UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA DAN MENULIS AL-QUR’AN MELALUI ALAT PERAGA PRAKTIS PEMBELAJARAN AL-QUR’AN (P3Q) PADA SISWA KELAS IV DI MI PINGGIR KARANGGEDE BOYOLALI TAHUN AJARAN 2012/2013 SKRIPSI Diajukan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Strata 1 Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah
Oleh: FISKA ERMA FANITA NIM 12508025
JURUSAN TARBIYAH PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA 2013
ii
UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA DAN MENULIS AL-QUR’AN MELALUI ALAT PERAGA PRAKTIS PEMBELAJARAN AL-QUR’AN (P3Q) PADA SISWA KELAS IV DI MI PINGGIR KARANGGEDE BOYOLALI TAHUN AJARAN 2012/2013 SKRIPSI Diajukan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Strata 1 Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah
Oleh: FISKA ERMA FANITA NIM 12508025
JURUSAN TARBIYAH PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA 2013 iii
KEMENTERIAN AGAMA RI SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA Jl. Tentara Pelajar 02 Telp. (0298) 323706, 323433 Fax 323433 Salatiga 50721 Website: www.stainsalatiga.ac.id Email:
[email protected]
PERSETUJUAN PEMBIMBING Setelah dikoreksi dan diperbaiki, maka skripsi Saudara : Nama
: Fiska Erma Fanita
NIM
: 12508025
Jurusan
: Tarbiyah
Program Studi : Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah Judul
:UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA DAN MENULIS AL-QUR‟AN MELALUI ALAT PERAGA PRAKTIS PEMBELAJARAN AL- QUR‟AN (P3Q) PADA SISWA KELAS IV DI MI PINGGIR KECAMATAN KARANGGEDE KABUPATEN BOYOLALI TAHUN AJARAN 2012/2013.
Telah kami setujui untuk dimunaqosahkan.
Salatiga, 21 Februari 2013 Pembimbing
Suwardi, M.Pd. NIP. 196701211999031002
iv
KEMENTERIAN AGAMA RI SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA Jl. Tentara Pelajar 02 Telp. (0298) 323706, 323433 Fax 323433 Salatiga 50721 Website: www.stainsalatiga.ac.id Email:
[email protected]
SKRIPSI
UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA DAN MENULIS AL-QUR’AN MELALUI ALAT PERAGA PRAKTIS PEMBELAJARAN AL-QUR’AN (P3Q) PADA SISWA KELAS IV DI MI PINGGIR KARANGGEDE BOYOLALI TAHUN AJARAN 2012/2013 DISUSUN OLEH FISKA ERMA FANITA 12508025 Telah dipertahankan di depan Panitia Dewan Penguji Skripsi Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Salatiga, pada tanggal 04 April 2013 dan telah dinyataan memenuhi syarat guna memperoleh gelar sarjana S1 Kependidikan Islam. Susunan Panitia Penguji Ketua Penguji : Dr. Rahmat Hariyadi, M.Pd
__________________
Sekretaris
: Beny Ridwan, M.Hum
__________________
Penguji I
: M. Gufron, M.Ag
__________________
Penguji II
: Eni Titikusumawati, M.Pd
Penguji III
: Suwardi M.Pd
__________________
Salatiga, 4 April 2013 Ketua STAIN Salatiga
Dr. Imam Sutomo, M. Ag NIP. 195808271983031002 v
KEMENTERIAN AGAMA RI SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA Jl. Tentara Pelajar 02 Telp. (0298) 323706, 323433 Fax 323433 Salatiga 50721 Website: www.stainsalatiga.ac.id Email:
[email protected]
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN Saya yang bertandatangan di bawah ini Nama
: Fiska Erma Fanita
Nim
: 12508025
Program studi : Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI) Menyatakan bahwa skripsi yang saya tulis ini benar-benar merupakan hasil karya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain. Pendapat atau temuan orang lain yang terdapat dalam skripsi ini dikutip atau dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah.
Salatiga, 4 April 2013 Yang menyatakan,
Fiska Erma Fanita
vi
PERSEMBAHAN
Skripsi ini penulis persembahkan kepada : Ayahanda (Sarwanto) dan Ibunda terkasih (Marsini), serta kakak dan adikku tersayang; (Mbak Fira& Mas Moh, Mbak Fina& Mas Edy, dek Fajar, dek Evans), dan semua keluarga (Mas Eko, De Duwix) Almamater Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Salatiga Semua rekan-rekan
Guru Madrasah Ibtidaiyah Pinggir terutama; (Pak
Sumantri, Pak Joko, Pak Arifin,Pak Suyadi, Pak Badrus dan Bu Ida, Bu Fatimah, dan Bu Sutiyem) syukron katsir atas bantuannya yang telah memberikan dorongan serta semuanya saja yang tidak bisa penulis sebutkan. Seseorang yang selalu mengerti, dan teman teman PGMI angkatan 2008 Keluarga besar, Mbah Nur Hadi di Klumpit Karanggede Boyolali. Serta calon pendampingku, terimakasih atas dukungan dan semangatnya. Keluarga besar KKN dan teman-teman seposko ( Pak ketua Nur akhmad, Pak Wahib, Om Teguh, Om Giri,dan Deajeng Halimah, Lidha, Dina, dan Sulis ).
vii
MOTTO
“Kadang kita mengeluh “Tak mungkin” Lalu Allah menjawab : jika allah menghendaki sesuatu , Allah cukup berkata „jadi‟ maka jadillah. (QS. Yasin: 82).
“Sering pula kita mengeluh „Aku stress‟ Allah pun menjawab, Hanya dengan mengingat ku maka hati menjadi tenang. ( QS Ar-ra‟d: 28)
viii
KATA PENGANTAR
Dengan nama Allah yang Maha Pengasih dan Penyayang. Hanya puji dan syukur yang senantiasa penulis haturkan ke haribaan Allah swt. Segala limpahan taufik, hidayah serta inayah-Nya, sehingga penulis dapat diberi kemudahan dan kelapangan hati dalam menyelesaikan skripsi ini, Shalawat beriring salam semoga senantiasa tercurah kepada Rasulullah saw. Keluarga, sahabat dan para pengikut setianya. Penyusunan skripsi ini bertujuan guna memenuhi persyaratan untuk memperoleh gelar kesarjanaan dalam ilmu Tarbiyah Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Salatiga. Terselesainya skripsi ini tidaklah semata-mata hasil dari jerih payah penulis sendiri, melainkan banyak pihak terkait yang telah membantu baik moril maupun spiritual, oleh karena itu, penulis tidak lupa mengucapkan terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada: 1.
Bapak Dr. Imam Sutomo, M.Ag. selaku ketua STAIN Salatiga, beserta para staf-stafnya, yang telah menyediakan tempat serta fasilitas gedung kuliah yang nyaman dan kondusif.
2.
Bapak Drs. Sumarno Widjadipa, M.Pd. selaku Ketua program Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah
3.
Bapak Suwardi M.Pd. selaku ketua jurusan Tarbiyah STAIN Salatiga serta sebagai dosen pembimbing tercinta yang tulus, ikhlas dan senantiasa berkenan
memberikan
sumbangsih
pikiran,
serta
waktunya
untuk
membimbing penulis dalam menyelesaikan penulisan skripsi ini. 4. Seluruh dosen dan civitas akademika yang telah membantu terselesainya skripsi ini.
ix
5. Ayahanda tercinta (Sarwanto), ibunda terkasih (Marsini) yang selalu tulus dan ikhlas mencurahkan segalanya demi penulis, serta kakak dan adikku tersayang; (Mbak Fira& Mas Moh, Mak Fina& Mas Edy, dek Fajar, dek Evans), dan semua keluarga (Mas Eko, De Duwix) 6. Kepala MI Pinggir Karanggede Boyolali beserta guru dan karyawan serta semua siswa-siswi MI Pinggir Karanggede Boyolali yang telah berkenan membantu dan memberikan data kepada penulis. 7. Semua pihak yang tidak dapat kami sebutkan satu persatu yang telah membantu penulisan skripsi ini. Semoga amal serta kebaikan yang telah dicurahkan pada penulis diterima Allah SWT sebagai amal ibadah yang mendapat amalan balasan yang berlipat ganda. Demikian kiranya, semoga skripsi ini dapat bermanfaat dan menjadi wacana keilmuan baru bagi para pembaca. Dan sebagai manusia biasa penulis menyadari akan banyaknya kekurangan, maka kritik dan saran dari para pembaca sangat penulis harapkan demi perbaikan dan kesempurnaan skripsi ini.
Salatiga, 21 Februari 2013 Penulis
Fiska Erma Fanita
x
ABSTRAK Fanita, Fiska Erma. 2013. Upaya Meningkatkan Kemampuan Membaca dan Menulis Al-Qur’an melalui Alat Peraga Praktis Pembelajaran Al-Qur’an (P3Q) pada Siswa Kelas IV di MI Pinggir karanggede Boyolali Tahun 2012/2013. Skripsi. Jurusan Tarbiyah. Program Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah. Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Salatiga. Pembimbing: Suwardi, M.Pd. Kata kunci: Kemampuan Membaca, Menulis Al-Qur‟an, Alat peraga praktis pembelajaran Al-Qur‟an. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh rendahnya kemampuan membaca dan menulis Al-Qur‟an siswa kelas IV MI Pinggir. Salah satu penyebab rendahnya kemampuan membaca dan menulis Al-Qur‟an adalah kurangnya variasi pembelajaran yang digunakan guru. Selama ini metode yang digunakan adalah metode ceramah. Masalah utama yang ingin dikaji dalam penelitian ini adalah (1) apakah penggunaan alat peraga praktis pembelajaran Al-Qur‟an (P3Q) dapat meningkatkan kemampuan membaca Al-Qur‟an siswa kelas IV di Madrasah Ibtidaiyah Pinggir Karanggede Boyolali Tahun 2012/2013?, (2) Apakah penggunaan alat peraga praktis pembelajaran Al-Qur‟an (P3Q) dapat meningkatkan kemampuan menulis Al-Qur‟an siswa kelas IV di Madrasah Ibtidaiyah Pinggir Karanggede Boyolali Tahun 2012/2013?, Subyek dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas IV MI Pinggir Kec. Karanggede, Kab. Boyolali yang berjumlah 22 siswa yang terdiri dari 10 siswa laki-laki dan 12 siswa perempuan. Penelitian dilakukan pada semester kedua pada tahun 2012/2013. Penelitian ini menggunakan alat peraga praktis pembelajaran AlQur‟an (P3Q). Jenis penelitian yang digunakan peneliti adalah penelitian tindakan kelas dengan menggunakan alat peraga praktis pembelajaran Al-Qur‟an (P3Q). Data dalam penelitian ini diambil dengan metode observasi atau melihat perilaku guru dan siswa dalam pelaksanaan pembelajaran. Dan metode dokumentasi berupa nilai evaluasi siswa. Berdasarka hasil pengamatan dan pembahasan diperoleh bahwa: dengan alat peraga praktis pembelajaran Al-Qur‟an (P3Q) dapat: (1) meningkatkan kemampuan membaca Al-Qur‟an siswa kelas IV MI Pinggir Kecamatan Karanggede, Kabupaten Boyolali. (a) hasil tes siswa (membaca Al-Qur‟an) yang mengalami peningkatan, pada siklus I sebesar 45,45%, siklus II 72,72% dan siklus III sebesar 90,90%. (2) meningkatkan kemampuan menulis Al-Qur‟an siswa kelas IV MI Pinggir Kecamatan Karanggede Kabupaten Boyolali. (b) hasil tes (menulis Al-Qur‟an) dibuktikan dengan adanya peningkatan kemampuan siswa dari sesudah penerapan alat peraga P3Q yaitu siklus I sebesar 10 siswa, siklus II sebesar 16 siswa dan siklus III sebesar 20 siswa yang memenuhi KKM (70). Peningkatan siswa dibuktikan dengan adanya peningkatan kemampuan membaca dan menulis Al-Qur‟an sesudah diterapkannya alat peraga P3Q.
xi
DAFTAR ISI SAMPUL JUDUL ............................................................................................
i
LEMBAR BERLOGO .....................................................................................
ii
JUDUL ............................................................................................................
iii
PERSETUJUAN PEMBIMBING ...................................................................
iv
PENGESAHAN KELULUSAN .....................................................................
v
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ........................................................
vi
MOTTO ...........................................................................................................
vii
PERSEMBAHAN ............................................................................................ viii KATA PENGANTAR ....................................................................................
x
ABSTRAK ......................................................................................................
xi
DAFTAR ISI ................................................................................................... xii DAFTAR TABEL ........................................................................................... xiii DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................... xiv BAB I
PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ............................................................
1
B. Rumusan Masalah ......................................................................
7
C. Tujuan Penelitian .......................................................................
7
D. Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan ........................
8
E. Manfaat Penelitian .................................................................... 10 F. Definisi Operasional .................................................................. 11 G. Metode Penelitian ...................................................................... 12 1. Rancangan Penelitian .......................................................... 12 2. Subjek Penelitian ................................................................ 14 3. Langkah-langkah Penelitian ............................................... 14 4. Pengumpulan Data .............................................................. 16 5. Instrument Penelitian .......................................................... 18 6. Analisis Data ....................................................................... 19 H. Sistematika Penulisan ................................................................ 21
xii
BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kemampuan Membaca Al-Qur‟an ............................................. 23 1. Pengertian Kemampuan Membaca Al-Qur‟an ...................... 23 2. Keutamaan Membaca Al-Qur‟an ......................................... 25 3. Adab Membaca Al-Qur‟an .................................................... 26 4.
Faktor-faktor yang mempengaruhi Membaca Al-Qur‟an .... 27
B. Kemampuan Menulis Al-Qur‟an ............................................... 29 1. Pengertian Kemampuan Menulis Al-Qur‟an ........................ 29 2. Cara Menulis Al-Qur‟an ...................................................... 31 3. Faktor-faktor yang mempengaruhi Kemampuan Siswa dalam Menulis Al-Qur‟an ..................................................... 32 C. Alat Peraga ................................................................................. 33 1. Pengertian Alat Peraga ......................................................... 33 2. Perbedaan Alat Peraga, Media Pembelajaran dan Alat Pengajaran ............................................................................ 33 3. Fungsi Pokok dan Nilai Penggunaan Alat Peraga ................ 35 4. Prinsip-prinsip Penggunaan Alat Peraga …………………..
36
5. Pemilihan Alat Peraga ……………………………………... 38 D. Alat Peraga Praktis Pembelajaran Al-Qur‟an (P3Q) ................. 39 1. Pengertian Alat Peraga P3Q .................................................. 39 2. Komponen-komponen P3Q .................................................. 39 3.
Fungsi Pokok dan Nilai Penggunaan Alat Peraga .............. 35
4.
Cara Menggunakan P3Q……………... …………………..
5.
Kelebihan dan Kekurangan Alat Peraga…………………... 44
43
BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian ........................................... 45 B. Subyek Penelitian ....................................................................... 46 C. Pelaksanaan Penelitian ............................................................... 48 D. Penjelasan Pelaksanaan Siklus I ................................................ 49
xiii
E. Penjelasan Pelaksanaan Siklus II ............................................... 53 F. Penjelasan Pelaksanaan Siklus III ............................................... 58
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Per Siklus .................................................................... 62 1. Pra Siklus .............................................................................. 62 2. Siklus I .................................................................................. 65 3. Siklus II ................................................................................. 70 4. Siklus III ................................................................................ 73 B. Pembahasan ................................................................................ 76 1. Hasil Rekapitulasi ................................................................. 76 2. Pra Siklus .............................................................................. 77 3. Siklus I ……………………………………………………...
