* tgJlJ» C J I 4J Jus
^
u
f^l^y
y
y
437
Tafsir Ibnu Kasir
't
*' ' C
"2*S
aJLp^ji JLi
£
9 '
S
'
y
Jjij
y.
_ <
Jts
e
' V
^ak
Musa mendebat Adam, ia mengatakan kepadanya, "Engkaulah yang menyebabkan manusia dikeluarkan dari surga karena dosamu sehingga engkau membuat mereka sengsara. " Adam menjawab, "Hai Musa, engkau adalah orang yang dipilih oleh Allah untuk membawa risalah-Nya dan berbicara langsung denganmu, apakah engkau mencelaku karena suatu perkara yang telah ditetapkan oleh Allah atas diriku sebelum Dia menciptakan aku? Atau sesuatuyang telah ditakdirkan oleh-Nya atas diriku sebelum Dia menciptakan aku? " Rasulullah Saw. bersabda, "Maka Adam dapat mengalahkan debat Musa." Hadis ini m e m p u n y a i berbagai jalur periwayatan di dalam kitab Sahihain dan kitab-kitab Musnad. Ibnu A b u Hatim mengatakan, telah menceritakan kepada kami Yunus ibnu A b d u l A'la, telah menceritaka n k e p a d a kami Ibnu W a h b , telah menceritakan kepadaku A n a s ibnu Iyad, dari Al-Haris ibnu A b u Zi-ab, dari Yazid ibnu H u r m u z y a n g mengatakan, ia pernah m e n d e n g a r A b u Hurairah berkata, b a h w a Rasulullah Saw. telah bersabda:
' / Jis
^ ^ ^ T ^ l r
p\
*
v
' J s J'~
^y>j p\
~Z'°
£=H
438
Juz 16
^
y - r
p\
y
y",
f v - v
y
y
'
*>Up cJUp y
s *
^ — y ~
^
M
*s
j
A
O
If^OJ^j
y
s/Z
'
3
\
<
v
?
°y<
J y /
j
fOt J13 UlP J*>jb s
~
<<•
"
'
<
y
s
<
y
*
-
01 JiP ^»3ia3l J13 p*i J\3 cS>3 4JJ ^
tfs-<
^
/
" y y
Taha
*
<
<
/
*
'
'
*
'
*
/
'
<
/
y
y
& *JUP» 01 ^ I P c-sf Jty^ y *l i, A * j ^ ' y
£J*3 j^L.>j 4^P-4»I
.
<>.s
4»1
JJ-..J JIS
Musa dan Adam berdebat di hadapan Tuhannya, tetapi pada akhirnya Adam dapat mematahkan bantahan Musa. Musa berkata, "Engkaulah orang yang diciptakan oleh Allah dengan tangan kekuasaan-Nya sendiri dan meniupkan ke dalam tubuhmu sebagian dari roh (ciptaan)-A(ya, dan Dia menyuruh para malaikat bersujud kepadamu, serta menempatkanmu di dalam surga-Nya. Kemudian engkau menurunkan manusia ke bumi karena dosamu. " Adam berkata, "Engkau Musa adalah orang yang telah dipilih oleh Allah untuk membawa risalah-Nya dan berbicara langsung dengan-Nya, serta Dia telah memberikan kepadamu kitab Taurat yang di dalamnya terdapat penjelasan segala sesuatu, dan Dia mendekatkanmu untuk bermunajat (dengan-Nya) . Maka berapa lamakah menurutmu Allah telah menulis kitab Taurat sebelum aku diciptakan? " Musa menjawab, "Empatpuluh tahun sebelumnya. " Adam berkata, "Apakah engkau menjumpai padanya (kitab Taurat),
Tafsir Ibnu Kasir
439
bahwa Adam durhaka kepada Tuhannya, sehingga sesatlah ia? " Musa menjawab, "Ya. " Adam berkata, "Mengapa engkau mencelaku karena aku telah mengerjakan suatu perbuatan yang telah ditakdirkan oleh Allah aku harus melakukannya pada waktu empat puluh tahun sebelum Dia menciptakan aku?" Rasulullah Saw. bersabda, bahwa akhirnya Adam dapat mengalahkan hujah Musa. Al-Haris mengatakan, telah menceritakan kepadaku A b d ur R a h m a n ibnu Hurmuz dengan lafaz yang semisal melalui A b u Hurairah, dari N a b i Saw.
Taha, ayat 123-126
asi»
jsy&si
Allah berfirman, "Turunlah kamu berdua dari surga bersama-sama, sebagian kalian menjadi musuh bagi sebagian yang lain, maka jika datang kepada kalian petunjuk dari-Ku, lalu barang siapa yang mengikut petunjuk-Ku, ia tidak akan sesat dan tidak akan celaka. Dan barang siapa berpaling dari per ingatan-Ku, maka sesungguhnya baginya penghidupan yang sempit, dan Kami akan menghimpunkannya pada hari kiamat dalam keadaan buta. " Berkatalah ia, "Ya Tuhanku, mengapa Engkau menghimpunkan aku dalam keadaan buta, padahal aku dahulunya adalah seorang yang melihat? " Allah berfirman, "Demikianlah telah datang kepadamu ayat-ayat Kami, maka kamu melupakannya, dan begitu (pula) pada hari ini kamu pun dilupakan. " Allah berfirman kepada A d a m , Hawa, dan iblis, "Turunlah kalian s e m u a dari surga!" Penjelasan mengenai hal ini telah kami kemukaka n d a l a m tafsir surat Al-Baqarah.
440
Juz 16 —
sebagian 123)
kalian menjadi
musuh bagi sebagian
yang
Taha
lain. (Taha:
Yakni A d a m dan k e t u r u n a n n y a lawan iblis dan keturunannya . Firman Allah Swt.:
maka jika datang kepada kalian petunjuk
dari-Ku.
(Taha: 123)
A b u i Aliyah mengatakan y a n g dimaksud dengan petunjuk ialah melalui p a r a nabi dan para rasul serta keterangan y a n g d i s a m p a i k a n mereka.
lalu barang siapa yang mengikuti petunjuk-Ku, dan tidak akan celaka. (Taha: 123)
ia tidak akan
sesat
Ibnu A b b a s mengatakan , b a h w a dia tidak akan sesat di dunia ini dan tidak akan celaka di akhiratnya nanti.
Dan barang siapa berpaling
dariperingatan-Ku.
