PENGALAMAN MENJADI MINORITAS MUSLIM DI NEGERI NON-MUSLIM Written by Administrator Monday, 16 April 2012 09:42 - Last Updated Monday, 16 April 2012 10:11
oleh : Pandji Kiansantang Firman Allah SWT : “... Bawalah bekal (jika berpergian) karena sebaik-baiknya adalah Taqwa...” (Surah Al Baqarah ayat 197)
Alhamdulillah, kami dipercayai Direksi untuk mengikuti Studi Banding “Summarecon Improvement Award 2011 Goes to Australia” dengan mengunjungi Negeri Kanguru selama 23-30 Maret 2012. Ada beberapa hal yang ingin kami sharing dari perjalanan ini, khususnya dari sudut pandang seorang traveller muslim. Topik ini telah disharing dalam taklim QIRSA di Kantor Pusat pada Rabu, 4 April 2012. Tanpa bermaksud riya, semoga sharing di bawah ini bisa bermanfaat bagi kita untuk memperbaiki diri.
Islam di Australia - Muslim di Aussie : Minoritas : hanya 1,5 juta dari 22 juta penduduk Australia Mayoritas muslim adalah Imigran : - India & Pakistan - Turki - Arab - Melayu (Indonesia & Malaysia) - Masjid “etnik” : Masing2 komunitas punya mushola / masjid sendiri. Khutbah Shalat Jum’at gunakan bahasa-ibu (yang tidak dipahami oleh etnik lain) Menjadi Minoritas Muslim di Negeri Non-Muslim Ternyata lebih mudah menjadi “muslim yang baik” di negara mayoritas muslim seperti di Indonesia (terdorong untuk beribadah dan berbuat baik karena banyak orang / lingkungan sekitar melakukannya), tapi Ujian Keimanan sesungguhnya adalah jika tinggal di negara non-muslim untuk waktu yang lama. - Tidak ada adzan - Masjid langka - Waspada makanan haram - Kawasan “lampu merah” - Tidak ada efek “terbawa dengan perbuatan baik masyarakat” - Tergantung hati nurani
1/6
PENGALAMAN MENJADI MINORITAS MUSLIM DI NEGERI NON-MUSLIM Written by Administrator Monday, 16 April 2012 09:42 - Last Updated Monday, 16 April 2012 10:11
Jangan alim di tanah air, tapi ”binal” di luar negeri
Menjaga Keimanan ketika Travel di Luar Negeri (di Negeri Non-Muslim) Godaan di luar negeri untuk tidak Shalat 5 waktu, dengan berbagai “pembenaran” (dalih alasan) : - Jadwal travel yang padat - Sulit wudhu & cari tempat shalat di tempat umum - Bingung menentukan Arah Kiblat untuk Shalat (tidak ada yang bisa ditanya) - Jadwal shalat yang berbeda dengan di Indonesia (beda waktu Jakarta dan Sydney : + 4 jam) - Malu untuk Shalat di depan umum : Malu menjadi Muslim ?? - Lupa mensyukuri Nikmat dikaruniai rezeki ke LN Solusi : Shalat Musafir & Tayamum : Shalat di pesawat terbang, Kapal Ferry, Bis Travel (tetap ingat Allah di tengah keramaian) Shalat Jama’ah di Australia Alhamdulillah, Tour kami berjalan amat lancar (cuaca yang sangat cerah, tour leader yang bersahabat, makanan yang bervariasi tapi tetap yang halal termasuk beberapakali makan di restoran Indionesia dan Malaysia, serta bisa melakukan studi banding yang berkualitas ke perusahaan2 real estate di Aussie, termasuk Mirvac yang merupakan “Benchmark” Summarecon) Bahkan kami bisa Shalat jamaah ketika Tour di Australia : - Shalat jamaah bersama rombongan di Masjid Galipoli (bahasa Turki : Gelibolu), di Sydney. Ini betul-betul tidak direncanakan dalam Tour, ketika saya bilang pada Tour Leader (yang nonmuslim) tentang keinginan pribadi saya untuk bisa ke Masjid di Sydney, beliau langsung minta sopir bis rombongan kami untuk singgah di salah 1 masjid terdekat. Ternyata yang kami singgahi – tanpa direncanakan – adalah Masjid terbesar dan Terindah di Australia. Kamipun shalat Ashar berjamaah di sana. Subhanallah ! - Shalat Jamaah bersama rombongan di Musholla di Movie World, Gold Coast. Hebat di tengah themepark seperti Dufan di Jakarta ini, ada khusus diseduiakan musholla bagi pengunjung muslim. - Shalat jamaah di Musholla di Melbourne : musholla kecil di wilayah pemukiman elite (Shalat Isya jam 9 malam ketika bersilaturahmi dengan Tante saya yang tinggal di Apartemen di Melbourne)
2/6
PENGALAMAN MENJADI MINORITAS MUSLIM DI NEGERI NON-MUSLIM Written by Administrator Monday, 16 April 2012 09:42 - Last Updated Monday, 16 April 2012 10:11
Masjid Galipoli di Auburn – Sydney : Masjid Terbesar & Terindah di Australia :
3/6
PENGALAMAN MENJADI MINORITAS MUSLIM DI NEGERI NON-MUSLIM Written by Administrator Monday, 16 April 2012 09:42 - Last Updated Monday, 16 April 2012 10:11
Interior Masjid Galipoli Y ang bisa pelajari (teladani) Masjid di Australia : Hemat airkita wudhu - Wajib Mengeringkan kaki sesudah wudhu (dengan menyediakan tissue khusus) agar karpet sajadah tidak bau dari
4/6
PENGALAMAN MENJADI MINORITAS MUSLIM DI NEGERI NON-MUSLIM Written by Administrator Monday, 16 April 2012 09:42 - Last Updated Monday, 16 April 2012 10:11
Tempat wudhu di Masjid Galipoli. Pak Drisman mengeringkan kaki sesudah wudhu
wudhu wa yang khas di Musholla di Moviespiritual” World. Goldcoast Tempat Alhamdulillah syukurillah, bisa “wisata di negara non-muslim.
5/6
PENGALAMAN MENJADI MINORITAS MUSLIM DI NEGERI NON-MUSLIM Written by Administrator Monday, 16 April 2012 09:42 - Last Updated Monday, 16 April 2012 10:11
Adegandi menggambarkan dilampiaskan dalam dengan Film suasana India memusuhi yang kemarahan mengharukan orang bangsa Islam. “My Amerika Name karena is Khan” Serangan (2010) : untuk 911 Filmorang-orang yang ini Ketika umum tempat pemeran itu Amerika, dan Khan mengingatkan utama menjawab temannya yang : diperankan “Kita dari “Hati-hati. Pakistan beribadah Kalau Shah khawatir bukan kau Rukh ingin karena terhadap Khan beribadah, akan manusia, reaksi menunaikan lihat orang-orang tapidulu shalat Allah”. Amerika di tempat di sekitarmu.
6/6