78
4. Sikuls II …………………………………………………….
78
5. Siklus III ……………………………………………………
78
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ................................................................................ 80 B. Saran ........................................................................................... 81 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN RIWAYAT HIDUP PENULIS
xiv
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Daftar Siswa Pinggir ………. ....................................................... 47 Tabel 4.1 Hasil Tes Kemampuan Membaca Al-Qur‟an PraSklus.................. 62 Tabel 4.2 Hasil Tes Kemampuan Menulis Al-Qur‟an PraSiklus ................. 64 Tabel 4.3 Hasil Tes Kemampuan Membaca Al-Qur‟an Siklus I .................. 66 Tabel 4.4 Hasil Tes Kemampuan Menulis Al-Qur‟an Siklus I ..................... 68 Tabel 4.5 Peningkatan Kemampuan Membaca dan Menulis Al-Qur‟an Siswa Kelas IV MI Pinggir Pra Tindakan dan Siklus I ……………….... 69 Tabel 4.6 Hasil Tes Kemampuan Membaca Al-Qur‟an Siklus II …………. 70 Tabel 4.7 Hasil Tes Kemampuan Menulis Al-Qur‟an Siklus II ………….... 72 Tabel 4.8 Hasil Tes Kemampuan Membaca Al-Qur‟an Siklus III ……….... 74 Tabel 4.9 Hasil Tes Kemampuan Menulis Al-Qur‟an Siklus III ..…………. 75 Table 4.10 Data Peningkatan Kemampuan Membaca dan Menulis Al-Quran Siswa kelas IV MI Pinggir ………………………………………. 77
xv
DAFTAR LAMPIRAN
Rencana pelaksanaan pembelajaran pada siklus I Rencana pelaksanaan pembelajaran pada siklus II Rencana pelaksanaan pembelajaran pada siklus III Lembar pre test siklus I Lembar postes siklus I Lembar pre test siklus II Lembar postes siklus II Lembar pre test siklus III Lembar postes siklus III Lembar pengamatan guru pada siklus I Lembar pengamatan guru pada siklus II Lembar pengamatan guru pada siklus III Lembar pengamatan siswa pada siklus I Lembar pengamatan siswa pada siklus II Lembar pengamatan siswa pada siklus III Hasil tes siswa pada siklus I Hasil tes siswa pada siklus II Hasil tes siswa pada siklus III Dokumentasi Profil sekolah Lembar konsultasi skripsi Surat permohonan ijin penelitian Surat keterangan penelitian Nilai SKK mahasiswa Riwayat hidup penulis
xvi
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah Membaca
merupakan
Al-Qur‟an
diberikan
Allah
SWT
membaca
Al-Qur‟an
kepada
umat
diumpamakan
satu
manusia.
laksana
kemuliaan Orang
utrujjah,
yang
Islam
yang
sejenis
jeruk
wangi, baunya sedap dan rasanya manis, dan banyak kegunaannya. (Syarifuddin, 2004 : 46). Dalam
rangkaian
wahyu
yang
Al-Qur‟an
turun
perdana
adalah iqra’ atau perintah membaca. Iqra‟ terambil dari kata dasar qara’a yang berarti menghimpun, kata iqra‟ juga mempunyai banyak makna antara lain: menyampaikan, menelaah, membaca, mendalami, meneliti, dan mengetahui cirri-cirinya. Perintah iqra’ mendorong agar umat manusia berfikir, menggunakan potensi akalnya. Di
era
modern
ini,
membaca
dan
menulis
Al-Qur‟an
kurang diminati oleh peserta didik, ini dipengaruhi oleh perubahan masyarakat dan kebudayaan yang terjadi. Perubahan tidak
dapat
mengalami
masyarakat
dihindari, pergeseran,
begitu
merupakan pula
dahulu
dalam pendidik
sebuah pendidikan aktif
proses
yang
kini
mulai
menyampaikan
pengetahuan dengan berceramah di depan kelas dan peserta didik
setia mendengarkan, serta mencoba mencerna ilmu yang disampaikan oleh pendidik. Pembelajaran ceramah,
Al-Qur‟an
menjadikan
siswa
dengan pasif
menggunakan
dalam
metode
pembelajaran
dan
kemampuan siswa belum maksimal dalam hal membaca dan menulis Al-Qur‟an. Padahal membaca dan menulis Al-Qur‟an sudah menjadi bagian
dari
pendidikan,
khususnya
dalam
rangka
membangun
akhlak dan iman generasi penerus bangsa. Untuk mengantisipasinya perlu
adanya
gerakan
kembali
kepada
Al-Qur‟an
dalam
rangka
menggali nilai-nilai Al-Qur‟an sebagai perisai guna membentengi diri dalam menghadapi budaya-budaya yang merusak moral. Belajar Al-Qur‟an hendaknya dilakukan dari semenjak dini sekitar 5 atau 6 tahun, sehingga ketika beranjak remaja anak diharapkan familiar dengan bacaan-bacaan Al-Qur‟an bahkan sudah mampu
menghafal
surat-surat
pendek.
Mempelajari
Al-Qur‟an
sebaiknya melalui tri pusat pendidikan yaitu: keluarga, sekolah dan masyarakat, dimana yang paling dominan dan waktunya banyak adalah di dalam keluarga. Oleh karena itu yang paling menentukan berhasil
atau
tidaknya
anak
dapat
membaca
Al-Qur‟an
adalah
pendidikan informal di tengah keluarga, namun di sekolah juga perlu adanya
penambahan
jam
pembelajaran
Al-Qur‟an,
Supaya
siswa
dapat membaca, menulis serta memahami Al-Qur‟an dengan baik dan benar.
2
Dalam
usaha
peningkatan
kemampuan
membaca
dan
menulis Al-Qur‟an pada anak didik juga tidak terlepas dari upaya guru. Guru harus mampu membuat siswa tertarik dan berminat mengikuti pelajaran, menjadi tantangan bagi guru untuk membuat peserta didik tidak jenuh atau bosan. Terlebih anak didik yang dimaksud adalah anak-anak sekolah dasar, yang notabennya masih banyak sekali yang belum mampu dan memerlukan bimbingan yang ekstra dari guru untuk meningkatkan kemampuan membaca dan menulis
Al-Qur‟an
mereka,
karena
kemampuan
membaca
dan
menulis termasuk ketrampilan yang harus dipelajari dengan sengaja. Rasulullah Muhammad SAW pernah bersabda :
َّ
َ َو )عل َمهُ (رواه لبخار
ََخي ُْر ُك ْم َم ْه ت َ َعلَّ َم اْلقُ ْرآن
Artinya : Sebaik-baik kamu adalah yang mau membaca Al- Qur’an dan mengajarkannya (HR. Bukhori).
belajar
Dari hadist di atas menjelaskan bahwa mendidik anak dalam membaca
dan
menulis
huruf-huruf
Al-Qur‟an
sangatlah
penting.
Anak diharapkan memiliki kemampuan menulis (kitabah) aksara AlQur‟an
dengan
baik
dan
benar
dengan
cara
imla'
'dikte'
atau
setidaknya dengan cara menyalin (naskh) dari mushaf. Kepentingan mempelajari serta mengajarkan Al-Qur‟an suatu yang tidak dapat dipertikaikan lagi karena Al-Qur‟an merupakan sumber asas dalam pembinaan manusia.
3
Membaca
dan
menulis
sangat
Al-Qur‟an
berbeda
dengan
membaca dan menulis huruf latin. Dalam pendidikan Agama Islam, membaca adalah dasar dari seluruh pintu terbukanya nilai dan ilmu agama islam. Membaca
dan
menulis
kehidupan
sehari-hari
dan
memahami
Al-Qur‟an
walau
untuk
mencerna
dan
Al-Qur‟an
menjadi secara
mempraktekkan
sangat
dasar
penting
dalam
siswa
dalam
untuk
pemahaman
belum
keseluruhannya,
akan
mampu tetapi
pola membaca ini, sebagai awal dari tahapan pendidikan, adakalanya siswa sudah bisa membaca dengan baik dan tidak jarang pula yang susah dalam membaca. Pada kenyataannya kemampuan membaca dan menulis AlQur‟an siswa masih rendah, dibuktikan dengan nilai harian siswa yang belum mencapai nilai KKM (70). Hal ini dikarenakan guru dalam
menyampaikan
materi
pembelajaran
secara
monoton
tanpa
adanya variasi yang membuat siswa tertarik dan antusias dalam mengikuti pembelajaran. Metode ceramah menjadi metode andalan yang sering digunakan guru dalam proses pembelajaran, sehingga siswa merasa kesulitan dalam menerima pelajaran dan pembelajaran menjadi membosankan dan tidak menarik. Untuk
mengatasi
hal
tersebut,
maka
diperlukan
adanya
konsep pembelajaran baru yang mudah dipahami siswa yang kurang dan sama sekali tidak mampu dalam membaca dan menulis Al-
4
Qur‟an,
maka
dalam
pembelajaran
Al-Qur‟an
diperlukan
adanya
metode, strategi dan alat peraga yang sesuai dengan materi. Oleh
karena
itu,
untuk
menunjang
keberhasilan
proses
belajar mengajar, seorang guru harus mampu menciptakan proses pembelajaran yang menarik, tidak membosankan, dan menggunakan alat
peraga
yang
sesuai
dengan
materi
sehingga
peserta
didik
antusias untuk menerima pelajaran. Salah satu alat peraga untuk pembelajaran
baca
tulis
Al-Qur‟an
adalah
alat
peraga
praktis
pembelajaran Al-Qur‟an (P3Q). Melalui alat peraga praktis pembelajaran Al-Qur‟an (P3Q), diharapkan peserta didik mampu meningkatkan hasil belajar dan peserta didik mampu membaca dan menulis Al-Qur‟an dengan baik. Alat peraga dalam pembelajaran memegang peranan penting sebagai alat bantu untuk menciptakan proses pembelajaran yang efektif. Dalam pembelajaran membaca dan menulis Al-Qur‟an, alat peraga mempunyai pengaruh terhadap keberhasilan pembelajaran. Metode
belajar
dengan
menggunakan
alat
peraga,
secara
langsung peserta didik dapat diajak untuk praktik bersama-sama. Belajar dengan alat peraga akan mudah menangkap dan mencerna materi. Dari tahap dasar, peserta didik akan mengenali bentukbentuk huruf hijaiyah, mudah melafalkannya sesuai dengan makhraj, serta tangkas menulisnya sesuai dengan kaidah.
5
Alat peraga praktis pembelajaran Al-Qur‟an (P3Q) bertujuan untuk
meningkatkan
mempermudah
prestasi
proses
peserta
pembelajaran
didik,
karena
dan
peserta
alat didik
ini dapat
praktik secara langsung. Alat peraga ini terdiri dari enam komponen yaitu : Magnetic board, Card board, Poster hijaiah, Replica hijaiah, Smard
card,
dan
P3Q
bag,
masing-masing
komponen
memiliki
fungsi yang berbeda, tetapi semua komponen merupakan alat peraga untuk meningkatkan kemampuan membaca dan menulis Al-Qur‟an. Penulis
melihat
hasil
belajar
anak
didik
di
Madrasah
Ibtidaiyah Pinggir dalam bidang mata pelajaran Al-Qur‟an Hadis masih kurang dibandingkan dengan mata pelajaran yang lainnya. Maka
peneliti
Madrasah
merasa
Ibtidaiyah
tertarik
Pinggir
untuk
mengadakan
Karanggede
Boyolali
penelitian terkait
di
dengan
upaya guru dalam meningkatkan kemampuan membaca dan menulis Al-Qur‟an para siswanya. Maka judul yang diajukan dalam skripsi ini adalah : “UPAYA DAN
MENINGKATKAN
MENULIS
AL-QUR‟AN
KEMAMPUAN MELALUI
ALAT
MEMBACA PERAGA
PRAKTIS PEMBELAJARAN AL-QUR‟AN (P3Q) PADA SISWA KELAS
IV
DI
MI
PINGGIR
TAHUN 2012/2013.
6
KARANGGEDE
BOYOLALI
B. Rumusan Masalah 1. Apakah
penggunaan
alat
peraga
praktis
pembelajaran
Al-Qur‟an
(P3Q) dapat meningkatkan kemampuan membaca Al-Qur‟an siswa kelas IV di Madrasah Ibtidaiyah
Pinggir Karanggede Boyolali Tahun
2012/2013? 2. Apakah (P3Q)
penggunaan dapat
alat
peraga
meningkatkan
praktis
pembelajaran
kemampuan
menulis
Al-Qur‟an Al-Qur‟an
siswa kelas IV di Madrasah Ibtidaiyah Pinggir Karanggede Boyolali Tahun 2012/2013?
C. Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah yang dikemukakan di atas, maka tujuan penelitian ini adalah : 1. Untuk
mengetahui
peningkatkan
dengan
menggunakan
(P3Q)
pada
alat
siswakelas
kemampuan
peraga IV
praktis
di
membaca
Al-Qur‟an
pembelajaran
Al-Qur‟an
Madrasah
Ibtidaiyah
Pinggir
Karanggede Boyolali Tahun 2012/2013. 2. Untuk
mengetahui
dengan
menggunakan
(P3Q)
pada
siswa
peningkatkan alat kelas
kemampuan
peraga IV
praktis di
Karanggede Boyolali Tahun 2012/2013.
7
menulis
Al-Qur‟an
pembelajaran
Al-Qur‟an
Madrasah
Ibtidaiyah
Pinggir
D. Hipotesis Tindakan dan Indikator 1. Hipotesis Tindakan Hipotesis (lemah), tesis
berasal
dari
kata
yang berarti
hypo
kebenaran.
yang
berarti
Hipotesis
di
bawah
penelitian adalah
rangkuman atau kesimpulan-kesimpulan teoritis yang diperoleh dari pengkajian terhadap
kepustakaan. masalah
Hipotesis
penelitian
merupakan
yang
secara
jawaban
teoritis
sementara
dianggap
paling
mungkin dan paling tinggi tingkat kebenarannya. Hipotesis tindakan dipahami sebagai suatu dugaan tentang suatu hal yang akan terjadi jika suatu tindakan dilakukan (Basrowi, 2008: 90). Berdasarkan
rumusan
masalah
di
atas
dalam
penelitian
tindakan kelas ini penulis mengambil hipotesis tindakan penggunaan alat peraga praktis pembelajaran Al-Qur‟an dapat: 1) Penggunaan
alat
peraga
praktis
pembelajaran
Al-Qur‟an
(P3Q)
dapat meningkatkan kemampuan membaca Al-Qur‟an siswa kelas IV
di
Madrasah
Ibtidaiyah
Pinggir,
Kecamatan
Karanggede,
Kabupaten Boyolali Tahun 2012/2013. 2) Penggunaan
alat
peraga
praktis
pembelajaran
Al-Qur‟an
(P3Q)
dapat meningkatkan kemampuan menulis Al-Qur‟an siswa kelas IV
Madrasah
Ibtidaiyah
Pinggir,
Kabupaten Boyolali 2012/2013.
8
Kecamatan
Karanggede,
2. Indikator Penerapan penggunaan alat peraga praktis pembelajaran AlQur‟an ini dikatakan efektif apabila indikator yang diharapkan dapat tercapai. Adapun indikator yang dapat dirumuskan penulis adalah sebagai berikut: a. Ada
perubahan
hasil
belajar
secara
berkelanjutan
dari
siklus
pertama, kedua dan ketiga, yaitu: Pada siklus I ada 10 siswa yang tuntas dengan nilai rata-rata 61,31 atau (45,45%). Pada siklus II ada 16 siswa, nilai rata-rata 71,36 atau (72,72%) dan pada siklus III ada 20 siswa, nilai rata-rata 77,04 atau (90,90%). Hasil tes menunjukkan bahwa terjadi peningkatan kemampuan membaca dan menulis Al-Qur‟an pada siswa dengan target yang telah ditentukan yaitu tercapainya nilai KKM (7,0). b. Meningkatkan kemampuan membaca Al-Qur‟an setelah penerapan dengan alat peraga praktis pembelajaran Al-Qur‟an (P3Q), dengan 72,72% siswa yang tuntas belajar, yang telah mencapai nilai KKM. c. Meningkatkan dengan
alat
kemampuan peraga
menulis
praktis
Al-Qur‟an
pembelajaran
setelah
penerapan
Al-Qur‟an
(P3Q),
ditunjukkan dengan peningkatan hasil tes yang terjadi pada setiap siklus, yaitu: siklus I nilai rata-rata yang diperoleh adalah 61,31, siklus II 71,36 dan siklus III 77,04.