(Taha: 124)
Yaitu m e n e n t a n g p e r i n t a h - K u dan m e n e n t a n g apa y a n g K u t u r u n k a n k e p a d a rasul-rasul-Ku, lalu ia berpaling darinya dan m e l u p a k a n n y a serta m e n g a m b i l petunjuk dari selainnya.
maka sesungguhnya
baginya penghidupan
yang sempit. (Taha: 124)
Yakni kehidupan y a n g sempit di dunia. M a k a tiada ketenangan baginya dan d a d a n y a tidak l a p a n g , b a h k a n selalu s e m p i t d a n s e s a k k a r e n a
441
Tafsir Ibnu Kasir
kesesatannya; walaupu n pada lahiriahnya ia hidup m e w a h dan m e m a k a i pakaian apa saja y a n g disukainya, m e m a k a n m a k a n a n apa saja y a n g disukainya, dan bertempat tinggal di r u m a h yang disukainya. Sekalipun h i d u p dengan s e m u a k e m e w a h a n itu, p a d a hakikatnya h a t i n y a tidak m e m p u n y a i keyakinan yang m a n t a p dan tidak m e m p u n y a i p e g a n g a n petunjuk, b a h k an hatinya selalu khawatir, bingung, dan ragu. D i a terusm e n e r u s t e n g g e l a m di d a l a m k e r a g u - r a g u a n n y a . H a l i n i l a h y a n g dimaksudkan dengan penghidupan y a n g sempit. Ali ibnu Abu Talhah telah meriwayatkan dari Ibnu Abbas sehubungan dengan firman-Nya:
maka sesungguhnya
baginya penghidupan
yang sempit. (Taha: 124)
Yaitu k e s e n g s a r a a n . Al-Aufi t e l a h m e r i w a y a t k a n dari I b n u A b b a s sehubungan d e n g a n m a k n a firman-Nya:
maka sesungguhnya
baginya penghidupan
yang sempit. (Taha: 124)
Segala sesuatu y a n g Aku berikan k e p a d a seorang hamba, sedikit atau banyak, ia tidak bertakwa k e p a d a - K u karenanya, m a k a tiada kebaikan p a d a sesuatu itu; inilah y a n g dimaksud dengan kehidupan y a n g sempit. Ibnu A b b a s mengataka n pula b a h w a s e s u n g g u h n y a bila ada suatu k a u m y a n g sesat, m e r e k a berpaling dari kebenaran, padahal kehidupan merek a m a k m u r dan m u d a h lagi bersikap s o m b o n g; maka itulah y a n g dinamakan kehidupan y a n g sempit. Dikatakan demikian karena mereka m e m a n d a n g bahwa tidaklah Allah menentang prinsip kehidupan mereka yang berburuk sangka k e p a d a Allah dan m e n d u s t a k a n - N y a . Apabila seorang h a m b a mendustakan Allah dan berburuk sangka terhadap-Nya serta tidak percaya kepada-Nya, maka kehidupannya menjadi keras, dan kehidupan yang keras inilah y a n g d i m a k s u d dengan kehidupan y a n g sempit dalam ayat ini. Ad-Dahhak mengatakan, kehidupan yang sempit ialah pekerjaan yang buruk dan rezeki y a n g kotor. Hal y a n g sama telah dikatakan oleh Ikrimah dan M a l i k ibnu Dinar.
442
Juz 16 —
Taha
Sufyan ibnu Uyaynah telah meriwayatkan dari A b u Hazim, dari A b u Salamah, dari A b u Sa'id sehubungan dengan m a k n a firman-Nya: \t>*< *<•> ' kehidupan yang sempit.
(Taha: 124)
B a h w a kuburannya menjepitnya (mengimpitnya) sehingga tulang-tulang i g a n y a b e r a n t a k a n ( b i l a ia telah mati n a n t i ) . A b u H a t i m A r - R a z i mengatakan bahwa A n - N u ' m a n ibnu A b u Iyasy n a m a j u l u k a n n y a adalah A b u Salamah. Ibnu A b u Hatim mengatakan , telah menceritaka n k e p a d a kami A b u Z a r ' a h , telah menceritakan k e p a da kami Safwan, telah menceritakan kepada kami Al-Walid, telah menceritakan kepada kami ^Abdullah ibnu L a h i ' a h , dari Darij, dari Abui Haisam, dari A b u S a ' i d y a n g m e n g a t a k a n b a h w a Rasulullah Saw. pernah bersabda s e h u b u n g a n d e n g a n m a k n a firman-Nya:
maka sesungguhnya
baginya penghidupan
yang sempit. (Taha: 124)
B a h w a m a k na y a n g dimaksu d ialah kuburan m e n g i m p i t n y a . Predikat mauqufh&dis ini lebih dibenarkan (daripada predikat marfu '-nya). Ibnu A b u Hatim mengataka n pula, telah menceritakan k e p a d a kami A r - R a b i ' ibnu Sulaiman, telah menceritaka n kepada kami A s a d ibnu M u s a , telah menceritakan kepada kami Ibnu Lahi'ah, telah menceritakan kepada kami Diraj A b u s Samah, dari Ibnu Hujairah yang nama aslinya A b d u r Rahman, dari A b u Hurairah, dari Rasulullah Saw. y a n g telah bersabda, " O r a n g m u k m i n di dalam kuburnya seakan-akan berada di d a l a m suatu t a m a n yang hijau, dan diluaskan baginya kuburnya seluas tujuh puluh hasta, lalu diberi cahaya di dalam kuburnya sehingga terang seperti m a l a m di bulan purnama. Tahukah kalian sehubungan dengan apakah ayat berikut diturunkan:
'maka sesungguhnya
baginya penghidupan
yang sempit' (Taha: 124)
443
Tafsir Ibnu Kasir
T a h u k a h k a l i a n apakah y a n g d i m a k s u d d e n g a n p e n g h i d u p a n y a n g s e m p i t ? " M e r e k a menjawab, "Alla h dan Rasul-Nya lebih m e n g e t a h u i . " Rasulullah Saw. bersabda:
%y
«. *° J
*>*\. z z "j/'i
t'n'
U OJJJUI
, ^ Oy^j
,T
>
Ajl^J 4llp
Azabnya orang kafir di dalam kuburnya. Demi Tuhan yang jiwaku berada di dalam genggaman kekuasaan-Nya, sesungguhnya dia dikuasai oleh sembilan puluh sembilan ular naga. Tahukah kalian apakah ular naga itu? Yaitu sembilan puluh sembilan ular besar, tiap ekor ular mempunyai tujuh kepala; semuanya menyembur tubuh si kafir itu, mematuki, dan mencakarinya sampai hari berbangku nanti. Predikat marfu' hadis ini munkar sekali (ditolak sama sekali). Al-Bazzar mengatakan, telah menceritakan kepada kami M u h a m m a d ibnu Yahya Al-Azdi, telah menceritaka n k e p a d a kami M u h a m m a d ibnu Amr, telah menceritakan kepada kami Hisyam ibnu S a ' d , dari S a ' i d ibnu A b u Hilal, dari Ibnu Hujairah, dari A b u H u r a i r a h , dari N a b i Saw. s e h u b u n g a n dengan m a k n a firman-Nya:
maka sesungguhnya N a b i Saw. bersabda:
baginya penghidupan
yang sempit. (Taha: 124)
444
Taha
Juz 16
4 P U . J 1 ^j£i
^gr - U j J U ^ y
OJJL^JJ
Penghidupan yang sempit yang disebutkan oleh Allah ialah Dia menguasakan si orang kafir kepada sembilan puluh sembilan ular, yang semuanya menggerogoti dagingnya sampai hari kiamat terjadi. Al-Bazzar mengatakan pula, telah menceritakan kepada kami Abu Z a r ' a h , telah menceritakan kepada kami Abui Walid, telah menceritakan kepada kami H a m m a d ibnu S a l a m a h, dari M u h a m m a d ibnu Amr, dari A b u Salamah, dari A b u Hurairah, dari N a b i Saw. s e h u b u n g a n dengan m a k n a firman-Nya:
maka sesungguhnya
baginya penghidupan
yang sempit. (Taha: 124)
B a h w a yang dimaksud ialah azab kubur. Sanad hadis berpredikat Firman Allah Swt.:
dan Kami akan menghimpunkannya keadaan buta. (Taha: 124)
pada
hari
kiamat
jayyid.
