FILSAFAT ILMU Progam S3 Ilmu Pertanian Kuliah ke-2
Prof. Dr.Ir. H. Fachrurrozie Sjarkowi, M.Sc. S1 Unsri /IPB (1976) S2 Oxford University, Inggeris (1980) S3 University of Kentucky, USA (1986) Post-Doc. Univ of Tennessee, USA (1994) Ketua BK-PSL seIndonesia (1990-1992) Tim Peneliti Internasional: CIMTROP & ACIAR (1999-2014) Ketua DRD (Dewan Riset Daerah Sumsel) & Anggota DRN
SECARA FILSAFATI RISET ILMIAH Sesungguhnya Bertujuan Untuk:
• Menemukan ‘scientific law’ atau Hukum Ilmiah atau Dalil Keilmuan BARU; agar dengan itu suatu topik permasalahan kehidupan dapat diterangkan dan dibuat jalan keluar (solusia)-nya. • Menyempurnakan suatu dalil keilmuan yang sudah ada agar kegunaannya lebih efektif (lebih jitu) sesuai dengan kompleksitas & ragam masalah kehidupan yang sedang berkembang. • Menguji keberlakuan suatu dalil keilmuan tertentu di tengah situasi & kondisi yang diyakini baru sehingga dapat diketahui kekurangan dan kelemahannya pada sikon berbeda itu. Teori Keilmuan dikatakan TUMBUH BERAKEMBANG jika banyak ditemukan Dalil Keilmuan BARU
ARTI PENTING ATAU KEGUNAAN UTAMA DARI HUKUM-ALAM YG ILMIAH / DALIL KEILMUAN / ‘SCIENTIFIC LAW’ (sebagaimana pendapat Rudolf Carnap “An Introduction to The pfilosophy of Science” Bab-1 & 23) Guna #1: to explain facts already known = untuk menerangkan prihal FAKTA yg sudah ada di tangan Scientific Law =Hukum Ilmiah
Universal Laws = DK teoretik
The laws of science are nothing more than statements expressing regularities as precisely as possible = Hukum Ilmiah taklain adalah pernyataan setepat mungkin tentang keberaturan suatu fenomena. Guna #2: to predict facts not yet known = untuk meramalkan FAKTA yang belum diketahui (ke depan)
Statistical Laws = DKempirik
No explanation —that is, nothing that deserves the honorific title of “explanation”— can be given without referring to at least one scientific-law. Artinya: Tidak patut disebut KETERANGAN ILMIAH jika suatu pernyataan tidak didasari sedikitnya 1-Hukum Ilmiah
HUBUNGAN DALIL KEILMUAN (DK) thdp PROPOSI-HIPOTESIS-FAKTANYATA JIKA POLA RISET DEDUKTIF, maka: DK-Teoretik
Proposisi
Hipotesis
Faktanyata
JIKA POLA RISET INDUKTIF, maka: Faktanyata
Hipotesis
Proposisi
DK-Empirik
Dalil Keilmuan Teoritik adalah: 1) DK substansinya mengandung unsur variabel yg taklangsung terukur dgn mengamati biasa. 2) DK yg dibentuk dgn menghubungkan beberapa DK-empirik dan melandasinya dgn asumsi. 3) DK-empirik yg telah teruji keberlakuannya dalam berbagai situasi-kondisi berbeda-beda.
ILMU PENGETAHUAN DIKEMBANGKAN DGN KEGIATAN RISET ILMIAH • Ada 3 Konsep Pengembangan Ilmu Pengetahuan (Carnap, R. 2001) 1. Klasifikatif 2. Komparatif 3. Kuantitatif • Ketiga pendekatan ini biasa digunakan semuanya dalam riset bidang ekonomi, ekonomi pertanian guna melahirkan dalil-dalil keilmuan baru. • Ada 2-jenis Dalil Keilmuan atau Hukum Ilmiah, yakni DKEmpirik (hasil riset & pengamatan lapangan) dan DKteoretik (DK-empirik yg sdh teruji dlam segala sikon; atau Gabungan atau Simpul Implikasi dari Beberapa DK-Empirik; atau DK yang tak-sepenuhnya terukur langsung
MEMAHAMI HAKIKAT ‘KLASIFIKASI’ Suatu Populasi Mahluk Tuhan
Ada berapa kesimpulan klasifikasi yg bisa didapat dari gambaran populasi ‘mahluk’ Tuhan ini? Misal: Kelompok Mahluk Kecil (mikro) & Kelompok Mahluk Besar (makro). Atau klpk populasi merah; kuning, biru.
Jawaban: (1) ...... (2) ...... (3) ...... (4) ...... (5) ......
Lokasi Riset CATATAN: Dalam proses penyelidikan ilmiah seperti ini, mudah dimengerti mengapa ukuran jumlah sampel (‘contoh’) populasi amatlah penting dan ikut menentukan kadar ketelitian peneliti & keakuratan hasil penelitian. Andaikan sampel terlalu kecil, bisa-bisa tersimpul ada 2-klas saja, pdhal 3-klas. F. Sjarkowi, 2016
MEMAHAMI HAKIKAT ‘KOMPARASI’ Suatu Lereng utk Pertanaman Benarkah ada perbedaan respon tanah pada pertanaman di kontur A, B, C & D itu? Mengapa?
A B C
Jawaban: 1a ...... 1b ...... 2a ...... 2b ...... 2c .....
D CATATAN: Komparasi = memperbandingkan mana yg lebih besar, lebih baik, atau lebih cepat, atau lebih berat Dalam penyelidikan ilmiah seperti ini (1) Beda Rata2 Efek Kontur sdh akan terlihat jika (aneka) perlakuan di tiap kontur sama (sbg ulangan tok); (2) Jika ada perlakuan berbeda (p.q.r) pd tiap kontur, jadinya ada 2 faktor ikut menentukan kadar ketelitian & kesimpulan peneliti & keakuratan hasil penelitiannya F. Sjarkowi, 2016
MEMAHAMI HAKIKAT ‘KUANTIFIKASI’ Kuantifikasi Hasil Pengamatan:
•-Data = potret populasi yg homogen atau diatur homogen dgn sampel acak. •-Data bsifat parametrik • atau non-parametrik. •-Data bisa berupa data turunan (%, skala, klas)
Ada bahaya laten di balik komputerisasi, apa itu? Ada ‘lucu’ di balik argumen tautologi, apa itu? Ada sesat-pikir di balik asumsi tak realistik, apa itu?
Jawaban: (1) ...... (2) ...... (3) ......
CATATAN: Dalam proses kajian seperti ini, biasanya ada upaya menguji keberlakuan konsep teoretis (calon Dalil Keilmuan BARU) yg sudah dirumuskan, atau: menguji konsistensi DK-EMPIRIK yg pernah ditemukan sebelumnya, dan menyatakan alasan argumentatif (explanatory) serta meprakirakan (prediksi) kejadian ke depan atas dasar dalih argumentatif itu juga. F. Sjarkowi, 2016
That’s All for Now