9
E. Manfaat Penelitian Berdasarkan
hasil
manfaat
yang
“Upaya
Meningkatkan
penelitian
berkaitan
dengan
secara
teoritis
khasanah
Kemampuan
dapat
keilmuan
Membaca
diambil
sesuai
dan
judul
Menulis
Al-
Qur‟an Melalui Alat Peraga Praktis Pembelajaran Al-Qur‟an (P3Q) Pada Siswa Kelas IV di Madrasah Ibtidaiyah Pinggir, Kecamatan Karanggede, Kabupaten Boyolali 2012/2013”. 1. Sebagai masukan dan bahan pengembangan untuk meningkatkan kemampuan membaca dan menulis Al-Qur‟an pada siswa. 2. Sebagai pengembangan dan kajian dalam meningkatkan kegiatan belajar mengajar serta dalam penyampaian materi kepada siswa agar tidak monoton dan tidak membosankan. Berdasarkan
hasil
penelitian
secara
praktis,
dapat
diambil
dan
mudah
manfaat sebagai berikut: 1. Bagi Siswa memahami
:
Siswa
pelajaran
menjadi
Al-Qur‟an
lebih
serta
aktif
mampu
menunjukkan
variasi hasil karya mereka. 2. Bagi Guru penelitian mengambil
: ini
Manfaat
adalah
yang
sebagai
langkah-langkah
dapat
diperoleh
landasan
bagi
perbaikan
pembelajaran dengan penggunaan alat peraga.
10
dan
dari guru
peningkatan
hasil untuk mutu
3. Bagi Sekolah kualitas
Guru
:
Dapat
dan
Peserta
memperbaiki didik
sehingga
dan
meningkatkan
hasil
belajar
dan
prestasi sekolah meningkat.
F. Definisi Operasional Untuk pengertian
dan
memberikan pemahaman
gambaran serta
sekaligus
agar
tidak
memperjelas
terjadi
kesalahan
pemahaman terhadap judul di atas maka dijelaskan di bawah ini: 1. Peningkatan adalah proses, cara, perbuatan meningkatkan (usaha, dan kegiatan), (Fajri dan senja, 2005:594). Dalam hal ini yang penulis
maksud
adalah
peningkatan
kemampuan
membaca
dan
menulis Al-Qur‟an. 2. Kemampuan membaca Al-Qur‟an Kemampuan
membaca
adalah
kemampuan
orang
dalam
memahami isi bacaan yang diukur dengan tes yang disediakan (Tarigan, dimulai
1979:7). dari
Kemampuan
mengenal
membaca,
pengucapan memahami
Al-Qur‟an dan
harus
melafadzkan
jumlah huruf dalam Al- Qur‟an (Muhammad Anwar, 1988:5). Untuk
dapat
memahami
dan
melafadzkan
Al-Qur‟an
dengan baik dan benar perlu proses pembelajaran yang efektif dan memerlukan kesadaran, praktek, pengalaman dan latihan bukan karena secara kebetulan (Nana Sudjana, 1990:5).
11
3. Kemampuan menulis Al-Qur‟an Menulis
adalah
mengungkapkan
buah
suatu
kegiatan
pikirannya
melalui
seseorang bahasa
dalam
tulis
kepada
kemampuan
yang
masyarakat pembaca untuk dipahami. Kemampuan
menulis
merupakan
kompleks yang menuntut sejumlah pengetahuan dan keterampilan. Menurut Ahmad Izza (2004:134), pembelajaran menulis Al-Quran diartikan
sebagai
suatu
proses
pemberian
bimbingan,
motivasi,
serta fasilitas kepada anak tentang cara membentuk alphabet Arab yaitu huruf-huruf hijaiyah yang terdapat dalam Al-Quran. 4. Alat peraga praktis pembelajaran Al-Qur‟an (P3Q) P3Q adalah alat peraga pembelajaran Al-Qur'an yang dirancang khusus membaca
untuk dan
mempermudah menulis
ayat-ayat
proses
penguasaan
Al-Qur'an.
terdiri
kompetensi dari
komponen yaitu; replika huruf hijaiyah, smard card,
enam
magnetic
board, card board, poster hijaiyah, dan P3Q bag.
G. Metode Penelitian 1. Rancangan Penelitian Penelitian tindakan kelas adalah penelitian yang dilakukan oleh guru di dalam kelasnya sendiri melalui refleksi diri, dengan tujuan untuk memperbaiki kinerjanya sebagai guru, sehingga hasil belajar siswa menjadi meningkat (Wardani, 2009 :1.4). Jadi secara
12
garis besarnya penelitian tindakan kelas adalah jenis penelitian yang dilakukan oleh guru di kelas untuk memecahkan masalah atau meningkatkan
mutu
pembelajaran
dilakukan
secara
bertahap
dan
terus-menerus. Alasan peneliti menggunakan jenis penelitian tindakan kelas karena
melalui
penelitian
ini
peneliti
terjun
langsung
dan
ikut
berperan langsung dalam proses penelitian. Peneliti mengumpulkan data observasi guru dan siswa, hasil nilai dan dokumentasi. Dalam penelitian ini kelas dijadikan sebagai obyek penelitan. SIKLUS PENELITIAN Perencanaan
Refleksi
SIKLUS I
Pelaksanaan
Pengamatan Perencanaan Refleksi
SIKLUS II Pengamatan
?
(Arikunto, 2006 : 16)
13
Pelaksanaan
2. Subyek Penelitian Penelitian Karanggede,
ini
dilakukan
Kabupaten
di
Boyolali.
MI
Subyek
Pinggir, pada
kecamatan
penelitian
ini
adalah : Siswa, kelas IV Madrasah Ibtidaiyah klumpit dengan jumlah 22 siswa, siswa laki-laki sebanyak 10 orang dan siswa perempuan sebanyak 12 orang. Alasan peneliti memilih kelas IV menjadi subyek penelitian karena nilai ulangan harian Al-Qur‟an hadis kelas IV yang belum mencapai nilai KKM. 3. Langkah-langkah Penelitian Dalam penelitian tindakan kelas ini terdapat 4 tahap yang harus
dilakukan
yaitu
tahap
perencanaan,
tahap
pelaksanaan
tindakan, tahap observasi dan tahap refleksi. a. Perencanaan. Perencanaan
adalah
rencana
tindakan
apa
yang
akan
dilaksanakan untuk memperbaiki, meningkatkan dan membantu guru dalam pembelajaran Al-Qur‟an pada siswa di kelas IV Madrasah Kabupaten
Ibtidaiyah Boyolali
Pinggir, 2012/2013.
Kecamatan Kegiatan
yang
Karanggede, dilaksanakan
pada tahap perencanaan ini adalah sebagai berikut: 1) Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 2) Mempersiapkan fasilitas dan alat peraga yang di perluakn saat proses pembelajaran berlangsung.
14
3) Mempersiapkan lembar observasi untuk mengetahui kondisi siswa dalam proses pembelajaran. 4) Melakukan evaluasi 5) Membuat simulasi perbaikan. b. Pelaksanaan Tindakan Pelaksanaan
adalah
tindakan
yang
akan
dilaksanakan
guru dalam meningkatkan kemampuan membaca dan menulis Al-Qur‟an
pada
peserta
didik.
Kegiatan
yang
dilaksanakan
adalah melaksanakan tindakan yang telah direncanakan yaitu: 1) Guru memasang smart card (kartu yang bertuliskan surah alLahab dengan bahan kertas) surah al-Lahab di papan tulis untuk membantu pemeragaan. 2) Guru
mengelaborasi
alat
peraga
dengan
menggunakan
metode lepas-hafal. 3) Guru meminta seorang siswa maju untuk membaca surah alLahab yang masih lengkap bacaannya. 4) Meminta siswa untuk melepas smart card surah al-Lahab satu-persatu 5) Guru meminta siswa untuk tetap membaca surah al-Lahab yang sudah tidak lengkap
bacaannya (smard card
sudah di lepas) 6) Mendemonstrasikan cara menulis ayat surah al-Lahab.
15
yang
c. Observasi Observasi diartikan sebagai pengamatan dan pencatatan dan sistematik, fenomena-fenomena yang diselidiki (Hadi, 1995 :136). Pada tahap ini guru melakukan pengamatan terhadap peserta didik apakah peserta didik antusias dalam pembelajaran dengan
dibantu
alat
peraga
praktis
pembelajaran
Al-Qur‟an
(P3Q). d. Analisis dan Refleksi Untuk mengetahui ketercapaian dan keberhasilan tujuan penelitian.
Refleksi
ini
merupakan
kegiatan
intropeksi
atau
evaluasi terhadap kegiatan pembelajaran. 4. Pengumpulan data Data
merupakan
keterangan
tentang
suatu
hal
yang
merupakan fakta yang bisa digambarkan melalui angka, symbol, kode,
dan
lain-lain
(Sudjana,
2006:214).
Dalam
penelitian
ini
peneliti meminta bantuan observer lain yakni guru sejawat dan observasi dilakukan bersama dengan pelaksanaan pembelajaran. Adapun
teknik-teknik
pengumpulan
data
yang
peneliti
lakukan adalah: a. Observasi Teknik
ini
akan
dipandu
dengan
lembar
pengamatan
yang dilakukan dengan bantuan rekan sejawat (guru lain) untuk memperoleh data.
16
Lembar observasi yang digunakan peneliti terdiri dari 2 jenis: 1) Lembar Observasi Siswa Lembar setiap
observasi
ini
perkembangan
mengungkapkan
digunakan
siswa
untuk
mengenai
ide/gagasan,
pemahaman
memantau kemampuan
materi
dan
keaktifan dalam bertanya maupun menjawab pertanyaan dari guru. 2) Lembar Observasi Guru Lembar dari
proses
ini
disusun
pembelajaran
untuk
mencatat
yang
dilakukan
perkembangan guru
selama
tes,
peneliti
pelaksanaan tindakan berlangsung. b. Tes Dalam
teknik
pengumpulan
data
melalui
membuat dan menggunakan lembar tes tertulis guna mengetahui sejauh mana siswa mengetahui materi. c. Dokumentasi Instrument dokumentasi
yang
adalah
dapat
silabus,
peneliti rencana
gunakan pelaksanaan
dalam
teknik
pembelajaran
(RPP) dan nilai siswa sebelum diterapkan alat peraga praktis pembelajaran Al-Qur‟an. Silabus
merupakan
rencana
dan
pengaturan
tentang
kegiatan pembelajaran, Pengelolaan kelas yang digunakan oleh peneliti
sebagai
landasan
penyusunan
17
RPP.
Sedangkan
RPP
sendiri
merupakan
perangkat
pembelajaran
yang
digunakan
sebagai pedoman pembelajaran guru dan disusun dalam tiap-tiap putaran
pembelajaran.
Nilai
siswa
sebelum
peraga praktis pembelajaran Al-Qur‟an
penggunaan
alat
penulis gunakan untuk
mengetahui sejauh mana siswa menguasai materi pelajaran. 5. Instrumen penelitian Prinsip
pengukuran
adalah
melakukan
pengukuran
dan
penelitian. Oleh karena itu, harus ada alat ukur. Alat ukur inilah yang disebut instrument. Instrument penelitian adalah alat ukur yang digunakan untuk mengukur fenomena alam maupun sosial (Hasan, 2007:76). Instrument
yang
digunakan
dalam
penelitian
ini
adalah
sebagai berikut: a. Pedoman Observasi. Pedoman observasi ini berisi aspek-aspek prilaku guru dan siswa dalam pembelajaran. Pedoman observasi ini untuk menggali data non-kuantitatif. Artinya pedoman observasi ini untuk menggali data deskriptif perilaku guru dan siswa ketika pelaksanaan tindakan kelas berlangsung. b. Tes Instrument maupun
tulisan
tes yang
berisi
pertanyaan-pertanyaan
berhubungan
18
dengan
baik
materi
lisan yang
diajarkan. Pada penelitian ini materi yang dipilih adalah surah al-Lahab. c. Pedoman Dokumentasi Dokumentasi
adalah
teknik
pengumpulan
data
yang
tidak langsung ditujukan pada subyek penelitian namun melalui dokumentasi-dokumentasi berupa
(Hasan,
dokumen-dokumen
2002:87).
nilai
hasil
Pedoman belajar
ini
sebelum
pelaksanaan tindakan dilakukan dan membuat RPP dari silabus. 6. Analisis Data Menganalisis data dapat dilakukan dengan memecah data mentah
ke
dalam
kelompok
tertentu,
mengategorikan
dan
menelaahnya. Teknik analisis data dalam penelitian tindakan kelas terdiri dari tiga komponen berupa reduksi data, beberan (display data), dan penarikan kesimpulan (Kunandar, 2011: 101). Penarikan
kesimpulan
dalam
hal
ini
berbeda
dengan
kesimpulan yang ada pada bab V. Kesimpulan yang dimaksud adalah penarikan kesimpulan pada saat refleksi diakhir tiap siklus sebagai bahan pertimbangan siklus selanjutnya. Pola analisis data dalam penelitian ini disesuaikan dengan jenis data yang diperoleh, yaitu berupa data kualitatif dan data kuantitatif. Data secara
tidak
kualitatif langsung
cendrung dengan
bersifat
deskriptif
menggunakan
dan
teknik
diukur analisis
deskriptif. Data digambarkan dan disajikan dalam bentuk naratif
19
sesuai
dengan
menggambarkan
hasil
keadaan
situasi
dan
yang
kondisi
ditemukan. pada
saat
Isinya penelitian
berlangsung. Data kuantitatif yang diperoleh dari nilai hasil belajar siswa. Nilai keseluruhan siswa dalam kelas tersebut dasar
perhitungan
rata-rata
kelas
yang
merupakan
diperoleh
dengan
menggunakan rumus sebagai berikut: (Hartono, 2004:30). Mx =
∑𝑥 𝑁
Keterangan: Mx : Rata-rata nilai kelas ∑x
: Jumlah keseluruhan nilai kelas
N
: Jumlah siswa
Persentase keseluruhan
dapat
suatu
frekuensi
dicari
dengan
berikut: (Hartono, 2004:18). P=
𝑓 𝑁
× 100%
Keterangan : P : Persentase f : frekuensi N: Jumlah siswa
20
terhadap
jumlah
menggunakan
siswa rumus
secara sebagai
H. Sistematika Penulisan Bagian awal yang terdiri dari : halaman sampul, lembar berlogo,
halaman
judul,
lembar
persetujuan,
pernyataan
dan
keaslian tulisan, motto dan persembahan, kata pengantar, abstrak, dartar isi, daftar tabel, daftar lampiran. BAB I berisi pendahuluan yang mencakup latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, hipotesis tindakan dan
indikator
keberhasilan,
kegunaan
penelitian,
definisi
operasional, metode penelitian, dan sistematika penulisan. Metode penelitian
mencakup
langkah-langkah
rancangan
penelitian,
penelitian,
instrument
subyek
penelitian,
penelitian, pengumpulan
data, dan analisis data. BAB II berisi kajian pustaka yang mencakup kemampuan membaca
dan
menulis
Al-Qur‟an,
berisi
tentang:
Pengertian
kemampuan membaca Al-Qur‟an, Keutamaan membaca Al-Qur‟an, Adab membaca Al-Qur‟an, Faktor-faktor yang mempengaruhi siswa dalam
membaca
menulis
dan
Al-Qur‟an,
mempengerahui
menulis Cara
Al-Qur‟an.
menulis
kemampuan
siswa
Pengertian
Al-Qur‟an, dalam
Kemampuan
Faktor-faktor
membaca.