dalam
M e n u r u t Mujahid, A b u Saleh, dan As-Saddi, m a k n a y a n g dimaksud ialah b a h w a orang y a n g bersangkutan tidak m e m p u n y a i alasan kelak di hari kiamat untuk m e m b e l a dirinya. Ikrimah m e n g a t a k a n b a h w a orang kafir dibutakan matany a dari segala sesuatu, kecuali n e r a k a J a h a n a m . Dapat p u l a d i t a k w i l k a n b a h w a m a k n a y a n g d i m a k s u d i a l a h o r a n g kafir dibangkitkan atau digiring ke neraka dalam keadaa n buta penglihatan, juga buta hatinya. Seperti pengertian yang terdapat di dalam firman-Nya:
Dan Kami akan mengumpulkan mereka pada hari kiamat (diseret) atas muka mereka dalam keadaan buta, bisu, dan pekak. Tempat
445
Tafsir Ibnu Kasir
kediaman mereka adalah akhir ayat.
neraka Jahanam.
(Al-Isra: 97), h i n g g a
K a r e n a itulah dalam surat ini disebutkan oleh firman-Nya:
Ya Tuhanku, mengapa Engkau menghimpunkan aku dalam buta, padahal aku dahulunya adalah seorang yang (Taha: 125)
keadaan melihat?
Yakni ketika di dunia ia melihat. M a k a Allah m e n j a w a b melalu i firmanNya:
Demikianlah telah datang kepadamu ayat-ayat Kami, maka kamu melupakannya, dan begitu (pula) pada hari ini kamu pun dilupakan. (Taha: 126) M a k s u d n y a , karena engkau berpaling dari ayat-ayat Allah dan k a m u memperlakukannya seakan-akan kamu tidak mengingatnya, padahal sudah disampaikan kepadamu. K a mu pura-pura melupakannya, berpaling darinya, serta melalaikannya. M a k a begitu pula p a d a hari ini, K a m i memperlakukan kamu sebagaimana perlakuan orang y a n g melupakanmu. Hal y a n g sama telah disebutkan di dalam ayat lain melalui firmanN y a yang mengatakan:
Maka pada hari (kiamat) ini Kami melupakan mereka sebagaimana mereka melupakan pertemuan mereka dengan hari ini. (Al-A'raf: 51) M a k a s e s u n g g u h n y a p e m b a l a s a n itu d i s e s u a i k a n d e n g a n j e n i s perbuatannya sebagai tindakan y a n g adil. A d a p u n mengenai masalah lupa terhadap lafaz A l - Q u r ' a n , padahal m a k n a n y a t e l a h d i p a h a m i dan m a k n a y a n g d i i s y a r a t k a n n y a t e l a h
446
Juz 16 —
Taha
dikerjakan, m a k a hal ini tidak termasuk ke dalam apa y a n g diancamka n oleh ayat ini. Sekalipun orang y a n g berbuat demikian terkena ancaman pula hanya dari sisi lain, yaitu dari sunnah y a n g telah menyebutka n larangan yang kuat dan ancaman yang keras terhadap orang yang berlaku demikian. Imam A h m a d mengatakan, telah m e n c e r i t a k a n kepada kami K h a l a f ibnul Walid, telah menceritakan k e p a d a kami Khalid, dari Yazid ibnu A b u Ziyad, dari Isa ibnu Fa-id, dari s e o r a n g lelaki, dari S a ' d ibnu U b a d a h r.a., dari N a b i Saw. yang telah bersabda:
Tidak sekali-kali seseorang hafal Al-Qur 'an, lalu ia melupakannya, melainkan ia akan datang kepada Allah di hari bersua denganNya, sedangkan ia dalam keadaan berpenyakit lepra. Kemudian Imam A h m a d meriwayatkannya melalui hadis Yazid ibnu A b u Ziyad, dari Isa ibnu Fa-id, dari Ubadah ibnus Samit, dari Nabi Saw. dengan lafaz y a n g semisal.
Taha, ayat 127
Dan demikianlah Kami membalas orang yang melampaui batas dan tidak percaya kepada ayat-ayat Tuhannya. Dan sesungguhnya azab di akhirat itu lebih berat dan lebih kekal. Allah Swt. berfirman, " D e m i k i a n l a h K a m i m e n i m p a k a n pembalasan terhadap orang-orang yang berlebihan lagi mendustakan ayat-ayat Allah, baik pembalasan di dunia m a u p u n p e m b a l a s an di akhirat."
447
Tafsir Ibnu Kasir
Bagi mereka azab dalam kehidupan dunia, dan sesungguhnya azab akhirat adalah lebih keras dan tak ada bagi mereka seorang pelindung pun dari {azab) Allah. ( A r - R a ' d : 34) K a r e n a itulah dalam surat berikut ini disebutkan oleh firman-Nya:
Dan sesungguhnya (Taha: 127)
azab di akhirat
itu lebih berat dan lebih
kekal.