Alat
yang peraga,
mencakup; Pengertian alat peraga, Perbedaan alat peraga, media pembelajaran penggunaan Pemilihan
dan alat
alat
alat peraga,
peraga.
pengajaran,
Fungsi
Prinsip-prinsip Peraga
21
praktis
pokok
penggunaan
dan alat
pembelajaran
nilai peraga,
Al-Qur‟an
(P3Q), mencakup; Pengertian alat peraga praktis pembelajaran AlQur‟an (P3Q), Komponen Alat Peraga, Cara menggunakan P3Q. BAB
III
berisi
tentang:
Pelaksanaan
Penelitian
yang
mencakup: Gambaran Umum Lokasi Penelitian, Subyek Penelitian, Pelaksanaan
Penelitian,
Penjelasan
Pelaksanaan
Siklus
I,
Penjelasan Pelaksanaan siklus II, Penjelasan Pelaksanaan siklus III. BAB IV berisi tentang: Hasil Penelitian dan Pembahasan yang mencakup: Deskripsi Per-Siklus, Data awal, Siklus I, Siklus II, Siklus III. Pembahasan yang mencakup: Hasil rekapitulasi, PraSiklus, Siklus I, Siklus II dan Siklus III. BAB V penutup berisi kesimpulan dan saran. Bagian akhir terdiri dari : Daftar pustaka, Lampiran-lampiran, dan Daftar riwayat hidup penulis.
22
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Kemampuan Membaca Al-Qur’an. 1. Pengertian Kemampuan Membaca Al-Qur‟an Kemampuan merupakan kecakapan atau potensi seseorang individu
untuk
menguasai
keahlian
dalam
melakukan
beragam
tugas dalam suatu pelajaran. Menurut Syarifuddin (2004: 49) Membaca adalah jembatan menuju pemahaman, pengamalan dan penerapan Al-Qur‟an dalam kehidupan sehari-hari. Membaca Al-Qur‟an bagi seorang muslim dinilai pun bahwa
sebagai hukumnya
ibadah.
Oleh
ibadah.
mempelajari
karenanya,
Bahkan,
Al-Qur‟an
mempelajari
sebagian
adalah
ulama
wajib.
Sebab
Al-Qur‟an berpendapat Al-Qur‟an
pedoman paling pokok bagi setiap muslim. Adapun yang peneliti maksud dari kemampuan membaca Al-Qur‟an disini adalah Potensi seorang siswa dalam menguasai, memahami, dan menerapkan Al-Qur‟an dalam kehidupan seharihari. Kata
pertama
dari
wahyu
diturunkan kepada Rosulullah SAW
Al-Qur‟an
yang
adalah iqra‟ atau perintah
membaca yang terdapat dalam surah al-alaq ayat 1 yaitu :
23
perdana
Artinya :“Bacalah dengan yang Menciptakan,... “(Al-Alaq : 1)
(menyebut)
nama
Tuhanmu
Tersirat dari sini ialah perlunya umat islam giat dan rutin membaca menjamin
karena
Al-Qur‟an, pembacanya
dialah
membaca
bacaan dengan
istimewa menyebut
yang “asma
Tuhan”(bismi rabbika). Hal
terpenting
dalam
kegiatan
membaca
Al-Qur‟an
ini
adalah rutinitas atau keajegan (keistiqamahan), yakni membacanya secara
berkesinambungan
dan
terus-menerus.
Sedikit
yang
rutin
misalnya setiap hari membaca seperempat hingga setengah juz tentu lebih baik nilainya dari pada khatam sekali dalam sehari tapi hanya dilaksanakan setahun sekali. Sedikit demi sedikit lama-lama menjadi bukit, begitu kata pepatah.Allah swt. berfirman dalam surah Ali Imran:113
Artinya:“Mereka itu tidak sama; di antara ahli Kitab itu ada golongan yang berlaku lurus, mereka (golongan ahli Kitab yang Telah memeluk agama Islam) membaca ayat-ayat Allah pada beberapa waktu di malam hari, sedang mereka juga bersujud (sembahyang).(Ali Imran 113).
24
Dengan membaca Al-Qur‟an secara rutin, suatu saat orang akan khatam (tamat) kitab suci yang terdiri dari 30 juz, 114 surah dan 6666 ayat. Disaat khatam, orang yang rutin membaca AlQur‟an memiliki doa yang ampuh. Berdoa apa saja pada saat itu, insya allah, mudah dikabulkan. 2. Keutamaan Membaca Al-Qur‟an Menurut
Syarifuddin
(2004:45)
Keutamaan
dalam
membaca Al-Qur‟an adalah sebagai berikut: a. Mendapatkan nilai pahala Kegiatan membaca Al-Qur‟an per satu hurufnya dinilai satu kebaikan dan satu kebaikan ini dapat dilipat gandakan hingga sepuluh kebaikan. b. Obat (terapi) jiwa yang gundah Membaca Al-Qur‟an bukan saja amal ibadah, namun juga bisa menjadi obat dan penawar jiwa gelisah, pikiran kusut, nurani
tidak
tenteram
dan
sebagainya.
Membaca
Al-Qur‟an
ibaratnya adalah komunikasi dengan Allah. Otomatis, dengan komunikasi itu, orang yang membaca Al-Qur‟an jiwanya akan menjadi tenang dan tenteram. c. Memberikan syafaat.
25
Disaat kiamat,
umat
Al-Qur‟an
manusia bisa
hadir
diliputi
kegelisahan
memberikan
pada
hari
pertolongan
bagi
orang-orang yang senantiasa membacanya di dunia. d. Menjadi nur di dunia, sekaligus menjadi simpanan di akhirat. Dengan
membaca
Al-Qur‟an,
muka
seorang
muslim
akan ceria dan berseri-seri. Ia tampak anggun dan bersahaja karena akrab bergaul dengan kalam Tuhannya. Selain itu, di akhirat, membaca Al-Qur‟an akan bisa menjadi deposito besar yang membahagiakan. e. Malaikat turun memberikan rahmat dan ketenangan Jika
malaikat
menurunkan
rahmat
dan
ketenangan
otomatis orang yang membaca Al-Qur‟an hidupnya akan selalu tenang, tenteram, tampak anggun, indah, disukai orang dan bersahaja. 3. Adab Membaca Al-Qur‟an Sebaiknya
bagi
orang
yang
membaca
Al-Qur‟an
memperhatikan adab/tata krama dalam membaca Al-Qur‟an karena Al-Qur‟an adalah sebagai kitab suci, wahyu sebagai berikut : a. Berpenampilan rapi dan bersih b. Membersihkan mulut c. Membaca di tempat yang bersih d. Menghadap kiblat
26
e. Diawali membaca Ta‟awudz (ungkapan meminta perlindungan kepada Allah SWT). Adapun bacaan ta‟awudz adalah sebagai berikut:
“Aku berlindung kepada Allah dari godaan setan yang terkutuk” f. Membaca Basmallah g. Dengan suara yang bagus dan khusyu‟ h. Konsentrasi i. Tidak melalaikan bacaan j. Menjauhi sendau gurau 4. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Membaca Al-Qur‟an Faktor-faktor
yang
mempengaruhi
kemampuan
membaca
Al-Qur‟an terutama di kalangan remaja, adalah sebagai berikut : a. Orientasi berfikir Pengaruh
modernisasi
banyak
mempengaruhi
arah
pemikiran orang. Kemajuan teknologi dengan segala hasil yang disumbangkannya
bagi
kemudahan
hidup
manusia,
banyak
mengalihkan perhatian orang untuk hidup lebih erat dengan alam kebendaan. Hal ini mendorong mereka untuk menuntut
27
ilmu yang diperkirakan dapat membantu ke arah pemikiran pengetahuan praktis dan menunjang prestise kehidupan. Pengetahuan
tentang
Al-Qur‟an
dan
cara
membacanya
kalah bersaing di alam pemikiran kebanyakan kaum muslimin, hingga hampir diabaikan. Padahal bidang tersebut merupakan disiplin ilmu tersendiri hingga untuk menguasainya diperlukan sistem dan metode tersendiri pula di samping ketentuan dan waktu yang cukup lama. b. Kesempatan dan tenaga Arah berfikir yang materialistis telah mendukung status wajib belajar Al-Qur‟an ke posisi yang lebih kecil. Pengaruh ini telah
menimbulkan
kelangkaan
kondisi
penyediaan
asal-asalan.
kesempatan
dan
Akibatnya
terjadi
kelangkaan
tenaga.
Waktu yang disediakan untuk belajar Al-Qur‟an sangat sedikit jika
dibandingkan
dengan
waktu
mereka
gunakan
untuk
menuntut ilmu pengetahuan lainnya. Akhirnya tenaga pengajar tersedia tidak sempat berkembang seimbang dengan kebutuhan. c. Metode Perkembangan
teknologi
telah
merubah
kecenderungan
masyarakat untuk menuntut pengetahuan secara lebih mudah dan lebih cepat. Untuk menampung minat ini dalam berbagai disiplin
ilmu,
para
ahli
telah
28
memanfaatkan
jasa
teknologi
dalam
media
pendidikan
baik
media
visual,
audio-visual,
computer dengan cara yang semakin tepat guna. Khusus
dalam
pendidikan
Al-Qur‟an
cara
ini
masih
langka. Metode lama dalam beberapa seginya mungkin sudah kurang sesuai dengan keinginan dan kecenderungan tepat guna ini.
Akibatnya
metode
yang
demikian
berangsur
kurang
diminati. d. Aksara Kitab suci Al-Qur‟an ditulis dengan aksara dan bahasa arab. Faktor ini menyulitkan bagi mereka yang berpendidikan non
pesantren/madrasah
dikembangkan
secara
karena
khusus
di
pengetahuan sekolah
itu
umum.
tidak
Akibatnya
pelajar yang berpendidikan umum sebagian besar buta aksara Kitab Sucinya. Kebutaan aksara ini membuat jarak makin lama makin jauh antara mereka dengan kitab sucinya. Adapun
menurut
Budiyanto,
faktor-faktor
yang
mempengaruhi membaca Al-Qur‟an yaitu : 1) Menurunnya kuantitas dan kualitas pengajian anak-anak di masjid, langgar atau musholla. 2) Metode pengajaran baca Al-Qur‟an yang statis. 3) Terbatasnya jam pelajaran pendidikan agama di sekolah.
B. Kemampuan Menulis Al-Qur’an
29
1. Pengertian Menulis Al-Qur‟an Kemampuan
menulis
adalah
Al-Qur‟an
catatan
yang
diperagakan oleh siswa dalam menulis Al-Qur‟an meliputi hurufhuruf
yang
dirangkai
menjadi
satu
kalimat/ayat-ayat
Al-Qur‟an
maupun syakal/tanda baca yang benar. Menurut menurunkan
Tarigan atau
menggambarkan sehingga
orang
Hasani
melukiskan
suatu
dapat
Menulis
lambang-lambang
bahasa
lain
(2005:1)
yang
dipahami
membaca
adalah
grafik oleh
yang
seseorang,
lambang-lambang
grafik
tersebut kalau mereka memahami bahasa dan grafik tersebut. Bersama dengan seruan membaca, wahyu perdana di muka juga memadukan perintah menulis, yang tersirat dari kata : “alqalam” pena. Kata “qalam” sebagai
segala macam
alat tulis-
menulis sampai kepada mesin-mesin tulis. Anjuran menulis ini ditegaskan pada wahyu yang turun menyusul wahyu perdana yaitu: Artinya :“Nun ,demi kalam dan apa yang mereka tuliskan. (al-Qalam: 1) Al-Qur‟an „tulisan
yang
pentingnya
sendiri tercatat
menulis
di
diberikan dalam
nama
Al-Kitab
lembaran‟.
samping
Tersirat
membaca.
Kata
yang dari
berarti sini
“al-qalam”
menyeru mereka untuk menulis dan mencatat. Atas dasar AlQur‟an
menggunakan
bahasa
30
arab,
maka
kegiatan
tulis-menulis
yang amat ditekankan adalah tulis-menulis huruf-huruf arab (huruf hijaiyah) sebagai bahasa Al-Qur‟an, bahasa penduduk surga dan bahasa rosulullah SAW. Disini
anak
diharapkan
memiliki
kemampuan
menulis
(kitabah) aksara Al-Qur‟an dengan baik dan benar dengan cara imla‟ „dikte‟ atau setidak-tidaknya dengan cara menyalin (naskh) dari mushaf. 2. Cara menulis Al-Qur‟an Setiap bahasa mempunyai tatanan dalam pola kalimat yang berbeda dan unik, begitu juga dengan bahasa arab. Bahasa arab mempunyai
tatanan
yang
sangat
kompleks
dan
unik,
sehingga
bahasa arab adalah bahasa yang mempunyai nilai makna yang tinggi. Cara penulisan huruf arab sebagai berikut: a. Penulisan huruf arab dimulai dari kanan ke kiri. b. Menyambung huruf hijaiyyah, dari 28 huruf hijaiyyah terdapat huruf yang
dapat disambung dan menyambung. Ada yang bisa
disambung tetapi tidak bisa menyambung, yaitu: alif, dal, zal, wawu,
ra‟,
dan
zai.
Selain
huruf
ini
semua
huruf
dapat
disambung dan menyambung. c. Dalam menulis huruf arab perlu menguasai huruf arab berikut bunyinya. Berikut ini adalah tabel huruf arab beserta letaknya dan bunyinya.
31
3. Faktor-faktor
yang
mempengaruhi
kemampuan
siswa
dalam
menulis. Kemampuan siswa dalam menerima atau memahami setiap pelajaran itu berbeda antara siswa yang satu dengan yang lain. Hal itu disebabkan adanya beberapa faktor yang mempengaruhinya. Secara kemampuan
garis siswa
besar
faktor
yang
terhadap
materi
ajar
mempengaruhi ada
dua,
yaitu
tingkat faktor
internal dan faktor eksternal. a. Faktor internal yaitu faktor yang berasal dari dalam siswa itu sendiri. b. Faktor eksternal yaitu faktor yang berasal dari luar atau faktor lingkungan. Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa faktor yang mempengaruhi kemampuan siswa dalam menulis adalah sebagai beriktu: 1) Faktor internal, antara lain: -
Minat belajar
-
Perhatian siswa dalam pembelajaran
32
-
Kebiasaan dan ketekunan belajar siswa
-
Kondisi fisik dan psikis siswa
-
Kemampuan dasar siswa dalam menulis Al-Qur‟an.
2) Faktor eksternal, antara lain: -
Perencanaan
yang
dilakukan
guru
dalam
proses
pembelajaran -
Metode dan alat peraga guru dalam pembelajaran
C. Alat Peraga 1. Pengertian Alat Peraga Alat
peraga
merupakan
alat
untuk
memperlihatkan
pelajaran (Saliman dan Sudarsono, 1994:178). Benda ini biasa digunakan untuk menjelaskan suatu ide, prinsip atau hukum alam. Alat peraga adalah alat-alat yang digunakan pendidik dalam menyampaikan sesuatu
dalam
materi
untuk
pembelajaran
membantu
dan
memperagakan
(http://sitesgoogles.com).
Wujudnya
dapat berupa benda yang dapat menjelaskan suatu ide, prinsip, gejala. Alat peraga digunakan guru untuk membantu memperjelas materi
pembelajaran
yang
disampaikan
kepada
siswa
mencegah terjadinya verbalisme dalam pembelajaran. 2. Perbedaan Alat Peraga, Media Pembelajaran dan Alat Pengajaran.
33
dan
Alat peraga, media pembelajaran memiliki perbedaan tipis yang kadang disamakan satu sama lainnya. Alat peraga adalah alatalat yang digunakan pendidik dalam menyampaikan materi untuk membantu
dan
memperagakan
sesuatu
dalam
pembelajaran
(http://sites.googles.com). Wujudnya
dapat
berupa
benda
yang
dapat
menjelaskan
suatu ide, prinsip, gejala/hukum alam. Alat peraga digunakan guru untuk membantu memperjelas materi pelajaran yang disampaikan kepada
siswa
dan
mencegah
terjadinya
verbalisme
dalam
pembelajaran. Berbeda tipis dengan alat peraga, media muncul sebagai bentuk jamak dari kata medium, sebuah kata dalam bahasa latin yang berarti perantara atau pengantar (Sadiman, dkk. 1993:6). Media pembelajaran diartikan sebagai segala sesuatu yang dapat digunakan
untuk
menyalurkan
pesan
atau
isi,
merangsang
pikiran/perasaan, perhatian dan kemampuan siswa sehingga dapat mendorong proses pembelajaran (Ibrahim dan syaodih, 1996 :112) Kedua menunjukkan
pengertian perbedaan
yang
telah
diantara
diutarakan
keduanya,
hal
seolah
tidak
tersebut
wajar
karena perbedaan antara alat peraga dan media pembelajaran bukan terletak
pada
menjadi
sebuah
pelajaran,
jika
bendanya, media
tetapi apabila
pembelajaran
34
lebih berisi
dilakukan
pada
fungsinya.
program pada
Televisi
tentang
televisi
suatu
tersebut,
misalnya
dengan
menunjukkan
bagian-bagian
dan
komponen
televisi, maka dalam peristiwa ini televise merupakan alat peraga. Alat peraga dan media pembelajaran selalu mengandung pesan/isi pelajaran. Keduanya memiliki unsur bahan pembelajaran yang akan disampaikan (software) dan alat penampil (hardware). Hal
inilah
yang
membedakannya dengan
alat
pengajaran.
Alat
pengajaran tidak mengandung pesan/isi pembelajaran (Ibrahim dan syaodih, 1996 :112). Alat pengajaran ini terbagi menjadi dua yaitu yang bersifat umum dan yang bersifat khusus. Alat pengajaran yang bersifat umum dapat digunakan dalam semua mapel. Misalnya, kapur dan papan tulis, sedangkan alat pengajaran yang bersifat khusus hanya digunakan untuk mapel tertentu. Misalnya, busur derajat dalam pembelajaran matematika. 3. Fungsi Pokok dan Nilai Penggunaan Alat Peraga. Penggunaan
alat
peraga
dapat
memvisualisasikan
sesuatu
yang tidak dapat dilihat atau sukar dilihat sehingga nampak lebih jelas. Menurut Sudjana (2008:99-100) fungsi pokok alat peraga adalah sebagai berikut : a. Sebagai
alat
bantu
mewujudkan
efektif
35
situasi
pembelajaran
yang
b. Membantu
guru
pembelajaran
mengembangkan
karena
alat
peraga
unsur
merupakan
dalam
situasi
bagian
integral
dalam pembelajaran c. Penggunaan alat peraga mendukung tujuan materi pelajaran d. Proses belajar menjadi lebih menarik perhatian siswa e. Mempercepat proses pembelajaran dan membantu siswa dalam menangkap suatu konsep f. Pembelajaran menjadi lebih lama diingat siswa. Penggunaan alat peraga mempunyai nilai-nilai positif yang patut dikembangkan. Nilai-nilai penggunaan alat peraga tersebut adalah
menghindari
verbalisme,
menarik
minat
dan
perhatian
siswa, memantapkan hasil belajar. Memberi
pengalaman
teratur
dan
pemikiran
menumbuhkan
berkesinambungan,
dan
berkembangnya
kongkret,
membantu
kemampuan efisiensi
dan
pemikiran
berbahasa pengalaman
yang
perkembangan dan
membantu
belajar
(Sudjana,
2008:100). Penggunaan alat peraga secara optimal dan tepat sasaran akan
memunculkan
Pembelajaran
juga
pembelajaran dapat
yang
menjadi
menimbulkan minat untuk mempelajarinya. 4. Prinsip-prinsip Penggunaan Alat Peraga.
36
mudah
lebih
dipahami
bermakna
siswa.
sehingga
Prinsip penggunaan alat peraga menurut Hoover (Usman 1995:32) peraga,
patut
menjadi
prinsip-prinsip
sikap dalam
dasar
dalam
penggunaan
menggunakan
alat
peraga
alat
tersebut
adalah sebagai berikut: a. Tidak ada alat peraga yang dianggap paling baik b. Alat-alat tertentu lebih tepat dari pada alat lain, tergantung hubungannya dengan tujuan pembelajaran. c. Alat peraga dan sumber-sumber yang digunakan merupakan bagian integral dari pembelajaran. d. Perlu adanya persiapan yang matang oleh guru dan siswa. e. Siswa menyadari tujuan alat peraga dan merespon data yang diberikan. f. Perlu diadakan kegiatan lanjutan. g. Alat
peaga
dan
sumber-sumber
yang
digunakan
untuk
melancarkan komunikasi memungkinkan belajar lebih baik. Setiap
alat
peraga
memiliki
kelebihan
dan
kelemahan
masing-masing. Alat peraga yang cocok untuk menjelaskan materi tertentu belum tentu cocok untuk menjelaskan materi lain. Guru harus menyesuaikan penggunaan alat peraga dengan tujuan yang hendak
akan
dicapai,
alat
peraga
digunakan
untuk
membantu
tujuan, bukan menjadi tujuan itu sendiri. Penggunaanya dalam pembelajaran
harus
dapat
dikontrol
informasi yang akan disampaikan.
37
agar
tidak
mengaburkan
Guru
harus
menyesuaikannya
menentukan
dengan
keadaan
jenis
peraga
yang
tepat,
siswa,
menyajikannya
dengan
teknik yang tepat, dan memperlihatkannya pada waktu, tempat, dan situasi
yang
tepat
pula
agar
penggunaan
alat
peraga
dapat
mencapai hasil optimal. Langkah-langkah
penggunaan
alat
peraga
adalah
sebagai
berikut, (Sudjana, 2008 :105-106): a. Menetapkan tujuan mengajar dengan menggunakan alat peraga b. Persiapan guru meliputi pemilihan alat peraga c. Persiapan kelas dengan mengondisikan siswa d. Penetapan langkah
penyajian
pembelajaran oleh
guru
untuk
mencapai tujuan pembelajaran dengan baik e. Pelaksanakan pembelajaran dengan menggunakan alat peraga yang dilakukan di dalam atau di luar kelas f. Evaluasi pembelajaran dan penggunaan alat peraga. 5. Pemilihan Alat Peraga Pemilihan alat peraga tidak bisa berdiri sendiri, melainkan harus disesuaikan dengan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai, materi
pelajaran,
tingkat
perkembangan
siswa,
sarana
dan
prasarana, efesiensi biaya dan waktu (Asnawir dan Usman 2002 :15-16). Pemilihan
alat
peraga
juga
harus
disesuaikan
dengan
ketersediaan tenaga dan kemampuan guru. Burton (Usman, 1995:
38
32). Menambahkan bahwa alat peraga hendaknya juga harus tepat, memadai, dan mudah digunakan. Alat peraga harus direncanakan dengan
teliti
dan
kelanjutannya seperti
diperiksa
lebih
dahulu
kemudian
diskusi, analisis, dan evaluasi
disertai
penggunaan
alat peraga dalam pembelajaran. Pemilihan alat peraga tanpa memperhitungkan hal-hal di atas dapat menghambat proses pembelajaran. Salah sasaran dapat terjadi apabila alat peraga diposisikan sebagai tujuan pembelajaran sehingga tujuan pembelajaran yang sesungguhnya menjadi kabur. Kondisi
tersebut
membuat
siswa
mengalami
kebingungan
menentukan fokus pembelajaran yang harus dikuasainya.
D. Peraga Praktis Pembelajaran Al-Qur’an (P3Q) 1. Pengertian Alat Peraga Praktis Pembelajaran Al-Qur‟an (P3Q) Alat merupakan
peraga alat
praktis
peraga
pembelajaran
yang
digunakan
Al-Qur‟an untuk
(P3Q)
ini
meningkatkan
kemampuan membaca dan menulis Al-Qur‟an pada siswa. Proses pembelajaran menggunakan alat peraga akan menigkatkan minat peserta didik dalam belajar (Durofiq 2009:4). 2. Komponen-komponen P3Q Alat peraga praktis pembelajaran Al-Qur‟an ( P3Q ) terdiri dari enam komponen yaitu : a. Modelling Board
39
Komponen ini memiliki dua sisi muka dengan fungsi yang berbeda, dua sisi muka tersebut adalah sebagai berikut: 1) Magnetic Board
Komponen
ini
berbentuk
papan
persegi
panjang
yang dapat menempelkan huruf-huruf hijaiyah, papan ini berfungsi sebagai media penempelan replika hijaiah. 2) Card Board
Papan ini dirancang sebagai media penempatan atau pemampangan
smard
card
(potongan
kertas
peraga
kertas
poster
bertuliskan bagian-bagian ayat Al-Qur‟an). 3) Poster Hijaiah Komponen
ini
berupa
lembar
berukuran A3 (30 cm x 42 cm) sebanyak 12 lembar, berisi
40
gambar huruf hijaiah berikut tanda bacanya. Disetiap huruf terdapat pula guratan garis bertanda panah sebagai petunjuk arah gores pena berdasarkan kaidah penulisan huruf Arab yang benar.
4) ReplikaHijaiah
Secara
fungsional,
replika-replika
huruf
hijaiah
bermagnet ini dirancang khusus dengan bahan, bentuk, serta ukuran
tertentu
agar
diperoleh
tingkat
ketahanan
dan
kenyamanan yang optimal ketika digunakan dalam aktivitas praktik. Berbahan plastik HIPS yang bebas racun, serta dengan bentuk ketebalan berongga, ketahanan dari replikareplika huruf initetap terjaga. Selain itu, pemilihan bahan
41
plastik
juga
menjadikan
banderol
produk
ini
lebih
terjangkau.
5) Smart Card
Dengan bahan kertas ivory 210 gr berukuran 9,9 cm x 14,4 cm, komponenini dirancang untuk dapat ditampilkan dengan nyaman pada kantong-kantong papan peraga (card board).
Fungsi
utama
komponen
ini
adalah
membantu
peserta didik mencapai kompetensi membaca dan menulis surah-surah tertentu sesuai tuntutan SK-KD. 6) P3Q Bag Mekanisme penyimpanan
buka-tutup
replica
hijaiah)
pocket dirancang
hijaiah khusus
(kantong dengan
menerapkan single-aim opening system atau „sistem buka satu arah‟. Hal ini bertujuan membantu praktikan pemula dalam mengenal urutan huruf-huruf hijaiah, mulai dari alif 42
hingga ya‟. Sebelum membuka salah satu pocket hijaiah ( ا
kecuali pocket huruf
) ع, pastikan pocket hijaiah
dan
sebelumnya dalam keadaan tertutup.
3. Cara menggunakan P3Q Untuk
mengetahui
cara
menggunakan
P3Q,
perhatikan
rangkaian ilustrasi simulasi berikut; a. Mengenal huruf hijaiah dan tanda baca 1) Card board disiapkan, pilih tempat yang strategis. 2) Poster hijaiah ditampilkan pada card board. Dengan
bimbingan
guru,
peserta
didik
diajak
mengingat
setiap bentuk huruf hijaiah yang meliputi bentuk tunggal, awal, tengah, dan akhir. 3) Setelah tahap pengenalan dirasa cukup, aktivitas praktik bisa dimulai.
Modelling board
dibalik, gunakan sisi magnetik
board. b. Pengenalan huruf sambung dan penggunaan harakat
43
1) Magnetic board disiapkan. 2) Guru
menunjuk
salah
seorang
murid
untuk
meragakan
latihan
membaca.
penyusunan kata dengan replika hijaiah. c. Membaca ayat Al-Qur‟an 1) Card board disiapkan. 2) Smart
card
disiapkan
untuk
kegiatan
Secara bergiliran, murid di kelas diajak untuk merangkaikan potongan-potongan ayat pada card board. 4. Kelebihan dan Kekurangan Alat Peraga a. Kelebihan alat peraga 1) Menumbuhkan minat belajar siswa karena pelajarn menjadi lebih menarik. 2) Memperjelas bahan pelajaran sehingga siswa lebih mudah memahami. 3) Metode mengajar akan lebih bervariasi sehingga siswa tidak akan bosan. 4) Kegiatan pembelajaran menjadi lebih aktif . b. Kekurangan alat peraga 1) Mengajar dengan memakai alat peraga lebih banyak menuntut guru. 2) Banyak waktu yang diperlukan untuk persiapan. 3) Perlu kesediaan berkorban secara materiil.
44
BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN
A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian Penelitian Ibtidaiyah
Pinggir,
tindakan
kelas
Kecamatan
ini
dilakukan
Karanggede,
di
Madrasah
Kabupaten
Boyolali.
Madrasah ini terletak 28 kilometer sebelah utara Boyolali, tepatnya di
desa
Mluyo,
Kelurahan
Pinggir,
Kecamatan
Karanggede,
Kabupaten Boyolali. Madrasah Ibtidaiyah Pinggir adalah merupakan manifestasi dari amal bakti semua umat Islam yang ada di Pinggir Karanggede Boyolali yang didirikan pada tanggal 1 November 1967 dan dibangun secara swadaya masyarakat dengan luas tanah 1762,5 m2 yang dikepalai oleh Bapak Dahron th 1976 sampai purna tugas tahun 1996. Karena beliau purna tugas digantikan oleh Bapak Daman 1996 sampai purna tugas tahun 2009. Sekarang digantikan Bapak Sumantri Setyo, A,Ma sampai sekarang. Tentang status Madrasah Ibtidaiyah Pinggir adalah disampaikan dan sudah mendapakan piagam dari Departemen Agama dengan Nomor NK/9.C/965/PCMI/69 serta telah TERAKRIDITASI pada tahun 2006 dengan nomor : SK.KW.11.4/PP.03.2/623.9.81/2006 dengan peringkat B (BAIK).
45
Salah satu strategi yang digunakan untuk mengukuhkan eksistensi lembaga tersebut di tengah masyarakat adalah melalui peningkatan kualitas, visi dan misinya. Adapun visi dan misi dari MI Pinggir, Kecamatan Karanggede, Kabupaten Boyolali adalah sebagai berikut: Visi Madrasah Ibtidaiyah Pinggir adalah terwujudnya siswa yang beriman, taqwa, cerdas, terampil dan unggul dalam prestasi. Misi dari Madrasah Ibtidaiyah Pinggir adalah : a. Meningkatkan ibadah dan dapat mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari. b. Meningkatkan ilmu pengetahuan dan kreativitas yang islami. c. Meningkatkan kecakapan dan keterampilan yang berpotensi. d. Mengembangkan kebudayaan islam dengan santun. e. Meningkatkan pelaksanaan 7 K : 1. Keimanan
5. Ketertiban
2. Kesehatan
6. Keindahan
3. Kerukunan
7. Kebersihan
4. Keamanan B. Subyek Penelitian Penelitian ini dilakukan pada siswa kelas IV di MI Pinggir, Kecamatan Karanggede, Kabupaten Boyolali. Siswa yang menjadi subyek penelitian ini berjumlah 22 siswa yang terdiri dari 10 siswa laki-laki dan 12 siswa perempuan. Penelitian dilakukan pada semester kedua pada tahun 2012/2013.
46
Penelitian tindakan kelas ini adalah salah satu upaya dalam rangka penerapan alat peraga praktis pembelajaran Al-Qur‟an untuk meningkatkan kemampuan membaca dan menulis Al-Qur‟an pada siswa kelas IV MI Pinggir, Kecamatan Karanggede, Kabupaten Boyolali. Adapun nama-nama siswa yang menjadi subyek dalam penelitian ini dapat dilihat dalam tabel berikut: Tabel 3.1 Nama siswa kelas IV MI Pinggir, Kecamatan Karanggede, Kabupaten Boyolali. No
Nama
Keterangan Laki-laki
Perempuan
1.