Yaitu lebih menyakitkan daripada azab di dunia dan lebih kekal bagi mereka, merek a t e r u s - m e n e r u s diazab untuk selama-lamanya. K a r e n a itulah Rasulullah Saw. bersabda k e p a d a dua orang y a n g terlibat dalam sumpah // 'an (saling melaknat):
Sesungguhnya akhirat.
azab di dunia jauh lebih ringan daripada
azab di
Taha, ayat 128-130
Maka tidakkah menjadi petunjuk bagi mereka ( k a u m m u s y r i k ) berapa banyaknya Kami membinasakan umat-umat sebelum mereka, padahal mereka berjalan (di bekas-bekas) tempat tinggal umat-umat itu. Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda
448
Juz 16 —
Taha
bagi orang yang berakal. Dan sekiranya tidak ada suatu ketetapan dari Allah yang telah terdahulu atau tidak ada ajal yang telah ditentukan, pasti (azab itu) menimpa mereka. Maka sabarlah kamu atas apa yang mereka katakan, dan bertasbihlah dengan memuji Tuhanmu sebelum terbit matahari dan sebelum terbenamnya; dan bertasbih pulalah pada waktu-waktu di malam hari dan pada waktuwaktu di siang hari, supaya kamu merasa senang. Firma.. Allah Swt.:
Maka tidakkah menjadi petunjuk
(Taha: 128)
bagi m e r e k a y a n g m e n d u s t a k a n apa y a n g d i s a m p a i k a n o l e h m u , hai M u h a m m a d , b a h w a sudah berapa banyak K a m i binasakan u m a t - u m at yang mendustakan rasul-rasul sebelum mereka. Umat-uma t terdahulu itu dibinasakan dan tidak ada lagi b e k a s - b e k a s n y a, seperti y a n g kalian saksikan sendiri di tempat-tempat bekas m e r e k a y a n g sekarang kalian lewati dalam keadaan kosong.
Sesungguhnya pada yang demikian orang yang berakal. (Taha: 128)
itu terdapat
tanda-tanda
bagi
Ulin nuhd artinya orang yang berakal sehat dan berhati lurus, seperti yang disebutkan oleh Allah Swt. dalam ayat y a n g lain melalui firman-Nya:
maka apakah mereka tidak berjalan di muka bumi, lalu mereka mempunyai hati yang dengan itu mereka dapat memahami atau mempunyai telinga yang dengan itu mereka dapat mendengar?
449
Tafsir Ibnu Kasir
Karena sesungguhnya bukanlah mata itu yang buta, tetapi buta ialah hati yang di dalam dada. (Al-Hajj: 4 6 )
yang
Di dalam surat As-Sajdah disebutkan oleh firman-Nya:
Dan apakah tidak menjadi petunjuk bagi mereka, berapa banyak umat-umat sebelum mereka yang telah Kami binasakan, sedangkan mereka sendiri berjalan di tempat-tempat (bekas) kediaman mereka itu. (As-Sajdah: 26), hingga akhir ayat. A d a p u n firman Allah Swt.:
Dan sekiranya tidak ada suatu ketetapan dari Allah yang telah terdahulu atau tidak ada ajal yang telah ditentukan pasti (azab) menimpa mereka. (Taha: 129) Yaitu seandainya tidak ada ketetapan Allah y a n g t e r d a h u l u, b a h w a Dia tidak akan mengaza b seseorang melainkan sesudah tegaknya hujah Allah atas d i r i n y a dan b e r d a s a r k a n k e t e t a p a n m a s a y a n g t e l a h d i t e n t u k a n oleh Allah Swt. terhadap orang-orang yang mendustakan-Nya itu, tentulah mereka akan ditimpa oleh azab Allah secara tiba-tiba. K a r e n a itulah Allah Swt. berfirman k e p a da N a b i - N y a seraya menghiburnya :
Maka sabarlah
kamu atas apa yang mereka katakan.
(Taha: 130)
Yakni pendustaan m e r e k a t e r h a d a p dirimu.
dan bertasbihlah (Taha: 130)
dengan memuji Tuhanmu, sebelum terbit
matahari.
450
Juz 16 —
Taha
M a k s u d n y a , salat fajar (salat subuh).
dan sebelum
terbenamnya.
(Taha: 130)
Yaitu salat Asar, seperti yang disebutkan di dalam kitab Sahihain melalui Jarir ibnu Abdullah Al-Bajali r.a. y a n g menceritakan, "Ketika kami (para sahabat) sedang duduk di depan Rasululla h Saw., m a k a beliau Saw. m e m a n d a n g ke bulan yang sedang p u r n a m a , lalu bersabda:
'Sesungguhnya kalian akan melihat Tuhan kalian sebagaimana kalian melihat bulan ini, kalian tidak berdesak-desakan dalam melihatnya. Maka jika kalian mampu agar kalian tidak dikalahkan dengan mengerjakan salat sebelum matahari terbit dan sebelum terbenamnya, maka kerjakanlah.' Kemudian Rasulullah Saw. membaca ayat ini." Imam A h m a d mengatakan, telah menceritakan kepada kami Sufyan ibnu Uyaynah, dari Abdul M a l i k ibnu Umair, dari Imarah ibnu Ru-aibah y a n g mengatakan bahwa ia pernah m e n d e n g a r Rasulullah Saw. bersabda: '
'
s
/>
P
S
'
'
'J
y
$
s'S
s
Tidak akan masuk neraka seseorang yang melakukan salat matahari terbit dan sebelum tenggelamnya.
^ _
s
sebelum
451
Tafsir Ibnu Kasir
I m a m Muslim meriwayatkan hadis ini melalui A b d u l M a l i k ibnu U m a i r d e n g a n sanad y a n g sama. Di dalam kitab m u s n a d dan kitab sunan disebutkan melalui Ibnu Umar, b a h w a Rasulullah Saw. pernah bersabda:
yJ>
y'
<
9
?*y
'y,
j
y * *
sS°s »^>
'".^
Sesungguhnya kedudukan ahli surga yang paling rendah ialah bagaikan seseorang yang melihat-lihat wilayah kerajaannya selama perjalanan dua ribu tahun, ia melihat-lihat batas yang paling jauhnya selama itu sebagaimana ia pun melihat-lihat batas yang paling dekatnya selama itu pula. Dan sesungguhnya kedudukan ahli surga yang paling tinggi ialah orang-orang yang dapat melihat Allah sebanyak dua kali dalam seharinya. F i r m a n Allah Swt.:
C\t': 4
dan bertasbih 130)
pulalah
pada
waktu-waktu
i» 3
di malam
hari.