Ahmad alif mukorobin
2.
Ahmad zaenuri
3.
Firmawan setiadi
4.
Tio prayoga
5.
Retno wulan pranesti
6.
Diah ayu sri maharani
7.
M. Adi saputra
8.
Listiyani
9.
Amanda dwi pujawati
47
10.
Nur fadillah
11.
Intan rahmawati
12.
Nina susilowati
13.
Aldi budi utomo
14.
Egi maulana
15.
Tika sulistyarini
16.
Lintang kurniawan
17.
Ahmad miftahussalam
18.
M. Najmudin
19.
Nur afifah
20.
Salsa nur khoirunnisa
21.
Ita rahmadani
22.
Wulan sari
Sumber: Administrasi Sekolah Tahun Ajaran 2012/2013
C. Pelaksanaan Penelitian Penelitian ini dilaksanakan selama 4 minggu mulai minggu pertama bulan Januari sampai minggu pertama bulan Februari 2013. Tepatnya penelitian ini dimulai pada tanggal 02 Januari 2013 sampai tanggal 07 Februari 2013. Penelitian dilakukan pada siswa kelas IV MI Pinggir,
48
Kecamatan Karanggede, Kabupaten Boyolali yang berjumlah 22 siswa pada semester dua tahun ajaran 2012/2013. Penelitian tindakan kelas ini dilakukan dalam tiga siklus. Setiap siklus memiliki beberapa tahapan yakni perencanaan, pelaksanaan tindakan, pengamatan dan refleksi. Keempat tahapan ini saling terkait dan berkelanjutan. Hal ini merupakan ciri dari penelitian tindakan kelas. D. Penjelasan Pelaksanaan Siklus 1 1. Tahap Perencanaan Pada tahap ini peneliti mempersiapkan materi pelajaran dan perangkat pembelajaran yang terdiri dari RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran). Di dalam RPP memuat seluruh konsep pembelajaran, sumber, media pembelajaran, metode pembelajaran dan evaluasi pembelajaran. Peneliti juga menyiapkan lembar tugas yang akan digunakan dalam pelaksanaan pembelajaran melalui alat peraga praktis pembelajaran AlQur‟an. Peneliti juga menyiapkan lembar observasi aktivitas siswa untuk merekam jalannya pembelajaran. 2. Tahap Pelaksanaan Tindakan Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar untuk siklus I dilaksanakan pada tanggal 09 Januari 2013. Penerapan tindakan mengacu pada pembelajaran yang tertulis dalam RPP.
49
Dalam penelitian ini peneliti bertindak sebagai guru. Target yang ingin dicapai adalah siswa mampu mencapai kriteria ketuntasan minimal (KKM). Kriteria ketuntasan minimal ini merupakan kesepakatan bersama dari persatuan guru kelas IV MI Pinggir, Kecamatan Karanggede, Kabupaten Boyolali. Pengamatan dilaksanakan bersamaan dengan pelaksanaan kegiatan belajar mengajar. Adapun kegiatan dalam siklus ini dapat diuraikan seperti dibawah ini: a. Guru mengawali pelajaran dengan mengucapkan salam dan bacaan basmalah bersama-sama serta menanyakan kabar dan melakukan absensi. b. Menyiapkan alat peraga smard card al-Lahab c. Menyampaikan apersepsi sesuai materi yang akan diperagakan. d. Guru menjelaskan tentang surat al-Lahab mulai dari identitas surat, pengertian surat, nama surat, serta tempat diturunkannya surat. e. Guru memberi contoh pelafalan surat al-Lahab dengan benar. f. Siswa menirukan pelafalan surat al-Lahab dengan benar. g. Guru memasang smart card (kartu yang bertuliskan surah al-Lahab dengan bahan kertas) surah al-Lahab di papan tulis untuk membantu pemeragaan. h. Guru mengelaborasi alat peraga dengan menggunakan metode lepashafal.
50
i. Guru dan siswa bersama-sama melafalkan surat al-Lahab. j. Guru meminta seorang siswa maju untuk membaca surat al-Lahab yang masih lengkap bacaannya. k. Meminta siswa untuk melepas smart card surah al-Lahab satupersatu/sebagian smard card. l. Guru meminta siswa untuk membaca surah al-Lahab yang sudah tidak lengkap bacaannya (ada smard card yang sudah dilepas). m. Guru memberikan tugas kepada salah satu siswa untuk menyusun ayatayat surah al-Lahab hingga menjadi surah yang lengkap bacaannya. n. Meminta siswa untuk melafalkan surat al-Lahab secara bersama-sama. o. Guru meluruskan kesalah pahaman siswa tentang cara membaca surah al-Lahab. p. Guru bertanya kepada siswa tentang kesulitan yang dihadapi ketika membaca surah al-Lahab. q. Guru memberikan motivasi kepada siswa agar sering membaca AlQur‟an. r. Guru
menyampaikan
tugas
untuk
mengulang
pelafalan
dan
penghafalan surat al-Lahab dengan benar dalam shalat fardhu. 3. Tahap Pengamatan Setelah tahapan pelaksanaan tindakan, tahapan berikutnya adalah tahapan observasi atau pengamatan. Pengamatan dilaksanakan secara langsung dengan menggunakan format observasi yang telah disusun.
51
Pengamatan ini dimaksudkan untuk mengetahui sejauh mana keberhasilan yang telah dicapai guru dalam proses pembalajaran. Aspek pengamatan dalam penelitian ini mencakup aspek pengamatan pada guru dan aspek pengamatan pada siswa. Aspek pengamatan pada guru meliputi: a. Guru membuka pelajaran dengan mengucapkan salam b. Guru menanyakan kabar siswa dan melakukan absensi c. Guru menyiapkan alat peraga d. Guru menjelaskan materi pelajaran e. Guru menggunakan alat peraga f. Guru memberikan evaluasi g. Guru mengucapkan salam penutup Adapun aspek yang diamati pada siswa adalah sebagai berikut: a. Siswa menjawab salam b. Siswa merespon panggilan presensi dari guru c. Menyiapkan alat peraga d. Siswa memperhatikan penjelasan dari guru e. Siswa memberikan umpan balik dari penjelasan guru f. Siswa ikut serta menggunakan alat peraga. g. Siswa mengerjakan soal evaluasi 4. Tahap Refleksi Tahap akhir dari siklus I ini adalah tahap refleksi. Pada tahap refleksi, peneliti meganalisis dan mengolah nilai yang terdapat pada
52
lembar observasi yang ada. Hasil pengamatan diperoleh data sebagai berikut: a. Faktor Pendukung Sumber daya manusia (Guru) menjadi faktor pendukung utama dalam menerapkan penggunaan alat peraga praktis pembelajaran AlQur‟an. Sumber belajar/Buku sudah ada guna untuk mendukung KBM dan P3Q Alat peraga smard card surat al-Lahab sudah dapat digunakan. b. Faktor Penghambat Pada siklus I ini guru masih ragu dalam menyampaikan materi pelajaran, suara guru kurang keras dalam mengucapkan salam, guru belum jelas dalam memberikan instruksi penggunaan alat peraga P3Q pada siswa. c. Saran Peneliti melakukan perbaikan tindakan yang akan dilakukan disiklus II. Guru memperbaiki kegiatan pembelajaran dengan cara menyampaikan materi lebih jelas, dan menggunakan alat peraga praktis pembelajaran Al-Qur‟an (P3Q) yang lainnya. Dari hasil belajar siswa, terjadi peningkatan kemampuan pemahaman siswa dalam menyelesaikan tes formatif yang diberikan oleh guru. Dari 22 siswa yang tuntas belajar ada 10 siswa atau 45,45% dengan nilai rata-rata 61,31 sedangkan siswa yang tidak tuntas belajar ada 12 siswa atau 54,54%.
53
E. Penjelasan Pelaksanaan Siklus II 1. Tahap Perencanaan Siklus kedua ini sama dengan siklus pertama. Siklus kedua juga terdiri dari 4 tahapan yaitu perencanaan, pelaksanaan tindakan, pengamatan dan refleksi. Pada tahapan perencanaan diadakan identifikasi masalah yang terjadi pada siklus pertama. Kegiatan ini dilakukan oleh peneliti dengan mengacu pada refleksi siklus pertama. Selanjutnya dilakukan alternatif pemecahan masalah yang akan dilakukan pada tahapan tindakan penyusunan konsep pembelajaran. Target yang ingin dicapai adalah terjadi peningkatan jumlah kelancaran membaca Al-Qur‟an siswa dan nilai belajar. Pada siklus kedua ini peneliti mempersiapkan perangkat meliputi lembar pengamatan, lembar soal, dan alat peraga praktis pembelajaran AlQur‟an (P3Q). adapun materi yang dipilih dalam siklus ini adalah “ menulis huruf arab” pada surat al-Lahab. 2. Tahap Pelaksanaan Tindakan Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar untuk siklus II dilaksanakan pada tanggal 16 Januari 2013. Dalam hal ini peneliti bertindak sebagai guru. Sementara pengamatan dilakukan oleh rekan sejawat. Penerapan tindakan mengacu pada konsep pembelajaran yang tertulis pada RPP dengan memperhatikan revisi pada siklus I. Adapun kegiatan dalam siklus II ini adalah sebagai berikut:
54
a. Guru mengucapka salam pembuka dan memimpin doa sebelum pelajaran dimulai. b. Guru menanyakan kabar dan melakukan absensi. c. Menyiapkan alat peraga smard card , replika hijaiyah, poster hijaiyah, dan magnetik board. d. Memasang poster hijaiyah sebagai langkah awal memulai pemeragaan. e. Guru bersama siswa membaca surat al-Lahab. f. Guru menjelaskan cara menulis surat al-Lahab dengan menggunakan replika hijaiyah. g. Guru
mempraktekkan
cara
menulis
surat
al-Lahab
dengan
menggunakan replica huruf hijaiyah. h. Secara
acak
siswa
dipanggil
ke
depan
untuk
mengambil
gulungan kertas, yang di dalamnya terdapat satu ayat dari surat al-Lahab. i. Siswa
diminta
untuk
menebalkan
surat
al-Lahab
yang
ada
digulungan kertas tersebut. j. Kemudian meminta siswa untuk mengurutkan surat al-Lahab yang dibawanya hingga menjadi surat al-Lahab yang sempurna. k. Guru meluruskan kesalah pahaman siswa tentang cara menulis surah al-Lahab. l. Guru bertanya kepada siswa tentang kesulitan yang dihadapi ketika menulis surat al-Lahab.
55
m. Guru memberikan motivasi kepada siswa agar sering menulis huruf-huruf Al-Qur‟an. 3. Tahap Pengamatan Sama dengan pengamatan siklus I, pengamatan dilakukan bersamaan dengan pelaksanaan siklus. Aspek yang diamati dalam siklus ini adalah: a. Aspek Guru 1) Keterampilan dalam membuka dan menutup pelajaran. 2) Guru mengucapkan salam 3) Guru menanyakan kabar siswa dan melakukan absensi 4) Guru menyiapkan alat peraga 5) Guru menjelaskan materi pelajaran 6) Guru mempraktekkan cara menulis surat al-Lahab dengan menggunakan replica huruf hijaiyah 7) Guru memberikan soal post test 8) Guru mengucapkan salam penutup. b. Aspek Siswa 1) Siswa menjawab salam 2) Siswa merespon panggilan presensi dari guru 3) Siswa membantu menyiapkan alat peraga 4) Siswa memperhatikan penjelasan dari guru 5) Siswa memberikan umpan balik dari penjelasan guru 6) Siswa mengerjakan soal evaluasi
56
4. Tahap Refleksi Tahap akhir dari siklus ini adalah tahap refleksi sama dengan siklus I. Pada siklus II ini peneliti juga menganalisis dan mengolah nilai yang terdapat pada lembar observasi yang ada. Hasil data pengamatan dapat diperoleh data sebagai berikut: 1) Faktor Pendukung Pada siklus II ini, Penjelasan dari guru dalam menyampaikan materi pelajaran, dan cara menggunakan Alat peraga praktis pembelajaran Al-Qur‟an (P3Q) sudah jelas dan dapat dipahami oleh siswa. Perlengkapan pembelajaran dilaksanakan dengan baik, sehingga siswa dapat memperhatikan penjelasan guru secara maksimal. 2) Faktor Penghambat Pada siklus II ini guru belum bisa menciptakan suasana kelas yang kondusif sehingga kegiatan pembelajaran belum efektif, dikarenakan masih ada peserta didik yang gaduh pada saat pembelajaran berlangsung dan ada sebagian siswa yang masih canggung dalam menggunakan alat P3Q. 3) Saran Peneliti melakukan perbaikan tindakan yang akan dilakukan disiklus III. Guru memperbaiki kegiatan pembelajaran dengan cara menciptakan suasana kelas menjadi lebih tenang (kondusif), dan menggunakan alat peraga praktis pembelajaran Al-Qur‟an (P3Q) dengan baik agar siswa tidak canggung dalam menggunakan alat P3Q.
57
Dari hasil belajar siswa, terjadi peningkatan kemampuan pemahaman siswa dalam menyelesaikan tes formatif yang diberikan oleh guru. Dari 22 siswa yang tuntas belajar ada 16 siswa atau 72,72% dengan nilai rata-rata 71,36 sedangkan siswa yang tidak tuntas belajar ada 6 siswa atau 27,27%.
F.
Penjelasan Pelaksanaan Siklus III 1. Tahap perencanaan Siklus kedua ini sama dengan siklus pertama dan kedua. Siklus III juga terdiri dari 4 tahapan yaitu perencanaan, pelaksanaan tindakan, pengamatan dan refleksi. Pada tahapan perencanaan diadakan identifikasi masalah yang terjadi pada siklus kedua. Kegiatan ini dilakukan oleh peneliti dengan mengacu pada refleksi siklus kedua. Selanjutnya dilakukan alternatif pemecahan masalah yang akan dilakukan pada tahapan tindakan penyusunan konsep pembelajaran. Target yang ingin dicapai adalah terjadi peningkatan kemampuan membaca dan menulis Al-Qur‟an pada siswa. 2. Tahap Pelaksanaan Tindakan Pelaksanaan
kegiatan
belajar
mengajar
untuk
siklus
III
dilaksanakan pada tanggal 23 Januari 2013. Dalam hal ini peneliti bertindak sebagai guru. Sementara pengamatan dilakukan oleh rekan sejawat.
58
Penerapan tindakan mengacu pada konsep pembelajaran yang tertulis pada RPP dengan memperhatikan revisi pada siklus II. Adapun kegiatan dalam siklus III ini adalah sebagai berikut: a. Guru mengawali pelajaran dengan mengucapkan salam b. Guru menanyakan kabar dan melakukan absensi c. Menyiapkan alat peraga smard card al-Lahab dan card board d. Mengadakan appersepsi melafalkan surat-surat pendek (drill) e. Guru memasang smard card surah al-Lahab di papan tulis untuk membantu pemeragaan. f. Guru bersama siswa membaca surat al-Lahab. g. Siswa menirukan pelafalan surat Al-Lahab dengan benar dan fasih h. Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok i. Secara berkelompok siswa membaca arti kata surat Al-Lahab j. Secara berkelompok siswa mengartikan surat Al-Lahab k. Mempresentasikan hasil kerja kelompoknya l. Bermain adu cepat menyusun ayat dan artinya m. Hafalan surat Al-Lahab dan artinya dengan benar dan fasih n. Guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diketahui siswa o. Guru
bersama
siswa
bertanya
jawab
meluruskan
kesalahan
pemahaman, memberikan penguatan dan penyimpulan p. Secara klasikal guru mengulang kembali pelafalan surat al-Lahab dan diikuti oleh siswa
59
q. Guru
menyampaikan
tugas
untuk
mengulang
pelafalan
dan
menghafalkan surat Al-Lahab dengan benar dan fasih dalam shalat fardhu r. Memberikan penghargaan kepada siswa yang telah mendapat penilaian maksimal. 3. Tahap Pengamatan Sama dengan pengamatan siklus II, pengamatan dilakukan bersamaan dengan pelaksanaan siklus. Aspek yang diamati dalam siklus ini adalah: a. Aspek Guru 1) Keterampilan dalam membuka dan menutup pelajaran 2) Guru menanyakan kabar siswa dan melakukan absensi 3) Guru menyiapkan alat peraga 4) Guru menjelaskan materi pelajaran 5) Guru memberikan soal post test 6) Guru mengucapkan salam penutup b. Aspek Siswa 1) Siswa menjawab salam 2) Siswa merespon panggilan presensi dari guru 3) Siswa memperhatikan penjelasan dari guru 4) Siswa memberikan umpan balik dari penjelasan guru 5) Siswa kedepan mengartikan surat al-Lahab secara berkelompok 6) Siswa mengerjakan soal evaluasi 7) Siswa menjawab salam penutup
60
4. Tahap Refleksi Tahap akhir dari siklus ini adalah tahap refleksi sama dengan siklus II. Pada siklus III ini peneliti juga menganalisis dan mengolah nilai yang terdapat pada lembar observasi yang ada. Hasil data pengamatan dapat diperoleh data sebagai berikut: 1) Faktor Pendukung Pada siklus III ini guru mampu menciptakan suasana kelas menjadi kondusif sehingga kegiatan pembelajaran sudah efektif, dan semua siswa tidak canggung dalam menggunakan alat P3Q. secara keseluruhan, siswa memperhatikan jalannya pembelajaran dari awal sampai akhir. 2) Faktor Penghambat Pada siklus ketiga ini, hal yang menghambat pembelajaran sudah tidak ada, karena sudah diperbaiki pada siklus kedua. Proses pembelajaran siklus III berjalan dengan baik, siswa dapat mengerti instruksi dan penjelasan yang telah diberikan oleh guru. 3) Saran Cara mengatasi faktor-faktor yang menghambat pembelajaran yang menggunakan alat peraga praktis pembelajaran Al-Qur‟an (P3Q) di sekolah, sebaiknya guru mempersiapkan alat peraga pembelajaran sebelumnya, guru menguasai alat peraga yang akan digunakan dan sebaiknya menggunakan alat peraga praktis pembelajaran Al-Qur‟an pada setiap pembelajaran agar siswa terbiasa menggunakan alat P3Q.
61
Dari hasil belajar siswa, terjadi peningkatan kemampuan pemahaman siswa dalam menyelesaikan tes formatif yang diberikan oleh guru. Dari 22 siswa yang tuntas belajar ada 20 siswa atau 90,90% dengan nilai rata-rata 77,04 sedangkan siswa yang tidak tuntas belajar ada 2 siswa 9,09%.
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Per Siklus 1. Pra Tindakan a. Hasil Kemampuan Membaca Al-Qur‟an Pra Tindakan Tahap
pra
siklus
memberikan
pandangan
peneliti
dalam
mengambil langkah yang akan ditempuh pada tahap siklus I. Pada tahap ini, peneliti melakukan pengamatan terhadap situasi pembelajaran. Dalam hasil pengamatan tersebut peneliti menemukan adanya kesulitan siswa dalam pembelajaran membaca Al-Qur‟an. Hal itu dapat dilihat dari kurangnya minat siswa dalam pembelajaran dan hasil belajar siswa yang belum mencapai nilai KKM (70). Sebagaimana yang telah ditetapkan bahwa data yang diperoleh dari penelitian ini adalah dengan menggunakan tes formatif, dengan
62
mengambil hasil tes siswa tentang kemampuan membaca Al-Qur‟an dengan baik. Hasil tes kemampuan membaca Al-Qur‟an dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 4.1 Hasil Tes Kemampuan Membaca Al-Qur’an Pra Siklus No
Nama
KKM
1.
Ahmad A.M
70
50
2.
Ahmad Z
70
40
3.
Firmawan S
70
55
4.
Tio prayoga
70
50
5.
Retno W.P
70
70
6.
Diah ayu S
70
55
7.
M. Adi S
70
40
8.
Listiyani
70
35
9.
Amanda D.P
70
70
10. Nur fadillah
70
50
11. Intan R
70
55
12. Nina S
70
55
13. Aldi budi U
70
70
14. Egi maulana
70
40
63
Membaca AlQur‟an
15. Tika S
70
50
16. Lintang K
70
65
17. Ahmad M
70
50
18. M. Najmudin
70
65
19. Nur afifah
70
55
20. Salsa nur K
70
45
21. Ita tahmadani
70
60
22. Wulan sari
70
50
Jumlah
1125
Rata-rata
51,13
Tabel di atas tersebut menggambarkan bahwa rata-rata siswa kelas IV
MI Pinggir pada pra tindakan hanya 51,13. Dan karenanya akan
dijadikan perbandingan untuk upaya peningkatan kemampuan membaca Al-Qur‟an siswa.
b. Hasil Kemampuan Menulis Al-Qur‟an Pra Tindakan Kesulitan siswa dalam pembelajaran menulis Al-Qur‟an terlihat dari hasil belajar siswa dalam mengerjakan tes formatif yang masih belum sesuai dengan apa yang diharapkan. Adapun dari hasil tes formatif pada pra siklus ini didapatkan hasil sebagaimana terdapat pada tabel berikut ini : Tabel 4.2
64
Hasil Tes Kemampuan Menulis Al-Qur’an Pada Siswa Kelas IV MI Pinggir Pra Siklus No
Nama
KKM
Menulis Al-Qur‟an
1.
Ahmad A.M
70
50
2.
Ahmad Z
70
40
3.
Firmawan S
70
55
4.
Tio prayoga
70
50
5.
Retno W.P
70
70
6.
Diah ayu S
70
55
7.
M. Adi S
70
40
8.
Listiyani
70
35
9.
Amanda D.P
70
70
10. Nur fadillah
70
50
11. Intan R
70
55
12. Nina S
70
55
13. Aldi budi U
70
70
14. Egi maulana
70
40
15. Tika S
70
50
16. Lintang K
70
65
17. Ahmad M
70
50
65
18. M. Najmudin
70
65
19. Nur afifah
70
55
20. Salsa nur K
70
45
21. Ita tahmadani
70
60
22. Wulan sari
70
50
Jumlah
1125
Rata-rata
51,13
Sumber: Ulangan harian pratindakan Berdasarkan hasil pengamatan dan refleksi pada pra-siklus ini, dari 22 siswa ternyata banyak siswa yang kurang memperhatikan, hal ini disebabkan penyajian materi dengan ceramah merupakan hal yang membosankan bagi siswa. Dari data dan uraian tersebut maka dapat ditarik kesimpulan bahwa pada pra-siklus dapat diperoleh hasil sebagai berikut: a. Adanya beberapa siswa yang kurang memperhatikan, karena penyajian materi dengan ceramah. b. Adanya beberapa siswa yang belum mendapatkan nilai sesuai dengan standar ketuntasan, hal ini dikarenakan karena masih menggunakan strategi pembelajaran yang monoton. 2. Siklus I a. Hasil Kemampuan Membaca Al-Qur‟an Siklus I
66
Pada tahap ini, peneliti bertindak sebagai guru. Peneliti menyajikan materi pembelajaran dengan menerapkan pembelajaran yang menggunakan alat peraga P3Q. Dibantu oleh guru kelas, peneliti melakukan pengamatan terhadap situasi pembelajaran. Dalam hasil pengamatan tersebut peneliti menemukan bahwa siswa sangat tertarik dalam mengikuti kegiatan pembelajaran. Akan tetapi, mereka belum fokus dalam materi pembelajaran. Sebagian dari mereka masih terlalu fokus terhadap kegiatan bermain/gaduh dan. Meskipun demikian, ini merupakan langkah yang baik, setidaknya dengan menggunakan alat peraga mampu menarik perhatian siswa. Mereka juga belum mempunyai keberanian dalam mengajukan dan menjawab pertanyaan. Kesulitan siswa dalam pembelajaran membaca Al-Qur‟an juga terlihat dari hasil belajar siswa dalam mengerjakan tes yang masih belum sesuai dengan apa yang diharapkan. Adapun dari hasil tes pada siklus I ini didapatkan hasil sebagaimana terdapat pada tabel berikut ini : Tabel 4.3 Hasil Tes Kemampuan Membaca Al-Qur’an Pada Siswa Kelas IV MI Pinggir Siklus I No
Nama
KKM
Membaca Al-Qur‟an
1.
Ahmad A.M
70
70
2.
Ahmad Z
70
53
3.
Firmawan S
70
70
67
4.
Tio prayoga
70
53
5.
Retno W.P
70
70
6.
Diah ayu S
70
70
7.
M. Adi S
70
50
8.
Listiyani
70
49
9.
Amanda D.P
70
70
10. Nur fadillah
70
53
11. Intan R
70
60
12. Nina S
70
70
13. Aldi budi U
70
75
14. Egi maulana
70
46
15. Tika S
70
58
16. Lintang K
70
70
17. Ahmad M
70
53
18. M. Najmudin
70
70
19. Nur afifah
70
60
20. Salsa nur K
70
53
21. Ita tahmadani
70
70
22. Wulan sari
70
56
Jumlah
1349
68
Rata-rata
61,31
Pada tabel di atas dapat diketahui bahwa nilai rata-rata siswa kelas IV MI Pinggir pada siklus I sebesar 61,31 atau terjadi peningkatan sebesar 10 point dibandingkan nilai rata-rata pada tahap pra tindakan yang hanya sebesar 51,13. b. Hasil Kemampuan Menulis Al-Qur‟an Siklus I Berdasarkan hasil pengamatan dan refleksi pada siklus I ini, dari 22 siswa ternyata banyak siswa yang kurang memperhatikan, hal ini disebabkan selain alat peraga praktis pembelajaran Al-Qur‟an (P3Q) pembelajaran yang baru dikenal ternyata banyak siswa yang menganggap bahwa P3Q pada pembelajaran hanya mainan saja dan tidak ada unsur pendidikannya. Tetapi siswa sangat antusias dan berharap pembelajaran dengan penerapan alat peraga P3Q dilanjutkan keesokan harinya lagi. Adapun dari hasil tes pada siklus I ini didapatkan hasil sebagaimana terdapat pada tabel berikut ini : Tabel 4.4 Hasil Tes Kemampuan Menulis Al-Qur’an Pada Siswa Kelas IV MI Pinggir Siklus I No
1.
Nama
KKM
Menulis Al-Qur‟an
70
70
Ahmad A.M
69
2.
Ahmad Z
70
53
3.
Firmawan S
70
70
4.
Tio prayoga
70
53
5.
Retno W.P
70
70
6.
Diah ayu S
70
70
7.
M. Adi S
70
50
8.
Listiyani
70
49
9.
Amanda D.P
70
70
10. Nur fadillah
70
53
11. Intan R
70
60
12. Nina S
70
70
13. Aldi budi U
70
75
14. Egi maulana
70
46
15. Tika S
70
58
16. Lintang K
70
70
17. Ahmad M
70
53
18. M. Najmudin
70
70
19. Nur afifah
70
60
20. Salsa nur K
70
53
21. Ita tahmadani
70
70
70
22. Wulan sari
70
56
Jumlah
1349
Rata-rata
61,31
Dari data dan uraian tersebut maka dapat ditarik kesimpulan bahwa pada siklus I dapat diperoleh hasil sebagai berikut : Adanya beberapa siswa yang kurang memperhatikan, karena guru menggunakan alat pembelajaran yang baru. Adanya beberapa siswa yang belum mendapatkan nilai sesuai dengan standar ketuntasan, hal ini dikarenakan belum paham materi yang disampaikan oleh guru. Secara garis besar siklus I berjalan baik dan kondusif, walaupun hasil belajar siswa belum mencapai rata – rata 70. Hal ini harus dijadikan suatu yang harus dibenahi dalam pelaksanaan siklus II. Adapun hasil peningkatan kemampuan membaca dan menulis Al-Qur‟an dapt dilihat pada abel di bawah ini: Tabel 4.5 Peningkatan Kemampuan Membaca dan Menulis Al-Qur’an Siswa Kelas IV MI Pinggir Pra Tindakan dan Siklus I
Siklus Pembelajaran Nilai rata- rata
% Ketuntasan siswa
Pra Siklus
Siklus I
51,13
61,31
50
75
Pada tabel di atas dapat diketahui bahwa nilai rata-rata siswa kelas IV MI Pinggir pada siklus I sebesar 61,31 atau terjadi peningkatan sebesar
71
10 poin dibandingkan nilai rata-rata pada tahap pra tindakan yang hanya sebesar 51,13. Disamping itu peningkatan kemampuan membaca dan menulis Al-Qur‟an siswa kelas IV MI Pinggir juga mengalami peningkatan yang cukup berarti yakni dari 50% pada pra tindakan menjadi 75% pada siklus I dan ini artinya telah terjadi peningkatan sebesar 25% dari tahap pra tindakan hingga tindakan siklus I. 3. Siklus II a. Hasil Kemampuan Membaca Al-Qur‟an Siklus II Pada tahap ini, peneliti
menyajikan pembelajaran dengan
menerapkan alat peraga P3Q. Dibantu oleh guru kelas, peneliti melakukan
pengamatan
terhadap
situasi
pembelajaran.
Melalui
adanya peningkatan kemampuan membaca dan menulis Al-Qur‟an pada
siswa,
meskipun
masih
banyak
juga
yang
belum
fokus
terhadap materi. Mereka juga masih belum berani menjawab dan mengajukan
pertanyaaan
serta
masih
canggung
dalam
menggunakan alat peraga. Hasil dari pengamatan tersebut dapat dilihat dalam taberl berikut: Tabel 4.6 Hasil Tes Kemampuan Membaca Al-Qur’an Siklus II No
Nama
KKM
Membaca Al-Qur‟an
1.
Ahmad A.M
70
70
2.
Ahmad Z
70
65
72
3.
Firmawan S
70
75
4.
Tio prayoga
70
73
5.
Retno W.P
70
80
6.
Diah ayu S
70
73
7.
M. Adi S
70
60
8.
Listiyani
70
65
9.
Amanda D.P
70
80
10. Nur fadillah
70
70
11. Intan R
70
73
12. Nina S
70
65
13. Aldi budi U
70
85
14. Egi maulana
70
60
15. Tika S
70
70
16. Lintang K
70
75
17. Ahmad M
70
65
18. M. Najmudin
70
75
19. Nur afifah
70
73
20. Salsa nur K
70
73
21. Ita tahmadani
70
75
22. Wulan sari
70
70
73
Jumlah
1570
Rata-rata
71,36
Dari tabel tersebut juga dapat diketahui bahwa dari 22 siswa, yang telah memperoleh nilai 70 ke atas juga sebanyak 16 siswa, dan siswa yang nilainya di bawah 70 ada 6 siswa. b. Hasil Kemampuan Menulis Al-Qur‟an Siklus II Dari hasil belajar siswa terjadi peningkattan kemampuan menulis Al-Qur‟an pada siklus II, siswa tidak lagi merasa bingung dengan pembelajaran menggunakan P3Q, hal ini dikarenakan guru mulai terbiasa menerapkan alat peraga P3Q. Siswa sudah banyak
memperhatikan
intruksi guru dan suasana kelas dalam pembelajaran sudah mulai efektif. Dapat dilihat berdasarkan hasil tes sebagai berikut: Tabel 4.7 Hasil Tes Kemampuan Menulis Al-Qur’an Pada Siswa Kelas IV MI Pinggir Siklus II No
Nama
KKM
Menulis Al-Qur‟an
1.
Ahmad A.M
70
70
2.