(Taha:
Artinya, kerjakanlah salat tahajud di waktu-waktu m a l a m hari. Akan tetapi, sebagian ulama m e n a k w i l k a n n y a sebagai salat M a g r i b dan salat Isya.
dan pada waktu-waktu
di siang hari. (Taha: 130)
untuk m e n g i m b a n gi w a k t u - w a k tu di m a l a m hari tadi
452
Juz 16 —
Taha
supaya kamu merasa senang. (Taha: 130) S e m a k n a dengan apa yang disebutkan di dalam ayat lain melalui Nya:
firman-
Dan kelak Tuhanmu pasti memberikan karunia-Nya kepadamu, (hati) kamu menjadi puas (senang). ( A d - D u h a : 5)
lalu
Di dalam hadis sahih disebutkan seperti berikut: yy
,
y'yv
y
0
j
f'
y
s,
s
d. \i\ oj—> Z
.
? \ JjAi
,yy
?
-r'
yy
yy
>
J
& eS„
'.t'v
J* J
y/j'yy
OJM
yy
dJUJbuaj
d k b * j * »Jb-1 ^ « J ^ U UsJaPl
tJbl
s
f
Jj*
y
'j i»j u j j O y yL$
-
Jy
'y
^ O P
^ y
J>y
'
Jak^l
Allah Swt. berfirman, "Hai ahli surga!" Mereka menjawab, "Labbaikwasa'daik, wahai Tuhan kami. " Allah berfirman, "Apakah kalian telah puas?" mereka menjawab, "Wahai Tuhan kami, bagaimana kami tidak puas, sedangkan Engkau telah memberikan kepada kami pemberian yang belum pernah Engkau berikan kepada seseorang pun di antara makhluk-Mu. " Allah berfirman, "Sesungguhnya Aku sekarang akan memberi kalian yang lebih utama daripada semuanya itu. " Mereka bertanya, "Apakah ada sesuatu yang lebih utama daripada semuanya ini? " Allah Swt. berfirman, "Aku halalkan rida-Ku bagi kalian, maka Aku tidak akan murka lagi kepada kalian untuk selama-lamanya. "
Tafsir Ibnu Kasir
453
Di dalam hadis yang lain disebutkan pula hal berikut:
"Hai ahli surga, sesungguhnya bagi kalian di sisi Allah ada suatu janji yang ingin Dia tunaikan kepada kalian. " Mereka bertanya, "Pemberian apa lagi? Bukankah Allah telah membuat wajah kami putih, memberatkan timbangan amal (baik) kami, mengeluarkan kami dari neraka dan memasukkan kami ke dalam surga? " Maka dibukalah hijab Allah, lalu mereka dapat melihat-Nya. Demi Allah, Allah tidak memberikan kepada mereka sesuatu yang lebih baik daripada'memandang kepada Zat-Nya, yaitu sebagai karunia tambahan (buat m e r e k a ) .
Taha, ayat 131-132
Dan janganlah kamu tujukan kedua matamu kepada apa yang telah Kami berikan kepada golongan-golongan dari mereka, sebagai bunga kehidupan dunia untuk Kami cobai mereka dengannya. Dan
454
Juz 16 —
Taha
karunia Tuhan kamu adalah lebih baik dan lebih kekal. Dan perintahkanlah kepada keluargamu mendirikan salat dan bersabarlah kamu dalam mengerjakannya. Kami tidak meminta rezeki kepadamu, Kamilah yang memberi rezeki kepadamu. Dan akibat (yang baik) itu adalah bagi orang yang bertakwa. Allah Swt. berfirman kepada N a b i - N y a , "Janganlah k a m u melirikkan p a n d a n g a n matamu kepada k e m e w a h a n y a n g ada di tangan o r a n g - o r a n g y a n g hidup senang dan m e w a h . K a r e n a sesungguhny a hal itu tiada lain m e r u p a k a n perhiasan y a n g fana dan nikmat y a n g pasti lenyapnya, kami m e n c o b a i mereka dengan melaluinya. Akan tetapi, amatlah sedikit orang y a n g b a n y a k bersyukur di antara h a m b a - h a m b a - K u . " Mujahid mengatakan b a h w a m a k n a azwdjan minhum ialah orango r a n g kaya dan para hartawan, k a r e n a sesungguhny a k a m u telah diberi a p a y a n g lebih bai k d a r i p a d a a p a y a n g d i b e r i k a n k e p a d a m e r e k a . S e b a g a i m a n a yang disebutkan dalam ayat lain melalui firman-Nya :
Dan sesungguhnya Kami telah berikan kepadamu tujuh ayat yang dibaca berulang-ulang dan Al-Qur 'an yang agung. Janganlah sekali-kali kamu menunjukkan pandanganmu. (Al-Hijr: 8 7 - 8 8 ) , hingga akhir ayat. Jauh lebih baik pula apa yang telah disediakan oleh Allah Swt. buat Rasul¬ N y a di akhirat, tiada terbatas dan tiada terperikan. Seperti h a l n y a apa y a n g disebutkan dalam ayat lain melalui firman-Nya:
Dan kelak Tuhanmu pasti memberikan karunia-Nya (hati) kamu menjadi puas. ( A d - D u h a : 5)
kepadamu,
K a r e n a itulah dalam surat berikut ini disebutkan oleh firman-Nya:
lalu
Tafsir Ibnu Kasir
455
Dan karunia Tuhan kamu adalah lebih baik dan lebih kekal. (Taha: 131) Di dalam kitab sahih disebutkan b a h w a ketika U m a r ibnul Khattab masuk menemui Rasulullah Saw. di dalam suatu peristiwa yang saat itu Rasulullah Saw. sedang mengasingkan dirinya dari istri-istrinya, sebab beliau telah bersumpah tidak akan menggauli m e r e k a d a l a m waktu tertentu (sampai m e r e k a sadar); U m a r ibnul Khattab m e l i h a t R a s u l u l l ah Saw. s e d a n g berbaring di lantai r u m a h n y a dengan h a n y a beralaskan tikar. S e d a n g k a n di dalam r u m a h n y a hanya ada sebuah w a d a h air y a n g sudah lapuk, tergantung di sisi rumahnya. Maka dengan serta-merta U m a r mencucurkan air m a t a n y a . R a s u l u l l a h Saw. b e r t a n y a , " H a i U m a r , a p a k a h y a n g membuatmu menangis?" Umar menjawab, "Wahai Rasulullah, sesungguhnya Kisra dan Kaisar berada dalam kemewahannya, sedangkan engkau adalah makhluk pilihan A l l a h . " R a s u l u l l ah Saw. bersabda:
Hai Ibnul -Khattab, apakah engkau dalam keadaan ragu? adalah kaum yang disegerakan bagi mereka kebaikannya kehidupan dunia ini.