Ahmad Z
70
65
3.
Firmawan S
70
75
4.
Tio prayoga
70
73
5.
Retno W.P
70
80
74
6.
Diah ayu S
70
73
7.
M. Adi S
70
60
8.
Listiyani
70
65
9.
Amanda D.P
70
80
10. Nur fadillah
70
70
11. Intan R
70
73
12. Nina S
70
65
13. Aldi budi U
70
85
14. Egi maulana
70
60
15. Tika S
70
70
16. Lintang K
70
75
17. Ahmad M
70
65
18. M. Najmudin
70
75
19. Nur afifah
70
73
20. Salsa nur K
70
73
21. Ita tahmadani
70
75
22. Wulan sari
70
70
Jumlah
1570
Rata-rata
71,36
75
Pada tabel di atas dapat diketahui bahwa nilai rata-rata siswa kelas IV MI Pinggir
pada siklus II sebesar 71,36 atau terjadi peningkatan
sebesar 10 poin dibandingkan nilai rata-rata pada tahap siklus I yang hanya sebesar 61,31. 4. Siklus III a. Hasil Kemampuan Membaca Al-Qur‟an Pada siklus III hampir semua siswa fokus dan memperhatikan materi pembelajaran yang disampaikan guru, hal ini dikarenakan guru melaksanakan
pembelajaran
P3Q
secara
maksimal.
Selain
itu
pembelajaran P3Q yang dilakasanakan pada siklus III sudah tidak asing lagi bagi siswa. Hal itu dapat dilihat dari pengamatan peneliti yang mengamati perhatian siswa dalam mengikuti pembelajaran P3Q. Dari pengamatan diperoleh bahwa 90,90% siswa fokus dalam mengikuti pembelajaran P3Q, sisanya atau 9,09% masih kurang memperhatikan. Dari pengamatan yang dilakukan terhadap siswa kelas IV MI
Pinggir
Kecamatan
Karanggede,
Kabupaten
Boyolali
tahun
2012/2013 selama pelaksanaan pada siklus III, maka diperoleh data sebagai berikut : Tabel 4.8 Hasil Tes Kemampuan Membaca Al-Qur’an Pada Siswa Kelas IV MI Pinggir Siklus III No
Nama
KKM
76
Membaca Al-Qur‟an
1.
Ahmad A.M
70
75
2.
Ahmad Z
70
70
3.
Firmawan S
70
80
4.
Tio prayoga
70
75
5.
Retno W.P
70
90
6.
Diah ayu S
70
80
7.
M. Adi S
70
65
8.
Listiyani
70
70
9.
Amanda D.P
70
90
10. Nur fadillah
70
75
11. Intan R
70
85
12. Nina S
70
70
13. Aldi budi U
70
90
14. Egi maulana
70
65
15. Tika S
70
75
16. Lintang K
70
80
17. Ahmad M
70
70
18. M. Najmudin
70
80
19. Nur afifah
70
80
20. Salsa nur K
70
75
77
21. Ita tahmadani
70
80
22. Wulan sari
70
75
Jumlah
1695
Rata-rata
77,04
Dari hasil belajar siswa terjadi peningkatan prestasi siswa dalam menyelesaikan soal, terbukti 20 siswa tuntas (90,90%). Berarti ada peningkatan yang signifikan kemampuan membaca dan menulis Al-Qur‟an siswa melalui alat peraga praktis pembelajaran Al-Qur‟an (P3Q) dalam pembelajaran. b. Hasil Kemampuan Menulis Al-Qur‟an Siklus III Pada siklus III ini telah diadakannya pengamatan dalam pembelajaran, didapatkan hasil sebagai berikut: Siswa sudah terbiasa dengan pembelajaran yang menggunakan alat peraga P3Q, Sebagian besar siswa sudah fokus dalam mengikuti jalannya pembelajaran dengan menggunakan alat peraga P3Q, dan Guru sudah terbiasa menyampaikan materi pembelajaran dengan alat peraga P3Q kepada siswa. Tabel 4.9 Hasil Tes Kemampuan Menulis Al-Qur’an Siklus III No
Nama
KKM
1.
Ahmad A.M
70
2.
Ahmad Z
70
78
Menulis Al-Qur‟an 75 70
3.
Firmawan S
70
80
4.
Tio prayoga
70
75
5.
Retno W.P
70
90
6.
Diah ayu S
70
80
7.
M. Adi S
70
65
8.
Listiyani
70
70
9.
Amanda D.P
70
90
10. Nur fadillah
70
75
11. Intan R
70
85
12. Nina S
70
70
13. Aldi budi U
70
90
14. Egi maulana
70
65
15. Tika S
70
75
16. Lintang K
70
80
17. Ahmad M
70
70
18. M. Najmudin
70
80
19. Nur afifah
70
80
20. Salsa nur K
70
75
21. Ita tahmadani
70
80
22. Wulan sari
70
75
79
Jumlah
1695
Rata-rata
77,04
Secara garis besar pelaksanaan siklus III sudah berjalan baik. Dari hasil belajar siswa terjadi peningkatan kemampuan membaca dan menulis Al-Qur‟an, terbukti 22 siswa dapat mencapai nilai KKM (70) atau 90,90%, berarti ada peningkatan yang signifikan kemampuan menulis Al-Qur‟an pada siswa melalui alat peraga praktis pembelajaran Al-Qur‟an (P3Q). B. Pembahasan 1. Hasil Rekapitulasi Dari hasil penelitian tersebut dapat kita lihat dalam rekapitulasi yaitu: adapun hasil rekapitulasi peningkatan kemampuan membaca dan menulis Al-Qur‟an melalui alat peraga praktis pembelajaran Al-Qur,an (P3Q) dapat dilihat pada tabel dibawah ini: Table 4.10 Data Peningkatan Kemampuan Membaca dan Menulis Al-Quran Siswa Pra Siklus
Siklus I
Siklus II
Siklus III
Mencapai
3 siswa
10 siswa
16 siswa
20 siswa
KKM yaitu 70
(13,63%)
(45,45%)
(72,72%)
(90,90%)
Dari data peningkatan kemampuan membaca dan menulis siswa di atas dapat kita lihat bahwa hasil belajar siswa dalam pembelajaran AlQur‟an Hadis dengan menerapkan alat peraga P3Q dari setiap siklus mengalami peningkatan. Data yang diperoleh dari hasil pengerjaan tes
80
yang berupa tes formatif dari guru menunjukkan bahwa kemampuan membaca dan menulis Al-Qur‟an pada siswa dari setiap siklus mengalami peningkatan secara bertahap dan cukup baik dibandingkan sebelum dilakukan penelitian tindakan kelas. Ini terbukti dari banyaknya siswa yang telah mencapai KKM (70) dari sebelum menerapkan alat peraga P3Q sebanyak 10 siswa pada siklus I, sebanyak 16 siswa pada siklus II, sebanyak 20 siswa pada siklus III. 2. Pra-siklus
Dari data awal diketahui bahwa masih banyak nilai siswa berada di bawah angka ketuntasan minimal. Yakni siswa yang mencapai niilai KKM dengan nilai 7,0 keatas ada 3 siswa atau 13,63% dan siswa yang tidak mencapai nilai ketuntasan minimal ada 19 siswa atau 59,38% dengan ratarata keseluruhan adalah 51,13. 3. Siklus I Setelah melakukan penelitian pada siswa kelas IV di MI Pinggir Kecamatan Karanggede, Kabupaten Boyolali, peneliti dapat mengerti bahwa sebenarnya kemampuan siswa dalam membaca dan manulis AlQur‟an sangat tinggi. Dari 22 siswa terdapat 12 siswa atau 54,54% yang belum tuntas belajar, sedangkan siswa yang tuntas ada 10 siswa atau 45,45%, dengan rata-rata keseluruhan 61,31. 4. Siklus II
81
Pada siklus II ini jumlah yang kurang memperhatikan sudah berkurang jika dibandingkan dengan siklus I, Dari hasil belajar siswa terjadi peningkatan kemampuan membaca dan menulis Al-Qur‟an. Dari 22 siswa hanya 16 siswa atau (72,72%) tuntas belajar, sedangkan siswa yang belum tuntas belajarnya ada 6 siswa atau (27,27%) dengan nilai rata-rata 71,36. Pada siklus II ini menyodorkan bahwa frekuensi siswa yang mendapat nilai dalam KKM bertambah. 5. Siklus III Pada siklus III ini hasil belajar siswa terjadi peningkatan kemampuan membaca dan menulis Al-Qur‟an. Dari 22 siswa ada 20 siswa atau (90,90%) siswa yang mencapai nilai KKM (70), sedangkan siswa yang belum mencapai KKM (70) ada 2 siswa atau (9,09%) dengan nilai rata-rata 77,04. Setelah peneliti melaksanakan penelitian tindakan kelas dalam meningkatkan kemampuan membaca dan menulis Al-Qur‟an melalui alat peraga praktis pembelajaran Al-Qur‟an (P3Q) pada siswa kelas IV di MI Pinggir Kec. Karanggede, Kab. Boyolali dapat diketahui bahwa 90,90% siswa sudah memperoleh nilai sesuai KKM. Dari hasil belajar siswa di atas dapat membuktikan bahwa pembelajaran ini efektif meningkatkan kemampuan membaca dan menulis Al-Qur‟an pada siswa. Padi setiap siklus mengalami peningkatan secara bertahap dan cukup baik dibandingkan sebelum menggunakan alat peraga P3Q. Ini terbukti dari banyaknya siswa yang telah mencapai KKM (70),
82
yaitu: sebanyak 10 siswa, pada siklus I, sebanyak 16 siswa pada siklus II, dan pada siklus III menjadi 20 siswa. Hal menyatakan
ini
relevan
bahwa
alat
dengan peraga
pendapat praktis
Durofiq
pembelajaran
(2009:4) Al-Qur‟an
(P3Q) dapat meningkatkan kemampuan membaca dan menulis AlQur‟an pada siswa. Proses pembelajaran menggunakan alat peraga akan meningkatkan minat peserta didik dalam belajar.
83
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan di kelas IV MI Pinggir Kecamatan Karanggede, Kabupaten Boyolali, Tahun 2012/2013, dapat disimpulkan bahwa: 1. Penggunaan alat peraga P3Q dapat meningkatkan kemampuan membaca Al-Qur‟an pada siswa di kelas IV MI Pinggir Kecamatan Karanggede, Kabupaten Boyolali tahun 2012/2013, dibuktikan dengan meningkatnya hasil kemampuan membaca Al-Qur‟an siswa pada setiap siklus. Dari siklus I siswa yang mencapai nilai KKM (70) sebanyak sebesar 45,45%, siklus II sebesar 72,72%, dan pada siklus III sebesar 90,90%. 2. Penggunaan alat peraga P3Q dapat meningkatkan kemampuan menulis AlQur‟an pada siswa di kelas IV MI Pinggir Kecamatan. Karanggede, Kabupaten. Boyolali tahun 2012/2013, Peningkatan kemampuan menulis Al-Qur‟an siswa dibuktikan dengan meningkatnya hasil kemampuan menulis Al-Qur‟an dari sebelum penerapan yaitu 3 siswa (13,63%) yang memenuhi KKM (70) dan sesudah penerapan yaitu 20 (90,90%) siswa yang memenuhi KKM kelas IV MI Pinggir mengalami peningkatan sebesar 77,27%. Sehingga dari peningkatan keaktifan dan hasil belajar siswa tersebut dapat disimpulkan bahwa penerapan dengan melalui alat peraga P3Q dapat
84
meningkatkan
kemampuan
membaca
dan
menulis
Al-Qur‟an
serta
meningkatkan hasil belajar siswa kelas IV MI Pinggir Kecamatan. Karanggede, Kabupaten Boyolali, tahun 2012/2013. Hal ini dibuktikan dari hasil rekapitulasi nilai siswa per siklus yang menunjukkan bahwa kemampuan membaca dan menulis Al-Qur‟an siswa mengalami peningkatan dari siklus I rata-rata 61,31 Siklus II rata-rata 71,36, dan pada siklus III rata-rata 77,04. pada siklus III 90,90%. B. Saran Berdasarkan kesimpulan di atas, hal-hal yang sebaiknya dilakukan oleh guru dalam pembelajaran agar aktivitas siswa dan penguasaan materi pelajaran meningkat adalah: 1. Kepada para guru sebaiknya lebih kreatif dan variatif dalam menggunakan strategi pembelajaran. Hal ini akan menghilangkan kejenuhan para siswa selama mengikuti proses pembelajaran. 2. Para guru sebaiknya tidak takut dalam menggunakan strategi baru dan menggunakan alat peraga yang sesuai dengan materi dalam pembelajaran karena dengan menggunakan alat peraga yang variatif dapat meningkatkan minat peserta didik untuk mengikuti proses pembelajaran dengan baik. Selain itu jaga dapat meningkatkan pemahaman peserta didik dalam materi pembelajaran.
DAFTAR PUSTAKA
85
Al Qur’an dan Terjemahannya. 1971. Madinah Munawaroh: Mujamma‟ Al Malik Fahd Li Thiba‟at Al Mush-haf Asy Syarif. Amrullah, Fahmi. 2008. Ilmu Al-Qur’an untuk Pemula.Jakarta: CV Artha Rivera. Arikunto, Suharsimi, dkk. 2006. Penelitian Tidakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara. Asnawir dan Usman, Basyaruddin. 2002.Media pembelajaran. Jakarta: Ciputat Press. Basrowi,Suwandi. 2008. Prosedur Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Galia Indonesia. Departemen Agama. 2004. Qur’an Hadist Madrasah Ibtidaiyah. Semarang : CV Manunggal Jaya. Durofiq. 2009. Buku Pedoman Penggunaan Peraga Praktis Pembelajaran AlQur’an. E, Mulyasa. 2011. Praktik Penilaian Tindakan Kelas. Bandung : Remaja Rosdakarya. Hartono. 2004. Statistik untuk Penelitian. Yogyakarta : Pustaka Pelajar. Hartiny, Rosma. 2010. Model Penelitian Tindakan Kelas. Yogyakarta: Teras Hasan, Muhammad Iqbal. 2002. Pokok-pokok Materi Metodelogi Penelitian dan Aplikasinya. Jakarta: Ghalia Indah. Ibrahim dan Syaodih, Nana. 1996. Perencanaan Pengajaran. Jakarta : Rineka Cipta. Kunandar. 2011. Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas sebagai Pengembangan Profesi Guru. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada. Munjahid. 2007. Strategi Menghafal Al-Qur’an (Kiat-kiat Sukses Menghafal AlQur’an. Yogyakarta : IDEA Press. Riyadh, Sa‟ad. 2007. Mendidik Anak Cinta Al-Qur’an. Jawa Tengah : Insan Kamil. Sadiman, dkk. 1993. Media Pendidikan: Pengertian, Pengembangan, dan Pemanfaatannya. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada. Sudjana, Nana. 1990. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung : PT Remaja Rosda Karya. Sudjana, Nana dan Rivai, Ahmad. 1997. Media pengajaran (Penggunaan dan
86
Pembuatannya). Bandung : CV Sinar Baru. Sudjana, Nana dan Ibrahim. 1989. Penelitian dan Penilaian Pendidikan. Bandung : CV Sinar Baru. Sudjiono, Anas. 2010. Pengantar staiatik Penididikan. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. Syarifuddin, Ahmad. 2004. Mendidik Anak Membaca, Menulis, dan Mencintai AlQur’an. Jakarta : Gema Insani Press. http://the-ladunni.blogspot.com/2012/02/faktor-yang-mempengaruhikemampuan.html#. Diakses pada tanggal 05 Desember 2012, Pukul 14:05 WIB. http://hasfarfathurrochim.blogspot.com/2012/05/peningkatan-kemampuan-bacatulis-alqur‟an.html. Diakses pada tanggal 27 November 2012, Pukul 15:05 WIB. www.insanmadani.com
87