Mereka dalam
Rasulullah Saw. adalah o r a n g y a n g p a l i n g z u h u d t e r h a d a p d u n i a w i , padahal beliau m a m p u menguasainya. A p a b i l a beliau m e m p e r o l e h harta benda, m a k a dinafkahkan dan dibagi-bagikanny a ke sana dan kemari, k e p a d a s e m u a h a m b a Allah dan beliau tidak p e r n a h m e n y i m p a n sesuatu pun darinya untuk keperluan dirinya di esok hari. Ibnu A b u Hatim mengatakan, telah menceritakan kepada kami Yunus, telah menceritakan kepadaku Ibnu W a h b , telah menceritaka n kepadaku Malik, dari Yazid ibnu Aslam, dari Ata ibnu Yasar, dari Abu Sa'id, b a h w a Rasulullah Saw. pernah bersabda:
456
Juz 16 —
Taha
Sesungguhnya hal yang paling aku khawatirkan terhadap kalian ialah bila Allah membukakan bagi kalian bunga-bunga kehidupan dunia. Para sahabat bertanya, "Wahai Rasulullah, apakah yang dimaksud dengan bunga-bunga kehidupan dunia? " Rasulullah Saw. menjawab, "Keberkatan bumi. " Qatadah dan As-Saddi mengatakan sehubungan dengan makna
bunga kehidupan
firman-Nya:
dunia. (Taha: 131)
M a k n a y a n g d i m a k s u d ialah perhiasan k e h i d u p a n dunia. Qatadah telah m e n g a t a k a n s e h u b u n g a n dengan m a k n a
firman-Nya: i'
untuk Kami fitnah mereka dengannya.
" l
(Taha: 131)
Yakni K a m i c o b a m e r e k a dengan perhiasan k e h i d u p an dunia. Firman Allah Swt.:
Dan perintahkanlah kepada keluargamu bersabarlah kamu dalam mengerjakannya.
mendirikan salat (Taha: 132)
dan
Artinya, selamatkanlah mereka dari azab Allah dengan mengerjakan salat dan bersabarlah k a m u dalam mengerjakannya . S e m a k n a dengan y a n g disebutkan oleh Alla h Swt. dalam ayat lain melalui firman-Nya:
Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dari api neraka. (At-Tahrim: 6)
dirimu dan
keluargamu
457
Tafsir Ibnu Kasir
Ibnu Abu Hatim mengatakan, telah menceritakan kepada kami ayahku telah menceritakan kepada kami A h m a d ibnu Saleh, telah menceritakan kepada kami Ibnu Wahb, telah menceritakan kepadaku Hisyam ibnu Sa'd, dari Zaid ibnu Aslam, dari ayahnya, bahwa ia dan Yarfa' pernah menginap di rumah Umar ibnul Khattab. Dan Umar mempunyai kebiasaan mengerjakan salat sunat di tengah malam; tetapi adakalanya ia tidak mengerjakannya, sehingga kami katakan, " D i a tidak salat sunat m a l a m hari m a l a m ini, tidak s e b a g a i m a n a m a l a m - m a l a m s e b e l u m n y a . " U m a r bila h e n d a k mengerj akan salat sunat malam hari, ia membangunkan keluarganya untuk ikut salat bersamanya, dan ia m e m b a c a k a n firman-Nya:
Dan perintahkanlah kepada keluargamu bersabarlah kamu dalam mengerjakannya.
mendirikan salat (Taha: 132)
dan
Firman Allah Swt.:
Kami tidak meminta rezeki kepadamu, Kamilah yang memberi kepadamu. (Taha: 132)
rezeki
Yakni a p a b i l a k a m u m e n g e r j a k a n salat, n i s c a y a rezeki akan d a t a n g k e p a d a m u dari arah yang tidak k a m u duga-duga. Sama d e n g an a p a y a n g disebutkan oleh Allah Swt. dalam ayat lain melalui firman-Nya:
Barang siapa yang bertakwa kepada Allah, niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar. Dan memberinya rezeki dari arah yang tiada disangka-sangkanya. (At-Talaq: 2-3) Dan firman Allah Swt. y a n g m e n g a t a k a n:
458
Juz 16 —
Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia mereka menyembah-Ku. (Az-Zariyat: 56)
melainkan
Taha
supaya
Sampai dengan firman-Nya:
Sesungguhnya Allah, Dialah Maha Pemberi rezeki Yang Kekuatan lagi Sangat Kokoh. ( A z - Z a r i y a t: 58)
Mempunyai
K a r e n a itulah dalam surat berikut ini disebutkan oleh firman-Nya:
Kami tidak meminta rezeki kepadamu, Kamilah yang memberi kepadamu. (Taha: 132)
rezeki
A s - S a u r i telah mengatakan sehubunga n dengan m a k n a firman-Nya:
Kami tidak meminta rezeki kepadamu.
(Taha: 132)
Yaitu K a m i tidak m e m b e b a n k a n kepadam u suatu p e r m i n t a a n . Ibnu A b u Hatim mengatakan, telah menceritakan kepada kami A b u Sa'id Al-Asyaj, telah menceritakan k e p a d a kami Hafs ibnu Gayyas, dari Hisyam, dari ayahnya, b a h w a apabila ia m a s u k ke dalam r u m a h s e s e o r a n g y a n g ahli dunia (kaya), lalu ia melirik kepada kekayaannya, m a k a sepulangny a ke r u m a h ia m e m b a c a firman-Nya:
Dan janganlah
kamu tujukan kedua matamu. (Taha: 131)
sampai dengan firman-Nya: /\IK(.
i'*
459
Tafsir Ibnu Kasir
Kamilah yang memberi rezeki kepadamu.
(Taha: 132)
K e m u d i a n ia berkata kepada keluarganya, "Dirikanlah salat, dirikanlah salat, semoga Allah merahmati kalian!" Ibnu A b u Hatim mengatakan , telah menceritakan kepada kami ayahku, telah menceritakan kepada kami A b d u l l a h ibnu A b u Ziyad Al-Qatrani, telah menceritakan k e p a d a kami Sayyar, telah menceritakan k e p a da kami Ja'far, dari Sabit, b a h w a N a b i Saw. apabila mengalami suatu kesusahan, maka beliau menyeru k e p a d a keluarganya:
Hai keluargaku,
kerjakanlah
salat, kerjakanlah
salat oleh
kalian!"
Sabit mengataka n b a h w a para nabi itu apabila tertimpa suatu kesusahan, m a k a m e r e ka bersegera mengerjakan salat. I m a m Turmuzi dan Imam Ibnu Majah telah meriwayatka n melalui hadis Imran ibnu Zaidah, dari ayahnya, dari A b u Khalid Al-Walibi, dari A b u Hurairah yang mengatakan b a h w a Rasulullah Saw. pernah bersabda:
''y
y; ^
S
9
9 &'y& ^ y y o ^
"e''
-°
"y
j^j
'
3
^
0
y
oy
y
£
'
^
&\j 'yZ<
<>/i
&)&&\
Allah Swt. berfirman, "Hai anak Adam, tekunilah beribadah kepada¬ Ku, tentu Aku akan memenuhi rongga dadamu dengan kecukupan dan Aku akan menutupi kefakiranmu. Jika kamu tidak melakukannya, tentu Aku penuhi dadamu dengan kesibukan dan Aku tidak akan menutupi kafakiranmu. Ibnu Majah telah meriwayatkan melalui hadis Ad-Dahhak, dari Al-Aswad, dari Ibnu M a s ' u d y a n g mengatakan b a h w a ia pernah m e n d e n g a r N a b i Saw. bersabda:
460
Juz 16 —
Taha
Barang siapa yang semua kesusahannya hanya satu, yaitu memikirkan kesusahan di hari kemudian, niscaya Allah akan memberinya kecukupan dalam kesusahan dunianya. Dan barang siapa kesusahannya bercabang-cabang, hanya memikirkan susahnya keadaan di dunia, maka Allah tidak mempedulikannya lagi di lembah mana pun ia binasa. Telah diriwayatkan pula melalui hadis Syu'bah, dari U m a r ibnu Sulaiman, dari Abdur R a h m a n ibnu Aban, dari ayahnya, dari Zaid ibnu Sabit, bahwa ia pernah m e n d e n g a r Rasulullah Saw. bersabda:
4$
Ck t V! Cli!
Barang siapa yang kesusahannya hanya memikirkan dunia, maka Allah akan mencerai-beraikan urusannya dan menjadikan kefakirannya di depan matanya, serta tiada yang datang dari dunia kepadanya kecuali hanya apa yang telah ditakdirkan baginya. Dan barang siapa yang perhatiannya tercurahkan kepada akhiratnya, maka Allah akan menghimpunkan baginya semua urusannya dan menjadikan kecukupannya di dalam kalbunya, serta dunia datang kepadanya dalam keadaan terpaksa.
461
Tafsir Ibnu Kasir
F i r m a n Allah Swt.:
Dan akibat ( y a n g b a i k ) /7w adalah (Taha: 132)
bagi orang yang
bertakwa.
M a k s u d n y a , akibat y a n g baik di dunia dan akhirat — y a i t u s u r g a — hanyalah bagi orang yang bertakwa kepada Allah. Di dalam sebuah hadis sahih disebutkan bahwa Rasulullah Saw. pernah bersabda:
3
cjjkoik'^i uJij^i-Jy^
AjiiiotdiJi s'
'
?'
's,
'"'s''''.
^. s 't-**.
7ao7 malam aku melihat dalam mimpiku seakan-akan kita berada di dalam rumah Uqbah ibnu Rafi', lalu kita disuguhi hidangan buah kurma masak dari kurmanya Ibnu Tab. Maka aku menakwilkan mimpi itu, bahwa sesungguhnya akibat yang terpuji dan derajat yang tinggi adalah bagi kita di dunia ini, dan bahwa agama kita telah masak (sempurna).
Taha, ayat 133-135
462
Juz 16 —
Taha
Dan mereka berkata, "Mengapa ia tidak membawa bukti kepada kami dari Tuhannya? " Dan apakah belum datang kepada mereka bukti yang nyata dari apa yang tersebut di dalam kitab-kitab yang dahulu? Dan sekiranya Kami binasakan mereka dengan suatu azab sebelum Al-Qur 'an itu (diturunkan), tentulah mereka berkata, "Ya Tuhan kami, mengapa tidak Engkau utus seorang rasul kepada kami, lalu kami mengikuti ayat-ayat Engkau sebelum kami menjadi hina dan rendah? " Katakanlah "Masing-masing (kita) menanti, maka nantikanlah oleh kamu sekalian! Maka kalian kelak akan mengetahui, siapa yang mempunyai jalan yang lurus dan siapa yang telah mendapat petunjuk. " Allah Swt. menceritakan tentang perkataan orang-orang kafir melalui firman-Nya:
Mengapa
tidak. (Taha : 133)
Yakni mengap a M u h a m m a d tidak mendatangkan kepada kita suatu t a n d a dari T u h a n n y a y a n g m e m b e n a r k a n b a h w a ia a d a l a h s e o r a n g u t u s a n Allah? M a k a Allah m e n j a w ab perkataan m e r e k a melalui firman-Nya:
Apakah belum datang kepada mereka bukti yang nyata dari yang tersebut di dalam kitab-kitab yang dahulu? (Taha: 133)
apa
Yaitu A l - Q u r ' a n u l Karim yang disebutkan di dalamnya kisah-kisah umat terdahulu. A l - Q u r ' a n itu diturunkan oleh Allah kepada Nabi M u h a m m a d seorang ummi (tidak pandai menulis) dan belum pernah belajar dari kaum Ahli Kitab. Di antaranya disebutkan kisah-kisah orang terdahulu y a n g sesuai dengan apa y a n g termaktub di dalam kitab-kitab terdahulu y a n g masih asli dan benar. K a r e n a s e s u n g g u h n y a A l - Q u r ' a n m e r u p a k an batu ujian bagi kitab-kitab terdahulu, A l - Q u r ' a n membenarkan apa yang benar darinya, menjelaskan apa yang keliru dan yang dibuat-buat darinya (kitabkitab terdahulu). M a k n a ayat ini sama dengan apa y a n g disebutkan oleh Allah Swt. dalam ayat lain melalui firman-Nya:
Tafsir Ibnu Kasir
463
Dan orang-orang kafir Mekah berkata, ' 'Mengapa tidak diturunkan kepadanya mukjizat-mukjizat dari Tuhannya? " Katakanlah, "Sesungguhnya mukjizat-mukjizat itu terserah kepada Allah. Dan sesungguhnya aku hanya seorang pemberi peringatan yang nyata. " Dan apakah tidak cukup bagi mereka bahwasanya Kami telah menurunkan kepadamu Al-Kitab ( A l - Q u r ' a n ) , sedangkan dia dibacakan kepada mereka? Sesungguhnya dalam ( A l - Q u r ' a n ) itu terdapat rahmat yang besar dan pelajaran bagi orang-orang yang beriman. ( A l - ' A n k a b u t : 50-51) Di dalam kitab Sahihain bersabda:
disebutkan b a h w a R a s u l u l l a h Saw. pernah
Tiada seorang nabi pun melainkan dibekali dengan mukjizat yang dikagumi oleh orang-orang yang hidup semasa dengannya. Dan sesungguhnya mukjizat yang diberikan kepadaku hanyalah berupa wahyu yang diturunkan oleh Allah kepadaku. Maka aku berharap semoga aku adalah nabi yang paling banyak pengikutnya di antara mereka (para nabi lainnya) kelak di hari kiamat. S e s u n g g u h n y a y a n g disebutkan dalam ayat ini hanyalah mukjizat yang paling besar y a n g diberikan kepada Nabi Saw., yaitu A l - Q u r ' a n . K a r e n a sesungguhnya N a b i Saw. diberi pula mukjizat-mukjizat lainnya yang tak
464
Juz 16 —
Taha
t e r h i t u n g b a n y a k n y a , seperti y a n g telah d i s e b u t k a n di dalam h a d i s hadisnya. K e m u d i a n Allah Swt. berfirman:
Dan sekiranya Kami binasakan mereka dengan suatu azab sebelum Al-Qur 'an itu (diturunkan), tentulah mereka berkata, "Ya Tuhan kami, mengapa tidak Engkau utus seorang rasul kepada kami? " (Taha: 134) Yakni sekiranya K a m i binasakan o r a n g - o r a n g y a n g m e n d u s t a k a n itu sebelum K a m i utus rasul yang mulia ini k e p a d a m e r e k a dan belum K a m i turunkan kepada mereka A l - Q u r ' an yang a g u n g ini, tentulah mereka akan beralasan:
Ya Tuhan kami, mengapa kami? (Taha: 134)
tidak Engkau utus seorang
rasul
kepada
sebelum Engkau binasakan kami, agar kami dapat beriman k e p a d a n y a dan mengikutinya. N a d a y a n g sama disebutkan oleh Allah Swt. d a l a m firman selanjutnya:
lalu kami mengikuti ayat-ayat dan rendah. (Taha: 134)
Engkau sebelum
kami menjadi
hina
Allah Swt. menjelaskan bahwa mereka adalah orang-orang yang m e n d u s t a k a n , lagi m e m b a n g k a n g dan m e n g i n g k a r i - N y a , s e l a m a n y a m e r e k a tidak akan beriman.
465
Tafsir Ibnu Kasir
meskipun datang kepada mereka segala macam keterangan, mereka menyaksikan azab yang pedih. ( Y u n u s : 97)
hingga
Sama halnya dengan apa yang disebutkan oleh Allah Swt. dalam firmanNya:
DanAl-Qur 'an itu adalah kitab yang Kami turunkan yang diberkati, maka ikutilah dia dan bertakwalah agar kamu diberi rahmat. (AlA n ' a m : 155) Sampai dengan firman-Nya:
disebabkan
mereka selalu berpaling.
( A l - A n ' a m : 157)
J u g a firman Allah Swt.:
c i, T _j :
!»\jp
Dan mereka bersumpah dengan nama Allah dengan sekuat-kuat sumpah, sesungguhnya jika datang kepada mereka seorang pemberi peringatan, niscaya mereka akan lebih mendapat petunjuk dari salah satu umat-umat (yang lain). (Fatir: 42), h i n g g a akhir ayat.
Mereka bersumpah dengan nama Allah dengan segala kesungguhan, bahwa sungguh jika datang kepada mereka sesuatu mukjizat, pastilah mereka beriman kepadanya. (Al-An'am: 109), hingga akhir ayat berikutnya. K e m u d i a n Allah Swt. berfirman:
466
Juz 16 —
Katakanlah.
Taha
(Taha: 135)
hai M u h a m m a d , k e p a d a o r a n g - o r a n g y a n g m e n d u s t a k a n m u d a n m e n e n t a n g m u serta terus-menerus dalam kekafiran dan keingkarannya:
Masing-masing
(kita) menanti. (Taha: 135)
Yakni antara kami dan kalian s a m a - s a m a m e n a n t i .
maka nantikanlah
oleh kamu sekalian.
(Taha: 135)
M a k s u d n y a , tunggulah saatnya oleh k a m u sekalian.
Maka kalian kelak akan mengetahui yang lurus. (Taha: 135)
siapa yang mempunyai
Yang dimaksud dengan as-siratus sawiyyu
jalan
ialah j a l a n y a n g lurus.
dan siapa yang telah mendapat petunjuk.
(Taha: 135)
Yaitu m e n d a p a t bimbingan ke j a l a n y a n g benar dan j a l a n keberhasilan. M a k n a ayat ini sama dengan apa y a n g disebutkan oleh Allah Swt. dalam ayat lain melalui firman-Nya: As
S
f\<'
i'
'
l < ' \
'M"
Z)a« mereka kelak akan mengetahui di saat mereka melihat siapa yang paling sesat jalannya. (Al-Furqan: 42) Dan firman Allah Swt. lainnya y a n g m e n g a t a k a n:
<•>"
azab,
jku baru ini akan diterbitkan pada 15 Oktober 2010 dan di lis oleh Puan Maria Kajiwa . Beliau adalah seorang Novelis in juga Guru Penulisan di Malaysia. jku ini mengandungi nota-nota penulisan novel serta tips>s penting yg wajib diketahui oleh seorang penulis. Setebal )0 halaman dan berharga Rm 36.00 termasuk Pos bagi smenanjung Malaysia, manakala utk Sabah,Serawak dan donesia, sila email utk maklumat lanjut.
Tafsir Ibnu Kasir
Kelak mereka akan mengetahui siapakah pendusta lagi sombong. (Al-Qamar: 26)
467
yang sebenarnya
amat
Demikianlah akhir dari tafsir surat Taha, segala puji bagi Allah atas segala karunia-Nya. Berikutnya insya Allah menyusul tafsir surat Al-Anbiya, segala puji bagi Allah.